Makalah Kelompok 1 - Antibiotik - Tingkat 1a

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Macam macam Antibiotik

Disusun oleh

kelompok 1 :

1. Regsa sukma andika


2. Abdul aziz
3. Adhulil jannati
4. Agnes ayu miranda
5. Aisyah tarrahmah
6. Aldi arianto
7. Dea ananda
8. Desi utami pulungan
9. Era wahyuni
10. Diarti
11. Fatmawati
12. Sega destri utia
13. Sesi anggraini
14. Putri saudi anggraini

DOSEN PEMBIMBING : SITI ARMY LESTARI, S.KEP., NS.

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA


AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM II/SRIWIJAYA
TAHUN AJARAN 2020/2021
ANTIBIOTIK :

1. Amoxicllin
Isi : Amoxillin merupakan antibiotik dalam bentuk kapsul, dengan
kandungan 500 mg amoxicillin dalam tiap kapsulnya. Obat ini tidak digunakan untuk
mengatasi infeksi yang disebabkan oleh virus, seperti batuk pilek biasa atau flu.
Manfaat : Untuk mengobati berbagai jenis infeksi bakteri
Dosis : Dosis amoxicillin berbeda pada tiap penderita, tergantung pada
jenis dan keparahan infeksi. Dosis konsumsi amoxicillin yang umumnya diberikan
pada orang dewasa adalah 250-500 mg 3 kali sehari, atau 500-875 mg 2 kali sehari.
Dosis amoxicillin untuk anak-anak serta dosis suntik amoxicillin akan disesuaikan
dengan berat badan dan jenis infeksi. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.
Indikasi :  Pada keadaan otitis media akut, infeksi saluran pernafasan,
infeksi saluran kemih, infeksi Helicobacter pylori, dan abses dental.
Kontraindikasi : Kontraindikasi amoxicillin adalah pada pasien dengan riwayat
alergi terhadap derivat penisilin lainnya.
Cara pemberian : Amoxicillin dalam bentuk tablet dapat dikonsumsi sebelum atau
setelah makan. Namun, Anda dianjurkan untuk mengonsumsi obat setelah makan
untuk mencegah sakit maag. Jangan menghancurkan, membelah, atau mengunyah
tablet dan kapsul amoxicillin. Gunakan segelas air putih untuk menelan obat secara
utuh. Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis
berikutnya. Usahakan untuk mengonsumsi amoxicillin pada jam yang sama setiap
harinya agar obat dapat bekerja dengan maksimal.
Merk dagang : Trihydrate, Opimox Forte, Broadamox, Kimoxil, Supramox,
Dexyclav Forte, Hufanoxil, Erlamoxy, Etamox, Topcillin.
Pabrik produksi :  PT. LAPI Laboratories (produk: Aclam/Aclam Forte) PT. Gracia
Pharmindo (produk: Amiclav) PT. Caprifarmindo Laboratories, (produk:
Amoxsan/Amoxsan Forte).
Foto bentuk obat :

2. Sefalosporin
Isi : Sefalosporin merupakan antibiotik jenis beta laktam, yang berasal
dari jamur spesies Acremonium.
Manfaat : Sefalosporin adalah kelompok antibiotik yang digunakan untuk
mengobati infeksi bakteri. Obat ini bekerja membunuh bakteri dengan cara
menghambat pembentukan dinding sel bakteri.
Dosis : PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK
DOKTER. Infeksi ringan : 2 kali sehari 500 mg. Infeksi sedang-berat : 1-2 gram
sebagai dosis tunggal atau dalam dosis terbagi. Faringitis dan tonsilitis : 1 gram/hari
atau 2 kali 500 mg per hari.
Indikasi : Sefalosporin digunakan untuk mengobati penyakit akibat infeksi
bakteri, seperti otitis media, pneumonia, meningitis, infeksi kulit, infeksi ginjal, infeksi
tulang, infeksi tenggorokan, dan infeksi menular seksual, seperti gonore.
Kontraindikasi : Alergi terhadap antibiotik golongan sefalosporin. Efek Samping:
Hipersensitivitas: kemerahan makulopapular, urtikaria, eosinofilia, dan demam.
Cara pemberian : Sefaleksin, sefradin, sefaklor dan sefadroksil dapat diberikan per
oral karena diabsorpsi melalui saluran cerna. Sefalosporin lainnya hanya dapat
diberikan parenteral. Sefalotin dan sefapirin umumnya diberikan secara intravena
karena menimbulkan iritasi pada pemberian intramuskular.
Merk dagang : cefaclor: Forifek, Forifek forte, Cloracef, dan Capabiotic 500.
Pabrik produksi : Guy newton dan edward abraham di sir william dunn school of
pathology. Univercity of oxford pada tahun 1951 berhasil menemukan senyawa antibiotik
yg dihasilkan oleh kultur Acremonium yg kemudian di beri nama safalosporin c.

