Pembahasan-Perbedaan Sosial
Pembahasan-Perbedaan Sosial
PENDAHULUAN
Hubungan antara manusia yang satu dengan yang lain sangat diperlukan
tidak dapat hidup sendiri atau masih membutuhkan bantuan dari pihak lain.
Bersosialisasi pun sangat penting dalam menjalin hubungan yang baik antara
manusia yang satu dengan yang lainnya. Jika tidak adanya individu, maka
keluarga dan masyarakat pun tidak akan tercipta. Begitu pula dengan individu,
tidak akan bisa berjalan sendiri jika tidak adanya keluarga dan masyarakat, karena
keluarga, masyarakat dan kebudayaan adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa
dipisahkan.
berbagai aspek seperti latar belakang budaya, agama, tradisi kawasan lingkungan
dari Tuhan, agar dalam kehidupan terjadi dinamika kehidupan sosial, dalam
memiliki identitas sendiri yang secara prinsip berbeda satu sama lain. Masyarakat
potensi individu.
1
Kota. Tujuannya adalah untuk mengetahui Perbedaan kehidupan sosial antara
2
BAB II
PEMBAHASAN
pengertian mengenai segi yang dinamis dari masyarakat atau gerak masyarakat.
sosial, dan sebagainya. bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial yang
juga dapat dinamakan proses sosial, oleh karena itu interaksi sosial, merupakan
3
problem-problem yang berasal dari faktor ekonomis antara lain kemiskinan,
Suatu kajian yang merupakan masalah sosial belum tentu mendapat perhatian
sorotan masyarakat, yang belum tentu merupakan masalah sosial. Angka tinggi
tetapi, suatu kecelakaan kereta api yang meminta korban banyak lebih mendapat
sorotan masyarakat.
4
BAB III
bersahaja pengaruh dari kota relatif tidak ada. Pembedaan antara masyarakat
pedesaan dan perkotaan, pada hakikatntya bersifat gradual. Agak sulit untuk
dinamakan urbanisme.
desa diduduki oleh kaum petani yang merupakan pencaharian utama mereka
Dalam suatu desa dimana terlihat pada masyarakat masih banyak membedakan
nilai-nilai budaya antara orang kaya dengan orang miskin, antara masyarakat yang
masih keturunan raja dengan masyarakat biasa. Perbedaan ini masih terdapatnya
sistem perburuan bagi masyarakat jelata, misalnya bagi seorang kaya (mampu)
masih banyak yang mempunyai buruh tani untuk mengerjakan sawah atau
ladangnya, kemudian setelah berhasil di beri upah sebagai imbalan yang belum
5
Warga suatu masyarakat pedesaan mempunyai hubungan yang lebih erat
pertanian, walaupun terlihat adanya tukang kayu,tukang genteng dan bata, dan
bahkan tukang catut, akan tetapi inti dari pekerjaan mereka adalah pertanian.
saja, oleh karena bila musim panen tiba, pekerjaan-pekerjaan sambilan tadi akan
hal itu semuanya, di pulau Jawa dikenal adanya 4 macam sistem kepemilikan
tanah, yaitu :
segi kehidupan sangat terikat dan sangat tergantung dari tanah (earth-bound).
Karena sama-sama tergantung pada tanah, maka kepentingan pokok juga sama,
karena biasanya satu keluarga saja tidak akan cukup memiliki tenaga kerja untuk
6
dengan nama gotong-royong, yang bukan merupakan lembaga yang sengaja
didasarkan pada usia, mengingat kemampuan fisik masing-masing dan atas dasar
pembedaan jenis kelamin. Dan mereka akan puas apabila kebutuhan hidupnya
telah tercukupi.
