Anda di halaman 1dari 29

Laporan Monitoring

Road Traffic Safety & Security


Fleet Management Mobil Tangki
SH Commercial & Trading
Pertamina Patra Niaga
YTD TW II 2021

0
EXECUTIVE SUMMARY

1. Mengacu memorandum nomor 004/CT03300/2021 dan fax nomor 005/CT03300/2021


dari Manager HSSE Channel & Fleet Safety tanggal 19 Maret 2021 Perihal Evaluasi dan
Replikasi Program RTSS serta Sosialisai Online Reporting Pertamina Fleet Safety, telah
dilakukan penambahan 15 lokasi program RTSS sehingga total menjadi 59 lokasi fuel
terminal yang mengimplementasikan program tersebut tetap dengan 19 item
pemantuan yang terdiri dari 6 pilar. (12 Jam Kerja, Single Driver, Coaching, GPS Full
Fitur, Monitoring Behaviour AMT serta reward punishmane exclude replikasi CCTV).
2. Untuk kemudahan pelaporan dan kemudahan dalam memonitor program fleet safety
melalui dashboard, pada tanggal 24 Maret 2021 sudah dilakukan launching oleh VP
HSSE perihal penggunaan Online Reporting System dan Dasboard Monitoring melalui
platform www.pertaminafleetsafety.com.
3. Hingga Triwulan II 2021, secara umum trend insiden mengalami penurunan bila
dibandingkan triwulan yang sama ditahun 2020. Dari pareto insiden penyebab
kecelakaan transportasi BBM tertingi disebabkan oleh Kelelahan (fatique) – AMT
Kurang Konsentrasi (35,8 %)
4. Dari hasil investigasi laka di FT Madiun, FT Boyolalali, FT Cikampek dan lokasi lain
serta dihubungkan dengan data RTSS pilar I perihal Kehadiran dan Pemenuhan 12
Jam kerja, diperoleh korelasi penyebab kondisi fatique disebabkan oleh lebihnya
pemenuhan 12 jam kerja AMT serta kekurang tersediaan Awak mobil tangki khususnya
AMT Harian dan juga ratio pemenuhan jumlah minimum operasional.
5. Terdapat gap 36 % Lokasi kerja melebihi 12 jam kerja dikarenakan salah satu kondisi
terbesar adalah AMT yang hadir / masuk harus menggantikan AMT yang tidak masuk
(rate AMT absen 11%) untuk melakukan proses operasional pengiriman distribusi (
mencegah LO outstanding / memenuhi MS2) sehingga waktu berkendaranya / ritase
nya menjadi bertambah, selain ditunjang beberapa lokasi masih belum ideal
pemenuhan ratio AMT operasinya dibanding dengan kebutuhan minimum operasi.
6. Belum updatenya perhitungan RTH dengan kondisi trafic eksisting juga berpengaruh
terhadap perhitungan pemenuhan ratio AMT dan MT yang ideal. Selain itu update
penambahan baru pola distribusi untuk pertashop maupun konsinyasi dengan jarak
yang relatif jauh belum secara khusus dimitagasi dampak yang muncul khusunya
bertambahnya durasi/ ritasi yang berimplikasi pada kondisi kelelahan AMT.
7. Selain itu countermaseure dari 4P sebagai penyedia AMT belum optimal untuk
melakukan penggantian AMT yang tidak hadir sesuai terjadwal baik dengan alasan
sakit, terblokir maupun alpha / tanpa keterangan.
8. Untuk pemantauan perilaku / behaviour Awak mobil tangki, perlu dilakukan
penyempurnaan pemenuhan 6 Fitur GPS yang terpasang. Terdapat 60 % (15 dari 25
lokasi) lokasi yang dikelola oleh PPN belum terpasang Full Fitur GPS sedangkan untuk
EPN 57,6 % (19 dari 33 lokasi) .

1
1. Progress Program Fleet Safety & Security Improvement Program 2021

Menindaklanjuti Break Trough Project 2019 improvement Sistem Road Trafic Safety yang
diinisiasi dari fungsi Supply & Distribution dan Fungsi HSSE di 2 lokasi yaitu FT Ujung Berung
dan FT Kertapati melalui peningkatan ketentuan mengendara, , supervisi & monitoring sistem
kinerja Awak Mobil Tangki, peningkatkan fitur teknologi (DVR & GPS) untuk mengawasi AMT
dengan memasang CCTV dan optimalisasi fitur GPS ; penerapan 12 jam kerja dan single
driver untuk distribusi BBM dengan kriteria tertentu.

Selanjutnya pada tahun 2020, dilakukan replikasi program pada 44 unit lokasi fuel terminal
dengan tetap melakukan kontrol 20 item pemantauan yang terbagi dalam 6 pilar. Dengan
penerapan Program Fleet Management Safety Improvement yang diimplementasikan mulai
2019 trend insiden mengalami penurunan. Berikut terkait fokus program untuk pengendalian
Bevahiour AMT kondisi insiden aktif menurun 55,4%. Trend Road Incident Rate (RAR) yaitu
jumlah insiden MT dalam 1.000.000 KM dibandingkan dengan Total Jarak jangkauan MT
mengalami penurunan hingga 0,16 di Tahun 2020

Trend Insiden Laka MT BBM


55,4%

49

109
146
65

2019 2020
Aktif Pasif

Pada tahun 2021 Program Fleet Management Safety Improvement menambah replikasi
program di 15 Fuel Terminal sehingga menjadi total 59 Lokasi Kerja dengan perincian sebagai
berikut :

Fuel Terminal Implementasi Program Fleet Safety & Security


Improvement Program
16 16

14
12
10 9
8 7 7
6
6 5 5
4
4
2
0
SUMBAGUT SUMBAGSEL JBB JBT JATIM KALIMANTAN SULAWESI MALUKU
BALINUS PAPUA

2
Dengan bertambahnya jumlah replikasi fuel terminal yang mengimplementasikan program
road traffic safety & security improvement program, untuk mempermudah proses pelaporan
dan monitroing, pada bulan maret 2021 telah dilakukan launching platform Online reporting
dan dashboard moitroing melalui www.pertaminafleetsafety.com.

Hingga saat ini total pengguna / accout user mulai dari RTSO, SS/HO Lokasi, IT/FT , PIC
Region dan Pusat berjumlah 199 User ( Diluar user sebagai guest). Adapun proses pelaporan
online reporting hingga output dashboad monitoring mengikuti alur proses sebagai berikut :

3
Adapun otorisasi dari masing – masing user account

Untuk selanjunya setelah masing – masing user di masing – masing lokasi dan regional
melakukan proses inputing dan review / verifikasi hingga ke end user ( HSSE dan S&D Pusat)
maka akan dapat tampil di dashbboad monitoring untuk 6 pilar ( 19 item kontrol pemanauan
( Berikut contoh tampilan dashbboad performance RTSS Bulan Juli dai Region Jatim Balinus).
Pemantauan dashboard dapat diakses setelah melakukan proses sign up dan setelah proses
pendaftaran terverifikasi / tervalidasi oleh admin.

