Anda di halaman 1dari 24

TUGAS

MANAJEMEN SDM PADA PERUSAHAAN MERCEDES-BENZ

DOSEN PENGAJAR
Dr.AMRI SE MM

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah


Manajemen Sumber Daya Manusia Konteks Global

Disusun oleh:

ACI ERFIYAN
NIM: 2001202010006

MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI


DAN BISNIS UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM BANDA ACEH
2021
BAB I
LATAR BELAKANG

Perkembangan otomotif di dunia saat ini sangat pesat, setiap tahunnya

penjualan otomotif kian bertambah. Bukan hanya pertambahan secara penjualan,

tetapi banyak produsen yang mengeluarkan produk baru nya untuk bisa bersaing.

Perkembangan bukan hanya terjadi di sektor mobil dengan segmentasi menengah

atau ke bawah, namun juga terjadi pada mobil – mobil dengan segmentasi mewah

seperti kendaraan beroda empat, umumnya produk yang berasal dari benua Eropa

yang dianggap paling bergengsi dan sangat menunjukkan kelas atau status sosial

dari pemiliknya.

Mercedes-Benz merupakan salah satu citra merek brand yang dianggap

dapat mewakili citra kelas atas bagi para pemiliknya. Dari sekian banyak

pengguna Mercedes-Benz di Indonesia, ada konsumen yang secara terus menerus

menggunakan produk dari Mercedes-Benz dan ada pula yang berpindah ke citra

merek lain. Konsumen yang tetap setia menggunakan satu citra merek dapat

dikatakan sebagai konsumen yang loyal. Loyalitas konsumen terhadap Mercedes-

Benz dapat disebabkan karena mereka puas terhadap produk- produk Mercedes-

Benz atau karena hal lainnya, seperti konsumen menyukai model produk

Mercedes- Benz. Hal-hal tersebut dapat saja berbeda bagi masing- masing

konsumen, akan tetapi citra merek Mercedes-Benz itulah yang menjadi satu

kesatuan faktor pendorong loyalitas konsumen terhadap citra merek Mercedes-

Benz.

1
Sebagai produsen mobil mewah, Mercedes – Benz juga mengalami

kenaikan pesat dalam hal penjualan. Secara total, Mercedes-Benz Indonesia

mampu mengirimkan 3.371 kendaraan kepada para pelanggannya atau naik 2,6

persen dibanding satu tahun sebelumnya dengan pangsa pasar 48 persen

(cnnindonesia.com,10 februari 2018,1;28). Dan kendaraan Mercedes-Benz

Indonesia terlaris didominasi oleh model SUV dan MPV yang berhasil terjual

1.179 unit, disusul Mercedes-Benz C-Class sebesar 946 unit. Model ketiga

terlaris adalah Mercedes-Benz mengalama peningkatan 2,5 % di Negara ASEAN.

Hal serupa juga terjadi di Indonesia mobil mewah yang salah satunya

adalah Mercedes –Benz mengalami kenaikkan sebesar 5% dengan keeksistensian

dari brand Mercedes Benz dan peminat mobil mewah yang ada di pulau Jawa,

berikut ini Grafik column tingkat penjualan varian Mercedes-Benz terlaris

diindonesia.

Gambar 1.1 Grafik column tingkat penjualan varian Mercedes-Benz terlaris


Sebagai brand yang prestige tentu saja Mercedes – Benz harus bisa
memberikan kesan yang sesuai dengan image dari brand dan juga bagi peminat
pasar dari produk – produk mereka. Kesesuaian brand image juga harus
diperhatikan, baik dari cara penjualan produk, penyediaan fasilitas tambahan
lainnya, dan juga cara - cara yang dilakukan untuk bisa menarik minat calon
pembeli mobil. Cara –cara yang dilakukan oleh perusahaan otomotif adalah
dengan memberikan diskon, uang muka yang murah, sampai cicilan yang relatif
cukup panjang. Namun terdapat aspek lain yang dapat menarik hati pembeli
seperti menawarkan fasilitas dan ruang interior yang nyaman yang sesuai
dengan segmentasi dan kelas produk mewah tersebut.

Showroom adalah dapat menarik minat pengunjung untuk datang ke


showroom dan tertarik untuk melihat mobil dan membelinya. Pengunjung
showroom perlu difasilitasi dengan memperhatikan standarisasi showroom
Mercedes benz meliputi fasilitas pendukung seperti aksesoris area ,area
informasi produk, penataan display dan furnitur yang mampu membuat
pengunjung merasa nyaman dan betah sehingga kesan nyaman dan mewah
terasa pada suasana interior showroom maupun beberapa aspek teknis yang juga
menjadi pusat perhatian dalam desain dan penataan interior showroom seperti
sirkulasi mobil dan pengunjung, jarak antara mobil ke mobil yang terdapat pada
display yang bertujuan agar pengunjung tidak terganggu kenyamananya ketika
mengamati mobil yang dipamerkan. Sistem pencahayaan yang mendukung
display mobil agar memunculkan karakter mobil, sistem penghawaan yang baik
untuk pengunjung dan berguna menjaga kelebaban display mobil pada
showroom. Sistem keamanan adalah hal wajib di hadirkan pada sarana public,
karena berfungsi untuk menjaga keselamatan pengunjung, objek display dan
gedung.

Setiap brand otomotif tentu saja memiliki penggemar setia, yang


biasanya membentuk suatu komunitas ataupun club untuk menyalurkan
kegemarannya terhadap brand mobil tersebut. Tidak terkecuali dengan
Mercedes – Benz.
Terdapat 10 club besar yang berada di bawah naungan Mercedes Benz Club
Indonesia dengan jumlah anggota kurang lebih 2500 orang. Begitu pula dengan
Mobil Mercedes-benz yang memiliki sekitar 150 anggota club yang didirikan di
Jakarta. Sebagai salah satu user dan juga konsumen dari showroom dan anggota
- anggota club yang terdiri dari berbagai rentang usia dan juga harus diberikan
fasilitas yang bisa mendukung kegiatan mereka. Oleh sebab itu, untuk bisa
mendukung fasilitas kebutuhan yang ada.

Mercedes-Benz Cars Operations (MO) bertanggung jawab untuk


produksi mobil penumpang di lebih dari 30 lokasi di seluruh dunia sebagai
bagian dari jaringan produksi yang fleksibel dan efisien. Setelah suspensi kerja
khusus negara, semua pabrik mobil Mercedes-Benz AG di seluruh dunia akan
mulai beroperasi kembali mulai Juni ini. Produksi di China secara bertahap
dimulai kembali sejak 10 Februari 2020. Sejalan dengan dimulainya produksi
Mercedes- Benzkation di Jerman, semua lokasi internasional lainnya telah
kembali beroperasi sejak pertengahan April.Ini termasuk pabrik di Sebes/Cugir
(Romania) yang memproduksi transmisi untuk kendaraan Mercedes-Benz dan
pabrik perakitan mobil penumpang Mercedes-Benz di Kecskemét (Hongaria),
bagian penting dari jaringan produksi mobil kompak global, di Tuscaloosa (AS)
, lokasi lama untuk produksi SUV, dan di London Timur, bagian dari jaringan
produksi global untuk C-Class, yang semuanya telah memulai kembali produksi
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan Otomotif Mercedes


Benz

Sumber Daya Manusia (SDM) dalam konteks bisnis, adalah orang yang
bekerja dalam suatu organisasi yang sering pula disebut karyawan. Sumber Daya
Manusia merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan, tanpa manusia
maka sumber daya perusahaan tidak akan dapat mengahasilkan laba atau
menambah nilainya sendiri. Manajemen Sumber Daya Manusia didasari pada
suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia, bukan mesin, dan bukan
semata menjadi sumber daya bisnis. Manajemen Sumber Daya Manusia berkaitan
dengan kebijakan dan praktek-praktek yang perlu dilaksanakan oleh manajer,
mengenai aspek-aspek Sumber Daya Manusia dari Manajemen Kerja. Tidak ada
definisi yang sama tentang Manajemen Sumber Daya Manusia, 3 (tiga) definisi
sebagai perbandingan dapat dikemukakan sebagai berikut: Bagaimana orang-
orang dapat dikelola dengan cara yang terbaik dalam kepentingan organisasi,
Amstrong (1994).
Suatu metode memaksimalkan hasil dari sumber daya tenaga kerja dengan
mengintergrasikan MSDM kedalam strategi bisnis, Kenooy (1990). Pendekatan
yang khas, terhadap manajemen tenaga kerja yang berusaha mencapai keunggulan
kompetitif, melalui pengembangan strategi dari tenaga kerja yang mampu dan
memiliki komitmen tinggi dengan menggunakan tatanan kultur yang integrated,
struktural dan teknik-teknik personel, Storey (1995). Dari ke-3 definisi diatas
dapat disimpulkan bahwa, Manajemen Sumber Daya Manusia berkaitan dengan
cara pengelolaan sumber daya insani, dalam organisasi dan lingkungan yang
mempengaruhinya, agar mampu memberikan kontribusi secara optimal bagi
pencapaian organisasi.
Dengan memfokuskan perhatian pada perusahaan otomotif Jerman yang
menjadi pusat kajian dalam penelitian ini, maka dalam industri otomotif Jerman,
aspek pengelolaan manusia semuanya diarahkan untuk mendukung sistem
produksinya. Sebagai contoh, bila TPS mempersyaratkan The Mercedes Benz
Way untuk mendukung proses produksi agar mencapai hasil maksimal yang
diharapkan, maka The Mercedes Benz Way adalah nilai-nilai dan aturan
berperilaku yang harus dimiliki, dipegang erat dan diterapkan oleh karyawan
selama masih ingin dianggap sebagai karyawan Mercedes Benz. meliputi 2 pilar
dasar: 1) wisdom dan kaizen (kebajikan dan perbaikan yang terus menerus atau
continuous improvement), dan
2) respect for human nature (rasa hormat terhadap sesama manusia).
Manajemen SDM di Mercedes Benz juga diarahkan untuk mendukung The
Mercedes Benz Way. Sebagai contoh, di bidang rekrutmen dan seleksi,
karakteristik kepribadian calon karyawan yang selaras dengan nilai-nilai Mercedes
Benz seperti kesediaan kerja sama dalam kelompok, kecenderungan untuk tidak
egosentris dan lain sebagainya, menjadi nilai-nilai yang diutamakan).
Sistem manajemen karir, pengembangan SDM dan remunerasi juga
disesuaikan dengan tujuan dari Mercedes Benz .Sementara untuk menanamkan
nilai-nilai pada karyawan bahwa: the customer is prime focus, value creation
provides the impetus and success is measured in terms of profit. Mercedes Benz
memiliki 5 faktor pendorong, yaitu:
a. Respect for diversity (menghargai perbedaan)
b. Career design support (mendukung karyawan merencanakan karir dan upaya
mencapainya).
c. Culture of learning (Mengenali pentingnya belajar bagi para karyawan mereka)
d. Stronger internal communication (Memfasilitasi upaya untuk saling berbagi
informasi dan komunikasi melalui sistem intranet, survei opini karyawan,
newsletters, pertemuan untuk saling bertukar informasi dan sebagainya)
e. Building safe workplaces (Menghargai karyawannya dengan memberikan
perlindungan tempat kerja dengan menerapkan standar keamanan secara
global)
.

2.2 Aspek Pengelolaan Sumber Daya Manusia dan Kinerja Organisasi di


Industri Otomotif global.
Focus kinerja perusahaan otomotif Global baik diAsia maupun Eropa
terdiri dari 3 faktor besar:
1. Manajemen SDM strategik;
Manajemen SDM strategik merupakan faktor pertama yang relevan dalam
pengelolaan SDM karena manajemen SDM strategik adalah pemanfaatan
SDM secara sadar dalam organisasi yang dapat mendukung organisasi
mencapai keunggulan kompetitifnya dalam persaingan pasar (Noe et al.,
2005). Manajemen SDM strategik berkaitan dengan pilihan-pilihan
strategik mengenai sub-sistem di dalam manajemen SDM yang akan
diterapkan dalam organisasi (Boxall & Purcell, 2000), yang dimaksudkan
untuk memampukan perusahaan dalam mencapai tujuannya (Wright &
McMahan, 1992)

meskipun induk perusahaan otomotif Jerman memiliki sistem manajemen


SDM yang dibawa ke pabrik yang didirikan di seluruh dunia, namun
praktek-
praktek yang diterapkan tetap memerlukan penyesuaian-penyesuaian
terhadap kondisi lokal.
2. Budaya organisasi
Budaya organisasi dianalisis sebagai faktor kedua yang relevan dalam

pengelolaan SDM di perusahaan-perusahaan otomotif Jerman mengingat

faktor budaya organisasi ini sangat dominan pengaruhnya dalam

menentukan perilaku karyawan di perusahaan-perusahaan yang induknya

berasal dari Jerman (komunikasi personal dengan Senior Production

Manager di perusahaan suku cadang otomotif Jerman). Pernyataan tersebut

secara teoretis didukung oleh Neal et al. (2004: 3) yang mengatakan bahwa:

”Organizational climate, like HRM, is thought to be an important

determinant of organizational effectiveness”. Pada perusahaan otomotif

yang berasal dari Jerman, faktor budaya organisasi sangat dominan

mewarnai infrastruktur manajemen. Bahkan sistem produksi otomotif itu

sendiri tidak lepas dari budaya nasional Jerman yang memayunginya.

Ketika sistem kerja tersebut di terapkan di negara lain, akan terjadi proses

sosialisasi yang tentunya tidak mudah dan membutuhkan waktu.

Kesuksesan penerapan sistem multi-skill atau kerja sama di Jerman, ketika

dibawa ke negara Asia yang budayanya mungkin lebih egosentris dan

menekankan pada performa individu pada awalnya tidak mudah diterapkan

sehingga membutuhkan penyesuaian-penyesuaian. Hal yang sama juga

terjadi pada perusahaan- perusahaan Jerman yang beroperasi di Indonesia.


3. Kepemimpinan.
Kepemimpinan merupakan faktor ketiga yang relevan dalam
pengelolaan SDM suatu organisasi, karena menurut Makhijani et al. (2009)
dan Martin-Chua (2009), pemimpin mempunyai peran yang sangat besar
dalam pembentukan budaya organisasi yang mampu membentuk
seperangkat parameter perilaku dalam organisasi. Hanya pemimpin senior
yang dapat mendorong perubahan budaya organisasi secara efektif
(Makhijani et al., 2009: hlm. 153). Bahkan Senn-Delaney Leadership
Consulting yang berkantor pusat di Amerika Serikat, sebagaimana dikutip
dari Makhijani et al. (2009) menggunakan istilah “shadow of the leader”
untuk menggambarkan bagaimana pemimpin senior dapat menciptakan
kultur yang dapat menentukan sikap dan perilaku kerja yang diharapkan.

