Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Litosfer 2. Tenaga Endogen dan Eksogen 3. Barang Tambang 4. Bencana Alam.
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep (istilah dan 1. Kerak bumi (Earth’s crust : The Upper definisi) di modul ini Sell), merupakan lapisan bumi yang paling atas, mempunyai tebal 30 km sampai 40 km pada daratan dan pada gugusan pegunungan sampai 70 km. Berat jenis rata- rata 2,7. Selubung bumi atau sisik silikat, dengan tebal sampai kedalaman 1.200 km dari permukaan bumi. Berat jenis laipsan ini antara 3,4 sampai 4. Lapisan antara (intermediate shell) atau mantel bumi atau chalkosfera yang merupakan sisik oksida dan sulfida dengan ketebalan 1.700 km dan berat jenis 6,4. Inti Bumi (The earth’s core) atau Barysfera. Lapisan ini diperkirakan mencapai kedalaman 5.500 km, banyak mengandung besi dan nikel sehingga disebut Nife, berat jenisnya antara 6 samapi 12 dengan rata-rata 9,6. 2. Litosfer berasal dari lithos (batuan) dan sphaira (lingkungan), jadi litosfer diartikan sebagai lapisan batuan yang membungkus bola bumi. 3. Mineral adalah suatu benda padat yang homogen yang terdapat di alam, terbentuk secara an- organik, mempunyai komposisi kimia pada batas-batas tertentu, dan mempunyai atom-atom yang tersusun secara teratur. Mineral merupakan suatu benda padat homogen, hal ini menyatakan bahwa mineral itu terdiri dari fase padat, dengan persyaratan tersebut, maka cairan mapun gas tidak dapat digolongkan menjadi mineral. Homogen mempunyai arti bahwa kepadatan material dalam suatu mineral atau dengan mineral yang lain adalah seragam. 4. Kristalografi merupakan ilmu yang mempelajari tentang gambaran-gambaran dari kristal. Setiap jenis mineral tidak saja terdiri dari unsur-unsur tertentu, tetapi juga mempunyai bentuk tertentu yang disebut bentuk kristal. 5. Kristal adalah suatu benda atau zat padat yang homogen dengan permukaan terdiri dari bidang-bidang datar yang dibentuk oleh atom-atom maupun molekul- molekul yang tersusun secara teratur. 6. Kekerasan adalah daya tahan mineral terhadap penggoresan. Sifat ini penting artinya bagi penentuan mineral secara cepat. Secara garis besar warna mineral dapat dibedakan menjadi: Idiokhromatik, yaitu warna mineral di manapun selalu tetap dan tertentu. Warna yang demikian, umumnya dijumpai pada mineral opaque (tidak tembus cahaya), seperti belerang-kuning, magnetit- hitam, galenit-kelabu hitam. 7. Allokhromatik, yaitu warna mineral yang tidak tetap atau mempunyai variasi warna akibat pigmen, pengisian atau percampuran bahan lain. Pada umumnya dijumpai pada mineral transparan, kotoran maupun percampuran bahan lain dapat merata, tidak merata maupun berlapis. Contoh mineral jenis ini antara lain kwarsa yang putih bening karena campuran citrin menjadi kuning-emas.Streak adalah kesan warna mineral apabila dijadikan bubuk. Penentuan cerat dapat dilakukan dengan cara penghancuran dan penceratan. 8. Penceratan adalah suatu cara mengetahui warna mineral dengan menggoreskan mineral pada keping cerat yang terbuat dari porselin pada bagian yang kasar. 9. Kilap merupakan kesan permukaan mineral karena pemantulan cahaya. Oleh karena itu, di samping mempunyai kaitan erat dengan peristiwa pantulan dan pembiasan juga erat dengan daya tembus mineral terhadap cahaya serta struktur kristalnya. Kilap mineral dapat dibedakan atas: Kilap logam, yaitu kesan mineral seperti logam. Kilap logam ditunjukkan oleh besarnya indeks bias >3. Contohnya pirit, wolfram, galenit, serta mineral logam murni maupun sulfida logam lainnya. Kilap sub-logam, yaitu kesan mineral setengah logam. Kilap logam ditunjukkan oleh besarnya indeks bias 2,6 - 3. Contohnya bismuth, cuprit, cinabar.- Kilap non logam, yaitu kesan mineral sama sekali tidak seperti logam. Kilap logam ditunjukkan oleh besarnya indeks bias < 2,6. Contohnya kwartsa, halit, diamond (intan), kalsit. Pengukuran sudut bidang menggunakan goniometer atau kontak goniometer (reflectie goniometer). Unsur mulia (native element), seperti emas, platina, intan, dan grafit. 10. Amfibol merupakan kumpulan dari mineral- mineral yang terbentuk prisma panjang. Warna coklat tua hingga hitam, kekerasan 5-6, dan salah satu mineral penting dari golongan amfibol adalah hornblende dengan susunan kimia Ca2 ( Mg Fe Al)3 (OH)2 [(SiAl)4]2. 11. Piroksinmerupakan sekumpulan mineral yang susunan kimianya hampir sama dengan amfibol ialah silikat-silikat dari Al, Fe, Mg, dan Ca. Kristal biasanya berbentuk prisma pendek, warna coklat hingga hitam, kekerasan 5-8. 12. Mineral sekunder merupakan mineral yang terbentuk dari mineral primer yang mengalami pelapukan, sirkulasi larutan atau metamorfosa. Termasuk mineral sekunder yaitu kalsit, serpentin, khlorit, kaolin, sericit, dan sebagainya. 13. Mineral tambahan meruipakan mineral yang terbentuk oleh kristalisasi magma, tetapi ketidakberadaannya atau keberadaannya dalam batuan tidak menentukan sifat/nama batuan. 14. Batuan merupakan zat padat (keras) yang tersusun dari satu atau lebih mineral secara bersama-sama, atau merupakan suatu agregat mineral- mineral yang telah mengeras. dan terbentuk secara alamiah. Deferensi magma adalah suatu proses pemisahan magma yang homogen menjadi fraksi-fraksi dengan komposisi yang berbeda-beda. 15. Filterpressing merupakan suatu pemindahan dari cairan sisa magma yang dengan tiba-tiba masuk ke dalam cairan magma yang lain. Bentuk-bentuk ekstruksi merupakan hasil kegiatan vulkanisme yaitu proses keluarnya magma sampai ke permukaan bumi. Magma yang ke luar permukaan bumi pada umumnya didominasi oleh magma asam (kandungan silika tinggi) dan magma basa (kandungan silika rendah) yang memberikan kenampakan permukaan bumi yang berbeda. Lava yang lebih cair (bersifat basa) akan menyebar di permukaan bumi lebih luas daripada lava yang bersifat asam (lebih kental). 16. Struktur merupakan kenampakan hubungan antar bagian batuan yang berbeda secara luas dan dilihat langsung di lapangan. Struktur 17. Vesikuler merupakan struktur yang menunjukkan adanya kenampakan lubang- lubang bekas keluarnya gas yang sejajar satu sama lain. 18. Skorious merupakan struktur yang menunjukkan adanya kenampakan lubang- lubang keluarnya gas yang tidak beraturan, ukuran lubang berbagai macam. Struktur skorious terjadi pada magma basa dan dinamakan Terak. 19. Amygdaloidal merupakan struktur yang menunjukkan adanya kenampakan lubang- lubang tempat keluarnya gas yang telah terisi mineral sekunder yang terjadi setelah pembekuan magma. 