Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

Pembuatan dan Pengenceran Larutan

Dosen Pengampu : 1. Dra. Bina Lohita S., M.Pd., M.Farm., Apt.


2. Dra. Trirakhma Sofihidayati, M.Si.
3. Dra. Eka Herlina M.Pd.
4. Nhadira N, M.KM., Apt.
5. Cantika Zaddana, S.Gz., M.Si.
6. Usep Suhendar, M.Si.
7. Rikkit S.Farm

Asisten Dosen : Khoerul Akbar 066118203


Nama penyusun : Agris Aprian 066120190
Kelas : 1F Farmasi
Kelompok 10
Anggota kelompok : 1. Kristo Mualdo 066120181
2. Agris Aprian 066120190
3. Mutiara Nur Fathin 066120205

LABORATORIUM FARMASI
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Praktikum


1. Membuat larutan dengan konsentrsi tertentu
2. Mengencerkan larutan dengan konsentrasi tertentu

1.2 Dasar Teori


Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat yang
tedispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat
berpariasi. Larutan dapat berupa gas, cairan, atau padatan. Larutan ence adalah
larutan yang mengandung Sebagian kecil solte, relative terhadap jumlah pelarut.
Sedangkan larutan pekat adalah larutanyang mengandung Sebagian besar solute.
Solute adalah zat telarut. Sedangkan solvent (pelarut) adalah medium dalam solute
(terlarut). (Gunawan, 2004).
Pada umumnya zat yang digunakan sebagai pelarut adalah air (H2O), selain air
yang berfungsi sebagai pelarut adalah alcohol, amoniak, kloroform, benzena, minyak,
asam, asetat. (Estein, 2015).
Larutan gas dibuat dengan mencampurkan suatu gas dengan gas lainnya. Karena
semua gas becampur dalam semua perbandingan, maka setiap campuran gas adalah
homogen ia merupakan larutan. Larutan cairan dibuat dengan melarutkan gas, cairan
atau padatan dalam suatu cairan. Jika Sebagian cairan adalah air, maka larutan
disebut larutan berair. Larutan padatan adalah padatan padatan dalam mana satu
komponen terdistribusi tak beraturan pada atom atau molekul dari komponen lainnya.
(Brady, 1999).
Pembuatan larutan adalah suatu cara mempelajari cara pembuatan larutan dari
bahan cair atau padat dengan konsentrasi tertentu. Untuk menyatakan kepekaan atau
konsentrasi suatu larutan dapat dilakukan berbagai cara tergantung pada tujuan
pengguanaannya. Adapun satuan yang digunakan untuk menentukan kepekaan
larutan adalah molalitas, molaritas, normalitas, persen massa, persen volume, persen
berat per volume. (Baroroh, 2004).
Larutan-larutan yang tersedia dalam laboratorium umumnya dalam bentuk pekat.
Untuk memperoleh larutan yang konsentrasinya lebih rendah biasanya dilakukan
pengenceran. Pengenceran dilakukan dengan menambahkan aquadest ke dalam
larutan yang pekat. Penambahan aquadest ini mengakibatkan konsentrasi berubah dan
volume diperbesar, tetapi jumlah mol zat terlarut adalah tetap. Selain itu, pengenceran
juga dapat dilakukan dengan cara terlebih dahulu menentukan konsentrasi dan
volume larutan yang akan dibuat. Untuk menentukannya, tetap menggunakan rumus
pengenceran.
Keterangan :
n₁ = mol awal
n₂ = mol sesudah pengenceran
M₁ = Konsentrasi molar awal
M₂ = Konsentrasi molar akhir
V₁ = Volume larutan awal
V₂ = Volume larutan akhir
(Wanibesak, 2010).
BAB II
METODE KERJA
2.1 Alat dan Bahan
1. Batang pengaduk
2. Corong
3. Gelas beker
4. Kaca arloji
5. Kertas perkamen
6. Labu ukur
7. Mikropipet
8. Pipet volume
9. Spatula
10. Timbangan digital
2.1.2 Bahan
1. Air (H2O)
2. Asam asetat (NaCl)
2. Natrium hidroksida (NaOH)
3. Natrium klorida (CH3COOH)
2.2 Cara Kerja
a. Pembuatan larutan NaCl 1 M
1. Disiapkan timbangan digital dalam keadaan tesambung listrik. Letakan kertas
perkamen pada timbangan digital sebagai alas. Diletakan bahan NaCl sebanyak
5,85 gr.
2. Dibuat label dengan konsentrasi yang telah ditentukan. Tempelkan label
masing masing pada permukaan labu ukur.
3. Dimasukan NaCl kedalam gelas beker. Dilarutkan NaCl dengan air sebanyak
50% total air dalam batas labu ukur.
4. Dimasukan larutan tersebut kedalam labu ukur. Tambahkan air hingga batas
ukur. Dikocok hingga larut sempurna.
b. Pembuatan larutan NaOH 1 N
1. Dimasukan NaOH yang sudah ditimbang kedalam labu ukur dengan alas kaca
arloji.
2. Dilarutkan dengan air dengan kapasitas 50% dan dikocok hingga sempurna.
Ditambahkan air kembali hingga tanda batas dan homogenkan.
c. Pembuatan larutan NaOH 0,1 N dari larutan NaOH 1 N
1. Disiapkan pipet volume dengan ukuran 10 mL. Sedot larutan NaOH 1 N
menggunakan pipet volume hingga tanda batas.
2. Dimasukan larutan tersebut kedalam labu ukur baru. Tambahkan air hingga
tanda batas dan homogenkan.
d. Pembuatan larutan CH3COOH 0,5 N dari CH3COOH 25%
1. Dimasukan 2 mL larutan kedalam labu ukur dan tambahkan air hingga tanda
batas.
e. Pembuatan NaOH 10 ppm dari 1000 ppm
1. Dimasukan 0,1 mL menggunakan mikropipet kedalam labu ukur
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Data Pengamatan
NO Cara Kerja Hasil
1 Pembuatan larutan NaCl 1 M
Masukan 5.85 gr NaCl 𝑚𝑜𝑙 ×𝑒𝑞
N= =1
𝑉 (𝐿)

N=M
M= 𝑔𝑟 :1
𝑀𝑟

gr = M × Mr × L
tambahkan air
gr = 1 × 5.85 × 0,1
50 ml.
= 5.85 gr
Masukan larutan
tersebut ke labu
ukur

2 Pembuatan larutan NaOH 1 N


𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 ×𝑁
Masukan NaOH N=
𝑀𝑟 ×𝑉
ke labu ukur 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 ×1
1=
40 ×0,1
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 ×1
1=
4

1 × 4 = massa × 1

tambahkan air 4 = massa × 1


massa = 4 gr
3 Pembuatan larutan 0,1 N dari larutan
NaOH 1 N V1 × N1 = V2 × N2
V1 × 1 N = 100 ml × 0,1
sedot 10 ml larutan NaOH 1N 10 𝑚𝑙 ×0,1
V1 =
1𝑁

V1 = 10 ml

tambahkan air
4 Pembuatan larutan CH3COOH 0,5 N
dari CH3COOH 25% V1 × N1 = V2 × N2
Masukan 2 mL V1 × 25 = 100 × 0,5 N
100 ×0,5 𝑁
V1 =
25 𝑁

V1 = 2 ml

tambahkan air

5 Pembuatan larutan NaOH 10 ppm dari


1000 ppm V1 × M1 = V2 × M2
Masukan 0,1 mL sebanyak 10 kali V1 × 1000 = 10 ml × 10
100 𝑚𝑙 ×10
V1 =
1000

= 1 ml
Dipipet 10 kali
1 𝑚𝑙
V1 =
10

= 0,1 ml

3.2 Perhitungan
1. Pembuatan larutan NaCl 1 M

𝑚𝑜𝑙 ×𝑒𝑞
N= =1
𝑉 (𝐿)
N=M

M= 𝑔𝑟 :1
𝑀𝑟

gr = M × Mr × L

gr = 1 × 5.85 × 0,1

= 5.85 gr
2. Pembuatan larutan NaOH 1 N
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 ×𝑁
N=
𝑀𝑟 ×𝑉