Tingkat kesiapan bawahan, penugasan dan kepemimpinan dapat trerlihat


pada bagan dibawah ini:

2.3 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen Sumberdaya Manusia terdiri dari dua fungsi, yaitu fungsi


manajemen dan fungsi operasional .
Fungsi Manajemen (FM) Fungsi Operasional (FO) terdiri atas:
1. Fungsi Perencanaan 1. Fungsi Pengadaan
2. Fungsi Pengorganisasian 2. Fungsi Pengembangan
3. Fungsi Pengarahan 3. Fungsi Pemberi Kompensasi
4. Fungsi Pengkoordinasian 4. Fungsi Integrasi
5. Fungsi Pengontrolan/Pengawasan 5. Fungsi Pemeliharaan

2.4 Perusahaan (sejarah dan pengembangannya)

Mercedes-Benz juga disebut Mercy adalah sebuah perusahaan otomotif

asal Jerman yang memproduksi berbagai macam kendaraan seperti mobil, truk,

dan bus. Mercedes-Benz adalah salah satu perusahaan mobil paling dikenal di

dunia
dan juga perusahaan mobil tertua di dunia yang bertahan sampai sekarang. Mobil

mereka terkenal berteknologi dan memiliki tingkat keamanan tinggi. Mercedes-

Benz adalah divisi dari Daimler AG. Asal mula Mercedes-Benz berasal dari

penemuan Karl Benz atas mobil berbahan bakar bensin pertama di dunia yang

dipatenkan bulan Januari 1886, Benz Patent Motorwagen. serta jasa dari Gottlieb

Daimler serta teknisi Wilhelm Maybach. Mobil-mobil Mercedes pertama kali dijual

pada tahun 1901 oleh Daimler Motoren Gesellschaft. Mobil pertama yang

memakai merek Mercedes-Benz diproduksi tahun 1926 setelah adanya merger

antara perusahaan Benz dengan Daimler menjadi perusahaan Daimler-Benz. Mulai

tahun 2030, semua kendaraan yang diproduksi oleh Mercedes-Benz akan

bertenaga listrik.

Asal perusahaan ini di awal 1880-an, ketika Gottlieb Daimler dan Carl

Benz menemukan mobil secara terpisah di selatan Jerman. Daimler dan Wilhelm

Maybach, yang bersama menemukan Mesin empat-tak, bekerja sama

di Cannstatt (kota di distrik Stuttgart). Benz memiliki tokonya di Mannheim dekat

Heidelberg. Tidak ada catatan kedua penemu pernah bertemu. Pada awal 1900-an,

mobil Daimler dibuat di Untertürkheim (juga sebuah kota di distrik Stuttgart)

dijual dengan sukses oleh agen Austria yang bernama Emil Jellinek, yang

memasok mobil tersebut dengan nama putrinya, Mercédès. Saat ini Mercedes-

Benz sedang merambah marketing mereka melalui media online.

Sampai tahun 1994, Mercedes-Benz menggunakan sistem alfanumerik

untuk mengelompokkan mobil-mobil mereka, terdiri dari angka yang

menunjukkan
kapasitas mesin mobil jika dikali 100 dan diikuti huruf-huruf yang menandakan

tipe bodi dan tipe mesin.

1. "C" menandakan bahwa model bodinya coupe/cabriolet.


2. "D" berarti menggunakan mesin diesel.
3. "E" (untuk "Einspritzen") berarti memakai mesin bensin dengan injeksi. Di
beberapa kejadian, jika tidak ada tulisan "D" atau "E" maka memakai mesin
bensin karburator.
4. "G" melambangkan kendaraan off-road Gelandewagen.
5. "K" digunakan tahun 1930-an, menandakan mesin dengan supercharger
("Kompressor").Untuk SSK, K nya adalah "Kurz" (short-wheelbase/sumbu roda
pendek).
6. "L" melambangkan "Leicht" (lightweight) untuk model sedan sport, dan "Lang"
(long-wheelbase/sumbu roda panjang) untuk model sedan.
7. "R" singkatan dari "Rennen" (racing/balap), digunakan untuk mobil balap.
(contohnya 300SLR).
8. "S" berarti "Sport" untuk model performa tinggi atau "Special" untuk model
teratas/unggulan.
9. "T" singkatan dari "Touring" dan menandai jenis mobil estate/station wagon.
Untuk beberapa model, nomor-nomor pada penamaan mobil itu tidak sesuai

dengan kapasitas mesin mobilnya. Nomor-nomor ini diberikan hanya untuk menentukan

posisi mobil tersebut di jajaran mobil Mercedes-Benz.

Setelah tahun 1994, Mercedes-Benz memperbaharui sistem penamaan mobil

mereka. Sekarang, model-model mobil dikelompokkan dalam kelas-kelas yang

penamaannya sampai 3 huruf (lihat di atas), kemudian diikuti dengan 3 digit angka (atau

2 digit untuk model AMG). Untuk varian dengan modl sama (seperti varian estate atau

varian mesin diesel) tidak lagi diberikan huruf yang berbeda. Di beberapa kasus,

penamaan ini tidaklah selalu pasti. Contohnya, SLR dan SLS-AMG tidak mengikuti

nama
ini. Sama seperti sebelumnya, 3 nomor pada model-model Mercedes-Benz tidak

mempunyai hubungan dengan kapasitas mesin mobil tersebut. Nomor tersebut terkadang

malah berkaitan dengan keluaran tenaga mesin. Contohnya, E250 CGI mempunyai

tenaga mesin lebih besar daripada E200 CGI karena adanya perbedaan tuning mesin,

meskipun keduanya memakai mesin 1.8L.

