INDONESIA
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
1. Mutia Liza ( 71210213001 )
2. Nasya Azzahra ( 71210213003 )
3. Hayatul fikri ( 71210212007 )
4. Rafli Syahputra ( 71210212006 )
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayat-Nya serta berbagai upaya,
tugas makalah mata kuliah PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN yang
membahas tentang PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA INDONESIA dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna. Untuk itu
diharapkan berbagai masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaannya.
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................
A. Pengertian Pancasila...........................................................................
B. Pancasila Sebagai Dasar Negara…………………………………….
C. Rumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara Indonesia…………........
BAB III PENUTUP.......................................................................................
KESIMPULAN.............................................................................................
SARAN...........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah Indonesia telah mencatat bahwa di antara tokoh perumus Pancasila itu ialah,
Mr Mohammad Yamin, Prof Mr Soepomo, dan IrSoekarno. Dapat dikemukakan
mengapa Pancasila itu sakti dan selaludapat bertahan dari guncangan kisruh politik di
Negara ini, yaitu pertama ialah karena secara intristik dalam Pancasila itu
mengandung toleransi, dan siapa yang menantang Pancasila berarti dia menantang
toleransi.
Kedua, Pancasila merupakan wadah yang cukup fleksibel, yang dapat mencakup
faham-faham positif yang dianut oleh bangsa Indonesia,dan faham lain yang positif
tersebut mempunyai keleluasaan yang cukup untuk memperkembangkan diri.
Ketiga, karena sila-sila dari Pancasila itu terdiri dari nilai-nilai dan norma-norma
yang positif sesuai dengan pandangan hidup bangsa Indonesia, dan nilai serta
norma yang bertentangan, pasti akan di tolakoleh Pancasila, misalnya atheism
dan segala bentuk kekafiran tak beragama akan ditolak oleh bangsa Indonesia
yang bertuhan dan beagama.
C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui makna dan nilai- nilai yang terkandung di dalam Pancasila
2. Mengetahui sebab mengapa Pancasila sebagai dasar negara
3. Apa peran pancasila di indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pancasila
2. Notonegoro
Pancasila adalah dasar falsafah Negara Indonesia, sehingga dapatdiambil
kesimpulan bahwa Pancasila merupakan dasar falsafah danideology Negara
yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar
pemersatu, lambing persatuan dan kesatuan serta sebagai pertahanan bangsa
dan Negara Indonesia.
3. Ir. Soekarno
Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun-temurun sekianabad
lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan barat. Dengan demikian
Pancasila tidak saja falsafah Negara, tetapi lebih luas lagi,yakni falsafah
bangsa Indonesia.
1. Ketuhanan yang maha esa, yang ber-Kemanusiaan yang adil danberadab, yang
ber-Persatuan Indonesia, yang ber-Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, serta ber-Keadilan social
bagi seluruhrakyat Indonesia.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab, yang ber-Ketuhana yang mahaesa, yang
ber-Persatuan Indonesia, yang ber-Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, ber-Keadilan
social bagi seluruh rakyat Indonesia.
3. Persatuan Indonesia, yang ber-Ketuhanan yang maha esa, yang ber-
Kemanusian yang adil dan beradab, ber-Kerakyatan yang dipimpinoleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, danber-Keadilan
social bagi seluruh rakyat Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalampermusyawaratan/ perwakilan, yang ber Ketuhanan yang maga esa,yang
ber-Kemanusiaan yang adil dan beradab, yang ber-PersatuanIndonesia, dan
ber-Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, yang ber-Ketuhananyang maha
esa, yang ber-Kemanusiaan yang adil dan beradab, yangber-Persatuan
Indonesia, dan ber-Kerakyatan yang dipimpin olehhikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/ perwakilan
Pada rapat besar hari pertama masa sidang BPUPKI tanggal; 10 juli1945.
Ketua panitia kecil delapan (yang juga ketua panitia kecil sembilan)antara lain
melap[orkan proses pembentukan panitia kecil Sembilan padatanggal 22 juni dan
hasil panitia kecil Sembilan berupa rancanganpembukaan hukum dasar Negara
Indonesia. Yang hasil tersebut dibahasdalm rapat BPUPKI pertama dan pada hari itu
tidak disetujui oleh ketuaBPUPKI sampai habis masa sidang 2 tanggal 17 juli.
Akan tetapi, kemudian ketua panitia perancang undang-undang dasar (yang juga
ketua panitia kecil delapan dan kutua panitia kecil sembilan)pada rapat besar
BPUPKI tanggal 14 juli melaporkan rancanganuindonesia merdeka yang juga
sebagai rancangan teks proklamasi yangcukup panjang, yang kalau dilihat dari isi
naskahnya merupakan perluasan yang berupa historis perjuangan pergerakan bangsa
Indonesia dari aleniake satu, kedua, dan ketiga rancangan pembukaan undang-
undang dasaryang lebih singkat dari naskah rencana pernyataan Indonesia
merdeka.Yang kalau dilihat dari sei naskahnya sudah sedikit mendapat tambahamdari
alenia ke empat rancangan pembukaan hukum dasar NegaraIndonesia.
