BAB 1 - 4 Selesai
BAB 1 - 4 Selesai
PENDAHULUAN
sebagai zat atau obat yang berasal dari tanaman atau pun bukan tanaman,
baik sintesis ataupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau
elemen masyarakat, tidak terkecuali dengan para remaja. Kaum muda dan
2018 yang diterbitkan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC),
1
2
3.376.115 orang pada rentang usia 10-59 tahun. Tahun 2019, jumlah
merupakan salah satu dari 5 wilayah dengan kasus dan tersangka narkoba
terbanyak yaitu 1.140 kasus dan 1.373 tersangka (Polri & BNN, 2020).
2019).
siswa (40%) dari 10 siswa menjadi perokok pasif dan 1 siswa (10%) pernah
yang dilakukan oleh Andika (2017) menyatakan bahwa ada hubungan antara
narkoba pada remaja dapat dibagi menjadi dampak jangka pendek dan
jangka panjang. Menurut Utomo, (2017) dampak jangka pendek dapat dilihat
tidak cerdas dan beberapa kerusakan saraf dibagian tertentu. Hal ini karena
(CNS) atau sistem saraf pusat rusak dan tidak dapat diperbaiki lagi
Pada Remaja?”
Remaja
Hasil penelitian ini dapat beguna sebagai sumber data baru yang bisa
Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi baru bagi lahan penelitian
bahaya narkoba.
TINJAUAN PUSTAKA
lain) adalah obat bahan atau zat bukan makanan yang jika diminum,
diisap, dihirup, ditelan, atau disuntikan, berpengaruh pada kerja otak yang
dijelaskan sebagai zat atau obat yang berasal dari tanaman atau pun
golongan.
Menurut Lisa, (2013) psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah
perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Zat Adiktif Lainnya
6
7
1. Heroin
komersial dari obat penawar rasa sakit yang baru ini dalam tahun
1898. Heroin murni adalah serbuk putih dengan rasaa pahit. Bentuk
2. Ganja
mengandung zat THC yaitu suatu zat sebagai elemen aktif yang oleh
rokok.
3. Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
nadi melambat.
Opium di bagi 3:
5. Morfin
dapat pula diartikan zat aktif (narkotika) yang diperoleh dari candu
melalui pengolahan secara kimia. Morfin tidak berbau, rasa pahit dan
Intra Cutan (di bawah kulit), Intra Muscular (ke dalam otot) atau
mudah menembus otak sehingga bereaksi lebih kuat dari pada morfin
LSD dibuat dari asam lysergic, suatu zat yang dibuat cendawan
ergot yang hidup digandum hitam atau dibuat dari lysergic acid amid,
suatu bahan kimia yang terdapat dalam benih bunga morning glory,
kedua zat yang disebut dalam Schedule Ill CSA LSD untuk pertama
kali disentesa pada tahun 1943 ketika seorang ahli kimia tanpa
dan gambar. Ada juga yang berbentuk pil atau kapsul. Cara
jam.
8. Kokain
morfin dan heroin karena efek adiktif. Nama jalanan kadang disebut
dalam.
11
9. Amfetamin
efek halusinasinya lebih kuat. Nama lainnya shabu, SS, ice. Cara
jalanan BDZ antara lain BK, Lexo, MG, Rohip, Dum. Batas
melalui dubur. Ada yang minum BDZ mencapai lebih dari 30 tablet
BDZ dicampur dengan zat lain seperti alkohol, putauw dapat berakibat
Alviz.
12
11. Alkohol
yang dihirup. Contohnya aerosol, aica aibon, isi korek api gas, cairan
sebagai berikut:
1. Depresan
2. Stimulan
3. Halusinogen
drastis, mata terlihat cekung dan merah, muka pucat, bibir kehitam-
hitaman, buang air besar dan kecil kurang lancar, sakit perut tiba-tiba,
14
4. Dampak Fisik
tubuh menjadi tergantung pada obat itu hanya untuk bisa berfungsi
yang ada di dalam liver untuk menetralisir zat-zat yang masuk. Sel-sel
narkoba.
