Anda di halaman 1dari 6

Uang merupakan alat tukar yang sangat vital dalam suatu perekonomian, namun ada banyak

perbedaan antara sistem keuangan konvensional dengan sistem keuangan syariah, tentang konsep
uang. Dalam sistem keuangan konvensional, uang dianggap seperti komoditas seperti halnya
barang dan jasa yang dapat diperdagangkan, dijual serta dibeli dan dapat dijadikan objek untuk
berspekulasi. Uang memiliki nilai waktu yang positif sehingga jika orang meminjamkan uangnya
kepada orang lain maka berhak mengambil tambahan keuntungan (bunga) dengan alasan adanya
aspek resiko dan adanya peluang keuntungan yang mungkin hilang karena tidak memiliki uang
saat ini untuk diinvestasikan.

Sedangkan dalam Islam, uang dipandang sebagai sesuatu yang tidak boleh ditimbun dan tidak
boleh disia-siakan atau dihamburkan. Uang tidak dipandang sebagai suatu komoditas yang dapat
diperdagangkan. Islam memandang uang sebagai alat pertukaran dan tidak memiliki nilai dalam
dirinya sendiri. Sehingga Islam tidak memperbolehkan kita mengambil keuntungan tambahan
(bunga) hanya karena uang disimpan di bank atau karena uang yang dipinjamkan kepada orang
lain. Ada tiga fungsi uang menurut Islam, yaitu sebagai ukuran harga, sebagai media transaksi
dan bukan sebagai media penyimpanan nilai (Karim, 2007, hlm. 23)

Syariah Islam menganjurkan untuk selalu menginvestasikan uang dalam usaha yang produktif.
Investasi dalam usaha yang produktif menjadi inti dari konsep keuangan menurut syariah Islam.
Dalam kegiatan investasi kita tidak dapat menuntut secara pasti pendapatan atau keuntungan
dimasa depan. Karena hasil dari investasi dimasa yang akan datang sangat dipengaruhi oleh
banyak faktor, baik faktor yang dapat diprediksi maupun faktor yang tidak dapat diprediksi.
Faktor- faktor yang dapat diprediksikan atau dihitung sebelumnya seperti: (a) banyaknya modal
yang dibutuhkan, (b) besarnya nisbah yang disepakati, (c) tingkat perputaran modal. Sedangkan
faktor yang tidak dapat dihitung secara pasti adalah return (pendapatan investasi). Sehingga nilai
waktu uang yang diformulasikan dalam bentuk bunga tidak sesuai dengan syariah Islam konsep
economic value of time menekankan bahwa waktulah yang memiliki nilai ekonomi bukan uang
yang memiliki nilai waktu (Al-Kaff, 2002, hlm. 195).
Present value (nilai sekarang): merupakan besarnya jumlah uang pada permulaan periode atas
dasar tingkat tertentu dari sejumlah uang yang baru akan diterima beberapa waktu/periode yang
akan datang.

A. Jika pembayaran bunga dilakukan per tahun

Po = FV/(1+i)n

B. Jika pembayaran bunga dilakukan per hari, per triwulan, per kuartal, dan per semester

Po = FV/(1+(i/m))m.n

Keterangan:

FV: jumlah investasi dimasa yang akan datang

Po: jumlah investasi sekarang atau awal

i: tingkat bunga pertahun

n: jumlah tahun

Junanta menginginkan agar uangnya menjadi Rp 5.555.444 pada 5 tahun yang akan datang.
Berapakah jumlah uang yang harus ditabung Junanta saat ini seandainya diberikan bunga sebesar
5% per tahun?

Diketahui :FV : Rp 5.555.444

i : 5% = 0.05

n:5

Jawab :Po = FV/(1+i)n

Po = 5.555.444/(1+0.05)5

Po = 4.352.836

Jadi jumlah uang yang harus ditabung Thiyo adalah Rp 4.352.836


b. Jika pembayaran bunga dilakukan per hari, per triwulan, per kuartal, dan per semester

Po = FV/(1+(i/m))m.n

Contoh: Alif membeli sebuah laptop dengan merek BT secara kredit selama 144 bulan dengan
bunga 4% per tahun. Widya melakukan pembayaran bunga per triwulan. Jika jumlah uang yang
dibayarkan oleh Alif Rp 4.555.444. Berapakah mula-mula harga laptop tersebut?

