Anda di halaman 1dari 21

TINGKATAN KEPEMIMPINAN

PADA KESEHATAN MASYARAKAT


Kepemimpinan

 Pemimpin yg efektif mampu mempengaruhi


pemikiran orang yg mereka pimpin
 Mampu menginpirasi org lain untuk bertindak,
mengarahkan dan melaksanakan tugas yg menjadi
tugas pokok dan tanggung jawabnya.
 Orang lain : anggota tim, lembaga, komunitas, dan
organisasi profesi.
1. KEPEMIMPINAN PERSONAL

Persyaratan menjadi pemimpin kesmas yg efektif :


1. Komitmen terhadap keadilan sosial
2. Pemahaman tentang demokrasi
3. Keterampilan mentoring (supervisi dan mentoring)
4. Keterampilan membuat keputusan
5. Kemampuan menyeimbangkan pelaksanaan
tupoksi dan kehidupan diluar pekerjaan.
Pengembangan kepemimpinan personal

NILAI
 Pengembangan nilai: Pemimpin kesmas harus
berkomitmen terhadap nilai yang mencirikan kesmas
terutama keadilan sosial berupa akses layanan dan
distribusi kesejahteraan dlm organisasi dan
masyarakat.
 Komitmen keadilan sosial dalam akses layanan, dan
bersedia untuk melawan politik status quo, dan
bersedia sebagai advokat bagi angenda untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Pengembangan kepemimpinan personal

POLITIK DAN PEMERINTAHAN


 Pemimpin kesmas harus memahami sistem politik
dimana tempat beraktivitas
 Pemerintah mencakup penyelenggaraan dan
pengelolaan program sesuai dgn kebijakan yang
dijalankan sebagai bagian dari keputusan proses
politik.
 Lembaga kesmas merupakan lembaga pemerintah
dan pemimpin kesmas adalah pelaksana kebijakan yg
disusun lembaga politik.
 Pemimpin kesmas harus mampu bekerja sama dengan
pejabat terpilih dalam politik
Pengembangan kepemimpinan personal

 5 elemen kepemimpinan personal : komunikasi,


pemberdayaan pengikut, fokus pd masalah,
membangun hubungan sinergi dgn pihak lain, dan
membangun keseimbangan hidup.
 Memberdayakan asosiasi kerja dgn masyarakat
dan harus berperan sebagai mentor
 Keberhasilan pemimpin 80 % ditentukan oleh
pengikut.
Pengembangan kepemimpinan personal

Strategi kepemimpinan untuk meningkatkan keterampilan dan


kemampuan kepemimpinan secara personal :
1. Menjadi model peran nilai, hidup pada nilai2 yg didukung masy.
2. Memahami dan membangun proses demokrasi dlm organisasi dan
masyarakat
3. Menerapkan kebijakan politik kedalam tindakan
4. Meningkatkan keterampilan komunikasi
5. Menjadi mentor untuk org lain, staf/pengikut, dan masyarakat.
6. Menjadi mitra dgn lembaga stakeholder
7. Menjadi terampil menetapkan agenda atau program
8. Membangun kemitraan dengan masyarakat
9. Menyeimbangkan pekerjaan dengan kehidupan keluarga
10. Meningkatkan peluang kepemimpinan untuk orang lain
2. KEPEMIMPINAN PADA TINGKAT TIM

 Tim adalah sekelompok org yang bekerja sama untuk


mencapai tujuan bersama
 Pemimpin kesmas tidak bekerja sendiri, tetapi merupakan
aktivitas kelompok untuk mencapai tujuan organisasi dan
masyarakat.
 Pemimpin kesmas terampil untuk membentuk, memelihara, dan
meningkatkan efektivitas tim.
 Hasil kerja tim lebih baik dp kerja masing2 anggota tim
 Setiap anggota tim dapat berperan sebagai pemimpin untuk
dirinya sendiri, tetapi pemimpin resminya tetap ada.
2. Kepemimpinan pada tingkat TIM

 Pemimpin harus membina saling percaya dalam


proses tim seeta berbagi otoritas dan kekuatan dgn
anggota tim yang lain.
 Semua anggota tim harus terlibat dan
berpartisipasi dlm pelaksanaan tugas tim.
 Pemimpin dan anggota tim harus mempelajari
keterampilan resolusi konflik dan negosiasi
2. Kepemimpinan pada tingkat TIM

 Tim dan anggotanya perlu diperdayakan untuk


berperan aktif dalam pengambilan keputusan.
 Pemberdayaan dapat memberi kebebasan pada
anggota tim untuk menggunakan pengetahuan,
pengalaman, dan keterampilan dalam menangani
masalah. Fungsi pemimpin adalah sebagai
supervisor.
 Pemberdayaan dapat meningkatkan komitmen
anggota tim terhadap lembaga dan meningkatkan
kinerja mereka.
3. KEPEMIMPINAN PADA TINGKAT LEMBAGA

Peran kepemimpinan yg utama :


1. Pemimpin kesmas adalah penentu arah dan
melibatkan pemimpin kesmas dalam tindakan
preventif & mencari cara untuk meningkatkan
status kesmas
2. Pemimpin kesmas berperan sebagai tutor atau
mentor untuk asosiasi lembaga untuk
meningkatkan keefektifan lembaga.
3. Pemimpin kesmas berperan sebagai agen
perubahan organisasi.
3. Kepemimpinan pada tingkat lembaga

Peran kepemimpinan yg utama :


 Pemimpin kesmas yg berorientasi pada perubahan
(visioner) dan menjadi katalisator dalam
perubahan.
 Orientasi pada perubahan maka harus melihat

tren sosial untuk mengarahkan penetapan agenda


untuk lembaga.
3. Kepemimpinan pada tingkat lembaga

Tren dan perkembangan dalam lembaga kesmas :


