Anda di halaman 1dari 18

MANAJEMEN KEPERAWATAN

KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keperawatan


Dosen Pembimbing Ns. Nurfika Asmaningrum, S.Kep., M.Kep., Ph.D

PROGRAM SARJANAILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2020

i
MANAJEMEN KEPERAWATAN

KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keperawatan


Dosen Pembimbing Ns. Nurfika Asmaningrum, S.Kep., M.Kep., Ph.D

oleh:
Kelompok 23
Nigitha Novia P. NIM 172310101023
M. Arif Kurniawan NIM 172310101029
Riza Aminiyah NIM 172310101033

PROGRAM SARJANA ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2020

ii
DESKRIPSI SINGKAT

Kepemimpinan merupakan suatu keterampilan atau penggunaan keterampilan


yang dapat mempengaruhi orang lain atau orang sekitar untuk melakukan sesuatu
dengan maksimal dan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Pemimpin sendiri pada intinya merupakan orang yang dapat mempengaruhi orang
lain untuk mencapai tujuan kelompok ataupun golongan. Pemimpin memiliki
peran yang besar yaitu sebagai pengambil keputusan, pelatih, konselor,
komunikator, influencer, mengevaluasi, pendidik, pemecah masalah yang kreatif,
fasilitator, pemikir kritis, pengambil risiko, mentor, panutan, inovator dan lain lain
pada orang yang dipimpin atau anggotanya. Pemimpin sejati memiliki kemampuan
yang komplit. Bukan hanya kemampuan personal, teknis dan profesional, tetapi
juga memiliki keahlian komunikasi dan hubungan antar manusia sehingga para
anggota sangat hormat kepadanya. Ketika pemimpin telah mendapatkan
kehormatan dari anggotanya maka pemimpin tersebut memotivasi anggota agar
berkomitmen dan memberikan upaya terbaik mereka untuk berkontribusi untuk
mencapai tujuan grup.

1
RELEVANSI

Kepemimpinan dalam bidang keperawatan sama dengan kepemimpinan


secara umum. Dalam bidang keperawatan kepemimpinan dapat diistilahkan
sebagai suatu tindakan yang melibatkan hubungan dan kontak yang ditujukan
untuk mencapai tujuan bersama. Misalnya dalam tindakan kepemimpinan di
bidang pemimpin mampu memperkuat hubungan dengan rekan kerja di unit klinis
yang sama untuk meningkatkan motivasi dan meningkatkan layanan perawatan
kesehatan. Selain itu dalam bidang keperawatan pemimpin harus bisa menjalin
komunikasi dan membina hubungan dengan berbagai profesi untuk memperoleh
informasi terkait (Sanchez, 2020). Dalam jurnal lain juga menyebutkan hal
terpenting yang harus diperhatikan oleh pemimpin di bidang keperawatan yaitu
mengenai gaya kepemimpinan dan keterampilannya. Karena gaya kepemimpinan
yang dimiliki oleh pemimpin akan mempengaruhi diri sendiri, anggotanya,
organisasi yang dipimpin dan mempengaruhi pasien yang dirawat. Kemampuan
yang dimiliki pemimpin akan mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan
anggotanya dan mempengaruhi perawatan yang diberikan kepada klien
(Cummings, 2018)
.