Foto bentuk obat :

3. Ciprofloxacin
Isi : ciprofloxacin adalah antibiotik untuk mengatasi berbagai jenis
infeksi bakteri. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet, suntikan, dan tetes mata.
Obat ciprofloxacin mengandung bahan aktif ciprofloxacin Hcl yang memiliki cara
kerja menghentikan pertumbuhan bakteri.
Manfaat : ciprofloxacin adalah antibiotik untuk mengatasi berbagai jenis
infeksi bakteri. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet, suntikan, dan tetes mata.
Obat ciprofloxacin mengandung bahan aktif ciprofloxacin Hcl yang memiliki cara
kerja menghentikan pertumbuhan bakteri.
Dosis : Dewasa: 500 mg, 2 kali sehari, selama 7 hari atau 1000 mg, 1 kali
sehari, selama 7-14 hari. Jika mengalami infeksi ginjal parah, dosis yang diberikan
adalah 500-750 mg, 2 kali sehari, selama 10-21 hari. Anak-anak: 10-20 mg/kgBB, 2
kali sehari, selama 10-21 hari, dosis maksimal 750 mg per kali pemberian.
Indikasi : INFORMASI OBAT INI HANYA UNTUK KALANGAN
MEDIS. Obat ini digunakan untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Gram positif dan Gram negatif yang sensitif terhadap ciprofloxacin seperti infeksi
pada saluran kemih, saluran cerna, termasuk demam tifoid.
Kontraindikasi : Ciprofloxacin diekskresi terutama melalui ginjal, dosis harus
disesuaikan pada penderita gangguan fungsi ginjalHati-hati pemberian ciprofloxacin
pada gangguan fungsi liver
Cara pemberian : Dewasa: 400 mg, 2-3 kali sehari melalui infus. Obat diberikan
selama 7-21 hari. Anak-anak: 6-10 mg/kgBB, 3 kali sehari melalui infus, dosis
maksimal 400 mg per kali pemberian. Obat diberikan selama 10-21 hari.
Merk dagang : Baquinor Forte, Bufacipro, Ciprofloxacin Hcl, Quinobiotic,
Tequinol, Ciproxin, Phaproxin, Ciflos, Cylowam, Kifarox, Bimaflox, Bernoflox,
Interflox, Meflosin, Cifloxan.
Pabrik produksi : roduksi Semarang; Fasilitas Produksi Watudakon;
Fasilitas Produksi Medan.
Foto bentuk obat :
:

