Anda di halaman 1dari 11

The 12th University Research Colloqium 2020

Universitas ‘Aisyiyah Surakarta

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN


REPRODUKSI TERHADAP PERILAKU PERAWATAN
DIRI SAAT
MENSTRUASI PADA REMAJA
Karina Ayu Damayanti¹ Sarwinanti²
*Email: sarwinantisyamsudin@yahoo.com

Abstrak
Keywords: Menstruasi pertama merupakan masa yang paling penting dalam
Pendidikan siklus kehidupan perempuan, datangnya haid menandakan bahwa
kesehatan, remaja, remaja perempuan sudah memasuki tahap kedewasaan sehingga
perilaku perawatan perilaku perawatan diri saat menstruasi merupakan salah satu
diri, menstruasi masalah kritis yang akan menentukan perilaku dan status kesehatan
remaja yang pada akhirnya akan tertanam hingga kehidupan dewasa.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan perilaku
perawatan diri pada remaja perempuan yaitu memberikan pendidikan
kesehatan.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan
kesehatan reproduksi terhadap perilaku perawatan diri saat
menstruasi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan Literatur Review.
Hasil penelitian didapatkan bahwa dari lima jurnal yang digunakan
dalam Literatur review. Simpulan penelitian ini adalah ada pengaruh
pendidikan kesehatan terhadap perilaku perawatan diri saat
menstruasi. Saran yang dapat diberikan adalah diiharapkan remaja
putri dapat melakukan dan mempertahankan perilaku perawatan diri
saat menstruasi..

1. PENDAHULUAN haid menandakan bahwa remaja


Remaja sebagai aset masa depan bangsa perempuan sudah memasuki tahap
harus dipersiapkan dalam berbagai aspek kedewasaan. Usia remaja perempuan di
untuk menunjang kualitasnya. Salah satu Indonesia saat menstruasi sangat
peningkatan kualitas remaja dapat dilihat bervarisai. Rata-rata remaja perempuan di
dari segi pendidikan yang harus dilakukan Indonesia mengalami menstruasi pada
sejak dini. Masa remaja akan dihadapkan usia 10-16 tahun pada masa awal remaja
dengan kematangan seksual yang disebut (Sukarni, 2015),.
dengan fase pubertas. Pubertas merupakan Perilaku perawatan diri saat menstruasi
tahap antara masa kanak-kanak dengan merupakan salah satu masalah kritis yang
dewasa, yang dimulai dari usia 10-19 akan menentukan perilaku dan status
tahun (Syafrudin, 2011). Menstruasi kesehatan remaja yang pada akhirnya akan
pertama merupakan masa yang penting tertanam hingga kehidupan dewasa
dalam siklus kehidupan perempuan. (Adika, 2013). Perilaku perawatan diri
Datangnya yang tepat
saat menstruasi bertujuan untuk selama menstruasi. Seseorang remaja
meningkatkan dan memelihara kesehatan putri perlu memperhatikan kebersihan diri
1
The 12th University Research Colloqium 2020
Universitas ‘Aisyiyah Surakarta

lebih dari biasanya karena pada saat masalah kesehatan reproduksi


menstruasi ia akan (Proverawati, 2009)
mengalami perubahan pada Kejadian menstruasi yang tidak disertai
tubuhnya (Hockenberry & Wilson, 2009). dengan pemberian informasi yang jelas,
Upaya dalam melakukan perilaku benar, dan dapat dipertanggungjawabkan
perawatan diri saat menstruasi harus dapat mengakibatkan remaja putri salah
dilakukan secara baik dan benar. Hal-hal dalam melakukan perawatan diri. Faktor-
utama yang diperhatikan dalam faktor yang mempengaruhi indikator
pemeliharan kesehatan reproduksi seperti pendidikan kesehatan reproduksi wanita
mengganti celana dalam secara rutin, yaitu sosial ekonomi (kemiskinan dan
mengganti pembalut setiap 3-4 jam sekali, status wanita yang rendah), kurangnya
mandi setiap hari khususnya saat fasilitas pelayanan kesehatan, kurangnya
dysmenorrhea, membasuh area genitalia. personality (perawatan antenatal, paritas,
Seseorang yang tidak menjaga kebersihan gizi kurang, keselamatan kerja), psikologi
diri akan menimbulkan rasa (konflik dan peran seksual, adat istiadat,
ketidaknyamanan dan risiko masalah rendahnya tingkat pendidikan. dapat
kesehatan (Santina dkk, 2013). mempengaruhi cara pandang seseorang
Santina, dkk (2013), bentuk perilaku terhadap informasi baru yang diterimanya.
perawatan diri yang lain seperti Menurut Mubarok (2011), sebagian
memelihara keseimbangan asupan masyarakat masih memiliki pandangan
makanan dengan mengkonsumsi buah dan buruk terhadap perawatan diri saat
sayuran yang kaya akan zat besi, serta menstruasi. Keberhasilan perawatan diri
kalsium. Kekurangan zat besi (Fe) pada pada remaja putri dapat dipengaruhi oleh
remaja saat mengalami menstruasi akan beberapa faktor. Faktor-faktor yang
mengakibatkan anemia yang ditandai mempengaruhi perilaku perawatan diri
dengan gejala pucat, letih, lemah, pusing, yaitu buruknya pengetahuan masyarakat
dan menurunnya konsentrasi belajar. yang dipengaruhi oleh faktor pendidikan,
Penyebab lain dari masalah tersebut pengalamaan, dan kurangnya sumber
diakibatkan karena kurangnya konsumsi informasi yang dimiliki. Pengetahuan
vitamin C saat menstruasi dan lamanya adalah hal-hal yang diketahui berdasarkan
menstruasi (Burner, 2012) pengalaman yang didapatkan oleh
Upaya yang dapat dilakukan untuk manusia, yang dapat menentukan perilaku.
mengatasi permasalahan perilaku Pengetahuan terdiri dari tiga aspek, yaitu
perawatan diri pada remaja perempuan proses mendapatkan informasi,
yaitu dengan memberikan pendidikan transformasi, dan evaluasi.
kesehatan. Pendidikan kesehatan yang Remaja putri saat menstruasi akan
dapat diberikan yaitu terkait perilaku merasakan bingung, gelisah, dan tidak
perawatan diri saat menstruasi dan nyaman. Menstruasi merupakan suatu hal
kesehatan reproduksi yang merupakan yang sangat wajar karena akan dialami
masalah penting sehingga memerlukan setiap wanita normal. Kejadian menstruasi
perhatian dari semua pihak. Peran utama akan semakin parah apabila pengetahuan
orang tua diharapkan mampu dalam remaja dan pendidikan orang tua
memberikan pendidikan kesehatan untuk mengenai mentruasi kurang. Berdasarkan
remaja putri agar lebih terbuka tentang presepsi tersebut, orang tua beranggapan
bahwa anak akan mengetahui dengan
sendirinya. Remaja putri seharusnya tidak
perlu malu dan cemas saat menghadapi
menstruasi pertama karena hal ini
menunjukan bahwa
tubuh sudah beranjak dewasa dan mengalami kematangan pada sistem

