KTI Ulkus Diabetik LaJAzi 2
KTI Ulkus Diabetik LaJAzi 2
M
DENGAN ULKUS DIABETIK DI KELURAHAN
LOWU-LOWU KECAMATAN LEA-LEA
KOTA BAUBAU
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya Keperawatan
OLEH
LA JAZI
NIM. P00320018146
i
HALAMAN PERSETUJUAN
LA JAZI
NIM. P00320018146
Menyetujui
Pembimbing
Mengetahui,
ii
HALAMAN PENGESAHAN
LA JAZI
NIM. P00320018146
Karya Tulis ini telah dipertahankan pada seminar Hasil Karya Tulis Ilmiah di
depan Tim Penguji pada Hari/Tanggal : 29 Juli 2019 dan telah dinyatakan
memenuhi syarat
Menyetujui
Mengetahui,
Ketua Jurusan Keperawatan
iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Nama : LA JAZI
NIM : P00320018146
Kota Baubau
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis benar benar
hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran
orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini hasil jiplakan,
LA JAZI
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS
1. Nama Lengkap : La Jazi
4. Agama : Islam
5. Suku/Kebangsaan : Buton
Baubau
II. PENDIDIKAN
v
MOTTO
vi
ABSTRAK
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dalam bentuk Studi kasus dengan judul
Karya Tulis Ilmiah ini di susun sebagai salah satu syarat untuk
ilmiah ini tentunya tidak lepas dari bantuan dan motivasi yang diberikan oleh
berbagai pihak, untuk itu dengan segala kerendahan hati dan keikhlasan yang
tulus penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Sitti
Tak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :
2. Bapak Indriono Hadi, S.Kep. Ns. M.Kes, selaku Ketua Jurusan Keperawatan
penelitian;
viii
7. Orang tuaku tercinta (La Paala) yang selalu mendoakan dan memberikan
Ilmiah ini.
spirit.
10. Keluarga Ny. M yang telah bekerjasama dengan baik dalam membantu penulis
dalam Karya Tulis Ilmiah ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik
yang membangun demi penyempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini, semoga Allah
Penulis
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN............................................................... iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... v
MOTTO .............................................................................................................. vi
ABSTRAK ......................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Tujuan Penelitian ................................................................................... 4
C. Manfaat Penulisan .................................................................................. 5
D. Metode dan tekhnik penulisan ................................................................ 6
BAB IVPEMBAHASAN
A. Pengkajian ............................................................................................... 61
B. Diagnosa Keperawatan............................................................................ 62
C. Intervensi Keperawatan ........................................................................... 63
D. Implementasi Keperawatan ..................................................................... 64
E. Evaluasi Keperawatan ............................................................................. 65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diabetes Melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang
yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah
akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Hasdianah & Suprapto,
2014).
Diabetes Mellitus disebut dengan the silent killer karena penyakit ini
mata, katarak, penyakit jantung, sakit ginjal, impotensi seksual, luka sulit
Pada tahun 2012 terdapat 1,5 juta penduduk terjadi kematian yang
Indonesia. Pada tahun 2014, penderita DM sebesar 422 miliar didunia (WHO,
penderita DM pada tahun 2015 adalah 415 Miliar orang, perkiraan tahunan
kejadian ulkus kaki kira-kira dari 4% sampai 10% sedangkan resiko ulkus
diabetik seumur hidup berkisar 15% sampai 25% (Amin & Dopis, 2016).
1
Di Indonesia, menurut WHO mengalami kenaikan dari 8,4 juta jiwa
pada tahun 2000 menjadi 13,7 juta jiwa pada tahun 2003 dan diperkirakan
akan meningkat sekitar 21,3 juta jiwa pada tahun 2030. Indonesia berada pada
pada peringkat keempat didunia setelah China, India, dan Amerika serikat.
seperti DM dengan hasil 14,24 pada tahun 2017 serta hasil penderita DM
neoplasma, PPOK dan asma bronkial. Hasil tersebut didapatkan dari jumlah
kasus DM tergantung insulin sebesar pada tahun 2016 sebesar 9.376 kasus dan
Sultra, 2017). Prevalensi DM untuk wilayah Kota Baubau pada tahun 2018
2018).
2
pembuluh darah serebral, dan kerusakan pembuluh darah perifer. Adapun
(PERKENI 2015).
prevalensi dengan penderita Diabetes Mellitus pada tahun 2015 adalah 415
untuk prevalensi penderita ulkus kaki diabetik sekitar 15% dengan risiko
Indonesia juga masih sangat kurang. Sarana pelayanan kaki diabetik yang
tahun 2018.
3
polatidur, cemas, penyabaran infeksi, dan lain-lain. Masalah keperawatan
kerusakan integritas jaringan yaitu dengan perawatan luka yang tepat. Perawat
tersebut penulis tertarik untuk melakukan studi kasus pada pasien Diabetes
penderita ulkus diabetik banyak yang tidak rutin mengontrol gula darah, pola
hidup yang tidak sehat, jika kebiasaan tersebut tidak diatasi maka akan
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
4
Ny. M dengan Ulkus diabetik di Kelurahan Lowu-Lowu Kecamatan Lea-
2. Tujuan Khusus
Baubau.
