Anda di halaman 1dari 17

TUGAS KULIAH PERTANIAN BERLANJUT

CARRYING CAPACITY
“Monokultur Jagung dan Polikultur Jagung-Kedelai”

Dosen Pengampu:
Dr. Uma Khumairoh, SP., M.Sc.

Disusun oleh:
Kelompok 3

Ghufron Faqieh (195040200111046)


Ronaa Rifdah Huuriyah (195040200111118)
Elisa Cindi Nurfatikha (195040200111270)
Valentina Febrian Dewi Pertiwi (195040201111070)
Batista de Gloria Mau Doa (195040207111175)
Abiyyu Naufal Moersanto (195040207111034)

Kelas F

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2021
ii

DAFTAR ISI

COVER..............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
I. AGROECOLOGICAL JAGUNG DAN KEDELAI ...............................................1
II. INFORMASI HASIL PRODUK DI SISTEM KONSERVASI PERTANIAN
JAGUNG DENGAN TANAMAN TUTUPAN TANAH LEGUME .......................2
III. INFORMASI KANDUNGAN NUTRISI PRODUK ...........................................4
IV. PERHITUNGAN BANYAK ORANG YANG DAPAT DIBERI MAKAN
DARI KEDUA SISTEM BERDASARAN KEBUTUHAN NUTRISI DASAR
KALORI PER HEKTAR PER TAHUN ......................................................................6
V. PERHITUNGAN BANYAK ORANG YANG DAPAT MEMENUHI
MINIMAL TIGA JENIS KEBUTUHAN HARA OLEH KEDUA SISTEM PER
HEKTAR PER TAHUN ................................................................................................8
VI. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ............................................................14
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................15
1

I. AGROECOLOGICAL JAGUNG DAN KEDELAI

Sistem yang disepakati merupakan tumpangsari antara jagung dengan


kedelai Sistem tanam tumpangsari dapat dikatakan sitem tanam yang dapat
mendukung pertanian berkelanjutan. Hal tersebut karena pada satu areal tanam
ditanami beraneka ragam tanaman sehingga dalam waktu yang sama dapat
meningkatkan efisiensi dan produktivitas lahan. Sistem tumpangsari juga dapat
meningkatkan keanekaragaman hayati dengan menyediakan habitat bagi berbagai
macam serangga dan organisme tanah. Tanaman jagung dan kedelai mampu
membentuk hubungan yang saling menguntungkan. Hal tersebut karena dilihat
dari kedelai yang memiliki kemampuan dalam membentuk bintil akar yang
mampu memfiksasi nitrogen dari udara bebas yang dibutuhkan bagi tanaman
jagung, sebaliknya jagung dapat memberikan naungan terhadap tanaman kedelai
yang toleran akan cahaya, selain itu limbah dari tanaman jagung dapat
dimanfaatkan sebagai bahan organik, limbah tanaman juga dapat digunakan
sebagai pakan ternak atau pun media untuk budidaya jamur (Ernita et al., 2017).
Kegiatan budidaya jagung dan kedelai jika dibandingkan dengan pertanian
konvensional memiliki nilai yang lebih tinggi baik berdasarkan kesehatan lahan
maupun aspek ekonomi dari hasil produksi. Hal tersebut seperti yang ada pada
hasil penelitian yang dilakukan oleh Dulur et al (2019) yang menunjukkan bahwa
laju pertumbuhan tanaman jagung secara konvensional dalam beberapa faktor
pertumbuhannya tidak lebih baik dibandingkan dengan penanaman tumpangsari
dengan kacang tanah. Hal tersebut dikarenakan jumlah unsur hara yang
dibutuhkan oleh jagung dalam masa pertumbuhannya tidak tercukupi.
2

II. INFORMASI HASIL PRODUK DI SISTEM KONSERVASI


PERTANIAN JAGUNG DENGAN TANAMAN TUTUPAN TANAH
LEGUME

Informasi hasil produksi tanaman jagung didapatkan pada sistem


konvensional, yaitu Menurut Ruswandi, 2017 bahwa pada tahun 2011-2015, laju
pertumbuhan luas areal panen jagung mengalami fluktuatif, sedangkan untuk
rata-rata produksi jagung di Indonesia pada lahan konvensional tahun 2011-2015
sebesar 4,96 ton/ha. Hasil rata-rata produktivitas jagung pada lahan konvensional
nasional 2020, sebesar 5,47 ton/ha dan rata-rata produktivitas kedelai nasional
2020 sebesar 1,56 ton/ha (BPS, 2020). Sedangkan, berdasarkan Hermanto, 2013
data Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Musi Rawas, pada tahun
2009 produktivitas tanaman jagung sebesar 2,52 ton/ha, produktivitas tanaman
kedelai sebesar 0,8 ton/ha pada lahan konvensional. Dari hasil beberapa informasi
dapat diperoleh rata-rata hasil produksi tanaman jagung pada sistem konvensional
ialah 4,31 ton/ha dan hasil tanaman kedelai pada sistem konvensional ialah 1,18
ton/ha.
Informasi hasil produksi tanaman jagung didapatkan pada sistem tumpang sari
atau konservasi dengan tanaman tutupan, yaitu Pada jurnal hasil penelitian
Ruswandi, 2017 “Pengaruh pola tanam tumpangsari jagung dan kedelai terhadap
pertumbuhan dan hasil jagung hibrida dan evaluasi tumpangsari di Arjasari
Kabupaten Bandung” Hasil produksi tanaman polikultur tanaman jagung dengan
kedelai dihasilkan hasil pipilan kering jagung 5,77 ton/ ha dan kedelai 0.28ton/ha.
Berdasarkan Balitbang, 2020 Hasil penelitian cara tanam tumpang sisip di lahan
jagung daerah Semanding, Tuban dengan jagung pertama yang ditanam petani
(Desember 2018 – Maret 2019) menghasilkan biji jagung 5,5 ton/ha tergantung
pada varietas jagung serta cara budi daya yang diterapkan petani serta Hasil
penelitian tumpangsari jagung dan kedelai menggunakan varietas agromulyo
menghasilkan 4,87 ton/ha jagung dan 1,44 ton/ha kedelai. Dari hasil beberapa
3

informasi dapat diperoleh rata-rata hasil produksi tanaman jagung pada sistem
tumpang sari atau konservasi dengan tanaman tutupan ialah 5,38 ton/ha dan hasil
tanaman kedelai pada sistem tumpang sari atau konservasi dengan tanaman
tutupan ialah 0,86 ton/ha.
4

III. INFORMASI KANDUNGAN NUTRISI PRODUK

Biji jagung secara umum terdiri dari beberapa bagian seperti bagian kulit
luar, lembaga dan bagian endosperm yang paling dominan sekitar 82% dari
keseluruhan bagian biji (Chandrika, 2017). Menurut United States Departement of
Agriculture (2016) bahwa keseluruhan komponen dasar biji jagung terbagi
menjadi 2 yaitu gizi dan kimiawi yang terdiri dari karbohidrat, lemak, vitamin,
mineral, dan protein.
Tabel 1. Kandungan Nutrisi pada Jagung
Jumlah
Kandungan Nutrisi
Kandungan per 100 g
Total Nutrisi Kalori 366
Air 10,37 g
Energi 365 kkal
Protein 9,42 g
Lemak 4,74 g
Karbohidrat 74,26 g
Kalsium (Ca) 7 mg
Besi (Fe) 2,71 mg
Magnesium (Mg) 127 mg
Fosfor (P) 210 mg
Kalium (K) 287 mg
Thiamin 0,385 mg
Riboflavin 0,201 mg
Niasin 3,627 mg
Sumber : United States Departement of Agriculture (USDA), 2016.
5

Tabel 2. Kandungan Nutrisi pada Kedelai


Jumlah
Kandungan Nutrisi
Kandungan per 100 g
Total Nutrisi Kalori 366
Air 67,50 g
Energi 147 kkal
Protein 12,95 g
Lemak 6,80 g
Karbohidrat 11,05 g g
Kalsium (Ca) 197 mg
Besi (Fe) 3,55 mg
Magnesium (Mg) 65 mg
Fosfor (P) 194 mg
Kalium (K) 620 mg
Seng (Zn) 0,99 mg
Tembaga (Cu) 0,128 mg
Vitamin B6 0.065 mg
Vitamin C 29,0 mg
Vitamin B1 0,435 mg
6

IV. PERHITUNGAN BANYAK ORANG YANG DAPAT DIBERI MAKAN


DARI KEDUA SISTEM BERDASARAN KEBUTUHAN NUTRISI DASAR
KALORI PER HEKTAR PER TAHUN

1. Sistem Monokultur Jagung


l Hasil panen = 4,31 ton = 4.310 kg
= 4.310.000 gr
l Tanam dalam setahun = 3 kali
l Total produksi jagung per tahun = 4.310.000 gr x 3
= 12.930.000 gr
l Kandungan kalori jagung per 100 gram = 365 kkal
!"# %%&' ( )*.,!-.--- ./
l Total kalori = )--

= 47.194.500 kalori
l Kebutuhan rata-rata kalori orang dewasa adalah 2000 per hari
01.),0.#-- %&'2/3
= *---

= 23598 orang per hari


*!#,4 2/&5./7&/3
l Pemenuhan kalori berapa orang/tahun = !"# 7&/3

= 64,65 = 65 orang
Jadi, dalam setahun panen jagung per hektar sistem monokultur dapat memenuhi
kalori 64,65 orang atau setara 65 orang.
2. Sistem Polikultur (Jagung + Kedelai)
Ø Jagung
l Hasil panen = 5,38 ton = 5.380 kg = 5.380.000 gr
l Tanam dalam setahun = 3 kali
l Total produksi jagung per tahun = 5.380.000 gr x 3
= 16.140.000 gr
l Kandungan kalori jagung per 100 gram= 365 kkal
!"# 889: ; )".)0-.--- ./
l Total kalori = )--

= 58.911.000 kalori
l Kebutuhan rata-rata kalori orang dewasa adalah 2000 per hari
#4.,)).--- %&'2/3
= *---

= 29456 orang per hari
*,0#" 2/&5./7&/3
l Pemenuhan kalori berapa orang/tahun = !"# <9=>
= 80,70 = 81orang
7

Jadi, dalam setahun panen jagung per hektar sistem polikultur dapat memenuhi
kalori 80,70 orang atau setara 81 orang.
Ø Kedelai
l Hasil panen = 0,86 ton = 860 kg = 860.000 gr
l Tanam dalam setahun = 3 kali
l Total produksi jagung per tahun = 860.000 gr x 3 = 2.580.000 gr
l Kandungan kalori jagung per 100 gram= 147 kkal
)01 889: ; *.#4-.--- ./
l Total kalori = )--

= 3.792.600 kalori
l Kebutuhan rata-rata kalori orang dewasa adalah 2000 per hari
!.1,*."-- %&'2/3
= *---

= 1896 orang per hari
)4," 2/&5./7&/3
l Pemenuhan kalori berapa orang/tahun = !"# <9=>
= 5,19 = 5 orang
Jadi, dalam setahun panen kedelai per hektar sistem polikultur dapat memenuhi
kalori 5,19 orang atau setara 5 orang.
Ø Total kalori (Jagung + Kedelai)

= 58.911.000 + 3.792.600 kalori = 62.703.600 kalori


l Kebutuhan rata-rata kalori orang dewasa adalah 2000 per hari
"*.1-!."-- %&'2/3
= *---
= 31352 orang per hari

!)!#* 2/&5./7&/3
l Pemenuhan kalori berapa orang = !"# <9=>
= 85,89 = 86 orang
Jadi, dalam setahun panen jagung + kedelai per hektar sistem polikultur dapat
memenuhi kalori 85,89 orang atau setara 86 orang.
8

V. PERHITUNGAN BANYAK ORANG YANG DAPAT MEMENUHI


MINIMAL TIGA JENIS KEBUTUHAN HARA OLEH KEDUA SISTEM
PER HEKTAR PER TAHUN

1. Karbohidrat
Ø Sistem Monokultur Jagung
• Hasil panen = 4,31 ton/ha = 4.310 kg/ha
= 4.310.000 gr/ha
• Tanam dalam per tahun = 3 kali
• Total produksi jagung per tahun = 4.310.000 gr x 3
=12.930.000gr
• Kandungan karbohidrat jagung per 100 gram = 74,26 gr
74,26 gr × 12.930.000 gr
• Total karbohidrat = 100

= 9.601.818 gr
• Kebutuhan rata-rata karbohidrat orang dewasa adalah 300 gr per hari
9.601.818 gr
= 300 gr

= 32.006,06 orang per hari


32.006,06 orang per hari
• Pemenuhan karbohidrat berapa orang per tahun = 365 hari

= 87,688 orang
= 88 orang
Jadi, dalam setahun panen jagung per hektar sistem monokultur dapat memenuhi
karbohidrat 88 orang.
Ø Sistem Polikultur Jagung + Kedelai
v Jagung
• Hasil panen = 5,38 ton/ha = 5.380 kg/ha
= 5.380.000 gr/ha
• Tanam dalam per tahun = 3 kali
• Total produksi jagung per tahun = 5.380.000 gr x 3
= 16.140.000gr
• Kandungan karbohidrat jagung per 100 gram = 74,26 gr
74,26 gr × 16.140.000 gr
• Total karbohidrat = 100

= 11.985.564 gr
• Kebutuhan rata-rata karbohidrat orang dewasa adalah 300 gr per hari
11.985.564 gr
=
300 gr

= 39.951,88 orang per hari


9

39.951,88 orang per hari


• Pemenuhan karbohidrat berapa orang per tahun = 365 hari

= 109,457 orang
= 109 orang
Jadi, dalam setahun panen jagung per hektar sistem polikultur dapat memenuhi
karbohidrat 109 orang.
v Kedelai
• Hasil panen = 0,86 ton/ha
= 860 kg/ha
= 860.000 gr/ha
• Tanam dalam per tahun = 3 kali
• Total produksi jagung per tahun = 860.000 gr x 3
= 2.580.000 gr
• Kandungan karbohidrat kedelai per 100 gram = 11,05 gr
11,05 gr × 2.580.000 gr
• Total karbohidrat = 100

= 285.090 gr
• Kebutuhan rata-rata karbohidrat orang dewasa adalah 300 gr per hari
285.090 gr
= 300 gr

= 950,3 orang per hari


950,3 orang per hari
• Pemenuhan karbohidrat berapa orang per tahun = 365 hari

= 2,6 orang
= 3 orang
Jadi, dalam setahun panen kedelai per hektar sistem polikultur dapat memenuhi
karbohidrat 3 orang.
2. Protein
Ø Sistem Monokultur Jagung
• Hasil panen = 4,31 ton/ha = 4.310 kg/ha
= 4.310.000 gr/ha
• Tanam dalam per tahun = 3 kali
• Total produksi jagung per tahun = 4.310.000 gr x 3
= 12.930.000 gr
• Kandungan protein jagung per 100 gram = 9,42 gr
9,42 gr × 12.930.000 gr
• Total protein = 100

= 1.218.006 gr
10

• Kebutuhan rata-rata protein orang dewasa adalah 50 gr per hari


1.218.006 gr
= 50 gr

= 24.360,12 orang per hari


24.360,12 orang per hari
• Pemenuhan protein berapa orang per tahun = 365 hari

= 66,74 orang
= 67 orang
Jadi, dalam setahun panen jagung per hektar sistem monokultur dapat memenuhi
protein 67 orang.
Ø Sistem Polikultur Jagung + Kedelai
v Jagung
• Hasil panen = 5,38 ton/ha = 5.380 kg/ha
= 5.380.000 gr/ha
• Tanam dalam per tahun = 3 kali
• Total produksi jagung per tahun = 5.380.000 gr x 3
= 16.140.000 gr
• Kandungan protein jagung per 100 gram = 9,42 gr
9,42 gr × 16.140.000 gr
• Total protein = 100

= 1.520.388 gr
• Kebutuhan rata-rata protein orang dewasa adalah 50 gr per hari
1.520.388 gr
= 50 gr

= 30.407,76 orang per hari


30.407,76 orang per hari
• Pemenuhan protein berapa orang per tahun = 365 hari

= 83,3 orang
= 83 orang
Jadi, dalam setahun panen jagung per hektar sistem polikultur dapat memenuhi
protein 83 orang.
v Kedelai
• Hasil panen = 0,86 ton/ha = 860 kg/ha
= 860.000 gr/ha
• Tanam dalam per tahun = 3 kali
• Total produksi jagung per tahun = 860.000 gr x 3
= 2.580.000 gr
• Kandungan protein kedelai per 100 gram = 12,95 gr
11

12,95 gr × 2.580.000 gr
• Total protein = 100

= 334.110 gr
• Kebutuhan rata-rata protein orang dewasa adalah 50 gr per hari
334.110 gr
= 50 gr

= 6.682,2 orang per hari


6.682,2 orang per hari
• Pemenuhan protein berapa orang per tahun = 365 hari

= 18,3 orang
= 18 orang
Jadi, dalam setahun panen kedelai per hektar sistem polikultur dapat memenuhi
protein 18 orang.
3. Lemak
Ø Sistem Monokultur Jagung
• Hasil panen = 4,31 ton/ha = 4.310 kg/ha
= 4.310.000 gr/ha
• Tanam dalam per tahun = 3 kali
• Total produksi jagung per tahun = 4.310.000 gr x 3
= 12.930.000 gr
• Kandungan lemak jagung per 100 gram = 4,74 gr
4,74 gr × 12.930.000 gr
• Total lemak = 100

= 612.882 gr
• Kebutuhan rata-rata lemak orang dewasa adalah 65 gr per hari
612.882 gr
= 65 gr

= 9.428,95 orang per hari


9.428,95 orang per hari
• Pemenuhan lemak berapa orang per tahun = 365 hari

= 25,833 orang
= 26 orang
Jadi, dalam setahun panen jagung per hektar sistem monokultur dapat memenuhi
lemak 26 orang.
Ø Sistem Polikultur Jagung + Kedelai
v Jagung
• Hasil panen = 5,38 ton/ha = 5.380 kg/ha
= 5.380.000 gr/ha
12

• Tanam dalam per tahun = 3 kali


• Total produksi jagung per tahun = 5.380.000 gr x 3
= 16.140.000 gr
• Kandungan lemak jagung per 100 gram = 4,74 gr
4,74 gr × 16.140.000 gr
• Total lemak = 100

= 765.036 gr
• Kebutuhan rata-rata lemak orang dewasa adalah 65 gr per hari
765.036 gr
= 65 gr

= 11.769,78 orang per hari


11.769,78 orang per hari
• Pemenuhan lemak berapa orang per tahun = 365 hari

= 32,246 orang
= 32 orang
Jadi, dalam setahun panen jagung per hektar sistem polikultur dapat memenuhi
lemak 32 orang.
v Kedelai
• Hasil panen = 0,86 ton/ha = 860 kg/ha
= 860.000 gr/ha
• Tanam dalam per tahun = 3 kali
• Total produksi kedelai per tahun = 860.000 gr x 3
= 2.580.000 gr
• Kandungan lemak kedelai per 100 gram = 6,8 gr
6,8 gr × 2.580.000 gr
• Total lemak = 100

= 175.440 gr
• Kebutuhan rata-rata lemak orang dewasa adalah 65 gr per hari
175.440 gr
= 65 gr