4. Cefotaxime
Isi :  Cefotaxime 1 gram; Cefotaxime 500 mg.
Manfaat : Selain mengobati infeksi bakteri, cefotaxime juga bisa
mencegah infeksi pada luka operasi. Perlu diketahui, obat ini tidak dapat digunakan
untuk mengobati infeksi karena virus, seperti flu.
Dosis : Dewasa: 1–2 gram tiap 8–12 jam, tergantung dari tingkat
keparahan infeksi. Suntikan dapat diberikan IM, atau IV dengan suntikan perlahan
selama 3–5, atau melalui infus selama 20–60 menit. Dosis maksimal adalah 12 gram
per hari.
Indikasi : Cefotaxime adalah obat antibiotik yang digunakan untuk
mengobati berbagai macam infeksi bakteri, seperti infeksi pernapasan bagian
bawah, infeksi saluran kemih, meningitis, dan gonore. Cefotaxime termasuk dalam
kelas antibiotik bernama cephalosporin.
Kontraindikasi : Tidak dapat digunakan untuk pasien yang memiliki hipersensitif
terhadap antibiotik cephalosporin (antibiotik untuk membunuh bakteri dengan cara
menghambat pembentukan dinding sel bakteri).
Cara pemberian : Larutan yang dapat digunakan sebagai pelarut adalah cairan
normal salin, air steril untuk injeksi, atau dekstrosa 5%. Akan tetapi, pelarut
dekstrosa 5% tidak dapat digunakan untuk pemberian intramuskular. Volume pelarut
yang diberikan adalah 2 mL untuk sediaan 500 mg, 4 mL untuk sediaan 1 gram, dan
10 mL untuk sediaan 2 gram. Setelah dilarutkan, amati ada atau tidaknya partikel
atau perubahan warna. Jika ada, maka cefotaxime tidak dapat digunakan.
Pemberian secara intravena biasanya dilakukan pada kasus bakteremia. Injeksi
dapat diberikan secara bolus atau drip melalui infus. Injeksi intravena secara bolus
dilakukan dalam 3 – 5 menit, pemberian lebih cepat dari 3 menit tidak disarankan
karena dapat memicu aritmia. Pemberian melalui infus secara kontinyu juga dapat
dilakukan dengan melarutkan 1 – 2 gram cefotaxime dalam 40 – 100 mL air steril
dan diberikan selama 20 – 60 menit. Saat pemberian secara kontinyu, pemberian
obat lain melalui jalur yang sama sebaiknya dihentikan.
Merk dagang : Biocef, Cefotaxime, Cepofion, Clatax, Fobet, Goforan, Kalfoxim,
Procefa, Simexim.
Pabrik produksi : PT. Indofarma TBK
Foto bentuk obat :
5. Penicilin
Isi : Phenoxymethylpenicillin adalah jenis garam yang mengandung
penisillin yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri. Huruf “P” adalah singkatan
dari potassium sebagai salah satu bahan dalam penisillin.
Manfaat : Penisilin adalah antibiotik yang digunakan untuk mengobati
infeksi bakteri. Penyakit yang bisa diatasi dengan penisilin antara lain infeksi saluran
pernapasan, infeksi telinga tengah, atau demam reumatik. Penisilin membunuh
bakteri dengan cara menghambat pembentukan dinding sel bakteri.
Dosis : Dewasa: 125–500 mg dikonsumsi setiap 6–8 jam. Anak-anak
usia 1 bulan sampai 12 tahun: 25–75 mg/kgBB per hari, dosis dibagi menjadi 3–4 kali
konsumsi. Dosis maksimal 2.000 mg per hari.
Indikasi : Indikasi penicillin adalah untuk mengatasi berbagai infeksi yang
disebabkan mikroorganisme yang sensitif terhadap obat ini. Secara klinis, penisilin V
dapat digunakan untuk infeksi saluran napas atas, demam scarlet, dan erisipelas
ringan akibat Streptococcus tanpa bakteremia.
Kontraindikasi : Kontraindikasi dan peringatan penggunaan penicillin V adalah
terkait reaksi hipersensitivitas. Penicillin V oral tidak diindikasikan untuk mengatasi
infeksi berat akut. Penicillin V juga tidak diberikan sebagai antibiotik profilaksis.
Cara pemberian : Dewasa: Pada infeksi saluran pernapasan akibat infeksi
Streptococcus, dosisnya 125–250 mg dikonsumsi tiap 6–8 jam selama 10 hari. Anak-
anak usia >3 bulan: Pada infeksi paru-paru (pneumonia), dosisnya 50–75 mg/kgBB
per hari, dibagi menjadi 3–4 kali konsumsi.
Merk dagang : Benzathine Benzilpenicillin, Fenocin, Phenoxymethyl Penicillin,
Procaine Benzyl Penicillin, Procaine Penicillin G Meji, Penicillin V.
Pabrik produksi : Oleh Penicillium chrysogenum L112 
Foto bentuk obat :

6. Ampicilin
Isi : Ampicillin 500 mg
Manfaat : Ampicillin adalah obat antibiotik yang digunakan untuk mengatasi
infeksi bakteri pada berbagai bagian tubuh, seperti saluran pernapasan, saluran
pencernaan, saluran kemih, kelamin, telinga, dan jantung. Ampicilin hanya dapat
digunakan dengan resep dokter.
Dosis : Dewasa: 150–200 mg/kgBB per hari yang diberikan setiap 6–8 jam
sekali melalui suntikan IV/intravena (melalui pembuluh darah). Dapat dilanjutkan
dengan dosis 6–12 g per hari melalui suntikan IM/intramuskular (melalui otot).
Indikasi : Ampicillin adalah obat antibiotik yang digunakan untuk mengatasi
infeksi bakteri pada berbagai bagian tubuh, seperti saluran pernapasan, saluran
pencernaan, saluran kemih, kelamin, telinga, dan jantung.
Kontraindikasi : Kontraindikasi ampicillin adalah pasien dengan riwayat
hipersensitivitas terhadap penisilin dan derivat penisilin lainnya. Peringatan
penggunaan obat ini adalah pasien dengan gangguan fungsi ginjal.
Cara pemberian : Dewasa: 150–200 mg/kgBB per hari yang diberikan setiap 6–8
jam sekali melalui suntikan IV/intravena (melalui pembuluh darah). Anak-anak: 150–
200 mg/kgBB per hari yang diberikan setiap 3–4 jam sekali melalui suntikan IV.
Merk dagang : Ambiopi, Ampicillin, Ampicillin Trihydrate, Binotal, Phapin,
Sanpicillin, Viccillin
Pabrik produksi : PT Errita Pharma
Foto bentuk obat