2
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan suatu keterampilan atau penggunaan
keterampilan yang dapat mempengaruhi orang lain atau orang sekitar untuk
melakukan sesuatu dengan maksimal dan sebaik-baiknya sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki (Sullivan & Decleur, 1989). Sedangkan menurut
Baily, Lancoster & Lancoster pada tahun 1989 Kepemimpinan adalah
serangkaian kegiatan yang dapat mempengaruhi beberapa anggota disuatu
kelompok sehingga dapat mencapai tujuan bersama sehingga kepemimpinan
juga dianggap sebuah hubungan yang salah satunya dapat mempengaruhi atau
dominan yang lebih besar yang didasarkan pada kekuasaan, jabatan antara
pihak-pihak tertentu. Sedangkan pengertian kepemimpinan ada juga dianggap
sebagai kemampuan seseorang untuk membuat seseorang tersebut ingin
mengerjakan apa yang tidak ingin mereka lakukan dan ingin melakukan apa
yang mereka sukai (Truman dalam Gillies, 1996).
Sedangkan pemimpin sendiri merupakan seseorang yang berada di depan,
mengambil resiko, berusaha mencapai tujuan pertama, dan memberi inspirasi
orang lain untuk bertindak. Pemimpin menggunakan perilaku interpersonal
untuk memotivasi anggota agar berkomitmen dan memberikan upaya terbaik
mereka untuk berkontribusi untuk mencapai tujuan grup (Marquis, 2015).

B. Karakteristik Pemimpin
Menurut Mamik, (2015) karakteristik pemimpin meliputi:
1. Otoriter
Biasanya disebut juga kepemimpinan authotarian yaitu pemimpin
sebagai diktator terhadap anggota kelompoknya sehingga pemimpin
berpikir bahwa memimpin merupakan memaksa dan menggerakkan
kelompok serta menganggap bahwa bawahan hanya bersifat sebagai
pembantu serta hanya mengikuti dan menjalankan perintah yang dilakukan
oleh pemimpin dan batasan kekuasaan oleh undang-undang (Mamik,
2015).

3
2. Lissez faire
Karakteristik kepemimpinan ini tidak memberikan
kepemimpinannnya hanya saja membiarkan bawahannya sesuai dengan
kehendaknya karena pemimpin akan menggunakan sedikit kekuasaannya
untuk melakukan tugas sehingga sebagian besar keputusan diambil oleh
anak buahnya karena pemimpin dengan tipe ini sangat tergantung dengan
bawahannya dalam mebuat tujuan tertentu (Mamik, 2015).
3. Demokratis
Tipe demokratis ini biasanya pemimpin berbaur di tengah anggota
kelompoknya karena itu gaya pimpinan demokratis memimpin bukan
sebagai majikan dengan bawahan melainkan seperti saudara dan juga
dalam segala tindakannya semua berasal dari kepentingan dan kebutuhan
bersama serta mempertimbangkan kemampuan kelompoknya (Mamik,
2015).
4. Pseudo-demokratis
Disebut juga semi demokratis atau menaipulasi diplomatic,
pemimpin ini biasanya bersikap otokratis walaupun tampaknya bersikap
demokratis. Pemimpin ini biasanya menganut demokrasi semu dan
mengarah pada kegiatan pemimpin yang lebih otoriter namun secara
samar-samar sehingga tidak disadari (Mamik, 2015).
5. Kharismatik
Biasanya memiliki karakteristik yang khas yaitu dapat memikat
dengan mudah sehingga memperoleh pengikut yang cukup besar dan
membuat pengikutnya kesulitan untuk menjelaskan alasan secara konkret
mengapa orang tersebut dikagumi dan biasanya pengikutnya tidak
mempermasalahkan nilai yang dianut, perilaku maupun gaya dari
pimpinan maupun sikapnya (Mamik, 2015).
Ciri ciri pemimpin lainnya dalam Marquis, (2015):
1. Para pemimpin sering kali tidak memiliki wewenang yang didelegasikan
tetapi mendapatkan kekuasaan mereka melalui orang lain.
2. Pemimpin memiliki peran yang lebih luas daripada manajer.
3. Pemimpin itu bisa atau tidak bisa menjadi bagian dari organisasi formal.

4
4. Pemimpin fokus pada proses kelompok, pengumpulan informasi, umpan
balik, dan pemberdayaan orang lain.
5. Pemimpin menekankan hubungan interpersonal.
6. Pemimpin mengarahkan anggota yang bersedia mengikutinya.
7. Para pemimpin memiliki tujuan yang mungkin atau tidak mungkin
mencerminkan tujuan organisasi.

C. Azas-Azas Kepemimpinan
Menurut Mugianti, (2016) azas azas kepemimpinan meliputi:
1. Azas Kemanusian
Pemimpin memandang bawahan sebagai manusia dan juga memperhatikan
bawahan
2. Azas Efisiensi
Pemimpin dapat mengefisienkan sumber daya yang terbatas untuk
kepentingan kelompoknya
3. Azas kesejahteraan yang lebih merata
Pemimpin berusaha mengurangi kesenjangan dan konflik yang dapat
mengganggu jalannya organisasi

D. Fungsi Pemimpin
Fungsi dari pemimpin dalam sebuah organisasi tidak dapat dibantah dimana
fungsi pemimpin ini sangat pening bagi keberadaan dan kemajuan dari suatu
organisasi (Ismainar, 2018). Fungsi kepemimpinan pada dasarnya memiliki
dua aspen yaitu
1. Fungsi Administrasi merupakan cara untuk mengadakan sebuah kebijakan
administrasi dan dapat menyediakan fasilitas.
2. Fungsi sebagai Tob Manjemen merupakan cara untuk mengakan
planning, organizing, staffing, direksi, commanding, controlling.
Fungsi kepemimpinan menurut Menurut Ismainar (2018) bahwa fungsi
kepemimpinan ada 3 yaitu
1. Membantu, menuntun, membimbing dan memotivasi

5
2. Menjalin komunikasi yang baik dengan bawahan, teman sejawat atau
atasan.
3. Mengorganisasi, mengawasi, dan membawa sebuah organisasi untuk
tujuan yang telah di sepakati.

E. Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan merupakan sebuah perilaku yang dapat ditunjukan oleh
seseorang (pemimpin) ketika orang tersebut dapat membuat orang lain
terpengaruh. Menurut toha bahwa gaya kepemimpinan merupakan sebuah
norma perilaku yang dilakukan oleh seseorang (pemimpin) ketika beliau
mencoba untuk membuat orang lain berperilaku seperti yang ia lihat.
Sedangkan menurut Hersey et al bahwa gaya kepemimpinan merupakan
sebuah pola peilaku yang dilakukan oleh seseorang (pemimpin ) pada orang
lain ( bawahan) agar dapat mempengaruhi aktivitas orang tersebut. Dari
beberaa pengertian diatas bahwa gaya kepemimpinan merupakan seorang
(pemimpin) yang melihat persepsi orang lain dengan perilaku pemimpin
tersebut untuk mempengaruhi kegiatan orang lain. Orang lain yang melihat
perilaku tersebut bisa dari atasan dari pemeimpin, teman sejawat, atau
bwahan. Dimana ini untuk mengetahui gaya kepemimpinan seorang
pemimpinan seseorang dengan menggunakan persepsi orang lain atau orang
itu sendiri (Mamik, 2015). Menurut Ismainar (2018) bahwa gaya
kepemimpinan terdapat 4 macam yaitu
1. Otokratis merupakan sebuah pendekatan kekuasaan untuk mencapai
sebuah keputusan dan pengembangan sebuah struktur. Kepemimpinan ini
menggunakan metode pendekatan kekuasaan untuk mencapat sebuah
keputusan dan pengembangan sebuah struktur.
2. Partisipatif merupakan sebuah tindakan yang lebih banyak mengambil
keputusan dengan mengajak bawahan atau anggota lainnya untuk
membahas wewenang tersebut yang dimana ini membuat keputusan yang
diamnil tidak terkesan sepihak.

6
3. Demokratif merupakan pendekatan yang dimana pemimpin mengambil
keputusan secara kooperatif dan pemimpin yang kooperatif ini memiliki
moral yang tinggi dalam bekerjasama.
4. Kendali bebas merupakan sebuah pemimpin yang memberikan kekuasaan
penuh kepada bawahan, struktur organi sasi yang longgar dan pemimpin
bersifat pasif. Dimana pemimpin menghindar dari kuasa dan tanggung
jawab.