4
2. Trend Insiden TW I dan TW II Tahun 2021 Kecelakaan Transporasi Produk
BBM

Dari data statistik insiden Subholding Commercial & Trading hingga periode triwulan II 2021,
kecelakaan transportasi produk masih menempati peringkat tertinggi dari keseluruhan insiden
yang terjadi dan mengalami penurunan apabila dibandingkan YTD TW2 dengan periode tahun
sebelumnya 2021 (penurunan 16,5%).

Sebaran Kategori Insiden TW 2


2020 vs 2021
145
2020
125
2021

51
44
28 25 32 29

9 13 8 9 5 2 0 1

Kec. Insiden L. LOPC/ Kerusakan Kec. Kerja Kebakaran/ Medical Kec. Trans
Transportasi Penyalur Kebocoran Property Ledakan Illness non produk
Produk

Sedangkan dari jenis armada, Angkutan kendaraan BBM juga memiliki urutan terbanyak
meskipun dari perbandingan statistik insiden YTD TW2 2021 mengalami penurunan bila
dibbandingkan pada periode yang sama dengan tahun sebelumnya ( penurunan rate insiden
12,5%)

Berikut terlampir analisa khusus dari jenis insiden, muatan, pengelola MT, Penyebab dan
nilai angka RAR (Road Accident Rate)

5
Dari data pareto penyebab dasar Laka Lantas Jenis Aktif Mobil Tanki BBM Triwulan I & II
tahun 2021, Fatique (kelelahan) dan kurangnya konsentrasi menyadi penyebab terbesar

6
3. Analisa Data Program Fleet Safety dihubungkan dengan Data Insiden

3.1 Pilar 1 : Kehadiran & Waktu Kerja

Dari hasil investigasi dan analisa data lebih lanjut dari program Fleet Safety & Security Improvement
program, bahwa trend penyebab insiden terbesar fatique – kurang konsentrasi adalah disebabkan
salah satunya adalah perihal belum terpenuhinya tingkat kehadiran AMT ( terdapat gap 11 %) yang
berimplikasi pada penambahan waktu kerja ( kesesuaian 12 jam kerja hanya 64 %).

Terdapat gap 36 % melebihi 12 jam kerja ini dikarenakan , AMT yang hadir / masuk harus menggantikan
AMT yang tidak masuk untuk melakukan proses operasional pengiriman distribusi ( mencegah LO
outstanding / memenuhi MS2) sehingga waktu berkendarnya / ritase nya menjadi bertambah.

Pilar 1 : Kehadiran & Waktu Kerja AMT


( Average 59 Lokasi Kerja )

94% 98%
89%

64%

TINGKAT KEHADIRAN TINGKAT KEHADIRAN KECUKUPAN DRIVER KESESUAIAN KERJA


AMT RATA-RATA 20 KEDISIPLINAN AMT (AMT 1) AMT 12 JAM
HARI / BULAN (BASED (BASED ON JADWAL
ON SHIFT 4 : 2) DELIVERY HARIAN)

Berikut contoh monitoring dari salah satu kasus kecelakaan di FT Boyolali setelah dilakukan investigasi
lebih lanjut dikarenakan microsleep ( kelelahan). Dari data SIOD menunjukkan crew availabitlity AMT
harian (grafik biru) belum memenuhi jumlah AMT minimal yang dibutuhkan untuk operasional (garis
kuning)

7
Kekurangan tersebut disebabkan AMT yang seharusnya terjadwal namun AMT tsb absen ( sakit, tanpa
keterangan dll) . Kondisi tersebut menyebabkan terjadinya penambahan waktu operasional dari AMT
yang hadir utk memback up operasional agar tidak outstanding  Jam Kerja Over ( seharusnya AMT
sdh dapat istirahat namun harus melakukan pengiriman lagi utk memback up AMT yg Absen)  Untuk
case di FT boyolali rate AMT absen bulan juli 12 %. Dari data AMT Delivering Non Schedule ( AMT
Yang Libur/ Tidak tejadwal namun tetap masuk kerja) sebesar 13 % . Dari kondisi tersebut
menyebabkan waktu istirahat AMT berkurang..

Berikut analisa Fault Tree Analysis dari kondisi fatique yang disebabkan tidak terpenuhinya jumlah AMT
harian :

Rekomendasi Upaya Tindak Lanjut Perbaikan Terkait Ketersediaan AMT Ops Harian

1. Melakukan perhitungan kebutuhan Jumlah AMT Minimal Harian dan Upaya Pemenuhannya
hingga 100 % Memenuhi Minimal Operasi

2. Tim Fleet melakukan monitor kehadiran AMT harian, mengupdate dan mereview kondisi AMT
yang tidak hadir hingga memberikan punishment atau konsekuensi yang tegas bila ditengarai
melakukan indisipliner / tidak hadir tanpa keterangan.

8
3. Tim Fleet memberikan consequence secara bertahap ( mulai dari coaching dan surat
peringatan bila AMT terkindikasi tetap melaukan indisipliner / tidak hadir) dan menegaskan
kembali kepada 4P selaku pengelola dan penyedia AMT.

4. Tim Fleet melakukan monitor dan control secara kontinue / tiap jam terkait pemenhan Plan Vs
Distribusi, Status Pemenuhan RTH dan mengoptimalkan AMT stand by agar Operasional dapat
berjalan tanpa mengabaikan jam kerja dari AMT ( Balancing Working Load).

5. Tim Fleet bersama 4P mengevalusi lebih detail penyebab ketidakhadiran setiap AMT yang
sudah terjadwal. Sehingga dengan diperoleh penyebab ketidakhadiran dapat dilakukan
alternatif solusi yang lebih baik ( beberapa kasus AMT domisili jauh dari Fuel terminal sehingga
bisa dimutasikan ke lokasi Fuel terminal yang lebih dekat dengan domosili) atau dengan
melakukan peminjaman AMT dari FT yang lebih rendah thrugput ke lokasi yang masih tinggi
throuputnya.

3.2 Pilar 2 : Penerapan Single Driver

Dari hasil pemantauan dan implementasi single driver di 59 lokasi kerja, secara umum sudah
melaksanakan implementasi single driver dimulai dari pemilihan driver & MT, pemilihan lokasi MT,
penyusunan hazard mapping dan implemntasi hasil mapping dengan hasil sebagai berikut :

Pilar 2 : Penerapan Single Driver

94% 97% 98%


80%

PEMILIHAN DRIVER & PEMILIHAN LOKASI ROAD HAZARD PENERAPAN HASIL


MT SPBU - MAPPING 60 KM MAPPING (SUPPLY MAPPING
PP POINT KE SPBU)

Adapun lokasi yang masih belum menerapkan hasil road hazard maping ke SPBU tujuan adalah
lokasi FT Lahat, FT. Lubuk Linggau, FT Baturaja , FT Ampenan, FT Kendari,

9
3.3 Pilar 3 : Monitoring & Coaching AMT

Secara umum sudah dilakukan monitoring & coaching AMT di 59 lokasi kerja dan dilaporkan secara
berkala melalui program Fleet Safety Improvement dan melalui platform www.pertaminafleetsafety.com
Masih terdapat 1 lokasi yang secara definitif belum terdapat RTSO yaitu FT. Tanjung Pandan Regional
Sumbagsel.

