Kep Keluarga Friedman
Kep Keluarga Friedman
KEPERIWITIN KElOAROA
R;/~~ TuN; & P~attit
'-
PENTING DIKETAHUI
Penerbit adalah rekanan pengarang untuk menerbitkan sebuah buku. Bersama pengarang, penerbit menciptakan buku
untuk diterbitkan. Penerbit mempunyai hak atas penerbitan buku tersebut serta distribusinya, sedangkan pengarang
memegang hak penuh atas karanga"!lya dan berhak mendapatkan royalti atas penjualan bukunya dari penerbit.
Percetakan adalah perusahaan yang memiliki mesin cetak dan menjual jasa pencetakan. Percetakan tidak memiliki
hak apa pun dari buku yang dicetaknya kecuali upah. Percetakan tidak bertanggung jawab atas isi buku yang
dicetaknya.
Pengarang adalah pencipta buku yang menyerahkan naskahnya untuk diterbitkan di sebuah penerbit. Pengarang
memiliki hak penuh atas karangannya, namun menyerahkan hak penerbitan dan distribusi bukunya kepada penerbit
yang ditunjuknya sesuai batas-batas yang ditentukan dalam perjanjian. Pengarang berhak mendapatkan royalti atas
karyanya dari penerbit; sesuai dengan ketentuan di dalam perjanjian Pengarang-Penerbit.
Pembajak adalah pihak yang mengambil keuntungan dari kepakaran pengarang dan kebutuhan belajar masyarakat.
Pembajak tidak mempunyai hak mencetak, tidak memiliki hak menggandakan, mendistribusikan, dan menjual buku
yang digandakallilya karen a tidak dilindungi copyright ataupun perjanjian pengarang-penerbit. Pembajak tidak
peduli atas jerih payah pengarang. Buku pembajak dapat lebih murah karena merekatidak perlu mempersiapkan
naskah mulai dari pemilihan judul, editing sampai persiapan pracetak, tidak membayar royalti, dan tidak terikat
peljanjian dengan pihak mana pun.
.Anda jangan menggunakan buku bajakan, demi menghargai jerih payah para pengarang yang notabene adalah para
guru.
OOuAjar
KEPERAIATAN KElOIROA
Edisi 5
(Family Nursing: Research, Theory, & Practice)
School of Nursing
School of Nursing
Azusa, California
College of Nursing
Tucson, Arizona
Alih Bahasa:
Prof. Achir Yani S. Hamid, MN. DNSc
~P_E_N_E_RB......:...-..I_T_B_U_K_U_KE_D_O_K_T_E_RA_N-II ~ IEGel
EGC 1499
FAMILY NURSING: RESEARCH, THEORY, AND PRACTICE, 5th Edition, ISBN: 0130608246 by FRIEDMAN,
MARILYN M.; BOWDEN, VICKY R.; JONES, ELAINE G., published by Pearson Education, Inc.• publishing as Prentice
Hall, Copyright @ 2003 by Pearson Education, Inc., Upper Saddle River, New Jersey 07458.
All rights reserved. No part of this book may be reproduced or transmitted in any form or by any means, electronic or
mechanical, including photocopyil'!g. recording or by any information storage retrieval system, without permission from
Copyright@20 I 0
ISBN 978-979-448-997-2
-Marilyn M. Friedman
Untuk Greg, Christian, dan Matthew-cinta dan dukungan yang begitu banyak kalian
berikan, memberikan kedamaian, kesenangan, dan kekuatan bagi saya.
-Vicky R. Bowden
Untuk keluarga sa:ya yang merupakan tempat saya belajar bagaimana mempertahan
kan hubungan keluarga, melalui banyak perubahan;,danuntuk keluarga yang mem
bagi kehidupan mereka dengan saya dalam keperawatan, dan mengajarkan saya
bagaimana perawat dapat sangat membantu bagi berbagai keluarga.
-Elaine G. Jones
v
DAFTAR lSI
Cohabiting Family I 26
KELUARGA 28
KELUARGA? 5
RANGKUMAN 29
INTERAKSI KELUARGA-MASYARAKAT 5
KELUARGA 6
Evolusi, dan Tujuan 33
Terhadap GejaLa 17
Keluarga Sebagai. Konteks I 34
Perawatall18
Subsistem Keluarga Sebagai
dan Pemulihall18
Masyarakatl36
DEFINISI KELUARGA 9
Membedakan Keperawalan
KESEHATAN KELUARGA 10
Ke-htarga 136
MENGINTEGRASIKAN KELUARGA
MEMENGARUHI KELUARGA 11
SEJAR.AH KEPERAWATAN
Kemajuan Teknologi 112
Sendiri 124
Promosi Kesehatan Keluarga 147
VII
RANGKUMAN 89
KELUARGA 58
5. Teori Perkembangan Keluarga 97
MODEL KEPERAWATAN KONSEPTUAL
TINJAUAN TEORI PERKEMBANGAN
YANG DAPAT DITERAPKAN PADA
KELUARGA 98
KEPERAWATAN KELUARGA 60 Kritik Teori Perkemballgall
Model Ungkllngan Nightingale 160
Keluarga 199
Teori Pellcapaiall Tujuan King 161 RIWAYAT ATAU SIKLUS KEHIDUPAN
ModeL Adaptasi Roy 161
Model Sistem Kesehatan Neumanl62
KELUARGA 99
Tugas Perkemball,l(all
Model Perawatall Did Ore//! 162
Keluarga 1100
lLmu Telltang Manusia Sebagai
Riwayar alau Vadasi Sikills
Kesatuall Rogers 163
Kehidupall Keluarga I 100
Model Pellgembangan Kesadaran
ferubalzall Siklus Kehidupall I 102
Newman 164
Kerangka Siklus Kehidupa/l
Evolusi Teori Keperawatan
Keluarga I 102
Keluarga 164
Spiral Kehidupan Keluarga 1102
TEORI ILMU SOSIAL KELUARGA 65
RIWAYAT ATAU TAHAP SIKLUS
Teor! Struktural-Fungsional165 KEHIDUPAN KELUARGA INTI
Teori Sistem 166 DENGAN DUA ORANG TUA 105
Teod Perkembangan Keluarga 16-7 Tahap Transisional: Between Family
Teori Interaksional Keluarga 168 (Dewasa Muda Lajang) I 105
Teori Stres Keluargal69 Tahap I: Keluarga Pasangan
Teod Berubah 170 Barul107
Tahap II: Childbearillg Family 1108
Teori /lmll Sosial.Keluarga Lainnyal7l
Tahap 11/: Keluarga denganAllak
TEORI TERAPI KELUARGA 72 Prasekolalzllll
Teori Terapi InreraksilKonulllikasi Tahap IV: Keluarga dellgall AI/ak
Keluarga 172 . Usia Sekolahll14
Teori Terapt Keluarga Strukrurall73 Tahap V: Keluarga dengall Anak
. Teori Terapi Sistem Keluarga 174 .Remaja 1115
Teor! Terapi Keluarga Laillllya 175 Tahap VI: Keluarga Melepaskan Allak
Dewasa Muda 1117
TEaRt KEPERAWATAN KELUARGA
Tallap VII: Orang Tua Partih
MODEL TERPADU 76 Bayul1l9
Modellntervensi Pengkajian Keluarga Tahap VJiI: Keluarga Lansia dall
(Model Sislem Kekuatan-Stresor .Pellsiunan 1122
Keluarga)176 RIWAYAT ATAU TAHAP
Model Pengkajian dan Modellntervensi SIKLUS KEHIDUPAN DALAM
Keluarga Calgary 176 KELUARGA YANG BERCERAI 127
DAFTAR lSI IX
RIWAYAT ATt'-U TAHAP SIKLUS MENGIDENTIFIKASI MASALAH
KEHIDUPAN KELUARGA
KELUARGA: DIAGNOSIS
ORANG TUA TIRI 129
KEPERAWATAN KELUA"RGA 169
TANGGA 129
OMAHA I 170
Homoseksual I 129
PERENCANAAN 172
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Keluarga I 175
KELUARGA 135
Model/Sistem Ilitervensi
INTERVENSI KEPERAWATAN
Keperawatall I I 75
KELUARGA 135
Pedoman Intervellsi Keperawatan
RANGKUMAN 137
Keluarga I 176
Evaluasi 1190
KONSEP 149
Sosial-Budaya 199
ORIENTASI KEBUDAYAAN
KELUARGA 200
Pluralisme Budayaan-Etnik I 20 I
KELUARGA 155
Transkultural I 202
RANGKUMAN 156
Keluarga Etnik I 206
KELUARGA 161
Kesehatan I 214
Rumahl168 Keluarga I 2 I 6
X OAFTAR lSI
219
Komullikasi Elllosiollal/ 255
KELUARGA
INTERVENSI KEPERAWATAN
KELUARGA 221
Keluarga /257
RANGKUMAN 224
Keluarga /257
Perwakilan / 257
KARAKTERISTIK LINGKUNGAN
FAKTOR YANG MEMENGARUHI
RUMAH 231
POLA KOMUNIKASI KELUARGA 259
Sumber di Lingkllngan
EllliklKebudayaall / 260
Rumah/234
Perbedaall KOI/IU/zikasi Selama Sikills
Keluarga TlInawisma /235
Kehidupall Keluarga /261
KARAKTERISTIK LlNGKUNqAN Perbedaall Gender dalam
DAN KOMUNITAS 236
Konwnikasi /262
Karakteristik Fisik dan Geograji Perbedaan Konulllikasi dalam Be/Z1l1k
Lingkullgall /236 KeLuarga /262
. Karakteristik Sosial dall Demograji Perbedaall KOIIZI/nikasi
Komunilas / 239
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
KELUARGA 241
lNTERVENSI KEPERAWATAN
INTERVENSI KEPERAWATAN
KELUARGA 264
KELUARGA 241
RANGKUMAN 266
RANGKUMAN 242
Keluarga 245
KEKUASAN KELUARGA: KONSEP
PROSES KOMUNIKASI
Hasil Kekl/asaall /275
FUNGSIONAL 250
DINAMIKA KEKUASAAN
PROSES KOMUNIKASI
KELUARGA 277
DISFUNGSI·ONAL 252
Penerirna DisfimgsiMal1253
Tipe Bentuk Keluarga /278
DAFTAR 151 XI
Perbedaan Gender 1279 Perbedaan Kelas Sosiall 308
Faktor Usia dall Siklus Kellidupall Bell/Ilk Keluarga 1309
Keluarga I 280 Pellgamh BlldayaiElnikl.~ 10
FaklOr Keblldayaan dan Tahap Perkemballgall Kelllarga 1310
IlIIerpersonal I 280 Model Peran 1310
Kelas Sosial1280 MEMFUNGSIKAN PERAN KELUARGA
KLASIFIKASI STRUKTUR YANG SEHAT 311
KEKUASAAN KELUARGA PERAN KELUARGA SELAMA
SECARA MENYELURUH 281 GANGGUAN KESEHATAN 311
KEKUASAAN KELUARGA Perwi Ibu dalam Sehal dan Sakil131 I
SEHAT 282 Perall Pemberian Asuhall Kefllarga 13 II
DINAMIKA KEKUASAAN DAN Perubaltan Peran Selama Sakit dall
PERILAKU KEKERASAN Hospitalisasi 1313
KELUARGA 283 PENGKAJIAN STRUKTUR PERM»
PerspeklifTeoretis Perilakll Kekerasan KELUARGA 314
Keluarga 1283 DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Pellganiayaan Pasangan IIIIilll1284 KELUARGA 315
Penganiayaan Anak I 286 INTERVENSI KEPERAWATAN
Pmgalliayaan Sal/dara Kandung 1287 KELUARGA 316
Pengantayaan Orang Tlla 1287 Slralegi Peningkatan Peron alall
Pellganiayaall Lansia 1287 Trallsisi Perall1316
PENGKAJIAN KEKUASAAN
IlIIervellS; IIntllk Ketegallgan
KELUARGA 288 Peranl317
Hasil Kekuasaall/289 In/ervellsi ul1luk Perall yallg Tidak
Proses Pembllatan Keputusall1289 Adekllatl318
Landasall Kekllasaan 1289 IIlIer.vells; ull/uk Konflik Perall1319
Variabel yallg Memengaruhi IllIervellsi lin/ilk Kegagalall Perall13 19
Kekuasaall Keluarga 1289 RANGKUMAN 319
Kekuasaall Sislem dan SlIbsislem 13.NUai Keluarga 325
Keluarga Keselllrultall/289 DEFIN1S! DASAR 326
DIAGNOSIS KEPERAWATAN Nilail326
KESENJANGAN 01 OALAM
12.Sruktur Peran Keluarga 297 SISTEM NILAI 328
TEORI PERAN: DEFINISI OAN Keragamall Nila; Sosiall 328
KONSEP PENTING 298 Pertemallgan Nitai Amaro Budaya dan
Perilaku, Per/orma, dan Pengukuhall Sub-Budaya yang Domillall1328
Peranl298 Pertemangall Nilai Amara Generasi 1328
Pembagian PeralJ, Pengambilan Perbedaan Antara AlIggora Keiuarga dan
Peran, dall Perall Timbal-Balikl Pro/esiollal Peiayanall Keseltatan 1329
Kompiemenrer 1299 PERUBAHAN NILAI 01 MASYARAKAT
StreslKetegallgall Perall dan KOllflik AMERIKA 329
Peranl299 ORIENTASI NILAI UTAMA 330
Proposisi Tentallg Peran Keluarga 1300 ProduktiviraslPencapaian lndividll 1330
PERAN KELUARGA FORMAL 301 Individualisme 133 I
Perall dall Hubuligal! Pernikahall1301 MaterialismelEtika KOllsltlnsi 1332
Perall Wallila dall Pria dalam
Elika Kerja"t332
Kelllarga 1302
Peran KakeklNellek dalam Keluarga 1303 Pendidikan 1333
Perubahan Peron Keiuarga 1305 Persamaall1334
PERAN KELUARGA INFORMAL 305 Perkelllbangall dan Pellgllasaall
VARIA8EL YANG MEMENGARUHI Li1!gku1!sanI334
Kepraktisall 1335
KONTEMPORER 376
Rasiollalisasi 1335
Perubahan Sosialisasi dalam Peran
Kesehatan 1336
Tempat Penitipan Anak dan Sosialisasi
MEMENGARUHI NILAI
Perundang-Undangan yang
KELUARGA 338
Memengaruhi Pengasuhan Anak
Rural 1 341
Proses Sosialisasi 1379
KELUARGA 344
PERBEDAAN KELAS SOSIAL DALAM
INTERVENSI KEPERAWATAN
SOSIALISASI 382
KELUARGA 344
VARIABEL LAIN YANG MEMENGARUHI
KELUARGA 383
RANGKUMAN 345
Keluarga Orang Tua Tunggal 1 383
SEHAT 360
Keluarga 1388
KELUARGA 362
RANGKUMAN 391
INTERVENSI KEPERAWATAN
KELUARGA 362
Kedekatall-Perpisahan 1364
Keyakillan Kesehatan Telllallg
RANGKUMAN 366
PENGARUH 372
Praktik Diet Keluarga 1404
Anglo 1490
dan Ketidakpercayaan Klien 1511
INTERVENSI KEPERAWATAN
Mendorong Pellggunaan E>;tended
KELUARGA 491
Family. Jaringan'Sosial. dan
RANGKUMAN 492
Kelompok Swa-BatZ/u 1512
AMERIKA 498
Pemberdayaan 1513
RANGKUMAN 513
KELUARGA AFRIKA-AMERIKA:
20.Keluarga Asia-Amerika 517
KELUARGA 503
Nitai dan Keyakill.an Keluarga 1523
KELUARGA 506
Fungsi-Perawatan Kesehatan
Kesehalan 1507
STRUKTUR DAN FUNGSI
Afrika-Amerika 1508
KELUARGA 532
OAFTAR 151 XV
INTERVENSI KEPERAWATAN D. Proses Keperawatan Keluarga
KEL..UARGA 534 Contoh: Keluarga O'shea /559
RANGKUMAN 535 E. Jawaban Sketsa dan Latihan Soal
Apendiks 539 Keluarga /573
A. Model Pengkajian Keluarga Da/tar Istilah 603
Friedman (Bentuk Panjang) / 539 Referensi 609
B. Model Pengkajian Keluarga Friedman Indeks 653
J Format Singkat) /549
C. Studi Kasus Tentang Keluarga
O'Shea/55!
KATA PENGANTAR
•
Sebagai pembaca edisi kelima buku ini, kami rasa Anda akan senang dengan
perubahan dan tambahan yang telah dibuat. Hal ini karena fakta bahwa dua penulis
baru yang turut menambah tulisan dalam buku ini. Sebagai penulis pertama, saya
merasa sangat terberkati dengan dua perawat keluarga yang caring yang bekerja
sarna dengan saya memperbarui dan memperkaya isi dan penyaj ian buku edisi kel ima:
Dr. Vicky Bowden adalah penulis, praktisi, dan pendidik keperawatan yang terkenal.
Dr. Elaine Jones juga sangat berpengalaman dan ahli dalam pendidikan, praktik, dan
penelitian keperawatan keluarga dengan anggota keluarga tunarungu. Kontribusi po
sitif mereka telah merevisi buku ini dengan semangat dan kerja keras yang sangat
positif. Masing-masing kami merevisi satu per tiga bab, dan meninjau serta memberi
saran kepada perevisi utama di bab lain agar bab tersebut lebih komprehensif dan
relevan.
Langkah besar telah dibuat dalam bidang keperawatan keluarga sejak buku ini
diterbitlcan tahun 1980 dan tambahan serta perubahan dalam buku ini sejalan dengan
pertumbuhan keperawatan keluarga. Banyak buku keperawatan keluarga yang telah
diterbitkan yang berisi pembahasan teori, penelitian, dan praktik yang mendalam.
Peningkatan dalam publikasi tentang keperawatan keluarga; terbitnya Journal oj
Family Nursing pada tahun 1995; peningkatan terintegrasinya keperawatan keluarga
ke dalam ANA Standards of Nursing Practice, diagnosis keperawatan NANDA, dan
Nursing Intervention Classification (NIC); wadah nasional dan konferensi kepera
watan keluarga internasional; aktivitas berkelanjutan bidang kesehatan dan keluarga
National Council for Family Relations; dan peningkatan pelatihan keperawatan ke
luarga dan materi baik pada program sarjana maupun pascasarjana keperawatan
yang menghasilkan bukti kuat perkembangan keperawatan keluarga sebagai bagian
terintegrasi dari praktik perawat praktisi umum sekaligus area spesialisasi kepera
watan praktisi tingkat lanjut. Selain itu, ban yak yang sepakat bahwa keperawatan
keluarga secara konseptual dan empiris dengan berbeda keperawatan anggota
keluarga. Selain itu, karena pengaruh besar terapi dan aplikasi teori sistem keluarga,
perawat keluarga semakin berpikir iriteraktif dalam tulisan dan diskusi mereka
tentang keluarga dan praktik keperawatan keluarga.
Fokus buku edisi kelima ini meliputi diagnosis dan intervensi keperawatan. Dalam
edisi ini, seperti edisi sebelumnya, disajikan alat pengkajian keluarga yang kom
prehensif yang pada dasarnya sarna yang disertai beberapa perubahan. Model
pengkajian keluarga terutama berdasarkan tiga perspektif teoretis; sistem perspektif,
perspektif struktural-fungsional, dan perspektif perkembangan keluarga. Perspektif
multikultural juga terintegrasi seluruhnya.
Buku ini ditujukan untuk mahasiswa dan praktisi sarjana dan pascasarjana kepe
rawatan keluarga yang belum melakukan praktik terapi keluarga atau keperawatan
XVII
XVIII KATA PENGANTAR
sistem keluarga tahap lanjut. Praktik keperawatan keluarga tingkat lanjut memerlu
kan syarat penyelesaian program spesialis di tingkat master. Oleh karena itu. kami
mencantumkan intervensi keperawatan keluarga dasar dan nyata; intervensi yang
dinyatakan ini. waJaupun tentu saja penting dalam praktik keperawatan keluarga,
tidak cukup untuk bekerja dengan keluarga yang sangat kompleks yang lebih modern.
Keterampilan mewawancara secara tidak langsung dan konseling tingkat lanjut dib
tuhkan.
Dalam edisi kelima buku ini, berikut ini fitur baru yang telah ditttmbahkan:
• lsi bab telah ditambahkan pada awal setiap bab.
• Rangkuman per poin di akhir masing-masing bab merangkum ide utama dalam
bab.
• Glosarium berisi istilah utama yang digunakan di setiap bab yang dapat mening
katkan pemahaman
• Lebih banyak tabel dan gambar yang ditambahkan untuk menggambarkan poin
utama bahasan secara grafis.
• Sebagai bagian pertanyaan tinjauan di akhir masing-masing bab, sebuah sketsa
keluarga telah ditambahkan, Yl\ng berhubungan dengan isi bab dan meningkatkan .
keterampilan berpikir kritis.
• Bab-bab ini membahas mengenai area praktik termasuk pengkajian keluarga,
diagnosis dan intervensi keperawatan keluarga.
• Dalam bab praktik keperawatan keluarga, tiga variabel ini dipertimbangkan:
perbedaan gender, variasi sosial-budaya, dan perbedaan diciptakan oleh perubahan
kesehatan.
• Statistik dan referensi telah secara cermat diperbarui.
• Uraian NANDA (North American Nursing Diagnosis Association) dan NIC
(Nursing Interventions Classification) terbaru turut dimasukkan.
Buku ini terbagi menjadi em pat bagia:n. Bagian I meliputi dua bab pendahuluan yang
membahas pentingnya keluarga dan definisi keluarga (Bab 1) serta evolusi, fokus,
dan tujuan keperawatan keluarga (Bab 2). Dalam Bab 1, ringkasan mengenai kecen
derungan demografik yang berpengaruh pada keluarga dan berbagai bentuk keluarga
teJah diperbarui dan dikembangkan. Bab mengenai keperawatan keluarga (Bab 2)
mencakup tujuan dan peran perawat keluarga secara menyeluruh dari promosi hingga
.rehabilitasi kesehatan. Biaya medis yang meningkat; implementasi asuhan yang
dikelola; peningkatan proporsi lansia, invidu yang sakit kronik; dan pengenaJan
bahwa banyak penyakit kronik yang dapat dicegah atau diredakan dengan perubahan
gaya hidup merupakan kecenderungan utama yang sangat meningkatkan peran pe
rawat keJuarga baik daJam promosi kesehatan maupun perawatan jangka panjang.
Beberapa isu utama yang dihadapi keperawatan keluarga memfasilitasi pemahaman
kita mengenai status keperawatan keJu'lrga saat ini.
Bagian II membahas mengenai landasan teoretis dasar keperawatan keJuarga (Bab
3 sampai 6). Bab 3, "LandasanTeoretis Keperawatan Keluarga," membahas berbagai
teori yang digunakan dalam praktik keperawatan keluarga, dengan cakupan teori
keperawatan yang lebih baik daripada edisi sebelumnya. Teod keperawatan keluarga
terintegrasi juga diuraikan dan dikembangkan. Bab 4 merupakan bab singkat yang
KATA PENGANTAR XIX
menjelaskan teori struktural-fungsional dan bagaimana teori ini diterapkan dalam
buku ini. Bab 5, Teori Perkembangan Keluarga," telah direvisi dan diperbarui untuk
mencakup kisaran teori perkembangan yang lebih luas. Dalam bab ini. teori per
kembangan keluarga diterapkan pada keluarga orang tua tiri dan orang tua tunggal,
selain keluarga inti dengan orang tua lengkap. Bab 6, "Teori Sistem," berisi cakupan
teori holisme, sibernetik, dan komunikasi menjadi lebih fokus, eakupan teoTi per
tengahan di bawah teori sistem.
Bab III mengenalkan pembaea kepada proses keperawatan keluarga dan model
atau alat pengkajian keluarga (berada di setiap bab), diagnosis keperawatan keluarga
dan intervensi keperawatan keluarga. Bab 7, .. Proses Keperawatan Keluarga," telah
diperbarui dan direvisi, menggabungkan dua bab dari -edisi sebelumnya buku ini ke
dalam satu bab yang lebih komprehensif dan meliputi pembahasan yang lebih
mendalam mengenai intervensi keperawatan keluarga. Bab 7 mencakup literatur baru
yang muncul dalam ~rea konseling, pendidikan kesehatan, manajemen kasus, dan
proses keperawatan keluarga. Bab 8, "Identifikasi Data Keluarga: Pengkajian dan
Intervensi Sosiobudaya," membahas keperawatan keluarga dalam konteks perbedaan
sosial-budaya. Perbaruan data statistik dan Iiteratur mengenai perubahan demografis
yang berlangsung di Amerika memberikan pemahaman yang lebih besar mengenai
pentingnya berpraktik secara kompeten dengan keluarga dari berbagai latar
belakang.
Untuk bab praktik (Bab 9 s~mpai 16) mengenai penelitian, teori, dan implikasi
praktik turut dicantumkan. Bab ini membahas mengenai dimensi struktural keluarga;
fungsi keluarga; dan stres, koping, dan adaptasi keluarga. Dimensi struktural keluar
ga penting bagi praktik keperawatan keluarga, karena dimensi ini meneakup dina
mika keluarga seperti yang terlihat dalam pola dan proseskomunikasi keluarga (Bab
10), kekuasaan dan pembuatan keputusan keJuarga (Bab 11), struktur peran keluarga
(Bab 12), dan nilai keluarga (Bab 13). Fungsi afektif (Bab 14), fungsi sosialisasi
keluarga (Bab 15), dan fungsi perawatan kesehatan keluarga (Bab 16) merupakan
tiga bab yang paling relevan dengan fungsi keluarga untuk mengkaji keperawatan
keluarga. Stres, proses koping, dan adaptasi keluarga (Bab 17) juga komponen
penting dalam pengkajian dan intervensi keperawl.\tan keluarga.
Bab 9, "Data Lingkungan Keluarga," mempunyai bagian baru mengenai sumber
sumber di rumah (seperti akses Internet), diskusi perbedaan dalam Iingkungan
keluarga di kota dan di desa, bagian terbaru mengenai efek tunawisma pad a kese
hatan keluarga, dan bagian baru yang berfokus pada lingkungan sosiopolitik sebagai
faktor penting dalam kesehatan keluarga.
Bab 10, "Pola dan Proses Komunikasi Keluarga," berisi penelitian klasik dan ter
baru serta isi teoretis terkait pola komunikasi keluarga fungsional dan disfungsionaJ.
Bab ini juga membahas pengaruh keyakinan kebudayaan, tahap siklus kehidupan
keluarga, gender, bentuk keluarga, dan mini-budaya keluarga mengenai pola komu
nikasi keJuarga.
Bab II, Kekuasaan dan Pembuatan Keputusan Keluarga," menyajikaf) konsep
mendalam mengenai kekuasaan keluarga. Pembahasan mengenai kekerasan dalam
rumah tangga saat ini tercakup dalam buku ini, dengan bagian khusus yang mem
bahas mengenai penganiayaan pasangan intim, penganiayaan anak dan remaja, peng
aniayaan orang tua, dan penganiayaan lansia.
Bab 12, "Struktur Peran Keluarga," berfokus pada penelitian mengenai perubahan
peran keluarga selama sakit, dengan diskusi yang lebih luas tentang peran pemberi
asuhan keluarga, dan peran ayah dalam keluarga kontemporer. Kelebihan utama
adalah penjelasan yang lebih luas tentang peran kakeklnenek dalam keluarga, khu
susnya nenek yang terlibat dalam membesarkan cueu.
XX KATA PENGANTAR
Bab 13," Nilai Keluarga," berisi informasi baru tentang perubahan dalam nilai
keluarha yang telah muncul akhir-akhir ini akibat perubahan sosial. Kesenjangan
dalam sistem nilai dibahas, khususnya nilai yang tetap ada di antara keluarga dan
profesional kesehatan.
Bab 14, "Fungsi Afektif Keluarga." mengulas komponen penting fungsi afektif.
Bab ini memncakup proses kehilangan dengan lebih lengkap daripada edisi
sebelumnya.
Dalam Bab 15, "Fungsi Sosialisasi Keluarga," mencantumkan penelitian sosialisasi
yang terbaru. Terdapat juga cakupan yang lebih luas tentang aspek multikultural
menjadi orang tua. dan isu sosialisasi unik keluarga orang tua tunggal. keluarga orang
tua tiri, dan keluarga dengan orang tua homoseksual.
Dalam Bab 16. "Fungsi Perawatan Kesehatan Keluarga." pentingnya promosi
kesehatan jelas terbukti, dengam revisi Pender tentang Model Promosi Kesehatan
memberikan landasan teoretis untuk mengidentifikasi banyak faktor yang
memengaruhi promosi kesehatan keluarga. Penelitian terbaru menemukan mengenai
prakik perawatan kesehatan pada keluarga, seperti praktik gaya hidup sehat dan
penggunaan pelayanan kesehatan berbasis medis dan aIternatif/komplementer, juga
dicantumkan.
Terjadi perubahan utama isi dalam Bab 17, sekarangberjudul "Stres, Koping, dan
Adaptasi Keluarga". Model Resiliency Stres, Penyesuaian~ dan Adaptasi Keluarga
secara lengkap dijelaskan, dan penelitian serta perkembangan teoretis lain dalam area
stres dan koping keluarga telah diperbarui. Resiliency keluarga, perpaduan keluarga,
dan faktor yang memengaruhi keluarga ditekankan. Selain itu, penelitian pendukung
sosial, teori, dan aplikasi klinis telah ditambahkan dalam bab ini.
Dalam bagian IV (Bab 18, 19, dan 20), perbedaan kebudayaan pad a keluarga dari
tiga kelompok minoritas terbesar di Amerika Serikat, orang Latin, Afrika-Amerika,
dan Asia-Amerika dibahas. Literatur terbaru mengenai masing-masing keluarga ini,
digabung dengan uraian yang lebih luas mengenai pengkajiandan intervensi kepe
·rawatan keluarga yang peka dan tepat secara kultural, sehingga membuat bab ini
sangat bermanfaat untuk bekerja dengan klien yang berbeda-beda. Bab 20, "Keluarga
Asia-Amerika," adalah bab baru dalam edisi keempat, dan menunjukkan pertumbuhan
presentasi orang Asia-Amerika di Amerika serikat saat ini. Warisan budaya Timur
sangat berbeda dengan tradisi Barat sehingga perawat keluarga yang bekerja dengan
orang Asia-Amerika harus peka terhadap kebudayaan yang sangat berbeda ini.
Apendiks berisi Model Pengkajian Keluarga Friedman (format panjang dan
singkat), penjelasan kasus keluarga dan penggunaan proses keperawatan keJuarga
dalam contoh kasus, serta jawaban sketsa keluarga dan Latihan. Contoh keperawatan
keluarga dicantumkan untuk memberikan mahasiswa model praktik keperawatan
keluarga yang konkret dan juga kesempatan untuk menguji kembali diri mereka
menggunakan MOdel Pengkajian Keluarga Friedman. Bab dalam bagian III men
jelaskan pengetahuan berdasarkan kebutuhan untuk melengkapi dan mengembang
kan panduan diagnosis dan intervensi keperawatan keluarga.
UCAPAN TERIMA KASIH
Kami ucapkan terima kasih kepada ternan, anggota keluarga, dan kolega kami atas
dukungan, dorongan, dan pemahaman mereka selama penyelesaian revisi buku ini.
Kami juga ucapkan terima kasih atas dukungan, bantuan, dan desakan Nancy
Anselment, editor keperawatan di Prentice Hall Health. Tanpa kepemimpinan dan
pelatihan terus menerus dari Nancy kepada kami. Buku ini tidak akan selesai. Kami
juga berterimakasih atas ide dan gagasan yang kami terima dari beberapa peninjau
edisi keempat buku ini. Dan akhirnya, kami juga ucapkan terima kasih kepada penulis
buku sebelumnya-ide dan kontribusi mereka memberikan dasar revisi ini-dan semua
pihak yang membantu edisi kelima ini.
~KONTRIBUTOR
Terry A. Badger Phd, RN
Professor
College of Nursing
University ofArizona
Tucson, AZ
Re: Family Social Science Theories and Family. Therapy Theories·
Marilyn Morris McEwen, PhD(C), MS, BC, APRN
Doctoral Candidate
University ofArizona
Re: Rural Health, Housing
Gale Manke, MSN, RN
Clinical Associate Professor
College of Nursillg
University ofArizona
Re: Homeless Families
~PENINJAU
Wendy C. Booth, MSN, RN
Clinical Nurse Specialist, Community Health
University ofAlabama at Birmingham
Birmingham, Alabama
XXI
XXII UCAPAN TERIMA KASIH
MMF
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada tetangga saya yang karena penyakit
suami saya dan kesibukan saya menulis buku ini, banyak waktu kebersamaan kita,
saya lewatkan selama enam bulan terakhir. Saya juga sangat berterima kasih kepada
dua saudara laki-laki Amnon suami saya, Leib dan Ben-Ami, atas kunjungan rutin
mereka dan bantuan mereka kepada suami saya, memungkinkan say a melakukan
bagian revisi ini.
VRB
Saya mengucapkan terima kasih kepada Marilyn atas kesempatan yang luar biasa
untuk bekerja sarna dengannya menyelesaikan edisi kelima buku Keperawatan
Keluarga. Saya diperkenalkan denganbuku edisi kelima sa at say a sedang menjalankan
program Master keperawatan. Tidak pernah terbayangkan saya memili.ki kesempatan
untuk berkolaborasi dengan mereka merevisi buku ini yang berulang-ulang saya
jadikan sumber dalam praktik klinik saya, tulisan saya, dan· pekerjaan say a dalam
bidang Akademik. Marilyn adalah pelopordalam keperawatan keluarga, yang melalui
prestasinya sebagai seorang penulis dan pendidik, telah memberikan cinta dan
apresiasi yang sangat diperlukan bagi keperawatan keluarga di hati semua banyak
perawat. Terima kasih atas kasih sayang yang kamu berikan kepada keperawatan
keluarga dengan Elaine dan saya.
EGJ
Pertama-tama saya ucapkan terima kasih kepada Dr. Marilyn Friedman atas
kesempatan yang luar biasa diberikan kepada saya untuk berpartisipasi sebagai editor
pendamping untuk buku edisi keliina yang populer ini. Friedman adalah mentor yang
luar biasa sepanjang proses, meskipun situasi personal yang sedang dialaminya. Saya
sangat berterima kasih. Kedua, saya ucapkan terima kasih kepada Dr. Vicky Bowden
atas kemampuan dan energinya mengorganisir. Say a belajar banyak hal dari dirinya.
Ketiga, saya ucapkan terima kasih k~pada ternan dan kolega saya di University of
Arizona atas dukungan dan bantuan materi sepanjang proses penyelesaian buku ini.
Tiga pihak yang bersedia membantu (Terry Badger, Gale Manke, dan Marilyn
McEwen, PhD(C), dan mereka telah bekerja sangat baik dan memberikan perspektif
yang kontemporer pada buku ini. Kolega lainnya yang memberikan saya sumber
utama untuk bagian buku ini yang tidak saya akan temukan tanpa bantuan mereka:
Linda Philips (penganiayaan lansia), dan Amy Barnard (orang tua gay/lesbian).
Banyak terima kasih!
satu
KONSEP
PENGANTAR
1. Menguraikan tujuan dasar keluarga bagi masyarakat memiliki pengaruh besar pada keluarga Amerika, seperti
dan anggota keluarga individu. juga perubahan yang terjadi pada keluarga Amerika.
2. Menjelaskan alasan pentingnya perawat bekerja sama 9. Mendiskusikan beberapa faktor yang berhubungan
dengan keluarga. dengan pertumbuhan keluarga tanpa anak, keluarga
3. Menguraikan bagaimana keluarga dan masyarakat orang tua tunggal, co/tabitiizg family, dan ibu berusia
saling memengaruhi. . remaja yang tidak menikah.
4. Menjelaskan bagaimana keluarga berinteraksi dengan 1O. Mende~nisikan berbagai bentuk keluarga dan mem
isu sehat/sakit selama enam tahap interaksi keluarga berikan beberapa contoh berbagai bentuk keluarga.
dengan sehat/sakit. 11. Mengidentifikasi beberapa stresor yang umum dijumpai
5. Mendefinisikan keluarga, keluarga inti (terkait dengan peda keluarga orang tua tunggat homoseksual, dan
pernikahan), extended family, dan keluarga orientasi keluarga orang tua tiri.
(keluarga asal). 12. Memberikan pandapa! terhadap pandangan pesimis
6. Menjelaskan perbedaan antara pengertian kesehatan dan optimis berkenaan dengan masa ~epan keluarga
dan kesehatan keluarga. Amerika.
7. Mengidentifikasi karakteristik keluarga sehat. 13. Menyebutkan satu implikasi penting untuk praktik
8. Mendiskusikan beberapa kecenderungan sosial yang keperawatan keluarga yang berhubungan dengan
berbagai bentuk keluarga.
3
4 BAGIAN KONSEP PENGANTAR
Salah satu aspek terpenting keperawatan adalah penekanan anggota baru guna menjamin kelangsungan hidup komu
yang diberikan kepada unit keluarga. Keluarga-bersama nitas; dan menyediakan "calon anggota" baru untuk masya:
an dengan individu, kelompok, dan komunitas-merupa rakat, dengan menyiapkan anak-anak mengemban peran
kan klien atau penerima asuhan keperawatan. produktif dalam masyarakat (Cherlin: 1996).
Secara empiris, kita menyadari bahwa· kesehatan ang Keluarga berfungsi sebagai variabel penengah penting
gota keluarga berhubungan erat dengan kualitas kehidupan (atau beberapa penulis mengunakan istilah agen penyllllg
keluarga. Akan tetapi, hingga sepuluh tahun terakhir, tidak ga atau penawar) an tara masyarakat dan individu. Dengan
bany k perhatian yang diberikan kepada keluarga sebagai kata lain, tujuan dasar keluarga adalah sebagaiperanfara
obje studi yang sistematik dalam keperawatan. DahuJu, memikul harapan dan kewajiban dasar masyarakat serta
eval asi penggolongan keluarga secara sederhana dengan membentuk dan memodifikasinya untuk memenuhi kebu
istila , seperti baik, bermasalah, banyak masalah, atau tuhan dan kepentingan individu yang menjadi anggota ke
disfUi sional, menyebabkan perawat tidak dapat meng luarganya.
gamba an keluarga yang tengah mereka asuh. Keadaan KeJuarga juga berfungsi untuk memenuhi kebmu/ulII .
ini mulal erubah. Saat ini, studi mengenai keluarga, baik anggotanya. Bagi pasangan suami-istri atau anggota kelu
pada progra sarjana maupun pascasarjana telah meningkat arga yang telah dewasa, keluarga berfungsi untuk men
pesaL stabilkan hidup mereka-memenuhi kebutuhan afektif,
Bab in\ akan . ulai dengan bahasan teori keluarga dan sosioekonomi, dan seksual. Bagi anak-anak, keluarga
penelitian serta pra 'k keperawatan keluarga secara siste memberikan asuhan· fisik· dan emosional, serta secara
matis. Dalam bab ini j a akan diuraikan mengenai tujuan bersamaan mengarahkan pembentukan kepribadian mere
dasar keluarga, alasan m gapa perawat bekerja dengan ka (Minuchin, 1974; Sitelman & Sitelman, 2001). Sistem
keluarga, bagaimana keluar dan masyarakat saling me keluarga adalah Iingkup pembelajaran utama perilaku,
mengaruhi, dan yang paling pen' , hubungan penting an pikiran, dan perasaan individu.
tara status kesehatan keluarga dan mdividu yang menjadi Orang tua adalah "guru" utama, karena orang tua yang
anggotanya.Bab ini juga membahas keadaan keluarga menginterpretasikan dunia dan masyarakat pada anak
Amerika dan masa depannya, definisi dasar keluarga, ber anaknya. Lingkungan-kekuatan dari luar-merupakan
bagai bentuk keluarga, dan karateristik keluarga yang hal yang penting-khususnya dalam hal ini memengaruhi
sehat. orang tua saat anak-anak masih kecil-karena orang tua
yang menafsirkan makna utama yang dimiliki oleh kekuat
~DUA TUJUAN CASAR an dari luar ini kepada anak-anak mereka. Secara alamiah,
interpretasi yang diberikan oleh orang tua mengenai dunia
KELUARGA . dan masyarakat didasarkan pada pengalaman dan "realitas"
yang mereka alami. Jika orang tua pernah mengalami dis
Karena keluarga membentuk unit dasar dalam masyarakat,
keluarga merupakan lembaga sosial yang memiliki pe kriminasi atau hidup dalam komunitas dengan tingkat ke
jahlftan tinggi, mereka akan melihat dunia sebagai suatu
ngaruh paling besar terhadap anggotanya. Unit dasar ini
sangat memengaruhi perkembangan seorang individu, tempat yang berbahaya, rawan, dan harus dihindari, se
sehingga dapat menjaqi penentu keberhasilan atau ke hingga menyampaikan persepsi ini kepada anaknya. Di sisi
lain, jika d~nia memberikan stabilitas dan keamanan bagi
gagalan hidup seseorang.
orang tua maka perspektif ini akan "ditularkan" kepada
Unit keluarga menempati sebuah posisi di antara indivi
du dan masyarakat (Bronfenbrenner, 1979). Tujuan dasar anak-anaknya.
keluarga bersifat ganda, yaitu: (1) memenuhi kebutuhan Keluarga telah lama dipandang sebagai suatu lingkup
masyarakat, yang meliputi keluarga sebagai bagiannya (2) yang paling vital bagi tumbuh-kembang yang sehat. Ke
memenuhi kebutuhan individu yang menjadi bagian dari luarga memiliki pengaruh penting pad.a pembentukan iden
titas dan rasa percaya diri seseorang. Minuchin (1974), se
keluarga. Fungsi-fungsi ini, yang merupakan sifat dasar
orang ahli terapi keluarga terkemuka, merangkum dualisme
bagi adaptasi manusia, tidakdapatdipenuhi secara terpisah.
peran yang dimainkan keluarga dengan sangat indah:
Kedua fungsi ini harus ada di dalam keluarga.
Bagi masyarakat, keluarga-melalui fungsi reproduksi Dengan demikian, keluarga merupakan matriks rasa
dan sosialisasi anggota baru-berfungsi untuk memenuhi identitas-saling memiliki dan merasa berbeda antar·
anggotanya. Tugas utama keluarga adalah membantu me
kebutuhan vital. Keluarga membentuk suatu kelompok
ningkatkan pertumbuhan dan kesejahteraan psikososial
individu yang diperlakukan oleh masyarakat sebagai suatu anggotanya selama hidupnya secara umum... Keluarga
kesatuan yang utuh; membentuk sebuah jaringan sistem juga membentuk unit sosial terkecil yang menelUskan
kekerabatan yang membantu menstabilkan masyarakat, tuntutan dan nilai masyarakat, dan dengan demikian, me
bahkandalam masyarakat industri sekali pun; menghasilkan lestarikannya. Keluarga harus beradaptasi dengan kebu
BAB 1 PENGANTAR KELUARGA 5
tuhan masyarakat seJain juga membantu meningkatkan Walaupun penelitian terbaru dalam ilinu biologi dan
pertumbuhan anggotanya, dan pada saat yang sarna meme genetik tidak sependapat dengan hal ini, tetapi Satu
Iihara kontinuitas yang cukup guna memenuhi fungsinya prinsip penting pada terapi keluarga adalah bahwa
sebagai keJompok acuan individu.
gejala pada pasien yang teridentifikasi (anggota ke
Individu merupakan penyimpanan pengalaman kelompok luarga dengan masalah perilaku atau penyakit psi
(khususnya kelompok 'primer atau keluarga). Identitas in kosomatis yang nyata) merupakan indikator tingkat
dividu tersebut dapat berupa indentitas individu (peng adaptasi keluarga, at au dalam kasus ini, maladaptasi.
alaman intrapersonal) dan identitas sosial (pengalaman 3. Terdapat sebuah keterkaitan yang kuat antara keluar
interpersonal). Sebagian besar pengalaman intrapsikis se ga dan status kesehatan anggotanya, sehingga peran
seorang terbentuk dari pengalaman interpersonalnya, se keluarga amat penting dalam setiap aspek pelayanan
perti melalui hubungan orang tua-anak (Mead, 1934). kesehatan individu anggota keluarganya-mulai dari
Pembentukan status kesehatan jiwa seseorang yang ber tahap promosi kesehatan hingga tahap rehabilitasi.
maknahanya dapat dicapai .saat kita menghubungkan Pengkajian dan pemberian layanan kesehatan keluar
fungsi individu tersebut dengan pola hubungan manusia ga adalah hal yang penting dalam membantu tiap
kelompok primer atau keluarganya. anggota keJuarga mencapai tingkat kesejahteraan
yang optimum (Gill iss & Davis, 1993).
4. Penemuan kasus merupakan alasan yang baik lainnya
PIIMENGAPA BEKERJA untuk memberikan pelayanan kesehatan keluarga.
Adanya masalah kesehatan pada satu anggota kelu
DENGAN KELUARGA?
arga, yang memberikan "ekses" ke keluarga, dapat
mengarahkan temuan penyakit atau faktor risiko pa
Keluarga menyediakan sumber daya penting dalam mem
da anggota kefuarga yang lain; hal ini sering kali
berikan layanan kesehatan yang efektif bagi masyarakat.
terjadi ketika mengunjungi keluarga dengan masalah
Rangkuman di bawah ini menyoroti alasan paling me
kesehatan kronik atau dengan ,penyakitmenular di
yakinkan mengapa unit keluarga harus menjadi fokus
rumah. Perawat yang berpusat pad a keluarga sering
utama perawatan kita.
kali bekerja melalui satu anggotakeluarga guna men
1. Keluarga merupakan sumber daya penting dalam
jangkau anggota ke)uarga yang lain.
pernberian layanan kesehatan, baik bagi individu
5. Seseorang dapat memperoleh pemahaman yang lebih
rnaupun keluarga. Saat perawatan difokuskan pada
jelas danmenyeJuruh mengenai seorang individu dan
keluarga, efektifitas perawatan terbukti meningkat
fungsinya jika mereka dipandang dalam konteks
(Gilliss & Davis, 1993). Sebagai contoh, sebuah
keluarganya.
terobosan yang bermakna dapat dilakukan guna
membatasi risiko yang ditimbulkan oleh gaya hidup
dan bahaya yang ada di Iingkungan. Tujuan utama PIIINTERAKSIKELUARGA
promosi kesehatan adalah meningkatkan kesejahte MASYARAKAT
raan seluruh keluarga, yang kemudian seharusnya
secara bermakna menaikkan tingkat kesejahteraan Sebagai sebuah unit dasar di dalam masyarakat, keluarga
setiap anggotanya. membentuk dan dibentuk oleh kekuatan dari luaf (komu
2. Dalam sebuah unit keluarga, setiap gangguan (pe nitas dan sistem sosial yang lebih besar) yang ada di seki
nyakit, cedera, perpisahan) yang memengaruhi satu tarnya. Kebanyakan ahli sosiologi sependapat bahwa
anggota keluarga atau lebih dapat, dan sering kali pengaruh masyarakat terhadap keluarga I{}bih besar diban
memang, sedemikian rupa memengaruhi anggota dingkan pengaruh keluarga terhadap masyarakat, meski
yang lain dan juga memengaruhi unit tersebut secara pun keluarga juga mempunyai pengaruh pada masyarakat.
keseluruhan. Keluarga merupakan sebuah jaringan Kecepatan perubahan sosial dalam beberapa dekade
yang erat hubungannya, sebuah jaringan interdepen terakhir semakin pesat, dengan dampaknya terutama dira
den yang anggotanya saling memengaruhi. Masalah sakan oleh keluarga. Akan tetapi, di sepanjang sejarah,
satu anggota keluarga "meluas" dan memengaruhi keluarga telah menunjukkan ketahanan dan adaptasi yang
anggota keJuarga yang lain dan keseluruhan sistem luar biasa, sama halnya dengan kemampuanberubah yang
(hal ini disebut dengan "ripple effect" (efek me ditunjukkan oleh lembaga politik, pendidikan, dan sosial
nyebarD. Jika seorang perawat hanya mengkaji incli lainnya sesuai dengan tuntutan keadaan. Selain itu, ke
vidu dan bukan keluarga, perawat akan kehilangan kuatan yang bekerja di keluarga dan masyarakat terus me
. bagian yang dibutuhkan untuk memperoleh suatu nerus mengit:tervensi, berinteraksi, dan berubah (Berardo, .
pengJ<:.ajian menyeluruh mengenai keadaan yang ada. 1988).
6 BAGIAN 1 KONSEP PENGANTAR
Masyarakat, dengan keyakinan, nilai dan kebiasaannya terdiri atas serangkaian keputusan dan peristiwa yang me
menyusup ke dalam setiap segi kehidupan keluarga, seper Iibatkan interaksi sejumlah individu, termasuk keluarga,
ti pada usia berapa anak-anak mulai bekerja dan pada usia teman, dan penyedia pelayanan kesehatan profesionai.
berapa mereka diberi status sebagai orang dewasa seeara Selain itu, peran yang dimainkan keluarga dalam proses ini
legal. Masyarakat juga memberikan batasan penyakit, pe berbeda-beda setiap saat, bergantung pada kesehatan in
rilaku sehat-sakit, dan kepantasan· perawatan dan praktik dividu, tipe masalah kesehatan (mis., apakah masalahnya
pengasuhan anak. Pendewasaan anak muda oleh masyara akut, kr~nik, berat), dan tingkat perhatian serta keterlibatan .
kat, keikutsertaan wanita dalam tenaga kerja, dan program keluarga.
pelayanan kesehatan yang diadakan pemerintah Amerika Enam tahap sehatlsakit dan interaksi keluarga disajikan
Serikat seperti Medicare telah mengubah fungsi keluarga (Tabel 1-1) untuk menggambarkan seeara lebih lanjut me
terkait dengan peran keluarga dalam membantu orang tua ngenai hubungan ketergantungan antara keluarga dan sta
dan neneklkakek. tus kesehatan anggotanya. Enam tahap yang dijelaskan
Di sisi lain, keJuarga memengaruhi masyarakat, yang berikut menggunakan lima tahap penyakit dan perawatan
seJanjutnya dapat mengubah norma sosial. Sebagai eontoh, medis menurut Suehman (1965) dan lima tahap siklus sehat
peran kesejajaran yang teJah diemban wanita daJam kehi dan sakit keluarga menurut Doherty dan Campbell (1988).
dupan keJuarga menimbulkan perubahan drastis dalam ea Tahapan ini juga menampilkan rangkaian pengalaman ke
ra pandang masyarakat saat ini terhadap wanita dan peran luarga yang sifatnya semen tara terhadap penyakitldisabi
serta kemampuannya. Kontroversi yang terus berlanjut ter litas.
kait layanan keluarga bereneana dan.undang-undang abor
si makin memperkuat tekanan politis yang diupayakan ke
luarga agar masyarakat berubah. Dengan harapan yang TAHAP 1: UPAYA KELUARGA DALAM
semakin meningkat untuk mendapatkan akses yang lebih PROMO51 KE5EHATAN
baik ·ke layanan kesehatan yang komprehensif, keluarga Umumnya, keluarga berperan penting dalam semua bentuk
juga terus"menerus mendorong dilakukannya reformasi promosi kesehatan dan penurunan risiko (Campbell, 2000;
undang-undang kesehatan. Doherty, 1992). Namun, keluarga juga dapat memajankan
anggotanya kepada hal-hal yang membahayakan kesehat
~IN"'ERAKSI SEHAT/SAKIT an. Banyak bentuk promosi kesehatan, peneegahan, dan
penurunan risiko melibatkan isu 'seputar gaya hidup seperti
.DAN KELUARGA
menghentikan kebiasaan merokok dan berolah raga seeara
Status sehatlsakit anggota keluarga dan keluarga saling me teratur. Apakah seorang anak mendapat imunisasi tertentu,
mengaruhi. Suatu penyakit dalam keluarga memengaruhi atau apakah seorang ayah dimotivasi untuk meningkatkan
keseluruhan keluarga dan interaksinya, semen tara itu ke kegiatan olah raga dan memakan makanan yang lebih
luarga pada gilirannya memengaruhi perjalanan penyakit bergizi, atau apakah seorimg ibu mendapatkan perawatan
dan status kesehatan anggotanya. Karena itu, pengaruh sta pranatal yang baik, semua melibatkan-kurang Jebihnya
tus sehatlsakit terhadap keluarga dan dampak status sehatl keputusan dan.partfsipasi keluarga. Promosi kesehatan di
sakit keluarga saling terkait atau sangat saling bergantung mulai di keluarga. Strategi kesejahteraan, agar berhasil,
(Gilliss, Rose, Hallburg, & Martinson, 1989; Wright & biasanya membutuhkan perbaikan gaya hidup seluruh
Leahey, 2000). Keluarga eenderung menjadi pemieu masa anggota keJuarga. Selain itu, di dalam keluarga, anggota
lah kesehatan anggotanya dan sekaJigus menjadi pelaku keluar.ga belajar mengenai status kesehatan dan citra
dalam menentukan masalah kesehatannya. tubuhnya-seperti, apakah mereka lemah atau sering sakit
Kembali kepada interaksi antara status kesehatan kelu atau sehat dan kuat.
arga dan anggotanya, keJuarga adalah sumber utama kon Sayangnya, keluarga juga dapat menjadi sumber pe
sep sehat sakit dan perilaku sehat. Penelitian di bidang nyakit di antara anggota keluarga. Ketidakteraturaan sosiaJ
kesehatan keJuarga seeara jeJas menunjukkanbahwa kelu keluarga sering kali berakibat negatif kepada kesehatan
arga berpengaruh besar pada kesehatan fisik anggota anggota keluarganya. Berbagai masalah kesehatan khusus
keluarganya (Campbell, 2000). Dari satu sisi atau lebih, lebih sering dijumpai terjadi pada keJuarga yang berma
keluarga eenderung terlibat dalam pengambilan keputusan salah, di antaranya tuberkulosis, gangguan jiwa (Bemak,
dan proses terapi pada setiap tahapan sehat dan sakit Chung & Bornemann, 1996), anoreksia, dan bulimia
anggota keluarga, dari keadaan sejahtera (saat promosi (Campbell, 2000), hipertensi (Harburg, Erfurt, Ch~pe, &.
kesehatan dan strategi pcneegahan diajarkan) hingga tahap Havenstein, 1973), penyakit jantung koroner (Knutsen &
diagnosis, terapi, dan pemulihan (Doherty, 1992). Proses Knutsen, 1991; Syme, Hyman, & Enterline, '1964), dan
menjadi seorang "pasien" dan penerima layanan kesehatan kematian akibat stroke. Banyak penelitian, seperti yang
BAB PENGANTAR KELUARGA 7
1989). Anggota keluarga sentraJ (biasanya ibu) yang me
TABEL 1.. 1 mengaruhi penilaian kesehatan di beberapa kepustakaan
disebut "ahli kest;hatan keluarga" (Doherty & Baird.
ENAM TAHAP SEHAT/SAKIT DAN 1987).
INTERAKSI KELUARGA Keluarga memengaruhi pengenalan dan interpretasi ge
Tahap 1 Upaya Keluarga dalam Promosi Kesehatan jala penyakit. KeJuarga imigran yang miskin atau yang ba
Tahap 2 Penilaian Keluarga terhadap Gejala ru tiba sering kali berespons lambat terhadap gejala awal
Tahap 3 Mencari Perawatan karena kurangnya akses ke pelayanan kesehatan atau ka
Tahap4 Merujuk dan Mendapatkan Perawatan rena mereka tidak mengenali beberapa gejala sebagai tanda
Tahap 5 Respons Akut Klien dan Keluarga terhadap penyakit yang serius (Brown; Ponce. & Rice. 2001; Koos,
penyakit 1954).
Tahap 6 Adaptasi terhadap Penyakit dan Pemulihan
Diombil sebogion dori Doherty (' 992); Suchmon (' 965) ; don
TAHAP 3: MENeARI PERAWATAN
Compbell (2000.)
TAHAP 4: MERUJUK DAN MENDAPATKAN sosial ini dengan "peran si' sakit." Bagaimana peran ini di
PERAWATAN definisikan dan dijalankan di rumah akan dipengaruhi oleh
latar belakang sosial budaya dan keunikan keluarga. Be
Tahap ini dimulai saat dilakukan kontak dengan pelayanan
berapa keluarga membebaskan individu yang sakit dari se
kesehatan atau tenaga kesehatan profesional danlatau prak mua kewajibannya dan memberikan "Iayanan dan bantu
tisi pengobatan tradisional atau rakyat. Banyak penelitian an" secara penuh. Keluarga yang lain mengharapkan tidak
telah menujukkan secara jeJas bahwa keluarga berfungsi banyak perubahan perilaku pada individu yang sakit ter
sebagai lembaga yang membantu dalam menentukan tem sebut, mereka berharap bahwa yang bersangkutan dapat
pat terapi harus diberikan dan oleh siapa (de Souza & melakukan tugas seperti biasanya; pendekatan ini sering
Gualda, 2000; Pratt, 1976). Keluarga bertindak sebagai dijumpai saat individu yang sakit adalah ibu atau individu
agen perujukan kesehatan utama dan akan merujuk ang yang menjadi pemberi asuhan sentral.
gotanya ke jenis layanan atau praktisi yang dinilai sesuai.
Dengan demikian, unit keluarga berperan penting da
Tentu saja, keputusan mengenai layanan yang akan digu
lam menentukan perilaku peran anggotanya yang sakit.
nakan juga ditentukan oleh ketersediaan dan kemudahan
Keluarga juga merupakan lembaga penentu dalam memu
akses pelayanan kesehatan bagi keluarga.
tuskan tempat pengobatan harus diberikan-rumah sakit,
Sebagian besar data mengenai pemanfaatan pelayanan
klinik, atau rumah (Doherty, 1992). Upaya yang dilakukan
kesehatan menunjukkan bahwa dokter dan dokter spesiaJis
oleh profesional kesehatan untuk menganani penyakit dan
merupakan sumber perawatan utama yang digunakan oleh
mempromosikan kesehatan yang baik sering kali berten
keluarga berada, sedangkan ruang gawat darurat merupakan
tangan dengan nilai dan sikap keluarga terhadap pengobat
sumber perawatan yang paling umum digunakan oleh ke
an dan apa yang penting bagi keluarga.
luarga miskin (Center for Health Economics Research,
Selama tahap respons akut, keluarga harus menyesuai
1993). Di kalangan keluarga pekerja dan kelas menengah
kan diri dengan penyakit, diagnosis dan pengobatan ang
yangmemiliki asuransi kesehatan, terdapat peningkatan
gota keluarga yang sakit. Penyakit yang serius atau meng
dalam' peinanfaatan kelompok praktik (organisasi peme
ancam jiwa dapat mengakibatkan krisis keluarga, yaitu
Iiharakesehatan) yang dibayar di-muka dan sistem penge
keluarga mengalami masa ketidakteraturaan 'sebagai res
lolaan perawatan lainnya.
pons terhadap stresor kesehatan yang besar (Hill, 1940;
Jenis pelayanan kesehatan yang dicari sangat beragam.
Murray, 2000). "Kebanyakan penelitian yang dilakukan
Pral<tisi' perigobatan tradisional atau Timur, "tabib" non
terhadap suamilistri pasien yang sakit akut menunjukkan
ortodoks,praktisi kesehatan "hoJistik" (kadang kala meng
bahwa mereka mengalami tingkat stres yang sama atau
gunakan'terapi alternatif sepetti akupuntur dan akupresur),
lebih tinggi dari yang dialami oleh pasien itu sendiri"
superspesialis (seperti ahli bedah saraf), perawat praktisi,
(Campbell, 2000, him. 165).
dokter umum, dan ahli terapi individu atau keluarga, se
muanya harus dipertimbangkan sebagai kemungkinan
sumber pelayanan kesehatan (yang semakin memperluas TAHAP 6: ADAPTASI TERHADAP PENYAKIT
definisi konvensional penyedia perawatan medis). DAN PEMULIHAN
Bagaimana keluarga menentukan klinik atau penyedia
pelayanan kesehatan mana yang harus dihubungi? Walau Proses adaptasi anggota keluargaterhadap penyakit dan
pun beberapa variabel, seperti penerimaan, ketepatan, ade adaplasi serta koping keluarga sebagai sebuah unit, telah
kuasi perawatan yang diberikan, dan keseriusan kondisi lama dipelajari secara mendalam oleh para ilmuwan
merupakan hal yang penting, kemudahan akses ke fasilitas keluarga dan perawat peneliti keluarga. Tahap adaptasi
perawatan utama tampaknya juga menjadi penentu utama adalah masa saat perawat keluarga dihubungi untuk
dalam menentukan siapa yang akan dihubungi oleh ke membantu keluarga menghadapi stresor kesehatan.
luarga (Campbell, 2000). Adanya penyakit yang serius dan kronik pada salah satu
anggota keluarga biasanya mempunyai dampak besar pada
TAHAP 5: RESPONS AKUT KLIEN DAN sistem keluarga, terutama pada struktur peran dan pelak
KELUARGA TERHADAP PENYAKIT sanaan fungsi keluarga. Keluarga merupakan penyedia
pelayanan kesehatan utama bagi pasien yang mengalami
Ketika klien menerima asuhan dari praktisi kesehatan, penyakit kronik (Campbell, 2000),
klien menyerahkari hak dan keputusan tertentu, dan diha Isu yang penting adalah apakah pasien tersebut dapal
rapkan menerima peran sebagai pasien, yang ditandai mengemban kembali tanggung jawab perannya yang ter
dengan ketergantungan pada saran profesional kesehatan, dahulu (sebelum sakit) atau pasien mampu untuk men
kemauan untuk menaati saran pelayanan kesehatan, dan ciptakan sebuah peran baru yang dapat dilakukan dalam
berupaya untuk pulih. Parsons (1951) menyebut status keluarga. Baik karena sifat penyakit pasien serius (sangat
BAB 1 PENGANTAR KELUARGA 9
melumpuhkan atau memburuk secara progresit) maupun definisikan keluarga sebagai "sebuah kelompok yang
karena anggota keluarga yang sakit adalah anggota kelu mengidentifikasi diri dan terdiri atas dua individu atau
arga yang penting dan penyokong fungsi keluarga, sehing lebih yang memiliki hubungan khusus, yang dapat terkait
ga dampaknya terhadap keluarga menjadi lebih besar dengan hubungan darah atau hukum atau dapatjuga tidak,
(Murray, 2000; Sussman & Slater, 1963). namun berfungsi sedemikian rupa sehingga mereka meng
Keluarga kemudian menjalankan sebuah peran pen anggap dirinya sebagai keJuarga". Mempertimbangkan
dukung yang penting selama periode pemulihan dan reha individu yang mengidentifikasi diri sebagai anggota
bilitasi klien. Jika dukungan ini tidak tersedia, keberhasil keluarga merupakan komponen penting pada definisi ini.
an pemulihanlrehabilitasi menurun secara signifikan. Bozett (1987) memasukkan definisi tersendiri dengan me
nyebut keluarga sebagai "siapa yang disebut oleh pasien
sebagai keluarga, itulah keluarga". Family Service America
juga mendefinisikan keluarga dalam suatu eara yang
~DEFINISI KELUARGA komprehensi f-sebagai "dua orang atau lebi h yang disatukan
Keluarga telah didefinisikan dalam berbagai hal. Perbe oleh kebersamaan dan keintiman". Sementara Allen, Fine,
daap definisi keluarga bergantung pada orientasi teoretis dan Demo (2000) menegaskan bahwa keluarga, ditandai
yang digunakan oleh "pendefinisi"-yaitu, menurut jeni's dengan kelahiran, pernikahan, adopsi atau pilihan.
penjelasan yang dibuat oleh profesional mengenai keJuarga. Deng'an menggabungkan pernyataan pokok pada defi
Sebagai eontoh, penulis yang mengikuti orientasi teoretis nisi nontradisional di atas, keluarga dalam teks ini adalah
para ahli interaksi keluarga, memandang keluarga sebagai dua orang atau lebih yang disatukan oleh kebersamaan
sebuah. arena interaksi kepribadian sehingga penekanan dan kedekatan emosional serta yang mengidentifikasi
diberikan kepada karakteristik transaksional dinamis dirinya sebagai bagian dad keluarga.
keluarga. Penulis yang menggunakan perspektif sistem Karena definisi ini bersifat luas, definisi ini meneakup
umummendefinisikan keluarga sebagai sebuah sistem berbagai hubungan di luar perspektif legal, termasuk di
sosial keeil yang terbuka yang terdiri atas suatu rangkaian dalamnya adalah keluarga yang tidak ada hubungandarah,
bagian yang sangat sal ing bergantung dan d ipengaruhi baik pemikahan, atau adopsi dan tidak hanya terbatas pada ke
oleh struktur internal maupun Iingkungan eksternalnya. anggotaan dalam suatu rumah tangga. Definisi ini men
Penulis yang menggunakan perspektif para ahli pasca-· eakup extended family yang tinggal dalam satu rumah
modernisme keluarga memandang bahwa individu dari tangga ataulebih, pasangan yang. tinggal bersama tanpa
tiap generasi berikutnya akan mendefinisikan kembali menikah, keluarga tanpa anak, keluarga homoseksual, dan
keluarga; bahkan reproduksi yang merupakan fungsi paling keluarga orang tua tunggal, sert(,l. keluarga inti dengan dua
dasar dari keluarga pun dipandang terpisah dad keluarga, orang tua.
dengan pilihan menjadi konteks utama di lingkup keluarga . Jelas bahwa satu-satunya cara "pasti" untuk menentu
paseamodern (Dunphy, 2001). Oleh karena itu, terdapat kan siapa saja keluarga klien adalah dengan menanyakan
banyak definisi, dengan berbagai teori yang membentuk secara langsung kepada individu tersebut. Informasi ini
definisi tersebut dan harapan kita akan kehidupan keluarga kemudian dapat digunakan dalam pemberian layanan ke
(Smith, 1995). sehatan (Hanson, 2001a).
U.S Bureau of the Census menggunakan definisi ke Definisi tambahan keluarga di bawah ini disajikan un
luarga yang berorientasi tradisional, yaitu sebagai berikut: tuk memfasilitasi pemahaman mengenai kepustakaan ke
Keluarga terdiri atas individu yang bergabung bersama luarga.
oleh ikatan pernikahan, darah, atau adopsi dan tinggal di Keluarga inti (terkait dengan pernikahan)-Ke
dalam suatu rumah tangga yang sarna. Saat ini, definisi luarga yang terbentuk karena pernikahan, peran se
keluarga tradisional terbatas, baik dalam hal penerapannya bagai orang tua, atau kelahiran; terdiri atas suami,
maupun inklusivitasnya. Definisi keluarga harus meneakup istri, dan anak~anak mereka-biologis, adopsi, atau
luasnya bentuk keluarga yang ada sekarang ini, yang tidak keduanya.
tercakup di dalam definisi tradisional·. 8eberapa sarjana • Keluarga orientasi (keluarga asal)-Unit keluarga
dalam bidang keluarga berpendapat bahwa kita telah tempat seseorang dilahirkan.
mendefinisikan keluarga menuriJt model keluarga inti, kulit • Extelldedfamily-Keluarga inti dan individu terkait
putih, dan kelas menengah dan memiliki keeenderungan Jainnya (oleh hubungan darah), yang biasanya me
untuk memandang keluarga yang tidak sesuai dengan rupakan anggota keluarga asal dari salah satu pa
model ini sebagai "penyimpangan" (Smith, 1995). sangan keluarga inti. Keluarga ini terdiri atas "sanak
Whall (1986b), dalam analisis konsepnya mengenai saudara" dan dapat mencakup nenek/kakek, bibi,
keluarga sebagai unit asuhan dalam keperawatan, men- paman, keponakan, dan sepupu.
10 BAGIAN 1 KONSEP PENGANTAR
~KESEHATAN KELUARGA mengacu pada "sebuah proses sistem keluarga yang ber
sinambung, yaitu penggunaan berbagai strategi koping
Mengingat bahwa keperawatan keluarga terutama berfo yang digunakan untuk mengatasi stres dan tuntutan yang
kus pada kesehatan keluarga, konsep kesehatan keluarga dihadapi keluarga" (Clawson, 1996).
atau seperti yang disebut oleh Dunn (1961), kesejahteraan Para penuJis bidang kesehatan dan kesejahteraan ma
keluarga-perlu diperjelas. Dalam tinjauan pustaka di bi syarakat menggunakan indikator biostatistik pada kesehat
dang ini, batasan konsep ini mungkin kurang kc;msisten dan an keluarga. Para penulis ini membicarakan hubungan ke
kurang dijelaskan daripada konsep kesehatan (Anderson luarga dengan masyarakat dan stabilitas keluarga sebagai
dan Tomlinson, 1992). Dalam hal ini, konsep didefinisikan sebuah unit. Mereka menyertakan kemiskinan dan angka
sangat luas dan abstrak sehingga menerapkannya secara perceraian di' kalangan keluarga, timbulnya m<tsalah annk
komprehensif menjadi tug as yang paling sulit dilakukan. dan kriminal, dan angka dikeluarkan dari sekolah me
Dengan menggunakan teori sistem sebagai sebuah titik nengah serta angka pengangguran sebagai indikator ke
awal, pertama-tama kita harus menerima bahwa kesehatan sehatart keluarga.
keluarga lebih dari sekadar penjumlahan dari bagian Penulis bidang keperawatan keluarga cenderung meng
bagiannya (status kesehatan masing-masing anggota kelu gunakan interaksi keluarga atau perpektif sistem d~lam
arga). Kesehatan keluarga lebih besar dan berbeda dari mendefinisikan keluarga. Hanson (2001b), seorang penulis
bagian-bagiannya. Akan tetapi, dalam kepustakaan kita buku keperawatan keluarga, mendefinisikan keluarga se
menjumpai bawa istilah kese/zatan. keluarga digunakan cara holi.stik sebagai "suatu keadaan sejahtera yang ber
dengan makna ganda (Johnson, 1984), kadang berkaitan ubah secara dinamis yang mencakup faktor biologls,
dengan kesehatan anggota keluarga tersebut atau kesehat psikososial, psikologis, spiritual, dan budaya sistem ke
an unit keluarga itu sendiri. Penyakit medis kadang kala luarga". .
dimasukkan ke dalam "kesehatan keluarga." Karena hanya Terdapat peningkatan minat dalam menggunakan temi
individu yang dapat mengalami penyakit, penggunaan keperawatan dalam keperawatan keluarga guna membahas
istilah sebelumnya jelas tidak tepat. kesehatan keluarga. Tadych (1985) memberikan satu con
Dlilam penelitian keJuarga, kesehatan keluarga paling toh aplikasi teori keperawatan dalam bekerja dengan ke
sering diartikan sebagai fungsi keluarga atau adaptasi ke luarga. Dengan menggunilkan teori self-care (perawatan
luarga (McCubbin& Patterson, 1983a), walaupun terdapat diri) Orem, kesehatan keluarga merujuk pada sejauh mana
variasi dalam cakupan definisi yang luas ini. WHO (1974) keluarga membantu anggotanya untuk memenuhi kebutuh- .
memberikan sebuah definisi yang hampir sarna dengan an perawatan dirinya, dan sejauh mana keluarga memenuhi
definisi terakhir ini. WHO menyatakan bahwa kesehatan fungsi keluarga serta mencapai tugas perkembangan yang
keluarga "mengandung arti fungsi keluarga sebagai lem sesuai dengan tingkat perkembangan keluarga.
baga. sosial primer dalam promosi kesehatan dan kes,e
jahteraan". ~KARAKTERISTIK
Pengertian kesehatan keluarga juga berbeda-beda, ber KELUARGA SEHAT
gantung pada disiplin ilmu penulis atau perspektif teori
yang digunakannya. Sebagai contoh, dalam kesehatan jiwa Karakteristik keluarga sehat digambarkan dalam cam yang
keluarga yang menggunakan perspektif interaksional, ke beragam oleh beberapa penulis buku terkenal. Bahkan, is
sehatan keluarga merujuk pada kondisi proses dan dinami tilah yang digunakan oleh para penulis ini untuk meng
ka internal keluarga, misalnya, hubungan interpersonal g,ambarkan keluarga yang sehat pun beragam. Sebagai
keluarga. Fokusnya terletak pada hubungan antara keluar contoh, Pratt (1976) menyebut keluarga sehat dengan
ga dan subsistem keluarga, seperti pada subsistem orang "keluarga yang kuat." Beavers (1977) dan Beavers serta
tua atau orang tua-anak, atau antar-anggota keluarga. Hampson (1993) menggambarkan keluarga sehat sebagai
Jika perspektif sistem digunakan, penekanan diberikan "keluarga yang kompeten" atau "berfungsi seem'a optimal,"
pada hasil interaksi internal dan pertukaran antara keluarga sementara McCubbin dan rekan (1999) dan Walsh (1998)
dan lingkungannya. Salah satu hasilnya adalah keseim menyebut keluarga yang berfungsi dengan baik dengan
bang an antara pertumbuhan dan pertukaran serta stabilitas "keluarga yang tangguh." .
atau keseimbangan dalam keluarga (Wright & Leahey, Model Sistem Beavers mungkin merupakan model yang
2000), Kedua kecenderungan tersebut dibutuhkan oleh paling dikenal karena memasukkan skala pengkajian ke
keluarga agar dapat menjalankan fungsinya atau menjadi luarga menurut tingkat kompetensi keluarga dalam enam
sehat dalam keseimbangan yang baik. area: (1) struktur keluarga-kekuatan, persatuan orang tua,
Dalam literatur tentang stres keluarga, adaptasi keluarga dan kedekatan; (2) mitologi; (3) negosiasi yang diarahkan
didefinisikan sebagai ukuran kesehatan keluarga. Hal itu pada tujuan; (4) otonomi; (5) pengaruh keluarga; dan (6)
BAB 1 PENGANTAR KELUARGA 11
penilaian menyeluruh terhadap penyimpangan kesehatan; Yailu, keluarga dianggap berfungsi dengan baik jika ke
yang memiJiki rentang dari optimal/adaptif hingga gang luarga dapal menyesuaikan diri dengan baik terhadap bu
guan fungsi berat. Model ini menggabungkan pengamatan daya dan komunitas umum. Pratt (1976) juga mengatakan
klinis terhadap keluarga yang menjalani tempi dan ling bahwa keluarga yang kuat memiliki kontak yang aktif dan
kungan penelitian selama peri ode 30 tahun serta mcm beragam dengan berbagai kelompok dan organisasi lain,
berikan penekanan pada kompetensi kcluarga, yi., "sebe yaitu sebagai cara untuk meningkatkan, mendukung, dan
rapa baik keluarga menjaJankan tugas perawatan dan tugas memenuhi minat serta kebutuhan anggota keluarganya.
yang semestinya diJakukan dalam mengatur dan mengclola Goldenberg dan Goldenberg (2000), seorang ahli terapi
diri" (Beavers & Hampson, 1993, hIm. 74). keluarga, menekankan bahwa keluarga yang berfungsi de
Di bawah ini adalah sebuah rangkuman deskripsi ngan baik mendorong individu yang ada di dalam keluarga
Beavers dan Hampson (1993) mengenai keluarga yang untuk meraih poten$i dirinya. Keluarga yang sehat mem
berfungsi secara optimal. Keluarga yang berfungsi sccara berikan kebebasan yang dibutuhkan anggota keluarga
optimal ditandai dengan: untuk mengeksplorasi-dan menemukanjati din, semen tara
• Mcnunjukkan tingkat kemampuan keterampilan ne pada saat yang sama memberikan perlindungan dan
gosiasi yang tinggi dalam menghadapi masalahnya keamanan yang_ mereka butuhkan untuk meraih potensi
secara terus-menerus. dirinya.
Mengungkapkan berbagai perasaan,. kepercayaan,
dan perbedaan mereka dengan jelas, terbuka, dan
spontan. ~PERUBAHAN SOSIAL
• Menghargai perasaan anggotanya. YANG MEMENGARUHI
• Mcmotivasi otonomi anggotanya. KELUARGA
Mengharapkan anggota keluarga untuk ·memikul
tanggung jawab pribadi terhadap tindakan yang me Perubahan sosial yang tengah teljadi belakangan ini me
reka lakukan. miliki pengaruh yang besar pada kehidupan keluarga. Buk
• Menunjukkan perilaku afiliatif (kedekatan dan ke ti perubahan dan keragaman yang sangat besar tersebut
hangatan) satu sarna lain. Dalam keluar.ga ini, orang daJam keluarga Amerika berasaldari data demografi yang
tua merupakan pemimpiri yang nyata dan saling me terutama dikumpulkan oleh U.S Bureau of the Census.
merhatikan. Kepemimpinan keluarga bersifat setara Hampir 20 tahun yang lalu, Naisbit dalam Megatrends
dan berasal dari pernikahan/kedua orang tua. Orang (1984) menggambarkan keragaman peru bah an yang terjadi
tua membentuk persatuan yang kuat sebagai orang pada talmn 1980-an sebagai "sebuah dekade keragaman
tua dan menunjukkan cara menghargai dan afeksil yang belum pernah terjadi sebelumnya", dan kecenderung
kedekatan bagi anak-anaknya. Keluarga memperli an inl terus berJanjut dan bahkan mungkin terjadi semakin
hatkan sikap optimis dan merasa nyaman satu sarna cepat. Kecenderungan dan perubahan ekonomi dipercaya
. Jain (Beavers & Hampson, 1993). memberikan pengaruh terbesar bagi keluarga, tetapi selain
Ditemukan beberapa keterbatasan gambaran Beavers faktor ini, kemajuan tekno\ogi dan kecenderungan demo
mengenai keluarga yang kesehatannya optimal. Kritik pa graft, sosiobudaya, dan politik juga merupakan faktor-fak
ling ban yak terhadap hal inj adalah bahwa keluarga yang tor penting yang memengaruhi keluarga (Clark, 1984;
terlibat dalam observasi jnj kebanyakan merupakall kelu Coates, 1996; Toffier, 1990)
arga kulit putih, kelas mellengah, dengan dua orang tua
(Gershwin & Nilsen, 1989). Oleh karena itu, kita harus KECENDERUNGAN EKONOMI
mempertimbangkan bahwa keluarga yang berasal dad latar
beJakang sosioekonomi dan budaya yang beragam, serta Kecenderungan ekonomi yang paJing nyata saat ini adaJah
keluarga dengan struktur yang berbeda, mungkin tidak peningkatan biaya di seluruh area kehidupan keluarga. Hal
"cocok" dengan gambaran Beavers mengenai sebuah yang sarna juga terjadi pada biaya pelayanan kesehatan
keluarga yang kompeten. (Brown, Ponce & Rice, 2001; Nelson & Roark, 1985), ter
Pratt (1976) serta McCubbin dan McCubbin (1993) utama memberatkan bagi keJuarga miskin, keluarga lansia
menekankan pentingnya interaksi keluarga dengan komu (yang hidup pada masa sebelum terjadi inflasi dolar) dan
nitas dalam memfasilitasi kesehatan keluarga tingkat keluarga yang baru saja terbentuk.
tinggi. Menurut McCul;>bin, McCubbin, Thompson, dan Kecenderungan ekonomi utama Jainnya adaJah pening
Thompson (1998), fungsi keluarga dibentuk kembali de katan kesenjangan antara keluarga kaya dan miskin di
ngart memasukkan sampai sejauh mana keluarga mampu Amerika Serikat. Antara tahun 1990 dan 2000, keluarga
beradaptasi terhadap lingkup sosial tempat mereka tinggal. yang berada menikmati peilingkatan penghasilim, semen
12 BAGIAN 1 KONSEP PENGANTAR
tara keluarga yang sangat miskin tetap berada pada ke reka telah mandiri (Duvall, 1977; Teachman, Tedrow, &
miskinan relatif (Arax, Curti us, & Nelson, 2000). Angka Crowder, 2001).
kemiskinan untuk kebanyakan kelompok sedikit menu
run-menjadi 11,8% pada tahun 1999. Akan tetapi, angka KECENDERUNGAN DEMOGRAFI
kemiskinan pada orang Hispanik dan kulit hitam masih Demografi dan karakteristik utama penduduk memenga
tiga kali lebih besar jika dibandingkan orang kulit putih ruhi jenis kebutuhan layanan keluarga dan sasaran pem
non-Hispanik (Teachman, Tedrow, & Crowder, 2001; U.S berian layanan. (Lihat Tabel 1-2.)
Bureau of the Census, 1999a). (Lihat Gambar 1-1.)
Siapakah keluarga yang miskin ini? Selain kemiskinan PERCEPATAN PERTUMBUHAN POPULASI. Penduduk
lebih banyak terjadi di keluarga kulit hitam dan Hispanik, Amerika Serikat (AS) terus meningkat-hingga 89 juta
kemiskinan juga lebih banyak terjadi di keluarga imigran, jiwa dalam 35 tahun (1965-2000). Angka pertumbuhan
anak-ana~, dan keluarga kelas pekerja. Kozol (2000) da penduduk saat ini telah meningkat dari tahun 1990 hingga
lam laporannya Kids Count menyatakan bahwa sejak tahun 2000. Akan tetapi, pertumbuhan menjadi tidak seimbang.
1990 jumlah anak dalam keluarga pekerja miskin telah Populasi AS di bagian Barat meningkat hingga 19% (U.S
meningkat hingga sepertiga kali. Meskipim dahulu, per Bureau of the Census) jika dibandingkan dengan populasi
hatian difokuskan pada kesejahteraan keluarga miskin di 'seluruh negara negara AS yang meningkat 13%. Di
bukan pekerja-saat ini perhatian juga harus diberikan pad a perkirakan bahwa pertumbuha,n penduduk Amerika Serikat
keluarga yang memang memiliki pekerjaan tetapipengha akan menurun, tetapi hal itu tidak diperkirakan hingga
silannya tidak mencukupi untuk hidup layak (Brownstein, abad ke-21. lumlah populasi baby boomer (1945-1964)
1999). Keluarga orang tua tunggal dengan ibu sebagai ke dan banyaknya kedatangan imigran merupakan penyebab
pala keluarga, juga lebih cenderung miskin dibandingkan utama angka pertumbuhan yang ada saat ini. Sensus tahun
keluarga yang memiliki orang tua lengkap. Pada tahun 2000 mencatat pertumbuhan yang pesat di kota-kota besar
1999,37,4% keluarga dengan ibu sebagai kepala keluarga dan pertumbuhan yang relatif tetap di pinggiran kota.
danmemiliki anak di bawah usia 18 tahun hidup di bawah POPULASI LANSIA. Mungkin, kecenderungan yang paling
garis kemiskinan (U.S Bureau of the Census 1999b). penting dalam demografi adalah peningkatan usia harapan
Popu lasi tunawisma, dari keluarga yang memiliki anak hidup secanr umum dan kenyataan bahwa sebagian besar
mengalami peningkatan, mereka juga hidup dalam penduduk yang ada sekarang ini dapat mencapai usia lanjut
kemiskinan (Schraneveldt & Yciung, 1992). (U.S Bureau of the Census, 2000c). Karena hal ini, Amerika
Serikat berada di pertengahan revolusi demografi, pening
KEMAJUAN TEKNOLOGI katan penduduk lansia di masyakat kita yang tidak dapat
diubah (Gambar 1-2). Peningkatan tajam penduduk usia
Bahasan kemajuan teknologi mencakup ledakan ilmu pe lansia di Amerika terutama setelah tahun 2000, saat ledak
ngetahuan (Toffler, 1970); peningkatan usia harapan hidup an populasi baby boomer pascaperang dunia II mulai
(Clark, 1984); polusi Jingkungan (udara, air, makanan, dan menginjak usia 55 tahun. Seiring dengan hal tersebut,
kebisingan) dan protes lingkungan; pemanfaatan tenaga terdapat penurunan jumlah anak-anak yang masih kecil di
nuklir, listrik, dan otomatisasi (Clark, 1984); kemajuan ke rumah. Pertumbuhan warga negara yang berusia lanjut
luarga berencana; dan revolusi di dcilam duhia bioteknolo meningkat dengan cepat, terutama pada kelompok usia di
gi (Isaacson, 2000). Otomatisasi telah membuat perbedaan atas 75 tahun (Gambar 1-3).
yang besar di rumah. Saat ini, kebanyakan wanita bekerja Populasi lansia mempunyai dampak yang sangat besar
dan harus membagi waktu mereka; sehingga otomatisasi pada keluarga dan pelayanan kesehatan. Sebagai contoh,
telah memungkinan wan ita yang bekerja tidak banyak karena wanita rata-rata hidup 7 sampai 8 tahun lebih lama
menghabiskan waktu dalam melakukan pekerjaan rumah dibadingkan dengart pria, rata-rata, sebagian besar lansia,
tangga. Keluarga berencana juga menunjukkan kemajuan terutama yang berusia di atAs 75 tahun adalah wanita yang
teknologi yang pesat. Dengan melakukan pengendalian hidup seorang diri dan miskin. Dalam kaitannya dengan
reproduksi yang lebih baik, benar-benar mengubah ke pelayanan kesehatan, terdapat lebih dari 13% penduduk
luarga, khususnya siklus hidup keluarga. Wanita tidak lagi Amerika pada tahun 1995 berusia di atas 65 tahun dan
memiliki anak dalam jumlah banyak, dan yang sama pen (proporsi tersebut diharapkan menirigkat terus-menerus
tingriya, bersama anaknya dalam periode waktu yang lebih hingga 24% pada tahun 2050),pelayanan kesehatan na- '
singkat, sehingga membu~t periode pengasuhan anak da siona! akan mengalami tekanan yang hebat. Pertumbuhan
lam kehidupan keluarga menjadi lebih singkat. Saat ini, populasi lansia yang cepat, yang merupakan pengguna
pasangan memiliki lebih banyak waktu luang bersama pelayanan kesehatan dan pengguna bantuan pemberi
sebelum mereka memiliki anak atau ketika anak-anak me asuhan terbesar, akan berpengaruh sangat besar dalam ke
", ,'~
Orang'" ...
kulit hitam ..
40
c:
~ 30
&.
20
10
Hispaoik (semua ras)
Gombar 1-1. Angka kemiskinan di Amerika Serikat menurut asci ros dan osli Hispanik: tohun 1959 hinggo tahun 1999.
(Sumber: U.S. Census Bureau. Current Population Survey; March 1960 to 2000) Calatan: Penurunan angka statistik yang
signifikan untuk keempat kelompok teriadi dari tahun 1998 hingga lahun 1999. .
hidupan keluarga (Pifer & Bronte, 1986; U.S Bureau of the Hal ini berarti sekitar 10% dari penduduk Amerika Serikat.
Census,2000c). Akan tetapi, para imigran terkonsentrasi pada kota besar
lumlah individu yang mengalami cacat dan sakit kronik dan daerah kosmopoIitan seperti Los Angeles dan New
juga mempunyai pengaruh yang bermakna pada keluarga. York City (The U.S Bureau of the Census, 2000c).
Karena beban ekonomi dan pemberian asuhan, saat ini Walaupun penduduk Amerika Serikat masih didominasi
fungsi pelayanan kesehatan ditekan di banyak keluarga. oleh warga kuHt putih, dengan warga minoritas terkonsen
trasi di sekitar kota-kota besar, tetapi daerah dengan ke
ragaIl}an ras dan etnik tampaknya. meningkat di seluruh
.KECENDERUNGAN SOSIOBUDAYA:
"""
'I::
Q)
~ 20
'in
a:J
:;;
a.
0
!l. 0
1900 2000 2050
75 juta 275 juta 394 juta
Gombar 1-2. Penduduk Amerika Serikat serna kin banyak yang berusia lanjut. (Surnber: Wingert, Springen, Angell, & Meyer,
1988.J
anak-anak. Perubahan ini mencakup sejumlah pengaturan besar mengistimewakan pria. Namun, ketika seorang wa
tempat tinggal yang berbeda, seperti tinggal bersamake nita mendapatkan pendidikan, bekelja di luar rumah, dan
dua orang tua, ayah/ibu dan orang tua tiri, orang tua tung berbagi tugas pengasuhan; kekuasaan wanila dalam ke
gal, dan lain sebagainya (Teachman, Tedrow, & Crowder, luarga meningkat dan terjadi perubahan norma mengenai
2001), lumlah keluarga orang tua tunggal juga meningkat peran pria dan wanita di dalam keluarga, Wanita juga
secara bermakna, Bahasan mengenai kecenderungan ini menjadi lebih bebas untuk memilih gaya hidupnya sendiri
dapat dilihat di bagian selanjutnya, dan tipe keluarga yang mereka inginkan atau butuhkan da
lam hidup mereka.
PERUBAHAN NORMA GENDER. Sejak tahun 1980-an,
banyak studi dan tulisan dari kaum feminis yang mem , Di kalangan keluarga kelas men~ngah dan kelas me
bahas masalah femininitas dan maskuJinitas dan dampak nengah atas yang berpendidikan baik selta di kalangan
nya terhadap kekuasaa keluarga dan hubungan peran keluarga imigran dengan istri yang bekerja, perubahan
(Ellman & Taggart; Walsh, 1998), Karena pendapat tradi norma gender telah membuat perubahan besar dalam ke
sional mengenai "pekerjaan wanita," peran wanita, dan apa luarga. Pria tidak lagi secara otomatis mengambil semua'
yang dianggap sebagai feminim, ban yak wanita kehilangan keputusan penting, Kita berada dalam era transisi gender
kekuasaan dalam keluarga, Hubungan gender didasarkan (Goldenberg & Goldenberg, 2000), Meskipun begitu,
. pada kekuasaan dan perbedaan kekuasaan masih sebagian banyak wanita dan pria merasa tidak nyaman dengan ke
biasaan gender masa lalu yang sulit untuk dihilangkan
(Coltrane, 1997; Ellman & Taggart, 1993), Bahasan lebih
lanjut mengenai perubahan peran gender dapat dilihat di
Bab 10 sampai 17,
PENINGKATAN JUMLAH PEKERJA WANITA. Setelah Pe
20 18,2 rang Dunia II, keikutsertaan wanita dalam angkatan kerja,
c:: 15
terutama wan ita yang sudah menikah, berkembang secara
ell
~ 10
konstan, Enam puluh lima persen wanita yang mempunyai
0.. 5 0,9
anak di bawah usia 18 tahun tergabung dalam angkatan
o~--~---w.--~~--~
1960 1970 19BO 1990 2000 2010 2020 2030 2040 2050 kerja dan jumlahnya saat ini hampir setengah dan angkatan
Tahun kerja di Amerika Serikat. Mereka terusmemasuki dunia
Gombar 1-3. Peningkatan populasi lon5io (persenfose po kerja dalam jumlah yang terus meningkat (Coates, 1996;
pulasi usia 75 tahun keatasJ, (Sumber: US ,Bureau of the Teachman, Tedrow, & Crowder, 2001). Wan ita yang be
Census,1978, 1992, 2000.) kerja memiliki efek gandH pada keluarga (Schraneveldt &
16 BAGIAN 1 KONSEP PENGANTAR
hanya sedikit waktu yang dihabiskan bersama dengan Saat ini, tidak terdapat lagi keluarga khas Amerika. Ber
anggota keluarga. Terdapat sebuah kebutuhan besar akan bagai bentuk keluarga sering kali diklasifikasikan rnenjadi
pembagian tanggung jawab pernikahan dalam keJuarga, bentuk keluarga tradisional dan nontradisional. Pem
,yang sering kaJi terjadi hanya sebagian pihak (lihat Bab bentukan kembali kehidupan modern yang berbeda terdiri
12). atas perpaduan berbagai stuktur dan budaya keJuarga yang
PENINGKATAN HETEROGENITAS KELUARGA. Tidak per rnuncul: ibu yang bekerja dan suarni-istri sarna-sarna b~
nah tercatat dalam sejarah bahwa suatu masyarakat tersu kerja; keluarga yang bercerai, keluarga orang tua tunggal,
sun dari begitu banyak keragarnan sikap, nilai, perilaku, dan menikah lagi; selta pasangan rumah tangga, baik
dan gaya hidup. Perbedaan sosial, perilaku, dan budaya ini pasangan homoseksual rnaulmn heteroseksual (Walsh,
tercerrnin dalam berbagai bentuk keluarga (Teach man, 1998, him. 28). Tabel 1-3 menyajikan rangkaian sernbilan
Tedrow, & Crowder, 2001). Tidak lagi terdapat keluarga pertanyaan yang dapat digunakan oleh pernbaca untuk
tipikal. Oleh karena itu, keJuarga yang memanfaatkan la rnengevaluasi definisi dan kepercayaannya rnengenai ke
yanan kesehatan datang, dari berbagai lapisan masyarakat luarga dan siapa saja yang tercakup di dalarnnya. Seperti
dan rnenggarnbarkan berbagai gaya hidup. Kebanyakan yang dapat dilihat dalam Tabel 1-4, terdapat perbedaan
klien yang kita tangani tidak termasuk golongan keluarga bentuk keluarga yang sangat besar. Karena pentingnya
inti tradisional yang ide~l tersebut. Penting bagi profesio bentuk keluarga bagi keperawatan keluarga, tipe bentuk
nal pelayanan kesehatan untuk mernahami dan menghargai keluarga utama akan diuraikan.
banyaknya berbagai bentuk keluarga, juga beberapa alasan
keberadaannya. KELUARGA INTI
Keluarga pascamodern, istilah yang digunakan literatur "Lenyapnya" keluarga inti yang ideal merupakan salah
sosiologis untuk menyebut keluarga masa kini, rnencer satu transformasi demografi dan. sosial yang p'aling sig
minkan "peningkatan keragaman terhadap keseragarnan-: nifikan dalam sejarah yang terjadi baru-baru ini. Pening
individu selama perjalanan hidupnya menciptakan rencana katan angka perceraian, menikah lagi, wanita lajang yang
hidup dalarn berespons terhadap situasiyang terus berganti, melahirkan, dan pasangan yang tinggal bersama tanpa
sebagian rilerupakan pili han rnereka sendiri, sebagian lain rnenikah dari tahun 1965 hingga saat ini rnenyebabkan
nya memaksa mereka (Scanzoni & Marsiglio, 1993 hIm. bentuk keluarga selain keluarga inti berkernbang dengan
] 25). Setiap bentuk keluarga memiliki kekuatan dan ke cepat. Menurut U.S. Census tahun 2000, jumlah keluarga
lemahannya sendiri. Akan tetapi, mungkin benar bahwa inti, yang terdiri dari seorang ayah yang mencari nafkah,
rencana keluarga tertentu lebih sesuai untuk memenuhi seorang ibu yang mengurusi tomah tangga, dan anak yang
fungsi dasar tertentu daripada bentuk keluarga yang lain. merupakan keluarga kebanyakan pada tahun 1950-an dan
Oalam beberapa penelitian yang membandingkan perbe 196O-an hanya sekitar 8% dari keseluruhan rumah tangga
daan bent uk keluarga, sulit sekali untuk memisahkan pe (Fields, 2001a). Saat ini, hanya 52% anak Amerika yang
ngaruh bentuk keluarga dari berbagai variabel lain yang, . tingggal dalam sebuah keluarga inti tradisional. Persentase
juga memengaruhi hasil yang tengah dipelajari, seperti anak-anak yang tinggal datam keluarga inti sangat ber
faktor sosioekonomi, tahap perkembangan keluarga, dan variasi rnenurut ras dan etnik. Sekitar 74% anak kulit putih
rencana pepgasuhan anak (Macklin, 1988). tinggal dalam "keluarga inti tradisional," sernentara 36%
, Timbul kontroversi antara pengaruh bentuk keluarga anak Afrika Arnerika dan 64% anak Hispanik tinggal da
terhadap anak-anak dan pengaruh lainnya. Gottfried dan lam keluarga inti tradisional pada tahun 2000 (U.S, Bureau
Gottfried (1994) menyimpulkan dari hasil tinjauan mereka of the Census, 2000).
terhadap sejumlah studi bahwa bentuk keluarga yang ber Walaupun diketahui bahwa keluarga inti tradisional
beda itu sendiri tidak mengganggu perkembangan anak bukan lagi merupakan hal yang umum, para ahli keluarga
anak. Akan tetapi, Bronstein dan rekan (1993), Bianchi mempertanyakan "sejauh apa ke]uarga tradisional tetap
(1995), Popenoe (1995) dan Teachman, Tedrow, dan menjadi sesuatu yang umumT Tipe keluarga semacarn ini
Crowder (2001), dalam rangkumannya terhadap berbagai tampaknya masih menjadi hal umum yang "ideal", tetapi
studi, menyatakan bahwa anak yang berasal dari keluarga bukan kelaziman yang "nyata." Survei menunjukkan bah
dengan dua orang toa biologis menunjukkan penyesuaian wa mayoritas warga Amerika rnasih memiliki keinginan
psikologis, sosial, dart pendidikan yang lebih baik jika di untuk memiliki kehidupan keluarga yang tradisional, letapi
bandingkrin anak-anak yang berasal dari berituk keluarga saat ini mereka rnerniliki toleransi yang lebih besar terha
lainnya. dap pengaturan hidup nontradisional dibandingkan di
BAB 1 PENGANTAR KELUARGA 17
masa lalu. Akan tetapi, pada suatu saat sebagian besar suami-istri dan stres yang ditimbulkan oleh pekerjaan ter
orang dewasa tidak tinggal di rumah tangga inti tradisional, sebut. Tuntutan kerja yang sangat tinggi disertai kendaH
namun seiring perjaJanan hid up, kebanyakan orang dewasa yang Jemah pada tuntutan kerja, pada umumnya menim
tinggal di rumah tangga inti tradisional. Akan tetapi, seperti buJkan tingkat stres yang tinggi. Stres yang ditimbulkan
yang disebutkan sebe]umnya, jumlah yang tinggal dalam oleh peJ(erjaan bukan hanya masalah pribadi tetapi juga
bentuk keluarga nontradisional semakin banyak. masalah keluarga. Sebagai contoh. stres yang disebabkan
. Dua variasi yang berkembang di antara keJuarga inti oleh pekerjaan dapat berpengaruh buruk pada hubungan
adalah dual-earning (kedua pasangan sama-sarna merrriliki orang tua-anak. .
penghasilan) dan ke)uarga diad (keluarga tanpa anak), Ke Tantangan yang ketiga, mengatur hubungan keluarga.
luarga adopsi dan keluarga asuh adalah tipe lain keJuarga dipengaruhi o]eh dua tantangan sebelumnya. Jika "peker
inti yang disebutkan di Iiteratur sebagai keluarga yang me jaan keluarga" dan/atau pen.,gaturan dua pekerjaan menim
miliki kondisi dan kebutuhan yang khusus. bulkan stres. dampak pada hubungan keluarga buruk.
Sorotan utama literatur terhadap dual-earner family
DUAL-EARNER FAMILY. Dengan semakin ban yak pekeljaan
adalah seputar pengaruh yang mungkin terjadi pada anak
yang ditempati bleh wanita yang menikah, 68% keluarga
anak dari dual-earner family. Akan tetapi. sejauh ini tidak
dengan dua orang tua saat ini adalah dual-earner (kedua
ada bukti yang menunjukkan bahwa gay a hidup dual
pasangan berpenghasilan) (Barnett & Rivers, 1996). Pada
earner family dapat menimbulkan stres bagi anak-anak.
kenyataannya, kebanyakan bentuk keluarga yang ada saat
Pada sejumlah kecil dual-earner family yang semakin
ini adalah dual-earner family, baik memiliki anak maupun
banyak, baik suami maupun [stri sarna-sarna mengejar ka
tidak merrriliki anak. Survei nasional yang dilakukan oleh
rir sementara berusaha mempertahankan keluarga. Indi
Louis Harris pada tahun 1995 menunjukkan bahwa 55%
vidu yang berorientasi pada karir cenderung melihat posisi
wanita yang bekerja menyumbarig separuh atau lebih
mereka sebagai sumber utama identitas dan kepuasan
penghasilan keluarganya (Walters, 1995). Pada kebanyak
pribadi. Baik Skinner (1984) maupun Goldenberg dan
an dUfll-earner family, baik keduanya bekerja penuh atau
Goldenberg (2002) menyatakan bahwa gambaranbermak
paruh waktu, sebagian besar wanita bekelja karena
na dari gay a hidup suami-istri yang sarna-sarna berkarir inl
kebutuhan ekonomi. Meskipun ada kebutuhan istri untuk
adalah terkait dengan banyak sekali stres dan ketegangan •
.bekelja, survei yang dilakukan oJeh Harris menemukan
dengan stres dan ketegangan lebih banyak dilaporkan oleh
bahwabanyak wanita (48%) ingin bekerja penuh atau
pihak istri dibandingkan suaminya. Penyebab utamastres
paruhwaktu tanpa melihat apakah mereka perlu bekerja
ini adalah adanya persaingan tuntutan antara struktur
atau tidak (Walters, 1995).
pekerjaan' dan tuntutan yang terkait dengan keluarga
Dalam dual-earner family, tantangan terbesar terutama
pengasuhan anak, pekerjaan rumah, dan tanggung jawab
berfokus pada: (1) mengatur rumah tangga dan pengasuh
pemikahan. Pasangan yang kedua-duanya bekerja cende
an anak; (2) memiliki dua pekerjaan dengan gaji tetap; (3)
rung lcbih ban yak berbagi tugas tradisional kewanitaan,
hubungan keluarga (Piotrkowski & Hughes, 1993).
terutama dalam hal pengasuhan anak, dibandingkan ke
"Pekeljaan keluarga", menunjukkan pekerjaan rumah
luarga dengan satu orang yang bekerja (Barnett & Baruch,
tangga dan tugas pengasuhan anak, sebagai tantangan
1987; Goldenberg & Goldenberg, 2002~ Macklin; 1988).
pertama yang telah disebutkan di atas. Meskipun terdapat
Akan tetapi tampaknya pada banyak keluarga, istri masih
perubahan peran~ wanita di luar rumah, tetapi dalam
memegang tanggung jawab terbesar dalam melakukan
ke]uarga tradisional sikap peran-sesuaijenis kelamin sering
tugas rumah tangga (Piotrkoski & Hughes, 1993).
kali membentuk kehidupan keluarga. Menurut kebanyakan
Juga terdapai peningkatan minat penelitian mengenai
studi, wanita masih melakukan bagian terbesar 'dari pe
dinarnika keluarga dalam dual-earner family-terutama
kerjaan keluarga (Ehrenberg, Gearing-Small, Hunter, &
pada keluarga commuter, yaitu pasangan suami-istri
Small, 2001). Pada gilirannya, ketidakseimbangan beban
sengaja tinggal di rumah yang terpisah setidaknya selama
kerja ini sering kali menyebabkan kelebihan beban peran
sebagian besar hari tiap minggunya karena pekerjaan yang
dan kadang kala konflik pernikahan (Goldenberg dan
terpisah secarageografis. Walaupun biasanya merupakan
Goldenberg, 2002; Piotrkowski & Hughes, 1993). Ketika
pola sementara, temuan penelitian menunjukkan berbagai
anak-anak masih kedJ, tantangan terbesar bagi dual-earner
kesulitaoyang ditimbuJtan oleh gaya hidup sepmti ini
family adalah mengatur dan mengoordinasi pengasuhan
(Goldenberg & Goldenberg, 2002; Maclin, 1988).
anak sementara orang tua bekerja. Pengaturan pengasu·han
anak sering kali sulit dilakukan dan hanya untuk semen KELUARGA TANPA ANAK. Salah satu tipe varian keluarga
tara:· . inti tradisional adalah keluarga tanpa anak. Di Amerika
Tantangan dalam mengatur dua buah pekerjaan dipe Serikat, sekitar 5% wanita atau lebih pernah menikal{
ngaruhi oleh jenis pekerjaan yang dimiliki oJeh pasangan sengaja memilih tidak memiliki anak. Di masa yang akan
18 BAG IAN 1 KONSEP PENGANTAR
TABEL 1-4
PERBEDAAN BENTUK KELUARGA DI AMERIKA SERIKAT
BENTUK KELUARGA
BENTUK KELUARGA TRADISIO'NAL
NONTRADISIONAL
Benluk keluargo tradisional yang paling umum saat ini adalah: Benluk keluarga nontradisional yang paling umum soot ini'
1. Keluarga inti-salah satu orang lua bekerja, tinggal dalam adalah: ' "
salu rumah. 1. Keluarga dengan orang lua yang tidak pernah menikah
a. Keluarga pada pernikahan pertama dan anak-biasanya ibu dan anak.
b. Keluarga orClng lua tiri 2, Keluarga pasangan yang tidak menikah dengananak
c. Keluarga adopsi biasanya tipe pernikahan berdasarkan kesepakaton.
2. Keluarga inti-dua/-earner/dual-career; suomi, istri, dan 3. Pasangan heteroseksual cohabiting (kumpul kebo)
anak-anak tinggal dalam salu rumah. pasangan yang tinggal bersama tanpa menikah.
a. Keluarga pada pernikahan pertama 4. Keluarga homoseksual-individu dengan jenis kelamin
b. Keluarga campuran atau dengan orang tua tiri yang soma tinggal bersoma seperti layaknya "pasongan
c. Keluarga adopsi ' menikah."
3. Pasangan inti-Suomi dan istrj soja; tanpa anak atau 5. Augmented fomirrumah tangga yang terdiri atas '
tidak ada anak yang tin9gal di rumah. keluarga inti atau keluarga orang tua tunggal bersama
a. Salah solu pasangan bekerja (single career) dengan so'tu individu yang tidak memiliki hubungan
b. Pasongan sama-sama bekerja (dual career) darah atou lebih. '
4. Keluarga orang lua tunggal-dikepalai oleh solu orang 6. Keluarga komuni-rumah tangga yang lerdiri alas lebih
(wanito atau pria) sebagai akibat perceraian, dari salu pasangan monogami dengan anak, saling
penelantaran, atau perpisohan. berbagi fasilitas yang soma, sumber dcya, dan '
a. Bekerja pengalam~n; sosialisosi anak-anak merupakan aktivilas
b. Pengangguran kelompak.
5. Dewasa laiang yang linggal sendiri. 7. Keluarga asuh-rumah langga yang lerdiri atas ,satu
6. Extended family tiga generasi-dapat ditandai oleh salah orang lua alau duo orang tua dengan anak asuh dan
sotu bentuk keluarga yang disebulkan di atas (nomor 1 dapat juga anak kandung orang tua lersebut. '
sampai 4) yang tinggal dalam satu rumah. '
7. Pasangan usia pertengahan atau lansia-suami sebagai
pencari nafkah, istri di rumah (anak-anak telah kuliah,
bekerja, dan/atau menikahl. ,
8. Jaringan kekerabaton yang luas. Duo rumah,tangga inti
atau lebih dari kerabat dekat alau anggota keluarga
yang belum menikah linggal berdekatan dan bekerja
soma dalam sistem pertukara'n timbal balik barang dan
jaso.
merupakan hal yang sering terjadi saat'ini, seperti juga ko tantangan yang terkait dengan menjadi orang tuabagi
mersialisasi adopsi (yi., membuat pengaturan adopsi se anak-anak ini. Keluatga yang mengadopsi anak dengan ri
bagai usaha rne:,dapatkan keuntungan). wayat penganiayaan atau penelantaran sering kali meng
Perawat keluarga dalam bidang anak dan lingkup bet hadapi masalah serius yang dapat mengancam stabilitas . ,
basis komunitas sering kali lebih banyak memberikan pe keluarga adopsi tersebut. Untuk keJuarga adopsi seperti
rawatan kepada keluarga adopsi dengan anak yang me ini, t~rdapat peningkatan kebutuhan akan layanan pendu~
miliki kebutuhatl khusus, Dalam keluarga adopsi yang kung (Kramer & Houston, 1998). Dalam sebuah studi, ke
mengadopsi bayi yang sehat, perbedaan antara keluarga berhasilan menjadi orang tua bagi anak dengan ,kebutuhan
kandung dan keluarga adopsi dalam hal prevalensi pe khusus digambarkan berdasarkan kemitraan antara kelu- '
ngaruh yang negatif pada anak atau orang tua umumnya arga, lembaga adopsi/kesejahtetaan anak, profesional ke
dapat di~baikan, walaupl.in di 'beberapa studi' ada ketidak sehatan dan kesejahteraan pendukung, anggota jaringan ,
setujuan terhadap kesimpulan ini (Borders, Black, &' infonnal pendukung keluarga, serta dukungan darikeluarga
Pasley, 1998). Dalam keluarga adQPsi dengan anak yang lain yang memiliki anak dengan kebutuhan khusus(Kramet ,
memiJiki kebutuhan khusus, terdapat banyak dan beragam & Houston, 1998). .
20 BAGIAN 1 KONSEP PENGANTAR
90%---~
74%
Kulithitam
58%
36%
r%-" .. ~
Hispanik
8
. I
yang dikepaJai oleh satu orang dewasa (Biachi, 1995; U.S. I I "
1970 80 90 98 1970 80 90 98 1970 80 . 90 . 98
Bureau of the Census, 1996). Sejak tahun 1940, jumlah
keluarga orang tua tunggal meningkat di Amerika Serikat,
dari 8% pada tahun 1950 hingga 26% pada tahun 1996 Gambar 1-4. Anak yang tinggal di rumah tanggodengdn
(Gam bar 1-4 dan 1-5). Dengan menguraikan data statistik orang tuo lengkop. (Sumber: U.S. Bureau of. the Census;
2000.) ....... "
Tldak ada Sekitar 70% ibu yang bercerai memiliki pekerjaan, jika
orang tua
Ayah saja dibandingkan dengan hanya 38% ibu yang tidak menikah,
23 17 26 Ibu saja dan juga lebih ban yak mendapatkan pembayaran tunjang
30
an anak dibanding dengan keluarga yang tidak menikah
52 (Bianchi, 1995).
Jumlah keluarga dengan ayah sebagai orang tua tung
84
galnya meningkat lebih dari dua kali Iipat sejak tahun 1970,
71 77 79 58 Dua orang tua dari 393.000 pada tahun 1970 menjadi 2 juta pada tahun
62
2000 (U.S. Bureau of the Census, 2000c). Walaupun peng
38
adilan masih Jebih memilih ibu sebagai pemegang hak
pengasuhan, kaum pria berupaya lebih semangat meng
Semua Kulit Kulit putih Kulit Indian Keputauan Hispanik' ajukan tuntutan untuk mendapatkan hak pengasuhan anak
ras putih non·Hispanik hltam Amerika Asia
dan dan inL Ayah sebagai orang tua tunggat mengalami perubahan
pribumi Pasifik
Alaska peran dan masalah kelebihan peran yang sarna seperti yang
dialami oleh ibu yang menjadi orang rua tunggal. Akan
Gambar 1-5. Persenrose anak berdasarkan adanya orang tetapi, secara rata-rata ayah sebagai orang tua tunggal
tuq: fal"k199.6jSumber: U.S Ce(1sus Bureau, 7996.}
lHlspam asli aapat berasal dan ras manapun. memiliki kondisi keuangan yang lebih baik.
Goldenberg dan Goldenberg (2002) dan Mendes (1988),
Dari semua ke]uarga orang tua tunggal, kelompok yang dalam tinjauan penelitiannya terhadap keluarga orang tua
terbesar adalah keluarga yang dikepalai oleh ibu yang tunggal, menekankan fakta bahwa keluarga orang tua
bercerai dan berpisah. Keluarga seperti ini memiliki ber tunggal tidak homogen. Pada kenyataannya, keluarga
bagai masalah dan tantangan yang berbeda dari keluarga orang tua tunggal amat beragam dalam hal sumber daya,
yang tidak menikah. Umumnya, keluarga yang dikepaJai kesempatan, dan keterbatasan. Mendes (1988) mengiden
oleh· ibu yang bercerai dan berpisah mempunyai kondisi tifikasi lima gaya hidup yang sering terjadi padaorang tua
keuangan yang lebih baik sehingga mereka memiliki ke tunggaI:
adaan yang 1ebih baik daripada keluarga yang tidak me 1. Gaya hidup kepemimpinan tunggal. Pada gaya hidup,
nikah yang. sebagian besarnya adalah ibu berusia muda. tipe ini, orang tua tungal adalah satu-satunya orang
60
50
40
c
~
(I)
30
Il..
20
10
o
Anak yang Tinggal Tinggal Hanya Tinggal dengan Tinggal Hanya
di Keluarga Inti denganlbu Kakek atau Nenek denganAyah
dua kali lebih sering tidak menyelesaikan sekolah menengah Banyak klien rawatan rumah, terutama lansia yang
dan 2,5 kali lebih sering menjadi ibu dalam usia remaja mengalami penyakit kronik atau individu cacat, adalah
(Popenoe, 1995). orang dewasa yang tinggal sendiri. Walaupun individu
yang tinggal sendiri ini tampaknya tidak sesuai dengan
IBU USIA REMAJA YANG TIDAK MENIKAH. Angka keha
detinisi literatur mengenai keluarga, tetapi biasanya mereka
milan remaja !=Ii Amerika Serikat sangat tinggi, terutama di memiHki sebuah extended family, saudara kandung, atau
, kalangan remaja putri Afrika Amerika. Namun, untungnya anak-anak yang mereka kenali sebagai keluarganya. Ke
antara tahun 1991 dan 1998 terdapat penurunan drastis bariyakan individu yang tinggal sendio adalah bagian dari
angka persalinan untuk semua, remaja putri sebesar 20%, 'beberapa bentuk jaringan keluarga yang longgar. Jika
terutama pada remaja putri Afrika Amerika (Center for jaringan ini tidak terdiri atas kerabat, jaringan ini dapat
Disease Control & Prevention, 2001). Kelahiran dari ibu terdiri atas teman-teman seperti mereka yang sama-sama
yang tidak menikahjuga tinggi·dan dapat lebih tinggi lagi tinggal di rumah pensiun, rumah jompo, atau hidup ber
jika tidak ada aborsi. Penyebab prevalensi keluarga remaja tetangga. Hewan peliharaan juga dapat menjadi anggota
yang tidak menikah beragam. Faktor utama yang disebut keluarga yang penting.
kan di literatur adalah aktivitas seksual dini, tidak meng Selanjutnya, terdapat individu yang benar-benar se
gunakan afau menggunakan alat kontrasepsi tidak efektif, orang "penyendiri." Mereka memiliki kebutuhan yang
~idak menikah sebelum anak lahir, dan terdapat penerima
lebih besar terhadap layanan kesehatan dan psikososial,
an yang relatif lebih besar terhadap remaja yang menjadi karen a mereka tidak memiliki sistem pendukung dan
ibu di luar pernikahan di kalangan keJas berpenghasilan kadang-kadang tidak tertarik untuk membentuk sistem
rendah Afrika Amerika (Chilman, 1988; Prater, 1995). pendukung tersebut. Perawat rawatan rumah (homecare)
Fakta bahwa lebih dari 50% pemuda Afrika Amerika dan pemberi asuhan jangka panjang dapat membantu klien
perkotaan adalah pengangguran merupakan satu alasan seperti ini dengan membina hubungan yang suportif de
rendahnya angka pernikahan dalam kelompok remaja ngan mereka, sehingga dapat mengurangi isolasi sosial
Afrika Amerika. Jurnlah pemuda Afrika Amerika yang klien.
leblh sedikit jika dibandingkan dengan pemudi' Afrika
Amerika juga dapat membantu menjelaskan mengapa KELUARGA ORANG lUA TlRI
begitu banyak ibu berusia remaja Afrika Amerika tidak
menikah.' Walaupun perceraian semakin umum terjadi, kecende
Layanan bagi remaja yang menjadi orang tua tunggal rungan ini disertai tingginya angka menikah lagi. Menikah
hinggasaat ini masih belum memadai. Dibutuhkan sebuah lagi dapal terjadi pada beberapa tipe hubungan yang ber
rangkaian layanaI).. Layanan ini berkisar dari layanan pen beda-kedua pasangan dapat sama-sama menikah untuk
cegahan primer mengenai pendidikan seks dan keluarga kedua kalinya atau lebih atau salah satu pasangan yang
berencana hingga program sasaran, jaringan pendukung, menikah lagi (Coleman, Ganong, & Fine, 2001). Tujuh
konseling, klinik yang berbasis sekolah, dan kelas menjadi puluh lima persen individu yang ,bercerai pada akhimya ,
orang tua, serta layanan untuk extended family dari ibu usia akan menikah lagi (Glick, 1994). Menikah lagi di kalangan
remaja yang tidak menikah. pria lebih tinggi jika dibandingkan dengan wanita dan
Orang tua tunggal secara keseluruhan juga memiliki menikah lagi di kalangan orang Afrika Amerika dan His
kebutuhan khusus. Selain penyediaan kelas menjadi orang panik lebih rendah daripada kulit putih. Kebanyakan me
tua dan jaring1lD dukungan ternan sebaya, dibutuhkan per nikah lagi cendenmg terjadi secepatnya setelah pemikahan
ubahan kebijakari sosial sehingga fasilitas perawatan anak yang sebelumnya berakhir.
yang adekuat dan dukungan institusi seperti keJonggaran Angka menikah lagi yang tinggi menyebabkan pesatnya
jam kerja dapat ditetapkan. pertumbuhan keluarga orang tua tiri atau keluarga campur
an. Ke1uarga seperti ini juga dikenal sebagai "keluarga
, DEWASA LAJANG YANG TlNGGAL SENDIRI yang menikah lagi," yang dapat terbentuk dengan atau
tanpa anak, dan "keluarga yang terbentuk kembali." Biasa
lumlah individu yang tinggal sendiri juga makin mening nya, tipe keluarga seperti ini terdiri atas seorang ibu, an~k
" kat. Menurut Sensus tahun 2000, jumlah orang Amerika kandung ibu tersebut, dan seorang ayah tiri. Sekitar seper
'. yang tinggal sendiri tumbuh hampir dua kali laju populasi, tiga anak-anak di Amerika Seokat tinggal dalam keluarga
'yangdilaporkan hampir 26% dari keseluruhan populasi. yang menikah lagi atau keluarga orang tua tio sebelum me
,', Birnyak wanita lansia yang tinggal sendiri, tetapi pening reka mencapai masa dewasa (Bumpass, Raley, & Sweet,
"katanjumlahorang yang tinggal sendiri terjadi pada orang 1995).
; dewasa perusia 20-an dan 30-an (GHck, 1988b; U.S Bureau Biasanya, bentuk keluarga seperti ini adalah keluarga
,of the Cerisus,2000c). ' yang pada awalnyamengalami proses periyatuan yang
BAB t PENGANTAR KELU.ARGA 25
kompleks dan penuh dengan stres. Banyak penyesuaian dapat bersaing untuk mendapatkan kekuasaan dengan
yang perIu dilakukan dan sering kali individu yang berbeda strategi "menaklukkan dan memecah belah"-yang
atau subkelompok keluarga yang baru terbentuk ini ber menyebabkan kedua orang tua kandung mereka
adaptasi dengan keeepatan yang tidak sarna (Visher & saling bennusuhan. Dapat timbul konflik yang lebih
Visher, 1996). Walaupun seJuruh anggota keluarga harus besar.
menyesuaikan diri dengan situasi keluarga yang baru, 2. Kompleksnya hubungan dalam keluarga orang tua.
anak-anak sering kali memiliki masaJah koping yang Jebib tiri merupakan sebuah gambaran bermakna yang
besar karena usia dan tugas perkembangan mereka, serta mengganggu penyesuaian. Peran dan hubungan yang
karena "keanggotaan ganda mereka" (keanggotaan di ruIDit serta beragam· dapat menjadi sumber utama
dalam dua rumah tangga dan dua budaya) (Hetherington & kesulitan baik bagi orang tua maupun anak, sejalan
Stanley-Hagen, 2000; Visher & Visher, 1993). dengan usaha merek,a untuk mempertahankan hu
Coleman, Ganong, dan Goodwin (1994) mengkaji 26 bungan kekerabatan yang terdahulu dan yang ada
buku sumber mengenai keJuarga dan pel1likahan, serta me saat ini serta menghadapi hubungan kekerabatan
ringkas baik kekuatan maupun stresor yang teridentifikasi yang baru. Seperti yang disebutkan sebelumnya,
pada keluarga dengan orang tiri yang ada dalam buku sum khususnya anak-anak yang merasa ketidaksetiaan
ber tersebut. Pertama-tama mereka menyebutkan bahwa hubungan orang tuanya.
stresor dan model perbandingan-kekurangan sering digu 3. Ambiguitas peran sering kali merupakan stresor
nakan dalam buku sumber saat membahas keluarga orang utama yang dihadapi oleh keluarga orang tua tiri.
tua tiri-kemungkinan bukti yang ada mengenai stereotipe Orang tua tiri sering kali tidak tahu bagaimana se
masyarakat yang negatif. Tiga kekuatan keluarga tipe ini harusnya bersikap sebagai orang tua tiri dan kurang
yang diidentifikasi adalah: nya nonna yang jelas bagaimana eara memainkan
I. Menikah lagi merupakan peluang lain untuk mem peran sebagai orang tua. Suamilistri mereka dapat
bentuk hubungan yang baru, suportif, dan memuaskan memiliki harapan peran yang tinggi dan tidak reaJis
yang meningkatkan kesejahtenian anak-anak serta tik terhadap mereka, dan anak tiri mungkin tidak rne
orang dewasa yang menikah lagi. nerima anggota baru dalam peran orang tua tiri. Se
2. Bagi anak tin, orang tua tiri dapat menjadi panutan lain itu, tidak banyak terdapat tuntunan sosial guna
tambahan yang positif, denganmemberikan anak membantu orang tua tiri mempelajari peran baru
. anak tersebut kasih sayang, pengetahuan, dan per mereka.
hatian yang mungkin tidak dapat diberikan oleh orang 4. Tekanan finansial dapat muneul. Orang tua tin harus
tua kandung. menyediakan sokongan keuangan untuk anak-anak
3. Sebuah jalan keluar dari kemiskinan dan perbaikan dati kedua belah pihak, yang akan menimbulkan
kondisi keuangan juga merupakan keuntungan yang ketegangan finansiaJ pada kedua keluarga.
bennakna dari pembentukan keluarga orang tua tiri,
5. Hubungan dengan mantan suamilistri dapat menye
terutama untuk wanita bereerai dan anak-anak
babkan ketegangan dan menjadi sumber perseteruan
mereka.
serta konflik, terutama jika berhubungan dengan tun
Enam sumber stres disebutkan oleh Coleman dan rekan
jangan anak, waktu berkujung, dan eara pengasuhan
(1994), Visher dan Visher (1993 & 1996; dan Coleman,
anak.
Ganong, dan Fine (2001):
1. Hubungan antara orang tua tiri dan anak tiri me 6. Harapan yang tidak realistik mengenai bagairoana
rupakan sumber utama kesuJitan bagi banyak kelu kehidupan keluarga seharusnya berjalan dapat meo
arga. Masalah disiplin dan kesulitan anak tiri dalam ciptakan sumber utama ketidakpuasan dan ketidak- .
menerima orang tua tiri sebagai orang tuanya yang sepaharnan pada keluarga orang tua tiri, terutama
disebabkan muneulnya rasa "tidak setia" biasanya pada beberapa bulan awal keluarga baru. tersebut. . .
menyebabkan ketegangan hubungan dalarn keluarga ,Perkembangan keluarga orang tua tiri· sebagai sebuah
yang menikah lagi. Masalah kekuasaan dalam per sistem keluarga berbeda dengan perkembangan keluarga
nikahan juga dapat muneu!. Wanita bereerai yang inti· tradisional dengan orang tua lengkap.· Dalarn Bab 5 .
selama masa pereeraiannya menjadi pengambil ke (TabeL5~15), terdapat Model Perkembangan Orang tua
putusan utama dan menjadi seorang figur yang me .. Tiriyang diuraikan oleh Carter dan MeG()ldnck (1989),
miliki kekuasaan sering kali hanya menginginkan yang terdiri dl,Ui tiga fase atau langkah yang sejalan dengan
hubungan yang setara dengan suami baru mereka: isu perkembangan yang harus dihadapi.
Namun, suami barunya mllngkininemiliki harapim . Hanya sedikit penulis buku yang membah.asmengenai
yang berbeda. Dalam keluarga tiri, anak-anak juga faktor-faktor yang membantu keluarga orangtua tiriurituk .
26 BAGIAN 1 KONSEP PENGANTAR
menyesuaikan din seeara positif. Sebuah pembahasan yang sama yang aktif yang paling ban yak dibahas adalah hal<
paling membantu mengenai karakteristik keluarga orang, asuh bersama, yaitu kedua orang tua memiliki hak dan ke
tua tin yang berhasil dijelaskan oleh Visher dan Visher wajiban yang sarna atas anak di bawah usia tanpa'meman
(1996) dan Goldenberg dan Goldenberg (2002). Mereka dang dengan siapa anak tinggal.
memasukkan enam karakteristik yang ditemukan di seba Makin banyak perhatian yang diberikan pada orang tua
gian besar keluarga orang tua tiri yang sehat. Enam karak dan pemegang hak asuh bersama. Akan telapi, pengaturan
teristik tersebut adalah: keluarga seperti ini hanya dijumpai pada sebagian kecil
1. Harapan keluarga orang tua tiri realistis. Orang de keluarga yang bereerai. Contoh kasusnya adalah: pada se
wasa menyadari bahwa' segala sesuatunya akan sulit buah sampel yang mewakili nasional mengenai anak-anak
pada awalnya, perlu waktu untuk beradaptasi, dan dalam keluarga orang tua tunggal atau dengan orang tua
adaptasi tersebut tidak dapat dipaksakan. Rasa ke tiri, hampir setengah dari anak-anak tersebut tidak berte
hilangan harus diberikan waktu untuk diungkapkan. mu, selama setahun ke belakang, dengan orang tua yang
Keluarga orang tua tiri adalah keluarga yang "lahir tidak tingga/ bersama dengan mereka. Orang tua yang
dari suatu kehilangan," yang terbentuk baik dan per linggal bersama dengan anak-anak tersebut menjalankan
eeraian ataupun kematian. Orang dewasa mendukung peran pengasuhan anak yang Iebm besar (Furstenberg &
dan membantu anak-anak mereka dalam menghadapi Nord, 1985). Meskipun begitu, Keterlibatan seorang ayah
kehilangan yang menyertai terbentuknya sebuah ke dengan anak-anaknya seeara terus menerus penting bagi
Iuarga baru. kesejahteraan anak-anal<. Ketika hal tersebut memungkin
2. Terbentuk hubungan antara orang tua dan anak tiri kan dan tepat, menjadi orang tua bersama harus difasilitasi
yang memuaskan. Hal ini tidak hanya meneakup dan didukung.
hubungan pemikahan, tetapi juga hubungan antara
pasangan yang menikah dan extendedfamily masing COHABITING FAMILY
, . masing.
Terdapat perkembangan yang bermakna pada jumlah
3.. Terbina hubungan pasangan yang kuat dan bersatu.
cohabiting family (pasangan "kuropul kebo") di Amerika
4. Rumah tangga yang tadinya terpisah belajar untuk Serikat (U.S. Bureau ofthe Census, 2000; Koeninn, 1997).
bekerja sama-untuk meneiptakan pengaturan yang Gelombang tinggal bersama ini muneul pada tahun 1960
memuaskan yang melibatkan anak-anak. an dan terns berlanjut, dengan peningkatan lebihdari 100%
5; . Tercipta ritual, peran, dan peraturan yang memuas seeara nasional pada jumlah unit rumah tangga cohabiting
kan. Anggota dari keluarga orang tua tirfmampu family dari tahun 1970 hingga 2000 (dad hampir 523.000
menentukan ritual dan cara melakukan sesuatu yang menjadi 3,8 juta rumah tangga). Keeenderungan ini terus
ingin mereka adopsi dalam keluarga mereka yang berlanjut. Pada era sebelumnya, cohabiting family terbatas
barn tercipta. pada kalangan yang sangat kaya, mereka yang berkeeim
6. Karena tel:dapat perbedaan keseimbangan kekuasaan pung dalam dunia sandiwara, dan juga yang sangat miskin.
dalam sebuah keluarga orang tua tiri, orang tua Namun dewasa ini, cohabitingfamil), telah menjadi bentuk
kandunglal] yang menangani masalah disiplin. keluarga nontradisonal yang dapat lebih diterima di ka
langan kaum muda sebelum dan di antara pemikahan
(Koeninn, 1997; Weiss, 1988).
KELUARGA BINUKLIR Diperkirakan bahwa ada lebih dari separuh cohabiting
family (Popenoe & Whitehead, 1999). "Yang membuat
Keluarga binuklir adalah keluarga yang terbentuk setelah cohabiting family menjadi sangat signifikan bukan hanya
pereeraian yaitu anak merupakan anggota dari sebuah sis karena prevalensinya tetapi juga penerimaannya yang ma
tern keluarga yang terdiri atas dua rumah tangga inti, ma kin luas" (Popenoe & Whitehead, 1999, him 3). Faktanya,
ternal dan paternal, dengan keragaman dalam hal tingkat cohabiting family tampaknya semakin dipandang sebagai
kerjasama dan waktu yang dihabiskan dalam setiap rumah sebuah proses normatif menuju pernikahan. Tidak hanya
.tangga (Ahrons & Perlmutter, 1982). Dengan adanya gera kaum muda yang tinggal bersama tanpa menikah; tetapi
'kan kesetaraan peran gender, peningkatan partisipasi ayah individu yang lebih tua, dan janda atau individu yang ber
, dalam kegiatan sebagaioraIig tua, dan peningkatan kesa eerai juga mulai tinggaJ bersama tanpa menikah, senng
9.aran akan kehiJangan hak perigasuhan anak seita akibat kali untuk alasan pertemanan dan berbagi sumber finansial
'. negatif pada 'anak apabila tidak ada kontak dengan ayah yang terbatas (Goldenberg & Goldenberg, 2002). Yang
mereka, roaka muneul beragam cara untuk terlibat aktif mendasad kecenderungan cohabiting. familyiniadalah
menjadi orang tua bersama. Bentuk menjadi orang tua ber pergesera.n budaya yangluas dad masyarakat yang religius
BAB 1 PENGANTAR KELUARGA 27
menjadi masyarakat sekuler, yang berfokus pada kebebasan takutan akan penurunan imun sebagai akibat krisis AIDS
dan otonomi individu (Popenoe & Whitehead, 1999). juga merupakan stres yang khususnya dialami keluarga
KELUARGA HOMOSEKSUAL sosial adalah sebuah proses penting dan dapat menimbul
, kan stres yang berkelanjutan yang harus dialami ka!lm ho
Tidak ada kesepakatan mengenai tatanan keluarga homo moseksual, biseksual, dan individu transgender selama
seksual (gay and lesbian). Definisi Allen dan Demo (1995) hidupnya (Wilcox & Allen, 2000).
ditampilkan karena definisinya yang luas dan cakupan Sangat berbeda dengan pernikahan hetero seksual, per
keragaman keluarga homoseksual yang besar. Mereka nikahan homoseksual di Amerika Serikat tidak terdapat
menyatakan bahwa keluarga homoseksual adalah "dua sanksi legal, kecuali di wilayah Vermont, di wilayah
atau lebih individu yang berbagi ofientasi seksual yang tersebut pasangan homoseksual dapat melakukan
sarna (mis., pasangan) at au minimal ada satu orang "pernikahan sipil." Namun, di Eropa Barat, empat negara
homoseksual yang memelihara anak" (him. 13). Walaupun mengizinkan pernikahan sesama jenis-Perancis, Islandia,
tidak ada perhitungan resmi mengenai jumlah keluarga Belgia, dan Swedia (Sussman, 2000; Times Wire Services,"
homoseksual, bentuk keluarga ini mewakili sejumlah kecil 1999). Pernikahan homoseksual tidak "dilembagakan,"
rumah tangga di Amerika Serikat (Allen & Demo, 1995; yang berarti tidak ada peraturan, standar, praktik, dan
Eliason, 1996). Menurut Allen dan Demo (l995)-yang sanksi sosial untuk kesinambungan. Oleh karena itu, ku
melakukan suatu tinjaun literatur yang ekstensif di bidang rangnya dasar hukum adalah masalah yang ada saat ini
ini-hanya sedikit penelitian yang disajikan atau dipubli dalam hal warisan dan hak-hak orang tua. Sebagai contoh,
kasikan mengenai "keluarga homoseksual. Allen dan Demo "Iedakan bayi kaum lesbian" menimbulkan berbagai masa
(1995) dan Laird (1993) menyimpulkan bahwa hanya se lah yang membingungkan bagi pasangan lesbian yang ber
dikit diketahui mengenai hubungan keluarga ini dan apa pisah. Dalam kasus ini, pasangan lesbian yang bukan orang
yang disajikan atau djpublikasikan berdasarkan jumlah tua kandung tidak mempunyai hubungan yang legal dengan
sampel yang sedikit yang didominasj oleh responden ber anaknya. Dalam kasus yang lain, anak-anak secara legal
kulit putih, kelas menengah, berpendidikan tinggi, dan dipindahkan dari sebuah rumah keluarga lesbian karena
tinggal di kota. orang tua lesbian dianggap,sebagai":ibu yang tidak layak"
Keluarga homoseksual sangat berbeda dalam hal bentuk terkait dengan orientasi seksualnya (Eliason, 1996). Walau
dan kOli1posisinya. Pertama-tama, mereka adalah keluarga pun sebagaian besar studi menunjukkan tidak ada perbedaan
yang terbentuk dari kekasih; teman, anak kandung dan dalam pengasuhan anak dan penyesuaian anakoleh orang
adopsi, kerabat sedarah, anak tiri, dan bahkan mantan ke tua homoseksual jika dibandingkan"dengan orang tua hete
kasih. Selain jtu, keliJarga tidak perlu untuk tinggal dalam roseksual, hambatan hukum masih muncul dalam~urusan
rumah tangga yang sama (Laird, 1993). Oleh karena jtu, adopsi dan hak pengasuhan anak.
tidak ada bentuk keluarga normatif atau seragam dalam ke Menurut jajak pendapat nasional terbaru, mayoritas
luarga homoseksual. Biasanya keluarga homoseksual ada warga Amerika percaya bahwa orang tua homoseksual se
Jah pasangan' dengan jenis kelamin yang sarna, tetapi ke-· tara dengan orang tua heteroseksual dalam hal kemampuan
luarga tersebut dapatjuga dikepalai oleh orang tua tunggal mereka menjadi orang tua, yang menunjukkan adanya
yang homoseksual atau berbagai figur orang tua. penerimaan yang lebih besar terhadap keluarga homosek
Menurut Goldenberg dan Goldenberg (2002), yang sua I sekarang ini (Savin- Williams & Estenberg, 2000).
memberikan konseling kepada keJuarga homoseksual, pa
sangan homoseksual yang tinggaJ bersama tanpa menikah
~MASA DEPAN KELUARGA
memiliki banyak persamaan dengan pasangan hetero sek
sual yang tinggal bersama tanpa menikah. Akan tetapi, ke AMERIKA
Juarga homoseksual memiliki perbedaan yang nyata. Satu
perbedaan yang sangat mencolok ~daJah homofobia yang Dengan makin rumitnya pola rumah tangga dan keluarga
melekat kuat di masyarakat dan kemungkinan stigmatisasi yang ditunjukkan keluarga, saat ini anggota keluarga me
yang dihadapi atau mungkin dihadapi oleh keluarga homo miliki lebih banyak pili han untuk menjalani gaya hidup
seksual jika mereka mengungkapkan mengenai homo yang mencerminkan perbedaan dan pilihan mereka. Mes
seksualitas dan pengatunin kehidupan mereka yang non kipun demikian, banyak ahti sosial keluarga dan profesional
tradisional '(Laird, 1993). Upaya menyeli1bunyikan diri, kesehatan keluarga prihatin terhadap kondisi keluarga
menghukum diri sendiri karena homoseksualitasnya, mem Amerika.
beri julukan yang buruk bagi diri akibat julukan negatif Pada tinjauan sejumlah artikeI dan bab yang membahas
yang diberikan masyaraka~, dan, untuk kaum homo, ke- mengenai kondisi dan masa depan keJuarga, penulis se
28 BAGIAN 1 KONSEP PENGANTAR
pendapat dengan Hunter (1994), yang menyatakan bahwa' tahun ke belakang" (hIm. 38) meskipun telah mampu ber
keluarga tampak sebagai area konflik yang paling men adaptasi terhadap peru bah an sosial dan ekonomi. Coontz
colok di masyarakat-atau sebagai sebuah lembaga yang (1996) juga menyatakan bahwa "kita dapat merasa tenang
"diserang." Contohnya adalah sebuah debat politik yang dari kenyataan bahwa keluarga Amerika selalu berada
hangat mengenai "nilai-nilai keluarga" pada tahun 1992. dalam suatu fluktuasi dan memiliki keragaman yang luas
Hunter (1994) dan Rodman serta Sidden (1992) meng dalam bentuk dan nilai keluarga yang telah berjalan dengan
identifikasi isu-isu keluarga yang menjadi perdebatan yang baik pada kelompok yang berbeda di waktu yang berbeda.
saat ini sangat sering menghiasi halaman surat kabar kita: Tantangan keluarga Amerika saat ini adalah bergulat
perhatian mengenai anak-anak yang "tidak mendapatkan dengan transformasi besar yang tengah mereka alami
pengawasan di rumah"; peran dan status wan ita, terutama sekarang ini" (him. 43).
wanita yang memiliki anak (yi., perdebatan mengenai
apakah wan ita yang bekerja "menyakiti" anak.anak
mereka); legitimasi moral aborsi; tahap perkembangan et.IlMPLIKASI
• LATIHAN
Tinjau sketsa keluarga dan jawab pertanyaan terkaU.
1. Termasuk ke dalam tipe apakah bentuk keluarga ini?
2: Dari sudut pandang anak-anak, tipe keluarga apa yang tengah mereka jalani?
3. Manfaat apa yang Doris lihat dengan menikah lagi?
5. Jika anda bekerja dengan keluarga ini sebagai perawat praktisi (dengan memandang
penatalaksanaan diabetes ibu), tipe konseling suportif apakah yang dapat anda berikan
untukmembantu keluarga dengan adaptasi mereka?
Jawab pertanyaan berikut ini.
6. Di antara karakteristik berikut ini. ma~akah yang termasuk cakupan definisi "keluarga"
yang luas?
KEPERAWATAN
KELUARGA: FOKUS,
EVOLUSI, DAN TUJUAN
NISI BAB
NTUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menjeloskan perbedoon pembenlukan konsep keluargo 7. Menjeloskan mengopo promosi kesehalan merupokon
dolom praklik keperawalan keluarga. doyo dorong utomo dolom keperowotan keluorga.
2. Membondingkon Qogaimana keluarga dimosukkon ke 8. Membohos foktor utomo yang menimbulkan peningkat
dolom stondar praklik organisasi profesionaL on minal dolam promosi kesehatan don pemeliharaon
3. Membedakon anlaro keperawoton keluorgo don (0) pe kesehalan dewaso ini.
loyonon kesehalan komunil05, (b) terapi keluorgo. 9. Mengidenlifikosi foktor-foktor yang menghambol per
4. Mengidentifikosi empat area spesiolisosi dolam kepero kembongon pencegohon primer.
wotan yang poling sering terlibol dolam peloyanan ke 10. Menjelaskon perbedaan anlora promosi keseholan dan
sehatan keluarga seponjang sejarah. pencegahon penyakit. .
5. Membahos beberopa isu lerboru dolom keperowolon 11. Menjeloskan luiuan dori liga 0101 pengukur risiko kese
keluargo. hotan.
6. Menguraikon secora singkol liga lingkat pencegahan. 12. Menguroikan peron perowot keluarga dalam pencegah
an primer, sekunder, dan lersier.
33
34 BAGIAN 1 KONSEP PENGANTAR
Bab ini berisi tentang keperawatan k~luarga dan pokok pada keluarga (Janosik & Miller, 1980); dan perawatan
pengetahuan dasar-yang mencakup teori, informasi fak kesehatan keluarga (Hymovich & Barnard, 1979); tetapi
tual, penelitian. dan implikasi klinis-yang dibutuhkan da tidak ada pernyataan rnengenai sebuah spesialisasi yang
lam praktik keperawatan keluarga dasar. Bab ini diawali disebut dengan keperawatan keluarga. Saat ini, naskah, ar
dengan pembahasan mengenai keperawatan keluarga de tikel, atau presentasi profesional dalam area keperawatan
ngan membahas apa yang menjadi cakupan keperawatan keluarga makin ·banyak. Spesialisasi ini bahkan memiliki
keluarga. evolusi keperawatan keluarga, dan dimasukkan jurnalnya sendiri, The Journal of Family Nursing. Jurnal
nya keluarga ke dalam standar perawatan profesional. ini, yang diterbitkan pada tahun 1995, menjadi. amat
Akhirnya, tujuan utama keperawatan keluarga. yaitu pro penting bagi kemajuan keperawatan keluarga, karenajurnal
mosi dan pemeliharaan kesehatan keluarga, dianalisis tersebut memberikan wadah bagi para perawat keluarga
dengan inenggunakan kerangka tingkat pencegahan yang untuk berbagi pemikiran dan penelitian.
dikemukakan oleh Leavell dan rekan (1965) sebagai sebuah Akan tetapi, terdapat perbedaan pendapat mengenai apa
sarana untuk membahas peran perawat ke\uarga di dalam yang benar-benar menjadi cakupan keperawatan keluarga
tiga level pencegahan. Penekanan khusus diberikan kepada (Hanson, 2001; Wright & Leahey, 2000), dan perbedannya
pencegahan primer, terutama promosi kesehatan. karena dengan pelayanan kesehatan komunitas (Friedemann,
fokus promosi kesehatan dipandang sebagai daya dorong 1989) dan terapi keluarga (Gillis, Rose, Hallburg, &
utama dalam keperawatan keluarga. Bahasan mengenai Martinson, 1989; Wright & Lealey, 1994). Sebuah tinjauan
kesehatan keluarga, gaya hidup yang sehat. dan pengukuran terhadap literatur keperawatan keluarga mengungkapkan
serta penurunan risiko juga dikemukakan sebagai bagian bahwa dalam definisi keperawatan keluarga, praktik kepe
dari pencegahan primer. Peran perawat keluarga pad a rawatan ke\uarga digambarkan dengan cara yang berbeda
pencegahan sekunder dan tersier melengkapi pembahasan beda. Cara keperawatankeluarga dipraktikkan bergantung
mengenai peran perawat keluarga dalam keadaan sehat dan pada bagaimana seorang perawat keluarga menjabarkan
sakit konsep keluarga dan bekerja dengannya. Tingkat keter
pusatan keluargajuga bergantung padafilosofisistem yang
.. digunakan oleh perawat tersebut. Lingkungan kerja (reward
~KEPERAWATAN
dan penguatan negatif apa yang diberikan oleh ke
KELUARGA:MENEGASKAN pemimpinan) juga meri.tpakan sebuah penentu utama
BATASAN SPESIALISASI perilaku. Limacara berpikir ten tang keluarga berikut mem
bentuk praktik, pendidikan, penelitian, dan perkembangan
Keperawatan keluarga adalah sebuah area spesialisasi yang teori keperawatan keluarga.
melintasi berbagai area spesialisasi keperawatan lainnya:
Walaupun keperawatan keluarga sebagai sebuah spesia
Iisasi yang jelas masih relatif baru, tetapiterdapat bukti KELUARGA SEBAGAI KONTEKS
yang kuaf bahwa keperawatan keluarga merupakan area
spesialisasi yang dinamis dan tengah berkembang yang Cara pertama menjabarkan konsep keperawatan keluarga
berfokus pada praktik. pendidikan, dan penelitian. Proses adalah sebagai sebuah bidang tempat keluarga dipandang
yang signifikan telah dirancang guna memperluas para sebagai konteks bagi klien atau anggota keluarga (Bozett,
digma praktik keperawatan untuk menyertakan keluarga 1987; Robinson, 1995) (Gambar2-1). Asuhan keperawatan
sebagai klien. Narnun, kesenjangan antara konsep dan berfokus pada individu. Keluarga, yang biasanya adalah
praktik tetap ada (Friedemann, 1989). Yang cukup menarik, kelompok primer paling penting bagi klien, umumnya
terdapat beberapa penamaan untuk spesialisasi ini: kepe dipandang sebagai sebuah sumber daya bagi klien, wa
rawatan pelayanan kesehatan keluarga (Bomar. 1996; Jaupun dalam beberapa kasus keluarga dipandang sebagai,
Hanson, 2001); keperawatan keluarga atau keperawatan sebuah stresor. Kehiarga adalah latai belakang atau fokus' ~
sistem keluarga (Wright & Leahey, 2000); dan keperawat sekunder dan individu yang merupakan bagian terdepan
an keluarga yang berfokus pada sistem atau keperawatan atau fokus utama terkait dengan pengkajian dan inter- /( .
keluarga yang sistemik (Friedemann. 1995). vensi.
Ketika edisi pertaina dari naskah ini ditulis pada tahun Perawat dapat melibatkan keluarga dalam berbagai
1979 hingga tahun 1980, tidak terdapat definisi untuk ke tingkatan. Dalarn beberapa kasus, perawat dapat mengkaji
perawatan keluarga. Beberapa naskah membahas kepera keluarga sebagai bagian dari sistem pendukung sosial
watan keluarga (Ford. 1979; Sobol & Robischon, 1975); klien, tetapi hanya sedikit melibatkan keluarga dalam ren
keperawatan komunitas yang berpusat pada keluarga cana asuhan keperawatan klien. Dalam beberapa kasus
(Reinhardt & Quinn. 1973); keperawatan yang berfokus yang lain, perawat mungkin banyak melibatkan keluarga
Gambar 2-1. Lima cara memandang keluarga, semua membentuk keperawatan ke·luarga.
dalam perawatan klien. Pengaruhnyata dan sosioemosio masing-masing klien, ya~g dipandang sebagai unit yang
nal.keluarga terhadap klienjuga dikaji dan dimasukkan ke terpisah bukan unit yang saling terkait. .
dalam rencana terapi klien.
Kebanyakan teori keperawatan menjabarkan konsep pe SUBSISTEM KELUARGA SEBAGAI KLiEN
ran keluarga dari sudut pandang ini. Sebagian besar bidang
spesialisasijuga memandang keluarga sebagai sebuah ling Pada tipe 'ketiga praktik keperaw.atan keluarga, subsistem
kungansosial yang p~nting bagi klien dan juga sumber keluargamerupakan fokus dan penerima pengkajian dan
dukungan sosial utama. Contohnya adalah definisi perawat . intervensi. Friedemahn (l993b) dan Robinson (1995) me
an yang berpusat pada keluarga, yang dikeluarkan oleh nyebutmodel ini sebagai basis keperawatan keluarga inter
Interdisciplinary Association for the Care of Children's personal. Diad dan triad keluarga, serta sub$istem keluarga
Health (ACCH). ACCH menjelaskan bahwa perawatan yang lain adalah unit anal isis dan perawatan. Hubungan
yang berpusat pada keluarga adalah sebuah filosofipera antara orang tua dan anak, interaksi pernikahan, isu pem
watan kesehatan anak yang mempertimbangkan dan mem berian asuhan, dan masalah bonding aitaclunent adalah
berikan asuhan kepada anak dalam konteks keluarga, serta contoh fokus keperawatan keluarga.
memandang keluarga sebagai penyedia asuhan yang utama
dan bersinambung bagi anak. Organisasi ini menekankan KELUARGA SEBAGAI KLiEN
bahwa keluarga adalah sebuah "konstanta" dalam kehidup Pada tipe keempat penjabaran konsep keperawatan keluar
an anak (Shelton & Stepanek, 1995). ga, keseluruhan keluarga dipandang sebagai klien atau se
bagai fokus utama pengkajian dan perawatan. DaJam hal
KELUARGA SEBAGAI KUMPULAN DARI ini, keluarga merupakan bagian terdepan, sedangkan indi
ANGGOTANYA vidu anggota keluarga berada sebagai latar belakang atau
Pada tipe kedua praktik keperawatan keluarga, keluarga konteks. Keluarga dipandang sebagai sebuah sistem yang
dipandang sebagai akumulasi atau kumpulan individu yang . saling memengaruhi. Fokusnya adalah pada hubungan dan
menjadi anggota keluarganya. Ketika perawatan disedia dinamika interna keluarga, fungsi dan struktur keluarga,
kan atau diberikan kepada seluruh anggota keluarga, pe dan hubungan subsistem keluarga dengan keseluruhan,
rawatan kesehatan keluarga dapat dianggap telah diberi serta hubungan keluarga dengan Iingkungan luarnya. Pada
kan. Hal tersebut merupakan sebuah model yang menjadi tipe penjabaran keluarga yang terakhir inilah, kontribusi
patokan dari kebanyakan perawatan primer keluarga dan unik keperawatan keluarga terlihat jelas. .
pelayanan kesehatan komunitas.Pada tipe praktik kepera Ketika teori sistem dan sibernatik menjadi cara utama
watan keluarga ini, yang menjadi bagian terdepan adalah memandang dan menganaJisis keluarga, terutama konsep
36 BAGIAN 1 . KONSEP PENGANTAR
mengenai interaksi, sirkulasi, dan timbal balik, Wright dan secara pribadi atau diad/triad, atau bekerja dengan keluar
Leahey (2000) menyebutnya dengan keperawatan sistem ga dan hubungan keluarga dengan sistem lain yang terkait,
keluarga. Pada keperawatan sistem keluarga, hubungan juga merupakan hal yang cukup penting. Seperti yang di
antara penyakit, anggota keluarga, dan keluarga dikaji de nyatakan Hanson (2001 b), penting untuk mengingat semua
ngan. menggunakan perspektif interaksi ini dan dimasuk perspektif keluarga saat bekerja dengan keluarga.
kan ke dalam rencana terapi. Tipe praktik ini melibatkan Praktik keperawatan keluarga didefinisikan dalam bu
penggunaan p~radigma dan kerangka epistomologis yang ku "ini sebagai "pemberian asuhan keperawatan kepada ke
berbeda untuk pengkajian dan perawatan, yang ditandai luarga dan anggota "keluarga daJam keadaan sehat dan sa
dengan holisme dan hubungan kausal yang sirkular. Ke kit." Oleh karena itu, keluarga dan anggota keluarga bisa
perawatan sistem keluarga menggunakan pengkajian klinis saja dalam keadaan sehat atau tengah mengalami masalah
lanjut dan keterampilan intervensi yang berdasarkan pada kesehatan. Tujuan keperawatan keluarga adalah membantu
perpaduan keperawatan, terapi, dan teod sistem keluarga keJuarga untuk membantu dirinya sendiri mencapai tingkat
(Wright & Leahey, 1994). Hal ini menunjukkim praktik fungsi atau kesejahteraan keluarga yang lebih tinggi dalam
keperawatan tingkat lanjut, dan kOflsentrasinya yang konteks tujuan, aspirasi, dan kemampuan keluarga terten
simultan, yang ditujukan tidak hanya pad a keseluruhan tu. Keperawatan keluarga dapat diberikan kepada semua
keluarga sebagai unit perawatan, tetapi juga pada berbagai bentuk keluarga pada setiap kondisi kesehatan dan kondisi
sistem, seperti individu, keluarga, dan sistem yang lebih lain tempat pemberian layanan keluarga (mis., pusat layan
besar (Bell, 1996). an multifungsi dan pendidikan). Proses keperawatan ber
Untungnya, makin banyak upaya yang dilakukan pada fungsi sebagai sebuah kerangka bagi pemberian asuhan.
perawatan primer keluarga untuk memandang unit keluar Praktik ini merupakan praktik yang disebutkan dalam
ga sebagai fokus perawatan (Doherty & Campbell, 1988; teod-teori keperawatan, keluarga, ilmu sosial, dan terapi
Campbell, 2000), tetapi dengan adanya upaya pengetatan keluarga. (Baca Bab 3 untuk bahasan yang lebih mendalam
biaya dan kurangnya pembayaran untuk perawatan kelu mengenai landasan teori) .. Penekanan praktik keperawatan
arga;upaya yang dilakukan ini tidak tersebar secara luas. keluarga harus berorientasi pada kesehatan, memadukan
perspektif yang holistik, sistemik dan interaksional, dan
menarik serta mendorong kekuatan keluarga (Bell. 1996;
KELUARGA SEBAGAI KOMPONEN Friedemann, 1995; Wright & Leahey. 2000). (Lihat Tabel
MASYARAKAT 2-1.)
Terdapat konsep keluarga kelima yang dideskripsikan oleh MEMBEDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA
Hanson (2001b). yaitu keluarga sebagai komponen masya DARI AREA PRAKTIK LAIN
takat. Pada konsep ini, keJuarga dipandang sebagai suatu
subsistem dalam sebuah sistem yang lebih besar-komu Karena secara historis keperawatan keluarga disejajarkan
terutama dengan pelayanan kesehatan komunitas (Whall.
nitas, masyarakat. Keluarga dipandang sebagai salah satu
lembaga dasar di masyarakat, seperti lembaga pendidikan,
kesejahteraan, atau agama. Pandangan mengenai keluarga
semacam ini dibahas dalam bab teori struktur-fungsi
(Bab 4), bab teori sistem (Bab 6), dan bab mengenai data TABEL 2-1
Iingkungan keluarga (Bab 9).
KEPERAWATAN KELUARGA
MENCAKUP:
MENDEFINISIKAN KEPERAWATAN KELUARGA
• Pemberian asuhan keperawaton bogi keluorgo
Keperawatan keluarga mencakup lima model yang telah • Penggunoan proses keperawaton yang diteropkon
dijabarkan di atas, walaupun model yang keempat meru podo keluorgo
pakan model yang khas menggambarkan keperawatan ke • Bekerjo d.engon keluorgo dalam konteks sehat doniatou
sokit .
luarga. Pada keperawatan keluarga. perawat bekerja secara
• Bekerjo dengon keluorgo dolam berbogai kondisi-di "
bersamaan dengan individu, subsistem. dan seluruh kelu monopun keluorgo horus mendopotkon layonon
arga, serta dalam hubungan yang timbal balik antara ke • Bekerjo dengon seluruh bentuk keluorgo
luarga-masyarakat (sistem lain yang ada di dalam komu • Dipondu oleh teori dan penelition dori ilmu sosiol
nitas). Dalam buku ini, kami menekankan aspek unik dad keluorgo, terapi keluorgo, dan keperawotan
keperawatan keluarga, (yi., bekerja dengan seluruh kelu • Menekonkon podo orientosi kesehoton, sebuoh
arga sebagai sebuah sistem yang saling memengaruhi) te perspektif yang holistik dan interaktif, serto pentingnyo
tapi inemahami bahwa bekerja dengan anggota keluarga kekuotan keluorga.
BAB 2 KEPERAWATAN KELUARGA: FOKUS, EVOLUSI, DAN TUJUAN 37
1~86a), terdapat beberapa kebingungan yang timbul me.' apa saja yang benar-benar dilakukan oleh perawat keluar
ngenai pengertian peJayanan kesehatan komunitas atau pe gao Untuk menjawab pertanyaan ini, para peneliti lni
layanan kesehatan masyarakat dan keperawatan keluarga. . melakukan survei nasional terhadap 263 perawat yang
Semen tara keperawatan keluarga berfokus pada keluarga menyebut dirinya sebagai perawat keluarga, dengan meng
sebagai sasarannya atau penerima layanan kesehatan, sa ajukanpertanyaan pada perawat tersebut mengenai p.raktik
saran pelayanan kesehatan komunitas adalah masyarakat dan interaksi mereka dengan kllen. Dari data-data inl, para
(Williams, 1996). Tujuan utama pelayanan kesehatan ko peneliti mengidentifikasi karakteristik unik praktik kepe
munitas adalah kesehatan komunitas, bukan kesehatan ke . rawatan kel uarga. Empat tema utama berikut muncul ketika
luarga. Melalui keluarga, perawat kesehatan komunitas para responden ditanyakan mengenai perbedaan perawatan
dapat meningkatkan dan memelihara kesehatan komunitas. saat mereka memberi perawatan keluarga dibandingkan
Perbedaan antara pelayanan kesehatan masyarakat dan dengan memberi perawatan individu:
keperawatan keluarga adalah dalam hal tujuan utama dan Pengenalan dan pemaduan konsep-konsep keluarga
prioritas. Implikasi dari perbedaan ini adalah dalam mem Aplikasi daTi sebuah perpektif yang luas, seperti yang
berikan layanan kesehatan pribadi bagi keluarga-sebagai.· teridentifikasi pada pendekatan perawat terhadap
contoh, keluarga dengan orang tua tunggill yang terdiri atas asuhan keperawatan, khususnya dengan mengkaji
seorang ibu dan anak yang masih kecil-perawat keluarga keluarga
yang "tidak berorientasi pada komunitas" akan memberi Fokus pada interaksi dan dinamika keluarga
kan perhatian terlebih dahulu pada masalah keluarga yang • Keterlibatan anggota keluarga dalam perawatan, ter
unik dan kemudian baru pada masalah kesehatan komunitas utama dalam area pengambilan keputusan dan pem
yang umum terjadi pada keluarga muda (komitmen awal berian asuhan
adalah terhadap klien dan keluarga). Di lingkungan ke
sehatan komunitas, perawat lebih menitikberatkan masalah
~MENGINTEGRA'SIKAN
kesehatan ibu-anak di dalam komunitas ·yang relevan
dengan keluarga klien; seperti imunisasi dan keluarg!l be . KELU'ARGA KEDALAM
rencana, dan memprioritaskan kebutuhan ini sejalan de . S.TANDAR ·PERAWATAN
ngan kebutuhan kesehatan yang unik dari keluarga.
Hal lain yang menyebabkan kebingungan adalah per Idealnya, keperawatan keluargaharusnya benar-benar ada
bedaan antara· keperawatan keluarga dan terapi keluarga di seluruh area klinis praktik keperawatan. Akan tetapi,
(Gilliss et al; 1989) atau keperawatan sistem keluarga. Da daJambeberapa kondisi dan area spesialisasi,melibatkan
lambuku yang ditulis oleh Wright dan Leahey. Nurses and keluarga sebagai klien lebih sulitdiwujudkan jika diban
Families (2000). mereka membedakan antara keperawatan dingkan pada kondisi dan area spesialisasi yang lain. Se
keluarga dan terapi keluarga serta keperawatan sistem bagai contoh. dalam kondisi m~ndesak-terutama di unit
keluarga. Wright dan Leahey percaya bahwa persiapan perawatan intesif dan unit gawat darurat. tempat tindakan
lanjutan dibutuhkan untuk melakukan praktik sebagai se penyelamatan hidup dengan segera amat dibutuhkan
orang perawat klinisi sistem keluarga. Akan tetapi, ke dapat dipahami jika fokus utamanya adalah pasien.
perawatan keluarga, yang terdiri atas pengkajian dan in Bukti yang diyakini menjadi cakupan dan standar yang
tervensi keperawatan keluarga dasar. harus menjadi bagian sesuai untuk area spesialisasi dapat ditemukan dalam
dari pendidikan sarjana keperawatan. Pada level ini. pe beberapa publikasi yang diterbitkan American Nurses
rawat mampu untuk melakukan pengkajian keluarga yang Association (ANA), yang menjadi dasar pembatasan dan
lengkap pada keluarga yang sehatlfungsional dan keluarga penetapan cakupan dan standar pniktik keperawatan; baik
yang disfungsional. Perawat keluarga atau pewawancara dalam area umum maupun dalam area spesialisasi. Asso
memberikan intervensi menggunakan strategi suportif ciation for the Care of Children's Health dan National
edukatif yang jelas dan tegas. Pad a keperawatan sistem Organization of Nurses Practitioner Faculties menyusun
keluarga atau terapi keluarga. intervensi keperawatan men dokumen yang masing-masing membahas standar pera
cakup intervensi psikososial yang tidak langsung dan lebih watan anak dan perawatan primer.
kompleks (Wright & Leahey) dan para klinisi bekerja de Kami mengkaji Social Policy Statements (1980; 1995a)
ngan berbagai sistem secara bersamaan (Bell, 1996). dan (standar umum).yang disusun ANA (ANA. 1998) dan
Para peneliti keperawatan keluarga bekerja sebagai ke standar/cakupan pernyataan praktik pada tujuh area spe
lompok peminatan khusus di bawah perlindungan Family sialisasi untuk melihat sejauh mana keluarga disertakan ke
Nursing Continuing Education Project, Oregon Health dalam standar dokumen perawatan. Dilakukan kajian ter
Science University (Kirschling et aI, 1989), yang juga hadap standar yang disusun pelayanan kesehatan jiwa-psi
mempunyai minat dalam membefikan kejelasan mengenai kiatri (ANA, 2000). keperawatan gerontik (ANA. 1995b),
38 BAGIAN I KONSEP PENGANTAR
pelayanan kesehatan masyarakat (ANA, 1999), dan pe dapat pernyataan mengenai keJuarga. Dalam cakupan do
layanan kesehatan di rumah (1999), keperawatan anak kH kumefl ANA tahun 1985 mengenai perawatan praktik
nis (ANA, 1996), keperawatan rehabilitasi (ANA, 1988). menyebutkan keluarga di bagian pendahuluannya, yang
dan perawat praktisi pelayanan kesehatan utama (ANA, rhenyatakan bahwa orientasi perawatan primer adalah
1987). Survei ini menunjukkan bahwa keluarga sebagai "pada keluarga danlatau sistem yang lebih luas tempat
konteks telah dikenali, yaitu sebagai sebuah sumber yang individu menjadi bag ian di dalamnya" (him. 3). Berlawan
penting bagi kHen individu di semua dokumen standar. an dengan dokumen ANA mengenai cakupan praktik pe
Semua stan dar ini-kecuaH keperawatan rehabilitasi rawat praktisi perawatan primer, National Organizational
juga menyatakan bahwa kHen dapat berupa individu, ke of Nurses Practicioner faculties (NONPF) dengan jelas
luarga, kelompok, atau komunitas. Akan tetapi, ketika menggambarkan peran perawat praktisi dalam bekerja
deskripsi spesifik standar dan cakupan praktik dijabarkan, dengan keluarga.
pada beberapa spesialisasi, keluarga secara jelas tidak Seperti yang dijumpai dalam Standards of Pediatric
dipandang sebagai klien. Dokumen standar, kecuali ke Clinical Nursing Practice, spesialisasi ini menekankan
perawatan rehabilitasi, mengikuti arahan Standards of pada filosofi dan pendekatan pada praktik klinis yang
Clinical Nursing Practice, menggunakan kerangka proses berpusat pada keluarga. Contoh yang paling baik dari
keperawatan untuk menguraikan standar praktiknya. Oieh "berpusat pada keluarga" ini dapat ditemukan dalam se
karen a itu, kerangka dasar yang sarna, yaitu proses buah dokumen milik Association for the Care of Children's
keperawatan, digunakan di semua standar perawatan, tetapi Health, yang berisi un sur penting perawatan yang berpusat
dalam deskripsi praktik terdapat keragaman yang luas pada keluarga:
berkenaan dengan keterlibatan keluarga. • Mengintegrasikan pemahaman bahwa keluarga me
Dalam pernyataan kebijakan sosial ANA yang penting rupakan sesuatu yang tetap dalam kehidupan seorang
pada tahun 1980 dan tahun 1995, asosiasi tersebut meng anak, sementara sistem layanan dan personel pen
gambarkan keluarga, sejalan dengan kHen individu dan dukung dalam sistem tersebut sifatnya tidak tetap ke
komunitas;sebagai penerima asuhan keperawatan. Kelu dalam kebijakan dan praktik
arga juga diidentifikasi sebagai sebuah unit yang penting • Memfasilitasi keluargalkolaborasi profesional· di se
dalam layanan keperawatan. Standar umum praktik klinis mua level perawatan di rumah sakit, rumah, dan ko
jug~ meny?takan bahwa keluarga. adalah kHen bersama munitas
denga~ individu, kelompok, dan komunitas. • Saling bertukar informasi yang Jengkap dan tidak
Dalamstandar kesehatan jiwa-psikiatri (ANA, 2000), bias antara keluarga dan profesional dengan cara
psikoterapi keluarga dibahas sebagai intervensi yang sesuai yang suportif
untuk seorang perawat kesehatan jiwa-psikiatri dengan • Memadukan pemahaman dan penghargaan terhadap
praktik tingkat lanjut (perawat praktisi tingkaat lanjut yang keragaman budaya, kekuatan, dan individualitas di
memiliki kesiapan pada tahap master). dalam dan lintas keluarga ke dalam kebijakan dan
Dalam Standards of Public Health Nursing Practice praktik '
(ANA, 1999) dan Standards of Home Health Nursing • Mengenali dan menghargai metode koping yang ber
Practic~ (1999),. proses keperawatan digunakan untuk beda dan mengimplementasikan kebijakan serta pro
mengkaji, merencanakan, menegakkan diagnosis, membe gram komprehensif, yang menyediakan dukungan
rikan intervensi, dan melakukan evaluasi kepada keluarga. perkembangan, pendidikan, emosional, lingkungan,
Kolaborasi dengan keluarga ditekankan. Asuhan kepera dan finansial untuk memenuhi kebutuhan keluarga
watan keluarga telah dinyatakan sebagai sebuah komponen yang beragam
praktik yang penting. • Mendorong dan memfasilitasi dukungan sertajaring
DalamStandards ofPediatric Clinical Nursing Practice an kerja "keluarga dengan ke)uarga"
(ANA, 1996), ke)uarga diidentifikasi dan diintegrasikan • Memastikan bahwa layanan rumah sakit, rumah, dan
secara mendalam ke dalam standar. Misalnya, standar me komunitas serta sistem pe~aukung untuk anak-anak
nyatakan bahwa perawat membantu keluarga untuk me yang memiliki kebutuhan pelayanan dan perkem
ningkatkan kesehatan serta mengatasi masalah kesehatan bangan kesehatan khusus beserta keluarganya flek
dan transisi peran. sibel, mudah diakses, dan komprehensif sebagai res
. Dalam standar praktik keperawatan gerontik (ANA, pons terhadap keragaman kebutuhan keluarga yang
1995b) dan standar keperawatan rehabiIitasi (ANA, 1988), teridentifikasi.
keluarga secara jelas dipandang sebagai sebuah sumber • Mengh,argai keluarga dan anak, menyadari bahwa
bagi klien individu. Akhirnya, dalam standar praktik pe mereka memiliki rentang kekuatan, perhatian, emosi
rawat praktisi perawatan primer (ANA, 1987), tidak ter dan aspirasi yang luas dibalik kebutuhan mereka akan
BAB 2 KEPERAWATAN KELUARGA: FOKUS. EVOLUSI, DAN TUJUAN 39
layanan dan dukungan perkembangan dan kesehatan yanan kebidanan maupun layanan kesehatan masyarakat
yang khusus (Shelton & Stepanek, 1995). bagi keluarga.
Keempat kelompok spesialisasi keperawatan yang pa
ling bersemangat memfokuskan diri pada keluarga adalah
fJa.lSEJARAH KEPERAWATAN pelayanan kesehatan komunitas, yang memandang keluar
KELUARGA ga sebagai klien; keperawatan orang tua-anak, yang me
mandang keluarga sebagai konteks dan klien; pelayanan
"Konsep keperawatan keluarga selalu ada dalam kepe kesehatan jiwa-psikiatri, yang memandang keterlibatan
rawatan" (Ford, 1979, him. 4). Akan tetapi, keperawatan keluarga yang luas tercakup dalam spesialisasi terapi ke
keluarga tampak mengalami pasang-surut. luarga; dan perawatan primer keluarga atau perawaf prakti
Pada era sebelum masa industri dan kolonial, saat ang si spesialis, yang kadang memandang keluarga sebagai
gota keluarga bekerja di rumah dalam industri rakyat atau kumpulan dari anggotanya, tetapi juga memandang kelu
perkebunan, perawatan keluarga tampak menonjol. Kemu arga sebagai konteks.
dian datang era industrialisasi, saat anggota keluarga ber- . Setiap kelompok spesialisasi ini mengetahui dengan
pindah kerja ke pabrik. Pelayanan kesehatan secara ber baik perkembangan khusus area spesialisasinya maupun
tahap berpindah dari rumah ke rumah sakit. perkembangan yang lebih umum pada keperawatan, ilmu
Di Inggris, Florence Nightingale menyadari betapa pen sosial, dan masyarakat.Sebagai contoh, pada pelayanan
tingnya keluarga dan Iingkungan rumah dalam perawatan kesehatan komunitas, warisannya adalah memandang ke
individu yang sakit. Nightingale menyatakan adanya ke luarga sebagai fokus pelayanan. Namun, tidak banyak ma
butuhan akan anggota keluarga di dalam kamp mil iter dan teri substansi dalam program keperawatan yang membahas
kebutuhan untuk "menjaga seluruh keluarga terhindar dari teori, pengkajian, dan intervensi keluarga hingga tahun
kemiskinan dengan cara memberikan perawatan kepada 1970-an. Pada tahun 1970-an kita dapat menemukan·
pencari nafkah agar kembali sehat" (Beard, 1915, seperti banyak buku yang berfokus pada teori keluarga dan pe
yang dikutip dalam Whal1, 1986a, him. 242-243). nerapannya pada pelayanan kesehatan komunitas yang
Selama tahun 1800-an dan awal 1900-an di Amerika. berpusat pada keluarga. Pada peJayanan kesehatan komu
Serikat, perawat kesehatan masyarakat dan petugas kese nitas, teori-teorisosiologi dan budaya mengenai perilaku
hatan lain di Inggris melayani keluarga di rumah (diawali keluarga (seperti sosialisasikeluarga; kemiskinan, peran,
dengan kaum miskin, tetapi kemudian juga untuk keluarga nilai, dinamika, dan keragaman budaya) merupakan hal
yang mengidap penyakit menular). Dengan adanya biro penting yang memengaruhi area pelayanan kesehatan ko
krasi di dalam masyarakat, spesialisasi dalam dunia munitas ini.
kedokteran berkembang (obstetri, anak, bedah, dll). Ke Sebaliknya, pelayanan kesehatan jiwa-psikiatri lebih
perawatan juga mengalami spesialisasi dan praktik ke banyak dipengarilhi oleh teori dan tulisan klinis dalam
dokteran keluarga serta keperawatan yang berorientasi pa gerakan terapi keluarga. Karena perawat terapi keluarga
da keluarga tidak lagi digunakan. Keterbatasan cakupan bekerja sarna dengan keluarga yang bermasahih, penge
asuransi, kebijakan perujukkan dan pembayaran lembaga tahuan dasar ini menjadi lebih penting guna membantu
pemerintah maupun swasta, dan kurangnya pendanaan un mereka mengkaji dan memberikan intervemi kepada ke
tuk hal yang bersifat preventif juga merupakan kebijakan luarga yang disfungsional. Akan tetapi, beberapa teori
yang kemudian mengurangi perawatan yang berfokus pada terapi dan model praktik keluarga adalah satu-satunya mo
keluarga (Ford, 1979). dalitas psikoterapi dalam kesehatan jiwa. Oleh karena itu,
Keperawatan kesehatan masyarakat, kesehatan ibu pengkajian dan intervensi keperawatan keluarga tidak ter
anak, dan kebidanan berusaha untuk menjembatani ke sebar luas ke seluruh area spesialisasi.
senjangan dalam beberapa hal dan berdiri sebagai contoh, Keperawatan maternitas atau keperawatan orang tua
baik perawatan yang berpusat pada keluarga maupun pe anak memiliki sejarah yang panjang m~ngenai keterlibatan
rawatan fraksional. Sebagai contoh, obstetri membatasi keluarga-yang dimulai dengan awal mula kebidanan dan
perawatannya hanya kepada ibu, perawatan bayi diserah kunjungan rumah ibu dananak di rumah. Telah lama
kan kepada penyedia perawatan yang lain, dim hanya se dipahami bahwa saat memberikan asuhan kepada ibu dan
dikitperhatian yang diberikan kepada anggota keluarga anak, keluarga adalah sesuatu yang penting. Pada buku
yang lain; dan 1ayanan kesehatan masyara~at untuk pe keperawatan anak dan maternitas, keluarga umum dibahas.
nyakit menular biasanya melibatkan keluarga sebatas te Kebanyakan buku memandang keluarga sebagai konteks.
muan kasus. Contoh dari layanan keperawatan keluarga Keperawatan orang tua-anak yang berfokus pada keluarga
berkelanjutan adalah Frontier Nursing Service: Di sini, secara khusus dipengaruhi oleh teori tumbuh kern bang,
Frontier Nursing Service menyediakan layanan, baik la ikatan antara i"bu dan anak, peran, serta sosialisasi.
40 BAGIAN t KONSEP PENGANTAR
Perawat praktisi keluarga (lan anak merupakan area spe yang bermasalah, terutama ibu dan pola komu
sialisasi keempat yang diidentifikasi dan berfokus pada nikasi mereka, dihubungkan dengan anak yang
keluarga. Pada tahun 1960-an, diakui di antara para bermasalah.
perencana pelayanan kesehatan dan pembuat undang (b)Peningkatanjumlah studi penelitian dalam bidang
undang bahwa spesialisasi di bidang kedokeran tidak me keperawatan keluarga yang menunjukkan dampak
menuhi kebutuhan pelayanan kesehatan primer seluruh stresor kesehatan dan koping terhadap hasil
penduduk di Amerika Serikat. Dana federal diberikan ke kesehatan keluarga dan efektifitas intervensi yang
pada lembaga pendidikan kedokteran untuk membuka berpusat pada keluarga. .
program praktik keluarga. Gerakan perawat praktisi tum
buh mengikuti gerakan besar ini, yang berfokus pada
pendanaan efektif dan perawatan yang dapat diakses oleh PtfISU TERBARU DALAM
seluruh sektor masyarakat. Program perawat praktisi juga KEPERAWATAN
didanai secara luas oleh pemerintah federal. Asuhan pe KELUARGA
rawat praktisi keluarga diberikan untuk seluruh keluarga.
tetapi fokus utama para perawat praktisi ini. adalah me
Berdasarkan kajian kami terhadap literatur dan diskusi
mandang keluarga sebagai suatu kumpulan dari anggota
profesional dengan kolega di bidang keperawatan keluarga,
nya. Baik perawat praktisi keluarga maupun anak me
delapan isu penting dalam keperawatan keluarga saat ini:
mandang keluarga sebagai konteks bagi klien individu.
• Isu Praktik: Kesenjangan ~ermakna antara toori
Akan tetapi, hal ini tengah mengalami peru bahan, karena
dan penelitian serta praktik klinis. Kesenjangan
beberapa 'program perawat praktisi memasukkan materi
antara pengetahuan yang ada dan penerapan penge
kepeniwatan keluarga lanjut ke dalam kurikulumnya gun a
tahuan ini jelas merupakan masalah di semua bidang
mengupayakan layanan yang' .lebih luas dan untuk
dan spesialisasi di keperawatan, meskipun kesen
membantq mahasiswa "berpikir tentang keluarga" (Wright
jangan ini lebih tinggi di keperawatan keluarg~. Ke
& Leahey, 2000).atau untuk "berpikir secara timbal balik"
perawatan yang berpusat pada keluarga juga masih
(Wright & Leahey).
dinyatakan ideal dibanding praktikyang umum di
Selain pengaruh spesifik yang dialami oleh setiap area lakukan. Wright dan Leahey (2000) percaya bahwa
spesiaJisasi. ini, beberapa faktor umum tertentu telah me faktor terpenting yang menciptakan kesenjangan ini
ningkatkan pertumbuhan keperawatan keluarga. Faktor adalah " cara perawat menjabarkan konsep masalah
faktor tersebut adalah: sehat dan sakit. Hal ini mt:rupakan kemampuan "ber
1. Peningkatan. pemahaman dalam keperawatan dan pikir saling memengaruhi"; dari tingkat individu
masyarakat terhadap kebutuhan akan promosi ke menjadi tingkat keluarga (saling memengaruhi)"
sehatan dan fokus kesehatan, tidak hanya berorientasi (him. 15). Penulis lain menyoroti bahwa kecende
pada penyakit. rungan teknologi dan ekonomi seperti pengurangan
2. Populasi lansia yang a9a dalam komunitas kita dan layanan dan staf. keragaman dalam populasi klien
pertumbuhan penyakit kronik, menyebabkan tinggi yang lebih besar (Bowden; Dickey, & Greenberg,
nya biaya perawatan diri dan kebutuhan akan pe 1998). kurangnya alat pengkajian keluarga yang
nyedia perawatan bagi keluarga. komprehensif dan strategi intervensi yang baik, pe
3. Adanya kesadaran yang luas akan banyaknya keluarga rawat terikat dengan model kedokteran (berorientasi
yang bermasalah dalam komunitas kita. pada individu dan penyakit), dan sistem pemetaan
4. Penyebaran dan penerimaan umum teori interpersonal yang kita lakukan serta sistem diagnostik kepera
dan teori yang berbasis keluarga tertentu, seperti teori watan (Hanson, 2001) menyebabkan penerapan pe
bonding attachment dim teori sistem umum, serta rawatan yang berfokus pada keluarga sulit diwujud
teori stres dan koping keluarga. kan.
• Isu Praktik: Kebutuhan untuk membuat pera
5. Geral):an terapi pemikahan dan keluarga, perkem
watan keluarga. lebih mudah untuk .diintegrasi
bangan pedoman membesarkan anak, pemikahan,
kan ke daJam praktik. Dalam beberapa tahun
serta pelayanan dan klinik keluarga.
belakangan ini, terjadi restrukturisasi pelayanan ke
6. Perkembangan penelitian keluarga dan makna temu sehatan besar-besaran, yang mencakup perkembang
an penelitian tersebut. Misalnya adalah: an pesat sistem pengelolaan perawatan berupa sis tern
(a) Penelitian mengenai komunikasi keluarga yang pemberian layanan kesehatan yimg kompleks, mul
luas dan berpengaruh pada tahun 1950-an dan tiunit, dan multilevel sedang dibentuk. Sebagian dari
1960-an, yang menunjukkan bahwa orang tua restrukturisasi ini juga termasuk kecenderungan
BAB 2 KEPERAWATAN KELUARGA: FOKUS, EVOLUSI, DAN TUJUAN 41
pasien dipulangkan dalam "keadaan kurang sehat dan perbedaan generasi) membentuk persepsi kita, nilai,
lebih cepat" dan pengurangan jumlah rumah sakit, kepercayaan, dan praktik. Faktor lainnya, seperti pe
peJayanan dan staf, serta pertumbuhan pelayanan ngalaman dengan sehat dan sakit, membentuk cara
berbasis komunitas. Perubahan ini menyebabkan pe kita memandang sesuatu. Meskipun terdapat semua
ningkatan tekanan kerja dan kelebihan beban kerja upaya tersebut guna dapat bekerja lebih efektif
dalam profesi keperawatan. Waktu kerja perawat dengan keluarga yang beragam, memberikan pera
dengan klien individu dan klien keluarga menjadi watan yang kompeten secara budaya tetap menjadi
berkurang. Oleh karena itu, mengembangkan cara tantangan yang terus dihadapi. Bab 8 membahas as
yang bijak dan efektif untuk mengintegrasikan ke pek sosial-budaya asuhan keperawatan keluarga.
luarga ke dalam asuhan keperawatan merupakan ke • Isu Praktik: Globalisasi keperawatan keluarga
wajiban perawat keluarga. Wright dan Leahey (2000) menyuguhkan kesempatan baru yang menarik
mengatasi kebutuhan ini dengan menyusun wawan bagi perawat keluarga. Dengan makin kecilnya
cara keluarga selama 15 menit atau kurang. Pencetusan dunia akibat proses yang dikenal sebagai globalisasi,
gagasan dan strategi 'penghematan waktu yang rea perawat keluarga disuguhkan dengan kesempatan
Iistik guna mempraktikkan keperawatan keluarga baru dan menarik untuk belajar mengenai intervensi
adalah isu utama praktik dewasa ini. serta progr,am yang telah diterapkan oleh negara lain
• Isu Praktik: Peralihan kekuasan dan kendali dari guna memberikan perawatan yang lebih baik bagi
penyedia pelayanan kesehatan kepada keluarga. keJuarga. Globalisasi adalah proses bersatunya indi
Berdasarkan perbincangan dengan perawat dan tu vidu dan keluarga karena ikatan ekonomi, politis, dan
Iisan yang disusun oleh perawat keluarga, terdapat profesional. Globalisasi mempunyai dampak negatif
kesepakatan umum bahwa peralihan kekuasaan dan yang bermakna bagi kesehatan yaitu ancaman epide
kendali dari penyedia pelayanan kesehatan ke pasienl mi di seluruh dunia seperti human immunodeficiency
keluarga perlu dilakukan. Kami percaya hal ini masih virus/acquired immune deficiency syndrome (HIV I
.menjadi sebuah isu penting pada pelayanan kesehatan AIDS) menjadi jauh lebih besar. Akan tetapi sisi
saat in!. Wright dan Leahey (2000) mengingatkan positifnya, pembelajaran .yang diperoleh perawat
kita bahwa terdapat kebutuhan akan kesetaraan yang Amerika dari' perawat diseluruh dunia mela/ui kon~
lebih besar dalam hubunganantara perawat dan ke ferensi internasional,perjalanan, dan membaca lite
luarga, hubungan kolaboratif yanglebih baik, dan ratur kesehatan internasional memberikan pemaham
pemahaman yang lebih baik akan keahlian keluarga. an yangsangatbermanfaat. Sebagai contoh, di
Perkembangan penggunaan Internet dan e-mail telah Jepang, pertumbuhan keperawatan keluarga sangat
memberikan banyak keluarga informasi yang dibu mengesankan. Di sana, perawat telah ,mengembang
tuhkan untuk belajar mengenai' masalah kesehatan kan kurikulum keperawatan keluarga di sekolah ke
dan pilihan terapi mereka. Gerakan konsumen telah perawatan dan telah menghasilkan teori keperawatan
memengaruhi pasien dan keluarga untuk me!ihat diri yang berfokus pada keluarga dan sesuai dengan nilai
mereka sebagai konsumen, yang membeli dan men dan konteks Jepang. Keperawatan keluarga meng
dapatkan layanan kesehatan seperti layanan lain yang alami pertumbuhan yang pesat di Jepang, yang di
mereka bell. Dilihat dari kecenderungan ini, anggota tandai dengan pUblikasi dan upaya penelitian yang
keluarga sebaiknya diberikan kebebasan untuk me dilakukan di Jepimg (Sugishita, 1999). Negara lain,
mutuskan apa yang baik bagi mereka dan apa yang seperti Denmark, Swedia, Israel, Korea, Chili,
harus mereka lakukan demi kepentingan mereka sen: Meksiko, Skotlandia, dan Inggris juga mengalami
diri (Robinson, 1994). kemajuan bermakna di bidang kesehatan keluarga
• Isu Praktik: BagaimBJ1a bekerja lebih efektif dan keperawatan keluarga. Kita mesti banyak berbagi
dengan keluarga yang kebudayaannya beragam. dan belajar dati perawat di beberapa negara ini.
Kemungkinan, isuini lebih banyak mendapatkan per • Isu Pendidikan: Muatan apa yang harus diajarkan
hatian di kalangan penyedia pelayanan kesehatan, d'~dam kurikulum keperawatan keluarga dan ba·
termasuk perawat, dibandingkan isu lainnya pada gaimana cara menyajikannya? Menurut Hanson
saat ini. Kita tinggal di masyarakat yang beragam, dan Heims (1997) yang melaporkan sebuah survei
yang memiliki ban yak cara untuk menerima dan me pada sekolah keperawatan di Amerika Serikat yang
rasakan dunia, khususnya keadaan sehat dan sakit. mereka lakukan terkait cakupan keperawatan kelu
Dalam pengertian yang Jebih luas, budaya (termasuk arga di sekolah tersebut, terdapat perkembangan
etnisitas, latar belakang agama,. kelas sosial, afiliasi pemaduan muatan keperawatan keluarga dan ke
regional dan politis, orientasi seksual, jenis kelamin, terampilan klinis ke dalam program keperawatan
42 BAGIAN 1 KONSEP PENGANTAR
pascasarjana dan sarjana. Masih belum jelas muatan dalam bahasannya mengenai reformasi pelayanan
apa yang tepat diberikan untuk program sarjana dan kesehatan, mendesak perawat keluarga lebih terlibat
pascasarjana dan bagaimana cara mengajarkan kete di tiap level sistem politis guna menyokong isu ke
rampilan klinis. Tidak ada kesepakatan mengenai fo luarga. Kami setuju dengan beliau. Praktisnya, semua
kus program sarjana dan pascasarjana terkait dengan legislasi domestik yang dikeluarkan di tingkat lokal,
keperawatan keluarga. Akan tetapi, terdapat bebera negara bagian, atau nasional mempunyai dampak
pa konsensus bahwa praktik keperawatan tingkat pada keluarga. Sebagai.advokat keluarga, kita perlu
lanjut pada keperawatan keluarga melibatkan pem baik secara sendiri-sendiri maupun bersama meng
belajaran muatan dan keterampiJan yang dibutuhkan anal isis isu dan kebijakan yang tengah diusulkan dan
untuk bekerja dengan seluruh keJuarga dan individu membantu merumuskan dan mengimplementasikan
anggota keluarga secara bersamaan. Perawat keluarga kebijakan dan regulasi yang positif. Mendukung ca
dengan praktik tingkat lanjut dapat bekerja sebagai Ion dewan yang mendukung keluarga dan menjadi
terapis keluarga pada keluarga yang bermasalah. relawan untuk melayani komisi kesehatan dan komisi
Akan tetapi, masih belum jelas muatan dan kete yang terkait dengan kesehatan dan dewan organisasi
rampilan apa yang dibutuhkan dalam keperawatan adalah jalan penting lain untuk "membuat suatu per
keluarga untuk para perawat yang dipersiapkan di bedaan." Kita perlu mendukung keluarga agar mem
program praktik tingkat lanjut lainnya (program punyai hak mendapatkan informasi, memahami hak
perawat spesialis klinis dan praktisi). Bahasan lebih dan pilihan mereka, serta lebih cakap dalam membela
lanjut mengenai cakupan dan level muatan dan ke kepentingan mereka sendiri.
terampilan klinis perlu dilakukan.
• Isu Penelitian: Kebutuhan untuk meningkatan Pa;TUJOAN KEPERAWATAN
"penelitian terkait intervensi keperawatan ketu
arga. Di bidang keperawatan keluarga, perawat pe KELUARGA: TINGKAT
neliti telah membahas hasil kesehatan dan peralihan PENCEGAHAN
keluargayang terkait dengan kesehatan. Teori per
kembangan, teori stres, koping, dan adaptasi, teori Leavell dan rekan (1985) mengembangkiin sebuah kerang
- terapi, keluarga, dan teori sistem telah banyak me ka yang disebut sebagai tingkat pencegahan.Kerangka ini
'mandu pelitian para perawat peneliti keluarga. Pen berfungsi sebagai landasan praktik kesehatan masyarakat
, 'eHtian dilakukan lintas disiplin, yang menunjukkan dan pelayanan kesehatan komunitas (Allender & Spradley,
bahwa "tidak ada satupun disiplin yang memiliki ke 2001). Kerangka ini digunakan di sini untuk menjelaskan
luarga" (Gilliss & Knafl, 1999, hIm. 245). Kelang tujuan keperawatan keluarga. Tingkat pencegahan men
kaan penelitian keperawatan yang nyata terletak di cakup keseluruhan spektrum isu sehat dan sakit, serta tu
bidang studi intervensi. Menurut Knafl (1998) juan yang sesuai untuk setiap tingkatan. Ketiga tingkatan
kurangnya studi intervensi dalam keperawatan ke ituadalah:
luarga "mengejutkan." Janice' Bell (1995), editor 1. Pencegahan primer, yang melibatkanpromosi ke
Journal of Family Nursing, dalam editorialnya sehatan dan tindakan pencegahan spesifik atau tin
"Wanted: Family Nursing Intervention," mengeluh dakan perlindungan kesehatan yang dirancang untuk
kan mengenai kurangnya naskah penelitian intervensi menjaga individu bebas dari penyakit atau cedera.
keperawatan yang ia terima untuk: dikaji. Dengan Tindakan pencegahan spesifik' atau perilaku yang
tidak memadainya jumlah studi intervensi, kita melindungi kesehatan juga disebut pemeliharaan ke
mengalami kekurangan bukti ilmiah yang dibutuhkan sehatan.
untuk mendukung efikasi strategi dan program 2. Pencegahan sekunder, yang terdiri atas deteksi dini,
keperawatan kellllirga. Selain itu, dibutuhkan diagnosis, dan terapi.
, penelitian kep~rawatan keluarga yang sebenarnya; 3. Pencegahan tersier, yang mencakup tahap pemulihan
se\:jagi'an besar penelitian keperawatan keluarga se dan rehabilitasi, dirancang untuk meminimalkan dis
benarnya merupakan penelitian yang terkait dengan abilitas klien dan memaksimalkan tingkat fungsi
keluarga ,(yang berfokus pada anggota keluarga), dirinya,(Gambar2-2) (Leavell, et aI., 1965; Williams
bukan 'penelitian keluarga (yang berfokus pada & Torrens, 1999).
seluruh keluarga sebagai sebuah unit) (Knafl). Tiga tingkat pencegahan ini merupakan tujuan keperawat
• Isu Kebijakan: Kebutuhan akan lebih terlibatnya an keluarga. Tujuan keperawatan keluarga terdiri atas pro
perawat keluarga dalam membentuk kebijakan mosi dan pemeliharaan kesehatan (pencegahan primer),
'yang memengaruhi keluarga. Hanson (2oo1a), deteksi dan terapi, dan pemuJihan kesehatan. Promosi ke
BAB 2 KEPERAWATAN KELUARGA: FOKUS, EVOLUSI, DAN TUJUAN 43
sehatan merupakan sebuah tujuan utama dalam keperawat kebanyakan kasus, terapi yang diberikan terlalu sedikit dan
an keluarga. Akan tetapi, tentu saja deteksi dini, diagnosis, sangat terlambat. Dalam kasus penyakit kronik-penyebab
dan terapi (pencegahan sekunder) juga merupakan tujuan utama kesakitan dan kematian-kita tidak mengobati dan
yang penting. Selain itu, dengan mempertimbangkan per menghilangkan . penyakit, tetapi . hanya meminimalkan
kembangan pelayanan kesehatan di rumah dan prevalensi dampak penyakit tersebut, memperbaiki kerusakan sedapat
penyakit kronik serta disabilitas yang terjadi di kalangan mungkin, dan menangani komplikasi yang terjadi. Kita
populasi lansia yang jumlahnya meningkat dengan cepat, menghabiskan sebagian besar dana yang kita miliki untuk
pencegahan tersier atau rehabilitasi dan pemulihan kese menangani akibat akhir gaya hidup yang merusak diri
hatanjuga merupakan tujuan penting dari keperawatan ke bukan memfokuskan diri pada faktor-faktor penyebab
luarga saat ini. Tabel 2-2 menyajikan sebuah contoh peng penyakit, seperti gaya hidup dan hal-hal membahayakan
gunaan tingkat pencegahan pada satu masalah kesehatan yang ada di iingkungan, (Ardell & Newman, 1977; Pender,
keluarga: kekerasan dan penganiayaan dalam keluarga. 1996). Hanya 3% dari keseluruhan pengeluaran pelayanan
kesehatan yang dialokasikan untuk layanan pencegahan
(Smith & Wesley, 1993).
~PENCEGAHAN PRIMER: Terdapat perhatian yang luas di kalangan orang awam,
PROMOSIKESEHATAN para pembuat legislasi, dan profesional pelayanan kese
hat'<ln yang mengatakan bahwa sistem pelayanan kesehatan
DAN PENCEGAHAN
yang ada saat ini mahal dan relatif tidak efektif. Hanya
PENYAKIT terdapat tinjauan minimal terhadap pembatasan dana atau
konservasi sumber-sumbe~ kesehatan. Pengolaan perawatan
FAKTOR KELUARGA PENYEBAB adalah cara paling signifikan untuk membatasi pendanaan.
PENINGKATAN MINAT DALAM PENCEGAHAN Meskipun terdapat pengelolaan perawatan dan sistem
PRIMER kesehatan terpadu dan sejumlah besar dana dialokasikan
ke rumah sakit dan perawatan medis, kondisimenunjukkan
Di bawah ini dibahas secara singkat enam faktor yang
hanya sedikit perbaikan; Studi mengenai kepatuhan me
menyebabkan pemulihan minat pada pencegahan primer
nunjukkan banyak sekali kekurangpatuhan pasien terhadap
(Tabel 2-3). Faktor yang pertama mungkin merupakan fak
pengobatan; yang secara alamiah meningkatkan biaya
tor yang paling penting.
menjadi lebih tinggi lagi. Warga Amerika menghabiskan
KEBUTUHAN AKAN PERUBAHAN FOKUS DAN PRAKARSA dana dalam jumlah yangsangat besar untuk pengobatan
NASIONAL. Dalam sistem pelayanan kesehatan saat ini, penyakit dan "keajaiban di menit-menit terakhir"; padahal,
sebagian besar sumber-sumber kesehatan diarahkan di banyak dari masalah ini dapat dicegah tanpa mengeluarkan
seputar perawatan akut yang sifatnya kuratif. Sistem biaya(Castro,1991).
kesehatan kita yang ada saat ini mencurahkan sebagian Dalam dua dekade terakhir, pemerintah federal telah
besar dari sumber-sumbernya pada orientasi krisis dan memimpin gerakan peralihan menuju promosi kesehatan
layanan kesehatan kuratif berteknologi tinggi, yang pada dan perlindungan kesehatan (Loveland-Cherry, 1996). La-
Tingkatpencegahan
TABEL 2-2
TINGKAT PENCEGAHAN
KEKERASAAN DAN PENGANIAYAAN DALAM KELUARGA
Tujuan: Menghindari kekerasan dan penganiayaan keluarga dan meningkatkan hubungan keluarga yang sehat.
PENCEGAHAN PRIMER:
Promosi Kesehatan Kelvarga: Memberikan penyvlvhan dan konseling kepada kelvarga mengenai gaya hidup sehat, yang
mencakvp penggunaan komunikasi yang bai~, pemecahan masalah, dan keterampilan
bernegosiasi antara satu dengan yang lain. Membantv orang tua dengan keterampilan
pengasvhan mereka dan dalam memahami kebvtuhan tumbvh kembang anak mereka.
Tindakan Pencegahan yang Pendidikon m~njadi orang tuo don kelomPok pendvkvng; pelatihon asertivitos untuk wonito;
Spesifik dan Penurunon penurunon tekonon ekonomi dolam kelvargo (mis., pekerjoon yang odekuot).
Risiko:
PENCEGAHAN SEKUNDER:
Diagnosis dini: Mengidentifikosi perilokv berisiko tinggi poda individv don kelvorgo. Perowot kelvorgo
horvs memohami gejala-gejola penganiayoon {podo pasongan, Ionsio, onok-onok}.
Penongonon Tepot: Meloporkan tersangka pelakv penganiayoan don mendorong onak-onok, posangan/suomi
otov istri, otov lonsio vnlvk mengvnjvngi fasililos yang tepot gvno mendapatkan perawatan
don mendokvmentasikan penganiayoan. Mervjvk korbon pengoniayaan ke tempat
perlindvngoni mervjvk si pengoniaya ke kelas manojemen maroh; membantv posongon
vntvk memperoleh teropi individu, pernikohon, dan/atav kelvarga, serta berpartisipasi
sesuai dengan kebvtvhon pada teropi penyolohgunaan zat, pertemvan AA, atov kelompok
pendvkvng yang loin.
PENCEGAHAN TERSIER:
Rehabilitosi: . Podo soot ini, komposisi vnit kelvorgo mvngkin bervbah (posongon berpisoh menvrvt
pilihannyo sendiri, penohonon, otov kemotionl. Jika kelvorgo masih bersotv, selvruh
onggoto kelvorgo membvtvhkon intervensi kesehotan jongka ponjong. Jiko kelvorgo
berpisoh, kelvargo yang tersisa biasanyo memiliki tingkot emosional tinggi dan jvga
membvtvhkan dvkvngon serto konseling.
poran penting yang dikeluarkan oleh Surgeon General, kesehatan. Publikasi ini mewakili prakarsa nasional yang
Healthy people (U.S Public Health Service, 1979) dan disusun oleh Departement of Health and Human Service
laporan penyertanya Promoting Health/Preventing Amerika Serikat dalam menetapkan tujuan dan prioritas
Disease: Objectives for the Nation (U.S. Public Health untuk memperbaiki kesehatan bangsa. Prioritas ditetapkan
Service, 1980), menekankan kenyataan bahwa modifikasi dalam area promosi kesehatan, penurunan risiko, dan la
gaya hidup adalah perubahan paling signifikan yang di yanan pencegahan. Merokok, kekerasan, kebugaran fisik,
butuhkan untuk mencapai tujuan kesehatan bangsa kita. kesehatan jiwa, keamanan kelja, kesehatan Iingkungan,
Terdapat enam perubahan gaya hidup yang berhasil di HIV/AIDS dan penyakit menular seksual lainnya, kanker,
identifikasi: penghentian kebiasaaan merokok; penurunan serta imunisasi adalah beberapa isu kesehatan utama yang
penyalahgunaan alkohol; perubahan diet untuk menurun dibahas dalam semua dokumen ini. Dalam Healthy People
kan kalori, lemak, garam, dan gula yang berlebihan; olah 2010, Departement of Health and Human Service meng
raga; prosedur skrining berkala untuk berbagai penyakit identifikasi kebutuhan untuk memperkuat dasar i1miah
utama seperti tekanan darah tinggi dan diabetes; dan peng promosi kesehatan dan pencegahan penyakit, serta me
gunaan sabuk pengaman dan mengikuti anjuran batas ke ningkatkan komitmen pemerintah dan peny~diaan layanan
cepatan di jalan raya. guna memberikan perawatan umum yang berkualitas (lihat
Publikasi yang lebih baru seperti Healthy People 2000 Tabel2 -4;)
(US. Departement of Health and Human Service, 1991) Faktor lain yang mengarahkan perhatian pada promosi
dan Healthy People 2010 (U.S. Departement of Health and kesehatan adalah adanya peningkatan kesadaran bahwa
Human Service, 2000) terus memengaruhi pelayanan ke pikiran dan tubuh adalah sesuatu yang tidak dapat dipi
sehatan menuju arah .promosi dan akti vitas pemeliharaan sahkan-masing-masing saling memengaruhi-dan bahwa
BAB 2 KEPERAWATAN KELUARGA: FOKUS, EVOLUSI, DAN TUJUAN 45
TABEL 2-3
FAKTOR PENYEBAB PENINGKATAN MINAT DALAM PENCEGAHAN PRIMER
1. Kebutuhan akan adanya perubahan fokus
• Kebanyakan sumber-sumber kesehatan dialokasikan kepada perawatan akut
• Peningkatan pendanaan hanya menghasilkan perbaikan yang minimal
• Pertumbuhan upaya nasional untuk memfasilitasi promosi kesehatan dan pencegahan penyakit (mis., Healthy Peaple
2000 dan Healthy People 2010 merupakan prakorSa nasionol yang dikembangkan untuk memperbaiki kesehatan
bangsa)
• Terdapat pemahaman yang lebih besar terhadap kesatuan yang tidak dapat dipisahkan antara pikiran dan tubuh,
serto peron stres terhadop penyokit dan penyembuhan
2. Konsumerisme dan tuntutan umum terhadop peningkatan kendali diri
3. Gerakan kesejohteraan
4. Pertumbuhan penerimaan modalitas kesehatan alternatif oleh profesional kesehatan dan masyorakat
5. Kurangnya akses ke layanan kesehatan .
6. Pertumbuhan perhatian kesehalan pada praktik keperowalan tingkatlanjut
7. Pertumbuhan pengelolaan perawatan, termasuk di dalamnya organisasi pemelihara kesehatan yang menekankan pada
penyediaan perawatan bermutu dengan cora yang efisien dan efektif dalam hal bioya.
integrasi tubuh dan pikiran dibutuhkan untuk terjadinya Individu dan keluarga sebaiknya dapat mengendalikan
pemulihan dan kesejahteraan. Pemahaman ini menyebab tindakan yang mereka lakukan. Tanggung jawab terhadap
kan dimasukkannya pendekatan holistik, baik pada profesi kesehatan seseorang tidak terletak pada profesional pe
keperawatan maupun profesi kesehatanjiwa yaitu individu nyedia pelayanan kesehatan, tetapi pada individu danlatau
secara keseluruhan benar-benar dipertimbangkan dalam keluarganya. Pelatihan kesejahteraan. pelayanankesehatan
. pengkajian dan perawatan (ANA, 1995a). holistik, dan perawatan mandiri, semua bagian dari promo
Sejalan dengan kei>adaran akan interaksi pikiran dan si kesehatan, yang dipercayai bersama sebagai sesuatu
tubuh, pemahaman mengenai stres sebagai penyakit se yangmendasar bahwa bertanggungjawab dan mengontrol
makin meningkat. Diperkirakan 80% dari· semua penyakit kesehatan diri sendiri merupakan keharusan.
diSebabkan olehstres, dengan stres menjadi penyebab Sebelitmnya tidak pernah ada pengungkapan kepada
perburukan semuapenyakit dan penyakit memperburuk publik mengenai tidakmemadai dan tidak setaranya sistem
stres yang dialami. Berbagai studi menunjukkan peran pelayanan kesehatan (Marsa. 2001), yang menyeb£1bkan
negatif yang dimainkan oleh stres terhadap status kesehatan semakin banyaknya tuntutan konsumen dalam mendapat
individu atau keluarga (Campbell, 2000; Pelletier, 1979). kan kendali terhadap pelayanan kesehatannya. Gerakan
Oleh karena itu, hanya menangani sebuah masalah medis wanita merupakan sebuah contoh keberhasilan tekanan
klien sering kali dirasakan tidak efisien. yang dilakukan guna dapat terlibat dalam pengambilan
keputusan pelayanan kesehatannya. Gerakan wanita telah
KONSUMERISME DAN TlINTUTAN UMUM TERHADAP PE·
memusatkan perhatian nasional pada kecilnya atau keti
NINGKATAN KENDAll DIRI. Dewasa ini, para konsumen
daksesuaian layanan kesehatan yang diterima oleh wan ita
lebih asertif dibandingkan dengan di masa lalu (Bomar &
dalam sistem yang didominasi pria dan kurangnya pene
McNeely, 1996) dan berharap diberikan informasi me
Iitian yang menggunakan sampe\ wanita. Gerakan wanita
ngenai layanan medis yang mereka dapatkan serta diberi
telah memotivasi wanita untuk memiliki kendali terhadap
kan kesempatan mendapatkan lebih banyak kendali diri
kesehatannya. Selain itu, kecenderungan ke arah pemberian
terhadap hidupnya. Hal ini senantiasa diartikan dengan
layanan kesehatan utama oleh perawat praktisi. yang me
men~apatkan informasi yang memadai hingga dapat
nekankan penyuluhan dan konseling suportif. meningkat
memahami dengan benar mengenai pilihan yang tersedia
kan kemungkinan lebih ban yak kendali yang dialihkan da
sehingga mereka dapat membuat pilihannya sendiri dan
ri penyedia perawatan kepada klien individu dan keluarga.
mengevaluasi layanan yang diberikan (Zeliff. 2001). Ke
butuhan akan kendali diri yang lebih besar berkaitan de GERAKAN KESEJAHTERAAN. Sejak pertengahan tahun
ngan nilai sosial yang' ada, senti men anti-otoriter. dan 1970-an, terjadi peningkatan minat dan penerapan gaya
perkembangan nilai-nilai profesional yang diberikan ke hidup sehat dalam kehidupan sejumlah kelas menengah
pada pemberdayaan klien, yaitu, peralihan kekuasaan dan warga Amerika yang berada. Gerakan kesejahteraan
pengambilan keputusan dari penyedia pelayanan kesehatan pada tahun 1970-an berkembang secara bertahap keluar
kepada klien (Labonte, 1989; Zeliff, 2001). dari sistem kesehatan tradisional. Gerakan lni diprakarsai
46 BAGIAN 1 KONSEP PENGANTAR
TABEL 2-4
MENGENAI HEALTHY PEOPLE 2010
Healthy people 2010 merupakan sebuah prakarsa nasional yang dibangun berdasarkan prakarsa serupa yang dilakukan
pada dua dekade belakangan. Duo tujuan yang ingin dicapai Healthy People 2010 adalah: (1) meningkatkan kualilas dan
jangka waktu hidup sehaf dan (2) menghilangkan kesenjangan kesehatan. Duo tujuan in; berfungsi sebagai pedoman untuk
menyusun sasaran meniadi 28 area fokus, masing-masing area mewakili sebuah masalah kesehatan masyarakat yang
panting. Indikator keseha.tan utama juga telah disusun. Indikator kesehatan utama ini mewakili isu-isu kesehalan
masyarakal yang sangal sentral don luas. Beberapa isu kesehatan ini diantaranya adalah:
Aktivitas fisik
Penggunaan Tembakau
Penya/ahgunaan Zat
Kesehatan Jiwa
Kua/ifas Lingkungan
Imunisasi
Sasaran dari prakarsa ini adolah nasional, tidak hanya federa" dengan demikian pencapaian sasaran bergantung peda
partisipasi yang luas dari wargo negara don semua tingkat serta jenis organisasi sebagai upaya untuk menilai kemajuan.
t>okumen loin, Tracking Healthy People 2010, lelah disusun untuk tujuan ini.
Sumber: !!.S~ i)eparlmenf of Health and Human Services (200D).
oleh kalangan awam (Armentrout, 1993). Saat ini, kese visualisasi, dan terapi tubuh. Banyak pendekatan kesehat
hatan, pemenuhan personal, dan kualitas hid up mendapat . an ini menekankan pada promosi kesehatan, holisme, dan
. kan perhatian yang lebih besar. Walaupun secara umum pemberdayaan klien (Rodwell, 1996) .
tingkat .pengetahuan kesehatan dalam masyarakat kita Banyak konsumen-yang semakin banyak berasal dari
masih reJatif rendah, tetapi dengan membaca artikel dan budaya yang menerima pengobatan alternatif sebagai hal
buku yang berorientasi pada kesehatan serta terbuka ter yang umum-beralih ke herba, modalitas medis Ketimur
hadap media massa dan Internet, individu yang berpen an, dan pendekatan kesehatan holistik lainnya, yang me
. didikan tinggi mendapatkan lebih banyak informasi ningkatkan dan memulihkan kesehatan (Picker, 1996).
mengenai strategi promosi kesehatan umum dan fisiko Sebagai contoh, New E;lgland Journal of Medicine, me
serta hal-hal yang membahayakan di Iingkungan. Lihat laporkan bahwa sep~rtiga warga Amerika mengunjungi
Bab 16 untuk pemahaman yang lebih mendalam mengenai minimal seorang praktisi alternatjf pada tahun 1990
gaya hidup sehat. (McCall, 1996).
PERTUMBUHAN PENERIMAAN MODALITAS KESEHATAN KURANGNYA AKSES KE PELAYANAN KESEHATAN. Terda
ALTERNATIF OLEH PROFESIONAL KESEHATAN DAN MA· pat beberapa' bukti yang menunjukkan bahwa seiring
SYARAKAT. Beragam modalitas promosi kesehaan alterna dengan pelayanan kesehatan menjadi lebih sulit untuk
tif menjadi lebih dihargai oleh kebanyakan perkumpulan diakses karena tidak memiliki asuransi dan biaya yang
pelayanan kesehatan profesional. Sebagai bukti me mahal, konsumen mulai berpaling kepada strategi promosi
ningkatnya penerimaan terhadap pengobatan alternatif. kesehatan dan perawatan diri untuk pencegahan penyakit.
National Institute of Health (NIH) baru-baru ini memben Dengan demikian. daya dorong dilakukannya perawatan
tuk sebuah Badan baru untuk Pengobatan Alternatif. Bah mandiri dapat muncul akibat tidak tersedia atau tidak dapat
kan modalitas yang paling esoterik (hanya dipahami oleh diaksesnya pelayanan kesehatan profesional. Sekitar 44,3
orang tertentu) sekalipun untuk penurunan stres dan pe juta orang tidak memiliki asuransi kesehatan pada tahun
ngendalian nyeri dewasa ini dipandang membantu oleh 1998, yang merupakan sebuah peningkatan yang terus ber
banyak praktisi kesehatan. Terdapat lebih banyak keterbu lanjut pada jumlah individu yang tidak memiliki asuransi
kaan dan penerimaan terhadap modalitas alternatif, yang kesehatan di Amerika Serikat (U.S. Departement of Health
mencakup yoga, meditasi, obat-obatan herba. pijat, teknik and Human Service. 2000). Akan tetapi, belum jelas berapa
relaksasi, akupresur dan akupunktur, bimbingan imajinasi, banyak orang yang tidak memiliki asuransi ini meman
BAB 2 KEPERAWATAN KELUARGA: FOKUS, EVOLUSI, DAN TUJUAN 47
faatkan perawatan mandiri untuk promosi dan pemeliha Promosi kesehatan keluarga melibatkan baik promosi
raan kesehatan seJain menggunakan perawatan mandiri kesehatan anggota keluarga maupun sistem keluarga
untuk menangani masalah pelayanan kesehatan utama. (Loveland-Cherry, 1988, 1996). Pada poin awal, penekan
annya adalah pada individu anggota keluarga dalam kon
PERTUMBUHAN PERHATIAN TERHADAP KESEHATAN PA·
teks keluarga, sementara pada poin selanjutnya fokusnya
DA PRAKTIK !<EPERAWATAN TINGKAT LANJUT. Profesio
adalah pada promosi kesehatan sistem keluarga baik secara
nal kesehatan, terut~ma perawat dengan praktik tingkat
interna maupun dalam interaksi keluarga dengan sistem
lanjut telah mendapat sosialisasi unt~k menyertakan pro
eksternanya, seperti sistem kesejahteraan sosial atau pendi
mosi kesehatan dan pencegahan penyakit sebagai bagian
dikan. Tujuannya adalah promosi kesehatan unit keluarga.
integral dan bagian yang penting dari asuhan keperawatan
Hampir seluruh literatur mengenai promosi kesehatan
mereka. Perawat praktisi secara aktif terlibat dalam ber
membahas mengenai individu dibandingkan dengan unit
bagai rangkaian promosi kesehatan dan aktivitas peme
keluarga. Akan tetapi, promosi kesehatan dapat mudah di
Iiharaan. Banyak perawat mempunyai posisi di lingkup
terapkan pada keluarga sebagai suatu keutuhan. Akan te
perawatan primer yang berbasis kOlJlunitas, tempat pro
tapi, karena ke)uarga merupakan sebuah sistem inter
mosi kesehatan dan pencegahan penyakit dapat dilak
aksional skala kecil, ini berarti bahwa perlu dikaji beberapa
sanakan secara efektif di dalam praktik (Rodgers, 1993).
area yang berbeda (seperti fungsi ke)uarga, dinamika
keluarga, pola komuniksi, hubungan orang tua-anak, dan
PROMOSI KESEHATAN'KELUARGA interaksi keluarga dengan komunitas) dan diterapkan be
Tujuan utama keperawatan keluarga adalah promosi kese berapa strategi yang berbeda. Lihat Bab I Karakteristik
hatan keluarga sebagai suatu kesatuan dan promosi ke Keluarga Sehat. Karakteristik ini merupakan perilaku dan
sehatan tiap anggotanya (Bomar, 1996; Hartrick, Lindsey, sikap yang perlu kita motivasi agar diperoleh atau diper
& Hills, 1994). Perilaku kesehatan, nilai-nilai, dan sikap tahankan keluarga-tentu saja, dengan catatan perilaku
dipelajari dalam keluarga (Crooks. Iammarino, & dan sikap tersebut dinilai bersama dan sesuai dengan ke
Weinberg, 1987; Pender, 1996). Salah satu fungsi dasar luarga yang dikaji. Pada babselanjutnya mengenai peng
keluarga adalah fungsi pelayanan kesehatan, tujuannya kajian danintervensi keluarga, promosi kesehatan sistem
adalah memenuhi kebutuhan kesehatan anggota keluarga. keluarga disertakan.
Karena biasanyamengajarkan perilaku sehat dalam kon Promosi kesehatandan pencegahan primer masalah
teks keluarga lebih efektif daripada mengajar individu, hal kesehatan akut dan ·kronik menimbulkan tantangan ke
ini dapat merupakan sebuah strategi .promosi kesehatan sehatan' terbesar dalam masyarakat kita. ,Mungkintujuan
yang paling penting (Rankin & Stallings, 2001). kita yang paling utama seharusnya membantu masyarakat
Pr0'!l0si kesehatan adalah satu dari dua komponen pen (individu dan keluarga) beJajar menjadi sehat dengan ~ara
cegahan primer (Leavell, et aI., 1965). Perlu dibuat sebuah alami dan menyenangkan, bukan hanya berfokus pada
perbedaan yang jelas antara promosi kesehatan dan pen membantu klien mengenai cara agar tidak jatuh sakit, atau
cegahan penyakit (tindakan pencegahan dan penaksiranl sebelum bertambah parah, atau membantu klien pada saat
penurunan risiko) (Tripp & Stachowiak, 1992). Promosi mereka sakit saja. Harteck (1977) menambahkan gagasan
kesehatan tidak mengkhususkan pada masalah kesehatan signifikan lainnya mengenai peran perawat keluarga.
atau penyakit. Promosi kesehatan dirancang untuk mem Harteck menyatakan bahwa praktik kita harlis menekankan
berikan kontribusi terhadap pertumbuhan, perkembangan, pada kapasitas yang ada di dalam keluarga untuk mening
dan kesehatan yang prima. Promosi ini merupakan proses katkan kesehatan dan kesembuhannya sendiri.
yang positif dan dinamis yang berfokus pada perbaikan
kualitas hidup dan kesejahteraan, tidak hanya menghindari HAMBATAN PENCEGAHAN PRIMER
penyakit (Pender. 1996). Promosi kesehatan melibatkan
"pendekatan" perilaku yang terdiri atas sejumlah tindakan Walaupun pertumbuhan komitmen profesiona) dan publik
dan aktivitas yang tujuan akhirnya adalah kesejahteraan terhadap pencegahan primer makin berma~na, tetapi mun
tingkat tinggi (Dunn, 1961). cui beberapa faktor yang menjadi pengharribat atau ken
Sebaliknya, pencegahan penyakit mengkhususkan pada dala utama untuk me!lgintegrasikan pencegahan primer,
masalah kesehatan atau 'penyakit dan termasuk "meng terutama promosi kesehatan yang berfokus pada keluarga,
hindari" perilaku berisiko serta tindakan pencegahan atau dan upaya perlindungan kesehatan di semua sektor ma
perlindungan yang spesifik seperti imuniasi. Baik promosi syarakat.
kesehatan maupun pencegahan penyakit adalah tujuan Hambatan utamanya adalah dana atau, lebih akuratnya,
yang penting dan saling melengkapi (Duncan & Gold, bagaimana kita memilih cara membelanjakan uang secara
1986; Pender, 1996). kolektif. Kurangnya penggantian dana dari pihak ketiga
48 BAGIAN 1 KONSEP PENGANTAR
untuk pengkajian dan intervensi keluarga serta untuk ke TINDAKAN PENCEGAHAN SPESIFIK
giatan promosi kesehatan dan pencegahan menciptakan se
Peningkatan ketahanan terhadap kekuatan sosial, emosio
buah situasi berupa kalangan yang berada atau yang sangat
nal, dan biologis yang memicu penyakit adalah tujuan dari
miskin dapat mendapatkan bantuan profesional atau akses
pencegahan primer. Gaya hidup yang sehat harus dapat
ke penyuluhan kesehatan dan konseling yang dibutuhkan.
meningkatkan ketahanan ini .. {Hal ini dibahas lebih men
Hambatan yang kedua adalah sikap dan sosialisasi
dalam pada Bab 16). Akan tetapi, pencegahan penyakitju
dokter dan perawat di Amerika Serikat. Kita masih sangat
gadibutuhkan. Pencegahan mencakup serangkaian tindak
berorientasi terhadap penyakit dan sering kali hanya
an pertahanan yang mengatasi kondisi saki! tertentu Mau
membual terhadap pentingnya pencegahan penyakit dan
gejala sisanya (Pender, 1996). Tindakan pencegahan spe
promosi kesehatan. Model medis masih merupakan model
sifik adalah bagian dari pencegahan penyakit. Contoh dari
yang dominan dipakai untuk praktik, pembuatan kebijakan,
tindakan pencegahan spesifik adalah imunisasi dan terapi
dan pendanaan. Kesetiaan profesional kesehatan terhadap
ftourida .
. model medis-pada model ini sehat dan sakit dipandang
sebagai unit yang terpisah dan berdiri sendiri dim klien
dipandang sebagai satuan sistem fisiologis---':telah meng PENAKSIRAN/PENURUNAN RISIKO
arahkan kita dan masyarakat (para konsumen) untuk me Karena kebanyakan individu lebih memberikan perhatian
mandang pelayanan kesehatan pada khususnya dalam hal pada pengobatan penyakit dibandingkan dengan kesehat
perawatan medis kuratif. Ketika seorang individu jatuh annya. konsep risiko telah menjadi bagian dari pemikiran
sakit, "mereka menyerahkan diri" kepada penyedia pe kita mengenai pencegahan penyakit. "Risiko" menyiratkan
layanan kesehatan. Tidak banyak motivasi atau pengharga bahwa peluang konsekuensi merugikan, meningkatdengan
an yang diberikan oleh para profesional penyedia pelayan adanya satu atau lebih karakteristik atau faktor (Backett,
an .kesehatan kepada klien yang menjalankan tanggung Davies, & Petros-Barvazian. 1984). Dengan demikian, ri
jawab mandiri menjaga kesehatan atau berupaya memper siko adalah peluang atau perhitungan statistik-peluang
baikifungsi total dirinya. kejadian di masa yang akan datang. Ketika peluang ter
. Hambatan yang ketiga adalah fakta bahwa banyak pro jadinya cedera, penyakit. atau kematian dapat dikurangi
·fesional pelayanan kesehatan yang bertindak sebagai mo atau ditiadakan jika dilakukan suatu tindakan antisipasi,
del peran yang buruk bagi klien mereka. Para profesional maka tindakan ini menggunakan· pendekatan risiko cii
ini sering kaIi kurang gerak dan olah raga, kelebihan berat tingkat individu atau keluarga (Backett, Davies, & Petros
badari; serta tampak jelas tertekan; sehingga, mereka tidak Barvazian, 1984).
berada dalam posisi yang tepat untuk berbicara secara Beberapa studi epidemiologis telah memberikan data
efektif mengenai perbaikan gaya hidup seseorang. Mereka base empiris untuk membuat perkiraan risiko mengaJami
tidak bertanya mengenai keluarga, tidak memandang klien beberapa masalah kesehatan tertentu. Berdasarkan data
mereka sebagai keluarga, dan tidak memahamiadanya pe base ini, salah satu cara yang paling popular untuk mene
ngaruh timbal balik keluarga dengan sehatlsakit. Dengan rapkan pencegahan primer adalah dengan menentukan
demikian, faktor-faktor psikososial dan keluarga yang ter risiko pajanan jangka pendek dan jangka panjang terhadap
Iibat dalam pelayanan kesehatan tidak mendapat cukup klien dengan menggunakan alat penaksiran risiko dan ke
perhatian (Doherty & Campbell, 1988; Campbell, 2000). mudian memberikan tindakan untuk mengurangi faktor
Hambatan lain pada pencegahan primer adalah sistem faktor risiko yang dimiliki klien. Biasanya, penentuan
nilai kita yang materialistis; adanya masaJah sosial seperti faktor risiko yang dimiliki oleh klien dilakukan dengan
kesempatan pelayanan kesehatan; pekerjaan, dan pend i menggunakan satu dari tiga pendekatan penaksiran risiko
dikan yang tidak adekuat bagi anggota masyarakat yang kesehatan: 0) instrumen penaksiran hal-hal yang mem
dianggap memalukan (mis., kalangan miskin, minoritas, bahayakan kesehatan (Iihat Tabel 2-5 dan 2-6), (2) pedo
warga masyarakat lansia); dan penyebaran hal-hal yang man dan rekomendasi klinis untuk layanan pencegahan,
. membahayakan Iingkungan (mis., polusi udara dan air ser atau (3) penaksiran atau inventaris .kesejahteraan (Stanhope
ta terpajan zat-zat beracun) di komunitas kita. & Lancaster, 2001).
Pencegahan primer, selain promosi kesehatan, melibat Dengan menggunakan instruman penaksiran hal-hal
kan pemeliharaan dan perbaikan tingkat ketahanan indivi-. yang membahayakan kesehatan, seperti yang ditunjukkan
du dan keluarga terhadap penyakit tertentu. Hal ini dicapai di Tabel 2-5 dan 2-6, risiko individu total pada seorang
dengan dijalankannya tindakan pencegahan khusus. Me klien diperkirakan dengan mengidentifikasi risiko rata-rata
tode penaksiran dan penurunan risiko juga termasuk cara penyebab utama penyakitlkematian dalam kelompok usia,
untuk menurunkan kemungkinan seorang klien menderita jenis kelamin, dan ras klien. Dalam hal ini, penyedia pela
sakit atau penyakit tertentu. yanan kesehatan dapat (a) menyusun sebuah prognosis
BAB 2 KEPERAWATAN KELUARGA: FOKUS, EVOLUSI, DAN TUJUAN 49
untuk kesejahteraan klien; (b) memperkirakan penyebab berisiko seperti merokok, penggunaan alkohol. pengguna
paling sering yang menimbulkan penyakitlkematian; dan an sabuk pengaman, nutrisi yang baik atau buruk, olah
(c) merekomendasikan perubahan gaya hidup, tindakan raga, dll.
perlindungan spesifik, dan pelayanan kesehatan untuk me Secara ringkas, peneegahan primer-promosi kesehat
nurunkan risiko. an dan pencegahan penyakit-adalah hal yang utama
Pedoman klinis makin diterima dan digunakan secara dalam keperawatan keluarga. Perawat keluarga harus
luas oleh perawat praktisi dalam memberikan promosi membantu keluarga untuk bertanggungjawab terhadap ke
kesehatan primer. Pedoman klinis yang paling banyak sehatannya sendiri dan memasukkan perubahan gaya hi
digunakan untuk promosi kesehatan adalah terbitan U.S dup sejahtera baik ke dalam gaya hidup keluarga maupun
Public Services Task Force, A Guide to Clinical Preventive ke dalam kehidupan personal anggotanya. Keluarga terus
Service (1989, 1995). Pedoman yang tercantum dalam ter menerus berperan penting dalam membantu anggotanya
bitan ini berdasarkan pad a bukti ilmiah yang kuat dan mempelajari eara-cara baru untuk hidup lebih sehat.
merupakan hasH kerja panel para ahli. Pedoman ini meng Derigan memercayai kemampuan keluarga dalam menye
arahkan penyedia perawatan primer mengenai apa yang diakan pelayanan kesehatan bagi dirinya sendiri dan ber
harus dilakukan dalam hal promosi kesehatan dan men tindak bagi kepentingannya, kita akan memberikan du
eakup tindakan pencegahan yang spesifik, seperti imuni kungan yang positif serta menjadi narasumber dan
sasi, skrining. pemeriksaan fisik, konseling. dan pedoman fasilitator yang lebih efektif bagi keluarga. Dengan de
penyuluhan. Untuk memastikan pedoman di at as diguna mikian, pencegahan primer adalah peran yang paling me
kan secara luas dan efektif, U.S. Public Health Seviees narik dan vital bagi perawat keluarga. Perawatan primer
menetapkan program "Put Prevention into Practice" dan merupakan sebuah instrumen penting untuk lebih mene
sebagai bagian dari prakarsa ini, mengembangkan alat pe kankan pada pencegahan primer (Donaldson, Yordy, &
raga (action kit) materi yang dirancang untuk meningkat Vanselow, 1994). Penyedia perawatan primer (perawat
kan pemberian layanan pencegahan. Put Prevellfion i~uo praktisi dan perawat berbasis komunitas) pada khususnya
Practice Education and Action Kit (U.S. Public He/!Ith berada pada tempat yang tepat untuk memberikan promosi
Seviees , 1994) sangat bermanfaat bagi penyediapelayan kesehatan keluarga dan' perlindungan kesehatan dalam
an kesehatan, sistem pelayanan kesehatan, dan konsumen. praktik mereka (Broering, 1993). Untungnya,penekanan
Penilaian atau inventaris kesejahteraan, tipe ketiga dari pada peran ini menjadi lebih menonjol pada praktik
alat penilaian risiko, berbeda dari dua tipe instrumen pe (Venegoni, 1995), pendidikan, dan penelitian.
naksiran fisiko lainnya, yaitu alat ini menjabarkan risiko Penekanan pada pencegahan primer terutama menjadi
secara lebih luas (tidak spesifik pada suatu penyakitlmasa penting sa at bekerja dengan anak-anak usia sekolah dan
lah). Penaksiran atau inventaris kesejahteraan terutama keluarga muda. Perawat di lingkup sekolah memiliki
menekankan pad a pemberdayaan klien. Inventaris kesejah kesempatan yang besar untuk mengajarkan pencegahan'
teraan yang umum digunakan adalah yang dikemukakan primer kepada klien anak murid dan keluarganya. Mem
oleh Ardell (1982), yang menyertakan inventarisasi terkait berikan intervensi pada populasi ini memberikan kesem
dengan tanggung jawab diri, kesadaran nutrisi, kebugaran patan pada perawat tidak sekadar membantu mencegah
fisik, manajemen stres, dan kepekaan terhadap ling awitan perilaku risiko yang merusak kesehatan namunjuga
kungan. mengurangi perilaku yang mengganggu kesehatan yang
mungkin belum benar-benar sebagai bagian dari gaya
hidup. Intervensi awal meFlyediakan kesempatan untuk
PERAN KELUARGA PADA PENCEGAHAN
memperkenalkan, triemperkuat, dan membantu pemben
PRIMER
tukan pola gaya hidup sehat yang bertahan lama.
Keluarga telah diketahui sebagai sumber bantuan paling
penting bagi orang dewasa Amerika yang mengubah gaya
hidupnya menjadi lebih berorientasi pada kesejahteraan. PaJPENCEGAHAN SEKUNDER
Survei nasional Gallup pada tahun 1985 memastikan hal
tersebut saat terkait dengan masalah kesehatan, kebanyak Pencegahan sekunder melibatkan diagnosisdini dan terapi
an individu mendapatkan bantuan yang lebih dari kelu secepatnya. Dengan demikian, deteksi penyakit dan temu
arganya dibandingkan dari sumber yang lain, bahkan lebih an kasus merupakan kunci pada pencegahan sekunder. Jika
dari yang diberikan oleh dokter mereka (Gurin, 1985). sifat alamiah penyakit menghalangi penyembuhan maka
Selain itu, keluarga berperan penting terkait dengan se tujuan pencegahan sekunder adalah mengendaJikan per
berapa jauh anggota keluarga terpajan risiko (Campbell, burukan penyakit dan mencegah atau mengurangi disabi
2000). Keluarga menurunkan atau meningkatkan perilaku litas. Peranan penting perawat adalah melakukan skrining
50 BAGIAN 1 KONSEP PENGANTAR
TABEL 2-5
Diambil dar; Edelman & Mandie (1986)i Robbins & Hall (1970),
dan pengkajian (pemeriksaan riwayat, fisik dan laborato lanjut dengan spesialisasi keperawatan sistem keluarga
rium) terhadap anggota keluarga atau merujuk anggota mungkin diperlukan untuk menangani terapinya.
keluarga ke penyedia perawatan untuk mendapatkan se Penyuluhan kesehatan sering kali dibutuhkan untuk
mua layanan inL meningkatkan pemahaman anggota keluarga mengenai
Dari sudut pandang keluarga, pencegahan sekunder manfaat pemeriksaan skrining tertentu, seperti pemeriksa
melibatkan deteksi mengenai patologi atau disfungsi ke an payudara sendiri atau pulasan Papanicolaou (Pap) untuk
luarga. Sebuah kasus nyata terdapat dalam kasus peng wan ita. Perujukan dan tindak lanjut yang saksama juga
aniayaan keluarga, seperti yang dapat dilihat di Tabel 2-2. merupakan bagian dari pencegahan sekunder.
Contoh lain "maladaptasi" keluarga adalah keterlibatan ke
luarga daiam strategi koping disfungsional (seperti yang
dibahas di Bab 17), seperti mengambinghitamkan seorang ~PENCEGAHAN TERSIER
anggota keluarga atau menyangkal adanya masalah ke Tujuan pencegahan tersier adalah "mengurangi keluasan
sehatan yang serius dalam keluarga; dan masalah komu dan keparahan suatu masalah kesehatan hingga tingkat
nikasi yang tidak jelas dan berkepanjangan dalam keluar serendah mun,gkin untuk meminimalkan disabilitas dan
ga, yang menyebabkan anggota keluarga menjadi asing mengembalikan atau memulihkan fungsi" (Allender &
satu dengan yang lain. Beberapa dari masalah keluarga ini Spradley, 2001, him. 11) serta kesejahteraan. Rehabilitasi
dapat berhasil ditangani oleh perawat keluarga. Akan te adalah fokus utama pencegahan tersier. Perawatan untuk
tapi, dalam kasus masalah keluarga yang lebih serius, pemulihan dan pemeIihataan individu yang mengalami
seorang ahli terapi keluarga atau perawat praktik tingkat sa kit kronik juga disertakan di dalam rubrik inL Rehabili
BAB 2 KEPERAWATAN KELUARGA: FOKUS. EVOLUSI. DAN TUJUAN 5 1
TABEL 2-6
ALAT PENAKSIRAN HAL-HAL YANG MEMBAHAYAKAN KESEHATAN: KLiEN KELUARGA
Nama Keluarga: Sawyer
Tohop perkembangon: Keluargadengan anak usia prasekolah
Ras/flnisHas: Afrika Amerika
Bentuk Keluarga: Keluarga inti dengan orang tua lengkap .
Kompasisi Keluarga: Suomi, 27 tahun; Istri, 25 tahun; anak lelaki, 3 tahun; anak perempuan, 13 bulan
Perkerjaan Orang Tua: Keduanya odclch guru sekolah menengah umum purna waktu
MASALAH KESEHATAN KRITERIA TEMUAN PADA
YANG UMUM PROGNOSIS KELUARGA REKOMENDASI
1. Ketegongan hubungan
Kemiskinan Istri melaporkan suomi
pernikahan
Pemukulanterhadap dan menjodi orang tua
istri pendamping bagi anak
Riwayat ketidaksta cnak serto memiliki
bilan keluargc Jcrmgan sosiol .dan
lsalasi sasial joringan gerejo yang
oktif.
2. Persaingan antar-saudara Perkelahian anter-· Anak laki-Iaki yang Meluangkan waktu tersendiri dengan
saudoro . lebih besor kadong anok laki-Iaki yang lebih besar setiap
Saudara yang lebih marah karena orang harinyo. Memberikan motivasi pedo
besar bersikap tua lebih memerhatikan nya untuk ikut membantu merawat
mencari perhaticn adik perempuannya adik perempuonnyo.
yang masih bayi.
Perkembangan lam Orangtuamendapetkan
bat informasi yang cukup.
Harapan orang rua Perkembangan anak
. 3. Kelambatan perkembangan
tidak sesuai dengan beradadalam rentang
kurangnya informasi mengenai
usia perkembangan normal.
tumbuh kembang
anak
Kemiskinan
tasi terkait dengan memulihkan individu yang·mengalami memberikan perawatan langsung, peran perawat keluarga
disabilitas karena penyakit atau cedera hingga tingkat yang paling signifikan adalah sebagai koordinator atau
fungsi optimal mereka-atau hingga tingkat fungsi mereka manajerkasus, advokat, pendidik dan konselor bagi klienl
yang tertinggi-secara fisik, sosial. emosional, dan pe keluarga.
kerjaan.
Lorraine Wright (1997). penulis dan perawat sistem
keluarga yang paling terkenal, menyatakan bahwa tujuan fJl;RANGKUMAN
dari kerja klinis perawat dengan keluarga mencakup pe
Bab ini menyajikan sebuah tinjauan mengenai keperawatan
redaan atau penyembuhan penderitaan emosional, fisiko
keluarga-di masa lalu, kini. dan rekomendasi untuk mas a
atau spriritual (him. 7). Meskipun hal ini diekspresikan
depan keperawatan keluarga. Di bawah ini adalah poin
dalam cara yang jauh lebih kuaIitatif dan fenomenologis,
penting yang terdapat dalam bab ini.
tentu saja, tujuan ini merupakan bagian dari pencegahan
tersier. Keperawatan keluarga adalah area spesialisasi ke
Dalam belajar hidup dengan kondisi disabilitas per perawatan yang melintasi berbagai area keperawatan,
manen. klien dan keluarga membutuhkan dukungan yang yang tengah berkembang meskipun masih relatif
luar biasa dan penyuluhan yang ekstensif mengenai pe baru.
rawatan mandiri dan perawatan yang bergantung pada • Cara penerapan keperawatan keluarga bergantung
orang lain. Perawat berperan penting dalam pencegahan pada cara perawat keluarga menjabarkan konsep ke
tersier, terutama dalam hal terjadinya penyakit kronik dan luarga dan bekerja dengan keluarga, serta filosofi
pelayanan kesehatan di rumah untuk disabilitas. Selain sistem yang digunakan perawat.
52 8AGIAN 1 KONSEP PENGANTAR
• Terdapat lima cara perawat keluarga menjabarkan bekerja secara lebih efektif dengan keluarga yang
konsep dan bekerja dengan keluarga. Kelima hal ter memiliki budaya berbeda-beda; tantangan globalisasi
sebut adalah (a) keluarga sebagai konteks; (b) kelu dalam keperawatan keluarga; apa.yang harus diajar
arga sebagai kumpulan dari anggota-anggotanya; (c) kan mengenai keperawatan keluarga dalam berbagai
subsistem keluarga sebagai klien; (d) keluarga seba tipe program keperawatan; dan' kebufuhan perawat
gai klien; dan (e) keluarga sebagai komponen ma keluarga untuk lebih terlibat dalam memengaruhi
syarakat. Keluarga sebagai klien dipandang secara kebijakan yang berdampak pada keluarga.
unik di keperawatan keluarga. Tujuan keperawatan keluarga diuraikan dalam tiga
• . Keperawatan keluarga dalam buku ini didefinisikan tingkat kerangka pencegahan. Tiga tingkat pencegah
sebagai pemberian asuhan kepada keluarga dan ang ini adalah: pencegahan primer (promosi kesehatan
gota keluarga dalam keadaan sehat maupun sakit. dan pencegahan penyakit), sekunder, dan tersier. De
Keperawatan keluarga berbeda baik dari pelayanan finisi tiga tingkat pencegahan ini dan penerapannya
kesehatan komunitas yang berpusat pada keluarga dalam kesehatan keluarga dibahas. .
dan terapi keluarga atau keperawatan sistem Faktor penyebab peningkatan minat dalam pence
keluarga.. gahan primer mencakup peralihan fokus menuju pro
• American Nurses Associations dalam berbagai mosi kesehatan yang ditumbuhkan oleh perkembang
"standar perawatan" yang diterbitkannya biasanya an prakarsa nasional. Healthy People 2010 adalah
memasukkan keluarga sebagai konteks dan klien, publikasi pencegahan penyakit dan promosi kesehatan
meskipun dalam hal ini kemudian penekanannya yang paling penting dan terbaru. Enam faktor lain
berbeda-beda. Standar praktik keperawatan anak kli yang telah mendorong makin pentingnya promosi
nik dan standar praktik berbasis komunitas (pel a kesehatan juga diba,has.
yanan kesehatan di rumah dan pelayanan kesehatan Daya dorong utama dan tujuan keperawatan keluarga
masyarakat) menyatakan secara resmi keperawatan adalah 'promosi kesehatan keluarga sebagai suatu
keluarga sebagai sebuah komponen penting dalam kesatuan dan promosi kesehatan dari setiap anggota
praktik. Association for the Care of Children's Health, nya. Prqmosi kesehatan keluarga terkait dengan
dalam standar praktiknya, secara jelas mendukung membantu keluarga mengembartgkan gaya hid up
dilakukannya sebuah pendekatan yang berpusat pada sehat dan memperbaiki kualitas hidup serta kesejah
keluarga dalam perawatan anak-anak. 'teraannya, semen tara pencegahan penyakit mendo
• Sejarah pad a keperawatan keluarga digambarkan se rong keluarga mengurangi pajanan terhadap risiko
cara singkat, yang menunjukkan penurunan dan per risiko tertentu dan mengambiJ tindakan spesifik untuk
tumbuhan kembali perawatan yang berpusat p~da menghindari masalah kesehatan tertentu.
keluarga di Amerika Serikat. SeJain faktor yang memfasilitasi pertumbuhan pen
• Empat area spesialisasi keperawatan telah memiliki cegahan primer, juga terdapat hambatan pad a pro
keterlibatan yang panjang dengan keluarga-kese mosi kesehatan, seperti bagaimana kita sebagai
hatan orang tua-anak, kesehatan komunitas, kesehat masyarakat mengalokasikan sumber/dana kesehatan
an jiwa-psikiatri, dan perawat praktisi keluarga dan kita; sosialisasi penyedia pelayanan kesehatan lebih
anak. berfokus pada penyakit dibanding kesehatan; dan
model peran yang buruk oleh penyedia pelayanan
Keperawatan keluarga dipandang mengalami per
kesehatan.
tumbuhan kembali akibat peningkatan perhatian ter
hadap promosi kesehatan, populasi lansia di masya • Risiko klien ditentukan oleh tiga tipe pendekatan
rakat, dan peningkatan prevalensi penyakit kronik; yang berbeda: (a) alat penilaian terhadap hal-hal yang
peningkatan kesadaran akan semakin banyaknya ke membahayakan kesehatan; (b) pedoman klinis dan
luarga yang bermasalah; pernikahan dan perpindahan rekomendasi layanan pencegahan; dan (c) inventaris
keluarga; dan pertumbuhan dan penerimaan terhadap kesejahteraan.
teori-teori dan penelitian berbasis keluarga. • Anggota keluargadiketahui sebagai sumberdukungan
Beberapa isu terbaru dalam keperawatan keluarga dan bantuan paling signifikan dalam membantu ang
dibahas, termasak kesenjangan yang signifikan anta gota keluarga yang lain mengubah gaya hidupnya.
ra pengetahuan dan praktik; kebutuhan membuat Oleh karena itu, pendidikan kesehatan lebih efektif
keperawatan keluarga menjadi lebih praktis untuk jika berpusat pada keluarga.
disertakan dalam praktik; peralihan kekuasaan dari Pencegahan sekunder, yang mencakup diagnosis dini
pemberi asuhan kepada keluarga; tantangan untuk dan penanganan masalah individu dan keluarga; dan
BAB 2 KEPERAWATAN KELUARGA: FOKUS, EVOLUSI, DAN TUJUAN 53
pencegahan tersier, yang mencakup rehabilitasi kebutuhan akan pemberian asuhan di rumah, pence
anggota keluarga dan keluarga, juga merupakan tu gahan tersier sebagai sebuah tujuan dalam kepera
juan penting pada keperawatan keluarga. Dengan watan keluarga semakin penting manfaatnya.
populasi lansia dalam masyarakat dan peningkatan
• LATIHAN
Tinjau sketsa keluarga danjawab pertanyaan terkait.
1. Dalam situasi ini, apa peran dari perawat kesehatan rumah yang berpusat pada keluarga?
2. Apa tujuan yang terkait dengan tiga tingkat pencegahan yang relatif sesuai dalam kasus
ini?
3. Tantangan apa yang ditimbulkan oleh keluarga ini bagi perawat keluarga?
Jawab pertanyaan berikut ini.
4. Satu perbedaan utama di antara lima tipe praktik keperawatan keluarga adalah:
a. Lingkup penerapan keperawatan keluarga
b. Penjabaran konsep keluarga
c. Area spesialisasi perawat
d. Semua salah
5. Apa perbedaan keperawatan antara keluarga dan keperawatan sistem keluarga, seperti yang
didefinisikan oleh Wright, Leahey, dan Bell? (pilih semuajawaban yang be,nar.)
a. Keperawatan sistem keluarga bekerja bersamaan dengan dua sistem atau lebih.
b. Keperawatan sistem keluarga lebih memerhatikan hubungan sebab-akibat.
c. Keperawatan sistem keluarga mewakili praktik keperawatan tingkat lanjut dalam area
spesialisasi keperawatan keluarga.
d. Keperawatan sistem keluarga secara teoretis berdasarkan pada teori perkembangan dan
teori pembelajaran sosial.
6. Apa perbedaan misi perawat kesehatan komunitas yang berpusat pada keluarga jika
dibandingkan dengan perawat yang berpusat pada keluarga yang bekerja di lingkup yang
lain?
54 BAGIAN 1 KONSEP PENGANTAR
7. Mana di antara penyataan berikut yang benar mengenai tingkat pencegahan (dapat lebih
dari satu)?
a. Secara spesifik mengidentifikasi peran perawat hanya dalam pencegahan penyakit.
b. Mencakup keseluruhan spektrum sehat dan sakit.
c. Mengidentifikasi tujuan tiap tingkat dalam tiga tingkat pencegahan
d. Secara umum sinonim dengan fase pencegahan, kuratif, dan rehabilitatif pada
pelayanan kesehatan.
Cocokkan tingkat pencegahan yang benar dari kolom di sebelah kanan (nomor 8- J6) dengan
deskripsi yang ada di kolom sebelah kiri. .
8. Temuan kasus a. Pencegahan primer
9: Promosi kesehatan b. Pencegahan sekunder
10. Tindakan pencegahan spesifik c. Pencegahan tersier
11. Deteksi dini dan terapi
12. Pemulihan
13. Meminimalkan komplikasi penyakit
14. Rehabilitasi
15. Pencegahan penyakit
16. Penaksiran dan penurunan risiko
17. Keluarga sebagai klien merupakan bagian yang integral dari standar praktik ANA
dalam dua area spesialisasi keperawatan. Mana yang termasuk dua area spesialisasi
tersebut?
a. Keperawatan rehabilitasi
b. Keperawatan medikal-bedah
c. Pelayanan kesehatanjiwa-psikiatri
d. Pelayanan kesehatan komunitas
.e. Praktik keperawatan anak klinis
f. Perawat praktisi keluarga
18. Identifikasi empat faktor yang menyebabkan peningkatan minat dan keterlibatan dalam
pencegahan primer.
19. Mana di antara enam faktor di bawah ini yang merupakan faktor penghambat utama
terhadap perkembangan pencegahan primer?
a. Sistem nilai masyarakat yang materialistik
b. Adanya masalah sosial dalam masyarakat (sistem pendidikan yang buruk, dU.)
c. Cara alokasi sumber
d. Sikap dan sosialisasi pemberi layanan kesehatan
e. Banyak profesional pelayanan kesehatan yang bertindak sebagai model peran yang
buruk
f. Tersebar luasnya hal-hal yang membahayakan di lingkungan
20. Apa tujuan dari tiga tipe instrumen penaksiran risiko?
21. Mengapa pendekatan risiko digunakan dalam pelayanan kesehatan saat ini?
22. Apa perbedaan pengertian kesehatan keluarga dan pengertian kesehatan? Faktor-faktor
apa yang akan dikaji oleh seorang perawat keluarga tetkait dengan promosi kese
hatan?
23. Mengapa promosi kesehatan dipandang sebagai daya dorong utama dalam keperawatan
keluarga?
24. Termasuk ke dalam tingkat pencegahan manakah aktivitas penyuluhan dan konseling
pendukung yang diberikan oleh pemberi layanan kesehatan kepada suami/istri yang
sakit kronik di rumah?
dua
LANDASAN
TEORETIS
KEPERAWATAN
KELUARGA landasan Ieoretis praktik keperawatan kelv
arga divraikan ,di &agian II. Perspektif Ieoretis
yang digvnakoh dikeperowotan .keluargo .
dibohos di Bob 3. Woloupvn 1eori ilmv sosiol
keluarga dan teropi keluargo mosih menjodi·.
. landasan sebagion basar proktik keperawatan
.k~loorgCl~qnmengg4tiCl~alf~rlk~;tow(]tcin; .
.···.dalam'. ptOktik.kep~rawQtan.k~lvar9q;·aab· 4
sompai§,rrie~Yoiik?lJtigO.'< ' . me~ .'
iVpak~n !9ncla.~r\·4tci!rlfi·,. .' .. jill" .'
KeluQ.rgCl.fried,!!qn;WhClfpp';, ..' .'A~anB
ulitU~ il1~elllangk9P~yorJ!ga~t ·ktlH~ri . . .
ini odolah teari stfu~ral-hingslonal {BOb 4),
ieor~~r~' . n"kelvargo (BOb:~):· dan
.,teon,'S.\/lk;lttI
. :,',< '. '" .
b 6). .. .:
-',,' ,,I; . . . \ "
LANDASAN TEORETIS
KEPERAWATAN KELUARGA
Modellingkungan Nighlingale
TEORI TERAPI KELUARGA
Teori Pencapaian Tujuan King
Teori Terapi Interaksi/Komunikasi Keluarga
Model Adaplasi Roy
Teori Tempi Keluarga Struklural
Model Sistem Kesehatan Newman
Teori Tempi Sislem Keluarga
Model Perawatan Diri Orem
Teori Terapi Keluarga Lainnya
Ilmu Tenlang Manusia Sebagai Kesaluan Rogers
TEORI KEPERAWATAN KELUARGA: MODEL TERPADU
Model Pengembangan Kesadaran Newman
Model Int~rvensi Pengkajian Keluarga (Model Sistem
Evolusi Teori Keperawatan Keluarga
Kekualan-Slresor Keluargal
TEORI ILMU SOSIAl KELUARGA Model Pengkajian Keluarga Calgary dan Model Inlervensi
Teori Struktural Fungsi Keluarga Calgary
Teori Sislem Model Pengkajian Keluarga Friedman
Teori Perkembangan Keluarga RANGKUMAN
1. Menjelaskan sumber konsep dan hmgsi teori dak:rm dan peran masing-masing teori tersebut lerhadap praktik
keperawalan keluarga. keperawatan keluarga.
2. Menguraikan model keperawalan terpilih dan 5. Menguraikan berbagai teori tempi keluarga dan peron
penerapannya dalam praktik keperawatan keluarga. teori tersebul terhodap proklik keperowoton keluargo.
3. Meringkas kemajuan terkini perkembangan teori dalam 6. MengidentiBkosi turunon teoretis dari ligo model sistem
keperawatan keluarga. keperowoton keluorgo terpodu.
4. _Menguraikan berbagai leori Hmu sosial keluarga lerpilih
57
58. BAGIAN 2 LANDASAN TEORETIS KEPERAWATAN KELUARGA
Bab ini bertujuan menyediakan pijakan bagi landasan teo Sebuah teori juga terdiri atas beberapa ~onsep dengan
retis/konseptual utama teori keperawatan keluarga, praktik dalil yang menjelaskan .hubungan di antara konsep terse
keperawatan keluarga, dan penelitian keperawatan keluar but. Akan tetapi, model konseptual atau kerangka biasanya
ga (Tabel 3-1). Model dan teori konseptual dibutuhkan lebih abstrak daripada teori. Teori berfokus pada situasi
untuk memandu praktik dan penelitian keperawatan kelu yang lebih khusus daripada model konseptual, dan hubung
arga. Latar belakang ini bahkan menjadi lebih penting an antara konsep dalam sebuah teori dikembangkan de
terkait dengan keperawatan keluarga karena berpikir seca ngan lebih baik daripada dalam model konseptual. Namun
ra timbal balik dan sistematis dalam keperawatan keluarga untuk t"ujuan bab ini, istilah tersebut akan digunakan secara
membutuhkan peralihan paradigma dari pendekatan indi bergantian.
vidu sebagai klien menjadi keluarga sebagai klien. Terdapat sejumlah perkawinan-silang penting di antara
berbagai teori yang digunakan dalam praktik keperawatan
keluarga. Banyak konsep yang dimasukkan dalam model
~SUMBER KONSEP DAN keperawatan dipinjam atau diadaptasi dari berbagai teori
FUNGSI TEORI sosiologi, antropologi, psikologi, dan fisiologi yang telah
ada dengan penerapan baru pada keperawatan. Demikian
KEPERAWATAN
juga, teori ilmu sosial keluarga dan terapi keluarga kon
.KELUARGA temporer mengambil banyak konsep dan dalil utamanya
dari karya terdahulu mengenai teori psikologi perkem
Fungsi teori adalah untuk membedakan, menjelaskan, atau bangan, interaksionisme simbolis, dan struktural-fungsio
memperkirakan kejadian signifikan yang terjadi dalam nal. Tidak ada satu pun teori/kerangka konseptual dari
keperawatan. Oleh karen a itu, teori keperawatan idealnya keperawatan, ilmu sosial keluarga, atau terapi keluarga
menggambarkan pola yang logis dan mudah dimengerti yang dengan sempurna menggambarkan hubungan dan
untuk ubservasi dalam praktik keperawatan (Fawcett & dinamika kehidupan keluarga serta keperawatan keluarga.
Downs, 1992). Hubungan teori dengan praktik terdiri atas Satu perspektif teori tidak memberi pengetahuan yang
lingkaran umpan balik yang sifatnya dinamis bukan cukup luas bagi perawat untuk mengkaji. dan meng
kemajuan linear yang sifatnya statis, yaitu, teori kepera intervensi keluarga. Oleh karena itu, perawat harus meng
watan.keluarga menyediakan informasi pengetahuan bagi ambil banyak teori agar dapat bekerja seCaI·a efektif dengan
praktik, danpraktik keluarga, pada gilirannya, membantu keluarga. Dengan demikian, dibutuhkan pendekatan ter
perkembangan teori keperawatan keluarga. Selanjutnya, padu untuk teori,praktik, penelitian, dan pendidikan ke
pertanyaan penelitian dalam keperawatan keluarga dapat perawatan keluarga (Gambar 3-1).
dimunculkan dari praktik keperawatan keluarga atau di Dari ketiga aliran teori yang ada, teori ilmu sosial ke
turunkail dari teori keperawatan keluarga. Dengan demi luarga adalah teori yang paling berkembang dengan baik
kian, teori, praktik, dan penelitian dalam keperawatan dan informatif terkait dengan bagaimana fungsi keluarga,
keluarga terhubung dalam pola yang sinergis untuk me hubungan timbal balik Iingkungan keluarga, interaksi da
majukan ilmu keperawatan. .Iam keluarga, perubahan keluarga sepanjang waktu, dan
Istilah model konseptual dan teori sering kali digunakan reaksi keluarga terhadap sehat dan sakit. Sebuah keterba
saling bergantian, sebagian disebabkan oleh kurangnya ke tasan nyata penggunaan teori ilmu sosial keluarga dalam
sepakatan tentang derajat spesifisitas yang membedakan keperawatan keluarga adalah bahwa penerapan klinisnya
antara model konseptual atau kerangka dan teori. Model terlalu sedikit, meskipun penelitian baru-baru ini telah
konseptual "adalah seperangkat konsep yang relatif abs membuat beberapa langkah agar dapat lebih diterapkan
trak dan umum serta suatu dalil yang menjelaskan atau pada praktik keperawatan keluarga.
menghubungkan konsep-konsep tersebut" (Fawcett, 1999, Teori terapi keluarga, walaupun kurang berkembang di
hIm. 3). KOl1sep adalah sebuah "kata atau frase yang me bandingkan teori ilmu sosiaI keluarga, merupakan teori
ringkas ciri-ciri atau sifat khas dari sebuah fenomena" yang lebih relevan untuk praktik keperawatan keluarga
(Fawcett, hIm. 1) dan datil adalah "sebuah pernyataan ten karena berasal dari dari profesional/praktik bukan dari di
tang suatu konsep atau hubungan antar-konsep tersebut." siplin akademik, seperti ilmu. sosial keluarga. Landasan
"Keluarga" adalah sebuah contoh konsep yang harus ada kebanyakan teori terapi keluarga adalah teori ilmu sosial
dalam tiap model konseptual keperawatan keluarga. Dalil keluarga. Teori, praktik, dan penelitian keperawatan kelu
adalah pernyataan yang menjelaskan atau menghubungkan arga saat ini lebih banyak diambil dari teori terapi keluarga
konsep. Sebagai contoh, pernyataan "keluarga berinteraksi sejalan dengan profesi yang berkembang makin kompleks
dengan komunitas" adalah dalil yang menghubungkan dalam spesialisasi keperawatan keluarga. Model terapi ke
konsep "interaksi", "keluarga," dan "komunitas." perawatan juga lebih dapat di aplikasikan pada praktik
BAB 3 LANDASAN TEORETIS KEPERAWATAN KELUARGA 59
TABEL 3-1
perubahan positif pada status kesehatan (Whall dan perawatan keluarga, dim pada akhirnya, dibahas ulasan
Fawcett, 1991b, him. 3). model terpadu pilihan.
Konsep manusia pada awalnya mengacu pada klien in
dividu. Akan tetapi, konsep manusia atau klien dapat di
definisikan ulang untuk memasukkan individu, keJuarga, FafMODEL KEPERAWATAN
dan/atau komunitas sebagai klien dan penerima asuhan ke KONSEPTUAL YANG
.perawatan (American Nurses Association [ANA], 1995a).
Bahkan, konsep keJuarga sebagai klien telah diterima
DAPAT DITERAPKAN
dalam ilmu keperawatan karena telah ada dalam Jiteratur PADA KEPERAWATAN
sejak tahun 1950 (Wball & Fawcett, 1991 a), dalam Social KELUARGA
Policy Statement ANA(l995a), dan beragam Standards of
Clinical Nursing Practice ANA (lihat Bab 2).
Perkembangan model dan teori keperawatan sangat me
Whall & Fawcett (1991a) menyesuaikan dalil meta
mengaruhi ilmu keperawatan, dimulai dengan tuJisan
paradigma keperawatan guna membahas keluarga:
Florence Nightingale dan berlanjut dengan karya ah]i teori
I. [Keperawatan] keluarga memerhatikan berbagai
keperawatan pada zaman ini. Model keperawatan yang
prinsip dan hukum yang.mengatur proses keluarga,
secara khusus telah disesuaikan dengan praktik keperawat
kesejahteraan keluarga, dan fungsi optimal keluarga an keluarga mencakup model keperawatan yang disusun
dalam keadaan salcit dan sejahtera yang berbeda oJeh Imogene King, Suster Callista Roy, Betty Newman,
beda. Dorothea Orem, Martha Rogers, dan Margaret Newman.
2. [Keperawatanl keluarga memerhatikan pola perilaku Aspek berbeda dan berbagai teori ini disajikan menurut
keluarga dalam interaksinya dengan lingkungan, pa urutan historis. Pembaca dapat merujuk ke referensi di
.' da peristiwa kehidupan yang O(~rmal dan situasi ke akhir buku ini untuk sumber yang lebih rinei dan spesifik
hidupan yang kritis. pada setiap kerangkanya.
3. [Keperawatan] keluarga memerhatikan proses yang
dapat inemengaruhi perubahan positif pada status
kesehatan keluarga (Donaldson & Crowley, 1978; MODEL LlNGKUNGAN NIGHTINGALE
. Gordner, 1980, dikutip oleh Whall & Fawcett, 1991b,
hIm. ·3-4). Florence Nightingale sebenarnya tidak menyajikan suatu
WhafI &' Fawcett (1991a) menunjukkah bahwa keluar teori keperawatan atau keperawatan keluarga. Meslcipun
ga diartikan secara berbeda dalam metaparadigma kepera begitu, ia menyebutkan keluarga di sebagian besar tulis
watan dari disiplin lain yang membahas keluarga dalam hal annya dan eli kebanyakan praktik keperawatannya
ketiga aspek berikut ini: (Nightingale, 1859). Lobo (1995) menyebut pendekatan
1. Mempertimbangkan pengaruh lingkungan pada ke keperawatan Nightingale sebagai modellingkungan, yang
sehatan keluarga dan dampak tindakan yang dilakukan konsisten dengan penekanan Nightingale pada pentingnya
oleh perawat derni kepentingan atau terkait dengan. faktor-faktor lingkungan terhadap sehat dan sakit. Misal
keluarga. nya, ia menulis (Nightingale, 1859/1992), "Jika rumah
yang dibangun dengan buruk berpengaruh pada orang
2. Menggabungkan biopsikososial yang komprehensif yang sehat lalu bagaimana pengaruh rumah sakit yang eli
atau perspektif kesehatan yang holistik. bangun dengan buruk bagi orang yang saklt. Saat ., .udara
3. Memfokuskan pada kesejahteraan keluarga, dan di dalam rumah tidak bergerak, penyakit akan terjadi"
bukan pada patologi (hIm. 4). (hIm. 15), Nightingale meningkatkan layanan baik layanan
Beberapa ahli teori keperawatan telah merevisi ulang perawat-kebidanan maupun layanan kesehatari yang dibe
teori awal mereka guna mengakomodasi asuhan kepera- . rikan di rumah dan menulis"Catatan KepeTilwatan" untuk
watan untuk keluarga dan kumpulan lainnya (seperti ko wanita yang elitugaskan merawat anggotake;h.larga yang
munitas) sebagai klien keperawatan. Bab ini juga me sakit dan menjaga kesehatan anak di ruinah. Druaffi sebuah
nyajikan satu persatu ketiga aliran teori yang signifikan dokumen yang berjudul "TrainbigNtf.rses jor the Sick
untuk menyusun teori keperawatan keluarga. Pertama Poor" (Nightingale, 1949), ia mengingatklmperawat untuk
tama, diringkas model keperawatan yang dapat diterapkan terlibat dalam perawatan orang' salcif dan kepetawatanke
dalam keperawatan ke\uarga, dan kemudian elisoroti teori sehatan di lingkungan rumab. ~atampaknyatelah membe
ilmu Rosial keluarga yang. dominan dan berfokus pada rikan tanggung jawab kepadap~rawatke:sehaian dirumah
. keperawatan keluarga. Selanjutnya disajikan tiga buah dan .perawat ibu-anak .untuk·me:tiJa1~~~:Pf:aIctik kepe
teori terapi ke1uarga yang penting yang membahas ke rawatan dengan se1uruh.kell1 af,ga seb~ganirilt;layanan
BAB 3 LANDASAN TEORETIS KEPERAWATAN KELUARGA 6 1
TABEL 3-2
PERBEDAAN ANTARATEORI KEPERAWATAN, nORllLMU SO SIAL KELUARGA,DANTEORI
TERAPI KELUARGA ' '
TEORI ILMU SOSIAL TEORI TERAP,I
, KRITERIA TEORI KEPERAW.«\TAN i(ELUARGA KELUARGA.
Tujuan teori Deskriptif dan preskriptif Im6del Deskriptifdan eksplanatorik (model Deskrirtif dan preskriptif
praktik); memandupE!ngkqjian dan akadernik); menjelaskan fungsi dan (mode praktik);
upaya intervEmsi keperawaton dinamika keluarga menjelaskan keseluruhan
disFungsi dan memandu
tindakan terapi
Fokus disiplin Fokus keperawatan Interdisiplin (meskipun yang Terapi pernikahan dan
terutama sosi6logis) keluarga serta kesehatan
jiwa keluarga
Populasi sasaran Terutama keluarga yang memiliki Terutama keliJarga "normal" Terutaina keluarga "berma
masalah kesehatan dan penyakit (berorientasi pada kenormalan) salah" (berorientasi pada
patologi)
Diambil dari Jones & Dimond (1982).
(1949). Nightingale melakukan berbagai upaya untuk dekatan keluarga sebagai ruang lingkup. Konsep King
mendorong wanita awam memberikan asuhan keperawat mengenai klien individu dapat diperluas hingga mema
an yang baik di rumah mereka diikuti dengan upayanya sukkan keluarga karena modelnya mencakup konsep yang
membuat program pelatihan untuk perawat "profesional." relevan dengan keluarga, seperti persepsi, interaksi, komu
Ia mungkin sependapat dengan beberapa naskahkontem nikasi, transaksi, ruang, waktu, tumbuh kembang, dan stres
porer yang membedakan antara keperawatan sebagai se (Whall & Fawcett, 199Ia). King secara luas mendefinisi
. buah tindakan dan keperawatan sebagai sebuah profesi dan kan keluarga sebagai sekelompok kecil individu yang ter
sebuah ilmu yang berbeda. Sebagai contoh, Mouies (2000) ikat bersama untuk sosialisasi anggotanyadan untuk me
merefleksikan asuhan keperawatan yang penuh cinta kasih nurunkan nilai dan norma perilaku di sepanjang rentang
yang diberikan pada seoi"ang wanita dengan penyakit ter kehidupan (King, 1983; Frey & Sieloff, 1995). Keluarga
minal di rumahnya oleh pemberi asuhan awam: '!Pemberi dipandang baik sebagai suatu sisteminterpersonal maupun
asuhan ini bukan perawat, tetapi mereka tahu cara merawat sistem sosial. Model King telah digunakan untuk meman
... " (hIm. 4) "Pemberi asuhan ini mungkin tidak pernah du praktik keperawatan yang berfokus pada asuhan ke
mendapatkan teori tetapi mereka memiliki kasih sayang" luarga. Sejak awal tahun 1989, peraWat menggunakan
(Wm. 6). Mouies percaya bahwa praktik berdasarkan teori model King dalam memberikan asuhan keluarga. Model
adalah penting, akan tetapi perawat keluarga "harns me King menjadi pedoman Sirles dan Selleck (1989) dalam
merhatikan kehidupan keluarga, tidak hanya memandang menguraikan dampak penyakit jantung pada sistem sosial
mereka sepintas tetapi dapat memahami penderitaan, ke keluarga. Barn-barn ini, Norris dan Hoyer (1993) meng
senangan, kematian, dan kesakitan mereka" (hIm. 6). gunakan moc!el King untuk' merencanakan strategi guna
meningkatkan interaksi antara perawat di unit perawatan
intensif neonatus dan orang tua,dengan tetap konsisten
TEORI PENCAPAIAN TUJUAN KING pada filosofi asuhan yang berpusat pada keluarga.
Imogene King (1981, 1987) mengembangkan model pro:
sestransaksi pada sistem yang saling memertgaruhi',yang MODEL ADAPTASI ROY
,disebllt' s~bagaJ. Jeori Pencapaian, Tlijuan. Dalam' ~odel
, " , King (1981), tujuan perawatadalah "membaritu individu Model Adaptasi Suster Calista Roy (1976) inenJabarkan
memelihara kesehatan merekliSehingga dapat mengeija- , konsep individu sebagai sistem adaptif yangberinteraksi
k;m"perannya" (Wm. 4-5), Model King betfok:us pada derigan stimulus melalui empat cara respons: ftsiologis,
"interaksiperawat"pasien, yang mel1lpak:l I1 forum untuk korisep diri,fungsi perap, dan saiing ketergaritUngan. Me
. ,mengidentifikasi tujuan,maSalah, dan kekhavyatiran indi- " nurut Roy?asuhan keperawatan betfokus padarespons se
'vidu.Di sepanjang ptoses,' perawatdan individu berko seorang lerhadap interaksi dengan lingkungan ekstemal
laborasi 'untuk fuericapai tujuan yang telahniereka tetapkan dan terhadap stimulus· internal dan·ekstemal yang
bersama. Dalam katyaawalnya, King meinasukkan. pen memengaruhi adaptasi. Da:lam karya awal R.oy (1976),
62 BAGIAN 2 LANDASAN TEORETIS KEPERAWATAN KELUARGA
keluarga dipandang sebagai ruang lingkup individu. Ke yang menciptakan dan mempertahankan budaya umum;
mudian, Roy dan Roberts (1981) mengubah penjabaran salah satu tujuan paling utamanya adalah kontinuitas"
konsep keluarga sebagai (konteks) ini roenjadi "keluarga (hJm. 241). Menurut Newman, keluarga dapat dipandang
sebagai suatu sistem adaptif yang, seperti individu, me sebagai sebuah sistem yang terdiri atas subsistem anggota
miliki input, kendaH interna dan proses umpan balik, dan keluarga. Fokus teori Newman terutama adalah pada bu
output" (Whall & Fawcett, ]991a, hIm. 23). Roy menje bungan antar-indivtdu anggota keluarga. Sistem keluarga
laskan bahwa keluarga, individu, kelompok, organisasi terpajan stresor yang memengaruhi stabilitas keluarga dan
sosial, dan komunitas, dapat menjadi unit analisis dan mengancam status kesejahteraan keluarga tersebut. Tujuan
fokus praklik keperawatan. McCubbin dan Figley (1983) keluarga adalah mempertahankan stabilitas dengan men
menyatakan bahwa konsep koping dalam model Roy dapat jaga integritas struktur dasar keluarga tersebut (Whall &
dengan mudah diperluas menjadi unit keluarga, yaitu pola Fawcett, ]991b).
koping keluarga yang tidak efektif menyebabkan masalah Hanson dan Mischke (1996) serta Berkey dan Hanson
fungsi keluarga. Selain itu, teori Roy menekankan promosi (1991) menyajikan Model Intervensi Pengkajian Ke1uarga
kcsehatan dan pentingnya membantu klien dalam me yang diadaptasi dari Model Sistem Kesehatan Newman,
manipulasi lingkunga'n mereka, yang konsisten dengan dijelaskan secara lebih terperinci dalam bab ini di bagian
interaksi lingkungan-keluarga yang ditekankan dalam ke model terpadu. Tomlinson dan Anderson (1995) melaku
perawatan keJuarga. ' kan analisis Jebih mendalam..terhadap mode] Newman.
Kegunaan dan kepopularitasan model Roy terbukti Mereka mendefinisikan kesehatan keluarga.sebagai "suatu
dalam Boston-Based Research in Nursing Society fungsi holistik sistem keJuarga dan kemampuan peningkat
(BBARNS), yang terbukti meningkatkan proyek kemitra an kesehatannya" (him. 134). Anderson dan Tomlinson
an dan kolaboratif di antara para peneliti keperawatan yang (1992) menyajikan paradigma Sistem Kesehatan Ke]uarga
bekerja menggunakan Model Roy (Pollack, Frederickson, yang menggabungkan beberapa konsep kesehatan keluar
Carson, Mawssey, & Roy, 1994). Contoh penelitian yang ga, praktik keperawatan, dan Model Sistem Perawatan
meng,wnakan ,Model. Adaptasi .Roy termasuk studi yang Kesehatan Newman. Dalam lingkup lima bidang yang 1uas,
dilakukan Zhan (2000) tentang adaptasi kognitif dan . para peneliti keperawatan ini membuat pemyataan khusus
konsistensi diri pada lansia yang mengalami gangguan . yang menunjukkan bagaimana hubungan teori Newman
pendeng~an dan studi yang dilakukan Badger (1991) ten dan paradigma Sistem Kesehatan Keluarga (Tomlinson &
tang citra Jubuh interna di kalangan anak tunarungu dan Anderson, 1995). Pernyataan ini menguraikan kerumitan
yang dapat. mendengar. Baru-baru ini, Hanna dan Roy sistem,inti keluarga, tujuan .kesehatan keluarga, titik ma
(200 t) membahas kesinambungan pengembangan model suk perawat dalam merawat keluarga, dan interaksi ke
Roy terkait dengan keperawatan keluarga dan mencatat perawatan.
bahwa keluarga dapat dijabarkan sebagai ruang lingkup Model keperawatan konseptual Newman makin ber
individu atau keluarga dapat dijabarkan sebagai orang atau tambah penting pada abad ke-21 karen a penekanan pela
kelompok yang saling terkait. yanan kesehatan terus bergerak ke arah pelayanan kese
hatan berbasis-komunitas. (Lihat Hanson, 2001b, untuk
perkembangan lebih lanjut model ini pada keluarga.)
MODEL SISTEM KESEHATAN Newman
Model Sistem Perawatan Kesehatan Newman memandang MODEL PERAWATAN DIRI OREM
klien sebagai suatu sistem terbuka, yang terlibat dalam
pertukaran timbal balik dengan lingkungan. Sistem terbuka Model Perawatan diri menurut Dorothea Orem (1971) ber- .
dapat saja individu, kelompok, keluarga, komunitas, atau a,nggapan bahwa asuhan keperawatan dibutu~kan jika .
suatu kumpulan (Newman, 1982, 1995). Jelasnya, Newman seorang dewasa tidak mampu melaksanakan perawatan
(1982) membahas keluarga sebagai klien sejak awal per diri secara memadai untuk mempertahankan kehidupan,·
kembangan modeL Aspek utama dalam model ini adalah memelihara kesehatan, pulih dari penyakit atau· cedera,
variabel fisioiogis, sosiobudaya, perkembangan, dan spiri atau mengatasi efek penyakit atau cedera (Orem, 1991).
tual; stuktur dasar dan surilber energi; garis ketahanan; Model Orem juga mengakomoda.<;i keadaan saat asuhan
garis pertahanan normal; garis pertahanan fleksibel;stresor; keperawatan mungkin ditujukan untuk pemben asuhan'·. .
reaksi; pencegahan primer, sekimder, dan tersier; faktor yang lain. Sebagai contoh, asuhan keperawatan dapat di~
intra-, inter-, dan ekstrapersonal; dan rekonstitusi (George, . tujukan untuk orang tua atau waH yang merawat anak yang.
1995). Newman (1983) mendefinisikan keluarga sebagai sedang sakit. Enam konsep utama dalaril kOllsep Orenl
"sebuah kelompok yang terdiri atas dmi orang atau lebih adalah perawatari diri, agensi perawatan din, kebutuhmi
BAB 3 LANIiASAN TEORET!S KEPERAWATAN KELUARGA 63
keperawatan diri secara terapeutik, defisit perawatan did, pengaruh teori sis tern umum. Menurut Rogers (1970,
institusi dan sistem keperawatan. Sebuah konsep sekunder, 1990), keperawatan adalah ilmu humanistik dan huma
tetapi penting, adaJah konsep faktor pengondisian landasan nitarian yang diarahkan untuk menjelaskan dan meng
yang membahas beragam karakteristik personal dan ke gambarkan tentang manusia dalam kesatuan yang sinergis
adaan klien. dan dalam menyusun hipotetis umum dan perkiraan prin
Model Orem dapat diperluas hingga keluar dad pa sip yang menjadi landasan praktik yang dapat dipahami.
rameter awal yaitu perawatan diri individu menjadi pera Ilmu keperawatan adalab ilmu kemanusiaan-ilmu yang
watan keluarga. Dalam penelitian awa1nya, Orem (197]) mempelajad ten tang manusia yang tidak dapat diseder
tidak membahas keluarga dalam teori perawatan diri selain hanakan hi.gi dan lingkungannya. Falco & Lobo (1995)
untuk menunjukkan bahwa perawat perlu bekerja sarna menulis bahwa prinsip Rogers mengenai homeodinamik
dengan anggota keluarga guna membantu anggota keluar integralitas, reso'nansi, dan helicy-adalah konsep inti da
ga melakukan perawatan diri. Orem (1983a, 1983b) lam penggambaran Rogers tentang manusia secara kese
menggambarkan keluarga sebagai unit pengondisian dasar luruhan: "Perubahan berlangsung dengan pernolaan ulang
tempat individu belajar budaya, peran, dan tanggung ja yang berkelanjutan baik di medan manusia maupun Iing
wab. Sel~njutnya, Orem (1985) menyatakan bahwa se kungan dengan meresonansikan ayunan gelombang yang
seorang m.enerima pelayanan kesehatan sebagai ipdividu lebih panjang dengan frekuensi rendah menjadi gelombang
dan anggota unit multi-individu (mis., sebuah keluarga). yang Jebih pendek dengan frekuensi tinggi. Perubahan
Dalam teori Orem, keluarga sebagian besar dipandang se mencerminkan interaksi mutual yang teIjadi berbarengan
bagai ruang lingkup kJien individu dan bukan sebagai an tara dua medan di berbagai koordinat" (Falco & Lobo
penerima pelayanan kesehatan itu sendiri. (1995, hIm. 234).
Akan tetapi, Model Perawatan diri Orem dapat diper Fawcett (1991), memperluas model Rogers, menyatakan
luas hingga memasukkan keluarga sebagai sebuah unit bahwa keluarga adalah medan energi sistem terbuka yang
perawatan (Taylor, 2001) bahkan jika analisis perawat di konsisten yang selalu berubah sebagai respons terhadap
mulai dengan seseorang yang merupakan anggota keluar interaksinya dengan lingkungan; Casey (1996) menerap
.ga, Gray (1996) menyatakan bahwa setiap individu anggo . kan teori Rogers padakeperawatan keluarga, dengan mem
ta keluarga dapat dipandang sebagai agens perawatan diri pertimbangkan unit keluarga sebagai kesatuan. Casey men
yang memberikan kontribusi pribadi berkelanjutan bagi jabarkan konsep keluarga, dari per,spektif Roger, sebagai
kesehatannya sendiri. Selanjutnya, perawatan diri berhu suatu sistem terbuka yang terus. menerus berinteraksi
bungan dengan nilai-nilai pribadi dan kepercayaan keluar dengan lingkullgan melalui pertukaran mated dan energi,
ga terhadap kesehatan. Gray menulis bahwa perilaku pe yang makin lama makin kompleks. Casey menjelaskan
rawatan diri keluarga dapat berkembang lewat perpaduan bahwa subsistem keluarga bersifat saling bergantung tetapi
pengalaman sosial dan kognitif yang telah dipelajad me bersama-sama membentuk suatu kesatuan yang berbeda
lalui hubungan interpersonal, komunikasi, dan budaya dad kumpulan subsistem keluarga. Casey merujuk pada
yang unik pada setiap keluarga. Anggota keluarga, baik konsep tulisan Rogers bahwa keluarga secara terus menerus
secara individu atau, kelompok, dapat melakukan atau dipengaruhi oleh informasi di dalam lingkungan, dan ber
menjalankan keharusan perawatan diri yang meliputi sikap gantung pada derajat permeabilitas batasannya, keluarga
mengenai kesehatan mereka dan kemampuan mereka un berespons terhadap input inl secara konstan. Dad perspektif
tuk melaksanakan perilaku perawatan diri. Perawatan diri Rogers, Casey memandang sistem keluarga terus berubah
dapat digunakan untuk membantu pe~kembangan promosi di sepanjang sumbu ruang-waktu, dan bergerak melalui
kesehatan dalam keluarga dan untuk mengenali serta tahapan perkembangan sesuai urutannya dan searab.
mengevaluasi beberapa area yang mungkin mengalami pe Winstead-Fry (2000) juga menyiapkan bahasan tentang
nurunan kesehatan (Gray, 1996, hIm. 88). bagaiI:nana gagasan "Rogers" dapat digunakan dalam ke
perawatan keluarga, seperti bagaimana "ide Rogers tentang
ILMU TENTANG ~NUSIA SEBAGAI inovasi berkelanjutan, sulit ditebak, dan banyaknya kera- .
KESATUAN ROGERS gaman pola yang dimanifestasikan dalam dtme yang tidak
betulang, mengisi gambaran yang disajikan dalam teori
Martha Rogers (1970, 1986, 1990) memandang manusia sistem keluarga dan menawarkan jawaban potensial ter
sebagai kesatuan lapang energi multidimensional yang tel'; . hadap beberapapertanyaan [dalam ilmu keluarga)" (him.
libat dalam suatu proses mutual berkelanjutan dengan ling 278). Kerangka konsep Rogers telah digunakall oleh para
kungannya. Kerangka konsepnya dikenal sebagai Science peneliti keperawatan sebagai sebuah dasar ulltuk teoli
of Unitary Human Being (I1mu Tentang ManusiaSebagai keperawatan mendasar dan sebagai dasar untuk praktik
Kesatuan). Sebagian besar model Rogers mencerminkan keperawatan keluarga.
64 BAG IAN 2 LANDASAN TEORETIS KEPERAWATAN KELUARGA
MODEL PENGEMBANGAN KESADARAN Yamashita dan Tall (1998) memberi contoh tentang ba
NEWMAN gaimana model Newman dapilt memandu praktik kepera
watan dan penelitian aksi sosial. Mereka mencatat bahwa
Model Pengembangan Kesadaran Newman (1994) ter
penjabaran konsep Newman konsisten dengan aspek ter
inspirasi oleh pengalamannya dengan penyakit pada
tentu dari cara pikir orang Timur dan pengobatan altema
keluarga saat ia masih muda dan masih dipengarnhi oleh
tif, yang meningkatkan peng"gunaannya dalam situasi ke
ahli teori keperawatan yang lebih awal, terutama konsep
perawatan lintas budaya tertentu.
Martha Rogers tentang manusia sebagai kesatuan dan
pentingnya pola, serta Newman juga memadukan gagasan
dari para ahli teori dari berbagai disiplin yang lain (George, EVOLUSI 'rEORI KEPERAWATAN 'KELUARGA
1995; Newman, 1994, 1995). Dalam model Newman,
Di bab ini, dijelaskan hanya beberapa model keperawatan
kesehatan didefinisikan sebagai kesadaran yang meluas
utama yang mungkin dapat digunakan untuk keperawatan
dan bukan merupakan bercab~ngan dengan penyakit.
keluarga yang terkait dengan penelitian dan praktik ke
Kesehatan dan penyakit lebih merupakan refteksi dari
perawatan keluarga. Teori keperawatan keluarga terus ber
bagian pola kesehatan yang lebih besar pada manusia yang
kembang sejaIan dengan penelitian dan praktik kepera
utuh. Empat konsep inti awaI pada model Newman adalah
watan, ,dan para peneliti keperawatan terus melanjutkan
pergerakan, waktu, ruang, dan kesadaran (Newman, 1979).
perdebatan hebat ten tang penyusunan teori keperawatan di
Pergerakan disebut sebagai suatu sifat inti materi, dan
semua area keperawatan, termasuk keperawatan keluarga '.
waktu berhubungan denganritme fenomena kehidupan.
(Reed, 1995). Banyak dari perdebatan tersebut berfokus
Ruang dan kesadaran tidak didefinisikan secara terpisah
pada konseptualisasi barn konsep metaparadigma kepera
karena terpadu dengan pergerakan dan waktu. Konsep
watan dan mencerminkan pengaruh perspektif pascamo
terbaru Newman mencakup pengembangan kesadaran,
demisasi dan neomodemisasi. Drevdahl (1999) mengung
.pola, pengenal an pola, dan transformasi.
kapkan keprihatinan ten tang konseptualisasi keperawatan
Meriurut Newman, manusia bergerak searah menuju
lama tentang "orang kebanyakan" dari perspektif pasca
tingkat kesadaran yang lebih tinggi. Pergerakan, keragam
modemisasi. dan feminis. Ia menganjurkan Peningkatan
an, dan ritme menandai pola keseluruhan medan energi.
perhatian terhadap interaksi antara karakteristik unik in- .
Transformasi adalah peru bahan, yang terjadi pada suatu
dividu dan faktor masyarakat institusi, dan ia percaya bah
titik waktu tertentu. Dalam model Newman, pol a medan
wa tujuan teori keperawatan harns merniliki keadilan so
eneigi individu (seseorang) melekat dalam pol a medan
sial. Tentu saja, isu~isu di masyarakat merupakan faktor
energi'keluarga, komunitas, dan masyarakat yang lebih
penting dalam sumber dan status kesehatan ke1uarga.
luas (George; 1995). Newman berpendapat bahwa model
pengembangan kesadarannya sangat sesuai dengan kepe Thome dan rekan (1998) menyatakan bahwa perkem
rawatan kesehatan keluarga (Newman, 1995). Karena di bangan teori keperawatan akan terbantu dengan menyatu
terapkan pada keluarga, pergerakan membahas kebebasan kan definisi konsep metaparadigma dan mengurangi pe
pergerakan individu dalam sistem keluarga sebagaimana ngutuban di kalangan pendukung ahli teori keperawatan
pergerakan anggota keluarga di luar keluarga. Konsep tertentu. Penjelasan mereka tentang inti konsep kepera
waktu berkaitan dengan waktu pribadi untukanggota ke watan termasuk di dalamnya keluarga sebagai kiien, untuk
luarga itu sendiri, berlawanan dengan waktu yang dise praktik keperawatan keluarga yang menekankan promosi
suaikan atau dibagi dalam keluarga. Ruang berfokus pada kesehatan, dan mengenali ruang lingkup asuhan.
ketegangan antara teritorial dengan pt<mbagian ruang atau Keperawatan adalah bidang ilmu mengenai kesehatan ma
jarak di antara anggota keluarga. Pada akhimya,kesadaran . nusia dan proses penyakit. Praktik keperawatan memu
dapat berarti keragaman dan kualitas waktu interaksl di dahkan, mendukung, dan membantu individu, keluarga,
dalam keluarga, kapasitas informasi di sistem keluarga, komunitas dan/atau masyarakat untuk meningkatkan,
. dan keragaman serta kualitas interaksi keluarga dengan memelihara dan memulihkan kesehatan, dan mengurangi
dan mempe,rbaiki efek penyakit. .Praktik dan ilmu yang .
medan energi komunitas (Newman, 1994).
berhubungan dengan keperawatandiarahkan menuju hasil
Newman (1995) menulis bahwa output kesehabin yang jelas yang terkait d~ngankua1itas
Poia yaJ)g akan muneul dapat berupa aliran energi dan kehidupim daIam konteks lipgkungari' Yang. sempit dan
menggambarkan area tempat energi dihambat, area tempat yang lebih luas. (Thoine et aI., i99&, hIm; 1265)
energi hilang atau menyebar, atau area temp at dibangun
nya energi atau tempat keIebihim energi. Pada saat ke Selain itu, terdapat peralihah yangdrastis pada }(epe
seIuruhan poia keluarga muneul, kapasitas informasi ke ra\Vatankeluarga menujuperspektl.f~b~rbasis .kekuatan
luarga akanmeIiingkat dengan turut serta dalam proses pada saat bekerja dengan lceluarga (Feeley & Gottlieb; ,
identifikasi pola ini (hIm. 123). 2000), yang bertentangim dengan
, . berdas~i:kan'
perspektif
'. . ..
BAB 3 LANDASAN TEORETIS KEPERAWATAN KELUARGA 65
kekurangan atau pendekatan yang berfokliS pada masaJah awalnya, sampai pembf}ntukan teori dan metodoJogi pada
di masa Jampau. Feeley dan Gottlieb (2000) menampilkan pertengahan abad ke-21, hingga mllnculnya model yang
Model Keperawatan McGill sebagai sebuah contoh model menekankan pacta interaksi antara teori dan metode. Klein
yang berfokus pada kapasitas, kQmpetensi, dan sumber dan White (1996) meninjau kembali apa yang mereka per
daya keluarga. timbangkan sebagai kerangka i1mu sosial keluarga utama
Teori keperawatan di Amerika teJah lama dianggap Je saat ini; kerangka pertukaran, interaksi simbolik, perkem
mah karena etnosentrisme implisit dan eksplisitnya. Ahli bangan keJuarga, konflik, sistem, dan ekologi. Winton
teori keperawatan dari berbagai latar belakang budaya te (1995) meringkas kerangka yang berbeda untuk mem
lah mulai mengembangkan model yang mencerminkan pelajari keluarga. Intinya, teori i1mu sosial kcluarga yang
konteks budaya mereka sendiri dan aspek unik kehidupan terus berkembang telah membuat dasar pengetahuan lebih
keluarga dalam budaya mereka. Misalnya, Hisama (2000) dapat digunakan dengan baik untuk disiplin praktik seperti
menampilkan empat pengembangan teori keperawatan keperawatankeluarga. Berikut iill a<ialah rangkuman dati
yang dirancang untuk perawat di Jepang, dan Tierney tiga buah teori utama ilmu sosial keluarga yang berguna
(1998) menggambarkan model keperawatan di British !ialam memaharni keluarga dan keperawatan keluarga.
yang digunakan secara Iuas untuk membimbing praktik
keperawatan di Skotlandia dan Inggris. Ahli teori kepera
watan di Amerika dapat mengambil teori dati .teori barn ini TEORt STRUKTURAL-FUNGSIONAL
dalam memberikan asuhan keluarga di Amerika. yang
Kerangka struktural-fungsional mendefinisikan keluarga
berbeda budaya.
sebagai sebuah sistem sosial dan oleh beberapa ahli teori
keluarga dianggapsebagai bentuk paling awal dati teori
NTEORI ILMU SOSIAL
sistem (Broderick, 1993a). Analisis keluarga termasuk
KELUARGA
mempelajari keluarga daJam hal hubungannya dengan
struktur sosial besar (institusi) seperti pengobatan, agama,
Tradisi kedua yang berperan pada model teori keperawat pendidikan~ pemerintahan, dan ekonomi. Perspektif ini
an keluarga kita seperti yang digambarkan dalam Gambar melihat pada pengaturan anggota dalam keluarga,hubung
3-1 yang benisal dari ilmu sosial keluarga. Semua teori iill an antar-anggota keluarga, dan hubungan anggota keluarga
dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu sosial keluarga terhadap keseluruhan (Artinian, 1994; Friedman, 1992).
(timitama sosiologi) dan pada awalnya dikembangkan tan Fokus utamanya adalah pada bagaimana poJa keluarga di
pa banyak disadari potensi kegunaannya oleh para klinisi kaitkandengan lembaga masyarakat lain dan, dengan ke
(Jones & Dimond, 1982). Teori ini berkembang seJama seluruhanstruktur dalam masyarakat (Nye & Bererdo,
pertengahan pertama abad ke-21 sehingga pada awal tahun 1981). Penekanan diletakkan pada fungsi dasar keluarga
1950-an terdapat upaya untuk mengatur kumpulan konsep (Hanson & Boyd, 1996b) yaitu: ekonorni, reproduksi, per
pengetahllan tentang keluarga. lindungan, budaya, sosialisasi, pewarisan status, hubungan,
Dengan meninjau kembali literatur ten tang kerangka dan fungsi kesehatan. Isu utama ahli teori struktural-fung
teoretis ilmu sosial yang digunakan untuk mempelajari sional adaJah seberapa baik struktur keluarga memung
keluarga, jelas bahwa terdapat sedikit konsensus ten tang kinkan keJuarga melaksanakan fungsinya. Pendekatan ini
teori apa yang menyusun kerangka teoretis utama. Dari menu'njukkan keluarga sebagai suatu unit yang terbuka
tahun 1960 sampai 1980 teJah dikenali secara umum bahwa terhadap pengarnh dari luar, namun pada saat yang sarna,
pendekatan konsep keluarga berikut ini mendominasi disibukkan dengan mempertahankan batasannya. Keluarga
bidang pemikahari dan keluarga: (1) teori struktural tampak sebagai institusi yang mengadaptasi seeara pasif
fungsional, (2) sistem, (3) perkembangan ·(Broderick, daripada sebuah agen pengubah. Kerangka cenderung
1971; Nye & Berardo, 1981, him. xxv-xxvi), (4) interak menekankan gambaran statis ten tang stroktur masyarakat
sional, dan (5) stres. Kerangka lainyang muncul pada saat dan mengabaikan perubahan sebagai suatu dinamika
, mempelajari .keluarga mencakup konfiik, pertukaran, struktural. Asumsi perspektif ini rnencakup:
, psikoanalitik, perkembangan sosial-psikologis, sistem, Keluarga adalah suatu sistem sosial dengan kebutuhan
ekonorni,danlegal. , fungsi.
Barn-baru ini, tiga sumber baru telah mendeteksi • Keluarga adalah suatu kelompok kedl yang memiJiki
perkembangan ilmu sosial keluarga dengan penekanan gambaranumum yang biasa ada pada semua kelom
yang lebihpada pemallfaatan praktiknya. Dalam sehuah pok kedl. .
.buku sumber teori dan metode'keluarga (Boss, 'Doherty; . • Sistem sosial seperti keluarga memenuhi fungsi me
, LaRossa, Schumm, Steinmetz, 1993), para ~hli mendeteksi layani individu selain fungsi melayani masyarakat.
perkembangan teori keJuarga, dari agama dan fHosofi • Individu bertindak sesuai dengan serangkaian nonUi:\
66 8AGIAN 2 LANDASAN TEORETIS KEPERAWATAN KELUARGA
dan nilai yang terintemalisasi yang dipelajari teruta Terdapat hierarki dalam sistem keluarga dan antara
rna dalam keluarga melalui sosialisasi. subsistem (yi., ibu-anak) dan keluarga serta kornu
nitas.
meskipun mereka memiliki keunikan untuk meng (1969, hIm. 2) membuattiga buah asumsi dasar yang sangat
garnbarkan perkembangan keJuarga selarna rentang penting untuk teorl interaksi simbolik, yaitu:
kehidupan keluarga. . 1. Manusia melakukan tindakan berdasarkan pada mak
• Keluarga dapat mencapai tingkat perkembangan yang na hal tersebut bagi mereka.
sarna meJalui proses yang cukup berbeda. 2. Makna dati tindakan terse but berasal dari interaksi
sosial yang dimiliki seseorang dengan kawannya.
Kekuatan utama pendekatan perkembangan keJuarga 3. Makna ini ditangani dan dimodifikasi meJalui sebuah
yaitupendekatan tersebut memberikan dasar untuk meru proses interpretasi yang digunakan seseorang dalam
pakan apa yang akan dialarni keluarga pada suatu periode menghadapi sesuatu yang ia tt?mui. ..
dalam sildus kehidupan keluarga (mis., transisi peran dan
Asumsi ini bersama-sama membentuk fokus umum pada
perubahan susunan keluarga). Kelemahan utamanya ada
interaksi simbolik, yaitu menghasilkan dan mendapatkan
lab fakta bahwa model tersebut dikembangkan pada saat
makna. Para ahli teori interaksi simbolik mengenali pe
keluarga inti tradisional masih ditekankan. Perkembangan
ngaruh budaya dan masyarakat dalam keluarga saat ke
linear keluarga yang sempurna, dari pemikahan sampai
luarga merumuskan makna (Crotty, 1998). Arti hal terse
kematian, sarna sekali bukan realita kehidupan kita, Apa
but bagi keluarga yaitu anggota keluarga menciptakan
yang terjadi terhadap tahap siklus kebidupan keluargal
makna guna membantu mereka memahami dunia mereka.
individu jika terjadi perceraian, kematian, adopsi, dan
Makna dibangun oleh anggota keJuarga yang reIevan de
bentuk mul,tipeJ lain yang saat ini kita sebut !!ebagai
ngan situasi yang dihadapi oleh keluarga; Sebagai contoh,
keluarga?
dua keluarga, masing-masing terdiri dati orang tua tunggal
Konsep perkembangan telah diadaptasi untuk diguna
dan aua orang anak, akan membentuk rnakna yang berbeda
kan dengan berbagai bentuk keluarga dalarn beberapa ta
tentang apakah mereka tennasuk keluarga tradisional. Satu
hun terakhir, Contoh dati lima sildus kebidupan keJuarga
keluarga mungkin percaya bahwa mereka bukan keluarga
yang dijelaskan dalam literatur adalah: (1) Amerika Utara
tradisional karena keluarga tidak terdiri dati orang tua
kelas menengah, (2) perceraian dan setelah perceraian, (3)
lengkap, sementara keluarga lain mungkin menganggap
sildus' kehidupart keluarga yang menikah lagi, (4) profe
bahwa keluarga dengan orang tua tunggal rnerupakan ke
sional versus penghasilan rendah, dan (5) adopsi (Wright
luarga tradisional dan keluarga dengan orang tua lengkap
& Leahy, 2000). Terdapat tahap perkembangan yang unik
merupakan keluarga nontradisional. Perawat tidak dapat
di seiiap kasus dengan tugas atau isu perkembangan khusus
memaharni keluarga kecuali perawat memahami makna
yang menantang keluarga pada setiap tahapnya. Karena
yang dilekatkan keJuarga terhadap situasi yang mereka
terdapatperbedaan penting mengenai tahap dan isu per
alami (yio, interpretasi mereka terhadap peristiwa).
kembangan keluarga dalam berbagai bentuk keluarga,
perawatkeluarga harns menggunakan model perkembangan Terdapat konsep yang relevan dan dalil mengenai
yang tepat untuk keluarga tertentu dalam mengevaluasi perspektif teoretis ini bagi keluarga. Di antara beragarn
fungsi keluarga. proses yang melibatkkomunikasi, peran, pengarnbilan ke
Teori perkembangan dipilih dalam buku ini sebagai sa putusan, pemecahan masalah, dan sosialisasi, yang ter
lah satu teori dasar yang memandu Model Pengkajian Ke utama reI evan adalah komunikasi dan peran (Burr, Leigh,
luarga Friedman, dan akan dibahas dengaIi rind di Bab 6. Day, & Constantine, 1979; Klein & White, 1996; Rose,
1962). Beberapa varian teori interaksi simbolik yang ber- .
TEORIINTERAKSIONAL KELUARGA fokus pada komunikasi (lihat bahasan selanjutnya di bab
ini) dan pernn telah berkembang. Pendekatan stuktural me
Pendekatan interaksional keluarga berasal dati sebuah teori . nekankan konsep peran. Peran dipelajati dan dijalankan
utama dalam psikologi sosial dan sosiologi, yang me oleh individu dalarn sebuah struktur sosiaL Anggota ke
rupakan interaksi simbolik; saat ini,istilah interaksi simbo luarga memainkan peran mereka berdasarkan harapan ter
_lik m~wakili bennacam-Placarnteori. keluarga. Interaksi hadap peran tersebut yang dipelajati melalui proses sosia
sinibolik berasal dati filosof pragmatis danpsikolog sosial lisasi; dengan demikian, metafora sering digunakan untuk
yaHu George. Herbert Mead. Dalaln. penelitian yang di . menjelaskanpengikut strukturalisme yaitu "aktor yang
publikasikan setelah kematiannya, yaitu Mind,&ilf, and tengah berIaga"(Turner, 1991). Pendekatan ini menyama
Society (1934),mahasiswa Mead menggambarkan pikiran kan pelaksanaan peran dengan aktor·yang tengah berperan
Mead· dati. catatan kuliah: Inti· pemikiran Mead adalah sesuai skenario. Sebaliknya, pendekatan interaksional me
.gagasan bahwadengan membagi simbol yang sudah umum, . nekankan kelenturan dan kerimngkinan peran (Klein &
marmsia beradaptasi dan bertaharidalarn l'ngkungannya. . White, 1996): Tidakseperti llhli teori struktutal yang mene
. Para peneliti}ain (mis.,Blumer, 1969; Kuhrt, 1964) ikut ,kankanbahwa individu melaksana~an peran yang diten
andil. dalam penyusunan teori interaksi simbolikBlumer tukan, pendekatan interaksional mengasumsikan bahwa
BAB 3 LANDASAN TEORETIS KEPERAWATAN KELUARGA 69
individu tidak sekadar menjalankan sebuah peran tetapi 10, "Poia dan Proses Komunikasi Keluarga"; Bab 11,
menciptakan peran mereka sendiri melalui interaksi de "Kekuasaan dan Pembuatan Keputusan Keluarga"; Bab
ngan orang lain (Turner, 1970). Turner menekankan proses 12, "Struktur Peran Keluarga"; Bab 14, "Fungsi Afektif
kreatif dan pemecahan masalah pada peran (Klein & White, Keluarga"; Bab 15, Fungsi Sosialisasi Keluarga"; dan Bah
1996). Anggota keluarga membangun peran mereka sendi 17 "Stres, Koping, dan Adaptasi Keluarga."
ri melalui harapan peran yang telah mereka pelajari dan
melalui interaksi dengan orang lain tentang harapan peran.
Sebagai contoh, bagaimana peran pemberi asuhan dimain TEORI STRES KELUARGA
kan, ditentukan tidak hanya oleh harapan terhadap pemberi Model stres keluarga terutama berhubungan deng~ situasi
asuhan tentang bagaimana peran pemberi asuhan harus di pelayanan kesehatan karen a penyebaran penYaldt yang
mainkan, tetapi peran juga dapat dibentuk dengan interaksi berkaitan dengan stres yang dialami keluarga (Artinian,
dengan orang lain (mis., anggota keluarga yang sakit, ang 1994). Reuben Hill (1949), yang paling awal meogembang
gota keluarga lain, profesional pelayanan kesehatan). In kan teori stres keluarga, mengadakan penelitian ten tang .
teraksi ini akan menentukan harapan apayang menyusun perpisahan yang disebabkan oleh perang dan penyatuan
peran pemberi asuhan dan bagaimana pemberi asuhan akan kembali dalam keJuarga untuk meoemukan faktor.-faktor
menjalankan peran tersebut. yang menentukan bagaimana cara adaptasi keluargayang
Sebagian besar kejelasan dan kemampuan untuk men mengalami stres.
jelaskan perilaku dan proses keluarga berasal dari dalil Pada model Hill, variabel A adalah peristiwa pencetus
Burr dan rekan (1979) yang berfokus pada peran, dibahas atau stresor dengan kesulitan yang terkait dengarinya. Pe
lebih rinei di Bab 12. Dalil ini dapat digunakan untuk me~ ristiwa ini bisa jadi amat penting berkenaan dengan per
mandu praktik klinik dengan keluarga. Misalnya, sebuah ubahan kausa dalam sistem keluarga. Variabel B· adalah
metode .untuk membantu keluarga selama transisi peran kekuatan keluarga atau sumber yang tersedia untuk mem
dan untuk menurunkan ketegangan peran adalah dengan bantu keluarga dalam menghadapi peristiwa yang me
menjelaskan harapan peranmelalui pendidikan. Perawat nimbulkan·stres. Sumber keluarga mencakup kepercayaan
telah proaktif khususnya dalam menyusun program pen agama, keuangan, dukungan sosial, kesehatan fisik, tlek':
didikan, seperti kelas pranataJ dan kelas pemberi asuhan, sibilitas keluarga, dan/atau mekanisme koping keluarga.
yang disebutkan hanya beberapa, untuk membantu keluar Variabel Cadalah definisLkeluargamengenai keseriusan
ga selama transisi peran. . peristiwa yang menimbillkan· stres atau maknasubjektif
·Pendekatan untuk memahami dinamika internal keluar yangdilekatkan keluarga pada peristiwatersebut. Definisi
ga ihi adalah yang paling relevan untuk keperawatan kelu keluarga tentang peristiwa menentukan bagaimana peris
arga. Oleh karena itu, kekuatan utama dari pendekatan ter tiwa tersebut dihadapi oleh keluarga dan seberapa besar
sebut adalah fokusnya pada proses internal di dalam stres yang ditimbulkan peristiwa tersebut bagi keJuarga.
keluarga dan pemahaman terhadap proses ini. Batasan Poin terakhir ini penting, karena kadangkala perawat tldak
utama dalam menggunakan pendekatan ini yaitu ahli teori dapat memahami dari sudut real ita situasi alasan mengapa
interaksional secara umum gagal untuk memasukkan dam- . keluarga dapat bereaksi dengan cara tertentu terbadap sjla
pak lembaga sosial. Para ahli teori interaksional.ini meng tu peristiwa, pada saat keluarga betul-betul bereaksi d~
anggap keluarga· sebagai unit yang setengah tertutup, de sudut pandang mereka ketimbang realita eksternal. Kom
ngan dunia luar memiliki sedikit pengaruh pada hal yang binasi ketiga variabel ini memengaruhi keipampuan ke-:
terjadi di dalam keluarga. luarga untuk mencegah perubahan yang terkait dengan
Pengkajian keluarga di dalam suatu kerangka interak-. peristiwa yang menimbulkan stres. Perubahan. yang .di..; .
sional menekankan pengkajian interaksilkomunikasi anta timbulkan oleh penyakit yang menyebabkanstres dapat
. ra dan di an tara anggota keluarga; peran keluarga dan ana memicu suatu krisis, variabel X. VariabelX adalahjQml$' .
lisis kekuatan; kopingkeluarga; hubungan.antara pasangan 'gangguanariw· ketidakmampuan dalam&istein'. ,'. . .
menikahlorang dewasa, saudara kandung. orang tua, dan Kerentanan t¢rhadap krisisadalao fungsi~.b~r
anak-anak;dan poia sosialisasi keluarga.·lnterverisi kemu sum.ber keluargadankecendero;· ·'~H~,.,
diandilakukan, berdasarkan pada kebutuhan keluarga ter- . . sUkaran pacta saat rriuncul.k;nsis .. :':t.y;(..)
hadap promosi kesehatan,· pemeliharaan kesehatan, atau ·.luarga terdiri atas (Artini~, J994):>. fo:'~t:·j'·>(:f,'.r>·;.;;7/.·
pemulihan kesehatan dalam area tersebut di atas. . ... .. .,. ·Peristiwa yang tiOakdibarapka,nat,au..tjd~plfeh~luia\
Dalam buku ini, pendekatan interaksional keluargadi~ .
m3$ukkan ke dalam fokus struktural dan fungsionalkeIu~; , ~;~~ft::~~e~~~gg~p~set&:i,pi'~ti0~;!~~~;,)~e~2. ,.
arga. Babenam membahas dinamika keluarga intern3J,' . • .. ,Pei:isti:wadalaD1keluarga~ sep~:htrp'e~Yhldf.seti~s.~IW:
.yang mencakup pengkajiandan pedoman intervensi:Bab ... . peristiwa yangdidefirilsikansebagaipeti~tt~a.Yling'
70 BAGIAN 2 LANDASAN TEORETIS KEPERAWATAN KELUARGA
menimbulkan stres, dapat lebih mengganggu dari Perawat dihadapkan pada hubungan paradoksikal an
pada stresor yang terjadi di luar keluarga, seperti pe tara persistensi (stabilitas) dan berubah dalam keluarga.
rang, banjir, atau depresi. Maturana (1978) menyatakan bahwa perubahan adalah
• Kurangnya pengalaman terdahulu dalam menghadapi suatu perubahan dalam struktur keluarga yang teIjadi se
peristiwa yang menimbulkan stres menyebabkan pe bagai kompensasi akibat munculnya kecemasan dan ber
. ningkatan persepsi stres. tujuan untuk memertahankan struktur (stabilitas). Menurut
• Peris.tiwa yang menimbulkan stres yang ambigu da Wright dan Watson (1988), "perubahan yang paling me
pat lebih membuat stres dibandingkan peristiwa non nonjol dan terjadi secara terus menerus [di daIam keluarga]
ambigu. adalah perubahan yang teIjadi di dalam sistem kepercayan
keluarga (kognisi)" (him. 425).
Teori Hill kemudian dikembangkan oleh McCubbin dan Watzlawick, Weakland, dan Fisch (1974) menyebutnya
Patterson (1983a) untuk mencakup masa pascakrisis. Di sebagai perubahan ordo-pertama dan kedua. Dalam per
sebut sebagai model ABCX Ganda, semua variabel Hill ubahan ordo-pertama, sistem itu sendiri tetap tidak berubah
dimodifikasi; gagasan mengenai koping dimasukkan seba semen tara sebagian sistem mengaJami beberapa tipe per
gai prediktor inti pada adaptasi keluarga. Teori stres keluar ubahan. Misalnya, dalam mempelajari suatu strategi peri
ga yang terakhir adalah Model Resiliency (McCubbin & laku yang baru untuk mendisiplinkan seorang anak, kelu
McCubbin, 1993), yang disusun berdasarkan dua model arga tetap sarna tetapi pendekatan yang digunakan berbeda.
sebelumnya dan dibahas lebih dalam di Bab 17. Ini seperti menangani gejala bukan menangani penyebab.
Area pengkajian harus mencakup variabel utama dalam Dalam perubahan ordo-kedua, perubahan teIjadi dalam sis
teori itu sendiri (mis., stresor, persepsi terhadap peristiwa tern itu sendiri, dengan demikian disebut "perubahan aki
yang menimbulkan stres, dan seberapa hebat krisis dapat bat perubahan." Dalam perubahan ordo-kedua, tedapat
mengganggu fungsi keluarga). Pertanyaan yang dapat perubahan nyata daIam peraturan yang mengatur sistem
diajukaIi perawat mencakup: Apakah keluarga memiliki dan,oleh sebab itu, sistem ditransform~sikan secara struk
waktu untuk mempersiapkan diri terhadap peristiwa ter tural danlatau secara komunikasi, dengan mengirim .ke
sebut 'MaiI apakah peristiwa tersebut tidak terduga (mis., luarga ke tingkat fungsiyang berbeda. Perubahan ordo-ke
keroatian tiba-tiba yang tidak diperkirakan dan kematian dua teIjadi jika orang tua mulai memperlakukan anak
setelah penyilit fatal jangka panjang)? Apakah keluarga remaja mereka sebagai individu yang tengah tumbuh
pemahmengalami peristiwa yang menimbulkan stres yang dewasa bukan sebagai seorang anak ked!.
sarna? 'Illtervensi mencakup membantu keluarga me
Keluarga tidak berubah dalam pola garis lurus dan mu
ningkatkan :sumber dan sistem pendukungnya serta mem
Ius, tetapi menyerupai polagaris putus-putus, suatu bentuk
bantu keJuarga memodifikasi persepsi subjektif mereka
transformasi yang menampilkan pola baru yang sebelum
terhadap peristiwa tersebut. Kekuatan utaroa kerangka ini
nya tidak ada. Bateson (1979) menyatakan bahwa kita
adalah bahwa kerangka teori ini cukup mudah dipahami
tidak menyadari perubahan dan kita menjadi terbiasa ter
(mis., teori ini masuk akal), dan kerangka tersebut sesuai
hadap sesuatu yang baru sebelum indra kita mengarahkan
dengan apa yang dilihat dan dilakukan perawat dalam
. kita. Untuk menimbulkan pengaruh perubahan dalam sis
lingkungan klinis. Model ini menekankan bahwa persepsi
tern keluarga, perawat harus mampu mempertahankan me
terhadap stresor (-stresor) lebih penting daripada realita
taposisi dengan keluarga, dengan mengamati hubungan
objektif dan dengan mengidentifikasi sumber dan kekuat
antara sistem (mis., antara keluarga dan komunitas). Wright
an, dapat dibangun pendekatan keperawatan keluarga yang
dan Leahey (2000) menawarkan sejumlah konsep yang
memberdayakan keluarga. Kegunaan model terbatas pada
berhubungan dengan teori berubah yang membantu pera
pembahasan mengenai kebutunan keJuarga sehat dahim hal
wat keluarga dalam melaksanakan praktiknya.
promosi kesehatan dan pencegahan penyakit.
1. Perubahan bergantung pada persepsi terhadap ma
. TEORI BERUBAH salah. Perawat harus memahami bahwa terdapat
banyak kebenaran atau realita yang dimiliki oleh ang
Proses berubah periting untuk teori dan praktik keperawat gota keluarga tertentu. Perawat harus menerima se
an keluarga. Perawat keluarga bekerja dengan keluarga un mua persepsiini dan memberikan keluarga sUdut
tuk memfasilitasi perubahan dan, olehkareria itu,pedu pan~ang laiJ,1 terhadap masalah mereka.
untuk memaniuni penerapan leori befubah.karena teori ter~ 2. Perubahan ditentukan oleh struktur. rerawat harus
. sebut akan diterapkan pada ckeluarga, baik dalain hal per inemahami bahwa struktur individu saat ini akan me
.ubahan struktur keluarga roaupun dalanihal pr:rubahan pe nentukan interaksi mana yang akan memicu peru- .
,riiaku kesehatim keluarga. bahan struktural. Perawat tidak dapat memprediksi
..
keluarga untuk menggerakkan pola transaksi alternatif ·nyusun instrumen gun a mengukur konsep dalam modelnya
menuju pola yang sudah tetap ini guna memenuhi tuntutan semakin memperkaya literatur keluarga.
eksterna dan interna akan perubahan. Pola transaksi mem Tujuan terapi keluarga struktural adalah memfasilitasi
obantu keluarga untuk stabil atau tetap seimbang. Disfungsi
perubahan dalam struktur keluarga. Para klinisi yang
keluarga terjadi ketika pola transaksi tidak lagi berfungsi
menggunakan pendekatan ini berupaya mengubah pola
bagi keluarga dan akibatnya, terdapat adaptasi yang buruk.
keluarga melalui perubahan interaksi keluarga. Terapi
.Subsistem adalah cara sistem keluarga membedakan dan
berpusat pada saat ini, berorientasi pada tindakan, dan
melaksanakan fungsi afektif dan sosialisasinya. Subsistem
berfokus pada masalah. Sebagai contoh, saat merawat se
dalam keluarga iill biasanya adalah subsistem individual
orang anak sakit dalam keluarga dengan dua orang tua,
atau subsistem hubungan seperti pernikahan, orang tua
perawat dapat membantu keluarga mempelajari peraturan
anak, atau subsistem saudara kandung. Batasan memasti
mana yang kurang penting (yi., tidak apa-apa jika tidak
kan pembedaan antara subsistem keluarga Kejelasan ba
menjalankan semua kewajiban sosial karena adanya tun
tasan ini memberikan barometer utama tentang seberapa . tutan untuk merawat anak) atau dapat membantu keluarga
baik fungsi keluarga. Minuchin memperkenalkan ide ten memahami batasan di an tara generasi (mis., orang tua tetap
tang dua patologis ekstrem dalam batasan: batas lepasan, orang tua meskipun anak yang sakit sering dibiarkan men
yang batasnya terlalu kaku. di titik tempat kelekatan antara dikte peraturan keluarga). Pengkajian keluarga terjadi me
anggota keluarga kecil; dan bat as pertautan. dengan batasan lalui pengajuan pertanyaan, pengamatan transaksi keluar
yang berdifusi atau menyatu di titik tempat.subsistem tidak ga, dan membiarkan anggota keluarga saling berinteraksi
berfungsi secara otonom atau sarna sekali tidak mandiri. ten tang situasi tertentu dalam wawancara itu sendiri. Inter
Contoh yang digunakan Minuchin (1974) untuk meng vensi mencakup bergabung dengan keluarga dengan meng
ilustrasikan pertautan keluarga yaitu saat seseorang bersin. hargai struktur keluarga saat ini, mengintervensi secara
setiap orang mencari tisu. lang sung untuk membentuk kembali keluarga, dan bekerja
Olson (1993) telah memperluas konsep awal Minuchin menuju keberhasilan keluarga melalui pujian dan dukungan
dan,selamatiga dekade terakhir telah mengembangkan dan (Minuchin & Fishman, 1981). Peran ahli terapi sifatnya
menguji model sirkumfieks,pada model ini ia menggo aktif, mengarilhkan, dan berorientasi pada tindakan.
longkan keluarga berdasarkan derajat kohesinya. (kede Kekuatan pendekatanini adalah bahwa konsepnya cu
.katan atau ikatan) dan kemampuan beradaptasi (besarnya kup jelas, dipadukan, disusun, dan diuji dengan baik. Pen
penibilh~o peran dan peraturan keluarga sesuai dengan ke dekatanberpusat pada saat ini, berorientasi pada tindakan,
butuhan).· Sebagian besar keluarga menempati suatu ren dan berfokus pada masalah.yang sangatkonsisten dengan
tang di sepanjang kontinum, yang kohesi dan kemampuan model terapi yang digunakan dalam pelayanan kesehatan
adaptasinya lebih seimbang dari pada di titik ekstrem (ko saat ini. Keterbatasan model adalah bahwa pendekatan
hesi pertautan versus Iepas an atau kemampuan adaptasi membutuhkan peran yang sangat terarah dan aktif di pihak
kaku versus kekacauan). Pendekatan Olson dapat mema ahli terapi, yang mungkin menimbulkan ketidaknyamanan
sukkan perubahan ke dalam keseimbangan yang dialami bagi beberapa ahliterapi dan bagi keluarga.
keluarga sepanjang waktu. Pendekatan Olson memiliki
rentang penerapan yang luas dari pasangan yang berken
can sampai keluarga lansia, dan kecermatan dalam me- TEORI TERAPI SISTEM KELUARGA
pendekatan lain dari terapi keluarga yang berperan dalam menyatakan bahwa keluarga secara konsisten terpajan
teori keperawatan keluarga mencakup psikodinamik stresor secararutin yang menantang stabilitas unit keluar
(Ackerman, 1966), eksperimentallhumanistik (Whitaker & gao KeJuarga membangun strategi koping untuk memper
Keith, 1981), strategik (Madanes, 1991), perilakU/kognitif tahankan keseimbangan dan menghemat sumber energi.
(Fa loon, 1991), interpersonal (Segrin, 2001), naradf (White Unit keluarga terpengaruh jika ada anggota keluarga yang
& Epston, 1990), dan berfokus atau berpusat pada masalah mengalami stresor atau jika seluruh keluarga mengalami
(Pinsof, 1995). stresor yang mengancam kemampuan sistem keluarga.
Dengan bekerja sama, perawat keluarga dengan keluarga
mengupayakan pencapaian tujuan stabilitas keluarga. Se
~TEORI KEPERAWATAN
tiap keluarga berespons terhadap peristiwa yang menim
KELUARGA:MODEL
bulkan tekanan berdasarkan pada (a)persepsi situasi dan
TERPADU
(b) kemampuan keluarga untuk menyesuaikan did dan me
mulihkan fungsi keluarga yang terganggu akibat stresor.
Pemaduan model 'keperawatan dengan teori ilmu sosial Family' Assessment Intervation Model and Family
keluarga dan teori terapi keluarga amat dibutuhkan karena System Stressor Model Intervensi Pengkajian Keluarga
subspesialis keperawatan keluarga menjadi makin jelas di dan Daftar Kekuatan-Stresor Sistem Keluarga (FSSI,
gambarkan. Cody (2000) mencatat bahwa teori keperawat Family System Stressor-Strength Illventory) lebih difokus
an yang khususkeperawatan keluarga masih terbatas dan kan dari pada dua model lainnya. karena model .tersebut
meskipun kita memperoleh keuntungan dari perspektif melibatkan penilaian stresor dan kekuatan keluarga. dan
teoretis yang dipinjam dari disiplin i1mu lain, perawat ke juga pemulihan stabilitas keluarga serta fungsi keluarga
luarga tetap memerlukan teori yang merupakan teori ke dengan menerapkan pendekatan primer, sekunder, dan
perawatan tersendiri. ' tersier. FSSI dapat digunakan untuk pengkajian dan inter
Def!gan demikian, pendekatan terpadu dibutuhkan un vensi serta sebagai alai ukur baik untuk praktik maupun
tuk memandu praktik keperawatan keluarga karena tidiIk penelitian. Model iniadalahcontoh yang sangat baik dari
ada teod tunggal yang dapat memberikan kerangka kom- ' adaptasi kerangka konsep Newman yang didasarkan pad a
prehensif untuk beragam klien keluarga yang kita asuh. praktik keperawatan keluarga yang aktual.
B,aru-baru ini tiga model praktik keperawatan keluarga di
sebutkal1 seeara luas dan digunakan seeara luas dalam ke
MODEL PENGKAJIAN DAN MODEL
perawatan keluarga (Hanson & Boyd, 1996a). Model prak
INTERVENSI KELUARGA CALGARY
tik keperawatan keJuarga tersebut adalah Daftar dan Model
Sistem Kekuatan-Stresor Keluarga (Berkey & Hanson, Model kedua dari keperawatan keluarga sistem terpadu
1991), Model Pengkajian dan Intervensi Keluarga Calgary adalah Model Pengkajian Keluarga Calgary (CFAM,
(Wright & Leahey, 2000), dan Model Pengkajian Keluarga Calgary Family Assessment Model) dan Model Intervensi
Friedman (model yang digunakan dalam buku ini). Wa Keluarga Calgary (CFIM, Calgary Family Intervention
laupun banyak terdapat tumpang tindih, dalam isi dan Model), yang dikembangkan oleh Wright dan Leahey serta
proses yang terlibat dalam ketiga model ini, terdapat juga rekan (Wright dan Leahey, 2000; Wright, Watson, & Bell,
perbedaan berarti dalam pendekatannya. 1996). Model keperawatan sistem keluarga Calgary me
madukan berbagai teori dari teod sistem umum, sibeme
tika, teori komunikasi, dan teori berubah. Model kepera
MODEL INTERVENSI PENGKAJIAN KELUARGA
watan sistem keluarga Calgary lebih banyak diinformasikan
(MODEL SISTEM KEKUATAN-STRESOR
oleh teori dan pendekatan terapi keluarga, khususnya teori
KELUARGA)
pemahaman biologi milik ,Maturana dan Varela, teori
Berkey dan Hanson (1991) serta Hanson dan Mischke
pikiran Gregory Bateson, serta pendekatan konstruktivis
(1990) mengembangkan model keperawatan keluarga ter
dan naratif (White & Epston, 1990; Wright, Watson, &
padu dengan memperluas Model ,Sistem Kesehatan
Bell, 1996).
Newman. Dengan menggunakan teod keluarga, konsep
Teori dan ide ini dipadukan menjadi paradigmaatau
, teoretis Newman diperluas untuk memfokuskan keluarga
perspektif keperawatan yang berfokus pada keluarga yang
sebagai klien. Model Intervensi Pengkajian Keluarga
merigalami masalah kesehatan. CFAM menekankan iden
(Berkey dan Hanson, 1991; Hanson dan Mischke, 1996)
tifikasi kekuat~n dan sumber keluarga. Strategi intervensi
berfokus pada (a) kesejahteraanlpromosi, (b) reaksi kelu
direncanakan dengan pengenalan yang kuat bahwa keluar
arga dan derajat ketidakstabilan, dan (c) pemulihan sta
ga harus dan wajib memutuskan strategi intervensi mana
bilitas dan fungsi keluarga. Hanson dan Mischke (1996)
yang terbaik untuk mereka. Strategi tersebut dirancang
BAB 3 LANDASAN TEORETIS KEPERAWATAN KELUARGA 77
untuk membantu keluarga memberdayakan dirinya sendiri. dekatan terpadu dengan menggunakan teori sistem umum,
Model pengkajian dan intervensi berdasarkan pada peng teori perkembangan keluarga, teori struktural-fungsional,
amatan praktik klinik yang saksama dan penelitia'n klinis dan teori !intas budaya sebagai landasan teoretis primer
kualitatif. Bab 7 menyoroti model Calgary, terutama stra model dan alat pengkajian keluarga. Teori pertengahan
tegi pengkajian dan intervensi yang merupakan landasan Jainnya juga dipadukan ke dalam berbagai dimensi struk
modelkepeniwatan sistem keluarga. Model strategi inter tural dan fungsional yang dikaji, seperti teori komunikasi,
vensi digunakan untuk membantu keluarga memfailitasi teori peran, dan teori stres keluarga. 'Bab 3 sampai 6 dan
dan memodifikasi kepercayaan yang membatasi mereka. Bab 8 sampai 17 menguraikan isi pengkajian keluarga dan
area prosesnya. Diagnosis keperawatan keluarga dan stra
tegi intervensinya juga dibahas terkait del')gan setiap data
MODEL PENGKAJIAN KELUARGA FRIEDMAN
yang identifikasi, sosiokultural, perkembangan, struktural,
Model Pengkajian Keluarga Friedman merupakan pen- fungsional, dan bidang kajian stres serta kopingnya.
NRANGKUMAN
• Fungsi teori adalah untuk membedakan, menjelas Orem menggambarkan keluarga sebagai unit pe
kan, atau memperkirakan fenomena yang ada di ngondisian landasan dan sebagai ruang lingkup bagi
dalam keperawatan. Dengan demikian, teori kepera klien individu.
watan idealnya menunjukkan pola yang log is dan in Model Adaptasi Suster Callista Roy (1976) menja
telek untuk memantau pniktik keperawatan (Fawcett barkan konsep individu sebagai suatu sistem adaptif
& Downs, 1992). yang saling memengaruhi dengan stimulus melalui
Banyak konsep yang dimasukkan ke dalam model empat model respons: fisiologis, konsep diri, fungsi
keperawatandipinjam atau diadaptasi dari teori se peran, dan saling ketergantungan. Keluarga dapat
belumnya dalam sosiologi, antropologi, psikologi, menjadi ruang lingkup klien dan perawatan diarah
dan fisiologi dengan penerapan baru dalam kepera kan pada peningkatan adaptasi positif terhadap sti-'
watan. Dengan demikian, i1mu sosial keluarga kon mulus fokal, kontekstual, dan sisa(residual) melalui
temporerdan teori terapi keluarga menurunkan proses regulator dan kognator.
banyak konsep inti dan dali\nya dari teori ilmu sosial Rogers menggambarkan keluarga sebagai sistem ter
keluarga dan teori sistem umum dengan penerapan buka dalam interaksi yang konstan dengan Iingkung
baru dalam keluarga. • an melalui pertukaran materi dan energi, bahkan per
• Perkembat)gan. model keperawatan dan teori telah kembangannya menjadi semakin kompleks.
sangat memengaruhi disiplin keperawatan, di mulai • Newman berfokus pada pola keluarga sebagai medan
dengan naskah Florence Nightingale dan diteruskan energi yang bergerak melalui waktu dan ruang me
dengan karya para ahli teori keperawatan kontempo nuju kesadaran yang semakin tinggi.
rer. Model keperawatan secara spesifik disesuaikan • Tradisi kedua yang ikut andil dal~m membentuk mo
dengan praktik keperawatan keluarga termasuk mo del teori keperawatan keluarga kita berasal dari i1mu
del yang dikembangkan oleh Imogene King, Suster sosial keluarga. Tiga buah pendekatan konsep kelu
Calista Roy, Betty Newman, Dorothea Orem, Martha arga mendoininasi bidang pernikahan dan keluarga:
Rogers, dan Margaret Newman. (1) struktural-fungsional, (2) sistemlinteraksional,
• Florence Nightingale sebenarnya tidak menyajikan dan (3) perkembangan.
teori keperawatan atau keperawatan keluarga. Wa Kerangka struktural-fungsional mendefinisikan kelu
laupun begitu, ia menyebut keluarga di banyak tu arga sebagai sebuah sistem sosial. Analisis keluarga
lisannya dan di sebagian besar praktik keperawatan terdiri dari penelitian keluarga dalam hal hubungan
nya (Nightingale, 1859). nya dengan struktur sosial penting lainnya (Iemoaga)
King mengembangkan model sistem yang saling me seperti pengobatan, agama, pendidikan, pemerintah
mengaruhi dan memasukkan pendekatan keluarga an, dan ekonomi. Kekuatan utama pendekatan struk
sebagai ruang lirigkup. tural-fungsional terhadap praktik keperawatan kelu
• Newman membahas keluarga sebagai klien dari awal arga bersifat komprehensif dan meJ;l1andang keluarga
pen gem bangan modelnya, dengan keluarga dipandang di dalam konteks komunitas yang lebih luas. Ke
sebagai sistem yang terdiri atas anggota keluarga lemahan utama dari pendekatan ini adalah pandangan
sebagai subsistem. statis, yang cenderung memandang keluarga pada
78 BAGIAN 2 LAN DASANTEORETIS KEPERAWATAN KELUARGA
satu waktu bukan sebagai suatu sistem yang selalu terjadi dalam sistem itu sendiri, oleh karena itu di
berubah seiring dengan waktu. sebut "peru bah an akibat perubahan"; perubahan ak
Konsep teori sistem umum mencakup subsistem, ba tual dalam peraturan yang mengatur sistem sehingga
tasan, sistem terbuka, Iingkaran umpan balik, interak sistem tersebut ditransformasikan secara struktural
si keluarga, adaptasi, dan perubahan. Kekuatan uta danlatau secara komunikasi, yang mengirimkan ke
rna teori ini mencakup susunan fenomena yang besar, luarga ke tingkat fungsi yang berbeda. Banyak teori
memandang keluarga di dalam konteks supra perubahan perilaku kesehatanmenunjukkan bahwa
sistemnya (komunitas besar tempat keluarga berada), keluarga adalah pengaruh utama baik pada status
merupakan suatu teori holistik yang berfokus pada kesehatan maupun perilaku kesehatan anggota ke
interaksi. Dua buah keterbatasannya adalah<keluasan luarga individu.
dan sangat umumnya teori ini serta mungkin tidak • Kerangka lainnya yang menginformasikan k~pera
terlalu membantu, seperti teori yang berorientasi pada watan keluarga adalah teori kekacauan, teori per
individu untuk membahas klien individu. ubahan sosial, teori konflik, kerangka ekologis, suatu
• Teori perkembangan keluarga membahas perjalanan pendekatan antropologis/multikultural, dan teori fe
waktu di dalam kehidupan keluarga. Teori ini men nomenologi.
jelaskan ten tang bagaimana dan apa saja perubahan • Teori terapi keluarga adalah perpaduan teori ilmu so
yang berdasarkan perkembangan yang terjadi di da sial dengan teori praktik keluarga. Baik ilmu sosial
lam keluarga selama ini. Kekuatan utama teori ini keluarga maupun terapi keluarga memiliki riwayat
adalah dapat memberikan landasan untuk meramal yang singkat, dengan teori terapi keluarga memiliki
kan apa yang akan dial ami keluarga pada suam lebih banyak model baru. Pendekatan terapi interak
periode di dalam siklus kehidupan keluarga. Kele silkomunikasi sangat dipengaruhi oleh ide-ide yang
mahan terbesarnya adalah fakta bahwa model disu diturunkan dari teori sistem umum, sibemetika, dan
sun di masa lalu saat keluarga inti tradisional dite teori yang memproses informasi. Para ahli terapi
<kankan. Walaupun tahap dan tugas mungkin agak yang menggunakan pendekatan ini berfokus pada
berbeda dari bentuk keJuarga, tetapi proses perkem bagaimana cara membantu anggota keluarga untuk
bangannya mungkin sarna tanpa menghiraukan ben berkomunikasi secara jelas satu sarna lain sehingga
tukkeluarga tersebut. pesan yang dikirim adalah pesan yang diterima.
Pendekatan interaksional keluarga berasal dari inter Minuchin dan rekan (Minuchin, 1974; Minuchin &
<ak~i simbolik. Dari pendekatan ini, makna dibangun Fishman, 1981; Minuchin, Rosman, & Baker, 1978)
oleh anggota keluarga yang relevan dengan situasi mengembangkan pendekatan yang berorientasi pada
yang dihadapi keluarga. Kekuatan utamanya adalah sistem ini pada terapi keluarga yang menggunakan
pendekatan ini berfokus pada proses internal keluar metafora-ruang dan organisasi, keduanya digunakan
ga dan pada pemahaman proses ini. Keterbatasan uta dalam menjelaskan masalah struktural keluarga dan
manya adalah bahwa para ahli teorl interaksional se dalam mengidentifikasi solusi untuk mengubah
cara umum gagal mempertimbangkan dampak Iing struktur keluarga (Goldenberg & Goldenberg, 1996).
kungan di luar keluarga. Perhatian struktural utama Minuchin (1974) adalah
Model stres keluarga terutama berhubungan erat dengan mempertahankan jarak vertikal yang sesuai
dengan situasi pelayanan kesehatan karena sifat pe antara generasi dan strategi intervensinya yang
nyakit terkait stres yang menyebar yang dialami ke berfokus pada "restrukturisasi keluarga".
luarga. Kekuatan utamanya terletak pada kesederhan Muray Bowen, seorang pelopor yang terkenal dalam
aannya. Model tersebut menekankan bahwa persepsi terapi keluarga, pertama kali mengembangkan teori
mengenai stresor lebih penting daripada realitas ob sistem keluarga pada pertengahan tahun 1970-an.
jektif dan dengan mengidentifikasi sumber, koping, Fokus utama terapi sistem keluarga Bowen adalah
dan kekuatan keluarga, clapat dikembangkan pende peningkatan diferensiasi diri keluarganya dan dife
katan keperawatan keluarga yang memberdayakan rensiasi intelektual emosi (Becvar & Becvar, 1996).
keluarga. Manfaat model ini terbatas dalam memba Anggota keluarga memperoleh wawasan dan pema
has kebutuhan keJuarga dalam hal promosi kesehatan haman mengenai masa lalu dengan menelaah proses
dan pencegahan penyakit. proses di atas, dan kemudian bebas memilih tentang
Dalam teori berubah, perubahan ordo-pertama berarti bagaimanamereka akan berperilaku di masa depan.
bahwa sistein itu sendiri tetap tidak berubah sedang Tiga model praktik keperawatan terpadu yang diku
kan beberapa bagiannya mengalami beberapa tipe tip dan digunakan secara luas dalam keperawatan ke
perubahan. Pada perubahan ordo-kedua, perubahan luarga (Hanson & Boyd, 1996a) adalah Daftar dan
BAB 3 LANDASAN TEORETIS KEPERAWATAN KELUARGA 79
Model Sistem Kekuatan-Stresor Keluarga (Berkey & Teori keperawatan keluarga terus berkembang seja
Hanson, 1991). Model Pengkajian dan Intervensi Ian dengan penelitian dan praktik keperawatan. dan
Calgary (Wright & Leahey, 2000). dan Model Peng para peneliti keperawatan terus berdebat tentang per
kajian Keluarga Friedman (model yang digunakan kembangan teori keperawatan di semua area kepera
dalam buku ini). Walaupun banyak terjadi tumpang watan. Banyak debat yang berfokus pada konseptua
tindih dalam isi dan proses yang terlibat dalam ketiga Iisasi baru konsep metaparadigma keperawatan dan
model ini, terdapat juga perbedaan penting dalam merefleksikan pengaruh perspektif pascamodereni
pendekatannya. sasi dan neomoderenisasi.
bEii'usici68 tahvn" ),9!i9~!ilfld,eritq~ i(1fat~~ Illio~p'r'di~~;'urit~k yan9;~~uQkqlinya pOdcl .<:!~qJ \< ,;.;..
'i',y
'. ,tiga tahunyang:lalu. Hob, ria~sirly~FsE!~!~rn :sergh9~n'ial1fun9 'P.ertamcfycihg ia' ~Iaml·,i:' "" ('j~l'., < ,'.~ ~":.' •
, adcilqh berk~buri dalf mendekorasi ruang di. flimab: " -;' ?'r ,<. "',,' ... ': ' . ' .', " '" '..
-'?
. , ' : . e 5.elomA ~!Jniungan/ soqt'perowatin¢ngaj uka r1 ~rti?I1YCl<:JrikepClc!(] Tn:I<Clf~'OkQ~j,lii~!;!1i,9l~h.::;';;:~ ',; ......: :":"L/'
:., .
'{~f;.;. ~~{, " ..-'
.:;.;,.:.,
:,~~.?:~,\"
,"."
..
" . ~lase'Suciffihya·'se&lra' dntidak';me' . 'd~Sri: Kati / ::, ;. , " " ",' ~ ," ,: .'
. .' tqm~kriya .meng~l~mi 'seSOrn(1pc.~ d~,Ho~P9~ I, ,0 . nyo.M . . iij!p a~ 'tf~cl~:i'n9 'ni6rig6ici~ i. ~' ~:':, -' \ :!. ":~~;":,,':: ;
."dr~l~~~I~Q~a1:~~~~t!t!n¥nf~~~:~~rkaJ~gr~l~~~~r~!~W:lt:~~~~;~;¥~n~~~;~;~;}'~l<,~t"'-';r~~~~;~r,:;~;;~~~""~ .
• LATIHAN
Tinjau sketsa keluarga dan jawab pertanyaan terkait.
Dari contok kasus keluarga. jawab pertanyaan nomor 1 sampai 4, pertama-tama dengan meng
gunakan teori komunikasi keluarga dan kemudian menggunakan konsep dari Model Adaptasi
Roy.
9. Apa keuntunganlkekuatan utama dari ketiga aliran kerangka teori ini bagi keperawatan
keluarga?
a. Teori keperawatan
b. Teori terapi keluarga
c. Teori ilmu sosial
BAB 3 LANDASAN TEORETIS KEPERAWATAN KELUARGA 81
10. Dengan mempertimbangkan ketiga model keperawatan keluarga terpadu yang telah
dibahas pada bab ini, mana pernyataan berikut yang akurat?
a. ModellDaftar Stresor-Kekuatan Keluarga Berkey dan Hanson adalah perkembangan
b. Model Pengkajian Ke\uarga Friedman terutama berdasarkan pada teori interaksi dan
teoretis multipel baik dari ilmu sosial maupun ali ran teori terapi keJuarga
II. Uraikan beberapa kritisisme terhadap teod keperawatan keluarga, dan diskusikan
pengaruhnya pada evolusi teori keperawatan keluarga di masa yang akan datang.
.'
TEORI STRUKTURAL
FUNGSIONAL
l4;TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mengidenti~kasi figa buah perspektifteoretis utama yang 4. M~nganalisis hubungan struktur keluarga dengan fungsi
. digunakan dalam buku ini untuk melengkapi pengkajian . keluarga dan pendekatan teari sistem dengan pendekatan
keluarga. struktural fungsional.
2. Mendehnisikan kompanen dan karakteristik dasar 5. Menyebutkan dan menguraikandengan singkat lima
pendekatan struktural fungsional saat diterapkan pado fungsi. keluarga dasar.
keluarga. 6. Meneliti perubahan utama yang terjadi dalam fungsi
3. Menjelaskan manfaat pendekatan struktural fungsional keluarga selama perubahan dari masyarakat agraris
untuk keperawatan keluarga. dan nonindustri menjadi masyarakat masa kini.
Asumsi utama yang digunakan dalam buku ini adalah perawatan yang bermakna dan efektif. Kita sependapat
bahwa praktik klinis harus dipandu oleh teori. Keputusan dengan Blau (1977), seorang ahli sosiologi dan teori terc
mengenai teori atau teori-teori apa yang akan digunakan nama, yang menyarankan kita, "suatu pilihan di antara
dalam praktik seseorang-yaitu, yang digunakan dalam beberapa perspektif (teoretis) hanya dapat dibuat dengan
pengkajian, perencanaan, intervensi, dan evaluasi-harus landasan fragmatik: yaitu teori yang paling berguna untuk
berdasarkan pada landasan praktik; dengan kata lain, teori menjelaskan masalah tertentu" (him. 3). Dan untuk m~m
tersebut merupakan yang paling baiklkuat menjelaskan perluas pemikiran Blau-dan untuk memandutindakan
suatu situasi dan menunjukkan tujuan dan tindakan ke kepera watan.
83
84 BAGIAN 2 LANDASAN TEORETIS KEPERAWATAN KELUARGA
~PERSPEKTIF TEORETIS kat untuk reproduksi dan sosialisasi anak serta stabilisasi
YANG DIGUNAKAN BUKU kepribadian orang dewasa (Doherty, Boss. LaRossa,
Schumm, & Steinmetz, 1993). Hubungan antara keluarga
INI dan sistem sosiallainnya (mis., sistem pelayanan kesehatan,
Dalam pembahasan teori yang disajikan di Bab 3 (teori sistem pendidikan) dan keluarga dalam sistem sosial yang
keperawatan, teori terapi keluarga, dan teori ilmu sosial Jebih besar diteliti (Dickinson & Leming, 1995). Sebuah
keluarga). beberapa leori 'ilmu sosial keluarga muncul se deskripsi tentang struktur (dimensi organisasional) dan
bagai perspektif teori yang paling baik dan kuat untuk di fungsi keluarga ditekankan dalam buku ini sebagai sebuah
gunakan dalam keperawatan keluarga. Beberapa teori ini, kerangka yang teratur untuk melakukan pengkajian kepe
kita percayai, adalah teod struktunil-fungsional, teori per rawatan keluarga.
kembangan, dan leori sistem umum. Dengan menerapkan . Menurut Eshleman (1974), pendekatan struktural
tiga mOdel teoretis umum, selain beberapa teori pertengahan fungsional berasal dari cabang fungsional psikologi (ter
mendorong perawat keluarga untuk merripraktikkan pera utama psikologi Gestalt). dalam antropoJogi sosial (seperti
watan keluarga yang lebih holistik dan komprehensif. yang ditunjukkan dalam teori Malinowski dan Radcliffe
Perspektif strukluraJ fungsional yang diterapkan pada Brown), dan dalam sosiologi (terutama seperti yang dije
keluarga sifatnya komprehensif· dan mengenali interaksi laskan oleh ahli teori sistem sosial seperti Parsons). Posisi
penting antara keluarga dan lingkungan interna dan eks Gestalt menekankan bahwa satu harus menggambarkan
ternanya. Pendekatan perkembangan 'dibutuhkan untuk keseluruhan dan bagian-bagiannya. dengan menggali hu
memberikan informasi tentang perkembangan dan tugas bungan antara keseluruhan dan bagian-bagiannya tersebut.
dalam siklus kehidupan keluarga, mempelajari perubahan Sejalan dengan kesamaan garis pemikiran. ahliantropologi
dalam kehidupan keluarga sepanjang waktu, dan mengkaji sosial telah menyimpulkan bahwa seseorang tidak dapat
bagaimana keluarga mengatasi tugas perkembangan kelu memahami aspek kehidupan sosial tertentu terpisah dari
arga. Suatu pendekatan sistem umum yang diterapkan pada Iingkungan umumnya (Eshleman. 1974).
keluarga juga diperlukan untuk mengkaji proses adaptasi Ahli struktural-fungsional melihat keluarga, salah satu
dan komunikasi di dalam keluarga. Teori perkembangan lembaga sosial dalam masyarakat. sebagai sesuatu yang
dan teori sistem keluarga diperlukan untuk memandu "fungsional" yang sejalan dengan masyarakat. Pada tahun
praktik ~~rena anal isis struktural fungsional cenderung 195()..an. para ahli teori (parsons & Bales, 1955; Parsons,
meny'ajika!1 gambanm statis suatu keluarga, sementara baik 1951) membayangkan suatu keserasian yang baik antara
teori sistem Perkembangan maupun teori sistem umum masyarakat dan keluarga, suatu fungsi dasar lembaga untuk
mengatasi perkembangan yang terjadi sepanjang waktu memenuhi kebutuhan masyarakat. Saat ini, dengan perubah
dengan lebih baik. SeJain itu, perspektif struktural fung an masyarakat yang heterogen lersebul, gambaran yang har
sional meminimalkan pentingnya pertumbuhan, perubah monis dan stabil mengenai hubungan antara masyarakat
an, dan ketidakseimbangan dalam keluarga, semen tara dan keluarga telah berubah. Walau demikian, stabilitas dan
teod sistem umum menjelaskan proses tersebut dengan urutan da'lam sistem dipandang sebagai sesuatu yang alami
Jebih lengkap dan meyakinkan. Meskipun struktural dan diinginkan dalam struktural fungsional, sementara kon
fungsional memiliki beberapa kerancuan yang nyata ini, flik dan gangguan dipandang sebagai penyimpangan dan
(dan, kenyataannya, kemampuan menjelaskan perspektif disfungsional dalam sistem (Broderick, 1993). Ahli neo
ini dalam Renelitian dan praktik dewasa ini telah berku fungsionalisme (ahli yang telah memodifikasi deskripsi teori
rang), kita tetap perJu memahami relevansi struktural fung Parsonian) telah menggabungkan ide konflik (pertentangan
sional sebagai perspektif teoretis praktik keperawatan antara anggota keluarga) dan "pergerakan keseimbangan"
keluarga. atau perubahan ke dalam keluarga. Dengan menambah ide
ini ke dalam struktural fungsional, beberapa keterbatasan
teod menjadi berkurang (Kingsbury & Scanzoni, 1993):
~PENDEKATAN STRUKTURAL Sebagian besar literatur sosiologis yang menerapkan
pendekatan struktural-fungsional pada keluarga menggu
FUNGSIONAL nakan pendekatan yang lebih makroskopik, dengan me
Kerangka struktural-fungsional adalah sebuah kerangka mandang keluarga sebagai sebuah subsistem dari sebuah
teoretis acuan yang utama dalam sosiologi (Leslie & masyarakat yang lebih luas. Dari perspektif ini, teori
Korman, 1989; Smith, 1995), terutama di bidang sosiologi struktural-fungsional dapat dianggap sebagai bentuk ter
keluarga dan kedokteran. Jika diterapkan pada keluarga, awal dari teori sistem (lihat Bab 7) (Broderick, 1993).
lingkup kerangkanya sangat luas. Keluarga dipandang se Asumsi umum yang dibuat meliputi (Leslie & Korman,
bagai sistem sosial terbuka dan subsistem dalam masyara 1989; Parsons & Bales, 1955):
BAB 4 TEORI STRUKTURAL-FUNGSIONAL 85
I. Sebuah Keluarga adalah sistem sosial dengan ke baik untuk masyarakat maupun subsistemnya. Struktur ke
butuhan fungsional. luarga ini menunjukkan cara pengaturan keluarga, cara peng
2. Sebuah Keluarga adalah kelompok kecil yang me aturan unit-unit, dan bagaimana unit-unit ini saling me
miliki beberapa gambaran umum tertentu yang biasa mengaruhi. Dimensi, atau definisi, konsep struktur keluarga
terdapat pada semua kelompok kecil. ini cukup bervariasi. Beberapa ahli teori mendasari pen
3. Keluarga sebagai sistem sosial mencapai fungsi yang dapatnya pada tipe bentuk keluarga (mis., keluarga inti
melayani baik individu maupun masyarakat. versus extended/amity); tipe struktur kekuasaan (mis., ma
4. Individu bertindak sesuai dengan rangkaian norma trialisme versus patrialisme); atau pola pernikahan (mis.,
dan niIai yang terintemalisasi dan yang dipelajari eksogami versus endogami) (Eshleman, 1974). Cara lain
khususnya dalam keluarga melalui sosialisasi. memandang struktur keluarga adalah dengan menggam
Studi mengenai keluarga yang menggunakan perspektif barkan subsistem sebagai dimensi struktural· (Minuchin,
struktural-fungsional telah menunjukkan bahwa ekonomi 1974).
dan teknologi merupakan penentu penting dalam struktur Dengan menganggap bahwa keluarga adalah jenis ke
dan fungsi k.eluarga. Selain itu, ideologi dan perubahan bu lompok kecil khusus, dimensi struktural yang diidentifika
daya yang terkait dengan individualisme, otonomi, dan pe si oleh teori kelompok kecil sebagai sesuatu yang relevan
ran jenis kelamin sangat penting dalam memahami untuk mengkaji kelompok digunakan dalam buku ini.
pengaturan dan dinamika struktur keluarga (Smith, 1995). Parad dan Caplan (1965), dalam menganalisis sebuah ke
Perspektif struktural-fungsional merupakan kerangka luarga yang sedang mengalami stres, telah mengidentifi
yang sangat berguna untuk mengkaji kehidupan keluarga kasi tiga dimensi struktural, ·yang mereka sebut sebagai
karena memungkinkan sistem keluarga dipelajari secara gaya hidup keluarga. Gaya hidup keluarga mengarah pada
holistik (sebagai sebuah unit), sebagian (sebagai subsistem "pemolaan organisasi keluarga yang stabil dan masuk akal,
atau dimensi), dan secara interaksional(sebagai sebuah yang dibagi menjadi tiga unsur yang saling bergantung,
. sistem yang berinteraksi dengan lembaga lain, seperti sis yaitu sistem nilai, jaringa.n komunikasi, dan sistem peran"
tem pendidikan dan kesehatan, kelompok referensi kelu (Parad & Caplan, hIm. 55). Dalam buku ini, dimensi struk
arga, dan masyarakat yang lebih luas). Mancini dan Orthner tural keempat telah ditambahkan pada unsur struktural
(1988), pendidik keluarga, mengingatkan profesional yang Parad dan Caplan-struktur kekuasaan dan pengambilan
bekerja dengan keluarga bahwa baik perspektif mikro keputusan. Selanjutnya, pembahasan keempat dimensi
··maupun makroskopik dibutuhkan jika bekerja dengan struktural dasar yang dikelompokkan dalam struktur ke
keluarga. Mereka menjelaskan bahwa "memahami keluarga luarga yang· akan dijelaskan dengan rinci di bab yang
tidak hanya mengetahui tentang dinamika intemanya, te terpisah adalah (1) struktur peran, (2) struktur nilai, (3)
tapi juga mengetahui suatu hal tentang lingkungan umum proses komunikasi, dan (4) struktur kekuasaan dan peng
nya, apakah itu nilai yang ada di masyarakat, kondisi eko ambilan keputusan.
nomi saat ini, atau dukungan pemerintah untuk keluarga" Unsur-unsur ini semua saling berhubungan dan ber
(hIm. 363). Teori struktural fungsional menyediakan kedua interaksi secara erat. Jika salah satu aspek struktur intema
perspektif ini. keluarga dipengaruhi oleh input dari lingkungan eksterna,
Kemudian, teori struktural-fungsional dipilih, bersama pemrosesan input ini di dalam sistem keluarga juga akan
an dengan teori sistem umum dan teori perkembangan, memengaruhi dimensi struktural lainnya. Derajat saling
. sebagai sebuah kerangka pengatur untuk buku ini, karena keterkaitan dan ketergantungan yang tinggi pada keluarga
penggunaannya menyediakan perspektif yang komprehen terlihat saat profesional pemberi asuhan kesehatan kelu
sif dan holistik untuk pengkajian. Inti sari keperawatan arga mengamati bagaimana periIaku keluarga tertentu
berpusat pada keluarga melibatkan pemahaman terhadap sering kali menjadi indikator kekuatan atau disfungsi dalam
dinamika keluarga dan semua kekuatannya, baik intema beberapa atau seluruh unsur struktural dalam keluarga.
maupun ekstema, yang memengaruhi keperawatali keluilrga Berikut ini adalah sebuah contoh kasus yang terkait de
tersebut. Untuk pemahaman ini, teori struktural-fungsional ngan hal tersebut. Seorang suami, dalam cara yang otoriter,
berfungsi sebagai sebuah kerangka pengatur, terutama memerintah istri dan anaknya tentang kapan dan apa yang
dalam memandu pengkajian keluarga. akan disajikan untuk makan malam. Selanjutnya, ibu
mengarahkan masing-masing anaknya untuk menyiapkan
makanan sesuai dengan tugasnya. Ibu dan anak melak
et.'KONSEP STRUKTUR sanakan harapan ayah tanpa berkomentar atau menunjuk
Pendekatan struktural-fungsional menganalisis karakte kan perasaannya. Tidak ada komunikasi lain yang terjadi.
ristik struktural keluarga-pengaturan bagian-bagiannya Kita dapat melihat dari sketsa ini (dan sketsa ini akan lebih
yang membentuk keseluruhan, dan fungsi yang diIakukan diperjelas dengan pemantauan keluarga lebih lanjut) bilhwa
". ".~ .. p ...
figur yang berpengaruh dalam situasi ini adalah ayah; anak sebagai anggota masyarakat yang produktif.
perannya adalah sebagai salah satu pemimpin keluarga serta memberikan status pada anggota keluarga.
yang memberi perintah dan keras, yang mungkin perlu dan (Lihat Bab is.)
mengendalikan sebagian besar kendali di keluarganya 3. Fungsi reproduksi: untuk mempertahankan kontinui
(bahkan hal rinci sekalipun dikendalikan). Pola komunikasi tas keluarga selama beberapa generasi dan untuk ke
yang terjadi pada contoh ini adalah satu arah (ayah kepada berlangsungan hidup masyarakat.
ibu dan anak-anak, ibu kepada anak-anak) dan secara
4. Fungsi ekonomi: Menyediakan sumber ekonomi
penuh berorientasi pada tugas. Melalui pengamatan tidak
yang cukup dan alokasi efektifnya.
ada berbagai perasaan atau pikiran. Sekali lagi dengan
berspekulasi pada situasi ini,. peristiwa tersebut sesuai 5. Fungsi perawatan kesehatan: Menyediakan kebutuh
dengan struktur nilai keluarga. Salah satu nilai pokok yang an fisik-makanan, pakaian, tempat tinggal, perawat
ada di keluarga ini kemungkinan adalah dominasi pria, an kesehatan. (Lihat Bab 16.)
sementara nilai lain yang terkait mungkin adalah
menghormati dan mematuhi orang yang lebih tua.
Struktur keluarga terutama dievaluasi dengan meng
FUNGSI AFEKTIF
evaluasi seberapa baik keluarga mampu mencapai fungsi
Fungsi afektif merupakan dasar utama baik untuk pem
keluarganya-tujuan terutama bagi anggota keluarga dan
bentukan maupun keberlanjutan unit keluarga itu sendiri,
masyarakat. Struktur keluarga berfungsi untuk memfasili
sehingga fungsi afektif merupakan salah satu fungsi
tasi pencapaian fungsi kelu.arga, karena penghematan dan
keluarga yang paling penting. Saat ini, ketika banyak tugas
alokasi sumber daya adalah tugas utama struktur keluarga.
sosial dilaksanakan di luar unit keluarga, sebagian besar
Karena hubungan yang penting ini, fungsi harus dipandang
upaya keluarga difokuskan pada pemenuhan kebutuhan
berurutan dengan struktur kel uarga.
anggota keluarga akan kasih sayang dan pengertian.
Kemampuan untuk menyediakan kebutuhan ini merupakan
~KONSEP FUNGSI penentu utama apakah .suatu keluarga tertentu bertahan
atau bubar. Seperti yang dikatakan Duvall (1977), keba
Fungsi keluarga secara umum didefinisikan sebagai hasil hagiaan keluarga diukur oleh kekuatan cinta keluarga.
akllir atinl akibat dari struktur keluarga. Walaupun bebe Keluarga harus memenuhi kebutuhan kasih sayang anggota
rapa . penulis menggunakan "fungsi" untuk mengartikan keluarganya karena respons kasih sayang satu anggota
"akibat "aari atau hasil dari," akan lebih mudah untuk me keluarga ke anggota keluarga lainnya memberikan dasar
mikirkal~ fungsi keluarga sebagai apa yang dikerjakan ke penghargaan pada kehidupan keluarga. .
luarga (Friedman, 1992; Ingoldsby, 1995a). Mengapa ke Peran utama orang dewasa dalam keluarga adalah fung
luarga ada? Apa tujuankeluarga yang yang ingin dicapai? si afektif. fungsi ini berhubungan dengan persepsi keluarga
"Lembaga sosial ada karena lembaga tersebut menja\ankan dan kepedulian terhadap kebutuhan sosioemosional semua
beberapa fungsi tertentu yang bermanfaat untuk anggota anggota keluarganya. Hal tersebut termasuk mengurangi
nya dan masyarakat di tempat keluarga menjadi bagian ketegangan dan memertahankan moral.
darinya" (lngoldsby, 1995a, him. 84). Sepertiyang telah
Manfaat fungsi afektif di dalam anggota keluarga di
dijelaskan di Bab 1, fungsi dasar keluarga memenuhi ke
jumpai paling kuat di antara keluarga kelas menengah dan
butuhan anggota keluarga itu sendiri dankebutuhan masya
kelas atas, karena pada keluarga terse but mempunyai lebih
rakat yang lebih luas. Tujuan terpenting yang dipenuhi
banyak pilihan. Pada keluarga kelas menengah dan kelas
ke\uarga adalah menghasilkan anggota baru (fungsi re
atas, kebahagiaan personal dalam hubungan pernikahan
produksi) dan melatih individu tersebut menjadi bagian
yang didasari persahabatan dan cinta adaJah hal yang pen
dari imggota masyarakat (fungsi sosialisasi) (Kingsburg &
ting. Pentingnya fungsi afektif kurang ditekankan di ba
Scanzoni,1993).
nyak keluarga kelas pekelja dan kelas bawah, sebagian
Lima fungsi keluarga* menjadi saling berhubungan era!
besar karena penekanannya lebih pada fungsi dasar seperti
pad a sa at mengkaji dan melakukan intervensi dengan ke o
penyediaan kebutuhan fisik yang penting dalam hid up.
luarga. (Lihat Gambar 4-1.)
1. Fungsi afektif (fungsi mempertahanan kepribadian):
Memfasilitasi stabilisasi kepribadian orang dewasa,
memenuhi kebutuhan psikologis anggota keluarga.
• fungsi in; menun;ukkan suatu adapta~; alau modifikas; dari
(Lihat Bab 14.)
beberapa deskripsi fungs; keluarga yang diajukan oleh para ahli
2. Fungsi sosialisasi dan status sosial: Memfasilitasi teor;, termasuk Murdock (1949), Ogburn (1933), Parsons dan Bales
sosialisasi primer anak yang bertujuan menjadikan (1955), dan Hill (1965).
BAB 4 TEORI STRUKTURAL-FUNGSIONAL 87
, ,
t :ahlCt l[ X{:11111 "
,; .
": -""'- ,"" . ~ -- -:..;;
FUNGSI SOSIALISASI DAN STATUS SOSIAL sebagai suatu proses yang sarna dengan tahap perkembang
an emosional milik Erikson dan kognitif milik Piaget.
Sosialisasi anggota keiuarga adalah fungsi yang universal
Dengan mengidentifikasi figur orang tua dan secara
dan lintas budaya yang dibutuhkan untuk kelangsungan
pemberian penguatan, positif dan negatif secara konsisten
hidup masyarakat (Leslie & Korman. 1989). S9sialisasi
atas perilaku anak. anak membangun sistem nilai personal
merujuk pada banyaknya pengalaman be1ajar yang di
yang sangat dipengaruhi oleh sistem nilai keluarga.
. . berikan dalam keluarga yang ditujukan untuk mendidik
'. anak-anak ten tang cara menjalankan fungsi dan memikul GiIligan(l982), seorang feminis yang menyusun teori
peran sosial orang dewasa seperti peranyang dipikul tentang perkembangan moral, jugamengidentifikasi peng
suami-ayah dan istri-ibu. Keluarga memiliki tanggung ja aruh dasar keluarga dalam menanamkan nilai-nilai. Ia me
wab utama dalam mengubah seorang bayi dalam hitungan nantang dan mengembangkan tulisan para ahli teori per
tahun menjadi makhluk sosial yang mampu berpartisipasi kembangan dengan menjelaskan perbedaan jenis kelamin
penuh dalarn masyarakat. Selain itu. sosialisasi seharusnya dalam hal nilaL Ia berpendapat, pria menghargai etika ke
tidak sekadar dianggap berhubungan dengan pola pera adilan, yang berasal dari dasar pikiran tentang perlakuan
watan bayi dan anak. tetapi iebih kepada proses seumur yang sarna bagi semua orang, sementara wanita men ghar
hidup yang meliputi internalisasi sekumpuian norma dan gai etika perawatan, yang berasal dari dasar pikiran yang
niJai yang tepat agar dapat menjadi seorang remaja. suamil tidak menyukai kekerasan-bahwa tidak boleh ada orang
istri. orang tua, seorang pegawai yang barn bekerja. kakekl yang terluka.
nenek, dan pensiunan. Singkatnya. sosialisasi melibatkan Status sosial atau pemberian status adalah aspek lain
pembelajaran budaya. dari fungsi sosialisasi. Pemberian status kepada anak ber
Karena fungsi ini semakin banyak diberikandi sekolah, arti mewariskan tradisi, nilai, dan hak keluarga. walaupun
fasilitas rekreasi dan perawatan anak, serta lembaga lain di tradisi saat ini tidak Jagi menunjukkan poJa sebagian besar
luar keluarga, peran sosialisasi yang dimainkan keluarga orang dewasa Amerika. Pada saat lahir, seorang anak
menjadi berkurang, tetapi tetap penting. Orang tua tetap secara otomatis. mewarisi status keluarganya--etnik. ras,
menyediakan pondasi dan menurunkan warisan budayanya kebangsaan. agama. ekonomi. politik, dan pendidikan. Ke
ke anak-anak mereka. luarga menyosialisasikan anak ke dalam kelas sosialnya.
Bagian integral soslaiisasi dalam keluarga melibatkan dengan memberikan aspirasi yang relevan kepada anak
penanaman kendaIi dan nilai--<iengan menanamkan pera tersebut. Selain itu, keluarga memiliki tanggung jawab
saan mana yang benar dan salah pada anak yang sedang dalam fungsi sosialisasi. yang diperlukan dan pengalaman
tumbuh (dan orang dewasa). Kohlberg (1970) mengurai pendidikan yang memungkinkan anggota keluarga untuk
kan proses perkembangan moral sebagai pembangunan memikul pekerjaan dan peran dalam kelompok yang
pondasi dalam keluarga. Perkembangan moral dipandang konsisten dengan harapan status.
88 BAGIAN 2 LANDASAN TEORETIS KEPERAWATAN KELUARGA
Mengajari orang tua tentang pola perawatan anak dan merupakan tujuan utama wan ita dalam hidup dan masa
cara mereka mengatasi masalah keluarga merupakan kom . rrienjadi ayah sebagai alasan utama pria untuk bekerja.
ponen utama pelay~nan kesehatan kel.uarga, yang dimulai Ekspresi publik yang menentang kelahiran anak Jebih dari
dari konseling genetik dan reproduksi. dilanjutkan dengan dua orang per pasangan (sebagai jatah per pasangan) kini
perawatan pranataJ dan perawatan anak. serta terus ber semakin didengar, terutama di negara berkembang.
lanjut selama siklus kehidupan keluarga. Masalah ke
sehatan dan masalah urnurn keluarga yang dapat dibantu FUNGSI EKONOMI
oleh perawat dijabarkan dalam berbagai tahap siklus ke
hidupan keluarga CIi Bab 8. Bab 15 menguraikan fungsi so Fungsi ekonomi melibatkan penyediaan keluarga akan
sialisasi ke1uarga yang lebih luas lagi. sumber daya yang cukup-finansial,ruang, dan materi
serta alokasinya yang sesuai melalui proses pengambilan
keputusan.
FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN
Suatu pengkajian mengenai sumber ekonomi keluarga
Fungsi fisik keluarga dipenuhi oleh orang tua yang me memberikan perawat, data yang relevan dengan kemam
nyediakan makanan, pakaian, tempat tinggal, perawatan puan keluarga untuk mengalokasikan sumber yang sesuai
kesehatan, dan perlindungan terhadap bahaya. Pelayanan guna memenuhi kebutuhan keluarga seperti sandang,
dan praktik kesehatan (yang memengaruhi status kesehat pangan, papan, dan perawatan kesehatan yang adekuat.
an anggota keluarga secara individual) adalah fungsi ke Dengan memahami bagaimana sebuah keluarga mendis
luarga yang paling relevan bagi perawat keluarga. Bab 16 tribusikan sumber-sumbernya, perawat yang perpusat pada
memberikan penjelasan lengkap mengenai fungsi yang keluarga juga dapat memperoleh perspektif yang lebih
signifikan ini. jelas mengenai sistem nilai keluarga (apa yang penting
bagi keluarga) dan sumber apa yang dapat diakses guna
FUNGSI REPRODUKSI membantu keluarga illemenuhi kebutuhannya.
Karena fungsi ini sulit untuk dipenuhi secara memuas
Salah satu fungsi dasar keluarga adalah untuk menjamin kan bagi sebagian besar keluarga miskin, perawat keluarga
kontinuitas antar-geneni.si keluarga dan masyarakat-yaitu, harus menerima tanggung jawab untuk membantu keluar
menyediakan anggota Daru untuk masyarakat (Leslie & ga memperoleh sumber-sumber komunitas yang sesuai,
Korman,1989). Dahulu, pernikahan dan keluarga dirancang yang dapat memberikan mereka informasi, pekerjaan, kon
untuk mengatur dan mengendalikan perilaku seksual serta seling kejuruan, dan bantuan keuangan yang dibutuhkan ..
reproduksi. Beberapa aspek ini (yi., pengendalian perilaku
seksual, kontrasepsi. dan reproduksi) kini merupakan
fungsi keluarga yang tidak terJalu penting. ~PERUBAHAN FUNGSI
fJIlRANGKUMAN
• Praktik klinik harus dipandu oleh teori-=-suatu teori • Keluarga juga dipandang memilild dimensi struk
atau beberapa teori yang, paling kuat menjelaskan tura); dimensi ini adalah karakteristik interaktif yang
situasi klinis dan memberikan panduan untuk bekerja terorganisir yang mengatur sistem keluarga sehingga
dengan keluarga. keluarga berfungsi sebagai sebuah kesatuan. Fungsi
• Buku ini terutama menggunakan tiga buah teori un keluarga dipenuhi inelalui dimensi struktural ini.
tuk mengatur dan memandu praktik, yaitu: sistem • Dimensi struktural' keluarga meliputi: struktur ke
struktural-fungsional, perkembangan keluarga, dan kuatan, peran, komunikasi keluarga dan nilaL
sistem umum. Teori pertengahan, terutama dalam Dimensi struktural dan fungsional keluarga san gat ,
teori stres dan koping keluarga, juga digunakan untuk interaktif dan saling bergantung. Karenaitu, dimensi
memandu praktik. tersebut juga sesuai satu sarna lain. Misalnya, jika
• Teori struktural-fungsional, teori utama dari sosiolo keluarga didominasi keluarga maka komunikasi akan
gi,adalah teori yang komprehensif dan holistik, serta lebih sulit dilakukan oleh ayah/suamf kepada semua
mengenali interaksi antara keluarga dan lingkungan anggota keluarga yang lain dan peran keluarga akan
internal dan eksternalnya. Terdapat tumpang tindih merefteksikan perbedaan kekuatan anggota keluarga.
'yang jelas dalam gagasan yang ditanamkan dalam • ' Dimensi struktural dan fungsional membentuk ke
teori struktural fungsional dan teori sistem, terutama rangka terorganisir dalam buku ini guna melakukan
dalam penekanannya pada interaksi kontinu keluarga pengkajian keperawatan keluarga.
dengan lingkungan eksternalnya. Setiap. dimensi struktural dan fungsional keluarga di
• Dalam teori struktural-fungsional, keluarga dipan definisikan dan diuraikan di dalam bab ini.
dang sebagai sebuah sistem terbuka, suatu subsistem Saat ini industrialisasi, urbanisasi, dan kemajuan tek
dalam masyarakat, dan sistem dengan tujuan atau nologi telah secara radikal mengubah keluasan dan
fungsi dasar berikut ini: fungsi afektif, sosialisasi dan cara fungsi keluarga dilaksanakan. Tabel 4-1 men
status sosial, ekonomi, reproduksi dan perawatan ke jelaskan perubahan yang telah terjadi di dalam
sehatan. Penting bagi keluarga untuk memenuhi se keluarga-membandingkan keluarga agraris dengan
tiap fimgsi tersebut secara adekuat guna kesejah keluarga yang tinggal dalam masyarakat industri dan
teraan anggota keluarga dan masyarakat. pasca-industrialisasi.
90 BAGIAN 2 LANDASAN TEORETIS KEPERAWATAN KELUARGA
TABEL 4-1
4. Sosialisasi anak Menjaga/membesarkan anak terjadi Fungsi sosialisasi tetap sebagai suatu fungsi utama,
di dalam rumah dan merupakan tetapi fungsi tersebut juga didapatkan dari institusi
tanggung jawab ibu, nenek, bibi, di luar rumah (mis., sekolah TK, pengasuh anak,
dan putri tertua jika anak tersebut pusat perawatan anak, guru dan konselorl.·
lebih muda darinya. Orang tua Otoritas dan kontrol keluarga berkurang, terutama
bertanggung jawab penuh dalam setelah peri ode prasekolah.
menjaga/membesarkan anak.
5. Fungsi perawatan Perlindungan, supervisi, dan Fungsi ini telah sangat menurun, meskipun tetap ada.
kesehatan (perawatan perawatan anggota keluarga, latar belakang etnik keluarga dan derajat
anggota keluarga yang terutama anak yang bergantung, akulturasi (penyesuaian diri) terhadap budaya
sakit, cacat, lansia) cacat, atau lansia, sepenuhnya kulit putih kelas menengah memengaruhi fungsi
merupakan tanggung jawab keluarga dalam area ini. Jika ada lansia atau
keluarga. lansia, anak yang orang cacat yang tidak dapat atau tidak dirawat
bergantung, dan anak yang lemah oleh keluarganya, masyarakat akan memikul
dirawat di rumah. tanggung jawab perawatan anggota keluarga
yang bergantung ini. Tingginya proporsi wan ita
bekerja dan semakin besarnya jumlah lansia
dalam masyarakat kita juga telah membuat
rawatan rumah oleh anggota keluarga semakin
luas, tetapi semakin sui it.
BAB 4 TEOR! STRUKTURAL-FUNGSIONAL 91
8. Reproduksi (menjadi Pernikahan dan keluarga adalah hal yang Memiliki anak dapat menciptakan sebuah keluarga,
orang lua) , penting unluk bertahan hidup. tetopi pernikahan atau memiliki sebuoh keluarga
bukonlah hal penting. Meskipun demikian, '.
. reproduksi tetop mertipakon sebuoh fungsi
keluargo universal.
9. Afektif Hubungan dengan kelompokprimer tidak Fungsi of:ktif tidak honya nia.sih,dipe~a.hankan tetopi
begitu kuot; bagi extended fami~ kepentmgonnyo telah memngkot. em khas
fungsi afektif adalah lebih penting. keluarga Amerika relah melemahkan'ikaton
extended family (waloupun hal ini bervariasi di
antoro kelompok etnik), sedangkan hubungan
emosional antara temon don orangtoa-anak
sangat' kuat.· Secara historis,dasar pernikahan
adalah ekonomi yong stabi!, tetapi kin; pemikahan
biasanya berdasarkan peda fungsi Qfektif,
sehingga perceraion menjadi olternotifyang dapat
.diterima. jika ful1gsi afektif untuk dasor. pernikohan
gagal dipertahcinkan. . . .'
Semua anak tampak sehat dan diberi pakaian yang memadai. Arthur dan Emma Rodriquez agak
pendek dan gemuk. . .
Rumah mereka beroda di daerah pinggiran kota, di dalam lingkungan yang penuh anak-anak
dan binatang peliharoan. Rumah memiliki tiga buah kamar tidur, satu kamar mandi berukuran
besar, gamsi, dangan halamon depon dan halaman belakang yang kedl. Interior rumah sangat
bersih dan teratur dengan lantai tanpa karpet dan h.Jrnitur diletakkan agak berjauhan. Televisi
diletakkan di dalam ruang keluarga, tempat yang tidak adagambor, buku, atau dekorasinya.
Keluarga ini adolah keluarga Meksiko-Amerika. Semua angg<;>ta keluarga menguasai duo
bahasa. Arthur menyelesaikan sekolahnya sampai lulus SMU dan membontu di lingkungan
tentara. Semenjbk soot itu ia bekerja sebogai pda yang menjaga beberopa unit lemari es yang
berisi mokanan. 10 memiliki asuransi kesehatan dari perusahaannya.
Emma telah menjadi ibu rumah tangga sejak pernikahannya, soot berusia 19 tahun. 10
mendedikasikan sebagian besar tenagonyo untuk keluarga dan perowatan mereka. /0
menghabiskon waktu untuk memasak dan menyediakan makanan pokok yang bergizi, walaupun
terlolu mengoboikan makanan yang mengandung korbohidrat.
Anak-anak beroda di bongku sekolah kecuali Iris. Mereka melakukan pekerjaan dengan cukup
boik. Anak sulungnyo ikut serta doldm olahrago aHetik, ia merupokan sumber kebanggaan orang
tuanya. .
Pernikahan ini adalah pernikahan satu-satunya bagi Arthur dan Emma, yang telah menikoh
selama 21 tohun. Selama 11 tahun terakhir, Arthur dan Emma mengarami perselisihan yang
signifikan.
Dari penjelasan Emma tentang kehidupan di rumohnya, ia "memegang tanggung jawab di
dalam keluarga" 10 menielaskan bahwa suaminya adalah seorong yang penurut dan pasif yang
tidak memikul tanggung jawab apapun di dalam keluarga. fa membawa cek ke rumah, makan
.' dan tidur di rumah. Emma menyatakan bahwo ia melihat Arthur "tidak menarik secara seksual"
dansulit di /Idekat;". Emma mengatakan bahwa ia ingin berscima dengan anak-anaknya
walaupun ia tidak mendntai suaminya. .
Arthur mengatokon bohwa ia bekeria dan membuat hidup terus berjolan. "Rumah adalah
. tanggung jawab wanita", yang ia serahkan kepada istrinya .
. .'. Emma melaksanakan semua disiplin (peraturan) dan ia menjadi orang tua yang bertanggung
jciwab liko anak-onaknya meminta izin untuk pergi. Emma menyatakon bahwa jika Arthur
menyuruh onak-anak melokukan sesuatu dan mereka tidak menurutinya, alosan mereka adalah
mereko berpikir "bahwa Arthur tidak benar-benar serius menyuruh mereka. Anak-onak
memperjelas bohwa Emma berperon lebih besor dalam mendisiplinkan anak dan jika Emma
berada di rumah, anak-anak benar-benar menjaga perilaku mereka.
Emma lebih menyukai 'anak-anaknya daripada suaminya. Anak-anak adolah alasan utama
pernikahan dipertahankan. Emma tampaknya sangat menyayangi semua anak-anaknya, tetapi ia
mengalakan bahwa ia paling menyayangi leonard dan Iris. 10 tampoknya lebih menyayangi
leonard karena anak-anaknya yang lain sering mengolok-olok leonard karena ia bertubuh
gemuk. Emma mencoba memberi perhatian khusus kepada leonard. 10 berbkara tentang Iris
seakan-akan Iris masih bayi.
Arthur tampak mencintai semuo anak-anaknya, tetapi membuat komentar tambahan tentang
anak sulungnya. Arthur mengatakan bohwa islrinya adalah ibu yang menakjubkan dan penjaga
rumah yang baik, telapi Arthur tidak.berkomentar apa-apa tenlang hubungan mereka.
Danny dan Ronny tampak kembar karena usia mereka. leonard dan Iris lebih suka ditemani oleh
ibunYClI sementara Sammy mengasuh dan bermQin dengan Arlie. Cindy, berusio 5 tahun, tampoknya
menarik diri dan menjadi seorong penyendiri. . .
BAB 4 TEORI STRUKTURAl,.-FUNGSIONAL 93
11 LAYIHAN
Tinjau skelsa keluarga dan jawab pertanyaan lerkait.
Dari sketsa keluarga di alas, jelaskan bagaimana keiuarga Rodriquez memenuhi seliap fungsi
dari limafungsi keluarga. .
1. Fungsi afektif
2. Fungsi perawatan kesehatan
3. Fungsi reproduksi
4. Fungsi sosialisasi
5. Fungsi ekonomi
c. Poiakomunika~i . .. , . .
d. Perbekalan dukunganekonomi yang adekuat
e. Prioritas dan sistemni1~i keluarga· . . . .
14. Pasangari setiap ·fungsi keluarga darikQlom bagiankiri dengand~skripsi yang ~esuai
. pada kolom bagian kanan yang. menunjukkari bagalmana fungsi ,berqbah (karena .
. . . rriasyarakat berubah (fan kca<laail agraris ke industri). . .
BAB 4 TEORI STRUKTURAL-FUNGSIONAL 95
Fungsi Deskripsi
a. Afektif 1. Berlanjut menjadi krusial (penting).
h. Sosialisasi 2. Kepentingannya menurun atau
c. Ekonomi terbatas.
d.· Religi .. 3. K~pentingannya meningkat.
. . e. Perawatan anggota keJuarga yang cacat 4. Fungsi penting; fungsi bersama derigan
1'. Peo.didikan lembaga Jainnya di masyarakat.
. g .• Pemberian status
...• h;Reprod~i
'."'"
96
5
TEORIPERKEMBANGAN
KELUARGA
p., 151 BAB
TINJAUAN TEORI PERKEMBANGAN KElUARGA Tahap VII: Orang Tua Paruh Boya
Kritik Teori Perkembangan Keluarga Tahap VIII: Keluorgo lansia don Pensiunan
RIWAYAT ATAU SIKlUS KEHIDUPAN KElUARGA RIWAYAT ATAU TAHAP SIKlUS KEHIDUPAN KElUARGA
Tugas Perkembarigan Keluarga DAlAM KElUARGA YANG MENGALAMI PERCERAIAN
Riwoyat atau Variasi Siklus Kehidupan Keluarga RIWAYAT ATAU TAHAP SIKlUS KEHIDUPAN KElUARGA
Perubahan siklus Kehidupan ORANG TUA TIRI
Kerangka Siklus Kehidupan Keluarga RIWAYAT ATAU TAHAP SIKlUS KEHIDUPAN KElUARGA
Spiral Kehidupan Keluarga DAlAM HUBUNGAN PASANGAN BERUMAH TANGGA
RIWAYAT ATAU TAHAP SIKlUS KEHIDUPAN KElUARGA INTI Tahap Keluorgo Homoseksual
DENGAN DUA ORANG TUA DAMPAK PENYAKIT DAN DISABIUTAS PADA TAHAP
Tahap Transisional: Between Family (Dewasa Muda lajangJ PERKEMBANGAN KElUARGA
Tahap I: Keluarga pasangan baru AREA PENGKAJIAN KElUARGA: TAHAP PERKEMBANGAN
Tahap II: Childbearing Family DAN RIWAYAT KELUARGA
Tahap III: Keluarga dengan Anak Prasekolah DIAGNOSIS KEPERAWATAN KElUARGA
Tahap IV: Keluarga dengan Anak Sekolah INTERVENSI KEPERAWATAN KElUARGA
Tahap V: Keluarga dengan Anak Remaja RANGKUMAN
Tahap VI: Keluarga Melepaskan Anak Dewasa Muda
PalTUJUAN PEMBELAJARAN
1 . Mendiskusikan tigo asumsi dasar teori perkembangan 7. Mendiskusikan foktor-faktor yang memengaruhi sebero
keluorga. po besar tugas perkembangan keluarga dopat dipe
2. Mendefinisikan makna tugas perkembangan dan siklus ngaruhi oleh onggota keluarga yang mengolami sakit
kehidupan keluarga atau riwayat keluarga. otau ketidakmompuan.
3. Mengdentifikasi dan Menielaskan setiap tahap perkem 8. Mengdentifikasi area pengkajian primer yang terkoit
bangan keluarga infi dengan duo orangtua. dengan perkembangon dan riwayat keluarga.
4. Menjelaskan tahap siklus kehidupdn keluarga, yang ter 9. Menetapkon diagnosis keperawatan yang mencerminka'
kait dengan keluarga yang mengalami perceraian de mosalah potensial atau aktual yang memberi dampc
ngan orang tua tunggol. podo tahap perkembongan keluarga. .
5. Menjelaskan tahap siklus kehidupan keluarga, yang ter 10. Memilih intervensi keperawatan yang akan membar
kait dengan keluarga tiri. keluarga don onggoto keluarganya memenuhi tul
6. Menjelaskan variasi yang dapat muncul, terkait dengan perkembongan individu don keluarga.
hubungan pasangan rumah tangga jika dibandingkan
dengan tahap siklus kehidupan keluarga tradisional.
5
TEORIPERKEMBANGAN
KELUARGA
lJa; 151 BAB
~TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mendiskusikon tiga asumsi dasar teari perkernbangan 7. Mendiskusikan foktor-faktor yang memengaruhi sebera
keluorga. po besar tugas perkembongan keluargo dapat dipe
2. Mendennisikan makna tugas perkernbongan dan siklus ngaruhi oleh onggota keluargo yang mengolomi sakil
kehidupon keluorgo otau riwayat keluarga. otou ketidakmampuan.
3. Mengdentjfjkasi dan Menjelaskan setiop tahap perkem 8. Mengdenlinkasi area pengkojian primer yang terkoit
bongan keluarga infi dengan dua orangluo. dengon perkembangan dan riwayat keluarga.
4. Menjelaskan lahap siklus kehidupon keluargol yang ter 9. Menetapkan diagnosis keperawatan yang mencerminkan
koit dengan keluarga yang mengolami perceraion de-' rna salah potensial atau aktual yang memberi dampak
nganorong tua tunggcl. pada lahap perkembangan keluarga.
5. Menjeloskan lahap siklus kehidupan keluorga, yang ter 10. Memilih intervensi keperawatan yang akan membantu
kait dengan keluargo tid. . keluarga dan anggotakeluarganya memenuhi lugas
6. Menjeloskan voriasi yang dapot muncul, terkoit dengon perkembangan individu dan keluarga.
hubungan pasangan rumah tangga jika dibandingkon
dengan lahop siklus kehidupon keluarga trodisionol.
97
BAGIAN 2 LANDASAN TEORETIS KEPERAWATAN KELUARGA,
, ' . .:'.,.
,." '.
SaJtIh satu kerangka yang lebih baru, yang dikembangkan milan. dan qisiplin:telahterbuk# berubah dad tahap ke
'untukmempelajari dan bekerja dengan keluarga adalah tahap (Klein &. White,"1gf}6)ikelwirga mengambil satuje
kerangka perkembangan keluarga. Kerangka berfokus pa nis struktur ketika anak masih bayi atau berusia praseko
da rlwayat longitudinal keluarga, sering kali disebut lab, struktur lainnya ketikaoiang tuamemasuki kerudupan
riwayat keluarga atau siklus kehidupan keluarga. Pen terbaik dan an3k~lU1ak'm~ncapaima:s£remaja, serta akhir~
dekatan teoretis ini berupaya menjelaskan penibahan da nya ketika anak-anak dewasa,menUqih, 'dan memiliki jalan
lam sistem keJuarga, termasuk perubahan dalam interaksi hidup mereka sendiri. "Rodger~(1973) menguraikan per
dan hubungan antar-anggota keluarga yang terjadi sepan ubahan sebagai berikut: '
jang waktu. Pendekatan tersebut menekankan anggotake Struktur keJompok berubah seJama perjalanan rudup ke
, luarga untuk memainkan peran di dalam dan di luar keJu lompok tersebut. Karena anggota berinteraksi satu sama
arga yang memengaruhi interaksi keJuarga. Perkembangan lain melalui berbagai macam kej~dian di dalam keJompok,
keluarga tidak mencakup aspek riwayat kehidupan indi sebuah paket pembelajaran dan pembagian pengalaman
vidu alau peristiwa yang memengaruhi individu tersebut secara menyeluruh terbentuk dan' akan menjadi panutan
yang tidak memengaruhi kehidupan anggota keluarga yang untuk interaksi selanjutnya" Walaupun sebagian besar -.:.:
pengalaman ini bersifat unik. sangat banyak di antaranya
lain (Aldous, 1996).
yang berhubungan dengan, isu-isu normal dan tidak
terrundarkan yang muncul 'dalam kerudupan bersama.
Pasangan yang baru saja menikah harus membuat sebuab
~T)NJAUAN TEOR)
paket hubungan yang saling memuaskan mengenai ber
, bagai hal. Akan tetapi setelah mapan, hubungan tidak tetap
PERKEMBA.NGAN
konstan tetapi berubah sebagian atau mungkin berubah
KELUARGA
secara dramatis karena peristiwa selanjutnya, yang dapat"
Pendekatan perkembangan keluarga berdasarkan pada ob banyak juga peristiwa lain yang tidak diperkirakan
servasi bahwakeluarga adalah kelompok seumur hidup waJaupun tidak khusus terjadi pada keruargarersebut.
dengan rlwayat yang harus dikaji jika dinamika kelompok Dengan demildan, walaupun setiap riwayat keluarga ada
akan diinterpretasikan secara menyeluruh d9fl~akllrat lab unik, riwayat tersebut juga sering terjadL Selain itu,
(Duvalt & Miller, 1985). Walaupun setiap kel'iIarga me riwayat keluargamemiliki kualitas tertentu yang tak-ter
lahlisetiap tahap perkembangan dalam cara yang unil<, elakkan meskipun tidak perlu secara tepat memprediksi
semua:kelllarga dianggap sebagai contoh suatu pola nor kan waktu atau lingkungan. Pendekatan perkembangan
matifmenyeluruh (Rodgers, 1973). tidak mencari untuk menjelaskan dinamika keluarga da
Perkembangan keluarga membelikan perspektif per umum pengalamankeluarga sepanjang riwayatnya. Ter
"ubahan sementara untuk mempelajari keluarga. Waktu di dapat lebih banyak peiistiwa yang umum daripada peris
ukur dalarn minggu dan tabun. Teori ini menjelaskan kehi tiwa unik.
dupan keluarga dalam waktu yang dibagi menjadi suatu Akar riwayat teorl perkembangan keluarga dapat di
rangkaian tahapan. Tahap keluarga adalah suatu interval telusuri melalui lima wads an teoretis. Kerangka perkem
waktu dengan struktur dan interaksi hubungan peran dalam bangan keluarga bersifat elektif, karena kerangka ini di
keluarga yang berbeda secara kualitatif dan kuantitatif dad dapatkan dad konsep yang berasal dari teori perkembangan
, perlode lain (Klein & White, 1996). Transisi keluarga dan pertumbuhan individu dan dari pendekatan berbeda
adalab perpindahan dari satu tabap ke tahap lain dan dapat terhadap studi keluarga. Kontribusi terhadap teori per
ditinjau sepanjang waktu karen a terdiri dad bagian-bagian kembangan kelmirga diarnbil dad interaksionismesimbolik,
yang diambil atau tidak diambil (Klein & White). Tahap struktur-fungsional; sosialisasi keija dan profesi, teori
keluarga memiliki rentang, waktu yang cukup besar dan, sistem, sertateorikrisis dan streskehidupan keluarga
meskipun transisi menghubungkan satu tahap ke tahap (Mattessich & Hill, 1987), Evelyn Duvall dan Reuben Hill,
'Jain, terdapatpemutusan hubun~an sehingga setiap tahap yang memulai peneIlti;m ini pada tahim I 940-an, ,adalah
"mem1likiciri berbeda. ,'" ' ' dua pakar dalam bidangkeluarga; yangpertamakali me7
,- Talmp perkembangan keluarga dibuat berdasarkan ngembangkan perspektif teoretis ini (Burr, 1995).'
:i'tsumsi bahwa datam keluargaterdapat saling ketergan- ' 'Tiga asumsidasar ieori perkembangim keluarga, sepelti
. Wilgart yang sangat tinggi, antar-anggota kelu<lrga. Kelu yang diuraikan (ileh Aldous (1996)adalah:
'argadipaksa untuk berQbah .setiap saat jika anggota 1. Perilakti keluargaadalah Jllmlah pengalamansebe- "
,kchlarga bertambah ataubetkurang, atal.! setiap saat jika Juinnya ciari anggota keluargasebagaimana yang ter
,t~apperkelTIbangan llnak ieitua ben/bah. Misalnya, dalam jadi p~dasa:at~njdiill saat pengalamllD mereka pada ,
3, Keluarga dan anggota keluarga melakukan tugas ter semua peristiwa dan periode waktu (tahap) anl$:apetliri~;:;;?);;
tentu dengan waktu spesifik yang diatur oleh mereka tangan peristiwa yang diaIami kehiarga, seperti saatme;;.~\~,:{,
dan oleh konteks budaya dan sosial. mulai suatu keluarga, membesarkan dan mendidik anak,:' . "
serta pengalaman kehilangan pasangan., Pada saat keluarga: . ;:
melangkah maju melalui tabap perkembangandan; peris- .' .
KRITIK TEORI PERKEMBANGAN KELUARGA tiwa situasional yang berbeda, diperlukanpengorgani.i,
sasian kembali peran dan tugas keluarga (Aldo~s; 1996).
Teori perkembangan kcluarga berdasarkan pada gambaran
umum kehidupan keluarga; teori ini tidak ditujukan untuk
Pada tabun 1962, Duvall merupakan saIabsam"ah n.
rangkaianperistiwa yangberulang (Klein & White,. 1996). guna pertumbuhan danperkembangan kelu~i.y~ng9Pti,~, i
Misalnya, anggota keluargapa~a akhir kehidupan keluarga . ·mulai masuk sekolah, mencapai masarertihj~~~Pbht~~~q,;<~\~
'~~~~~~:a~;;~/;:!::;:~h~~~l§~ta~~m:rk~{l;tl~'{;,f
paranormatif adalah peristiwa yang tidak terjadi pada Tantangan sesungguhnya untuk ke]uarga adalah untuk
setiap keluarga, seperti penyakit,cacat, keguguran, peru memenuhi setiap kebutuhan anggota keluarga dan fungsi
bahan dalam status sosioekonomi, atau perceraian, yang keluarga secara umum. Kombinasi antara kebutuhan per
dapat menghasilkan krisis di dalam keluarga (Carter & kembangan individu dan tugas keluarga tidak selalu
McGoldrick, 1989). Peristiwa atau transisi ini dapat meng memungkinkan. Misalnya, tugas perkembangan otonomi
ubah perj~anan perkembangan pada seluruh anggota ke remaja meliputi perubahan dalam otoritas orang tua yang
luarga, sehingga mengubah pergerakan alami keluarga mungkin bertentangan dengan fungsi kontrol sosial
(Rolland, 1993). keluarga.
TABEL 5-1
"~'}"'.~''-;' 1:'"'
PANDANGAN PARA AHLI TEORI MENGENAI TAHAP PERKEMBANGAN KELUARG~.< 'LS': ..... , . ,
Childbearing Family 2. Anak tertua 2. Semua anak berusia kurang dan 36 bulan 3. Keluarga dengor,
sekolahl
tahun
5. Anak teFlua berusia 5. Anak tertua 8. Keluarga denganremaja don bayi 4. Keluarga denga~
dari 13 sampai 20 adalah remaja l 9. Keluarga dengan anak remala don anak remaja .
anak terakhir rumah dan satu 13. Keluarga dengan anak dewasa muda don .melaniutka~
meninggalkan . prasekolah . .
. Sumber: Bowden v., Dickey, S., & Greenberg, C. (1998}. Children and their families: The continuum of care {him. 1OS}, Philad~phiai\¥ B.
. Saunders. . .
102 BAGIAN 2 LANDASAN TEORETIS KEPERAWATAN KELUARGA
PERUBAHAN
. .. -
SIKLUS
.
KEHIDUPAN
. ' .
kata,n waktu luang, juga merupakan transisi yang biasa
terjadi..· .
Rankin (1989) membuat sebuahkerangka perkembangan
Menemukan pasangan
yang sesuai..
loarga. dengan inte dan keluarga campurari. ' atau mendapatkan cintaYClngdibllh:Jh: '
~.
angota keluarga lama
• ' "";. ' •. ; ,'. , " ; ' : •• i
dar; keluarga. at~u pek~ri~a~. . " .... ".. ...... . " ,", ',' : ", '
kehilanganpekel:\aan,
dar kehidtlpan.' " . """""":,:.";1..:':'
. lua.· .
!",;": .. '
IntetirOlsi.Walgulul;mg , Posall~j~nperj~itlQqri
TABEL 5-3
Keluarga mulai membentvk rumah tangga yang umum, yang dibentvk oleh
' .. duo orang; hal ini termasuk olou tidak termosuk pernikohan.
Tugas keluarga Kemandirian individu lerhodap soling ketergontvngan pasangan
TA.H~P II: MENJADI TIGA
Penan. tahap 'ice'uarga Fase kedua dalam kehidupan keluarga dimulai dengan hadirnya dan
masuknya anak pertoma/anggota keluarga berikutnya yang belum dopat
mandiri.
Tugas kel)Jorga Saling kelergantungan untuk menggabungkan kemandirian.
TAHAP TENGAH: PROSES PEMISAHAN KELUARGA
Tugal! keluarga Membanlu fasililosi untuk melanjutkan perpisahan agar anak menjadi
TAHAP V: i(ELUAR
Penanrla tahap keluarga Fase ini dimulai dengan keluarnya anggota keluargo yang belum mandiri
secara komplet pertama kali dari keluarga. Tahap ini dicapaidengan
pembentvkan rumah tangga yang mandiri, yang dapat termasuk
pernikahan atau benluk lain dad kesatuan rumoh tangga yang mandiri.
Tugos keluargo Perpisahan parsial terhadap kemandirian komplet yang perlama kali.
TAHAP TERAKHIR:
~:f!#!~~Cla.iqhap,ke'uarga .' . Tahun lerakhir dimulai dengan kematian salah satu pasangan/teman hidup
dan dilanjutkan dengan kematian pasangan yang lain .
. ';t~~~'s~eliJqr9a ... Fasilitasi duka dlo keluargo; melanjutkan kehidupan melalui perpisahan
lerakhir.
Su~ber: Zilbach, 1.1.{1989}. The Family life cycle: A framework for understanding children in family therapy. In L. Combrinck-Graham {Ed.},
: .... C~ildren in Family Contexts: Perspectives on Treatment {p.65}. New York: Guilford Press. . .
BAB 5 TEORt PERKEMBANGAN KELUARGA 105
~RIWAYAT ATAU TAHAP hidupan keluarga. Namun, karena periode ini rnerupakan
SIKLUS KEHIDUPAN sebuah pengalaman yang sering dialarni (remaja tidak:
secara langsung meninggalkan keluarga asa! mereka ke
KELUARGAINTIDENGAN
keluarga pemikahan, sebagaimana yang lebih sering ter
DUA ORANG TUA lihat di masa lalu), dan karena periode ini merupakan suatu
transisi yang sangat penting maka tahap transisi ditambah
Tahap siklus kehidupan keluarga berikut ini telah dija kan ke dalam pembahasan ini. Tahap ini juga diabaikan
barkan oleh Duvall dan Miller (1985) serta Carter dan secara luas oleh profesional kesehatan keluarga dan ahli
McGoldrick (1989). Keenam tahap meliputi delapan tahap terapi keluarga (Aylmer, 1988).
Duvall (Tabel 5-4) ditambah "tahap perantara" dari tipolo Data demografi mendukung pentingnya tahap ini. Saat
gi Carter dan McGoldrick untuk memberikan gambaran ini di Amerika Serikat, dewasa muda menunda pernikahan
yang lebih komprehensif tentang perubahan dalam kehi mereka sementara mereka tinggal serumah atau melakukan
dupan keluarga. Tahap siklus kehidupan keluarga meng hubungan seksual di luar pernikahan. Pernikahan pertama
gambarkan inti keluarga Amerika secara utuh, tetapi pe di Amerika Serikat secara umum terjadi tiga tahun (bagi
nerapannya terbatas pada keluarga dengan. orang tua pria) dan lima tahun (bagi wan ita) daripada pemikahan
tunggal, keluarga yang bercerai, dan keluarga dengan yang terjadi satu generasi yang lalu (U.S. Bureau of the
orang tua tiri. Perhatian kesehatan dan kebutuhan untuk Census, 2000a). Jumlah pasangan yang tidak menikah
meningkatkan kesehatan yang umum juga didiskusikan di terhitung sebanyak 3,8 juta pasangan (rumah tangga) dari
dalam setiap tahap siklus kehidupan keluarga. 104 juta rumah tangga, meningkat 1000 persen dari tahun
1990 sampai sekarang (Popenoe & Whitehead, 2000; U.S.
Bureau of the Census, 2000a). Pada tahun 2000, 56% pria
TAHAP TRANSISIONAL: BETWEEN FAMILY
berusia 18 sampai 24 tahun tinggal di rumah dengan se
(DEWASA MUDA LAJANG)
orang atau dua orang orang-tuanya, demikian juga pada
Tahap ini menyatakan peri ode waktu ketika individu ber 43% wanita yang berusia 18 sampai 24 tahun. Di antara
usia 20-an, mandiri secara finansial, dan secara fisik dapat individu berusia 18 sampai 24 tahun, hanya 10% pria dan
meninggalkan keluarga asIi mereka, tetapi belum mern 18% wan ita yang menikah dan tinggal bersama dengan
bentuk keluarga mereka sendiri melalui pemikahan. Duval pasangannya (U.S. Bureau of the Census, 2000a).
dan ahli sosiologilainnya tidak mempertimbangkan tahap Tahap between family dinyatakan oleh Alymer (1988)
perantara-keluarga pada tahap atau perjalanan siklus ke dan ahli terapi keluarga lainnyasebagai dasar terpenting
Masa menjadi
kakeklnenek
Masa kehamilan
Kelahiran anak
Masa remaja
Evaluasi ulang
saal usia 40-an
PensiUll
Gambar 5-1. Spiral kehidupan keluarga inenunjukkan tumpo/lg tindihnya tugas perkembangan anggotakeluargad~ri . '
generasi yang berbeda. (Diceiak u/ang dari Combrinck-Graham, L (1985) Suafu model perkembcirigari unfuk s;sfemke/uargii .
Proses ke/uarga, 24(2), 139-150. Digunakan atas izin.} . .
LANDASAN TEORETIS KEPERAWATAN KELUARGA
. baya(semua anak meninggolkan rumah sCllnpai orang tuapensiun) '. .... ..' .
. perisiundn (disebut juga anggota keluarga lansia atau pensiun sampai kematiali kedua
untuk diikuti oleh semua tahap keberhasilan; bagaimana pria umumnya berjuang untuk isu pelekatan dan hubung
.dewasa rouda melalui tahap ini secara jelas memengaruhi an, sementara wanita berjuang untuk isu otonomL
pilihan pasangan hidupnya dan juga memengartihi waktu Sebagian besar isu di atas rilelibatkan hubungan antara
dan cara tetjadinya pemikahan. Untuk memenuhi tahap ini dewasa muda dan pasangannya (Aylmer,1988) dan men
dengart sukses, dewasa muda harns berpisah dari keluarga ciptakan keseimbangan barn apabila tetjadi perpisahan dan
aslinya tanpa memutuskan ikatan dengan anggota keluarga keterikatan. Oleh karena itu, bagaimana orang tua ber
atau 'tanpa menyertakan pengganti emosional secara interaksi dengan anak dewasa rnuda mereka selama perio
reaktif. •..... . de ini adalah sangat penting. Dati perspektif sistem kelu
arga, terdapat efek timbal balik atau efek sirkular yang
'TUGAs PERKEMBANGAN. Tahap iill adalah "between
tetjadi pad a orang tua dan dewasa muda (setiap orang
family", berartibahwa tugas perkembangan secara alami
saling memengaruhi tindakan orang lain), yang meillngkat
lebih. bersifat individual daripada berorientasi pada kelu
kan atau menghambat proses perpisahan dan sifat indivi
.. arga;Carier dan McGoldrick (1989) menjelaskan bahwa
dual dewasa muda. Apabila orang tua mengalami pemi
tugasperkembangan primer pada dewasa muda lajang
kahan yang tidak memuaskan dan mereka membutuhkan
adalah "sesuai dengan keluarga aslinya" (hIm. 13). Sudah
anak dewasa mudanya guna tetap tinggal bersama mereka
waktunya bagi dewasa muda untuk membentuk tujuan
untuk memenuhi kebutuhan mereka, hal iill akan roeng
kehidupan persomil dan sensasi diri sendiri sebelum ber
ganggu upaya dewasa muda untuk berpisah; sebaliknya,
gabung dengan orang lain dalam pemikahan. Kini waktu- .
jika anak muda merasa cemas dan tidak mampu mengatur
nya untuk pembentukan hubungan yang intim dan waktu
dirinya sendiri, ia akan menunda perpisahan dan berupaya
nya untuk roenetapkan kemandirian dalam finansial dan
untuk tetap melibatkan orang tua.
sebagai seorang anggota pekerja produktif dalam masya
.•. rakat(Tabel 5-5). Tahap transisi iill umumnya merupakan
pengaruh buruk dalam hubungan seksual (Goldenberg & PERHATIAN KESEHATAN. Perhatian kesehatan pada sll;at ini
Goldenberg, 2000; Heinrich, 1996). meliputi perhatian yang terkait dengan penyesuaian peran
BERHUBUNGAN SECARA HARMONIS DENGAN JARING seksual dan pernikahan, penyuluhan dan konselin.g keluarga
AN KEKERABATAN. Perpindahan peran dasar terjadi dalam berencana, serta komunikasi. Saat ini semakin tampak jelas
pernikahan pertama, pada saat pasangan berpindah dari bahwa konseling harus diberikan sebelum pernikahan.
rumah orang tua mereka ke latar tempat yang baru. Secara Kurang informasi sering menyebabkan masalah seksual
bersamaan, mereka menjadi anggota dari tiga buah dan emosional, ketakutan, perasaan bersalah, kehamilan
keluarga-masing-masing keluarga asli mereka ditambah yang tidak direncanakan, dan penyakit kelamin baik se·
keluarga mereka sendiri yang baru saja mereka ciptakan. belum maupun sesudah pernikahan. Peristiwa yang tidak
Pasangan menghadapi tugas perpisahan mereka sendiri menguntungkan ini tidak memtingkinkan pasangan untuk
dari masing-masingkeluarga asal mereka ke keluarga yang merencanakan kehidupan mereka dan memulai hubungan
baru dibentuk-dan dalam menjalani hubungan yang ber mereka dengan pondasi yang baik. Konsep pernikahan
beda dari orang tua, saudara kandung, dan mertua, karena tradisional menjadi tertantang oleh hubungan cinta, dan
loyalitas primer kedua pasangan harus berpindah ke hu hubungan pasangan heteroseksual dan homoseksual.
bungan pernikahan mereka. Bagi pasangan, bagian yang Masyarakat yang memasuki ikatan nonpernikahan sering
tidak dapat dihindari ini membentuk hubungan baru de kaJi memerlukan banyak bahkan mungkin lebih banyak
ngan setiap latar belakang orang tua, hubungan yang tidak memerlukan konseliJlg dari petugas kesehatan yang dapat
hanya memungkinkan untuk memberi dukungan mutual diminta untuk membantu pasangan tersebut. Mungkin pa
dan kesenangan, tetapi juga untuk suatu otonomi yang da titik ini, perawat keluarga dapat terperangkap di antara
melindungi keluarga yang baru dibentuk dari turut campur dua "keluarga", yaitu keluarga orientasi dan pembentukan
pihak luar yang dapat mengganggu bangunan pernikahan ikatan. Dalam situasi tersebut, profesional kesehatan kelu
yang memuaskan. arga tidak perlu membuat penilaian berharga tetapi ber
usaha untuk membantu setiap kelompok untuk memahami·
MERENCANAKAN SEBUAH KELUARGA. Memiliki atau ti diri mereka sendiri dan orang lain.
dak memiliki anak danmenetapkan waktu kehamilan ada
_ lah keputusan keluarga yang penting. Mckinney dan rekan
(2000) menekankan pentingnya mempertimbangkan keha TAHAP II: CHILDBEARING FAMILY
milan -keluarga secara menyeluruh ketika seseorang be
Tahap II mulai dengan kelahiran anak pertama dan ber
kerja: dalam unit perawatan maternitas. Jenis pelayanan
lanjut sampai bayi berusia 30 bulan. Transisi ke masa
kesehatan yang diterima keluarga sebagai sebuah unit
menjadi orang tua adalah salah satu kunci dalam siklus
sangat memengaruhi kemampuan keluarga untuk melak
sanakan koping secara efektif ketika menghadapi perubah kehidupan keluarga. Dengan kelahiran anak pertama, ke
luarga menjadi kelompok trio, membuat sistem yang per
. an yang sangat besar setelah kelahiran bayi.
manen pada keluarga untuk pertama kalinya (yaitu, sistem
berlangsung tanpa memerhatikan hasil akhir dariper
nikahan) (McGoldrick, Heiman, & Carter, 1993).
TABEL 5-6 Walaupun menjadi orang tua menunjukkan tujuan yang
sangat penting bagi sebagian besar pasangan, sebagian be
TAHAP I SiKLUS KEHIDUPAN KELUARGA
sar menemukan bahwa masa menjadi orang tua adalah ma
INTI DENGAN DUA ORANG TUA:
sa transisi kehidupan yang penuh stres. Sebuah periode
KELUARGA BARU
ketidakseimbangan tidak dapat di hindari pad a saat keluarga
PERHATIAN berpindah dari satu tahap ke tahap lainnya (Martell & Imle,
TUGAS PELAYANAN 1996). Sering kali, ketidakseimbangan ini memerlukan
PERKEMBANGAN KESEHATAN begitu banyak perubahan yang menurut beberapa pene!iti
dapat menyebabkan krisis keluarga (Clark, 1966; Hobbs &
Membentuk pernikahan Pendidikan dan konseling
yang memuaskan bagi . keluarga berencana Cole, 1976; LeMasters, 1957), menyebabkan pe~asaan
satu sama lain tidak memadai menjadi orang tua dan menyebabkan
SeCara' harmonis berhu Pendidikan dan konseling gangguan dalam hubungan pernikahan.
bungan dengan sanak untuk menjadi orang tua Miller dan Myers-Walls (1983), berdasarkan tinjauan
saudara p~nelitian mereka tentang orang tua baru, merangkum
Perencanaan keluarga stresor spesifik daJam peran menjadi orang tua yang di
(keputusan tentang identifikasi di dalam literatur. Stresor yang paling sering
menjadi orang tua)
disebutkan tampaknya adalah kehilangan kebebasan per
BAB 5 TEORI PERKEMBANGAN KELUARGA 109
sonal akibat tanggung jawab menjadi orang tua; selain itu, peningkatan' biaya dalam memiliki dan mengasuh anak
kurangnya waktu dan hubungan persahabatan dalam per adalah semua faktor yang memengaruhi jalur dalam mele
nikahan juga sering teridentifikasi. wati tahap siklus kehidupan pengasuhan anak (child
Penyesuaian terhadap pernikahan biasanya tidak sesulit bearing) pertama kali (Bradt, 1988; Dobson, 2001; Miller
seperti penyesuaian terhadap keadaan menjadi orang tua. & Myers-Walls, 1983).
Walaupun merupakan pengalaman yang paling berarti dan
rUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA. Setelah hadirnya
paling memuaskan bagi sebagian besar orang tua, hadirnya
anak pertama, keluarga memiliki beberapa tugas perkem
. bayi membutuhkan perubahan yang tiba·tiba sampai me
bangan penting (Tabel 5-7). Suami, istri, dan anak harus
nuntut peran yang tidak henti-hentinya. Biasanya, hal ini
mempelajari peran barunya, semen tara unit keltiarga inti
pada awalnya sulit karena perasaan tidak memadai dari
mengalami pengembangan fungsi dan tanggung jawab.
orang tua yang barn; kurangnya bantuan dari keluarga dan
Hal ini melibatkan pertautan yang simultan dari tugas per
ternan; saran yang bertentangan dari ternan, keiuarga, dan
kembangan setiap anggota keluarga dan keluarga sebagai
profesional pelayanan kesehatan yang selama ini mem
keseluruhan (Duvall & Miller, 1985). .
bantu; dan sering terbangunnya bayi di waktu malam~
Kelahiran anak membuat perubahan radikal dalam
yang biasanya berlanjut sampai sekitar tiga sampai empat
pengorganisasian keluarga. Fungsi pasangan harus berbe
minggu. Dengan demikian, ibu menjadi lelah secara psi
da untuk memenuhi tuntutan yang baru dalam perawatan
kologi dan fisiologi. Selain mengasuh bayinya, ibu sering
dan pengasuhan bayi. Bagaimana tanggungjawab ini dipe
merasa terbebani oleh tugas rumah tangga dan mungkin
nuhi sangat bervariasi sesuai dengan posisi sosiokultural
juga oleh tanggung jawab pekerjaan. TU15as ini terutama
pasangan. Walaupun sebagian besar orang tua terus
akan 4irasa sulit jika ibu memiliki penyakit atau melalui
melanjutkan untuk memikul peran tradisional atau pem
tahap persalinan dan kelahiran yang panjang dan sulit atau
bagian tanggung jawab, dalam masyarakat kontemporer,
melalui seksio sesar.
umum bagi ibu dan ayah untuk berbagi dalam tugas
Dua faktor terpenting ikut menyebabkan kesulitan da perawatan bayi (Tiller, 1995)..
lam mendapatkan peran menjadi orang tua. Sebagian besar Hubungan dengan orang tua dan pemikahan dalam ke
masyarakat saat ini tidak dipersiapkan ~ntuk menjadi orang luarga besar juga harus disejajarkan kembali selama tahap
tua, dan banyak mitos yang merusak dan tidak masuk akal ini. Peran baru perlu ditetapkan dengan menghargai peran
mewarnaipengasuhan anak di dalam masyarakat kita menjadi kakeklnenek dan hubungan antara orang tua dan .
(Szafran, 1996). Menjadiorang tua adalah satu-satunya kakeklnenek (American Association of Retired Person
peran utama yang hanya sedikit dipersiapkan, dan kesulitan [AARP], 2000; Bradt, 1988).
dalam transisi peran berpengaruh buruk pada kualitas hu Salah satu tugas terpenting perawat keluarga dalam
bungan pernikahan dan hubungan orang tua-anak. mengkaji ketika bekerja dengan childbearing family ada
Hadirnya bayi baru ke dalam rumah menciptakan lah mengkaji peran menjadi orang tua (parental)-bagai
perubahan bagi setiap anggota keluarga dan bagi setiap mana kedua orang tua berinteraksi dim mengasuh bayi
perangkat hubungan. Seorang anak asing telah diakui ma yang baru lahir dan bagaimana bayi berespons. Klaus dan
suk ke dalam keJompok pertalian-tertutup, dan tiba-tiba Kendall (1976),. Kendall (1974), Rabin (1 967a, b), dan
keseimbangan keluarga berpindah--setiap anggota ke rekan membuktikan dampak kritis pada pelekatan awal
luarga memperoleh .peran baru dan memulai hubungan dan hubungan yang hangat, permulaan hubungan orang
yang barn. Selain bayi yang baru dilahirkan, seorang ibu, tua-anak yang positif dalam hubungan dengan anak di
ayah, dan kakeklnenek juga dilahirkan. Istri saat ini harus masa depan. Sikap orang tua mengenai diri mereka sebagai
berhubungan dengan suami dan memperlakukannya se orang tua, perilaku mereka berkenaan dengan bayi, dan
bagai seorang pasangan dan seorang ayah, dan sebaliknya karakteristik komunikasi orang tua serta stimulasi bayi
seorang suami juga berhubungan dengan istri dan mem (Davis, 1978) adalah fokus pengkajian. .
perlakukannya sebagai seorang pasangan dan seorang ibu. Perubahan peran dan adaptasi terhadap tanggungjawab
Dan dalam keluarga yang telah memiliki anak, dampak orang tua yang ba;.u sering kali lebih cepat dipelajari oleh
kehadiran bayi baru bagi seorang kakak sarna pentingnya ibu dibandingkan ayah.. Anak lebih cepat dirasakan sebagai
dengan dampak yang dialami oleh orang tua baru. sebuah-kenyat~an bagi calon ibu dibandingkan bagi ayah,
Perubahan sosial yang dramatik dalam masyarakat yang biasanya mulai merasa menjadi seorang ayah pada
Amerika sejak tahun 1950-an juga berpengaruh pada orang saat anaknya lahir, tetapi kadang Jebih lama dari itu
tua baru. Besamya proporsi wan ita yang bekerja di luar (Minuchin, 1974).
rumah dan memiliki karier, meningkatnya angka percerai Sebagian besar ayah secara tradisional tidak rliikutser
an dan ketidakstabilan pernikahan, sering menggunakan takan dalam proses perinatal sehingga tentu saja hal ini
alat kontrasepsi dan melakukan aborsi, serta besarnya membuat pria terlambat dalam melaksanakan perubahan
1 10 BAGIAN 2' LANDASAN TEORETIS KEPERAWATAN KELUARGA
peran penting sehingga menghindari keterlibatan emosio Pola komunikasi pernikahan yang baru, berkembang
nal mereka. Untungnya, peningkatan kesadaran mengenai dengan hadirnya seorang anak; pasangan suami istri dalam
penlingnya peran yang dilaksanakan dalam pengasuh anak berhubungan satu sarna lain memperlakukan pasangannya
menyebabkan keterlibatan ayah yang lebih besar dalam sebagai pasangan hidup dan sebagai orang tua. Pola
pengasuh bayi di masyarakat kelas menengah (Hanson & transaksional pasangan terbukti berubah secara drastis.
Bozett, 1985; Henderson & Brouse, 1991; Kaufman & Feldman (1961) mengobservasi bahwa orang tua bayi se
Uhlenberg, 2000; Zimmerman, Northen, & Seng, 1999). dikit berbicara satu sarna lain dan sedikit memiliki ke
Ibu dan ayah menumbuhkan peran mereka menjadi senangan, kurang menstimulasi percakapan, dan menurun
orang tua sebagai respons terhadap perubahan tuntutan dan nya kualitas interaksi pernikahah mereka. Beberapa orang
tugas perkembangan yang kontinu pada anak remaja yang tua merasa kewalahan dengan bertambahnya tanggung ja
sedang berkembang, keluarga secara keseluruhan, dan wab, terutama pada keluarga yang suami dan istrinya be
mereka sendiri. Menurut Friedman (1957), orang tua me kerja penuti waktu. Dalgas-Pelish (1993) menemukan buk
lalui lima ·tahap perkembangan secara berturutan. Satu dari ti bahwa kebahagiaan pernikahan lebih rendah pada
dua tahap adalah fase kehidupan keluarga ini. Pertama, keluarga yang memiliki anak dibandingkan pada keluarga
selama masa bayi, orang tua mempelajari makna isyarat yang tidak memiJiki anak.
yang diekspresikan oleh bayi mereka umuk mengetahui Pembentukan kembali pola komunikasi yang memuas
kebutuhan bayi tersebut. Orang tua akan melalui tahap kan-termasuk perasaan dan perhatian personal, pernikah
yang sarna ini karena mereka menyesuaikan dengan setiap an (marital), dan parental-hal yang kritis. Pasangan harus
isyarat unik.yang diberikan bayi, pada setiap anak secara melanjutkan untuk saling memenuhi kebutuhan psikologis
berturut-turut. dan seksual or~ng dewasa dan juga bcrbagi serta ber
Tahap kedua perkembangan pranatal adalah belajar interaksi satu sarna lain berkenaan dengan tanggung jawab .
untuk·menerima pertumbuhan dan perkembangan anak, orang tua.
yang terjadi pada masa toddler. Hanya pada awal dan Hubungan seksual antar-pasangan umumnya menurun
selam'atahap ini, orang tua-terutama orang tua yang selama masa kehamilan dan selamaenam minggu periode
. memiliki anak pertama--;memerlukan panduan dan du paseapartum. Kesulitan seksual selama periode paseapar
kungan. Orang tua perlu memahami tugas yang berusaha tum biasa terjadi, muneul akibat faktor peran baru yang
dikuasai anak dan kebutuhan anak akan keamanan, keter dijalankan oleh ibu, akibat kelelahan, dan merasa kehi
batasan, dan pelatihan eliminasi (toilet training). Mereka langan ketertarikan seksual sementara suami merasa "di
peril! memahami konsep kesiapan perkembangan, atau tinggalkan atau disingkirkan" oleh bayi yang baru lahir.
"peristiwa yang dapat diajarkan". Pada saat yang sarna, Komunikasi keluarga saat ini memasukkan anggota ke
orang tua memerlukan panduan daJam memahami tugas luarga ketiga. membuat suatu triad. Orang tua harus belajar
yang harus dikuasai oleh diri mereka sendiri selama tahap untuk menangkap dan dengan cermat memahami komuni
ini. kasi bayi yang berupa tangisan. Misalnya, tangisan bayi
TABEL 5-7
TAHAP II SIKLUS KEHIDUPAN KELUARGA IN1'I DENGAN DUA ORANG TUA: CHILDBEARING
FAMILY
TUGAS PERKEMBANGAN PERHATIAN PELAYANAN KESEHATAN
Membentuk keluarga muda sebagai suatu unit yang stabil Persiapan untuk pengalaman melahirkan
{menggabungkan bayi yang baru ke dalam keluargal Transisi menjadi orang tua
Memperbaiki hubungan setelah ter;adinya konAik mengenai Perawatan bayi
tugas perkembangan dan kebutuhan berbagai anggota Perawatan bayi yang sehat
keluarga
Mempertahankan hubungan pernikahan yang memuaskan Mengenali secara dini dan menangani masalah-masalah
Memperluas hubungan dengan keluarga besar dengan kesehatan fisik anak dengan tepat
menambah peron menjadi orang tua dan menjadi kakekl Imunisasi
nenek Pertumbuhan dan perkembangan yang nor-mal
Tindakan untuk keamanan
Keluarga berel1cana
Interaksi keluarga
Praktik kesehatan yang baik (mis., tidur, nutdsi, olahraga)
BAS 5 TEORI PERKEMBANGAN KELUARGA 111
harus dibedakan antara ekspresi ketidaknyamanan, lapar, hari-had pertama menjadi orang tua (Evans, 1991; William
mendapat stimulasi berlebihan, penyakit, atau kelelahan. & Cooper, 1993). Perawatan bayi yang baik, pengenalan
Dan bayi mulai berespons terhadap gendongan, timangan, awal dan ketepatan penatalaksanaan masalah kesehatan
dan percakapan, yang kemudian akan ditangkap dan di fisik, imunisasi, pertumbuhan dan perkembangan normal,
dukung oleh orang tua. . tindakan keamanan, interaksi keluarga, dan promosi ke
Tahap siklus kehidu'pan ini memerlukan suatu penye sehatan umum (gaya hidup) adalah semua area yang pen
suaian hubungan di dalam keluarga besar dan penyesuaian ting untukdiskusi. .
hubungan dengan ternan-ternan. Ketika anggota keluarga Perhatian lain tentang kesehatan keluarga selama pe
lain berupaya untuk mendukung dan membantu orang tua riode kehidupan keluarga ini adalah kesulitan mengakses
baru, hal ini dapat menimbulkan ketegangan. Walaupun dan tidak memadainya fasilitas perawatan anak pada ibu
kakeklnenek, misalnya, dapat menjadi orang yang sangat bekerja, hubungan orang tua-anak, hubungan antar-sibling,
m.embantu keluarga baru, potensi untuk terjadinya konHik menjadi orangtua (termasuk penganiayaandan penelantaran
tetap ada karena adanya perbedaan nilai dan harapan di anak), dan masalah transisi peran menjadi orang tua.
antara generasi.
Selain pentingnya memiliki jaringan kerja dan sistem
dukungan sosial untuk menerima kepuasan, dan memiliki TAHAP III: KELUARGA DENGAN ANAK
perasaan positif tentang kehidupan keluarga, keluarga PRASEKOLAH
mud a perlu mengetahui kapan mereka membutuhkan ban Tahap ketiga siklus kehidupan keluarga dimulai ketika
tuan dan dari mana mereka akan mendapatkannya serta anak pertama berusia 2V2 tahun dan diakhiri ketika anak
kapan mereka harus bergantung pada sumber-sumber dan berusia 5 tahun. Keluarga saat ini dapat terdiri dari tiga
kekuatan daii dalam diri mereka sendiri (Duvall & Miller, sampai lima orang, dengan posisi pasangan suami-ayah,
1985). istri-ibu, putra-saudara laki-laki, dan putri-saudara perem
. Hubungan pernikahan yang kuat dan aktif turut berpe puan. Keluarga menjadi lebih kompleks dan berbeda
ran dalam, kestabilan dan moralitas. keluarga. Hubungan (Duvall & Miller, 1985).
suami-istri yang memuaskan akanmemberikekuatan dan
Kehidupan keluargaselama tahap ini menjadi sibuk dan
energi pada pasangan untuk "diberikan" kepada bayi dan
menuntut bagi· orang tua. Bagi orang tua yang memiliki
kepada pasangannya. Tekanan dan tunttitan yang membuat
tuntutan- besar terhadap waktu mereka, mungkin ibu juga
konflik, seperti antara loyalitas ibu baik kepada bayi mau
bekerja, baik paruh waktu maupun penuh waktu. Meski
pun kepada suaminya, adalah sesuatu yang problematik.
pun demikian, menyadari bahwa orang tua adalah "arsitek
dan dapat menimbulkan kesedihan. Tipe konflik ini dapat
keluarga", yang merancang dan mengarahkan perkem
menjadi sumber utarna ketidakbahagiaan selama tahap
bangan keluarga (Satir, 1983), penting bagi mereka untuk
siklus kehidupan ini.
menguatkan hubungan mereka-singkatnya, menjaga per
PERHATIAN KESEHATAN. Perhatian keluarga pada tahap nikahan tetap hidup baik. Hal ini sering menjadi masalah
ini dimulai dengan persiapan menjadi orang tua (Iihat selama tahap kehidupan keluarga tertentu (Olson et al.,
Tabel 5-7). Konseling keluarga berencana harus dimulai 1983).
selamaperiode pranatal atau pascapartum karen a banyak Anak prasekolah banyak belajar pad a tahap Ini, ter
pasangan yang tidak menunggu untuk memulai kern bali utama di area kemandirian. Mereka harus mencapai otono
hubungan seksual sampai pemeriksaan pascapartum tradi mi dan kemandirian yang cukup agar mampu menangani
sional yang berlangsung selama enam minggu. Orang tua diri mereka sen<;liri tanpa orang tua di berbagai tempat.
harus didukung untuk mendiskusikan jarak kehamilan dan Pengalaman di taman kanak-kanak, Project Head Start,
perencanaan keluarga secara terbuka. Karena peningkatan pus at penitipan anak, atau program serupa lainnya adalah
tuntutan personal dan keluarga yang disebabkan bayi, cara yang baik urituk membantu tipe perkembangan ini.
orang tua harus menyadari bahwa kehamilan yang sering Program prasekolah terstruktur terutama berguna untuk
dan berjarak d~kat dapat membahayakan ibu, ayah, anak membantu orang tua di pusat kota yang tinggal di komuni
kandung lainnya, dan unit keluarga .. tas dengan pendapatan yang rendah dan memiIiki anak
Pendidikan maternitas yang berpusat pada keluarga prasekolah. Meskipun banyakpenelitian menunjukkan ke
dengan besarnya keragaman kelas pranatal dan pascanatal untungan asuhan anak yang berkualitas dan program pra
tersedia untuk membantu mempersiapkan orang tua muda sekolah seperti Head Start, akses ke program ini biasanya
guna pengalaman persalinan dan transisi menjadi orang tua sulit atau tidak terdapat pad a keluarga miskin yang bekerja.
(Szafran, 1996). Tindak lanjut kunjungan rumah setelah MemperoJeh pengeJolaan asuhan anak yang adekuat ada
persalinan disarankan untuk memenuhi kebutuhan pendi lah perhatian utama bagi orang tua (Kelleher, 1996). Pus at
dikan dan dukungan keluarga yang mengasuh anak pada penitipan bayi dan anak prasekolah yang dapat diperoleh
1 12 BAGIAN 2 LANDASAN TEORETIS KEPERAWATAN KELUARGA
dan yang memiliki kualitas baik adalah sesuatu yang sui it kehangatan yang ditujukan pada anak dan lebih sedikit ke
jika mungkin berlokasi di sebagian besar komunitas. Ibu hangatan yang diberikan kepada masing-masing pasangan;
bekerja dan ibu yang memiliki anak remaja terutama adalah dan lebih sedikit tingkat kepuasan seksual (Feldman,
orang yang memerlukan program dan fasilitas pelayanan 1971). Penggabungan observasi klinis ini adalah mitos
kesehatan anak yang lebih baik (Adams & Adams, 1990). bahwa lebih banyak.ayah yang meluangkan waktu di rumah
Banyak keluarga dengan orang tua tunggal berada di ta dan mengurangi waktu bekerja. Kaufman & Uhlenberg
hap siklus kehidupan tertentu ini. Ahli demografi saat int (2000) melaporkan bahwa perbedaan gender dalam pe
~emperkirakan bahwa lebih dari setengah anak yang lahir ngaruh menjadi orang tua pada pelaksanaan tugas terus
di tahun 1990-an akan meluangkan sedikitnya sebagian menerus ada. Suami yang memiliki anak terbukti lebih
dari masa kanak-kanak mereka di rumah dengan orang tua sering bekerja dan melaksanakan pekerjaan lebih banyaK
tunggal (Kantrowitz & Wingert, 2001). Di antara keluarga dibandingkan suami yang tidak memiliki anak. Selain itu,
dengan orang tua tunggal tekanan peran menjadi orang tua istri yang memiliki anak-anak melanjutkan pekerjaannya
dari anak prasekolah, dan peran lainnya menjadi lebih dengan waktu yang lebih sedikit dibandingkan wanita
besar. tanpa anak dan dibandingkan ayah-suami di rumah.
TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA. Keluarga saat ini Feldman mengenali dengan baik laporan dan observasi
berkembang baik secara jumlah maupun kompleksitas. paraiel penelitian pada konselor keluarga-bahwa hu
Kebutuhan anak prasekolah dan anak kedl lainnya untuk bun'gan pernikahan lebih sering mengalami rriasalah pada
mengeksplorasi dunia di sekitar mereka, dan kebutuhan fase kehidupan keluarga ipi. Pada kenyataannya, banyak
orangtua akan privasi diri, membuat rumah danjarak yang perceraian terjadi dalam tahun-tahun ini akibat kelemahan
adekuat menjadi masalah utama. Peralatan dan' fasilitas dan ketidakpuasan ikatan pernikahan. Privasi dan waktu
juga harus aman untuk anak-anak, karena alasan itu morta bersama ad~dah kebutuhan yang utama. Konseling perni
litas dan disabilitas pada tahap ini sebagian besar terjadi kahan dan kelompok pertemuan pernikahan telah menjadi
karena cedera. Mengkaji rumah tentang adanya bahaya ke sumber penting di antara kelas menengah, Akan tetapi bagi
selamlltim merupakan hal yang penting bagi perawat ke keluarga tanpa sumber ekonomi, bantuan yang. terbatas ter
sehatan komunitas, dan pendidikan kesehatan kemudian sedia untuk menguatkan pernikahan yang mampu disela
harus dimasukkan sehingga orang tua dan anak mengenali matkan. Terdapat kecenderungan bagi seorang ahli agama
kem,ungkinan risiko dan cara mencegah cedera (Tabel untuk dilatih menjadi konselor pernikahan dan keluarga
5-8):; i serta memberikan konseling kepada pasangan yang tidak .
Suami-ayah umumnya lebih ban yak terlibat dalam tang mampu membayar terapi dari konselor swasta.
gung jawab rumah tangga selama tahap perkembangan Tugas utama keluarga adalah menyosialisasikan anak.
keluarga ini dibandingkan selama tahap-tahap yang lain, Anak prasekolah mengembangkan sikap diri yang kritis
dengan persentasi terbesar pada tahap ini dihabiskan pada (konsep diri) dan dengan cepat belajar untuk mengekspresi
aktivita~ pengasuhan anak. Walaupun bukti dicampur, be kan diri mereka sendiri, sebagaimana yang terlihat dalam
berapa peneJitian menyatakan bahwa kontak ayah-anak penangkapan berbahasa mereka yang cepat. Peran yang le
memiliki efek menguntungkan pada anak termasuk nilai . bih dewasa didapat oleh anak prasekolah, yang secara ber
psi kososi al yang lebih tinggi, harga diri lebih besar, ma tahap memikul tanggungjawab lebih dalam perawatan diri
salah periIaku lebih sedikit, pencapaian akademik lebih mereka sendiri, dan membantu ibu atau ayah dengan tugas
tinggi, dan hubungan dengan ternan sebaya yang lebih baik rumah tangga. Yang penting, bukanmasalah produktivitas
(Amato & Rezac, 1994; Healy, Malley, (k Stewart, 1990; anak, tetapi pembelajaran yang terjadi. .
Hetherington, 1993; Lund, 1987; Peterson & ZiIl, 1986). Tugas lain selama peri ode ini adalah berhadapan de
Bertolak belakang dengan harapan, penelitian tel~h ngan cara bagaimana mengintegrasikan anggota keluarga
menunjukkan bahwa kedatangan anak kedua ke dalam baru (anak kedua atau ketiga) ke daJam keluarga, sementa
keluarga memiliki efek yang lebih buruk pada hubungan ra keluarga tersebut tetap memenuhi kebutuhan anak yang
pernikahan daripada kedatangan anak pertama (La Rossa lebih tua. Pergeseran seorang anak oleh bayJ baru lahir
& La Rossa, 1981). Keterli batan dalam pol a orang tua cen secara psikologis adalah peristiwa yang sangat traumatis.
derung membuat pelaksanaan peran pernikahan menjadi Persiapan anak menghadapi kedatangan bayi baru lahir
lebih sulit, seperti yang diperlihatkan oleh pemantauan membantu memperbaiki situasi, terutama jika orang tua
penelitian klinis berikut: Pasangan melihat perubahan sensitif dengan perasaan dan perilaku anak yang lebih tua.
kepribadian yang lebih negatif pada satu sarna lain; mereka Persaingan sibling sering diekspresikan dengan memukul
kurang.puas dengan rumah mereka; interaksi berorientasi atau memperlakukan ·bayi baru lahir secara' negatif,
tugas lebih banyak dan lebih sedikit percakapan personal berperilaku regresif, dan aktivitas yang mencari perhatian.
serta percakapan yang berpusat pada anak; lebih ban yak Cara terbaik un~uk menghadapi persaingan sibling bagi
BAB 5 TEORI PERKEMBANGAN KELUARGA 1 13
TABELS-S
TAHAP III SIKLUS KEHIDUPAN KELUARGA INTI DENGAN DUA ORANG TUA: KELUARGA
DENGAN ANAK PRASEKOLAH
•
TUGAS PERKEMBANGAN PERHATIAN PELAYANAN KESEHATAN
Mem~nuhi kebutuhan anggota keluarga akan rumah, ruang, Penyakit menular pad a anok-anak
privasi dan keamanan yang memadai Pencegahon kecelakaan don keamanan rumah (mis., jotuh,
orang tua adalah meluangkan sejumlah waktu tertentu hubungan kepuasan yang minimal dengan komunitas luas
setiap hari secara eksklusif untuk berhubungan dengan karena posisi mereka yang mengasingkan diri dan sumber
anak yang lebih tua guna memberikan mereka kepastian yang tersedia untuk mereka tidak cukup.
bahwa ia tetap disayang dan diinginkan. '
Pada saat anak memasuki prasekolah, orang tua me PERHATIAN KESEHATAN. Masalah kesehatan fisik yang
masuki tahap ketiga yaitu menjadi orangtua, salah satunya ' utama adalah seringnya', penyakit menular dialami oleh
adalah belajar untuk berpisah dari anak pad a saat mereka anak dan' umumnya cedera akibat jatuh, luka bakar.
berlatih di pusat penitipan anak atau taman kanak-kanak. keracunan. dan cedera lain yang terjadi se\ama masa pra
Tahap ini, berlanjut selama prasekolah dan tahun-tahun ' sekolah (IIhat TabeI5-8). Karena kurangnya ketahanan
masa sekolah awal. Perpisahan sering kali dirasa sulit bagi spesifik terhadap banyak bakteri dan penyakit akibat virus
orang tua, dan mereka perlu dukungan dan penjelasan ten serta meningkatnya pajanan terhadap bakteri dan virus,
tang bagaimana anak prasekolah menguasai tugas perkem anak prasekolah sering kali sakit dengan disertai satu
bangan yang ikut berperan dalam pertumbuhan otonomi penyakit infekSi minor setelah sakit pertarnanya sembuh.
anak. Penyakit infeksi sering kali merupakan penyakit yang
Perpisahan dari orang tua juga sulit bagi anak praseko "hilang-timbul" di dalam keluarga. Seringnya kunjungan
lah: Perpisahan dapat terjadi karena orang tua pergi beker ke dokter, merawat anak sakit, dan pulang ke rumah dari
ja, ke rumah sakit. atau pergi berekreasi ataLi jalan-jalan. tempat kerja untuk membawa anak yang sakit dan taman
Persiapan keluarga untuk perpisahan sangat penting dalam kanak-kanak adalah krisis mingguan yang senng terjadi.
membantu anak-anak menyesuaikan diri terhadap per Dengan demikian, kontak anak dengan infeksi dan pe
ubahan. nyakit menular serta kerentanan mereka yang umum ter
Membantu orang tua untuk memperoleh layanan kelu hadap penyakit adalah perhatian kesehatan yang utama
arga berencana setelah kehadiran bayi yang baru lahir. atau (Shelov,1991).
untuk melanjutkan kontrasepsi jika kehamilan tidak di Cedera, terjatuh, luka bakar, dan laserasi sangat sering
rencanakan, juga diindikasikan. Hal tersebut, misalnya, terjadi. Cedera ini tampaknya bahkan lebih sering jika
bukan merupakan hal yang jarang bagi wanita untuk ber keluarga adalah keluarga besar. keluarga dengan pengasuh
henti menggunakan kontrasepsi karena tidak munculnya dewasa yang tidak ada di rumah karena bekerja (anak yang
periode menstruasi dengan keyakinan bahwa ia hamil, kurang mendapat pengawasan orang dewasa), dan kel~arga
hanya untuk mengetahui bahwa pada akhiTllya ia hamil yang memiliki pendapatan rendah. Kea\TIanan lingkungan
akibat hubungan seksual selama ia mengira bahwa ia hamil dan supervisi anak yang adekuat adalah eara untuk me
dan tidak menggunakan kontrasepsi. ngurangi cedera (Shelov, 1991).
Kedua orang tua perlu melakukan hobi di luar'rumah Perhatian utama tentang kesehatan psikososial keluarga
dankontak untuk memperbarui diri mereka sendiri guna adalah hubungan pernikahan. Penelitian membuktikan
melanjutkan tugas dan tanggung jawab rumah tangga yang adanya penurunan atau kehilangan kepuasan yang dialami
bertumpuk. Orang tua tunggal dan, miskin sering kali tidak oleh banyak pasangan selama masa ini dan kebutuhan Ull
memiliki kesempatan ini. Keluarga ini biasanya memiliki tuk bekerjaguna memperkuat dan menyegarkan kembali
1 14 BAGIAN 2 LANDASAN TEORETIS KEPERAWATAN KELUARGA
unit vital ini (Olson et aI., 19983). Perhatian kesehatan akan jauh lebih mudah membuat perpisahan secara ber
yang penting lainnya adalah persaingan sibling, keluarga tahap. Namun dalam kasus ketika peran ibu merupakan
berencana, kebutuhan tumbuh kembang anak, masalah satu-satunya peran inti dan penting dalam kehidupan wa
orang tua seperti menetapkan keterbatasan (pendisiplinan), nita, proses perpisahan ini dapat sangat menyakitkan.
penganiayaan dan pengabaian anak, keamanan rumah, dan Selama tahap ini, orang tua merasa adanYIl tekanan kuat
masalah komunikasi keluarga. dad komunitas luar yaitu melalui sis tern sekolah dan aso
Strategi promosi kesehatan urn urn terus berlanjut dan siasi di luar keluarga Jainnya untuk menyesuaikan diri de
berhubungan erat selama tahap ini, karena perilaku gaya ngan standar komunitas untuk anak. Hal ini cenderung
hidup yang dipelajari selama masa kanak-kanak dapat me memengaruhi keluarga kelas menengah untuk lebih me
miliki konsekuensi jangka pendek dan panjang. Pendidik nekankan pada niJai pencapaian dan produktivitas yang
an kesehatan keluarga diarahkan pada pencegahan masalah tradisional, dan menyebabkan keluarga kelas pekerja dan
kesehatan utama akibat merokok, penyalahgunaan alkohol ban yak keluarga miskin merasa terasing karena konflik
dan obat-obatan, seksualitas manusia, keamanan, diet dan dengan nHai-niIai sekolah danlatau komunitas.
nutrisi. "Tujuim utama bagi perawat yang bekerja dengan
anak dan keluarga adalah membantu mereka dalam mene TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA. Salah satu tugas
tapkan gaya hidup sehat dan dalam memfasilitasi pertum kritis orang'tua dalam menyosialisasikan anak-anak me
buhan fisik, intelektual, emosional, dan sosial anak yang reka pada saat ini adalah termasuk meningkatkan prestasi
optimal" (Wilson, 1988, him. 177). sekolah. Tugas keluarga yang penting lainnya adalah
mempertahankan hubungan pernikahan yang memuaskan.
Selain itu, dilaporkan bahwa kepuasan pernikahan meng
TAHAP IV: KELUARGA DENGAN ANAK hHang se1ama tahap ini. Beberapa peneIitian besar me
SEKOLAH nguatkan observasi ini (Burr, 1970; Olson et a!., 1983;
Rollins & Feldman, 1970). Meningkatkan komunikasi ter
Tahap"ini mulai ketika anak pertama memasuki sekolah buka dan mendukung hubungan pasangan adalah hal yang
daiarh waktu penuh, biasanya pada usia 5 tahun, dan di penting dalam menjalani keluarga" dengan "anak usia
akhiri ketika ia mencapaipubertas, sekitar usia 13 tahun. sekolah.
Keluarga biasanya mencapai jumlah anggoui keluarga
maksimai dan hubungan keluarga pada akhir tahap ini juga PERHATIAN KESEHATAN. Kondisi cacat pada anak dapat
maksimal (Duvall & Miller, 1985); Selain itu, masa ini menjadi ringan selama periode kehidupan anak ini. Pe
adalah masa yang sibuk. Saat ini anak-anak memiliki rawat dan guru akan mendeteksi banyak defek visual,
aktivitas dan minat mereka sendiri selain memiliki aktivi pendengaran, dan bicara-selain mempelajari masalah
tas yang wajib mereka lakukan dalam kehidupan dan se gangguan periIaku, perawatan gigi yang tidak adekuat,
koiah, dan orang tuajuga memiliki aktivita~ mereka sendiri penganiayaan anak, penyalahgunaan zat, dan penyakit
yang berbeda. Setiap orang mengerjakan tugas perkem menular di antara populasi anak sekolah pada tahap ini
bangan diri mereka masing-masing, sarna seperti keJuarga (Edelman & Mandie, 1986). Bekerja dengan keluarga
yang berupaya untuk memenuhi tugas perkembangan ke sebagai seorang pendidik dan konsultan kesehatan. selain
luarga (Tabel 55-9). Menurut Erikson (1950), orang tua melakukan rujukan yang tepat untuk menindaklanjuti
berjuang dengan tuntutan ganda dalam memenuhi tugas skrining. banyak menghabiskan energi perawat sekolah.
mengasuh generasi selanjutnya (tugas perkembangan ke Perawat juga berperan sebagai narasumber bagi guru se
turunan) dan memerhatikan pertumbuhan diri mereka sen kolah, memungkinkan guru untuk dapat menangani ke
diri; pada saat yang sarna, anak usia sekolah sedang berada butuhan kesehatan muridnya yang sudah umum dan bersi
dalam tugas pengembangan sensasi industri-kapasitas fat lebih individual secara lebih efektif (lihat Tabel 5-9).
untuk kenikmatan kerja-dan berupaya untuk menghilang Terdapat sejumlah kondisi kecacatan yang berturut
kan atau menangkis sensasi inferioritas (rendah diri). turut dideteksi selama masa sekolah, termasuk epilepsi,
Tugas orang tua pada masa ini adalah mempelajari un paralisis otak, retardasi mental, kanker, dan kondisi orto
tuk beradaptasi dengan perpisahan anak atau, yang lebih pedik. Fungsi primer perawat kesehatan keluarga-selain
sederhana, melepaskan anak. Hubungan ternan sebaya dan merujuk, mendidik, dan berkonsultasi dengan orang tua
aktivitas di luar rumah semakin memainkan peranan yang mengenai kondisi ini-adalah membantu keluarga dalam
lebih besar dalam kehidupan anak usia sekolah. Masa ini melaksanakan koping sehingga meminimalkan dam'pak
diisi dengan aktivitas keluarga, tetapi juga terdapat ke merugikan anak cacat pada ke1uarganya.
kuatan yang secara bertahap mendorong anak untuk ber Bagi anak-anak yang memiliki masalah perilaku, pe
pisah dari keluarga sebagai persiapan untuk masa remaja. rawat sekolah di sekolah, klinik, kantor dokter, dan lem
Orang tua yang memiliki hobi di luar hobi anak-anaknya baga komunitas harus aktif mencari keterlibatan orang tua
BAB 5 TEORI PERKEMBANGAN KELUARGA 1 15
dan memberikan konseling suportif. Melakukan rujukan Tahap kehidupan keluarga ini mungkin merupakan
ke konseling atau terapi keluarga sering kali sangat bergu tahap tersulit, atau tentu saja merupakan tahap yang paling
na dalam membantu keluarga menyadari adanya masalah banyak didiskusikan dan ditulis (KidwelI et aI., 1983).
keluarga yang dapat dengan buruk memengaruhi anak usia Keluarga Amerika dipengaruhi oleh besamya tugas per
sekolah. Ketika orang tua mampu membuat kerangka uhing kembangan anak remaja dan orang tua, dan konflik serta
rriasalah perilaku anak sebagai sebuah masalah keluarga gejolak yang tidak dapat dihindari yang diciptakan oleh
dan melaksanakan tindakan untuk menyelesaikan masaJah tugas perkembangan anak. Keluarga menghadapi tantangan
dengan fokus baru tersebut, sering kali menghasilkan fung organisa~ional yang baru terutama dengan menghargai
si keluarga dan juga perilaku anak yang lebih sehat (Bradt, otonomi dan kemandirian (Goldenberg & Goldenberg;
1988). 2000). Orang tua tidak lagi mempertahankan otoritas
komplet, mereka juga tidak dapat melepaskan otoritasnya.
TAHAP V: KELUARGA DENGAN ANAK Perubahan peran, keterbatasan kondisi, dan negosiasi ulang
REMAJA peran adalah hal yang penting.
Ketika anak pertama berusia 13 tahun, tahap keJima dari Tantangan utama dalam bekerja dengan keluarga yang
siklus atau perjalanan kehidupan keluarga dimulai. Biasa memiliki anak remaja adalah seputar perubahan perkem
nya tahap ini berlangsung seJama enam atau tujuh tahun, bangan yang dialami remaja dalam bidang perubahan kog
walaupun dapat lebih singkat jika anak meninggalkan ke nitif. pembentukan identitas, dan pertumbuhan biologis,
luarga lebih awal at au lebih lama jika anak tetap tinggal di (Kidwell, Fischer, Dunham. & Baranowski. 1983) serta.
rumah pada usia lebih dari 19 atau 20 tahun. Anak lainnya dalam kaitannya dengan perkembangan berdasarkan pada
konflik dan krisis.
yang tinggal di rumah biasanya anak usia sekolah. Tujuan
utama keluarga pada tahap anak remaja adalah melong PERAN,. TANGGUNG JAWAB, DAN MASALAH ORANG
garkan ikatan keluarga untuk memberikan tanggungjawab TUA. Tidak ada gunanya mengatakan bahwa tugas
dan kebebasan remaja yang lebih besar dalam memper membesarkan anak remaja saat ini adalah tugas orang tua
siapkan. dirimenjadi seorang dewasa muda (Duvall & yang tersulit. Meski demikian. orang tuaharus berhadapan
Miller, 1985). dengan uji keterbatasan yang tidak beralasan yang telah
Preto (1988), dalam mendiskusikan transformasi sistem ditetapkan dalam keluarga pada saat kelmirga tersebut me
keluarga di masa remaja, menguraikan metamorfosis ke laluiproses "me\epaskan" secara bertahap.Duvall (1977)
luarga yang terjadi. Metamorfosis yang terjadi melibatkan juga mengidentifikasi tugas perkembangan kritis pad a pe
"perpindahan yang sangat jelas dalam pola hubungan di riode ini untuk menyeimbangkan kebebasan dengan tang
antara generasi, dan sementara perpindahan mungkin pada gung jawab pada saat remaja telah dewasa dan mandiri.
awalnya ditandai dengan kematangan fisik remaja, per Friedman (1957) serupa dalam mendefinisikan tugas orang
pindahan tersebut sering kaJi paralel dan terjadi bersamaan tua selama tahap ini, yaitu belajar menerima penolakan
dengan perubahan orang tua ketika mereka memasuki usia tanpa meninggalkan anak.
pertengahan dan dengan transformasi besar yang dihadapi Ketika orang tua menerima diri mereka seitdiri apa
kakeklnenek di usia lanjut" (hIm. 255). adanya, dengan semua kelemahan dan kekuatan mereka,
TAHAP IV SIKWS KEHIDUPAN KELUARGA INTI DENGAN DUA ORANG TUA: KELUARGA
DENGAN ANAK USIA SEKOLAH
TUGAS PERKEMBANGAN PERHATIAN PELAYANANKESEHATAN .
MenyosioliSasikon onok-onok, termosuk meningkotkan Tontongon kesehaton pado anak (mis., penglihotan,
prestasi sekoloh dan membantu hubungan anak-onak . pendengaran, dan kemampuan bicara)
yang sehat dengon teman sebaya . Kesehatan gigi .,
Mempertahankan hubungan pernikahan yang memuoskon Pengoniayoon dan pengaboion anak
Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik onggota keluargo Penyolahgunaon zat
Penyakit menulor
Penyakit kronik
Masoloh perilaku .
Praktik kesehotan yang b9ik (mis., tidur, nutrisi, oIahroga)
1 16 BAGIAN 2 LANDASAN TEORETIS .KEPERAWATAN KELUARGA
dan ketika mereka menerima beberapa peran mereka pada mukan suatu "revolusi" besar pada anak remaja ketika per
tahap perkembangan ini tanpa mendapatkan konflik atau pisahan pada akhirnya terjadi. Orang tua juga mungkin
sensitivitas" yang tidak sepatutnya, mereka menetapkan mendorong anak remaja untuk mandiri terlalu cepat de
pola untuk memilah penerimaan diri yang serupa pada ngan mengabaikan kebutuhan kebergantungannya. Dalam
anak-anaknya. Hubungan antara orang tua dan anak remaja kasus ini, anak remaja dapat gagal untuk mencapai ke
harus lebih baik ketika orang tua merasa produktif, puas, mandirian (Wright & Leahey, 2000).
dan terkontorol.dalam hidup mereka (Kidwell et aI., 1983) Seperti halnya ketiga tahap terakhir, hubungan pernikah
danfleksibelnya fungsi orang tualkeluarga (Preto, 1988). an juga merupakan sebuah fokus perhatian. Tugas perkem
Schultz (1972) dan Elkind (1994) telah mengekspresi bangan keluarga yang kedua adalah bagi orang tua untuk
kan pandangan bahwa peningkatan kompleksitas kehi memfokuskan kembali hubungan pernikahan mereka
dupan Amerika telah meinbuat peran orang tua menjadi (Wilson, 1988). Banyak pasangan telah menjadi sangat ter
tidak jelas. Orang tua dapat merasaberada dalam suatu fokus dengan tanggung jtlwab menjadi orang tua sehingga
kompetisi dengan berbagai kekuatan sosial dan institusi pernikahan mereka tidak lagi memegang peranan inti da
dari wewenang sekolah dankonsultasi kontrasepsi dan lam kehidupan mereka. Suami dapat meluangkan banyak
pilihan seks pramenikah dan kehidupan bersama sebagai waktu di luar rumah untuk bekerja dan melanjutkan ka
suami istri. Pengaruh faktor lain yang ditambahkan pada riernya, sementara istri mungkin juga bekerja sambil ber
mereka menjadi sangat berkurang. Karena spesialisasi pe upaya melaksanakan pekerjaan rumah dan tanggungjawab
ke~jaan dan profesi, orang tua tidak lagi mampu membantu sebagai orang tua. Dalam kondisi ini, hanya sedikit waktu
anak dalam membuat rencana tentang pekerjaannya. atau energi yang tertinggal untuk hubungan pernikahan.
Mobilitas kediaman dan kurangnya keberlanjutan hubungan Namun di sisi lain, sejak anak lebih bertanggung jawab
orang dewasa yang terpercaya bagi anak remaja dan orang pada diri mereka sendiri, pasangan dapat lebih mudah
tuan, iselain ketidakmampuan ban yak orang tua untuk meninggalkan rumah untuk melaksanakan karier mereka
mendiskusikan kekhawatian personal, seksual, dan hal-hal atau menetapkan hobi individual dan marital. Mereka da
yangterkait obat secara terbuka dan tidak menghakimi pat mulai membangun pondasi untuk tahap perjalanan
dengan anak-anak mereka, juga telah ikut menyebabkan keluarga selanjutnya.
timbulnya masalah pada orang tua-remaja. Di antara Tugas perkembangan keluarga ketiga yang penting
keluatga imigran, pertentangan generasi dan konflik nilai adalahuntuk anggota keluarga, terutama orang tua dan
memperkuat masalah komunikasi yang sering terjadi antara anak remaja, untuk berkomunikasi secara terbuka satu sa
orang.tu~ dan anak (lihat Bab 20). . rna lain. Karena adanya kerenggangan generasi, komuni
TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA. Tugas perkembang kasi terbuka sering kali merupakan suatu hal yang ideal
an keluarga yang pertama dan utama pada tahap ini adalah dibandingkan kenyataan. Sering kali terjadi saling penolak
menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab se an antara orang tua dan anak remaja mengenai nilai dan
iring dengan kematangan remaja dan semakin meningkat gaya hidup satu sarna lain. Orang tua dalam keluarga yang
nya otonomi (Tabel 5-10). Orang tua harus secara progresif memiIiki banyak masalah terbukti sering melakukan
mengubah hubungan mereka dengan anak remaja mereka, penolakan dan kemudian tidak lagi berhubungan dengan
yaitu dari hubungan sebelumnya yang bergantung menjadi anak tertua mereka, sehingga mengurangi saluran komu
hubungan yang semakin mandiri. Berkembangnya per nikasi terbuka apapun yang sebenarnya dapat terjadi.
ubahan pad a hubungan orang tua-anak secara khas me Mempertahankan standar etis dan mqral keluarga ada
rupakan sebuah perubahan yang dipenuhi dengan konflik lah tugas perkembangan keluarga lainnya (Duvall & Miller,
di sepanjang riwayat keluarga. 1985). Walaupun peraturan keluarga perlu diubah, standar
etis dan moral keluarga perlu dipertahankan oleh orang
Agar keluarga dapat beradaptasi selama tahap ini, ang
tua. Semen tara anak remaja mencari keyakinan dan nilai
gota keluarga", terutama orang tua, harus membuat "peru
mereka sendiri, orang tua harus membela dan menanamkan
bah an sistem" utama-yaitu, menetapkan peran dan norma
prinsip dan standar yang telah mereka tetapkan. Anak
baru serta "melepaskan" anak remaja. Kidwell dan rekan
remaja sangat sensitif dalam melihat adanya keganjilan
(1983) merangkum perubahan yang diperlukan ini: "Secara
antara apa yang "diajarkan dan dipraktikkan". Meskipun
paradoks, sistem (keluarga) yang dapat melepaskan ang
demikian, orang tua dan anak dapat belajar dari satu sarna
gota keluarganya adalah sistem yang akan mempertahankan
lain dalam masyarakat yang jamak dan berubah dengan
dan menghasilkan kembali anggota keluarga secara efektif
cepat. Transformasi nilai anak muda adalah menti'ansfor
dalam generasi selanjutnya" (hIm. 88).
masi keluarga. Adopsi kebebasan dan gaya hidup yang
Orang tua yang--dengan tujuan memenuhi kebutuhan
lebih kasual menjadi simbol transformasi nirai yang me
diri mereka sendiri-tidak melepaskan, sering kali mene
mengaruhi setiap fase kehidupan keluarga (Aldous, 1996).
BAB 5 TEORI PERKEMBANGAN KELUARGA 1 17
PERHAnAN KESEHATAN. Pada tahap ini, kesehatan fisik lah meninggalkan rumah. Tahap ini dapat cukup singkat
anggota keluarga biasanya baik, tetapi promosi kesehatan atau cukup lama, bergantung pada jumlah anak dalam
tetap merupakan perhatian yang penting (Iihat TabeI5-1O). keluarga atau jika anak yang belum menikah tetap tinggal
Faktor risiko harus diidentifikasi dan didiskusikandengan di rumah setelah mereka menyelesaikan SMU atau
keluarga, karena pentingnya gaya hidup sehat. Risiko kUliahnya. Walaupun lama waktu yang biasa terjadi pada
penyakit jantung koroner pada pria berusia lebih dari 35 tahap ini adalah enam atau tujuh tahun, beberapa tahun
mengalami peningkatan yang cukup besar, dan pada tahap belakangan ini tahap VI dalam keluarga menjadi lebih
ini, kedua orang tua dewasa mulai merasa rentan terhadap lama karena lebih banyak anak yang telan dewasa tinggal
penyakit sebagai bagian dari perubahan perkembangan di rumah setelah mereka menyelesaikan sekolahnya dan
mereka dan biasanya mereka lebih menerima strategi mulai bekerja. Motifnya sering kali adalah masalah
promosi kesehatan. Bagi remaja, kecelakaan-terutama ekonomi-tingginya biaya hidup mandiri. Akan tetapi,
kecelakaan kenda(aan bermotor-adalah bahaya yang be semakin menyebar kecenderungan bagi anak dewasa
sar, dan patah tulang serta cedera akibat atletik adalah hal muda-yang umumnya menunda pernikahan-untuk me
yang biasa terjadi. miliki peri ode tidak terikat selama mereka hidup mandiri
Penyalahgunaan obat dan alkohol, kontrasepsi, keha di Iingkungan rumah mereka sendiri. Dalam survei yang
milan yang tidak diinginkan, dan pendidikan serta kon dilakukan di Kanada secara luas, ditemukan bahwa anak
seHng seks adalah area-area perhatian yang relevan. Dalam anak yang tumbuh di keluarga tiri dan keluarga dengan
mendisku&ikan topik ini dengan keluarga, perawat dapat orang tua tunggal, lebih cepat meninggalkan rumah di
berada di tengah-tengah perselisihan atau masalah orang bandingkan dengan anak-anak yang dibesarkan dalam
tua-remaja. Remaja sering mencari pelayanan kesehatan keluarga dengan orang tua kandung yang lengkap. Per
untuk pelaksanaan uji kehamilan, penggunaan obat, skrin bedaan ini tampaknya tidak dipengaruhi oleh faktor eko
ing penyakit AIDS, kontrasepsi dan aborsi, dan diagnosis nomi, tetapi lebih disebabkanoleh perbedaan orang tua
dan perawatan penyakit kelamin. Telah terdapat tren legal dan lingkungan/pergaulan keluarga (Mitchell,Wister. &
ufltuk membiarkan anak remaja mendapatkan layanan ke Burch, f989).
sehatan tanpa persetujuan dari orang tua. Jika orang tua Fase kehidupan keluarga ini ditandai oleh puncak tahun
terIibat, sering kalidiindikasikan untuk memisahkan tahun persia pan bagi anak yang telahsiap untuk kehidupan
wawailcara· antara remaja dan orang tua sebelum mem dewasa yang mandirLOrang tua, pada saatmereka mele
bawa mereka bersama (American Academy of Pediatrics, paskan anak-anaknya pergi, melepaskanperan mereka se
1989). bagai orang tua yang telah dijalankan selama20 tahun atau
Kehamilan remaja adalah masalah keluarga yang kritis lebih dan mereka kembalikepasangan hidup mereka.
dalam ban yak keluarga saat ini. Pencegahan kehamilan Tugas perkembangan keluarga sangat penting jika kelu
remaja meliputi intervensi yang didasari oleh keluarga dan arga berpindahdari ruman tangga dengan anak ke rumah
komunitas. Perawat keluarga perlu membantu keluarga tangga dengan pasangan suami-istri. Tujuan utama kelu
da..lam upaya pencegahan kehamilan remaja. Rujukan ke arga adalah menata ulang keluarga kedalam unit berke
pelayanan keluarga berencana, konseling dan pendidikan lanjutan ketika melepaskan dewasa muda.. yang telah
seksiial, mendorong anak remaja untuk berpartisipasi da dewasa ke dalam kehidupan mereka sendiri (Duvall &
lam kegiatan waktu luang sepulang sekolah, dan kesempat~ Miller, 1985). Selama tahap ini, pasangan baru dapat me
an pendidikan adalah strategi dasar pencegahan kehamilan mikul peran sebagai kakeklnenek-perubahan lain dalam
remaja (The Family Connection, 1996). peran dan citra diri mereka.
Kebutuhan kesehatan lainnya adalah di area dukungan Usia dewasa tengah awal, yang merupakan usia rata
dan bantuan dalam menguatkan hubungan pernikahan dan rata orang tuaselama melepaskan anak tertua mereka, dan
hubungan orang tua-remaja. Mungkin dibutuhkan kon ditandai dengan perio~e "terperangkap" dalam kehidupan:
seling suportif lang sung atau melakukan rujukan ke terperangkap antara tuntutan anak muda dan harapan orang
sumber-sumber komunitas untuk konseling, pelayanan re tua dan terperangkap antara dunia keIja dan perlombaan
kieasi, edukasi, dan pelayanan lain. tuntutan dan keterlibatan keluarga, dengan sering tampak
tidak mungkin untuk memenuni tuntutan kedua bidang
TAHAP VI: KELUARGA MELEPASKAN ANAK tersebut. Akan tetapi, penelitian menunjukkan bahwa se
DEWASAMUDA mentara orang dewasa tengah dapat merasa tertekan atau
berada "di lapisan"antara kutub generasi muda dan tua,
Permulaan fase kehidupan keluarga ini ditandai dengan paling tidak pada ekonomi kelas menangah dan atas, me
perginya anak pertama dari ruman orang tua dan berakhir reka sering kali dapat menghargai nilai kepentingan dan
dengan "kosongnya rumah", ketika anak terakhir juga te pencapaian mereka. Mereka sering mengetahui bahwa
1 18 BAGIAN 2 LANDASAN TEORETIS KEPERAWATAN KELUARGA
TABEL 5-10
TAHAP V SIKLUS KEHIDUPAN KELUARGA INTI DENGAN. DUA ORANG TUA: KELUARGA
DeNGAN ANAK REMAJA
TUGAS PERKEMBANGAN PERHATIAN PELAYANAN KESEHATAN
Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab pada Kecelakaan (mis., mengemudil
saat anak remaja telah dewosa dan semakin otonomi Cedera akibat olahraga
Memfokuskan kemboli hubungan pernikahan Penyalahgunaan alkohol dan obal
Berkomunikosi secara terbuka anlora orang tua dan anak Konlrasepsi
Kehamilan yong tidak diinginkan
Pendidikan seks
Hubungan pernikahan
Hubu n orang tua-remaja
Prnktiklesehatan yang baik (mis., tidur, nutrisi, olahraga)
mereka adalah pembuat keputusan yang sangat berpenga Periode ini berkaitan dengan menopause, dengan wanita
ruh; mereka mengatur seluruh langkah kehidupan dalam terlihat sebagai seseorang yang keutamaannya telah ber
masyarakat ini. lalu, mereka terlihat semain tua, dan tidak menarik. Akan
tetapi, penelitian selama beberapa tahun menca.tat bahwa
TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA. Pada saat keluarga banyak wanita menemukan bahwa periode ini bukan hanya
membantu anak tertua untuk terjun ke dunia luar, orang tua merupakan suatu masalah, tetapi juga sesuatu yang di
juga·'terlibat dengan anak terkecilnya, yaitu membantu inginkan (N.Woods, personal communications, 1996).
mereka menjadi mandiri. Dan ketika anak yang telah Pria dalam masa pertengahan (istilah untuk usia per
"teijunke dunia luartersebut". menikah, tugas keluarga tengahan ~alam Jiteratur perkembangan) mengnadapi kri
adalah memperluas lingkaran keluarga untuk memasukkan sis perkembangan potensial. Sebuah krisis potensial adalah
anggota baru dari pernikahan dan menerima gaya hidup suatu dorongan untuk "maju" dalam karir dengan menya
dannltai pasangan itu sendiri (Tabel 5-11). dari bahwa mereka tidak sukses atau tidak mencapai as
Dengan emptynest (keluarnya anak dari rumah), orang pirasi mereka. Juga, tanda-tanda menghilangnya maskuli
tua memiliki lebih banyak waktu untuk aktivitas dan hu nitas, seperti rendahnya tingkat energi dan berkurangnya
bungan lainnya. Berharap, mereka tidak tumbuh terpisah potensi dan kepuasan seksual, kekahwatiran akan gambar
terlalu jauh satu sarna lain sehingga mereka tidak dapat diri, rambut, dan tanda-tanda penuaan, serta kekhawatiran
mengatur kembali atau menetapkan kembali peran suami berkenaan dengaq keuangan, adalah stresor-stresor bagi
dan istri untuk meletakkan kepentingan primer peran-peran pria selama tahap siklus kehidupan keluarga ini. Frekuensi
ini setelah diperoleh. LeShan (1973) mernandang tahap ini ekstra pada perselingkuhan dalam pernikahan, perceraiim,
sebagai suatu tantangan terhadap hubungan pernikahan. penyakit jiwa, alkoholisme, dan bunuh diri telah meng
Ketika anak pergi, pernikahan menghadapi masa krisis; alarni peningkatan di antara orang dewasa di kelompok
apakah cukup kuat untuk menahan krisis tersebut tanpa usia ini, suatu jumlah yang berada di bawah krisis per
alasan menjadi orang tua? kembangan yang terjadi pada usia pertengahan.
. Dahulu, melihat fase ini sebagai sebuah waktu yang Friedman (1957) mempertanyakan kembali signifikansi
sulit bagi wanita adalah hal yang biasa. Kehilangan peran hubungan pernikahan, dengan rnengkarakteristikkan tahap
yang berkaitan dengan pengasuhan anak meninggalkan perkembangan parental pada titik ini (tahap VI), di dalam
perasaan hampa. Saat ini, jauh dan perasaan tidak berguna keluarga sebagai bangunan kebersamaan hidup yang baru.
setelah anak-anak mereka tumbuh, sebagian besar wanita Wanita dan pna sarna-sarna menjaga kehidupan pernikahan
·tetap melanjutkan kehidupannya dalarn pekerjaan dan yang kadar perselisihannya berkurang dibandingkan se
dalam menjalankan peran sebagai seorang pasangan waktu tahun-tahun perawatan anak yang belum mandiri
(Aldous, 1996). Sebagian besar wanita merasa puas bahwa (Aldous, 1996).
anak mereka telah melaksanakan tanggung jawab sebagai Tugas perkernbangan penting Jainnya pada keluarga 6i
seorang dewasa dan tetap berhubungan dekat dengan me masa pertengahan adalah mernbantu orang tua suami dan
reka. Mereka kini memiliki waktu dan energi untuk me istri yang sudah tua dan menderita sakit. Walaupun asuhan
milih perkembangan mereka sendiri dan untuk memilih aktual orang tua yang menua danJatau orang tua yang ber
keintiman serta pendamping hidup mereka sendiri. gantung bukanlah fungs! yang diharapkan pada keluarga
BAB 5 TEORI PERKEMBANGAN KELUARGA 1 19
Amerika, kecualipada kelompok-kelompok etnik tertentu, keluarga bagi anggota keluarga yang berusia' remaja dan
suami dan istri diharapkan membantu dan mendukung dewasa muda tetap penting. Kekhawatiran menopause pa
anggota keluarga yang sudah lanjut sebanyak mungkin se da wanita sudah biasa terjadi. Efek-efek yang dihubungkan
suai 'dengan kemudahan yang dirasakannya. Aktivitas denganldiakibatkan oleh kebiasaan meminum alkohol, me
seperti itu menggunakan semua bentuk--dari seringnya rokok, dan praktik diet yang berlangsung dalam jangka
menelepon dan memberikan dukungan lewat telepon sam panjang saat ini menjadi semakin nyata. Pada akhimya.
pai membantu finansial, menyediakan transportasi, dan kebutuhan untuk strategi' promosi kesehatan dan "gaya
mengunjungi serta merawat orang tua mereka di rumah. hidup sehat" menjadi lebih ditekankan untuk anggota de
Di Amerika, keluarga dipandang sebagai penanggung wasa yang merupakan anggota yang akan diJepas oleh
jawab utarna untuk generasi mendatang, untuk keturunan, keluarga.
dan secara sekunder hanya bertanggung jawab pada gene
rasi sebelumnya. yaitu orang tua (Roth, 1996b). Akan te TAHAP VII: ORANG TUA PARUH BAYA
tapi baru-baru ini, terdapat tren politis di seluruh negara
berkenaan dengan keiuarga, yaitu keluarga memegang Tahap ketujuh dari siklus kehidupan keluarga, merupakan
tanggungjawab lebih besar pada semua anggota keluarga, tahap masa pertengahan bagi orang tua, dimulai ketika
termasuk generasi terdahuiu. anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir dengan
Keluarga tiga generasi, walaupun bukan pola keluarga pensiun atau kematian salah satu pasangan.' Tahap ini
yang biasa, bukanlah hal yangjarang ditemui, terutama da biasanya dimulai ketika orang tua berusia sekitar 45 sam
lam keluarga "tradisional" Asia, Hispanik, YUnani, Italia, pai 55 tahun dan berakhir dengan pensiunnya pasangan,
Eropa tengah, dan Armenia. Paling sering di Amerika biasanya 16 sampail8 tahun kemudian. Biasanya, pasangan
Serikat, keluarga multigenerasi tampaknya terbentuk seca baru di tahun-tahun pertengahan mereka merupakan
ra primer jika keluarga inti diganggu oleh adanya kematian keluarga inti, walaupun tetap berinteraksi dengan orang tua
dan atau perceraian. Kelayakan finansiai atau kebutuhan lansia mereka dan dengan anggota keJuarga iaindari
asuhan anak juga dapat mendorong penataan kehidupan keluarga asalnya, dandengan keluarga baru yang didapat
multigenerasi. dari pernikahan anak cucu (keturunan) mereka. Pasangan
Orang tua lansia biasanya berkeinginan untuk· hidup pasca-menjadi orangtua saatini tidak lagi terisolasi; se
mandirisehingga tidak memengaruhikehidupan anak makin banyakpasangan paruh bay a yang tidak lagi melak
mereka, dan yanglebih penting, untuk mempertahankan sanakan kesibukanharian mereka dan meluangkan waktu
perasaan kompetensi, mandiri, dan memiliki privasi mereka lebihbanyak dalam fasepascaparental, dengan perluasan
sendiri (Bengtson, Mangen, & Landry, 1987; Troll, 1971). hubungan kekeluargaan antara empat generasi 'bukanlah
Orang tua juga dapat memiliki pertentangan dengan ke hal yangjarang (Roth, 1996a).
putusan untuk menempatkan orang tua mereka di panti Tahun pertengahan keluarga meliputi perubahan dalam
werda atau di fasilitas asuhan dan badan pengurus atau penyesuaian pemikahan (sering kali semakin baik), dalam
pensiun selama masa ini. distribusi pengaruh antara suami dan istri (Iebih terbagi),
Kesimpuiannya, dapat dilihat bahwa pada saat anak dan dalam peran (termasuk perbedaan peran pemikahan)
teiah dilepas oleh keluarga, orang tua harus mempelajari (Leslie & Korman, 1989). Bagi sebagian besar keluarga
kemandirian kembali. Dalam penyesuaian kembali, per dengan peningkatan kepuasan dan status ekonomi (Rollins
nikahan harus tetap bersemangat jika kebutuhan orang tua & Feldman, 1970), tahun-tahun ini terlihat sebagai tahun
harus terus dipenuhi. Orang tua harus menyesuaikan kem terbaik dalam kehidupan. Misalnya, Olson dan rekan
bali hubungan mereka-untuk berhubungan satu sarna lain (1983), dalam survei nasional yang dilakukan secara Juas,
sebagai pasangan baru dan terutama bukan hanya sebagai cross-sectional, dan didominasi oleh kulit putih, kelas
orang tua. Agar tahap ini dipenuhi, anak-anak harus otono menengah, keluarga utuh, menemukan bahwa kepuasan
mi, sementara pada saat yang sarna, anak-anak tetap mem pemikahan dan keluarga serta kualitas kehidupan mening
pertahankan ikatan dan pertalian dengan orang tua. kat dan mencapai puncaknya selama, fase ini. Keluarga
paruh baya (middle aged), secara umum, juga lebih baik '
PERHATIAN KESEHATAN. Perhatian kesehatan utama me- ' secara ekonomi dibandingkan dengan tahap lain dalam
libatkan masalah komunikasi antaraanak dewasa muda riwayat keluarga (McCullough & Rutenberg, 1988). Pe
dan orang tua mereka; masalah tninsisi peran bagi istrj dan ningkatan partisipasi tenaga kerja oleh wanita dan serna kin
suami; perhatian pemberi asuhan (untuk orang tua lansia); tingginya perolehan kekuasaan oleh pria dari periode se
dan kegawatan kondisi kesehatan kronik atau faktor-faktor belumnya menjadi faktor yang ikut andil dalam peningkat
predisposisi seperti tingginya kadar kolesterol, obesitas, an keamanan ekonomi yang dial ami oleh sebagian besar
dan tekanan darah tinggi (lihat tabel 5-11). Perencanaan keluarga di masa pertengahan. Aktivitas dan kebersamaan
120 BAGIAN 2 LANDASAN TEORETIS KEPERAWATAN KELUARGA
TABLE 5-11
TAHAP VI SIKLUS KEHIDUPAN KELUARGA INTI DENGAN DUA ORANG TUA:' KELUARGA
MELEPASKAN ANAK DEWASA MUDA
TUGAS PERKEMBANGAN PERHATIAN PELAYANAN KESEHATAN
Memperluos lingkoran keluorgo terhodop anak dewaso Komunikasikon isu ontoro orang tua dan oook dewasa muda
muda, termasuk memasukkon anggoto keluargo baru . Masaloh transisi peron bogi suomi don istri
yang berasal dari pernikohan onok-onoknyo Kedaruroton masoloh kesehotan kronik
Melanjutkon unfuk memperborui don menyesuaikan kemboli Perencanoan keluorga bogi onok dewoso mudo
hubungan pernikahan Perhotion terhodap menopouse ..
Membontu orang tuo suami don istri yong sudah menua don Efek yong berkaiton dengon meminum alkohol, merokok,
sokit don praktik diet yang buruk yang felah berlongsung dalam
jangka ponjang
Gayo hidup sehat
waktu luang yang dirasa menyenangkan bagi setiap pa Dalam hal pekerjaan, pria dapat merasakan frustasi dan
sangan telah disebut-sebut sebagai faktor utama yang me kekecewaan yang sarna seperti yang pemah mereka alami
micu kebahagiaan pernikahan. Kepuasan seksual juga se dalam tahap kehidupan terdahulu. Di satu sisi, mereka
cara positif berhubungan dengan komunikasi yang baik mungkin berada di puncak karier dan tidak perlu bekerja
daRkepuasan pernikahan (Levin & Levin, 1975), walau sekeras dahulu; di sisi lain, mereka mungkin menemukan
pun suami paruh baya dapat mengalami penurunan kemam bahwa pekerjaan mereka monoton setelah 20 sampai 30
puan seksuaL Komunikasiintim suami-istri sangat penting tahun dengan jenis pekerjaan yang sarna. Banyak tenaga
untuk mempertahankan pemahaman dan ketertarikan satu kerja kelas menengah menderita akibat "fenomenaplato"
sarna lain di sepanjang tahun-tahun ini (Heinrich, 1996). yaitu peningkatan gaji' dan promosi jabatan tidak lagi
Akan.tetapi, bagi beberapa pasangan, tahun-tahun ini tersedia sehingga menyebabkan mereka merasa berada
secaraumum dirasakan sebagai tahun yang sulit dan sukar dalamjalur yang monoton. Pada kondisi ini, ketidakpuasan
karena masalah penuaan, kehilangan anak, dan perasaan karier dikatakan mencapai proporsi yang patut diwaspadai,
bahwa mereka adalah orang yang gagal menjadi orang tua dengan ban yak orang mengubah pekerjaannya. saat paruh
dandalam hal pekerjaan. Beberapa penelitian mengenai baya (usia. 45-60 tahun) akibat perasaan ketidakpuasan,
kepuasan pemikahan menunjukkan bahwa kepuasan per kebosanan, dan stagnasi. Di sisi lain, di era "perampingan"
nikahan menurun segera setelah pemikahan dan terus me perusahaan, pemutusan hubungan kerja selama puncak
nurun di sepanjang tahun pertengahan (Leslie & Korman, perjalanan kehidupan seseorang ini sering kali merupakan
1989). hal yang paling membuat str~s. Karena pekerjaan secara
tradisional telahmenjadi peran inti bagi pria dalam
TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA. Pada saat anak ter k~hidupan. ketidakpuasan kerja dan ancaman atau peristiwa
akhir meninggalkan rumah, banyak wanita memprogram dipecat telah memengaruhi tingkat stres dan status
kan kembali energi mereka dan bersiap-siap untuk hidup kesehatan umum pria secara signifikan.
dalam kesepian. Bagi beberapa wanita, krisis paruh baya Pengembangan aktivitas waktu senggang dan hobi ada
dialami selama periode awal siklus kehidupan ini. Wanita lah hal yang penting selama tahap ini., karena lebih banyak
bertindak sebagai pendorong bagi anakmereka yang se waktu yang tersedia saat ini dan persiapan untuk pensiun
dang berkembang untukmenjadi anak yang mandiri de harus dilakukan dalam model yang lebih terencana.
ngan mendefinisikan kembali hubungan dengan anak me Tugas perkembangan yang penting untuk tahap ini
reka (tanpa merusak kehidupan personal dan keluarga). adalah menciptakan lingkungan yang sehat (TabeI 5-12).
Dengan tujuan me!llpertahankan sensasi kesejahteraan dan Periode ini adalah periode yang paling umumbagi pasang
kesehatan ini, lebih banyak wanita yang mulai hidup dalam an untuk melaksanakan gaya hidup lebih sehat, selain fakta
gaya hidup lebih sehat dengan mengontrol berat badannya, bahwa mereka mungkin telah melibatkan diri dalam ke
melaksanakan diet seimbang, memiliki program olahraga biasaan yang merusak diri sendiri selama 45 sampai 65
yang teratur, dan memiliki waktu istirahat yang adekuat, tahun. Walaupun tidak dilarang untuk mulai dari sekarang,
serta mendapatkan dan menikmati 'prestasi karier, kerja, karena pernyataan "Iebih baik sekarang daripada tidak
atau prestasi kreatif lainnya. sarna sekali" selalu benar, sudah terlalu terlambat untuk
BAB 5 TEORI PERKEMBANGAN KELUARGA 121
mengembalikan peru bah an fisiologis yang telah banyak nyatakan bahwa 11 % kakeklnenek berusia di atas 50 tahun
terjadi secara signifikan, seperti gangguan artritis akibat memberikan asuhan primer pada cucu mereka, dan 8%
tidak ber-aktivitas; penambahan berat badan yang sedang memberikan asuhan harian yang teratur (AARP, 2000).
sampai berat; tekanan darah tinggi akibat kurangnya Perceraian, masalah obat-obatan dan alkohol, penahanan,
olahraga; stres berkepanjangan, atau kebiasaan diet yang dan pengangguran dalam generasi parental ikutandjl dalam
buruk; dan .berkurangnya kapasitas vital paru akibat meningkatkan keterJibatan kakeklnenek dalam memberikan
merokok. pengasuhan primer (Burton, 1992; Cal fie, 1994). Walaupun
Motivasi utama individu paruh baya (usia pertengahan) sebagian besar kakeklnenek bersedia menerima tanggung
untuk meningkatkan gaya hidup merekalampaknya sebagai jawab mereka sebagai kakeklnenek, pemberian asuhan
refleksi dari perasaan yang rentan atau mudah terkena ke seperti itu dapat sangat merugikan mereka. Minkler dan
sakitan dan penyakit yang dapat terjadi ketika seorang Roe (1995) menguraikan sejumlah masalah yang dialami
ternan atau anggota keluarga di usia yang sarna telah me kakeklnenek-berkisar dari penyakit yang terkait dengan
ngalami serangan jantung, stroke, atau kanker. Selain ta stres dan isolasi sosial sampai kesulitan finansial· yang
kut, keyakinan bahwa pemeriksaaan teratur dan gaya hidup berat, hasil menjadi kakeklnenek umumnya tidak seluruh
sehat adalah cara yang efektif untuk mengurangi kerentan nya negatif. Burton dan de Vries (1995) melaporkan bahwa
an·terhadap berbagai penyakit juga merupakan kekuatan sementara menyediakan asuhan penuh waktu untuk cucu
motivasi yang sangat kuat. Penyakit jantung, kanker, dan mereka dapat menjadi hal yang membuat stres, kakekl
stroke terhitung sebagai penyebab dua per tiga kematian nenek pemberi asuhan cenderung memperoleh pengharga
pada usia 46 sampai 64 tahun, dengan kecelakaan sebagai an tertentu dan dukungan informal dari kerabat keluarga
penyebab kematian nomor em pat (National Center for mereka.
Health Statistics, 1989). Peran yang lebih menyebabkan masalah adalah ber
Tugas perkembangan kedua untuk pasangan paruh baya hubungan dengan dan membantu orang tua lansia dan
adalah menemukan hubungan yang memuaskan dan ber kadang kala lansia lain dari ariggota extended family.
makna dengan anakpada sa at anakdewasa dan dengan Delapanpuluh enam persen pasangan paruh baya masing
orang tua.mereka yang telah lansia. Penelitian mengindi masing memiliki minimal satu orang tua.yang masih hidup
kasikan bahwa perubahan kehidupan yang merugikan· (Hagestad, 1988). Dengan demikian, tanggung jawab
orang tua·sangat memengaruhi cara· pandang anak me memberi asuhan untuk orang tualansia yang lemah atau
ngenai hubungan dengan orang tua mereka. Perubahan sakit adalah pengalamari yang sering. terjadi. Walaupun .
merugikan ini secara dominan tercatat sebagai penurunan pria memikul tanggung jawab pemberi asuhan yang lebih
dalam status kesehatan orang tua dan gangguan pernikahan besar daripada di masa lalu, wanita merupakan pemberi
orang tua di kehidupan lanjllt akibat perceraian. Tidak ada asuhan yang utama. Oleh karena itu, lebih banyak wanita
bukti yang mendukung bahwa gangguan pemikahan orang menemukan bahwa mereka berada dalam suatu "tekanan
tua akibat keadaan. hidup sebagai janda berpengaruh ne generasi" dalam ~paya mereka untuk menyeimbangkan
gatif pada hubungan dengan anak dewasa (Kaufman & kebutuhan orang tua lansia mereka, anak mereka, dan cucu
Uhlenberg, 1998). mereka. Peran dan hubungan antargenerasi yang multipel
r . .
Menerima dan menyambut kedatangan cucu ke dalam cenderung lebih luas di antara rninoritas tertentu, seperti
keluarga membantu dalam meningkatkan kepuasan hu keJuarga Afrika-Amerika, Asia, dan Latin.
bungan antar-generasi (Duvall & Miller, 1985; Kufman & Anak yang memberi asuhan kepada orang tua lansia
Uhlenberg, 1998). Hadirnya cucu memungkinkan pasang yang sudah tidak berdaya atau cacat dapat menyebabkan
an paruh baya untuk tetap merasa sebagai sebuah keluarga ketegangan fisik, emosi, dan finansial bagi individu paruh
dan membawa kebahagiaan tersendiri ketika mereka men baya, yang biasanya adalah anak perempuan (Brody, Litvin,
jadi seorang kakeklnenek tanpa harus bertanggung jawab Hoffman, & Kleban, 1992a). Pemberian asuhan yang
penuh selama 24 jam seperti halnya jika mereka menjadi berkepanjangan dapat menyebabkan ketegangan hubungan
orang tua. Dengan harapan hidup yang meningkat, biasa pernikahan. Menurut Brody dan rekan (1992a), anak pe
nya mereka akan merasakan menjadi kakeklnenek selama rempuan yang. telah menikah yang mendapat dukurigan
tahap jni (Sprey & Matthews, 1982). Kakeklnenek menye emosional dari suami mereka akan dapat terus memberikan
diakan d.ukungan yang besar untuk anak dan cucu mereka asuhan yang terbaik untuk orang tua mereka. Hal yang
ketika mereka berada dalam keadaan krisis dan membantu sarna terbukti ketika anak perempuan yang belum menikah
anak mereka dalam menjalankan fungsi sebagai orang tua memiIiki "orang lain yang penting" yang mendukung,
melalui dukungan dan penguatan (Bengston & Robertson, yang merupakan' ternan laki-laki spesial yang dianggap
1985). eksklusif bagi anak perempuan yang belum menikah ter
Penelitian terbaru mengenai menjadi kakeklnenek me sebut (Brody et aI., 1992b).
122 BAGIAN 2 LANDASAN TEORETIS KEPERAWATAN KELUARGA
Tugas perkembangan ketiga yang akan didiskusikan 5. Menyesuaikan dengan perubahan fisiologis, seper
adalah memperkuat hubungan pernikahan. Saat ini pa ti perubahan hormonal, menopause pad a wanita
sangan benar-benar send.iri setelah beberapa tahun dike
liIingi oleh anggota keluarga lain dan beberapa hubungan. TAHAP VIII:KELUARGA LANSIA DAN
Walaupun tampak sebagai kelegaan yang disambut baik, PENSIUNAN
masa ini merupakan pengalaman yang sulit bagi ban yak
Tahap terakhir siklus kehidupan keluarga dimulai dengan
pasangan untuk berhubungan satu sarna lain sebagai pa
pensiun salah satu atau kedua pasangan, berlanjut sampai
sangan baru dan bukan sebagai orang tua. Wright dan
kehilangan salah ,satu pasangan, dan berakhir dengan
Leahey (1994) menguraikan tugas perkembangan ini se
kematian pasangan yang lain (Duvall & Miller, 1985).
bagai "negosiasi ulang sistem pernikahan sebagai suatu
lumlah individu lansia-indi vidu berusitl 65 tahun ke
pasangan" (him. 69). Keseimbangan antara kebergantung
atas--di Amerika Serikat telah meningkat dengan cepat
an dim kemandirian pada pasangan perlu dipelajari kem
selama dua dekade terakhir, dua kali lebih cepat dari
bali. Sering kali pasangan membuat atunm yang berbeda
populasi lainnya. Pad a tahun 1900, satu dari duapuluh lima
dalam pernikahan, seperti memiliki minat masing-masing
orang Amerika adalah lansia. Pada tahun 1991, satu dad
yang lebih besar, seperti minat bersama dari kedua pasangan
delapan orang Amerika (33, 2 juta) (U.S. Bureau of the
yang bermakna. Bagi pasangan yang memiliki masaiah,
Census, 1995) adalah lansia. Pada tahun 2050, saat lon
pengurangan tekanan kehidupan dalam masa paseaparental
jakan generasi bayi termasuk dalam kelompok usia ini,
tidak dapat menghasilkan kebahagiaan pernikahan, tetapi
populasi warga yang lebih tua diperkirakan meneapai 80
menyebabkan pernikahan menjadi 'sesuatu yang "membo
juta, dan sebanyak 1 dari 5 orang Amerika merupakan
sankan" dan "kebosanan yang biasa" (Kerekhoff, 1976).
lansia (U.S. Bureau of the Census, 1995). Informasi ten
PERHATIAN KESEHATAN. Perhatian kesehatan disebutkan tang.populasi lansia menyatakan bahwa "lansia tertua"
melalui uraian tahap siklus kehidupan yang meliputi (lihat populasi berusia 85 tahun ke atas-saat ini semakin banyak,
TabeI5-12): dan meningkat dengan cepa!. lumlah populasi individu
.' : 1;' Kebutuhan promosi kesehatan: Istir.ahat yang ade berllsia 85 tahun ke atas telah meningkat sebanyak 274
kuat, aktivitas di waktu luang, dan tidur; nutrisi persen antara tahun 19!50 sampai 1994. Diproyeksikan
yang baik; program olahraga teratur; penurunan bahwa pada tahun 2050, populasi ini akan berjumlah 19
'.berat badan sampai berat badan optimum; peng juta orang Amerika, atau 5% dari seluruh populasi Amerika
Ilentian merokok; pengurangan atau penghentian (U.S. Bureau of the Census, 1995). Akibat peningkatan
.: penggunaan alkohoi; dan pemeriksaan skrining pencegahan penyakit dan pelayamin kesehatan, lebih
kesehatan yang bersifat preventif banyak individil yang juga berharap untuk tetap hidup da
2. Perhatian hubungan pernikahan lam dekaae kedelapan mereka. Karena peningkatan popu
3. Komunikasi dan hubungan dengan anak, keluarga lasi yang berusia sangat tua, terdapat peningkatan kemung
dari pasangannya, eueu, dan orang tua yang telah kinan bahwa lansia akan tetap memiliki minimal satu orang
menua. tua yang masih hidup.
4. Perhatian pemberi asuhan: Membantu dalam me Persepsi tahap siklus kehidupan ini berbeda seem'a
ngasuh orang tua lansia atau tidak berdaya nifikan di antara keluarga Jansia. Beberapa individu merasa
TABEL 5-12
'"
TAHAP VII SIKLUS KEHIDUPAN KELUARGA IN'fI DENGAN DUA ORANG TUA: ORANG TUA
PARUH-BAYA
TUGAS PERKEMBANGAN PERHATIAN PELAVANAN KESEHATAN
Menyediokan lingkungan yang meningkotkon kesehoton Praktik kesehalan yang baik (mis., lidur, nutrisi, olahragaJ
Mempertohankan kepuasan dan hubungan yang bermakna Hubungon pernikahan
antara orang tua yang telah menua don anok mereka Komunikasi dan hubungan dengan anak-onak, keluarga
Memperkuat hubungan pernikahan dari pasangannya, cucu, dan orang lua yang telah menua
Perhatian pemberi asuhan
Penyesuaian terhadap perubahan fisiologis pada penuaan
BAB 5 TEORJ PERKEMBANGAN KELUARGA 123
memiliki hidup yang kacau sementara orang lain akan me generasi tua sebelumnya-mendefinisikan kembali istilah
rasa bahwa tahun ini adalah tahun terbaik qalam kehidupan menua" (him. 276). Perubahan daJam sikap ini mening
mereka. Walaupun banyak yang bergantung pada keade katkan bayangan lansia mengenai diri mereka sendiri.
kuatan sumber-sumber finansial dan kemampuan untuk
KEHILANGAN YANG BIASA TERJADI PADA lANSIA DAN
mempertahankan kepuasan di rumah, status kesehatan se
KELUARGA. Pada saat penuaan berlangsung dan pensiun
seorang telah diidentifikasi sebagai ,sesuatu yang dapat
telah menjadi kenyataan, terdapat berbagai stresor atau
memprediksi kesejahteraan lansia (Brubaker. 1990; Quinn,
kehilangan yang dialami oleh beberapa lansia dan pasang
1993). Semakin sulit kondisi kesehatan yang dialami. se
annya yang akan mengganggu transisi peran mereka.
makin terdapat kemungkinan hadirnya peiasaan negatif
Stresor ini dapat berupa:
pada usia tua. Lansia yang kehilangan kemandirian mereka
akibat gangguan kesehatan secara umum memiliki moral • Ekonomi-Menyesuaikan terhadap penurunan pen
yang rendah. dan buruknya kesehatan fisik sering kali dapatan pokok; selanjutnya mungkin menyesuaikan
menjadi awal terjadinya masalah perilaku dan psikologis terhadap ketergantungan ekonomi (bergantung pada
pada lansia (Chilman. Nunnally. & Cox, 1988). Sebaliknya. keluarga atau pemerintah untuk mendapat subsidi)
Iansia yang mempertahankan kesehatan mereka. yang tetap Perumahan-Sering berpindah ke tempat tinggal
menjaga keaktifan. dan memiliki sumber ekonomi yang yang lebih kedl, fasilitas hidup dibantu, dan kemudian
adekuat menunjukkan proporsi lansia yang signifikan dan dipaksa untuk pindah ke panti werda ..
biasanya merasa positif mengenai tahap kehidupan ini. • Sosial-Kehilangan (kematian) saudara kandung,
ternan: dan pasangan
SIKAP MASYARAKAT TERHADAP LANSIA. Masyarakat kita Pekerjaan-Berhenti bekerja dengan mengundurkan
menekankan pencapaian lansia di masa mudanya dan me diri atau pensiun dan kehilangan peran kerja serta
muliakan periode muda. Oleh karena itu. orang dewasa. rasa produktivitas
melalui riasan. pakaian, dan gaya. mencoba mempertahan • Kesehatan-Penurunan fungsi fisik, mental. dan kog
kan menampilan muda mereka selama mungkin. Penuaan nitif; merawat pasangan yang kurang sehat
telah dipandang sebagai penurunan yang mengganggu, dan Masuk ke dalam pensiun total adahih titik perpindahan
perburukan penyakit yang hanya memengaruhi lansia da siklus kehidupanyang utama. Hal tersebut biasanya berarti
lam persentasi keeiJ sering kali dipandang sebaga~ sebuah kehilanganstatus dan dukungan sosial yang sedang sampai
norma bukanpengeeualian. Penuaan normal sering di-' signifikan dan perubahan gayahidup, termasuk mening
anggap sebagai suatu peri ode sakit, keadaan tua yang . katnya waktu luang (Rubin &'Neiswiadomy, 1995). Tran
lemah. dan bergantung. Bagi komunitas luas dan keluarga sisi ini meIibatkan orientasikembali nilai dan tujuan serta
individu, beradaptasi dengan lansia memiliki konotasi pengarahan kembali energi. Akan tetapi apa yang dibawa
negatif, salah satunya merasa terbebani dengail masalah oleh perubahan tersebut tidak seluruhnya benar, karen a
yang dihadapi. Selain itu, masyarakat tidak membiarkan peran dan norma untuk lansia dan pasangannya adalah
sebagian besar lansia untuk tetap produktif. Oleh karena ambigu. Ruang lingkup yang jelas dapat samar-samar
itu, penilaian masyarakat yang negatif terhadap lansia telah karena pasangan yang telah pensiun, terutama suami, ter
memengaruhi citra diri mereka seeara negatif. Iibat dalam aktivitas rumah tangga. Integrasi kembali ini
Sampai saat ini, banyak asosiasi dan lebih ban yak lite mungkin bukan merupakan masalah bagi beberapa pasang
ratur yang membela dan mengiJustrasikan kekuatan. sum an, sedangkan bagi pasangan lain integrasi kembali ini
ber, dan aspek positif lain dari penuaan. Hal ini mulai mungkin sulit (Walsh. 1989).
menghilangkan negativisme dan pemikiran stereotipe me Masa pensiun terdiri dari seperempat atau lebih daTi
ngenai iansia dan membantu kita mengenali aset-aset lan masa kehidupan rata-rata individu. Usia pensiun rata-rata
sia dan keanekaragaman gaya hidup di antara anggota ke pada pria dan wan ita telah menurun dari 66 tahun (tahun
lompok usia ini. 1985 sampai 1990) menjadi sekitar 63 tahun (tahun 1985
Sikap kita mengenai penuaan dan lansia. walaupun te sampai 1990) (Gendell & Siegel, 1996). Jumlah pasangan
tap negatif. tampak telah berubah. Penelitian terbaru yang yang keduanya telah pensiun, meningkat terus menerus
meneliti sikap masyarakat terhadap lansia telah divaJidasi dalam dua dekade terakhir, dan kecenderungan ini diha
bahwa lansia dipandang lebih positif (Austin, 1985; rapkan terus berJanjut. Sementara beberapa lansia mungkin
Schonfield, 1982). McCubbin dan Dahl (1985) melapor beruntung dapat kembali bekerja setelah pensiun dari po
kan, "Banyak pengamat percaya bahwa lansia mendapat sisi mereka terdahulu, lansia Jainnya tidak dapat bekerja,
kan penghargaan kembali di .Amerika Serikat. Suatu ge kadang kala karen a kesehatan mereka yang menurun.
nerasi baru Jansia-memiJiki pendidikan yang lebih baik, Tentu saja kesehatan yang menurun akan memengaruhi
lebih berpengaruh, lebih sehat dan lebih aktif daripada adaptasi terhadap pensiun. Haug. Belgrove, dan Jones
124 BAGIAN 2 LANDASAN TEORETIS KEPERAWATAN KELUARGA
(1992) juga melaporkan bahwa pendidikan istri adalah panti werda karena kurangnya bantuan di rumah. Hanya
variabel signifikan yang memengaruhi transisi pensiun. sekitar 5% lansia hidup di institusi. Hal ini berarti 95%
Faktor lain yang memengaruhi kemampuan seorang pa lansia tinggal di rumah atau di fasilitas kehidupan yang
sangan untuk beradaptasi dengan pensiun adalah kesiapan berbasis komunitas lainnya. Selain itu, bahkan lansia yang
mereka untuk berhenti bekerja, harapan pasangan. rencana mengalami disabilitas, 90% tinggal di rumah bersama
untuk pensiun. keamanan finansial. dan dukungan eksternal anggota keluarga; dengan asuhan yang diberikan secara
yang merel<a miliki (Dorfman & Rubenstein. 1993; Honig, total atau sebagian oleh anggota keluarga mereka.
1996; Knesek, 1992)~ Menurut Laporan AARP (1993), lansia tertua (usia 85
tahun dan lebih) lebih cenderung berada di panti werda
TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA. Mempertahankan (25%). Selain itu, lebih banyak wanita daripada pria akan
penataan kehidupan yang memuaskan adalah tugas ke berada di panti werda. Di antara lansia yang tidak berada di
luarga lansia yang paling penting (TabeI5-13). Kembali ke institusi, 9% dari mereka berusia 65 sampai 69 tahun dan
rumah setelah individu pensiunlberhenti bekerja dapat 50% berusia 85 tahun atau lebih akan memerlukan bantuan
menjadi problematik. Pad a tahun-tahun sesaat sesudah dalam melaksanakan aktivitas kehidupan sehari-hari.
pemberhentian kerja, pasangan biasanya tetap tinggaJ di Ketersediaan bantuan sepanjang waktu di rumah atau.
rumah sampai pajak kepemilikan, kondisi lingkungan di yang lebih mungkin. institusi layanan kesehatan atau ra
sekitar rumah, ukuran atau kondisi rumah, atau kondisi ke watan rumah bersifat melindungi kebutuhan lansia untuk
sehatan memaksa mereka untuk menemukan akomodasi tetap tinggal di rumahnya dan mempertahankan keman
yang lebih sederhana. Walaupun sebagian besar lansia me diriannya selama mungkin. Selain itu, cara ini lebih sedikit
miliki rumah sendiri, sebagian besar rumah tersebut sudah menghabiskan biaya dibandingkan menempatkan lansia di
tua dan sering kali mengalami kerusakan; banyak rumah panti werda. Meskipun sullt. salah satu menantu yang me
yang berlokasi di area yang tingkat kriminalitasnya tinggi nikah dengan anak dari pasangan (atau orang tua janda/
sehingga lansia memiliki kemungkinan untuk menjadi duda) sering kali harus memutuskan jaJan terbaik yang
korban. Lansia sering kali cenderung "terikat" walaupun akan diambil-Iayanan kesehatanrumah,rumah pensiun,
k6ridisf lingkungan. di sekitar rumah telah memburuk panti werda, atau tinggal bersama. dengan .keluarga dari
(Lawton, 1985). Meskipun demikian, lansia yang tinggal anak mereka.
di rumah mereka sendiri secara umum lebih dapat menye
Menyesuaikan dengan penurunan pendapatan adalah
suaiklindiridengan baik daripada mereka yang tinggal di
tugas perkembangan kedua bagi keluarga lansia ..Ketika
rumananak-anak mereka. Menurut suatu penelitian oleh
pria pensiun, terdapat penurunan drastis dalam penghasil
Dayaari Day (1993), wanita yang hidup dengan pasangan
an, dan biasanya seiring dengan perjalanan waktu, pen
~ereka dan wanita yang hidup seorang diri menunjukkan dapatan ini menjadi semakin kurang mencukupi karena
proses penuaan yang lebih berhasil dibandingkan wan ita
peningkatanbiaya hidup yang terjadi secara terus-menerus
yang tinggal dengan kerabatnya.
dan berkurangnya tabungan/simpanan. Lansia pada dasar
Penataan kehidupan seseorang merupakan suatu pre nya memiliki pendapatan tunai yang lebih sedikit daripada
diktor berharga dalam memprediksi kesejahteraan lansia pria berusia di bawah 65 tahun. Lansia sangat bergantung
(Berriesi, Ferraro, & Hobey, 1984). Relokasi merupakan pada keuntungan Social Security dan pendapatan dari aset.
pengalaman traurriatik bagi lansia, bail< perpindahan yang Lansia wanita (16%) memiliki tingkat kemiskinan lebih
disengaja maupun yang tidal< disengaja. Relokasi berarti tinggi daripada pfia (9%) (U.S. Bureau of the Census,
meninggalkan ikatan dan persahabatan di lingkungan seki 1995). Wanita tampaknya lebih mungkin untuk menunda
tar rumah yang telah memberikan rasa aman dan stabilitas karir mereka, bekerja paruh waktu, dan mengalami gang
pada lansia. Relokasi bermakna perpisahan dari warisan guan dalam siklus pekerjaan yang dapat menyebabkan
dan isyarat yang mendukung ingatanlmemori lama upah yang rendah dan keuntungan yang lebih sedikit.
(Lawton, 1980). Wanita juga cenderung berhenti bekerja untuk menerima
Akan tetapi relokasi tidak memengaruhi semua lansia tanggung jawab merawat orang tua atau pasangan mereka
dalam cara yang sarna. Lingkungan yang baru dapat mem yang tengah menua (Brody, 1985; Minkler & Stone, 1985).
beri dampak positif pada lansia jika lansia tersebut dibe-. Juga, akibat perceraian dan kematian pasangan, wan ita
rikan persiapan yang adekuat dan perencanaan yang cermat lebih cenderung sendiri setelah pensiun dan dapat tetap
untuk perpindahan. Meskipun demikian, beberapa hasil miskin (Haywood & Liu, 1992). Lansia kulit hitam dan
penelitian menyatakan bahwa ketika lansia pindah, sering lansia Hispanik secara substansial memiliki pendapatan
kali kesehatan merekajadi menurun (Lawton, 1985). yang lebih rendah selain mendapat penghasilan sedang
Lansia yang tidak mampu (mengalami gangguan secara yang lebih rendah daripada pasangan mereka (U.S. Bureau
fungsi, fisik, atau kognitif) lebih cenderung memasuki ofthe Census, 1995).
BAB 5 TEORI PERKEMBANGAN KELUARGA 125
Karena sering munculnya masalah kesehatan jangka babkan Sires, tidak jelas dampaknya pada individu yang
panjang, pengeluaran untuk kesehatan merupakan per merawat pasangannya sendiri yang sakit. Sementara bebe
hatian finansial yang utama. Lansia menghabiskan lebih rapa peneliti melaporkan bahwa lidak terdapat perbedaan
banyak uang untuk pelayanan kesehatan-baik dalam ben dalam tingkat beban an tara pasangan dan anak dewasa
tuk uang tunai dan dalam suatu persentase dari pengeluar (Montgomery, 1989; Montgomery & Kosloski, 1994), pe
an total-daripada mereka yang bukan lansia. Medicare neliti lain menyatakan tingkat beban yang lebih tinggi di
(asuransi kesehatan) tentu saja telah meringankan sebagian antm'a pasangan pemberi aSlIhanjika dibandingkan dengan
dari masalah ini, tetapi tetap ada pengeluaran mendadak, anak dewasa (George & Gwyther, 1986). Pasangan pem
dan sering kali harus dibayarkan pengeluaran substansial beri asuhanjika dibandingkan dt!ngan pasangan yang tidak
di luar uang saku. Misalnya, ParI B of Medicare hanya terlibat dalam pemberian asuhan. cenderung memiliki
menutupi 80% biaya "yang masuk aka)" untuk layanan tingkat kesejahteraan yang lebih I'endah (Sistler. 1989).
Medicare. Medicaidjuga tersedia bagi mereka yang secara Selain itu, pasangan yang memberikan asuhan dibanding
medis tergolong fakir miskin dan berkualitas untuk men kan pasangan yang tidak memberikan asuhan cenderung
dapatkan pendapatan keamanan tambahan. Program asu merasa kesepian dan mengalami depresi ringan, kekhawa
ransi kesehatan ini merupakan suplemen yang diberikan tiran finansial, dan kepuasan hidup yang rendah (Staight &
oleh Medicare. Harvey, 1990). Beberapa peneliti melaporkan bahwa kese
Karena angka harapan hidup meningkat, lansia akan hatan fisik pemberi asuhan menderita. dengan akibat ne
meluangkan lebih. banyak waktu dengan masalah medis gatif yang berkisar dari menurunnya fungsi sistem imun
yang sangat banyak. Walaupun wanita hidup lebih lama untuk mendeteksi hipertensi dan masalah jantung (Kiecolt
daripada pria kira-kira 7 tahun dan kesenjangan angka Glaser & Glaser. 1989; Koin, 1989).
harapan hidup antara wan ita dan pria meningkat, lebih Beberapa literalur pemberian asuhan saat ini menjelas
banyak pasangan baru yang bertnhan lebih lama (U.S. kan "riwayat pemberi asuhan", y'aitu proses atal! jalur lin
Bureau of the Census, 1995). Hal ini berarti bahwa istri tasan yang terjlldi dalam pemberian aSlIhan, terutama da
hbbih cenderung menjadi pemberi asuhan pada suami me lam situasi pemberian asuhan jungka panjang". Misalnya,
reka. Stone danrekan (1987) menegaskan fakta ini dalam Lindgreen (1993) menjelaskan bahwu perjalananpasangan
suatu penelitian yang mereka lakukan. Mereka menemu pemberi asuhan yang merawat anggota keluarga yang
kan bahwa tebih banyak istri menjadi pemberi asuhan mengalami demensia sebagai sliatu proses perjalanan yang
daripada suami (23% berbanding 13% dari semua pem "fatal". Selain itll. Lindgreen mengidentifikasi tiga lahap:
berian asuhan). Selain itu, menurut Montgomery (1989), (1) tahap menghadapi. (2) tahap perteligahan yang sedang
pasangan cenderung mem,berikan bantuan yatig lebih besar berlangsung, dan (3) tahap akhir, yaitu keluar. Selama ta
untuk periode waktu yang lebih lama daripada anak de hap menghadapi, pemberi asuhan menyesuaikan terhadap
wasa mereka. dampak diagnosis, mempelajari keterampilan, dan mem
Walaupun beberapa penelitian mencatat fakla bahwa buat perubahan gaya hidup. Tahap pertengahan ditandai
pemberian asuhan adalah tindak.ln yang biasanya menye- dengan beratnya pekeljaan dan gangguan pekeljaan rutin.
TAHAP VIII SIKLUS KEHIDUPAN KELUARGA INn DENGAN DUA ORANG TUA: KELUARGA
DALAM TAHUN TERAKHIR
TUGAS PERKEMBANGAN PERHATIAN PELAYANAN KESEHATAN
Berduka/depre5i
Gangguan kognilif
126 . BAGIAN 2 LANDASAN TEORETIS KEPERAWATAN KELUARGA
Pada tahap riwayat pemberian asuhan, Lindgren (1993) kehidupan yang Ilurmal. Sebagian besar lansia lebih sedikit
menyatakan bahwa pemberi asuhan mungkin merasa tidak takut akan kemalian dibandingkan indi vidu yang lebih
berdaya dan harus menghadapi perasaan frustasi dan ke muda dan lebih khawatir akan kematian individu yang
hilangan yang berlebihan. Tahap ketiga alau tahap keluar dicintainya daripada·diri mereka sendiri (Butler & Lewis,
ditandai dengan: pemberi asuhan membuat keputusan, me~ 1982; Neinmeyer, 1988).
laksanakan aktivitas, dan membuat penyesuaian dengan Akan tetapi. kesadaran akan kematian tidak berarti
melepaskan sampai beberapa derajat baik mela!ui kemati bahwa pasangan yang telah ditinggal pasangannya mene
an maupun institusionalisasi pasangan yang sakit. mukan kemudahan dalam menyesuaikan diri terhadap ke
Mempertahankan hubungan pernikahan, tugas perkem hilangan. Kehilangan pasangan menimbulkan efek yang
bangan ketiga, berlanjut menjadi puncak kebahagiaan ke merugikan-wanitn meninggal lebih awal daripada pa
luarga. Pernikahan yang dianggap memuaskan dalam be sangan barunya, dan kehidupan lebih cenderung memiliki
berapa tahun terakhir biasanya memiliki riwayat positif masalah kesehatan yang serius (isolasi sosial, bllnuh diri,
yang panjang dan begitu pula sebaliknya. Peneliti juga a!au gangguan jiwa). Selain itll, kehilangan pasangan me
memperlihatkan bahwa pernikahan sangat berperan pada nuntut reorganisasi total fungsi keluarga. Hal ini terutama
mora! dan kelanjutan aktivitas pasangan dewasa (Brubaker, slIlit untuk mencapai kepllasan, karena kehilangan telah .
1985; Lee, 1978). Mempertahankan hubungan pernikahan menghilangkan sumber emosional dan ekonomi yang di
yang memuaskan setelah salah satu atau kedua pasangan butuhkan untuk beradaptasi terhadap perubahan. Bagi wa
pensiun juga dipengaruhi oleh dukungan yang diterima nita, hal ini berarti perpindahan dari saling ketergantungan
oleh satu pasangan dari pasangan lainnya dan perubahan dan aktivitas kehidupan keluarga bersama-sama menjadi
yang terjadi dalam kesehatan salah seorang atau kedua sendiri atau berhubungan dengan sekelompok lansia yang
pasangan (Brubaker. 1983; Gilford. 1984; Keating & Cole, tidak terikat. Bagi pria, kehilangan pasangan bemrti kehi
1980). Perubahan kesehatan menciptakan tantangan dan langan pendamping, secara umLlm seperti hilangnya peng
bebandalampemberian asuhan. yang pada gilirannya akan hubung ke kerabat, keluarga, dan dunia sosial. Janda lansia
memengaruhi penyesuai<m pernikahan pasangan (Fitting, sering kali tidak memiliki ketertarikan alau kemampuan
Rabim;, Lucas, & Eastham, ·1986). untuk melaksanakan peran sebagai penjaga dan pengasuh
Salah satu mitos usia lanjut adalah dorongan seks dan rumah tangga dan dupat memerlukan bantuan dalam mem
aktivitas seksual tidak lagi memungkinkan (atau tidilk persiapkan makanan, merapikan rumah dan keperawalan
seharusnyaada). Akan tetapi banyak penelitian memper lainnya.
lihatkan . kebalikanriya. Penelitian tersebut menemukan Seberapa sulit penyesuaian dapat dilihat oleh pening
bahwa walaupun terdapat penurunan kapasitas seksual, katan dalam angka bunuh diri pada individu bemsi'l di atas
kenikmatan dalam aktivitas dan ketertarikan seksual tetap 65 tahun. Walaupun terdapat peningkamn angka bunuh diri
konsisten dengan ketertarikan dan aktivitas selama masa pada wanita di atas usia 65 tahun, jumlah bunllh diri yang
dewasa awal (AARP, 1999; Heinrich, 1996; Starr, 1985). lebih besar ditemukan pada populasi pria yang lebih muda.
Gangguan kesehatan kadang kala menghilangkan dorong Pria lansia yang berniat melakukan bunuh did cende
an seks, tetapi biasanya kurang/hilangriya akti vitas seksual .rung menggunakan metode yanglebih keras untuk bunuh
terjadi akibat masalah sosioemosional. diri (Kaplan, Adamek, & Johnson, 1994). Menurut
Penyeswiian terhadap kehilangan pasangan, tugas per Kastenbaum (1994), kekhawatiran pria lansia yang seri ng
kembangan keempat, seCara umum merupakan tugas per memicu pemikiran bunuh diri adalah termasuk kesehatan
kembangan yang paling membuat trauma. Wanita lansia yang buruk, kehilangan kemandirian mobilitas, kesepian,
lebih menderita akibat kehilangan pasangannyajika diban isolasi, dan kehilangan kontrol. Dengan mengabaikan mo
dingkan pria. Menurut statistik pada tahun 2000, 67% pria del kematian (bunuh diri atau kematian alami), kehilangan
berusia 75 tahun ke atas yang tidak tinggal di institusi, seseonlng yang dicintai adalah sulit dan menyebabkan
tinggal bersama dengan pasangan mereka, dibandingkan trauma psikotogis yang menonjol sehingga perasHan de
dengan hanya 29% wanita dalam usia yang sarna (U.S. presi, bingung, dan perasaan hampa yang pervasif sering
Bureau of the Census 2000a). Di sisi lain, wanita lansia kali muncul (Farberow, Gallagher-Thompson, Gilewski, &
memiliki kemungkinan sampai lebih dari tiga kali untuk Thomson, 1992).
menjadi janda dibandingkan pria lansia (48% dan 14%). Penelitian mengenai janda secara konsisten membukti
Akibatnya, banyak lansia (8 dari 10 lansia yang berada di kan kesulitan kondisi kehidupan dan hidup janda. Janda
institllsi) hidup sendiri, dan sebagian besar lansia ini adalah memiliki moral yang lebih rendah dan lebih sedikit peran
wan ita (U.S. Bureau of the CensLls, 1995). dan ikatan sosial daripada individu yang menikah pada
Dalam perbandingan dengan kelompok usia muda, lan usia yang sarna. Bild dan Havighurst (1976), dalam suatl!
sia menyadari bahwa kematian adalah bagian dari proses penelitian besarnya mengenai penuaan di Chicago, mela
BAB 5 TEORI PERKEMBANGAN KELUARGA 127
porkan bahwa kehilangan pasangan telah memindahkan Committee on Aging. 1987-1988). Lebih dari 4 sampai 5
dukungan lansia yang terkuat, walaupun anak, jika ada, lansia minimal mengalami satu penyakit kronik, dan kon
biasanya masuk ke dalam untuk mengisi kekosongan orang disi multipel merupakan hal yang umum pada lansia. Pada
tuanya. Mereka juga menemukan bahwa Janda yang tidak tahun 1990, persentasi lansia 12,7% dari total populasi,
memiliki anak akan lebih terisolasi. tetapi 33% dari mereka tercatat sebagai pengguna pela
Terdapat banyak akibat negatif dalam berespons terha yanan kesehatan di Amerika Serikat.
dap kematian seorang pasangan. Misalnya, menjadi Janda Meningkatnya usia juga sangat berhubungan dengan
menciptakan efek negatif pada perilaku makan dan kua disabilitas, walaupun kesehatan yang buruk tidak sebanyak
litas zat gizi khusus pada diet individu Janda yang telah yang diperkirakan masyarakat. Pada tahun 1992, tiga dari
menjadi lansia (Rosenbloom & Whittington, 1993). Juga, setiap empat orang lansia berusia 65 sampai 74 tahun yang
seorang Janda lebih cenderung memiliki gejala depresif tidak tinggal di institusi menganggap diri mereka memiliki
atau bahkan mengalami episode depresif yang kuat. Zisook kesehatan yang baik. Dua dari tiga lansia berusia 75 tahun
dan Shucter (1993) melaporkan bahwa kesehatan yang bu atau lebih merasakan hal yang sarna (U.S. Bureau of the
ruk, penggunaan obat-obatan psikotropik, dan peningkatan Census, 1995). Wanita lansia cenderung lebih banyak
penggunaan alkohol dan zat-zat yang tidak diresepkan rnengalami disabilitas fungsional, gangguan mobilitas dan
berkaitan dengan depresi pasca-berkabung. Untungnya, penyakit kronik daripada pria' lansia (Penning & Strain,
dukungan sosial oleh keluarga, kerabat, ternan, danlatau 1994; Santiago & Muschkin, 1996). Tujuh dari sepuluh
profesional mengurangi kemungkinan depresi. Mullins dan kematian lansia dapat disebabkan oleh penyakit jantung,
Mushel (1992) menyatakan bahwa ternan, terutama ternan kanker, atau stroke (U.S. Bureau of the Census, 1995).
dekat, memiliki pengaruh positif pada kesejahteraan emo
Faktor-faktor seperti menghilangnya kekuatan dan
sional individu Janda yang sudah lansia.
fungsi fisik, surnber finansial yang tidak adekuat, isolasi
Tugas perkembangan kelima adalah beradaptasi dengan
sosial, kesepian, dan banyak kehilangan lain yang dialami
pertahanan ikatan keluarga antargenerasi. Walaupun ter
lansia, menunjukkan beberapa kerentanan psikofisiologis
dapat kecederungan bagi lansia untuk melepaskan diri dari
penuaan manusia., Oleh karena itu, dibutuhkan perhatian
hubungan sosial, keluarga tetap mengingatkan fokus in
terhadap kesehatan kronik multipel dan kebutuhan asuhan
teraksi sosial pad a lansia dan sumber dukungan sosial pri
jangkapanjang (lihat Tabe! 5-13).
mer mereka. Pada saat lansia menarik diri dari aktivitas di
dunia luar. hubungan dengan pasangan, anak, cucu, dan
saudara -kandung menjadi lebih penting. Sebagian besar
lansia Arnerika hidup berdekatan dengan anggota keluarga ea,>RIWAYAT ATAU TAHAP
besar mereka dan melakukan kontak yang sering dengan
mereka (Harris et aI., 1975; Shanas et aI., 1968, 1980).
SIKLUS KEHIDUPAN
Oleh karena itu, anggota keluarga merupakan sumber pen DALAM KELUARGA YANG
ting bantuan dan interaksi sosial yang langsung. Keluarga BERCERAI,
yang lebih tua ditemukan secara umum dapat membalas
dengan memberi bantuan sampai sesuai dengan kemam Salah satu variasi utama dalam siklus atau riwayat kehi
puan yang rnereka miliki. dupan keluarga terlihat ketika orang tua bercerai. Seperti
Seiring bertambahnya usia individu, mereka pasti mem yang disebutkan di dalam Bab I, salah satu perubahan
pertanyakan rnengenai keberadaan mereka. Mengingat paling jelas yang terjadi selama dua dekade terakhir mun
tentang kehidupan masa lalu seseorang, yang disebut tin cui dalam rumah tangga yang mengalami perceraian dan
jauan kehidupan, adalah aktivitas yang biasa dan vital rumah tangga yang dikepalai oleh wanita. Sejak tahun
karena tindakan tersebut menyajikan pencarian makna inti 1970, jumlah keluarga yang dikepalai oleh orang tua
dari kehidupan. Tinjauan ini dipandang sebagai tugas per tunggal-ayah telah meningkat dari 12% (3 juta keluarga)
kembangan keluarga "jenis kognitif' keenam. Fakta ter menjadi 26% (10 juta) pada tahun 2000. Keluarga dengan
penting adalah bahwa tinjauan kehidupan mempermudah orang tua tunggal-ayah seperti ini meningkat dari 1%
penyesuaian terhadap situasi yang sulit dan memberikan (393.000 keluarga) pada tahun 1970 menjadi 5% (2 juta)
pandangan dari dalam diri mengenai peristiwa masa lalu. (U.S. Bureau of the Census, 2000a). Persentase orang de
Lansia mengkhawatirkan kualitas kehidupan mereka dan wasa yang bercerai meningkat menjadi empat kali lipat
mampu hidup dengan rasa hormat, rasa berarti, dan harga sejak tahun 1960 (Dobson, 1999). Saat ini perceraian
diri (Duvall, 1977; Roth, 1996a). merupakan hal yang umum (hampir 50% dari sernua per
PERHATIAN KESEHATAN. Lansia adalah pengguna peJa nikahan berakhir dengan perceraian) bahwa peristiwa
yanan kesehatan yang terbanyak (U.S. Senate Special dipandang sebagai suat~ transisi normatif. Tiga puluh per
128 BAGIAN 2 LANDASAN TEORETIS KEPERAWATAN KELUARGA
sen anak dalam keluarga dengan orang tua tunggal berada pra- dan pasca-perceraian serta menguraikanisu perkem
dalam keJuarga yang orang tuanxa mengalami· perceraian, bangan keluarga.
kini 35% anak tinggal terpisah dari ayah kandung mereka Untuk menggambarkan dampak perceraian pada tahap
(Dobson, 1999). siklus kehidupan keluarga, pertama-tama harus dikatakan
Orang tua tunggal, pada keluarga yang bercerai melalui bahwa dampak bervariasi, bergantung pad a tahap apa yang
tahap siklus kehidupan yang sarna, dengan sebagian besar sedang dialami keluarga ketika percer.aian terjadi. Faktor
memiliki tanggungjawab yang sarna, sebagai keluarga inti lain juga membuat perbedaan dalam dampak perceraian,
yang memiliki orang tua lengkap (dua orang tua). Perbedaan seperti faktor etnis, sosial, dan ekonomi. Perceraian selama
dasarnya adalah tidak adanya orang tua kedua yang akan tahap pertama pernikahan adalah gangguan yang paling
berbagi tugas keluarga dengan pria at au wanita (sebagian sedikit, karena hanya sedikit orang yang terlibat, sedikit
besar pria) dengan yang akan memberi dukungan, tradisi yang ditetapkan, dan sedikit pasangan yang ber
pengasuhan anak, menemani dan menjadi model peran dasarkan ikatan sQsial (Peck & Manocharian, 1988).
gender untuk anak. Hill (1986) menjelaskan, "Perbedaan Dampak lebih b6sar terjadi selama tahap ketiga dan ke
dalam jalan perkembangan keluarga dengan orang tua empat dalam keluarga dengan anak prasekolah dan anak
tunggal dan keluarga dengan orang tua lengkap terutama usia sekolah. Selain itu, keluarga paling berisiko meng
terlihat, tidak dalam tahap-tahap yang ditemui, tetapi dalam alami perceraian selama periode ini.
juml~h, waktu dan lamanya transisi kritis yang dial ami" Anak adalah individu yang paling awal terpengaruh
(hIm. 28). akibat perceraian orang tua. Perkembangan anak ~apat
Carter & McGoldrick (1989) menyatakan perceraian terganggu dan pengasuhan anak dan perpisahan orang tua
sebagai suatu gangguan atau dislokasi siklus kehidupan dengan anak-anaknya menjadi sulit. Menjadi orang tua
keluarga tradisional. Perceraian, dengan kehilangan dan tunggal sering kali sulit bagi ibu, yang biasanya berjuang
perpindahan keanggotaan keluarga, menciptakan ketidak baik secara emosional maupun ekonomi. Status ekonomi
stabilan dan ketidakseimbangan yang utama dalam kelu pada keluarga bercerai yang dikepalai oleh wanita menjadi
arga,,)eck dan Manocharian (1988) menekankan dampak sangat menurun setelah perceraian. Dua masalah yang
emosional dan fisik akibat perceraian dalam keluarga. paling sering ditemui adalah bahwa ayah kehilangan rasa
"Perceraian memengaruhianggota keluarga pada setiap keterkaitan dengan anak-anaknya dan, karena ibu marah
tingkat generasi di seluruh keluarga inti dan extended pada ayah,ibu tidak menyisakan ruangan untuk ayah.
family;:dengan demikian akan menciptakan krisis pada Mempertahankan hubungan antara ibu-anak dan ayah
kel~arga sebagai suatu keseluruhan dan pada setiap in anak, sangat penting bagi orang tua dan anak. Sayangnya,
dividu dalam keluarga" (hIm. 335). bagi .ayah dan anak, ban yak anak sebenarnya telah ke
. Seperti halnya keluarga inti dengan dua orang tua, ke hilangan kontak dengan ayah mereka setelah perceraian
luarga yang bercerai mengalami perubahan penting dalam (Hagestad, 1988).
peran serta hubungan dan tugas perkembangan keluarga Ketika perceraian terjadi pada keluarga dengan anak
penting untuk dipenuhi guna melanjutkan perkembangan usia sekolah, dampak perceraian jangka panjang akan
keluarga (Carter & McGoldrick, 1989). Sebagai sebuah tampak lebih jelas pada anak usia sekolah. Dalam sebuah
kekuatan pengganggu yang utama, perceraian mengan penelitian, anak berusia en am sampai delapan tahun adalah
dung kompleksitas tugas perkembangan yang akan dialami kelompok usia yang memiliki waktu tersulit untuk
keluarga. Setiap ~ahap selanjutnya juga akan dipengaruhi, menyesuaikan diri terhadap perceraian (Wallerstein &
sehingga setiap tahap pascaperceraian harus ditinjau dalam Klein, 1980). Anak-anak cukup usia pada saat menyadari
konteks tahap dan konsekuensi dari perceraian tersebut. apa yang telah teljadi, tetapi tidak cukup usia untuk ber
Setelah perceraian, penelitian sistem keluarga telah me adaptasi secara efektif terhadap perceraian.
nemukan bahwa keluarga memerlukan waktu satu sampai Keluarga dengan anakremaja sering kali siap dengan
tiga tahun untuk menstabilkan kembali keluarganya. .kebingungan, dan perceraian hanya berisi masalah. Bagi
"Apabila sebuah keluarga dapatmengatasi krisis dan tra~ orang tua tunggal, membesarkan anak remaja seorang diri
sisi yang menyertai krisis yang harus dialami agar dapat adalah hal yang sulit. Wali orang tua juga mengalami hal
menstabilkan keluarga. kembali, keluarga akan menstabil yang problematik ketika remaja memiliki masalah peri
kan sistem yang lebih cair yang akan memungkinkan ke laku. Melanjutkan· tugas perkembangan anak remaja dan
berlanjutan proses perkembangan keluarga normal" (Peck siklus kehidupan keluarga pada awalnya akan terhambat.
& Manocharian, 1988, hIm. 335). Carter & McGoldrick Pada tahap terakhir siklus kehidupan keluarga, anak
telah merangkum riset dan tuJisan Ahrons (1980) menge tampaknya lebih sedikit dipengaruhi daripada di tahap
nai proses penyesuaian yang dialami keluarga yang ber keluarga sebelumnya, karena anak sudah cukup besar dan
cerai. Tabel 5-14 menguraikan proses penyesuaian ·pada lebih mampu melaksanakan koping dan fungsi secara
BAB 5 TEORt PERKEMBAN,GAN KELUARGA 129
otonomi. Namul) pada kasus perceraian paruh baya, anak kan perjuangan dengan ketakutan tentang komitmen dalam
yang lebih tua dapat didorong untuk menjadi lebih matang; suatu hubungan yang baru dan keluarga baru: beradaptasi
menerima kebergantungan orang tua, terutama ibu, ketika dengan reaksi anak yang bermusuhan atau tjdak menye
salah satu orang tua berpindah ke seorang aQak untuk nangkan, dengan keluarga besar, dan mantan pasangan;
memberikan dukungan selama krisis perceraian. khay.'atir terhadap situasi keluarga baru yang ambigu; me
Selama tahap siklus kehidupan keluarga ini, perceraian rasa bersalah dan khawatir tentang kesejahteraan anak; dan
merupakan pengalaman yang traumatik bagi pasangan memperbarui ikatan (negatif atau positif) terhadap mantan
yang bercerai. Tahun-tahun berbagi hak milik, memori, pasangan. Hubungan orang tua tiri-anak. tiri dipandang
dan kebiasaan telah menciptakan "identitas sebuah pa sebagai hubungan yang paling bermasalah dan membuat
sangan". Perceraian selama tahun-terakhir dianggap sarna stres dalam keluarga tiri yang membutuhkan strategi yang
dengan kematian seorang pasangan pada beberapa literatur sungguh-sungguh untuk mengembangkan ikatan yang
perceraian. hangat dan pelekatan di antara anggota keluarga (Ganong,
Coleman. & Fine. 1995). Selain itu menikah lagi merupa
kan proses transisi yang mengganggu, pergerakan keluarga
~RIWAYAT ATAU TAHAP dalam melengkapi dan melalui tugas perkembangan kelu
SIKLUS KEHIDUPAN arga dapat terhambat. Penyesuaian dan integrasi orang tua
tiri, seperti halnya penyesuaian terhadap perceraian, tam
KELUARGA ORANG TUA paknya memerlukan minimal dua sampai tiga tahun .se
TIRI belum suatu struktur baru memungkinkan keluarga untuk
melanjutkan perkembangannya (Carter & McGoldrick,
Perceraian biasanya berada dalam keadaan transisional 1989; Coleman, Ganong, & Fine. 2ooo).
yang diikuti menikah lagi. Menikah lagi telah menjadi
sangat biasa sejak pertengahan tahun 1980-an, sekitar
tahun ini, setengah dari semua pernikahan adalah pasangan ~RIWAYAT ATAU TAHAP
baru lagi (Teachman, Tedrow, & Crowder, :WOl). Sebelum SIKLUS KEHIDUPAN
usia 40-an, jumlah pria dan wanita yang menikah lagi KELUARGA DALAM
cukup seimbang, tetapi setelah usia 40 tahun, menikah lagi
merupakan transisi yang lebih sering dialami oleh pria HUBUNGAN P·ASANGAN
(Hagestad, 1988). Menikah lagi cenderung terjadi dengan BERUMAH .TANGGA
cepat setelah pernikahan pertama berakhir, dengan lama
waktu rata-rata an tara perceraian dan menikah lagi kurang
Pasangan rumah tangga adalah pasangan homoseksual dan
dari empat tahun. Tiga puluh persen pernikahan terjadi
heteroseksual yang tinggal bersama yang memiliki hu
dalam satu tahun setelah pernikahan. Anak menurunkan
bungan intim dan mandiri secara finansial (Ames, 1992).
kemungkinan menikah lagi bagi pria dan wan ita, gagasan
Pada tahun 2000, terdapat 3,8 juta rumah tangga yang
menikah lagi di antara wanita lebih dipengaruhi secara
diklasifikasikan sebagai rumah tangga dengan pasangari
negatif oleh variabel ini (Coleman, Ganong & Fine,
tanpa menikah. Pasangan homoseksual yang tinggal ber
2000).
sarna memiliki jumlah proporsi yang besar seperti yang
Tidak semua keluarga tiri orang tua terbentuk karen a ditunjukkan di dalam kelompok ini (U.S. Bureau of the
menikah lagi. Bahwa, banyak orang dewasa dalam suatu Census. 2oo0a).
susunan keluarga orang tua tiri memilih untuk tidak me
nikah .. Sekitar 25% pasangan yang berhubungan suami
TAHAP RIWAYAT KELUARGA HOMOSEKSUAL
istri di Amerika Serikat membentuk sebuah rumah tangga,
yang salah satu pasangannya minimal membawa anak dari Diperkirakan di Amerika Serikat saat ini terdapat 1 sampai
hubungan yang mereka miliki sebelumnya, dengan de 5 juta ibu lesbian. 1 sampai 3 juta ayah gay, dan dari 6 sam
mikian mereka membuat hubungan rumah tangga dengan pai 14 juta anakdengan orang tua homoseksual. Akan te
keluarga tiri yang baru (Coleman, Ganong. & Fine, 2000). tapi, diskrimisasi menentang kehidupan keluarga sesama
Carter & McGoldrick (1989) memberikan uraian per jenis dalam budaya dapat memicu banyak keluarga untuk
kembangan formasi keluarga yang menikah lagi-Iangkah menjaga status kerahasiaan mereka. Keluarga homosek
langkah yang terlibat dalam proses menikah lagi, sikap sual, seperti halnya keluarga lain, berubah dan berkembang
yang diharuskan, dan ISU perkembangan (Tabel 5-15). sepanjang waktu.
Proses emosional keluarga padatahap transisl ke tahap Homoseksual membentuk keluarga berdasarkan seleksi
menikah lagi biasanya merupakan sesuatu yang melibat personal anggota keluarga. Slater (1995) menyatakan
130 BAG1AN2 LANDASAN TEORETIS KEPERAWATAN KELUARGA
TABEL 5-14
PERUBAHAN SIKLUS KEHIDUPAN KELUARGA YANG BERCERAI, MEMERLUKAN LANGKAH
TAMBAHAN UNTUK MENSTABILKAN KEMBALI DAN MELANJUTKAN PERKEMBANGAN
PROSES TRANSISI
EMOSIONAL-SIKAP YANG.
FASE DIHARAPKAN ISUPERKEMBANGAN
Percera;an
1. Keputusan untuk bercerai Penerimaan ketidakmampuan untuk me Penerimaan bagian diri sendiri dalam
....
nyelesaikan secara adekuat ketegangan kegagalan pernikahan
pernikahan untuk melanjutkan hubungan
2. Merencanakan pemutusan Mendukung pengaturan yang aktif pad a a.Bekerja secara kooperatif pada
sistem seluruh bag ian sistem masalah-masalah tanggung jawab,
kunjungan, dan keuangan
b.Menghadapi keluarga besar tentang
perceraian
4. Perceraian Lebih banyak pada perceraian emosional: a.Berduka cita atas kehilangan
Terluka berulang kali, marah, merasa keutuhan keluarga; tidak lagi
bersalah, dU. berangan-angan untuk bersatu
kembali dengan pasangannya
b.Mencari harapan, impian, penantian
dari pernikahari
c. Tetap terikat dengan keluarga besar
. Ke/uarga pascapercera;an
1. Orang tua tung9al (hak Berkeinginan untuk mempertahankan a.Membuat jadwal kunjungan yang
perwalian rumah tangga atau tanggung jawab finansiat melanjutkan 'fleksibel dengan manton pasangan
kediaman utama) kontak parental dengan manton dan keluarganya
pasangannya, dan mendukung kontak b.Memban,gun kembali sumber
anak-anak dengan manton pasangan dan finansialnya sendiri
keluarganya. . c. Membangun kembali jaringan kerja
sosial dirinya sendiri
2. Orang tua tunggal (tidak Berkeinginan untuk mempertahankan kontak a.Mencari cora untuk melanjutkan
memiliki hak perwalian) parental dengan manton pasangan dan hubungan orang tua yang efektif
mendukung tanggung jawab hubungan dengan anak-anak
orang tua dengan anak-anak. b.Mempertahankan tanggung jawob
finansial dengan mantan pasangan
dan anak-anak
c. Membangun kembali jaringan kerja
sosial dirinya sendiri
Sumber: Corter B., & McGoldrick, M. (Eds). (1989). rh changing family life cycle: A framework for Family therapy (p. 22). New York: Gardner
Press. Dicetak kembalj alas ;zin .
BAB 5 TEORI PERKEMBANGAN KELUARGA 13 1
bahwa keJuarga lesbian adalah keluarga ciptaan. Keluarga Besarnya tugas perkembangan dipengaruhi dan bergan
terdiri dari pasangan sendiri atau pasangan homoseksual tung pada beberapa faktor. Faktor pertama adalah tahap
dan anak-anak mereka. Akan tetapi, uraian nwayat kelu siklus kehidupan keluarga yang dijaJani keluarga; kedua,
arga homoseksual djpersulit oleh sejumlah pengaruh si anggota keluarga yang sakit serius atau eaeat membuat
multan yang menentukan perjalanan hidup pasangan da perubahan. Beberapa tahap tertentu berisiko membahaya
Jam melalui tahap hubungan mereka (Slater, 1995). kan perkembangan, dan memenuhi tugas perkembangan
Persaingan yang memengaruhi pembentukan identitas keluarga pada tahap tertentu lebih penting bagi anggota
homoseksual, stresor homoseksual yang khas, mekanisme keluarga tertentu. Misalnya, pada keluarga dengan anak
koping, pembentukan identitas minoritas lainnya, dan ke remaja, yang cedera senus menjadi bergantung, hal ini
sadaran serta kebutuhan hubungan sosial pasangan yang akan sangat mengganggu remaja dalam menguasai tugas
seumur hidup akan membentuk riwayat keluarga. perkembangan untuk menjadi lebih mandiri dari keluarga.
Model Slater ten tang riwayat keluarga homoseksual Demikian juga, tugas perkem'bangan keluarga yang ber
{gay/lesbian memberi dampak pada banyaknya kebera adaptasi dengan menyeimbangkan kebebasan yang ber
gaman dan pengalaman yang sering terjadi pada keluarga tanggungjawab sehingga membantu remaja untuk menjadi
homoseksuaL Slater (1995) menjelaskan lima tahap, yang semakin otonomi ,akan terganggu. Tantangan untuk ke
berurutan dan dengan durasi yang terbatas, beberapa tahap luarga adalah berupaya untuk mulai kembali menjalankan
berlangsung jauh lebih lama dari yang lain. Adaptasi pa tugas perkembangan keluarga secara normal seeepat mung
sangan terhadap tantangan tahap sebelumnya dimasukkan kin.
ke dalam hubungan mereka dan meningkatkan at au me Faktor utama lain yang membuat perbedaan dalam
nurunkan kapasitas mereka untuk berkonfrontasi melawan dampak penyakit at au disabilitas pada perkembangan ke
rintangan selanjutnya. Lapisan kronologis pembentukan luarga adalah sumber formal dan informal yang diman
pasangan, keluarga homoseksual, dan identitas minoritas faatkan oleh keluarga. Sistem dukungan sosial ya,ng baik
lainnya, serta tahap riwayat keluarga saling berpotongan pada kaluarga besar dan teman-teman, serta dukungan psi
secara berkelanjutan, Untuk pembahasan yang lengkap kososial dan kesehatan yang membantu dan kompeten,
mengenai riwayat keluarga lesbian, lihat buku Slater, The akan menambahkemampuan keluarga untuk lebih cepat
Lesbian Family Life Cycle. Tabel 5-16 memuat riwayat kembali melanjutkan perkembangan,
keluarga homoseksual. Ketika bekerja dengan suatu keluarga yang anggota ke
luarganya memiliki penyakit serius atau disabilitas, mem
bandingkan tugas perkembangan keluarga yang "ideal"
PtlDAMPAK PENYAKIT DAN
dalam tahap siklus kehidupan keluarga dengan perilaku ,
DISABILITAS PADA aktual keluarga akan sangat berguna (Friedman, 1987).
TAHAPPERKEMBANGAN . Perbandingan ini berguna dalam mengevaluasi .kemung
KELUARGA kinan dampak penyakit atau disabilitas pada keluarga.
Berdasarkan asumsi timbal baHk yang dapat diterima se 'RIWAYAT KELUARGA
TABEL 5-15
2.Mengonsepkan dan merencana Menerima ketakutan diri sendiri dan a.Bersifat terbuka dalam membina
kan pernikahan serio keluarga ketakutan pasangan baru serio anak-anak hubungan baru untuk menghindari
baru mereka mengenai menikah lagi dan pseudomutualitas
pembentukan keluarga tid b.Rencanakan untuk memperiahankan
keriasama di bidang finansial dan
hubungan ko-parental dengan
manton pasangan
Menerima kebutuhan akan perlunya waktu c. Rencana untuk membantu anak-anak
dan kesabaran untuk penyesuaian menghadapi ketakutan, kpnRik
terhadap konipleksitas dan ambiguitas kesetiaan, dan keanggotaan di dalam
dari: duo sistem
1.Peran bai-u yang multipel d.Pelurusan kembali hubungan dengan
2.Keterbatasan: daerah, waktu, extendedfami/y untuk memasukkan
keanggotaan, dan otoritas pasangan dan anak-anak yang baru
3.1su-isu afektif: rasa bersalah, konRik
e. Rencana memperiahankan hubungan
kesetiaan, hasrat mutualitas, keadaan
anak-anak dengan extended family
terluka yong tidak terselesaikan
dari manton pasangannya .
3.Me~ikah logi dan rekonstitusi Resolusi akhir pelekatan terhadap pasangan a.Merestruktur batasan untuk
keluarga sebelumnya dan ideal keluarga yang memasukkan pasangan baru/orang
"utuh"; penerimaan suatu model keluarga tua tiri
yang berbeda dengan keterbatasan yang b.Meluruskan kembali hubungan dan
permeabel pengaturan keseluruhan subsistem
untuk memungkinkan menialin
beberapa sistem
c. Membuat ruang untuk hubungan
antara semua anak-anak dan orang
tua (yang tidak mendapatkan hak
perwalian), kakek/nenek, dan
extended family lainnya yang terkait
secara biologis
d. Berbagi memori dan riwayat untuk
meningkatkan integrasi keluarga tiri
Sumber: Carter 8, & McGoldrick, M. (Eds.). {1989}. The changing family life cycle: A framework for family therapy (him. 24). New York: Gardner
Press. eiretak /cembali atas i z i n . · .
menjadi indikasi adanya hambatan atau masalah yang sehatan (mis., perceraian, kematian, kehilangan) yang
sedang terjadi. terjadi dalam kehidupan keluarga. Beberapa infor
3. Riwayat keluarga dari sejak lahirnya keluarga sampai masi ini (perceraia,n, pernikahan, kematian) dapat
saat ini, termasuk riwayat perkembangan dan peris dimasukkan ke dalam genogram keluarga (Iihat Bab
tiwa serta pengalaman unik yang terkait dengan ke- 8). .
BAB 5 TEORI PERKEMBANGAN KELUARGA 133
4. Kedua orang tua dari kelu~rga asal masing-masing • Semua orang yang tinggaJ .atau petnah tinggal ber
pasangan (seperti apa kehidupan dalam keluarga asal; S'ama dengan keluarga
hubungan sa at ini dan dahulu dengan orang tua dari • Hubungan dengan keluarga ipar
orang tua). Pengkajian ini dapat atau tidak dapat
Gambaran setiap orang tua pasangan dan hubungan
membantu, bergantung pada perhatian keluarga dan
pasangan dengan orang tua
peran perawat keluarga dalam bekerja dengan kelu
arga. • Perencanaan dan kehadiran setiap anak yang baru
Seperti yang telah disebutkan, baik pengalaman dan (apakah kehadiran anak direncanakan? Apa dampak
persepsi keluarga yang biasa maupun yang unik pada saat kehadiran setiap anak?)
mereka melanjutkan riwayat keluarga harus dikaji untuk Berapa banyak waktu yang dihabiskan keluarga ber
membuat riwayat perkembangan lebih komprehensif. Pen sarna-sarna
jelasan dari keluarga asH orang tua juga berguna untuk Kegiatan rutin kehidupan keluarga sehari-hari
dimasukkan ke dalam riwayat keluarga karena pentingnya Smoyak (1975), dalam praktik keperawatannya sebagai
pengaruh antargenerasi pada kehidupan keluarga. seorang ahli terapi keluarga. menekankan pentingnya
Mungkin akan lebih berarti untuk mendapatkan riwayat mengkaji masing- masing orang tua dari keluarga asal:
perkembangan dari beberapa keluarga daripada dari sum Sangat penting 'untuk mengetahui bag aim ana setiap orang
ber lainnya. Penting untuk memastikan bahwa keluarga tua masa kini dibesarkan dan pelajaran apa yang dipeJajari
yang sedang Anda tangani bersifat terbuka untuk meng ketika membesarkan seorang anak. Bagaimana kedua
ungkapkan masa lalu mereka dan bahwa kumpulan data orang tua saat ini meletakkan Jatar belakang mereka yang
riwayat yang Anda kaji relevan untuk memahami dan be berbeda secara bersama-sama dalam membesarkan anak
kerja dengan keluarga. akan mudah dipahami jika latar be1akang mereka telah
diuraikan. Misalnya, seorang Yahudi berkebangsaan
Untuk mengulangi pertanyaan, data perkembangan atau
Jerman menikah dengan seorang Protestan berkebangsaan
riwayat pada sebuah keluarga dapat dikumpulkan dengan Inggris yang tinggal sebagai sebuah unit inti menghasilkan
(a)'bertanya tentang pengalaman dan tugas yang umum perangkat yang sangat berbeda dalam harapan masing
dan bagaimana pengalaman dan tugas ini dipenuhi serta masing daripada dua orang Katolik ... Meksiko-Amerika
dipersepsikan dan (b) bertanya ten tang masalah atau yang tinggal di dalam ke1uarga besar (him. 8)
pengalaman keluarga yang khusus atau unik. Masalah dan
pengalaman yang unik dan khusus daJam keluarga dapat Hal lain dari pengkajian berkaitan dengan keluarga asH
. meliputi perceraian, kematian dalam keluarga inti atau pasangan yang meliputi keadaan kesehatan dan riwayat
keluarga besar, perpisahan 'akibat penyakit atau wajib pernikahan masing-masing orang tua asH. Apakah mereka
militer, PHK, dan seterusnya. Menanyakan orang tua me masih hidup. sehat. menikah, tinggal bersama. tinggal
ngenai hubungan mereka saat ini dan di masa lalu dengan berdekatan, atau berada dalam jarak geografis yang jauh
keluarga serta kerabat mereka dan seperti apa kehidupan (Smoyak, 1975)? Satir (1983) juga mengkaji urutan anak
dalam keluarga asalnya memberikan apresiasi dan pema ke berapa masihg-masing orang tua, mengulangi peneJitian
haman yang lebih baik pad a perawat mengenai orang tua Toman (1961) mengenai susunan keluarga. yang menun
saat keluarga terbentuk. jukkan bahwa urutan posisi saudara kandung sangat me
Untuk mendapatkan riwayat keluarga, Satir (1983) mu mengaruhi tipe interaksi dan hubungan seseorang dengan
lai dengan meminta para orang tua pertama kali membi orang lain yang tampaknya dimiliki, dan sangat meme
carakan tentang hubungan pernikahan mereka sendiri, ber ngaruhi perkembangan kepribadian seseorang. Misalnya,
fokus pada hubungan ini karena orang tua adalah arsitek Toman .menemukan bahwa anak sulung lebih cenderung
keluarga. Satir dan para orang tua, dengan menghadirkan menjadi pemimpin daripada anak sesudahnya, sementara
anak ketika dirasa tepat, mendiskusikan area berikut: kebalikannya sering terjadi pada anakbungsu.
• Pertemuan pertama pasangan, hubungan mereka se Salah satu cara perawat keluarga mendapatkan ide lebih
belum pernikahan, dan bagaimana mereka memutus baik mengenai perkembangan sistem keluarga dan ~enge
kan untuk menikah nai sistem keluarga antargenerasi sepanjang waktu. adalah
• Hambatari dalam pernikahan mereka; respons mereka membentuk sebuah genogram. Genogram adalah tabel sil
untuk menikah silah yang melacak riwayat pertalian keluarga. Genogram
Pernikahan tanpa anak; bagaimana mereka menetap digunakan secara luas oleh ahli terapi dan perllwat keluar
kan tugas dan peran gao Keuntungan genogram keluarga adalah seseorang da
Seperti apa kehidupan dalam lingkungan keluarga pat mengatur sejumlah data yang besar dan sulit dalam
ash mereka masing-masing, termasuk keluarga dan suatu cara yang membuat data tersebut lebih komprehensif
kerabat dari kedua orang tua dan membantu mengungkapkan pola dan tema penting
134 BAGIAN 2 LANDASAN TEORETIS KEPERAWATAN KELUARGA
I. Pembentukan pasangan Pasangan perlu membedakon ketika mereka a.Membangun sensasi awol diri mereka
mulai menunjukkan ketertarikan dengan sendiri sebagai sebuah unil
ketika mereka memulai hubungan pasangan b.Melonggarkan batasan di sekilar diri
yong aklual mereka sendiri dan mencampurkan
aspek kehidupan mereka untuk
sementoro
c. Mengembangkan kepercayaan di
anlora pasangan
d.Meningkatkan keterbukoan diri
e. Terlibat dalam respons empati yang
mendorong risiko lebih Ian jut
f. Mengontrol siapa soja yang
. mengetahui hubungon mereka
II. Kehidupan pasongan yang Pasangan bersikap antusias untuk memulai a.Mengenali dan mengelola renlang
berlanjut yang stabilitas, mengombinasikan perbedaan yang menjadi kenyataan
keantusiasan dan kegiatan rutin sehari-hari b.Menegosiasikan konAik
c. Mengembangkan keamanan
hubungan dan sensasi saling memiliki
III. Tahun-tahun pertengahan Pasongan bergerak ke komitmen jangka a. Giat memperbarui penghargoan dan
ponjang atau komitmen yang bersifat mengotasi· kekecewaan dolam
permanen komilmen hubungon yang lues
b.Menciptakan keamanan dan
melanjulkan sesuatu yang lerbaru
dalam hubungan
V. Pasangon di atas usia 60 Pasangon menghadapi perubohan kehidupan a.Pasangan menegosiasikan kembali
tahun yang mengagumkan, beberapa perubahan saling ketergontungan dan otonomi
lerjadi dalam satu waktu sementara yang b.Setiop pasangan bekerja untuk
lainnya terjadi dengan cepal, seperti mengamankan beberapa kekuatan
pensiun, penyakit fisik, dan keadaan dan identitas unik pada did sendiri
menjadi janda dalam hubungan
c. Menyeimbangkan kemandirian
finonsial, fisik, dan emosional
TABEL 5-17
DIAGNOSIS KEPERAWATAN SPESIFIK PADA TAHAP PERKEMBANGAN SIKLUS KEHIDUPAN
KELUARGA
TAHAP I: KELUARGA PASANGAN BARU
KonHik pengambilan keputusan yang berhubungan dengan pilihan penataan kehidupan, pekerjaan, dan hUQungan
TAHAP II: CHILDBEARING FA"MILY
Perubahan proses keluarga yang berhubungan dengan pernikahan anak dewasa dan pembentukan hubungan yang baru
melalui pernikahan, kelahiran, dan perceraian
Perubahan menjadi orang tua yang berhubungandengan kelidakmampuan meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan anak secara optimum
Risiko perubahan pelekatan orang tua/bayi/anak yang berhubungan dengan kurangnya model peran, keterampilan orang
tua, atau pengetahuan mengenai isu-isu perkembangan anak . .
Hambatan interaksi sosial yang berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga untuk mengembangkan hubungan yang
Paruh Baya adalah menyediakan Iingkungan yang puan keluarga untuk memenuhi tugas perkembangan
meningkatkan kesehatan, mempertahankan hubimg keluarga tersebut.
an antara orang tua lansia dan anak-anak yang • Pengkajian perkembangan keluarga harus meliputi:
memuaskan, dan untuk memperkuat hubungan per • Tahap perkembangan keluarga
nikahan. • Sejauh mana anggota keluarga memenuhi tugas
Tugas perkembangan Keluarga di Tahun-tahun Ter perkembangan pad a tahap itu
ak~ir adalah untuk mempertah.ankan penataan ke • Riwa~at keluarga dari sejak lahirnya keluarga
hidupan yang memuaskan, menyesuaikan did dengan sampai saat ini
pendapatan yang lebih rendah, mempertahankan hu • Ringkasan tentang orang tua dari keluarga ash
bungan pernikahan, inenyesuaikan diri dengan ke Selama pengkajian ke\uarga, perawat dapat meng
hilangan pasangan, mempertahankan ikatan keluarga , identifikasi masalah potensial yang terjadi akibat
antargenerasi, dan terus membuat keberadaan se perubahan dalam hubungan atau fungsi keluarga pada
seorang menjadi sesuatu yang berarti. saat mereka bertransisi melalui tahap tertentu datum
Variasi dalam riwayat keluarga telah diidentifikasi siklus kehidupan keluarga. Setiap keJuarga adalah
pada keluarga yang mengalami perceraian keluarga unik dan sementara satu tahap dalam siklus kehidupan
dan keluarga dengan orang tua tiri sebagaimana ke keluarga memerlukan beberapa penyesuaian dalam
luarga dengan hubungan pasangan rumah tangga. adaptasi keluarga, tahap lain dapat membawa tan
Kerangka ini dapat menyebabkan peru bah an kritis tangan yang tidak .siap dihadapi anggota keluarga.
dalam peran dan hubungan yang berbeda dari keluar Intervensi keperawatan keluarga harus ditujukan un
ga inti dengan dua orang tua. tuk membantu keluarga guna mencapai tugas per
• Penyakit serius dan disabilitas anggota keluarga da kembari.gan terkait pada setiap tahap dalam siklus
lam jangka waktu lama sering menghambat kemam kehidupan keluarga.
n'iembesarkan'cnak keti91:i merekayoitu Joshua/seOrang remoja aktif ber'usia 16' taniJn. 'Joshua
inemiliki'duci orang saudaro kon~url~MarYl be:i1.IsiQ 18 tdh'uh/ycing boru soja pergiuntuk ,','., ,
',;menjo.lcini kulioh tahun pertamanYll,dati Anthony;, berusi9 24 tahun, yang akCln meoikClh d9lam'
, ,~/enam Qukm ke clepoll,~lizC1bethdarispamiriyacGkup'm~rasatertekan .oleh 'fencanci, pernikahcin'"
',' '; Ar1thQnyd(m,ri:l~mgetahui .ba~wa Anthony yang menganut cigamci Katolik, akan menikahdengon , '"
,,seorof.!9' wanit(J Yqhudi; An!hsmytiI'.l99C1Lpi ru~qhdan telah melljalani tahUI1-JClhul1'.~ ,.~,' "j, .;',,':,:,
"perkuliah<;lIi,oya:'Mary odalah 'Qnak pjrtama,yaog .menii'9golkOri ,rumah" karenq ia akan "',<"} .; ..
memas}'ki kampus yal)9 jaraknya ,109 mil dad rvmahnya. Joshua bersabung d~ngan sekelampok
.
'
, .teman.yal)g di inasyarakot d~ke~al sebogai kel/?mpok yang suka me!11buaf keributan. Elizabeth
,
, ~ ~ibingungkan olen kedekatan Joshua boru-baru ini poda kelompok tersebut, karena Joshua
dahulu selaly, menjadi aoak yang Mnurut don bertanggung jawab pada pelajaronnya.
.~ . '" .' " . - :' :' .
II LATIHAN
Tinjau sketsa keluarga dan jawab pertanyaan terkait.
1. Identifikasi tahap perkembangan keluarga dan uraikan rasionalisasi Anda.
2. Uraikan tugas perkembangan yang harus dicapai oleh keluarga ini selama tahap ini dan
berikan pengkajian Anda berkenaan dengan kemampuan terbaru mereka untuk memenuhi
tugas perkembangan keluarga.
3, Identifikasi peran konflik yang dapat berpotensi muncul dalam sketsa keluarga ini.
4, Sebutkan sumber-sumber yang akan Anda rekomendasikan untuk keluarga guna membantu
keluarga dalam memenuhi tugas perkembangan terbaru mereka.
BAB 5 TEORI PERKEMBANGAN KELUARGA 139
Jawab pertanyaan berikut.
5. Teori perkembangan keluarga dibangun di atas beberapa asumsi dasar, Apa asumsi dasar
tersebut? (Sebuikan minimal dua.)
6. Prediksi yang reliabel yang biasa dapat dibuat berkenaan dengan perhatian kesehatan
umum dan kekuatan yang berperan dalam keluarga jika perawat keluarga mengetahuinya
(pilih salah satu jawaban) adalah:
a. Tugas perkembangan setiap anggota keluarga
b. Siklus kehidupan atau tahap riwayat keluarga
c. Di mana tempat tinggaJ keluarga dan kelas sosial mereka
d. Komposisi keluarga
7. Dari i1ustrasi berikut mana yang bennanfaat dalam pendekatan. perkembangan ketika
mengkaji dan bekerja dengan keluarga? (Pilih semuajawaban yangbenar.)
a. Berikan petunjuk pada masalah keluarga yang sudah lalu dan perkembangannya
b. Memberi kebutuhan masa depan keluarga
c. Meninjau pengalaman yang biasa dialami keluarga selama tiap tahap riwayat keluarga
d. Menyoroti periode kritis perkembangan dan pertumbuhan keluarga dan individu
e. Membantu mengantisipasi apa yang diharapkan dalam hal perhatian kesehatan
f. Mampu lebih baik untuk mengevaluasi keluarga secara nonnatif
8. Definisi terbaik untuk siklus kehidupan atau riwayat keluarga adalah:
a. Perk iraan tahap dalam riwayat keluarga
b. Tahappeitumbuhan dan perkembangan setiap anggota keluarga pada saat anggota
mengalami kemajuan di sepanjang kehidupan
c. Rangkaian tahap dan peristiwa yang umumnya dialami. keluarga sebagai sebuah unit
selama keberadaan keluarga
9. Tugas perkembangan kelua~ga memiliki karakteristik berikut (pilih semua jawaban yang
benar): .
a. Tugas perkembangan keluarga berubah dalam berespons terhadap kewajiban budaya
dan aspirasi serta nilaikeluarga yang unik
b. Tugas perkembangan keluarga bex:ubah dalam berespons terhadap kebutuhan per
kembangan anggota keluarga mereka
c. Tugas perkembangan keluarga tetap konstan di sepanjang keberadaan keluarga
d. Tugas perkembangan keluarga beradaptasi terhadap fungsi luas keluarga guna memenuhi
tugas spesifik dari setiap tahap yang mereka lalui
e. Tugas perkembangan keluarga memenuhi kebutuhan biologis keluarga sebagai sebuah
keseluruhan
f. Tugas perkembangan keluarga menghindari ketidaksesuaian dengan kebutuhan
individual
g. Tugas perkembangan keluarga adalah kebutuhan yang berkembang yang harus dicapai
oleh keluarga selama setiap siklus kehidupan atau tahap riwayat keluarga
h. Kegagalan dalam mencapai tugas perkembangan memicu kesulitan dalam pencapaian
tugas-tugas perkembangan berikutnya
i. Tugas perkembangan keluarga hanya meliputi aspek yang secara langsung memengaruhi
komponen psikososial (interaksional) dari fungsi keluarga
10. Pendekatan perkembangan menjelaskan dinamika keluarga dalam hal berikut:
a. Elemen unik
b. Elemen yang umum dalam riwayatnya sebagai sebuah keluarga
c. Elemen yang umum dan unik dari riwayat keluarga
11. Tugas perkembangan keluarga terbentuk dari suatu kombinasi (lebih dari satu jawaban):
a. Tugas perkembanganindividu dan setiap anggota keJuarga
b. Nonna seksual .
140SAGIAN 2 LANDASAN TEORETIS KEPERAWATAN KELUARGA
I. L
II. L
2.
III. l.
IV. l.
V. 1.
2.
VI. L
VII. 1.
VIII. 1.
Pilihjawaban yang benar untuk pertanyaan berikut.
15. Kapan hubungan pemikahan. menurut penelitian, muncul menjadi yang terkuat dan paling
memuaskan?
a. Tahap anak prasekolah
b. Tahap childbearing family
c. Tahap pemikahan
d. Periode pascaparental (orang tua usia pertengahan)
e. Tahap contracting family (keluarga dalarn tahun-tahun terakhir)
f. Tahap keluarga melepaskan anak dewasa muda muda
16. Sebutkan tiga aspek proses remaja yang menjelaskan tugas perkembangan dan m~salah-'
masalah yang dihadapi dalam tahap ini.
17. Apa dampak umum yang diberikan oleh anggota keluarga remaja pada keluarga sebagai
sebuah keseluruhan?
Pilih jawaban berikut yang sesuai dfngan jawaban pada setiap nomor dari 17 sampai 25. *
a. KeJuarga pasangan baru
b. Childbearing family
c. KeJuarga dengan anak prasekoJah
d. Keluarga dengan anak sekolah
e. Keluarga dengan anak remaja
f. Keluarga sebagai pusat pelepasan anak
g. Keluarga dalam tahun-tahun pertengahan
h. Keluarga dalam tahun-tah'un terakhir
18. Permulaan dari longgarnya ikatan keluarga
19. Mencapai ukuran maksimum dalamjumlah anggota keluarga dan hubungan antar-anggota
keluarga
20. Bertanggungjawab penuh untuk pertarna kalinya terhadap manusia lainnya
21. Membentuk suatu dasar rumah
22. MeJepaskan anggota keluarga ke da1am kehidupan mereka sendiri
23. Menemukan kembali pasangan sebagai suami dan istri
24. Belajar untuk menyediakan ruang. fasilitas. dan perlengkapan untuk mengembangkan
keluarga secara cepat dengan adekuat.
25. Menghadapi kemati-an pasangan
26. Mana dari penjelasan berikut yang sesuai dengan keluarga orang tua tunggal atau keluarga '
yang bercerai yang berkaitan dengan perkembangan keluarga tersebut?
a. Keluarga orang tua tunggal atau keluarga yang bercerai akan melewati tahap siklus
kehidupan keluarga yang sarna.
·Perfanyaan infdiambil dari Barlick M., et al (1974J. Nursing examination review book, vol. 9: Communily
health nursing (2nd ed.) Flushing, NY: Medical Examination Publishing Company.
142 BAGIAN 2 LANDASAN TEORETIS KEPERAWATAN KELUARGA
TEORI SISTEM UMUM: PARADIGMA DAN TEORI YANG KONSEP INTI DAN PROPOSISIINTI TEORI SISTEM UMUM
TERKAIT SISTEM KELUARGA: DEFINISI KONSEP
Paradigma Holistik DAMPAK STRES DAN KRISIS PADA SISTEM KELUARGA
Teari-Teari Terkait: Teari Sibernetika dan Komunikasi PERSPEKTIF TEORI SISTEM PADA KELUARGA SEHAT
Hubungan Antara Teari Struktural Fungsional dan Teari KETERBATASAN TEORI SISTEM KELUARGA
Sistem RANGKUMAN
Pl;TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Meggambarkan karakteristik paradigma yang berkaitan keluarga dengan lingkungan internal dan eksternalnya
dengan teari sistem. (hierarki sistem). .
2. MendeRnisikan beberapa istilah teari sistem umum beri 4. Menggunakan konsep sistem, menyebutkan empat karak
kut: sistem, sistem sosial, sistem terbuka versus tertutup, teristik pada keluarga sehat yang berfungsi dengan
_ diferensiasi, keseluruhan olau nonkumulatiF, dan umpan sukses.
balik. 5. Mengidentifikasikan dampak stres pada sistem kelu
3. Mengaitkan dengan sistem keluarga, menjelaskan baik argo.
secara naratif atau diagram tentang hubungan sistem 6. Menguraikan keterbatasan dalam menggunakan dan
menerapkan pendekatan sistem pada keluarga.
Tiga buah teori utama-teori perkembangan, teori struk dan digunakan secara luas dalam berbagai area, seperti
tural-fungsional, dan teori sistem umum-digunakan di sistem pendidikan, teori permainan, ilmu komputer, teknik
dalam buku ini untuk merumuskan area pengkajian dan sistem, sistem informasi komputer, dan bidang komuni
pertanyaan keluarga. Teori ini juga menyatakan kekuatan kasi. Pertumbuhan dalam penggunaan teori sistem di area
dan masalah keluarga yang tujuan danstrategi implemen pelayanan kesehatan terutama telah sangat mengesankan
tasinya yang dapat dirul1lUSkan. Teori struktural fungsional dalam 35 tahun terakhir, hal ini terbukti dari berkembang
dan sistem bukanlah perspektif yang eksklusif secara nya buku-buku dan pemeriksaan klinis dengan meng
mutual. Struktural fungsionalisme dapat dianggap sebagai gunakan pendekatan teod ini untuk mempelajari individu,
bentuk teori sistem yang paling awal (Broderick, 1993). keluarga, keperawatan dan profesional kesehatan lainnya,
Dari ketiga teori yang disebutkan di atas, teori sistem sistem penyedia pelayanan kesehatan, dan komunitas.
merupakan teori yang paling inklusif dan paling kuat, hal Teori sistem kontemporer mengenai keluarga diturun
itu secara jelas ditunjukkan oleh besarnya jumlah bidang kan dari teori sistem umum (Whitchurch &' Constantine,
dan area substantif (termasuk keperawatan) yang telah 1993), Teori sistem membentuk dasar konsep untuk "sistem
mengadaptasikan perspektif teori ini sebagai landasan un berpikir'" atau untuk bekerja dengan sistem keluarga se
tuk kerangka terorganisir mereka (Cox & Paley, 1997; bagai "klien" dan bukan hanya berfokus pada seseorang
Hawley & Geske, 2000). Teori sistem umum telah diterima secara individual. Teod sistem memungkinan stimtilasi se
143
bagian besar upaya yang dibuat untuk mencapai suatu pe konsep dan kerangka berpikir dalam hal fakta dan kejadian
mahaman sistematis tentang keluarga normal dan keluarga dalam konteks keseluruhan, bukan dalam ruang kosong:
yang mengalami masalah. Serupa Broderick (1990), se "Memandang dunia dalam hal seperangkat kumpulan
orang ahli teori keluarga terkemuka, menegaskan bahwa hubungan yang terdiri dari tinjauan sistem" (Lazlo, 1972,
teori sistem "adalah salah satu kerangka yang paling ber hIm. 19, seperti yang dinyatakan dalam Hartman & Laird,
pengaruh dan paling menghasilkan dari semua kerangka 1983, him. 59). Dengan menggunakan kerangka sistem
keluarga" (hIm. 172). yaitu, organisasi pengetahuan yang berfokus pada feno
men a khusus mengenai minat sebagai suatu sistem yang
kompleks-sebuah berfokus pada interaksi di antara
~TEORI SISTEM UMUM: berbagai bagian sistem dan bukan pada fungsi bagian
PARADIGMA t;lAN TEORI bagiannya itu sendiri (Buckley, 1967; von Bertalanffy,
1966).
YANG TERKAIT
Von Bertalanffy (1950), seorang ahli bioJogidari Austria,
diberi penghargaan atas penggambaran teori sistem umum PARADIGMA HOLISTIK
yang pertama kali dalam biologi dan fisika, walaupun
sistem yang diberikan oleh ahli sosiologi dan antropologi Beberapa ahli teori menganggap teori sistem umum lebih
sosial yang sebelumnya dan yang bersamaan dengan pu luas dari teori, selain menganggap teori sistem umum se
blikasi awal von Bertalanffy jl,lga menjelaskan beberapa bagai ideologi yang unik dengan mendefinisikan "sistem
sistem-sistem sosial (Parson, 1951). Dalam teori sistem berpikir" sebagai suatu cara memandang dunia dalam be
umum, beberapa prinsip universal tertentu diterapkan pada berapa kondisi tentang bagaimana objek-objek saling ber
. semua jeniskelompok fenomena (mis., ameuba, program hubungan (Whitchurch & Constantine, 1993). Sebelum
komputer,. keluarga),. yang disebut sistem oleh von teori sistem umum, kecenderungan diarahkan pada analisis
Bet;talanffy.Dengan demikian, teori sistem dapat diterap reduksi dan bagian-bagian (Young, 1982). Para ahli dalam
kan di berbagai disiplin dan undang-undang universal ber pergerakan kesehatan hol1stik menyebut bahwa cara pan
guna dalam bekerja dengan berbagai jenis sistem yang dang terhadap sesuatu "paradigma mekanistik".
kompleks .dan terorganisir (Lee & Lancaster, 1988; Paradigma mekanistik, dalam menganalisis dan menje
Whitchurch & Constantine, 1993). laskan fenomena, mengurangi fenomena tersebut menjadi
DalamlTJemandang perilaku manusia, baik perilaku bagian-bagian--dalam banyak kasus menjadi bagian
individu, keluarga, maupun keseluruhan komunitas, teori bagian terkecil-untuk menemukan hubungan sebab
sistem umum berperan sebagai sebuah "payung" berharga akibat. Ilmu medis dan sebagian besar i1mu cenderung
yang berada di bawah perspektif teoretis dalam rentang beIjalan dalam linear (sebab dan akibat yang berada dalam
yang beragam dan lebih menengah yang mungkin dimasuk garis lurus atau "A menuju B"), paradigma atomistik, re
kan (seperti perspektif ekologis, teori komunikasi keluarga, duksionistik, dan analisis yang sangat tinggi ini. Misalnya, .
teori sibemetika atau teori pemrosesan informasi, dan teori dengan menggunakan paradigma dan berpikir linear, infek
adaptasi). Teori sistem merupakan suatu cara penjelasan si pada manusia dijelaskan dalam beberapa istilah invasi
sebuah unit seperti keluarga pada saat keluarga berhubung bakteri pada beberapa sel dan organ tertentu.
an dan berinteraksi dengan sistem lainnya. Teori sistem Kebalikan dari paradigm a tradisional ini, paradigma
adalah sebuah teori organisasional yang berfokus pada pe sistem holistik; paradigma ini melihat keseluruhan sistem
nelitian dan penguraian tentang cara bagaimana sesuatu seperti individu atau keluarga, dengan menghormati saling
saling berhubungan secara bersama-sama dan bukan ber keterikatan mereka bukan keterpisahannya. Paradigma
fokus pada tindakan menganalisis sesuatu itu sendiri sistem menyatakan konsep kimsalitas sirkular. Misainya,
(Braden, 1984). Teori ini menjelaskan bagaimana setiap dari sebuah perspektif sistem, infeksi pada manusia di
variabel berbeda memengaruhi keseluruhan dan bagai nyatakan sebagai suatu ketidakseimbangan dalam interaksi
mana keseluruhan memengaruhi setiap bagian. manusia dengan lingkungannya-tempat· faktor pejamu
Sebagai bagian dari revolusi "sistem" (Hartman & (manusia) memengaruhi agens' infeksi dan demikian juga
Laird, 1983), kita. telah menyaksikan perpindahan dalam agens infeksi memengaruhi pejamu. Kemudian, dengan
pola berpikir, dari mekanistik, teori yang berorientasi pada menggunakan pendekatan holistik, suatu sistem harus di
hasil, menjadi holistik, teori yang berorientasi pada proses. pahami sebagai suatu keseluruhan dan tidak dapat dipaha
Teori sistem umum memungkinkan profesional asuhan ke mi dengan memeriksa sistem dalam bagian-bagian ter
sehatan untuk memanfaatkan perpindahan ini dalam area sendiri dan dalam interaksi yang terisolasi dari satu sarna
kerja mereka sebaik mungkin. Teori sistem memberikan lain (Whitchurch & Constantine, 1993, hIm. 328).
BAB 6 TEORI SISTEM 145
Bateson (1972, 1979) adalah seorang antropolog bu Kausalltas linear
daya yang dianggap sebagai Bapak pergerakan terapi ke A B
luarga, yang menekankan epistemologi baru ini mengenai Anggola Keluarga yang ------l.~ Korban
bagaimana seseorang harus pergi mencari pengetahuan Bersalah ("pembuat .
dan membuat kesimpulan mengenai dunia. Bateson mene masalah")
kankan batasan betpikir linear dengan berfokus pada aspek
sistem kehidupan. la mengemukakan bahwa perubahan Kausalltas slrkular
betpikir dibutuhkan untuk metihat proses, saling keter
kaitan, dan kausalitas sirkular yang sedang berlangsung 11dakada Anggota Keluarga
untuk memaharni perilaku manusia. Misalnya, dengan me yang Bersalah alau Korban
nerapkan paradigma sistem pada keluarga, ia menegaskan Gombar 6-1. Perbandingan antara hubungan sebab akibot
bahwa tidak ada korban dan penuntut yang sebenarnya linear dan sirkulor dalom sebuoh keluorgo bermO$Oloh.
dalam sebuah keluarga bermasalah. Sebuah kesatuan khu
sus (dalam kasus ini, anggota keluarga) dikaji terkait
dengan sesuatu yang memengaruhi dan dipengaruhi ang Sibemetika adalah ilmu yang berkenaan dengan teori
gota dan bukan terkait dengan karakteristik individual komunikasi dan kontrol. Teori sibemetika berfokus pada
mereka. Karena "korban" dan '1aksa penuntut" dalam ke pemrosesan informasi dan cara mekanisme umpan balik
luarga secara berseri dan simultan memengaruhi dan me beroperasi dalam mengontrol sistem yang sederhana dan
maparkan peran setiap anggota keluarga, hanya kausalitas sistem yang kompleks (Goldenberg & Goldenberg. 2000).
sirkular yang dapat secara adekuat menjelaskan dinamika Teori sibemetika menjelaskan bagaimana sistem memper
kompleks suatu situasi seperti kekerasan keluarga (Gambar tahankan stabiJil:'!Snya melalui mekanisme umpan batik
6-1). koreksi diri. Sistem dapat melakukan koreksi diri dengan
Pada tahun 1950 dan 1960-an, teori sistem sosial Parson memasukkan kembali hasil. kinerja masa lalu ke dalam
(1951) digunakan dalam area sosiologi, pekerjaan sosial, fungsi terbaru (Goldenberg & Goldenberg. 2000). Dengan
dan keperawatan (teori keperawatan Johnson berkembang fokus ini. cara untuk mengubah kinerJa masa depan dapat
melebihi penetitian Parson) untuk menjelaskan perilaku . dilakukan dengan memodifikasi informasi· umpan batik·
individu dan keluarga. Selain itu, teori sistem umum. a la (suatu strategi yangdigunakan dalamkonseling keluarga).
von Bertalanffy (1966). dimasukkan ke dalam pemikiran Baik bagian maupun keseluruhan diperiksa dalam sibeme
ahliteori keperawatan dan ke dalam literatur (model ke tika terkait dengan polaorganisasi·mereka (Keeney. 1982;
perawatan Roger dan model sistem terapi keluarga adalah Weiner. 1948).
contoh dari pengaruh ini). Saat ini. perspektif dan paradig Teori sistem sibemetika dan umum memberikan
rna teoretis sistem telah diterima secara luas dan diman peninggalan bagi teori komunikasi keluarga (Bateson.
faatkan dalam pendidikan keperawatm. terutama dalam 1979; Jackson. 1969; Satir. 1983; Watzlawick, Beavin. &
keperawatan keluarga (Richards & Lansberry, 1995). Jackson. 1967). yang merupakan landasan teoretis. Ahli
Suatu kesatuan yang luas dari disiptin ilmu yang ber terapi keluarga pada zaman modem sebagian besar ber
hubungan dengan kesehatan telah mcmemukan kegunaan gantung pada istilah-istilah pengkajian dan intervensi.
perspektif teori sistem umum. Dalam pengobatan. teori
sistem umum mengaktivasi perkembangan pengobatan ke
I:4UBUNGAN ANTARA TEORI STRUKTURAL
luarga; dalam psikologi. psikologi keluarga. dan pekerjaan
FUNGSIONAL DAN TEORI SISTEM
sosial, teori memunculkan perspektif ekologis. Perspektif
ekologis ini. diturunkari dari teori sistem umum. berfokus Dalam kaitannya dengan keluarga. persamaan yang tam
terutama pada keseimbangan adaptif yang berada di antara pak antara teori struktural-fungsional dan teori sistem
sistem kehidupan dan lingkungan mereka (Hartman & meliputi pemyataan mengenai interaksi keluarga (sistem
Laird. 1983). . fokus) dengan Iingk~ngan dalam dan luar keluarga serta
harns dikaji dalam ~onteksnya. Teori sistem mencirikan
TEORI-TEOR. TERKAIT: TEORI SIBERNETIKA keluarga dan sistem lainnya sebagai sesuatu yang mengan
DAN KOMUNIKASI dung struktur dan fungsi. Akan tetapi. dalam struktural
fungsional. dua konsep ini menyajikan tujuan utama dari
Dua teori lain turunan teori sistem, beraliran tengah. juga teori, tentu saja penekanan yang jauh lebih penting dari
telah memperbarui praktik yang betpusat pada keluarga. pada yang ditemukan dalam teari sistem. Kedua teori men
Teori ini adalah teori sibemetika dan proses komunikasi diskusikan adaptasi, dengan struktural-fungsional mene
keluarga. kankan kecenderungan ke arah ekuilibrium, sementara
146 BAGIAN 2 LANDASAN TEORETIS KEPERAWATAN KELUARGA
teori sistem menekankan keseimbangan an tara ekuilibrium teori sistem adalah teori yang agak abstrak, sumber-sumber
(stabilitas) dan perubahan dalam analisisnya. tambahan pada teori inidapat berguna. Referensi dalam
Sistem teori, seperti telah dijelaskan sebelumnya, ditu bab ini disarankan sebagai bacaan tambahan terhadap
runkan dari sebuah paradigma holistik, dengan kausalitas diskusi yang akan diuraikan di sini.
(sebab akibat) sirkular dan lingkaran umpan baliknya me
rupakan elemen yang penting. Teori struktural-fungsional, SISTEM
yang menampung beberapa asumsi teori tersebut, cende
rung berulang menjadi semakin menganalisis bagian dan Sistem didefinisikan sebagai unit yang mengarah pada
merupakan kausatif linear, serta memiliki sudut pandang tujuan, dibuat dari bagian-bagian yang saling bergantung
keluarga yang lebih staHs. dan berinteraksi, berlangsung selama beberapa periode
Banyak landasan teori keluarga diturunkan dalam ke waktu. Sistem ini, bersama dengan Iingkungannya, men
rangka struktural-fungsional, dan teori struktural-fungsio ciptakan sebuah "dunia", yaitu totalitas dari apa yang
nal yang berbicara secara teknis, adalah bent uk terawal seharusnya diteliti dalam suatu situasi tertentu. Sistem dan
dari teori sistem (Broderick, 1993). Kedua teori menyebar bagian-bagiannya memiliki komponen fungsional dan
dan mengumpul pada titik tertentu, dan keduanya berguna struktural. Komponen struktural merupakan bagian dari
dillam mengidentifikasi dan menggambarkan pentingnya pengaturan dan organisasi di antara bagian sistem, semen
area-area isi, menjelaskan perilaku keluarga. dan membe tara fungsi merupakan tujuan atau sasaran sistem. seperti
rikan panduan praktik keperawatan keluarga. aktivitas yang dibutuhkan untuk memastikan kelangsung
an, kesinambungan, dan pertumbuhan sistem. Fungsi da
lam analisis sis tern juga didefinisikan sebagai hasil atau
NKONSEP INTI DAN kriteria hasil akhir struktur.
PROPOSISI TEORI SISTEM
UMUM HOLISME ATAU NONKUMULATIF
kurangnya pertukaran energi yang relatif terhadap batasan atau batasan, semakin besar kemungkinan derajat interaksi
sistem (parson & Bales, 1955). antara sistem dan lingkunganhya. Sebaliknya, semakin
White, 1996). Baik tidak berubab atau ditransformasikan, Umpan balik dapat negatif atau positif. Umpan balik
input yang diproses mengalir melalui sistem dan dilepas positif merupakan output sistem yang dikembalikan ke
kan sebagai output. Adaptasi tersebut terjadi dalam proses sistem sebagai informasi yang menggerakkan sistem men
ini, akibatnya, sistem sosial dan terbuka menyesuaikan diri jaub dari ekulibrium dan menuju perubahan (Casey, 1989).
terhadap tuntutan (input) dari bag ian luar dan dalam ting Penggunaan Iingkaran umpan balik yang melemab mem
kungan. . pertahankan aspek fungsi sistem di dalam batasan yang
telab dirumuskan (Goldenberg & Goldenberg, 2(00).
OUTPUT Gambar 6-3 menjelaskan empat konsep terakhir inL
DIFERENSIASI
Teori sistem umum menyatakan bahwa pertumbuhan dan
perubahan menuju tingkat organisasi yang lebib tinggi
terjadi melalui diferensiasi. Konsep ini, kemudian, menun
jukkan kemampuan bidup sistem dan kecenderungan un
tuk maju secara progresif dan berseri menuju tingkat
kompleksitas dan organisasi yang lebib tinggi (dapatjuga
berarti sebagai negentropi). Sebuab sistem sosiaJ, jika
bertindak secara normal, memiliki kecenderungan untuk
"tumbub" (disebut morfogenesis). Kecenderungan untuk
tum bub atauberubab diimbangi oleb kecenderungan untuk
menstabilkan sebuab sistem (kembali ke keadaan ekuili
brium atau bomeostasis). Keseimbangan antara stabilitas
(disebut morfostasis) dan perubaban dibutuhkan bagi suatu
Gambar 6-2. Gambaran skematik pada hierarki sistem.
sistem untuk tum bub atau berdiferensiasi. Gambar 6-4
BAB 6 TEORI SISTEM 149
mengilustrasikan kecenderungan bagi sebuah sistem untuk kelompok kecil yang unik, dengan individu yang saling
mengalami beberapa periode perubahan maupun stabilitas. terkait dan bergailtung secara erat. Individu-individu ter
Input energi yang mengalir ke dalam sistem dimanfaatkan sebut dikelola menjadi sebuah unit tunggal untuk memper
oleh sistem untuk tumbuh dalam kompleksitas dan orga oleh fungsi atau tujuan keluarga.
nisasi (Bowen, 1960), [Keluarga] menyusun seperangkat aturan, yang berisi
peran yang elilimpahkan dan diberikan kepada anggota
ENERGI keluarga, memiliki struktur kekuatan yang terorganisir, •
.mengembangkan bentuk komunikasi yang jelas dan ter
"Semua sistem dinamis yang terbuka memerlukan suplai sembunyi, .telah menguraikan cara-cara bemegosiasi dan
energi secara kontinu dalam jumlah yang cUkup sehingga penyelesaian masalah yang memungkinkan berbagai tugas
tuntutan untuk integritas sistem dapat dipenuhi" (Auger, dilaksanakan secara efektif. Hubungan eli antara anggota
1976). Faktor terpenting yang mengatur jumlah energi dalarn budaya mikro ini adalah hubungan yang dalarn dan
yang dibutuhkan adalah laju penggunaan energi di dalam memiliki tingkat yang berbeda, dan didasari secara Iuas
sistem itu sendiri. Sistem dengan tingkat aktivitas yang pada riwayat yang sarna, pembagian persepsi dan asumsi
tinggi memanfaatkan jumlah energi yang besar, dan oleh yang eliintemalisasi mengenai dunia, dan pembagian sen
karena itu harus menerima sejumlah input yang lebih besar sasi.tujuan. Dalarn sistem seperti itu, individu saling ber
kait dengan ikatan emosional dan kesetiaan yang sangat
dari lingkungan untuk memenuhi tuntutan energi mereka.
kuat, bertahan lama, dan saling timbal balik dengan
Dengan demikian, hal ini, mengimplikasikan bahwa batas intensitas yang dapat berfluktuasi selarna beberapa waktu,
an sistem seharusnya lebih terbuka, atau permeabel, untuk narnun demikian ikatan terse but akan menetap sepanjang
memungkinkan input energi yang lebih besar. waktu kehidupan keluarga (Goldenberg & Goldenberg,
2(00).
~SISTEM KELUARGA:
stabilitas
Periode4
Perubahan
Transisi
Periode 3
stabilitas
Periode2 Transisi
Periode 2
Perubahan
stabilitas
Transisi
Periode 1
Periode 1
bertanya kepada anak-anaknya tentang siapa yang saling REFLEKSIVITAS DIRI DAN PENCARlAN
berkelahi, '.'Siapa yang memulai perkelahian?" Biasanya TUJUAN
orang tua memperoleh jawaban yang sarna clari kedua anak
tersebut, yaitu <lDia yang mulai!" Kedua anak tersebut Sistem keluarga adalah sistem refleksif diri dan pencarian
benar dan salah. Dari perspektif setiap anak, anak lain yang tujuan. Semua sistem sibernetika (yi. sistem dengan umpan
memulai . perkelahian, karen a itu· semuanya bergantung balik) .adalahpemantauan diri,walaupun dalam sistem
pada tempat dimulainya komunikasi investigasi-setiap non-manusia ini tidak memerlukan kewaspadaan diri.
ana'k mulai pada titik di mana ia merasa bahwa anak lain Sistem manusia, .termasuk keluarga, berupa refleksi. diri,
yang memulai perkelahian. Kailsalitas sirkular, bahasa bermakna bahwa keluarga memiliki kemampuan dan
yang digunakan dalam sistem berpikir, menyatakan bahwa kecenderungan untuk membuat diri dan perilaku mereka
setiap pencarian untuk suatu penyebab "nyata atau utama" sendiri menjadi fokus pemeriksaan dan' target penjeJasan
pada setiap kejadian interpersonal adalah tidak mungkin (Whitchurch & Constantine, 1993). Karena keluarga ada- .
dim tidak bermakna. lah refleksi diri, mereka memeriksa sistem diri mereka
sendiri dan kemudian menetapkan tujuan untuk did mere
ka sendiri (Broderick, 1993). Komunikasi memungkinkan
NONKUMULATIF (KESELURUHAN ATAU
Kelompok Rujukan
Keluarga
\, [KELUARGAI I <
kan dari lingkungan dan mengolah atau memodifikasinya dipenuhi baik oleh keJuarga itu sendiri maupun oleh ke
untuk meningkatkan ketahanan hidup dan pertumbuhan lompok rujukannya. Akan tetapi, keluarga yang merasa
keluarga itu sendiri. diri mereka berkecukupan dapat terlalumenekan, menye
ApabiJa batasan keluarga terlalu kaku dan tidak per < babkan anggota keluarga memandang masyarakat luas da
meabel,sumber-sumber penting tidak akan muncul. Ke <. lam carayang menyimpang atau negatif. Anak-anak dari
luarga ini menyingkirkan informasi dan dukungan yang keluarga seperti itu sering kali mengalami tekanan yang
pentil.1g.:danmungkin, sumber-sumber fisik yang dibutuh besar pada saat mereka perlu berinteraksi dengan masya
kan untilk kesejahteraan keluarga. Pex:tahanan batasan rakat yang lebih luas.
keluarga dalainproses informasi menentukan keterbukaan Di sisi lain, keluarga yang sangat terbuka terhadap in
sistem yang relatif terhadap pertukaran informasi dengan formasi tanpa membeda-bedakan cenderung menjadi tidak
Iingkungan eksternal. Jumlah informasi yang. dapat di
< terorganisir dan menjadi kacau. Dalam kasus ini, pengatur
tangani keluarga secara adekuat adalah terbatas, dan ke an batasan yang tidak efektif memungkinkan informasi
lebihan informasi atau mempermasalahkan informasi dari mengalir secara konstan ke dalam sistem keluarga, dengan
Iingkungan luar memperkuat dan menciptakan ketidak hasil yang menyimpang dan tingginya tingkat kecemasan
seimbangandaJam keJuarga. SebaJiknya, informasi yang yang dimanifestasikan di antara anggota keluarga. Anak
terlalu sedikit juga mengancam stabilitas keluarga. Dalam dan orang dewasa dari keluarga ini sering kali dipaksa ke
keluarga sehat, batasan keluarga secara adekuat menyaring daJam lingkungan keJuarga ekstra di lingkungan sekitar ru
input dan output informasL Apabila jumlah informasi yang mah, organisasi masyarakat, dan lembaga negara untuk
mengaJir ke dalam keluarga terlaJu banyak, batasan me memperoleh dan memenuhi kebutuhan' mereka. Dalam
nutup, dan jika informasi yang datang terlalu sedikit, kasus ini, hubungan di dalam dan di luar keluarga secara
batasan menjadi terbuka (Reinhardt & Quinn, 1973). umum dangkal, tidak berharga dan tidak menyenangkan.
Keluarga dengan sedikit informasi dan lingkungan serta membuat frustasi anggotakeluarga.
menjadi lebih tergantung pada sumber-sumber dari dalam
keluarga. Secara relatif. keluarga tertutup dapat menge
ADAPTASI KELUARGA
luarkan energi lebih besar daripada energi untuk mem
bangun, yang pada akhimya menghasilkan energi yang ti Adaptasi keluarga adalah kapasitas keluarga dan anggota
Anak yang dianiaya sering kali ditemukan dalam ke tu sarna lain dan terhadap dunia luar karen a tuntutan situasi .
luarga yang terisolasi dan memiliki batasan tertutup de .Sebagai respons terhadap input internal atau ekstemal, ke
ngan masyarakat. Dalam keluarga terisolasi yang lebih luarga beradaptasi baik dengan menerima atau menolak in
sehat, anggota keluarga cenderung meyakini bahwa semua formasi, energi, atau pelayanan yang baru tiba, atau dengan
atau hampir semua kebutuhan anggota keluarga dapat memodifikasi input untuk memenuhi kebutuhannya.
BAB 6 TEORI SISTEM 153
Dalam sistem terbuka, keluarga menyeimbangkan input gota keluarga merupakan milik subsistem interpersonal
dari Iingkungan eksternal dan internal dengan proses um yang berbeda, dengan tingkat kekuasaan yang berbeda dan
pan balik. Penyeimbangan seeara adekuat ini disebut mempelajari peran-peran yang berbeda. Misalnya, seorang
sebagai homeostasis keluarga, keadaan stabil, atau ekuili wanita dewasa dapat merupakan seorang anak, istri, atau
brium. Akan tetapi, homeostasis atau sinonimnya (keadaan kakak. Setiap peran ini melibatkan hubungan yang saling
stabil atau ekuilibrium) tidak berarti keadaan stagnasi melengkapi dan penggunaan kelompok perilaku yang ber
(tidak bergerak), tetapi homeostasis harus dilihat sebagai beda (Minuehin, 1974).
derajat keseimbangan yang dibutuhkan sementara per Sebuah keluarga memiIiki minimal sebuah subsistem
ubahan dan pertumbuhan yang kontinu tetap berlangsung. kontrol yang mengatur peraturan untuk memproses input,
Ciri keluarga sehat adalah fteksibel, lebih spontan, terbuka dan membandingkan output yang diperoleh dengan tujuan
terhadap pertumbuhan dan peru bahan, responsif terhadap keluarga yang telah ditetapkan (sebuah deskripsi siberne
stimulasi yang baru, dan tidak berorientasi pada status quo tika). Dalam keluarga inti dengan dua orang tua, subsistem
(Beavers & Hampson, 1993; Cox & Paley, 1997). kontrol yang utama adalah subsistem pasangan.
Karena keluarga harus berubah agar memenuhi tuntutan Keluarga inti dengan dua orang tua minimal memiliki
dari dalam dan luar, penting untuk memiliki rentang pola tiga subsistem interpersonal, setiap subsistem tersebut me
dan perilaku yang adekuat, dan fteksibilitas untuk bergerak nyajikan beberapa fungsi yang unik selain memiliki tujuan
kapanpun dibutuhkan. Akan tetapi, sistem keluarga me umum. (lihat Tabel 6-2).
miliki kecenderungan untuk memberikan perlawanan ter Minuehin (1974), seorang ahli terapi keluarga dan
hadap perubahan yang berada di luar rentang tertentu dan penulis beberapa buku yang penting di bidangnya, telah
untuk mempertahankan pola yang diinginkan selama ma banyak bekerja dengan keluarga dengan menggunakan se
sih memungkinkan. Ambang batas toleransi keluarga ter buah pendekatan berdasarkan pada sistem dalam konseling
hadap perubahan akan menstimulasi mekanisme regulasi keluarga. Ia menekankan kebutuhan bekerja sama dan me
diri yang menetapkan kembali rentang yangumum walau lalui beberapa subsistemkeluargauntuk· memengaruhi
pun mungkin tersedia· alternatif yang mudah. Contoh fe perubahan positif dalam. seluruh. keluarga. Pendekatan ini
nomena ini adalah· ketika salah seorang anggota. keluarga untuk membantu menguatkan subsistem sehingga fungsi
mulai menjauhkan diridari keluarganya, biasanya anggota fungsi tersebut berfungsi dalam tata eara yang efektif dan
ke!uarga lain akan merasa bahwa individu tersebut tidak tidak kehilangan identitasataukontribusi unikmereka.
melaksanakan bagiannya. Teknik menciptakan rasa ber
Minuehin menyatakan bahwa sistem keluargamemiliki
salah kemudian dapat digunakan untuk mengembalikan
suatu batasan, begitu juga dengan setiap subsistem, yang
anggota keluarga keperannya yang biasa dalam keluarga.
bertujuan melindungi perbedaan sistem; bahwa semua
.Keadaan stabil diperoleh seeara internal dengan me keluarga memiIiki perbedaan yang terjadi melalui per
nyeimbangkan peran anggota keluarga. Anggota keluarga tumbuhan dan evolusi subsistem. Setiap subsistem me
membantu mempertahankan keseimbangan internal ini miliki fungsi spesifik, yang kemudian menyebabkan tun
baik seeara tersembunyi maupun nyata. Pola komunikasi tutan khusus pada anggotanya.Demikian juga dengan
keluarga yang berulang-ulang, sirkular, dan dapat dipre sistem pasangan, orang tua diberikan fungsi untuk meng
diksi akan mengungkapkan tindakan penyeimbangan ini. asuh anak. Batasan jelas dan utuh diperlukan untuk meng
halangi setiap gangguan yang disebabkan oleh subsistem
SUBSISTEM KELUARGA lain. Misalnya. subsistem pasangan sering kali diperebut
kan oleh subsistem orang tua-anak karena tuntutan yang
Keluarga adalah suatu sistem interaksi kepribadian yang berlebihan pada anggota orang dewasa (orang tua) dalam
diatur dengan rumit ke dalam posisi, peran, dan norma, menjalankan peran menjadi orang tua. Pada kasus lain.
yang lebih jauh diatur dalam subsistem di dalam keluarga. . subsistem orang tua-anak tidak dapat berfungsi secara
Subsistem ini menjadi dasar struktur atau organisasi ke efektifjika saudara kandung mengganggu hubungan orang
luarga. Sistem keluarga berdiferensiasi dan melaksanakan tua-anak dan mengurangi kapasitas orang tua dari salah
fungsinya melalui subsistem personal dan interpersonal satuketurunannya yang telah menjadi orang tua. Minuehin
atau relasional (Kantor & Lehr, 1975). Subsistem inter menyebut batasan subsistem yang samar ini sebagai batas
personal adalah pembentukan beberapa perangkat hubung an "menyebar".
an yang melibatkan dua atau lebih anggota keluarga. Se Penjelasan sing kat pada tiga subsistem ini akan mem
tiap individu di dalam keluargajuga merupakart subsistem bantu menjelaskan fungsi kritis mereka.
personal-subsistem paling keeH di dalam keluarga. Akan
tetapi; subsistem keluarga terutama mengaeu pada subsis SUBSISTEM PASANGAN. Subsistem pasangan seeara tra
tem interpersonal seperti yang didiskusikan di sini. Ang- disional dibentuk ketika dua orang dewasa berbeda jenis
154 BAGIAN 2 LANDASAN TEORETIS KEPERAWATAN KELUARGA
kelamin sepakat untuk hidup bersama dengan tujuan utarna lain. Dalam berhubungan dengan saudara kandung, anak
yaitu saling mendukung dan saling memenuhi kebutuhan belajar untuk memainkan peran yang berbeda, yang ke
afek~ional dan seksuaL Pasangan harus saling memberi mudian membimbing mereka tentang kapan harus pergi ke
dan melengkapi. Subsistem pasangan penting bagi pasang dunia yang berada di luar lingkungan keluarga. Terdapat
an, karena subsistem tersebut bertindak sebagai tempat keterbukaan dan kejujuran dalam hubungan ini yang tidak
berlindung dad stres eksterrial dan memiliki suatu jalan sesuai dengan masyarakat luar: yakni, anak mendapatkan
untuk berhubungan dengan sistem sosial lain. Subsistem umpan balik yang konstan dari saudara kandung terkait
pasangan juga merupakan subsistem keluarga yang ter perilaku mereka.
penting (Goldenberg & Goldenberg, 2000). Dengan me Pentingnya subsistem saudara kandung menekankan
manfaatkan kerangka sistem, batasan subsistem pasangan pada seringnya pemaritauan yang hanya diIakukan oleh
harus utuh dan dilindungi dari tuntutan dan kebutuhan sis anak. Hanya anak-anak, yang menyesuaikan dalarn dunia
tern lainnya. Anak-anak terutama memiliki kecenderungan orang dewasa bukan dunia ternan sebaya mereka, yang se
untuk memaksakan subsistem pasangan, menciptakan sua ring kali memperlihatkan perkembangan menjadi dewasa
tu situasi pada hubungan suami dan istri yang tidak lagi sebelum waktunya karena besarnya pemaparan menjadi
berdasarkan pada hubungan personal mereka satu sarna orang tua. Secara bersamaan, mereka dapat memiliki kesu
lain tetapi berdasarkan pada fungsi menjadi orang tua litan dalam berbagi, bekerja sarna, dan bersaing dengan
(Minuchin, 1974). anak-anak seusia mereka, dan biasanya mereka lebih ber
. gantung pada perilaku mereka sendiri (Minuchin, 1974;
SUBSISTEM ORANG TUA-ANAK. Awal pertumbuhan kelu
Toman, 1961).
arga dalam kompleksitas sebagai subsistem baru telah di
bent uk dengan kelahiran atau adopsi seorang anak oleh
pasangan suami istri. Subsistem pasangan saat ini harus
DIFERENSIASI
membagi diri untuk memberikan dukungan mutual (peran
pernikahan) dan fungsi mengasuh anak (menjadi orang
Diferensiasi adalah kecenderungan keluarga untuk ber
tua). Subsistem orang tua-anak melibatkan orang tua dan
kembangdan tumbuhsehingga padasaat pertumbuhan ter
hubungan mereka dengan setiap anak mereka (Minuchin,
jadi, sistem menjadi semakin kompleks, berkesinambung
1974).
an, dan berbeda. Penelitian perkembangan-penelitian
SUBSISTEM .SAUDARA KANDUNG. Dengan kehadiran tentang keluarga sepanjang siklus kehidupan mereka
tanibahan' anak, muncul subsistem saudara kandung. telah menunjukkan kecenderungan ini. Keluarga merupa
Hanya jika anak-anak mendukung, memiliki seorang sau kan sistem dinarnis yang secara kontinu membedakan diri
dara perempuan atau laki-laki adalah hal yang penting. mereka sendiri baik secara fungsional mapun struktural.
Hubungan ini berperan sebagai tempat uji coba keteram Seiring dengan evolusi dan pertumbuhan keluarga, ter
pilan sosial anak yang pertama. Di sini mereka belajar dapat juga kebutuhan yang menyertainya guna meningkat
untuk berhubungan dalam dunia ternan sebaya. Mereka kan jumlah peran khusus (terspesialisasi). Spesialisasi dan
belajar untuk mendukung, marah, mengungkapkan pe peningkatan kompleksitas adalah hasil langsung diferen
rasaan, bernegosiasi, bekeIja sarna, dan meniru satu sarna siasi (Minuchin, 1974).
TABEL 6-2
KELUARGA
SISTEM KELUARGA
Seperti halnya pada individu, keberadaan stres dalam se Kompleksitas mempelajari keluarga sebagai suatu sistem
'buah keluarga pada awalnya membantu keluarga untuk telah membuat keluarga sulit memahami. dan menjalankan
memobilisasi sumber-sumbemya dan untuk bekerja guna semua istilah dan konsep yang terkait dengan teori sistem
memecahkan masalah tersebut. Stres menyebabkan kese umum. Buktinya, pengetahuan kita sangat sedikit tentang
imbangan at au keadaan stabil menjadi berbahayalteran keluarga sebagai sebuah sistem, Sedikitnya pengetahuan
cam; pada kasus ini, anggota keluarga pada awalnya yang diketahui adalah ten tang kontrol di dalam keluarga,
mengeluarkan banyak upaya untuk mendapatkan kembali mempertahankan batasan-batasan, bagaimana input kelu
keseimbangan dalam keluarga. Akan tetapi, jika upaya arga diu bah menjadi output ke!uarga dan tentang. waktu
awal untuk menyelesaikan masalah atau memenuhi tun serta menentukan penggunaan umpan baJik negatif di da
tutan mengalarni kegagaJan, stres akan meningkat. Sering lam keluarga (Mercer, 1989; Whitchurch & Constantine,
kali, suaw stresor. pada awalnya memengaruhi seorang 1993): Perkiraan sederhana, keluarga dan proses,.proses
individu, diikuti dengim sebuah subsistem dan kemudian nya jauh lebih kompleks untuk. dianalisis daripada sebuah
subsistem yang lain,:"""saIl1.pai akmrnya .semi.ulsubsistem ameuba bersel satu. Dengan demikian, pada saat .ilrrniwan .
keluarga terpengaruh (ripple effe~t): Misalriya;masalah di . keluarga berupayamempelajari dimensi multipel sish~m
antara subsistem pasangan hidupdapat dilokalisasi sesaat. keluarga· secara simultan, banyak variabetyang dapat .
Kemudian. pada saa! masalah tersebut berlanJut dan men muneul dan menciptakanambiguitas .metod6logis serta
jadi semakin besar. subsist~lnYang lairi.terutarna subsis~ . meningkatkan peluang kesaJahan dalam. mepganalisis data.
an
tern orang tl,1a-&nak, menjadi terpengaruh, Walaupun stres Selain itu, teori sistem tidak memiliki kekuat penjelasan.
·dialami olen semuasubsistem;setiap subsistemdapatme Dengan demikian, teori sistem digunakansebagru suatu
noleransi dan menanganistressecara berbf!da, sebagai cat'a untuk mengartikankejadian':-kejadjan, tetitpi tidak"·
mana yang didisktisikan sebelumnya· dal~ rippl~effect. dapat digunakan untuk pada akhirnya menggambarkan ..
156 BAGIAN 2 LANDASAN TEORETIS KEPERAWATAN KELUARGA
dengan jelas hubungan fen omena satu sarna lain pengalaman wanita dengan mengabaikan kekuatan yang
(Whitchurch & Constantine, 1993,.hlm. 346). membedakan anggota keluarga pria dan wanita. Pendu
Teori sis tern keluarga menerima beberapa kritikan dari kung teori sistem berpendapat bahwa para ahIi teod femi
ahli teori feminisme. Pertama, terdapat kritikan yang, nisme salah menginterpretasikan teoti, dan bahwa teod
karena peristiwa patriarki pervasif di antara sumber dan memungkinkan untuk menjadi bagian dad tingkat kootrol
kekuatan tersebar di masyarakat, pendekatan para ahli teori yang berbeda, atau berkontribusi pada perilaku anggota
yang menggunakan teori sistem dibiaskan secara samar keluarga (Whitchurch & Constantine, 1993). Dengan demi
dalam menganalisis keluarga. Kedua, dipersepsikan bahwa kian, terdapat bantahan bahwa teori sistem peka terhadap
teoti sistem meremehkan pengalaman wanita melalui isu tentang wan ita, anak dan kelompok miooritas datam
terminologi yang digunakan untuk menjelaskan pengalaman masyarakat. Perawat yang mengadopsi sebuah paradigma
mereka (mis., istilah seperti enmeshment dan fusion yang sistem dalam praktiknya tampaknya menjamin bahwa
berarti tidak adanya perbedaan interpersonal an tara pria intervensi tidak. difokuskan pada suatu hal atau subsistem
dan wanita mengandung bias tersembunyi melawan wa keluarga tunggal, dan bahwa intervensi ditinjau dalam
nita). Akhirnya, terdapat kritik bahwa teon sistem menya konteks tentang bagaimana dampaknya pada, atau dipe
takan bahwa semua bagian sistem sarna-sarna menyebab ngaruhi oleh, kesesuaian sistem lingkungan (mis., ternan
kan disfungsi. Dapat diperdebatkan bahwa dalam kasus keluarga, budaya kelompok rujukan, kelompok agama,
penganiayaan dan inses, jika teoti sistem diterapkan dapat, dsb).
meminimalkan pertanggungjawaban pria dan meremehkan
ea,>RANGKUMAN
Bab ini menyajikan suatu tinjauan tentang teoti sistem informasi, teknik, dan sumber-sumber baru.padasaat
keluarga. Berikut ini adalah poin utama yang terdapat di sistem keluarga terse but bekelja secara kreatif mela
dalam bab ini: .Iui isu sehari-hari. Sistem keluarga terbuka menerima
Teori sistem keluarga telah berkembang sebagai "se perubahan sebagai suatu hal yang norma] dan di
.buahkerangka keluarga yang paling berpengaruh dan inginkan .
paling menghasilkan dati semua kerangka keluarga" • Suatu sistem keluarga tertutup menggambarkan per
(Broderick, 1990, hIm. 172). Dari perspektif kepe ubahan sebagai sesuatu yang mengancam dan sistem
rawatan tentu saja, teori terse but "masuk akal" kare ke]uarga tersebut menolak adanya perubahan. Tipe
na kita menyaksikan pengaruh suatu cedera tunggal keluarga ini adalah tipe keluarga yang kaku, dan tidak
pada seorang anggota keluarga dan refleksinya mencari perubahan dengan sistem lingkungan lain-·
(ripple effect) pada seluruh anggota keluarga lain. nya untuk berubah, beradaptasi, dan berkembang.
Teon sistem keluarga diturunkan dari teon sistem Keluarga memanfaatkan batasan keluarga yang semi
umum yang dikembangkan oleh von Bertalanffy pa permeabel untuk memfasilitasi adaptasi terhadap
da tahun 1950. Pada saat teori telah terbentuk, toori tuntutan dari luar dan kebutuhan dari dalam (inter
tersebut dipengaruhi oleh paradigma holistik (kese nal). Fungsi batasan metaforik ini adalah untuk besar
luruhannya lebih besar daripada jumlah bagian (atau terbuka) dan memperkecil (tertutup) sesuai
bagiannya) dan teoti sibemetika serta komunikasi: dengan kebutuhan, dengan demikian mengendaIikan
Secara teknis, teod struktural-fungsional adalah ben-: jumlah input dari lingkungan clan output ke ling
tuk terawal dari teon sistem. Kedua bentuk teori ter kungan.
sebut bertemu dan bercabang pada titik tertentu dan Adaptasi keluarga adalah kemampuan keluarga dan
keduanya berguna daJam mengidentifikasi dan men anggota keluarga untuk memodifikasi perilaku mere
jelaskan pentingnya perilaku keluarga. ka terhadap tuntutan perubahan dari daIam keluarga
• Suatu sistem adalah suatu unit yang mengarah pada clan dunia luar. . .
suatu tujuan yang dibuat saling bergantung, bagian Keiuarga terdiri dari subsistem, yang dapat merupa
. bagiannya saling berinteraksi secara terus-menerus kan anggota keluarga secara individual atau sub
selama satu peri ode waktu; Keluarga adalah suatu sistem hubungan kerabat Subsistem hubungankera- .
sistemyang hidup yang biasanya berkembang paling bat ini meliputi subsistem.pasangan hidup, subsistem ..
tidak sebanyak tiga generasi. orang tua-anak, dan subsistem saudara kandung..
Suatusistem keluarga· terbuka menedma ide-ide, • Sesuai. dengan teori sistem, keluarga sehat cHtandai
. .
BAB 6 TEORI SISTEM 157
dengan keluarga yang sangat fteksibel dan toleran saat ini, jika solusi untuk mengurangi stres tidak di
terhadap perubahan-perubaban internal dan sangat temukan, sistem pada akhirnya akan mencapai keter
otonomi; keluarga memiliki suatu pertukaran terbuka batasannya untuk berespons secara adaptif dan men
terhadap sumber-sumber, energi, dan informasi capai suatu titik kelelahan. Apabila tidak ada bantuan
dengan lingkungan luar. dari luar yang diterima, hasil akhirnya mungkin ke
• Stres menyebabkan keseimbangan keluarga atau ke luarga akan beradaptasi pada tingkat fungsi yang ren
adaan stabilnya menjadi terancam, sehingga anggota dab atau mungkin akan terjadi perpisahan atau ke
kcluarga mulai mcngeJuarkan upaya dengan sungguh hilangan anggota keluarga. Sebaliknya, suatu sistem
sungguh untuk memperoleh kembali keseimbangan stabil yang berada di bawab stres akan bergerak ke
unit keluarga. Akan tetapi. ketika upaya awal untuk arab yang cenderung meminimalkan stres; misalnya,
menyelesaikan masalah atau memenuhi kebutuhan sistem tersebut akan meminta bantu an dari sumber
mengalami kegagalan, stres menjadi meningkat. Pada eksternal jika sumber internalnya tidak adekuat.
'11, LATIHAN .
stres.
e. Stres rnenyebar dari seorang individu atau sebuah subsistem ke semua subsistem ke
luarga. ,
KEPERAWATAN
keluarga, (5) Fungsi keluarga, (6) sires, koping,
dan adaptasi keluarga.
Bab 7 menyajikanpembahasan dari tiga
proses dasar terintegrasi dalam praktik ke
perawatan keloarga: Pengkajian, indentifikasi
masalah/kebutuhan, perencanaon, intervensi
,,161
162
PROSES KEPERAWATAN
, '
KELUARGA
NISI BAB
1. Menjelaskan perbedaan antara penggunaan proses ke 6. Menjelaskan bagaimana peran serta aktif' keluarga
perawatan dalam keperawatan keluarga dan proses dapat dicapai selama fase intervensi keperowatan ke
keperawatan dalam bekerja dengan individu. luarga. '
2. Mengidentifikasi beberapa sumber data pengkajian ke 7. Menjelaskan intervensi keperawatan keluarga berupa
luarga. pendidikan kesehatan, konseling, membuat kontrak, ma
3. Menjelaskan keuntungan mengidentifikasi masalah, etio najemen kasus, dan kolaborasi. ,
logi atau faktor kontribusi, dan mendefinisikan karak 8. Menguraikan peron perawat keluarga dalam hal kon
teristik soot membuat diagnosis kegerawatan keluarga. sultasi, advokasi klien, dan koordinasi. '
4. Menguraikan beberapa variabel yang dipertimbangkan 9. Menyatakan hasil evaluasi dan modifikasi kompOnen
oleh perawat keluarga ketika menetapkan prioritas asuh proses keperawatan keluarga yang diharapkdn.· ." ." , ' .
an keperawatan keluarga. 1O. Menjelaskantindakan terapeutik yang horus dildkl/kan "
5. Menguraikan faktoryang memengaruhi pilihan intervensi oleh perawat ketika mengakhiri hubungah peraiNat-'"
~~.
keperawatan keluarga tertentu. ' " '
164 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
Keperawatan keluarga komprehensif merupakan suatu Pendekatan dua-tingkat untuk mengkaji dan melak
proses yang kompleks, sehingga memerlukan pendekatan sanakan asuhan keperawatan keluarga digambarkan dalam
yang logis dan sistematik dalam bekerja dengan keluarga Gambar 7-1. Pada kenyataannya langkah-Iangkah di da
dan individu anggota keluarga; pendekatan ini adalah lam diagram saling bergantung dan tidak berurutan secara
proses keperawatan. Menurut Yura dan Walsh (1988), kaku atau Iinier dalam suatu organisasi. Dalam praktik,
"Proses keperawatan adalah inti dan esensi keperawatan; satu Iangkah atau Jebih dapat tumpang tindih atau terjadi
merupakan pusat dari semua .tindakan keperawatan, dapat serentak dengan gerakan mundur dan maju di antara ber
diterapkan pada semua tatanan di dalam kerangka kon bagai langkah.
septual-teoretis "(hIm. 1). "Proses", merupakan tindakan
yang disengaja dan disadari bergerak dari salu titik ke titik
lain untuk mencapai tujuan. Langkah proses keperawatan e.;PENGKAJIAN KELUARGA
pengkajian, diagnosis (identifikasi masalah), perencanaan, Agar dapat bekerja secara efektif dengan kIien keluarga
implementasi, dan evaluasi-"saling berhubungan mem guna melakukan pengkajian dan memberikan asuhan, pe
bentuk siklus berpikir dan bertindak yang dinamis dan rawat keJuarga harns "berpikir secara interaksional"
berkelanjutan" (Doenges, Moorhouse, dan Barley, 2000, (Wright dan Leahey, 2000). Wright dan Leahey menjelas
him. 4). Pada dasarnya ini merupakan suatu proses penye kan bahwa mungldn variabel yang paling berpengaruh
lesaian masalah secara sistematik yang digunakan ketika dalam meningkatkan atau menghambat keperawatan ke-
bekerja dengan individu, keJuarga dan kelompok atau
komunitas.
Pengkajian keluarga Pengkajian individu
• Mengindentifikasi data anggota keJuarga ~
e.;TINJAUAN PROSES
sosial-budaya • Mental
KEPERAWATAN
• Data lingkungan • Fisik
• Struktur • Emosi
KELUARGA
• Fungsi • Sosial
• Stres dan strategi • Spritual
Proses keperawatan keluarga berbeda-beda bergantung pa koping keluarga
da siapa yang menjadi fokus perawatan. Perbedaan fokus
ini bergantung pada konsep perawat tentang keluarga da
,~--,~--~-
Intervensi
,sumbsistem keJuarga. Dalam kasus ini, pengkajian, diag
• Implementasi sumber
nosis, perencanaan, intervensi, dan evaluasi akan lebih penggerak rencana
ekstensif dan kompleks. '
,,' " Jika rtlUngldn, penting untuk mengkaji dan memfo ~
.' " ,kuskan pada kedua tingkat analisis. PeIayanan keperawat l Evaluasi perawatan I
I
an di Amerika secara khas sangat spesialistik jibi perawat
banya mengkaji dan bekerja dengan keluarga sebagai sls
tern., Sebaliknya, pemahaman yang baik tentang keluarga Gombar 7-1.langkah"langkah dalam pr~ses keperawatan
individu dan keluarga.
tirlak dapat·diperoleh tanpa memaridang anggota keI'uarga
, t~rsebutdalam konteks kelompok utama-keluarga. • Proses keperawatan kliEm individu tidak dibahas dalam
huku ini.
BAB 7 PROSES KEPERAWATAN KELUARGA 165
Iuarga adalah bagaimana perawat mengartikan masalah.
Pengetahuan tentang teori dan penelitian keluarga serta TABEL 7-1
Proses pengkajian keluarga ditandai dengan pengum Mengajukan pertanyaon dan mendengarka~
-AL.AT
..
PENDUKUNG .DIUKUR PENILAIAN KEUNTUNGAN KETERBATAS~N Z
FACES JlJIFAC~S IV
•. Model Sirkumpleks W
I
," '.
anok A
fl1
·fAD,·· .' ...... Model Fungsi • Penyelesaion • 60 item • Mengukur area yang dopot • .Memerlukon anggota 11
fl1
'McMostetFami/y Keluorga McMaster mosalah • Skala Likert diubah perawat melalui keluorgd berbicara otas ;0
,A.~~sSmflf1tDeYice' . :
(Epstein,Bcddwin,& '
"
• Komunikasi
• Peran
• Mudoh digunakan rencano perawatan nama keluarga
•. ndak jelasapokoh ~
.Bishop;,. 1983). , . ". I .' • Ketanggopan afektif
• Koritrol periloku
bermanfoot hagiklien .
dengon perbedoanlatar
~
Z
· .
• Keterliboton afektif belakang sosiol don A
fl1
• Fungsiumum budaya, otau dalom.tiap r
. '. tahap kehidlipan yang C
»
· ......... berbeda ;u
Gl
'.i=dmily APGAR Struktur, fungsi, ddn • Kemampuan • 5 item • Mengukur foktor yang • Tidok untuk digunakan »
Family Adoptability, . dukungan sosial . berodaptasi • Cepot digunakan . relevon mengevoluosi masoloh
·Partnership, Growth, . keluargo • Kemitroon • Dopot diselesoikon oleh keluarga secaro
Affecfion;orid' • Pertumbuhon orang dewasa don onak usia . mendolom
Reso/~e Test' • Afeksi 10 tahun dan lebih loa • Mempunyai fungsi
JSmilksh~in, '1978) • Penyelesaian skrining
Kejsuasa.n Keluorga .Model Sirkumpleks • Kepuasan keluargo • 14 item skala Likert • Secara langsung mengukur • Tidak ada yang
(O son'~ Wilson, . • Kohesi • Mudah digunakon kepuoson keluorgo . teridentinkasi
1982) . ". • Memperoleh norma
FES Perspektif • Hubun~an • 90 item-benor/ salah • Tersedia dolam bentuk • Alot YClngberorientasi
·Family Ei-tVironmenf Interoksionis • Pertum uhan • Penilaion rumit
ringkos podo riset yang tidak
Scale (Fuhr, Moos, &
personal • Niloi terstondor; duo • 8ermonfoot unlok mengukur mempunyoi model klinik
·Dishotsky;l 981 ; • Pemelihoraon sistem kategori perubohon seteloh intervensi terkait, sehing~o
MOos &Moos, . .. Mengukur kenyatoan don penggunoan i klinik
1916; 1(84). ideal tidak jelos.
PH', ' \ FiJilgsikaluargo· • Komunlkosi • 19 item • MengidentiRkasi • Tidak dapat digunakan untuk
:Family.' • . Kebersamoqn • Skala Likert keluargo berisiko, keluarga Ionpe anak, alou tanpa
.Functioning .•... • , Pengombilan keputuson • Cepat membedakan anlora anak yang sudah dewasa .
Incfex(PI~$s .& • Orientasi anak digunakan keluarga berfungsi • Tidak peka untuk perubahan jangka
SatterWhite, .
• Kepuosan pernikahan • Penilaian baik dan bermasalah pendek alou panjang, sehingga
1975)
rumit lidak akan mengukur perubahon
setelah intervensr keperawolon.
FFFS. ..' Tiga area utama hubungan keluarga: • Agak rumit Perbedaan antara apa • Agak sukar untuk memahami
Feefh~m Fami)y • Anlora keluarga dan unit sosial penilaiannya yang sebenarnya dan • Dikembangkan bersama keluarga
FUlldioni~g •. yang lebih luas seperti sekolah apa yang seharusnya yang m,einiliki anak cacat.
Survey (Roberts dan tempat kerja diukur
& Feetham;' • Antara keluarga dan subsistem di • Mengidentifikasi faktor
1982) dalam keluarga dapat menjadi
• Anlora keluargo dan individu di perawat.
dalam keluargo • Bukti dari bias-kelas
FILE' .f • Penumpukan stresor atau peristiwa • 85 item • Mengkaji stres di • Mungkiil sokar.untuk ang9010
Famify . . kehidupan • Dopat dinilai dalam suatu keluarga keluarga merigingat peristiwa yang
Inventbryof:; .' secara manual saal ini dan selama terjadi peda Iohimterakhir.
.UfeEYenfSohd. • Mengevaluasi tahun-tahun terakhir
ChdtrgeS .• peristiwa OJ
• Memeriksa stresor »
,. (MtCubbin, kehidupan multipel yang sedang OJ
Patterson, &. '. dengan 9 dialami keluorgo. -J
.. 'Wilson; 198n' . subskala yang
berbeda ~
IFF • .Struktur • .Perasaan positif/negatif terhadap • 38 item • Memfokuskan pada • Keterbalosanpemanroatanklinik g
Inv~ryfory.(jf·Afektjf tiap anggolo • Jenis skala dimensi tunggal dari karena fokusyangsempit ~
Family Feelings Xelu.crga Likert dalam hubungan A
(lowman,.... . • Polo • . . . skala 3 . . , interpersonal dan !ti
.1980) .< .persetufuan • Mudah dmllal keluarga. fl'I
dan. koriRik '~
hubtlngan . ~
'. 'cdua. .arah
.
dan' ' . . »~
" d~n~ ~
I;':' • Kebersatuan dan keterpisahan 4185 item dalam • Bermanfaat untuk '. Alat yang membutuhkan waktu A
• Mengabaikan/terlalu protektif skala .4 skala konseling dan. penyelesaianyarigldmadan rumit ~
• Kaku/fleksibel . setuju pengkajian keluarga sehing9asukar digunakan di klinik ~
• KonHik/menghindari • Mudah :XI
• P~nalolak~anaa~ pasien digunakan. . . ~
• Tr'longulasl koahsl orang tua-onak
, . . • ., , . • . . • / . : - :. . ' ! • . Penyimpongan . I I
Su,rtber; Dlambil sebagJan dar; Bowden, Dickey, & Greenberg (1998); Tau/;atos, Perm/mutter; & Strauss {199O}; Filsinger {1983}; Jacob & :::::
Tennebaum(1988}.· .
. ' - Vl
~
168 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KEI:..UARGA
, .alat lebih relevan untuk klinik, sedangkan yang lainnya luarga. Dalam hal persiapan konsepsuaI, Wright & Leahey
l~bmt~patuntuk penelitian keluarga. (2000) menyatakan bahwa perawat periu mengetahui se
cara jeIas ten tang tujuan pertemuan dan harus mengon
sultasikan dengan keJuarga di mana pel1emuan akan di
MEMBINA HUBUNGAN RASA PERCAYA
lakukan. Sebelum mewawancarai keluarga, perawat dapat
Membina hubungan rasa percaya yang saling meghargai membaca catatan yang tersedia, dan harus membahas
dan terbuka, komunikasi yang jujur sangat· berkaitan tentang keluarga dengan anggota tim kesehatan yang
· dengan proses pengkajian dan fase orientasi saatbekerja mengetahui tentang keluarga dengan baik, dan harus
· dengan keluarga. Rasa saling percaya (Thorne dan mengantisipasi kebutuhan keluarga (kebutuhan berkembang
Robinson, 1989; Robinson, 1996) dalam hubungan pera dan situasional). Perawat kemudian hams merumuskan ide
· . wat keluarga menentukan tahapan dan merupakan tonggak awal ten tang sistem keJuarga dan menyusun pertanyaan
asuhan keperawatan keluarga yang .efektif. Dengan me pengkajian yang akan diajukan kepada anggota keluarga.
ningkatkan rasa pereaya,· perawat juga menciptakan suatu Apabila mewawancarai keluarga di rumah, antisipasi ter
konteks bagi keluarga untuk terbuka mengimplementasi hadap kebutuhan keluarga bahkan lebih penting karena
kan intervensi keperawatan keluarga selanjutnya. kunjungan rumah memerlukan biaya dan waktu baik bagi
Rasa percaya dibina ketika perawat menyampaikan pe perawat maupun keluarga.
nerimaan kepada keluarga dan. menghargai kemampuan, Agar siap untuk kunjungan rumah, perawat hams me
hak dan keyakinan keluarga tidak peduli apa pun tujuan, ngumpulkan informasi, pengkajian, dan alat intervensi
nilai, atau harapan perawat. Wright dan Leahey (2000) me (mis, spatellidah, perangkat skrining tingkat perkembang
negaskan bahwa keluarga hams dianjurkan untuk meng an, perban) yang diperlukan sebeJum meninggalkan agen
ungkapkan secara terbuka harapan mereka tehadap pera si. Fieksibilitas sangat penting karena kebutuhan yang ti
watan kesehatan pada saat pertemuan pertama. Klasifikasi dak diantisipasi atau kebutuhan prioritas sering kali telihat
tujuan antara perawat-keluarga pada awal hubungan te pada saat kunjungan rnmah, dan sebagian dari persiapan
rapetitik meningkatkan rasa percaya dalam hubungan pe mungkin tidak atau sedikit diperlukan pada satu kunjungan
· rawa!-keluarga dan dapat mencegah kekecewaan keluarga tertentu. Jika keJuarga mempunyai telepon, lebih baik pe
terhadap kekecewaan perawatan selanjutnya. Makna yang rawat meneJepon terlebih dahulu untuk mengenalkan diri
terkandung dalam percakapan ini adalah pesan "caring" . nya dan memberitahukan tujuan kunjungan serta mengatur
dan. pemyataan bahwa perawat menghormati perspektif reneana kunjungan.
dan kepekaan keluarga dalam mengelola kehidupan me Setelah pengumpulan data menggunakan alat pengkaji
reka. Penghargaan perawat terhadap kekuatan keluarga an keluarga yang sistematik, langkah perawat selanjutnya
dapat meningkatkan kemampuan keluarga untuk menye adalah menganalisis data. Data tersebut perlu diringkas
lesaikan masalah mereka sendiri dan menurunkan potensi dan dikelompokkan sehingga dapat disimpulkan secara
· ketergantungan keluarga. Hubungan perawat-keluarga akurat dan masaJah bisa diidentifikasi. Pada saat inilah ke
yang positif menjadi lebih kuat ketika perawat melakukan senjangan informasi bisa diketahui, menunjukkan infor
pendekatan yang aktif dan penuh percaya diri, membangun masi terinei selanjutnya yang diperJukan.
kekuatan keluarga, melatih konteks rasial, etnik dan ke
Ketika menganalisis data, disarankan untuk mengiden
pekaan terhadap semua kepentingan anggota keluarga
tifikasi kekuatan keluarga terlebih dahulu sebagai bagian
(Levac, Wrigl1t, dan Leahey, 1997).
dari pengkajian. Kekuatan keluarga dapat digunakan se
Fase orientasi dalam bekerja dengan keluarga dipan bagai sumber untuk merencanakan intervensi. Beberapa
dang sebagai waktu untuk. mengkaji anggota keluarga un . penulis mengidentifikasi kekuatan spesifik keluarga, ter
tuk mulai mengungkapkan permasalahan mereka saat ini, utama Otto (1973), Pratt (1976), Curran (1983), Beavocs
·sehingga perawat dapat Iebm mengerti tentang keluarga dan Hampson (1990), dan Power dan Dell Orto (1988).
dan arti suatu pengalaman tertentu bagi keluarga. Pada fase Mereka membahas tentang suasana keluarga, fleksibiJitas,
'. irii,anggota keluarga bisa lebih memahami permasalahan kemampuan beradaptasi, dan seberapa besar otonomi ang- .
lllereka.Keluarga bisa mulai menyelesaikan masalah me gota keluarga, begitu juga keakraban, hubungan keluarga
reka;dan anggota keluarga mungkin merasa lega dengan dengan komunitas,.dan keterampilan komunikasi keluarga.
'. berbagi permasaJahan mereka. Tabel 7-3 menyajikanten~ang kekuatan keluarga yang di~
.' " , " . " . . .
identifikasi oleh Power dan Dell Orto. Karakteristik keIu
.PERSIAPAN WAWANCARA KELUARGA DAN arga yang sehat dibahas daJ~m Bab ] begitu pula kekuatan
· . I<UNJUNGAN RUMAH keluarga, perawat dapat bertanya, "Apa kekuatan di
Sebelummewawancarai keluarga, perawat harus siap baik keluarga Anda?" atau "Apa kualitas ke1uarga yang tidak
.secara k.onsep maupun pi-aktik melakukan pengkajian ke ingin anda ubah ?" (Wright & Levac, 1993). Otto berhasil
BAB 7 PROSES KEPERAWATAN KELUARGA 169
menggunakan metode kekuatan keluarga dalam konseling
keJuarga. la menjelaskan bahwa pertama kali yang perlu TABEL 7-3
DUKUNGANINTRAKELUARGA
DIAGNOSIS
KEPERAWATAN
• Kemampuan untuk memberikan dukungan satuSama
lain
KELUARGA
• Kemampuan anggota keluarga untuk menciptakan iklim .
rasa memiliki.
Pengkajian keluarga mencapai' puncaknya saat meng KEMAMPUAN MERAWAT DIRI
identifikasi masalah keluarga yang aktual dan potensial. SENDIRI
Banyak masalah kesehatan keluarga berada dalam lingkup
praktik perawat dan disebut diagnosis keperawatan ke • Kemampuan anggota keluarga untuk bertanggung
jawab terhadap masalah kesehatan' ,
luarga. Masalah keJuarga lain, begitu pula, berada dalam
• Keinginan anggota keluargciuntuk merawatdiri sendiri.
lingkup praktik profesi dan bidang lain, seperti kedokteran,
hukum, pendidikan, rekreasi, atau kesejahteraan sosial. KETERAMPILAN PENYELESAIAN
Dalam kasus ini, masalah keluarga masih perlu diidentifi MASALAH
kasi dan dibahas dengan ke\uarga, yang akan memverifi
.• Kemampuan'anggota keluarga untuk menggunakan
kasi bahwa kebutuhan atau masalah tersebut dipersepsikan negosiasi dalam penyelesaian masalah keluarga. .
secara bersama. Sering kali, peran perawilt padasituasi ini • Kemompuan untuk fokus peda peristiwa soot ini bukan
adalah merujuk keluarga ke sumber yang sesuai dan mosa lalu atau kekecewaan.
melakukan koordinasi, pendidikan kesehatan dan dukung • Kemampuan anggota keluarga untuk menggunokan
an terkait dengan masalah dan rujukan. Masalah keluarga pengalaman sehari-hari sebagai sumber. "
Bukannya menggunakan diagnosis keperawatan, bebe Daftar yang komprehensif dan teratur tentang masalah
rapa penulis mengusulkan penggunaan daftar identifikasi klien telah dihasilkan dan dikaji sebagai bagian dati suatu
masalah yang lebm umum dan daftar kebutuhan keluarga. operasionalisasi proses keperawatan yang lebih besar.
Wright dan Leahey (2000) mengajukan perumusan suatu Martin dan Scheet (1992) menguraikan tiga komponen
daftar baik masalah maupun kekuatan sedemikian rupa dari sistem Omaha: Skema klasifikasi masalah, skema in
sehiilgga dapat memberikan pandangan yang seimbang tervensi, skala penilaian hasil. Skema klasifikasi masalah
dati .keluarga. Hipotesis tentang masalah dan kekuatan . terdiri atas 40 masalah yang termasuk dalam salah satu da
keluatga (Watson, 1992; Wright & Leahey) memungkinkan ri 4 domain, yaitu lingkungan, psikososial" fisiologis dan
perawat untUk memberikan spekulilsi tentang struktur, perilaku terkait dengan kesehatan. Pemodifikasi terlihat
perkembangan, dan beIfungsi dalam "semangat ke pada tingkat ketiga dari skema klasifikasi masalah. Satu set
ingintahuan" bukan dalam hierarki dati suatu kepastian. pemodifikasi termasuk "keluarga" dan "individual", me
Hipotesis dapat menuntun proses pengkajian berkelanjutan mungkinkan perawat "mengklafikasi kepemilikan dan
dan juga membentuk dasar intervensi keperawatan. menghargai keterlibatan dari salah satu atau lebih orang
orang penting Iainnya" (Martin & Scheet. him. 67). Ter
DIAGNOSIS KEPERAWATAN: KLASIFIKASI serlia buku pegangan implementasi (VNA Omaha, 1986)
NANDA dan buku ajar yang komprehensif (Martin & Scheet) yang
menguraikan penerapannya pada keperawatan kesehatan
Diagnosis keperawatan menunjukkail upaya yang sign i komunitas.
fikan atas nama pemimpin perawat untuk mengelola prak
tik keperawatan dan meningkatkan penggunaan daftar
MENETAPKAN MASALAH KELUARGA
diagnosis dalam praktik yang terstandar. NANDA (North
American Nursing Diagnosis Association) (2001) mende Peran serta aktif keluarga melalui proses keperawatan ha
finisikandiagnosis keperawatan sebagai keputusan klinik rus menjadi perhatian utama. Dalam hal mengidentifikasi
tentangrespons individu, keluarga, atau komunitas ter masalah dan kekuatan, perawat keluarga dan. keluarga,
hadap masaIah kesehatan/proses kehidupan yang aktual bersama-sama bertanggung jawab mengambil bagian dari
atau potensial. Diagnosis keperawatan memberikan dasar· proses ini. Proses identifikasi masalah dan kekuatan secara
dalam pemilihan intervensi keperawatan untuk mencapai bersama ini juga akan meningkatkan hubungan perawat
hasily~ngmenjadi akuntabilitas perawat. keluarga. Perawat perlu menunjukkan pada tingkat sistem
Walaupun keluarga termasuk dalam definisi diagnosis apa masalah ke)uarga ini berada-di tingkat unit keluarga
keperawatan menurut NANDA, daftar diagnosis yang da atau .di tingkat salah satu subsistem atau seperangkat
pat diterapkan untuk keluarga masih terbatas, sehingga hubungan keluarga seperti hubungan pemikahan suami
dikritik oleh perawat yang peduli dengan asuhan istri, subsistem orang tua-anak, atau subsistem saudara
keperawatan yang berfokus pada keluarga. (Tabel 7-4), sekandung.
(Donnelly, 1990; Maturana & Varela, 1992; Wright & Diagnosis melibatkan proses menyusun informasi
L(,,:vac, 1993). Dalam memeriksa daftar diagnosis kepera bersama keluarga untuk merumuskan masalah dan meng
watan NANDA yangterkini dan diterima, beberapa diag gaU tindakan yang dapat dilakukan. Maknanya: Tidaldah·
nosis ditujukan untuk masalah kesehatan sistem dan sub cUkup bagi perawat bekerja dengan keluarga untuk meng
sistem keluarga. Selain itu, jurplah diagnosis keluarga terus amati bahwa keluarga mengalami stres dan tidak mema
meningkat beberapa tahun terakhir. Tabel 7-5 memuat daf sukkan keluarga atau ternan dalam rencana perawatannya
tar diagnosis keperawatan terpilih ini. Format Gordon agar membantu. Bersama keluarga, perawat perIu meng
(1994, 2000) dan NANDA berlungsi untuk menyatakan. hasilkan diagnosis tentang apa sebenamya yang terjadi dan
diagnosis keperawatan Yl\l1g terdiri dati pernyataan diag mengapa keluarga tidak mampu untuk meJakukan sesuatu .
. ·nosis; tanda dan gejala (karakteristik) dan faktor etiologi Jika perawat telah mengumpulkan infonnasi yang me
. ·;d!.!n periye$. Format inimemberikan sumber yang kaya madai dan meverifikasi informasi tersebut dengan keluarga
.panluas lliltuk menetapkan tujuan dan perumusan rene ana maka diagnosis yang ditegakkan dapat dinyatakari akurat. .
···iriteJy~nsi: • Diagnosis yang dibuat tersebut selanjutnya mengarahkan
pada sasm-an dan intervensi yang ditujukan untuk mem
•.... DIAGNOSIS
. .
" ' . . '-.
-;' " '.
KEPERAWATAN: SIS'rEM OMAHA
.,,"
bantu keluarga.mengatasi masalah dengan lebih efektif.
··SlstemOmaha merupakan .sistem klasifikasi lain dan ma KETERKAITAN ANTARA DATA DAN MASALAH. Salah satu
.. . salah klien yangsudah menerima evaluasi memuaskim dari masalah dalam menetapkan kebutuhan dan masalah kese- ..
..• agetl~rkesehatanrumah. Sistem Omaha ini dikembangkan hatan keluarga adalah bahwa semua inforinasi yangt~r~
oleh-Yisiting Nurses Association (VNA) Omaha (1986). kumpul salingberhubungan, dan terdapat kesulitan yimg
BAB 7 PROSES KEPERAWATAN KELUARGA 171
TABEL7~ .
KETERBATASAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN SAAT DITERAPKAN PADA KEPERAWATAN
KELUARGA . .
'. Berorientosi podo individu. . . .
• Tidak teoretis, boik kekuatan movpun kelemahan, bergonlvng podo pondangan seseorong. '.
• Diagnosis keperowotan berorientosi keluorga songot luos don mungki/i tidok cukup spesiRk untuk memondu intervensi
• Tidak ada kotegori diognostik terstondar yang dilvjukon unlvk peningkoton kesehaton keluorgo. . .'
• Kategori diognostik tidak sepenuhnya ditujukan kepodo keluorgo sebagoi"klien seponjang spektrum sehat-sokit yang luos
don semuo lingkup siklus kehidupon keluorgo. '
• label diagnostik menggunokon bohoso potologis seperti disfungsi don tidak efektif sebagai pengidenti~kosi perilaku
keluorgo.
'. Tidak mencakup keragomon perilaku keluorga terkoit dengon konteks budoya mereka.
tidak teratasi yang terlibat dalam pemilahan hubungan tingkat fungsi yang lebih tinggi dalam bidang tertentu
sebab-akibat. Hal ini karena, menurut teori sistem, terdapat (Alforo-LeFevre, 2001). Pada kasus ini, akan dipilih diag
kausalitas sirkuiar. Lingkaran umpan balik ada (akan di nosis (promosi) kesehatan atau kesejahteraan. lni menun
bahas di Bab 6) ketika perilaku seseorang (A) menim jukkan l}eluarga siap pada keadaan sehat, namun tetap
bulkan periJaku orang lain (B) yang menyebabkan A be ingin memfokuskan rencana perawatan mereka untuk me
reaksi dalam menanggapi perilakunya (A) sebelumnya dan ningkatkan kekuatan dan modal mereka.
respons (B). Juga, terdapat tumpang tindih masalah kelu
MENETAPKAN KEBUTUHAN PRIORITAS. Masalah pada
arga seperti; konflik peran dan kekuasaan, dan masalah
keluarga yang kita harns bantuuntuk meringankan atau
tertentu yang tidak sarna daJam jenis maupun tingkat ge
memperbaiki adalah kebutuhal1 ketika perawat kesehatan
. neralisasi atau spesifikasinya seperti yang lain.
keluarga dapat memengaruhi perubahan atau pada saat kita
MASALAH POTENSIAL Masalah yang teridentifikasi dalam dapat membuat dampak kesehatan yang positif t-erlihat da
keperawatan keluarga sering berfokus pada kemampuan lam perilaku seefisien mungkin. Memberikan pelayanan
keluarga unluk mengatasi masalah kesehatan atau ling yang kebutuhannya tidak mungkin dapat dipenuhi baik
kungan. Pada banyak situasi, tidak ditemui penyakit medis karena kendala pada kIien maupun penyedia layanan ke
atau kecacatan, Pada keadaan ini, diagnosis yang paling sehatan merupakan prioritas yang rendah dan relatif
sering adalah pencegahan (preventif), seperti pengurangan hierarki. Kebutuhan dan masalah lain akan terseJesaikan
risiko (modifikasi nutrisi-mengurangi garam , kalori, gula, sendiri atau akan dapat diatasi oleh sistem dukungan ke
dan lemak; dan mengurangi tillgkat stres); memperbaiki luarga atau seseorang, yang lebih mudah didapat dan Jebih
gaya hidup (olahraga teratur, lebih banyak istirahat dan murah bagi keluarga, seperti tenaga pembantu kesehatan
relaksasi, komunikasi yang lebih baile). Dari pengertian, rumah. Ada juga kebutuhan dan masalah yang yang me
diagnosis keperawatan dapat melibatkan masalah kesehatan lampaui kontrol klien dan keahlian yang dimiliki oleh pe
potensial yang berasal dari kondisi yang ada atau yang rawat. kduarga mungkin membutuhkan rujukan ke sumber
diantisipasi. Karena peri ode antisipasi ketika tuntutan ter bantuan lain yang lebih tepat.
hadap keluarga dan anggotanya di luar kebiasaan, bim Begitu rnasalah kesehatan individu dan keluarga ter
. bingan antisipatif atau pendidikan kesehatan, konseling identifikasi, masalah tersebut pefIu disusun' dalam daftar
keseha:tan, .dan inisiatif rujukan ke sumber komunitas berdasarkan urutan prioritas kepentingan keluarga. $eriilg-·
sering kaIi diperlukan. Contoh stresor yang dapat dianti kali terdapat ketidaksesuaian antara bagaimana' profesi
sipasi yaitu kehamilan, pindah ke komunitas barn, pensiun, mernandang kebutuhan kIien dan bagaimana kIten (Mau
rnasaremaja; isteri mulai bekerja penuh waktu, dan kemun anggota dalam keluarga) memandang masalabflya sendiri.
duran progresif orang tua berusia lanjut. Dalam hal irii, perawatharus menggali dan mendengarkan
. , . '
tiap perspektif anggota keluarga dengan cara yang' tidak
. .
.' DIAGNOSIS KESEJAHTER.A..AN.Keluarga mungkin juga menghakimi. Kemudian perawat dan keluarga dapat ber
. sampai pada' satu titik, berkeinginan .untuk· mencapai sarna-sama menetapkan arah asuhan keperawatan. Proses
172 BAG IAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
Sindrom Pasca-trauma
MENETAPKAN TUJUAN BERSAMA
Ketidakberdayaan
Menetapkan tujuan bersama dengan keluarga merupakan
Kesiapan untuk Meningkatkan Koping Keluarga
tonggak dad suatu perencanaan efektif. Salah satu rumus
Kesiapan untuk Meningkatkan Kesejahteraan Spiritual
dasar keperawatan keluarga adalah bahwa klien mem
Risiko Ketegangan Peran Pemberi Asuhan
punyai tanggung jawab mutlak untuk mengelola kehidup
Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi: lebih dari Kebutuhan
an mereka (pdnsip penentuan diri) dan lpta menghargai
Tubuh . . ,
keyakinan mereka (Carey, 1989). Perawatdapat mernbantu
Risiko Ketidakmampuan Merijadi Orang tua keluarga menentukan tujuan kesehatan mereka sendiri
dengan membedkan informasi yang relevan ten tang hal
~isiko Gangguan Pelekatan anfara Orang lua/Bayi/Anak.
hal yang menjadi kepeduJian/masalah rnereka. Ini me
Risiko Kesepicin
mungkinkan keluarga untl!k membuat keputusan yang
Risiko Perilakll Kekerasan Terhadap Diri masuk akal tentang apa yang menjadi tujuan dan pelayanan .
Risiko Ketidcikberclciyaan . yang mereka ingin rertcanakan. Jadi~ penentu utama dari
.Disfungsi ~ksUal· . . apa yang menjadi tujuan adalahkeluarga bubn peniwat
Iso/as; Sosiol (Otto, 1973). .
~istresSpirifual . Menetapkan tujuan bersama dengaQ anggota keluarga
secara konsisten lebih utama daripada menetapkan tujuan
.Sumber: Diangosis NANDA c/iuraikan c/o/am MCFarland & MCFarland sepihak untuk beberapa alasan:
(1997) clan NANDA(2001 } • Proses menetapkan tujuan· bersama mempunyai efek
kekuatan keluarga dan kemandirian anggota identifikasi strategi intervensi alternatif dan sumber, serta
keJuarga? menentukan prioritas. Intervensi tidak bersifat rutin, acak,
• Apakah ini merupakan tindakan dalam tingkat infor- atau terstandar, tetapi dirancang bagi keluarga tertentu
masi dan keterampilan anggota keluarga atau sumber dengan siapa perawat keluarga sedang bekerja.
mereka sendiri? Apakah mereka mempunyai penga-. Terdapat beberapa definisi intervensi keperawatan di
Iaman serupa sebelumnya? dalam literatur. Social Policy Statement (1995a) American
• Oalam skala 1 sampai 10 (dengan 10 sebagai skala Nurses Association (ANA) mendefinisikan intervensi ke
tertinggi), seberapa besar komitmen dan motivasi perawatan sebagai "tindakan yang dilakukan perawat un
anggota keluarga untuk menerapkan rencana ter tuk pasien, keluarga aiau komunitas" dengan tujuan
sebut? "membantu pasien, keluarga dan komunitas. meningkat
• Apakah tersedia sumber yang mentadai untuk me kan, mengoreksi atau menyesuaikan kondisi fisik, emosi,
laksanakan rencana? psikososiaI, spiritual, budaya dan lingkungan sebagai
• Bagaimana anggota keluarga menanggapi pertanyaan alasan mereka mencari bantu an" (him. 9). Bulechek dan
ini? McCloskey (2000) mendefinisikan intervensi keperawatan
Keluarga mempunyai hak .dan tanggung jawab untuk sebagai "setiap tindakan, berdasarkan keputusan kiinis,
membuat keputusan kesehatan mereka sendiri. Karena yang dilakukan perawat untuk meningkatkan kriteria hasil
plinsip keperawatan keluarga, ada tindakan tertentu yang pada pasienlklien. Intervensi keperawatan meliputi baik
disetujui dan dipilih oleh. keluarga letapi baik secara perawatan langsung maupun tidak Jangsung; yang dituju
personal rnaupun profesional mungkin tidak kita setujui. kan kepada individu, keluarga dan komunitas; meliputi
Informasi dan pemahaman klien tentang konsekuensi penanganan awa) perawat, dokter, dan penyedia layanan
tindakan (sehingga keluarga dapat membuat keputusan kesehatan lainnya" (hIm. xix). Seperti yang didefinisikan
yang benar berdasarkan informasi) sangat penting karena oleh Wright dan Bell (1994), intervensi keperawatari
ada ketetapan hukum yang mewajibkan infOlmed consent adalah: "tindakan atau respons perawat, yang meliputi tin
dan catatan mengenai hak kIien yang secara jelas mene dakan terapeutik nyata dari perawat, yang terjadi dalam
gaskan perlunya bagi klien dan keluarga untuk terlibat da konteks hubungan perawat-klien guna memengaruhi fung
lam semua aspek keputusan perawatan kesehatan. Bebe si individu, keluarga atau komunitas yang menjadi akun
rapa pendekatan yang kita rencanakan dengan keluarga tabilitas perawat" (him. 3). Oalam kolaborasi danlatau
mungkiri kurang ideal, tetapi bertujuan memperbaiki situ a konsultasi dengan perawat, implementasi mungkin dUa
si khen· (keJuarga) saat inL Mencari cara yang tersedia kukan secara langsung oleh sejumlah orang: klien (indivi
untuk mencapai tujuan adalah hal yang realistik dan prag du atau keluarga), anggota tim kesehatan, keluarga besar,
matik. Kendala dapat meliputi faktor suprasistem (sosio dan orang lain yang ada dalam jaringan sosial keluarga.
politik), yang tidak dapat diselesaikan oleh individu kelu Selama perawat memberikan intervensi keperawatan,
arga; namun demikian, perawat dapat mempertimbangkan data baru akan muncul ke permukaan. Setelah informasi
intervensi yang dirancang untuk meningkatkan tindakan ini (respons kiien, perubahan situasi, dIl) dikumpulkan,
komunitas pada beberapa kasus tertentu, atau dapat ber perawat perlu cukup fteksibel dan beradaptasi untuk peng
tindak melaJui organisasi profesi keperawatan untuk mem kajian ulang situasi pada keluarga dan dengan tanpa per
berikan advokasi dalam meningkatkan kesehatan Iing siapan memodifikasi rencana bersama keluarga.
kungan dan sosiopolitik bagi keluarga (1ihat Bab 9). Terdapat berbagai tingkat intervensi keperawatan ke-·
Penempatan rencana asuhan keperawatan keluarga luarga terkait dengan kompleksitas intervensi tersebut.
mengikuti pilihan bersama akan pendekatan yang diran Wright dan Leahey (2000) mendefinisikan dua tingkat ke
cang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Setelah ahlian daJam keperawatan keluarga-umum dan spesialis.
rencana asuhan dibuat, implementasi rencana rnelibatkan Menurut Wright dan Leahey, perawat umummendefinisi
penetapan prioritas dan urutan intervensi serta fase dalam kan keluarga sebagai konteksperawat yang bekeIja dengan
koordinasi rencana. ihdividu pasien. Mereka disiapkan· di . tingkat sarjana.
Perawat Spesialis mengonsepkan keluarga sebagai unit pe
~INTERVENSI rawatah, dengan kompetensi keterampilan mewawancara
·KEPERAWATAN
dan pengetahuan kiinik ten tang teoTi sistem, penelitian,
KELUARGA
model pengkajian, dan intervensi keluarga; mereka disiap~ .
kan pada tingkat pendidikanrriagister atau daktor. Ber
Intervensi keperawatan keluarga dibuat berdasarkan peng ·lawanan dengan keyakrnanWright dan. Leahey bahwa"
kajian, diagnosis keperawatan, pemyataan kekuatan, dan. lulusan srujana keperawatanbertllOgsi $ebagaJ perawat
perencanaan keluarga, dengan merumuskan tujuan, meng umum (menurut definisimereka),i<ami meyakirii bahwa
BAB 7 PROSES KEPERAWATAN KELUARGA 175
lulusan Sarjana Keperawatan, dalam menyelesaikan mata tas Iowa (2000) untuk mengembangkan 486 intervensi ke
ajar sistem keluarga, biasanya efektif dalam bekeJja dengan perawatan dengan bahasa yang terstandar. Kekuatan utama
keJuarga sebagai suatu unit. Keluarga yang lebih kompleks, dari NIC adalah rnernberikan kisaran intervensi yang luas
tentunya perJu untuk dirujuk ke perawat spesialis dengan baik bagi perawat urn urn rnaupun spesialis. NIC juga me
persiapan lebih lanjut. liputi intervensi bagi pasien yang mengalami tingkat kepar
ahan berat (Moorhead, McCloskey, & Bulechek, 1985).
keberhasilan interv:ensi niereka terhadap kesehatan . 7-7 menggambarkan penerapan CFIM padamasalahr orang
TABEL 7-6
Wright dan Leahey (2000) telah menekankan beberapa kompetensi perawat, model teoretis yang perawat terapkan
konsep berubah yang penting yang mereka rasakan dalam asuhan keperawatan keluarga yang dibuat dengan
bermanfaat dalam membantu keluarga dengan masalah tujuan yang telah dirumuskan. Dua contoh bagaimana mo
kesehatan: del teoretis memengaruhi intervensi yang dipilih adalah:
• Perubahan bergantung pada persepsi terhadap masa Bimbingan antisipatif (sejenis strategi pendidikan ke
lah. sehatan) ditekankan dalam model dan perkembangan,
• Peru bah an ditentukan oleh struktur.
sedangkan strategi stres dan intervensi krisis, sering kali
Perubahan bergantung pada konteks.
digunakan apabila model koping keluarga diterapkan da
.. Perubahan berg antung pada tujuan yang terus bergulir lam praktik.
untuk diatasi. Selain itu, strategi intervensispesifik yangdigunakan
Pemahaman saja tidak akan menyebabkan peru bah tenaga kesehatan profesionalpadakeluarga bergantung pa
an. da tingkat fungsi keluarga. Leavitt (1982) mengkiasifikasi
Perubahan tidak selalu terjadi secara sarna pada se keluarga menjadi: Sangat fungsional, agak disfungsionaJ,
mua anggota keluarga. sangat disfungsionai,. dan kronik. Intervensi keperawatan
Memfasilitasi perubahan merupakan tanggung jawab benigam bergantung pada perspektif perawat ten tang
perawat. tingkat fungsional suatu keluarga. Sebagai contoh, pada
Perubahan terjadi dengan arti "cocok" atau menghu keluarga yang sangat fungsional, sebagian besar tindakan
bungkan antara intervensi terapeutik perawat dan keperawatan keluarga dalam bentuk preventif dan promosi
struktur biopsikososial anggota keluarga. kesehatan (pendidikan kesehatan, pemberian informasi).
• Kesiapan keluarga untuk perubahan dapat meningkat Sebaliknya, keluarga yang sangat disfungsional dan akut,
setiap saat karena berbagai faktor (mis:, kampanye disarankan tindakan preventif dan suportif terapeutik jang
media, pengalaman personal, meningkatnya keper ka pendek danjangka panjang (Leavitt). Intervensi tertentu
cayaan diri karena kenaikan, kesuksesan kecil, dan yang diimplementasikan juga bergantung pada keluarga,
infonnasi baru)~ karena mereka adalah peserta aktif dalam menetapkan
.Perubahan dapat terjadikarena banyak penyebab tujuan dan memilih intervensi.·Pada semua kasus, strategi
(him. 51-59). edukatif dan suportif merupakan inti strategi intervensi ter
lepas dad apa punfaktor lain yang teilihat.·
Seperti diketahui bahwa sebagian besar tatacnama diag
INTERVENSI KEPERAWATAN KELUARGA
. nbsis .keperawatan berfokus pacta individu,situaSi yang
SPESIFIK
sama jJga terjadi ketikamencari intervensi yang berorien
Banyak intervensi keperawatan keluarga yang ada dapat tasi pada keluarga. Seperti yang telah dibahasterdahillu,
digunakan dalam bekerjadengan keluarga (Tabel 7-8). klasifikasi intervensi cenderungherorientasipada individu
Intervensi yang dipilih sering kali dipengaruhi oleh tingkat walaupun ada beberapa intervensi keperawatiui k.eluarga
178 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
TABEL 7 ...7
i»ENERAPAN MODEL INTERYENSI KELUARGA CALGARY:.DUKUNGAN PEMBER. ASUHAN
Masalah $istem Orang Tua-Anak: Orang rua berusia Janjut meminta lebih sering dikunjungi onak-anaknya yang
.sudah dewasa; anak yang sudah dewasa tidak senang mengunjungi ayah mereka karena ia sering mengeluh tentang aook
. anaknya yang tidak mengunjunginya.
DOMAIN FUNGSI KELUARGA
1. KOgnitif
2. Afektif
·3. Perilaku
INTERVENSI (MENDORONG ANGGOTA KELUARGA MENJADI PEMBERI
ASUHAN DAN DUKUNGAN PEMBER I ASUHAN)
Memberitohu onak yang sudah dewasa bohwa orang rua mereka yang lanjut usia mengalami kesuliton unruk mengingat
kunjungan mereka (daya ingat menurun tentang kejadian baru), yang merupakan fenomena biasa bagi lanjut usia. Oleh
karena iru, tidak berguna unruk mengingatkan orang rua mereka tentang kunjungan terakhirnya.
Berempati terhadap orang rua lansia; katakanlah bahwa Anda memahami bahwa, pasti kesepian jika horus tinggal di panti
werda. Anak dewaso akan menghargai dengan mengetahui bohwa orang ruanya kesepian, sehingga mereka dapat
menanggapi dengan tepat. Oleh karena itu, sarankan lansia unruk tidak mengeluh mengenai anak mereka yang jarang
berkunjung, sebaliknya mengatokan ketika mereka datang "kadang-kadang, soya merasa kesepian di sini. Soya sangat
senang kamu datang mengunjungi soya." .
Sarankan anak unruk berhenti memberikan alason dan penjelasan mengapa mereka tidak dapat lebih sering datong,
sebaliknya fulis pada buku tamu atau kolender tiap berkunjung, rulis siapa yang berkunjung dan hari apa, dan mungkin
ada barita yang menarik, sehingga orang rua berusia lonjut dopat membacanya di antara kunjungan. .
Sumber: Wright, L M" & Leohey,.M {2000}. Nurses and families: A guide to family assessment and intervention (3rd ed.) Philadelphi~; Davis.
yang juga·diidentifikasi. Meskipun demikian, Bell (1995) PENDIDIKAN KESEHATAN. Sangat penting memasukkan
mengingatkan kita "kegiatan selanjutnya diperlukan untuk keluarga dalam pendidikan kesehatan pasien. Memberikan
mengartikulasikan secara' spesifik apa yang perawat laku pendidikan kesehatan kepada pasien tanpa· melibatkan
kan ketika ia mengintervensi keluarga" (hIm. 356) keluarga sering kali mengakibatkan perawatan diri dan
Salah satu alasan mengapa intervensi keperawatan ke pemulihan yang bUlUk. (Rankin dan Stallings, 2001). Pe
luarga sukar untuk diidentifikasi, dijelaskan oieh Beavers nyuIuhan atau pendidikan kesehatan merupakan satu dari
dan Hampson (1996). Mereka mempertahankan bahwa pendekatan intervensi keperawatan keluarga yang utama.
pengkajian dan intervensi keluarga merupakan elemen Pendidikan dapat mencakup berbagai bidang, isi, dan fo
yang tidak terpisahkan dalam praktik klinik. Selain itu, me kus, termasuk promosi kesehatan dan pencegahan penya
reka menegaskan bahwa beberapa pengkajian keluarga I<it, masalah kesakitan/disabilitas dan dampaknya, serta
(pertanyaan yang diajukan klinisi dan menghasilkan um dinamika keluarga. Strategi pendidikan kesehatan meru
pan balik) merupakan intevensi. Mereka menyatakan bah pakan suatu proses yang memfasilitasi pembelajaran.
wa keluarga yang membuat perubahan'positif berdasarkan Tujuan pembelajaran adalah mendukung perilaku yang
proses pengkajian dan berhubungan dengan umpan batik sehat atau mengubah perilaku tidak sehat, walaupun peru
adalah keluarga yang lebih mampu untuk secara konstruk bahan (hIm. 190) dariperilaku tidak selalu langsung akan
tif menggunakan informasi yang diberikan dalam proses teramati. Unluk terjadinya suatu pembelajaran, perawat
.p~ngkajian. keluarga perIll menggunakan prinsip pembelajaran (Tabel
. Beberapa stnitegi intervensi keperawatan keluarga di .7-10). Empat tujuan spesifik pendidikan kesehatan kelu
gali dalam bab ini: Strategi pendidikankesehatan, konse arga disajikan di Tabel 7-11.
··ling, membuat kontrak, manajemen kasus, kolaborasi dan Watson (1985) menekankan bahwa pendidikan mem
konsultasi. Selain itu, if'itervensi keperawatan kelmirga di berikan informasi kepada klien, dengan demikian, mem
··sajikan pada sesi kesimpulan pada Bab 5, Bab 7 hingga17. bantu mereka untuk dap·at mengatasi secara lebih efektif .
Intervensi. keperawatari keluarga yang lebih spesifik di terhadap perubahan kehidupan dan peristiwa yang me
uraikan dal~n bab ini, intervensi yang paling berhubungan nimbulkan . stres. Mendapatkan informasi yang berarti,
erat(hlm. 190) pada fakus tertentu dari tiap bab secara membantu anggota keluarga lebih inerasa memegang ken
·beturutan (Tabel7-9). dali dan mengurangi stres. Hal ini juga memungkinkan
BAB 7 PROSES KEPERAWATAN KELUARGA .179
mereka untuk mengartikan lebih jelas pilihan mereka dan
lebih berhasil menyelesaikan masalah mereka. TABEL 7-8
Pada era perawatan terkelola dan penekanan pada pera , "'" ".,/ .":~',< ,\;,!;;:\~:;,:~~~~>,-,:(:,;.~)\,~~j,
watan did dan tanggung jawab diri, kebutuhan akan pen INTERVENSI KEPERAWATANkE~lJAIt~A'?/¥.i:::~~d
didikan pasien lebih besar dari sebelumnya. Pendidikan
kesehatan diarahkan untuk membantu pasien dan kelu
Modi~kasj perilaku)f~,:0t.il':,{
Membuat kontrak .
. '. . ,.,' "; ';' " ";.~"'.'::'>~:';.":~'>"'~f,~.?~.,(.,,:(
.. . ",.. ,"'" .
arganya melakukan perawatan diri terhadap keluarga sen
Manajemen kasus, termasuk koord.inasr ?~n;~~,i!(i~;;:;~;"
diri dan bertanggung jawab terhadap kesehatan mereka Kolaborasi . .: .. '. ["::~::':;:.ic,::2~'
sendiri. Sedini mungkin, orang dewasa dan anak-anak Konsultasi .... '.;':;,,:.i ... ;
harus merasa bahwa mereka memiliki kemampuan untuk "'f, "
meraw~lt diri dan keluarga mereka sendiri, serta berhak un Konseling termasuk dukungaO
J J penilaian~l~ng~kJsnitif'
tuk mendapatkan informasi sehingga mereka dapat mem (raframing), intervensi krisis, dan kerja kelompok .. ,. , ..........
buat keputusan sendiri. ApabiJa filosofi ini dibina lebih Strategi pemb~rdayaan . ....•
awal dalam hubungan perawat-keluarga, model hierarki Modifikasi lingkungan
tradisional, dengan posisi atasan dan bawahan, tidak lagi Advokasi keluarga . .
sesuai. Sebagai pendidik, perawal perlu berperan sebagai . Modifikasi gaya hidup, termasuk manajemen .sfres,,·
tuskan pilihan yang terbaik bagi mereka. Ada berbagai dukungan sosial : . . .,'
TABEL 7 ..7
'PENERAPAN MODEL INTERVENSI KELUARGA CALGARY: DUKUNGAN PEMBERI ASUHAN
'Masalah Sistem Orang Tua-Anak: Orang tua berusia lanjut meminta lebih sering dikunjungi anak-anaknya yang
sudah dewasa; anak yang sudah dewasa tidak senang mengunjungi ayah mereka karena ia sering mengeluh tenlong anak
,aJiakoya yang tidak mengunjunginya.
DOMAIN FUNGSI KELUARGA
1. Kognitif '
2. Afeklif
'3. Perilaku
INTERVENSI (MENDORONG ANGGOTA KELUARGA MENJADI PEMBERI
ASUHAN DAN DUKUNGAN PEMBERI ASUHAN)
Memberitahu anok yang sudah dewasa bahwa orang tua mereka yang lanjut usia mengalami kesulitan untuk meng;ngot
kunjungan mereka {daya ingat menurun tentang kejadion barul, yang merupakan fenomeno biasa bagi Ian jut usia. Oleh
karena itu, lidakberguna untuk mengingatkan orang tua mereka lenlang kunjungan terakhirnya.
Berempati terhadap orang tua lansia; katakanlah bahwa Anda memahami bahwa, pasti kesepian jika harus tinggal di panti
werda. Anak dewosa okan menghargai dengan mengetahui bahwa orang tuanya kesepian, sehingga mereka dapat
menanggapi dengon tepat. Oleh kareno itu, sarankon lansia untuk tidak mengeluh mengenai anok mereka yang jarang
berkunjung, sebaliknya mengatakon ketika mereka dotong "kadang-kadang, saya meraso kesepian di sini. Soya sangal
senang kamu dalang mengunjungi soya."
Saronkon anok untuk berhenli memberikan olason dan penjelasan mengopa mereko tidak dapat lebih sering datang,
sebaliknya tulis pada buku lamu atau kalender liap berkunjung, tulis siapo yang berkunjung dan hori opa, dan mungkin
ada berila.yang menarik, sehingga orang tua berusia lanjut dapat membacanya di antara kunjungan. .
Sumber: Wright, L. M., & Leahey, M (2000). Nurses and families: A guide to family assessment and intervention (3rd ed.} Philadelphia: Davis.
yang juga',diidentifikasi. Meskipun demikian, Bell (1995) PENDIDIKAN KESEHATAN. Sangat penting memasukkan
mengingatkan kita "kegiatan selanjutnya diperlukan untuk keluarga dalam pendidikan kesehatan pasien. Memberikan
mengartikulasikan secara· spesifik apa yang perawat laku pendidikan kesehatan kepada pasien tanpa' melibatkan
kan ketika ia mengintervensi keluarga" (hIm. 356) keluarga sering kali mengakibatkan perawatan diri dan
Salah satu alasan mengapa intervensi keperawatan ke pemulihan yang buruk. (Rankin dan Stallings, 2001). Pe
luarga sukar untuk diidentifikasi, dijelaskan oleh Beavers nyu1uhan atau pendidikan kesehatan merupakan satu dari
dan Hampson (1996). Mereka mempertahankan bahwa pendekatan intervensi keperawatan keluarga yang utarna.
pengkajian dan intervensi keluarga merupakan elemen Pendidikan dapat mencakup berbagai bidang, isi, dan fo
yang tidak terpisahkan dalam praktik klinik. Selain itu, me kus, termasuk promosi kesehatan dan pencegahan penya
reka menegaskan bahwa beberapa pengkajian keluarga Kit, masalah kesakitan/disabilitas dan dampaknya, serta
(pertanyaan yang diajukan klinisi dan menghasilkan um dinamika keluarga. Strategi pendidikan kesehatan meru
pan balik) merupakan intevensi. Mereka menyatakan bah pakan suatu proses yang memfasilitasi pembelajaran.
wa keluarga yang membuat perubahan 'positif berdasarkan Tujuan pembelajaran adalah mendukung perilaku yang
,proses pengkajian dan berhubungan dengan umpan batik sehat atau mengubah perilaku tidak sehat, walaupun peru
adalah keluarga yang lebih mampu untuk secara konstruk bahan (hIm. 190) dari perilaku tidak selatu langsung akan
tif menggunakan informasi yang diberikan dalam proses teramati. Untuk terjadinya suatu pembelajaran, perawat
'<pengkajian. keluarga perIJi menggunakan prinsip pembelajaran (Tabe1
" ,', , Beberapastrategi intervensi keperawatan keluarga di .7 -10). Empat tujuan spesifik pendidikan kesehatan kelu
", , 'gali daJam bab ini: Strategi pendidikan kesehatan, konse arga disajikan di Tabel 7-11.
: ling, meillbuat kontrak,manajemen kasus, kolaborasi dan Wat'lon (1985) menekankan bahwa pendidikan mem
, konsu!tasi. Selain itu, intervensi keperawatan keluarga di berikan informasi kepada klien, dengan demikian, mem
·sajikan pada sesi kesimpulan pada Bab 5, Bab 7 hingga 17. bantu mereka untuk dapat mengatasi secara lebih efektif "
'Intervensi keperawatan keluarga yang Iebih spesifik di terhadap perubahan kehidupan dan petistiwa yang me
'" tiraikan dalan bab ini, intervensi yang paling berhubungan nimbuJkan stres. Mendapatkan, inforinasi yang berarti,
',' "erat(h1m. 190) pada fokus tertentu dari tiap bab secara inembantu anggota keltiarga 1ebih merasa memegang ken
, 'herurutari (Tabel 7-9). daH dan mengurangi stres. Hal ini juga memungkinkan
BAB 7 PROSES KEPERAWATAN KELUARGA .179
mereka untuk mengartikan lebih jelas pilihan mereka dan
lebih berhasil menyelesaikan masalah mereka. TABEL 7-8
':;@
diri dan bertanggung jawab terhadap kesehatan mereka
sendiri. Sedini mungkin, orang dewasa dan anak-anak Konsultasi" / ::i/,,;';·';;/·
ula~:;~~~j~r ....
harus merasa bahwa mereka memiliki kemampuan untuk
merawat diri dan keluarga mereka sendiri, serta berhak un Konseling , termasuk dukungan,.· penildiari . .
(reFraming}, intervensi krisis, dan kerja kelompok... . .,. ....
tuk mendapatkan informasi sehingga mereka dapat mem
Strafegi pemberdayaan .. ..::.
buat keputusan sendiri. Apabila filosofi ini dibina lebih
awal dalam hubungan perawat-keluarga, model hierarki Modifikasi lingkungan
tradisional, dengan posisi atasan dan bawahan, tidak lagi Advokasi keluarga .
sesuai. Sebagai pendidik, perawat perIu berperan sebagai . Modifikasi gaya hidup, termasuk manajemen ~treS', ., . ,)'
fasiHtator dan narasumber bagi klien, yang akan memu Jaringan, termasuk menggunakan kelompok swa~bCintu dan;
tuskan pilihan yang terbaik bagi mereka. Ada berbagai . dukungan sosial . . '< : ....
faktor yang dapat memengaruhi secara positif maupun
Merujuk
lJlWah sakit yang dipulangkan lebih awal mengal{lmi pe tidak terstruktur, berarti telah terjadipendidikan informal.
ningkatan. Baik perawat rumah sakit maupun perawat ke Doherty dan Campbell (1988),menguraikan keterampi:Ian
sehatan di rumah mempunyai tanggung jawab lebih besar yang diperlukan oleh tenaga kesehatan profesional ketika
untuk mendidik anggota keluarga yang memberi asuhan memberikan informasi dan saran kesehatan kepada kelu
tentang bagaimana merawat anggota keluarga untuk pemu arga secani. terus-menerus:
lihannya di rumah sakit dan di rumah. Mengomunikasikan temuan kesehatan dan pilihan
Jen;s Pembe/a;aran. Pembe1ajaran melibatkan pemi pengobatan secara .teratur dan jelas kepada anggota
keluarga ' '
kiran dan ide baru (pembelajaran kognitif), sikap (pem
belajaran afektif), dan perilaku (kemah iran keterampilan Mendengarkan pertanyaan dan masalah ariggota ke-'
psikomotor) (Bloom,1956). Pengenalan terhadap tigajenis luarga dengan penuh perhatian
pembelajaran tersebut diperlukan kegka merencanakan in • Menginformasikan kepada keluarga teritang Situs
tervensi pendidikan kesehatan karena ketiga jenis pembe Internet atau sumber informasi lain yang reievan
(buku, rekaman video di perpustakaan).· . , ....
lajaran sangat penting (Lester, 1986). Selain itu, ketiga
jenis pembelajaran saling bergantung. Sebagaicontoh, pe • Menyarankan keluarga b~gaiinana' mengawl ,kese~ .
ngetahuan yang baik (pembeJajaran kognitif) merupakan hatan dan kebutuhanrehabilitasi pasieri (hlm:1.32)
landasan, tetapi tidak berarti apabiJa dua jenispembela Kf!luasan. dart kedalaman infonnasi keseh~tany~ngdibe::,. " .
jaran yang lain tidak memadai. Apabihi sikapkita tentang rikan dapat. beragarrt bergantQng. padaliriggotakeluarga ., .
makanan dan gizi berubah secara positif,maka perubahan . yangdiajak bicara.Ketepatan'informasLsWjgatpentirig, .
ahggota keluarga dirawat di rumah sakit dan dalam kondisi berlatih teknik Lamaze sudah sangat siap dan dapat me]a
"'s,idcit kritis (Wright dan Leahey, 2000). Keluarga meng lui proses persalinan dengan perasaan bahagia dan positif.
':harapkan informasi secara teratur tentang kondisi, pengo Pengalaman melahirkan yang positif memberikan umpan
,,' batan, dan perkembangan orang yang dicintainya. Satu balik positif bagi orang tua tentang kemampuan mereka
\
, 'strategi pemberian pendidikan informal penting yang di menghadapi tantangan sebagai orang tua.
sarankan bagi perawat Rumah Sakit adalah menelepon Sebagai kesimpulan, intervensi pendidikan kesehatan
keluarga pasien secara teratur (Bozett dan Gibbons, 1983). adalah salah satu bentuk dari intervensi keperawatan ke
$trategi ,ini menguntungkan baik bagi perawat, yang saat luarga yang paling penting. Tenaga kesehatan keluarga
ini mengendalikan penyebaran informasi maupun keluarga perlu mengingat bahwa pengetahuan saja tidak akan dapat
. . , pasien, yang merasa mereka tidak selalu berada di rumah mengubah perilaku. Seperti uraian Health Belief Model
,,'. " , sakit dan sekarang mereka mendapatkan laporan perkem (Rosenstock, 1974; Pender, 1996), perubahan dalam peri
'pangan secara terns-menerus. Anggota keluarga akan me laku sehat berhubungan dengan banyak faktor disertai
nurun rasa cemasnya karena informasi yang diberikan pengetahuan saja tidak berarti. Suatu meta-analisis (8in
secara teratur melalui telepon. tesis dari berbagai stud i) penelitian tentang pendidikan
pada pasien menunjukkan bahwa pengetahuan saja bukan
MODEL PERAN. Selain itu untuk strategi pendidikan, mo merupakan pilihan yang paling efektif. Pendekatan yang
del peran merupakan suatu bentuk yang sangat efektif un mengombinasikan informasi dengan dukungan emosional
tuk mendidik anggota keluarga tentang bagaimana memo untuk menurunkan kecemasan dan kesempatan praktik,
difikasi perilaku. Bandura, seorang ahli teori pembelajaran dilaporkan lebih baik darlpada jika hanya memberikari
sosial, menunjukkan bagaimana pentingnya model peran informasi saja (Mumford, Schlesinger dan Glass, 1982).
dalam pembelajaran. Ia menyatakan bahwa "pembelajaran Pada studi metode pendidikan kesehatan pasien lainnya,
,melalui observasi perilaku yang kompleks dan kemudian ditemukan bahwa baik pendidikan individu maupun ke
mencontoh pola tersebut merupakan sesuatu yang paling lompok telah meningkatkan kesembuhan pasien, walaupun
penting dalam pembelajaran dunia sosial" (Jacob dan pendidikan kelompok (seperti keluarga) dalam beberapa
Tennenbaum, 1988, hIm. 9). Pendekatan ini khususnya ,penelitian lebih efektif (Rankin dan Stallings, 2001).
penting bagi perawat anak yang berorientasi pada kelu
arga, yang berfungsi sebagai model peran yang penting KONSEUNG. Hingga akhir-akhir ini, konseling dipandang
ketika ,inendidik orang tua; untuk perawat primer dan oleh sebagian besar perawat, hanya tepat bagi mereka di
perawat komunitas, ketika mereka memberikan pendidik bidang' keperawatan kesehatan jiwa-psikiatrik. Akan te
an mengenai perilaku sehat yang positif; serta bagi perawat tapi, saat ini sudah diterima secara luas ada beberapa ting
kesehatan jiwa keluarga ketika mereka memberikan pen kat kecanggihan dan kompleksitas dalam konseling, serta
didikan kepada keluarga bagaimana berkomunikasi dan dasar konseling keluarga (disebut wawancara keluarga
berinteraksi secara lebih fungsional. oleh Wright dan Leahey, 2000) adalah inti intervensi kepe
rawatan ke1uarga. Terapi keluarga dan keperawatan sistem
BIMBINGAN ANTISIPATIF. Bimbingan antisipatif adalah keluarga, bentuk lanjut dari konseling keluarga, ditinjau
suatu aspek penting dalam pendidikan kesehatan. Bim oleh penulis ini dan oleh American Nurses Association
bingan antisipatif memberikan keluarga informasi tentang Council of Psychiatric-Mental Health Nurses sebagai per
apa yang diharapkan akan terjadi, masalah potensial, atau syaratan pendidikan keperawatan praktik spesialis tingkat
, ,tahap perkembangan anak berikutnya. Membahas peris lanjut.
,tlwa, perasaan dan situasi yang mungkin teIjadi dengan Walaupun tidak disebut konseling, ahli teori dan pen
'.keluarga dapat mengklarifikasi ide, mengurangi kecemas didik keperawatan sudah lama sangat memerhatikan proses
',aQ': serta meningkatkan ~emampuan beradaptasi terhadap interpersonal terapeutik dari suatu profesi (Peplau, 1952),
:pew~allanperan yang sehartIsnya dilakukan. Antisipasi, dalam uraian mereka tentang keperawatan manusiawi.
':wr~iapanuntuk menghadapi kejadian yang akaridatang, Patterson dan Zderad (1976) menegaskan bahwa yang
,menjadi pokok terpenting daliun keperawatan adalah ada
;,uJ:\ltllh1;abap perkembangan, atau kemungkinan peIjalanan ,
nya dialog yang valid antara perawat dan pasien serta ' '
'at~lll:piognosis periyakit, menyebabkan peristiwakurang
tujuan'dari dialogtersebut,yaitu meningkatkan pertum- '
"'" \:ttalin:ia:ti.sbagi keluarga dan memungkinkan anggQta
buhan serta kasih sayarig dan potensi manusia.Konseling
',". ::,Jf~l~m-ga \Intuk, dapat mengatasi situasi dengan cara yang
':,)e1:>Hi~baik (Green, ,1994); " ' dimstrategi intervensi suportif sesuai dengan ide tentang ,
{i,;;,r;keb~rll.asj)atlkelas persiapan persa}inan, seperti Lamaze. DeNn;s; Konseling. Walaupun, terdapat berbagai pe~- ,"
i;:J ;:,'k~Ukaproses
":,:~ - ." .'
pCtsalinari ttlUlai, kedua orang tua yang telah
, . dekatan dalam konseling, semuanya melibatkim proses'
~, ~':'.:
BAB 7 PROSES KEPERAWATAN KELUARGA
. Intervensi sosiol-budoyo
IntervElOsi finor'lsiol 8
Intervensi untuk menirigkotkon kegioton rekreasi dan woktu luang keluargo 16·',
Klarifikasi nilai 13
Melakukon intervensi sosial-budayo yangsesuoi bagi keluorgo dengon orang tuo tunggol 15
Intervensi spesifik untuk bidong pengosuhon onok: Pendidikon don bimbingon ontisipatif,
15
modifikosi periloku; memulai rujukon ke program menjadi orang tuo dan intervensi dini
'~~~I:NSIPPENGAJARAN-PEMBEWARAN.
.' ~ r / ." '. • , .' "
TUJUAN PENDIDIKAN KESEHATAN
KELtiARGA'
,.'eMulaipada tingk~t pembelajaran peserta didik .' ,
;'~,Mulai ajarkon dari materi yang sederhano ke kompleks • ·M~mberikan informasi sehinggo klien dopat membuot
' •. Muloi aj?rkan ~ari yang s\Jdah diketahui ke hal yeing k'eputuSon terkait dengan kesehaton dan penyakit
belumdlketahul .. . .' . '., • Memhantu klien berperon serta secaro efektif dalam
•.• 'Gunakanistilah yang sesuai dengan pese~ didik perowatan mereka . .
•. Tetapkan tujiJan jangka pendek don jangka ponjang • Membontu klien beradaptasi dengon kenyataan
• Tetapkan pElngetahuan untuk meningkatkan ... ' . penyakit dan pengobatonnya, peria/anan dan
pembelajqran " prognosis penyakit
• Berikan penguatan positif untuk meningkatkan • Membantu klien mencapai kepuasan melihat bahwa
pembelajaran' upaya mereka sendiri meningkatkan kesehatan
'. Masukkan Hempat CSH ke dalam pengajaran, yL, Sumber: Diambil sebagian dari Rankin dan Stallings (200 1J; dan
tunjukan kepercayaan diri (disploy confidence), Steiger dan Lipson (1985)
bertindakkompeten (ad competent!, komunikasikan
secqra jelas (communicate clearly), dan tunjukkan .
peril9ku flcoring" (demonstrate caring) . .
mendefinisikan kembali atau secara kognitif membangun
• Gunakan bahan pengajaran yang sesuai dengan
keterampilan obara peserta didik kembali pikiran dan persepsi mereka tentang peristiwa,
• .Contohkan perilaku peron yang diinginkan untuk mengubah peTilaku yang lebih sehat,juga merupakan
• Berikan kesempatan untuk mempraktikkan
pendekatan intervensi konseling yang utama (Goldenberg,
.... ·8eriumpan.balik tentang kinerja
& Goldenberg, 2000; Minuchin & Fishman, 1981). Bekelja
•. Rencanakan dukungan yang tersedia dari orang lain dengan individu anggota, sq.bsistem, seluruh keluarga, dan
keIompok keluarga adalah suatu cara untuk memberi.
Sumber: Diombil sehGgian dari Dook, Doak, dan Root (1996);
Rankin dan Stallings (2001); dan Sparks (1995). pelayanan konseling keluarga (Greiner dan Demi, 1995).
Strategi konseling keluarga sangat luas, mencakup
berbagai teknik dan fokus yang lebih spesifik. Strategi ini
intervensi. 'antarpersonaL Banks (1992) memberikan defi juga berkisar dalam kompleksitasnya, yaitu dari intervensi
nisikonseling secara Iuas, sebagai berikut: konseling suportif yang paling dasar hingga terapi keluar
Konseling adalah suatu proses bantuan interaktif antara ga atau keperawatan sistem keluarga yang meIIlerlukan
konselor dan klien yang ditandai oleh elemen inti pene praktik spesialis. Pada konseling tingkat dasar, sulit untuk
rimaan, empati, ketulusan, dan keselarasan. Hubungan ini membedakan kapan pengajaran berakhir dan kapan kon
terdiri dan serangkaian interaksi sepanjang waktu, berupa seling mulai. Juga sulit untuk mengidentifikasi perbedaan
konselor yang melalui berbagai teknik aktif dan pasif, ber konsep antara pendidikan dan· konseling. Doherty (1995)
fokus pada kebutuhan, masalah atau perasaan klien yang menanggapi dua isu ini dengan menyatakan bahwa penga
telah memengaruhi perilaku adaptifklien. (hIm. 281)
jaranlpendidikan dan terapi keluarga (bentuk lanjut dari
Elemen inti konseling, adalah empati atau menyelami konseling keluarga) merupakan bagian dati suatu rentang,
atau merasakan perasaan dan perilaku orang lain: Peneri dan pendekatan pendidikan merupakan fokus pada salah
...maan positif terhadap klien; dan sehiras atau tulus, tidak satu ujung rentang tersebut. Untuk menunjukkan idenya
berpura-pura dan jujur dalam hubungan klien-perawat tentang isu tadi. ia menggunakan tingkat keterlibatan
. (Pedersen, Draguns, Lomier, dan Trimble, 1996; Rogers, keluarga, pedoman bagi tenaga profesional dalam bekelja
<'19~1;Truax dan Carkhuff, 1967). Sifatyang mendasari dengan keluarga. Tabel 7- 13, menyajikan rangkuman lima
.
~i' "adalah . menghormati orang lain yang bebas dari sikap tingkat keterlibatan keluarga, yang dimulai dengan keter
~;i';\4tn~nghakirhl. secaraotoriter, dan tekanan yang meinaksa libatan paling minimal (yaitu tingkat I, pendidikan pasien)
~}:.;,\'XBarik:s. i992), serta caring bagi .dan tentang keluarga.. . sampai dengan tingkat keterIibatan intensif (yaitu thigkat
~~\";;;;', .·Kon~~ling merupakan suatu prosesuntuk membantu V, terapi keluarga). Perawat keluarga tanpa persiapan
d(.·:·'<''lce~tiarga dalam mengatasi masalah mereka sendiri. secara . praktik tingkat lanjut keperawatan keluarga' seharusnya .
;;~~~';;~ef~ktif.pan.menggunakan kompetensi· sumber lain .serta mampu bekerja dengan keluarga pada tingkat I sampai IV.......•..
~.r.~;'<~,§~&'af~optim~l.
"}"'~ r, ," '<'<': ", ~ , " . ':, '
-'.'1
Mendorong anggotakeluarga
."
untuk
'. .
roeng " Seperti halnya dengan pendidikan, intervensi konseling .•
F;:):,;/:..~i:ipgkapka'n dan berbagi permasaJahan, persepsi dan' pe-· qapat digunakan untuk mengatasi berbagai jenis diagnosis .
fr~~{;~1i~~~~p;ae~galIanggota keluarga yang lain sebagai bagian dan masalah keperawatan keluarga. Merujuk pada Diag- .
W~!!~{;'.p~n,qng~al,lriproses ini. Membantu keluarga secara posltif .nosis NANDA yang reIevan dengan keperawatan keluarga
~~l~:~{;{'~/' ."'. '.':. . "'.
<';':'{";
BAB 7 PROSES KEPERAWATAN KELUARGA 183
Empat keterbatasan tambahan sering kali membatasi·
TABEL 7- 12
apa yang keperawatan dapat lakukan dalam konseling keo: ..
VARIABELYANG MEMENGARUHI . .. luarga. Pertama, jika organisasi tempat perawat keluarga .
KEBERHASILAN PENDIDIKAN KESEHATAN tidak mendukung intervensi konseling keperawatan kelu
arga (Wright dan Leahey, 2000), dan karenanya tidak
FAKTOR KLIEN memberikan waktu untuk jenis intervensi tersebut ata\l··
• Motivasi anggota keluarga: Motivasi adalah kekuatan penghargaan bagi perawat yang melakukan. konseIing
penting atau dorongan yang mengaktifkan seseoral1g keluarga, hal ini menjadi rintangan yang utama. Kedua,
untuk berubah ... .. ji~a keluarga itu sendiri tidak melihat perawat sebagai
• Usia anggota keluarga orang yang kompeten untuk melakukan peran ini, rnereka
• Kondisi psikologis anggota keluarga (mis~, tingkat· mungkin tidak bersedia untuk konseling, kecuali jika pe
kecemasan; depresi) .
rawat dapat menjelaskan perannya dan membuat keluarga
• Persepsi anggota keluarga tentang masalah kesehatari
• Kecakapcin diri {selF-efficacy} terkait dengan perilaku betperaR serta dalam konseling. Ketiga, keterbatasan dasar
yang diusulkan untuk konseling dengan perawat keluarga adalah suatu
• Persepsi tentang risiko atau manfaat versus kendala kenyataan saat ini guna menghemat biaya praktik. Dengan
FAKTOR KOMUNIKASI lebih menghargai efisiensi dalam upaya penghematan,
kegiatan konseling untuk mendukung keluarga sering kali
Komunikasi melibatkan pertukaran informasi antara diabaikan atau tidak layak untuk dilakukan. Kendala ke
pengirim dan penerima. Kendala komunikasi, meliputi: empat, keberhasilan konseling adalah persiapan perawat.
• Kurang komprehensifnya pokok bahasan
lika keluarga mengalami masalah yang kompleks, per
• Kendala bahasa dan budaya
siapan keperawatan tingkat lanjut sering kali perlu mem
• Kendala sosioekonomi
• Ketidakmampuan keluarga berkomunikasi secara jeras bahas secara adekuat kebutuhan keluarga yang lebih sulit
dengan pihak pendidik dan antara anggota keluarga
inL
. yang satu dengan yang lainnya
Keputusan apakah konseling keluarga perIu dilakukan
FAKTOR SITUASI bergantung pada beberapa faktor utama. Pertama adalah
tingkat fungsional keluarga, yangkemudian menyiratkan
• lingkungan di mana terjadinya pengajaran/pendidikan
kesehatan/ pembelajaran besar atau kecilnya masalah keluarga, kekuatan atau kom
• Waktu pemberian pendidikan kesehatan petensi keluarga. Kompetensi perawat keluarga untuk me
• Modalitas pendidikan kesehatan yang digunakcin lakukan konseling ke]uarga tertentu, merupakanpertim
bangan keluarga. Pertimbangan ketiga adalahkelayakan
konseling di dalam konteks pekerjaan. Apabila konseling
menjadi indikasi, dan memungkinkan dalam lingkungan
(lihat Tabel 7-5), konseling dapat menjadi jenis intervesi keIja dan disetujui bersama, selanjutnya pertimbangan..
yang sesuai untuk semua diagnosis tersebut. Contoh yang kunci adalah: Area apa yang menjadi fokus, siapa yang
lebih baik tentang penggunaan intervensi konseling kelu akan ditemui, serta berapa lama bekeIja dengan keluarga
arga disajikan oleh ponen, Johnson, dan Kronenwetter (Wright dan Leahey, 2000).
(1994), mereka menguraikan pendekatan konseling kelu
arga yang mereka gunakan dalam tatanan perawatan ke Konseling Ke/uarga pada Keluarga yang Menga
gawatan; pertanyaan interventif, perbberdayaan anggota lam; Kr;s;s. Konseling keluarga sering digunakan untuk
keluarga untuk meneIjemahkan arti darl pengalaman me membantu keluarga mengatasi krisis (Hartman dan Laird,
reka, memfasilitasi diskusi pasien-keluarga tentang pilihan 1983; Walsh, 1998), Model yang paling seringdjgunakan
pasien tentang perawatan dan hasilnya serta mendefinisi dalam bekerja dengan keluargayang mengalarni. 'krisis, '.
kan ulang konteks dan hubungan. adalahmodel intervensi krisis keluarga, fEll dan Northen; . .
Kendala bagi keberhasilan konseling sarna dengan ken 1990). Kus (1992), mendefinisilcan interv~nsik{isis, seba-:,:' •..
dala yang tekait dengan pemberian pendid.ikan kesehatan. gaikrisi~yang dapat digunakan .imtukkli¢p indiYiduat.au .
Perbedaan sosial-ekonomi dan budaya, antara perawat dan keluarga: ... . .
keluarga dapat menjadi kendala apabila perawat tidak
Intervensi krisis· adalah penerapan si~tematikqlUi •teknik·· .
kqmpeten dalam memodifikasi pendekatannya agar dapat .
penydesaian masallih, berdasarpn \eor.lkrisis~yangdF .:
sesuai dengan sosial-budaya keluarga (Pedersen. et.a},
rancang urittik melllbantu Idiendalam koiidiqi'kiisis me~ ..
1996). Masalah motivasi· kHen keJuarga juga merupakan
.Ialuipros~ krillis secepatdan sesedikit mung~in meirini::
. kendala yang kritis untukberhasilnya bantuan yang di
, .. bulkankepedihan· ~ehingga.metlcapaisetidi;tlQ:tyap~(la .•. '•
berikan kepada keluarga. . tin,gkatk€inyal11anan pSikologis yang samlf(ataiJ(ungsi .' ..•....•
BAGIAN 3 PRAKTI K KEPERAWATAN KELUARGA
, . ' area, sebagai berikut: Tujuan, lama kohtrak, tanggung ja keluarga sebagai klien tidak dibahas secara langsung da
wab klieh, Iangkah untuk mencapai tujuan, dan peng lam literatur keperawatan, akhir-akbir ini manajemeti ka
bargaari terbadap pencapaian tujuan tersebut (Sloan dan sus keperawatan klien individu telah mendapat perbatian,
, 1975; Steiger dan Lipson, 1985). Kontrak yang sangat ekstensif. Manajemen kasus memiliki riwayat
. beiltuk tertulis (TabeI7- 14) atau verbal. Salah perkembangan sebagai bagian dari peran perawat kese~
'l.ci~ilnlturlgah' 'membuatkontrak adalab bahwa pada batan masyarakat; terakhir digunakan di tatanan layanan
kemajuan dievaluasi dan kontnikbaru kesehatan yang bersifat akut(Cary~ 1996). Pertumbuhan,
"
UUl'UU,~<tll diakhiri (Boehm, 1992; Wrigbtdan perawatan terkelola (managed care) telah menjadi ke-'
"
kuatan utama munculnya manajemen kasus (Cary). Pera- ,"
';J3iasM'~aJko,Il,tnil,' dibuat dalam bentuk terl;iIlis, singkat, watan terkelola yang menekankan pada pengendalian biaya'
,
taftpapaldaan (Goldenberg d<\n Goldenberg, dan peningkatan efisiensi perawatan, semen tara meme " ,,',
"J.');.'.llnL~ ilri juga rnenjela$kan barapan dari, kedua lihara kualitas perawatan dan kepuasanklien, benar..,benar. ','
pa,t'Uloe,hm. J 992). Filosofi yang melandasi membentuk' cara manajer, kasus berfungsi (Jones, 1994;
kOlntr~ik adalah keterlibatanklien dan mendo MacPhee & Hoffenberg, 1996). ' '
TABEL 7- 13
PENDIDIKAN. KESEHATAN..;.RENTANG KONSEUNGMDAJ'ENYIDIA LAYANAN 'IQ:SEIiATAN):;,:'i '.' .
BERDASARKAN TINGKATKETERUBATAN KEi.UARGA ',0 ..... : , ' . : , : . ' ; , ..
. Menclefinisikan Manaiemen Kasus. Manajemen ka- pengkajian klien (pengkajian manajemen kasus adalah .
s~s dipandang sebagai suatu sistem, proses pengambil pengkajian yang lebih konprehensif terhadap variabel psi
keputusan klinik, teknologi, peran dan suatu pelayanan kologis Hngknngan dan kesehatan terkait) dan perencanaan
(Bower, 1992). Berbagai definisi tentang manajemen kasus serta identifikasi sumber dengan klien, dan anggotajaring
terdapat dalam literatur. Walaupun demikian, ada ke- an pelayanan. Manajemen kasus berarti memerlukan koor
sepakatan bahwa proses melibatkan lima langkah penting: dinasi pelayanan yang lebih besar (Martin dan Scheet,
Pengkajian klien, perencanaan, menghubungkan (merujuk. 1992; Wei! et.al, 1985).
mengoordinasi, dan mengadvokasi), memantau dan meng- Zander (1995), paka.: keperawatan tentang manajemen
evaluasi (ANA Task Force on Case Management, 1988; kasus pada tatanan pelayanan aknt, menyatakan bahwa
Joint Commission/or Accreditation o/Community Mental manajemen kasus membangun peran profesional perawat
Health Service Programs, 1976; Wei! et ai, 1985). Sebagai yang ada dengan menambahkan tiga dimensi biiru pada pe- .
suatu proses penetapan, pengintegra~ian, dan pemantauan kerjaan mereka: (1) kewenangan-kewenangan yang besar
terhac;lap kebutuhan kHen yang kompleks, manajemen ka- untuk mengoordinasikan pelayanan klien; (2) akuntabi-'
sus mengupayakan keseimbangan antara kualitas perawat- litas""':"untukhasil klinik dan finansial yang diingirikan;(3) .
an dan efisiensi penggunaan sumber (B<?wer). Karakteristik waktu-memerlukan komitmetl waktu yang .lebih besiu-:
manajemen kasus yang spesifik diidentifikasi dalam lite- Banyakorang tua dan keluarga memerlukan rangkiri3np:t;l~
ratur, meliputi: (a) penekanan pada peran sertaaktifkli~n; layanan atau'pengorganisasiart triultidlsjplinp;:toaberbagru "
(b) orientasi holistik; (c) perawatan did berorientasi pada .tatailan ritm~ saldt, klinik, nimah dan tempatper~wataD
penentuan oleh dirisendiri; (d) koordinasi dan efisiensi pasien terminal.Pengeiolaanpadamasatransisiinimeru':'
penggunaan pelayanan kemanusiaan secara luas (Bower; . pakanperanpentingbagiinanajeikasllsyangberotientasi ....
White, 1986). . '. . . . .padakelllarga.· '"
tikkeperawatari (proses keperawatan) tampak sangat nii., Keperawaton. Ada tlgi;ket€)rbatasan atau:kehdhl~utam~·
.'rip. Perbedaan penting terletak pada keluasan dan tingkup., dalam menggunakan pendelcaian ~aijaje~en~~$'u~ " .
BAG1AN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
·,E. -, ;~r 1. ~.: -'."
:'.peJ"aw~tan keluarga. Pertama kebijakan penggantian biaya ADVOKASI KUEN. Komponen utama dati manajemen ka
yang berlakuoalam layanan kesehatan. Perawat, kecuali sus adalah advokasi kHen (Smith, 1993). Advokat adalah
bagimereka yang memiliki posisi spesialisasi, yang meng seseorang yang berbicara atas nama orang atau kelompok
'. identifikasi manajemen kasus sebagai salah satu fungsi lain. Advokat juga adalah seseorang yang membersihkan
.'. mereka, tidak dibayar uDtuk memberikan manajemen kasus nama baik atau mendukung suatu kasus def\gan berargu
..kepada individu, terlebih Jagi keluarga. MeJengkapi peng mentasi, seorang pembeJa atau perantara, seperti jabatan
kajian Iebih komprehensif, secara aktif melibatkan kelu yang diemban oleh pengacara pembela. Definisi Kosik's
arga, dan menghubungi, mengoordinasi, serta memantau (1972) yang lebih luas tentang advokasi klien oleh perawat,
'. pelayanan memerlukan waktu. Diperlukan ketersediaan menggabungkan komitmen yang lebih dalam terhadap
biaya yang memadai untuk pelayanan manajemen kasus klien. Ia menjelaskan:
.agardapat diberikan dengan efektif. " Bagi saya, advokasi pasien adalah melihat bahwa pasien
Kedua, sering kali perawat tidak cUkup dibekali pendi mengetahui apa yang diharapkan dan apa yang menjadi
dikan untuk dapat berfungsi sebagai manajer kasus meng hak mereka, dan kemudian menunjukkan kesediaan dan
gunakan definisi manajemen kasus yang lebih luas, seperti keberanian untuk melihat bahwa sistem kita tidak men
cegah mereka untuk mendapatJ<:annya. Tujuan advokasi
yang diuraikan di atas: "Sedikit program pendidikan kepe
pasien .adalah, pertama membuat seseorang lebih mandiri
rawatan dasar saat ini, terlepas dari tingkat persiapan me karen a ia mengetahui apa, mengapa, dan bagaimana suatu
reka, yang membekali' perawat dengan pengetahuan dan sistem untuk menjadi lebih sensitif dan relevan dengan
keterampilan untuk berfungsi secara efektif sebagai mengungkapkan ketidakadilan dan ketidakadekuasian,
manajer kasus", (ANA Task Force on Case Management, dengan demikian membuat kepuasan yang berkelanjutan
1988, him. 8). Program keperawatan khususnya tidak terhadap status quo yang tidak mungkin. Perawat mungkin .
menekankan pada pengkajian aspek sosial, ekonomi, dan harus mengganggu status quo ini. Perawat mungkin harus
lingkungan, atau memulai hubungan dan pelayanan yang melihat pekelja dan agensi meIakukan pekerjaan mereka
terkoordinasi kepada ke1uarga. Misalnya, rujukan untuk dan memaparkan ketidakpedulian dan ketidakmanusiawian
dari pemberi asuhan. (him, 694).
bantuanmasalah finansial sebagai akibat dari pengeluaran
Peran sebagai advokat klienmelibatkan pemberian in
layanan kesehatan melibatkan tenaga kesehatan keluarga
formasi kepada klien dan kemudian mendukung mereka
yang, memi liki pengetahuan tentang pelayanan dan pro
apapun keputusan yang mereka buat (Bramlett, Gueldener,
gram yang tersedia, prosedur rujukan, dan bagaimana cara
da,?- Sowell, 1990; Kohnke, 1982). Meskipun tujuan advo
terbaik untUk merujuk keluarga.
kasi kHen adalah kemandirianklien, advokat tetap harus
Program khusus yang mengajarkan keterampilan mana
menetima dan mungkin membantu ketergantungan yang
jemen kasus untuk perawat, barn saja dikembangkan dan
bersifat sementara. Jadi, kita perlu memu]ai di mana sese
diimplementasikan. Program ini sudah dievaluasi seperti
orang atau keluarga berada dan mendorong pertumbuhan.
peningkatan dokumentasi perawat tentang pe]ayanan ma
Walaupun ada berbagai cara untuk mendefenisikan pe
najemen kepada klien, konseling pasien oleh perawat,
ngertian advokasi, dalam semua kasus terdapat landasan
pendidikan, dan intervensi promosi kesehatan (Connors,
prinsip etik-menggunakan ptinsip penentuan diri (oto
1988; Winder, 1988). Karena manajemen kasus dipandang
nomi), keadilan (keadilan dan persamaan), beneficence
oleh institusi pendidikan sebagai peran praktik keperawat
an tingkat lanjut, jumlah program manajemen kasus kepe
rawatan di tingkat magister makin meningkat.
'. Keterbatasan ketiga berhubungan dengan dua kendala TABEL 7- 14
pertama, yaitu adanya beberapa agensi kesehatan yang ti
dak melihat perawat bekerja sebagai manajer kasus (dalam KO.N\PONEN DASAR KONTRAK TERTUUS
. hal ini, peketja sosial pada umumnya yang dilihat ber KUEN
rumah sakit dan keluarganya terutama memiliki kebutuhan yang diperlukan untuk keberhasHan kolaborasi. "Kolaborasi
yang penting. Perencanaan pUlang dati satu tingkat pera melibatkan proses memberi dan menerima, timbal balik
watan ke tingkat yang lain di rumah sakit atau daTi rumah dari suatu kerjasama dan partisipasi aktif semua pihak ... ,"
sakit ke rumah atau fasilitas kesehatan lain adalah salah (Kyle, 1995, hIm. 174).
satu contoh dari kesinambungan perawatan (Kelly, Kolaborasi menunjukkan suatu hubungan profesional,
McClelland, dan Day, 1992). Perencanaan pulang yang dan kesejawatan yang saling menghormati, setara dalam
efektif adalah komponen sentral manajemen kasus/koor pembuatan keputusan bersama (Clark, 1984), Jenis hu
dinasi. Perencanaan dan transisi yang tepat harus dibuat bungan otoriter, yaitu arus kepemimpinan dan pengarahan
untuk pasien dan keluarga. Dari perspektif fiskal agensi, dati dokter ke perawat ke asisten perawat ke pasien, tidak
juga sangat penting membuat perecanaan pulang yang dapat dianggap hubungan kolaboratif atau tim. Dengan
efektif untuk mempercepat pemulangan seawal mungkin. model hierarki (yaitu ada ScUU orang yang memimpin),
Karena perencaan pulang ditujukan agar layanan kesehat komunikasi tidak terbuka, langsung atau dua arah, dan
an terjangkau, berkualitas, dan murah. komponen mana kontribusi anggota tim serta fungsi yang efektif bersifat
jemen kasus ini menerima perhatian yang besar (Kelly, et sangat kaku. Kompetensi tim kesehatan (atau tim kesehatan
al). dan kesejahteraan) dapat beragam bergantung pada sumber
Dalam peran ini. perawat harus terus-menerus berupaya agensi yang tersedia, praktik tenaga kesehatan profesional
untuk meningkatkan sistem rujukan antara berbagai agensi dan kebutuhan keluarga. Doherty (1988), ahli terapi
layanan kesehatan dan sosial di komunitas, dan harus ber keluarga, mengidentifikasi segitiga terapeutik yang terdiri
sedia berbagi informasi dengan agensi rujukah. membe dari keluarga, tenaga profesional keluarga, dan tim medis
rikan persetujuan bagi klien. Rujukan bersifat dua arah, sebagai konteks pengobatan. Layanan kesehatan kolaboratif
dan komunikasi mengalir pada kedua arah dari sistem ter diberikan kepada keluarga yang memiliki anggota keluarga
sebut agar berfungsi. dengan penyakit kronik.
KOLABORASI. Intervensi keperawatan ke[uarga yang ber Pada agensi kesehatan rumah, tim biasanya terdiri dati
kembang dan penting adalah kolaborasi. Kolaborasi sangat perawat kesehatan komunitas, .perawat keluarga komuni
penting untuk memberikan layanan kesehatan seeara kom tas, perawat praktik berlisensi. petugas sosial pemberi ban
prehensif kepada keluarga. Sebagai anggota tim kesehatan, tuan kesehatan. pekerja sosial, ahli fisioterapi. Ahli terapi
perawatberkolaborasi- dan merencanakan perawatan kom okupasi dan ahli gizi dapat juga sebagai anggota tim, atau
prehensifyang beroTientasi pad a keluarga dengan anggota hertindak sebgai konsultan bagi tim: Dokter keluarga ber
tim lain, begitu pula dengan klien keluarga. Kolaborasi, tindak hanya sebagai anggota tim secara tidak langsung
menurut Lamb dan Napadano (1984) adalah "suatu proses atau sebagian, karena mereka sering tidak ada dan bahkan
berbagi perencanaan dan tindakan secara berkelanjutan di sukar untuk mencarinya, mereka biasanya hanya terlibat
sertai tanggung jawab bersama terhadap hasil dan kemam pada aspek medis saja. Banyak tujuan kesehatan mandiri
puan bekerjasama untuk tujuan yang sarna menggunakan dirumuskan oleh tim kesehatan rumah berdasarkan pada
teknik penyelesaian masalah" (him. 26). Kolaborasi me informasi medis. instruksi dokter, dan pengkajian klien
rupakan aliensi sinergis, dan hasiinya berbeda serta lebih pasien dan keluarga. Pasien dan keluarga merupakan
baik daripada yang dapat dilakukan oleh kolaborator apa anggQpi sentral dari' tim. Dalam mengatasi penyakit kronik
bila bekerja sendiri (Kyle, 1995). HasH akhir seharusnya dan perawatan jangka panjang, kolaborasi yang efektif
peningkatan perawatan klien dan kepuasan tenaga kese diperlukan untuk memenuhi kebutuhan kompleks dan ke
hatan (King, Parrinelo, dan Baggs, 1996). Dampak positif tergantungan klien (Marosy. 1994).
dati kolaborasi serna kin diakui dan diadvokasi oleh orga Dalarn layanan kesehatan primer, tim kesehatan yang
nisasi keperawatan, serta profesi lain, begitu pula agensi biasanya terlibat adalah dokter. perawat praktisi dan pe
akreditasi (Lee dan Cohen, 1995). rawat klinis. Pekerja sosial, asisten perawatlperawat prak
Kolaborasi dapat dipandang baik sebagai strategi inter tik berlisensi, psikolog klinisi, dan dokter spesialis lain
vensi perawat keluarga yang terpisah maupun strategi pen yang dapat juga menjadi anggota tim: Karena perawat
ting yang digunakan dalam manajemen kasus. Dalam ber praktisi bekerja sangat dekat dengan dokter, kemampuan
bagai standar praktik ANA, satu standar secara khusus berkolaborasi menJadi sangat penting dalam layanan ke
berfokus pada keterlibatan perawat dalam kolaborasi. Ko sehatan.
laborasi dalam sebagian besar standar praktik ANA men Pada agensi masyarakat yang res:ni, ukuran tim dapat
cakup klien (individu dan keluarga) sebagai bagian dari besar atau keeil bergantung pada kebutuhan kesehatan,
-proses kolaboratif. kesejahteraan, dan pendidikan keluarga. Perawat kornu
Kemampuan berkomunikasi dengan jelas dan bernego nitas yang bekerja dalam memberikan pelayanan resmi,
siasi dengan efektif merupakan keterampilan interpersonal dapat juga sebagai anggota tim di komunitas yang bekerja
BAB 7 PROSES KEPERAWATAN KELUARGA 189
dengan keluarga anak keeil dan remaja, dan perawat hargaan, terapeutik, serta ekonomis (Daka-Mulwanda.
sekolah, guru, pekerja kasus, serta psikolog klinis meru Thornburg, Filbert, dan Klein, 1995).
pakan bagian dari tim. Perawat sekolah seeara rutin ber
fungsi sebagai anggota kolaboratif dari suatu tim yang KONSULTASI. Konsuitasi termasuk sebagai intervensi ke
mengkaji· dan mereneanakan program pendidikan bagi perawatan keluarga karena perawat keluarga sering ber
murid yang mengalami gangguan perkembangan. peran sebagai konsultan bagi perawat, tenaga profesional,
Dalam tatanan pelayanan akut, dober. perawat, pekerja dan para profesional lainnya ketika informasi klien dan
sosial. pasien. dan keluarga biasanya membentuk suatu keluarga serta bantuan diperlukan. Banyak Iiteratur me
tim. Profesional keluarga (perawat, pekerja sosial, danlatau nunjukkan bahwa konsultasi mempersyaratkan keahlian
psikolog) perlu mempertahankan akses dan kolaborasi dalam keterampilan klinik dan pengetahuan serta persiap
dengan dokter pasien karena proses penyakit dan pengo an praktik keperawatan tingkat lanjut (ANA, 1992; Fraley,
batannya dipengaruhi oleh konteks keluarga. 1992; Kearney dan Yurick, 1996).
Konsultasi didef1nisikan oleh Caplan (1970) sebagai
Kindig (1975) menyatakan bahwa struktur dari tiap sis
"Suatu proses intervensi antara dua orang profesional -kon
tern layanan kesehatan dan gabungan dari orang-orang
sultan, yang merupakan spesialis dan consultee. yang berkon
yang bekerja dalam satu tim pelayanan kesehatan bergan
sultasi dan memerlukan bantuan konsultan", (him. 19). Peran
tung pada kebutuhan populasi pasien dan sumber daya
konsultan sering kali memberikan bantuan dalam penyelesaian
yang tersedia. Agar tim dapat berfungsi seeara efektif,
masalah terkait isu klinik. Dalam proses konsultasi, consultee
semua anggota harus memiliki pemahaman yang sarna ten
bebas untuk menerima dan menolak rekomendasi konsultan
tang peran dan tanggung jawab mereka, begitu pula
dan tetap bertanggung jawab secara langsung untuk meng
kebutuhan klien dan tujuan reneana pengobatan. Selain itu,
implementasikan tindakan dan kriteria hasil perawatan.
jika pelayanan kesehatan bekerjasama seeara terus me
Dalam keper(iwatan, konsultasi dapat terbentuk per
nerus, ada kebutuhan yang besar bagi tim untuk bekerja
timbangan bersama mengenai suatu kasus atau klien terten
dalam suatu proses ketika keputusan dibuat, komunikasi
tu dan memberikan saranlinformasi tentang klien dengan .
disampaikan, dan prosedur dilakukan.Jika tim berjalan
masalah k~sehatan khusus. Atau konsultasi dapat berupa
lanear, maka akan membebaskan energi untuk melakukan
mewawanearai suatu keluarga dan melakukan pengkajian
perawatan bagi klien, begitu pula energi yang diperlukan
lain terhadap keluarga dan kebutuhannya. Lewis dan Levy
bagi tim untuk mempertahankan dan mengatasi masalah
(1982) mengelompokkan proses konsultasi ke dalam dua
interpersonal anggota tim.
jenis. Jenis pertama adalah. konsultasi tidak Jangsung,
. Kebutuhan akan proses interdisiplin, yakni upaya, dan yakni pertemuan berorientasi kasus dilaksanakan dan ke
keterampilan berbagai tenaga profesional dikoordinasikan, luarga tidak diwawanearai oleh konsultan. Contoh kedua
tampak nyata ketika profesional mengadopsi perspektif konsultasipada kasus berikut, ketika anggota keluarga
dan fokus sistem keluarga yang memengaruhi dan di seeara langsung diwawanearai oleh konsultan dan diberi
pengaruhi oleh kesehatan dan penyakit anggota keluarga kan pendapat kedua. Model ini digunakan seeara ekstensif
(Glenn, 1987). Selain itu, dalam studi penelitian, kola di bidang kedokteran dan secara subtansial dalam kepera
borasi telah menunjukkan dampak terapeutik dan biaya watan psikiatri, yaitu perawat spesi~lis keperawatan P~l
yang ef1sien (ANA, 1992; Koerner & Amstrong, 199~). :"1 kiatri bertilidak sebagai konsultan dan perawat rumah sal6t
Glenn (1987), dokter keluarga dan advokat dari pela ketika pasien mengalami masalah psikologis dan perilaku
yanan kesehatan kolaboratif menulis ten tang kendala yang (Kearney dan Yurick, 1996).
dapat terjadi dalam kolaborasi. Ia menekankan masalah Perawat berorientasi pada keluarga yang berfungsi
konflik kekuasaan antara tenaga kesehatan... "Konflik sebagai ahli spesialisperawat klinik, perawat sekolah, kon
utama yang muneul melibatkan pendapatan dan uang, ke~ selor keluarga, perawatan komunitas, dan perawat kesehat
wenangan dan kekuasaan", (him. 160). Masalah dokter an kerja termasuk konsultasi sebagai salah satu komponen
yang dominan dan perawat yang penurut sering disebutkan praktik yang paling penting. Banyak Jierawat keluarga me
sebagai kendala dalam berkolaborasi (Kyle, 1995). Rasa ngembangkan bidang kepakaran khusus-seperti penga
pereaya dan saling menghargai antara kolaborator adalah niayaan anak dan keluarga, intervensi krisis keJuarga, kon
hal yang penting untuk keberhasilan suatu kolaborasi seling genetik, promosi kesehatan keluarga, dan program
(Kyle, 1995). pendidikan diabetes, dan program menjadi orang tua
Kesimpulannya, kolaborasi semakin menarik,menjan serta memberikanbantuan kepada tenaga profesional lain- •
jikan danberperan penting dalam keperawatan keluarga nya di bidang khusus ini.
karen a kolaborasi menfasilitasi pendekatan holistik dan
peneapaian tujuan bersama. Bagi perawatkeluarga, praktik '. INTERVENSI PEMBERDAYAAN KELUARGA. Pemberdayaan
kesehatan kolaboratif dapat membangkitkan energi, peng- keluarga adalah suatu "kata yang didesuskan", yang po
BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
puler pada sebagian besar pr9fesi bantu an sa at ini. Litera Perilaku apatis dapat juga terkait dengan suatu perasaan
tur tentang pemberdayaaan telah tumbuh dengan pesat kegagalan terhadap keberhasilan atau ketersediaan pela
dalam sepuluh tahun terakhir, khususnya keperawatan. yanan.
Rodwell menganalisis berbagai pengertian tentang pem Dyer (1973) menjelaskan keIuarga yang tidak dapat
berdayaan dalam artikel anal isis konsep pada tahun 1996. membuat keputusan juga merupakan masalah. Dalam con
Rodwell mengidentifikasi empat ciri pemberdayaan. toh ini, anggota keluarga mengalami kesulitan mengambil
yaitu: keputusan atau menggunakan "de facto" ketika membuat
• Terdiri dari suatu proses bantuan keputusan (membiarkan saja sesuatu terjadi). Keluarga se
• Melibatkan kemitraan yang menghargai diri sendiri perti itu memerJukan perawat untuk menggali perasaan
dan orang lain. mereka dan menelaah berbagai pilihan pro dan kontra.
Ditandai dengan pengambiJan keputusan bersama. Bukan mengambil alih tanggung jawab untuk membuat
keputusan bagi keluarga dan dengan tanpa disengaja me
Meliputi kebebasan untuk mengambil keputusan dan
ningkatkan ketergantungan keluarga, perawat disarankan
menerima tanggungjawab.
agar menjalankan peran sebagai narasumber yang suportif
Dari tinjauan litaratur Rodwell (l996) dan proses anali
terhadap keluarga.
tik, ia menghasilkan definisi insklusif ten tang pemberda
Pada kedua situasi tersebut, perawat harus memeriksa
yaan berikut. "Dalam suatu kemitraan pemberian bantuan,
tentang apa yang sedang terjadi di dalam keluarga dan me
pemberdayaan adalah proses yang memungkinkan orang
miliki keingintahuan tentang akar permasalahan, sehingga
untuk memilih, mengendalikan, dan membuat keputusan
dapat diidentifikasi dan diatasi.
tentang kehidupan mereka. Pemberdayaan juga suatu pro
ses yang menghargai semua yang terlibat". (him. 309). HAMBATAN TERKAIT PERAWAT. Sering kali, kita berpikir
Filosofi pemberdayaan melandasi semua intervensi bahwa hambatan implementasi intervensi merupakan peri
yang diuraikan dalam bab ini. Intervensi tersebut diran laku yang terpisah dari diri kita. Namun demikian, be
cang untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan berapa hambatan implementasi intervensi yang efektif
kapasitas keluarga sehingga dapat bertindak secara efektif dapat berhubungan dengan ide dan perilaku perawat. Pera
untuk diri mereka sendiri. Tujuan utamanya adalah mem wat profesional harus secara rutin merefleksikan keyakinan
bantu keluarga menjadi advokat dan sumber terbaik bagi dan perilaku mereka sendiri ketika bekerja dengan keluarga
m~reka,sendiri. Tabel 7-15 mengidentifikasi intervensi untuk memastikan bahwa mereka tidak tanpa sengaja me
kunCi pemberdayaan keluarga. . nutup pilihan bagi keluarga. Hambatan yang dapat terjadi
disajikan dalam Tabel 7-16 dengan contoh pertanyaan re
f1ektif diri yang dapat secara rutin ditanyakan perawat
HAMBATAN IMPLEMENTASI INTERVENSI terhadap dirinya sendiri untuk menghindari kendala ter
KELUARGA sebut.
TABEL 7-15
INTERVENSI PEMBERDAYAAN KELUARGA
• Mendorong peron serto okfif keluorgo don onggofo keluorgo
• Bertindok don mendengorkon secoro soksamo mosalah onggofa keluarga don dimulai dari masalah mana yang mereka
inginkan
• Mengakui keluarga sebogai mifro yang sefaro etou anggofa fim dalom sisfem pelayanan kesehafan
• Meluruskan visi keloarga fentang pilihan dan kemungkinan apa yong ada .
• Mendorong swa-bonfu keluorga .
• Memungkinkon klien melatih otonomi don penentuan diri dalom memutoskon pili han yong akan dipilih
• Menghorgai bohwa keluarga dan perowot mempunyai keahlian spesialisasi masing-masing dalam memelihora kesehotan
dan mengelola masalah kesehatan
• Mengakui bohwa boik keluargQ maupun perawat, mosing-masing membowa kekuatan don sumber dolom hubungan
mereka "
• Menemukan doh menegoskan kekuaton don sumber keluarga, yong menjodi landasan untuk membina rasa percaya
• Mengodvokasi etos namo keluarga klien, sistem pelayo nan kesehatan, dan tingkaf kebijakan kesehetan
• Membonfu keluorgamengembangkan dukuogan sosial yong lebih besar di dalam keluorga mereka sendiri melalui
pengembongan keterompilon hubungan keluargo .
• Memberi keluarga pujian etos perubahon positif don pencapaion yag terjadi
selain intervensi yang telah direncanakan yang meme • Adakah kesepakatan antara keluarga dan anggota tim
ngaruhi hasil pada keluargalklien. Karena pilihan tersebut kesehatan lain tentang evaluasi?
tidak ada seorangpun yang dapat secara jelas "murni", Apa data tambahan yang perlu dikumpulkan untuk
melihat keberhasilan dari intervensi keperawatan. perkembangan evaluasi?
Rencana asuhan keperawatan mencakup kerangka eva • .Apakah ada hasil yang tidak terduga yang perlu di
luasi. Jika jelas, tujuan dan perilaku spesifik sudah digam pertimbangkan?
barkan yang kemudian dapatdigunakan sebagai kriteria • Jika perilaku dan persepsi keluarga menunjukkan
untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan yang dicapai. Pa bahwa masalah belum diselesaikan secara rhemuas
da 'beberapa situasi, mungkin ada suatu kebutuhan untuk kan, apa alasannya?
mengembangkan kriteria yang lebih spesifik untuk meng • Apakah diagnosis,tujuan, dan pendekatan kepera
evaluasi tujuan. Contohnya; tujuan, "Keluarga akan men watan realistik serta akurat?
cari pelayanan medis bagi bayinya yang sakit", mungkin Berbagai metode evaluasi digunakan dalam kepera
perlu kriteria lebih spesifik untuk memutuskan apakah wl;ltan. Martin (1994) membahas beberapa metode peng
tujuannya sudah tercapai. Kriteria evaluasidapat meliputi ukuran kualitas praktik. keperawatan. Pada akhirnya, ia
suatu fakta bahwa.keluarga sudah 'berobat ke dokter anak merekomendasikan penggunaan konferensi kasus; berbagi
dan mendapatkan pengobatan untuk anaknya yang sakit. kunjungan evaluasi dan observasi, melakukan audit, umpan
Akan tetapi, pada banyak kasus', tujuan' ditulis menggu balik sejawat. dan pemanfaatan tinjauan; survei kepuasan
nakan istilah yang lebih spesifik untuk menghindari pe klien; dan audit ekstemal. Faktor yang paling penting
ngembangan kriteria lebih Ianjut, seperti, "Anak akan adalah bahwa metode harus disesuaikan dengan tujuan dan
mendapatkan pelayanan diagnosis dan pengobatan dari evaluasi intervensi.
dokter spesialis anak dalam 1 sampai 3 hari.
~
TABEL 7-16
HAMBATAN IMPLEMENTASI INTERVENSI KELUARGA YANG TERKAIT PERAWAT
HAMBATAN 1:MEMAKSAKANIDE
Perawat menerima, dan terlibat dalOm hubungon nonkolaboratif ("berdiri sendiri") dengan keluorg~. Dalam hal ini, .
perawat dopot terperangkap pemaksaon ide keluarga tanpa sepenuhnya mempertimbangkan kepakaran dan ide keluarga.
Perawat menerima tanggung jawab penuh atas rencana keperawaton dan implementasinya (bertentangan dengan
pendekatan kesetaraan, nonhierarki, .yaitu input dari perawat dan keluarga dihormati dan didorong).
Pertanyaan Rellelctil Dir;: Seberapa sering keputusan tentang peloyanan kesehatan keluarga dibuat bersoma oleh
pasien, keluarga, dan diri sendiri, serta anggoto tim kesehatan lain?
Sebagai contoh, jika keluarga tidak mengimplementasikan ide perawat, perawat mungkin menyebut keluarga sebagoi
Pertanyaan Rellelctil Diri: Apabila intervensi tidak berhasil, hal lain apa yang dapat, saya perbuat? Rencana .
sebelumnya dalam situasi lain, perawat menekankan pada kelemahan dan masalah dalam keluarga.
Pertanyaan Rellelctil Diri: Apa saja kegiatan pengkajian intervensi yang soya dapat gunakan untuk meningkatkan
kekuatan keluarga?
panjang melihat hasil yang sangat lambat atau mungkin bahwa indikator paling penting dari terminasi adalah ke
tidak ada perubahan sarna sekali pada keluarga-setidaknya mampuan keluarga untukmenguasai atau menjalankan ke
tidJk terjadi perubahan pad a saat perawat bekerja dengan hidupan yang bermasalah, tidak untuk mengurangi masalah.
keluarga tersebut. Pada kondisi ini, perawat perlu memasti Diskusi tentang terminasi seharusnya dilakukan lebih awal
kan bahwa jika mereka meneruskan mencari diagnosis dalam proses terapeutik,' sehingga perawat dan keluarga
yang lebih akurat atau rencana yang lebih efektif, upaya menjadi jelas tentang harapan mereka. Tinjauan tujuan dan
mereka mempunyai peluang untuk berhasil dan sumber perkembangan secara teratur membantu untuk mencegah
yang digunakan akan sepadim dengan hasil yang dicapai. masalah yang terkait dengan terminasi. Terminasi akhir
Akan tetapi, penting untuk mengingat dan bekerja ber dapat diprakarsai oleh perawat, keluarga, atau profesional
dasarkan prinsip penentuan diri-bahwa keluarga mern atau institusi kesehatan lain (Wright & Leahey, 2000).
punyai hak untuk memutuskan apa yang terbaik bagi me Idealnya, terminasi disetujui bersama oleh keluarga dan
reka serta membuat keputusan untuk diri mereka sendiri. perawat dan jika waktu telah disepakati, ada percakapan
terakhir tentang pekerjaan yang telah diselesaikan. Perawat
perlu waspada terhadap kontinuitas kerjanya dengan kelu
fJl;MENGAKHIRI HUBUNGAN arga jika. mereka telah menunjukkan kemampuan' untuk
'hidup dengan masalahnya; jika tidak, meneruskan hu
PERAWAT-KELUARGA bungan dengan keluarga dapat menimbulkan ketergan
Dalam bekerja dengan keluarga sepanjang waktu, sulit tungan keluarga yang tidak perlu dan menghabiskan sum
untuk mengetahui kapan waktu yang tepat untuk mengakhiri ber sistem. Wright dan Leahey (2000) memberikan daftar
suatu hubungan. Wright dan Leahey (2000) menunjukkan tindakan keperawatan yang dapat digunakan dalam termi
BAB 7 PROSES KEPERAWATAN KELUARGA 193
nasi terapeutik dari hubungan perawat~keluarga; meninjau
yanan tindak lanjut atau rujukan. Tindakan tersebut mem
kontrak, mengurangi frekuensi sesi, memberikan kredit
bantu menyisipkan suatu penutup dalam hubungan dan
.kepada keluarga untuk perubahan yang sudah dilakukan,
dimasudkan untuk membantu keluarga mempertahankan
mengevaluasi wawancara keluarga, dan memberikan pela~
pencapaian yang positif.
@a;RANGKUMAN
• Proses keperawatan keluarga akan berbeda bergan~ menyusun data tersebut secara berurutan sehingga
tung pada fokus perawatan. Jika perawat melihat ke~ dapat menyimpulkan secara akurat dan masalah ter
luarga sebagai latar belakang at au konteks dari in~ identifikasi. .
dividu pasien, individu anggota keluarga menjadi Dalam buku ini, alat pengkajian keluarga yang kom
fokus dan pro~es keperawatan berorientasi secara prehensif disajikan dalam Bab 8 sampai 17 dan
individual. ApabiJa perawat mendefinisikan suatu ke Apendiks A dan B.
luarga sebagai unit perawatan, walaupun proses itu • Pada tingkat keluarga, diagnosis keperawatan dapat
sendiri tidak berbeda, keluarga sebagai unit atau sjs~ ditegakkan dari penggunaan salah satu teori keluarga
tern yang menjadi fokus. atau keperawatan menggunakan North American
Kebanyakan perawat keluarga dalam praktiknya be Nursing Diagnosis Association (NANDA) atau
kerja secara simultan baik dengan individu anggota Sistem Omaha.
keJuarga maupun dengan keluarga serta subsistem • Walaupun keluarga dimasukkan dalam definisi diag
nya. Ini ~erarti perawat keluarga menggunakan pro nosis keperawatan NANDA, daftar diagnosis yang
ses keperawatan dalam dua tingkat yaitu tingkat indi dapat diterapkan pada keluarga tetap saja mempunyai
vidu dan keluarga serta subsistem keluarga. keterbatasan, dengan demikian menimbulkan kritik
Pengkajian data keluarga seharusnya dikumpulkan dariperawat yangpeduli dengan asuhan yang
secara sistematik menggunakan alat pengkajian ke~ berfokuskepada keluarga.
", luarga, diklasifikasikan dan dianalisis untuk men • Sistem Omaha dig(makan secara luas menggunakan
dapatkan arti. Sering kali data sepintas dikumpulkan alat dalam keperawatan komunitas. Sistem ini terdiri
pada tiap bidang utama. Apabila pengkaji data ke dan skema klasifikasi masalah. skema intervensi dan
mudian menemukan masalah potensiaJ atau kemllng skala penilaian masalah untuk suatu hasil.
kinan yang bermakna, perawat kemudian menggali Dalam menyatakan diagnosis keperawatan, perawat
bidang tersebut lebih dalam. perlu mengindikasikan pada tingkat sistem keluarga
Keillarga harus diidentifikasi dalam proses peng apa masalah yang sebenarnya-pada tingkat unit ke
kajian luarga, atau tingkat dari salah satu subsistem kelu
• Pengumpulan data keluarga berasal dari berbagai arga, atau serangkaian hubungan seperti hubungan
sumber; wawancara klien yang berhubungan dengan perkawinan, subsistem-orang tua-anak, atau subsis
kejadian lalu dan sekarang, temllan objektif (mis., tern saudara.
observasi rumah dan fasilitasnya), penilaian subjektif Salah satu masalah dalam menentukan kebutuhan ke
(mis., Japoran pengalaman anggota keluarga), infor sehatan atau masalah keluarga adalah bahwa semua
masi tertulis dan Iisan dari rujukan, berbagai agensi informasi yang dikumpulkan' saling berhubungan,
yang sedang bekerja dengan keluarga, dan anggota dan ada kesulitan yang hampir tidak dapat diatasi
tim kesehatan lainnya. melibatkan pemilahan hubungan sebab-akibat.
Membina hubungan yang penuh rasa percaya dengan Masalah keperawatan keluarga yang teridentifikasi
sikap saling menghormati dan terbuka, serta komu sering kali berfokus pad a kemampuan keluarga
nikasi yang jujur, selaras dengan proses pengkajian mengatasi masalah kesehatan dan lingkungan. Pada
dan fase orientasi ketika bekerja dengan keluarga. banyak situasi, jarang terdapat penyakit medis atau
Dengan meningkatkan rasa saling percaya, perawat cacat. Pada kasus ini, diagnosis yang paling sering
juga menciptakan suatu konteks bagi keluarga llntuk bersifat preventif dan menihgkatkan kesehatan.
terbllka mengimplementasikan intervensi keperawat~ • Kebutuhan keluarga akan perawat keluarga yang
an keluarga yang akan datang. dapat memengaruhi perubahan atau dapat mening
• Setelah selesai pengkajian, data perlu diringkas dan katkan kesehatan secara efisien harus dipenuhi.
dikumpllikan, meng~lompokkan data yang sarna dan Dalam menetapkan ~ujuan, perawat diharapkan
194 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
bekerja dengan keluarga dalam membedakan masa efektif, serta menggunakan kompetensi mereka dan
lah yang perlu diatasi melalui intervensi keperawat sumber lain sepenuhnya.
an, masalah keluarga sebagai agen perawatan diri • Kontrak adalah persetujuan dalam bekerja yang di
dapat ditangani sendiri, serta masalah yang perlu di buat antara dua pihak atau lebih seperti antara ke
rujuk ke anggota tim kesehatan lainatau diatasi luarga dan perawat atau antara orang tua dan anak.
dengan kolaborasi. Agar kontrak tepat waktu dan relevan, maka kesi
• Keluarga mempunyai hak dan tanggung jawab untuk nambungan kontrak dinegosiasi ulang dan mencakup
membuat keputusan kesehatan bagi diri mereka sen area tindak lanjut,: sasaran, lama kontrak, tanggung
diri. Karena prinsip keperawatan keluarga ini, maka jawab klien (komitmen) dan anggota tim kesehatan,
diperlukan tindakan tertentu yang secara penuh langkah-Iangkah untuk mencapai sasaran, dan peng
diserahkan kepada keluarga untuk memilih sesuatu hargaan atas tercapainya sasaran.
yang mungkin kita tidak setujui baik secara pribadi • Manajemen kasus dilihat sebagai suatu sistem, proses
maupun profesional. peflgambilan keputusan klinis, tekno\ogi, peran dan
• Interv~nsi keperawatan adalah semua pengobatan pelayanan. Kendala penggunaan pendekatan dengan
berdasarkan pada keputusan kIinis, yang dilakukan keluarga meliputi keterbatasan dana untuk membe
perawat untuk meningkatkan kriteria hasil pasienl Jikan pelayanan kepada keluarga, dasar pendidikan
klien. Intervensi keperawatan meliputi baik pera perawat untuk menjalankan peran tersebut, dan per
watan langsung maupun tidak \angsung; yang ditu sepsi bahwa peran yang dibutuhkan tidak terpenuhi
jukan kepada individu, keluarga, dan komunitas; dan oleh perawat.
diprakarsai oIehperawat, dokter, serta penyedia pe • Advokasi pasien memandang bahwa pasien me
layanan lain. ngetahui apa yang diharapkan dan apa yang ia berhak
Klasifikasi intervensi keperawatan (NIC) dan Model untuk dapatkan, dan kemudian menunjukkan ke
Intervensi Keluarga Calgary (CFIM) adalah dua sis inginan dan keberanian untuk melihat bahwa sistem
tern yang dikembangkan secara sistematik mengor kita tidak dapat mencegahnya untuk mendapatkan
. ganisir dan menguraikan intevensi keperawatan. hal tersebut.
Fokus CFIM adalah mempromosikan, meningkatkan, Bertindak sebagai koordinator; perawat memastikan
danlatau mempertahankan fungsi keluarga yang bahwa klien tidak menerima duplikasi pelayanan dari
efektifdalam tiga domain: Kongitif (pikiran), afektif berbagai agensi atau, bukan lebih ditekankan, adanya
. (emosi), dan perilaku (tindakan). kesenjangan yang berarti pada area. yang diperlukan .
• Tujuan pendidikan adalah mendukung perilaku sehat •. Kolaborasi adalah suatu proses berbagi perencanaan
dan mengubah perilaku tidak sehat, walaupun per dan tindakan sepanjang waktu dengan tanggung ja
ubahan perilaku tersebut tidak selalu langsung ter wab bersama untuk mencapai hasil dan kemampuan
Iihat. untuk bekerjasama guna mencapai tujuan yang sarna
• Keterampilan yang diperlukan tenaga keseh~tan ke menggunakan teknik penyelesaian masalah.
tika memberikan informasi medis yang berkelanjutan • Peran konsultan sering kali adalah untuk memberi
dan memberikan saran kepada keluarga mencakup kan bantuan penyelesaian masalah isu klinik. Dalam
mengomunikasikan secara jelas dan teratur temuan proses konsultasi, consultee bebas untuk menerima
kesehatan dan pilihan pengobatan, mendengarkan atau menolak rekomendasi konsultan dan secara
dengan penuh perhatian terhadap pertanyaan dan langsung tetap bertanggungjawab terhadap imp lemen
kepedulian anggota keluarga, serta memberikan sa tasi tindakan dan hasil asuhan.
ran kepada keluarga ten tang bagaimana mengatasi • Hambatan implementasi intervensi termasuk apati
kebutuhan kesehatan dan rehabilitasi pasien. keluarga, keluarga tidak dapat membuat keputusan,
• Model peran merupakan modalitas yang sangat kuat dan dapat karena perilaku dan keyakinan perawat
untuk pendidikan anggota keluarga tentang bagai sendiri yang dapat bertentangan dengan nilai dan
mana memodifikasi perilaku mereka. tujuan keluarga.
Bimbingan antisipatif memberikan keluarga infor • Evaluasi didasari atas seberapa efektif intervensi
masi tentang apa yang diharapkan terkait dengan pe yang diterapkan oleh perawat keluarga dan yang lain
risitwa yang akan datang, masalahlisu potensial, atau nya. Keberhasilan ditentukan dengan melihat haSiI
fase perkembangan anak selanjutnya. pada anggota keluarga (bagaimana keluarga beres
• Konseling adalah suatu proses untuk membantu ke pons) bukan intervensi yang diimplementasikan.
luarga dan anggotanya dalam memerhatikan, me • Modifikasi dilakukan setelah rencana evaluasi dan
nyelesaikan dan mengatasi masalah mereka secara mengawali proses siklik dengan kembaIi ke peng
BAB 7 PROSES KEPERAWATAN KELUARGA 195
kajian dan pengkajian ulang-memberikan informasi tujuan bersama, antara keluarga dan perawat pada
baru dari temuan semuJa, dan kemudian selanjutnya waktu yang tepat untuk mendiskusikan tentang
merevisi tiap fase dalam siklus jika diperlukan. pekerjaan yang telah diselesaikan.
• Idealnya, terminasi dilakukan berdasarkan perse
• LAYIHAN
Tinjau sketsa keluarga dan jawab pertanyaan terkait.
1. Pilih satu diagnosis keperawatan yang merangkum kebutuhan utama keluarga ini.
2. Identifikasi kekuatan keluarga yang terdapat pada kellJarga ini.
dan individu
Fase/Komponen Proses
Karakteristik Proses Keperawatan
i. MobiJisasi sumber keluarga
j. Identifikasi sumber
k. Upaya perbaikan dan revisi
l. Mendefinisikan pendekatan altematif
6. Pengkajian keperawatan adalah:
a. Berdasarkan data awal yang dikumpulkan
b. Dibuat oleh semua orang yang terlibat dalam pemberian asuhan klien
c. Suatu proses yang sensitif dan berkelanjutan dilakukan oleh semua penyedia layanan
kesehatan yang terlibat
Pasangkan pernyataan perawat (pertanyaan 7 hingga 11) dengan langkah proses keperawatan
yang sesuai.
a. Membina hubungan
b. Memperoleh informasi
c. Mengklarifikasi masalah utama
d. Mengkaji kekuatan dan sumber
e. Merumuskan rencana terapeutik dan mobilisasi sumber klien dan laiimya
7. "Bagaimana keadaan keluarga Anda selama ini?"
8. "Saya peduli dengan masalah Anda dan ingin mengetahui lebih banyak"
9. "Dapatkah Anda menceritakan kepada saya tentang pertengkaran dengan isteriAnda?"
1O."Bagaimana saya dapat sangat membantu Anda dan keluarga Anda saat ini?"
11. "Kapan Anda membahas tentang kecemasan Anda dengan saudara perempuan Anda,
bagaimana tanggapannya?"
Jawab pertanyaan berikut ini.
12. Sebutkan tiga kegiatan yang dapat perawat keluarga, lakukan dalam persiapan untuk
kunjungan rumah.
13. Dalam perencanaan intervensi keperawatan, prioritas perlu ditetapkan. Variabel ini penting
. ketika menetapkan prioritas:
a. Minat dan persepsi keluargalindiviu
b. Tingkat urgensi dan keakutan masalah
c. Ketersediaan sumber
d. Kebijakan institusi
e. Tindakan yang merupakan prasyarat untuk tindakan lain
14. Keterlibatan keJuarga secara aktif dalam proses keperawatan seharusnya terjadi selama
tahapan proses keperawatan.
15. Sebutkan dua situasi kapan diperlukan intervensi keperawatan keluarga menurut Wright
dan Leahey (2000).
16. Dari daftar di· bawah ini, pilih dua konsep utama dari perubahan yang penting untuk
dipertimbangkan ketika mengkaji keluarga untuk membuat perubahan.
a. Perubahan bergantung pada sifat stresor yang dihadapi keluarga
b. Perubahan hanya terjadi apabila kedua orang tua menyetujui.
c. Mendapatkan informasi yang benar mengarahkan pada perubahan.
d. Berubah ditentukan oleh situasi.
e. Persepsi kHen tentang masalah merupakan hal penting dalam mempertimbangkan per
ubahan.
17. Apa tiga sumber data untuk pengkajian keluarga?
18. Sebutkan tiga domain fungsi keluarga yang dibahas dalam Model Intervensi Keluarga
Calgary dan satu intervensi yang memungkinkan dan dapat diarahkan pada tiap domain.
19. Menurut Wright dan Leahey (2000), indikator paling penting dari terminasi terapeutik
dengan keluarga adalah _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ __
BAB 7 PROSES KEPERAWATAN KELUARGA 197
20. Cara melibatkan keluarga secara aktif meliputi (pilih jawaban yang tepat):
a. Menanyakan kepada mereka ten tang bagaimana mereka telah menyelesaikan masalah
yang sama pada masa lalu.
b. Menyarankan mereka untuk mengikuti rekomendasi yang telah ditetapkan.
c. Mendorong mereka untuk membahas berbagai pilihan yang tersedia bagi mereka. untuk
. memenuhi kebutuhan mereka.
d. Mengumpulkan semua anggota keluarga bersama membahas apa yang mungkin dapat
dilakukan dan siapa yang dapat melakukannya. .
e. Mengakui bahwa klien sering kali tidak memiliki kompetensi untuk membuat keputus
an kesehatan sendiri, dan, sehingga membutuhkan saran tentang keputusan apa yang
perlu dibuat.
21. Pasangkan intervensi keluarga spesifik (dari kolom sebelah kiri) dengan uraian intervensi
(dalam kolom sebelah kanan). Dapat lebih dari satujawaban untuk tiap intervensi
22. Pasangkanjenis keterbatasanlhambatan pada kolom sebelah kanan dengan intervensi pada
kolom sebelah kiri. Lebih dari satu keterbatasanlhambatan dapat dihubungkan dengan tiap
intervensi.
23. Identifikasi. tiga diagnosis keperawatan NANDA yang melibatkan pendidikan sebagai
intervensi yang sesuai.
24. Identifikasi tiga diagnosis keperawatan keluarga NANDA yang melibatkan konseling
sebagai intervensi yang sesuai.
25. Untukjenis keluarga apakah konseiing keJuarga suportif dasar dan terapi keluarga menjadi.
lebih tepat?
26. Untuk jenis masalah kesehatan apa manajemen kasus keluarga merupakan intervensi yang
paling tepat?
Apakah pernyataan berikut ini benar atau salah?
27. Langkah dalam proses keperawatan dan proses pendidikanlpembelajaran adalah sama.
28. Dalam tahap pengkajian dari proses pendidikanlpembelajaran, fokus utamanya adalah
mengkaji kesiapan peserta didik untuk belajar.
29. Kebutuhan pembelajaran analog derigan pengkajian dalam proses keperawatan
30. Penetapan strategi pendidikan tertentu untuk diterapkan adalah bagian dari tahap im:
plemenasi.
31. Kontrak dapat berupa tulisan atau lisaT\.
32. Kontrak merupakan persetujuan legal antara dua pihak individual.
33. Kontrak mendorong tanggungjaw'ab pribadi dan perawatan diri.
34. Penggunaan kontrak sangat membantu dalam proses evaluasi.
35. Suatu kontrak harus memuat batasan waktu.
36. Suatu kontrak dibuat oleh perawat dan ditandatangani oleh pasien.
37. Suatu kontrak menguraikan tujuan yang akan dicapai dan tanggung jawab dari tiap pihak
. . yang terli bat.
Jawab pertanyaan singkat berikut ini.
38. Adabanyak faktor yang meningkatkan atau menghambat pembelajaran dalam keluarga.
Identifikasi beberapa faktor penghambat yang penting.
8
IDENT1FIKASI DATA
KELUARGA: PENGKAJIAN
DAN INTERVENSI
SOSIAL-BUDAYA
PI; 151 BAB
1. Menjelaskan mengapa pemahaman tentang latar be 4. Membahas pentingnya pendekoton lintas-budaya/
lakang etnik penting untuk praktik kesehatan keluarga. transkultural podo perawatan kesehatan keluarga.
2. Membahas beberapa masalah utama sebagai akibat 5. MendeAnisikon perbedoan anlora keragaman kebuda
dari ketidakpekaan terhadap kebudayaan dan ketidak yaon dan model penyimpongan kebudayaan terkait
tahuan tenaga kesehatan profesional. dengan keluarga etnik.
3. MendeAnisikan konsep dasar: Kebudayaan, etnik, ste 6. Mendefinisikan beberopa perbedaon nilai dan norma
reotipe, akulturasi, asimilasi, bikulturalisme, relativisme ontora kelas sosial.
kebudayaan, etnosentris, syok kebudayaan, konRik ke 7. Terkait dengon perbedaan kesehatan di antara orang
budayaan, sistem perawatan kesehatan tradisional, self miskin, menyebutkan duo masalah kesehatan yang ber
fufffilling prophecy, empati kebudayaan, dan kasta. hubungan positif dengan kemiskinan.
199
200 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
8. MendeRnisikan dan menguraikan pengidentiRkasian da 10, Menyajikan dua alasan mengopa menguatkan identitas
ta keluarga, menerapkan isi pada sketsa keluarga: etnik dapat meniadi sumber pasitif bogi anggota ke
a. Komposisi keluarga luarga.
b. Tipe bentuk keluarga 11. Menguraikon strategi intervensi sosiobudaya secoro luas
c. Orientasi kebudayaan (etnisl dan agama dan efektif dolom bekerjo dengan keluargo etnik.
d. Status kelas sosial 12. MengidentiRkosi duo strategi untuk membantu keluorgo
9. Berdasarkan pada sketsa keluarga, mengkaji latar bela yang mongalami kesuliton Rnonsial terkait dengan ke
kang sosiol-budaya keluorga sehalan mereka,
Bab ini menyajikan konteks sosial-budaya yang terdapat PENTlNGNYA BUDAYA BAGI PRAKTIK
dalam suatu keluarga. Kunci penting untuk membuka pe
Dalam masyarakat kita yang memiliki keanekaragaman
mahaman kita ten tang suatu keluarga dan mengapa serta
kebudayaan. kita perlu untuk mengembangkan keterikatan
bagaimana keluarga berperilaku adalah latar belakang
sebagai masyarakat dan komunitas, sementara pada waktu
sosial-budaya keluarga. Bab ini dimulai dengan membahas
yang bersamaan mengakui dan merayakan keunikan dari
tentang orientasi kebudayaan keluarga-pentingnya orien
perbedaan kita (Marks, 2000). menerapkan hal ini pada
tasi kebudayaan tersebut, peran pluralisme dalam masya
tingkat praktik, untuk mengerti dan dapat bekerja secara
rakat kita dan pendekatan Iintas-budaya atau transkultural
untuk perawatan kesehatan keluarga, Konsep dasar kebu efisien dengan keluarga yang memiJiki kebudayaan yang
berbeda dari mereka sendiri, profesional kesehatan harus
dayaan dan keluarga minoritas diuraikan. Konsep kelas
sosial dan pentingnya pemahaman gaya hidup dan nilai menyadari keunikannya. kualitas yang khusus, bermacam
keluarga termasuk diskusi struktur kelas sosial di Amerika gaya hidup, nHai, dan struktur dalam kebudayaan keluarga.
Karena itu, posisi budaya sangat penting dan merupakan
dengan· menekankan khususnya pada kelas sosial bawah,
kemiskinan di Amerika dan dampak kemiskinan pada karakter yang unik. Karena perbedaan kebudayaan sering
kesehatan;'Status ekonomi keluarga dan mobilitas kelas menjadi penyebab dari komunikasi yang buruk, ketegangan
sosial juga dibahas. Bab ini diakhiri dengan pembahasan' interpersonal, mencegah perawat bekerja secara efektif de
bidang pengkajian keluarga (mengidentifikasi data, kebu~ ngan keluarga, dan kurangnya pengkajian terhadap masa
dayaan,status sosial ekonomi, dan mobilitas kelas sosia\), lab kesehatan dan pengobatan mereka, keberhasilan asuh
diagnol>is keperawatan keluarga dan intervensi kepera an keperawatan pada klien dengan latar belakang etnik
yang beragam bergantung pada pengetahuan perawat ten
watan Keluarga pada area sosial-budaya dan finansial. tang kepekaannya terhadap kebudayaan kHen (Canino dan
Spurlock, 1994; Lipson, 1996; Ridley dan Lingle,1996).
Dalam konseling dan pendidikan kesehatan pada kelu
~ORIENTASI KEBUDAYAAN arga, kebudayaan merupakan hal terpenting, Tanpa penge
KELUARGA tahuan tentang perbedaan norma dan pola kebudayaan,
perilaku yang berbeda dari pola norma kebudayaan biasa
11: , nya dianggap sclfc\.gai (ketidakpatuhan, penyimpangan,sa
Orientasi atau Jatar belakang kebudayaan keJuarga dapat kit jiwa, tidak bermoral atau !idak legal (bergantung pada
menjadi variabel yang paling berhubungan dalam mema tipe dari ketentuan perilaku yang terganggu). Ketidak
hami perilaku keluarga. sistem nilai dan fungsi keluarga. tersediaan data dan pemahaman kebudayaan. menjadikan
Karena kebudayaan menembus dan mengitari tindakan petugas kesehatan tidak dapat menyadari, arti kebudayaan
individu, keluarga dan sosial, konsekuensinya pervasif dan dari perilaku dan tindakan klien. Empat area penting ketika
implikasi pada praktik menjadi luas. perbedaan kebudayaan dapat menembus dan mengganggu
Mengingat pemabaman ten tang latar belakang kebu konseling serta pemberian pendidikan kesehatan, yaitu: (1)
dayaan keluarga sangat penting dalam bekerja dengan tujuan yang diharapkan (2) membina hubungan (3) ko
keluarga, perbedaan keluarga di antara tiga kelompok etnik munikasi (4) penerimaan kHen tentang ide atau reko
terbesar di Amerika, digali pada bab 18 sampai 20. Bab 13 mendasi (Coddy,1975; Pedersen, Draguns. Lonner dan
tentang sistem nilai keluarga akan membantu perawat Trimble,1996; Rankin dan Stallings, 2001).
keluarga melihat pada kebudayaan, karena. nilai dan Manfaat keselarasan kebudayaan perawat-klien di
keyakinan keluarga sering merupakan refleksi dari nilai dokumentasikan dengan baik. Beberapa catatan penulis
dan sistem keyakinan dari kelompok keluarga tersebut. se menunjukkan bahwa lebih mudah dan bermanfaat bagi
perti sub-kebudayaan etnik dan kepercayaan yang menjadi klien dan tenaga kesehatan profesional apabila mereka
identitas keluarga. memiliki kesamaan latar belakang ethik dan kepercayaan
BAB B IDENTlFlKASI DATA KELUARGA 201
(Flaskerud,1984; Leppa, 1999). Apabila kerangka acuan keturunan asing tiba pada 10 tahun terakhir, dibandingkan
yang sarna ada di dalam hubungan, kemungkinan adabya sebelumnya, puncak imigrasi mencapai 32% pada tahun
kebebasan yang lebih besar untuk mengungkapkan, meng 1910 (Fields. 2001).
identifikasi lebih mendalam, dan meningkatkan empati Walaupun letak geografis bervariasi merasakan gelom
akan terdapat dalam hubungan tersebut. Namun demikian, bang arus imigrasi ini secara berbeda pada tahun 1990an,
tenaga kesehatan dan klien dengan latar belakang etnik terdapat pengusiran imigran besar-besaran di seluruh ne
yang sarna, adaJah hal yang ideal, tetapi biasanya bukan gara bagian di Amerika. Kota yang mengalami angka
suatu situasi yang praktis. Pad a kenyataannya kecocokan imigrasi yang tinggi adalah Los Angeles dan New York.
etnik tidak seJaJu terjadi, dan bahkan tidak diinginkan Di Los Angeles 4 daTi 10 imigran adalah keturunan asing,
secara sosial. Jika tidak, bagaimana kita sebagai warga da sedangkan di New York 3 dari 10 adalah keturunan asing.
lam masyarakat multikultural, belajar untuk hidup dan Badan Sensus Amerika (U.S. Bureau of the Census,1990
berhubungan baik dengan orang lain? ,2000) menggambarkan kecenderungan tersebut (Tabel
Bahasa merupakan aspek fundamental dari kebudayaan/ 8-1).
etnisitas. Sifat kritis dari kendala bahasa juga merupakan Negara bagian terbesar. California, diproyeksikan hing
aspek penting (Lipson dan Meleis,1999). Di beberapa ga tahun 2030, kulit putih non-Hispanik akan menjadi mi
daerah, tempat mayoritas atau keragaman dari seorang noritas ditinjau dari populasi penduduk, sementara pen
. klien yang berasal dari kebudayaan yang berbeda dan duduk etnik minoritas (Latin, Afrika-Amerika qan Asia!
berbicara dalam bahasa yang berbeda, belajar bahasa ke kepulauan Pasifik) akan "muncul sebagai mayoritas"
budayaan tidak hanya meningkatkan kemampuan ber (Fields, 2001; Hayes Battista, 1990).
komunikasi, tetapi juga pemahaman dan penghargaan Secara besar-besaran arus imigrasi membentuk dan me
terhadap kebudayaan yang Jebih besar (Giger dan rombak seluruh karakter Amerika dalam dua abad terakhir.
Davidhizar.I999). Padilla (1976) membuktikan hal ini da Mitos orang Amerika tentang melting pot sud!,\h diakui se
lam studi tentang kelas-bawah Meksiko-Amerika yang di cara.intelektual, walaupun.implikasinya tidak sepenuhnya
terapi dalam suatu pusat konseling.di Los Angeles Timur. merisaukan. Mitos ini mendQrong seluruh kelompok etnik
Ia menyatakan bahwa pada umumnya diduga oleh para ahli . yang berbeda pindah ke Amerika untuk mendapatkan ke
terapi bahwa orangdari kelas bawah mengalami kesulitan hidupan .yang lebih baik dalam kehidupan masyarakat
untuk mendapatkan manfaat dari psikoterapi karena Amerika dengan menjadi bagian dari satu kelompok yang
keterbatasan menggunakan cara nonverbal. tidak mampu dominan. Perbedaan biasanyadiHhat sebagai penyim
berblcara, dan kurang kemampuan untuk berpikir secara pangan sosial dan dianggap rendah. Variasi etnik dianggap
abstrak. Akan tetapi Padilla melaporkan bahwa dalam sebagai elemen dari kelas bawah dan kelompok imigran
konseling pada klien Latin, tidak sepenuhnya benar jika saat ini. Keberhasilan meningkatkan kelas sosial berarti
klien diberi kesempatan dan didorong untuk berkomuni meny\ngkirkan tradisi dan nilaietnik satu budaya dan
kasi dalam bahasa Spanyol. Inggris atau kombinasi dari berasimilasi menjadi budaya dominan masyarakat.
keduanya untuk meningkatkan pemahaman tentang komu Protes sosial pada tahun 1960an membawa suatu reali
nikasi mereka. Dia menyimpulkan bahwa "Sekarang sasi yang keras bahwa suatu masyarakat tidak pemah dan
terlihat jelas bahwa orang Chicano jyan.~.j,miskin cukup tidak menginginkan untuk menggerakkan masyarakat pada
mampu secara verbal mengekspresikan dirinya di dalam satu keutuhan yang homogen. Gerakan hak asasi dan pe
'penghayatan' yang intens,if pada situasi terapi,jika mereka ningkatan kesadaran orang kulit hitam serta identitas
tidak dipaksa untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris, membentuk suatu model bagi semua kelompok etnik yang
suatu bahasa' yang mungkin terasa asing baik sebagian lain. Model ini menekankan pada perbedaan kebudayaan.
maupun secara keseluruhan bagi individu tersebut" (him. sebuah tuntutan yang besar untuk diperlakukan sarna dan
289). diterimanya perbedaan nilai etnik atau kebudayaan dalam
kehidupan di masyarakat. Berasal dari dorongan untuk
PLURALISME BUDAYA-ETNIK pluralisme kultural dan pertumbuhan demografis secara
imperatif. nilai orang Amerika sudah berubah. mencer
Negara Amerika Serikat adalah negara yang memiliki minkan toleransi yang lebih besar terhadap keragamanl
banyak kelompok etnik atau subkultur. Arilerika sedarig perbedaan.
mengalami pertumbuhan imigrasi terbesar dalam seratus Me. Goldrick dan Giordano (1996) menjelaskan bahwa
tahun. Imigrasi besar-besaran. terjadi di tahun 1990-an " ... rasa positif tentang identitas etnik dan ras merupakan
menyebabkan satu dari setiap tiga penduduk adalah mino hal yang penting untuk pengembangan personal dan iden
ritas (U.S. Bureau of the Census. ;2000). Tiga per empat titas keJompok yang sebat" (him. 4). Mencoba untuk meng
dari imigran berasal dari Meksiko dan Asia. Hampir 44% asimilasi dan melupakan warisan kebudayaan seseorang
202 8AGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
TABEL 8-1
PERSENTASE AKTUAL DAN PROYEKSI POPULASI AMERIKA DARI MINORITAS ETNIK PADA
DATA SENSUS TAHUN 1980, 1990, DAN 2000.
PERSENTASEPOPULASIAMERIKA
KELOM POK ETN I K 1980 1990 1996 2000 PROYEKSI 2050
Kulit Hitam 11,7% 12,1% 12,2% 12,1% 14%
dapat membahayakan kesehatan seseorang. Beberapa Leininger (1970, 1995,2001) menyatakan bahwa pen
kajian setuju bahwa "apabila orang merasa aman dengan dekatan ini tidak hanya menyuarakan agar keperawatan
identitas mereka, mereka bertindak dengan sikap yang le menggunakan pendekatan lintas-budaya atau transkultural,
bill fleksibel dan terbuka terhadap mereka dengan latar be suatu keharusan bahwa: Klien mempunyai hak yang sarna
lakang kebudayaan yang Jain" (McGoldrick dan Giordano, agar latar belakang sosial~btidaya rnereka dipaharni dengan
hIm. 9). Identifikasi etnik memberikan hubungan alternalif cara yang sarna bahwa mereka rnengharapkan kebutuhan
. bagi banyak orang dan keluarga untuk· mem perl uas ke fisik dan psikologis rnereka untuk diakui dan dipahami .
hidupan masyarakat, sebagian mengompensasi atas kualitas Baru akhir-akhir ini saja aspek sosial-budaya dalarn asuhan
masyarakaisaat ini yang tidak ramah, asing, dan birokratik. sangat diabaikan. Kita sering kali hanya rnenyetujui di
Selain itu,etnisitas dapat dilihat sebagai kekayaan ke mulut saja dalarn mengkaji faktor sosiobudaya klien.
hidupan keluarga dan menguatkan ikatan antargenerasi. Praktik keperawatan transkultural, dengan teoretis dan
Suatu kenyataan dari milenium baru adalah bahwa pengetahuan berdasarkan penelitian, rnerupakan hal yang
Amerika Serikat benar-benar multikultural. Terdapat im penting dalarn rnemberikan pelayanan yang berkualitas
peratif demografis untuk mempraktikkan keperawatan ke kepada rnasyarakat dan keluarga dari beranekaragarn
luarga transkultural. kebudayaan (2001).
Konsep atal,l istilah berikut ini sebagai dasar penting un
tuk rnernahami prinsip. dan praktik lintas-budaya.
PENDEKATAN LlNTAS-BUDAYA
TRANSKULTURAL
KEBUDAYAAN. Yang terpenting di antara konsep itu adalah
kebudayaan. Kebudayaan biasanya tampak seperti suatu
Pendekatan Iintas-budaya digunakan dalam antropologi . cara hidup, berpikir, berperilaku dan berperasaan. Kebu- .
yang memberikan gambaran komparatif yang luas tentang dayaan mengelilingi dan memandu cara rnasyarakat dan
sifat dan perilaku manusia serta merupakan dasar dalam kelornpok etnik rnemecahkan rnasalah mereka dan rnenda
kepeniwatan transkultural (Leininger 1970, 2001). Pende patkan arti dad kehidupanrnereka. Dari perspektif sebuah
katan dalam pelayanan keperawatan keJuarga adalah untuk sistern, kebudayaan didefinisikan sebagai sistem pola peri
keperluan praktis dan realitas sosial. karena bagian perva laku yang dipindahkan secara sosial yang menghubungkan
sif dari peran kebudayaan dan pertumbuhan jumlah pen kelornpok rnanusia dengan tatanan lingkungan rnereka, se
duduk di Amerika dengan berbagai latar belakang kebu perti halnya sis tern dari perubahan sosiaf dan organisasi
dayaan. Seperti halnya kita mengenal kebudayaan lain dan yang bertindak sebagai penengah dalam adaptasi sosial
belajar untuk menghargai mengapa nilai dan norma efektif (Leininger, 1976). Kebudayaan rnernbentuk pola perilaku
sepanjang waktu pada kebudayaan tersebut, tenaga kese yang dipelajari dan nilai yang dipindahkan dari satu
hatan diharapkandapat menjadi lebih sensitif dan efektif generasi ke generasi berikutnya (Giger dan Davidhizar,
dalam memberikan asuhan kesehatan keluarga. 1999).
BAB 8 IDENTIFIKASI DATA KELUARGA 203
Dengan kata lain. kebudayaan met'upakan suatu cetakan etnisitas dan kebudayaan mereka. Sebagai contoh, daJam
dengan ,kita semua sebagai pembuatnya. Kebudayaan ras kuJit putih mungkin terdapat seratus atau lebih ~elom
membatasi dan mengatur perilaku kehidupan kita sehari pok etnis yang berbeda. Dengan pengecualian daTi Census
hari, sikap, dan nilai secara tersehibung atau yang dima Bureau, ras tidak dianggap sebagai suatu cara yang tepat
nifestasikan. Karena masyarakat mengandalkan perilaku atau berguna untuk mengklasifikasikim orang. Karena
yang dipelajari atau kebudayaan untuk kelangsungan hi adanya perkawinan antara keluarga dekat dari genetik
dup, kebudayaan merupakan sumber utama dari kemam substansial pada populasi dunia, klasifikasi menjadi tidak
puan kita beradaptasi. jelas, saat ini tidak ada ras yang mumi (Henderson, 2000).
Ketika mendefinisikan kebudayaan, diperlukan definisi Selain itu, pertumbuhan dalam perkawinan campuran
yang luas, komprehensif dan inklusif. Dengan demikian, memperkuat dugaan terhadap keinginan menghilangkan
kebudayaan mencakup: ras asli. Census Bureau, dihadapkan pada kenyataan baru,
1. Variabel etnografik (mis., kebangsaan, etnisitas, ba izin tinggal dengan indikasi lebih dari satu etniklkategori
hasa, dan agama) ras (Meacham, 2000).
2. Variabel demografik (mis., usia, gender, tempat ting Etnisitas sering kali dapat saling beitukar deilgan bu
gal, dan generasi) daya atau subbudaya, walaupun etnisitas didefinisikan se
3. Variabel status (mis., sosial, ekonom.i, dan pendi cara sempit; yaitu, istilah kebudayaan mencakup lebih
dikan) banyak dimensi daripada hanya sekadar etnisitas. Peng
4. Variabel afiliasi (mis., keanggotaan kelompok formal gunaan dua istilah yang dapat saling bertukar menyebab
dan informal) (Falicov, 1988; Locke, 1992). kan kebingungan. Namun demikian, ketika kita berbicara
Definisi kebudayaan oleh Falicov (1988), berikut ini meng mengenai "Iatar belakang kebudayaan" seseorang atau ke
gabungkan komponen berikut: luarga, kita paling sering merujuk pada latar belakang
, Kumpul.an dari pandangan dunia secara bersarna dan pe etnik. Karena itu, dalam buku ini,etnisitas akan digunakan
rilaku adaptif yang diturunkan dari keanggotaan yang terutama untuk membahas seseorang. atau keluarga dari
.simultan dalam berbagai konteks, seperti tatanan ekologi berbagai kebangsaandan identitas kelompok.
(pedesaan,perkotaan, dan semi-perkotaan), Jatar beJakang Agama sangat. terkait dengan etnisitas. Pada beberapa
agama, kebangsaandan etnisitas, kelas sosial,pengalaman keluarga, agama keluarga merupakan pembentuk nilai, ke
. yang berhubungan dengan gender, status minoritas, pe yakinan, dan praktik kesehatan yangpenting (And!:ewsdan
". kerjaan,pembelajaran politik, poJa migrasi, tahap akultu
Boyle, 1995). Akan tetapi pada keluarga sekuler, pengaruh
rasi atau niIai yang beranjak dari rasa memiliki dalam satu
generasi yang mempunyai sejarah generasi yang sarna, agama umumnya lebih tidak terasa.
atau ideologi tertentu (hIm. 336). VARIASI INTRAETNIK (VARIASI DI DALAM KELOMPOK
ETNIK). Seperti halnya perbedaan besar dalam masyarakat
ETNISITAS. Etnisitas merupakan aspek kund dari kebu
di antara kelompok etnik, terdapat juga vaTiasi yang besar
dayaan dan merujuk pada adat leluhur, suatu rasa "ke
pada masyarakat di dalam kelompok etnik yang sarna.
bersamaan dengan kelompok" dan identitas kelompok.
Banyak variasi yang kita Ii hat dalam keluarga dengan latar
Dari leluhur dan kebersamaan sosial serta sejarah k~bu
belakang etnik yang sarna merupakan suatu fungsi tingkat
dayaan dan asal kebangsaan yang sarna telah mengem
kontribusi keluarga terhadap kebudayaan Amerika, seperti
bangkan nilai dan adat-istiadat bersama (Giger dan
juga perbedaan wiJayah pada penduduk asli, perbedaan
Davidhizer, 1999; Mc.Goldrick dan Giordano, 1996).
kelas sosial, sejarah perkawinan campuran, atau hanya va
Latar belakang etnik kita sangat memengaruhi pemikiran,
riasi idiosinkratis. Keragaman antarkeluarga di dalam ber
perilaku, perasaan, persepsi, ritual dan upacara, diet, nilai,
bagai kelompok etnik sepenuhnya harus dipertimbangkan
keyakinan, dan praktik kita mengenai sehat dan sakit (Huff
(Goldenberg dan Goldenberg, 20(0).
dan Kline, 1999).
Etnisitas sangat terikat pada keluarga karena keluarga PENGALAMAN IMIGRASI. Akhir-akhir ini, banyak kelu
membawa warisan ini. "Rasa kesamaan kelompok diwaris arga etnik. minoritas yang melakukan imigrasi. Keluarga
kan dari generasi ke generasi oleh keluarga dan didorong imigran ini memiliki pengalaman stres akibat imigrasi dan
oleh komunitas lingkungan" (Mc.Goldrick dan Giordano, migrasi yang kompleks serta bahkan mungkin lebih berat.
1996, hIm. 1). jiaripada stres yang dialami pengungsi. Walaupun penga
Ras dan etnisitas tidak boleh rancu dengan yang Jain. laman yang menegangkan ini sering "terkubur", mereka
Ras menunjukkan variasi biologis, membedakan seseorang terus membentuk pandangan keluarga dan melakukan pe
berdasarkan pada karakteristik fisik seperti wama kuJit, nyesuaian (Bullrich, 1989).
bentuk wajah, dan tekstur rambilt (Huff dan Kline, 1999). Menjadi seorang pengungsi merupakan peristiwa yang
Keturunan dari satu ras yang sarna dapat berbeda dalam penuh dengan stres, seperti kebanyakan pengungsi
~--'-
meninggalkan negara asal mereka tanpa sengaja. Biasanya keJuarga Yahudi, berperan sebagai suatu petunjuk tentang
mereka memasuki Amerika Serikat dan negara Jain untuk latar belakang keluarga. Namun demikian, pola yang ber
menghindar daTi kondisi yang kacau-balau dan tidak bisa toJak berdasarkan kebudayaan perlu diverifikasi dengan
ditoleransi. Meninggalkan negara asal dalam kondisi keluarga tertentu yang dikaji oleh perawat.
seperti ini menyebabkan hilangnya per~alian keluarga, Tripp-Remer dan Laurer (1987) mengingatkan perawat
identitas dalam kebudayaan; sosioekonomi dan status keluarga yang merencanakan asuhan keperawatan berbasis
pekerjaan kelas bawah; masalah bahasa; peralihan yang etnisitas keluarga. Mereka menjelaskan bahwa:
dramatis dalam peran sosiat, keluarga, dan gender; masalah Klien mungkin tidak menginginkan keyakinan tradisional
akulturasi di negara baru; dan isu kesehatan jiwa (Bemak, dan adat istiadat diintegrasikan ke daJam aSllhan mereka
Chung dan Bornemann, 1996; Lipson dan Meleis, 1999). . apabiJa pendekatan altematif dapat diterima. Klien etnik
mungkin tidak berharap untuk tetap tidak berasimilasi;
STEREOTIPE. Kurangnya pengakuan terhadap perbedaan bahkan, ini dapat dengan sederhana mengekalkan bentuk
individu atau pemberian label disebut stereotipe. Stereo stereotipe lain untuk mengasumsikan bahwa semua ang
tipe kebudayaan melibatkan penolakan atau tidak mem gota dari keJompok etnik berada pada posisi kebudayaan
perkenankan adanya keberagaman individu atau kelompok; yang paJing konservatif. (him. 96).
setiap orang berasaJ daTi kebudayaan tertentu dipandang Tripp-Reimer dan Laurer menyebut masalah ini dengan
sarna dan dipersepsikan sesuai karakteristik mereka. Dan "pikiran tradisional yang keliru." Kita tiaak dapat meng
biasanya karakteristik tersebut negatif. Stereotipe meme asumsikan kita tahu apa yang keluarga dan anggotanya
gang peranan penting dalam diskriminasi seperti "isme" inginkan hanya karena kita tahu latar belakang etnik ke
yang tersebar luas dan urn urn pada kehidupan sosiaJ kita, luarga. Pengkajian terhadap tiap individu keluarga penting
yaitu rasisme, seksisme, klasisme, etnosentrisme, ageism, . dilakukan sebeJum memberikan asuhan.
dan heteroseksualisme (homofobia). Se\ain itu, penelitian
terbaru- menunjukkan bahwa ketika seseorang diingatkan AKULTURASI. Keterpaparan seseorang dari satu kelompok
tentang stereotipe negatif yang menyinggung diri sendiri, kebudayaan tertentu terhadap kebudayaan lain menye
seperti '.'Perempuan tidak pandai dalam matematika", da babkan terjadinya proses sosial-budaya yang disebut akul
pat mengganggu kinerjanya (Begley, 2000). . turasi. Sebagai salah satu dari faktor penyebab utama daTi
Sayangnya, kecenderungannya adalah untuk menyeder keragaman di dalam kelompok etnis, akulturasi terdiri daTi
hanakan sesuatu dengan menstereotipekan individu. Kay perubahan .bertahap yang dihasilkan apabila individu dari
(1978) membahas masalah yang seTing kali terjadi berupa satu kebudayaan tetentu mengadopsi sifat dari suatu ke
generalisasi sekelompok orang dalam uraian antropologis budayaan tuan rumahldominan (Huff dan Kline,1999).
etnografik: . Ketika kelompok etnik berimigrasi ke Amerika Serikat,
kebudayaan Amerika memengaruhi kelompok etnik untuk
Sebagian besar etnografis, atau sejumlah gaya hidup se menyesuaikan diri pada pola kebudayaan ini. Hasil daTi
seorang yang berpartisipasi dalam kebudayaan tertentu, .
asimilasi dapat berkembang lebih jauh secara praktis me
masih seperti sebuahfoto. Mereka menggambarkan bahwa
matikan kebudayaan etnik (seperti yang terjadi dengan ke
seseorang berada di dalam ruang waktu dan tempat. Karni
menyebutnya sebagai citra stereotip~ yang tidak dapat di budayaan Afrika selama masa perbudakan) atau ada faktor
ubah. Kepribadian khas dibekukan di suatu tempat yang yang dapat menjadi kekuatan pengimbang asimilasi dan
tetap, dan kemudian diharapkan mewakili jutaan kepri mempertahankan kedua kebudayaan terisolasi. Sebagai
badian. Tetapi jika kita mencoba mengualifikasikan ke contoh, menurut sejarah, kendala bahasa dan agama, eko
lompo~ dengan menggambarkan perbedaan tertentu (mis., nomi dan geografis mempertahankan orang Amerika ketu
72% dari perempuan barrio membuat tortilla mereka runan Meksiko dan Amerika pribumi terpisah dari masya
sendiri, dibandingkan dengan 12% dari mereka yang mem rakat Amerika. Kebudayaan tradisional yang kuat dari
beli roti Rainbo), yang pada akhimya tidak satu pun yang
orang Yahudi dan Armenia dalam batas tertentu telah
digambarkan. (hIm. 89).
membatasi terjadinya asimilasi pada keJompok mereka.
Kita memerlukan kemampuan untuk membuat generalisasi Asimilasi menunjukkan proses lebih lengkap dan searah
tentang kelompok etnik agar dapat mempelajari dan mem dari satu kebudayaan yang sedang di serap ke daJam ke
bahas kelompok tersebut; tetapi pada waktu yang sarna, budayaan lainnya. Terdapat derajat akulturasi, berkisar
ingat bahwa karakteristik kebudayaan hanya menunjuk ke dari seseorang yang mempunyai dua kebudayaan hingga
pada karakteristik kelompok saja. - ke masyarakat tradisional, yang berpegang pada semua ke
Karena itu pengetahuan yang dipegang oleh ayah se budayaan tersebut atau sangat berpegang pada sifat asal
bagai kekuasaan utama di rumah orang Amerika keturunan tanah airnya. .
Meksiko tradisional, atau bahwa seorang ibu Yahudi sering Derajat akulturasi dari setiap kelompok etnik ke dalam
kali merupakan "kekuasaan di belakang singgasana" pad a kebudayaan yang dominan bergantung pad a derajat
BAB 8 IDENTIFIKASI DATA KELUARGA 205
keselarasan antara orientasi nilai dasar kelompok,itu sen kelompok etnik mengungkapkan bahwa bikulturalisme
diri dan kebudayaan yang dominan (Amerika) tersebut. sebagai strategi adaptif yang penting (Harrison et aI.,
Selain itu, kelompok dengan subkultural etnik tertentu 1994).
lebih dapat menerimaperubahan sosial dan kebudayaan.
Sebagai contoh, antara penduduk perkotaan, yang lebih NYATA VERSUS IDEAL. Untuk memahami latar belakang
berpendidikan, lebih berhasil dalam pekerjaan, atau kondisi kebudayaan sebuah keluarga kita pedu memahami baik
sosial ekonomi yang lebih baik, akan lebih besar mengalami nilai (apa yang anggota keluarga katakan adalah penting
asmiliasi. Oleh karena itu, faktor sosioekonomi dan atau ideal) maupun perilaku aktual (nyata). Sering kali
kelasnya merupakan hal yang penting dalam mempelajari perbedaan antara keduanya mencolok. Hal ini terkait
etnisitas satu keluarga. dengan adaptasi pragmatik dari suatu keluilfga pada kon
Dengan demikian, akulturasi, berarti bahwa anggota teks sosial dan historis tertentu (Friedman, 1990). Kebu
dari kebudayaan lain selain kebudayaim sosiaJ yang do tuhan praktis sering kali dapat merusak nilai seseorang
minan sudah diinternaIisasikan sampai pada norma dan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tidak dapat dikenali
nilai dari kebudayaan yang dominan, kebudayaan di in lagi (Graedon, 1985). Banyak contoh perbedaan an tara
tegrasikan. Selain itu, inasyarakat yang lebih luas sudah nyata dan idea{ yang dapat terIihat dalam adaptasi keluarga
dipengaruhi dalam berbagai tingkat melalui keterpaparan etnik terhadap kemiskinan dan diskriminasi. '
nya terhadap kelompok etnik atau sub-kebudayaan yang
RELATIVISME KEBUDAYAAN. Dalam bekerjadengan klien
berimigrasi ke negara tuan rumah. Contoh wilayah (Ii mana
kelompok etnik berimigrasi sudah sangat memengaruhi dengan beragam latar belakang kebudayaan, tujuan profesi
kebudayaan setempat termasuk wilayah perbatasan adalah menghapuskan keyakinan etnosentris dan meng
Meksiko dengan Amerika, di mana pengaruh kebudayaan gantinya dengan perspektif kebudayaan relat~vistik. Rela
Latinsecara pervasif terlihat di banyak aspek kehidupan tivisme kebudayaan adalah perspektif yang berpegangan
(mjs.• makanan. kesenian pentas, struktur pekerjaan, media bahwa "kebudayaan bukan lebih rendah maupun' bukan
masa, dan bisnis sekitar). lebih tinggi antara satu dengan yang lain. serta tidak ada
satupun skala untuk dapat mengukur nilai kebudayaan.
Tingkat akulturasi dari anggota keluarga sering kali di
Oleh karena itu, adat istiadat, keyakinan, dan praktik harus
perantarai oleh generasi. Generasi yang lebih tua, khusus
dipahami sesuai dengan konteks di mana a!iat istiadat
nya yang bermigrasi saat berusia lanjut, cenderung untuk
muncul" (Aamodt. 1978, hIm. 9). Untuk melakukan ini,
berpegang teguh pada nilai dan tradisi dari negara asalnya.
tenaga kesehatan harus cukup fteksibel untuk memahami
Sebaliknya, generasi pertama yang lahir di Amerika dan
dan menerima perspektifkebudayaan dengan siapa pe
mereka yang beremigrasi ketika masih muda ditemukan
rawat bekerja.
cenderung mengalami akulturasi, bahkan walaupun me
ngatakan tetap akan mempertahankan warisan kebudayaan ETNOSENTRISME. Etposentrisme menunjukkan kekurang
mereka sendiri (McCallion, Janicki dan Grant Griffin, an dari relativisme kebudayaan. Ada asumsi yang me
1997). ngatakan bahwa cara seseorang meyaki~i dan berperilaku
Dengan demikian. akulturasi tidak berarti harus ke adalah hal yang paling benar dan lebih disukai (Huff dan
hilangan identitas etnik-derigan melepaskan dirinya dari Kline, 1999). Tenaga kesehatan profesional mungkin etno
komunitas etnik-juga tidak berarti kehilangan adat istiadat sentris ketika sedang bekerja dengan keluarga yang mem
yang terkait dengan 'kebudayaan tersebut. Adat istiadat punyai latar belakang sosial-budaya yang berbeda. Oleh
yang bersinambung tersebut, ban yak atau sedikit dapat ter karen a itu, informasi tentang keluarga dari etnik lain harus
selamatkan, semua itu bukan merupakan stigma atau me didapatkan untuk menghadapi kecenderungan keyakinan
langgar hukum, adat istiadat tersebut misalnya makanan, bahwa cara keluarga atau kebudayaan sistem kesehatan
agama, musik, dan tarian. Sering kali hal ini menjadi suatu kita sendiri berjalan adalah cara yang harus dilakukan dan
perbedaan kebudayaan yang nyata, dan jejak kebudayaan dijalankan semua keluarga (normal).
ini sangat beragam. Sebagai elemen an tara jalinan kebu
dayaan yang lama dan baril, terbentuklah sebuah subkultur CULTURAL IMPOSITION. Etnosentrisme menyebabkan ma
yang unik. salah cultural imposition (penindihan kebudayaan). Keti
Anggota etnik minoritas dalam batas tertentu merupa ka profesional kesehatan menyadari atau tidak menyadari
kan bagian yang tidak terelakkan dari dua kebudayaan. bahwa keyakinan dan praktik mereka adalah lebih baik dan
Kebanyakan keluarga etnik minoritas merupakan bikultu benar, mereka menggunakan cara halus danlatau samar
ral. Bikulturalisme menandakan adanya partisipasi dalam untuk memaksakan nilai, keyakinan, dan praktik mereka
sist'em dua kebudayaan dan sering membutuhkan dua terhadap individu dari orientasi etnik yang berbeda
rangkaian perilaku dan cara berpikir (Ho. 1987). Semua (Leininger, 1974),
206 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
Cultural imposition dapat menimbulkan konflik hatan. Ketidaknyamanan ini juga lebih besar karena pada
kebudayaan-situasi ketika profesional kesehatan secara kenyataannya tenaga kesehatan berada di wilayah teritorial
terbuka atau tertutup mencoba untuk memaksakan praktik klien."
kesehatan mereka pada kHen dan kHen bereaksi secara Perbedaan gaya hidup dan nilai bukan suatu hal yang
negatif. ~eebagai perawat, kita dapat berpikir banyak cara mudah ditangani. Nilai dan sikap kita sendiri akan sangat
ketika kHen "menentang" tindakan medis yang sering kali memengaruhi persepsi kita dan pengkajian serta intervensi
membahayakan kesehatan mereka sendiri karena kurang keperawatan. Oleh karena itu, perasaan personal, keyakin
nya pengakuan dari sistem kesehatan tentang keyakinan an dan sikap seseorang harus diidentifikasi, didiskusikan
dan praktik yang terpola secara kultural. Sikap bungkam dan diterima sebelum kita dapat secara efektif membantu
yang sering tampak pada keluarga Hispanik untuk mema keluarga yang membutuhkan bantuan.
sukkan salah seorang dari anggota keluarganya di rumah
51STEM PERAWATAN KE5EHATAN TRADI5IONAl. Konsep
sakit karena dipaksa untuk memisahkannya dari anggota
kebudayaan umum terakhir secara lebih spesifik berhu
keluarga yang lain merupakan suatu kasus dalam hal ini.
bungan dengan praktik perawatan kesehatan. Setiap kebu
Ketika kunjungan keJuarga dalam suasana santai memung
dayaan sudah dilengkapi dengan tradisi mereka sendiri,
kinkan untuk mempertimbangkan secara f1eksibel sikap
atau sistem perawatan kesehatan awam yang berten
d~n pola klien dan keluarga, baik kepentingan klien mau
tangan dengan sistem perawatan keseJw.tan profesionaL
pun sistem pelayanan kesehatan.
atau ilmiah Barat. Beberapa dari sistem ini dibangun
Untuk mengatasi masalah cuLtural imposition dan kon dengan baik dan sudah digunakan secara efektif berabad
f1ik kebudayaan yang sering dialami, Leininger (1976) me abad untuk menanggulangi kondisi tertentu, misalnya
nyarankan bahwa "perawat harus benar-~nar memahami sistem perawatan kesehatan Timur. Sistem perawatan ke
kebudayaan sebelum menentukan perubahan terhadap se sehatan tradisional menggunakan terapi modalitas tradi
seorang. Kepekaaan dan pandangan ke depan merupakan sional. Praktisi dari sistem tradisional ini sering berada di
hal. penting untuk bekerja dalam konteks kebudayaan yang garis depan, praktisi pemberi asuhan utama ini mer·upakan
berbeda" (him: 40). Agar dapat memahami kebudayaan tempat pertama keluarga etnik yang tidak terakulturasi
klien dan memberikan asuhan keperawatan yang kompe- untuk berkonsultasi. Mereka mungkin juga didatangi kelu
ten secara kultural, perawat pertama harus menyadari argauntuk mengobati penyakit "rakyat" tertentu atau apa
orientasi nilai dirinya sendiri dan pola perawatan kesehat bila pengobatan cara Barat tidak berhasil.Sebagai bagian
an daJam' kebudayaan yang dianutnya (McGoldrick & pendekatan Iintas-budaya yang terdahulu, sistem profesio
Giordano; 1996; Spector; 2000). Perawat keluargajuga ha nal dianjurkan agar lebih memerhatikarl kebudayaan dan
rus menemukan-melalui pertanyaan yang diajukan dan belajar bagaimana bekerja secara kooperatif dengan prak
observasi respons kita-keyakinan anggota keluarga ten tisi perawatan kesehatan non-Barat, bukannya berlawanan
tang sehat dan sakit, khususnya persepsi keluarga tentang (Bushy, 1990; Engebretson, 1994; Germain, 1992). Tenaga
masalah kesehatan yang dial ami aanggota keluarga. Kita kesehatan profesional cenderung meremehkan pentingnya
tidak boleh membuat asumsi sampai setelah validasi yang dan menghargai perawatan kesehatan tradisional dan
memadai dilakukan. praktiknya. Sikap ini tidak tepat dan merugikan kesehatan,
karena ban yak pengobatan tradisional yang efektif
SYOK KEBUDAYAAN. Perawat keluarga dan mahasiswa (Leininger, 1976).
perawat biasanya merasakan syok kebudayaan ketika me Pada kenyataannya, dalam kebanyakan kasus, manfaat
ngunjungi atau. berinteraksi dengan keluarga yang kebu pengobatan secara tradisional ini bergantung pada apakah
dayaannya (a) sangat berbeda dengan kebudayaan mereka, klien yang sakit sudah pulih atau tidak, dan perawatan
(b) tidak pernah didapatkan informasi mengenai kebuda kesehatan tradisional berhasil dalam banyak hal. Terutama
yaan tersebut, danlatau (c) sedikit terpapar oleh perawatl saat penyakit yang ditandai dengan faktor psikogenik yang
mahasiswa perawat. Syok kebudayaan berkenaan dengan mencolok dan saat pengobatan efektif suatu penyakit ber
situasi ketika seseorang, dalam merespons Iingkungan gantung pada pengetahuan dalam konteks sistem keyakinan
yang begitu berubah sehingga objek dan pengalaman yang kebudayaan seseorang. Dalam hal ini, siapa lagi orang
berarti digantikan oleh objek dan pengalaman yang berasal yang mengetahui atau menghargai konteks psikogenik dan
dari kebudayaan berbeda, merasa bingung, tidak dapat kebudayaan lebih baik daripada praktisi tradisional?
berbuat apa-apa, dan "tersesat" (Aamodt, 1978). Perasaan
dan sensasi dari ketidaknyamanan akan lebih tampak ke
KELUARGA ETNIK
tika mengunjungi lingkungan rumah, karena perbedaan
keluarga akan lebih jelas terlihat daripada jika interaksi Keluarga etnik adalah keluarga yang diklasifikasikan se
perawat-klien terjadi di tatananlsarana pelayanan kese bagai pemilik kelompok etnik atau kebudayaan selain
BAB 8 IDENTIFIKASI DATA KELUARGA 207
kelompok etnik kulit putih, seperti Irlandia. Polandia, dan orang menyalahkan korban-ibu penerima bantuan kese
Yahudi. Mereka juga disebut "orang etnik berwama",
< jahtaeraan, pria Afrika-Amerika pengangguran dan tidak
kelompok ini terdiri dari sekitar 29% dari populasi kita terampil, keluarga Afrika-Amerika, geng Chicano-bukan
pada tahun 1996 (U.S. Bureau of the Census. 2000). melihat masalah dengan lebih luas. Dengan melihat cara
Keluarga minoritas, adaJah kebalikan dari seluruh keluarga yang melibatkan seluruh sistem (institusi masyarakat dan
etnik (kulit putih dan kulit berwama) yang biasanya mem· interaksi individu di dalam ling'kungan yang lebih luas),
punyai masalah dan karakteristik yang sarna. Satu penga solusi kontekstual dapat diidentifikasi (Edelman, 1987).
laman bersama yang sarna adalah ketika sedang mengha Pendekatan ini disebut variasi kebudayaan atau model
dapi stressor yang sarna dengan seluruh keluarga yang lain, relatif kebudayaan. Dalam pendekatan ini, :'menyalahkan
yakni mereka memiliki tambahan beban sebagai akibat korban" disebut istilah pendekatan penyimpangan kebu·
diskriminasi dan rasisme (McAdoo,1978,1993). Menjadi dayaan.
individu etnik di Amerika, menurunkan status sosial sese·
KONTROVERSI TENTANG STRUKTUR KELUARGA ETNIK.
orang. Sosiolog mencatat bahwa kelompok etnik yang ber
Satu cara yang tanpa disadari oleh ahli sosial telah men
beda dalam status mereka, dengan kelompok lain, seperti
sterotipe dan menstigma seluruh kelompok etnik adalah
orang Amerika kulit hitam dan keturunan Latin, lebih
dengan mencoba menggambarkan seluruh kelompok etnik
menderita akibat ketidaksamaan status daripada etnik kulit
dari data yang diperoleh, dan kemudian hanya merefleksi
putih. atau orang Asia-Amerika (Dilworth-Anderson,
kan aspek kekurangan dari kelompok tersebut (Dilworth
Burton & Johnson, 1993; Vincent dan Ransford, 1980).
Anderson, Burton dan Johnson, 1993), Dalam banyak con
PENYIMPANGAN ATAU VARIASI KEBUDAYAAN? Keluarga
toh, segmen tertentu dari kelompok etnik yang sedang
bukan merupakan kelompok yang terisolasi dari kehidupan digambarkan tidak secara jelas teridentifikasi, dengan de
sosial, yang merupakan bagian dari mereka. Jadi, apabila mikian memberikan dugaan yang salah pada peinbaca ten
sebagian besar dari keluarga minoritas atau kelompok et· tang seperti apa kelompok etnik itusecara utuh.
nik tertentu adalah orang miskin, pengangguran, dan "ti Generalisasi berlebihan inidibenarkan dalamstudi i1mu
dak fungsional untuk seluruh masyarakat," pemahaman sosial orang Meksiko-Amerikapada periode antara 1950
<
tentang status mereka hanya dapat dicapai melalui pengka dan 1970. "Akibat kelalaian i1miah yang luar biasa ini,
jian peran yang dimairikan oleh masyarakat yang lebih be menimbulkan stereotipe yang sangat merusak orang
Amerika~Meksiko" (Casavantes, 1970, him. 22). Willie
sar dalam membentuk kehidupan kel uarga.
(1976) dan Bilingsley (1968) telahmelakukan kritik yang
Jika kita tinggal dalam masyarakat yang tidak meng
sarna terhadap studi tentangkeluarga Afrika-Amerika dan
hargai dan memandangkeluarga etnik lebih rendah, pesan membedakan gayahidup serta riilai keluarga Afrika
dan.persepsi ini sangat efektif untuk menimbulkan persep Amerika berdasarkan posisi kelas sosial keluarga. Pene
si dankeyakinan mereka (Dilworth-Anderson, Burton dan Iitian sangat difokuskan pada keluarga yang sangat terte
Johnson, 1993). Ajaran psikologi sosial yang terkenal ada kan dengan temuan yang kemudian menyamaratakan
lah bahwa seseorang membangun identitas dan persepsi
semua keluarga minoritas. Dalam proses ini, sikap bias. di
mereka berdasarkan bagaimana mereka dihargai dalam
dorong dan dipertahankan. Sebagai bagian dari bias ini.
berinteraksi dengan yang lain (Mead, 1934). Karena ke mayoritas keluarga etnik yang stabi!, dan proses yang
luarga dan individu minoritas berinteraksi di dunia mayo dilalui ketika mereka sec.ara ekonomi menjadi lebih man
ritas kulit putih yang mendorong perasaan rendah din dan
tap, sebagian besar telah diabaikan (McAdoo, 1978,1993),
menurunkan harga diri, mereka mulai percaya apa yang
dikatakan dunia luar tentang mereka. Hal ini disebut se
bagai self-fulfilling prophecy: Orang akan menyesuaikan l4'KELAS SOSIAL
harapan dan persepsi orang lain tentang dirinya dengan
. KELUARGA
menginternalisasi keyakinan dirinya, bahkan keyakinan
<
yang negatif, sehingga tampak memenuhi "ramal an" yang Status sosioekonomi, status sosial, atau kelas sosial (kedua
dibuat tentang dirinya. istilah sering kali dapat saling bertukar) berkenaan dengan
Masalah dalam kehidupan masyarakat menciptakan sekelompok orang dengan penghasilan. jumlah kekayaan.
kondisi yang menyebabkan keluarga etnik dan individu kondisi kebidupan, perubahan hidup dan gaya hidup yang
harus beradaptasi (Dilworth· Anderson, Burton, & Johnson, relatif sarna (Ropers. 1991). Curran dan Ranzetti (2000)
1993). Beberapa dari adaptasi ini-seperti kurang sejahtera, menjelaskan bahwa kelas sosial adalah "suatu ukuran indi
dikeluarkan dari sekolah, kehamilan di luar nikah pada vidu atau stratifikasi ekonomi 'keluarga, termasuk di da
usia dini, ikut dalam geng atau menjual obat terlarang lamnya tiga unsur: Kekayaan«unsur materi); status (unstll:
dipandang sebagai "disfungsionaL" Kecenderungan sese prestise); dan kekuatan politik (unsur pembuat keputusan)"
208 BAGIAN 3 PRAKTI K KEPERAWATAN KELUARGA
(hIm. 134). Status, sosioekonomi, karena mempunyai pe Kelas sosial atau status sosioekonomi tidak hanya ,ber
ngaruh yang menembus kehidupan keluarga dan ang hubungan dengan tingkat pendidikan keluarga, status pe
gotanya, terutama dalam kehidupan masyarakat yang he kerjaan, dan penghasilan, namun juga saling memengaruhi
terogen, dan kompleks. menyebabkan perbedaan dalam variabel yang rumit iili. Seseorang dengan perbedaan kon
kebudayaan keluarga dan gaya hid up yang signifikan. disi kehidupan dasar dengiln sifat baiklkebajikan dari ber
Pengaruh tersebut begitu hebat sehingga Oscar Lewis, se bagai pengalaman dan keterpaparan mereka, akan melihat
orang ahli antropologi yang terkenal, di tahun 1996, me dunia secara berbeda. membangun konsep realitas sosial
nyatakan bah,:"a keluarga miskin seperti hidup dalam ke yang berbeda dan begitu pula aspirasi, kekhawatiran serta
biasaan "kebudayaan miskin". Karakteristik gaya hidup, nilai-nilai yang berbeda pula.
struktur dan fungsi keluarga, serta hubungan dengan Iing Setiap masyarakat membedakan dan mengklasifikasi
kungan eksternal rumah, tetangga, dan komunitas yang kedudukan, gaya hidup, kendaraan, pakaian dan pekerjaan
sangat bervariasi dari satu kelas sosial ke kelas sosial yang seseorang sesuai dengan apa yang menurut pandangan
lain. mereka sebagai sesuatu yang paling berharga dan penting,
Kelas sosial, dengan latar belakang etnik, menggunakan Tidak ada masyarakat, termasuk masyarakat Amerika,
pengaruhnya secara menyeluruh pada kehidupan keluarga, yang tidak mempunyai kelas. Walaupun orang Amerika
memengaruhi nilii dan prioritas keluarga, pola perilaku mempercayai diri mereka sebagai masyarakat yang terbuka
keluarga. praktik sosialisasi, harapan peran keluarga, dan dengan kesempatan yang sarna, yaitu orang akan menarik
pengalaman dunia. Perbedaan yang sangat penting di an diri mereka sendiri ke atas dengan usahanya sendiri.
tara kelas' tersebut adalah hanya sumber penghasilan Masyarakat Amerika distratifikasikan ke dalam kelas
ekonomi (Teachman, 2(00). Sehubungan dengan perbedaan kelas. Kesadaran terhadap status terdapat bahkan pada
dalam sumber penghasilan, terdapat juga hubungan positif anak-anak yang baru saja biss mengenal "tempat" mereka
antara status sosioekonomi dan kesehatan fisik serta jiwa dan juga "tempat" anak lain di dunia kecil mereka
(Grzywacz, 2000; Ross, Mirowsky, dan Goldstein, 1991 Dengan mengidentifikasi kelas sosial keluarga, perawat
yang'berarti bahwa individu yang berasal dari keluarga keluarga dapat lebih baik' mengantisipasi karakteristik ga
miskin cenderung untuk mempunyai kesehatan fisik dan ya hidup dan beberapa stresor keluarga. Selain itu, struktur
mental yang lebih buruk dibandingkan mereka yang me dan fungsi keluarga akan. lebih dipaharni dalam konteks '
miliki kondisi sosioekonomi lebih baik. Pendidikan meru latar belakang kelas sosial keluarga.
pakati aspek'status sosial yang sangat behubungan dengan
status kesehatan karena pendidikan penting untuk mem KELAS SOSIAL 01 AMERIKA SERIKAT
bentuk pengetahuan dan pola prilaku.
Posisi jabatan dalam pekerjaan, pencapaian pendidikan Enam tipe kelas berbeda yang diuraikan oleh Warner
formal, dan penghasilan rumah tangga dari anggota kelu (1953) pada studi perintis tentang struktur sosial Amerika
arga yang dewasa digunakan sebagai indikator dari kelas sebagai kelas atas-atas, atas-bawah, menengah atas,
sosial dalam inasyarakat Amerika, dengan status pekerjaan menengah-bawah, kelas pekerja, dan kelas bawah. Gilbert
suami menjadi lebih penting dan mungkin merupakan in dan Kahl (1993) menyajikan taksonomi lain dari kelas
dikator yang sangat kuat dalam kelas sosial (Smith da:J sosial dan perkiraan mereka tentang persentase penduduk
Graham, 1995). Akhir-akhir ini, diakui bahwa tingkat pe berdasarkan tiap kelas tersebut. Taksonomi mereka sarna
kerjaan dan penghasilan istri mempunyai pengaruh besar dengan taksonomi sebelumnya tetapi terdapat perbedaan
'/. terhadap gaya hidup dan kelas sosial suatu keluarga. Pada dalarn membagi kelas yaitu hanya empat kelas yang
kenyataannya, penghasilan istri (yang ditambah pendapat diidentifikasi (atas, menengah, pekerja, dan bawah atau
an suami) biasanya dapat mengangkat keluarga ke kelas miskin). Mereka juga membagi struktur sosial ke dalam
sosial yang lebih tinggi (Teachman, 2(00). Akan tetapi, kelas kapitalis, kelas menengah atas, kelas menengah"
kebanyakan skala kelas sosial berdasarkan status pekerjaan kelas pekerja, kelas pekerja miskin, dan kelas bawah (lihat
meniadakan status pekerjaan perempuan (Smith dan Tabel8-2). '
Graham)-pastikan bahwa, ada pria dalam keluarga. Pada struktur kelas Amerika ini, yang distratifikasi
Umumnya pekerjaan dianggap sangat bernilai bagi masya dalam kelas adalah keluarga bukan hanya individu: Kelu
rakat yang menerima penghargaan. tertinggi, termasuk ti arga merupakan kunci dari sistem stratifikasi, mekanisme
dak hanya uang, tetapi juga kekuasaan, prestise, hak isti sosial dengan struktur kelas sosial dipertahankan. Saat ini,
mewa, dan otonomi. Kekayaan (kumpulan dari harta benda makin tidak jelas antara kelas-kelas sosial; selain itu, di
dan uang) serta latar belakang keluargajuga dapat menjadi dalam tiap pengelompokan berhubungan dengan nilai dan
faktor untuk menentukan' status kelas sosial, terutama di status mereka yang tentunya tidak homogen (Curran dan
an tara kelas yang sangat kaya (Stewart, 1998). Renzetti,2oo0).
BAB 8 IDENTIFIKASI DATA KELUARGA 209
INTERAKSI ANTARA KELAS SOSIAL DAN ETNISITAS. Fak yang diwariskan atau kekayaan "baru" yang mereka per
tor lain yangjuga signifikan dalam menciptakan perbedaan oleh sendiri). Mereka hanya mewakili kira-kira 3% dari
dalam pengelompokan kelas sosial-agama, etinisitas, ben penduduk Amerika Serikat (Curran dan Renzetti, 2000).
tuk keluarga, dan gender (untuk individu) menjadi contoh Amerika Serikat memiliki ketidakmerataan kelas yang
utama (Teachman, 2000). Keberagaman intra-etnik, di besar, dengan penghasilan, kekayaan, perhargaan dan ke
ciptakan sebagai akibat kebudayaan keluarga dan latar kuasaan yang sangat terkonsentrasi pada kelas atas yang
belakang kelas sosial yang saling memengaruhi, yang da sedikit ini (Scarpitti, Anderson dan O'Toole, 1997). Ke
lam sosiologi disebut ethclass (Gordon, 1964). Gordon banyakan keluarga kelas atas adalah Anglo-Saxon dan
menggunakan konsep ini untuk menjelaskan peran yang Protestan.
signifikan dari keanggotaan kelas sosial dan peran etnisitas Keluarga kaya baru, mungkin lebih memiliki perbedaan
dalam mendefinisikan kondisi kehidupan dasar dan secara kebudayaan yang besar. Kelas atas dipandang sebagai "ka
serentak menyandarkan pada perbedaan antara kelompok pitaJis" menurut Gilbert dan Kahl (1993).
etnik yang terdapat pada kelas sosial yang sarna.
Keluarga kelas menengah etnik lebih dekat dengan ke ,KELUARGA KELAS MENENGAH. Keluarga kelas inenengah
budayaan dominan dalam gaya hidup, nilai, dan keyakinan dianggap dominan secara mumerik (diperkirakan antara
daripada keluarga dari kelas sosiallain; namun demikian, me 40-45% dan berkurang) dan secara sosial, mereka paling
reka masih berbeda dari keluarga kelas menengah kulit putih mampu untuk menyebarkan pandangan mereka tentang
karena identitas etnik dan rasa identitas kelompok mereka. apa yang benar, tepat, dan perilaku yang diharapkan-baik
Keluarga dari kelas sosial yang sarna, tetapi berbeda kelom di dalam keluarga, di sekolah, maupun institusi kesehatan.
pok etnik menunjukkan perilaku dan nilai yang serupa, tetapi Dominasi ini berhubungan dengan dengan posisi kunci
tidak sarna dalam rasa identifikasi identitas secara historis. kelas menengah atas di pemerintahan, pendidikan, dan
Dan sebaliknya, mereka yang memiliki kelompok etnik yang komunikasi massa. Kelas menengah dapat dibagi dalam
sarna tetapi berbeda kelas sosial menunjukkan suatu perasaan dua kelompok, yang· mfmunjukkan' beberapa perbedaan
kesamaan identitas, tetapi gaya hidup tidak sarna. penting di dalam kelas ini.
Menggunakan tipologi kelas sosial di Amerika Utara
milik Gilbert dan Kahl (1993), bagian berikutdari bab ini . KeluargaKe/as ,Menengah Atas. Kelas ini terdiri dari
akan menguraikan secara singkat beberapa karakteristik profesional dalam bidang hukum, .akuntansi, dan kedok
dari tiap empatkelas sosial utama, dengan menekankan teran;pengusaha tingkat atas, manajemen menengah dalam
pada perbedaan nilai. Selain itu, kelas ini tidak secara perusahaan; pengusaha yang berhasil; profesional dalam
tegas menjelaskan realitas tetapi dalam bentuk konsep bidang jasa, terutama di tingkat universitas; pekerja ke
untuk menunjukkan hubungan yang berpola dan perbedaan sehatan jiwa; dan pegawai administrasi pelayanan sosial,
gaya hidup antara kelas. serta organisasi pemerintah (Langman, 1987). Menjadi
KELUARGA KELAS ATAS. Keluarga kelas atas ini adalah ke perantara yang berorientasi pada karir dari "sindrom orang
luarga yang memiliki kekayaan (baik kekayaan "lama" Amerika yang sukses", kebanyakan dari kelas ini adalah
TABEL 8-2
Kelas kapitalis Pewads, eksekutif tertinggi, dan investor (3% dari penduduk)
Kelas menengah atas Pendidikan universitas, profesional, dan manajer (1' 4% dad penduduk)
Kelas menehgah Pekerja kantoran, profesional tingkat bawah, manajer dan pekerja kasar yang terampil (keduanya
kelas menengah atas maupun kelas menengah yaitu 40-45% dari penduduk)
Kelas pekerja Pekerja kasar setengah terampil, dan pekerja kantoran ,tingkat rendah (30-35% dari pendudukl
Kelas bawah Penganggur menahun, tenaga kerja setengah menganggur atau pekerja serabutan (5%dari
penduduk).
lulusan perguruan tinggi dan terdiri atas "orang yang sa Amerika adalah kelas pekerja (Curran dan Renzetti. 2000).
ngat dihormati" dalam komunitas. Kebanyakan kelas ini Kelas pekerja atau pekerja kerah biru terdiri dari pekerja
adalah orang Amerika kulit putih walaupun terdapat Iebih yang terampil. pekerja semi-terampil di pabrik. pekerja
banyak perbedaan etnik daripada yang terlihat pada kelas dalam bidang jasa. d~m pekerja dalam perdagangan kon
atas (Curran dan Renzetti, 2000). Individualisme, rasiona truksi. Kelompok elit dari kelas pekerja-tukang listrik.
litas, dan pencapaian personal, serta nilai etnik Protestan tukang ledeng, dan operator dengan ketrampilan tinggi
sekuler lainnya (menguasai. berorientasi ke depan. bekerja. lainnya-seringkali berpenghasilan lebih banyak daripada
dll) ditekankan (Adams. 1980; Schultz,·1972) .•. anggota kelas menengah dan saat ini dalam beberapa kla
lumlah keluarga kelas menengah atas dengan kedua sifikasi dipandang sebagai bagian dari kelas menengah
pasangan sarna-sarna bekerja. akhir-akhir ini meningkat. bawah atau kelompok kelas menengah. Anggota kelompok
Pada keluarga dengan kedua pasangan sarna-sarna bekerja. ini yang bergantung pada jalannya siklus usaha. kondisi
pola perbedaan jenis kelamin secara tradisional telah me ekonominya kurang stabi!.
ngabur dan lebih sejajar di antara pasangan (Perry-Jenkins
Kelas pekerja khususnya rentan terhadap krisis finansial
dan Folk, 1994).
dan ekonomi. Kebanyakan para istri bekerja di luar rumah
Keluarga kelas menengah atas sering kali berpindah se
dan biasanya memilih pekerjaan yang tidak memenuhi ke
cara geografis dalam mencapai tujuan karir. Tetapi mes
butuhan ekonomi (Curran dan Renzetti. 2000). Ketegang
kipun. meluasnya kunjungan. komunikasi. dan bantuan
an keluarga sering kali berhubungan dengan ketidakpas
terjadi di antara generasi.
tian ekonomi.
Keluarga Kelas Menengah Bawah. Kelas menengah Di dalam keluarga pekerja kasar yang berpendidikan
bawah terdiri dari orang-orang yang terutama menjadi pe rendah. jumlah suami dan istri yang menyesuaikan diri
kerja kerah putih. seperti pengusaha kecil, pekerja admini terhadap peran tradisional suami dan istri lebih banyak
stratif.pekerja kantoran di tingkat rendah lainnya. fungsio daripada di kelas lain. Suami sering kali dilihat sebagai
naris birokratik. dan penjual keliling. Kelas ini mewakiJi seseorang yang dominan dan secara umum tidak banyak
berbagai latar beJakang nasional dan etnik yang luas: Ka terlibat pada kegiatan pengasuhan anak (Rubin .. 1994)~ Ke
rena perubahan ekonomi akhir-akhir ini. kemampuan ke duajenis kelaminini cenderung untuk'beriJikir bahwa per
luarga dengan pendapatan menengah untuk memperta sahabatan dan pertemanan lebih terlihat diantara anggota
hankalygaya hidup kelas menengah menjadi lebih sulit. anggota dengan jenis keJamin sejenis daripada suami-istri,
Keduaorang tua perlu bekerja dan bahkan terdapat pe dan melihat ikatan prinsip pernikahan sebagai hubungan
nurunan persentase orang Amerika kelas menengah ter yang melibatkan penyatuan seksual. tugas yang saling
sebut (Scatpitti. Anderson dan O'Toole, 1997). Sarna hal melengkapi dan saling mencurahkan. Kepatuhan dan ke
nya seperti kelas menengah atas. keluarga ini relatif lebih teguhan yang berpegang pada pola pengasuhan anak tradi
stabil. walaupun terdapat masalah yang berhubungan de sional terlihatpada kelas ini (Peterson dan Rollins. 1987).
ngan keamanan ekonomi dan pendidikan anak-anak me
Apabila butuh bantuan, biasanya keluarga dekat akan
reka. Sering kali murid-murid melaporkan bahwa terdapat
dipanggil sebelum mendapatkan bantuan dari badan yang
konftik antara mereka dan orang tuanya. Orang tua bekerja
ada di masyarakat. Keluarga besar, kelompok ternan se
untuk memberikan pendidikan bagi anak-anak mereka.
baya di lingkungan sekitar. dan kelompok pekerja non
tetapi sebaliknya memperkenalkan anak-anaknya terhadap
serangkaian nilai yang sering kali berkonflik dengan apa formal memberikan lebih banyak interaksi sosial dan ban
. tuan yang sebeoarnya bagi keluarga pekerja kerah biru.
yang ada pada orang tuanya.
Nilai yang paling berbeda darianggota keluarga dalam KELUARGA KELAS BAWAH. Keluarga kelas bawah (orang
kelompok dengan status ini adalah penghormatan dan pen miskin) berada pada tingkat kemiskinan. walaupun tingkat
capaian. Kerja keras dan kejujuran juga sangat bernilai kemiskinan mereka beragam. Gilbert dan Kahl (1993)
tinggi. membagi kelas bawah menjadi pekerja miskin dan kelas
Pada keluarga kelas menengah bawah. struktur keku paling bawah, diperkirakan 25% dari penduduk masuk da
asaan biasanya egalitarian atau sedikit didominasi oleh lam kelas ini: 20% keJompok miskin pekerja dan 5%
suami. Istri menunda kewenangan suami sementara tetap kelompok kelas paling bawah. Akan tetapi pemerintah
mempertahankan kendali terhadap dunia pribadi dan ru federal mengklasifikasi 11,9% dari penduduk secara resmi
mah tangga. Secara sosial, kelompok keluarga yang ter digolongkan miskin (U.S. Bereau of the Census, 2000). Ini
tutup dan kegiatan sosial pokok sering kali terjadi dengan merupakan laporan angka kemiskinan yang terendah sejak
keluarga dari pihak keluarga suami atau istri. Keluarga pa tahun 1979, tetapi ahli sosial secara umum meyakini bah
da umumiIya berorientasi pada anak(Langman. 1987). wa penghitungan resmi tersebut menurunkan perhitungan
KELUARGA KELAS PEKEIUA. Sekitar 30-35% penduduk jumlah orang miskin di negara ini (Curran dan Renzetti,
BAB 8 IDENTIFIKASI DATA KELUARGA 21 1
2000). Lihatlah Tabel 8-3 pedoman federal tentang tingkat anak, dan mereka yang mempunyai masalah gangguan
kemiskinan keluarga. Terdapat keberagamaan gaya hidup kepribadian: Penyakit jiwa kr~nik, alkoholik, dan penya
yang besar, seperti yang tampak di area pedesaan versus lahgunaan obat.
perkotaan, dan di regional berbeda serta komunitas kelas Status minoritas berpengaruh secara substansial terha
bawah sosiaJ-etnik. dap kemiskinan (lihat Gambar 8-1). Di antara keluarga,
angka kejadian kemiskinan hampir tiga kali lebih tinggi
pada warga Amerika keturunan Afrika dan Hispanik da
~KEMISKINAN 01 AMERIKA ripada orang Amerika kuJit putih (Fulwood, 1996). Di
Melebarnya kesenjangan an tara orang kaya dan orang mis antara anak-anak, kemiskinan menyebar (lihat tabel 8-4).
kin terus didokumentasikan oleh pers dan ahli sosial (Arax, Rerata anak Amerika keturunan Afrika dan Hispanik akhir
Curti us dan Nelson, 2(00). Tahun 1980-an dan 1990-an akhir ini tampak pada pertengahan perpanjangan periode
merupakan dekade ketika orang kaya menjadi lebih kaya kemiskinandi Amerika, karena penurunan bantuan kesehat-·
dan orang miskin menjadi lebih miskin (Brownstein, 2000: an dan sosial serta menurunnya upah keluarga (Ehrenreich.
Silverstein,1996). Selama tahun 1980an perubahan signi 2001; Wright,1996).
fikan dalam distribusi pendapatan dan kesejahteraan terjadi Empat puluh sembi Ian persen keluarga yang dikepalai
di Amerik~ Serikat. Pergeseran ini disebabkan menurun perempuan yang mempunyai anak merupakan keluarga
nya program sosial yang dirancang untuk membantu orang miskin (Annie E Casey Foundation. 1999). Representasi
miskin dan kelas pekerja dan kelas menengah dan kecen yang tidak proporsional dari keluarga dengan ibu tunggal
derungan ekonomi dan teknologi tertentu seperti globalisa sangat berpengaruh terhadap apa yang disebut "feminis'asi
si pasar yang kornpetitif dan pergeseran dalam pekerjaan kemiskinan" (Rodgers, 1990; Strarrels, Bould dan Nicholas,
dari industri yang menghasilkan barang menjadi industri 1994).
yang menghasilkan jasa yang menimbulkan banyak pe Singkatnya, masalah keluarga miskin saat ini sangat be
kerjaan dengan pembayaran minimal (Seccombe, 2001). sar dan sukar dikendalikan, sesuai dengan laporan dan sur
Winnick (1988),seorang sosiolog, menyebut hal ini de vei nasional terakhir. Keluarga diperlemah oleh pengang
ngan suatu gerakan ke arah "dua masyarakat, terpisah dan guran, kemiskinan dan sekolah yang padat, kehilangan
tidak setara". Perbedaan dalam penghasilan dan sumber sistem dukungan keluarga, keluarga yang berantakan, pe
antara orang .A'merika yang miskin dan kaya lebih besar nyalahgunaan obat dan alkohol, lingkungan yang memicu
daripada gambaran yang pernah dicatat sebelumnya pada tindakan kriminal, <jan depresi (Ellis, 1995; Family Service
tahun 1940-an (Korol, 1990, Stewart,1990). Terdapat pe America, 1984).
nyusutanjumlah kelas menengah dengan proporsi pening Sulit bagi .kebanyakanmahasiswa dan dosen untuk
katan populasi pada kelas bawah dan alas (Hong, Dickerson menggambarkan gaya hidup kelas bawah tanpa meng
dan Cleeland, 2002, Leeds, 1996), evaluasi kelas menengah. Bahkan penggunaan istilah "ke
Akibat kecenderungan ekonomi dan teknologi tertentu, las bawah" memberi kesan konotasi dan interpretasi yang
serta dekade terakhirdari penurunan program sosial dan
domestik, telah menimbulkan dampak yang besar bagi
keluarga miskin. Temuan penelitian sejak tahun 1930-an TABEL 8-3
secara konsisten menunjukan bahwa tekanan ekonomi
berhubungan dengan memendeknya usia dan kesehatan PEDOMAN PENGHASILAN KELUARGA:
orang yang lebih miskin (Carney.1992: Monmaney,1997), TINGKAT KEMISKINAN FEDERAL
bersama tingkat stabilitas keluarga, penyesuaian perkawin • Tingkat kemiskinan federal atau ambang kemiskinan
an, . koping keluarga, keintiman keJuarga, komunikasi yang dikembangkan oleh Social Security Administration
perkawinan dan hubungan harmonis keluarga, yang rendah dan diperbarui tiap tahunnya oleh Census Bureau.
• Tingkat kemiskinan seseorang bergantung pada
(Voydanoff dan Donnelly, 1988).
penghasilan keluarga secara total dan jumlah anggota
Sifat kemiskinan berubah di Amerika (Brown dalam keluarga.
Stein,1999), Semakin banyak kelas bawah terdiri dari ke • Pada tahun 1999, tingkat kemiskirian yaito $8,667 untuk
luarga pekerja miskin-keluarga yang salah sam atau kedua keluarga dengan satu orang yang berusia di bawah 65
orang tuanya bekerja puma waktu atau paruh waktu de tahun, $11,214 untuk keluarga yang terdiri dari dua
ngan upah rendah yang tidak cukup untuk mengangkat orang yang berusia di bawah 65 tahun, $13,290 untuk
kehidupan mereka dan keluarganya dan kemiskinan. Se keluarga dengan 3 orang, dan $17,029 untuk keluarga
lain itu, kelas bawah yang tidak propbrsional terdiri dari yang terdiri dad 4 orang.
minoritas etnik dan imigran legal. keluarga dan pekerja Sumber: Census Bureau di http://www.census.gov/hhse/poverty/
yang tidak terdaftar, kepala keluarga perempuan, anak thresh/d. .
212 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
negatif bagi orang-orang yang termasuk dalam tingkat . keluarga. Anak-anak mungkin dipaksa atau didorong untuk
kelas ini. Apa yang dinyatakan Rodman (1965) selama 35 membantu kebutuhan fisnansial keluarga, dan banyak yang
tahun yang lalu masih digunakan, "sedikit membingung putus sekolah di SMA.
kan bahwajika kita menggambarkan keluarga kelas bawah Kehidupan keluarga kelas bawah, beradaptasi terhadap
dalam istilah anak di luar nikah, pria yang kesepian, ibu kekurangan sumber penghasilan, berdasarkan asumsi dan
yang tidak menikah, kita akan melihat suatu situasi sebagai norma yang berbeda dari kelas menengah. Orang miskin
masalah yang bertumpuk dan kacau" (hIm. 223). tidak "mampu" .memiliki nilai kelas menengah tersebut,
Dalam mengobservasi kondisi sosial kehidupan kelas seperti produktivitas, pencapaian, pekerjaan dan rencana
bawah dari perspektif kelas menengah, kita tidak seharus jangka panjang. Pegawai Chicago Tribune (1986) meng
nya terpana melihat korban yang penyebab masalahnya uraikan dampak kemiskinan terhadap kehidupan keluarga:
tidak kita pahami. Barangkali lebih realistik untuk berpikir
Orang tua yang miskin mempunyai pekerjaan yang sama
bahwa kondisi ini terjadi sebagai konsekuensi dari, atau
seperti yang dikerjakan keluarga kelas menengah untuk
pada beberapa kasus merupakan solusi untuk isu lain yang anak-anak mereka; perbedaannya adalah keluarga miskin
dihadapi oleh masyarakat kelas bawah karena mereka kekurangan uang. pendidikan, dan cara serta altematif
mengalami semua kenyataan kehidupan sosial, ekonomi, untuk mendapatkan sumberpenghasilan. Kebanyakan me
politik, dan hukum. reka hidup dalam stres yang luar biasa, selalu dihadapkan
Kebalikan dengan kelas pekerja, kelas bawah tidak pada kesulitan yang terpusat sekitar pangan, tempat ting
mempunyai rasa hormat dari komunitas yang lebih luas. gal. dan penyakit fisik; yang sangat berperan penting pada
Keberadaannya sering kali menjadi suatu "sepakbola po perasaan tidak berdaya, putus asa, dan tidak mampu. Pe
Iitik" seperti halnya konflik yang terlihat pada "nilai ke rasaan ini berdasarkan kenyataan dan berhubungan dengan
kekuatan kontrol yang melebihi kemampuan keluarga
luarga". Anggota keluarga cenderung untuk distigma dan
miskin. Banyak waktu dan "energi orang miskin difokus
dianggap mencirikan pemalas, tidak mempunyai motivasi, kan untuk menyambung kehidupan sehari hari. Kemarin
bergantung, dan "orang seperti itu". Secara tersirat dalam mereka masih berharap untuk melakukan lebih dari itu
retorika masyarakatjuga diasumsikan bahwa banyak orang (hIm. 95).
miskin "hanya memiliki dirinya sendiri untuk disalahkan"
(Grimes, 1996; Seccombe, 2001). Akan tetapi. hal inimenarik untuk ditulis, aspirasiorang
tua untuk anak-anaknya sering kali sangat "kelas me
K~MI-SKINAN DALAM KELUARGA nengah", walaupun mereka tidak mampu untuk membe
rikan alat dancara untuk mencapai tujuan tersebut. .
Kemiskinan dari kelas bawah secara langsung berhubung Seperti yang tertulis di Tabel 8-4, banyak keluarga mis
an dengan pekerjaan yang tidak tentu atau upah yang kin yang dikepalai oleh perempuan kelompok minoritas
rendah. Karena penghasilan yang rendah atau tidak tentu, yang menganggur atau setengah menganggur dan bergan
terdapat rasa tidak gman yang besarterhadap ketersediaan tung pada asuransi kesejahteraan sosial. Namun demikian,
makanan, pakaian, tempaninggal, transportasi, perawatan jumlah yang terus berkembang saat ini, adalah keluarga
kesehatan dan hal-hal penting lain yang dibutuhkan pekerja miskin.
70
60
Orang Asia dan Pasifik
"-
(II 50 • $51.200
"0 ..... ., ................ ~ •••••••+ $44.400
0
1967 1971 1975 1979 1983 1987 1991 1995 1999
Tahun
Gambar 8-1. Rata-rata penghasilan rumah tangga berdasarkan ras dan Keaslian Hispanik: ]967 hingga 1999 (Sumber:
U.S. Census Bureau, Maret 1998 hingga 2000). Catatan: Penghasilan mendekati $100..
BAB 81DENTIFIKASI DATA KELUARGA 213
TABEL 8-4
29% keluorgo Ameriko dengon onok-onok kedl hidup di bowoh goris kemiskinon.
Oi ontoro negora maju di dunio, onak-onok Ameriko Serikot mempunyoi tingkot kemiskinon tertinggi don kemungkinon
Anok-onok di Ameriko Serikot yang hidup di dolom rumah dengon ibu sebogoi kepolo rumoh tonggo, memiliki
kecenderungon limo koli lebih besor untuk menjodi miskin dibandingkan dengon onak yang hidup di dolom rumoh dengon
65% onok-anok miskin hidup dolam rumah tonggo yang tidok menghodirkon sosok ayah kondung.
65% keluorga keturunan Afriko-Amerika dengon ibu sebago; kepolo keluargo yang memiliki onak odolah miskin.
67% keluorgo keturunonHispanik dengon ibu sebagoi kepola keluorgo yang memiliki onok odoloh miskin.
Jumloh anok yang tinggol dolam keluorgo pekerjo miskin meningkot 33% ontoro tohun 1989 don 1999.
Anok-onak Afrika-Ameriko don Hisponik cenderung tigo koli lebih besor untuk hidup dolom kemiskinon dibondingkon
Penlition mencatot, tentong dompok negatif dori kemiskinon podo onok-oook-podo pertumbuhan fisik, perkembangon
kognitif, prestosi okodemik, fungsi sosial-emosionol, don produktivitos podo kehidupon mereko selonjutnyo:
Sumber: Annie E. Cosey Foundation (1996), Ellis (1995), Ehrenreich (200 I), Dodds (1995); Fulwood (1996); Grimes (1996); Leeds (1996);
U.S. Bureou of the Census (1991 a); dan Wright (1996).
ORANG AMERIKA KE.LAS BAWAH pecandu obat terlarang, tunawisma, dan orang tuatunggal
yang bergantung pada bantuan kesejahteraan. Oleh karena
Porsi yang besar (sekitar 25%) dariorang miskin saat ini itu, mereka"bertanggung jawab" atas sejumlahkejahatan
disebut "orang Amerika kelas bawah"(Gilbert dan Kahl, yang dilakukan oleh orang dewasa, kekacauan keluarga,
1993). Mereka adalah orang miskin yang tetap miskin. kerusakan kota, dan butuh untuk pengeluaransosial. Kelas
Mereka adalah orang-orang yang secara permanen berada bawah tetap menjadi inti dari. kemiskinan psikologis dan
dilapisan sosial paling bawah. Kelas bawah terisolasi materi walaupun hak penduduk bertambah di dua dekade
secara sosial dari pola dan norma perilaku (Wilson,1987). pada tahun 1960an dan 1970an. Pengurangan program so
Walaupun semua anggota berasal dari semua ras dan sial pemerintah di dalam negeri, yang dimulai pada tahun
tinggal <Ii Amerika, kelas bawah terutama terdiri daTi (a) 1980 dan berlanjut sampai tahun 1990an, hanya menam
orang Afrika-Amerika kota yang miskin. yang menderita bah masalah saja.
karen a warisan perbudakan dan diskriminasi serta perubah Kelas bawah terdiri dari orang yang kurang pendidikan,
an ekonomi; (b) orang Hispanik, terutama orang Amerika ketrampilan, disiplin, dan harga diri, yang diperlukan un
Meksiko dan Puerto Rico, yang baru-baru ini berimigrasi tuk sukses (Curran dan Renzetti, 20(0). Pengangguran
ke kota dan daerah pedesaan (sebagai pekerja iinigran); yang berkepanjangan merupakan faktor yang biasa dalam
dan (c) migran Appalachian yang tinggal di lingkungan hal ini, dan sejumlah besar orang tua tunggal kelas bawah
bobrok di beberapa kota (Russell. 1977; Gilbert dan yang bergantung pada dinas sosial. Pada tahun 1996, dinas
Kahl,1993). sosial menyusun undang-undang untuk sasaran kelas
Kemiskinan keluarga kelas bawah yang berkepanjang bawah. Tujuannya adalah meningkatkan kemandirian me
an dan bergantung pada bantuan kesejahteraan, ditambah lalui bekerja. Tujuan tersebut baik, namun dibutuhkan per
lingkungan mereka yang suram, pemupukan nilai yang Iindungan untuk memastikan bahwa bekerja sebenamya
. sering kali radikal berbeda dengan mayotitas orang-bahkan akan memungkinkan keluarga dalam memenuhi kebutuhan
mayoritas dari orang miskin. Sebagai contoh, pemikahan minimal bagi anak mereka (Leeds,1996).
yang stabil dan perceraian legal cenderung menjadi sesuatu Lebih banyak pekerjaan dengan upah yang memenuhi
yang istimewa bagi kelas ini. Kekerasan merupakan sifat kebutuhan hidup serta pendidikan yang lebih baik, jelas
interpersonal yang diinginkan. Anak-anak sering kali di menjadi dua kebutuhan yang mendesak. Pada masyarakat
ajari untuk mempertahankan dirinya sendiri secara fisik kita yang berorientasi pada prestasi/pencapaian, bekerja
bukan secara mental atau psikologis. Dengan demikian, menjadi lebih daripada sekadar sumber penghasilan.
minoritas kelas bawah secara tidak proporsional mewakili Namun .juga sebagai sumber perasaan prod u ktif, yang
penyimpangan perilaku kenakalan remaja, anggota geng, memberikan rasa harga diri, status dan identifikasi dalam
214 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
suatu sistem, serta Iingkungan sosial yang memuaskan. juga menjadi sasaran dalam kebijakan dan program untuk
Keniampuan mendapatkan tempat tinggal, lingkungan memperbaiki kesehatan penduduk" (him. 2). Membantu
yang aman, dan pendidikan, serta reformasi perawatan ke memperbaiki ekonomi keluarga merupakan hal yang pen
sehatan (akses terhadap pelayanan yang bersifat universal) ting dalam bekerja dengan mereka yang kurang beruntung
juga harus diperhatikan apabila keluarga ingin keluar dad dan termasuk dalam bidang praktik keperawatan (Nelson;
kemiskinan (Allen, 1994). Seceombe,2001).
Orang yang berasal dan subkultur kelas bawah di dalam
kbmunitas kita, khususnya di kota, memiliki kebutuhan
yang besar untuk mendapatkan perawatan kesehatan dan ~STATUS EKONOMI
sosial. Dalam institusi kesehatan yang resmi, banyak u'paya KELUARGA
perawat yang berfokus pada kebutuhan bagi orang yang
Status ekonomi keluarga, merupakan suatu komponen ke
sangat miskin. Hanya melalui pemahaman dan apresiasi
las sosial yang menunjukkan tingkat dan sumber pengha
terhadap masalah utama dan kenyataan hidup sehari-hari
silan keluarga. Penghasilan yang' cukup untuk memenuhi
dan orang miskin, keluarga dapat dibantu untuk memenuhi
kebutuhan keluarga seeara umum diperoleh dari anggota
kebutuhan kesehatan mereka.
keluarga yang bekerja atau dari sumber penghasilan sendiri
seperti uang pensiun dan tunjangan (nonpublik), sebagian
DAMPAK KEMISKINAN PADA KESEHATAN penghasilan lain yang diperoleh dari dinas sosial atau
asuransi bagi orang yang tidak bekerja umumnya kecil,
Kesenjangan kesehatan antara orang miskin dan orang tidak stabil atau hampir tidak maupun. Keluarga dengan
yang berpenghasilan lebih tinggi, dalam hal pengaruh dan sumber ekonomi yang tidak memadai menunjukkan
penyebaran informasi yang sulit dijangkau hampir bersifat karakteristik sebagai berikut: (a) penghasilan sepenuhnya
uni,versal bagi semua dimensi kesehatan, menurut U.S. diperoleh dari dinas sosial diakibatkan kegagalan atau
PubliclIealth Service, Healthy People 2010 (2000). Daftar ketidakmampuan orang dewasa dalam keluarga untuk
beriku~ ',ini" mengindikasikan area tempat data survei bekerja; (b) penghasilan diperoleh dari dinas sosial dengan
nasional menunjukkan hubungan yang signifikan antara cara yangCurrang; dan (e) jumlah penghasilan sangat
orang miskin (versus kelas menengah) dan khususnya rendah atau tidak stabil sehingga kurang untuk memenuhi
masalah kesehatan. kebutuhan mendasar.
• . Angka kesehatan diri orang miskin Satu fungsi, dasar dari keluarga adalah persediaan dari
• . PeQingkatan keterbatasan kegiatan sehari-hari
dukungan ekonomi dan alokasi sumber yang memadai.
·Peningkatan keterbatasan kegiatan menahun
Karenanya, agar dapat mengkaji kecukupan ekonomi, ti
• Peningkatan disabilitas dak hanya tingkat penghasilan yang harus diperkirakan
• Peningkatan ketidakhadiran dalam bekerja dan se tetapi juga pengeluaran, yang berfokus pada alokasi sum
kolah ber. Mengkaji pengeluaran, merupakan hal yang sensitif
• Peningkatan risiko penyakit kronik dan cedera yang harus didiskusikan secara khusus saat dibutuhkan,
• Peningkatan angka kematian bayi dan penyakit in yang terdiri dad pertanyaan tentang kewajiban finansial
feksi secara teratur: l'embayaran sewa atau hipotek, asuransi,
• Usia yang pendek (peningkatan k;ematian) biaya transportasi atau pembayaran mobil, telepon dan ke
Itu adalah sejumlah fakta dari dampak lingkungan sta perluan rekening, pengeluaran untuk makanan, serta pe
tus kesehatan penghuninya. Penelitian pada tahun 1990an ngeluaran keluarga bersifat meildadak yang Jain.
mengkaji peran dalam konteks sosial yang lebih luas
(Iingkungan, sekolah, pusat pelayanan sehari-hari dan ke
lompok ternan sebaya), relatif berpengaruh terhadap kon ~MOBILITAS KELAS
sekuensi kemiskinan (Seccombe, 2001). SOSIAL
Walaupun faktor sosial ekonomi mungkin lebih kuat
menentukan kesehatan daripada pengobatan medis Area pengkajian keluarga lainnya yang berhubungan de
(Nelson, 1994), intervensi tidak ditujukan pada keluarga ngan kelas sosial adalah mobilitas kelas sosial. Hal ini
dengan status ekonomi yang dikemukakan oleh komunitas berkenaan dengan mobilitas vertikal ke atas atau ke bawah
kesehatan. Selanjutnya, kesenjangan kesehatan dari kelas melalui strata kelas sosial dan dicantumkan di sini karena
sosial akan berlangsung lama selama ketidakmerataan da suatu perubahan dari segala arah menimbulkan banyak
lam struktur sosial, ekonomi dan politik dari kehidupan stres. Holmes dan Rahe (1967), dalam skala penyesuaian
sosial yang fundamental. Jadi, menurut Nelson, ~'kondjsi kembali sosial mereka, perubahan tentang posisi, status;
sosial ekonomi yang memperbesar risiko kesehatan harus atau prestise yang teridentifikasi, baikpositif maupun
BAB 8 IDENTIFIKASI DATA KELUARGA 215
negatif. menimbulkan stres. Walaupun mobilitas ke alas PENGKAJIAN KOMPOSISI KELUARGA:
tampak sebagai sesuatu yang diinginkan oleh kebanyakan GENOGRAM KELUARGA
orang, dan sering kali menimbulkan pengakuan baru dan
prestise sosial, mobilitas ini juga dapat menimbulkan pe Komposisi keluarga berkenaan dengan siapa anggota ke
nolakan dan isolasi sosial, misalnya keterikatan keluarga luarga yang diidentifikasi sebagai bagian dari keluarga me
besar bisa berkurang. Selain itu, tingkat partisipasi yang reka. Identifikasi tidak hanya meIiputi penghuni rumah,
rendah dari keluarga ditemukan dalam mobilitas keluarga tetapi keluarga besar lainnya atau anggota keluarga fiktif
arah ke atas. Hubungan interpersonal dan tingkat kenya yang merupakan bagian dari "suatu keluarga", tetapi tidak
manan personal juga dapat terganggu. hidup dalam satu rumah tangga. Dengan memperoleh data
Di Amerika, orang mengharapkan mobilitas ke atas se tentang komposisi keluarga kbih memungkinkan anggota
bagai keadaan peristiwa yang alami. Sebagian besar mo . keluarga mengetahui minat Anda terhadap keluarga secara
bilitas vertikal bergerak ke atas, terbukti pada sebagian keseluruhan daripada hanya memperoleh data klien'
besar keluarga kelas menengah. Hal ini tidak lagi benar, individu.
karena perubahan struktur pada ekonomi, resesi yang Untuk mengenal keluarga dan mengidentifikasi kompo
sering terjadi, dan meluasnya ketidakstabilan lapangan sisi keluarga, dianjurkan untuk melengkapi genogram
kerja. semakin banyak keluarga yang tidak dapat bergerak keluarga. Genogram keluarga adalah suatu diagram yang
ke atas jenjang kelas sosial seperti dekade sebelumnya, menggambarkan konstelasi atau pohon keluarga. Geno
tetapi akan tetap atau bergerak ke bawah. (Stewart, 1998 ; gram ini merupakan s.uatu alat pengkajian informatif yang
Voydanoff, 1991). Mobilitas sosial mungkin tidak pernah digunakan untuk mengetahui keluarga dan riwayat keluarga
meluas seperti secara umum diyakini. Sekitar 70% kelu serta sumbernya.
arga tetap pada kelas sosial yang sama, dan stabilitas Wawancara Genogram dipandang sebagai bagian dari
penempatan kelas sosial dapat dilihat melalui sejumlah pengkajian klinis yang komprehensif tentang keluarga.
generasi. Contoh stabiIitas status· kelas sosial ditemukan (McGoldrick dan Gerson, 1985; Wright dan Leahey,
pada keluarga kelas atas, yang meneruskan kekayaan atau 2000). Hubunganpeta diagram secara vertikal (antara ge
prestise mereka melalui beberapa generasi. Kesinambung nerasi) dan horisontal (generasi yang sama) sering kali
an yang sama juga teramati di dalam kelas bawah. Dalam membantu perawat keluarga berpikir dengan sistematis
studi kelas sosial klasik yang sangat terkenal yang dilaku mengenai bagaimana peristiwa dan hubungan di dalam ke
kiln Hollingshead (1949) menunjukan bahwa kelas sosial hidupan anggota keluarga inti berhubungan dengan pola
bawah~bawah "Elmstown" tetap bertahan pada posisi ter sehat-sakit keluarga di dalam dan antara generasi, serta
sebut sejak sebelum Perang Saudara. Mobilitas lebih se menghasilkan hipotesis sementara tentang apa yang sedang
ring terjadi pada kelas menengah bawah, keias pekerja. dan terjadi di dalam suatu keluarga.
kelas bawah ke atas. Ben:lasarkan konvensi. yang digunakan di dalam dia
Mobilitas sosial ke bawah lebih sering terjadi akhir gram pohon keluarga atau bagan silsilah dan genetik, ge
akhir ini. Mobilitas sosial ke bawah dari semua komunitas nogram keluarga memasukkan informasi tentang tiga ge
dapat terjadi karena resesiekonomi yang berkepanjangan. nerasi keluarga (dua generasi di dalam keluarga inti dan
Pensiun dan kecacatan sering membuat mobilitas sosial ke keluarga asli dari tiap orang tua). Tidak hanya anggota ke
bawah karena ditan~ai berkurangnya penghasilan. luarga inti dan extended family yang dimasukkan ke dalam
gerl9gram tetapi juga anggota yang bukan keluarga namun
penting dan sudah hidup bersama atau sangat berperan
dalam kehidupan keluarga. Representasi visual dari suatu
NAREA PENGKAJIAN keluarga terdiri dari informasi tentang usia; gender ang
KELUARGA gota keluarga; peristiwa kehidupan yang penting (mis.,
kelahiran, pernikahan, perceraian); status sehatlsakit; ke
Seperti halnya semua alat pengkajian, penting untuk me matian; dan ciri pengidentifikasian tertentu seperti ras, ke
mulai dengan memperoleh pengidentifikasian informasi las sosial, etnik, agama, pekerjaan, dan tempat tinggal).
yang luas tentang klien keluarga. Seperti dibahas dalam Genogram keluarga sudah digunakan secara luas oleh
Bab 7, selama kunjungan awaJ atau kontak klien, fokus praktisi dan terapis kesehatan keluarga, dan beragam cara
biasanya ditujukan untuk mengetRhui tentang keluarga dan genogram digambarkan. McGoldrick dan Gerson menulis
semua anggota keluarga, serta berupaya untuk memenuhi buku tentang genogram yang berjudul Getlograms ill
kebutuhan kesehatan yang mendesak. Untuk mempelajari Familiy Assessment (1985). Jika uraian lengkap tentang
keluarga, genogram keluarga merupakan strategi peng genograrn dan penerapannya diperlukan, buku ini merupa
kajian yang tepat. kan referensi yang paling baik untuk disarankan.
216 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
MENYUSUN GENOGRAM. Gambar 8-2 menunjukkan Mulai wawancara dengan menanyakan pertanyaan
suatu contoh bagaimana genogram dibuat. Penggunaan yang "mudah". Pertanyaan yang sulit tentangfungsi ang
simbol dalam membuat diagram juga disajikan. Contoh gota keJuarga dan hubungan subsistem biasanya diajukan
yang diberikan relatif sederhana, memberikan sejumlah pada akhir wawancara, apabila sudah terjalin rasa percaya.
keluarga yang mengalami transisi dan peristiwa keluarga Perawat keluarga harus menanyakan mengenai keparahan
yang penting. Wright dan Leahey (2000), menjelaskan masalah medis dan psikologi, perubahanlmasalah peker
metode dasar yang terlibat dalam pencatatan data keluarga jaan atau sekolah, dan masalah hukum (McGoldrick &
pada genogram keluarga. Geq;oa, 1985).
Anggota keluarga ditempatkan pada baris horisontal yang PENGKAJIAN LATAR BELAKANG
menunjukkan garis generasi. Sebagai contoh suatu pemi
kahan atau hubungan hukum adat digambarkan dengan
KEBUDAYAAN KELUARGA
garis horisontal. Anak-anak diurut dari kiri ke kanan di Pengkajian kebudayaan klien (individu dan keluarga) me
mulai dari anak yang tertua. Tiap individu disajikan. (him. rupakan hal penting dari pengkajian dalam pemberian
87) asuhan yang sesuai dengan kebudayaan (Kelley, 1997) .....
Pda digambarkan dalam bentuk segi em pat sedangkan wa Hanya sebagai perawat keluarga tidak seharusnya meng
nita dalam bentuk lingkaran. Garis horisontal putus-putlls intervensi tanpa melakukan pengkajian aspek biopsikoso
menggambarkan perpisah'an atau perceraian. Anggota ru sial keluarga dan anggotanya terlebih dahulu, perawatjuga
mah tangga (tinggal seatap) diidentifikasi dengan meling tidak boleh meneruskan asuhan sampai pengkajian tentang
kebudayaan klien dilakukan secara lengkap (Leininger,
kari semua anggota keluarga dengan garis putus.
1976; Tripp-Reimer et aI, 1984).
Biasanya genogram keluarga dilengkapi pada kunjung Pengkajian kebudayaan "memerlukan penerimaan ter
an atau wawancara pertama dan direvisi kemudian apabila hadap realitas ganda, suatu pemahaman tentang perbedaan
ada informasi baru. Memperkenankan keluarga mengeta dan keterbukaan, kepekaan, dan sikap ingin tahu" (Kelley,
hui bahwa,latar belakang informasi diperlukan untuk lebih 1997, him. 32).
memahami secarapenuh masalah spesifik yang dial ami Sebagai bag ian pengkajian keluarga yang luas dari ke-.
keluarga, ditambah dengan penjelasan tentang metode po lompok etnik yang berbeda dari perawat, kita perlu me
hon keluarga, biasanya merupakan penjelasan untuk men ngetahui tentang kebudayaan keluargadengan siapa kita
dapatkanpartisipasi anggota keluarga. Disarankan pert a berinteraksi (Lipson, 1996). Perawat keluarga harus ber
nyaan .ten~ang keluarga dekat yang pertama kali diajukan upaya untuk mengetahui persepsi, pandangan, nilai, dan
(nama, usia,jenis kelamin anggota rumah tangga). Transisi praktik orang-orang yang berasal dari kelompok etnik ter
siklus kehidupan terakhir dan perubahan pada situasi tentu dengan siapa perawat bekerja. Penting untuk meng
keluarga (tambanan atau anggota) dapat juga ditanyakan ingat bahwa kemampuan bekerja dengan ke1ompok kebu
pada saat tersebut (McGoldrick & Gerson, 1985). dayaan bergantung pada kemampuan untuk memahami
Pada umumnya genogram dua-generasi singkat paling kelompok tersebut dalam hal latar belakang mereka seperit
bermanfaat dalam wawancara pertama, khususnya jika ke mereka melihatnya dan bukan dalam hal penafsiran kita
luarga mempunyai masalah kesehatan ringan atau kebu tentang latar belakang mereka" (Clemen, 1977, hIm. 192).
tuhan kesehatan prevent if (Wright & Leahey, 2000). Ke Ridley dan Lingle (1996), konselo~ lintas-budaya, me
tika membuat genogram tiga-generasi, disarankan pertama nyetujui bahwa kemampuan untuk memahami klien dalam
mulai dengan keluarga dekat dan kemudian menanyakan hal latar belakang kebudayaan dan dari perspektif mereka
tentang orangtua keluarga asaJ. Mencaritahu tentang dua sendiri, penting dalam mengkaji dan berkerja dangan ke
keluarga besar menjadi fokus dalam konteks keluarga yang luarga. Mereka menegaskan bahwa praktisi yang berkerja
lebih luas. Menanyakan pasangan perkawinan tentang tiap dengan keluarga yang memiliki kebudayaan yang berbeda
keluarga asal mereka adalah suatu cara untuk mendapatkan dari kebudayaan mereka harus mengembangkan empati
informasi tersebut. Selain itu, pertanyaan yang diajukan kebudayaan agar dapat efektif. Memiliki empati kebuda
seharusnya mengenai ternan, pemuka agama, pemberi yaan seharusnya memungkinkan pemahaman terhadap
asuhan, tenaga kesehatan profesional, dan orang penting kebudayaan klien termasuk asumsi kebudayaan, nilai, dan
lainnya yang berfungsi dalam keluarga; informasi tersebut pol a berpikir. "Empati kebudayaan melibatkan kemampu
dapat dimasukkan dalam genogram atau digunakan untuk an konselor untuk mengomunikasikan pemahaman terse
mengkaji sistem/jaringan dukungan sosial keluarga. Pada but secara efektif dengan sikap peduli terhadap perbedaan
kondisi ini, setain anggota keluarga juga dapat ditam kebudayaan klien" (Ridley & Lingle, him. 32). Ridley &
bahkan sebagai anggota di dalam rumah tangga atau Lingle, meyakini bahwa sebelum bekerja dengan keluarga
"keluarga." etnik, praktisi harus memahami kebudayaannya sendiri,
BAB 8 IDENTIFIKASI DATA KELUARGA 217
dan hanya seteJah mengkaji diri sendiri, perawat dapat se (seperti yang diidentifikasi oleh keluarga) dan tingkat yang
cara efektif mengkaji kebudayaan klien sendiri. mereka identifikasi dengan kebudayaan Amerika atau ke
Ketika mengkaji keJuarga etnik, juga penting untuk budayaan tradisional mereka yang dominan (jika berbeda
menggali kekuatan keluarga, adaptasi yang positif yang te dengan kebudayaan dominan), merupakan intormasi dasar
lah dilakukan keluarga dalam mengatasi keterbatasan dan yang diperlukan dalam tiap pengkajian keluarga. Masalah
kerentanan mereka (McAdoo, 1993). Perhatian terhadap yang kompleks, latar belakang etnik atau pasangan dapat
kekuatan keluarga memfasilitasi pendapat yang positif ten berbeda, dan jika berbeda maka, penting untuk mengkaji
tang keluarga dan menyebabkan pendekatan keperawatan bagaimana perbedaan ini diatasi dan bagaimana perbedaan
keluarga yang cenderung meningkatkan perasaan kompelen tersebut memengaruhi kehidupan keluarga.
dan berdaya pada suatu keluarga. Informasi ten tang keyakinan agama keluarga dan- prak
tiknya sangat berhubungan erat dengan etnisitas sehingga
AREA PENGKAJIAN ETNIK DAN AGAMA harus juga dimasukkan sebagai bagian dari pengkajian
Bagi kebanyakan keluarga, pengkajian kebudayaan dan et (Tripp-Reimer et aJ; 1984). Keyakinan beragama sering
nik secara lengkap merupakan hal yang tidak mungkin di memengaruhi konsepsi keluarga tentang sehat-sakit dan
lakukan, namun pengkajian latar belakang etnik keluarga bagaimana anggota keluarga yang saki! ditangani. Peran,
I
. ,101976 .. John'
48
Alkoholik
Legenda
DPria
o
Wanita Pasien yang teridentifikasi Meninggal
o
D-O D+O
Menikah Berpisah
.~
Ceral
0-0
TIdak Menikah
ritual, nilai, dan pola koping keluarga dipengaruhi oleh o. Diskriminasi komunitas (menimbuJkan perpecah
warisan atau orientasi keagamaan keluarga. an) terhadap kelompok etnik tertentu yang ada
Area spesifik berikut dianjurkan sebagai bagian dari da pada suatu keluarga.
ta pengidentifikasian agama dan etnik tentang keluarga : p. Anggota keluarga yang bukan berkulit putih (me
L Lntar belakang etnik keluarga (diidentiJikasi sen nimbulkan perbedaan ras yang .nyata yang mem
diri) buat akulturasi menjadi lebih sulit).
2. Tingkat akulturasi keluarga. Pertanyaan pengkajian Tidak semua anggota keluarga mempunyai keter
di sini adalah, "Sejauh mana keluarga telah memper ikatan emosional yang sarna dengan Jatar beJakang
tahankan warisan etnisitas atau kebudayaannyaT' . etnik atau agama. Lansia dan orang tua yang berada
Atau diajukan secara terbalik, "Sejauh mana keJuarga di dalam atau di luar tabap siklus kehidupan
sudah mengasimilasikan kebudayaan Amerika?" pengasuban anak biasanya lebih tradisional daripada
Tabe18-5 menyajikan pertanyaan pengkajian kebuda anak dan orang dewasa muda tanpa anak. Anggota
yaan secara menyelurub yang jika dijawab, mem keluarga yang berkerjadi luarrumah lebih terakulturasi
berikan informasi yang berhubungan dengan tingkat daripada anggota keluarga yang berkerja di dalam
akulturasi keluarga. Beberapa isyarat perilaku berikut rumah. Mereka yang berbicara dan membaca bahasa
menunjukkan bahwa keluarga masih mempertahan Inggris dalam keluarga biasanya lebih terak:ulturasi.
kan praktik, nilai, dan keyakinan tradisional: Dan mereka yang miskin pada umumnya lebih
a. Kemampuan anggota keluarga berbabasa Inggris terakulturasi daripada mereka yang berasal dari kelas
dan bahasa asal (keterampilan membaca dan me atas.
nulis) terbatas.
Dalam kelompok imigran, tingkat akulturasi ke
b. Migrasi terakhir dari negara lain (generasi per
dalam kebudayaan baru secara umum sudah mening
tama).
kat untuk tiap generasi berikutnya. Sebagai ilustrasi
c, Kebudayaan asal sangat berbeda dari kebudayaan
tentang fenomena ini adalah pola akulturasi orang
Arrierika.
Jepang (Matsui, 1996); Generasi pertama Jepang
. d. Ternan keluarga dan perkumpulanberasal dari ke
Amerika, Issei, yang datang dari Jepang an tara tabun
lompok etnik yang sama (keterikatan etnik yang
1890 dan 1920, mempertahankan hampir semua tradi
kuat).
si terdahulu mereka. Generasi kedua Jepang Amerika,
e: Keluarga bertempat tinggal di lingkungan tetangga
Nissei, menempati posisi menengah dalam rentang
dengan etnisitas yang sama.
akulturasi, sementara generasi ketiga, Sansei, lebih
r. Ikatan politik danagama yang kuat dengan ke cenderung. kebarat-baratan. Cukup menarik bahwa
lompok etnik.
kecenderungan berlawanan terjadi pada Yonsei, ge
g. Aktivitas sosial, kebudayaan, rekreasi, danlatau
nerasi keempat. Sama halnya dengan kelompok yang
pendidikan berada di dalam kelompok kebudayaan
lain, ada rasa min at yang besar terhadap "akar" etnik,
keJuarga.
khususnya antara Yonsei, dengan pembelajaran
h. Kebiasaan diet dan berpakaian yang tradisionaL
bahasa dan kebudayaan Jepang menjadi lebih
i. Melaksanakan peran keluarga tradisional.
populer.
j. Dekorasi rumah, seni, dan visual lain menunjuk
Selain adanya kecenderungan pada keluarga imi
kan kesesuaian dengan latar belakang kebuda
gran untuk menjadi lebih terakulturasi sepanjang
yaan.
waktu dan generasi, bebenipa nilai praktik, dan keya
k. Bahasa asal yang diucapkan secara eksklusif atau kinan tetap dipertahankan. Pada keluarga keturunan
sering digunakan di rumah. Meksiko Amerika pentingnya keluarga besar tidak
L Kompleks teritorial-komunitas yang lebih luas se berubah sepanjang waktu; bahkan penelitian men un
ringkali keluarga-terutama di dalam komunitas . Jukkan bahwa keluarga besar telah tumbuh di dalam
etnis. struktur dan fungsi ketika studi antargenerasi dilaku
m. Keluarga menggunakan pengobatan tradisional, kan·(Baca-Zinn, 1981)
atau mungkin tenaga kesehatan .komunitas yang 3. Pilihan dan praktik agarrw: keluarga. Latar belakang
dipercayai oleh Iingkungan etnik. agama keluarga harus dicatat, dengan mempertim
n. Keyakinan anggota keluarga ten tang penyakit dan bangkan bagaimana individu di dalam keluarga yang
pengobatan adalah diJandasi oleh kebudayaan dan keyakinan agamanya berbeda dengan praktik agama.
berbeda secara signifikan dari keyakinan d~n Seberapa aktif keluarga terlibat dalam kegiatan di
praktik perawatan kesebatan di Barat (McSweeney, masjid, dan gereja atau organisasi keagamaan lain?
Allen, & Mayo, 1997). Seperti yang kita pelajari dari melihat riwayat
BAB 8 IDENTIFIKASI DATA KELUARGA 219
keluarga, fungsi agama dalam kehidupan agama telah • Siapa pencari nafkah dikeluarga?
banyak berkurang pada kebanyakan. keluarga • Apakah keluarga menerima bantuan dana suplemen?
(D' Antonio & Aldous, 1983). Walaupun demikian, Jika ya, dana bantuan apa dan dari mana (mis., dana
kita memiliki keragaman kebudayaan dan akhir-akhir pensiun, Social Security, voucer makanan, keluar
ini melihat kembalinya landasan agama pada bebe ga)?
rapa sektor di masyarakat, begitu pula peran dan pen • Apa pengeluaran utama keluarga?
tingnya agama di dalam keluarga sangat bervariasai. Dari informasi ini, ditambah informasi tentang pekerjaan,
Belain itu, dianjutkan agar pengkajian dibuat berda seseorang seringkali dapat memperkirakan penghasilan
sarkan praktik agama apa yang diterapkan keluarga mingguan atau bulanan atau menanyakan perk iraan peng
dan landasan keyakinan keagamaan apa yang tampak hasilan.
penting secara sentral bagi keluarga. • Apakah keluarga menganggap penghasilannya me
Selain area pengkajian umum di atas, pertanyaanlarea madai? Bagaimana keluarga melihat diri mereka sen
pengkajian kebudayaan diintegrasikan dalam pedoman diridalam mengelola secara finansial? . .
pengkajian seluruh keluarga. Dengan melengkapi pengka • Sumber finansial apa yang diperoleh atau bisa di
jian seluruh keluarga, seseorang harns memisahkan data peroleh keluarga (mis., asuransi kesehatan, asuransi
komprehensif tentang pengaruh keterkaitan kebudayaan ketunadayaan, asuransi gigi, kompensasi pekerja,
terhadap organisasi keluarga (aspek peran, kekuasaan, ni voucer makanan, layanan anak-anak lumpuh. pengu
lai, dan komunikasi), praktik pengasuhan-anak, respons rangan biaya transportasi)?
efektif, praktik dan keyakinan perawatan kesehatan serta
strategi koping. MOBIUTAS KELAS SOSIAL Menguraikan mobilitas kelas
sosial keluarga-perubahan yang terjadi untuk menghasil
PERTANYAAN KRITIS BAGI PERAWAT 01 KUNIK RAWAT kan mobilisasi ke bawah atau ke atas, kapan perubahan ini
JALAN. Pada tatanan rawat jalan, perawat yang berbasis terjadi, dan bagaimana ,keJuarga' menyesuaikan diri ter
komunitas dan. perawat praktisi mungkin hanya melihat hadap perubahan.
klien dan keluarga untuk masa waktu yang singkat. Pada
kondisi tersebut diperlukan daftar pertanyaan pengkajian
kritis. Area pengkajian kunci: (a) latar belakang agama dan . f:la;DIAGNOSIS
etnikyang diidentifikasi oleh keluarga sendiri, (b) status
imigrasi merekaldari mana dan sudah berapa lama mereka KEPERAWATAN
disiiti); (c) bahasa yang digunakan di rumah dan bahasa KELUARGA
yang mereka pilih untuk berkomunikasi; (d) apa yang
mereka yakini tentang masalah kesehatan saat irii, seperti Landasan untuk mengembangkan diagnosis keperawatan
gejala dan penyebab, serta perawatan yang tepat; dan (e) keluarga adalah pengkajian kebudayaan keluarga secara
metode penyembuhan tradisional yang digunakan keluarga menyeluruh dan akurat. Tidak ada diagnosis keluarga so
(Jiang, 1995). siobudaya yang berdiri sendiri. Naroun demikian. warisan
kebudayaan keluarga memengaruhi diagnosis yang dikem-'
bangkan perawat untuk kliennya. Khususnya dapat dibe
PENGKAJIAN STATUS EKONOMI DAN narkan untuk area keluarga nonfisiologis. Smith dalam
MOBILITAS KELAS SOSIAL buku "Transcultural Communication in Nursing" (1999)
membahas pengembangan diagnosis keperawatan yang se
STATUS KELAS SOSIAL Berdasarkan tingkat penghasilan
suai secara budaya (Lihat Tabel 8-6 untuk saran dalam
keluarga dan sumber penghasilan, pekerjaan serta pen
menyusun diagnosis keperawatan yang sesuai dengan
didikan anggota keluarga yang dewasa, status kelas sosial
kebudayaan). Ia mengatakan bahwa satu kontroversi utama
keluarga diidentifikasi.
dalam penggunaaan diagnosis NANDA (atau sistem klasi
STATUS EKONOMI. Menanyakan berapa besar penghasilan fikasi diagnosis lain) adalah beberapa ,diagnosis kepera
anggota keluarga yang dewasa, dapat merupakan per watan lebih sensitif tehadap bias kebudayaan. Sebagai
tanyaan, yang invasif (diluar batas), karena penghasilan contoh. diagnosis ketidakpatuhan dapat ditegakkan ketika
dianggap sebagai hal yang bersifat pribadi bagi keluarga diterapkan pada' keluarga dengan berbagai kebudayaan.
pada umumnya. Pertanyaan hanya diajukan apabila ada Keluarga mungkin lebih menyukai menggunakan praktik
alasan penting untuk melakukannya, misalnya untuk me layanan kesehatan tradisional daripada layanan kesehatan
netapkan kelayakan mendapatkan bantuan, layanan atau Barat (Smith, 1999). Leininger (1990). pemimpin kepera
sumber komunitas. Pertanyaan yang relevan dengan area watan transkultural, sependapat dengan Smith tentang
ini meliputi sebagai berikut : penggunaan diagnosis keperawatan yang kurang tepat
220 BAGIAN 3 PRAKT1K KEPERAWATAN KELUARGA
TABEL 8-5
Identitas etniklras Bagaimana identitas keluarga illl sendiri dalam hal kelompok elnik dan
ras? Apakah kedua orang lua berasal dad elnik yang sama?
Bahasa Bahasa apa yang digunakan dirumah? Dan oleh siapa? Bahasa apa yang
dipilih kelika berbicara di luar rumah? Bagaimana kemampuan anggola
. keluarga berbahasa? Apakah anggola keluarga melek huruf dalam bahasa
asli mereka sendiri-dalam hal keterampilan menulis dan membaca?
Tempetlahir dan sejarah imigrasi Di mana orang tua dan anak-anaknya lahir? Jika mereka imigran dad
negara lain, kapan mereka berimigrasi ke Amerika Serikat dan apa alasan
mereka melakukan imigrasi?
Mobilitas geografik Di mana orang tua tinggal? Kapan mereka pindah ke tempa! linggal
mereka yang sekarang ini?
Agama keluarga Agama apa yang dianut oJeh keluarga? Apakah kedua orang tua berasaJ
dari lalar belakang agama yang sama? Bogaimana keagamaan keluarga
berdasarkan aktivitas dan praktik?
Pertalian kelompok etnik Bagaimana karakteristik dari keluarga teman dan perkumpulan? Apakah
mereka semua berasal dari kelompok keluarga etnik? Apakah rekreasi,
politik, pendidikan, don aktivitassosiallainnya termasuk di dalam
kelompok referensi etnik, komunitas yang lebih luas atau keduanya? Untuk
, apa keluarga melakukan perluasan hubungan dengan telangga sekitar
keluarga atau komunitas yang lebih luas?
Kebiasaan diet dan berpokaian Ape yang menjadi pilihan kaluarga untuk diet dan larangannya? Apakah
anggola keluarga menggunakan pakaion trodisionol?
. Penompilan rumoh tanggo Apokah dekorosi, seni, don objek keagomoan di dalom rumah keluorga
secaro kebudayoan diturunkan?
Penggunaan sistem kesehaton olternatif dan Seberapa sering keluorgo menggunakan praktik atau proktisi
trodisional penyembuhan tradisionol otou perawotan kesehatan alternatif? Apa ydng
menjadi keyakinan keluarga tentang sehal-sakil?
Keyakinan tenlong kesehatan secara budayo Ape yang diyokini oleh onggota keluargo tentong etiologi, efek, perjalonan
penyokit, dan pengobaton masalah kesehatan anggoto keluorga?
Transisi kehidupon keluarga Ape adat dan keyakinan yang dimiliki keluorgo tentong tronsisi kehidupon
keluarga seperti kelahiron, penyakit, berduka, don kemalian, kehamilan,
don merowat bayi dengan baik?
Diterima oleh komunitas Seiauh mana keluargo dipengoruhi oleh diskriminasi?
Svmher: Diamhil sehagian dari Fergvson-Marshalleck & Miller (2001); Kleinman (1980) dan Upson (1996).
BAB 8 IDENTIFIKASI DATA KELUARGA 221
karena bias kebudayaan. Leininger memberikan kritik ter 4. Pengetahuan tentang kebudayaan keluarga klien
hadap sistem NANDA dengan menyatakan bahwa; takso 5. Adaptasi· layanan untuk mendukung kebudayaan
nomi NANDA berdasarkan pad a nilai dan standar kebu klien
dayaan Barat Anglo-Amerika; kategori NANDA tampak 6. Memberikan res pons kepada anggota keluarga de
etnosentris dan berfokus pada kondisi yang berorientasi ngan sikap yang empatik
medis, kategori NANDA tidak memperhitungkan variasi Empat elemen pertama, penting untuk menumbuhkan ke
transkultural; dan diagnosis NANDA menyajikan isu etik pekaan terhadap kebudayaan, tetapi aspek kelima dan ke
saat digunakan secara internasional. Karena itu. kita se enam membuat layanan kita "kompeten secara budaya".
bagai perawat keluarga harus sangat berhati-hati memper Tujuh strategi dasar untuk bekerja dengan keluarga
timbangkan latar belakang kebudayaan keluarga, diagnosis yang berbeda kebudayaan yang disarankan dalam literatur
keperawatan keluarga individual di dalam konteks kebu lintas-budaya meliputi: (1) pemllihan sistem yang tepat un
dayaan keluarga. Jika tidak dilakukan maka akan meng tuk bekerja dengannya, (2) menyediakan lebih ban yak
ganggu hubungan perawat-keluarga dan keberhasilan kita waktu untuk bekerja dengan keluarga yang tidak terakul
dalam pemberian asuhan yang sesuai dengan kebudayaan. turasi, (3) mengatasi perbedaan bahasa, (4) mempertim
bangkan norma interaksi keluarga, (5) memfokuskan pada
kekuatan keluarga dan adaptasi positif keluarga, (6) mem
fJt;INTERVENSI promosikan perubahan positif, dan (7) menyadari dan
memanfaatkan sistem dukungan sosiaJ keluarga. Masing
KEPERAWATAN
masing strategi ini dibahas selanjutnya.
KELUARGA Memilih sistem yang tepat untuk bekerja dengan kelu
. arga, merupakan hal yang penting. Sistem yang digunakan
Semua intervensi keperawatan terjadi di dalam konteks untuk bekerja (subsistem keluarga, seperti subsistem per
sosial-budaya. Konteks kebudayaan digambarkan sebagai nikahan atau orang tua--anak, keluarga inti, keluarga be
sesuatuyang diam dan tidak dapat terlihat, tetapi tetap ada sar, atau identitas diri individu keluarga klien, yang dapat
(Pedersen, et.al, 1996). Jadi, sasaran pusat keperawatan terdiri ·dari orang-orang yang tidakada hubungannya) da
keluarga adalah memberikan asuhan yang kompeten dan pat menentukan hasil akhir. Memahami dan menghormati
sesuaidengan kebudayaan kepada keluarga. Asuhan kom norma kebudayaan keluarga etnik. minoritas serta menya
peten secara kultural (budaya) melibatkan suatu "proses jikan konteks sosial merupakan kemampuan yang terpen
kesadaran, pengetahuan, keterampilan, interaksi dan kepe ting dalam memilih sistem untuk konselingdan pemberian
kaan bersinambung di antara merekayang juga memberi pendidikan kesehatan (Dilworth-Anderson & McAdoo,
kan asuhan ... " (Smith, 1998). Bagian ini membahas pedo 1988; Ho, 1987). Ho memberikan kita contoh yang baik
man intervensi yang .berhubungan dengan beberapa aspek tentang panduan ini:
yang dibahas di dalam bab ini-panduan untuk bekerja
dengankeluarga berlatarbelakang etnik yang berbeda dan Mempertimbangkan keterlibatan yang kuat yang dimiliki
keJuarga etnik minoritas dengan keluarga besamya, bebe
untuk membantu keluarga yang memiliki kesulitan
rapa masalah keluarga dapat dipecahkan secara sederhana
ekonomi. hanya dengan melibatkan anggota keluarga besar, ter
utama olehjurubicara, yang biasanya adalah kakek (orang
INTERVENSI SOSIAL-BUDAYA KELUARGA AsialHispanik) atau nenek (orang Indian dan orang kulit
hitam). (hIm. 258)
Pemberikan layanan kesehatan keluarga yang kompeten
secara kurtural kepada keluarga etnik memerlukan pan Perawat keluarga harus menyadari jaringan kekerabatan
duan yang luas, karena strategi intervensi yang lebih keluarga besar dan harus mencari hal penting lainnya un
spesifik hanya terbatas untuk kelompok etnik tertentu. tuk dimasukkan ke dalam pengkajian keluarga dan inter
Davis dan Voegtle (1994) dan Ridley dan Lingle (1996) vensi, yang dapat disetujui oleh semua keluarga.
merangkum enam aspek kunci yang terlibat dalam pem Panduan intervensi umum kedua berhubungan dengan
berian layanan keperawatan kompeten secara kultural. waktu yang dibutuhkan untuk memberikan asuhan kepada
Aspek tersebut adalah: keluarga etnik. Jika keluarga tidak terakulturasi, Harwood
1. Kesadaran dan penerimaan perbedaan kebudayaan, (1981) menekankan pentingnya memberikan lebih banyak
termasuk perbedaan etnikiagama dan kelas sosial waktu untuk intervensi perawatan kesehatan. Diperlukan
2. Kesadaran diri akan kebudayaannya sendiri lebih banyak waktu untuk menerjemahkan dan menggu
3. Pemahaman dinamik akan perbedaan kebudayaan. nakan penerjemah (Lipson & Meleis, 1999) untuk mengkaji
Keluarga melihat dalam konteks kebudayaannya sen keyakinan dan praktik kesehatan yang relevan, mendisku
diri sikan dan mengklarifikasi informasi tentang kesehatan,
222 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
menjelaskan diagnosis dan rencana perawatan. serta untuk nal biasanya dilihat sebagai tokoh otoriter di keluarga Asia,
menyosialisasikan anggota keluarga dengan sistem pera Hispanik, dan keluarga muslim Timur Tengah, tenaga ke
watan kesehatan. sehatan tersebut perlu lebih aktif. dengan peran yang lebih
Penggunaan bahasa dalam pertemuan secara klinis de terarah dalam mengawali wawancaralkunjungan rumah
ngan anggota keluarga etnik merupakan pertimbangan (Ho, 1987).
umum yang ketiga. Jika kemampuan' berbahasa dari Kedua. karena perbedaan status kelas dan profesional,
individu terbatas, tanyakan bahasa apa yang ia pilih untuk anggota keluarga etnik sering kali enggan untuk mengaju
gunakan. Praktisi kesehatan tidak harus mengasumsikan kan pertanyaan atau membahas masalah mereka. Dorongan
bahwa klien warga asing dan keluarganya mengharapkan aktif untuk mengajukan pertanyaan dan mengangkat masa
untuk menggunakan bahasa asal mereka untuk wawancara. lah, diperlukan untuk mengatasi kendala ini.
Menggunakan jasa penerjemah tidak selalu tanpa masalah. Pendekatan yang terkait dengan strategi ketiga adalah
tetapi biasanya lebih baik untuk mencoba menggunakan mendengarkan secara aktif dan saksama apa yang dikata
ungkapan atau perbendaharaan kata yang sangat terbatas kan oleh anggota keluarga. Perawat keluarga harus menun
untuk berkomunikasi (Harwood. 1981). jukkan minat dan kepeduJian kepada klien dan keluarga.
Harwood (1981) dan Kelley (1997) memberikan tiga menghayati hubungan seperti penyembuh tradisional yang
rekomendasi kepada klinisi yang bekerja dengan keluarga . mungkin lakukan.
etnik yang berfokus pada norma interaksi. Pertama, pada Strategi umum kelima untuk bekerja dengan keluarga
keluarga etnik yang berbasis kekerabatan atau dari masya etnik adalah mengakui dan meningkatkan kekuatan kelu
. rakat petani, lansia lebih dihormati daripada lansia di da arga dan adaptasi positif keluarga. Hal ini memfokuskan
lam masyarakat kita. Selain itu, interaksi sosial antarajenis pada memfasi Iitasi pendapatyang lebih positif tentang ke
kelamin lebih terbatas. dan standar kerendahan hati lebih luarga etnik dan perbedaan kebudayaan mereka (McAdoo,
ditekankan. Akibatnya. gaya interaksi antara perawat dan 1993; Walsh, 1998). Ini juga mengarah pada pendekatan
anggota keluarga harus mencerminkan perbedaan norma keperawatan keluarga yang cenderung untuk mengangkat
interaks'i'tersebut. Sebagai contoh, tenaga kesehatan pro rasa kompeten dan berdaya keluarga. Selain itu. memfo
fesional yang lebih muda harus lebih menunjukkan rasa kuskan pada kekuatan cenderung untuk meminimalkan ke
hormat dan perhatian.kepada anggotakeluarga Asia yang . cenderungan klinisi membandingkan keluarga etnis ke ga
lebih tua. Topik tertentu yang berpotensi menimbulkan. ris tengah penghayatan keluarga dan bagaimana keluarga
rasa malu' harus dibahas hanya dengan anggota keluarga seharusnya melihat dan bertindak.
tertentu yang 'ada saja. Karena tenaga kesehatan profesio-
Panduan intervensi umum keenam untuk bekerja de
ngan keluarga etnik adalah mempromosikan perubahan
positif (Spector, 2000). Ini dapat dilakukan dengan mem
bangun praktik kebudayaan. Praktik kesehatan kebudaya
TABEL 8-6 an yang positif seharusnya didukung dan, jika mungkin
serta praktis, dimasukkan ke dalam rencana asuhan. Mem
TIPS MENEGAKKAN DIAGNOSIS
Mengkaji biaya finansial keluarga, sumber dan alokasi sumber untuk pelayanaan kesehatan.
• STRATEGI INTERVENSI
Mengajarkan keluarga cora untuk mengurangi biaya layanan kesehatan dengan menyajikan alternatif/pilihan yang
tersedia.
Menginformasikan keluarga tentang layanan dan program yang tersedia di komunitas seperti karcis bis, transportasi untuk
orang cacat, program pemeri.ntah, seperti W.I.c. dan "Healthy Children", imunisasi kesehatan masyarakat serta klinik berbasis
sekolah.
Merujuk keluarga ke pelayanan yang lebih tepat di dalam dan di luar Instilusi Pelayanan kesehatan.
Memikirkan tentang cara membantu keluarga yang dipulangkan dari rumah sakit, mis., pada kasus an~k, mendorong
imunisasi untuk diberikan sebelum pulang dan mendorong dokter untuk memberikan obatgenerik jika memungkinkan.
agama mungkin tidak ada atau jika ada. hubungan mung maju. Kurangnya pengetahuan kesehatan perlu diatasi se
kin saja kurang baik. Pad a kasus seperti ini. diperlukan cara hati-hati.
membantu anggota keluarga untuk menguatkan hubungan Sebagai bagian dari tindakan medis. dietterapeutik ha
klien dengan keluarga dan sumber komunitas. rus digabungkan dengan pilihan agamaJetnikjika ingin tin
Ho (1987), seorang terapis keluarga, membahas teknik dakan tersebut diikuti. sehinggapenting untuk memperoleh
dan ~eterampi Ian yang relevan dengan kebudayaan dalam riwayat diet sebelum melakukan intervensi. Diet terapeutik
fase terapi keluarga. Sehubungan dengan kendala kebuda yang dapat diterima secara etnik harus mencerminkan baik
yaan pada layanan kesehatanjiwa keluarga, ia menekankan pilihan makanan etnikmaupun keyakinan makanan etnik.
pentingnya membina rasa percaya dengap keluarga pada Kunjungan dan partisipasi keluarga dalam perawatan
fase awal konseling keluarga. Selama fase hubungan awaJ, anggota keluarga sementara ia berada di rumah sakit
ia menyarankan agar klinisi mungkin perlu menggali per bervariasi antara satu kelompok etnik dan kelompok etnik
bedaan kebudayaan dan etnik keluarga yang terdapat an yang lain. Pada kebanyakan kebudayaan, keluarga me
tara klinisi dan keluarga. merankan peran utama dalam perawatan pasien. Pada ke
lntervensi keperawatan keluarga yang sesuai dengan lompok etnik dengan orientasi kekeluargaan yang kuat,
kebudayaan selama pengobatan perawatan kesehatan me seperti orang Armenia, Israel, Muslim, Asia, dan Hispanik,
hputi memfasilitasi keterjangkauan pada pengetahuan ke sakit, merupakan waktu ketika keluarga menunjukkan
sehatan yang diperlukan (Rankin & Stallings, 2001), per dukungan dan solidaritas mereka. Jadi, mengunjungi ru
timbangan praktik diet dan keyakinan, kunjungan keJuarga mah sakit dan berpartisipasi penuh dalam perawatan me
dan partisipasi praktik serta pemahaman pilihan terhadap rupakan kegiatan keluarga yang penting untuk kondisi
rawatan rumah atau rawat-inap dan rawatan jangka psikologis tidak hanya bagi pasien tetapi juga bagi kelu
panjang. arga.
Keluarga etnik yang tidak terakulturasi pada umumnya Mungkin ada perbedaan dalam pilihan kelompok mi
memiliki pengetahuan yang sangat kurang mengenai ke noritas etnik terhadap rawatan rumah ataurawatan jangka
sehatan. Terutama apabila mereka tidak berbicara dalam panJang atau. "Kebanyakan kelompok etnik lebih memilih
bahasa lnggris, berpendidikan sangat rendah dan mempu untuk mendapatkan perawatan dirumah daripada di in
nyai jaringan sosial yang terdiri dari keluarga dengan latar stitusi layanan kesehatan untuk merawat orang yang cacat
belakang sosial ekonomi dan etnik yang sama, mereka dan dalam kondisi sakit terminal. ..Orang Cina, Haiti,
mempunyai keterbatasan keterjangkauan untuk memper ltalia. Meksiko, dan Puerto Rico semuanya memilih untuk
oleh pengetahuan kesehatan yang akurat dan terkini. Kon dirawat di rumah, sedangkan orang kulit hitam perkotaan
sekuensinya. keluarga ini akan lebih membutuhkan pendi dan orang Navajo tidak" (Harwood. 1981, him. 503).
dikan kesehatan daripada mayoritas keluarga yang lebih Harwood menjelaskan bahwa alasan untuk pilihan ini bagi
224 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
kelompok terdahulu terkait dengan keterikatan keluarga kesehatan profesional yang paling sesuai untuk menginter
besar mereka yang sangat kuat. vensi. Bahkan jika ada pekerja sosial, hanya jika perawat
sudah mengkaji masalah finansial, perawat dapat menya
dari tentang masalah terse but dan membuat rujukan yang
INTERVENSI EKONOMI
tepat.
Intervensi yang membantu keluarga untuk meringankan Biasanya intervensi keperawatan berpusat pada pem
ketegangan finansial akibat masalah kesehatan dan penya berian informasi kepada ketuarga tentang biaya Jayanan
kit sering terabaikan dalam perawatan keluarga. Apabila dan asuransi kesehatan, serta sumber komunitas, begitu
perawat ke]uarga menyadari dampak finansial akibat ma pula membuat rujukan-intervensi manajemen kasus (Ii hat
salah kesehatan pada keluarga maka akan lebih banyak TabeI8-7).
yang bisa mereka lakukan untuk membantu (Millington & Perawat perlu menyadari tentang biaya untuk keluarga
Zieball, 1986), khususnya jika perawat bekerja dalam jika timbul masalah yang kompleks, dan sumber finansial
tatanan pelayanan primer atau komunitas. Keluarga yang keluarga dan bagaimana keluarga akan membayar untuk
beresiko tinggi secara medis juga merupakan keluarga pelayanan, persediaan, peralatan, dan sebagainya yang di
yang berisiko tinggi secara finansial karena kebutuhan periukan. Perawat harus memahami jenis program pela
penegakkan diagnosis dan prosedur pengobatan, tenaga yanan medis yang tersedia bagi mereka pada sasaran
kesehatan, dan rawatan jangka panjang yang mahal. Stres popu]asi tertentu begitu pula pelayanan komunitas yang
finansial sering menembus sistem keluarga yang meng tersedia secara gratis atau dengan biaya yang lebih rendah
akibatkan gangguan di dalam keluarga. Misalnya, tagihan untuk siapapun terlepas daTi kemampuan mereka untuk
medis mungkin mengharuskan ibu untuk bekerja di luar membayar. Imunisasi dan klinik skrining merupakan con
rumah, bapak mempunyai pekerjaan sampingan, dan libur toh jenis sumber yang terdapat di komunitas.
an serta kegiatan santai menjadi berkurang. Ketegangan di Pendidikan tentang area finansial, menurut Millington
dalam keluarga yang kemudian "menyebar" dalam rang & Zieball, (1986) meliputi mengajarkan keluarga tentang
kaian hubungan keluarga, biasanya terjadi. Perceraian, cara mengurangi biaya perawatan kesehatan, mengevaluasi
perpisahan,anak-anakyang nakaI, masalah psikosomatik, jum]ah jaminan sosial mereka, menetapkan bagaimana
penyalahgunaan obat atau gejala gangguanjangka panjang sumber kesehatan mereka dialokasikan, dan di bagian
yang dipicu oleh stres finansial (Millington & Zieball, mana biaya dapa,t dihemat, mengevaluasi keluarga tentang
1986). cara melihat situasi finasial secara objektif, serta menye
Pada umumnya, perawat cenderung untuk menyerah lesaikan masalah tersebut secara efektif. Tabel 8-7 me
kan masalilh finansial kepada pekerja sosial untuk meng rangkum pengkajian dan strategi intevensi untuk memban
atasinya. Sementara pada kebanyakan sarana kesehatan ti tu keluarga yang berisiko tinggi mengalami stres finansial.
dak ada pekerja sosial dan perawat yang merupakan tenaga
~RANGKUMAN
• Kunci penting untuk membuka pemahaman kita ten • Secara demografis, substansia] Amerika telah ber
tang keluarga dan bagaimana. keluarga berperilaku ubah. Imigrasi besar-besaran pada tahun 1990an ter
adalah latar belakimg sosial-budaya keluarga. utama dari Meksiko dan Asia membuat satu dari tiga
• Untuk bekerja secara efektif dengan keluarga, tenaga penduduk Amerika sebagai etnik minoritas. '
kesehatan profesional harus menyadari keunikan dan Mitos tentang masyarakat Amerika melting POt (rrien
perbedaan kualitas serta keragaman gaya hidup, nilai, dorong ke arah homogen) sudah digantikan dengan
dan sruktur dalam kebudayaan keluarga. ide percampuran orang Amerika (mendorong plura
• Perbedaan kebudayaan antara klien dan pembert pe lisme kebudayaan atau heterogen). Selain itu, mem
layanan sering kali berakar pada komunikasi yimg pertahankan identitas etnik seseorang akan memper
buruk, ketegangan interpersonal, dan pengkajian ser kaya kehidupan ke]uarga dan kepuasaan kehidupan
ta asuhan yang tidak memadai. personal.
Karena bahasa merupakan aspek mendasar dari ke • Suatu pendekatan lintas-budaya atau transkultural
budayaan, bahasa merupakan kendala utama dalam dalam pemberian layanan kesehatan, akhir-akhir ini
memberikan asuhan keperawatan keluarga yang merupakan suatu keharusan bagi masyarakat.
efektif. • Konsep fundamental penting untuk memahami prin
BAB 8 IDENTIFIKASI DATA KELUARGA 225
sip dan praktik Iintas-budaya diuraikan. Konsep ini • Kelas bawah terdiri dari orang-orang yang tetap
antara lain: Kebudayaan, etnik, variasi intra-etnik banyak atau sedikit berada di jenjang sosial bawah.
(variasi dalam kelompok etnik), pengalaman imi Kemiskinan yang berkepanjangan, ketergantungan
grasi, stereotipe, akulturasi, bikultural, nyata versus kesejahteraan mereka dan kondisi kehidupan ling
ideal, relativisme kebudayaan etnosentris. gangguan kungan yang kurang membuat nilai dan gaya hidup
kebudayaan, syok kebudayaan, dan sistem perawatan yang radikal bagi mayoritas warga Amerika. Gaya
kesehatan tradisional. hidup, nilai, serta kebutuhan sosial dan kesehatan
• Keluarga etnik dibicarakan dalam suatu masa bagai merekil diuraikan.
mana kita dalam pandangan mereka. Akankah kita • Status ekonomi keluarga merupakan indikator kunci
lihat variasi atau penyimpangan dalam struktur kelu dari kelas sosial. Tingkat penghasilan, sumber. peng
arga dan gaya hidup kebudayaan? Peduasan dalam hasilan dan pengeluaran kebutuhan dipertimbangkan
konteks lingkungan sosial harns dijadikan latihan un ketika mengkaji status ekonomi keluarga.
tuk memahami peran dalam bentuk kehidupan kelu • Mobilitas kelas sosial mungkin merupakan pertim
arga etnik. bangan penting dalam kehidupan keiuarga, baik ber
• I1muwan sosial terdahulu, ketika mempelajari ten gerak ke bawah maupun ke atas dan menghasilkan
tang keluarga etnik, telah inengumpulkan data dari . perubahan utama dalam keluarga dan stres yang perlu
segmen subkultural tertentu tersebut (mis., kemis dipertimbangkan.
kinan). sering kali memberikan kesan yang keliru • Direkamendasikan agar data keluarga yang teriden
terhadap kelompok etnik. tifikasi dikumpulkan melalui penggunaan genogram
• Status sosial ekonomi atau kelas sosial selain latar keluarga. Bagaimana cara membuat genogram kelu
belakang etnik. membuat pengaruh terbesar pada arga dijelaskan.
kehidupan keluarga, pengarnh niJai dan prioritas ke • Suatu daftar dan penjelasan tentang suatu area untuk
luarga. pola perilaku dan peran keluarga, praktik so • mengkaji saat melakukan pengkajian kebudayaan ke
sialisasi, serta pengalaman dunia. luarga disajikan. Tabel8-6meringkas panduan peng
• Ada empat kelas sosial dasar di Amerika: Kelas atas, kajian etnik
. menengah. kelas pekerja. dan· kelas rendah. Masing • Sehubungan dengandiagnosis keperawatan keluarga
.masing kelas sosial digambarkan. Perbedaan ter dalam area sosial-budaya, tidakada diagnosis kepe
utama di antara kelas-kelas adalah sumber ekonomi. rawatan yang berdiri sendirLWalaupun demikian,
• 'Sehubungan dengan perbedaan dalam sumber, ada kebudayaan membentuk nilai dan periJaku kesehatan
hubungan positif antara status hubungan ekonomi keluarga. Beberapa diagnosis ·keperawatan keluarga
dan kesehatan fisik serta jiwa. (di dalam NANDA dan taksonomi lain) mungkin
• Keragaman dalam kelas sosial diciptakan karena pe secara kultural bias dan tidak tepat untuk meng
ngaruh interaksi kelas sosial dengan etnisitas, agama, gunakannya pada keluarga dengan berbagai kebu
gender. dan bentuk keluarga. dayaan.
• Amerika memHiki ketidaksetaraan kelas yang besar, • Pengkajian kelas sosial-budaya keluarga mencakup
dengan penghasilan, kesejahteraan, prestise, dan ke penghasilan keluarga, pekerjaan anggota keluarga
kuasaan yang sangat terkonsentrasi pada kelas atas. yang dewasa, dan pencapaian tingkat pendidikan me
• Keluarga kelas menengah secara numerik dominan di reka. Pembahasan selanjutnya men.c.akup bagaimana
Amerika Serikat·dan dibagi ke dalam keluarga kelas status ekonomi keluarga dan mobilitas kelas ke
menengah atas dan bawah. Walaupun adanya per luarga.
samaan penting. perbedaan sifat personal dan keluarga • Sasaran sentral keperawatan keluarga adalah mem
disajikan dalam'dua kelompok tersebut. • berikan asuhan yang kompeten dan &.esuai dengan ke
• Kelas bawah terdiri dari 25% dari warga Amerika. budayaan terhadap keluarga.
Kelas ini terbagi ke dalam kelas pekerja miskin (20%) • . Panduan yang luas dan bervariasi untuk pemberian
dan bawah (5%). layanan kesehatan yang kompeten secara budaya ke
• Kemiskinan di Amerika diuraikan dalam masa preva pada keluarga etnik, diperlukan.
lensi dan kejadian yang terus-menerus, keadaan yang • Tujuh strategi dasar disaranakan dalam literatur
menyedihkan dari pekerja miskin akhir-akhir ini, me lintas-budaya yang dirangkum dan diuraikan.
ningkatnya· angka kemiskinan antara keluarga etnik • Dalam kasus ketika pengkajian ekonomi (finansiai)
dan keluarga yang dikepalai oleh perempuan serta dan intervensi diperlukan, rekomendasi dibuat
dampak kemiskinan pada keluarga.
226 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
• LATIHAN
Tinjau sketsa keluarga danjawab pertanyaan terkait.
1. Dari data yang disajikan dalam sketsa keluarga, kaji latar belakang kebudayaan dan status
kelas sosial.
2. 'Identifikasi data sosial-budaya yang hilang dan yang diperlukan untuk melengkapi
. pengkajian sosial-budaya.
3. Dikusikan intervensi sosial-budaya yang tepat untuk menggabungkannya ke dalam asuhan
keluarga dan anak tersebut.
lawablah pertanyaan berikut ini.
4. Uraikan secara singkat mengapa sangat penting untuk memahami latar belakang etnik
keluarga ketika me1akukan perawatan kesehatan keluarga.
5. Salah satu dari asumsi mengenai pembuatan perjanjian dengan keluarga dari kebudayaan
yang berbeda adalah bahwa kita menjadi kurang mempertimbangkan perilaku atau
kebiasaan orang lain untuk menjadi atau bersikap seperti yang kita perkirakan (pilih
jawaban yang paling benar):
a. Mengorbankan nilai-nilai kita dan belajar untuk menerima seseorang apa adanya.
b. Menyadari asal-usul dari nilai-nilai kita sendiri dan memahami mangapa kita berpegang
teguh pada nilai tersebut.
c. Bekerja dengan maksud untuk mengabaikan nilai-nilai lain yang bertentangan dengan
nilai kita
d. Bekerja secara bertahap untuk mengubah nilai-nilai yang lain ketika kita menganggap
nilai tersebut berbahaya.
6. Mengabaikan kebudayaan dan kekurangpekaan untuk masalah-masalah berikut (pilih ja
waban yang paling benar):
a. Komunikasi yang buruk
b. Ketegangan interpersonal
c. Stigmatisasi
d. Pengkajian yang tidak memadai
e. Objektivitas tenaga profesional
7. Menurut U.S. Public Health Service (dan penelitian yang lainnya). kemiskinan dihubung
kan dengan masalah-masalah kesehatan berikut ini (piIih jawaban yang paling benar):
BAB 8 IDENTIFIKASI DATA KELUARGA 227
a. Menyebabkan penyakit kronik
b. Meningkatnya disabilitas
c. Meningkatnya kematian bayi
d. Kehamilan remaja
e. Berkurangnya usia hidup
8. Sifat etnisitas merupakan sumber yang penting bagi semua individu dan keluarga karena
(pilih semuajawaban yang benar):
a. Mengarahkan mereka dalam memilih pekerjaan
b. Kompensasi bagi kepribadian dalam masyarakat modem
c. Merupakan tradisi yang memperkaya kehidupan keluarga dan memperkuat kesinam
bungannya.
d. Memfasilitasi meningkatnya kegiatan yang bersifat mobilitas
9. Pasangkan definisi yang tepat dengan konsep yang tepat.
Konsep Definisi·
1. Konflik kebudayaan a. Merencanakan jalan hidup seseorang ..
2. Akulturasi b. Sejarah dari asal-usul dan kebudayaan bersama.
3. Asimilasi c. Tidak diterimanya keanekaragaman di dalam ke
4. Identifikasi etnik lompok kebudayaan.
5. Etnosentrisme d. Perubahan bertahap yang dihasil kan sebagai satu
6.. Stereotipe kebudayaan dipengaruhi oleh kebudayaan lain.
7. Relativisme kebudayaan e. Cara individu relatif melihat diri mereka sendiri
8. Ethclass untuk identitas kebudayaan mereka.
9. Imposition cultural f. Menunjukkan lebih dari satu.-jalan yang lebih
10. Syok kebudayaan lengkap dari proses akulturasi.
11. Sistem perawatan kesehatan g. Kebudayaan dipandang dengan tanpa menghakimi
tradisional dan dipahami dalam konteksnya sendiri.
12. Self-fulfilling prophecy h. Kurangnya relativitas kebudayaan (menganggap
13. Kebudayaan kebudayaannya sendiri terbaik dari kebudayaan
14. Etnisitas Jainnya).
i. Sistem layanan kesehatan profesional lokal.
j. Sistem perawatan kesehatan tradional atau aw·am.
k. Siasat primer yang digumikan dalam antropologi
kebudayaan dalam menganalisis kebudayaan.
I. Ketidaknyamanan dan kebingungan disebabkan
oleh pengalaman perbedaan kebudayaan.
m. Interaksi dari kelas etnik dan sosial.
n. Kekuatan nilai dan praktik· seseorang pad a orang
lain karena etnosentrisitas.
o. Ketegangan seseorang yang diturunkan untuk me
nyesuaikan dengan kepercayaan dan harapan orang
lain tentang dirinya.
p. Respons negatif dari klien terhadap praktik institusi
dan petugas kesehatan karena tidak dapat diterima
secara kebudayaan.
10. Penggunaan pendekatan lintas-budayaatau transkultural penting ketika memberikan
perawatan kesehatan keluarga, karena (pilih satu jawaban yang paling benar)
a. Memberikan informasi tentang kebudayaan yang berbeda.
b. Memprediksikan perilliku keluarga etnik minoritas.
c. Memberikan gambaran perbandingan yang luas dari perilaku individu dan keJompok.
d. Mengasumsikan perspektif dari penyimpangan kebudayaan dalam pengkajian.
11. Kelas sosial berdasarkan pada 3 kriteria secara umum: Penghasilan, pendidikan, dan status
pekerjaan. Identifikasi mana dari pili han ini yang terpenting:
'228 8AGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
a. Tingkat penghasilan
b. Status pekerjaan
c. Tingkat pendidikan
12. Perbedaan utama antara variasi kebudayaan versus perspektif penyimpangan kebudayaan
terkait dengan keluarga etnik adalah:
a. Perasaan evaluator.
b. Warisan historis.
c. Persepsi etiologi perbedaan.
d. Realitas objektif demografi.
13. Keluarga kelas menengah bawah, kebalikan dari keluarga kelas menengah atas cenderung
untuk (pilih semua jawaban yang benar)
a. Menilai pendidikan dengan tinggi.
b. Lebih rasial dan memiliki percampuran etnik.
c. Mempunyai hubungan kekerabatan yang dekat.
d. Lebih menekankan pada nilai individualisme dan produktivitas.
14. Kelas pekerja kerah biru atau kelas pekerja sering kali sukar dibedakan dari kelas me
nengah bawah, terutama karena hanya terdapat sedikit perbedaan penghasilan. Walaupun
demikian, perbedaan yang paling mencolok antara dua kelompok ini, adalah (pilih semua
. jawaban yang benar):
a. Pekerjaan isteri.
b. Penekanan pada latar belakang keluarga.
c. Pola pengeluaran.
d. Jenis pekerjaan suami-buruh manual versus buruh nonmanual.
e. Pendidikan.
15. Kelas bawah terdiri dari orang miskin. Pada kelassosial ini karakteristik berikut tampak
nyata (piIih semua jawaban yang benar):
a.. Keluarga paling sering hidup di daerah pedesaan atau sub-perkotaan.
b. Anggota keluarga yang dewasa dibayar dengan upah yang minimal.
c. Keluarga dapat menerima tunjangan kesejahteraan.
16. Sistem nUai keluarga miskin secara substansial berbeda dari nilai kebudayaan dominan.
Identifikasi tiga contoh nilai yang sangat berbeda tersebut.
17.Intervensi keperawatan keluarga yang tepat untuk meningkatkan kesehatan finansial
keluarga menjadi lebih baik termasuk berikut ini (lengkapi kalimat):
a. Pendidikan kesehatan tentang masalah finansial terkait-kesehatan pada keluarga mung
kin dalam area.
b. Memulai rujukan tentang masalah finansial terkait-kesehatan pada keluarga mungkin
untuk.
18. Panduan intervensi yang luas untuk bekerja dengan keluarga yang berbeda secara etnik
dengan perawat keluarga mencakup (pilih semuajawaban yang benar):
a. Bekerja dengan sistem ke)uarga besar.
b. Memberikan lebih banyak waktu untuk bekerja dengan keluarga tidak terakulturasi.
c. Menggunakan penerjemah untuk mengatasi perbedaan bahasa.
d. Memodifikasi komunikasi setelah mempertimbangkan interaksi norma keluarga.
e. Memfokuskan pada kekuatan dan adaptasi keluarga terhadap perbedaan
f. Mempromosikan perubahan positif dengan secara negatif memperkuat praktik perawatan
kesehatan yang tidak ilmiah.
9
DATA LINGKUNGAN
-KELUARGA
(jaiiSI BAB
iJ-aiTUJUAN PEMBELAJARAN
1. Merangkum konseptualisasi ahli teori keperawatan te~ graRs dari suatu lingkungan sekitar berhubungan dengan
tang "lingkungan" dari perspektif ekologis mengguna kesehatan keluarga.
kan istilah mikrosistem, makrosistem, dan suprasistem 7. Mendiskusikan faktor lingkungan yang baik terh~ap ke
2. Menjelaskan konsep teritorial yang berhubungan de hidupan keluarga pada komunitas pedesaan.
ngan rumah keluarga, lingkungan, dan komunitas. 8. Memberikan contoh bagaimana lingkungan sosiopalitik
3. Memberikan contoh sumber-sumber di lingkungan ru memengaruhi sumber dan kesehatan keluarga
mah yang mendukung kesehatan keluarga. 9. Mengkaji data lingkungan dalam sketsa keluarga.
A. Mendiskusikan stn:isor lingkungan yang memengaruhi 10. Menyatakan diognosis keperawatan keluarga dolam
kesehatan keluarga tunawisma. area lingkungan keluarga.
5. Menjelaskan bagaimana karakteristik fisik dad lingkung 11. Menyarankan beberapa intervensi keperawatan yang
an sekitar berhubungan dengan kesehatcin keluarga. bertujuan meningkotkan lingkungon keluarga yang se
6. Menjelaskan bagaimana karakteristik sosial dan demo- hat.
229
yang dihadapi oleh keluarga miskin adalah rumah, tetang vidu dalam konteks· interaksi (Davidhizar & Bechtel,
ga, dan Iingkungan komunitas mereka yang tidak kondusif 1999). Ruang personal individu meluas atau menyerripit
bagi kesehatan, sementara mereka tidak punya pilihan un dan berubah keterbukaannya bergantung pada situasi so
tuk pindah. Misalnya, lingkungan sekitar tidak memiliki sial, konteks fisik, budaya seseorang. dan kehadiran orang
gang atau, penerangan yang tidak memadai, yang merupa lain (Meisenhelder, 1982; Davidhizar & Bechtel). Tingkat
kan kendala bagi keluarga untuk olah raga. kenyamanan seseorang sangat berhubungan dengan ruang
Bukti substansial menghubungkan permukiman yang pribadinya, dan jika ruang pribadi seseorang dilanggar,
buruk dengan kesehatan yang buruk pula. Telah dipahami akan menyebabkan ketidaknyamanan.
secara baik bahwa penyakit tertentu berhubungan dengan Teritori rumah adalah suatu area tempat keluarga mem
permukiman yang buruk (Iihat Tabel 9-1 untuk contoh). punyai lebih ban yak kebebasan berperilaku dan rasa ken
Healthy People 2010 membangun inisiatif awal nasio dali serta kekuasaan untuk kedua area dan anggotanya.
nal dan mengidentifikasi sasaran serta tujuan peningkatan Kunjungan rumah mewakili suatu peralihan hubungan pe
kesehatan bagi semua orang Amerika. Tujuan inisiatif ini rawat-klien--yaitu, perawat saat ini adalah tamu di rumah
adalah menurunkan tingkat alergen di dalam ruangan klien bukan klien sebagai pengunjung di teritori profesio
termasuk debu dan kecoa (U.S. Department of Health and nal perawat (mis., klinik). Di rumah, klien mengendalikan
Human Services, 2000) yang keduanyadiketahui merugikan masuknya perawat ke rumah dan apa yang terjadi kemudi
dan memengaruhi kesehatan (Ricchini, 1997). Walaupun an. Akibatnya, perawat merasa tidak nyaman saat kun
hewan peliharaan keluarga memberikan manfaat' psiko jungan rumah pertama karena perasaan bahwa mereka me
sosial yang luar biasa, tetapi juga dapat menyebabkan masuki teritori rumah seseorang. Keluarga juga mungkin
masalah kesehatan, baik secara langsung melalui gigitan merasa tidak nyaman terhadap gangguan tersebut, khu
atau melalui infeksi yang ditularkan (Salmonella dari susnya jika petugas kesehatan datang tanpa pemberitahuan
anjing, ornitokosis daTi burung peliharaan, kutu dari anjing atau diundang. Untuk meningkatkan keberhasilan kun
dan "kucing, alergi-ekzema dan asma--dari bu~u atau jungan rumah pertama dan agar diundang lagi, perawat
rambut hewan peliharaan). harus membuat pertemuan sesingkat mungkin dan tidak
Keloinpok individu dan keluarga mempunyai rasa terlalu terstruktur (Matin & Scheet, 1992). Penting bagi .
teritorial, juga disebut sebagai perilaku spasial (ruang) perawat untuk mengklarifikasi peran dan tujuan kunjungan
(Giger &Davidhizar, 1995). Hewan, sebagai bagian dari rumah yang pertama maupun kunjungan selanjutnya.
kemampuanperilaku yang dimiliki sejak lahir, menuntut Sebagai contoh, perawat dapat menjelaskan bahwa karena
hak area tertentu dan mempertahankan area ini untuk me klien terdaftar dalam Health Start Program, perawat akan
lawaripenyusup; sementara 'hewan lainnya, sebaliknya, memberikan pendidikan sehubungan dengan pertumbuhan
cenderung untuk menghargai tuntutan hewan tersebut. dan perkembangan janin serta perubahan tubuh ibu selama
Tipe karakteristik insting serupa diterapkan pada individu kunjungan rumah mingguan. Penting untuk melibatkan
dan keluarga. Keinginan manusia untuk memiliki dan me anggota keluarga dalam kunjungan rumah melalui proses
nempati area tertentu bersifat pervasif, walaupun ekspresi kolaborasi dan penetapan tujuan bersama untuk membahas
nyata pelanggaran oleh orang lain dikurangi dengan so isu yang menjadi prioritas bagi klien dan keluarga.
sialisasi. Ruang juga berkenaan dengan jarak antara indi- Dalam keluarga terdapat dimensi ruang (fisik) dan pe-
TABEL 9-1
CONTOH PENYAKIT AKIBAT PERMUKIMAN YANG BURUK
• Infeksi pernapasan akut berhubungan dengan penggunaan berbagai fasilitas tempat buang ai~ dan fasilitas air; pemanas
atau ventilasi yang tidak memadai, dan penataan ruang tidur yang podol.
• Penyakit pencernaan dngan dan enteritis berhubungan dengan Fasilitas penyimpanan makanan (lemari es) yang buruk
dan fasilitas mencuci tangan dan buang air yang tidak memadai serta menggunakan alat makan, minum dan handuk
yang soma dengan orang lain.
• Cedera akibat kecelakaan di rumah berhubungan dengan rueing gerak fisik di rumah yang sempit, dapur yang tidak
memadai, kabellistrik yang buruk, penerangan yang buruk dan tangga yang tidak kuat serta lantai yang licin.
• Penyakit infeksi dan non-infeksi kulit berhubungan dengan kepadatan dan menggunakan handuk yang soma, dan Fasilitas
mencuci yang tidak memadai.
• Keracunan pada anak yang memakan cat yang terkelupas dari rumah tua yang buruk.
• Penyakit pernapasan berhubungan dengan paparan asbes dan radon di rumah.
BAB 9 DATA LlNGKUNGAN KELUARGA 233
rilaku teritorialitas. Perasaan memiliki dan keterikatan adalah melindungi dan memelihara kebutuhan individual
membentuk komponen perilaku, sedangkan ruang fisik untuk otonomi personal, guna memberikan pelepasan emo
aktual rumah, halaman, nama keluarga, dan alamat serta si dan kesempatan untuk penilaian diri serta komunikasi
sistem komunitas sering dikunjungi-sekolah, kantor, pusat yang terlindungi. Memiliki ruang sendiri, kamar, pakaian,
perbelanjaan, gereja, dan agensi komunitas yang bersama mainan, dan hewan peliharaan merupakan suatu modal.
keluarga biasa berinteraksi-merupakan aspek ruang dan Privasi bagi remaja terutama penting dalam membantunya
teritorialitas (Anders?n & Carter, 1974). untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan dari
Beberapa keluarga merasa tidak nyaman untuk pindah suatu kemandirian. Privasi pernikahan juga penting bagi
ke kompleks geografis yang lebih Iuas. Teritori yang mem kebanyakan keluarga.
buat keluarga merasa nyaman di dalamnya dan kepindahan Epstein (1981) menemukan bahwa rasa kendali yang
. dapat merupakan bagian dari fungsi ekonomi, status ke dipersepsikan seseorang dipengaruhi bagaimana individu
warganegaraan, mobilitas fisik, nilai budayaatau personal, tersebut menyesuaikan diri pada kondisi yang padat. Apa
atau sosialisasi. Sebagai contoh, suatu survei dilakukan bila individu memersepsikan bahwa ia mampu memper
pada masalah kesehatan di bagian selatan daerah Los tahankan kendali personal yang memadai terhadap ling
Angeles (Iebih kurang 140 mil dari batas Meksiko) me kungannya. kemampuan adaptasi individu akan meningkat
nunjukkan bahwa 14% responden telah melintasi perbatas terhadap lingkungan rumah yang padat.
an untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dalam satu Kepadatan sangat berhubungan erat dengan status so
tahun terakhir. Yang menarik, hampir 80% responden yang sial ekonomi dan latar beJakang etnik dan terhadap apa
melintasi perbatasan untuk mendapatkan pelayanan ke yang dialami seseorang pad a masa lalu. Jika suatu keJuarga
sehatan tidak 'mempunyai asuransi, yang juga menunjuk tidak pernah mengetahui keeuali "kehidupan yang pad at",
kan fungsi ekonomi dalam mengambil keputusan mereka maka situasi ini tampaknya tidak dapat ditoleransi. Sebagai
(Macia & Morales, 2001). Selain itu, kebanyakan keturun contoh, karena latar belakang budaya dan kondisi ekonomi
an Hispanik menjangkau pelayanan kesehatan di Meksiko mereka,. k~banyakan keluarga. penghupi ·Colonias (pe
didorong oleh nHai budaya dari personalisme dan kolek ngembangan perumahan di daerah terpencil sepanjang
tivisme atau pilihan terhadap pemberi pelayanan kesehatan perbatasan Amerika-Me.ksiko) merupakan tempat hunian
dengan latar belakang yang sama (Caudle, 1993). yang terdiri dari satu ruangan yang nyaman dan biasanya
Selama tahun 1970-an, lebih dari dua ratus studi me tetangga dapat datang tanpa diundang (Davidhizar &
nelitl beberapa,aspek kepadatan (Eipstein, 1981). Schorr Bechtel,1999).
(1970), dalam meringkas hasil "studi kepadatan" membe Duadari area pengkajian yang paling berharga bagi pe
Tikan komentar, bahwa rasa lelah yang luar biasa dan se rawat kesehatan komunitas dan kesehatan rurhah, yang
dikit tidur 'dapat merupakan konsekuensi daTi rumah yang terkait 'dengan rur:nah adalah pengkajian kodisi keamanan
padat dan tidak memadai secara serius. Perawat sekolah dan bahaya baik yang nyata atau potensial di dalam dan di
dapat tentu saja menguatkan temuan ini, sebagai hasil luar rumah. Terutama di dalam rumah. keeelakaan merupa
observasi mereka terhadap anak-anak yang sangat ke kan ancaman utama bagi status kesehatan keluarga. Tiap
lelahan ketika mengunjungi klinik sekolah mereka. Penga anggota keJuarga terpapar oJeh ancaman tertentu terjadi
ruh rumah yang padat terhadap perpeeahan di dalam kelu nya kecelakaan yang terkait dengan tahap perkembangan
arga juga diobservasi. Salah satu akibat seriusnya ruang di nya (Kandzari & Howard, 1981). Sebagai contoh, di
dalam rumah yang tidak memadai adalah anggota keluarga Arizona pada masa 1988-1998, sufokasi (aspirasi makanan
menggunakan lebih ban yak waRtu di luar rumah. Hal ini atau objek asing makanan atau mekanik yang dapat me
cenderung merupakan hal yang serius sehubungan dengan nimbulkan tersedak) merupakan penyebab utama kematian
anak dan remaja. Diamati juga bahwa anak-anak miskin akibat cedera tanpa sengaja pada bayi dan anak yang ber
dari keluarga yang mempunyai rumah yang tidak memadai usia: 5-9 tahun, terbakar pada anak usia prasekolah 1-4
dan padat tidak belajar secara memadai serta tidak berada tahun, senjata api pada anak usia 10-14 tahun, dan kera
di dalam keterjangkauan pengendalian orang tua. "Kehi cunan/penyalahgunaan obat pad a remaja usia 15-19 tahun
dupanjalanan" menjadi hal yang makin penting bagi anak (Arizona Department of Health Services [AHDS], 2000).
anak selama masa tahun sekolah dan pada saat masa rema "Meningkatnya kesadaran keluarga mengenai masalah
ja dimuJai, asosiasi teman sebaya "di jalan" sering kali cedera utama, memberikan informasi faktual, dan men lIn
sangat berpengaruh. jukkan cara pada keJuarga untuk 'meningkatkan tingkat
Tampak adanya temuan yang tidak meyakinkan menge kesejahteraan keamanan merupakan tujuan" (Kandzari &
nai pengaruh kepadatan terhadap status kesehatan fisik ak Howard, him. 223).
tual anggota keluarga. Namun demikian, kepadatan mem Secara nasional cedera merupakan penyebab utama
buat suIitnya untuk mendapatkan privasi. Fungsi privasi kematian pada anak-anak, kecuali bayi (di bawah 1 tahun)
234 SAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
dan remaja (ADHS, 2(00). Cedera yang tidak disengaja besar perusahaan dengan membuat peringatan tentang
banyak terjadi di rumah, adalah penyebab utama kematian bahaya potensial. Keluarga harus diarijurkan untuk me
di Amerika untuk usia 1-34 tahun (Centers for Disease nyimpan zat tersebut pada tempat yang tepat dan sulit di
Control and Prevention [CDC), 1998). Di negara bagian jangkau anak. 8ahaya dari produksi rokok, pipa dan asap
Arizona, cedera melampaui semua penyakit utama yang rokok seperti karbonmonoksida dan nitrogendioksida da
menyebabkan kematian dini pad a anak prasekolah berusia pat menyebabkan penghuni rumah khususnya anak-anak
1-4 tahun, anak-anak usia 5-14 tahun, dan remaja usia 15 mengalami pneumonia, dan penyakit. pernapasan lainnya
19 tahun. Cedera yang tidak disengaja meliputi kecelakaan serta kanker. Formaldehid yang digunakan sedlra meluas
terkait kendaraan bermotor, tenggelam, keracunan, sufoka dalam material bangunan baru dan alas cat pada kayu dapat
si, dan terbakar (ADHS, 2000). Setiap tahunnya lebih dari menimbulkan iritasi pada mata, hidung, tenggorok; batuk;
90.000 orang meninggal di AS akibat cedera yang tidak ruam kulit; sakit kepala; pusing; mual; muntah; perdarahan
disengaja. Selama rata-rata per tahun terhitung hampir 31 hidung. Produk rumah tangga yang dijual untuk membu
juta orang yang mengunjungi ruang gawat darurat karena nuh penyebab hama dapat meninggalkan sisa peptisida.
cedera yang tidak disengaja (Burt & Fingerhut, 1998). dan sebagian besar dari zat kimia tersebut tidak pernah di
"Bahaya aktual atau potensial di rumah meliputi kemung uji untuk menetapkan efek kesehatan.
kinan adanya timbal, yang selanjutnya mengganggu per Material untuk mempangun rumah tua dapat berbahaya,
tumbuhan intelektual dan emosional anak, dan ditemukan terutama yang mengandung asbes. Asbes digunakan pada
pada pipa tua serta rumah yang berdebu karena bekas cat banyak jenis material bangunan dari tahun 1950 sampai
tua yang sudah rusak. Diperkirakan 74% tempat tinggal di awal 1970an untuk membuat material bangunan lebih ko
bangun sebelum tahun 1980 mengandung cat yang meng koh. Asbes memaparkan zat timbal yang dapat menimbul
gunakan timba! (yang sudah dilarang sejak tahun 1978). kan penyakit pernapasan yang serius.
Paparan timbal "merupakan ancaman kesehatan Iingkung Radon, gas yang tidak berbau dan tidak berwarna
an" nomor satu secara nasional pada anak-anak ... banyak merupakan zat berbahaya lainnya lain di rumah. Radon
anak muda Amerika tidak akan menyadari potensi mereka dipancarkan melalui retakan di dinding da rl lantai dari
secara pem.ih karena mereka terpapar timbal di lingkungan ruang bawah tanah dan memasuki tubuh melalui pencernaan
mereka" (Lum, 1995, him. 27). Anak remaja yang miskin dari pasokan air yang terkontaminasi di rumah at au melalui
dan keturunan Amerika-Afrika secara tidak proposional instalasi udara. Paparan jangka panjang ,terhadap radon
dipengaruhiancaman kesehatan ini. merupakan salah satu penyebab kanker paru (Lum, Hibb:;,
.substansi berbahaya lainnya yang dapat ditemukan di Phillips, & Narkunas, 1996). Healthy People 2010 meliputi
rumah adalah polusi udara di dalam rumah, zat yang ter sasaran untuk meningkatkan proporsi individu yang tinggal
dapat pada beberapa materi bangunan, dan radon. Kon di rumah yang diuji terhadap konsentrasi radon dan
taminan dari dalam rumah khususnya, dapat menimbulkan meningkatkan jumlah pembangunan rumah baru yang
ancaman polusi yang mel uas. Konsentrasi daTi penyebab tahan terhadap radon. (U.S Department of Health and
polusi melal~i udara ternyata.seratus kali lebih tinggi di Human Services, 2000).
dalam rumah daripada di luar rumah (U.S. Enviromenmetal
Protection Agency, 1988).
SUMBER 01 LlNGKUNGAN RUMAH
Satu sumber utama polusi udara di dalam ruangan ada
lah asap rokok. Efek sekunder jangka panjang dari asap Bagian penting dari pengkajian bagian lingkungan rumah
rokok jelas diketahui sebagai suatu bahaya kesehatan yang dalam hal kesehatan keluarga adalah evaluasi sumber un
serius. Polutan dalam asap rokok disebabkan oleh pemeli tuk mendukung kesehatan optimal dari individu anggota
haraan yarrg tidak baik atau kompor yang berbahan bakar dan unit keluarga. Pengkajian dapat berhubungan dengan
kayu, dapat menjadi bahaya polusi udara yang lain dirumah. anggota keluarga dari berbagai usia serta berfokus pada
Berbagai variasi organik yang dibuat dari produk rumah berbagai jenis sumber seperti alai bantu atau penjangkau
tangga dapat menimbulkan ancaman polusi. di dalam informasi. Sebagai. contoh, perawat dapat mengkaji apakah
ruangan. ada kesesuaian antara materi membaca dan bermain
Produk rumah tangga yang biasanya digunakan seperti (Barnard, 1986) danyang lainnya "sebagai dorongan IQ".
pengharum ruangan, semir sepatu, cat, pembersih, kamper, (Begley & Springen, 2001) sumber lingkungan untuk me
dan pakaian hasil dry-cleal! mengandung bahan kimia ningkatkan perkembangan kognitif dan keberhasilan aka
tingkat rendah yang diketahui bersifat karsinogen pada demik anak-anak. Sumber di rumah dapat hanya berupa
hewan. Cairan atau bubuk pembersih yang mel1gandung alai bantu sederhana, seperti amplifier telepon untuk
zat kimia yang beracun, amplas, atau menimbulkan iritasi membantu lansia yang mengalami gangguan pendengaran
pada mala dan selaput mukosa diberi lebel oleh sebagian atau sistem interkom cahaya-ke-suara ("c/~vil1g light"), un
BAB 9 DATA LlNGKUNGAN KELUARGA 235
tuk membantu seorang ibu yang tunarungu untuk menge- . di rumah dapat mengakses Internet dan e-mail melalui
tahui bahwa bayinya sudah bangun dari tidurnya yang komputer di sekolah dan perpustaan umum. Namun demi
berada di ruang lain. Sekitar 54 juta orang Amerika meng kian, sumber teknologi seperti televisi dan Internet tidak
alami beberapa jenis disabilitas (Meadows, 1999) dan ber tanpa masalah. Sejalan dengan akses cepat untuk menda
juta-juta keluarga mempunyai anggota keJuarga dari semua patkan sumber informasi, masalah timbul bagi anak-anak
usia dengan kisaran disabilitas fisik dan jiwa. Banyak dan yang mengakses informasi yang tidak sesuai (seperti por
keluarga tersebut dapat memanfaatkan alat bantu yang di nografi), melihat program yang tidak sesuai dengan usia,
rancang untuk meningkatkan fungsi dan perkembangan atau terlibat dalam chat-room dengan orang asing. Pera
yang optimal bagi individu yang mengalami disabilitas wat dapat membahas pentingnya memantau pemakaian
serta keluarganya. Internet oleh anak-anak dan pengamanan yang tersedia
Akses terhadap Internet dan e-mail adalah faktor kunci berdasarkan permintaim. Pengkajian sumber di rumah,
dalam menjangkau informasi dan dapat meningkatkan ko seperti alat bantu dan akses Internet, konsisten dengan
munikasi keluarga. Karena informasi penting untuk mem pendekatan berdasarkan kekuatan untuk meningkatkan
berdayakan keluarga berpastisipasi dalam mengambil sumber yang ada di rumah guna mendukung kesehatan
keputusan yang terkait dalam kesehatan, perawat harus keluarga.
mengkaji apakah keluarga sudah. siap untuk mengakses
sumber informasi khususnya melalui Internet. Keluarga
tanpa akses Internet akan dirugikan dalam hal sumber KELUARGA TUNAWISMA
informasi dan komunikasi dengan keluarga dan ternan Keluarga tunawisma merupakan masalah yang meningkat
yang berada di tempat lain. Begley dan Springen (200 I) tajam di Amerika sejak 1980. Terutama di kota-kota dan
menggambarkan penggunaan teknologi yang sering di wilayah moderat, tunawisma telah menjadi masaJah kese
gunakan remaja: "Multitasker remaja-secara simultan hatan komunitas utama (Taylor, 1995). Di antara karakte
menggunakan pesan instan (1M), download, dan melaku ristik yang paling diperhatikan dari pertumbuhan penduduk
karisurjing saluran--dapat melatih ingatan mereka (suatu ini adalah meningkatnya jumlah keluarga dengan anak,
koinponen inteligensi) dan melatih perhatian mereka untuk yang terdiri dari segmen pertumbuhan paling cepat popula
memfokuskan pada kedipan'mata" (hIm. 2). Kebanyakan si tunawisma (Bassuk, 1990, dikutip di dalam Taylor, 1995;
keluarga memiliki sedikitnya satu komputer dengan akses Jackson & McSwane, 1996). Children· Defense Fund me
Internet di rumah, yang sering digunakan oleh anggota merkirakan bahwa 500.000 anak 'di Amerika Serikat ada
keluarga dari semua usia: Anak sekolah mencari informasi lah tunawisma (Kozol, 1990). Keluarga yang memiliki
untuk laporan, orang tua mengakses Web site untuk men anak, 40%nya terdiri dari tunawisma (National Coalition
dapatkan informasi yang berhubungan dengan kesehatan for the Homeless [NCB], 1999). Sembilan dari sepuluhke
secara langsung, dan nenek-kakek bertukar pesan dan foto luarga tunawisma yang memiliki anak adalah rumah tangga
dengan cucunya di negara bagian lain. Keterampilan kom yang dikepalai oJeh wanita.
puter diperlukan untuk kinerja sekolah dan sering kali
Kemiskinan dan ketidakmampuan memiliki rumah me
merupakan bagian yang dipersyaratan untuk ketrampilan
rupakan penyebab prinsip terbentuknya keluarga tunawis
bekerja bagi orang dewasa. Pada kenyataannya, peningkat
rna. Faktor lilin adalah kekerasan rumah tangga, penya
an penggunaan teknologi telah secara efektif melebarkan
lahgunaan zat, dan gangguan jiwa. Mengalami peristiwa
kesenjangan finansial antara orang miskin dan kelompok
keluarga yang terganggu seperti perceraian, penyakit, pe
kaya. Hilarry Clinton (1996) menulis tentang perluasan
nganiyaan fisik dan seksual merupakan hal yang biasa ter
lingkungan teknologi keluarga:
jadi pada ibu tunawisma (Anderson & Koblinsky, 1995).
Horizon desa kontemporer melampaui garis kota. Dan Tunawisma merupakan pengalaman yang sangat meng
momentum itu kita lahir, kita terpapar oleh sebagian besar ganggu dan terlaJu berat bagi keluarga. Pengalaman ini
orang yang memengaruhi melalui radio, televisi. koran, memengaruhi semua aspek fungsi keluarga dan mempu
buku, film, komputer, compact disc, telepon seluler, dan hyai dampak terhadap kesehatan fisik dan emosi anggota
mesin faks. Teknologi menghubungkan kita dengan desa
keluarga. Sempitnya ruang kehidupan, tidak adanya priva
global yang telah diciptakannya (hIm. 13).
si, dan kakunya peraturan yangditerapkan di tempat pe
Sementara jarang untuk dapat menemukan rumah tanpa nampungan memengaruhi mutu hubungan keluarga dan
telepon dan televisi, masih ada ban yak keluarga yang tidak kemampuan orang tua untuk mengasuh anak-anak mereka
dapat memiliki komputer atau tidak mempunyai keteram (Linqsey, 1998). Keluarga tunawisma memengaruhi kese
pilan untuk menggunakan komputer rumah. Banyak per hatan dan keejahteraan semua anggota keluarga. Orang tua
pustakaan umum menawarkan kelas dalam menggunakan tunawisma mengalami depresi yang tinggi dan kondisi
komputer dan keluarga yang tidak mempunyai komputer kesehatan kronik. Anak tunawisma lebih sering sakit dari
236 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
pada anak-anak yang memiliki tempat tinggal serta meng KARAKTERIS'I'IK FISIK DAN GEOGRAFI
Pasal 1 dari ADA melarang sebagian besar atasan dapatkan tindakan kuratif (Messias; Asch, Leake, &
mendiskriminasikan individu yang mengalami disabilitas Gel berg, 1994). Dalam suatu studi tentang penggunaan
tetapi berkualifikasi dalam prosedur lamaran pekerjaan, pelayanan kesehatan oleh imigran Meksiko dilaporkan
penerimaan untuk bekerja, pemberhentian bekerja, pening bahwa wanita yang tidak terdaftar menggunakan lebih se
katan karir, kompensasi, latihan kerja dan aspek lain dad dikit pelayanan pranatal dan berlangsung sepanjang pera
kepegawaian (McCrone, 1990). Tidak kalah pentingnya, watan pascanataJ baik bagi diri mereka sendiri maupun
penempatan kerja dan penghasilan keluarga bagi orang bagi bayi mereka dibandingkan dengan imigran yang ter
dewasa yang'mengalami disabilitas secara terus menerus daftar sebagai warga Amerika (Gettman & Meyers, 1999).
menurun dengan signifikan dibal)dingkan mereka yang Perubahan terakhir dalam prosedur imigrasi dan lebih li
tidak mengalami disabilitas. Sebagai contoh, orang dewasa beraJnya hukum bagi pekerja tamu dapat mengurangi rasa
yang tunarungu lebih sering tidak mendapat pekerjaan dan takut terhadap deportasi dan menimbulkan peningkatan
mempunyai tingkat pendidikan yang lebih rendah daripada penggunaan sumber kesehatan bagi keluarga yang pada
mereka yang dapat mendengar, akibatnya penghasilan awalnya dipandang sebagai imigran yang tidak terdaftar.
rata-rata pun lebih rendah. McCrone (1990) memperkirakan Contoh ketiga berhubungan dengan program transisi
bahwa orang dewasa yang tunarungu berpenghasilan yang tersedia bagi keluarga tunawisma. Pada bagian awal
$356.000-609.000 lebih rendah dari mereka yang bisa diuraikan lingkungan keluarga tunawisma, masalah ke
mendengar tetapi berpendidikan yang sarna sepanjang ma sehatan yang berhubungan dengan tunawisma, kesulitan
sa hidupnya. Orang tua yang tunarungu sangat mewakili yang dihadapi dalam upaya mereka untuk mendapatkan
gambaran pekerja kerah biru, sedikit menikmati mobilitas tempat tinggal yang stabil, keterampilan kerja, serta pe
kerja, dan sering kali tidak bekerja (McCrone, 1990). Ke kerjaan yang diperlukan untuk meneruskan keberlangsung
senjangan ini tampaknya akan terus membesar sa at ini an kehidupan rumah tangga mereka. Keberhasilan transisi
seperti yang diperkirakan selama lebih dari sepuluh tahun dari tunawisma untuk memiliki rumah yang permanen dan
yang lalu.Sebagai contoh, Jones (1995) menemukan bah kehidupan keluarga yang lebih stabil bergantung pada
wa:penghasilan' 20 keluarga orang tua yang tunarungu pendapat umum yang mendukung serta tindakan politik '
secarakonsisten lebih rendah daripada penghasilan kelom untuk mendanai program transisi masyarakat tunawisma.
pok keluarga yang sarna tetapi dapat mendengar, walaupun ' Kebijakan umum diarahkan pada kebutuhan keluarga
tingkat pendidikan orang tua lintas kelompok adalah sarna. tunawisma untuk'mendapatkan pekerjaan yang dapat me
Kesenjangan inisecara langsung memengaruhi sumber ke menuhi kebutuhan kehidupan, keterjangkauan untuk men
luarga yang lebih kecil dan kemampuan yang lebih rendah dapatkan pelayanan bagi anak, dan penyediaanperumahan
untuk memenuhi fungsi keluarga secara memuaskan. ADA yang dapat dimiliki. Selain itu, pelayanan pendidikan ke
telah memberikan sumber legal kepada orang tua yang sehatan dan sosial harus tersedia bagi anak-anak dari
mengalami disabilitas untuk memperbaiki diskriminasi da keluarga tunawisma untuk mengurangi pengaruh negatif
lam pekerjaan dan mengecilkan kesenjangan penghasilan kemiskinan,dan ketunawismaan terhadap pendidikan; per
keluarga yang potensial. kembat:gan, kesehatan, dan psikososial (Choi & Snyder,
Contoh kedua berfokus pada keterjangkauan terhadap 1999). Untuk mewujudkan hal itu dibutuhkan rencana pre
pelayanan kesehatan bagi keluarga imigran yang tidak. ventif yang berfokus pada pencegahan pro-aktif yang nyata
Keluarga tersebut mungkin dibatasi dalamruang gerak sementara mempertahankan persiapan intervensi dan pe
mereka karen a merasa takut, tidak nyaman, danlatau mis ngelolaan krisis. Banyak tempat penampungan bagi wanita
kin; dan juga mungkin tidak nyaman untuk bergerak dari dan anak-anak didanai oleh organisasi keagamaan swasta.
Iingkungan sekitar mereka. Sebagai contoh, seseorang Dengan presiden baru dan struktur partai baru di tingkat
yang masuk dan tinggal di Amerika tanpa prosedur imi nasional, telah ada perubahan dalam kebijakan untuk mem
grasi yang legal dipandang sebagai orang asing yang tidak perkenankan pemerintah mendanai organisasi dengan basis
terdokumentasi (Messias, 1997). Mobilitas terbatas dari keyakin;m. Perubahan kebijakan ini' dapat meningkatkan
seseorang merupakan konsekuensi dari tidak terdaftar ka tingkat pendanaan untuk banyak tempat penampungan
rena tidak mempunyai dokumen legal yang memungkin yang ada. Perubahan tersebut di tingkat nasional dapat
kan mereka untuk mobilitas. Rasa takut timbulnya masalah menghasilkan program transisi yang lebih banyak dan
hukum yang tekait dengan imigrasi membuat banyak lebih baik bagi keluarga tunawisma. Tindakan politik me
iinigran yang tidak terdaftar terisolasi secara sosial di lalui kebijakan 'kesehatan yang manusiawi bukanlah hal
rumah mereka. Selain itu, masalah mobilitas imigran yang yang baru dalam keperawatan. Akan tetapi, pengkajian kri
tidak tercatat diperberat oleh kendala budaya, finansial, tis terhadap Iingkungan sosial politik dan dampaknya pada
dan bahasa yang mengakibatkan rendahnya penggunaan kesehatan keluarga diperkuat dengan menggabungkan teo
pelayanan kesehatan preventif dan penundaan untuk men ri penting ke dalam teori keperawatan keluarga, Perawat
BAB 9 DATA LlNGKUNGAN KELUARGA 239
tidak dapat secara penuh mengangkat kesehatan keluarga s:kiw:mere.ka unt,uk menggunakan sumber/pelayanan
tanpa mempertimbangkan konteks lingkungan bagi kelu dl baglan lam darl komunitas?
arga termasuk lingkungan sosiopolitik sepenuhnya. 9. Evaluasi pengaturan privasi dan bagaimana perasaan
keluarga tentang terpenuhinya privasi.
10. Evaluasi ada atau tidaknya bahaya keamanan di area
lJiJAREA ·PENGKA.JIAN lain rumah. Tanyakan tentang penyimpanan obat dan
substansi yang mengandung zat racun. Apakah zat
Bagian ini pertama4ama mtmyajikan pertanyaan yang di tersebut disimpan secara aman jauh dari jangkauan
rancang untuk mengkaji lingkungan rumah; Kandzari dan anak dan hewan peliharaan serta diberi tanda secara
Howard (1981) dan Rauckhorst, Stokes dan Mezey (1982) jelas? Apakah anggota keluarga menggunakan racun
at~u zat yang potensial berbahaya? Pantau adanya
memberikan cakupan yang lebih rinei tentang area ini. Ke
dua, pertanyaan disajikan untuk mengkaji lingkungan ko- obJek berbahaya yang dapat menyebabkan bahaya
munitas dan tetangga. keamanan bagi anak-anak atau lansia. Apakah ada
pintu masuk dan keluar yang bebas rintangan, dan
ruang dan penerangan yang memadai serta aman un
MENGKAJI LlNGKUNGAN RUMAH tuk bergerakdi rumah (Daniel, 1986)? Apakah ada
kabel listrik yang terurai dan terpapar, atau karpet
1. Uraikan jenis tempat tinggal (rumah, apartemen atau
yang longgar di lantai? Apakah ad;l perlengkapan un
rumah kontrakan). Apakah rumah milik keluarga
tuk kedaruratan (detektor asap, nomor telepon untuk
sendiri atau sewaan?
kedaruratan)? Apakah ada kolam renang, dan jika
2. Uraikan kondisi rumah (interior dan eksterior rumah).
ada, apakah dipagari dan dikunci secara adekuat jika
Interior rumah meliputi jumlah ruangan dan tipe
ada anak-anak kedl di rumah?
ruangan (kamar tamu, kamar tidur, dU), penggunan
1 L Evaluasi kelayakan tempat pembuangan sampah.
nya, dan bagaimana mereka diJengkapi. Bagaimana
12. Kaji perasaan dankepuasan anggota keluarga secara
kondisi dan kelayakan perabotan rumah? Apakah ada
menyeluruh dengan penataan rumah mereka. Apakah
pemanas, pendingin, ventilasidan penerangan yang
keluarga mempertimbangkan kelayakan rumah se
memadai? Apakah lantai, tangga, pegangan tangga,
suai kebutuhan? Apaka ada sumber yang memadai
dan struktur lain dalam ke~daan baik? Apakah ada
untuk semua anggota keluarga? .
telepon di rumah atau terdapat jal1gkauan telepon?
Daftarhal-hal·yangberbahaya di lingkungan rumah Jain
Bagaimana kondisi halaman rumah?
nya yang dikenalkan dalam Sistem Omaha, dirancang oleh
3. Di dapur, kaji akses terhadap pasokan air, sanitasi,
Visiting Nurse Association of Omaha. Sistem ini meliputi
dan keadekuatan lemari pendingin serta fasilitas
skema klasifikasi masalah untuk domain lingkungan, yang
dapur.
terdiri dari rumah, Hngkungan, dan komunitas yang lebih
4. Di kamar mandi, amati sanitasi, pasokan air, fasilitas
luas dari kHen (Martin & Scheet, 1992). Domain ling
toilet, dan ketersediaan handuk dan sabun. Apakah
kungan didefinisikan sebagai "sumber materi, lingkungan
setiap orang mempunyai handuk sendiri atau meng
fisik, dan zat baik internal maupun ekstenal klien, rumah,
gunakan handuk yang sarna secara bersama? Di bak
tetangga, dan komunitas yang lebih luas" (Martin &
berendam, apakah ada tempat berpegang (penting
Scheet, hIm. 67). Ada 12 item pada daftar skala masalah
bagi lansia di rumah)?
Omaha yang terkait dengan rumah (lihat Tabel 9-2). Sis
5. Kaji pengaturan tidur di rumah. Apakah cukup bagi
tern Omaha juga meliputi pengkajian sumber finansial ke
anggota keluarga, dengan mempertimbangkan usia,
luarga, yang dapat berhubungan derlgan lingkungan sosio
hubungan dan kebutuhan khusus mereka?
politik. Sebagaj contoh, inasalah penghasilan keluarga
6. Observasi keadaan kebersihan dan sanitasi rumah
yang rendahltidak ada penghasilan dan kesulitan untuk be
secara umum. Apa praktik kebersihan dan higiene
lanja kebutuhan yang mungkin berhubungan dengan kesu
keluarga? Apakah ada gangguan serangga (terutama
litan yang dialami oleh orang tua dengan kecacatan fisik
di dalam rumah)? Jika ada hewan peliharaan, apakah
untuk mendapat pekerjaan. Sistem Omaha dibahas lebih
ada masalah sanitasi yang berhubungan dengan kebe
radaan hewan tersebut di rumah? rinei dalam Bab 7.
7. Apakah ada tanda terkelupasnya c.at tua (kemung
kinan bahaya keracunan timbal), yang dapat mehye AREA PENGKAJIAN: LlNGKUNGAN DAN
8. Identifikasi unit teritori keLuarga; Apakah. anggota Keluarga sehat adalah keluarga yang aktif dan mencari
keluarga merasa nyaman mengemudi di lingkungan cara dengan inisiatif sendiri untuk berhubungan dengan
240 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
berbagai kelompok komunitas (Lewis & rekan. 1976; Institusi pelayanan sosial (kesejahteraan, konseling.
McCubbin & McCubbin. 1993). Keluarga yang berfungsi pekerjaan)
dengan cara yang sehat memersepsikan diri mereka sendiri Afiliasi keluarga dengan organisasi keagamaan (ge
sebagai bagian dari komunitas yang Jebih besar. Bagian reja, wihara •.masjid?)
dari koping yang berhasil adalah kemampuan mereka Sekoiah. Bagaimana keterjangkauan dan kondisi se
untuk memastikan kepatuhan dari lingkungan atau mem kolah di lingkungan s~kitar? Apakah ada masalah
pertahankan keluarga yang ramah-lingkungan (Hall & di dalam sekolah (mis., padat, mutu pendidikan
Weaver, 1974; McCubbin & McCubbin, 1993), berarti rendah, geng, ketegangan rasiaVetnik) yang
bahwa di dalam komunitas keluarga mampu mencari, me memengaruhi pendidikan anak?
nerima danlatau menerima sumber yang sesuai untuk me Fasilitas rekreasi (tempat bermain, taman)
menuhi kebutuhan makanan. pelayanan, dan informasi.
Transportasi umum. Bagaimana keterjangkauan (da
Akan tetapi, penerimaan pasif terhadap pelayanan komu
lamhaJ jarak, kenyamanan, dan waktu) pelayanan
nitas yang diberikan, mungkin suatu indikasi keluarga
dan fasilitas tersebut untuk keluarga?
yang terisoJasi, terasing atau tergantung yang berfungsi di
tingkat kesehatan yang jauh lebih rendah. Melengkapi 6. Sudah berapa lama keJuarga tinggaJ di lingkungan
ecomap keluarga (lihat Gambar 17-4 dan 17-5) cukup her
sekitar danlatau komunitas? Bagaimana riwayat mo
manfaatuntuk memperoleh informasi tentang asosiasi bilitas geografis keJuarga? Dari mana mereka pindah
atau bermigrasi?
anggota keluarga dan transaksi dengan jaringan so~iaJ me
reka dan komunitas. Pertanyaan spesifik tersebut di.saran 7. Apa saja kejadian kriminal di lingkungan sekitar dan
kan untuk mengkaji kotnunitas. komunitas? Apakah ada masalah keamanan yang
1. Bagaimana karakteristik lingkungan dan komunitas
lain? .
keluarga yang lebih besar? 8. Siapakah anggota keJuarga yang menggunakan la
'Tipe lingkungan dan komunitas (pedesaan, subper yanan komunitas dan layanan komunitas apa yang
kotaan,;perkotaan, pusat kota) digunakan keluarga? Sebagai contoh, keluarga de
.. Tipe tempattinggal di lingkungan sekitar (hunian,. ngan anak usia sekolah mungkin terlibat dengan sis
industri, . kombinasi hunian dan industri ringan. tern sekolah umum, keJompok gereja, departemen
agraria) kesejahteraan, danlatau organisasi pramuka.
.. -i Kondisi tempat tinggal dan jalan (terjaga rapi. rusak, 9. Seberapa sering atausejauh mana m~reka meng
. tidak terpelifiara, sedang direnovasi) gunakan peJayanan atau fasilitas tersebut (area yang
Sanitasijalan dan rumah (bersih. sam pah dikumpulkan, sering)?
dU) 10. Apa yang dipertimbangkan keluarga untuk menjadi
Masalah kemacetan di jalanan komunitas mereka (area apa)?
Keberadaan dan jenis industri di lingkungan sekitar 11. Apakah keluarga menyadari layanan komunitas yang
2. Sejauh mana anggota keluarga terpapar dengan ba rei evan dengan kebutuhannya, seperti transportasi?
haya lingkungan yang ada di tanah, udara dan air? Apakah keluarga menyadari ketersediaan trasportasi
Apakah anggota keluarga berada pada Hngkungan dengan biaya yang murah dan layanan transportasi
yang selalu berisik? bagi orang cacat, anak-anak, dan lansia. begitu pula
3. Bagaimana karateristik demografi tetangga dan rute langsung ke klinik kesehatan dan sumber komu
komunitas? nitas?
Kelas sosial dan karakteristik etnik daripenghuni. 12. Apa yang keluarga rasakan ten tang kelompoklorga
Pekerjaan dan minat keluarga nisasi yang memberikan bantuan kepada keluarga?
Kepadatan penduduk Kaji persepsi dan perasaan keluarga mengenai aso
4. Perubahan apa yang telah terjadi di lingkungan sekitar siasi dengan keJompok dan institusi di atas. Apabila
dan komunitas? Apakah lingkungan sekitar dan ko pengalaman menggunakan institusi komunitas atau
munitas dalam keadaan transisi atau stabil secara lingkungan positif, berarti ini merupakan - sumber,
ekonomi dan demografis? yang dapat digunakan lagi dan bahkan mungkin
5. Apa saja pelayanan kesehatan dan pelayanan dasar dengan keberhasilan yang lebih besar.
lain serta fasilitas yang tersedia di lingkungan sekitar 13. Bagaimana keluarga memandang komunitas? Seba
dan komunitas? gai contoh, apakah komunitas merupakan tempat
Fasilitas pasar (makanan, pakaian, toko obat, dU) yang dicemaskan keluarga untuk membiarkan anak
Institusi· kesehatan (klinik, rumah sakit, fasilitas ke nya bermain di luar rumah pada siang hari karen a
daruratan) tingginya angka kriminal dan serangan terhadap indi
BAB 9 DATA LlNGKUNGAN KELUARGA 241
yang dapat melindungi anggota keluarga dengan kondisi
TABEL 9-2 tersebut.
SISTEM OMAHA: MASALAH DIURAIKAN Diagnosis yang berhubungan dengan makrosistem Iing
DALAM DOMAIN LlNGKUNGAN: HUNIAN kungan termasuk Risiko Perubahan Fungsi Pemapasan
(RUMAH KELUARGA) yang berhubungan dengan alergen lingkungan. Sebagai
contoh, keluarga mungIdn tinggal di daerah yang terdapat
Sfruktur yang tidak masuk akal
Pemanasan dan/afau pendingin yang lidak memadai banyak serbuk sari bunga pada musim semi yang memicu
Tangga yang curam kegawatan pemapasan bagi beberapa anggOta keluarga.
Jolon keluar dan mosvk yong feiholong fidak memodoi Diagnosis makrosistem lain adalah Potensial Peningkatan
dan/otov . Koping Komunitas yang berhubungan dengan ketersedia
Ruong tomu.yang berontakon an program komunitas untuk meningkatkan (fungsi kelu
Tempat penyimponon borong/zot berbahoya yang tidak arga). Diagnosis ini konsisten dengan pandangan ekologi,
aman sistem hubungan keluarga dengan komunitas. Tidak' ada
Kesel yang fidak aman atav permadani yang tersibak
diagnosis keperawatan yang berhubungan secara spesifik
Alat pengamanan yang tidak memadai
dengan Iingkungan sosiopolitik. Akan tetapi, ada diagnosis
Terdapol cot mengandvng unsur timbal
Gas dan/otav alot listrik yang tidak aman
untuk Ketidakefektifan Koping Komunitas yang berhu
Ruang tamu yang tidak memadai otov padot bungan dengan faktor tersebut seperti pelayanan pe
Tunawisma negakkan hukum yang tidak memadai atau bencana alam.
Jenis diagnosis tersebut menunjukkan intervensi yang me
Sumber: Diambil dari Omaha Syslem's Data Base/Problem List
dalam Martin & Scheet, 1992, him. 343. miliki sasaran suprasistem yang berinteraksi dengan sistem
keluarga dan komunitas. .
Diagnosjs keperawatan digunakan untuk menjelaskan
vidu di Iingkungan sekitar? Ataukah lingkungan susunan masalah lingkungan yang· disebabkan oleh ke
komunitas dipersepsikan aman dan kaya dalam tidakmampuan individu atau keluargaatau berpotensial
perasaan kesamaan leluhur dan keterikatan? tidak mampu untuk mempertahankan rumah· yang aman,
bersih, danJatau meningkatkan pertumbuhan rumah, Iing
kungan sekitar, atau sosial politik secara mandiri (Johnson,
Bulechek, Dochtel1l\an, Maas, dan Moorhead, 2001;
. ~DIAGNOSIS McCloskey dan Bulechek, 1996).
KEPERAWATAN
KELUARGA
FIll NTERVENSI
Menurut KilIien (1985), diagnosis keperawatan berhu KEPERAWA.TAN
bungan dengan perspektif lingkungan yang berfokus pada KELUARGA
kesesuaian keluarga-lingkungan, "keseimbangan tuntutan
dan sumber antara klien dan lingkungan" (hIm. 270). McCloskey dan Bulechek (1996) dalam Nursing Inter
Tuntutan Iingkungan dapat bersifat aktual atau potensial,. vention Classification (NIC), proyek klasifikasi Universi
membuat ruang untuk jenis diagnosis keperawatan pre tas Iowa, mengidentifikasi berbagai intervensi keperawat
ventif, kuratif dan rehabiIitatif. North American Nursing an yang dapat membantu keluarga yang memiliki masalah
Diagnosis Association (NAND A) membuat daftarsejumlah keamanan Iingkungan, masalah dalam sistem pelayanan
diagnosis keperawatan yang berhubungan dengan mikro-, kesehatan keluarga, dukungan keluarga, dan dukungan so
makro- dan suprasistem. Diagnosis Hambatan Manajemen sial formal. Pengidentifikasian risiko keamanan, manaje
Pemeliharaan Rumah, ditandai dengan kesukaran dalam men lingkungan, dan bantuan pemeliharaan rumah dapat
pemeliharaan kebersihan rumah, ketidakmampuan untuk merupakan intervensi yang paling sentral sehubungan
membersihkan rumah, kesulitan dalam memelihara rumah dengan masalah Iingkungan mikro (tumah) keluarga.
yang aman, atau keuangan yang tidak mencukupi . Banyak strategi intervensi terkait dengan kesehatan
(Carpenito, 2000). Diagnosis ini meliputi situasi yang lingkungan bersifat preventif. Pencegahan primer harus
penuh sesak atau tidak terpelihara. Diagnosis lain yang menjadi tekanan utama di sin1. Misalnya,bekerja dengan
berhubungan dengan tempat tinggal keluarga dapat berupa keluarga untuk mencegah lansia terjatuh, anak-anak ke
Ganggllan Interpretasi Lingkungan yang berhubungan racunan di rumah, atauru;lm kulit akibat gangguan se
dengan konfusi kronik pada individu yang mengalami rangga, merupakan sasaran signifikan lIiin dari perawat
Alz~eimer. Keluarga perlu untuk menyediakan lingkungan keluarga berbasis komunitas.
242 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
Perawat keluarga yang bekerja dengan anggota keluar keluarga bekerja dengan keluarga tunawisma. Peran ini
ga yang mengalami disabilitas harus familiar dengan jenis mencakup pendidik kesehatan, pelaku intervensi (membe
perJengkapan adaptif yang biasa digunakan dan teknologi rikan layanan kedaruratan yang non-invasif dan perawatan
bantuan yang diperlukan untuk keamanan di rumah dan suportif terhadap penyakitlcedera), advokat, konselor,
mengoptimalkan fungsi dan kemandirian anggota keJuarga manajer kasus, pimpinan kelompok, dan konsultan.
tersebut. Selain itu, perawat kesehatan keluarga di rumah Klinisi yang bekerja dengan keluarga tunawisma me
harus memahami sejauh mana Medicaid, Medicare dan nekankan pentingnya menunjukkan rasa hormat terhadap
sumber penggantian pihak ketiga lainnya untuk membayar klien tersebut, tidak mengancam, rendah hati, dan memi
alat adaptif khusus tersebut sehingga informasi ini dapat nimalkan keharusan membuat laporan dan kertas kerja
dibagi dengan keluarga. (Vernez, Burnam, McGlynn, Trude, dan Mittman, 1988).
Keluarga tunawisma membutuhkan berbagai pelayanan Advokasi politis didorong oleh perawat yang bekerja
dan jenis bantuan. Pendekatan manajemen kasus yang dengan tunawisma-untuk menekankan pada pemerintah
komprehensif (Iihat Bab 7 untuk penjabaran strategi inter agar menambah ketersediaan perumahan atau memberikan
vensi tersebut) dianjurkan karena kebutuhan keluarga subsidi rumah bagi keluarga miskin.
tunawisma yang kompleks. Keluarga tunawisma memer Terdapat intervensi yang dirancang untuk memprakar
lukan bantuan tidak hanya untuk bebagai kebutuhan pri sai tindakankomunitas untuk perbaikan Iingkungan terkait
mer, tetapi juga pelayanan untuk kelangsungan hidup me· koping komunitas. Sebagai contoh, intervensi tingkat ko
reka (tempat penampungan, makanan, dan pakaian), akses munitas yang dapat memengaruhi komunitas dan lingkung
terhadap bantuan yang merupakan hak (kesejahteraan, an sosiopolitik keluarga adalah memberikan kesempatan
Social Security, dll), intervensi krisis, pelayanan kesehatan kepada anggota komunitas untuk memenuhi dan mem
jiwa yang bersinambung, transportasi, dan pengasuhan bahas situ<isi, meningkatkan kompetensi komunitas dalam
anak. Membantu keluarga untuk memperoleh pelayanan koping, dan mengembangkan metode untuk mengakses in
ter?ebut atau memprakarsai dan memantau rujukan adalah formasi dan dukungan untuk sasaran masalah (Carpenito,
intervensi yangdianjurkan. Taylor (1995) menulis serang 2000).
kaianperan intervensi yang luas dan sesuai untuk perawat
lJI;RA:NGKUMAN
Konseplingkungan sudah diintegrasikan di dalam se persepsi-diri dan kepuasan hidup; jika ilegatif, me
bag ian besar model konseptual keperawatan. Akan reka dapat menjadi stresor dan faktor yang menim
tetapi, definisi lil1gkungan kadang merefteksikan bulkan penyakit. Kedua, ada pengaruhkemungkinan
pandangan yang sempit dari faktor Iingkungan yang bahaya fisik-berhubungan dengan kondisi perbaikan
n'lemengaruhi kesehatan individu dan keluarga, rumah, material yang digunakan untuk membangun,
dengan penekanan hanya di lingkungan sosial dan fasilitas dan penataannya.
Ilsik individu atau keluarga. Perspektif ekologis me Bagian penting dari pengkajian Iingkungan rumah
mandu pembahasan faktor kunci yang ada di ling sehubungan dengan kesehatan keluarga adalah eva
kungan terkait dengan kesehatan keluarga dengan luasi sumber untuk mendukung kesehatan yang op
berfokus terhadap mikro-, makro-, dan suprasistem timal bagi individu anggota keluarga dan unit ke
keluarga. luarga. Pengkajian dapat behubungan dengan anggota
Individu dan kelompok keluarga memiliki rasa teri keluarga dari tiap usia dan berfokus pada berbagai
torial, juga disebut sebagai suatu perilaku spasial. Di jenis sumber seperti alat bantu atau akses terhadap
dalam keluarga terdapat dimensi spasial/ruang (fisik) informasi' seperti Internet.
dan perilaku dari teritorialitas. Perasaan memiliki Menjadi tunawisma merupakan suatu pengalaman
dan kedekatan antara anggota keluarga membentuk yang menggangu bagi keluarga. Hal tersebut meme
komponen perilaku, sedangkan ruang fisik yang ak ngaruhi semua aspek fungsi keluarga dan berdampak
tual di rumah, halaman: nama keluarga dan alamat, pada kesehatan fisik dan emosi anggota keluarga.
serta sistem komunitas yang sering dikunjungi; seko • Lingkungan sekitar dan komunitas tempat keluarga
lah, pekerjaan, pusat pertokoan, gereja, dan institusi tinggal memberikan pengaruh luar biasa terhadap
komunitas dengan siapa keluarga berinteraksi-ada kesehatan keluarga. Kepuasaan terhadap lingkungan
lah aspek ruang dari teritorialitas. sekitar dan komunitas diketahui berhubungan dengan
Pengaruh pemukiman dapat dilihat dalarrt dua area kepuasaan terhadap kehidupan secara umum. Seko
utama. Pertama, aspek psikologis yang memengaruhi lah di lingkungan merupakan makrosistem penting
BAB 9 DATA LlNGKUNGAN KELUARGA 243
yang berinteraksi dengan banyak keluarga. Semen mobilitas keluarga, stres keluarga dan pelayanan ke
tara sekolah dapat memberikan dukungan yang ber sehatan serta keputusim pendanaan federal pada pro
harga bagi kesehatan anggota keluarga, seperti klinik gram transisi bagi keluarga tunawisma.
keluarga berbasis sekolah. bahaya kesehatan sering • Komunitas pedesaan mempunyai pengarub yang
kali berhubungan dengan kehadiran sekolah. sangat berbeda secara drastis terhadap individu dan
Ligkungan sosiopolitik menimbulkan suatu ajang keluarga dibandingkan individu dan keluarga yang
yang besar disertai faktor. interaksi yang kompleks terdapat pada daerah perkotaan. Akhir-akhir ini ter
untuk menciptakan suatu lingkungim yang dapat me jadi peningkatan minat dan kepedulian yang besar
mungkinkan atau membatasi kesempatan yang ber terhadap kebutuhan kesehatan dan kebutuhan lain
kaitan dengan keluarga. Contoh bagaimana keputus darikeluarga pedesaan. KeteJjangkauan pelayanan
an politis tentang kebijakan kesehatan dan keputusan kesehatan dan pelayanan lain yang diperlukan secara
legal dapat memengaruhi kehidupan keluarga secara umum terbatas bagi daerah terpencil secaraogeografis
luar biasa termasuk akibat dari Americans with begitu pula keterbatasan ekonomi.
Disabilitieis Act yang secara fungsional menngkat • Pedoman pengkajian rumah, lingkungan dan komu
kan k~mpatan mendapatkan pekerjaan bagi orang onitas diuraikan, begitu pula pedoman untuk diagnosis
dewasa yang cacat sehingga menambah sumber eko dan intervensi keperawatan di area Iingkungan.
nomi keluarga, pengaruh hukum imigrasi tentang
244 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
• LATIHAN
Tinjau sketsa keluarga dan jawablah pertanyaan terkait (pertanyaan yang diajukan disini juga
terkait dengan Bah 6 dan 8).
1. Kaji data identifikasi keluarga
1.1. Komposisi keluarga
1.2. Tipe bentuk keluarga
~TUJUAN PEMBELAJARAN
1. MendeAnisikan istHah kunci dalam teeri dan literatur ko luarga dapat beragam karena keetnisan keluarga atau
munikasi. latar belakang kebudayaan, tahap siklus kehidupan ke
2. MengidentiAkasi isi dan tingkat instruksi pesan serta luarga gender anggota keluarga bentuk keluarga, dan
t t
245
246 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
Komunikasi keluarga dinyatakan dalam bentuk konsep rawatan keluarga, bab ini· menekankan suatu sistem,
sebagai salah satu dari empat dimensi struktur sistem ke perspektif berorientasi pada proses dalam membahas ko
luarga, kekuasaan, pengambilan keputusan, dan struktur munikasi keluarga.
peran serta norma dan nilai keluarga (Gambar 10-1). Di Penekanan dalam keperawatan adalah pada dimensi pe
mensi tersebut saling berhubungan dan saling bergantung rBaku komunikasi, Akan tetapi, akhir-akhir ini lebih
secara erat. Karena keluarga merupakan suatu sistem so mekanistik. Hartrick (1997) pendekatan alternatif. bertolak
sial, terdapat interaksi dan umpan balik bersinambungan dari ·nilai manusiawi dan memfokuskan pada kapasitas
antara Iingkungan internal dan eksternal. Perubahan pada rasional perawat dan kliennya. Hartrick menguraikan lima
satu bagian sistem keluarga pada umumnya diikuti nengan kapasitas yang terkait dengan pengalaman komunikasi
perubahan kompensasi pada dimensi struktur internal. Wa perawat dengan kJien: (l) inisiatif. autentisitas dan
laupun dimensi ini tidak dapat dipisahkan dati kehidupan ketanggapan, (2) timbal balik dan sinkron. (3) menghargai
nyata, dimensi ini akan berhubungan secara individual da kompleksitas dan ambiguitas. (4) kesengajaan dalam
lam bahasan yang bertujuan heuristik (mencari solusi). berhubungan, dan (5) bercermin kembali. Hartrick
Struktur keluarga akhirnya dievaluasi untuk mengeta meyakini bahwa mekanistik yang berlebihan menggunakan
hui seberapa baik keluarga mampu memenuhi fungsi pendekatan perilaku pada komunikasi dapat membatasi
umum (pentingnya tujuan akhir bagi tiap anggota dan ma spontanitas dan yang pada akhirnya "menyembunyikan
syarakat). Struktur keluarga dan proses komunikasi terkait ekspresi niIai caring manusia yang sedang diupayakan
memfasilitasi pencapaian fungsi keluarga. Sebagai contoh, disiplin keperawatan agar melangkah ke depan" (him.
komunikasi keluarga yang memadai penting agar anak da 524). Walaupun bab ini sangat memfokuskan padadimensi
pat bersosialisasi, suatu fungsi dasar keluarga (Iihat Bab perilaku klasik komunikasi keluarga, perawat keluarga
15). Selain itu, pola komunikasi dalam sistem keluarga tidak kehilangan pandangan terhadap pentingnya sikap
mencerminkan peran dan hubungan anggota keluarga. Ko caring yang manusiawi. yang harus terIihat dalam hubungan
munikasi. dalam suatu keluarga dapat dipandang sebagai isi dan komunikasi an tara perawat dan keluarga (Watson,
poladandiuraikan sebagaisuatu komponen struktural. Se 1988) begitu puta di dalam l<eluarga mereka sendiri.
cara bersamaan, komunikasi di dalam keluarga dapat di
anggap sebagaiinteraksi yangberuntun sepanjang waktu
dandikaji sebagai proses. Pada penerapan perspektif ini, fJIIPENGERTIAN
antara dua tingkat komunikasi. anggota keluarga penerima yang mengatur diri terjadi jika pengirim memulai interaksi
pesan biasanya "lebih mas uk" dalam tingkat instruksi. dengan mengirimkan suatu pesan dan kemudian. karena
Prinsip komunikasi ketigti (Watzlawick et al.. 1967) input yang barn diterima dari pengirim, memodifikasi
berhubungan dengan "pemberian tanda baca (pungtuasi) " pesannya sebelum balasan mungkin atau diharapkan ter
(Bateson. 1979) atau rangkaian komunikasi. Komunikasi jadi. Proses penyelesaian masalah dan pengambilan kepu
melibatkan proses transaksi, dan dalam pertukaran tiap tusan bergantung pada umpan balik negatif. Proses ini
respons berisi komunikasi berikutnya, selain riwayat hu mulai saat masalah muncul dan teridentifikasi.
bungan sebelumnya (Hartman & Laird. 1983). Anggota Dalam situasi penyelesaian masalah keluarga. pengirim
keluarga masing-masing akan menjelaskan peristiwa dan atau orang yang memulai interaksi biasanya mengidenti
urutan interaksi secara berbeda karena fikasi masalah. anggota keluarga kemudian menggali ma
salah, berbagai solusi dibahas. dan akhimya dibuat kepu
Tiap orang (dalam kasus ini seorang ibu dan anak wanita)
sangat meyakini bahwa apapun yang diketahui ibu dise tusari.
babkan oleh apa yang orang lain katakan. Dalam suatu Umpan balik positifmeningkatkan ketidakstabilan atau
peristiwa, serangkaian penjelasan antara anggota keluarga penyimpangan dari keadaan homeostasis. Secara' teoretis,
meniru dialog anak-anak yang sedang bertengkar:"Kau apabila umpari balik positif terus menggunakan potensi
yang mulai duluan!" dan seterusnya ... Merupakan hal kekuatan penyimpangan dari homeostasis atau stabilitas.
yang tidak berarti untuk mencari titik awal mulai terjadi ke suatu keadaan ketika sistem akan merusak sendiri atau
nya konflik di antara dua orang karena interaksi secara
tidak lagi berfungsi (Steinglass. 1978. dikutip dari
berulang yang kompleks ... (Wm. 210).
Goldenberg & Goldenberg, 2000). Argumentasi antara
Akibatnya tidak ada awal (penyebab) atau akhir (akibat) orang tua dan anak yang terus membesar adalah suatu
dalam transaksi komunikasi. karena terjadi respons sirku contoh jenis interaksi umpan balik positif keluarga yang
lar.Perilaku interpersonal (komunikasi) anggota ~eluarga biasa terjadi. Umpan balik positif tidak selalu menim
karena itu paling baik dipahami dengan pandangan kausa bulkan konsekuensi yang berlawanan. Pada kenyatannya.
litas sirkular bukan linear. umpan balik positif diperlukan keluargaagar terjadi
Diskusi ·"lingkaranumpan "balik selanjutnya akan perubahan dan pertumbuhan. Mungkin terdapat' keadaan
mengklarifikasi ide penjelasan dalam komunikasi. Komu yang tidak stabil dan ketegangan sesaat dalam keluarga,
nikasi melayani sebagai suatu organisasi yang mempunyai namun untuk selanjutnya, p~nggunaan umpan balik positif
tujuari,dan proses penataan diri dalam keluarga. Proses secara selektif diperlukan untuk terjadinya suatu perubah
penataan dirl dalam suatu sistem bergantung pada ko an dan pertumbuhan.
munikasi dua arah, yang disebut lingkaran umpan balik. Prtnsip komunikasi yang keempat diuraikan oleh
Menurut von Bertalanffy (1966), lingkaran umpan balik Walzlawick dan rekan (1967) yaitu terdapat dua tipe
adalah rantai "sirkular dan kausal." Gambar 10-2 menun komunikasi: Digital dan analogik. Komunikasi digital
jukkan lingkaran umpan balik dalam komunikasi yang adalah komunikasi verbal (atau isyarat) yang pada dasar
memicu perubahan yang diperlukan dalam sistem keluarga nya menggunakan kata dengan pemahaman arti yang sa
untuk menjaga sis tern "tetap dalam alur". Anggota kelu rna. Jenis komunikasi yang kedua, analogik, yaitu ide atau
arga dapat mengubah komunikasinya (output) berdasarkan sesuatu hal yang dikomunikasikan, dikirim secara non
informasi yang diterimanya tentang akibat dari outputnya verbal dan sikap yang representatif (Hartman & Laird.
terdahulu atau output dari anggota keluarga lain. Melalui 1983). Komunikasi analogik dikenal sebagai bahasa ~ubuh,
mekanisme umpan balik. porsi dari tiap output sistem mengirim pesan melalui sikap tubuh, ekspresi wajah, irama
dikenalkan kembali pada output aslinya (Goldenberg & dan nada kata yang diucapkan (isyarat). "atau berbagai
Goldenberg, 2000). Pertukaran komunikasi yang yang te manifestasi nonverballainnya (non-bahasa) yang dapat di
rus menerus terjadi dalam keluarga-melibatkan penge lakukan oleh seseorang" (Watzlawick et aI., hIm. 62). Ko
nalan informasi baru, perbaikan penye1esaian masalah munikasi analogik yang menyampaikan metakomunikasi,
akibat informasi yang salah. penyelesaian kesalahpahaman walaupun sering kali ambigu dan tidak ringkas tetapi cen
dan konflik, dll. Lingkaran umpan balik diperlukan dalam derung sebagai cara mengomunikasikan hubungan yang
transaksi ini "dapat negatif atau positif. Secara paradok lebih kuat (Hartman & Laird).
sikal, umpan batik negatif dipandang "positif' karena ber Prinsip komunikasi kelima diuraikan oleh kelompok
sifat korektif; umpan balik ini mengatur atau memodulasi yang sarna dari beberapa ahli teori komunikasi keluarga
komunikasi atau alur informasi sehingga sistem dapat (Watzlawick, Beavin. & Jackson, 1967) yang disebut
menyesuaikan secara homeostatis untuk mempertahankan prinsip redundansi (kemubaziran). Telah dillmati secara
stabilitas. Negatif bukan berarti menghakimi, tetapi hanya konsisten bahwa interaksi keluarga di dalam kisaran
sebagai acuan arah alur informasi. Umpan balik negatif terbatas dari urutan perilaku berulang. Oleh karena itu,
BAB 10 POLA DAN PROSES KOMUNIKASI KELUARGA. 249
pelaku interaksi lainnya (mis., kedua pasangan sama-sama
berpartisipasi untuk memutuskan ke mana mereka akan
pergi pad a saat liburan). Dalam komunikasi komplemen
Pesan
ter, perilaku seorang pelaku interaksi melengkapi perilaku
pelaku interaksi lainnya (mis., suami berkata ia telah me
milih tempat tertentu untuk berlibur dan isterinya meng
anggukkan kepalanya bahwa ia telah mendengar apa yang
disampaikan suaminya). Jika.satu dari dua tipe komunikasi
tersebut digunakan secara konsisten dalam hubungan ke
iuarga, tipe komunikasi ini mencerminkan n!lai dan peran
serta pengaturan kekuasaan keJuarga.
Sebagai contoh, peneliti yang meneliti tentang komuni
kasi dan hubungan peran keluargl;l pada keluarga dengan
Gambar 10-2. lingkaran umpan balik negatif. (Diambil orang tua yang Tunarungu, dengan melalui penglihatan
dari von BertalanFfy; 1968.)
mengetahui apakah anak yang dapat mendengar meng
asumsikan peran yang tidak sesuai dan kekuasaan dalam
keputusan keluarga. Jones dan Dumas (1996) meJaporkan
apabila pengamat keluarga kehilangan satu dari urutan atau
bahwa. selama kegiatan untuk merencanakan gambaran
pola perilaku, menurut prinsip pengulangan, urutan ini
liburan bersama, orangtua yang Tunarungu lebih terlibat
akan segera dimanifestasikan sendiri lagi. Prinsip ini me
dalam diskusi dengan anaknya tentang Iiburan (hipotesis)
rupakan dasar pengembangan penelitian keluarga yang
(mis., terdapat lebih banyak bukti simetris dalam pola
menggunakan keterbatasan pengamatan interaksi keluarga
komunikasi). Temuan tersebut konsisten dengan posisi
sehinggadapat memberikan penghayatan yang valid ke
Rienza (1990) bahwa orang tua yang Tunarungu lebih
dalam pola umum komunikasi keluarga.
demokratis dan kurang otoriter terhadap anaknya diban
Watzlawick dan rekan (1967) menekankan bahwa urut
dingkanorang. tuayang mempunyai.pendengaran normal.
an perilaku berulang merupakan pola komunikasi sirkular.
seperti yang tercermin pada perbedaan dalam pola komu
Pola komunikasi sirkular yang betulang terjadi pada tiap
nikasi. Rienza menemukan bahwa ayah yang dapat men
keluarga. Contoh pola komunikasi berulang dalam suatu
dengar sering kali tidak menyertakan anak-anak mereka
keluarga· adalah seperti pada skenario berikut ini. Pad'a
dalam membahas rencanamakanan;sementara seorang
keluarga Lopez, ketika anak yang terkecil marah dan
ayah yang Tunarungu secara umum;melibatkan anak me
berperilaku temperamen, ibunya dengan bergegas mende
reka dalam percakapan, dan menegosiasikan serta memu
katinya untuk mendiamkannya. Anak tersebut kemudian
syawarahkan ketidaksetujuan. Contoh ini menggambarkan
merespons dengan menuntut menggunakan caranya dan
bagaimana perbedaan dalam pola komunikasi mencermin
ibu memberikan apa yang dimintanya. Wright dan Leahey
kan hubungan peran.
(1984) menyarankan membuat diagram pola komunikasi
sirkular, karena diagram cenderung untuk "membuat lebih
konkret dan menyederhanakan urutan berulang yang ter
~SALURAN KOMUNIKASI
dapat dalam suatu hubungan" (hIm. 56). Elemen dasar dari
diagram pola sirkular dapat dilihat pada Gambar 10-3, dan Saluran alur informasi adalah rute informasi untuk
contoh diagram disajikan pada Gambar 10-4. mencapai penerima. Jaringan komunikasi keluarga juga
Pola interaksi berulang dalam keluarga merupakan berkenaan dengan alur pesan ke belakang dan ke depan
bukti bahwa peraturan komunikasi berjalan dalam kelu antara anggota keluarga (Jenkins. 1995). Dalam keluarga,
arga. Pola ini secara alami muncul sebagai konsekuensi hal ini melibatkan alur informasi antara berbagai rangkaian
dari interaksi multipel an tara anggota keluarga, begitu me hubungan atau anggota. Contoh pada keluarga patriarkal
reka mengetahui apa yang diharapkan dari masing-masing memiliki tipe komunikasi komando yang berawal dari ayah
anggota keluarga. Knapp (1984) menegaskan bahwa ter ke ibu lalu ke anak. Komunikasi tipe ini disebut jaringan
dapat peraturan yang tertutup dan terbuka untukmeng komunikasi vertikal. Keluarga mempunyai alur komuni
informasikan kepada anggota keluarga kapan dan apa kasi informasi. yang biasa digunakan yang menunjukk;ln
komunikasi yang dibutuhkan, dipilih, danlatau dilarang. struktur/kekuasaan keluarga (seperti contoh yang baru di
Prinsip komunikasi keenam yang diuraikan oleh uraikan), kedekatan hubungan, peran keluarga, dan po
Baleson dan rekan (1963) adalah semua interaksi komu pularitas atau sentralitas anggota individu. diindikasikan
nikasi yang simetris atau komplementer. Pada komunikasi oleh terpusatnya banyak saluran informasi pada satu orang.
simetris, perilaku pelaku interaksi bercermin pada perilaku Orang ini bertindak sebagai perantara atau mediator di
250 .BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
ngarkan, atlfu menggunakan diskualifikasi. Merespons se sebelum terjadi perbaikan pada ancaman itu, dikemukakan
.cara ofens if, gagal menggali pesan pengirim, dan gagal oleh pengirim. Seseorang yang menerima pesan berespons
memvalidasi pesan, merupakan karakteristik disfungsional terhadap isu yang tidak ada hubungannya, yang melukai
lainnya. . atau mengancam pengirim-yaitu, penerima menggunakan
"serangan balik;"
GAGAL UNTUK M·ENDENGARKAN. Dalam kasus gagal
lsteri: Saya sangat jarang melihatmu membuat batasan un
untuk mendengarkan, suatu pesan dikirimkan, namun pe tuk anak-anak.
nerima tidak memerhatikan aatau mendengarkan pesan ter
Suami: Setelah 5 tahun saya bertanya-tanya kapan kamu
sebut. Terdapat beberapa alasan terjadinya kegagalan
belajar memasak makanan yang layak.
untuk mendengarkan, berkisar dari tidak ingin memerha
Penerima disfungsional dapat memberikan ciri negatif atau
tikan hingga tidak memiJiki kemampuan uniuk mende
penghinaan terhadap pengirim. Dengan kata lain, penerima
ngarkan. Hal ini biasanya terjadi karena distraksi, seperti
menyerang dengan menghina bukan langsung ditujukan
bising, waktu yang tidak tepat, atau kecemasan tinggi
kepada isu (Gottman, et.al, 1977).
(Sells, 1973) atau hanya karena gangguan pendengaran.
Cara yang sering digunakan pada individu yang tidak men GAGAL MENGGALI PESAN PENGIRIM. Untuk mengklari
dengarkan adalah dengan mengabaikan pesan. Kegagalan fikasi maksud atau arti dari suatu pesan, penerima fungsio
untuk mendengarkan menyebabkan distorsi dan kesalah nal mencari penjelasan lebih lanjut. Sebaliknya, penerima
tafsiran terhadap pesan. DiskuaIifikasi merupakan respons disfungsional menggunakan respons tanpa menggali, se
tidak langsung yang memungkinkan penerima untuk tidak perti membuat asumsi (seperti yang dibahas terdahuJu),
menyetujui suatu pesan tanpa benar-benar tidak menye memberikan saran yang prematur, atau memutus komu
tujui kadang berupa "Ya-tetapi". Penerima disfungsional nikasi. Ketika penerima disfungsional tidak ingin me
menyetujui sebagian dari maksud suatu pesan, semen tara lanjutkan pembicaraan tentang isu hangat tersebut, ia
pada waktu yang bersamaan mencari sesuatu yang salah membuat pernyataan atau menggunakan tindakan yang
dengan pendapat, perasaan, atau saran pengirim (Gottman membatasi diskusi selanjutnya tentang isu tersebut. Teknik
et aI., 1977). ini sering digunakan untuk menghindarkan perasaan tidak
nyaman atau negatif (Strayhorn, 1977), sebagai contoh,
MENGGUNAKAN DISKUALlFIKASI. Penerima disfungsio
"Mari kita lupakan saja" dan "Ini tidak begitu penting".
nal 'dapat menerapkan pengeJakan untuk mendiskuali
Selain itu, tindakan fisik merupakan cara lain untuk me
. fikasikansuatu pesan dengan menghindari isu penting.
mutuskan komunikasi. Sebagai contoh, penerima dapat
·Diskualifikasi· adalah respons tidak langsung yang me
meninggalkan ruangan, terlibat dalam kesibukan pekerja
mungkinkan penerima untuk tidak menyetujui pesan tanpa
an, atau menjauh dari pengirim. Seperti yang dtnyatakan
benar-benar tidak menyetujuinya. Sebagai contoh, seorang
terdahulu, penerima dalam interaksinya sering mengalami
ibu mungkin berespons terhadap salah satu saran perawat
kesulitan untuk berupaya menafsirkan dengan benar baik
dengan mengatakan,"Ya, itu ide yang baik, tetapi menurut
isi maupun maksud pesan.
saya tidak akan berhasil untuknya". Atau penerima mung
kin "menyinggung persoalan". Di sini penerima berespons GAGAL MEMVALIDASI PESAN. Validasi, seperti yang di
terhadap aspek permukaan dari suatu pesan dan meng definisikan sebelumnya, berkenaan dengan penyampaian
abaikan maksud utama atau isi pesan. Ia "merusak" dengan penerimaan penerima. Oleh karena itu, kurangnya validasi
merespons melalui kata-kata dan perilaku yang tidak menyiratkan bahwa penerima dapat merespons secara
relevan atau tidak berhubungan dengan pesan yang di netral (menunjukkan bukan penerimaan maupun penoJak
kirimkan atau apa yang sedang berlangsung (Satir, 1975). an) atau mendistorsi dan menyalahtafsirkan pesan. Meng
asumsikan bukan mengklafikasi pemikiran pengirim ada
MENGHINA. Sikap ofensif komunikasi menunjukkan bah
lah satu contoh kurangnya validasi.
wa penerima pesan bereaksi secara negatif, seperti sedang
terancam. Penerima tampak bereaksi secara defensif ter
PENGIRIM DAN PENERIMA DISFUNGSIONAL
hadap pesan dengan mengasumsikan sikap oposisi dan
mengambil posisi menyerang. Pemyataan dan permintaan Dua jenis urutan interaksi komunikasi yang tidak sehat,
dibuat dengan konsisten dalam sikap negatif atau dengan melibatkan baik pengirim maupun penerima, juga secara
harapan yang negatif (Harris, 1975). Anggota keluarga luas didiskusikan dalam Iiteratur komunikasi. Komunui
menerima komunikasi negatif belajar dengan konsisten kasi yang tidak sehat merupakan komunikasi yang men
untuk berespons dengan pernyataan atau perilaku yang cerminkan pembicaraan "paralel" yang menunjukkan ke
sarna. Kebiasaan pasangan yang ~erkonflik berperilaku tidakmampuan untuk mem/okuskan pada satu isu.
dengan cara ini (Sabatelli & Chadwick, 2000). Penerima Dalam pembicaraan paralel, setiap individu dalam in
fungsional dapat menyerang dengan isu yang berbeda teraksi secara konstan menyatakan kembali isunya tanpa
BAB 10 POLA DAN PROSES KOMUNIKASI KELUARGA 255
betul-betul mendengarkan pandangan orang lain atau me keluarga berkomunikasi dengan selaras terdapat konsis
ngenali kebutuhan orang lain. Orang yang berinteraksi tensi antara tingkat isi (pesan literal) dan instruksi (meta
disfungsional mungkin tidak mampu untuk memfokuskan pesan) komunikasi. Apa yang sedang diucapkan, sarna de
pada satu isu. Tiap individu melantur dari satu isu ke isu ngan isi pesan. Kata kata yang kita ucapkan, perasaan yang
lain bukannya menyelesaikan satu masalah atau meminta kita ekspresikan, dan perilaku yang kita tampilkan semua
suatu pengungkapan. Suatu contoh dari pasangan homo nya konsisten. Dengan keselarasan. penerima mampu de
seksual yang tinggal bersama: ngan lebih jelas memaharni pes an pengirim, membuat ko
Mark: Saya lelah ibumu selalu datang tanpa menelepon munikasi dalarn suatu keluarga menjadi lebih sehat. Satir
terlebih dahulu. menjelaskan arti keselarasan lebih lanjut. ketika ia me
Bill: Kapan kamu akan dapat pekerjaan? ngatakan bahwa diri sendiri (pengirim). yang lainnya (pe
Mark: Jika kamu sudah belajar menggunakan buku cek: . nerima). dan konteks atau situasi ketikakomunikasi terjadi
Perhatikan bagaimana tiap pasangan mengenalkan masa semuanya dalarn keselarasan antara satu dengan yang lain
lah baru tanpa mencoba untuk membahas satu demi satu nya (Satir, 1975).
masalah tersebut. Sebagaimana perbedaan yang telah di Satir (1967) menekankan bahwa dalam interaksi yang
diskusikan tentang proses komunikasi fungsionaldan dis~ sehat, anggota keluarga mengenal/mengakui perbedaan
fungsionaJ secara umum, bagian berikut ini mencakup antara satu dengan yang lain. Pengetahuan tentang indi
tentang komunikasi keluarga. vidu dan keunikan dari tiap anggota didorong dalam satu
tingkat tertentu yang saling menguntungkan bagi sistem
keluarga dan tiapindividu. Keterbukaan dan kejujuran
Pa;POLA KOMUNIKASI yang ada memungkinkan anggota keluarga untuk menge
nal kebutuhan dan emosi satu sarna lain. Pola komunikasi
FUNGSIONAL DALAM dalam keluarga fungsional menunjukkan penenmaan ter
·KELUARGA hadapperbedaan, begitu pula sikap menghakimi )fang mi
nimum dankritik yang.tidak realistikantarasatudengan
Pola komunikasi keluarga merupakan karakteristik,. pola yang lain. Penyesuaian perilaku yang perlu dilakukan se
interaksi sirkular yang .bersinambung yang menghasilkan orang anggota keluarga dalam perilakunya (seperti seorang
artidari transaksi antara anggotakeluarga (Peters, 1974). ibu kern bali ke sekolah atau seorang ayah menjadi cacat)
y a~g terpenting, pola komunikasi melalui interaksi yang menghasilkan penyesuaian yang sehat pada seluruh kelu
dapat. memenuhi. kebutuhan afektif keluarga. Kemarnpuan .arga; seseorang tidak diharapkan.untuk.melakukan semua
anggotakeluarga untuk mengenal dan merespons pesan perubahan yang diperlukan bagi keluarga untuk terus ber
nonverbal merupakan aspek penting pada keJuarga yang ada dalam sikap yang stabil, dan terdapat kedekatan yang
sehat. Kebanyakan komunikasi terjadi dalam suatu sub- . mencukupi serta fleksibilitas untuk keluarga beradaptasi
sistem (orang tua-anak, pasangan-orang tua/pasangan de dengan efektif.
wasa dan saudara kandung) membuat analisis komunikasi Komunikasi pada keluarga yang sehat merupakan suatu
subsistem di· dalarn keluarga mengenai minat utama proses yang sangat dinamis dan saling timbal balik. Pesan
(Minuchin & Nicnols, 1998). tidak hanya dikirim dan diterima. Sebagai contoh, setelah
Curran (1983) yang meneliti tentang keluarga sehat, pengirim memulai suatu pesan, penerima pesan mungkin
menulis bahwa sifat pertama dari keluarga yang sehat menarnpakkan ekspresi wajah yang akan, melalui umpan
adalah komunikasi yang jelas dan kemampuan untuk sa balik "negatif', mengubah pesan pengirim sebelum ia:
ling mendengarkan. Komunikasi yang baik diperlukan un selesai berbicara. Akibatnya, pengirim dapat mengubah
tuk menumbuhkan dan mempertahankan hubungan saling kata-kata dalam pesan tersebut pada saat sedang me
mencintai. ngirimnya, sehingga penerima akan mempunyai kerangka
acuan yang sarna. Akan tetapi, sifat dinamis dari komuni
kasi fungsional membuat interaksi menjadi kompleks dan
BERKOMUNIKASI SECARA JELAS DAN tidak dapat diramalkan. Komunikasi, bahkan pada kelu
SELARAS arga yang paling sehat, sering kali masih mengalami
permasalahan.
Pada sebagian besar keluarga yang sehat, terdapat keseJa
rasan komunikasi di antara anggota keluarga. Keselarasan
merupakan bangunan kunci dalam model komunikasi dan KOMUNI~SI EMOSIONAL
pertumbuhan menurut Satir. Keselarasan "adalah suatu ke
adaan dan cara berkomunikasi dengan diri sendiri dan Komunikasi emosional berkenaan dengan ekspresi emosi
orang lain" (Satir et ai, 1991, hIm. 65). Ketika anggota atau perasaan-dari ekspresi marah. terluka, sedih, dan
256 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
cemburu hingga bahagia, kasih sayang dan kemesraan selanjutnya, pola komunikasi afeksi verbal menjadi lebih
(Wright & Leahey, 2000). Pada keluarga fungsional pe nyata dalam menyampaikan pesan afeksional, walaupun
rasaan anggota keluarga dapat diekspresikan. Satir (1983) pola mungkin beragam dengan warisan kebudayaan indi
meyakini bahwa pengenalan terhadap perasaan merupakan vidu. Akan tetapi, ada kesepakatan umum bahwa anggota
hal penting bagi fungsi sehat suatu keluarga. Suatu kasus: keluarga perlu memiliki kemampuan mengomunikasikan
Lewis dan rekan (1976) meneliti perbedaan an tara keluar rasa kegembiraan atas kebersamaan mereka. Apabila res
ga kulit putih yang fungsional dan disfungsional, keluarga pons mereka terhadap satu sarna lain ceria dan spontan,
non-Hispanik dan menemukan bahwa keluarga yang sehat bukan respons yang terkendali, terjadi secara berulang dan
menunjukkan spektrum perasaan yang penuh, sedangkan dapat diramalkan, tentunya akan Jebih menyenangkan.
keluar.ga yang lebih disfungsional secara emosional kaku
dalam mengekspresikan perasaannya. Pada keluarga yang
lebih disfungsional, orang tua boleh marah kepada anak AREA KOMUNIKASI YANG TERBUKA DAN
nya, tetapi anak tidak boleh marah kepada orang tua. Baik KETERBUKAAN DIRI
ekspresi kemesraan maupun kasih sayang diperkenankan
dalam keluarga yang lebih disfungsional. Ekspresi emo Keluarga dengan pola komunikasi fungsional menghargai
sional (oleh orang tua dan anak-anak) pada satu sudi ter keterbukaan; saling menghormati perasaan, pikiran, dan
kini menegaskan dampak positif bahwa keterbukaan kepedulian; spontanitas; autentik; dan keterbukaan diri.
emosional terletakpada kompetensi sosial anak-anak Selanjutnya keluarga ini akan juga mampu mendiskusikan
(Boyum & Parke, 1995). bidang kehidupan-isu personal, sosia!, dan kepedulian
Komunikasi afektif-pesan verbal dan nonverbal dari serta tidak takut pada konfiik. Area ini diseut "area komu
caring, sikap fisik sentuhan, belaian, menggandeng, dan nikasi terbuka." Dengan rasa hormat terhadap keterbukaan
memandang-sangat penting. Seperti yang ditunjukkan diri, Satir (1972) menegaskan bahwa anggota keluarga
oleh Bo)-Vlby (1966), ekspresi fisik dari kasih sayang pada yang saling terus terang dan jujur antara satu dengan yang
kehidupan awal bayi dan anak-anak penting untuk per lain adalah orang-orang yang merasa yakin untuk mem
kembanganrespons afektif yang normal. Pada kehidupan pertaruhkan interaksi yang berarti, dan cenderung untuk
TABEL 10-2
KELUARGA
"memperbaiki" mengembangkan "mengenyamping
tung pada konflik mereka, tetapi juga terhadap bagaimaria EGOSENTRIS. Individu memfokuskan pada kebutuhan diri
mereka merespons kesempatan untuk keakrabanlkeintim sendiri dan mengabaikan kebutuhanorang lain, 'perasaan
an emosional. Ia mendapatkan pola yang berbeda pada pria atau perspektif yang mencirikan komunikasi egosentris.
dan wan ita, pria lebih dipengaruhi secara negatif oleh ke Dengan kata lain. anggota keluarga yang egosentris men
munduran emosi isteri, sedangkan wanita lebih dipenga carl sesuatu dari orang lain untuk. memenuhi kebutuhan
ruhi secara negatif oleh respons bermusuhan dari suamL mereka. Apabila individu tersebut harus memberikan se
Pekerjaan ini menunjukkan kompleksitas pola interaksi suatu', maka mereka akan melakukaFl dengan keengganan,
selama dan di luar konflik serta pengaruhnya terhadap dan rasa permusuhan, defensif, atausikap pengorbanan
kepuasan pasangan dengan hubungan mereka sepanjang . diri. Jadi, tawar-menawar atau negosiasi seara efektif sulit
waktu. dilakukan,karena seseorang yang egosentris meyakini
BAB 10 POLA DAN PROSES KOMUNIKASI KELUARGA 259
bahwa mereka tidak boleh kalah untuk sekecil apa pun membingungkan, samar, tidak langsung, terselubung, dan
yang mereka berikan (Satir, 1983). . defensif bukan memperJihatkan keterbukaan, kejelasan
dan kejujuran.
KEBUTUHAN MENDAPATKAN PERSnUJUAN TOTAL. Nilai
keluarga tentang mempertahankan persetujuan total dan AREA KOMUNIKASI YANG TERTUTUP. Sementara keluarga
menghindari konftik berawal ketika seorang dewasa atau yang lebih fungsional memiJiki area komunikasi yang ter
pasangan yang menikah menemukan bahwa mereka berbe buka, keluarga yang sedikit fungsional sering kali menun
da satu sarna lain, walaupun perbedaan yang pasti mu~gkin jukkan area komunikasi yang semakin tertutup. Keluarga
sulit untuk dijelaskan-seperti yang diekspresikan dalam mempunyai peraturan tidak tertulis tentang subjek apa
pendapat, kebiasaan, kesukaan, atau harapan-mungkin yang disetujui atau tidak disetujui untuk dibahas. Peraturan
terlihat sebagai aneaman karena ini dapat mengarah pada tidak tertulis ini seeara nyata terlihat ketika .anggota
ketidaksetujuan dan kesadaran bahwa mereka merupakan keluarga meJanggar peraturan keluarga dengan membahas
dua individu yang terpisah. Jika suami-istri mempunyai subjek yang tidak disetujui atau mengungkapkan perasaan
harga diri rendah dan merasa bahwa merupakan kebutuhan yang terlarang. .
mutlak untuk dicintai dan disetujui setiap saat, mereka Peraturan keluarga yang tidak tertulis tentang komu
berupaya seearakonstan menyenangkan pasangannya. nikasi apa yang terbuka dan tertutup menampilkan lebih
Kebutuhan untuk secara terus-menerus menyenangkan pa banyak tentang aspek lain dari struktur keluarga (nilai,
sangan, menghambat mereka untuk berkomunikasi dengan norma, kekuasaan, dan peran mereka dalam keluarga). Pe- "
terbukajika terjadi suatu situasi yang tidak menyenangkan ngekangan komunikasi mungkin dibatasi bagi subsistem
atau ketidaksetujuan. Pasangan memersepsikan bahwa keluarga tertentu: Sebagai eontoh, diskusi mengenai ke
ekspresi pemikiran dan perasaan yang unik dapat menye biasaan seksual di hadapan anak-anak, atau ketergantungan
babkan terjadinya konftik yang selanjutnya mengakibatkan orang tua pada alkohol. Isu finansial dapat dibaha.s hanya
"bene ana" (Gottman et al., 1977). Taktik distraksi danber an tara pasangan namun tidak dengan anak mereka. Selain
damai sering kali digunakan untuk menghindarkan konftik itu,suatu area mungkin tertutup dalam bentuk ekspresi
dan bertindak seolah-olah terdapatpersetujuan (Satir, perasaan tetapi terbuka dalam hal ekspresi pikiran. Norma
1972). kebudayaan darikerendahan had, privasi;peran seksual
Jadi, peraturan tidak tertulis berisi larangan individu un berperan besar dalam memengaruhi area komunikasiter
tuk mengekspresikan diri seeara terbuka dan mengung tutup gan terbuka. Jadi,pola ·komunikasi harus dievaluasi
kapkan" perbedaan berfungsi sebagai suatu alat untuk dalam konteks kebudayaan mereka.
menghindari ancaman tersebut. Peraturan ini sering kaku Pola interaksi yang biasa digunakan dalam keluarga un
dan menghindari konftik at au negosiasi, sehingga tidak tuk menghindari diskusi tentang isu yang bermanfaat danl
ada pertimbangan alternatif yang akan memungkinkan atau mengekspresikan perasaan yang menonjol disebut
setiap orang berinteraksi secara berbeda namun tetap dapat "obrolan (chitchat)" atau "pembiearaan ringan". Keluarga,
diterima. Sebagai bagian dari proses sosialisasi, anak-anak dalam melakukan "obrolan" seeara konsisten, berbicara
dalam suatu keluarga belajar nilai yang sarna ini dan eara tentang peristiwa sehari-hari yang superfisial dan meng
mengaitkannya sehingga mengalami kesulitan dalam me hindari isu bermanfaatdalam kehidupan keluarga. Sebagai
ngenal dan menafsirkan berbagai perasaan dim penga eontoh, seorang ibu membawa anaknya ke klinik dokter "
laman. Nilai dan pola komunikasi ini membatasi pertum spesialis anak karena kejang yang terjadi berulang kali. Di
buhan semua anggota keluarga. klinik, ditegakkan diagnosis epilepsi. Sejak mendengar
diagnosis tersebut, keluarga tidak pernah mendiskusikan
KURANG EMPATI. Anggota keluarga yang egosentris tidak tentang pikiran atau perasaan mereka terkait dengan diag
dapat menoleransi perbedaan dan tidak dapat mengenal nosis tersebut; mereka hanya membicarakan tentang parkir
akibat dari pemikiran, perasaan dan perilaku mereka ~ndi yang tidak nyaman atau perjalanan yang lama menuju ke
ri terhadap anggota keluarga yang lain; dan merekci tidak klinik.
dapat memahami pemikiran, perasaan, dan perilaku ang
gota keluarga lain. Mereka sangat terbenam dalam peme
nuhan kebutuhan mereka sendiri saja bahwa mereka tidak
et..'FAKTOR YANG
mampu untuk berempati. Di balik ketidakpedulian ini, in MEMENGARUHIPOLA
dividu ini dapat menderita akibat perasaan tidak berdaya. KOMUNIKASIKELUARGA
Tidak saja mereka tidak menghargai diri mereka sendiri,
mereka juga tidak menghargai orang lain. Hal ini menim Pola komunikasi dipengaruhi oleh berbagai faktor~ter
bulkan suasana tegang, ketakutan danlatau menyalahkan. masuk konteks langsung ketika interaksi terjadi. Dalam
Kondisi ini terlihat pada gaya komunikasi yang lebih bagian ini, lima variabel kunci yang memengaruhi komu
260 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
nikasi keluarga diuraikan secara ringkas terrnasuk etnikl berbeda dengan "instrumentaHtas yang diperkirakan dari
latar belakang kebudayaan anggota keluarga, tahap siklus suatu pembicaraan" (Sillars, 1995, him. 381). Orang
kebidupan keluarga, gender anggota keluarga, bentuk ke Amerika kuHt putih. non-Hispanik biasanya meyakini bah
luarga dan minibudaya keluarga (lihat Tabel 10-3). wa penting untuk mengungkapkan pikiran meialui kata
kata. Mereka berharap individu untuk berpikir dan ber
perilaku secara unik serta meyakini komunikasi yang
POLA KOMUNIKASI DALAM KELUARGA ekstensif merupakan hal pertama-tama yang diperlukan
DENGAN PERBEDAAN LATAR BELAKANG untuk mengenai orang lain. dan kemudianmempertahan
ETNIK/KEBUDAYAAN kan hubungan dan mengorodinasikan tindakan. Pesan di
Komunikasi ditanamkan di dalam suatu matriks keyakinan ungkapkan secara verbal. "Membaca pikiran" dianggap
dan pola perilaku, yang kebanyakan bertolak dari kebu saran yang salah, prasangka. dan berbahaya untuk digu
dayaan. Akan tetapi, dalam penelitian literatur, komunikasi nakan dalam komunikasi keluarga (SiIlars).
dalam keluarga sering kali didiskusikan tanpa memper Sebaliknya, dalam kelompok kebudayaan dengan peran
timbangkan konteks kebudayaan sekitar-krttik terhadap yang "dibuat tertulis" (sangat terstruktur dan dapat diper
literatur dalam bab ini juga dilaporkan. Sebagai contoh, kirakan). dan peran serta pesan dipahami secara bersama,
Sillarts (1995) menyatakan bahwa kebanyakan penelitian kata-kata kadang kala dianggap tidak perhi untuk menca
yang pernah dilakukan untuk meneJiti komunikasi dan ke pai suatu pemahaman. Pada kenyataannya, terlalu banyak
puasan pernikahan, hanya sedikit yang mempertimbang bicara dapat dianggap "transparan". Pesan dapat tampak
kan orientasi kebudayaan pasangan. Sementara keluarga ringkas dan jarang, dengan diam yang mengandung arti.
etnik Yllng berorientasi tradisional, etnisitas mewakilkan Misalnya, orang Navajo-Amerika, dan dengan orang Cina
cara kehidupan yang secara penuh terintegrasi dalam tradisional dan Jepang-Amerika memandang diam sebagai
identitas individu dan keluarga ... danbentuk etnisitas ini suatu hal yang berharga (Giger & Davidhizat, 1995).
masih terus ada. pola kebudayaan mempunyai kekuasaan Pengetahuan tentang pemikiran orang lain diperbolehkan
yang. perlu dipertimbangkan" (hIm. 391). Oleh karena itu, (Sillars, 1995) dan keterbukaan diri dibatasi' (Draguns,
pada keluarga etnik tradisional, pola komunikasi keluarga 1996). Anggota keluarga dewasa yang berasaidari jenis
beragam dari kelas menengah Amerika, umumnya kelu orientasi kebudayaan seperti ini akan merefleksikan tipe
argatkulit putih diuraikan dalam bagian komunikasipada komunikasi ini di dalam keluarganya.
.awal bagilin ini. Komunikasi di dalam keluarga ~ragam SiIlars (1995) menyatakan bahwaekspresi emosi versus
dalam.perc,akapan (gaya dan penekanan), ruang personal, menahan emosi merupakan. perbedaan komunlkasi yang
kontak mata, sentuhan, dan orientasi waktu (Lipson, paling nyata di lintas kelompok kebudayaan. Dalam lite
1996). ratur tentang kesehatan jiwa, ekspresi perasaan, baik
Orientasi nilai fundamental yang membentuk kehidup negatif maupun positif, dianggap penting untuk berfung
an dan komunikasi keluarga merupakan keunggulan dalam sinya keluarga yang sehat. Akan tetapi, sejauh mana eks
bentuk kebersamaan kolektiflorientasi kekeluargaan dan presi emosi dapat ditoleransi dan didukung sangat berva
nilai orientasi yang bersifat individualistis (Gudykunst, riasi. Sebagai contoh, pada keluarga Jepang tradisional dan
1991). Nilai dan orientasi ini bertolak dari kebudayaan. Amerika-Cina, ekspresi emosi lebih dibungkam diban
Seperti yang dibahas dalam Bab 13. orientasi kekeluargaan dingkan keluarga Eropa-Amerika. Akan tetapi, ekspresi
berhubungan dengan kegotongroyongan, ketergantungan tentang konflik dalam keluarga juga beragam pada ber
yang tinggi antara anggota keluarga, dan kebutuhan serta bagai lintas budaya. Toleransi untuk mengekspresikan
identitas keluarga melebihi kebutuhan dan identitas, in konfrontasi, ketidaksetujuan, dan ketidaksesuaian sangat
dividual (Schwartz, 1990; Sillars, 1995). Sentralitas kelu berbeda. Walaupun dalam bidang kesehatan jiwa, terdapat
arga merupakan orientasi. fundamental di antara banyak keyakinan yang dominan bahwa konflik memang ada dan
kelompok etnis, dan orientasi individualistik lebih menon penting untuk mengetahui dan membicarakannya (menye
jol pada populasi Eropa-Amerika. Kebutuhan individual lesaikan masalah), dalam keluarga etnik tradisional, keya
dan umumnya berkompetisi dengan kebutuhan keluarga kinan ini mungkin tidak ada. Dalam hubungan keluarga
dan tanggung jawab di dalam keluarga sesuai nilai-nilai yang homogen, terstruktur, dan dapat diperkirakan, terda
dominan pada kelompok kebudayaan Amerika (Sillars; pat sedikit kebutuhan untuk membahasnya secara terus
Wilkinson, 1987). menerus guna memelihara koordinasi.· Oleh karena itu,
Tiga area etnisitas yang memengaruhi komunikasi kelu anggota keluarga mengandalkan strategi konflik yang lebih
arga adalah berbicara (keluasan dan keterbukaan infor pasif dan tidak langsung. Konflik langsung kurang di
masi), ekspresi emosi, dan toleransi terhadap ekspresi toleransi sehingga konflik jarang dibahas. Akan tetapi,
konflik. Pada kelompok etnik yang berbeda, komunikasi apabila terjadi konflik. maka akan lebih meledak (Sillars).
BAB 10 POLA DAN PR9SES KOMUNIKASI KELUARGA 261
Dalam pemikahan antarbudaya atau keluarga di tengah
tengah perubahan kebudayaan, seperti keluarga imigran TABEL 10-3
yang baru pindah, konflik akan lebih tampak karena terjadi
pertikaian nilai dan perilaku yang diterif!la di antara dua FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI
kebudayaan. POLA KOMUNIKASI KELUARGA
Konteks/situosi
PERBEDAAN KOMUNIKASI SELAMA SIKLUS lotor belokong etnik keluorgo
KEHIDUPAN KELUARGA Siklus kehidupon keluorgo
Perbedoon gender
Komunikasi keluarga beragam di sepanjang riwayat tahap
perkembangan keluarga dan dengan perubahan yang se Bentuk keluorgo
jalan dengan usia dan isu perkembangan individu anggota Foktor idiosinkrotik: Minibudoyo keluorgo
keluarga. Salah satu perubahan yang nyata adalah dalam
keterbukaan dan keluasaan pembicaraan di sepanjang sik
Ius kehidupan keluarga. Pola komunikasi keluarga sering yang unik. Sebagai contoh, ayah yang Tunarungu meng
kali berkembang "dari ketergantungan maksimal tentang gunakan isyarat pada lahan visual anak, sehingga anak
pem'bicaraan yang eksplisit sejak berkenalan dan masa dapat melihat alat permainan dan melihat isyarat pada
awal pernikahan hingga meoingkatnya ketergantungan waktu yang bersamaan.
tentang pemahaman yang tidak diutarakan selanjutnya" Banyak Iiteratur mendiskusikan perubahan dalam ko
(Sillars, 1995, hIm. 383). Pada tahap akhir siklus kehidup munikasi keluarga dengan remaja (Fenwick & Smith,
an keluarga (keluarga lansia), penelitian secara konsisten 1994) dan isu yang muncul dengan kelahir~n pada ibu
menemukan bahwa pasangan dengan hubungan yang lama, remaja. Fenwick dan Smith mendorong orang tua untuk
seperti pernikahan, biasanya mengaruh ke gaya komuni membuka pikiran mereka ketika remaja sedang berjuang
kasi "perpisahan", dengan·intensitas pembicaraan; konflik untuk mendapatkan kemandirian dan kekuasaan serta men
dan keterlibatan yang relatif rendah (Mares, 1995). Akan coba strategi komunikasi baru agar dapat mengemudikan
tetapi, pola komunikasi khas ini berubah selama masa ke kehidupan keluargatersebut, serta mengabadikan hu
tidakstabilan dim restrukturisasi keluarga. . .bungan .. Mereka juga menulis bagi pembacaremaja untuk
'.Pola komunikasi juga berubah sepanjang waktu, sesuai memahami kekhawatiran orang tua dan mendorong untuk
perkembangan anggota keluarga melalui tahap perkem saling menghormatiserta melakukan .negosiasi yang dapat
bangan individual dan semua orang yang menjadi lebih diterima pada masa ini.
tua. Literatur komunikasi keluarga yang paling sering Beberapa ke\uarga mengalami stresor tambahan selama
diabaikan berkaitan dengan subsistem orang tua-anak, ter anak mengalami masa remaja, yang memengaruhi komu
utama selama masa anak-anak masih sangat muda atau nikasi keluarga. Misalnya, East (1999) meneliti pengaruh
ketika mereka remaja. Hasil minat peneltian interaksi ko kehamilan pada remaja terhadap keluarga secara keselu
munikasi orang tua dengan anak kedl adahih kesehatan ruban, bukan memfokuskan terutama pada ibu remaja dan
jiwa dan prestasi akademik anak selanjutnya. Fokus lain bayinya. East menemukan bahwa ibu yang merniliki remaja
pada keduanya dimensi afektif dan fungsional dari interak melaporkan menurunnya komunikasi dengan anak lainnya
si orang tua-anak. Sebagai contoh, Jhones dan Topmiller yang lebih muda setelah kehamilan pertama remaja dalam
(1996) menggunakan Nursing Child Assessment Teaching keluarga dan lebih sulit berkomunikasi dengan ibu remaja
.Scale (1986) untuk membandingkan interaksi ayah Tuna itu sendiri.
rungu dengan anak yang dapat mendengar dengan inteaksi Keluarga dengan remaja dapat menghadapi tantangan
. antara ayah yang mendengar dan anak yang juga men dalam membimbing remaja melalui sekolah dan terhadap
dengar, dengan anak bayi dan toddler. Karakteristik inter kemampuan diri pada masa dewasa. Selain itu, komunikasi
aksi positif dengan bayi dan toddler mencakup pemberian antara orang tua dan remaja mungkin sulit dengan semakin
isyarat yang jelas satu sama lain, merespons secara positif besar tuntutan remaja untuk mandiri dan menguasai semua
dan dengan kasih sayang, serta (untuk orang tua) merig bidang, termasuk sekolah. Masselam dan Marcus (1990)
adaptasi bahasa dan strategi pengajaran yang sesuai dengan meneliti keluarga dengan remaja yang telah meninggalkan
usia dan perilaku anak. Tidak terdapat perbedaan yang sistem sekolah dan mengikuti SMA altematif. Beberapa
bermakna pada skor ayah yang Tunarungu dan ayah yang variabel keluarga mereka dibandingkan dengan keluarga
dapat mendengar menunjukkan kesamaan pola interaksi mudd yang masih bersekolah di SMA umum. Seperti yang
secara menyeluruh. Ayah Tunarungu secara efektif menye diduga, secara keseluruhan fungsi keluarga lebih baik dan
suaikan strategi komunikasi mereka dengan lingkungan semakin positif begitu pula komunikasi pada ke\uarga
262 BAGIAN 3PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
murid SMA umum. Peneliti tidak menghipotesis hubungan Pada umumnya, penelitian kcimunikasi gender pada pa
sebab-akibat antara fungsi keluarga atau komunikasi dan sangan suami-istri memp.erlihatkan bahwa istri dibanding
prestasi sekolah remaja. Mereka. menyajikan data yang kan suami mereka, lebih ekspresif, mengirimkan pesan
mendukung perkiraan perbedaan pada fungsi dan komuni lebih jelas, dan lebih sensitif, serta responsif terhadap pe
kasi keluarga di antara dua kelompok keluarga, dengan san dari suami selama percakapan dan konflik (Tompson &
kesulitan yang lebih besar pada keluarga remaja yang Walker, 1991).
mengikuti sekolah altematif.
Literatur komunikasi keluarga menunjukkan perubahan PERBEDAAN KOMUNIKASI DALAM BENTUK
5. Jenis proses disfungsional apa yang terdapat dalam Intervensi keperawatan keluarga dalam area komunikasi
pola komunikasi keluarga? terutama me[ibatkan pendidikan kesehatan dan konseling,
6. Apa isu penting dari personal/keJuarga yang terbuka serta kolaborasi sekunder, membuat kontrak, dan merujuk
dan tertutup untuk dibahas? ke kelompok swa-bantu (self-help group), organisasi ko
7. Bagaimana faktor-faktor berikut memengaruhi pola munitas, dan klinik atau kantor terapi keluarga. Konselor
komunikasi keluarga? keJuarga sering kali menyatakan bahwa salah satu dari
a. Kontekslsituasi peran utama yangmereka lakukan dalam bekerja dengan
b. Tahap siklus kehidupan keluarga keluarga adalah mengajarkan kepada anggota tentang di
c. Latar belakang etnik keJuarga namika keluarga serta bagaimana saling berkomtinikasi
d. Perbedaan gender dalam keluarga cara yang lebih fungsionaJ. Kebanyakan pendidikan kese
e. Bentuk keluarga hatan dilakukan dalam bentuk nonformal-yang berlang
f. Status sosioekonomi keluarga sung secara spontan dalam interaksi kIien-perawat.
g. Minibudaya unik keluarga Model peran juga merupakan tipe pemberian pendidik
an kesehatan yang penting. Model peran melalui observasi
anggota keluarga mengenai tenaga kesehatan keluarga dan
~DIAGNOSIS
bagaimana mereka berkomunikasi selama situasi interaksi
KEPERAWATAN
yang berbeda bahwa mereka belajar meniru perilaku ko
munikasi yang sehat. Dalam contoh peran komunikasi
.KELUARGA
fungsional, perawat hams mendengarkan secara intens,
Walaupun masalah komunikasi keluargamerupakan diag berhati-hnti, dan empati, menindaklanjuti dengan per
nosis keperawatan keluarga yang sangat bermakna, North tanyaan yang mengklarifikasi, serta mendorong ekspresi
American Nursing Diagnosis Association (NANDA) be pemikiran dan perasaan lebih lanjut. Model peran terteritu
!um: mengidentifikasi diagnosis komunikasi yang ber menjadi'metode pendidikan kesehatan ·yang penting jika
orientasi keluarga. NANDA menggunakan perilaku komu anggota keluarga secara positif mengidentifikasi dengan
nikasi sebagai bagian daTi pendefinisian karaktetistik pada perawat keluarga.
beberapa diagnosis mereka, seperti proses berduka dis Konseling di bidang komunikasi keluarga melibatkan
fungsional. Salah satu diagnosis keperawatan yang· terda dorongan dan dukungan keluarga dalam upaya mereka un
pat dalam daftar NANDA adalah "hambatan komunikasi tuk meningkatkan komunikasi di antara mereka sendiri.
verbal", yang berfokus pada klien individu yang tidak Perawat keluarga adalah fasilitator proses kelompok dan
mampu untuk berkomunikasi secara verbal (McFarland & sebagai narasumber. Kehadirannya secara implisit atau
McFarlane, 1993). Giger dan Davidhizar (l995) menegas eksplisit memungkinkan keluarga untuk mengujicobakan
kan bahwa "hambatan komunikasi verbal" tidak memper cara baru dalam berkomunikasi dan keamanan akan ke
timbangkan kebudayaan klien sehingga sec.ara kebudayaan hadiran "pihak ketiga" di keluarga ketika mereka mem
tidak relevan dengan diagnosis keperawatan. bahas area komunikasi yang sebelumnya tertutup untuk
Di luar diagnosis NANDA, diagnosis komunikasi ke membahas atau membongkar peratuan komunikasi yang
perawatari keluarga secara .Iuas dapat terjadi, seperti ko tidak tertulis.
munikasi keluarga disfungsional atau komunikasi orang Satir dan rekan (1991) memberikan tips bagi klinisi
tua-anak, saudara kandung, pasangan dewasa atau suami yang bekerja dengan keluarga dalam peran sebagai fasi
istri disfungsional (jika masalah terutama terletak pada Iitator (Satir et al,). Tips tersebut sarna relevannya bagi pe
subsistem). Diagnosis keperawatan keluarga umum lain rawat keluarga ketika bekerja dengan keluarga dalam area
nya dalam area ini adaJah hambatan komunikasi ke[uarga komunikasi (Iihat Tabel 1O-4). Strategi intervensi lebih
atau masa[ah komunikasi keluarga, ApabiJa diagnosis luas spesifik dalam bidang komunikasi keluarga merefleksikan
yang digunakan, maka mendefinisikafl karakterisik dan apa yang diketahui tentang komunikasi keluarga fungsio
faktor-faktor terkait hams menyertai diagnosis. mengikuti nal dan bagaimana mempromosikannya. .
pola NANDA. Beberapa perawat keluarga dapat meng Klasifikasi Wright dan Leahey (2000) tentang tiga jenis
identifikasi masalah komunikasi keluarga lebih spesifik bantuan intervensi keJuarga secara langsung (berfokus pa
sebagai diagnosis, seperti komunikasi afektif minimal atau da tingkat kognitif, afektif dan perilaku daTi fungsi keluar
pola komunikasi yang tidak sesuai. ga) membantu dalam pengoranisasian strategi komunikasi
BAB 10 POLA DAN PROSES KOMUNIKASI KELUARGA 265
ditolak. Perasaan terluka dan respons emosi positif dari
TABEL 10-4 anggota keluarga lebih dapat "diterima" dibandingkan
respons dan bermusuhan (Satir, 1967).
TIPS SATIR UNTUK MENJADI FASILITATOR Topik penting lainnya untuk didiskusikan dengan ang
DALAM MEMBANTU KOMUNIKASI gota keluarga adalah perbedaan persepsi atau "realitas
KELUARGA KOMUNIKASI MEREKA multipel" dari indivjdu anggota keluarga tentltng suatu
1. Meningkatkan komunikasi yang selaras. situasi dan peristiwa tertentu. Agar dapat mengatasi kon
. Merespons dengan pesan"Saya." flik atau situasi yang memerlukan pengambilan keputusan,
Sampoikan secara jelasapa yang anda katakan dan persepsi (dan perasaan) anggota keluarga mengenai suatu
perbuat.' . situasi seharusnya dipahami dan dipertimbangkan, guna
Mengungkapkan dengan menggunakan bahasa menghindari upaya untuk membenarkan secara subjektif
deskriptif bukan evaluatif, reaksi anda terhadap apa
suatu perspektif.
yang sedang diucapkan dan dilakukan oleh anggola
keluarga. Intervensi dalam area afektif diarahkan pada pernbahan
Dalam wawancara, perhatikan jarak fisik atau ekspresi emosi anggota keluarga-baik dengan meningkat
kedekatan antara Anda dan anggota keluarga.(Jika kan maupun menurunkan tingkat komunikasi emosional
dilerima secara kebudayaanl poda tingkat· atau memodifikasi mutu komunikasi emosional. Tujuan
pandangan mata yang sejajar dan kedekalan yang keperawatan spesifik, di dalam konteks kebudayaan kelu
nyaman. arga, membantu anggota keluarga mengekspresikan dan
2. Memberikan alternatif dan pilihan untuk koping membagi perasaan mereka satu sarna lain sehingga (a) ke
3. Memberikan kesempatan untuk meningkatkan perasaan
butuhan emosi mereka dapat disampaikan dan ditanggapi
hargadiri anggota keluarga.
Membuat hubungan orang-ke-orang dengan tiap dengan lebih baik; (b) terjadi komunikasi yang lebih selaras
individu di dalam keluarga. dan jelas; dan (e) upaya penyelesaian masalah keluarga
Mengenal dan memvalidasi perasaan dan pemikiran difasilitasi. .
, . tiap anggota keluarga. Intervensi langsung ditujukan pada tingkat afektif dari
Memberikan martabat, rasa percaya dan fungsi keluarga termasuk mendesak anggota keluarga
penghormatan kepada anggota keluarga, . dewasa/orang tua untuk berbagiperasaan dengan anak
Sumber:Sotir, Banmen, Gerber, & Garnor; (1991 ); don Schwab mereka (sesuai dengan usia anakdan subjek). Demikian
(1'990). juga, mendukung upaya keluarga untukmendorong anak
aoak berbagi perasaan mereka sepenuhnya,dengan orang
tuamereka, sehingga anak-anak ·akan menjadi komuni
spesifik yang dapat diterapkan. Strategi intervensi dalam kator yang lebih baik. (Anak belajar mengekspresikan diri
masing-masing ketiga domain meliputi 'pendidikan kese mereka sendiri seperti mereka melihat orang tua mereka
hatan dan konseling mengekspresikan perasaan mereka sendiri). Selain itu,
Intervensi keperawatan keluarga dengan fokus kognitif perawat keluarga dapat menunjukkarr ketidaksesuaian da
memberikan informasi atau ide barn tentang komunikasi. lam tingkat komunikasi anggota keluarga dan mendor~mg
Informasi adalah pendidikan dan dirancang untuk men mereka untuk lebih selaras dalam konteks mereka dan
dorong penyelesaian masalah keluarga. Apakah anggota meta-pesan (meta-pesan atau'instruksi terdiri <:Iari bagai
keluarga mengubah perilaku komunikasi mereka pertama mana kata-kata diucapkan, termasuk perasaan yang me
sangat bergantung pad a bagaimana mereka mempersepsi nyertai kata-kata tersebut).
kan masalah. Wright dan Leahey (2000) menegaskan pe Pemahaman atau memiliki persepsi lebih positif me
ran penting dari persepsi dan keyakinan. Apabila ada ngenai masalah komunikasi keluarga tidak cukup untuk
masalah, perawat harns membantu keluarga untuk mem membuat perubahan terjadi. Harus juga terdapat perubahan
peroleh pandangan yang berbeda tentailg masalah mereka. perilaku juga harus ada (Wright &- Leahey, 2000). Bukan
Oleh karena itu, tujuan intervensi adalah mengubah per nya meneari penyebab yang melatarbelakangi dan alasan
sepsi dan keyakinan anggota keluarga ten tang masalah munculnya masalah, Wright dan Leahey menyarankan
komunikasi spesifik. agar perawat keluarga menanyakan tentang apa masalah
Membantu anggota keluarga membingkai ulang pesan nya. Misalnya, ketika kakak memutuskan film apa yang
pesan tertentu sehingga mereka memandang suatu situasi akan mereka tonton dengan adiknya, perawat dapat ber
dengan lebih positif akan sangat membantu. Sebagai con tanya kepada kakak apa pengaruh film tersebut pada adik
toh, membantu anggota keluarga melihatbahwa Jika ang , nya. Pertanyaan ini akan lebih membantu daripada me
gota keluarga mengekspresikan kemarahan, ini biasanya nanyakan bagaimana ia memuat keputusan untuk dirinya
berarti ia merasa terluka, pedih, dan mungkin merasa sendiri.
266 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
Perubahan perilaku menstimulasi perubahan daJam per mana perilaku komu'nikasi yang baru. dan apakah ada
sepsi "realitas" anggota keluarga dan persepsi mensti masalah yang terjadi, seria jika mereka mempunyal
mulasi perubahan perilaku (proses sirkular, rekursif). Oleh pertanyaan atau hal penting tentang perubahan ter
karena itu, ketika perawat keluarga menolong anggota ke sebut.
. luarga belajar eara komunikasi baru yang lebih sehat, ia McCubbin dan Dahl (1985), pakar dan edukator keluarga,
juga aka!) membantu anggota keJuarga untuk mengubah merekomendasikan taktik komunikasi kepada pasangan
persepsi mereka atau membangun realitas tentang suatu dewasa untuk menggunakan pengelolaan konflik secara
situasi. produktif. Rangkuman dari pedoman mereka adalah seba
Intervensi pendidikan kesehatan dan konseling diran gai berikut:
eang untuk mengubah komunikasi keluarga meliputi: 1. Coba untuk tidak terlibat dalam "kitchen-sink
1. . Mengidentifikasi keinginan perubahan perilaku spe fighting" (melemparkan semua isu tambahan ke da
sifik anggota keluarga dan menyusun reneana kola lam konflik).
boratif untuk suatu perubahan. 2. Berbicara tentang isu, bukan kepribadian
2. Mengakui, mendukung, dan membimbing anggota 3. ladilah pendengar aktif (minta umpan balik dan kla
keluarga ketika mereka mulai meneoba untuk berko rifikasi).
munikasi secara jelas dan selaras. 4. Akui bahwa ketidakbahagiaan pasa!lgan and a tidak
3. Memantau perubahan perilaku yang telah menjadi harus selalu menjadi tanggungjawab anda.
sasaran sejak pertemuan terdahulu. Tanyakan bagai- 5. Mencari cara agar kedua belah pihak sarna-sarna puas
fJa;RANGKUMAN
Komunikasi keluarga dikonsepsualisasikan sebagai Saluran arus informasi adalah rute/perjalanan infor
salah satu dari empat dimensi struktur dari sistem masi untuk mencapai peilerima. .
keluarga, beserta kekuasaan, peran dan pengambilan Komunikasi fungsional didefinisikan sebagai pengi
keputusan, serta dimensi struktur nilaL Struktur ke riman dan penerimaan tingkat isi dan instruksi dari
luarga dan proses kom\lnikasi terkait memfasilitasi tiap pesan yang jelas dan' langsung begitu pula
. pencapaian fungsi keluarga. Selain itu, pola komuni keselarasan antara tingkat isi dan instruksi.
kasi di dalam sistem keluarga meneerminkan peran Komunikasi disfungsional didefinisikan sebagai pe
dan hubuhgan anggota keluarga. ngiriman dan penerimaan isi dan instruksi (maksud)
Komunikasi merujuk pada proses pertukaran pera pesan yang tidak jelas dan tidak langsung dan atau
saan, keinginan, kebutuhan, informasi dan pendapat. ketidaksesuaian an tara tingkat isi dan instruksi
transaksional dari meneiptakan dan membagi penger Karakteristik kunei keluarga yang sehat adalah ko
tian dalam suatu keJuarga. munikasi yang jelas dan kemampuan untuk saling
•. Komunikasi memerlukan pengirim, saluran, dan pe mendengarkan. Komunikasi yang baik diperlukan
nerima pesan sertainteraksi antara pengirim dan pe untuk membina dan memelihara hubungan penuh
untuk memindahkan suatu pesan kepada orang lain; Lima variabel yang memengaruhi komunikasi kelu
penerima adalah sasaran dari pesan yang dikirimkan; arga adalah latar belakang kebudayaanletnik anggota
saluran merupakan rute/perjalanan pesan. keluarga, tahap siklus kehidupan. gender anggota,
Enam prinsip komunikasi adalah: (1) tidak mungkin bentuk, dan minibudaya keluarga.
untuk tidak berkomunikasi; semtia perilaku adalah Faktor sentral dalam fungsi keluarga sehat ketika.se
komunikasi; (2) komunikasi mempunyai dua tingkat: seorang mengalami perubahan keseh.atan (seperti
informasi (isi) dan komando (instruksi); (3) komuni penyakit kronik) adalah adanya komunikasi yang ter
kasi melibatkan proses transaksional dan tiap anggo buka, jujur ,dan jelas dalam mengatasip6i'lgaJaman
ta keluarga mempunyai "pungtuasi" peristiwa inter kesehatan yang menimbulkan stres serta isu terkait.
aksi mereka sendiri; (4) ada dua tipe komunikasi: Pedoman pengkajian komunikasi keluarga di gam
digital dan analogik; (5) interaksi keluarga adalah re barkan sebagai pedoman untuk diagnosis dan inter
dundansi, yaitu, interaksi keluarga di dalam kisaran vensi keperawatan untuk memfasilitasi pola komuni
perbatas dari urutan perilaku berulang-ulang; dan (6) kasi sehat keluarga.
• LATIHAN
Tinjau sketsa keluarga danjawab pertanyaan terkait.
1. Ketika mengamati keluarga secara menyeJuruhlrangkaian hubungan keluarga, sejauh mana
pola komunikasi f~mgsional dan disfungsional yang digunakan? Diagram pola interaksi
atau pola komunikasi sirkulariberulang.
2. Bagaiman pesan emosi disampaikan di dalam keluarga dan subsistem keluarga?
3. Bagaimana frekuensi dankualitas komunikasi di dalamjaringan komunikasi serta rangkaian
hubungan kekeluargaan?
a. Siapa yang berkata kepada siapa dan dalam sikap umum yang seperti apa?
b. Bagaimana pola penyampaian pesan penting yang biasanya? Apakah terdapat per
antara?
c. Apakah pesan sesuai dengan perkembangan usia anggota?
4. Apakah pesan utama anggota keluarga sesuai dengan isi dan instruksi (termasuk observasi
pesan nonverbal) Jika tidak, siapa yang menunjukkan dan pes an apa yang tidak sesuai?
5. Apa jenis proses disfungsional yang tampak dalam pola komunikasi keluarga?
6. Sebutkan satu diagnosis keperawatan keluarga dalam area komunikasi.
7. Sebutkan dua intervensi kepeawatan keluarga terhadap penyelesaian masalah komunikasi
keluarga di atas.
Jawab pertanyaan berikut.
8. Dari daftar di bawah pilih empat karakteristik utama yang tidak mewakili pengirim fung
sional.
a. -Mendengar
h. Generalisasi
9. Sebutkan dua karakteristik pengirim dan penerima fungsional serta disfungsional.
10. Pasangkan lima kategori utama dari komunikasi disfungsional pada kolom sebeJah kiri
dengan i1ustrasi spesifik yang diberikan pada sebelah kanan.
Kategori Contoh
a. Asumsi 1. "Saya tidak marah kepadamu" (diucapkan de
ngan nada keras dan tinggi).
b. Ekspresi perasaan tidak jelas 2. Saya tidak suka pasien yang terus menerus me
ngeluh."
c. Ekspresi menghakimi 3. "Saya tidak mengerti bagaimana anda bisa be
gitu bodoh."
d. Ketidakinampuan untuk mende 4. "Saya senangjika anda tidak pulang makan ma
finisikan kebutuhan lam, jadi hanya sedikit piring kotor yang saya
cuci."
e. Komunikasi yan~ tidak sesuai 5. Jika anda mau makan di luaf, sayajuga mau."
11. Situasi manakah yang berikut ini yang paling baik menunjukkan bahwa informasi sudah
diterima dari pengirim?
a. Orang tua mengatakan kepada anaknya untuk berhenti bermain dengan kakinya dan
anak tetap bermain. .
b. Orang tua mengatakan kepada anaknya untuk minum susu dan anak memandang orang
tuanya.
c. Orang' tua menunjukkan kepada anaknya bagaimana cara memberi mentega pada roti
BAB 10 POLA DAN PROS?ES KOMUNIKASI KELUARGA 269
dan anak menyatakan bahwa ia tahu cara yang lebih baik untuk mengolesi roti dengan
mentega.
12. Perbedaan gender dalam berkomunikasi sedang marak. Dari pemyataan berikut yang ma
nakah yang bukan temuan penelitian tentang gender?
a. Para suami lebih jelas berkomunikasi daripada isterinya.
b. Dalam pengambilan keputusan, pria menginginkan keputusan tepat dibuat. sedangkan
tidak.
13. Pada situasi berikut identifikasi tingkat isi dan instruksi dari suatu pesan.
a. Pasangan yang baru menikah menonton film. Istri tersebut memegang lengan suami dan
b. Seorang anak mulai merangkak ke pangkuan orang tuanya. Orang tuanya mendorong
anak agar menjauh dan berkata, "Kau tahu saya mencintaimu, sana pergi bermain
c. Seorang anak membuang sereal dengan sendok. Ibunya mengambil sendok dan mangkok
sereal serta dengan empati berkata, "Hentikan! Kau tidak boleh bermain dengan
makanan!"
14. Jika transaksi antara dua anggota keluarga diulangi berkali-kali, kecenderungan ini disebut
sebagai prinsip._ _ _ _ _ __
15. Seorang wanita, menemukan bahwa pasangan wanitanya tidak membantu mencuci piring
sebagaimana yang dijanjikannya. Wanita tersebut mengekspresikan kemarahan kepada
pasangan wanitanya. la, berbalik, balas berteriak bahwa "Saya akan mencuci piring kalau
saya sudah siap dan merasa enak". Wanita tersebut mencaci maki terus pasangan wanitanya.
Umpan balikjenis apa yang digambarkan dalam rangkaian interaksiini?
16. Pola komunikasi dalam keluarga sangatluas menurut latar belakang etnik keluarga.
Perbedaan komunikasi yang terdapat dalam area ini adalah:
a. Keluasan dan keterbukaan informasi yang disampaikan dalam percakapan.
b. Makna diam dalam percakapan.
c. Ekspresi emosi.
d. Ekspresi konflik .
e. Jaringan komunikasi dalam keluarga.
1 1
KEKUASAAN DAN
PEMB·UATAN KEPUTUSAN
KELUARGA
~ISI BAB
~TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mende6nisikan konsep dan domain berikut: Kekuasaan, 3. Menguraikan tipologi klasifikasi kekuasaan keluarga
otoritas, pembuatan keputusan, hasil kekuasoan, lan yang bjasa digunakan. •
dasan kekuasaan, dan kekuasaan keluarga. 4. Menggunakan kontinum kekuasaan keluarga, mengiden
2. Menjelaskan berbagai kekuasaan keluarga yang berhu tifikasi di mana posisi kontinum keluarga yang sehet.
bungan dengan gender, usia anggota, dan tahep siklus 5. Menjelaskan perspektif teoretis yang berhubungan de
. kehidupan keluarga, etnisitas/kebudayaan, keterampilan ngan keluarga dan perilaku kekerasan pesangan intio,
interpersonal, dan kelas sosial keluarga. 6. Menerapkan proses keperawatan peda hipotesis sketsa
keluarga dalam hal kekuasaan keluarga.
271
272 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
Berbagai penulis dalam bidang sosiologi dan konseling ke keluarga Amerika yang lebih sering disinggung daripada
luarga telah menulis tentang pentingnya dimensi kekuasa peraJihan secara bertahap dari otoritas laki-Iaki pada satu
an dalam keluarga (Balswick&Balswick. 1995; Quinn. sisi hingga berbagi kekuasaan keluarga antara suami dan
1995). Sebagai contoh, Cromwell & Olson (1975), peneliti istri. Menurunnya tradisionalisme peran jenis kelamin se
kekuasaan keluarga menulis bahwa "kekuasaan adalah sa perti banyak perubahan 8Osial, berhubungan dengan me
tu aspek fundamental terpenting semua interaksi sosial" ningkatnya kompleksitas dan konflik dalam pembuatan
(hIm. 3). Haley (1976). seorang terapis keluarga yang ter keputusan keluarga (Scanzoni & Szinovacz, 1980).
nama, meyakini bahwa kekuasaan merup~kan pusat dari Pemahaman struktur kekuasaan keluarga, penting da
semua hubungan man usia. Ia menggambarkan hubungan lam memberikan perawatan kesehatan efektif, terutama
manusia sebagaisatu perjuangan terus menerus-untuk jika keluarga mempunyai masalah dalam mengimplemen
memperoleh status dan kendali. tasikan perilaku sehat atau memperoleh kebutuhan pera
Keluarga, sama halnya dengan semua sistem sosial. watan kesehatan. Anggota keluarga yang bertindak sebagai
mempunyai struktur yang menetapkan siapa yang me pemimpin kesehatan (menjadi orang yang diakui otoritas
megang kekuasaan dan bagaimana hierarki keluarga atau nya dalam bidang kesehatan atau pimpinan keluarga secara
perintah "urutan kekuasaan". Kekuasaan dipandang dalam menyelumh) harus diidentifikasi, diakui, dan didiskusikan.
bab ini. sebagai satu dari empat dimensi struktural yang Sebagai contoh, perawat mungkin menemukan sesuatu
. saling bergantung dalam satu keluarga, dan seperti refleksi yang berlawanan dengan harapannya, ayah atau kakek me
dari peraturan tidak tertulis dalam keluarga serta sistem miliki kekuasaan pembuatan keputusan akhir dalam ma
nilai yang melatarbelakanginya. Selain itu, penting untuk salah kesehatan keluarga.
memahami dinamika interpersonal di dalam suatu keluarga Berikut ini penyajian teniang definisi dasar dan konsep,
dan antara keluarga dan sistem sosial lain. Dimensi ke
bab ini ditujukan pada area spesijik pengkajian kekuasaan
kuasaan dan status merupakan hal penting dalam membina
keluarga: (1) landasan kekuasaan,(2) hasil kekuasaan, (3)
dan mempertahankan saluran dan jaringan komunikasi ke
pembuatan keputusan keluarga, dan (4) variabel yang
lu'arga. Bahkan, Blood & Wolfe (1960), yang melakukan
memengaruhi kekuasaan keluarga. Kemudian diikuti dis
penelitian dasar tentangkekuasaan keluarga, memperta
kusi ten tang pengkaj ian struktur kekuasaan keluarga secara
hankan bahwa aspek yang paling penting dari. struktur ke
menyeluruh, kekuasaan keluarga dalam keluarga yang
luarga adalah posisi kekuasaan anggota keluarga. Selan
seh~t dan dinamika keluargapada perilaku kekerasan ke
jutnya, huoungan akrab yang saling timbal balik dengan
luarga. Terakhir, pedoman praktik pada areakekuasaan
.peran keluarga tampak pada peran dan posisi seseorang
keJuarga disajikan.
sebagai dasar kapasitasnya untuk melatih kekuasaan dan
tercermin dalam pola komunikasi keluarga (Ii hat Bab 10).
Struktur kekuasaan sangat berbeda antara satu keluarga
dan keluarga yang lain. dengan perbedaan secara positif ~KEKUASAN KELUARGA:
dengan fungsi keseluruhan keluarga. Beberapa pengaturan KONSEP DAN DOMAIN
kekuasaan bersifat disfungsional dan selanjutnya menim
bulkan maladaptasi dan gangguan kesehatan dalam kelu Kekuasaan memiliki berbagai pengertian, meliputi kapa
arga. Selain itu, pembuatan keputusan sebagai satu ukuran sitas untuk memengaruhi, mengendalikan, mendominasi
dari kekuasaan keluarga, telah menjadi pusat perl;latian da dan membuat keputusan. Dengan kata lain kekuasaan ada
lam terapi keluarga. Satir (1972) mencatat bahwa "mung lah-kemampuan-potensiaVaktual-dari individu untuk me
kin tidak ada yang lebih penting dalam mempertahankan ngendalikan, memengaruhi, mengubah prilaku orang lain.
dan membina hubungan cinta (atau membunuhnya) seperti Kekuasaan selalu melibatkan hubungan interpersonal yang
proses pembuatan keputusan" (hIm. 131). tidak simetris-seseorang yang berinteraksi menunjukkan
Perubahan kontemporer dalam keluarga telah menim pengaruh yang lebih besar/pengendalian dalam satu hu
bulkan dan bahkan menjadi satu kebutuhan bagi tenaga ~ungan. Kekuasaan juga bersifat multidimensi, yang ber
kesehatan profesional keluarga untuk mengkaji dimensi arti bahwa kekuasaan mencakup komponen strukrur sosial,
kekuasaan dalam keluarga. Sebagai bagian dari pembahan interaksi (proses), dan hasil (McDonalds, 1980). Kekuasa
yang cepat dalam kehidupan keluarga, keluarga tidak se an merupakan fenomena yang abstraks, kompleks, daf\
cara kaku terikat pada tradisi hubungan seperti kondisi multidimensi yang tidak dapat- diamati secara langsung.
mereka sebelumnya. Pembuatan keputusan dan kekuasaan Oleh karena itu, hams diterjemahkan dari perilaku yang
keluarga lebih banyak diIakukan secara bersama pada ke dapat diamatildari laporan sendiri anggota keluarga yang
luarga saat ini daripada keluarga pada 10 tahun yang lalu bersangkutan, dilakukan melalui wawancara dengan tuju
(Scanzoni & Szinovacz, 1987). Tidak ada perubahan pada an terarah. Apa yang diamati oleh orang luar dan apa yang
BAB 11 KEKUASAAN DAN PEMBUATAN KEPUTUSAN KELUARGA 273
dilaporkan oleh anggota dalam hal kekuasaan keluarga, peran tradisional sebagai landasan yang kuat dari keyakin
namun demikian, juga sering kali tampak ganjil antara satu an tersebut.
sarna lain (Szinofac, 1987). Kekuasaan dan otoritas tidak selalu didapatkan ber
samaan. Anggota keluarga yang memiliki otoritas untuk
memutuskan atau bertindak mungkin tidak menjalankan
KEKUASAAN KELUARGA kekuasaannya untuk berbagai alasan. Jadi, mungkin. ter
dapat ketidakselarasan antara unsur k-ekuasaan dan otoritas
Kekuasaan keluarga, sebagai karakteristik sistem keluarga
dalam keluarga. Membandingkan keluarga dengan sistem
adalah kemarnpuan-potensiaVaktual-dari individu anggota
sosial yang lebih besar, seseorang dapa! menyamai otoritas
keluarga untuk mengubah perilaku anggota keluarga yang
dengan struktur kekuasaan formal dan kekuasaan dengan
lain (Olson & Cromwell, 1975). Komponen utama kekua
struktur kekuasaan informal dari birokrasi. Telah lama di
saan keluarga adalah pengaruh dan pembuatan keputusan.
akui bahwa di dalam suatu organisasi kekuasaan formal
Istilah pengaruh secara praktis sinonim dengan kekuasaan
dan informal mungkin agak berbeda satu dengan yang lain.
yang didefinisikan sebagai tingkat tekanan formal dan
Situasi yang sarna juga terjadi pada keluarga. Anggoia
nonformal yang dilakukan oleh seorang anggota keluarga
keluarga yang secara nominal memegang kekuasaan mung
terhadap anggota keluarga lainnya yang berhasil dalam
kin bukan pemegang kekuasaan yang sebenamya. Walau
memaksakan pandangannya (McDonald, 1977). Dominan
pun anggota keluaga dapat mengatakan kepada tenaga ke
juga digunakan pada konteks yang sarna. Dalarn bab ini,
sehatan bahwa ayah "yang memimpin", tenaga kesehatan
kekuasaan. dominan, dan pengaruh digunakan bergantian.
dalarn observasi dapat saja mencatat bahwa sebenafuya
Kekuasaan merupakan dimensi sistem atau subsistem anak laki-laki tertua yang menjadi pemegang kekuasaan
keluarga, yang bukan merupakan karakteristik dari anggota (Pasquali. Arnold, DeBasio, & Alesi, 1985).
keluarga yang terpisah dari sistem keluarga. Dengan
demikian. kekuasaan keluarga hanya dapat dikaji di dalarn
konteks sistemlsubsistem, atau lebih spesifik lagi di dalam LANDASAN KEKUASAAN
konteks interaksi keluarga yang sirkular. Pola komunikasi
menunjukkan peran dan. dimensi kekuasaan keluarga dapat . Salah satu aspek kekuasaan·keluarga yang mencolok ada
terlihat dalarn proses keluarga berkisar dari pertukaran lah landasan. kekuasaan di dalam keluarga dan subsis
temnya~yaitu, sumber asal kekuasaananggota keluarga.
rutin harlan hingga negosiasi, isu, dan konftik yang rumit.
Sehiinitu, dimensi kekuasaan ditemukan dalarn berbagai Informasi ini sering kaIi harus diperhatikan dalam perilaku
subsistem keluarga (mis., subsistem saudara kandung, sub yang diamati dan dengan mengajukan pertanyaan yang
sistem pemikahanlpasangan orang dewasa, dan subsistem relevan. Pentingnya membuat ketentuan melandasi fakta
orang tua dan anak; keluarga sebagai sistem menyeluruh, bahwa hakikat dari dasar kekuasaan tertentu secara ber
dan hubungan sistem keluarga dengan hubungan sistem makna memengaruhi hubungan interpersonal, kepuasan
sosial ekstemal (Olson, Cromwell, & Klein, 1975). Ter pemikahan (pasangan dewasa), dan stabiJitas keluarga.
dapat 5 unit berbeda yang dapat dianalisis dalam hal Cromwell dan Olson (1975) mengidentifikasi tiga domain
karakteristik kekuasaan keluarga (McDonald, 1980), yaitu kekuasaan keluarga: Landasan kekuasaan, hasil kekuasa
kekuasaan pemikahan (pasangan orang dewasa), kekuasa an, dan proses pembuatan keputusan. Domain ini diuraikan
an orang tua,' anak, saudara kandung, dan kekerabatan. di bawah ini dan selanjutnya dibahas pada pembahasan
.Akan tetapi, banyak penelitian dan penulisan teoretis ten akhir. Raven dan rekan (1975) serta Safilios-Rothschild
tang kekuasaan keluarga yang hanya berfokus pada ke (1976a) mengidentifikasi berbagai tipe landasan kekuasaan
kuasaan pernikahan (Balswick & Balswick, 1995). yang biasa terdapat pada keluarga (Tabeill-l).
Kekuasaan legitimasi (kadang disebut otoritas primer)
berkenaan dengan keyakinan dan persepsi bersarna dari
OTORITAS anggota keluarga dan ditandai dengan adanya satu orang
yang mempunyai hak untuk mengendalikan perilaku ang
Otoritas adalah suatu istilah lainnya yang sangat.berkenaan gota yang lain. Sesuai dengan hakikat peran dan posisi
dengan keyakinan bersama anggota keluarga, yang berda yang dimiliki seseorang, maka terdapat hak hak tertentu
sarkan kebudayaan dan normatif serta yang merancang yang berdasarkan kebudayaan memperoleh perlakuan is
seorang anggota keluarga sebagai orang yang berhak timewa terkait dengan peran dan posisi' tersebut. Sebagai
membuat keputusan dan menerima posisi kepemimpinan. contoh, kendali atau dominasi orang tua terhadap anak
Dengan kata lain, otoritas ada jika individu yang terlibat . didasarkan pada otoritas tradisional danlatau legat Otori
meyakini bahwa kekuasaan tersebut tepat untuk dipegang tas utama dari anggota keluarga dewasa tetap saja meru
oleh anggota kelompok tertentu. Keyakinan, nilai dan pakan landasan tradisional yang sangat bermakna untuk
274 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
menentukan keputusan), pengkajian hasil suatu isu, konflik gunaan sekunder dari satu atau kedua tekriik dasar yang
atau perdebatan lebih membantu untuk mengungkapkan lain dalam pembuatan keputusan mungkin terjadi. Analisis
dalam memastikan sumber kekuasan dan siapa yang me proses pembuatan keputusan keluarga menunjukkan hu
megang kekuasaan tersebut. bungan yang luar biasa tentang keistimewaan tersebut
Komarovsky (1964) mencatat bahwa "kekuasaan lebih dengan dimensi struktur lain dari suatu keluarga.
terlihat pada pertentangan akhir suatu keputusan dalam ke Teknik pertama pembuatan keputusan disebut dengan
menangan salah satu pasangan. Akan tetapi adanya kekua konsensus. Menurut pandangan ideal orang Amerika, ini
saan dengan mengabaikan konflik karena pasangan yang merupakan cara sehat dalam membuat keputusan. D.alam
lebih kuat dapat saja amat memengaruhi keinginan dan pi bab ini, serangkaian tindakan tertentu secara timbal balik
Iihan pasangannya serta pertentangan keinginan bahkan disetujui oleh semua yang terlibat. Terdapat komitmen
tidak muncul" (hIm. 221). Perbedaan kekuasaan, kemu yang sarna untuk memutuskan. begitu pula kepuasan de
dian, dapat berfungsi menekan situasi konflik yang poten ngan keputusan oleh anggota keluarga. Keputusan konsen
sial dan menyebabkan terjadinya "persetujuan diam-diam" .. sus disetujui melalui diskusi dan negosiasi. Karena tingkat
(McDonald. 1980; Scanzoni & Szinovacs, 1980). saling kebergantungan dan egalitarian pada tingkat subs
Ketajaman tentang jenis masalah atau isuyang terlibat tansi antara anggota keluarga diperlukan, begitu pula
dalam hasil keputusan dan seberapa penting keputusan kemampuan untuk mendiskusikan dan menyelesaikan ma
tersebut bagi keluarga, merupakan hal yang bermanfaat. salah, pembuatan keputusan tipe ini lebih sulit dan kom
Apakah keputusan mencakup semua bidang kehidupan ke pleks, serta tidak dapat diramalkan dibandingkan dengan
luarga atau terbatas pada hal khusus saja? Komarovsky tipepembuatan keputusan yang lain. Jika terdapat ketidak
(1964) menekankan pentingnya ketajaman sentralitas sua setujuan awal mengenai suatu isu, negosiasi menjadi satu
tu isu dengan mengamati bahwa "pembuatan keputusan teknik utama yang digunakan daJam keluarga untuk me
U1J1um pada satu atau, dua bidang kehidupan keluarga ngatasi situasi yang berkonflik (Klein & White, 1996).
mungkin saja bukan indeks kekuasaan urnurn yang baik. Konsensus terjadi apabila anggota yang bernegosiasi untuk
Hat ini bergantung pada pentingnya bidanglarea tersebut menghasilkan suatu solusi dilihat sebagai pemenuhan nilai
bagi tiap pasangan" (hIm. 221). personal dan nilai bersama mereka (furner, 1970). Pada
keluarga dengan pola otoritasunilateral, terdapat ruang
ked I untuk negosiasi. Negosiasi lebihumum digunakan
. PEMBUATAN KEPUTUSAN KELUARGA
pada keluarga demokratis atau egalitarian .
.Kekuasaankeluarga diteliti terutama dengan memfokus Tipe kedua pembuatan keputusan disebutakomodasi.
kan pembuatan keputusan (Scanzoni & Szinovacz, 1980; Pada tipe ini perasaan awal anggota keluarga tentang suatu
Szinovacs, 1987). Pembuatan keputusan berkenaan dengan isu, penuh pertentangan. Seorang atau lebih anggota ke
suatu proses yang diarahkan pada pencapaian persetujuan luarga kemudian membuat kesepakatan, apakah bersedia
dan komitmen dari anggota keluarga untuk melaksanakan atau tidak bersedia. Beberapa anggota menyetujui agar
serangkaian tindakan atau mempertahankan status quo. dapat mencapai keputusan. Dalam hal ini, mungkin dapat
Dengan kata lain. yaitu "berarti membuat sesuatu tercapai" melalui kompromi secara sukarela yaitu kesepakatan dibuat
(Scanzoni & Szinovacz, 1980). Kekuasaan dimanifestasi oleh semua orang yang peduli atau bersedia berkorban, di
kan melalui pembuatan keputusan. buat oleh seorang anggota keluarga sehingga anggota yang
Proses pembuatan keputusan merupakan indeks prinsip lainnya dapat mempunyai cara mereka masing-masing.
dari kekuasaan (Blood & Wolfe, 1960). Pembuatan kepu Anggota yang mengalah, secara pribadi atau bersama tidak
tusan keluarga adalah "teknik interaksi yang digunakan akan dapat diyakinkan, namun demikian,keputusan 'ter
anggota keluarga dalam upaya mereka untuk memperoleh sebut adalah yang terbaik (Turner, 1970). Keputusan ako
kendaH dalam bernegosiasi atau proses pembuatan modatif dibuat dalam satu kontinum dari paksaan hingga
keputusan" (McDonald, 1980, him. 843). Fokus sentral kompromi. Perbedaan terdapat dalam sikap partisipan ter
adalah bagaimana membuat keputusan. Dengan memahami hadap komitmen mereka, begitu pula perbedaan dalam hu
teknik yang digunakan dalam pembuatan keputusan bungannya yang ditandai dengan bentuk akomodasi yang
keluarga. pengkaji akan lebih mampu mengidentifikasi terjadi selalu berupa persetujuan untuk tidak sepakat apa
kekuasaan relatif dari tiap anggota keluarga dan peran serta bila keputusan diambil dalam menghadapi perbedaan yang
mereka dalam pembuatan keputusan keluarga. tidak dapat didamaikan (Turner, 1970).
Ada tiga tipe proses pembuatan keputusan yang dibahas Proses akomodasi-kompromi, tawar-menawar, atau
di Iiteratur: pembuatan keputusan konsensus, akomodasi, paksaan-beragam dalam hal seberapa fungsional proses
dan de facto. Keluarga cenderung untuk menggunakan tersebut. Kompromi adalah kesepakatan oleh semua ang
metode pembuatan keputusan tertentu, walaupun peng gota keluarga yang terlibat sehingga keputusan yang
BAB 11 KEKUASAAN DAN PEMBUATAN KEPUTUSAN KELUARGA 277
dicapai tidak mencerminkan pilihan asli dari tiap anggota, nyakan keluarga saat ini. struktur kekuasaan bersifat hie
namun memiliki elemen yang dapat diterima oleh mereka. rarkis, berarti bahwa struktur kekuasaan yang bertingkat
Dalam tawar menawar, satu atau lebih anggota keluarga dan "kekuasaan dari atas ke bawah." Pria sering kali me
membuat kesepakatan dengan yang lain dan mengharap ngembangkan dan mempertahankan kekuasaannya terha
kan timbal balik. sehingga akhirnya yang berkorban saling dap wanita, dan orang tua hampir selalu lebih berkuasa
mengimbangi. Penggunaan tawar-menawar dalam nego daripada anak-anak. (Hoffman, 1981). Akan tetapi, dalam
siasi keluarga menunjukkan adanya rasa percaya antara keluarga egalitarian, namun demikian mungkin tidak ter
anggota, bersamaan dengan keyakinan bahwa anggota dapat hierarki kekuasaan berdasarkan gender dan usia yang
yang lain akan adil dan jujur menjaga sampai akhir tawar jelas.
menawar mereka. Paksaan merupakan teknik fungsional Minuchin (l974) dan Haley (1976. 1980) menempat
. yang paling rendah bersamaan dengan kontinum akomo kan sangat pentingnya garis otoritas atau hierarki diatur
dasi. Menghasilkan persetujuan yang tidak diinginkan oleh dalam struktur kekuasaan keluarga. Minuchiri menekankan
satu atau lebih anggota keluarga, di mana komitmen di bahwa orang tua memiliki kekuasaan sebagai subsistem
pastikan hanya oleh lamanya kekuasaan memaksa. Adanya eksekutif dan seharusnya tidak menyerahkan atau mengu
ancaman hukuman menunjukkan dominasi dari seseorang rangi tanggung jawabnya tersebut. Walaupun demikian,
terhadap orang lain. Minuchin menguraikan keragamanfvariasi pad a hierarki
Pembuatan keputusan de facto terjadi apabila sesuatu kekuasaan terkait dengan perbedaan bentuk keluarga. Da
hal dibolehkan terjadi begitu saja tanpa perencanaan. Pada lam extended family, keluarga orang tua~tunggal, atau
suatu pembuatan keputusan aktif dan sukarela, atau efektif. dual"earnenfamily, beberapa alokasi kekuasaan orang tua
keputusan "terjadi begitu saja". Keputusan de facto dapat biasanya diberikan kepada anak tertua. Anak diberikan
juga dibuat ketika terjadi argumentasiyang tidak ada reso lebih banyak hak dan tanggung jawab daripada yang ter
lusi atau jika permasalahan tidak diangkat dan didiskusi dapat dalam keluarga inti tradisional dengan dua orang tua
kan. Keputusan tersebut, kemudian diberlakukan. Pem (Ganong, Coleman, & Fine, 1995). Meminta anak yang le
buatan keputusan de facto terlihat pada ban yak keluarga bih tua untuk mengasuh.anak-anakyang lebihmuda dapat
yang berantakan, dan mempunyai banyak masalah,banyak berjalan dengan baik, karena anak yang lebih muda diasuh
orang yang percaya pada takdir dan merasa tidak berdaya oleh dan anak yang berperan sebagai orang tua dapat
untlJk mengendalikan tujuan akhir mereka. Selain itu; mengembangkanrasa tanggungjawab, kompeten, dan oto
pembuatan keputusan de facto mungkin terbatas secara nomi melebihiusianya. Keluarga dengan struktur anak
situasional atau terjadi ketika terdapat masalah dalam ber yang berp'eran sebagai orang tua dapat mengalami masa
komunikasi, yaitu ketika masalahpenting tidak didiskusi lah, walalupun demikian, apabilapendelegasian otoritas
kan. Dalam hal ini norma kultural penting untuk diper tidak jeJas atau jika orang tua melepaskan otoritas mereka.
timbangkan. karena kendala untuk berkomunikasi terbuka membiarkan anak yang berperan sebagai orang tua men
dan pembuatan keputusan aktif mungkin juga mempunyai jadi sumber utama pembuatan keputusan, kendali dan
dasar etnik dan kebudayaan. Sebagai contoh, di antara
pasangan orang Latin tradisional, hubungan seksual dan
keluarga berencana dapat merupakan sesuatu area komuni
kasi yang tertutup; kehamilan mungkin sebagai hasil dari TABEL 11-2
pembuatan keputusan sesungguhnya.
VARIAB~L YANG MEMENGARUHI
STRUKTUR KEKUASAAN KELUARGA
Pl.'VARIABEL YANG
1. Hierarki kekuasaan keluarga
MEMENGARUHI DINAMIKA
2. Tipe bentuk keluarga (orang tua tunggal, keluarga
KEKUASAAN KELUARGA campuran, keluarga inti tradisional dengan dua orang
Ada beberapa variabel kemungkinan yang penting yang
tua, dill.
secara signifikan memengaruhi dinamika kekuasaan kelu 3. Pembentukan koalisi
arga dan pembuatan keputusan (Tabel 11-2). 4. Jaringan komunikasi keluarga
5. Perbedaan gender
bimbingan. Dalam situasi ini, anak diberikan tugas me koalisi ibu-anak biasa terdapat pada keluarga patriarkal,
lebihi kemampuan mereka dan mengganggu pemenuhan yang ditandai dengan besarnya kekuasaan. Sering kali. ibu
kebutuhan masa kanak-kanaknya untuk memperoleh du dan anak yang lebih tua membentuk koalisi untuk me
kungan dan ketergantungan. ngurangi kekuasaan ayah. Dalam situasi ini, anak dapat
menerima perlakuan khusus dari ibunya, namun dapat
menjadi terlibat dengan orang tua tersebut, menghambat
TIPE BENTUK KELUARGA atau mencegah anak untuk mencapai perwujudan dirinya
sesuai derigan usia (Stachowiak, 1975). Koalisi ses'ama
Bentuk keluarga merupakan faktor lain yang memengaruhi saudara juga biasa terjadi, yakni anak-anak menyatukan
dinamika kekuasaan keluarga. Misalnya,. pada keluarga kekuatan mereka untuk menentang peraturan orang tua
orang tua tiri yang baru dibentuk, menikah lagi menimbul yang telah ditentukan (Turner, 1970).
kan tekanan pada keluarga baru untuk mengubah hierarki Satu kesulitan keluarga orang tua tunggal adalah ke
kekuasaan yang terdapat pada keluarga orang tua tunggal tidakmampuan nyata untuk membentuk koalisi orang tua,
sebelumnya. Konflik mungkin terjadi ketika anak tiri mem Keluarga dengan dua orang tua cenderung memiliki lebih
persepsikan suatu kehilangan kekuasaan dan kendali di banyak sumber dan alternatif yang tersedia bagi mereka
dalam keluarga tiri baru. Ibu sering kali memiliki lebih daripada keluarga orang tua tunggal, karena pasangannya
banyak kekuasaan pembuatan keputusan dalam keluarga terdahulu dapat saling mendukung dan membentuk koali
tiri baru daripada yang mereka miliki pad a pernikahan per si. Pada keluarga orang tua tunggal, kekuatan dari otoritas
tama mereka: mempertahankan beberapa kekuasaan yang utama (kekuasaan legitimasi) dapat dominan dan sebagai
mereka miliki, ketika mereka masih memimpin keluarga faktor yang diperlukan bagi orang tua tunggal untuk me
mereka sebelum menikah kembali (Ganong, Coleman, & latih pengendalian terhadap situasi keluarga (Jayaratne,
Fine, 1995). 1978).
menggonakan teknik pereakapan sebagai suatu eara me jawab terhadap keoangan dan membuat kepotusan eko
nyeimbangkan kekuasaan di dalam hubungan mereka. nomi bagi keluarga. "Walaupun suami adalah kepala kelu
arga, istri bertanggung jawab terhadap kehidupan rumah
tangga... suami mempunyai kekuasaan orkestrasi (instru
FAKTOR USIA DAN SIKLUS KEHIDUPAN
mentasi) dan istri, kekuasaan untok mengimplementasi
KELUARGA
kannya" (Balswick & Balswick, 1995, him. 301).
Literator tentang keluarga Hispanik dan Afrika
Keputusan keluarga dan kekuasaan di antara anggota Amerika menguraikan ciri khas keluarga tersebut seeara
keluarga beragam sesuai dengan tahap sikios kehidupan berturut-turut meropakan keluarga yang didominasi pria
keluarga. Pada keluarga yang mempunyai anak-anak yang dan wanita. Walaupun demikian, stereotipe tentang domi
masih keeil, terdapat evolusi dari konsentrasi pada ke nasi pria dalam keluarga Hispanik dan dominansi wanita
kuasaan di tangan orang dew asa ketika anak-anak masih dalam keluarga Afrika-Amerika dipertanyakan dan sering
keeil hingga pengaturan pembagian kekuasaan yang lebih dikritik beberapa tahun terakhir ini (lihat Bab 19 dan 20).
besar· seiring anak menjadi dewasa. Sebelum mereka Salah satu variabel manosia yang penting adalah som
mempunyai anak, pasangan eenderung menjadi sinkratik ber keterampilan interpersonal. Keterampilan ini termasuk
mendiskusikan dan memotuskan bersama di antara mereka kemampuan untok berdebat secara meyakinkan dan nego
sendiri (Blood, 1969). Pada siklus kehidupan keluarga siasi serta tawar-menawar yang berhasil, begitu pula dalam .
selanjutnya, ketika anak-anak dibesarkan dan sistem men hal memanipulasi, berbohong dan membujuk. Bukan suatu
jadi lebih kompleks, tiap pasangan biasanya mempunyai hal yang tidak biasa menemukan anggota keluarga yang
area kekuasaan dan pembuatan keputusan yang jelas, mempunyai sedikit sumber yang diperlukan untuk mem
walaupun keputusan utama masih tetap dibuat bersama. fasilitasi dominasi, namun anggota keluarga seperti inilah
Corrales (1975) menjelaskan bahwa ketika perubahan yang yang sebenarnya mengendalikan kehidupan keluarga me
pada awahlya adalah hubungan dua orang berubah menjadi lalui penguasaannya untuk menggunakan keterampilan in
hubunganJiga orang dengan tambahan bayi, sehingga terpersonal seeara luas (Turner, 1970).
tampak wanita kehilangan kekuasaan. Biasanya, pasangan
dewasa makin jarang mendiskusikan hal-hal penting, ini KELAS SOSIAL
merupak;an suatu pertanda bahwa mongkin terjadi kereng~ Istilah kelas sosial adalah kelompok besar dari orang
. gangim iritara· satu sarna lain. Sepanjang masa dewasa, yang mempunyai pendapatan, kekayaan, kondisi kehi
anak tertUa memiliki Iebih banyak kekuasaan dalam kelu dupan, peluang hidup, dan gaya hidup yang relatif sarna
arga daripada' ketika mereka masih keeiI. PeraJihan ke (Ropers, 1991). Istilah status sosioekonomi dan status
kuasaan selama masa ini dapat disertai konftik yang sosial sering digunakan secara sinonim dengan istilah
berkaitan dengan distribosi kekuasaan, yaitu ketika orang kelas sosial. Wright dan Leahey (2000) menekankan bah
dewasa berada di rumah. Pada tahun-tahun kehidupan wa "banyak penelitian sosiologi. dan psikologi yang men
keluarga dengan anak-anak, pasangan dewasa dapat kem jadi sarna dengan perbedaan kelas sosial di antara keIom
bali ke suatu hubungan diadik, berbagi pembuatan kepu pok etnik" (hIm. 83). Wright dan Leahey menyatakan
tusim dan kekuasaan serta, lansia daJam keluarga sering kesulitan dalam menajamkan pengaruh pendapatan dan
kali mengalami penurunan kekuasaan, begitu mereka ke etnisitas terhadap fungsi keluarga, serta terkait dengan
hilangan sumber (Klein & White, 1996). riwayat rasial dan kelas sosial di Amerika mengingatkan
untuk menentang salah penafsiran temuan yang berhu
bungandengan kelas sosial. Mereka, walaupun demikian,
FAKTOR KEBUDAYAAN DAN INTERPERSONAL mengakui bahwa "Tiap kelas: .. mempunyai kloster nilai,
gaya hidup dan perilaku masing-masing yang memenga
Perbedaan etnik dan agama di antara keluarga juga me
ruhi interaksi keluarga dan praktik kesehatan" (hIm. 83).
nentukan perbedaan dalam pengaturan kekoasaan. Sebagai
Contoh perbedaan klasik dalam kekuasaan keluarga Hntas
contoh, dominasi pria pada umumnya dilihat dalam penye
kelas sosial disajikan di bawah ini.
suaian kebudayaan keluarga imigran dari Eropa, Asia,
AmerikaLatin, Afrika, dan TimurTengah. Dalam keluarga KELUARGA KELAS BAWAH. Besmer (1967) menyimpulkan
imigran Asia tradisional yang memiliki nilai Konfusian karakteristik kekuasaan yang sering terlihat pada keluarga
yang kuat, pria dianggap sebagai orang yang paling ber miskin di Amerika. Suami lebih cenderung menyatakan
wenang dalam suatu keluarga. Diyakini bahwa pria, me otoritasnya karena ia pria, walaupun sebenarnya menye
miliki lebih banyak tanggung jawab penting, seharusnya rahkan otoritas yang lebih banyak kepada istri karena
dibebaskan dari masalah biasa yang menyangkut kehidup suami memiliki sumber yang terbatas. Ayah, pada umum
an sehari-hari. Oleh karena itu, istri biasanya bertanggung nya sering kehilangan pengaruh terhadap keluarga dengan
BAB t t KEKUASAAN DAN PEMBUATAN KEPUTUSAN KELUARGA 281
tirtgkat sosioekonomi rendah sebagai konsekuensi dari ti klasifikasi yang digunakan untuk menguraikan keluarga
dak memadainya pekerjaan dan status sosialnya. Tema terlalu sederhana dan tidak mencerminkan kualitas dina
otoritarian menjadi faktor yang kuat dalam hubungan mika kekuasaan keluarga atau kompleksitasnya secara
interpersonal keluarga miskin. Terdapat keyakinan yang baik. Walaupun pemberian label kekuasaan keluarga dapat
kuat dalam memvalidasi kekuatan sebagai sumber kekua saja tidak dimungkinkan dan akurat secara utuh. leita tidak
saan dan kebenaran pola yang ada. Dominasi individu dapat mengenyampingkan penghematan klasifikasi. Apa
bukan keahlian dan manfaat saran individu, bergantung bila keluarga menunjukkan ketidakberfungsian menyelu
pada sumber keputusan bersama. ruh dari struktur kekuasaan, pernyataan kesimpulan ini da
. Istri dari kelas sosial bawah sering kali lebih bertang pat digunakan sebagai diagnosis keperawatan keluarga.
gungjawab daripada istri dari kelas menengah atau atas Dua tipe keluarga yang ban yak diuraikan dalam lite
atau suami kelas sosial bawah, dan sering lebih berpenga ratur beberapa tahun terakhir: (1) keluarga patriarkal,
ruh di dalam pembuatan keputusan keluarga daripada wa tradisional dan (2) keluarga demokratik, egalitarian. atau
nita pada kelas yang lain. Hal ini terutama terbukti jika modern. Dalam keluarga patriarkal, tradisional (heterosek
terkait dengan masalah keuangan, yakni istri kelas sosial sual), ayah merupakan kepala keluarga, dengan kekuasaan
bawah munglein merasa bahwa mencari uang adalah tang keluarga berada di tangannya; serta istri, anak pria beserta
gung jawab pria dan membelanjakannya secara bijaksana istri dan anak mereka, serta anak perempuan yang belum
merupakan tanggungjawab wanita. menikah, berada di bawah kekuasaan ayah sebagai kepala
KELUARGA kELAS PE~ERJA. Pada studi terdahulu yang keluarga. Sebaliknya. keluarga maju demokratik dan ega
sangat berpengaruh yang dilakukan oleh Komarovsky litarian berdasarkan pada kesetaraan antara suami dan istri,
(1964), pendidikan ditemukan sebagai penentu yang pen dengan kesepakatan dalam pembuatan keputusan dan
ting tentang bagaimana otoritarian struktur kekuasaan ke peningkatan peran serta oleh anak-anak sesuai dengan
hiarga yang terdapat pada keluarga kelas pekerja; semakin pertumbuhan mereka menjadi dewasa (Burgess, Locke. &
tinggi pendidikan, semakin menjadi fteksibel cita-cita dan Thomas, 1963; Scanzoni & Szinovacz. 1980).
protokol khusus pernikahan dalam· "kelas menengah". Telah terjadi· peralihan .secara .bertahap yang semula
Insidens dominasi oleh suami menurun dengan semakin merupakan struktur keluarga tradisional, patriarkal men
baiknya pendidikan suami, sebaliknya, atribut partiarkal jadistruktur keluarga yang lebih demokratik dan egalitari
le~ih. umum pada mereka yang berpendidikan rendah. an. Walaupundemikian. peran pria danwanita dalam ke
luarga didefinisikan dan diperantarai secara sosial-budaya.
KELUARGA KELAS MENENGAH. Menurut Kanter (1978).
dan struktur keluarga tidak mudah sertacepat untuk ber
pernikahan yang· paling egalitarian atau bersahabat· tam ubah (Ellman & Taggart. 1993). Seiring egalitarianisme
paknya lebih sering ditemukan pada keluarga kelas me dalam suatu keluarga sema:kin meningkat. perubahan yang
nengah bawah, pekerja kerah putih, mungkin sebagai aki mendasari wanita untuk mendapatkan kekuasaan sedang
bat dari lebih banyaknya waktu suami untuk melakukan terjadi. waJaupun perlahan. Pria lebih cenderung meng
kegiatan rumah tangga dan bertindak sebagai sahabat istri gunakan kekuasaan ahli atau kekuasaan informasional
nya. Kekuasaan sumber dan keahlian lebih sering digu langsung sebagai dasar untuk memengaruhi kel~ga dari
nwn sebagai dasar kekuasaan pada keluarga kelas me pada menggunakan otoritas. Wanita, masih menggunakan
nengah atas (Szinovacz, 1987). Lebih sedileit" penelitian kekuasaan referen, kekuasaan "tak-berdaya:'; dan kekuasa
mengenai keluarga di dalam kelas sosial atas daripada pe an informasional tidak langsung, mereka sering kali tam
nelitian mengenai keluarga kelas bawah. pekerja. dan me pak seperti "maskulin" dan "agresif'. Akan tetapi semen
nengah. tara penggunaan kekuasaan tak.:berdaya biasa digunakan
oleh wanita, lebih dapat diterima oleh pasangan mereka,
tidak untuk harga diri mereka sendiri. Seperti yang terlihat,
~KLASIFIKASI STRUKTUR wanita juga mempunyai kekuasaan implementasi. namun
sering kali bukan kekuasaan orkestrasi. Temuan penelitian
KEKUASAAN KELUARGA mendukung bawa peran serta tenaga kerja dan prestasi
SECARA MENYELURUH pendidikan tinggi memberikan kekuasaan yang lebih besar
bagi wanita dalam suatu keluarga (Balswick & Balswick.
Sistem klasifikasi sering kali digunakan untuk menyatakan 1995; Leslie & Korman. 1989).
apakah suatu keluarga didominasi oleh satu anggota (bia Tipologi pengklasifikasian kekuasaan Jainnya yang se
sanya salah satu pasangan). memiliki struktur kekuasaan ring digunakan dalam suatu subsistem pernikahan atau
egalitarian, atau tidak mempunyai kepemimpinan efektif keluarga. dikembangkan ol~h Herbst (1954). Membagi ke
(kaotik). Beberapa penulis menekankan bahwa kebanyakan kuasaan pernikahan ke dalam pola otokratik. sinkratik. dan
282 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
dari berbagai studi menunjukkan bahwa wanita dapat ga 35% (Wallace, 1996) Walaupun demikian, bentuk pe
menderita sindrom stres pascatraumatik karena perilaku rilaku kekerasan ini belum diteliti secara luas. Keluarga
kekerasan yang dial ami mereka, dan bahwa terdapat homoseksual berbagi emosi dan tanggung jawab keuangan
hubungan yang kuat antara keparahan penganiayaan dan dalam hubungan mereka yang dapat memicu situasi kon
kejadian serta keparahan gangguan stres pascatraumatik flik. Pada umumnya, penganiaya homoseksual mengguna
(post traumatic stress disorder, PTSD) di antara wanita kan jenis perilaku kekerasan yang sarna terhadap korban
yang meninggalkan hubungan yang penuh penganiayaan. mereka seperti yang juga dial ami di dalam hubungan he
Hasil dari penelitian mereka sendiri menunjukkan bahwa teroseksual, seperti perkosaan, ancaman, kendali ekonomi,
PTSD mungkin dipertengahi oleh kapasitas adaptif wanita penganiayaan psikologi atau emosi (mis., .penghinaan,
dan kemampuan mereka untuk mendefinisi ulang hubungan manipulasi pikiran, isolasi, dan pembohongan) kendali ho
intim dan belajar menghargai diri mereka sendiri. mofobik, memecahkan alat-alat rumah tangga , menyerang
Pengaruh perilaku kekerasan pasangan intim tidak ter denga senjata, menggigit, dan mencakar (Wallace, 1996).
batas pada orang dewasa yang menganiaya dan korban
perilaku kekerasan tetapi meluas pada anggota keluarga PENGANIAYAAN ANAK
lain. Parker (2000) memperkirakan bahwa antara 3,3 juta Kesadaran masyarakat terhadap penganiayaan anak. baru
hingga 10 juta anak terpapar dengan kekerasan dalam terlihat pada tahun 1960-an, ketika diagnosis "sindrom
rumah tangga pasangan tiap tahunnya, walaupun secara anak yang teraniaya" diungkapkan. PeriJaku kekerasan ke
fisik tidak berbahaya. Keterpaparan ini dapatmengakibatkan luarga sebagai topik akademik penelitian tetap tidak di
berbagai pengaruh negatif pada perkembangan emosi, ungkapkan hingga awal tahun .1970-an. Karena itu, seluruh
sosial ,dan kognitif, termasuk depresi, perilaku agresif, dan area kekerasan dan dinamika keluarga yang penting me
kineIja sekolah yang menurun. rupakan suatu· hal baru bagi tenaga profesional kesehatan
Terdapat peningkatan perhatian terhadap pengaruh kon keluarga.
flik .orang tua pada anak (Tschann,· Flores, Pasch, dan lumlah kasus anak teraniaya tampak meningkat dengan
Marin, 1999) dan interaksi antara konflik orang tua dan pe cepat, walaupun. beberapa peningkatan ini berhubungan
rilaku menjadi orang tua (Lindahl & Malik, 1999) pada dengan perbaikan hubungan sistem pencatatan. Beberapa
b~rbagai kebudayaan (Rohner & Britner, 2000). Hasil. me peneliti perilaku kekerasan keluarga meyakini bahwa keja
nunjukkanbahwa. pendahulu, dinamika kekuasaaan, dan dian penganiayaan anak kemungkinan tidak akan berubah
sifat perilaku.kekerasan tidak dapat dengan mudah diper secara dramatis dari waktu yang lalu, namun peningkatan
hitungkan, namun lebih merupakan hasil dari hubungan berhubungan dengan lebih besarnya kesadaran masyarakat
yang kompleks antara faktor intra-individu dan masyara dan profesi tentang penganiayaan anak serta berkurangnya
kat. Akan tetapi, peneliti menyetujui bahwa anggota keIu toleransi masyarakat terhadap penganiayaan, begitu pula
arga yang terlibat dalam satu bentuk perilaku kekerasan sistem pencatatan yang lebih baik (Straus et al., 1980;
cenderung untuk terlibat dalam bentuk lain perilaku keke Straus & Gelles, 1990). Akan tetapi. menurut National
rasan (Homers, 1998). Center on Child Abuse and Neglect (NCCAN), jumlah
Hall dan Cummings (1997) menemukan bahwa pe anak-anak yang menderita penganiayaan dan penelantaran
ngaruh konflik pasangan dan orang tua-anak sampai pada meningkat dari 1,4 juta pada tahun 1986 menjadi 2,8 juta
nenek dan anak yang sudah dewasa, walaupun sifat dari pada tahun 1993.
pengaruh negatif dan disfungsi beragam tergantung pada Penganiayaan anak dapat berupa penganiayaan fisik,
peran anggota keluarga. Humphreys (2001) mengumpul emosi, atau seksual, atau kombinasi dari dua atau tiga
kan hasil wawancara riwayat kehidupan dari anak wanita bentuk penganiayaan tersebut. Penganiayaan anak didefi
dewasa yang mempunyai ibu teraniaya, serta menemukan nisikan sebagai "setiap tindakan yang menimbulkan cedera
bahwa pengaruh perilaku kekerasan orang tua mereka ber fisik yang bukan karen a kecelakaan dilakukan oleh orang
dampak pada kehidupan mereka saat dewasa. Mereka yang mengasuh, menjaga atau mengendalikan anak".
menguraikan penderitaan dan keterikatan mereka. HasH (Wallace, 1996, hIm. 29). Penganiayaan anak ditemukan
menunjukkan adaptasi wanita terhadap perilaku kekerasan terjadi pada semua kelas sosial. ras, dan bentuk keluarga
keluarga pada hal yang berbeda, antara lain menggunakan serta antara laki-laki dan wanita (Vandewater & Lansford,
kewaspadaan pada awal masa kanak-kanak dan keterlibat 1998). Pada umumnya, anak-anakberusia 5 tahun ke atas
an dalam kegiatan diluar rumah ketika mereka menjadi atau remaja muda dan lebih dewasa lebih berisiko meng
lebih dewasa. alami penganiayaan oleh pengasuh mereka. Perilaku peng
Perilaku kekerasan pada keluarga homoseksual diyakini asuhanorang tua yang berhubungan dengan penganiayaan
oleh beberapa peneliti mempunyai. angka kejadian yang fisik pada anak-anak meliputi stres kehidupan, kesepian,
sarna dengan pasangan heteroseksual atau sekitar 25 hing depresi, kecemasan. sikap dan pengasuhan orang tna yang
BAB 11 KEKUASAAN DAN PEMBUATAN KEPUTUSAN KELUARGA 287
negatif. resolusi konflik dalam hubungan pemikahan yang sebagai "Tiap bentuk penganiayaan fisik, mental, atau
buruk, serta penggun<ian alkohol yang berlebihan (Milner seksual yang dilakukan oleh seorang anak dalam unit ke
& Murphy, 1995; Straus & Gelles, 1990). Karakteristik luarga terhadap anak lainnya" (Wallace, 1996, him. 101).
geografik dari suatu keluarga dapat menempatkan keluarga Sering kali, penganiayaan saudara kandung terjadi ketika
berisiko untuk mengalami penganiayaan anak. Sebagai saudara yang lebih tua danlatau lebih kuat mempunyai
contoh, Sachs, Hall, Lutenbacher, dan Rayens (1999) me kendali terhadap saudara yang lain (korban). Selain itu.
nemukan bahwa isolasi geografik dalam hubungannya penganiayan sibling ditemukan lebih banyak dalam keJu
dengan stresor sehari-hari membuat ibu dari anak dengan arga yang ditemukan adanya penganiyaan anak danlatau
berat badan rendah yang tinggal di pedesaan berisiko untuk penganiayaan pasangan (Straus & Gelles, 1990). Tipe
depresi dan menganiaya anak. penganiyaan saudara kandung yang dilaporkan adalah
Pada penganiayaan anak, orang tua (keduanya ayah dan penganiayaan fisik (mis., memukuJ, menendang. menu
ibu) menyalahgunakan kekuasaan mereka untuk menga suk); penganiayaan emosi (mis., pemanggilan nama, me
niaya anak mereka secara seksual atau fisik (Murray & ngejek. merendahkan, menimbulkan rasa takut berlebihan.
Leigh, 1995). Orang tua penganiaya temyata merupakan dan merusak barang-barang pribadi); dan pelecehan sek
individu yang mempunyai masalah sosial dan psikologi sual (Wallace. 1996).
yang kurang mendapatkan kasih sayang dan mempunyai
otoritas dan kebutuhan kekuasaan yang berlebihan PENGANIAYAAN ORANG TUA
(Steinmetz, 1995) dibandingkan dengan orang tua yang
tidak menganiaya. Wala pun semua anak berisiko untuk Bentuk Jain daTi penganiayaan yaitu ketika anak berusia
dianiaya secara fisik, anak-anak yang sulit untuk me cukup untuk melakukan perilaku kekerasan melawan orang
ngendalikan diri mereka mempunyai resiko lebih tinggi tua. Anak pada satu titik kehidupannya sebagai penerima
untuk dianiaya (Strauss & Gelles, 1990; Wallace, 1996). perilaku kekerasan. dan melalui model peran yang dipela
Anak-anak yang pemah dianiaya secara seksual sering jari bahwa penggunaan perilaku kekerasan merupakan se
kalLbereaksi terhadap penganiayaan dengan mengubah suatu yang dapat diterima sebagai cara yang layak dan
perilaku mereka. Perasaan bersalah, malu, takut, dan ma dapat diterima untuk mengungkapkan kemarahan. Dalam
rah sering kali terlihat. Perilaku yang berubah ini sering penelitian yang mengkaji fenomena ini anak-anak tersebut
d'irp~nifestasikan ketika mereka berada di sekolah; anak adalah remaja. Pada penelitian nasional pertama memu
anak Jeraniaya mungkin juga mengalami gangguan tidur, blikasikan (Straus et aI, 1980) 2143keluarga utuh dengan
gangguan makan, atau memperlihatkan perilaku regresi anak-anakremaja (10-17 tahun), dan 9% dari orang tua
atau depresi (Wallace, 1996). Briggs, Hubbs-Tait, Culp, melaporkan mengalami sedikitnya sekali serangan oleh
dan Blank A Mayer (1995) meneliti 134 mahasisiwa (67 anak-anak mereka· dan 3% mengatakan mereka pernah
laki-Iaki dan 67 wanita) yang pernah baik dianiaya secara mengalami perilaku kekerasan. Pada keluarga orang tua
seksual dan mempunyai ibu yang meninggal karena kanker tungggal atau lengkap. ibu cenderung menjadi korban dan
maupun memiliki riwayat penganiayaan. Mahasiswa yang anak laki-Iaki mereka sebagai pelaku kekerasan (Steinmetz,
pernah secara seksual dianiaya mengalami masalah psiko 1987).
sosial yang lebih besar daripada kedua keJompok lain. Dalam data daTi peneIitian n'asional yang lain tentang
Penjelasan tentang penganiayaan anak sebagai akibat penganiayaan orang tua (Agnew & Huguley, 1989), remaja
interaksi antara karakteristik penganiaya dan konteks so yang menganiaya lebih cenderung untuk mempunyai te
sial didukung oleh temuan dari laporan U.S House Ways 'man yang juga menyerang orang tua mereka dan menun
dan Meand Committee (Harris, 1991). Dalam laporan ini, jukkan kenakalan, termasuk perilaku kekerasan. Remaja
penggunaan obat-obatan orang dewasa telah menunjukkan kulit putih yang kurang dekat dengan orang tua mereka
kontribusi utama terhadap penganiayaan anak. Pada badan meyakini bahwa kecil kemungkinan untuk mendapatkan
pelayanan perlindungan anak di 22 negara bagian dan sanksi resmi atas penyerangan terhadap orang tua.
District of Colombia karakteristik yang paling menonjol
pada periganiaya dewasa adalah mereka menggunakan PENGANIAYAAN LANSIA
obat-obatan. . .
Penganiayaan dan penelantaran lansia menurut laporan
Watershed, 1985 oleh subkomite kongres (Larsen, 1989)
PENGANIAYAAN SAUDARA KANDUNG adalah masaJah yang meningkat secara nasional. Dalam
Pada umumnya, pembahasan tentang sifat perilaku keke suatu tinjauan ekstensif tentang literatur perilaku keke
rasan keluarga dan penganiayaan anak secara fisik dapat rasan keluarga, (Wallace, 1996) mendefisniskan penga
diterapkan pada pembahasan tentang penganiyaan pada niayaan lansia sebagai "Tindakan yang mengakibatkan
,sibling. Penganiayaan saudara kandung didefinisikan . cedera fisik, psikologis, atau penelantaran materi, bahaya
288 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
atau cedera terhadap lansia n (him. 221). Phillips, 1996 data dari laporan langsung. Namun demikian, apa yang
mendiskusikan kontroversi seputar definisi penganiayaan secara konsisten ditemukan adalah bahwa pelaku kekeras
lansia, dan mendebat definisi (khususnya definisi legal), an tersebut tidak dapat dengan tepat menguraikan sendiri
yang mencakup kesengajaan, bahaya yang terdokumentasi, ten tang perilaku mereka tersebut. Karena itu, kombinasi
pelimpahan tanggung jawab, dan kerentanan. Kebanyakan antara observasi interaksi keluarga dan laporan dari anggo
dari artikel yang dipubli~asikan terdahulu menyajikan ta keluarga sendiri dapat memberikan data yang lebih valid
pengamatan pTibadi dan/atau pendapat ahli. Penelitian mengenai kekuasaan keluarga (Szinovacz, 1987).
mengenai penyaniayaan dan penelantaran lansia telah Blood & Wolfe (1960) adalah peneliti terdahulu yang
meningkat secara nyata sejak tahun 1980an. Salah satu menyelidiki hubungan antara alokasi tugas keluarga dan
survei pertama tentang penganiayaan lansia (Pillemer & kekuasaan di area tugas tersebut. Penyelidikan selanjutnya
Finkelhor, 1988) menemukan bahwa pasangan paling menunjukkan bahwa pembagian tanggung jawab jarang
cenderung menjadi penganiaya terhadap lansia, dengan mencerminkan pola otoriter yang mendominasi. Reiss
jumlah yang hampir sarna antara laki-Iaki dan wanita (1976) menjelaskan bahwa pembagian tugas tidak tJapat
sebagai korban. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menunjukkan struktur kekuasaan keluarga terutama jika
wanita yang lebih tua lebih cenderung menjadi korban tugas yang diserahkan berdasarkan keyakinan keluarga
penganiayaan fisik dan penganiayanya kebanyakan adalah tentang peran gender bukan karena alasan yang lain.
pria (phillips, 2000). Johnson (1975) memverifi.kasi perbedaan antara kekuasaan
Satu penelitian mengenai penganiayaan lansia dilaku dan tugas serta alokasi tanggung jawab keluarga. Ia me
kan oleh Steinmetz (1987), menguraikan lingkungan yang wawancarai 104 istri orang Jepang-amerika di Honolulu.
mendukung terjadinya penganiayaan terhadap lansia. Sem Bagian dari wawancara meliputi pertanyaan spesifik me
bilan puluh satu persen dari sampelnya wanita berusia 70 ngenai siapa yang bertanggung jawab untuk membuat ke
tahun atau lebih tua, dan 85% mengalami penurunan fungsi putusan tentang hal-hal pokok dalam kehidupan keluarga.
fisiko Semua lansia tinggal bersama salah satu dari anak Ia kemudian mengajukan pertanyaan untuk mengidenti
mereka. Teknik penganiayaan yang digunakan oleh anak fikasi seluruh kebebasan istri dalam melakukan hal-hal
. yang mengasuh mereka "berkisar dari berteriak dan me yang menarik minat mereka, sebagai balasan terhadap
maki (30%); mengancam untuk mengirim lansia ke panti keinginan suami mereka. Ketika istri ditanya tentang tang
jompo (8,5 %); tidak memberikan makan atau pengobatan gungjawab spesifik dan alokasi tugas mereka tampak lebih
(17%); ... hinggapengekangan fisik (7,5 %) dan menampar, berpengaruh daripada suami mereka. Akan tetapi,. ketika
memuku!, dim menggoncang (2,5 %). Secara keseluruhan, . ditanya lebih lanjut tentang evaluasi istri terhadap kekua
12 % dari pemberi asuhan telah menggunakan tindakan saan mereka secara menyeluruh dibandingkan kekuasaan
penganiayaan fisik atau ancaman kekerasan fisik dalam suami, lebih ban yak istri yang menempatkan diri mereka
mencQba mempertahankan kendali" (hIm. 738). Keluarga pada posisi lebih rendah, secara nyata ini merupakan
yang memberi asuhan kepada orang tua lansia, mengalami warisan sebagai orang Jepang dan norma yang berkaitan
tingkat stres yang tinggi sehingga cenderung untuk terlibat dengan peran pria-wanita. Kekuasaan legitimasi atau
daJam penganiayaan lansia. Juga, pemberi asuhan yang kekuasaan bertolak dari tradisi tampak berperan dalam hal
memersepsikan tugas pengasuhan merupakan sesuatu yang ini. Jadi, sementara istri orang Jepang-Amerika memain
menimbulkan stres lebih cenderung untuk melakukan kan peran aktif dalam mengambi! keputusan, mereka me
penganiayaan lansia (Pagelow, 1984; Steinmetz; 1987). lakl1kan hal tersebut karen a pendelegasian kekuasaan daTi
suami mereka. Dalam contoh ini,· suami menyerahkan
tanggung jawab sementara tetap mempertahankan otoritas.
Pt;PENGKAJIAN KEKUASAAN akhir.
KELUARGA Safilios-Rothschild (l976b) menulis bahwa seorang pa
sangan mungkin mempunyai kekuasaan "orkestrasi" se
Bagaimana perawat keluarga mengukur atau mengkaji ke mentara yang lain mempunyai kekuasaan "implementasi".
kuasaan dalam suatu keluarga? Ini merupakan pertanyaan Ia menjelaskan:
kunci. dan tidak ada satu pun kesepakatan mengenai me
Pada kenyataannya, salah seorang pasangan yang mem
todologi dan fokus yang tepat. Penelitian mengenai kekua
punyai kekuasaan "orkestrasi" jarang membuat keputusan.
saan keJuarga pernah dikritik karena pertentangan tentang namun sekalinya membuat keputusan biasanya penting.
bagaimana mengukur kekuasaan keluarga, begitu pula ke Pembuatan keputusan tidak memerlukan banyak waktu
terbatasan metodologi lainnya. Peneliti terdahulu sangat mereka namun menentukan gaya hidup. karakteristik, dan
bergantung pada survei dan jadwal wawancara terstruktur, gambaran utama tentang keluarga mereka. Mereka juga
dengan kurangnya observasi langsung untuk memvalidasi mempunyai kekuasaan untuk menyerahkan keputusan
BAB 11 KEKUASAAN DAN PEMBUATAN KEPUTUSAN KELUARGA 289
yang tidak penting dan memerlukan waktu kepada pa 2. Pembuatan keputusan yang akomodatif
sangan mereka yang kemudian dapat mengendalikan a. Tawar-menawar
"perasaan berkuasa" dengan mengimplementasikan kepu b. Kompromi
tusan tersebut dalam suatu batasan yang ditetapkan oleh c. Paksaan
keputusan penting dan pervasif yang dibuat oleh pasangan
3. Pembuatan keputusan de facto.
yang berkuasa (him. 359).
Pertanyaan spesifik menimbulkan penggunaan teknik
Jadi, pada tipe pengaturan kekuasaan pasangan seperti ini, pembuatan keputusan yang berfokus pada bagaimana ke
istri dikatakan mempunyai "kekuasaan implementasi". Pa luarga membuat keputusan.
da kenyataannya, kekuasaan implementasi pad a analisis
akhir adalah jenis kekuasaan inferior, mempunyai kendali
terhadap implementasi tetap merupakan kekuasaan yang LANDASAN KEKUASAAN
dipegang oleh pelaksana implementasi. Area ini berhubungan dengan sumber kekuasaan yang ber
Dengan demikian, kekuasaan keluarga adalah kompleks asal dari berbagai anggota keluarga. Sumber ini adalah:
dengan banyak faktor memengaruhi struktur kekuasaan, 1. Kekuasaan legitimasi/otoritas
hasil dan proses pembuatan keputus;ln keluarga. Kekuasa 2. Kekuasaan yang lemah atau tak-berdaya
an keluarga secara menyeluruh dapat sulit untuk dikaji, 3. Kekuasaan referen
khususnya selama pertemuan yang relatif singkat dengan 4. Kekuasaan sumber dan ahli
keluarga atau tanpa kehadiran seluruh anggota keluarga. 5. Kekuasaan penghargaan
Selain kesulitan ini, rangkuman berikut dapat digunakan 6. Kekuasaan memaksa
untuk mengkaji dengan menerapkan proses keperawatan 7. Kekuasaan informasional-langsung dan tidak lang
pada kekuasaan keluarga. sung
8. Kekuasaan afektif
HASIL KEKUASAAN 9. Kekuasaan manajemen ketegangan
Pertanyaan diajukan untuk memperoleh informasi ten
Siapa yang memiliki "pemyataan akhir" atau "siapa yang tang sumber atau ·landasan kekuasaandapat berupa perta
menang"? Siapa yang membuat keputusan? Dan seberapa nyaan yang spesifik ten tang siapa yang membuat keputus
penting keputusan atau isu tersebut terhadap keluarga? an tertentu dan bagaimana (kadang pertanyaan bagaimana
Pertanyaan lebih spesifik dapat ditanyakan untuk menda juga menghasilkan landasan kekuasaan).
patkan informasi ini (validasi apabila memungkinkan de
ngan observasi).Pertanyaan umum diikuti oleh pertanyaan
lebih spesifik dalam area ini dapat bermanfaat: VARIABEL YANG MEMENGARUHI
1. Keuangan: Siapa yang menganggarkan, membayar KEKUASAAN KELUARGA
tagihan, dan memutuskan bagaimana menggunakan Berbagai variabel memengaruhi kekuasaan keluarga. Va
uang? riabel tersebut adalah: .
2. Sosial: Siapa yang memutuskan tentang bagaimana 1. Hierarki kekuasaan keJuarga
menghabiskan waktu malam hari atau siapa ternan 2. Tipe bentuk keluarga
atau keluarga yang akan ditemui? 3. Pembentukan koalisi
3. Keputusan utama: Siapa yang memutuskan tentang 4. Jaringan komunikasi keluarga
perubahan di dalam ·pekerjaan atau tempat tinggaJ? 5. Perbedaan gender
4. Pengasuhan anak: Siapa yang mendisiplin dan me 6. Faktor usia dan siklus kehidupan keluarga
mutuskan kegiatan anak-anak? 7. Faktor kebudayaan dan interpersonal
Keterbatasan adalah bahwa keseluruhan kekuasaan da 8. Kelas sosial
lam suatu keluarga sering kali tidak berhubungan secara Mengenal pengaruh area pengkajian ini akan membantu
baik dengan tugas dan tanggungjawab spesifik (isu tentang merawat keluarga untuk lebih dapat secara penuh menilai
kekuasaan orkestnisi versus kekuasaan implementasi). dan menafsirkan atribut kekuasaan keluarga.
dominasi ·oleh anggota keluarga dewasa, anak, atau kakek sebagai diagnosis keperawatan keluarga berupa promosi
nenek; sebagai egalitarian, sinkratik, atau otonomik: se kesehatan, "keluarga secara konsisten menggunakan
bagai tidakberkepemimpinan atau kaotik (berantakan)? pembuatan keputusan yang disepakati bersama."Apabila
Kontinum kekuasaan keluarga yang disajikan di dalam bab subsistem eksekutif orang tua lemah, perawat mungkin
ini dapat digunakan untuk menyajikan secara visual suatu . ingin dapat mengidentifikasi ini sebagai diagnosis
analisis. Kontinum kekuasaan dengan kisaran 2 sampai 4 keperawatan keJuarga dan merencanakan cara membantu
ditemukan sebagai suatu pola yang sehat dan memuaskan pasangan/orang tua untuk menguatkan subsistem ini.
(apabila dominansi ringan ada pada suami).
Untuk menetapkan pola kekuasaan secara menyeluruh
ajukan pertanyaan secara luas dan terbuka sering kaJi mem
perjelas. Sebagai contoh, perawat keluarga dapat bertanya f4'INTERVENSI
kepada pasangan maupun anak-anak mereka apabila me KEPERAWATAN
mungkinkan:"Siapa yang biasanya membuat pernyataan KELUARGA
akhir mengenai isu penting? Siapa yang membuat kepu
tusan penting yang melibatkan keluarga? Siapa yang Perawat dapat berperan penting dalam mengatasi konflik
mengendaIikan keluarga? Siapa yang memenangkan per
keputusan dan kekuasaan lainnya (McFarland & McFarlane,
debatan penting tentang isu? Siapa yang biasanya meme 1993). Apabila anggota keluarga tertarik mengatasi konflik,
nangkan apabila terdapat ketidaksepakatan? Siapa yang perawat dapat menawarkan bantuan untuk membantu kelu
memperoleh keinginanya apabila terjadi pertentangan pad a arga mengatasi konflik mereka (McFarland & McFarlane,
aaggota keluarga dewasa?" Pertanyaan tindak lanjut yang 1993). McFarland dan McFarlane (1993), dalam meng
penting adalah "apakah Anda puas dengan bagaimana ke uraikan diagnosis NANDA "Konflik Keputusan" menyaji
putusan dibuat dan siapa yang membuat keputusan (mis.,
kan panduan yang meyakinkan untuk membantu perawat
adanya struktur kekuasaan yang ada).
membantu anggota keluarga mengatasi masalah tersebut.
Kekuasaan subsistemjuga perlu dikaji. Observasi inter Bab 10 juga membahas cara untuk membantu keluarga
aksi orang dewasa, interaksi orang dewasa/orang tua-anak, mengatasi komunikasi yang berkonflik.
dan interaksi antara saudara serta data wawancara diguna Jika teridentifikasi perilaku kekerasan keJuarga seeara
kan untuk mengkaji karakteristik kekuasaan subsistem
aktual atau potensial, perawat dapat membantu dalam me
(Olson & Cromwell, 1975).
lindungi anggota keluarga. Tujuan ini dapat dicapai dengan
(a) mengenal dan melaporkan penganiayaan anak; (b) men
dukung dan merujuk pasangan pernikahan/pasangan intim
f4'DIAGNOSIS yang dianiaya, lansia, saudara kandung, orang tua, peng
aniaya, dan unit keluarga; serta (c) mengoordinasikan
KEPERAWATAN
asuhan kepada keluarga dan anggota keluarga, bekerja se
KELUARGA cara kolaboratif dengan petugas kesehatan dan kesejah
teraan lain (Gilliss, Rose, Hallburg, & Martinson, 1989).
Pemahaman suatu struktur kekuasaan dalam ke)uarga Intervensi keperawatan lain, berasal dari model pem
penting untuk merumuskan diagnosis dan intervensi kepe berdayaan, sering kali sesuai untuk keluarga yang berang
rawatan yangefektif. Beberapa contoh penting mengilustra gotakan oran'g dewasa yang lebih berkuasa daripada yang
sikan pentingnya memasukkan hal ini ke dalam pengkajian lain dan orang dewasa yang kurang berdaya yang ingin
keluarga. Apabila tindakanlkeputusan perawatan kese meningkatkan sumber dan kekuasaannya. Model ini pada
hatan perlu dibuat oleh ke)uarga, mengetahui siapa yang awalnya digunakan untuk pasangan yang menikah, namun
memegang kekuasaan untuk jenis keputusan dan semua dapat diterapkan pada subsistem keluarga lain. Model
keputusan, ditambah dengan pengetahuan ientang bagai permberdayaan memberikan advokasi agar tiap anggota
mana keputusan dibuat, akan membimbing perawat kelu keluarga (dewasa) menggunakan sumber mereka untuk
arga berbicara kepada orang yang tepat dengan kepekaan menggerakkan anggota keluarga yang lain dari posisi le
terhadap bagaimana posisi keputusan. mah ke posisi yang lebih kuat. Balswick dan Balswick
Apabila keluarga mempunyai hierarki kekuasaan yang (1995) menguraikan pernyataan ini, merujuk pada sub
utuh dan jelas serta berfungsi baik untuk mereka, perawat sistem pasangan sebagai berikut: Pemberdayaan tidak se
dapat berkeinginan mendukung atau mendorong struktur mata-mata salah seorang dari pasangan menyerah terhadap
yang sehat ini (ini penting untuk meningkatkan rasa percaya keinginan yang lainnya. Pemberday~an tidak melibatkan
diri pada orang tua). Datam kasus ini, kekuatan sebuah penyerahan kekuasaan seseorang untuk memberdayakan
keluarga relatif pada kekuasaan keluarga dapat dianggap yang lain tetapi lebih pada pemberdayaan sebagai proses
BAB t t KEKUASAAN DAN PEMBUATAN KEPUTUSAN KELUARGA 291
ak!if dan bertujuan dari tiap pasangan untuk mengem otoritas antara satu sarna lain bukan "rnengendaIikan" se
bangkan dan menguatkan kekuasaan pada yang lain. Tiap seorang. merupakan kunci dari model pemberdayaan. Be
pasangan didorong untuk mencapai potensi pribadi se kerja mengarabkan pada. pernberdayaan antara satu sarna
tinggi mungkin (blm. 311). Karena itu, pemberdayaan da lain dapat mengbasilkan suatu kekuatan dan hubungan
lam konteks ini berarti babwa tiap anggota keluarga berke saling ketergantungan yang sehat, begitu pula meningkat
inginan rnembantu anggota yang lain untuk menjadi diri kan rasa c;>tonomi dan saling rnenghorrnati (Balswick &
mereka sendiri seoptimal rnungkin. Memfokuskan pada Balswick).
etI RANGKUMAN
• Kekuasaan, menurut bab ini, dipandang sebagai satu seiaIu merniliki kekuasaan lebih besar daripada anak
dari empat dimensi struktur yang saling bergantung rnereka. Akan tetapi, pada keluarga egalitarian,
dari suatu keluarga, dan sebagai pencerrninan per hierarki kekuasaan berdasarkan usia dan gender dapat
aturan keluarga yang tidak tertulis dan mengandung tidak tampak.
sistem niiaL Struktur kekuasaan sangat bervariasi • Perbedaan etnik dan agarna di antara keluarga dapat
dari keluarga ke keluarga, dan dapat positif atau mernengarubi struktur kekuasaan spesifik di dalarn
disfungsional. keluarga.
• KekuaSaan adalab kernampuan-potensiaI atau ak • Struktur kekuasaan keluarga dapat juga bervariasi
tuaI-individu untuk rnengendalikan, memengaruhi, karena pernbentukan koalisi, jaringan komunikasi
atau mengubah perilaku orang lain. Kekuasaan selalu keluarga. perbedaan gender, tahap perkembangan ke
melibatkan bubungan interpersonal yang tidak luarga, kelas sosial,dan perbedaan bentuk keluarga ..
simetris-salab seorang yang berinteraksi memiliki • Struktur kekuasaan keluargadapat diklasifikasikan
pengaruh/kendali yang lebih besar dalam suatu bu dalam beberapa cara (libat Gambar 11-1), untuk rne
, bungan. nunjukkan apakah keluarga didorninasi oleh salah
• ,Kekuasaan dimanifestasikan melalui proses pembuat seorang anggota keluarga, memiliki struktur keku
an keputusan dalam keluarga. Pembuatan keputusan asaan egalitarian, atau tidak mernpunyai kepemirn
dan kekuasaan keluarga pada umumnya lebib sering pinan yang efektif.
dilakukan secara bersama dalam keluarga saat ini • Tiga perspektif teoretis tentang perilaku kekerasan
daripada pada masa lampau. keluarga dan pasangan intirn adalah perspektif intra
• Karena orang dikenal tidak akurat dalam rnengurai individual, sosiobudaya, dan psikososiaI. Sernua me
kan prilaku mereka sendirj; kombinasi observasi in nyajikan penjelasan yang berbeda untuk karakteristik
teraksi keluarga dengan melaporkan sendiri oleb . kekuasaan yang tidak sehat di dalam perilaku ke
anggota keluarga dapat mernberikan lebih banyak da kerasan keluarga.
ta yang valid tentang kekuasaan keluarga daripada • Walimpun mekanisme dasar perilaku kekerasan
rnelaporkan sendiri. (rnenggunakan paksaan fisik oleh anggota keluarga
• Contoh surnber kekuasaan dalam keluarga meliputi terbadap anggota keluarga yang lain) adalab sarna,
otoritas legitimasi. kekuasaan ketidakuasaan, keku terdapat subtipe perilaku kekerasan keluarga, ber
asaan ketidakberdayaan, kekuasaan referent kekuasa gantung pada siapa yang menjadi penganiaya dan
an surnber, kekuasaan ahii, kekuasaan penghargaan, korban: Penganiayaan pasanganJintim (meliputi peri
kekuasaan mernaksa, kekuasaan informasional, keku laku kekerasan pada bubungan bomoseksual), penga
asaan afektif. dan kekuasaan rnanajemen ketegang niayaan anak (fisik dan seksual), perilaku kekerasan
an. antara saudara kandung, penganiayaan lansia, dan
• Tiga jenis proses pembuatan keputusan daIam kelu . penganiayaan orang tua.
arga adalab kesepakatan, akomodasi, dan pembuatan • Area pengkajian keluarga dalam dirnensi kekuasan
keputusan de facto. keluarga diuraikan.
• Pria sering mengernbangkan atau mempertabankan • Pemahaman ten tang struktur kekuasaan dalarn ke
kekuasaan terbadap wanita, seringkali sebagai akibat luarga, penti~g dalarn merurnuskan diagnosis dan.
ketidaksetaraan secara ekonomi. Orang tua bampir intervensi keperawatan efektif.
292 BAG IAN 3 PRAKT1K KEPERAWATAN KELUARGA
BAB 11 KEKUASAAN DAN PEMBUATAN KEPUTUSAN KELUARGA 293
• LAYIHAN
Tinjau sketsa keluarga danjawab pertanyaan terkait.
1. Kaji pola kekuasaan keluarga yang diuraikan pada kasus di atas.
a. Siapa yang membuat keputusan?
b. Apa teknik pembuatan keputusan yang digunakan?
c. Dengan dasar apa kekuasaan keluarga berasal?
d. Apakah variabel yang memengaruhi kekuasaan keluarga?
e. Dengan menggunakan kontinum kekuasaan keluarga (lihat Gambar 11-1). di mana anda
akan menempatkan keluarga ini?
f. Jika dominan. tunjukkan anggota keluarga yang dominan.
2. Buat pemyataan diagnosis keperawatan keluarga untuk keluarga ini yang memfokuskan
pada dimensi kekuasaan.
3. Sebutkan dua intervensi keperawatan keluarga umum untuk membantu keluarga dengan
masalah keperawatan keluarga dalam area dimensi kekuasaan.
Jawab pertanyaan berikut ini.
4. Kekuasaan merupakan dimensi penting dalam hubungan manusia dan kelompok karena
(pilih semua jawaban yang tepat):
a. Kekuasaan penting untuk memahami hubungan peran
b. Kekuasaan sangat memengaruhi pembinaan dan pemeliharaan saluran komunikasi.
c. Kekuasaan adalah penentu tunggal yang ditandai dengan membentuk dan mem
pertahankan hubungan intim.
5. Tunjukkan pengetahuan Anda tentang beberapa konsep kekuasaan dasar dengan me
masangkan sinonim atau definisi yang benar dengan konsep di kolom sebelah kirL
Konsep SinonimIDefinisi
Konsep SinonimIDefinisi
_ _c. Kekuasaan keluarga 3. Otoritas primer
Pembuatan keputusan 4. Dominansi
5. HasH pengendalian
6. Pola dominansi kelompok keluarga
7. Salah satu aspek adalah pembuatan keputusan
8. Proses keti~a sesuatu dapat dicapai
9. Mengkaji dalam konteks interaksi keluarga
6. Identifikasi tiga keterbatasan untuk meneliti kekuasaan keluarga.
7. Pasangkan definisi yang sesuai dengan landasan kekuasaan spesifik.
Dasar Kekuasaan Definisi
__a. Otoritas 1. Kewajiban seseorang yang dominan untuk
_b. Kekuasaan referenlrujukan membantu yang membutuhkan
_ _c. Kekuasaan penghargaan 2. Dominansi pengetahuan yang lebih besar
_d. Kekuasaan memaksa dari seseorang tentang suatu isu
_ _e. Kekuasaan tak-berdaya 3. Kekuasaan legitimasi
Kekuasaan ahli atau sumber 4. Kekuasaan berbasis tradisi
Kekuasaan informasional (Iang 5. Berdasarkan pada identifikasi positif dengan
sung) individu yang berpengaruh
_h. Kekuasaan informasional (tidak 6. Yakin dengan kemampuan untuk membe
langsung) rikan hukuman
Kekuasaan afektif 7. Mendasarkan keyakinan pada kemampuan
Kekuasaan manajemen kete untuk memberikan hak istimewa
gangan 8. Cara pengendalian dengan mengelola tingkat
stres keluarga yang ada.
9. Berdasarkan pada kompetensi yang lebih
besar tentang sesuatu hal.
10. Mengisyaratkan atau "mengajukan saran ke
orang lain"
11. Memberikan atau menyembunyikan keha
ngatan, cinta (kasih sayan g), dan seks.
Apakah pernyataan dalam pertanyaan nomor 8 hingga 10 benar atau salah?
8. Pada kasus k;etika suami mempertahankan kekuasaan karena kendalinya terhadap uang,
jenis kekuasaan ini disebut otoritas ahli?
9. Pada keluarga patriarkal tradisional, bergantung pada kekuasaan informasional langsung
adalah biasa.
10. Otoritas primer berdasarkan tradisi dan penerimaan anggota keluarga secara kebudayaan
berdasarkan perannya.
11. Identifikasi dan jelaskan tiga teknik yang digunakan dalam pembuatan keputusan.
12. Uraikan bagaimana tiap variabel berikut ini meinengaruhi kekuasaan keluarga.
a. Jaringan komunikasi keluarga
b. Perubahan situasi
c. Pengaruh etnik
d. Pembentukan koalisi
e. Kelas sosial
f. Perubahan perkembangan atau siklus kehidupan
Pilih jawaban yang benar pada pertanyaan berikut ini.
13. Tipologi kekuasaan keluarga yang paling sering digunakan dan sangat diterima adalah:
a. Demokratik-patriarkal .
b. Persahabatan-otoritarian
c. Suami yang domin,an, egalitarian, istri yang dominan
BAB 11 KEKUASAAN DAN PEMBUATAN KEPUTUSAN KELUARGA 295
d. Otokratik, sinkratik, otonomik
e. Familistik-atomistik
14. Jenis struktur kekuasaan menyeluruh yang tampak paling tidak memuaskan bagi kedua
pasangan adalah:
a. Suami yang dominan
b. Istri yang dominan
c. Sinkratik
d. Otonomik
15. Kecenderungan kontemporer apa yang reJatifpaling baik bagi kekuasaan keluarga?
a. Kenaikan dalam tradisionalisme dan konservatisme
b. Kecenderungan atomistik dalam keluarga
c. Munculnya keluarga egalitarian, demokratik
d. Munculnya keluarga matrifokal, matriarkal
16. Keluarga yang sehat, diuraikan oleh Lewis dan rekan serta Minuchin, dengan
karakteristik:
a. Koalisi yang kuat antara orang tua-anak
b. Hierarki kekuasaan yang jelas
c. Suami lebih berkuasa daripada istri
d. Koalisi kuat an tar-orang tua
17. Peran keluarga dan hubungan kekuasaan sering kali diamati pada keluarga miskin:
a. Pembagian tanggung jawab pemikahan adalah tidak formal
b. Perencanaan bersama lebih dominan
c. Ayah diberikan gelar otoritas
d. Ayah sering kali bersikap lebih pasif, berperan minimal di rumah
18. Komarovsky menemukan bahwa faktor berikut ini memainkan peranan penting pada tipe
struktur kekuasaan yang terdapat di keluarga kelas pekerja:
a. Status pekerjaan
b. Tempat tinggal (kotaldesa)
c. Pendidikan
d. Etnik
Dari contoh berikut ini, jawablah pertanyaan 19 dan 20 di bawah:
Tn. Gordon berjalan ke pintu sementara Ny. Gordon membahas tentang pengasuhan anak
dengan perawat kesehatan komunitas. Tn. Gordon tiba-tiba "mengambil alih" pembicaraan,
menyampaikan pendapatnya tentang setiap komentar yang dikatakan oleh perawat atau Ny.
Gordon. Anak-anak terdengar menertawakan kata-kata yang digunakan olen ayah mereka.~' .
Menjelang akhir kunjungan ia berteriak pada anak-anaknya untuk bangun dan membersihkan....
dapur. Anak-anak tidak menanggapinya, namun memandang ibu mereka. Ibunya terdiam
sesaat dan kemudian berkata, "anak-anak pergilah cud piring". Dengan permintaan tersebut
anak-anak menuju ke dapur.
19. Dalam situasi ini siapa yang palingjelas menunjukkan kekuasaan dan hubungan peran dari
ayah dan ibu?
a. Dominansi pria
b. Anak-anak sebenamya memanipulasi orang tua, bersandiwara melawan orang tua
c. Data tidak cukup untuk mendefinisikan peran secara jelas
d. Ibu bertindak sebagai pelerai akhir dan dominan sebagai orang tua
20. Data yang mendasari penafsiran di atas, meliputi:
STRUKTURPERAN
KELUARGA
Perilaku, PerForma, dan Pengukuhan Peron MEMFUNGSIKAN PERAN KElUARGA YANG SEHAT
Pembagian Peron, Pengambilan Peron, dan Peron Timbal PERAN KElUARGA SElAMA GANGGUAN KESEHATAN
Balik/Komplementer
Peron Ibu dalam Sehat dan Sakit
VARIABEl YANG MEMENGARUHI STRUKTUR PERAN Intervensi untuk Peron yang Tidok Adekual
1. Mendefinisikon dan menguroikan istilah penting terkait terhadap status sosioekonomi keluorgo, bentuk keluargo,
dengan slruklur peron keluarga. kebudoyoan otau elnisilos keluargo', tahop perkembangan
2. Menguraikan peron prio, wanila, dan kakek/nenek dan keluargo dan model peron onggolo keluorga di moso
bagaimano peron keluorgo teloh beruboh podo dekade lalu. .
baru-boru ini di Ameriko Serikot. 5, Membohas perubahan slruklur peron keluorgo saot
3. Mendefinisjkon dan berikon rontoh peron informal yang anggoto keluorga mengolomi gangguan kesehotan.
sering koli ado dolom keluorgo. . 6. Menerapkan proses keperawotan podo sualu sketsa
4. Menguraikon variasi dalom periloku peron keluorga keluargo hipolesis dolom hal struktur peron keluorga.
297
298 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
Di semua masyarakat yang telah dikenal, individu men PERILAKU, PERFORMA, DAN PENGUKUHAN
jalani hidup mereka terperarigkap dalam jaringan hak dan PERAN
kewajiban keluarga yang disebut hubungan peran (Goode,
Perilaku, perjorma, dan pengukuhan peran semuanya ada
1964). Ahli sosiologi keluarga sering kali menguraikan
lah istiJah yang dapat saling bertukar, yang menunjukkan
keluarga sebagai sebuah kumpulan peran yang saling
apa yang benar-benar dilakukan seseorang dalam sebuah
berinteraksi dan saling bergantung yang berada dalam ke
. posisi sebagai respons terhadap pengharapan peran. Peng
adaan keseimbangan dinamik (Turner, 1970). Karena sifat
harapan danlatau penetapan rangkaian periJaku yang tepat
pentingnya peran keluarga dalam organisasi keluarga, pe
untuk posisi sosiaJ dasar dan peran yang terkait dengan
rawat keluarga harus memahami hubungan peran dan, dari
mereka (peran keJuarga, peran pekerjaan. dsb) berkembang
hal ini, mampu meningkatkan perilaku peran sehat dan
dan terbentuk daJam sebuah konteks sosiaJ.
mengindentifikasi masalah peran. Keberhasilan pengukuhan
Banyak peran yang terkait dengan posisi sosial dasar
peran keluarga sangat penting bagi anggota keluarga in
kita dipelajari daJam konteks keluarga. Pengharapan peran
PafTEORI PERAN: DEFINISI dan kepentingannya. Dengan kata lain, seorang individu
Sebuah peran didefinisikan sebagai kumpulan dari perila dengan model peran dan karakteristik peran individu. Hasil
ku yang secara relatif homogen dibatasi secara normatif akhir modifikasi peran individu adalah perilaku atau per
dan diharapkan dari seorang yang menempati posisi sosiaJ forma peran seseorang sebenamya. Gambar 12-1 meng
yang diberikan. Peran berdasarkan pada pengharapan atau gambarkan proses perilaku peran sebenamya terbentuk.
penetapan peran yang membatasi apa saja yang harus di Peran dibatasi secara normatif atau secara budaya; ya
lakukan oleh individu di dalam situasi tertentu agar me itu, budaya tempat seseorang berpartisipasi danla.tau de
menuhi pengharapan diri atau orang lain terhadap mereka ngannya seseorang mengidentifikasi, menetapkan, dan me
(Nye, ·1976, hIm. 7). Posisi atau status did<:ifinisikan se larang perilaku orang yang menempati berbagai posisi
bagai letakseseorang dalam suatu sistem sosial. Peran tersebUt. Akan tetapi, "tidak semua peran keluarga sama
digolongkan di bawah konsep posisi (Merton, 1957). Se sarna normatif' (Nye, 1976, him. 15). Jackson (1966)
mentara peran adalah perilaku yang dikaitkan dengan me'i1catat bahwa beberapa peran keluarga lebih "terkris
seseorang yang memegang sebuah posisi tertentu, posisi t!ilisasi"-Iebih jeJas diucapkan dalam hal perilaku yang
mengidentifikasi status atau tempat seseorang dalam suatu diharapkan-dibandingkan yang lain. Sebagai contoh. da
sistem sosial. Setiap individu menempati posisi ganda hulu dalam keluarga kulit putih kelas menengah Amerika,
orang dewasa, pria, suami, petar:ti, anggota Elks, dan se peran afektif (atau terapeutik) pasangan tidak terkristali
bagainya (Biddle & Thomas, 1966; Hardy & Hardy, 1988). sasi; yaitu, tidak diharapkan pasangan saling mendengar
Terkait dengan tiap posisi ini merupakan sejumlah peran. kan masalah yang lain. Akan tetapi. saat ini pasangan
Dalam kasus posisi ibu, peran yang terkait dapat termasuk mencari dukungan terapeutik bukan sebagai perilaku pi
pengurus anak dan pemimpin kesehatan keJuarga. Merton lihan tetapi sebagai sebuah kewajiban, karena membantu
menjelaskan: pasangan kita adaJah sebuah hlgas. Oleh karena itu, peran
Status sosial tertentu tidak hanya melibatkan peran tung terapeutik untuk pasangan. kulit putih kelas menengah
gal, namun juga susunan peran yang terkait. Hal ini Amerika telah "terkristalisasi."
merupakan karakteristik struktur sosial dasar. Kenyataan Seseorang dapat menyimpulkan kekuatan sebuah peran
struktur iili dapat tercatat dengan'istilah dan set peran yang (baik norma yang kuat maupun lemah) di posisi khusus
berbeda, dengan yang saya maksud bahwa pelengkap dengan mengkaji sanksi yang diterapkan saat peran tidak
hubungan peran yang dimiliki orang merupakan akibat dilakukan. Tentu saja, pengasingan atau kritik sosial se
dari status posisi tertentu yang ditempati (hIm. 3). Jadi, bagai sanksi terhadap kurangnya pemenuhan peran, seperti
untuk masing-masing posisi sejumlah peran yang ada, pada kegagaJan ibu menghadiri open house di sekolah
setiap peran terdiri ataskumpulan perilaku terkait yang
anak. adalah sanksi yang lebih kedl dibandingkan yang
secara budaya didefinisikan sebagai orang yang diharapkan
berada pada posisi atau status tersebut. Akan tetapi, peran diakibatkan dari kegagalan menjalankan peran pengasuhan
mungkin dapat dibagi dengan anggota lain dalam ke secara adekuat (mis., saat terjadi penelentaran anak).
lompok. Sebagai contoh, peran pengasuhan anak biasanya Sanksi memberikan bukti bahwa masyarakat atau sebagian
merupakan tanggung j awab bersama kedua orang tua pada masyarakat merasa peran tertentu menjadi cukup penting
masyarakat kontemporer. yang sesuai dengan norma yang akan ditegakkan.
BAB 12 STRUKTUR PERAN KELUARGA 299
memainkan peran yang biasa ia mainkan" (Turner, 1970,
him. IUS). Akan tetapi. selama satu periode waktu, kon
sepsi diri menggabungkan peran tertentu dan menyangkal
Harapalll
. penetapan .....Perllaku
pedom,a atau
. peran lainnya, sehingga individu tersebut tidak Jagi me
pera~dar! . mainkan peran terdahulu.
mllSyfirakat , " ~ Parsons dan rekan (1953) menyatakan konsep "prinsip
komplementer (pelengkap)," yang berkenaan dengan ke
adekuatan fungsional peran dalam situasi sosial yang ber
dasarkan pada kecOCOkan antara perform a dan harapan
Model· .Penerlmaari pasangan dalam sebuah hubungan. Prinsip komplemen
sangat besar maknanya karena terutama bertanggungjawab
terhadap derajat keselarasan dan stabilitas yang terjadi
dalam hubungan interpersonal (Spiegel, 1957). Kapan pun
terdapat perbedaan dalam harapan dan performa peran
keluarga, kemungkinan kurangnya komplementer peran
dan kemungkinan konflik dan ketegangan terjadi. Sebuah
peran saling bergantung dan berpasangan dengan jaring
mitra peran tersebut. Dengan kata lain, peran selalu ber
pasangan dengan peran timbal~balik orang lain. Seseorang
tidak dapat melihat peran secara terpisah. Sebagai contoh,
Gambar 12-1. Pembentukan perilaku peran seseorang harus melihat peran guru bersamaan dengan
peran murid, karena keduanya diperlukan agar dapat ber
fungsi. Masyarakat menentukan perilaku masing-masing
orang orang dalampengaturan timbal-balik ini sehingga
PEMBAGIAN PERAN, PENGAMBILAN PERAN, masing-masing akan mengetahui apa.yang diharapkan dari
DAN PERAN TIMBAL-BALIK/KOMPLEMENTER mitra peran. Mitra peran secara konstan saling memengaruhi
perilaku peran melalui banyak interaksi mereka dengan
Pembagian peran adalah partisipasi dua orang a(au lebih
satu sam a lain.
dalam peran yang sam a meskipun mereka memegang
posisi yang berbeda. Terdapat pembagian peran yang luas
pada sebagian besar keluarga saat ini. Pemisahan stuktur STRES/KETEGANGAN PERAN DAN KONFLIK
peran yang sangat jelas jarang terjadi. Contoh pembagian PERAN
peran normatif dalam keluarga adalah pada kasus peran
sosialiasi anak saat ibu dan ayah biasanya berpartisipasi Stres peran terjadi saat suatu struktur sosial, seperti ke
bersama, selain guru sekolah, pemimpin pemuda, luarga, menciptakan tuntutan yang sangat sui it, menimbul
rohaniwan, dan sebagainya. Contoh lainnya adalah pad a kan konflik, atau tidak mungkin dilakukan oleh penerima
keluarga lansia, tempat pasangan pensiunan sering kali posisi dalamstruktur sosial tersebut (Hardy & Hardy,
berbagi peran pengurus rumah tangga dan berbelanja. 1988). Stres peran adalah karakteristik sistem sosial, bukan
Konsep penting lainnya dalam leori peran yaitu peng karakteristik seseorang dalam sistem tersebut. Stres peran
ambilan peran. Agar anggota keluarga mengukuhkan pe menimbulkan ketegangan peran-perasaan frustasi dan
ran, mereka harus mampu membayangkan diri mereka da ketegangan subjektif. Ketegangan peran juga diterima d~m
lam peran seorang pendamping, atau mitra peran, dengan dirasakan oleh mitraperan yang terkait (Hardy & Hardy).
cara ini mereka mampu mem·beri tugas sebuah peran Konflik peran terjadi saat seseorang yang menempati
kepada orang lain dan juga dapat memahami lebih baik posisi merasa bahwa ia dihadapkan pada harapan yang
bagaimana mereka berperilaku dalam Peran mereka sendiri tidak sesuai (Hardy & Hardy, 1988). Sumber ketidakse
(Turner, 1970). Melalui sosialisasi, anggota keluarga men suaian terse but dapat diakibatkan oleh perubahan harapan
dapat sejumlah peran melalui peran-peran tersebut mereka pad a pelaku, yang lainnya, atau lingkungan. Beberapa tipe
dapat berfungsi dan berinteraksl dengan orang lain. "Peran konflik peran dibahas dalam Ilteratur. Konflik antarperan
tidak pemah dipelajari secara sendiri, tetapi selalu sebagai terjadi saat norma atau pola perilaku dari satu peran tidak
sepasang atau serangkaian interaksi peran. Karena individu sesuai dengan peran lain yang dimainkan oleh individu
belajar peran berubah (mitra peran mereka) sementara yang sama· secara simultan. Konflik antarperan terjadi sa at
memainkan peran mereka sendiri, ia mampu memainkan kompleks peran individu-yaitu, kumpulan peran yang ia
peran yang berubah saat orang lain dalam situasi tersebut kukuhkan-melibatkan beberapa peran yang tidak sesuai
300 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
(Hardy & Hardy). Jenis konflik semacam ini akibat ke buah peran didefinisikan sebagai harapan normatif
tidaksesuaian perilaku lerkait dengan berbagai peran atau yang melekat pad a peran tertentu dalam sebuah
sejumlah energi yang berlebihan yang dituntut peran ini, struktur sosial, dan semakin jelas harapan ditegaskan
seperti melakukan peran menjadi pelajar, pekerja, anak, maka akan serna kin mudah untuk mengukuhkan
dan pengasuhan anak seeara simultan. peran tersebut (Klein & White, 1996). Sebagai con
Tipe konflik peran kedua, konflik peran allfarpellgirim lOll. peran ibu ditetapkan oleh norma sosial mengenai
(LaRocca, 1978), terjadi saat dua orang atau lebih memiliki apa yang diharapkan di dalam peran ibu. Ibu di
harapan yang menimbulkan konflik berkenaan dengan harapkan untuk mengasuh dan melindungi anak me
pengukuhan sebuah peran. I1ustrasi tipe konflik peran ke reka, leapi bagaimana hal ini dicapai dapal berubah
dua ini adalah adanya harapan mengenai bagaimana peran, sepanjang waktu. Oalam masyarakat saat ini, bebe
seperli yang seharusnya seorang perawat profesional rapa ibu diharapkan membawa senjata untuk melin
lakukan. Sebagai eontoh, perawat manajer dapal mengha dungi anak mereka dari orangjahat, Oi Amerika, ibu
rapkan perawat mendelegasikan tugas-tugas keperawatan seeara rutin menggunakan senjata untuk melindungi
terpilih dan menerapkan biaya dan efisiensi; pasien ter anak mereka dari bandit, atau orangjahat lain.
sebut dapat mengharapkan perawat seeara personal mem Semakin banyak individu merasakan konsensus da
berikan asuhan yang simpatik; dan perawat dapat meng lam pengharapan tentang sebuah peran yang mereka
harapkan memberikan asuhan yang profesional dan sandang, semakin kedl kelegangan peran mereka
kompeten seperti yang telah ditentukan oleh profesinya. (Burr et aI., 1979, hIm. 79). Rossi dan Berk (1985)
Tipe konflik peran ketiga disebut konflik' peran menyalakan bahwa satu aspek penting dari peran
seseorang. Tipe ini melibatkan suatu konflik antara nilai adalah bahwa harapan dimiliki bersama atau kon
internalisasi seseorang dan nilai eksternal yang dikomuni sensus. Jika anggota ke\uarga merasa bahwa ia ber
kasikan oleh orang ini kepada orang lain, yang menem tindak sesuai harapan peran (mis., harapan terhadap
patkannya 'ke dalam status tekanan peran. Tipe konflik pasangan pria sebagai pencari nafkah),_ kemudian ia
, peran ini"serupadengantipe kedua, keeuali dalam kasus ini akan mengalami ketegangan peran kedl. Oisisi lain,
tidak terdapat perbedaan dalam pengharapan peran di an jika harapan peran untuk pasangan tidak dimiliki
tara orang dalam lingkungan luar, tetapi suatu perbedaan bersama oleh anggota keluarga lainnya, ketegangan
peran denganlingkungan "dalam" seseorang. Seseorang peran sering berkembang.
dapat berpikir mengenai konflik peran seseorang yang • Semakin besar keragaman peran seseorang, semakin
terjadi .dalam keluarga dengan anak remaja muda-saat sedikit konsensus yang akan dirasakan dalam harap
remaja tersebut memiliki satu ide internalisasi mengenai an mengenai peran tersebut (Burr et aI., 1979, him.
perannya sebagai seorang remaja dan ternan sebaya me 80). Anggola keluarga sering kali menjalani peran
netapkan peran yang sangat berbeda. ganda seeara simultan (mis., ibu, iSlri, pekerja, sau
dara perempuan, dan ternan), dan terdapat harapan
ganda untuk peran ganda. Jika individu tidak dapat
memenuhi harapan peran atau terdapat sedikit kon
PROPOSISI TENTANG PERAN KELUARGA
sensus mengenai peran tersebul kelegangan peran
akan terjadi.
Klein dan White (1996) merangkum pertimbangan Burr et Semakin besar ketegangan peran yang dirasakan
al (197'9) yang sangat bermimfaat guna memahami peran yang diakibatkan oleh pelaksanaan peran, serna kin
keluarga: sedikit kemudahan membuat transisi ke dalam peran
Kualitas pengukuhan peran seseoning dalam sebuah dan semakin besar kemudahan dalam membuat tran
hubungan secara positif memengaruhi kepuasannya sisi keluar dari peran tersebut (Burr el aI., 1979, hIm.
dengan hubungan tersebut (Burr et aI., 1979, him. 86). Semakin besar ketegangan peran, semakin sulit
70). Ini berarti bahwa individu lebih puas saat mereka penyesuaian alau transisi ke suam peran baru. Sebagai
merasa seperti melakukan pekerjaan yang baik dalam contoh, jika orang baru menikah tidak mampu me
sebuah peran tertentu. Seorang ayah akan lebih puas menuhi harapan peran pasangan maka akan menim
dalam perannya sebagai ayah jika ia merasa bahwa ia bulkan tingkat stres yang tinggi. Sires tersebul terkail
melakukan pekeljaan sebagai seorang ayah dengan dengan ketegangan peran dapat menyebabkan pe
baik. eahnya hubungan melalui perceraian atau dengan
Semakin besar kejeJasan yang dirasakan terhadap mengadopsi periJaku yang lidak sehat seperli penya
pengharapan peran, semakin tinggi kualitas pengu lahgunaan zat unluk mengatasi ketegangan peran ter
kuhan peran tersebut (Burr et aI., 1979, him. 74). Se sebut.
BAB 12 STRUKTUR PERAN KELUARGA 301
f/a.'PERAN FORMAL ibu: Provider, pen gurus rumah !angga, pengasuh anak,
rekreasional, peran pertemanan (memelihara hubungan
KELUARGA dengan keluarga pihak ayah dan ibu), terapeutik (meme
Peran keluarga dapat diklasifikasikan menjadi dua kate nuhi kebutuhan afektif pasangan [atau pasangan intim de
gori: Peran formal atau terbuka dan peran informal atau wasaD, peran seksual. Dalam skema ini peran persahabat
tertutup. Sementara peran formal adalah peran eksplisit an telah dimasukkan ke peran rekreasional dan terapeutik.
yang terkandung dalam struktur peran keluarga (ayah Banyak orang gaga I untuk memisahkan peran orang tua
suami, dll), peran informal bersifat implisit, sering kali dari peran pemikahan, tetapi dalam kenyataannya dua
tidak tampak pada permukaannya, dan diharapkan meme peran tersebut agak berbeda, dan peran pemikahan se
nuhi kebutuhan emosional anggota keluarga (Satir, 1967) harusnya tidak dikurangi karen a keterlibatan berlebihan
danlatau memelihara keseimbangan keluarga. dalam peran orang tua. Peran pernikahan berfokus pada
Terdapat keterbatasan jumlah posisi yang ditentukan interaksi suami-istri, semen tara peran orang tua berfokus
sebagai posisi normatif dalam keluarga inti klasik dengan pada interaksi orang tua-anak dan tanggung jawab orang
dua orang tua. Posisi ini disebut sebagai posisi formal dan tua. Meskipun terdapat pemisahan ini, performa peran
berpasangan, serta terdiri atas ayah-suami; istri-ibu; anak pemikahan tentu akan berpengaruh pada peran orang tua
laki-Iaki-saudara laki-Iaki; dan anak perempuan-saudara dan sebaliknya. .
perempuan. Dalam extended family (tiga generasi) ada Minuchin (1974) menekankan pentingnya pasangan
posisi yang lebih berpasangan, dan dalam keluarga orang mempertahankan hubungan pernikahan yang kuat. Anak
tua tunggal terdapat lebih sedikit posisi yang berpasangan. anak khususnya dapat memengaruhi hubungan pernikah
Masing-masing posisi normatif kelompok keluarga dihu an~ yang menciptakan sebuah koalisi dengan satu dari anak
bungkan dengan peran yang terkait. Suami-ayah diha mereka, yang mengurangi kedekatan hubungan antara
rapkan sebagai pencari nafkah dan istri-ibu sering kali orang tua. Mempertahankan hubungan pemikahan yang
diharapkan untuk mengambil peran kepemimpinan dalam memuaskan diidentifikasi sebagai salah satu tugas perkem
pengelolaan rumah. Pada keluarga orang tua tunggal ibu bangan keluarga yang penting seiring dengan perjalanan
sering kali mengemban tanggung jawab peran normatif selama siklus hid up. Dalam bahasan sebelumnya menge
baik sebaga\ ibu maupun ayah. Pada keluarga dengan orang nai perkembangan keluarga dalam Bab 5, stres yang diberi
tua tiri, suami akan sering memainkan peran suami-ayah, kan anak-anak terhadap hubungan pemikahan memberikan
tetapi karena anak-anak tersebut bukan anak biologisnya, cukup bukti.
peran ayah menjadi peran pura-pura-ayah (peran tersebut Selain untuk mempelajaridemostrasi keragaman perni
kurang·terkristalisasi). kahanyang luas, upaya juga telah dibuat untuk mengklasi
Yang terkait dengan masing-masing posisi keluarga fikasikan tipe hubungan diadik (dua orang). Dijelaskan
formal adalah peran terkait atau sekelompok perilaku yang pertama kali oleh Bateson (1958) dan kemudian oleh
kurang lebih homogen. Keluarga membagi peran kepada Watzlawick dan rekan (1967), dua tipe dasar hubungan
anggota keluarganya dengan cara yang serupa dengan cara ditemukan dalam hubungan diadik. Hubungan ini disebut
masyarakat membagi perannya: berdasarkan pad a sebera hubungan komplemen. dan simetris, dengan hubungan
pa penti~gnya performa peran terhadap berfungsinya sis pararel merupakan kombinasi kedua hal tersebut. Diad
tem tersebut. Beberapa peran membutuhkan keterampilan dalam hubungan komplemenmenunjukkan perilaku yang
atau kemampuan khusus; peran yang lain kurang kompleks berlawanan. Satu orang sebagai kepribadian dominan yang
dan dapat diberikan kepada mereka yang kurang terampil memimpin dan mengambil keputusan, sementarapasangan
atau jumlah kekuasaannya paling sedikit. Ketika terdapat lainnya adalah pengikut subordinat (sebuah posisi "satu di
sedikit orang dalam keluarga, junilah orang untuk me atas dan satu di bawah" yang khas). Unsur kebergantungan
menuhi peran formal terbatas; akan terdapat lebih banyak yang kuat ada di antara pasangan dew as a yang memiliki
tuntutan dan kesempatan bagi anggota keluarga untuk me hubungan komplemen. Unsur positif dalam tipe hubungan
mainkan beberapa peran pada waktu yang berbeda. Jika ini adalah bahwa ini memungkinkan seseorang memberi
seorang anggota meninggalkan rumah atau menjadi tidak dan orang yang lain menerima. Bahaya yang terkandung
mampu memenuhi sebuah peran, orang lain akan meme terletak pada kecenderungannya untuk menjadi sangat
nuhi peran tersebut guna mempertahankan' berfungsinya kaku, yang menekan pertumbuhan kedua orang tersebut.
keluarga (Murray & Zenner, 1985, 1993). Sangat penting bagi kedua pasangan dalam hubungan kom
plemen memainkan peran "sesuai" mereka. Jika kedua
PERAN DAN HUBUNGAN PERNIKAHAN pasangan tidak terus melakukan fungsi masing-masing,
Nye dan Gecas (1976) mengidentifikasi delapan peran hubungan tersebut akan berakhir, dengan setiap perasaan
dasar yang meny~sun posisi sosial suami-ayah dan istri dibantah oleh yang lain.
302 BAGIAN 3 PRAKTIR KEPERAWATAN KELUARGA
Hubullgan simetris berdasarkan pada kesetaraan pa dan secara berhubungan, peran perilaku pasangan mereka
sangan. Pasangan menuntut kesetaraan melalui karakter juga berubah. Penelitian menunjukkan perubahan peran
saling bertukar pesan dan perilaku mereka, dan masing pria dalam keluarga terjadi, tetapi pada kecepatan yang le
masing pasangan mempunyai hak untuk memulai tindak bih lambat dibandingkan perubahan pada pekerjaan wanita
an, mengkritik perilaku yang lain, dan memiliki suara dan perubahan dalam peran keluarga. Penelitian mengenai
dalam keputusan keluarga. Aspek positif dari tipe hubung . peran wanita dalam keluarga difokuskan terutama pada
an ini adalah bahwa hubungan ini memungkinkan saling keluarga dan alokasi peran (Elias, 1987; Goldenberg &
menghormati, percaya, dan spontanitas, dengan pengaruh Goldenberg, 2002; Spitze, 1988). Telah dianalisis sampai
optimal bahwa masing-masing pasangan bebas untuk men sejauh mana wan ita mempertahankan kewajiban peran
jadi dirinya sendiri, dengan mengetahui bahwa masing jenis kelamin tradisional (pengasuhan anak, pengurus ru
masing akan diterima dan dihormati oleh yang lain. Baha mah tangga, dll.) dan secara simultan melakukan peran
ya yang terkandung dalam tipe hubungan adalah bahwa kerja mereka. Kelebihan beban, konflik, dan keteganglln
aspek kompetitif hubungan dapat menjadi terlalu ditekan peran didokumentasikan dalam studi setelah studi seiring
kan. Ketika hal ini terjadi, terdapat peningkatan frustrasi wanita beralih menjadi tenaga kerja dan menciptakan karir
dan penurunan perilaku kerja sarna (saling membantu dan bagi diri mereka. Oengan makin banyaknya kehadiran
mendukung). Egosentrisitas oleh salah seorang atau kedua dual-career family, ada tiga pekerjaan purnawaktu: dua
pasangan dapat mencegah pasangan saling menyesuaikan pekerjaan orang dewasa yang digaji dan satu pekerjaan
dan memberikan yang dibutuhkan guna meningkatkan dan rumah tangga.
memupuk keakraban, bagian afeksional dari hubungan Ketika wanita bekerja, suami mereka biasanya berbagi
pernikahan. peran mengasuh anak dan mengurus rumah tangga (Shaw,
Hubullgall paraleI adalah tipe hubungan pernikahan ke 1988). Penelitian secara konsisten memastikan bahwa pe
tigayang diperkenalkan oleh Lederer dan Jackson (1968). rilaku peran suami berkaitan dengan pengembanan lebih
Oalam hubungan pararel, pasangan bergantian mengalami banyak aktivitas rumah tangga tampak berubah (Spitze,
hubungan :simetris dan komplementer dengan nyaman 1988). Sebaglli contoh, Coltrane (1997) menulis bahwa
karena mereka beradaptasi terhadap "perubahan situasi. pria telah menggandakan peran mereka terhadap banyak
Bergimtung pada situasi dan area kompetensi pasangan, tugas rumah tangga sedangkan ist..i telah mengurangijum- .
terdapat pertukaran dan fleksibilitas dalam pola hubungan. lah waktu yang dihabiskan untuk tugas tumah tangga.
.Pergantiandari satu pola ke pola yang lain ini memperbaiki Meskipun demikian, Coltrane dkk (John, Shelton, &
sifat stabilisasi saat kedua pola terancam rusak. Karena be Luschen, 1995) memberikan catatan bahwa priamasih me
sarnya fleksibilitas dan sifat peningkatan-pertumbuhan in ngerjakan sepertiga pekerjaan rumah tangga dari pekerjaan
dividu (masing-masing pasangan mampu berperan sesuai istri mereka. Oalam sebuah studi, istri menghabiskan 37
dengan kompetensinya dan tuntutan situasi), tipe hubung jam per minggu di rumah sedangkan suami hanya meng
an ini terlihat sebagai bentuk yang paling matang, seha~, habiskan 20 jam per minggu (Hawkins, Marshall, &
dan stabil dari ketiga tipe. Secara perkembangan, jika ma Meiners, 1995).
turasi dimungkinkan terjadi, hubunga'll harus berkembang Peningkatan keterlibatan suami yang memiliki istri be
selama masa hidup seseorang daTi komplementer menjadi kerja khususnya tampak melalui keterlibatan dalam peng
simetris dan kemudian menjadi pararel. Jika seseorang me asuhan anak (Pleck, 1985). Coltrane (1977) mencatat
Iihat hal ini dalam hal faktor ketergantungan, hubungan bahwa masih terdapat halangan besar bagi partisipasi pe
menjalani suatu perubahan dari ketergantungan (komple nuh ayah dalam tugas keluarga, termasuk tuntutan pe
men) menjadi mandiri (simetris) hingga saling bergantung kerjaan, struktur tempat kerja m~reka, dan terbatasnya
(pararelisme). Akan tetapi, satu kuaJifikasi harus dibuat di penerimaan sosial terhadap "daddy tracks" dengan pro
sini. Penilaian manfaat yang dilakukan pada tipe hubungan gram kerja keluarga seperti pengaturan waktu kelja dan
ini dan derajat maturitas yang dirasakan tidak memperhi kepergian orang tua.
tungkan latar belakang budaya individu yang terlibat. Tipe Akan tetapi, kesesuaian antara keyakinan mengenai dan .
hubungan pararel mungkin tidak diterima dalam beberapa pengukuhan peran provider dan pengurus rumah tangga
kelompok etnik. cenderung meningkatkan kepuasaan pernikahan (McHale
& Crouter. 1992; Perry-Jenkins & Crouter, 1990; Vannoy
PERAN WANITA DAN PRIA DALAM Hiller & Philliber, 1992). Dalam sebuah studi, identitas
KELUARGA dan harapan peran-jenis kelamin lebih penting daripada
status sosioekonomi, siklus kehidupan, pendidikan, atau
Seiring perpindahan wanita dari rumah ke tempat kerja pa pekerjaan dalam menentukan kualitas pernikahan (Vannoy
da dekade baru-baru ini, peran mereka juga telah berubah, Hiller & Philliber, 1992). Oalam studi lain, baik istri mau
BAB 12 STRUKTUR PERAN KELUARGA 303
pun suami melaporkan bahwa pembagian tugas keluarga keluarga. Sebaliknya, pencari naf'kah yang jauh adalah
adalah masalah yang paling mungkin menyebabkan kon provider yang tidak terlibat dengan pengasul'ian anak.
ftik pernikahan (Cowan, Cowan, Heming, & Miller, Ayah adalah provider yang baik tetapi tidak memiliki
1991). pengaruh langsung pada kehidupan anak. Setelah Perang
Terdapat landasan Jiteratur yang lebih luas yang menun Dunia II teori baru mengenai identitas jen,is kelamin mulai
jukkan bahwa wanita adalah pemelihara hubungan per menekankan peran penting y,ang dimainkan ayah dalam
temanan dalam keluarga. Pemeliharaan pertemanan, atau membentuk identitas anak, terutama ,dentitas anak laki
peran hubungan pertemanan, melibatkan pemeliharaan laki. "Ayah yang baru" mulai diperkenalkan pada tahun
komunikasi, memfasilitasi kontak dan pertukaran barang 1980-an dan dipandang sebagai perpanjangan teori identi
dan jasa, dan memantau hubungan keluarga (Hagestad, tas jenis kelamin, yang dimodifikasi oleh perubahan peran
1988). Wanita berfungsi sebagaipemelihara pertemanan wanita dalam keluarga. Kennedy menjelaskan peran "ayah
untuk kedua belah pihak keluarga. Dengan tambahan yang baru" sebagai berikut:
tanggung jawab keluarga ini "tekanan wallita super" Ia hadir pada saat kelahiran; ia lerliba! dengan anaknya
kelebihan beban yang dialami oleh wanita paruh baya yang saat bayi, tidak hanya saat mereka berlambah besar'; ia
memberikan bantuan baik kepada anak maupun dua pa berpartisipasi dalam tugas pengasuhan anak dari hari-ke
sang or.ang tua selain bekerja-adalah kemungkinan yang hari dan tidak sekadar bermain; ia terlibat dengan anak
nyata. perempuannya sarna banyaknya dengan anak laki-lakinya.
Menjadi generasi "salldwiched" dan jenis kelamin (him, 364).
"sandwiched', wanita paruh baya terperangkap antara ke Pada penelitian awal, peran ayah diyakini menjadi pe
butuhan orang tua ~an peningkatan harapan hidup dan anak ran sekunder, atau penyokong peran ibu (Pedersen &
yang masih bergantung untuk periode waktu yang lama Robson, 1969). Meskipun ayah diketahui sebagai penyum
dan dapat membutuhkan bantuan tambahan selama periode bang keluarga dengan cara yang unik, sebag~an besar studi
pernikahan dan gangguan personallainnya (Spitze, 1988). awal memperoleh data mengenai peran ayah dari ibu dan
Seperti banyak wan ita paruh baya berpikir mereka akan anak-anak dalam keluarga: Penelitian yang lebih baru me
keluar dari u momy track," mereka menemukan diri mere ngenai peran ayah baru berfokus· pada peran ayah dalam
ka, berhubungan dengan penuaan orang tua mereka, kem tahap kehidupan keluarga, kepuasan denganperan ayah
'bali ke "daughter' track." Laporan U$. House of yang baru, dan perbedaan budayapedesaan/perkotaan
Representatives pada tahun 1988 (Beck et aI., 1990) mem (Bronstein & Cowan, 1988; Kennedy, 1989; Lamb, 1987),
perkifakan bahwa rata-rata wanita Amerika menghabiskan dan akibat pada ariakdengan atau tanpa keterlibatan ayah.
sekitar 17 tahun membesarkan anak dan 18 tahun mem Penelitian baru-baru ini telah mengkaji ayah secara lang
bantu orang tuanya. sung, dengan interpretasi yang lebih baru mengenai ba
Dua faktor lain yang telah menciptakan kekhawatiran, gaimana ayah mengukuhkan peran mereka dengan anak
dan dengan demikian upaya penelitian. adalah peningkatan berbagai usia. Berdasarkan beberapa tinjauan Iiteratur
jumlah keluarga orang tua tunggal yang diciptakan oleh (Bronstein & Cowan; Hanson & Bozett, 1987; Kennedy;
ibu dan ayah yang tidak menikah dan oleh perceraian, Lamb; Snarey; Tiedje & Darling-Fisher, 1996), terdapat
dengan banyak anak terpisah dari ayah mereka. Bagaimana beberapa temuan penelitian yang menarik dalam area ini
ayah memelihara peran ayah dengan anak biologis mereka (Tabel 12-1).
sa,at terpisah dari mereka adaJah perhatian utama. Data dari Namun demikian, faktor-faktor seperti rasa kebapakan,
Furstenberg dan Nord (1985) menunjukkan bahwa hampir hubungan pernikahan, persepsi mengenai peran menjadi
setengah dari anak-anak tidak pernah melihat orang tua ayah, perasaan tidak aman, kemampuan mengungkapkan
mereka yang tidak satu rumah pada tahun-tahun terdahulu. perasaan, harapan budaya, dan tuntutan pekerjaan semua
Di dalam 40% keluarga di Amerika Serikat, anak-anak memengaruhi perilaku keayahan (Heath, 1976; Radin,
tidak tinggal dalam satu rumah dengan ayah biologis 1981; Tiedje & Darling Fisher, 1996; Wieser & Castiglia,
mereka (Stolberg, 1966a). Bagaimana peran ayah dikukuh 1984).
kari saat (:iria menikah ulang dengan wanita yang memiliki
anak sering kali menjadi masalah.
PERAN KAKEK/NENEK. DALAM KELUARGA
Kenneedy (1989), dalam tinjauan Iiteratur mengenai ke
ayahan, melaporkan bahwa peran keayahan digambarkan Peran kakek/nenek dan bahkan kakeklnenek buyut telah
sebagai pengawas moral, pencari naf'kah yang jauh, dan mendapatkan perhatian, seiringjumlah individu yang men
'model peran jenis kelamin. Peran pengawas moral sangat jadi kakeklnenek dan kakeklnenek buyut bertambah ba
dominan pada masa kolonial. Peran utama ayah pengawas nyak setiap tahunnya. Masa menjadi kakeklnenek adalah
moral adalah mengeluarkan kepemimpinan moral dalam pengalaman yang heterogen, terdapat banyak variasi
304 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
mengen<:\i bagaimana peran nenek-kakek dikukuhkan. keadaan pribadi dari para nenek terkait dengan peran yang
Konteks sejarah, usia, etnisitas, kelas sosial, dan jenis mereka emban dengan anak dan cucu mereka (mis.,
kelamin kakeklnenek serta cucu cenderung menyebabkan semakin dewasa anak, semakin cenderung nenek akan
perbedaan signifikan dalam hal bagaimana peran diku mengambil peran untuk mengasuh beberapa cucunya).
kuhkan. Sebagai contoh, Cherlin dan Furstenberg (1985, Bowers dan Myers (1999) menemukan bahwa pengalaman
1986) mengidentinkasi tiga gaya pengasuhan oleh kakekl mengasuh cucu tidak dapat sepenuhnya positif, dan bahkan
nenek pada sampel 510 kakeklnenek: "Tidak terikat" dapa.t sedikit menimbulkan stres, yang bergantung pada
(26%), yaitu kakeklnenek sedikit dalam hal pertukaran derajat keterlibatan dan apakah si cucu menunjukkan ma
maupun pengaruhnya dan mengunjungi cucu mereka ku salah perilaku. Keadaan yang sulit terkait dengan penga
rang dari satu kali sebulan; "pasif' (29%), yang nilainya suhan cucu dapat secara negatif memengaruhi keseluruhan
juga rendah pad a kedua kriteria di atas tetapi mengunjungi kepuasaan hidup nenek-kakek tersebut.
cucu mereka minimal satu atau dua kali sebulan; dan Tidak ada kesepakatan mengenai apakah keterlibatan
"aktif' (45%), yaitu kakeklnenek berpengaruh besar tanpa kakeklnenek memiliki pengaruh positif pada perilaku cu
memperhitungkan frekuensi kunjungan mereka. Banyak cu. Pada sebagian besar kasus, pengaruh tidaklangsung
kakeklnenek ,membina hubungan persahabatan dengan (melalui membantu orang tua Sl anak) dan pengaruh simbo
cucu mereka-hubungan yang tidak menuntut dan gem lik memainkan peran yang sangat besar dan dalam sebuah
bira. studi pada 91 kakeklnenek dengan 396 cucu, Fingerman
Baru-baru ini, Baydar dan Brooks-Gunn (1998) mem (1998) menemukan bahwa hubungan kakeklnenek dengan
buat sebuah tipologi nenek di Amerika Serikat dengan cucu sangat bervariasi yang bergantung pad a faktor-faktor
menggunakan data dari sampel 2.095 nenek yang mewaki seperti kepribadian cucu sebagai individu.
Ii secara nasional. Keempat tipe tersebut adalah (1) nenek Ungkapan simbolik dari peran kakeklnenek-fungsi
ibu rumah tangga (19% sampel) yang tidak bekerja di luar pemenuhan peran-adalah sarna-sarna berbeda dan ber
rumah dan memberikan asuhan untuk cucu mereka secara variasi. Bengston (1985) membagi fungsi simbolik masa
, , teratur; (2)!nenek berusia muda dan membina hubungan menjadi kakeklnenek ini menjadi (1) sekadar "ada di sana"
(23% sam pel) yang berusia di ba'wah 55 tahun, bekerja, (hanya hadir); (2) bertindak sebagai penjaga nasional atnu
dan mengasuh cucu mereka secara teratur; (3) nenek yang , penga-.yas keluarga (ada untuk melindungi dan memberi
tinggal jat1 h' (6%) yang beragam status pekerjaannya, kan asuhan jika diperlukan); (3) menjadi pelerai (negosia
,tinggal dengan suami mereka, dan tidak mengasuh cucu tor antara orang tua dan anak); dan (4) menjadi peserta
,mereka; dan' (4) nenek yang lemah (26%) yang sudah tua, aktif dalam konstruksi sosial riwayat keluarga (membuat
tinggal sendiri, kesehatannya relatif buruk, dan tidak hubungan antara masa lalu, masa sekarang, dan masa de
mengasuh cucu mereka. Para pene!iti menemukan bahwa pan keluarga).
TABEL 12-1
bahwa peron pengasuhan an ok dan sosialisasi menjadi tanggung jawab bersama dari kedua pasangan ( Hanson &
2. Ayah soat ini dihorapkan lebih aktiF terUbat dalam p<:mgasuhan anak dengan anak dori semua usia dibandingkan di
maso la!u, dan sompai tingkat sederhona hal ini ditunjukkan dalam temuan studi (McBride & Mills, 1993).
3. Tidok ada bukti bahwa status pekerjaan ibu memengaruhi deraiat keter!ibatan ayah dalam pengasuhon anak.
4. Ayah menghobiskon lebih bonyak woktu untuk pengasuhan anok soot onok masih kedl (prasekoloh dan usia sekolahl;
mereka lebih ter!ibat dan tertarik" pada pengasuhan anak dengan anok laki-laki mereka dibandingkan dengan anok
perempuan mereka.
5. Terdapot variasi dalom tipe interaksi yang dimi!iki ayah versus ibu dengan anak mereka. Interaksi ibu didominasi dengan
aktivitas pengasuhan, sementara interaksi ayah lebih berorientasi pada permainan (McBride & Mills; Bridges & Connel,
19911.
6. Jika kedua orang lua soma-soma terlibat dalam pengasuhan anak, tidak ado perbedaan dalam keterampilan menjadi
orang tua anlora ibu dan ayah selama periode bayi baru lahir (Rustio & Abbott, 1993),
7. Pada sebuah studi longitudinal se!ama 40 ta~un yang mene!jtj praktik keterljbatan ayah (Snarey, 1993), keterlibatan
ayah secara positiF dikaitkan dengan hasil akhir pernikahan yang positiF dan pendidikan anak serto mobilitas pekerjaan.
BAB 12 STRUKTUR PERAN KELUARGA 305
Sebagian besar penelitian pernah meneliti mengenai Perubahan dalam hubungan, harapan, dan kemampuan pe
nenek. Penelitian yang reJatif kecil telah memfokuskan ran disebut sebagai transisi peran (Meleis, 1975). Transisi
pada kakek dan secara nyata tidak ada yang berfokus pada peran terjadi pada demarkasi kehidupan keluarga yang
pertumbuhan jumlah kakek buyut (Hanson & Bozzett, jelas, seperti pernikahan, perceraian, dan kematian satu
1987), Salah satu unsur penting dari hubungan cucu-kakekl orang tua atau pasangan, serta perilaku yang lebih samar
nenek adalah hubungan antara kakek,:nenek dan cucu me seperti respons terus menerus terhadap pengalaman hidup.
reka. Beberapa peneliti telah mengamati bahwa nenek Perubahan peran yang dialami oleh satu anggota keluarga
kakek lebih terlibat dengan cucu saat orang tua bercerai memerlukan perubahan peran komplemen oleh anggota
atau tidak pernah menikah, khususnya jika nenek-kakek keluarga yang lain.
masih muda (Burton & de Vries, 1995). OJeh karena itu, Kemajuan perubahan peran dalam keluarga tidak terjadi
anak Afrika-Amerika telah diamati mendapatkan manfaat tanpa menimbulkan dampak terhadap keterlibatan indivi
saat nenek-kakek memainkan peran yang lebih aktif dalam du. KeJuarga sering kali mengalami tekanan yang bermak
pengasuhan mereka (Cherlin & Furstenberg, 1986). Peran na selama transisi peran. Hal ini paling baik dikeriali saat
nenek-kakek juga dibahas dalam Bab 5 di bagian keluarga individu menyimpang dari harapan peran normatif dan!
lansia. atau mengambil peran baru, mereka dapat mengalami
kurang persiapan peran atau sosialiasi awal yang dibutuh
PERUBAHAN PERAN KELUARGA kan untuk melakukan peran baru ini secara nyaman dan
Peran anggota keluarga di Amerika Serikat telah makin adekuat. Selain kurang latihan yang diperlukan, seorang
variabel, fleksibel, dan kompleks. Di masa lalu, ada "pe anggota keluarga dapat tidak merasakan bahwa peran baru
kerjaan wanita" dan "pekerjaan pria," serta ada sedikit tersebut memenuhi kepentingan atau kebutuhannya. Per
pembagian kerja kecuali di bawah kondisi khusus. Kelu ubahan peran seperi perubahan yang ditimbulkan dengan
arga 'hidup sesuai dengan aturan yang ditetapkan secara memiliki bayibaru, menjadi perawat anggota keluarga
tradisional dan relatif kaku, yang dipc;;rtahankan oleh te yang dewasa, atau karena pekerjaan baru ayah, ibu tidak
kanan sosial dan moral keseluruhan masyarakat. Saat ini, bekerja, perceraian, atau perpindahan keluarga, dapat me
vadasi peran kedua jenis kelamin yang sarlgat banyak mu nimbulkan kebingungan peran, kecemasan, ketidakbaha
dahditemukan. Harapan dan praktiknya sangat beragam. giaan dalam keJuarga dan dapat mempertinggi konflik ke
Dalam satu keluarga, kedua anggota keluarga dewasa luarga (Aldous, 1974, 1996).
murigkin diharapkan bekerja dan saling berbagi semua Per\.!bahan peran yang diperlukan karena memiliki bayi
urusan dan tanggung jawab keluarga; dalam keluarga lain, baru menggambarkan kesulitan dalam membuat transisi
peran tradisional diharapkan dan dilaksanakan; dan dalam peran. Ventura (1987), dalam sebuah studi kualitatif pada
situasi lainnya, keluarga orang tua tunggal, orang dewasa pasangan kelas menengah, menemukan bahwa 35% ibu
mengemban peran kedua orang tua. Karena batasan nor baru dan 65% ayah melaporkan merasa tertekan karena .
matif peran keluarga sangat luas, suatu rentang perilaku banyaknya tuntutan peran. Pada bulan ketiga pascapartum,
yang luas diterimajika sesuai dan tergantung pada situasi. ibu menjelaskan kesulitan mempertahankan peran menjadi
Kebutuhan keadaan dan individu dalam situasi sering kali orang tua dengan jadwal dan pekerjaan rumah serta me
menentukan perilaku spesifik yang ditemukan dalam se miliki waktu yang sangat sedikit untuk diri mereka sendiri.
buah peran. Oleh karena itu, individu secara sementara Ayah juga mengalami stres, tetapi ini terkait dengan karier
membangun peran mereka sebagai res pons terhadap isya dan tanggungjawab pekerjaan.
rat yang diberikan orang lain dalam sHuasi tersebut (mitra
peran mereka). Aldous (1996) mencatat bahwa performa
peran dalam keluarga saat ini merupakan peningkatan hasil ~PERAN INFORMAL
pembuatan peran akibat kurangnya persiapan skenario da
lam melakukan peran keluarga. Sebaliknya, norma umum KELUARGA
berfungsi sebagai pedoman untuk melakukan peran, tetapi
tuntutan situasi dan interaksi dengan orang lain menentu Anggota keluarga individu akan memainkan banyak peran
kan perilaku khusus. :(VIeskipun pembuatan peran memung dalam sebuah keluarga. baik formal maupun informal, de
kinkan peran semakin fleksibel, pembuatan ini dapat mem ngan saling berbagi beberapa peran ini. Keberadaan peran
buat peran semakin menantang dan dapat menyebabkan informal diperlukan untuk memenuhi kebutuhan integrasi
lebih banyak konflik daripadajika ada peran keluarga yang dan adaptasi dari kelompok keluarga. Kievit (1968) men
sudah ditentukan. jelaskan bahwa:
Status dan peran individu yang terkait dengan keluarga Peran informal memiliki kebutuhan yang berbeda, sedikit
berubah dalam banyak cara selama siklus hidup seseorang. ·cenderung berdasarkan usia atau jenis kelamin dan lebih
306 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
banyak cenderung berdasarkan atribut kepribadian dari sif, berfungsi sebagai pendengar dalam diskusi dan
anggota keluarga. Oleh karena itu, satu orang anggota da keputusan kelompok.
pat menjadi mediator, yang mencari kemungkinan kom Pellcari Pellgakuall. Pencari pengakuan mencoba
rasa humor yang sangat dibutuhkan dalam masa krisis dan danlatau masalahnya.
distres. Peran informal lain mungkin ada dan muncul, se MartiI'. Martir tidak menginginkan apa pun ·untuk
iring kebutuhan unit keluarga bergeserdan berubah. Dalam dirinya.tetapi mengorbankan apa pun untuk kebaikan
bekerja dengan ke\uarga, kesadaran akan peran informal anggota keluarga yang lain.
dan dicegah-adalah semua contoh dari skenario yang kali lebih tradisional dalam hal pandangannya mengenai
tragis (Lange, 1970). pengasuhan anak (mis., penekanan yang lebih besar pada
kemampuan menghormati. kepatuhan, kebersihan, dan di
siplin anak). Dengan kata lain, fokus menjadi orang tua
f1t;VARIABEL YANG dalam keluarga miskin adalah pemenuhan fungsi pe
MEMENGARUHI meliharaan-penyediaan makanan bagi anak-anak; me
STRUKTUR PERAN mastikan mereka makan, mendapatkan istrirahat yang ade
kuat, mandi, berangkat ke sekolah tepatwaktu--dan pada
Sarna dengan struktur kekuasaan keluarga, terdapat faktor pengaturan perintah dan disiplin di rumah. Sebagai per
utama yang memengaruhi peran baik formal maupun bandingan, keluarga berpenghasilan menengah atau tinggi
informal. Faktor-faktor inl mencakup (1) kelas sosial, (2) cenderung menempatkan penekanan yang lebih besar pad a
bentuk keluarga, (3) latar belakang budayaJetnik. (4) tahap pembentukan keandalan diri dan kemandirian anak serta
perkembangan keluarga, (5) model peran, dan (6) peristiwa lebih mengetahui prinsip perkembangan dan psikologis
situasional-khususnya masalah sehatlsakit (akan dibahas daJam hubungan orang tua-anak (Kohn, 1977).
dalam peran keluarga selama gangguan kesehatan). Saudara kandung yang lebih tua dalam keluarga ber
penghasilan rendah sering kali terlibat dalam menyosiali
sasikan saudara kandung yang lebih muda-Iebih banyak
PERBEDAAN KELAS SOSIAL dibandingkan umumnya pada keluarga kelas menengah
atau atas. Kelompok sebaya anak dalam keluarga miskin
Peran keluarga sangat dipengaruhi oleh tuntutan dan ke
mengasuh anak .
. keluarga telah berkembang sebagai cara memecahkan ma
salah dan isu yang berulang karena menjadi miskin. Ke
KELUARGA KELAS PEKERJA DAN MENENGAH. Rubin
luarga orang tua tunggal menyusun bagian ben:nakna dari
(1976) meneliti pekerja kasar dan keluarga mereka serta
keluarga yang tinggal dalam kemiskinan, dan proporsi
menemukan bahwa semakin berpendidikan si suami maka
keluarga pekerja yang miskin selama 30 tahun (Leeds,
semakin besar derajat persahabatan dalam pernikahan. Hal
1996). ini dipastikan oleh studi selanjutnya. Berlawanan dengan
KELUARGA BERPENGHASILAN RENDAH. Stabilitas perni pernikahan kelas pekerja yang memiliki tingkat "pemisah
kahan lebih tidak stabil pada keluarga berpenghasilan ren an jenis kelamin" yang tinggi dalam keluarga, persahabat
dah dibandingkan kelas sosiallain, dengan perceraian dua an adalah alasan kuat bagi permulaan dan keberlanjutan
atau tiga kali lebih banyak pada keluarga yang dikepalai pernikahan dalam keluarga kelas menengah.
oleh pekerja yang tidak memiliki keterampilan dibanding Keluarga kelas pekerja umumnya cenderung memiliki
kan keluarga yang dikepalai oleh orang dewasa yang me peran keluarga yang lebih berbasis tradisional dibanding
rupakan bagian dari profesional kelas menengah. Tinggi kan keluarga kelas menengah-suami menjadi lebih
nya angka pengangguran pada kelompok yang sangat otoriter dalam perannya sebagai kepala rumah tangga
miskin adalah stresor utama dalam hubungan pernikahan (Dickinson & Leming, 1995). "Dunia suami berputar di
dan penyebab bermakna dari terputusnya pernikahan. sekitar peran provider. sementara istri memiliki tanggung
Keluarga berpenghasilan rendah sering kali memiliki jawab primer terhadap rumah dan anak-anak selain bekerja
struktur ikatan yang relatif longgar, meskipun peran pa di luar rumah" (Dickinson & Lemming, him. 185).
s~ngan pernikahan dan pembagian tanggungjawab mereka Membesarkan anak ·sekarang ini umumnya merupakan
biasanya formal. Datam ban yak keluarga miskin terdapat peran bersama pada orang tua kelas menengah, dan peri
demarkasi kejelasan peran keluarga yang berdasarkan pada laku peran mereka terhadap anak berbeda secara kualitatif
apakah pekerjaan terletak di dalam atau di luar rumah. dari keluarga kelas bawah. Telah ditunjukkan bahwa satu
Garis otoritas kuat ini berfungsi untuk memperkuat jarak alasan utama untuk·hal ini mungkin pembentukkan yang
emosional pasangan. Suamiumumnya memainkan peran tidak disadari pada anak agar bel'tahan di dunia yang di
minimal dalarn keluarga berpenghasilanrendah, sering kali alami oleh orang tua. Sebagai contoh,jika keluarga miskin,
membentuk perannya semata-mata sebagai pencari nafkah orang tua mengharapkan anak laki-Iaki mereka mungkin
untuk memenuhi kebutuhan material. akan bekerja di posisi yang menekankan kepatuhan,
Peran menjadi orang tua telah menjadi titik utama bagi penghormatan terhadap kekuasaan, dan kecocokan. Oleh
wanita dari keluarga berpenghasilan rendah, dan ibu sering karena itu, pelatihan yang meningkatkan kreativitas, per
BAB 12 STRUKTUR PERAN KELUARGA 309
tanyaan, dan kemandirian akan menghambat apa yang di gal berhubungan dengan dampak jangka panjang pad a
perlukan anak dalam peran kerja orang dewasa di masa anak. Kumpulan bukti dari ban yak studi secara kOIlsisten
yang akan datang. Sebaliknya, orang tua kelas menengah menunjukkan bahwa anak dalam keluarga orang tua tung
lebih memerhatikan pertumbuhan psikologis, perbedaan gal memiliki masalah yang lebih besar (secara emosional
individu, kemandirian, keandalan diri pada anak mereka. dan perilaku dibandingkan anak dari keluarga inti dengan
Sifat ini, yang didorong oleh orang tua kelas menengah, dua orang tua (tingkat penghasilan dikendalikan dalam stu
merupakan kunci keberhasilan dalam kehidupan kerja di ini). Mereka juga cenderung dua kali keJuar dari sekolah
kelas menengah (Kohn, 1969,1977). menengah atas dan menjadi ibu remaja (Popenoe. 1995).
PERAN DALAM KELUARGA ORANG TUA TIRI. Dengan se
BENTUK KELUARGA makin bertambahnya jumlah percerailm dan menikah lagi
(80% orang yang menikah lagi, setengahnya bercerai
Mayoritas keluarga di Amerika Serikat sekarang ini bukan dalam 3 tahun), terdapat pertambahan keluarga orang tua
keluarga inti tradisional dengan dua orang tua "ideal" yang tunggal yang sangat banyak (Glick, 1994). Pada 75% kasus
khas, seperti yang diuraikan di dalam Bab 1. Struktur peran ini, tipe bentuk keluarga ini menunjukkan masuknya suami
.keluarga akan beragam sejalan dengan varian dalam bentuk baru dan ayah pengganti (ayah tiri), dibandingkan ibu tiri,
keluarga. Karena keluarga orang tua tunggal dan orang tua ke dalam keJuarga orang tua tunggal yang dikepalai wanita
tiri kemungkinan adalah dua bentuk keluarga inti yang yang teJah terbentuk. Keluarga orang tua tiri berisiko lebih
paling umum, kedua tipe bentuk keluarga ini akan diuraikan tinggi mengalami masalah serius dibandingkan keluarga
dalam hal pengaturan peran unik dan penekanan peran "pernikahan pertama" atau "pernikahan kedua" tanpa satu
mereka. pun anak; 60% dari semua pernikahan kedua berakhir'
dengan perceraian (Kantrowitz & Wingert, 1990). Satu
PERAN DALAM KELUARGA ORANG TUA TUNGGAL. Jum
dari alasan primer untuk hal ini adalah kompleksitas ke
lah keluarga orang tua tunggal telah membengkak dengan
terlibatan yang makinbesar dengan masuknya ayah tiri ke
cepat dalam 15 sampai 20 tahun terakhir. Sebagian besar
dalam keluarga yang telah terbentuk, disertai dengan per
keluarga orang tua tunggal dikepalaioleh ibu, rrieskipun
. campuran kewajiban setia istrt-pengalaman ibu-ter
makin banyak ayah yang mengepaJai keluarga orang tua
hadap suami barunya di satu pihak dan kepada anaknya di
tungga]. Sekitar 17% keluarga orang tua tunggal dikepalai
pihak lain.
olehpria (U.S. Bureau of the Census, 1998). Pria yang
Kebingungan peran, atau ambiguitas peran, adalah sum
menjadiayah tunggal khasnya memiliki keadaan ekonomi
ber tekanan utama bagi orang tua tiri dan anak tiri (Coleman,
yang lebih baik dibandingkan wanita yang menjadi ibu
Ganong, & Fine, 2000; Crosbie-Burnett, 1994). Mungkin
tunggal. sebagian karena. perbedaan terus-menerus daJam
penyebab dasar yang menimbulkan kebingungan peran ba
pendidikan dan penghasilan antara pria dan wan ita (Nortan
gi ayah tiri dan yang mengakibatkan ketidakseimbangan
& Glick, 1986; Teachman, Tedrow, & Crowder. 2001).
keluarga adalah isu pengasuhan dan pendisiplinan anak
Dua gambaran peran menonjol dari keluarga ini adalah (Hethe~ington & Stanley-Hagen, 2000). Seperti yang di
(1) kelebihan beban peran dan konflik peran, dan (2) per bahas pada Bab 15, keragamaan praktik dan nilai mem
ubahan peran orang tua tunggal. Orang tua harus memenuhi besarkan anak sangat besar. Masing-masing orang tua
peran ibu dan ayah sekaJigus, tanpa dukungan suatu hu mengambil latar belakang keluarganya saat mendefinisi
bungan pernikahan. Orang tua tunggal cenderung kelebih kan keyakinan, praktik, dan disiplin dalam membesarkan
an peran baik peran maupun konflik dengan berbagai anak serta sangat sulit untuk mencampuri nHai dan ke
komitmen peran mereka, karena mereka mem iii ki tugas yakinan ini karena banyak darinya yang tidak berdasarkan
ganda untuk diemban. Dengan pasangan untuk bergantung, objektivitas. Ketika orang tua memasuki hubungan, yaitu
terdapat beberapa f1eksibiiitas peran (jika peran mengasuh saat ayah tiri mengepalai rumah tangga tetapi bukan orang
anak dan mengurus rumah tangga dibagi) dan meskipun tua sesungguhnya, sintesis nHai dan aturan ini akan me
orang tua tunggal terbebas dari tanggung jawab peran nimbulkan masalah. Oleh karena itu, anak-anak, melalui
pernikahan, hubungan orang dewasa lainnya sering kali pemaparan terhadap praktik pengasuhan anak oleh orang
memasuki dan menimbulkan tuntutan pada waktu orang tua kandung mereka, telah membentuk perilaku mereka
tua tunggal yang terbatas. Karena sebagian besar orang tua sendiri dan harapan terhadap perilaku apa yang diterima
juga bekerja,ketegangan tinggi terhadap peran keluargal dan tidak diterima, baik untuk dirinya sendiri maupun
pekerjaan dan penurunan tingkat kesejahteraan ditemukan orang tua mereka. Dalam keluarga orang tua tid, ayah tiri
dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Burden (1986). tidak memilikihak biologis terhadap anak-anak-istrinya
Penelitian yang bermakna telah dihasilkan oleh ilmu harus menekankan ini kepadanya. Hal ini menempatkan
wan perilaku yang telah 111eneliti keJuarga orang tua tung ayah tid pada posisi yang tidak dapat dipertahankan.
310 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
Ketika konflik berkembang tentang mendisiplinkan dupan keluarga dengan tahap lain. Sebagai contoh, peran
anak, ibu merasa memiliki hak alami untuk memutuskan orang tua berubah seiring mitra peran mereka (anak me
isu tersebut. Jika ayah tiri mendisiplinkan anak, ibu akan reka), bertumbuh dan berubah. Perila~u dan keterampilan
sering kali merasa marah, atau lebih sering, secara tindak menjadi orang tua yang dibutuhkan untuk mengasuh bayi
langsung menyerang baJik dengan tidak mendukung sua yang bergantung agak berbeda dibandingkan perilaku pe
mi. Kejadian terakhir ini khususnya sangat menghancur ran yang dituntut orang tua dengan remaja yang mencari
kan bagi seluruh keluarga dan sering kali memperburuk kemandirian maksimum dan perbedaan dati keluarga. Per
konflik, dengan ibu terpecah antara kesetiaan pad a anaknya ubahan pola peran keluarga terjadidalam banyak situasi
dan pada suaminya. Selain itu, menyatukan orang tua bio keluarga yang beragam. Sebagai contoh, Haveman, van
logis yang tidak memiliki hak perwalian, sistem kekera Berkum, Reijinders, dan Heller (1997) meneliti keluarga
batan orang tua tiri, dan anak orang lua tiri dari pernikahan yang memiliki seorang anggota keJuarga yang mengalami
sebelumnya dapat membutuhkan perubahan peran keluar retardasi mental belajar bagaimana kebutuhan mereka akan
ga yang lebih lanjut (Bray, Berger, & Boethel, 1994). Anak layanan, tuntutan waktu, dan beban pengasuhan berubah
dalam keluarga orang tua tiri juga memiliki kesulitan da sejalan dengan siklus kehidupan keluarga. Analisis data
lam menyesuaikan rumah tangga baru mereka. Mereka dati 2573 orang tua yang memiliki anak yang mengalami
tidak yakin mengenai bagaimana berhubungan dengan retardasi mental menunjukkan bahwa " ... meskipun tun
orang tua tiri dan orang tua biologis dengan jenis kelamin tutan pengasuhan menurun dari masa kanak-kanak, kelu
yang sarna dan mengalami konftik kesetiaan (Crosbie arga menerima tugas mereka kurang normatif pada masa
Burnett, 1994). dewasa, saat sebagian besar keluarga tanpa anak yang
mengalami disabilitas tidak lagi mengasuh anak mereka di
PENGARUH KEBUDAYAAN/ETNIK rumah" (him. 422). Para peneliti mencatat bahwa masing
masing tahap kehidupan memiliki tantangan unik bagi
Norma dan nilai yang berasal dari budaya atau etnik yang orang tua dari anggota keluarga yang mengalami retardasi
sangat berpengaruh mengenai bagaimana peran dijalankan mental, beberapa serupa dengan keluarga anggotayang
dalam suatu sitem keluarga yang baku. Pengetahuan akan tidak mengalami disabilitas dan beberapa tantangan situasi
nilai dasar, kebiasaan, dan tradisi keJompok etnik tertentu khusus.
penting guna menginterpretasi apakah peran keluarga ber
Selain itu, tahap perkembangan orang tua di titik yang
fungsi. Pad~ beberapa budaya, peran keluarga formal di
berbeda dalam kehidupan anak akan memengaruhi
lakukanoleh anggota keluarga luas yang memegang posisi
kesesuaian mereka dalam hal urutan kebutuhan dan tugas
keluarga lainnya. Contoh yang umum dari situasi ini ada
lah saal seorang pam an bertindak sebagai ayah pengganti perkembangan. Sebagai contoh, tugas perkembangan ibu
remaja akan kemandirian yang lebih besar dapat tidak
dalam keluarga orang tua tunggal. Anggota keluarga besar
sinkron dengan kebutuhan ketergantungan bayi.
(seperti kakek, paman, atau kakak laki-Iaki) dapat, pada'
beberapa budaya, bertindak sebagai ayah pengganti bahkan
sa at ayah ada, tanpa menyebabkan konflik atau ketegangan
hubungan apa pun. Nenek dari ibu juga dapat melakukan MODEL PERAN
peran keluarga formal, khususnya keluarga orang tua
Perilaku peran kita sebagai orang tua atuu suami-istri sering
tunggal Afrika-Amerika (Bufl'on & deVries, 1995).
kali meniru peran yang kita amati dari yang diperankan
Suami-istri yang berasal dari latar belakang etnik yang
orang tua kita. Sebagai contoh, sangat umum untuk mene
berbeda dapat mengalami perbedaan harapan peran dalam
mukan seseorang cenderung memperlakukan anak mereka
keluarga. Karena latar belakang budaya pasangan yang
seperti orang tua mereka memperlakukan mereka di masa
berbeda, harapan bahwa pasangan memiliki peran mereka
lalu. Dengan memikirkan pengamatan ini, ahli terapi kelu
dan peran pasangan mereka sering kali berbeda. Masing
arga menitik beratkan dalam memandang aspek antar
masing easangan yang menikah dapat mengkri tik kegagalan
generasi peran pernikahan dan orang tua.
yang lain untuk menjalankan peran pernikahan atau orang
tua seperti yang diharapkan, sementara pada waktu yang Ketika anggota keluarga menunjukkan masalah peran
sarna merasa bersalah karena tidak dapat memenuhi yang dialami (transisi atau kontljk peran), mengkaji model
harapan yang lain (Hartman & Laird, 1983; Walsh, 1998). peran dari anggota keluarga yang bermasalah dapat mem
bantu. Analisis ini bertujuan menemukan tentang kehidup
an awal keluarga, saat individu belajar perannya dan peran
TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
pasangannya (seperti belajar peran anak perempuan, serla
Amatlah jelas bahwa cara bagaimana peran keluarga ibu), dan bagaimana pengalaman awal tersebut dapat me
dikukuhkan secara substansi berbeda dari satu tahap kehi mengaruhi perilaku dan kesulitan perannya saal ini.
BAB 12 STRUKTUR PERAN KELUARGA 31 1
Pa;MEMFUNGSIKAN PERAN ngalami penyakit kronik atau disabilitas fisik atau mental.
KELUARGA SEHAT Pada sebagian besar kasus. ketika seseorang menderita
gangguan kesehatan, satu atau lebih anggota keluarga
Homeostasis keluarga adalah penggunaan mekanisme mengemban peran pemberi asuhan.
aturan keluarga untuk mempertahankan stabilitas atau ke
seimbangan dalam keluarga. Peran, baik formal maupun
infonnal. berfungsi sebagai tujuan homeostasis dalam PERAN IBU DALAM SEHAT DAN SAKIT
keluarga. Keluarga mencapai homeostasis melalui adap
Peran penting wanita di sebagian besar keluarga yaitu
tasi-dengan mengubah struktur keluarga seperti peran
sebagai pemimpin kesehatan dan pemberi asuhan. Kriteria
keluarga, danlatau dengan membawa sumber dari luar.
seperti apa pun telah digunakan dalam studi untuk meng
Turner (1970) mengamati bahwa setelah sebuah sistem pe
ukur pengambilan keputusan dan peran kesehatan-tenna
ran formal dan infonnal dibentuk dalam keluarga, proses
suk tindakan saat penyakit tidak dapat disembuhkan dan
keluarga berlanjut dengan sulit kecuali anggota memain
diobati, layanan medis dan kesehatan yang dimanfaatkan,
kan peran yang diharapkan dari mereka. Hal ini karen a ke
serta sumber bantuan keluarga primer-peran pervasif dan
luarga menjadi bergantung pada pengukuhan keberadaan'
inti dar~ ibu sebagai pengambil keputusan kesehatan uta
peran infonnal tertentu agar dapat memelihara homeosta
rna, pendidik, konselor. dan pemberi asuhan dalam matriks
sis keluarga. Sebagai contoh, jika keluarga terbiasa mem
·keluarga telah menjadi temuan konstan (Finley, 1989;
p~nyai anak tengah perempuan yang bertindak sebagai
Litman, 1974). Dalam peran ini, ibu mendefinisikan gejala
mediator dalam perselisihan, ini memungkinkan anggota
dan memutuskan alternatif sumber yang "tepat." la juga
keluarga yang lain menjadi kurang terkekang dalam sen
memegang keridaH yang kuat terhadap apakah anak akan
timen mereka dan meyakinkan anggota keluarga bahwa ia
mendapatkan layanan pencegahan atau pengobatan (Aday
akan masuk untuk membantu menyelesaikan ketidakse
& Eichhorn. 1972; Rayner, 1970), dan bertindak sebagai
pakatan. Ketika anak perempuan yang biasa memerantarai
sumber utama kenyamanan serta bantuan selama masa
tidak ada, konflik ditangani dengan perilaku yang kurang
sakit (Litman).
efektif karena ketidakhadirannya, sampai anggota keluarga
. Salah satu cara yang dapat memperkirakanpentingnya
belajar peran baru.
peran ibu menjadi pemimpin kesehatan adalah dengan
Ahli dan klinisi keluarga menekankan pentingnya peran
mengamatiapa yang akantt:rjadipadanya dan keluarga
komplementer; kesesuaian peran dan nonna keluarga
saat ia sakit dan tidak mampu melakukan perannya. Ibu
dengan nonna sosial dan budaya; kehadiran peran dalam
biasanya menerima peran sakit hanya jika benar-benar
keluarga yang memenuhi kebutuhan psikologis anggota
wiljib dan kemudian hanyajika tidak dapat ditolak. Karena
nya; dan kemampuan keluarga berespons terhadap peru
performa perannya dianggap penting terhadap fungsi ke
bahan melalui fleksibilitas peran (Ackerman. 1966; Glasser
luarga, penyakitnya cenderung sangat mengganggu dan
& Glasser. 1970; Messer, 1970; Olson, 1993). Selain itu,
merusak pengaturan (Mechanic, 1964). Biasanya. penyakit
alokasi peran keluarga sehat masuk akal dan tidak terlalu
berat atau disabilitas lama ibu-istri tampak lebih serius
membebani satu anggota atau lebih. Hal ini menyebabkan
memukul fungsi keluarga dibandingkan disabilitas suami
semua fungsi keluarga yang penting dapat terpenuhi.
ayah (meskipun sakitnya lama. gaung ekonomi yang me
rugikan dirasakan) (Litman. 1974; Giovannetti de Jesus &
Bergamasco, 1998). Jika ibu sakit, anak perempuan tertua
Pa;PERAN KELUARGA sering kali diharapkan membantu mendukung keluarga
SELAMA GANGGUAN (Kahana, Kahana, Johnson, Hammand. &. Kercher. 1994).
Keluarga perlu memahami perjalanan masalah kesehatan
KESEHATAN untuk memfasilitasi fleksibilitas peran yang melibatkan
keluarga dalam tanggung jawab memberikan asuhan dan
Peristiwa hidup situasional utama yang dihadapi keluarga men gurus anak saat orang tua sakit (Rolland, 1994).
dengan tidak dapat dihindari memengaruhi fungsi peran
mereka. Situasi ini biasanya peristiwa yang menimbulkan
tekanan seperti bencana alam, penggangguran, atau gang PERAN PEMBERIAN ASUHAN KELUARGA
guan kesehatan anggota keluarga. Bab 16 menguraikan Anggota keluarga, dan khususnya wan ita, memainkan
tentang seluruh area keterHbatan keluarga dalam perawat peran penting sebagai pemberi asuhan primer tidak hanya
an kesehatan dan praktik kesehatan. Bagian ini mem untuk lansia yang lemah, tetapi untuk banyak anggota ke
fokuskan pada struktur peran keluarga selama gangguan luarga dari semua usia yang masih bergantung, sering kali
kesehatan anggota keluarga. seperti saat seseorang me akibat disabilitas fisik danlatau mental kronik. Kemam
312 BAG IAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
puan dan kemauan mereka untuk memberikan asuhan (1997) mewawancarai 14 pemberi asuhan yang berperan
sering menjadi sebuahfaktor penting dalam menentukan dengan baik. dan menemukan bahwa mereka menyeim
apakah bisa atau tidak anggota yang mengalami disabilitas bangkan kelerikatan dan perpisahan, bersifat fragmatik dan
atau sakit dapat menghindari anggota masuk institusi. membuatpilihandisadari berdasarkan kebutuhanemosional
Kecenderungan daJam pemberian asuhan keluarga me mereka sendiri. Carmarck melaporkan bahwa pemberi
liputi peningkatan jumlah pemberi asuhan dengan tang asuhan awam dan profesional ini, baik pria maupun wanita,
gung jawab pemberian asuhan yang ganda; tanggung ja menetapkan dan mengatur batasan dan perbatasan dengan.
wab cucu untuk membantu satu atau dua generasi yang pemberian asuhan, dan memberikan perhatian penuh pada
lebih tua; dan wanita lansia' tanpa suami pemberi asuhan perawatan diri serta mengukuhkan peran pemberian asuhan
akibat tingginya angka perceraian (Brody. 1995). Konse mereka.
kuensi pemberi asuhan dapat negatif atau dapat mencakup Dalam sebuah studi mengenai pemberi· asuhan pada
manfaat potensial. Penelitian terhadap pemberi asuhan se lansia. penataJaksanaan masalah perilaku ditemukan men
belumnya berfokus pad a hasil akhir negatif-tekanan atau jadi prediktor yang lebih kuat terhadap ketegangan peran
beban pemberi asuhan-tetapi penelitian yang lebih baw dibandingkan penatalaksanaan masalah fisik (Harvath,
telah beralih menjadi berfokus pada pemeriksaan hasil Stewart. & Archibold, 1994). Temuan Reinhard dan
akhir fisik dan mental (Biegel, Sales, & Schulz, 1991). Hortwitzmendukung beban yang diciptakan perilaku yang
Biegel, Sales, dan Schultz merangkum masalah pemberi mengganggu. Pemberi asuhan dari kerabat yang sakit men
asuhan: koping dengan bertambahnya kebutuhan anggota tal mengalami ketegangan peran substantif sebagai konse
keluarga yang bergantung yang disebabkan oleh penyakit kuensi menangani perilaku yang mengganggu dan hams
fisik dan/atau mental. Masalah ini mencakup . memberikan bantuan instrumental dan emosionaL
..:koping dengan periJaku memsak, batasan aktivitas sosiaJ Dalam sebuah studi mengenai pemberi asuhan primer
dan waktu luang, pelanggaran privasi, gangguan pada yang memberikan asuhan kepada pasangan atau orang tua
mtinitas rumah tangga dan·pekerjaan. tuntutan peran yang yang mengalami penyakit Alzheimer atau penyakit terkait
gandadari menimbulkan konflik,kurangnya dukungan demensia (Aneshensel. Pearl in, Mullan,Zarit, & Whitlatch,
dan bantuan dari anggota keluarga yang Jain, gangguan 1995), salah satu stresor yang dialami oleh pemberi asuhan
pada hubungan keluarga, dan kurangnya bantuan yang adalah kelebihan beban peran (mis" Iilerasa terbebani oleh
memadai dari lembaga pelayanan manusia dan Jembaga tugas dan tanggung jawab). Pemberi asuhan melaporkan
. profesional. (hlm.7). mengalami penahanan peran, atau merasa secara tidak
Tipe tuntutan pemberi asuhan yang berbeda berkaitan sadar teljebak dalam peran pemberi asuhan serta kehilangan
dengan tipe ketegangan peran yang berbeda. Stresor ob pertukaran keakraban dalam hubungan pemberi asuhan
jektif, atau karakteristik pasien. yang secara konsisten pasien karena satu dari mitra peran telah "menjadi orang
dikaitkan dengan ketegangan pemberi asuhan mencakup lain." Hubungan pemberi asuhan terhadap anggota kelu
keparahan penyakit yang semakin berat. awitan yang tiba arga yang lain, serta peran kerja dan sosial lainnya, sering
tiba. dan perubahan besar pada perilaku pasien yang telah kali sangat terpengaruh.
ada (Biegel et aI., 1991). Selain itu. sifat tekanan dan Rolland (1994) menampilkan kategorisasi penyakit psi
tuntutan peran dapat berubah selama hidup pemberi asuh kososial yang mengidentifikasi awitan, perjalanan, hasil
an dan anggota keluarga yang bergantung. akhir, dan derajat disabiJitas sebagai empat variabel utama
Robinson (1998) menemukan teori empat tahap penga penyakit dan disabilitas yang mempunyai dampak baik pa
laman wanita dalam mengasuh anggota keluarga yang me da anggota keluarga yang sakit maupun performa keluarga,
ngalami penyakit kronik. Pengalaman dimulai dari diag Karakteristik ini dapat digunakan untuk mengantisipasi
nosis penyakit kronik pada anggota keluarga tersebut dan tuntutan yang dibebankan pada pemberi asuhan.
bergerak ke arah tahap kedua yang tidak seimbang yang Biegel dan rekan (1991) membuat diagram variabel
ditandai dengan "kehancuran wan ita." Tahap ketiga meli yang memperkirakan ketegangan pemberi asuhan (Ii hat
batkan perubahan terapeutik melalui intervensi keperawat Gambar 12-2). Dalam diagram mereka, variabel konteks
an dan bergerak di luar dan mengatasi masalah. Tahap tual yang memerantarai reaksi pemberi asuhan meliputi
keempat daTi teori Robinson. disebut "bertanggung jawab faktor-faktor demografik Genis kelamin, tipe hubungan
terhadap kehidupan seseorang," ditandai dengan wanita peran dengan pasien, usia, dan status sosioekonomi); fak
tersebut mencapai "keseimbangan yang meningkatkan ke tor psikoJogis sebelumnya, kualitas hubungan, tahap hidup
hidupan di an tara diri dan semua anggota keluarga lain keluarga, dan dukungan sosial. Beberapa faktor ini seperti
nya" (him. 285). Temuan ini konsisten dengan penelitian jenis kelamin (wanita) dan hubungan peran (pasangan dan
lain yang menekankan pada pentingnya menyeimbangkan orang tua) secm'a konsisten dikaitkan dengan beban pem
tuntutan pemberian asuhan dengan perawatan diri. Carmark beri asuhan yang lebih besar dengan variabel lainnya
BAB 12 STRUKTUR PERAN KELUARGA 313
menunjukkan pola kontradiksi atau pola yang lebih sayang. informasi, nasihat, dan uang. Bulger, Wandersman,
kompleks. Meskipun pemberi asuhan adalah wanita yang dan Goldman (1993) mengamati bahwa lansia yang meng
disosialisasikan dengan peran pemberi asuhan, mereka asuh anak usia dewasa yang bergantung mendapat ke
mengalami efek merugikan yang lebih besar dibandingkan untungan dari persahabatan dan bantuan dengan tugas
dengan pemberi asuhan pria (Pruchno & Resch, 1989). tugas rumah tangga fisiko Sementara asumsi telah dibuat
Kontribusi pria untuk memberi asuhan seharusnya tidak bahwa melakukan peran ganda, seperti pekerja dan pem
diremehkan. Pria sering kali memberikan dukungan dan bed asuhan, menyebabkan pengaruh negatif seperti konftik
afeksi kepada pemberl asuhan primer. Banyak suami lansia peran dan kelebihan beban peran, dampak emosional dari
mengemban peran pemberi asuhan jika istri mereka saki! gabungan peran ganda pada pemberi asuhan yang bekerja
atau tidak mampu (Richards, 1996). Dalam sebuah studi lebih sering ditemukan memiliki pengaruh positif daripada
yang membandingkan pengalaman asuhan orang tua wa negatif (Neal, Chapman, Ingersoll-Dyaton, & Emlen.
nita pada status pernikahan yang berbeda (Brody, Litvin, 1993).
Kleben, & Hoffman, 1990), wanita yang memiliki suami
lebih beruntung darpada wanita yang tidak memiliki suami.
Suami memberikan dukungan finansial dan sosial serta PERUBAHAN PERAN SELAMA SAKIT DAN
membantu tugas instrumental. Wanita yang tidak mem HOSPITALISASI
punyai suami melaporkan kesepian, kurang dukungan, dan Dalam sebuah periode krisis, misalnya yang disebabkan
kurang bantuan instrumental pada pemberian asuhan orang oleh penyakit serius anggota keluarga, struktur keluarga
tua. d imod ifi kas i, I uasn ya mod iIi kasi bergantung pada seberapa
Peran pemberi asuhan bervariasi sesuai dengan posisi besar derajat anggota yang sakit mampu menjalankan
atau hubungannya dengan penerima asuhan; yaitu, peran peran biasanyadalam keluarga dan pemusatan peran atau
berubah secara bermakna saat pemberi asuhan adalah pa tugas-tugas yang kosong dari keluarga. Peran yang diambil
sangan hidup, orang tua, anak, saudara kandung, atau oleh ibu adalah, seperti yang dibahas sebelumnya, contoh
teman.lbu adalah pemberi asuhan primer bagi anak yang yang baik dari pemusatan peran anggota. Ketika penyakit
sakit kronik (Shepard & Mahon, 1996). Pasangan atau menyebabkan kekosongan peran-peran penting, keluarga
anak usia dewasa adalah pemberi asuhan lansia yang pa sering kali memasuki sebuah keadaan tidak seimbang yaitu
ling sering. Orang tua mengasuh anak usia dewasa mereka hubungan peran dan kekuasaan berubah sampai homeostasis
yang mengalami disabilitas sampai mereka tidak mampu baru tercapai (Fife, 1985; Hill. 1958).
lagi melakukannya. Selanjutnya, saudara kandung menjadi Fungsi peran yang seimbang dan dibagi sering kaJi
pemberi asuhan primer (Roberto, 1993). menjadi tidak dapat dipertahankan oleh pasangan saat sa
Faktor lain yang meningkatkan beban situasi pemberian lah seorang dari pasangan menjadi tidak mampu. Nego
asuhan adalah pelanggaran norma sosial mengenai peran. siasi perbaikan peran sering kali dibutuhkan untuk men
Hal ini sering kali terjadi dalam empat situasi berikut: Saat cegah ketegangan dan kebingungan peran (Rolland, 1994).
anak merawat orang tua, saat pria atau wanita melakukan Dalam sebuah studi mengenai pengaruh asuhan penyakit
tugas rumah tangga yang biasanya dilakukan oleh jenis kritis terhadap anggota keluarga (Johson et aI., 1995), se
kelamin yang lain, saatorang tua merawat anak usia dewasa bagian besar anggota keluarga melaporkan perubahan da
yang mengalami disabiJitas (Litwak, Jessop, & Moulton, lam peran keluarga dan peningkatan tanggung jawab se
1994), dan saat kakak merawat adik atau sebaliknya bagai akibat dari hospitalisasi perawalan kritis.
(Avioli, 1989; Horwitz, 1993). Ada dua tipe dasar perubahan peran yang teljadi akibat·
Meskipun terdapat banyak stresor pemberian asuhan, hilangnya atau ketidakmampuan anggota keluarga. Yang
banya~ pengalaman positif dalam pemberian asuhan dila pertama, anggota keluarga yang lain memiliki cukup
porkan. Beberapa penerima asuhan membalas melalui eks sumber dari dalam 'dan luar sehingga mereka mampu me
presi afeksi atau penghargaan mereka, yang menjelaskan lakukan kewajiban dan tugas-tugas peran dasar dan penting
mengapa beberapa pemberi asuhan tidak mengalami akibat yang tidak mampu diemban oleh anggota keluarga yang
negatif meskipun memberikan asuhan yang menuntut se sakit-ini merupakan cara situasi ditangani dengan fung
cara fisik (Carruth, 1996). Dalam mempelajari balasan da sional. Yang kedua, anggota keluarga kekurangan sumber
lam pemberian asuhan keluarga, Walker, Pratt, dan Opp dari dalam dan luar yang diperJukan, dan sebagai akibat
(1992) menemukan bahwa mayoritas anak perempuan nya. peran dasar dan penting tertentu dalam keluarga tidak
yang memberikan asuhan menggangap bahwa mereka dilakukan atau dilakukan tetapi tidak memuaskan. Dengan
mendapat bantuan bernilai dari ibu me(eka yang mendapat kala lain, keluarga yang berfungsi secara adekuat dapat
asuhan sebagai balasan atau bantuan mereka. Kontribusi scara fleksibel memodifikasi peran keluarga untuk meme
yang didapat anak perempuan tersebut meliputi kasih nuhi tuntutan situasi at au dapat mendatangkan sumber dan
314 BAGIAN 3 PRAKTJK KEPERAWATAN KELUARGA
bantuan dad luar untuk meng~si kekosongan. Akan tetapi, watir, cemas, dan bersalah karena mereka merasa'tidak
dalam keluarga yang disfungsional, hal ini tidak terjadi. dapat melakukan pekerjaan secara kompeten dalam peran
Karena perubahan peran diperlukan akibat hilangnya baru mereka atau dengan tambahan tanggung jawab ini,
atau ketidakmampuan satu anggota keluarga, konftik peran kompleks peran mereka sangat menuntut dan tidak dapat
dan ketegangan peran sering kali ada, khususnya selama diatur.
tahap ketidakseimbangan keluarga segera setelah kehi Dalam tinjauan terbaru pada penelitian keperawatan ke
langan atau ketidakmampuan, saat struktur keluarga dalam luarga mengenai dampak penyakit pada keluarga dengan
masa transisional. Baik konftik antarperan atau intraperan seorang anggota yang mengalami penyakit jantung is
dapat terjadi, saat anggota keluarga "dipaksa" menerima kemik, pasangan sering melaporkan stres yang terkait de
peran baru dan memiliki kesempatan kecil untuk belajar ngan kebutuhan mengemban peran tambahan dalam rumah
peran ini atau untuk mengatur ulang semua tanggung ja tangga dan tanggungjawab memantau kesehatan (Artinian,
wab,peran lain mereka. Keteganganlstres peran sering kali 1989; Gillis, 1984; Gillis, Sparacino, Gortner, & Kenneth,
menjadi hasil akhir. Anggota keluarga yang dibebani de 1985; Hilgenberg, Liddy, Standerfer, & Schraeder, 1992;
ngan penerimaan peran baru dapat sering kali merasa kha 1998; Tapp, 1995). Konflik pernikahan terakit dengan ke
tidakpatuhan peran dan upaya pasangan yang sehat untuk
memantau ketidakpatuhan juga secara konsisten dilapor
Stre$Of obJ&ktif
kan (Caplin & Sexton, 1988; Hilgenberg et al.,; McRae;
(karakteristik penyakit)
Mishel & Murdaugh, 1987; Nyamathi, 1987a).
, 1. Keparahan peQyakit Ketika sebuah keluarga telah mencapai suatu keseim
2. Jumlah perubahan pas/en bangan baru sebagai respons terhadap ketidakmampuan
3. Awitanyang t!ba~tiba seorang anggota keluarga yang sakit untuk melakukan
perannya secara adekuat, integrasi ulang serupa hams di
Beban pember;
,asuhan lakukan saat anggota terse but kern bali ke tempat lamanya
dalam unit keluarga. Dapat dimengerti bahwa setelah
Variabel kontekstual menjalani proses adaptasi, anggota keluarga yang lain
(variabel pambari asuhan) " mungkin akan menolak untuk "mengatur ulang" sekali lagi
peran dan tugas keluarga, meskipun anggota "yang hilang"
A. Varlabel demografik
1. Janis kelamin telah pulih dan masuk kembali. Keengganan ini terlihat
2. Hubungan peran bahkan pada keluarga yang berfungsi baik sekalipun,
3. Usia karena proses integrasi ulang seorang anggota keluarga
4. statussosioekonomi menyebabkan kesulitan dan masalah yang merupakan
8. Variabel status kehidupan
bagian dari ketidakteraturan sebelum keseimbangan baru
LStresOf<hicjup lain:,
2, .PE!!lyesuaian P!likologis (dalam kasus ini, diperbarui) tercapai.
.. sebeJumnya .' ',,'
G;Ku~iitas hllbungan:
1.kohesiVita~pemikalian yang •
, .Iebih'besar ' fJIIPENGKAJIAN STRUKTUR
, lebih paik ,
D., T'!I,hap kehidup,an.keluarga Keluarga harus berespons terhadap perubahan selama sik
E. Dukurigai'l So,sial
Ius kehidupan mereka-kadang akibat transisi perkem
bangan normal dan kadang akibat stresor situasional yang
mereka alami. Stresor kesehatan adalah salah satu 'contoh
KUNCI
Huruf miring = Prediktor umum disepanjang semua utama dari tuntutan yang dihadapi keluarga. Stresor/tun
kategori penyakit tutan mengharuskan peran keluarga benibah. Jika anggota
keluarga tidak memiliki pengetahuan keterampilan, atau
Huruftidak tebsl = Prediktoryang ditemukan disepanJang kesiapan ernosional yang diperlukan untuk menyesuaikan
beberapa kategori penyakit terhadap kebutuhan perubahan peran, sejumlah tipe maSH
lah peran dapat teljadi. Satu peran penting perawat kelu
Gambar 12·2. Rangkuman variabel yang diduga menim
bulkan ketegangan pemberi asuhan. (Dad Biegel, D.E., Sales, arga dalam hal ini adalah membantu rnengidentifikasi
E., & Schulz, R. (1991.) Family caregiving in chronic illness transisi peran sehingga informasi rnengenai peran baru
(him. 211). Newbury Park, CA: Sage. Dicetak ulang atas izin (bimbingan antisipasi) diberikan untuk rnencegah atau
Sage Publications. memperbaiki masalah peran.
BAB 12 STRUKTUR PERAN KELUARGA 315
Pengkajian peran keluargaberfokus terutama pacla Variabel-Variabel yang Memengaruhi
karakteristik struktur peran formal dan informal, disertai Struktur Peran
pertimbangan bagaimana faktor sosiobudaya, situasional,
1. PelZgllruh kelas sosial. Bagaimana latar beJakang
dan riwayat memengaruhi struktur peran. Ada empat area
keJas sosial mcmengaruhi struktur peran formal dan
pengkajian struktur peran keJuarga yang luas; struktur
informal dabm kcluarga?
peran formal; struktur peran informal dan lipe hUbungan.
2. Pellgaruil ctlliklbudaya. Bagaimana struktur peran
model peran, dan variabel yang memengaruhi slruklur
keluarga dipengaruhi oleh latar belakang etnik dan
peran. Masing-masing posisi dan peran anggota keluarga
agama kcluarga?
diuraikan dengan membahas pertanyaan-pertanyaan beri
3. Pengaruh pcrkcmbangan afau siklus hidup, Apakah
kut:
perilaku peran anggota kcluarga saat jni sesuai de
ngan pei'kembangan?
Struktur Peran Formal 4. Perisli\\'(J SifuCIsiollal. ferl1laslIk perubahan sehat dan
1. Posisi dan peran formal apa yang dipenuhi oleh sakif. Sebcrapa besar masalah kesehalan telah meme
masing-masing anggota keluarga? Uraikan bagai ngarubi reran keluarga? Alokasi ulang peran dan
mana masing-masing anggota keluarga menjalankan tugas apa yang telah tetjadi? Bagaimana anggota ke
peran formalnya. luarga yang hams mcngemban peran barn menye
2. Apakah peran ini diterima dan konsisten dengan ha suaikan diri? Apakah ada bukti stres peran dan/atau
rapan anggota keJuarga dan keluarga? Dengan kala konllik pcran sebagai akibal dari pergeseran peran
Jain, apakah ada konftik peran? ini') Bagaimana anggota keluarga yang memiliki ma
3. Seberapa kompeten anggota merasa melakukan pe salah kesehatan bereaksi lerhadap perubahan atau ke
ran mereka dengan tepat'? hilangan pcrannya?
4. Apakah ada fleksibiJitas peran jika diperlukan?
PafDIAGNOSrS
Struktur Peran Informal KEPERAWATAN
1. Peran informal atau tertutup upa yang ada dalam ke KELUARGA
luarga. siapa yang memerankannya, dan seberapa
sering atau konsisten penm tersebut dijalankan') Apa Permvat keluarga sering kaii mengamati masalah peran.
kah anggota keJuarga secara tertutup memainkan Namun demikian, mereka mungkin tidak mengidentifikasi
peran yang berbeda dari peran posisi mereka dalam sebagai masalah rcran. karena ada banyak sekali masalah
keluarga yang dituntut untuk mereka perankan') yang saling berhubungan dan tumpang tindih. MasaJah
2. Apa tujuan dari peran tertutup atau informal yang pernn dapal dinyatakan' sebagai diagnosis keperawatan
teridentifikasi? keluarga. dengan mcngingat bahwa masalah peran meli
3. Apakah ada dad peran informal ini disfungsional ter balkan sedikitnya dua orang; yaitu pemilik peran dan mitra
hadap keluarga atau anggota keluarga dalam jangka peranllya. Karena masalah peran biasanya sangat umum,
waktu lama'? ini jnga berguna untuk menyatakan batasan karakteristik
4. Apa dampak peran ini terhadap orang yang memain dan faktor-faktor terkait.
kan peran ini? Dalam meninjau daftar diagnosis keperawatan yang di
akui oleh North American Nursing Diagnosis Association
(NANDA), diagnosis dalam Tabel 12-2 berkaitan dengan
Model Peran
masalah peran. Hams diperhatikan di sini bahwa sebagian
1. Siapa model yang memengaruhi anggota keluarga di besar diagnosis ini (idak menyebutkan "peran" dalamjudul
kehidupan awal mereka, siapa yang memberi perasa diagnosis, tetapi masalah peran aktual dan potensialdapat
an dan nitai ,tentang, misalnya, pertumbuhan, pe terkait diagnosis keperawatan. Dalam NANDA, yang ter
ngalaman barn, peran, dan teknik komunikasi? masuk di dalam pembahan performa peran adalah empat
2, Siapa yang secara spesifik berfungsi sebagai model masalah peran yang lebih khusus lagi: transisi peran,jarak
peran untuk pasangan dalam peran mereka sebagai peran, kontlik peran, dan kcgagalan peran. Batasan karak~ .
orang tua, dan sebagai suami-istri, dan seperti apa teristik masing-masing tipe masalah peran ini tercant.um
model peran tersebut? dalam TabeI12-3, selta diagnosis keperawatan terkaityang .'
3. Jika peran informal disfungsiollal dalam keluarga, relevan., . . .
siapa yang menjalankan peran ini dalam generasi se Dalam A Pocket Guide to Nursing Diagnosis: ' Kinii '..
beluninya? McFarland, dan McFarlane (1995) mencantumkan diag
3 1 6· BAG IAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
TABEL124 .
' . " .,. '.'
lompok.. Intervensi tambahan guna mengurangi beban peran dengan praktik yang diharapkan di negara barn me
pemberi asuhan meliputi pendidikan dan latihan keteram reka juga dianjurkan.
pilan bagi pemberi asuhan (Schmall, 1994). Banyak ayah di masyarakat kita tidak melakukan peran
ayah yang diharapkan dari mereka saat inL Hanson dan
INTERVENSI UNTUK PERAN YANG TlDAK Bozett (1987) dan Kunst-Wilson dan Cronenwett (1981)
ADEKUAT menganjurkan beberapa taktik yang dapat digunakan pe
Peran yang tidak adekuat merujuk pada pelaku peran tidak rawat untuk meningkatkan partisipasi aktif yang lebih be
memenuhi perilaku peran yang merupakan bagian dari sar oleh ayah dalam perawatan kesehatan keluarga. Anjur
peran .tersebut. Dalam tipe masalah peran ini, harapan an inl mencakup: .
. peran ditetapkan oleh masyarakatdan harapan tersebut 1. Dorong ayah untuk mengunjungi klinik dengan anak
menimqulkan konfiik dimgan perilakupelaku peran. Stra mereka dan mengunjungi klinik pranatal serta klinik
tegi dukurigan dan konseling, serta strategi pengajaran, keluarga berencana dengan pasangim/istri mereka.
.harus digunakan dalam kasus ini. Anggota keluarga perlu 2. Dorong ayah untuk berpartisipasi dalam keloinpok
memahaml kebutuhan peran;' mereka sangat inemerlukan dukungan bagi pria dan sentra sumber jika mereka
. infonnasi. Dianjurkan untuk berfokus padaklarifikasi per merrierlilkan dukungimuntuk melakukan peran ayah
sepsi dan meningkatkan kesadaran akan harapan yang ber mereka. .
laku.· Selain itu, dalam bekerja dengan keluarga imignin, 3. Dorong partisipasi ayah dalam kelas persl,l.linan dan·
...ti:teiiunjukkan penghargaan terhadap perilaku peran yang menjadi orang . t u a . · .
•.berasal dari. budaya dan membandingkan kebiasaan pelaku 4. Dorong ayah dan ibu untuk menegosiasikan peran
BAB 12 STRUKTUR PERAN KELUARGA 319
pengasuhan bayi dan anak. Pembagian peran dan ne keluarga untuk rnenelaah ketidaksesuaian peran dan
gosiasi peran melibatkan kesepakatan antara orang menuju alokasi peran yang berbeda atau mungkin
orang yang terlibat berkenaan dengan perilaku yang harapan peran yang berbeda.
diharapkan da]am pernn yang terkait.
5. Dukung keterlibatan aktif ayah da]arn perawatan per INTERVENSI UNTUK KEGAGALAN PERAN .
salinan, pe]ahiran. dan bayi baru lahir di rumah sakit
atau rumah bersalin. Kegagalan peron menyiratkan bahwa klien tersebut telah
mencoba menjalankan peran, tetapi gagaJ. Kegagalan pe
ran membahas kurangnyapengetahuan dan keterampilan
INTERV.£NSI UNTUK KONFLiK PERAN untuk peran tertentu dan mungkin kesiapan emosionaI atau
Intervensi untuk konflik peran mencakup konflik intra perkembanganyang dibutuhkan. Strategi bertujuan menye
pernn dan antarperan. Panduan untuk masalah ini meliputi lesaikan masalah kegagalan peran dan membantu anggota
hal berikut: . keluarga untuk mencapai kepuasan kompetensi peran.
1. Sebelum memberikan intervensi, rencanakan stategi Mengajarkan mengenai kebutuhan peran sangat penting
untuk mengurangi at,au menyelesaikan konflik peran. dilakukan. KonseIing suportif mencakup mendorong ang
Untuk rnelakukan hal ini, tentukan sumber tekanan gota keluarga untuk menyuarakan kekhawatirnn dan per
dan tipe konflik pernn yang ada. tanyaan mereka tentang peran baru mereka. Karena kHen
2. Mendengarkan secam aktif, mendorong ungkapan sering kali kecewa dan frustasi mengenai peran baru ter
frustrasi dengan konflik peran. sebut, penting untuk mengenali dim memuji setiap perilaku
3. Dorong rnitm peran yang sedang dalam konftik untuk yang berhasil. Kekuatan dan -sumber yang dirniliki kHen
mendiskusikan persepsi dan perasaan mereka menge juga harns dikenali dan didukung.
nai pernn yang diperdebatkan. Kesimpulannya, perawat keluarga marnpu mengkaji
4. Dorong anggota keluarga untuk rnendiskusikan per dan memberikan intervensi secara efektif guna membantu
sepsi dan perasaan mereka bersarna-sarna dan bantu . ke]uarga dengan transisi peran dan masalah peran. Dalarn
mereka dalam ·pemecahan masalah. mengkaji peran keluarga formal dan informal,pemahaman
5. Bantu keluargauntuk rnenetapkan prioritas. perawat mengenai kekuatan dan sumber keluarga juga di
6. Anggota keluarga harus berternu bersama-sarna un tingkatkan. Hal ini mernberikan perawat, data penting guna
tok rnendiskusikan ketidaksesuaian peran. Pernwat, merencanakan intervensi untukmenyelesaikan masalah .
bertindak. sebagai· fasilitator, mendorong anggota kesehatan.
~RANGKUMAN
• Individu menjalani kehidupan mereka dalam rang • Komplementer peran merupakan fungsi peran ade
kaian jaringan hak dan kewajiban keluarga yang di kuat yang berdasarkan pada kecocokan antara perfor
sebut hubungan peran. Fungsi peran yang adekuat, rna dan harapan pasangan dalam sebuah hubungan.
penting bagi individu dan keluarga serta fungsi Peran selalu beIpasangan dengan peran timbal-balik
keluarga .yang teIpenuhi rnelalui performa peran dari .orang lain. Seseorang tidak akan pemah dapat
keluarga. melihat peran secara terpisah.
• Perilaku, performa, dan pengukti'ban peran adalah se • Stres peran terjadi saat stroktur sosial menciptakan
mua istilah yang dapat digunakan saling bergantian tuntutan yang sangat sulit, menimbulkan konflik, dan
. yang menunjukkan apa yang sesungguhnya dilaku mustahil bagi pelaku posisi dalam struktur sosial ter
kan seseorang dalarn suatu posisi sebagai respons sebut.
. tethadap harapan pernn. • Konftik peran terjadisaatpemilik posisi inerilersepsi~
.. . Pembagian peran berkenaan dengan partisipasi dua kan bahwa ia berlawanan dengan hara.pan yangtidak
oraogatau lebih dalam pernn yang s~ma meskipun sesuai. Sumber ketidakses!laian dapatdisebabkanpe
triei'eka memegang posisi yang berbeda. rubahan .pada harapan dalam· pernilikposisi, orang
• Pengarnbilan pemilihan· peran· inerupakan .pada ke lain, ataulingkungan.. .• .. . .•.. . . . . ... ...
mampuan anggota keluarga untukmembayangkan •. Peran formal adalah peran eksplisitdan. perao infor
.diri mereka sendirjdalampenin yang berlawanan, mal adalah peran implisit dalil.m kehiarga: Peran in
. alau rriitra peran,sehirigga dapat memahami dengan formal dimainkanuntukmemenuhi· kebutuhan emo- .
baik bagaimana rnerek.a· harus berperihiku dalam . .i;ional individu ·dan/atau .memeliharakeseimbangan
. peran rnereka. sendiri. . . keluarga. Seor~ng anggotakeiuarga individu merne
320 8AGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
rankan banyak peran dalam sebuah keJuarga, baik sehat. Dalam keluarga yang disfungsional, alokasi
formal maupun informal, dengan beberapa dari peran peran menimbulkan masalah.
ini dibagi bersama. • Pada sebagian besar contoh, ketika seseorang meng
• Faktor utama yang memengaruhi struktur peran for alami gangguan kesehatan, satu anggota keluarga
,mal dan informal meliputi kelas sosial, ,bentuk ke atau Jebih mengemban peran pemberi asuhan. Ang
luarga, latar belakang etniklbudaya, tahap perkem gota keluarga, dan wanita khususnya, memainkan
bangan (sikJus hidup) keluarga, model peran, dan peran penting sebagai pemberi asuhan primer bagi
peristiwa situasional sepe11i gangguan kesehatan pa anggota keluarga dari semua usia yang tergantung,
da anggota keluarga. sering kali akibat ketidakmampuan fisik .danlatau
• Delapan peran dasar yang menyusun posisi sosial mental kronik. Konsekuensi pemberian asuhan mung
suami-ayah dan istri-ibu adalah peran provider, peng kin negatif atau mungkin terlihat positif oleh pemberi
urus rumah, pengasuhan anak, rekreasional, perte asuhan.
manan (memelihara hubungan dengan keluarga dari • Dalam suatu periode krisis, seperti yang disebabkan
pihak ayak dan ibu), peran terapeutik (memenuhi ke oleh penyakit serius anggota keluarga, struktur ke
butuhan afektif pasangan latau pasangan intim de luarga dimodifikasi, keluasan modifikasi bergantung
wasa]), dan peran seksuaL pada derajat anggota keluarga yang sakit mampu
menjalankan peran keluarga biasanya dan pemusatan
• Seiring dengan pergerakan wanita dari rumah ke tem
peran keluarga atau tugas-tugas yang kosong.
pat kerja dalam dekade bam-barn ini, peran mereka
• Terdapat empat area pengkajian struktur peran
telah berubah, dan secara berhubungan, periIaku
keluarga: Struktur peran formal, struktur peran
mitra peran mereka telah berubah. Terdapat lebih
informal, tipe model peran, dan variabelyang
banyak fleksibilitas dan variasi pada peran pria dan
memengarnhi struktur peran.
wanita. dalam keluarga sekarang ini dibandingkan
• Masalah peran dapat dinyatakan sebagai suatu diag
dekade'yang lalu.
nosis keperawatan keluarga, dengarr mengingat bah
• Masa menjadi kakek/nenek adalah suatu pengalaman wa 'masalah peran melibatkansedikitnya dua orang:
heterogen, dengati banyak variasi dalam hal bagai pelaku peran dan mitra perannya. Karena masalah
mana peran tersebut dikukuhkan. Konteks riwayat, peran bisanya sangat umum, sangat membantu untuk
usia, etnisitas, kelas sosial, dan dan jenis kelamin menyebutkan batasan karakteristikdan faktor-faktor
cenderung menyebabkan perbedaan yang bermakna yang terkait. Diagnosis NANDA yang terkait dengan
dalam pengukuhan peran kakeklnenek. peran diidentifikasi.
• Dalam keluarga yang sehat, alokasi peran masuk akal • Terdapat sejumlah intervensi keperawatan yang ber
dan tidak menyebabkan kelebihan beban pada satu hubungan dengan peran keluarga, termasuk interven
atau lebih anggota keluarga serta menghasilkan si untuk peningkatan, ketegangan, kegagalan, konflik,
terpenuhinya fungsi keluarga dalam keluarga yang dan tidak adekuatnya peran.
mengenai ini. Ini horus dilokukan. Meskipun tidak ado maso depan dolom pekerjoan ini dan
bayarannya menyedihkon. Soya sedang berencono berhenti dari pekerjaon ini secepat soya
mompu. Semuo orang mencori soya sekorang ini, don sesuotu.sedcing bersiop untuk segero
muncul". . ' .
· B?ik Tn. Green moupun istrinya mengungkopkan kepuo~aan terhodap hubungcm seksuol.don ..
· perntkahon mereko S(:lcara umOr:n. Tn. Green bertanggunelowpb terhodop segalo sesuatu dl luor
rumah (taman .rumqhl don memperbaiki rumoh mereko, don Ny. Green bertangggung jawob
. Kesepakatcin .otamo dolom komunikosi di antaro mereka adolah nonverbal. Tipe pola .
komunikasi ini dimulai selama masa perkenalan mereko. Ketika ditonyakan apokah suaininyo
pernah mengotokan mencintoinya saat ia melamornyo, Ny. Green menjowab, "Ia semakin
bersikap lebih lembut pada soya don soya tohu bahwa ia mendnta; soya serta komi terus
berpel~kon ?an terus d?n ia,ingin meneruskannya lebih jouh dan soya tidak mau melakukannyo
kecualt komi okan mentkah.' Perowat menanyakan apakah Tn. Green pemoh mengatakan terus
terang bahwo ia terpesana oleh Ny. Green atau menginginkan Ny. Green atau sesuatu semacom
itu. Tn. Green mengatakan, "Tidak, komi tidak tertarik okan hal semacam itu." Ketika Ny. Green
memberitahu bahwo ia hamil, "Tn. Green tampok sedikit lucu soot sOya memberi tahunya,tetapi
ia tidak berkata banyok. Anda tahu itu yang akan terjadi. Setelah beberapo soot, ketika -,
kehQmilan soya muloi membesar, ia kadang menanyakan kepada soya bagaimona perasaan
soya."
bertengkor, tetapi soot mereka melakukannya, pertengkarannya sekitar hal-hal seperti kegagalan
suominya membantu memindahkan perabot atau kegagolannya melakukan sesualu yang dituntut
suominya. "Komi hanya mengakhirinya." 10 dapat mengumpat dan kemudian io tahu bahwo ia
telah berlaku kasor pada soya dan meminta maaL" Tidak ada percakapan tentang pertengkaron
· tersebut, tetapi Tn. Green membontu mengeringkan piring-piring atou menanyakan opakah ;0
menyukai ~cora televisi atau ingin sesuatu yang lain. Ny. Green mElraSa bahwa pembicoraan
. . Soot ditanya apakah mereka ingin membicarakon mengenai opa yang membuat orang cocok
otau membahos hal yang benar dan salah, masing-mosing dalam wawoncaro terpisah berkata,
"Tidak, komi tidok pemah membohas sesuotu:" Tn. Green menambahkan, "Boik benar maupun
R
"Percokapan sikap tubuh antara Ny. Green dan suaminya ini sangat berbeda sekali dengon
komunikosi yang mencirikan hubungannya dengon kerabat atau teman wan ita. Dolam banyok
loporan, Ny. Green mengungkapkan kehidupan emosionalnya kepada kerabat atau teman
wonitanya d<;m hal ini meluas sampai ke isu pengo loman di luar "dunia feminim" wanito rhudo,
Ny, Green mengunjungi saudara perempuan dan ibuRya setiap hari. "Oh yo/ ia mengatokan
tentang.saudara perempuannya, "komi saling bercerita segala sesucitu, apa pun yang komi
memasak, dan Rhal yang menyongkut wanita." Tetapi ketika ditonya apokah ia dapat bercerita .
kepada suaminya, ia menjawob, "Tentu soja, soya dapat bercerita kepodonyo tentong segalo . .
sesuotu yang horus dk:eritakan," 10 memandang bohwa "pria dan wanita melakukanpekerjaan .
yang berbedo' ia tidak ingin diganggu dengon pekerjaan soya membersihkan rumoh don onok ..
~ert.a soya tida~ ine.. :;n diganggu dengo.n.peke.ria~nnyo: 10 mengambil keputuson besor dan soya....
ttdak perlu menbutkannyo, Kadang-kadong komi horus melakukan sesuatu hal yongsama, •. .'
sesuatu di sekitar rumah don komi horus saling memberitahu. '. . . ' . '. .' . •...• '., .
· :. Keiika ditonyakan opo yang membantunya soot ia'ibersedih," Ny. Green ineniowob,/~Bicara
dengan'souddra perempuon saya atau kodcmgibuSllyo membantu:" Ketik6 ditanya largsung ..... .
pekerjaannya dengan istrinya karena IJtidak perlu membuatnya senang". Tunggu sampai ini pasti.
Wanita menganggap semuanya menyenangkan dan mereko bicara terlalu banyak.
Tn. Green sering menemuiteman-temannya beberapa kali seminggu dan se!iap sabtu sore. Ny.
Green tidak selalu tahu di mana Tn. Green menemui "temannya" saat Tn. Green pergi di sore
hari. Tn. dan Ny. Green mengakui sendiri bahwa minum bir besama teman-teman adalah
penyembuhan terbaik untuk depresinya .
• Diambil atas izin Random House, Inc., dari Blue Collar Marriage, oleh Mirra Komarovsky berker;a soma
Jane H. Hok 1982, 1964, 196701eh Random House, Inc.
lfj LATIHAN
Tinjau sketsu keluurxa dal1 j(/wab pertanyaan terkait.
1. Kedua pasangan menikah menandai pernikahan ini sebagai pernikahan "bahagia." Hal ini
karena:
a. Keduanya berasal dari kelas s()sial yang sarna.
b. Keduanya mcmbagi harapan peran pernikahan yang sama.
c. Keduanya mcngingkari seberapa saling terasing sebenarnya dan seberapa tidal<
memuaskannya perni kahan mereka.
d. Kehidupan seks mereka adekuat. .
2. Pernikahan ini menggambarkan:
a. Kurangnya saling memahami di antam pasangan.
b. Jumlah komunikasi yang tidak menladai daJam area bermakna kehidupan keJuarga.
c. Persahabatan dalam pernikahan tersebut tidak esensial guna membuat suatu pernikahan
yang memuaskan.
d. Kedua pasangan tidak saling berkomunikasi seeara terbuka.
3. Tipe pemikahan ini sering terlihat daJam:
a. Keluarga berpenghasilan rendah.
b. Keluarga kelas pekerja, memili keterampilan, berkulit putih.
c. Keluarga yang tidak terorganisasi (kaeau).
d. KeJuarga kulit putih kelas menengah.
4. MeJaJui komunikasi pasangan tersebut kita dapat mendapatkan bahwa:
a. Kedua pasangan menjalankan peran pria-wanita tradisional.
b. Ny. Green lebih suka pindall dan bersama saudara dan ternan perempuannya.
c. Peran kelja Tn. Green adalah perhatian utamanya.
d. Tn. Green ingin membesarkan anaknya menjadi 'seorang pria."
5. Tipe hubungan mana yang paling eoeok dengan pernikahan ini?
a. Simetris
b. Pararel
c. Komplementer
6. Lengkapi uraian singkat mengenai peran fonn~1 pasangan dari apa yang dapat disimpulkan .
dan narasi.
7. Jika istd in.gin sekolah kejuruan dan mulai mempertanyakan peran seksual tradisional
suaminya dalam keluarga, jenis masaJah peran apa yang rriungkin terjadi? (Sebutkan
minimal satu.)
8. Sebutkan dua strategi untuk mengurangi atau menyeJesaikan. masalah peran yang
teridentifikasi dalam peltanyaan nomo1' 7.
Jawab pertanyaan berikut ini.
. . 9. Pasangkan def1ni.~i atall deskripsi yang benar dengan istilah yang tepat.
BAB 12 STRUKTUR PERAN KELUARGA ·323·
Istilah Definisi
a. Peran 1. Status
b. Posisi 2. Ketidaksesuaian peran (intraperan atau antarperan)
c. Pengukuhan peran 3. Sekumpulan peri1aku dari seorang pemilik posisi sosial
d. Sosialisasi tertentu
e. Konflik peran 4. Proses pembelajaran peran keluarga dan orang dewasa
f. Peran timbal-balik dalam persiapan tanggung jawab sosial
g. Ketegangan peran 5. Menyeimbangkan struktur keluarga untuk memelihara
h. Homeostasis peran stabilitas
i. Perobagian peran 6. Partisipasi bersarna dalam memenuhi peran yang sarna
7. Peran komplementer
8. Kekhawatiran atau rasa bersalah yang dirasakan sebagai
akibat kesulitan dengan pengukuhan peran atau adanya
konflik peran .
9. Perilaku sebenarnya yangditunjukkan dalam sebuah
peran
Pertanyaan nonwr 10-12; Apakah pemyataan berikut ini benar atau salah?
10. eara yang paling fungsional untuk memelihara keseimbangan keluarga dalarn menghadapi
11. Prlnsip komplementer menyebutkan bahwa harus ada keseSuaian dalarn harapan dan
perform a peran oleh mitra peran agar stabilitas dan keselarasan ada dalarn hubungan
tersebut.
12. Hubungan pasangan dalam keluarga merupakan hubungan ayah-anak laki-Iaki dan ibu
anak perempuan .
. 13. Identifikasi tiga perbedaan yang umum terlihat dalarn struktur peran antara keluarga
berpenghasilan rendah dan sedang.
14. Sebutkan lima contoh peran informal yang tampak dalarn keluarga, yang menunjukkan
15. PemeIiharaan peran informal penting bagi keluarga karena (pilih jawaban yang paling
baik):
19. Apa dua masalah peran utama dalam keluarga orang tua tiri?
Penanyaan nomor 20-22; Apakah pemyataan berikut ini benar atau salah?
, : ':
":' '... ~.';
20. Ketika seorang anggota keluarga sakit, cara mengatasi situasi yang paling fungsional.ada1all
kapasitas ul)tukberpindah serta mengukuhkari keinbali perao barn jika djperlukim~ •.. • ...
22. Orang tua kelas menengah 'umumnya lebih memerhatikan peningkatankeandalan diriclan
kemandirian dalarnpraktik membesarkan .anak. mereka,sedangkan orang tua kelas bawah
menekankan penghorma.tan dan kepatuhan. ... .. ... . . .
23. Pemberi asuhanpria filengalami efek merQgik~n pembenari asuhan~angl~bih besar
.I
1 3
··~······
. .,
NILAI KELUARGA·
Nilai Persamaan
1. Mendefinisikan istilah nilai, nilai Keluarga, keyakinan, 5. Mengidentifikasi variabel yang memengaruhi sistem nilai .
norma, dan atUran keluarga, serta merijelaskan artinya keluarga dan yangdapaf. menimbulkankonfliknilai.. ,'.
terkait dengan pengkajian keluarga. 6. Membahas aspek kehidupan keluarga yang. hcir:U.s~i~ •
2. Menguraikan akibat umum dari perbedaan dalam nilai sertakan dalam pengkajian keperawaron ierhodpPriiIQi('
.nilai antara klien dan petugas kesehatan. keluarga. ':, .:- ......
3. MengidentiFikasi dan menjelaskan secara singkat empat 7. Menyebutkan diagnosis keperawatan, yang menggam·'
perubahan penting terbaru yang terjadi dalam masya barkan masalah aktual dan potensial yang dopa! muncul
rakat terkait dengan nilai-nilaikeluarga.. . ketika keluarga menghadapi konRikn,iI(]k.,< ' ( "
4. Membohas orientasi nilai utQma dari masyarakat 8. Menjelaskanarti dan kJiuanpr6sesklariGkosinilqt·,./~
' . . ::-: '..
'" . ... ~;;
"
Karena sistem nilai merupakan salah satu dari empat bebasan) adalah ..... .lebih disukai dibandingkan sikap pe
.. 'dimensi struktur keluarga yang saling bergantunglmendu rilaku sebaliknya atau keadaan akhir eksistensi" (hIm. 5).
'. kung, pengkajian kesehatan keluarga tidak lengkap tanpa Nilai adalah gambaran utama sistem keyakinan individu
.. menganalisis norma dasar/niJai penting yang diyakini oleh karena kualitas yang berlangsung lama; bukan merupakan
suatu keluarga. Pemahaman tentang apa yang penting perilaku semen tara. Nilai berfungsi sebagai panduan untuk
. menurut keluarga tertentu sangat diperlukan dalam bentuk bertindak. (Rokeaeh)
:pengkajian, diagnosis, dan interv~nsi perawatan kesehatan, Nilai befungsi sebagai panduan umum berperiJaku.
. ",sehlngga praktisi pelayanan kesehatan mengetahui bahwa Dalam keluarga, nilai membimbing atau mengarahkan per
. '. '. keyakinan dan nilai yang dianut suatu keluarga memenga kembangan keyakinan norma atau aturan yang dianut ke
'ruhi perilaku keluarga dan anggota keluarganya. Selanjut luarga. Misalnya, jika seseorang menilai kesehatan dan
'nya, apabila nilai dan keyakinan keluarga telah teridentifimerasakan kesehatan adalah sesuatu yang didambakan, ia
kasi; perawat dapat Iebih memahami dinamika dan perilaku lebih cendemng untuk melakukan peneegahan kesehatan
·keI~arga. dan menjalani perilaku hidup sehat. Selain itu, ia memiliki
Sebagai profesional pelayanan kesehatan, perawat batasan moral (aturan atau norma keJuarga) menentang ke
mempunyai kecenderungan untuk mendiagnosis atau me biasaan hidup tidak sehat. .
netapkan suatu keluarga sebagai keluarga yang patologis Nilai tidak statis. Sebagai individu atau keluarga yang
apabila mereka menyimpang dari nilai kebudayaan dan berkembang setiap saat dan dalam situasi tertentu di ma
norma dasar. Kebanyakan penelitian tentang keJuarga ber syarakat, dalam kehidupan keluarga atau pribadi memer
dasarkan pada kebudayaan yang umum atau dominan (di lukan perubahan prioritas, nilai tertentu yang utama atau
uraikan kemudian), dan kita harus sangat berhati-hati da potensi~d dapat berubah. Selain itu, keluarga dan individu
lam memperkirakan penemuan ini terhadap semua tingkat jarang berperilaku sebagaimana pola niJai yang konsisten.
sosial dan kelompok kebudayaan, yang memiliki kondisi Nitai tertentu bersaing dengan nHai lainnya yang dilakukan
lingkungan dan tradisi sangat berbeda dari kebudayaan secara simultan seperti persaingan antara nil~i individualis
Amerika yang umum. me dan kebebasan yang berlawanan dengan nilai kekelu
Pengkajian yang cennat terhadap sistem nilai suatu ke- . argaan (memenuhi kebutuhan keluarga sebelum kebutuhan
,Iuarga akan membantu untuk menyesuaikan intervensi pe pribadi). Nilai tertentu juga tidak dapat dipectanggung
rawatankepada keluarga tertentu atau keJompok keluarga jawabkan secara sadar, sedangkan nilai \ainnya dilakukan
yang sejenis.Perawat perlu bekerja dalarn sistem nilai ke secara sadar.
Iuarga dan mengaitkan pelayanan_dengan tujuan yang pen
Nilai memiliki sifat hierarkis. Beberapa nilaibersifat le
ting bagi keluarga yang dibantu. Misainya, telah diterima
bih utama, membentuk atau memengaruhi hampir seluruh
dengan baik bahwa "ide dan metode yang paling tidak me
aspek kehidupan keJuarga, sedangkan nilai lainnya bersifat
mengaruhi kebiasaan, keyakinan, dan nilai pasien mene
sebagai pelengkap, kurang memiliki pengaruh; hanya me
mui hambatan lebih sedikit dibandingkan ide dan metode
mengaruhi aspek terteniu dari gaya hidup keluarga dan
yang berupaya mengubah nilai dan pola perilaku yang
fungsisehari~hari. .
ada".(Dougherty, 1975. hIm. 441).
Dalam mengkaji sistem nHai keluarga, penyedia pela
yanan kesehatan juga barus mengetahui prioritas dan nilai NILAI KELUARGA
yang mereka yakini serta menguji secara hati-hati bagai
mana nilai dan perilaku mereka yang ;baik-dan kadang Nilai keluarga didefinisikan sebagai suatu sistem ide, pe
. tidakbegitu samar-memengaruhi perawatan yang ber rilaku, dan keyakinan tentang nilai suatu hal atau konsep
.pusat pada keluarga. TujuaIi utama dalam mengkaji nilai yang secara sadar maupun tidak sadar mengikat anggota
ke1uarga adalah menunjukan kepada keluarga penghargaari .keluarga dalam kebudayaan sehari-hari atau kebudayaan
,~ dart penghormatan terhadap perbedaan sist13m mlai . un;lUm (Parad & Caplan, 1965). Warisan kebudayaan ke
: ·i(ClemeIi; 1977). '. . luarga merupakan sumber utama dari sistem nHai keluarga
~~\ .,.,
:~:;'.;;:R~jlc~a,ch(1973): "Nilai adalah keyakjnan abadi bahwa sikap sud terhadap peristiwa pentingtertentU dan pada saat yang
"J.' ';%a.kuierl~ntu atau keadaan akhir eksistensi (seperti ke . samanienunjukkan eara untuk berespons terhadap situasi
f,~{f'i:%{J:>:\ -'
BAB 13 NILAI KELUARGA 327
ini. Konfigurasi nilai memberikan definisi tentang dimensi KEYAKINAN
waktu; berisi konsep tentang tanggung jawab dan nHai
Wrigtb, Watson, dan Bell (1996) menyatakan bahwa "ke- .
individu anggota keluarga; mengurutkan tujuan hidup ter
yakinan adalah lensa atau mata bagaimana kita me'tihat
tentu yang biasa tercapai; menetapkan kerangka .dalam
atau memersepsikan kehidupan. Keyakinan merupakan pi:- '
kaitannya untuk menghadapi risiko yang berhubungan
jakan kuat dari perilaku, kita dan merupakan esensi dati
dengan munculnya keinginanldorongan hati yang menye
kepedulian kita. Keyakinan merupakan cetak biro atauda~.
narigkan; menetapkan pesan, pikiran, dan perasaan apa
sar bagi kita untuk membangun kebidupan dan berinteraksi .
yang seharusnya atau tidak:, seharusnya diungkapkan dan
dengan kebidupan lainnya" (hIm. 3). Istilah keyakinan di
kepada siapa; dan pada akhimya merupakan sUlitu sistem
setarakan dengan perilaku, penjelasan, perjanjian, asumsi
sanksi.
yang dibangun, kecenderungan, dan nHai. Keyakinan
Nilai dipeJajari dari keluarga asli, yang rnerupakan
membimbing dan mengarahkail keluarga serta individu da
pembawa dasar nilal sosial dan kebudayaan dad satu ge
Jam bertindak (Wright & Leahey, 2000)~ Jadi, keyakinan
nerasi ke generasi berikutnya. KeJuarga asH mengasimila
dan perilaku satu sarna lain saling berkaitan dan berhu
sikan nilai sosial dan kebudayaan serta memodifikasi be
bungan. Pilihan keluarga membuat perubahan dari keya
berapa nilai untuk disesuaikan dengan nHai yang dimiliki.
kinan mereka, yang pada gilirannya dikembangkan dati
Nilai sosial berubah, dengan beberapa nilai menjadi lebih
sistem nHai yang dianut mereka. Sistem keyakinan kelu
penting dibandingkan perubahan lainnya. Nilai tersebut
arga dapat dipelajari, dikomunikasikan, dan dipertahankan
b~rubah dan memiliki pengaruh yang besar terhadap ke
sepanjang waktu. Keyakinan memiliki akar kebudayaan
luarga; yang sangat memengaruhi nilai, nonna yang di
dan sosial yang mendalam. Pembahasan tentang keyakinan
miliki, dan pada akhimya memengaruhi perilaku.
keluarga terhadap kesehatan dan penyakit disajikan di da
Nilai keluarga bukan hanya merupakan suatu cerminan lamBab 16.
dari masyarakat tempat individu atau keluarga berada, te
tapi juga cerminan dari sub-budaya ketika individu atau
keluarga diidentifikasi. Sebagian besar orang termasuk da NORMA
lam kumpulan sub-budaya berdasarkan kelas sosial, latar Norma adalah pola perilaku yang dianggap benar oleh ma
belakang etnik, pekerjaan, jenis kelamin, kelompok ternan syarakat, sebagai sesuatu yang berdasarkan pada sistem
sebaya; agama yang dianut dan Jain-lain. Sub-budaya ada niJai keluarga. Norma juga merupakan perilaku modalitas.
dalam kebudayaan dominan yang lebih Iuas, sehingga as Dengan kata lain, norma menentukan perilaku peran yang
pek sfstem nHai tersebut juga meliputi sub-budaya. Bagian tepat bagi setiap posisi di dalam keluarga dan masyarakat
dari sub-budaya tertentu berespons terhadap sistem nilai serta menetapkan bagaimana mempertahankan atau men
dominan dan sub-budaya, walaupun dalam suasana yang jaga hubungan timbal balik, dan bagaimana perilaku peran
berbeda, nilai yang satu atau Iainnya mungkin Iebih relevan dapat berubah dengan perubahan usia pemilik posisi ini.
terhadap individu atau keluarga. Tentu saja, semakin tinggi
tingkat kesesuaian antara nilai sub-budaya keluarga dan
nHai komunitas, semakin mudah penyesuaian individu dan ATURAN KELUARGA
keluarga, dan semakin tinggi tingkat keberhasilan keluarga Aturan keluarga merupakan refteksi atau ungkapan yang.
yang akan berhubungan dengan komunitas. lebih khusus dari nilai keluarga dibandingkan dengan nor-
Keluarga sering merniliki nHai yang tidak mereka sa~ ma keluarga. Peraturan adalah pengaturan khusus' bagai:.
dari. Kebutuhan praktis belaka sering'kali mengganggu ni mana keluarga menegakkan atau menetapkan, ~rilaku
lai keluarga dalam kehidupan sehari-hari sehingga nilai yang dapat diterima atau yang tidak dapat diterima. Aturan
terse but tidak: dapat dikenali lagi (Graedon, 1985). Dalam keluarga, Iebih banyak dituntun bleh nilai abstrak, .meni-'
membantu keluarga, baik perilaku aktual dan nHai yang di ~rikan stabilitas, kesamaan,dan mengarahkan kebutuhan.
anut, keduanya perIu dipahami-apa yang dikatakanpenting anggota keluarga. HQImaIi'(1979)menyatak~bahwa a~r~ .....
·oleh keluarga mungidn berbeda dengan perilaku. hlctual. ' ankeluarga.membentuk m.iru.:::biIdaya (rriinilalltut)kd~~ ,:
Dalam antropologi, hal ini disebut sebagai .nyata atau jelas arg~, pengertian .uIl1um yangnlelidefinis*~"karakter in;'.
versus ideal (keluarga mendukung 'nHai) (Leininger, ·1978).· dividu· d~, seiiap keluarga.karena berbedadari semua' .
Perbedaan antara idealisme dankenyataan secaraunium keluargaJrunnya. . > .. ' : .,. :. ,.. . . . " , ' .,.;"'
konteks sosial· dan riwayat khusus~ Keluarga minoriUl.s. sistem nilai yang ~rll;iku dal~ kelu~ga;(iupprll<dal.aril. ,\
.yang miskiri sering kali haius berdamai dengan nilal atau oeberapa kel~atgaLati~. TinggiIlyatiihlik~kdu,atgaa#.\ '''i
idealisme.karena kenyataan yang kejam dan sulit.dalatiJ. .pada kehiarga Latin mei1j~laskannoima.dah'aturan~d~'cL::;?
'j(1rnilia"
dan diperlakukan sedemikian rupa. Nilai juga sebagai alat media di an tara kebudayaan (atau masyarakat
menentukan aturan keluarga ten tang komunikasi-mungkin luas) dan individu, ini berarti bahwa dasar ketidaksesuaian
.·spa yang boleh atau tidak boleh dibicarakan dan disampai dalam nitai antara kelompok rujukan kebudayaan keluarga
kan kepada siapa. Mengingat tingginya nilai penghormat dan masyarakat yang lebih luas mengakibatkan konflik ni
ankepada orang yang lebih tua, khususnya ayah, terdapat Iai tertentu, yang meningkatkan ketegangan dalam ke]uar
..... (jalam. beberapa keluarga, menyebabkan aturan keluarga ga sebagai suatu sistem dan juga berpengaruh negatif ler
"/tidak dapat secara terbuka menentang keputusan atau tin hadap anggota keluarga. Larrabee (1973), seorang Indian
dakan'ayah. Cheyenne, menjelaskan pertentangan nilai dan salah satu
Aturan keluarga adalah cerminan tingkat keberfungsian pengaruhnya:
keluarga. Whall (1986) memperkuilt hubungan ini dengan Dalam upaya mengajarkan kepada kaum muda tentang
. .... meriyatakan . bahwa secara umum "wajar jika dikatakan diri mereka, kita harus memberitahu mereka tentang niJai
, bahwa keluarga disfungsional memiliki peraturan disfung kasih, hormat kepada tua, kebersamaan, dan kebijaksanaan
sional karena satu peraturan menurunkan peraturan yang . suku Indian. Kami mengharap anak-anak kami memiliki
lain" (hlm. 100). . dan memahami nilai ini. ApabiJa anak-anak kami ber
sekolah dan guru mengatakan bahwa mereka harns belajar
berhemat bukannya berbagi, anak-anak menjadi bingung.
~KESENJANGAN DI DALAM Konflik nilai yang dahsyat iill menimbulkan tingginya
tingkat bunuh diri di antara kaum muda kami.
S.lSTEM NILAI
Pengamatan yang sarna tentang pertentangan nBai di
KERAGAMAN NILAI SOSIAL temui di dalam literatur tentang keJuargaJorang tua Asia
Amerika yang mempertahankan nHai tradisional mereka
KonHik yang tidak terelakan di antara keJuarga dan ma dan anak-anak mereka (terutama remaja) yang mengikuti
syarakat, teIjadi karena terdapat begitu banyak faktor dan nitai Amerika ten tang kebebasan, individualisme, dan ber
pengalaman yang membuat perubahan nUai dan norma jn~ sikap sombong. Hal ini adaIah masalah koflik .nilai yang
dividu atau keluarga. Isu atau konflik yang tidak disele secara umum akan dibahas dan dibiearakan lebih dalam di
saikan sering tampak karena tradisi dankumpulan norma Bab 20 (Hong, 1996; Pedersen, Draguns, Lonner &
yang baru muneul secara bersamaan, yang keduanya berada Trimble, 1996).
di dalamatau di luar keluarga. Di dalam komunitas, keIom Penemuan Cleveland dan Longaker (1972) memperkuat
pok atau individu tertentu menolak norma-norma baru dan bahwa konflik nilai mengakibatkan kekacauan ,terhadap
lebih berpegang teguh pada pol a tradisionaI, sedangkan keluarga etnik. Berdasarkan data komprehensif yang di
. individu dan kelompok lain. menemukan pola tradisional kumpulkan dari wawancara, kunjungan rumah, uji coba,
yang tidak dapat diterima dan terikat pada serangkaian dan pembahasan terapeutik, mereka menyimpulkan bahwa
norma dan nilai yang baru. Perubahan sosial menyebabkan masalah emosional di dalam anggota keluarga yang dipe
timbulnya wilayah konflik yang besar. Meskipun nilai lajari adalah fungsi dari dua proses: (l) konflik nilai antara
masyarakat kita pluralisme, yaitu sistem serta pola yang masyarakat di lingkungan keluarga dan keluarga itu sen
tradiSional dengan yang baru dapat berjalan secaia ber diri, dan (2) bentuk pengulangan kebudayaan meremehkan
damping an, perbedaan sosial ini berperan dalam menim din senditi karena kegagalan individu untuk menyesuaikan
bulkan konflik dan kebingungan dalam keluarga. Isu nilai ketidaksesuaian orientasi nilai.
keluarga yang sangat umum berhubungan dengan arti
pemikahan itu sendiri bagi individu yang terlibat. Seeara PERTENTANGAN NILAI ANTARA GENERASI
tradisional, pemikahari telah dipandang sebagai sesuatu
." . yang sakral dan mengikat; saat ini, di antara orang yang Sebagaimana disebutkan sebelumnya, sumber ketiga kon
'~end9k!1.ng~Hai sosial yang baru, pernikahan mungkin f1ik nHai dalam keluarga terletak pada perbedaan nilai di
.:iipanoang:sebagai',.suatu kontrak sematayang dengan antara generasi. Suatu keluarga dapat terdiri dari beberapa
~(mudahdapat dibatalkan apabila salah satu atau kedua belah generasi individu, masing-masing membawa nilai' dasar
,p~h~'memp"myai ketidakpuasan yang logis. generasinya k~ dalam kelompok keluarga. Nilai konflik
~<':,.. '",' ~','." . tidak dapat dihindarkan ketika kakek memegangnilai
~;\;~PERTENrANGAN NILAI ANTARA BUDAYA tradisi, orang lua dipengaruhi oleh kombinasi nHai tradisi
dan progresif, serta anak~anak dipengaruhi oleh nilai barn.
Wk~'':DANSU8~BUDAYAYANGDOMINAN
.;:";,;<~\::,,,,t;,. Konflik di antaragenerasi ini biasa terjadi terutama bila
¢r~u~u!1llainriya dari konflik'nilai adalah pertentang rumah tangga merupakan extended family atau keluarga
').nilaikebudayaan dominan dan. kelompok rujukan yangmeiniliki anak usia remaja. Pertentangan nilai antara
\:'f,i\. Y~ankeluarga. Ketika kitamenganggap keluarga generasi ini Juga membesar pada generasi pertama kelu
~~l~£";:,:,··
arga imigran dar:i negara-negara Timur. (Hong & Ham, bahwa Civil Right Movement ditandai dengan dimUlainya '
1992). ' . revolusi kebudayaan Amerika. Karena pergolakan dalam' ,
masyarakatdan keluarga, tetjadinya pelebaran strata sosial,', ,"
PERB~DAAN ANTARA ANGGOTA KELUARGA meningkatnya kemiskinan, tumbuhnya kebudayaankon
DAN PROFESIONAL PELAYANAN KESEHATAN sumerisme dan materialisme. (Lebey, 2001; Samuelson,
1986); globalisasi ekonomi lOta, dan akhir-akhir ini
Salah satu stresor utama dalam hubungan antara tenaga ancaman' terorisme, nill!i kebudayaan Amerika secar~
profesional pelayanan kesehatan dan kli~n keluarga adalah bersamaan dibentuk dan dimodifikasi. Walaupun keluarga •
perbedaan sosial yang ada karen a perbedaan kelas sosial telah secara mas merasakan ancaman berbagai peristiwa '
dan/atau nilai kebudayaan. Apa biJa pr9fesional kesehatan, sosial dan pergeseran nilai secara bersamaan, membalikkan
dan keluarga tidak memiliki dasar keyakinan dan nilai keadaan 'ke zaman "masa keemasan tradfsi kuno" tam-'
yabg sarna, hasilnya sering berbeda tujuan, komunikasi paknya gagal, meskipun upaya keras dilakukan oleh be
yang tidak jelas, dan masalah interaksi. Sebagai tenaga berapa kelompok fundamental is dan reaksioner.
profesiotial yang beketja dalam sistem peJayanan kesehat
Perubahan fisik, sosial, dan teknologi yang sangatbesar
an utama, perawat biasanya menjunjung tinggi nilai kebu
telah tetjadi. Contohnya, dalam 200 tahun terakhir, ukuran
dayaan dominan yang merupakan bagian yang terj>isah
fisik orang Amerika Serikat meningkat empat kali dan per
dalam sistem pelayanan kesehatan. Nilai kebudayaan do
, minan ini umumnya terdapat pada orang kulit putih, Anglo tumbuhan penduduk mencapai 52 kali lebih besar. Kita
telah berubah pesat dari masyarakat desa dalam jumlah
Saxon, Protestan (WASP), Brink (1976) menjelaskan sis
besar menjadi negara urbanisasi yang tinggi. Sedangkan
tem nilai perawat Amerika sbb:
hanya 1% dari penduduk Amerika lulusan SMA pada ta
Perawat Amerika, dididik di Amerika Serikat, masuk hun 1800, 76% penduduk Amerika pada saat itu lulusan
daJam klasifikasi sistem nBai "Old Yankee". Perawat SMA. Selain itu, akhir-akhir ini, negara berubah' dar:i
Amerika berein futuristik, berorientasi menjalankan tugas '
negara yang sebagian besar orang kuHt putih, suku bangsa
'profesi, individualis dalam membuat keputusan" namun
Anglo-Am~rika menjadi suatu bangsa dengan pertumbuhan
berorientasi Jangsung di insitusi kesehatan, meyakini bah
wa peny,akit dapat ditanggulangi, dan tidak memandang penduduk yang dahsyat terdiri dari penduduk Asia, Afrika
manusia itu baik atau jabat, tetapi sebagai orang sakit (him. Amerika, dan Hispanik. '
, ,63.761). Dari beberapapenulis (Aldous, 1996, Koten, 1987,
'Selain itu, usia rata-rata perawat tradisional sekitar 44 Glick, 1989, Schwartz, 1987, Yankelovich & Gurin, 1989)
tahun:Konflik nHai dapat timbtil ketika perawat baru,rlari menyatakan bahwa kekuatan nilaitradisional (terutama,
generasi muda (generasi x) berinteraksi dengan kelompok etika Protestart) telah merosot. Survei terhadap penduduk
sebaya mereka (baby boomer) dan dengan bertarnbahnya Amerika dan nHai serta gaya hidup mereka menunjukan
jumlah pasien lansia. ' bahwa masyarakat Amerika, terutama kelas menengah,
Gambaran pemberi pelayanan kesehatan memiliki suatu saat ini merupakan kelompok yang sangat heterogen. Saat
orientasi nilai yang sama tanpa meniadakan realitas bahwa ini, tidak seorang pun beroriencisi pada nil3i inti seperti
banYak perawat dan mahasiswa perawat datang dari latar pada tabun 1960 dan 1970-an. Koten dariWall Street
belakang kelas sosial dan kebudayaan yang berbeda serta Journal menyepakati bahwa tidak ada lagi satupun per~g
memiliki konfigurasi nilai dan tujuan tertentu, sambil me- kat nilai yang dianut oleh masyarakat kelas menengah.
nyesuaikan nilai utama dari sistem perawatan kesehatan "Hanya ada beberapa hal yang diingirikan oleh manusia
sebagai bagian dari mereka. Sering kaIi tetjadi, keluarga di dan ,beberapa hal yang mendorong setiap orang untuk
lain pihak, berasal dari segala petjalanan hidup menganutmel~kukannya" (hIm. 25). " ,', , " •
nilai yang berbeda dengan petugas kesehatan. Karena latar ' ", Pergeseran nilai telah mendorong perubahan institusio-,'
belakang kelas dan kebudayaan dari kebanyakah kliep nal di seluruh masyarakat. Farnily ServiCe, America (i9,84)
berbeda dengan tenaga profesional pelliyariankesehatan,dan Sca:nzoni,(1987) menjelaskan'suryei yarigdilak:Ukan:','
'terdapat kemimgkinan konftik nilai (Lan ver; '1980). ' ' " ',' terhl:ldap ti8.Qgs~Arrierik/l, ,s~sul!i dbngaQ nilaiYml,gtpe,:¢ka": .,
, l~p?I"kaIl;.yartg~bagiQal~~l~<ikelompok.:,Di:~awba@~' , " "
~P,ER, U BAHAN N I LAI D'"'.. ,,;llk:hir r~n~kaian/a9;ilah ,,'~~utriiradisiOrillr(ttlldisionali&)'{'.
, ',Yallg mend(J]rungnilaitradisi,sepc#'ti,n:tenieliliarakes~pari~ ,
·. ::~E~~iiis1~~~~t~.~Iii1g;.!
£>-1"U":~U'-U'. berJumlah banyak. Mereka menghargai beberapa menghargai pekeljaan daripada keluarga, mengaJami gang
'·'~,!J..l,¥:AQ,lu..·.dan baru serta tujuannya. Scanzoni melaporkan guan keluarga lebih besar karena pekerjaan mereka dan
;';' ". '. 'dal~ suatu survei nasional yang terdiri dari 20% kurangnya kepuasan keluarga .
•···'kaum ti'ildisional dan 20% lainnya gelombang (kelompok) Karena begitu banyak kekhawatiran yang memengaruhi
<~aniatau progresif, sementara 60% merupakan kelompok pilihan individu terhadap tujuan pekerjaan, sering kali
.... · · . pertellgahan. Sebagian besar sosiologis menjelaskan bah teJjadi penundaan daIam pemilihan karier. Banyak orang
'wanilaikita berada dalam keadaan ftuktuasi atau transisi. Amerika belum juga mengetahui bagaimana cara bersantai
Peilingkatan .proporsi keluarga baik keluarga yang me dan menikmati hidup, seperti yang terlihat dengan kece
. '~pa1ffinor:ang tua-tunggal. carnpuran, atau cohabiting masan atau kekhawatiran mereka dengan aktivitas dan
. janiily,pasangan yangbercerai, memberikan bukti perge produktivitas dan sejumlah orang yang mengalami stres
.·senm dari iradisional, nilai. konvensional pada individualis, yang berhubungan dengan penyakitnya. Konsekuensi pe
.dan nilai utilitarHm (Glick 1980; Teachman, Tedrow & rilaku lainnya atas nilai pencapaianlprestasi kita adalah
Crowler, 2001). pengaruhnya terhadap seseorang yang tidak mempunyai
Walaupun terjadi pertentangan terus-menerus. antara kedudukan yang diinginkan dan keadekuatan peran untuk
nilai baru dan tradisonal serta hasil pembaruan dalam mlai produktivitas. Bagi orang-orang tersebut, penekanan terha
dan prioritas, kesinarnbungan jumlah yang substansial dap prestasi sering menyebabkan kehilangan tujuan dan!
dalam sistem nilai Amerika•. tetap ada. Pembahasan tenlang atau pengasingan diri.
orientasi mlai inti masyarakat Amerika dikaitkan dengan Agar sebuah nilai dapat terus menciptakan perilaku dan
pergeseran mlai yang terjadi akhir-akhir ini, memberikan tujuan individu, harus tersedia sistem sosial yang memiliki
landasan untuk memahami bagaimana nilal keluarga yang sanksi dan reward (imbalan). Menurut McKinley (1964),
utama saat ini. Beberapa nHai terse but me~adi kurang ada empat reward penting yang harus ada bagi suatu
penting saat ini dan nilai lainnya menjadi jauh lebih "kesuksesan", yang disebut dengan "lmpian bangsa
penting. Pembahasan ten tang pergeseran proritas terhadap Amerika (American Dream)": Kepemilikan atas materi,
nil~ a<;lalah sebagai berikut. status dan persetujuan interpersonal, kendali' terhadap
orang lain, dan kendaH tehadap diri sendiri (otonomi).
Kluckholm (1976) menyebut nUai perilaku normatif
OR~ENTASI NILAI UTAMA interpersonal masyarakat Amerika, atau karakter bangsa
nya, seperti yang dicontohkan di· dalarn "melakukan
.Meskipun terjadi kemerosotan posisi etika Protestan seku orientasi". Karakteristik yang paling menonjol adalah tun
ler dan keberadaan nHai konflik lain yang sangat kuat, tutan untuk bertindak dalam bentuk pencapaian!prestasi
serangkaian nilai inti maslh membentuk dan memengaruhi dan sesuai dengan standar eksternal (masyarakat). Orang
penduduk Amerika, pada tingkat yang bervariasi, dan de yang "menyelesaikan pekerjaannya" dilihat sebagai orang
ngaD demikian' membentuk kehidupan keluarga serta yang produktif. Orang yang menemukan cara untuk me
perilaku tenaga profesionaI pelayanan kesehatan (Lihat lakukan sesuatu dan mampu menjadi orang yang dapat me
Tabel13~1 yang memuat nilai inti orang Amerika). nyelesaikan masalah secara rasional akan sangat dihargai.
Sejalan dengan "melakukan pekerjaan" adaIah mlai do
minan dari tetap sibuk; orang yang menganggur cenderung
PRODUKTIVITAS/PENCAPAIAN INDIVIDU
terlibat masaIahlkejahatan (Stewart & Bennettt, 1991).
Produktivitas dan pencapaian' individu telah diketahui Berbagai jenis sanksi interpersonal yang diterapkan ter
• seGal-a konsisten sebagai nilai tradisional pokok dalam hadap individu yang "tidak produktif' termasuk pengang
':;: 'IIiasy~akat(D' Antonio 1983; McKinley, 1964; Williams, guran, mereka yang kaya, atau bagi mereka yang memilih
,1960):Suks¢s. danpencapaianlprestasi, yang merupakan nitai yang jelas berbeda dari nHai yang berlaku di ma
.". .' hasilclaIj'produktif, adaIah kohsekuensinilru so syarakat. Tanggapan ini berkisar dari gunjingan, bahan ter
.." ·B~IlD~ttt,1991). Di.lingkungan kel!lS me tawaan,cemoohan sampai pengasingan sosial, isolasi, atau
,:~~"U!;;'~k 'JJ"'l~Vj"41.,,,·.1l·'b~sar . ditempatkan .pada. pencapaian . penolakan. Tanggapan masyarakat beragam bergantung
::'i>','rlrl1"~rln .telu1alffia pencapaianlprestasidalarri pekerjaan.. pada penilaian masyarakat mengenai di mana leta.k tang
. .,. rneijyebabkan konflik interpersonal gung jawab terhadap ketidakproduktifandan sejauh mana
!AAn;~:~.u.J:ar1:lra.alJaL,ua.· pencapaian/prestasi kerja haflls ber .penyimpangannya. Sebagai hasil dari peno]akan masyara
. disepakati dandianut oleh individu kat, sering· kali .seseorang mengikuti atau mengad!lptasi
iapenuhi druam .keluatganya sikap yang sarna yang dilakukanterhadap dirinya (y.L
:~ufliJlaJ,1' &; Uhlenberg, 2000); Carlson and harga diri rendah, kurangnya penghargaanterhadap did),
iIl€~.neltn·ll]·lqm·.hahw.a iIldividu yang lebih suatu fenomena yang disebut "self-fUlfilling prqphecy".
BAB 13 NILAI KELUARGA 331
meningkatnya kepentingan individualisme saat ini (Bellah,
DAFTAR 13-1 Madsen, Sullivan, Swidler, & Tipton 1986, Glick 1989,
NILAI INTI BANGSA AMERIKA Orthner, 1995, Schwartz, 1987). Menurut Lesthaeghe
(1983), kebebasan pilihan individu adalah salah satu nilai
• Produktivitas/pencapaian individu sosial yang penting di dalam masyarakat Barat. Kecende
• Individualisme rungan ke depan semakin individualisme dan bebas serta
• Materialisme/Etika konsumsi jauh dari sifat kekeluargaan dan kolektivisme semakin
• Etika kerja lemah namun tidak mematikan idealisme lembaga perni
• Pendidikan kahan yang permanen. Kecenderungan nilai ini juga telah
• Persamaan
menyebabkan pergeseran dari kebudayaan yang berpusat
kepada anak ke egosentris (Elkind 1994). Pergeseran ini
• Perkembangan dan penguasaan lingkungan
membuat orang menjadi kurang teJikat pada akar kebu
• Orientasi masa depan
dayaan institusi tradisional keluarga, masyarakat, dan or
• Efisiensi, keteraturan, dan kepraklisan ganisasi keagamaan serta lebih terikat pada penc~paian
• Rasionalitas tujuan individu-tidak terikat oleh tanggung jawab tradi
• Kualilas hidup dan pemeliharaan kesehalan sonal (Orthner; Rossi 1986). Berdasarkan kecenderungan
• Toleransi lerhadap perbedaan . demografi, penulis lain juga menekankan bahwa individu
di dalam masyarakat Barat menjadi manusia yang "meno
lak terhadap komitmen jangka panjang dan semakin ber
Keluarga kelas menengah dan kaya, yang menekankan fokus pada otonomi individu serta tidak terikat" (Rossi,
pada produktivitas dan prestasi/pencapaian individu telah him. 123). Beberapa penulis (Elkind: Popenoe, 1995) me
meluas dari orang dewasa dalam keluarga hingga anak yakini bahwa kecenderungan individualistik telah berakhir
anak mereka. Tofler dan DiGeronimo (2000) menyatakan demi kebaikan masyarakat, keluarga, dan individu. Mereka
"geilerasi orang tua ini meinginkan tidak hanya untuk menyatakan bahwa hingga saat ini, telah ada keseimbang
menganjurkan dan melindungi namun juga mendorong, an antara membantu komunitas dan keluarga (kolektivitas)
menekan, dan mendesak anak-anak mereka untuk menjadi dengan membantu diri sendiri. Keseimbangan ini telah
ujung tombak" (him. xvii). Orang tua sangat antusias untuk menjadi berat sebelah ketika individu menjadi lebih ber
meningkatkan prestasi tinggianak-anak dan merampas ke fokus pad a kepentingan mereka sendiri
bahllgiaan masa kanak-kanak mereka. Anak dipaksa ber lndividualisme adalah kebalikan dari doktrin Kristen
alih dari tempat bermain .di lingkungannya untuk mengi tradisional dari etika timbal balik, yaitu "Anda adalah pen
kuti kelas musik, perkumpulan olah raga, kelas persiapan jaga saudara Anda " atau kekeluargaan, ketika kebutuhan
SA T, dan kontes modeling. Tofler dan DiGeronimo (2000) keluarga Jebih didahulukan daripada kebutuhan anggota
menyatakan "menekan anak untuk menjadi yang terbaik keluarga. Individualisme menyatakan bahwa setiap orang
mempunyai potensi besar untuk merusak kesehatan indivi harus membuat keuntungannya sendiri. Survei besar yang
du di dalam diri anak (him. 9). Ketika orang tua mendo dilakukan Bellah dan rekan (1986) menegaskan sentralitas
rong dan mengharapkan prestasi yang tinggi terhadap otonomi personal dan individualisme di Amerika Serikat.
anak-anak mereka, kesulitan akan muncul karena sulit un
lndividualisme juga melibatkan keterkaitan nilai kean
tuk membedakan an tara dorongan dan eksploitasi, serta
dalan dan tangung jawab diri. Keyakinan umum menyata
antara mendukung dan mengikuti model orang tua yang
kan bahwa orang yang "kuat" adalah orang yang mampu
menyimpang. Jika kepentingan eksteinal dari prestasitpen
mengendalikan kehidupan mereka dan, karena alasan itu,
capaian anak-anak (ketenaran, tambahan uang, pengakuan
pasti diikuti dengan kurangnya pengendalian diri menjadi
sosial, penghormatan) menjadi tujuan utama orang dewasa,
bukti lemahnya kepribadian seseorang. Pemenuhan terha
maka tahap beJikut akan menjadi racun dan cepat atau
dap kebutuhan diri sendiri adalah nilai lain yang terikat
lambat pada akhirnya merusak perkembangan anak. Tabel
kuat dengan individualisme.
13-2merangkum pedoman .yang dapat digunakan untuk
menjaga keterlibatan orang tua terhadap prestasilhasil Banyak keluarga yang merupakan kelompok etnik lain
pencapaian tinggi anak-anak dalam batas-batas normal nya tidak ber~agi nilai individualisme yang sarna (Sillars,
dan suportif. 1995). Sebagai besar dari keluarga tersebut beroritentasi
pada keluarga, yaitu ada banyak saling berbagi dan bergan
tung di an tara anggota extended/amity. Dalam kebudayaan
INDIVIDUALISME
kekeluargaan yang tinggi, identitas dan posisi individuda
.Pada banyak tulisan tentang perubahan nilai dalam ma lammasyarakat dapat lebih ditegaskan oleh keluarga dari
syarakat dan keluarga Amerika, ada kesepakatan mengenai pada pencapaian individu (Sillars).
332 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
.tersembunyi) bagi orang dewasa. . . an awal dan batas waktu di negara kita serta menjeJaskan
keutamaan dari etikaini karena kondisi objektif yang
Sumber: Diambil dari Tofler & DiGeronimo (2000) diinginkan ada secara histo1"is. Namun demikian sebagai
BAS 13 NILAI KELUARGA 333
bagian dari etika Puritanisme dan Protestan, bekerja secara Meningkatnya penggunaan lembur, pergantian dan
nyata menjadi tujuan akhir, dan bukan berarti berakhir. pemanjangan waktu kerja bergilir.
Orang Amcrika terobsesi pada pekerjaan, dan bahkan saat Stresor tersebut meneiptakan kondisi berupa rasa ke
ini kita menemukan individu yang "gila kerja". Meskipun takutan anggota keJuarga terhadap kehilangan pekerjaan
saat ini etika kerja telah kehilangan banyak potensi, hal ini agar dapat menghidupi anak-anak mereka, keengganan
masih menjadi bagian dad kebudayaan dominan dan masih untuk mengganti pekerjaan (bahkan jika mereka tidak me
dipegang teguh oleh institusi sosial (Stewart & Bennett, nyukai pekerjaan tersebut) karenatakut akan kehilangan
J991). Keberhasilan industri modern masih bergantung jaminan, dan pengorbanan waktu dengan keluarga agar
pada usaha "aJatdan sarana" sertaindividu yang berorientasi dapat mengatur jam ekstra yang dibutuhkan untuk me
pada kcrja. laksanakan tugas pekerjaan mereka (Ryan, 1999) ..
Menurut lnkeles (1977) dan Gliek (1989), pad a tahim
1960- dan J970-an, etika kerja keras menurun drastis. Pe PENDIDIKAN
ningkatan jumlah orang Amerika selama periode tersebut Pendidikan dipandang oleh masyarakat kelas menengab
dianggap atribut yang paling penting dari suatu pekerjaan sebagai aJat untuk meneapai produktivitas dan mendapat
untuk dibayar tinggi dan waktu yang singkat, bukan ke kan "kesuksesan". Nilai terhadap pendidikan disejajarkan
pentingan intrinsik ketja itu sendiri, atau janji pen gem dengan etika kerja, materialisme, individualisme, dan per:-,
bangan. YankeJovieh dan Gurin (1989) peneliti nilai bang kembangan. Meskipun pendidikan lebih ditekankan pada
sa Amerika, meneatat perubahan dalam tren ini di tabun masyarakat kelas menengah dan atas, nilai ini juga telah
1980-an. Mereka mengamati ban yak masyarakat Amerika menjadi lebih utama dalam kelas pekerja (Inkeles, 1977)
beralih ke pandangan ten tang tempat kerja sebagai tempat dan juga keluarga imigran lainnya.
mengekspresikan kompetensi diri, kreativitas, dan kepuas
Sayangnya, ketika masyarakat Amerika meyakini pen
an. Kebangkitan kewirausahaan pada tahun 1990-an me dapat bahwa setiap anak berhak mendapatkan kesempatan
nyertai pembaruan etika kerja. Kelangkaan lapangan ketja
untuk menerima pendidikan yang baik, banyak pendidik
tentu saja memperkuat kembalinya etika kerja. Bahkan jika . yakin bahwa jika pres.tasi akademikdiperhatikan, "kita
etika kerja tidakmenjadi nilai sentral seperti terjadi di ma
adalah bangsa kelas kedua" (Bempechat, 2000). Perubaban
sa lalu, etika ini masih tetap kuat, terutama karena ikatan demografi,sosial; dan ekonomi yang terjadi dari tahun
dasar terhadap nilai· materialisme dan etika konsumsi. 1960-an hingga 1990-an telah menyebabkan peningkatan
Orang menilai pekerjaan karena mendapatkan uang yang
jumlab anak yang berisiko mengalami kegagalan sekolah
tei-kait dengan pekerjaan. dan masalah perilaku (eontoh:penyalahgunaan obat bius,
Akhir-akhir ini terdapat ras,a ketidakamanan yang ham degradasi moral). Faktor yang menambah atau mendukung
pir konstan berkaitan dengan pekerjaan. Ryan (1999) penurunan perfonna akademik adalah kemiskinan,orang
menyebutkan bahwa sebagian besar rnasyarakat merasa tua tunggal, orang tua dengan tingkat pendidikan rendah,
eemas jika seseorang dalam keluarganya keluar dati pe kemampuan bahasa yang terbatas, dan ketakutan yang
kerjaan. Orang tua tidak Iagi mengharapkan ~nak mereka membuat anak memandang negatif terhadap dirinya jika
mempunyai standar hidup yang lebih tinggi dari mereka, kita tidak meningkatkan akademik mereka (meskipun
meskipun kenyataannya anak mereka mendapatkan peng kemampuan aktual akademik mereka). Anak-anak sejak
hasilan dan jam kerja yang lebih daripada mereka. Banyak lahir mendapatkan hiburan seeara terus-menerus dari te
keluarga mengalami pemutusan hubungan kerja, atau levisi, video, permainan komputer, dan Internet. Mereka
memperkirakan pemutusan hubungan kerja menjadi bagian tidak bersosialisasi untuk meneari informasi atauunt~k be"'
yang pennanen dari ekonomi modern (Ryan), Meskipun lajar, meskipun kenyataannya ada keeenderungan belnjar
pemerintah Amerika melakukan intervensi untuk mem mandiri dan pendidikan berbasis Web. Bempeehat me
pertahankan kestabilan ekonomi, faktor ekstemal seperti yc:ikini babwa kita adalah bangsa yang tidak menghargai
serangan terorisme terhadap Amerika dan melemabnya prestasi akademik. Pernaln basket yang berprestasi diberi
ekonomi global menganeam kemampuanwarga negara kan penghargaan me]ebihi mahasiswa: yang . berPrestasi;
untuk mendapatkan pekerjaan. Selain taku't kehilanganpe- . penulis,· atau abli matematika. Anak-anak diawasi secara
kerjaan, peru bah an budaya keIja di niasyarakat Amerika ketat.oleh pelatih mereka jika meninggalkan latihan, se
telab memberikan kontribusi pada beberapa stresor lain dimgkan· orang tua menuntut agar anak tidak diberikan·
yang berdampak p~da sistem keluarga. Hal ini meliputi: pekerjaan rumah. Tantangan saat ini adalah untuk memi
• Rendahriya kompensasi kerja (pengurangan jaminan . kirkan kembali pendidikan pada saat yang sarna dapat •
kesehatan'dan pHihan untuk pensiuri) bagi keluarga menampurig keinginan yang berkembang untuk mengha- .
• Konversi posisi puma waktu menjadiparuh waktu . silkan anak· "yang sempurna". Kila· perlu mengetahui
dan posisi sementaia yang tidak mempunyai jaminan bahwa anak membutuhkan kesempatan untuk berkembilOg .
334 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
dan mengekspresikan din mereka dalam berbagai cara, Meskipun sistem konservatif, individualisme, dan nilai
sambil tetap menjalankan kegialan ini dalam konteks me pencapaian individu telah bangkit. persamaan masih di
nempatkan prestasi akademik dalam skala prioritas yang akui sebagai nilai kebudayaan sentral. Pentingnya nilai
ditelapkan keluarga (Bempechat). persamaan dikaitkan dengan peningkatan toleransi terha
dap perbedaan dan kecenderungan untuk mengejar tujuan
PERSAMAAN pribadi, ditandai dengan kebebasan, kemandirian. dan oto
nomi, juga ungkapan perasaan masih merupakan nilai yang
Masyarakat Amerika dewasa ini memandang nilai persa
maan hak menjadi lebih penting dibandingkan apa yang pokok. Terdapat kepentingan yang diperbarui dalam ke
berlaku di masa JaJu (Stewart & Bennett, 1991), meskipun adilan sosial dan tindakan masyarakat seperti yang tercer
min di dalam hasil penelitian tentang perilaku sosial sena
hanya pada beberapa nilai. Kebudayaan Amerika yang do
paradigma penelitian partisipatif. .
minan menilai persamaan dalam hubungan pribadi jauh
Timbulnya egaliterisme tercennin di dalam kehidupan
lebih penting daripada kebudayaan lain yang ada di dunia.
Anti-otoriterisme masih merupakan ciri penting masyara keluarga Amerika. Sesuai dengan catatan sejarawan
Toynbee (1955), revolusi yang paling penting dalam se
kat Amerika saat ini. Anak mengungkapkan ketidakpuasan
mereka ketika orang tua menggunakan kewenangan atau jarah kita adalah emansipasi wanita, karena em~nsipasi
wanita memengaruhi kehidupan keluarga dengan meng
J.;:ekuasaannya, mereka dibentuk dari keluarga yang mene
rapkan egalitarianisme sebagai hasil dari pendidikan orang ubah hubungan pernikahan lebih dekat dengan nilai per
lua kepada mereka dalam bentuk partisipasi, kemandirian, samaan. Gerakan pria turut mengikuti, mendorong pria un
tuk meningkatkan kedudukan mereka guna menegaskan
dan otonomi.
Sebaliknya, otoritarian dan hierarkis menekankan keber identitas mereka. Emansipasi pria mendorong terjadinya
perjanjian kembali dalam keluarga. ru'mah tangga, dan
adaan di dalam organisasi berskala besar. Penilaian ter
hadap pencapaianiprestasi dan status individu masih lebih komunitas, yang mengakibatkan peningkatan jumlah pria
tinggi nilainya dibandingkan nilai persamaan. Penerapan yang mengambil alih peran ibu rumah tangga ketika isteri
nilai ini di seJuruh masyarakat merupakan penghubung merekabekel:ia penuh di luar rumah sebagai tenaga kerja
keyakinan dan praktik nonegalitarian mengenai hubungan (Zimmerman, Northen, dan Seng, 1999). Selain gerakan
interpersonal dengan masyarakat serta pengelompokan et wanita dan kelja program yang di~pakati, ada kemajuan
nik yang berbeda. Manifestasi berulang berupa prasangka dalam perlindungan hak-hak anak yang mengalami gang
dan kHanatikan masih merupakan masalah yang terus guan kejiwaan. Kecenderungan legisJatif ini menunjukkan
menerus terjadi pada penduduk kita. kesinambungan potensi persamaan sebagai sebuah nilai
(Stein; 1997).
Smelzer dan Halpern (1978) secara jelas meminjukkan
Dalam 'bidang pelayanan 'kesehatan, nilai dan komitmen
pertentangan antara pencapaian individu dan persamaan.
Jika prioritas di dalam masyarakat adalah pada pencapaianl terhadap persamaan terlihat dalam keadaan sakit ketika se
prestasi individu, prioritas ini membuat ketidaksetaraan tiap orang mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan
lebih besar di masyarakat, yang kemudian menyebabkan pelayanan kesehatan (cakupan universal). Nilai ini, tentu
tuntutan terhadap persamaan. Memprioritaskan nilai per saja, berlawanan dengan nilai pilihan kebebasan indivi
samaan, juga menyebabkan reaksi perlawanan. Fakta bah dual. Saat terjadi reformasi pelayanan kesehatan; perten
wa l1ilai tersebut bersifat "berbeda satu sarna lain"-namun tangan antara kedua nilai tersebut semakin nyata.
demikian, yang mengejutkan adalah, gelombang perse
teruan mengenai mencoloknya persaingan tema nilai atau PERKEMBANGAN DAN PENGUASAAN
kebudayaan yang terjadi akhir-akhir ini (Smelzer & LlNGKUNGAN
Halpern), Selama dekade 1960-an dan 'awal 1970-an, nilai Keluckholm (1976) menyebut orientasi nilai ketika mem
persamaan menjadi priOJitas, sepelti yang nampak dalam bahas tentang "isu hubungan manusia-alam"--contohnya,
program dan gagasan "Great Society" para iiberalis, Peace apakah manusia dipandang sebagai (1) tunduk terhadap
C01])S, dan tindakan nyata serta program hak asasi manu alam (2) bagian dari alam (3) menguasai alam. Kebudayaan
sia. Mulai dekade akhir 1970-an, kecenderungan berbalik tradisional Spanyol-Amerika di barat daya Amedka meng
kembali-dengan melakukan perombakan program yang gambarkan hubungan yang pertama, Petemak tradisional
mengangkat nilai persamaan, berbalik ke budaya yang se di pedesaan barat daya Amerika pada mas a lampau hanya
makinkonservatif dari nilai pencapaian i.ndividu dan invi sedikit atau tidak dapat melakukan apa pun jika badai
diualisme. Kembalinya nilai pencapaian dan individualis menghantam dan menghancurkan lahan peternakan atau
me yang lebih konservatif dapat diJihat dalam legislatif penyakit melanda ternak. Mereka menerima kejadian ini
yang baru~bertarung untuk memperebutkan tindakan afir sebagai takdir. Sikap fatalistik seperti ini mungkin juga
matif dan reformasi kesejahteraan, dialami ketika menghadapi penyakit dan kematian dengan
SAS 13 NILAI KELUARGA 335
pemyataan seperti, "lika Tuhan berkerKIak saya mati maka depan berhubungan erat dengan nilai lerhadap perubahan
saya pasti mati (him. 69). dan kemajuan. Seorang Perancis Servan-Schriber, menuIis,
Hubungan yang kedua, yaitu manllsia dan alam di "kami bangsa Eropa terus mengalami kemajuan sedangkan
pandang sebagai aspek keutuhan keselarasan, ditemukan bangsa Amerika mengejar kemajuan, sambutlah dan ikuti
pada sebagian besar suku Indian di Amerika Utara dan lah" (Inkeles 1977, hIm. I). Buku yang lebih baru, "Who
kebudayaan Cina tradisional. Moved My Cheese?" menekankan bahwa jika kita tidak
Akan tetapi, kebudayaan Amerika dominall memberi berubah, kita dupat mcnjadi punah" (Johnson, 1998).
kan konsep hubllngan manusia-alam sebagai perlawanan
manusia, atau penguasaan aJam (Stewart & Bennettt, EFISIENSI, KETERATURAN, DAN
yang menantang dan sukses secara mengesankan. Selain sepanjang keluarga- setuju dengan anjuran medis, terjadi
itu, adanya perkembangan pemikiran terhadap validitas harmonisasi. Ketika keluarga tidak setuju atau mereka le
dari berbagai "cara mengetahui", semakin mencerminkan bih peduli kepentingan mereka sendiri, konflik dapat ter
pemahaman wanita". Perbedaan sudut pan dang ini mem jadi. Levine dan Zuckerman menganjurkan bahwa untuk
berikan khasanah yang lebih luas bagi penyelesaian isu-isu mendukung baik nilai penyedia pelayanan kesehatan mau
kehidupan dan juga direfteksikan dalam penghargaan yang pun keluarga, kita harus menggerakkan etika akomodasi.
lebih tinggi bagi metode kualitatif dalam penelitian sebagai KarenaJJ.ya. penyedia pelayanan kesehatan terus bekerja
penyeimbang metode Hmu pengetahuan berbasis tradisi. dengan memerhatikan kebijakan dan perJakuan terhadap
perasaan keluarga. Hal ini dapat dicapai dengan memasti
KUALITAS HIDUP DAN PEMEUHARAAN kan bahwa penyedia pelayanan kesehatan memahami di
KESEHATAN namika dan penyakit keluarga sehingga partisipan sePakat
untuk membangun kemitraan yang menghargai dan meng
Masyarakat saat ini semakin tertarik membuat perubahan
hormati komunikasi terbuka serta' pengambiJan keputusan
kualitatif di dalam hidup mereka. Perubahan ini mencakup
yang saling menuntungkan sebagai landasan hubungan
perbaikan gaya hidup pada orang dewasa, seperti mengu
mereka.
rangi merokok, perubahan poJa diet, dan ikut serta mengu
rangi stres secara mandiri, serta program kesehatan jiwa
TOLERANSI TERHADAP PERBEDAAN
lainnya. Masyarakatjuga melakukan perubahan dalam ke
h!dupan mereka sendiri misalnya pindah dari kota dan Perubahan penting ke arah toleransi yang lebih besar ter
pinggiran kota ke kota kedl dan lingkungan pedesaan, ser hadap perbedaan terns muncul sebagai nilai inti orang
ta ikut serta dalam upaya kreatif dan waktu luang. Semua Amenka. Perbedaan dalam keluarga berarti bahwa terda
kegiatanini menandakan perubahan dasar nilai menjadi pat perbedaan tipe keJuarga yang menggunakan beragam
semakin berorientasi pada introspeksi, yakni kebahagian cara memenuhi kebutuhan mereka untuk reproduksi, hu
keluarga dan pribadi serta kemandirian dalam membuat bungan seksual, kerjasama ekonomi, pengasuhan, afeksi
keputusan memiliki prioritas yang lebih besar. Ketika sulit (kasih sayang), berlindung, danbermakna. (Allen; Fine, &
untuk mengukur seberapa tinggi kesehatan itu dinilai dan Demo, 2000). Perbedaan juga meluas ke berbagai kebu
seberapa luas peralihan ini, ada bukti .yang menunjukkan dayaan, keyakinan agama, dan pandangan hak-hak prial
bahwa pemeliharaan kesehatan menjadi nilai yang penting wanita di masyarakat. Mungkin karena hak sipil dan gerak
dalam hierarki niJai bangs a Amerika (Harris, 1984: Institute an anti perang yang terjadi pada tahun 1960-an danlatau
of Medicine, 2000; Yankelovich & GUlin, 1989). Hal ini karen a meningkatnya jumlah minoritas di Amenka, ter
terutama tampak ketika menilai tindakan kesehatan ma catat toleransi terhadap perbedaan yang semakin besar
syarakat. seperti imunisasi dan kebersihan, pengadaan air (Boulding 1976, Koten 1987; Rubin 1999).
bersih (Stewart & Bennettt, 1991). Pentingnya nilai ini Weaver (1976) menyatakan bahwa hasil yang paling
dapat dipengaruhi bukan hanya oleh keJas sosial, tetapi penting dari gerakan hak sipil, gerakan wanita, dan per
juga bleh usia dan etnisitas. tumbuhan kesadaran etnik telah menjadi pertanyaan besar
Selain itu, kebanyakan keluarga menilai menjadi par dari asumsi kebudayaan yang dilakukan oleh masyarakat
tisipan aktif dan setara dalam keputusan perawatan ke Amenka bagi generasinya, misalnya mitos ten tang melting
sehatan mereka bertentangan dengan resipien pasif dari pot. "Bukan nilai kelompok sub-budaya yang dihilangkan
intervensi perawatan kesehatan. Hak dan advokasi pasien dan diserap oleh kebudayaan dominan," kelompok ini telah
. bagi seluruh anggota keluarga (termasuk anak) untuk mem
merusak nilai dan asumsikebudayaan dominan, hIm, 123.
berikan hak suara didam pembuatan keputusan perawatan
Mitos atau asumsi lain yang masih diragukan adalah
kesehatan mereka mendapat dukungan dari politisi insti
pemyataan bahwa keluarga ideal kulit putih kelas me
tusi pembuat keputusan dan organisasi profesional
nehgah yang dipopuJerkan oleh sitkom pada dekade 1950
(McAiley, Hudson-Barr, Gunning, dan Rowbottom, 2000).
an, merupakan norma historis bagi kebanyakan keluarga,
. Pembuatan revisi Patient's Bill of Right dan advance
dan bahwa perbedaan bentak dan struktur keJuarga kita
directive merupakan dua contoh upaya bersama untuk adalah fenomena yang terbaru. Kenyatannya adalah belum
". menjamin agar keluarga mendapat hak suara dalam proses pernah ada saw pun model keluarga di Amerika dan pcr
'pembuatan keputusan yang berdampak pada kesehatan ubahan telah menjadi gambaran tetap dari setiap jenis
:anggotakeluarga mereka. Meskipun adakegiatan seperti keluarga (Coontz, Parson dan Raley, 1999). Contohnya,
lrii,k()munitas pe]ayanan/perawatan kesehatan terus ber susunan keluarga suku bangsa asli Amerika dan monoga
'ju;lng teihadap citra pelayanan yang tidak caring dan tidak mi (biasanya disertai hlik bercerai) sederhana menuju ben
komunikiitif pada keluarga yang mereka layani (Levine & ttik perkawinan multipel yang beragani. Warisan kebudaya
Zii~keiman, 2000). Persepsi atau pemaharnannya adalah an Afrika-Amerika adalah satu darijaringan kekerabatan
BAB 13 NILAI KELUARGA 337
yang berkembang. Perbedaan kebudayaan barrio yang je pada kepentingan individu, bukan kepentingan anak:.
las pada keluarga Hispanik telah ada sejak orang Meksiko Elkinds menunjuk pada perubahan dalam norma keluarga
bermigrasi ke Amerika. Kedua contoh ini mengingatkan sebagai hukti berkembangannya ke\uarga permeabel. Ke
kita bahwa perubahan dalam kehidupan keluarga dan luarga dengan orang tua tunggal berkembang pesat dalam
perbedaan dalam kehidupan keluarga merupakan sejarah struktur keluarga Amerika pada tahun 1990-an, ditandai
bangsa Amerika (Coontz, Parson, & Raley). dengan lebih banyaknya pasangan yang memilih bercerai
atau memilih untuk tidak menikah ketika kehamilan ter
jadi. Kita juga telah melihat pertumbuhan keluarga cam
~NILA( KELUARGA puran yang disebabkan tingginya angka perceraian dan di
ikuti pasangan yang menikah lagi.
Sistem nilai keluarga dianggap sangat dipengaruhi oleh
nilai inti masyarakat, juga oleh nilai sub-budaya keluarga Namun demikian, karena keluarga mcmiJiki fungsi khu
serta kelompok rujukan lain. Perubahan dalam nilai dan sus dalam konteks sosiaJ yang luas, mereka menerapkan
norma keluarga sangat berkaitan erat dengan dan berakar kombinasi nilai tertentu yang membimbing kehidupan ke
dari pergeseran mendasar dalam nilai serta norma di ma luarga. Keluarga menciptakan minibudaya atau paradigma
syarakat Amerika Utara (Orthner, 1995). keluarga mereka sendiri-struktur kekal keyakinan, pen
Nilai keluarga dasar yang tertanam di dalam keluarga dirian, dan asumsi bersama tentang dunia sosial (Reiss,
kita tidak berubah secara dramatis, menurut Orthner J981; Fitzpatrick, & Ritchie, 1993). Keyakinan bersama,
(1995), tetapi norma dan aturan keluarga yang menuntun sebagian besar berdasarkan pada pengalaman masa lalu
perilaku keluarga dapat berubah. Norma merupakan pe keluarga. Keluarga mengembangkan paradigma mereka
doman untuk berperilaku dan baik norma maupun aturan sebagai penjelasan bagaimana mereka menghadapi masa
keluarga secara khusus terkait erat dengan peran keluarga lah dan krisis. Sistem keyakinan keluarga dapat mem1Jiki
telah berkurang atau hilang selama beberapa dekade yang lebih banyak lokus kendali internal (menguasai alam) atau
lalu. Norma yang terkait dengan perilaku seksual dan per lokus kendali ekternal (situasi diperintah oleh faktor eks
kawinan, serta norma yang berhubungan dengan perka ternal ~i luar kendali keluarga) (Rolland, 1988,1993).
winan dan kehamilan juga telah berubah. Saat ini, dengan Nilai dan sistem keyakinan keluarga membentuk pola
perubahan peran keluarga tradisional; kebanyakan pria dan perilaku terhadap masalah kesehatan yang mereka hadapi.
wanita tidak yakin terhadap apa yang diharapkan mereka Nilai dan keyakinan keluarga membentuk pal1dangan ke
dalam peran keluarga mereka (Orthner). luarga terhadap situasi sIres dan .bagaimana mereka se
David Elkind (1994), seorang psikolog anak terkenal halusnya bersikap terhadap sittlasi tersebut. Dengan kata
memiliki pandangan yang lebih surarn tentangpergeseran lain, keyakinan dan nilai keluarga menentukan bagaimana
nilai dan norma dalam keluarga Amerika dibandingkan sebuah keluarga mengatasi masalah kesehatan dan stresor
pandangan Orthner (1995), seorang sosioiog. Di dalam lainnya. "Keyakinan keluarga tentang penguasaan alam
analisis Elkind ten tang bagaimana keJuarga dipengaruhi secara kuat akan berdampak pada hUbungannya dengan
oleh pembahan sosiaI, ia melihat bahwa terjadi ketidak penyakit dan sistem perawatan kesehatan (Rolland, 1993,
seimbangan di dalarn nitai keluarga-karena masyarakat hIm. 464). Keluarga yang berorientasi pada penguasaan
menekankan pentingnya individualisme dan pencapaianl alam mungkin meyakini bahwa mereka dapat mengenda
prestasi individu (seperti yang terlihat di dalam uraian ten likan dan mengatasi bampir setiap' pemmsaIaban yang
tang generasi saat ini telab menjadi "generasi saya"). dihadapi. Dalam hal ini, keluarga menggunakan strategi
Elkind menyebut keluarga pascamodem dengan juluk koping yang lebih aktif dan asertif, seperti niencari in
an "Keluarga", yaitu keluarga yang lebih terbuka,lebih formasi bam atau sumber komunitas untuk menyelesaikan
menyesuaikan did, lebih fteksibel, dan lebih rapuh ter atau mengendalikan masalah. Sebaliknya, keluarga yang
hadap tekanan dari luar, tidak begitu melindungi anak kurang berorientasi pada penguasaan dan pengendalian
anaknya. Dalam keluarga permeabel ini, setiap anggota sumber alam serta lebih berorientasi pada penerimaan pa
keluarga (segera setelah ia mampu) dianggap sudah "man sif mungkin meyakini untuk menerima apa pun yang ter
diri, kompeten, dan berorientasi pada pencapaian· hasil, jadi. Mereka dapat mengatasi masalah dengan mengemba
serta mampu melakukannya sendiri" (Elkind, 1994, hIm. likan kepada keinginan Tuhan, atau kepada takdir. Pada
75). Meskipun orang tua dalam keluarga permeabellebih umumnya, keluarga seperti itu memandang perkembangan
memberikan kebebasan pribadi dan pili han hidup untuk dan hasil akhir penyakit sebagai satu masalah peluang dan
memenuhi kepentingan individu, anak mereka menderita. cenderung untuk membangun hubungan yang terhatas
Oleh karena itu, terdapat keseimbangan dalam nil ai, men dc,;ngan profesional keschatan (Rolland, 1988). Keluarga
dahului kepentingan sendiri daripada kepentingan atan ke semacam ini menurut Boss disebut "fatalistis" (Boss,
bersamaan keluarga. Kelaurga pascamodern berorientasi 1988). Menumt Boss, FataHsme hams dibedakan dengan
338 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
menerima. Fatalisme adalah keyakinan bahwa segal a se pasif', meneari kedamaian dan ketenangan serta mungkin
suatu sudah ditakdirkan sebelumnya oleh suatu kekuatan mencari kekuatan dari doa dan meditasi.
yang lebih tinggi atau "lebih kuasa dari lainnya". Keluarga
merasa tidak memiliki kekuatan untuk mengubah apa yang
sudah ditakdirkan terjadi. Keluarga bersifat fatalistis karena ;;";VARIABEL UTAMA YANG
pengondisian kebudayaan, sosioekonomi. lingkungan me
reka. merasakan ketidakberdayaan untuk mengubah jalan
MEMENGARUHI NILAI
peristiwa. KELUARGA
Dalam situasi yang tidak berdaya dengan kehilangan
yang tidak dapat diefakkan. dan tidak mungkin dikendali Ada beberapa variabel atau faktor penting yang sangat me
kan, terjadi perbedaan sikap antara keluarga yang ber mengaruhi apakah kelu·arga mengasimilasi "orientasi nilai
orientasi pada penguasaan alam dan keluarga yang bereo utama" dari masyarakat Amenka, atau apakah perbedaan
rak fatalistis. Keluarga yang berorientasi pada penguasaan priontas dan nilai atau norma yang berbeda dapat berjalan.
tidak akan menyerah, bahkan jika menghadapi sakit ter Tiga variabel penting adalah kelas sosial dan etnisitas ke
minal, namun akan mengaJami tekanan yang lebih berat luarga (keduanya dibahas di dalam Bab 8) serta keJuarga
dibadingkan dengan keluarga yang berorientasi fatalistis. daJam susunan atau struktur (mis., keluarga yang bereerai,
yaitu. mereka yang menerima siluasi tersebut dengan ke\uarga homoseksual) (Creed, 2000; Lebey, 2001). Varia
menggunakan kekuatan yang mereka terima dari "kesabaran bel penting lainnya meliputi tingkat akuiturasi keluarga
terhadap kebudayaan dominan, perbedaan generasi, lokasi
geografis. dan idiosinkretik personal dan kcluarga.
TABEL134 .
NILAI INTI PERBEDAAN KEBUDAYAN STATUS SOSIOEKONOMI KELUARGA
TERTENTU, KElUARGA YANG Karena status sosioekonomi keJuarga membentuk gaya hi
BERORIENTASI TRADISIONAl dup keluarga, status ini juga merupakan faktor yang sangat
• Irlandia-Amerika: Mandiri, berorientasi keagamaan kuat di dalam nilai keluarga. Nitai inti dominan dari rakyat
yang kuat, bicara dengan nada tinggi, humoris, senang Amerika merupakan nilai yang mewakili sebagian besar
bergaul .
nilai keJuarga kelas menengah Amerika .. Keluarga miskin
• Indian-Amerika: Hidupharmonis dengan alam,
mungkin berbagi dengan nilai dominan Amerika seperti
inspirasi spiritual, pengobatantradisional, h6rmal
kepada yang lebih tua, otoritas, dan anak-anak, produktifitas dan kerja, namun tidak dapat diraih karena
kolektivisme (keluarga dan suku), kebanggan etnik .. keterbatasan sumber yang mereka miliki (perbedaan antara
• ltalia-Amerika: Kekeluargaan, peron Iradisional idealisme dan kenyataan seperti disebutkan sebelumnya).
pria-wanita, loyal menjalani hubungan personal. Terkait dengan dimensi waktu, keluarga miskin lebih ber
• Yahudi-Arnerika: Menghargai pendidikan, sukses, orientasi pada masa kini daripada kelas menengah. Di
keluarga, dan bersangkutan dengan komunitas; antara beberapa keluarga miskin, misalnya; waktu dan
dorongan terhadap anak; komitmen terhadap prinsip peJjanjian dipersepsikan sebagai sesuatu yang "fleksibel";
demokrasi. . artinya. kegiatan dimulai jika semua orang yang terlibat
• Afrika-Amerika: Pertalian yang kuat dan dukungan dari
sudah sampai. Sebaliknya, keluarga kelas menengah,
kerabat dan leman, fleksibilitas dalam peran keluarga,
komitmen dan partisipsi keagamaan yang kuat menganut nilai waktu yang dominan dan mengharapkan
'. Asia-Amerika: Hormat kepada yang lebih tua, ketepatan waktu serta ketrampilan manajemen waktu yang
kekeluargaan, rukun dan saling tergantung dalam baik. Keluarga ini khas berorientasi masa depan dan oleh
hubungan, saleh, hemat, penghormatan kepada leluhur, karena itu mereka merencanakan serta mempersiapkan
hormat kepada penguasa, berorientasi pendidikan dan untuk masa depan (Giger & Davidhizar. 1999).
prestasi"
• Asia-Indian: Kemurnian; pengorbanan, ketidak
pee/lilian, spiritualitas. .. ' ETNISITAS DAN AKUlTURASI KELUARGA
• ." .latin: Kekeluargaan, hormat terhadop otoritas dan
orang yanglebih tua, berorientasi keagamaan yang Latar beJakang etnik memberikan perbedaan yang besar
kuat, orangdinilai dari karakter bukan sukses mereka, daJam memandang pentingnya suatu niIai inti bangsa
orientasi masa kin; lebih besar Amerika bagi keluarga. Contohnya; Keluarga Irlandia
Sumber: Billingsley (1992), Harrison et 0/. (1994), Herberg (1995); Amerika menempatkan nilai yang tinggi pada kemandiri
Ho (1992), McGoldrick (1993, 1996), Stauffer (/995). (Juga lihat an. Kebudayaan Irlandia penuh dengan ungkapan yang
Bob IB-20bukuini.) menggambarkan pentingnya nilai terse but. "Anda sudah
BAB 13 NILAI KELUARGA 339
TABEL 13-4
TIPE LlNGKUNGAN PERMUKIMAN AMERIKA
PENDAPAT
AN RATA
RATA
KELOMPOK RUMAH % RUMAH
GAMBARAN USIA UTAMA TANGG.A TANGGA
KL.AS"rER DEMOGRAFI (TAHUN) (2000) A.S.
Blue Blood Estate Keluarga elit super-kayo 35-54 $113.000 ,8
Winne'sr Circle Keluarga suburban eksekutif 35-64 80.600 1,9
Country Squires Keluarga eksurban elit 35-54 75.600 1,0
Kids & Cul-de-Sacs Keluarga urban kaya 35-54 61.600 3,0
Money & Brains Pasangan yang memiliki rumah 45-64 59.000 1,1
modern di kota
Second City Elite Keluarga eksekutif kaya 35-64 58.800 1,7
Urban Gold Coast Dewasa lajang dan pasangan Campuran 58.300 ,5
urban yang elit dan kayo
Executive Suites Pasangan muda pekerja kantoran, 25-44 58.000 1,2
yang kaya
Pools & Patios Keluarga empty-nester (anak sudah 45-64,65+ 58.000 1,9
berpisah rumah)
God's Country Keluarga eksurban eksekutif 35-54 57.500 2,7
Upward Bound Keluarga muda pekerja kantoran, 25-44 54.500 2,0
yang kayo
Young Literati Dewasa lajang dan pasangan 25-44 52.100 1,0
urban, yang kayo .
American Dreams Keluarga imigran urban 35-54 51.700 1,4
G~eenbelt Families Keluarga muda kota dari kelas 24-44 46.700 ,9
menengah
Big Fish, Small Pond Keluarga eksekutif kota-kecil 35-54 46.000 1,9
Boomers & Babies Keluarga muda suburban yang 25-44 46.000 1,3
merupakan pekerja kantoran
Big Sky Families Pasangan kelas menengah, anak, 35-54 45.200 1,5
dan tanah pertanian
New Empty Nests Pasangan pinggiran suburban, 45-64,65+ 45.100 . 1,8
yang kaya
Young InRuentia/s Dewasa laiang dan pasangan yang di bawah 24 44.100 1,1
cenderung berpindah
Blue-Chip Blues Keluarga pek,erja kasar kaya 35-64 41.700 2,2
Suburban Sprowl Pasangan muda suburban ·yang di bawah 24, 25-34 41.000 1,8
memiliki rumah tipe koto
New Homesteaders Keluarga muda kelas menengah 35-44,45-54 38.800 2,0
Middleburg Managers Pasangan pekerja kantoran kelas 55+ 37.800 1,5
menengah
Middle America Keluarga kelas menengah di kota 25-44 37.300 1,3
berukuran sedang
Gray Power Kekayaan terbatos di kota 55-64,65+ 36.300. 2,0
suburban ..
River City, USA Keluarga kelas menengah di 35-54 . 35.700 2,0 ...•.
pedesaan
Urban Achievers Pasangan urban pekerja kantor-an 25-34,65+ 35.600 1,6·
tirigkat menegah ..
(bersambung)
340 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
AN RATA~
"·.r
RATA
KELOMPOK RUMAH % R.UMAJi.
GAMBARAN USIA UTAMA TANGGA TANGGA
KELOMPOK DEMOGRAFI (TAHUN) (2000) A.S.
Single City Blues lajong kotol urban dengon Oi bowoh 24, 25 19.600 1,7
percampuran elnik 34,65+
Mines & Mills Keluorga lansia dengan usaha di 55-64,65+ 19.600 2,0
bidang penggilingan dan
pertambongon
Family scramble Keluorgo Hispanik berpendopatan Oi bawoh 24, 25-34 19.400 2,0
rendah
Norma Rae-ville Keluarga muda dengan penduduk Oi bawah 24, 65+ 19.400 1,4
birasial
Hometown Refired lajang dan pasangan lansia 55-64,65+ 18.800 1,3
berpendapatan rendah
Town & Gown lajang kota yang kuliah Oi bawah 24 18.600 1,4
Hispanic Mix lajang dan keluarga Hispanik Oi bawah 24, 24-34 17.600 1,4
urban
Hard Scrabble Keluorga lansia miskin, wilayah 55-64,65+ 17.400 2,0
terisolasi
Southside City Petugas pemberi jasa keturunan Campuran 15.800 2,0
Afrika-Amerika
Inner Cifies Keluarga dengan orang tua OJ bawah 24, 25-44 15.000 2,1
tunggaldi pusat kota
Sumber: Dari The Clustered World oleh M. Weiss. Hak cipta @ 2000 oleh Michael J. Weiss, Alas iz;n Little, BroWn and Company, (Inc.}
merapikan tempat tidur, sekarang berbaringlah di masnya" LETAK GEORAFI (URBAN, SUBURBAN ATAU
yang mengungkapkan arti bahwa anggota keluarga yang RURAL)
sudah menikah tidak boleh membawa masalah rumah
tangga mereka kepada orang tua. Sebaliknya, keluarga Apakah sebuah keluarga yang tinggal (atau telah menetap
Italia-Amerika akan sulit membayangkan ungkapan ter untuk waktu lama) di komunitas rural (desa) , urban (kota)
sebut (Foley, 1986). Dalam kebudayaan Cina, kekohesifan atau suburban (pinggiran kota) juga memainkan peranan
kelompok, penghonnatan sosial, kepatuhan, ketertibanl penting dalam membentuk nilai mereka. DitIam hal tempat
keteraturan sosiaJ sangat bemilai. Orang tua keluarga Cina tinggal penduduk desa versus kota, penduduk: desa cen
Amerika secara tradisional sangat peduli terhadap perilaku derung lebih tradisional dan konservatif daripada pendu-.
anak mereka agar sesuai dengan adat istiadat yang duk urban dan suburban. Masyarakat suburban'sebagian ..
diinginkan atau dibenarkan. Anak mereka diOidik u\1tuk besar terdiri dari dari kela<; menengah, dan biasanya lebm ..
mendengar dan menaati petunjuk orang tua dan orang yang mendukung nilai kebudayaan kelas menengah p~nduduk
lebih tua dari mereka tanpa keberatan (Xiao, 1999). Tabel urban. Sebaliknya, masyarakat urban, terdiri dariberagaIn ..
13-3 memberikan gambaran tentang nilai inti dari bebera macam populasi, pada umumnya terdiri dari keluarga yang·
pa kelompok etnik. berasal dari beragam kelas sosial, dan dari bermacaroetrlik •..
Tingkat akulturasi keluarga terhadap nilai kebudayaan serta kelompok rasial, jadi, keluarga urban\jasa~y~ine;.·.· .
dominan juga sangatberbeda. Semakin terakulturasi nunjukkan perbedaan nilai yang besar, meskipun seeara .
keluarga, semakin keluarga menganut nilai inti Amerika umum cenderung memilih pandangansosial danpolitik,
modem. yang lebih ·Uberal. . . .
342 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
Pakar pasar menggunakan konsep "kelompok" untuk variabel yang memengaruhi nilai keluarga, memberikan
menegaskan dan mengidentifikasi gaya hidup yang umum dasar bagi pengkajian nilai keluarga. PerawaL dan pro
pada keJuarga Amerika agar mencapai sasaran konsumen fesional kesehatan harus menggunakan informasi dasar ini
dari produk dan Jayanan mereka. Weiss (1988, 2000) secara bijaksana. Pengkajian dan gambaran menunjukkan
menuliskan kelompok lingkungan pennukiman, yang kecenderungan kelompok bukan individu dan keluarga
dimanfaatkan oleh perusahaan, partai politik dan kelompok tertentu. Oleh karena itu, pengkajian harus individualis gu
agama (Tabe) 13-4). Kelompok ini, atau jenis lingkungan na mengetahui nilai unik dan norma keluarga. Pengkajian
perrmukiman, berdasarkan pada sistem saSaI'an pemasaran nilai spesifik yang dianut oleh ke)uarga dan perbedaan nilai
yang dikembangkan o)eh Claritas Corporation. Data dari perkembangan, generasi, dan kebudayaan di antara anggo
U.S. Census Bureau dan sekumpulan survei konsumen ta keluarga akan membawa kila pada suatu penemuan
serta poling pendapat umum seluruhnya dianalisis untuk tentang konftik nilai dalam keluarga, di antara keluarga
mengidentifikasi nilai bersama yang dianut oleh ke)ompok dan sistem makronya, serta di antam ke\uarga dan penye
. keluarga yang dalang dari segmen demografik yang sama dia pelayanan kesehatan .
di Amerika Serikat. Ke)ompok Amerika sendiri terbagi Pengkajian nilai keluarga sangat membantu daJam me
atas tingkat penghasi)an, usia, pendidikan, ni)ai, dan motivasi satu keluarga untuk mengambil tindakan pen
idio)ogi politik dalam lingkungan pennukiman yang terus cegahan atau tindakan penyembuhan atau untuk membuat
ada di seJuruh negeri. Dasar pemikiran atas strategi pe keputusan tentang kesehatan. Elkins (l984) mengingatkan
ngelompokan ini adalah tempat individu tinggal menentu kita bahwa dasar motivasi berasaI dari sistem nilai kelu
kan bagaimana individu hidup. Keuangan, pendidikan, dan arga-apa yang penting dan yang tidak penting serta sebe
sekumpulan faktor sosioekonomiekonomi lainnya dapat rapa penting nilai perbedaan. Walaupun kesehatan untuk
menimbulkan dampak yang besar, bergantung bagaimana kepentingan dirinya mungkin bukan satu nilai tinggi dalam
anggota keluarga mengekspresikan nilai mereka, dan ba daftar prioritas keluarga, membantu keluarga mengidenti
gaimana mereka dikategorikan oJeh kelompok pemasang fikasi nilai lain yang sangat j:>enting akan berakibatmeru
ikIan, politisi, dan agama dalam hubungan dengan nilai gikan bila tindakan kesehatan tidak dilakukan (seperti
yang diperkirakan mereka. . orang tua tidak dapat bekerja) mungkin suatu cara motivasi
keluarga. Elkins (1984), menjelaskan strategi motivasiini:
PERBEDAAN GENERASI Sistem niJai klien dapat berfungsi sebagai panduan daJam
Variabellain yang memengaruhi nilai dan norma keluarga memiliki penguatan positif bagi perkembangan !cHen ter
hadap tujuan yang hendak dicapai. Klien hams yakin bah
adalah pada generasi manakah anggota tersebut hidup. Di
wa perubahan perilaku akan menghasilkan suatu nilai yang
Amerika Serikat ada sistem nilai "generasi". Kebanyakan lebih besar bagiuya-manfaat at as investasinya. Perawat
niIai inti ditanamkan pada masa usia dini oleh orang tua. dapat membantu klien mengidentifikasi hasiL Setiap per
(Lustig, 1988). Akan (etapi, nilai inti juga dapat berubah ubahan perilaku memerlukan investasi diri, waktu, dan
karen a pergeseran nilai yang berlaku dalam masyarakat. mungkin uang, yang semuanya bemilai tinggi bagi semua
MisaInya, nilai tertentu merupakan nilai utama ketika orang. DaIam upaya meningkatkan perilaku barn yang di
orang mengalami masa remaja pada tahun 1950-an. lndi kehendalci, perawat kesehatan komunitas, dengan pema
vidu tersebut saat ini berada pad a masa pensiun/tua atau haman terhadap nilai klien, .dapat langsung inemberikan
pada fase keluarga yang membuat perjanjian, dan mereka penghargaan intrinsik dan ekstrinsik sehingga klien dapal
memersepsikan dirinya menjadi Jebih berharga dibanding
masih menganut nilai yang berorientasi pada Protestan
kan pola perilaku lama (hIm. 279).
(nilai-nilai yang mempunyai potensi yang Iebih dalam hi-.
dup mereka dibanding remaja masa kini). McLeod dan Dijelaskan bahwa nilai tidak dapat diamati secara lang
Cooper (1996) dan Slater (1970) menggambarkan perbe sung, nilai hams disimpulkan dari pengkajian struktur,
daan kekuatan nilai ketika mereka membandingkan nilai fungsi, dan gaya koping keluarga. Hal ini karena dimensi
"generasi muda (youth generation)" adalah "generasi saya tersebut sangat kuat dipengaruhi oleh nilai pokok atau nilai
(me generation)" dan "generasi X" dengan nilai lama dari dasar yang dianut oleh anggota keluarga. Jika nilai dan ke
kebudayaan yang dominan (orang dewasa). percayaan ke)uarga telah diidentifikasi, informasi ini akan
membantu perawat keluarga untuk lebih memahami pe
nyebab pola perilaku keluarga.
ea;PENGKAJIAN KELUARGA Satu cara untuk menyederhanakan pengkajian nHai
keluarga adalah penggunaaan metode "membedakan dan
·.suatu pemahaman mengenai sistem nilai yang umum di membandingkan" oleh penyedia pelayanan kesehatan. Me
masyarakat Amerika dan bagaimana nilai masyarakat me tode i)1i melibatkan pembandingan dan pembedaan nilai
mengaruhi keluarga, serta pemahaman tentang beberapa keluarga yang spesifik dengan kebudayal:ln Amerika yang
BAB 13 NILAI KELUARGA 343
TABEL 13-5 G
l. Produktivitaslpencapaian individu 1
2. Individualisme 2
3. Materialismeletika konsumsi 3
4. Etika kerja 4
5. Pendidikan 5
6. Persamaan 6
7. Perkembangan dan penguasaan lingkungan 7
8. Orientasi masa depon 8
9. Efisiensi, keteroturon, keproktison 9
10. Rasionolisosi 10
11. Kuolitos hidup dan pemelihoroan kesehoton 11
12. Toleransi terhadap perbedaan 12
' ..
2. PEBEDAAN DI DALAM SISTEM NILAI
Sejouh mono kesesuaion ontoro nilai keluargo dan nila; kelompok rujukon keluorgo
pendidikon dan sistem peldyonon kesehoton serto komunitos yong lebih besor?
doni atau sistem interoksi seperti
• Sejouh mona kesesuoion ontora niloi keluarga dan niloi mosing-mosing onggoto keluorgo?
3. NILAI KELUARGA
• Seberopa penting pengenolon niloi terhodop keluorgo? (Urutkon menurut niloi keluorgo yang paling penting)
• Nilai apa yang dionut secora disadari otou tidok disodari?
• Apakoh terdopat bukti konRik niloi dolom keluarga ?
• Bagaimanokah kelos sosiol, lator belakang kebudoyoon don tingkot penyesuoian keluorga, perbedoan generosi, letok
googrofi (pedesaan, koto, pinggiran kota) memengaruhi nilai keluargo ?
• Bagaimana nila; keluarga memengaruhi status kesehatan keluarga ?
dominan. Hal ini memungkinkan pengkaji mengetahui kajian yang terdapat di Tabel 13-5). Dntuk menjelaskan
bermacam area yang memerlukan pengkajian dan untuk proses "membandingkan dan membedakan" menjadi lebih
menilai seberapa ban yak persamaan atau perbedaan nilai konkret, suatu daftar nilai inti dapat digunakan sebagai pe~
antara kebudayaan dominan dan kebudayaan keluarga. doman dalam pengkajian inL Menggunakan daftar nilai
Perawat keluarga kemudian dapat membuat hipotesis ten inti kebudayaan dominan atau nilai sub-budaya keluarga
tang dampak perbedaan dalam keluarga. Jika seorang kelompok rujukan pada satu sisi format pengkajianmeng
pengkaji sudah mengenal nilat dan norma kelompok etnik identifikasi nilai keluarga pada format pengkajian yang
tertentu, maka proses perbandingan yang serupa dapat di lain. Pengkaji dapat membahas nilai khusus keJuarga di
terapkan, menggunakan kelompok rujukan kebudayaan tiap area. Pengelompokan akan membantu mengidentifi~
keluarga sebagai satu dasar perbandingan (!ibat area peng kasi nilai khusus yang dianut oJeh keluarga. Tabe! 13-5
344 BAGIAN 3' PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
merangkum pertanyaan pengkajian untuk mengevaluasi keluarga menegaskan kembali nilai yang ada, rnenjelaskan
mlai dan keyakinan keluarga. nilai mereka, atau memprioritaskan ulang nilai mereka
akan membantu mereka menjadiJebih mandiri dan ber
tanggung jawab terhadap kesehatan mercka (Wilberding,
fJafDIAGNOSIS
1985)
I<EPERAWATAN
Selain untuk menanamkan moral (memberitahukan se
seorang, biasanya anak-anak, apa yang baik dan apa yang
KELUARGA
Pa;RANGKUMAN
• Sistem nilai adalah salah satu dari empat dimensi pelihara, dan juga bagaimana perilaku peran dapat
struktur keluarga, yang sangat saling bergantung. berubah dengan perubahan usia dari pemilik posisi
• Nilai adalah keyakinan abadi bahwa sikap perilaku tersebut.
tertentu lebih baik dibandingkan sikap perilaku lain • Aturan keluarga adalah aturan khusus yang diper
nya. tahankan keluarga tentallg apa yang dapat diterima
• Nilai keluarga didefinisikan sebagai suatu sistem ide, dan apa yang tidak dapat diterima,
sikap, dan keyakinan ten tang niJai kesatuan atau kon Konflik dan perbedaan ada di dalam sistem keluarga
sep yang sengaja atau tidak sengaja mengikat anggo karena perbedaan nilai sosial, perbedaan nilai antara
ta keluarga bersama-sama dalam adat kebudayaan. kebudayaan dominan dan bermacam sub-budaya ser
• Nilai berlaku sebagai pedoman umum berperilaku. ta perseHsihan nilai antar-generasi.
Dalam keluarga, nilai menuntun perkembangan ke • Perbedaan nilai sering diIihat dalam hubungan antara
yakinan, norma, atau atui-an keluarga. konsumen dan penyedia pelayanan kesehatan. Jika
Nilai dipelajari dari. keluarga asal, yang merupakan perbe~aan ini sering terjadi, dapat menyebabkan·
pembawa dasar nilai sosial dan kebudayaan dari satu tujuan berbeda, k()munikasi tidak jelas, dan masalah
generasi ke generasi berikutnya. Nilai keluarga bu interaksi.
kan hanya merupakan cerminan dari masyarakat, Pernbahan nilai di Amerika teljadi ~na populasi
posisi individu atau keluarga berada, namun juga penduduk bertambah danmenjadi lebih beiagilln, ke~
cerminan dari sub-budaya keluarga diidentifikasi. tika masyarakat telah berubah dari masyarakat desa
• Istilah keyakinan disetarakan dengan perilaku, pen yang luas menuju masyarakat kotayang besar,dan
jelasan, perjanjian, asumsi yang dibangun, kecen ketika teknologi serta ekonomi globid telah mengubah .
denmgan/pilihan, dan nilaL Keyakinan menuntun pemahaman kitatentangkehidupan seha,ri-harL' .
tindakan individu dan keluarga. . Orientasi nitai utama yang terus mem;etak dan mem
• Norma rnenjelaskan perilaku peran yang sesuai bagi bentukgaya hfdup bangsa Amerika meliputi: .
setiap posisi dalam keluarga dan masyarakat serta • Produktivitas/pencapaian individu .
secara khusus bagaimana hubungan timbal balik di- • Individualisme .
346 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
aktif, ramah dan nampak sehat. Ny. Gardiner mengeluhkan bahwa ia "lerlalu aktif". la
menjelaskan bahwa Ann lerus-menerus "terlarik dengan segala hal" dan mengganggu usahanya
unluk menjaga rumah lelap bersih. Pengawasan kesehatan Ann tidak leralur dan imunisasinya
tidak lengkap. Setelah perawatan bayi lengkap 1 lahun, perawalan kesehatan hanya dilakukan
hanya dalam keadaan sakil yang akut.
Siluasi ekonomi keluarga tidak stabil. Tn. Gardiner bekerja secara tidak letap di sebuah
pabrik, sedangkan Ny. Gardiner mengurangi beban dengan mengerjakan usaha pencucian
mobil. Untuk menambah penghasilan keluarga yang tidak mencukupi, mereka menerima bantuan
kesejohteraon sosiol.
Ny. Gardiner terutoma mengungkopkan kepedulian lentong sesuotu yang berkaiton dengan
kurangnya langgung jawob suominya dolam membanlu kehidupan rumah tangga dan lugas
pengasuhon onak, juga tentong semua kelalainnya serto pekerjoon suaminya yang lidok letap. 10
secara terong-terangan mencoci-moki suominya di depan perawat dan anok mereko,
me eluhkon bohwo suominya lidak cukup membowo uang untuk memenuhi kehidupan keluorga
urang peduli pada masalah rumah, anak, dan keuangan. Tn. Gardiner duduk diam
sementara iSlinya terus-menerus mengeluh tentang dirinya.
Adanya kesan sedikitnya komunikasi alau kerukunan di antara anggota keluarga, kecuali
dalam hal yang terkait dengan kegiatan hidup sehori-hori dan merawol rumah mereka. .
Permainan anak-onak dibatosi koreno keribulon yang ditimbulkan mereka. Hompir semua
komunikasi bersifat perintah dori sang ibu kepada suami dan onok-anaknya. Ny. Gardiner
mengatakon bohwa io terus-menerus bekerjo agar rumah tetap bersih, makanan tersedia, don
onak-onak terurus. Rumoh dipondang sebagai suatu tempat y harus senantiosa dalam
keadoon bersih don tertato rapi, sehingga segolo sesuatu har impan rapi; Anak-anok
diharapkan seperti "terlihat namun tak-terdengar", horus tiba di rumoh tepat waktu, pergi
sekoloh dengon rutin, menjoga diri don lingkungonnya tetap bersih, dan harus potuh serto
menghormoti ibunya. Tidok terlihat odanyo mainan otou buku bocoaon. Satu-sotunya sumber
hiburon bagi seluruh keluarga odaloh sebuoh televisi yang selolu menyolo. Rekreosi keluarga
tidak pemoh terjadi. Hidupnyo benar-benar honyo berorienlasi pada lugas semata, dan tidak
ado kegiatan yang menyenangkan alou dopat dinikmati oleh anggota keluargo.
Keluargo tinggol di perumahon untuk orang dengan penghasilan rendah, dengan sewo yang
songot murah. Perololan dopur, Fosilitos penyimpanan makanan dan baju cukup memadoi,
348 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
begitu juga perabotan mereka. Meskipun t penampilan di luar perumahan terlihat kotor dan
nampak tidak terawat, namun di dalam rumah mereka tertata rapi dan baik.
Tuan dan Ny. Gardiner keluar dari sekolah masing-masing pada tingkat sembi Ian dan sepuluh,.
agar dapat bekerja unluk membantu orang tua mereka. Tidak ada pendidikan lanjutan atau
pelalihan kelerampilan yang didapatkan mereka sejak itu. Kerabat tidak tinggal dekat mereka t
tidak juga bergabung dengan kelompok keagamaan atau kelompok lainnya.
Masyarakat t tempat keluarga lersebut tinggal adalah bagian dari kota padal-miskin yang
mengalami kemunduransecara cepa!. Fasilitas transportosi don sosiol, kesehaton, serto
kesejahteroon mudoh dijongkau. Toko mokonon don kebuluhan loin terbatos honyo loko kecil
koreno mereko tidok memiliki kendoroon pribodi. Sekoloh don gerejo lerletak dekot permukiman
mereko. Sang ibu meraso lingkungannyo merupokon doeroh yang rowan kejoholon (yang
dikonfirmosi perowal), don oleh koreno itu, io menjogo onak-onoknyo unluk lelop berodo di
dolom rumah hompir seponjang woklu .
• Studi Kasus Keluarga diambil dari Sobol dan Robischon (1975).
~ LATIHAN
Tilljau sketsa keillarga dall jawab pertallyaall terkait.
1. Dari informasi terbatas yang tertera di sketsa keluarga, apakah nilai yang paling menonjol
berlaku dalam keluarga ini? (Gunakan proses pengkajian yang dianjurkan dalam bab ini)
2: Seberapa penting nilai tersebut diketahui keluarga?
3. Apakah nilai ini dianut secanl disadari atau tidak disadari')
4. Apakah ditemukan adanya bukti konflik nilai dalam keluarga tersebut?
5. Disebutkan hahwa nilai konflik antara suami dan istri adalah diagnosis keperawatan
keluarga dalam kasus ini, jelaskan secara singkat satu strategi intervensi yang dapat di
gunakan di sini (pasangan yang berminat untuk membahas area ini).
Pi/ihlah semuajawaball yang benar /mtuk pertanyaan-pertanyaan baikU!.
6. Apakah benar bahwa:
a. Nilai didefinisikan sebagai suatu ide dan keyakinan yang mengikat keluarga bersama
sarna.
b. Nilai berfungsi sebagai pedoman umum untuk berperilaku.
c. Keluarga adalah penerus/pembawa dasar tentang nilili.
d. Nilai relatif tetap dan berllbah sangat sedikit sepanjang masa.
e. Semua nilai mempllnyai bobot yang sarna atau serupa selama pengaruh dan pemusatan
mereka terhadap kehidllpan sesorang diperhatikan.
7. Definisi terbai k dari norma adalah:
a. Pola perilaku seseorang.
b. Pola perilaku yang dianggap "benar" menurut pandangan maysrakat.
c. Perilaku peran atau harapan yang terkait dengan posisi keluarga.
8. Manakah dar; Atllran keluarga berikut, yang terkait dengan nilai keluarga:
u. Aturan ke/uarga menghasilkan nilni keluarga.
b. Aturan ke1uarga adalah manifestasi khusus dari nilai ke/uarga.
c. Aluran dan nilai keluarga adalah konsep yangje1as dan tidak memiliki arti yang tumpah
tindih.
9. Tu/is dan jelaskan secant singkat empat perubahan nilai ulama baru-baru ini yang terjudi
di masyarakat dan lingkungan keluarga.
1O.Individualisme adalah kecaman karena "menyimpang terlalu juuh". Sebutkan yang
manakah dari pilihan berikut ini yang mencerminkan keprihatinan kritikus mengenai
dampak dari kecenderungan ini pada keluarga:
BAB 13 NILAI KELUARGA 349
a. Individualisme mendorong perhatian yang sangat besar terhadap pencapaianlprestasL
b. Kekeluargaan berdampak negatif.
c. Suatu ketidakseimbangan diciptakan antara individualisme dan kebersamaan keluarga.
d. Asuhan berpusat pada anak telah berkurang dengan berkembangnya individualisme.
11. Klarifikasi nilat adalah proses yang membantu orang untuk (pilih salah satu jawaban
benar):
a. Mengidentifikasi nilai mereka.
b. Mengubah nHai mereka.
c. Melihat perbedaan antara niIai dan aturan keluarga.
d. Pertanyaan benar dan salah tentang nilai mereka.
12. Banyak keluarga etnik tidak berbagi nilai individualisme yang sama seperti yang biasa
dilakukan bangsa Amerika (jawab benar atau salah).
13. Beberapa kelompok nHai bersama. meliputi nilai konfigurasi utama dalam kebudayaan
dominan. Sebutkan enam nHaL
14. Sebutkan empat variabel yang memengaruhi sistem nHai keluarga diuraikan.
Pilihlah jawaban yang benar dari pertanyaan berikut.
15. Manakah dari pemyataan berikut ini yang merupakan sumber konftik nHai
a. Perbedaan generasi.
b. Perbedaan kelas sosial.
c. Perbedaan akulturasi.
d. Perbedaan khusus (kepribadian).
16. Salah satu konsep yang berhubungan erat dengan kelas sosial adalah bahwa bila satu
keluarga dan kelompok rujukannya tidak menganut nilai inti pusat dari suatu masyarakat
(pilih semua jawaban yang benar):
a. Penyesuaian terhadap masyarakat yang lebih luas adalah relatif mudah.
b. Keluarga dapat memenuhi permintaan masyarakat.
c. Semakin sulit penyesuaian keluarga terhadap kehidupan bermasyarakat.
d. Keluarga mengalami stigma sosiaL
14
Pl;TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menyebutkan tiga alasan mengapa fungsi afeklif meru 4. Menguraikan dampak dad stresor individu dan keluarga
pokan fungsi keluarga yang penting. terhadap fungsi afeklif keluarga.
2. Menguraikan tujuh komponen fungsi afektif dalam 5. Dengan menggunakan skelsa keluargd, melengkapi
keluarga sehal. . pengkajian fungsi keluarga. Mengemukakan diagnosis
3. Menyebutkan dua nHai yang melandasi doni alau keperawatan keluarga dalam area fungsi afektif.
priorilas yang ada dalam keluarga yang kuat terkait Menyebutkan dua interv~nsi keperawatan keluarga untuk
dengan fungsi afeklif. mengurangi dan/atau menyelesaikan masalah afektif
tersebul.
351
352 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
Sangat umum diketahui bahwa keluarga ada untuk me Pengasuhan keluarga ada lh penting bagi perilaku pening
menuhi fungsi dasar yang diperlukan bagi kelangsungan katan kesehatan dan akib. tnya sehat
hidup spesies (kebutuhan sosial)-reproduksi dan membe Keluarga mengemban 'anggungjawab berat dalam upa
sarkan anak. Selain itu, keluarga berfungsi sebagai media ya memenuhi peran peme mhan kebutuhan sosioemosional
tor antara masyarakat dan individu. Keluarga membentuk anggotanya. khususnya seperti ban yak keluarga yang se
matriks tempat kebutuhan personal dipenuhi. Organisasi ring berpindah dan sering kali tidak memiliki sistem du
dan institusi sosial seperti sekolah dan lembaga layanan kungan sosial yang mereka perlukan. Selain itu, keluarga
, sosial sekarang ini bekerja sarna daJam memenuhi banyak saat ini umumnya lebih kecil, dan ada lebih sedikit anggota
fungsi tradisional keluarga. Akan tetapi, sejumlah fungsi untuk berbagi tugas pemenuhan kebutuhan masing-masing
yang teramat penting tetap dilakukan oleh keluarga. Yang untuk persahabatan, cinta, dan dukungan.
paling penting dari fungsi ini adalah sosialisasi (lihat Bab Karena fungsi afektif penting baik bagi individu mau
15) dan fungsi afektif. Fungsi utama dari keluarga mile pun fungsi keluarga sebagai kesatuan dan bagi anggota in
nium meliputi pengasuhan, berpasangan, berkomunikasi, dividunya, pengkajian dan intervensi dalam area ini sangat
beradaptasi, beristirahat (Janosik & Green, 1992), dan penting. Konseling suportif dan pendidikan adalah strategi
dukungan emosional dari anggota keJuarga. Fungsi afektif penting yang diterapkan oleh profesional dalam membantu
adalah suatu cara untuk mencapai tugas pengasuhan fisik, keluarga menguatkan hubungan mereka dan memenuhi ke
reproduksi, pengajaran, pertumbuhan dan perkembangan butuhan masing-masing dengan Jebih memuaskan. Pertim
personal, ikatan, dan memberikan tujuan serta makna kelu bangan fungsi afektif khususnya penting dalam bekerja
arga (Friedmann, 1993a). Fungsi keluarga yang bermakna dengan keluarga muda yang memiliki bayi baru lahir dan
lainnya adalah fungsi perawatan kesehatan, dibahas di . bayi, saat hubungan orang tua-bayi bermakna dalam hal
dalam Bab 16. dampakjangka panjang mereka terhadap masa depan anak
dan keluarga.
;;a;FU·NGSI AFEKTIF
;;a;KOMPONEN FUNGSI
individu tersebut tidak akan memiliki kepercayaan diri dan telah berkurang secara dramatis. Dengan pengurangan
kemampuan untuk berhubungan secara akrab dengan ukuran keluarga, pengurangan yang bersamaan terjadi pa
orang lain. Sayangnya, ketidakmampuan untuk memer da jumlah saudara sekunder (paman, bibi, dan sepupu) di
cayai orang lain ini biasanya diteruskan ke generasi be sebagian besar keluarga. Di sisi lain, harapan hidup juga
rikutnya kecuali beberapa faktor mengintervensi seperti meningkat. Banyak anak saat ini dapat mengalami ikatan
pengalaman pribadi dan pertumbuhan pada tahapan akhir kedekatan keluarga dengan empat kakek-nenek yang hi
kehidupan terjadi (Bowen, 1978; Bying-Hall, 1995). dup, dan sering kali dengan satu atau dua kakek-nenek bu
Kedeka:tan hubungan dalam keluarga tidak sarna pada yut. Pada generasi sebelumnya, anak tidak memiliki ang
semua anggota keluarga. Dijelaskan dengan baik dalam Ii gota keluarga tua ini yang ada untuk memberikan dukungan
teratur bahwa anak merasa berbeda terhadap ibu dan ayah emosional, material, at au informasi. Banyak kakeklnenek
serta terhadap ayah tiri atau ayah biologis (Thornton, memberikan layanan penitipan anak untuk cucu mereka.
Orburch, & Axinn, 1995). Terdapat bukti kuat bahwa hu Selain itu, teknologi dan kemudahan perjalanan telah
bungan ayah dengan anak sering kali diperantarai oleh ibu, menghapus dampak negatif jarak dalam menciptakan ikat
sedangkan hubungan ibu dengan anaknya lebih tidak ter an yang dekat antara anggota keluarga yang lebih tua dan
gantung dibandingkan ayah. Sebuah studi oleh Barber dan keluarga anak mereka (Castiglia, 1999).
Thomas (1986) menemukan bahwa ikatan emosional
bervariasi. bergantung pada jenis kelamin anak dan orang KESEIMBANGAN SALING MENGHORMATI
tua. Para peneliti tersebut melakukan survei pada sebagian
besar 527 mahasiswa sekolah tinggi Mormon mengenai Literatur mengenai pedoman orang tua-anak menampilkan
hubungan mereka dengan orang tua mereka. Ayah ditemu pendekatan yang dikenal baik untuk menjadi orang tua,
kan lebih memberikan afeksi secara fisik kepada anak yang disebut sebagai keseimbangan saling menghormati
p~rempuan, sementara ibu menunjukkan jumlah afeksi (Colley, 1978). Ketika diterapkan, keseimbangan ini mem
fisik yang sama kepada anak dari kedua jenis kelamin. Ibu bantu anggota keluarga memenuhi fungsi afektif mereka.
biasanya lebih memiliki persahabatan dengan anak perem Pendorong utama dari pendekatan ini adalah keluarga ha
puan, dan ayah dengan anak laki-Iaki. Afeksi fisik ditemu rus memelihara suasana yang sangat menghargai kehor
kan secara positif berhubungan dengan harga diri pada matan diri yang positif dan hak baik orang tua maupun
kedua jenis kelamin. Penelitian lainnya (Wenk, Hardesty, anak. Pendorong ini diterima oleh semua anggota keluarga
Morgan, & Blair. 1994) dengan menggunakan data longitu sehingga masing-masing orang dalam keluarga memiliki
dinal dari 762 anak, yang berusia 7 sampai 11 tahun, hak pribadinya sebagai individu, serta kebutuhan perkem
menunjukkan bahwa persepsi anak terhadap keterlibatan bangan khusus pada kelompok usianya. Keseimbangan sa
emosional dan fisik orang tua sarna pentingnya bagi ke ling menghormati dapat dicapai saat masing-masing ang
sejahteraan baik anak laki-laki maupun anak perempuan. gota keluarga menghargai hak, kebutuhan, dan tanggung
Merasa dicintai dan dihargai oleh orang tua dan memiliki jawab anggota lainnya (Colley, 1978).
waktu bersama orang tua meningkatkan harga diri da.n ke Pola komunikasi yang positif (yang menunjukkan em
sehatan mental pada anak. pati, mendengarkan reflektif, dan pendapat yang men
Terdapatjuga dukungan kuat bahwa hubungan pasang dukung) antara anak dan orang tua mereka adalah faktor
an dalam rumah tanggalhubungan pernikahan yang fung utama dalam membangun dan memelihara kesepakatan
sional benar-benar memperkuat banyak dimensi hubungan pandangan moral antara anggota keluarga dan penghor
orang tua-anak. Jika masalah pernikahan/hubungim pa matan berikutnya untuk berbagai pandangan moral. Anak
sangan ada dalam sebuah keluarga, ayah adalah imggota yang mempunyai pengalaman pola komunikasi negatif
keluarga yang paling sering terisolasi atau yang paling me (mis., kemarahan dan kritik) dalam sistem keluarga me
narik diri dari ikatan kedekatan keluarga (Volling, Notaro, reka cenderung kurang menerima pandangan moral orang
& Larsen, 1998; White, 1999).- tua dan otoritas moral orang tua (Olson et aI., 1983; White,
Anggota keluarga mendapatkan sejumlah besar du 2000). Memelihara keseimbangan antara hak individu da
kungan sosial dari hubungan dekat yang mereka bina da lam keluarga berarti menciptakan suasana, yang baikorang
lam sistem keluarga inti dan extended/amity. Sebuah mitos . tua maupun anak diharapkan melayani pikiran orang lain.
yang sering muncul dalam kebudayaan Amerika adalah Orang tua perlu memberikan struktur yang memadai dan
bahwa keluarga Amerika telah bergeser menjauh dad pedoman yang konsisten sehingga batasan ditetapkan dan
struktur keluarga multigenerasi yang luas, menjadi keluar dipahami. Pada waktu yang sama, fieksibilitas yang cukup
ga inti. Perubahan yang telah terjadi selama dekade ter juga harus dibangun ke datam sistem keluarga untuk me
akhir dalam ukuran keluarga inti. Sementara satu keluarga mungkinkan kebebasan dan ruang untuk menumbuhkan
inti terdiri dari 8 sampai 10 anak, ukuran keluarga saat ini dan mengembangkan indentitas individu. Saling asuhjuga
BAB 14 FUNGSI AFEKTIF KELUARGA 355
dapat terjadi jika terdapat keseimbangan saling meng karakteristik orang lain yang ia identifikasi. Melalui iden
hormati. tifikasi, anak berupaya meniru perilaku orang tua mereka
(orang tua yang diiidentifikasi menjadi model peran mere
ka). Seiring identitas anak diperkuat dengan mempelajari
IKATAN DAN IDENTIFIKASI perilaku, sikap, dan nilai orang tua, ikatan terbentuk. Me
lalui 'identifikasi dan ikatan, orang tua mendapatkan ke
Ke~uatan yang terus-menerus di balik persepsi dan ke
kuasaan referen (Iihat Bab 11) terhadap anak mereka.
puasan terhadap kebutuhan individu dalam keluarga dise
but ikatan (bonding) atau pelekatmz (attachment). isti lah Ikatan identifikasi atau identitas bergantung pada res
yang digunakan saling bertukar oleh ahli teori. Pelekatan, pons positif yang diberikan oleh orang dalam suatu hu
menurut Wright dan Leahey (2000, hIm. 100)'adaJah "sua bungan. Bahkan seorang bayi memberikan reward pada
tu ikatan emosional unik yang secara relatif tahan lama ibu saat awal hubungan mereka dengan menyusu, mering
antara dua orang yang khusus," Ikatan pertama kali dipra kuk, membiarkan ibu menyamankannya, dan sebagainya.
karsai dalam sebuah keluarga baru dalam hubungan pa Agar ikatan menjadi efektif, harus ada dukungan dan pe
sangan rumah tanggalpernikahan. Ini adalah saat pasangan nguatan identitas seseorang melalui hubungannya dengan
menemukan Ikatan danidentifikasi terjadi saat pasangan orang lain. "Kapan pun seorang anak menunjukkan keka
menemukan kepentingan, tujuan, dan nilai umum serta guman pada orang tuanya atau secara spontan memberikan
menemukan bahwa hubungan terse but memvalidasi kese afeksi, kegembiraan yang dirasakan orang tua mengaktif
muanya itu, membawa manfaat nyata tertentu (prestise, kan ikatan respons" (Turner; 1970, him. 72).
hubungan ternan sebaya, hak istimewa komunitas, dll.), Salah satu segi dari ikatan respons adalah sensitivitas
memungkinkan pemenuhan tujuan tertentu yang tidak da umum, peduli, dan responsif terhadap anggota lain dalam
pat dipenuhi sendirian (mis., memiliki amik), dan memberi hubungan tersebut. Rasa kedekatan dan keinginan untuk
kan kesenangan dan kenyamanan bersama karena kontak melanjutkan saling berbagi terjadi saat komunikasi sese
mereka yang terus-menerus satu sarna lain (Perry, 1983; orang diterima dan dihargai, serta perasaan didukung.
Tomer, 1970). Bowlby (1977) menyebut pembentukan Ikatan juga. dapat.terjadikarena kebutuhan khususyang
ikatan emosional ini "jatuh cinta". Ikatan dan pelekatan dipenuhi seseorang untuk orang lain. Sebagai contoh,
yang sejenis ini terbentuk kemudian antara orang tua dan . seseorang yang dominan dan memegang kendali dapat ber
anak serta antara sibling saat merekasecara bersinambung ikatan dengan tipe yang patuh-dengan keduanya mend a
dan positif saling terkait . patkan kepuasan terhadap kebutuhankhusus mereka dalam
. ;"Pelekatan antara seorang ibu dan bayi baru lahirnya hubungan tersebut.
sangat penting karena interaksi awn I orang tua-bayi meme Durasi hubungan dekat juga merupakan sebuah faktor
ngaruhi sifat dan kualitas hubungan pelekatan selanjutnya, yang harus dipertimbangkan. Meskipun ikatan antara pe
danpada gilirannya hubungan ini memengaruhi perkem ngantin baru kuat, dan hubungan antara ibu dan anak baru
bangan psikososial dan kognitif anak (Ainsworth, 1966). lahir sangat dekat. kehilangan pasangan yang baru saja
Identifikasi adalah unsur penting dalam bonding, dan menikah atau bayi baru lahir dapat tidnk dirasakan seberat
merupakan jantung dari hubungan keluarga. Turner (1970) saat dibandingkan dengan kehilanga~ yang terjadi setelah
menjelaskan bahwa dalam definisinya yang paling seder hubungan tersebut telah menetap selama periode waktu
hana, identifikasi adalah "suatu sikap, yaitu seorang indi yang lama, Ketika anggota keluarga yang saling terlibat
vidu mengalami apa yang akan terjadi pada orang lain sangat 'dekat meneruskan hubungan mereka, ikatan lama
seakan-akan terjadi pada dirinya" (him. 66). Dengan kata menjadi semakin kuat dan ikatan baru yang kuat muncul;
lain. ketika seorang anggota keluarga mengidentifikasi ber ikatan yang kuat ini menyatukan individu ini dalam hu
sarna anggota lainnya, ia mengalami kesenangan dan kese bungan menetap yang unik. Pelekatan ini tidak dapat
dihan anggota lainnya seakan-akan pengalaman ini adalah dipindahkan-yaitu, tidak ada orang lain yang dapat meng
pengalamannya l'endiri. gantikan seorang anggota khusus. Karena ikatan tahan
Agar ikatan atau pelekatan terjadi dalam hubungan ke lama ini tidak ada pada awalnya,·dan tumbuh melalui ke
luarga, identifikasi yang positif.harus ada terlebih dahulu. terlibatan kedekatan yang terus-menerus, Turner (1970)
Sebagaj aspek pelekatan yang paling pervasif, identifikasi menyebut ikatan ini sebagai crescive bonds (ikatan yang
mungkin didasarkan pada simpati atau mekanisme dorong bertumbuh).
an biologis atau mungkin semata-mata berasal dari inter Meskipun crescive bonds terdengar seperti fenomena
nalisasi sikap orang lain yang diperhatikan atau dijadikan alamiah, hal ini tidak dapat dihindari, dan dalam beberapa
tempat bergantung anggota keluarga. Ketika terbentuk, situasi crescive bonds tidak terbentuk. Turner (1970) mem
konsekuensi dari identifikasi dan ikatan jangka panjang bahas dua faktor yang menghambat pertumbuhan crescive
adalah sebuah perubahan pada citra diri individu terhadap bonds. Yang pertama, ikatan yang berdaarkan situasi (ber
356 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
dasarkan pada keberadaan kebutuhan atau keadaan khusus kan: "Pengalaman identitas manusia memiliki dua unsur
tertentu), seperti ikatan yang memenuhi kebutuhan per rasa memiliki dan rasa terpisah. Laboratorium tempat
kembangan tertentu yang mungkin individu penuhi, atau bahan-bahan ini dieampur dan didistribusikan adalah ke
ikatan berorientasi tugas,jauh lebih rentan untuk melemah luarga, matriks identitas" (hIm. 47).
dan akhirnya pecah. Yang kedua, hubungan ikatan yang Rasa memiliki anak berasal daTi menjadi bagian, atau
berbasis pada kesepakatan kontrak, bukan pertalian suci, terkait dengan, sebuah keluarga-memainkan peran se
juga lebih rentan untuk luntur, karena kontrak melibatkan bagai anak dan sibling. Perkembangan rasa keterpisahan
kewajiban bersama. Dalam kasus ini, jika satu orang dan individualitas terjadi saat anak berpartisipasi dalam
pasangan ,gagal uRtuk menjalankan bagian kontraknya, peran di keluarga dan dalam peristiwa serta situasi keluar
kontrak tersebut dapat menjadi tidak sah. Pernikahan ga yang berbeda, dan melalui keterlibatan dalam aktivitas
dilihat oleh banyak sudut pandang .ini. Dalam pertalian di Juar keluarga. Ketika anak bertumbuh, orang tua secara
suci, landasan untuk tinggal bersama dirasakan sebagai progresif memberikan mereka lebih ban yak otonomi untuk
kepereayaan agama, kewajiban keluarga, tradisi, dan/atau memenuhi kebutuhan dan kepentingan unik diri mereka
kewajiban etika-morallkewajiban seseorang. Ikatan orang (Minuehin, 1974).
tua-anak masih dilihat sebagai ikatan sud dan abadi. (Se Agar keluarga menyadari dan memenuhi kebutuhan
buah titik penegasan: Negara tidak secara legal mengizin psikologis anggota keluarga, keluarga harus meneapai se
kan orang tua, hak untuk memungkiri anak mereka yang buah keseimbangan memuaskan dari' keterpisahan atau
belum dewasa.) otonomi dan keterkaitan (Peterson, 1995). Anggota kelu
Mengkaji sifat pelekatan dan kualitas ikatan afeksi an arga saling terkait dan terpisah. Masing-masing keluarga
tara masing-masing perangkat hubungan dalam keluarga menangani isu terpisah dan keterkaitan dengan eara yang
telah dianjurkan oleh beberapa ahli terapi dan perawat unik; beberapa keluarga menempatkan lebih banyak pene
keluarga (Minuehin, 1974; Wright & Leahey, 2000). Ikatan kanan pada satu sisi dibandingkan pada sisi yang lain. Ke
an tara anggota keluarga dapat diilustrasikan dengan meng seimbangan antara otonomi dan keterkaitan sering kali
gunakan diagram pelekatan (Gambar 14-1A). Diagram ter dibentuk oleh latar belakang. kebudayaan keluarga dan
sebut seeara jelas menunjukkan tingkat pelekatan antara tahapan siklus kehidupannya.
berbagai anggota keluarga. Wright dan Leahey menekan Kedua kondisi adalah landasan dan, menyusun kehidup
kan bahwa tidak ada konfigurasi tingkat pelekatan yang an keluarga. Bayi memulai proses perpisahan sekitar usia 6
"benar" atau "terbaik". Melainkan, keluarga harus me bulan. Melalui tahun-tahun pembentukan, ia membentuk
nunjukkan berbagai hubungan pelekatan yang memper sebuah identitas, semen tara individualitas dan pertum
Iihatkan semua anggota keluarga berapa pun usianya dan buhan berlanjut selama masa hidupnya. Meskipun demiki
posisinya dalam keluarga merasa mereka memiliki jaring an, keterkaitan adalah sarna mendasarnya, yang mengambil
an pelekatan yang dapat diandalkan untuk membentuk berbagai bentuk dari kedekatari fisik sampai keterlibatan
sebuah landasan keluarga yang aman (Byng-Hall, 1995; besar yang menyingkirkan kepentingan orang lain (Handel,
Wright & Leahey). Jaringan pelekatan akan berubah pada 1972).
anggota keluarga seiring dengan mereka maju melewati Keluarga perlu memberikan kesempatan menguasai
berbagai tahapan siklus kehidupan keluarga. Sebagai eon dualitas ini. Peran penting anggota keluarga adalah bahwa
toh, diagram pelekatan untuk pasangan yang baru saja mereka harus membantu anggota keluarga yang lain yang
menikah harus menunjukkan ikatan emosional yang dekat menginginkan kebersamaan dan membentuk serta meme
an tara pasangan sementara pada waktu yang sarna mereka Iihara kohesivitas atau keterkaitan. Di sisi lain, keluarga
menegosiasikan sebuah' hubungan yang berbeda dengan harus seeara bertahap memberikan sejumlah kebebasan
keluarga asalmereka. Konfigurasi ini biasanya berubah se yang sesuai dan eara ekspresi bagi anggota untuk indivi
iring dengan orang dewasa menjadi pengasuh bagi anak dualisasi dan menjadi individu yang berbeda.
yang lebih kedl (Iihat Gambar 14-1B).
Penting untuk memerhatikan seberapa banyak kehidup
an keluarga diatur oleh pertimbangan kekuasaan. Otoritas
KETERPISAHAN DAN KETERKAITAN orang tua-cakupannya dan eara ini diterapkan-adalah
Satu isu utama psikologis yang mendominansi dan meli satu kekuatan yang membentuk pola mendukung indivi
batkan kehidupan keluarga adalah eara keluarga memenuhi dualitas (keterpisahan) dan kohesi (keterkaitan). Orang tua
kebutuhan psikologis anggotanya, dan bagaimana ini berbeda dalam seberapa luas mereka memberlakukan citra
memengaruhi identitas dan harga diri individu. Selama mereka pada anak mereka. Ketika orang tua mengharapkan
tahun-tahun awal sosialisasi, keluarga membentuk dan ana:k untuk melakukan semua adaptasi, hanya terdapat
memprogram perilaku seorang anak, sehingga membentuk sedikit ruang untuk negosiasi. dan kesempatan meningkat
rasa identitasnya. Minuehin (1974) lebih lanjut menjelas kan individualitas terhambat.
BAB 14 FUNGSI AFEKTIF KELUARGA 357
Ayah
Suami
Anak
A B
Gambar 14-1. (A) Sebuah contoh diagram pelekatan. Menunjukkan bagaimana pasangan yang baru saja menikah
menyesuaikan ikatan antara keluarga asal mereka dan saling membangun ikatan yang kuat. (B) Diagram kedua
mengilustrasikan bagaimana pelekatan antara pasangan tersebut dapot berubah dengan hadirnya.anak. (Diamhil clari
Wright & Leahey, 2000).
Selain itu, keluarga beragam dalam seberapa cepat me derung terlalu dekat (terJalu terlibat) dan terlalu membatasi
reka mendorong anak mereka ke arah keterpisahan dan kebebasan individu dan identitas pribadi. Sebaliknya, da
seberapa intensif mereka mendorong keterkaitan-yaitu, lam keluarga terlepas, terdapat batasan kaku dan tertutup
seberapa cepat mereka mengharapkan anak mereka tum an tara subsistem danindividu, serta sensitivitas yang ter
buh dan terpisah dari orang tua. Beberapa orang tua men lalu kecil bagi anggota uiltuk meminta bantuan. Dalam tipe
dorong perilaku kekanak-kanakan; tergantung pada anak keluarga ini, hubungan terlalu jauh dan terdapat sedikit
mereka, sementara yang lain menekan anak mereka untuk pengakuan at au pemenuhan kebutuhan pribadi anggota
bertindak lebih dewasa pada usia dini. Kecepatan yang keluarga. SelaiH itu, tidak terdapat keterlibatan satu sarna
ditetapkan bagi kedewasaan anak mereka sering kali dida lain. Pada bagian ujung rentang .tidakada sehat. Dalam
sarkan pada tujuan orang tua bagi diri mereka sendiri dan studi mereka pada keluarga yang bermasalah, Minuchin,
bagi anak mereka. Sebagai contoh, jika kedua orang tua Rosman, dan Baker (1978) menemukan bahwa tipe keluar
bekerja danmelihat ketergantungan sebagai beban yang ga tertentu secara umum terikat, termasuk keluarga psiko
menimbulkan frustasi bagi tujuan mereka, mereka akan somatik dan keluarga dengan anak yang fobia sekolah dan
mendorong anak mereka pada kecepatan yang lebih cepat skizofrenia.
agar dapat mandiri. Seperti dalam dimensi kehidupan ke Studi yang sarna yang mengevaluasi kohesi (rentang ke
luarga lainnya, ide orang tua mengenai tumbuh kembang . terkaitan-keterpisahan) dan daya adaptasi keluarga telah
anak dan day a berterima berbagai perilaku juga dipenga dilakukan oleh Olson dan McCubbin (1982). Ahli teori te
ruhi oleh latar belakang kebudayaan dan kelas sosial ke lah menyusun sebuah model yang telahdigunakan sec~<j 0.
luarga (Handel, 1972; Peterson, 1995). luas untuk mengkaji dua dimensi pernikahan dan perilaku
Dalam mengkaji keterpisahan dan keterkaitan dalam se keluarga di atas. Dalam FACES (Family Adaptation and
buah keluarga, Hartman dan Laird (1983) memandang ka Cohesion Model), kohesi keluarga didefinisikan sebagai
rakteristik keluarga dalam istilah terikat-terlepas (sebuah ikatan emosional yang saling diberikan anggota keluarga
rentang). Minuchin (1974) awalnya menghasilkan konsep dan derajat otonomi individu yang mereka alami. DaYH
terikat dan terlepas dalam keluarga. Ia menyebut keluarga adaptasi keluarga adalah kemampuan sistem pernikahan
yang terikat sebagal batasan individu dan subsistem (seper atau keluarga mengubah struktur kekuasaannya, hubungan
ti batasan subsistem pasangan) yang terus-menerus dilang peran, dan aturan hubungan sebagai respons terhadap te-.
gar oleh anggota di luar batasan tersebut. Dalam keluarga kanan situasi dan perkembangan. Model tersebut membe
terikat, anggota keluarga menafsirkan atau' mengatakan rikan hipotesis berikut: .
untuk satu'sama lain dan sangat sensitif terhadap isyarat • Pasanganlkeluarga dengan .kohesi dan daya adaptasi
minta bantuan dari anggota keluarga. Keluarga yang terikat yang seimbang secara umum akan berfungsi lebih
adalah keluarga yang tidak membiarkan ruang untuk pen adekuat daripada yang berada di dimensi yang tki,d:
dapat yang berbeda dan peri laku otonomi. Anggota cen seimbang.
358 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
• Pasanganlkeluarga akan mengubah kohesi dan day a berhubungan dengan nilai tinggi yang ditempatkan ma
adaptasi mereka untuk menghadapi tekanan situasi syarakat pada individual isme.
dan perubahan hidup dalam siklus kehidupan keluarga Sensitivitas keluarga terhadap, dan persepsi dari, tin
mereka. dakan serta kebutuhan anggota sangat beragam. Sebagian
Keterampilan komunikasi yang positif akan memfa besar keluarga bisa tergolong pad a bagian mana pun antara
silitasi pasangan dan keluarga untuk menyeimbang sensitivitas (tanda· terikat) ekstrem, responsitivitas tinggi
kan kohesi dan daya adaptasi. terhadap input anggota individu. dan bagian ujung lainnya
Model tersebut menjelaskan empat tingkat dari masing ketidaksentivitasan dan ketidakresponsifan terhadap input
masing dimensi (kohesi dan daya adaptasi) dan mengiden anggota individu (tanda terlepas).
tifikasi 16 tipe yang berbeda dari sistem pernikahan dan Sejauh ~ana kebutuhan psikolog\s atau sosioemosional
keluarga. Tabel 14-3 menguraikan indikator klinis dan pe dasar terpenuhi juga bervariasi yang bergantung pada sis
nelitian dari variabel yang dapat digunakan untuk men tern pendukung sosial keluarga sendiri. Beberapa keluarga
diagnosis dan mengukur dimensi kohesi keluarga. Keluar lebih meliblitkan jaringan sosial yang lebih besar. seperti
ga yang berada dalam tingkat pemisahan atau keterkaitan extended/wnily, tempat keluarga mendapatkan dukungan.
memungkinkan anggota keluarga mengalami baik keman Dalam keluarga ini, pemenuhan kebutuhan psikososiaJ
dirian diri maupun keterikatan pada keluarga mereka. Se anggota keluarga dapat dicapai oleh individu yang berada
baliknya, keluarga yang terpisah atau terikat cenderung di dalam dan di luar keluarga inti atau rumah tangga. Se
hanya berfungsi pada ujung ini dan tidak diharapkan baliknya, keluarga yang benar-benar tetisolasi dari sistem
mengubah perilaku mereka (Olson & McCubbin, 1982). pendukung sosial-keluarga tertutup-memiliki sumber
dari luar yang terbatas dan oleh karena itu bergantung ter
utama atau semata-mata pada anggota keluarga inti untuk
POLA KEBUTUHAN-RESPONS memenuhi semua kebutuhan psikologis mereka. Tentu
saja, keluarga tertutup membebankan beban yang berat
Komponen afektif dari hubungan keluarga perlu dievaluasi
pada hubungan keluarga, karena kemungkinan tidak ada
dalam hal s~jauh mana anggota keluarga tampak saling pe
seorang pun yang dapat memenuhi semua kebutuhan orang
duli (Hartman & Laird, 1983). Parad dan Caplan (1995)
lain.
membahas pertimbangan ini dalam diskusi mereka menge
nai pengkajian pola kebutuhan-respons dalam keluarga.
Konsepini pada dasarnya sinonim dengan fungsi afektif PERAN TERAPEUTIK
keluarga. Aspek saling asuh, menghargai, ikatan. dan ke
terpisahan=keterkaitan muncul sebagai prasyarat penting Peran terapeutik pasangan dibahas dalam Bab 12 saat satu
atau syarat utama bagi pola kebutuhan-respons yang me dari peran yang muncul sangat diharapkan pasangan ma
muaskan dalam keluarga (TabeI14-4). suk ke dalam pemikahan dan kehidupan keluarga dari se
Tiga fase terpisah dan salingterkait diturunkan dalam mua kelas sosial, tetapi terutama dalam kelas menengah.
res pons afektif keluarga terhadap kebutuhan ini. Yang Peran ini sangat mirip dengan peran pasangan rumah
pertama. anggota kelmlrga harus memahami· kebutuhan tangga orang dewasa dalam memenuhi kebutuhan afektif
anggota lain dalam batasan kebudayaan keluarga. Selan pasangan inereka. Sementara fungsi afektif menguraikan
jutnya. kebutuhan ini harus dipandang dengan pertimbang fungsi kesehatan jiwa keluarga yang luas-sebagai kelom
an dan dilihat sebagai makna dari perhatian (seperti yang pok yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan psikologis
dibahas di keseimbangan saling menghargai). Akhirnya, anggotanya-peran teJ;apeutik menguraikan sebuah peran
kebutuhan yang dikenali dan dihargai ini harus dipuaskan sosioemosional yang penting.dalam pernikahanlsubsistem
sampai sebanyak mungkin dari sudut pandang sumber pasangan dewasa. Khususnya. peran terapeutik yang di
k~luarga. Hal ini khususnya menguntungkan jika masingc perankan pasangan hidup/pasangan dalam rumah tangga
masing anggota keluarga memiliki kepercayaan dalam adalah berorientasi pada masalah. Peran ini melibatkan
keluarga dengan siapa mereka dapat mencurahkan diri saling mendengarkan masalah masing-masing, bersimpati,
mereka. memberikan ketentraman, dan afeksi, serta memberikan
Tiga hal ini, yaitu persepsi, rasa hormat, dan kepuasaan bantuan dalam menyelesaikan masalah. Dalam studi me
dari kebutuhan anggota keluarga sangat dipengaruhi oleh ngenai peran pasangan oleh Nye (l976). ia meJaporkan
perspektif sosiobudaya Amerika-yang memandang indi bahwa baik suami maupun istri menunjukkan bahwa
vidu sebagai orang yang berbeda yang layak mendapatkan pasangan memiliki tugas untuk memainkan peran ini.
pengakuan dan penghargaan serta pembagian sumber ke Temuan ini telah diperkuat oleh Harvey (1994) yang
luarga yang adi1. Kecenderungan untuk memandang ang- . menemukan bahwa kebutuhan pria dan wanita adalah
gota keluarga sebagai individu unik yang berkembang ini serupa dalam pernikahan, dengan keduanya menginginkan
BAB 14 FUNGSI AFEKTI F KELUARGA 359
TABEL 14-3
Sumber: Olson, D., & McCubbin, H. (1982). Family stress, coping, and social support (him. 48-68). Seizin penerbif, Charles C Thomas,
publisher ltd., Springfield, Illinois.
'.J1
lebih dekat dengan orang tua A? SeJain itu informasi ri mendukung?
wayat sering kali memberikan petunjuk seberapa dekat hu • Apokoh rosa kedekoton don keokrobon ado di
bungan tersebut. Contohnya adalah pada kasus ibu yang ontoro perongkat hubungon dolom keluorgo?
secara konstan mengasuh anak yang sakit kronik di rumah • Seberopo baik onggoto keluorgo soling okrob?
• Apokoh mereko menunjukkon ofeksi terhodap sotu
sakitdan rumah. sementara ayah dan anak yang lebih besar
soma loin?
jarang sekali terJibat dalam pemberian asuhan. Tabel 14-5
• Apokoh identifikosi don ikoton bersomo qtou
mencantumkan pertanyaan-pertanyaan yang dapat diguna pelekoton tompok ado? (Pernyotoon empoti,
kan untuk menilai fungsi afektif keluarga. Dianjurkan mengenoi perosoon, pengolomon, don penderitaon
untuk membantu dalam merangkum jawaban beberapa orang loin semuonyo odoloh petunjuk odonyo
pertanyaan diagram pelekatan. Diagram pelekatan meng kedekoton.)
uraikan kekuatan dan kualitas hubungan afektif atau ikatan 2. Keterpisahan dan Keterkaitan
emosional antara anggota keluarga. Fokusnya adalah pada
• Bogoimono keluorgo mengotosi isu keterpisohon dan
hubungan dan sifat timbal balik dari ikatan afeksional. keterkoiton? .
Gambar'14-2 mengilustrasikan ikatan pelekatan dan sim • Bogoimono keluorgo membonlu onggotanyo yang
hoi yang'digunakan dalam diagram ini. Hubungan saat ini ingin bersomo don memelihoro kohesivilos
yang didiagramkan, bukannya hubungan mas a lalu. Ikatan {kelerkoitonl?
yang sangat dekat dan sangat negatif (menimbulkan kon • Apokoh kesempolon untuk mengembongkon
flik) biasanya maladaptif. meskipun krisis situasional ka perpisohon dilekonkon secaro odekuol don opokoh
.dang mendorong hubungan yang sangat dekat pada jangka hal ini sesuoi dengon usia don kebuluhon mosing
pendekdan hubungan yang sangat dekat ini berfungsi se mosing onggolo keluorgo?
bagai tujuan pendukung yang diperlukan. 3. Pola Kebutuhan-Respons Keluarga
• Sejouh mono onggolo keluorgo memohami
Sam
Pria: D Wanita: 0
Simbol pelekatan:
./\J\. ~
Pelekatan sangat sedikit Pelekatan negatif Pelekatan sangat negatif
Gambar 14-2. Sebuah contoh diagram pelekatan. Menunjukkan sebuah keluarga orang tuatunggal. Ibu dan anak laki-Iaki
memiliki hubungan yang saling terikat. Hubungan ibu-anak perempuan berkonRik dan kompetitif. Sam dan Sue memiliki
. hubungan pelekatan yang sangat sedikit dan agak berjarak (Diambil dad Wright & Leahey, 2000).
ke Carpenito (2000) dan McCloskey dan Bulecheck (2000). keunikan masing-masing anak. Mengajar; anggota kelu
Arijuran umum untuk membantu keluarga agar dapat me arga tentang karakteristik tumbuhkembang individu dan
menuhi kebutuhan psikososial .anggotanya dengan lebih keluarga dapat sangat membantu guna membuat orang tua
baik dijelaskan dengan singkatdi bagian berikut. peka terhadap kebutuhanafektif anak.
Strategi lain untuk membantu anggota keluarga, khu
susnya orang tua, menjadi lebih peka terhadap kebutuhan
INTERVENSI YAN.G MENINGKATKAN POLA afektif anggota keluarga individual adalah dengan me
KEBUTUHAN-RESPONS YANG SEHAT nanyakannya, "Seperti apakah Johnnie? Ketika orang tua
Pengkajian pada area ini (meminta an.ggota untuk memberi berespons terhadap pertanyaan ini, dan perawat mengaju
tahu perawat mengenai kebutuhan psikologis masing kan pertanyaan lebih lanjut mengenai kualitas keunikan
masing anggota keluarga, dan apakah anggota keluarga anak, selanjutnya, dapat dibuat keterangan yang menafsir
berespons terhadap kebutuhan ini) berfungsi sebagai inter kan perilaku anak sehingga orang ~ua dapat lebih baik
vensi dalam dan dirinya. Oleh karena itu, beberapa per membingkai ulang persepsi mereka mengenai anak ter
siapan harus mendahului pengkajian, seperti penjelasan sebut. Sebagai contoh, seorang ibu" tidak henti-hentinya
kepada keluarga bahwa masing-masing orang memiliki ke mengeluh mengenai anak laki-Iakinya bahwa ia adalah
butuhan emosional individualnya sendiri, bahwa banyak anak yang manja dan naka!.
dari kebutuhan ini berdasarkan pada tahap perkembangan
seseorang, dan bahwa anggota keluarga harus mengenali MENINGKATKAN SALING ASUH
kebutuhan ini dan berespons. terhadapnya sebanyak mung Untuk membantu keJuarga memelihara atau memulai sa
kin-tanpa mengganggu kebutuhan orang lain. Dalam ling asuh, pola komunikasi dalam keluarga harus dianalisis
keluarga besar atau keluarga yang tidak berorientasi secara (Bab 10). Orang tua harus merasa bahwa mereka adalah
psikologis, hal ini 'mungkin merupakan informasi baru. seseorang yang harus menghentikan pola sirkular dari
Pada kenyataannya, terdapat kekeliruan persepsi oleh be kemarahan, penoJakan, atau komunikasi disfungsional
berapa orang tua bahwa anak-anak harus diperlakukan sa yang menyabotase fungsi afektif. Sebagai contoh, mereka
rna, sehingga tidak ada pilih-kasih yang terlibat. Dengan dapat mengabaikan pesan yang memulai pola disfungsio
keyakinan ini, orang tua sering tidak mengenali kualitas nal terjadi, atau mereka dapat belajar untuk tidak memu~ai
364 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
TABEL 14-6' -,
~--------------------
DIAGNOSIS CONTOH
1 . Gangguan Proses Keluarga Keluarga di bawah lekanan dan semua energi anggota keluarga
2. Ketidakmompuan Menjadi Orang Tua Sebuah keluarga yang jelas didominasi oleh ibu (ibu sangat
mengendalikan) dan kepasifan nyata dari ayah tidak memungkinkan
anak loki-loki usia remaja yang terbesar untuk melakukan
individualisasi atau berpisah dari keluarga, sehingga tidak memenuhi
kebutuhan psikososialnya.
3. Risiko ketidakmampuan Menjadi Orang Tua Soma seperti eontoh keluarga di atas, kecuali anak loki-loki tertua
berada di kelas lima sekolah dasar dan belum memasuki pubertas.
Karena pengendalian ibu, rasa keibuan berlebihan, sangat besar
potensi untuk menimbulkan masalah saat anak laki-Iaki meneapai usia
remaja.
4. Berduka Disfungsional Berduka disfungsional diperluas guna meneakup keluarga yang
berduka-yaitu berduka seeara disFungsional. Disfungsi keluarga
adalah penyangkalan lerhadap kemalian keluarga. (Dopat juga
disebul ketidakefeklifan penyangkalanl. Aluran keluarga diletapkan
bahwa lidak benar unluk membicarakan tentang kehilangan,
mengungkapkan perasaan tentang kehilangan, atau mengingat
kembali ingatan lenlang orang yang dieinlai dan perisliwa saat orang
yang dicintai masih ada. Ingatan, perasaan, dan pemikiran lidak
- dibagi, menyebabkan masalah lain: Penyakil psikosomatis, depresi,
pseudomulualitas, dan penghentian serlo penjarakkan emosional
anggola keluarga anlara satu soma lain .
. 5. Pen0runan Koping Keluorga Ibu lelah dirawal inap selama salu minggu karena menjalani
pembedahan. 10 adalah pengasuh primer dalam keluarga-baik bagi
suomi maupun anak. Suomi-ayah lelah berusaha memberi perhatian
dan kasih sayang kepada anak-anak, lela pi mereka (usia 2 dan 3
tahun] marah dan benei karena ibu mereka menelantarkan mereka.
6. Kelidokmampuan Koping Keluargo Dalam keluarga ini islri dan suomi (keduanya menikah lagi) memiliki
dua anak-seorang anak laki-Iaki, usia 10 lahun, dari pernikahan
suami yang sebelumnyo, dan seorong anak perempuan, usio 5 lahun,
dad pernikahon islri yang sebelumnya. Anak laki-laki lelah diberi label
sebagai pembual onar dalam keluarga, dan di luar disebul dengan
ponggilan ini. Anak perempuan disebut sebagai "anak yang manis/'
dan perbandingan mengenai perbedoon kepribadian dibuat ketika
orang luo maroh pada anak loki-loki lersebul.
7. Risiko Perilaku Kekerosan Terhodap Orang Lain Masalah ini juga dapat terjadi di siluasi soot kebutuhan psikososial
jenis interaksi ini dan sebaliknya berkomunikasi dengan MEMBANTU KELUARGA DENGAN ISU
anak sehingga terlihat saling menghormati. Jika orang tua KEDEKATAN-PERPISAHAN
memahami dinamika pola interaksi yang menimbulkan
masalah dan menyadari upa yang tengah terjadi, mereka Masalah kedekatan-perpisahan dapat disebabkan kurang
dapat melakukan Jangkah pasti untuk mengubah komuni nya pengetahuan dan hambatan oleh anggota keluarga se
kasi yang disfungsional. (Lihat Bab 10 untuk bahasan yang bagai cara saat mereka dapat secm'a positif menunjukkan
lebih rinci). Perawat dapat bertindak sebagai model- peran aspek positif dari fungsi afektif terhadap satu sama lain.
komunikasi i1ntuk keluargadan membantu mereka melihat Orang tua dapat saling mengambil model pala perilaku
bahwa keseimbangan yang lebih sehat dari saling meng dari orang tua mereka sendiri dan menerapkannya kepada
hormati dapat dicapai dalam interaksi keluarga. anak mereka serta mungkin terdapat masalah antargenerasi
BAB 14 FUNGSI AFEKTIF KELUARGA 365
yang tidak terselesaikan. Dalam Iingkungan kesehatan, ter 14-8 menyoroti informasi yang dapat bermanfaat da!am
lalu de kat atau terlalu terikat adalah masalah yang lebih membantu keluarga terlibat dalam proses berduka yang se
sering terjadi dibandingkan terpisah. Dalam beberapa ke hat. Daya dorong utama dari perawat keJuarga harus mem
luarga, anggota keluarga dewasa dapat menjadi terlalu bantu anggota keluarga mencapai fungsi afektif pasien
khawatir dan melindungi anggota ke'luarga yang menderita anggota keluarga. Rando (1986) menyatakan bahwa untuk
penyakit serius alau penyakit yang menimbulkan ketidak mencapai fungsi akhir ini perawat keluarga dapat mem
mampuan. Dalam beberapa kasus, seluruh keluarga dapal bantu "memelihara hubungan antara orang yang menjelang
sangat menyuarakan (at au sangat peka) kebutuhan "pasien ajal dan keJuarga dengan mendorong komunikasi terbuka
yang teridentifikasi". sesuai dengan gaya komunikasi keluarga" (him. 75), Inter
Jika keterikatan adalah masalah jangka panjang dalam vensi Jainnya yang dibuat perawat yang berfokus pada
keluarga dan intens sehingga tumbuh kembang keluarga keluarga adalah membantu keluarga mengemban peran
secara bermakna terhambat, terapi keluarga mungkin di baru. Salah satu cara untuk 'membantu anggota keluarga
perlukan, dan pemberin rujukan harus dimulai jika kelu menyesuaikan dan melakukan tugas tambahan serta mem
arga sepakat dengan diagnosis ini. Minuchin (1974), ahli buat rencana praktis adalah mengadakan pertemuan kelu
terapi keluarga yang terkenal, berfokus pada merestruktu arga. Intervensi lain yang luar biasa penting adalah mem
risasLkeJuarga yang terikat, sementara Bowen (1978), ahli fasilitasi ekspresi emosi dan mendukung anggota keluarga
terapi keluarga terkenallainnya, berfokus pada membantu saat berduka. Anggota keluarga perlu mengetahui bahwa
anggota keluarga yang bersatu menjadi lebih berpisah perasllan mereka adalah normal dan bagian dari proses
(Iebih terpisah dari keluarga). berduka yang perlu terjadi. Intervensi yang terakhir, mem
bantu keluarga untuk memahami dan menyerap komuni
MEMBANTU KELUARGA YANG BERDUKA kasi medis mengenai perjalanan penyakit dan pengobatan
Beberapa penulis menuliskan panduan untuk memfasilitasi adalah peran sentral dari perawat keluarga. Akhirnya, pe
resolusi berduka setelah kehilangan atau kematian dalam rawat keluarga harus membantu anggota keluarga, ternan
keluarga (Corless, Germino, & Pittman, 1995; McClowry keluarga, dan bahkan profesional kesehatan lain dalam me
el aI., 1989;- Kahn, 1990; Shapiro, 1994). Untuk membantu mahami secara lebih baik luasnya, variabilitas bagaimana
anggota keluarga yang tengah berduka adaptif(seorang duka dialami. Perawat tidak boleh memaksa keluarga un
anggota keluarga menjelang ajal) atau memiliki pengalaman tuk menganut keyakinan bahwa adapengalaman berduka
kehilangan dan saat ini sedang daJam proses melewati duka yang normal dan adajuga reaksi yangpatologis (Moules &
mereka, perawat keluarga perlu memahami tugas-tugas Amundson, 1997). Berduka adalah emosi yang kuat dan
anggota keluarga selama masa sulit ini. Tubel 14-7 dan tidak dapat diikat oleh batasan waktu, tradisi kebudayaan,
jenis kelamin atau asumsi berdasarkan usia, atau apakah dan masing-masing anggota adalah unik dalam hal ekspresi
ini cocok dengan parameter dari beberapa model teoritis dan penatalaksanaan kehilangan personal mereka.
yang berbeda. Masing-masing situasi keluarga adalah unik,
TABEL 14-8
~RANGKUMAN
• :Pernenuhan fungsi afektif adalah landasan inti baik menernukan bahwa hubungan tersebut rnemvalidasi
bagi pembentukan rnaupun kelanjutan unit keluarga. kesernuanya itu, membawa rnanfaat nyata tertentu,
Fungsi afektif rnelibatkan persepsi keluarga terhadap rnembuat pemenuhan tujuan tertentu menjadi mung
penghargaan akan, pengasuhan, kebutuhan psikologis kin yang tidak dapat dipenuhi send irian, dan mem
anggotanya. berikan kesenangan dan kenyamanan bersama karena
Pernenuhan fungsi afektif melibatkan penciptaan dan saling kontak teros rnenerus.
pemeliharaan sebuah sistem dalam keluarga guna sa • Crescive bonds adalah ikatan tahan lama yang ter
ling asuh. Hal ini rnembutuhkan komitmen dasar dari bentuk sepanjang waktu di antara anggota keluarga,
masing-masing pasangan terhadap satu sarna lain dan yang ditandai dengan nilai dan tujuan yang diperkuat
hubungan akrablpernikahan yang secara elTlosional oleh pengalaman dan rnemori bersarna.
saling mernuaskan dan memerhatikan. Keluarga harus berjuang untuk rnencapai suatu ke
• Melalui fungsi afektif, individu rnengembangkan ke seimbangan antara keterpisahan dan keterkaitan di
mampuan untuk saling berhubungan akrab atau dekat. antara anggota keluarga. Ketika perpisahan dan keter
Proses ini dirnulai pada saat lahir saat bayi terikat kaitan seimbang dengan baik, keluarga dapat lebih
dengan orang tuanya, dan berlanjut seiring dengan baik mengatasi tekanan situasi dan perubahan bidup.
penambahan anggota keluarga. Keluarga yang terikat adalah keluarga yang batasan
• Keluarga harus rnemelihara suatu suasana tempat individu dan subsisternnya secara kontinu dilanggar
penghargaan terhadap diri yang positif dan hak-hak oleh anggota di luar batasan tersebut. Anggota cen
baik orang tua maupun anak sangat dihargai. derung rnenjadi terlalu dekat dan terlalu membatasi
Ikatan dan identifikasi terjadi saat pasangan rnene kebebasan individu dan identitas pribadi.
mukan kepentingan, tujuan, dan nilai urnum serta • Keluarga yang terpisah ditandai dengan batasan kaku
BAB 14 FUNGSI EFEKTIF KELUARGA 367
dan tertutup di antara subsistem dan individu serta pemahaman keluarga dan kemampuan aktual untuk
bukti adanya sensitivitas yang sangat kecil terhadap memenuhi kebutuhan emosional anggotanya. Dia
permintaan bantuan anggota. Hubungan terlalu jauh gram pelekatan dapat digunakan untuk mengilustra
dan ada sedikit pengakuan a~au pemenuhan kebutuh sikan'sifat ikatan emosional yang paling menghu
an afektif pribadi anggota keluarga. bungkan 'anggota ke)uarga.
• Anggota keluarga harus meresa bahwa kebutuhan • Ketidakefektifan fungsi afektif keluarga dapat dilihat
satu sarna lain berada dalam batasan warisan kebu dalam perjuangan keluarga dengan penyakit, kehi
dayaan keluarga. Kebutuhan ini harus dipandang langan seorang anggota keluarga, atau penambahan
dengan pertimbangan dan harus dilihat sebagai makna seorang anggota keluarga, serta kebutuhan yang di
perhatian (seperti yang dibahas dalam keseimbangan pahami individu tidak lagi terpenuhi dalam keluarga.
saling menghormati) dan harus dipuaskan sampai • Intervensi efektif untuk membantu keluarga dengan
sejauh mungkin dari sudut sumber keluarga. Jebih baik memenuhi fungsi afektif mereka meliputi:
Ajarkan anggota keluarga tentang kebutuhan afek
• Peran terapeutik yang dimainkan pasangan hidup
tif dasar keluarga (dan ma!,\usia).
, atau pasangan dalam rumah tangga berorientasi pada
Ajarkan anggota keluarga ten tang karakteristik
masalah. Peran ini melibatkan saling mendengarkan
tumbuh kembang keluarga.
masalah, memberikan simpati, memberikan kete
- Minta anggota membagi interpretasiperilaku me
nangan dan afeksi, dan memberikan bantuan dalam
reka dan tindakan anggota Jain, serta membantu
menyelesaikan masalah.
keluarga membingkai ulang pemahaman mereka
• Keluarga yang sehat ditandai dengan saling mene terhadap perilaku ini.
rima keunikan anggota keluarga, saling menghormati Bantu keluarga memperbaiki pola komunikasi
dan menerima, serta kemampuanmendorong dan un mereka.
tuk menghargai pertumbuhan dan pencapaian ang Bantu keluarga menganalisis jtimlah kedekatan
gota keluarga. atau kebebasan individu yang mampu mereka
• Saat seorang anggota menghadapi penyakit berat atau berikan saiu sama lain, dan berikan saran mengenai
keluarga mengalami kehilangan seorang anggota, bagaimana menyeimbangkan perpisahan dan
pemeliharaan suatu Iingkungan kekeluargaan yang keterkaitan.
memberikan perhatian dapat terancam. Disfungsi ke Bantu keluarga mendapatkan' dukungan dari satu
luarga dapat terjadi saat stresor ini meningkat. Res sarna lain dan dari sistem dukungan komunitas
pons emosional terhadapdisfungsi ini dapatmencakup mereka pada masa berduka atau kehilangan.
rasa marah, cemas, depresi, perilaku kenakalan, peri Berikan konseling dan dukung keluarga meng"
laku impulsif, dan keluhan serta penyakit somatik hadapi kehilangan anggota keluarga melewati
• Untuk mengkaji fungsi afektif keluarga, beberapa kematian.
pertanyaan dapat diajukan dalam upaya mengevaluasi
368 BAGLAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
~,;t:~:~~~a~~~~f2~~~~~~ci~~~~~~i~~~~~~t~~:~~c~~~1~~hb!~~~~~~~~~~~~~m~j~~~bi"c~~,~!';'~\,;i;;:;:i,tt;i0tml1i',~;Af
'."iidirinyo '~of{Jcihn 'ferselesaikan ,setiap".;yakfu dengan berpindOhpada sisinierekc':<Akantetopi,.:';f";" ~,,' .' ",;;;i';o~;•.• '
,'iineriuliJfRubbyjiadan John tidak periiahbenar-benar mendi,skusikarr masalClh ibiJmerfucl' ..' .';" ','j" ".~. ~.,,; "':/j'/:,"'" .
•. :~~re~?:~tel?h seti~pf>in~ah. ~e fempat~~, ~u.byaka,n ~en!?ikutiokl~,b d<l,~\o,r,9a.i"li~;~i;'~n~~~;:;':'«~;~",(';, }}":.~".;i>:1 ;', .; ,
'i,~,?,,,~ro~f)EQr.,~~!'l!1}(l~\bo.ru ~aQP;ek~rJaa~Joh.n ,'!J~b~nkao ~sernpatan, •.yang s~~,~.~9~nya;~J,?h':l·~lu99..:,;'::,:!;hi.~{:i,;.:':';?:
'>ir.m~g~~b.i$~orijPe~rapa: I1lplqm dcilQITl 'seminggu; di •bcir'lokdl,';fbet~~ap~coK.~~~;(q~~9ci";teman ';::"'~~~i~,;!,~;~,
·~;l\?l~~~~:t~t~l¥.~~~~:~~~~lt&l,~;!;~~:tt,;i~~~~i~;;
'. 'Seinakinkurcirig dapofrnerigotasidcin mengakui depresi dan pemikiran untuk'btjnuh diri. Narn.orii'
'. Tetcinggasebelah rumah, Ny. Law, menyadari kegawatan situasi keluargo, meiriberitahu Roby ."
untukpergike'klinikkesehatan jiwa.meminta bantuan. ' .' . '" .' .•• ". . . . . . . . ' , ' .'
';." Kuniu~ganberikutnyake keluqrga mengungkapkan bahwo anak-anak mempunyaimcisalah .'. , .;. : .
.,do!,!. ~~wa~iJbymemiliki keslJlitonmenceritakan perilaku bermasalah mereka. Teramoti· bahWQ' ;
,..al;la,k,dollorang .tua tidak lTlendiskusikan masalah in; otau kekhawatiran merekq',sotu. sarna lain" :." '
, d;~.n ,?a~~P~t!~ak a,da berbOsj perasaan m?ngenai kepergian A~n, pengaru~ ibu m,er:tu~ y~ng . "
:; ;'
, mengganggu, atau masalah ReseHatanRuBy.: " " ',' ',c., 'n' 't', " ,,', ,",,' "', ... :
,Priscillia"usia 13 tohun, ta~pak marah dengan k~mbOli~yaRuby, kar~n~ ini.ber~rti ":,. "\-' ,:,,:~ :',,' ,
Ken'1I0lnOCm,perannYo .bu. 10 dan senng terlibat perdebOtan, " , " ,; , " '
aMcik ya~g horusrnereka pakai,' . '''; ,
BAB 14 FUNGSI AFEKTI F KELUARGA 369
. . J)erpikir i~i dapatJeriad,i pada mereka jika mereka nakal. Rul?y mencoba menghabiskan lebih
·'~\'··.·':ru"'~6~t:~g1~~gA~~~ij~hUnn~~:~0tk2~~~a~:~~~k·~:~;d:~~'~nd~~~~b~i~~~~~~ij~~an.
, .•.•. 'iuga,kar~~b Lis~ selak, berespons "dengan cora yang manis Qan me.nyayangl'url~~·tiYohriyan,.',
'.. Kedua orang tua dapat menunjukkan ofeksidan kehangatqn kepadaanakyqng lebihkeeil
. (John jr, don lisa); tetapilidak merasabahwa inisesuai untuk terlalu terlibaf'k6r'itol(6siksaOt·
'. "Perl",. wamta Jarnuntuk memahaml perasaan. soya,. Saya terblasa .banyak bercenta pada .• '.,
• LAYIHAN
Tinjau sketsa keluarga danjawab pertanyaan terkait. .
1. Sampai sejauh mana anggota keluarga memahami dan memenuhi kebutuhan afektif anggota
keluarga lainnya?
2. Apakah keseimbangan saling menghormati ada; ketika masing-masing anggota menunjuk
kan penghormatan terhadap perasaan dan kebutuhan anggota lain?
3. Sampai sejauh mana anggota keluarga saling memberikan asuhan? Seberapa besar mereka
saling mendukung?
4. Apakah rasa kedekatan dan keakraban ada di antara kumpulan hubungan dalam keluarga
tersebut? Seberapa harmonis dan penuh afeksi anggota keluarga terhadap satu sarna lain?
5. Apakah identifikasi dan ikatan bersama tampak ada? .
6. Bagaimana keluarga f\lengatasi isu perpisahan dan keterkaitan?
7. Sebutkan satu diagnosis keperawatan keluarga datam area fungsi afektif keluarga?
8. Sebutkan dua intervensi keperawatan keluarga untuk menyelesaikan atau mengurangi
masalah di atas.
Jawab pertanyaan berikut.
9. Diskusikan tiga alas an mengapa fungsi afektif sangat penting.
10. Pola kebutuhan-respons mencakup tidak hanya persepsi terhadap kebutuhan anggota
keluarga dan memenuhi kebutuhan ini dalam keluarga. Komponen lain apa yang merupakan
bagian dari pola ini, komponen yang membuat pemenuhan kebutuhan mungkin
diIakukan?
370 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
11. HasH dan tujuan mencapai keseimbangan saling menghonnati dalam keluarga adalah (piJih
jawaban yang tepat):
a. Anggota keluarga tidak melanggar hak-hak individu lain dalam keluarga.
b. Tidak ada anggota keluarga diharapkan melayani tindak!ln anggota keluarga yang lain ..
c.•Orang tua memperiakukan anak sebagai seseofang, bukan "bawahan" (objek yang dapat
dimanipulasi dan didominasi).
d. Anak tidak mem bentuk sindrom "nakal", yaitu mereka mencari dan menerima kepuasaan
terhadap kebutuhan mereka, tetapi gagal mempertimbangkan kebutuhan, hak, dan
tanggung jawab orang tua.
12. Pasangkan empat istilah danlatau konsep di kolom sebeJah kanan dengan definisi dan
deskripsi di kolom sebelah kiri.
DefinisiIDekripsi Istilah/Konsep.
a. Responsivitas anggota yang lain 1. Ikatan atau pelekatan
dengan wliktu.
f. Identifikasi mendahuluinya.
g. Orang tua mendapatkan kekuasa
13. Apa tugas orang tua yang terkait dengan mengatasi keterkaitan dan perpisahan?
14. Peran terapeutik pasangan hidup/suami-istri berbeda dari fungsi afektif dalam hal (pilih
semua jawaban yang tepat):
a. Kedua hal tersebut tidak berbeda; keduanya adalah istilah yang sarna.
b. Peran terapeutik pasangan hidup/suami-istri berhadapan dengan subsistem bukan selu
ruh sistem keluarga.
c. Peran terapeutik sangat berfokus pada masalah, sementara fungsi afektif mencakup
aspek terapeutik dan unsur pendukung dan pemelihara lainnya.
d. Fungsi afektif keluarga hanya berhubungan dengan kepekaan terhadap perasaan anggota
keluarga, sedangkan peran terapeutik menunjukkan bantuan yang lebih terampil.
15. Pratt menggambarkan keluarga yang kuat dan bagaimana mereka dapat mencapai fungsi
afeksinya. Dari deskripsinya, sebutkan dua nilai atau prioritas utama yang ditunjukkan
. keluarga yang kuat dalam area ini.
16. Dengan cara apa perawat dapat mewawancara guna mendukung keluarga yang mengalami
duka akibat kehilangan seorang anggota keluarga?
15
FUNGSI SOSIALISASI
KELUARGA
etY 151 BAB .
etYTUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mende~nisikon sosialisasi dalam hubungonnya dengon 7. Menjelaskan hubungan antora teari terpilih dan fungsi
keluargo yang mengosuh onak. sosialisasi keluarga.
2. Menguraikan pergeseran dolam sikapsosiol terhodop 8. Mendiskusikan peran yang dimainkan budaya dalom
anak don pengosuhan anok selomo dekode terakhir. pola sosialisosi, terutama praktik pe asuhan anak.
3. Menguraikan bagoimana perubahan peran jenis kelomin 9. Menjelaskan peran yang dimoinkan s sosial dolam
pria don wanita telah memengoruhi pengosuhon onok. sosialisasi dan mengidentifikasi beberapa perbedaan
4. Merangkum laparon kontrodiksi mengenoi pengoruh besar dalam sosialisosi onak keluargo kelas pekerja don
tempat penitipin anak pado kesejohteroon onok. kelas menengah.
5. Menguraikon perubahan harapan untuk anak don 10. Memberikan contoh polo sosiqlisosi yong unik pode:
remaja. bentuk keluargo nontradisional tertentu (keluorga orang
6. Memberikan contoh bagaimana tindokon legislatif luo lunggol, orang lua liri, don orong tua homoseksuol).
memengaruhi pengasuhon onak don onok, 11. Menerapkan proses keperowotan podo sketsa keluorga
secara hipotesis dolom hal polo sosiolisasi keluorga.
371
372 BAG IAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
Keluarga lebih khusus dalam fungsinya sekarang ini di Anak diajarkan bahasa, peran yang diharapkan diemban
bandingkan sebelumnya. Walaupun, salah satu tanggung olehnya pada beberapa tahapan kehidupan. norma sosial
jawab penting tetap menjadi fokus utama keluarga: budaya dan harapan mengenai apa yang benar dan salah.
Sosialisasi atau pengasuhan annk. Perawat sering kali ber serta struktur kognitif yang refevan. Reiss (1965) menekan
ada dalam posisi memengaruhi, mendukung, dan mem kan bahwa sosialisasi pengasuhan anak ditemukan secara
bantu proses sosialisasi dalam keluarga. Bab ini mendefi universal dalam struktur keluarga. Keluarga, terulama
nisikan dan membahas proses sosialisasi, konteks sosial orang tua, yang mentransmisikan pengetahuan budaya me
bagi keluarga yang mengasuh anak, pola sosialisasi kon reka ke generasi berikutnya. Orang lua oertanggungjawab
temporer, teori yang terkait dengan sosialisasi anak, dan unluk mengantarkan anak dari lahir melewati berbagai tan
pengaruh budaya, keJas sosial. dan bentuk keluarga dalam tangan perkembangan dan peristiwa kehidupan sampai ke
pola menjadi orang tua. Bab ini dilengkapi dengan pe masa dewasa.
doman praktik kepentwatan (area pengkajian, diagnosis Sosialisasi anak juga terjadi melalui pengalaman mere
dan intervensi keperawatan keluarga). ka di luar keluarga, seperti interaksi dengan orang dewasa
di sekolah mereka. Hillary Rodham Clinton (!996) mene
kankan pentingnya orang-orang di luar keluarga bagi anak
PlfSOSIALISASI: DEFINISI
anak:
DAN PENGARUH
" Anak ada di dunia selta di kcluarga. Dad waklu mereka
lahir, mereka bcrgantung pada asuhan "orang dewasa"
Sosialisasi dimulai pada saat lahir dan berakhir hanya pada lain-kakck nenck. telangga, guru. mcnleri. pcngusaha,
saat kematian. Sosialisasi adalah proses sepanjang hidup pcmimpin polilik, dan orang yang tidak dapal discbutkan
ketika individu seeara kontinu memodifikasi perilaku me yang mcnyentuh kchidupan mereka secara langsung dan
rekasebagai.respons terhadap keadaan yang terpola secant lidak langsung. Orang dewasa mengawasi jalan mereka,
sosiul yang mereka alami. Sosialisasi meneakup interna memantau kualilas makanan. udara. dan air. mcmproduksi
acarayang muncul di televisi mereka. menjalankan usaha
lisasikumpulan norma dan nilai yang tepat bagi remaja
yang mempekerjakan orang tua mereka, dan menulis hu
usia 14 tahun, profesional muda usia 25 tahun, orang tua kum yang melindungi mereka. Masing-masing kila me
yang berusia 29 tahun, kakek/nenek usia 55 tahun, dan merankan bagian dalam kehidupan seliap anak: Membu
. pensiunan usia 65 tahun. tuhkan sebuah perkampungan untuk membesarkan seorang
Sosialisasimeneakup semua proses tersebut dalam se anak." (hlm.II-12).
buuh komunitas atau kelompok khusus tempat manusia,
melalui pengaluman selama hidup mereka yang bermakna, Clinton juga menyatakan pengaruh tidak langsung
mendapatkan karakteristik yang terpola seeara sosial orang lain pada anak melalui "radio, televisi, surat kabar,
(Honigman, 1967). Didefinisikan ke dalam istilah peran, buku, film, kompuler. compact disk, lelepon seluler, dan
konsep sosialisasi adalah "proses perkembangan atau per mesin faks u (hlm.l3), serta menulis mengenai bagaimana
ubahan yang dijalani seseorang sebagai hasH dari interaksi pengaruh di luar keluarga mungkin tidak terhingga nilai
sosial dan pembeJajaran peran sosial" (Geeas, 1979, hIm. nya atau menghaneurkan kesejahteraan anak. Nilai atau
365). Praktik pengasuhan anak dimasukkan ke dalam pelajaran yang dipeJajari di luar rumah dapat mendorong
rubrik sosialisasi dan merupakan fokus utama dalam bab atau menimbulkan konftik dengan panduan hidl;lP dan pola
ini. Istilah "sosialisasi," "proses sosialisasi," "pengasuhan sosialisasi keluarga sendiri. Kasus yang menjadi perhatian
anak," "perilaku orang tua," dan "interaksi orang tua-anak" adalah pada keluarga imigran baru, yaitu sistem sekolah
digunakan seeara bertukar dalam bab ini dan literatur me mengajarkan anak nilai dan norma yang berlentangan
ngenai sosialisasi anak seeara umum (Geeas). dengan nilai dan norma non-Bural yang dimiliki orang tua
Sosialisasi paling sering berlangsung seeara informal imigran dan mencoba mentransmisikan ke anak mereka.
dan tidak eksplisit. sehingga perubahan dibuat sebagai res Salah satu aspek dari proses sosialisasi yang khususnya
pons terhadap perubahan budaya dan kondisi lingkungan berhubungan dengan perawat adalah perolehan konsep,
yang tidak diperhatikan. Melalui sosialisasi, orang belajar sikap. dan perilaku sehat. Khasnya, ibu adalah pendidik
hidup bersama orang lain dalam kelompok dan memeran dan pemimpin kesehatan primer keluarga. Ibu memiliki
kan peran jenis kelamin serta peran terkait usia yang di tanggung jawab untuk memutuskan apakah seorang ang
pertimbangkan sesuai dengan konteks sosialnya. gota keluarga sakit, apakah akan memulai atau tidak me
Dalam keluarga, sosialisasi adalah banyaknya penga mulai terapi. dan jenis terapi apa seharusnya. Ibu biasanya
laman belajar yang diberikan dalam keluarga. Pengalaman bertanggung jawab untuk mengajarkan anaknya kebiasaan
ini ditujukan untuk mengajarkan anak bagaimana berfungsi dan sikap kesehatan dasar dan, saat mereka tumbuh besar,
dan men gem ban peran orang dewasa dalam masyarakat. bagaimana mengasuh diri mereka sendi!'i.
BAB 15 FUNGSI SOSIALISASI KELUARGA 373
Tugas sosialisasi penting dan integral Jainnya adalah Pengamatan Goodman pada tahun 1978 mengenai pe
mengajarkan mengenai pengendalian dan nilai-yang ristiwa ini menunjukkan bahwa sesuatu telah berubah
memberikan anak yang bertumbuh (dan orang dewasa), dalam hubungan an tara orang dewasa dan anak mereka
suatu perasaan mengenai apa yang benar dan salah. dan selama dekade terakhir ini. Goodman menerangkan me
pengendalian internal yang diperlukan untuk disiplin diri. ngenai munculnya kembali hubungan permusuhan antara
Perkembangan moralitas telah diuraikan oleh Kohlberg orang dewasa dan anak, dan mengungkapkan kekhawatir
(1970) dan Gilligan (1982) sebagai sebuah proses perkem an terhadap pengaruh konftik generasi yang tidak meng
bangan yang tercapai secara bertahap selama masa kanak untungkan ini:
kanak dan remaja. Dengan mengidentifikasi figurorang tua
Saat ini, masa menjadi orang tua semakin banyak diang
dan mengalami respons konsisten terhadap periIaku me gap sebagai keputusan individual dan pribadi-sebuah
reka, anak mengembangkan suatu sistem nilai pribadi dan "gaya hidup," apa pun itu jadinya-dibuat terpisah dari
sekumpulan moral yang sangat dipengaruhi oleh keluarga kepentingan komunitas. Anak-anak dicantumkan bukim
(Baumrind, 1996). sebagai aset ekonomi, tetapi sebagai tanggung jawab fi
lelas dan dapat diperhatikan bahwa banyak variabel nansiaI. Setiap tahunnya, seseorang menghitung biaya
yang memengaruhi hasil akhir anak. Seperti yang dinyata membesarkan anak seakan-akan mereka adalah potongan
kan sebelumnya, orang tua membagi fungsi sosialisasi daging, dan setiap tahunnya, seseorang yang lain meng
dengan institusi penting lainnya dan komunitas yang lebih . hitung biaya mereka bagi kota setempat dan memperkira
kan apakah mereka berharga untuk hal ini. Di banyak
luas. Anak-anak sendiri sangat beragam dalam sifat tem
tempat, pemilih mengatakan "tidak." (hIm. EI).
peramen dan perilaku mereka (Dadds, 1995; Kileen, 1995)
serta memengaruhi cara orang tua berhubungan dengan Elkind (1994), seorang pendidik perkembangan anak
mereka. Bahkan, terdapat kelompok pemikiran baru-baru yang terkenal, menyesali perubahan yang telah terjadi da
ini bahwa lingkungan umum keluarga mungkin kurang lam keluarga kontemporer pascamodem. Ia mengatakan:
bermakna dibandingkan pengaruh genetik pada perilaku "Pad a keluarga inti modem [keluarga tahun 1950-an dan
dan hasil akhir anak (Bussel & Reiss, 1993). Terlepasdari tahun 1960"an), sentimen terikat sangat banyak· berpusat
apakah faktor lingkungan atau hereditas yang paling ber pada anak dalam hal bahwa mereka memberikan pilihan
. pengaruh, kedua faktor tersebut adalah sumber variasi . terhadap kesejahteraan anak dan membutuhkan pengor
periIaku anak yang tidak dapat diingkari. banan diri orangtua.. Akan tetapi,pada keluarga permeabel
Perubahandalam pola sosialisasi tradisional, tanggung pascamodem [kontemporer], ikatan sentimental telah di
jawab, dan metode yang menghargai waktu saat ini ber transformasikan dan saatini lebih cenderung berpusat pada
langsung pad a laju yang lebih cepat daripada sebelumnya. orang dewasa sampai sejauh mereka mendukung. kesejah
Dilema mengenai siapa yang akan mengajari anak tradisi teraan orang tua dan orang dewasa serta membutuhkan
sosial-budaya, bagaimana dan di mana hal ini akan dipe pengorbanan diri dari anak yang lebih kecil" (him. 38).
lajari, serta pada usia berapa dan pada tahap perkembangan Elkind menyatakan bahwa bandul telah berayun dalam
apa merupakan pertanyaan yang harus kita hadapi di masa mendukung pemenuhan kebutuhan orang dewasa dan telah
lalu dan akan terus diperdebatkan hingga masa yang akan menyebabkan "ketidakseimbangan kebutuhan keluarga,"
datang. yaitu anak dan remaja di bawah tekanan yang sangat besar
dibandingkan orang dewasa. Elkind mengatakan, "Anak
anak di bawah tekanan nyata yang sangat besar karena
NKONTEKS SOSIAL UNTUK dunia lebih berbahaya dan merupakan tempat yang rumit
untuk bertumbuh, dan sebagian, karen a kebutuhan mereka
KELUARGA YANG untuk diIindungi, diasuh, dan dibimbing telah diabaikan"
MENGASUH ANAK (him. 201).
Ahli perkembangan anak bercermin'pada pertimbang,\iI
Siapa pun masyarakat yang kita amati, sikap dan pende Goodman tentang sikap sosial terhadap anak. Elkind (1994)
katan terhadap perawatan dan pengasuhan anak sesuai mengatakan bahwa ada masa dalam sejarah saat perjalanan
dengan nilai sosial, moral, agama, dan ekonomi masyara anak lebih baik dibandingkan yang lainnya. Tetapi .tidak
kat tersebut pada periodewaktu tertentu. Sepanjang waktu, ada pertanyaan mengenai: Anak-anak umumnya tidak di
temp at anak dalam masyarakat kita telah berubah. Penca asuh dengan baik di masyarakat kita saat ini. Organisasi
paian yang sangat luar biasa telah dibuat dalam memahami advokasi anak mengutip statistik yang menunjukkan ba
dan mengasuh anak: Akan tetapi, seiring dengan kemajuan nyaknya penurunanjumlah anak(mis., peningkatan kemis
tersebut, tekanan dan kenyataan sosial serta ekonomi baru kinan, mortalitas bayi, kelalaian,. kehamilan remaja, dan
telah memasukkan sikap dan perhatian lain. penganiayaan anak) (Children's Defense Fund, 1995).
374 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
Beberapa penulis seperti Popenoe (1995) dan Lasch tahun terakhir, fluktuasi filosofi dan kecemasan masyara
(1977) menyatakan bahwa "pengabaian" institusional ter kat industri dan teknologi tinggi tampak terbukti. Elkind
hl}dap kebutuhan pelatihan anaktelah timbul dari ke (1994) dan Osborne (1995) menyatakan bahwa perubahan
kecewaan orang tua dengan peran keluarga tradisional, saran dalam pengasuhan amik melintasi dekade:
serta komitmen penyapihan mereka terhadap pengasuhan Tahun 1910 dan 1920: Pukul mereka, jauhkan
anak. Selain itu, terdapat perdebatan bahwa sebagian pe mereka.
nurunan entusiasme untuk mengasuh anak ini berasal dari • Tahun 1930 dan 1940: Abaikan mereka, beri mereka
kesulitan yang dirasakan orang tua untuk memenuhi peran alasan.
primer mereka akibat peningkatan tekanan ekonomi, peker Tahun J950 dan 1960: Sayangi mereka dan pukul
jaan, dan kebutuhan pribadi terhadap perkembangan serta mereka dengan kasih sayang.
ekspresi diri mereka sendiri (Elkind, 1994; Popenoe). Tahun 1970: Gunakan ketegasan dengan kasih
Gerakan feminis pada tahun 1970-an meningkatkan sayang.
pilihan dalam kehidupan wanita. Akan tetapi, banyak wa Tahun 1980 dan 1990: Terapkan "teknik" menjadi
nita mengalami kelebihan beban peran saat mereka men orang tua yang disarankan oleh ahli parenting.
jalankan semua peran lama mereka, selain peran baru Metode pengasuhan anak telah berubah secara drastis
(Woodward, 1990). Para ahli menyarankan orang tua un selama beberapa dekade (Tabel 15-1). Pada tahun [920-an.
luk menghabiskan "waktu yang berkualitas" dan waktu dipengaruhi oleh Watson, seorang ahli perilaku, pmktik
"yang bermakna" dengan anak mereka,tetapi hal ini pun pengasuhan anak yang tegas dan terkendali digemari. Pada
sarna sulitnya untuk menyelipkan di antara banyaknya tahun 1960- dan 1970-an, terdapat gerakan kembali ke cam
prioritas lain. 'Dalam survei nasional baru-baru ini, 84% pengasuhan anak yang permisif dan lebih santai. Pada ta
orang tua mengatakan mereka memiliki masa-masa sulit hun 1990-an, strategi yang lebih demokratis yang dicirikan
saal menyeimbangkan tanggung jawab pekerjaan dan ke dengan digemarinya kombinasi kendali rasional, saling
luarga (Mehren, 1996). berkomun*asi, dan tingkat afeksi yang tinggi (Bodman &
Sebagai respons terhadap peningkatan jumlah keluarga Peterson, 1995).
dengan kedua orang tua pencari nafkah, Broom (1998) me Elkind (J994) dan Osborne (l995) juga mengamati per
. neliti pengaruh pekerjaan ibu baik pada anak maupun pada
geseran dari smitu penekanan pada aspek pengasuhan
pernikahan orang tua. Ia menemukan bahwa ibu yang be
menjadi orang tua yang pervasif dalam tiga dekade sebe
kerja menunjukkansensitivitas saling interaksi yang lebih
lumnnya menjadi penekanan penggunaan "teknik menjadi
besar dan bermakna dengan bayi mereka, dibandingkan
orang tua" yang berbasis ilmiah, yang lebih demokratis
dengan ibu yang tidak bekelja. Akan letapi, lebih sedikit
dan mendorong saling komunikasi, tetapi juga lebih ter
kepuasan pernikahan di kalangan orang tua yang keduanya
struktur dan berorientasi peran. Secanl simultan, kontro
pencari nafkah dibandingkan pasangan dengan satu orang
versi mengenai hubungan pengaruh "sitat versus asuhan"
pencari nafkah. Temuan ini konsisten dengan perspektif
pad a perilaku anak terus berlanjut (Cowley, J995). Teknik
sistem keluarga, dan pertimbangan pola sosialisasi anak
yang lebih canggih lagi untuk mengkaji variabel psikologis
yang berbeda, bergantung pada keadaan keluarga. telah menimbulkan argumen yang lebih baru lagi menge
Green (1994) dan rekan penulisnya dalam buku yang nai apakah sebagian besar perkembangan dan perilakll
sangat berpengaruh, Bright Futures: Guidelines/or Health manusia berdasarkan biologis bukan dipengaruhi oleh va
Supervision o/Ill/allts, Children and Adolescent, mengu riabel lingkungan atau menjadi orang tua yang sangat kuat.
lang pertanyaan Elkind (1994) tentang anak saat mereka Cowley menerangkan bahwa "Menanyakan apakah sifat
menyatakan bahwa anak-anak sekarang ini menghadapi atau asuhan lebih penting seperti menanyakan apakah
isu baru dan bermasalah akibat perubahan ekonomi, sosial, panjang atau lebar yang merupakan standar pengukuran
dan demografik besar-besaran yang memengaruhi keluar yang lebih baik" (him. 52).
gao Sebagai bagian aari tekanan ini, orang tua menghabis Tinjauan terhadap berbagai sikap dan pendekatan ri
kan lebih sedikit waktu dengan anak mereka dan anak wayat dan kontemporer pada anak-anak memperjelas ke
memiliki kontak yang lebih sedikit dengan anggota ke nyataan: Anak selalu menimbulkan "udara ambivalensi"
luarga besar. Terdapat peningkatan mobilitas geografik, yang menyebar ke masyarakat dan memengarllhi nilai dan
periurunan kualitas layanan penitipan anak, dan restrukturi keyakinan masyarakat dalam hal pengasuhan anak kecil.
sasi hubungan keluarga yang tersebar luas. Tentu saja, ambivalensi yang ada mengenai anak meluas
Saran profesional yang di~erikan untuk orang tua mung pada masyarakat. Peningkatan penggunaan obat-obatan
kin refleksi dari status pyrubahan anak pada satu masa dan alkohol di kalangan anak usia sekolah dan remaja.
tertentu dalam masyarakat. l.(etika seseorang memeriksa disertai banyak sekali masalah kesehatan dan sosiallainnya,
perubahan saran yang diberikan untuk orang tua selama 60 hanya meningkatkan perasaan ambivalensi ini. Tetap saja,
TABEL 15-1
PERUBAHAN TINJAUAN DAN PRAKTIK PENGASUHAN ANAK
Dad satu generasi ke generasiselanju!nya, orangtua dan ahli pediatri telah mengubah cora mereka memberi makan, mengajarkan, dan mendisiplinkan anak
mereka. Beberapa contoh di seponjang dekade:
1900-AN-1910-AN 1920-AN-1930-AN 1940-AN-1950-AN 1960-AN-1970-AN '19~O-AN 1990-AN
PEMBERIAN ASI
Pemberian AS! populer Formula instan yang diperdagangkan populer Kembali ke pemberian Pemberian ASI Pemberi6n ASI dipilih oleh
walaupun banyak wan ita karena cara yang praktis dan cepa! untuk ASI yang dipromosikan sangat banyak wanita kulit putih kelas
sejahtera menggunakan memberikan nutrisi bagi bayi. oleh kelompok wan ita dipilih oleh wani!a menengah, sedongkan poda
ibu susu. dan ahli pediatri guna kelas menengah, wanita Afrika-amerika dan
memberikan pengasuhan kurang populer pada latin kurang populer.
yang lebih sehat dan wanita Afrika
lebih baik. Amerika dan latin.
MENGISAP JEMPOL
Sikap tidak seragam, Dilarang oleF! Diperbolehkan bersama Dianjurkan, bersama Dibalehkan Diberikan kepoda anak
walaupun sering kali kebanyakan orang tua dengan dot. dengan dot. diberikan, bersama hingga usia tertentu dan
tidak dianjurkan. dan dokter. dengan dot tetapi kemudian dihentikan untuk
tidak didukung atau mencegah masalah CD
dianjurkan. ortodontik, gigi atas dan »
CD
depan yang tumpang-tindih.
LATIHAN ELIMINASI U1
Irigasi enema dan usus Dimulai secepatnya saat Ditunda hingga lJsia 6-18 bulan. Anak menentukan Mungkin tergesa-gesa karena
merupokan metode usia 2 bulan. waktu untuk kebutuhan ibu untuk "ZC
populer dalam memulai, biasanya menempatkan anak di pusat Gl
(J)
"membersihkan tl bayi. antara usia 2 dan 3 penitipan anak tempot anak
tahun. merrierlukan latihan eliminasi. (J)
DISIPLIN
o(J)
Anak diharapkan Dianjurkan disiplin ketal Akal sehat dan Era permisif dari Disiplin yang cukup sesuai dengan usia.
»
r
bersikap seperti orang ~an sedini mungkin. pengasuhan dianjurkan. pengasuhan anak. (J)
dewasa keci!. »
(J)
PEMBELAJARAN A
/TI
latihan moral dimulai Taman kanak-kanak berkembang karena perididikan Membaca sejak dini "Bayi super" Memberikan banyak r
sejak dini. dini menjadi populer. dianjurkan bersama dianjurkan untuk kesempa!an untuk C
»
dengan latihan dini bagi diperlakukan secara pembelajaran dan stimulasi. ;U
Gl
anak yang tidak normal; peningkatan Anak yang lebih besar »
beruntung. jumlah penitipan .tampak kompeten dan kurang
anak menjadi isu memerlukan bimbingan dan
nasional. perlindungan. tv
-....I
Sebagian diambil dari Elkind (1994), Roack (1988). Ul
376 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
di tengah nilai yang menimbulkan konflik dan keyakinan Ahli perawafan anak melaporkan bahwa orang tua kha
mengenai anak dan tempat mereka dalam masyarakat, se watir, bingung, dan bimbang. Orang tua seman gat bekerja
buah upaya juga dibuat untuk beradaptasi dengan ambiva dan menyerahkan anak mereka ke berbagai kerabat, peng
lensi tersebut, perubahan, dan konftik dengan menekankan asuh, saudara perempuan, taman kanak-kanak dan sekolah
pentingnya keluarga dalam pengasuhan dan "menilai dasar, pusat penitipan anak .. tetangga, dan organisasi re
ulang" hubungan dua orang tua-anak. kreasional, sosial. dan keagamaan setelah sekolah serta'ak
Berlawanan dengan beberapa peneliti yang menekan tivitas akhir minggu (Elmer-Dewitt, 1990). Mereka tidak
kan landasan biologis perilaku anak, banyak orang masih mengasuh anak dengan cara mereka diasuh dan mereka
berfokus pada dampak lingkungan rumah. Sebagai contoh, memiliki sedikit ide mengenai bagaimana anak mereka
Blum (2000) mengumpulkan data daTi 90.000 remaja di akan seperti apa ke1ak (Elmer-Dewitt):
sepanjang pedesaan untuk mempelajari pengalaman terkait
kesehatan. Ia menemukan bahwa "Pad a semua hasil akhir
kesehatan yang diteliti. hasilnya menunjukkan pentingnya PERUBAHAN SOSIALISASI DALAM PERAN
keluarga dan Iingkungan rumah untuk melindungi remaja GENDER
daTi bahaya" (hIm. F9). Blum secara khusus m~ndesak
Peran dewasa maskulin dan feminin mengalami perubahan
orang tua membatasi akses remaja menggunakan tem
dalam keluarga, dan seiring dengan perubahan peran,
bakau, alkohol, dan senjata api di rumah dalam upaya me
demikian juga dengan pengalaman sosialisasi anak.
minimalkan kesempatan praktik yang membahayakan atau
Penelitian mengenai peran gender dalam pengasuhan anak
tidak sehat.
menunjukkan perubahan sederhana dalam peran orang tua
dalam pengasuhan anak, meskipun terdapat lebih banyak
~POLA SOSIALISASI
keterlibatan ·anak dalam aktivitas pengasuhan anak, khu
KONTEMPORER
susnya saat anak lebih besar. Ibu tetap menjadi pemberi
asuhan primer seJama masa prasekoJah pada kehidupan
Sebuah kebutuhan nyata ada untuk mengkaji peru bah an anak (Thompson & Walker, 1991). Terlepas dari usia anak,
yang telah terjadidalam pola sosialisasi keluarga dan dam ibu secara khas lebih terlibat dalam kehidupan sehari-hari
pak pada pengasuhan anak dan pengaruh jangka panjang anak mereka dibandingkan ayah, yang cenderung meng
dari hubungan sosial dan pengaturan anak baru ini: Kita ambil peran "membantu" atau "menolong" dalam peng
tidak dapat, mengatakan dengan pasti apa dampak yang asuhan anak. Terkait dengan keterlibatan anak, tampak ada
akanmeningkatkan persamaan peran menjadi orang tua, dua kecenderungan berbeda. Di sisi lain, semakin banyak
pengembanan kembali praktik menjadi orang lua pria ayah yang terlibat dalam pengasuhan anak baik karena
wanita tradisional, berbagai bentuk keluarga, atau penja pilihan atau karena keharusan (kedua orang tua bekerja,
jaran nilai budaya tradisional dengan budaya pejamu baru kehilanganpekerjaan, menjadi ayah tunggal, dsb). Di sisi
tersebut. Perubahan ini menunjukkan isu yang akan diha lain, ketidakhadiran ayah mencapai propoTsi epidemik
dapi perawat yang tidak terelakkan dalam merawat kelu (Stolberg, 1996b). Panisipasi ayah (atau pengganti ayah)
arga yang akan muncul di masa yang akan datang. sangat dibutuhkan guna hasil yang positif dari anak
Orang tua mungkin terbebani dengan isu menjadi orang (Snarey, 1993).
tua dan dengan saran yang menimbulkan konftik dari Pada keluarga kelas pekerja, peran gender dalam peran
banyak sumber. Ahli pediatri dan spesialis perawatan anak pengasuhan anak biasanya mengikuti pola yang lebih tra
lainnya telah menjadi pelopor pada tahun 1990-an. Kecen disional. Pria dan wanita cenderung memiliki peran yang
derungan orang tua bergantung pada penilaian orang lain terpisah yaitu ibu bertanggungjawab terhadap rumah dan
telah dilakukan secara ekstrem. Salah satu contoh daTi keluarga, termasuk pengasuhan anak, dan ayah adalah pen
kecenderungan ini adalah pembuatan artikel dalam "Los cari nafkah primer (Hughes & Perry-Jenkins, 1996). Me
Angeles Times" oleh Dr, Joyce Brothers (1990), seorang nurut Hughes dan Perry-Jenkins, istri kelas pekerja me
psikolog, mengenai "Testing Parenting Philosophies." Dr. nempatkan sedikit sekali tanggung jawab pada suami
Brothers menanyakan delapan pertanyaan kepada pem mereka dalam hal pengasuhan dan dukungan emosional
bacanya tentang "Apa maknanya menjadi orang tua yang anak mereka. Pengasuhan anak lebih berbasis gender di
baik?" Jawaban para ilmuwan kemudian diterapkan untuk bandingkan orang tua kelas menengah.
mengoreksi adanya kesalahan informasi yang mungki11 Penghentian praktik sebelumnya terbukti dalam ban yak
dimiliki oleh pembaca; dari artikel singkat ini jelas bahwa aspek pengasuhan anak termasuk perilaku dan harapan
pengetahuan ilmiah telah menjadi landasan yang dapat peran jenis kelamin. Masa menjadi ibu telah menempati
'diterima untuk keputusan menjadiorang tua di sebagian aspek yang kurang bermakna pada kehidupan banyak wa
besar Amerika. nita dewasa yang berasal daTi keluarga yang terakultunisi.
BAB 15 FUNGSI SOSIALISASI KELUARGA 377
Banyak ibu adaJah pencari nafkah, demikian juga praktik pengasuhan orang tua pada anak. Sebagai contoh. Levine
sosialisasi berubah. Terdapat sedikit perbedaan berbasis (1988) berpendapat bahwa terdapat bukti yang sangat
jenis kelamin daJam pola sosialisasi (Hoffman, 1977; membutuhkan perhatian bahwa anak yang dititipkan di
Scanzoni & Szinovacz, 1980). Sebagian besar orang tua "tempat penitipan anak" lebih banyak mengalami masalah
sekarang ini didorong untuk menyosialisasikan anak me penyakit dan emosional (kecemasan akibat perpisahan) di
reka dalam cara yang lebih androgogi, yaitu, tidak diiden bandingkan anak yang tetap di rumah dengan ibu. Anak ini
tifikasi dengan jenis kelamin tertentu. Selain itu, terdapat bersosialisasi dengan buruk saat mereka terlalu cepat atau
kekhawatiran yang muncuJ bahwa kaum feminis menekan terlalu lama dikirim ke tempat penitipan anak.
kan pada penghapusan peran berbasis gender dan mencip Hofferth dan Phillips (1987) melaporkan bahwa evaJua
takan lebih banyak pilihan hidup bagi anak perempuan si mereka sendiri terhadap penelitian mengenai pengaruh
menyebabkan kebingungan peran bagi banyak anak laki pekerjaan ibu dan menemukan bahwa tidak ada dampak
laki. Levine (1995) menulis bahwa yang konsisten positif atau negatifpada anak. Pertumbuhan
" ... banyak para ahli sekarang ini mengatakan kami telah
landasan penelitian menunjukkan bahwa anak dari ibu be
benar-benar mendorong anak laki-laki ked!. Kami me kerja yang puas cenderung baik-baik saja. Anak menunjJ.!k
ngirim mereka ke dunia setiap harinya dengan pesan yang kan adapatasi. harga diri, dan aspirasi diri positif ( Editoria I
membingungkan dan ketinggalan zaman tentang bagai Los Angeles Times. 1996). Sejumlah besar anak usia
mana mereka harus bersikap dan apa artinya menjadi se sekolah-hampir 15% berdasarkan satu survei nasional
orang pria. Mereka harus tegar tetapi empati, kuat sekali pulang sekolah sendirian setelah sekolah (Kelleher, J996).
gus rentan, kuat tetapi jangan terlalu memaksa. Mereka Untuk sebagian besar anak usia sekolah "perawatan diri"
harus maskulin sementara mengembangkan sisi feminis mereka berjalan dengan memuaskan, tetapi untuk beberapa
mereka." (Wm. EI).
anak, hal ini tidak berjalan. Bagi ahak. pengawasan atau
Sejumlah buku baru tentang membesarkan anak mem program setelah sekolah dibutuhkan. lam setelah-sekolah
bicarakan kecemasan peran jenis kelamin dari banyak anak sangat penting dan bagian formatif dari hari-hari anak.
laki-Iaki (pollack, 1999; Gurian, 2000). Pollack menyata
kan bahwa banyak orang tua masih memperkuat pedoman
gender bagi anak laki-Jaki yang ketinggalan zaman dan ia
PERUBAHAN HARAPANBAGI ANAK DAN
mendorong lebih banyak fleksibilitas pad a "kode anak REMAJA
. laki-Iaki" dalam menjadi orang tua. Yang lain, seperti Gu Para ahli perkembangan anakmeyakini bahwa anak-anak
rian. menekankan basis biologis untuk perbedaan perilaku sekarang terlalu dipaksa berlaku. seperti seorang dewasa
gender dan membutuhkan pengakuan serta penyaluran per jauh sebelum ia secara perkembangan siap untuk melaku
berlaan perila~u ke dalam perkembangan moral dan etik kannya. Banyak orang tua kelas menengah dan terpandang
untuk menghadapi pesan sosial, yang mendorong kekeras memiliki kecenderungan untuk memaksa anak mereka
an dan kekacauan dalam kehidupan anak laki-Iaki. mencapai prestasi yang lebih. menjadi "hayi super" atau
"anak super" (Roack, 1988; Tofler & DiGeronimo. 2000).
TEMPAT PENITIPAN ANAK DAN SOSIALISASI 8anyak anak dipaksa untuk membaca sebelum masuk ta
ANAK. man kanak-kanak dan dibiarkan tanpa pengawasan setelah
sekolah. Beberapa anak yang tergesa-gesa berkemban)!
Tempat penitipan anak adalah isu pnontas utama bagi menjadi "remaja yang terganggu," diharapkan tidak hanya
orang tua yang bekerja. Proporsi wanita bek(}rja yang berprestasi di sekolah tetapi berbelanja, memasak. dan
memiliki anak terus meningkat. Pertumbuhan partisipasi mengasuh keluarga sekaJigus (Libman. 1988). Pekerjaan
yang cepat dari wanita dalam angkatan kerja berarti suatu paruh waktu dengan upah yang minimum selama sekolah
pertumbuhan yang terjadi bersamaan dengan pengasuhan menengah juga telah mengalami peningkatan yang tnjmll,
anak prasekolah sampai usia sekolah (program setelah tetapi hanya sekitar 11% dati remaja sekolah yang me
sekolah bagi mereka yang bersekolah). Kekhawatiran uta nabung bukan menghabiskan penghasilan mereka daTi pe
rna bagi banyak orang tua adalah memutuskan siapa yang kerjaan paruh waktu. .
dapat membantu mereka dengan pengasuhan sementara lumlah dewasa muda yang memerlukan waktu lebih
anak mereka di tempat kerja (Kelleher, 1996). Pengasuhan lama untuk menyelesaikan kuliah, lebih lama untuk mem
anak biasanya mahal. dan bahkan saat orang tua dapat bangun karier, meninggalkan rumah, dan menjadi mandiI i
membayar tempat penitipan anak, aksesibilitas dan kuali dengan keluarga mereka sendiri semakin meningkat. Lebih
tas sering kali tidak adekuat (Dickinson & Leming, 1995). banyak lagi dewasa muda yang tinggal di tumah setelah
Orang tua dan beberapa i1muwan sosial berbagi perhatian lulus daTi sekolah atau hidup bersama. Dengan peningkal
banwa tempat penitipan anak akhirnya tidak sebaik seperti an hidup bersama yang belum pernah terjadi sebelumnya,
378 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
lebih dari 50% pria dan wanita tinggal bersama sebelum jumlah kasus penganiayaan pada anak yang dilaporkun
menikah (Popenoe dan Whitehead, 1999). Perubahan ini (Green, 1994). Baumrind (J 994) meyakini bahwa jumlah
merefleksikan perubahan beberapa nilai kita-konsume peningkatan penganiayaan pada anak adalah gejala peng
risme, narsisme, individualisme, dan kegembiraan instan abaian sosial dari "sebagian yang terlupakan" pada popu
(Orthner, 1995; Woodward, 1990). Nilai-nilai ini dipelajari lasi kita. (Lihat Bab 13 untuk bahasan mengenai nilai
melalui pemodelan peran dan pengalaman sosialisasi lain keluarga).
nya di dalam dan di luar rumah. Area lain tempat anak tidak terlindungi secam adekuat
adalah area tempat penitipan anak (Belsky, 1995). Tidak
ada standar federal minimum untuk melindungi keamanan
PERUNDANG·UNDANGAN YANG
dan kesejahteraan anak di pusat penitipan anak (Dickinson
MEMENGARUHI PENGASUHAN ANAK DAN
& Leming, 1995) dan terse bar luasnya ketidakpiltuhan
ANAK
terhadap peraturan negara bagian berarti bahwa kualitas
Terdapat perubahan yang sangat dramatis pad a abad In! pengasuhan anak di Amerika Serikat sering kali buruk
hingga sedikit adekuat (Scarr, 1995).
dalam hukum berkenaan dengan pengasuhan dan perlin
dungan anak, :>erla sejumlah pcrubahan da.lam kon:>cp hak Kelompok advokasi anak mengungkapkan kekhawatir
anak, hak, kewajiban, dan tanggung jawab orang tua. an serius mengenai perundang'-undangan pembaruan kese
jahteraan tahun 1996 keti ka pemotongan anggaran yang
Kadang kala sistem legal menunjukkan suatu gambaran
kontradiksi dari har-apan orang tua. Di masa lalu, ayah di sangat besar dilakukan untuk membantu keluarga yang
anggap sebagai "penjaga alamiah" anak dan bebas meng memiliki anak yang bergantung. Penerima kesejahteraan
hukum anaknya dalam batasan yang masuk aka\. Beberapa yang memiliki anak keeil dipaksa masuk ke tempat kelja;
dari praktik disiplin yang paling sering digunakan di masa keluarga imigran yang bukan warga negara ditolak men
laludidefinisikan ulang sebagai hal yang tidak dapat di dapatkan manfaat kesejahteraan. Hak anak pada dua tipe
terima, nasihllt tidak baik, atau bahkan merusak. Hukuman keluarga ini tidak terlindungi (Kelleher, 1996).
fisik, dari rrremukul hingga hukuman yang lebih berat,
didefinisikanulang sebagai penganiayaan anak oleh bebe ~TEORI TERKAIT
rapa peneliti mengenai penganiayaan anak (Gelles', 1990;
Steinmetz, 1995).
SOSIALISASI
·~Di masa lalu, kehilangan hak orang tua atas pengasuhan
Perspektif teoretis dari psikologi dan sosiologi membentuk
dari disiplin iernadap anak mereka hanya dapat teljadi da landasan guna sosialisasi literatur. Bagian ini meninjau
lam kasus berat saat peri ntah "seseorang yang berpengaruh" konsep yang berhubungan dari teori perkembangan dan
dibuat oleh pengadilan. Children's Act pada tahun 1975 perspektif teoretis mengenai proses sosialisasi, dan bagai
membuktikan kekecewaan dengan keluarga atamiah yang mana variasi dukungan dan kendali orang tua memenga
-tidak terelakkan dahlm pemberian asuhan yang terbaik ruhi anak.
bagi anak. Perubahan ini terjadi setelah kematian seorang .
anak setelah dipulangkan ke ibu kandungnya. Situasi ini
berfungsi untuk memperkuat hak orang tua asuh, serta
TEORI PERKEMBANGAN
memerintahkan penunjukkan, dalam situasi yang tepat, se Tugas sosialisasi yang paling penting untuk orang tua ada
seorang untuk bertindak sebagai wali anak atauremaja da lah membentuk dan membimbing generasi selanjutnya
lam upaya menjaga kepentingannya. (Erikson, 1963). Konsep generativitns Erikson menampil
Seeara legal, hak anak sekarang ini secara luas diakui kan pemahaman tentang manfaat sosialisasi guna kontinui
oteh pengadilan Amerika. Sebagai contoh, pada banyak tas. Dalam bahasan Erikson mengenai generativitas versus
negara, anak diberi perlindungan pengacara jika mereka stagnasi, ia menggambarkan kebutuhan seseorang yang
dituntut melakukan tindakan kelalaian dan harus hadir di matur dan ketergantungannya terhadap generasi yang lebih
pengadilan. Hak sipil yang terbesar bagi anak memperjelas muda. Erikson berpendapat bahwa saat tahapan ini tidak
orang tua bahwa anak bukan lagi dianggap sebagai hak terpenuhi, regresi hingga kebutuhan obsesif terhadap ke
milik mereka dan bahwa wewenang serta lembaga luar me akraban semu berJangsung, sering kali dengan rasa stagna
miliki hak legal untuk mempertanyakan tindakan orang si yang pervasif dan pemiskinan pribadi. Bronfenbrenner
tua. (1974) menambahkan uraian mengenai pentingnya tahap
Meskipun ada perundang-undangan terbaru ini, anak an perkembangan ini dnlam ketenmgannya yaitu kiln harus
masih belum cukup terlindungi di masyarakat kita. Pening membawa orang dewasa kembali ke dalam kehidupan
katan jumlah penganiayaan anak adatah bUktinya. Sejak anak-anak dan anak-anak ke dalam kehidupan orang
tahun 1985, telah terdapat peningkatan sebanyak 40% dewasa.
BAB 15 FUNGSI SOSIALISASI KELUARGA 379
Pencapaian motivasi untuk kontinuitas antara generasi pengasuhan anak tertentu, dan dengan ini mereka mem
menjadi sesuatu yang menimbulkan sebuah dilema, karen a ,bentuk perilaku dan sikap ~nak. Perspektif langsung satu
sulit untuk memelihara konsep kontinuitas pada masa dis pihak ini mengabaikan riwayat interaksi sebelumnya an
kontinuitas dan perubahan. Tradisi, nilai, dan norma sosial tara orang tua dan anak, serta respons awal yang cepat dan
masa lalu bagi banyak orang tua tampak tidak berguna spesifik dari anak terhadap orang tua. Teori "bentukan so
untuk fungsi sehari-hari keluarga mereka. Kurangnya tra sial" ini menyalahkan ibu untuk masalah anak kelak. Chess
disi dalam keluarga dapat menjadi samar, tetapi mem (1983), peneliti tentang perkembangan anak yang terkenal,
punyai pengaruh penting dan menganggu terhadap ke menjelaskan:
mampuan orang tua guna menyosialisasikan anak mereka Meskipun peran ibu penting pada perkembangan arrak sig
untuk kontinuitas. Dari sudut keteraturan informasi yang nifikan, perkembangan terjadi melalui satu seri interaksi
tersedia mengenai pengasuhan anak, perawat sering kali dengan banyak yang Jainnya, termasuk ayah, sudara kan
merupakan salah satu profesionallayanan kesehatan yang dung, guru, dan ternan sebaya. Faktor Jainnya yang meme
membantu orang tua untuk memilah dan memahami kebu ngaruhi perkembangan anak meliputi neuro-kimiawi indi
tuhan anak mereka dan tanggung jawab mereka sendiri. vidu, genetik, dan karakteristik temperamen anak. Intinya,
Dari pandangan ini. Friedman (1957), lima dekade lalu, kemudian, bahwa tidak ada satu (aktor pun yang lebih pen
mengajukan lima tahapan definitif yang melaluinya orang ting yang membuat model satu dimensi linear perkem
bangan anak mutlak. (him. 6)·
tua maju dan tugas pengasuhan anak yang tepat selama
masing-masing peri ode dijalankan. Masing-masing tahap Perawat keluarga harus menyadari pengaruh karakte
an merefleksikan masalah utama pada perkembangan anak ristik anak pada keluarga dan sebaliknya (Dadds, 1995).
yang dimiliki orang tua. Tahapan ini telah diamati di ber Sekarang ini, dengan menggunall:an sebuah sistem model
bagai Iingkungan sosial-budaya dan kelompok etnik yang kausa sirkular yang memiliki lengkung umpan balik, anak
luas, serta pada keluarga orang tua tunggal, dan konsep da dipandang 'sebgai organisme aktif yang berperan secara
sar tampak universal. Lima tahapan perkembangan orang signifikan terhadap sifat dan perjalanan hubungan orang
tua dicantumkan dalam TabeI15-2. tua-anak yang berkembang. Anak dipandang sebagai pem
bentuk perilaku orang tua dan orang tua sebagaipemben
tu~ perilaku anak. Agarmenjadi orang tua yang berhasil,
PROSES SOSIALISASI
harus ada "kebaikan yangcocok" antara anak dan ling
Pemecahan teoretis terbesar di bidang sosialisasi anak kungannya (harapan dan tuntutan. pemberi ·asuhan sesuai
adalah pengakuan bahwa hubungan orang tua-anak adalah dengan keterampilan dan potensi anak) (Chess, 1983).
dinamik dan interaktif (Bodman & Peterson, 1995; Meskipun terdapat jumlah.penelitian yang ekstensif di
Broderick, 1993; Brody, 1994; Rollins & Thomas, 1979). bidang sosialisasi orang tua-anak, variabel budaya telah di
Sebagian besar penelitian dan bahasan teoretis hingga abaikan secara besar-besaran di masa lalu dan variabel
baru-barn ini menampilkan suatu model kausa orang tua kelas sosial tidak terpisahkan dari variabel budaya. Akan
satu arah yang statis; yaitu, orang tua ~emiliki teknik tetapi, terdapat bukti untuk menunjukkan bahwa ukuran
TABEL 15..2
keluarga juga memengaruhi sosialisasi anak. Tumbuh da Perbedaan gaya pengendalian orang tua ditemukan me
lam sebuah keluarga kecil merupakan sebuah pengaJaman miliki akibat sosialisasi yang berlawanan (Gecas & Seff,
perkembangan dan pengasuhan anak yang secara kualitatif 1991). Baumrind (1978) mengklasifikasikan gaya disiplin
berbeda dibandingkan tumbuh dalam keluarga besar. Anak dan pengendalian orang tua menjadi permisif toleransi,
yang berasal dari keluarga kecil cenderung menerima per otoritatif, dan otoriter. Gaya orang tua yang permisif di
hatian yang'lebih banyak daripada anak yang berasaJ dari cirikan dengan menerima saja dan tidak menghukum da
keluarga besar. Penelitian telah menghubungkan perbedaan lam mengatasi perilaku anak. Sebaliknya, gaya disiplin
ini dengan perkembangan intelektual dan prestasi di se dan pengendalian yang otoriter menekankan kepatuhan
kolah (Feiring & Lewis, 1984). terhadap aturan dan wewenang orang tua. PengendaJian
Sebagai 'kesimpulan, studi penelitian sebelumnya me berdasar pada paksaan, ancaman. atau hukuman fisiko
landaskan pemeriksaannya pada konseptualisasi pemben Akhirnya, gaya disiplin dan pengendalian otoritatif mene
tukan sosial sementara penelitian selanjutnya menekankan kankan pada orientasi berdasarkan rasional, earn "me
model sistemik dua arah (Peterson & Rollins, 1987). nerima dan memberi" dalam menangani anak. Pengendali
an didasarkan pada alasan dan penjelasan. Gaya otoritarian
DUKUNGAN DAN PENGENDALIAN ORANG
dan permisif toleransi terkait dengan hasil akhir sosialisasi
TUA
yang negatif atau tidak menguntungkan, sementara pe
ngendalian otoriter memiliki hasil akhir sosialisasi yang
Model yang paling berpengaruh yang menjelaskan men
positi( Oleh karen a itu, dari ketiga gaya tersebut, Baumrind
jadi orang tua yang efektif adalah model yang mengombi
menyarankan gaya yang ketiga, yang menganjurkan bahwa
nasikan dukungan dan pengendalian orang tua. Orang tua
gaya ini dapat menghasilkan kesesuaian yang masuk akal
menjadi efektif saat mereka mengombinasikan tingkat
tanpa kehilangan otonomi atau keasertifan diri.
dukungan yang tinggi dengan pengendalian wewenang
Epstein dan rekan (1982, 1993) meneliti pengendaJian
{Gecas & Seff, 1991). Dukungan orang tua adalah satu dari
perilaku dalam keluarga normal dan bermasalah selama le
faktor yang paling kuat terkait dengan hasil akhir anak
bih dari 30 tahun. Mereka menemukan bahwa gaya pengen
. yang positif (Gecas & Seff), Rollins dan Thomas (1979),
dalian perilaku yang fleksibel, yaitu terdapat standar yang
dalam sebuah wawancara mendalam dan analisis peneliti
masuk akal dan kesempatan negosiasi serta peru bahan, ada
an pengasuhan anak, terutama meneliti orang tua dan anak
lah gaya pengendalian yang paling efektif. Gaya ini cen
.kulit putih'~'!lenyatakan bahwa terdapat bukti empiris yang
derung ada dalam keluarga yang berfungsi secara normal.
cukup . untl,lk mendukung proposisi berikut mengenai
Sebaliknya, gay a pengendalian perilaku yang tidak dapat
pengaruhdukungan orang tua.
diduga dan bermasalah adalah gaya yang paling tidak efektif
1. Khususnya untuk anak laki-iaki, semakin besar pe
dan ditemukan palingsering pada keluarga disfungsional.
rilaku mendukung orang tua terhadap anak. perilaku
anak tersebut semakin dihargaisecara budaya seba
gai harga diri, prestasi akademik, kreativitas, dan ke
sesuaian. ~VARIASI BUDAYA DALAM
2. Pada sebagian besar kasus. hubungan yang positif
POLA SOSIALISASI
ditemukan di antara dukungan orang tua dan per
kembangan kognitif pada anak. Konteks terjadinya pengasll.han dan pol a sosialisasi anak
3. Semakin besar dukungan orang tua, semakin tinggi diidentifikasi oleh Kardiner (1945), seorang ahli antro
perilaku moral anal< dan kesesuaian dengan stan dar pologi budaya. Ia menyatakan bahwa:
. orang dewasa. Teknik yang diterapkan oleh setiap anggota masya
4. Semakin besar dukungan orang tua, semakin tinggi rakat dalam pengasuhan anak terpola secara budaya
harga diri; lokus pengendaJian internal, dan kompe dan akan cenderung serupa, meskipun tidak pernah
tensi instrumental anak. identik, untuk berbagai keluarga dalam masyarakat.
Sebagai kesimpulan, dukungan orang tua secara kon • Teknik yang terpola secara budaya untuk pengasuhan
sisten ditemukan memiJiki asosiasi positif dengan semua anak berbeda daTi satu masyarakat ke masyarakat
.aspek kompetensi sosial anak, dengan pengecuaJian lain. (him. vi).
dalam hal kreativitas. Di sini hubungan kurva linear Orang tua dari latar belakang etnik yang berbeda meng
terlihat. Kreativitas meningkat dalam kondisi dukungan gunakan teknik yang berasal dari kumpulan nilai budaya
sosial orang tua yang rendah sampai sedang dan menurun unik dan harapan peran mereka. Mereka melakukan prak
saat kondisi dukungan orang tua sedang sampai tinggi. tik menjadi orang tua sesuai budaya yang mereka iden
Kreativitas juga menurun saat pernaksaan orang tua me tifikasi. Karena proses pengasuhan anak lintas budaya
ningkat. . begitu rumit, ilmuwan sosial telah mengkhususkan diri
BAB 15 FUNGSI SOSIALISASI KELUARGA 381
dalam meneliti kelompok usia dan budaya yang berbeda, Oleh karen a itu tidak ada pemahaman kebutuhan bagi bayi
dengan beberapa peneliti melakukan studi longitudinal. untuk memberi tahu ibu apa yang ia inginkan. Karena
Studi datam bidang ini telah menunjukkan bahwa meski orientasi ini, ibu-Jepang tidak menitik beratkan mengenai
pun terdapat beragam perilaku, anak menunjukkari peri t pentlngnya komunikasi vokal dan sebaliknya menekankan
laku terpola yang berkaitan dengan perilaku yang terpola kontak fisik (Caudill).
secara budaya dan pemberi asuhan mereka. Oahim studi ini tidak jelas diketahui asal kelas sosial
Faktor-faktor budaya dalam sosialisasi sangi:tt sulit di ibu-Jepang, yang merupakan variabel lain untuk diper
lepaskan dan pertimbangan lingkungan. sosial, dan psi timbangankan saat memandang perbedaan. OaJam studi
kologi (Julian. McKenry, & McKelvey, 1994). Kenyataan lintas-kelas terhadap bayi di Amerika Serikat, para peneliti
nya, pengaruh relatif dari masing-masing faktor sering kali telah menemukan bahwa ibu kelas menengah lebih banyak
merupakan ferkaan belaka at~u spekulasi. Namun demiki bicara pada bayi mereka dibandingkan ibu pad a kelas
an, selama bertahun-tahun respons budaya spesifik telah sosioekonomi bawah. Oleh karena itu, perbedaan yang di
dipelajari flan telah meningkatkan pemahaman kita me temukan dalam studt lintas-budaya ini dan lainnya ke
ngenai berbagai pola sosialisasi di antara berbagai kelom mungkinan dapat terjadi karena perbedaan kelas sosial atau
pok etnik dan kelompok yang berbeda budaya. Walaupun, interaksi kelas sosial dan budaya.
salah satu batasan penting dad penelitian ini adalah bahwa Oalam memandang pengaruh etnisitas pada keluarga
sampelnya kebanyakan ibu. Penelitian difokuskan pada Afrika-Amerika dibandingkan dengan orang tua kulit putih
ibu, bukan ayah. Penelitian mengenai keterlibatan ayah da non-Hispanik, praktik sosialisasi orang tua pada orang tua
lam pengasuhan anakjarang dilakukan (Julian et al.). Afrika-Amerika meniru praktik yang dilakukan di komu
Salah satu contoh dari perbedaan budaya berasal dari nitas yang lebih luas .. Walaupun demikian, terdapat satu
penelitian komparatif Caudill (1975) mengenai pember ian tambahan dimensi pad a pengasuhan anak yang ada pada
asuhan bayi pada keluarga kelas menengah di Jepang dan keluarga Afrika-Amerika. Karfma adanya riwayat prasang
diAmerika Serikat. Namun, Caudill menemukan bahwa· ka dan diskriminasi rasial yang menetap, sosialisasi rasial
ibu dalam kedua budaya tersebut terlibat dalam gaya eksplisit (mis., mengajarkan keterampilan koping agar ber
pengasuhan yang tidak kentara perbedaannya yang me . tahan dalam masyarakat yang berprasangka) adalah gam
miliki pengaruhberbeda.yang sangat terlihatjelas. Umum baran yangsangat jelas berbeda dalam pengasuhan anak·
nya,ibu-Amerika tampak mendorong bayinya aktif dan (Taylor, 2000). Gaya menjadi orang tua yanglebih ketat
berespons secara vokal, sementara ibu-Jepang berlaku de diyakini diperlukan untuk mengembangkan kemampuan
ngan eara yang ia yakini menenangkan dan mendiamkan koping untuk mengatasi rasisme dan diskriminasi. Hal ini
bayinya. Pada usia 3 sampai 4 bulan. bayi dari kedua bu ditopang dengan dukungan orang tua yang ekstensif dan
daya tersebut tampak telah mempelajari respons yang se komunikasi terbuka.
suai dengan pola yang berbeda ini. Penemuan yang nyata Lin dan Fu (1990) dalam membandingkan pola menjadi
adalah bahwa respons bayi sejajar dengan harapan luas ter orang tua pada orang tua Eropa-Amerika dengan Cina
tentu terhadap perilaku dalam kedua budaya tersebut: di Amerika, menemukan bahwa Cina-Amerika memberlaku
Amerika individu diharapkan harus asertif secara fisik dan kan lebih banyak pengendalian dan disiplin orang tua.
verbal, semen tara di Jepang individu harus membatasi diri Oran'g tua Cina-Amerika cenderung lebih berorientasi pada
secara fisik dan verbal. pencapaian dan menuntut lebih banyak pengendalian diri
Pada keluarga Amerika kelas menengah, ibu memaha dan disiplin ~iri pada anak-anak.mereka. Tuntutan dan pe
mi bayi mereka sebagai makhluk yang berbeda dan oto ngendaIian orang tua dicampur dengan pengorbanan yang
nom yang diharapkan belajar melakukan dan berpikir bagi diberikan di pihak ibu, yang tetap mendukungdan seeara
din mereka sendiri. Bayi dipandang sebagai kepribadian fisik dekat dengan anak-anak. Pola pengasuhan anak yang
yang berbeda dengan kebutuhan dan keinginannya sendiri, otoriter ini mungkin terlihat tidak menyenangkan dari per
yang ibu harus pelajari untuk mengenali dan mengasuh spektif Barat, tetapi untuk budayaCina, pola pengasuhan
ny~. Ia melakukan ini dengan membantu bayinya belajar anak ini dirasakan mengarahkan anak mereka meneapai
mengungkapkan kebutuhan ini melalui penekanannya pa prestasi yang tinggi (Baumrind, 1996).
da komunikasi vokal; bayi tersebut dapat "memberi tahu" Banyak orang tua modern tidak pernah diajarkan saat
ibu kemudian apa yang ia inginkan sehingga ibu dapat anak-anak bagaimana mengasuh bayi dan anak kecil lain
berespons secara tepat. Sebaliknya, ibu-Jepang meman nya. Sebaliknya, Whiting (1974) mencatat bahwa dalam
dang bayinya lebih sebagai perpanjangan dad dirinya; se masyarakat tradisional tempat wanita rnemiliki peran pen
cara psikologis, batasan antara ibu dan bayi kabur. Sebagai ting dalam kehidupan ekonomi, anak dituntut bertindak
hasH dari penekanan pada pele~atan dekat ini, ibu cen sebagai pengasuh bagi saudara kandung mereka yang lebih
derung merasa bahwa ia tahu yang terbaik bagi bayinya. keci!. Oi semua masyarakat agraris yang ia pelajari, ibu
382 BAG IAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
menugaskan seorang anak, biasanya antara usia 7 dan 8 luasi keluarga dalam hal standar kelas menengah mereka
tahun, untuk menjadi asisten mereka. Ibu dalam kehidupan sendiri. Pemwat sering kali direpotkan, dibuat tidak
budaya ini perlu bebas kembali bekelja di ladang, sehingga nyaman, atau dibuat terkejut oleh perilaku yang mereka
meyakini bahwa anak usia 7 atau 8 tahun dapat dilatih un anggap sebagai ceroboh, terlalu berganlung, agresif, me
tuk dapat mengasuh anak yang lebih keci!. Dalam masya wah, atau tidak dapal dicegah. Perbedaan kelas dalam hal
rakat Navajo. anak dituntut mengemban tanggung jawab batasan mana yang dianggap pengasuhan anak yang' baik
pengasuhan anak sesegera mereka mampu, dimulai dengan atau buruk, normal atau tidak normal, dapal diterima at~tu
"menjaga" anak lain pada usia 3 tahun (Phillips & Lobar.• lercela, menunjukkan hambatan yang mungkin terhadap
1990). hubungan terapeutik antam perawat dan keluarga. "Ketika
Contoh ini menunjukkan kebutuhan akan pendekatan mengeva!uasi periltiku kelas bawah kim perlu mengingat
lintas budaya untuk memahami keluarga dan pola peng bahwa perilaku dan sikap yang dianggap maldaptif oleh
asuhan anak mereka. Ho (1987), seorang ahli terapi kelu standar kelas menengah kulit putih dapat sangat adaptif
arga, meyakini bahwa perspektif lintas-budaya sangat pen dalam kondisi yang teljadi pada kehidupan keluarga kelcis
ting saat bekerja dengan keluarga. Variabel intraetnik yang bawah (Erickson & Gegas, him. 116).
penting ada dalam kelompok budaya. Sebagai contoh, Berakar dad beberapa tinjauan studi pengasuhan,anak
Martinez (1988) menemukan bahwa pola pengasuhan anak yang menelili perbedaan kelas sosial dalam menjadi orang
oleh ibu Meksiko-Amerika sangat bervariasi, meskipun tua (Gecas, 1979; Julian et ai., 1994; Peterson & Rollins,
sebagian besar ibu menggunakan teknik pengasuhan anak 1987), terdapat kesepakatan mengenai hubungan antara
otoriter atau otoritatif. kelas sosial dan perilaku pengasuhan amtk. Generalisasi
Peran ayah sangat bervariasi dalam pengasuhan anak empiris pokok ini dapat dibuat berdasarkan pada sejumlah
dad satu budaya ke budaya yang lain, meskipun peran inl studi:
. didefinisikan seem'a sosial dan budaya (Lamb, 1987). Pad a I. Orang tua kelas menengah cendenmg menggunakan
keluarga Asia, Islam, dan Hispanik tradisional, peran ayah gaya orang tua demokratis otoritatif, semen tara orang
dalam pengasuhan dan sosialisasi anak tidak ditekankan. tua kelas bawah cenderung menggunakan gaya orang
Ayah mendisiplinkan dan mengendalikan anak, sementara tua otokratikyang lebih otoriter.
ibu memberikan pengasuhan dan dukungan, serta meng
2. Salah satti hasil yang paling konsisten dalam literatur
urus kebutuhan harian anak (Erickson & Gegas, 1991; Ho.
adalah bahwa kelas berpenghasilan rendah lebih
1987). Pad:! keluarga Amerika Asli tradisional, ayah
banyak bergantung pada hukuman fisik sebagai cant
bertanggung jawab mengajari anaknya. dan bertind~lk se
mendisiplinkan dan mengendalikan anak, semen tara
bagai model peran. Akan tetapi, kekuasaan dan otoritas
orang tua kelas menengah menggunakan teknik yang
utama tidak diberikan pada ibu atau ayah, melainkan pada
lebih psikologis (mis., menggunakan rasa bersalah
komunitas sebagai satu kesatuan (Phillips & Lobar, 1990;
Mirande, 1991). . atau rasa malu). Yang menarik, studi lebih awal me
nunjukkan perbedaan yang sangat besar antara kelas
bawah dan menengah dibandingkan studi yang lebih
akhir.
~PERBEDAAN KELAS
{¥
Dalam sebuah studi pada 232 keluarga yang menikah Q)
~
lagi. Hobart (1987) menemukan bahwa bergantung pada &. 40
anak siapa mereka, anak memiliki status yang berbeda
dalam keluarga. Sebagai contoh, anak kelas-satu adalah
30
mereka yang lahir dari pasangan yang menikah lagi ter
sebut. anak kelas kedua adalah mereka yang berasal dari
pernikahan istri sebelumnya. dan anak kelas ketiga adalah 20
mereka yang berasal dari pernikahan suami sebelumnya.
Orang tua< melaporkan bahwa hubungan yang paling po 10
sitifadalah dengan anak yang dilahirkan dari pernikahan
mereka. Hubungan orang tua-anak sangat bervariasi dalam
keluarga yang menikah lagi.dan masalah hubungan di
o Hanya Ibu Hanya Ayah Oua Orang Tua Lain-lain
rasakansebagai faktor yang memengaruhi hubungan
D1970 _1980 _1990 12Zi1.990
pasangan.'
Gambar 15-1. Pengaturan tempo! tinggal anak Amerika
KEWARGA HOMOSEKSUAL di bawah usia 18 tahun. (Sumber: U.S. Burreau of the
Census, 1988, 1992, 1996.)
Dokumen penyerta Healthy People 2010 untuk kesehatan
lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) memper
kirakan bahwa jumlah orang dewasa homoseksual adalah
sekitar 10% dari populasi pria dan 5-6% dari populasi
wanita. Akan tetapi, dokumen ini menyebutkan bahwa an mereka dari penyatuan heteroseksual sebelumnya. la
perkiraan ini dapat tidak akurat karena terdapat keter juga menyebutkan bahwa "Dalam keluarga lain, anak di
batasan mengenai kriteria untuk mendefinisikan seseorang asuh atau diadopsi oleh orang dewasa yang homoseksual
sebagai LGBT dan ketidakpastian mengenai apakah sese (him. 531). Ahmann mengutip penulis lain (Gold et aI.,
orang yang mungkin mengindentifikasi diri mereka seba 1994; Harrison & Silenzio, 1996), yang menulis bahwa
gai LGBT teridentifikasi dalam survei. "Semakin bamyak jumlah pria gay yang dapat menjadi
Homoseksual, blseksual, 'dan transgender adalah ang ayah bagi anak melalui pengaturan dengan ternan atau
gota dari banyak keluarga, sering kali mengasuh anak da pengganti dan lesbian dapat mengandung dengan insemi
lam berbagai keadaan. Sebagai contoh, Savin-Williams nasi alternatif (buatan) dengan donor yang dikenal atau
dan Esterberg (2000) membahas pengetahuan terbaru me tidak dikenal" (him. 531). Bagian ini terutama memfokus
ngenai keluarga homoseksual, termasuk (a) keluarga yang kan pada keluarga dengan orang tua homoseksual di
memiliki orang tua heteroseksual tetapi anaknya homosek Amerikazaman sekarang. Akan tetapi, ~anyak isu yang
sual, atau biseksual; (b) anak dari orang tua homoseksual; ditampilkan dapat juga diterapkan pada keluarga dengan
bagaimana anak-anak ini menjalani; dan (c) orang dewasa orang tua biseksual atau·transgender.
homoseksual yang mengasuh anak bersama. Sumber dari banyak isu unik dalam keluarga dengan
Ahmann (1999) menjelaskan bahwa orang dewasa orang tua homoseksual berakar dari heteroseksisme dan!
homoseksual umumnya membawaanak ke dalam hubung atau homofobia. Heteroseksisme adalah asumsi buhwa
BAB 15 FUNGSI SOSIALISASI KELUARGA 385
heteroseksual merupakan satu-satunya pilihan hidup yang meyakini bahwa tidak bijaksana untuk terbuka pada pe
diterima sehingga. superior, lebih alami dan dominan tugas kesehatan mengenai indentitas seksual atau bentuk
dibandingkan orientasi seksual lainnya (Dunn, 2001). keluarga mereka sendiri.
Asumsi ini berlanjut meskipun bukti bahwa homoseksuali Pada kenyataannya, hasil dari banyak studi berlawanan
tas telah terjadi dalam masyarakat sepanjang sejarah. dengan stereotipe dan dugaan mengenai keefektifan orang
Heinrich (1996) menyatakan bithwa diskriminasi terhadap dewasa yang homoseksual. Fitzgerald (1999) meninjau 20
individu homoseksual telah berkurang dalam tahun-tahun tahun penelitian tentang perkembangan anak yang memiliki
terakhir, seperti yang dibuktikan dalam penggunaan is~i1ah orang tua homoseksual dan menyimpulkan bahwa
"hubungan rumah tangga" untuk pasangan homoseksual Anal< yang memiliki orang tua homoseksual mengem
yang berkomitmen dan perubahan lain dalam kebijakan bangkan seeara psikologis, intelektua], perilaku, dan emo
publik. sional daJam arah yang positif, dan bahwa orientasi seksual
Dunn (2001) menegaskan bahwa heteroseksisme dan orang tua bukan prediktor yang efektif atau penting bagi
homofobia memberi dampak pada orang tua homoseksual keberhasilan perkembangan anak. (him. 57)
dalam tiga area utama:
Strickland (1995) meninjau penelitian mengenai keluar
1. Heteroseksisme dan hOTJ1ofobia berperan pada tekan ga dengan orang tua homoseksual dan menulis bahwa "
an terhadap lesbian dan menyebabkan kurangnya Keseluruhan kesejahteraan emosional homoseksual dan
pengakuan sosial dan legal terhadap orang tua homo anak yang dibesarkan dalam keluarga homoseksual. se
seksual dan pasangan mere.ka. sehat rekan heteroseksual mereka secara psikologis" (hIm.
2. Heteroseksisme dan homofobia menciptakan ham 137).
batan terhadap akses ke layanan, saat orang tua homo Walaupun demikian, terdapat kemungkinan isu yang'
seksual dapat merasa mereka harus menyembunyikan terkait dengan sikap sosial negatif tentang keluarga homo
identitas seksual mereka dari tenaga kesehatan. ·seksual. Sebagai contoh, Gershon, Tschann, dan lemerin
3. Heteroseksisme dan homofobia menghambat proses (1999) meneliti stigma yang dirasakan, koping. peng
"pengungkapan", serta dapat berperan pada perasaan ungkapan. dan haga .diri di antara remaja yang memiliki
bahwa orang tua homoseksual harus menyembunyi ibu lesbian. Hasil mereka didukung oleh kebutuhan akan
kan identitas homoseksual mereka untuk kebaikan intervensi' untuk membantu remaja denganketerampilan
anak mereka. koping sosial terkait dengan stigma dan harga diri, serta
Sejumlah penulis (Heinrich, 1996; Savin Williams & upaya pendidikan mendesak untuk menghapuskan stigma
Esterberg, 2(00) menu lis mengenai pengaruh kebijakan di komunitas yang lebih luas. Contoh lainnya adalah
publik yang mengabaikan atau menolakkebutuhan kelu masalah yang dihadapioleh ibu yang lesbian, ketika salah
arga homoseksual. Heinrich menyatakan bahwa satunya adalah ibu biologis dan yang lainnya adalah "ibu
" Masyaral<at Amerika secara tradisional telah membuat tiri" yang tidak memiliki hubungan apapun dengan anak.
diskriminasi terhadap individu homoseksual dengan me AhmaRn (1999) mengutip sebuah cerita yang dikisahkan
ngeluarkan undang-undangjenis kelamin antara pasangan oleh seorang ibu'yang lesbian:
sejenis adalah i1egal, tidal< mengakui pemikahan homo Sebagai sebuah keluarga lesbian, kami dihadapkan pada
seksual· sebagai sesuatu yang legal, dan menyangkaJ per sebuah dilema. Sering kali, khususnya dalam keadaan da
waHan atau adopsi anal< untuk pasangan sejenis. Pasangan rurat medis, kami "mengakui" kepada orang lain sebelum
homoseksuaJ tidal< memiliki hak legal selama sakit, tidak kami tahu apa reaksi mereka nantinya. Hal ini cukup me
dapat saling memberi perlindungan dengan manfaat asu nakutkan untuk menyerahkan perawatan danlatau hidup
ransi kesehatan, dan tidal< dapat dicantumkan sebagai ke anak Anda ke praktisi medis yang Anda tidak kenaI. Tidak
rabat pada catatan." (him. 295). mengetahui apakah praktisi terse but memiliki prasangka
Bahkan katika banyak dad kebiJakan ini berubah men yang kuat terhadap keluarga Anda merupakan beban tam
bahan yang sangat nyata." (hIm. 533).
jadi lebih sejajar, seperti kemampuan untuk menambahkan
pasangan rumah tangga ke dalam kebijakan asuransi kese Hambatan untuk memberikan asuhan yang sensitif ke
hatan, kebijakan pub.lik lain menunjukkan bahwa keyakin pada keluarga dengan orang tua homoseksual (lesbian atau
an terus berlanjut di antara mayoritas heteroseksual bahwa gay) dapat berkurang melalui pemberian asuhan dan pe
orang dewasa yang homoseksual tidak cocok sebagai orang nyedia layanan kesehatan lain disertai informasi yang
tua (Heinrich, 1996; Mitchell, 1996). Allen dan Demo akurat tentang keluarga lesbian dan gay-mengubah per
(1995) mencatat bahwa sebagian besar penelitian menge sepsi dan stereotipe negatif mereka (Eliason. 1996): Per
nai keluarga homoseksual cenderung menimbulkan masa nY1:\taan lainnya dari Iiteratur profesional menyingkirkan
lah bagi keluarga dan gagal untuk mengenali keragaman di asumsi tentang hubungan dan bentuk keluarga hetero
antara keluarga LGBT. Dapat dipahami, ibu yang lesbian seksual yang tersirat dalam bentuk pengkajian keluarga;·
386 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
pengasuhan anak atau fungsi sosialisasi? Apakah ini • Harga Diri Rendah Situasional (atau Kronik)
dilakukan bersama? Jika ya, bagaimana hal ini di~
• Isolasi Sosial
tangani?
• Hambatan Interaksi Sosial
4. Bagaimana anak dihargai dalam keluarga?
5. Keyakinan budaya apa yang memengaruhi pola peng Risiko Perilaku Kekerasan: Terhadap Orang Lain
asuhan anak dalam keluarga? • Ketidakpatuhan
6. Bagaimana kelas sosial memengaruhi pola pengasuh Dua diagnosis keperawatan NANDA yang signifikan yang
an anak? tampak secara langsung terkait dengan masalah sosialisasi
7. Apakah keluarga ini berisiko tinggi mengaiami masa keluarga adalah Gangguan Proses Keluarga dan Ketidak
lah peRgasuhan anak? Jika demikian, apa faktor yang mampuan Menjadi Orang Tua. Gangguan Proses Ke[uarga
menyebabkan keiuarga berisiko? adalah diagnosis keperawatan keluarga yang lebih umum,
8. Apakah lingkungan rumah adekuat bagi kebutuhan tetapi dapat digunakan saat batasan karakteristik khusus
imak untuk bermain (sesuai untuk tahapan perkem dimasukkan. Batasan karakteristik yang dapat dihubungkan
bangan anak)? Apakah ada alat permainanlmainan dengan diagnosis ini adalah (McFarland dan McFarlane
yang sesuai dengan usia anak di rumah tersebut? 1993): .
BAB 15 FUNGSI SOSIALISASI KELUARGA -387
Orang tua tidak menunjukkan penghormatan terha
Modifikasi perilaku
luarga.
Dukungan emosional
Diagnosis keperawatan lain, yang lebih spesifik dengan Peningkatan integritas keluarga
jadi Orang Tua. Batasan karakteristik dignosis ini secara Mobilisasi keluarga
langsung diterapkan pada area yang termasuk dalam so Pemeliharaan proses keluarga .
sialisasi keluarga. Tabel 15-3 dicantumkan dalam teks ka Dukungan keluarga
rena diagnosis ini sangat sesuai dengan bab ini. Seperti Terapi keluarga
yang telah disebutkan, batasan karakteristik dan faktor Pengasuhan anak dan bayi bam lahir
KELUARGA
DENGAN SOSIAL-BUDAYA
'~
BATASAN KARAKTERISTIK
Remaia
Yang berhubungan dengan konAik mendahulukan kebutuhandiri di atas kebutuhan anak
Yang berhubungan dengan riwayat hubungan yang tidak efektif dengan orang tua sendiri
Yang berhubungan dengan harapan terhadap anak yang tidak realistik oleh orang tua
Yang berhubungan dengan harapan terhadap diri yang tidak realistik oleh orang tua
Yang berhubungan dengan harapan terhadap orang tua yang tidak realistik oIeh anak
Yang berhubungan dengan kebutuhan psikososial anak yang tidak dipenuhi oleh orang tua
----"-------'-------'-----------------------_._---- _. __ ..
.
Sumber: Carpeni/o, L.l. (2000}. Nursing diagnosis: Applica/ion /0 clinical practice (8th ed}. New York: Lippincott-Williams/Wilkins .
390 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
TABEL 15-4
Sumber: Johnson, M., Bulecheck, G" McCloskey, J., Dochterman, J.M" Maas, M" & Moorhead, S. (200 I). Nursing diagnoses, outcomes and
interventions: NANDA, NOC, & NlC linkages (him. 229 & 223). St, Louis: Mosby.
BAB 15 FUNGSI SOSIALISASI KELUARGA 391
perkembangan anak mereka. Orang tua perlu 5. Guidelines for Discipline. Disiplin lidak diragukan
mengetahui apa yang diharapkan dari anak mereka adalah salu dari area utama orang tua mencari bun
dan harapan reFllistis apa yang harus dimiliki. tuan. Hammer dan Turner ( 1985 )·danrekan menyusun
Sebagian besar buku tentang menjadi orang tua yang pedoman untuk membantu orang tua menerapkal1
sangat populer, menggunakan pendekatan ini (mis., disiplin lebih efektif (lihat Tabel 15-5).
Gesell, Spock, JIg dan Ames, Elkind). Dengan membahas harapan orang tua terhadap peran
4. Family Systems Approach: Pendekatan atau jenis mereka, perawat keluarga dapat mengindetinkasi sumber
program menjadi orang tua yang keempat didasarkan frustrasi, kebingungan, dan kesenjangun dalam informasi.
pada teori sistem keluarga. Pendekatan .ini adalah Dengan melakukan rujukan ke program penyuluhan orang
pendekatan konseling keluarga, yang berfokus pada tua, melakukan sesi penyuluhan klien dan kelompok omng
hubunganldinamika yang tidak sehat dalam keluarga. tua, serta memberikan dukungan dan dorongan, transisi
Ini mengasumsikan bahwa ketika interaksi/hubungan dan kepercayaan peran orang tua dapat difasilitasi.
tidak sehut ini diperbaiki, orang tua dapat lebih ber
hasil menjadi orang tua.
• Tujuan orang rua dolom mendisiplinkon sebaiknyo bukan hukumon alas tindakan yang salah, tetapi lebih pada hukumon
untuk membontu onok mengendolikan perilaku mereka; mengembangkan disiplin diri, kompentensi optimal, dan karakter
moral; menerimo tonggung jawob alas periloku mereka; dan memperlimbangkon kebutuhon dan perasaan orang lain.
• Dalom suoru hubungon orang ruo-anak yang responsif dan mendukung, penerapan hukuman yang bijaksano adaloh
strolegi mendisiplinkon yang penting.
• Disiplin dopol berfungsi dengan boik soal disesuaikcin dengan anak sebagai pribadi don situasi khusus.
• Anak perlu disiplin yang konsisten dari orang tua yang menyayangi.
• Gagal pendisiplinan dopat'menyebabkan pemberonlakan serius dan perilaku "berpura-puro" selama periode remaja.
• Anak menginginkan dan membutuhkan stuktur serto batason.
• Dengan anak kedl, saal orang tua memutuskon menggunakanhukumon untuk perbuatan yang dilokukon:
1. Hukuman tersebut harus segera dilakukon setelah perbuatan
2. Hukuman tersebut loyok didopatkon dan perlu dipahami
3. Hukumon tersebut harus dihubungkon dengan perbuatan
• Orang tua horus tetop tenong dan memfokuskon perhatian pada periloku anok (bukon poda anok) soat mendisiplinkan
• Orang tua horus menohon diri dari meleposkon kemorahan mereka sendiri otos upoyo anak.
• Meskipun memukul dopat diterima dan normatif dalom beberapa budaya, penggunaannya horus dievoluasi dengan
cermot, seperli hosil okhir negatif terkait dengan perilaku anak selanjutnyo yang ditunjukkan oleh penelitian. Keefektifon
memukul harus dipondong dalom kanteks budaya.
Sumber: Baumrind (1996); Dickinson & Leming (1995); Giles-Sims, Straus, & Sugarman (19951; Greydanur (7991 I; Hammer & Turner (1985);
McCubbin & Dahl ( 19851.
fJa.'RANGKUMAN
Fungsi keluarga lebih khusus sa at ini dibandingkan mengajarkan anak bagaimana berfungsi dan mc
sebelumnya. Namun demikian, satu tanggung jawab ngembanperan orang dewasa dalam masyarakat.
penting tetap menjadi fokus utama dari keluarga: Telah ada pergeseran dari penekanan pada aspek
Sosialisasi atau pengasuhan anak. Sosialisasi meliputi pengasuhan menjadi orang tua yang pervasif pada
semua proses dalam suutu komunitas khusus atau tiga dekade sebelumnya menjadi penekanan dengan
keJompok man usia. melalui pengalaman selama hi menggunakan "teknik menjadi orang lua" yang ber
dup mereka yang signifikan. mendapat karakteristik basis ilmiah, yang lebih demokratis dan mendorong
yang terpo1n secara budaya. Dalum keluarga, sosia saling komunikasi, serta lebih terstruktur dan lebih
lisasi adalah proses sepanjang hidup dan melibatkan berorientasi pada muran.
banyak pengalama.n beJajar yang diberikan dalam ke Peran orang dewasa maskulin dan feminin mengalami
luarga tersebut. Pengalaman ini terutama bertujuan perubahan dalam keluarga, dan seiring dengan
392 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
perubahan tersebut, demikian juga dengan penga Sebagian besar penelitian dan Jiteratur mengenai pola
laman sosialisasi anak. Kita tidak dapat mengatakan pengasuhan anak diterapkan pada dual-earner atau
dengan pasti apa dampak dari peningkatan kesetara single-earner family. Keluarga orang tua tunggal dan
an pada peran menjadi orang tua, penugasan ulang orang tua tiri adalah dua bentuk keluarga umurn
praktik menjadi orang tua pria-wanita tradisional, dengan pola sosialisasi yang unik. Akan tetapi, ben
atau kesejajaran nilai budaya tradisional dengan nilai tuk keluarga lainnya mendapatkan lebih ban yak per
. budaya tempat tinggal baru. hatian seiring dengan stigma yang terkaitdengan ber
• Landasan penelitian yang berkembang menunjukkan bagai bentuk keluarga berkurang dan penghormatan
bahwa anak dari ibu bekerja yang memiliki kepuasan terhadap keragarnan individu dan keluarga tumbuh.
cenderung melakukan sesuatu dengan baik. Akan te Orang tua homoseksual merupakan contoh dati luas
tapi, ahli perkembangan anak meyakini bahwa anak nya konseptualisasi keluarga yang memasukkan va
anak sekarang didorong berlaku seperti seorang de rietas biologis, adopsi, dan ikatan keluarga yang di
wasa jauh sebelum ia secara perkembangan siap pilih.
untuk melakukannya. • Perawat harus sangat rnernahami terhadap setiap bias,
• Secara legal, hak-hak anak sekarang ini secara luas sikap; dan harapan diri yang dapat mengganggu peng
diakui oleh pengadilan Amerika. Meskipun ada per kajian pengasuhan anak secara akurat.
undang-undangan terbaru ini, anak-anak masih tidak • Area pengkajian pola sosialisasi keluarga mencakup
terlindungi secara adekuat dalam masyarakat kita. pengidentifikasian praktik pengasuhan anak dalam
• Perspektif teoretis yang berasal dari psikologi dan keluarga, yang menentukan apakah praktik sosialisasi
sosiologi membentuk landasan bagi literatur sosia adaptif, dan pengidentifkasian faktor-faktor yang
lisasi, dengan konsep utama diambil dari teori per rnernengaruhi pola sosialisasi (seperti latar belakang
kembangan, teori mengenai proses sosialisasi, dan sosial-budaya dan bentuk keluarga).
bagaimana berbagai dukungan serta pengendalian • Diagnosis keperawatan untuk sosialisasi keluarga
orang tua memengaruhi anak. mungkin sangat luas, saat fungsi ini dihubungkan
• Sosialisasi anak dipengaruhi oleh posisi kelas sosial dengan pengasuhan anak, hubungan orang tua-anak,
keluarganya saat ini dengan baik diterima. Sebagai dan perilaku orang tua. Kekuatan keluarga dapat di
contoh, pengasuhan anak lebih berbasis gender pada masukkan ke dalam diagnosis keperawatan keluarga
'keluarga kelas bawah dan tidak ada perbedaan dalarn "potensial" atau dapat dinyatakan sebagai kekuatan.
metode disipilin yang lazirn digunakan pada serriua Contoh dari kemungkinan diagnosiskeperawatan
kelas sosiaL adalah gangguan rnenjadi orang tua dan risiko gang
• Orang tua dari latar belakang etnik yang berbeda guan pelekatan orang tua/bayi/anak.
rnenggunakan teknik pengasuhan anak yang diarnbil • Intervensi yang berhubungan dengan pola sosialisasi
dari kumpulan nilai unik dan harapan peran mereka. keluarga relevan dengan diagnosis prornosi kesehat
Mereka mengarnbil praktik menjadi orang tua dari an dan preventif, serta diagnosis tipe restoratif. Con
budaya tempat rnereka mengidentifikasinya. Meski toh intervensi yang rei evan dalam area ini mencakup .
pun begitu, faktor budaya dalam sosialisasi sangatJah pendidikan kesehatan dan bimbingan antisipasi serta
sulit dipisahkan dari pertirnbangan lingkungan, kelas perujukan ke progam intervensi dini dan rnenjadi
sosial, dan psikologis. orang tua.
•. LATIHAN
Tinjau sketsa keluarga dan jawab pertanyaan yang terkait.
1. Uraikan bagaimana keluarga menangani area pengasuhan an;lk berikut: Disiplin,
penghargaan, hukuman, latihan moral, otonomi, inisiatif, kreativitas, kemandirian, memberi
dan menerima cinta, dan latihan perilaku sesuai usia (sosial, fisik, emosional, bahasa, dan
perkembangan intelektual). .
2. Seberapa adaptifpraktik pengasuhan anak dalam keluarga untuk situasi khusus mereka
(kelas sosial, budaya, Iingkungan, dIl)?
3. Siapa yang. mengemban tanggung jawab peran pengasuhan anak atau fungsi sosialisasi?
Apakah dibagi dan, jika demikian, bagaimana pembagiannya?
4. Bagaimana anak dihargai dalam keluarga?
5. Keyakinan budaya apa yang dijalankan dalam praktik pengasuhan anak mereka?
6. Identifikasi satu diagnosis keperawatan keluarga dalam area sosialisasi keluarga?
7. Identifikasi satu intervensi yang tepat untuk diagnosis yang teridentifikasi dalam pertanyaan
nomor 6 di atas.
Jawab pertanyaan berikut.
8. Mana dari perny'ataan berikut yang merupakan definisi sosialisasi terbaik?
b. Latihan yang diberikan agar dapat berfungsi dalam suatu Iingkungan sosial.
c. Perkembangan sosial dan psikologis anak
d. Praktik pengasuhan anak .
9. Tugas inti yang tercakup dalam sosialisasi anak berputar di sekitar mengajarkan kepada
anda bagaimana berfungsi dan mengemban peran orang dewasa dalam suatu masyarakat.
Yang termasuk dalam tugas utama ini adalah beberapa tugas yang lebih khusus. Sebutkan
tiga di antaranya.
10. Budaya memainkan peran yang dominan dalam sosialisasi. lelaskan secara singkat.
11. Temuan penelitian mana yang benar tentang penelitian dalam sosialisasi keluarga? (pilih
semua jawaban yang benar)
a. Teori "pembentukan sosial" terus menjadi perspektif teod utama yang digunakan.
394 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
b. Pengendalian orang tua dan dukungan orang tua adalah dua variabel utama menjadi
orang tua yang ditemukan memengaruhi hasil akhir anak.
c. Sosialisasi androgen menyebabkan masalah kemudian dalam penyesuaian anak. '.
.]
I
12. Kelas sosial adalah variabel penting lainnya yang memengaruhi pota sosialisasi ketuarga.
Kelas sosial membuat perbedaan karena (pilih jawaban yang terbaik):
a.Dengan berbasis kondisi kehidupan berbeda yang dialami, keluarga dari berbagai ketas
sosial memiIiki berbagai konsepsi mengenai realitas sosial dan apa yang diinginkan,
yang mungkin, dan terpenting.
b. Kelas sosial menentukan bagaimana orang tua menghadapi dunia dan anak mereka.
c. Termasuk dalam satu kelas sosial atau kelas lain memberikan keluarga suatu pandangan
yang terbatas mengenai dunia dan akibatnya membatasi teknik pengasuhan anak yang
bias a dipraktikkan keluarga.
13. Penelitian mengenai perbedaan kelas sosial dalam pola pengasuhan anak menunjukkan
bahwa dawab benar atau salah):
a. Keluarga pekerja kantoran menekankan penghormatan dan kepatuhan lebih dari yang
dilakukan keluarga kelas pekerja kasar.
b. Kesesuaian dan individualisme keduanyaditekankan lebih oleh keluarga kelas menengah
versus keluarga kelas pekerja.
c. Keluarga berpenghasilan menengah iebih banyak bergantung pada penalaran dan
membicarakan sesuatu dengan anak, sementara keluarga berpenghasilan rendah
cenderung menggunakan hukuman lebih banyak sebagai cara mendisipiinkan anak.
14. Identifikasi beberapa perubahan penting danlatau isu yang memengaruhi pengasuhan anak
dalam masyarakat kita.
15. Arijuran pemeriksaan diri terhadap bia~ datam pengasuhan anak, kepercayaan dan sikap
. khusus apa yang anda pegang yang mungkin membatasi keefektifan anda saat bekerja
dengan orang tua dan anak dalam area menjadi orang tua atau pengasuhan anak?
16
FUNGSI PERAWATAN
KESEHATAN KELUARGA
fJI; 151 BAB
PERILAKU KELUARGA TERKAIT DENGAN SEHAT DAN Tindakan Pencegahan Berbosis Pengobatan
SAKIT Terapi Komplemenler dan AlternatiF
Perbedaan Konsep Sehat dan Sakit PENGKAJIAN KESEHATAN KELUARGA
Keyakinan Kesehatan Tentang Pencarian Perawatan dan Fungsi Perawatan Kesehatan '
1. Mengingat kembali berbogai cara keluarga melakukan higiene yang dapot secara negatiF memengaruhi ke~
fungsi perawatan kesehatannya. hatan anggota keluarga.
2. MengidentiSkasi tiga faktor penting yang memengaruhi 7. Menguraikan promosikesehatan dasar dan tindakan
konsep atau definisi sehat dan sakit keluarga, dan apa pencegahan yang dianjurkan bagi orang dewasa dan
kah keluarga mencari perawatan kesehatan. anak-anak, mencakup perawalan medis umum, peme-.
3. Menielaskan signifikansi Model Keyakinan Ke~hatan riksaan penglihatan dan pendengaranl imunisasi, pe
dan Model Promosi Kesehatan untuk praktik keperawatan rawatan gigi, dan penggunaan terapi alternatif.
keluarga. 8. Menguraikan apa yang horus dimasukkan dan tuliskan
4. Merangkum temuan dan kesimpulan Pratt ml'ngenai se dalam riwayat kesehatan keluarga.
berapa adekuat keluarga Amerika menjalan!':m fungsi 9. Mengidentifikasi diagnosis keperawatan yang dapot di
perawatan kesehatannya. aplikasikan pada keluarga saat mereka berportisipasi
5. Mendiskusikan aspek dasar yang perlu dikaji soot me dalam aktivitas pencegahan kesehatan, promosi kese
nyelesaikan menilai (a) praktik diet keluarga, (b) praktik hatan, dan pemeliharaan kesehatan.
tidur dan istirahat, (el aktivitas latihqn dan rekreasi, (d) 10. Membuat doftar dan mendennisikan empot strafegi in
praktik penggunaan obot terapeutik dan penenangl tervensi yang digunakan untuk membantu keluarga me
alkohal, dan tembakau, dan (e) praktik perawatan diri. modifikasi goya hidup mereka.
6. Mengidentinkasi kemungkinan praktik lingkungan dan
395
Bagi profesional kesehatan keluarga, fungsi perawatan ke ke keluarga. Prevalensi penyakit dalam sebuah komunitas
. sehatan adalah komponen penting dari pengkajian keluar
dan jenis kelamin, kelas sosial, dan etnik yang berbeda
ga. Untuk meletakkan fungsi ini dalam sudut pandang,
adalah faktor tambahan yang memengaruhi konsep sehat
fungsi ini adalah satu dari lima fungsi keluarga yang me
dan sakit keluarga. Bagaimana keluarga atau anggota ke
nyebabkan pemberian kebutuhan fisik: Makanan, pakaian,
luarga mendefinisikan sehat dan sakit sangat berhubungan
hunian, dan perawatan kesehatan. Hunian (perumahan dan
dengan praktik perawatan kesehatan. Definisi sehat kelu
lingkungan sekitar keluarga dan komunitas) dibahas sebe
arga perlu diklarifikasi sebingga perawat mengetahui
lumnya dalam Bab 9 sebagai bagian dari data lingkungan.
tujuan dan prioritas mana yang penting bagi keluarga, serta
Dari perspektif masyarakat, keluarga adalah sistem da area pendidikan kesehatan mana yang mungkin ada.
sar tempat perilaku kesehatan dan perawatan diatur, dila
kukan, dan dijalankan. Keluarga memberi promosi kese MASALAH KESEHATAN. Beberapa masalah kesehatan
hatan dan perawatan kesehatan preventif, serta berbagi yang merupakan endemik bagi seluruh komunitas atim
perawatan bagi anggotanya yang sakit. Oleh karena itu, kelompok dianggap sebagai peristiwa alami bukan se
keluarga memiliki tanggung jawab primer untuk memulai bagai penyakit. Kebiasaan dan norma sosial sering kali
dan mengoordinasi layanan yang <liberikan oleh profesio menentukan apakah perilaku tertentu dianggap sakit atau
nal kesehatan (Pratt, 1977,1982). sehat (lahoda, 1958). Sebuah keluarga, lingkungan seki
. Terdapat asumsi pervasif bahwa saat keluarga telah tar, atau masyarakat harus menyebut suatu kondisi atau
menjadi lebih terspesiaIisasi dalam fungsinya sehingga perilaku tertentu sebagai penyakit atau ketidakmampuan
fungsi perawatan kesehatan hilang-dipindahkan ke klinik sebelum kondisi sakit atau sehat dapat dianggap sebagai
dokter dan rumah sakit. Peran luar biasa yang dimainkan suatu masalah kesehatan bagi kelompok tersebut. Fre
keluarga dalam perawatan kesehatan bagi anggota kelu kuensi kondisi sering kali memengaruhi apakah kondisi
arga jelas terbukti untuk profesional kesehatan. (Pembaea disebut sebagai penyakit atau bukan. Sebagai eontoh,jika
dapat membaea kembali Bah 1, yang membahas secara hampir setiap orang di dalam sebuah komunitas menga
me~dalam peran ke\uarga yang berkaitan dengan sehat dan lami malnutrisi, keletihan yang berkaitan dengan hal ter
sakH). Dengan keyakinan bahwa perbaikan utama dan pe sebut mungkin akan dianggap sebagni hal noma\. Poin
meliharaan kesehatan tetjadi khususnya melalui lingkung yang ditegaskan: Di Amerika Serikat sekarang ini, kami
an dan modifikasi gaya hidup dan komitmen personal, menganggap flu dan karies gigi, sebagai gangguan yang
peran sentral keluarga dalam mengemban tanggungjawab merupakan bagian dari kehidupan normal, dan sebagian
terhadap kesehatan anggotanya diperkual (Pratt, 1982). besar penderita flu atau sakit gigi tidak mengganggap hal
Dengan demikian, keyakinan ini, didukung oleh Pratt tersebut sebagai penyakit.
(1976) dan Forrest (1981), bahwa perawatan kesehatan
FAKTOR GENDER DAN KELAS SOSIAL. Woods dan rekan
sangat penting dan merupakan fungsi dasar keluarga. Kami
(1988) mengungkap beberapa temuan mengenai gender
yakin bahwa pendidikan kesehatan dan konseling untuk
dan kelas sosial yang menarik dalam penelitian mereka,
perawatan din keluarga harus menjadi tujuan primer prak
yang membahas definisi wanita mengenai sehat Dalam
tik keperawatan keluarga.
upaya mengukur konsep sehat dari perspektif wanita, para
peneliti ini mewawanearai sampel dari 528 wanita yang
e.;PERILAKU KELUARGA tinggal di Bl:irat Laut Pasifik mengenai makna sehat.
TERKAIT DENGAN SEHAT Wanita-wanita terse but, usianya berkisar dari 18 sampai 45
tahun, yang mewakili kebudayaan, status pernikahan, dan
DAN SAKIT tingkat pendidikan serta sosial-ekonomi yang berbeda,
Praktik kesehatan dan pemanfaatan layanan perawatan ke melaporkan berbagai definisi sehat yang banyak sekali.
sehatan sangat bervariasi dari keluarga ke keluarga. Dua Keluhan kesehatan paling sering dilaporkan oleh wanita
alasan utama keragaman dalam praktik perawatan kesehat yang: Mendefinisikan sehat sebagai perhatian klinis (mis.,
an ini adalah perbedaan keluarga baik dalam konsep apa tidak merasa sakit, tidak sakit, nyeri, atau sakit kepala),
yang menyusun sehat dan sakit dan keyakinan kesehatan sebagai pengaruh positif (mis., merasa sejahtera, merasa
mereka terkait dengan penearian perawatan kesehatan dan baik-baik saja), sebagai perasaan bugar (memiliki stamina
mengikuti tindakan perawatan kesehatan. dan kekuatan, mampu aktif), sebagai mempraktikkan gaya
hidup yang sehat (mis., tidak merokok, makan makanan
yang seimbang), sebagai hidup dalam keselarasan (mis.,
PERBEDAAN KONSEP SEHAT DAN SAKIT
merasa utuh seeara spiritual, yaitu hidup berada dalam
Konsep sehat dan sakit sangat bervariasi luas dari kebu keadaan seimbang, merasa puas). Wanita yang mempunyai
dayaan ke kebudayaan, wilayah ke wilayah, dan keluarga pendidikan yang lebih formal dan/atau penghasilan yang
BAB 16 FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA 397
lebih besar rnelaporkan citra sehat yaitu terdapatnya rasa terhadap sakit adaJah bahwa orang semata-mata sakit saat
sejahtera positif "yang rnelirnpah". Wanita yang secara mereka tidak rnerasa baik.
pendidikan dan/atau secara ekonorni kurang cenderung Baumann (196-1) rnenunjukkan perbedaan ini pada studi
rnernb~at konsep sehatlebih pragrnatis-sebagai tidak awal yang ia lakukan terhadap pasien paruh bayadan lansia
adanya gejala, kernarnpuan untuk rnelakukan peran umum yang sakit kronik di klinik dari kelas pekerja serta latar
mereka, dan kernampuan beradaptasi terhadap tuntutan belakang sosial-ekonorni rendah dan mahasiswa baru
lingkungan mereka. Temuan studi rnenunjukkan bahwa kedokteran pada tahun pertama ketika mereka di sekolah
wanita dari kelas sosial tinggi kemungkinan lebih mem kedokteran, yang umumnya dari latar belakang kelas me··
punyai kesempatan untuk mengembangkan citra atau kon nengah dan kelas atas-menengah serta pada usia 20-an
sep sehat yangjauh melebihi batasan gejala klinis, penam awal mereka. Ia membandingkan dua kelompok tersebut
pilan peran, dan konsep adaptif. berdasarkan definisi sehat dan sakit mereka. Baumann me
Laporan terbaru memastikan qahwa pria lebih "sulit nemukan tiga dasar orientasi yang berpengaruh kuat ter
dijangkau" dengan kesehatan mereka dan sistem peJayan hadap sejahtera dan sakit yang disebutkan di atas yang ada
an kesehatan. Pria, tiga kali lebih sering tidak menemui dalam kedua keJompok: (1) perasaan sejahtera atau sehat
dokter mereka secara teratur dibandingkan wanita. Seper sakit subjektif (orientasi perasaan-status), (2) tidak ada
empat pria yang disurvei mengatakan mereka akan me atau ada gejala umurn atau khusus (orientasi gejala), dan
nunggu "selama mungkin" sebeJum mencari perawatan (3) keadaan rnampu atau tidak mampu rnelakukan aktivitas
kesehatan. Hambatan terhadap pencariari perawatan kese biasa (orientasi performa). Konsisten dengan orientasi ni
hatan oleh pria dicatat terutarna karerta inasalah psikologis, lai produktivitas masyarakat Amerika, kedua kelompok
yaitu, pria tidak nyaman untu~ mendiskusikan masalah (yang mewakili perbedaan usia dan sosioekomi) menye
kesehatan dengan dokter. Faktor lain yang ber.pengatuh butkan orientasi aktivitas dalam konsep sehat dan sakit .
rnencakup kurangnya asuransi kesehatan (3 dari 10 pria rnereka. Pasien di klinik cenderung mengidentifikasi pe
yang bekerja tidak diasuransikan) dan kebudayaan (mis., rasaal1 sUbjektif sebagai faktor signifikan dalam definisi
pria Latin dua kali lebih cenderung menghindari pencarian mereka (yang mendukung kesimpu~an Koo [1954] bahwa
perawatan medis dibandingkan pria Anglo) (Marquis, orang yang kurang pendidikan, kurang mengungkapkan
2000). pemikiran mereka mengenai sakit),. sementara mahasiswa •
PERBEDAAN KELAS SOSIAL. Orang dari latar belakang et baru kedokteran .mengidentifikasi adanya atau tidak ada
nik dan status sosial-ekonomi yang sarna sering kali me nya gejala sebagai kriteriakedua dalam definisi sehat dan
miliki sikap, mitos, dan niIai yang sarna mengenai kese sakit mereka.
hatan mereka yang dapat dibandingkan (Spector, 1961). Koos (1954), dalam sebuah studi klasik, menunjukkan
Hal ini khususnya telah didokumentasikan pada komunitas bahwa posisi sosial-ekonomi sangat rnemengaruhi inter
rniskin (McLachlan, 1958; Lewis, 1961). Kane dan rekan pretasi gejaJa individu-yaitu, apakah geja\il dianggap se
(1976) rnenunjukkan bahwa interpretasi yang ada terhadap bagai gejala sakitatau tidak, dan jika ada, apakah gejaJa
"sehat" oleh kaum rniskin adalah konsekuensi alami dari tersebut mengindikasikan ba~wa perawatan medis perlu
kondisi hidup saat mereka rnenemukan diri rnereka sendiri. dicari. Ia rnenernukan bahwa saat jenjang kelas sosial se
Irelan menjelaskan lebih lanjut: seorang menurun. pengakuan terhadap gejala yang lebih
Seluruh orientasi mereka diwamai oleh bukti bahwa me sedikit dan kebutuhan yang dirasakan terhadap peJayarw.n
reka hidup dengan orang-orang miskin lainnya, mereka medis ada di antara populasi yang diteliti. Pekerja kela~
mengambil perspektif orang di sekitar mereka dan saling menengah ditemukan lebih paham mengenai gejaJa penya
memperkuat keyakinan dan nilai. Cara mereka mengatasi kit, sec:l.angkan kelas pekerja dan orang kelas bawah me
masalah kesehatan sangat jelas baik terhadap situasi ma nunjukkan pengakuan yang lebih sedikit terhadap gejaJa
terial dan struktur sosial kemiskinan itu sendiri maupun sebagai tanda-tanda sehat-sakit sehingga tidak memalldml}'
terhadap aspek pandangan hidup akan kemiskinan-ideal, gejala ini sebagai indikasi adaya kebutuhan terhadap pCO)
nilai, dan ke'yakinan yang dipatuhi orang miskin (Irelan, tolongan medis. Oleh karen a itu, Koo dan Baumann (1961)
1972, him. 56-57).
konsisten dengan ternuan mereka bahwa semakin berpen
Orang memiIiki cara yang berbeda dalam menentukan didikan sebuah keluarga, biasanya semakin baik penge
apakah mereka sakit atau sehat. Beberapa orang merasa tahuan keluarga mengenai kesehatan. Dengan seniHkil'
mereka sakit hanya saat mereka tidak lagi dapat bekerja bertambahnya penggunaan k,ornputer di rumah dan al\.;;;(:.,;;
atau menjalankan kebiasaan aktivitas harian dan peran ke Internet, banyak keluarga yang mampu memiliki sum
mereka; yang lain sangat menyesuaikan fungsi fisioJogis ber ini di rumah mereka lebih terinformasi mengenai lll~,·
mereka dan mengenali gejala minor sekali punatau tanda salah perawatan kesehatan berdasarkan pencarian data lUe
tanda sebagai indikasi penyakit dan sakit. Orientasi ketiga reka. Tentu saja, penentuan tingkat pengetahuan keluarga
1
l
mengenai kondisi tidak dapat secara otomatis dilakukan keyakinan penjelasan yaitu sehat dan sakit dipandang se
berdasarkan tingkat sosial-ekonomi mereka, hal ini harus bagai akibat dari penyebab sosial atau supranatural atau
dikaji pada setiap klien. Selain itu, anggota keluarga ter akibat dari ketidakseimbangan (seperti panas dan. dingin
tentu, umumnya lbu, mungkin mendapat informasi lebih atau yin dan yang) dalam tubuh. Penjelasan ini biasanya
'baik, Wanita secara konsisten ditemukan memiliki lebih adalah penjelasan holistik-yang mengakui keterkaitan
banyak informasi pendidikan kesehatan karen a peran ke antara pikiran dan tubuh serta antara individu dan ling
sehatan mereka dalam keluarga. kungan sosialnya. Pandangan mengeriai terapi penyakit
Perbedaan kelas sosial juga sangat nyata berhubungan umumnya sesuai dengan keyakinan tentang penyebab ma
dengan prioritas keseluruhan keluarga. Pada keluarga kelas salah (Kleinmann, 1980). Sebagai contoh, jika masalah
bawah, kesehatan sering kali merupakan prioritas bawah kesehatan dianggap disebabkan oleh interaksi sosial yang
dibandingkan pekerjaan, makanan, dan hunian, kecuali ada terganggu, intervensi sosial lebih dipilih (Friedman &
krisis kesehatan itu sendiri. Ferguson-Marshalleck" 1996). Pada kebudayaan Amerika
Asli, "nyanyian" dan lukisan pasir mungkin terapi yang.
PERBEDAAN ETNIK. Latar belakang etnik keluarga adalah
digunakan saat interaksi sosial dan dukungan diperlukan
faktor utama lainnya yang memengaruhi konsep dan keya
bagi masalah yang bers~mber dari masalah interpersonal.
kinan sehat serta sakit anggota keluarga. Arthur Kleinman,
seorang ahli antropologi dan psikiater, menyusun Model
Penjelasan Sehat dan Sakit, yang menjelaskan bagaimana KEYAKINAN KESEHATAN TENTANG
faktor kebudayaan mengatur persepsi, pemberian label, PENCARIAN PERAWATAN DAN TlNDAKAN
penjelasan, penilaian gejala, definisi sehat dan sakit, prog KESEHATAN
• nosis, terapi, dan promosi kesehatan individu. Kleinman
(1988) dan rekannya (Kleinmann, Eisenberg, & Good, Faktor utama lainnya yang teridentifikasi sebagai praktik
1978) membuat perbedaan penting antara penyakit dan yang memengaruhi kesehatan adalah keyakinan kesehatan
sakit. Penyakit adalah pemahaman biomedis profesional individu dan keluarga tentang pencarian perawatan dan
kesehatanterhadap 'masalah kesehatan, sementara sakit tindakan kesehatan. Dua masalah. yang terkait dibahas di
adalah pemahaman dan definisi unik pasien pribadi bagian ini: (1) faktor yangmenyebabkan kesiapan dan
• mengenai apa yang terjadi padanya. kehendak individu untuk mencari layanan perawatan ke
'Menurut Kleinmann, faktor kebudayaan menentukan sehatan dan memperbaiki gaya hidupnya (mis., mengubah
pentingnya berbagai domain pengaruh. Domain ini mem-' perilaku sehat personal) dan
(2) variabel yang memengaruhi
bentukpenjelasan sehat dan sakit masyarakat serta apa promosi kesehatan dan tindakan pencegahan itu sendiri
yang mereka pikir harus mereka lakukan mengenai (praktik kesehatan personal dan pemanfaatanlayanan ke
kesehatan. Tiga domain pengaruh yang diidentifikasi sehatan).
Kleinmann adalah domain pengaruh profesional, populer,
dan rakyat. Dalam domain profesional, yang merupakan MODEL KEYAKINAN KESEHATAN. Skema yang paling
domain pengaruh yang paling kuat, keluarga, kerabat, dan komprehensif untuk meninjau pencegahan penyakit dan
komunitas orang awam adalah sumber informasi dan ke perilaku mendeteksi sakit adalah Model Keyakinan Ke
yakinan sehat dan sakit (Kleinmann, Eisenberg, & Good, sehatan (Health Belief Model) (Berkanovic, 1976), yang
1978), pada 70 sampai 90% keadaan sehat, domain telah diujikan di berbagai area pencegahan dan kesehatan
pengaruh populer dikonsultasikan pertama kali. Domain kuratif yang luas. Model ini dimodifikasi beberapa kali
pengaruh terakhir disebut domain rakyat, saat penyembuh sejak sem uta dibentuk dan merupakan alat yang bermanfaat
nonprofesional seperti cf,lrandero(a), tabib Amerib Asli, gun a secara sistematis menganalisis perilaku kesehatan
atau ahli herba memberikan penjelasan tentang keadaan personal, memperkirakan aktivitas pengalihan seperti tin
sehat. Pada keluarga yang tidak terakuIturasi, baik domain dakan kesehatan pencegahan, pemanfaatan layanan medis,
populer maupun rakyat yang berasal dari kebudayaan ter menunda pencarian bantuan, dan kepatuhan terhadap pro
sebut disebarkan oleh keluarga dan komunitas melintasi gram pengobatan. .
generasi. Model Keyakinan Kesehatan menggunakan teori Lewin
Masyarakat Barat khasnya meIandaskan penjeJasan yang menekankan bahwa dunia orang yang memersepsi
mereka mengenai sehat dan sakit pada fenomena alamiah kan menentukan apa yang akan ia lakukan, bukan Iing
(yang berlawanan dengan fenomena supranatural) serta kungan fisik, kecuali jika lingkungan ini dipandang oleh
temuan i1miah; yaitu, penyebab masalah kesehatan adalah individu. Lewin mengidentifikasi beberapa aspek kehidup
infeksi, cedera mekanik, pertumbuhan tumor, atau penga an sebagai sesuatu yang memiliki valensi negatif (dinilai
ruh stres. Pada kelompok etnik dan masyakat yang tidak secara negatit), positif (dinilai secara positif), dan netral.
kebara~-baratan, keluarga sering kali memegang sistem lndividu mencoba menghindari aspek yang dinilai secara
BAB 16 FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA 399
negatif, sementara mereka mencoba memasukkan aspek atau risiko yang dirasakan tidak sepenuhnya dipahami atau
positif ke dalam hidup mereka. tampak tinggi (Clarke, Lovegrove, Williams, & McPherson,
Model asli (Gambar 16-1) memberikan penjelasan tin 2000; Cousins, 2000; Grubbs & Tabano, 2(00). Sebagai
dakan kesehatan preventif-yaitu, strategi untuk meng contoh, Cousins menemukan bahwa wanita yang berusia
hindari bagian sakit dan penyakit yang dinilai secara 70 tahun dan lebih tua sering kali merasakan kerentanan
negatif. Dalam upaya individu melakukan tindakan pence fisik dan tidak yakin mengenai risiko aktuaI dan/atau man
gahan untuk menghindari penyakit, individu perlu meyakini faat program latihan mereka. Dengan demikian, dalam
bahwa: menghadapi ketidakpastian ini, wanita ini melaporkan
• Individu secara personal rentan atau mudah terkena alasan medis mengapa mereka harns dibebaskan dc\ri
penyakit. latihan yang m~ningkatkan kebugaran.
• Penyakit dapat sedang sampai berat, sehingga meng MODEL PROMOSI KESEHATAN. Pender, Murdaugh, dan
alami penyakit akan secara signifikan mengganggu Parsons (2000) mengembangkan Model Keyakinan Ke
kehidupan seseorang. sehatan menjadi Model Promosi Kesehatan Pender, yang
• Melakukan tindakan tertentu akan bermanfaat karena merupakan pelengkap untuk model perlindungan kese
mengurangi kerentanan terhadap, atau keparahan, pe hatan lainnya. Promosi kesehatan berfokus pada gerakan
nyakit. . ke arah status promosi kesehatan dan kesejahteraan yang
• Manfaat ditimbang berdasarkan hambatan, seperti positif. Status sakit dan penyakit yang negatif tampak mo
biaya, nyeri, waktu, ketidaknyamanan, dan rasa tivasi untuk perilaku promosi kesehatan. Pender menun
malu. jukkan bahwa keinginan bertumbuh, ungkapan potensi
manusia, dan kualitas kehidupan memberikan motivasi un
Kerentanan dan keseriusan penyakit adalah faktor yang . tuk tindakan promosi kesehatan.
dirasakan tidak bergantung pada bukti namun pada ke Model Promosi Kesehatan Pender (Gambar 16-2) ber
yakinan personal seseorang. Kedua persepsi individu ini landaskan pada Model Keyakinan Kesehatan sebelumnya.
menjadi faktor "kesiapan" yang mengarahkan pada ancam Model yang· teJah direvisi (pender, Murdaugh, & Parsons,
an penyakit yang dirasakan. Dalam model ini, terdapat 2001) memunculkan teori tentang hubungan antara karak
faktor pemodifikasi (demografi, sosiopsikologi, dan struk teristik dan pengalaman, kognisi dan afek spesifik periJaku,
tural). yang diposisikan untuk memodifikasi kerentanan dan hasil akhir perilaku individu. Pada model Pender,
yang dirasakan, keparahan, manfaat versus kerugian yang karakteristik dan pengalaman individu mencakup pengaruh
dirasakan, dan isyarat untuk bertindak. Isyarat untuk ber perilaku yang terkait sebelumnya dan faktor-faktor biolo
tindak adalah stimulus cepat yang diperlukan untuk me gis, psikologis, dan sosial-budaya. Meskipun faktor pribadi
micu pengenalan dalam pikiran seseorang mengenai ke dianggap memengaruhi kecenderungan terhadap keterli
rentanan dan keseriusanpenyakit (ancaman), dan perlunya batan dalam perilaku promosi kesehatan. beberapa karak
mengambil tindakan untuk mengurangi ancaman tersebut teristik personal yang tidak dapat diubah sehingga jarang
(Redding, Rossi, Rossi, Velicer, & Prochaska, 2000; dimasukkan ke dalam intervensi keperawatan.
Rosenstock,1974). Inti dari Model Promosi Kesehatan yang telah direvisi
Pada model keyakinan kesehatan yang terbaru, faktor menekankan pentingnya kognisi; dan afek perilaku yang
kesiapan telah diperluas sampai mencakup perasaan keren spesifik sebagai motivator primer perilaku. Variabel illi
tan an dan keseriusanmasalah kesehatan yang dirasakan khususnya harus perawat pertimbangkan, karena mel'upa
(ancaman) dan motivasi positif untuk memelihara, men kan subjek modifikasi intervensi keperawatan. Enam kog
dapatkan kembali, atau mencapai kesejahteraan. Faktor nisi dan afek spesifik perilaku yang dipertimbangkan men
motivasi ini mencakup perhatian, dan penekanan masalah jadi motivasi utama dalam mendorong individu terlibat
kesehatan secara' umum, keinginan untuk mencari dan dalam perilaku promosi kesehatan diidentifikasi daJ/(!l)
mendapatkan arahan medis, rencana untuk memat~hi prak model tersebut sebagai: Manfaat tindakan, hambatan tel
tik kesehatan yang positif (Beeker, 1974; Redding .et aI., hadap tindakan, dan kecakapan diri yang dirasakan, afek
2000; Rosenstock, 1974). terkait aktivitas, pengaruh interpersonal, serta pengaruh
Model tersebut telah digunakan secara luas untuk; mem situasional. Kognisi dan afek spesifik perilaku yang dihi
bantu menentukan alasan seseorang terlibat dalam aktivi potesis secara langsung terkait dengan tindakan promosi
tas tertentu yang atau tidak meningkatkan kesehatan dan kesehatan. meliputi persepsi positif terhadap hasil akhir
kesejahteraanmereka. Studi ini telah menunjukkan. secara yang diharapkan dan diduga, hambatan untuk bertindak
konsisten bahwa manfaat dari perilaku sehat tertentu (mis., minimal, perasaanefektif dan terampiI, perasaan positif
aktivitas fisik) tidak dapat cukup berfungsi sebagai pendo mengenai perilaku sehat, adanya dukungan sosial keluarga
rong tindakan saat individu memercayai bahwa hambatan dan ternan sebaya, model peran yang positif, dan keter
400 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
'V~rl.lib~jd~iiiograf1k:'·~' --
'U~f~,jeiifskEiiamln, ras; 'etnisltas, dll..
,,>~~~;!-.,~~:'~~;'{.":.::.'~:' ' . - .'. ,.
viirt8b8IsO:~/o'pslkologisc, __ .'.
(. keprlpa~li!nj.kEllas so!>lal,J~kanah .....
r----------1.~. ,tqm~f1,~_6~y~,.k~lorriii6krujukan; dli. .
.
, " .dlrasakaf(.'·
~~~eri~~~~~~1~~if~~~~y~~t~~~:
.
I!~a~~~k
L -_ _ _ _ _ _ _ ~ ::Ariclirt;ari:penyakit ·X"yangdirasakah t~;J<~)TIurigkihaH'~i~~U:@!ri~~~juri;r\":"';
.
~ " ", -
....: . . : . , .
' . . : ',.'
. ,y,:Undakan kese/:iatanperi~gahah'·'
" ;.."/ ... ~. :.:.. - ,.,' _,. •.•• ': _~ : . : - . co- ,:' _ --:., _ : '
Gambar 16·1. Diagram (asli) Model Keyakinan kesehatan. (Dari Rosenstock, 1974, him. 7)
sediaan konteks lingkungan yang sesuai, aman, serta me akses dan skrining yang efektif, layanan kesehatan, per
nyenangkan (Pender, Murdaugh, & Parsons, 2001). baikan gaya hidup, dan pendidikan, keluarga tersebut akan
Dalam model Pender, hasil akhir perilaku dipengaruhi lebih cenderung berperilaku positif untuk keperitingannya.
oleh rasa komitmen seseorang terhadap rencana tindakan Seorang praktisi kesehatan tidak seharusnya menggunakan
dengan strategi khusus yang teridentifikasi, dan kapasitas taktik rasa takut untuk membangun kecemasan dan ke
seseorang untuk menekan persaingan antara tuntutan dan siapan tanpa memberikan tindakan yang efektif serta tin
pili han. Perilaku promosi kesehatan adalah hasil akhir tin dakan perbaikan yang dapat diakses untuk mengatasi dan
dakan dalam model tersebut. Pender dan rekan menekan mengurangi ancaman terse but.
kan bahwa perilaku promosi kesehatan akhimya bertujuan
mencapai hasil akhir kesehatan yang positif bagi klien
yang harus menghasilkan pengalaman kesehatan yang po ~FUNGSI PERAWATAN
sitif selama masa hidup orang tersebut. KESEHATAN KELUARGA
Kesimpulan, aspek yang harus diingat tentang m,jdel
keyakinan kesehatan adalah bah wa model tersebut meru Fungsi perawatan kesehatan bukan hanya fungsi esensial
pakan model pengambilan keputusan yang rasional, yaitu dan dasar keluarga namun fungsi yang mengemban fokus
terjadinya perilaku kesehatan personal dianggap dipenga sentral dalam keluarga yang berfungsi dengan baik dan
ruhi oleh faktor-faktor yang teridentifikasi dalam Model sehat. Akan tetapi, memenuhi fungsi perawatan kesehatan
Keyakinan kesehatan, dan Model Promosi Kesehatan bagi semua anggota keluarga dapat sulit akibat tantangan
Pender. eksternal dan internal. Pratt (1976; 1982) menunjukkan
Berkenaan dengan implikasi pada perawatan kesehatan bahwa alasan keluarga mengalami kesulitan memberikan
keluarga, model ini menekankan pentingnya sistem keper perawatan kesehatan bagi anggota mereka terletak pada (a)
cayaan keluarga dan anggota keluarga. Jika suatu keluarga struktur keluarga dan (b) sistem pelayanan kesehatan. Pratt
merasakan ancaman dan kesempatan untuk mengurangi menemukan bahwa saat keluarga memiliki asosiasi yang
ancaman selanjutnya tampak pada keluarga, seperti daya luas dengan organisasi, terlibat dalam aktivitas umum, dan
BAB 16 . FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA 401
Karakterlstlk dan Kognlsl dan HasllAkhlr
Pengalaman Afek Speslflk Perllaku
Indlvldu Perllaku
, Petllakll yang
terl<8its6beliJrnnya
FaktQrpersonal; .
. . blologls•..
psikolciglS. Soslal.
. budaya
Gombar 16-2. Revisi Model Promosi Kesehatan. (Dari Pender, 1996, him. 67)
menggunakan sumber komunitas, mereka memanfaatkan keJuarga sebagai 'masalah'? Dan mengapa keluarga sering
pelayanan perawatan kesehatan dengan lebih tepat. Selain kali meIihat profesional medis sebagai figur yang tidak
itu praktik kesehatan personal meningkat saat suami secara peduli dan tidak komunikatif? Agaknya setiap orang
aktif terlibat dalam urusan internal keluarga, termasuk ma menginginkan tujuan yang sama-kesembuhan atau ke
mungkinan hasil yang terbaik bagi pasien. Sekali pun
salah yang berkenaan dengan sistem pelayanan kesehatan.
masalahjeJas ada." (him. 5)
Agar keluarga dapat menjadi sumber kesehatan primer
dan efektif, mereka hams menjadi lebih terlibat ddlam tim Pratt (1976) mengakui bahwa tidak mungkin bagi ke
perawatan kesehatan dan proses terapi total (Kroty/1996; luarga untuk menjadi sangat bertanggung jawab'tentang
Levine & Zuckerman, 2000). Hal ini menyiratkan hu fungsi perawatan kesehatan mereka jika profesional ke
bungan egaliter dengan penyedia perawatan kesehatan saat sehatan menyingkirkan mereka untuk berpartisipasi dalam
kedua partisipan dapat secara terbuka mengungkapkan penatalaksanaanmedis. Peran kemitraan tersebut diperlu
opini mereka dan menegosiasikan layanan yang memenuhi kan baik apakah kebutuhan kesehatan promotif, preventif,
kebutuhan serta kepentingan tertentu mereka. Levine dan atau kuratif dipertimbangkan. Individu harus diperlakukan
Zuckerman mempertanyakan: sebagai orang dewasa yang bertanggung jawab, bukan
"Mengapa dokter dan profesional kesehatan Jainnya, ter anak yang pasif, jika p~ofesional menginginkan mereka
masuk pengacara dan ahli bioetik, sering kali memandang mengemban tanggungjawab diri.
.402 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
Tidak hanya keluarga yang harus bermitra dengan disponsori oleh yang lain selain pemilik perusahaan. Total
penyedia layanan kesehatan dalam mengarahkan dan sebanyak 74,5% penduduk yang terlindungi asuransi di
mengimplementasikan perawatan kesehatannya sendiri, te asuransikan di pihak swasta. Menurut data yang didapat
tapi klien juga harus menjadi pengambil keputusan utama kan dari temuan survei yang dilakukan oleh National
dan manajer dari masalah kesehatan yang memengaruhi Center for Health Services Research, 10% dari populasi
kesejahteraan dan kehidupan mereka. Agar kliel\ terlibat mendapat perlindungan dari program yang didanai publik
dalam perawatan diri yang efektif, mereka harus memiliki seperti Medicare dan Medicaid. Meskipun memanfaatkan
pengetahuan dan keterampilan yang' diperlukan untuk dana publik ini, saat ini lansia di Amerika membayarkan
memberikan perawatan kesehatan yang baik. Hal ini ber sekitar seperlima dari penghasilan mereka untuk biaya
arti bahwa ·keluarga perlu akses ke sumber informasi ke perawatan kesehatan tanpa didanai, seperti obat yang
sehatan primer. Dengan demikian profesional harus mau mendapat premi dan obat resep. Sekitar 16,3% penduduk, .
meluaskan peran mereka dengan memasukkan pendidikan atau 44,3 juta orang Amerika, tetap tidak memiliki asuransi
kesehatan yang ditujukan untuk perawatan diri dan pem swasta atau perlindungan publik untuk membantu
berdayaan keluarga (Courtney, 1995; Institute of Medicine, membayar kebutuhan medis (ACP-ASIM, 2001; Centers
2000; Rafael, 1995). for Disease Control and Prevention [CDC]), 1999;
Sebagian besar keluarga mengenali kebutuhan untuk Himmelstein & Woolhandler, 1994; .Los Angeles Times,
mengemban penatalaksanaan perawatan kesehatan diri 2001).
mereka yang kuat (Levine & Zuckerman, 2000). Akan te Sekitar dua pertiga orang yang tidak memiliki perlin
tapi, baik profesional maupun industri pelayanan ke dungan asuransi adalah pekerja dan keluarganya. kelom
sehatan-rumah sakit, perusahaan farmasi, perusahaan pok ini mewakili besarnya jumlah orang yang tidak me
penyedia, dan industri asuransi kesehatan-tidak mendu miliki perlindungan asuransi. Pekerja yang tidak memiliki
kung hal ini. Data dari studi Pratt menunjukkan bahwa ke asuransi khasnya adalah pekerja paruh waktu atau pekerja
luarga yang paling efektif dalam mencari layanan medis mandiri, bekerja untuk perusahaan keei!, memiliki peng
yangtepat :dan mempraktikkan gaya hidup sejahtera de hasilan dengan upah rendah atau hampir mendekati upah
rigan cara mereka adalahkeluarga yang disebut sebagai munimum, dan bekerja di industri yang dicirikan dengan
keluarga "kuat". Keluarga ini seeara asertif ,mencari dan pekerja musiman atau sedikit teknis seperti pertanian,
mef!1verifikasi informasi, membuat keputusan yang ber konstruksi, pabrik, dan pedagang. Individu yang miskin
beda,danmenegosiasikan secara agresif dengan sistem dan dari latar belakang minoritas berisiko paling tinggi ti
pelayanari:kesehatan, bukan menerima dan mematuhi se dak memiliki perlindungan asuransi. Pada tahun 1996, le
cara pasif (Pratt, 1976; 1982). bih dari sepertiga orang Hispanik tidak memiliki asuransi
Alasan lain bahwa keluarga memiliki kesulitan mem kesehatan dan orang kuHt hitam lebih cenderung hanya
berikan perawatan kesehatan untuk anggotanya adalah' memiliki asuransi publik dibandingkan orang Hispanik
kurangnya akses ke perawatan. Ras dan tingkat pendapatan atau kuht putih [Agency for Health Care Policy and
serta pendidikan berpefan pada perbedaan kelas dalam Research [AHCPR], 1996). Selain itu, pekerja dari peker
akses dim pemanfaatan layanan perawatan kesehatan. Po jaan tertentu dalam jumlah tinggi tidak memiliki perlin-·
pulasi minoritas dan mereka yang memiliki tingkat peng dungan asuransi. Kelompok penduduk lainnya yang khu
hasiJan dan pendidikan rendah lebih sedikit memanfaatkan susnya rentan, tidak memiliki perIindungan asuransi dan
layanan perawatan kesehatan. Populasi bukan kulit putih memiliki asuransi yang sedikit manfaatnya termasuk anak
menghabiskan hari yang lebih sedikit di rumah sakit; lebih anak, orang dewasa mud a yang belum menikah, lansia wa
jarang menemui dokter, dan lebih cenderung diterapi di nita, kelompok berpenghasilan rendah-ment:;ngah, dan ke
unit raw at jalan rumah sakit daripada di klinik dokter luarga tanpa orang dewasa yang bekerja yang hidup atau
(United States Department of Health and Human Services berada hampir di garis kemiskinan (Himmelstein &
[U.S. DHSS], 1989a). Untuk ke)ompok tersebut, buruknya Wool handler, 1994) (lihat TabeI16-1).
pengalaman dengan sistem pelayanan kesehatan cende Bltnyak keluarga yang memiliki asuransi tidak men
rung ~enyebabkan angka pemanfaatan pelayanan peme dapat perlindungan asuransi secara' adekuat,yang men
riksaarrl?esehatan dan pengobatan yang rendah. cegah mereka mendapatkan perawatan kesehatan yang
Salah satu faktor penting yang menjelaskan perbedaan . komprehensif. Oleh karena itu, banyak keluarga miskin
akses dan pola pemanfaatan pelayanan medis adalah yang dilindungi oleh asuransi kesehatan diterapi di unit ga
kurangnya perlindungan asuransi perawatan kesehatan wat darurat yang sibuk dan klinik raw at jalan rumah sakit
(Kozol, 2000). Sekitar dua pertiga dari penduduk Amerika umum tempat perawatan mungkin terpisah-pisah dan ber
Serikat dilindungi oleh perlindungan terkait pekerjaan, kala (Center for Health Economics Research, 1993). Ter
baik secara individu maupun melalui kelompok yang dapat hasil akhir yang merugikan terkait dengan tidak
BAB 16 FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA 403
meniiJiki asuransi· kesehatan. yang menyebabkan angka • Kesehatanjiwa
mortalitas yang tinggi (TabeI16-2) (ACP-ASIM. 2001). • Cedera dan kekerasan
Kualitas lingkungan
• Imunisasi
iJl.'PRAKTIK PERAWATAN • Akses ke pelayanan kesehatan
Keragaman ekonomi dan kebudayaan .keluarga meng
KESEHATAN
ungkapkan 1cebutuhan untuk beradaptasi dengan aktivitas
Peningkatan praktik kesehatan dalam .keluarga adalah promosi kesehatan terhadap kebutuhan kelompok mino
tujuan dasar dari keperawatan keluarga. Hal ini menjadi ritas, miskin, dan etnik khusus. Walaupun U.S. Bureau of
sangat penting untuk mendapatkan informasi tentang prak the ~ensus (2000a) melaporkan kecenderungan nyata da
tik kesehatan keluarga guna membantu keluarga dalam lam penundaan dan penurunan pelahiran, jumlah keluarga
meningkatkan dan memelihara kesehatan. Satu indikasi orang tua tunggal meningkat dengan cepat. Jumlah kelu
tingkat berfungsinya perawatan kesehatan keluarga adalah arga yang dikepalai oleh ibu tunggal telah meningkat se
keseluruhan derajat kesehatan anggota keluarganya. Hal banyak 25% sejak tahun 1990, sampai lebih dari 7,5 juta
ini sering kali disimpulkan dengan mengumpulkan infor rumah tangga di Amerika Serikat (Kantrowitz & Wingert,
masi berkenaan dengan insidens penyakit per anggota da 2001). Struktur keluarga·ini sering kali menyebabkan ke
lam periode waktu tertentu, dengan menyadari, tentunya, miskinan, dengan anak yang hidup di luar pernikahan 7
bahwa usia individu dan lingkungan mereka memainkan kali lebih cenderung mengalami kemiskinaR dim 17 kali
peran utama dalam genesis dan insidens penyakit. Misal lebih cenderung membutuhkan tunjangan kesejahteraan
nya, keluarga besardan keluarga yang memiliki anak kedl saat mereka dewasa (Kantrowitz & Wingert),
memiliki lebih banyak insidens penyakit per keluarga. Ke Angka kehamilan remaja dan aborsi telah. mengalami
luarga yang bermasalah ditemukan memiliki sedikit res is penurunan pada tahun 1990-an, namun masih sangat tinggi.
tensi terhadap penyakit sehingga memiliki angka penyakit Angka aborsi tUfUn hampir sepertiganya antara tahun 1990
yang lebih tinggi dibandingkan keluarga yang berfungsi dan 1997 di antara remaja usia 15 sampai 19 tahun, dengan
dengan baik.
Ratusan ribu orang Amerika meninggal lebih awal se
tiap tahunnya karena penyakit yang terutama disebabkan
oleh gaya hidup yang tidak sehat. Mortalitas yang tidak TABEL 16-1
perlu ini akibat dari penyakit jantung, kanker, kecelakaan,
hipertensi, sirosis haH, dan diabetes. Dengan mengenaJi RANGKUMAN MENGENAI GOLONGAN
PeriyaJian
Sarapan
Kudapan
(antara waktu makan)
Makan siang
Kudapan
(antara waktu makan)
Makanmalam
Kudapan.
(antara waktu makan)
Gombar 16-3. Catalan hafian diet keluarga (calalan asupan diet keluarga selama tiga hari).
BAB 16 FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA 407
tidur 8 sampai 12 jam pada malam hari dan tidur siang satu Health Service's Healthy People 2010 (U.S. DHHS, 2000),
kali padasiang hari. Anak usia prasekolah membutuhkan aktivitas fisik dan kebugaran berada diurutan pertama.
10 sampai 12 jam tidur. Anak usia sekolah rata-rata mem Anjuran kesehatan masyarakat terbaru mengenai aktivitas
butuhkan 9 sampai 10 jam istirahat Hap malam. Kebutuhan fisik menyatakan bahwa setiap orang dewasa harus mela-'
tidur menurun selama remaja sampai sekitar 7,5 jam setiap kukan sebagian besar aktivitas fisik sedang selama 30
harinya. Dewasa muda dan pertengahan membutuhkan 6 menit sehari atau lebih,lebih dianjurkan, setiap hari (Burns,
sampai 8 jam tidur. Kebutuhan tidur lansia turun sampai 1996). Penelitian tambahan menunjukkan bahwa mereka
kira-kira 6,5 jam. Peningkatan keseluruhan status kese yang memenuhi standar ini dapat mengambil manfaat ke
hatan, perbaikan status mental, dan peningkatan masa hi sehatan dan kebugaran tambahan dengan rrienjadi lebih
dup telah dihubungkan secara positi( dengan kebiasaan aktlf secara fisik atau dtmgan lebih bersemangat dalam
istirahat dan tidur yang teratur dan adekuat (Baker, 1985; beraktivitas pada kehidupan sehari-hari mereka (Dinger,
Bowden, Dickey, & Greenberg, 1998). . 1999; Pate et aI., 1995). Anjuran menekankan aktivitas fi
Setiap keluarga memiliki pola tidur, meskipun pada be sik sebagai pengganti latihan, bagi beberapa orang yang
berapa keluarga pola ini mungkin tidak konsisten akibat sulit untuk menyesuaikan dengan jadwal harian mereka.
keramaian di rumah keluarga, perbedaan jadwal kerja dan Para ahli sepakat bahwa episode intermiten aktivitas fisik
sekolah, saki!, atau karena kebutuhan pemberian asuhan lebih bermanfaat dibandingkan gaya hidup kurang gerak.
seperti pada keluarga yang memiliki bayi baru. Pengkajian Untuk memenuhi anjuran tersebut, seorang individu harus
tidur keluarga harus dimulai dengan riwayat tidur. P~rawat mengakumulasi aktivitas' fisik dengan intensitas sedang se
hamS mengkaji jika ada anggota keluarga memiliki kesu lama 30 meni!, sedikitnya lima hari dalam seminggu (Tabel
Iitan tidur (insomnia) dan jika demikian, tipe masalah khu 16-3). Studi menunjukkan bahwa orang dewasa yang me
. sus apa yang ada-jatuh tertidur, atau terbangun lebih awal mulal aktivitas fisik setelah masa tidak aktif menurunkan
tanpa. dapat kembali tidur. Frekuensi dan keparahan in angka mortalitas jika dibandingkan dengan mereka yang
somnia harus didapatkan. Sering kali, kesulitan tidur akibat tetap kurang gerak (paffenbarger et aI., 1993). Ketika la
pengaturan tidur yang tidak adekuat di rumah. Catatan ti tihan dan ak~vitas fisik termasuk dalam aktivitas keluarga,
dur yang sederhana yang disimpan oleh· masing-masing setiap orang dalam. keluarga mendapat manfaat, dan ke
anggota keluarga dapat memberikan pemahaman tambah biasaan sepanjang hidup yang penting terbentuk.
an dalam mengidentifikasi gangguan tidur.
AKnVITAS· R£KREASI• .Manfaat. rekreasi keluarga dalam
Kurangnyapengetahuan akan kebutuhan tidur anggota
memelihara kehidupan keluarga yang sehat sec~ konsis
keluarga, dan apa yang membuat rutinitas tidur yang baik,
ten dikenali dalamliteraturdan penelitianmengenai kelu
dapatditemukan. Orang tua baru dapat bingung tentang
arga (Zabriskie & McCormick, 2001). Meskipun masing
jadwal tidur bayi mereka yang tidak teratur. Lansia mung
masing anggota keluarga mempunyai aktivitas waktu luang
kin kurang paham tentang kebutuhan tidur normal dan
khususnya sendiri, keluarga juga harus memiliki aktivitas
perubahan yang terjadi seiring dengan penuaan. Banyak
yang berpusat pada keluarga secara teratur yang membuat .
keluarga kuning pengetahuan mengenai pengaruh sedatif
semua anggota berbagi dan meningkatkan kehidupan me
dan' obat-obatan yang diresepkan lainnya, obat-obatan
reka bersama-sama. Aktivitas ini dapat berupa aktivitas
yang dijua1 bebas, dan obat-obatan gelap pada tidur. Pe
yang bersifat keagamaan, pendidikan, rekreasi, kemasya
rawat harus mendapatkan informasi dari keluarga berkena
rakatan, atau kebudayaan. Ritual dan perayaan keluarga,
an dengan kemungkinan etiologi gangguan pola tidur yang
paling umum diadakan selama liburan atau ulang tahuu,
teridentifikasi.
juga merupakan waktu yang penting saat keluarga ber-·
kumpul bersama guna memperbanii ikatan mereka dan
AKTIVITAS FISIK DAN REKREASI KELUARGA rasa keutuhan sebagai sebuah keluarga dan saling menik
mati kekeluargaan.
Aktivitas fisik yang teratur meningkatkan kesehatan secara Aktivitas rekreasi merupakan aktivitas yang terpisah
umum. Aktivitas yang melibatkan banyak gerak atau lebih dari kewajiban kerja, keluarga, dan masyarakat serta in
aktif dapat membantu mengurangi lemak tubuh dan risiko dividu melakukannya berdasarkan kehendak guna menda
penyakit. Walaupun manfaat latihan fisik terbukti, 28% 'patkan relaksasi, pengalihan, pengembangan diri, atau
orang dewasa bergaya hidup kurang gerak dan 60% orang partisipasi sosial. Rekreasi keluarga akan menimbulkan
dewasa tidak terlibat dalam aktivitas teratur yang memadai pemeliharaan dan penguatan ikatan keluarga, bergembita
(CDC, 1999). Pola ini dipelajari semuanya terlalu dini. bersama, membagi perasaan, mengurangi tekanan, dan
Pada tahun 1997, tercatat bahwa 51% siswa SMA tidak memperbaiki perasaan anggota keluarga tentang keluarga
terlibat dalam. kelas olah raga fisik (CDC). Di antara prio mereka (Geha, 1985; McCown, 1996; Zabriskie &
ritas promosi kesehatan yang ditetapkan oleh U.S. Public McCormick, 2001). Keluarga harus didesak untuk menam
408 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPER~WATAN KELUARGA
bahkan lebih banyak latihan, seperti mendaki, bersepeda, Aktivitas rekreasi yang melibatkan subsistem serta seluruh
berenang, dan permainan aktif secara fisik ke dalam ak keluarga dipandang sebagai kekuatan utama keluarga.. Ber
tivitas rekreasi keluarga mereka. Aktivitas ini juga memi dasarkan pada pengkajian keluarga, ketika perawat mene
Iiki manfaat dalam meningkatkan kebugaran fisik dalam mukan bahwa keluarga kurang dalam kohesif atau ikatan,
keluarga. kegembiraan menjadi keluarga, dukungan sosial, atau akti
Perubahan nilai dalam masyarakat telah membuat kua vilas rekreasi, berada atau di bawah tekanan, peningkatan
litas hid up, kesejahteraan tingkat tinggi, dan pemenuhan aktivitas rekreasi dan waktu luang keluarga yang teratur
diri melalui kerja dan waktu luang lebih utama s.aat ini.· serta lebih sering mungkin diperlukan. McCown (1996)
Dalam keluarga saat ini, rekreasi berpusat pada keluarga mengidentifikasi peran perawat dalam meningkatkan re
sedemikian rupa berkui-ang kepentingannya karena adanya kreasi aktif keluarga serta termasuk perilaku pemodelan,
kompetisi kesempatan waktu luang bagi individu dan memberikan pendidikan kesehatan, dan melakukan kon
banyaknya keluarga yang memiliki dua orang tua yang be trak untuk perawatan diri klien. Oleh karena itu, perawat .
kerja. Akan tetapi, faktor lainnya juga menyebabkan re keluarga didorong untuk menjadi model peran yang baik
kreasi keluarga sebagai aktivitas keluarga yang bermakna: dalam hal gaya hidup sehat dan aktif yang memasukkan
liburan yang yang lebih panjang dan dibiayai, jam kerja rekreasi keluarga; bertindak sebagai pendidik dan konselor
yang lebih singkat, lebih banyak liburan akhir pekan yang kesehatan bagi keluarga yang membutuhkan peningkatan
lebih dari tiga hari, dan makin besarnya daya akses ke aktivitas rekreasi mereka dan waktu luang lainnya; dan
fasilitas rekreasi, setidaknya bagi keluarga yang mampu. menggunakan modifikasi perilaku serta melakukan kon
Para peneliti juga melaporkan bahwa anggota keluarga trak sebagai satu mekanisme untuk membantu keluarga
yakin bahwa tidak cukup waktu yang dihabiskan dalam memperoleh pol a gaya hidup sehat seperti rekreasi dan la
aktivitas waktu luang keluarga (Smith, 1985). Dari keluar tihan keluarga.
galah individu belajar menilai pola gaya hidup tertentu,
termasuk pencapaian rekreasi yang sehat seperti kegiatan POLA KONSUMSI OBAT TERAPEUTIK DAN
yang'mel.ibatkan latihan dan waktu luang serta kerja ke PENENANG, TEMBAKAU, DAN ALKOHOL
lompok/tim. Keluarga adalah konteks dibentuknya rekreasi DALAM KELUARGA
yang sehat, waktu luang, dan pola latihan (McCown,
1996). Konsumsi obat berlangsung di mana-mana di Amerika, de
Penelitian' mengenai rekreasi keluarga berfokus pada ngan obat yang dijual.bebas paling sering digunakan (60
pengaruhpositif rekreasi keluarga pada pernikahan, ke sampai 70% waktu). Dalam masyarakat, tempat pit di
puasaan,dan kesatuan keluarga, serta stabilitas pernikahan anggap sebagai obat bagi segala sesuatu dari masalah
(Hill, 1988; Smith, 1985). Sebagai contoh, Gerson (1960), seksual sampai sakit kepala, tidak heran jika masalah ke
saat meneliti pasangan kuliah yang menikah, menemukan sehatan komunitas utama terjadi di praktik penggunaan zat
hubungan positif antara sejumlah faktor waktu luang dan Amerika. Penggunaan zat dianggap "bergaya" dan "keren"
kepuasaan pernik!lhan. West dan Merriam (1969) mene oleh banyak remaja, mahasiswa, dan warga dengan karir
mukan hubungan positif antara rekreasi di luar ruangan menengah, serta lansia. Praktik tersebut, dalam batasan
dan solidaritas keluarga. Hill, yang menerapkan teori pe sedang, dapat menyebabkan dampak yang relatif ringan
lekatan pada studinya, menemukan bahwa waktu rekreasi bagi kesehatan individu dan keseluruhan praktik kesehatan
bersama keluarga diduga sebagai stabilitas pernikahan. keluarga. Akan tetapi, penggunaan ekstensif zat ini dapat
memengaruhi kesehatan anggota dan keuangan keluarga,
Kelly (1978) menyimpulkan bahwa keluarga adalah
serta hubungan dan stabilitas keluarga. Profesional kese
konteks sosial inti dari waktu luang. Ia mengamati bahwa
hatan harus lebih perhatian untuk membantu remaja karena
rumah adalah tempat yang paling umum untuk aktivitas
merokok, minum-minuman, dan penggunaan obat pene
waktu luang, dan bahwa anggota keluarga adalah peserta
nang sering kali dimulai selama tahun-tahun ini.
umum untuk sebagian besar wak.tu luang tiap hari, akhir
pekan, dan Iiburan. Stinnett (1979). Otto (1973), dan OBAl YANG DIJUAL BEBAS DAN OBAl RESEP. Keluarga
McCubbin dan McCubbin (1988) memvalidasi peran menggunakan obat yang dijual bebas dengan jumlab yang
penting yang dimainkan aktivitas waktu luang keluarga da siginifikan sebagai sebuah alternatif perawatan profesional
lam kehidupan keluarga pada daftar kekuatan keluarga untuk masalah kesehatan yang tampaknya tidak terlalu
mereka-seperti menghabiskan waktu bersama, memiliki perlu untuk mencari bantuan medis, atau kondisi yang
minat yang sarna, bergembira bersama, dan memiliki tra dapat ditangani keluarga secara adekuat. Suatu survei
disi, perayaan, dan ritual keluarga. nasional menunjukkan bahwa setengah dari sam pel tersebut
Mempertahankan subsistem keluarga kuat dan berfung melakukan pengobatan sendiri untuk sakit tenggorok,
si secara efektif sangatlah penting bagi kesehatan keluarga. batuk, pilek, dan gangguan pencernaan dan asam lambung.
BAB 16 FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA 409
keluarga dan untuk tujuan apa. Dengan mengidentifikasi
TABEL 16-3
obat-obatan yang biasa digunakan oleh keluarga, pengkaji
dapat melihat kemungkinan efek samping atau efek inter
ANJURAN AKTIVITAS FISIK
aksi yang membahayakan. Selain itu. penggunaan obat ju
Pedoman: Akumulasi sehagian hesar aktivitas fisik dengan ga dapat memberi tahu perawat seSuatu tentang bagaimana
intensitas sedang selama minimal 30 menit, lehih keluarga danlatau anggota keJuarga mengatasi kejadian hi
dian;urkan, setiap hari dalam seminggu. dup dan masalah kesehatan, serta bagaimana mereka men
• Melakukan aktivitas 6sik sepanjang hari adalah pilihan definisikan sehatdan sakit.
yang masuk akal untuk mengatur secara terpisah Bet>erapa obat yang dijual bebas yang biasa diminum
periode waktu yang tidak mengganggu aklivitas 6sik oleh orang Amerika berpotensi membahayakan, atau se
setiap harinya (mis., masing-masing 10 menit poda baiknya tidak perlu. Misalnya, penggunaan teratur laksatif
pagi, siang, dan malam had). .
dan pereda nyeri. Meskipun sebagian besar keracunan obat
• Contoh aktivitas 6sik dengan intensitas sedang termasuk yang fatal disebabkan oleh obat resep, dengan barbiturat
membersihkan rumah, menggunakan mesin pemotong menduduki posisi tertinggi. 20% disebabkan oleh obat
rumput dorang untuk memotong lapangan rumput,
yang dijual bebas. Pada keracunan obat nonfatal. aspirin
bermain golf (berjalan atau membawa tongkat
pemukul), dan berjalan cepat (4-6 km/jam). adalah penyebab tertinggi, terutama karen a kecenderung
annya untuk menyebabkan perdarahan saluran cerna. Di
• Aktivitas Rsik harus dilakukan minimal lima hari dalam
seminggu. rumah yang memiliki anak kedl, obat dan zat berbahaya
lain hams disimpan di dalam wadah dan dalam lemari yang
• Meningkatkan aktivitas 6sik di luar 30 menit aktivitas
dengan intensitas sedang memberikan manfaat
aman dan tidak dapat dirusak anak. Hal ini sangat penting
kesehatan tambahan. karena insidens keracunan di antara anak keeil ·sangat
tinggi.
• Orang yang sebelumnya kurang gerak yang memulai
program aktivitas 6sik harus memulai dengan sesi Salah satu faktor penting yang menyebabkan keracunan
singka! (5-10 menit) dan secara bertahap melakukan obat adalah keeenderungan anggota keluarga lansia untuk
tingkat aktivitas yang diinginkan. menyimpan dan menggunakan kembali obattersebut ber
• Orang dewasa yang mempunyai masalah kesehatan tahun-tahun kemudian. Banyakperawat yang pernah me
kronik (mis., penyakit jantung, diabetes) harus rawat pasien lansia di rumah mereka menegaskan kenya
berkonsultasidengan dokter sebelum memulai program taan tersebut bahwa keluarga akan menggunakan kembali
aktivitas 6sik yang baru. obat yang diresepkan beberapa tahun. yang lalu ..Banyak
dari·wadah obat inibahkan tidak tercantum nama dan dosis
Sumber: Diambil dari Pale et 01. (1995}.
obat. Obat tersebut mengalami perubahan sepanjang wak
tu, dan, pada kondisi terbaik, menjadi tidak efektif. Ke
luarga sering kali berhenti menggunakan obat-obatan lama
mereka untuk mengobati anggota keluarga yang mereka
Obat-obatan yang dijual bebas yang ada di rumah ditemu
anggap mengalami gejala yang sarna atau serupa dengan
kan tidak hanya terbatas pada keluhan pencernaan dan
orang yang asalnya diberikan resep tersebut. Kemungkin
pernapasan atas, namun juga mencakup masalah sistem
an diagnosis yang salah oleh keluarga menimbulkan ba
tubuh yang lain, termasuk sistem saraf pusat, saluran kemih
haya selanjutnya.
dan kelamin, serta kulit (Roney & Nail, 1966). Pengobatan
Dalam mengkaji penggunaan obat oleh anggota ke
di rumah juga sering kali digunakan sebagai suplemen
luarga lansia, sebagai bagian dari kunjungan kesehatan di
untuk terapi profesional. Terapi profesional sering kali
rumah, perawat harus menemukan cara bijaksana mengka
diubah atau dimodifikasi oleh pasien, seperti yang terlihat
ji ulang jenis dan lama obat-obatan disimpan di rumah,
pada modifikasi ekstensif yang dibuat terhadap diet dan
Dengan melakukannya, perawat dapat melanjutkan dengan
regimen insulin oleh pasien yang menderita diabetes. Oleh
keluarga baik obat baru maupun lama dan penggunaannya,
karena itu, obat-obatan menggunakan· resep sering kali
yang dapat memengaruhi keluarga untuk membuang obat
tidak diminum oleh pasien sesuai petunjuk. Satu studi
obatan yang lama danlatau tidak berlabel dengan tepat.
melaporkan angka penolakan sebanyak 50% terhadap obat
obatan (Lin nett, 1970). PENGGUNAAN OBAT PENENANG. Penyalahgunaan obat
Sangat penting untuk mengkaji penggunaan obat-obatan mencakup penggunaan teratur kuantitas obat resep atau
yang dijual bebas dan menggunakan resep keluarga, ter terlarang, yang membahayakan atau mencederai., selama
utama untuk perawat yang bekerja di perawatan utama dan suatu periode waktu. Keluarga menjalankan pengaruh yang
perawatan kesehatan di rumah. Perawat hams menanyakan sang~t besar terhadap awitan dan keberlanjutan pola pe
mengenai obat apa saja yang dim inurn oleh anggota nyalahgunaan zat oleh anggota keluarga dan memberikan
1
.~
~I
410 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
konteks bagi komunikasi pengetahuan, keterampilan, dan biasaya dihirup atau "diendus" melalui hidung dalam ben
sikap mengenai penyalahgunaan zat. Penguatan sosial tuk bubuk putih dan diabsorbsi melalui membran mukosa
yang positif (diberi contoh oleh orang tua .atau anggota . hidung. Selain itu dapat diinjeksikan dalam bentuk cair,
keluarga yang dihargai karena pol a perilaku penyalah atau dapat dibakar setelah konversi kimiawi menjadi ben
gunaan zat) dapat memainkan pengaruh sosial yang besar tuk mumi yang disebut sebagai "freebase" atau "crack."
dalam menyebabkan penyalahgunaan zat oleh remaja. Di Penggunaan kokain kompulsif dapat terjadi bahkan lebih
sisi lain, keluarga dapat sangat tidak mendukung penyalah cepat jika zat dibakar daripada dihirup melalui hidung.
gunaan zat dan secara terbuka mengomunikasikan bahwa Perkiraan penggunaan heroin dari National Household
penggunaan obat terlarang· bertentangan dengan nilai Survey on Drug Abuse (U.S. DHHS, 1996) dianggap sangat
keluarga. konservatif akibat kemungkinan cakupan penduduk peng
Anggota keluarga yang mengalami ketergantungan obat guna heroin yang tidak adekuat. Perkiraan prevalensi peng
paling sering membutuhkan terapi khusus agar pulih. guna heroin seumur hidup secara umum tetap berkisar se
Kisaran terapi yang luas tersedia melalui entitas publik banyak 2 juta sejak tahun 1979, dan tidak ada perubahan
atau swasta. Sentra terapi pemulihan yang memasukkan signifikan di tahun-tahun terakhir yang terdeteksi. Jumlah
keluarga ke dalam rencana perawatan mereka lebih efektif perk iraan pengguna tetap heroin adalah 117.000 pada ta
dalam terapi mereka terhadap pelaku penyalahgunaan. hun 1994 dan 196.000 pada tahun 1995. Perhatian utama
Pada tahun 1999, sekitar 14,8 juta orang Amerika (6,7% terkait dengan pengguna obat-obatan heroin intravena ada
dari mereka berusia 12 tahun atau lebih) adalah pengguna lah peningkatan risiko terkena AIDS. Sejak I Januan,
tetap obat-obatan terlarang. Jumlah ini lebih rendah kira 1989, data dan National Institute on Drug Abuse menun
kira seperempatnya dari tahun 1979 dengan tingkat puncak jukkan bahwa 30% kasus AIDS melibatkan penyalahgu
pengguna-tetap sekitar 20 juta, selain juga belum menun naan obat-obatan IV. Kaum minoritas diwakili secara ber
jukkan tingkat yang sebenamya tetap konstan sejak tahun lebihan pada pengguna obat-obatan IV. Diantara pengguna
1992~ Beberapa kecenderungan penurunan telah dicatat obat-obatan IV yang heteroseksual, jumlah yang tidak
selama beberapa tahun terakhir pada remaja usia 12 sampai proporsional (80%) dan pengidap AIDS adalah keturunan
17 tahun, yang menurun dari 11,4% pada tahun 1997 sam Afrika-Amerika dan Latin.
pai 9,0% pada tahun 1999 (CDC, 1999). Pembahasan yang Metamfetamin, disebut juga sebagai "crank," "meth,"
dilanjutkan dengan rangkuman masalah berkaitan dengan atau "speed," pemah dikaitkan dengan pekeIja kasar dan
bentuk obat-obatan terlarang yang paling sering digunakan geng sepeda motor, saat ini mengalami peningkatan popu
di kaji diAmerika Serikat. laritas di kalangan mahasiswa perguruan tinggi dan profe
Marijuana sejauh ini adalah obat yang paling sering sional muda. Perkiraanjumlah orang yang pemah mencoba
digunakan oleh pengguna obat-obatan terlarang; sekitar metamfetamin dalam hidup mereka adaJah 4,7 juta orang,
77% pengguna tetap obat-obatan terlarang adalah peng 2,2% dari jumlah penduduk pada tahun 1995. Pada tahun
guna marijuana atau ganja pada tahun 1995. Antara tahun 1994, perkiraannya telah mencapai 3,8 juta (U.s. DHHS,
1994 dan 1995, angka penggunaan marijuana pada remaja 1996). Bentuk metamfetamin yang menakutkan adaJah
usia 12 sampai 17 tahun meningkat dari 6 sampai 8,2%. pendatang baru yang disebut ice. Diproduksi dalam bentuk
tren yang terus berlanjut yang dimulai selama tahun 1992 seperti batu, ice dibakar. Obat masuk ke dalam tubuh Jebih
1993 (U.S DHHS, 1996). Pada tahun 1995, sekitar 9,8 juta cepat dan pengaruhnya lebih bertahan lama dibandingkan
orang Amerika adalah pengguna-tetap marijuana atau dengan kokain. SeJain itu juga disebut sebagai cyrstal
ganja.Hal ini mewakili 4,7% penduduk yang berusia 12 meth. sering kali tidak berbau, tidak berwama, dan tidak
tahun dan lebih. berasa.
Obat terlarang kedua yangsecara luas digunakan adalah Halusinogen seperti lysergic acid diethylamide (LSD),
kokain. Pada tahun 1994 dan 1995, sekitar 1,5 juta orang fenisiklidin (PCP), mescaline, dan peyote terns menjadi
Amerika adalah pengguna tetap kokain. Jumlah ini me masalah signifikan di Amerika Serikat. Pengguna kronik
wakili 0,7% penduduk yang berusia 12 tahun atau lebih. obat-obatan ini melaporkan kehilangan memon, kesuJitan
Angka penggunaan kokain telah menurun dari 5,7 juta pa bicara. depresi, dan penurunan berat badan. Ketika dilaku
da tahun 1985 sampai 1,4 juta pada tahun 1992, namun kan uji psikomotor, pengguna PCP cenderuog kehiIangan
semenjak itu agak meningkat (U.S. DHHS, 1996). Sebagian keterampilan motorik halus dan memori jangka pendek,
besar klinisi :memperkirakan sekitar 10% yang awalnya serta terjadi gangguan alam perasaan. Angka pengguna te
menggunakan kokain "untuk hiburan" akan terus meng tap halusinogen meningkat dari 0,5% pada tahun 1994
gunakan kokain dengan serius dan berat. Kokain adalah sampai 0,7% pada. tahun 1995. Diantara remaja usia 12
satu dari candu yang paling kuat dan obat-obatan yang di sampai 17 tahun, angka tersebut meningkatdari 1,1 % sam
salahgunakan dan tersedia dalam beberapa bentuk. Kokain pai 1,7% (U.S. DHHS, 1996).
BAB 16 FUNGSf PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA 41 1
Selama survei pada tahun 1998 sampai 1999 (Turner, lIifikan sejak tahun 1994 pada semua kelompok usia (U.S.
1990), ditemukan bahwa penggunaan inhalan, dan peng DHHS, 2000). Keturunan Eropa-Amerika memiliki angka
gunaan obat-obatan psikoterapi nonmedis seperti seda penggunaan alkohol tcrtinggi sebanyak 56%. Angka untuk
tif, tranquilizer, stimulan, dan analgesik, menurun sampai keturunan Afrika-Amerika dan Hispanik-Amerika adalah
kurang dari 2% penduduk, agak lebih tinggi pada wan ita 45 dan 41 %, secara berurutan. Pria lebih cenderung banyak
daripada pria. minum dan menjadi pcminum berat daripada wan ita.
Berlawanan dengan pola penggunaan tembakau, semakin
PENGGUNAAN TEMBAKAU. American Cancer Society tinggi tingkat pencapaian pendidikan, semakin cenderung
memperkirllkan bahwa merokok dengan sigaret adalah pe penggunaan alkohol (U.S. DHHS, 1996). Faktor lain yang
nyebab satu dari lima kematian di Amerika Serikat, atau terkail dengan penggunaan yang tinggi pada remaja,
lebih dari 430.000 kematian per tahun (CDC, 1999). Me ketidakhadiran ayah di rumah, dan tidak aktif di sekolah
rokok dengan s.igaret adalah penyebab utama kematian (mis., tidak berpartisipasi pada aktivitas sekolah dan
yang tidak dapat dicegah di Amerika Serikal (Manley, aktivitas ekslrakurikuler) (Parker, Calhoun, & Weaver,
1996). Oiperkirakan 66, 8 juta orang Amerika usia 12 2000). Lebih dari setengah orang dewasa Amerika memiliki
tahun atau lebih menggunakan produk tembakau pada anggota keluarga dekat yang mengalami atau pemah
tahun J999. lumlah ini mewakili angka merokok sebanyak mengalami alkoholisme, dan salu dari empal anak yang
30,2% penduduk. Tidak ditemukan adanya perbedaan sig usianya lebih mud a dari 18 tahun terpajan oleh penyalah
nifikan ras atau etnisitas dalam angka merokok. Tingkat gunaan alkohbl atau ketergantungan alkohol dalam kelu
pendidikan memengaruhi angka merokok seperti yang arga (U.S. DHHS, 2000).
ditunjukkan oleh penurunan konsisten angka merokok da
Hampir separuh dari kematian akibat kecelakaan ken
lam kelompok dengan pendidikan yang lebih tinggi (U.S.
daraan bermotor terkait dengan alkohol. Terdapat bukti
DHHS, 2000). Setiap hari, hampir 3.000 remaja usia 18
bukti penting bahwa minum minuman lerkait dengan ke
tahun atau kurang menjadi perokok sigaret setiap had.
kerasan, dengan hampir satu daIi empat kekerasan yang
Pa<}a tahun 1997, 36% siswa SMA merokok, dengan
dilaporkan bahwa pelaku lelah minum minuman sebelum
renlang yang dilaporkan mulai 17% di Utah sampai 47% di
melakukan kejahatan (U.S. DHHS, 2000). Biaya ekonomi
Kentucky (CDC). Penurunan signifikan (kira-kira 3%) da
untuk penyalahgunaan alkohol diperkirakan sekitar $184,6
, lam penggunaan sigaret pada remaja telah tercatat dalam
milyar pada tahun 1998. Biaya perawatan kesehatan untuk
survei baru-baru ini (U.S. OHHS). Faktor yang terkait de
penyalahgunaan alkohol diperkirakan sekitar $26,3 milyar,
ngan kaum remaja yang menggunakan produk tembakau
dan penurunan produktivitas kelja diperkirakan sekitar
mencakup keterganlungan nikotin, sikap masyarakat ten
$134,2 milyar (U.S. DHHS).
tang merokok, pengetahuan akan akibat terhadap kese
hatan, pemasaran tembakau, dan pengaruh ternan sebaya Minllm alkohol dalam jllmlah berlebihan meningkatkan
serta orang tua (CDC; Ragon & Mouzon, 1999). risiko penyakitjantllng koroner, hipertensi, stroke, penyakit
hati kronik, beberapa jenis kanker oral-faring, pcnyakit
Penggunaan tembakau meningkatkan insidens serangan
neurologis, osteoporosis, defi.siensi nuuisi, dan banyak
jantung dan stroke, pneumonia dan penyakit paru lainnya,
gangguan lainnya. Bahkan minum dalam jumlah sedang
serta bahkan kematian bayi dengan berat bad an lahir ren
mcnyebabkan risiko ganggllan koordinasi neuromotorik
dah yang memiliki ibu perokok memainkan peranan sig
dan penilaian (mis., mengendarai kendaraaan bermotor,
nifikan dalam memperJambat perkembangan bayi mereka
bekclja dengan mcsin, dan mengendarai kapal alau pesawat
yang belull1 dilahirkan. Pada tahun 1997, biaya medis lang
terbang). Konsumsi alkohol selama kchamilan dapat mem
sung yang terkait dengan merokok lebih dad $50 milyar,
bahayakan janin, menyebabkan berat badan bayi lahir ren
atau sekitar 7% dari biaya perawatan kesehatan total di
dah, dan menyebabkan sindrom alkohol janin.
Amerika Serikat.
Onlam kebiasaan mengonsumsi obal-obatan, perawat
PENGGUNAAN ALKOHOL. Alkohol, bahaya dari gay a hi kelllarga harus mengkaji penggunaan obat-obatan dan kon
dup lainnya, dikollsumsi oleh orang Amelika lebih ban yak sumsi kafein, asupanalkohol, serta obat penenang. Me
dibandingkan obat-obatan lainnya, termasuk penggunaan rokok dan mengonsumsi alkohol hams dikaji dalam hal
tembakau. MenulUt data nasional, sekitar 165 juta orang siapa, berapa ban yak, kapan, dan dalam situasi atau kon
Amerika (47,3%) melaporkan penggunaan tetap alkohol. disi apa mereka mcnggllnakannya. Apakah penggunaan
Sekitar 14 juta orang Amerika (7,4%) memenuhi kriteria tembakau atall alkohol oleh anggota keJuarga dirasa seba~
diagnosis untuk penyalahgunaan alkohol atau alkoholisme. gai masalah? Oi antm'a anggota yang minum alkohol, apa
Sekitar 45 juta orang ter]ibat dalam pesta minum minum kah konsumsi alkohol mengganggu kemampuan mereka
an, dan sekitar 12,4 juta orang Amerika adalah peminum dalam beraktivitas? Bcrapa lama kondisi ini berlangsung?
berat. Angka penggunaan alkohol tidak berubah secara sig Bagaimanapola milIUm mereka di masa Jampau?
-.'.
"'-.... ....
"
412 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
PRAKTIK PERAWATAN DIRI KELUARGA ban langgung jawab perawatan kcsehatan bagi anggota
yang Icmah alau yang mengalami masalah kesehatan yang
Ketika mengkaji sebuah keJuarga, khususnya keLika ang
berat dapal mengalami tingkal ketegallgan fisik dan emo
gota keluarga mengalami masalah kesehatan, perawaL
sional yang linggi. Beban linallsial juga menyebabkan ke
harus mcngkajl kemampuan keluarga untuk ll1emberikan
legangan keluarga. Studi menunjukkan bahwa pembcri
perawatan diri, motivasi keJuarga. dan kOl11petensi aktual
asuhan wani!a cendcrung menunjukkan lingkal stres yang
dalam menangani masaJah kesehatan. Keluarga perlu me
lehih linggi dibandingkan pria. Anak dewasa perempuan
miliki pemahaman mengenai status kesehatan dan/alan
yang memberi asnhan khususnya Lelah ditemukan mcng
masaJah kesehutannya sendiri serta langkah-Iangkah khu
alami konflik keluarga dan masalah rllmah tangga yang
sus yang diperlukan untuk memperbaiki atau memelihara
lebih besar, khuslisnya jika mcrcka menikah dcngan anak
kesehatan keluarga dalam upaya tanggung jawab Lerhadap
yang kClcrganlungan (Bass & Noe\ker. 1987; Cantor,
perawatan dirinya sendiri (Johson, 1984). Praktik pern
1998).
watan diri melibatkan praktik penccgahan, dan diagnosis,
terupi di rumah terhadup l1lusulah kesehatan yang umulll
dan minor yang sifatnya dapat diatasi, serla sCl11ua prose PRAKTIK LlNGKUNGAN DAN HIGIENE
dur dan tcrupi yang diprogramkan untuk perawatan pe
nyakit anggota keluarga. Sebagai conloh, keluarga dapat Praktik lingkungan terdiri atas kebiasaan alau pola yang
memberikan pcngobutan, dengan menggunakan apJikasi seeara posilif alau negatif memengaruhi status kesehatan
khusus. mengganti balutan. dan menjalankan latihan dan keluarga atau anggotanya. Sebagai eontoh, apakah secara
diet khusus. teratur keluarga terpajan oJeh asap, herbisida. asbes, tim
Banyak studi lelah menunjukkan manfaat partisipasi bal, utau zal berbahaya lainnya? Polusi suara juga dapat
individu dalam aklivilas skrining tahuoan, Illisalnya, ak menimbulkan bahaya, serla polusi air dan radiasi. Semakin
tivitas skrining untuk mendclcksi kanker. Akan tetapi. pe banyak bukti yang menunjukkan efek merllgikan pajanan
. manfaaLan layanan pencegahan lerscbut masih relatif ren jangka panjang dan derajat rendah kebisingan serta bahan
dah, Sebagai contoh, pada lahun 1997-1998. hanya 30% kimia dalam udara, air, dan makankita. Pembahasan me
orang Amerika yang berusia 50 tahun atau lebih yang men ngcnai masalah lingkungan yang berhubungan dengan ru
jalani sigmoidoskopi (mendcteksi polip prakanker dan mah, lingkllngan sckilar, dan komunitas disajikan dalam
kanker kolorektal), dan hanya 27% wanila Amerika yang Bab 9.
melaporkan telah mcnjalani skrining mamograli (CDC. Praktik higelle dan kebersihan keluarga juga dapat di
1999). pertimbangkan sebagai bentuk dari praktik lingkungan.
Seberapa adekuat keluarga Illampu memcgang tang Mcskipun kebcrsihan bukan "derajal beriklltnya dari ke
gung jawab tcrapi ini') Pcrkiraan dari literatur mclaporkan bajikan." terdapal bebcrapa kebiasaan sehat umum yang
bahwa 75 sampai 85% dari semua perawatan keschalan di mcngurangi kemungkinan infeksi dan penyebarannya:
berikan oleh senairi atau keluarga, dengan perawalan diri I. Meneuei langan sebeJum makan dan seteiah dari ka
sebagai respons penyakit yang paling domimm pada po mar maneli.
pulasi Jansia (Hickey, 1988). Presentase ini bC11ahan baik
2. Mcnggunakan handuk yang berbeda unlllk masing
pada orang yang memiliki alau lidak memiliki akses ke la
mnsing anggola keluarga. Ketika ada kondisi kulit
yanan kesehatan profesional (Levin, Katz, & Holst 1(76).
yang infeksi sepcrti skabies atau impeligo, penggu
Tidak ada data akLual yang menllnjukkan bahwa pcrawalan
naan handuk bersama dapal 1l1cnjadi jalur infeksi.
diri yang dilakllkan orang awam kurallg efektif dibanding
kan perawatan profesional (yang cfcktif sekilar 95%), alau 3. Minum dari cangkir dan geJas yang berbeda yang
kurang berbahaya (perawatan profesiollal melibalkan 20% bcrsih. DaJam kcluarga yang memiliki beberapa anak
efck saki[ iatrogenik dan 4 sampai 11 % komplikasi akibal dan ibn yang tcrlalu banyak pekcl~iaan dan beban.
infeksi nosokomial) (Levin, J 977). pcnggunaan botol bayi dan eangkir bersama umum
Pengkajian mengenai kemampuan perawatan did kelu lerlihal.
arga, yang berfokus pacta pengetahuan keiuarga, motivasi, 4. Mancil clan kcbersihan. MeskipLlI1 hal ini pasti di
dan kekuatan atau koordinasi keterampilan motorik yang butuhkan, perawat berbasis komllnilas teJah sangat
diperlukan untuk mclakukan lugas perawatan fisik, mCI11 rncngkrilik keluarga yang mereka kunjungi dalam hal
berikun landasan untuk evaluusi kebuluhan akan intervensi dcrajat kebersihan keluarga. Kita perlu lebih cermat
keperawatan. DaJam lllengidentifikasi kekuatan. ~umber. membedakan antara praktik higicne keluarga yang,
dan pOlensi keluarga, perawat tidak boJeh mercmehkan ke pada kenyataannya, berbahaya bagi kcschatan dan
mungkinan pengaruh pembcrian asuhan yang menimbul praktik yang berlenlangan dengan kehiasaan dan pe
kan tehman pada unit keluarga. KeJuarga yang mengel11 ri laku kita namun tidak membahayakan.
BAB 16 FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA 413
Praktik yang aman juga dapat dimasukkan di bab ini, tanan lerhadap penyakit tertentu sesungguhnya dapat diku
namun telah dimasukkan dalam Bab 9 sebagai bagian dari rangi jika suatu upaya dibuat untuk memperkecil faktor
data lingkungan. faktor risiko dengan memperbaiki gaya hidup seseorang
dan mencari perawatan kesehatan pencegahan secara
rulin.
TINDAKAN PENCEGAHAN BERBASIS
Apa yang seharusnya dimasukkan ke dalam pengkajian
PENGOBATAN
kesehatan tahunan orang dew as a yang sehat? Standar telah
ditetapkan unluk popu\asi pediatri dan orang dewasa
PEMERIKSAAN FISIK TAHUNAN. Meskipun pemeriksaan umum. Gambar 16-4 memberikan sebuah contoh bagan
fisik tahunan dapat mendeteksi penyakit tahap awal bah usia untuk pemeriksaan kesehatan berkala pada populasi
kan jika tanpa adanya gejala, terdapat kontroversi yang orang dewasa umum. Kisaran luas dari bagan tersebut ter
perlu dipertimbangkan berkenaan dengan apakah pemerik sedia pacla American Academy of Family Physicians
saan tersebut efektif jika dilakukan untuk sklining rutin (www.aap. org).
orang yang asimtomatik. Oleh karena itu, terdapat sedikil Apa perasaan keluarga mengenai menjalani "pemerik
sekali bukti ilmiah bahwa orang yang sehat mengalami saan fisik" saat mereka sehat'! Praktik keJuarga di masa
hasil akhir yang lebih baik sepcrti hasil pemeriksaan fisik lalu mungkin ukuran perasaan mereka; meskipun begitu,
kepala-sampai-kaki. U.S. Preventive Services Task Force kurangnya perawatan diri yang berkaJa juga dapat disebab
menyimpulkan bahwa klinisi perawatan kesehatan hams kan sUlitnya aksesibilitas terhadap, pengabaian terhadap,
memberikan kebanyakan waktu mcreka selama pertemuan dan/atau biaya layanan tersebut. Agar mcmastikan alasan
tahunan berbicara dengan klien mcngenai pelilaku dan di balik tidak lakukannya pemeliksaan kesehatan, perta
gay a hidup sehatdibandingkan dengan melakukan prosedur nyaan yang Jebih langsung mungkin diperlllkan.
dan pcngujian pemeriksaan fisik (Woolf & Lawrence,
1996). PEMERIKSAAN PENGLIHATAN DAN PENDENGARAN.
Pengkajian kesehatan harus ditambah dengan pemeriksaan
Di sisi lain, promosi kesehatan yang selcktif/pemerik
penglihatan dan pendengaran. Hal ini khususnya penting,
saan fisik berbasis pencegahan penyakit dengan waktu
karena glaukoma dan kehilangan pendengaran dapat di
teratur dan berkala, serta disesuaikan dengan usia, ras. dan
deteksi serta biasanya dapat diobati secara efektif atau
jenis kelamin klien, penting dan memenuhi beberapa tuj
dapat dicegah. Anak hams mendapatkan pemeriksaan
uan. Hal ini memberikan informasi yang diperlukan untuk
penglihatan dan pendengaran berkala sebagai bagian dari
bersama-sama menentukan dengan klien ten tang rencana
perawatan masa bayi dan prasekolah mereka yang baik.
pemeliharaan kesehatan. Pengkajian kesehatan peneegah
SeJama mas a sekolah, uji Snellen dan Sklining kasar pada
an mengidentifikasi faktor-faktor risiko terutama untuk
anak dilakukan secara berkala untuk memeriksa masalah
individu; sebagai contoh, seorang dewasa yang merokok
penglihatan yang umum. Karena kesulitan pendengaran
harus diberi konseling mengenai faktor-faktor risiko jan
dupat menyebabkan masalah perilaku dan bel~jar yang
tung. Rasionalnya adalah bahwa orang dengan profil kese
serius di sekolah, anak harus seeara rutin mengikuti uji
hatan tersebut memiliki risiko penyakit jantung dua kali
audiometrik sela01a masa awal sekolah. Praktisi perawatan
lipat seperti individu yang tidak merokok dan tidak me
primer juga harus meJengkapi skrining kasar untuk pen
l11iJiki riwayat penyakit tcrsebut dalal11 keluarga.
dengaran selama kunjugan perawalan anak yang sehat
Faktor risiko genetik utama berkaitan clengan hcriditas, (Green, 1994).
jenis kelamin, ras, dan usia. Misalnya, individll yang me Orang dewasa yang menggllnakan kaca mata mem
miliki riwayat keluarga penyakit jantung pada usia berapa butuhkan pemeriksaan mata tahunan, kecuali pembahan
. pun atau diabetes memiliki peningkatan kecendel1lngan penglihatan terjadi lebill awa!. Bagi orang dewasa dengan
mewarisi predisposisi terhadap penyakit tersebut. Berkat penglihatan normal, cukup dengan pemeriksaan setiap
hormonal mereka, wanita pramenopause cenderung lebih dua tabun. Pemeriksaan mat a hams mencakllp pengujian
sedikit mengalami infark miokard dibandingkan pria dalam tonometri untuk l:nendeteksi glaukoma, yang dianjurkan
kelompok umur yang sama. Keturunan Afrika-Amerika teratur per tahun bagi semua orang dewasa di at as usia 40
memiJiki kemungkinan menderita hipertensi dua kalilebih tahun. Jika keluarga tidak mengenal seorang spesialis
banyak dibandingkan orang kuht putih, dan umumnya, mata untuk dihubungi, akan sangat membantu meninjau
semakin tua mcreka terserangnya maka sel11akin besar ke bersa01a keluarga, pel'bedaan dalam hal pelatihan dan
mungkinannya mengalami penyakit kronik. fokus dari ahli optik, optomeri:>, dan oftalmolog is. Jika,
Akan tetapi, hal ini tidak menyiratkan bahwa faktor saat mendapatkan riwayat medis kelual'ga, perawat me
faktor risiko di atas adalah pertimda peristiwa di masa yang nemukau riwayat gJaukoma dalam kelllarga, ia hanls me
akan datang yang tidak dapat dihindari. Bahkan, keren nekankan pemeriksa[!n mata tahunan bahkan lebih keras,
414
18 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75
SCREENINGS
,.
~ 6l0oo PRESSVR!:
H£JGtIT & \\'ElGtIT
~ LIPID DlSORllERS (m..) €){I'tlt1l • •lJTll.gd f"old_" .lIonf;nll1\S \'>UII ddesurOllllf\d ttIX c.bo&ettfl'oi
~ UPiD DISORDERS (...... en) mt,l:'t" .. .."ltt"'.l!HW.~~_..ri ..... JIOI.#4-M'WIfJ
®ow --.... ............
,.
~ COlOReCTAl CANCER
\/ISIOO
f(M:' : _.....1 r.~':If:Y
COUNSELING
,. 08ESlT'I ~t4lJ) mao n• air..: 3(19 fl:,Jt'~tRftCSIIj
,. CoRQN.t.RV Al!TEI!'i DISWE ®cmw lft~Mnfttftt Rml vd erSt pI pryw••tzfq",
I'fl'ERT£NS'ON. OflESITY. DIABETES
.,,!
,. ACCIDOOAl "'IJIl'f
,. AUT()M08llEACODEIITS
~'A\ ecpt9f!• • fI.y
~)~~uI row~ c)'jt'.l.cn 4;0\11
N<:l.1'\of. \...:11',""", Wt'o':.-;.-.* to ...-.:... ,...loe ...... i _ _ ........ lt~ Q\l"1n , .... ,. ......-c>of./4':':l_ ...I....., .....~\
;1,1.*\W' of aa".fI! .,..h.l. \nt~ i
~
,.,. """"...:
OSTEOPOROSIS ®Cau'lU; \q mMlMI ~'JatG Uic,u..>n ~ tYl'\ en 11 m dckt I:;:)
"';fl
,. ",OTllERS Of IIlf/</fTS
mMEI'l 1'tANN",e 10 SeCOM£
.&~;~ ,..,f,)"'1:1 uto"at! 4111l,!!,t (; 1'1)(11'111\1 <>f
Cj)f't.na.t..J. 0 ... · O.$tnjl::!at ~,~ ~.d ~Ij/lta~!)': ;.,..., 1iIt'-1 tM"r'rl p".i;II~ ,~, 'to-""1"' ",,1rl~'~.,(\lr""*"""1J i
~
fll£GI'lANT '
~MEN NOT PlANNING A ~
,.
,.
PflEG/WKY
6R!.AST CANCER
PERHIENOPAUSAl 'M>MEN
®(:i)o.j"ll~ fotg:t""~.et:lJ('I"~:rtd ~ ofm~ot':.()tIl
4D"'(tm~/wl reg~~1 t:'I«':?fX(UI(I'l(\ll"\i
i
,. "1..:
f>RQSTAT£ CANCER
,.,.,.
r:~&;~.(.:t VJ9"~';
PAR!:IITSI'oI<O $MOKE
TOTW:CO VSERS 6) Yc¢Y.(O t.en3t€!ft COU'W,.,? 0.' ,,:W! t·,u·,
PATlENTS DESIRING '0 Qtirr El.)tj;scun f:1.. :r~?jlt::n 3., M.;f"(;lkt \f'"'o.,-; ('ifHi'lt.;Otl
... RlSl< Of TOTW:CO USf
t ·........--t;: .......... l1.:(..... ·~I'""I""""""'.,,:··_r.~r.... :~P" ... ''"'',.~ ..·;)_._r:-f .. ';iJUS\.:...~l
Women planning to become pre!ll1ant ,,110 h a 'e n<'1 had a pre,;ous prepnancy a ffecled oya neural
tube defect
Women nOl planning a pregnancy !>UI 0 f cll 'tItJ""aring potent iCl I,,110 h a ,,, not pre,iouslyhad a oao)'
will> a neur.lm"" <ldeet
® Stron~)' Rtc~'"m"nd:
Good qUl lity I? vidence (!xi~ts \\11;:1) O! monstr.:H~~ sU bs[ ant m! nel hl\ndlt o\'er harm: the intL'(\cntion is perce hed to he
® RceonIl..,nd,
Alth Qugh ev1dcn<.:c exists Voll ich {~mnn:;tmtc$ net Pen!.! fn, ~ttherthl~ t"lcncfill:\ on Iym o<kratc in magoiluO! or the
c,idence support ing a ,u~"antia I ~ene fli i"lO Iy fa ir, Th~ int,'rwnt ion i, I"'rceiwd to be cosl effect he and nccept able
. . No Reconwltcndlltion Eitht'rForor/\~Min.. t:
Either good (lr fa irc\~den{."C exist!'. of 31 k ,l ~ a sma It net nCf)rfH. C O$t~l~ffectl\'cne~s maynol hC' kno\\u orpnlienl:\may
e RcconlnrendAjtai.l.'\t,
.....
" .
BAB 16 FUNGSf PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA 415
karena saat ini ada banyak bukti mengenai insidens
. glaukoma yang tinggi pada sauara kandung dan keturun TABEL 16-4
. annya dibandingkan dengan penduduk lainnya (Perkins,
1973). ANJ~RAN IMUNISASIP4DA MASA
Meskipun orang dewasa yang asimtomatik mungkin .KANAK~KANAK .
tidak membutuhkan pengujian audiometrik tahunan, jika
Hepatitis B .
kesulitan pendengaran nampak atau individu berisiko ting
gi, pengujian rliindikasikan. Kehilangan pendengaran yang Difteri I· tetanus! dan.pertusis
progresif dapat terjadi akibat pajanan terhadap tipe kebi Haerhophilus inflvenza tips B
singan tertentu. Jika klien terpajan oleh tingkat kebisingan Polio yang dilionaktifkan
tinggi di tempat kerja atau di rumah,perawat harus me Konjugat pl1eUmbkokus . . . .
nanyakan penggunaan pelindung telinga pada Idien dan Campak, parotitis, d~n rubElla
pemeriksaan pendengaran yang terakhir. Kehilangan pen Ca<.;ar
dengaran juga dapat terjadi seiring dengan pertambahan
Hepatitis A Idi are<:! terteritu)
usia, akibat insufisiensi vaskular pada koklea. Perokok
memiliki kecenderungan kehilangan pendengaran yang le
bih besar dibandingkan yang bukan perokok, karena me
rokok mengurangi suplai darah akibat vasospasme yang Ketika melengkapi pengkajian status imunisasi anggota
diinduksi oleh nikotin, akibat penyempitan pembuluh ate keluarga, jenis imunisasi yang didapat, tanggaI, dan reaksi
rosklerotik, dan pembentukan trombus dalam pembuluh simpang imunisasi harus dicatat.
(Diekelmann, 1977).
KESEHATAN GIGI. Praktik kesehatan gigi sangat penting
STATUS IMUNISASI. Tindakan yang paling penting dan dalam memelihara kesehatan gigi sepanjang kehidupan
khusus terhadap penyakit yang dapat dicegah adalah imu individu. Prevalensi sakit gigi tersebar luas, khususnya di
nisasi (Green, 1994). Sedikitnya 75 sampai 80% anak yang kalangan keluarga berpenghasilan rendah. Perawatan ke
rentan harus diimunisasi agar dapat secara ·efektif melin sehatan gigi termasuk praktik perawatan pencegahan dan
dungi komunitas dari penyakit menular yang dapat dicegah pengobatan. Dalam upaya memelihara derajat kesehatan
(Garner, 1978). Promosi Jayanan imunisasi sangat penting gigi yang tinggi, kombinasi kebiasaan atau praktik perso
dan merupakan bagian integral dari perawatan kesehatan nal, serta pcrawatan pencegahan oleh dokter gigi danlatau
keluarga. ilhli higiene gigi, harus dilakukan. Empat unsur dasar un
Pada tahun 1985, melahji peraturan legislatif mengenai tuk pemeliharaan kesehatan gigi adalah:
persyaratan imunisasi untuk warga sekolah dan pemberian 1. Layanan gigi teratur yang bersifat mencegah, ter
imunisasi gratis bagi mereka yang membutuhkan, 96% masuk pemeriksaan gigi, sinar x, pembersihan, pen
derajat imunisasi tercapai untuk penduduk usia sekoJah didikan kesehatan, dan, untuk anak, terapi florida
(U.S. DHHS, 1985). Sayangnya, derajat imunisasi anak topikal jika diindikasikan. American Academy of .
menurun. Kita harus memfokuskan ulang perhatian kita Pediatrics (1995) menganjurkan anak-anak menda
pada imunisasi populasi prasekoiah dan bayi, karena de patkan pemeriksaan, pembersihan, dan terapi florida
rajat imunisasi pada tahun 1994 diJaporkan sangat rendah, gigi dua kali setiap tahun.
sekitar 58% (Wong, 1995). 2. Penggunaan air terfloridasisasi, atau jika tidak ada,
Bagi bayi dan anak-anak, daftar imunisasi yang dian resepcairan atau tablet florida oral harian untuk
jurkan telah berkembang dan terus berubah seiring dengan anak.
vaksin baru yang dilisensikan dan dianjurkan (Tabel 16-4) 3. Penyikatan dan penggunaan benang gigi teratur se
(American Academy of Pediatrics, 2001). Vaksinasi cacar telah makan.
air tidak lagi dianjurkan, karena risiko reaksi yang tidak 4. Pengurangan jumJah tipe karbohidrat tertentu yang
diharapkan terhadap vaksin saat ini lebih besar dibanding telfermentasi dalam diet. Semua karbohidrat yang
kan dengan risiko mengalami penyakit tersebut. Vaksin flu dapat difermentasi memiIiki potensi membantu pem
dan uji kulit tuberkulin juga dianjurkan untuk kelompok bentukan kalies gigi dengan mcmasak material men
umur tertentu dan di bawah situasi tertentu. (Kondisi dan ah yang diperlukan bakteri dalam mulut untuk
usia individu serta insidensi komunitas dan risiko terpajan menghasilkan asarn yang menghancurkrin gigi. Kar
adalah variabel penting di sini.) Sunlikan booster difteri bohidrat yang dapat- difeoncntasi termasuk gula,
dan tetanus dianjurkan bagi orang dewasa setiap 7 sampai seperti yang ditemukan dalam buah-buahan, madu,
10 tahun, karena kedua penyakit ini serius dan endemik di dan pemanis; dan karbohidrat olahanyang ditemukan
Amerika Serikat saat inL
,
dalam roti dan .k,entang (Loe, 1988).
""<.- ....
416 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
Sebuah survei yang dilakukan oleh National Institute of yang efektif. Karena ketcrhatasan kccakapan, anak mung
Dental Research (NIDR) menemukan hahwa diperkirakan kin membutuhkan beherapa hantuan menyikat gigi mereka
sekitar separuh dari anak-anak scko/ah negeri yang hcrusia sampai mereka herusia an tara 7 dan 10 tahun. Metode pe
5 sampai 17 lahun tidak memiliki gigi yang rusak sama nyikatan gigi terbaru jauh lcbih cfektif dibandingkan me
seka/i. Hal ini meriunjukkan 36(jf, penurunan karics dari rode vertikal lama (dari garis gusi alau menurun) yang
studi NlDR yang dilakukan pada awallahun 1980-an (Loe, diajarkan di masa lalu. Penyikatan dan penggunaan benang
1988). Menurut para ahli gigi, faktor yang hcrperan pada gigi teratur sctclah makan dianggap penting dalam men
perhaikan kesehatan gigi anak adalah luasnya penggunaun ccgah karics gigi, penyakit gusi dan periodontal.
fluorida, peningkatan penggunaan pcJapis, perbaikan Tempi masalah gigi beJul11 pernah disebutkan, kecuali
higicne oral pcrsonal, pcrawatun gigi oleh profesional eli masa lalu, namun terapi ini juga sangal penting. Walall
dengan lcratur, clan pcningkatan kesadaran terhadap pe pun pcncegahan clitekankan, deteksi dini dan terapi awal
ngaruh kebiasan makan pada gigi (Loe. 1988). masalah gigi dan gusi tctap mcncegah berkembangnya
Florida, yang dapat ditcJ11ukan dalam suplai air minum masalah yang serius. Masalah posisi yang lidak tepat
di behcrapa kOJ11unitas, atau yang diresepkan oleh dokter kelcbihan jumlah gigi dan gigi yang lumpang tindih
gigi sebagai suplemen oral, dikenal sehagai agens yang (ullderbife), mcnyebabkan upaya penekanan pada gigi ti
paling efektif yang ada untuk mclindungi gigi dari keru dak sama-merupakan saran deteksi dini pad a anak. Orto
sakan. Scdikit membantu, namun masih efektif hcrbagai donsia mungkin clipcrlukan untuk memperhaiki masalah
cara penggunaan florida secara topikal, termasuk penggu inL yang tidak diobati di kemudian haIi menyehabkan pe
naan iarutan florida olch ban yak dokter gigi, atau peng nyakit periodontal, masalah bicara, dan estetika (American
gunaan mandiri kumur atau gel f10urida olch pasien Academy of Pediatric, 1995).
(American Dental Association, J 988). Dengan kombinasi
lerapi flourida dan pelapis, insidensi karies gigi dapat di
TERAPI KOMPLEMENTER DAN ALTERNATIF
kurangi sampai 90% (American Academy of Pediatrics,
1995). Selama berpuluh-puluh.lahun lalu, terdapat peltumbllhan
Bagi orang dewasa Amerika, penyakit periodontal terus minal terhadap terapi komplementer dan altematif dalam
menjadi masalah gigi yang serius dan penycbab utama menataJaksana praktik promosi perawatan kesehalan, pen
adalah tanggalnya Penyakit gusi dianggap memenga cegahan, dan pengohalan. Praktik ini berkisar dari peng
ruhi scticl11knya tiga dari empal orang dcwasa dan dapat gunaan vitamin suplemen dan herbn sampai mencari
mengenai 95£}f, pencluduk pada satll waktu (Kandzari & layanan dari chiropractor, ahli akullpuntur, ahli terapi
Howard, 1981; Loc, 1(88). Penyakit gusi dapat dikurangi masase, utau praktisi tradisional (Tabel 16-5). Sementara
atau dicegah dengan pcrhatian cermat terhadap penyikatan. awalnya dihindari oleh kebanyakan praktisi medis, terda
penggunaan benang, dan perawatan gigi profesional secm'a pat peningkatan penerimaan dan impJementasi terapi ini
teralur. pad a penyeelia layanan kesehalan dan penduduk secara
Perawat keluarga, daJam memberikan pendidikan pada umum (Boutin, Buchwald, Robinson, & Collier, 2000;
keluarga tentang kesehatan dan higiene gigi, dapat meng Brolinson, Price, Ditmeyer, & Reis, 2001; Harvey-Walker,
anjurkan pemeriksaan mulul beberapa anak atau orang 19(8). Lansia (yang berusia 65 tahun atau lebih) tampak
dewas a apakah ada pembentukan plak atau membcrikan cenderung jarang mencari altcrnatif perawatan mereka
beberapa larutan pengelupas yang dapat l11creka sendiri oleh dokter konvesionul (Foster, Phillips, Hamel, &
gunakan lIntuk mcndetcksi plak tersebUL Pendidikan ke Eisenberg, 2000); Wellman, Kelner, & Widg~r, 2001).
sehalan mengenai gigi hams mcnckankan bahwa gigi Pengobatan anak dcngan terapi komplementer lebih serirg
sebaiknya disikat minimal dlla kali seharl setclah makan, dilakukan dan scring kali dilakukan oJeh orang tua tanpa
dan semakin cepal semakin haik, schingga mencegah gula pengctahuan alau anjuran dari dokter anak mereka
letap bcrada dalam mlilut. SasaI'an penyikatan adalah (Ottollil\l et aI., 2(01). Banyak pasien memilih tcrapi peng
mengangkat plak dan partikel makanan dari gigi, yang di obatan komplel11enter dan alternatif guna mcnamban terapi
lakukan dengan penggosokan cfektif sikat gigi (sikat gigi berbasis mcdis mereka unluk penyakit dan kondisi seperti
yang bcrbulu hulus) pada pcrmukaan gigi. Manfaat peng penyakit reumalik, gangguan pemusat,in pcrhutian, asma,
gunaan benang gigi saw kali sehari untuk membantu pe penyakit Alzheimcr, kanker, gangguan tidur, dan gcjala
nyikalan sebaiknya juga dianjurkan, karcna beherapa per yang lerkait dengan menopause. Kckhwatiran di kalungan
ll1ukaan gigi dan taut gigi-glls~ tidak dapat clicapai dcngan praktisi medis tetup berfokus pad a keamanan dan keman
hanya menyikat (American Academy of Pediatrics, 19(5). Juran tcrapi ini (Parascandola, 20(0). Sebagai contoh, lal1
Keluarga (baik orang dewasa maupun anak-anak) mem sin paling sering memiJih menggunakan chiropractic dan
bUlllhkan demonstrasi tentang mctocle pcnyikatan gigi herba, kcclllanya dapat menimbuJkan masalah pacta lansia,
BAB 16 FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA 417
TABEL 16-5
FlYPENGKAJIAN KESEHATAN
KELUARGA
TERAPI PENGOBATAN KOMPLEMENTER
DAN ALTERNATIF FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN
Akupunktur Seperti yang telah dibahas dalam bab ini, pengkajian fung
Akupresur si perawatan keluarga mencakup aspek kepercayaan terha
Aromaterapi dap kesehatan, persepsi mengenai kesehatan, dan praktik
Biofeedback kesehatan khusus. Tabel 16-6 merangkum pengkajian per
Pengobatan tradisional {mis., bekam dan moxibustian tanyaan penting yang dapat digunakan untuk menentukan
dalam agama KetimuranJ lebih banyak mengenai ke1uarga dan praktik kesehatan
Sentuhan terapeutik mereka.
Suplemen herba
Obat-obatan rumah RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Hipnoterapi Area ini signifikan kai'ena beberapa alasan. Pertama, riwa
Diet gaya hidup,. yat keluarga akan sering mengidentifikasi faktor-faktor
Manipulasi (chiropractic, osteopatij risiko keillarga. Kedua, pengalaman keJuarga dengan
Masase penyakit tertentu dapat menyebabkan rasa takut, milos,
Meditasi atau konsep yang salah tentang penyakit ini. Perawat ke
Megavitamin Imirga harus sensiti!, terhadap kemungkinan ini dan ll1ung
kin ingin menggali kepercayaan anggota keluarga dalam
Suplemen nutrisi
area ini lebih jauh. Ketiga, dengan mendapatkan riwayal
Konseling spiritual
medis keluarga, perawat keluarga akan belajar lebih ba
Terapi relaksasi nyak tentang keluarga asal dan keiompok keluarga saat ini
sehingga mendapatkan pemahaman mengenai masa lalu
dan masa kini keluarga.
Riwayat medis keJuarga mencakup identifikasi masa la
dan diperumit dengan fakta bahwa praktisi medis mereka lu dan masa kini ten tang penyakit yang terkait dengan
rnungkin tidak menyadari praktik ini (Foster et al.). Selain lingkungan dan genetik keluarga asal-rnllndur ke kakek:!
itu, praktisi medis menempatkan diri mereka sendiri ncnck dari ibu dan ayah serta termasuk bibi dan paman
berisiko dengan rnenggunakan atau meresepkan terapi serta anak mereka. Selain memastikan status kesehatan
tanpa persiapan yang tepat penggunaannya dan tanpa basis U111um semua individu ini, perawat yang berpusat pada
penelitian yang kuat untuk memastikan penggunaan praktik keluarga hams secara khusus rnenanyakan tentang adanya
tersebul arnan. penyakit berikut, karena individu sering kali lupa untuk
Riwayat kcsehatan keluarga harus mencakup perta menyebutkan penyakit penting dalam keluarga:
nyaan langsung dan khusus yang terkait dcngan peman 1. Pcnyakit yang terkait dengan lingkungan (penyakit
faatan terapi kompiementer dan alternatif. Pcrawat keluar .yang pernah atau mungkin tcrpajan oleh anggota ke
ga harm; menentukan praktik khususyang digunakan oleh luarga).
masing-masing anggota keluarga, frckuensi praktik ini. a. Masalah psikologis (mis., deprcsi, skizofrenia).
dan persepsi individu mengenai manfuat kesehatan mc b. Penyakit infeksi: Demam tifoid, tuberkulosis. in
reka. Selain itu, perawat hams menggali bersamu keluarga feksi menular seksual, hepatitis, diare (discnlri),
apakah mereka menyampaikan atau tidak menyampaikan dan penyakit kuht (skabies, kutu, impetigo).
penggllnaan praktik ini kcpada penyedia layanan medis 2. Penyakit yang terkait dengan genetik: Epilepsi, dia
mereka. Jika ini belum dilakukan, keJuarga hams didorong betes, fibroliis kistik, disabilitas perkcmb,mgan, ane
melakllkannya untuk memastikan bahwa modalitas pera mia lie! sabit, penyakit ginjal, hipertensi. pcnyakit
watan memang tetap saling "melengkapi". Sepcrti dengan jantung, bnker, leukimia, ganggllan penglihatan dan
semua praktisi perawatan kesehatan, pcmanfaatan terapi pcndengaran, hemofilia, alergi, dan asma.
alternatif sebaiknya tidak didorong jika memang keluarga Mcmasukkan informasi riwayat kelmu"ga dalam geno
mampu mengasosikan manfaat yang dirasakan dari pro gram keluarga (lihat GambaI' 8-1) merupakan cara pen
gram perawatan dan tindakan yang tidak membahayakan catatan informasi ini yang sangat berguna. Genogram kc
mcrcka. luurga hants mel1cak~lp ~sia ullggota, apakah individll
"" ....
418 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWA'TAN KELUARGA
TABEL 16-6
. i·············.~t;~··~~~~:~~~r~~~it~~~~~!6~~~~1~1n~~~~h~;:~~~~~:,~rs~~~~~~~it%~~;~~~.~k!~~:nn~le:~dn1ci~tt···· .
bj.itlt?: >:,' ; .. ('.:...... ...... ..... '. .... . ....... •. / ...•.. ..•. . c . : , ; ; ( ?:.:~ .
. : .. :-Appkah.dktiJik{s rekr;~~il~!lkl\J Jughg~ubsis.temkel\:Jarg~(~~bs'stem pasangan, orang .t~O-ahak, dqns,iblJhg)?:.;».
. ....• ~ber()p(l$E!ri~gpktivitd~'jn1teria~i?SioPQ ~io iangik"f serto ~cjlcim cikHvitastt;rsebut? . . .. '. . . '.: 'i:.,. .'
. .' .eG61i ~l1!r(]sadh o~ggJto' ~Iurirgcle~~ng ciktlvi~s waktu luang/rekreosi keluarga (kepuosaon dengan wdkttiydng '.'<
· - Apokah anggota keluarga secara teratur menggunakan 6bat yang (lijual bebas otau obat resep? ..
- Apakah keluarga rnenyimpanobat s~lama periode waktu lama dan digunakan lagi?
· -,Apakah obot berlabel boikdan dalam tempatyang amanjauh dari cnak-anak kedl?
- Seberapa ~ering merekaterlibcit dalam praktik ini dariunruk alasan apa mereka melokukan praktik ini?
(berlan}ut)
420 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
PERTANYAAN PENGKA.JIAN
• Bagaimana anggota keluarga merosa ini akan menguntungkan kesehatannya?
• Apakah praktik ini dilakukan berkoordinasi dengan layanan berbasis medis lainnya?
12. Riwayat kesehatan keluarsa
• Bagaimana kesehatan semua anggota keluarga asli dan pernikahan (kakek nenek, orang tua, bibi, poman, saudara
kandung, don anak-anak) selama tiga generasi?
• Apakah ada riwayat penyakit genetik atau keluarga di masa loIu--diabetes, penyakit iantung, tekanan daroh tinggi,
stroke, kanker, asam urat, penyakit ginjal, penyakit tiroid, asma don status alergi loin, penyakit darah, atau penyakit
keluarga lainnya?
• Apakah ado riwayat masalah emosional atau bunuh diri dalam keluarga? Apakah ado penyakit yang terkait dengan
lingkungan di masa lalu atau sekarang?
13.Pelayanan kesehatan yang. diperoleh
• Dari praktisi perawatan kesehatan dan/atau lembaga perawatan kesehatan mana anggota keluarga memperoleh
perowatan?
• Apakah penyedia lay!:man kesehatan ini memeriksa semua anggota keluarga don memenuhi semua kebutuhan
kesehatan mereka?
14.Perasaan dan persepsi berkenaan dengan layanan kesehatan
• Bagaimana perasaan keluarga tentang jenis layanan kesehatan yang ada di dalam komunitas?
• Bagaimana perasaan dan persepsi keluarga mengenai layanan kesehatan yang diperoleh?
• Apakah keluarga nyaman, puas, dan percaya dengan perawatan yang diperoleh dari penyedia perawatan
kesehatannya?
• Apakah keluarga memiliki pengalaman lalu dengan layanan keperawatan kesehatan keluarga 2
• Apa sikap dan harapan keluarga terhadap peran perawat?
15.Layanankesehatan darurat
• Apakah lembaga atau dokter tempat keluarga memperoleh perawatan, memiliki layanan darurat?
• Apakah layanan medis oleh penyedia perawotan kesehatan saat ini tersedia, iika terjadi keadaan darurat?
• Jika layanan darurat tidak tersedia, apakah keluarga tahu dj mona /ayanan darurat terdekat yang ada baik untuk
anak-anak maupun orang dewasa dalam keluarga?
• Apakah keluarga tahu bagaimana menghubungi ambulans dan layanan paramedis?
• Apakah keluarga memiliki rencana kesehatan darurat?
16.Sumber pembayaran •
• Bagaimana keluarga membayar layanan yang diperoleh?
• Apakah keluarga memiliki polis asuransi kesehatan swasta, Medicare, atau Medicaid, atau apakah keluarga horus
membayar penuh atau sebagian untuk layanan?
• Apakah keluarga memperoleh layanan gratis (atau mengetahui siapa yang berhak mendapatkan)?
• Apa pengaruh biaya perawatan kesehatan pad a pemanfaata,n layanan kesehatan keluarga?
• .Iika keluarga memiliki asuransi kesehatan (swasta, Medicare, dan/atau Medicaid), apakah keluarga diberi informasi
mengenai layanan apa soja yang tercakup, seperti layanan pencegahan, perolatan medis khusus, kunjungan rumah,
dan sebagainya?
17.Logistik perawatan yang diperoleh
• Seberapa jauh fasilitas perawatan ksehatan dari rumah keluarga?
• Apa model transportasi yang digunakan keluarga untuk sampai ke sana?
• Jika keluarga harus bergantung pada transportasi umum, masalah apa yang ada berkenaan dengan jam layanan
dan waktu perjalanan ke fasilitas perawatan kesehatan?
BAB 16 FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA . 42 1
tersebut hidup atau meninggai, penyebab kematian, derajat sis keperawatan keluarga yang mengarah ke strategi pro
kesehatan umum, dan adanya penyakitldisabilitas akut atau mosi kesehatan atau pendidikan kesehatan adalah tepat,
kronik. karen a kurang pengetahuan pada anggota keluarga umum.
diamati. Kurang pengetahuan mengenai perwatan kesehat
CATATAN KESEHATAN KELUARGA an umum terjadi. Kurang pengetahuan terlihatdi berbagai
area bahasan dalam bab ini, seperti praktik diet, pol a is
Keluarga sering kali berganti praktisi kesehatan dan ter
tirahat dan tidur, praktik aktivitas fisik dan rekreasi, peng
lihat pada beberapa institusi atau spesialis yang berbeda
gunaan obat-obatan dan alkohol, praktik gay a hidup, dan
untuk masalah kesehatan yang berbeda. Dengan berlalunya
pemanfaatan layanan perawatan kesehatan. Diagnosis ke
waktu, memon memudar berkenaan dengan apa yang
perawatan individu dan keluarga North American Nursing
terjadi dan kapan, menekankan pentingnya keluarga me
Diagnosis Association (Carpenito, 2000; McFarland &
miliki catatan peristiwa medis tahun-ke-tahun dari masing
McFarlane, 1997; North American Nursing Diagnosis
masing anggota keluarga.
Association lNANDA], 2001) yang berorientasi pada peri
Mendidik keluarga tentang pentingnya menyimpan ca
laku dan menangani fungsi perawatan kesehatan keluarga
tatan medis keluarga adalah suatu cara membantu keluarga
mencakup:
menjadi bertanggung jawab terhadap perawatan kesehatan
mereka. Data yang disimpan keluarga membantu praktisi • Gangguan Pemcliharaan Kesehatan
baru dan juga dapat menghindari kebutuhan akan uji la • Kctegangan Peran Pemberi Asuhan
boratorium dan diagnostik ulang, mahal, serta memakan • Defisiensi Pengetahuan (sebutkan)
waktu. Oleh karena itu, informasi mengenai catatan medis • Perilaku Sehat (sebutkan)
keluarga dapat menghasilkan diagnosis yang lebih cepat • Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan
dan akurat. • Ketidakefektifan Penatalaksanaan Program Terapeu
Ketika anggota keluarga memiliki gangguan kesehatan tik
multipel dan menemui lebih dari satu praktisi secara ber • Ketidakefektifan Penatalaksanaan Program Terapeu
samaan, maka sangat penting untuk memiliki infonnasi ca tik: Keluarga
tatan medis. Catatan imunisasi bagi anak-anak harus disim • Ketidakpatuhan (sebutkan)
pan; bagi orang dewasa, uji diagnostik dan laboratorium, • Risiko Ketegangan Peran Pemberi asuhan
diagnosis, obat-obatan yang diminum, dan reaksi simpang • Defisit Perawatan Din
obat-obatan tersebut hams dengan cennat dicatat. Diagnosis keperawatan terkait dengan peromosi kese
Area informasi kesehatan yang luas berikut perJu dima hatan keJuarga dapat dimasukkan ke dalam penlaku sehat.
sukkan dalam riwayat kesehatan keluarga: Carpenito (2000) menjelaskan bahwa penJaku sehat dalam
• Catatan matemitas konteks keJuarga menyinggung suatu kondisi saat keluarga
• Tinggi dan berat badan anak atau anggota keluarga mencari cara untuk mengubah ke
• Catatan berat badan orang dewasa biasaan dan/atau lingkungan kesehatan personal dalam
• Penyakit pad a masa kanak-kanak upaya berpindah ke arah derajat kesejahteraan yang lebih
• Penyakit atau kondisi yang memengamhi anggota tinggi.
generasi yang Jebih tua Diagnosis keperawatan 'keluarga "Gangguan Pemeli
• Catatan kecelakaan haman Kesehatan" mengidentifikasi area praktik perawatan
• Pembedahan mayor, penyakit, dan hospitalisasi kesehatan tempat keluarga atau anggota keluarga menun
• Catatan imunisasi jukkan praktik kesehatan aktual atau potensial yang tidak
• Alergi adekuat. Carpenito (2000) memperluas diagnosis ini untuk
• Alat korektif (mis., kacamata, alat pendengaran, plat keluarga dan mengatakan bahwa diagnosis menyinggung
gigi, sepatu khusus) suatu kondisi sa at keiuarga atau anggota keluarga berisiko
• Golongan darah dan faktor Rh mengalami gangguan kesehatan karena gaya hidup yang
• Tekanan darah; uji laboratOlium lain yang dilakukan tidak sehat atau kurang pengetahuan untuk rilengatasi sua"
ttl kondisi. Contoh spesifik masalah dalam diagnosis luas
ini adalah ketidakadekuatan praktik perawatan gjgi, prak
~DIAGNOSIS tik diet, praktik perawatan kesehatan yang bersifat pen
KEPERAWATAN
cegahan, dan perencanaan keJuarga.
KELUARGA
Perawat kelmu'ga ditantang untuk membantu unit kelu
arga dalam mengidentifikasi area risiko kesehatan, mene
Terdapat ban yak diagnosis keperawatan keluarga terkait tapkan tujllan kesehatan yang rei evan, dan merencanakan
dengan perawatan kcsehatan keluarga. Tentu saja, diagno perllbahan gaya hidup'yang akan terus berlanjut sejalan
,...... ~, .....
....
422 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
dengan komitmen keluarga. Agar perencanaan promosi masih belum mengakui mengonsumsi "makanan cepat
kesehatan efektif, perencanaan ini harus cocok dengan saji" secara teratur untuk makan siang selama sepekan.
kepercayaan dan praktik kebudayaan kcluarga. Kesadaran Keluarga yang berkonfrontasi dengan ketidakkonsistenan
akan interpretasi kebudayaan keJuarga, penyakit, dan pera alltara keyakinan dan pola diet sesungguhnya berharap
. watan kesehatan sangat penting sebelum memulai inter akan lebih termotivasi untuk mengubah perilakunya .
vensi yang berorientasi tujuan spesifik. Selain itu, tujuan
keluarga harus dicatat dan kemudian diprioritaskan oleh
PEMBINGKAIAN ULANG KOGNITIF
perawat dan keluarga bersama-sama. Sumber stres utama,
bersamaan dengan perkembangan atau transisi keluarga Pembingkaian ulang kognitif terdiri atas membantu ke)uar
baru-baru inl, juga membutuhkan pertimbangan sebelum ga memahami dan menyelesaikan masalah masa lalu
memulai intervensi. Kolaborasi seluruh keluarga dalam dengan memhantl.l keluarga mcmandang situasi dmi per
mengungkapkan kckhawatiran, meneLapkan tujuan kese spektif yang berbeda. Perawat yang memanfaatkan pende
hatan, dan I1lcrcncanakan modilikasi gaya hidup hams mc kat'dn ini harus memberikan konseling kepada anggota
ningkatkan kcefektifan intervensi keperawatan. keluarga dalam mcngcnali ketidakrasionalan alau sifat
memhatasi dari keyakinan tertentu dan membantu mereka
memandang masalah dari perspektif yang baru dan berbe
fJlflNTERVENSI da (Wright, Watson, & Bell, 1997). Contoh kasus ini ada
KEPERAWATAN lah saat semlla anggota keIuarga kelebihan berat badan dan
dengan tegas meyakinkan bahwa "tidak satu pun dan kami
KELUARGA:PEDOMAN akan menjadi kurus; kami sclalu berat." Pembingkaian
MODIFIKASI GAYA HIDUP ulang kognitif sebagai sebuah intervensi meningkatkan
akuisisi pernyataan diri yang positif danrasional dan mem
Peranpenting perawat keluarga adalah bekerja dengan ke bantu klien merasakan peningkatan rasa pengendalian per
luarga untuk merencanakan modifikasi gaya hidup sehing sonal yang berorientasi masa kini, bukan berbasis keyakin
ga tujuan kesehatan dapat tercapai. Pender dan rekan an masa lalu.
(2001) menggambarkan pendekatan berguna yang dapat
dipertimbangkan dalam memulai dan mendukung per
ubahan perilaku keluarga. Strategi khususyang dapal di PEMODELAN PERAN
terapkan perawat dalam memulai perubahan gay a hidup
Pemodelan peran adalah strategi umum yang digunakan
termasuk konfrotasi diri, pembingkaian 1Ilang kognitif,
dalam tempi perilaku. Pemodclan peran berdasarkan pada
pemodelan peran, operant conditioning, dan pengendalian
premis bahwa beberapa pembelajaran akan terjadi melalui
stimulus.
pengamatan model peran, yang dimulai pada masa kanak
kanak awal dan tems berlanjut sampai mas a dewasa
KONFRONTASI DIRI (Bandura, 1977). Pemodelan peran sangat membantu saat
klien tidak pasti berkenaan dengan perilaku apa yang di
Teknik pertama, konfrontasi diri, didasarkan pada asumsi perlllkan dalam upaya mencapai tujllan spesifik. Klien
bahwa klien membuat perubahan saat mereka mengenali harus mengidentitikasi hersama model peran mereka agar
ketidaksesuaian dalam keyakinan, nilai, dan perilaku me teknik ini efektif, clengan anggota keluarga dan perawat
reka, atau antara perilaku mereka dan perilaku individu berkerja sarna untllk memilih model yang sesuai. Perawat
yang mereka hargai dan ingin mereka samai. Ketika pem kcluarga berada dalam posisi yang memcngaruhi secara
bandingan dan kontradiksi illi dialami, klien tcrsebut lebih positif pcrilaku sehat keluarga clengan menjadi model pe
cendenmg mengubah nilai, sikap, dan periJaku untllk mell ran cam hidup yang sehat. Perawat melakukan ini dengan
capai konsistensi yang 1cbih besar dengan konsep diri. mendemonstrasikan keterampilan yang dicari keluarga un
Perawat, dalam mengkaji ulang gaya hidup keluarga, dapat tuk dipelajari, dengan memberikan pendidikan kesehatan
memberikan umpan balik kcpada keluarga dengan meng yang diperlukan dan mengungkapkan dukungan guna me
anjurkan area kctidakkonsistenan antara keyakinan atau ningkatkan perilaku keluarga yang diinginkan. Pemodelan
nilai keluarga dan pola perilaku sa a! ini. Kontradiksi yang pcran juga dapat digllnakan dalam komunitas yang me
paling diperhatikan keluarga, harus menjadi fokus inter ngelola kelas promosi kesehatan, dan kelompok swa-bantu
vensi. Contoh penggunaan strategi ini dapat ditemukan seperti Weight Watcher atau Alcoholics Anonymous, ke
dalam keluarga yang sangat menghargai 1111trisi yang baik lompok swa-bantu berfungsi dengan memberikan peng
scbagai bahan esensial dalam mcmclihara kesehatan dan atman pcmodelan peran dan dukungan bcrsama (Roth,
meyakini dielnya cukup seimbang. Anggota keluarga 1996b).
BAB 16 FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA 42~
. ..
OPERANT CONDrr'ON'NG pengendalian perilaku ini menunjukkan bahwa· dengan
mengubah peristiwa yang mendahului perilaku yang tidak
Operant conditioning, yang berdasarkan pada prinsip bah diinginkan, dapat mengurangi atau menghilangkan peri- .
wa perilaku ditentukan Qleh akibatnya, dapat menjadi laku tersebut dan meningkatkan perilaku yang positif.
strategi modifikasi perilaku yang efektif. Perilaku yang Pengendalian stimulus berpusat pada pengaturanisyarat
diinginkan diperkuat untuk meningkatkan kemungkinan lingkungan untuk meningkatkan perilaku yang diinginkan
bahwa perilaku tersebut akan diulang. Penguatan (reinforce saja. Model Keyakinan Kesehatan asli dan Model Promosi
ment) positif, atau reward (imbalan), adalah motivator Kesehatan Pender sepakat bahwa isyarat adalah faktor
perubahan perilaku yang lebih efektif dibandingkan pe penting da]am meningkatkan perubahan perilaku sehat.
nguatan negatif atau hukuman. Perawat yang menerapkan Perawat harus bekerja dengan keJuarga untuk mencapai
strategi intervensi ini harus bekerja dengan keJuarga untuk pengendalian stimulus dengan mengidentifikasi secara
menentukan perilaku yang akan diubah. Iadwal harns akurat pada kondisi apa perilaku yang diinginkan terjadi
disusun mengenai bagaimana secara bertahap berubah ke lebih sering, dan pada situasi apa perilaku yang tidak di
arah perilaku tertentu yang rnenghasUkan kesehatan yang inginkan muncul. Perawat harus memberikan petunjuk
ingin dicapai, dan kemungkinan penguatan harus disiap ten tang bagaimana mengembangkan kepekaan terhadap
kan. Agar tujuan keluarga tercapai, kontrak perawat isyarat yang tepat dan memberikan konseling kepada ke
keluarga dengan reward yang direncanakan untuk periJaku luarga eara rnemfasilitasi kesempatan untuk menghadapi
yang diharapkan dan peningkatan keberhasilan dapat diim isyarat yang tepat tersebut. Isyarat perilaku dapat diperoleh
plementasikan guna meningkatkan tanggung jawab semua dari berbagai sumber. Contoh kemungkinan sumber adalah
anggota keluarga. Pembualan kontrak dapat dinikmati oleh kontak dengan profesional kesehatan, orang yang penting
seluruh keJuarga, dengan anggota keluarga berfungsi se bagi pasien, dan media komunikasi, ataU stimulus pengli
bagai sumber rnotivasi penting bagi satu sarna lain. Pender hatan dari lingkungan seperti memandang orang lain yang
dan rekan (2001) menunjukkan bahwa operant condi berpartisipasi dalam aktivitas sasaran. Selain isyarat ling
tioning paling baik berfungsi jika perilaku yang diperkuat kungan, perawat dapat memengamhi lebih lanjut tindakan
dan dapat dihitung, sehingga penguatan dapat digunakan yang diinginkan dengan mendorong keluarga mengem
dengan benar. bangkan rangkaian isyarat internal yang positif seperti
"merasa baik," atau peningkatan rasa harga diri. Isyarat
PENGENDALIAN STIMULUS eksternal, seperti memiliki anggota keluarga atau ternan
yang mengundang Anda ke kelaslatihan aerobik, dapat
Dalam pengendalian stimulus, perhatian dilujukan untuk dikombjnasikan dengan isyarat internal, seperti mengingat
rnengubah perilaku terdahulu bukan akibat perilaku yang perasaan lebih energik setelah sesi latihan. Isyarat internal
disebut operant conditioning (Pender et aI., 200 I). Metode dan eksternal saling menguatkan.
~RANGKUMAN
• Konsep sehat dan sakit sangat bervariasi dari ke sakit (orientasi status perasaan), (2) tidak ada atau
budayaan ke kebudayaan, wilayah ke wilayab, dan adanya gejala umum atau khusus (orientasi gejala),
keluarga ke keluarga. dan (3) keadaan mampu atautidak mampu untuk me
• Keluarga, lingkungan, komunitas, atau masyarakat lakukan aktivitas biasa (orientasi performa).
hams memberi label suatu kondisi atau perilaku ter • Ahl i antropologi Kleinmann membedakan anlara
tentu sebagai sakit atau disabilitas sebelum kondisi penyakit dan sakit. Penyakit adalah pemahaman bio
sakit atau sehat tersebut dianggap sebagai masalah medis profesional kesehatan terhadap masalah kese
kesehatan untuk kelompok tersebut. hatan, sementara sakit adalah pemahaman personal
• Pria tiga kali lebih banyak dari wanita tidak menemui dan unik pasien sel1a definisi apa yang sedang terjadi
dokter mereka secara teratuf. Seperempat pria yang pada dirinya. PenuJis menyatakan bahwa faktor ke
disurvei mengatakan mereka akan menunggu "sela budayaan menentukan pentingnya berbagai domain
ma mungkin" sebelum mencari perawatan kesehatan. pengaruh.
Hambatan aktivitas mencari perawatan kesehatan • Model Keyakinan Kesehatan memastikan bahwa:
oleh pria terutama karena psikologis. agar individu melakukan tindakan pencegahan untuk
• Tiga orientasi dasar sejahtera dan sakit adalah: (1) menghindari penyakit, ia harus meyakini 'bahwa ia
perasaan slIbjektif terhadap kesejahieraan atan sehat secara personal rentan
". "
atau muctah terkena penyakit;
424 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
derajat sakit dapal sedang sampai berat, akibalnya • Agar kcluarga bertanggung jawab tcrhadap pcrawat
menderita pcnyakit akan secara signilikan mcng an dirinya sendiri, diperlukan pcmahaman tcrhadap
ganggu kehidupan seseorang; melakukan lindakan status kesehatan dan/atau masalah kesehatannya sen
tertentu <i.kan bennanfaat dengan alasan ini akan mc diri dan Iangkah yang diperJukan untuk memperhaiki
ngurangi kerentanan mall kcparahan pcnyakit dan atan memelihara kesehatannya. Praktik perawatan
manfaat diperbcrat oleh hambatan, seperti biaya, cliri tidak hanya melibatkan praktik pencegahan, diag
nyeri, waktu, ketidaknyamanan, dan rasa malu. nosis, dan terapi tcrhadap masalah keschatan umum
• Model Promosi Kesehatan yang hasil rcvisi menc dan minor yang dapa! diatasi di rumah, namun juga
kankan pentingnya kognisi spesifik perilaku dan semua prosedur dan terapi yang diprogramkan untuk
afeksi sebagai motivator utama perilaku. Variahel ini perawatan penyakil anggota keluarga, seperti mem
dapat bermakna khuslIsnya bagi perawat untuk diper berikan ohat, I11cnggunakim aplikasi khllSUS, mcng
timbangkan, karena variabel ini menjadi subjck mo ganti balutan, dan l11enjalankan Jatihan serta diet
difikasi melalui intervensi keperawatan. Enam kogni khusus.
si dan afek spesifik perilaku yang dipertimbangkan • Praktik higiene dan kcbersihan keluarga harus ter
se~agai signifikansi motivasi utama dalam mcndo l11aslIk mencuci tangan dengan baik, higiene personal
rong individu ikut serta daJam periJaku promosi ke baik, dan tidak bcrbagi makanan dan alat.
sehatan telah diidentilikasi dalam modcl tersebut • Tindakan pencegahan herbasis medis yang dilakllkan
sebagai: Manfaat tindakan, hamhatan terhadap tin oleh kcluarga termasuk mclakukan pemeriksaan fisik
dakan, dan kecakapan diri yang dirasakan. afek tcr tahumll1, skrining penglihatan dan pendengaran, per
kait akti vitas, pengarllh interpersonal. dan pengaruh a~atan gigi secara teratur, dan mcmastikan bahwa
situasional. semua anggota keluarga diimllnisasi.
• Pratt menunjukkan bahwa alasan keluarga mempu • Pemanfaatan tcrapi komplementer dan alternatif un
nyai kesllIitan dalam mcnyediakan perawatan kc tuk memhahas masalah kesehata.n meluas. Penyedia
sehatan bagi anggota keluarga mercka terletak pada layanan kesehatan harus dengan saksama mengkaji
(1) struktur sistem pelayanan kesehatan dan (2) praktik ini dan, jika peril!, memperkenalkan, mendo
struktur keluarga. rong,. atau tidak mendukung penggunaannya yang
• Faktor u tama yang menjelaskan perbedaal1 dalam terus menerus.
pemanfaatan pola pelayanan medis terl11asllk ku • Riwayat mcclis kcluarga termaslIk identifikasi pe
rangnya perl indungan asuransi pcrawalan kesehalan, nyakit yang tcrkait lingkllngan dan genetik masa lalu
kurangnya layanan untuk populasi khusus (mis., re dan sekarang dad keluarga orientasi-mundllr ke
maja pria), persepsi oleh kcluarga sistcm dan penye kakek nenek dari ihll dan ayah serta termasuk bibi
dia Iayanan kesehatan, dan kurangnya kemilraan an dan paman serta anak-anak mereka.
tara penyedia layanan kesehatan dan keluarga dalal11 • Jenis diagnosis keperawatan keluarga yang sering
membahas l11asalah perawatan kesehalan bersama. kali ditemukan dalam area fungsi perawatan kesehat
• Pengkajian praktik diet harus mencakllp jumlah dan an keluarga tennasuk diagnosis yang mengarah ke
jenis makanan yang dimakan kcluarga, perilaku 50 strategi prol11osi atau pendidikan kesehatan, karena
sial yang lerkait dengan praktrl<. diet, dan praktik kurallgnya pengetahuan anggota keluarga 1I11111111 di
perencanaan, belanju. dan penyajian mukanan ke amati.
luargu. • Perawat dan profesionaJ kesehatan lain dapat mCI11
• Pola tidm dan istirahat dikaji untuk l11enentukan apa bantu keluarga mencapai gaya hidup yang Iebih sehat
kah anggota individu mendapatkan jumlah jam isti dengan membcrikan contoh perilaku mereka sendiri.
rahat yang dihutuhkan dan jika tidak, faktor apa yang • Stratcgi modifikasi gaya hidllP khusus telah dianjur
dapat memengaruhi kemamplIan tidur.. kan seiring dengan intervensi keperawatan yang
• Individu dianjurkan melakukan scbagian besar akti mungkin untllk mendukung keluarga meningkatkan
vitas fisik sedang selaum 30 menit sehari atau lebih, aktivitas prol11osi kesehatall mereka dai1 mencapai
Jebih dianjurkan, setiap hari. Aklivitas ini dapat dan llIjuan kesehatan keluarga.
harus termasuk aktivitas rckreasi bersama dcngan • Stratcgi khuslis yang dapat diterapkan keluarga da
anggota keluarga lain. lam I11cmulai peruhahan gaya hidup keluarga men
• KeUka mengkaji praktik penggunaan obat-n!Jatan, cakup konfrontasi diri, restruktllrisasi kognitif, pemo
alkohol. dan tembakau di an lara anggota kclllarga, delan peran, operant conditioning, dan pcngcndalian
pcmeliksaan saksama praktik )Jcnggunaan zat yang stimulus.
diresepkan, dijual be bas, dan ilegal harus diIakukan.
BAB 16 FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA 425
~ LATIHAN
Tilljau sketsa keluarga dan jawab pertanyaall terktiit
I. ldentifikasi area fungsi perawatan kesehatan khusus yang ingin Anda kaji.
2. Sebutkan kemungkinan masalah gaya hidup yang menyebabkan masalah kesehatan Ny.
Diaz saat ini.
3. Sebutkan diagnosis keperawatan yang berfokus pada perubahan gaya hidup yang diperlu
kan oleh keluarga Diaz.
4. Buat daftar praktik perawatan kesehatan yang ingin Anda anjurkan untuk keluarga Diaz
saat ini.
Jawab pertanyaan berikut.
5. Mana dari cara berikut yang merupakan cara utama bahwa keluarga menjalankan fungsi
perawatan kesehatannya? (Pilih semuajawaban yang tepat.)
a. Kehiarga menyediakan perawatan kesehatan pencegahan/preventif kepada anggotanya
di rumah.
b. Keluarga menyediaJ.<an pembagian perawatan kesehatan utama kepada anggotanya.
c. Keluarga membayar sebagian besar layanan kesehatan yang diperoleh (langsung atau
tidak langsung).
d. Kelllarga memiliki tanggungjawab pertama untuk memulai dan mengoordinasi layanan
kesehatan.
e. Keluarga memilih kapan dan di mana anggotanya akan dirawat.
6. Sebutkan tiga faktor utama yang memengaruhi konsep sehat sakit keluarga dan apakah
keluarga mencari layanan perawatan kesehatan.
7. Sebutkan tiga orientasi dasar yang digunakan untuk mendefinisikan sehat dan sakit (menu
rut Baumann). Berdasarkan dua kelompok yang diteliti, kaitkan dua kelompok tersebut
dengan orientasi kesehatan mereka.
K Uraikan temuan penelitian sentral Koo.
9. Ingat ,kembali dalam Model Promosi Kesehatan mengenai variabe! kognisi dan afeksi
spesifik perilaku yang memengaruhi kecenderungan terlibat dalam perilaku promosi
kesehatan. Faktor pemodifikasi lain apa yang dianggap membantu perilaku promosi
kesehatan?
10. Pratt menemukan bahwa sebagian besar keluarga di Amerika tidak melakukan fungsi
perawatan penting mereka secara adekuat. Berdasarkan apa ia menarik kesimpulan ini?
Apa tiga alasan dasar yang mcmbuat fungsi ini tidak adekuat dijalankan?
11. Penjeiasan Model Sehat dan Sakit Kleinmann penting karena (pilih jawaban yang ter
baik):
a. Menjelaskan keyakinan kesehatan seperti apa yang cenderung dimiliki keluarga.
b. Menje!askan pentingnya keblldayaan dalam membentuk penjelasan kesehatan.
c. Memballas peran penting yang dimiliki domain pengaruh populer danra,kyat.
"""" ....
426 8AGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
12. Sebutkan empat area pengkajian yang hams disertakan saat menilai praktik diet keluarga.
13. Berikut ini adalah daftar dari beberapa area yang harus dikaji pada praktik tidurdan istirahat
kcluarga: Jumlah jam tidur anggota keluarga biasanya tiap malam, siapa yang tidur siang
teratur selama siang hari atau teknik istirahat lain yang digunakan anggota keJuarga, dan di
mana anggota kcluarga tidur. Area penting apa yang telah ditinggalkan?
14. Buat tiga pcrtanyaan dasar yang hams diajukan kepada anggota kcluarga mengenai praktik
aktivitas fisiknya.
15. Mana dati zat berikut yang mengandung obat yang perlu dikaji oleh keJuarga untuk
melengkapi pengkajian kesehatan keluarga? (Pilih semua jawaban yang tepat).
a. Kopi, teh, kola, dan coklat (asupan kafein)
e. Konfrontasi diri
19. Keamanan adalah area ulama yang tercakup dalam praktik lingkungan. Identifikasi dua
area umum anjuran kesehatan yang terkait dengan keamanan keluarga.
20. Sebutkan empat area pcndidikan kesehatan umum utama bagi keluarga untuk memclajari
tentang masalah kesehatan gigi.
21. Mana t.indakan berikut yang umumnya dianjurkan untuk pengendalian plak? (Pilih semua
jawaban yang benar.)
a. Menyikat gigi setelah makan
b. Pengurangan sukrosa dalam diet
c. Penggunaan benang gigi setiap had
d. Penggunaan kumur alltiseptik dua kali sehari
22. Riwayat medis ke]uarga pada dasarnya terdiri atas dua bagian. Pertam<l, informasi akan
dicari tentang masing-masing anggota kcluarga (dilllulai dari kakek/nenek serta paman dan
bibi dari ayah dan ibu) dan status keschatan keluarga masa la]u dan saat ini. Apa area
pengkajian kedua?
17
ADAPTASI KELUARGA
KOPING KElUARGA
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KOPING
KONSEP SIRES DAN KOPING DASAR
Perbedaan Gender dalam Koping
FASE WAKlU STRES DAN STRATEGI KOPING
Variasi Sosial-Budaya dalam Koping Keluarga
Periode Antestres
Dampak Gangguan Kesehatan
Periode Stres Akfual
AREA PENGKAJIAN KElUARGA
Periode Pascastres
Stressor, Kekuatan, dan Persepsi Keluarga
TEORI STRES KElUARGA Strategi Koping Keluarga
Teari Stres Keluarga Hill Adaptasi'
Model Resiliency Stres, Penyesuaian~ dan 'Adaptasi , Mengidentifikasi Stresor, Koping, Adaptasi
Keluarga DIAGNOSIS KEPERAWATAN KElUARGA
STRESOR DAN DAMPAKNYA INTERVENSI KEPERAWATAN KElUARGA
STRATEGI KOPING KElUARGA ,Membantu Keluarga.Mengurangi Faktar Risiko
Strategi Koping Keluarga Internal
Membantu Keluarga Berisiko untuk Mengatasi Masalah
Strategi Koping Keluarga Eksternal
MelindungiAnggota Keluarga yang Berisiko Mengalami
'STRATEGI KOPING DISFUNGSIONAl KElUARGA Kekerasan
Penyangkalan Masalah Keluarga Merujuk Keluarga yang Menunjukkan Masalah dan
Perpecahan dan Kecanduan Keluarga Disfungsi Koping Kel\:larga yang Lebih Kamplekt
Kekerasan dalam Keluarga RANGKUMAN
1. Menggambarkan pentingnya strategi dan proses koping lam perkembangan krisis atau keberhasilan resolusi rna
keluarga. salah (nonkrisisl, menurut teari stres' keluarga Hill:
2. Mengemukakan bukti perubahan dalam kehidupan ke 6. Mendiskusikan cara bagaimana Model Resiliency meru·
, luarga yang menunjukkan seberapa baik keluarga me pakan perpanjangan dari teari stres keluarga Hill.
lakukan kaping. 7. Menjelaskan tuiuan Family Inventory of Live Events and
3. Mendefinisikan dan membedakan makna istilah dan Changes Scale dan peristiwa hidup apa yang paling
konsep ini: stresor, stres, krisis, koping individu, koping menimbulkan stres bagi keluarga.
keluarga, dan odaptasi. 8. Menguraikan dengan singkat masing-masing empat
4. Menjelaskan fugas-fugas koping apa. yang tepat unfuk strategi koping fungsional dan disfungsioncil yang di
masing-masing tiga fase waktu stres. gunakan oleh keluarga. .
5. Mengidentifikasi tiga variabel utama yang termasuk da-
427
428 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
9. Membedokan apakah strategi koping khusus adalah 12. Menggunakan contoh kasus keluarga:
Fungsional, disFungsional, atau keduanya (dapat sehat a. Mengkaji keluarga dalam hal stresor, kekuatan,
atau tidak sehat). persepsi, strategi koping, dan adaptasi keluarga.
10. Menguraikan dua intervensi keperawatan yang diran b. . Mengidentifikasi satu diagnosis keperawatan
cang untuk memelihara atau meningkatkan dukungan keluarga dalam area koping keluarga.
sosial keluarga. c. Menyebutkan dua intervensi keperawatan guna
11. Memberi contoh bagaimana koping keluarga berbeda menyelesaikan atau memperbaiki masalah.
menurut jenis kelamin, budaya, dan status kesehatan
keluarga.
Keluarga seeara konstan menghadapi kebutuhan untuk Mengkaji sumber, strategi koping, dan proses keluarga
memodifikasi persepsi dan kehidupan mereka. Stimulus memberikari landasan guna membantu keluarga dalam ber
perubahan ini berasal dari dalam dan luar. Kebutuhan adaptasi dan meneapai derajat kesejahteraan yang lebih
perkembangan semua anggota keluarga yang normal dan tinggi. Meneapai derajat kesejahteraan yang lebih tinggi
seeara kontinu berkembang, selain adanya situasi yang adalah tujuan atau alasan keberadaan praktik keperawatan
tidak diharapkan yang melibatkan anggota keluarga, me keluarga. Memperkuat dan mendorong respons dan kapasi
nuntut internal untuk berubah. Stimulus eksternal terhadap tas adaptif yang adekuat, serta mengurangi stresor aktual
perubahan berasal dari perubahan masyarakat saat masya dan potensial dari dalam dan luar keluarga, adalah bagian
rakat berinteraksi dengan keluarga selama siklus kehidupan dari tujuan luas dan eakupan ini. Baik keluarga secara esen
keluarga. Dari sudut pandang ini, "Kita hidup di dalam sial sehat atau disfungsional atau di antara keduanya (da[am
waktu yang bergolak, di ujung ketidakpastian" (Walsh, letak kontinum sehat-sakit), perawat kesehatan keluarga
1998, him. 3). masih menghadapi masalah yang sarna: Membantu keluarga
Bab ini dimulai dengan membahas pentingnya koping meneapai derajat fungsi atau kesejahteraan yang lebih tinggi
keluarga dan seberapa baik keluarga beradaptasi terhadap dalam konteks tujuan, aspirasi, dan kemampuan khusus.
perubahan terus-menerus yang mereka hadapi. Konsep Keluarga di Amerika Serikat memiliki kekuatan yang
dasar yang terkait dengan Iiteratur stres dan koping keluar besar tetapi menghadapi tantangan yang signifikan saai ini
ga seeara singkat didefinisikan serta diuraikan kemudian. (Iihat Bab 1). Salah satu kekuatan utama keluarga di
Duateori stres keluarga dijelaskan dan konsep dalam teori Amerika Serikat adalah durabilitas mereka (Fine, 1992).
ini didefinisikan.Proses koping keluarga dan berbagai Walaupun perubahan teknologi telah terjadi dalam masya
strategikoping keluarga internal dan eksternal diuraikan. rakat, keluarga masih merupakan lembaga dasar tempat
Akhirnya, ditampilkan strategi adaptif keluarga yang dis individu bersosialisasi dan diasuh. Kekuatan lain keluarga
fungsional serta pedoman bagi pengkajian, diagnosis, dan di ·Amerika Serikat adalah keragaman etinik dan struktu
intervensi keperawatan keluarga. ralnya (mis., susunan bentuk keluarga inti, intergenerasi,
orang tua tunggal; orang tua tiri, cohabiting, dan homo
seksual). Saat ini struktur keluarga non-inti teJah.meneapai
f1t;KOPING KELUARGA tingkat penerimaan yang lebih besar dibandingkan sebe
lumnya, walaupun banyak dari keluarga ini dan anggota
Tuntutan terus-menerus memaksa keluarga beradaptasi da nya masih menghadapi diskriminasi di lingkungan sekolah,
lam upaya bertahan, berlanjut, dan bertumbuh. Proses dan tempat kerja, dan komunitas. Keluarga di Amerika Serikat
strategi koping keluarga sangat penting gun a membuat hal juga dapat ditandai dengan resilience (daya bangkit) me
ini mungkin. Persepsi dan penanganan keluarga terhadap reka (Fine, 1992; Walsh, 1998). Walaupun terdapat tekan
masalahnya melaJui pemanfaatan berbagai sumber dan an ekonomi, sosial, dan politis, sebagian besar keluarga
strategi koping amatlah penting bagi keberhasilan keluarga dapat dianggap berfungsi sangat memuaskan. Mayoritas
mengatasi tuntutan yang ada. orang dewasa di Amerika Serikat adalah pekerja, dalam
Selain itu, yang paling penting, proses dan strategi status kesehatan yang relatif balk, memiJiki hubungan so
koping keluarga berfungsi sebagai proses atau meka sial yang bermakna, dan mInimal mengenyam pendidikan
nisme vital yang memfasilitasi fungsi keluarga. Tanpa sekolah menengah atas (Fine).
koping ke[uarga yang efektif, fungsi afektif, sosialisasi, Tantangan terus-menerus keluarga yang dlkonfrontasi
ekonomi, dan perawatan kesehatan tidak dapat dicapai seeara khas dikaitkan dengan perubahan dalam kehldupan
seeara adekuat. Oleh karen a itu, proses dan strategi ko keluarga di Amerika. Perubahan struktural dan situasional
ping keluarga mengandung proses yang mendasari yang di kehidupan Amerika-meningkatnya cohabiting family,
memungkinkan keluarga mengukuhkan fungsi keluarga lebih banyak orang tua tunggal dan keJuarga dengan orang
yang diperlukan. tua tiri, angka pereeraian yang lebih tinggi-serta peram
BAB 17 STRES, KOPING, DAN ADAPTASI KELUARGA . 429
pingan bisnis dan perusahan besar (yang menyebabkan pe dalam keluarga adalah peristiwa hidup atau kejadian yang
nurunan kesempatan kerja, kebutuhan agar pencari nafkah cukup kuat untuk menyebabkan perubahan dalam sistem
ganda bertahan secara finansial), dan pertumbuhan pendu keluarga (Hill, 1949). Stresor keluarga dapat berupa pe
duk lansia-semuanya menciptakan kesempatan baru ter ristiwa atau pengalaman interpersonal (di dalam atau di
hadap pertumbuhan dan peningkatan stres serta tuntutan luar keluarga), lingkungan, ekonomi, atau sosial-budaya.
koping guna memenuhi fungsi keluarga (Leeds, 1996). Stresor tersebut yang terjadi "di luar jadwal" atau tidak
Keluarga mengatasi dan beradaptasi terhadap situasi selaras dengan harapan kronologis atan sosial, seperti masa
hidup penuh stres secara teratur. Selain itu, selama awal menjadi janda, akan lebih sulit bagi keluarga (Walsh.
perjalanan hidup, keluarga juga perlu mengatasi stresor 1998). Oleh karena itu, stresor yang dirasakan sebagai
situasional (yang tidak diharapkan) seperti penyakit akut kehilangan dan menimbulkan ambigu (tidak jel~s) yang
atau kronik pada anggota keluarga anak-anak, orang de memiliki efek negatif yang lebih besar pada keluarga; pe
wasa, atau lansia; perilaku menganiaya; penyalahgunaan nurunan moral keluarga dan konftik keluarga yang lebih
alkohol atau obat-obatan; kehamilan remaja; dan/atau ke besar disebutkan dalam pandangan ini. Keraguan ambigu
matian atau cedera' karena kecelakaan. Saat ini terdapat mencakup ketidakhadiran fisik anggota keluarga-"pergi
peningkatan kesadaran bahwa masalah kesehatan akut dan tanpa mengucapkan selamat tinggal," kehilangan akibat
kronik yang' tidak terduga ini menyebabkan "penyakit bencana yang tidak diharapkan yang ditimbulkan oleh
keluarga" (Foreman, 2001). perang. bencana alam, relokasi. penahanan. desersi, tero
Dari upaya penelitan dan teoretis awal, gambaran .me risme hidup, atau rna salah kesehatan (demensia, penyakit
ngenai seberapa baik keluarga beradaptasi terhadap stres mental kronik. kecanduan). perselingkuhan, adopsi, dan
dan perubahanadalah bahwa keluarga semata-mata sebuah perceraian (Boss, 1999).
reaktor stres, manajer "pertahanan" sumber, dengan kecen Akumulasi (tumpukan) dan besamya stresor dalam ke
derungan disfungsi. Untungnya, kecenderungan ini ber hidupan keluarga memberikan perkiraanjumlah stres yan.g
ubah. Banyak penyelidikan berikutnya telah·bergeser dari dialami keluarga (Olson et at, 1983). McCubbin dan
penekanan pada disfungsionalmenjadi minat yang lebih Patterson (1983a). Konsep akumulasi stresor kehidupan
positifdan lebih luas daJamsusunan sumber dan strategi keluarga didefinisikan sebagai jumlah. peristiwa perkem
koping yang digunakan keluarga yang luas. Oleh karena bangan (yang diharapkan) dan situasional (yang tidak di
itu, sifat resilience penyembuhan keluarga dan kemam harapkan) serta ketegangan intrakeluarga (tekanan dalam
'puannya untuk "fleksibel" dan bertumbuh setelah peristiwa hubungan di antara anggota keluarga).
yang tidak menyenangkan mendapatkan penekanan yang Persepsianggotakeluarga/keluarga adalah interpre
lebih besar. Dengan fokus ini, keluarga cenderung dilihat tasi anggota keluarga secara tunggal atau secara kolektif
sebagai agen perubahan resilience sosial, yang inovatif dan , menyusun pengalaman mereka. Persepsi mewarnai sifat
secara mengejutkan efektif di bawah kondisi penuh stres dan signifikansi stresor keluarga yang mungkin, karen a
(Burr, Day, & Bahr, 1993; Burr et aI., 1994; McCubbin & keluarga bereaksi tidak hanya terhadap adanya stresor
McCubbin, 1993; Walsh, 1998). . aktual, tetapi juga terhadap peristiwa saat keluarga me
rasakan 'atau menginterpretasikannya. Persepsi keluarga
~KONSEP STRES DAN merupakan hal yang terpenting. Sangat peitting untuk me
merhatikan bahwa keluarga yang terpajan krisis secant
KOPING DASAR konsisten cenderung merasakan peristiwa dengan perilaku
Konsep berikut merupakan landasan Iiteratur mengenai yang menyimpang dan subjektif. Peristiwa yang dipandang
stres, koping, dan adaptasi keluarga. secara objektif danhitau subjektif oleh keluarga yimg sehat
Stres adalah respons atau keadaan ketegangan yang sebagai tantangan, dipandang oleh keluarga yang terpajan
disebabkan oleh stresor atau oleh tuntutan aktual/yang di krisis sebagai ancaman dan membebani. Dalam ,kasus ini .
rasakan yang tetap tidak teratasi (Antonovsky, 1979; Burr, stres yang besar dialami, yang pada gilirannya membebani
1973). Stres adalah ketegangan dalam seseorang atau sis kapasitas adaptif keluarga. '
tern sosial (mis., keluarga) dan merupakan reaksi terhadap Koping terdiri atas upaya pemecahan masalah yang di
situasi yang menimbulkan tekanan (Burgess. 1978). Ka hadapi oleh individu dengan tuntutan yang sangat relevan
rena stres atau ketegangan dalam sebuah keluarga sulit dengan kesejahteraannya, tetapi membebani sl;lmber sese
untuk diukur, para peneliti dan praktisi menyamakan orang (Lazarus. Averill, & Opton, 1974). Pearlin dan
dengan sering mengkaji stresor. Schooler (1978) menambahkanpernyataan mengenai
Stresor adalah agen pemrakarsa atau presipitasi yang dugaan keefektifan respons koping saat mereka men
mengaktifkan proses stres (Burr et al., 1993; Chrisman & definisikan koping sebagai respons (kognitif perilaku atau
Fowler, 1980). Agen presipitasi yang mengaktifkan stres persepsi) terhadap ketegangan hidup eksternal yang ber
430 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
fungsi untuk mencegah, menghindari, atau mengendalikan dan situasional dapat menjadi krisis bagi keluarga. Ber
distres emosional. Koping adalah sebuah istilah yang ter lawanan dengan pandangan negatif mengenai krisis ke
batas pada perilaku atau kognisi aktual yang ditampilkan luarga ini, krisis juga dilihat sebagai panggilan "bangun",
seseorang, bukan pada sumber yang mungkin mereka meningkatkan perhatian anggota keluarga terhadap apa
gunakan.. yang benar-benar peniing dalam hidup (Walsh, 1998).
Koping keluarga menunjukkan tingkat analisis ke1om Adaptasi adalah proses mengelola tuntutan stresor me
pok keluarga (atau sebuah tingkat anal isis interaksional). lalui pemanfaatan sumber, koping, dan strategi pemecahan
Koping keluarga didefinisikan sebagai proses aktif saat masalah. Hasilakhimya adalah perubahan keadaan fungsi
keluarga memanfaatkan sumber keluarga yang ada dan yang dapat positif atau negatif, yang menyebabkan pe
mengembangkan perilaku serta sumber baru yang akan ningkatan atau penurunan keadaan sejahtera keluarga
memperkuat unit keluarga dan mengurangi dampak pe (Burgess, 1978). Misalnya, mencari bantuan daTi lembaga
ristiwa hidup penuh stres (McCubbin, 1979). Dengan ber masyarakat dapat merupakan gerakan yang sangat positif
geser dari tingkat individu ke tingkat koping keluarga, saat bantuan dari luar dibutuhkan untuk membantu anak
koping menjadi lebih semakin kompleks. Karena kesulitan belajar'masalah, tetapi strategi adapatif yang sarna dapat
dalam mengkaji upaya koping keluarga, sebagian besar . negatif jika menjadi cara dominan keluarga memecahkan
studi mengenai keluarga menjelaskan kombinasi individu masalahnya. Hal ini karena keluarga tidak belajar meman
dan respons koping keluarga yang dibuat oleh anggota faatkan sumber dari dalam keluarga sendiri.
keluarga dan keluarga. Respons atau perilaku koping Adaptasi kcluarga secara fungsional didefinisikan
keluarga adalah tindakan atau kognisi khusus yang dila oleh McCubbin dan McCubbin (1993), sebagai suatu
kukan keluarga sa at beradaptasi terhadap stres (McCubbin, "proses saat keluarga terlibat dalam res pons langsung ter
McCubbin, Nevin, & Cauble, 1981), sedangkan pola dan . hadap tuntutan stresor yang ekstensif, dan menyadari bah
strategikoping adalah respons serupa yang berkelompok wa perubahan sistemik dibutuhkan dalam unit keluarga,
menjadi kumpulan yang homogen. Strategi koping kelu untuk memperbaiki stabilitas fungsional dan memperbaiki
argadanindividu terbentuk serta berubah sepanjang wak kepuasan dan kesejahteraan keluarga (him. 57).' Menurut
tu, sebagai respons terhadap tuntutan atau stresor yang . McCubbin dan McCubbin, adaptasi melibatkan proses re
dialami (Menaghan, 1983). strukturisasi pola fungsi keluarga. Dalam analisis konsep
K.risis kcluarga didefinisikansebagai kondisi keka oleh Clawson (1996) yang berfokus pada adaptasi keluarga
cauan'-tidak teratur, atau ketidakmampuan dalam sistem terhadap penyakit kronik anak, adaptasi keluarga didefini
keluarga yang berlangsung terus-menerus (Burr, 1973; sikan sebagai proses sistem keluarga yang berkelanjutan
McCubbin & McCubbin, 1993). Krisis terjadi ketika sum yang digunakan untuk mencapai tugas-tugas adapatif da
ber dan strategi adaptif keluarga yang saat ini tidak efektif lam situasi penyakit kronik. Kedua definisi ini menekan
dalam mengatasi stresor (Iihat Gambar 17-1). Oleh karena kan bahwa adaptasi keluarga adalah suatu proses yang
itu, krisis keluarga merupakan keadaan atau masa kacau berlangsung s~panjang waktu saat anggota keluarga ber
dalam kehidupan keluarga saat peristiwa yang sangat adaptasi terhadap situasi kehidupan penuh. s~es seperti
l1)enimbulkan stres atau rangkaiankejadian yan'g secara merawat anak yang mengaJami penyakit kronik. Ketika
signifikan membebani sumber dan kemampuan koping ke keluarga berhasil dalam berespons terhadap stresor, .ke1u
luarga, disertai tidak dapat melihat pemecahan masalah. arga dapat bergerak melewati situasi dengan relatif mudah
Keterampilan pemecahan masalah keluarga yang biasanya dan hasil akhir yang positif muncul. Hal ini disebut bon-
efektif menjadi tidak berguna atau berkurang selama ke
gawatan psikososial (Kus, 1992).
Ada dua jenis situasi yang dapat menempatkan keluarga
ke dalam krisis; peristiwa perkembangan dan situasional. Sumber
Koping
Peristiwa perkembangan atau maturasi adalah peristiwa B
yang berakar dari pengalaman keluarga dalam proses per
tumbuhan psikososial anggota (mis., menjadi orang tua;
anak matang menjadi remaja; pensiun). Peristiwa ini ter
dapat dalam tahap siklus kehidupan normal baik bagi
keluarga maupun anggotanya. Peristiwa situasional tidak Persepsi
'. ·.··'.i"·' ..' ;....-~terfladap Stresor
umum atau secara normal diharapkan, seperti kematian C
anak atau pen yak it serius satu anggota ke1uarga. Bergan
tung' pada sumber, kemampuan koping, dan persepsi Gambar 17-1. Teori Stres Keluorgo Menurut Hill (1949).
keluarga terhadap peristiwa ini, peristiwa perkembangan (Diombil dori McCubbin & PoHerson, 1983b.)
BAB 17 STRES, KOPING, DAN ADAPTASI KELUARGA 431
adaptation (Rungreangkulkij & Gilliss, 2000). Adaptasi terjadi; terdapat kesadaran terhadap bahaya yang mengan
keluarga juga didefinisikan sebagai hasil akhir (tingkat cam atau ancaman situasi yang dirasakan. Jika keluarga
berfungsinya keluarga pada keluarga) dalam teori menge atau orang yang membantu dapat mengidentifikasi stresoT
nai stres dan koping keluarga. yang akan datang, bimbingan antisipasi serta strategi ko
Koherensi keluarga merupakan kunci sumber resis ping pencegahan dapat dicari atau diberikan untuk mem
tensi alami pada individu dan keluarga. Kualitas disposisi perlemah atau mengurangi dampak stresor.
ini berfungsi untuk meningkatkan kesehatan dan kesejah
teraan. Dalam tulisan Antonovsky (1979, 1998) mengenai
PERIODE STRES AKTUAL
rasa koherensi jelas bahwa rasa koherensi dilihat lebih
sebagai atribut individu daripada atribut keluarga. Akan Strategi koping selama periode stres biasanya berbeda in
tetapi, kemudian ahli teori keluarga berpendapat bahwa tensitas dan jenisnya dari strategi yang digunakan sebelum
keluargajuga dapat memiliki rasa koherensi yang kuat se awitan stresor dan stres. Mungkin terdapat strategi defensif
bagai satu dari makna keluarga yang memenganihi tuntut dan bertahan yang sangat dasar yang digunakan selama
an dan sumber keluarga (Patterson, 1988b). Antonovsky periode ini jika stres dalam keluarga sangat berat. Dengan
mendefinisikan sebagai berikut: energi yang luar biasa besar yang dikeluarkan dalam me
Orientasi global yang mengungkapkan sampai sejauh ma nangani stresor dan stres, banyak fungsi keluarga (bebe
na seseorang memiliki perasaan percaya yang pervasif dan rapa dapat sangat penting bagi kesehatan keluarga) sering
taban lama walaupun dinamik babwa (I) stimulus yang kali diabaikan atau dilakukan secara tidak adekuat sampai
berasal dari Iingkungan internal dan ekstemal diri selama keluarga kembali memiliki sumber untuk mengatasl stre
perjalanan hidup terstruktur, dapat diprediksi dan dijelas sor dan stres. Contoh dari situasi terakhir adalah saat kelu
kan; (2) sumber ada untuk memenuhi tuntutan yang ditim arga secara total mengatur kehidupan keluarganya seputar
bulkan oleh stimulus ini; dan (3) tuntutan ini menantang
perawatan anggota yang mengalami sakit kronik. Dalam
kemaknaan investasi dan keterlibatan (Antonovsky, 1998,
him. 22). situasi ini, keluarga dapat sangat disfungsional sepanjang
waktu ketika kebutuhan oanggota 0yang sehat tidak terpe
Koherensi keluarga merupakan pandangan disposisional nuhi dan perkembangan perjalanan kehidupan keluarga
yang luas. Keluarga yang memiliki rasa koherensi yang terganggu (Reiss, Steinglass, & Howe, 1993). Respons ko
kuat mempunyai rasa percaya bahwa dunia adalah kom ping yang paling membantu selama periode stres sering
prehensif (stimulus internal dan eksternal dapat diprediksi kali intrakeluarga (akan dibahas kemudian), dan mencari
dan terstruktur), dapat dikelola (sumber yang tersedia ada dukungan spiritual (Friedman, 1985; Pravikoff, 1985).
untuk memenuhi kebutuhan), dan bermakna (tuntutan di
lihat sebagai tan tang an yang bermakna dalam investasi
(McCubbin et ai., 1998). PERIODE PASCASTRES
Resilience keluarga didefinisikan sebagai proses adap
Strategi koping yang diterapkan setelah periode stres akut,
tasi dalam sistem keluarga. Pendekatan resilience keluarga
disebut fase pacatrauma yang terdiri dari strategi untuk
guna bekerja dengan° keluarga dibentuk di atas kompetensi
mengembalikan keluarga keo keadaan homeostasis yang
dan kekuatan anggota keluarga dan keluarga, yang me
seimbang. Untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga se
mungkinkan penyediaan layanan kesehatan bergeser dari
lama fase ini, keluarga perlu saling bekerja sarna, saling
model patogenik ke model berbasis kekuatan-yaitu kita
mengungkapkan perasaan, cian memecahkan masalahnyrl
melihat keluarga "ditantang", bukan "hancur", karena ke
(Burgerss, 1978) atau mencari dan memanfaatkan dukung
malangan (Walsh, 1998).
an keluarga guna memperbaiki situasi penuh stres. Empat
kemungkinan hasil akhir pascatrauma yang dikutip: (1)
~FASE WAKTU STRES DAN keluarga berfungsi pada tingkat yang lebih °tinggi diban
dingkan sebelumnya; (2) keluarga berfungsi pada tingkat
STRATEGI KOPING yang sarna dengan prastres; (3) keluarga berfungsi pada
tingkat yang lebih rendah dibandingkan sebelumnya; atau
Perawat perlu menyadari fase waktu stres, serta strategi
(4) perpecahan keluarga (mis., perpisahan, perceraian,
koping anggota keluarga dan unit keluarga yang dapat
pengabaian) (Mederer & Hill, 1983). Ketika keluarga
digunakan selama setiap tiga periode waktu.
mengakhiri fungsinya pada tingkat kesejateraan rendah
atau dalam keadaan perpecal1an keluarga, anggota kelu
PERIODE ANTRESTRES
arga sering kali membutuhkan bantuan profesional untuk
Dalam periode sebelum benar-benar melawan stresor membantu keluarga meningkatkan rangkaian strategi ko
(seperti hospitalisasi anak), antisipasi kadang mung kin ping yang efektif (Reiss, Streinglass, & Howe, 1993).
432 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
Pi;TEORI STRES KELUARGA krisis meliputi (1) periode disorganisasi, (2) sudut pemu
\ihan, dan (3) reorganisasi dan tingkat fungsi baru kelu
Teori stres keluarga telah berkembang selama 50 tahun arga.
terakhir, seperti yang ditunjukan oleh susunan model yang Gambar 17-1 menampilkan sebuah gambaran visual
dikutip dalam literatur. Perkembangan ini dirangkum da dari adaptasi model Hill. Untuk menguraikan model Hill
lam Tabe117-1. Dalam tabel ini teori/model utama diiden lebih lanjut, model ini menjelaskan apa yang mencetuskan
tifikasi dan dibandingkan dengan model sebeJumnya. krisis dalam sebuah keluarga dan bukankeluarga yag lain.
Dua teori tentang stres pada keJuarga, yang menekan Seperti yang tampak pada Gambar 17-1, ada tiga faktor
kan pada tahap prakrisis (Model ABCX) dan pascakrisis dasar yang terlibat.
(Model Resiliency) dibahas dalam teks ini sebagai pedo Yang pertama adalah adanya stresor atau peristiwa
man yang beiguna bagi perawat yang bekerja dengan stresor aktual (faktor A). Faktor dasar kedua yang me
keJuarga dan yang mengelola situasi penuh stres. Salah mengaruhi hasH akhir-krisis atau bukan krisis dalam ber
satu perbedaan antara dua model ini adalah bahwa dalam hadapan dengan stresor adalah sumber dan penggumian
Model ABCX (Hill, 1949) suatu situasi krisis dipandang mekanisme koping keluarga (faktor B). Stresor utama
sebagai hasH akhir negatif bagi keluarga, tetapi dalam awalnya memaksa pertahanan yang stereotipe. Kemudian,
Model Resiliency (McCubbin' & McCubbin, 1993), krisis upaya koping muncul. Iika keluarga tidak menggunakan
dipandang sebagai sebuah tantangan-sebagai suatu indi sumber dan mekanisme kopingnya dari rangkaian respons
kasi. bahwa keluarga harus membuat beberapa perubahan nya yang mungkin, hasilnya sarna seolah-olah keluarga ti
yang mendasar mengenai bagaimana fungsi umum keluar dak memiliki sumber koping. Akan tetapi, intervensi lebih
ga dalam upaya beradaptasi dengan peristiwa stres mudah dalam kasus ini karena tidak terJalu sulit untuk
(McCubbin & McCubbin, 1993). Masing-masing model membantu keluarga memanfaatkan pola koping masa lalu
ini dibahas dalarn bab ini. dibandingkan membantu keJuarga beJajar cara berespons
yang baru.
TEORI ',STRES KELUARGA HILL Yang ketiga dan yang terpenting dari tiga faktor yang
berperan adalah persepsi dan interpretasi keluarga terha
Teori stres keluarga Hill (1999) klasjk merupakan model dap stresor atau peristiwa-stresor (faktor C). Lazarus dan
yang paling singkat dan fasih dalam menguraikan faktor rekan (1974) menekankan bahwa penilaian kognitif se
faktor yang menyebabkan krisis atau bukan krists dalam seorang atau kelompok terhadap stresor yang meinenga
keluarga: ·Berdasarkan penelitiail Hill yang dilakukan pa ruhi apa upaya koping yang dilakukan serta hasil akhimya.
da perangkat yang menyebabkan perpisahan dan' penyatu Tngat bahwa keluarga yang secara konsisten menerima dan
an, ia menyusun teori stres keluarga yang disebut Model mendefinisikan peristiwa serta situasi sebagai ancaman
ABCX yaitu ia mengidentifikasi kumpulan variabel besar dan bahaya bukan sebagai tantangan, cenderung terpajan
(faktor A, B, C, dan X) dan hubungannya yang menyebab krisis. Keluarga yang fungsional akan mampu melihat
kan krisislbukan krisis keluarga. Ia juga s~ara teoretis peristiwa sebagai sesuatu yang dapat dipahami dan dapat
menguraikan proses penyesuaian "roller' coaster" pasca dikelola.
krisis yang dilewati keluarga. Dua bagian kerangka teore Faktor X terlibat dengan krisis atau bukan krisis. Hill
tisnya ini masih tetap jelas tidak berubah selama 50 tahun (1965) membahas faktor-faktor ini dalam hal kecende
terakhir. Oleh karena itu, teori ini telah menjadi basis bagi rungan-krisis pada keluarga. Kecenderungan-krisis meng
ban yak studi penelitian dalam bidang stres dan koping uraikan bagaimana keluarga mengatasi faktor B dan C dari
keluarga dan te1ah menjadi landasan karya Caplan (1964) teori. Ketika keluarga terpajan krisis, keluarga cenderung
dan klinisi lain guna menghasilkan teod dan prinsip prak mengalami peristiwa stresor dengan frekuensi yang lebih
tik dalam intervensi krisis. besar dan keparahan yang lebih besar (A) serta men
Kerangka ABCX memiliki dua bagian. Yang pertama definisikan ini lebih sering sebagai krisis (C). Tipe kelu
adalah pemyataan yang berhubungan dengan penentu kri arga ini juga lebih rentan terhadap peristiwa stresor karen a
sis keluarga: A (peristiwa dan kesulitan yang terkait) ber kurangnya sumber dan kemampuan koping (B) yang
interaksi dengan B (sumber berhadapan dengan krisis mereka mHiki. Selain itu, keluarga khasnya gagal belajar
keluarga) yang berinteraksi dengan C (definisi yang dibuat dad krisis yang lalu, yang menyebabkan mereka melihat
keluarga mengenai peristiwa tersebut) menghasilkan X peristiwa stresor baru sebagai ancaman dan pencetus
(krisis)" {Hill, 1965, him. 36). Bagian keduanya adalah krisis,
pemyataan yang lebih berorientasi-proses terkait dengan Faktor X cenderung dilihat oleh Hill sebagai "bukan
jalannya penyesuaian setelah krisis. HiI1 (1965) menjelas ata!l" hasil akhir, waJaupun tahap krisis atau bukan krisis
kan bahwa perjalanan penyesuaian keluarga setelah sebuah pasti ada. Efek ketidakteraturan krisis dalam keluarga ter
BAB 17 STRES. KOPING. DAN ADAPTASI KELUARGA 433
lihat dalam hubungan dan penampilan peran anggota ke teoretis yang juga menekankan penyesuaian dan adaptasi
luarga. Hill (1965) mengamati bahwa periIaku seksual pa keluarga saat keluarga mengalami situasi hidup penuh stres
sangan yang menikah adalah petunjuk yang paling peka (McCubbin, McCubbin, Thompson, & Thompson, 1998).
terhadap adanya krisis (Hill, 1965). Model Resiliency disusun berdasarkan karya awal Hill
Setelah penyusunan teori Hill yang berkembang, model mengenai model stres ABCX (Hill. 1949, 1958) serta
stres keluarga lain disusun berdasarkan karya asli Hill. model stres ke\uarga selanjutnya (McCubbin & McCubbin,
Model stres keluarga yang paling baru menekankan faktor 1987, 1989; McCubbin & Patterson, 1983a). Penekanan
yang memengaruhi respons pascakrisis keluarga. utama model ini adalah pada resiliency keluarga atau
. kemampuan mereka untuk pulih dari peristiwa yang Ill('.
nyedihkan. Model ini adaJah model berbasis kekuatan,
MODEL RESILiENCY STRES, PENYESUAIAN,
yang menekankan kekuatan dan kemampuan apa yang
DAN ADAPTASI KELUARGA
memengaruhi proses resiliency. .
Model Resiliensy Stres, Penyesuaian, dan Adaptasi Keluarga Model Resiliency didasarkan pada empat asumsi yang
(McCubbin & McCubbin, 1993, 1996) adalah kerangka mendasar mengenai kehidupan keluarga:
(a) Keluarga menghadapi kesulitan dan perubahan sebagai perbaiki stabilitas anggota dan fungsi unit keluarga
aspek keWdupan kelurga yang alami dan dapat dipredik (MCCubbin & McCubbin, 1993). Oleh karena itu, krisis
sikan sepanjang siklus kehidupan; (b) keluarga mengem keluarga dipandang sebagai prakondisi yang diperJukan
bangkan kekuatan dan kemampuan yang dirancang untuk dalam upaya keluarga' beradaptasi terhadap stresor atau
meningkatkan tumbuh kembang anggota dan unit keluarga
tuntutan yang dialami anggota keluarga (lihat Gambar
serta melindungi keluarga dari gangguan utama dalam
menghadapi transisi.dan perubahan keluarga; (c) keluarga
17-3) (McCubbin & McCubbin, 1993).
mengembangkan kekuatan dan kemampuan dasar serta Dalam fase adaptasi model (lihat Gambar 17-2), respons
unik yang dirancang untllk melindungi keluarga dari stre terhadap situasi krisis ditentukan oleh akumulasi kebu
sot dan ketegangan yang tidak diharapkan atau normatif tuhan, stresor, transisi, dan ketegangan, serta kekuatan dan.
dan meningkatkan adaptasi keluarga setelah suatu krisis kemampuan unit keluarga. Hal ini mencakup pola fungsi
keluarga atau transisi dan perubahan besar; dan (d) ke yang bam saja ditetapkan; penilaian keluarga tentang ba
luarga mendapatkan manfaat dan berperan pada jaringan gaimana memenuhi kebutuhan 'dan pandangan luas ke
hubungan dan sumber dalam komunitas. terutama selama luarga mengenai sumber dalam anggota keluarga individu,
periode stres dan krisis keluarga. (McCubbin & McCubbin,
unit keluarga, dan komunitas; serta respons pemecahan
]991, him. 3)
masalah dan koping yang ada dalam keluarga dan yang
Dalam Model Resiliency (Gambar 17-2), respons ke bam terbentuk. Masing-masing variabel utama dalam mo
luarga terhadap peristiwa' hidup dan transisi penuh stres del diuraikan secara berurutan.
terjadidalam dua fase: (1) fase penyesuaian, dan (2) fase
adaptasi. ' AKUMULASI KEBUTUHAN. Keluarga sering kali berhadap
an dengan lebih dari satu stresor pada satu waktu. Dalam
FASE PENYESUAIAN MODEL RESILIENCY. Fase penye Model Resiliency, enam kategori stresor dan ketegangan
suaian pada model menguraikan respons keluarga terhadap teridentitifikasi: (1) Peristiwa stresor dan kesulitan yang
peristiwa yang tidak menunjukkan kesulitan besar dan terkait (mis., saat keluarga anak yang mengalami asma
hanya membutuhkan perubahan kecil dalam ha:I cara unit kronik perlu menstabilkan lingkungan keluarga dalam
keluarga berfungsi saat ini atau respons awal ketuarga' rumah dengan mempertahankan udara bersih dan bebas
terhadap peristiwa yang lebih besar. Situasi yang mungkin debut tidak memelihara hewan peliharaan, dan meminta
hanya membutuhkan penyesuaian oleh keluarga dapat be anggota keluarga untuk berhenti merokok); (2) transisi
rupa liburan keluarga, penyakit akut singkat anggota ke normatif (mis., kelahiran anak, anak mas uk sekolah, tahap
luarga .dengan pemulihan penuh,. atau anggota keluarga remaja, pensiun); (3) ketegangan ke1uarga yang telah ada
mendapatkan tilang karena pelanggaran lalu Hntas kecil. (mis., kesulitan akrab dengan mantan pasangan); (4) ke
Keluarga yang mengalami stresor tersebut akan menye butuhan situasional (mis., jam kerja meningkat atau kebu
suaikan terhadap stresor dengan menggunakan cara fungsi tuhan ekstensif terhadap perjalanan terkait kerja dengan
yang tetah ditentukan keluarga dengan hanya membuat ke'tidakhadiran yang sering dari keluarga); (5) konsekuensi
perubahan kecil; definisi keluarga tentang stresor (peni upaya keluarga untuk mengatasi masalah (mis., salah satu
laian 'keluarga), sumber keluarga yang ada dan kemampu anggota berhenti kerja gun a merawat anggota yang meng
an pemecahan masalah dan koping kell1arga. Akan tetapi, alami penyakit kronik, yang mengurangi penghasilan kelu
jika perubahan kecil.dalam fungsi keluarga tidak adekuat arga; atau penggunaan obat-obatan dan alkohol sebagai
untuk menangani peristiwa ini, kemudian keluarga berge strategi koping); dan (6) ketegangan intra-keluarga dan
rak ke dalam situasi krisis dan fase adaptasi dari model. ambiguitas sosial-kurangnya pedoman yang jelas baik
dari dalam maupun dari luar keluarga tentang bagaimana
FASE ADAPTASI MODEL RESILIENCY. Dalam model ini, mengelola situasi ini, seperti upaya yang hams dilakukan
situasi krisis tidak periu dipandang sebagai patologis atau mengenai ketidaksuburan atau mengalami keguguran
merusak keluarga, tetapi menunjukkan bahwa keluarga (McCubbin & McCubbin, 1993).
perlu membuat perubahan struktural atau sistemik yang
mendasar dalam fungsinya sebagai upaya beradaptasi ter POLA FUNGSI BARU YANG DlmAPKAN. Pentingnya ke
hadap situasi tersebut. Dengan kata lain, cara berfungsi luarga menetapkan pola fungsi yang baru. dalam suatu
yang lama tidak lagi adekuat dan solusi bam hams dite krisis ditekankan pada Model Resiliency. Dua aspek fungsi
mukl!n. Baik stresor perkembangan mauptin situasional dipertimbangkan secara simultan guna membangun "tipe
dapat menciptakan krisis dan membutuhkan adaptasi oleh keluarga", bukan melihat hanya pa~a satu aspek fungsi ke
keluargii.. luarga pada satu waktu. Tipe keluarga didefinisikan seba
Krisis dalam keluarga menuntut unit keluarga membuat gai sekumpulan atribut keluargayang menjelaskan bagai
beberapa perubahan keluarga yang sistemik guna ber mana keluarga berfungsi sebagai sebuah unit (McCubbin
adaptasi terhadap situasi kehidupan penuh stres dan mem & McCubbin, 1993).,Walaupun mungkin terdapat banyak
FIIISe Penyesualan Fase Adaptasl
Penilaian
temadap Stresor
A Penyakit dan~
Bonadjustment
Penilaian Keluarga:
Bonsdsptation
dalam Hidup
/
Keluarga \ t til
-l
:u
Resistensl
Sumber
ope Keluarga · Pemecahan ttttt
fTI
. Situasl dan Pola Fungsl .tII
Keluarga (8)
Penyesuaian Mal~~ptif _ Krisls _ Baru yang . Masalah dan
Koplng ,....
lerhadap SitullSl KriSIS (X) Keluarga (Xl Dlletapkan (R) t t t t t
"o
~ 1
(PSC) Adaptssi MS~daPIif '"0
Z
G'l
" ' " Sumber Terhadap SIluasI KrisIs (XX)
_ Keluarga o
(BB) »
t~ z
Dukungan »
. Sosial (BBB) o
»
'"0
~
til
----ll--S~ng Waldu - Sepenjang Waldu ,
Gambar 17-2. Model Resiliency Stres, Penyesuaian; dan Adaptosi Keluorga. (Dari: McCubbin, MA, & McCubbin, H.I. (1993). Families coping with
"r
fTI
C
illness: The Resiliency model of family stress, ad;usfment, and adaptation. Dalam C. Danielson, B. Hamel-Bissel & P. Windsteod-Fry (Eds.), Families, health, and »
:u
illness: Perspe¢ve on coping intervention (him. 21·63). St. Louis: Harcourt Health Services. G'l
»
~
UJ
U1
436 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
tipe atau kombinasi keluarga, tiga tipe keluarga diuraikan kungan harga diri (anggota keluarga mempercayai bahwa
dengan singkat. mereka dihormati dan dihargai); dan (c) dukungan jaringan
Tipe keluarga regeneratif ditandai dengan kepemi (anggota keluarga meyakini bahwa mereka termasuk da
Iikan ketahanan dan koherensi keluarga. Ketahanan keluar lam jaringan komunikasi tempat dukungan dan pema
ga merupakan kekuatan dan durabilitas internal dari unit haman bersama ditekankan)" (Cobb, 1976. dikutip dalam
keluarga serta terdiri atas kemampuan anggota keluarga McCubbin & McCubbin, 1993. him. 48). Selain itu.
bekerja sarna dan komitmen untuk menyelesaikan masa McCubbin dan McCubbin juga menekankan (d) dukungan
lah; kemampuan untuk melihat stresor dan perubahan se penilaian (informasi yang memungkinkan anggota kelu
bagai tantangan bukan halangan yang besar yang tidak arga mengkaji seberapa baik mereka melakukannya), dan
dapat diselesaikan keluarga; dan perasaan bahwa keluarga (e) dukungan altruistik (informasi yang diperoleh sebagai
memiliki beberapa pengaruh mengenai cara mengubah se niat baik'dari orang lain karena mengobarkan diri). Sumber
suatu dan bahwa hal ini dapat mencapai beberapa tahap komunitas dapat merupakan dukungan sosial yang ber
penguasaan atau pengendalian terhadap situasi tersebut. manfaat jika keluarga ingin mengakses dan memanfaatkan
Koherensi keluarga adalah ciri utama kedua dari ke sumber dukungan ini.
luarga regeneratif. Konsep ini didefinisikan sebelumnya
dalam bagian yan mendefinisikan konsep dasar. PENILAIAN KELUARGA DALAM FASE ADAPTASI. Dalam
Tipe keluarga ritmik berfokus pada waktu dan rutini fase penyesuaian, penilaian keluarga hanya mencakup de
tas keluarga (mis., rutinitas waktu makan dan tidur) serta finisi keluarga terhadap stresor (tingkat penilaian keluarga
menghargai waktu dan rutinitas ini sebagai bagian dari yang pertama). Dua tingkat penilaian tambahan dimasuk
kehidupan keluarga sehari-hari. Rutinitas ini memberikan kan dalam fase adaptasi model. Penilaian situasional ke
daya prediksi dan kenyamanan bagi keluarga selama masa luarga (tingkat kedua) dipandang sebagai pengkajian ber
stres dan kritis. sarna keluarga terhadap stresor,kesulitan yang diciptakan
Tipe keluarga resilient ditandai dengan fteksibilitas stresor, dan seberapa baik keluarga mengelola tuntutan ini
(kemam:puan berubah) dan ikatan keluarga (kedekatan (McCubbin & McCubbin. 1993). Tingkat penilaian kedua
emosi'onal antara anggota keluarga). Keluarga yang memi ini merupakan pandangan bersama nilai, tujuan, dan harap
tiki ketahanan dan koherensi tinggi, menghargai waktu, an keluarga yang dibentuk sepanjang waktu. Tingkat pe
rutinitas. serta fteksibilitas dan ikatan ditemukan lebih nilaian ini dipengaruhi oleh tceluargaasal anggota keluarga
mampu beradaptasi terhadap situasi penuh stres dengan dewasa, tatar belakang budaya dan agama keluarga, dan
lebib;baik (McCubbin, Thompson et aI., 1988). norma serta nilai sosial. Pandangan luas keluarga biasanya
sangat stabil, tetapi dapat berubah karena terjadinya peris
SUMBER. Sumber adalah semua atribut dan dukungan yang tiwa bencana, seperti kematian mendadak ayah yang masih
ada untuk digunakan oleh keluarga dalam situasi krisis. mud a dalam s~buah kecelakaan atau kelahiran anak yarig
McCubbin & McCubbin (1993, 1996) menekankan tiga menderita sindrom Down.
sumber dan tingkat sumber yang berbeda: Individu, unit
keluarga. dan komunitas. Sumber anggota keluarga indi PEMECAHAN MASALAH DAN KOPING. Dalam Model
vidu dapat mencakup: (1) kecerdasan, (2) pengetahuan dan Resiliency, perilaku koping didefinisikan sebagai upaya
keterampiIan, (3) sifat kepribadian (mis., optimisme), (4) dan sumber yang digunakan keluarga untuk mengelola
kesehatan fisik, dan (5) kesehatan emosional seperti harga stresor (McCubbin & McCubbin, 1993). Oleh karena itu,
diri atau rasa penguasaan. Sumber unit keluarga dapat sumber adalah apa yang keluarga miliki dan koping adalah
mencakup organisasi, keterampilan pengambilan keputus apa yang keluarga lakukan. Empat strategi koping diiden
an, dan kemampuan resolusi-koftik. Sumber komunitas tifikasi dalam model: (1) tindakan untuk mengurangi tun
termasuk dukungan personal (mis .• kerabat, ternan) dan tutan tersebut (mis., menempatkan anggota keluarga yang
dukungan lembaga (mis., layanan perawatan kesehatan) mengalami cacat ke rumah perawatan), (2) tindakan guna
yang ada di luar keluarga. mendapatkan sumber tam bah an (mis., mencari perawatan
di rumah perawatan dan mengurangi stres (latihan fisik,
DUKUNGAN SOSIAL Dukungan sosial dapat merupakan melakukan aktivitas yang menyenangkan bersama sebagai
bantuan penting guna membantu keluarga yang sedang satu keluarga), dan (4) menilai ulang situasi menggunakan
mengalami krisis. Dukungan sosial akan diuraikan lebih strategi pembingkaian ulang (mis., melakukan semua hal
lengkap kemudian dalam ,bab ini tetapi dalam Model yang mungkin). Penilaian ulang dan pembingkaian ulang
Resiliency, dukungan sosial didefinisikan sebagai "pertu , dibahas lebih lengkap kemudian daiam bab inL
karan informasi pata tingkat interpersonal yang member i Komunikasi pemecahan masalah juga memengllrilhi
kan (a) dukungan emosional (individu dalam keluarga bagaimana keluarga beradaptasi. Dalam Model Resiliency,
meyakini bahwa mereka dicintai dan disayangi); (b) du dua tipe komunikasi keluarga teridentifikasi: (1) kation,
BAB 17 STRES, KOPING, DAN ADAPTASI KELUARGA 437
penllal an
Gombar 17-3. Diagram Keseimbangan Fakter dalam Model Resiliency Stres, Penyesuaian, dan Adaptasi Keluarga.
yang meningkatkan stres dan ketegangan (mis., taktik menyampaikan kehangatan dan penghargaan, serta men
berteriak, menjerit, menyalahkan); dan (2) tipe komunikasi dengarkan kekhawatiran adalah contoh dari tipe' komuni
memastikan atau mengurangi stres, yang memiliki efek kasi ini. Keluarga yang memiliki tingkat agitasi yang~lebih
menenangkan, mendukung, dan memberi kenyamanan in rendah dan tingkat komunikasi yang lebih baik ditemukan
teraksi anggota keluarga. Mengatakan kepada anggota beradaptasi dengan Jebih baik (McCubbin & McCubbin,
keluarga mereka telah melakukan pekerjaan yang baik, 1991).