F. Teori Kepemimpinan
1. Teori Sifat (Trait Theory)
Teori yang mengidentifikasi karakteristik khas berupa fisik, mental,
kepribadian yang berhubungan dengan keberhasilan kepemimpinan, yang
mana teori ini menekankan pada atribut-atribut pribadi dari pemimpin
(Mamik, 2015).
2. Great Man Theory
Dalam teori ini seorang pemimpin besar terlahir dengan memiliki ciri-ciri
yang istimewa yang mencaku karisma, kecerdasan, kebijaksanaan, dan
memberikan dampak besar (Mamik, 2015).
3. Big Bang Theory
Menurut teori ini suatu peristiwa besar yang menciptakan seseorang
menjadi pemimpin. Seorang pemimpin mampu mengintegrasikan antara
situasi dan pengikut. Situasi ini dapat berupa revolusi, kekacauan/
kerusuhan, dll. Sedangkan untuk pengikut sendiri merupakan orang yang
bersedia patuh dan taat pada seseorang yang ditokohkan (Mamik, 2015).
4. Behavior Theory
Dalam teori ini berfokus pada bagaimana cara aktual pemimpin
berperilaku dalam mempengaruhi orang lain ke arah pencapaian tujuan
dan hal ini dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan masing-masing. Teori ini
memandang bahwa kepemimpinan dapat dipelajari dari pola tingkah laku
dan bukan dari sifat-sifat seorang pemimpin karena sifat seseorang lebih
sulit untuk diidentifikasi (Mamik, 2015).

7
5. Situational Theory
Sebuah teroi yang mana lebih mengarah pada pendekatan terhadap
kepemimpinan yang mana pemimpin dianjurkan memahami perilaku
bawahandan situasi sebelum menggunakan perilaku kepemimpinan
tertentu. Teori ini menitikberatkan pada berbagai gaya kepemimpinan
yang paling efektif diterapkan dalam situasi tertentu. Dalam teori ini
keefektifan kepemimpinan bergantung pada ketepatan pemimpin dalam
berperilaku sesuai dengan situasi (Mamik, 2015).
6. Contingency Theory
Kepemimpinan dipengaruhi oleh variabel-variabel lingkungan yang
menentukan gaya kepemimpinan. Keberhasilan kepemimpinan tergantung
pada sejumlah variabel diantaranya gaya kepemimpinan, kualitas para
pengikut, dan aspek lingkungan. teori ini masih mengandung dua sudut
pandang keberhasilan, di satu sisi pemimpin harus fleksibel dengan situasi,
disisi lain ada variabel lain yang menentukan keberhasilan (Mamik, 2015).

G. Level Kepemimpinan
Setiap pemimpin memiliki levelnya masing-masing. Dalam hal ini
kepemimpinan memiliki 5 level yaitu:
1. Level 1 (Positional Leader)
Pada level 1, pemimpin menduduki posisinya dikarenakan jabatannya.
Orang-orang mengikutinya dikarenakan jabatan yang ia miliki. Orang-
orang melakukan usaha dikarenakan adanya perintah, bukan keinginannya
sendiri. pemimpin melakukan tugasnya berdasarkan kewenangannya
(Sim, 2011).
2. Level 2 (Permission Leader)
Level kedua memiliki kondisi yang sudah berubah dimana bisa jadi
pemimpin memiliki jabatan/ posisi tinggi. Namun memang semua orang
anggotanya yang menginginkan dia sebagai pemimpin sehingga
anggotanya bekerja secara senang dan pemimpin menjalankan
dikarenakan hubungan yang baik bukan karena kewenangannya (Sim,
2011).