Pilar 3 : Monitoring & Coaching AMT

98%

96%

91%

RTSO - 1 ORANG GROUP LEADER - 1 : 20 REPORTING COACHING &


PERBAIKAN YANG DILAKUKAN

3.4 Pilar 4: Pemasangan GPS dan Pilar 5 : Monitoring behaviour Driver

Dari 59 lokasi yang mengimplementasikan program Fleet Safety & Security Improvement program, .
terdapat beberapa lokasi yang masih belum secara 100% terpasang GPS Full Fitur di mobil tangki
dengan rekapitulasi sebagai berikut :

Jumlah Lokasi Yang Memenuhi 6 Fitur GPS

Lengkap 5 Fitur 4 Fitur 3 Fitur 2 Fitur 1 Fitur Not Read


Status PPN 10 0 0 10 3 1 1
Status EPN 14 4 0 9 4 0 2

Untuk rekapitulasi dari masing – masing fitur GPS yang aktif/ terbaca dan non aktif/ tidak terbaca sbb :

Jumlah Lokasi
Jenis Output GPS Sdh Terbaca Belum Terbaca
Over speeding: 60
km/jam (75 km/jam toll) 54 5
Hars Breake: 22 26 33
km/jam/dt = 0,6 G15
Hars Accelerate: 30 29
km/jam/dt
Harsh Corner = 0,42
: 0.2GG 29 30
Idling: > 7 mnt 49 10
Geofence: Black zone 54 5

10
Berikut rekapitulasi driving behavour berikut status GPS Fitur untuk masing – masing regional :

: Lokasi Pengelolaan Elnusa Petrofin


: Lokasi Pengelolaan Patra Niaga
: GPS Fitur Not Function

1. Regional Sumatra Bagian Utara


Monitoring Behaviour Driver Regional Sumbagut
Dumai Kijang Group LhoksumaweMedan GroupSei Siak Sibolga Teluk Kabung
Fitur Not Function 4 3 3 4 0 3 1
Over speeding: 50% 100% 92% NF 50% 100% 50%
Hars Breake: 22 NF NF NF NF 50% NF 50%
Hars Accelerate: NF NF NF 50% 50% NF 50%
Harsh Corner : NF NF NF NF 50% NF 100%
Idling: > 7 mnt NF 100% 100% 19% 50% 100% NF
Geofence: Black 50% 100% 100% 0% 100% 100% 100%

2. Regional Sumatra Bagian Selatan


Monitoring Behaviour Driver Regional Sumbagsel
Kertapati Panjang Jambi pangkal Balam Pulai Baai Lahat Lubuk Linggau Baturaja T. Balam
Fitur Not Function 0 4 0 0 6 4 6 4 4
Over speeding: 60 100% 100% 100% 100% NF 100% NF 100% 100%
Hars Breake: 22 100% NF 100% 100% NF NF NF NF NF
Hars Accelerate: 15 100% NF 100% 100% NF NF NF NF NF
Harsh Corner : 0.2 G 100% NF 100% 100% NF NF NF NF NF
Idling: > 7 mnt 100% NF 100% 100% NF NF NF NF NF
Geofence: Black zone 100% 100% 100% 100% NF 100% NF 100% 100%

3. Regional Jawa Bagian Barat


Monitoring Behaviour Driver Regional Jawa Bagian Barat

Balongan Cikampek Jakarta Padalarang Tanjung Gerem Tasikmalaya Ujung Berung

Fitur Not Function 0 3 0 0 0 3 0


Over speeding: 60 100% 92% 100% 100% 100% 100% 100%
Hars Breake: 22 100% NF 50% 100% 100% NF 100%
Hars Accelerate: 15 100% NF 50% 100% 100% NF 100%
Harsh Corner : 0.2 G 100% NF 100% 100% 100% NF 100%
Idling: > 7 mnt 100% 76% 100% 100% 100% 100% 100%
Geofence: Black zone 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

4. Regional Jawa Bagian Tengah


Monitoring Behaviour Driver Regional Jawa Bagian Tengah

Boyolali Maos Rewulu Semarang Tegal

Fitur Not Function (NF)


Over speeding: 60 km/jam (75 km/jam toll) 99% 98% 100% 100% 80%
Hars Breake: 22 km/jam/dt = 0,6 G NF 100% 100% 100% 100%
Hars Accelerate: 15 km/jam/dt = 0,42 G NF 100% 88% 100% 100%
Harsh Corner : 0.2 G NF 100% 100% 100% 100%
Idling: > 7 mnt 100% 100% 100% 100% 100%
Geofence: Black zone 100% 100% 100% 100% 100%

11
5. Regional Jawa Timur dan Nusa Tenggara

Monitoring Behaviour Driver Regional Jawa Timur dan Nusa Tenggara

Ampenan Badas Bima Camplong Ende Madiun Malang Manggis

Fitur Not Function (NF) 0 0 4 3 3 3 3 0


Over speeding: 60 km/jam (75 km/jam toll)100% 100% 50% 100% 100% 100% 100% 100%
Hars Breake: 22 km/jam/dt = 0,6 G 100% 100% NF NF NF NF NF 53%
Hars Accelerate: 15 km/jam/dt = 100% 100% NF NF NF NF NF 16%
0,42
HarshGCorner : 0.2 G 100% 100% NF NF NF NF NF 53%
Idling: > 7 mnt 100% 100% NF 100% 100% 100% 100% 31%
Geofence: Black zone 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Monitoring Behaviour Driver Regional Jawa Timur dan Nusa Tenggara

Maumere Reo Sanggaran Surabaya Tanjung Wangi Tenau Tuban Waingapu

Fitur Not Function (NF) 3 6 0 3 3 3 3 3


Over speeding: 60 km/jam (75 100% NF 100% 50% 100% 100% 100% 100%
km/jam toll) 22 km/jam/dt =
Hars Breake: NF NF 82% NF NF NF NF NF
0,6
HarsGAccelerate: 15 km/jam/dt NF NF 100% NF NF NF NF NF
=Harsh
0,42 Corner
G : 0.2 G NF NF 50% NF NF NF NF NF
Idling: > 7 mnt 100% NF 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Geofence: Black zone 100% NF 100% 100% 100% 100% 100% 100%

6. Regional Jawa Kalimantan


Monitoring Behaviour Driver Regional Kalimantan

Balikpapan Banjarmasin Pontianak Samarinda

Fitur Not Function (NF) 0 0 0 0


Over speeding: 60 100% 100% 50% 100%
km/jam (75 km/jam
Hars Breake: 22 toll) 77% 89% 50% 50%
km/jam/dt = 0,6 G15
Hars Accelerate: 79% 96% 50% 50%
km/jam/dt
Harsh Corner= 0,42
: 0.2GG 93% 50% 90% 100%
Idling: > 7 mnt 100% 100% 50% 69%
Geofence: Black zone 100% 100% 100% 100%

7. Regional Jawa Sulawesi


Monitoring Behaviour Driver Regional Sulawesi
Bitung Donggal Kendari Makassar Palopo Pare-Pare