1. Aktivitas kesmas berbasis komunitas ditingkatkan.
2. Penyelesaian masalah berbasis tim, dan tim yang
dibangun adalah tim yang multidispliner baik tim ad-
hoc maupun permanen.
3. Membangun koalisi kesmas berdasarkan kemitraan
4. Desentralisasi tanggung jawab
5. Pemimpin yg membangun kolaborasi
6. Pemberdayaan seluruh anggota masyarakat dan
membangun akses universal dalam layanan.
4. KEPEMIMPINAN PADA TINGKAT KOMUNITAS

Advokasi kesehatan masyarakat melalui media:


 Membangun cara yang efektif untuk mepromosikan
program dan layanan kesmas: televisi, radio, koran,
forum ilmiah untuk meningkatkan visibilitas kesmas
 Tanggung jawab pemimpin kesmas adalah
mempromosikan tindakan pencegahan pada tingkat
komunitas.
 Membangun kemitraan antar lembaga dalam
membangun upaya peningkatan derajat kesehatan
masyarakat : lembaga kesmas, litbang, pendidikan,
NGO.
4. Kepemimpinan pada tingkat komunitas

 Pembentukan koalisi adalah bagian penting


dalam penberdayaan masyarakat. Koalisi dengan
masyarakat berarti menangani masalah kesmas itu
bersama masy.
 Keuntungan koalisi dgn masyarakat adalah semua
aspirasi dapat disampaikan oleh masyarakat dan
program merupakan kebutuhan masyarakat,
sehingga dapat dikembangkan lebih baik, dan
menghemat sumber daya.
4. Kepemimpinan pada tingkat komunitas
Tahapan dalam pembentukan koalisi yg efektif :
1. Menganalisis tujuan program dan menentukan
pembentukan koalisi bersama masyarakat
2. Merekrut para anggota koalisi dengan tepat
3. Merencanakan tujuan dan rencana aktivitas.
4. Membentuk koalisi
5. Menentukan sumberdaya yg diperlukan
6. Menentukan sturktur organisasi koalisi yg efektif
7. Mempertahankan kekuatan koalisi
8. Melakukan perbaikan melalui evaluasi
implementasi koalisi.
4. Kepemimpinan pada tingkat komunitas
Karakteristik pelibatan masyarakat yg efektif:
1. Upaya pelibatan masy harus menangani berbagai
tingkat lingkungan sosial
2. Perilaku sehat dipengaruhi oleh nilai budaya. Untuk
memastikan bahwa upaya pelibatan tepat secara
budaya dan bahasa, upaya pelibatan harus
dikembangkan dari pengetahuan dan penghargaan
terhadap budaya masyarakat yg dilibatkan
3. Masy. Berpartisipasi ketika mereka merasakan
manfaat dari berpartisipasi. Keterlibatan masy
sangat relevan dan tidak menyia-nyiakan waktu
mereka, serta melihat proses dan iklim organisasi
partisipasi terbuka dan mendukung hak mereka untuk
bersuara dalam proses.
4. Kepemimpinan pada tingkat komunitas
Karakteristik pelibatan masyarakat yg efektif:
4. Pelibatan masy. tdk dapat sepenuhnya kepada masy, tetapi
juga melalui pemberdayaan. Makna pemberdayaan
merupakan hal penting dlm upaya pelibatan yg efektif
5. Pelibatan masyarakat disertai pengembangan masy. Masy
membutuhkan sumber daya, pengetahuan dan keterampilan,
karena may terlibat dlm pengembangan.
6. Koalisi dgn masyarakat harus didukung secara memadai,
karena menjadi sarana untuk mobilisasi dan penggunaan
aset masyarakat untuk aktivitas pengembangan dlm bidang
kesehatan masyarakat.
7. Partisipasi dapat dipengaruhi bila masy meyakini manfaat
partisipasi itu lebih penting dari aset yang diberikan.
4. Kepemimpinan pada tingkat komunitas
Pedoman untuk pemimpin kesmas yg bekerja pada
tingkat komunitas :
1. Bina hubungan saling percaya
2. Bentuk koalisi
3. Kembangkan kemitraan
4. Ajarkan kelompok msy mengenai fungsi inti kesmas
5. Bentuk komunitas bersama dgn mitra
6. Bangun koalisi dan kemitraan tetap berlanjut setelah
krisis kesmas terselesaikan
7. Gunakan media untuk mempromosikan praktik terbaik
dlam kesmas
8. Hilangkan agenda penghambat
5. KEPEMIMPINAN PADA KELOMPOK PROFESIONAL

 Pemimpin kesmas harus satu pemikiran/suara walaupun


bersifat multidisiplener dari berbagai wilayah.
 Biasanya seseorang mengambil keputusan berbasis
keilmuannya. Misal seorang dokter mengambil keputusan
dengan pendekatan layanan medis berbasis individu,
tetapi ketika berfungsi sebagai pemimpin kesmas maka
keputusannya dengan menggunakan pendekatan kesmas
yg berbasis populasi/komunitas.
 Komunikasi antar pemimpin sangat penting, untuk sharing
pengalaman dan pengetahuan, yang dapat
diimplementasikan dalam kebijakan penyelesaian
masalah2 kesmas.
 Menjadi anggota berbagai organisasi kesmas sangat
penting.
5. Kepemimpinan pada Kelompok Profesional

Pemimpin yg mendukung perkembangan profesi


Kesehatan Masyarakat :
1. Promosikan kesmas sebagai profesi
2. Dukung staf untuk terlibat pada berbagai asosiasi
kesehatan masyarakat
3. Aktif dalam asosiasi kesehatan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai