Anda di halaman 1dari 12

MANAJEMEN DAN MANAJER

Disusun oleh :
Nama : Mochamad Surya Ali Imron

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Dengan menyebut nama Allah Subhanahu Wa Ta’ala Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat meyelesaikan makalah
yang berjudul “Manajemen dan Manajer”.
Makalah ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin dan mendapat bantuan
dari berbagai pihak sehingga memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kedepannya kami bisa lebih baik
lagi.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, baik dari
penulis maupun pembaca.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Tegal, 3 Oktober 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... 2
DAFTAR ISI ................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 4
C. Tujuan .................................................................................................. 4
D. Metode................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Manjemen............................................................................ 5
B. Pengertian Manajer............................................................................... 6
C. Pekerjaan Manajer................................................................................ 8
BAB III PENUTUP
A. Simpulan ............................................................................................. 11
B. Saran .................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 12

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di semua organisasi, para manajer harus menjalankan fungsi-fungsi
perencanaan, penataan, kepemimpinan, dan pengendalian. Namun, hal ini tidak
berarti bahwa manajemen selalu dijalankan dengan cara yang sama. Manajemen
dibutuhkan secara universal di dalam organisasi, sehingga kita harus berupaya
memperbaiki cara pengelolaan (atau manajemen) organisasi pada umumnya. Karena
kita senantiasa berinteraksi dengan organisasi setiap hari di dalam hidup kita.
Organisasi-organisasi yang dikelola dengan buruk lambat atau cepat akan kehilangan
pelanggan dan tentunya pendapatan.
Selain universalitas manajemen, manajemen adalah kenyataan bahwa
kebanyakan dari Anda, setelah lulus dari bangku kuliah dan memulai karier di dunia
kerja, harus mengelola atau dikelola. Manajemen dapat menjadi sebuah pekerjaan
yang keras dan sering kali tak mengenal balas budi. Selain itu, sebagian dari
pekerjaan seorang manajer (terutama pada jenjang-jenjang yang lebih rendah di
dalam organisasi) dapat meliputi pula tugas-tugas yang lebih bersifat administratif
(seperti menyusun dan membuat laporan, berurusan dengan prosedur-prosedur
birokras, atau menangani berbagai dokumen) ketimbang bersifat pengelolaan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari manajemen?
2. Apa pengertian dari manajer?
3. Bagaimanakah pekerjaan seorang manajer?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian manajemen.
2. Mengetahui pengertian manajer.
3. Mengetahui pekerjaan seorang manajer.

D. Metode
Metode yang kami gunakan dalam penulisan makalah ini, yaitu dengan
menggunakan buku Perpustakaan IAIN Palangkaraya sebagai referensi, dimana
penulis mencari literatur yang berkaitan dengan makalah yang penulis susun dan
dengan pencaharian melalui browsing di internet kemudian penulis menyimpulkan
dalam bentuk makalah.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen
Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata "to manage" yang berarti
mengatur, mengurus, atau mengelola. Dari arti tersebut, secara substantif, makna
manajemen mengandung unsur-unsur kegiatan yang bersifat pengelolaan. Dengan
demikian, muncul pertanyaan apa yang dikelola, bagaimana mengelolanya, untuk apa
dikelola, dan siapa yang bertindak sebagai pengelola. Malayu S.P Hasibuan
menjelaskan bahwa manajemen dalam bahasa Inggris, artinya to manage, yaitu
mengatur. Oleh karena itu, menurutnya, pertanyaan yang muncul adalah apa yang
diatur, mengapa harus diatur, siapa yang mengatur, bagaimana mengaturnya, dan di
mana harus diatur Pertanyaan-pertanyaan tersebut menjelaskan objek pengelolaan
manajemen. Oleh sebab itu, manajemen berkaitan dengan proses perencanaan,
pengorganisasian, ke- pemimpinan, dan pengendalian, yang di dalamnya terdapat
úpaya anggota organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan
mengerahkan sumber daya organisasi yang dimiliki.
Manajemen (pengelolaan) adalah hal yang dilakukan oleh para manajer.
Manajemen melibatkan aktivitas-aktivitas koordinasi dan pengawasan terhadap
pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan tersebut dapat diselesaikan secara efisien
dan efektif. Manajemen melibatkan tanggung-jawab memastikan pekerjaan-pekerjaan
dapat diselesaikan dengan cara yang efisien dan efektif oleh orang-orang yang
bertanggung-jawab untuk melakukannya atau setidaknya, hal inilah yang idealnya
dijalankan oleh seorang manejer.
Efisiensi merujuk pada maksud mendapatkan sebesar-besarnya output dari
sekecil-kecilnya input. Karena manajer berhadapan dengan kelangkaan input
termasuk sumber-sumber daya semisal orang, uang, dan peralatan maka mereka
berkepentingan untuk menggunakan sumber-sumber daya ini secara efisien. [1]
Efektivitas seringkali diidiomkan sebagai “mengerjakan hal yang tepat” yaitu,
menjalankan aktivitas-aktivitas yang secara langsung membantu organisasi mencapai
berbagai sasarannya. Sebagai contoh, di pabrik HON yang disebutkan sebelumnya,
sasaran-sasaran ini diantaranya adalah memenuhi tuntutan jadwal yang ketat dari
pelanggan, menerapkan strategi manufaktur berkelas dunia, dan menjadikan pekerjaan
para karyawan lebih mudah dan lebih aman. Melalui berbagai inisiatif kerja, sasaran-
sasaran ini tanpa henti dikejar dan telah berhasil dicapai. Bila efisiensi berkenaan
dengan cara mencapai suatu tujuan, maka efektivitas berkenaan dengan hasil, atau
pencapaian tujuan tersebut. Di dalam sebuah organisasi yang berhasi, efisiensi yang
tinggi dan efektivitas yang tinggi biasanya selalu berjalan beriringan. Manajemen
yang buruk (yang menghasilkan kinerja yang buruk pula) biasanya disertai oleh sifat
kerja yang tidak efisien dan tidak efektif, atau efektif namun tidak efisien.[2]

B. Pengertian Manajer
Fakta mengatakan bahwa menjadi manajer adalah sebuah pekerjaan yang
menyenangkan dan menantang. Dan organisasi-organisasi di masa kini jauh lebih
membutuhkan manajer ketimbang di masa-masa lampau, untuk mengelola di era yang
penuh ketidakpastian, kompleks dan kacau ini. Gallup organization, sebuah badan