20. Weldeel merupakan struktur yang menunjukkan adanya lubang-lubang bekas mineral yang terlepas dari batuan induknya akibat proses pelapukan atau pencucian. 21. Bantal//Pillow merupakan struktur pada batuan beku dengan kenampakan seperti kubah-kubah yang saling bersusun dan tumpang tindih. 22. Aliran struktur aliran ditunjukkan oleh kenampakan seperti benda kental yang mengalir di permukaan suatu bidang. Struktur aliran biasanya ditandai dengan adanya goresan berupa garis-garis yang sejajar, perbedaan warna dan tekstur. 23. Kekar (joint), merupakan retakan-retakan yang menjadi bidang pemisah antar blok/kolom dalam suatu batuan, terbentuk karena adanya proses pendinginan atau gaya tektonik sesudah magma membeku. 24. Granularitas merupakan ukuran butir kristal dalam batuan beku, dapat sangat halus yang tidak dapat dikenal meskipun menggunakan mikroskop, tetapi dapat pula sangat kasar. 25. Kemas(fabric) merupakan susunan dan hubungan kristal-kristal yang meliputi bentuk dan relasi (hubungan ) kristal-kristal yang ada. 26. Batuan andesit merupakan batuan lelehan dari magma diorite. Batuan andesit biasanya berwarna kelabu dengan fenokris- fenokris horblende dalam bentuk jarum panjang, berbutir halus, bertekstur holokristalin hingga hipokristalin. 27. Obsidian merupakan batuan vulkanik, dinamakan juga vulcanik glass. Batuan obsidian terbentuk dari magma yang mengalami pendinginan dengan cepat, sehingga kristal-kristal tidak cukup waktu untuk terbentuk, dinamakan struktur amorf (tidak berstruktur) dan juga tidak bertekstur (texturless). 28. Pumice (batu apung) merupakan batuan yang lebih khusus dari jenis obsidian, yaitu gas-gas yang terdapat dalam obsidian keluar terlebih dahulu sebelum memadat atau membeku karena terjadi perubahan tekanan yang cepat dari tekanan tinggi (di dalam) ke tekanan lebih rendah (di permukaan). 29. Pegmatit merupakan batuan beku dengan ukuran kristal yang cukup besar, bergaris tengah 1 cm atau lebih. 30. Proses pelapukan yaitu proses perombakan yang bersifat fisis, khemis, dan biologis merupakan awal dari pembentukan batuan sedimen. Batuan yang tersingkap (out crop rock) mengalami proses perombakan karena berhubungan langsung dengan atmosfer, hidrosfer, biosfer. Singkapan batu yang mengalami pelapukan tersebut akan menghasilkan bahan-bahan rombakan padat dan lepas- lepas maupun dalam bentuk larutan-larutan. Rombakan padat dan lepas-lepas tersebut dinamakan sedimen 31. Litifikasi adalah suatu proses yang merubah sedimen lepas-lepas menjadi batuan. Proses ini dapat berjalan sempurna atau sebagian, mulai berjalan langsung bersamaan dengan terjadinya pengendapan sedimen, segera sesudahnya ataupun lama sesudah sedimen terkumpul. 32. Diagenesa adalah perubahan sedimen pada suhu yang rendah selama ataupun sesudah proses litifikasi berjalan. 33. Sementasi adalah tejadinya pengikatan butir-butir sedimen satu dengan yang lain secara kuat oleh pengendapan baru di celah- celah antara butir sedimen. 34. Autigenesa diartikan sebagai suatu proses tumbuhnya mineral dalam bentuk kristal- kristal baru sesudah mengalami pengendapan. Mineral yang memenuhi syarat adalah mineral-mineral stabil dan tidak mudah lapuk. 35. Metasomatisme, yaitu pergantian mineral sedimen oleh berbagai mineral autigenik (mineral baru di lingkungan diagenesis) tanpa pengurangan volume asal. Pergantian mineral sifatnya dapat menambah atau mengurangi komposisi batuan semula. Contoh: dolomitisasi, yakni terjadi proses penambahan magnesium ke dalam batuan karbonat. 36. Butir/fragmen merupakan komposisi besar- besar seperti fenokris dalam batuan beku. 37. Matriks merupakan komposisi yang lebih halus daripada butir seperti masa dasar pada batuan beku. 38. Tekstur batuan sedimen adalah susunan fisika batuan atau hubungan butir satu dengan yang lain yang meliputi ukuran diameter butir,pemilahan/pemilihan,pembulatan/pem bundaran dan kemas. 39. Current Bedding (perlapisan arus), adalah struktur berlapis yang ditunjukkan oleh berulangnya lapisan-lapisan yang menunjukkan arah arus. 40. Cross Bedding (perlapisan silang siur) adalah struktur berlapis yang ditunjukkan oleh berulangnya lapisan- lapisan yang menunjukkan arah arus dan saling memotong. Struktur ini dihasilkan oleh angin maupun air. Banyak dijumpai pada batu pasir berbutir kasar, dan jarang terjadi pada batu gamping. 41. Perlapisan kontorsi merupakan struktur yang terjadi sesudah sedimen mengendap, terdiri dari pelipatan-pelipatan yang tidak teratur, dan sering disamakan dengan struktur runtuhan. Banyak dijumpai pada batuan lumpur yang mengandung sisipan batu pasir. 42. Load Cast merupakan struktur yang terdapat di bagian bawah pelapisan batu pasir yang tidak teratur bentuknya dan terdiri dari lekuk-lekuk dan tonjolan- tonjolan. 43. Dike Klastik merupakan struktur yang memotong struktur umum batuan sedimen dan terdiri dari batu pasir yang membentuk tubuh memanjang seperti papan (pipih panjang). Konglomerat adalah kerikil atau krakal yang membulat dan terikat menjadi satu oleh bahan semen. 44. Fanglomerat merupakan konglomerat kasar dan polimiktik. Dapat dijumpai di kipas alluvial, tidak berlapis, sortasi jelek. Matrik dapat terdiri dari kwarsa feldspat, fragmen batuan berbutir halus, serta hasil pelapukan antara lain chlorit, sericit, dan kaolinit. Serpih adalah batuan sedimen berlapis halus hingga sangat halus, berbutir halus dengan komponen utamanya terdiri dari ukuran lempung hingga lanau. 45. Batu Lumpur (Mudstone)yaitu lumpur yang mengalami litifikasi. Lumpur yang dimaksudkan dalam hal ini adalah campuran dari butir-butir berukuran halus yang terdiri dari lanau dan lempung. 46. Batu Lanau yaitu batuan sedimen klastik yang mempunyai ukuran butir berkisar 1/16 hingga 1/256 mm. 47. Batu Lempung (clay stone) yaitu batuan sedimen klastik yang berbutir halus dan seragam, berukuran kurang dari 1/256mm, pecahannya menjurus kearah konchoidal. Bekas goresan licin mengkilap. 48. Loess adalah sedimen yang diendapkan melalui atmosfer, terdiri dari fraksi lanau, dan lempung. 49. Stylotit yaitu struktur kimia yang sering berkembang dengan baik pada batu gamping murni, disebabkan oleh karena adanya proses pelarutan melalui rekahan, bidang perlapisan dan retakan. 50. Konkresi merupakan kenampakan struktur bulatan-bulatan yang berasal dari bukan bahan organic yang terdiri dari kalsit, silica dan sulfide. 51. Septaria adalah sejenis konkresi tetapi mempunyai komposisi lempungan. 52. Geode, merupakan struktur yang banyak dijumpai pada batuan gamping berupa rongga-rongga yang terisi oleh Kristal-kristal yang tumbuh ke arah pusat rongga. 53. Cone-in-cone, yaitu struktur berbentuk kerucut-kerucut yang tidak teratur dengan sudut puncak kerucut antara 30-60o . Bahan- bahan organik yaitu sisa-sisa binatang atau tumbuhan yang telah mati akan mengendap, terutama di lingkungan neoritik, dan akan menjadi fosil-fosil dan membentuk struktur yang tersendiri. 54. Bioherm merupakan struktur berupa tonjolan-tonjolan yang terdiri dari sisa- sisa coralline sp. Struktur ini banyak dijumpai pada batu gamping yang berasal dari hasil pengendapan lingkungan neritik. 55. Biostorm merupakan struktur organic yang berbentuk melebar seperti selimut dan kadang-kadang berbentuk lensa, komponennya terdiri dari fosil bentonik seperti pelecypoda, gastropoda, molluse, dan lain-lain. 56. Dolomite adalah batugamping yang kaya akan mineral dolomite. 57. Travertine merupakan endapan mineral kalsit yang terdapat di sekeliling rembesan- rembesan air tanah dan mata air. 58. Tufa (Gamping) adalah endapan sejenis dengan perbedaan bahwa teksturnya porous hingga berongga terdapat sisa-sisa tanaman ataupun bekas-bekas tanda kehidupan. 59. Caliche merupakan kerak tipis terdiri dari mineral kalsit yang dijumpai di dekat permukaan tanah di daerah yang beriklim kering. 60. Flint adalah jenis rijang yang berwarna hitam. Pecahan konkoidal biasanya banyak dijumpai sebagai nodula-nodula di dalam batu gamping dan batu kapur (chalk). 61. Batu Oksida Besi adalah batu gamping besian dan serpih besian, yang terutama terdiri dari hematite atau limonit. 62. Batu Karbonat Besi adalah batu gamping besian, terdiri terutama dari mineral siderite atau hematit. Berwarna coklat hingga kemerahan. Lignit merupakan batubara muda atau batubara coklat. 63. Gambut(peat) adalah sisa tanaman yang belum hancur, dan diduga merupakan asal dari batubara. 64. Metamorfosa beban/burial yaitu batuan metamorfosa yang terbentuk oleh proses pembebanan suatu massa sedimentasi yang sangat tebal pada suatu cekungan yang sangat luas atau dikenal dengan cekungan geosinklin. 65. Struktur foliasi yaitu struktur yang ditunjukkan oleh adanya penjajaran mineral- mineral batuan metamorf. 66. Slaty Cleavage, merupakan struktur peralihan dari batuan sedimen ke batuan metamorf, merupakan derajad rendah dari lempung, penjajarannya terjadi menurut bidang tertentu, hampir tidak ada rekristalisasi, mudah belah pada arah foliasi (belahan). 67. Phylitic merupakan struktur yang hampir mirip dengan slaty cleavage, hanya mineral dan penjajaranya sudah mulai agak kasar. 68. Schistosity merupakan struktur yamg mineral-mineral pipih (biotit, muskovit, felspar) lebih banyak/dominan dibanding mineral butiran, penjajaran terjadi oleh karena mineral pipih/prismatik mudah belah menjadi lembaran tipis. 69. Gneissic merupakan struktur dimana jumlah mineral-mineral yang granuler lebih banyak darpada mineral-mineral pipih, penjajarannya terjadi oleh karena mineral kwarsa felspatik lebih banyak daripada mineral pipih dan tidak segera mudah belah. 70. Milonitik merupakan struktur yang berkembang karena adanya penghancuran batuan asal yang mengalami metamorfosa dinamo, batuan berbutir halus dan liniasinya ditunjukkan oleh adana orientasi mineral yang berbentuk lentikuler, terkadang masih nmenyimpan lensa batuan asalnya. Struktur yang hampir sama dengan struktur milonitik hanya butirannya yang lebih besar dinamakan struktur kataklastik. 71. Struktur Flaser adalah struktur kataklastik dimana struktur batuan asal yang berbentuk lensa tertanam pada massa dasar milonit, sedangkan struktur augen seperti struktur flaser hanya lensa-lensanya terdiri daributir- butir feldspar dalam massa dasar yang lebih halus. 72. Tekstur palimset merupakan tekstur sisa dari batuan asal yang dijumpai pada batuan batuan asal yang masih tersusun. 73. Blastoporfiritik yaitu tekstur sisa dari batuan asal yang bertekstur porfiritik. 74. Blastopsefiit yaitu tekstur sisa dari batuan sedimen yang ukuran butirannya lebih besar dari pasir (psephite). 75. Blastopsamit yaitu suatu tekstur yang sama dengan blastopsefit hanya ukuran butirnya sama dengan pasir (psamite). 76. Blastopollite yaitu suatu tekstur sisia dari batuan sedimen yang berukuran butir lempung (pellite). 77. Mineral Stress merupakan suatu mineral yang stabil dalam kondisi tekanan dimana mineral tersebut dapat berbentuk pipih atau tabular, prismatik, mineral ini akan tumbuh tegak lurus terhadap arah gaya, seperti mika, tremolit- actinolit, hornblende, serpentin, silimanit, kyanit, zeolit, glaukofan, claurit, epidot, staurolit, antopilit. 78. Mineral Anti Stress merupakan mineral yang terbentuk bukan karena kondisi tekanan (berbentuk pipih) melainkan biasanya berbentuk equidemensional, seperti kuarsa, feldspar, garnet, kalsit, koordierit. 79. Gabro Flaser merupakan batuan yang telah mengalami deformasi tanpa mencapai tingkatan granulasi. 80. Kwarsit merupakan batuan monomineral, terdiri atas mineral kwarts, rapat dan mempunyai pecahan konkoidal. 81. Argilit merupakan batuan hasil metamorosa tingkat rendah, berbutir halus, ciri khas yang nampak adalah foliasi. Foliasi merupakan arah mudah belah yang disebabkan adanya susunan mineral-mineral mikaan yang kurang lebih sejajar letaknya. 82. Batu Sabak (Slate)merupakan batuan metamorf yang afanitik, mudah belah, pada arah foliasi menjadi lapisan tipis-tipis. Sebenarnya slate merupakan peralihan dari sedimen yang berubah ke metamorf pada derajad metamorf tingkat rendah dari lempung yang sangat halus, dan keras, memperlihatkan belahan-belahan yang rapat dan mulai terdapat daun-daun mika halus. 83. Gneis merupakan batuan metamorf regional yang berderajat tinggi, bersifat fanerik, berbutir sedang sampai kasar. Amfibolit merupakan hasil dari metamorfosis regional batuan beku mafik hingga ultra mafik (basalt, gabro pada sill, gang, korok) dan batuan lain yang kaya akan silika, magnesium dan besi, berwarna kelabu, hijau atau hitam dan mengandung mineral-mineral epidot, augit hijau, biotit, dan almandin. 84. Charnockit adalah batuan metamorf tingkat tinggi yang mengandung feldspat kwarsa dan hipersten serta dicirikan dengan warnanya yang biru kehijauan, disebabkan oleh warna feldspat yang terdapat. Mempunyai tekstur granoblastik dan berfoliasi tidak baik. Batuan jenis ini hanya terdapat di daerah metamorfosis berumur prakambrium. 