“Pemimpin yang efektif mampu memengaruhi pemikiran orang yang mereka pimpin.” D.R.
Conner, Managing at the Speed of Change
Pemimpin adalah seseorang yang menginspirasi orang lain dalam bertindak dan mengarahkan
tugas mereka. Orang lain tersebut dapat berupa anggota tim, staf lembaga, ataupun ketua
kelompok yang berbentuk aliansi.
Dengan kata lain, kepemimpinan, dalam kesehatan masyarakat seperti dalam bidang lain, bekerja
pada tingkat yang berbeda. Pertama, bab ini membahas kemampuan yang dibutuhkan pemimpin
kesehatan masyarakat pada berbagai lingkat, termasuk tingkat personal (contohnya, ketika
berhadapan dengan individu lain satu lawan satu), kemudian bab ini membahas kemampuan dan
strategi tertentu yang digunakan pemimpin dalam memimpin tim, memimpin lembaga, bekerja
dalam koalisi masyarakat, dan mengarahkan profesi mereka menuju perbaikan.
PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PERSONAL
A. Nilai
Pemimpin kesehatan masyarakat, agar efektif sepenuhnya, harus berkomitmen terhadap
nilai yang mencirikan kesehatan masyarakat, terutama keadilan sosial. Komitmen terhadap
nilai seperti keadilan dalam akses layanan membutuhkan kesediaan untuk menantang politik
status quo dan berperan sebaga advokat bagi agenda kesehatan masyarakat, Pemimpin adalah
pendukung nilai organisasi dan masyarakat serta harus berada pada garis dean dalam upaya
membuat praktik dan kebijakan kesehatan masyarakat sesuai dengan nilai tersebut.
B. Politik dan pemerintahan
Pemimpin Kesehatan masyarakat harus memahami sistem politik di daerah tempat
aktivitas mereka berlangsung. Lembaga kesehatan masyarakat merupakan lembaga
pemerintah dan pemimpin kesehatan masyarakat adalah pelaksana kebijakan yang disusun
oleh politisi. Hal ini menciptakan kemungkinan yang menarik bagi hubungan antara sektor
politik dan pemerintahan. Teori kepemimpinan sering berfokus sepenuhnya pada tugas
organisasi, seperti menyusun kebijakan organisasi dan memotivasi staf, namun pemimpin
keschatan masyarakat perlu mengembangkan keterampilan yang penting untuk bekerja
dengan pejabat terpilih. Peran mereka adalah menggunakan nilai, misi, visi, dan sasaran,
serta tujuan lembaga untuk mengklarifikasi masalah keschatan masyarakat dan memastikan
bahwa kebijakan yang disusun untuk mengatasi masalah tersebut memiliki peluang bear
menjadi efektif.
C. Komunikasi dan pemberdayaan
AIM Leadership Model berdasarkan de bahwa pemimpin harus belaiar bertindak, belajar
bagaimana memengaruhi bidangnya, dan termotivasi oleh proses.'
Keterampilan komunikasi yang baik sangat penting. Komunikasi yang efektif memiliki
beberapa aspek, yaitu memperlambat proses berpikir, meningkatkan pemahaman, menguji
kesimpulan, mendengar secara efektif, mendapatkan inti pembicaraan, dan menggali area
perbedaan pendapat.
Pemimpin, dalam memberdayakan asosiasi kerja dan masyarakat, sering kali berperan
sebagai mentor. Interaksi antara pemimpin dan konstituennya sangat penting" dan pemimpin
harus memberdayakan "pengikut" dengan cara member kesempatan kepada mereka untuk
menjadi lebih efektif dan mengembangkan keterampilan kepemimpinan mereka.
D. Memimpin dan mengikuti
Pengikut pada satu situasi dapat menjadi pemimpin pada situasi lain dan beberapa
praktisi kesehatan masyarakat memandang diri mereka dalam peran kepemimpinan dan
pengikut. Praktisi kesehatan masyarakat yang bekerja dalam lembaga kesehatan masyarakat
awalnya memandang diri mereka sebagai profesional dan bahkan pemimpin dalam profesi
mereka, namun mereka yang merupakan bagian dari birokrasi masyarakat tradisional sering
dianggap sebagai pemimpin yang tidak lebih dari sekadar pengikun,
Yang dapat menciptakan lingkungan kerja yang Kontroversial. Anggota dewan kesehatan
sering menganggap diri mereka sebagai individu yang penuh kekuatan se hingga merupakan
pemimpin natural. Administrator keschatan juga menganggap diri mereka sebagai pemimpin,
bukan pengikut. Hal ini dapat menimbulkan konflik. Sebagai contoh, administrator kesehatan
yang mengikutsertakan kelompok profesional kesehatan masyarakat dalam program
kepemimpinan mengatakan bahwa melindungi anggota lembaga dari gosip dan kontroversi
adalah tugasnya. Presiden dewan kesehatan lokal yang mengikuti program pelatihan
berpendapat bahwa jika administrator keschatan menyembunyikan informasi dari anggota
dewan, sebaliknya sescorang dalam masyarakat akan memberikan informasi kepada mereka.
Anggota dewan membutuhkan informasi dan akan hilang kepercayaan kepada administrator
keschatan yang menyembunyikan informasi.
Presiden dewan kesehatan yang lain berpendapat bahwa administrator departemen
kesehatan adalah stafnya karena dapat memecat administrator tersebut dan
merekomendasikan pemotongan anggaran departemen kesehatan lokal. Hal ini menunjukkan
betapa pentingnya bagi anggota dewan kesehatan dan administrator kesehatan masyarakat
untuk meningkatkan pemahaman bahwa mereka adalah mitra. Berkaitan dengan hal ini,
pemerintah memiliki peran penting." Kerangka kerja kesehatan masyarakat pemerintah harus
mencakup mekanisme untuk mengorganisasi nilai, menjalankan misi kesehatan masyarakat,
merumuskan sasaran dan tujuan, mengembangkan rencana tindakan yang realistis,
menyelesaikan agenda yang bertentangan, menentukan kebutuhan untuk perubahan
struktural, memperbaiki hubungan antara dewan dan departemen kesehatan, dan
mengembangkan mekanisme untuk berbagi pemerintahan dengan badan pemerintah yang
tepat, seperti yang dinyatakan oleh seorang pemimpin kesehatan masyarakat.
E. Penetapan agenda
Pemimpin adalah seseorang yang menggabungkan ilmu dan praktik dengan baik dan
bagian dari tugas mereka adalah menjelaskan masalah kesehatan masyarakat kepada asosiasi
profesional keschatan dan mitra masyarakat. Pemimpin harus mengembangkan keterampilan
menetapkan agenda. Organisasi harus memprioritaskan masalah yang dihadapi dan
menyusun rencana tindakan yang berkaitan dengan masalah terbesar terlebih dahulu
F. Hambatan dan keefektifan
Pada tahun 1988, Institute of Medicine mengeluarkan laporan yang menyatakan bahwa
sistem keschatan masyarakat di Amerika Serikat tidak tersusun dengan baik. Laporan
tersebut membahas sejumlah hambatan yang mensurangi kemampuan pemimpin keschatan
masyarakat untuk menjadi efektif, termasuk hal berikut:
• Kurangnya konsensus mengenai kandungan misi kesehatan maga
• Tidak adekuatnya kapasitas dalam menjalankan fungsi inti kesehatan masvarakat, yaitu
fungi penilaian, pengembangan kebijakan, dan asuransi lavanan
• Pengambilan keputusan yang terputus karena tidak didasari oleh pengetahuan dan data
yang penting
• Ketidakadilan dalam distribusi layanan dan mantaat keschatan masyarakat
• Ketidakharmonisan antara aspek teknis dan politik dalam keputusan
• Pergantian pemimpin yang cepat tidak adekuatnya hubungan antara profesi kesehatan
masyarakat dan medis
• Fragmentasi organisasi
• Masalah dalam hubungan antar-tingkat pemerintah tidak adekuatnya pengembangan
pengetahuan yang penting dalam menyusun berbagai kebutuhan kesehatan masvarakat
• Kesan masyarakat yang buruk terhadap kesehatan masyarakat, meng hambat dukungan
yang dibutuhkan masalah khusus yang terlalu membatasi sumber keuangan yang tersedia
untuk keschatan masyarakat
Dengan pemimpin
dengan pemimpin dari sektor penting, sepcrti komunitas bisnis dan komunitas agama.
Untungnya, hambatan dalam bekerja sama tampaknya sedikit.
perlu dicatat bahwa umumnya pemimpin yang sangat efektif ccndcrung menjadi pemain utama
bukan reaktor dalam perubahan yang terjadi di sckitar mereka. Pemimpin yang efektif, ketika
menghadapi masalah, biasanya mempertimbangkan berbagai pilihan dan terlihat mengctahui
bagaimana cara memilih faktor penting terlebih dahulu. Pemimpin juga memikirkan istilah
menang-menang dan mencoba menyusunnya sehingga seluruh pihak menjadi pemenang dalam
perselisihan. Pemimpin adalah pendengar yang baik yang mencoba memahami orang Iain dan
perspektifnya sebelum mereka dipahami. Pemimpin adalah penyintesis yang baik yang berupaya
mengembangkan kerja sama dan kolaborasi. Terakhir, pemimpin mengembangkan diri mereka
secara kontinu melalui pelatihan, pendidikan, praktik, klarifikasi nilai, dan Iain-lain.
Gaya Kepemimpinan
Pemimpin kesehatan masyarakat perlu mengembangkan gaya kepemimpinan yang sesuai (lihat
Bab 2). Gaya otoriter dan pengarahan berfungsi dengan baik ketika pemimpill menyusun tugas
dan staf bersedia meIakukan hal yang ditugaskan oleh pemimpin. Dalam kesehatan masyarakat,
gaya demokratis terlihat berfungsi lebih baik. Gaya kepemimpinan partisipatif, yang melibatkan
anggota stafnya dalam proses penyelesaian masalah, memfasilitasi pembentukan konsensus dan
penerimaan staf terhadap keputusan yang dihasilkan. Kolaborasi harus dilihat sebagai proses
kreatif yang bertujuan untuk menemukan pendekatan baru dan solusi baru untuk masalah yang
belum terselesaikan. 16
Menghadapi Keragaman
Keragaman profesional dalam kesehatan masyarakat membawa serangkaian masalah tersendiri.
17
Praktisi dari profesi yang berbeda memandang kesehatan masyarakat secara berbeda.
Pemimpin kesehatan masyarakat harus memandang kesehatan masyarakat secara menyeluruh
dan mengembangkan strategi untuk menggabungkan pendekatan yang berbeda. Latihan 4-1
memberi kesempatan untuk meufkirkan masalah keragaman profesional dan dampaknya
terhadap strategi kçsehatan masyarakat.
Pemimpin kesehatan masyarakat tidak harus menghadapi keragaman profesional, namun juga
perbedaan gender, ras, etnik, dan usia. Sebagai contoh, glass ceiling (hambatan dalam
perkembangan karier) bagi Wanita tetap ada18 sehingga pemimpin kesehatan masyarakat harus
bersungguh-sungguh mempromosikan persamaaan gender.
Langkah pertama adalah mengumpulkan data yang penting untuk menentukan apakah
terdapat perbedaan gender dan,jika ada, di mana perbedaan tersebut berada.
Langkah berikutnya adalah melibatkan konsultan untuk mengevaluasi lingkungan
lembaga dan keterbukaan lembaga terhadap persamaan gender.
Langkah ketiga adalah mengunakan proses benchmarking (membagikan suatu Lembaga
dengan Lembaga terbaik dan bukan dengan Lembaga yang biasa) untuk
mengindentivikasi praktik terbaik guna mencapai persamaan gender dan mengambil
berbagai keuntungan dari keterampilan yang dibawa wanita ke tempat kerja.
Langkah terakhir, yaitu menyiapkan diri untuk kritikan studi kasus 4-A, pada akhir bab
ini sejumlah posisi kepemimpinan kesehatan masyarakat. Wawancara tersebut mengali
beberapa sumber isu gender yang bias dihadapi oleh pemimpin kesehatan masyarakat.
Keragaman mencakup isu gender, etnik, orientasi seksual, pekerjaan dan keluarga, pendidikan,
pengalaman Kerja, masa jabatan dalam lembaga atau organisasi, kepribadian, risk tolerance
(kesediaan untuk ke Lembaga atau organisassi dalam mencapai keuntungan finansial), area
geografis dan agama.19 Program pengembangan keragaman terpadu bagi professional kesehatan
masyarakat dan kllien mungkin sulit dibentuk karena masalah yang menonjol dalam setiap
katergori keragaman tersebut berbeda.
satu cara bagi pemimpin kesehatan masyarakat untuk menghadapi masalah keragaman adalah
dengan memberdayakan staf sehingga mereka advokat bagi, diri sendiri. Memahami bagaimana
seseorang berperilaku dalam masyarakat dan memahami kebutuhan apa yang mereka memiliki
merupakan hal penting. Dalam karya klasiknya Motivation and personality, Maslow
menetapkan hierarki kebutuhan.20 padá tingkat paling dasar individu ingin kebutuhan
fisiologinya terpenuhi. Urutan kedua adalah keamanan. Dengan kata lain, masalah
mengenai jaminan kerja penghasilan sangat penting bagi banyak orang. Selanjutnya adalah
kebutuhan sosial, termasuk kebutuhan pengakuan oleh kolega. Satu tingkat, diatasnya, orang
ingin merasakan arti harga diri. Mereka ingin memperoleh kebangaan tempat kerja sehingga
ingin diberdayakan untuk melakukan yang baik. Profesional yang bckcrja dengan baik dan tidak
memerlukan banyak pengarahan biasanya diberi kebebasan untuk merancang aktifitas sendiri
dan hal tersebut merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan harga diri. Terakhir, manusia
memiliki kebutuhan akan aktualisasi, kcmampuan untuk membuat mimpi menjadi kenyataan .
Keseimbangan Kerja dan Rekreasi
Pekerjaan cenderung menyerap sebagian besar waktu produktif pemimpin sehingga kehidupan
keluarga dapat terabaikan. O'Neil menyebut hal ini sebagai dilema paradoks kesuksesan. 21 Dalam
pandangannya, mitos kesuksesan adalah kesuksesan menawarkan keberhasilan yang menyeluruh,
kesuksesan berkaitan dengan banyaknya uang yang dihasilkan, dan kesuksesan meningkatkan
kebebasan. Faktanya, kesuksesan menyebabkan keinginan yang terus-menerus untuk lebih
sukses sehingga dapat mengarah pada semacam "perbudakan”. Faktor-faktor yang dapat
membantu pemimpin dalam menjaga keseimbangan antara pekerjaan dengan kehidupan pribadi,
yaitu pengetahuan diri, mengatasi tekanan yang berbeda, dan menjaga perasaan orang lain. 22
Wanita terlihat sangat terampil dalam menyeimbangkan kepentingan pribadi dan
profesional. Untuk wanita pekerja yang berkeluarga, pekerjaan dan kehidupan rumah
tangga merupakan pekerjaan purna waktu yang dapat mereka tangani dengan baik. Di
tempat kerja, wanita, melalui perubahan status mereka serta kebutuhan pclatihan dan
pcngcmbangan staf, membantU memutus bentuk organisasi tradisional. 23 Mereka juga
membantu mengatasi hambatan antara kehidupan rumah tangga dan pekerjaan melalui
penganjuran waktu yang fleksibel, perawatan anak, dan izin dari pekerjaan untuk
kepentingan keluarga.
Bagian ini meluas dan membahas beberapa masalah yang berkaitan dengan
pengembangan kepemimpinan personal. Berikut ini merupakan daftar strategi
kepemimpinan yang dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan
kcpemimpinan seseorang:
Menjadi model peran nilai. Hidup pada nilai-nilai yang didukung masyarakat.
Memahami proses demokrasi dan bagaimana proses demokrasi memengaruhi sistem
kesehatan masyarakat.
Menerapkan kcbijakan politik ke dalam tindakan.
Meningkatkan keterampilan komunikasi.
Menjadi mentor untuk orang lain.
Belajar mengikuti jika diperlukan.
Menjadi mitra dcngan dcwan pcngatur Icmbaga.
Mempelajari keterampilan penetapan agenda.
Mengatasi hambatan dalam praktik kesehatan masyarakat yang efektif.
Menggali kemitraan masyarakat.
Kreatif dalam mcncmukan sumber pendanaan baru.
Menyeimbangkan pekerjaan dengan kehidupan keluarga.
Meningkatkan peluang kepemimpinan untuk orang lain.
KEPEMIMPINAN PADA TINGKAT TIM
Pemimpin kesehatan masyarakat tidak bekerja sendiri. Praktik kesehatan masyarakat
merupakan aktivitas kelompok. Oleh sebab itu, di antara keterampilan paling penting yang
dapat dimiliki pemimpin adalah keterampilan yang dibutuhkan untuk membentuk dan
memelihara tim serta meningkatkan keefektifan tim.
Tim adalah sekeıompok yang bekerja sama untuk tujuan sama untuk mencapai tujuan
Bersama.24 Hasil kerja tim sering kali lebih baik dari keseluruhan hasil yang dapat dicapaj
jika masing-masing anggota tim bekerja sendiri.
setiap anggota tim harus dilihat sebagai Penpimpin meskipun umumnya hanya satu orang
yang akan meıyadi pemimpin resmi. Pemimpin tim berbagi informasi kepada anggota tim
yang lain dengan cara yang sesuai. Pemimpin membina hubungan saling percaya dalam
proses tim serta berbagi otoritas dan kekuatan dengan anggota yang lain. Pemimpin juga
akan terlibat dalam proses jika diperlukan untuk memajukan tim. Harapannya adalah seua
anggota terlibat dalam pelaksaan tugas tim.
Anggota tim yang juga merupakan anggota Iembaga kesehatan masyarakat mungkin harus
berperan sebagai penghubung antara tim dengan konstituen masyarakat dan lembaga. Anggota
tim tersebut, khususnya, mempelajari keterampilan reşolusi konflik dan negosiasi (lihat Bab 11).
Jika pemimpin terampil dalam mengarahkan proses tim, kreativitas dan inovasi dapat dihasilkan.
Terakhir, hybrid teams bertugas untuk menangani masalah, tidak untuk menangani hal lain
dalam organisasi. Tim tersebut dapat berupa tim kepemimpinan ataupun tim manajemen dan
mereka menggunakan teknik yang berkaitan dengan semua tipe tim yang lain. Departemen
kesehatan masyarakat lokal menggunakan keempat tipe tim tersebut.
Manfaat Pemberdayaan
Tim dan anggotanya perlu diberdayakan oleh administrator untuk berperan aktif dalam
pengambilan keputusan.33 Pemberdayaan, yang memberi kebebasan pada anggota tim untuk
menggunakan pengetahuan, pengalaman, dan keterampilannya untuk menangani masalah
penting,34 cenderung meningkatkan komitmen anggota tim terhadap lembaga dan juga
meningkatkan kinerja mereka. Pemberdayaan harus berasal dari pemimpin lembaga dan terlihat
hubungan langsung antara jumlah tanggung jawab yang diberikan kepada staf dengan tingkat
pemberdayaan mereka. 35
Pemberdayaan tim harus nyata, tidak hanyakata-kata. Tim kepemimpinan kesehatan
masyarakat dari institut kepemimpinan kesehatan masyarakat negara bagian bekerja dengan
departemen kesehatan lokal untuk mengembangkan program skrining timbel untuk anak-anak.
Administrator mengizinkan tim bekerja dalam pembentukan program baru ini karena ia telah
diberitahu oleh negara bagian untuk mengembangkan program tersebut. Meskipun demikian,
administrator melihat anggota tim sebagai pihak luar dan (meskipun administrator mengatakan
pada anggota tim bahwa dia menghargai mereka dan akan benar-benar meninjau setiap
rekomendasi yang mereka buat) administrator menggunakan tim hanya untuk menunjukkan
kepada negara bagian bahwa administrator memenuhi permintaan negara bagian dan tidak
bertujuan untuk mengimplementasikan rekomendasi tim.
Ini merupakan contoh aktivitas tim yang dimusnahkan oleh agenda tersembunyi. Kekuatan
memiliki pengaruh terhadap pengembangan program melalui rekomendasi, namun faktanya
hanyalah ilusi.
Seperti yang diperlihatkan pada Gambar 4-2, pemberdayaan berkaitan dengan nilai organisasi,
aktivitas kepemimpinan, sistem sumber daya manusia serta struktur dan aktivitas organisasi.
Pemberdayaan sering kali digunakan sebagai instrumen untuk perbaikan program dan layanan.
Tim dan Gaya Kepemimpinan
Pada Bab 2, model kepemimpinan situasional telah dibahas secara singkat. Model tersebut
mengidentifikasi empat gaya kepemimpinan: pengarahan, pelatihan, pendukungan, dan
pendelegasian. Klasifikasi sama ini dapat diterapkan dalam aktivitas berbasis tim (Gambar 4-3).
Ketika pertama kali tim dibentuk, pemimpin terlibat dalam merumuskan tujuan tim dan
menetapkan aktivitas yang akan dilaksanakan. Dengan kata lain, pemimpin menggunakan gaya
pengarahan. Selama fase berikutnya, pemimpin, berperan sebagai tutor, menjelaskan aktivitas
tim. Kemudian, melibatkan anggotatim dalam pengambilan keputusan, proses yang dalam
kategori pemberian dukungan. Pada fase terakhir, pemimpin berdayakan anggota tim, dan
pemberdayaan, seperti yang disebutkan di sangatberkaitan dengan pendelegasian tanggung
jawab.
Kesiapan Tim
Tentu saja, setiap tim berada pada titik yang berbeda dalam keterlibatan dan komitmennya
terhadap -tugas yang diemban, dan pemimpin memantau kesiapan tim, yang berkisar dari
ketidakmampuan dan ke tidak sediaan untuk melaksanakan tugas tim sampai mampu, bersedia,
dan yakin (Gambar 4-3). Pada beberapa kasus, pemimpin harus menggunakan perencanaan
untuk anggota tim yang utama dan untuk tim secara seluruhan.
Salah satu teknik tim yang bermanfaat, berdasarkan model yang skunkworks, adalah dengan
mengirim tim ke tempat netral yang jauh dari organisasi untuk menangani masalah yang
berkaitan dengan aktivitas ”Skunkworks” adalah sub-tim yang terdiri atas ahli yang menguasai
yaitu fokus pada aktivitas tim. Ânggota tim tersebut cenderung menjadi pemimpin
transformasional yang akan memajukan organisasi.
Anggota Tim
Mallory mempelajari karakteristik
berbagai tipe anggota tim.37 Beberapa
anggota yang mencoba mengendalikan
aktivitas tim dinamakan anggota
'dominan (dominant members). Individu
ini bekerja dengan baik dalam situasi
terstruktur yang memiliki tujuan yang
jelas. Orang yang berpengaruh
(influencers) cenderung kreatif dan
sangat terampil dałam hubungan
interpersonal. Merekajuga cenderung
optimis dan berupaya mempertahankan
kebersamaan tim. Penyeimbang
(balancer) melihat situasi secara
keseluruhan dengan cara objektif dan
mencoba menyelesaikan konflik
perbedaan antaranggota tim. Pengikut
setia (loyalist) berkomitmen pada status quo. Setiap anggota tim, meskipun merupakan salah satu
dari tipe tersebut, setidaknya memiliki sedikit karakter dari masing-masing tipe karakteristik
kepribadian Yang berkaitan dengan keempat tipe tersebut. Latihan 4-2 berdasarkan pada tipologi
kepribadian ini. Latihan 4-2 bertujuan mengajak Anda untuk melihat gambaran tipe anggota tim
seperti apa diri Anda.
Beberapa keuntungan menjadi anggota tim yaitu sebagai berikut. Pertama, mereka mendapat
pengalaman selama, bekerja sama dałam proyek dengan kolega. 38 Mereka juga belajar tentang
keterampilan menyelesaikan masalah, keterambilan hubungan interpersonal, dan informasi
teknologi terbaru. Selain itu, mereka belajar tentang akuntabilitas dari perspektif pribadi dan
perspektif tim serta menjadi lebih berkomitmen terhadap sasaran dan tujuan tim.
Siklus Hidup Tim
Tim memiliki siklus hidup yang mirjp dengan siklus hidup manusia. Tim dibentuk seperti
bayi dan bubar sesuai usianya setelah menyelesaikan tugasnya. Pemimpin organisasi harus
mengembangkan kemampuan untuk berfungsi sebagai sebagai pemimpin tim pada setiap
tahap siklus hidup tim. Hal tersebut benar-benar harus diterapkan, terutama dalam bidang
kesehatan masyarakat, ketika banyak aktivitas kepemimpinan terjadi dalam bentuk tim.
Berikut ini adalah pedoman yang harus digunakan pemimpin organisasi ketika membentuk
dan bekerja dengan tim:
Bentuk tim untuk mengatasi masalah lembaga atau kesehatan masyarakat komunitas.
Pilih anggota tim multidisipliner sesuai dengan keahlian dan kualitas kepemimpinan
mereka.
Biarkan tim membuat keputusan dan rekomendasi untuk perubahan.
Berbagi kekuatan dan kontrol.
Berbagi informasi.
Terlibat dalam proses tim jika diperlukan.
Jangan membentuk tim untukmengurangi beban kerja Anda.
Gunakan teknik skunkworks untuk mengatasi masalah tim.
Kaitkan perkembangan tim dengan standar kinerja.
Berikan batas waktu untuk aktivitas tim.
KEPEMIMPINAN PADA TINGKAT LEMBAGA
Dalam buku terbaru tentang manajemen dalam bidang kesehatan penulis menyatakan bahwa saat
ini menajer harus mengabungkan keterampilan praktik klinis dengan keterampulan
manajemen.40 Pandangan yang diyatakan disini adalah pemimpin kesehatan masyarakat harus
mengabungkan keterampilan praktik kesehatan masyarakat dengan keterampilan manajemen dan
kemimpinan (lihat table 1-1)
Saat ini, umumnya Lembaga masyarakat berorientasi manajemen. Pada abad ke-21, mereka
harus menjadi pengendalian masyarakat dan konsumen.41 Keterampilan kepemimpinan staf
Lembaga perlu ditingkatkan jika Lembaga ingin megikuti kecepatan perubahan. Gambar 4-4
memperlihatkan hubungan antara teori manajemen, lingkungan layanan kesehatan, keterampilan
klinis, dan harapan layanan kesehatan konsumen. Sebagian besar hal yang tercantum dalam
gambar tersebut berkaitan dengan kesehatan masyarakat dan layanan medis. Dua hal yang tidak
tercantum yang terkait dengan kesehatan masyarakat adalah pembentukan koalisi masyarakat
serta promosi kesehatan dan pencegahan penyakit.
Lembaga kesehatan masyarakat, dan tipe organisasi yang lain, mengalami beberapa reformasi,
namun perlu berubah lebih jauh. Dalam hal ini, mereka belum sepenuhnya menggabungkan
pelajaran bisnis. Mereka tetap berjalan sebagai birokrasi tradisional meskipun kelompok
masyarakat mencoba berperan dalam
pengambilan keputusan mengenai
masalah kesehatan masyarakat.
Dalam birokrasi, manajer dan pemimpin
sering kali menjauh dari aktivitas harian
staf,42 meskipun demikian mereka
merasa perlu mengontrol aktivitas
tersebut. Mungkin ini adalah salah satu
alasan Peter dan Austin berpendapat
mengenai pentingnya "mengatur melalui
berkeliling. "43 Tentu saja benar bahwa
pemimpin harus memantau pekerjaan,
namun mereka juga perlu
mendelegasikan otoritas kepada manajer
dan anggota staf.44 Dengan melakukan
hal tersebut, mereka dapat membantu
profesional dalam organisasi merasa
senang datang bekerja di pagi hari.
Pemimpin harus mengingat bahwa
asosiasi juga merupakan konsumen.
Pada akhir tahun 1950-an, Drucker mencatat bahwa organisasi birokrasi tradisional secara
bertahap menjadi organisasi berbasis pengetahuan. Lembaga kesehatan masyarakat selalu
berbasis pengetahuan dan faktanya komunitas bisnis dapat belajar banyak dari pemimpin
kesehatan masyarakat tentang organisasi berbasis pengetahuan dan bagaimana mereka bekerja.
Pemimpin, agar berkembang dengan
baik dalam lingkungan perubahan Yang
ada, harus berkomitmen terhadap
perubahan dan berfokus pada
peningkatan kepuasan konsumen,
pengembangan inovasi, pemberdayaan
staf, dan pembentukan reformasi
struktural yang tepat.46 Kepemimpinan
tidak hanya adalah kerja keras.47 terkait
masalah karisma; kepemimpinan
Nanus mengidentifikasi empat peran
kepemimpinan Yang utama (Gambar 4-
5).48
1. Pertama, pemimpin kesehatan
masyarakat (untuk tetap fokus
pada bahasan ini) merupakan juru
bicara yang menyampaikan
masalah kesehatan masyarakat
yang ada kepada masyarakat.
2. Kedua, mereka adalah penentu
arah" dan melibatkan pemimpin
masyarakat dalam tindakan
preventif dan mencari cara untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat.
3. Ketiga. mereka berperan sebagai tutor atau mentor untuk asosiasi lembaga guna
meningkatkan keefektifan Iembaga.
4. Terakhir. mereka berperan sebagai agen perubahan organisasi.
Melihat Masa Depan
Jika pemimpin kesehatan masyarakat berorientasi pada perubahan dan ingin meniadi
katalisator dalam perubahan, mereka harus mengembangkan skenario program untuk masa
depan yang dapat dicapai. Ini berarti bahwa mereka harus melihat tren sosial guna mengarahkan
penetapan agenda untuk lembaga, Dengan kita lain, mereka harus memahami perubahan dan
mengamati prediksi futurist.
Alvin Toffler, pakar sosial, mencoba memahami perubahan yang terjadi saat ini dengan
melihat periode masa lalu dari perubahan sosial yang sangat besar. 49,50 Tomer
mengidentifikasi tiga gelombang perubahan sosial dan organisasi. Gelombang pertama adalah
revolusi pertanian, kedua adalah revolusi industri, dan ketiga, yang terjadi ini, adalah revolusi
informasi.
Tofftet mengembangkan apa yang ia scbut dengan analisis mukagelambang sosial (social
wavefrong analysis), yang berarti hahwa para pakar dapat menganalisis dengan jelas batas utama
gelombang untuk memprediksi rnasa depannya. Creating a New Civilization, Toffler dan Heidi
Toffler menguji darnpak perubahan dari gelombang kedua ke gelomhang ketiga, Konflik politik
terjadi antara mereka yang pemikirannya terbentuk selama era industri dengan pemimpin baru
dari era informasi. Muncul pertanyaan menarik rnengenai struktur pemerintahan saat ini di
negara ini. Jika pemerintah merefleksikan masanya, hal ini menunjukkan bahwa struktur
organisasi pemerintahan yang lama (yang terbentuk sebelum era industri, namun diubah selama
era tersebut) tidak terpakai saat ini dan harus diperbaharui agar sesuai dengan era informasi.
Jika Alvin Toffler benar maka kesehatan masyarakat akan mengalami reformasi besar pada
abad ke-21, Akan tetapi, jika ia salah, tidak dapat dibayangkan bahwa kesehatan masyarakat
akan tetap statis sebelumnya. Tren dan perkembangan yang mengarahkan perubahan dalam
lembaga kesehatan masyarakat pada abad ke-21 mencakup hal berikut:
Model baru kesehatan masyarakat. Aktivitas layanan langsung departemen kesehatan
masyarakat lokal akan terus menuun dalam 20 tahun mcndatang. 52 Model program dan
layanan baru akan muncul serta aktivitas kesehaan masyarakat berbasis komunitas akan
meningkat.
