Anda di halaman 1dari 7

Rina Marlina Hakiem, Abdul Gofir, Sekar Satiti: Patofisiologi normal pressure hydrocephalus

Patofisiologi normal pressure hydrocephalus

Patophysiology of normal pressure hydrocephalus

Rina Marlina Hakiem*, Abdul Gofir**, Sekar Satiti**


*KSM Saraf, RS PKU Muhammadiyah Mayong Jepara, Jawa Tengah
**Departemen Neurologi, Fakultas Kedokteran-Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

ABSTRACT

Keywords: Normal pressure hydrocephalus (NPH) is a condition in which excess cerebrospinal fluid (CSF)
normal pressure occurs in the ventricles, and with normal or slightly elevated cerebrospinal fluid pressure. The
hydrocephalus, prevalence of NPH increases with age. The disease presents in a classic triad of symptoms, which
pathophysiology, are urinary incontinence, dementia, and gait deviations. NPH is classified into idiopathic NPH
classical symptoms triad. (INPH) and secondary NPH (SNPH).
There are several theories proposed as the pathophysiological mechanisms of INPH, SNPH, the
pressure that remains normal in the widened ventricle and the mechanism of classical symptoms
triad. This literature review aims to explore the pathophysiological aspect of NPH in order to
assist neurologist to perform a comprehensive management of NPH.

ABSTRAK

Kata kunci: Normal pressure hydrocephalus (NPH) adalah hidrosefalus yang tidak menyebabkan peningkatan
normal pressure tekanan intrakranial. Prevalensi NPH meningkat seiring dengan bertambahnya usia. NPH dapat
hydrocephalus, terjadi dengan berbagai kombinasi atau derajat dari masing-masing elemen trias klinis klasik
patofisiologi, berupa gangguan cara berjalan, inkontinensia urin dan demensia. NPH diklasifikasikan menjadi
trias klinis klasik. NPH idiopatik (INPH) dan NPH sekunder (SNPH).
Terdapat beberapa teori yang diajukan sebagai mekanisme patofisiologi terjadinya INPH, SNPH,
tekanan yang tetap normal pada ventrikel yang melebar serta mekanisme terjadinya trias gejala
klasik. Tujuan penulisan tinjauan pustaka ini adalah untuk mengkaji literatur tentang patofisiologi
NPH sehingga dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi para klinisi untuk membantu
penanganan NPH secara komprehensif.

Correspondence:
Rina Marlina Hakiem, email: rinamarlina1984@gmail.com

PENDAHULUAN NPH merupakan salah satu penyebab demensia yang


Normal pressure hydrocephalus (NPH) adalah reversibel.5 Sering terjadi underdiagnosis pada NPH,6
hidrosefalus yang tidak menyebabkan peningkatan padahal sebanyak 70%-90% pasien yang dilakukan
tekanan intrakranial. Prevalensi NPH meningkat seiring prosedur ventriculoperitoneal shunt mengalami
dengan bertambahnya usia yaitu sekitar 3,3 per 100.000 perbaikan klinis.7 Hal ini dapat disebabkan oleh sulitnya
orang usia 50-59 tahun, 49,3 per 100.000 orang usia penegakan diagnosis NPH karena mirip dengan kondisi
60-69 tahun, dan 181,7 per 100.000 orang usia 70-79 neurodegeneratif lain.8 Selain itu, patofisiologi NPH
tahun.1 NPH dapat terjadi dengan berbagai kombinasi masih belum jelas.9
atau derajat dari masing-masing elemen trias klinis Terdapat beberapa teori yang diajukan sebagai
klasik. Trias klinis klasik NPH meliputi gangguan cara mekanisme patofisiologi terjadinya INPH, SNPH,
berjalan, inkontinensia urin, dan demensia dengan tekanan yang tetap normal pada ventrikel yang melebar
pelebaran ventrikel serta tekanan cairan serebrospinal serta mekanisme terjadinya trias gejala klasik. Tujuan
(CSS) normal.2 NPH diklasifikasikan menjadi NPH penulisan tinjauan pustaka ini adalah untuk mengkaji
idiopatik (INPH) yang tidak diketahui etiologinya dan literatur tentang patofisiologi NPH sehingga dapat
NPH sekunder (SNPH) yang diketahui etiologinya.3 memberikan tambahan pengetahuan bagi para klinisi
INPH lebih sering terjadi dibandingkan SNPH.4 untuk membantu penanganan NPH secara komprehensif.