85. Migmatit merupakan batuan yang komplek, terdiri dari campuran granit dan batuan lainya. Strutur foliasi, khas berupa pelipatan atau ceratan-ceratan. 86. Batuan piroklastik adalah batuan yang dihasilkan oleh proses litifikasi bahan- bahan lepas yang dilemparkan dari pusat volkan selama erupsi yang bersifat eksplosif. Bahan- bahan lepas yang jatuh sampai di permukaan bumi seperti debu, pasir, lapili, bom, maupun gumpala-gumpalan magma, selanjutnya mengalami litifikasi di tempat jatuhnya ataupun di tempat lain setelah mengalami transportasi oleh air atau es. 87. Endapan piroklastik jatuhan merupakan batuan piroklastik berupa onggokan- onggokan batuan yang berasal dari fragmen- fragmen yang terlempar pada waktu terjadi letusan volkan dan jatuh melalui udara serta mengendap di permukaan bumi. 88. Endapan piroklastik aliran merupakan onggokan-onggokan piroklastik yang berasal dari aliran langsung dari pusat erupsi berupa material-material panas seperti glowing cloud (awan panas), lava collapse avalance, hot ash avalance, atau hot avalance, yang kemudian mengendap di suatu tempat. 89. Endapan Piroklastik Surge merupakan awan campuran dari bahan padat dan gas (uap air) yang mempunyai rapat massa yang rendah dan bergerak dengan kecepatan tinggi secara turbulen di atas permukaan lereng volkan. 90. Batuan Sedimen Klastik Tidak Terkonsolidasi merupakan batuan secara individual yang berasal dari endapan piroklastik jatuhan, batuan ini berasal dari lava yang terlempar kemudian membeku atau berasal dari lava beku yang terdapat di bagian puncak volkan dan terlempar pada waktu terjadi erupsi eksplosif. 91. Bomb Terputar (rotational, spindle bomb) merupakan bom yang berbentuk seperti airmata atau menampakkan gejala telah terputar akibat gerakan memutar selama di udara 92. .Bom Tahi-sapi (cow-dung bomb), adalah bom berbentuk pipih akibat benturan yang terjadi dengan permukaan bumi ketika masih berada dalam kondisi setengah padat. Bagian permukaannya umumnya berlubang-lubang; sedangkan bahan hamburan yang kecil pipih yang terjadi karena benturan dengan permukaan bumi disebut driblet. 93. Bom Kerak-roti (bread crust bomb), dicirikan dengan jaringan retakan terbuka pada bagian permukaannya, dimana retakan tersebut akan meluas ke arah dalam setelah terjadi pembekuan. 94. Bom Pita (ribbon bomb), yaitu bom yang memanjang seperti suling dan sebagian besar gelembung-gelembung memanjang dengan arah yang sama. 95. Bom Teras (cored bomb), yaitu bom yang mempunyai inti dari material yang terkonsolidasi lebih dahulu, dimungkinkan dari fragmen-fragmen sisa erupsi terdahulu pada gunung api yang sama. 96. Blok Gunung Api (Volcanic Block) merupakan batuan piroklastik yang dihasilkan oleh erupsi eksplosif dari fragmen batuan yang sudah memadat lebih dahulu dengan ukuran/diameter lebih dari 64 mm. 97. Lapili merupakan material padatan (batuan) hasil erupsi eksplosif gunungapi yang berukuran 2 – 64 mm. 98. Pasir gunung api adalah batuan piroklastik yang berukuran 1/16 – 2 mm yang dihasilkan oleh pelemparan dari magma akibat erupsi eksplosif, namun ada juga pasir gunungapi yang terbentuk dari pembekuan lava sebelumnya yang mengendap di puncak volkan. 99. Debu gunung api adalah batuan piroklastik yang berukuran 1/256 mm sampai1/16 mm yang dihasilkan oleh pelemparan dari magma akibat erupsi eksplosif. 100. Batuan piroklastik terkonsolidasi merupakan endapan piroklastik jatuhan yang mengalami litifikasi, berbagai macam bentuk dan ukuran butir batuan yang terlempar pada waktu terjadi letusan akan mengendap dan terikat menjadi satu membentuk berbagai macam batuan piroklastik 101. Breksi piroklastik adalah batuan yang disusun oleh blok-blok gunungapi yang telah mengalami konsolidasidalam jumlah lebih dari 50% serta mengandung lebih kurang 25% terdiri dari lapilli, pasir dan debu. 102. Aglomerat (Agglomerate)merupakan batuan yang dibentuk oleh konsolidasi material-material hasil erupsi eksplosif yang didominasi oleh bom gunungapi, sedangkan kurang dari25% adalah lapili, pasir dan debu. 103. Batu Lapilli (Lapilli Stone)adalah batuan terkonsolidasi yang didominanasi oleh fragmen- fragmen batuan dari hasil erupsi eksplosif dengan ukuran 2 mm – 64 mm, sedangkan sisanya adalah pasir, debu,blok atau bom gunungapi. 104. Tuff adalah endapan dari batuan hasil erupsi eksplosif yang telah mengalami konsolidasi dengan kandungan abu (material dengan diameter kurang dari 2 mm) mencapai 75% atau lebih. 105. Tenaga Endogen merupakan tenaga yang berasal dari dalam bumi yang terwujud dalam gerakan litosfer dan gerakan magma. Gerakan litosfer menimbulkan tektonisme dan terjadi gempa bumi atau seisme, sedangkan gerakan magma menimbulkan volkanisme dengan segala bentuk muka bumi yang terjadi. 106. Tektonisme adalah gerakan-gerakan lapisan penyusun kerak bumi. Gerakan- gerakan karena tenaga tektonik mengakibatkan struktur lapisan kulit bumi mengalami perubahan sehingga dapat terbentuk berbagai macam bentuk patahan (fault), lipatan (fold), retakan (joint), dan belahan (cleavage). 107. Proses pembentukan orogen tersebut dinamakan orogenesis, sedangkan proses terbentuknya patahan atau lipatan dinamakan tektogenesis. Gerak Lempeng Bertabrakan (konvergen), Gerak lempeng saling mejauh (divergen), Gerak Lempeng Berpapasan (transform). 108. Vulkanisme adalah gerakan magma dari dalam bumi menuju permukaan bumi. Magma melalui rekahan atau celah pada litosfer yang tidak sampai ke permukaan bumi dinamakan magmatisme 109. Erupsi Efusif keluarnya lava dengan cara mengalir atau meleleh (leleran lava) 110. Erupsi Eksplosif keluarnya lava dengan cara terlontar. 111. Intrusi Magma yang tidak dapat mencapai permukaan bumi. 112. Magmatisme Magma melalui rekahan atau celah pada litosfer yang tidak sampai ke permukaan bumi. 113. Mar (mare) merupakan gunungapi yang terbentuk terjadi sekali proses ledakan dan menghancurkan tubuhnya dan mati tidak ada aktivitas lagi. 114. Gunungapi strato yaitu gunungapi yang tersusun oleh batuan yang berlapis-lapis, tersusun secara selang-seling antara material hasil erupsi efusif dan erupsi eksplosif. 115. Erupsi linier ialah magma yang keluar melalui rekahan yang panjang pada kerak bumi, sebagian besar material yang dikeluarkan berupa lava cair dengan komposisi basaltik, sifat erupsinya adalah erupsi efusif. Erupsi ini dapat menghasilkan timbunan lava yang sangat tebal dan luas sehingga sering membentuk dataran, apabila lapisan timbunannya sangat tebal mencapai ratusan meter maka akan terbentuk plato basalt. erupsi sentral, magma keluar mencapai permukaan bumi melalui sebuah pipa kepundan. 