Kedua naskah ini merupakn hasil rancangan ataupun rumusanpanitia kecil
perancangyang dibentuk pada rapat apnitia perancang UUD. Kedua rancangan
tersebut setelah mengalami pembahasan intensifditerima bulat oleh para anggota
BPUPKI. Namun karena perubahan dan perkembangan cepat setelah jepang
mengumumkan menyerah tanpa syarat kepada sekutu, kedua naskah rancangan tidak
sempat dibahas lagidan bahkan tidak ditergunakan.
Dalam pembukaan UUD republic Indonesia tahun 1945 alenia keempat dan
bagian terakhir terdapat rumusan yang menyatakan ”ketuhanan yang maha esa,
kemanusiaan yang adil dan beradap, persatuanIndonesia, kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebiajksanaan dalam permusyawaratan dalam perwakilan, serta keadilan
bagi seluruh rakyatindonesia”. Rumusan ini terjalin secara harmonis, hirarkis,
pyramidal, terpadu, padat, utuh, bulat, dan menyeluruh.
Adapun penggunaan istilah pancasila itu sendiri berasal dari atau mengacu
pada materi rapat besar BPUPKI yang ketika sidang resmitersebut di introduksikan
sesuatu istilah bahaa Indonesia yang semula berasal dari bahasa sansekerta, yaitu
pancasila. Oleh karena rumusan pancasila terdapat dalam pembukaan UUD 1945
negara republic Indonesiadimana UUD tersebut sebagai hu tahun 1945 yang hukum
tertinggi yangtidak dapat diubah secra hukum (hukum positif), maka pancasila dasar
Negara Indonesia bersifat final dan mengikat bagi seluruh Lembaga Indonesia beserta
lembaga subdivisinya, organisasi kemasyarakatan, kelompok, dan perseorangan
warga Negara Indonesia.
Naskah pembukaan UUD Negara republic Indonesia tahun 1945 yang bersal
dari rancangan pebukaan hukum dasar Negara Indonesia setelahdilakuakannya
penyesesuain tersebut disahkan/ditetapkan oleh PPKIdalam sidang nya pada
tanggal 18 agustus. Dalam pada itu naskah UUDNegara republic indonesia yang
tanpa atau belum dengan penjelasannyapada mulanya berasal dari naskah rancangan
UUD rumusan panitia kecilSembilan. Dalam kehidupan kenegaraan atau
ketatanegaraan Indonesia sejak pembukaan di UUD itu disahkan / ditetapkan oleh
PPKI dan berlaku di seluruh Indonesia pada tanggal 18 agustus sampai dengan 27
desember 1949 dan sejak pembukaan dan batang tubuh UUD negara republic
Indonesia tahun 1945 yang secra resmi telah di sertai dengan
penjelasaanya diberlakukan kembali melalui keputusan presiden RI nomor150
tahun1959 tanggal 5 juli 1959 sampai dengan sekarang.
Dengan demikian jelas, kedudukan utama dan pertama pancasila ituadalah sebagai
dasar Negara, bukan sebagai yang lain, dimana pancasiladibentuk sebgai dasar
Negara setelah manampung dan menyerap berbagaipandangan yang demokratis dari
para anggota BPUPKI dan PPKI sebagairepresentasi bangsa ketika itu. Apabila dasar
Negara dihubungkan dengan cita – cita dan tujuan Negara/nasional, maka jadilah
ideology Negara/nasional pancasila. Sementara itu tujuan nasional Indonesia
termasuk termaktub pada alenia bagian kjeempat yaitu pada bagian awal
yangmenyatakan “ melindungi dari segenap bangsa Indonesia dari tumpah
daraIndonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa dan ikut melaksanakan ketetiban dunia yang berdasarkan kemrdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.”Oleh karena itu, dalam konteks ini ideology
nasional dpat dimaknaisebagai sistem kehidupan nasional yang meliputi aspek
politik, ekonomi,sosial buadaya, dan pertahanan keamana dalam rangka pencapaian
cita –cita dan tujuan bangsa yang telah menegara berlandaskan
dasarnegaranya, yang untuk Indonesia adalah pancasila. Ideology nasional inisecara
sosiologis juga merupakan ideology masyarakat, dimana menurut soerjono soekanto,
S,H., M.A. (1975). “ ideology masyarakat yang merupakan dasar integrasi
masyarakat tersebut”
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pancasila adalah dasar negara Indonesia dan sudah sepatutnya menjadi dasar
kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh masyarakat indonesia, nilai-nilai
Pancasila merupakan cakupan dari nilai, norma, dan moral yang harusnya mampu
diamalkan oleh seluruh masyarakat Indonesia, sebab apabila Bangsa Indonesia
mampu mengamalkan nilai-nilai tersebut maka degradasi moral dan kebiadaban
masyarakat dapat diminimalisir, secara tidak langsung juga akan mengurangi
kriminalitas di Indonesia, meningkatkan keamanan dan kesejahteraan bangsa
Indonesia.
SARAN