Fitur Not Function (NF) 0 0 3 1 3 3


Over speeding: 60 km/jam (75 100% 100% 100% 100% 100% 100%
km/jam toll) 22 km/jam/dt = 0,6 G
Hars Breake: 50% 100% NF NF NF NF
Hars Accelerate: 15 km/jam/dt = 0,42 50% 100% NF 100% NF NF
G
Harsh Corner : 0.2 G 92% 100% NF 50% NF NF
Idling: > 7 mnt 50% 100% 100% 50% 100% 50%
Geofence: Black zone 100% 100% 100% 100% 100% 100%

8. Regional Maluku Papua


Monitoring Behaviour Driver Regional Malpapua

Jayapura Sorong Ternate Wayame

Fitur Not Function (NF) 1 0 5 1


Over speeding: 60 100% 100% NF 100%
km/jam (75 km/jam
Hars Breake: 22 toll) NF 93% NF NF
km/jam/dt = 0,6 G15
Hars Accelerate: 100% 99% NF 100%
km/jam/dt
Harsh Corner= 0,42
: 0.2GG 100% 50% NF 82%
Idling: > 7 mnt 71% 50% 55% 73%
Geofence: Black zone 100% 50% NF 50%

Berikut terlampir data rekapitulasi data 19 Item pemantauan untuk 59 lokasi dari 8 regional yang
termonitor dalam program RTSS :

12
Regiona Sumbagut

No Indikator Keterangan Sumber Data Dumai Kijang Group Lhoksumawe Medan Group Sei Siak Sibolga Teluk Kabung

Penerapan 12 Jam Kerja AMT Sumber Data

1 Tingkat kehadiran AMT rata-rata 20 hari / bulan (based on shift 4 : 2) Tingkat kehadiran AMT > 95% / Bln SIOD 98% 100% 101% 81% 75% 90% 60%
Tingkat kehadiran kedisiplinan AMT (based on jadwal delivery
2 Rasio jadwal delivery : realisasi SIOD 98% 100% 88% 104% 74% 89% 70%
harian)
3 Kecukupan driver (AMT 1) Rasio eksisting : ratio KPI S&D KPI S&D & SIOD 100% 100% 97% 96% 87% 108% 86%
4 Kesesuaian kerja AMT 12 jam Prosentase Driver bekerja < 12 jam SIOD 28% 57% 6% 37% 30% 62% 11%

Penerapan Single Driver Sumber Data


5 Pemilihan Driver & MT Data tersedia sesuai persyaratan Data pengelola 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
6 Pemilihan Lokasi SPBU - Mapping 60 KM PP Data mapping radius SPBU tersedia Data pengelola 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
7 Road Hazard Mapping (supply point ke SPBU) Data road hazard tersedia Maps 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
8 Penerapan hasil mapping Sesuai dengan jadwal dan mapping SIOD 100% 100% 50% 100% 100% 74% 100%

Monitoring & Coaching Behaviour AMT Sumber Data


9 RTSO - 1 orang Telah ditentukan orangnya, di training Penunjukan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
10 Group Leader - 1 : 20 Telah ditentukan orangnya, di training Penunjukan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
11 Reporting coaching & perbaikan yang dilakukan Data berdasarkan monitoring dashboard Data dashboard 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Pemasangan equipment CCTV & update GPS Sumber Data


12 Pemasangan GPS sesuai fitur yang ditetapkan Jumlah dipasang : Jumlah Total MT Data Repot/validasi 100% 0% 0% 92% 100% 0% 100%

Monitoring Behaviour Driver Sumber Data


13 Over speeding: 60 km/jam (75 km/jam toll) Cases recording / cek logic Dashboard 50% 100% 92% 0% 50% 100% 50%
14 Hars Breake: 22 km/jam/dt = 0,6 G Cases recording / cek logic Dashboard 0% 0% 0% 0% 50% 0% 50%
15 Hars Accelerate: 15 km/jam/dt = 0,42 G Cases recording / cek logic Dashboard 0% 0% 0% 50% 50% 0% 50%
16 Harsh Corner : 0.2 G Cases recording / cek logic Dashboard 0% 0% 0% 0% 50% 0% 100%
17 Idling: > 7 mnt Cases recording / cek logic Dashboard 0% 100% 100% 19% 50% 100% 0%
18 Geofence: Black zone Cases recording Dashboard 50% 100% 100% 0% 100% 100% 100%

Penerapan Reward & Consequences Sumber Data


19 Melaksanakan Reward & Consequences (based on record) Data dashboard & reporting AMT risk map Dashboard 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Pencapaian Rata-rata 70% 77% 70% 67% 80% 75% 78%

0
Region Sumbagsel

No Indikator Keterangan Sumber Data Kertapati Panjang Jambi pangkal Balam Pulai Baai Lahat Lubuk Linggau Baturaja T. Balam

Penerapan 12 Jam Kerja AMT Sumber Data

1 Tingkat kehadiran AMT rata-rata 20 hari / bulan (based on shift 4 : 2) Tingkat kehadiran AMT > 95% / Bln SIOD 73% 75% 64% 100% 93% 96% 100% 80% 100%

Tingkat kehadiran kedisiplinan AMT (based on jadwal delivery


2 Rasio jadwal delivery : realisasi SIOD 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
harian)
3 Kecukupan driver (AMT 1) Rasio eksisting : ratio KPI S&D KPI S&D & SIOD 100% 88% 90% 100% 99% 100% 100% 87% 100%
4 Kesesuaian kerja AMT 12 jam Prosentase Driver bekerja < 12 jam SIOD 46% 9% 19% 56% 24% 98% 32% 82% 56%

Penerapan Single Driver Sumber Data


5 Pemilihan Driver & MT Data tersedia sesuai persyaratan Data pengelola 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
6 Pemilihan Lokasi SPBU - Mapping 60 KM PP Data mapping radius SPBU tersedia Data pengelola 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
7 Road Hazard Mapping (supply point ke SPBU) Data road hazard tersedia Maps 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
8 Penerapan hasil mapping Sesuai dengan jadwal dan mapping SIOD 100% 100% 100% 100% 0% 0% 0% 0% 100%

Monitoring & Coaching Behaviour AMT Sumber Data


9 RTSO - 1 orang Telah ditentukan orangnya, di training Penunjukan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 0%
10 Group Leader - 1 : 20 Telah ditentukan orangnya, di training Penunjukan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 0%
11 Reporting coaching & perbaikan yang dilakukan Data berdasarkan monitoring dashboard Data dashboard 100% 100% 100% 100% 0% 100% 0% 0% 0%

Pemasangan equipment CCTV & update GPS Sumber Data


12 Pemasangan GPS sesuai fitur yang ditetapkan Jumlah dipasang : Jumlah Total MT Data Repot/validasi 100% 0% 100% 100% 100% 0% 0% 0% 0%

