Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA


Dosen Pengampu : dr. Aida, M.Ked (paru), Sp. P

D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
Abdillah Syahputra Siregar (0801203381)
Aisyah Fadila (0801203444)
Lailan Aziza (0801202367)
Makhfiratun Nur Marbun (0801202316)
Mhd. Ibnu Sina (0801202320)
Pelangi Asy-syifaa (0801201204)
T. Syazanani Musfira (0801202288)
Zukhaira Hayati (0801202258)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSIATAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah Kewarganegaraan
dengan tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah SAW yang
syafa’atnya kita nantikan kelak.

Penulisan makalah berjudul “Kesehatan Reproduksi Remaja” dapat diselesaikan karena


bantuan banyak pihak. Kami berharap ini dapat menjadi referensi bagi pihak yang tertarik untuk
membuat makalah mengenai materi kesehatan reproduksi remaja. Selain itu, kami juga berharap
agar pembaca mendapatkan sudut pandang baru setelah membaca makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih memerlukan penyempurnaan, terutama pada bagian
isi. Kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan makalah.
Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf.

Demikian yang dapat kami sampaikan, Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Medan,01 Oktober 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

Daftar isi...............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................4

A. Latar Belakang Masalah............................................................................4

B. Rumusan Masalah......................................................................................4

C. Tujuan........................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN MASALAH................................................................6

1. Defenisi Remaja……...................................................................................6

2. Klasifikasi Remaja………...........................................................................7

3. Karakteristik Remaja………………...........................................................7
4. Perkembangan remaja..................................................................................9
BAB III PENUTUP............................................................................................13

A. Kesimpulan................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................14

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju masa dewasa dan
identik dengan masa pencarian jati diri yang di tandai dengan peralihan perubahan fisik serta
di ikuti dengan peralihan perubahan emosi atau kejiwaan yang masih sangat tidak stabil dan
rentan dengan tindakan-tindakan negatif.
Maka masa remaja, memang sering kali dihubungkan dengan imagenegatif mengenai
penyimpangan dan ketidakwajaran. Hal tersebut dapat dilihatdari banyaknya teori-teori
perkembangan yang membahas ketidak selarasan, gangguan emosi dan perilaku sebagai
akibat dari tekanan-tekanan yang dialami remaja karena perubahan-perubahan yang terjadi
pada dirinya baik yang disebabkan oleh faktor internal secara personal maupun akibat dari
faktoreksternal berupa perubahan dan pengaruh lingkungan yang ada di sekitarnya secara
situasional.
Menurut Gunarsah, masa remaja adalah masa peralihan antara masa kanak-kanak dan
dewasa yakni antara usia 12 sampai 21 tahun. Sedangkan Mappiare membatasi bahwa batas
pijakan usia remaja dapat dinilai berdasarkan jenis kelaminnya yaitu usia 12 sampai 21 tahun
untuk wanita dan usia 13 sampai 22 tahun untuk pria. Sehingga dari sini secara umum bisa
dikatakan bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 12 sampai dengan 22 tahun.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa defenisi dari remaja?

2. Apa saja klasifikasi remaja?

3. Bagaimana karakterisitik remaja?

4. Bagaimana perkembangan remaja?

C. TUJUAN MAKALAH
1. Untuk menetahui apa yang dimaksud dengan remaja.

4
2. Untuk mengetahui klasifikasi remaja.
3. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik remaja.
4. Untuk mengetahui bagaiamana perkembangan remaja.

5
BAB II

PEMBAHASAN

1. Defenisi Remaja
Remaja atau adolescence berasal dari bahasa latin “adolescence” yang berarti tumbuh
kearah kematangan. Kematangan yang dimaksud adalah bukan hanya kematangan fisik saja,
tetapi juga kematangan sosial dan psikologis (Soetjiningsih, 2004). Perubahan psikologis yang
terjadi pada remaja meliputi intelektual, kehidupan emosi, dan kehidupan sosial. Perubahan fisik
mencakup organ seksual yaitu alat-alat reproduksi sudah mencapai kematangan dan mulai
berfungsi dengan baik (Sarwono, 2006).
Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2011) bahwa adolescene diartikan sebagai masa
perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis,
kognitif, dan sosial-emosional. Rumini, dkk (2004) masa remaja adalah peralihan dari masa anak
dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek atau fungsi memasuki masa
dewasa.
Menurut Papalia, dkk (2009) masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa
kanak-kanak dan masa dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan
berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluhan tahun. Kematangan disini tidak
hanya berarti kematangan fisik, tetapi terutama kematangan sosial-psiklogis. Menurut Muang-
man (Sarwono 2006) mengemukakan tiga kriteria, yaitu biologis, psikologis, dan sosial ekonomi.
Menurut WHO (2018), remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun, menurut
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014,remaja adalah penduduk dalam rentang
usia 10-18 tahun dan menurut badanKependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) tentang
usia remaja adalah10-24 tahun dan belum menikah (Kemenkes RI, 2012).
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa remaja adalah individu yang berkembang
dari saat pertama kali ia menunjukan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat Ia mencapai
kematangan seksual, individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari
kanak-kanak menjadi dewasa, di masa awal kanak-kanan terjadi ketergantungan sosial ekonomi
yang penuh terhadap orangtua dan keluarga lalu meningkat kepada keadaan relatif mandiri.

6
2. Klasifikasi Remaja
Menurut Weber, klasifikasi mengenai perilaku sosial atau tindakan sosial menjadi 4yaitu
zwerkrational action, werkrational action, affectual action dan tindakan tradisional. Melalui
jenis-jenis tindakan sosial yang di kelompokan oleh Weber, jenis tindakan yangpertama dan
kedua adalah tindakan sosial yang bersifat rasional. Sedangkan jenis yang ketiga dan keempat
tidak termasuk kedalam tindakan yang bersifat rasional (Taufiq Rahman,2011:124).
Penjelasan yang menunjukan bahwa delinkuensi merupakan salah satu tindakan sosial.
Tindakan sosial sendiri menurut Weber terbagi menjadi empat jenis. Delinkuensi yang dilakukan
remaja merupakan perbuatan yang termasuk ke dalam tindakan affectual action atau tindakan
afektif. Tindakan afektif yangdi maksud adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang maupun
kelompok yang dipengaruhi oleh perasaan atau emosi.
Batasan usia remaja dan klasifikasinya menurut (Soetjiningsih, 2004), yakni:
a. Masa remaja awal /dini (Early adolescence) umur 11 – 13 tahun.
b. Masa remaja pertengahan (Middle adolescence) umur 14 -16 tahun.
c. Masa remaja lanjut (Late adolescence) umur 17 – 21 tahun.
Klasifikasi Remaja menurut Sarwono (2000) mengatakan ada tiga tahap perkembangan
remaja yaitu:
a. Remaja awal (usia 11-14 tahun)
b. Remaja pertengahan (usia 15-17 tahun)
c. Remaja akhir (usia 18-21 tahun).
Meninjau dari klasifikasi usia remaja menurut para ahli di atas maka dapat disimpulkan
bahwa remaja awal berusia 11-14 tahun, remaja tengah usia 15-17 tahun dan remaja akhir usia
18-21 tahun.

3. Karakteristik Remaja
a. Perkembangan Biologis

Perubahan fisik yang terjadi pada remaja terlihat pada saat masa pubertas yaitu
meningkatnya tinggi dan berat badan serta kematangan sosial. Diantara perubahan fisik itu, yang
terbesar pengaruhnya pada perkembangan jiwa remaja adalah pertumbuhan tubuh (badan
menjadi semakin panjang dan tinggi). Selanjutnya, mulai berfungsinya alat-alat reproduksi
(ditandai dengan haid pada wanita dan mimpi basah pada laki-laki) dan tanda-tanda seksual
7
sekunder yang tumbuh (Sarwono, 2006).

Selanjutnya, Muss (dalam Sunarto dkk, 2002) menguraikan bahwa perubahan fisik yang
terjadi pada anak perempuan yaitu; pertumbuhan tulangtulang, badan menjadi tinggi, anggota-
anggota badan menjadi panjang, tumbuh payudara.Tumbuh bulu yang halus berwarna gelap di
kemaluan, mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimum setiap tahunnya, bulu
kemaluan menjadi kriting, menstruasi atau haid, tumbuh bulu-bulu ketiak.