C. Manfaat Penulisan
5
2. Manfaat Praktis
peneliti selanjutnya.
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini memerlukan data obyektif dan relevan
a. Studi kepustakaan
6
b. Studi kasus
1) Observasi
2) wawancara
3) Pemeriksaan fisik
4) Studi dokumentasi
5) Metode diskusi
Baubau.
7
3. Teknik penulisan
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini disusun secara sistematis yang terdiri
Bab II: tinjauan pustaka yang mencakup konsep dasar medis meliputi
Bab III : Tinjauan kasus yang mencakup hasil pengkajian, analisa data,
dan evaluasi.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Keluarga
bersama oleh ikatan penikahan, darah, atau adopsi dan tinggal didalam
yang mengidentifikasi diri dan terdiri atas dua individu atau lebih yang
atau hukum atau dapat juga tidak, namun berfungsi sebagai sedemikian
2. Ciri-Ciri Keluarga
tangga.
9
3. Tipe Keluarga
a. Keluarga inti
Jumlah keluarga inti yang terdiri dari seorang ayah yang mencari
b. Keluarga adopsi.
jawab sebagai orang tua seterusnya dari oranr tua kandung ke orang
menguntungkan baik bagi orang tua maupun anak. Disatu pihak orang
oleh generasi dan memiliki pilihan model pola perilaku yang akan
10
kakek, nenek, bibi, paman, sepupu termasuk keluarga modern, seperti
pasangan sejenis.
bentuk jaringan keluarga yang longgar. Jika jaringan ini tidak terdiri
diri dengan situasi keluarga yang baru, anak – anak seing kali
memiliki masalah koping yang lebih besar karena usia dan tugas
g. Keluarga binuclear
anggota dari sebuah sistem keluarga yang terdiri atas dua rumah
11
tangga inti, maternal dan paternal, dengan keragaman dalam hal
4. Struktur Keluarga
peran, struktur kekuatan dan struktur nilai dan norma (Mubarak dkk,
a. Struktur komunikasi
b. Struktur peran
c. Struktur kekuatan
keluarga.
12
5. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
keluarganya.
sosial atau pemberian status adalah aspek lain dari fungsi sosialisasi.
c. Fungsi reproduksi
13
perlindungan terhadap bahaya. Pelayanan dan praktik kesehatan
e. Fungsi ekonomi
yang cukup finansial, ruang dan materi serta alokasinya yang sesuai
membuat keputusan.
14
1) Keadaan penyakitnya (sifat, penyebaran, komplikasi, prognosis
dan perawatannya).
fasilitas fisik,psikososial).
15
B. Konsep tentang Ulkus Diabetik
1. Pengertian
gangguan saraf tepi, kerusakan struktur tulang kaki, serta penebalan dan
Ulkus kaki diabetik merupakan salah satu komplikasi utama yang paling
merugikan dan paling serius dari diabetes melitus, 10% sampai 25% dari
(Depkes, 2009).
16
retinopati, nefropati, dan gangren. Diabetes Mellitus telah menjadi
penyebab kematian terbesar keempat di dunia. Setiap tahun ada 3,2 juta
10 detik atau 6 orang per menit yang meninggal akibat penyakit yang
ketujuh di dunia. Sekarang angka ini meningkat menjadi 8,4 juta dan
diperkirakan akan menjadi 12,4 juta pada tahun 2025 atau urutan kelima
rawat jalan pada tahun 2016 mencapai 365 orang dan mengalami
peningkatan pada tahun 2017 sejumlah 703 orang (Dinkes Sultra, 2017).
dari seluruh populasi penduduk hampir 500.000 jiwa, maka terdapat lebih
17
2. Klasifikasi Diabetes Melitus
a. Diabetes tipe 1
Lebih dari 90% dari sel pankreas yang memproduksi insulin mengalami
sedikit atau tidak langsung dapat diproduksikan. Hanya sekitar 10% dari
2008).
b. Diabetes tipe 2
Insulin Dependent) ini tidak ada kerusakan pada pankreasnya dan dapat
tinggi dari normal. Akan tetapi, tubuh manusia resisten terhadap efek
kebutuhan tubuh. Diabetes tipe ini sering terjadi pada dewasa yang
18
peningkatan usia. Obesitas menjadi faktor resiko utama pada diabetes
(Merck, 2008).
Tipe lain antara lain; 1) Defek genetik fungsi sel beta : 2) DNA
(kadar glukosa darah di atas normal) (CDA, 2013 dan WHO, 2014).
berdasarkan nilai kadar gula darah, berikut ini adalah kriteria diagnosis
19
2010 : 1. Gejala klasik DM dengan glukosa darah sewaktu ≥ 200 mg/ dl
Gejala klasik adalah: poliuria, polidipsia dan berat badan turun tanpa
darah 2 jam PP ≥ 200 mg/ dl (11,1 mmol/L). Tes Toleransi Glukosa Oral
tergantung dari hasil yang dipeoleh : TGT : glukosa darah plasma 2 jam
setelah beban antara 140- 199 mg/dl (7,8-11,0 mmol/L) GDPT : glukosa
darah cukup tinggi karena gula dalam darah tidak dapat digunakan oleh
umur, diabetes juga dapat menyerang pada orang tua dan juga bisa
20
a. Kelebihan berat badan
resistensi insulin.
b. Sering stres
produksi hormon epinephrine dan kortisol agar gula darah naik dan
tanpa jalan keluar, sama saja dengan melakukan bunuh diri pelan-pelan.
terdekat.
tua Anda pernah didiagnosis penyakit diabetes tipe 2, maka Anda juga
21
diabetes. Adapun wanita hamil yang dapat menderita diabetes gestasional
e. Kecanduan merokok
sebesar 22%. Naiknya risiko tidak hanya disebabkan oleh fakor merokok
dan kadar kolesterol yang tinggi sering dikaitkan dengan diabetes dan
penyakit jantung.
tinggi dan kalsium berisiko paling rendah untuk terkena diabetes tipe 2.
terbaik ada pada sinar matahari. Terkenan paparan matahari pagi selama
darah.
22
h. Gorengan
diantaranya :
dikarenakan kadar gula dalam tubuh relatif tinggi sehingga tubuh tidak
melalui urin. Gejala pengeluaran urin ini lebih sering terjadi pada malam
23
b. Timbul rasa haus (Polidipsia)
Poidipsia adalah rasa haus berlebihan yang timbul karena kadar glukosa
Keluarga DM akan merasa cepat lapar dan lemas, hal tersebut disebabkan
(Subekti, 2009).
waktu tetapi timbulnya penyakit ini cepat dan dapat terjadi selama
tidak dapat terpenuhi karena adanya kekurangan sel beta pankreas yang
24
membutuhkan terapi insulin, dan tidak akan merespon insulin yang
Kondisi ini disebabkan oleh kekurangan insulin namun tidak mutlak. Ini
kasus diabetes tipe 2 ini, ketika obat oral gagal untuk merangsang
insulin dan glukosa tinggi pada ibu yang terkait dengan kemungkinan
adanya reseptor insulin yang rusak (NIDDK, 2014 dan ADA, 2014).
6. Komplikasi DM
25
Hipoglikemia (kekurangan glukosa dalam darah) timbul sebagai
berat dengan kadar glukosa serum lebih dari 600 mg/dl (Price & Wilson,
2006).
26
komplikasi yang paling sering ditemukan pada keluarga DM. Neuropati
diabetes yaitu stroke dan risiko jantung koroner. (a) Penyakit jantung
tidak disertai dengan nyeri dada atau disebut dengan SMI (Silent
1) Gaya hidup
teratur dan minuman bersoda adalah salah satu gaya hidup yang
27
satu faktor risiko utama untuk terjadinya penyakit DM. Menurut
1) Usia
tingkat risiko terkena DM sebesar 3,4 kali lipat lebih tinggi dan
28
3,5 kali lipat lebih tinggi jika memiliki ayah penderita DM.
2015).
a. Pengelolaan makan
Diet yang dianjurkan yaitu diet rendah kalori, rendah lemak, rendah
lemak jenuh, diet tinggi serat. Diet ini dianjurkan diberikan pada setiap
orang yang mempunyai risiko DM. Jumlah asupan kalori ditujukan untuk
Massa Tubuh) dan ditentukan dengan satuan kilo kalori (kkal). Ketika
29
ingin mengonsumsi makanan, tips yang dapat dilakukan yaitu melihat
label makanan. Pada serving size, lihat kemasan pada bagian belakang
yaitu misalnya 5, dan kandungannya tertulis 250 kkal, jadi jika seseorang
kalori hariannya.
c. Aktifitas fisik
Kegiatan jasmani seharihari dan latihan jasmani secara teratur (3-4 kali
seminggu selama kurang lebih 30 menit terdiri dari pemanasan ±15 menit
d. Kontrol Kesehatan
Seseorang harus rutin mengontrol kadar gula darah agar diketahui nilai
kadar gula darah untuk mencegah terjadinya diabetes melitus supaya ada
30
(Sugiarto & Suprihatin, 2012). Seseorang dapat mencari sumber
diabetes melitus.
1. Pengkajian
a. Identitas
Nama, usia: tipe 1 < 30 tahun, tipe 2 >30 tahun cenderung meningkat
makan yang salah. Penyakit diabetes juga banyak dialami oleh orang
b. Keluhan utama
31
c. Riwayat penyakit sekarang
Gejala yang dominan timbul adalah sering kencing, sering lapar, dan
haus, berat badan berlebih, biasanya penderita belum tahu kala sudah
pelayanan kesehatan
mengandung estrogen
f. Pemeriksaan fisik
1) Aktivitas / istrahat.
Tanda :
otot menurun.
2) Sirkulasi
Tanda :
32
b) Perubahan Takanan darah postural : hipertensi, nadi yang
3) Neurosensori
Gejala :
aktifitas kejang.
4) Nyeri / Kenyamanan
5) Keamanan
Gejala :
otot termasuk otot – otot pernapasan (jika kadar kalium menurun dengan
cukup tajam).
