Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KONSEPTUAL

PENGANTAR KONSELING DAN PSIKOTERAPI


Oleh : Sofia Nurul Izza_NPM_A2 Bimbingan dan Konseling 2019

A. HAKIKAT KONSELING DAN PSIKOTERAPI


1. Hakikat Konseling
Konseling ialah suatu proses pemberian bantuan yang dilakukan secara tatap
muka oleh konselor kepada konseli untuk mendapatkan pemecahan masalah
ataupun solusi terhadap permasalahan konseli tersebut. Proses konseling dapat
membantu siswa mengatasi masalah dalam belajar, dapat juga membantu siswa
untuk mengembangkan karakter dan keterampilan, serta membantu siswa untuk
menentukan masa depan kariernya.

2. Hakikat Psikoterapi
Psikoterapi (Psychotherapy) berasal dari dua kata, yaitu “Psyche” yang artinya
jiwa, pikiran atau mental dan “Therapy” yang artinya penyembuhan, pengobatan
atau perawatan. Oleh karena itu, psikoterapi disebut juga dengan istilah terapi
kejiwaan, terapi mental, atau terapi pikiran.
Dapat disimpulkan, bahwa definisi umum psikoterapi ialah serangkaian
metode yang digunakan untuk mengatasi gangguan kejiwaan atau metal seseorang.

3. Perbedaan Konseling dan Psikoterapi


Perbedaan dari konseling dan psikoterapi ialah, konseling ialah pemberian
bantuan dari konselor kepada konseli untuk mendapatkan pemecahan masalahnya,
konseling ini semacam memberikan solusi kepada konseli agar lebih memahami
lingkungannya.
Sedangkan psikoterapi ialah proses yang terfokus pada masalah emosional
ataupun kejiwaan klien, psikoterapi ini lebih mengusahakan agar klien dapat
berkembang ke arah yang positif.
B. RAGAM PENDEKATAN KONSELING

PENDEKATAN PANDANGAN KONSEP KONSEP HAKIKAT SIKAP, PERAN, SIKAP, PERAN, TEKNIK-TEKNIK TAHAPAN-
TENTANG MANUSIA MANUSIA KONSELING DAN TUGAS TUGAS KONSELING YANG TAHAPAN
MANUSIA SEHAT/IDEAL TIDAK SEHAT/ MENURUT KONSELOR KONSELI DIGUNAKAN KONSELING
BERMASALAH PENDEKATAN
ITU
PSIKOANALISIS Menurut Manusia yang Sebaliknya Konseling dalam Konselor Konseli harus 1. Asosiasi bebas, 1. Membina hubungan
psikoanalisa sehat ialah manusia yang psikoanalisa membantu konseli bersedia terlibat merupakan metode konseling pada tahap
tingkah laku manusia yang tidak sehat ialah digunakan untuk untuk men-capai dalam proses pemanggilan kembali awal konseling
manusia mampu mengatasi manusia yang membentuk kesadaran diri; konseling yang pengalaman-pengalaman 2. Tahap krisis bagi
sebagian besar tekanan maupun memi-liki kontrol kembali struktur Konselor mem- intensif. Konseli masa lalu dan pelepasan konseli yaitu dalam
di-tentukan oleh kecemasan dan diri yang buruk kepribadian bangun kerjasama menelusuri apa emosi yang berkaitan menceritakan
motif- motif tak memiliki yaitu tidak dapat konseli dengan dengan konseli; yang tepat dan dengan situasi traumatis masalahnya.
sadar kesehatan mental menyelaraskan mengembalikan Konselor mem- tidak tepat pada masa lalu. 3. Mencari tahu masa
yang baik. Selain antara id, ego dan hal yang tidak berikan perhatian tingkah lakunya 2. Interpretasi, yaitu proses lalu konseli
itu juga dapat superegonya. disadari menjadi kepada konseli dan mengarahkan membiarkan ego untuk 4. Pengembangan
menyelaras- kan sadar kembali. untuk mem- diri untuk mem- mencerna materi baru dan resistensi untuk
id, ego dan percepat proses bangun tingkah mempercepat proses pemahaman diri
superegonya. penyadaran hal- laku baru. menyadarkan hal-hal 5. Pengembangan
hal yang tidak yang tersembunyi. hubungan konseli
disadari. 3. Analisis mimpi, yang dengan konselor
merupakan prosedur 6. Melanjutkan hal hal
penting untuk yang resistensi
membentuk hal-hal yang 7. Menutup wawancara
tidak disadari dan konseling
membantu konseli untuk
memperoleh penjelasan
terhadap masalah-
masalah yang belum
terpecahkan.
4. Analisis dan Interpretasi
Resistensi, resistensi
ialah sesuatu yang
melawan kelangsungan
proses konseling dna
mencegah konseli
mengemukakan bahan
yang tidak disadari.
Interpretasi konselor
ditujukan kepada bantuan
terhadap konseli untuk
menyadari alasan
timbulnya resistensi.
5. Analisis dan interpretasi
transferensi, transferensi
dalam keadaan normal
adalah pemindahan emosi
dari orangtua kepada
konseli.
PERSON Manusia Individu yang Individu yang Pada pendekatan Sikap konselor Konseli dapat 1. Congruence 1. Konseli datang
CENTERED tumbuh melalui sehat ialah yang tidak sehat ialah ini seorang terapis adalah mengeksplorasi Konselor harus tampil meminta bantuan
THERAPY pengalamannya, mendapat individu yang tidak berperan mempertimbangk berbagai macam nyata, dan tidak palsu, 2. Situasi bantuan
baik melalui penerimaan dan mendapat sebagai pemerang an pengetahuan perasaannya yang juga terlibat secara biasanya di-
perasaan, pandangan yang pandangan radikal otoritas yang tahu teori- teori dan dirahasiakan emosional dan berbagi definisikan sebagai
berfikir, positif dari dari apa yang terbaik teknik- teknik ketika permulaan perasaan- perasaan secara kesempatan bagi
kesadaran lingkungannya. ligkungannya, bagi klien dan yang mereka konseling. impulsif terhadap konseli. pertumbuhan diri
ataupun sehingga individu klien bersikap ketahui yang Konseli juga 2. Unconditional Positive 3. Konselor mendorong
penemuan. dapat mengalami pasif, namun dianggap dapat harus belajar Regard ekspresi bebas
perkembangan proses terapi ini memfasilitasi bahwa ia Perhatian tak bersyarat, mengenai perasaan
yang tidak sehat menekankan pada perubahan diri bertanggung tidak dicampuri oleh yang behubungan
dan berakibat bagaimana klien konseli. jawab atas dirinya evaluasi atau penilaian dengan masalah
pada terjadinya bertindak dan sendiri dan bahwa terhadap pemikiran- 4. Konselor menerima,
kecemasan. bagaimana ia ia bisa belajar pemikiran dan tingkah mengakui, dan
dapat menghadapi untuk laku konseli sebagai hal menjelaskan
masalah yang memperoleh yang buruk atau baik. perasaan- perasaan
menghalanginya. pemahaman diri 3. Accurate Emphatic negatif
melalui konseling. Understanding 5. Saat konseli telah
Dalam hal ini konselor menyatakan
dituntut untuk perasaan negatifnya,
menggunakan maka akan timbul
kemampuan inderanya ekspresi samar dari
dalam berempati guna impuls positif yang
mengenali dan men- membuat
jelajahi pengalaman perkembangan
subjektif konseli. Tugas dirinya
konselor adalah 6. Konseor menerima
membantu kesadaran dan mengakui
konseli terhadap perasaan positif yang
perasaan-perasaan yang dinyatakan oleh
dialami. konseli
7. Tentang pemahaman
diri dan penerimaan
diri dimana individu
dapat melanjutkan ke
tingkat integrasi baru
8. Bercampur dengan
proses wawasan
adalah proses
klarifikasi yang
mungkin merupakan
keputusan
9. Muncul inisiasi,
tetapi lebih ke
tindakan positif
10. Ada wawasan lanjut
11. Ada tindakan positif
yang semakin
teintegrasi pada diri
konseli dan lebih
percaya diri
12. Berkurangnya
perasaan akan
kebutuhan bantuan
dan konseli mengaku
bahwa hubungan
konseling harus
berakhir.
BEHAVIOR Manusia me- Menurut Sedangkan Konseling Sikap konselor Seorang konseli 1. Applied Behavioral 7. Asesmen, dalam hal
THERAPY rupakan hasil pendekatan ini individu yang menurut ialah menerima harus memiliki Analysis : Operant ini konselor harus
dari lingkungan- individu yang bermasalah ialahpendekatan ini dan mencoba motivasi untuk Conditioning, teknik ini mencari tahu tingkah
nya, sebab sehat ialah individu yang alah proses memahami apa berubah dan juga digunakan untuk me- laku bermasalah
segala perilaku individu yang bersikap tidakmerubah perilaku yang harus terus ngurangi atau meng- yang dialami konseli
baik dan buruk bersikap secara tepat danyang tidak sesuai dikemukakan oleh melakukan hilangkan perilaku yang saat ini; analisis
di-pelajari dari positif dan memiliki menjari sesuai konseli tanpa kebiasaan/ tidak diinginkan bagaimana konseli
lngkungan. berperilau secara kebiasaan yang melalui proses menilai atapun perilaku baru 2. Relaksasi dan metode mengontrol dirinya;
tepat. negatif. belajar perilaku mengkritiknya. sampai proses pelatihan terkait, analisis hubungan
baru. konseling relaksasi digunakan utnuk sosial konseli; dan
berakhir mengatasi tekanan yang analisis lingkungan
dihasilkan oleh konseli
kehidupan sehari-hari. 8. Menentukan tujuan,
3. Desensitiasi sistematis, tujuan ini ditetapkan
adalah prosedur yang oleh konseli dan
dapat memakan waktu, konselor pada awal
namun merupakan terapi, tujuan ini
pengobatan yang efektif, nantinya akan
terapi ini dapat digunakan sebagai
digunakan untuk kondisi tolak ukur untuk
kecemasan seperti mengetahui
kemarahan, serangan keberhasilan proses
asma, insomnia dan terapi
mabuk perjalanan 9. Mengimplementasik
4. Dalam paparan vivo dan an teknik, dalam hal
pembanjiran, pada terapi ini konselor dan
pemaparan vivo klien konseli menentukan
tidak disuruh untuk strategi belajar yang
membayangkan situasi terbaik untuk
yang ditakutinya, membantu konseli
melainkan dihadapkan mencapai perubahan
langsung dalam situasi tingkah laku yang
tersebut. Flooding sering diinginkan.
digunakan dalam 10.Mengakhiri
pengobatan perilaku konseling, jika
kecemasan yang tujuan yang telah
berhubungan dengan ditetapkan telah
gangguan, fobia, tercapai, maka
gangguan stres pasca proses konseling
trauma dan agoraphobia. akan diakhiri.
5. Eye Movement
Desensitiasi dan
Reprocessing (EMDR),
adalah suatu bentuk
terapi dengan gerakan
mata yang berirama yang
dirancang untuk
membantu klien dalam
berurusan dengan
gangguan stres pasca
trauma
6. Keterampilan sosial
pelatihan, keterampilan
sosial adalah kategori
yang luas yang
berhubungan dengan
kemampuan individu,
untuk berinteraksi secara
efektif dengan orang lain
dalam berbagai situasi
sosial dan digunakan
untuk memperbaiki
masalah ketidakmampuan
dalam pribadinya
RATIONAL REBT Individu yang Sebaliknya Dalam REBT Peran konselor Peran klien ialah 1. Teknik Kognitif 4. Proses dimana
EMOTIVE memandang sehat ialah individu yang konseling yaitu membangun belajr cara - Dispute kognitif konseli diperlihatkan
BEHAVIOR manusia sebagai individu yang bermasalah ialah dilakukan dengan hubungan menerapkan (cognitif diputation) dan disadarkan
THERAPY individu yang dapat berpikir individu yang menggunakan terapeutik, pikiran logis pada - Analisis rasional bahwa mereka tidak
didominasi oleh secara rasional berpikir secara prosedur yang membangun pemecahan (rational analysis) logis dan irrasional
sistem berfikir dalam me- irrasional bervariasi dan rapport,suasana masalah - Dispute standar ganda 5. Pada tahap ini
dan sistem nanggapi setiap sistematis yang kolaboratif, (double-standart konselor membantu
perasaan yang rangsangan secara khusus bersosialisasi dispute) konseli untuk
berkaitan dalam terhadap dirinya dimaksudkan dengan konseli - Skala katastropi membangun
sistem psikis untuk mengubah untuk memulai (catastrophe scale) keyakinan bawa
individu tingkah laku dala terapi, - Devil’s advocate atau pemikiran dan
batas-batas tujuan mengadakan rational role riversal perasaan negatif
yang disusun proses assesmen - Membuat frame ulang dapat ditantang dan
secara bersama- awal, dan (refeaming) diubah
sama membangun 2. Teknik Imageri 6. Terakhir konseli
tujuan konseling - Dispute imajinasi dibantu secara terus
(imaginal disputation) menerus
- Kartu kontrol emosional mengembangkan
(the emotional control pikiran rasional serta
card) mengembangkan
- Proyeksi waktu (time filosofi hidup yang
projection) rasional
- Teknik melebih-
lebihkan (the blow-up
technique)
3. Teknik Behavioral
- Dispute tingkah laku
(behavioral disputation)
- Bermain peran (role
playing)
- Peran rasional terbalik
(rational role reversal)
- Pengalaman langsung
(exposure)
- Menyerang rasa malu
(shame attacking)
- Pekerjaan rumah
(homework assignment)

REALITY Menurut Individu yang Individu yang Dalam Peran konselor Konseli dapat 1. Terlibat dalam permainan 6. Konselor harus
THERAPY pendekatan ini sehat ialah bermasalah ialah pendekatan ini ialah terbuka kepada peran dengan konseli bersikap hangat
kita sebagai individu yang individu yang konseling adalah menyampaikan konselor dan 2. Menggunakan humor kepada konseli dan
manusia dapat memenuhi gagal memenuhi merancang semua bahwa tidak ada bersedia 3. Menawarkan umpan balik menaruh perhatian
dilahirkan kebutuhannya dan kebutuhannya komponen harapan yang menjalani proses 4. Membantu konseli pada hubungan yang
dengan lima dapat menerima bersama-sama buruk sama konseling, konseli merumuskan rencana- sedang dibangun
kebutuhan kondisi yang dengan cara sekali, jika juga harus rencana yang spesifik 7. Konselor
kelangsungan dihadapinya memimpin konselor dapat menceritakan bagi tindakan menanyakan kepada
hidup, cinta dan konseli untuk menanamkan rasa masalahnya 5. Membuat kontrak konseli mengenai
rasa memiliki, mengevaluasi harapan ini, maka kepada konselor. keinginan dan
kekuatan atau hidup mereka dan konseli akan harapan mereka
prestasi, memutuskan merasa tidak 8. Diskusikan
kebebasan atau untuk bergerak ke sendirian dan keseluruhan arah
kemerdekaan, arah yang lebih dapat berubah dari kehidupan
dan kesenangan. efektif konseli, menanyakan
apa saja yang
dilakukan konseli
9. Respon konselor
diantaranya adalah
menanyakan apakah
yang dilakukan
konseli dapat
membantunya keluar
dari permasalahan
atau sebaliknya
10.Konselor mendorong
konseli untuk
merealisasikan
rencana yang telah
disusun bersama
konselor
11.Konselor
menanyakan
perkembangan
perubahan perilaku
konseli para
pertemuan
berikutnya
12.Terakhir ialah tindak
lanjut yaitu konselor
dan konseli
mengevaluasi
perkembangan yang
telah dicapai
C. DAFTAR RUJUKAN

Andriani, Sity. Hakekat Bimbingan dan Konseling. 2017. https://www.academia.edu/


7116722/HAKEKAT_BIMBINGAN_konseling

Saputra, Wahyu. Person Centered Therapy. 2018. https://www.academia.edu/


9054982/PERSON_CENTERED_COUNSELING

Sanyata, Sigit. Teori dan Aplikasi Behavioristik dalam Konseling. 2012.


http://staffnew.uny.ac.id /upload/132297302/penelitian/B.1c.Artikel+Ilmiah-
Teori+dan+Aplikasi+Behavioristik+dalam+Konseling.pdf

Teori, U., Konseling, P., Aisa, A., Eryanti, D., & Saputra, W. N. E. (2013). RATIONAL
EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY.

Sari. Reality Therapy. 2010. http://digilib.uinsby.ac.id/8600/3/babii.pdf

Anda mungkin juga menyukai