35
Berkala Neurosains, Vol. 19, No 1, Februari 2020

Kegagalan compliance kraniospinal penyerapan CSS progresif secara bertahap mengurangi


Compliance vaskular adalah derajat perubahan aliran CSS di ruang subaraknoid kranial.14 Aliran CSS
volume yang terjadi pada seluruh pembuluh darah arteri menjadi lebih diarahkan ke ruang Virchow-Robin
di dasar tengkorak dan vena sinus yang dihasilkan dari kemudian ke parenkim otak. Perubahan parenkim
perubahan tekanan yang terjadi selama siklus kardiak. mengakibatkan kompresi jaringan dan iskemia substansia
Semakin besar dilatasi dinding pembuluh darah untuk alba dalam. Kerusakan periventrikular menyebabkan
mengakomodasi gelombang tekanan sistolik, semakin penurunan metabolisme seluler dan bersihan toksin.
besar compliance-nya.10 Pasokan darah arteri bervariasi Penanda kerusakan neuron, myelin basic protein,
tergantung pada tekanan nadi dan mengikuti siklus meningkat pada pasien INPH.16 Kecepatan CSS dari
kardiak. Perbedaan antara darah yang masuk dan keluar ruang subaraknoid kranial ke ventrikel secara bertahap
dari otak menunjukkan aliran darah masuk intrakranial berkurang. Pelebaran ventrikel mempertahankan dasar
bersih selama sistol dan aliran keluar bersih selama tekanan intrakranial pada nilai yang normal.14
diastolik.11 Amplitudo pulsasi TIK dipengaruhi oleh Berbagai penyakit ekstrakranial dapat menyebabkan
pulsasi aliran darah arteri, compliance intrakranial, INPH dengan cara mengurangi penyerapan CSS pada
dan resistensi outflow.12 Compliance vaskular penting sinus sagitalis. Penurunan penyerapan CSS ini mungkin
dalam menentukan derajat perubahan volume yang fisiologis dan intermiten pada saat batuk, manuver
diterjemahkan melalui aliran CSS.13 valsava, atau fleksi leher. Compliance kraniospinal
Pada subjek sehat semua pulsasi arteri dapat mengakomodasi peningkatan tekanan intrakranial.
dipertanggungjawabkan oleh aliran vena dan volume Namun demikian, jika terdapat penyakit ekstrakranial
CSS yang keluar sistem.13 Berkurangnya compliance kronis dan berulang dapat menyebabkan pengurangan
kraniospinal dan penyerapan CSS berinteraksi satu intermiten penyerapan CSS yang mengakibatkan
sama lain dan berkembang dari waktu ke waktu. Hal peningkatan volume CSS intrakranial. Penyimpanan
ini dipengaruhi oleh faktor internal (tingkat sekresi, CSS progresif terutama dikompensasi oleh compliance
perubahan jaringan di sekitar serebrovaskular, dan spinal, tetapi jika compliance spinal terlampaui
terjadinya gelombang B) dan eksternal (refleks Cushing, maka INPH terjadi melalui mekanisme yang sama
jantung, dan paru). Status CSS intrakranial melebihi sebagaimana dijelaskan untuk tipe I.14
kapasitas compliance kraniospinal adalah jalur akhir
yang umum dari semua NPH dan tergantung pada jumlah Gangguan pulsasi CSS
kelebihan CSS yang disimpan.14
Peningkatan pulsasi yang diperlihatkan oleh aliran
Berdasarkan compliance kraniospinal, INPH darah otak secara langsung berkonsekuensi pada
diklasifikasikan menjadi NPH tipe IA, tipe IB dan tipe disfungsi mekanisme windkessel, yang menyiratkan
II. Pada NPH tipe IA tekanan intrakranial meningkat perubahan yang besar pada dinamisasi sistem CSS.
berlebihan selama sistolik karena tidak bisa diimbangi Selama sistolik, terdapat ekspansi dari arteri dan otak
dengan pengaliran CSS ke dalam kanalis spinalis secara menuju ventrikel dan ruang subaraknoid. Ekspansi otak
efektif yang disebabkan oleh berkurangnya volume ke arah ventrikel menyebabkan aliran CSS akuaduktus
atau distensi kanalis spinalis. Perubahan compliance dan ekspansi ke arah luar menyebabkan pergeseran CSS
CSS spinal ini menyebabkan hidrosefalus. Pengaliran keluar tengkorak dan menekan struktur vena. Derajat
sistolik CSS tidak didistribusikan di antara ruang perpindahan ke arah dalam dan luar tergantung pada
subaraknoid kranial dan spinal, tetapi hanya isampai di compliance antara dinding arteri dan otak.13
ruang subaraknoid kranial. Hal ini membatasi pengaliran
Berkurangnya compliance vena mengubah propragasi
CSS ventrikel selama sistolik dan meningkatkan volume
denyutan seluruh rongga supratentorial. Denyutan arteri
sistolik ventrikel. Episode berulang menghasilkan
adalah jumlah darah yang memasuki percabangan arteri
penyimpanan kumulatif CSS ventrikel selama periode
pada sistolik yang merupakan dorongan untuk kompresi
waktu yang panjang. Gangguan seperti ini hanya
ventrikel dan vena kortikal, sebagaimana perpindahan
terjadi pada fase sistolik dan kelebihan cairan ventrikel
CSS ke dalam kanalis spinalis. Pergeseran hidrodinamik
dikompensasikan dengan pembesaran ventrikel. Tekanan
terjadi pada kompresi vena kortikal yang kurang dan
dasar CSS tetap tidak berubah, tetapi peningkatan
kompresi ventrikel yang lebih. Vena kortikal secara
tekanan yang terjadi bersifat transien dan berulang yang
fungsional dapat menjadi incompliant jika tekanan vena
dihasilkan dari denyutan jantung dan respirasi.14
meningkat karena vena akan dibawa ke titik yang kurang
Pada NPH tipe IB resorpsi CSS dalam sinus sagitalis compliance.13
dapat berkurang akibat peningkatan tekanan vena.14,15
Aliran CSS dari pleksus koroid ke sinus sagitalis
Hal ini meningkatkan akumulasi CSS intrakranial dan
superior (SSS) melalui vili araknoid dikendalikan
menyebabkan perburukan klinis yang cepat. Penurunan

