Anda di halaman 1dari 9

Kelompok Mangga

Nama Anggota:
1. Desy Lustiani 201860110
2. Devina Calgiary 201860093
3. Indra Tandina Liem 201860100
4. Naga Hartono 201860127
Membuat dan Menetapkan Harga Produk yang
Memuaskan Pelanggan

12-1. Klasifikasi Produk


Produk dalam berbagai kelas ditujukkan untuk berbagai target pasar
berdasarkan kebutuhan dan keinginan pasar.

Produk dapat di kelompokkan menjadi 2 kategori umum:

1. Produk Konsumer , yaitu produk yang di dapat untuk memuaskan kebutuhan


dan keinginan pribadi.
2. Produk Bisnis, yaitu produk yang dibeli oleh sebuah perusahaan untuk dijual
kembali.

12-1a. Klasifikasi Produk Konsumer

Ada 3 sistem klasifikasi produk konsumer :

1. Convenience Product, yaitu produk yang relatif tidak mahal, dibeli dengan
upaya yang minimal untuk mendapatkannya.
2. Shopping Product, yaitu produk yang pembelinya bersedia untuk mengeluarkan
lebih banyak upaya pada perencanaan dan pembelian.
3. Specialty Product, yaitu produk yang memiliki satu atau lebih karakteristik unik
yang mana sekelompok pembeli bersida mengeluarkan upaya pembelian yang
cukup besar.

12-1b . Klasifikasi Produk Bisnis

Produk bisnis dapat diklasifikasikan berdasarkan kategori berikut :

1. Raw Material, yaitu material dasar yang menjadi bagian dari fisik produk.
2. Major Equipment, yaitu mencakup peralatan besar dan mesin untuk produksi.
3. Accessory Equipment, yaitu peralatan yang terstandarisasi dan digunakan
untuk keperluan perusahaan produksi atau kegiatan kantor.
4. Component Part, yaitu bagian dari fisik produk yang sudah jadi maupun
setengah jadi .
5. Process Material, yaitu produk yang digunakan langsung dalam produksi
produk lain.
6. Supply, yaitu menfasilitasi produksi dan operasi tapi tidak termasuk bagian dari
produk jadi.
7. Business Service, yaitu produk tidak berwujud yang organisasi gunakan dalam
operasinya.

12-2. Siklus Produk


Produk dapat diibaratkan seperti manusia. Mereka lahir,hidup,kemudian mati
seperti bila suatu produk berhasil maka produk akan terus berkembang apabila
produk tersebut tidak berhasil maka akan gagal.

12-2a. Tahapan Dari Siklus Produk


Umumnya siklus produk dibagi menjadi 4 tahap :

1. Introduction atau Tahap Pengenalan, yaitu tahap dimana kesadaran dan


penerimaan terhadap produk baru masih rendah.
2. Growth atau Tahap Pertumbuhan, yaitu tahap dimana penjualan meningkat
dengan cepat seraya dengan meningkatnya kesadaran pelanggan terhadap
produk tersebut.
3. Maturity atau Tahap Kematangan, yaitu penjualan masih meningkat diawal
tahap ini namun nilai peningkatan melambat.
4. Decline atau Tahap Penurunan, yaitu dalam tahap ini volume penjualan
berkurang drastis dan keuntungan menurun dengan drastis juga.

12-2b. Penggunaan Siklus Produk


Ketika membuat strategi pasar manager harus sadar akan siklus dari setiap
produk yang mereka tanggung jawabkan dan mengestimasi seberapa lama produk
dapat bertahan di pasar. Sebagai contoh, jika sebuah produk ditargetkan bertahan di
dalam tahap kematangan untuk waktu yang lama, maka perusahaan tidak perlu
terburu-buru untuk mengembangkan produk pengganti.

12-3. Lini Produk dan Bauran Produk


Lini
Produk adalah sebuah kelompok produk sejenis yang hanya memiliki perbedaan kecil.
Bauran Produk, yaitu terdiri dari semua produk yang ditawarkan perusahaan
untuk dijual.

12-4. Mengelola Bauran Produk


Untuk menyediakan produk yang dapat memuaskan target pasar, seorang
pemasar harus mengembangkan, menyesuaikan, dan menjaga keefektivan bauran
produk tersebut.

12-4a. Mengelola Produk Yang Sudah Ada

1. Modifikasi Produk, yaitu mengubah satu atau lebih karakterisitik produk


Produk yang sudah ada dapat diubah dalam 3 cara utama :
 Quality Modifications adalah perubahan yang berhubungan dengan
ketergantungan produk
 Functional Modificatons adalah perubahan yang mempengaruhi kegunaan dari
sebuah produk
 Aesthetic Modifications adalah perubahan daya tarik sensoris

2. Ekstensi Lini, yaitu pengembangan produk yang terkait erat dengan satu
atau lebih produk yang sudah ada namun di desain secara spesifik untuk
memenuhi perbedaan kebutuhan pelanggan.