116. Solfatar merupakan gas yang mengandung Sulfida berupa gas H2S, yang keluar melalui lobang-lobang khusus yaitu lobang solfatara. Lokasi lobang ini biasanya terletak lebih tinggi daripada fumarol. 117. Mofet merupakan gas asam arang (CO2) yang melayang-layang pada ketinggian rendah di atas permukaan tanah. 118. Sumber Air Panas merupakan mataair yang mengeluarkan air dengan suhu lebih tinggi daripada suhu atmosfer di sekitarnya. 119. Geyser merupakan mataair yang menyemburkan airpanas secara periodik melalui celah atau retakan batuan. Menurut Howel (1969), gempa bumi adalah getaran atau serentetan getaran dari kulit bumi yang bersifat tidak abadi dan kemudian menyebar ke segala arah. 120. Impact merupakan gempa yang terjadi karena adanya tabrakan antara bumi dengan meteor. 121. Hiposentrum atau hiposenter adalah pusat terjadinya gempa bumi, tempat ini merupakan tempat terjadinya perubahan lapisan batuan atau dislokasi di dalam bumi sehinga menimbulkan getaran. 122. Seismograf adalah alat yang digunakan untuk mencatat getaran gempa. Ada dua macam seismograf, yaitu Seismograf horizontal dan seismograf vertikal. 123. Gelombang primer (P), berupa gelombang getaran gempa yang merambat secara longitudinal, berasal dari pusat gempa dan merambat ke segala arah dengan kecepatan 7-14 km/detik. Gerakannya searah dengan jurus pukulan. 124. Gelombang sekunder (S) atau gelombang transversal, yaitu gelombang getaran gempa yang merambat dari pusat gempa merambat kesegala arah dengan kecepatan 3,5-7 km/detik. Gerakannya tegak lurus terhadap jurus pukulan, bersifat merusak. 125. Gelombang panjang (L) atau gelombang permukaan, yaitu getaran gempa yang merambat di permukaan bumi, dengan kecepatan rambat lebih rendah, kurang dari 3,5 km/detik. 126. Homoseista merupakan garis khayal yang menghubungkan tempat-tempat di permukaan bumi yang merasakan getaran gempabumi pada saat yang sama. Tempat- tempat yang merasakan getaran gempa yang sama tersebut dihubungkan akan terbentuk garis yang dinamakan isoseista. 127. Episentrum atau episenter adalah tempat di permukaan bumi yang letaknya paling dekat dengan hiposentrum (pusat gempa), posisinya tepat di atas atau tegak lurus dengan hiposentrum. 128. Pleistoseiste merupakan garis yang menghubungkan tempat-tempat dengan tingkat kerusakan sama. 129. Jarak Episentral adalah jarak yang ditempuh oleh gelombang gempa bumi melalui permukaan bumi. 130. Surface Rupture merupakan retakan (Cracking) yang terdapat di permukaan bumi akibat permukaan bumi yang mengalami pergeseran tempat (displacement) sepanjang jalur patahan 131. Ault creep yaitu gerakan lambat material batuan melalui bidang patahan dan sifatnya tidak merusak. 132. Ground Shaking merupakan gerakan yang menyentak dan bergetar dari massa batuan yang dihasilkan oleh gempa bumi. 133. Ground Failure merupakan gerakan tanah akibat getaran gempa yang beruntun, getaran ini akan mengakibatkan terjadinya landslide (longsoran), ground cracking (tanah patah/retak), deferential settlement (tanah terpisah). Pergeseran lempeng secara cepat, yang kebetulan lempeng tersebut menjadi dasar laut akan mengakibatkan gelombang air laut diatasnya. Gelombang ini dinamakan tsunami, tinggi rendahnya gelombang tsunami tergantung kepada kekuatan gempa. Apabila gelombang terjadi pada permukaan perairan di daratan maka dinamakan seiche. 134. Tenaga eksogen adalah suatau tenaga yang berasal dari aktivitas atmosfer, hidrosfer dan biosfer yang bekerja pada kulit bumi. 135. Pelapukan (weathering) adalah proses penghancuran batuan yang terjadi di atas atau di dekat permukaan bumi sehingga batuan tersebut mengalami perubahan bentuk yang berbeda dengan semula. proses pelapukan, pertama-tama batuan akan mengalami penghancuran yang menghasilkan bahan-bahan rombakan yang bersifat lepas yang dinamakan regolith, dan proses pelapukan akan berlangsung terus sampai terbentuk tanah (soil). 136. Block Separation merupakan disintegrasi yang terjadi pada batuan beku yang mempunyai retakan atau joint yang arahnya saling menyilang tegak lurus. 137. Granular Disintegration merupakan disintegrasi yang menghasilkan bagian batuan yang lebih kecil berupa gravel atau pasir kasar yang merupakan mineral- mineral tungal. 138. Solfatar merupakan gas yang mengandung Sulfida berupa gas H2S, yang keluar melalui lobang-lobang khusus yaitu lobang solfatara. 139. Mofet merupakan gas asam arang (CO2) yang melayang-layang pada ketinggian rendah di atas permukaan tanah. 140. Sumber Air Panas merupakan mataair yang mengeluarkan air dengan suhu lebih tinggi daripada suhu atmosfer di sekitarnya. 141. Geyser merupakan mataair yang menyemburkan airpanas secara periodik melalui celah atau retakan batuan. 142. Gempabumi merupakan salah satu kajadian alam selain letusan gunungapi, namun antara keduanya ada perbedaan. 143. Hiposentrum atau hiposenter adalah pusat terjadinya gempa bumi, tempat ini merupakan tempat terjadinya perubahan lapisan batuan atau dislokasi di dalam bumi sehinga menimbulkan getaran. 144. Seismograf, adalah alat yang digunakan untuk mencatat getaran gempa. Ada dua macam seismograf, yaitu Seismograf horizontal dan seismograf vertikal. Gelombang primer (P), berupa gelombang getaran gempa yang merambat secara longitudinal, berasal dari pusat gempa dan merambat ke segala arah dengan kecepatan 7-14 km/detik. Gerakannya searah dengan jurus pukulan. 145. Gelombang sekunder (S) atau gelombang transversal, yaitu gelombang getaran gempa yang merambat dari pusat gempa merambat kesegala arah dengan kecepatan 3,5-7 km/detik. Gerakannya tegak lurus terhadap jurus pukulan, bersifat merusak. Gelombang panjang (L) atau gelombang permukaan, yaitu getaran gempa yang merambat di permukaan bumi, dengan kecepatan rambat lebih rendah, kurang dari 3,5 km/detik. 146. Episentrum atau episenter adalah tempat di permukaan bumi yang letaknya paling dekat dengan hiposentrum (pusat gempa), posisinya tepat di atas atau tegak lurus dengan hiposentrum. Pleistoseiste merupakan garis yang menghubungkan tempat-tempat dengan tingkat kerusakan sama. 147. Jarak Episentral adalah jarak yang ditempuh oleh gelombang gempa bumi melalui permukaan bumi. 148. After shock suatu gempa bumi terpicu oleh gempa bumi yang terjadi sebelumnya. 