kaki kanan bernanah akibat tertusuk paku 2 minggu yang lalu. Luka
meluas ke punggung kaki dan berbau busuk tetapi tidak nyeri. Riwayat
penyakit sebelumnya adalah DM tipe 2, dan tidak berobat teratur, pada
pemeriksaan fisik di dapatkan TD 150/80 mmHg, HR 110 x/mnt, suhu 38
C dan RR 22 x/mnt. Pada pemeriksaan lab gula darah sewaktu 450
mg/dL. Apakah obat anti DM yang paling tepat diberikan?
A. Sulfonil urea
B. Biguanida
C. Akarbose
D. Thiazolidinediones
E. Insulin
Seorang laki laki datang dengan keluhan sering lemas, berat badan naik dan
sering merasa dingin. Pada pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan TD:
130/80 mmHg, HR 80 x/menit, RR 20x/menit, suhu 36,7. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan benjolan ikut bergerak saat menelan, tremor (-), berdebar2 (-). Pada
pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil pemeriksaan penunjang ditemukan
FT4 0,1 TSH 56 anti TPOab (+). Apakah kemungkinan diagnosis pasien tersebut?
B. Hipotiroid
• Pasien diatas kemungkinan mengalami hipotirodisme yang
ditandai dengan adanya BB naik, lemas, sering dingin. Adanya
benjolan pada leher dan peningkatan kadar TSH dan turunnya kadar
FT4 dan anti TPO (+) menunjukkan bahwa pasien kemungkinan
mengalami tiroiditis hashimoto. • Piihan A, biasanya tidak
memberikan gejala. • Pilihan C, akan memberikan gejala seperti BB
turun, tidak tahan panas dan berdebar-debar. • Pilihan D, biasanya
tidak memberikan gejala. • Pilihan E, akan didapatkan penurunan
kesadaran, hipotensi pada pasien dengan riwayat hipertiroid
Seorang pasien perempuan berusia 48 tahun dengan keluhan nyeri perut disertai
mual muntah sejak 1 bulan srmrs. Pada pemeriksaan didapatkan tanda-tanda
vital TD 120/80 mmHg, HR 80x/mnt, RR 20x/mnt dan suhu 37C. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan nyeri perut kanan bawah. Pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan Kadar kalsium dan hormon paratiroid tinggi dan kadar
fosfat rendah. Pada pemeriksaan radiologi ditemukan batu ginjal. Apakah
kemungkinan diagnosis pasien tersebut?
A. Adenoma paratiroid
• Pasien diatas kemungkinan mengalami hiperpatiroid primer
akibat adenoma tiroid yang ditandai dengan peningkatan kadar
hormone paratiroid dan kalsium darah yang mengakibatkan
adanya nyeri abdomen dan batu ginjal. • Piihan B, jarang terjadi
dan biasanya diikuti dengan adanya gejala-gejala keganasan
seperti BB turun dan benjolan yang membesar dengan cepat. •
Pilihan C, dapat disertai dengan gejala hipertiroid. • Pilihan D,
ditandai dengan benjolan pada leher yang cepat membesar. •
Pilihan E, ditandai dengan peningkatan kadar prolactin, pada
wanita dapat diitandai dengan amenorrhea dan pada laki-laki
dapat ditandai dengan adanya ginekomastia dan penurunan
libido.
Pasien laki-laki 28 tahun dengan keluhan gusi berdarah sejak 1 jam yang lalu.
Pasien juga mengeluhkan badan lemas dan terdapat memar di tubuh sejak 5 hari
yang lalu. Pada pemeriksaan didapatkan tanda-tanda vital TD 120/80 mmHg, HR
80x/mnt, RR 20x/mnt dan suhu 37C. Pada pemeriksaan fisik didapatkan purpura
di beberapa bagian tubuh. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 9,
leukosit 1.000, trombosit 50.000.Apakah kemungkinan diagnosis pasien
tersebut? B. Anemia aplastic
Seorang laki-laki usia 40 tahun datang dengan keluhan wajah kasar dan jari kuku
berbuku-buku. Keluhan ini sudah dirasakan lama sebelumnya. Pada pemeriksaan
tanda vital didapatkan hipertensi dengan TD 160/90 dan pada pemeriksaan
penunjang CT Scan didapatkan tumor hipofisis. Apa yang mendasari proses di
atas?