5
yang melakukan polling dari jutaan karyawan dan puluhan ribu manajer di seantero
negeri, baru-baru ini mengungkapkan bahwa faktor utama yang menentukan
produktivitas dan kesetiaan karyawan di sebuah tempat kerja bukanlah besarnya upah
atau manfaat-manfaat material ataupun kondisi lingkungan kerja; melainkan kualitas
hubungan antara sang karyawan dan atasan langsungnya. [3]
Seorang manajer adalah seseorang yang melakukan koordinasi dan
pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga sasaran-sasaran organisasi dapat
dicapai. Pekerjaan manajer adalah berupaya membantu orang lain menyelesaikan
tugas-tugas mereka dengan baik. Wujudnya dapat berupa koordinasi atas pekerjaan
suatu kelompok dari departemen tertentu di dalam perusahaan, dapat pula berupa
mengawasi pekerjaan individu tertentu. Tindakan manajerial dapat melibatkan
aktivitas sekelompok orang dari berbagai departemen dalam perusahaan atau bahkan
orang-orang dari luar organisasi, misalnya para pekerja kontrak atau para karyawan
dari perusahaan-perusahaan pemasok (supplier).
Para mananjer biasanya dikelompokkan ke dalam kelas manajemen lini
pertama atau operasional, manajemen tingkat menengah, dan manajemen puncak.
Pada jenjang terbawah manajemen para manajer lini pertama (first line
mananger)mengelola pekerjaan para karyawan non-manajemen, yang biasanya
melibatkan kegiatan memproduksi barang-barang atau jasa bagi para pelanggan
organisasi. Manajer lini pertama seringkali disebut juga penyelia (supervisor, namun
dapat juga disebut manajer shift kerja (shift manager), manajer distrik, manajer
departemen, atau manajer kantor (office manager).Manajer tingkat tengah (middle
manager) adalah mereka yang berada pada posisi diantar jenjang terbawah dan
jenjang teratas organisasi. Para manajer dari kelompok ini mengelola pekerjaa para
manajer tingkat pertama dan dapat memiliki sebutan, atau nama jabatan (title) semisal
manajer regional, pemimpi proyek (project leader), manajer toko (store manager),
atau manajer devisi. Pada jenjang teratas di dalam organisasi, duduklah para manajer
puncak (top manager), yang bertanggungjawab atas pengambilan keputusan-
keputusan yang dapat mempengaruhi jalannya seluruh organisasi, dan menentukan
rencana kerja dan sasaran-sasaran bagi organisasi secara keseluruhan. Orang-orang
yang berada pada posisi ini biasanya memiliki nama jabatan semisal VP eksekutif
(executive vice president), presiden organisasi, direktur pelaksana (managing director)
direktur operasi (chife operating officer), atau direktur utama (chife executive officer).
[4]

C. Pekerjaan Manajer
1. Fungsi-fungsi manajemen
Henri Fayol, seorang pengusaha prancis, pertama kali menggagas hal
semacam ini di awal abad ke-20 yang lampau; ia mengatakan bahwa setiap
manajer menjalankan lima buah fungsi: perencanaan (planning), penataan
(organizing), penugasan (commanding), pengkoordinasian (coordinating), dan
pengendalian (controlling). Dimasa kini, fungsi-fungsi itu telah dipadatkan
menjadi empat buah fungsi : perencanaan (planning), penataan (organizing),
kepemimpinan (leading), dan pengendalian (controlling).[5] Dalam menjalankan
fungsi perencanaan, seorang manjaer akan mendefinisikan sasaran-sasaran,
menetapkan strategi untuk mencapai sasaran-sasaran itu, dan mengembangkan

6
rencana kerja untuk memadukan dan mengkoordinasikan berbagai aktivitas
menuju sasaran-sasaran tersebut.
Seorang manajer juga bertanggungjawab untuk merencana dan membentuk
struktur kerja demi tercapainya sasran-sasarannya organisasi. Kita menyebut
fungsi ini sebagai penataan. Ketika seorang mananjer melakukan penataan, ia
akan menentukan tugas-tugas apa yang harus diselesaikan, siapa-siapa yang akan
melakukannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa harus
melapor kepada siapa, dan dimana keputusan-keputusan harus diambil.
Setiap organisasi terdiri dari orang-orang, dan tugas soerang manajerlah untuk
bekerja bersama dan memanfaatkan bantuan orang-orang tersebut untuk mencapai
sasaran-sasaran organisasi. Hal ini merupakan fungsi kepemimpinan. Ketika
seorang manajer memotivasi para bawahannya, membantu mereka menyelesaikan
konflik diantara mereka, mengarahkan para individu atau kelompok-kelompok
individu dalam bekerja, memilih metode komunikasi yang paling efektif, atau
menangani beragam isu lainnya yang berkaitan dengan perilaku karyawan, maka
ia sedang menjalankan fungsi kepemimpinan.
Fungsi manajemen terakhir adalah pengendalian. Setelah sasaran-sasaran dan
rencana kerja digariskan (perencanaan), tugas-tugas dan susunan struktural telah
ditetapkan (penataan), dan orang-orang yang dibutuhkan telah dipekerjakan,
dilatih, dan dimotivasi (kepemimpinan), maka harus dilakukan suatu bentuk
evaluasi untuk mengetahui sejauh mana segal sesuatunya berjalan sesuai rencana.
Untuk memastikan sasaran-sasaran dapat dicapai dan pekerjaan-pekerjaan
diselesaikan sebagaimana mestinya, seorang manajer harus mengawasi dan
menilai kinerja aktual. Kinerja aktual ini harus dibandingkan dengan sasaran-
sasaran yang digariskan. Bila sasaran ini belum tercapai, adalah tugas manajemen
untuk mengembalikannya pada jalur yang benar. Proses pengawasan, penilaian
(evaluasi) dan koreksi ini adalah apa yang disebut sebagai fungsi pengendalian.
[6]
2. Peran-Peran Manajeman
Istilah peran-peran manajemen (management roles) merujuk pada tindakan-
tindakan dan perilaku-perilaku yang diharapkan dari seorang manajer. Mintzberg
menggagas 10 peran dasar manajemen yang dapat dikelompokkan menjadi tiga
divisi : peran jembatan antar-pribadi (interpersonal role), peran menyambung
informasi (information transfer role), dan peran pengambil keputusan (decision-
making role).
Kelompok peran jembatan antar-pribadi meliputi peranan-peranan yang
melibatkan hubungan dengan orang lain (para bawahan dan orang-orang di luar
organisasi) dan aktivitas-aktivitas lainnya yang bersifat seremonial dan simbolis.
[7] Tiga peran yang tergabung dalam kelompok ini adalah panutan
(figurehead),pimpinan (leader), dan penengah (liaison). Kelompokperan
penyambung informasi melibatkan aktivitas-aktivitas pengumpulan, penerimaan,
dan penyampaian informasi. Tiga peran yang berada dalam kelompok ini adalah
pengawas (monitor), penyebar berita (disseminating), dan juru bicara
(spokesperson). Terakhir, kelompok peran pengambilan keputusan mencakup hal-
hal yang terkait dengan pengambilan keputusan dan penentuan pilihan. Empat
peran di dalam kelompok ini adalah pengusaha (entrepreneur), pengentas kendala

7
(disturbance handler), pengalokasi sumber daya (resource allocator), dan
perundingan (negotiator). [8]
3. Keahlian-keahlian (skill) manajemen
Keahlian teknis (technical skill) adalah pengetahuan dan keterampilan yang
berkaitan dengan sebuah pekerjaan yang spesifik, yang diperlukan untuk dapat
menjalankan dengan menyelesaikanpekerjaan tersebut dengan baik. Keahlian
teknis biasanya lebih penting bagi para manajer lini pertama karena mereka pada
umumnya harus mengelola para karyawan yang berkerja dengan berbagai
peralatan dan teknik untuk memproduksi barang atau jasa untuk para pelanggan
organisasi. Seringkali, karyawan yang sangat baik menguasai keahlian teknik
mendapat promosi menjadi manajer lini pertama. Keahlian hubungan natar-
manusia (human skills), yang melibatkan kemampuan untuk bekerja-sama dengan
orang lain, baik secara sendiri-sendiri maupun didalam kelompok.[9] Setiap
manajer harus berhubung semua jenjang manajemen. Seorang manajer dengan
keahlian hubunga antar-manusia yang baik akan memperoleh sumbangsih terbaik
dari para bawahannya. Manajer semacam ini membangkitkan antusiasmeserta
kepercayaan. Terakhir, keahlian konseptual (conceptual skills)adalah kemampuan
berpikir dan memahami hal-hal menggunakan kompleks yang bersifat abstak dan
kompleks. Dengan menggunakan keahlian ini, seorang manajer dapat memandang
organisasi dari persepektif keseluruhan, memahami hubungan-hubungan di
anatara berbagai bagian organisasi, dan membayangkan bagaimana organisasi
dapat membaur dengan baik dengan lingkungan tempatnya berada.
4. Keterampilan-Keterampilan Manajemen
Tugas seorang manajer adalah rumit dan multidimensi, dan seperti yang akan
kita lihat melalui buku ini, membutuhkan serangkaian keterampilan. Meskipun
beberapa ahli teori manajemen mengajukan sebuah daftar keterampilan yang
panjang, keterampilan yang diperlukan untukmengelola sebuah departemen atau
organisasi dapat diringkas dalam tiga kategori : Konseptual, interpersonal, dan
teknis.[10] Aplikasi hubunganketerampilan Konseptual, Interpersonal, dan Teknis
dengan Tingkat Manajemen. Keterampilan ini berubah saar para manajer bergerak
ke atasdalam organisasi, meskipun tingkat dari setiap keterampilan yang
diperlakukan pada berbagai lapisan yang berbeda dalam sebuah organisasi
bisaberagam, semua manajer harus memiliki keterampilan dalam setiap area yang
penting ini untuk dapat melaksanakan tugas secara efektif.
Keterampilan Konseptual (conceptual skill) adalah kemampuan kognitif
untuk memandang organisasi sebagai suatu kesatuan dan mengetahuihubungan
hubungan antar bagiannya. Keterampilan konseptual melibatkan pemikiran
manajer, pemrosesan informasi, dan kemampuanperencanaan. Keterampilan ini
termasuk mengetahui tempat suatu departemen yang sesuai dengan organisasi
secara keseluruhan, denganbagaimana organisasi sesuai dengan industri,
komunitas, dan lingkungan bisnis serta sosial yang lebih luas. Hal tersebut
mengandung artikemampuan untuk 'berpikir secara strategis' untuk memandang
secara luas dan berjangka panjang.
Keterampilan konseptual dibutuhkan semua manajer, namun terutama penting
bagi manajer puncak. Mereka harus merasakan elemen-elemenpenting dalam
suatu situasi dan pola yang luas dan konseptual. Misalnya Microsoft Corporation,

