Anda di halaman 1dari 5

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN Tn.

J DENGAN DIAGNOSA VARISES


ESOFAGUS B.D SIROSIS HEPATIKUS DAN ANEMIA DI RUANG MELATI II RSUD
dr. LOEKMONO HADI KUDUS

DISUSUN OLEH :
NI LUH NONI ANDAYANI
P1337420617071

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
TAHUN AJARAN 2019
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN Tn. J DENGAN DIAGNOSA VARISES
ESOFAGUS B.D SIROSIS HEPATIKUS DAN ANEMIA DI RUANG MELATI II RSUD
dr. LOEKMONO HADI KUDUS

Tanggal Pengkajian : 18 Mei 2019 (11.00 WIB)


Ruang/RS : Melati II / RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus
I. PENGKAJIAN

1. BIODATA
1. Biodata Pasien
a. Nama : Tn. J
b. Umur : 44 tahun
c. Alamat : Puyoh 04/05 Dawe Kudus
d. Tanggal masuk : 14 Mei 2019, pukul 11:00 WIB
e. Diagnosa medis : Varises esofagus b.d sirosis hepatikus dan anemia
f. Nomor RM : 651.580
2. Biodata Penanggung jawab
a. Nama : Ny. S
b. Alamat : Puyoh 04/05 Dawe Kudus
c. Hubungan dg klien : Istri
2. KELUHAN UTAMA
Lemah anggota gerak kanan
3. RIWAYAT KEPERAWATAN
Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengatakan pada 14 Mei 2019 merasa lemas dan perutnya kaku kram. klien
meminta keluarganya untuk mengantarnya ke UGD RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus.
Di UGD klien didiagnosa mengalami anemia dan sirosis hepatikus. Anemia diduga
karena komplikasi dari penyakit sirosis hepatik yang dialami pasien. Selama di UGD
pasien sudah dilakukan pengkajian dengan hasil TD 90/70 mmHg, Nadi 108x/ menit, RR
20x/ menit, suhu 37,2 derajat celcius, Spo2 98 % dan hasil GDS 437 mg/dl. Dan telah
mendapatkan terapi infuse NS 1000cc yaitu 40 TPM, tranfusi darah PCR 2 colft karena
hb > 7, mendapat terapi obat ceterolak 2x1 ampl, injeksi vit K 1x1, as. Oranex 3x500 g,
Prosogan 1 vial dilakukan pemantauan selama 2jam klien dipindah ke ruang Melati I
untuk mendapat perawatan lebih lanjut.

II. RESUME KEPERAWATAN


DAR
NO Diagnosa Keperawatan
(Data, Action, Respond)
1 Intoleransi aktivitas b.d DATA
ketidakseimbangan suplai dan DS :
kebutuhan O2 - Klien mengatakan lemas
- Klien merasa anggota gerak kirinya tidak
bisa digerakkan
DO :
- Klien tampak berbaring di tempat tidur
- Klien kesulitan dalam memindahkan tangan
dan kaki sebelah kiri
TD: 163/82
N: 82 x/menit
RR: 20 x/menit
S: 34.60 C
555 222
555 222
ACTION
Terapi aktivitas
- Kaji kemampuan klien melakukan aktivitas
- Jelaskan pada pasien manfaat aktivitas
bertahap
Pantau Vital Sign klien
- Pantau TTV klien sebelum dan setelah
melakukan aktvitas
RESPON
S: klien merasa lebih nyaman selepas dilakukan
tirah baring
O: klien tampak lebih relaks
TD: 150/74 mmHg RR: 20x/mnt
N: 78 x/mnt S: 35.20C
2 Gangguan perfusi jaringan DATA
cerebral b.d penyumbatan DS : klien mengeluh pusing
aliran darah ke otak DO : klien terbaring lemah di atas tempat tidur
TD: 163/82
N: 82 x/menit
RR: 20 x/menit
S: 34.60
GDP : 267 mg/dL
- Hasil CT Scan Tanpa Kontras, kesan : infark
lacunar pada Thalamus dextra
ACTION
- Memposisikan klien semi fowler
- Megajarkan distraksi dan relaksasi untuk
mengatasu nyeri akibat pusing
- Memberikan Cilostazol 100 mg p.o sesuai
advice dokter
- Memberikan glimepiride 2mg p.o sesuai
advice dokter
- Meberikan inj. Piracetam sesuai advice
dokter
- Memberikan inj. Citicolin sesuai advice
dokter
RESPON
S: klien mengatakan pusing berkurang
O: klien tampak lebiih baik dan nyaman

III. PEMBAHASAN
Berdasarkan beberapa data diatas yang diambil dari pengkajian selama satu hari
pada 11 Mei 2019, dapat ditarik dua masalah keperawatan yaitu hambatan mobilitas
fisik beruhubungan dengan hemiparesis sinistra atau keleumpuhan anggota gerak kiri,
dan maslah keperawatan gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan
penyumbatan aliran darah ke otak. Untuk mengatasi masalah keperawatan tersebut di
lakukan beberapa implementasi seperti melatih ROM untuk memperkuat otot,
pemeriksaan TTV dan kolaborasi dengan dokter.
Rasional tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah keperawatan yang
pertama adalah dengan melakukan tirah baring/ 2 jam untuk menjegah adanya
decubitus atau gangguan integritas kulit, selain itu juga mengajarkan ROM untuk
latihan gerak klien untuk menambah kekuatan otot.
Rasional tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah keperawatn yang
kedua yaitu dengan memberikan beberapa obat sesuai dengan advice dokter dan
memposisikan klien semi fowler untuk memperlancar pertukaran oksigen pada paru,
selain itu juga mengajarkan teknik relaksasi dan distraksi untuk mengatasi adanya
nyeri akbiat pusing.

Anda mungkin juga menyukai