7. Aminoglikosida
Isi : Alostil mengandung zat aktif Amikacin sulfate yang termasuk
golongan obat antibiotik golongan aminoglikosida.
Manfaat : Aminoglikosida merupakan golongan antibiotik yang efektif untuk
mengatasi bakteri aerob gram negatif. Penggunaan obat ini bisa dikombinasikan
dengan obat antibiotik lain. Aminoglikosida digunakan untuk mengatasi infeksi
bakteri yang cepat berkembang dan sulit ditangani dengan obat lain.
Dosis : Aminoglikosida umumnya diberikan 2-3 kali sehari
dalam dosis terbagi, namun sekarang lebih sering digunakan dosis satu kali sehari
asalkan kadar serum memadai.
Indikasi : Aminoglikosida merupakan golongan antibiotik yang efektif untuk
mengatasi bakteri aerob gram negatif. Penggunaan obat ini bisa dikombinasikan
dengan obat antibiotik lain. Aminoglikosida digunakan untuk mengatasi infeksi
bakteri yang cepat berkembang dan sulit ditangani dengan obat lain.
Kontraindikasi : Kontraindikasi: kehamilan, miastenia gravis. Efek Samping:
gangguan vestibuler dan pendengaran, nefrotoksisitas, hipomagnesemia pada
pemberian jangka panjang, kolitis karena antibiotik.
Cara pemberian : Aminoglikosida sebaiknya tidak diberikan bersama diuretika
yang potensial ototoksik (misalnya furosemid). Bila pemberian bersama tidak dapat
dihindarkan, jarak pemberian kedua obat sebaiknya diusahakan sepanjang mungkin.
Merk dagang : Amikacin, Gentamicin, Kanamycin, Paramomycin, Streptomycin,
Tobramycin.
Pabrik produksi : PT. Meiji Indonesian Pharmaceutical Industries
Foto bentuk obat :
8. Tetracyline
Isi : Tetracyline HCl 250 mg; Tetracyline HCl 500 mg.
Manfaat : Tetracycline hcl adalah obat antibiotik yang digunakan untuk
mengobati penyakit akibat infeksi bakteri, seperti anthrax, sifilis, gonore, infeksi
saluran kemih, infeksi kulit, atau infeksi saluran pencernaan.
Dosis : Dosis dan durasi penggunaan tetracycline hcl akan ditentukan
oleh dokter sesuai dengan jenis penyakit infeksi, tingkat keparahan infeksi, serta usia
dan kondisi kesehatan pasien. 
Indikasi : Indikasi tetrasiklin adalah sebagai antibiotik spektrum luas untuk
infeksi bakteri yang sensitif terhadap obat ini, misalnya pada acne, sifilis, gonorrhea,
amebiasis, kolera, dan brucellosis.
Kontraindikasi : Kontraindikasi tetrasiklin adalah pada individu dengan
hipersensitivitas terhadap golongan tetrasiklin. Tetrasiklin juga tidak dapat digunakan
pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal berat atau pasien yang menyusui.
Cara pemberian : Dewasa: 250–500 mg dikonsumsi setiap 6 jam sekali. Anak-
anak usia ≥ 8 tahun: 25–50 mg/kgBB dikonsumsi setiap 6 jam sekali.
Merk dagang : Sanlin, Soltralin 500, Super Tetra, Tetrasanbe, Conmycin,
Corsatet 250, Dumocycline, Ikacycline, Licoklin, Tetracycline Indofarma, Tetrarco,
Tetrin.
Pabrik produksi : Fasilitas Produksi Semarang; Fasilitas Produksi Watudakon;
Fasilitas Produksi Medan.
Foto bentuk obat :

9. Makrolid
Isi : Antibiotik
Manfaat : Makrolida atau makrolid adalah jenis antibiotik yang berguna
untuk mengobati beragam infeksi bakteri yang umum terjadi, mulai dari infeksi
telinga, radang panggul, hingga pneumonia.
Dosis : Dewasa: 300 mg 1 kali sehari atau 150 mg 2 kali sehari, selama
5–10 hari. Anak-anak ≥40 kg: 150 mg 2 kali sehari, selama 5–10 hari.
Indikasi : Infeksi saluran pernafasan. Infeksi kulit dan jaringan lunak.
Pneumonia – sering ditambahkan ke penisilin untuk menutupi organisme atipikal.
Kontraindikasi : Pasien dengan riwayat hipersensitif terhadap spiramisin atau
antibiotik makrolid lainnya.
Cara pemberian : Sediaan tablet, kapsul, dan sirup suspensi yang diberikan
secara per oral. Minum antibiotik makrolid sesuai dengan dosis yang diberikan dokter
secara teratur dan hingga habis masa terapi. 
Merk dagang : Azithromycin Dihydrate, Azomax, Aztrin, Mezatrin 250, Zarom
500, Zifin, Zithrax, Zithromax, Zitrolin, Zycin.
Pabrik produksi : PT Meiji Indonesia, PT Indofarma TBK.
Foto bentuk obat :

10. Quinolone
Isi : Ciprofloxacin 500 mg
Manfaat : Infeksi saluran kemih, Infeksi saluran pernapasan bawah,
Infeksi kulit dan jaringan lunak, Infeksi tulang dan sendi, Pneumonia, Gonore.,
Antraks.
Dosis : Dewasa: 1 g, 4 kali sehari selama 1–2 minggu. Untuk
pengobatan jangka panjang, kurangi dosis menjadi 2 g per hari. Anak >3 bulan:
50 mg/kgBB, dibagi ke dalam 4 dosis per hari.
Indikasi : Indikasi: infeksi saluran pernafasan bagian bawah, infeksi
saluran kemih (disertai komplikasi atau tanpa komplikasi), gonore (infeksi
gonokok, tanpa komplikasi), infeksi salmonela yang disebabkan oleh Salmonella
typhi atau paratyphi, infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi tulang dan sendi.
Kontraindikasi : Kuinolon dikontraindikasikan pada pasien dengan riwayat
gangguan tendon yang disebabkan oleh penggunaan kuinolon. Kemungkinan
terjadinya tendonitis lebih besar pada lansia yang berusia lebih dari 60 th, pasien
pasca transplantasi ginal, jantung atau paru.
Cara pemberian : Dewasa: 400 mg, 2 kali sehari selama 3–10 hari, tergantung
jenis bakteri yang menjadi penyebabnya. Dewasa: 400 mg, 2 kali sehari selama
10–21 hari. Dewasa: 400 mg, 2 kali sehari selama 12 minggu. Jika membaik,
dosis bisa dikurangi menjadi 1 kali sehari.
Merk dagang : Akilen, Grafloxin, Rilox, Tarivid, Ximex Koniflox.
Pabrik produksi : PT. Dexa Medica-Indonesia dengan no.registrasi
GKL0005029617A1
Foto bentuk obat :