2
The 12th University Research Colloqium 2020
Universitas ‘Aisyiyah Surakarta

reproduksi (Proverawati & maisaroh, menggunakan rumus purposive sampling,


2009). adapun jumlah sempel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 98 responden dengan
cara membandingkan antara kelompok kontrol
dan 48 kelompok intervensi. Hasil penelitian
2. METODE yang di dapat sebelum dilakukan intervensi
Penelitian ini menggunakan tipe Metode senilai 172,55 dan sesudah diberikan
Penelitian ini dengan Literatur Review dengan intervensi senilai 228,78 maka nilai p= 0,001
melakukan pencarian artikel dengan tema kesimpulan dalam penelitian ini terdapat
pendidikan kesehatan dikaitkan dengan perbedaan rata-rata sikap responden dalam
perilaku perawatan diri saat menstruasi. menjaga kebersihan diri selama menstruasi
Pembatasan proses pencarian tidak hanya sebelum dan sesudah diberikan PMH
dikaitkan dengan tema, namun juga tahun dikarenakan informasi dari pendidikan
diterbitkannya artikel. Tahun artikel yang kesehatan dapat berpengaruh penting dalam
dipakai adalah tahun 2015 sampai 2020 menjaga kebersihan diri selama menstruasi.
dengan menggunakan Keywords: pendidikan Jurnal kedua penelitian yang dilakukan
kesehatan: health education dan perilaku oleh Katarina Canggih Pytagoras yang
perawatan diri: self-care berjudul “Personal hygiene remaja putri ketika
behavior.Berdasarkan hasil penelusuran di menstruasi”. Jenis penelitian ini adalah
Google Scholar dengan kata kunci pendidikan penelitian kuantitatif dengan menggunakan
kesahatan reproduksi, perilaku perawatan diri desain deskriptif kolerasi. Bertujuan untuk
saat menstruasi peneliti menemukan 585 memberikan gambaran perilaku perawatan diri
jurnal yang sesuai dengan kata kunci, kepada remaja putri agar mengetahui resiko
sebanyak 421 jurnal dari jurnal yang yang akan terjadi ketika tidak melakuan
ditemukan sesuai kata kunci pencarian perawatan diri saat menstruasi. Pengambilan
tersebut dilakukan skrining, 282 dieksklusi sampel dengan teknik semple random
karena tidak tersedia artikel full text, sampling yang berjumlah 130 responden,
Asesment kelayakan 139 jurnal full text pengambilan data dilakukan menggunakan
dilakukan, jurnal yang diuplikasi dan tidak kuesioner dengan hasil penelitian diatas
sesuai kriteria inklusi dilakukan eksklusi menunjukkan bahwa perilaku remaja putri
sebanyak 133, sehingga didapatkan 6 jurnal tentang personal hygiene saat menstruasi
full text yang dilakukan review. dalam komponen kognitif berkriteria baik
adalah 47 persen, komponen afektif berkriteria
Penulisan literature review ini menggunakan baik sebanyak 26 persen, dan komponen
6 jurnal nasional hasil penelitian keperawatan konatif berkategori kurang sejumlah 27 persen
maternitas. Jurnal yang dianalisis pada tahun dapat disimpulkan bahawa perilaku remaja
2015 sampai tahun 2020 diperoleh di google putri saat menstruasi baik.
scholar. Jurnal pertama yaitu penelitian yang Jurnal ketiga penelitian yang dilakukan
dilakukan oleh Meinarisa dengan judul oleh Tetty Solehati Ermiati 2017 yang
“Pengaruh pendidikan kesehatan menstrual berjudul “Hubungan sumber informasi dan
hygiene (PMH) terhadap sikap remaja putri usia remaja putri dengan perilaku perawatan
dalam menjaga kebersihan diri selama diri saat mesntruasi”. Jenis penelitian yang
mentruasi”. Pendidikan kesehatan Menstrual digunakan dalam jurnal diatas adalah
Hygiene yang diberikan mencakup informasi deskriptif korelasional bertujuan untuk
mengenai menstruasi, premenstrual sindrom, mengetahui hubungan sumber informasi dan
menstrual hygiene, pertanyaan seputar usia siswi dengan perilaku perawatan diri saat
menstrual hygiene, keadaan yang dapat terjadi menstruasi teknik pengambilan sempel
jika tidak menjaga kebersihan diri selama menggunakan Teknik pengambilan sample
menstruasi. Penelitian ini bertujuan untuk total sampling dengan jumlah 100 siswi kelas
mengetahui sikap remaja saat menjaga VIII dan IX. Kegiatan: Penelitian dilakukan di
kebersihan diri saat mestruasi, penelitian ini. Pondok Pesantren Al-Musaddadiyah Garut
tahun 2016, pengumpulan data dilakukan
dengan mennggunakan instrumen kuesioner
menggunakan uji Chi Square Test dengan variabel usia yang memiliki nilai signifikan
hasil uji korelasi menunjukkan bahwa hanya terhadap perilaku perawatan diri saat
3
The 12th University Research Colloqium 2020
Universitas ‘Aisyiyah Surakarta