8
3. Level 3 ( Production Leader)
Level ketiga ini merupakan level dimana pemimpin memiliki bahwa ia
memiliki kualitas dan kuantitas terhadap hasil kerjanya sehingga
anggotanya mengikutinya dikarenakan kemampuan yang pemimpin
miliki. Pemimpin pada level ini pandai memotivasi anggotanya (Sim,
2011).
4. Level 4 ( People Development Leader)
Pada level ini pemimpin memiliki kemampuan yang hebat dan menonjol
serta pemimpin dapat menularkan kemampuannya kepada anggotanya
(Sim, 2011).
5. Level 5 (Personhood Leader)
Level ini merupakan tingkatan tertinggi dimana pemimpin sejati memiliki
kemampuan yang komplit. Bukan hanya kemampuan personal, teknis dan
profesional, tetapi juga memiliki keahlian komunikasi dan hubungan antar
manusia sehingga para anggota sangat hormat kepadanya (Sim, 2011).

H. Kepemimpinan Yang Efektif


1. Pemimpin yang memberi contoh dan teladan
Seorang pemimpin sangatlah berpengaruh terhadap pengikutnya. Mereka
mengikuti perintahnya dengan berbagai motivasi atau alasan. Ketika
pemimpin memiliki kemampuan yang hebat dan baik kepada anggotanya
maka para anggota akan menjadikan pemimpin sebagai teladannya dan
memotivasi anggota untuk mencontohnya (Sangkur, 2019).
2. Mampu mengenali dan mengembangkan potensi anggotanya
Seorang pemimpin harus memberikan kesempatan ada bawahannya untuk
tampil dan menunjukkan potensinya dengan cara mempercayai
anggotanya, mau memperjuangkan kepentingan anggotanya, memberi
tugas sesuai kapasitas, berperilaku adil dan berperilaku baik kepada
anggotanya, dihormati oleh anggotanya (Sangkur, 2019).
3. Mampu memberikan solusi
Seorang pemimpin harus bisa memberikan solusi terhadap setiap
permasalahan yang ada. Berusaha melihat masalah secara utuh , menggali

9
akar masalah dan fakta sehingga bisa memberikan solusi yang tepat.
Langkah yang dapat diambil dalam memberikan atau mencari solsi yaitu
dengan berkomunikasi yang tepat, open minded, menghilangkan
pengotakan antar bagian dan menerapkan strategi yang tepat (Sangkur,
2019).
4. Pemimpin itu bisa mendelegasikan
Untuk mengembangkan kemampuan anggotanya (Sangkur, 2019).
5. Berpikir kritis
6. Mengembangkan diri
7. Menyusun tujuan dan memiliki pandangan jauh ke depan
8. Menghormati individu
9. Memiliki keterampilan komunikasi yang baik

10
GAMBAR / SKEMA

Gambar. Skema Kempemimpinan menurut Soekarso dan Putong (2015)


Menurut Soekarso dan Putong (2015) bahwa kepemimpinan ialah :
a. Kepemimpinan merupakan proses pengaruh social untuk hubungan antara
interpersonal, penetapan keputusan dan pencapaian tujuan
b. Kepemimpinan merupakan sebuah proses untuk memengaruhi seseorang
dan sumberdara untuk mencapai sebuah tujuan
c. Kepemimpinan merupakan sebuah kemampuan untuk mempengaruhi
perilaku anggota dan sumber dara untuk mencapa tujuan