11. Sulfonamida
Isi : Berkerja dengan cara mengganggu pembentukan asam folat
pada bakteri. Asam folat merupakan nutrisi yang dibutuhkan bakteri untuk
membentuk asam nukleat, DNA, dan RNA, agar bakteri dapat berkembang biak.
Jika proses pembentukan asam folat terganggu, bakteri tidak bisa berkembang
biak.
Manfaat : sulfa adalah golongan antibiotik yang digunakan untuk
mengatasi infeksi bakteri. Sulfa bisa digunakan untuk menangani berbagai
penyakit akibat infeksi bakteri, seperti infeksi saluran kemih, bronkitis, meningitis
bakterial, pneumonia, serta infeksi mata atau telinga.
Dosis : Sulfisoxazole. Dosis dewasa: 4–8 gram per hari, dibagi
menjadi 4–6 dosis.
Indikasi : Sulfonamida atau sulfa adalah golongan antibiotik yang
digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri. Sulfa bisa digunakan untuk
menangani berbagai penyakit akibat infeksi bakteri, seperti infeksi saluran kemih,
bronkitis, meningitis bakterial, pneumonia, serta infeksi mata atau telinga.
Kontraindikasi : gangguan fungsi ginjal berat, wanita hamil, neonatus dan
diskrasia darah. Efek Samping: gangguan saluran cerna, mual dan muntah,
ruam, pruritus, eritema multiforme (jarang-jarang), nekrolisis epidermal toksik,
gangguan hematopoesis, meningitis aseptik.
Cara pemberian : Dewasa: 4–8 gram per hari, dibagi menjadi 4–6 dosis.
Dosis anak-anak >2 bulan: 75 mg/kgBB per hari, dibagi menjadi 4–
6 dosis. Dosis maksimal: 150 mg/kgBB per hari atau sama dengan 6 gram per
hari.
Merk dagang : sulfamethoxazole-trimethoprim: Bactoprim, Bactrim,
Cotrimoksazole, Fasiprim, Novatrim, Pehatrim, Primadex, Primazole, Primavon,
Sanprima
Pabrik produksi : Produksi PT Meiji Indonesia
Foto bentuk obat :
12. Lincomysin
Isi : Lincocin 500 mg merupakan obat dengan
kandungan bahan aktif lincomycin HCl 500 mg, yang diproduksi oleh
Pfizer. Lincomycin merupakan antibiotik dengan spektrum sempit dan aktif
melawan pertumbuhan bakteri gram positif seperti streptococcus, staphylococcus
dan pneumokokus yang peka.
Manfaat : Lincomycin adalah obat antibiotik untuk menangani infeksi
bakteri berat. Lincomycin juga dapat digunakan untuk mengobati infeksi bakteri
pada pasien yang alergi terhadap antibiotik penisilin.
Dosis : dosis umum penggunaan lincomycin berdasarkan usia
pasien: Dewasa: 500 mg, 3–4 kali sehari. Anak-anak usia ≥1 bulan: 30–60
mg/kgBB per hari, yang dibagi menjadi beberapa jadwal konsumsi.
Indikasi : Lincomycin adalah obat antibiotik untuk menangani infeksi
bakteri berat. Lincomycin juga dapat digunakan untuk mengobati infeksi bakteri
pada pasien yang alergi terhadap antibiotik penisilin. Lincomycin bekerja dengan
cara mengganggu pembentukan protein khusus yang diperlukan bakteri untuk
tetap tumbuh dan hidup.
Kontraindikasi : Penggunaan clindamycin dikontraindikasikan pada pasien
yang memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap clindamycin dan lincomycin atau
kandungan lain yang tersedia di dalam sediaan. Pasien dengan riwayat kolitis
ulseratif atau koitis pseudomembranosa juga tidak diperbolehkan menggunakan
clindamycin.
Cara pemberian : Dikonsumsi pada perut kosong (1 atau 2 jam
sebelum/sesudah makan).
Merk dagang :  Biolincom, Comyn, Ethilin, Linco MPL, Lincocin, Lincomycin,
Lincophar, Lincyn, Miracom, Nichomycin, Nolipo 500/Nolipo Sirop, Percocyn,
Pritalinc, Tamcocin, Tismamisin, Zencocin.
Pabrik produksi : Produksi PT. Indo Farma.
Foto bentuk obat :
13. Carbepenem
Isi : Cilastatin 500 mg, Imipenem 500 mg.
Manfaat : Imipenem-Cilastatin digunakan untuk mencegah infeksi
bakteri yang rentan, mencegah infeksi saat dilakukan tindakan bedah, serta
digunakan untuk pengobatan Gonore (infeksi kelamin) tanpa komplikasi.
Dosis : Dewasa: 1 gram, sekali sehari melalui suntikan ke ke dalam
otot (intramuskular/IM) selama 7 hari, atau infus melalui pembuluh darah
(intravena/IV), selama 30 menit. Anak usia 3 bulan sampai 13 tahun: 0,015
gram/kgBB. Dosis maksimal adalah 1 gram per hari.
Indikasi : Carbapenem adalah kelompok antibiotik yang digunakan
untuk menangani infeksi bakteri gram-positif atau gram-negatif, seperti infeksi
pada saluran pernapasan dan paru, kulit, atau saluran kemih. Obat ini
merupakan salah satu jenis antibiotik beta-laktam.
Kontraindikasi : Hindari penggunaan Imipenem-Cilastatin pada pasien yang
memiliki indikasi hipersensitif atau alergi.
Cara pemberian : Intravena (disuntikkan melalui pembuluh darah)
Infeksi yang rentan: diberikan dosis 1-2 gram per hari dalam dosis terbagi setiap
6-8 jam, Pencegahan infeksi saat dilakukan tindakan bedah: diberikan dosis 1
gram pada induksi anestesi, dilanjutkan dengan dosis 1 gram 3 jam kemudian.
Dosis tambahan 500 mg dapat diberikan pada 8 dan 16 jam setelah induksi jika
diperlukan. Intramuskular (disuntikkan melalui otot), Infeksi yang rentan:
diberikan dosis 500 atau 750 mg setiap 12 jam sekali, Gonore tanpa
komplikasi: diberikan dosis 500 mg sebagai dosis tunggal.
Merk dagang : Bizan, Daryaven, Dorbaz, Doripex, Doripenem, Doripenem
Monohydrate, DRM, Novedor, Ribacter, Tironem.
Pabrik produksi :  PT Gracia Pharmindo Indonesia.
Foto bentuk obat :

