Anda di halaman 1dari 3

Karakteristik Pada Tanah Colluvium

Oleh:

Muhamad Yazid Gasal Putra (20132019)

Prodi Teknologi Pertambangan Politeknik Energi dan Pertambangan Bandung

Email: myazidgp@gmail.com

1. Tanah Colluvium

Pelapukan kimia dan fisik batuan dasar menghasilkan partikel terpilah


yang menumpuk di permukaan tanah. Partikel-partikel ini terakumulasi di
daerah dengan relief topografi yang memadai dan menyebabkan partikel
bergerak menuruni lereng. Partikel tersebut kemudian membentuk
endapan khas di sepanjang bagian bawah lereng. Istilah colluvium atau
bahan colluvial digunakan pada endapan atau tanah muda yang proses
pelapukannya dipengaruhi oleh gaya gravitasi (transported soil).

Karakteristik dari tanah colluvial bervariasi hal ini dipengaruhi dengan


karakteristik batuan dasar dan iklim dimana proses pelapukan dan
transportasi berlangsung. Pada dasarnya tanah Colluvium memiliki
susunan yang tidak stabil atau lemah karena memiliki struktur susunan
campuran tanah yang heterogen dan memiliki fragmen batuan yang
bervariasi.

Ketika menemukan endapan Colluvium, sering kali tidak stabil karena


berada di sepanjang bagian bawah sisi lembah, endapan tersebut bahkan
perlu digali terlebih dahulu agar memungkinkan lewatnya transportasi dan
hasil dari penggalian atau pemotongan lereng tersebut tidak baik dan perlu
pemeliharaan lebih lanjut.

Dalam iklim tropis lembab dan dengan pelapukan kimia yang cepat
mendorong pembentukan tanah secara bertahap mengambil karakteristik
dari tanah Colluvium terutama pada tanah yang memiliki kemiringan.
Sehingga tanah colluvium memiliki kecenderungan mudah menyerap air
dan bergerak secara perlahan seiring waktu dan tanah longsor dapat terjadi
pada tanah semacam itu.
Gambar 1 Lereng colluvial sepanjang Denver dan Rio Canyon, Colorado

Sumber gambar: Keith, A Turner. 1996. "Colluvium and Talus."

Umumnya, colluvium memiliki berbagai campuran fragmen seperti


batuan bersudut dan material berbutir halus. Endapan colluvium ini jarang
memiliki ketebalan 8 sampai 10 m, dan biasanya paling tipis berada di
dekat puncak dan paling tebal di dekat ujung kaki setiap lereng.

Endapan colluvium dapat dipastikan sebagai deposit permukaan yang


paling banyak ditemukan. Menurut Costa dan Baker (1981) dari permukaan
tanah di daerah beriklim lembab dapat ditemukan 95 persen endapan
colluvium. Pada dasar lereng endapan colluvium bersinggungan langsung
dengan aluvial yang merupakan bagian utama dari endapan ini.

Gambar 2 Penampang ideal dari endapan colluvial

Sumber gambar: Keith, A Turner. 1996. "Colluvium and Talus."


Contoh kasus yang terjadi dan orang pertama yang menekankan
potensi keparahan longsor yang diakibatkan endapan colluvial di daerah
california selatan adalah Jones (1973). Terjadi puluhan ribu tanah longsor
di sepanjang lereng Serra das Araras, Brazil. Kejadian ini menewaskan
lebih dari 1,700 orang (Jones 1973; Costa and Baker 1981).

Sumber

Keith, A Turner. 1996. "Colluvium and Talus."

UMY, Repository. Tanah Colluvium.

Anda mungkin juga menyukai