Monitoring Behaviour Driver Sumber Data


13 Over speeding: 60 km/jam (75 km/jam toll) Cases recording / cek logic Dashboard 100% 100% 100% 100% 0% 100% 0% 100% 100%
14 Hars Breake: 22 km/jam/dt = 0,6 G Cases recording / cek logic Dashboard 100% 0% 100% 100% 0% 0% 0% 0% 0%
15 Hars Accelerate: 15 km/jam/dt = 0,42 G Cases recording / cek logic Dashboard 100% 0% 100% 100% 0% 0% 0% 0% 0%
16 Harsh Corner : 0.2 G Cases recording / cek logic Dashboard 100% 0% 100% 100% 0% 0% 0% 0% 0%
17 Idling: > 7 mnt Cases recording / cek logic Dashboard 100% 0% 100% 100% 0% 0% 0% 0% 0%
18 Geofence: Black zone Cases recording Dashboard 100% 100% 100% 100% 0% 100% 0% 100% 100%

Penerapan Reward & Consequences Sumber Data


19 Melaksanakan Reward & Consequences (based on record) Data dashboard & reporting AMT risk map Dashboard 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%

Pencapaian Rata-rata 90% 62% 88% 92% 48% 63% 44% 55% 50%

1
Region Jawa Bagian Barat

No Indikator Keterangan Sumber Data Balongan Cikampek Jakarta Padalarang Tanjung Gerem Tasikmalaya Ujung Berung

https://drive.go
Penerapan 12 Jam Kerja AMT Sumber Data ogle.com/drive/
1 Tingkat kehadiran AMT rata-rata 20 hari / bulan (based on shift 4 : 2) Tingkat kehadiran AMT > 95% / Bln SIOD 60% 72% 83% 87% 87% 90% 86%
Tingkat kehadiran kedisiplinan AMT (based on jadwal delivery
2 Rasio jadwal delivery : realisasi SIOD 91% 90% 82% 89% 87% 90% 85%
harian)
3 Kecukupan driver (AMT 1) Rasio eksisting : ratio KPI S&D KPI S&D & SIOD 100% 100% 96% 100% 100% 100% 97%
4 Kesesuaian kerja AMT 12 jam Prosentase Driver bekerja < 12 jam SIOD 47% 99% 94% 30% 100% 39% 100%

Penerapan Single Driver Sumber Data


5 Pemilihan Driver & MT Data tersedia sesuai persyaratan Data pengelola 0% 100% 100% 0% 100% 100% 100%
6 Pemilihan Lokasi SPBU - Mapping 60 KM PP Data mapping radius SPBU tersedia Data pengelola 0% 100% 100% 100% 100% 100% 30%
7 Road Hazard Mapping (supply point ke SPBU) Data road hazard tersedia Maps 0% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
8 Penerapan hasil mapping Sesuai dengan jadwal dan mapping SIOD 0% 100% 100% 0% 100% 100% 100%

Monitoring & Coaching Behaviour AMT Sumber Data


9 RTSO - 1 orang Telah ditentukan orangnya, di training Penunjukan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
10 Group Leader - 1 : 20 Telah ditentukan orangnya, di training Penunjukan 0% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
11 Reporting coaching & perbaikan yang dilakukan Data berdasarkan monitoring dashboard Data dashboard 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Pemasangan equipment CCTV & update GPS Sumber Data


12 Pemasangan GPS sesuai fitur yang ditetapkan Jumlah dipasang : Jumlah Total MT Data Repot/validasi 98% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Monitoring Behaviour Driver Sumber Data


13 Over speeding: 60 km/jam (75 km/jam toll) Cases recording / cek logic Dashboard 100% 92% 100% 100% 100% 100% 100%
14 Hars Breake: 22 km/jam/dt = 0,6 G Cases recording / cek logic Dashboard 100% 0% 50% 100% 100% 0% 100%
15 Hars Accelerate: 15 km/jam/dt = 0,42 G Cases recording / cek logic Dashboard 100% 0% 50% 100% 100% 0% 100%
16 Harsh Corner : 0.2 G Cases recording / cek logic Dashboard 100% 0% 100% 100% 100% 0% 100%
17 Idling: > 7 mnt Cases recording / cek logic Dashboard 100% 76% 100% 100% 100% 100% 100%
18 Geofence: Black zone Cases recording Dashboard 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Penerapan Reward & Consequences Sumber Data


19 Melaksanakan Reward & Consequences (based on record) Data dashboard & reporting AMT risk map Dashboard 50% 100% #DIV/0! 100% 100% 100% 100%

Pencapaian Rata-rata 66% 78% 92% 82% 99% 89% 95%

2
Region Jawa Bagian Barat

No Indikator Keterangan Sumber Data Balongan Cikampek Jakarta Padalarang Tanjung Gerem Tasikmalaya Ujung Berung

https://drive.go
Penerapan 12 Jam Kerja AMT Sumber Data ogle.com/drive/
1 Tingkat kehadiran AMT rata-rata 20 hari / bulan (based on shift 4 : 2) Tingkat kehadiran AMT > 95% / Bln SIOD 60% 72% 83% 87% 87% 90% 86%
Tingkat kehadiran kedisiplinan AMT (based on jadwal delivery
2 Rasio jadwal delivery : realisasi SIOD 91% 90% 82% 89% 87% 90% 85%
harian)
3 Kecukupan driver (AMT 1) Rasio eksisting : ratio KPI S&D KPI S&D & SIOD 100% 100% 96% 100% 100% 100% 97%
4 Kesesuaian kerja AMT 12 jam Prosentase Driver bekerja < 12 jam SIOD 47% 99% 94% 30% 100% 39% 100%

Penerapan Single Driver Sumber Data


5 Pemilihan Driver & MT Data tersedia sesuai persyaratan Data pengelola 0% 100% 100% 0% 100% 100% 100%
6 Pemilihan Lokasi SPBU - Mapping 60 KM PP Data mapping radius SPBU tersedia Data pengelola 0% 100% 100% 100% 100% 100% 30%
7 Road Hazard Mapping (supply point ke SPBU) Data road hazard tersedia Maps 0% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
8 Penerapan hasil mapping Sesuai dengan jadwal dan mapping SIOD 0% 100% 100% 0% 100% 100% 100%

Monitoring & Coaching Behaviour AMT Sumber Data


9 RTSO - 1 orang Telah ditentukan orangnya, di training Penunjukan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
10 Group Leader - 1 : 20 Telah ditentukan orangnya, di training Penunjukan 0% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
11 Reporting coaching & perbaikan yang dilakukan Data berdasarkan monitoring dashboard Data dashboard 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Pemasangan equipment CCTV & update GPS Sumber Data


12 Pemasangan GPS sesuai fitur yang ditetapkan Jumlah dipasang : Jumlah Total MT Data Repot/validasi 98% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Monitoring Behaviour Driver Sumber Data


13 Over speeding: 60 km/jam (75 km/jam toll) Cases recording / cek logic Dashboard 100% 92% 100% 100% 100% 100% 100%
14 Hars Breake: 22 km/jam/dt = 0,6 G Cases recording / cek logic Dashboard 100% 0% 50% 100% 100% 0% 100%
15 Hars Accelerate: 15 km/jam/dt = 0,42 G Cases recording / cek logic Dashboard 100% 0% 50% 100% 100% 0% 100%
16 Harsh Corner : 0.2 G Cases recording / cek logic Dashboard 100% 0% 100% 100% 100% 0% 100%
17 Idling: > 7 mnt Cases recording / cek logic Dashboard 100% 76% 100% 100% 100% 100% 100%
18 Geofence: Black zone Cases recording Dashboard 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Penerapan Reward & Consequences Sumber Data