Penurunan IGF-1 D
• Pada pasien didapatkan gejala wajah kasar dan jari kuku yang
berbuku-buku, hal ini merupakan gejala pertumbuhan
penebalan kulit pada akromegali, yang juga disertai dengan
peningkatan tekanan darah. • Gejala ini dibuktikan pula dengan
adanya tumor hipofisis. Akromegali adalah akibat kelebihan GH
atau growth hormone • IGF-1 adalah insulin like growth factor
yang berperan dalam pertumbuhan masa kanak • ACTH
menyebabkan peningkatan/penurunan produksi kortisol
Seorang pasien perempuan, 27 tahun datang dengan keluhan lemas, pasien juga
cepat sekali merasa kedinginan meski di daerah tropis, nafsu makan menurunan,
dan BB turun dalam 3 bulan terakhir. Pada pemeriksaan didapatkan penurunan
kadar T4 dan kadar TSH meningkat, marker anti TPO (+). Kemungkinan diagnosis
penyebab pada pasien ini adalah?
A. Hashimoto tiroiditis
Analisis Soal • Pada pasien didapatkan gejala hipotiroid
dengan gejala lemas, mudah kedinginan dan BB menurun •
Hal ini dikonfirmasi dengan adanya T4 yang menurun dan
TSH yang meningkat serta Anti TPO positif. Kemungkinan
paling banyak penyebab hipotiroid adalah Hashimoto
thyroiditis • Anti TPO juga berkorelasi dengan Graves,
namun seharusnya terdapat gejala hipertiroidisme •
Diagnosis B dan C tidak menyebabkan hipotiroid • Penyakit
huntington bukan penyakit endokrin, tetapi saraf, dengan
keluhan utama chorea atau gerakan involunter
Pasien perempuan G1P0A0 hamil 25 minggu datang dengan keluhan badan
lemah. Pasien merasa mudah lelah saat beraktivitas. Pasien mengeluhkan kepala
pusing dan pandangan berkunang-kunang. Pasien pernah dirawat sebelumnya
karena muntah berlebihan pada awal kehamilan. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan konjungtiva anemis. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb
8,6 Ferritin 5 TIBC 150. Apa terapi yang tepat?
Seorang laki-laki berusia 40 tahun dengan keluhan nyeri kepala yang bertambah
berat sejak 3 minggu yang lalu. Keluhan disertai demam hilang timbul dan
pandangan ganda. Sejak 2 hari ini pasien juga mengeluh bicaranya menjadi pelo
disertai kelemahan anggota gerak bagian kiri. Riwayat pemakaian putauw
bergantian jarum suntik dengan teman-temannya sejak 3 tahun yang lalu.
Pemeriksaan fisik: suhu 37.6C, needle track (+), GCS 15, kaku kuduk (-), parese
N. VII sinistra sentral, hemiparesis sinistra dengan kekuatan otot 4.
Laboratorium: CD4 < 200/ul Pasien memiliki riwayat HIV (+), belum memulai
pengobatan. CT scan dengan kontras tampak adanya lesi hipodens multiple
tanpa kalsifikasi dengan ring enhancing lesion. Apa diagnosis yang paling
mungkin?
B. Ensefalitis toxoplasma
• Pada pasien dengan kondisi deficit neurologis berupa paresis N VII
sentral dan hemiparesis, disertai adanya demam, nyeri kepala memberat
serta diplopia, dapat mengarahkan pada adanya kondisi infeksi sistem
saraf pusat yang membentuk adanya SOL. Lebih mengarahkan pada
kondisi ensefalitis dibandingkan meningitis mengingat adanya deficit
neurologis termasuk paralisis dan paresis nervus kranial. • Dalam hal ini,
pasien dengan kondisi immunodefisiensi (CD4 < 200/ul) memiliki
kemungkinan alami infeksi oportunistik termasuk infeksi SSP. CT scan
kontras yang menunjukkan adanya lesi hipodens multiple tanpa
kalsifikasi dengan ring enhancing lesion mengarahkan pada adanya
kondisi ensefalitis toksoplasma. • Pada kondisi ini, abses otak memang
juga bisa sebabkan demam dan deficit neurologis, bahkan peningkatan
TIK. Namun biasanya akan ada focus infeksi lain misalnya kompikasi otitis
media atau sinusitis atau endocarditis, serta CT scan kepala dengan
kontras akan memperlihatkan massa hipodens sentral tanpa kalsifikasi
dengan penyangatan cincin, serta umumnya single
Seorang pria berusia 60 tahun mengeluh gerakan gemetar pada kedua tangan.
Gemetar dirasakan saat tidak digerakkan. Keluhan pada kedua tangan, awalnya
ringan pada tangan kanan dan tidak mengganggu tetapi memberat pada kedua
tangan bahkan pada saat keadaan tidur. Pasien mengalami keterlambatan dalam
bergerak dan gangguan keseimbangan pada saat berjalan. Apa stadium menurut
Hoehn and Yahr stage pada kasus? C. Stadium III
• Pada pasien kasus diatas tampak mengarah pada parkinson dimana ditemukan
adanya tremor serta bradykinesia (keterlambatan saat bergerak), dan gangguan
keseimbangan pada saat berjalan. Progresi gejala Parkinson ini dapat dinilai
menggunakan Hoehn and Yahr stage. • Pada kasus diatas, mengingat pasien
sudah ada tremor bilateral bahkan saat istirahat atau tidur (moderate bilateral
disease), dan instabilitas postural (gangguan keseimbangan saat berjalan),
namun tidak disebutkan apakah pasien bergantung atau tidak, pasien
digolongkan dalam stadium 3. • Pada stadium 4 biasanya akan disebutkan
adanya kondisi disabilitas berat pada pasien, pada beberapa centre
mendefinisikan juga disabilitas berat namun masih bisa berjalan tanpa alat
bantu. Berbeda dengan stadium 5 dimana pasien membutuhkan alat bantu
seperti kursi roda.
Anak laki-laki dengan keluhan keterlambatan perkembangan. Saat ini, an. Daud
sudah berusia 2 tahun tetapi belum dapat tengkurap dan bicara. Pemeriksaan
fisik anak tampak normal. Dokter memperkirakan pasien mengalami gangguan
hormon. Apa yang sebaiknya diperiksa? A. TSH
Bayi laki-laki usia 10 bulan datang diantar ibunya dengan keluhan belum bisa
duduk. Riwayat anak lahir SC cukup bulan, riwayat KPD 24 jam, APGAR score 2/5.
Dirawat di NICU karena mengalami asfiksia selama 1 minggu. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan lingkar kepala kecil, kelemahan pada keempat ekstremitas,
refleks fisiologis meningkat, ektremitas menggunting, tidak didapatkan bentuk
dismorfik. Apa kemungkinan diagnosis pasien?
B. Cerebral palsy
• Bayi dengan gangguan perkembangan motorik + riwayat
asfiksia neonatal + + lingkar kepala kecil (menandakan
kemungkinan kelainan pada pada pertumbuhan otak) + PF
ditemukan tanda-tanda gangguan Upper Motor Neuron
berupa reflex fisiologis meningkat + kelemahan keempat
ekstrimitas + posisi kaki menggunting gambaran cerebral
palsy tipe tetraparesis • Pilihan lain: – Hipotiroid kongenital
tidak terdapat gejala klinis yang mendukung ke arah
hipotiroid kongenital seperti macroglossia, perut buncit,
hernia umbilical, dll – Sindrom down gejala klinis di soal
tidak sesuai – Retardasi mental tidak ada gambaran klinis
RM di soal – Muscular dystrofi gejala biasanya berupa
kelemahan otot bersifat flaksid