36
Rina Marlina Hakiem, Abdul Gofir, Sekar Satiti: Patofisiologi normal pressure hydrocephalus

oleh gradien tekanan. Terdapat mekanisme kompleks kapasitas tidak bisa menampung peningkatan CSS yang
windkessel yang memastikan homeostatis Monro-Kellie cepat. Tipe ini hanya diamati jika tingkat disproporsi
yang mengkompensasi peningkatan volume darah otak sekresi absorpsi rendah, membutuhkan dekompensasi
dengan menekan CSS keluar dari kranium. Mekanisme lama sebelum kemudian terjadi dekompensasi dan
windkessel menggunakan CSS untuk mengurangi memungkinkan penyimpanan CSS dengan TIK lebih
denyutan arteri untuk memastikan aliran darah yang rendah.14
lembut pada kapiler pada dewasa muda yang sehat. Resorpsi CSS abnormal mungkin juga merupakan
Energi dari pulsasi arteri ditransfer ke CSS di mana hasil dari fibrosis pasca inflamasi pada vili araknoid atau
terjadi pulsasi bolak-balik melalui foramen magnum. kandungan protein yang tinggi pada CSS, menyebabkan
Aliran darah yang melalui kapiler normalnya lembut hilangnya vili subaraknoid dan penurunan efisiensi
dan bebas denyutan, tetapi seiring waktu mencapai absorpsi CSS dengan akumulasi CSS progresif. 22
vena sinus, menunjukkan karakteristik pulsatil. Ini Kerusakan pada granulasi yang disebabkan oleh
menunjukkan bahwa energi ditransfer dari pulsasi arteri perdarahan, infeksi, atau fibrosis yang akan meningkatkan
ke CSS dan kembali ditransfer ke aliran pembuangan kompresi pembuluh resistor Starling. Mekanisme ini
vena.17 terlibat pada patogenesis di mana kerusakan granulasi
Aliran CSS di aquaductus meningkat pada NPH telah terbukti secara patologis.21,23
yang mungkin disebabkan oleh peningkatan tekanan
intraventrikular saat periode sistolik dari siklus jantung.
Obstruksi jalur CSS (NPH tipe III)
Hal ini menujukkan penurunan compliance intracranian
dan peningkatan elastance intrakranial.18 Resistensi di Obstruksi jalur CSS terjadi setelah adanya riwayat
akuaduktus sangat rendah, bahkan pada subjek sehat.19 penyakit dapatan seperti perdarahan subaraknoid,
Hal ini menjelaskan mengapa gradien tekanan tidak bisa trauma kepala, meningitis, dan berbagai kondisi
diukur antara ventrikel dan ruang subaraknoid.20 lain.24,25 Hidrosefalus ini dibagi menjadi bentuk akut
dan kronis. Hidrosefalus komunikan akut bisa terjadi
Pada NPH terdapat reduksi yang signifikan pada
dalam beberapa jam setelah awitan dan mekanismenya
pulsasi teritori SSS dan peningkatan magnitudo pada
paling sering disebabkan oleh obstruksi akut jalur
pulsasi teritori sinus rectus. Teritori SSS lebih luas
CSS, yang lebih jarang umumnya disebabkan karena
dibandingkan dengan sinus rectus sehingga aliran CSS
obstruksi aliran CSS dalam sistem ventrikel oleh
yang meninggalkan foramen magnum lebih kecil pada
bekuan atau debris lain, di mana tekanan intrakranial
pasien NPH. 21 Diastolik CSS berhubungan dengan
tinggi. Hidrosefalus kronis berkembang secara bertahap
kontraksi otak yang perputarannya berhubungan dengan
setelah awitan dan dapat menyebabkan tekanan yang
kecepatan darah yang meninggalkan vena. Diastolik
tinggi atau normal ketika ventrikel melebar, tergantung
arteri-vena memendek pada NPH yang menyebabkan
pada lambatnya pengembangan dan kecepatan tingkat
aliran vena yang lebih awal dan distolik CSS yang lebih
disproporsi sekresi-absorpsi.14
awal.13
Dalam bentuk hidrosefalus kronis ini gangguan
jalur CSS normal yang didapatkan bertanggung jawab
Disproporsi sekresi dan absorpsi (NPH tipe II) untuk pelebaran ventrikel. Perubahan leptomeningeal
Jalur normal penyerapan CSS terdiri dari absorpsi berkontribusi pada obstruksi jalur CSS. Progresivitas,
transkapiler atau transvenular dari CSS ruang interstisial obliterasi araknoiditis leptomeningeal tidak lengkap
dan peningkatan tekanan vena kortikal adalah sebuah atau lengkap terutama yang mempengaruhi konveksitas
kejadian awal yang menyebabkan penurunan penyerapan otak, sisterna basalis atau ruang subaraknoid spinal dapat
CSS dan hidrosefalus. 13 Disproporsi progresif dan menyebabkan kondisi fisik khusus yang menyebabkan
intermiten antara produksi dan absorpsi CSS awalnya ganggun CSS dan pada setiap tahap menyebabkan
ditampung oleh kanalis spinalis. Setelah compliance absorpsi CSS yang tertunda atau abnormal.26
spinal terlampaui, NPH tipe II ini memiliki karakteristik
yang sama seperti NPH tipe IB. Penundaan dekompensasi
Pelebaran ventrikel menetap dan tekanan CSS
tergantung pada sejauh mana disproporsi absorpsi-
normal
ekskresi CSS dan compliance spinal. Keparahan
gambaran klinis dan perkembangannya tergantung Sebagaimana peningkatan tekanan vena pada NPH,
pada tingkat compliance spinal dan disproporsi produksi CSS harus dinaikkan melebihi pengurangan
sekresi-absorpsi CSS. Semakin pendek disproporsi, resorpsi air pada kapiler dan vena. Kecepatan produksi
semakin terlambat dekompensasi, semakin tinggi CSS supratentorial tidak berubah pada subjek sehat
tingkat disproporsi, akumulasi CSS intrakranial lebih dibandingkan pada pasien NPH. 27 Parenkim otak
cepat. Pada kasus subakut, TIK meningkat karena subependima yang berbatasan dengan ventrikel

37
Berkala Neurosains, Vol. 19, No 1, Februari 2020

berada pada tekanan yang lebih rendah (dekat tekanan darah yang lebih rendah (29%) yang memasuki SSS pada
vena) pada NPH. Absorpsi CSS pada regio ini dapat NPH dibandingkan dengan normal.13 Dilatasi ventrikel
menyeimbangkan absorpsi SSS, yang menjelaskan menyebabkan terganggunya perfusi antara ganglia
mengapa tekanan CSS tidak meningkat. Perbedaan basalis dan korteks frontal. Pada NPH terjadi disfungsi
NPH dan tipe hidrosefalus komunikan lainnya adalah autoregulasi serebral regional dan watershed ischemia.
kemampuan parenkim subependima untuk mengatasi Aliran darah otak berkurang pada hidrosefalus
penambahan cairan berlebih sebelum peningkatan dewasa.30 Penurunan aliran darah terjadi pada substansia
tekanan.13 alba periventrikel, ganglia basalis, dan talamus.
Penyempitan jalur penyerapan CSS meningkatkan Adanya tekanan cairan interstitial yang paling besar
tekanan ventrikel pada awal yang memiliki dua menyebabkan kompresi lebih besar pada pembuluh
konsekuensi. Pertama, peningkatan tekanan CSS tidak darah.27 Reversibilitas iskemia telah dijelaskan dengan
hanya terjadi pada jalur penyerapan yang menyempit, adanya peningkatan ADO setelah operasi shunt pada
tetapi juga pada seluruh dinding ventrikel di mana NPH.31 Komponen reversibel ditemukan pada NPH
secara efisien diserap oleh kapiler dan pembuluh setelah diversi CSS.13
darah parenkim. Kedua, peningkatan tekanan ventrikel Peningkatan resistensi disebabkan karena penekanan
menekan parenkim dan melebarkan ventrikel. Ekspansi arteri yang disebabkan iskemia pada NPH.21 Iskemia
ventrikel tersebut secara nyata menurunkan resistensi pada NPH terjadi akibat penurunan kebutuhan nutrien
jalur parenkim sehingga tekanan ventrikel diperlukan yang disebabkan oleh deaferentasi dan penurunan
untuk mempertahankan tingkat penurunan penyerapan aktivitas neuronal. Compliance kraniospinal dapat
parenkim. Dengan demikian, pada oklusi yang mendadak menurun akibat terjadinya penuaan dan pada sNPH
pada jalur normal, tekanan ventrikel akan meningkat akibat perdarahan serta meningitis. Hal ini menyebabkan
abnormal. Tekanan yang tinggi tersebut diperlukan peningkatan tekanan vena sehingga vena kortikal
untuk menggerakkan cairan melawan resistensi yang menjadi kaku. Kedua hal tersebut semakin menurunkan
disebabkan oleh jalur normal yang menyempit dan oleh compliance vena.32 NPH tidak dapat dipertahankan
jalur parenkim paralel yang belum berkembang dengan kecuali resistensi aliran kapiler meningkat.33 Compliance
luas permukaan ependimalnya yang kecil. Setelah rendah dengan adanya iskemia pada NPH menyebabkan
ventrikel membesar resistensi aliran transependimal kompresi vena dan tekanan kapiler tinggi.13
berkurang dan tekanan menurun kembali normal.
Iskemia vena lebih mempengaruhi sistem superfisial
Sebaliknya, penyempitan bertahap dari jalur normal
dibandingkan sistem yang lebih dalam (teritori sinus
dapat menyebabkan kenaikan yang tetap kecil pada
rectus) pada NPH yang disebabkan karena adanya
aliran CSS transependimal. Setiap kenaikan berturut-
perbedaan anatomi dan fisiologinya. Secara normal,
turut yang terjadi pada ventrikel yang lebih besar
efek resistor Starling pada ruang kosong lateral dan
membutuhkan peningkatan tekanan ventrikel yang
subaraknoid mengalir pada vena memelihara tekanan
lebih kecil daripada sebelumnya. Penyerapan parenkim
vena kortikal (superfisial) di atas tekanan CSS.
CSS yang efisien mencegah ekspansi pelebaran volume
Mekanisme ini tidak didapatkan pada sistem vena dalam
parenkim kecuali pada zona periventrikel. Kurangnya
sehingga tekanan pada vena dalam sama dengan sinus
pembengkakan otak memungkinkan ekspansi ventrikel
dura.20 Sistem dalam lebih resisten terhadap perubahan
yang signifikan terjadi sebelum kompresi oleh tengkorak
tekanan CSS pada saat statis maupun dinamis, di mana
yang meningkatkan tekanan subdural yang cukup besar.27
sistem superfisial lebih mudah terpengaruh karena
vena superfisial mempunyai aliran subaraknoid yang
Iskemia pada NPH panjang.13
Penurunan aliran darah otak (ADO) yang ditemukan
pada NPH merupakan akibat sekunder dilatasi Manifestasi klinis NPH
ventrikel. 28 Dilatasi ventrikel juga meningkatkan
Pelebaran ventrikel menyebabkan kompresi kapsula
tekanan intraparenkim dan secara langsung menekan
interna, gangguan pada jaras ganglia basalis,34 dan
anyaman kapiler atau drainase vena. Dengan adanya
penekanan pada struktur batang otak misalnya nukleus
penuaan, arteriola di substansia alba dalam menutup,
pedunkulopontin35 yang menyebabkan timbulnya gejala
menyebabkan iskemia di substansia alba dalam yang
neurologis pada NPH.
sering ditemukan pada pasien lansia dan pasien dengan
NPH. Jika terjadi penurunan aliran darah arteri, maka Cara berjalan (gait) pada NPH. Penurunan
darah vena yang mengalir keluar akan menjadi lebih panjang langkah, penurunan sentuhan kaki ke lantai
sedikit dan menyebabkan berkurangnya resorpsi CSS selama fase mengayun, dan cara berjalan yang berbasis
melalui rute transparenkim/transvena.29 Terdapat aliran lebar merupakan fitur abnormalitas cara berjalan pada
NPH.36 Pembesaran ventrikel menyebabkan kompresi

38
Rina Marlina Hakiem, Abdul Gofir, Sekar Satiti: Patofisiologi normal pressure hydrocephalus

substansia alba periventrikular. Hal ini mengakibatkan Inkontinensia urin pada NPH. Miksi normal
kerusakan pada jaras kortikospinal. Korelasi antara tergantung pada refleks bulbospinal43 yang melibatkan
keparahan gejala klinis dan parameter diffusion tensor periakuaduktus otak tengah, pontin micturition center
imaging di traktus kortikospinal mendukung hipotesis (PMC) 44, dan medula spinalis. Tonus dari refleks
bahwa gangguan gait pada pasien NPH terjadi akibat bulbospinal ini ditekan oleh struktur fungsi luhur otak
kerusakan traktus kortikospinal.37 Meskipun demikian, seperti korteks frontal dan ganglia basalis. Akibat
tanda Parkinson juga sering ditemukan pada pasien pelebaran ventrikel pada NPH, terjadi hipoperfusi lobus
NPH yang mengarah pada disfungsi ganglia basalis.38 frontal45 dan penurunan densitas reseptor dopamine D246
Ada dua komponen utama dalam kelainan cara berjalan yang secara anatomis dapat menyebabkan overactivity
NPH, yaitu hipokinesia terkait disfungsi ganglia basalis detrusor. Hal ini menyebakan inkontinensia urin.47
dan ketidakseimbangan terkait gangguan frontal.39 Lesi Demensia pada NPH. Penyakit terkait NPH
pada supplementary motor area (SMA) berasosiasi awalnya dicirikan oleh derajat gangguan kognitif
dengan gangguan gait pada pasien INPH.40 Hubungan dan memori. Lesi pada lobus temporal seperti atrofi
antara gangguan cara berjalan pada pasien dengan hipokampus berhubungan dengan gangguan kognitif
INPH dan SMA diperkuat oleh temuan bahwa gangguan berat.48 Karena adanya ruang subaraknoid kranial dan
cara berjalan (ditandai dengan langkah yang lambat absorpsi CSS yang efisien, puncak denyutan vasogenik
dengan basis lebar, langkah pendek, dan langkah TIK (VPtik) intraventrikuler sebagian ditransmisikan
menyeret) membaik setelah operasi shunt. Prosedur ke dinding ventrikel dan sebagian ke ruang subaraknoid
ini menyebabkan peningkatan aliran darah kortikal di kranial (karena menurunnya compliance spinal).
SMA pasca operasi kortikal pada pasien dengan NPH.41 Sebelum diabsorpsi oleh sinus sagitalis, puncak VPtik
Disfungsi SMA pada pasien dengan INPH mungkin subaraknoid kranial mendorong efek kuat periodik pada
merupakan akibat sekunder disfungsi subkortikal frontal permukaan eksternal temporal (terutama hipokampus)
karena patologi sentral dari pasien dengan INPH dapat dan lobus frontal. Akibatnya pada NPH lobus frontal
terjadi dalam struktur subkortikal.42

