1. Irnawijayanti
2. Muhammad Ilham
3. Nurul Hikmah Awaliana Kasvi
4. Rayina Nova Dafitri
5. Samuel Jekson Albertus Simamora
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Sejarah Perkembangan Kemoterapi” dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah yang diampu oleh
Dr. Yurika Sastyarina, S.Farm., M.Farm., Apt. selaku dosen Sejarah Farmasi.
Dalam proses penyusunan makalah ini, kami dari kelompok 4 banyak mengalami
kendala, tetapi karena adanya kekompakan dan sumber materi yang ada. Akhirnya
tugas makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
Kami berharap dengan adanya makalah ini, dapat menambahkan wawasan
bagi para pembaca, dan semoga dapat bermanfaat bagi dunia kesehatan. Tak lupa
kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
terselesaikannya tugas makalah ini, khususnya kepada anggota kelompok 4 yang
telah meluangkan waktunya demi terselesaikannya tugas makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3
A. Kesimpulan............................................................................................................8
B. Saran......................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemoterapi adalah penggunaan obat-obatan khusus untuk mematikan
sel-sel kanker. Obat-obatan tersebut dapat diberikan melalui injeksi, pil atau
sirup yang diminum, dan krim yang dioleskan pada kulit.
Prosedur ini dapat merusak sel-sel sehat dalam tubuh, sehingga
menimbulkan beberapa efek samping. Kemoterapi menggunakan obat-obatan
kimia kuat yang dapat membunuh sel kanker, yang tumbuh dengan cepat
dalam tubuh pengidap kanker. Variasi obatnya beragam dan dapat digunakan
sendiri, atau dikombinasikan dengan obat kemoterapi lainnya.
Kemoterapi mulai dilirik sebagai salah satu modalitas terapi sejak awal
permulaan abad ke-20. Akan tetapi, pada beberapa dekade awal, belum ada
obat kemoterapi yang digunakan untuk pengobatan kanker. Sampai ketika
dalam pengamatan dimana ketika teknik bedah dan radiasi mendominasi
terapi kanker pada tahun 1960-an didapatkan bahwa dengan teknik paling
radikal pun, tingkat kesembuhan tidak lebih dari 33%. Hal ini dikarenakan
adanya mikrometastasis dari sel kanker.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka kami
mengambil rumusan masalah, yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan kemoterapi ?
2. Bagaimana perkembangan kemoterapi dari tahun ke tahun ?
3. Siapakah tokoh-tokoh penemu kemoterapi ?
4. Bagaimana cara kerja kemoterapi pada tubuh?
5. Bagaimana prosedur dan apa efek samping dari kemoterapi?
C. Tujuan
1
Berkaitan dengan rumusan masalah yang telah ditarik, maka tujuan
penulisan makalah ini, yaitu :
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kemoterapi,
2. Untuk mengetahui perkembangan kemoterapi dari tahun ke tahun,
3. Untuk mengetahui siapakah penemu kemoterapi,
4. Untuk mengetahui cara kerja kemoterapi pada tubuh,
5. Untuk mengetahui prosedur dan efek samping dari kemoterapi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
estrogen pada kanker prostat memperlihatkan respon penurunan kadar asam
fosfatase. Atas hasil penelitian tersebut, Charles Huggins mendapatkan
hadiah Nobel Kedokteran tahun 1966. Akan tetapi, hal ini tidak menolong
padangan kekurangpercayaan sebagian besar komunitas ilmiah atas potensi
kemoterapi dalam mengobati kanker.
Saat terjadi Perang Dunia ke-2, walaupun senjata kimia seperti gas
mustard tidak dipakai, namun penelitian mengenai senjata kimia ini oleh
pihak militer tetap dilakukan. Pada observasi, saat terjadi kecelakaan dimana
gas mustard terpapar secara tidak sengaja pada serdadu, tampak bahwa terjadi
penekanan pada sumsum tulang dan kelenjar getah bening. Hal ini kemudian
menarik perhatian peneliti, untuk melihat potensi gas mustard sebagai agen
terapi atau pengobatan.
Penelitian yang menunjukan hasil signifikan adalah penelitian yang
dilakukan oleh Alfred Gilman dan Louis Goodman dari Yale University.
Mereka melihat efek pemberian turunan gas mustard yaitu nitrogen mustard
pada mencit yang ditanam tumor limfoid. Pada penelitian ini, didapat bahwa
tumor mengalami regresi atau pengecilan. Atas dasar penelitian ini, Gilman
dan Goodman kemudian meyakinkan peneliti lain Gustaf Lindskog, seorang
ahli bedah toraks untuk memberikan nitrogen mustard kepada pasien
penderita limfoma non Hodgkin yang mengalami sumbatan jalan napas yang
berat. Hasilnya, dilihat terdapat regresi atau pengecilan yang signifikan
terhadap tumor tersebut.