8
perusahaan perangkat lunak yang besar,merefleksikan keterampilan konseptual
dari pendiri dan pemiliknya, Bill Gates. Tujuan-tujuan keseluruhan dinyatakan
dengan jelas dandikomunikasikan dengan efektif ke seluruh perusahaan,
menyumbang, andil pada reputasi kepemimpinan dan pendapatan miliaran dolar
Microcoft.Getes menyebarkan konsepnya untuk Microsoft dengan
mendelegasikan kepada kelompok manajer yang kuat sambil berpartisipasi secara
aktifdan mengkoordinasikan unit-unit kecil dari area fungsional seperti
programming dan pemasaran. Seperti yang ditunjukkan Scott Oki, vice president
senior penjualan dan pemasaran untuk amerika serikat setiap bagian dari
perusahaan mempunyai sebuah kehidupan sendiri, tapu Bill adalah lem yang
merekat semuanya bersama.[11]

Keterampilan Interpersona (human skill) adalah kemampuan manajer untuk


bekerja dengam orang lain dan menggunakan mereka serta bekerja dengan efektif
sebagai seorang anggota kelompok. Keterampilan ini didemonstrasikan dalam
cara seorang manajer berhubungan dengan orang lain, termasuk kemampuan
untuk memotivasi, pemberian sarana, koordinasi, bimbingan komunikasi, dan
memecahkan konflik. Seorang manajer dengan keterampilan interpersonal yang
baik memungkinkan para bawahan untuk mengekspresikan diri mereka sendiri
tanpa takut diejek dan mendorong partisipasi. Sebagai manajer personalia dari
Southwest Airlines, sebuah perusahaan yang kesuksesannya sangat tergantung
pada kualitas orang-orangnya . Rita Bailey menggunakan keterampilan
interpersonal setiap hari untuk berkomunikasi secara efektif dengan kariawan lain
dalam departemenya, juga untuk mengukur kemampuan para pelamar untuk
bekerja dalam budaya Southwest yang kuat. Seorang manajer dengan
keterampilan interpersonal yang baik menyukai dan disukai oleh orang lain. Scott
McNealy, CEO sun Micro systems, menggunakan humor dan permainan lempar
gelang untuk memotivasi para karyawan dan membantu mereka mengatasi stres
dari pekerjaan mereka yang penuh tuntutan.[12]
Para manajer efektif adalah pemandu sorak, pemberi fasilitas, pelatih, dan
pengasuh. Jack H.Grossman, pensiunan profesor di Kellstadt Graduate Shool of
Business di DePaul University, menggunakan perumpamaan dari seorang ahli
perkebunan untuk menekankan pentingnya keterampilan interpersonal.