menstruasi (p = 0,033), sedangkan variabel putri tentang perilaku remaja putri saat
sumber informasi tidak ada yang memiliki menstruasi dengan metode pengambilan
nilai yang signifikan seperti dari; ibu (p = sempel stratified sampling dengan jumlah
1,000), koran (p = 0,767), TV (p = 0,338), responden 188 remaja putri, instrumen yang
internet (p digunakan dalam jurnal tersebut adalah
= 0,296), guru (p = 0,682), teman (p = 0,675), kuesioner dengan 25 pertanyaan dengan hasil
petugas kesehatan (p = 0,208), dan informasi penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar
lainnya (p = 0,780). Penelitian diatas (69,1%) responden memiliki pengetahuan
disimpulkan terdapat hubungan yang yang buruk mengenai perawatan diri selama
bermakna antara usia dengan perilaku menstruasi. Sebagian besar (52,7%)
perawatan diri saat menstruasi dikarenakan responden memiliki sikap yang mendukung
informasi yang di dapat pada usia lebih awal dan perilaku yang baik (54,3%) mengenai
sangat penting, agar remaja putri lebih paham perawatan diri selama menstruasi. Sumber
dan membiasakan dirinya untuk melakukan infromasi yang paling banyak (54,8%) didapat
perawatan diri saat mestruasi. mengenai menstruasi adalah dari ibu atau
Jurnal ke empat penelitian ini dilakukan keluarga. Buruknya hasil pengetahuan yang
oleh Siti Muthoharoh tahun 2018 yang didapat remaja, maka perlu diberikan
berjudul “Pengaruh Health Education penjelasan materi mengenai perawatan diri
terhadap Perilaku Vulva Hygiene saat saat menstruasi.
Menstruasi Anak SD umur 11-13 tahun di Jurnal ke enam dilakukan oleh Riny
SDN Mojosari Kabupaten Mojokerto”. jenis Natalina pada tahun 2019 penelitian dilakukan
penelitian adalah kuantitatif dengan padan bulan Septermber - Oktober dengan
menggunakan desain penelitian pra judul “Perawatan diri selama menstruasi pada
eksperimental dengan metode One group remaja putri di SMA Negeri 10 Palangka
Pretest-Postest Desain. Besar sempel yang Raya”. Rancangan penelitian kulitatif dimana
digunakan dalam penelitian ini 16 responden peneliti melalukan wawancara kepada
dengan teknik Non-Probability Sampling. responden, sempel yang digunakan 6 orang
Pengumbulan data pada jurnal tersebut dengan kriteria berusia 15-18 tahun. Hasil dari
menggunakan instrument berupa kusieoner penelitian ini adalah pengetahuan responden
mengunakan uji Uji t-test dengan hasil yang baik mengenai perawatan diri selama
didapat dalam jurnal penelitian diatas menstruasi, adanya peningkatan keterampilan
menunjukkan bahwa sebagian kecil perilaku konselor sebaya dalam PIK-R dalam
vulva hygiene anak berumur 11 – 13 tahun melakukan konseling sebaya mengenai
saat menstruasi responden adalah positif perawatan diri selama menstruasi.
sebanyak
4 orang (25,0%). Diatas setengah perilaku
vulva hygiene anak berumur 11 – 13 tahun 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
saat menstruasi responden adalah positif
Pendidikan kesehatan Reproduksi
sebanyak 11 orang (68,8%), dapat dismpulkan
terdapat pengaruh health education terhadap Berdasarkan hasil artikel yang
perilaku vulva hygiene anak berumur 11 – 13 dikumpulkan dan dianalisa oleh penulis
tahun saat menstruasi di SDN Mojosari didapatkan bahwa pendidikan kesehatan
dengan hasil uji t- test nilai sig. 0,016 < α reproduksi mempengaruhi perilaku
0,05. perawatan diri saat menstruasi.
Jurnal ke lima Yustin Usyani Tantri pada Pengetahuan remaja terhadap kesehatan
tahun 2019 yang berjudul “Gambaran reproduksi sangat masih rendah maka hal
pengetahuan, sikap, dan perilaku perawatan yang dapat meningkatkan pengetahuan
diri selama mentruasi pada siswi SMP 13 kesehatan remaja putri adanya pendidikan
Bandung”. Jenis rancangan penelitian kesehatan reproduksi yang diaplikasikan
deskriptif kuantitatif menggunakan desain
kedalam bidang kesehatan berupa
deskriptif kuantitatif. Penelitian ini bertujuan
untuk mengidentifikasi pengetahuan remaja penyampaian pesan kesehatan kepada
masyarakat atau alat untuk memberikan
penerangan atau pandangan kepada
masyarakat sehingga mampu mengenal dengan kebutuhan kesehatan pada