19 Melaksanakan Reward & Consequences (based on record) Data dashboard & reporting AMT risk map Dashboard 50% 100% #DIV/0! 100% 100% 100% 100%

Pencapaian Rata-rata 66% 78% 92% 82% 99% 89% 95%

3
Region Jawa Bagian Tengah

No Indikator Keterangan Sumber Data Boyolali Maos Rewulu Semarang Tegal

Penerapan 12 Jam Kerja AMT Sumber Data Klik disini Klik disini Klik disini Klik disini Klik disini

1 Tingkat kehadiran AMT rata-rata 20 hari / bulan (based on shift 4 : 2) Tingkat kehadiran AMT > 95% / Bln SIOD 90% 92% 88% 97% 90%
Tingkat kehadiran kedisiplinan AMT (based on jadwal delivery
2 Rasio jadwal delivery : realisasi SIOD 86% 93% 92% 96% 88%
harian)
3 Kecukupan driver (AMT 1) Rasio eksisting : ratio KPI S&D KPI S&D & SIOD 102% 103% 106% 99% 105%
4 Kesesuaian kerja AMT 12 jam Prosentase Driver bekerja < 12 jam SIOD 60% 78% 100% 87% 87%

Penerapan Single Driver Sumber Data


5 Pemilihan Driver & MT Data tersedia sesuai persyaratan Data pengelola 100% 100% 100% 100% 100%
6 Pemilihan Lokasi SPBU - Mapping 60 KM PP Data mapping radius SPBU tersedia Data pengelola 100% 100% 100% 100% 100%
7 Road Hazard Mapping (supply point ke SPBU) Data road hazard tersedia Maps 100% 100% 100% 100% 100%
8 Penerapan hasil mapping Sesuai dengan jadwal dan mapping SIOD 100% 100% 100% 100% 86%

Monitoring & Coaching Behaviour AMT Sumber Data


9 RTSO - 1 orang Telah ditentukan orangnya, di training Penunjukan 100% 100% 100% 100% 100%
10 Group Leader - 1 : 20 Telah ditentukan orangnya, di training Penunjukan 100% 100% 100% 100% 100%
11 Reporting coaching & perbaikan yang dilakukan Data berdasarkan monitoring dashboard Data dashboard 100% 100% 100% 100% 95%

Pemasangan equipment CCTV & update GPS Sumber Data


12 Pemasangan GPS sesuai fitur yang ditetapkan Jumlah dipasang : Jumlah Total MT Data Repot/validasi 100% 100% 100% 100% 100%

Monitoring Behaviour Driver Sumber Data


13 Over speeding: 60 km/jam (75 km/jam toll) Cases recording / cek logic Dashboard 99% 98% 100% 100% 80%
14 Hars Breake: 22 km/jam/dt = 0,6 G Cases recording / cek logic Dashboard 0% 100% 100% 100% 100%
15 Hars Accelerate: 15 km/jam/dt = 0,42 G Cases recording / cek logic Dashboard 0% 100% 88% 100% 100%
16 Harsh Corner : 0.2 G Cases recording / cek logic Dashboard 0% 100% 100% 100% 100%
17 Idling: > 7 mnt Cases recording / cek logic Dashboard 100% 100% 100% 100% 100%
18 Geofence: Black zone Cases recording Dashboard 100% 100% 100% 100% 100%

Penerapan Reward & Consequences Sumber Data


19 Melaksanakan Reward & Consequences (based on record) Data dashboard & reporting AMT risk map Dashboard 100% 100% 100% 100% 100%

Pencapaian Rata-rata 81% 98% 99% 99% 96%

4
Region Jatim Balinus

No Indikator Keterangan Sumber Data Ampenan Badas Bima Camplong Ende Madiun Malang Manggis

Penerapan 12 Jam Kerja AMT Sumber Data Klik disini Klik disini Klik disini Klik disini Klik disini Klik disini Klik disini Klik disini

1 Tingkat kehadiran AMT rata-rata 20 hari / bulan (based on shift 4 : 2) Tingkat kehadiran AMT > 95% / Bln SIOD 91% 75% 109% 106% 100% 100% 100% 88%

Tingkat kehadiran kedisiplinan AMT (based on jadwal delivery


2 Rasio jadwal delivery : realisasi SIOD 97% 92% 93% 92% 100% 98% 99% 86%
harian)
3 Kecukupan driver (AMT 1) Rasio eksisting : ratio KPI S&D KPI S&D & SIOD 100% 82% 95% 102% 100% 100% 100% 102%
4 Kesesuaian kerja AMT 12 jam Prosentase Driver bekerja < 12 jam SIOD 20% 95% 79% 98% 97% 43% 98% 58%

Penerapan Single Driver Sumber Data


5 Pemilihan Driver & MT Data tersedia sesuai persyaratan Data pengelola 0% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
6 Pemilihan Lokasi SPBU - Mapping 60 KM PP Data mapping radius SPBU tersedia Data pengelola 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
7 Road Hazard Mapping (supply point ke SPBU) Data road hazard tersedia Maps 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
8 Penerapan hasil mapping Sesuai dengan jadwal dan mapping SIOD 0% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 93%

Monitoring & Coaching Behaviour AMT Sumber Data


9 RTSO - 1 orang Telah ditentukan orangnya, di training Penunjukan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
10 Group Leader - 1 : 20 Telah ditentukan orangnya, di training Penunjukan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
11 Reporting coaching & perbaikan yang dilakukan Data berdasarkan monitoring dashboard Data dashboard 0% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Pemasangan equipment CCTV & update GPS Sumber Data


12 Pemasangan GPS sesuai fitur yang ditetapkan Jumlah dipasang : Jumlah Total MT Data Repot/validasi 100% 100% 0% 100% 0% 100% 0% 100%

Monitoring Behaviour Driver Sumber Data


13 Over speeding: 60 km/jam (75 km/jam toll) Cases recording / cek logic Dashboard 100% 100% 50% 100% 100% 100% 100% 100%
14 Hars Breake: 22 km/jam/dt = 0,6 G Cases recording / cek logic Dashboard 100% 100% 0% 0% 0% 0% 0% 53%
15 Hars Accelerate: 15 km/jam/dt = 0,42 G Cases recording / cek logic Dashboard 100% 100% 0% 0% 0% 0% 0% 16%
16 Harsh Corner : 0.2 G Cases recording / cek logic Dashboard 100% 100% 0% 0% 0% 0% 0% 53%
17 Idling: > 7 mnt Cases recording / cek logic Dashboard 100% 100% 0% 100% 100% 100% 100% 31%
18 Geofence: Black zone Cases recording Dashboard 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Penerapan Reward & Consequences Sumber Data


19 Melaksanakan Reward & Consequences (based on record) Data dashboard & reporting AMT risk map Dashboard 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Pencapaian Rata-rata 79% 97% 70% 84% 79% 81% 79% 83%

5
Region Jatim Balinus

No Indikator Keterangan Sumber Data Maumere Reo Sanggaran Surabaya Tanjung Wangi Tenau Tuban Waingapu

Penerapan 12 Jam Kerja AMT Sumber Data Klik disini Klik disini Klik disini Klik disini Klik disini Klik disini Klik disini Klik disini

1 Tingkat kehadiran AMT rata-rata 20 hari / bulan (based on shift 4 : 2) Tingkat kehadiran AMT > 95% / Bln SIOD 67% 104% 82% 100% 100% 113% 100% 100%
Tingkat kehadiran kedisiplinan AMT (based on jadwal delivery
2 Rasio jadwal delivery : realisasi SIOD 96% 97% 84% 84% 99% 100% 100% 100%
harian)
3 Kecukupan driver (AMT 1) Rasio eksisting : ratio KPI S&D KPI S&D & SIOD 100% 91% 94% 98% 100% 100% 100% 93%
4 Kesesuaian kerja AMT 12 jam Prosentase Driver bekerja < 12 jam SIOD 66% 79% 82% 53% 89% 58% 87% 100%

Penerapan Single Driver Sumber Data


5 Pemilihan Driver & MT Data tersedia sesuai persyaratan Data pengelola 100% 100% 100% 67% 100% 100% 100% 100%
6 Pemilihan Lokasi SPBU - Mapping 60 KM PP Data mapping radius SPBU tersedia Data pengelola 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
7 Road Hazard Mapping (supply point ke SPBU) Data road hazard tersedia Maps 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
8 Penerapan hasil mapping Sesuai dengan jadwal dan mapping SIOD 100% 100% 50% 100% 100% 100% 100% 100%

Monitoring & Coaching Behaviour AMT Sumber Data


9 RTSO - 1 orang Telah ditentukan orangnya, di training Penunjukan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
10 Group Leader - 1 : 20 Telah ditentukan orangnya, di training Penunjukan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
11 Reporting coaching & perbaikan yang dilakukan Data berdasarkan monitoring dashboard Data dashboard 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Pemasangan equipment CCTV & update GPS Sumber Data


12 Pemasangan GPS sesuai fitur yang ditetapkan Jumlah dipasang : Jumlah Total MT Data Repot/validasi 0% 0% 100% 97% 100% 0% 90% 100%

Monitoring Behaviour Driver Sumber Data


13 Over speeding: 60 km/jam (75 km/jam toll) Cases recording / cek logic Dashboard 100% 0% 100% 50% 100% 100% 100% 100%
14 Hars Breake: 22 km/jam/dt = 0,6 G Cases recording / cek logic Dashboard 0% 0% 82% 0% 0% 0% 0% 0%
15 Hars Accelerate: 15 km/jam/dt = 0,42 G Cases recording / cek logic Dashboard 0% 0% 100% 0% 0% 0% 0% 0%
16 Harsh Corner : 0.2 G Cases recording / cek logic Dashboard 0% 0% 50% 0% 0% 0% 0% 0%
17 Idling: > 7 mnt Cases recording / cek logic Dashboard 100% 0% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
18 Geofence: Black zone Cases recording Dashboard 100% 0% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Penerapan Reward & Consequences Sumber Data


19 Melaksanakan Reward & Consequences (based on record) Data dashboard & reporting AMT risk map Dashboard 100% 0% 100% 100% 100% 100% 100% 50%

Pencapaian Rata-rata 75% 56% 91% 76% 84% 77% 83% 81%

6
Region Kalimatan

No Indikator Keterangan Sumber Data Balikpapan Banjarmasin Pontianak Samarinda

Penerapan 12 Jam Kerja AMT Sumber Data

1 Tingkat kehadiran AMT rata-rata 20 hari / bulan (based on shift 4 : 2) Tingkat kehadiran AMT > 95% / Bln SIOD 75% 93% 96% 78%

Tingkat kehadiran kedisiplinan AMT (based on jadwal delivery


2 Rasio jadwal delivery : realisasi SIOD 97% 94% 96% 100%
harian)
3 Kecukupan driver (AMT 1) Rasio eksisting : ratio KPI S&D KPI S&D & SIOD 84% 92% 88% 108%
4 Kesesuaian kerja AMT 12 jam Prosentase Driver bekerja < 12 jam SIOD 55% 72% 22% 30%

Penerapan Single Driver Sumber Data


5 Pemilihan Driver & MT Data tersedia sesuai persyaratan Data pengelola 100% 100% 100% 100%
6 Pemilihan Lokasi SPBU - Mapping 60 KM PP Data mapping radius SPBU tersedia Data pengelola 100% 100% 100% 100%
7 Road Hazard Mapping (supply point ke SPBU) Data road hazard tersedia Maps 100% 100% 100% 100%
8 Penerapan hasil mapping Sesuai dengan jadwal dan mapping SIOD 100% 100% 100% 100%

Monitoring & Coaching Behaviour AMT Sumber Data


9 RTSO - 1 orang Telah ditentukan orangnya, di training Penunjukan 100% 100% 100% 100%
10 Group Leader - 1 : 20 Telah ditentukan orangnya, di training Penunjukan 100% 100% 100% 100%
11 Reporting coaching & perbaikan yang dilakukan Data berdasarkan monitoring dashboard Data dashboard 100% 100% 100% 100%

Pemasangan equipment CCTV & update GPS Sumber Data


12 Pemasangan GPS sesuai fitur yang ditetapkan Jumlah dipasang : Jumlah Total MT Data Repot/validasi 100% 100% 100% 51%

Monitoring Behaviour Driver Sumber Data


13 Over speeding: 60 km/jam (75 km/jam toll) Cases recording / cek logic Dashboard 100% 100% 50% 100%
14 Hars Breake: 22 km/jam/dt = 0,6 G Cases recording / cek logic Dashboard 77% 89% 50% 50%
15 Hars Accelerate: 15 km/jam/dt = 0,42 G Cases recording / cek logic Dashboard 79% 96% 50% 50%
16 Harsh Corner : 0.2 G Cases recording / cek logic Dashboard 93% 50% 90% 100%
17 Idling: > 7 mnt Cases recording / cek logic Dashboard 100% 100% 50% 69%
18 Geofence: Black zone Cases recording Dashboard 100% 100% 100% 100%

Penerapan Reward & Consequences Sumber Data


19 Melaksanakan Reward & Consequences (based on record) Data dashboard & reporting AMT risk map Dashboard 100% 100% 100% 100%

Pencapaian Rata-rata 93% 94% 84% 86%

7
Region Sulawesi

No Indikator Keterangan Sumber Data Bitung Donggal Kendari Makassar Palopo Pare-Pare

https://drive.go https://docs.go https://drive.go https://docs.go


Penerapan 12 Jam Kerja AMT Sumber Data ogle.com/drive/ ogle.com/sprea ogle.com/drive/ ogle.com/sprea
1 Tingkat kehadiran AMT rata-rata 20 hari / bulan (based on shift 4 : 2) Tingkat kehadiran AMT > 95% / Bln SIOD 75% 87% 111% 92% 100% 71%