Beberapa model juga ditambahi beberapa fitur khusus yang disimbolkan dengan:

1. "4Matic" berarti mobil itu menggunakan penggerak 4 roda.

2. "Bluetec" menandakan mesin diesel dengan pipa gas buang selective catalytic

reduction.

3. "BlueEfficiency" menandakan adanya fitur efisiensi bahan bakar (injeksi, start-

stop system, modifikasi aerodinamika, dll.)

4. "CGI" (Charged Gasoline Injection) menandakan Injeksi bensin langsung.

5. "CDI" (Common-rail Direct Injection) menandakan mesin diesel

dengan teknologi common-rail.

6. "Hybrid" menandakan mobil hybrid.

7. "NGT" menandakan menggunakan bahan bakar gas.

8. "Kompressor" menandakan mesin dengan supercharger.

9. "Turbo" menandakan mesin dengan turbocharger, hanya digunakan di model

Kelas A, B,Е dan GLK.


2.5 Nama-Nama Negara Produksi Mobil Mercedes Benz

No Nama Negara Jenis produksi


1. Argentina bus, truk dan van Sprinter. Pabrik pertama
Mercedes-Benz di luar Jerman.
2. Austria bus, truk dan van Sprinter, G-Class
3. Bosnia dan Herzegovina bus, truk dan van Sprinter
4. Brasil Memproduksi truk, bus dan C-Class. Didirikan
1956
5. Kanada Truk dan bus
6. Mesir melalui Egyptian German Automotive Truk dan bus
Company
7. Hungaria konstruksi dari pabrik baru ini diumumkan
tanggal 18 Juni 2008 untuk generasi berikutnya
dari A- dan B-Class
8. India G-Class
9. Malaysia van Sprinter
10. Iran Diberhentikan sejak 2010
11. Indonesia Sudah mulai berproduksi berbagai jenis otomotif
sejak tahun 80an
12. Meksiko—Mercedes Benz de Mexico adalah Sudah memproduksi berbagai jenis mobil
cabang Mercedes terbesar di luar negeri
dilihat dari pendapatan kotor, total penjualan,
jumlah mobil yang diproduksi, dan jumlah
karyawan, serta melayani untuk hampir
seluruh kawasan Amerika Latin dan Amerika
Utara
13. Nigeria Nigeria bus, truk, utility motor dan van Sprinter

14. Filipina G-Class, Van Sprinter


15. Rusia G-Class, Van Sprinter
16. Spayol G-Class, Van Sprinter
17. Afrika selatan G-Class, Van Sprinter
18. Korea Selatan Mercedes-Benz Musso dan MB100 diproduksi
oleh SsangYong Motor Company
19. Thailand merakit mobil C, E dan S class oleh Thonburi
Group
20. Turki bus, truk
21 Britania Raya—SLR dibuat di McLaren Merakit berbagai jenis
TechnologyCentre di Woking. Brackley,
Northamptonshire adalah markas
utama Mercedes Grand Prix dan Brixworth,
Northamptonshire adalah lokasi
dari Mercedes-Benz HighPerformanceEngines
22. Amerika Serikat Mercedes-Benz M-Class Sport Utility, R-Class Sport
Tourer, dan SUV mewah GL-Class dibuat di pabrik
dekat Tuscaloosa, Alabam
23. Vietnam Mobil penumpang dan komersial. Didirikan tahun
1995.
BAB III
PEMBAHASAN

Beberapa dekade lalu, jumlah mobil mewah di jalanan ibukota masih sangat

sedikit, namun belakangan ini, mobil sudah bukan lagi sebuah barang tertier, tetapi

sudah menjadi benda kebutuhan / komoditas masyarakat perkotaan, terutama di Jakarta,

di mana sarana transportasi umum masih belum dibenahi dan sangat rawan terjadi

tindakan kriminal. Seiring perkembangan jaman dan perubahan gaya hidup masyarakat,

jumlah mobil di jalanan semakin padat dan ini berarti jumlah mobil mewah yang berlalu

lalang di Jakarta juga semakin banyak. Di antara merk-merk mobil mewah yang menjadi

favorit orang Indonesia antara lain: BMW, MercedesBenz, Audi, Lexus, Ferrari,

Lamborghini, Porsche, Range Rover, dan masih banyak merk lainnya (neraca.co.id,

2012).

Selain dari segi harga, tentunya mobil-mobil premium ini menawarkan fitur serta

kualitas yang membuatnya pantas dibubuhi harga selangit. Demi menarik customer

Indonesia, tentu hanya sebatas pamor merk tidak akan cukup, apalagi saingan merk-

merk mobil mewah ini bukan hanya sesama merk mobil premium, tetapi juga merk

mobil popular di kalangan awam seperti Toyota, Daihatsu, Honda dan Suzuki.

Komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan mobil premium juga harus berbeda dan

mencerminkan pamor premium yang akan mereka jual, agar senantiasa sejalan dengan

citra premium yang ingin dibangun. Di sini terdapat suatu isu menarik yang dapat

diangkat menjadi suatu topik penelitian komunikasi.

Merk atau brand adalah sebuah aset penting setiap perusahaan yang, jika dikelola
dengan baik, akan menjadi nilai lebih dari suatu produk; menjadi pembeda 2 yang

membuatnya lebih dipilih dibandingkan pesaingnya (Kapferer, 2008); menjadi alasan

mengapa konsumen bersedia membayar harga lebih tinggi untuk fungsi yang

sesungguhnya sama. Merk sepatutnya menawarkan nilai lebih dari sekedar slogan atau

logo dan merk adalah lambang dari ‘janji’ oleh produsen kepada konsumennya.

Berbicara mengenai merk, terdapat banyak sekali konstruk-konstruk tentang merk

yang mirip dan saling berhubungan. Berikut akan dipaparkan secara sekilas mengenai

pengertian daripada beberapa konstruk tentang merk yang sering disebut di ranah umum:

1. Brand equity - kekuatan suatu merk yang dapat menambah atau mengurangi nilai

dari merk itu sendiri yang dapat diketahui dari respon konsumen terhadap barang

atau jasa yang dijual (Kotler & Armstrong, 2004).

2. Brand attitude – sikap terhadap suatu merk yang relatif bertahan lama, evaluasi

terhadap kesimpulan unidimensi yang dianggap menjadi penggerak perilaku (Spears

& Singh, 2004). Sebuah predisposisi yang dapat dipandang sebagai tingkat minat

seseorang terhadap sebuah merk yang merupakan hasil dari evaluasi nalar dan

emosional orang tersebut terhadap sebuah merk (Chaudhuri, 2012).

3. Brand involvement - keterlibatan atau hubungan seseorang dengan suatu merk

berdasarkan kebutuhan, nilai dan minat orang tersebut. Aktualisasi, baik secara

mental maupun sikap sebagai reaksi seorang individu berdasarkan konteks stimulus

spesifik dari sebuah merk (Kroeber-Riel & Weinberg, 2003).

4. Brand attachment – Rasa keterikatan kepada suatu merk tertentu yang diwujudkan

dalam 3 dimensi, yaitu affection, passion dan connection. Perasaan ini memiliki
ikatan yang lebih intens antara customer dengan merk 3 dibandingkan pada level

brand involvement (Park, C. Whan, Deborah J., & MacInnis, 2006).

5. Customer delight – suatu keadaan emosional yang melebihi tingkat puas, di mana

ada unsur kejutan yang tidak disangka (Cooper & Hall, 2008). Hasil dari ekspektasi

konsumen yang dilampaui dan dalam proses tersebut, konsumen mengalaminya

sebagai sebuah kejutan yang menyenangkan (Darlak, 2007).

6. Brand Personality – artikulasi dari karakter atau ciri khas yang dimiliki sebuah

merk (Parameswaran, 2006). Personifikasi sebuah merk, di mana merk tersebut

digambarkan sebagai seorang manusia yang memiliki karakter dan kepribadian

(Anandan, 2009).

7. Brand Experience – dikonseptualisasi sebagai sensasi, perasaan, kognisi dan

respons perilaku yang ditimbulkan oleh rangsangan yang berhubungan dengan

sebuah merk yang adalah bagian dari desain, dan identitas merk, kemasan,

komunikasi dan lingkungan di mana merk tersebut dialami oleh seseorang (Brakus,

Schmitt, & Zarantonello, 2009).

Setiap merk menimbulkan sentimen yang berbeda pada setiap individu, misalnya

merk otomotif premium dari Jerman, BMW. Bagi penggemar otomotif, merk BMW

berpotensi menimbulkan antusiasme, euforia yang tidak dapat dijelaskan dengan kata-

kata, hampir kepada fanatisme. Perasaan ini dapat tergolong brand attachment.

Sedangkan bagi kaum awam, merk BMW mungkin tidak menimbulkan perasaan

excitement, tetapi mereka mengetahui bahwa BMW adalah produsen mobil sport dan
mewah berkelas tinggi. Sentimen yang ditimbulkan oleh merk otomotif kompetitor

seperti Mercedes-Benz dan Audi juga masing-masing berbeda, kendati sama-sama

menawarkan mobil sport dan mewah pada target konsumen yang sama.

Pabrikan Mercy memang sudah banyak memiliki banyak pengalaman seiring

dengan perjalanan dalam membangun kendaraanya.Awal dari Mercedes-Benz ini pada

tahun 1886 dengan adanya penemuan pertama didunia oleh Karl Benz yakni kendaraan

dengan berbahan bakar bensin.Selain memproduksi mobil pribadi,Mercy juga

memproduksi banyak model kendaraan seperti Bus,Truk dan masih banyak

lainya.Sehingga perusahaan ini mampu memenuhi akan kebutuhan kendaraan di

berbagai lapisan masyarakat dunia.

