Anda di halaman 1dari 10

BENTUK DERIVASIONAL; AFIKS FORMATOR DERIVASIONAL; AFIKS MAJEMUK

DERIVASIONAL

OLEH:

KELOMPOK 13

1. Made Novia Cahyani 2012011037


2. Gusti Ayu Yunda Pradnyani 2012011039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan petunjuk-Nya
kami dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul “ Bentuk Derivasional; Afiks
Formator Derivasional, Afiks Majemuk Derivasional.”

Terima kasih kami ucapkan kepada rekan-rekan yang telah membantu dalam pembuatan
makalah ini, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Kami menyadari berbagai kelemahan dan keterbatasan yang ada, sehingga terbuka
kemungkinan terjadi kesalahan pada penulisan kata-kata di dalam makalah ini. Kami sangat
memerlukan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca, terutama Bapak dosen untuk
penyempurnaan makalah ini.

Demikianlah yang dapat kami sampaikan, kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi siapapun yang membacanya.

Singaraja, Februari 2021

Kelompok 13

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i

DAFTAR ISI................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................1

A. Latar Belakang ..............................................................................1


B. Rumusan Masalah .........................................................................2
C.Tujuan.............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................3

2.1 Pengertian dari Afiks Formator Derivasional dan


Afiks Majemuk Derivasional .............................................................3
2.2 Bentuk dari Afiks Formator Derivasional dan
Afiks Majemuk Derivasional .............................................................3

BAB III PENUTUP ....................................................................................6

3.1 Kesimpulan ..................................................................................6


3.2 Saran ............................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Secara etimologi kata morfologi berasal dari kata morf yang berarti “bentuk” dan
kata logi berarti “ilmu”. Jadi secara harafiah morfologi merupakan salah satu cabang ilmu
bahasa (linguistik) yang khusus mengkaji atau mempelajari masalah perubahan bentuk-
bentuk kata dan pengaruhnya terhadap golongan dan arti kata. Objek kajian morfologi
adalah satuan-satuan morfologis, proses morfologis, dan alat-alat dalam proses morfologi
itu. Alat pembentukan dalam proses morfologi berupa afiksasi, reduplikasi, komposisi,
akronimisasi, dan konversi. Salah satu gejala dalam bidang morfologi dalam bahasa
Indonesia yang peluang permasalahan dan menarik untuk dikaji adalah kajian tentang
afiks sebagai pembentukan kata. Mengenai hal ini proses pembentukan dibagi menjadi
dua dan sekaligus menjadi objek kajian yaitu bentuk derivasional dan infleksional. Dapat
diketahui bahwa derivasional adalah proses pengubahan bentuk kata yang mengubah
identitas, sedangkan infleksional adalah proses pengubahan bentuk kata yang tidak
mengubah identitas. Derivasional bersifat mengubah kelas kata yang dimana berbeda
dengan infleksional, derivasional dalam bahasa sangat penting karena kekurangtepatan
membubuhkan afiks pada sebuah kata akan mempengaruhi arti dan fungsi kata dalam
kalimat. Makin cermat seseorang membubuhkan afiks pada sebuah kata dasar dalam
kalimat, makin mudah maksud kata tersebut dipahami, baik oleh pendengan maupun
pembaca.
Afiksasi atau pengimbuhan merupakan proses pembentukan kata dengan
membubuhkan afiks (imbuhan) pada bentuk dasar, baik bentuk dasar tunggal maupun
kompleks. Afikasi merupakan alat pembentukan dalam proses morfologis yang terdiri
dari (prefiks, sufiks, infiks, dan konfiks). Dalam proses afiksasi bukan hanya perubahan
bentuk, melainkan juga pembentukan leksem menjadi kelas. Oleh karena itu, dengan
terjadinya afiks maka terjadinya kelas kata salah satunya terbentuknya afiks verba.
Verba merupakan subkategori kata yang memiliki ciri dapat bergabung dengan partikel
tidak, tetapi tidak dapat bergabung dengan partikel di, ke, dari, sangat, lebih, atau sangat.
Verba atau kata kerja biasanya dibatasi dengan kata-kata yang menyatakan perbuatan
atau tindakan. Pada verba afiksasi, keberadaan afiks derivasional berbeda. Secara
semantis afiks derivasi adalah afiks yang menyatu dengan derivasional dalam rangka
membentuk leksikal (leksem). Konsekuensinya adalah afiks derivasional tidak bisa
dilesapkan atau diganti oleh afiks derivasional yang lain. Jika afiks derivasional
dilesapkan atau diganti dengan afiks derivasional lainnya maka akan mengubah makna
leksikalnya.