= 2.699 orang per hari


2.699 orang per hari
• Pemenuhan lemak berapa orang per tahun = 365 hari

= 7,39 orang
= 7 orang
Jadi, dalam setahun panen kedelai per hektar sistem polikultur dapat memenuhi
lemak 7 orang.
13

4. Total Orang Yang Memenuhi Ketiga Nutrisi


Ø Monokultur Jagung
Karbohidrat = 88 orang
Protein = 67 orang
Lemak = 26 orang
Jadi, banyak orang yang memenuhi ketiga nutrisi dalam monokultur jagung per
hektar per tahun yaitu 60 orang.
Ø Polikultur Jagung + Kedelai
v Jagung
Karbohidrat = 109 orang
Protein = 83 orang
Lemak = 32 orang
v Kedelai
Karbohidrat = 3 orang
Protein = 18 orang
Lemak = 7 orang
Jadi, banyak orang yang memenuhi ketiga nutrisi dalam polikultur jagung +
kedelai per hektar per tahun yaitu 84 orang.
14

VI. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berdasarkan hasil dari agroekologi tanaman tumpangsari antar jagung dan


kedelai sangat cocok untuk diterapkan dan lebih baik dibandingkan dengan
pertanaman secara konvensional. Tanaman kedelai pada lahan tumpangsari
menjadi tanaman penutup yang merupakan suatu konservasi pada lahan tersebut
dan akan meningkatkan hasil produktivitasnya. Hasil produksi menunjukkan
bahwa pada jagung dan kedelai apabila ditanaman secara monokultur maka
kandungan kalori dan nutrisi akan lebih rendah apabila ditanam secara
tumpangsari. Pada tanaman jagung dan kedelai secara tumpangsari dapat
memenuhi kebutuhan kalori setara 86 orang dan untuk kebutuhan nutisi seperti
karbohidrat, protein dan lemak pada tumpangsari jagung dan kedelai dapat
memenuhi kebutuhan nutrisi setara 84 orang.
Berdasarkan hasil dari kandungan kalori dan nutrisi pada kedua sistem tanam
tanaman jagung dan kedelai maka yang paling baik dan bagus yaitu dengan cara
tumpangsari antara tanaman jagung dan kedelai. Penggunaan tanaman penutup
dapat menggunakan tanaman legum lainnya seperti kacang tanah dan kacang
hijau serta perlu dilakukan rotasi tanaman sehingga produktivitasnya akan selalu
meningkat.
15

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2020. Analisis Produktivitas Jagung dan Kedelai di


Indonesia. Jakarta: BPS.
Balitbang. 2017. Peningktan Efisiensi Penggunaan Lahan dengan tumpang Sisip
jagung dan kedelai. Diakses melalui
https://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/infotek/
peningkatan-efisiensi-penggunaan-lahan-dengan-tumpang-sisip-jagung-ked
elai/.
Dulur, N, W, D., Wayan, W., Nihla, F., dan Gusti, M, K. 2019. Pertumbuhan dan
Hasil Tanaman Jagung Ketan Tanpa Olah Tanah Tugal Langsung Pasca
Padi Konvensional dan Sistem Aerobik Tumpangsari Kacang Tanah.
Agronomi Teknologi dan Sosial Ekonomi Pertanian, 29(2): 90-96.
Ernita, Ester Juni, Husna, Yetti, Ardian. 2017. Pengaruh Pemberian Limbah
Serasah Jagung Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Jagung
Manis (Zea mays saccharata Sturt.). Jurnal Jom Faperta. 4(2).
Ruswandi. Y, Yuwwariah. D. 2017. Pengaruh pola tanam tumpangsari jagung
dan kedelai terhadap pertumbuhan dan hasil jagung hibrida dan evaluasi
tumpangsari di Arjasari Kabupaten Bandung.Jurnal Kultivasi,
16(3):514-521.
United States Departement of Agriculture National Database For Standar
Reference. 2016. Nutrient Values of Corn Grain, Yellow.

Anda mungkin juga menyukai