Gambar 1. Bagan patofisiologi NPH

39
Berkala Neurosains, Vol. 19, No 1, Februari 2020

dan temporal mengalami peningkatan intermiten VPtik 8. Nassar BR, Lippa CF. Idiopathic normal pressure hydrocephalus:
dua kali lipat: efek internal dan eksternal. Lamanya a review for general practitioners. Gerontology and Geriatric
Medicine. 2016;2:2333721416643702.
VPtik internal dan eksternal menyebabkan perubahan
9. Kirollos R, Helmy A, Thomson S, Hutchinson P, penyunting.
degeneratif otak pada substansia alba periventrikuler Oxford Textbook of Neurological Surgery. Oxford University
serta korteks lobus temporal dan frontal. Lobus oksipital Press; 2019.
dilindungi oleh tentorium, sedangkan lobus parietal dan 10. Levy MN, Berne RM, Koeppen BM, Stanton BA, penyunting.
korteks motor terlindungi oleh lokasinya yang tinggi.14 Berne & Levy principles of physiology. 4th ed. Philadelphia,
PA: Elsevier Mosby; 2006.
Rangkuman patofisiologi NPH hingga menimbulkan
11. Enzmann DR, Pelc NJ. Cerebrospinal fluid flow measured by
manifestasi klinis dapat dilihat pada gambar 1. phase-contrast cine MR. American Journal of Neuroradiology.
1993;14(6):1301-1307.
12. Qvarlander S, Malm J, Eklund A. The pulsatility curve—the
RINGKASAN relationship between mean intracranial pressure and pulsation
Patofisiologi terjadinya INPH melibatkan penurunan amplitude. Physiological Measurement. 2010;31(11):1517-1528.
compliance kraniospinal dan gangguan pulsasi CSS, 13. Bateman GA. Vascular compliance in normal pressure
sedangkan patofisiologi SNPH melibatkan disproporsi hydrocephalus. American Journal of Neuroradiology.
2000;21(9):1574-1585.
sekresi absorpsi CSS dan obstruksi jalur CSS kronis yang
14. Hamlat A, And M, Sid-ahmed S, Askar B, Pasqualini E.
kemudian akan menyebabkan dilatasi ventrikel. Tekanan Theoretical considerations on the pathophysiology of normal
yang normal pada NPH disebabkan karena pelebaran pressure hydrocephalus (NPH) and NPH-related dementia.
ventrikel menyebabkan resistensi subependimal Medical Hypotheses. 2006;67(1):115–123.
menurun, penyerapan yang efisien pada subependima 15. Bateman GA, Siddique SH. Cerebrospinal fluid absorption block
untuk mengimbangi penyerapan pada sinus sagitalis, at the vertex in chronic hydrocephalus: obstructed arachnoid
granulations or elevated venous pressure?. Fluids and Barriers
peningkatan denyutan dalam kapiler, dan adanya koneksi
of the CNS. 2014;11(1):11.
alternatif jalur CSS. Dilatasi ventrikel menyebabkan 16. Pyykkö OT, Lumela M, Rummukainen J, Nerg O, Seppälä TT,
edema periventrikel, pendesakan parenkim otak Herukka SK, et al. Cerebrospinal fluid biomarker and brain
periventrikel dan penurunan aliran darah otak yang biopsy findings in idiopathic normal pressure hydrocephalus.
menyebabkan lesi pada lobus frontal dan temporal. PloS one. 2014;9(3):e91974.
Lesi tersebut menyebabkan terjadinya trias gejala klasik 17. Beggs CB. Venous hemodynamics in neurological disorders: an
analytical review with hydrodynamic analysis. BMC Medicine.
NPH berupa gangguan cara berjalan, demensia, dan
2013;11(1):142.
inkontinensia urin. 18. Kim DS, Choi JU, Huh R, Yun PH, Kim DI. Quantitative
assessment of cerebrospinal fluid hydrodynamics using a phase-
contrast cine MR image in hydrocephalus. Child’s Nervous
DAFTAR PUSTAKA System. 1999;15(9):461-467.
1. Marmarou A, Young HF, Aygok GA. Estimated incidence 19. Castro ME, Portnoy HD, Maesaka J. Elevated cortical venous
of normal-pressure hydrocephalus and shunt outcome in pressure in hydrocephalus. Neurosurgery. 1991;29(2):232–238.
patients residing in assisted-living and extended-care facilities.
20. Portnoy HD, Branch C, Castro ME. The relationship of
Neurosurgical Focus. 2007;22(4):1-8.
intracranial venous pressure to hydrocephalus. Child’s Nervous
2. Hakim S, Adams RD. The special clinical problem of System. 1994;10(1):29-35.
symptomatic hydrocephalus with normal cerebrospinal fluid
21. Greitz D. Cerebrospinal fluid circulation and associated
pressure: observations on cerebrospinal fluid hydrodynamics.
intracranial dynamics. A radiologic investigation using MR
Journal of The Neurological Sciences. 1965;2(4):307-327.
imaging and radionuclide cisternography. Acta Radiolica.
3. Mori E, Ishikawa M, Kato T, Kazui H, Miyake H, Miyajima Supplementum. 1993;386:1–23.
M, et al. Guidelines for management of idiopathic normal
22. Fujimoto A, Matsumura A, Maruno T, Yasuda S, Yamamoto
pressure hydrocephalus. Neurologia Medico-Chirurgica.
M, Nose T. Normal pressure hydrocephalus after gamma knife
2012;52(11):775-809.
radiosurgery for cerebellopontine angle meningioma. Journal
4. Siraj S. An overview of normal pressure hydrocephalus and of Clinical Neuroscience. 2004;11(7):785-786.
its importance: how much do we really know?. Journal of the
23. Katayama S, Asari S, Ohmoto T. Quantitative measurement
American Medical Directors Association. 2011;12(1):19-21.
of normal and hydrocephalic cerebrospinal fluid flow using
5. Oliveira LM, Nitrini R, Román GC. Normal-pressure phase contrast cine MR imaging. Acta Medica Okayama.
hydrocephalus: A critical review. Dementia & Neuropsychologia. 1993;47(3):157–168.
2019;13(2):133-143.
24. Traczewski W, Moskala M, Kruk D, Goscinski I, Szwabowska
6. Martín-Láez R, Caballero-Arzapalo H, López-Menéndez LÁ, D, Polak J, et al. The role of computerized rheoencephalography
Arango-Lasprilla JC, Vázquez-Barquero A. Epidemiology of in the assessment of normal pressure hydrocephalus. Journal of
idiopathic normal pressure hydrocephalus: a systematic review Neurotrauma. 2005;22(7):836-843.
of the literature. World Neurosurgery. 2015;84(6):2002-2009.
25. Roohi F, Mann D, Kula RW. Surgical management of
7. Kiefer M, Unterberg A. The differential diagnosis and treatment hydrocephalic dementia in Paget’s disease of bone: the 6-year
of normal-pressure hydrocephalus. Deutsches Ärzteblatt outcome of ventriculo-peritoneal shunting. Clinical Neurology
International. 2012;109(1-2):15-26. and Neurosurgery. 2005;107(4):325-328.

