Anda di halaman 1dari 4

Kode: 257 Program: TPS  TP 2019/2020

TRY OUT SUPER INTENSIF KE1 TPS (KODE: 257)


KETERANGAN : KEMAMPUAN MEMAHAMI BACAAN Nomor 61 sampai dengan nomor 80
DAN MENULIS
DURASI : 21,5 MENIT

Petunjuk A dipergunakan untuk menjawab soal nomor 61 sampai dengan nomor 80.

KEMAMPUAN MEMAHAMI BACAAN DAN MENULIS

Teks berikut digunakan untuk menjawab soal nomor 61 sampai dengan nomor 67.
(1) Pemerataan akses dan peningkatan mutu pendidikan tidak akan berjalan mulus apabila hanya
mengandalkan kinerja pemerintah yang terbatas kapasitasnya. (2) Karena itu, keterlibatan masyarakat
dalam memajukan pendidikan harus kian digiatkan. (3) Selama ini, sebenarnya masyarakat sudah peduli
kepada pendidikan, tetapi umumnya baru menunjukkan kepedulian itu melalui komentar-komentar di
media sosial, belum berbentuk tindakan nyata. (4) Keterlibatan masyarakat dalam pendidikan itu, di
antaranya, dapat dimulai dengan memastikan lingkungan sekolah menjadi tempat yang aman dan nyaman
bagi anak untuk belajar demi mendukung akses dan mutu pendidikan. (5) Seperti diketahui, akses dan
mutu pendidikan merupakan masalah utama dalam penyelenggaraan pendidikan. (6) Sementara itu, bagi
mereka yang duduk di bangku sekolah, mutu pendidikan yang didapat juga belum memuaskan. (7) Tes
PISA 2015 (Program for International Student Assessment atau Program Penilaian Pelajar Internasional
yang mengukur kemampuan membaca, sains, dan matematika siswa SMP menunjukkan bahwa 37 persen
siswa bisa membaca teks, tetapi tidak memahami konteksnya. (8) Bahkan, diperkirakan 70 persen orang
dewasa di Indonesia juga demikian halnya. (9) Sesungguhnya, konteks belajar tidak sekadar membaca
teks dan mengerjakan tugas sekolah, tetapi juga mengembangkan pemikiran dan sikap positif. (10) Pada
saat yang sama, keteladanan orang tua, guru, dan warga negara dewasa menjadi aspek penting yang tidak
menghakimi para siswa tetapi bisa memperlakukan mereka sesuai sengan potensial masing-masing.
(11) Demi kemajuan pendidikan, masyarakat memiliki kekuatan mendesak pemerintah pusat dan
daerah untuk mengalokasikan 20 persen dari anggaran pendapatan dan belanja untuk mendanai sektor
pendidikan. (12) Selain itu, masyarakat berhak melakukan pengawasan pemakaian anggaran untuk
pendidikan yang selama ini sebagian besar (anggaran pendidikan) habis untuk membayar gaji guru dan
sedikit sekali digunakan untuk meningkatkan mutu pendidikan. (13) Kita, masyarakat, harus kritis dan
terus mendorong alokasi anggaran serta memantau peningkatan mutu pembelajaran. (14) Dalam hal ini,
peran komite sekolah memastikan pembelajaran benar dan inklusif tidak bisa dinafikan. (15) Selain itu,
pelibatan masyarakat dalam pendidikan inklusif turut mencakup tidak menghakimi anak berdasar status
ekonomi, sosial, dan politik mereka.