5. Dampak Mental
adalah hal yang sama, ini adalah anggapan yang salah. Sakaw
15
bersifat fisik, dan merupakan istilah lain untuk Gejala Putus Obat,
6. Dampak Emosional
kekerasan.
7. Dampak Spiritual
hidupnya berputar di sekitarnya. Tidak ada hal lain yang lebih penting
menjauhi kegiatan yang satu ini, apalagi dengan khotbah agama yang
tertular penyakit bila sharing needle, tertangkap polisi, dan lain lain.
17
1. Lingkungan social
b. Adanya kesempatan
keingintahuan mereka.
2. Kepribadian
a. Rendah diri
Bangsa (PBB) menyebut kaum muda (youth) untuk usia antara 15 sampai
11-21 tahun dan terbagi menjadi tiga tahap, yaitu remaja awal (11-14
tahun) remaja menengah (15-17 tahun), dan remaja akhir (18-21 tahun)
(Eny, 2014).
19
Menurut Potter & Pery, (2020) masa remaja adalah periode di mana
untuk membangun identitas diri yang matang. Di masa lalu banyak orang
yang memyebut masa remaja sebagai masa badai dan dipenuhi tekanan
Ciri ciri kejiwaan dan psikososial pada remaja menurut Eny, (2014)
sebagai berikut:
diri remaja.
kepercayaan diri.
Sering kali remaja menunjukkan minat pada suatu tugas tertentu yang
Remaja mulai menyusun nilai-nilai moral dan etis sesuai dengan cita-
cita.
1. Perkembangan kognitif
a. Kritis.
22
diterimanya.
diketahui/dipecahkan.
d. lmagery audience.
e. Personal fables.
individu mampu:
kehendaknya.
2. Perkembangan moral
remaja meliputi:
nilainya sendiri
c. keyakinan moral lebih berpusat pada apa yang benar, bukan pada
sosialnya
keseluruhan.
24
lain yang terdapat dalam pengertian konsep diri ini adalah self image
atau citra diri, yaitu merupakan gambaran dari hal-hal sebagai berikut:
sosialnya.
25
4. Perkembangan motorik
daya tahan. Demikian ini pula sumbangan diri unsur koordinasi tidak
a. Lari
dibanding perempuan.
b. Lompat (jumping)
pada umur b tahun dan pada umur 10-11 tahun mencapai 60 inchi
26
sesudah itu laki-laki terus meningkat kira- kira 90 inchi pada umur
c. Melempar (throwing)
d. Keterampilan Dasar
5. Perkembangan heteroseksual
orang dewasa, bahkan juga muncul rasa ingin tahu dan keinginan
tahapan berikut:
cepat tertarik pada lawan jenis dan mudah terangsang secara erotis.
kendali terhadap ego menyebabkan para remaja awal ini sulit mengerti
yang punya sifat-sifat yang sama dengan dirinya. Selain itu ia berada
mana: peka atau tidak peduli, ramai-ramai atau sendiri, optimis atau
perilaku.
atau nilai. sikap adalah keadaan diri dalam manusia yang menggerakkan
sekitarnya.
1. Menerima
yang datang dari luar. Receiving atau attempting juga sering diberi
suatu objek. Pada tahap ini, seseorang dibina agar mereka bersedia
diri dengan nilai tersebut. Sebagai contoh, seorang ibu menerima bahwa
bayi harus secara rutin dibawa ke posyandu untuk ditimbang agar dapat
2. Menanggapi
(KMS).
32
3. Menilai
atau penyesalan. Menilai merupakan tingkat afektif yang lebih tinggi lagi
konsep atau fenomena, yaitu baik atau buruk. Bila suatu ajaran yang
telah mampu mereka nilai dan mampu untuk Mengatakan "itu adalah
baik , maka hal ini berarti bahwa seseorang telah menjalani proses
contoh, tumbuhnya kemampuan yang kuat pada diri ibu yang memiliki
pelayanan posyandu.
4. Mengelola
dan prioritas nilai yang telah dimilikinya. Sebagai contoh, seorang ibu
5. Menghayati
tempat tertinggi dalam suatu hierarki nilai. Nilai tersebut telah tertanam
yang telah memiliki philosophy of life yang mapan. Jadi, pada tahap ini
peserta didik telah memiliki sistem nilai yang telah mengontrol tingkah
(Budiman, 2014).
tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang. Dan berisi
sikap yaitu:
1. Pengalaman Pribadi
pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan
penting tersebut.
3. Pengaruh Kebudayaan
4. Media Massa
6. Faktor Emosional
sebagai berikut:
1. Sebagai Skema
(menilai) segala bentuk intormasi yang masuk. Hal ini berkaitan untuk
2. Knowledge Function
3. Sebagai self-esteem
percaya diri dan tidak maksimal dalam beraktivitas. Selain self esteem,
dalam hal ini adalah mempertahankan diri dari informasi negatif dan
merugikan diri.
4. Motivasi Impresi
psikologi sosial dari luar maupun dari dalam negeri. Seperti Gerungan, Abu
37
Ahmadi, Sarlito Wirawan Sarwono dan Bimo Walgito yang percaya bahwa
terbentuknya sikap karena proses belajar. Berikut adalah indikator atau ciri
dan pengkondisian.
6. Sikap memiliki rasa dan motivasi, dua hal inilah yang membedakan
dengan pengetahuan.
dimodifikasi oleh Yang, (2020). Kuesioner ini terdiri dari tiga indikator yaitu
Likert yang terdiri dari 5 point (Sangat setuju, Setuju, Ragu-ragu, Tidak
setuju, Sangat Tidak Setuju). Nilai tertinggi untuk pernyataan positif yaitu 5
dengan jawaban Sangat Setuju dan nilai paling rendah yaitu 1 dengan
nilai 5 untuk jawaban sangat tidak setuju dan nilai 1 untuk jawaban sangat
Nursalam, (2016).
2.4.1 Definisi
diarahkan pada dua sasaran proses. Pertama diarahkan pada upaya untuk
luar selain rumah dan sekolah). Jadi remaja sebenarnya berada dalam 3
pergaulan dan rumah (orang tua dan keluarga); serta ada 2 buah proses
yakni menghindar dari lingkungan luar yang jelek, dan proses dalam diri si
menjadi cara yang lebih dewasa. Untuk itu dibutuhkan perhatian dan
bimbingan dari pihak orang tua. Orang tua harus mampu untuk
celaan.
2. Emosional
3. Mental intelektual
yang abstrak ini seringkali tidak sesuai dengan kenyataan yang ada
4. Sosial
dengan semua orang, baik teman sebaya atau tidak sebaya, maupun
yang sejenis atau berlainan jenis. Adanya hambatan dalam hal ini
remaja adalah adanya ikatan yang erat dengan kelompoknya. Hal ini
sikap serta rasa (Citra: disiplin dan loyalitas terhadap teman, orang tua
dan cita- citanya. Selain itu juga kita sebagai orang tua dan guru, harus
Pada saat ini segala norma dan nilai sebelumnya merupakan sesuatu
yang datang dari luar dirinya dan harus dipatuhi agar tidak mendapat
bagi remaja. Tokoh yang dibanggakan itu dapat saja berupa orang tua
sendiri atau tokoh lain dalam masyarakat, baik yang masih ada
Sebagai ikhtisar dari apa yang dapat dilakukan orang tua dan guru
keteladanan).
bagian yaitu:
masyarakat dari perilaku yang tidak sehat atau belum sehat menjadi
perilaku sehat.
kebudayaan dalam arti yang amat luas yaitu seluruh dari total pemikiran,
karya dan hasil karya manusia yang tidak berakar pada naluri dan yang
1. Masyarakat umum.
swasta.
kesehatan adalah:
1. Tahap sensitisasi
2. Tahap publisitas
3. Tahap edukasi
4. Tahap motivasi
adalah proses belajar. Dalam proses belajar ini terdapat 3 persoalan pokok
yaitu:
2. Persoalan proses
(perilaku) pada diri subjek belajar tersebut. Dalam proses ini terjadi
pengaruh timbal balik antara berbagai faktor antara lain subjek belajar,
3 kelompok yaitu:
luas.
a. Promosi kesehatan
b. Perlindungan khusus
d. Pembatasan kecacatan
e. Rehabilitasi
1. Media cetak
lipatan.
2. Media Elektronik
a. Televisi
b. Radio
c. Video
melalui video.
1) Slide
informasi-informasi kesehatan.
50
2) Film strip
pesan kesehatan.
b. Interview (wawancara)
mengetahui apakah perilaku yang sudah atau yang akan diadopsi itu
51
kelompok itu besar atau kecil, karena metodenya akan lain. Efektifitas
a. Kelompok besar
(presentasi) dari satu ahli atau beberapa ahli tentang suatu topik
masyarakat.
52
b. Kelompok kecil
1) Diskusi kelompok
agar tidak ada kesan lebih tinggi, tiap kelompok punya kebebasan
hidup dan tak ada dominasi dari salah satu peserta. Sama seperti
cara tukar pikiran antara dua orang atau lebih, dalam kelompok-
kelompok.
53
Faktor yang
mempengaruhi sikap:
1. Pengalaman pribadi
2. Pengaru orang lain
yang dianggap
penting
3. Pengaruh
kebudayaan
4. Media massa
5. Lembaga pendidikan a. Baik (76-100%)
dan lembaga agama Sikap
pencegahan b. Cukup (56-75%)
6. Faktor emosional c. Kurang (≤56%)
Narkoba penyalahgunaan
narkoba pada
remaja (Nursalam, 2016)
Faktor yang
mempengaruhi
penyalahgunaan
narkoba:
1. Lingkungan social Edukasi tentang
a. Motif ingin tau bahaya narkoba
b. Adanya
kesempatan
c. Sarana dan
prasarana
Pendidikan kesehatan adalah kegiatan-kegiatan yang
2. Kepribadian
ditujukan untuk meningkatkan kemampuan orang dan
a. Rendah diri
membuat keputusan yang tepat sehubungan dengan
b. Emosional dan
pemeliharaan kesehatan (Fitriani, 2011)
mental
Keterangan:
Tidak di teliti :
Di teliti :
Garis pengaruh:
56
57
Lingkungan social meliputu motif ingin tau, adanya kesempatan, dan adanya
faktor emosional.
Sikap yaitu reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup terhadap
suatu stimulus atau objek. Sikap belum merupakan suatu tindakan ataupun
kategori sikap yaitu baik (76-100%), cukup (56-75% )dan kurang (≤56%).
Secara umum pengertian hipotesis berasal dari kata hipo (lemah) dan
dapat diterima atau harus ditolak. Berdasarkan fakta atau data empiris yang
METODE PENELITIAN
2016).
K O I OI
Keterangan :
K : Remaja
bahaya narkoba)
bahaya narkoba)
59
60
Populasi
Seluruh siswa SMAN 1 Krucil kelas XI IPS berjumlah 46
Tehnik Sampling
purposive sampling
Sampel
Sebagian siswa SMAN 1 krucil kelas XI IPS berjumlah 41 orang
Desain Penelitian
Rancangan Penelitian : one group pre-post test
Pengumpulan Data
Kuesioner
Pengolahan Data
Editing, coding, scoring, tabulating
Analisa Data
Wilcoxon
Kesimpulan
H1 di terima jika p value ≤ α dengan α = 0,05
Hο di terima jika p value > α dengan α = 0,05
Tabel 4.1 Kerangka kerja penelitian Pengaruh Edukasi Tentang Bahaya Narkoba
Terhadap SIkap Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Pada
Remaja di SMAN 1 Krucil Probolinggo
61
4.3.1 Populasi
4.3.2 Sampel
n=
Keterangan :
n : Besar Sample
N : Besar populasi
d : Tingkat segnifikan
jadi:
n= 46
1 + 46 (0,05)²
= 46
1 + 46 (0,0025)
62
= 46
1 + 0,115
= 46
1, 115
= 41
1. Kriteria Inklusi
2. Kriteria Eksklusi
yaitu:
yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah
sampel akan mewakili dari keseluruhan populasi yang ada, secara umum
ada dua jenis pengambilan sample yakni probability sampling dan non
ini terdiri dari 2 variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen.
nilainya menentukan variabel lain. Variabel ini juga dikenal dengan nama
ditentukan oleh variabel lain. Variabel ini disebut juga variabel terikat yang
artinya aspek tingkah laku yang diamati dari suatu organisme yang dikenai
Remaja.
atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena yang
diberikan edukasi.
dilakukan.
SPSS.
yang terdiri dari 21 pertanyaan. Kuesioner ini terdiri dari tiga dimensi yaitu
penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan uji coba pada kuisioner sikap yang
1. Uji Validitas
suatu alat ukur dalam mengukur suatu data. Untuk mengetahui validitas
hitung minimal 0,450 dan nilai maksimal 0,961 dengan r tabel (n:20) =
0,423.
2. Uji Reliabilitas
bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali
dalam waktu yang berlainan. Alat dan cara mengukur atau mengamati
(Nursalam, 2016).
pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan aIat
1. Editing
Dalam hal ini, dilakukan pemeriksaan data, hasil data harus dilakukan
atau terbaca.
Kuesioner yang telah diisi pada saat pengumpulan data, perlu dilihat
2. Coding
2012).
Kategori :
a. Data umum
1. Kelas
a) X :1
b) XI : 2
c) XII : 3
b. Data khusus
1) Sangat setuju :5
2) Setuju :4
3) Ragu ragu :3
4) Tidak setuju :2
1. Scoring
remaja, yaitu :
a. Baik : 76-100%
b. Cukup : 56-75%
c. Kurang : ≤56%
71
2. Tabulating
Probolinggo.
untuk menguji hipotesis yang akan dilakukan. Untuk menguji hipotesisi yang
yang diteliti, yang diteliti masing-masing memiliki hak dan kewajiban yang
2012).
2017)
nilai keterbaruan karena informasi yang didapatkan valid dari jurnal dan
pada remaja.
lanjut yang dapat dilakukan dari hasil penelitian sekarang. Hasil penelitian
(KEPPKN, 2017)
dampak negatif yang mungkin terjadi dan manfaat dari penelitian lebih
dan nuraian tentang kerugian yang di alami oleh objek, namun masih
2012).
DAFTAR PUSTAKA
Andika, Mira. 2018. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja dengan Upaya
Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba di SMPN 29 Padang. Jurnal
Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi (9) 100-108
Budiman dan Agus Riyanto. 2014. Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan
Sikap dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.
Bunsaman, Shafila Mardiana & Hetty Krisnani. 2020. Peran Orangtua Dalam
Pencegahan dan Penanganan Penyalahgunaan Narkoba Pada Remaja.
Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat. Vol 7, No 1 (221-
228).
Dewi, Cintya Rizki dkk. 2015. Teori dan Konsep Tumbuh Kembang Bayi, Todler,
Anak dan Usia Remaja. Yogyakarta: Nuha Medika.
Donsu, Jenita Doli Tine. 2017. Psikologi Keperawatan. Yogyakarta: Pustaka Baru
Press.
Isninna. Dkk. 2020. Hubungan Pengetahuan, Peran Orang Tua dan Lingkungan
sosial Dengan Penyalahgunaan Zenith (Carnophen) Pada Remaja di
Kelurahan Sungai Jingah Kota Banjarmasin Tahun 2020. Universitas Islam
Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin.
Lestari, I., dkk. 2014. Hubungan Pengetahuan, Sikap Remaja dan Pekerjaan
Orangtua tentang Narkoba pada Remaja SMA Negeri 1 Takalar. Jurnal
Ilmiah Kesehatan Diagnosis. 5(2):117-122.
Lisa, F.R & Sutrisna, W. 2013. Narkoba, Psikotropika dan Gangguan Jiwa
Tinjauan Kesehatan dan Hukum. Yogyakarta : Nuha Medika.
Utomo, Iswahyudi & Evi Winingsih. 2017. Studi Kepustakaan Penggunaan Media
Poster dalam Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba di Kalangan Remaja.
Studi Kepustakaan Penggunaan Media Poster. 133-119.
Wawan, A dan Dewi M. 2019. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Manusia Dilengkapi Contoh Kuesioner. Yogyakarta: Nuha Medika.