6) Pemeriksaan Diagnostik
Gejala :
33
Aseton plasma : positif secara menyolok.
2. Diagnosa Keperawatan
b. Nyeri akut.
c. Keletihan
pencapain tujuan, sesuai rencana yang telah ditetapkan. Berikut ini adalah
34
dkk (2013) dalam Nursing Outcomes Classification (NOC) pada pasien
35
bagaimana membuat
catatan makanan
harian.
Monitor jumlah
nutrisi dan
kandungan kalori
Berikan informasi
tentang kebutuhan
nutrisi
Kaji kemampuan
pasien untuk
mendapatkan nutrisi
yang dibutuhkan
Pemantauan Gizi
BB pasien dalam
batas normal
Monitor adanya
penurunan berat
badan
Monitor tipe dan
jumlah aktivitas yang
biasa dilakukan
Monitor interaksi
anak atau orangtua
selama makan
Monitor lingkungan
selama makan
Jadwalkan
pengobatan dan
tindakan tidak
selama jam makan
Monitor kulit kering
36
dan perubahan
pigmentasi
Monitor turgor kulit
Monitor kekeringan,
rambut kusam, dan
mudah patah
Monitor mual dan
muntah
Monitor kadar
albumin, total
protein, Hb, dan
kadar Ht
Monitor makanan
kesukaan
Monitor
pertumbuhan dan
perkembangan
Monitor pucat,
kemerahan, dan
kekeringan jaringan
konjungtiva
Monitor kalori dan
intake nuntrisi
Catat adanya edema,
hiperemik,
hipertonik papila
lidah dan cavitas
oral.
Catat jika lidah
berwarna magenta,
scarlet
2 Nyeri akut Tingkat nyeri Manajemen nyeri
37
Kontrol nyeri Lakukan pengkajian
Tingkat kenyamanan nyeri secara
Kriteria Hasil : komprehensif
Mampu mengontrol nyeri
termasuk lokasi,
(tahu penyebab nyeri,
karakteristik, durasi,
mampu menggunakan
frekuensi, kualitas
tehnik nonfarmakologi
dan faktor presipitasi
untuk mengurangi nyeri,
Observasi reaksi
mencari bantuan)
nonverbal dari
Melaporkan bahwa nyeri
ketidaknyamanan
berkurang dengan
Gunakan teknik
menggunakan
komunikasi
manajemen nyeri
terapeutik untuk
Mampu mengenali nyeri
mengetahui
(skala, intensitas,
pengalaman nyeri
frekuensi dan tanda
pasien
nyeri)
Kaji kultur yang
Menyatakan rasa nyaman
mempengaruhi
setelah nyeri berkurang
respon nyeri
Tanda vital dalam
Evaluasi pengalaman
rentang normal
nyeri masa lampau
Evaluasi bersama
pasien dan tim
kesehatan lain
tentang
ketidakefektifan
kontrol nyeri masa
lampau
Bantu pasien dan
keluarga untuk
mencari dan
menemukan
38
dukungan
Kontrol lingkungan
yang dapat
mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan
kebisingan
Kurangi faktor
presipitasi nyeri
Pilih dan lakukan
penanganan nyeri
(farmakologi, non
farmakologi dan
inter personal)
Kaji tipe dan sumber
nyeri untuk
menentukan
intervensi
Ajarkan tentang
teknik non
farmakologi
Berikan analgetik
untuk mengurangi
nyeri
Evaluasi keefektifan
kontrol nyeri
Tingkatkan istirahat
Kolaborasikan
dengan dokter jika
ada keluhan dan
tindakan nyeri tidak
berhasil
39
Monitor penerimaan
pasien tentang
manajemen nyeri
Administrasi analgesik
Tentukan lokasi,
karakteristik,
kualitas, dan derajat
nyeri sebelum
pemberian obat
Cek instruksi dokter
tentang jenis obat,
dosis, dan frekuensi
Cek riwayat alergi
Pilih analgesik yang
diperlukan atau
kombinasi dari
analgesik ketika
pemberian lebih dari
satu
Tentukan pilihan
analgesik tergantung
tipe dan beratnya
nyeri
Tentukan analgesik
pilihan, rute
pemberian, dan dosis
optimal
Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesik
pertama kali
Berikan analgesik
40
tepat waktu terutama
saat nyeri hebat
Evaluasi efektivitas
analgesik, tanda dan
gejala (efek
samping)
3 Keletihan Keluarga mampu Keluarga mampu
mengenal masalah mengenal masalah
Level 3: Hasil Level 3: Intervensi:
Pengetahuan: Pengaturan Pendidikan
Diet kesehatan
Pengetahuan:Proses Pengajaran:Proses
Penyakit penyakit
Pengatahuan:Pengobatan Pengajaran:
Pengetahuan:Manajemen Perawatan kaki
DM Pengajaran:Prosedur/
Pengetahuan tentang Pengobatan
nutrisi seimbang
Pengetahuan tentang
gaya hidup
4 Kerusakan Integritas Jaringan: Kulit Perawatan Luka
dan Membran Lendir Anjurkan pasien
integritas kulit
Kriteria Hasil :
untuk menggunakan
Integritas kulit yang baik
pakaian yang longgar
bisa dipertahankan
Hindari kerutan pada
(sensasi, elastisitas,
tempat tidur
temperatur, hidrasi,
Jaga kebersihan kulit
pigmentasi)