Potter dkk (2005) juga mengatakan bahwa setelah pertumbuhan awal jaringan payudara,
puting dan areola ukurannya meningkat. Proses ini sebagian dikontrol oleh hereditas, mulai pada
paling muda usia 8 tahun dan mungkin tidak komplet dalam usia 10 tahun. Kadar estrogen yang
meningkat juga mulai mempengaruhi genital. Uterus mulai membesar dan terjadi peningkatan
lubrikasi vaginal, hal tersebut bisa terjadi secara spontan atau akibat perangsangan seksual.
Vagina memanjang, dan rambut pubis dan aksila mulai tumbuh.

Potter dkk (2005) mengungkapkan bahwa empat fokus utama perubahan fisik adalah :

1. Peningkatan kecepatan pertumbuhan skelet, otot dan visera

2. Perubahan spesifik-seks, seperti perubahan bahu dan lebah pinggul

3. Perubahan distribusi otot dan lemak

4. Perkembangan sistem reproduksi dan karakteristik seks sekunder.

Pada dasarnya perubahan fisik remaja disebabkan oleh kelenjar pituitary dan
kelenjarhypothalamus. Kedua kelenjar itu masing-masing menyebabkan terjadinya pertumbuhan
ukuran tubuh dan merangsang aktifitas serta pertumbuhan alat kelamin utama kedua pada remaja
(Sunarto dkk, 2002).

b. Perkembangan Kognitif

Menurut Piaget (Santrock, 2002) pemikiran operasional formal berlangsung antara usia 11
sampai 15 tahun. Pemikiran operasional formal lebih abstrak, idealis, dan logis daripada
pemikiran operasional konkret. Piaget menekankan bahwa bahwa remaja terdorong untuk
memahami dunianya karena tindakan yang dilakukannya penyesuaian diri biologis. Secara lebih
lebih nyata mereka mengaitkan suatu gagasan dengan gagasan lain. Mereka bukan hanya
mengorganisasikan pengamatan dan pengalaman akan tetapi juga menyesuaikan cara berfikir

8
mereka untuk menyertakan gagasan baru karena informasi tambahan membuat pemahaman lebih
mendalam.

Menurut Piaget (dalam Santrock, 2002) secara lebih nyata pemikiran opersional formal
bersifat lebih abstrak, idealistis dan logis. Remaja berpikir lebih abstrak dibandingkan dengan
anak-anak misalnya dapat menyelesaikan persamaan aljabar abstrak. Remaja juga lebih idealistis
dalam berpikir seperti memikirkan karakteristik ideal dari diri sendiri, orang lain dan dunia.
Remaja berfikir secara logis yang mulai berpikir seperti ilmuwan, menyusun berbagai rencana
untuk memecahkan masalah dan secara sistematis menguji cara pemecahan yang terpikirkan.

Dalam perkembangan kognitif, remaja tidak terlepas dari lingkungan sosial. Hal ini
menekankan pentingnya interaksi sosial dan budaya dalam perkembangan kognitif remaja.

c. Perkembangan Sosial

Potter dkk (2005) mengatakan bahwa perubahan emosi selama pubertas dan masa remaja
sama dramatisnya seperti perubahan fisik. Masa ini adalah periode yang ditandai oleh mulainya
tanggung jawab dan asimilasi penghargaan masyarakat.

Dalam penjelasan ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa pada transisi sosial remaja
mengalami perubahan dalam hubungan individu dengan manusia lain yaitu dalam emosi, dalam
kepribadian, dan dalam peran dari konteks sosial dalam perkembangan. Membantah orang tua,
serangan agresif terhadap teman sebaya, perkembangan sikap asertif, kebahagiaan remaja dalam
peristiwa tertentu serta peran gender dalam masyarakat merefleksikan peran proses sosial-
emosional dalam perkembangan remaja. John Flavell (dalam Santrock, 2003) juga menyebutkan
bahwa kemampuan remaja untuk memantau kognisi sosial mereka secara efektif merupakan
petunjuk penting mengenai adanya kematangan dan kompetensi sosial mereka.

