Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

T DENGAN CEDERA KEPALA


RINGAN DI BANGSAL AL-KAUTSAR RSU PKU MUHAMMADIYAH
BANTUL

Disusun Oleh :
Azzahra Dwi Sintaningrum (20170320029)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2020
A. Analisa Data
Tgl Data Etiologi Problem
11/03/2020 Do : Agen Cidera Fisik Nyeri Akut

 TD : 121/75 mmHg,
N : 85 x/mnt, S :
36.7°C, R : 20x/menit
 Pasien tampak
meringis ketika
memindahkan kepala
 VL di kepala bagian
belakang hecting 4

Ds :

 Pasien mengeluh
nyeri pada luka
jahitan di belakang
kepala
 P : pergerakan
Q : cekot-cekot
R : kepala
S : skala 4
T : hilang timbul
11/03/2020 Ds : - Resiko Infeksi
Do :

 Terdapat luka pasca


operasi dengan
hecting 4 di kepala
bagian belakang
 AL : 17,55

11/03/2020 Ds : - Resiko Jatuh


Do :

 Diagnosa medis :
Cedera Kepala
Ringan
 Skor assesment resiko
jatuh : 30 (resiko
sedang)

 TD : 121/75 mmHg,
N : 85 x/mnt, S :
36.7°C, R : 20x/menit
11/03/2020 Ds : Resiko
Ketidakefektifan
 Pasien mengatakan
Perfusi Jaringan
pusing saat
Otak
memindahkan kepala
Do :

 Diagnosa medis :
Cedera Kepala
Ringan

 TD : 121/75 mmHg,
N : 85 x/mnt, S :
36.7°C, R : 20x/menit

B. Rumusan Diagnosa Keperawatan


No Diagnosa Keperawatan
1 Nyeri Akut b/d Agen Cidera Fisik
2 Resiko Infeksi
3 Resiko Jatuh
4 Resiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Otak

C. Prioritas Diagnosa Keperawatan


1. Resiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Otak
2. Nyeri Akut b/d Agen Cidera Fisik
3. Resiko Infeksi
4. Resiko Jatuh
D. Rencana Asuhan Keperawatan
Tgl Dx Kep NOC NIC Rasional EBN

11/03 Resiko Perfusi Jaringan : Serebral Manajemen Edema Serebral Pusing merupakan salah satu Budi dan
/2020 Ketidak Setelah dilakukan tindakan  Monitor adanya tanda adanya gangguan pada Firdaus. 2017.
efektifankeperawatan selama 3x24 kebingungan, perfusi jaringan otak Asuhan
Perfusi jam, Perfusi Jaringan: perubahan pikiran, Keperawatan
Jaringa Serebral menjadi normal keluhan pusing dan Pada Tn. S
n Otak dengan kriteria hasil : pingsan Dengan Cedera
Kepala di Ruang
 Tekanan Intrakranial  Monitor tanda-tanda Untuk mengetahui keadaan
12 Icu Rsud Dr.
normal vital umum pasien sebagai standar
Saiful Anwar
 Tekanan darah sistolik dalam menentukan intervensi
Kota Malang.
dari 176mmHg yang tepat Malang :
menjadi 160mmHg  Dorong keluarga untuk Ungkapan keluarga yang repository.stikes
 Tekanan darah berbicara pada pasien menyenaangkan dapat maharani.ac.id
diastolic dari menurunkan TIK dan efek
100mmHg menjadi relaksasi bagi klien
80mmHg  Kolaborasi pemberian Menurunkan permeabilitas
 Nilai rata-rata tekanan obat untuk kapiler untuk membatasi
darah meminimalkan oedem edema serebral
 Sakit kepala serebral
berkurang  Monitor TIK pasien dan
respon neurologi
terhadap aktivitas
perawatan
11/03 Nyeri Kontrol Nyeri Manajemen Nyeri Akut Mengindikasikan kebutuhan Aini dkk. 2018.
/2020 Akut b/d Setelah dilakukan tindakan  Observasi dan lakukan untuk intervensi dan juga tanda Manajemen
Agen keperawatan selama 3x24 pengkajian nyeri secara - tanda perkembangan atau Nyeri Dengan
Cidera jam, pasien diharapkan komprehensif meliputi resolusi komplikasi Kombinasi
Biologis mampu mengontrol nyerinya, lokasi, karakteristik, Tehnik Relaksasi
dengan kriteria hasil : onset, frekuensi dan Napas Dalam
kualitas nyeri pada dan Pemberian
 Skala nyeri berkurang Analgetik Dalam
pasien
dari 4 menjadi 1. Menurunkan
 Pasien mampu  Pilih tindakan Memberikan penurun nyeri Nyeri Pada
mengenali kapan dapat membuat pasien merasa Cedera Kepala
farmakologi untuk
nyeri terjadi. Ringan. Sragen :
mengatasi nyeri (Injeksi nyaman
 Pasien mampu Jurnal
Ketesse)
menggunakan Keperawatan
 Ajarkan prinsip Tindakan pemberian intervensi
tindakan pengurang CARE Vol. 8
manajemen nyeri dengan teknik napas dapat
No.2 (2018)
nyeri tanpa analgesik. dengan teknik non meningkatkan oksegenasi dan
 Pasien menggunakan farmakologi dengan meningkatkan ventilasi udara
analgesik yang relaksasi nafas dalam di paru sehingga dapat
direkomendasikan. meminimalkan nyeri
 Pasien melaporkan
 Kolaborasi dengan Kolaborasi bertujuan untuk
perubahan terhadap
pasien, orang terdekat memantau perkembangan nyeri
gejala nyeri pada
dan tim kesehatan yang terjadi dengan tindakan
profesional kesehatan.
lainnya untuk memilih pengurangan nyeri yang telah
dan dipilih dan diimplementasikan
mengimplementasikan
tindakan penurun nyeri
non farmakologi sesuai
kebutuhan
11/03 Resiko Keparahan Infeksi Kontrol infeksi Susanto,
/2020 Infeksi Ahmad. 2018.
Setelah dilakukan tindakan  Ajarkan cara cuci Kepatuhan
tangan yang benar
keperawatan selama 3x24 jam  Anjurkan pasien Obat antibiotik digunakan Cuci Tangan
diharapkan keparahan infeksi meminum obat untuk membunuh bakteri dan Perawat
pasien teratasi dengan kriteria antibiotic seperti yang mencegah perkembangan Dengan
Tanda Gejala
hasil: diresepkan
Terjadinya
 Kemerahan menjadi  Pastikan teknik Memperhatikan prosedur Infeksi Post
tidak ada perawatan luka yang perawatan luka dengan tepat Op Di Ruang
tepat Mawar Rsi
 Nyeri berkurang dari Nashrul
skala 4 menjadi skala 2 Ummah
Lamongan.
 Peningkatan sel darah
putih dalam batas
Perawatan luka Utari. 2018.
normal
Asuhan
 Monitor karakteristik Untuk mengetahui kondisi
Keperawatan
luka (drainase, warna, luka, dan adanya tanda infeksi
Klien Post Op
ukuran dan bau)
Apendisitis
 Periksa balutan sesuai Memastikan balutan pada luka Dengan
jenis luka rembes atau tidaknya Tindakan
Perawatan Luka
 Pertahankan teknik Mencegah infeksi pada luka
Dan
balutan steril ketika dengan prosedur yang tepat
Memonitoring
melakukan perawatan Infeksi Di
luka, dengan tepat Ruangan Teratai
Rumah Sakit
Umum Daerah
Undata Provinsi
Sulawesi Tengah

11/03 Resiko Tingkat Kelelahan Pencegahan Jatuh Beberapa hal yang dapat Agustiawan.
/2020 Jatuh Setelah dilakukan tindakan  Identifikasi kognitif dan mempengaruhi banyaknya2019. Hubungan
keperawatan selama 3x24 kekurangan fisik dari kejadian jatuh pada lansia Cedera Kepala
jam, tingkat kelelahan pasien pasien yang mungkin diantaranya sistem sensori, dengan Fungsi
menjadi normal dengan meningkatkan potensial neurologi, kognitif danKognitif Pada
kriteria hasil : untuk jatuh muskuloskeletal Pasien
 Kelelahan berkurang  Kunci kursi roda, Kecelakaan Lalu
dari berat menjadi tempat tidur, branker Lintas di
ringan selama melakukan Instalasi Gawat
pemindahan pasien Darurat RS
 Penurunan motivasi
 Letakkan tempat tidur Pasien merasa nyaman karena Bayangkara
dari berat menjadi
mekanik pada posisi aman Palembang.
tidak ada
paling rendah
 Sakit kepala dari berat  Jaga posisi side rail Posisi siderail yang terkunci
menjadi ringan dalam posisi yang membuat pasien menjadi
terkunci saat caregiver merasa aman
tidak ada, dengan tepat

E. Implementasi dan Evaluasi


Tgl Dx Kep Jam Implementasi Evaluasi
12/03/202 Resiko 08.0 Mengobservasi tanda-tanda kebingungan S:
0 Ketidakefektifan 0 dan keluhan pusing pasien serta mengecek
Perfusi Jaringan tanda-tanda vital pasien  Pasien mengatakan masih pusing
Otak  Pasien mengatakan hidungnya
Respon : terasa kering ketika menggunakan
Ds : pasien mengatakan kepalanya masih oksigen
terasa pusing O:

Do :  TD : 121/74 mmHg ; N : 86
x/menit ; S: 36,5 oC ; RR: 20
TD : 121/74 mmHg , N : 86 x/menit , S:
36,5 oC , RR: 20 x/menit x/menit
 Akral hangat dan nadi kuat
09.0 Mengedukasi keluarga pasien untuk selalu
0 mengajak berbicara pasien A : Masalah resiko ketidakefektifan
Respon : perfusi jaringan otak belum teratasi

Ds : pasien mengatakan senang ada teman P : Lanjutkan intervensi


bicara sehingga tidak kesepian
 Observasi keluhan pusing dan
10.0 Memberikan injeksi obat Indexon 5mg tanda-tanda kebingungan
0  Cek tanda-tanda vital
Respon :
 Memberikan obat
Ds : pasien mengatakan senang diberikan  Memantau TIK pasien dan respon
obat agar cepat sembuh neurologisnya
Do : pasien tampak kooperatif
13.0 Memantau TIK pasien dan respon
0 neurologi terhadap aktivitas perawatan
Respon :
Ds : pasien mengatakan masih pusing
seperti tadi
pasien mengatakan hidungnya terasa
kering ketika menggunakan oksigen

Do : pasien terpasang O2 3 Lpm


12/03/202 Nyeri Akut b/d Agen 08.0 Mengobservasi adanya petunjuk non S:
0 Cidera Fisik 0 verbal mengenai ketidaknyamanan
 Pasien mengatakan nyeri pada luka
Respon : operasi
Do : pasien tampak meringis menahan  Pasien mengatakan hanya tau
nyeri saat memindahkan kepalanya sekilas tentang relaksasi nafas
09.0 Memilih tindakan farmakologi untuk dalam dan pasien minta diajarkan
0 mengatasi nyeri (Injeksi obat Ketesse 3 x
O:
1A)
Respon :  Pasien tampak meringis kesakitan
ketika memindahkan kepalanya
Ds : pasien mengatakan nyeri sedikit
berkurang ketika diberi obat  TD : 121/74 mmHg ; N : 86
x/menit ; S: 36,5 oC ; RR: 20
10.3 Mengajarkan teknik non farmakologi x/menit
0 untuk manajemen nyeri dengan relaksasi
 Akral hangat dan nadi kuat
nafas dalam
 ADL dibantu keluarga
Respon :
 Pasien mendapat obat injeksi
Ds : pasien mengatakan hanya tau sekilas Ketesse 3 x 1A
dan ingin diajarkan caranya yang benar
Do : pasien tampak rileks A : Masalah nyeri akut belum teratasi
12.4 Berkolaborasi dengan pasien, dan
5 keluarga untuk mengimplementasikan
P : Lanjutkan Intervensi
tindakan penurun nyeri non farmakologi
relaksasi nafas dalam sesuai kebutuhan  Observasi TTV dan kaji tingkat
nyeri secara komprehensif meliputi
Respon :
lokasi, karakteristik, onset,
Ds : keluarga pasien mengatakan sudah frekuensi dan kualitas nyeri pada
mengetahui caranya dan akan menerapkan pasien
ke pasien ketika pasien merasakan nyeri
 Berikan terapi farmakologi untuk
mengatasi nyeri (Injeksi Ketesse
jam 14.00)
 Review teknik non farmakologi
untuk manajemen nyeri dengan
relaksasi nafas dalam
12/03/202 Resiko Infeksi 08.1 Memantau karakteristik luka meliputi S : pasien mengatakan lebih nyaman
0 0 drainase, warna, ukuran dan bau setelah lukanya dibersihkan
Respon :
Do : balutan tampak rembes dan berbau O : luka tampak bersih, warna kemerahan,
hecting 4 dan masih sedikit berbau
09.1 Melakukan perawatan luka yang tepat
5
Respon :
A : Masalah resiko infeksi berlum teratasi
Ds : pasien mengatakan perih saat
dibersihkan
Do : pasien tampak meringis kesakitan P : Lanjutkan intervensi
ketika luka dibersihkan
 Observasi karakteristik luka
10.3 Mengajarkan teknik cuci tangan 6 langkah
0 kepada pasien dan keluarga pasien meliputi drainase, warna, ukuran
dan bau
Respon :
 Lakukan perawatan luka yang tepat
Do : pasien dan keluarga tampak
mengikuti gerakan perawat  Review teknik cuci tangan 6
13.3 Memberikan obat antibiotic Intermoxil 3 x langkah
0 500mg  Berikan obat antibiotik Intermoxil
Respon : 3 x 500mg

Do : pasien tampak kooperatif


12/03/202 Resiko Jatuh 08.2 Mengidentifikasi perkembangan kognitif S : pasien mengatakan kepalanya masih
0 0 dan kekurangan fisik dari pasien yang pusing
mungkin meningkatkan potensial untuk
jatuh
O:
Respon :
 pasien tampak meringis ketika
Ds : pasien mengatakan kepalanya pusing
memindahkan kepala
dan nyeri saat diangkat
08.3 Meletakkan tempat tidur mekanik pada  Pasien tampak nyaman ketika
0 posisi paling rendah siderail dinaikkan

Respon :  pasien terpasang O2 3 Lpm binasal

Ds : pasien mengatakan lebih nyaman  pasien terpasang infus NaCl 20tpm

10.0 Mengajarkan keluarga pasien untuk


0 mengunci tempat tidur dan menaikkan A : Masalah resiko jatuh belum teratasi
siderail ketika akan meninggalkan pasien
Respon :
P : lanjutkan intervensi
Ds : pasien mengatakan lebih merasa  Identifikasi perkembangan kognitif
aman ketika siderail dinaikkan dan kekurangan fisik dari pasien
yang mungkin meningkatkan
potensial untuk jatuh
 Mobilisasi bedrest
13/03/202 Resiko 08.3 Mengobservasi tanda-tanda kebingungan S : pasien mengatakan masih pusing
0 Ketidakefektifan 0 dan keluhan pusing pasien
Perfusi Jaringan
Respon :
Otak O:
Ds : pasien mengatakan pusingnya masih
Pasien terpasang O2 3Lpm
ada sampai sekarang
TD : 124/67mmHg ; N : 80x/menit ; S :
10.0 Mengecek tanda-tanda vital pasien
36,7oC ; RR : 20x/menit
0
Respon :
Do :
A : resiko ketidakefektifan perfusi jaringan
TD : 124/67mmHg ; N : 80x/menit ; S : otak belum teratasi
36,7oC ; RR : 20x/menit
13.0 Memberikan injeksi obat Indexon 5mg
P : lanjutkan intervensi
0
Respon :
 Observasi keluhan pusing dan
Do : pasien tampak kooperatif tanda-tanda kebingungan
13.2 Memantau TIK pasien dan respon  Cek tanda-tanda vital
0 neurologi terhadap aktivitas perawatan  Berikan obat Indexon 5mg
 Pantau TIK pasien dan respon
Respon : neurologisnya
Ds : pasien mengatakan pusing sudah
sedikit berkurang dibandingkan kemarin
Do : pasien terpasang O2 3 Lpm
13/03/202 Nyeri Akut b/d Agen 09.1 Mengkaji tingkat nyeri secara S:
0 Cidera Fisik 0 komprehensif meliputi lokasi,
karakteristik, onset, frekuensi dan kualitas  P : Pasien mengatakan nyeri saat
nyeri pada pasien pasien menggerakan kepala
Q : Pasien mengatakan nyerinya
Respon : terasa cekot-cekot
Ds : pasien mengatakan lokasi nyeri di R : Pasien mengatakan nyeri pada
bagian belakang kepala di luka operasi, bagian belakang kepala
nyeri muncul saat bergerak, karakteristik S : Pasien mengatakan nyeri
nyeri nya cekot-cekot, dan hilang timbul berkurang menjadi skala 3
T : Pasien mengatakan nyeri hilang
Do : pasien tampak meringis kesakitan timbul
ketika memindahkan kepala
 pasien mengatakan selalu
10.0 Melakukan review teknik non farmakologi mengalihkan nyeri dengan
0 untuk manajemen nyeri dengan relaksasi relaksasi nafas dalam
nafas dalam
Respon
O:
Ds : pasien sudah bisa melakukan teknik  ADL pasien masih dibantu oleh
nafas dalam ketika pasien merasa nyeri keluarganya
Do : Pasien dapat melakukan relaksasi  TD : 124/67mmHg ; N : 80x/menit
nafas dalam yang telah diajarkan kemarin, ; S : 36,7oC ; RR : 20x/menit
pasien tampak rileks
 nadi kuat, akral hangat
14.0 Memberikan terapi farmakologi untuk
0 mengatasi nyeri yaitu Injeksi Ketesse 3 x  pasien mendapat obat injeksi
1A Ketesse

Respon :
Ds : pasien mengatakan nyerinya A : Masalah nyeri akut belum teratasi
berkurang dari hari kemarin dari skala 4
menjadi skala 3 setelah diberikan obat
pereda nyeri P : lanjutkan intervensi
 Observasi TTV dan kaji tingkat
nyeri secara komprehensif meliputi
lokasi, karakteristik, onset,
frekuensi dan kualitas nyeri pada
pasien
 Berikan terapi farmakologi untuk
mengatasi nyeri (Injeksi Ketesse
jam 14.00)

13/03/202 Resiko Infeksi 08.2 Mengobservasi karakteristik luka meliputi S : pasien mengatakan lebih nyaman
0 0 drainase, warna, ukuran dan bau lukanya sudah dibersihkan
Respon :
Do : balutan tidak rembes dan sedikit O : balutan tidak rembes dan sedikit
berbau berbau
09.1 Melakukan perawatan luka yang tepat Pasien mendapat obat antibiotik intermoxil
5
Respon :
Do : pasien tampak lebih tenang ketika A : resiko infeksi belum teratasi
luka dibersihkan
Ds : pasien mengatakan sedikit perih
10.0 Melakukan review teknik cuci tangan 6 P : lanjutkan intervensi
0 langkah
 Lakukan perawatan luka dengan
Respon : tepat
Do : pasien dan keluarga tampak senang  Berikan obat antibiotik Intermoxil
sudah bisa melakukannya
13.3 Berikan obat antibiotik Intermoxil 3 x
0 500mg
Respon :
Do : pasien tampak kooperatif
13/03/202 Resiko Jatuh 10.0 Mengidentifikasi perkembangan kognitif S : pasien mengatakan masih pusing tapi
0 0 dan kekurangan fisik dari pasien yang sudah berkurang dibandingkan hari
mungkin meningkatkan potensial untuk kemarin
jatuh
Pasien mengatakan
Respon :
Ds : pasien mengatakan kepalanya masih
O:
pusing dan nyeri saat diangkat tapi sudah
berkurang dari hari kemarin  tempat tidur tampak terkunci,
siderail tampak dinaikkan
 pasien terpasang O2 3 Lpm binasal
 pasien terpasang infus NaCl 20tpm

A : resiko jatuh belum teratasi


P : lanjutkan intervensi
11.0 Melakukan review cara mengunci tempat  Pantau ulang perkembangan
0 tidur dan menaikkan siderail kognitif dan kekurangan fisik dari
pasien yang mungkin
Respon :
meningkatkan potensial untuk jatuh
Ds : pasien mengatakan keluarganya
sudah selalu menaikkan siderail ketika
dirinya ditinggal pergi
14/03/202 Resiko 16.0 Mengobservasi tanda-tanda kebingungan S : pasien mengatakan masih pusing tetapi
0 Ketidakefektifan 0 dan keluhan pusing pasien sudah berkurang
Perfusi Jaringan
Respon :
Otak
Ds : pasien mengatakan pusingnya sudah O:
mulai berkurang
 Pasien mendapatkan obat injeksi
18.1 Mengecek tanda-tanda vital pasien Indexon 5mg
0
Respon :  pasien terpasang O2 3 Lpm binasal
Do :  TD : 123/79mmHg ; N : 69x/menit
TD : 123/79mmHg ; N : 69x/menit ; S : ; S : 36,7oC ; RR : 20x/menit
36,7oC ; RR : 20x/menit
19.3 Memberikan injeksi obat Indexon 5mg A : masalah resiko ketidakefektifan perfusi
0 jaringan otak belum teratasi
Respon :
Do : pasien tampak kooperatif
P : lanjutkan intervensi
20.0 Memantau TIK pasien dan respon
0 neurologi terhadap aktivitas perawatan  Observasi keluhan pusing dan
tanda-tanda kebingungan
Respon :  Cek tanda-tanda vital
 Berikan obat Indexon 5mg
Ds : pasien mengatakan masih pusing tapi
sudah berkurang  Pantau TIK pasien dan respon
neurologisnya
Do : pasien terpasang O2 3 Lpm binasal

Anda mungkin juga menyukai