Akan tetapi, dikarenakan sifat penelitian terhadap gas mustard ini sangat
rahasia, hasil penelitian yang dilakukan pada tahun 1943 ini baru bisa
dipublikasikan pada tahun 1946. Walaupun demikian, penelitian ini memulai
era dimana muncul dukungan yang besar terhadap sintetis beberapa zat kimia
turunan gas mustard untuk terapi penyakit yaitu golongan alkylating agent
termasuk chlorambucil dan cyclophosphamide.
Sebelum tahun 1960-an, dunia akademik masih dibayang-bayangi rasa
pesimisme mengenai kemampuan kemoterapi menyembuhkan kanker.
Walaupun ada upaya keberhasilan menyembuhkan kasus kariokarsinoma
4
dengan menggunakan methotrexate yang dikembangkan oleh Min Chiu Li.
Tumor ini adalah kanker pertama yang dapat sembuh dengan kemoterapi.
Dengan adanya bukti kesembuhan yang dicapai dengan kemoterapi,
membuka jalan untuk penelitian penggunaan kemoterapi pada kanker dengan
stadium yang lebih dini. Hal ini disadari karena walaupun sebagian besar
kanker payudara masih dalam tahap lokoregional, namun setelah dilakukan
terapi lokoregional saja, sebagian besar masih bisa muncul kekambuhan.
Hal tersebut juga didapat pada kanker padat lainnya seperti kanker
kolorektal. Namun di sisi lain, sebagian pasien juga akan tetap tidak kambuh
dengan terapi lokoregional saja. Hal ini menyebabkan dilema karena apabila
diberikan kemoterapi secara ajuvan, setelah terapi lokoregional (bedah dan
radiasi), maka ditakutkan ada kelompok pasien yang terpapar kemoterapi
yang tidak perlu. Oleh sebab itu, diperlukan penelitian.
5
Ini adalah salah satu alasan utama kemoterapi harus dilakukan bagi pasien
kanker. Sel kanker akan dihentikan perkembangannya dan dibunuh,
sehingga gejala yang dialami oleh pengidap bisa mereda.
3. Mendeteksi sel kanker tersembunyi
Kemoterapi dapat digunakan untuk mendeteksi adanya sel-sel kanker
yang berlokasi di tempat tersembunyi. Dengan begitu, sel tersebut bisa
dimusnahkan secara menyeluruh.
4. Membunuh sel tersisa
Kemoterapi lanjutan bisa saja dilakukan setelah terapi utama selesai.
Biasanya, kemoterapi lanjutan ditempuh untuk membunuh sel kanker
yang tersisa agar tidak berkembang dan memicu kanker baru.
6
2. Pemeriksaan gigi, diperlukan untuk mengetahui apakah ada infeksi di area
mulut. Hal ini penting, karena proses kemoterapi bisa menurunkan sistem
imun tubuh yang berfungsi melawan berbagai infeksi.
3. Periksa kandungan, sangat disarankan bagi wanita hamil, karena bisa
mengganggu perkembangan janin.
4. Pikirkan dampak jangka panjang, karena proses kemoterapi membutuhkan
waktu yang tidak sebentar. Kita perlu memikirkan dampak jangka
panjangnya seperti efek samping yang bisa ditimbulkan.
Efek samping dari kemoterapi tergantung pada tipe dan jumlah obat yang
diberikan. Ada pun efek sampingnya yaitu :
1. Mual dan muntah
2. Gangguan pada rambut, kuku, dan kulit
3. Rasa lelah
4. Gangguan pendengaran
5. Infeksi
6. Gangguan pendarahan
7. Anemia
8. Mukositis
9. Tidak nafsu makan
10. Gangguan kesuburan (infertilitas)
11. Gangguan pencernaan
12. Gangguan mental dan kognitif
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pencapaian bidang kemoterapi yang sangat maju saat ini ternyata dicapai
dengan cara yang tidak mudah. Dalam sejarah kemoterapi tercatat bagaimana
pada masa awal pengembangan, banyak mendapat tantangan dan halangan
khususnya ketidakpercayaan bahwa kemoterapi dapat menyembuhkan
kanker. Memang penyakit kanker sampai saat ini masih menjadi masalah
yang besar namun pencapaian yang telah dicapai dunia kedokteran patut
dibanggakan dan disyukuri.
B. Saran
Saran kami untuk jurnal yang tidak menjelaskan tahap-tahapan penelitian
untuk dapat dijelaskan mengenai taha-tahapan penelitian tersebut. Agar para
pembaca dapat mengerti jelas bagaimana tahapan suatu penelitian hingga
mendapatkan hasil sesuai yang dijelaskan dalam masing-masing jurnal.
8
DAFTAR PUSTAKA
Felicia,Levina.2020.“Kemoterapi”,https://www.google.co.id/amp/s/www.seha
tq.com/tindakan-medis/kemoterapi/amp, diakses pada 13 September
2021 pukul 14.53.
Puji, Aprinda. 2021. “Pahami Fungsi, Proses, dan Efek Samping dari
Kemoterapi”, https://hellosehat.com/kanker/kemoterapi/, diakses pada
13 September 2021 pukul 14.58.