Anda di halaman 1dari 18

LAMPIRAN KEPUTUSAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT TARUMAJAYA


NOMOR : 010/SK/DIR/RSTJ/X/2021
TANGGAL : 01 OKTOBER 2021
BAB I
PENDAHULUAN
Sterilisasi merupakan proses penghilangan semua jenis organisme hidup,dalam hal ini adalah
mikroorganisme (protozoa, fungi, bakteri, mycoplasma, danvirus) yang terdapat dalam suatu
benda. Proses ini melibatkan aplikasi biocidalagent atau proses fisik untuk membunuh atau
menghilangkan mikroorganisme. Sterilisasi ini bertujuan untuk menjamin sterilitas
produkmaupun karakteristik kualitas sediaannya, termasuk kestabilan yang dimiliki olehproduk
yang dihasilkan. Agen kimia untuk sterilisasi disebut sterilant. Proses sterilisasimerupakan hal
yang paling utama dalam menentukan kesterilan dari sediaan akhir yangnantinya akan dibuat.
Sehingga, perlu dilakukan metode sterilisasi yang tepat dan sesuaidengan sifat masing-masing
bahan, alat serta wadah yang akan digunakan.
Salah satu indikator keberhasilan dalam pelayanan rumah sakit yangmerupakan institusi
penyedia pelayanan kesehatan adalah rendahnya angkainfeksi nosokomial di rumah sakit. Dalam
upaya mencapai keberhasilan tersebutmaka perlu dilakukan pengendalian infeksi di rumah sakit.
Pusat sterilisasimerupakan salah satu mata rantai yang penting untuk pengendalian infeksi
danberperan dalam upaya menekan kejadian infeksi. Dalam melaksanakan tugasdan fungsi
sterilisasi, pusat sterilisasi sangat bergantung pada unit penunjanglain seperti unsur pelayanan
medik, unsur penunjang medik maupun instalasiantara lain perlengkapan, rumah tangga,
pemeliharaan sarana rumah sakit,sanitasi dan lain-lain. Jika terjadi hambatan pada salah satu sub
unit di atasmaka pada akhirnya akan mengganggu proses dan hasil sterilisasi.Jika dilihat
berdasarkan volume alat dan bahan yang harus disterilisasikandi rumah sakit demikian besar,
maka rumah sakit dianjurkan untuk memiliki suatuinstalasi pusat sterilisasi tersendiri dan
mandiri, yang merupakan salah satuinstalasi yang berada dibawah dan tanggung jawab langsung
kepada direkturatau wakil direktur rumah sakit. Instalasi pusat sterilisasi ini bertugas
untukmemberikan pelayanan terhadap semua kebutuhan kondisi steril atau bebas darisemua
mikroorganisme (termasuk endospora) secara tepat dan cepat, untukmelaksanakan tugas

Pedoman Perorganisasian CSSD 1


sterilisasi alat atau bahan secara profesional, diperlukanpengetahuan atau keterampilan tertentu
oleh perawat, apoteker ataupun tenaganon medik yang berpengalaman di bidang sterilisasi.
A. RUANG LINGKUP
Instalasi Sterilisasi Sentral Rumah Sakit Tarumajaya termasuk instalasi pelayanan dibidang
Penunjang Medis. Pelayanan yang mampu memberikan standar pelayanan sterilisasi yang
tinggi, untuk mendukung peran rumah sakit. Pelayanan sterilisasi yang mampu memberikan
kebutuhan paket peralatan dan barang steril untuk instalasi kamar.

B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan Undang-Undang Nomor 1 tahun
1970 tentang Keselamatan Kerja
2. PP Nomor 32 tentang Tenaga Kesehatan
3. Permenkes RI Nomor 1333/Menkes/SK/VII/1999 tentang
4. Standar Pelayanan Rumah Sakit
5. Keputusan Dirjen BUK Nomor HK.02.04/1/2970/11 tentang Akreditasi Rumah Sakit
6. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Lainnya tahun 2008.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
a. Melakukan proses sterilisasi alat/bahan
b. Mendistribusikan alat alat yang dibutuhkan oleh ruang perawatan, kamar operasi, dan
ruang lain yang membutuhkan
c. Berpartisipasi dalam pemilihan peralatan dan bahan yang aman, efiktif dan bermutu
d. Mempertahankan standar yang ditetepkan
e. Mendokumentasikan setiap aktivitas pembersihan, desinfeksi
f. Sterilisasi sebagai bagian dari program upaya pengendalian mutu.

