Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN TANDA-TANDA VITAL

PADA NY.W UMUR 59 TAHUN DENGAN ULKUS DIABETIKUM

DI RS WISMA RINI

OLEH:

BETI INDRIANA

NPM: 210108030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU

TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN STASE KDPK


ASUHAN TANDA-TANDA VITAL PADA NY. W
RUANG KEPERAWATAN BEDAH
DI RSU WISMA RINI

Oleh :
BETI INDRIANA
210108030

Pembimbing Lahan Pembimbing Akademik

Tugiyono.S.Kep,.Ns. Hikmah Ifayanti, S.Keb,.Bd.M.Keb

NIDN : 0211088601

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang…………………………………………………… 1

1.2. Tujuan……………………………………………………………. 2

1.2.1 Tujuan Umum……………………………………………... 2

1.2.2 Tujuan Khusus…..………………………………………… 2

1.3. Manfaat………………………………………………………….. 2

1.3.1 Bagi Penulis………………………………………………... 2

1.3.2 Pelayanan Rumah Sakit……………………………………. 2

1.3.3 Institut Pendidikan………………………………………… 2

1.3.4 Bagi mahasiswa……………………………………………. 2

BAB II TINJAUAN TEORITIS

2.1. Tinjauan Teoritis…………………………………………………. 3

2.1.1. Pengertian……………………………………………....... 3

2.1.2. Etiologi………………………………………………....... 3

2.1.3. Manifestasi Klinik……………………………………...... 5

2.1.4. Patofisiologi……………………………………................ 5

2.1.5. Pemeriksaan Penunjang………………………………….. 6

2.1.6. Penatalaksanaan…………………………………………. 7

2.1.7. Komplikasi.......................................................................... 7

BAB III TINJAUAN KASUS

3.1. Pengkajian………………………………………………………………… 9

a. Identitas Pasien……………………………………………………......... 9

b. Alasan Masuk…………………………………………………………… 9
c. Riwayat Kesehatan……………………………………………………... 9

d. Data Biologis………………………………………………………........ 10

e. Riwayat Alergi…………………………………………………………. 11

f. Data Psikologi………………………………………………………....... 11

g. Data Spiritual…………………………………………………………… 11

h. Pemeriksaan Fisik……………………………………………………..... 11

i. Data Penunjang…………………………………………………………. 13

j. Data Pengobatan………………………………………………………... 14

k. Data Fokus……………………………………………………………… 14

3.2. Diagnosa…………………………………………………………............. 14

3.3. Intervensi…………………………………………………………............ 14

3.4. Implementasi……………………………………………………………... 15

3.5. Evaluasi....................................................................................................... 15

BAB IV PEMBAHASAN

4.1. Pengkajian…………………………………………………………….. 16

4.2. Diagnosa…………………………………………………………….... 16

4.3. Intervensi……………………………………………………………... 16

4.4. Implementasi…………………………………………………………. 17

4.5. Evaluasi………………………………………………………………. 17

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan……

…………………………………………………… 18
5.2. Saran…………

………………………….......................................... 19

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Pemeriksaan tanda vital merupakan suatu cara untuk mendeteksi adanya

perubahan sistem tubuh. Tanda vital meliputi suhu tubuh, denyu tnadi, frekuensi

pernapasan, dan tekanan darah. Tanda vital mempunyai nilai sangat penting pada fungsi

tubuh. Adanya perubahan tanda vital, misalnya suhu tubuh dapat menunjukkan keadaan

metabolisme dalam tubuh, denyutnadi dapat menunjukkan perubahan pada sistem

kardiovaskular, frekuensi pernapasan dapat menunjukkan fungsi pernapasan, dan

tekanan darahdapat menilai kemampuan sistem kardiovaskuler, yang dapat

dikaitkandengan denyut nadi. Semua tanda vital tersebut saling berhubungan dansaling

mempengaruhi. Perubahan tanda vital dapat terjadi bila tubuh dalamkondisi aktifitas

berat atau dalam keadaan sakit dan perubahan tersebutmerupakan indikator adanya

gangguan sistem tubuh. Pemeriksaan tanda vital yang dilaksanakan oleh perawat

digunakanuntuk memantau perkembangan pasien. Tindakan ini bukan hanya merupakan

kegiatan rutin pada klien, tetapi merupakan tindakanpengawasan terhadap perubahan

atau gangguan sistem tubuh.