61. Paragraf pertama teks tersebut sebenarnya (C) Persepsi inklusivisme diterapkan tidak
terdiri atas dua paragraf. Kalimat yang tepat dengan memaksa siswa hanya unggul
mengawali paragraf kedua adalah di akademik, tetapi menghargai mereka
(A) kalimat (4). (D) kalimat (7) berprestasi di bidang lain.
(B) kalimat (5). (E) kalimat (8). (D) Sekolah sering menjadi stigma bagi
(C) kalimat (6). siswa dengan kebutuhan khusus,
apalagi siswa yang berstatus anak panti
62. Apa gagasan utama yang tepat untuk atau yatim piatu.
paragraf selanjutnya teks tersebut? (E) Sistem pendidikan inklusif tidak berarti
(A) Aspek yang dikembangkan adalah mendengarkan aspirasi siswa, tetapi
kecerdasan akademik, kreativitas, membiarkan mereka memilih sekolah
komunikasi, keuletan, dan kepandaian sekehendaknya.
mengelola keuangan.
(B) Sesungguhnya, konteks belajar tidak 63. Apakah judul yang tepat untuk teks tersebut?
sekadar membaca teks, tetapi (A) Keterlibatan Masyarakat dalam Dunia
kemampuan mengembangkan Pendidikan
pemikiran dan sikap positif.

Halaman 1 dari 4 halaman


Program: TPS  TP 2019/2020 Kode: 257

(B) Pentingnya Alokasi Anggaran bagi 67. Kalimat (1) dan (2) teks tersebut dapat
Dunia Pendidikan digabung dan divariasikan tanpa mengubah
(C) Pemerataan Akses dan Mutu Pendidikan maknanya menjadi
Indonesia (A) Pemerataan akses dan peningkatan mutu
(D) Perlunya Aksi Nyata Keterlibatan pendidikan tidak akan berjalan mulus
Masyarakat apabila hanya mengandalkan kinerja
(E) Sulitnya Menggapai Akses dan Mutu pemerintah yang terbatas kapasitasnya,
Pendidikan karena itu, keterlibatan masyarakat
dalam memajukan dunia pendidikan
64. Apakah simpulan yang tepat atas isi teks
harus kian digiatkan terus.
tersebut?
(A) Pemerataan dan peningkatan mutu (B) Karena pemerataan akses dan
pendidikan tidak akan berjalan mulus peningkatan mutu pendidikan tidak akan
apabila hanya mengandalkan kinerja berjalan mulus apabila hanya
pemerintah yang kapasitasnya terbatas. mengandalkan kinerja pemerintah saja
(B) Keterlibatan masyarakat dalam dunia yang kapasitasnya sangat terbatas, maka
pendidikan dibutuhkan melalui tindakan keterlibatan masyarakat dalam
nyata, tidak sekadar komentar di media memajukan pendidikan harus kian
sosial, dan dimulai dari keteladanan. digiatkan.
(C) Untuk memajukan pendidikan, (C) Pemerataan akses dan mutu pendidikan
masyarakat memiliki kekuatan untuk tidak akan bisa berjalan dengan mulus
mendesak pemerintah pusat dan daerah apabila hanya mengandalkan kinerja
mengalokasikan 20 persen dari APBN pemerintah yang terbatas kapasitasnya
dan atau APBD. saja, karena itu melibatkan masyarakat
(D) Masyarakat harus kritis dan terus dalam kegiatan pendidikan sebaiknya
mendorong alokasi anggaran serta kian digiatkan.
memantau peningkatan mutu (D) Ketika pemerataan akses dan
pembelajaran. peningkatan mutu pendidikan tidak
(E) Keteladanan orang tua, guru, dan warga berjalan dengan mulus apabila hanya
negara dewasa menjadi aspek penting mengandalkan kinerja pemerintah saja
dalam upaya meningkatkan aspek dan yang kapasitasnya terbatas, maka
mutu pendidikan. keterlibatan masyarakat dalam
memajukan pendidikan harus kian
65. Penggunaan diksi yang tidak tepat pada teks digiatkan.
tersebut adalah (E) Pemerataan akses dan peningkatan mutu
(A) kapasitas pada kalimat (1). pendidikan tidak akan berjalan mulus
(B) didapat pada kalimat (6). apabila hanya mengandalkan kinerja
(C) konteks pada kalimat (7). pemerintah yang kapasitasnya terbatas
(D) potensial pada kalimat (10). sehingga keterlibatan masyarakat dalam
(E) memantau pada kalimat (13). pendidikan harus kian digiatkan.