Tingkat kehadiran kedisiplinan AMT (based on jadwal delivery


2 Rasio jadwal delivery : realisasi SIOD 81% 100% 93% 99% 97% 99%
harian)
3 Kecukupan driver (AMT 1) Rasio eksisting : ratio KPI S&D KPI S&D & SIOD 96% 100% 93% 99% 100% 107%
4 Kesesuaian kerja AMT 12 jam Prosentase Driver bekerja < 12 jam SIOD 76% 61% 82% 39% 85% 51%

Penerapan Single Driver Sumber Data


5 Pemilihan Driver & MT Data tersedia sesuai persyaratan Data pengelola 100% 100% 100% 100% 100% 100%
6 Pemilihan Lokasi SPBU - Mapping 60 KM PP Data mapping radius SPBU tersedia Data pengelola 100% 100% 100% 100% 100% 100%
7 Road Hazard Mapping (supply point ke SPBU) Data road hazard tersedia Maps 100% 100% 100% 100% 100% 100%
8 Penerapan hasil mapping Sesuai dengan jadwal dan mapping SIOD 19% 100% 0% 59% 100% 100%

Monitoring & Coaching Behaviour AMT Sumber Data


9 RTSO - 1 orang Telah ditentukan orangnya, di training Penunjukan 100% 100% 100% 100% 100% 100%
10 Group Leader - 1 : 20 Telah ditentukan orangnya, di training Penunjukan 100% 100% 100% 100% 100% 100%
11 Reporting coaching & perbaikan yang dilakukan Data berdasarkan monitoring dashboard Data dashboard 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Pemasangan equipment CCTV & update GPS Sumber Data


12 Pemasangan GPS sesuai fitur yang ditetapkan Jumlah dipasang : Jumlah Total MT Data Repot/validasi 100% 100% 0% 100% 0% 0%

Monitoring Behaviour Driver Sumber Data


13 Over speeding: 60 km/jam (75 km/jam toll) Cases recording / cek logic Dashboard 100% 100% 100% 100% 100% 100%
14 Hars Breake: 22 km/jam/dt = 0,6 G Cases recording / cek logic Dashboard 50% 100% 0% 0% 0% 0%
15 Hars Accelerate: 15 km/jam/dt = 0,42 G Cases recording / cek logic Dashboard 50% 100% 0% 100% 0% 0%
16 Harsh Corner : 0.2 G Cases recording / cek logic Dashboard 92% 100% 0% 50% 0% 0%
17 Idling: > 7 mnt Cases recording / cek logic Dashboard 50% 100% 100% 50% 100% 50%
18 Geofence: Black zone Cases recording Dashboard 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Penerapan Reward & Consequences Sumber Data


19 Melaksanakan Reward & Consequences (based on record) Data dashboard & reporting AMT risk map Dashboard 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Pencapaian Rata-rata 84% 97% 73% 84% 78% 72%

8
Regional Maluku Papua

No Indikator Keterangan Sumber Data Jayapura Sorong Ternate Wayame

https://drive.go
Penerapan 12 Jam Kerja AMT Sumber Data https://drive.go ogle.com/drive/
ogle.com/drive/
1 Tingkat kehadiran AMT rata-rata 20 hari / bulan (based on shift 4 : 2) Tingkat kehadiran AMT > 95% / Bln SIOD 97% 98% 80% 83%

Tingkat kehadiran kedisiplinan AMT (based on jadwal delivery


2 Rasio jadwal delivery : realisasi SIOD 86% 95% 100% 97%
harian)
3 Kecukupan driver (AMT 1) Rasio eksisting : ratio KPI S&D KPI S&D & SIOD 100% 100% 100% 100%
4 Kesesuaian kerja AMT 12 jam Prosentase Driver bekerja < 12 jam SIOD 78% 100% 100% 91%

Penerapan Single Driver Sumber Data


5 Pemilihan Driver & MT Data tersedia sesuai persyaratan Data pengelola 100% 100% 100% 100%
6 Pemilihan Lokasi SPBU - Mapping 60 KM PP Data mapping radius SPBU tersedia Data pengelola 100% 100% 100% 100%
7 Road Hazard Mapping (supply point ke SPBU) Data road hazard tersedia Maps 100% 94% 100% 100%
8 Penerapan hasil mapping Sesuai dengan jadwal dan mapping SIOD 96% 91% 100% 8%

Monitoring & Coaching Behaviour AMT Sumber Data


9 RTSO - 1 orang Telah ditentukan orangnya, di training Penunjukan 100% 100% 100% 100%
10 Group Leader - 1 : 20 Telah ditentukan orangnya, di training Penunjukan 100% 100% 50% 100%
11 Reporting coaching & perbaikan yang dilakukan Data berdasarkan monitoring dashboard Data dashboard 100% 100% 100% 100%

Pemasangan equipment CCTV & update GPS Sumber Data


12 Pemasangan GPS sesuai fitur yang ditetapkan Jumlah dipasang : Jumlah Total MT Data Repot/validasi 100% 50% 80% 100%

Monitoring Behaviour Driver Sumber Data


13 Over speeding: 60 km/jam (75 km/jam toll) Cases recording / cek logic Dashboard 100% 100% 0% 100%
14 Hars Breake: 22 km/jam/dt = 0,6 G Cases recording / cek logic Dashboard 0% 93% 0% 0%
15 Hars Accelerate: 15 km/jam/dt = 0,42 G Cases recording / cek logic Dashboard 100% 99% 0% 100%
16 Harsh Corner : 0.2 G Cases recording / cek logic Dashboard 100% 50% 0% 82%
17 Idling: > 7 mnt Cases recording / cek logic Dashboard 71% 50% 55% 73%
18 Geofence: Black zone Cases recording Dashboard 100% 50% 0% 50%

Penerapan Reward & Consequences Sumber Data


19 Melaksanakan Reward & Consequences (based on record) Data dashboard & reporting AMT risk map Dashboard 100% 100% 84% 100%

Pencapaian Rata-rata 91% 93% 66% 83%

9
4. Rencana Replikasi Program RTSS Untuk kendaraan LPG Skid Tank
Menindaklanjuti dari data dan trend insiden di kendaraan LPG Skid Tank Hingga TW II diperlukan upaya untuk melakukan monitoring dan
proses pemantauan behaviour AMT, fatique management dan kontroling terkait aspek teknis kendaraan.

10
Dikarenakan skema pengelolaan transportasi Skid LPG didominasi ( 85%) dari Transportir pola tarif / milik SPBE dan SPPBE oleh karenanya pola montirongnya
dengan menambahkan / menghire RTSO dan diupdate progress data pelaporannya melalui platform www.pertaminafleetsafety.com .

11
Dengan tugas tanggung jawab dan keweangan dari masing – masing pihak sebagai berikut :

12
13
Berikut terkait item kontrol yang akan dimonitor pada program RTSS Kendaraan Skid LPG sebanyak 12 item kontrol pemantauan.

14
Rencana timeline implementasi pelaksanaan implementasi replikasi program Fleet Safety RTSS di Kendaraan LPG dengan Pilot Project di LPG Terminal Makasar
Bosowa ( Regional Sulawesi) dan LPG Terminal Pangkalan Susu (Regional Sumbagut).

15

Anda mungkin juga menyukai