12-4b. Menghapus Produk


Untuk menjaga bauran produk yang efektif, sebuah organisasi biasanya harus
mengeliminasi beberapa produk. Ini disebut product deletion atau penghapusan
produk.

12-4c. Mengembangkan Produk Baru


Mengembangkan dan mengenalkan produk baru biasanya memakan banyak
waktu, biaya, dan diskon.

Produk baru umumnya dikelompokkan dalam 3 kategori berdasarkan tingkat


kemiripan dengan produk yang sudah ada :

1. Imitasi
2. Adaptasi
3. Inovasi

12-4d. Mengapa Produk Gagal


Meskipun proses yang sulit untuk mengembangkan ide produk , kebanyakan
produk baru berujung kegagalan. Faktanya banyak perusahaan terkenal telah
mengalami kegagalan pasar.
Mengapa produk baru mengalami kegagalan? Umumnya karna program
pemasaran produk tersebut tidak direncanakan dan diuji sebagaimana harusnya.

12-5. Mencap, Mengemas,dan Melabel

3 ciri penting sebuah produk adalah pengecapan,pengemasan,dan


pelabelan. Ketiga ciri ini dapat digunakan sebagai pembeda antara lini
produk dengan produk yang sudah ada.

12-5a. Apa itu merek?


Merek adalah nama, simbol, istilah, atau apapun yang mengidentifikasi produk
dari seorang penjual.

12-5b. Tipe-Tipe Merek


Merek biasanya diklasifikasikan berdasarkan kepada siapa pemiliknya :

1. Manufacturer Brand adalah sebuah barang yang dimiliki oleh pabrik.


2. Store Brand adalah barang yang dimiliki oleh penjual individual.
3. Generic Product adalah produk yang tidak memiliki merek sama sekali.

12-5c. Keuntungan Dari Pengecapan


Keuntungan bagi baik pembeli maupun penjual dari pengecapan adalah karena
merek memudahkan produk untuk lebih dikenali, juga memudahkan pembeli
untuk lebih cepat menemukan produk mana yang lebih mereka ingin gunakan.

1. Brand Loyalty adalah tingkat konsumen untuk membeli merek tertentu.


2. Brand Equity adalah pemasaran dan nilai keuangan yang terkait dengan
kekuatan merek tersebut di pasar.

12-5d. Memilih dan Menjaga Sebuah Merek


Sejumlah masalah harus dipertimbangkan dalam pemilihan nama merek. Nama
merek seharusnya mudah untuk disebut, dieja,dan di kenali oleh pelanggan.

Penting bagi sebuah perusahaan untuk memilih merek yang dapat dilindungi
melalui pendaftaran,pemesanan untuk digunakan secara eksklusif untuk perusahaan
tersebut.

Sebuah perusahaan tidak ingin nama mereknya menjadi sebuah istilah umum
yang memacu kepada kategori produk umum.

12-5e. Strategi Pengecapan


Keputusan dasar dalam mengecap untuk setiap perusahaan adalah bagaimana
produk mereka ingin dicap.
1. Individual Branding adalah strategi dimana perusahaan menggunakan merek
yang berbeda untuk masing-masing produknya.
2. Family Branding adalah strategi dimana perusahan menggunakan merek yang
sama untuk hampir semua produknya.

12-5f. Perluasan Merek


Perluasan produk terjadi ketika organisasi menggunakan merek yang ada untuk
mengecap produk baru dalam kategori yang berbeda.

12-5g. Pengemasan
Mencakup semua kegiatan yang terlibat dalam mengembangkan dan
menyediakan wadah dengan grafik untuk suatu produk.

12-5h. Melabel
Melabel adalah lambang yang menginformasikan sebuah produk atau
kemasannya.

12-6. Memberi Harga Produk


Memberi harga merupakan salah satu bagian penting dalam membangun usaha
untuk memberika keuntungan bagi penjualnya.

12-6a. Makna dan Arti dari Harga


Harga dari suatu produk adalah jumlah uang yang penjual mau terima dengan
imbalan produk pada waktu dan keadaan yang tertentu.

12-6b. Persaingan Harga dan Non Harga

Sebelum sebuah produk dapat ditetapkan harganya sebuah perusahaan harus


menentukan apakah produknya akan berkompetisi berdasarkan harganya sendiri atau
dengan tambahan faktor lain .