2. TUJUAN

a. Tujuan Umum

Diperoleh pengalaman nyata dalam melaksanakan asuhan TTV pada kasus Ulkus

diabetikum

b. Tujuan Khusus
Tujuan dilakukan pemeriksaan tanda vital pada pasien dengan ulkus, yaitu:

- untuk memantau adanya perubahan tanda vital pada pasien

- untuk mendeteksi adanya perubahan system tubuh

- untuk memantau perkembangan pasien

3. Manfaat

a. Bagi Penulis

Dapat dijadikan referensi untuk penulis selanjutnya.

b. Pelayanan Rumah Sakit

Memberikan informasi mengenai asuhan keperawatan pasien dengan masalah ulkus

diabetikum.

c. Institut Pendidikan

Dapat digunakan sebagai bahan mengajar asuhan pada pasien dengan ulkus

diabetikum.

d. Bagi mahasiswa

Memperoleh Pengalaman dalam melakukan asuhan Tanda-tanda vital kepada

pasien ulkus diabetikum.


BAB II

TINJAUAN TEORI

1. Tinjauan Teori

a. Pengertian

Vital sign atau tanda-tanda vital adalah ukuran statistik berbagai fisiologis yang

digunakan untuk membantu menentukan status kesehatan seseorang, terutama pada

pasien yang secara medis tidak stabil. Tanda vital juga berguna untuk menentukan dosis

yang adekuat bagi tindakan fisioterapi, khususnya exercise. Vital sign terdiri atas :

a). Tekanan darah Tekanan yang di alami darah pada pembuluh arteri ketika darah di

pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh. Pengukuran tekanan darah dapat di

ukurmelalui nilai sistolik dan diastolik. Tekanan darah dapat diukur dengan alat

sphygmomanometer dan stestoskop untuk mendengar denyut nadi.

b). Denyut nadi Frekunsi denyut nadi manusia bervariasi,tergantung dari banyak faktor

yang mempengaruhinya, pada saat aktivitas normal:

1) Normal: 60-100 x/mnt

2) Bradikardi: < 60x/mnt 3) Takhikardi: > 100x/mnt Pengukuran denyut nadi dapat

dilakukan pada:

1) Arteri Radialis. Terletak sepanjang tulang radialis, lebih mudah teraba di atas

pergelangan tangan pada sisi ibu jari. Relatif mudah dan sering dipakai secara rutin.

2) Arteri Brachialis. Terlertak di dalam otot biceps dari lengan atau medial di lipatan

siku. Digunakan untuk mengukur tekanan udara.


3) Arteri Karotis. Terletak di leher di bawah lobus telinga, di mana terdapat arteri karotid

berjalan di antara trakea dan otot sternokleidomastoideus.

c. Suhu tubuh Temperatur (suhu) merupakan besaran pokok yang mengukur derajat panas

suatu benda/makhluk hidup. Metode mengukur suhu tubuh:

1) Oral. Termometer diletakkan dibawah lidah tiga sampai lima menit. Tidak dianjurkan

pada bayi

2) Axilla. Metode yang paling sering di lakukan . Dilakukan 5-10 menit dengan

menggunakan termometer raksa. Suhu aksila lebih rendah 0.6° C (1°F) dari pada oral

3) Rectal. Suhu rektal biasanya berkisar 0.4°C (0.7°F) lebih tinggi dari suhu oral

d. Pernapasan Frekuensi proses inspirasi dan ekspirasi dalam satuan waktu/menit. Bila pada

orang dewasa, dikatakan:

 Takhipnea : Bila pernapasan lebih dari 24 x/menit

 Bradipnea : Bila kurang dari 10 x/menit disebut

 Apnea : Bila tidak bernapas.

.
BAB III

TINJAUAN KASUS

1. Pengkajian

a. Identitas pasien

Nama : Ny.W

Umur : 59 tahun

No RM : 110061

Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia

Alamat : Ganjaran

Pekerjaan : IRT

b. Alasan Masuk : Ny.W mengatakan pusing dan sakit pada luka di kaki.

c. Riwayat Kesehatan

1) Riwayat kesehatan sekarang

Pasien mengatakan merasakan pusing dan sakit pada luka di kaki

2) Riwayat penyakit dahulu

Pasien mengatakan sudah pernah mengalami ini sebelumnya

3) Riwayat Penyakit Keluarga

Klien mengatakan keluarga memiliki penyakit menurun seperti gula darah

(diabetes), tetapi tidak mempunyai penyakit menular.

d. Pemeriksaan Fisik

a). Pemeriksaan Tanda-tanda Vital

1) Keadaan umum : baik (compos mentis).

2) Suhu tubuh : 36,5° C


3) Tekanan darah : 140/90 mmHg

4) Nadi : 82x/m

5) Pernafasan : 23x/m

6) BB/TB : 62 Kg / 158 Cm

b). Pemeriksaan Kepala, Wajah dan Leher

1) Kepala

Bentuk : Bulat, kepala klien simetris dan tidak ada benjolan.

