Terhadap Wacana
Kelas Standar & Urun Biaya
Dr. dr. Mahlil Ruby, M.Kes.
Direktur Perencanaan, Pengembangan,
dan Manajemen Resiko
Jakarta, 26 September 2021
Pengantar
Kelas Standar
2
I. Pengantar
• Multi tafsir suatu klausul dari Undang-Undang SJSN:
ØKelas Standar :” Dalam hal peserta membutuhkan rawat inap di rumah sakit,
maka kelas pelayanan di rumah sakit diberikan berdasarkan kelas standar”
(Pasal 23 Ayat (4)) à lebih lanjut diatur Perpres (Kelas 1,2,3).
ØUrun Biaya: “Untuk jenis pelayanan yang dapat menimbulkan
penyalahgunaan pelayanan, peserta dikenakan urun biaya” (Pasal 22 Ayat (2)
à lebih lanjut diatur Perpres.
• Peninjauan Kebutuhan dasar kesehatan, Kelas Standar Rawat Inap,
dan Urun biaya didorong karena Dana Jaminan Sosial (DJS) Defisit
kronis;
• Apakah masih perlu pengaturan topik-topik di atas ketika DJS surplus?
3
II. Kelas Standar
• Apa yang dimaksud standar?
• Dari ilmu manajemen: standar itu adalah ukuran baku mutu;
• UU No 20/2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian:
• Standar adalah persyaratan teknis atau sesuatu yang dibakukan, termasuk tata cara dan metode yang disusun
berdasarkan konsensus semua pihak/Pemerintah/ keputusan internasional yang terkait dengan memperhatikan
syarat keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
pengalaman, serta perkembangan masa kini dan masa depan untuk memperoleh manfaat yang sebesar-
besarnya (Pasal 1 Ayat (3)).
• Seperti apa Kelas Standar yang dimaksud UU SJSN?
• Apakah kelas saat ini 3 kelas & wacana 2 atau 1 kelas sesuai UU SJSN? à Ya, Namun bukan
STANDAR tetapi MANFAAT JKN NON MEDIS.
• Jadi apapun kelas yang dianut harus punya standar dalam ruang perawatan:
• standar alat medis dan perawatan: oksigen, alat infus, TT, pispot, dll
• kelengkapan non medis: tirai pemisah, tempat obat, AC, dll
• ukuran kamar: Luas ruang rawatan untuk 1 TT, kamar mandi, dll Variasi antar
Standarkan !!!
• standar bangunan: ventilasi, cahaya, jendela, lantai, dll RS dan daerah
• jumlah tempat tidur 2 TT/kamar, 4 TT/kamar, 6 TT/kamar
• lainnya
4
II. Kelas Standar (2)
Unsur Plus Minus
Peserta • Memperoleh ruang perawatan yang terstandar • Privasi berkurang pada manfaat
• Mengurangi ketidakadilan standar faskes kelas tunggal atau dua kelas.
Faskes • Keseragaman dalam investasi sehingga mudah • Butuh tambahan modal
menghitung biaya • Belum siap dalam waktu dekat untuk
• Mudah dalam persaingan karena mengetahui standarisasi
minimum standar
BPJS Kesehatan • Mudah melakukan kredensialing • Menambah kegiatan dan SDM dalam
• Faskes yang belum sesuai standar akan dibayar negosisasi tarif sesuai dengan index
sesuai dengan index standar terhadap tarif • Mendapat penolakan dari faskes bila
• Mendapatkan tingkat kepuasan peserta yang standar kelas dijadikan norma tarif.
baik karena pelayanan bermutu
Asuransi • Peluang untuk menawarkan manfaat naik kelas • Kenaikan iuran karena naik tarif
Komersial • Mendapatkan kelas RS yang terstandar untuk akibat tambahan investasi RS
negosiasi tarif RS
• Memberi mutu kelas rawatan yang sama di
seluruh indonesia
5
III. Urun Biaya dan COB
6
III. Urun Biaya dan COB (2)
3. Yang perlu diatur selanjutnya adalah:
a) Pengertian Moral Hazard yang dianut:
“Dalam bidang ekonomi, risiko moral (bahasa Inggris:
moral hazard) terjadi ketika seseorang meningkatkan
paparan mereka terhadap risiko ketika tertanggung. Hal
ini dapat terjadi, misalnya, ketika seseorang mengambil
lebih banyak risiko karena orang lain menanggung biaya
dari risiko-risiko tersebut.” (WIKIPEDIA)
b) Identifikasi pelayanan yang potensi moral hazard:
• Rawat jalan FKTP & FKRTL à analisis angka kontak,
adakah potensi itu? à Co-payment
• Tindakan, missal SC anak ke 3 sehingga tidak ada
keinginan untuk mengatur kehamilan, dllà Coinsurance
(nominal atau %)
• Obat-obatan: pemberian Insulin sehingga penderita tidak
mengatur diet dan olah raga;
• Beberapa penunjang seperti USG di luar kebutuhan, CT-
scan,
7
III. Urun Biaya dan COB (4)
4. Besaran biaya
Ø Tidak memberatkan belanja RT (katastropik finansial) yang
memiskinkan RT:
• Kurang dari 10% dari total penghasilan sebulan;
• Kurang dari 40% dari total penghasilan setelah dikurangi belanja bahan
kebutuhan pokok;
• Praktek beberapa negara Urun biaya di Jepang, Perancis, Jerman, Inggris,
dan Amerika Serikat hanya membebani finansial RT berturut-turut yaitu
2,1%, 1,2%, 2,4%, 1,3%, dan 3,3% (Hossein Z & Gerard A; 2013);
• Persentase dengan batas maksimal (ceiling) à ATP yang berbeda tiap
daerah.