1
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat disimpulkan rumusan masalah yaitu
sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan afiks formator derivasional dan afiks majemuk
derivasional?
2. Bagaimanakah bentuk dari afiks formator derivasional dan afiks majemuk
derivasional?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari afiks formator derivasional dan afiks majemuk
derivasional.
2. Mengetahui bentuk dari afiks formator derivasional dan afiks majemuk derivasional.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dari Afiks Formator Derivasional dan Afiks Majemuk Derivasional
Derivasional adalah proses morfologis karena afiksasi yang mengubah makna
kata bentuknya dari makna kata dasarnya. Proses derivasional tidak selalu mengubah
kelas kata, contoh pada kata „menggambarkan‟ memiliki makna „melakukan perbuatan
gambar untuk orang lain‟ hal ini berbeda dengan kata „menggambar‟ yang memiliki
gambar gramatikal „melakukan perbuatan gambar‟, namun proses morfologis dari kata
menggambar dan menggambarkan adalah proses derivasional. Derivasi mendaftar
berbagai proses pembentukan kata-kata baru dari kata-kata yang sudah ada, adjektiva dari
nomina, nomina dari verba, adjektiva dari verba, dan sebagainya.
 Menurut Suparman, 1979 dalam Clark, (1981) menyatakan derivasional
merupakan proses morfologi karena afiksasi yang menyebabkan terbentuknya
berbagai macam bentukan dengan ketentuan bahwa bentukan tersebut berubah
kelas katanya dari kata dasarnya.
 Subroto, (2012:10) derivasi adalah perubahan morfemis yang menghasilkan kata
dengan identitas leksikal yang berbeda ( kata baru atau kata leksem baru). Hal ini
mengandung pengertian bahwa derivasional mengacu pada konsep perubahan
struktur internal kata dilihat dari urutan morfem-morfemnya yang secara umum
dilabeli dengan “pembentukan kata”.
 Menurut Putrayasa Afiks Formator Derivasional adalah pembentukan kata yang
sifatnya mengubah kelas kata.
 Afiks Majemuk Derivasional adalah konfiks maupun imbuhan gabung yang
membentuk kata, yaitu konfiks atau imbuhan gabung pembentuk kata yang
sifatnya mengubah kelas kata.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa derivasional adalah proses
pembentukan kata dengan cara member afiks atau imbuhan pada kata tersebut,
sehingga pembentukan kata baru yang dihasilkan tersebut akan menghasilkan
perubahan kelas kata dan perubahan makna. Afiks-afiks yag dapat membentuk
derivasional antara lain: ke-/-an dalam kebaikan, per-/-an dalam pertunjukan, pe-
/-an dalam penurunan.

2.2 Bentuk dari Afiks Formator Derivasional dan Afiks Majemuk Derivasional
A. Afiks formator derivasional adalah afiks-afiks pembentuk kata yang memiliki sifat
mengubah kelas kata. Bentuk dari afiks-afiks formator derivasional antara lain
sebagai berikut:
1. MeN- digabungkan dengan kata benda
Contoh: men- + gunting = menggunting (verba)
3
men- + sapu = menyapu (verba)
2. Ber- digabungkan dengan kata benda
Contoh: ber- + sepeda = bersepeda (verba)
ber- + kebun = berkebun (verba)
3. Per- digabung dengan kata sifat
Contoh: per- + panjang = perpanjang (verba)
per- + lebar = perlebar (verba)
4. MeN-kan digabung dengan:
a. Kata benda
Contoh: buku + meN-kan = membukukan (verba)
gambar + meN-kan = menggambarkan (verba)
b. Kata sifat
Contoh: panjang + meN-kan = memanjangkan (verba)
c. Kata bilangan
Contoh: satu + meN-kan = menyatukan (verba)
5. MeN-I digabungkan dengan:
a. Kata benda
Contoh: bulu + meN-I = membului (verba)
Sikat + Men-i = menyikati (verba)