Diketahui :FV : 4.555.444

i : 4% = 0.04

n : 144/12 = 12

m : 12/3 = 4

Jawab :Po = FV/(1+(i/m))m.n

Po = 4.555.444/(1+(0.04/4))4.12

Po = 2.825.562

Jadi harga awal laptop Rp 2.825.562

CARA MENGHITUNG FUTURE VALUE

Future value(nilai yang akan datang): Nilai uang di masa yang akan datang dari uang yang
diterima atau dibayarkan pada masa sekarang dengan memperhitungkan tingkat bunga setiap
periode selama jangka waktu tertentu.

a. Jika pembayaran bunga dilakukan per tahun

FV = Po (1+i)n
Keterangan :FV : Nilai pada masa yang akan datang

Po : Nilai pada saat ini

i : Tingkat suku bunga

n : Jangka waktu

Contoh soal :

Sebuah perusahaan memperoleh pinjaman modal dari suatu bank sebesar Rp 5.000.000 untuk
membeli peralatan produksi dengan jangka waktu 5 tahun bunga yang dikenakan sebesar 18 %
per tahun. Berapa jumlah yang harus dibayar oleh perusahaan tersebut pada akhir tahun ke 5?

Diketahui :Po : Rp 5.000.000

i : 18% = 0.18

n:5

Jawab :FV = Po (1+i)n

FV = Rp 5.000.000 (1+0.18)5

FV = Rp 11.438.789

Jadi jumlah yang harus dibayarkan perusahaan kepada bank pada akhir tahun kelima sebesar Rp
11.438.789

b. Jika pembayaran bunga dilakukan per hari, per triwulan, per kuartal, dan per semester

FV = Po (1+(i/m))m.n

Keterangan :

FV : Nilai pada masa yang akan datang

Po : Nilai pada saat ini


i : Tingkat suku bunga

n : Jangka waktu

m : Frekuensi pembayaran bunga per tahun

Contoh :Junanta membeli sebuah mesin cuci dengan merek TB secara kredit selama 45 bulan
seharga Rp 4.555.555 dengan bunga sebesar 5% per tahun. Bintan melakukan pembayaran bunga
per kuartal. Berapakah jumlah yang harus dibayarkan oleh Junanta?

Diketahui :Po : Rp 4.555.555

i : 5% = 0.05

n : 45/12 = 3.75 = 4

m : 12/4 = 3

Jawab :FV = Po (1+(i/m))m.n

FV = 4.555.555 (1+(0.05//3))3.4

FV = 5.555.003

Jadi jumlah yang harus dibayar Junanta adalah Rp 5.555.003

Future value adalah cara perhitungan nilai uang pada masa yang akan datang dari uang yang
diterima atau dibayarkan pada masa sekarang dengan memasukkan tingkat bunga ke nilai uang
tersebut pada setiap periode selama jangka waktu tertentu. Nilai ini menunjukkan manfaat dari
investasi dan perolehan dari suku bunga.

Ada dua macam suku bunga yang bisa digunakan untuk menghitung future value, yaitu simple
interest dan compound interest. Simple interest ialah bunga yang didapatkan dari nilai investasi
pada masa sekarang. Compound interest (bunga berbunga/bunga majemuk) ialah bunga yang
diperoleh dari investasi pada masa sekarang dan berasal dari akumulasi investasi tersebut.

Para manajer dan analis keuangan menggunakan rumus future value untuk memutuskan tujuan
investasi uang yang dimiliki oleh perusahaan. Perhitungan digunakan pada saat akan menentukan
keputusan investasi jangka panjang seperti obligasi pemerintah (bond), tabungan (deposito), atau
instrumen keuangan lainnya.

Untuk individu, rumus future value digunakan untuk memilih instrument investasi penghasilan
bulanan seperti tabungan, reksadana, obligasi, atau instrument keuangan lainnya. Jadi, future
value memang dipakai untuk kegiatan investasi.

Anda mungkin juga menyukai