Keterampilan Teknis(technical skill) adalah pengertian dan kecakapan


dalam pelaksanaan tugas-tugas spesifik. Keterampilan teknis meliputi penguasaan
metode, teknik, dan peralatan yang terlibat dalam fungsi-fungsi spesifik seperti
permesinan, pabrikasi, atau keuangan. Keterampilan teknis juga mencakup
pengetahuan spesialisasi, kempuan menganalisis, dan kecakapan untuk
menggunakan alat dan teknik untuk memecahkan masalah dalam disiplin spesifik
itu. Rodney Mott, manajer pabrik biji besi di Nucor Corp's Hickman, Arkansas,
membutuhkan keterampilan teknis untuk memberi keputusan mengenai instalasi
mesin baru yang mengubah logam cair menjadi gulungan baja. Keterampilan
teknis khususnya penting bagi organisasi tingkat bawah, banyak manajer
mendapat promosi ke pekerjaan manajemen tingkat pertama karena mempunyai
keteranpilan teknis yang unggul. Namun keterampilan teknis menjadi kurang

9
penting dibandingkan dengan keterampilan interpersonal dan konseptual pada saat
para manajer pindah ke hirarki yang lebih tinggi.
Para manajemen menggunakan keterampilan konseptual, interpersonal dan
teknisuntuk melaksanakan empat fungsi manajemen, yaitu perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian dalam semua organisasi besar
atau kecil, perusahaan manufaktur dan jasa, labadan nirlaba. Tapi tidak semua
pekerjaan manajer itu sama. Para manajer bertanggung jawab atas departemen
yang berbeda, bekerja pada tingkatyang berbeda dalam hirarki, dan menghadapi
persyaratan yang berbeda untuk mencapai kinerja yang tinggi.[13]
Manajer puncak (top manajer) berada dipuncak hirarki dan bertanggung jawab
atas keseluruhan organisasi. Mereka mempunyai jabatan seperti presiden, ketua,
direktur eksekutif chief executive officer (CEO), dan executive vice president.
Manajer puncak bertanggung jawab untuk menyusun tujuan organisasi,
mendefinisikan strategi untuk mencapai tujuan, memonitor dan
mengintepretasikan lingkungan eksternal, dan membuat keputusan yang
mempengaruhi keseluruhan organisasi. Mereka memandang masa depan dalam
jangka panjang dan memperhatikan tren-tren lingkungan umum serta kesuksesan
menyeluruh dari organisasi. Manajer madya (middle manager) bekerja pada
tingkat menengah organisasi dan bertanggung jawab atas unit bisnis dan
departemen-departemen utama. Contoh manajer madya adalah kepala departemen,
kepala divisi, manajer pengendalian kalitas, dan direktur lab riset. Para manajer
madya biasanya mempunyai dua tingkat manajemen atau lebih dibawah mereka.
Mereka bertanggung jawab mengimplementasikan strategi dan kebijakan
keseluruhan yang didefinisikan manajer puncak. Manajer madya umumnya
berkutat dengan masalah jangka pendek dan diharapkan membangun hubungan
yang baik dengan rekan-rekan disekeliling organisasi, mendorong kerja tim, dan
memecahkan konflik. Seorang manajer proyek (project manajer) bertanggung
jawab atas proyek pekerjaan temporer yang melibatkan partisipasi orang-orang
dari berbagai fungsi dan level organisasi, dan mungkin dari luar perusahaan juga.
Manajer madya sekarang mungkin bekerja dengan berbagai proyek dan tim pada
saat yang bersamaan, dan dimana beberapa diantaranya melintasi perbatasan
geografis, kebudayaan dan fungsional. Manajer lini depan (first-line manajer)
bertanggung jawab langsung atas produksi barang dan jasa. Mereka berada dilevel
manajemen pertama atau kedua dan mempunyai jabatan seperti supervisor,
manajer lini, kepala seksi dan manajer kantor. Mereka bertanggung jawab atas
kelompok-kelompok karyawan nonmanajerial.
Manajemen fungsional (functional managers) bertanggung jawab atas
departemen yang melakukan sebuah tugas fungsional dan mempunyaikaryawan
dengan pelatihan dan keterampilan yang serupa. Departemen fungsionalmeliputi
periklanan, penjualan, keuangan, sumberdaya manusia,pabrikasi, dan akuntansi.
Manajer lini bertanggung jawab atas departemen manufaktur dan pemasaran yang
membuat atau menjual barang danjasa. Manajer staff bertanggung jawab atas
departemen seperti keuangan dan sumberdaya manusia yang mendukung
departemen ini.General manajer bertanggung jawab atas beberapa departemen
yang melakukan fungsi-fungsi yang berbeda. Seorang general
managerbertanggung jawab atas devisi yang berdiri sendiri, seperti sebuah