b. Kata sifat
Contoh: dekat + meN-i = mendekati (verba)
Kagum + meN-i = mengagumi (verba)
c. Kata keterangan
Contoh: sudah + meN-i = menyudahi
B. Afiks Majemuk Derivasional adalah konfiks maupun imbuhan gabung yang
membentuk kata, yaitu konfiks atau imbuhan gabung pembentuk kata yang sifatnya
mengubah kelas kata. Bentuk dari afiks-afiks Majemuk Derivasional sebagai berikut:
1. Peng-an digabungkan dengan kata kerja
Misalnya: - turun + peng-an = penurunan (kata benda)
- Tarik + peng-an = penarikan (kata benda)
- Tunjuk + peng-an = penunjukan (kata benda)
- Tembak + peng-an = penembakan (kata benda)
- Angkut + peng-an = pengangkutan (kata benda)
2. Ke-an digabungkan dengan kata sifat
Misalnya: -putih + ke-an = keputihan (kata benda)
-baik + ke-an = kebaikan (kata benda)
-jujur + ke-an = kejujuran (kata benda)
-damai + ke-an = kedamaian (kata benda)
-sukses + ke-an = kesuksesan (kata benda)

4
3. Per-an digabungkan dengan:
a. Kata kerja
Misalnya: -tunjuk + per-an = pertunjukan (kata benda)
-kerja + per-an = pekerjaan (kata benda)
-sentuh + per-an = persentuhan (kata benda)
-mandi + per-an =permandian (kata benda)
b. Kata sifat
Misalnya: -panjang + per-an = perpanjangan (kata benda)
-pendek + per-an = perpendekan (kata benda)
-damai + per-an = perdamaian (kata benda)
-baik + per-an = perbaikan (kata benda)
-sama + per-an = persamaan (kata benda)
4. meN-i digabungkan dengan:
a. kata benda
misalnya: -bulu + meN-i = membului (kata kerja)
-kulit + meN-i = menguliti (kata kerja)
-sampul + meN-i = menyampuli (kata kerja)
-sikat + meN-i = menyikati (kata kerja)
-surat + meN-i = meyurati (kata kerja)

Dari beberapa contoh bentuk afiks majemuk derivasional diatas yaitu


dengan adanya penambahan afiksasi atau imbuhan maka kata tersebut
mengalami perubahan kelas kata seperti pada kata dasar mandi dengan
mengalami perubahan konfiks per-an menjadi permandian maka secara
langsung kata tersebut mengalami perubahan kelas kata menjadi kata
benda. Sama hal nya dengan kata dasar angkut ditambahkan konfiks peng-a
menjadi pengangkutan maka kata tersebut mengalami perubahan kelas kata
dari kata kerja menjadi kata benda.

5
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Derivasional adalah proses pembentukan kata dengan cara member afiks atau
imbuhan pada kata tersebut, sehingga pembentukan kata baru yang dihasilkan
tersebut akan menghasilkan perubahan kelas kata dan perubahan makna. Afiks-afiks
yag dapat membentuk derivasional antara lain: ke-/-an dalam kebaikan, per-/-an
dalam pertunjukan, pe-/-an dalam penurunan. Afiks formator derivasional adalah
afiks-afiks pembentuk kata yang memiliki sifat mengubah kelas kata. Afiks Majemuk
Derivasional adalah konfiks maupun imbuhan gabung yang membentuk kata, yaitu
konfiks atau imbuhan gabung pembentuk kata yang sifatnya mengubah kelas kata.

3.2 Saran
Setelah mengetahui afiks derivasional dalam pembahasan diatas maka kita harus
bisa mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari, apalagi di lingkungan yang
berbeda kita harus pandai menyesuaikan diri, agar kita dapat dipandang baik oleh
orang lain, disamping itu juga sebagai seorang calon guru kita harus lebih tau tentang
afiks derivasional itu untuk bekal mengajar peserta didik agar mampu menggunakan
kata-kata lebih baik.

6
DAFTAR PUSTAKA

1. Dalam tautan :
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://siti-n-a-
fib11.web.unair.ac.id/artikel_detail-76430-Umum-
makalah%2520derivasional%2520%26%2520infleksional%2520.html&ved=
2ahUKEwjMnYKY4d_wAhVLb30KHVV_CrAQFjATegQIDxAC&usg=AO
vVaw1SBYSU_zAPTe9vXXnGoL0Y

2. Dalam tautan :
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.akub
ahasa.id/index.php/artikelkhusus/isiartikel/proses-pembentukan-
kata&ved=2ahUKEwjMnYKY4d_wAhVLb30KHVV_CrAQFjACegQIGBA
C&usg=AOvVaw0ZVhlbH9lcnlL6vUJmiU7_

Anda mungkin juga menyukai