Setiap perusahaan tentu ada kelebihan dan kekurangannya sama halnya dengan

perusahaan Mercedes benz :

1. Kelebihan Mobil Dari Pabrikan Eropa

a. Mesin Dengan Performa Tangguh dan Mumpuni

Jangan ditanya lagi soal spesifikasi mesin mobil Eropa yang memang selalu

menggunakan teknologi terbaru.Dengan adanya penggunaan mesin berteknologi

modern ,tentunya akan semakin membuat performa mesin kendaraan jauh lebih baik

dan efisien.Hal ini juga diimbangi dengan pemakain jenis bahan bakar yang baik

atau diatas rata-rata,sehingga akan membuat mesin lebih awet,taha lama dan

tentunya irit bahan bakar.Yang lebih penting lagi yakni mempunyai tingkat emisi

karbon yang lebih baik dan aman dilingkungan.


b. Lebih Mengutamakan Keselamatan Penggunanya

Mengendarai sebuah kendaraan tentunya faktor keselamatan dan keamanan

yang harus diutamakan,baik untuk penumpang dan juga pengemudinya.Oleh

karenanya merk Mercy ini selalu menghadirkan fitur-fitur terbaiknya disetiap

kendaraan yang diproduksinya.Tidak hanya sekedar sabuk pengaman dan system

pengaman air bag saja,baru-baru ini Komisi Uni Eropa juga sudah mengajukan

sebuah prososal terkait dengan system tingkat keselamatan dalam kendaraan yang

rencana akan diterapkan mulai tahun 2021 mendatang. Selain sabuk pengaman dan

air bag,ada beberapa standar fitur keselamatan lainya seperti lane keeping

assistance, reversing cameras, autonomous emergency braking (AEB),dan juga

driver fatigue detection yang harus ada disetiap kendaraan di Eropa.

c. Penggunaan Fitur Canggih Dalam Kendaraan

Sudah bukan rahasia lagi jika teknologi yang dibenamkan dalam mobil buatan

Eropa selalu mempunyai kualitas dan canggih.Misalkan saja untuk kecanggihan saat

ini ada personal assistant serta adanya kemudi otomatis yang akan lebih

memberikan rasa aman dan nyaman untuk setiap pengemudinya.

d. Mewahnya Desain Eksterior dan Interior

Saat sobat membeli mobil dengan Merk Mercedes Benz tentunya tidak akan

kecewa meskipun dengann banderol harga yang mahal.Pasalnya mobil ini selalu

menawarkan desain bodi yang begitu elegan dan mewah yang akan membuat

pemiliknya menjadi semakin percaya diri dan spesial saat membawa mobilnya.

Tidak hanya segi eksterior saja,untuk interior Mercy juga mempunyai desain yang

begitu
mewah yang akan membuat sobat nyaman dan aman serta mau berlama-lama saat

menempuh perjalanan jarak jauh.

e. Penggunaan Bahan Body Dengan Besi Lebih Bagus dan Berkualitas

Mobil merk ini juga sangat terkenal dan sudah dijamin akan kualitas bahan

bodi yang digunakan itu lebih dan tidak sembarangan.Dengan pemakain bahan yang

berkualitas,tentunya akan semakin membuat kendaraan semakin awet,bagus dan

tentunya aman saat digunakan. Setelah kita membahas 5 point kelebihan Mercedes

Benz.

2. Kekurangan Mobil Dari Pabrikan Eropa

a. Banderol Harga Mahal

Sudah jelas jika mobil Mercy ini mempunyai banderol harga yang lebih mahal

dibandingkan dengan merk Jepang.Oleh karenanya merk Mercy memang jauh kalah

pamor dibandingkan dengan merk dari Negri Sakura karena perbedaan harganya.

Memang untuk urusan harga konsumen Indonesia khususnya sebagian besar masih

dijadikan sebagai pertimbangan saat akan membeli sebuah kendaraan.

b. Harga Bekas Mobil Eropa Jatuh

Selain harga yang mahal,kekurangan dari mobil buatan Eropa karena harga bekas

jualnya yang terbilang jatuh tidak sesuai dengan harga barunya yang tinggi.Tentunya

hal ini dikarenakan ada beberapa alasan diantaranya ketersediaan suku cadang yang

sulit didapat,servis dealer resmi yang jarang dan juga tidak semua mekanik mesin

mampu untuk memperbaiki kendaraan Mercy.


c.Ketersediaan Suku Cadang Sulit Didapat

Sesuai dengan poin ke 2 yakni tingkat ketersediaan suku cadang yang jarang

dipasaran.Sehingga jika mobil Mercy ini mendapat kerusakaan dan harus mengganti

spare part akan sangat susah sekali.Bahkan jika komponen yang diperlukan itu

ada,kita harus menuggu lama atau indent terlebih dahulu.Tidak hanya itu saja,untuk

bengke; yang mampu menservis atau memperbaiki mobil Eropa juga terbialng jarang

tidak seperti kendaraan dari Jepang.Hal inilah yang menjadi salah satu pertimbangan

utama saat konsumen membeli mobil dari Eropa .

