Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ASAS DAN PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbingan Konseling


yang dibina Oleh Ibu Bunga Ihda Norra, M. Pd

OLEH:

Kelompok 3

Pendidikan Biologi 4A

Asra Hayatus Shaleha/1908086009

Rahmi Aulia/1908086011

Amin Syam/1908086012

PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya, hidayah, dan kenikmatan-Nya sehingga makalah ini dapat selesai.
Tidak pula shalawat serta salam tetap tercurahkan, kepada baginda agung Nabi Muhammad
Salallahu Alaihi Wasallam, dengan hidayah serta karuniyah dan diniyahnya, kami dapat
beribadah kepada-Nya.
Kami mencoba menyusun makalah ini sedemikian rupa dengan harapan dapat membantu
para pembaca menambah wawasan dan pengetahuan lebih yaitu tentang Asas dan Prinsip
Bimbingan dan Konseling. Disamping itu, kami berharap kepada pembaca bisa mengkaji dan
memahami makalah ini lebih dalam.
Makalah ini disajikan secara sederhana, praktis, dan sistematis, dengan harapan agar para
pembaca dapat dengan mudah memahami, menganalisis, dan menghayati semua uraian yang ada
di dalamnya, sehingga akan menambah wawasan dan semangat kebangkitan umat islam di masa
mendatang.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan masukan dari para pembaca, kritik serta saran
yang bersifat membangun demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi.

Semarang, 1 Maret 2021

Hormat kami,

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................2
A.Asas Bimbingan dan Konseling........................................................................................................2
1. Asas kerahasiaan.......................................................................................................2
2. Asas kesukarelaan.....................................................................................................2
3. Asas keterbukaan......................................................................................................2
4. Asas kegiatan.............................................................................................................2
5. Asas kemandirian......................................................................................................3
6. Asas kekinian.............................................................................................................3
7. Asas kedinamisan......................................................................................................3
8. Asas keterpaduan......................................................................................................3
9. Asas kenormatifan.....................................................................................................4
10. Asas keahlian.............................................................................................................4
11. Asas alih tangan.........................................................................................................4
12. Asas tut wuri handayani...........................................................................................5
B.Prinsip Bimbingan dan Konseling....................................................................................................5
13. Prinsip-prinsip berkenaan dengan sasaran pelayanan...........................................5
14. Prinsip-prinsip berkenaan dengan masalah individu.............................................5
15. Prinsip-prinsip berkenaan dengan program pelayanan.........................................6
16. Prinsip-prinsip berkenaan dengan pelaksanaan pelayanan...................................6
BAB III.......................................................................................................................................................7
PENUTUP..................................................................................................................................................7

ii
A. Kesimpulan................................................................................................................7
B. Saran..........................................................................................................................7

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bimbingan dan konseling merupakan sebuah proses tolong menolong antara individu satu
dengan individu yang lain untuk memahami diri mereka sendiri. Di dalam pendidikan bimbingan
dan konseling menambah kepahaman tentang informasi pendidikan, vokasional dan sosial yang
diperlukan untuk membuat pilihan secara berpengetahuan bagi pelajar.
Bimbingan dan konseling ada untuk menolong pelajar memahami berbagai pengalaman
diri, peluang yang ada serta pilihan yang terbuka untuk mereka dengan menolong mereka
mengenal, membuat interpretasi dan bertindak terhadap kekuatan sendiri, dan bersumber dari diri
mereka dan bertujuan untuk mempercepat perkembangan diri pelajar. Seorang konselor dalam
pelayanan bimbingan dan konseling merupakan pekerjaan profesional, oleh sebab itu praktiknya
harus mengikuti asas-asas dan landasan-landasan tertentu.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan asas bimbingan dan konseling!
2. Jelaskan prinsip bimbingan dan konseling!

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui asas bimbingan dan konseling.
2. Untuk mengetahui prinsip bimbingan dan konseling.

1
BAB II

PEMBAHASAN
A. Asas Bimbingan dan Konseling
Asas-asas yang harus terpenuhi dalam pelayanan Bimbingan dan Konseling adalah:

1. Asas kerahasiaan
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menuntut dirahasiakannya sejumlah
data dan keterangan peserta didik (klien) yang menjadi sasaran layanan yaitu data
atau keterangannya yang tidak boleh dan tidak layak diketahui orang lain. Dalam hal
ini guru pembimbing berkewajiban penuh memiliki dan menjaga semua data dan
keterangan itu sehingga kerahasiaannya benar-benar tejamin.

2. Asas kesukarelaan
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang mengkehendaki adanya
kesukarelaaan dan kerelaan peserta didik (klien) mengikuti/menjalani
layanan/kegiatan yang diperuntukan baginya. Dalam hal ini guru pembimbing
berkewajiban membina dan mengembangkan kesukarelaan seperti itu.

3. Asas keterbukaan
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar peserta didik
(klien) yang menjadi sasaran layanan/kegiatan bersikap trerbuka dan tidak berpura-
pura, baik di dalam keterangan tentang dirinya sendiri maupun berbagai informasi
dan materi dari luar yang berguna bagi pengembangan dirinya. Dalam hal ini Guru
Pembimbing berkewajiban mengembangkan keterbukaan peserta didik (klien).
Keterbukaan ini amat terkait pada terselenggaranya asas kerahasiaan dan adanya
kesukarelaan pada diri peserta didik yang menjadi sasaran/layanan kegiatan. Agar
peserta didik dapat terbuka, Guru Pembimbing terlabih dahulu harus bersikap terbuka
dan tidak berpura-pura.

4. Asas kegiatan
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar peserta didik
(klien) yang menjadi sasaran berpatrisipasi secara aktif di dalam penyelenggaraan
layanan/kegiatan bimbingan. Dalam hal ini Guru Pembimbing perlu mendorong
2
peserta didik untuk aktif dalam setiap layanan/kegiatan bimbingan dan konseling
yang diperuntukan baginya.

5. Asas kemandirian
Yaitu bimbingan dan konseling yang menunjuk pada tujuan umum bimbingan
dan konseling, yaitu : peserta didik (klien) sebagai sasaran layanan bimbingan dan
konseling diharapkan menjadi individuindividu yagn mandiri dengan ciri-ciri
mengenal dan menerima diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil
keputusan, mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri sebagaimana telah diutarakan
terdahulu. Guru Pembimbing hendaknya mampu mengarahkan segenap layanan
bimbingan dan konseling yang diselenggarakannya bagi berkembangnya kemandirian
peserta didik.

6. Asas kekinian
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar obyek sasaran
layanan bimbingan dan konseling ialah permasalahan peserta didik (klien) dalam
kondisinya sekarang. Layanan yang berkenaan dengan” masa depan atau kondisi
masa lampaupun” dilihat dampak dan atau kaitannya dengan kondisi yang ada dan
apa yang dapat diperbuat sekarang.

7. Asas kedinamisan
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar isi layanan
terhadap sasaran layanan (klien) yang sama kehendaknya selalu bergerak maju, tidak
monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan
tahap perkembangannya dari waktu ke waktu.

8. Asas keterpaduan
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar berbagai layanan
dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh Guru Pembimbing
maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis dan terpadukan. Untuk ini kerjasama
antara Guru Pembimbing dan pihak-pihak yang berperan dalam penyelenggaraan
pelayanan bimbingan dan konseling perlu terus dikembangkan. Koordinasi segenap

3
layanan/kegiatan bimbingan dan konseling itu harus dilaksanakan dengan sebaik-
baiknya.

9. Asas kenormatifan
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar segenap layanan
dan bimbingan dan konseling didasarkan pada dan tidak boleh bertentangan dengan
nilai-nilai dan norma-norma yang ada, yaitu norma-norma agama, hukum dan
peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan dan kebiasaan yang berlaku. Bukanlah
layanan atau kegiatan bimbingan dan konseling yang dapat dipertanggungjawabkan
apabila isi dan dan pelaksanaannya tidak berdasarkan norma-norma yang
dimaksudkan itu. Lebih jauh, layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling justru
harus dapat meningkatkan kemampuan peserta didik (klien) memahami, menghayati
dan mengamalkan norma-norma tersebut.

10. Asas keahlian


Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar layanan dan
kegiatan bimbingan dan konseling diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah
professional. Dalam hal ini, para pelaksana layanan dan kegiatan bimbingan dan
konseling hendklah tenaga yang benar-benar ahli dalam bidang bimbingan dan
konseling. Keprofesionalan Guru Pembimbing harus terwujud baik dalam
penyelenggaraan jenisjenis layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling maupun
dalam penegakan kode etik bimbingan dan konseling.

11. Asas alih tangan


Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar pihak-pihak
yang tidak mampu menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara tepat
dan tuntas atas suatu permasalahan peserta didik (klien) mengalihtangankan
permasalahan itu kepada pihak yang lebih ahli. Guru Pembimbing dapat menerima
alih tangan kasus dari orang tua, guru-guru lain, atauahli lain dan demikian pula Guru
Pembimbing dapat mengalihtangankan kasus kepada Guru Mata Pelajaran/Praktik
dan ahli-ahli lain.

4
12. Asas tut wuri handayani
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar pelayanan
bimbingan dan konseling secara keseluruhan dapat menciptakan suasana yang
mengayomi (memberikan rasa aman), mengembangkan keteladanan, memberikan
rangsangan dan dorongan serta kesempatan yang seluas-luasnya kepada peserta didik
(klien) untuk maju.

B. Prinsip Bimbingan dan Konseling


Sejumlah prinsip mendasari gerak dan langkah penyelenggaraan pelayanan bimbingan
dan konseling. Prinsip ini berkaitan dengan tujuan, sasaran layanan, jenis layanan dan kegiatan
pendukung serta berbagai aspek operasional pelayanan bimbingan dan konseling. Dalam layanan
bimbingan dan konseling perlu diperhatikan sejumlah prinsip yaitu:

1. Prinsip-prinsip berkenaan dengan sasaran pelayanan


a. BK melayani semua individu tanpa memandang umur, jenis kelamin, suku, agama dan
status sosial ekonomi.
b. BK berurusan dengan pribadi dan tingkah laku individu yang unik dan dinamis.
c. BK memperhatikan sepenuhnya tahap-tahap dan berbagai apek perkembangan individu.
d. BK memberikan perhatian utama kepada perbedaan individual yang menjadi orientasi
pokok pelayanannya.

2. Prinsip-prinsip berkenaan dengan masalah individu


Berbagai faktor yang mempengaruhi perkembangan dan kehidupan individu tidaklah
selalu positif, namun faktor-faktor negatif pasti ada yang berpengaruh dan dapat
menimbulkan hambatan-hambatan terhadap kelangsungan perkembangan dan kehidupan
individu yang berupa masalah. Pelayanan BK hanya mampu menangani masalah klien secara
terbatas yang berkenaan dengan:
a. BK berurusan dengan hal-hal yang menyangkut pengaruh kondisi mental atau fisik
individu terhadap penyesuaian dirinya dirumah, disekolah serta dalam kaitannya dengan
kontak sosial dan pekerjaan, dan sebaliknya pengaruh lingkungan terhadap kondisi
mental dan fisik individu.
b. Kesenjangan sosial, ekonomi dan kebudayaan merupakan faktor timbulnya masalah pada
invidu yang kesemuanya menjadi perhatian utama pelayanan BK.

5
3. Prinsip-prinsip berkenaan dengan program pelayanan
Adapun prinsip-prinsip yang berkenaan dengan pelayanan layanan BK itu adalah sebgaai
berikut:
a. BK merupakan bagian integrasi dari proses pendidikan dan pengembangan, oleh
karena itu BK harus diselaraskan dan dipadukan dengan program pendidikan serta
pengembangan peserta didik.
b. Program BK harus fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan individu, masyarakat dan
kondisi lembaga.
c. Program bimbingan dan konseling disusun secara berkelanjutan dari jenjang
pendidikan terendah sampai tertinggi.

4. Prinsip-prinsip berkenaan dengan pelaksanaan pelayanan


Pelaksanaan pelayanan BK baik yang bersifat insidental maupun terprogram,
dimulai dengan pemahaman tentang tujuan layanan, dan tujuan ini akan diwujudkan
melalui proses tertentu yang dilaksanakan oleh tenaga ahli dalam bidangnya, yaitu
konselor profesional. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan hal tersebut adalah:
a. BK harus diarahkan untuk pengembangan individu yang akhirnya mampu
membimbing diri sendiri dalm menghadapi permasalahannya.
b. Dalam proses BK keputusan yang diambil dan akan dilakukan oleh individu
hendaknya atas kemauan individu itu sendiri bukan karena kemauan atau desakan
dari pihak lain.
c. Permasalahan individu harus ditangani oleh tenaga ahli dalam bidang yang
relevan dengan permasalahan yang dihadapi.
d. Kerja sama antara guru pembimbing, guru-guru lain dan orang tua anak amat
menentukan hasil pelayanan bimbingan.
e. Pengembangan program pelayanan BK ditempuh melalui pemanfaatan yang
maksimal dari hasil pengukuran dan penilaian terhadap individu yang terlibat
dalam proses pelayanan dan program bimbingan dan konseling itu sendiri.

6
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan yang telah di bahas, maka dapat disimpulkan menjadi beberapa
point penting, diantaranya yaitu :
17. Asas-asas yang harus terpenuhi dalam bimbingan dan konseling ada 12 antara
lain yaitu asas kerahasiaan, kesukarelawan, keterbukaan, kegiatan,
kemandirian, kekinian, kedinamisan, keterpaduan, kenormatifan, keahlian,
ahli tangan dan asa tut wuri handaani.
18. Prinsip dalam bimbingan dan konseling sendiri yaitu BK harus diarahkan untuk
pengembangan individu, keputusan yang diambil hendaknya kemauan sendiri,
permasalahan harus ditangangi oleh seorang yang ahli, kerjasama sangat menentukan
hasil, dan Pengembangan program pelayanan BK ditempuh melalui pemanfaatan
yang maksimal
B. Saran
Penulis berharap, pembaca dapat mengambil manfaat dari materi asas dan prinsip
bimbingan dan konseling. Pada pembuatan makalah, penulis juga menyadari bahwa
banyak sekali kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Dengan demikian, penulis
menerima dengan senang hati kritik dan saran guna memperbaiki makalah selanjutnya.

7
DAFTAR PUSTAKA
Dharma, Surya. 2008. Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Ditjen PMPTK.

Hallen, 2002. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Liputan Press.

Kurniati, Erisa. 2018. Bimbingan dan Konseling di Sekolah; Prinsip Dan Asas. Jurnal Bimbingan
dan Konseling, Volume 3 Nomor 2, Halaman 1-77, Juli-Desember 2018 RISTEKDIK | P-
ISSN: 2527-4244, E-ISSN : 2541-206X.

Anda mungkin juga menyukai