Anda di halaman 1dari 9

EFEKTIVITAS SENI BUDAYA TARLING CIREBONAN

SEBAGAI MEDIA PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL


DI KABUPATEN CIREBON JAWA BARAT
(Effectiveness of Tarling Cirebonan Cultural Arts as a Media to Improve
Pregnant Women’s Knowledge in Cirebon District of West Java)
Herti Maryani1, Lia Nurcahyani2, Rinela Padmawati2, Neli Nurlina2

Naskah masuk: 31 Agustus 2015, Review 1: 3 September 2015, Review 2: 3 September 2015, Naskah layak terbit: 5 Oktober 2015

ABSTRAK
Latar Belakang: Program Kemenkes untuk meningkatkan pengetahuan ibu adalah kelas ibu hamil. Sampai saat ini
media yang digunakan belum bervariasi, sehingga diperlukan inovasi media pembelajaran yang berbasis budaya lokal
untuk melengkapi media yang sudah ada. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan inovasi pembelajaran dengan tarling
Cirebonan. Metode: Desain penelitian adalah quasi experimental menggunakan non randomized pre test and post test
with control group design. Penelitian dilakukan di empat desa wilayah kerja Puskesmas Kalibuntu Kabupaten Cirebon pada
Tahun 2014. Sampel adalah 80 ibu hamil, 40 orang dilakukan intervensi tarling dan 40 orang lainnya merupakan kontrol
dengan lembar balik. Focus Group Discussion (FGD) dilakukan kepada ibu, suami dan masyarakat, indepth interview
kepada bidan desa. Instrumen penelitian meliputi music box berisi ringtone dan lirik tarling Cirebonan, lembar balik, serta
kuesioner. Analisis data kuantitatif menggunakan uji paired t-test dan independen t-test dan data kualitatif dianalisis
deskriptif. Hasil: Terdapat perbedaan signifikan pengetahuan ibu pada pre test dan post test pertama maupun post test
kedua dengan beda mean 1,35 dan 1,70 dengan p value 0,047 dan 0,033. Ibu, suami, bidan desa serta masyarakat sangat
mendukung penggunaan tarling Cirebonan. Kesimpulan: Terdapat perbedaan signifikan pengetahuan ibu pada pre test
dan post test pertama maupun post test kedua dengan beda mean 1,35 dan 1,70. Ibu, suami, bidan desa serta masyarakat
sangat mendukung penggunaan tarling Cirebonan. Saran: Media tarling Cirebonan lebih efektif terhadap peningkatan
pengetahuan ibu dibanding media lembar balik, sehingga bisa dijadikan sebagai media yang inovatif untuk kelas ibu hamil
guna meningkatkan pengetahuan ibu

Kata kunci: Tarling Cirebonan, Lembar Balik, Pengetahuan Ibu Hamil

ABSTRACT
Background: Antenatal class is a program from the Ministry of Health of the Republic of Indonesia for increasing pregnant
women’s knowledge. Until recently, the media used in has not varied yet; thus, innovation on instructional media based on
culture to complement the existing media is needed. One of the typical cultural arts of Cirebon is Tarling Cirebonan. The
objective is to analyze the effectiveness of media Tarling Cirebonan to improve pregnant women’s knowledges. Methods:
This was an analytic study with a quasi experimental design and a non-randomized pre-test and post-test with control group
design, by making use of qualitative data. The study was conducted in Cirebon District from March to September 2014. The
study sample was 80 pregnant women in Kalibuntu Health Center (40 with Cirebonan Tarling media and 40 with flipchart
media). Research instruments included music box containing ringtone and lyrics of Tarling Cirebonan consisting of antenatal
class materials, flipchart, questionnaires, in-depth interview and focus group discussion’s guide. Data analysis with a paired
t-test and independent t-test. Result: There were significant differences in score changes on pregnant women’s knowledge
at pre-test and first post-test and second post test with a mean difference of 1.35 and 1.70. There was a positive response
from pregnant women, the husband, village midwives and society against Cirebonan Tarling media. Conclusions: There

1 Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Badan Litbangkes Kemenkes RI, Jl. Indrapura 17 Surabaya,
E-mail: herti_maryani@yahoo.com
2 Prodi Kebidanan Cirebon, Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya, Jl. Cilolohan 35 Tawang Tasikmalaya, Jabar

421
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan – Vol. 18 No. 4 Oktober 2015: 421–429

were significant differences in score changes on pregnant women’s knowledge at pre-test and first post-test and second
post test with a mean difference of 1.35 and 1.70. There was a positive response from pregnant women, the husband,
village midwives and society against Cirebonan Tarling media. Recommendation: Tarling Cirebonan Media is more
effective to improve pregnant women’s knowledge than flipchart media, so that it can be used as an innovative media in
improving pregnant women’s knowledge.