1. Price Competition (Kompetisi Harga) terjadi saat penjual menekankan sebuah


produk dengan harga rendah dan menyesuaikan harga berdasarkan
kompetitornya.
2. Non Price Competition ( Kompetisi Non Harga) adalah kompetisi yang lebih
mengutamakan faktor dibanding harga.

12-6c. Pandangan Pembeli Terhadap Harga


Dalam menetapkan harga, para manager harus mempertimbangkan sensitivitas
harga terhadap pasar.

Pembeli akan mentoleransi rentang harga yang kecil untuk barang tertentu.
12-7. Tujuan Penetapan Harga
Sebelum menetapkan harga untuk sebuah produk perusahaan, management
harus menentukan tujuan harga yang searah dengan tujuan pasar.

12-7a. Bertahan
Sebuah perusahaan mungkin harus memberikan harga terhadap produknya
untuk bertahan sebagai organisasi yang berkecimpung dalam sebuah pasar tertetentu.

12-7b. Memaksimalkan Keuntungan


Banyak perusahaan yang menentukan tujuan mereka untuk memaksimalkan
keuntungan tapi tujuan ini sulit dijelaskan (maka dari itu sulit untuk dicapai)

12-7c. Target Laba Atas Investasi


The Return On Investment (ROI) adalah jumlah dari hasil investasi keuangan.

12-7d. Tujuan Pangsa Pasar


Sebuah pangsa pasar adalah bagian dari total penjualan industri.

12-8. Metode Penetapan Harga


Saat sebuah perusahaan telah menemukan tujuan dalam menetapkan harga,
perusahaan tersebut harus memilih sebuah metode penetapan harga untuk mencapai
tujuannya.

12-8a. Harga Berdasarkan Biaya ( Cost-Based Pricing)


Menggunakan metode yang paling sederhana, cost-based pricing, penjual
terutama menentukan total dari biaya produksi 1 unit produknya kemudian penjual
menambah sejumlah biaya untuk menutup biaya tambahan (seperti asuransi) dan
keuntungan. Sejumlah yang ditambahkan tersebut disebut markup.

12-8b. Harga Berdasarkan Permintaan ( Demand-Based Pricing)


Dibandingkan metode sebelumnya, perusahaan terkadang menggunakan metode
penetapan harga berdasarkan tingkat permintaan produknya ( Demand-Based
Pricing).

12-8c. Harga Berdasarkan Kompetisi (Competition-Based Pricing)


Dalam menggunakan metode ini, sebuah organisasi mempertimbangkan biaya
dan keuntungan sekunder untuk harga pesaing.

12-9. Strategi Peenetapan Harga


Strategi penetapan harga adalah suatu tindakan yang dirancang untuk meraih
tujuan penetapan harga.

12-9a. Harga Produk Baru


1. Price Skimming adalah strategi untuk membebankan kemungkinan harga
tertinggi untuk menutup biaya penelitian dan pengembangan yang tinggi.
2. Penetration Pricing adalah strategi memberikan harga rendah untuk produk
baru dengan tujuan membangun pangsa pasar dengan cepat.

12-9b. Harga Diferensial ( Differential Pricing)


Differential Pricing berarti membebankan harga yang berbeda kepada pembeli
yang berbeda dengan kualitas dan kuantitas produk yang sama.

12-9c. Harga Psikologis ( Psychologial Pricing)


Strategi harga psikologis mendorong pembelian berdasarkan respon emosional
dibanding respon ekonomikal.

12-9d. Penetapan Harga Produk


Alih-alih mempertimbangkan produk berdasarkan per-item ketika menentukan
strategi penetapan harga beberapa pemasar menggunakan metode penatapan harga
produk.

12-9e. Promotional Pricing ( Harga Promosi)


Harga, sebagai bahan dalam bauran pemasaran, biasanya sering dihubungkan
dengan promosi.

12-10. Harga Produk Bisnis


Menjelaskan hal hal yang berkaitan dengan penetapan harga secara umum.

12-10a. Harga Geogafis ( Geographic Pricing)


Strategi penentuan harga geografis berhubungan dengan biaya pengiriman.
Strategi penetapan harga yang mengharuskan pembeli untuk membayar biaya
pengiriman disebut FOB Origin Pricing

12-10b. Ongkos Pengiriman


Ongkos pengiriman terjadi ketika suatu unit dalam organisasi menjual produk
ke unit lain. Harga ditentukan degan menghitung biaya produk.

12-10c. Discounting
Adalah potongan harga barang. Produsen dan penjual menawarkan berbagai
macam diskon kepada pelanggan mereka termasuk perdagangan,kuantitas, serta
diskon dan sebuah tunjangan.

Anda mungkin juga menyukai