Penyelesaian masalah berbasis tim. Banyak tim multidisipliner, baik ad hoc maupun
permanen, dibentuk untuk menangani masalah kesehatan masyarakat. penggunaan
pendekatan tim mengarah pada tingkatan struktural organisasi. Tim sukses akan
memberdayakan Staf kesehatan masyarakat dan meningkatkan harga diri individu
professional kesehatan.
Koalisi kesehatan masyarakat berdasarkan kemitraan. Akrtvitasi sehatan masyarakat
berlangsung dalarn lingkungan masyarakat. Oleh sebab itu, mitra masyarakat dan anggota
staf perlu diberdayakan.
Mitra juga harus mencapai harapan mereka dan bahkan melebihinya.53 Jika harapan mereka
tercapai atau melebihinya, mereka akan pendukung lembaga yang luar hiasa.
Privatisasi aktivitcs asuransi. Privatisasi penyediaan layanan dan pengemhangan program
akan menjadi realitas di masa mendatang. Salab Satu departemen kesehatan lokal berjuang
dengan program kesehatan jiwa di wilayahnya. Mereka juga memiliki gedung tempat layanan
kesehatan jiwa berlangsung. Program yang dijalankan tidak sesuai harapan dan departemen
kesehatan rnemutuskan untuk melepas program layanan kesehatan jiwa. Kontrak
ditandatangani (meskipun departemen tetap bertanggung jawab dalarn pengawasan), gedung
dijual, dan defisit hilang.
Desentralisasi tapggung jawab. Mitra masyarakat dapat melakukan beberapa tugas. Jika
mereka terlibat dalam kesehatan masyarakat, semua jenis kegiatan diberdayakan akan
menangani masalah masyarakat.54 Masalah finansial menjadi kurang penting karena
sukarelawan masyarakat akan menemukan cara untuk membuat segala sesuatunya terlaksana
bahkan ketika tidak tersedianya dana. Kekuatan diberikan agar menjadi eteklif.
Pemerintahan masyarakat. Pemerintah perlu bekerja sama dalam aktivitas lembaga dan
aktivitas kemitraan masyarakat.
Revisi nilai. Pemimpin kesehatan masyarakat tidak hanya menjadi pelindung nilai
masyarakat, namun membantu menciptakan nilai baru atau merevisi pernyataan nilai yang
merefleksikan perubahan sosial dan budaya. Hal menarik terjadi, politisi mempertahankan
status quo, sedangkan pemímpin organisasi mendukung pembentukan nilai baru. Meskipun
demikian, terlihat adanya kesenjangan antara pengembangaa nilai baru dalam masyarakat
dan penerapannya di tingkat lembaga
Struktur politik baru. Terlihat adanya tren dalam waktu dekat yang mungkin memengaruhi
aktivitas masa depan lembaga di sektor publik. Sejumlah yurisdiksi lokal dan negara bagian
menggabungkan departemen kesehatan masyarakat dengan departemen layanan masyarakat
menjadi suatu perhimpunan. Penggabungan ini menyebabkan beberapa profesional kesehatan
nuasyarakat bertanya apakah kesehatan masyarakat memiliki masa depan, Meskipun
demikian, studi terhadap petnimpin kesehatan masyarakat yang dilakukan oleh penulis
mengindikasikan bahwa pemimpin kesehatan masyarakat umumnya memiliki harapan besar
akan kesehatan masyarakat. Masalah kesehatan masyarakat akan tetap ada dan harus
ditangani oleh Lembaga yang dipimpin oleh pemimpin kesehatan masyarakat.
Pemimpin gelombang ketiga, Pemimpin era baru menghilangkan hambatan dalam
kolaborasi. Pemimpin ini tahu bagaimana membentuk lembaga dengan menggunakan tim
yang mengarahkan diri mereka sendiri serta memiliki Standar kinerja tinggi. Pemimpin
gelombang ketiga juga terampil dalam pembentukan dan pemberdayaan masyarakat. Tujuan
lembaga menjadi terintegrasi dengan tujuan masyarakat. Pemimpin gelombang ketiga
bersifat inovatif, kreatif, fleksibel, dan mampu beradaptasi dengan perubahan.
Integrasi tujuan individu dan masyarakat. Pemimpin kesehatan masyarakat harus
menyampaikan relevansi program kesehatan masyarakat dengan kehidupan personal anggota
masyarakat. Dalam sebuah wawancara, seorang pemimpin kesehatan masyarakal berbicara
mengenal program Yang untuk merespong peningkalan kasus TBC Yang terjadi secara
nasional. Pemimpin tersebut, Yang bekerja untuk perwakilan kongress menyatakan bahwa
TBC perlu dihadirkan dalam yurigdiksi perwakilan agar ia dapat mernperhatikan masalah
lersebut. Fakta Yang tidak menguntungkan adalah perspektif sosial praktisi kesehatan
masyarakat (pandangan bahwa proteksi kesehatan masyarakat berkaitan dengan keadilan
sosial) belum diterima oleh pejabat terpilih.
Pemberdayaan seluruh masyarakat. Masyarakat dan profesional kesehatan masyarakat perlu
diberdayakan untuk menjalankan aktivitas kesehatan masyarakat. Pemberdayaan mengarah
pada tanggung jawab bersama dalam memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat yurisdiksi
lokal.
Akses universal dalam layanan, Sistem layanan di masa mendatang akan meniadi
komprehensif. Program-program akan terintegrasi antar-lembaga dan koalisi masyarakat
akan bekerja sama untuk rnenuhi kebutuhan kesehatan. Kepemimpinan akan dibagi.
Sifat Komunitas
Selama dua dekade terakhir, kaum bisnis memperhatikan komunitas.60 Saat ini, pemimpin bisnis
menyadari bahwa keterlibatan komunitas perlu menjadi bagian dari praktik bisnis, Lembaga
kesehatan masyarakat, melalui sifatnya, melayani komunitas, namun dengan melayani kelompok
komunitas yang tinggal pada area geografis tertentu bukan berarti bahwa masalah komunitas
sedang ditangani. Studi yang dilakukan penulis terhadap pemimpin kesehatan masyarakat
menunjukkan bahwa upaya pemimpin dalam mengembangkan koalisi komunitas belum
mencapai hasil terbaik. Sebagai besar responden menyatakan bahwa lembaga kesehatan
masyarakat belum berhasil membuat komunitas memahami tentang kesehatan masyarakat.
Komunitas lebih dari sekadar struktur. Komunitas lebih dari sekadar ternpat untuk hidup.