4
The 12th University Research Colloqium 2020
Universitas ‘Aisyiyah Surakarta

individu, keluarga dan kelompok agar akan mempengaruhi kesehatan dan psikis
meningkatnya dan memelihara kesadaran seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat
pada dirinya untuk melaksanakan perilaku dipengaruhi oleh individu dan kebiasaan
hidup sehat secara optimal (Triwibowo, sehari-hari. Pendidikan dan pengetahuan
dkk. 2015). Kesehatan Reproduksi adalah dapat kita dapatkan dengan mudah dan
suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan lebih dini pada remaja apabila keluarga
sosial secara utuh, tidak semata-mata dapat menjadi sumber informasi atau
bebas dari penyakit atau kecacatan dalam perannya dengan baik.
semua hal yang terkait dengan sistem
reproduksi sertas fungsi dan prosesnya Perilaku Perawatan Diri saat
(Rohan & Siyoto 2013). Menstruasi
Hasil analisa jurnal milik (Meinarisa, Berdasarkan dari artikel dan jurnal yang
2019) menjelaskan bahwa pendidikan dianalisis oleh penulis didapatkan bahwa
kesehatan resproduksi mempengaruhi perilaku perawatan diri saat menstruasi
perilaku perawatan diri saat menstruasi, adalah perilaku yang berkaitan dengan
pendidikan kesehatan tentang kesehatan tindakan untuk memelihara kesehatan dan
reproduksi dapat meningkatkan keinginan upaya menjaga kebersihan pada daerah
remaja untuk menjaga kebersihan tubuh kewanitaan saat menstruasi, perilaku
khususnya genetalia saat mentruasi dan tersebut mencakup; menjaga kebersihan
mencegah timbulnya suatu infeksi atau genetalia, seperti mencuci dengan air
penyakit. Pendidikan kesehatan sangat bersih, menggunakan celana dalam yang
penting mengenai kebersihan menstruasi menyerap keringat, mengganti celana
sangat dibutuhkan terutama bagi remaja dalam, mengganti pembalut setiap 2-3 jam
puteri yang baru mendapatkan menstruasi sekali atau 4-5 kali dalam sehari, mandi
yang belum begitu banyak mendapatkan dua kali sehari (Pribakti, 2012).
informasi atau pengetahuan. Menurut Siti Muthoharoh (2018)
Hal ini sejalan dengan penelitian (Indah menjelaskan bahwa sebelum diberikan
Puspita Sari 2013) menjelaskan bahwa pendidikan kesehatan didapatkan setangah
pendidikan kesehatan reproduksi tentang responden sejumlah 12 responden atau
menstruasi dapat meningkatkan 75,0% masih berperilaku negatif dan
pengetahun dan menerapkan perilaku positif pada sebagian kecil responden
personal hygiene saat menstrusi, perilaku sebanyak 4 orang (25,0%), terhadap
yang baik dapat mencegah terjadinya ISR perilaku perawatan diri saat menstruasi,
(infeksi saluran reproduksi). Pendidikan sedangkan setelah diberi pendidikan
kesehatan merupakan bagian dari hak kesehatan menunjukkan bahwa sebagian
reproduksi remaja untuk memiliki besar responden memiliki perilaku positif
pengetahuan, kesadaran, sikap dan sebanyak 11 orang (68,8%) dan masih ada
perilaku kesehatan reproduksi yang responden yang berperilaku negatif
bertanggungjawab. sebanyak 5 responden (31,3%). Penelitian
Hal ini sejalan dengan penelitian Niken ini menunjukkan bahwa responden kurang
Zulfuziastuti (2017) menjelaskan bahwa mengetahui perilaku perawatan diri
pendidikan kesehatan tentang personal dengan baik dan kurangnya infomasi dari
hygiene perlu disajikan karena dalam orang tua.
kehidupan sehari-hari kebersihan Menurut Nicky Antika Putri dan Ajeng
merupakan hal yang sangat penting dan Setianingsih (2016) Perilaku hygienis
harus diperhatikan sebab kebersihan itu merupakan tema penting yang perlu
ditelaah secara mendalam. Hal ini karena
berdasarkan kajian teoritis yang ada salah
satu upaya mengurangi gangguan pada dengan perilaku hygienis. Namun
saat menstruasi yaitu membiasakan diri demikian pengetahuan terhadap perilaku

5
The 12th University Research Colloqium 2020
Universitas ‘Aisyiyah Surakarta

personal hygiene pada saat mentruasi responden memiliki perilaku positif


menunjukkan bahwa, responden yang terhadap vulva hygiene sebanyak 4 orang
pengetahuan baik tentang personal (25,0%) Setelah diberi pendidikan
hygiene pada saat mentruasi dan perilaku kesehatan tentang perilaku vulva hygiene
baik di SMP Patriot sebesar 28 siswi didapatkan bahwa sebagian besar
(45,9%), sedangkan responden yang responden memiliki perilaku positif
pengetahuannya kurang baik tentang terhadap vulva hygiene sebanyak 11 orang
personal hygiene pada saat mentruasi dan (68,8%). Maka ada pengaruh pendidikan
perilaku kurang baik sebesar kesehatan terhadap perilaku vulva hygiene
31 siswi (75,6%). Hasil uji statistik siswi saat menstruasi yang ditunjukkan
diperoleh p = 0,046 dalam hal ini p < 0,05 dengan hasil uji t-test nilai sig. 0,016 < α
maka dapat disimpulkan ada hubungan 0,05.
antara pengetahuan terhadap perilaku Penelitian ini didukung oleh penelitain
personal hygiene pada saat mentruasi di Niken Zulfuziastuti Yekti Satriyandari
SMP Patriot. (2017) hasil uji analisis dengan
Menurut Kharisma Maharani (2017) menggunakan uji Wilcoxon Test
perilaku hygiene kurang sebanyak 11 didapatkan data bahwa nilai Asymp. Sig.
responden (25.0%), perilaku hygiene (2-tailed) untuk sikap personal hygiene
cukup sebanyak 30 (68.2%) responden, pada responden sebesar 0.000 dengan α =
dan perilaku hygiene baik sebanyak 3 0.05. Untuk mengetahui hipotesis diterima
(6.8%) responden, sedangkan perilaku atau ditolak maka besarnya nilai sig. (p)
hygiene saat menstruasi setelah diberikan dibandingkan dengan taraf kesalahan 5%
intervesi dapat dikategori perilaku kurang (0.05). jika p> 0.05 maka hipotesis ditolak
sebanyak 2 responden (4.5%), perilaku dan jika p < 0.05 maka hipotesis diterima.
cukup sebanyak 21 responden (47.7%), Dari hasil penelitian didapatkan nilai p
dan perilaku baik sebanyak 21 responden lebih kecil dari 0.05 (p<0.05) sehingga
(47.7%). Artinya, pendidikan kesehatan hipotesis diterima. Jadi dapat diambil
tentang personal hygiene genitalia kesimpulan bahwa ada pengaruh yang
berdampak baik dan dapat merubah signifikan sikap personal hygiene remaja
perilaku hygiene yang kurang menjadi putri saat menstruasi sebelum dan sesudah
baik. pendidikan kesehatan.
Berdasarkan hasil penelitian yang
Pengaruh Pendidikan Kesehatan dilakukan oleh Meinarisa (2019)
dengan Perilaku Perawatan Diri saat menunjukkan bahwa ada pengaruh
Menstruasi pemberian PMH terhadap sikap remaja
Berdasarkan hasil review dari beberapa puteri saat menstruasi. Sebelum dilakukan
jurnal diatas, maka dapat disimpulkan intervensi senilai 172,55 dan sesudah
bahwa terdapat pengaruh antara diberikan intervensi senilai 228,78 maka
pendidikan kesehatan reproduksi dengan nilai p= 0,001 Penelitian ini menunjukkan
perilaku perawatan diri saat menstruasi, terjadi peningkatan sikap pada kelompok
pada jurnal pertama milik Siti Muthoharoh intervensi setelah diberikan PMH
(2018) hasil penelitian yang dilakukan dikarenakan informasi dari pendidikan
terkait karena sebelum diberi pendidikan kesehatan dapat berpengaruh penting
kesehatan tentang perilaku vulva hygiene dalam menjaga kebersihan diri selama
didapatkan bahwa sebagian kecil menstruasi.
4. KESIMPULAN didapatkan tentang perilaku perawatan diri
Berdasarkan dari literatur review dari artikel saat menstruasi maka remaja putri dapat
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh meningkatkan perilaku dengan baik.
antara pendidikan kesehatan terhadap perilaku Seseorang yang memiliki perilaku perawatan
perawatan diri saat menstruasi. Semakin baik diri yang baik maka akan menurunkan angka
atau semakin tinggi informasi yang resiko infeksi saluran reproduksi atau
6
The 12th University Research Colloqium 2020
Universitas ‘Aisyiyah Surakarta

penyakit lainnya, dan mempunyai rasa Sisiwi Kelas VII SMP Negeri 3
semangat yang tinggi dalam menjalankan Gamping. Yogyakarta: Universitas
kebersihan diri saat menstruasi sejak awal 'Aisyiyah Yogyakarta.
maka tingkat kemandirian remaja putri dalam Dahlan, M. S. (2011). Statistik untuk
melakukan perilaku perawatan diri saat Kedokteran dan Kesehatan . Jakarta :
menstruasi makin meningkat. Berdasarkan Selemba Medika.
uraian pada hasil diatas penelitian dan Depkes RI. 2014. Kesehatan Reproduksi .
pembahasan yang dapat memberikan saran Jakarta; Depkes RI
sebagai berikut bagi peneliti selanjutnya agar Fitriani, S. (2011). Promosi Kesehatan.
dapat mengembangkan penelitian lebih lanjut Yogyakarta: Graha Ilmu.
mengenai fektor-faktor lain yang dapat Harnani, Y., Marlina, H., & Kursani, E.
mempengaruhi perilaku perawatan diri. (2015). Teori Kesehatan Reproduksi.
Yogyakarta: Deepublish.
REFERENSI Hockenberry, & Wilson. (2009). Perilaku
Adika. (2013). Hubungan Sumber Perawatan Diri saat Menstruasi pada
Informasi dan Usia Remaja Puteri Siswi di Salah Satu SMK Depok .
dengan Perilaku Perawatan Jakarta: Universitas Indonesia.
Diri saat Jahja, Y. (2015). Psikologi Perkembangan.
Menstruasi. Bandung: Universitas Jakarta: Prenada Media Group.
Padjajaran. Kemenkes. (2015). Rencana Strategi
(jkp.fkep.unpad.ac.id/index.php/jkp/ar Kementerian Kesehatan Tahun 2015-
ticle/view/452 diakses 17 September 2019. Jakarta: Kementrerian
2019) Kesehatan RI.
Albantany, N. A. (2014). Pahala dan Dosa Kusmiran, E. (2012). Kesehatan Reproduksi.
Wanita ketika datang bulan . Jakarta: Jakarta: Salemba Medika.
Lembar Langit Indonesia. Maharani, K. (2017). Pengaruh Pendidikan
Ambarwati, & Respati, F. (2014). Konsep Kesehatan Tentang Personal
Kebutuhan Dasar Manusia. Hygiene Genetalia terhadap Perilaku
Yogyakarta: Dua Satria Offset. Hygiene Saat Menstruasi pada Siswi
Aswitami, N. A. (2018). Pengaruh Pendidikan Kelas VII SMP Negeri 3
Kesehatan Tentang Menstruasi Tempel Sleman. Yogyakarta:
terhadap Kesiapan dalam Menghadapi Universitas 'Aisyiyah
Menarche pada Remaja Putri Yogyakarta.
Prapubertas di SD Gugus V Mengwi. (http://digilib.unisayogya.ac.id/2546/1
Jurnal Ilmu Kesehatan, Vol 7 No 2 /Naskah%2320Publikasi) diakses pada
101-221. 17 September 2019
(http://jurnalinterest.com/indek.php/In Manuaba. (2010). Ilmu Kebidanan Penyakit
t/article/view/470) diakses pada 18 Kandungan dan KB. Jakarta: EGC.
September 2019 Meinarisa. (2018). Pengaruh Pendidikan
Brunner. (2012). Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Menstrual Hygiene (PMH)
Perawatan Diri saat Menstruasi terhadap Sikap Remaja Putri dalam
Media Gambar terhadap Perilaku Menjaga Kebersihan Diri selama
Menstruasi. Jurnal Endurance :
Kajian Ilmiah Problema Kesehatan,
141-149. Vol 4(1)
Mubarok, W.I. (2011). Promosi Kesehatan
untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba
Medika.
Muthoharoh, S. (2018). Pengaruh Health
Education terhadaop Perilaku Vulva
Hygiene saat Menstruasi Anak SD
Umur 11-13 Tahun di SDN Mojosari
Kabupaten Mojokerto. Jurrnal
Keperawatan, 61-70.
Natalina, R. (2020). Perawatan Diri Selama Menstruasi pada Remaja Putri di

7
The 12th University Research Colloqium 2020
Universitas ‘Aisyiyah Surakarta

SMA Negri 10 Palangkaraya. Satu SMK Depok. Jakarta: Universitas


Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Indonesia.
Masyarakat, 168-172. Vol 5 Siyoto, S., & Sodik, M. A. (2015). Dasar
Notoatmodjo, S. (2014). Promosi Kesehatan Metodologi Penelitian. Yogyakarta:
dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Literasi Media Publishing.
Rineka Cipta. Sukarni, I., & Wahyu. (2015). Buku Ajar
Pribakti. (2012). Tips dan Trik Merawat Keperawatan Maternitas.
Organ Intim. Jakarta: Sagung Seto. Yogyakarta: Nuha Medika.
Puspita, I. (2013). Pengaruh Pendidikan Sulistiyoningsih. (2014). Analisis Kesiapan
Kesehatan tentang Menstruasi Siswi Sekolah Dasar dalam
terhadap Perubahan Perilaku Menghadapi Menarche. Jurnal
Menstrual Hygiene Remaja Putri Biometrika dan Kependudukan, 135-
untuk Pencegahan Infeksi 145. (http://e-
Saluran Reproduksi (ISR). journal.unair.ac.id/JBK/article/view/5
Malang. 833) diakses pada 16 September 2019
Putri, N. A. (2016). Hubungan Pengetahuan Solehati, T., Trisyani, M., & Hermayanti, Y.
dan Sikap terhadap Perilaku (2017). Hubungan Sumber Informas
Personal Hygiene Menstruasi . dan Usia Remaja Puteri dengan
Jakarta Selatan : Sekolah Tinggi Ilmu Perilaku Perawatan Diri saat
Kesehatan Indonesia Maju. Menstruasi. JKP, 145-154.
Pythagoras, K. C. (2017). Personal Hygiene Syarudin. (2011). Penyuluhan Kesehatan
Remaja Putri Ketika Menstruasi. Pada Remaja, Keluarga, Lansia dan
Jurnal Promkes, 12-24. Masyarakat. Jakarta: Trans Info Media.
Proverawati, & Misaroh. (2009). Menarche Tanti, Y. U. (2019). Gambaran Pengetahuan,
Menstruasi Pertama Penuh Makna. Sikap dan Perilaku Perawatan Diri
Yogyakarta: Nuha Medika. Selama Menstruasi pada Siswi SMP
Prasetyaningrum, S. (2015). Pengaruh N 13 Bandung . Jurnal Ilmu
Pendidikan Kesehatan tentang Keperawatan dan Kebidanan, 146-
Perawatan Menstruasi terhadap 154.
Perilaku Personal Hygiene Tarwoto, & Wartonah. (2015). Kebutuhan
Menstruasi pada Remaja Putri Dasar Manusia dan Proses
dengan Reterdasi Mental di SLB Keperawatan. Jakarta: Salemba
Negri 1 Bantul. Yogyakarta: Medika.
Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta. Triwibowo, C., & Pusphandani, M. E. (2015).
PPRI Nomor 61 Tahun 2014 tentang Pengantar Ilmu Kesehatan
Kesehatan Reproduksi. Masyarakat. Yogyakarta: Nuha
Rahmawati, D. (2014). Hubungan Peran Ibu Medika.
dengan Perilaku Perawatan Diri saat Ulfa, M. (2015). Pengaruh Penyuluhan
Menstruasi pada Siswi Kelas VII di Tentang Menarche terhadap
SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Pengetahuan dan Sikap remaja Putri
Yogyakarta: Universitas ‘Aisyiyah PRA Mesntruasi . Blitar: STIKes
Yogyakarta. Patria Husada
Rohan, H. H., & Siyoto, S. (2013). Buku Ajar Blitar.(repository.phb.ac.id/452/1/Pen
Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: garuh_Penyuluhan_tentang_Menarch
Nuha Medika. e_
Santina. (2017). Hubungan Sumber Informasi terhadap_peng.pdf) Diakses pada 18
dan Usia Remaja Putri dengan September 2019 Willis, S. S. (2012).
Perilaku Perawatan Diri saat Remaja dan Permasalahannya.
Menstruasi. Bandung : Universitas Bandung: Alfabeta.
Padjadjaran Bandung. Zulfaziastuti, N. (2017). Pengaruh Pedidikan
Sari, D. W. (2014). Perilaku Perawatan Diri Kesehatan Reproduksi terhadap
saat Menstruasi pada Siswi di Sikap Personal Hygiene Remaja Putri
Salah saat Menstruasi di SMP N 2 Gamping