Dalam proses pencarian identitas diri merupakan tugas utama dalam perkembangan
psikososial adelesens. Remaja harus bisa membentuk hubungan sebaya yang dekat atau tetap
terisolasi secara sosial .Pencarian identitas diri ini meliputi identitas seksual, identitas kelompok,
identitas keluarga, identitas pekerjaan, identitas kesehatan dan identitas moral.

4. Perkembangan Remaja
Menurut Elisabeth B. Hurlock, istilah perkembangan berarti serangkaian perubahan

9
progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Selanjutnya
Hurlock dengan mengutip perkataan Van Den Daele menyatakan:

“perkembangan berartiperubahan secara kualitatif, ini berarti bahwa perkembangan bukan


sekedar penambahaan beberapa sentimenter pada tinggi badan seseorang atau peningkatan
kemampuan seseorang, malainkan suatu proses integrasi dari banyak stuktur dan fungsi yang
kompleks. Yang terjadi secara serempak selama kehidupan, yaitu pertumbuhan atau evolusi
dan kemunduran atau involusi.

Untuk mendapatkan gambaran pertumbuhan manusia dari masa kanak-kanak hingga


remaja, Sujanto membagi tahapan sebagai berikut;

1. masa kanak-kanak, yaitu sejak lahir sampai 5 tahun

2. masaa nak, yaitu umur 6 sampai 12 tahun

3. masa pubertas, yaitu umur 13tahun sampai kurang lebih 18 tahun bagi anak putri
dan sampai umur 22 tahun bagi anak putrak masa adolesen, sebagai masa transisi
kemasa dewasa.

Menurut Mappiare sebagai mengutip Elizabeth B Hurlock bahwa jika dibagi berdasarkan
bentuk-bentuk perkembangan dan pola-pola perilaku yang nampak khas bagi usia-usia tertentu,
maka rentangan kehidupan terdiri atas sebelas masa yaitu :

1. Prenatal: saat konsepsi sampai lahir.masa

2. Neonatai: lahir sampai akhir minggu kedua setelahlahir.

3. Masa bayi: akhir minggu kedua sampai akhir tahunkedua.

4. Masa kanak-kanak awal: dua tahun sampai enam bulan.masa

5. Kanak-kanak akhir: enam tahun sampai sepuluh atau sebelastahun

6. Pubertas/preadolescence: sepuluh atau dua belas tahun sampai tigabelas atau


empat belas tahun

7. Masa remaja awal: tiga belas atau empat belas tahun sampaitujuh belas tahun.

8. Masa remaja akhir: tujuh belas tahun sampai dua puluh satutahun.

10
9. Masa dewasa awal: dua puluh satu tahun sampai empat puluhtahun.

10. Masa setengah baya: empat puluh sampai enam puluh tahun.

11. Masa tua:enampuluh tahun sampai meninggal.

Dalam pembagian usia menurut Sujanto dan Hurlock diatas, terlihat jelas rentangan usia
remaja antara 13-21 tahun, yang dibagi pula dalam masa remaja awal usia 13/14 tahun sampai
17 tahun, dan remaja akhir 17 tahun sampai 21 tahun.

Y. Byl yang dikutip Ahmadi membagi fase anak sebagai berikut:

1. Fase Bayi (0,0-0,2) bulan

2. Fase Tetek (0,2-1,0) bulan

3. Fase Pencoba (1-4) tahun

4. Fase Menentang (2-4) tahun

5. Fase Bermain (4-7) tahun

6. Fase Sekolah (7-12) tahun

7. Fase Pueral (11-14) tahun

8. Fase Pubeerta (15-18) tahun.

Menurut Sarlito, ada 3 tahap perkembangan remaja;

a. Remaja Awal (Early Adolescence)

Seorang remaja pada tahap ini masih terheran-heran akan perubahan-perubahan yang terjadi
pada tubuhnya sendiri dan dorongan-dorongan yang menyertai perubahan-perubahan itu.
Mereka mengembangkan pikiran-pikiran baru, cepat tertarik pada lawan jenis dan mudah
terangsang secara erotis.

b. Remaja Madya ( Middle Adolescence)

Pada tahap ini remaja sangat membutuhkan kawan-kawan .la senang kalau banyak teman yang
menyukainya. Ada kecenderungan “nucistic”, yaitu mencintai diri sendiri,dengan menyukai
teman-teman yang punya sifat-sifat yang sama dengan dirinya. Selain itu ia berada dalam

11
kondisi kebingungan karena ia tidak tahu harus memilih yang mana peka atau tidak peduli,
rama-ramai atau sendiri,optimis atau pesimis, idealis atau materialis dan sebagainya.

c. Remaja Akhir (Late Adolescence)

Tahap ini adalah masa konsolidasi menuju periode dewasa dan ditandai dengan pencapaian 5
hal,yaitu:

1) Minat yang semakin baik terhadap fungsi intelek

2) Egonya mencari kesempatan dan pengalaman baru.

3) Terbentuk identitas seksual

4) Egosentrisme (terlalu memusatkan perhatian pada diri sendiri)

5) Tumbuh dindingyang memisahkan diri pribadinya (privateself) danmasyarakat umum


(the public).

Pembagian perkembangan kedalam masa-masa perkembangan hanyalah untuk


memudahkan mempelajari dan memahami jiwa anak-anak. Walaupun perkembangan itu di
bagi-bagi ke dalam masa-masa perkembangan, namun tetap merupakan kesatuan yang hanya
dapat dipahami dalam hubungan keseluruhan.

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa secara teoritis dan


empiris dari segi psikologis, rentangan usia remaja berada dalam usia 12 tahun sampai 21 tahun
bagi wanita, dan 13 tahun sampai 22 tahun bagi pria. Jika dibagi atas remaja awal dan remaja
akhir, maka remaja awal berada dalam usia 12/13 tahun sampai 17/18 tahun, dan remaja dalam
usia akhir dalam rentangan usia 17/18 sampai 21/22 tahun. Sedangkan periode sebelum masa
remaja ini disebut sebagai “ambang pintu masa remaja” atau sering disebut sebagai “periode
pubertas” pubertas jelas berbeda dengan masa remaja, meskipun bertumpang-tindih dengan
masa remaja awal.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Remaja atau adolescence berasal dari bahasa latin “adolescence” yang berarti tumbuh
kearah kematangan. Kematangan yang dimaksud adalah bukan hanya kematangan fisik saja,
tetapi juga kematangan sosial dan psikologis (Soetjiningsih, 2004). Perubahan psikologis yang
terjadi pada remaja meliputi intelektual, kehidupan emosi, dan kehidupan sosial. Perubahan fisik
mencakup organ seksual yaitu alat-alat reproduksi sudah mencapai kematangan dan mulai
berfungsi dengan baik (Sarwono, 2006).
Klasifikasi Remaja menurut Sarwono (2000) mengatakan ada tiga tahap perkembangan
remaja yaitu:
1. Remaja awal (usia 11-14 tahun)
2. Remaja pertengahan (usia 15-17 tahun)
3. Remaja akhir (usia 18-21 tahun).
Pembagian perkembangan kedalam masa-masa perkembangan hanyalah untuk
memudahkan mempelajari dan memahami jiwa anak-anak. Walaupun perkembangan itu di bagi-
bagi ke dalam masa-masa perkembangan, namun tetap merupakan kesatuan yang hanya dapat
dipahami dalam hubungan keseluruhan.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://digilib.iainkendari.ac.id/123/3/BAB%20II.pdf

http://digilib.uinsgd.ac.id/1467/4/4_bab1.pdf

http://repository.uin-suska.ac.id/6954/3/BAB%20II.pdf

http://scholar.unand.ac.id/47346/2/BAB%20I%20PENDAHULUAN.pdf

http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/1234/5/13.860.0063_file5.pdf

Elisabeth B Hurlock,Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang rentang


Kehidupa.,(alih bahasa, Istiwidayanti, Soerjarwo, Jakarta: Erlangga, 1980), h. 2

Agus Sujanto, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), h. 1

Andi Mappiare, Psikologi Remaja,(Surabaya: Usaha Nasional, 1982), h. 24-25

Abu Ahmadi dan Ahmad Rohani, Bimbingan dan Konseling di Sekolah,(Jakarta:


Rineka Cipta, 1991), h. 47

Sarwono, Sarlito Wirawan, Psikologi Remaja, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1994), h. 24-25

Zulkifli, Psikologi Perkembangan, (Bandung: CV Remaja Karya, 1986), h.23


.

14

Anda mungkin juga menyukai