14. Bacitracin
Isi : Bacitracin dan Polymyxin B
Manfaat : obat antibiotik untuk mengobati luka ringan di kulit.
Dosis : krim, salep, atau serbuk untuk mencegah infeksi bakteri pada
kulit yang mengalami luka ringan, baik pada orang dewasa maupun anak-anak,
adalah 1–3 kali sehari dengan cara dioleskan tipis-tipis pada area kulit yang
terluka.
Indikasi : Bacitracin adalah obat yang umumnya digunakan untuk
mencegah atau mengobati infeksi kulit ringan yang disebabkan oleh luka kecil,
goresan, atau luka bakar. Bacitracin bekerja dengan menghentikan pertumbuhan
bakteri tertentu. Obat ini termasuk dalam kelas obat antibiotik.
Kontraindikasi : Hindari penggunaan Bacitracin-Polymyxin B pada pasien
yang hipersensitif atau reaksi alergi berlebih terhadap pada bacitracin atau
polymyxin B.
Cara pemberian : Oleskan Bacitracin-Polymyxin B salep tipis-tipis ke area kulit
yang terkena infeksi sebanyak 1-3 kali sehari, dapat ditutup dengan perban
steril. 
Merk dagang : Bacitracin – Polymyxin B, Enbatic, Liposin, NB Topical
Ointment, Nebacetin, Scanderma Plus, Tigalin.
Pabrik produksi :  Indofarma.
Foto bentuk obat :

15. Glikopeptid
Isi : Vancomycin 500 mg/ Vial.
Manfaat : polimerisasi glikopeptida yang menyebabkan penghambatan
sintesis dinding sel bakteri, sehingga bertumbuhan bakteri menjadi terganggu.
Dosis : Dewasa: 15-20 mg/kg berat badan selama 8-12 jam melalui
infus.
Anak usia 1 bulan < 12 tahun: 10-15 mg/kg berat badan setiap 6 jam. Pada
pasien berisiko tinggi endokarditis bakteri dalam pembedahan: 15 mg / kg berat
badan diberikan sebelum induksi anestesi. Dapat mengulangi dosis tergantung
pada lama operasi.
Indikasi :  menyebabkan infeksi ringan pada kulit, seperti luka, bisul,
atau abses. Dapat juga menjadi lebih serius seperti menginfeksi luka operasi,
aliran darah, paru-paru , atau saluran kemih.
Kontraindikasi : Pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap
Vancomycin.
Cara pemberian : Infeksi stafilokokus yang parah, infeksi Gram-positif yang
rentan.
Dewasa: 15-20 mg/kg berat badan selama 8-12 jam melalui infus.
Anak usia 1 bulan < 12 tahun: 10-15 mg/kg berat badan setiap 6 jam.
Pencegahan endocarditis
Dewasa: Pada pasien berisiko tinggi endokarditis bakteri dalam pembedahan: 15
mg / kg berat badan diberikan sebelum induksi anestesi. Dapat mengulangi dosis
tergantung pada lama operasi.
Merk dagang : Klosvan, Ladervan, Vancep, Vancodex, Vancolon, Vantocil.
Pabrik produksi :  Pratapa Nirmala; Novell.
Foto bentuk obat :

Anda mungkin juga menyukai