Anda di halaman 1dari 27

Nama : SRI WARDININGSIH

NIM : 2019721026
NO. UKG : 201506425574
PRODI : Pend. Geografi

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul DINAMIKA MUKA BUMI DAN BENCANA ALAM


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Litosfer
2. Tenaga Endogen dan Eksogen
3. Barang Tambang
4. Bencana Alam.

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Daftar peta konsep (istilah dan 1. Kerak bumi (Earth’s crust : The Upper
definisi) di modul ini Sell), merupakan lapisan bumi yang paling
atas, mempunyai tebal 30 km sampai 40
km pada daratan dan pada gugusan
pegunungan sampai 70 km. Berat jenis rata-
rata 2,7. Selubung bumi atau sisik silikat,
dengan tebal sampai kedalaman 1.200 km
dari permukaan bumi. Berat jenis laipsan ini
antara 3,4 sampai 4. Lapisan antara
(intermediate shell) atau mantel bumi atau
chalkosfera yang merupakan sisik oksida
dan sulfida dengan ketebalan 1.700 km dan
berat jenis 6,4. Inti Bumi (The earth’s core)
atau Barysfera. Lapisan ini diperkirakan
mencapai kedalaman 5.500 km, banyak
mengandung besi dan nikel sehingga disebut
Nife, berat jenisnya antara 6 samapi 12
dengan rata-rata 9,6.
2. Litosfer berasal dari lithos (batuan) dan
sphaira (lingkungan), jadi litosfer diartikan
sebagai lapisan batuan yang membungkus
bola bumi.
3. Mineral adalah suatu benda padat yang
homogen yang terdapat di alam, terbentuk
secara an- organik, mempunyai komposisi
kimia pada batas-batas tertentu, dan
mempunyai atom-atom yang tersusun secara
teratur. Mineral merupakan suatu benda
padat homogen, hal ini menyatakan bahwa
mineral itu terdiri dari fase padat, dengan
persyaratan tersebut, maka cairan mapun
gas tidak dapat digolongkan menjadi
mineral. Homogen mempunyai arti bahwa
kepadatan material dalam suatu mineral
atau dengan mineral yang lain adalah
seragam.
4. Kristalografi merupakan ilmu yang
mempelajari tentang gambaran-gambaran
dari kristal. Setiap jenis mineral tidak saja
terdiri dari unsur-unsur tertentu, tetapi juga
mempunyai bentuk tertentu yang disebut
bentuk kristal.
5. Kristal adalah suatu benda atau zat padat
yang homogen dengan permukaan terdiri
dari bidang-bidang datar yang dibentuk oleh
atom-atom maupun molekul- molekul yang
tersusun secara teratur.
6. Kekerasan adalah daya tahan mineral
terhadap penggoresan. Sifat ini penting
artinya bagi penentuan mineral secara cepat.
Secara garis besar warna mineral dapat
dibedakan menjadi: Idiokhromatik, yaitu
warna mineral di manapun selalu tetap dan
tertentu. Warna yang demikian, umumnya
dijumpai pada mineral opaque (tidak tembus
cahaya), seperti belerang-kuning, magnetit-
hitam, galenit-kelabu hitam.
7. Allokhromatik, yaitu warna mineral yang
tidak tetap atau mempunyai variasi warna
akibat pigmen, pengisian atau percampuran
bahan lain. Pada umumnya dijumpai pada
mineral transparan, kotoran maupun
percampuran bahan lain dapat merata,
tidak merata maupun berlapis. Contoh
mineral jenis ini antara lain kwarsa yang
putih bening karena campuran citrin menjadi
kuning-emas.Streak adalah kesan warna
mineral apabila dijadikan bubuk. Penentuan
cerat dapat dilakukan dengan cara
penghancuran dan penceratan.
8. Penceratan adalah suatu cara mengetahui
warna mineral dengan menggoreskan
mineral pada keping cerat yang terbuat dari
porselin pada bagian yang kasar.
9. Kilap merupakan kesan permukaan mineral
karena pemantulan cahaya. Oleh karena itu,
di samping mempunyai kaitan erat dengan
peristiwa pantulan dan pembiasan juga erat
dengan daya tembus mineral terhadap
cahaya serta struktur kristalnya. Kilap
mineral dapat dibedakan atas: Kilap logam,
yaitu kesan mineral seperti logam. Kilap
logam ditunjukkan oleh besarnya indeks bias
>3. Contohnya pirit, wolfram, galenit, serta
mineral logam murni maupun sulfida logam
lainnya. Kilap sub-logam, yaitu kesan
mineral setengah logam. Kilap logam
ditunjukkan oleh besarnya indeks bias 2,6 -
3. Contohnya bismuth, cuprit, cinabar.- Kilap
non logam, yaitu kesan mineral sama
sekali tidak seperti logam. Kilap logam
ditunjukkan oleh besarnya indeks bias < 2,6.
Contohnya kwartsa, halit, diamond (intan),
kalsit. Pengukuran sudut bidang
menggunakan goniometer atau kontak
goniometer (reflectie goniometer). Unsur
mulia (native element), seperti emas, platina,
intan, dan grafit.
10. Amfibol merupakan kumpulan dari mineral-
mineral yang terbentuk prisma panjang.
Warna coklat tua hingga hitam, kekerasan
5-6, dan salah satu mineral penting dari
golongan amfibol adalah hornblende
dengan susunan kimia Ca2 ( Mg Fe Al)3
(OH)2 [(SiAl)4]2.
11. Piroksinmerupakan sekumpulan mineral
yang susunan kimianya hampir sama dengan
amfibol ialah silikat-silikat dari Al, Fe, Mg,
dan Ca. Kristal biasanya berbentuk prisma
pendek, warna coklat hingga hitam,
kekerasan 5-8.
12. Mineral sekunder merupakan mineral
yang terbentuk dari mineral primer yang
mengalami pelapukan, sirkulasi larutan atau
metamorfosa. Termasuk mineral sekunder
yaitu kalsit, serpentin, khlorit, kaolin, sericit,
dan sebagainya.
13. Mineral tambahan meruipakan mineral
yang terbentuk oleh kristalisasi magma,
tetapi ketidakberadaannya atau
keberadaannya dalam batuan tidak
menentukan sifat/nama batuan.
14. Batuan merupakan zat padat (keras) yang
tersusun dari satu atau lebih mineral secara
bersama-sama, atau merupakan suatu
agregat mineral- mineral yang telah
mengeras. dan terbentuk secara
alamiah. Deferensi magma adalah suatu
proses pemisahan magma yang homogen
menjadi fraksi-fraksi dengan komposisi yang
berbeda-beda.
15. Filterpressing merupakan suatu pemindahan
dari cairan sisa magma yang dengan tiba-tiba
masuk ke dalam cairan magma yang lain.
Bentuk-bentuk ekstruksi merupakan hasil
kegiatan vulkanisme yaitu proses keluarnya
magma sampai ke permukaan bumi. Magma
yang ke luar permukaan bumi pada
umumnya didominasi oleh magma asam
(kandungan silika tinggi) dan magma basa
(kandungan silika rendah) yang memberikan
kenampakan permukaan bumi yang berbeda.
Lava yang lebih cair (bersifat basa) akan
menyebar di permukaan bumi lebih luas
daripada lava yang bersifat asam (lebih
kental).
16. Struktur merupakan kenampakan
hubungan antar bagian batuan yang
berbeda secara luas dan dilihat langsung di
lapangan. Struktur
17. Vesikuler merupakan struktur yang
menunjukkan adanya kenampakan lubang-
lubang bekas keluarnya gas yang sejajar satu
sama lain.
18. Skorious merupakan struktur yang
menunjukkan adanya kenampakan lubang-
lubang keluarnya gas yang tidak
beraturan, ukuran lubang berbagai
macam. Struktur skorious terjadi pada
magma basa dan dinamakan Terak.
19. Amygdaloidal merupakan struktur yang
menunjukkan adanya kenampakan lubang-
lubang tempat keluarnya gas yang telah
terisi mineral sekunder yang terjadi setelah
pembekuan magma.
20. Weldeel merupakan struktur yang
menunjukkan adanya lubang-lubang bekas
mineral yang terlepas dari batuan induknya
akibat proses pelapukan atau pencucian.
21. Bantal//Pillow merupakan struktur pada
batuan beku dengan kenampakan seperti
kubah-kubah yang saling bersusun dan
tumpang tindih.
22. Aliran struktur aliran ditunjukkan oleh
kenampakan seperti benda kental yang
mengalir di permukaan suatu bidang.
Struktur aliran biasanya ditandai dengan
adanya goresan berupa garis-garis yang
sejajar, perbedaan warna dan tekstur.
23. Kekar (joint), merupakan retakan-retakan
yang menjadi bidang pemisah antar
blok/kolom dalam suatu batuan, terbentuk
karena adanya proses pendinginan atau
gaya tektonik sesudah magma membeku.
24. Granularitas merupakan ukuran butir
kristal dalam batuan beku, dapat sangat
halus yang tidak dapat dikenal meskipun
menggunakan mikroskop, tetapi dapat pula
sangat kasar.
25. Kemas(fabric) merupakan susunan dan
hubungan kristal-kristal yang meliputi bentuk
dan relasi (hubungan ) kristal-kristal yang
ada.
26. Batuan andesit merupakan batuan lelehan
dari magma diorite. Batuan andesit
biasanya berwarna kelabu dengan fenokris-
fenokris horblende dalam bentuk jarum
panjang, berbutir halus, bertekstur
holokristalin hingga hipokristalin.
27. Obsidian merupakan batuan vulkanik,
dinamakan juga vulcanik glass. Batuan
obsidian terbentuk dari magma yang
mengalami pendinginan dengan cepat,
sehingga kristal-kristal tidak cukup waktu
untuk terbentuk, dinamakan struktur amorf
(tidak berstruktur) dan juga tidak bertekstur
(texturless).
28. Pumice (batu apung) merupakan batuan
yang lebih khusus dari jenis obsidian, yaitu
gas-gas yang terdapat dalam obsidian keluar
terlebih dahulu sebelum memadat atau
membeku karena terjadi perubahan tekanan
yang cepat dari tekanan tinggi (di dalam) ke
tekanan lebih rendah (di permukaan).
29. Pegmatit merupakan batuan beku dengan
ukuran kristal yang cukup besar, bergaris
tengah 1 cm atau lebih.
30. Proses pelapukan yaitu proses perombakan
yang bersifat fisis, khemis, dan biologis
merupakan awal dari pembentukan
batuan sedimen. Batuan yang tersingkap
(out crop rock) mengalami proses
perombakan karena berhubungan langsung
dengan atmosfer, hidrosfer, biosfer.
Singkapan batu yang mengalami pelapukan
tersebut akan menghasilkan bahan-bahan
rombakan padat dan lepas- lepas maupun
dalam bentuk larutan-larutan. Rombakan
padat dan lepas-lepas tersebut dinamakan
sedimen
31. Litifikasi adalah suatu proses yang merubah
sedimen lepas-lepas menjadi batuan.
Proses ini dapat berjalan sempurna atau
sebagian, mulai berjalan langsung
bersamaan dengan terjadinya
pengendapan sedimen, segera sesudahnya
ataupun lama sesudah sedimen terkumpul.
32. Diagenesa adalah perubahan sedimen
pada suhu yang rendah selama ataupun
sesudah proses litifikasi berjalan.
33. Sementasi adalah tejadinya pengikatan
butir-butir sedimen satu dengan yang lain
secara kuat oleh pengendapan baru di celah-
celah antara butir sedimen.
34. Autigenesa diartikan sebagai suatu proses
tumbuhnya mineral dalam bentuk kristal-
kristal baru sesudah mengalami
pengendapan. Mineral yang memenuhi
syarat adalah mineral-mineral stabil dan
tidak mudah lapuk.
35. Metasomatisme, yaitu pergantian mineral
sedimen oleh berbagai mineral autigenik
(mineral baru di lingkungan diagenesis)
tanpa pengurangan volume asal. Pergantian
mineral sifatnya dapat menambah atau
mengurangi komposisi batuan semula.
Contoh: dolomitisasi, yakni terjadi proses
penambahan magnesium ke dalam batuan
karbonat.
36. Butir/fragmen merupakan komposisi besar-
besar seperti fenokris dalam batuan beku.
37. Matriks merupakan komposisi yang lebih
halus daripada butir seperti masa dasar pada
batuan beku.
38. Tekstur batuan sedimen adalah susunan
fisika batuan atau hubungan butir satu
dengan yang lain yang meliputi ukuran
diameter
butir,pemilahan/pemilihan,pembulatan/pem
bundaran dan kemas.
39. Current Bedding (perlapisan arus), adalah
struktur berlapis yang ditunjukkan oleh
berulangnya lapisan-lapisan yang
menunjukkan arah arus.
40. Cross Bedding (perlapisan silang siur)
adalah struktur berlapis yang ditunjukkan
oleh berulangnya lapisan- lapisan yang
menunjukkan arah arus dan saling
memotong. Struktur ini dihasilkan oleh angin
maupun air. Banyak dijumpai pada batu pasir
berbutir kasar, dan jarang terjadi pada batu
gamping.
41. Perlapisan kontorsi merupakan struktur
yang terjadi sesudah sedimen mengendap,
terdiri dari pelipatan-pelipatan yang tidak
teratur, dan sering disamakan dengan
struktur runtuhan. Banyak dijumpai pada
batuan lumpur yang mengandung sisipan
batu pasir.
42. Load Cast merupakan struktur yang
terdapat di bagian bawah pelapisan batu
pasir yang tidak teratur bentuknya dan
terdiri dari lekuk-lekuk dan tonjolan-
tonjolan.
43. Dike Klastik merupakan struktur yang
memotong struktur umum batuan sedimen
dan terdiri dari batu pasir yang membentuk
tubuh memanjang seperti papan (pipih
panjang). Konglomerat adalah kerikil atau
krakal yang membulat dan terikat menjadi
satu oleh bahan semen.
44. Fanglomerat merupakan konglomerat kasar
dan polimiktik. Dapat dijumpai di kipas
alluvial, tidak berlapis, sortasi jelek. Matrik
dapat terdiri dari kwarsa feldspat, fragmen
batuan berbutir halus, serta hasil pelapukan
antara lain chlorit, sericit, dan kaolinit.
Serpih adalah batuan sedimen berlapis halus
hingga sangat halus, berbutir halus dengan
komponen utamanya terdiri dari ukuran
lempung hingga lanau.
45. Batu Lumpur (Mudstone)yaitu lumpur yang
mengalami litifikasi. Lumpur yang
dimaksudkan dalam hal ini adalah campuran
dari butir-butir berukuran halus yang terdiri
dari lanau dan lempung.
46. Batu Lanau yaitu batuan sedimen klastik
yang mempunyai ukuran butir berkisar 1/16
hingga 1/256 mm.
47. Batu Lempung (clay stone) yaitu batuan
sedimen klastik yang berbutir halus dan
seragam, berukuran kurang dari 1/256mm,
pecahannya menjurus kearah konchoidal.
Bekas goresan licin mengkilap.
48. Loess adalah sedimen yang diendapkan
melalui atmosfer, terdiri dari fraksi lanau,
dan lempung.
49. Stylotit yaitu struktur kimia yang sering
berkembang dengan baik pada batu
gamping murni, disebabkan oleh karena
adanya proses pelarutan melalui rekahan,
bidang perlapisan dan retakan.
50. Konkresi merupakan kenampakan struktur
bulatan-bulatan yang berasal dari bukan
bahan organic yang terdiri dari kalsit, silica
dan sulfide.
51. Septaria adalah sejenis konkresi tetapi
mempunyai komposisi lempungan.
52. Geode, merupakan struktur yang banyak
dijumpai pada batuan gamping berupa
rongga-rongga yang terisi oleh Kristal-kristal
yang tumbuh ke arah pusat rongga.
53. Cone-in-cone, yaitu struktur berbentuk
kerucut-kerucut yang tidak teratur dengan
sudut puncak kerucut antara 30-60o . Bahan-
bahan organik yaitu sisa-sisa binatang atau
tumbuhan yang telah mati akan mengendap,
terutama di lingkungan neoritik, dan akan
menjadi fosil-fosil dan membentuk struktur
yang tersendiri.
54. Bioherm merupakan struktur berupa
tonjolan-tonjolan yang terdiri dari sisa- sisa
coralline sp. Struktur ini banyak dijumpai
pada batu gamping yang berasal dari hasil
pengendapan lingkungan neritik.
55. Biostorm merupakan struktur organic yang
berbentuk melebar seperti selimut dan
kadang-kadang berbentuk lensa,
komponennya terdiri dari fosil bentonik
seperti pelecypoda, gastropoda, molluse,
dan lain-lain.
56. Dolomite adalah batugamping yang kaya
akan mineral dolomite.
57. Travertine merupakan endapan mineral
kalsit yang terdapat di sekeliling rembesan-
rembesan air tanah dan mata air.
58. Tufa (Gamping) adalah endapan sejenis
dengan perbedaan bahwa teksturnya porous
hingga berongga terdapat sisa-sisa tanaman
ataupun bekas-bekas tanda kehidupan.
59. Caliche merupakan kerak tipis terdiri dari
mineral kalsit yang dijumpai di dekat
permukaan tanah di daerah yang beriklim
kering.
60. Flint adalah jenis rijang yang berwarna
hitam. Pecahan konkoidal biasanya banyak
dijumpai sebagai nodula-nodula di dalam
batu gamping dan batu kapur (chalk).
61. Batu Oksida Besi adalah batu gamping
besian dan serpih besian, yang terutama
terdiri dari hematite atau limonit.
62. Batu Karbonat Besi adalah batu gamping
besian, terdiri terutama dari mineral siderite
atau hematit. Berwarna coklat hingga
kemerahan. Lignit merupakan batubara
muda atau batubara coklat.
63. Gambut(peat) adalah sisa tanaman yang
belum hancur, dan diduga merupakan
asal dari batubara.
64. Metamorfosa beban/burial yaitu batuan
metamorfosa yang terbentuk oleh proses
pembebanan suatu massa sedimentasi yang
sangat tebal pada suatu cekungan yang
sangat luas atau dikenal dengan cekungan
geosinklin.
65. Struktur foliasi yaitu struktur yang
ditunjukkan oleh adanya penjajaran mineral-
mineral batuan metamorf.
66. Slaty Cleavage, merupakan struktur
peralihan dari batuan sedimen ke batuan
metamorf, merupakan derajad rendah dari
lempung, penjajarannya terjadi menurut
bidang tertentu, hampir tidak ada
rekristalisasi, mudah belah pada arah foliasi
(belahan).
67. Phylitic merupakan struktur yang hampir
mirip dengan slaty cleavage, hanya mineral
dan penjajaranya sudah mulai agak kasar.
68. Schistosity merupakan struktur yamg
mineral-mineral pipih (biotit, muskovit,
felspar) lebih banyak/dominan dibanding
mineral butiran, penjajaran terjadi oleh
karena mineral pipih/prismatik mudah belah
menjadi lembaran tipis.
69. Gneissic merupakan struktur dimana jumlah
mineral-mineral yang granuler lebih banyak
darpada mineral-mineral pipih,
penjajarannya terjadi oleh karena mineral
kwarsa felspatik lebih banyak daripada
mineral pipih dan tidak segera mudah belah.
70. Milonitik merupakan struktur yang
berkembang karena adanya penghancuran
batuan asal yang mengalami metamorfosa
dinamo, batuan berbutir halus dan liniasinya
ditunjukkan oleh adana orientasi mineral
yang berbentuk lentikuler, terkadang masih
nmenyimpan lensa batuan asalnya. Struktur
yang hampir sama dengan struktur milonitik
hanya butirannya yang lebih besar
dinamakan struktur kataklastik.
71. Struktur Flaser adalah struktur kataklastik
dimana struktur batuan asal yang berbentuk
lensa tertanam pada massa dasar milonit,
sedangkan struktur augen seperti struktur
flaser hanya lensa-lensanya terdiri daributir-
butir feldspar dalam massa dasar yang lebih
halus.
72. Tekstur palimset merupakan tekstur sisa
dari batuan asal yang dijumpai pada batuan
batuan asal yang masih tersusun.
73. Blastoporfiritik yaitu tekstur sisa dari
batuan asal yang bertekstur porfiritik.
74. Blastopsefiit yaitu tekstur sisa dari batuan
sedimen yang ukuran butirannya lebih
besar dari pasir (psephite).
75. Blastopsamit yaitu suatu tekstur yang
sama dengan blastopsefit hanya ukuran
butirnya sama dengan pasir (psamite).
76. Blastopollite yaitu suatu tekstur sisia
dari batuan sedimen yang berukuran butir
lempung (pellite).
77. Mineral Stress merupakan suatu mineral
yang stabil dalam kondisi tekanan dimana
mineral tersebut dapat berbentuk pipih
atau tabular, prismatik, mineral ini akan
tumbuh tegak lurus terhadap arah gaya,
seperti mika, tremolit- actinolit, hornblende,
serpentin, silimanit, kyanit, zeolit,
glaukofan, claurit, epidot, staurolit, antopilit.
78. Mineral Anti Stress merupakan mineral yang
terbentuk bukan karena kondisi tekanan
(berbentuk pipih) melainkan biasanya
berbentuk equidemensional, seperti kuarsa,
feldspar, garnet, kalsit, koordierit.
79. Gabro Flaser merupakan batuan yang telah
mengalami deformasi tanpa mencapai
tingkatan granulasi.
80. Kwarsit merupakan batuan monomineral,
terdiri atas mineral kwarts, rapat dan
mempunyai pecahan konkoidal.
81. Argilit merupakan batuan hasil metamorosa
tingkat rendah, berbutir halus, ciri khas yang
nampak adalah foliasi. Foliasi merupakan
arah mudah belah yang disebabkan adanya
susunan mineral-mineral mikaan yang
kurang lebih sejajar letaknya.
82. Batu Sabak (Slate)merupakan batuan
metamorf yang afanitik, mudah belah,
pada arah foliasi menjadi lapisan tipis-tipis.
Sebenarnya slate merupakan peralihan dari
sedimen yang berubah ke metamorf pada
derajad metamorf tingkat rendah dari
lempung yang sangat halus, dan keras,
memperlihatkan belahan-belahan yang rapat
dan mulai terdapat daun-daun mika halus.
83. Gneis merupakan batuan metamorf regional
yang berderajat tinggi, bersifat fanerik,
berbutir sedang sampai kasar. Amfibolit
merupakan hasil dari metamorfosis regional
batuan beku mafik hingga ultra mafik (basalt,
gabro pada sill, gang, korok) dan batuan lain
yang kaya akan silika, magnesium dan besi,
berwarna kelabu, hijau atau hitam dan
mengandung mineral-mineral epidot, augit
hijau, biotit, dan almandin.
