UNIVERSITAS NASIONAL
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya
sehingga makalah dengan judul “SISTEM KOMUNIKASI GELOMBANG
MIKRO” dapat tersusun hingga selesai.
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
3.1 Kesimpulan.........................................................................................14
3.2 Saran...................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini perkembangan zaman sudah memasukin era 4.5 yang mana
sebentar lagi tergantikan oleh era 5, perubahan zaman yang tidak lebih dari
2 dekade ini lah yang membuat kita harus terus mengetahui seluk beluk
teknologi. Maka dari itu makalah ini dibuat agar menjadi pembelajaran bagi
penulis serta mengerjakan kewajiban dalam ujian akhir semester pada mata
kuliah sistem komunikasi gelombang mikro.
1
1.4 Manfaat Penulisan
PEMBAHASA
Alat pengukur gelombang mikro diera saat ini sudah sangat lah
berkembang mulai dari yang mengharuskan memasukan data terlebih
dahulu lewat sambungan USB pada computer hingga berbentuk mobile atau
portable. Biasanya alat ini lah yang sering digunakan bagi pekerja yang
mengukur gelombang mikro pada antenna yang menggunakan frekuensi
antara 100 mhz hingga 40 ghz.
Berbagai jenis tipe dan seri alat ukur tersebut sangatlah Beragam,
karena mereka menggunakan sensor dan cara penggunaan yang berbeda-
beda. Berikut adalah beberapa alat ukur yang dapat saya temukan pada
iterasi diinternet:
a. BR15 1
Alat ini adalah alat untuk mengukur gelombang mikro dengan
mengetahui indicator yang ada pada alat BR15 ini. Indikator tersebut
dapat mendeteksi radiasi gelombang mikro yang berbahaya dan
mengalokasikan sumber daya tersebut dengan cepat dan efisien. Alat ini
dirancang untuk mendeteksi gelombang mikro dengan range pita ISM
2,4 GHz seperti oven mikrowave, jarigan seluler, sistem transfer video
tanpa kabel, WLAN, bluetooth, beberapa pemancar radio, remot kontrol
dan telepon DECT tanpa kabel.
1
Trotec24.com, Editor. “BR15 Microwave Meter”, Trotec24.com. akses: 13 Januari 2020.
https://www.trotec24.com/en-tr/measuring-instruments/br15-microwave-
meter.html#t06000d7d1474f2
Gambar 2.1 Alat ukur BR15
Spesifikasi:
Rentang pengukuran: 0 - 9,99 mW / cm²
Akurasi: ± 1 dB
Resolusi layar: 0,01 mW / cm²
Ambang batas alarm: 5.0 mW / cm²² (0.155in²)
Rentang frekuensi: dikalibrasi ke 2.450 MHz
Fungsi: maks. nilai, fungsi tahan, tampilan lampu latar, fungsi
alarm, matikan otomatis
Kondisi pengoperasian: 0 ° C hingga 40 ° C, 10% hingga 85% RH
Dimensi (P x L x T): 160 x 60 x 42 mm
Berat: 150 g
b. Amprobe TX9002
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa sebuah alat ukur mobile atau
portable ini mampu membuat pekerjaan seorang enginer menjadi lebih
mudah. Salah satu alatnya yaitu adalah Amprobe TX900 yang mana
alat ini mempunyai satu fungi yaitu dapat mendeteksi gelombang mikro
yang bocor secaa akurat tanpa adanya perubahan sensor akibat adanya
distraksi disekitar tempat ukur.
2
Meterdigital.com, Editor. “Amprobe TX900 Microwave Leakage Detector”, Meterdigital.com.
akses: 13 Januari 2021. https://www.meterdigital.com/produk/amprobe-tx900-microwave-
leakage-detector
5
Gambar 2.2 Alat ukur Amprobe TX900
Spesifikasi:
Mengukur kebocoran gelombang dan men-tes power oven
8 sensor dipole – dapat mendeteksi sinyal gelombang pesawat pada
semua polarisasi
Kompensasi temperatur – pembacaan akurat tanpa terpengaruh oleh
perubahan temperatur ambang
Kompak, desain ergonomis
Indikasi baterai low
Analog Bar Graph
Auto-zero
Asesoris bawaan: dua Plastic Beaker 500ml, Spirit
c. EM03283
Sebuah alat ukur haruslah memiliki aspek penting itu tingkat
kemudahan ketika dipakai, maka dari itu kita dapat langsung
mengetahui apakah terjadi kebocoran atau tidak secara cepat. Alat
pengukur kebocaran satu ini bernama EM0238 yang mana hanya
menggunakan 1 buah jarum dan warna sebagai indikatornya, jika hijau
berarti tidak mengalami
3
Java-group.com, Editor. “Alat Pendeteks Kebocoran Gelombang Microwave Seri EM0328i”,
6
Meterdigital.com. akses: 13 Januari 2021. http://java-groups.com/product-279-alat-pendeteksi-
kebocoran-gelombang-microwave-seri-em0328.html
7
kebocoran maka yang merah artinya kebalikanya, mengalami
kebocoran. Alat ini dapat digunakan pada frekuensi 3MHz hingga
3GHz.
8
dibantu oleh alat tersebut, mulai dari fotografi hingga melakukan
telekonferens menggunakan telepon seluler ini.
Setiap jaringan yang ada baik mobile ataupun tidak, ia dapat diukur
kualitas layananya dengan beberapa metode yang sudah banyak digunakan
didunia telekomunikasi secara berkala.
Bandwith
Secara umum memang ukuran kecepatan dari setiap jaringan
tergantung pada bandwith yang salurkan oleh provider, tiap bandwith
4
Sofana, Iwan. 2011. Teori dan Modul Praktikum Jaringan Komputer. Bandung: Modula.
selalu memiliki ukurannya masing-masing ditiap penyedia layanan
tersebut. Namun terkadang bandwith yang disalurkan oleh pihak
provide dapat berkurang karena pengaruh oleh berbagai hal seperti
jarak antar satu lokasi ke lokasi lain. Hal tersebut dapat diukur
berdasarkan:
Throughput
Jika bandwith bersifat tetap maka untuk throughput ini bersifat
dinasmis karena dalam pengoprasianya dilakukan secara berkali-kali
serta di lakukan secara bersamaan agar mendapatkan nilai rata-rata.
Hal itu dapat terjadi dikarenakan beberapa faktor seperti topologi, tipe
kabel yang digunakan, spesifikasi server, listrik serta cuaca.
Jitter
Secara definisi jitter ini merupakan perubahan latency yang berubah
ketika paket dikirimkan, artinya jitter merupakan tolak ukur gangguan
pada sebuah transfer data. Dengan adanya jitter tersebut data tersebut
mengalami penurunan kualitas yang berbeda dari kualitas aslinya.
Faktor yang mengakibatkan jitter ini terjadi yang paling sering adalah
seberapa banyak data yang sedang sedang dikirim pada trafik tertentu.
Menurut TIPHON atau telecommunication and internet protocol
harmonization over networks adalah:
Kategori Jitter Indeks
Poor 125 – 225 ms 1
Medium 75 – 125 ms 2
Good 0 – 75 ms 3
Perfect 0 ms 4
Packet Loss :
(𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑖𝑟𝑖𝑚𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑘𝑒𝑡−𝑃𝑎𝑘𝑒𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎) 𝑥 100%
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑖𝑟𝑖𝑚𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑘𝑒𝑡 (𝑠)
5
Lee, Hyo-Jin. Kim, Myung-Sup. Hong, W, James. Lee, Gil-Haeng. Qos Parameters to Network
Performance Metrics Mapping for SLA Monitoring. Pohang Korea.
Bandwidth
Dalam pengukuran sebuah jaringan sudah sangat pasti akan
melibatkan beberapa hal yang umum seperti bandwidth misalnya. Hal
ini dicatat dalam ukuran bit / detik dalam kecepatan transfer data
Throughput
Proses dalam pengukuran kecepatan transfer secara aktual karena
sudah apapun interferensi nya sudah terkalkulasi didalam perhitungan
ini.
Latency
Sebuah penundaan atau delay antara transfer data yang satu dengan
data yang lain, dalam artinya seberapa lama data diproses secara
bergantian dalam sebuah antrian trafik jaringan.
Jitter
jitter ini merupakan perubahan latency yang berubah ketika paket
dikirimkan, artinya jitter merupakan tolak ukur gangguan pada sebuah
transfer data. Dengan adanya jitter tersebut data tersebut mengalami
penurunan kualitas yang berbeda dari kualitas aslinya.
Error rate
Perkiraan seberapa banyak tingkat kesalahannya dalam jumlah bit
yang dikirim dalam waktu interval tertentu dengan memperkiraan
seberapa banyak gangguan distorsi atau inteferensi ketika informasi
data sedang dikirimkan.
13
6
Kuipers, F., Kooij, R., Vleeschauwer, D. D., & Brunnström, K. (2010). Techniques for Measuring
Quality of Experience. WWIC.
14
Kualitas konten yang merujuk pada multimedia seperti kualitas video
ataupun audio
Kualitas layanan (QoS) yang berarti seberapa lancar transfer data
dalam sebuah jaringan tertentu
Pandangan menurut pengguna.
Audio quality
Sebuah indikator yang menunjukan seberapa baikkah kualitas audio
yang dirasakan oleh para pengguna ketika menggunakan pelayanan
tersebut
Service non-access (blocked call)
Sebuah keadaan ketika penggilan yang diberikan tidak dapat diterima
karena gangguan sinyal dalam jaringan
Service failure (dropped call)
Kegagalan mengakases layanan secara tiba-tiba
Service setting-up time (interval time)
Keadaan dimaan seorang pengguna meminta agar pihak penyedia
servis mau untuk mengaktifkan layanan
Blurriness
Hal yang menentukan kualitas dalam sebuah gambar atau video adalah
blur atau ketidakjelasan gambar atau video dalam setiap pixelnya
Edge noise
Adanya distorsi yang diterima yang kemudian menyebabkan adanya
keanehan pada pinggir disetiap gambar atau video
Incontinues image with blocking
Keadaaan dimana gambar atau video yang dikirim putus-putus karena
jaringan yang tidak stabil
7
3GPP. (2018). Universal Mobile Telecommunications System (UMTS); LTE; End-to-end
multimedia services performance metrics (3GPP TR 26.944 version 15.0.0 Release 15). FRANCE:
ETSI
15
Audio atau video synchronization
Ketika mengirim sebuah audio atau video secara real time, terkadang
delay yang diterima per sekian detik. Hal tersebut tentu sangat tidak
nyaman bagi pengguna
Blockiness
Kegagalan ketika melakuan transfer data akibat kompresi data atau
paket data yang hilang
Re-buffering
Buffer atau loading yang terus menerus akibat sinyal jaringan yang
lemah atau server yang sedang mengalami trafik yang padat
Freeze image atau loading time
Gambar atau video yang secara tiba-tiba diam dan kemudian jaringan
terputus
Unsuccessful data transmission ratio
Rasio pengiriman data yang yang tidak berhasil pada waktu tertentu
Successful log-in ratio
Rasio pengiriman data yang berhasil ketika internet tersedia
Data transmission speed
Kecepatan sebuah jaringan data internet ketika mengungah ataupun
mengunduh
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
iii