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 ×1
1=
40 ×0,1

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 ×1
1=
4

1 × 4 = massa × 1

4 = massa × 1

massa = 4 gr
3. Pembuatan larutan NaOH 0,1 N dari larutan NaOH 1 N

V1 × N1 = V2 × N2

V1 × 1 N = 100 ml × 0,1

10 𝑚𝑙 ×0,1
V1 =
1𝑁

V1 = 10 ml

4. Pembuatan larutan CH3COOH 0,5 N dari CH3COOH 25%

V1 × N1 = V2 × N2

V1 × 25 = 100 × 0,5 N

100 ×0,5 𝑁
V1 =
25 𝑁
V1 = 2 ml

5. Pembuatan larutan NaOH 10 ppm dari 1000 ppm

V1 × M1 = V2 × M2

V1 × 1000 = 10 ml × 10

100 𝑚𝑙 ×10
V1 =
1000

= 1 ml

Dipipet 10 kali

1 𝑚𝑙
V1 =
10

= 0,1 ml

3.3 Reaksi
-
3.4 Pembahasan
Sebelum proses pelarutan NaCl terlebih dahulu harus ditimbang menggunakan
timbangan digital. Namun sebelum menimbang suatu bahan seperti NaCl, kita harus
menggunakan kertas perkamen sebagai alas NaCl diatas timbangan dan bila tidak
menggunakan timbangan akan terjadi reaksi dengan bahan lainnya yang akan
ditimbang. Kertas perkamen harus di setarakan dahulu sebelum menimbang bahan
karena kertas perkamen memiliki massa tersendiri maka harus ditimbang terlebih
dahulu agar massa zat yang akan digunakan lebih akurat. Larutan antara cairan dalam
cairan yakni larutan NaCl dalam pelarut aquades.
NaOH sangat larut dalam air dan akan melepaskan panas Ketika dilarutkan,
karena pada proses pelarutnya dalam air bereaksi secara eksotermis, yaitu pelepasan
kalor dari sistem ke lingkungan karena titik didih NaOH lebih besar dibandingkan titik
didih air. NaOH diambil menggunakan kaca arloji dikarenakan sifat NaOH yang
mudah menguap/korosif dan higrokopis yang artinya dapat menyerap air diudara yang
akan membuat perubahan bentuk. Tingkat kelarutan Natrium hidroksida dalam air
sangat tinggi dan saat dilarutkan dalam air maka akan melepaskan panas, karena pada
proses pelarutan dalam air bereaksi secara eksotermis (melepaskan kalor).Fungsi
pengenceran bertujuan untuk menurunkan konsentrasi larutan untuk mengurangi laju
tumbukan antar molekul yang diharapkan reaksi akan berjalan lebih lambat dan dapat
menghitung waktu untuk perubahannya larutan.
Pembuatan larutan asam asetat dilakukan dengan memasukan larutan tersebut
kedalam labur ukur. Kemudian ditambahkan air/aquades dan terakhir dihomogenkan.
Menurut Dinarn (2009), dijelaskan sifat fisik serta kimia dari asam asetat yang
memiliki rumus kimia CH3COOH dengan berat molekul 60,05 g/mol dan memiliki
kadar 36,0% - 37,0% b/b. asam asetat berbentuk cairan jernih tidak berwarna, bauk has
menusuk, dan memiliki rasa asam yang tajam. Kelarutannya, mudah larut atau
becampur dengan air, etanol, serta gliserol.
BAB IV
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikum Pembuatan dan Pengenceran Larutan maka dapat


disimpulkan bahwa :
• Untuk membuat suatu larutan, hitung massa larutan yang akan dibuat dengan
menggunakan rumus molaritas atau normalitas.
• Pembuatan larutan NaOH pada beberapa konsentrasi dan presentase
menyebabkan terjadinya reaksi eksoterm dan ada pula yang endoterm.
• Pembuatan larutan asam asetat dibuat dari asam asetat murni yakni asam asetat
glasial. Dimana dengan menambahkan aquades/air membuat larutan lebih
encer.
DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, Adi dan Roeswati. 2004. Tangkas Kimia. Kartika: Surabaya


Yazid, Eisten, M.Si., 2015. Kimia Fisika Untuk Mahasiswa Kesehatan. Pustaka
Pelajar: Yogyakarta
Baroroh, Umi L. U. 2004. Diktat Kimia Dasar I. Universitas Lambung Mangkurat:
Banjarbaru
Brady. J. E., 2000. Kimia Univesitas Asas dan Struktur. Binarupa Aksara: Jakarta
Wanibesak, Emser. 2010. Pembuatan, Pengenceran, dan Pencampuran Larutan.
Diakses pada tanggal 25 Oktober 2020 jam 1:46

Anda mungkin juga menyukai