66. Kata mereka pada kalimat (10) teks tersebut


merujuk pada
(A) orang tua.
(B) para guru.
(C) warga negara dewasa.
(D) para siswa.
(E) penyelenggara pendidikan.

Teks berikut digunakan untuk menjawab soal nomor 68 sampai dengan nomor 74.
(1) Pemanasan global memicu perubahan pola dan sebaran penyakit menular, khususnya yang
disebarkan vektor serangga seperti nyamuk. (2) Di Indonesia, pada fenomena itu mulai ditemukan meskipun
datanya terbatas, yakni makin banyaknya kasus DBD (demam berdarah dengue) di dataran yang beriklim
sejuk. (3) Pemanasan global menyebabkan suhu di daerah-daerah menjadi lebih panas sehingga menimbulkan

Halaman 2 dari 4 halaman


Kode: 257 Program: TPS  TP 2019/2020

kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatra dan Kalimantan. (4) Sebuah hasil riset yang dipublikasikan di
jurnal Plos Neglected Tropical Diseases (2013) menemukan keberadaan virus dengue pemicu DBD di dataran
Jawa Tengah berketinggian 1.001 meter di atas permukaan laut. (5) Syafrudin, peneliti senior tentang malaria
dan nyamuk dari Lembaga Eijkman yang terlibat dalam penelitian itu, mengatakan kalau kajian ini
membuktikan perluasan sebaran DBD yang dibawa nyamuk.
(6) Perubahan itu memicu munculnya sejumlah penyakit yang belum diketahui penyebab dan diduga
disebarkan nyamuk. (7) Selain itu, komposisi spesies nyamuk dan penyakit yang ditularkannya juga berubah,
seperti malaria berkurang, tetapi DBD meningkat dan munculnya beberapa jenis penyakit lain (disebabkan
nyamuk): cikungunya, kaki gajah, dan zika. (8) Beberapa kajian di mancanegara mengkaitkan perubahan pola
dan penyebaran penyakit ditularkan nyamuk dengan fenomena cuaca, seperti La Nina dan El Nino.
(9) Sementara itu, perubahan iklim juga meningkatkan persebaran penyakit melalui lalat seperti yang dikaji
para ahli epidemiologi dari Kanada yang menyebutkan bahwa pemanasan suhu global meningkatkan aktivitas
lalat rumah pembawa Campylobacter penyebab diare yang disebabkan makanan yang terkontaminasi lalat.
(10) Curah hujan tinggi dan suhu panas yang berpengaruh terhadap peningkatan jenis penyakit, seperti diare,
leptospirosis, gangguan saluran pernafasan, dan penyakit yang ditularkan vektor (nyamuk).

68. Kalimat yang tidak mendukung isi teks 72. Kalimat inti dari kalimat (6) adalah
tersebut adalah (A) perubahan memicu.
(A) kalimat (3). (D) kalimat (7). (B) perubahan muncul.
(B) kalimat (4). (E) kalimat (8). (C) muncul sejumlah penyakit.
(C) kalimat (5). (D) penyakit belum diketahui.
(E) penyakit disebarkan nyamuk.
69. Gagasan utama paragraf pertama teks tersebut
adalah 73. Berdasarkan isi teks tersebut, apa yang akan
(A) sebaran vektor serangga penyebab terjadi bila pemanasan global dan terjadinya
penyakit akibat pemanasan global. fenomena perubahan cuaca, seperti La Nina
(B) perubahan pola dan sebaran penyakit dan El Nino?
menular dipicu pemanasan global. (A) Pencegahan penyakit menular yang
(C) banyaknya kasus demam berdarah disebabkan vektor serangga (nyamuk)
dengue di dataran beriklim sejuk. semakin sulit dilakukan.
(D) hasil riset menemukan keberadaan virus (B) Persebaran penyakit DBD (demam
dengue pemicu penyakit DBD. berdarah dengue) semakin tidak
(E) bukti perluasan sebaran DBD setelah terkendali dan penyembuhannya
penelitian nyamuk dan malaria. semakin rumit.
(C) Hal itu memicu munculnya berbagai
70. Kalimat yang tidak efektif dalam kalimat penyakit baru yang tidak diketahui
tersebut adalah sebelumnya, seperti diare, cikungunya,
(A) kalimat (1). (D) kalimat (6). dan kaki gajah.
(B) kalimat (2). (E) kalimat (7). (D) Munculnya perubahan pola dan sebaran
(C) kalimat (3). penyakit menular akibat nyamuk serta
meningkatnya penyakit melalui lalat
71. Konjungsi yang tidak tepat penggunaannya rumah.
dalam teks tersebut adalah (E) Curah hujan semakin tinggi dan suhu
(A) konjungsi meskipun pada kalimat (2). bumi semakin panas yang berdampak
(B) konjungsi sehingga pada kalimat (3). terhadap daya tahan tubuh sehingga
(C) konjungsi kalau pada kalimat (5). rentan terkena penyakit.
(D) konjungsi selain itu pada kalimat (7).
(E) konjungsi bahwa pada kalimat (9). 74. Kata fenomena pada teks tersebut tidak
berkaitan dengan makna
(A) kejadian. (D) peristiwa.
(B) keajaiban. (E) kenyataan.
(C) kesemestaan.

Halaman 3 dari 4 halaman


Program: TPS  TP 2019/2020 Kode: 257

Teks berikut digunakan untuk menjawab soal nomor 75 sampai dengan nomor 80.
APRI (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia) dalam waktu dekat kembali memerlakukan (75) program
kantong plastik berbayar atau disebut KPTG (kantong plastik tidak gratis). Hal itu sebagai kontribusi mereka
membantu pencapaian (76) target pemerintah dalam pengurangan sampah 30% pada tahun 2025. Program itu
akan dijalankan pada daerah yang belum memiliki peraturan wali kota/bupati atau peraturan Gubernur (77)
tentang pembatasan kantong plastik. KPTG yang diinisiasi Aprindo itu diharapkan mengulang sukses uji coba
penerapan serupa tahun 2016 yang tiga bulan pertama pelaksanaan mengurangkan (78) 2530 persen
penggunaan kantong plastik di gerai-gerai ritel modern.
Kebijakan serupa pernah diujicobakan KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) pada
jaringan Aprindo di dua puluh tujuh (79) daerah di Indonesia. Saat itu, Aprindo menarik diri dari pelaksanaan
karena masalah di lapangan. Beberapa daerah menerbitkan peraturan daerah lebih progresif daripada surat
edaran uji coba dari KLHK dari sisi harga kantong plastik maupun (80) sanksinya. Semua anggota Aprindo
mengetahui rencana penerapan KPTG, tetapi besaran harga kantong plastik belum diputuskan. Pada uji coba
sebelumnya, konsumen membeli setiap kantong plastik Rp200,00. Dengan penerapan KPTG, peritel mengubah
kantong plastik sebagai barang dagangan sehingga ada PPN.

75. (A) TIDAK PERLU DIPERBAIKI . 78. (A) TIDAK PERLU DIPERBAIKI .
(B) melakukan. (B) mengkurangkan.
(C) memberlakukan. (C) dikurangkan.
(D) meberlakukan. (D) mengurangi.
(E) memperlakukan. (E) dikurangi.

76. (A) TIDAK PERLU DIPERBAIKI . 79. (A) TIDAK PERLU DIPERBAIKI.
(B) mencapaikan. (B) dua-puluh-tujuh (27).
(C) percepatan. (C) dua-puluh tujuh.
(D) mencapai. (D) dua-puluh tujuhan.
(E) pencapai. (E) 27.

77. (A) TIDAK PERLU DIPERBAIKI . 80. (A) TIDAK PERLU DIPERBAIKI.
(B) peraturan gubernur. (B) dan.
(C) Peraturan Gubernur. (C) atau.
(D) Peraturan-Gubernur. (D) ataupun.
(E) Peraturan gubernur. (E) baikpun.

Halaman 4 dari 4 halaman

Anda mungkin juga menyukai