84. Charnockit adalah batuan metamorf tingkat
tinggi yang mengandung feldspat kwarsa dan
hipersten serta dicirikan dengan warnanya
yang biru kehijauan, disebabkan oleh
warna feldspat yang terdapat. Mempunyai
tekstur granoblastik dan berfoliasi tidak baik.
Batuan jenis ini hanya terdapat di daerah
metamorfosis berumur prakambrium.
85. Migmatit merupakan batuan yang
komplek, terdiri dari campuran granit dan
batuan lainya. Strutur foliasi, khas berupa
pelipatan atau ceratan-ceratan.
86. Batuan piroklastik adalah batuan yang
dihasilkan oleh proses litifikasi bahan- bahan
lepas yang dilemparkan dari pusat volkan
selama erupsi yang bersifat eksplosif. Bahan-
bahan lepas yang jatuh sampai di permukaan
bumi seperti debu, pasir, lapili, bom,
maupun gumpala-gumpalan magma,
selanjutnya mengalami litifikasi di tempat
jatuhnya ataupun di tempat lain setelah
mengalami transportasi oleh air atau es.
87. Endapan piroklastik jatuhan merupakan
batuan piroklastik berupa onggokan-
onggokan batuan yang berasal dari fragmen-
fragmen yang terlempar pada waktu terjadi
letusan volkan dan jatuh melalui udara serta
mengendap di permukaan bumi.
88. Endapan piroklastik aliran merupakan
onggokan-onggokan piroklastik yang berasal
dari aliran langsung dari pusat erupsi berupa
material-material panas seperti glowing
cloud (awan panas), lava collapse avalance,
hot ash avalance, atau hot avalance, yang
kemudian mengendap di suatu tempat.
89. Endapan Piroklastik Surge merupakan awan
campuran dari bahan padat dan gas (uap air)
yang mempunyai rapat massa yang rendah
dan bergerak dengan kecepatan tinggi secara
turbulen di atas permukaan lereng volkan.
90. Batuan Sedimen Klastik Tidak
Terkonsolidasi merupakan batuan secara
individual yang berasal dari endapan
piroklastik jatuhan, batuan ini berasal dari
lava yang terlempar kemudian membeku
atau berasal dari lava beku yang terdapat di
bagian puncak volkan dan terlempar pada
waktu terjadi erupsi eksplosif.
91. Bomb Terputar (rotational, spindle
bomb) merupakan bom yang berbentuk
seperti airmata atau menampakkan gejala
telah terputar akibat gerakan memutar
selama di udara
92. .Bom Tahi-sapi (cow-dung bomb), adalah
bom berbentuk pipih akibat benturan yang
terjadi dengan permukaan bumi ketika masih
berada dalam kondisi setengah padat. Bagian
permukaannya umumnya berlubang-lubang;
sedangkan bahan hamburan yang kecil pipih
yang terjadi karena benturan dengan
permukaan bumi disebut driblet.
93. Bom Kerak-roti (bread crust bomb),
dicirikan dengan jaringan retakan terbuka
pada bagian permukaannya, dimana retakan
tersebut akan meluas ke arah dalam setelah
terjadi pembekuan.
94. Bom Pita (ribbon bomb), yaitu bom yang
memanjang seperti suling dan sebagian
besar gelembung-gelembung memanjang
dengan arah yang sama.
95. Bom Teras (cored bomb), yaitu bom yang
mempunyai inti dari material yang
terkonsolidasi lebih dahulu, dimungkinkan
dari fragmen-fragmen sisa erupsi terdahulu
pada gunung api yang sama.
96. Blok Gunung Api (Volcanic Block)
merupakan batuan piroklastik yang
dihasilkan oleh erupsi eksplosif dari fragmen
batuan yang sudah memadat lebih dahulu
dengan ukuran/diameter lebih dari 64 mm.
97. Lapili merupakan material padatan (batuan)
hasil erupsi eksplosif gunungapi yang
berukuran 2 – 64 mm.
98. Pasir gunung api adalah batuan piroklastik
yang berukuran 1/16 – 2 mm yang dihasilkan
oleh pelemparan dari magma akibat erupsi
eksplosif, namun ada juga pasir gunungapi
yang terbentuk dari pembekuan lava
sebelumnya yang mengendap di puncak
volkan.
99. Debu gunung api adalah batuan piroklastik
yang berukuran 1/256 mm sampai1/16 mm
yang dihasilkan oleh pelemparan dari magma
akibat erupsi eksplosif.
100. Batuan piroklastik terkonsolidasi
merupakan endapan piroklastik jatuhan
yang mengalami litifikasi, berbagai macam
bentuk dan ukuran butir batuan yang
terlempar pada waktu terjadi letusan akan
mengendap dan terikat menjadi satu
membentuk berbagai macam batuan
piroklastik
101. Breksi piroklastik adalah batuan yang
disusun oleh blok-blok gunungapi yang
telah mengalami konsolidasidalam jumlah
lebih dari 50% serta mengandung lebih
kurang 25% terdiri dari lapilli, pasir dan
debu.
102. Aglomerat (Agglomerate)merupakan
batuan yang dibentuk oleh konsolidasi
material-material hasil erupsi eksplosif
yang didominasi oleh bom gunungapi,
sedangkan kurang dari25% adalah lapili,
pasir dan debu.
103. Batu Lapilli (Lapilli Stone)adalah batuan
terkonsolidasi yang didominanasi oleh
fragmen- fragmen batuan dari hasil erupsi
eksplosif dengan ukuran 2 mm – 64 mm,
sedangkan sisanya adalah pasir, debu,blok
atau bom gunungapi.
104. Tuff adalah endapan dari batuan hasil
erupsi eksplosif yang telah mengalami
konsolidasi dengan kandungan abu
(material dengan diameter kurang dari 2
mm) mencapai 75% atau lebih.
105. Tenaga Endogen merupakan tenaga yang
berasal dari dalam bumi yang terwujud
dalam gerakan litosfer dan gerakan magma.
Gerakan litosfer menimbulkan tektonisme
dan terjadi gempa bumi atau seisme,
sedangkan gerakan magma menimbulkan
volkanisme dengan segala bentuk muka
bumi yang terjadi.
106. Tektonisme adalah gerakan-gerakan
lapisan penyusun kerak bumi. Gerakan-
gerakan karena tenaga tektonik
mengakibatkan struktur lapisan kulit bumi
mengalami perubahan sehingga dapat
terbentuk berbagai macam bentuk patahan
(fault), lipatan (fold), retakan (joint), dan
belahan (cleavage).
107. Proses pembentukan orogen tersebut
dinamakan orogenesis, sedangkan proses
terbentuknya patahan atau lipatan
dinamakan tektogenesis. Gerak Lempeng
Bertabrakan (konvergen), Gerak lempeng
saling mejauh (divergen), Gerak Lempeng
Berpapasan (transform).
108. Vulkanisme adalah gerakan magma dari
dalam bumi menuju permukaan bumi.
Magma melalui rekahan atau celah pada
litosfer yang tidak sampai ke permukaan
bumi dinamakan magmatisme
109. Erupsi Efusif keluarnya lava dengan cara
mengalir atau meleleh (leleran lava)
110. Erupsi Eksplosif keluarnya lava dengan cara
terlontar.
111. Intrusi Magma yang tidak dapat mencapai
permukaan bumi.
112. Magmatisme Magma melalui rekahan atau
celah pada litosfer yang tidak sampai ke
permukaan bumi.
113. Mar (mare) merupakan gunungapi yang
terbentuk terjadi sekali proses ledakan dan
menghancurkan tubuhnya dan mati tidak
ada aktivitas lagi.
114. Gunungapi strato yaitu gunungapi yang
tersusun oleh batuan yang berlapis-lapis,
tersusun secara selang-seling antara
material hasil erupsi efusif dan erupsi
eksplosif.
115. Erupsi linier ialah magma yang keluar
melalui rekahan yang panjang pada kerak
bumi, sebagian besar material yang
dikeluarkan berupa lava cair dengan
komposisi basaltik, sifat erupsinya adalah
erupsi efusif. Erupsi ini dapat menghasilkan
timbunan lava yang sangat tebal dan luas
sehingga sering membentuk dataran,
apabila lapisan timbunannya sangat tebal
mencapai ratusan meter maka akan
terbentuk plato basalt. erupsi sentral,
magma keluar mencapai permukaan
bumi melalui sebuah pipa kepundan.
116. Solfatar merupakan gas yang
mengandung Sulfida berupa gas H2S,
yang keluar melalui lobang-lobang khusus
yaitu lobang solfatara. Lokasi lobang ini
biasanya terletak lebih tinggi daripada
fumarol.
117. Mofet merupakan gas asam arang (CO2)
yang melayang-layang pada ketinggian
rendah di atas permukaan tanah.
118. Sumber Air Panas merupakan mataair
yang mengeluarkan air dengan suhu
lebih tinggi daripada suhu atmosfer di
sekitarnya.
119. Geyser merupakan mataair yang
menyemburkan airpanas secara periodik
melalui celah atau retakan batuan.
Menurut Howel (1969), gempa bumi
adalah getaran atau serentetan getaran
dari kulit bumi yang bersifat tidak abadi
dan kemudian menyebar ke segala arah.
120. Impact merupakan gempa yang terjadi
karena adanya tabrakan antara bumi
dengan meteor.
121. Hiposentrum atau hiposenter adalah
pusat terjadinya gempa bumi, tempat ini
merupakan tempat terjadinya perubahan
lapisan batuan atau dislokasi di dalam bumi
sehinga menimbulkan getaran.
122. Seismograf adalah alat yang digunakan
untuk mencatat getaran gempa. Ada dua
macam seismograf, yaitu Seismograf
horizontal dan seismograf vertikal.
123. Gelombang primer (P), berupa
gelombang getaran gempa yang
merambat secara longitudinal, berasal dari
pusat gempa dan merambat ke segala arah
dengan kecepatan 7-14 km/detik.
Gerakannya searah dengan jurus pukulan.
124. Gelombang sekunder (S) atau gelombang
transversal, yaitu gelombang getaran
gempa yang merambat dari pusat gempa
merambat kesegala arah dengan kecepatan
3,5-7 km/detik. Gerakannya tegak lurus
terhadap jurus pukulan, bersifat merusak.
125. Gelombang panjang (L) atau gelombang
permukaan, yaitu getaran gempa yang
merambat di permukaan bumi, dengan
kecepatan rambat lebih rendah, kurang
dari 3,5 km/detik.
126. Homoseista merupakan garis khayal yang
menghubungkan tempat-tempat di
permukaan bumi yang merasakan getaran
gempabumi pada saat yang sama. Tempat-
tempat yang merasakan getaran gempa
yang sama tersebut dihubungkan akan
terbentuk garis yang dinamakan isoseista.
127. Episentrum atau episenter adalah tempat
di permukaan bumi yang letaknya paling
dekat dengan hiposentrum (pusat gempa),
posisinya tepat di atas atau tegak lurus
dengan hiposentrum.
128. Pleistoseiste merupakan garis yang
menghubungkan tempat-tempat dengan
tingkat kerusakan sama.
129. Jarak Episentral adalah jarak yang
ditempuh oleh gelombang gempa bumi
melalui permukaan bumi.
130. Surface Rupture merupakan retakan
(Cracking) yang terdapat di permukaan
bumi akibat permukaan bumi yang
mengalami pergeseran tempat
(displacement) sepanjang jalur patahan
131. Ault creep yaitu gerakan lambat material
batuan melalui bidang patahan dan
sifatnya tidak merusak.
132. Ground Shaking merupakan gerakan yang
menyentak dan bergetar dari massa batuan
yang dihasilkan oleh gempa bumi.
133. Ground Failure merupakan gerakan tanah
akibat getaran gempa yang beruntun,
getaran ini akan mengakibatkan terjadinya
landslide (longsoran), ground cracking
(tanah patah/retak), deferential
settlement (tanah terpisah). Pergeseran
lempeng secara cepat, yang kebetulan
lempeng tersebut menjadi dasar laut akan
mengakibatkan gelombang air laut
diatasnya. Gelombang ini dinamakan
tsunami, tinggi rendahnya gelombang
tsunami tergantung kepada kekuatan
gempa. Apabila gelombang terjadi pada
permukaan perairan di daratan maka
dinamakan seiche.
134. Tenaga eksogen adalah suatau tenaga yang
berasal dari aktivitas atmosfer, hidrosfer
dan biosfer yang bekerja pada kulit bumi.
135. Pelapukan (weathering) adalah proses
penghancuran batuan yang terjadi di atas
atau di dekat permukaan bumi sehingga
batuan tersebut mengalami perubahan
bentuk yang berbeda dengan semula.
proses pelapukan, pertama-tama batuan
akan mengalami penghancuran yang
menghasilkan bahan-bahan rombakan
yang bersifat lepas yang dinamakan
regolith, dan proses pelapukan akan
berlangsung terus sampai terbentuk tanah
(soil).
136. Block Separation merupakan disintegrasi
yang terjadi pada batuan beku yang
mempunyai retakan atau joint yang
arahnya saling menyilang tegak lurus.
137. Granular Disintegration merupakan
disintegrasi yang menghasilkan bagian
batuan yang lebih kecil berupa gravel atau
pasir kasar yang merupakan mineral-
mineral tungal.
138. Solfatar merupakan gas yang
mengandung Sulfida berupa gas H2S,
yang keluar melalui lobang-lobang khusus
yaitu lobang solfatara.
139. Mofet merupakan gas asam arang (CO2)
yang melayang-layang pada ketinggian
rendah di atas permukaan tanah.
140. Sumber Air Panas merupakan mataair
yang mengeluarkan air dengan suhu
lebih tinggi daripada suhu atmosfer di
sekitarnya.
141. Geyser merupakan mataair yang
menyemburkan airpanas secara periodik
melalui celah atau retakan batuan.
142. Gempabumi merupakan salah satu
kajadian alam selain letusan gunungapi,
namun antara keduanya ada perbedaan.
143. Hiposentrum atau hiposenter adalah
pusat terjadinya gempa bumi, tempat ini
merupakan tempat terjadinya perubahan
lapisan batuan atau dislokasi di dalam bumi
sehinga menimbulkan getaran.
144. Seismograf, adalah alat yang digunakan
untuk mencatat getaran gempa. Ada dua
macam seismograf, yaitu Seismograf
horizontal dan seismograf vertikal.
Gelombang primer (P), berupa
gelombang getaran gempa yang
merambat secara longitudinal, berasal dari
pusat gempa dan merambat ke segala arah
dengan kecepatan 7-14 km/detik.
Gerakannya searah dengan jurus pukulan.
145. Gelombang sekunder (S) atau gelombang
transversal, yaitu gelombang getaran
gempa yang merambat dari pusat gempa
merambat kesegala arah dengan kecepatan
3,5-7 km/detik. Gerakannya tegak lurus
terhadap jurus pukulan, bersifat merusak.
Gelombang panjang (L) atau gelombang
permukaan, yaitu getaran gempa yang
merambat di permukaan bumi, dengan
kecepatan rambat lebih rendah, kurang
dari 3,5 km/detik.
146. Episentrum atau episenter adalah tempat
di permukaan bumi yang letaknya paling
dekat dengan hiposentrum (pusat gempa),
posisinya tepat di atas atau tegak lurus
dengan hiposentrum. Pleistoseiste
merupakan garis yang menghubungkan
tempat-tempat dengan tingkat kerusakan
sama.