5. Urun biaya dikecualikan pada:
• Miskin atau PBI?
• Pensiunan/lanisa
• Disabilitas
• Bumil
• Neonatal
• Balita
• Penyakit berbiaya mahal
• Penyakit kronis
8
URUN BIAYA & COB (3)
• Ability-to-pay Penduduk
Non-miskin Indonesia
Menurut Analisis
Balitbangkes Tahun 2018
Adalah Rp 1.752.898 Per
Tahun (Rp 146.074 Per
Bulan)
• Tabel Memperlihatkan
Layanan RJTL Yang
Diurut Berdasarkan
Jumlah Kunjungan
• Unit Klaim Yang Lebih
Rendah Dari ATP
(Huruf/Angka Merah)
Bisa Diusulkan Untuk
Urun Biaya
9
SURAT RESMI BPJS KESEHATAN TENTANG URUN BIAYA TAHUN 2018
10
III. Urun Biaya dan COB (5)
Urun Biaya (Cost Sharing) di Beberapa Negara
• COB:
• PerBPJSK No. 4/2020 meningkatkan demand
karena mengurangi beban administrasi, klaim
dan lebih fleksibel. Namun membatasi naik kelas
hanya 1 tingkat menjadi penghambat lainnya;
• RS menjadi lebih mudah dalam penagihan karena
RS dapat membuat split billing dan membuka
peluang bagi RS untuk mengembangkan
polieksekutif
• AKT menjadi solusi dalam mengurangi OOP yang
membebani belanja rumah tangga jika AKT
menawarkan paket on top dan iuran makin
rendah.
• AKT akan memiliki peluang lebih besar untuk on
top jika negative list JKN makin diperbanyak.
11
Unsur Plus Minus
Peserta • Peserta akan lebih menjaga kesehatannya • Tidak mampu urun biaya pas saat
• Peserta akan menggunakan faskes benar-benar sakit karena sudah lama tidak
butuh bekerja
• Menjual harta atau berhutang atau
katastropik
• Tidak menghapal pelayanan yang
urun biaya
Faskes • Memperoleh dana segar dan cepat untuk • Mudah melakukan moral hazard
penambahan cash flow sambil menunggu klaim terhadap pelayanan yang tidak urun
selesai diproses oleh internal biaya
• Masyarakat yang tidak butuh dapat
mengefisienskan pelayanan FKTP
• Dapat menutupi biaya yang kurang adekuat
BPJS Kesehatan • Klaim yang tidak perlu dapat dikurangi • Peserta tidak puas
• Peran FKTP makin besar
Asuransi • Menjamin yang urun biaya • Sukar merancang benefit fragmen
Komersial
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-ND
12
Tarif Tunggal
• Apa yang tunggal (single tarif):
• Semua kelas perawatan dibayar sama dengan
diagnosis atau kode yang sama?
• Semua tipe RS dibayar yang sama jika kompetensi
sama?
• Apakah dalam satu daerah dibayar sama dan ada
beda antar daerah sesuai indek kemahalan?
• Tarif manakah saat ini yang akan digunakan? (RS
tipe B atau C?)
• Pemerintah menentukan range tarif dan BPJS
Kesehatan yang menegosiasikan dengan
asosiasi
13
Unsur Plus Minus
Peserta • Peserta dapat memilih RS yang bermutu dan • Tidak ada
terdekat
• Bisa langsung dirujuk ke RS lebih tinggi sehingga
peserta tidak lama di RS lain
14
V. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Ø Kelas Standar:
• Kelas standar merupakan suatu kriteria yang wajib dipenuhi pada kelas
perawatan.
• Kelas tunggal or lebih adalah manfaat JKN non medis.
• Lebih banyak manfaatnya utk kelas standar tetapi kelas tunggal lebih
banyak mudharat.
Ø Urun biaya:
• UU SJSN membolehkan pada pelayanan yang menimbulkan moral
hazard
• Pengendalian biaya dari sisi peserta dengan pertimbangan proteksi
finandial dalam menetapkan besaran urun biaya
• Harus memenuhi prinsip pelayanan kesehatan yang menimbulkan
moral hazard
• Lebih banyak manfaat dan mudharat sama-sama dipertimbangkan
15
Kesimpulan (2)
Ø COB:
• PerBPJS no 4/2020 Lebih fleksibel dibanding
sebelumnya seperti split billing dan langsung
• Belum ada evaluasi terakhir terkait implementasi COB
terbaru
• Lebih banyak manfaat jika hambatan dapat dihilangkan
Ø Tarif Tunggal:
• Sudah menjadi isu hangat untuk dipertimbangkan;
• Banyak manfaat daripada mudharat.
16
Saran
• Diskusi dan sepakat satu persatu apa yang
dimaksud kelas Standar, Identifikasi pelayanan
yang berpotensi moral hazard oleh peserta, dan
tarif tunggal
• Topik Kelas Standar, Urun Biaya dan Tarif Tunggal
mejadi sangat komplek maka perlu
pertimbangan yang sangat hati-hati dalam
implementasi
17
Aplikasi Mobile JKN Care Center 165
Scan QRCode disamping
untuk mengunduh aplikasi
Mobile JKN
18