40
Rina Marlina Hakiem, Abdul Gofir, Sekar Satiti: Patofisiologi normal pressure hydrocephalus

26. Bech RA, Juhler M, Waldemar G, Klinken L, Gjerris F. Frontal 38. Curran T, Lang AE. Parkinsonian syndromes associated
brain and leptomeningeal biopsy specimens correlated with with hydrocephalus: case reports, a review of the literature,
cerebrospinal fluid out flow resistance and Bwave activity and pathophysiological hypotheses. Movement Disorder.
in patients suspected of normal-pressure hydrocephalus. 1994;9(5):508–520.
Neurosurgery. 1997;40(3):497-502. 39. Bugalhoa P, Guimaraes J. Gait disturbance in normal pressure
27. Levine DN. The pathogenesis of normal pressure hydrocephalus: hydrocephalus: A clinical study. Parkinsonism and Related
a theoretical analysis. Bulletin of Mathematical Biology. Disorders. 2007;13(7):434–437.
1999;61(5):875–916. 40. Kanno S, Abe N, Saito M, Takagi M, Nishio Y, Hayashi A, et
28. Owler BK, Pena A, Momjian S, Czosnyka Z, Czosnyka M, al. White matter involvement in idiopathic normal pressure
Harris NG, et al. Changes in cerebral blood flow during hydrocephalus: a voxel-based diffusion tensor imaging study.
cerebrospinal fluid pressure manipulation in patients with Journal of Neurology. 2011;258(11):1949–1957.
normal pressure hydrocephalus: a methodological study. Journal 41. Nakamizo A, Inamura T, Inoha S, Kuba H, Amano T, Sasaki
of Cerebral Blood Flow & Metabolism. 2004;24(5):579–587. M, et al. Occurrence of subdural hematoma and resolution
29. Bradley WG. Cerebrospinal fluid dynamics and shunt of gait disturbance in a patient treated with shunting for
responsiveness in patients with normal-pressure hydrocephalus. normal pressure hydrocephalus. Clinical Neurology and
Mayo Clinic Proceedings. 2002;77(6):507–508. Neurosurgery. 2002;104(4):315–317.
30. Ali MA, Carroll KT, Rennert RC, Hamelin T, Chang L, 42. Momjian S, Owler BK, Czosnyka Z, Czosnyka M, Pena A,
Lemkuil BP, et al. Stereotactic laser ablation as treatment for Pickard JD. Pattern of white matter regional cerebral blood
brain metastases that recur after stereotactic radiosurgery: flow and autoregulation in normal pressure hydrocephalus.
a multiinstitutional experience. Neurosurgical Focus. Brain. 2004;127(5):965-972.
2016;41(4):E11. 43. De Groat WC. Integrative control of the lower urinary tract:
31. Chang CC, Asada H, Mimura T, Suzuki S. A prospective preclinical perspective. British Journal of Pharmacology.
study of cerebral blood flow and cerebrovascular reactivity to 2006;147(S2):S25-S40.
acetazolamide in 162 patients with idiopathic normal-pressure 44. Blok BFM, Holstege G. Direct projection from periaqueductal
hydrocephalus. Journal of Neurosurgery. 2009;111(3):610-617. gray to the pontine micturition center (M-region): an
32. Bateman GA. The pathophysiology of idiopathic normal anterograde and retrograde tracing study in the cat.
pressure hydrocephalus: cerebral ischemia or altered venous Neuroscience Letters. 1994;166(1): 93-96.
hemodynamics?. American Journal of Neuroradiology. 45. Sasaki H, Ishii K, Kono A, Miyamoto N, Fukuda T, Shimada
2008;29(1):198-203. K, et al. Cerebral perfusion pattern of idiopathic normal
33. Penar PL, Lakin WD, Yu J. Normal pressure hydrocephalus: an pressure hydrocephalus studied by SPECT and statistical
analysis of etiology and response to shunting based on mathematical brain mapping. Annals of Nuclear Medicine. 2007;21(1):39-
modeling. Neurological Research. 1995;17(2):83–88. 45.
34. Nakayama T, Ouchi Y, Yoshikawa E, Sugihara G, Torizuka T, 46. Ouchi Y, Nakayama T, Kanno T, Yoshikawa E, Shinke
Tanaka K. Striatal D2 receptor availability after shunting in T, Torizuka T. In vivo presynaptic and postsynaptic
idiopathic normal pressure hydrocephalus. Journal of Nuclear striatal dopamine function in idiopathic normal pressure
Medicine. 2007;48(12):1981-1986. hydrocephalus. Journal of Cerebral Blood Flow & Metabolism.
35. Mocco J, Tomey MI, Komotar RJ, Mack WJ, Frucht SJ, 2007;27(4): 803-810.
Goodman RR, et al. Ventriculoperitoneal shunting of idiopathic 47. Sakakibara R, Kanda T, Sekido T, Uchiyama T, Awa Y, Ito
normal pressure hydrocephalus increases midbrain size: a T, et al. Mechanism of bladder dysfunction in idiopathic
potential mechanism for gait improvement. Neurosurgery. normal pressure hydrocephalus. Neurology and Urodynamic.
2006;59(4): 847-851. 2008;27(6):507-510.
36. Stolze H, Kuhtz-Buschbeck JP, Drücke H, Jöhnk K, Diercks 48. Golomb G, Wisoff J, Miller DC, Boksayd I, Klugerd A,
C, Palmie S, et al. Gait analysis in idiopathic normal pressure Weinerb H, et al. Alzheimer’s disease comorbidity in
hydrocephalus–which parameters respond to the CSF tap test?. normal pressure hydrocephalus: prevalence and shunt
Clinical Neurophysiology. 2000;111(9):1678-1686. response. Journal of Neurology, Neurosurgery & Psychiatry.
37. Hoza D, Vlasák A, Hořínek D, Sameš M, Alfieri A. DTI-MRI 2000;68(6):778-781.
biomarkers in the search for normal pressure hydrocephalus
aetiology: a review. Neurosurgical Review. 2015;38(2):239–244.

41

Anda mungkin juga menyukai