Kulit kepala : Kulit kepala klien kurang bersih.

2) Rambut

Penyebaran rambut klien : Penyebaran rambut klien merata.

Bau : Rambut klien tidak bau.

Warna rambut : Warna hitam.

3) Wajah

Struktur wajah : Struktur wajah klien bulat, tidak ada edema.

Warna kulit : Warna sawo matang

4) Mata

Kelengkapan dan kesimetrisan : Klien memiliki mata yang lengkap dan simetris

antara kanan dan kiri.

Konjungtiva dan sklera : Tidak anemis.

Pupil : Normal.

Cornea dan iris : Normal.

5) Hidung

Tulang hidung : Normal, simetris.


Lubang hidung : Simetris kanan dan kiri.

Cuping hidung : Tidak ada pernafasan cuping hidung

6) Telinga

Bentuk telinga : Simetris antara telinga kanan dan kiri.

Ukuran telinga : Sama besar antara telinga kanan dan kiri.

Lubang telinga : Bersih, tidak ada kotoran.

Ketajaman pendengaran : Klien masih mampu mendengar dengan baik.

7) Mulut dan faring

Keadaan mukosa bibir : Mukosa bibir normal.

Keadaan gusi dan gigi : Normal.

Keadaan lidah : Normal.

8) Leher

Tidak ada pembengkakan pada kelenjar tyroid dan limfe.

9) Pemeriksaan Jantung

 Inspeksi : ictus cordis-, pulsasi pada dinding thoraks

 Palpasi : pada dinding thoraks teraba : tidak teraba/ tidak terkaji

 Keluhan lain terkait dengan pemeriksaan jantung : tidak ada kelainan

10) Pemeriksaan Abdomen

 Inspeksi

- Bentuk abdomen datar

- Masa atau benjolan -, kesimetrian +, bayangan pembuluh darah vena

 Palpasi : Tidak nyeri dibagian perut

11) Pemeriksaan Genetalia : Tidak dilakukan


12) Pemeriksaan Ekstermitas

 kaki : kuku sedikit kotor, bengkak pada bagian kaki kanan hingga ke jari.

e. Data Biologis

Ibu mengatakan makan 3x/ hari dengan porsi makan orang dewas, jenis makanan nasi,

sayur dan lauk-pauk.

f. Riwayat Alergi

Pasien mengatakan tidak mempunyai alergi makanan atau obat-obatan.

g. Data Psikologi

Klien tampak tenang dan kooperatif

h. Data Sosial Ekonimi

i. Data Spiritual

- Sebelum sakit : ibu mengatakan sebelum sholat 5 waktu

- Setelah sakit : ibu mengatakn selama sakit beliau tetap melakukan ibadah sholat

5 waktu.

j. Data Penunjang

 Pemeriksaan swab antigen : negative

 GDS : 294 mg/dL

k. Data Pengobatan

 Pemasangan infus RL

 Metroformin

l. Data Fokus

1) Data Subjektif

a) Pasien mengatakan nyeri pada bagian luka di kaki


b) Pasien mengatakan pusing

2) Data Objektif

a) tampak kesakitan

b) tampak gelisah dan tidak nyaman.

c) TTV : TD : 140/90 mmHg, N: 82x/m, RR: 23x/m, Suhu: 36.5° C, BB

2. Diagnosa

Ulkus Diabetikum

3. Intervensi

a. Observasi kondisi pasien seperti kesadaran, TTV, keadaan luka diabetikum

b. Ganti balutan perban atau perawatan luka

c. Konseling mengenai diabetes

c. Edukasi keluarga untuk memberikan suasana nyaman.

d. Jelaskan sebab-sebab nyeri kepada klien.

e. Kelola obat analgesi diberikan.

4. Implementasi

Implementasi dilakukan sesuai dengan intervensi yang telah disusun, yaitu :

a. Melakukan tindakan Observasi kondisi pasien seperti kesadaran, TTV, keadaan luka

di kaki

b. Melakukan perawatan luka dan mengganti balutan pada pagi hari

c. Melakukan konseling kepada pasien dan keluarga mengenai diabetes

b. Memberikan Edukasi keluarga untuk memberikan suasana nyaman.

c. Menjelaskan sebab-sebab nyeri kepada klien.

d. Memberikan obat analgesi


BAB IV

PEMBAHASAN

1. Pengkajian

Telah dilakukan pengkajian pada tanda-tanda vital, dam di dapatkan hasil dengan :

Tekanan Darah : 140/90 mmHg

Nadi : 82x/m

Respirasi : 23x/m

Suhu : 36.5C

2. Diagnosa

Ulkus Diabetikum

3. Intervensi

a. Observasi kondisi pasien seperti kesadaran, TTV, keadaan luka diabetikum

b. Ganti balutan perban atau perawatan luka

c. Konseling mengenai diabetes

d. Edukasi keluarga untuk memberikan suasana nyaman.

e. Jelaskan sebab-sebab nyeri kepada klien.

f. Kelola obat analgesi diberikan.

4. Implementasi

Implementasi dilakukan sesuai dengan intervensi yang telah disusun, yaitu :

a. Melakukan tindakan Observasi kondisi pasien seperti kesadaran, TTV, keadaan luka di

kaki

b. Melakukan perawatan luka dan mengganti balutan pada pagi hari


c. Melakukan konseling kepada pasien dan keluarga mengenai diabetes

d. Memberikan Edukasi keluarga untuk memberikan suasana nyaman.

e. Menjelaskan sebab-sebab nyeri kepada klien.

f. Memberikan obat analgesi

5. Evaluasi

 Telah dilakukan observasi TTV :

TD : 140/90 mmHg S : 36.5C

R : 23x/m N : 82x/m

 Telah dilakukan perawatan luka dang anti balutan kepada pasien di pagi hari

 Telah dilakukan konseling kesehatan mengenai diabetes

 Telah diberikan Edukasi kepada keluarga untuk memberikan suasana nyaman kepada

pasien

 Telah dijelaskan kepada pasien mengenai sebab dan akibat terjadinya Diabetes

 Telah diberikan obat analgesi pada pukul 07:00 WIB.


BAB V

PENUTUP

1. Kesimpulan

Setelah memahami tentang tanda-tanda vital, dan kesimpulannya adalah

kesehatan pada tubuh kita itu sangat penting. Terutama bagi tanda-tanda vital seperti

denyut nadi, tekanan darah, pernapasan, suhu badan, dan berat badan. Bagaimana

prosedur pelaksanaan yang berperan penting kepada masyarakat ataupun pasien dan

bertujuan untuk menambah penetahuan. Seperti pada tekanan darah, seiring dengan

bertambahnya umur seseorang maka tekanan darah akan meningkat. Dan emosi

ataupun rasa nyeri yang dialami oleh seseorang itu juga berpengaruh terhadap

meningkatnya tekanan darah.

Dengan demikian suhu tubuH dapat menunjukkan keadaan metabolism dalam

tubuh, denyut nadi dapat menunjukan perubahan pada system kardiovaskular,

frekuensi pernapasan dapatb menunjukkan fungsi pernapasan, dan tekanan darah

menilai kemampuan system kardiovaskuler, yang dapat dikaitkan dengan denyut nadi.

2. Saran

a. Bagi mahasiswa praktik Bagi mahasiswa hendaknya selalu melakukan suatu

tindakan sesuai dengan prosedur dan lebih mempersiapkan materi-materi juga teori

tentangprasat sebelum praktik dilahan.

b. Bagi petugas kesehatan Bagi petugas kesehatan hendaknya lebih memperhatikan

kenyamanan dari pasien, dan dapat lebih meningkatkan pelayanan kepada

masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Alimul H. A. Aziz. 2009. Kebutuhan Dasar Manusia Jilid 1. Jakarta: Salemba Medika. .2009.

Kebutuhan Dasar Manusia Jilid 2. Jakarta: Salemba Medika.

Yuni Kusmiati. 2010. Keterampilan Dasar Praktik Klinik Keperawatan. Yogyakarta: Fitramaya .

Bates, Barbara. 1998. Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan. Jakarta. EGC

Bickley, Lynn S. 2008. Buku Saku Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan Bates.Jakarta.

EGC Burnside, John W. 1995. Diagnosis Fisik. Jakarta. EGC

Candrawati. Susiana.Pemeriksaan Fisik system Kardiovaskuler.Diakases tanggal 18 September

2010 Dealey, Carol.2005. The Care Of Wound A Guides For Nurses.Navarra.Balckwell

Publishing.

Kusyanti, Eni,dkk. 2006. Keterampilan dan Prosedur Laboratorium. Jakarta: EGC. Hidayat,

A.Aziz Alimul, 2006, Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan Proses

Keperawatan, Jakarta: Salemba Medika

Joyce, K & Everlyn, R.H. (1996). Farmakologi Pendekatan Proses Keperawatan. Jakarta : EGC

Mubarak,Iqbal wahit,2008,Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia Teori dan Aplikasi Dalam

Praktik,Jakarta : EGC

Suryadi hikmat,2012,Buku Saku Pemeriksaan Fisik Head to Toe.Sukabumi : LCN Press

Entrepreneur

Anda mungkin juga menyukai