Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM AGRIBISNIS

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM SANITASI BERBASIS


MASYARAKAT (SANIMAS) DI KSM NGUDI MULYO MENDIRO, SUKOHARJO, NGAGLIK,
SLEMAN, YOGYAKARTA

Disusun oleh :
Kelompok 8

1. Noven Prima Adeswara 135180078


2. Ramadhan Rushardian Cahyo 135180081
3. Anis Avina 135180082
4. Aditya Ferdiansyah 135180083

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
2021
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pemberdayaan merupakan upaya untuk memandirikan masyarakat lewat
perwujudan potensi kemampuan yang mereka miliki. Adapun pemberdayaan
masyarakat senantiasa menyangkut dua kelompok yang saling terkait, yaitu
masyarakat sebagai pihak yang diberdayakan dan pihak yang menaruh kepedulian
sebagai pihak yang memberdayakan. Pada Program Kegiatan pada KSM Ngudi Mulyo
Dusun Mendiro, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman yaitu Program Sanitasi Berbasis
Masyarakat Sanimas dengan kegiatan utama adalah pembuatan IPAL. Program
Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) merupakan salah satu program untuk
meningkatkan layanan sanitasi dasar pada masyarakat yang bertujuan untuk
menciptakan dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, baik secara individu
maupun kelompok.
Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat
melalui penyediaan sarana Sanitasi IPAL Komunal berbasis masyarakat. Kegiatan
dalam program tersebut meliputi sosialisasi IPAL Komunal kepada warga, pengukuran,
pembersihan rumput dilokasi yang akan dibangun IPAL, doa bersama dalam
pemulaian pembangunan IPAL, pemasangan plang, gotong-royong, dan lain-lain.
Selain itu, juga diadakan sosialisasi perakitan botol oleh TFL, setelah adanya
sosialisasi dilaksanakan proses perakitan botol oleh warga masyarakat Mendiro.
Dalam program tersebut warga masyarakat Dusun Mendiro ikut berpartisipasi secara
langsung dalam semua kegiatan pada pembuatan IPAL, mulai dari menerima
sosialisasi sampai pada pelaksanaan pembuatan IPAL dan pengembangannya.
Pengembangan yang dilakukan meliputi pendirian bank sampah, membudidayakan
berbagai tanaman, dan melakukan pertanian hydroponic. Masyarakat Dusun Mendiro
berkeinginan untuk menjadikan kawasan IPAL sebagai kawasan wisata edukasi. Oleh
karena itu dalam setiap pelaksanaan pemberdayaan masyarakat setiap fasilitator
harus memahami metode pemberdayaan masyarakat yang paling baik sebagai suatu
cara yang terpilih untuk tercapainya tujuan pemberdayaan. Metode pemberdayaan
masyarakat yang digunakan oleh fasilitator harus menyesuaikan dengan kondisi dan
karakteristik penerima manfaat. Beragamnya metode yang ada mengharuskan
fasilitator menentukan metode mana yang tepat digunakan dalam pemberdayaan
sangat tergantung pada karakteristik metode pemberdayaannya.

2. Rumusan Masalah
a. Apakah pilihan metode pemberdayaan yang digunakan pada Program Sanitasi
Berbasis Masyarakat (Sanimas) Di Ksm Ngudi Mulyo Mendiro, Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, Yogyakarta sudah tepat?

3. Tujuan
a. Mengetahui pilihan metode pemberdayaan yang digunakan pada Program
Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) Di Ksm Ngudi Mulyo Mendiro, Sukoharjo,
Ngaglik, Sleman, Yogyakarta sudah tepat atau belum.
B. ISI DAN PEMBAHASAN

Ragam karakteristik Metode Pemberdayaan Masyarakat

Fungsi/ Karakteristik
Metode Ragam Media
Pemberdayaan
Media Percakapan Demonstrasi Media Diskusi Dialog
masa Rakya Kelompok
t
Menumbuhkan x xx xxxx xx xxxx xxxx
kesadaran terhadap
inovasi

Menumbuhkan o x xxxx x xxx xxxx


kesadaran terhadap
masalahnya sendiri

Perubahan perilaku o o xx o xx xx

Alih pengetahuan o o xxx o xxx xxx

Penerapan o o xxx x xxx xx


pengetahuan dari
masyarakat lain

Mengaktifkan o o xx o xxx xxx

Pemecahan masalah o x xxxx o xxx xxx


masyarakat

Tingkat abstraksi o o x o x x

Keterangan :
o : Tidak Diharapkan
x : Tingkat Manfaat Yang Dapat Diharapkan (Tergantung Jumlah x)

Ragam karakteristik metode pemberdayaan dengan tingkat manfaat yang dapat


diharapkan (x) yang digunakan adalah Demonstrasi, Diskusi kelompok, dan Dialog. Pada
ragam demonstrasi dapat dilihat dalam program tersebut warga masyarakat Dusun
Mendiro ikut berpartisipasi secara langsung dalam semua kegiatan pada pembuatan IPAL,
mulai dari menerima sosialisasi sampai pada pelaksanaan pembuatan IPAL dan
pengembangannya. Pengembangan yang dilakukan meliputi pendirian bank sampah,
membudidayakan berbagai tanaman, dan melakukan pertanian hydroponic. Masyarakat
Dusun Mendiro berkeinginan untuk menjadikan kawasan IPAL sebagai kawasan wisata
edukasi. Kemudian pada Diskusi Kelompok ini ditunjukkan melalui adanya sosialisasi IPAL
komunal kepada warga, sifat hubungan antara fasilitator dan penerima manfaat pada
program tersebut melalui komunikasi diskusi bersama antar fasilitator dan warga desa.
Pada ragam dialog yaitu melalui percapakan tatap muka atau lewat media tertentu yang
memungkinkan dapat berkomunikasi langsung dengan tahapan adopsinya melalui
pendekatan massal dan pendekatan kelompok, pendekatan ini ditunjukkan melalui adanya
penerima manfaat dari Program Sanitasi Berbasis Masyarakat Tahun 2015 yang cukup
banyak.

C. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pilihan metode pemberdayaan
yang digunakan pada Program Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) Di Ksm Ngudi
Mulyo Mendiro, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta sudah tepat. Hal ini dibuktikan
dengan adanya manfaat yang diterima oleh masyarakat Dusun Mendiro melalui Program
Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) yang telah dijalankan.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai