Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

SISTEM EKONOMI PANCASILA


“ERA DIGITALISASI PADA SISTEM EKONOMI PANCASILA”

DISUSUN OLEH KELOMPOK 7:


DIFA MUETIA 19110010
KHAYLA SALMA 19109007
MUHAMMAD RAYHAN AL-RASYID 19110005
ANDINY SIFFA SILVIYA 19110010
HANIF ARIYANDA 19108010

UNIVERSITAS TRILOGI
JAKARTA
2021
DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI.............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................
1.1 Latar Belakang........................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................
2.1 Pendekatan..............................................................................................................
2.2 Dinamika system pendidikan dunia dan sistem pendidikan Indonesia...................
BAB III PENUTUP..................................................................................................................
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................
3.2 Saran.......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan sarana utama pembentukan generasi penerus


bangsa. Semakin maju kualitas pendidikan di suatu negara, maka semakin maju
pula negara tersebut. Untuk meningkatkan layanan pendidikan yang berkualitas,
pemerintah sangat membutuhkan dukungan dari berbagai elemen masyarakat.
Harus ada sinergi yang harmonis di antara pemerintah dan masyarakat tersebut.

Tidak meratanya pendidikan juga mengakibatkan kualitas masyarakat


Indonesia tertinggal dibandingkan dengan negara lain. Padahal pendidikan
merupakan faktor utama dalam membangun karakter bangsa dan faktor utama
untuk menggerakkan perekonomian suatu bangsa.

Berdasarkan data, perkembangan pendidikan Indonesia masih tertinggal


bila dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya. Ada 1,5 juta anak
yang putus sekolah, kebanyakan disebabkan karena kekurangan biaya untuk
melanjutkan pendidikan, dikarenakan pendidikan di jaman sekarang ini yang
semakin mahal. Sangat disayangkan apabila seorang anak yang mempunyai
potensi, tetapi harus meninggalkan bangku sekolahnya hanya karena biaya yang
tidak memadai.

Sementara itu, dari sisi kualitas guru dan komitmen mengajar terdapat
lebih dari 54 persen guru memiliki standar kualifikasi yang perlu ditingkatkan
sebesar 13,19%. Peran guru sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar,
untuk itu dengan kualitas guru pengajar yang baik dan kompeten di bidangnya
tentunya akan melahirkan siswa-siswi yang baik serta kompeten pula.

2
Sarana-sarana yang dibutuhkan untuk melakukan proses belajar mengajar
masih belum memadai seperti bangunan sekolah yang kondisinya perlu
diperbaiki, entah dikarenakan oleh bencana, atau memang bangunannya yang
tidak kuat.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa penyebab kualitas pendidikan Indonesia belum maju?

2. Apa penyebab pendidikan kita lebih banyak menghasilkan kemampuan


peserta didik berfikir rendah?

3. Apa yang dapat kita lakukan untuk mengubah kualitas pendidikan


Indonesia sehingga dapat mengalami kemajuan?

1.3 Tujuan

1. Apa penyebab kualitas pendidikan Indonesia belum maju?

2. Apa penyebab pendidikan kita lebih banyak menghasilkan kemampuan


peserta didik berfikir rendah?

3. Apa yang dapat kita lakukan untuk mengubah kualitas pendidikan


Indonesia sehingga dapat mengalami kemajuan?

2
BAB II

PEMBAHASAN

3.1 Alasan memilih Pendekatan Psikoanalisis

Faktor yang mempengaruhi perkembangan suatu pendidikan diantaranya


adalah fasilitas, kualitas pengajar, metode belajar mengajar, pemerataan
pendidikan, ketepatan Relevansi Pendidikan dengan Kebutuhan, dan biaya
pendidikan. Dari faktor-faktor tersebut, yang merupakan faktor vital dari
kemajuan pendidikan merujuk pada sumber daya manusianya. Dengan
pendekatan psikoanalisis akan dibahas mengenai pikiran,perilaku dan emosional
yang sangat mempengaruhi keefekifan dan keefesiensian suatu pendidikan.

3.2 Alasan memilih System Teori Ki Hajar Dewantara

Sistem teori yang kami ambil ialah didasari dari pendidikan Ki Hajar
Dewantara dimana system teori ini dimaksudkan untuk berupaya dalam
memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), dan pikiran
(intelektual dan tubuh anak) para subyek pendidikan. Subyek pendidikan yang
mengacu pada system teori ini ialah manusia, dimana manusia harus melakukan
perubahan-perubahan terutama dalam dirinya sehingga mampu menjaga,
melindungi, serta bertanggung jawab atas tindakannya, sesuai yang diajarkan
dalam pendidikan.

Dalam pendidikan yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara, sering kita


mendengar slogan dari beliau yaitu ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun
karso, tut wuri handayani. ("di depan memberi contoh, di tengah memberi
semangat, di belakang memberi dorongan"). Slogan-slogan inilah yang harus
tetap diterapkan dalam pembelajaran pendidikan di Indonesia.

2
BAB III

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Pendidikan di Indonesia di nilai rendah karena kurangnya efektifitas serta


efisiensi dalam proses tersebut. Efektifitas pendidikan Indonesia yang rendah disebabkan
banyak dari peserta didik serta pendidiknya tidak mengerti tujuan pendidikan secara jelas,
sehingga tidak mengerti hasil akhir yang harus dicapai. Pendidikan di Indonesia pula
terlalu banyak untuk dipelajari secara menyeluruh dan menyebabkan setiap peserta didik
sulit dalam menentukan bakat serta minatnya

Tidak hanya itu saja, mahalnya biaya pendidikan, kurangnya mutu pendidik
dalam proses pengajaran, serta kurang memadahinya properti pelengkap kegiatan
pembelajaran, dan hambatan lainnya seperti transportasi terutama di daerah pedesaan,
namun satu hal yang tak kalah penting dalam pendidikan ialah sering bergantinya
kurikulum di Indonesia, sehingga menyebabkan para peserta didik dan pendidik sulit
untuk melakukan perubahan proses pembelajaran secara mendadak.

4.2 Saran

2
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai