Anda di halaman 1dari 13

ANA

LISI

DISUSUN OLEH S
KELOMPOK 11 :
BIMA SAKTI W A P / 1920009
YUNIZA PRIHATINA / 1920026

Dosen Pembimbing :
Dr. Yeni Kuntari, S.E., M.Si, Akt, Ca

STIE WIDYA MANGGALA


SEMARANG
2020/2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................ii

BAB XII ANALISA LABA KOTOR.......................................................1

A.Pengertian Analisis Laba Kotor......................................................1

B.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laba Kotor...........................2

C.Manfaat Analisa Laba Kotor .........................................................3

D.Contoh Analisis Laba Kotor ...........................................................6

E.Perencanaan Laba............................................................................9

ii
iii
BAB XII
ANALISA LABA KOTOR

A. Pengertian Analisis Laba Kotor

Laba atau keuntungan merupakan salah satu tujuan utama perusahaan


dalam menjalankan aktivitasnya. Pihak manajemen selalu merencanakan besar
perolehan laba setiap periode.

Penentuan target besarnya laba ini penting guna mencapai tujuan


perusahaan secara keseluruhan. Disamping itu, dengan adanya target yang harus
dicapai, pihak manajemen termotivasi untuk bekerja secara optimal. Hal ini
penting karena pencapaian target ini merupakan salah satu ukuran keberhasilan
perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya, sekaligus ukuran kinerja pihak
manajemen depan.

Laba yang diperoleh perusahaan akan digunakan untuk berbagai


kepentingan oleh pemilik dan manajemen. Laba akan digunakan untuk
meningkatkan kesejahteraan pemilik dan karyawan atas jasa yang diperolehnya.
Laba juga digunakan penambahan modal dalam rangka meningkatkan kapasitas
produksi untuk melakukan perluasan pemasaran ke berbagai wilayah.

Sebaliknya apabila target laba tidak diperoleh akan berdampak cukup


serius bagi perusahaan dalam jangka pendek, mungkin tidak terlalu berpengaruh
kecuali perusahaan mengalami kerugian yang besar. Hanya saja jika target laba
tidak tercapai pihak manajemen tidak memperoleh intensif berupa bonus dari
perusahaan. Namun dalam jangka panjang mungkin akan mengakibatkan banyak
kerugian, misalnya kemungkinan perusahaan akan mengurangi jumlah karyawan
atau mungkin yang terparah adalah perusahaan mengalami kebangkrutan. Oleh itu
bagi semua pihak yang terlibat dalam perusahaan diharuskan bekerja keras untuk
memperoleh dan meningkatkan laba yang ditargetkan sebelumnya.

1
Dalam praktiknya laba yang diperoleh perusahaan terdiri dari dua macam
yaitu :

1. Laba kotor ( gross profit )


2. Laba bersih ( net profit )

Laba kotor artinya pendapatan perusahaan setelah biaya produksi


dibayarkan tetapi belum dipotong gaji, pajak dan biaya suku bunga. Sementara itu
laba bersih merupakan hak yang telah dikurangi biaya-biaya yang merupakan
beban perusahaan dalam suatu periode tertentu termasuk pajak

Secara umum pengertian analisis laba kotor adalah analisis yang


digunakan untuk mengetahui jumlah laba kotor dari periode ke satu periode.
Kemudian juga untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya laba kotor tersebut
antara periode. Data yang dibutuhkan untuk analisis laba kotor adalah:

1. Target yang telah ditetapkan.


Target yang telah ditetapkan adalah jumlah angka atau persentase laba
yang telah ditetapkan manajemen sebelumnya. Target ini ditentukan sebelum
perusahaan menjalankan aktivitasnya. Misalnya target laba kotor yang
diinginkan adalah 1 miliar atau 25% dari penjualan.
2. Pencapaian hasil laba pada periode tersebut
Pencapaian hasil laba pada periode tersebut artinya laba aktual yang
diperoleh pada periode ini. Dengan demikian, laba periode ini diketahui
apakah sama dengan angka yang telah ditargetkan sebelumnya.
3. Laba pada beberapa periode sebelumnya
Laba pada beberapa periode sebelumnya merupakan perolehan laba
beberapa periode yang lalu lebih dari satu periode ke belakang. Kegunaannya
untuk melihat tren perjalanan laba perusahaan dari periode ke periode.

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laba Kotor

Perubahan yang terjadi laba kotor disebabkan dua faktor yaitu:

2
1. Faktor penjualan
Maksudnya besar kecilnya nya penjualan ini ini penting bagi
perusahaan dan sebagai data awal dalam melakukan analisis.
Penjualan dipengaruhi oleh faktor :
- Harga jual
Penyebab berubahnya harga jual adalah perubahan nilai
harga jal per satuan. Dalam kondisi tertentu, harga jual dapat naik,
tetapi dapat pula turun. Perubahan inilah yang menjadi penyebab
perubahan laba kotor dari waktu ke waktu.
- Jumlah barang yang dijual
Maksudnya banyaknya jumlah barang yang dijual dalam
suatu periode. Jika barang yang dijual dengan kuantitas lebih
banyak, akan mempengaruhi peningkatan laba kotor. Sebaliknya,
apabila kuantitas barang yang dijual lebih sedikit, kemungkinan
akan terjadi penurunan penjualan.
2. Harga pokok penjualan
Adalah harga barang atau jasa sebagai bahan baku atau jasa untuk
menjadi barang dengan ditambah biaya-biaya yang berkaitan dengan harga
pokok penjualan tersebut. HPP penting karena untuk menentukan harga
jual ke konsumen.
Harga Pokok Penjualan suatu produk dipengaruhi oleh beberapa
faktor, seperti harga bahan baku, upah tenaga kerja dan kenaikan harga
secara umum.
Harga pokok penjualan sendiri juga dipengaruhi oleh :
 Harga pokok rata-rata
 Jumlah barang yang dijual.
Selain itu harga pokok penjualan juga di pengaruhi oleh jumlah
(volume) penjualan. Jika penjualan meningkat maka akan meningkatkan
laba kotor, demikian pula sebaliknya, apabila jumlah penjualan turun,
kemungkinan laba kotor akan turun.

3
C. Manfaat Analisa Laba Kotor

Manfaat yang dapat diperoleh dari analisis laba kotor adalah:

1. Untuk mengetahui penyebab turunnya harga jual


Dengan diketahuinya penyebab turunnya harga, pihak manajemen dapat
memprediksi berbagai hal, terutama berkaitan dengan penetuan harga jual ke
depan dan target harga jual ke depan dan target harga jual yang lebih realistis.
Kesalahan akibat penentuan harga jual ini pasti dikarenakan faktor perubahan
harga jual yang sangat rentan terhadap perubahan di luar lingkungan
perusahaan. Misalnya apabila terdapat pesaing baru dengan kualitas barang
yang sama murah, hal tersebut juga akan mempengaruhi nilai penjualan
perusahaan tertentu. Demikian pula jika produksi yang sejenis di luar
berkurang, perusahaan dapat menaikan harga jual yang diinginkan.
2. Untuk mengetahui penyebab naiknya harga jual
Kenaikan harga jual perlu dicermati penyebabnya, sebab naiknya harga
jual ini sangat mempengaruhi perolehan laba kotor perusahaan. Faktor-faktor
penyebab naiknya harga jual dapat berasal dari dalam perusahaan, misalnya
kenaikan biaya-biaya. Namun, harga jual juga dapat naik karena dipengaruhi
dari luar perusahaan, misalnya pesaing sejenis menaikan harga jual yang
melebihi harga pesaing sangat berbahaya dalam usaha pencapain jumlah
penjualan. Manajemen dalam hal ini dituntut untuk meningkatkan upaya-
upaya pemasaran yang lebih intensif di samping meningkatkan mutu produk
yang ditawarkan.
3. Untuk mengetahui penyebab turunnya harga pokok penjualan
Disamping kenaikan harga jual, laba kotor juga dipengaruhi oleh
penurunan harga pokok penjualan. Penyebab menurunnya harga jual tidak
jauh berbeda dengan kenaikan harga pokok penjualan. hanya saja harga pokok
penjualan akan membuat perusahaan berusaha keras untuk bekerja lebih
efisien dibandingkan dengan pesaing. Kalau tidak, beban biaya yang telah
dianggarkan akan ikut mempengaruhi nilai perolehan penjualan ke depan.
4. Untuk mengetahui penyebab naiknya harga pokok penjualan

4
Penyebab naiknya harga pokok penjualan juga sangat penting untuk
diketahui oleh perusahaan karena dengan diketahuinya penyebab naiknya
harga pokok penjualan, perusahaan pada akhirnya mampu menyesuaikan
dengan harga jual dan biaya-biaya lainnya. Penyebab utama naiknya harga
pokok penjualan sebagian besar adalah karena pihak luar perusahaan sehingga
mau tidak mau perusahaan harus mampu menyesuaikan diri.
5. Sebagai bentuk pertanggungjawaban bagian penjualan akibat naik turunnya
harga jual
Analisis laba kotor juga memberikan manfaat sebagai bentuk
pertanggungjawaban bagian pejualan akibat naik harga jual. Artinya ada
pihak-pihak yang memang seharusnya bertanggungjawab apabila terjadi
kenaikan atau penurunan harga jual.
6. Sebagai bentuk pertanggungjawaban bagian produksi akibat naik turunnya
harga pokok
Analisis laba kotor juga memberikan manfaat sebagai bentuk
pertanggungjawaban bagian produksi akibat turunya harga pokok penjualan.
Artinya untuk urusan harga pokok penjualan, pihak bagian produksilah yang
bertanggung jawab.
7. Sebagai salah satu alat ukur untuk menilai kinerja manajemen dalam suatu
periode
Sudah pasti analisis laba kotor ini pada akhirnya akan memberikan
manfaat untuk menilai kinerja manajemen dalam suatu periode. Artinya hasil
yang diperoleh analisis laba kotor akan menentukan kinerja manajemen ke
depan.
8. Sebagai bahan untuk menentukan kebijakan manajemen ke depan dengan
mencermati kegagalan atau kesuksesun pencapai laba kotor sebelumnya
Analisis laba kotor digunakan sebagai bahan untuk menentukan kebijakan
manajemen ke depan dengan mencermati kegagalan atau kesuksesan
pencapaian laba kotor sebelumnya. Jika berhasil, manajemen mungkin
sekarang akan dipertahankan atau bahkan ada yang dipromosikan ke jabatan
yang lebih tinggi . Akan tetapi, jika gagal, sebaliknya akan diganti dengan

5
manajemen yang baru. Disamping itu, keberhasilan atau kegagalan
manajemen dalam mencapai target laba kotor juga akan menentukan besar
kecilnya intensif yang bakal mereka terima.

D. Contoh Analisis Laba Kotor

Rumus mencari Rasio Laba Kotor

Contoh Perhitungan Laba Kotor

Contoh Perhitungan Harga Pokok Penjualan

Rumus rasio laba kotor (Gross Profit Margin/GPM)

6
Atau

Contoh 1

Menghitung Gross Profit Margin


Gross Profit Margin 2014
= laba Kotor : penjualan bersih
= Rp 901.421.463.180,00 : Rp 1.880.262.901.697,00
= 0,4794x / 47,94%
Gross Profit Margin 2015
= laba kotor : penjualan bersih
= Rp 1.154.990.279.069,00 : Rp 2.174.501.712.899,00
= 0,5312x / 53,12%

7
Contoh ke-2

GPM 2015 = Penjualan – Harga pokok penjualan


Penjualan
= Rp 1.435.903.648.297 – Rp 1.198.043.806.298
Rp 1.435.903.648.297
= Rp 237.859.841.999
Rp 1.435.903.648.297
= 0,1656x / 16,56%

GPM 2016 = Penjualan – Harga pokok penjualan


Penjualan
= Rp 2.048.518.757.613 – Rp 1.572.365.592.079
Rp Rp 2.048.518.757.613

= Rp 476.153.165.534
Rp 2.048.518.757.613
= 0,2324x / 23,24%

8
Tujuan Analisis Laba Kotor
Untuk tujuan analisis keuntungan kotor ini perlu ditetapkan dasar sebagai
faktor pembanding baik bersumber dari data akuntansi yang lampau atau tahun
tertentu yang dipilih maupun berupa standar atau anggaran harga dan biaya
produksi produk yang akan dijual. Analisis keuntungan kotor dapat dihitung
melalui pendekatan dengan beberapa metode sebagai berikut:
1. Analisis keuntungan kotor berdasarkan data historis
Untuk menguraikan analisis atas dasar data historis atau periode
sebelumnya, maka diperlukan data-data akuntansi yang berkaitan dengan
laporan hasil usaha periode sebelumnya dan kemudian diperbandingkan
dengan laporan hasil usaha periode berjalan.
2. Analisis keuntungan kotor berdasarkan biaya standar dan anggaran
Untuk menguraikan analisa keuntungan kotor berdasarkan biaya
standar dan anggaran laporan hasil usaha dengan metode biaya standar,
di perbandingkan dengan laporan hasil usaha aktual pada periode tahun
berjalan.

E. Perencanaan Laba

Membuat rencana laba suatu perusahaan merupakan kewajiban yang harus


dilakukan oleh suatu usaha sebelum suatu kegiatan dijalankan. Dalam membuat
rencana laba, perlu terlebih dulu ditentukan atau dianggarkan target laba yang
ingin dicapai.

Penyusunan rencana anggaran atau bujet yang akan dijalankan oleh suatu
perusahaan haruslah mempertimbangkan berbagai factor yang dapat
mempengaruhi pencapaian target tersebut.

Faktor-faktor yang memengaruhi perencanaan laba kotor adalah :

1. Volume penjualan tahun sebelumnya


2. Harga jual periode sebelumnya

9
3. Kecenderungan permintaan terhadap produk yang ditawarkan dari tahun
ke tahun
4. Kondisi persaingan baik lokal maupun internasional
5. Kecenderungan inflasi secara umum
6. Kondisi perekonomian pemerintah dan masyarakat
7. Kecenderungan perubahan selera masyarakat
8. Bujet promosi yang harus dianggarkan
9. Pertimbangan lainnya

Khususnya dalam menyusun anggaran laba kotor harus dipertimbangkan


pula ketersediaan harga pokok penjualan dan prediksi kenaikan harga pokok
penjualan dari tahun ke tahun sebelumnya. Ketersediaan bahan baku penting
mengingat apabila terjadi kelangkaan aau keterlambatan, akan berakibat
kepada harga jual dan jumlah barang yang dijual. Demikian pula dengan
kenaikan harga pokok penjualan.

10

Anda mungkin juga menyukai