8
Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas
'Aisyiyah Yogyakarta.
CONTOH REVIEW JURNAL

Judul Pengaruh Pendidikan Kesehatan Reproduksi


Terhadap Perilaku Perawatan Diri Saat Menstruasi
Pada Remaja
Jurnal Journal Urecol
Volume & Halaman Vol. 37, Hal. 36-49
Tahun 2020
Penulis Karina Ayu Damayanti¹ Sarwinanti
Reviewer Mahasiswa ( NIM )
Tanggal Januari 2021

Latar Belakang Menstruasi pertama merupakan masa yang penting dalam


siklus kehidupan perempuan, Perilaku perawatan diri saat
menstruasi merupakan salah satu masalah kritis yang akan
menentukan perilaku dan status kesehatan remaja yang
pada akhirnya akan tertanam hingga kehidupan dewasa.
perawatan saatmenstruasi bertujuan untuk meningkatkan
dan memelihara kesehatan selama menstruasi. Seseorang
remaja putri perlu memperhatikan kebersihan diri lebih dari
biasanya karena pada saat menstruasi ia akan mengalami
perubahan Pada tubuhnya

Tujuan penelitian Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan


reproduksi terhadap perilaku perawatan diri saat
menstruasi
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe Metode Penelitian ini
dengan Literatur Review dengan melakukan pencarian
artikel dengan tema pendidikan kesehatan dikaitkan dengan
perilaku perawatan diri saat menstruasi.
Sampel penelitian Pengambilan sampel dengan teknik semple random
sampling yang berjumlah 130 responden, pengambilan
data dilakukan menggunakan kuesioner dengan hasil
penelitian diatas menunjukkan bahwa perilaku remaja
putri tentang personal hygiene saat menstruasi dalam
komponen kognitif berkriteria baik adalah 47 persen,
komponen afektif berkriteria baik sebanyak 26 persen,
dan komponen konatif berkategori kurang sejumlah 27
persen dapat disimpulkan bahawa perilaku remaja putri
saat menstruasi baik.

Hasil penelitian Hasil penelitian yang di dapat sebelum dilakukan


intervensi senilai 172,55 dan sesudah diberikan
intervensi senilai 228,78 maka nilai p= 0,001
kesimpulan dalam penelitian ini terdapat perbedaan
rata-rata sikap responden dalam menjaga kebersihan
diri selama menstruasi sebelum dan sesudah diberikan
PMH dikarenakan informasi dari pendidikan kesehatan
dapat berpengaruh penting dalam menjaga kebersihan
diri selama menstruasi.

Kelebihan 1. Penelitian dikerjakan pada tahun 2014, daya yang


peneliti sajikan pada bagian pendahuluan merupakan
data ter-update yakni tahun 2012, 2013 & 2014.
2. Tabel pada hasil penelitian jelas serta meliputi
penjelasan narasi.
3. Adanya hasil dari peneliti – peneliti sebelumnya
yang juga mempunyai tipe penelitian sejenis sehingga
dapat menjadi bahan banding peneliti.

Kekurangan Peneliti tidak memberikan penjelasan mengenai apa itu


pendekatan kuantitatif, teknik accidental sampling, serta
apa itu statistik deskriptif persentase.

Anda mungkin juga menyukai