149. Surface Rupture merupakan retakan (Cracking) yang terdapat di permukaan bumi akibat permukaan bumi yang mengalami pergeseran tempat (displacement) sepanjang jalur patahan. 150. Fault creep yaitu gerakan lambat material batuan melalui bidang patahan dan sifatnya tidak merusak. 151. Ground Shaking merupakan gerakan yang menyentak dan bergetar dari massa batuan yang dihasilkan oleh gempa bumi. 152. Ground Failure merupakan gerakan tanah akibat getaran gempa yang beruntun, getaran ini akan mengakibatkan terjadinya landslide (longsoran), ground cracking (tanah patah/retak), deferential settlement (tanah terpisah). 153. Tenaga eksogen adalah suatau tenaga yang berasal dari aktivitas atmosfer, hidrosfer dan biosfer yang bekerja pada kulit bumi. 154. Pelapukan (weathering) adalah proses penghancuran batuan yang terjadi di atas atau di dekat permukaan bumi sehingga batuan tersebut mengalami perubahan bentuk yang berbeda dengan semula. Pada proses pelapukan, pertama-tama batuan akan mengalami penghancuran yang menghasilkan bahan-bahan rombakan yang bersifat lepas yang dinamakan regolith, dan proses pelapukan akan berlangsung terus sampai terbentuk tanah (soil). 155. Block Separation merupakan disintegrasi yang terjadi pada batuan beku yang mempunyai retakan atau joint yang arahnya saling menyilang tegak lurus. 156. Granular Disintegration merupakan disintegrasi yang menghasilkan bagian batuan yang lebih kecil berupa gravel atau pasir kasar yang merupakan mineral- mineral tungal. 157. Shattering adalahdisintegrasi sepanjang permukaan pecahan baru yang menghasilkan pecahan batuan bersudut tajam. 158. Spalling atau Exfoliation merupakan disintegrasi batuan secara melingkar (spheroid) sepanjang permukaan batuan aslinya yang menghasilkan batuan bulat lebih kecil dan pecahan batuan yang melengkung. Pelapukan kimia atau dekomposisi adalah perubahan batuan atau mineral secara kimiawi yang menghasilkan larutan, endapan, atau residu dari zat-zat yang diubahnya. 159. Erosi Percik (Splash Erosion) 160. Erosi Permukaan (Sheet Erosion) 161. Erosi Alur (Rill Erosion) 162. Erosi Parit (Gully Erosion) 163. Daerah Aliran Sungai (DAS) 164. Gosong endapan di tengah sungai dekat dengan muara membentuk daratan. 165. Delta merupakan material-material yang diendapkan dan terakumulasi di muara. 166. Kaar permukaan batuan yang keras dan padat, korosi tersebut membentuk alur-alur . 167. Dolina daerah kapur terdapat lekukan- lekukan pada permukaan batuan yang berbentuk corot. Dolina yang memiliki dinding-dinding curam disebut Yama. 168. Uvala proses pelarutan yang berlangsung terus, beberapa dolina dapat tergabung menjadi satu . 169. Polye merupakan dataran-dataran rendah yang arahnya sejajar dengan pegunungan. 170. Abrasi Pengikisan batuan oleh gelombang laut. 171. Cliffmerupakan batuan yang menonjol di atas takikan akan runtuh yang akan membentuk pantai terjal. 172. Busur (arch) Atap goa yang berbentuk melengkung. 173.Karang pantai (fringing reef) adalah terumbu karang yang menempel pada pantai. Lebarnya berkisar antara be erapa meter sampai 1 km. 174.Karang penghalang (barrier reef) adalah termbu karang terbentuk pada jarak tertentu dari pantai. 175. Atol adalah sebuah pulau yang terdiri dari terumbu karang berbentuk gelang yang di bagian dalamnya berupa laguna yang pada umumnya dangkal. 176. Karang papan (platform reef), adalah terumbu karang yang datar dan sejajar dengan permukaan air laut. 177. Firn merupakan gletser terbentuk dari tempat-tempat salju terakumulasi. 178. Gletser alpina merupakan gletser yang terdapat di puncak-puncak pegunungan, sehingga sering juga disebut sebagai mountain gletser. 179. Gletser dataran tinggi merupakan gletser yang terletak di dataran tinggi atau pegunungan-pegunungan dengan puncak yang relatif datar. 180. Gletser kontinental/tipe greenland merupakan gletser yang terdapat di daerah kutub dengan hamparan yang maha luas. 181. Moraine merupakan puing-piung batuan yang diangkut dan diendapkan oleh gletser. 182. Endapan eolis merupakan endapan yang dihasilkan oleh tenga angin. 183. Deflasi merupakan pengikisan angin tanpa disertai dengan butiran-butiran pasir. 184. Wadi adalah lembah-lembah dalam yang tidak berair. 185. Batu Jamur (mushroomrock ) yaitu batuan berbentuk jamur. Bentuk ini tercipta karena adanya aktivitas korasi. 186. Pyramid rock yaitu batuan hasil sisa aktivitas korasi yang dasarnya dibatasi oleh tiga bidang atau lebih dengan bentuk yang menyerupai piramida. 187. Blowout adalah lembah dangkal dan relatif sempit yang dihasilkan oleh gerakan angin (deflasi). 188. Honeycomb yaitu batuan yang terbentuk menyerupai sarang lebah. Bentuk ini terjadi pada batuan yang memiliki permukaan vertical dengan kekerasan yang tidak seragam. 189. Loes merupakan tanah yang terdiri dari bahan- bahan halus yang mengandung gamping dengan warna kuning sampai kecoklat- coklatan. 190. Bahan galian strategis atau Golongan A merupakan bahan galian yang penting untuk pertahanan, keamanan negara atau untuk menjamin perekonomian negara. Beberapa contoh bahan galian golongan A atau golongan strategis ini antara lain adalah minyak bumi, gas alam, batubara, , uranium, radium, thorium. 191. Bahan galian vital atau Golongan B merupakan bahan galian yang dapat digunakan untuk memenuhi hajat hidup orang banyak. Bahan galian ini sifatya penting untuk kepentingan umum karena diperlukan oleh orang banyak. Beberapa contoh jenis dari bahan galian vital atau golongan B antara lain besi, mangan, bauksit, titan, tembaga, timbal, seng, emas, platina, perak, air raksa, intan, kuarsa, yodium, belerang dan logam- logam lainnya. 192. Bahan galian Industri atau Golongan C merupakan golongan bahan galian bukan strategis dan bukan vital atau golongan C. Bahan galian golongan ini memiliki sifat tidak langsung memerlukan pasaran yang bersifat internasional. Beberapa contoh dari bahan tambang Golongan C antara lain batupasir, gipsum, pospat, asbes, talk, mika, grafit, magnesit, kaolin, batu apung, marmer, batu tulis. 193. Bijih (ore)merupakan bahan galian sebagai sumber bahan logam contohnya adalah Emas (Au), Timah Putih (Sn), Hematit (Fe), Bauksit (Al). Bukan bijih merupakan bahan galian sebagai bahan bukan logam, contohnya adalah belerang, fosfat, kaolin, kapur , gipsum. 194. Tahap Eksplorasi merupakan penyelidikan untuk mengetahui kuantitas maupun kualitas mineral yang dilakukan dengan berbagai macam survei baik di darat maupun servei melalui udara, dilanjutkan dengan survei geokimia dengan berbagai macam metode. Selanjutnya dilakukan pemboran (drilling), pembuatan paritan (trenching), dan peledakan (blasting). 195. Cebakan primer adalah cebakan mineral yang terdapat dalam batuan padat yang disebut bijih (ore), dan dimungkinkan dalam cebakan tersebut terdapat mineral- mineral lain yang berasosiasi, misalkan logam emas selalu berasosiasi dengan logam lain seperti tembaga, timah hitam, seng. Lembah-lembah atau lereng (colluvial), sungai-sungai tua (paleo alluvial deposit). 196. Hidraulicking merupakan sistem penambangan yang dilakukan dengan cara menyemprotkan air terhadaap material yang akan ditambang 197. Dredging merupakan sistem penambangan yang dilakukan dengan cara menggunakan mesin keruk. Umumnya dilakukan di sepanjang antai atau sungai untuk mendapatkan bahan baku pasir dan kerikil sebagai bahaan bangunan. 198. Strip Mining merupakan sistem penambangan yang dilakukan dengan cara pengupasan lapisan tanah dan batuan yang menutupi lapisan batuaan yaang akan ditambang seperti lapisan batubara. 199. Emas merupakan logam mulia yang memiliki sifat lunak dan mudah ditempa serta mudah dibentuk, berwarna kuning dan berkilau, memiliki berat jenis yang tergantung pada jenis dan kandungan logam lain yang berpadu dengannya, kekerasanna berkisar antara 2,5 – 3 skala Mohs. 200. Perak merupakan logam mulia, perak juga seringkali disebut sebagai emas putih, berkilau dan berwarna putih. Perak dapat menjadi konduktor listrik yang paling bagus dan paling tinggi. Tembaga merupakan logam yang berkilau seperti emas, namun tidak secemerlang emas. Selain itu warna dari tembaga ini kuning kemerah- merahan, apabila dicampur dengan timah akan menjadi perunggu. 201. Stainless steel adalah besi anti karat yang populer dan sering digunakan industri untuk menghasilkan banyak produk. 202. Belerang adalah salah satu unsur kimia yang tidak termasuk dalam kelompok mineral logam. Belerang dalam tabel periodik disebut dengan simbol S atau sulfur. 203. Bauksit adalah jenis mineral alumunium hidroksida yang terjadi karena proses pelapukan dari batuan granit, yang terdiri dari kumpulan mineral aluminum hidroksida seperti gibbsit, boehmit atau diaspor dan mineral tambahan seperti geothit, hematit, kaolinit, dan anatase atau rutil. 204. Calcined Alumina adalah korundum sintetis yang merupakan bahan yang sangat keras (9 Skala Mohs). 205. Pengertian energi adalah sesuatu yang dapat membuat sebuah benda, baik benda hidup maupun benda mati, mampu melakukan pekerjaan (usaha) atau melakukan perubahan. 206. Bendungan adalah bangunan yang berupa urugan tanah, urugan batu, beton, dan atau pasangan batu yang dibangun selain untuk menahan dan menampung air, dapat pula dibangun untuk menahan dan menampung limbah tambang (tailing), atau menampung lumpur sehingga terbentuk waduk (Peraturan Pemerintah No. 37Tahun 2010 tentang Bendungan). 207. Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) adalah suatu sistem pembangkit listrik yang biasanya terintegrasi dalam bendungan dengan memanfaatkan energi mekanis aliran air untuk memutar turbin, diubah menjadi energi listrik melalui generator. 208. PLTMH adalah suatu pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air sebagai tenaga penggeraknya seperti, saluran irigasi, sungai atau air terjun alam dengan cara memanfaatkan tinggi terjunan (head) dan jumlah debit air. 209. Mikrohidro merupakan sebuah istilah yang terdiri dari kata mikro yang berarti kecil dan hidro yang berarti air. 210. Pasang merupakan kondisi atau keadaan dimana air laut naik daripada biasanya. Sementara surut merupakan kondisi dimana permukaan air laut turun daripada biasanya. 211. Pasang surut merupakan fenomena pergerakan naik ataupun turunnya posisi permukaan perairan laut secara berkala yang disebabkan oleh faktor- faktor tertentu. 212. Arus air laut adalah pergerakan massa air secara vertikal dan horisontal sehingga menuju keseimbangannya, atau gerakan air yang sangat luas yang terjadi di seluruh lautan dunia. Arus juga merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang dikarenakan tiupan angin atau perbedaan densitas atau pergerakan gelombang panjang. 213. Minyak bumi adalah cairan kental, yang mudah terbakar dan berwarna coklat gelap, atau kehijauan. 214. Minyak (petroleum) 215. LNG (Liqiufied Natural Gas) 216. LPG (Liquified Petroleum Gas). 217. Batu bara adalah bahan tambang non logam yang sifatnya seperti arang kayu, tetapi panas yang dihasilkan lebih besar. 218. Batubara adalah fosil dari tumbuh- tumbuhan yang mengalami perubahan kimia akibat tekanan dan suhu yang tinggi dalam kurun waktu lama. Antrasit, yakni batubara yang memiliki kadar karbon 86% hingga 98%. 219. Bituminus, yakni batu bara yang memiiki kadar karbon 68% hingga 86%. Sub- bituminus, yakni batu bara yang memiliki kadar karbon hanya sedikit dan lebih banyak kandungan airnya. 220. Lignit, yakni batu bara yang mempunyai kadar karbon sebanyak 35% hingga75%. Batu bara jenis ini memiliki warna coklat dan dikenal lunak serta ringan. 221. Panas Bumi Panas Bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem Panas Bumi dan untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan (menurut Pasal 1 UU No.27 tahun 2003). 222. Panas bumi (geothermal) adalah sumber energi yang ramah lingkungan, kata, “geo”, berarti bumi dan, “thermos”, berarti panas. 223. Energi panas bumi yang ideal adalah panas bumi yang keluar dari perut bumi berbentuk uap kering. 224. Energi surya adalah energi yang berupa sinar dan panas yang dipancarkani matahari. Energi ini dapat dimanfaatkan dengan menggunakan serangkaian teknologi seperti pemanas surya, fotovoltaik surya, listrik panas surya, arsitektur surya, dan fotosintesis buatan. 225. Angin merupakan udara bergerak akibat adanya perbedaan tekanan. Selain itu, angin juga disebabkan perbedaan pemanasan sehingga terjadi perpindahan udara panas ke dingin. 226. PLTB adalah pembangkit listrik tenaga bayu (angin), yaitu memanfaatkan energi angin sebagai sumber energinya. 227. Mineral radioaktif adalah mineral yang memiliki ketidakstabilan dalam inti atomnya sehingga menimbulkan pancaran energi yang besar. 228. Peluruhan radioaktif (disebut juga peluruhan nuklir atau radioaktivitas) adalah proses dimana sebuah inti atom yang tidak stabil kehilangan energi (berupa massa dalam diam) dengan memancarkan radiasi, seperti partikel alfa, partikel beta dengan neutrino, sinar gamma, atau elektron dalam kasus konversi internal. Material yang mengandung inti tak stabil ini dianggap radioaktif. 229. Frederick C. Cuny mendefinisikan bencana (disaster) sebagai suatu situasi/kondisi tertentu yang diakibatkan oleh kejadian atau konflik dalam suatu lingkungan (wilayah), shingga mangkibatkan kondisi tertekan (stress), luka atau sakit, kerusakan fisik (harta benda) dan kerugian ekonomi yang sangat besar. 230. Carter (1992) mendefinisikan bencana (disaster) sebagai suatu peristiwa yang terjadi secara alamiah atau akibat perbuatan manusia, bersifat mendadak atau sangat cepat dan mengakibatkan penderitaan berat, sehingga harus segera ditanggulangi dengan berbagai usaha secara luar biasa. 231. Penanggulangan Bencana didefinisikan bahwa bencana sebagai peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis( berdasarkan Undang–undang Nomor 24 Tahun 2007). 232. Bencana alam (natural disasters),bencana akibat perbuatan manusia (man-made disasters). 233. Bencana alam geologi merupakan bencana yang berhubungan dengan aktivitas tektonik. 234. Bencana alam non geologi merupakan bencana yang disebabkan oleh proses- proses alam yang berhubungan dengan fenomena ekstra-teresterial, misalnya bencana meteorologi seperti banjir, kekeringan, badai atau angin topan; bencana biologis seperti serangan hama pertanian, wabah penyakit; dan bencana meteorik seperti jatuhnya meteor ke permukaan bumi yang menimbulkan bencana di bumi. 235. Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat, dan teror. 236. Ancaman atau bahaya(Hazard) merupakan kondisi atau situasi yang memiliki potensi yang menyebabkan gangguan atau kerusakan terhadap orang, harta benda, fasilitas, maupun lingkungan. 237. Kerentanan(Vulnerability) merupakan suatu kondisi yang menyebabkan menurunnya kemampuan seseorang atau masyarakat untuk menyiapkan diri, bertahan hidup, atau merespon potensi bahaya. 238. Kapasitas (capacity) merupakan kekuatan dan sumber daya yang ada pada tiap individu dan lingkungan yang mampu mencegah, melakukan mitigasi, siap menghadapi dan pulih dari akibat bencana dengan cepat. 239. Resiko bencana merupakan interaksi antara tingkat kerentanan dengan bahaya yang ada. Waktu terjadinya (unpredictable), fase penyadaran (awareness). 240. Dampak primer adalah dampak yang terjadi akibat proses bencana secara langsung, yaitu berupa getaran kuat yang menghancurkan bangunan atau merusak infrastruktur. 241. Dampak sekunder merupakan dampak lebih lanjut akibat dampak primer misalnya gempa menyebabkan terjadinya tsunami, tanah longsor, kebakaran hebat, hancurnya pusat tenaga listrik, kebocoran reaktor nuklir, dll. 242. Dampak tersier merupakan dampak jangka panjang misalnya hancurnya habitat pantai atau rusaknya air tanah akibat tsunami. Mitigasi bencana gempa bumi berarti melakukan tindakan untuk mengurangi dampak buruk dari bencana sebelum gempa bumi itu terjadi. 243. Rekonstruksi merupakan program jangka menengah atau panjang, meliputi program perbaikan sarana fisik, kondisi sosial, perekonomian masyarakat. 244. Pemulihan merupakan proses pengembalian kondisi dan fungsi-fungsi dalam masyarakat yang terkena bencana. 245. Pembangunan Tsunami Early Warning System merupakan sistem peringatan dini apabila gelombang yang terjadi berpotensi menjadi tsunami, menggunakan tanda- tanda tertentu. Kesiapsiagaan tsunami merupakan serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana tsunami melalui sikap dan tindakan- tindakan yang tepat. 246. Tanah longsor (landslide) adalah suatu gerakan massa tanah/batuan dengan cara meluncur menuruni lereng (Mulyaningsih, 2010). 247. Jatuhan (rock fall), longsor (landslide). 248. Mitigasi bencana tanah longsor adalah upaya pengurangan resiko bencana dengan cara mengurangi dampak tanah longsor sampai sekecil mungkin. mitigasi struktural yaitu suatu tindakan untuk merekayasa lokasi dan konstruksi bangunan agar terhindar dari bahaya longsor. 249. Mitigasi non struktural merupakan tindakan pemberdayaan masyarakat agar mampu mengurangi resiko bencana tanah longsor sampai serendah mngkin, misalnya pendidikan dan latihan tentang tanah lngsor, simulasi penyelamatan diri, dan penanganan korban. 250. Pengertian kesiapsiagaan tanah longsor adalah serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana tanah longsor melalui sikap dan tindakan yang tepat. 251. Mitigasi struktural merupakan pembangunan dam di sungai-sungai untuk mengantisipasi ancaman banjir lahar dingin, serta memasang alat peringatan dini dan alat pemantauan aktivitas gunung berapi. 252. Mitigasi non struktural merupakan tindakan-tindakan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat agar mampu mengurangi risiko bencana gunung meletus. 253. Pengertian kesiapsiagaan gunung meletus adalah serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana gunung meletus melalui sikap dan tindakan-tindakan yang tepat 254. Banjir adalah peristiwa tergenangnya daratan oleh aliran air yang berlebihan. 255. Tujuan utama mitigasi bencana banjir adalahh untuk mengembangkan berbagai tindakan yang dapat mengurangi risiko korban meninggal dunia, luka- luka, dan sakit, rusaknya lingkungan hidup, serta kerugian harta benda dan terganggunya perekonomian masyarakat. 256. Kesiapsiagaan banjir adalah serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana banjir melalui sikap dan tindakan-tindakan yang tepat. 257. Angin topan adalah angin yang bertiup dengan kecepatan 250 km/jam atau lebih yang sering terjadi di wilayah tropis di antara garis balik utara dan selatan, kecuali di daerah-daerah yang sangat berdekatan dengan garis khatulistiwa. Istilah angin topan, berasal dari typhoon, yaitu sistem pusaran angin yang terdapat di Samudera Pasifik. Di Samudera Hindia, angin tersebut dinamakan cyclone, di Amerika disebut hurricane, dan di Indonesia sering disebut sebagai badai. 258. Mitigasi bencana angin topan adalah upaya pengurangan resiko bencana dengan cara mengurangi dampak angin topan sampai sekecil mungkin. Kesiapsiagaan angin topan adalah serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana angin topan melalui sikap dan tindakan yang tepat. 2 Daftar materi yang sulit dipahami 1. Kristalografi di modul ini 2. Sifat fisik mineral 3. Bioherm 4. Biostorm 5. Mineral Radioaktif
3 Daftar materi yang sering 1. Bentuk intrusi
mengalami miskonsepsi 2. Tipe gunung api 3. Langkah mitigasi