2. Tujuan Khusus
a. Membantu unit lain dirumah sakit yang membutuhkan kondisi steril, untuk
mencegah terjadinya infeksi
b. Menurunkan angka terjadinya infeksi dan membantu mencegah serta
menanggulangi infeksi nosocomial
c. Efisiensi tenaga medis atau paramedis untuk kegiatan yang berorientasi pada
pelayanan terhadap pasien
d. Menyediakan dan menjamin kualitas hasil sterilisasi terhadap produk yang
dihasilkan.

Pedoman Perorganisasian CSSD 2


D. SASARAN
Sasaran dalam pedoman pengorganisasian CSSD rumah sakit ini adalah semua
sumber daya manusia baik yang memengku jabatan structural maupun jabatan fungsional
di Rumah Sakit Tarumajaya.

BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT TARUMAJAYA
Rumah Sakit Tarumajaya merupakan Rumah Sakit umum dengan pelayanan kesehatan
dari yang bersifat umum sampai dengan yang bersifat spesialistik, yang dilengkapi dengan
pelayanan penunjang medis 24 jam. Rumah Sakit Tarumajaya berlokasi di Jl. Raya Tarumajaya
No. 1B Kp. Bali Pantai Makmur, Tarumajaya-Bekasi, Jawa Barat, Indonesia. Telp 021-
88992337/88992338 dengan alamat email tarumajayahospital@gmail.com. Rumah Sakit
Tarumajaya diresmikan pada tanggal 14 April 2016, dengan status berada dibawah kepemilikan
PT. Rumah Sakit Tarumajaya. Rumah Sakit Tarumajaya merupakan Rumah Sakit Tipe D.
Pada permulaan kepemimpinan dr. Taufiq A Bakar pada tahun 2016, Rumah Sakit
Tarumajaya memiliki motto yaitu “ikhlas dalam melayani” dengan memiliki visi misi dan nilai
dasar untuk menyusun rencana strategi Rumah Sakit Tarumajaya sesuai kebutuhan dan
perkembangan Rumah Sakit Tarumajaya. Rumah Sakit Tarumajaya memberikan beragam jenis
pelayanan medis antara lain poliklinik umum, poliklinik gigi dan mulut, poliklinik spesialis
(bedah, kandungan, penyakit dalam, anak, dan saraf) dan Instalasi Gawat Darurat serta Rawat
inap yang terdiri dari kelas I, II, III, dan VIP yang dilengkapi pelayanan laboratorium, radiologi,
farmasi, fisioterapi, anestesi, home care, dan medical check up. Kapasitas tempat tidur pasien
yang disediakan Rumah Sakit Tarumajaya sebanyak 55 tempat tidur.
Kebijakan umum Rumah Sakit adalah setiap pasien yang datang dilayani kebutuhannya
secara tuntas dengan menyediakan keperluan keperawatan dan pengobatan pasien, baik obat
maupun alat yang diperlukan tanpa memberi resep yang harus dibeli oleh pasien, tanpa uang
muka. Kebijakan ini merupakan kebijakan yang telah ada sejak Rumah Sakit Tarumajaya berdiri
dan merupakan nilai dasar bagi Rumah Sakit Tarumajaya.
Rumah Sakit Tarumajaya mulai dibangun pada tahun 2016, berlokasi di di Jl. Raya
Tarumajaya No. 1B Kp. Bali Pantai Makmur, Tarumajaya-Bekasi, Jawa Barat, Indonesia. Diatas
areal tanah seluas. Secara legalitas disahkan pada tanggal 24 Maret 2016. Rumah

Sakit Tarumajaya didirikan sebagai Rumah Sakit umum yang diprakarsai oleh dr. Taufiq A.
Bakar selaku pemilik Rumah Sakit yang merangkap sebagai Direktur pada awal pembukaan
yang didukung oleh seluruh staf Rumah Sakit Tarumajaya.

Pedoman Perorganisasian CSSD 3


Pada saat pendirian Rumah Sakit Tarumajaya, dicanangkan target kemandirian dicapai
tahun 2021 Yang dimaksud dengan target kemandirian adalah kemampuan untuk menutupi biaya
operasional sendiri.

BAB III
VISI, MISI & TUJUAN
RUMAH SAKIT TARUMAJAYA

A. VISI
Visi Rumah Sakit Tarumajaya adalah: menjadikan pusat pelayanan dan rujukan
kesehatan yang CEPAT, TEPAT, AKURAT dan TERJANGKAU untuk masyarakat.
B. MISI
Misi Rumah Sakit Tarumajaya adalah:
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara paripurna, bermutu, berorientasi pada
kepuasan masyarakat, terjangkau dan dan berkeadilan.
2. Memberikan akses masyarakat Kecamatan Tarumajaya dan sekitarnya untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan rujukan.
3. Sebagai mitra Pemerintah dalam memberikan pelayanan promotif, preventif, kuratif
serta rehabilitatif.
4. Memberikan pelayanan medis yang berbasis Murah Terjangkau.

C. TUJUAN
Tujuan Rumah Sakit Tarumajaya adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang didasarkan kepada nilai-nilai kemanusiaan, etika dan
profesionalisme, manfaat, keadilan, pemerataan, perlindungan dan keselamatan pasien
serta mempunyai fungsi sosial.

D. MOTTO
Motto Rumah Sakit Tarumajaya yaitu: “ ikhlas dalam melayani ” Utamakan pelayanan
Pasien dengan berpedoman pada 5 S ( Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun) dan 3 Tepat
( Tepat Tindakan, Tepat Obat dan Tepat Waktu ).

Pedoman Perorganisasian CSSD 4


BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

A. STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT TARUMAJAYA


Struktur organisasi rumah sakit mengacu pada kebijakan direktur yang terdiri dari :
1. Dewan pengawas : dr. Taufiq A Bakar dan dr. Rizki Dwi Sukardi
2. Direktur : dr. Fera Apriyanti MARS
3. Komite : KMKP, Medik, Keperawatan, Tenaga kesehatan
lain,
farmasi dan terapi,
4. Tim : Keselamatan dan kesehatan kerja, promosi kesehatan
rumah sakit, ponek, pelayanan HIV/AIDS, TBDOTS,
Terpadu geriatric, PPRA, PPI, Tarif.
5. Casemix
6. Satuan Pengawsasan Internal
7. IT dan Kesekertariatan
8. Case manager
9. Penunjang medis : Intalasi Farmasi, Laboratorium, Radiologi, Instalasi Gizi,
Rekam medis, Fisioterapi, CSSD, BDRS, Binatu.
10. Pelayanan Medis : Medical Check Up, IGD, rawat jalan, rawat inap, Ruang
khusus, pemulasara jenazah.
11. Pelayanan keperawatan
12. Keuangan : Akuntansi, piutang, hutang, pajak, inventaris, pengadaan.
13. Pengembangan dan bisnis : Pemasaran dan komunikasi, pelayanan konsumen,
Administrasi.
14. Manajemen fasilitas & keselamatan : K3, Kesling, IPSRS, Keamanan, Kebersihan, Supir,
Binatu.
15. SDM : Rekrutmen, Pembinaan, Kesejahteraan, Diklat,

Pedoman Perorganisasian CSSD 5


B. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT TARUMAJAYA

Pedoman Perorganisasian CSSD 6


BAB
V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT CSSD

A. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi CSSD mengacu pada Kebijakan Direktur Rumah Sakit Tarumajaya.
Adapun struktur organisasi penunjang medis terdiri dari :
1. Dewan pengawas
2. Direktur Rumah Sakit Tarumajaya
3. Manajer Panunjang Medis
4. Penanggung Jawab
5. Koordinator

Pedoman Perorganisasian CSSD 7


B. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI CSSD RS. TARUMAJAYA

DEWAN PENGAWAS
dr. Taufik A Bakar
dr. Rizki Dwi Sukardi

DIREKTUR
dr. Fera Apriyanti MARS

MANAGER PENUNJANG MEDIS


Apt. Putri Batenia M. Farm

KOORDINATOR
PENANGGUNG JAWAB
Gea Aprilian Supendi
Ika Agustina Amd.kep

Syafina fitrianur
Rita karmila
Nur laila

Pedoman Perorganisasian CSSD 8


BAB VI
URAIAN JABATAN

1. Persyaratan Jabatan
a. Seorang yang memenuhi kriteria keahlian, integritas, kepemimpinan dan pengalaman
di bidang pelayanan CSSD.
b. Berkelakuan baik dan memiliki dedikasi untuk mengembangkan pelayanan yang
professional.
c. Mampu melaksanakan koordinasi di lingkup pelayanan rumah sakit .
d. Memenuhi syarat administrasi kepegawaian.
2. Uraian Jabatan
a. Tugas
Melaksanakan pelayanan CSSD di Rumah Sakit Tarumajaya.
b. Rincian Uraian Tugas
1) Mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman teknis
maupun pedoman pelaksanaan lainnya yang berhubungan dengan tugas.
2) Menyiapkan bahan rencana dan melaksanakan pelayanan CSSD yang meliputi
pelayanan Kamar Operasi, IGD dan Ruangan lainnya.
3) Menyiapkan bahan penyusunan pedoma pelaksanaan dan teknis pelayanan
CCSD..
4) Merumuskan kebijakan teknis pengembangan sarana dan prasarana rumah sakit.
5) Mengordinasikan penyusunan SOP internal CSSD.
6) Menyusun bahan laporan kegiatan CSSD..
7) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
8) Menyiapkan dan menyusun rencana kegiatan Instalasi CSSD dan penyehatan
lingkungan sesuai dengan rencana kegiatan.
9) Menyusun kebijakan pelaksanaan, estándar dan prosedur pelaksanaan, kebijakan
teknis dan operasional agar pelaksanaan dapat berjalan dengan baik
10) Melaksanakan penyusunan rencana, pembinaan pelaksanaan, mengkoordinasikan
kebutuhaan dan pendayagunaan tenaga dan sumber daya untuk pelaksanaan tugas
Instalasi
11) Merencanakan kegiatan pengelolaan sterilisasi, llinen pasien, pakaian pegawai,
dan penyehatan lingkungan RS berdasarkan usulan masing-masing bagian/bidang
12) Melaksanakan pengelolaan sterilisasi dan penyehatan lingkungan di RS yang
meliputi : menerima penyerahan/pengambilan linen kotor, pencucian,
penyetrikaan, inventarisasi dan pengembalian dan inventarisasi linen serta
penyehatan lingkungan .

Pedoman Perorganisasian CSSD 9


13) Mendistribusikan tugas-tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya
14) engatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan pengelolaan sterilisasi, loundry dan
penyehatan lingkungan.
15) Membina, membimbing dan menggerakkan pelaksanaan kegiatan pengelolaan
sterilisasi, loundry dan penyehatan lingkungan.
16) Melakukan pembinaan pelaksanaan, mengkoordinasikan, mengawasi dan
mengevaluasi pelaksanaan tugas-tugas pengelolaan Sterilisasi, Loundry dan
penyehatan lingkungan RS.
17) Membuat laporan pelaksanaan kegiatan pengelolaan Sterilisasi.
18) Melaksanakan penilaian kinerja pegawai yang ada di bawahnya
19) Melaksanakan tugas lain yang diberikan Direktur sesuai dengan bidang tugasnya.

Pedoman Perorganisasian CSSD 10


BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

A. HUBUNGAN KERJA INTERNAL


Hubungan kerja dengan bagian lainnya dalam rangka menyediakan alat dan bahan steril.
Adapun unit yang terhubung dengan CSSD adalah sebagai berikut :
1. OKA, UGD dan Inst. Rawat Inap : membantu proses mensterilkan alat.
2. Keuangan : proses pembelian dan pengadaan barang yang
dibutuhkan oleh CSSD
3. Gudang farmasi : proses amprahan cairan dan kebutuhan CSSD.
4. Binatu : menerima linen yang telah dibersihkan.

Pedoman Perorganisasian CSSD 11


BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Pola ketenagaan instalasi Sterilisasi Rumah Sakit Tarumajaya disediakan berdasar beban
kerja yang sesuai dengan literatur yang ada

No Nama Jabatan Pendidikan Formal Jumlah


1. Penanggung Jawab D3 Keperawatan 1
2. Koordinator CSSD SMK Kesehatan 1
3. Pelaksana Sterilisasi SMK Kesehatan 3

Pengaturan jadwal CSSD :


1. Penanggung Jawab
Senin – Jumat 07:30 – 15:30
Sabtu 07:30 – 12:00
2. Koordinator CSSD
Senin – Jumat 07:30 – 15:30
Sabtu 07:30 – 12:00
3. Pelaksana Sterilisasi
Senin – Sabtu 07:00 – 14:00

Pedoman Perorganisasian CSSD 12


BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Pengertian orientasi adalah membantu para pekerja agar mengenali secara baik dan mampu
beradaptasi dengan suatu situasi atau dengan lingkungan / iklim bisnis suatu organisasi /
perusahaan. Orientasi harus mampu membantu para pekerja baru untuk memahami dan bersedia
melaksanakan perilaku sosial yang mewarnai kehidupan organisasi / perusahaan sehari-hari.
Orientasi juga harus mempu membantu para pekerja baru untuk mengetahui dan memahami
berbagai aspek teknis pekerjaan / jabatannya, agar mampu melaksanakan tugas-tugasnya secara
efektif, efisien dan produktif.