11
RANGKUMAN

Kepemimpinan merupakan suatu keterampilan atau penggunaan keterampilan


yang dapat mempengaruhi orang lain atau orang sekitar untuk melakukan sesuatu
dengan maksimal dan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Sedangkan pemimpin sendiri merupakan seseorang yang berada di depan,
mengambil resiko, berusaha mencapai tujuan pertama, dan memberi inspirasi
orang lain untuk bertindak dan juga orang yang dapat mempengaruhi anggotanya.
Peran atau fungsi dari pemimpin yaitu membantu, menuntun, membimbing ,
memotivasi, menjalin komunikasi yang baik dengan bawahan, teman sejawat atau
atasan, mengorganisasi, mengawasi, dan membawa sebuah organisasi untuk
tujuan yang telah di sepakati. Dalam kepemimpinannya biasanya pemimpin akan
menerapkan beberapa gaya kepemiminan yang membantunya untuk mencapai
suatu tujuan organisasi, gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan yaitu gaya
kepemimpinan otokratis, partisipatif, demokratis dan kendali bebas. Ada beberapa
teori yang berkaitan dengan kepemimpinan antara lain teori sifat (trait theory),
great man theory, big bang theory, behavior theory, situational theory, dan
contingency theory. Pemimpin juga dibagi menjadi 5 tingkatan yaitu positional
leader, permission leader, production leader, people development leader,
personhood leader. Pemimpin yang baik ialah pemimpin yang dapat memberikan
contoh dan menjadi teladan bagi anggotanya, mampu menyelesaikan masalah,
berpikir kritis, menghormati orang lain, memiliki keterampilan komunikasi dan
lain lain. Apabila pemimpin memiliki kemampuan yang komlit dan baik maka ia
akan dihormati oleh anggotanya.

12
ILUSTRASI KASUS

Saat ini rumah sakit dituntut untuk bisa memberikan pelayanan yang berkualitas
dengan melalui meningkatkan budaya keselamatan pasien serta pembangunan.
Melalui kepemimpinan yang efektif merupakan salah satu kunci kesuksesan atau
keberhasilan dalam meciptakan budaya yang aman. Berdasarkan hasil penelitian
dalam jurnal yang berjudul Description of Head Nurses Effective Leadership
Inpatient Installation In Implementation Patient Safety Culture At Hajj Hospital
didapatkan Laporan insiden keselamatan pasien di Indonesia periode bulan
Januari-April tahun 2011 terjadi peningkatan kasus insiden keselamatan pasien,
dengan rincian pada bulan Januari (0,0%), lalu terjadi peningkatan pada bulan
Februari (3,9%), dan meningkat pada bulan Maret (5,15%) terjadi peningkatan
signifikan pada bulan April (26,76%). Selanjutnya berdasrkan jenis insiden
dilaporkan Kejadian Nyaris Cedera (KNC) (18,53%) lebih tinggi dari KTD
(14,41%) dan sebesar 2,6% insiden yang menyebabkan kematian. Dapat
disimpulkan bahwa berdasarkan pelaporan kasus-kasus insiden keselamatan pada
rumah sakit di Indonesia dapat dikatakan masih langka ditemukan, padahal
masalah malpraktik telah banyak terungkap melalui media massa. Salah satu
banyak penyebabnya yaitu sistem pelayanan kesehatan di Indonesia masih belum
optimal jika dibandingkan dengan negara maju. Sehingga peran kepemimpinan
yang mendukung dapat menciptakan budaya keselamatan pasien dan mencapai
pengurangan kesalahan karena kepemimpinan merupakan salah satu yang paling
menonjol dalam mengukur budaya keselamatan pasien. Terdapat 3 tingkat
kepemimpinan dalam struktur organisasi rumah sakit yaitu manajer puncak
(direktur dan wakil direktur), manajer menengah (kepala bidang, supervisor), dan
manajer lini pertama (kepala ruang). Pemimpin efektif akan mampu
mengikutsertakan serta mempengaruhi bawahannya dalam kegiatan organisasi
dengan tujuan yang jelas berdasarkan target waktu yang sudah ditetapkan. Dengan
demikian, dapat dikatakan pemimpinan yang efektif mampu mengarahkan
anggota dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama.

13
LATIHAN SOAL

1. Ners. Andi yang merupakan kepala ruangan dari ruang rawat inap mawar,
menurut anggotanya ia merupakan sosok pemimpin yang baik dan memiliki
kinerja yang mapan. Dalam setiap keputusannya ia selalu mengambil
keputusan berdasarkan musyawarah bersama atau menampung pendapat dari
bawahannya. karena hal tersebut membuat anggotanya menyeganinya sebagai
pemimpin dan selalu mengikuti segala perintahnya. Dari ilustrasi diatas teori
kepemimpinan yang cocok adalah…
a. Big Bang Theory
b. Great Man Theory
c. Contingency Theory
d. Trait Theory
e. Behavior Theory
2. Pemimpin sebagai diktator terhadap anggota kelompoknya sehingga pemimpin
berpikir bahwa memimpin merupakan memaksa dan menggerakkan kelompok
serta menganggap bahwa bawahan hanya bersifat sebagai pembantu serta
hanya mengikuti dan menjalankan perintah yang dilakukan oleh pemimpin.
Penjelasan diatas merupakan karakteristik pemimpin…
a. Demokratis
b. lissez faire
c. pseudo-demokratis
d. kharismatik
e. otoriter
3. seorang pemimpin yang memiliki jabatan atas keinginan anggotanya dan
memiliki hubungan baik dengan anggotanya sehingga anggotanya dapat
bekerja dengan senang merupakan pemimpin yang berada di level…
a. Positional Leader Felt konflik
b. Personhood Leader Resolusi konflik
c. Permission Leader
d. Production leader
e. People development leader

14
DAFTAR PUSTAKA

Cummings, G. G. K. Tate, S. Lee, C. A. Wong, T. Paananen, S. P. M. Micaroni,


G. E. Chatterjee. Leadership Style and Outcome Patterns For The Nursing
Workface and WorkEnvironment: A Systematic Review. International
Journal Of Nursing Studies. 85: 19-60
Ismaniar, H. 2018. Manajemen Unit Kerja: Untuk Perekam Medis dan
Informatika Kesehatan Ilmu KesMasyarakat, Keperawatan dan
Kebidanan. Yogyakarta: Deepublish.
Mamik. 2015. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Sidoarjo : Zifatama
Publisher.
Marquis, B. L. Dan C. J. Huston. Leadership Rolesand Management Function in
Nursing Theory And Application. China: Wolters Kluwer Health.
Muguanti, S. 2016. Manajemen Dan Kepemimpinan Dalam Praktik Keperawatan.
Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan.
Pratiwi, A., A. Rini dan M. Alimin. 2016. Gambaran Kepemimpinan Efektif
Kepala Ruangan Instalasi Rawat Inap Dalam Penerapan Budaya
Keselamatan Pasien Di Rsud Haji. Sulawesi Selatan : Universitas
Hasanuddin.
Sanchez, P. M., G. Cummings, M. C. M. Fernandez, M. L. M. Gimeno, M. Lopez,
N. S Fuentes. 2020. Analyzing Nursing Leadership at an Academic
Historical Event: A. Descriptive Study Basedon Social Network. Asian
Nursing Research. 14: 82-88
Sangkur, K. 2019. Dragon Leadership Seni Kepemimpinan Sang Naga Zhuge
Liang. Sleman: Deepublish Publisher
Soekarso, I. Putong. 2015. Kepemimpinan Kajian Teoritis dan Praktis. Jakarta:
Penerbit Erlangga
Sim, U. R. 2011. The Server Leadership 30 Kebiasaan dan Kemampuan
Pemimpin Sejati Yang Wajib Dimiliki Setiap Orang Sukses. Bogor: Raih
Asa Sukses

15
LEMBAR KONSULTASI

Judul : Manajemen Konflik

Kelompok : 23

Kelas :A

Pembimbing : Ns. Nurfika Asmaningrum, S.Kep., M.Kep., Ph.D

Tanda Tangan
Tanggal Isi Konsultasi
Konsulen

16

Anda mungkin juga menyukai