147. Jarak Episentral adalah jarak yang
ditempuh oleh gelombang gempa bumi
melalui permukaan bumi.
148. After shock suatu gempa bumi terpicu oleh
gempa bumi yang terjadi sebelumnya.
149. Surface Rupture merupakan retakan
(Cracking) yang terdapat di permukaan
bumi akibat permukaan bumi yang
mengalami pergeseran tempat
(displacement) sepanjang jalur patahan.
150. Fault creep yaitu gerakan lambat material
batuan melalui bidang patahan dan
sifatnya tidak merusak.
151. Ground Shaking merupakan gerakan yang
menyentak dan bergetar dari massa batuan
yang dihasilkan oleh gempa bumi.
152. Ground Failure merupakan gerakan tanah
akibat getaran gempa yang beruntun,
getaran ini akan mengakibatkan terjadinya
landslide (longsoran), ground cracking
(tanah patah/retak), deferential
settlement (tanah terpisah).
153. Tenaga eksogen adalah suatau tenaga yang
berasal dari aktivitas atmosfer, hidrosfer
dan biosfer yang bekerja pada kulit bumi.
154. Pelapukan (weathering) adalah proses
penghancuran batuan yang terjadi di atas
atau di dekat permukaan bumi sehingga
batuan tersebut mengalami perubahan
bentuk yang berbeda dengan semula. Pada
proses pelapukan, pertama-tama batuan
akan mengalami penghancuran yang
menghasilkan bahan-bahan rombakan
yang bersifat lepas yang dinamakan
regolith, dan proses pelapukan akan
berlangsung terus sampai terbentuk tanah
(soil).
155. Block Separation merupakan disintegrasi
yang terjadi pada batuan beku yang
mempunyai retakan atau joint yang
arahnya saling menyilang tegak lurus.
156. Granular Disintegration merupakan
disintegrasi yang menghasilkan bagian
batuan yang lebih kecil berupa gravel atau
pasir kasar yang merupakan mineral-
mineral tungal.
157. Shattering adalahdisintegrasi sepanjang
permukaan pecahan baru yang
menghasilkan pecahan batuan bersudut
tajam.
158. Spalling atau Exfoliation merupakan
disintegrasi batuan secara melingkar
(spheroid) sepanjang permukaan batuan
aslinya yang menghasilkan batuan bulat
lebih kecil dan pecahan batuan yang
melengkung. Pelapukan kimia atau
dekomposisi adalah perubahan batuan
atau mineral secara kimiawi yang
menghasilkan larutan, endapan, atau residu
dari zat-zat yang diubahnya.
159. Erosi Percik (Splash Erosion)
160. Erosi Permukaan (Sheet Erosion)
161. Erosi Alur (Rill Erosion)
162. Erosi Parit (Gully Erosion)
163. Daerah Aliran Sungai (DAS)
164. Gosong endapan di tengah sungai dekat
dengan muara membentuk daratan.
165. Delta merupakan material-material yang
diendapkan dan terakumulasi di muara.
166. Kaar permukaan batuan yang keras dan
padat, korosi tersebut membentuk alur-alur
.
167. Dolina daerah kapur terdapat lekukan-
lekukan pada permukaan batuan yang
berbentuk corot. Dolina yang memiliki
dinding-dinding curam disebut Yama.
168. Uvala proses pelarutan yang berlangsung
terus, beberapa dolina dapat tergabung
menjadi satu .
169. Polye merupakan dataran-dataran rendah
yang arahnya sejajar dengan pegunungan.
170. Abrasi Pengikisan batuan oleh gelombang
laut.
171. Cliffmerupakan batuan yang menonjol di
atas takikan akan runtuh yang akan
membentuk pantai terjal.
172. Busur (arch) Atap goa yang berbentuk
melengkung.
173.Karang pantai (fringing reef) adalah terumbu
karang yang menempel pada pantai. Lebarnya
berkisar antara be erapa meter sampai 1 km.
174.Karang penghalang (barrier reef) adalah
termbu karang terbentuk pada jarak tertentu
dari pantai.
175. Atol adalah sebuah pulau yang terdiri dari
terumbu karang berbentuk gelang yang di
bagian dalamnya berupa laguna yang pada
umumnya dangkal.
176. Karang papan (platform reef), adalah
terumbu karang yang datar dan sejajar
dengan permukaan air laut.
177. Firn merupakan gletser terbentuk dari
tempat-tempat salju terakumulasi.
178. Gletser alpina merupakan gletser yang
terdapat di puncak-puncak pegunungan,
sehingga sering juga disebut sebagai
mountain gletser.
179. Gletser dataran tinggi merupakan gletser
yang terletak di dataran tinggi atau
pegunungan-pegunungan dengan puncak
yang relatif datar.
180. Gletser kontinental/tipe greenland
merupakan gletser yang terdapat di daerah
kutub dengan hamparan yang maha luas.
181. Moraine merupakan puing-piung batuan
yang diangkut dan diendapkan oleh gletser.
182. Endapan eolis merupakan endapan yang
dihasilkan oleh tenga angin.
183. Deflasi merupakan pengikisan angin tanpa
disertai dengan butiran-butiran pasir.
184. Wadi adalah lembah-lembah dalam
yang tidak berair.
185. Batu Jamur (mushroomrock ) yaitu
batuan berbentuk jamur. Bentuk ini
tercipta karena adanya aktivitas korasi.
186. Pyramid rock yaitu batuan hasil sisa
aktivitas korasi yang dasarnya dibatasi
oleh tiga bidang atau lebih dengan bentuk
yang menyerupai piramida.
187. Blowout adalah lembah dangkal dan
relatif sempit yang dihasilkan oleh
gerakan angin (deflasi).
188. Honeycomb yaitu batuan yang terbentuk
menyerupai sarang lebah. Bentuk ini
terjadi pada batuan yang memiliki
permukaan vertical dengan kekerasan yang
tidak seragam.
189. Loes merupakan tanah yang terdiri dari
bahan- bahan halus yang mengandung
gamping dengan warna kuning sampai
kecoklat- coklatan.
190. Bahan galian strategis atau Golongan A
merupakan bahan galian yang penting
untuk pertahanan, keamanan negara atau
untuk menjamin perekonomian negara.
Beberapa contoh bahan galian golongan A
atau golongan strategis ini antara lain
adalah minyak bumi, gas alam, batubara, ,
uranium, radium, thorium.
191. Bahan galian vital atau Golongan B
merupakan bahan galian yang dapat
digunakan untuk memenuhi hajat hidup
orang banyak. Bahan galian ini sifatya
penting untuk kepentingan umum karena
diperlukan oleh orang banyak. Beberapa
contoh jenis dari bahan galian vital atau
golongan B antara lain besi, mangan,
bauksit, titan, tembaga, timbal, seng, emas,
platina, perak, air raksa, intan, kuarsa,
yodium, belerang dan logam- logam
lainnya.
192. Bahan galian Industri atau Golongan C
merupakan golongan bahan galian bukan
strategis dan bukan vital atau golongan C.
Bahan galian golongan ini memiliki sifat
tidak langsung memerlukan pasaran yang
bersifat internasional. Beberapa contoh
dari bahan tambang Golongan C antara
lain batupasir, gipsum, pospat, asbes, talk,
mika, grafit, magnesit, kaolin, batu apung,
marmer, batu tulis.
193. Bijih (ore)merupakan bahan galian
sebagai sumber bahan logam contohnya
adalah Emas (Au), Timah Putih (Sn),
Hematit (Fe), Bauksit (Al). Bukan bijih
merupakan bahan galian sebagai bahan
bukan logam, contohnya adalah belerang,
fosfat, kaolin, kapur , gipsum.
194. Tahap Eksplorasi merupakan penyelidikan
untuk mengetahui kuantitas maupun
kualitas mineral yang dilakukan dengan
berbagai macam survei baik di darat
maupun servei melalui udara, dilanjutkan
dengan survei geokimia dengan berbagai
macam metode. Selanjutnya dilakukan
pemboran (drilling), pembuatan paritan
(trenching), dan peledakan (blasting).
195. Cebakan primer adalah cebakan mineral
yang terdapat dalam batuan padat yang
disebut bijih (ore), dan dimungkinkan
dalam cebakan tersebut terdapat mineral-
mineral lain yang berasosiasi, misalkan
logam emas selalu berasosiasi dengan
logam lain seperti tembaga, timah hitam,
seng. Lembah-lembah atau lereng
(colluvial), sungai-sungai tua (paleo alluvial
deposit).
196. Hidraulicking merupakan sistem
penambangan yang dilakukan dengan cara
menyemprotkan air terhadaap material
yang akan ditambang
197. Dredging merupakan sistem penambangan
yang dilakukan dengan cara menggunakan
mesin keruk. Umumnya dilakukan di
sepanjang antai atau sungai untuk
mendapatkan bahan baku pasir dan kerikil
sebagai bahaan bangunan.
198. Strip Mining merupakan sistem
penambangan yang dilakukan dengan
cara pengupasan lapisan tanah dan
batuan yang menutupi lapisan batuaan
yaang akan ditambang seperti lapisan
batubara.
199. Emas merupakan logam mulia yang
memiliki sifat lunak dan mudah ditempa
serta mudah dibentuk, berwarna kuning
dan berkilau, memiliki berat jenis yang
tergantung pada jenis dan kandungan
logam lain yang berpadu dengannya,
kekerasanna berkisar antara 2,5 – 3 skala
Mohs.
200. Perak merupakan logam mulia, perak
juga seringkali disebut sebagai emas
putih, berkilau dan berwarna putih. Perak
dapat menjadi konduktor listrik yang paling
bagus dan paling tinggi. Tembaga
merupakan logam yang berkilau seperti
emas, namun tidak secemerlang emas.
Selain itu warna dari tembaga ini kuning
kemerah- merahan, apabila dicampur
dengan timah akan menjadi perunggu.
201. Stainless steel adalah besi anti karat yang
populer dan sering digunakan industri
untuk menghasilkan banyak produk.
202. Belerang adalah salah satu unsur kimia
yang tidak termasuk dalam kelompok
mineral logam. Belerang dalam tabel
periodik disebut dengan simbol S atau
sulfur.
203. Bauksit adalah jenis mineral alumunium
hidroksida yang terjadi karena proses
pelapukan dari batuan granit, yang terdiri
dari kumpulan mineral aluminum
hidroksida seperti gibbsit, boehmit atau
diaspor dan mineral tambahan seperti
geothit, hematit, kaolinit, dan anatase atau
rutil.
204. Calcined Alumina adalah korundum sintetis
yang merupakan bahan yang sangat keras
(9 Skala Mohs).
205. Pengertian energi adalah sesuatu yang
dapat membuat sebuah benda, baik
benda hidup maupun benda mati,
mampu melakukan pekerjaan (usaha)
atau melakukan perubahan.
206. Bendungan adalah bangunan yang berupa
urugan tanah, urugan batu, beton, dan atau
pasangan batu yang dibangun selain untuk
menahan dan menampung air, dapat pula
dibangun untuk menahan dan menampung
limbah tambang (tailing), atau menampung
lumpur sehingga terbentuk waduk
(Peraturan Pemerintah No. 37Tahun 2010
tentang Bendungan).
207. Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) adalah
suatu sistem pembangkit listrik yang
biasanya terintegrasi dalam bendungan
dengan memanfaatkan energi mekanis
aliran air untuk memutar turbin, diubah
menjadi energi listrik melalui generator.
208. PLTMH adalah suatu pembangkit listrik
skala kecil yang menggunakan tenaga air
sebagai tenaga penggeraknya seperti,
saluran irigasi, sungai atau air terjun alam
dengan cara memanfaatkan tinggi terjunan
(head) dan jumlah debit air.
209. Mikrohidro merupakan sebuah istilah
yang terdiri dari kata mikro yang berarti
kecil dan hidro yang berarti air.
210. Pasang merupakan kondisi atau keadaan
dimana air laut naik daripada biasanya.
Sementara surut merupakan kondisi
dimana permukaan air laut turun daripada
biasanya.
211. Pasang surut merupakan fenomena
pergerakan naik ataupun turunnya posisi
permukaan perairan laut secara berkala
yang disebabkan oleh faktor- faktor
tertentu.
212. Arus air laut adalah pergerakan massa air
secara vertikal dan horisontal sehingga
menuju keseimbangannya, atau gerakan
air yang sangat luas yang terjadi di seluruh
lautan dunia. Arus juga merupakan gerakan
mengalir suatu massa air yang
dikarenakan tiupan angin atau
perbedaan densitas atau pergerakan
gelombang panjang.
213. Minyak bumi adalah cairan kental, yang
mudah terbakar dan berwarna coklat gelap,
atau kehijauan.
214. Minyak (petroleum)
215. LNG (Liqiufied Natural Gas)
216. LPG (Liquified Petroleum Gas).
217. Batu bara adalah bahan tambang non
logam yang sifatnya seperti arang kayu,
tetapi panas yang dihasilkan lebih besar.
218. Batubara adalah fosil dari tumbuh-
tumbuhan yang mengalami perubahan
kimia akibat tekanan dan suhu yang tinggi
dalam kurun waktu lama. Antrasit, yakni
batubara yang memiliki kadar karbon 86%
hingga 98%.
219. Bituminus, yakni batu bara yang memiiki
kadar karbon 68% hingga 86%. Sub-
bituminus, yakni batu bara yang memiliki
kadar karbon hanya sedikit dan lebih
banyak kandungan airnya.
220. Lignit, yakni batu bara yang mempunyai
kadar karbon sebanyak 35% hingga75%.
Batu bara jenis ini memiliki warna coklat
dan dikenal lunak serta ringan.
221. Panas Bumi Panas Bumi adalah sumber
energi panas yang terkandung di dalam air
panas, uap air, dan batuan bersama
mineral ikutan dan gas lainnya yang
secara genetik semuanya tidak dapat
dipisahkan dalam suatu sistem Panas Bumi
dan untuk pemanfaatannya diperlukan
proses penambangan (menurut Pasal 1 UU
No.27 tahun 2003).
222. Panas bumi (geothermal) adalah sumber
energi yang ramah lingkungan, kata,
“geo”, berarti bumi dan, “thermos”,
berarti panas.
223. Energi panas bumi yang ideal adalah
panas bumi yang keluar dari perut bumi
berbentuk uap kering.
224. Energi surya adalah energi yang berupa
sinar dan panas yang dipancarkani
matahari. Energi ini dapat dimanfaatkan
dengan menggunakan serangkaian
teknologi seperti pemanas surya,
fotovoltaik surya, listrik panas surya,
arsitektur surya, dan fotosintesis buatan.
225. Angin merupakan udara bergerak akibat
adanya perbedaan tekanan. Selain itu,
angin juga disebabkan perbedaan
pemanasan sehingga terjadi perpindahan
udara panas ke dingin.
226. PLTB adalah pembangkit listrik tenaga bayu
(angin), yaitu memanfaatkan energi angin
sebagai sumber energinya.
227. Mineral radioaktif adalah mineral yang
memiliki ketidakstabilan dalam inti
atomnya sehingga menimbulkan pancaran
energi yang besar.
228. Peluruhan radioaktif (disebut juga
peluruhan nuklir atau radioaktivitas)
adalah proses dimana sebuah inti atom
yang tidak stabil kehilangan energi (berupa
massa dalam diam) dengan memancarkan
radiasi, seperti partikel alfa, partikel beta
dengan neutrino, sinar gamma, atau
elektron dalam kasus konversi internal.
Material yang mengandung inti tak stabil ini
dianggap radioaktif.
229. Frederick C. Cuny mendefinisikan bencana
(disaster) sebagai suatu situasi/kondisi
tertentu yang diakibatkan oleh kejadian
atau konflik dalam suatu lingkungan
(wilayah), shingga mangkibatkan kondisi
tertekan (stress), luka atau sakit, kerusakan
fisik (harta benda) dan kerugian ekonomi
yang sangat besar.
230. Carter (1992) mendefinisikan bencana
(disaster) sebagai suatu peristiwa yang
terjadi secara alamiah atau akibat
perbuatan manusia, bersifat mendadak
atau sangat cepat dan mengakibatkan
penderitaan berat, sehingga harus segera
ditanggulangi dengan berbagai usaha
secara luar biasa.
231. Penanggulangan Bencana didefinisikan
bahwa bencana sebagai peristiwa atau
rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam dan/atau faktor non alam
maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda, dan dampak psikologis(
berdasarkan Undang–undang Nomor 24
Tahun 2007).
232. Bencana alam (natural disasters),bencana
akibat perbuatan manusia (man-made
disasters).
233. Bencana alam geologi merupakan bencana
yang berhubungan dengan aktivitas
tektonik.
234. Bencana alam non geologi merupakan
bencana yang disebabkan oleh proses-
proses alam yang berhubungan dengan
fenomena ekstra-teresterial, misalnya
bencana meteorologi seperti banjir,
kekeringan, badai atau angin topan;
bencana biologis seperti serangan hama
pertanian, wabah penyakit; dan bencana
meteorik seperti jatuhnya meteor ke
permukaan bumi yang menimbulkan
bencana di bumi.
235. Bencana sosial adalah bencana yang
diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang diakibatkan oleh manusia
yang meliputi konflik sosial antarkelompok
atau antarkomunitas masyarakat, dan
teror.
236. Ancaman atau bahaya(Hazard) merupakan
kondisi atau situasi yang memiliki potensi
yang menyebabkan gangguan atau
kerusakan terhadap orang, harta benda,
fasilitas, maupun lingkungan.
237. Kerentanan(Vulnerability) merupakan
suatu kondisi yang menyebabkan
menurunnya kemampuan seseorang atau
masyarakat untuk menyiapkan diri,
bertahan hidup, atau merespon potensi
bahaya.
238. Kapasitas (capacity) merupakan kekuatan
dan sumber daya yang ada pada tiap
individu dan lingkungan yang mampu
mencegah, melakukan mitigasi, siap
menghadapi dan pulih dari akibat bencana
dengan cepat.
239. Resiko bencana merupakan interaksi
antara tingkat kerentanan dengan bahaya
yang ada. Waktu terjadinya (unpredictable),
fase penyadaran (awareness).
240. Dampak primer adalah dampak yang
terjadi akibat proses bencana secara
langsung, yaitu berupa getaran kuat yang
menghancurkan bangunan atau merusak
infrastruktur.
241. Dampak sekunder merupakan dampak
lebih lanjut akibat dampak primer misalnya
gempa menyebabkan terjadinya tsunami,
tanah longsor, kebakaran hebat, hancurnya
pusat tenaga listrik, kebocoran reaktor
nuklir, dll.
242. Dampak tersier merupakan dampak
jangka panjang misalnya hancurnya
habitat pantai atau rusaknya air tanah
akibat tsunami. Mitigasi bencana gempa
bumi berarti melakukan tindakan
untuk mengurangi dampak buruk dari
bencana sebelum gempa bumi itu
terjadi.
243. Rekonstruksi merupakan program jangka
menengah atau panjang, meliputi program
perbaikan sarana fisik, kondisi sosial,
perekonomian masyarakat.
244. Pemulihan merupakan proses
pengembalian kondisi dan fungsi-fungsi
dalam masyarakat yang terkena bencana.
245. Pembangunan Tsunami Early Warning
System merupakan sistem peringatan dini
apabila gelombang yang terjadi berpotensi
menjadi tsunami, menggunakan tanda-
tanda tertentu. Kesiapsiagaan tsunami
merupakan serangkaian tindakan yang
dilakukan untuk mengantisipasi bencana
tsunami melalui sikap dan tindakan-
tindakan yang tepat.
246. Tanah longsor (landslide) adalah suatu
gerakan massa tanah/batuan dengan cara
meluncur menuruni lereng (Mulyaningsih,
2010).
247. Jatuhan (rock fall), longsor (landslide).
248. Mitigasi bencana tanah longsor adalah
upaya pengurangan resiko bencana dengan
cara mengurangi dampak tanah longsor
sampai sekecil mungkin. mitigasi struktural
yaitu suatu tindakan untuk merekayasa
lokasi dan konstruksi bangunan agar
terhindar dari bahaya longsor.
249. Mitigasi non struktural merupakan
tindakan pemberdayaan masyarakat agar
mampu mengurangi resiko bencana tanah
longsor sampai serendah mngkin, misalnya
pendidikan dan latihan tentang tanah
lngsor, simulasi penyelamatan diri, dan
penanganan korban.
250. Pengertian kesiapsiagaan tanah longsor
adalah serangkaian tindakan yang
dilakukan untuk mengantisipasi bencana
tanah longsor melalui sikap dan tindakan
yang tepat.
251. Mitigasi struktural merupakan
pembangunan dam di sungai-sungai untuk
mengantisipasi ancaman banjir lahar
dingin, serta memasang alat peringatan dini
dan alat pemantauan aktivitas gunung
berapi.
252. Mitigasi non struktural merupakan
tindakan-tindakan untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat agar mampu
mengurangi risiko bencana gunung
meletus.
253. Pengertian kesiapsiagaan gunung meletus
adalah serangkaian tindakan yang
dilakukan untuk mengantisipasi bencana
gunung meletus melalui sikap dan
tindakan-tindakan yang tepat
254. Banjir adalah peristiwa tergenangnya
daratan oleh aliran air yang berlebihan.
255. Tujuan utama mitigasi bencana banjir
adalahh untuk mengembangkan berbagai
tindakan yang dapat mengurangi risiko
korban meninggal dunia, luka- luka, dan
sakit, rusaknya lingkungan hidup, serta
kerugian harta benda dan terganggunya
perekonomian masyarakat.
256. Kesiapsiagaan banjir adalah serangkaian
tindakan yang dilakukan untuk
mengantisipasi bencana banjir melalui
sikap dan tindakan-tindakan yang tepat.
257. Angin topan adalah angin yang bertiup
dengan kecepatan 250 km/jam atau lebih
yang sering terjadi di wilayah tropis di
antara garis balik utara dan selatan, kecuali
di daerah-daerah yang sangat berdekatan
dengan garis khatulistiwa. Istilah angin
topan, berasal dari typhoon, yaitu sistem
pusaran angin yang terdapat di Samudera
Pasifik. Di Samudera Hindia, angin tersebut
dinamakan cyclone, di Amerika disebut
hurricane, dan di Indonesia sering disebut
sebagai badai.
258. Mitigasi bencana angin topan adalah
upaya pengurangan resiko bencana dengan
cara mengurangi dampak angin topan
sampai sekecil mungkin. Kesiapsiagaan
angin topan adalah serangkaian tindakan
yang dilakukan untuk mengantisipasi
bencana angin topan melalui sikap dan
tindakan yang tepat.
2 Daftar materi yang sulit dipahami 1. Kristalografi
di modul ini
2. Sifat fisik mineral
3. Bioherm
4. Biostorm
5. Mineral Radioaktif

3 Daftar materi yang sering 1. Bentuk intrusi


mengalami miskonsepsi 2. Tipe gunung api
3. Langkah mitigasi

Anda mungkin juga menyukai