memegang peranan penting. Orang akan selalu meminta nasihat apabila ada
tua itu mempunyai pandangan yang didasarkan pada tradisi yang kuat. Sehingga
sukar untuk dilaksanakan. Itulah sebabnya mengapa sulit sekali mengubah jalan
pikiran sosial ke arah jalan pikiran yang ekonomis, yang mana juga disebabkan
karena kurangnya alat-alat komunikasi dan salah satu alat komunikasi yang
berkembang adalah desas desus, biasanya bersifat negatif. Sebagai akibat sistem
komunikasi yang sederhana tadi, hubungan antara seseorang dengan orang lain ,
dapat diatur dengan seksama. Rasa persatuan erat sekali, yang kemudian
rakyat berlangsung secara tidak resmi. Segala sesuatnya dijalankan atas dasar
musyawarah. Disamping itu akrena tidak adanya pembagian kerja yang tegas,
seorang penguasa mempunyai beberapa kedudukan dan peranan yang sama sekali
7
tak dapat dipisah-pisahkan atau paling tidak sukar untuk dibeda-bedakan. Di desa
yang terpencil sukar sekali untuk memisahkan kedudukan dan peranan seorang
sebagai seorang pemimpin upacara adat dan lain sebagainya. Singkatnya segala
sifat serta ciri kehidupan yang beda dengan masyarakat pedesaan. Antara warga
masyarakat sekitarnya. Misalnya dalam hal penyajian makanan, orang kota dalam
sosial yang tinggi. Dan apabila ada tamu, diusahakan menghidangkan makanan
dalam kaleng. Pada orang desa, tidak mempedulikan hal itu, mereka masak sendiri
tanpa mempedulikan tamunya suka atau tidak. Pada orang kota, makanan ayng
mewah dan terhormat. Disini terlihat perbedaan penilaian, orang desa menilai
makanan sebagai suatu alat untuk memenuhi kebutuhan biologi, sedangkan pada
8
Terdapat beberapa ciri yang menonjol dari masyarakat perkotaan, adapun
keagamaan di desa. Hal ini disebabkan cara berpikir yang rasional, yang
masyarakat.
b. Pada umumnya orang kota dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus
c. Pembagian kerja di antara warga kota jauh lebih tegas dan punya batas-
batas nyata.
waktu. Sehingga pembagian waktu yang teliti sangat penting untuk dapat
9
Sehubungan dengan perbedaan kehidupan sosial masyarakat perkotaan dan
adalah suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula
agraris seperti Indonesia. Hal ini terutama disebabkan produksi pertanian sangat
rendah bila dibandingkan dengan jumlah manusia yang digunakan dalam proses
produksi tersebut. Proses urbanisai dapat terjadi dengan lambat maupun cepat,
adalah sebab suatu daerah memiliki daya tarik sedemikian rupa sehingga orang-
berikut :
10
Pada dasarnya sebuah kota merupakan suatu tempat pertemuan antara
bangsa. Di desa lapangan gerak tidak terlalu luas karena adanya ikatan adat serta
sistem pengendalian sosial yang agak kuat. Sehingga hubungan antara kota
terhadap daerah sekitarnya, akan tetapi kehidupan fisik kota tergantung pada
daerah sekitarnya.
e. Bagi penduduk dessa yang mempunyai keahlian lain selain bertani seperti
Selain itu, ada beberapa faktor penarik dari kota, antara lain sebagai
berikut :
11
cepat, lebih besar dan lebih banyak. Maka akan relative lebih mudah
lain-lain.
berbagai lapisan.
perluasan kota, karena pusat kota tidak akan mungkin menampung perpindahan
penduduk desa yang begitu banyak sehingga timbullah tempat tinggla baru di
kota sekali-kali kembali juga ke desanya dan beberapa unsur kehidupan dikota
akan terbawa sehingga adapula rekan-rekan warga desanya yang meniru, proses
merugikan kota. Seperti banyaknya orang desa yang ingin mencari pekerjaan di
12
kota dan belum lagi orang kota yang mjuga mencari pekerjaan sehingga disni
timbullah suatu persaingan. Orang desa tidak mengerti bahwa mereka harus
berjuang sendiri tanpa ada yang mau membantunya di kota. Cita-cita yang muluk
13
BAB IV
KESIMPULAN
sebagai berikut :
menolong.
14
DAFTAR PUSTAKA
15