HARI MATERI METODE PENANGGUNG


JAWAB
I (Hari ke-1) Orientasi hari pertama :
1) Penjelasan status Penjelasan singkat Kepala bagian HRD
kepegawaian. dan personalia
2) Penjelasan program
orientasi yang akan
diterima pegawai,
peraturan dan tata
tertib masa orientasi :
pegawai
menandatangani
pernyataan orientasi
pegawai baru.
3) Kepada pegawai Hospital Tour
dikenalkan seluruh
unit kerja di RS.
Tarumajaya diajak
berkeliling (hospital
tour). Serah terima keunit
4) Orientasi ke unit terkait
kerja dimana pegawai
akan ditempatkan
diserahkan sesuai
program orientasi unit
kerja masing-masing.
II (Hari ke-2) Orientasi hari kedua - Kepala unit kerja

Pedoman Perorganisasian CSSD 13


meliputi :
1) Orientasi diunit kerja Teori dan praktek
dimana pegawai
ditempatkan.
2) Pegawai diberikan In house Training - Direktur
berbagai materi - Wakil Direktur
orientasi dengan - Manajer Pelayanan
penjadwalan khusus - Manajer Umum
meliputi : - Supervisi
a) Visi, misi, nilai, Pelayanan
struktur organisasi. - Supervisi
b) PKB keuangan
(pegembangan - Ka. PPI
keprofesian
berkelenjutan).
c) Etika bekerja.
d) Patient savety.
e) Pencegahan dan
pengendalian
infeksi.
f) Kesejahteraan
spiritual.
g) Service Excellent.
h) Handing
complaints.
i) Produk-produk
Rumah Sakit.
j) Basic life Support.
k) Penanggulangan
bencana
kebakaran.
Tahap III (Evaluasi) Kepala unit kerja Evaluasi dan -
membuat laporan terkait pelaporan.
hasil orientasi pegawai .
Hasil evaluasi harus
memberikan
rekomendasi apakah
pegawai dapat bekerja
atau tidak, atau

Pedoman Perorganisasian CSSD 14


perpanjangan masa
orientasi.

BAB X
PERTEMUAN / RAPAT

Pedoman Perorganisasian CSSD 15


A. PENGERTIAN
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan dan memecahkan suatu masalah
tertentu.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Dapat membantu terselenggaranya pelayanan makanan yang optimal di CSSD RS
Tarumajaya
2. Tujauan Khusus
a. Dapat menggali segala permasalahan yang terkait dengan pelayanan CSSD rumah
sakit.
b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait pelayanan
di CSSD

C. KEGIATAN RAPAT
1. Rapat Rutin atau rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh Kepala CSSD
setiap 1 bulan sekali dengan perencanaan yang telah dibuat selama 1 tahun dengan
jadwal agenda rapat yang telah ditentukan oleh Kepala CSSD
2. Rapat Insidentil/Tidak Terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan
diadakan oleh Manager Penunjang Medis untuk membahas atau menyelesaikan
permasalahan di CSSD dikarenakan adanya permasalah yang perlu segera dibahas.

BAB XI

Pedoman Perorganisasian CSSD 16


PELAPORAN

A. PENGERTIAN
Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk melaporkan segala
bentuk kegiatan di CSSD yang terkait dengan pemberian pelayanan Sterilisasi.

BAB IX
PENUTUP

Pedoman Perorganisasian CSSD 17


Pedoman organisasi ini disusun sebagai landasan dan acuan tata kelaola penunjang medis dan
akan mempermudah serta memperlancar proses perencanaan dan pelaksanaan pelayanan
penunjang medis di RS. Tarumajaya. Pedoman ini akan semakin sempurna bila pelaksanaannya
dapat direalisasikan dengan baik oleh pihak-pihak terkait dan apabila dalam pelaksanaanya
terdapat beberapa hambatan, dapat disampaikan kepada direktur untuk ditindak lanjuti.

Pedoman Perorganisasian CSSD 18

Anda mungkin juga menyukai