Key words: Tarling Cirebonan, flipchart, pregnant women’s knowledges

PENDAHULUAN menganalisis perbedaan pengetahuan ibu hamil


sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok
Berdasarkan data SDKI (2012), AKI di Indonesia
media tarling Cirebonan, menganalisis perbedaan
belum bisa mencapai target MDGs 2015. Provinsi Jawa
pengetahuan ibu sebelum dan sesudah diberikan
Barat merupakan “penyumbang” AKI terbanyak di
intervensi pada kelompok media lembar balik,
Indonesia, dan Kabupaten Cirebon menduduki urutan
menganalisis efektivitas media tarling Cirebonan
kedua penyumbang AKI di Jawa Barat. Keterlambatan
dibanding media lembar balik terhadap peningkatan
mengenali tanda bahaya dan mengambil keputusan
pengetahuan ibu hamil, serta mensosialisasikan
jika ditemukan tanda bahaya/komplikasi merupakan
pesan kesehatan ibu dan anak melalui media tarling
salah satu penyebab AKI secara tidak langsung (BPS
Cirebonan kepada suami dan masyarakat.
dan tim, 2013). Berdasarkan data SDKI Tahun 2012,
hanya 53% ibu hamil mendapat informasi tentang tanda
bahaya kehamilan (BPS dan tim, 2013). Program yang METODE
diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan untuk Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif
menurunkan angka kematian ibu melalui peningkatan dan kualitatif. Desain penelitian menggunakan
pengetahuan dan perubahan perilaku adalah Kelas non randomized pre test and post test with control
Ibu Hamil. Sampai saat ini media yang digunakan design. Data kualitatif diperoleh dengan Focus
pada kelas ibu belum bervariasi, sehingga diperlukan Group Discussion (FGD) dan indepth interview.
inovasi media pembelajaran berbasis budaya untuk Penelitian dilakukan di empat desa wilayah UPT
melengkapi media yang sudah ada. Seni budaya khas Puskesmas Kalibuntu Kabupaten Cirebon mulai
Kabupaten Cirebon yaitu tarling Cirebonan. bulan Maret sampai dengan Desember 2014. Sampel
Mengingat salah satu fungsi tarling sebagai penelitian yaitu 80 ibu hamil, yang terdiri dari 40
sarana kreativitas dan inovatif seni budaya serta orang kelompok intervensi dan 40 orang kelompok
sarana atau media penyampaian berbagi pesan kontrol dengan kriteria inklusi yaitu ibu dengan usia
pembangunan, baik pembangunan fisik, kesehatan kehamilan maksimal 28 minggu pada bulan Juni 2014.
maupun pembangunan mental spiritual, maka budaya Kriteria eksklusi yaitu ibu yang tidak mengikuti semua
ini tepat jika dijadikan metode dan media yang inovatif pertemuan dalam kelas ibu hamil (3 kali pertemuan),
di dalam penyampaian informasi atau materi yang ibu yang pernah mengikuti kelas ibu hamil pada
diberikan pada pelaksanaan kelas ibu hamil di kehamilan sebelumnya dan ibu yang tidak mengikuti
Kabupaten Cirebon, agar setiap ibu mudah menerima pelaksanaan post test pertama atau kedua. FGD
dan mengingat materi yang diberikan. Selain ibu, dilakukan pada 2 kelompok, yaitu kelompok ibu hamil,
keluarga dan masyarakat lainnya pun dapat dengan serta kelompok suami dan masyarakat, sedangkan
mudah mengetahui materi pada kelas ibu hamil, indepth interview dilakukan pada bidan desa untuk
dengan mengalunkan seni budaya tarling. Rumusan mengetahui tanggapan tentang penggunaan tarling.
masalah dalam penelitian ini yaitu apakah media Instrumen penelitian meliputi music box berisi
tarling Cirebonan lebih efektif dalam meningkatkan ringtone dan lirik tarling Cirebonan yang berisi
pengetahuan ibu dibanding media lembar balik? materi kelas ibu, lembar balik dan kuesioner. Analisis
Tujuan umum penelitian adalah menganalisis data kuantitatif menggunakan uji paired t-test dan
efektivitas media tarling Cirebonan terhadap independen t-test, sedangkan data kualitatif dianalisis
peningkatan pengetahuan ibu dalam pelaksanaan secara deskriptif.
kelas ibu hamil. Tujuan khusus penelitian yaitu

422
Efektivitas Seni Budaya Tarling Cirebonan sebagai Media Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil (Herti Maryani, dkk.)

HASIL Perbandingan Nilai Pre-Test pada Kelompok


Media Tarling Cirebonan dan Media Lembar
Setelah dilakukan penelitian dengan judul
Balik
“Efektivitas Seni Budaya Tarling Cirebonan sebagai
Media Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil di Pada Tabel 2 dapat terlihat beda mean antara
Kabupaten Jawa Barat (Studi Kasus Pada Kelas Ibu kedua kelompok sebesar 0,82 dengan p value
Hamil di UPT Puskesmas Kalibuntu) ” diperoleh hasil sebesar 0,37. Hal ini menunjukkan tidak terdapat
sebagai berikut: perbedaan yang signifikan pada rata-rata nilai pre
test pengetahuan antara kelompok media tarling
Hasil Pengujian Normalitas Data Cirebonan dengan media lembar balik, yang berarti
pengetahuan kedua kelompok sebelum intervensi
Uji normalitas sebaran dimaksudkan untuk
adalah homogen.
mengetahui apakah sebaran data berdistribusi normal
atau tidak dengan menggunakan uji Kolmogorov-
Perbedaan Perubahan Pengetahuan Ibu Hamil
Smirnov (KS). Berdasarkan Tabel 1 tampak
Sebelum dan Sesudah Intervensi pada Kedua
perhitungan statistik dengan bantuan perangkat
Kelompok
lunak komputer diketahui bahwa nilai probabilitas K-S
> 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa frekuensi Tabel 3 menunjukkan terdapat perbedaan secara
data terdistribusi secara normal. Oleh karena data signifikan skor pengetahuan pre test dan post test
terdistribusi secara normal, maka pengolahan data pertama pada kelompok media tarling Cirebonan dan
dengan uji t bisa dilaksanakan. media lembar balik, dengan beda mean lebih besar
pada kelompok media tarling Cirebonan.
Tabel 4 menunjukkan terdapat perbedaan secara
Tabel 1. Nilai Probabilitas Kolmogorof-Smirnov untuk signifikan skor pengetahuan pre test dan post test
Uji Normalitas kedua pada kelompok media tarling Cirebonan dan
media lembar balik, dengan beda mean lebih besar
Data yang diuji K-S Distribusi pada kelompok media tarling Cirebonan.
Nilai Pre test 0,057 Normal