10
departemen store.Manajemen proyek merupakan sebuah peranan penting dalam
organisasi sekarang yang ramping dan memungkinkan manajer madya
untukmemberikan kontribusi penting bagi keberhasilan perusahaan.
Aktivitas manajerial dicirikan oleh kergaman, pembagian, dan ringkasan.
Keterlibatan manajer begitu luas dan banyak sehingga hanya adasedikit waktu
untuk refleksi dengan tenang. Waktu rata-rata yang dihabiskan pada satu aktivitas
apa pun adalah kurang dari sembilan menit.
Manajer melakukan banyak sekali pekerjaan tanpa henti. Pada tahun-tahun
belakangan ini, banyak pekerjaan manajer menjadi lebih sulit, manajemen dapat
memberi hasil, tapi juga menyebabkanfrustasi dan stres seperti yang didiskusikan
dalam kotak perbincangan manajer.

BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Manajemen melibatkan aktivitas-aktivitas organisasi dan pengawasan terhadap
pekerjaan orang lain demi memastikan terselesaikannya pekerjaan itu secara efisien
dan efektif. Efisien berarti melakukan pekerjaan secara tepat sasaran. Sedangkan
efektivitas berarti melakukan pekerjaan yang benar.
Seorang manajer adalah seseorang yang melakukan koordinasi dan pengawasan
terhadap pekerjaan orang lain, sehingga sasaran-sasaran organisasi dapat dicapai.
Pekerjaan manajer adalah berupaya membantu orang lain menyelesaikan tugas-tugas
mereka dengan baik. Fungsi-fungsi itu telah dipadatkan menjadi empat buah fungsi :
perencanaan (planing), penataan (organizing), kepemimpinan (leading), dan
pengendalian (controlling).

B. Saran
Dengan selesainya makalah ini semoga bermanfaat bagi pembaca. Makalah ini
jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saya mohon kepada para pembaca agar dapat
memberikan saran, kritik, atau komentarnya demi kelancaran tugas ini. Atas
perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

11
DAFTAR PUSTAKA

P. Robbins, Stephen. 2002. Manajemen Edisi Kesepuluh jilid 1. Jakarta : PT. Erlangga.
L. Daft, Richard. 2002. Manajemen Edisi Kelima jilid 1. Jakarta : PT. Erlangga.
Athoillah, H.M. Anton. 2010. Dasar-Dasar Manajemen. Bandung : CV Pustaka Setia.
http://oalskyaldy.blogspot.com/2019/03/makalah-manajemen-dan-manajer.html

12

Anda mungkin juga menyukai