agar tetap bersih dan
Perfusi jaringan baik
kering
Menunjukkan
Monitor kulit akan
pemahaman dalam proses
adanya kemerahan
perbaikan kulit dan
Monitor aktivitas dan
mencegah terjadinya
mobilisasi pasien
cedera berulang
41
Mampu melindungi kulit Monitor status nutrisi
dan mempertahankan pasien
kelembaban kulit dan
perawatan alami
5 Perilaku Pemeliharaan kesehatan Pendidikan kesehatan.
Jelaskan faktor
kesehatan meningkat.
resiko yang dapat
cenderung Kriteria hasil:
mempengaruhi
beresiko Menunjukan perilaku
kesehatan
adaptif
Ajarkan perilaku
Menunjukan pemahaman
hidup bersih dan
perilaku sehat
sehat
Kemampuan
Ajarkan strategi
menjalankan perilaku
perilaku hidup bersih
sehat
dan sehat
6 Ketidakefektifa Pengetahuan Proses Pengajaran Proses
Penyakit.
n pemeliharaan penyakit meningkat.
Jelaskan faktor
kesehatan Kriteria hasil:
resiko yang dapat
Menunjukan perilaku
mempengaruhi
adaptif
kesehatan
Menunjukan pemahaman
Ajarkan perilaku
perilaku sehat
hidup bersih dan
Kemampuan
sehat
menjalankan perilaku
Ajarkan strategi
sehat
perilaku hidup bersih
dan sehat
42
BAB III
LAPORAN KASUS
A. Pengkajian
I. Data Umum
3. Pekerjaan KK : Tani
4. Pendidikan KK : SD
5. Komposisi Keluarga :
43
Genogram :
Ny. M
Keterangan:
: Laki-Laki
: Perempuan
: Meninggal
: Hubungan Keluarga
: Tinggal serumah
G3: tidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan Ny. M
6. Tipe Keluarga :
Tipe keluarga Ny. M adalah Single parent terdiri dari ibu, anak dan cucu
sudah menikah dan 1 orang meninggal, jadi Ny. M tinggal bersama 1 orang
44
anaknya. Selain itu ditemani oleh cucunya 2 orang yang masih sekolah SD
7. Suku/Bangsa :
8. Agama :
Agama yang dianut oleh keuarga Ny. M adalah agama Islam, mereka taat
anggota keluarga
45
Keluarga Ny. M masih belum bisa memenuhi kebutuhan kesehatan keluarga
karena pengetahuan tentang kesehatan masih kurang dan terbukti Ny.M baru
mengetahui menderita DM setelah ada luka diabetik ditelapak kaki kiri yang
Dalam keluarga Ny. M tidak ada riwayat menderita Diabetes Melitus baik
dari ibu maupun bapaknya, tetapi saudara Ny. M ada yang menderita
1. Karakteristik rumah
lantai juga terbuat dari papan.Jendela rumah kurang baik, kadang tidak
dibuka. Memiliki 3 kamar tidur, ruang tamu, ruang keluarga, dapur dan WC
menggunakan kendaraan roda 2 melalui jalan setapak dengan lebar >1 meter.
46
Denah
untuk menaiki kendaraan umum sudah lancar, keadaan jalan sudah di aspal.
berada di tengah kampung dbisa diakses dengan jalan kaki begitupun dengan
berpindah-pindah.
47
5. Sistem pendukung keluarga
1. Struktur Peran
Ny. M berperan sebagai kepala keluarga dan mencari nafkah untuk
diambil alih oleh anaknya. Kadang Ny. M merasa sudah tidak berguna, tapi
apa yang bisa diperbuat dengan kondisi ulkus diabetik pada telapak kaki
yang diyakini yaitu agama islam dengan menerapkan aturan- aturannya serta
Pola komunikasi keluarga berjalan dengan baik secara verbal, bahasa yang
dalam berkomunikasi keluarga saling terbuka satu sama lain dan selalu
48
4. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga Ny. M saling menghormati dan menghargai satu sama lain dan
sendiri.
V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
2. Fungsi Sosialisasi
3. Fungsi Reproduksi
4. Fungsi Ekonomi
Jika lagi tidak ada pekerjaan terpaksa minta bantuan dari keluarga anaknya
yang lain. Ny. M mengatakan tidak punya penghasilan sama sekali selama
49
5. Fungsi Perawatan Kesehatan
diabetik yang dialami oleh Ny. M. Selalu bertanya tentang kondisi luka
mampu mengambil keputusan yang tepat bila ada anggota keluarga yang
sakit. Keluarga belum mampu merawat anggota keluarga dengan tepat bila
Stress yang dialami keluarga Ny. M jika Ny. M melakukan cek GDS
Keluarga Ny. M mengatakan ada rasa pesimis untuk sembuh jika pada hasil
50
4. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga selalu mengingatkan terutama pada Ny. M agar disiplin dalam diet
5. Harapan Keluarga
dan keluarga selalu diberi kesehatan, dan berharap semoga anggota keluarga
yang lain tidak ada yang terkena sakit seperti yang diderita Ny. M
2 Tanda Vital
- TD 170/80mmHg 110/70 mmHg 110/70 mmHg 100/70 mmHg
- Nadi 84 X/m 80 X/m 84 X/m 84X/m
- Suhu 37,50C 370C 370C 370C
- Respirasi 20 x/m 18 X/m 20 X/m 20X/m
3 Kepala
Bersih tidak Bersih tidak Bersih tidak Bersih tidak
- Rambut
berketombe berketombe berketombe berketombe
4 Mata
- Konjungt Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis
iva
- Sklera Tidak ikterik Tidak ikterik Tidak ikterik Tidak ikterik
- Penglihat Penglihatan Baik Baik Baik
an menurun
5 Hidung
- Bentuk Simetris Simetris Simetris Simetris
51
Tampak Tampak
- Keadaan Tampak bersih Tampak bersih
bersih bersih
Dapat Dapat Dapat Dapat
membedakan membedakan membedakan membedakan
- Fungsi
bau kayu bau kayu putih bau kayu putih bau kayu
putih dan kopi dan kopi dan kopi putih dan kopi
6 Mulut
- Keadaan Bersih Bersih Bersih Bersih
Bisa Bisa Bisa Bisa
mengunyah mengunyah mengunyah mengunyah
- Fungsi
tanpa tanpa tanpa tanpa
gangguan gangguan gangguan gangguan
7 Telinga
Dapat Dapat Dapat Dapat
- Fungsi mendengar mendengar mendengar mendengar
dengan baik dengan baik dengan baik dengan baik
Bersih, tidak Bersih, tidak Bersih, tidak Bersih, tidak
- Keadaan terdapat terdapat terdapat terdapat
serumen serumen serumen serumen
8 Leher
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
- KGB
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
9 Abdomen
- Bentuk Datar Datar Datar Datar
nyeri tekan Tidak ada Tidak ada Tidak ada
diulu hati,
- Nyeri
kadang
Tekan
merasa mual
muntah,
10 Ektremitas
Atas
52
Baik bisa Baik bisa Baik bisa Baik bisa
- Keadaan
digerakkan digerakan digerakkan digerakan
Terdapat Baik bisa Baik bisa Baik bisa
ulkus diabetik digerakan digerakan digerakan
pada telapak
Ekstremitas kaki kiri
Bawah panjang 6 cm,
- Keadaan lebar 2 cm
dan dalam 1
cm , terdapat
pus, luka
menghitam,
kadang terasa
keram
1. Pemeriksaaan penunjang
2. Therapy
- Captopril 25 mg 2 X 1 tab
1. Analisis Data
53
Tabel : 4 Analisa data fokus
No Data Fokus Penyebab Masalah
1 DS Nekrosis luka Kerusakan integritas
- Ny. M mengatakan diabetik jaringan
ekstremitas bawah kadang
terasa keram
- Keluarga selalu bertanya
tentang luka diabetik
DO
- Kesadaran Komposmentis
- TD 170/80 mmHg
- Nd 84 X/m
- SB 37,50C
- RR 20X/m
- Terdapat ulkus diabetik
pada telapak kaki kiri
panjang 6 cm, lebar 2 cm
dan dalam 1 cm , terdapat
pus, luka menghitam
- GDS 275 mg/dl
2 Data subjektif
- Ny. M mengatakan
kadang merasa mual dan
muntah
- Keluarga bertanya-tanya
Kurangnya Ketidakefektifan
tentang cara merawat luka
pengetahuan pemeliharaan
DM
kesehatan
- Keluarga bingung dengan
cara penyembuhan luka
Data objektif :
- Terdapat ulkus diabetik
pada telapak kaki kiri
54
panjang 6 cm, lebar 2 cm
dan dalam 1 cm , terdapat
pus, luka menghitam
- GDS 275 mg/dl
kurangnya pengetahuan
55
kurangnya diabetik diabetik
pengetahuan Mengetahui faktor Jelaskan tanda dan gejala
risiko ulkus diabetik ulkus diabetik
Mengetahui tanda Ajarkan manajemen penyakit
dan gejala ulkus ulkus diabetik
diabetik
Manfaat manajemen
penyakit
TGL /
DX IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
JAM
Selasa 1. Kerusakan integritas Perawatan Luka
07/05/2019 jaringan b.d. Melakukan monitor kulit adanya
10.15 Wita nekrosis luka kemerahan
diabetik Melakukan Obsevasi luka : lokasi,
jaringan nekrotik, tanda-tanda infeksi
local
Mengajarkan keluarga tentang
perawatan luka
Rawat luka secara terbuka
Anjurkan minum obat antibiotic
sesuai anjuran
Selasa 2. Ketidakefektifan Pengajaran proses penyakit
07/05/2019 pemeliharaan Melakukan penyuluhan tentang proses
11.05 Wita kesehatan b.d ulkus diabetik pada DM
kurangnya Pengajaran diet dan pengobatan
pengetahuan Melakukan penyuluhan tentang diet
dan pengobatan ulkus diabetik
Rabu 1. Kerusakan integritas Perawatan Luka
08/05/2019 jaringan b.d. Melakukan monitor kulit adanya
10.30 Wita nekrosis luka kemerahan
56
diabetik Melakukan Obsevasi luka : lokasi,
jaringan nekrotik, tanda-tanda infeksi
lokal
Mengajarkan keluarga tentang
perawatan luka
Rawat luka secara terbuka
Anjurkan minum obat antibiotik
sesuai anjuran
Rabu 2. Ketidakefektifan Pengajaran proses penyakit
08/05/2019 pemeliharaan Melakukan penyuluhan tentang proses
11.00 Wita kesehatan b.d ulkus diabetik pada DM
kurangnya Pengajaran diet dan pengobatan
pengetahuan Melakukan penyuluhan tentang diet
dan pengobatan DM
Kamis 1. Kerusakan integritas Perawatan Luka
09/05/2019 jaringan b.d. Melakukan monitor kulit adanya
10.15 Wita nekrosis luka kemerahan
diabetik Melakukan Obsevasi luka : lokasi,
jaringan nekrotik, tanda-tanda infeksi
local
Mengajarkan keluarga tentang
perawatan luka
Rawat luka secara terbuka
Anjurkan minum obat antibiotik
sesuai anjuran
Kamis 2. Ketidakefektifan Pengajaran proses penyakit
09/05/2019 pemeliharaan Melakukan penyuluhan tentang proses
10.45 Wita kesehatan b.d ulkus diabetik pada DM
kurangnya Pengajaran diet dan pengobatan
pengetahuan Melakukan penyuluhan tentang diet
dan pengobatan DM
57
E. EVALUASI KEPERAWATAN KELUARGA
TGL /
DX Evaluasi
JAM
Selasa 1. Kerusakan S
07/05/2019 integritas jaringan Ny. M mengatakan jaringan
11.00 Wita b.d. nekrosis luka nekrotiknya tidak bertambah
diabetik O
Masih terdapat jaringan nekrotik
Kebersihan luka lebih baik dari
sebelumnya
Kemerahan pada pinggir luka
berkurang
A
Masalah belum teratasi
P
Intervensi dilanjutkan
Selasa 2. Ketidakefektifan S
07/05/2019 pemeliharaan Keluarga mengatakan paham dan tahu
11.20 Wita kesehatan b.d tentang luka diabetik
Keluarga mengatakan mulai paham
kurangnya
tentang diet dan pengobatan luka
pengetahuan diabetik
O
Keluarga dapat menjelaskan kembali
materi yang diajarkan
Keluarga mulai menjalankan diet DM
A
Masalah belum teratasi
P
Intervensi dilanjutkan
Rabu 1. Kerusakan S
08/05/2019 integritas jaringan Ny. M mengatakan jaringan
11.00 Wita b.d. nekrosis luka nekrotiknya tidak bertambah
diabetik O
Masih terdapat jaringan nekrotik
58
Kebersihan luka lebih baik dari
sebelumnya
Kemerahan pada pinggir luka
berkurang panjang 5,8 cm, lebar 1,8
cm dalam 0,9 cm
A
Masalah belum teratasi
P
Intervensi dilanjutkan
Rabu 2. Ketidakefektifan S
08/05/2019 pemeliharaan Keluarga mengatakan paham dan tahu
11.20 Wita kesehatan b.d tentang luka diabetik
Keluarga mengatakan paham tentang
kurangnya
diet dan pengobatan luka diabetik
pengetahuan O
Keluarga dapat menjelaskan kembali
materi yang diajarkan
Keluarga mulai menjalankan diet DM
A
Masalah belum teratasi
P
Intervensi dilanjutkan
Kamis 1. Kerusakan S
09/05/2019 integritas jaringan Ny. M mengatakan jaringan
11.00 Wita b.d. nekrosis luka nekrotiknya semakin berkurang
diabetik O
Masih terdapat jaringan nekrotik
Kebersihan luka lebih baik lagi dari
sebelumnya
Kemerahan pada pinggir luka
berkurang panjang 5,6 cm, lebar 1,6
cm dalam 0,8 cm
GDS 250 mg/dl
A
Masalah teratasi
P
Intervensi selesai
59
Rabu 2. Ketidakefektifan S
08/05/2019 pemeliharaan Keluarga mengatakan paham dan mau
11.20 Wita kesehatan b.d merawat luka diabetik setiap hari
Keluarga mengatakan paham tentang
kurangnya
diet dan pengobatan luka diabetik
pengetahuan O
Keluarga dapat menjelaskan kembali
materi yang diajarkan
Keluarga mulai menjalankan diet DM
A
Masalah teratasi
P
Intervensi selesai
60
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Pengkajian yang dilakukan oleh penulis pada Ny. M sesuai dengan teori yang
keluarga untuk memenuhi data dan informasi yang diperlukan dalam proses
asuhan keperawatan.
Berdasarkan anamnesa Ny. M mengeluhkan ada luka ditelapak kaki kiri, lemah
dan letih serta rasa pusing, Ny. M mengatakan mual dan muntah, Ny. M
mengatakan mudah lapar dan haus, selain itu tampak ada ulkus diabetik pada
kaki kiri, Pus (+) dan kemerahan disekitar luka, Panjang luka ±6 cm dan lebar ±2
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Perkeni, (2011).
Bahwa keluarga diabetes melitus akan mengalami merasa cepat lapar dan lemas,
hal tersebut disebabkan karena glukosa dalam tubuh semakin habis sedangkan
61
kadar glukosa dalam darah cukup tinggi. Menurut Price & Wilson (2016) dapat
Selain itu penulis mendapatkan data bahwa Ny. M mengatakan tidak bisa
melakukan aktifitas sehari hari, Ny. M mengatakan lemah dan letih serta rasa
pusing, Ny. M mengatakan kram pada pergelangan kaki. Hal ini sesuai
komplikasi akut DM, seperti adanya keluhan pusing atau vertigo, gangguan
B. Diagnosa Keperawatan
atau komunitas terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang aktual
Berdasarkan pengkajian dan analisa data pada kasus yang dilakukan pada Ny. M
diagnosa yang diangkat penulis yaitu Kerusakan integritas jaringan b.d. nekrosis
62
luka diabetik dan ketidakefekifan pemeliharaan kesehatan b.d kurangnya
pengetahuan
pengkajian ditemukan data subyektif Ny. M mengatakan ada luka ditelapak kaki
kiri, lemah dan letih serta rasa pusing, Ny. M mengatakan mual dan muntah, Ny.
M mengatakan mudah lapar dan haus, selain itu terdapat Pus (+) dan kemerahan
Glukosa darah sewaktu (GDS) 275 mg/dl. Keluarga mengatakan tidak tahu dan
bertanya-tanya tentang cara merawat luka DM, Keluarga bingung dengan cara
penyembuhan luka.
C. Intervensi Keperawatan
diharapkan dari Ny. M atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat.
perawat.
Intervensi keperawatan mengacu pada NOC dan NIC sebagai panduan dalam
63
pada diagnosa kerusakan integritas kulitdan intervensi Pengajaran : proses
tujuan yang berpusat pada keluarga dan hasil yang diperkirakan dari intervensi
keperawatan yaang dipilih untuk mencapai tujuan tersebut (Potter & Perry,
tepat.
diterapkan secara aktual pada keluarga Ny. M dengan diabetes melitus dalam
D. Implementasi Keperawatan
64
disesuaikan dengan rencana tindakan keperawatan berdasarkan teori Nursing
dengan tim medis jika ada keluhan dan tindakan yang tidak berhasil.
planning untuk manejemen nutrisi terutama kontrol gula darah di rumah. Hal ini
sesuai dengan pernyataan bahwa seseorang harus rutin mengontrol kadar gula
darah agar diketahui nilai kadar gula darah untuk mencegah terjadinya diabetes
melitus supaya ada penanganan yang cepat dan tepat saat terdiagnosa diabetes
sesuai anjuran, didapatkan hasil pada hari ketiga berupa penurunan kadar gula
E. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi yang dilakukan pada hari sabtu tanggal 9 Mei 2019, berdasarkan
65
hasil masalah teratasi dimana pada data subyektif keluarga mengatakan
kebersihan luka lebih baik dari sebelumnya, dan data obyektif, kemerahan pada
dengan hasil masalah teratasi dimana keluarga mengatakan tahu tentang proses
penyakit, diet dan pengobatan, GDS : 250 gr/dl, Tekanan darah: 150/80 mmHg,
66
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil studi kasus ini, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Pada pengkajian keluarga dengan ulkus diabetik didapatkan data, antara lain
Ny. M mengeluhkan luka ditelapak kaki kiri, lemah dan letih serta rasa
lapar dan haus, Ny. M tampak letih dan pusing setelah beraktifitas dan
skala kekuatan otot pada kaki kiri ; 2, selain itu tampak ada luka diabetik
pada kaki kiri, pus (+) disekitar luka, panjang luka ±6 cm dan lebar ±2 cm
67
penurunan GDS : 250 mg/dl, luka jadi bersih, keluarga paham tentang
B. Saran
dan penurunan gula darah dapat dicapai, selalu cek kadar glukosa darah,
minum obat penurun glukosa dan memeriksakan diri selalu pada fasiltas
pelayanan kesehatan.
3. Bagi Peneliti
68
DAFTAR PUSTAKA
Juwono, A. L., Scheiber, Y., & Widijanto, G. (2011). Nursing: Menafsirkan Tanda-
Tanda dan Gejala Penyakit. Jakarta Barat: Indeks.
Perkeni. (2015) Konsensus Pengelolaan Dan Pencegahan diabetes Melitus Tipe 2di
Indonesia2015. Jakarta: PB. Perkeni
69
[RISKESDAS] Riset Kesehatan Dasar. 2007. Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan, Republik
Indonesia.
Tandra, H. (2017). Segala Sesuatu yang Harus Anda Ketahui Tentang Diabetes .
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Yohanes Dion, Yaseinta Betan. 2013. Asuhan Keperawatan Keluarga Konsep Dan
Praktik. Yogyakarta: Nuha Medika
70