Komunitas adalah tempat di mana mimpi dan aspirasi kita tercapai atau tidak Ketika kita
berbicara mengenai perbaikan dalam kualitas hidup, komunitas merupakan bagian dari proges
perbaikan tersebut. Komunitas adalah tempat nilai diterapkan ke dalam perilaku. Komunitas
adalah sistem kompleks yang terdiri atas individu, keluarga, politisi, organisasi kcsehatan,
lembaga layanan masyarakat, tempat peribadatan, sekolah, organisasi bisnis, dan lain.lain
(Gambar 4-7). Komunitas adalah sistem yang mcnerima tantangan dan untuk mengembangkan
sumber daya dalam menghadapi tantangan tcrsebut, komunitas perlu dibangun pada kckuatan
konstituennya, bukan pada kelemahan mereka.h'
Salah satu pandangan yang berlaku saat ini adalah kita perlu mempelaiari kembali
kcsopansantunang Kesopansantunan mengharuskan petnimpin magyarakat terbuka terhadap
opini orang lain dan organisasi lain. Selain itu, pemimpin kesehatan masyarakat harus membawa
keterampilan kepemimpinanyang mereka gunakanpada tingkat tim dan organisasi ke tingkat
komunitas. Pemimpin membangun komunitas dalam seluruh aktivitas kepemimpinan mereka,
Perlu dicatat bahwa masalah kesehatan masyarakat merupakan bagian dari sebagian bcsar krisis
yang dihadapi komunitas. Latihan 4-3 bertujuan untuk menggali apa yang akan terjadi ketika
komunitas mengalami bencana alarn.
Advokasi melalui Media
Advokasi melalui media merupakan cara penting untuk mempromosikan program dan layanan
kesehatan masyarakat. Pemimpin kesehatan masyarakat harus belajar bagaimana menggunakan
media untuk menciptakan dukungan bagi tujuan lembaga. Contohnya, mereka harus mengirim
Surat secara rutin ke surat kabar dan sumber Iain untuk meningkatkan visibilitas kesehatan
masyarakat.
Pikirkan mengenai manfaat penggunaan media dalam situasi berikut: pemimpin kesehatan
masyarakat dalam komunitas kelas menengah, kon• servatifmenemukan bahwa lima kasus
infeksi HIV (Human Immunodeficienc; Vitus) ditemukan baru-baru ini. Statistik sepcrti ini dapat
memengaruhi pusat pengendali masyarakat. Pemimpin kesehatan masyarakat memill% k e•
mampuan untuk mcnyelesaikan krisis dan
mengajak konstituen masyarakat menjadi
mitra dalam menghadapi masalah ini
Salah satu 'tanggung jawab pemimpin
kesehatan masyarakat Yang terpenting
adalah mempromosikan tindakan preventif
pada tingkat k0ßL1' nitas.64 Pengetahuan
kita tentang keschatan dan penyakit secara
kontinu bertambah, teknulogi baru dan
strategi preventif berbasis komunitas
kontinu dikembangkan untuk mengatasi
masalah kesehatan masyarakat• Masyarakat
perlu berkomitmen terhadap manfaat
penggunaan teknologi strategi tersebut, Hal
ini merupakan tugas pemimpin kesehatan
masyarakat•
Program Penghubung
Terdapat argumen yang kuat bahwa program kesehatan masyarakat harus saling berhubungan
jika memungkinkan. Center for Disease Control and Prevention membantu menciptakan pusat
riset preventif di sejumlah universitas. Jika tidak semua, banyak pusat riset tersebut bersandar
pada dukungan masyarakat dalam menjalankan aktivitas mereka. Pemimpin kesehatan
masyarakat, yang melihat masa depan lembaga mereka berhubungan dengan pencegahan primer
bukan layanan langsung, tahu bahwa berhubungan dengan program akademik akan memperkuat
infrastruktur kesehatan masyarakat dalam komunitas.
Pembentukan Komunitas
Pembentukan komunitas merupakan proses kompleks yang tidak terjadi dengan cepat. Peck
menganalisisnya menjadi empat tahap, yaitu:
1. Tahap pertama, berbagai perwakilan komunitas yang berbentuk koalisi beranggapan
memiliki perhatian terhadap komunitas agar agenda mereka dapat diterima. Peck nenyebut
tahap ini sebagai tahap pseudokomunitas.
2. Tahap kedua, yang dimulai ketika koalisi menyadari bahwa masalah komunitas tidak sedang
ditangani, merupakan salah satu kekacauan.
3. Selanjutnya adalah tahap kehampaan, ketika pemimpin harus menjauhkan dirinya dari
seluruh praduga nereka mengenai komunitas dan masalahnya. Sangat sulit bagi pemimpin
untuk meninggalkan agenda mereka.
4. Tahap keempat adalah ketika komunitas yang sebenarnya terbentuk.
Organisasi yang terlibat dalam pembcntukan komunitas memeľlukan pemimpin. 67 Pemimpin ini
harus memahami komunitas dan budayanya dan dapat melibatkan individu yang memiliki
kekuatan berbeda dalam perubahan komunitas. Karena setiap anggota masyarakat memiliki
agenda yang harus dilaksanakan, pemimpin harus mencari cara untuk menyelesaikan perbedaan
agenda.
Koalisi masyarakat idealnya harus rnenjadi organiSasi pembelajaran. 68 Anggota koalisi perlu
menguji predisposisi mereka dan bagaimana predisposisi tersebut memengaruhi proses
pembentukan komunitas Selain itu, perspektif imiah perlu dimasukan ke dalam diskusi
kelompok.
Pembentukan komunitas dapat dicapai dengan baik nelalui penggunaan kepemimpinan
kolaboratif.69 Beriküt ini merupakan sepuluh faktor yang dapat berkontribusi terhadap
keberhasilan kolaborasi dan pembentukan komunitas:
1. Waktu yang tepat dan kebutuhan yang jelas.
2. Kelompok stakeholder yang kuat .
3. Keterlibatan berbasis-luas.
4. Kredibilitas dan keterbukaan proses.
5. Komitmen dan/ atau keterlibatan pemimpin tingkat-tinggi.
6. Dukungan atau kesepakatan dari otoritas arau kekuatan yang terbentuk.
7. Menghilangkan ketidakpercayaan dan keraguan.
8. Kepemimpinan yang kuat dalam proses.
9. Kesuksesan sementara.
10. Pengalihan ke masalahyang lebih besar.70
Pembentukan Koalisi
Pembentukan koalisi merupakan bagian penting dalam memberdayakan masyarakat. Lembaga
kesehatan masyarakat tidak lagi bekerja sendiri Pemimpin masyarakat harus terlibat dalam
menangani masalah kesehatan masyarakat. Keuntungan utaman koalisi adalah semua suara
didengar dan program yang mencerminkan kebutuhan kesehatan masyarakat dapat
dikembangkan dengan lebih baik. Kerugian utama koalisi adalah menjadi bagian koalisi dapat
menyita waktu.
Cohen, Baer, dan Satter,vhite mengembangkan model delapan-tahap dalam membentuk koalisi
masyarakat (Kotak 4-3).71 Model ini berdasarkan pengalaman dari Contra Costa County
(California) Health Senrices Department Prevention Program, Penulis mendefinisikan koalisi
sebagai kelompk stakeholder (individu dan organisasi) yang ingin memengaruhi upaya dalam
menyelesaikan masalah yang penting. Anggota koalisi perlu mengembangkan strategi untuk
masing-masing tahap dari delapan-tahap tersebut dan harus mengetahui kapan berpindah ke
tahap selanjutnya.
Koalisi memiliki banyak manfaat. Koalisi dapat membantu menghemat sumber daya. Koalisi
dapat memengaruhi sebagian besar masyarakat dalarn komunitas melalui keanggotaannya yang
beragarn, Koalisi dapat menyusun agenda yang lebih komprehensif dibandingkan agenda yang
disusun oleh organisasi masyarakat tunggal. Koalisi dapat membentuk jaringan untuk berbagi
informasi, yaitu jaringan yang dapat digunakan secara nguntungkan Oleh lembaga kesehatan
masyarakat lokal untuk tujuan pemasaran dan menggalakkan perubahan dalam masyarakat.
Selain itu, anggota koalisi mendapat kepuasan ketika mereka melihat hal positif terjadi dan
koalisi dapat memengaruhi organisasi grass-roots yang baru ketika organisasi tersebut
mengggali peran mereka dalam masyarakat.
Pembentukan komunitas melalui koalisi yang kredibel dan bertanggung jawab merupakan tujuan
penting bagi pemimpin kesehatan masyarakatLaporan terkini dari Center for Disease Control and
Prevention menyatakan bahwa kesehatan masyarakat perlu menggunakan proses yang disebut
pelibatan masyarakatan.72 Pelibatan masyarakat melibatkan kolaborasi antara masyarakat yang
berada pada area geografis yang sama, yang memiliki kepentingan khusus, atau yang berada
pada situasi yang sama. Perpaduan ilmu sosial dan seni serta pelibatan masyarakat
rnenggabungkan ide budaya, komunitas, pembentukan koalisi, dan kolaborasi, Laporan tersebut
meninjau literatur mengenai contoh pelibatan masyarakat yang efektif dan menampilkan daftar
prinsip pelibatan masyarakat (Kotak 4-4).
Kemitraan merupakan hubungan kolaboratif yang lebih dari sekadar kerja sama. Kemitraan
cenderung berkembang melalui tahapan yang serupa dengan tahapan yang terdapat dalam model
sistem perubahan organisasi (lihat Bab 3). Kemitraan memiliki visi dan misi, sasaran dan tujuan,
serta mereka mengembangkan dan melaksanakan rencana tindakan dan mengevaluasi tingkat
keberhasilan mereka„ Almarhum Reverend Everett Hageman adalah pendukung utama
pengembangan kepemimpinan dalam kesehatan masyarakat dan penulis berbicara banyak
dengannya mengenai manfaat kemitraan. Setelah kematian Hageman, penulis menyusun daftar
prinsip kemitraan berdasarkan diskusi dengan Hageman.
Berikut ini merupakan prinsip yang berkaitan dengan kemitraan:
Sediakan waktu untuk mengenal mitra Anda pada tingkat personal.
Kemitraan merupakan bagian dari kehidupan sosial.
Bekerja sama lebih baik daripada berseteru.
Belajar dengan mendengar mitra Anda.
Kernitraan scjati merupakan pendekatanyang baik dalam organisasi.
Setiap koalisi masyarakat perlu direvitalisasi secara kontinu. Koalisi masyarakat sering terlihat
bekerja lebih baik ketika krisis masyarakat terjadi. 73 Ketika krisis selesai, masyarakat cenderung
meninggalkan koalisi dan kembali ke agenda personali. Oleh sebab itu, pemimpin kesehatan
masyarakat perlu menyadari fakta ini dan berupaya agar koalisi masyarakat tetap bertahan
Setelah krisis terselesaikan.
Kotak 4-4 Karakteristik Pelibatan Masyarakat yang Efektif
Upaya pelibatan masyarakat harus menangani berbagai tingkat lingkungan
Sosial, bukan hanya sekadar perilaku individu, untuk menciptakan perubahan yang
diinginkan.
Perilaku sehat dipengaruhi oleh budaya, Untuk memastikan bahwa upaya pelibatan tepat
şecara budaya dan bahasa, upaya pelibatan harus dikembangkan dari pengetahuan dan
penghargaan terhadap budaya masyarakat yang dilibatkan.
Masyarakat berpartisipasi ketika mereka meraşakan arti bermasyarakat, merasa bahwa
keterlibatan mereka dengan masalah yang ditangani memiliki relevansi dan tidak menyia-
nyiakan waktu mereka serta melihat proses dan iklim organisasi partisipasi terbuka dan
mendukung hak mereka untuk bersuara dalam proses.
Meskipun pelibatan masyarakat tidak dapat disandarkan sepenuhnya pada masyarakat,
makna pemberdayaan (kemampuan dalam bertindak, memengaruhi, dan membuat
keputusan untuk masalah yang penting) merupakan hal penting dalam upaya pelibatan
yang efektif.
Mobilisasi masyarakat dan otonomi biasanya perlu pengembangan, Sebelum individu dan
organisasi mendapat kontrol dan pengaruh serta menjadi pemain dan mitra dalam aktivitas
dan pengambilan keputusan kesehatan masyarakat, mereka mungkin perlu sumber daya,
keterampilan, dan pengeiahuan tambahan.
Koalisi, jika didukung şecara memadai, dapat menjadi sarana yang bermanfaat untuk
mobilisasi dan penggunaan aset masyarakat untuk aktivitas dan pengambilan keputusan
dalam bidang keşehatan,
Partisipasi dipengaruhi oleh apakah anggota masyarakat meyakini bahwa manfaat
partisipasi lebih penting dari sekadar dana yang dikeluarkan. Pemimpin masyarakat dapat
menggunakan pemahaman mereka mengenai dana yang diterima untuk memberi motivasi
yang sesuai bagi partisipasi.