d.Bahan Bakar Tidak Sembarangan dan Boros

Dengan menggunakan tipe dan teknologi mesin yang digunakan,tentunya

sobat juga tidak boleh sembarangan saat mengisi jenis bahan bakar.Bahan bakar yang

baik untuk mesin mobil Eropa tentunya mempunyai kandungan oktan yang lebih

tinggi seperti pertamax atau lebih tinggi. Mesin dengan performa yang begitu mantap

dan tangguh,tentunya juga diimbangi dengan konsumsi bahan bakar lebih boros

selain juga jenisnya yang lebih baik ( oktan tinggi ).Maka jangan heran jika mobil

Eropa juga mempunyai tingkat konsumsi BBM boros yang sebanding dengan

performa yang dikeluarkan.

e.Tidak Semua Bengkel Bisa Menangani

Poin ke-5 ini juga menyambung dari poin ke 3 dan 4,yakni ketersedian bengkel

yang mampu memperbaiki mesin dari Eropa ini.Karena sobat tidak akan semudah

menemukan bengkel kendaraan seperti dari merk Jepang.Hal ini dikarenakan tidak

semua bagian sama dan juga mempunyai part fungsi yang berbeda juga.
Mobil Eropa juga terkenal mempunyai tingkat struktur mesin,kelistrikan dan juga

sensor-sensor yang lebih rumit dan sulit.Hal ini dikarenakan untuk pengguaan

teknologi yang lebih maju dan canggih.Maka pastikan bengkelnya jika sobat

mempunyai mobil merk Eropa dan akan melakukan servis,maka perbaikilah ke

bengkel yang memang mempunyai reputasi,berpengalaman dan juga mampu dipercaya

f. Mahalnya Pajak

Dengan banderol harga mobil baru Eropa yang lebih tinggi,tentunya akan

berdampak pada beban biaya tahunan pajak kendaraan yang lebih mahal pula.Maka

persiapkan dana tahunan yang lebih jika sobat berminat untuk membeli mobil

Mercedes Benz atau mobil Eropa lainya.Sekian beberapa ulasan mengenai Kelebihan

dan Kekurangan Mercedes Benz, Mobil yang terkenal nyaman,mewah dan dengan

spesifikasi mesin yang canggih.Semoga beberapa uraian diatas bisa bermanfaat dan

bisa menjadi pertimbangan saat sobat akan membeli mobil Mercedes Benz atau merk

mobil dari Eropa lainya.


BAB IV
KESIMPULAN

Manajemen Sumber Daya Manusia didasari pada suatu konsep bahwa setiap
karyawan adalah manusia, bukan mesin, dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis.
Manajemen Sumber Daya Manusia berkaitan dengan kebijakan dan praktek-praktek
yang perlu dilaksanakan oleh manajer, mengenai aspek-aspek Sumber Daya Manusia
dari Manajemen Kerja. Perusahaan yang mampu memanajemen SDMnya dengan baik,
maka akan terlihat jelas kesuksesan di operasi pelayanan dan operasi perusahaannya.

Seperti perusahaan Mercedes Benz yang mampu memberikan arahan skill,


kebutuhan- kebutuhan yang menunjang berjalannya dengan baik perusahaan mereka.
Merekapun memperhatikan kebutuhan dari SDM yang mereka pekerjakan, sehingga
SDM yg mereka pekerjakan merasa nyaman dengan system kinerja di perusahaan
Mercedes Benz. Sistem manajemen karir, pengembangan SDM dan remunerasi juga
disesuaikan dengan tujuan dari Mercedes Benz .

Sementara untuk menanamkan nilai-nilai pada karyawan bahwa: the customer is


prime focus, value creation provides the impetus and success is measured in terms of
profit. Mercedes Benz memiliki 5 faktor pendorong, yaitu:

a. Respect for diversity (menghargai perbedaan)


b. Career design support (mendukung karyawan merencanakan karir dan upaya
mencapainya).
c. Culture of learning (Mengenali pentingnya belajar bagi para karyawan mereka)
d. Stronger internal communication (Memfasilitasi upaya untuk saling berbagi
informasi dan komunikasi melalui sistem intranet, survei opini karyawan,
newsletters, pertemuan untuk saling bertukar informasi dan sebagainya)
e. Building safe workplaces (Menghargai karyawannya dengan memberikan
perlindungan tempat kerja dengan menerapkan standar keamanan secara
global), akan saling menguntungkan bagi SDM dan juga perusahaannya
begitupula konsumen yang memakai jasa perusahaan tersebut.
Pada perusahaan otomotif yang berasal dari Jerman, faktor budaya organisasi
sangat dominan mewarnai infrastruktur manajemen. Bahkan sistem produksi otomotif
itu sendiri tidak lepas dari budaya nasional Jerman yang memayunginya. Ketika sistem
kerja tersebut di terapkan di negara lain, akan terjadi proses sosialisasi yang tentunya
tidak mudah dan membutuhkan waktu. Kesuksesan penerapan sistem multi-skill atau
kerja sama di Jerman, ketika dibawa ke negara Asia yang budayanya mungkin lebih
egosentris dan menekankan pada performa individu pada awalnya tidak mudah
diterapkan sehingga membutuhkan penyesuaian-penyesuaian.

Anda mungkin juga menyukai