Tabel 2. Analisis Independen T- test pada Nilai Pre test Pengetahuan Ibu
Mean Beda Mean
Analisis Independen t-test Pengetahuan Ibu p
(SD) (CI)
Media Tarling Cirebonan 21,06 (4,84)
0,82 (-1,02 - 2,67) 0,37
Media Lembar Balik 20,23 (3,33)

Tabel 3. Paired T-test Perubahan Pengetahuan Ibu Hamil (Pre Test dan Post Test pertama)
Pre Test Mean Post Test pertama Mean Beda Mean
Pengetahuan Kelompok p
(SD) (SD) (CI 95%)
Media Tarling Cirebonan 21,06 (4,84) 23,58 (4,60) 2,53 (1,57-3,47) 0,000
Media Lembar Balik 20,23 (3,33) 21,40 (3,08) 1,17 (0,21-2,13) 0,018

Tabel 4. Paired T-test Perubahan Pengetahuan Ibu Hamil (Pre Test dan Post Test kedua)
Pre Test Mean Post Test kedua Mean Beda Mean
Pengetahuan Kelompok p
(SD) (SD) (CI 95%)
Media Tarling Cirebonan 21,06 (4,84) 23,93 (4,73) 2,87 (1,76-3,97) 0,000
Media Lembar Balik 20,23 (3,33) 21,40 (3,73) 1,17 (0,04-2,30) 0,042

423
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan – Vol. 18 No. 4 Oktober 2015: 421–429

Perbandingan Perubahan Nilai Pengetahuan Ibu dari hasil uji tersebut, maka tingkat pendidikan yang
Hamil Sebelum dan Sesudah Intervensi pada berbeda tidak menjadikan pengetahuan kedua
Kedua Kelompok kelompok sebelum diberi intervensi menjadi berbeda
Pada Tabel 5 dapat terlihat, beda mean antara pula. Hal tersebut bisa dipahami, karena pengetahuan
kedua kelompok sebesar 1,35 dengan p value sebesar bisa didefinisikan sebagai sekumpulan informasi yang
0,047. Hal ini menunjukkan terdapat perbedaan dipahami, diperoleh dari proses belajar selama hidup
yang signifikan pada rata-rata nilai perubahan skor dan dapat dipergunakan sewaktu-waktu sebagai alat
pengetahuan ibu pada pre test dan post test pertama penyesuaian diri, baik terhadap diri sendiri maupun
antara kelompok media tarling Cirebonan dengan lingkungannya. Artinya bisa saja pengetahuan
media lembar balik, yang berarti kelompok media yang dimiliki oleh responden tersebut didapatkan
tarling Cirebonan lebih efektif terhadap peningkatan dari pengalaman sebelumnya ataupun dari orang
pengetahuan ibu dibanding media lembar balik. yang dipercaya maupun dari media informasi yang
Pada Tabel 6 dapat terlihat, beda mean antara lainnya.
kedua kelompok sebesar 1,70 dengan p value sebesar
0,033. Hal ini menunjukkan terdapat perbedaan Perbedaan Perubahan Pengetahuan Ibu
yang signifikan pada rata-rata nilai perubahan skor Hamil Sebelum dan Sesudah Intervensi pada
pengetahuan pada pre test dan post test kedua Kelompok Media Tarling Cirebonan dan Media
antara kelompok media tarling Cirebonan dengan Lembar Balik
media lembar balik, yang berarti kelompok media Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan
tarling Cirebonan lebih efektif terhadap peningkatan secara signifikan skor pengetahuan pre test dan post
pengetahuan ibu dibanding media lembar balik. test pertama serta post test kedua pada kelompok
media tarling Cirebonan dan media lembar balik.
PEMBAHASAN Sebagaimana telah diketahui sebelumnya, pre test
dilaksanakan pada hari pertama pada pelaksanaan
Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat kelas ibu pada kedua kelompok, sedangkan post
perbedaan yang signifikan pada rata-rata nilai pre test pertama diadakan pada hari ketiga setelah
test pengetahuan antara kelompok media tarling selesainya pemberian materi. Dalam pelaksanaan
Cirebonan dengan media lembar balik, yang berarti kelas ibu hamil, setiap responden dari masing-
pengetahuan kedua kelompok sebelum dilakukan masing kelompok sudah mendapatkan materi tentang
intervensi adalah sama. Responden dari kedua kehamilan, persalinan dan nifas dan bayi baru lahir
kelompok memiliki latar belakang pendidikan yang serta penyakit menular sexual.
berbeda, mulai SD sampai dengan SMA. Jika dilihat

Tabel 5. Independen t test Perbandingan Perubahan Skor pengetahuan ibu (Pre test dan Post Test
pertama)
Mean Beda Mean
Independen t-test Perubahan Skor Pengetahuan Ibu p
(SD) (CI)
Media Tarling Cirebonan 2,53 (2,97)
1,35 (0,019 - 2,683) 0,047
Media Lembar Balik 1,17 (3,00)

Tabel 6. Independen t - test Perbandingan Perubahan Skor pengetahuan ibu (Pre test dan Post Test
kedua)
Mean Beda Mean
Independen t-test Perubahan Pengetahuan Ibu p
(SD) (CI)
Media Tarling Cirebonan 2,87 (3,45)
1,70 (0,144 - 3,256) 0,033
Media Lembar Balik 1,17 (3,53)

424
Efektivitas Seni Budaya Tarling Cirebonan sebagai Media Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil (Herti Maryani, dkk.)

Adanya perbedaan pengetahuan dari pre test media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih
ke post test pertama maupun post test kedua ada komponen lain yang harus diperhatikan dalam
untuk kedua kelompok, menunjukkan baik media memilih media pembelajaran (Notoatmodjo, 2003).
tarling Cirebonan maupun media lembar balik yang
digunakan pada pelaksanaan kelas ibu hamil dapat Analisis Perbandingan Perubahan Skor
meningkatkan pengetahuan ibu, yang membedakan Pengetahuan Ibu Hamil Sebelum dan Sesudah
yaitu peningkatan pengetahuan pada kelompok Intervensi pada Kedua Kelompok
media tarling Cirebonan lebih besar dibanding media Perubahan skor pengetahuan ibu pada pre test
lembar balik. dan post test pertama serta pre test dan post test
Instrumen yang digunakan pada kelompok kedua untuk kedua kelompok menunjukkan perbedaan
lembar balik yaitu music box yang berisi lagu tarling yang signifikan dengan peningkatan pengetahuan ibu
dengan lirik tentang materi kelas ibu yang dibuat pada kelompok media tarling Cirebonan lebih besar
oleh peneliti. Setelah bernyanyi bersama, pada dibanding peningkatan pengetahuan ibu pada media
kelompok ini diberikan penjelasan tentang lirik lagu lembar balik. Dari kedua analisis tersebut dapat
yang berisi materi tersebut dengan metode ceramah disimpulkan, media tarling Cirebonan lebih efektif
tanya jawab. Hal ini dimaksudkan agar ibu hamil dapat terhadap peningkatan pengetahuan ibu dibanding
memahami isi materi yang terkandung di dalam lirik media lembar balik.
lagu tersebut. Konsep yang digunakan pada kelompok media
Kelas Ibu Hamil merupakan sarana untuk belajar tarling Cirebonan adalah konsep pembelajaran
bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam berbasis budaya, karena tarling Cirebonan yang
bentuk tatap muka dalam kelompok, dengan tujuan digunakan merupakan karya intelektual musik
meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan khas Cirebon, yang memberikan andil mengangkat
perilaku ibu agar memahami tentang kehamilan, berbagai nilai budaya Cirebon. Walaupun dalam
perubahan tubuh selama kehamilan, perawatan perkembangan tarling diperkirakan telah mengalami
kehamilan, persalinan, perawatan nifas, KB perubahan bentuk dan cara pengekspresian, tetapi
pascapersalinan, perawatan bayi baru lahir, mitos, tarling tetap dianggap sebagai musik identitas dan jati
penyakit menular dan akte kelahiran (Depkes RI, diri melodi kota Cirebon. Pemanfaatan budaya lokal
2009). dalam pembelajaran merupakan salah satu bentuk
Sasaran kelas ibu adalah ibu hamil, maka media pembelajaran yang kreatif untuk menghasilkan
perlu diperhatikan tentang konsep belajar orang pembelajaran yang bermakna secara kontekstual
dewasa, yang mengharapkan suasana belajar yang (Tjahjodiningrat H. Abdul Adjib, 2009).
menyenangkan dan menantang, mengutamakan Melalui pengembangan konsep budaya lokal
peran peserta belajar, menghormati setiap pendapat dalam proses pembelajaran, maka materi yang
yang dikemukakan, memberikan kesempatan untuk diberikan akan mudah difahami dan diterima oleh
terlibat dalam proses pembelajaran, mengintegrasikan peserta didik dalam hal ini adalah ibu hamil (Saliman,
informasi baru dengan pengalaman terdahulu, 2007). Pendekatan pembelajaran berbasis budaya
meyakini bahwa semua informasi relevan dan dapat memberikan kesempatan kepada pesertanya
meyakini bahwa semua informasi siap digunakan untuk menciptakan makna dan mencapai pemahaman
(Najamuddin, 2010). Perubahan perilaku di dalam atas informasi keilmuan yang diperolehnya dan
proses pendidikan orang dewasa (andragogi) pada penerapan informasi keilmuan tersebut dalam konteks
umumnya lebih sulit daripada perubahan perilaku permasalahan komunitas budaya (Soetarno, 2004).
di dalam pendidikan anak (pedagogi), karena orang Hal tersebut selaras dengan peraturan Menteri
dewasa sudah mempunyai pengetahuan, sikap Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2013, yang
dan keterampilan yang sudah dimiliki sebelumnya, menyatakan, masing-masing daerah memerlukan
sehingga media serta metode pembelajaran yang pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah
merupakan salah satu komponen dalam proses belajar masing-masing (Mendikbud RI, 2013).
memegang peranan yang sangat penting, karena Proses emosional dan intelektual merupakan
kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu salah satu prinsip belajar orang dewasa. Keberhasilan
metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis

425
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan – Vol. 18 No. 4 Oktober 2015: 421–429

belajar sangat dipengaruhi oleh kondisi psikologis Pernyataan serupa disampaikan pula oleh Ibu K
pada saat belajar (4). Dengan bernyanyi, maka suasana dengan pernyataan sebagai berikut:
pembelajaran menjadi hidup serta tidak tegang dan
“Mudah ngapalinnya gitu kalau pake tarling dan
tidak kaku. Materi kelas ibu hamil yang dikemas dalam
kalo udah inget juga jadi ga bosen….sangat
tarling Cirebonan terbukti meningkatkan partisipasi
membantu mengingat materi, jadi cepet diingetnya
responden pada pelaksanaan kelas ibu, karena
dan mengingat materinya gampang”
metode yang digunakan dengan bernyanyi bersama
serta ceramah tanya jawab. Hal ini didukung pula oleh informan bidan desa
Tarling merupakan seni budaya yang menggunakan yang menyatakan bahwa penggunaan media tarling
musik dan lagu. Pada awalnya, responden terlihat malu Cirebonan pada kelas ibu hamil dapat membuat
untuk bernyanyi, tetapi setelah diulang beberapa kali, lebih dekat dengan ibu hamil, tidak menjemukan
akhirnya responden terlihat riang dan gembira dan karena belajar sambil rileks dan menyenangkan,
terlihat lebih aktif untuk bertanya dan mengemukakan serta mudah untuk dihafalkan, sehingga ibu menjadi
pendapat Hal ini didukung oleh pernyataan bidan N termotivasi untuk mengingat materi di rumah dengan
sebagai berikut: mendengarkan tarling Cirebonan di rumah.
Penelitian yang mendukung, dilakukan oleh Iman
“Lebih dekat dengan ibu hamilnya, dulu mah kan
K Tahun 2010, di Yogyakarta, yang menyatakan
hanya pas periksa saja. Baiknya media seperti ini
bahwa musik bisa digunakan sebagai media di dalam
kan tidak menjemukan ibu hamil, dengan adanya
menyampaikan pesan. Hasil dari penelitian tersebut
tarling ada musiknya, jadi kita belajarnya secara
yaitu pembelajaran dengan menggunakan musik,
rileks. Lebih ngapal materinya, mungkin dengan
efektif dalam meningkatkan prestasi belajar peserta
dikasih alat musik box itu mereka lebih inget”
didik. Musik berfungsi untuk menimbulkan suasana
Saliman pada Tahun 2007, menyatakan bahwa yang memudahkan untuk mencerna informasi,
pemanfaatan budaya lokal yang digunakan sebagai menimbulkan keter tarikan ser ta, mengurangi
media pembelajaran dapat meningkatkan keaktifan kejenuhan dan dapat menimbulkan relaksasi (Iman
proses belajar mengajar, hal itu dapat dilihat pada K, 2012).
keaktifan untuk bertanya dan berpendapat, selain Hasil penelitian Siegel yang dipublikasi di The
itu, pemanfaatan budaya lokal sebagai media Chinese University of Hong Kong dalam Wardana
pembelajaran pun dapat meningkatkan pengetahuan (2012) yang didasarkan atas teori neuron menjelaskan,
peserta didik yang terbukti dengan meningkatnya neuro akan menjadi sirkuit jika ada rangsangan
prestasi akademik.(6). musik yang berupa gerakan, elusan, dan suara yang
Pengetahuan yang dimiliki oleh kelompok media mengakibatkan neuron yang terpisah bertautan dan
tarling Cirebonan cenderung meningkat walaupun mengintegrasikan diri dalam sirkuit otak. Semakin
diukur satu bulan setelah pelaksanaan kelas ibu hamil, banyak rangsangan musik, maka akan semakin
dengan peningkatan yang lebih besar dibanding kompleks jalinan antar neuron, sehingga akan
kelompok lembar balik. Adanya peningkatan tersebut, meningkatkan kecerdasan (Wardana, 2012).
maka bisa disimpulkan media tarling Cirebonan bisa Menurut Putranti N Tahun 2009 musik dapat
mempengaruhi daya ingat ibu terhadap pengetahuan menyeimbangkan fungsi otak kanan dan kiri yang
yang diberikan, karena ibu hamil bisa dengan mudah berarti menyeimbangkan perkembangan aspek
untuk mengingat pengetahuan yang diberikan dengan intelektual dan emosional. Penggunaan media musik
mengalunkan seni budaya tarling Cirebonan yang dapat mempermudah tingkat pemahaman, karena
berisi materi kelas ibu hamil di rumah. Hal ini didukung mendengarkan musik merupakan hiburan tersendiri
oleh pernyataan ibu D sebagai berikut: untuk melepas lelah dan secara tidak langsung
menjadi kebiasaan rutin bagi masyarakat (Anonim,
“Sangat hafal gitu lho bu..dengan lagu
2009)
kehamilannya suami juga mendengarkan ya,
Ibu hamil kelompok media tarling Cirebonan
terus kesehatannya juga dapet.. masalah bahaya
bersama-sama menyanyikan lagu tarling dengan
nifas, masalah kesehatannya, ya terus kehamilan,
riang gembira, hal ini sesuai dengan pernyataan
langsung bisa dihafal”
bahwa musik merupakan potensi untuk mengeluarkan

426
Efektivitas Seni Budaya Tarling Cirebonan sebagai Media Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil (Herti Maryani, dkk.)

kreatifitas dengan bernyanyi, sedangkan bernyanyi ibu hamil, tetapi calon ibu hamil pun perlu terpapar
adalah hal yang menyenangkan dan merupakan dengan media tersebut. Pernyataan yang diucapkan
sarana untuk mengekspresikan diri. Musik dapat Bapak D adalah sebagai berikut:
memperbaiki koordinasi fisik dan mental, sehingga
“Hanya menambahi saja, program ini kalau bisa
dapat menjadi katalis yang sangat efektif dalam
jangan berhenti sampai di tingkat penelitian,
proses belajar dan perkembangan (Sheppard, 2007).
tapi actionnya berlanjut untuk ibu-ibu hamil
Perpaduan antara musik dan bernyanyi sangat baik
lainnya,dan ibu-ibu yang akan hamil, karena
bila digunakan dalam proses pembelajaran. Sebab,
metode pembelajaran itu salah satu yang efektif
melalui keseimbangan otak yang dihasilkan, akan
itu dengan menggunakan lagu. Kalau ibu hamil,
dapat menciptakan suasana yang menyenangkan,
udah perutnya lagi mules, dikasih tutor dgn
dan mampu menguatkan daya konsentrasi (Anonim,
presentasi akan jenuh, tapi kalau dengan music,
2014).
mereka bisa dibawa ke rumah, bisa sambil nyuci
Hal yang terpenting, walaupun lirik lagu yang
nyuci, masak-masak, dengerin lagu, jadi bisa
berisi materi kelas ibu hamil merupakan lirik yang
masuk…jangan hanya sosialisasi untuk ibu hamil,
baru didengarkan oleh ibu, tetapi irama lagu yang
tapi ibu yang ingin hamil pun perlu, karena ini
dinyanyikan sudah sangat dikenal oleh responden
kan kaitannya dengan kebidanan, banyak sekali
yang mayoritas adalah penduduk asli Kabupaten
ibu-ibu dengan usia rumah tangga yang lumayan,
Cirebon, karena lirik lagu tersebut merupakan
tapi belum mempunyai anak, atau ibu yang sudah
gubahan dari lagu tarling yang terkenal di Kabupaten
punya anak, dan pengen lagi tapi belum berhasil,
Cirebon, yaitu warung pojok, waru doyong, sega
jadi ditambah, karena manfaatnya sangat besar
jamblang dan manuk kepudang, sehingga lebih
sekali dan saya apresiasi sekali untuk ibu-ibu dari
mudah dalam menerima materi yang terdapat dalam
poltekkes”
lirik tersebut. Barz (2006) dalam Bingley (2011)
di Uganda menyatakan dengan menggabungkan Dukungan lainnya disampaikan oleh Bapak
pengetahuan ilmiah tentang kesehatan dan musik S, selaku kepala Desa Dukuh Widara dengan
khas sebagai warisan budaya, maka pesan/informasi pernyataan:
akan lebih bisa masuk dalam kehidupan, sehingga “Media tarlingnya bagus nanti bisa disetel di
dapat menjadi sebuah kultur/budaya yang biasa posyandu, enak sambil nimbang bisa sambil
dilakukan. Pesan kesehatan akan menarik pendengar dengerin lagu, bila perlu pake sound dari sini”
jika dikemas dalam bentuk lagu terutama apabila
lagu tersebut sangat dikenal dan memiliki arti penting Pendapat serupa disampaikan oleh Bapak A
bagi pendengar. Pesan/informasi dapat disampaikan yang menyatakan bahwa manfaat lain yang diperoleh
melalui lagu kepada masyarakat lebih luas. yaitu ibu menjadi bergairah dan menjadi mudah untuk
Selain ibu dan bidan desa, suami dan masyarakat mengingat materi. Pernyataan yang disampaikan
pun menyatakan dukungan terhadap penggunaan sebagai berikut:
tarling Cirebonan dan menyatakan bahwa tarling “Menurut saya sangat baik karena bisa mendorong
media penyampai pesan kesehatan ibu dan anak kepada ibu hamil, sehingga ibu tersebut akan
yang positif serta efektif. Pernyataan Bapak J adalah gairah sehingga gairah itu akan mengena ke janin,
sebagai berikut: sehingga janin selalu ceria…dengan media tarling
“Kami sebagai keluarga/suami ibu hamil… mudah diingat”
pendapat saya positif, baguslah,kalau ibu hamil Selain meningkatkan pengetahuan, penggunaan
bisa inget-inget pencegahan HIV, kehamilan, media tarling Cirebonan ternyata berdampak pada
persalinan, perut mules-mules, pokoknya perilaku ibu. Informasi tersebut diperoleh dari Ibu U
pendapat saya positif” yang pada saat dilakukan FGD sudah melahirkan
Pernyataan Bapak J diperkuat pula oleh Bapak D satu bulan yang lalu, yang mengatakan bahwa beliau
yang menyatakan pendapat bahwa sebaiknya media dapat mengingat tanda-tanda persalinan pada saat
tarling Cirebonan jangan hanya ditujukan kepada akan melahirkan. Sehingga, pada saat mengalami hal

427
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan – Vol. 18 No. 4 Oktober 2015: 421–429

tersebut, ibu segera datang ke petugas kesehatan. Dari empat lagu tarling yang telah dihasilkan,
Informasi tersebut diperoleh dari pernyataan sebagai hampir seluruh informan ibu mengatakan bahwa lagu
berikut: bayi sehat (gubahan lagu Sega Jamblang) merupakan
lagu yang paling mudah diterima dan paling disukai,
“Tadinya iya bingung kalau mau lahiran kaya apa
karena liriknya sedikit sehingga mudah dihafal serta
ya rasanya, katanya sakit banget, mules banget,
musiknya enak didengar. Hal ini selaras dengan
pas kan itu diterangin ada mules yang teratur,
pernyataan Ibu M yang mengatakan salah satu
jadinya ngerti, tadinya gimana ya kan waktu masih
hambatan yang ditemukan yaitu terdapat lirik lagu
gadis juga suka sakit kalau menstruasi,sekarang
yang sangat panjang sehingga agak sulit difahami
lahiran sama gak ya.. pas udah belajar kelas ibu
(lagu persalinan dan nifas normal). Dengan adanya
hamil jadinya ngerti,pas kerasa mules kok tiba-tiba
informasi tersebut, maka sebaiknya lagu persalinan
vagina kaya mau jatoh, kok perutnya sakit, apa
dan nifas normal dirubah menjadi dua lagu yang
ini mau lahiran? tadinya saya ga berani bilang ke
terpisah.
ibu, karena ibu suka deg degan, jadi saya bilang
Seperti telah disebutkan sebelumnya, instrument
ke suami, terus suami langsung bawa saya ke
yang digunakan yaitu music box. Menurut informan,
bidan, pas udah diperiksa pembukaan dua, terus
music box merupakan alat yang praktis karena mudah
dibawa ke rumah sakit karena kembar. Jadi berkat
didengarkan serta dapat digunakan kapan saja dan
music box, kan sering denger, kalau mau lahiran
di mana saja. Selain menambah pengetahuan ibu
tuh mules yang teratur, jadi pas mules, jadi inget
hamil, music box bisa berfungsi juga sebagai media
kayanya ini mau lahiran”
penyampaian pesan pada suami. Dengan sering
Selain itu, menurut bidan H, penggunaan media memutar lagu tarling di rumah, maka suami serta
tarling Cirebonan dapat meningkatkan motivasi ibu keluarga yang ada di rumah akan terpapar tentang
hamil lainnya sehingga ingin mengikuti kelas ibu pesan kesehatan yang terdapat dalam lagu tarling.
hamil, karena memperoleh informasi dari responden. Hal ini akan mempermudah penyebarluasan pesan
Pernyataan bidan H adalah sebagai berikut: kesehatan tersebut, khususnya kesehatan ibu dan
“Jadi sekarang ibu-ibu hamil itu ada yang anak.
belakangan pengen “ih bu ari gemien ka ora sih Walaupun demikian, masih terdapat kelemahan
kaya koe, pengen kali ora melu” “ iya soale ini dalam penggunaan music box, yaitu terdapat kesulitan
dipilih” jadi sekarang apa ya masyarakat desa dalam memilih lagu di music box karena tidak terlihat
dukuh widara tuh ada kaya gini jadinya kaya judul lagu yang akan dipilih. Salah satu alternatif
termotivasi untuk ya ini kan lagunya juga ada untuk mengantisipasi masalah ini yaitu menggunakan
pelajarannya juga terus pokok nya jadi lebih ini media tarling Cirebonan menjadi ringtone dengan
aja lah peduli sama ibu hamil” memasukan ke handphone. Hal tersebut sudah
dilakukan oleh salah satu informan.
Informasi lain yang diperoleh yaitu terdapat ibu Hasil analisis kuantitatif yang menunjukkan bahwa
yang berniat ditolong persalinan ke dukun jadi beralih tarling Cirebonan lebih efektif dibanding lembar balik
ke bidan, melalui pernyataan sebagai berikut: dapat dipahami, karena pada kelompok lembar balik
“latihan kaya gini tuh mereka sadar tuh kan ini tuh yang menggunakan sarana pembelajaran dalam
ada risikonya ada bahaya-bahayanya gitu. Kaya bentuk buku gambar yang menurut informan bidan N
bu Kartewi itu kan otok banget sama dukun... merupakan media yang monoton dan membosankan,
sekarang udah mulai percaya sama bidan… sehingga ibu hamil kurang aktif. Akhirnya, pada
kan semalem lahirnya sama bu Khaeriyah… proses pelaksanaannya hanya menjelaskan, sehingga
yang tadinya periksa juga gak pernah…. tapi kan menjadi lelah. Hal ini diketahui dari pernyataan
sekarang dia mau manggil bidan” sebagai berikut:

Pernyataan tersebut menunjukan bahwa media “…kalau pake lembar balik kan ngomongnya
tarling Cirebonan sudah mempengaruhi perilaku ibu cape, kalau pake lembar balik kan monoton…”
untuk bersalin di tenaga kesehatan. Hal serupa disampaikan oleh Bidan H sebagai
berikut:

428
Efektivitas Seni Budaya Tarling Cirebonan sebagai Media Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil (Herti Maryani, dkk.)

“Kalau itu bosen, bikin ibu hamil bosen karena kan Humaniora Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan
nerangin terus tanya jawab udah, terus kurang Masyarakat atas kesempatan untuk mengikuti
aktif jadi nya” Riset Intervensi Kesehatan 2014. Kepada Direktur
Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya yang
Media tarling Cirebonan telah terbukti
telah memberikan rekomendasi untuk melaksanakan
efektif, maka keberlangsungan/sustainability dari
penelitian serta semua pihak yang tidak dapat
penggunaan media tersebut sangat diperlukan. Bidan
disebutkan satu persatu yang telah mendukung
desa mengatakan akan menjaga keberlangsungan
penelitian ini.
tersebut dengan melanjutkan penggunaan media
tarling Cirebonan yang dipadukan dengan media
lembar balik. Selain itu, media tarling Cirebonan yang DAFTAR PUSTAKA
terdapat dalam music box akan di copy ke hand phone Badan Pusat Statistik, 2013. Survey Demografi dan
bagi ibu hamil yang memilikinya. Selain dukungan Kesehatan Indonesia 2012. Jakarta.
dari bidan desa setempat, dukungan dari pengambil Bingley. 2011. Bambeh’s Song: Music, Women And Health
kebijakan setempat pun sangat diperlukan untuk In A Rural Community In Post-Conflict Sierra Leone,
menjaga sustainability. Music And Arts In Action, 3 (2), p. 59-78.
Departemen Kesehatan RI. 2009. Pegangan Fasilitator
Kelas Ibu Hamil. Jakarta.
KESIMPULAN DAN SARAN Iman K. 2010. Efektifitas Media Music dalam Pembelajaran
Kesimpulan Sejarah Budaya Islam Kelas VII MTS negeri
Karangmojo Gunung Kidul. Skripsi. Jogjakarta: UIN
Terdapat perbedaan yang signifikan pengetahuan Sunan Kalijaga.
ibu sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok Indonesia. Undang-Undang, Peraturan, dsb. 2013. Peraturan
media tarling Cirebonan dan media lembar balik, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 81 A tentang
tetapi peningkatan pengetahuan ibu pada kelompok Implementasi Kurikulum. Jakarta: Mendikbud RI
media tarling Cirebonan lebih tinggi dibanding media Jacky Ariesta. 2014. Manfaat Musik dalam Media Pendidikan.
lembar balik, sehingga media tarling Cirebonan Tersedia pada: http://blog.isi-dps.ac.id/jackyariesta/
manfaat-musik-dalam-media- pendidikan [diakses
lebih efektif terhadap peningkatan pengetahuan
2 Juli 2014]
ibu. Kualitatif, memberi informasi bahwa, ibu hamil
Najamuddin. 2010. Konsep Pembelajaran Orang Dewasa.
merasa rileks pada saat mengikuti materi, tidak Tersedia pada http://sumut.kemenag.go.id. [diakses
membosankan serta cepat dalam mengingat materi, 2 Pebruari 2014]
karena lagu tarling yang berisi materi merupakan lagu Notoatmodjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan.
khas budaya Cirebon. Jakarta : Rineka Cipta.
Saliman. 2007. Penerapan Pembelajaran Berbasis Budaya
Saran sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran
pada Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran.
Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon,
Prosiding Seminar Nasional Inovasi Pembelajaran,
hendaknya mengambil kebijakan dalam penggunaan 7 Agustus 2007.
media tarling Cirebonan sebagai media berbasis Sheppard P. 2007. Music Makes Your Child Smarter.
budaya lokal, yang merupakan media pembelajaran In: Dewanto H, W. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
inovatif untuk melengkapi media yang sudah ada. Utama.
Media tersebut dapat diterapkan pada kelas ibu hamil, Soetarno. 2004. Ragam budaya Indonesia. In: Direktorat
maupun sebagai media penyampaian pesan kesehatan Pembinaan PendidikanTenaga Kependidikan dan
ibu dan anak kepada keluarga dan masyarakat, Ketenaga Perguruan Tinggi. Jakarta: Dirjen Dikti,
Depdiknas.
sehingga dapat meningkatkan pengetahuan ibu.
Tjahjodiningrat H, Abdul Adjib. 2009. Tokoh Pengembangan
Seni Tarling dari Kota Cirebon. Bandung: Sekolah
UCAPAN TERIMA KASIH Pasca Sarjana UPI.
Wardana P. 2012. Musik dan Kreatifitas. Academia. Edu.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada
Kepala Badan Litbang Kesehatan dan Kepala Pusat

429

Anda mungkin juga menyukai