438 BAG IAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
ADAPTASI KELUARGA. Dalam Model Resiliency, adaptasi Wilson, 1983) (lihat Tabel 17-2). FILE (McCubbin,
keluarga adalah hasil akhir. Adaptasi ini menguraikan hasil Patterson, & Wilson) adalah instrumen yang dapat diguna
akhir upaya keluarga untuk mengelola situasi penuh stres kan untuk mengkaji atau akumulasi stresor keluarga.
bagi mereka (Rungreangkulkij & Gillis, 2000). Adaptasi Pada masing-masing 71 peristiwa hidup dalam FILE
keluarga diuraikan terjadi dalam dua tingkat: individu ke diberi bobot berdasarkan bagaimana stres tersebut. Tujuh
keluarga dan' keluarga ke komunitas (McCubbin & peristiwa hidup yang paling menimbulkan stres dalam
McCubbin, 1993). Pada tingkat pertama, adaptasi keluarga skala FILE total adalah: (1) kematian seorang anak; (2)
terjadi setelah keluarga menerima perubahan fungsinya kematian salah satu orang tua atau pasangan; (3) pasangan
agar keluarga dapat bekerja sarna sebagai sebuah unit. Pa atau orang tua berpisah atau bercerai; (4) adanya peng
da tingkat ini, keluarga mampu menjalankan fungsinya aniayaan fisik atau seksual atau kekerasan dalam keluarga;
afektif, sosialisasi, perawatan kesehatan-secara efektif (5) anggota mengalami cacat fisik atau sakit kronik; (6)
tanpa mengganggu kesehatan fisik dan kesejahteraan emo . pasangan atau orang tua berselingkuh; (7) anggota dipen
sional anggota keluarga. Pada tingkat kedua, adaptasi jara atau penahanan sementara pada anak-anak. Tabel 17-2
keluarga terjadi melalui transaksi dan interaksi an tara ke mengilustrasikan tiga hal yang paling menimbulkan stres
luarga dan komunitas. Keluarga yang beradaptasi dengan dalam setiap sembilan subskala FILE. Keluarga yang me
stres harus beradaptasi pada tingkat fungsi individu-ke miliki akumulasi peristiwa hidup yang lebih tinggi (mis.,
keluarga dan keluarga-ke-komunitas karena perubahan nilai FILE tinggi) telah ditemukan memiliki fungsi ke
pada satu tingkat memengaruhi fungsi keluarga pada ting luarga yang rendah dan kesehatan anggota keluarga yang
kat yang lain (McCubbin & McCubbin, 1993, 1996). Jika buruk (McCubbin & Patterson, 1991).
keluarga tidak mampu membuat perubahan ini atau stresor Ketegangan dan stresor hidup keluarga berakar dari
baru menantang tingkat adaptasi keluarga yang ada, faktor multipel, yang menunjukkan betapa sUlitnya untuk
keluarga dapat mundur ke dalam situasi krisis (lihat mengkaji keluarga. Kita cenderung berpikir bahwa agar
Gambar 17-2). masalah lenyap seseorang perlu mencari suatu cara untuk
menyingkirkan atau mengatasi satu faktor penyebab ter
tentu, bukan memandang situasi tersebut lebih luas. De
~STRESOR DAN ngan mengkaji keseimbangan antara stresor (durasi dan
DAMPAKNYA kekuatannya) dan sifat serta kekuatan unsur-unsur pen
dukung atau pelindung, baik di dalam maupun di luar
Keluarga setiap harinya dihujani dengan stimulus yang me keluarga, seseorang dapat berupaya melenyapkan atau
nyebabkan ketegangan, beberapa di antaranya hanya me mengurangi potensi stresor atau membangun dan mem
nimbulkan iritasi ringan dan sulit dilihat, seperti kebisingan perkuat sumber keluarga.
lalu lintas dan perumahan yang buruk, dan beberapa di
antaranya berpotensi membahayakan keluarga, seperti ma
salah pemikahan atau kehilangan anak (McCubbin & ~STRATEGI KOPING
Patterson, 1991; Pearlin & Turner, 1987). Seperti yang di
uraikan dalam Model Resiliency (McCubbin & McCubbin,
KELUARGA
1993), keluarga jarang berhadapan dengan stresor tunggal Strategi koping perilaku, kognitif, dan emosional keluarga
pada satu waktu tetapi sering kali terpajan oleh stresor baik serta individu diartikan sebagai masalah atau situasi khu
normatif maupun situasional secara simultan. sus. Perbedaan situasi dan masalah membutuhkan peme
Selama lebih dari 50 tahun para peneliti telah menyadari cahan yang berbeda; yaitu, respons koping yang berbeda
besarnya perbedaan kuantitas dan kualitas stresor yang perlu diterapkan. Studi Burr dan rekan (1994) memastikan
dimiliki individu. Pada tahun 1949 awal, para peneliti bahwa strategi koping yang digunakan bergantung pada
secara sistematis meneliti kualitas dan kuantitas perubahan jenis stresor. Misalnya, strategi kognitif "menerima si
hidup serta dampaknya pada kesehatan individu (Holmes tuasi" sangat membantu bagi 90% ibu rumah tangga yang
& Rahe, 1967). Dari studi ini, bobot diberlakukan terhadap bekerja, tetapi dirasakan lebih tidak menguntungkan oleh
berbagai peristiwa hidup (baik perubahan hidup yang po 39% pasangan yang tengah mengatasi masalah ketidak
sitif maupun negatif) yang menyebabkan kesehatan yang suburan. Para peneliti ini menyimpulkan bahwa jika ibu
buruk (Nickolls, 1975). Dari studi awal ini, para peneliti rumah tangga yang bekerja menerima situasi mereka, me
mengembangkan alat berbasis keluarga yang mengkaji reka selanjutnya dapat mencari pendidikan yang lebih
perubahan hidup dalam keluarga. Alat pengkajian yang tinggi dan pekerjaan, serta membentuk hubungan yang
paling sering digunakan adalah Family Inventory of Live baru. Berlawanan dengan hal tersebut, menerima situasi
Events and Changes (FILE) (McCubbin, Patterson, & bagi pasangan yang tidak subur, artinya mereka menyerah
BAB 17 STRES, KOPING, DAN ADAPTASI KELUARGA 439
mendapatkan anak biologis dan hal ini tidak membantu
mereka (Burr et a!.).
TABEL 17-2
Oleh karena itu, peneliti stres dalam keluarga telah me
nunjukkan bahwa dengan menggunakan berbagai koping PERISTIWA HIDUP PENUH STRES (BOBOT
strategi untuk mengatasi stres lebih penting dibandingkan NILAI) DENGAN SUBSKALA
menggunakan satu atau dua strategi koping tertentu se MENGGUNAKAN FAMILY INVENTORY OF
panjang waktu (Burr, Day, & Bahr, 1993; Burr et a\., 1994; LIVE EVENTS AND CHANGES SCALE (FILE)
McCubbin, Olson, & Larsen, 1991). Burr dan rekan me PERUBAHAN KEHIDUPAN
nemukan bahwa perilaku koping yang paling membaha KELUARGA NILAI
yakan adalah: menyimpan perasaan di dalam (menekan KEHILANGAN
emosi), mengeluarkan perasaan kepada orang lain (dalam
Kematian seorang anak 99
hubungan), menjaga orang lain daTi mengetahui situasi
Kematian salah satu orang tua atau 98
buruk yang tengah terjadi (kurang komunikasi), dan me pasangan .
nyangkal, menghindari, atau lari dari masalah. Tanpa kon Anak laki-Iaki atau perempuan YQng 58
teks dan situasional keluarga tertentu, fuhgsionalitas nyata sudah menikah berpisah atau bercerai
daTi pola perilaku tidak dapat ditentukan dengan pasti. KETEGANGAN DALAM PERNIKAHAN
Akan tetapi, keluarga memiliki gaya atau pilihan koping
tertentu, yang juga memengaruhi jenis upaya koping ter Pasangan/orang tua berpisah atau 79
bercerai
tentu yang dibawa keluarga guna mengemban masalah.
Pasangan/orang tua "berselingkuh" 68
Cara lain memandang koping keluarga adalah dengan Peningkatan kesulitan dengan hubungan 58.
melihat apakah strategi koping berasal dari dalam keluarga seksual antara suami dan istri
atau bergantung pada dukungan dan sumber di luar ke
PELANGGARAN HUKUM DALAM
luarga. Dalam buku ini strategi koping keluarga diklasifi
kasikan menjadi ·sistemkeluarga internal atau eksternal KELUARGA
(Iihat Tabel 17-3). Diasumsikan bahwa strategi koping Penganiayaan fisik atau seksual atau 76
berikut biasanya berfungsi-walaupun mungkin pemakai kekerasan di rumah
an strategi koping yang eksklusif/utama atau tidak tepat Seorang anggota dimasukkan ke 68
penjara atau tahanan anak
.dapat menyebabkan hasil akhir keluarga yang disfung
Seorang anggota lari dari rumah 61
slona!.
PENYAKIT DAN KETEGANGAN
"PERAWATAN" KELUARGA
STRATEGI KOPING ~ELUARGA INTERNAL
Seorang anggota mengalami cacat fisik 73
Dalam strategi koping keluarga internal, tiga jenis strategi atau sakit kroriik
koping intra-keluarga yang umum dibahas: Strategi hu Peningkatan kesulitan dalam mengelola 58
bungankeluarga, kognitif, dan komunikasi. anggota yang sakit kronik atau cacat
Peningkatan tanggung jawab untuk 47
STRATEGI HUBUNGAN memberikan bantuan asuhan langsung/
finansial kepada orang tua suami/istri
MENGANDAIKAN KElOMPOK KflUARGA. Keluarga tertentu saat
KETEGANGAN INTRA-KELUARGA
mengalami tekanan tnengatasi dengan menjadi lebih ber
Salah satu anggota tampak tergantung 66
gantung pada sumber mereka sendiri. Bersatu adalah satu
pada alkohol atau obat-obatan
dari proses yang paling penting dalam badai kehidupan
Seorang anggota tampak memiliki 58
keluarga. Keluarga berhasil melalui masalah dengan men masalah emosional
ciptakan struktur dan organisasi yang lebih besar di rumah Peningkatan ke~ulitan mengatur anak 55
dan keluarga. Penetapan waktu dan rutinitas keluarga, remaja
seperti yang melibatkan waktu makan, waktu tidur, tugas KETEGANGAN DALAM KEHAMILAN
rumah tangga, kunjungan kekeluarga besar, dan peng
DAN KELAHIRAN ANAK
hargaan rutinitas ini dapat menjadi sumber kekuatan dan
daya prediksi saat keluarga di bawah tekanan (McCubbin Kehamilan seorang anggota yang belum 65
menikah
& McCubbin, 1991). Ketika keluarga menetapkan struktur
Seorang anggota melahirkan atau 50
yang lebih besar, hal ini merupakan upaya untuk memiliki mengadopsi aoak
pengendalian yang lebih besar terhadap kehidupan mereka. Seorang anggota mengalami keguguran 50
Upaya ini biasanya melibatkan penjadwalan waktu ang-
(berlan;utJ
440 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
belakang budaya; tingkat kohesi yang lebih tinggi dalam Pemecahan masalah bersama
kelompok subbudaya tertentu diperlukan dan bersifat Mendapatkan informasi dan pengetahuan
fungsibnal.
Strategi komunikasi
Hubungan yang paling penting membutuhkan kohesi
, Terbuka dan jujur
vitas atau saling berbagi dalam sistem keluarga, mungkin
Menggunakan humor dan tawa
antara suami-istri atau pasangan orang dewasa, terutama
dalam keluarga kelas menengah. Hubungan. yang saling STRATEGI KOPING KELUARGA
percaya, khususnya antara pasangan, saat individu dapat EKSTERNAL
, berbicara dengan akrab tentang diri dan perhatian mereka
Strategi komunitas: Memelihara jaringan aktif dengan
telah menunjukkan sangat penting bagi' kesehatan psiko komunitas
logis pada masa stres.
Strategi dukungan sosial
Kohesi yang lebih besar danberbagi kekhawatiran serta
Keluarga besar
perasaanjuga sangat bemanfaat dalam mengurangi tingkat
Teman
ketegangan keluarga akibat penyakit akut atau serius atau
stresor besar lain. Kohesivitas keluarga yang tinggi khu Tetangga
susnya membantu saat keluarga pernah trauma, kar~na Kelompok swa-bantu
anggota keluarga sangat memerlukan dukungan (Figley, Dukungon sosial formal
1989). Dalam masa krisis ini anggota keluarga dapat sa Strategi spiritual
ngat terkait dan saling bergantung serta menghonnati per Mencari bantuan rohaniwan
bedaan diantara anggota keluarga (Walsh, 1998).
Lebih terlibat dalam aktivitas keagamaan
KeterlibatatiJkeluarga dalam ritual keluarga yang me
Memiliki keyakinan terhadap TuHan
miliki makna dan nilai bagi keluarga adalah cara lain
Berdoa
keluarga saling berbagi. Ritual dalam keluarga adalah pro
ses sosial yang berulang atau pola interaksi yang memeli Mencari pembaruan dan keterkaitan dalam hubungan
yang erat dengan alam
hara identitas keluarga dan memberikan definisi bersama
anggota keluarga mengenai dunia (Hartman & Laird, Sumber: Diambil sebagian dari Burr, 1994; McCubbin, Olson, &
1983). Sebuah contoh budaya ritual keluarga yang sangat Larsen, 1991; Walsh, 1998.
sempurna adalah ad at istiadat Yahudi duduk shivah selama
peri ode 7 hari setelah pemakaman dengan kerabat dan
ternan dekat yang mengunjungi' keluarga yang berduka bersama, tetap bersa'tna" mengandung banyak sekal1 ke
serta berbagi pemikiran dan perasaan mereka, yang mem benaran. Strategi koping ini akhirnya bertujuan mem
berikan dukungan dan pemeliharaan emosional bersama. bangun integrasi, kohesivitas, dan resiliency yang lebih
Aktivitas keluarga di waktu luang merupakan sumber besar dalam keluarga.
koping yang s~ngat penting guna memperbaiki kohesi
vitas, moral, dan kepuasaan keluarga (McCubbin & FUKS/8/UTAS PfRAN. Karena perubahan yang cepat dan per
McCubbin, 1991; Olson, 1993). Seperti yang banyak dika vasif dalam masyarakat kita serta, dalam hidup keluarga,
takan orang, peribahasa "Sebuah keluarga yang berperan fteksibilitas keluarga, khususnya pada pasangan, merupa
442 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
kan tipe strategi keluarga yang sangat kuat. Olson (1993) sepanjang waktu. sangat penting guna menormalisasi si
dan Walsh (1998) telah menekankan bahwa fleksibilitas tuasi keluarga(Fiese, 20(0).
peran adalah satu dari dimensi utama adaptasi keluarga. Penelitian dari George Washington University yang
Keluarga harus mampu beradaptasi terhadap perubahan menangani penyakit ginjal stadium lanjut pada keluarga
perkembangan dan lingkungan. Ketika keluarga berhasil menunjukkan babwa keluarga yang memiIiki koping ke
mengatasi, keluarga mampu memelihara suatu keseim luarga dengan menjalankan aktivitas yang normal meski
bangan dinamik antara perubahan dan stabilitas. Fleksi pun ada anggota keluarga yang sakit terbukti memiliki per
bilitas peran memungkinkan keseimbangan ini berlanjut. jalanan klinis yang lebih baik dibandingkan keluarga yang
Kemampuan subsistetn pasangan yang menikah atau melakukan aktivitas dengan berfokus pada kebutuhan ang
pasangan dewasa berbagi dan berganti perlln saat dibu gota keluarga yang sakit (Cornille, 2001).
tuhkan sangat penting. Dalam penelitian mengenai tingkat PENGENDAUAN MAleNA MAsAtAH DENGAN MiM8INGKAI UI.ANG DAN
fungsi keluarga yang berduka. Davies dan rekan (1986) PENllAlAN PASIF. Dalam sebuah studi besar pada orang de
memastikan pentingnya fleksibilitas peran suami-istri se wasa Amerika. salah satu cara utama yang ditemukan
bagai strategi koping yang fungsionaJ. Mereka menemu Pearlin dan Schooler (1978) efektif dalam koping adalah
kan pada sam pel keluarga yang berduka bahwa derajat pemakaian mekanisme mental-pengendalian makna ma
peran keluarga dapat fteksibel atau kaku pada tingkat salah tersebut. Strategi koping kognitif ini memperbaiki
fungsi yang berbeda, dengan peran fleksibel menyebabkan atau secara kognitif menetralkan stimulus yang mengan
fungsi yang lebih baik. Pada penelitian mengenai keber cam dalam hidup. Berbagai studi penelitian telah me
hasilan hubungan pasangan jangka panjang. fteksibilitas nunjukkan bahwa individu dan keluarga yang memiliki
peran sangat penting dalam membantu pasangan berkem "bias optimistik" cenderung melakukannya dengan lebih
bang dan mengatasi banyak tantangan dalam kehidupan baik dibandingkan mereka yang "sulit menerima" kenya
keluarga (Walsh, 1998). taan (Walsh, 1998). Seperti yang disebutkan sebelumnya,
interpretasi yang diberikan terhadap peristiwa dapat mem
STRATEGI KOGNITIF
buat perbedaan an tara berespons berlebihanterhadap si
NOflMAUSASI. Strategi koping fungsionalkeluarga lainnya tuasi (saat keluarga mengalami stres yang amat-besar), be
adalah kecenderungan bagi keluarga untuk menormalisasi reaksi dengan cara yang realistik (saat situasi dilihat secara
sesuatu .sebanyak mungkin saat mereka mengatasi stresor objektif, dinilai secara akurat), dan bereaksi secara tidak
jangka panjang yang cenderung mengganggu kehidupan adekuat (saat unsur penyangkalan mungkin ada dan stres
keluarga dan aktivitas rumah tangga. Banyak penulis telah yang lebih kedl muncul). Dua cara mengendalikan makna
menggunakan istilah "normalisasi" untuk membuat konsep masalah dibahas di sini; membingkai ulang danpenilaian
tentang bagaimana keluarga mengelola disabilitas anggota pasif.
(Faux. 1998; Knafl. Deatrick, & Kirby, 2001). Davis (1963) Dalam literatur kesehatan jiwa keluarga, pembingkaian
adalah peneliti pertama yang menggunakan istilah "nor ulang kognitif sering kali dianjurkan sebagai cara mengen
maJisasi" guna menggambarkan respons keluarga terhadap dalikan makna stresor. IstiIah "keyakinan optimistik"dan
penyakit atau disabilitas. Ia menemukan bahwa keluarga "penilaian positif' (Burr, Day, & Bahr, 1993; Folkman,
yang memiliki anak yang terkena polio menormalkan si Lazarus, Dunkel-Schetter, De Longis, & Gruen, 1986)
tuasi mereka dengan meminimalkan ketidaknormalan pe juga digunakan secara sinonim. Keluarga yang menggu
nampilan anak. dengan berpartisipasi pada aktivitas biasa, nakan strategi koping ini cenderung melihat aspek positif
dan memelihara ikatan sosial yang berkelanjutan. Normali dari peristiwa hidup penuh stres, seperti yang dicontohkan
sasi adalah proses penatalaksanaan keluarga yang sering dengan membuat perbandingan positif ("Hitunglah nikmat
kali dilakukan pada keluarga yang memiliki masalah ke Anda"; "Ini dapat lebih buruk"); dan membuat peristiwa
seha.tan kronik. Normalisasi adalah proses terus-menerus atau pengalaman penuh stres tidak terlalu penting dalam
yang melibatkan pengakuan pen yak it kronik tetapi mene hierarki nilai keluarga (Chesler & Barbarin, 1987; Pearliri
gaskan kehidupan keluarga sebagai kehidupan yang nor & Schooler, 1978). Walsh (1998) menekankan bahwa
mal,menegaskan efek sosial memiliki anggota yang men memiliki pandangan positif adalah proses utama dalam
derita penyakit kronik sebagai sesuatu yang minimal. dan resiliency ke)uarga. Hal ini ditandai dengan anggota ke
terlibat dalam perilaku yang menunjukkan kepada orang luarga yang memiliki rasa percaya dalam mengatasi "ke
lain bahwa keluarga tersebut adalah normal (Deatrick. ganjilan," dengan mempertahankan pandangan optimistik
Knafl. & Murphy-Moore. 1999; Kilaft & Deatrick. 1986; terhadap peristiwa, terus memiliki harapan, dan berfokus
Shepard & Mabon. 1996). Keluarga "menormalkan" de pada kekuatan dan potensi. Miller (2000) sepakat dengan
ngan memelihara ritual dan rutinitas. Hal ini membantu Walsh dan penulis lain-bahwa mempertahankan pan
keluarga mengatasi stres dan meningkatkan rasa keutuhan dangan positif dan memelihara harapan adalah mekanisme
BAB 17 STRES, KOPING, DAN ADAPTASI KELUARGA 443
koping penting, khususnya saat menghadapi kanker dan dapat diterima, para peneliti melihat perbedaan peman
penyakit mengancam hidup lainnya. faatan pemecahan masalah ·bersama keluarga. Pemecahan
Pembingkaian ulang adalah cara persepsi koping indi masalah bersama dapat dijelaskan sebagai sebuah situasi
vidu dan sering kali dipengaruhi oleh keyakinan keluarga. saat keluarga secara bersama-sama mampu mendiskusikan
Keluarga memiliki persepsi bersama atau realitas subjektif masalah dengan segera, mencari pemecahan yang didasar
bersama, dan proses pembingkaian ulang akan dipengaruhi .kan pada logika, dan mencapai kesepakatan mengenai apa
oleh persepsi ini. Rolland menekankan bahwa keyakinan yang akan di.lakukan berdasarkan sekumpulan isyarat,
individu dan keluarga berfungsi sebagai peta kognitif yang persepsi, dan saran dari berbagai anggota keluarga. Pe
membimbing tindakan dan keputusan keluarga. Keyakinan mecahan masalah keluarga yang efektif meliputi tujuh
dapat, dengan sedemikian rupa, selaras dengan pandangan langkah spesifik: (1) mengidentifikasi masalah; (2) mengo
hidup, paradigma, dan nilai keluarga. Menurut Rolland, munikasikan tentang masalah; (3) menghasilkan solusi
keluarga mengembangkan paradigma atau .sisterri keya yang mungkin; (4) memutuskan satu dari solusi; (5) me
kinan mengenai bagaimana dunia bekerja. Keyakinan ini lakukan tindakan; (6) memantau atau memastikan bahwa
membentuk bagaimana keluarga mengalami dan mengin tindakan dilakukan; dan (7) mengevaluasi seluruh proses
terpretasi lingkungan mereka serta merupakan faktor pen pemecahan masalah. Dengan memasukkan strategi peme
ting dalam proses pembingkaian ulang keluarga dan pen cahan masalah ini ke dalam kehidupan keluarga, keluarga
definisian ulang situasinya. Peran agama dan spiritualitas dipercaya dapat berfungsi secara lebih efektif (Epstein,
juga berperan penting dalam membentuk keyakinan. Bishop, Ryan, Miller~ & Keitner, 1993). Reiss menyebut
Keluarga akan memerhatikan bahwa dalam situasi pertuh keluarga yang menggunakan proses pemecahan masalah
stres yang mereka percaya bahwa "Tuhan tidak akan mem yang efektif sebagai keluarga yang peka terhadap ling
berikan sesuatu yang kita tidak bisa atasi" atau bahwa kungan. Tipe keluarga seperti ini melihat sifat masalah se
''Tuhan akan membantu kita melewati situasi irii." Pen bagai sesuatu 'di luar sana" dan tidak mencoba membuat
tingnya keyakinan digarisbawahi dalam praktik klinis masalah menjadi internal.
Lorraine dan rekan (Wright, Watson, & Bell, 1996). Para Figley (1989) dan Walsh (1998) mengidentifikasi ber
klinisilpeneliti ini telah menemukan bahwa pengkajian orientasi solusiataupemecahan masalah kolaboratif se
terhadap keyakinan anggota keluarga dan melakukan in bagai tipe koping fungsional yangmeyebabkan resiliency
tervensi pada batasan keyakinan yang berlaku adalah cara keluarga. Rasa percaya dalam pemecahan, masalah ke
yang ampuh memban~u keluarga mengurangi penderitaan luarga dibutuhkan agarstrategi ini menjadi efektif.
mereka. McCubbin, Olson, & Larsen (1991) menekankan bahwa
Cara kedua keluarga mengendalikan makna stresor keluarga harus "mengetahui" kekuatan dan tenaga dalam
adalah dengan penilaian pasif, kadang disebut sebagai pe dirinya untuk memecahkan masalah mereka sendiri dan
nerimaan pasif. Pada cara kedua ini, keluarga mengguna menghadapi masalah mereka dengan "kepala tegak."
kan strategi koping kognitif kolektif dalam memandang
MfNDAPAlKAN 'NFORMASI DAN PfNGfTAHUAN. Keluarga yang le
stresor atau kebutuhan yang menimbulkan stres sebagai
bih berbasis kognitifberespons terhadap stres dengan men
sesuatu yang akan selesai dengan sendirinya sepanjang
cari pengetahuan dan informasi berkenaan dengan stresor
waktu dan tentang hal tersebut tidak ada atau sedikit yang
atau kemungkinan stresor. Hal ini khususnya terbukti da
dapat dilakukan. Seperti yang ditekankan oleh Boss (1988),
lam kasus masalah kesehatan berat atau yang mengancRm
penilaian pasif dapat menjadi strategi penurun stres yang
hidup. Dengan mendapatkan informasi yang bermanfa::1
efektif dalam jangka waktu pendek, khususnya dalam ka
dapat meningkatkan perasaan memiliki beberapa pengen
sus saat tidak ada suatu pun yang dapat dilakukan. Akan
dalian terhadap situasi dan mengurangi rasa takut keluarga
tetapi~ jika strategi ini digunakan secara konsisten dan se
terhadap sesuatu yang tidak diketahui; juga membantu ke
panjang waktu, penggunaannya menghambat pemecahan
luarga menilai stresor (maknanya) lebih akurat dan meJl[,.
masalah yang aktif dan perubahan dalam keluarga serta
ambil tindakan yang diperlukan.
dapat mengganggu adaptasi keluarga.
Orang tua yang secara aktif mengatasi menjadi orang
PfMfCAHAN MAsALAH 8fRSAMA. Pemecahan masalah bersama tua dengan mencari tahu informasi baru dan sumber lain
di antara anggota keluarga adalah strategi koping kognitif menunjukkan hasil yang positif dan merasa mengatasi de
dan komunikasi keluarga yang telah diteliti secara eksten ngan baik terhadap kewajiban menjadi orang tua (Pearlin
sif melalui metode penelitian laboratorium oleh kelompok & Schooler, 1978). Pemberian informasi sering kali l:IC"!tl
peneliti keluarga (Klein, 1983; Reiss, 1981; Strauss, 1968) pakan salah satu cara perawat dan profesional kesehatall
dan dalamlingkungan alami (Chesler & Barbarin, 1987; lain memberikan intervensi pada keluarga. Banyak stwli
Epstein et aI., 1993; Figley, 1989). Dengan berfokus pada telah membuktikan hal ini. Misalnya, pemberian info: Ill" ...
rutinitas dan gangguan dalam kehidupan keluarga yang terkait dengan perawatan diri dan pengenalan dini terhadap
444 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
gejala asma anak menyebabkan penurunan kunjungan ke kan pandangan positif terhadap kehidupan keluarga dan
kamar darurat yang signifikan pada kelompok intervensi situasi sosial (Hickman & Starr. 2001). Akan tetapi, harus
(Alexander, Younger, Cohen, & Crawford, 1988; diperhatikan bahwa walaupun humor diidentifikasi di sini
Fitzpatrick, Coughlin, & Chamberline, 1992); dan program sebagai. sesuatu yang fungsional, jika humor digunakan
yang berfokus pada pemberian informasi keluarga menge secara berulang untuk menutupi ungkapan emosionallang
nai pengobatan asma memperlihatkan perbaikan dalam pe sung dan menutupi serta lari dari masalah, penggunaannya
natalaksanaan asma anak setelah intervensi (Barnett, Fatis, jelas disfungsionaI.
Sonnek, & Torvinen, 1992; Hunter & Bryant, 1994).
Membantu keluarga menggunakan Internet secara efektif
STRATEGI KOPING KELUARGA EKSTERNAL
untuk mendapatkan informasi yang akurat dan terkini ada
lah peran perawat keluarga yang sangat penting yang harus Walaupun strategi koping internal penting, kebanyakan
dilakukan guna membantu keluar-ga mengatasi (Stone, penulis yang menulis di bidang tersebut saat ini juga me
2001). nekankan kebutuhan keluarga yang mengalami tekanan
memperoleh atau mendapatkan informasi ektemal, barang
STRATEGI KO,.UNIKASI yang nyata, layanan, dan dukungan yang lebih banyak.
Strategi koping keluarga ekternal dalam memelihara jalin
.TU8UKA DAN JWUR. Seperti yang telah dicatat dalam Bab 10, an komunitas yang aktif dan menggunakan sistem dukung
komunikasi yang baik sangat penting bagi fungsi keluarga an sosial serta strategi spiritual dibahas di bagian ini.
(lihat bab ini untuk uraian yang lebih banyak). Akan tetapi,·
hal ini menjadi lebih penting selama periode stres dan kri STRATEGI KOMUNITAS: MEMEUHARA JAUNAN AKTIF
sis keluarga. Anggota keluarga yang menunjukkan keter DENGAN KOMUNITAS. I\ategori ini merujuk pada upaya
bukal!l), kejujuran, pesan yang jelas, dan perasaan serta koping keluarga yang terus-menerus, jangka panjang, dan
afeksj !yang lebih besar dibutuhkan pada masa ini (Oiiver, umum, bukan upaya seseorang menyesuaikan untuk me
1998;..Walsh,1998). Satir (1998) mengamati bahwakomu ngurangi stresor khusus siapa pun. Pada kasus ini, anggota
nikasi dalam keluarga yang fungsional adalah langsung, keluarga adalah peserta aktif (sebagai .anggota aktif atau
terbuka, jujur, dan jelas. Keterbukaan adalah komunikatif posisi pimpinan) dalam klub, organisasi, dan kelompok
dalam berbagi ide dan perasaan. Pemecahan masalah ko komunitas. Ingat satu asumsi dalam Model Resiliency
laborati.f; yang dibahas sebagai strategi koping kognitif, (McCubbin & McCubbin, 1993) adalah bahwa keluarga
juga merupakan strategi koping komunikasi, yang mem berperan ter1'!adap dan mendapat manfaat dari jaringan du
fasilitasi koping dan adaptasi keluarga. kungan dan layanan komunitas yang aktif. Rasional pen
tingnya hubungan ini sebagai upaya koping berdasarkan
MfNGGUHAKAN HUMOR DAN TAWA. Studi mengenai resiliency pada teori sistem. yang menyatakan bahwa setiap sistem
menekankan bahwa humor tidak terhingga nilainyadalam sosial harus memiliki gerakan informasi dan aktivitas
mengatasi penderitaan (Walsh, 1998). Humor tidak hanya melewati batasannya jika ingin melakukan fungsinya
dapat menyokong semangat, humor juga dapat menyokong (Whitchurch & Constantine, 1993). Karena keluarga tidak
sistem imun seseorang dalam mendorong penyembuhan. dapat memenuhi semua kebutuhan anggota dan kelom
Demikian juga bagi keluarga, rasa humor adalah sebuah poknya sendirian tanpa peningkatan sumber lain, memulai
aset yang penting. Humor dapat membantu memperbaiki dan meningkatkan hubungan yang menghasilkan pertum
sikap keluarga terhadap masalahnya dan perawatan kese buhan di Iingkungan sekitar, kota, dan masyarakat yang
hatan serta mengurangi kecemasan dan ketegangan me lebih luas sangat penting (Pratt, 1976). Hubungan komu
reka. Wooten (1996) menegaskan bahwa humor dan tawa nitas yangkreatif dapat dibuat untuk memenuhi kebutuhan
dapat dipandang sebagai alat perawatan diri untuk meng anggota keluarga-seperti meminta anggota keluarga lan
atasi stres karen a kemampuan untuk tertawa dapat mem sia yang kurang memiliki kontak keluarga memberikan
berikan seseorang perasaan memiliki kekuatan terhadap bantuan di sentra pera watan anak yang kekurangan staf
situasi. Humor dan tawa dapat menyokong sikap positif (Walsh, 1998).
dan harapan bukan perasaan tidak berdaya atau depresi
dalam situasi penuh stres. "Mendorong humor yang pe MEMANFAATKAN SISTEM'DUKUNGAN SOSIAL. Meman
duli-tawa bersama anggota-dapat menghidupkan kem faatkan sistem dukungan sosial dalam jaringan sosial ke
bali keluarga yang mengalami'distres" (Walsh. hIm. 116). Iuarga adalah strategi koping keluarga eksternal yang
Studi terbaru menunjukkan bahwa keluarga yang kuat sangat utama dan penting, "Ikatan pribadi adalah bagian
(keluarga yang mempunyai lebih banyak kekuatan dan kehidupan yang terjadi bersamaan, yang berfungsi sebagai
sumber) menggunakan humor lebih sering dibandingkan fungsi sosial, psikologi, dan perilaku yang penting me
keluarga yang lebih rentan. Selain itu, humor menyebab lintasi masa hidup" (Singer & Ryff, 2001, hIm.73).
BAB 17 STRES, KOPING, DAN ADAPTASI KELUARGA 445
Hubungan dengan dunia sosial khususnya penting bagi ke~
luarga yang memiliki masalah kesehatan (Singer & Ryff;
TABEL 17-4 '
Walsh, 1998). Selain keluarga besar dan seluruh jaringan
layanan .profesional, ahli, dan organisasi, terdapat juga STRATEGI KOPING DUKUNGAN SOSIAL
sumber besar bantuan yang mungkin; saudara, tt'lman, te YANG TERIDENTIFIKASI DALAM KUESIONER
tangga, majikan, rekan kerja, ternan sekelas, guru, dan ke~ F-COPES
lompok t~mpat anggota berbagi minat, tujuan, gaya hidup, Pernyataan kuesioner F-COPES diidentiRkasi
keterlibatan rekreasional atau identitas sosial. Kelompok oleh respond en sebagai cora efektif yang mereka gunakan
subbudaya dan rujukan adalah contoh dari tipe kelompok untuk mengatasi sebago; keluarga dalam area dukungan
sosial.
ini. Jaringan sosial keluarga berfungsi sebagai "kumpulan
pemain" ketiga bagi pergulatan 'keluarga dengan membuat JARINGA,N DUKUNGAN SOSIAL.
pengaturan yang sesuai atau kebutuhan dukungan, bim INFORMAL.
bingan, dan saran (lihat Tabel 17-4 untuk strategi koping Dukungan 50sial dari Keluarga Besar
yang digunakan oleh anggota keluarga di area dukungan • Membagi kesulitan kita dengan kerabat
sosial).
• Menanyakan kepada kerabat bagaimana perosoon
DfFlNlSl KONSEP. Dalam bahasan ini dua istilah penting yang mereka tentang masalah yang kita hadapi
terkait erat adalah dukungan sosial dan jaringan sosial. • Meminta saran dari kerabat
Jaringan sosial (Hall & Wellman, 1985) adalah struktur se Dukungan 50sial dari Teman
perti jaring yang terdiri atas hubungan individu. "Keluarga • Mencari sokongan don dukungan dari teman
sangat dipengaruhi oleh jaringan ikatan ini dan keluarga
• Berbagi kekhawatiran dengan teman dekat
adalah agens aktif dalam memodifikasi dan mengadaptasi
• Mencari informasi don saran dar; seseorangdalam
komunitas hubungan personal ini guna memenuhi situasi
keluarga loin yang pernah menghadapi masalah yang
'yang selalu berubah" (Milardo, 19~8, him. 14). Dalam ja serupa
ringan sosial keluarga terdapat jaringan ternan dan rekan
Dukungan 50sial dari Tetangga
kerja, tetangga. dan komunitas (kelompok dan lembaga
• Meminta pertolorigan don bantuanpoda tetongga
gereja dan komunitas); jaringan profesional (termasuk pe
-- nyeClia perawatan kesehatan dan profesionallain); kelom • Berbagi masalah dengan tetangga
pok swa-bantu, dan kerabat jauh serta dekat (Pilisuk & Dukungan 50sial dari Kelompok Swa-Bantu
Parks, 1983). • .Meminta bantuan don dukungan dari orang lain .yang
Sebaliknya, dukungan sosial "berfokus pada sifat in memiliki kekhowatiran dan masolah yang soma '
teraksi yang berlangsung dalam hubungan sosial saat ini JARINGAN DUKUNGAN SOSIAL.
dievaluasi oleh individu" (Ro~h, 1989, hIm. 91) dan man FORMAL.
faat suportifnya, saat dievaluasi oleh individu atau keluar
Mencari konseling profesionol
ga (Roth, 1996b). Cohen dan Syme (l985) lebih lanjut Meneari informasi dari penyedia layanan kesehatan don'
mengklarifikasi perbedaan antara jaringan dan dukungan profesionallain
sosial: "Sementara jaringan sosial dapat didefinisikan se- '
bagai struktur hubungan, dukungan sosial adalah fungs! Sumber: Diambil sebagian dari McCubbin, Olson, & Larsen (1991J.
dari hubungan tersebut" (him. 11).
Sel;>agian besar peneliti melihat dukungan sosial baik
sebagai dukungan, instrumental nyata (transaksi saat ban akses (dukungan sosial dapat atau tidak dapat digunakan,
tuan atau pertolongan langsung diberikan) dan dukungan tetapi anggota keluarga menerima bahwa orang pendukung
emosional/informasional (House & Kahn, 1985; Thoits, siap memberikan bantuan dan pertolongan jika dibutuh
1982). House dan Kahn (1985) memasukkan dua kom kan). Dukungan sosial keluarga dapat datang daTi dalam
ponen dukungan sosial ini dalam empat tipe dukungan dukungan ,sosial keluarga, seperti dukungan pasangan
mereka: instrumental, informasional, penilaian, dan emo atau dukungan sibling; atau dad luar dukungan sosial
sional. keluarga-dukungan sosial berada di Juar keluarga nuklir
Dalam Iiteratur mengenai dukungan/jaringan sosial, is (dalam jaringan sosial keluarga): Jaringan sosial kelullrga
tilah ini merujuk pada individu bukan kelompok keluarga. sematajaringan sosial keluarga nuklir itu sendiri.
Guna berfokus pada tingkat total analisis-keluarga Walaupun terdapat banyak penjelasan mengenai du
istilah ini perlu dimodifikasi. kungan sosial. hanya beberapa artikel yang memb,\fH-lf;
Dukungan sosial keluarga merujuk pada dukungan dukungan sosial keluarga (Friedman, 1985; Kane. CF,
sosial yang dirasakan oleh anggota keluarga ada/dapat di- 1988; Roth, 1996b). Kane mendefin'isikan dukungan sosial
446 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
dapat saling bertukar) didefinisikan sebagai kelompok yang sering diabaikan ini; orang tua dari anak yang dibu
kecil ternan sebaya yang bersama-sama berbagi l!Iasalah nuh saling terikat berbagi duka dan kegusaran mereka;
umum dan melalui bantu an bersama menyelesaikan atau kelompok veteran Vietnam adalah sistem pemberian asuh
mengurangi masalah (Steiger & Lipson, 1985; Trainor, an alternatif; beberapa kelompok adalah ungkapan ide-ide
1983). Walaupun keluarga besar dan jaringan sosial in demokratis dari politis, seperti National Organization for
formal lain biasaya berfungsi sebagai sumber dukungan Women (NOW); dan beberapa adalah alat promosi
primer bagi banyak individu dan keluarga, kelompok swa perubahan individu, seperti Parents Anonymous dan
bantu adalah sumber dukungan sosial lain yang sangat Alcoholics Anonymous. Kelompok swa-bantu memelihara
penting (Pender, 1996). Banyak anggota keluarga mene jaringan tatap muka, telepon, surat kabar, dan/atau dukung
mukan bahwa mereka butuh berbagi dan mencari bantuan an komputer di antara anggota. Jaringan dukungan kom
dari orang lain y"ang memiliki kekhawatiran yang sarna. puter, akibat pertumbuhan dan penyebaran penggunaan
Oleh karena itu, sistem dukungan umum mereka tidak Internet, telah menjadi tipe utama kelompok swa-bantu.
secara adekuat memenuhi kebutuhan ini, beberapa di an Penelitian pada hasil akhir partisipasi kelompok swa
taranya sifatnya lebih khusus. Jadi, partisipasi dalam ke bantu menunjukkan bahwa partisipasi kelompok swa-bantu
lompok swa-bantu memberikan sistem dukungan danlatau bermanfaat secara kognitif, melalui pemberian informasi
bantuan guna berbagi pengalaman dan strategi koping, yang menguntungkan, menghubungkan makna dengan
mencari persahabatan, dan membuat pengalaman personal masaJah (Shapiro, 1989), dan membantu keterampilan pe
lebih dapat ditahan (Maffeo, 1997; Miller & Katz, 1992). mecahan masalah; dan secara emosional, melalui penye
Individu dan keluarga bersama-sama ikut serta dalam diaan jaringan dukungan untuk mengungkapkan perasaan
kelompok saling bantu sebagai strategi koping guna me dan mendorong tugas berduka. Kelompok memungkinkan
menuhi berbagai kebutuhan khusus yang banyak dan ham anggotanya mengumpulkan potensi pengetahuan dan ke
pir semua masalah yang dapat dibayangkan. Kelompok "untungan mereka dari pengalaman orang lain. Mereka
swa-bantu mencakup seluruh organisasi luas, yang didiri memberikan model peran dari adaptasi dan penguatan yang
kan dengan berbagai tujuan dan proses. Semakin banyak berhasil agar koping berhasil, dan yang terakhir, dengan
kelompokswa-bantu yang dibentuk guna membantu ke membantu anggota kelompok lain, ditemukan bahwa in
luarga (terutama pemberi asuhan) yang mengalami penya dividu tersebut membantu dirinya sendiri (Trainor, 1983).
kit tertentu atau disabilitas. Contoh dari tipe kelompok ini
adalah Candlelighter bagi .keluarga yang memiliki· anak DUKUNGAN SPIRITUAL Walaupun sebagian besar orang
penderita kanker, AI-Anon bagi keluarga alkoholik, dan berpikir mencari dan bergantung pada dukungan sosial se
Adult Children of Alcholics. Banyak kelompok menerima bagai respons koping individu, beberapa studi meJaporkan
orang yang memiliki masalah yang teridentifikasi dan ang bahwa anggota keluarga menemukan bahwa hal ini juga me
gota keluarganya, seperti Make Today Count bagi klien rupakan cara koping keluarga (Burr, Day, & Bahr, 1993;
dan anggota keluarga dari orang yang mengalami penyakit Chesler & ·Barbarin, 1987; Friedman, 1985; McCubbin,
yang mengancam hidup, dan Mended Hearts bagi klien Olson, & Larsen, 1991; Olson et aI., 1983). Kepercayaan spi
dan keluarga dari orang yang pernah menjalani pembe ritual dan religi individu dan keluarga merupakan inti dari
dahan jantung. semua koping dan adaptasi keluarga (Walsh, 1998; Wright et
Terdapat pertumbuhan yang sangat luar biasa di daerah aI., 1996). Keyakinan ini adalah kekuatan besar dalam me
kota kelompok swa-bantu yang berorientasi pemulihan ningkatkan resiliency keluarga. Kepercayaan sekular inti dan
bagi anggota keluarga yangmengalami kecanduan (orang suci menempatkan kita pada putaran luasnya kebesaran yang
yang mengalami kecanduan dan "rekan yang bergantung"). tidak diketahui yang kita sebut kenyataan; sehingga keper
Pertumbuhan yang cepat ini adalah bukti sampai sejauh cayaan kita membatasi kenyataan (Taggart, 1994). Spiritua
mana kecanduan (alkohol, obat-obatan, makan, judi) me litas adalah keyakinan yang mendominasi, yang melibatkan
rupakan masalah saat ini, dan kecenderungan keluarga sebuah investasi aktif dalam nilai internal yang membawa
memanfaatkan kelompok swa-bantu agar dapat mengatasi rasa berharga, keutuhan internal dan keterikatan dengan
masalah yang sedang berkembang ini. Baru-baru ini, ke orang lairi. Spiritualitas dapat meliputi kepercayaan
lompok dUkunganJpenyuluhan juga telah dibentuk guna terhadap kondisi akhir manusia atau sekumpulan nilai
mencegah masalah tersebut. Contohnya adalah Program yang kita perjuangkan ke arah sana; kepercayaan terhadap
DARE (drug awareness resistance eduacation) untuk kekuatan yang Maha; atau kepercayaan terhadap kesatuan
holistik dengan komunitas manusia, alam, dan alam
mencegah penggunaan obat-obatan pada anak dan remaja.
semesta (Walsh, 1998, hIm. 70).
Beberapa kelompok swa-bantu, seperti PFLAG (Parents
and Friends of Lesbian and Gays) memberikan pendidikan Transendensi dan keterikatan khasnya terkandung dalam
kesehatan, dukungan, dan pemahaman bagi kelompok definisi spiritualitas (O'Neil & Kenny, 1998). Kepercayaan
£;lAB 17 STRES, KOPING, DAN ADAPTASI KELUARGA 449
spiritual yang mendasar ini dapat ditanamkan dalam dan jangka panjang, dan akhirnya mempertahankan unit
struktur agama formal atau di luar agama formal (O'Neil & keluarga.
Kenny).
Berbagai studi menunjukkan hubungan jelas antara
kesejahteraan spiritual dan peningkatan kemampuan indi .fJI.>STRATEGI KOPING
vidu atau keluarga untuk mengatasi stres dan penyakit DISFUNGSIONAL
(Humphreys, 2000; O'Neil & Kenny, 1998). Agama adalah KELUARGA
dorongan yang kuat dan pervasif dalam membentuk ke
luarga (Miller, 2000). Penelitian mengenai koping keluar Semelitara keluarga fungsional' mengalami stres cenderung
ga dan individu serta resilience secara konsisten menun bertindak dengan arahan yang mengurangi stres. keluarga
jukkan bahwa dukungan spritual adalah penting dalam disfungsional cenderung menggunakan strategi defensifhabi
mendukung kepercayaan keluarga sehingga mereka dapat tual yang cenderung tidak menghapuskan atau menghilang
mengatasi penderitaan (Wright et aI., 1996). Kepercayaan kan atau melemahkan stresor (Epstein et aI., 1993; White,
dan keyakinan pada Tuhan dan doa diidentifikasi sebagai 1974). Strategi koping yang disfungsional secara temporer,
cara keluarga yang sangat penting mengatasi stresor yang mengurangi stres, tetapi stres tersebut kembali karena stresor
mengancam hidup dalam tiga studi mengenai keluarga yang mendasari tidak dihadapi. Strategi penurun stres dapat
(Friedman, 1985; Pravikoff, 1985; Rehm, 1999), semen tara fungsional atau disfungsional. Perbedaannya adalah bahwa
dalam survei besar lainnya dad 1.200 kaum Lutheran kelas strategi disfungsional memiliki efek membahayakan jangka
menegah dan menengah-atas kulit putih, penggunaan du panjang bagi anggota keluarga dan keluarga.
kungan agama dinilai sangat membantu dalam mengatasi Keluarga menggunakan berbagai strategi disfungsional
masalah kehiduparl sehari-hari (Olson dan rekan, 1983). khusus dalam upaya mengatasi masalah mereka. Pada se
Burr dan rekan (1994) juga mencatat bahwa pencarian na bagian besar kasus. strategi ini-dipilih secara tidak sadar,
sehatlkenyamanan dari rohaniwan. serta menjadi semakin sering kali sebagai respons yang digunakan keluarga as-a I
terlibat dalam aktivitas keagamaanadalah ca.ra koping spi mereka daJam upaya beradaptasi.
ritual yangsangat positif, dan akhirnya, Walsh mencatat Seperti yang mungkin diharapkan, literatur mengenai
bahwa beberapa orang mendapatkan keterikatan dan pem pola koping yang disfungsional lebih banyak dibanding
baruan spiritual dalam berhubungan erat dengan alam kari literaturmengenai cara sehat menyelesaikan masalah
berjalan melewati gunung, melihat rnatahari tenggelam, keluarga. Literatur ini telah dihasilkan terutama oleh ahli
'rnelihat ombak menghantam pantai. psikoterapi keluarga dan ahli lainnya yang tertarik pada
eara koping yang berbasis spiritual bervariasi secara interaksi dan proses keluarga di antara klien mereka'yang
signifikan Iintas budaya. Kasus yang perlu diperhatikan bermasalah. '
adalah studi oleh Friedman (1985), Dalam studi pada 55 Karena tidak semua tipologi atau klasifikasi strategi
keluarga' yang memiliki anak sakit kanker, separuh dari koping keluarga ada dalam literatur, klasifikasi dalam
keluarga adalah Anglo dan separuhnya Latin: Keluarga Tabel 17-5 dibagi guna mengidentifikasi tipe strategi ko
Latir~. dibandingkan dengan keluarga Anglo, lebih ban yak ping disfungsional keluarga. Perlu diperhatikan bahwa
bergantung pada agama sebagai cara yang paling utama slrategi koping disfungsional keluarga ini digunakan un
menghadapi kanker anak mereka. Perbedaan etnik dalam tuk mengurangi stres atau ketegangan keluarga.
koping keluarga berkenaim dengan manfaat dukungan
sosial'sangat terbukti. PENYANGKALAN MASALAH KE~UARGA
Penggunaan koping berbasis spiritual juga dapat ber
Penyangkalan adalah mekanisme pertahanan yang digu
variasi bergantung pada siklus kehidupan keluarga (Olson
nakan oleh anggota keluarga dan keluarga sebagai satu
dan rekan. 1983). Misalnya, keluarga dalam studi Olson et
kesatuan. Pada basis jangka pendek, penyangkalan ke
al melaporkan bahwa mereka menggunakan dukungan
Juarga sering kali fungsional, karena ini memungkinkan
spiritual lebih sedikit selama tahap awal kehidupan ke
keluarga "membeli waktu" guna melindungi dirinya se
luarga, tetapi menggunakan dukungan spiritual lebih
mentara secara bertahap menerima peristiwa yang menim
banyak setelahnya.
bulkan kepedihan, Tetapi jika berlangsung lama, penyang
Sangat luas disetujui bahwa keyakinan spiritual mem~
kalan bersifat disfungsional bagi keluarga.
berikan kenyamanaJl dan makna bagi anggota keluarga
dan keluarga yang mengalami penderitaan dan ke PENYANGKALAN DAN EKPLOITASI EMOSIONAL ANG
malangan (McLeod & Wright. 2001). Keyakinan yang GOTA KELUARGA. Terdapat beberapa cara eksploilif ler
menetap ini membantu keluarga memikul pengalaman buka sehingga keluarga dapal menurunkan kelegangan
mengancam hidup akut, menoleransi ketegangan kronik keluarga sebagai kelompok dengan pengungkapan emo
450 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
mua anggota keluarga, saling peduli dan posisi bersama itu, dapat memberikan kepuasaan bagi keluarga, kesepa
mereka dalam kehidupan keluarga, keyakinan yang tetap katan otomatis, bingkai rujukan umum, dan menstabilkan
tidak dapat diubah oleh siapa pun yang terlibat, walaupun ritual yang menenangkan. Akan tetapi, mitos merupakan
terdapat distorsi realitas yang dapat mereka siratkan secara mekanisme adapatif disfungsional karena menyempitkan
jelas (Ferreira, 1963, him. 457) .. visi realitas dan pilihan altematif yang ada. Anggota be
Seperti khayalan pemenuhan keinginan, mitos keluarga reaksi terhadap isu keluarga dengan cara yang stereotipe
ditetapkan awal dalam siklus kehidupan keluarga yang dan tidak tersendiri serta menjadi terbatas dalam urutan
berfungsi sebagai pertahanan terhadap keterbatasan yang respons yang digunakan mereka untuk menghadapi isu dan
disebabkan oleh kenyataan kehidupan keluarga. Mitos masalah kehidupan yang siginifikan. Jadi, pertumbuhan
keluarga kemudian cenderung menyingkirkan realitas. Se keluarga dan anggotanya ditekan karena dengan adanya
makin banyak mitos yang dimiliki keluarga, semakin se mitos keluarga, keluarga mungkin tidak mendapatkan
dikit keluarga tersebut dapat menilai situasi secara realistis perasaan percaya diri dan pertumbuhan yang berasal dari
dan semakin sedikit altematif yang dapat diambil darinya. penyelesaian masalah keluarga dengan tegar serta mengha
Misalnya. jika ada mitos bahwa ibu "Iemah" dan perlu di dapi kekecewaan hidup dengan kemungkinan penyelesaian
lindungi serta dibantu, maka selama ketidakhadiran ayah, yang luas (Battiste, 1975; Price, 1990).
fleksibilitas peran keluarga berkurang ~arena kemampuan PENYANGKALAN DIUHAT DARI POLA KOMUNIKASI:
ibu berfungsi dalam peran pengganti terbatasi oleh mitos TRIANGUNG. Cara lain untuk mengurangi stres baik ber
tersebut. basis jangka pendek maupun panjang dalam keluarga
Mitos adalah citra bagian dalam kelompok keluarga, adalah melalui penggunaan triangling. Konsep ini dikem
tidak hanya bagian muka yang ditampilkan keluarga untuk bangkan oleh Bowen (1976), seorang ahli terapi keluarga
orang luar. Contoh dari mitos keluarga ini adalah: "Kami yang terkenal, dan diterapkan dalam hubungan yang ber
semua suka melakukan sesuatu bersama"; "Kami tetap sifat diadik guna mengurangi ketegangan dengan menam
bertahan menikah karena ada anak-anak"; "Ayah adalah bahkan seorang anggota ketiga, yang kemudian terserap
seseorang yang kuat"; "Kamiadalah keluarga yang ba dan menyebarkan ketegangan yangberkelanjutan dalam
hagia" (Battiste, 1975). Battiste menjelaskan lebih lanjut hubungan .diadik (Goldenberg & Goldenberg,' 2000). Oe
kapan hams menduga mitos keluarga berlangsung: "Ketika ngan kata lain~ membawa seorang anggota ketiga mengu
. citra bagian dalam suatu keluarga terlihat tidak menyuara rangi emosionalitas antaradua orang awalnya dengan me
kankenyataan oleh pengamat luar, kecuali ketika keluarga mindahkan ketegangan ke anggota diadik yang bam dan
bet:pengang teguh pada citra ini, salah satu citra tersebut membuat satu dari pasangan'semula menjadi "pihak luar."
mungkin mengikuti mitos keluarga" (him. 101). Keseimbangan kekuatan dalam triangling bersifat fleksibel
Seperti yang telah disebutkan, sebagian besar mitos dan dapat bergeser baik dalam peri ode waktu sering atau
keluarga dimulai jauh hari, saat hubungan dibentuk dan
lama. Pada saat stres sangat tinggi, sebuah sistem mem
dipererat. Rumusan mitos keluarga terhadap kebersamaan
bentuk segitiga (triangle) dengan lebih banyak pihak luar .
ditemukan meningkatkan keterkaitan dan membentuk ba
lagi, yang sekali lagi mengurangi tekanan dalam keluarga
tasan mengenai kemungkinan reaksi interpersonal yang
(Goldenberg & Goldenberg; Miller & Winstead-Fry,
. tidak meIiguntungkan. Pola komunikasi sirkular dan ber
1982).
ulang, serta karakteristik peran, kekuatan, dan nilai di
Misalnya, suami dan istri boleh jadi terlibat dalam suatu
bangun berdasarkan mitos, yang pada gilirannya, memper
hubungan yang tidak memuaskan, ditambah dengan per
tahankan unit keluarga (PilIari, 1992). tengkaran yang menyebabkan kebutuhan mereka tidak ter
Kadang, selama masa krisis keluarga, mitos keluarga penuhi. Triangling pada orang ketiga, yaitu salah satu dari
digunakan sebagai mekanisme penyeimbang. Sebagai cara anak dari pasangan tersebut yang mengurangi ketegangan
mencapai homeostasis, mitos tersebut berperan saat kelu hubungan pemikahan. Kedua pasangan mulai berfokus pa
arga mengalami tekanan yang mengancam untuk meng da anak, walaupun satu pasangan biasanya mengembang
ganggu fungsi keluarga. Jadi, mitos keluarga berfungsi kan hubungan diadik dengan anak dan pasangan lain
sebagai mekanisme pertahanan yaitu mencegah keluarga menjadi orang ketiga-orang luar. Proses ini memaksa
menghancurkan dirinya dengan memelihara, dan kadang anak memihak; pada salah satu oraQg tua dan melawan
kala bahkan meningkatkan. tingkat organisasi keluarga yang lain. Orang tua yang membentuk hubungan dekat
melalui pembentukan pola yang disiapkan sebagai bagian dengan anak mencoba memenuhi kebutuhan emosionalnya
dari mitos keluarga-mitos seperti: "Ketika masa distres, melalui hubungan orang tua-anak, meletakkan tuntutan
kami semua saling membantu" (Peters, 1974). bam yang tidak realistik pada hubungan ini, sehingga
Untuk semua tujuan dan maksud, seseorang dapat me sering kali hubungan diadik yang baru saja terbentuk juga
ngatakan bahwa strategi "koping" ini fungsional-selain menjadi te-gang. Akibatnya, orang tua yang menempati
BAB 17 ST.RES. KOPING. DAN ADAPTASI KELUARGA 453
posisi luar masuk dalam segitiga lagi, berubah kembali ke atau ritual, seperti memberikan hadiah, merayakan ulang
diadik pemikahan. "Jika individu yang masuk dalam tahun, Iiburan. dan sebagainya.
segitiga tersebut selamajangka waktu tertentu, maka sangat Pseudomutualitas adalah strategi koping jangka pan
mungkin ia akan mengembangkan beberapa masalah fisik jang yang digunakan oleh keluarga. Koping itii menampil
atau emosional sebagai pelampias kecemasannya (Francis kan struktur 'Iemah yang membatasi otonomi dan menu
& Munjas, 1976. him. 38). runkan harga diri anggota keluarga.
Triangling dicantumkan disini sebagai strategi koping POLA DOMINANSI/KEPATUHAN EKSTREM: OTORITARIA
disfungsional karena merupakan cara yang biasa diguna NISME. Patuh kepada dominasi yang menonjol termaSl! k
kan guna mengurangi ketegangan interpersonal dalam dalam bagian ini sebagai strategi koping disfungsional
keluarga tanpa mengatasi situasi buruk yang mendasari jangka panjang, karena melalui kepatuhan anggota keluar
(Juni, 1995). Walaupun triangling dapat dipandang sebagai ga terhadap figur yang dominan dan berkuasa. biasanya
fenomena yang terjadi sampai derajat tertentu dalam semua suamiJayah, ekuilibrium keluarga tercapai. Hal ini lagi
interaksi yang berlandaskan emosional. dan khususnya lagi. mengorbankan emosional orang-orang yang berada
pada hubungan diadik yang mengalami tekanan, penggu dalam posisi bawah, dan kurang lebih sebagai dominator.
naan pervasif mekanisme penurun stres ini selama periode Kedamaian dan keselarasan dapat dicapai baik dengan
waktu lama dapat dianggap disfungsional. karena tid~k basis jangka pendek maupun panjang, tetapi jika kedamai
melakukan apa pun untuk mengurangi stresor sehingga an dan keselarasan dipaksakan, amarah pun merebak di
mencederai kebutuhan emosional anggota keluarga dalam bawah permukaan-Ialu dikuasai baik dengan kepatuhan
jangka panjang: dan bergantung pada kedamaian dan keselarasan, maupun'
diungkapkan dalam bentuk depresi, somatisasi, atau pe
PENYANGKALAN DIPEUHARA MELALUI PENJARAKAN
rilaku menyimpang, tindakan antisosial dan bersifat me
EMOSIONAL; PSEUDOMUTUAUTAS. Pseudomutualitas da
rusak.
pat dipandang sebagai strategi koping disfungsional kare
Otoritarianisme adalah kecenderungan seseorang untuk
na memelihara "homeostasis keluarga dengan membahaya
berhenti mandiri karena ketidakberdayaan dan ketergan
kan pemenuhan fungsi afektif keluarga-yaitu, dengan
tungannya, serta keinginan untuk bergabung dengan se
mengakui dan memberikan repons terhadap kebutuhan
seorang atau sesuatu di luar dirinya agar mendapatkan
emosional anggotanya (Schreiber~ 1992). Masalah yang
kekuasaan atau kekuatan yang" dirasakan kurang. Dalam
sebenamya. ketidakmampuan untuk meningkatkan dan
keluarga otoriter, orang mengundurkan diri dari integritas
"memelihara hubungan yang akrab, dekat, dan afektif di
pribadi mereka dan menjadi bagian dari simbiosis yang
bungkus dengan suatu solidaritas serta kohesivitas palsu
tidak sehat, patuh kepada dominansi. Anggota keluatga
pada anggota keluarga.
yang patuh sangat bergantung pada individu yang dominan.
Pseudomutualitas telah diidentifikasi sebagai "suatu Kehidupan yang utuh dirasakan' oleh anggota yang patuh
tipe keterkaitan yang ditandai oleh adanya suatu keasyikan sebagai sesuatu yang membebani. terlalu-kuat, dan tidak
keluarga yang bersatu dalam peran formal dengan me dapat dikendalikan. Mungkin juga terdapat anggota kelu
ngorbankan identitas individu" (Wynne et aI., 1958, hIm.. arga yang bertahan dalam tipe keluarga ini yang bereaksi
205). Seperti pada penggunaan ancaman, perpisahan atau terhadap dominasi dengan resistensi. Menariknya, anggota
individualitas individu tidak diperkenankan. Perbedaan yang mendominasi juga bergantung, pada orang-oranf'. eli
atau divergensi individu dirasakan sebagai penyebab uta bawahnya, karena kebutuhan akan kekuatan dan kelldali
rna terganggunya hubungan sehingga harus dihindari. sangat menonjol. Bersamaan dengan kepemilikan kekuat
Penggunaan ancaman tersebut kadang digunakan dalam an mutlak terhadap anggota keluarga yang lain dan mem
keluarga yang menerapkan pseudomutuaJitas. buat mereka menjadi instrumen untuk digunakan dan di
Keluarga semacam ini mungkin menginginkan kede eksploitasi, dominator mempertahankan perasaan, "saYf'
ka,tan dan keakraban namun takut terhadap keakraban itu mengatur kamu karen a saya tahu yang terbaik untukmu"
sendiri dan tidak dapat saling bereaksi pad a tingkat pe dan "Saya telah melakukan banyak sekali hal untukmu,
rasaan tertentu. Komunikasi afektif hampir sarna sekali sekarang saya mengharapkan balasannya.'~
nihil. Setiap angggota keluarga berupaya untuk dekat, te Seperti semua strategi koping disfungsional lainnya,
tapi merasa bahwa ada anggota yang lain menghalangi semua anggota dalam keluarga ini menderita. Simbiosi~
upaya kedekatannya. otoriter ini membatasi upaya anggota keluarga untuL
Bagi dunia /uar, keluarga ini biasanya menunjukkan menjadi individu dan mandiri, bertumbuh, serta cakap da
gambaran solidaritas keluarga, karena mereka sang at men lam hidup mandiri. Selain itu, mereka hanya belajar dua
junjung prestise. Akan tetapi, mt<reka mampu mendekati cara berhubungan dengan orang-menjadi yang berkllasa
keinginan ini hanya melalui tindakan yang lebih" formal atau yang dikuasai. Dengan latar belakang ini mereka me
454 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
lanjutkan peran ini pada semua hubungan mereka yang lain The Alcoholic Family, mereka secara jelas menunjukkan
dan mentransmisikan pola interpersonal ini ke generasi peran yang dimainkan alkohol dalam mengurangi kete
selanjutnya. Tipe keluarga yang cocok dengan kategori ini gangan dalam keluarga dan memelihara homeostasis (se
adalah keluarga yang tidak bemegoisasi dengan isu-isu, kalipun. jangka pendek). Penelitian mereka menggambar
dan seseorang yang dominan tidak mencari masukan dari kan peljalanan perkembangan penyalahgunaan alkohol
orang lain sebelum membuat keputusan. dalam keluarga dan menjelaskan peran yang dimainkan
Banyak keluarga didominasi ringan oleh suami dan ber anggota keluarga lainnya sebagai rekan-ketergantungan
fungsi ~eCara efektif. Hanya jika pola dominansi ini men atau orang yang memungkinkan masalah minum. Studi
jadi berlebihan maka menjadi cara adaptasi terhadap stre selama 10 tahun yang melandasi Alcoholic Family menen
sor kehidupan yang disfungsional. tang konsep yang umum dipegang mengenai alkOholisme
Pola budaya harus dipertimbangkan ketika mengkaji dan mengajukan pendekatan sistem keluarga guna meng
apakah otoritarinisme merupakan strategi adaptif yang di atasi alkoholisme.
gunakan keluarga. Misalnya, baik keluarga Hispanik mau Peran dari obat-obatan dalam keluarga serupa dengan
pun Asia secara tradisional bersifat patriarki. Akan tetapi, alkohol-hanya zatnya saja yang berubah (harns diper
bahkan dalam keluarga ini dominansi nyata tidak menye hatikan bahwa banyak individu ketergantungan terhadap
hatkan dan tidak mengikuti adat istiadat sosial dari ke lebih dari sat'!! obat-obatan dan alkohol). Tentu saja. per
budayaanini. tumbuhan pemakaian obat-obatan barn-barn ini, terutama
Strategi koping disfungsional ini-mengambinghitam di kalangan remaja berusia 12 sampai 17 tahun (Savage.
kan, mengguna~an ancaman, pengekalan mitos keluarga, 1996), dan kecanduan telah sangat memengaruhi sistem
triangling, pseudomutualitas, dan ototitarinisme dapat me perawatan kesehatan dan model pengobatan. Selain secara
nyebabkan adaptasi keluarga yang disfungsional. Keluarga profesional mengarah pada program pemulihan, kelompok
dapat pecah karena pengabaian, perpisahan, atau percerai swa-bantu yang mengikuti program 12 langkah. yang
an atau menunjukkan penyakit psikosomatis atau pola awalnya dikembangkan untuk membantu pecandu alkohol,
kekerasan atau kecanduan keluarga. Perawat di Iingkungan menjamur secara nasional. Banyak teori telah. diterapkan
peniwatan kesehatan keluarga sering kali menghadapi ke . guna menjelaskan dan mengobati kecanduan: Teori sistem
luarga dengan situasi ini. .keluarga. terapi ketergantungan terhadap bahan kimia, teo
ri penganiyaan anak, dan teori terapi kelompok.
PERPECAHAN DAN KECANDUAN DALAM Kekhawatiran terhadap anggota keluarga terlihat dalam
KELUARGA literatur dan dalam pertumbuhan kelompok swa-bantu bagi
orang dewasa dan anak remaja pecandu alkohol. Anak
Untuk mengurangi ketegangan atau stres dalam keluarga, dewasa dari pecandu alkohol telah sangat terpengaruh aki
anggota keluarga boleh jadi secara fisik atau psikososial bat tumbuh dalam keluarga pecandu alkohol, karena per
saling berpisah. Perpisahan ini mencakup kehilangan ang tumbuhan tipe keluarga semacam ini menyebabkan kete
gota keluarga karena pengabaian, perpisahan, atau perce gangan spesifik dan konstan pada semua anggota keluarga
raian, dan gangguan psikososial anggota keluarga lewat (AI-Anon Family Groups, 2000). Easley dan Epstein
keterlibatan anggota dalam kecanduan (mis., alkohol, obat (1991) sering kali menemukan bahwa anak usia dewasa
obatan, berjudi). Ha!1ya keluarga yang mengalami kecan dari orang tua pecandu alkohol yang menggunakan peni
duan yang dibahas di sinL laian pasif terhadap masalah, berupaya menghindari ma
salah atau menyalahkan diri mereka dan lebih cenderung
KELUARGA YANG MENGALAMI KECANDUAN. Sementara memiliki fungsi orang dewasa yang buruk. Steingiass dan
kebanyakan orang mengenali bahwa kecanduan alkohol rekan (1987) menguraikan tingkat tekanan dan ketegang
dan obat-obatan adalah penyakit, hanya sedikit sekali yang an dalam keluarga pecandu alkohol sebagai gelombang
mengenalinya sebagai "penyakit keluarga' (AI-Anon laut--:-selalu berubah, dengan gelombang naik/turun serta
Family Groups, 2000). Saat ini. kecanduan anggota kelu manuver yang kontinu untuk menjaga sistem tetap menga
arga dipahami sebagai masalah sistem keluarga bukan ma pung.
salah individu. Alkohol dan obat-obatan telah ditemukan Para peneliti telah menemukan bahwa pesta minumall
memiliki pola intergenerasi. Penyalahgunaan minuman pa yang dilakukan oleh anggota dengan ketergantungan al
da dewasa mud a telah ditemukan dipengaruhi oleh dis kohol lebih menimbulkan stres bagi keluarga dibanding
fungsi dalam keluarga asal (Fischer & Wampler. 1994). kan jika anggota memiliki kebiasaan minum menetap.
Steinglass dan rekan (1987) menjelaskan bagaimana al Dalam kasus pesta minuman, keluarga tidak pemah tahu
koholisme adalah masalah dalam sistem keluarga ketika secara tepat kapan anggota tersebut akan memutuskan un
mereka meneliti sistemkeluarga pecandu alkotiol. Dalam tuk terlibat minum minuman berat (mis .• pergi ke "pesta
! ,
, '
,r
BAB 17 STRES. KOPING. DAN ADAPTASI KELUARGA 455
minuman"). Anggota keJuarga berada dalam keadaan ke PENGANIAYAAN PASANGAN. Walaupun penggunaan paksaan ti
tegangan konstan, yang mengkhawatirkan mengenai apa sik oleh seorang pasangan terhadap pasangannya (ke
kah perilaku anggota akan mengganggu rencana keluarga, banyakan suami terhadap istri) baru-baru ini telah dikenali
mempermalukan keluarga di tempat umum, atau melJl oleh media massa dan profesional sebagai masalah sosial
butuhkan intervensi (mis., mencegah in menyetir). Kelu yang signifikan (Gelles, 2000; Straus & Gelles, 1990), hal
arga dari peminum tetap, di sisi lain, mengetahui bahwa ini merupakan taktik yang telah biasa digunakan guna
anggotanya yang pecandu alkohol adalah penyalahguna mengatasi frustrasi dan stresor di sepanjang sejarah negara
alkohol kontinu. Oleh karen a itu, perilaku orang tersebut kita dan, hal semacam ini, telah dikenakan sanksi, secara
memiliki sedikit ketidakpastian dan tidak dapat diperkira sosial di masa lalu. Walaupun wanita umumnya adalah
kan serta keJuarga menjadi terbiasa terhadap anggota yang korban dari penganiayaan pasangan, mereka dapat juga
mengalami kecanduan yang tidak melakukan peran dan menjadi pelaku, Beberapa studi telah menunjukkan bahwa
tanggungjawab dalam keluarga (Jacob, 1992). pria yang menjadi korban penganiayaan pasangan lebi h
Tipe ketiga dari kecanduan keluarga adalah masaJah sering terjadi daripada yang orang bayangkan (Wallace.
berjudi-yaitu satu atau lebih anggota keluarga ketagihan 1996). Akan tetapi, penganiayaan yang diderita wanita
berjudi. Ketagihanini sangat tersembunyi dan tidak di lebih sering dan lebih be rat dibandingkan penganiayaan
kenali (PavaJko, 1990). yang dialami pria dalam hubungan pasangan (Wallac~).
KEKERASAN DALAM KELUARGA terhadap penganiayaan dan pengabaian anak tidak ada
sampai tahun 1960-an saat diagnosis "sindrom anak kor
Menggunakan ancaman, mengambinghitamkan, dan oto ban pemukulan" ditegakkan.
riterianisme yang ekstrem dapal menyebabkan kekerasan . Penganiayaan anak dapat berupu fisik, emosional atau
dalam keluarga. Kekerasan dalam keluarga dikenali seba seksual, atau kombinasi kedua atau ketiganya, Sementara
gai satu dari empat masalah kesehatan masyarakat utama penganiayaan anak mencakup cedera tisik, pengabaian
saat ini (Gelles, 2000; Wallace, 1996). Literatur profesional anak meliputi tidak'· adekuatnya pemberian asuhan fisik
mengenai penganiayaan anak, pengabaian anak, dan peng dan emosional esensial pada an!1k. Penganiayaan fisik pada
aniayaan pasangan meningkatkan jumlah penelitian di anak telah dldefinisikan sebagai "tindakan apa pun yang
bidang ini. menyebabkan cedera fisik yang sengaja dilakukan oleh
t .
Bab 11 berisi bahasan yang Jebih mendatam mengenai seseorang yang mengasuh, menjaga, atau mengendalikan
kekerasan datam keluarga, karena kekerasan keluarga di anak." (Wallace, 1996, hIm. 29).
pandang sebagai masalah' pengendalian dan kekuasaan. Penganiayaan anak telah ditemukan di antara pria dan
Pemtiaca dianjurkan merujuk pada bab inj untuk cakupan wanita. Kenyataannya, penelitian mengenai penganiayaan
yang tebih komprehensifpada area penting inj. anak menemukan bahwa jumlah ibu yang menganiaya atau
membunuhanak mereka cenderung lebih sedikit diban
Wallace (1996) mendefinisjkan kekerasan dalam ke
dingkan ayah (Gelles, 2000). Umumnya, anak yang berusia
luarga sebagai "setiap tindakan atau kelalaian oleh sese
5 tahun atau lebih kecil dan remaja yang lebih besar oerisi
orang yang hidup bersama yang mengakibatkan cedera
ko tinggi mengalami penganiayaan oleh pengasuh mereka.
berat (bahaya fisik atau emosional) kepada anggota ke
Perilaku orang tua yang terkait dengan penganiayaan fisik
luarga yang lain" (him. 3). Kekerasan dalam keluarga atau
pada anak menca'<up stres terhadap hidup, kesepian, de
dalam rumah tangga tidak terbatas pad a satu kelas sosial.
presi, cemas. sikap, dan praktik menjadi orang tua yang
Kebanyakan kekerasan dalam rumah tangga secara
negatif, resolusi kontlik yang buruk dalam hubungan
langsung terkait dengan tekanan sosial dalam keluarga
pernikahan, dan penggunaan alkohol yang berlebihan
(Wallace). Keluarga yang mengalami kekerasan sering ka
(Mrlner & Murphy, 1995; Gelles). Walaupun semua anak
Ii adalah keluarga yang terisolasi secara sosial (Gelles &
berisiko dianiaya secanl fisik, anak yang suli! diatur atau
Maynard, 1987).
dikendalikan dapat berisiko tinggi (Straus & Gelles, 1990;
Terdapat enam tipe kekerasan dalam keluarga, yang Wallace, 1996),
bergantung pada siapa pelaku penganiayaan dan siapa kor
bannya, Enam tipe tersebut adalah: Penganiayaan pasang PENGANlAYAAN SAUDARA KANDUNG. Penganiayaan saudara kan
an, penganiayaan dan pengabaian anak, penganiayaan sau dung telah didefinisikan sebagai "setiap bentuk peng
dara kandung, penganiayaan lansia, penganiayaan orang aniayaan fisik, mental, atau seksllal yang disebabkan oleh
tua, dan penganiayaan homoseksual. Dua tipe pertama le satu anak dalam sebuah unit keillarga terhadap anak lain"
bih banyak dan lebih luas dikenal cilbandingkan em pat tipe (Wallace, 1996, hIm. 101). Sering kali, penganiayaan SHU
terakhir. dara kandung teljadi sHat anak yang lebih besar atau lebih
456 BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
berkuasa memiliki kendali terhadap anak yang lebih kecil fJf;FAKTOR-FAKTOR YANG
(si korban). Selain itu, penganiayaan saudara kandung te MEMENGARUHI KOPING
lah ditemukan lebih banyak dalam keluarga yang meng
alami penganiayaan anak atau penganiayaan pasangan PERBEDAAN GENDER DALAM KOPING
(Straus & Gelles, 1990). Tipe penganiayaan saudara Pria dan wanita menggunakan strategi koping yang ber
kandung yang telah dilaporkan adalah: Penganiayaan fisik beda. Dati 80 strategi koping yang diteliti oleh Burr dan
(mis., memukul, menendang, meninju); penganiayaan rekan (1994), pria dan wanita berbeda secara signifikan
emosional (mis., memanggil nama, mengolok-olok, meng dalam menggunakan sepuluh strategi koping. Wanita
hina, menimbulkan rasa takut, dan menghancurkan bend a menganggap lebih bermanfaat berkumpul bersama orang
milik pribadi); dan penganiayaan seksual (Wallace). lain, berbagi kekhawatiran atau kesulitan mereka dengan
PfNGANIAYAAN UNSIA. Penganiayaan dan pengabaian lansia ternan dan kerabat. mengungkapkan perasaan dan emosi
adalah masalah yang telah meningkat secara nasional yang positif serta negatif secara terbuka, dan menghabiskan
(Larsen, 1989) dan hanya baru-baru ini saja diteJiti (Gelles, waktu guna mengembangkan diri dan hobi. Oi sisi lain,
2000; Steinmetz. 1987). Diperkirakan lebih dari dua juta pria cenderung menggunakan strategi yang lebih menarik
lansia dianiaya setiap tahunnya di Amerika Serikat (Lynch, diri seperti mencoba menyimpan perasaannya, mencoba
1997). menjaga orang lain mengetahui seberapa buruk kejadian
Wallace (1996) mendefinisikan penganiayaan lansia se nya, dan mengonsumsi alkohol lebih banyak. Penelitian
bagai "tingkah laku yang menyebabkan pengabaian, ba~ gender lainnya menegaskan temuan Burr dan rekan. Mi
haya, atau cedera fisik, psikososial, atau material pada salnya, Jordan et al. (1991) menemukan bahwa wanita me
lansia" (him. 221). Satu studi mengenai penganiayaan nempatkan nilai yang lebih besar pada kedekatan, berbagi,
lansia, yang dilakukan oleh Steinmetz (1987), menjelaskan dan keakraban dalam hubungan mereka. Penelitian me
keadaan yang menyebabkan terjadinya penganiayaan lan ngenai koping di antara pria dan wan ita dual-career dalam
sia. Sembilanpuluh persen sampelnya adalah orang yang sepanjang siklus hidup keluarga (Schnittger & Bird, 1990)
berusia 70 tahun atau lebih dan 85 % mengalami penurunan juga mengungkapkan perbedaan gender dalam hal koping.
fungsi fisiko Semua lansia tinggal bersama satu dari anak Dalam studi Schnitther dan Bird, wanita, saat dibanding
mereka. Anggota keluarga (anak dan pasangan) yang kan dengan pria, mengatasi secara signifikan lebih sering
meI:lgasuh anggota lansia yang sakitlcacat dan mengalami dengan mendelegasikan, menggunakan dukungan sosial,
tingkat: sties yang tinggi lebih cenderung terlibat peng menggunakan Prmbingkaian ulang kognitif, dan memba
aniayaan lansia. Selain itu, pemberi asuhan yang mtmg tasi aktivitas luang mereka seperti rekreasi serta hobi.
anggap tugas pemberian asuhan sebagai hal yang penuh
stres lebih cenderung terlibat dalam penganiayaan lansia VARIASI SOSIAL-BUDAYA DALAM KOPING
(Pagelow, 1984; Steinmetz, 1987). KELUARGA
PfNGANIAYAAN ORANG TUA. Bentukpenganiayaan tersembunyi
JeIas bahwa pola koping bervariasi pada lintas budaya dan
lainnya yaitu anak yang cukup besar saat ini ~elakukan
kelas sosial. Contoh dari perbedaan koping keluarga pada
kekerasaan terhadap orang tua mereka. Anak pada satu
keluarga Latin dan Anglo telah diuraikan dalam Oukung
pihak adalah korban penganiayaan, dan melalui pemodelan
an Spiritual. Ingat bahwa keluarga Latin lebih banyak
peran, belajar bahwa pemakaian kekerasan merupakan cara
bergantung pada agama (keyakinan terhadap Tuhan dan
mengungkapkan marah yang mudah dan dapat diterima.
doa) dibandingkan keluarga Anglo. Contoh lain dari per
Oalam studi yang meneliti fenomena ini, anak-anak ter
bedaan koping keluarga ditemukan dalam sebuah artikeI
sebut adalah remaja dan biasanya remaja putra (Gelles,
surat kabar baru yang menguraikan bagaimana keluarga
2000).
dari budaya non-Barat tidak memiliki kebutuhan yang
PfNGANIAYAAN HOMOSfKSUAL. Kekerasan dalam keluarga ho sarna untuk mengendaJikan dan mengelola keputusan se
moseksual diyakini oleh beberapa peneliti samajumlahnya rius akhir hidup mereka sendiri (Carey, 2000). Carey,
dengan' kekerasitn di antara pasangan heteroseksual atau seorang jurnalis, berpendapat bahwa tidak semua orang
sekitar 25 sampai 35% (Wallace, 1996). Akan tetapi, ben membutuhkan infomasi langsung (seperti yang dilakukan
tuk kekerasan ini belum diteliti secara luas. Keluarga ho oleh kelas menengah Anglo umumnya). Pada banyak bu
moseksual berbagi emosi dan tanggung jawab finansial daya paternalisme memiliki peran, dan beberapa keluarga
dalam hubungan mereka yang dapat menyebabkan situasi menginginkan penyedia pelayanan kesehatan, bukan kelu
konflik. Umumnya, pelaku penganiayaan homoseksual arga atau anggota keluarga yang sa kit untuk membuat ke
menggunakan tipe kekerasan yang serupa pada korban putusan mengenai peniwatan kesehatan (Carey). Selanjut
mereka seperti pasangan heteroseksual. nya, hal ini kemudian merupakan suatu contoh tentang
BAB 17 STRES, KOPING, DAN ADAPTASI KELUARGA 457
bagaimana strategi koping keluarga "mendapatkan infor of Life Event Scale untuk eontoh stresor yang
masi dan pengetahuan" tidak menjadi eara koping yang signifikan. Pertimbangkan stresor lingkungan dan
dipilih keluarga ini. . sosioekonomi. Bagaimana kekuatan dan durasi dari
Variasi kelas sosial dalam koping keluarga juga ada. stresor ini?
Misalnya, keluarga yang lebih kaya dan berpendidikan 2. Kekuatan apa yang menyeimbangkan stresor? Apa
khasnya memiliki kebutuhan yang lebih besar untuk meng kah keluarga mampu mengatasi stres biasa dan
atur dan mengendalikan perawatan kesehatan mereka se ketegangan dalam kehidupan sehari-hari kell,larga?
hingga menggunakan lebih banyak strategi koping kelu Sumber apa yang dimiliki keluarga untuk mengatasi
arga dalam "mendapatkan informasi dan pengetahuan." stresor?
Keluarga miskin juga dapat merasakan kurang pereaya 3. Apa definisi keluarga mengenai situasi tersebut?
diri akan kemampuan mereka mengendalikan takdirnya, Apakahdilihat sebagai tantangan seeara realistik dan
dan dalam kasus ini dapat menggunakan "pengendaIian penuh harapan? Apakah keluarga mampu bertindak
makna masalah dengan penilaian pasif." berdasarkan' penilaian realistik dan objektif menge
nai situasi atau peristiwa penuh stres? Atau apakah
DAMPAK GANGGUAN KESEHATAN stresor utama dilihat sangat membebani, mustahil un
tuk diatasi, atau sedemikian rupa mengganggu?
Seperti yang telah disebutkan, tipe koping yang digunakan
individu dan keluarga bergantung pada situasi. Dengan
lebih sedikit wnMan yang diminta oleh keluarga (mis., STRATEGI KOPING KELUARGA
semuanya berjalan dengan baik dan anggota keluarga
sehat), tipe pola koping tertentu yang bertahan lama dapat 4. Bagaimana keluarga bereaksi terhadap stresor yang
secara khas diterapkan, seperti "memelihara jalinan aktif dialaminya? Strategi koping apa yang digunakan?
dengan komunitas." Akan tetapi dengan semakin banyaknya Strategi koping apa yang diterapkan keluarga dan
kemalangan (baik dari stresor kesehatan maupun tipe. untuk mengatasi tipe masalah apa? Apakah anggota
stresor lainnya-ekonomi, lingkungan, dl1), eara koping keluarga berbeda dalam eara koping mereka saat ini?
yang umum biasanya tidak eukup, dan semakin luas Jika demikian, bagaimana keluarga mengatasi per
susunan strategi koping keluarga dihasilkan gun a meng bedaan ini?
hadapi tantangan. Hal ini dapat meneakup semua strategi 5, Sejauh manakeluarga menggunakan strategi koping
koping keluarga yang berbeda yang telah diuraikan, wa internal berikut (Iiha:t Tabe) 17-3)?
laupun eara koping keluarga tertentu lebih luas diidenti • Mengandalkan kelompok keluarga
fikasi dalam literatur. Hal ini merupakan: Pemanfaatan • Berbagi perasaan, pemikiran, dan aktivitas (mem
ketergantungan keluarga yang lebih besar, penggunaan perkuat kohesivitas)
dukungan sipritual, mendapatkan informasi dan pengeta • Fleksibilitas peran
huan, normalisasi, dan penerapan strategi koping seperti • Normalisasi
pembingkaian ulang dan penilaian pasif. • Mengendalikan makna masalah dengan pembing
kaian ulang dan penilaian pasif
PIIAREA PENGKAJIAN • Pemeeahan masalah bersama
• Mendapatkan informasi dan pengetahuan
KELUARGA • Terbuka dan jujur daTam komunikasi keluarga
Terdapat skala koping keluarga yang terstruktur dan teruji, • . Menggunakan humor dan tawa
yang digunakan untuk penelitian dan praktik klinis (Iihat 6. Sejauh mana keluarga mertggunakan strategi koping
Tabel 17-6), serta pertanyaan pengkajian yang disertakan, eksternal berikut (Iihat Tabel 17-3)?
dan informasi'yang aikumpulkan dari anggota keluarga • Memelihara jalinan aktif dengan komunitas
melalui wawaneara, serta laporanldata dari sumber lain. • Menggunakan dukungan spiritual
Pertanyaan yang menyertai relevan untuk dipertim • Menggunakan sistem dukungan sosial
bangkan saat menilai stresor, kekuatan, persepsi, strategi
Sistem dukungan informal:
koping, dan adaptasi keluarga.
• Apakah keluarga memiliki ikatan yang bermakna
'- dengan ternan, kerabat, tetangga, kelompok sosial,
STRESOR, KEKUATAN, DAN PERSEPSI dan organisasi komunitas yang memberikan
KELUARGA dukungan dan bantuan jika dibutuhkan?
1. Stresor (baik jangka panjang maupun pendek) apa • Jika demikian, siapa mereka dan bagaimana sifat
yang dialami oleh keluarga? Lihat Family Inventory hubungan mereka?
~
TABEL 17-6 U1
(XI
F-Copes - Model ABCX Gonda · Sumber keluorgo · 30 item skala · Mengidentifikosi Dopat diteropkon pado
Family Crisis Oriented yang ada di dolom Likert susunon periloku koping keluorga yang
Personal Evaluation don luor keluargo • Mudoh diberikon keluarga (internal dan mengolami krisis
Scales (McCubbin, sebagoi koping 3 skala eksternal)
Olson, & larsen, 1987) terhodop krisis mengevaluasi polo
keluargo koping keluorga
internal
• 5 skolo
mengevaluasi polo
koping keluargo
eksternol
Sumber: Diambil sebagian dad Bowden, Dickey, & Greenberg, {1998} dan Tou/iatos, Perlmutter, &Straus (1990).
-_ . . . ...
BAB 17 STRES, KOPING, DAN ADAPTASf KELUARGA
• Atau apakah kell.larganiemllikisedikit atau adak pengkajfart, peraWal keluafga mamPll metldlipatKalf
memiliki kontak dengan ternan, tetangga, kerabat, dang an lengkap keluarga dan jaringan
keJompok sosial, atau organisasi komunikasi? Jika sosialnya.
demikian, mengapa? Apakah keluarga mempunyai 7. Strategi koping disfungsional apa yang telah digU,na:' '
ketidakpuasaan atau kemarahan terhadap sumber kan keluarga atau apa yang sedangdigUnakan?,Apa""',,
dukungan sosial yang ada? kah ada tanda-tanda disfungsionalitas berikut? Jika_
Hogue (1977) menyatakan bahwa jenis pertanyaan iui demikian, eatat keberadaannya dan seberapa eksten":",
untuk mendapatkan informasi mengenai sistem dukungan sif digunakannya? '
keluarga. Ia mengatakan bahwa akan Iebih mudah diterima • Mengambinghitamkan.-,
dengan klien berpindah dari peristiwa hidup yang sudah • Penggunaan aneaman. ", ,
terindentifikasi dan menanyakan: • Mitos keluarga.
"Siapa yang membantu Anda dengan... ? Jika Anda • Orang ketiga.
memiliki masalah mengenai ... siapa yang akan Anda ajak • Pseudomutualitas.
bicara, tempat meneari bantuan? Menanyakan pertanyaan • Otoriterianisme.
umum kemudian lebih khusus sangat membantu. Misal • Perpeeahan keluarga.
nya, "Siapa yang membantu Anda melewati pensiun dari • Penyalahgunaan alkohol dan/atau obat-obatan.
pekerjaan Anda? (umum), "Siapa atau bantuan maeam apa • Kekerasan dalam keluarga (pasangan, anak, sau
yang telah Anda dapatkan mengenai masalah finansial , dara kandung, lansia, atau homoseksual.
yang dialami kebanyakan orang saat mereka pensiun?" • Pengabaian anak.
(khusus). Pertanyaan bermanfaat Iainnya adalah, "Siapa
yang telah membantu Anda melewati keadaan berat di
masa lalu?" (him. 77). ADAPTASI
Sistem dukungan formal:
8. Bagaimana pengelolaan atau fungsi keluarga? Apa
• Apa layanandan petugas kesehatan yang mem
kah stresor/masalah keluarga dikelola secara adekuat
bantu keluarga?
oleh keluarga? Apa dampak dari stresor pada furigsi
• Apa fungsi dan kekuatan dari hubungan ini?
keluarga? _
Untuk mendapatkan informasi jaringan sosial lebih
9. Apakah keluarga berada dalam krisis? (Satu dari tu~
Ianjut, genogram dan eeomap dianjurkan. Gambar 8-1 me
gas primer perawat keluarga adalah mendeteksi ka
nunjukkan genogram keluarga. Genogram tersebut meng
pan kelllarga berada dalam krisis.) Apakah masalah
identifikasi persaudaran primer dalam keluarga besar (sau
yang ada bagian dari ketidakmampuan kronik,me
dara kandung orang tua dan orang tua).
nyelesaikan masalah (mis., apakah keluarga terpajan
Ecomap seeara grafis menunjukkan hubungan dan in -krisis)?
teraksi keluarga dengan lingkungan ektemal dekatnya.
Alat ini membantu keluarga dan penyedia kesehatan ke
luarga melihatjaringan sosial keluarga dan, sampai derajat MENGIDENTIFIKASI STRESOR, KOPING,
tertentu, bagaimana anggota keJuarga memahami dan/atau ADAPTASI
menerima dukungan sosial. Gambar 17-5 adalah ecomap
kosong yang dapat dilengkapi bersama oleh anggota ke Ketika perawat keluarga bekerja dengan keluarga sepan
luarga dan perawat. jang waktu, akan sangat bermanfaat llntuk mengidetifikasi
Untuk meJengkapi ecomap tersebut, tempatkan keluar atau memantau bagaimana keluarga bereaksi terhadap
ga di tengah lingkaran, dan orang yang bermakna, or stresor, persepsi, koping, dan adaptasi. Apakah keluarga
ganisasi, dan Jembaga di Iuar lingkaran. Sifat hubungan mulai pulih, menghasilkan proses koping yang berguna,
antara keluarga dan berbagaikontaknya ditandai dengan atau apakah tetap pada tingkat adaptasi yang sarna, atau
garis. Garis tegas menunjukkan hubimgan kuat, garis menunjukkan tanda-tanda penurunan adaptasi?
putus-putus menunjukkan hubungan yang renggang, dan
garis irisan menunjukkan hubungan yang menimbulkan ~DIAGNOSIS
konflik/tekanan. Seinakin lebar garis tegas maka semakin
kuat hubungan tersebut. Panah dapat digunakan U1i.tuk K~PERAWATAN
menunjukkan arah energi dan sumber dalam hubungan KELUARGA
khllSUS (Hartman, 1978; Wright & Leahey, 1994). Gambar
17-4 menunjukkan eontoh sebuah eCOl1lap. Dengan meng Banyak perawat kcJuarga menemukandiagnosis kepera
gunakan genogram keluarga dan ecomap keluarga dalam watan NOJth American Nursing Diagnosis Association
PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
Ibu Jane
(Berkunjung
Setiap Hari)
Rekreasi Keluarga
Hubungan kuat
(Tenis Setiap
Hubungan lemah
Minggu)
Hubungan yang
menimbulkan konllikltekarian .
. dan Teman Hubungan timbal batik (aUran
Wanita energi dan sumber)
Sekolah
HUbunganyang renggang
......
Kelompok
Sosial
Kelompok
Pekerjaan
Rekreasional
Sekolah Keluarga
Sesar
datang dan membutuhkan informasi guna meningkatkan mana koping keluarga digunakan. Koping keluarga dalam
kesehatan mencegah masalah di masa yang akan datang. buku ini merujuk pada perilaku atau respons koping yang
Diagnosis Gangguan Koping Keluarga cocok diguna dibuat oleh sebuah subsistem, seperti subsistem orang tua
kan saat data pengkajian keluarga menunjukkan bahwake anak atau pasangan, atau keluarga sebagai. sebuah kesa
luarga menggunakan strategi koping yang tidak efektif tuan-yang menunjukkan tingkat interaksional. Oleh ka
untuk menyelesaikan stresor saat ini dan saat anggota ke rena itu, pemakaian diagnosis ini untuk diagnosis 'koping
luarga. memberikan dukungan yang tidak memadai, tidak keluarga tidak boleh mcnyingkirkan koping atau respons
efektif, atau membahayakan kepadaanggota yang sakit. adaptif individu; hasil akhir "ketidakmampuan"kemudian
Karena menggunakan strategi· koping yang tidak efektif, akan dirujuk ke hasil akhir keluarga. .
fungsi atau adaptasi keluarga terganggu. Walaupun Ketidakmampuan Koping Keluargo. dapat
DIagnosis Ketidakmampuan Koping Keluarga diguna terjadi dalamjangkapanjang at au pendek, keluarga mcmi
kan "saat perilaku dari satu atau lebih anggota keluarga liki kcsulitan beradaptasi yang lebih besar saat diagnosis
melemahkan adaptasi keluarga atau anggotanya secara ini digunakan dmipada saatdiagnosis sebclumnya diguna
terapi terhadap tantangan kesehatanyang ada" (McFarland kan (NANDA, 2000). Dalam kasus ini kesehatan dan per
& McFarlane, 1993; hIm. 943). Walaupun pembentukan tumbuhan keluarga sangat dipcngaruhi di kasus ini.
dan deskripsi diagnosis ini dipandu olch teori sistein ke DaJam meninjau diagnosis Risiko Kekerasa/~ Terhadap
luarga, definisi di atasbersifat ambigu dalam hal bagai Orang Lain, diagnosis•. batasan karaktcristik, dall anjuran
BAGIAN 3 PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
i~': ' "'::':int~fvens'i djfokuskan pada potensi k~kerasan individu" dapat membantu keluarga dengan menolong mereka meng- •.
'Dengan menggunakan pendekatan berpusat keluarga, antisipasi dan siap terhadap situasi yang mengancam. Satu '
, maSing-masing area, perlu diperluas guna memasukkan eara membantu keluarga mengantisipasi apa yang mung
,,' sistem keluarga dan anggota keluarga yang berisiko. kin terjadi adalah dengan memberikan mereka informasi .
mengenai peristiwa yang mungkin terjadi (Walsh, 1998).
perawatan keluarga ditinjau di sini. Lihat Bab 17 untuk jika dibutuhkan. Cara untuk melibatkan anggota ke- ,
,deskripsi yang lebih rinei mengenai intervensi keperawat luarga mencakup: (l) mendorong perawatan oleh
ankeluarga. Intervensi didasarkan pada data pengkajian anggota keluarga selama hospitalisasi; (2) menyerta.,. ,
perawatan keluarga yang teridentifikasi. hubungan keJuarga yang dekat; (4) memberi penyu
.MEMBANTU KELUARGA MENURUNKAN rahat untuk pemberi perawatan primer dengan me
,FAKTOR RISIKO minta anggota keluarga yang lain bertugas; dan (6)
Perawatkeluarga dapat, dengan menggunakan perspektif kehidupan mereka; ini membantu anggota keiuarga
peneegahan, memberikan konseling pada keluarga menge saling mendapatkan kasih sayang sayang dan empati
beban tekanan. Selain itu, penting memberikan penyuluh • Mobilisasi keluarga dengan membantu keluarga
an antlsipasi. Berkenaim dengan ini, perawat keluarga mengenaJi, mengidentifikasi, dan memanfaatkan ke-.
TABEL 17... 7
. . ,- . '. ,. , , ' . .
HASIL'AKHIR INTERVENSIMAYOR
, Dipersingkol dan diombili dad Johson el 01, (2001), Anjuran dan pilihan inlervensi (dengan uraian yang lebih banyak) diidenlifikasi pada
him, 115-117 buku ini. . , '
;,.<".' ,'"
BAB 17 STRES, KOPING, DANADAPTASI KELUARGA ...... 4~:~;,
. ' . .,;,:-,<,,,
kuatiln dan sumber keluargagtlna secata positifilie- untUK dtcl:5cDkkande-ngan jadwatnormafkclrrargit'c; -~;:~~;
mengaruhi kesehatan anggota keluarga yang sakit . (Knafi, Deatrick, & Kirby, 2(01) dan memhantu me":
(Johson et aI., 2001). reka meHhat distres dan reaksi mereka terhadap ke':'
• Beri pujian pada upaya dan pebcapaian keluarga• malangan adalah "normal," biasa, dan dapat did\.Jga,
Dukung strategi koping keluarga yang sedang digu d~n bahwa mereka tidak kekurangan karena· tidak .
nakan keJaurga dan anggota keluarga untuk menu menyelesaikan. masalah mereka sendiri (Walsh,'
runkan ketegangan keluarga, mengendalikari makna 1998).
stresor, dan menghilangkan stresor. Berikan umpan • Bantu keluarga mendapatkan dnkunga~ spiritual
balik positif dan pujian kepada anggota keluarga yang mereka butuhkan. "Perawat sekarangWme.::
terhadap koping 'Clan upaya menyelesaikan masalah ngenali kebutuhan spiritUal dan merighargai" pera- .
bersama. watan spiritual" (O'Neal & Kenny, 1998, hIm. 277)
• Berdasarkan pengakuan dan penghormatan ter sebagai sebagai cara membanlu anggota keluarga
hadap ,nilai, kepentingan, dan tnjuan keluarga, mengkoping kemalangan dan tantangan kehidupan
dukung keluarga. Johnson et aI., (2001) mencan sehari-hari mereka. Cara ini dilakukan bervariasi;
tumkan banyak cara umum yang dapat dilakukan anjuran ini disebutkan dalam studi yang membahas
oleh perawat berorientasi keluarga. Beberapa anjuran intervensi keperawatan guna membantu klien meme
mereka yang paling reIevan adalah: nuhi kebutuhan spiritual mereka: mendengarkan,
• Meningkatkan harapan yang realistik "hadir," melakukan percakapan terapeutik, mendu
.. Mend~ngarkan anggota keluarga yang berhu kung praktik religi individu dan keluarga,mening
bungan dengan persepsi, perasaan, kekhawatiran, katkan integritas antara orang-orang, meningkatkan
dan kepentingan mereka perawatan yang holistik, rnenghormati dan mening:
• ,Memfasilitasi komunikasi antara anggota keluar katkan pencarian makna pribadi dan keluarga, dan
ga sehingga mereka lebih terbuka, jujur, dan sa memberikan sumber spiritual bagi keJuarga (Clark &
ling berbagi pemikiran danperasaan mereka Heidenreich, 1995; Johson et aI., 2001; McLeod &
• Mengorientasikari anggota keluarga pada ling Wright, 2001; O'Neal & Kenny).
kungan dan sistem perawatan kesehatan . • Bantu keluarga membingkai ulang dan memberi
• Memberikan infonnasi yang dibutuhkan guna label ulang situasimasalah mereka dalam upaya
membantu keluarga membuat keputusan pera membuat pandangan yang If~bih positif dan mengu
watan kesehatan yang diinfonnasikan rangi pandangan dan respons keluarga yang mem
• Memberikan advokasi bagi keluarga batasi (Wright, Watson, & Bell, 1996; Walsh, 1998).
• Memperkenalkan anggota keluarga ke keluarga Membingkai, ulang dapat mengubah proses menya
lain yang mengalami masalahipengalaman serupa lahkan yang merusak, dapat mengatasi rintangan
• Mengatur/merujuk keluarga ke kelompok pera untuk . berubah, dan dapal menimbulkanharapan.
watan diri dan pendukung Masalah dapat dinorrnalkan dan dipandang sebagai
• Berikan keluarga sumber/referensi literatur dan stresor nonnatif,yang diharapkan, dan transisiorial
Internet (Walsh). lntervensi ini telah menjadi sangat signifi
Ajarkan ke]narga mengenai cara koping yang kan dan efektif saat membantu keluarga mengkoplng
efektif untuk meningkatkan dan meme1ihara kese dan bel1umbuh lewat pengalaman mereka. Wright,
halan keJuarga (lihal Tabel 17-7). Program psiko Watson, dan Bell, pernimpin dalam keperawatan ke
edllkasi dapat sangat bermanfaat untuk mengajari Juarga; telah menulis sebuah buku lengkap mengenai
keluarga. Ini adalah program yang berfokus pada bagaimana profesional kesehatan dapat membantu
penyakit dan koping keluarga. Program ini tidak se kelual'ga dengan menantang kepercayaan mereka
kadar mengenali kebutuhan k"eJuarga mendapatkan yang membatasi sehingga membantu mereka rneng
pengetahuan kesehatan· yang dibutuhkan untuk pe ubah dan rnengganti kepercayaari tersebut dengan
rawalan, tetapi juga aspek psikososial perawatan dan kcpercayaan yang memfasilitasi perubahan positif
kekhawaliran keluarga (CampbeU, 2000). dan rnengurangi penderitaan kcluarga.
Dorong kcluarga menormalisasi kchidupan ke • Rujuk keluarga yang mengalami krisis. Untuk
luarga dan distres keluarga mereka sebanyak keluarga yang menjaJankan Slrategi koping keluarga
mungkin. Pcningkatan aktivitas normalisasi tenna yang tidak efektif, perawat keluarga harus membe
suk mcndorong anggota keluarga memelihara kebia dakan antara apakah keluarga sangat disfungsional
saall, ritual, dan rutinitas keluarga, rnembantu mercka (dalam kasus terscbut pemjukan untllk terapi yang
mcngubah regimen pengobafan yang diprogramkan lebih jangka panjang diindikasikan) atau berada
, ~'.
BAG IAN 3 PRAKT!K KEPERAWATAN KELUARGA'
atasi atau mengkoping pengalaman hidup penuh stres. akan datang (Kus, 1992). Keluarga dibimbing untuk mem
Intervensi berikut dalam area khusus ini dupat sangat mem bantu mereka merasakan krisis dan maknanya dan mem
fasilitasi keluarga: bantu mereka merasakali percaya diri bahwa mei'eka akan
• Meneari informasi ten tang keJompok yang membe mendapatkan bantuan yang dibutilhkan. Intervensi Jain
rikan bantuan bagi individu dan keluarga. yang digunakan untl!k membantu keluarga membingkai
• Kolaborasi dengan kelompok tersebut. ulang situasi mereka dan melihat ke belakang bagaimana
• . Memahamai bagaimana kelompok ini meningkatkan mereka telah mengkoping Krisis sebelumnya sebagai pe
dan melengkapi layanan profesional. lajaran bagaimana mengkoping krisis sekarang. Selain itu,
• Merujuk anggota keluarga dan keluarga ke kelompok . keluarga diberikan rujukan dan bantuan guna mendapatkan
. . FigJe.y menyiratkan bahwa pemberd~yaan keluarga 'ada kandung, orang tua, homoseksual yarig' di~aya,
lab sebanyak sikap filosofis terhadap bekerja dengan ke pelaku penganiayaan. dan unit keluarga. ".
.' luarga yang trauma saat keluarga terlibat dalam aktivitas 3. Mengkoordinasi perawatan bagi keluarga ~ai1g; •
khuSUS tertentu. Ketika ia memandang dan menerapi ke . gota keluarga, berkerja secara kolaborasi.dengat1;
luarga yang bermasalab, pendekatannya diperlembut oleh ,petugas :i(esehatan lain .dan .pekerja· kesejahtei~···
." perighormatan . tulusnya terhadap kemampuan bertindak (GiIliss et aI., 1989). ". .
TABEL 17-8
.;iNTERVE~SI.YANGBERFOKUSPADA 'PENINGKATAN SISTEM DUKUNGANSOSIAL
(.-
;"ELUARGA .
h,.' _ '.,
·SA$ARAN· ·STRATEGIINTERVENSI .. ,,',.>,,:-:;'
·'. Orang pelic!lJkllhg penting khiJ~us' .' H~bungi individu dan dorong mer:eka untuk membantu jika mung kin. . .' . ....
('mis:;cirjakF>e'rempIJal1,posangon) Beriinformqsi teritangorang pendukung penting yang dibutuhkan.. , •. . :<"
· Berikan sumber informasi tentOng bagaimarici mencarisumber.•. '. '" . ; " . ; : ,"
.Koreksikepercayaan yang tidak akurat/menghambat tentangkebutuhdriklien:.: .......... '. .. .
Sistem'dukungonsosial informal' :. Beriinformasi individu/kelompok mengenai. yang dibutuhkan ... '. • •. ····;.:::.·;j'~:/!r'; 'H;
·1r)1is.,keluarga besar, tetOngga,
Kumpulkan anggota sistemm sosial informal guna memberikan du~ungan~arg
teman, kelompok/organisasi
kolektif. .
sosial)
· Tirigkatkan saling komuriikasi jaringan sosial. '. . .
, .R~iuk klien/keluarga ke kelompok swa~b~ntu otau organisasi koml;JnitQs.. . ... ~
Sistem dukungan sosial formal
· Mulai rujukan ke lembaga komunitas untuk memberikan bantuan dan layan~~d~~V
(mis., kesehatan, transportasi,
luar, mis., transportasi, perawatan kesehatan di rumah. . .... " , .....
.kesejahteraan, pendidikan,
Komunikasi dengan lembaga berkenaan dengan kebutuhan klien berbagi informas; ..' .
rekreasional)
tel')tang klien danlembagc:i dantentang lembaga dengan k)ien; juga koortlinasi' .
,Iay_anan~' " ," - .'. _,' -~ '~'.'" ., ~
Klien: Keluarga otau anggotO .
Targetkan sikap don kepercayaan yang negatif berkena~n dengan pen~arion b6hfua~"·
keluarga
· dari orang loin, " . .' . " . . . . • '.. .•.. . ' ,
Bantu keluarga mengidentifikasi kekl)atan dan kelemahan mereka. ...•.... . •• .•..
BantU keluarga menetapkan hubungan suportif yang baru dan memeliharahubungan
yang lama. .... . '. '. • .••...
· Tingkotkan penilaian dukungan bagi keluarga yang mengalami ikatan yang tidak
bermakna.
Perkuat upaya positif yang dibuot keluarga guna mencapdidukungan.
Sumber: Pearson (7990); Roth (1996); Stewart (i993); Voux (1990J.
8AGIAN 3 PRAK:rIK KEPERAWATAN KELUARGA
:::':;:0~~~'%~/.~. -.,,,~-:-; -:-: .'..- : ' - . . . .
ea;RANGKUMAN
'. "Banyak:' perubahan evolusioner dan revolusioner • Kehiarga yaiigtnengalartii kemala:ngan menghadapf'
berlangsung di masyarakat kita dan berhubungan tidak hanya satu stiesol'; tetapi tumpukan stresor yang
(lengan keluarga sepanjang waktu. Bagaimana ke berakardari, faktor-faletal: multipel, yang beraku
luarga mengatasi pel1lbahan penuh stres yang berbe mulasi sepanjang waktu. Satu instrumen yang meng
'da, wal~mpun dipercayai bahwa umumnya keluarga kaji tumpukan stresor' keluarga dibahas: Family
Amerika dapat bertindak secara efektif dan fteksibel Inventory of Life Events (FILE).
dalam adaptasi mereka terhadap perubahan. Walau • Keluarga dan anggota keluarga menggunakan su
pun begitu, rentang respons yang luas terjadi saat sunan strategi koping keJuarga yang luas guna meng
, kemalangan menyerang. atasi situasi penuhstres. Strategi perilaku, kognitif,
• ,Beberapa keluarga beradaptasi sangat baik terhadap dan emosional diindentifikasi dan dibahas terkait
stresor dan ketegangan dengan mengubah pola fung dengan dampaknya terhadap fungsi keluarga. Stra
si, menggunakan sumber dan strategi koping yang tegi koping keluarga dibagi menjadi strategi koping
membantu mengelola stres tersebut. Keluarga ini keluarga internal dart eksternal, yang bergantung pa
berhasil memenuhi fungsi keluarga mereka dan me da apakah strategi intrakeluarga atau ekstrakeluarga.
miliki hubungan yang memuaskan dengan kbmu Strategi koping keluarga internal terdiri atas (a) stra
mtas. tegi hubungan: mengandalkan kelompok .keluarga,
'..• ' , Keluarga lain' ro~nggunakan strategi koping yang , saling berbagi yang lebih besar-memperkuat kohesi
roel11bahayakan atau disfungsional yang hanya dapat keluarga, dan fieksibilitas peran; (b) strategi kognitif:
roengurangi stres sementara. Hasil akhir bagi ke menormalkan, mengendalikan rnakna masalah de
luarga ini dapat termasuk kekerasan dalam keluarga, ngan membingkai ulang dan penilaian pasif, peme
kesehatan jiwa karEma, ia mengatokan, "Sayatidak tahu apa yang harusdilakukan." 10 ',. '
menangis dengan histeris dan tidak mampu berespons terhaddp pertanyaan selanjutnya.Setelah
menemal'linya selamo satu jam; perawot mendapatkan bahwa anak perempuan asuhriya yang
kesejahteroan, sokongan satu-satunyciuntuk dirinya, suominya yang tidak bekerja, dan lima anak
mereko, telah diakhiri selama satu minggu, yang menyebabkan ia tidak mampu meinbayar '
tagihan otav membeli cukup mokanan bogi keluargonya. Walaupun nyonya Nichols masih
Ruby dan John Nichols telah menikah selama 15 tahun. Empat anak lahir dari pernikClhan
tersebut: Priscillia, 13 tahun~ Cindy, 1atahun; John Jr., 6 tohun; dan lisa, 4 tahun. Mereko juga
mempunyai seorang onak perempuan psuh, Ann, usia 5 tahun. Pdsangan tersebut telah saling.
lousiano. John adolah pekerja yang tidakmerniliki keterampilan, tetopi selolu dapot
dipekerjakan, Ruby pernah mengikuti sekolah bisnis sabelum menikah dan bekerja dibagian
kecuali karena sering kali berpindah tempot, yang disebabkan oleh ibu John yang suka ikut
campur, Keluarga tersebut akan pindah untuk menjauhi ibunya; tetapi ia selalu dapot mencari
mereka dan muncul di sana. " Kamiadalah ke!uarga yang sehat dan bahagio dan Semuanya
baik-baik saja selama ibu John menjauh." Ruby menceritakan bahwa sumber konflik ini ahtara
dirinya dan John terselesaikan setiap waktu dengan berpindah pada sis; mereka.
(berlanjuf)
468 BAGIAN 3. PRAKTIK KEPE~AWATAN KELUARGA
-_. ....
···:rAkeo tetapi,rnenurut Rubby; ia ddn John tid(lI<i~fI1ahi·beinCl!r~llE~*'frol~~~~i~~:!;i.~il~Cl~(;m~!
'berkunjung,p'erdebalOn . . .1
rumah, peron ibu diemban oleh Priscillia,. .' . ' . . . .' '. .'. . .'
; dengaR baik saat la tidak Qda; balikan,ia merasa bahwa n1er~katiddk perlulq'~pnl:iOh~Cln' ;,; .',c'
.. ,tgmpakmarah padanyo. John tetap m.enjauh peda sebcigianbeSbr~~tu'd90terli~t~c,ir(] ?ft',y/·t .':;: ::,;:
· riiinima.ldalam kehidupan keluarga baik selama' hospitalisasi lsmnra mdupun' seteldhisfrlnYo'.;,',; .:. '>: ::~ ,,: ,'.
," kembali ke rumah. '. . . ..... . '. . . :.:."" .. 't',_
'"bahwa anak dan orangtuatidak mendiskusikan masalahini atau kekh~tirailmereka ~an:,· ."
. .... sama lain, dan bahwa tidak ada pergerakan ke arah berbagi perasaan mEmgenai kepergian
~::'Anl'!' fJElpgaruh ibu mertua yang mengganggui atau masalah kesehatanRuby. .'. '.' . . ......... '.'
...... Prisdllia, usia 13 tahun, tampak marah dengan kembalinya Rubyikarelia ini berarti· ........ .
kehilangan perannya menjadi ibu . .Ia dan ibunya sering terlibat perdebatan mengenaidisiplin . '.'
· anak yang lebih ked!, apa yang harus merekapakai, dan bagaimana mereka horus bertindak. .'" .
Perdebatan tersebut biasanya diakhiri dengan Prisdllia meninggalkan rumah uniukperi~e wciktu·
yang lama tanpa memberi tahuRuby di manaia berada. Hal ini menyebabkan Ruby khQwcitir.
kehidupan. Ruby telah menyapih Priscilliasecara dini dalam hal ia mampu meneukupi dirinyadi
rumah; dari usia 6 tahun, Priscillia telch merawat siblingnyayang lebih keeil dan membantu
Cindy, usia 10 tahun, tampaknya tidak terpengaruh dengan situasi. la cukup terlibat dengan
aktivitas sekolahnya dan Campfire Girls dan menghabiskan sebagian besar waktu dalam oktivitas
ini serta di rumah temannya. Prisdllia dan. Cindy terbukti memiliki hubungan sibling yang lebih .
dekat dibandingkan dengan sibling lainnya. Cindy mencer'itakan sem\!o rahasianYd kepdda .
· Priscillia saaHa marah, khawatir, atau membutuhkan seseorang untuk bicar\). .'
~ohn Jr., di kelas satu, menolak u~tuk pergi ke sekolah. Setiap f?09i dqridulu salTlpa! sekarang.
pequangan untuk membuatnya perg! ke sekolah. la dkan menangls dan melekat paaa rbunya. .
Gurunya melaporkan prestasi sekolah buruk dan kurang p~rhatian saat ia hadir di kelas.
Lisa, usia 4 tahun, menunjukkan perilaku melekat yang serupa dengan yang dimiliki John Jr. la
tampak takut saat ibunya meninggalkan rumah dan mengompollagi setelah selama dua tahun
tidak mempunyai masalah di area ini. Baik John Jr., maupun lisa sering kali mengajukan .
pertanyaan pada ibunya mengenai ketidakhadiran Ann baru-baru ini. Mereka bertanya apakah
Pada kontakketiga antara keluarga (orang tua) dan perawat di klinik kesehatan jiwa, perawat
meminta orang tua untuk menggambarkan masing-masing anak, seperti apa mereka, danapa
BAS vi.
'rugal karena Usa selaluherElspons "dengan cara yang mams dan meny.clyangl
.dantampok jauh 5eCora emasincil selomo WCIWancdra tersebut. Ruby mengccitak(]I'tl~t1'wp'n:u~el«l- ~;,:;;~;f~',;:
'. tidok Pernah saling ber~agi kekhciWotir9n pribadi mereka terlalu U1,UII}'UII..
.. LAYIHAN
, . Tinjau sketsa keluarga dan jawab pertanyaan terkait
1. Stresor jangka pendek dan jangka panjangapa yang menimpa keluarga?Kekuatan,apa
yang mengimbangi stresor ini?
2. Apakah keluarga mampu bertindak berdasarkan penilaian atau persepsi yang reaustik d~ .
objektif terhadap situasi tersebut? . .
3. Bagaimana keluarga bereaksi terhadap situasi penuh stres? Kedua strategi kopifig fuhgsIonal
dan disfungsional hams diuraikan. .... ". . '
4. Perk:1rakan tingkat adaptasi keluarga, Seberapa baik kira-kira keluarga berfungsiQ1enunit '.
~~ . .
5. Berdasarkan pengkajian Anda pada keJuarga ini, sebutkan satu diagnosis keperawatan
keluarga dalam area stres dan koping ke]uarga.
6. Sebutkan dua intervensi keperawatan ke]uarga yang mengatasi diagnosis keperawatan
keluarga yang teridentifikasi.
Jawab pertanyaan berikut.
7. Koping keluarga sangat ptmting karena (pilih jawaban yang paling tepat)
a. Merupakan mekanisme yang memungkinkan fungsi keluarga.
b. Memberikan kesempatan bagi anggota keluarga untuk belajar. .
c. Mengarahkan ke pemecahan masalah dan penguasaan isu dan stres keluatga.· .
d. Menghilangkan stresor atau mengarahkan ke aktivitas penurun stres.
8. Perubahan dalam kehidupan keluarga diAmerika Utara berasal dari dalam dan luar
keluarga. Perubahan besar baru-baru ini da]am keluarga mencakup (pilih semuajawaban
yang bena!'):
a. Keluarga menjadi lebih terisolasi dari saudara.
b. Terdapat keragaman besar dart bentuk keluarga.
c. Angka pemikahan telith menurun, khususnya pada kelompok usia 20 tahunart.
470 BAGJAN 3 PRAKTIK KEPERAWATA~ KELUA.RGA.
. ' .
BAB 17 . STRES•.KOP.ING, DAN ADAPTASI KELUARGA 47.1
.'...~ '•. 'b, 1ingkatkankorUtiiifkasi Jarmg~Sosialbersam~~: ...
c
h. Triangliog
1. . Si~tem dukungan sosial
j. Pencarian informasi
k. Fleksibilitasperan
l. Mengendalikan makna masalah deng:;m membingkai ulang
. 20. Tujuan keluarga memanfaatkan ancaman sebagai mekanisme pengendalian adalah:
a. Memelihara struktur yang berk'Uasa dalam keluarga.
b. Memelihara atau memperbaiki kedekatan dalam keluarga.
c. Memastikan keselamatan kelompok keluarga:
d. Mengurangi upaya anggota keluarga berlaku dengan cara otonomi dan individualistik.
21. Frank Stanton, 89 tabun, menderita penyakit Alzheimer Ianjut dan tinggaI dengan anak
laki-Iakinya, 62 tabun, dan kekasih anak laki-Iakinya, usia 50 tahun. Baik anak laki-Iakinya
maupun . kekasih dari anak laki-Iakinya bekerja puma waktu. Fraflk tidak pemah
472
empat
KERAGAMAN
BUDAYA PADA
KELUARGA
473
474
18
KELUARGA LATIN
Pl;TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mengidentifikasi etnik yang tergolong orang Latin dan 7. Menguraikan dua pola sosialisasi urn urn antara keluarga
persentase mereka masing-masing dari semua orang keluarga Latin.
Latin. 8. Mengidentifikasi perubahan struktural yang paling uta-.
2. Mendiskusikan mengapa keluarga Latin tidak terintegra rna yang terjadi pada keluarga-keluarga Latin saat ini.
sikan dalam masyarakat Amerika dibandingkan dengan 9. Mengenali fungsi dan· peran utQllla dari penyembuh
kelompok etnik lainnya. rakyat: yerbero, curandero, santeria, espirifualiso, dan
3. Menjelaskan mengapa dasar dan proses alami pembu brujo.
dayaan Latin kompleks dan memiliki banyak sisi. . 10. Mengingat beberapa macam penyakit umum peda
4. Menguraikan bagaimana sosioekonomi dari populasi masyarakat Latin.
Latin berbeda dari populasi Amerika Serikat yang 11. Mengidentifikasi dua pusat budaya dari pola koping ke
umum. luarga Latin. •
5. Membandingkan nilai tradisional masyarakat Amerika 12. Dari sketsa keluarga, menjelaskan tiga implikasi praktik
dengan Latin. perawatan kesehatan yang didasarkan pola keyakinan
6. . Mengur:aikan dengan singkat bagaimana peran tradi dan praktik masyarakat Latin.
sional dan struktur kekuasaan pada keluarga Latin meng
alami perubahan.
475
476 BAGIAN 4 KERAGAMAN BUDAYA PADA KELUARGA
Perawat keluarga semakin meningkat kesadarannya akan ada 3,1 juta Keluarga latin; tahun 1970, 9,1 juta; tahun
kebutuhan terhadap perspektif transkultural dan pluralistik 1980, 14,6 juta; tahun 1990, 26,5 juta; dan tahun 2000,
saat bekerja dengan beragam suku, agama, dan kelompok 35,5 juta. Sedangkan populasi orang kulit putih bukan
budaya dalam masyarakat Amerika (Friedman, 1990). Hispanik di AS meningkat 9% dari tahun 1990 sampai
Terdapat desakan demografis dan praktik untuk memiliki 2000, populasi Latin meningkat 24,4% sepanjang periode
pemahaman yang baik tentang keluarga Latin. * Angka yang sarna.
pertumbuhan yang lambat dari kelompok ini di Amerika Orang latin Jebih terpusat di beberapa wilayah
Serikat dan fakta bahwa anggota keluarga Latin cenderung AS-terutama di Barat-Daya. Saat ini California terdiri dari
untuk lebih sering dan memiliki lebih banyak masaJah sepertiga orang Latin, sedangkan Texas sekitar seperem
kesehatan yang serius memberikan dasar pemikiran tam patnya orang Latin (McDonneJI, 2001). Pada tahun 2000,
bahan untuk menjadi lebih mengetahui tentang keluarga sensus juga melaporkan bahwa orang Latin bergerak
Latin dan pol a kehidupan keluarganya. dengan cepat ke wilayah AS bagian tengah, selatan, dan
timur. Banyak orang Latin merupakan imigran baru
(Larmer 1999; Ortiz, 1995).
€Ja;POLA DEMOGRAFIS Apa faktor spesifik yang melibatkan peningkatan yang
KELUARGA LATIN Juar biasa di daJam populasi Latin? Angka peningkatan
yang alami (kelahiran melebihi kematian) di antara orang
Orang Latin adalah orang yang bertempat tinggal di
Hispanik adalah 1,8%, sepertiga lebih banyak dibanding
Amerika Serikat (AS) yang memiliki leluhur berasal dari
orang Afrika-Amerika. Angka fertilitas orang Latin ter
22 negara Amerika Latin di Belahan Bumi Barat, khusus
akhir adaJah 50% Jebih besar dari orang kulit putih (Hayes
nya Meksiko, Kuba, Puerto riko, dan Amerika Tengah
Battista, 1990; Larmer, 1999). Imigrasi Hispanik (legal
serta Selatan (Suarez & Ramirez, 1999). Saat ini populasi
dan iJegal) meningkat pada angka yang mengejutkan yang
Latindi Amerika Serikat sekitar 11 % (U.S. Bureau of The
diperkirakan 1 juta orang setiap tahun. Ledakan ekonomi
Census, 2000b). Proyeksi sensus terbaru melaporkan bah"
pada tahun 1990 dan kesempatan pekerjaan sampai ke Juar
wa populasi Hispanik-Amerika meningkat tajam dan sete
Amerika Serikat telah menarik lebih banyak imigran iJegal
lah pergantian abad menjadi kelompok etnik minoritas
dibandingkan dekade sebelumnya (McDonnell, 2001).
yang paling besar di Amerika Serikat (Larmer, 1999), serta
Dari gambaran ini, diperkirakan tidak lama setelah per
sepertiga lebih popuJasi orang Latin berusia di bawah 18
gantian abad orang Hispanik akan meJebihi orang Afrika
tahun dan memiliki angka kelahiran yang tinggi, yang me
Amerika (lihat Gambar 18-1).
nunjukkan bahwa ledakan populasi baru saja dimulai.
Semen tara orang Afrika-Amerika dipersatukan oleh ras
Orang Meksiko-Amerika adalah kelompok etnik terbesar
dan pengalaman sejarah umum, orang Hispanik-Amerika
dalam populasi orang Latin di AS (58,5%). Orang Puerto
riko terdiri dari 9,6% orang Hispanik-Amerika, sedangkan dipersatukan oleh tiga kekuatan yang kuat; bahasa
orang Kuba terdiri dari 3,5% orang Hispanik-Amerika dan (Spanyol, kecuali Brazil yang berbicara bangsa Portugis),
kesetiaan mereka yang kuat terhadap paham Katolik
orang Amerika Tengah dan Selatan terdiri dari 8,6% orang
Roma, dan keyakinan serta nilai-nilai umum mereka yang
Hispanik-Amerika. Menurut sensus tahun 2000, hampir 18
berakar pada sejarah penaklukan dan kolonisasi (Garcia
persen keluarga Latin digolongkan seperti "Iainnya",
Preto, 1996). Meskipun demikian, adajuga faktor Jain yang
banyak yang memiliki keturunan campuran dari etnik Latin
(McDonnell, 2001: U.S. Census of the Bureau). memisahkan mereka ke dalam kelompok yang bera~am.
Menurut data dari Immigration and Naturalization Sudah ban yak fokus penelitian keluarga Hispanik
Service, hampir setiap saat sejak Perang Dunia I, populasi Amerika pada keluarga Meksiko-Amerika, yang lebih ho
Amerika Serikat meningkat disebabkan oleh imigrasi, baik mogen dibandingkan pengeJompokan Hisplmik-Amerika
legal maupun ilegal. Tujuh sampai sembilan juta imigran yang lebih besar. Walaupun orang Meksiko-Amerika lebih
sepanjang tahun 1990-2000-sebagian besar dari Meksiko homogen, subkelompok orang Latin juga menunjukkan
dan Asia (Alonso-Zaldiver & Fields, 2001). va·riasi intraetnik yang besar. Keturunan orang Meksiko
Pertumbuhan besar dan cepat di dalam popula.si orang memiliki negara asal (Amerika Serikat atau Meksiko) dan
Hispanik-Amerika diperkuat oleh kecenderungan sejarah identifikasi diri yang bervariasi. Selain itu, faktor sosio
(U.S Bureau of the Census, 1990,2000). Pada tahun 1960, ekonomi, keturunan, wilayah, dan idiosinkratik menye
babkan keanekaragaman intrakelompok yang lebih lanjut
'/stilah orang Latin dan Hispanik-Amerika dapat digunakan saling (Falicov, 1982).
bertukar di dalam literatur dan di seluruh bab ini. Saat ini, Orang
Latin adalah istilah yang lebih disukai karena memiliki cakupan
Orang Meksiko-Amerika adalah campuran budaya dan
geografis, ekonomi, dan keakuratan politik yang lebih luas (Falicov, ras orang Indian serta Spanyol. Kebanyakan orang
1998; Hayes-Battista & Chapa, 1987). Meksiko-Amerika adalah mestizos, yaitu campuran darah
BAB 18 KELUARGA LATIN 477
80 Amerika menjadi budaya Amerika terintegrasi. Menurut
71
sejarah. imigrasi orang Meksiko berhubungan erat dengan
70
kebutuhan tenaga kerja bag ian barat daya (Gonzalez.
1991). Selama beberapa dekade,pencari-kerja berkebang
saan Meksiko bekerja secara kompetitif dan mendapatkan
60
telah menjadi sumber utama konftik, perselisihan; dan . Kuba dengan menggunakan kapal. Kebanyakan orang
kurangnya penerimaan di dalam masyai-akat. Kuba tingggal di empat negara bagian: Florida (yang ber
Orang Meksiko-Amerika, kelompok Latin yang besar, pusat di Miami atau "Little Havana"), New Jersey, New
umumnya memiliki pendapatan keluarga yang rendah, York, dan California (Garcia-Preto, 1996). Keluarga-Kuba
partisipasi tenaga kerja pria yang tinggi dan peningkatan memiliki pendapatan yang lebih tinggi, dan pada umum
partisipasi tenaga kerja wanita, serta prestasi pendidikan nya memiliki angka kemiskinan yang lebih rendah dari
terendah dan rata-rata ukuran rumah tangga terbesar dari pada kelompok Latin lainnya (Zinn & Wells, 2(00).
semua kelompok orang Latin (Zinn & Wells, 2(00). Untuk
keluarga Meksiko yang tinggal di negara perbatasan, biasa BENTURAN KELUARGA-MASYARAKAT:
secara ekonomi seperti kelas bawah dan rendah orang di bawah satu atap biasanya· tidak ditemukan (Miller,
Latin. 1986). Selain tinggal dalam keluarga inti tradisional dan
Dua indikator dari status paling menonjol yang dimiliki besar, variasi susunan rumah tangga ditemukan di antara
oleh keluarga Meksiko adalah pendapatan dan pendidikan. orang Latin. Imigrasi turut menyebabkan variasi bentuk
Pada tahun 1995, diperkirakan bahwa pendapatan keluarga keluarga ini, seperti keluarga dengan dua-bangsa, orang
Hispanik rata-rata sekitar 50-63% dari rata-rata pendapatan tua tunggal, dan rumah tangga keluarga multipel (Zinn &
AS (Fulwood, '{996; Ortiz, 1995). Berdasarkan pendidik Wells, 2000).
an, orang Hispahik juga pada posisi yang tidak mengun Secara tradisional anak-anak tidak terpisah dari ke
tungkanjika dibandingkan qengan orang Anglo. Misalnya, luarganya secara psikologis dan sosial. Seiring anak-anak
pada survei terbaru, dilaporkan bahwa 66% orang Latin bertumbuh dan menikah, keluarga mereka menjadi luas
dewasa tidak kuliah, sedangkan 41 % orang Anglo dilapor dari unit asal, walaupun mereka mungkin tidak tinggal da
kan tidak kuliah (Larmer, 1995). Pendapatan rata-rata ke lam satu atap. Kerabat ayah dan ibu umumnya sarna
luarga mereka kurang dari dua per tiga pendapatan rata penting, dengan pengakuan khusus yang diberikan kepada
rata keluarga AS, walaupun terdapat kisaran pendapatan kakak perempuan ibu. Kedua neneklkakek dari baik pihak
yang dapat dipertimbangkan di an tara keluarga Latin (U.S ayah maupun ibu dihormati. Sepupu tertua adalah kerabat
Census of The Bureau, 1996). sekunder yang penting dan diperlakukan agak seperti
Suatu faktor signifikan bahwa orang. Latin memiliki saudara perempuan dan laki-Iaki (Keefe, 1984; Queen &
status ekonomi rendah adalah llkuran keluarga. Orang Harberstein, 1974).
Latin cenderung memiliki keluarga lebih besar dan lebih Keluarga orang Latin khasnya digambarkan sebagai
banyak anak daripada non-Latin. Oleh karena itu rasio suatu kelompok kerabat yang besar dan kohesif termasuk
ketergantungan, atau jumlah orang yang bergantung pada kerabat baik lineal maupun kolateral. Terdapat jalinan
pendapatan kepala keluarga, dapat dianggap lebih lebih yang kuat dan luas di antara keluarga inti, disertai hak dan
besar padaorang latin dibandingkan non-Latin. Dengan kewajiban timbal-balik yang dimiliki oleh seluruh anggo
keluarga yang lebih besar dan gaji yang berkurang, 27% tao Dengan kata Jain, sistem keluarga besar, sebagai suatu
dari semua keluarga Latin memiliki pendapatan dibawah manifestasikonkret dari keluarga asal, merupakan jaring
garis kemiskinan (Gambar 18-2). Orang Latin dua kali an kerabat termasuk kerabat primer (sibling, anak-anak,
lebihcenderung menjadi miskin,jika dibandingkan dengan dan orang tua) dan sekunder (bibi, paman, sepupu, kepo
populasi orang kulit putih Amerika (Gambar 18-2). Keluar nakan, kakeklnenek).
ga Kuba adalah pengecualian ketika membahas status Imigran baru, khususnya merekayang tidak tercatat,
sosioekonomi keluarga Hispanik-Amerika. Mereka baru cenderung untuk tinggal di susunan keluarga multipel.
baru ini mendapatkan pendapatan sebesar 17% lebih Imigran pria yang lajang cenderung untuk tinggal bersama
banyak dibandingkan subkelompok orang Latin lainnya. di dalam satu atap untuk menghemat uang dan sumber lain
Keberhasilan mereka dijelaskan dengan pola migrasi me (Chavez, 1986).
reka. Migrasi orang Kuba dalam jumlah besar terutama Orang tua baptis (compadrazgro) dapat memegang po
pada dekade 1960-an terdiri dari orang kulit putih, profe sisi penting dalam keluarga, walaupun saat ini keberadaan
sional berpendidikan yang memiliki sumber untuk mem danlatau peran orang tua baptis di keluarga Meksiko
perbaiki status mereka di sini. Selain itu, menjadi orang Amerika Jebih terbatas (Ramirez & Arce, 1981). Com
kulit putih, mereka tidak perlu menghadapi hambatan war padrazgro adalah pol a kekerabatan ritual dengan suatu
na kulit (Bernal & Shapiro, 1996). jalinan khusus dibangun di antara dua keluarga atau dua
orang melalui ritual pembaptisan. Compadres memberi
f1a.'BENTUK KELUARGA
kan peran menjadi orang tua pada saat dibutuhkan, tetapi
juga menimbulkan kohesi sosial dan interpersonal, serta
NORMATIF
orang tiJa dan anak baptis di harapkan untuk saling me
Karena komitmen yang mendalamdengan keluarga, ba
ngunjungi serta mempererat hubungan akrab (Kuipers,
nyak keluarga Latin tinggal di dalam keluarga inti tradisio 1995; Falicor, 1998; Queen & Haberstein, 1974).
. nal (kedua orang tua dan anak) jika dibandingkan dengan
Baru-baru ini, jumlah ibu Latin berusia remaja telah
orang kulit hitam dan kulit putih. Menurut data dari distrik
meningkat tajam. Dari tahun 1983 sampai 1993 terdapat
Los Angeles, 47,1 % orang Latin hidup dalam keluarga inti,
peningkatan jumlah kehamilan remaja Latin sebesar 45%.
sementara orang kulit putih sebesar 24,6% dan kulit hitam
Beberapa remaja ini tetap tinggal di rumah dengan orang
sebesar 21,8% hidup dalam keluarga inti. (Hayes-Battista,
tua mereka, beberapa menikah, dan beberapa menjadi
1990). Bentuk keluarga Latin yang ideal dan normatif ada
kepala keluarga mereka sendiri. Alasan yang diberikan
lah keluarga besar. Akan tetapi keluarga besar yang hidup
untuk kenaikan tajam ini adalah: Sesuatu yang tabu untuk
\ BAB 18 KELUARGA LATIN 481
35
30
25
c:
20
Q)
I!!
Q)
Q.
15
10
0
Kulit putih Kulit hitam Hispanik
.1970 .1980 D1988 D1996
Gambar 18-2. Persentase ~pulasi AS di bawah garis kemiskinan, pada tahun 1970, 1980, 1988, dan 1996 menurut
etnisitas. Terdapat 36,4 juta atau 13% orang di AS yang berada di bawah garis kemiskinan pada tahun 1996. (Sumber: U.S.
Boreou of the census, tahun 1980, 1990, dan 1996, dikulip dolom Fulwood, 1996; dan Zinn & Wells, 2000).
membahas seks di dalam keluarga; larangan agama ter gambaran peran dan kehidupan keluarga saat ini dipandang
hadap aborsi; tidak mampu mengakses layanan kelu'arga tidak akurat.
berencana; dan persepsi remaja mengenai peran wanita un
tuk tinggal di rumahdan melahirkan serta membesarkan . NILAI-NILAI KELUARGA
anak (Roan, 1995).
Kebudayaan tetap "bersatu" atas dasar orientasi nilai yang
Proporsi kepala keluarga wanita dari keluarga Puerto
lazim dipikul bersama. Bagi orang Meksiko-Amerika tra
riko lebih besar dibandingkan kelompok keluarga Latin
disional,nilai-nilai yang berorjentasi itu ada dan tersebar
lainnya. Pada tahun 1990, dari semua keluarga Puerto riko
di mana-mana, meskipun keterikatan inereka yang aktual
terdapat 39% kepala keluarga wanita, dan kurang dari 20%
terhadap nilai-nilai ini dalam keluarga, bervariasi. Walau
keluarga Meksiko serta Kuba memiliki kepala keluarga
pun demikiah, "Suatu apresiasi terhadap eksistensinya dan
wanita (Ortiz, 1995).
potensi pengaruh yang besar terhadap kehidupan keluarga
memberikan suatu perspektif tak-ternilai untuk memahami
perilaku dan harapan kebudayaan" (Vega, Hough, &
~KARAKTERISTIK Romero, 1983, him. 199).
STRUKTUR KELUARGA
FAMILISME. Tema utama yang mendorong gambaran ke
Gambaran keluarga Latin semata-mata dikumpulkan dari lua~ga orang Meksiko-Amerika modern dan klasik adalah
sumber-sumber yang relatif baru. Bahkan kemudian, pera pentingnya keluarga bagi seluruh anggotanya. Norma atali
wat secara khu.sus harus memikirkan bias kelas sosial yang nilai yang berkaitan dengan keluarga disebut sebagai fami
mungkin ada. Perawatjuga harus mengingat bahwa norma lisme. Di sini kebutuhan akan kolektivitas keluarga meng~
budaya cenderung merujuk pada bagaimana norma terse- . utamakan kebutuhan dari setiap anggota keluarga" (Grebler, .
but seharusnya, dan bahwa ketentuan kebudayaan ini ka Moore & Guzman, 1970, hIm. 369). Familisme, lawan dari
dang tidak sesuai dengan bagaimana "sebenarnya" segal a individualisme, memberikan serangkaian hak dan kewajib
sesuatu dalam keluarga. Karena penelitian belakangan ini an yang berkaitan dengan anggota dari suatu jaringan
telah mengklarifikasikan perbedaan perilaku yang besar kekerabatan. Keanggotaan dan kepemilikan adalah sui1lu
dalam keluarga Hispanik-Amerika dan telah menying sumber kebanggaan besar. Salirig keiergantungan tanlp,ci\
kirkan beberapa dari stereotipe keluarga ini, banyak sebagai kesehatan dan kebutuhan. Ketika sikap familistik
482 BAGIAN 4 KERAGAMAN BUDAYA PADA KELUARGA
yang kuat berlaku, kewajiban tampak sebagai keharusan tetapi ketidakpatuhan di luar -rumah biasanya tidak diken
(Casas & Vasquez, 1996; Diaz-Guerrero, 1975; Goldenberg dalikan dengan ket¢ karena orang tua merasa keterbatas
& Goldenberg, 2002; Heller, 1976). an akan kemampuan mereka untuk mengendalikan Iing
Nilai tradisional keluarga Meksiko-Amerika memper kungan eksternal.
kuat sistem kewajiban, dukungan, dan timbal balik. Vega
dan rekan (1983) menerangkan bahwa nilai lain juga harus PERAN DAN KEKUASAAN KELUARGA
diakui secara timbal balik agar dukungan timbal balik dan Literatur klasik awal mengenai budaya orang Latin meng
resiprositas dapat terjadi. . hasiJkan pengetahuan mengenai dominansi pria di dalam
[Nilai) ini diperantarai oleh nilai tertentu yang mendapat rumah. Dalam literatur ini, kepala keluarga, dianggap
perhatian luas dalam literatur: Orgulla (kebanggaan dan "keras. pantang menyerah. dan kuat", menunjukkan sifat
kemandirian). dignidad (martabat). conjianza (kepercayaan machismo (Castro, 1978). Paz (1973), suatu catatan penu
dan keintiman), dan respecto(hormat). (hIm. 199). lis Meksiko, dan Ingoldsby (l995b) menerangkan macho
atau peran maskulin dan termasuk elemen kekuasaan ke
Tabel 18-1' membandingkan ni lai tradisional orang
wenangan berikut: Superior, berani, agresivitas, tidak sen
Latin dan Amerika dalam beberapa bidang kehidupan kelu
sitif, hiperseksualitas, tidak rapuh. Sejalan dengan peran
arga dan pribadi. Walaupun perbedan jelas teridentifikasi
otoritarian. pria Latin, ia dicirikan dengan memberikan
di sini. sekali lagi hal ini mendapat tekanan bahwa baik
. sikap terbaik sebisa mungkin untuk keluarganya, mem
dalam keluarga tradisional Hispanik-Amerika maupun
banggakan dirinya sebagai pemberi nafkah tunggal dan
Amerika. heterogenitas berlebihan, sudah tentu perbedaan
mampu mencukupkan diri secara ekonomi. Sebagai se
antar-etnisnya besar.
orang ayah, ia diharapkan uhtuk melindungi ibu dengan
Nilai-nilai tradisional orangLatin,dengan pengecualian
meminta anak patuh dan membantu ibu. Dahulu, ayah
familisme.dan orientasi religius, terutama ditemukan pada Latin kurang terlibat dengan peran menjadi orang tua.
mereka yang tidak berakulturasi dan miskin. Selain itu, sta Saat ini, mereka dapat terlibat dalam pengasuhan anak
tus .keJas· sosial merupakan suatu penentu utama kelang hanya bagian kecil atau melakukan sedikit pengasuhan
sungan hidup tradisionalisme (Falicov, 1998; Goldenberg anak, dengan bermain dan menyayangi anak-anak mereka
& Goldenberg, 2002; Moore, 1970). (Falicov, 1998).
KONFLIK NILAI. Satu dari masalah serius yang terjadi saat Pada literatur yang sarna ini, ibu yang ideal dianggap
keluarga Latin berhadapan dengan masyarakat yang lebih sebagai seorang wanita yang lembut, mengasuh, dan rela
besar adalah timbulnya konflik nilaL Pengalaman sosiali berkorban, serta tradisional dan peran positif berada di
sasi anak Hispanik-Amerika (di sekolah dan di barrio) rumah, dengan rasa tanggung jawab kepada suami dan
sering kali memicu konflik nilai di antara generasi. Banyak anak-anak mereka (Falicov, 1998). Pada kenyataannya,
nilai utama keluarga Latin tidak sesuai dengan ·nilai inti status dan perannya biasanya ditegaskan dengan sendiri
orang Amerika. Misalnya, nilai inti orang Amerika mene oleh pernikahan dan anak-anak mereka.
kankan individualisme, pragmatisme, dan efisiensi, sedang Sudah banyak kritik atas stereotipe peran keluarga
kan dalam keluarga Latin, familisme, perilaku yang lebih Hispanik-Amerika, baik kesimpulan yang dicapai maupun
personal, lebih pragmatis, dan efisien dihargai; Hal ini se~ model teoretis yang mendasari studi terdahulu (Mirande,
car.a alami menyebabkan masalah adaptasi bagi keluarga 1991). Studi empiris menunjukkah bahwa pola dominansi
dan orang Latin (Goldenberg & Goldenberg, 2002; pria absolut dalam pengambilan keputusan hubungan
Hernandez, 1996). Misalnya, ketika anak Latin mulai se suami-istri tidak pernah menjadi norma perilaku di ka
kolah, mereka segera belajar bahwa keluarga mereka "tidak langan orang Meksiko baik di AS maupun di Meksiko sen
sinkron" dengan masyarakat luas: diri (Cromwell & Ruiz. 1979; Grebler et aI., 1970; Hawkes
& Taylor, 1975). Walaupun struktur keluarga digambarkan
Vega dan rekan (1983) menunjukkan bahwa pada wi
sebagai dominansi oleh pria, bukti-bukti menyatakan ada
layah berpendapatan rendah tern pat keluarga Meksiko
nya suatu struktur dan proses yang lebih m.engakui persa
Amerika tinggal di barrio; barrio juga merupakan s,.uatu
maan, khususnya jika istri bekerja atau keluarga tidak
area sosialisasi yang kuat.
tergolong miskin (Hernandez, 1996; Ybarra, 1982). Selain
Barrio memiliki budaya dan tradisi mandiri yang bukan itu, pengaruh dan predominansi dari machismo tunduknya
dimiliki oleh orang Meksiko saja maupun kelas menengah wanita dan kurangnya kekuasaan merupakan generalisasi
Anglo-Amerika. (hIm. 205).
kontroversi yang ditentang datam literatur tentang keluarga
Harapan dan sanksi karena tidak memaluhi nilai' dan Latin karena banyak studi yang menolak keberadaan dari
peran sosial dalam keluarga mungkin lebih dibatasi dan di stereotipe ini. Para i1muwan latin dalam bidang keluarga
kendalikan dengan ketal pada orang Latin daripada Anglo, berpendapat bahwa terdapat perbedaan yang luar biasa
BAB 18 KELUARGA LATIN 483
TABEL 18-1
Kewojiban pribodi versus Budoyo orang Amerika menekonkon , Orang latin meyokini dalam etika timbal balik
kerobat individualitos don kemondirion dori don saling ketergantungan dalam keluarga serto
keluarga setelah usia tertentu. kelompok kerobaton. ' '
Struktur rosa hormot don Kemandirian diri dan otonomi ditegoskan.
Nilai yang lebih besor poda hubungon pria dan
egolitarianisme.
berubah.
menghormati atau menghargai tradisi.
ll
Woktu dan ketepoton 'Waktu adalah uang • Secara harfioh Waktu adalah pemberian yang dinikmoti. Sikop
woktu sarno dengon kebaikan dan bertonggung terhodap waktu lebih Aeksibel. HMembuang
yang penting.
, Orientosi mosa kini don Membuot rencana untuk masa depon Menikmati yang ada. Kurang perhotion terhadap
masa depon (perenconoon) bernilai tinggi yang sarna selalu bertohan hidup untuk masa mendatang.
maknonya dengan sod or. Berorientdsi lebih berorientasi pada maso kini.
terbuka dan langsung. (Orang Ameriko sosial dan ramah tamah/ serta kebijaksanaan/
dianggap terlolu berterus-terang don dan mimunjukkan perhatian dan rosa hormot
cando untuk mendopatkan pesan-peson Sikap ekspresi lebih rumit dan tidok langsullg.
Respons lingkungon Orong Amerika kurang sensitif terhodap Orang Hispanik-Ameriko lebih menghorgoi
lingkungon don berbogai bentuk stimulasi sensorik dolom lingkungan mereka,
stimulosinyo. menggunakon semuo rentang indra untuk
berhubungon dengon lingkungon mereka (worna
terong, musik dan seni yang ekspresit mokonan
pedas).
Hubungon dengon Orang Amerika melihot diri mereka sendiri Orang latin lebih menghargai hidup dolam
lingkungan sebagoi penguasa lingkungan. keselorason dengan lingkungan.
Pendidikon ' Pendidikon dinilaitinggi sebagai mokno Pendidikan dihorgoi lelopi sering koli tidok
keberhosilan don cora untuk menjadi mompu diokses, korena sekoloh setoro budoyo
produktif. Pendidikon dengan dengon tidok sesuoi dengon niloi Hisponik-Ameriko
pekerjoon don niloi produktivilas. trodisionol. Jugo, bonyok orong lotin tidok
memerhotikon keberhasilan don ilmioh, niloi-nilai
individu berkoiton dengan pendidikon orang
Ameriko.
Agamo Soal ini kebanyokan orong Ameriko lebih Agomo lebih sangot dihargoi. lebih dori 95%
banyak yang sekuler. orong Hispanik odoloh pengonul Kotolik Ramo.
Menerimo kehendok Tuhon merupokon caro
koping yong tersebor luos.
Diambil dad Andrew (1995), Fa/icov (1996), Garcia-Preto (1996), Marin & Marin (1991), Murillo (1976).
dalam keluarga Latin dan bahwa banyak dari adaptasinya kesempatan pendidikan dan menemukan pekeljaan di luar
yang ada disebabkan oleh diskriminasi dan hambatan so rumah, citra diri dan harapan peran mereka sangat berubah.
sioekonomi. Wanita Latin berpendidikan yang bekerja mendapatkan
Beberapa penulis telah mencatat pengaruh dari imigra aspirasi baru akan kemandirian dan menemukan f1eksibi
si, urbanisasi, mobilitas sosial, akuIturasi, terhadap keluar titas dan memilih pilihan·yang lebih luas.
gaHispanik-amerika. Keluarga Latin dipengaruhi oleh Jadi, pendidikan dan partisipasi tenaga kerja wanita
banyak perubahan sosial semacam itu yang juga dihadapi Latin menyebabkan perubahan revolusioner pada keluarga
oleh keluarga Anglo., Latin. Peran tradisional pria-wanita berubah. khususnya di
Peningkatan pemberian kesempatan kerja bagi wanita kalangan pasangan muda dan kelas menengah. Banyak wa
dan keinginan untuk meningkatkan standar hidup yang le nita, khususnya wan ita muda, menentang peran tradisional
bih tinggi, membuat semakin ban yak wanita latin yang be wanita (Baxter, 19996). Di wilayah urban. chicanitas (re
kerja. Partisipasi wan ita Latin dalam tenaga kerja telah maja putri) bergabung dalam klub sosial dan geng. Wan ita
meningkat dengan cepat dan umumnya hampir menyamai Latin muda menunjukkan kebutuhan akan' perasaan di
jumlah wanita Amerika (Falicov, 1996). Sarna halnya de-' dalam ke[uarga dan masyarakat. Kekuasaan pervasif suamil
ngan keluarga Anglo, ketika wanita mengambil manfaat ayah telah menimbulkan rasa ketidakadilan pada istril
, BAB 18 KELUARGA LATIN 485
putrinya, khususnya setelah mereka terpajan dengan lebih untuk menjalin hubungan dengan compadres-nya (ayah
banyak orang dan nilai Amerika. baptis). Akan tetapi, seperti umumnya keluarga Amerika,
Selain itu, k~luarga yang besar dan kesulitan suami pembataslm peran yang kaku dengan cepat berkurang.
ayah dalam menemukan pekerjaan dengan upah tinggi Berbagi peran pengasuhan anak lebih ban yak terjadi di
mengganggu kemampuannya untuk memberikan keade kalangan pasangan Chicano (Mirande, 1979).
kuatan bagi keluarga, yang cenderung untuk mengurangi Bayi Hispanik-Amerika diinginkan, diharapkan, dan di
landasan otoritasnya. Jadi, semakin penting dan besar per manjakan. Mereka dianggap sebagai angelitos, tak-tersen
ubahan, seperti yang tercatat dalam studi terbaru, menye tuh oleh iblis dan dosa. Orang tua dan kakak menanggapi
babkan menurunnya otoritas utama pria dan semakin besar anak keeil dengan cara yang sangat memanjakan dan pe
kesamaan peran pasangan. Emansipasi wanita, konflik nuh kasih sayang (Queen & Haberstein, 1974). Terdapat
generasi, dan penurunan otoritas patriakal pria, keluarga suatu keadaan saling bergantung yang' lebih lama antara
Latin menghadapi transisi dan menyebabkan stres. ibu dan anak daripada keluarga Anglo (Falicov, 1996).
Perbedaan dalam membesarkan dan mendisiplinkan
POLA KOMUNIKASI KELUARGA anak dapat dicatat di antara keluarga Latin dan kelas sosial
yang berbeda. Walaupun keinginanorang tua tei-hadap
Pola komunikasi afektif yang kuat merupakan ciri dari anak mereka tidak berbeda, kemampuan untuk menyadari
keluarga Latin. Terdapat begitu besar kehimgatan dan kasih aspirasi berbeda-beda, sehingga pengalaman sosialisasi
sayang yang ditunjukkan oleh ibu dan anak ketika anak jelas berbeda di antara kelas-kelas sosial (Vega et aI.,
masih keci!. Dalam keluarga tradisional, rasa hormat ditun 1983). Dalam studi yang lebih baru mengenai pola mem
jukkan oleh anak kepada orang tua mereka dan kaum lansia. besarkan anak di antara keluarga Latin. beberapa peneliti
dan rasa hormat kaum wanita kepada kaurn pria dalam telah menemukan keragaman penting, berkisar dari per
keluarga. Hubungan afiliasi, kooperatif. dan menyenangkan misif, hingga otoritarian, hingga gay a menjadi orang tua
untuk menghindan konftik ditekankan (Falicov, 1996) yang otoritatif (Martinez, 1993).
"Bahasa Spanyol, yang seeara emosional lebih ekspresif Tekanan sosialisasi biasa terjadi pad a keluarga imigran
dan luas, membentuk struktur kognitif dari penuturnya. Hispanik. Peneliti telah menemukan bahwa anak terakultu,
Hubungan interpersonal tercatat sebagai rasa hormat dan rasi lebih cepat daripada orang dewasa dalam keluarga
hubungan hierarkis. Seperti yang tampak dalam rangkum: , suatu perbedaan yang menyebabkan konflik yang besar
an:oilai dalam TabeI18-1, orang Hispanik-Amerika meng pada antargenerasi (Goldenberg & Goldenberg, 2002).
hargai sopan santun, rasa hormat, memelihara martabat Konftik ini kemudian diperburuk oleh upaya orang tua
seseorang, diplomasi,. kebijaksanaan, ekspresivitas pera untuk mendapatkan 'kendali pada anak mereka dan ana!:.
saan (emosionalitas), dan kesepakatan (Falicov, 1996). menolak upaya orang tua (Hernandez, 1996; Vega, 1990).
Mengolok-olok dan konfrontasi terbuka bukan sanksi yang
umum, karena kebutuhan untuk menunjukkan rasa hormat FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA
dan untuk "menyelamatkan wajah" merupakan hal yang
sangat penting. Dikalangan orang Latin, struktur dan nlai keluarga adalah
faktor penting yang berpengaruh dalam hubungannya un
tuk memahami perilaku sehat dan praktik-praktik dari indi
~KARAKTERISTI K vidu. Pentingnya familisme tampak pada bagaimana ang
gota keluarga mendefinisikan kesehatan keluarga. Dalan-i
FUNGSIONAL KELUARGA studi kualitatif terbaru, orang tua meksiko-amerika berusia
muda berbicara mengenai apa makna kesehatan keluarga
FUNGSI SOSIALISASI KELUARGA
bagi mereka. Mereka membicarakan kesehatan keluarga
Anak adalah pusat kehidupan keluarga (Wilkinson, 1987) .. dalam hal kesatuan dan kebersamaan. Salah satu orang tUH
Juga, pembedaan peran jenis kelamin melalui praktik mem menjelaskan, "Kita harus bersama, bukan? Kita harus me,
besarkan anak tampak diperkuat pada kebanyakan keluarga lakukan segalanya agar bersama" (Niska, Snyder, & Lia
Latin. Seorang pria diajarkan bagaimana untuk berpikir dan Hoagberg, 1999, hIm. 224-225). Seseorang dapat lebih
berperilaku seperti seorang pria, dan seorang wanita seperti memahami masa hidup yang lebih pendek dan angka mor
seorang wanita (Mirande, 1985). Otoritas orang tua diper biditas serta mortalitas yang lebih tinggi pada orang Latin
tanyakan di sepanjang kehidupan. Selain memiliki otoritas versus populasi Amerika pada umumnya jika persentaf;t:
dalam keluarga, orang tua menuntut respecto (rasa hormat) dalam jumIah besar kelompok ini hidup di bawah garis ke
dari anak-anak mereka (Falicov, 1998). miskinan termasuk pertimbangan (Angel, 1985), Kesehat
Secara tradisional, membesarkan anak-anak telah men an anggota keIuarga dipengaruhi oIeh kondisi tempal ting
jadi tugas ibu, sedangkan peran ayah adalah bekerja dan gal, sumber komunitas, dan Iingkungan sosial.
486 BAGIAN 4 KERAGAMAN BUDAYA PADA KELUARGA
Kebutuhan perawatan kesehatan beragam dan sangat obatan tradisional dan ilmiah merupakan sistem yang
bergantung pada kerentanan spesifik dan risiko yang ber saling terpisah (Farge, 1975; Kay, 1978; Keefe, 1981; Nall
kaitan dengan kelas sosial, pola Iingkungan, pekerjaan, & Speilberg, 1978). Orang Meksiko-Amerika perkotaan
serta gaya hidup. Masalah kesehatan utama dan akses yang tampak dengan mudah menerima perawatan kesehatan
kurang terhadap perawatan kesehatan, terpusat di kalangan modem, kadangkala menambahkan pengobatan tradisional
miskin, yang sedikit terasimilasi, imgran ilegal, dan pekerja dengan perawatan medis modem atau sebaliknya. Biasa
imigran (Angel, 1985; Zambrana, Dorrington. &Hayes nya, terdapat sedikit ketidakcocokan yang dirasakan an tara
Battista, 1995). bentuk perawatan kesehatan i1miah dan tradisional.
Ketika kedua sistem perawatan kesehatan digunakan
KEYAKINAN DAN PRAKTIK PERAWATAN KESEHATAN. dalam tatanan kesehatan (pengobatan tradisional dan peng
Studi awal mengenai perilaku perawatan kesehatan orang obatan Barat), bal ini disebut perawatan kesehatan kom
Amerika-Hispanik menekankan penggunaan pengobatan plementer". Beberapa klinik di California saat ini mem
tradisional yang tersebar luas (Madsen, 1964; Saunders, berikan jenis pelayanan ini. Praktisi dokter dan perawat
1954). Saunders menegaskan bahwa orang Meksiko bekerja secara kooperatif dengan praktisi kesehatan tra
Amerika menganggap perawatan kesehatan terdiri dari disional (ahli herba, curanderos), atau dalam beberapa
baik penyembuhan iImiah maupun tradisional. Penelitian kasus menggunakan herba untuk mengatasi gejala atau .
pada orang Meksiko-Amerika di Southwest menunjukkan penyakit tertentu.
bahwa pengobatan dan keyakinan tradisional masih berta
han di wilayah pedesaan dan perkotaan di kalangan kelas KEYAKINAN KESEHATAN TRADISIONAL. Orang Latin
bawah (Farge, 1975; Keefe, 1981). biasanya mempertahankan dua sistem keyakinan dan prak
. Pengguriaan penyembuhan tradisional di wilayah per tik yang berkaitan dengan masalah dan perawatan kese
kotaan tampak sang at menurun, kecuali di kalangan ke hatan-pendekatan medis dan keyakinan kesehatan tradi
luarga imigran dan miskin baru-baru inL Dalam studi sonal serta pengobatan (Felicov, 1998; Trevino, Weber,
besar-besaran Keefe (1981) mengenai orang Meksiko Reza, & Reyes, 1999). Kebanyakan keyakinan kesehatan
Amerika di dalam tiga komunitas California barat daya, orang Latin berdasarkan pada asumsidan praktik tradisio
terdapat sedikit petunjuk bahwa curranderismo (sistem nal yang berkembang selama berabad-abad. Dalam per
perawatan kesehatan pengobatan tradisional) digunakan. campuran tradisi orang Eropa lama, Spanyol-Katolik, dan
Dalamsurvei kedua Keefe hanya 7% koresponden yang Indian, tiga aspek dasar konsep dan praktik kesehatan
. berkonsultasi dengan curandero pada tahun-tahun terakhir rakyat tradisional muncuL Konsep pertama berkaitan de
.' dan setengah dari mereka melakukannya hanya untuk ngan keyakinandan praktik kesehatan tertentu. Aspek ke
masalah medis yang kecil. Curanderismo diikuti oleh dua terdiri dari seperangkat tindakan ritual yang diyakini
sebagian besar imigram Meksiko baru-baru ini yang untuk memperbaiki kesehatan. Dan konsep yang terakhir,
datang ke Amerika Serikat setelah usia 15 tahun, yang ber penggunaan praktisi tradisional atau curanderos telah be
bicara bahasa Spanyol, mengidentifikasi diri mereka se rkembang (Gonzales, 1976; Harwood, 1981).
'bagai "Meksikano", dan berada dalam strata sosioekonomi Pengobatan tradisional tidak saja mengobati gejaJa kon
paling rendah. Koresponden yang menggunakan curan disi penyakit. Pengobatan tradisional memandang orang
deros meyakini bahwa penyembuh tradisional unggul un sakit sebagai suatu keseluruhan psikobiokultural dan spi
. tuk menyembuhkan penyakit rakyat, penyakit ringan yang ritual dalam hubungan dengan alam dan lingkungan super
tidak cukup serius untuk memerlukan perawatan dokter. natural. Semen tara pengobatan Barat berfokus pada epide
dan untuk mengobati penyakit yang tidak dapat disem miologi dan patofisiologi, pengobatan tradisional Latin
buhkan dokter (Keefe). berfokus pada pengobatan seseorang secara holistik.
Studi terbaru mengenai praktik kesehatan tradisional ORANG MEKSIKO-AMERIKA. Dasar bagi keyakinan dan
Hispanik menunjukkan bahwa orang Amerika-Hispanik praktik kesehatan adalah filosofi dan ideologi kesehatan
yang menggunakan obat tradisional tidak mengandalkan mengenai budaya yang membatasi keyakinan dan praktik
sepenuhnya resep tradisional untuk sembuh, namun meng inL Dasar untuk banyak keyakinan kesehatan berasal dari
anggapnya sebagai suatu tambahan penting dalam mem gagasan mengenai pentingnya memelihara ekuilibrium
percepat periyelesaian masalah kesehatan yang beragam (suatu keseimbangan antara "panas" dan ~'dingin" atau
(Herrera & 'Wagner, 1974; Mikhail, 1994) atau sebagai an tara "basah" dan "kering"). Manusia dipandang secara
penyembuh yang tepat untuk penyakit rakyat tertentu holistik, berada dalam keselarasan dan bersatu dengan
(Mikhail). lingkungan alami dan supernatural. Kesehatan adalah suatu
Terlepas dari derajat keandalan pengobatan tradisional, hasil pemeliharaan keadaan alami keseimbangan antara
tidak ada bukti empiris yang menunjukkan bahwa peng manusia dan dunia alami serta supernatural. Sakit dan
BAB 18 KELUARGA LATIN 487
penyakit berasal dari suatu kehilangan homeostasis atau · keluarga yang pemah mengalaminya. Kebanyakan orang
keseimbangan (Dorsey & Jackson, 1976; Spector; 2000). Latin dalam satu studi menggambarkan penyakit jiwa se
Keyakinan dan ritual peitcegahan dilakukan untuk me rius sebagai suatu masalah emosi dan nervios (suatu kata
ningkatkan keseimbangan ini. Doa, benda keramat, keper yang menggambarkan distres fisik, gangguan emosional,
cayaan, herba, dan rempah-rempah adalah semua yang dan dislokasi sosial) (Parra & Guarnaccia, 1998). Penyakit
digunakan untuk menyingkirkan penyakit atau untuk men jiwa, dalam studi lain digambarkan oleh orang latin seba
. cegah komplikasi penyakit jangka panjang. Dua conton gai kontinum yang berkisar dari "menjadi gugup" dan
. perhatian Chicano dengan memelihara keseimbangan ada "mender ita akibat kegugupan" hingga memiliki "kegagal
lah konsumsi makanan panas dan dingin serta dalam prak an mental dan menjadi gila" (parra & Guamaccia). Untuk
tik kesehatan pranatal. Untuk mencapai keseimbangan pengoOOtan penyakit jiwa. orang Latin akan menggunakan
yang diperlukan di dalam tubuh, makanan yang dianggap salah satu praktik penyembuhan tradisional atau psikote
sebagai "panas" (makanan dalam jumlah besar, daging, rapi utama. Mereka cenderung untuk tidak menggunakan
ma:kanan berlemak atau pedas) dimakan dengan makanan layanan kesehatan jiwa. Hal ini sebagian akibat keyakinan
dingin (sayur, es krim). yang dianggap melegakan dan me kesehatan mereka tentang penyakitjiwa, tetapi juga akibat
nyegarkan tubuh (Spector. 2000). Karena kehamilan dili kurangnya cakupan asuransi kesehatan mereka serta konse
hat sebagai suatu waktu yang baik saat dengan mudah lor bilingual dan bikultural yang terlatih (GoldentJerg &
terjadi ketidakseimbangan yang dapat menyebabkan ba Goldenberg, 2002).
haya yang besar pada janin. praktik pemakaian kunci bagi
ibu di malam hari saat gerhana bulan terjadi dianggap da PROSES PENCARIAN PERAWATAN KESEHATAN. Secara
pat melindungi. Ibu juga didorong untuk memelihara diet khusus, dalam keluarga orang Latin kelas bawah tradisio
yang baik. olahraga, dan mengonsumsi herba serta teh nal ketika seorang individu menjadi sakit, ia biasanya ber
yang dianjurkan oleh yerbero (ahli herbal atau pemimpin konsultasi dengan pakar kesehatan dalam keluarga dan
kesehatan dalam keluarga. dengan demikian memelihara berupaya untuk menyembuhkan penyakit dengan obat ru-.
keseimbangan yang baik selama bulan-bulan kehamilan m3h. (doa, diet, obat herbal. Jika hal ini tidak meredakan
(Dorsey & Jackson, 1976). gejala yang bergantung pada jenis masalahkesehatan, ia
Selain penyakit terjadi akibat "ketidakseimbangan", dapat berkonsultasi dengan searang dokter, praktisi tradi
penyakit juga dapat ditimbulkan' oleh individu sebagai sional, atau kadang keduanya. Praktisi tradisional, yerbero
sQatu bentuk hukuman supematuralakibat melakukan ke dan kemudian curandero sering kali 'menjadi sumber
. sldahan .(Clark. 1970). Penyakit rakyat dapat disebabkim · konsultasi. ,{enispenyembuhan atau abat yang diresepkan
oleh perbedaan lingkungan, walaupun kebanyakan pe merupakan reftektif daripersepsi penyembuh tentang eti(1
nyakit ini diyakini berkaitan erat'dengan hubungan sosial logi. Dalam obat tradisional, kebimyakan penyembuh,m
yang salah (Herrera & Wagner, 1974; Prattes, 1973). bekerja dengan memulihkan ekuilibrium yang dibutuhkan
8eberapa keyakinan kesehatan tradisional, seperti yang atau mencegah disekuilibrium. Terdapat obat rumah ter
ditunjukkan dalam bentuk penyakit rakyat, adalah sebagai tentu, seperti obat untuk demam dan menstruasi. Praktik
berikut: spiritual juga tepat untuk membantu mengatasi penyakit
· yang dianggap akibat supernatural. Doa dan aktivitas ritual
Mal de ojo (mata setan atau jahat) adalah keyakinan yang dilakukan oleh espiritulistas, keluarga, dan pasien. Herba
merupakan hasil kekaguman berlebihan atau hasrat ter
dengan luas digunakan untuk mengobati berOOgai penyakit,
hadap bagian orang lain. Mal de susto (penyakit akibat
ketakutan) adalah sindroril yang diyakini akibat dari pe beberapa herba telah ditemukan secara ilmiah memiliki
ngalaman traumatik sec~ emosional. Empacho (salah . manfaat yang besar (Dorsey &, Jackson, 1976; Giger &
cerna) adalah keyakinan yang disebabkan.oleh pelekatan . Davidhizar, 1999). . .
makanan pada dinding perut dalam bentuk suatu bola.
Caidtl de la mollera (cekungan ubun-ubun) adalah penyakit PENYEMBUH TRADISIONAL. Clark (1970), seorang ahli
yang hanya mengenai anak-anak dan menyebabkan kon antropologi, menjelaskan mengapa orang' Meksiku
disi buruk pada anak akibat dari jatuh. Mal puesto (ilmu Amerika yang berorientasi secara tradisional dapat meng
sihir) diaggap timbul sebagai akibat satu dari tiga jenis hu anggap penyembuh tradisional berperan penting untuk
bungan sosial: (I) pertengkaran kekasih, (2) cinta tak-ter memenuhi kebutuhan kesehatan mereka.
balas, atau (3) refleksi individualistis antara individu atau
keluarga inti (Falicov. 1996; Giger & Dav.idhizar, 1999; Penyembuh tradisional bukan profesional dalampengertr.
Herrera & Wagner. 1974; SPector, 2(00). . ' an bahwa mereka mengikuti pelatihan formal dalam seni
pengobatan atau mencari nafkah dengan pralctik mereka;
Dalam studi terOOru mengenai keluarga Meksiko- mereka adalah anggota komunitas yang dianggap sebag<o.i
Amerika, penyakit jiwa bukan "penderitaan ketakutan" spesialis karena mereka lebih banyak belajar tenlallg pe
dan stigma "kegilaan terus-menerus" pada orang dan ngetahuan abat populer menurut kebudayaan daripada
488 BAGIAN 4 KERAGAMAN BUDAYA PADA KELUARGA
orang bario lainnya; menggunakan bahasa dan kosa kata penyembuh tradisional yang menggunakan alat spititual
yang dipahami oleh pasien; tidak pemah mendikte apa untuk menyembuhkan. Santerias berasal dari Nigeria, dan
yang harus dilakukan, menyarankan apa yang ia anggap praktik kesehatan dibawa ke Amerika pada tahun 1500-an
tepat. (him. 207) selama masa perbudakan (Spector, 1991).
Terdapat beberapa tingkat dan jenis praktisi tradisional
dalam komunitas Latin, seperti yang diuraikan di bawah. AKSES DAN SIKAP TERHADAP PERAWATAN
YfR8fRO(A}. Ahli herba adalah ahli dalam sumber, tujuan,
KESEHATAN BARAT
serta derivatif herba dan rempah-rempah yang bermanfaat Terdapat peningkatan ketergantungan pada "perawatan ke
untuk menyembuhkan dan mencegah penyakit. Sebagai sehatan ilmiah" dan dokter di kalangan generasi kedua dan
pengembang, distributor, dan guru mengenai penggunaan ketiga orang Latin. Hambatan utama untuk menggunakan
herba, posisi yerbero( a) daJam komunitas adalah satu perawatan kesehatan tetap ada, khususnya di kalangan ke
penghormatan dan penghargaan. Pasien sering kali men lompok miskin dan imigran baru-baru ini. Banyak orang
coba obat keluarga dahulu, kemudian herba dari yerbero, Latin bekerja di pasar sebagai kerja tambahan, ditandai
dan yang terakhir mengunjungi curandero danlatau dokter dengan upah yang rendah, kondisi kerja yang buruk, ke
(Dorsey & Jackson, 1976; Giger & Davidhizar, 1999).
terbatasan atau tidak ada asuransi kesehatan. Asuransi ke
sehatan berbasis-kerja (59% pekerja Latin di California
CURANDfRO(A}. Curandero adalah penyembuh tradisional
tidak memiliki asuransi kesehatan berbasis-kerja) menaf
yang paling dihormati dan terspesialisasi dalam komunitas
sirkan dalam risiko kesehatan yang serius (Levan Brown,
Meksiko-Amerika (Kuipers, 19995). Karakteristik curan
Hayes & Wyn, 1999). Akses terhadap perawatan kesehat
dero berikut telah dicatat: (a) curandero dipilih melalui
an Barat juga menjadi permasalahan bagi ban yak orang
panggilan Tuhan dan tinggal dalam komunitas; (b) mereka
Latin akibat masaJah yang disebabkan hambatan bahasa
biasanya melakukan praktik di rumah mereka dan reputasi
dan perbedaan biJdaya an tara orang Anglo dan Latin.
mereka ditentukan oleh keberhasilan mereka; (c) jika di
Kurangnyaakses bahan bakarmengurangi penggunaan pe
horinati;mereka tidak akan mencoba mengobati seseorang
rawatan kesehatan, penyalilhgunaan ruang darurat, dan
yang tidak dapat disembuhkan, sakit kritis, atau terkena
pengobatan yang terlambat, yaitu, menunggu hingga pe
"guna-guna" (di bawahpengaruh sihir); (d) kebanyakan
nyakit lebih serius (Zambrana et aI, 1995). Kurangnya
meresepkan doa, teh, tapal, dan herba; dan (e) mereka tidak
manfaat asuransi kesehatan yang tersebar luas dan tradisi
rriengenakan biaya, tetapi menerima sumbangan dari ke
kebudayaan yang "buruk bagi kesehatan yang kildang tetap
luarga (Dorsey & Jackson, 1976; Prattes, 1973; Spector,
di pertahankan" (Bullough & Bullough, 1982, hIm. 79)
2000).
merupakan hambatan untuk mencari perawatan kesehatan.
Orang ini adalah ahli spiritual yang mampu
ESP/RITUAUSTO(A}.
Selain itu, ketika orang Hispanik-Amerika sedang membu
untuk menganalisis mimpi dan ketakutan, meramal masa tuhkan bantu an medis, ia diharapkan mengutamakan kelu
depan, dan mengobati beberapa penyakit supernatural serta arga dahulu agar memenuhi kebutuhan kesehatan ini. Hanya
sihir (penyakit yang disebabkan brujos). jika sumber kekeluargaan telah lelah atau lingkungan yang
tidak biasa, diperboJehkan bagi orang Latin tradisional
BRUJO(A}. Brujo adalah keterampilan dalam menggunakan untuk mencari bantu an ke luar (Bullough & Bullough).
sihir dan ilmu sihir serta dapat membuat mantra atau guna Orang Meksiko-Amerika umumnya cenderung untuk
gun a pada individu, serta menyingkirkan mantra tersebut mengalami lebih banyak penyakit distres dan hospitalisasi
dengan sihir lainnya. Mereka dihormati karen a ditakuti daripada orang Anglo. Mungkin hal ini karena angka mor
bukan karena kekaguman (Dorsey & Jackson, 1976; Giger talitas yang lebih tinggi atau kesehatan yang lebih buruk
& Davidhizar, 1999). yang dialami orang Chicano. Tentu saja, keluarga tidak
Kebanyakan gambaran praktik dan keyakinan perawat mampu membayar biaya medis yang besar. Keengganan
an kesehatan di atas dilakukan oleh orang Meksiko orang Latin sering kali terasa ketika berhadapan dengan
Amerika: Amerika Tengah cenderung memiliki praktik sistem perawatan kesehatan yang juga turut menyebabkan
dan keyakinan serupa. Akan tetapi, orang Puerto riko, ketakutan menjadi sakit, cedera, atau dirawat inap (Trevino
memiliki beber"lpa perbedaan daJam keyakinan pada prak et aI., 1999).
tik mereka. Penyakit rakyat agak berbeda. Selain itu, peng Banyak penulis menyebutkan bahwa perasaan orang
obatan untuk penyakit panas dan demam (makanan, obat) Latin mengenai penyedia kesehatan dan sistem perawatan
dikelompokkan sebagai "panas", "dingin", "sejuk". Be kesehata·n Barat atau "ilmiah biasanya negatif. Terdapat
berapaorang Puerto riko meyakini adanya roh dan spi beberapa alasan untuk ini:
ritualisme. Santerias serupa dengan espritualistos, adalah 1. Penyedia kesehatan menggunakan jargon medis
BAB 18 KELUARGA LATIN 489
merek:a sendiri, yang tidak sesuai dengan klien Latin , berikan baik bantuan seearaemosional maupun instru
yang miskin, mental dibandingkan keluarga Anglo, dengan demikian
2, Adanya hambatan bahasa, Kurang dari 5% dokter di mengabdi sebagai suatu koping keluarga yang penting
California adalah orang Latin dan secara relatif se (Falico, 1998; Sotomayor, 1991). Hal ini secara empiris
dikit berbahasa Spanyol. ditegaskan dahm suatu studi oleh Friedman (1985).
3, Pengabaian dan arogansi penyedia layanan kesehatan Friedman menduga bahwa terdapat perbedaan dalam ko
terhadap keyakinan dan praktik tradisioal orang Latin ping keluarga antara keluarga Latin dan Anglo. Untuk
membuat keluarga merasa terasing dan ragu, menguji hipotesis ini, ia mengambil sampel 28 keluarga
4, Umumnya orang Latin keberatan terhadap sikap kli Anglo dan 27 keluarga Latin yang memiliki anak yang sa
nis, objektif,dan dingin dari dokter dan perawat serta kit kanker pada masa kanak-kanak. f':riedman meneinukan
terhadap konsep efisiensi mereka, yang melibatkan petunjuk bahwa keluarga besar, khususnya kerabat sekun
suatu orientasi waktu yang menghargai kecepatan der, dan agama adalah strategi koping keluarga yang lebih
dan hasH bukan memaham'i pasien, penting bagi keluarga Latin dibandingkan Anglo.
5. Karena ketakutan membahayakan status imigrasi ke Sistem terartikulasi baik dari jalinan rumah tangga ke
luarga mereka, banyak imigran Latin tidak meng luarga inti ada untuk memenuhi kebutuhan hidup yang
gunakan bantuan pemerintah (Farge, 1975; Herrera beragam dari keluarga Latin. Pola membantu timbal-balik
& Wagner, 1974; Trevino et aI., 1999). dan gotong royong yang dibentuk dengan jelas ditemukan
Berlawanan dengan literatur yang menggambarkan di antara dan pada keluafga besar (Falieov, 1998; Mirande,
orang Hispanik-Amerika yang bersikap negatif tentang 1977; Vega et aI., 1983). Sistem ini memberikan bantuan
perawatan kesehatan orang Anglo, Friedman (19'85), da dan perasaan keamanan. Suatu eontoh timbal balik terlihat
lam suatu studi 27 keluarga Latin yang memiliki seorang saal keluarga miskin menjadi terlalu besar untuk mendu
anak yang sakit kanker, menemukan orang tua yang ber kung semua anggotanya dan, menyebabkan,seomng anak
sikap sangat positif tentang penyedia layanan kesehatan atau beberapa anak dibesarkan oleh kakeklnenek, paman,
Sarat mereka. Tidak hanya orang tua yang puas dengan atau bibi. Orangtua baptis dapat juga menjadi seorang
perawatan 'kesehatan bersinambungan yang diterima me pendukung yang penting dalam keluarga Latin (Falieov),
reka dan anak mereka, tetapi mereka juga menunjukkan
kepereayaan kepada dokter serta praktisi perawat mereka. DUKUNGAN SPIRITUAL
Mereka melihat tenaga kesehatan ,sebagai "penyembuh" .
Gereja, agama, doa, dan bergantung pad a Tuhan dan orang
--y,ang sangat membantu mereka mengatasi penyakit anak
mereka, suci tampak lebih penting bagi orang Latin dibandingl:an
Anglo (Rehm, 1999; San Miguel Morrison, & Weissglass,
1999). Dalam studi Friedman (1985), orang.tua Latin me
~STRATEGI KOPING DAN
laporkan bahwa 'Tuhan, doa, dan iman" adalah cara yang
STRESOR KELUARGA
paling penting bagi keluarga Latin untuk mengatasi kanker
yang dialami anak mereka. dalam hal agama yang men
Keluarga Lat.in seeara kolektif eenderung mengalami jum dominasi di kalangan keluarga Hispanik-Amerika, 90%
lah stresor utama yang lebih besar jika dibandingkan ke nya adalah Katolik. Penganut Katolik mekslko; harus di
luarga Anglo. Tentu saja, diskriminasi, konflik budaya, eatat, berbeda dari Katolik Roma Amerika. Penganlll
pengalaman imigrasi, mobilitas sosial dan geografik, serta Katolik Meksiko digambarkan sebagai campuran baik kc
hambatan bahasa adalah sumber stres yang utama . .peru yakinan dan ideologi Katolik maupun pre-Cortesi an Indian
mahan di bawah standar, pelayanan kesehatan dan pen (Kruszewski, Anthony, Hough, & Ornstein-Galicia, 1982).
didikan yang tidak memadai, dan pekerja miskin tersebar Katolik dasar memiliki pemikiran dasar menyatakan bah
luas. Keluarga imigran diidentifikasi sebagai kelompok be wa Tuhan memerintahkan hidup seseorangdan pada akhii'·
risiko tinggi dalam hal menjadi calon bagi ketidakstabilan nya mengambilnya dari kita meresapi sikap tradisiotial
dan masalah kesehatan individu (Zambrana et aI., 19995). Hispanik terhadap penyakit.
Berdasarkan literatur keluarga Hispanik-Amerika, pen
carian dukungan sosial dari keluarga besar dan dukungan
PENILAIAN FATALISME/PASIF ...
spiritual muneul menjadi dua strategi koping sentral ke , ~
,
. .
,
luarga yang diambil berdasarkan kebudayaan. Uraian tentang keluarga Latin menerapkan fatalismc ~(,
bagai jenis penilaian pasif dari strategi koping tidak se
DUKUNGAN KELUARGA penuhnyajelas dalamJiteratur, dan tentunya telah menjadi
Studi sebelumnya secara empiris menunjukkan bahwa ke kontroversi, karena'studi antropologi awn) yang menste~
luarga besar Latin lebih kuat dan lebih aktif dalam mem reotipekan semua kellJarga Meksiko-Amerika sebagai fa
490 BAGIAN 4 KERAGAMAN BUDAYA PADA KELUARGA
talistik. Akan tatepi, MirowskY dan Ross (1984) serta Neff kanker masa kimak-kallak yang lifma. Ke1uarga ini me
dan Hoppe (1983) menemukan kecenderungan bahwa nunjukkan ketegangan keluarga yang lebih besar dan
orang Latin lebih fatalistik daripada Anglo, khususnya ekspresi distres orang tua.
orang Latin yang memiliki warisan etnik yang lebih kuat
Fatalisme dapat dilihat sebagai pertanda suatu rasa ke
rentanan dan kurangnya kendali dalam keberadaan perbe PI; PE NG KA.J IA N
daan, atau sebagai respons adaptif terhadap keadaan hidup KEPERAWATAN
yang tidak dapat dikendalikan (Neff & Hoppe). Pengkajian
realistik ke/uarga miskin mengenai kemungkinan mereka
KELUARGA
telah disebut fataJisme, "kepuasan terhadap nasib mereka"
Perawat keluarga harus mempertimbangkan seberapa be
dan kurangnya perhatian. Semua menunjukkan pat%gi.
sar-karakteristik keluarga Latin yang diuraikan dalam bab
perbedaan, dan kesalahan. Martinez (1976) memperingat
ini, yang dapat diterapkan pada keluarga yang mereka
kan bahwa jenis stereotipe ini yang menyebabkan orang
asuh. Juga, seberapa besar anggota keluarga. atau keluarga
dalam posisi dominan dan kendali untuk mengharapkan
sebagai keseluruhan. mengidentifikasi budaya asli atau
perilaku stereotipe dan untuk bertindak dengan sesuai.
budaya utama orang Amerika? Keluarga dan anggota ke
luarga yang berbeda, dapat berbeda dalam mengidentifi
BERLAWANAN DENGAN KELUARGA ANGLO kasi budaya mereka. Bukan memerhatikan adanya di
kotomi yang berlainan antara budaya orang Latin dan
Selain dukungan spiritual dan keluarga lebih penting di Amerika utama, terdapat suatu rentang dengan jumlah po
keluarga Latin, dalam studi Friedman (1985), melaporkan si~i yang tak-terbatas yang dapat diambil oleh individu dan
bahwa dukungan pasangan, bantuan penuh dari ternan dan keluarga.
tetangga, dan memperoleh informasi medis merupakan Mengingat pedoman pengkajian budaya dalam Bab 8
strategi koping keluarga" yang lebih penting bagi keluarga berkaitan dengan pertanyaan kunci untuk bertanya atau
Latin dibanmngkan Anglo. Selain perbedaan etnikyang observasi yang dilakukan. Selain itu, beberapa area peng
tampak ini, kelas sosial orangtua juga membuat suatu per kajian berikut berhubimgan erat khususnya ketika bekerja
bedaan dalam pola koping keluarga. misalnya, dukungan dengan keluarga Latin.
pasaogan dilaporkan merupakan carakopingt yang lebih • Oengan keluarga imigran, menanyakan pertanyaan
membantuoleh baik kelas menengah orang Latin maupun "Oi mana negara asal Anda?" dan mendengarkan
Anglo-yaQgumumnya memiliki lebih banyak jenis per cerita imigrasi anggota keluarga membantu untuk
nikahan yang berdasarkan perkawanan dibandingkan indi membangun suatu pemahaman ten tang budaya dan
vidu kelas bawah atau pekerja. negarayang ditinggalkan keluarga derta alasan me
Vega dan rekan (1986) juga mempelajari perbedaan et reka untuk meninggalkannya (Garcia-Preto, 1996).
nik (Anglo dan Latin) dalam koping keluarga-dalam hal • Pengkajian lingkungan keluarga Hispanik-Amerika
daya adaptasi dan kohesi keluarga. Baik keluarga Latin sering kali penting. Hal ini termasuk lingkungan ftsik
maupun Anglo tampak berfungsi dalam ikatan kesehatan dan sosial. Jika keluarga adalah keluarga imigran,
dalam hal kohesi daya adaptasi. apakah mereka menderita karena kehilangan du
Satu pertimbangan utama yang berkaitan dengan stra kungan so sial tradisional mereka. yimg tertinggal di
tegi koping keluarga yang berdasarkan budaya adalah ke negara asal mereka?
khawatiran tentang apa yang terjadi pada suatu keluarga • Apakah kurang familiarnya bahasa dan institusi di
ketika strategi koping keluarga yang berdasarkan budaya AS mengganggu akses mereka terhadap layanan ko
tidak ada. Peneliti berspekulasi bahwa konsekuensi keluar munitas dan kesehatan mereka?
ga Latin yang sangat bergantung pada dukungan keluarga Mengevaluasi besarnya keluarga berlangganan prak
(dan biasanya bukan bergantung pada dukungan ternan tik kesehatan tradisional atau rakyat dan perawatan
atau tetangga) dapat menimbulkan pengaruh yang ber kesehatan Barat harus menjadi bagian pengkajian
bahaya jika keluarga besar tidak ada (Keefe, Padilla, & budaya. Seperti yang disebutkan sebeluIilnya, umum
Carlos, 1978; Vega et aI., 1983). Ketika keluarga ini tidak bagi keluarga untuk berlangganan kedua bentuk pe
memiliki jaringan keluarga besar lokal, mereka kadang ha rawatan kesehatan, bergantung pada masalah keSe
rus berhadapan \anpa adanya dukungan sosial lain, mem hatan dan akses terhadap perawatan kesehatan Barat.
biarkan mereka, jarang dapat mem bantu mereka men gatasi Perawat keluarga dalam tatanan berbasis komunitas
stres. Friedman (1985) menegaskan peningkatan keren harus sensitif terhadap penggunaan dua sistem pe
tanan terhadap stres bagi keluarga inti orang Latin, yang rawatan kesehatan. Pada kenyataannya, sering kali
tidak didukung oleh keluarga besar, di bawah stres akibat penting untuk menanyakan keluarga apakah mereka
BAB 18 KELUARGA LATIN 491
mencoba jenis pengobatan Latin tradisional apa pun. Hispanik-Amerika yang sedikit terakulturasi dan miskin
Perawat keluarga harus mendekati isu ini dalam sikap (Gallegos, 1991). Saat merujuk keluarga yang mengalami
penuh hormat dan pengertian, bukan isyarat yang hambatan ini ke agensi yang berbeda, rujuk-an yang ter
tidak bijaksana bahwa praktik medis orang Latin koordinasi dan efisien serta prosedur masukan yang se
berkualitas rendah dan tidak dapat diterima. Jika di banyak mungkin akan meminimalkan kebingungan dan
lakukan dengan tepat, seperti diskusi akan mem memastikan hasil akhir yang lebih baik. Baik untuk
berikan kompetensi budaya perawat bagi keluarga, mengingat bahwa masalah keluarga lainnya dapat meng
dan akan turut berperan membentuk ikatan antara gantikan pemecahan masalah kesehatan. Membantu ke
perawat dan ke.luarga (Hong, 1993; Hong, Lee, & luarga menghadapi masalah yang berkaitan dengan ke
Lorenzo, 1995). Perawat keluarga tidak boleh men sehatan lainnya, sering kali dengan membuat rujukan yang
campuri praktik perawatan kesehatan keluarga non terkoordinasi baik, dapat membuka jalan bagi keluarga
Barat selama mereka tidak mengganggu kesehatan untuk digunakan dalam memecahkan masalah kesehatan
klien. Pada kenyataannya, jika obat tradisional tidak utama mereka.
berbahaya, mendukung dan mendorong tindakan ini Menerapkan pengetahuan tentang pola gay a hidup dan
dengan kombinasi terapi kesehatan Barat (disebut struktur anggota keluarga Hispanik-Amerika tradisional,
perawatan kesehatan komplementer) dapat menun perawat keluarga harus peka terhadap peran dan harapan
jukkan rasa hormat terhadap nilai, keyakinan, praktik anggota keluarga yang berbeda, seperti otoritas orang tua,
klien (Sheppard, 1990). khususnya ayah, dan nenek, dalam hal perawatan kesehat
an dan membesarkan anak. Ia juga harus menghormati
kekuatan khusus dari keluarga. Latin (Goldenberg &
fJt;INTERVENSI Goldenberg, 2002). Perawat keluarga tidak boleh meng
KEPERAWATAN harapkan seorang klien Latin untuk membuat keputusan
kesehatan yang signifikan hinggaia memiliki kesempatan
KELUARGA untuk berkonsultasi dengan keluarga. Agar klien patuh,
Bab 8membahas intervensi keperawatan keluarga berbasis . keluarga harus merasa positif mengenai keputusan kese
budaya yang tepat untuk bekerja dengan keluarga yang hatan dan merasa bahwa pengobatanyang dianjurkan akan
berbeda-beda. Berdasarkan pada pola keyakinan dan prak berhasil. Pentingnya saling bertanggung jawab antar
tiK secara budaya, serta karakteristik keluarga orang Latin, anggota kelarga harus diketahui. Profesional kesehatan
i~iervensi keperawatan keluarga khusus untuk keluarga keluarga harus berupaya untuk berkonsultasi dengan ang
Latin dibahas dalam bagian kesimpulan ini. gota keluarga yang memiliki otoritas dalam keluarga. Ber
Interaksi dengan keluarga Latin harus penuh rasa hor temu dengan keluarga besar untuk membahas diagnosis
mat, ramah, dan hangat, dengan sensitivitas yang ditun dan rencana pengobatan penyakit serius atau krooik bagi
jukkan kepada perasaan dan kebutuhan klien untuk me anggota keJuarga sering kali merupakan cara yang tepat
melihara martabatnya (Goldenberg & Goldenberg, 2002). untuk mengikutsertakan keluarga dalan rencana perawatan
Menghindari konfrontasi langsimg' dengan anggota ke dan proses pembuatan keputusan.
luarga Hispanik-Amerika dan waspada terhadap pesan Dengan mengetahui bahwa keyakinan dalam penyakit
yang tidak langsung dan samar juga penting. Ketidak rakyat mempertahankan pola budaya yang kuat pada I:e
sepakatan yang ringan dan sopan dari klien sebenarnya luarga Latin tradisional. perawatkeluarga yang bekl!ja .
dapat berarti ketidaksepatan yang kuat dari klien sehingga dengan keJuarga ini harus menjadi familiardengan keya
harus diklarifikasi dengan klien dalam sikap yang tidak kinan dan praktik kesehatan tradisional ini, termasuk pe
mengancam. nyakit rakyat, praktik penyembuhan, dan sistem perawatan
Selain itu, karena orang Latin cenderung untuk meng kesehatan tradlsional (mis., curanderismo). Anggota kr.III'
hormati gambaran otoritas dan dalam hal ini berpusat pada arga yang memegang keyakil)an rakyat danlatau melJg
profesional kesehatan, berupaya untuk membentuk jenis gunakan obat rakyat atau praktisi tradisional pada umum
hubungan perawat-klien yang setara mungkin bukan yang nya tidak akan membahas gagasan dan praktik ini dengan
paling efektif. Klien Hispanik dapat merasa lebih nyaman praktisi perawatan kesehatan Barat kecuali jika ditanyakan
dengan hubungan hierarkis danpendekatan instruktif ter secara langsung (Huff & Kline, 1999).
struktur. Paling baik untuk menekankan anggota keluarga dewasfI
Perawat keluarga, khususnya yang bekerjas dalam ko yang sakit mengenai tanggung jawab mereka (Rankin &
munitas dan perawatan kesehatan primer, harus waspada Stallings, 2001) dan mendorong seluruh anggota keJualV,II
dan memahami masalah Iingkungan sosial serta hambatan atau keluarga besar untuk mengadopsi program kesehatan
diskriminasi oleh institusi yang dihadapi oleh keluarga yang baru, seperti program diet atau memperoleh imunisasi
492 BAGIAN 4 KERAGAMAN BUDAYA PADA KELUARGA
bukannya hanya mendorong individu untuk menjalani sen sesuai dengall kebudayaan dalam kOtllUnHllS Larin. (hIm.
diri. Orang dapat lebih terpengaruh oleh apa yang anggota EI)
keluarga yang penting lainnya katakan dan lakukan daripada Program perencanaan untllk menyesuaikan pola dan
apa yang praktisi kesehatan anjurkan. Monroe (1990) men nilai budaya Latin merupakan suatll pengembangan saran
jelaskan mengapa banyak orang Latin yang belum mengerti . ini selanjutnya. Karena keterlibatan dan partisipasi bekelja
pesan mengenai perilaku promosi kesehatan. paling baik, rencana program berorientasi keluarg<l dian
Pesan kesehatan harus menggunakan nilai keluarga Latin jurkan. Pembinaan berorientasi keluarga bukan individu
lradisional ... D:ilam memengaruhi, meminla seorang Latin berorientasi perawatan diri merupakan cara lain pernyata
untuk lebih banyak berolah raga dan memakan diet rendah an saran di atas. Bias budaya kita sendiri mungkin untuk
lemak pada umumnya tidak efektif jika mengatakan dapal perawatan diri dan upaya individual, namun bagi orang
menimbulkan jangka pendek. yaitu seseorang dapat mera Latin yang menghargai familialisme, membantu keluarga
sa lebih baik. atau lebih kurus. Orang Latin, seperti ordng
untuk menjadi kompeten lebih reliabel.
Indian-Amerika, cenderung untuk melihal sesuatu lebih
pada suatu konteks sosial. .. Tidak selalu menyangkul saya, Anggota keluarga, termasuk keluarga besar, mungkin
saya. dan saya. Tetapi lebih pada "Bagaimana akan me ingin berperan aktif dalam terapilrehabilitasi anggota yang
mengaruhi keluarga saya? Saya akan hidup lebill lama; sakit. Sangat penting untuk membiarkan semua anggota
oleh karena itu, keluarga saya akan lebih baik". Mudah keluarga besar untuk bertanya dan berpartisipasi sebanyak
untuk melihat pengaruh kurangnya pesan kesehatan yang mungkin dalam terapi/rehabilitasi.
etfRANGKUMAN
Terdapat baik demografik maupun praktik yang kelas bawah dan pekelja sering kali mengalami
mendesak bagi perawat keluarga untuk memiliki diskriminasi pekerjaan, pengangguran, dan menjadi
~suatu pemahaman yang baik mengenai keluarga pekerja kasar, dengan upah minimal.
" Latin;Pemahaman ini penting untuk memberikan Secara pendidikan, pekeljaan, dan ekonomi, orang
asuhan yang kompeten dan sesuai dengan budaya. L1tin, kecuali orang Kuba-Amerika, biasanya tidak
Orang Latinadala~ orang yang tinggal di AS yang lebih beruntung dibandingkan orang Anglo
.. m emiliki leluhur yang berasal dari negara Amerika Amerika.
Latin.di Belahan Barat bumi-Meksiko, Puerto Riko, Walaupun akulturasi keluarga Latin telah menjadi
. Kuba'; Amerika Tengah dan Selatan, seluruhnya ber proses penting yang digunakan untuk menjelaskan
jumlilh 22 negara. adaptasi orang Latin terhadap budaya Amerika, pe
Secara demografis, terdapat desakan besar dalam nelitian menemukan bahwa prosesnya kompleks, ti
imigrasi Orang Latin ke AS pada dekade terdahulu. dak setara, dan tidak sempurna. Orang Latin biasanya
Pada tahun 2005, orang Latin menjadi kelompok terakulturasi dalam ban yak bidang, namun memper
minoritas terbesar di AS. Mereka berusia relatif mu tahankan pola yang berasal dari blldaya dalam bidang
da dan memiliki angka kelahiran tinggi, yang berarti lainnya, seperti sentralitas keluarga besar dan dnta
baru saja terjadi ledakan populasi. mereka.
• Kelompok Latin terbesar adalah berasal dari Meksiko Untuk memahami keluarga Latin saat ini, seseorang
(59%), diikuti oleh Puerto Riko (10%), Amerika Se harus memahami pengalaman imigrasi (karena ba
latan dan Tengah (9%), dan Kuba (4%). Orang Latin nyak orang Latin adalah imigran) mereka dan tan
lainnya terhitung sebanyak 18%, menurut data sensus tangan lingkungan yang mereka pahami.
tahun 2000. Karena komitmen terhadap keluarga, saat ini lebih
Gelombang imigran Latin pertama datang ke AS se banyak orang Latin yang tinggal di dalam keluarga
telah Perang Dunia II. Sejarah y.ang mempertemukan inti tradisional dibandingkan keluarga kulit hitam
dengan AS telah bermacam-macam membentuk ke atau putih. Akan tetapi, terdapat peningkatan jumlah
lompok Latin. bentuk keluarga yang berbeda-beda di kalangan
• Benturan keluarga Latin-masyarakat AS terjadi me orang Latin saat ini-seperti keluarga orang tunggal,
lalui partisipasi sekolah anak dan pengalaman pe keluarga dengan 2 bangsa, dan rumah tangga keluarga
kerjaan orang tua. Partisipasi sekolah anak telah multipel.
menyebabkan perselisihan nilai antara sekolah (me • Gambaran keluarga Latin terdahulu dalam literatur
nunjukkan nilai orang Amerika) dan nilai keluarga sering kali keliru. Banyak gambaran ini yang tidak .
yang dipegang secara tradisional. Benturan pekeljaan mempertimbangkan perbedaan kelas sosial dan mem
sering kali menjadl masalah juga pada orang Latin pertahankan stereotipe negatif.
BAB 18 KELUARGA LATIN 493
Beberapa nilai keluarga Latin dibahas. Ini adalah ke megang keyakinan kesehatan tradisional dan meng
unggulan familisme dan dengariini; keluarga secara gunakan praktik dan praktisi kesehatan tradisionaI,
bersama-sama saling menghargai kewajiban. du khususnya untuk penyakit rakyat, seperti halnya pc
kungan. dan timbal balik keluarga. rawatan kesehatan Barat.
Nilai konftik antara generasi merupakan hal yang • Bagi orang Latin, hambatan signifikan untuk mc
biasa di keluarga Latin. Pemaparan teri1aoap nilai manfaatkan perawatan kesehatan Barat tetap ada.
orang Amerika terjadi melalui sekolah •. pekerjaan, Hambatan ini sangat berkaitan dengan kurangnya
tempat tinggal di dalam barrio. asuransi kesehatan kerja, cara perawatan kesehatan
Walaupun peran keluarga berubah dalam banyak ke Barat diberikan (terlihat sebagai klinis, tidak ramah,
luarga Latin, ayah tetap memegang suatu posisi oto dan membingungkan). dan sikap bungkam menggu
ritas utama dan rasa hormat dalam keluarga. Peran nakan bantuan akibat ketakutan bahwa status imigra
tradisional istri adalah menjadi pengasuh, wanita dan sinya mungkin t e r a n c a m . ·
ibu yang mengorbankan diri sendiri. Peran wanita • Koping keluarga yang diturunkan secara budaya
dalam keJuarga berubah seiring mereka menjadi ter termasuk mencari dan menggunakan dukungan ke
didik dan .ikut dalam tenaga kerja. {uarga besar dan spiritual, serta penilaian pasif/fa
• Pola komunikasi dan sosiaIisasi dalam keluarga Latin talisme.
sangat dipengaruhi budaya. TabeI 18-1 membahas • Area pengkajian dan intervensi keluarga tertentu
perbedaan ini, dan perbedaan utama lainnya an tara dianjurkan dan saling berkaitan era!, memberikan
orang Anglo dan Latin. struktur, gaya hidup. keyakinan, dan praktik keluarga
Banyak keluarga Latin, khususnya mereka yang barn Latin.
bermigrasi ke AS danlatau mereka yang miskin, me
• LAYIHAN
Tinjau sketsa keluarga dan jawab pertanyaan terkait.
1. Sebagai perawat keluarga utama yang merawat Ny. Lopez. apa pengkajian budaya keluarga
Anda?
2. Apa Informasi yang Anda ingin dapatkan tentang keluarga (sebagai bagian dari pengkajian
Anda)?
3. Apa intervensi pengkajian keluarga yang tepat dalam bekerja dengan keluarga ini?
494 BAGIAN 4 KERAGAMAN BUDAYA PADA KELUARGA
lik modal.
emosional.
KELUARGA AFRlKA-
AMERlKA
i>alISI BAB
1. Mengidentifikasi populasi yang menyusun orang Afrika 4. Menyebutkan suatu pendapat mengenai apa batasan
Amerika. yang paling penting dari literatur keluarga kulit hitam
2. Menyebutkan kecenderungan demografi di kalangan dan mengapa. .
orang Afrika-Amerika dan menjelaskan faktor yang ber 5. Mendiskusikan bentuk keluarga kulit hitam yang paling
kaitan dengan kecenderungan tersebut. banyak dan mengapa mereka berbeda dari bentuk
3. Mendiskusikan dengan singkat status keluarga Afrika keluarga kulit putih.
Amerika saat ini, berkaitan dengan pertumbuhan kelas 6.· Mengidentifikasi tiga strategi koping penting dori
menengah dan bawah. keluarga Afrika-Amerika.
497
498 BAGIAN 4 KERAGAMAN BU DAYA PADA KELUARGA
7. Menjeloskon secoro luos perbedoon d~lom sosiolisosi di kuHt hitam kelasmenengah, keras pekerio, dan kelos
kolongon kelos pekerjo, don kelos bowoh keluorgo bawoh.
Afriko-Ameriko. 10. Menjeloskan duo pertimbongon pengkajion keperowotan
8. Mengidentifikosi duo proklisi don pengoboton trodisional keluorgo berdasorkan pado polo budoyo orang Afrika
yang ado di dalom komunitos Ameriko kulit hilom dan di Amerika.
mosa lalu. 11. Menjelaskan liga inlervensi keperowotan keluargo
9. Membondingkon slruktur.kekuosoon don peron keluorgo berdasarkan poda polo budaya Afrika-Amerika.
Menurut sensus pada tahun 2000, orang Afrika-Amerika orang Latin. Saat ini. lebih dari 81 % orang Afrika-Amerika
adalah kelompok minoritas rasletnik yang paling besar di tinggal di wilayah perkotaan (U.S. Bureau of the Census,
Amerika Serikat. Orang Afrika-Amerika secara geografis 200a). Persentase orang Afrika-Amerika dalam populasi
dan sosioekOl".lOmi sangat berbeda. Meskipun demikian, akan meningkat dengan lambat dan pada tahun 2050 di
mereka memiliki kesamaan asal budaya (berasal dari afrika proyeksikan meliputi 14% populasi AS (Rosenblatt, 1996)
berabad-abad yang lalu dan warisan perbudakan dalam (Lihat Tabel 8-1). Dua perkembangan drastis teljadi dalam
waktu lama) dan kebutuhan untuk mengelola stres yang 0 populasi kulit hitam di AS sejak gerakan hak sipil pada
disebabkan diskriminasi dan hambatan sosial lainnya serta tahun 1960-an. Perkembangan pertama adalah munculnya
il)stitusi. Kebanyakan nenek moyang keluarga Afrika kelas menengah yang kuat secara ekonomi, besar, dan
Amerika datang secara langsung dari Afrika. Akan tetapi, autentik-pendidikan, gaji, perumahan yang lebih baik di
beberapa, bermula datang dari Afrika, namun akhir-akhir bandingkan kelompok Afrika-Amerika di masa lalu.
ini ada yang berasal dari Hindia Barat atau Amerika Tengah (Cose, 1999; Gelman et aI., 1988; Hutchinson. 1988). Per
atau Selatan. kembangan lainnya adalah muncul dan tumbuhnya kelas
Dalam bab ini, baik orang Afrika-Amerika maupun bawah kulit hitam (Cose; Taylor, Chatters, Tucker, &
kulit hitam digunakan untuk menjelaskan kelompok ras/ Lewis, 1990). Pada tahun 1997, 27% dari seluruh orang
etnik. Literatur saat ini menyebut keluarga Afrika-Amerika Amerika kulit hitam adalah kaum miskin sedangkan hanya
juga menggunakankedua is!ilah tersebut dengan saling sekitar 11 % kaum miskin dari selurun orang Amerika kulit
bertukar. o putih (Fulwood, 1996; Cose) (Iihat Gambar 18-2).
"Keluarga adalah satu tradisi yang terkuat dan terpen Kelas menengah kulit hitam meningkat pada tahun
ring dalam komunitas kulit hitam" (Franklin, 1988, him. 1990-an, sedangkan kelas bawah kulit hiram meningkat se
23). Tidak jelas bagaimana tradisi ini merupakan bagian kitar tiga kali lebih besar daripada sebelumnya pada tahun
warisan orang Afrika dan seberapa banyak terjadi di Dunia 1970- dan 1980an (Cose, 1999). Kelompok ini, seperti
Baru. yang dibahas dalam Bab 8, menimbulkan patologi sosial
Perkembangan keluarga Afrika-Amerika kontemporer bersama yang tidak proporsional akibat hidup dalam suatu
menyingkirkan warisan perbudakan yang membawa pen geto (wilayah kumuh berisi ras minoritas)-kemiskinan,
deritaan. Selama masa perbudakan, keluarga kulit hitam pengangguran, angka kesejahteraan yang mahal, angka tu
berfungsi hanya atas izin pemilik budak dengan tujuan nawisma dan kejahatan yang tinggi, perang geng, obat
mempertahankan sistem dan memperbaiki status sosioeko obatan, putus sekolah, serta kehamilan remaja. Kemiskin
nomi pemilik budak. Keluarga kulit hitam tidak memiliki an telah memukul dengan keras terutama anak. Misalnya,
otonomi atau kemandirian. Seorang budak dapat mem dalam 65% dari keluarga Afrika-Amerika yang dikepalai
o bangun unit keluarga jika sesuai'dengan kebutuhan pemi ibu, anak-anak adalah kaum miskin°. Anak kulit hitam tiga
lik budak. Unit ini sering kali berpusat pada ibu, dengan kali lebih cenderung menjadi bum miskin dibandingkan
hubungan yang utama antara ibu-anak dan suami-istri serta anak kulit putih (lihat Tabek 8-5).
hubungan yang renggang antara ayah-anak (Rainwater, Kesempatan dari tiga dekade terakhir menyebabkan ke
1971). las bawah menjadi terisolasi dari orang kulit hitam yang
terdidik dan ambisius yang mengambil keuntungan dari
kesempatan untuk bergerak ke lingkungan tetangga yllng
f1f,>POLA DEMOGRAFI ORANG
lebih banyak kelas menengahnya dan menjauh dari geto.
AFRIKA-AMERIKA
Untuk kelas bawah yang tertinggal, statistik pada Tabel
19-1 menunjukkan kondisi kesulitan mereka.
Keluarga Afrika-Amerika meliputi sekitar 12% populasi Dengan semakin meningkatnya proporsi kaum miskin
orang Amerika. Diproyeksikan pada tahun 2005, mereka kulit hitam dan proporsi kulit hitam yang berpenghasilan
akan menjadi kelompok minoritas kedua terbesar-setelah tinggi (Cose, 1999, Malveaux, 1988), terdapat polaritas
BAB 19 KELUARGA AFRIKA-AMERIKA 499
perbedaan yang luar biasa di dalam komunitas kulit hitam 1989; Staples, 1985, 1989). penyebab banyaknya keluarga
(Levy. 1988; Taylor, 2000). Penting untuk menekankan kulit hitam dengan orang lua tunggal adalah sedikitnya pria
kompleksnya perbedaan keluarga kulit hitam di Amerika. kulit hitam pada kelas bawah yang belum cukup dewasa
Meskipun jumlah orang kulit hitam semakin meningkat untuk menikah.
dan status kelas paling bawah semakin memburuk, mayo
ritas orang kulit hitam telah mengalami perbaikan ekonomi PERNIKAHAN: DITUNDA DAN MENURUN
yang substansial, walaupun tentu saja lebih banyak per
baikan yang dibutuhkan (mis., pendapatan rata-rata orang Status pernikahan orang tua· kulit hitam berubah. "Perni
kulit hitam hanya 62% dari pendapatan menengah orang kahan menjadi suatu gaya hidup yang minoritas bagi orang
kulit putih) (Cose). tua kulit hitam". (McAdoo, 1995. him. 23). Pernikahan di- .
tunda hingga usia 20 tahun akhir (kecenderungan di AS
pada umumnya. namun lebih sering diungkapkan di ka- .
KEHAMILAN REMAJA DAN KELUARGA
langan orang kulit hitam). Selain itu. angka pernikahan
ORANG TUA TUNGGAL
sangat menurun. Hanya 44% orang kulit hitam dewasa
Angka kehamilan remaja yang sangat tinggi yang menye yang menikah pada tahun 1991. dibandingkan 64% pada
babkan terbentuknya keJuarga orang tua tunggal, yang ke- . tahun 1970. Kebanyakan mereka yang tidak menikah. ti
mudian hidup dalam kemiskinan, merupakan kekhawatir dak berpisah. Pernikahan penting baik untuk alasan eko
an utama kesehatan keluarga dan masyarakat. Akan tetapi, nomi (dua orang tua membuat pendapatan rumah tangga
mayoritas (dua per tiga) dari kelahiran di luar nikah, adalah lebih tinggi-sering kali cukup untuk menge)uarkan mereka
bukan remaja. tetapi wanita dewasa di atas usia 20 tahun dari kemiskinan) maupun untuk stabilitas pernikanan. Li
(McAdoo, 1995). Proporsi keluarga orang tua tunggal le teratur mem.bahas beberapa alasan pernikahan ditunda dan
bih tinggi di kalangan orang Afrika-Amerika jika diban menurun. Ketidakseimbangan rasio jenis kelamin (Jebih
dingkan Anglo-Amerika-secara berturut-turut 45 dan 35% banyak wan ita yang lajang dan cukup dewasa untuk me
dari seluruh rumah tangga (U.S. Census Bureau, 2000a). nikah dibandingkan pria) diidentifi kasi sebagai faktor uta
Menurut beberapa ahli sosioJogi (Meisler & Fulwood, ina. Jumlahnya sekitar 32 pria untuk setiap 100 wan ita di
TABEL 19-1
Sumber: Clinton (1995). Edelman (1997), Fulwood (1996). Schulte (1995), dan U.S. Bureau of the Census (2000b).
500 BAGIAN 4 KERAGAMAN BUDAYA PADA KELUARGA
dalam pernikahan orang Afrika-Amerika. KetidaKseim sangat balk, berkaitan dengan masaTalu l11ereka. S-emua
bangan disebabkan oleh angka kematian yang tinggi pada indikator keberhasilan (mis., pekerjaan, pemifikan rumah,
remaja dan orang dewasa serta angka penahanan dan kecakapan membaca dan matematika, anglca mortalitas
pengangguran yang tinggi pada pria kulit hitam; penca bayi) meningkat, sedangkan indikator disfungsi (kejahat
paian pendidikan yang lebih tinggi pada wanita; 'status an, kelahiran pada wanita lajang, kemiskinan) menurun.
kesehatan pria yang lebih buruk; dan peningkatan insidens Pad a beberapa dekade terakhir, keberuntungan dan pros
bunuh diri di kalangan pria kulit hitam. Kemandirian wa pek keluarga kulit hitam meningkat. Akan tetapi berita
nita dalam ekonomi dan partisipasi tenaga kerja yang me buruknya, adalah bahwa tidak semua kulit hitam Amerika
ningkatjuga membuat wanita Afrika-Amerika kurang ber menikmati kesejahteraan ini. Meskipun semua kemajuan
minat menikah (McAdoo; Taylor, 2000). terjadi, masih banyak keluarga kulit hitam yang bekerja
namun miskin atau merupakan bagian kelas bawah. Selain
itu, Amerika masih sangat memisahkan semua tingkat so
PENINGKATAN JUMLAH PRIA AFRIKA
sioekonomi yang berkaitan dengan pola tempat tinggal
AMERIKA YANG BERMASALAH
(Cose, 1999; Craig & Clymer, 2000).
Terdapat.kekhawatiran yang meluas mengenai penurunan Staples (1989), seorang ahli sosiologi keluarga terkenal,
keadaan pria dewasa kuJit hitam pada orang Afrika menghasilkan perspektif status keluarga Afrika-Amerika
Amerika dan komunitas pada umumnya (He_ady, 1996). masa kini dan masa lalu. Ia merangkum masalah keluarga
Pria kulit hitam ditempatkan berada pada dasar dari ham kulit hitam sebagai masalah yang sarna seperti pada abad
pir setiap indikator sosial-angka pengangguran dan mor terdahulu. Masalah utamanya adalah kemiskinan dan ra
talitas bayi yang tinggi, harapan hidup paling rendah, serta sisme. Stresor utama dalam kehidupan keluarga kulit hitam
kurang berpendidikan (Harris, 1990; Savage, 1990). Angka adalah tekanan sosial dan psikologi dari rasisme dalam
kemiskinan tiga kali lebih tinggi di kalangan pria dewasa lingkungan sehari-hari. Stresor ini disebut sIres lillgkullg
kulit hitamdibandingkan rekan wanita mereka. Pada ta an duniawi yang ekstrem di dalam beberapa literatur
hun 1995, menurut laporan survei nasional ("Sentencing (Peters & Massey, 1983; Peters, 1997).
Project"), 30% pria remaja kuJit hitam (20-29 tahun) Hubungan ras terus menjadi hambatan utama integrasi
berada di bawah pengawasan sistem keadilan kriminal, orang Afrika-Amerika; orang Amerika kulit hitam dan ku
. selain tragedi ini, remaja kulit hitam terbunuh-hampir se-' lit putih sering kali melihat dunia yang sama dengan cara
lalu,oleh pri"/ikulit hitam lainnya-sekitar 10 kali lipat ang yang sangat berbeda, dan meskipun kemajuan h.iar biasa
ka pria kulit putih yang terbunuh dalam kelompok usia terjadi dalam hubungan orang kulit hitam dan putih, suatu
yang sarna (Brownstein, 1995). Sayangnya, pada keadaan kerenggangan yang besar tetap ada. Mantan Presiden
pria kulit hitam tersebut, National Association for Clinton, dalam disKusi di University of Texas (1995),
. Advancement of Colored People (NAACP) menyebut pria membicarakan mengenai tanggung jawab seluruh orang
kulit hitam sebagai spesies yang "berbahaya". Amerika untuk mengakui ketidakadilan dan untuk mem
bantu memulihkan perpecahan kedua ras. Ia menyatakan:
Orang Amerika kulil putih memahami dan mengakui akar
fJa.'KELUARGA AFRIKA
dari rasa nyeri orang kulit hitam. Hal ini dimulai dengan
AMERIKA: WARISAN
perlakuan yang membedakan, awalnya dalam hukum dan
kemudian dalam kenyataan. Bahkan orang Afrika-Amerika
KERENTANAN DAN
telah hidup terlalu lama dengan sislem keadilan yang,
RESILIENCE dalam banyak kasus telah dan terus memburuk bukan adil.
Catatan penganiayaan berkembang dari hukuman mati dan
Catatan gambaran keluarga Afrika-Amerika memberikan putusan tuntutan hingga salah penahanan dan brutalitas
polisi. Tragedi Emmett Till dan Rodney King. adalah pe
dua gambaran berlawanan-resilience (daya bangkit) yang
nanda berdarah atas keadaan serupa. (him. All)
luar biasa (keluarga menunjukkan resilience, strategi ko
ping adaptif, dan suasana hati optimis [African-American Walaupun masa depan keluarga kelas menengah kulit
Monitor, 1999) dalam konteks lingkungan masa lalu atau hitam tampak positif, masa depan keluarga kulit hitam di
masa kini yang keras) dan hal lain yang membahayakan kelas bawah tampak redup. Pria kulit hitam terus meng
keluarga dengan masalah utama dalam hubungan ras, hi alami ban yak masalah, seperti yang tercantum dalam Ta
dup dengan kemiskinan dan rasisme (Cose, 1999; Greene, bel 19-1, sedangkan wan ita kulit hitam dan peran mereka
1995; Ingrasia, 1993; Johnson, 1997). berada dalam keadaan transisi-sebanding dengan per
Kabar baik mengenai keluarga kulit hitam adalah bah ubahan wanita Amerika pada umumnya (penurunan. ke
wa kelas menengah kulit hitam berada dalam keadaan yang suburan dan kebebasan yang lebih besar) (Staples, 1989).
BAB 19 KELUARGA AFRIKA-AMERIKA 501
~STAT~S KELl.1ARGA rekan kulit putih dafam gayahidup keliiiirga ailii tidak
AFRIKA-AMERIKA: KRITIK menunjukkan ketegangan yang meluas dari keluarga kulit
hitam miskin.
LITERATUR Keluarga Afrika-Amerika, terlepas dari keadaan kelas
sosial, telah berulangkali disebut sebagai struktur matri
Terdapat kritik yang tersebar di masa lalu terhadap lapor
fokal, yaitu tekanan pada bentuk keluarga ini disebabkan
an pemerintah dan tulisan para ilmuwan sosial mengenai
perpisahan suami dan istri selama perbudakan dan baru
keluarga. kulit hitam (Taylor, 2000). Laporan pemerintah
baru ini akibat kenyataan ekonomi, pembatasan kesejah
yang paling kontroversi ditunjukkan oleh laporan Daniel
teraan, dan kurangnya pria kulit hitam yang lajang dan
P. Mohnihan, saat itu menjabat Asisten Sekretaris Tenaga
berusia cukup dew as a untuk menikah (Clinton, 1995).
Kerja, yang menulis laporan yang mengidentifikasi ke
Akan tetapi menurut Billingsley (1992) dan Willie (1976),
luarga kulit hitam dengan "kekacauan patologi" dan de
pernyataan mengenai struktur matrifokal ini tidak dengan
ngan suatu kemunduran masyarakat kulit hitam. Ia
tepat memperhitungkan untuk kisaran total keluarga kulit
menyimpulkan bahwa keluarga kulit hitam merupakan
hitam dalam masyarakat kita. Yang paling penting, se
keluarga berantakan, berdasarkan kesimpulannya atas ba
bagian besar dari pria dan wanita dewasa bekerja untuk
nyaknya data statistik. yang menunjukkan fenomena ter
menopang keluarga mereka. Walaupun masih di bawah
sebut seperti jumlah keluarga yang tidak memiliki ayah,
proporsi anak keluarga kulit putih dengan dua orang tua,
anak yang sejahtera, dan kenakalan anak. Hal ini membuat
sekitar satu per tiga keluarga kulit hitanradalah keluarga
laporan ini terkenal sangat kontroversial dan ditandai
dengan dan orang tua (Cose, 1999; Glick, 1997).
dengan debat dan dialog mengenai keadaan keluarga kulit
hitam. Dan lebih penting lagi, apa/siapa korban dan pe Keluarga kulit hitam telah beradaptasi. dengan masya-'
nyebabnya. Debat yang sebenarnya sering kali berpusat di rakat yang lebih besar dalam berbagai cara, dengan peng
seputar siapa yang harus "disalahkan" untuk banyak ma alaman yang biasa terjadi mengenai diskriminasi rasial,
salah yang dialami keluarga kulit hitam. Apakah keluarga penindasan, dan kesengsaraan ekonomi memainkan peran
itu sendiri, perlakuan masyarakat Afrika-Amerika, atau . yang sangat penting. Stresor ekonomi meliputi kemiskin
kombinasi baik faktor ekstemal maupun internal? (seperti an, pengangguran,. tempat . tinggal, dan pelayanan kese
yang kita ketahui dari studi lainnya, kekuatan yang paling hatan (McAdoo, 1995); Billingsley ,(1922), seorang ahli
besar bagi perilaku keluarga adalah faktor eksternal, ter sosiologikulit hitam, meyakini bahwa berbagai struktur
utama desakan ekonomi). dan fungsi dari keluarga kulit. hitam telah menyebabkan
'.' Walaupun Moynihan menyatakan bahwa perlakuan ma sebagian besar reaksi adaptif terhadap. berbagai kondisi
syarakat kuJit hham adalah faktor yang pada akhimya di dan stresor sosioekonomi yang .mengancam kelangsungan
salahkan, pernyataan ini disembunyikan di antara ban yak hidup keluarga kulit hitam.
bukti keluarga kulit hitam yang bermasalah. Laporannya
. juga menunjukkan bahwa keluarga' kulit hitam 'sendiri, STUDI KELUARGA AFRIKA-AMERIKA OLEH
sebagai akibat kelemahannya, memiliki karateristik yang PARAILMUWAN SOSIAL
menyulitkan kesajehteraannya. Moynihan mengidentifika
si struktur matriarkal keluarga kulit hitam sebagai kon Seperti dalam literatur keluarga Meksiko-Amerika, terda
tributor utama terhadap kemunduran keluarga kulit hitam. pat juga banyak kritik mengenai tulisan i1muwan sosial
Billingsley (1968) dan i1muwan keluarga kulit hitam mengenai keluarga kulit hitam(Johnson, 1997). Dodson
lainnya tidak sependapat. Mereka melihat keluarga kulit (1988) mengkritisi Iiteratur keluarga kulit hitam sebagai
hitam sebagai sistem adaptif dan resilience serta bersikeras tidak konsisten, konseptual yang buruk, dan cacat dalam
bahwa keluarga kulit hitam bertahan hidup dari petjalanan hal rancangan penelitian. Hill dan rekan (1993) mengutip
panjang mereka dari Afrika ke Amerika dengan memben tersebarnya perspektif penelitian yang tidak adekuat yang
tuk kekuatan karakteristik-terutama suatu rasa terhadap telah memandu penelitian dan kebijakan sosial keluarga
keluarga besar yang memberikan dukungan dan peng Afrika-Amerika.
asuhan selama krisis tidak adanya orang tua (Billingsley, Literaturawal mengenai keluarga kulit hitam pada
1992; Greene, 1995; Hill, 1971; Taylor, 2000). tahun 1960- dan 1970-an umumnya melihat keluarga kulit
Satu poin klarifikasi penting yang berasal dari perde hitam yang melenceng dari aliran utama gaya hidup ke
batan mengenai keadaan keluarga kulit hitam adalah isu luarga kulit putih sebagai penyimpangan atau patologis.
mengenai keluarga kelas bawah kulit hitam (Taylor, 2000). Menggunakan teori defisit (Peters, 1981), akar masalah
Meskipun mengakui bahwa rasisme ada terhadap seluruh sering kali diyakini terletak dalam keluargakulit hitam
kulit hitam, keluarga kelas menengah kulit hitam sangat mereka sendiri. Ilmuwan sosial dan mediacenderung untuk
beragam pada kelas bawah. Hal tersebut serupa dengan memandang keluarga kulit hitam sebagai'homogen: Miskin
502 BAGIAN 4 KERAGAMAN BUDAYA PADA KELUARGA
dan ben.nasalah. Contohnya adalah analisis artikel yang lebih banyak memiiiki extend'eiilamlly dafipadaKllfifputfh
diterbitkan dalam Journal ofMarriage and the Family dari (Glick, 1997; Taylor, 2000). Banyak keluarga kulit hitam
tahun 1939 sampai 1987 (Demos, 1990). Dalam artikel ini, yang bukan merupakan bentuk keluarga inti terdiri dari
sumber penyimpangan diidentifikasi. Suatu tesis kemis kelompok kerabat seperti kakeklnenek dan cucu mereka,
kinan kebudayaan merupakan fokus utama sepanjang. ta kakakladik laki-Jaki/perempuan, dan kerabat lainnya. Ka
hunan survei dan merupakan sumber penyimpangan yang dang kerabat yang ti.dak ada hubungan darah (kerabat fik
nyata dari keluarga Afrika-Amerika. Fokus ini telah sa tif) juga bagian dari extended family (Glick). Sekitar 1 dari
ngat berkurang pada tahun-tahun belakangan ini (Taylor, 5 keluarga Afrika-Amerika adalah extended, dibandingkan
2000). dengan 1 dari 10 keluarga kulit putih (Taylor). Keluarga
Pada dua dekade terakhir, sejumlah penelitian kulit hitam kelas pekerja dan menengah dapat memiliki
(McAdoo, 1983; Peters, 1981; Staples, 1985) memandang seorang kerabat yang lebih tua yang tinggal di rumah
keluarga .dan kelas sosial kulit hitam dengan perspektif mengasuh anak semen tara kedua pasangan bekerja. Dalam
teori yang lebih positif (Billingsley, 1992; Coner-Edwards keluarga miskin, poJa yang lebih umum adalah kerabat
& Spurlock, 1988; McAdoo, 1982). Melalui pendangan perempuan yang lebih tua menjaga pihak kerabat wanita
yang lebih positif. ini, kehidupan keluarga kulit hitam yang termuda dan anak-anaknya.
dipandang dari suatu perspektif varian kebudayaan Rumah tangga tiga generasi biasanya adajika tidak ada
(Johnson, 1997). Hal ini juga merupakan perspektif sistem suami. Kebanyakan pasangan yang menikah memiliki ru
dan ekologi, suatu perspektif yang memandang keluarga mah sendiri. .
kolit hitam sebagai keluarga yang hidup, fungsional, dan Satu pola kebudayaan utama yang tereatat di dalam Ii
. berinteraksi da,lam masyarakat. "Pendekatan ini meng teratur keluarga kulit hitam adaJah ketergantungan yang
anggap bahwa kebanyakan keluarga kulit hitam telah kuat pada extended family (McAdoo. 1995). Konsep
membentuk pola perilaku dan sikap serta praktik mem extended family di kalangan orang Afrika-Amerika dapat
besarkananak yang tepat untuk nilai dan desakan dalam berarti bahwa anggota keluarga tinggaJ di dalam satu ru
kehidupan mereka" (Peters, him. 73-74). Aspek unik dari mah tangga ataudalam rumah tangga terpisah. Ikatan
kehidupanGrang kulithitam tidak perlu dianggap sebagai orang tua-anak di sepanjang perjalanan hidup adalah sa
cerminan patologi (Johnson; Taylor, 2000). ngat dekat (Taylor e! al., 1998). Pasangan muda kulit hit
Salah satu kekurangan yang penting pada literatur kelu am lebih memilih tinggal .di dekat keluarga asli mereka.
arga Amerika kulit.hitam adalah kurangnya penelitian me Ikatan kekerabatan yang kuat juga dibuktikan melalui
ngenai orarigkulit hitam yang berasal dari negara dan ke frekuensi yang tinggi pada keluarga kulit'hitam yang
budayaan berbeda. Perhatian besar harus diberikan kepada mengajak kerabatnya (khususnya anak di bawah usia 18
keluarga imigran Amerika kulit hitam yang berasal dari tahun) untuk tinggal di dalam rumahnya. Keluarga kulit
Hindia Barat, Amerika Tengah dan Selatan, serta Afrika hitam telah membentuk jaringan mereka sendiri guna
(Johnson, 1997). pengadopsian .anak seeara informal (Hill & Shackleford.
1986). Bayi yang lahir dari anak perempuan dan wanita
yang tidak menikah sering kali di asuh di rumah; pada
~BENTUK. KELUARGA DAN tahun 1978 sekitar 90% anak keluarga kulit hitam di
SISTEM KEKERABATAN besarkan oleh orang tua atau kerabat, sedangkan dalam
AFRIKA-AMERIKA keluarga kulit putih hanya 33% anak yang lahir dari anak
perempuan dan wanita yang tidak menikah yang di asuh di
Pada tahun 1997, 35% dari seluruh keluarga kulit hitam rumah.
dengan anak di bawah usia 18 tahun adalah keluarga inti Sejarahnya, tradisi tinggal bersama sebagai suatu
dengan dua orang tua (Cose, 1999). Walaupun keluarga extended family dapat berasal dari kebudayaan Afrika Ba
orang tua tunggal yang dikepalai wanita biasa terlihat (45% rat (Hines & Boyd-Franklin, 1996). DaJam kasus apa pun,
dari seluruh keluarga kulit hitam adalah orang tua tunggal extended family harus berperan sebagai suatu alat penyatu
pacta tahun 2000 menurut U.S. Bureau of the Census sumber (Taylor, 2000; Thornton, 1995). Extendedfamity,
[20ooa]), keluarga kulit hitam yang khas dan ideal masih terlepas dari kelas sosial, memberikan timbal baHk dan
dianggap keluarga inti dengan orang tua lengkap. jaringan bersama, saling membantu dan berbagi kebaikan
dan layanan'(Hines & Boyd-Franklin). Saat ini, khususnya
EXTENDED FAMILY di antara buruknya sumber finansial, makanan, perawatan
gawat darurat, dan pengasuhan anak tersebar luas di anta
Salah satu karakteristik unik dari keluarga kulit hitam ra extendedfamity (Peters & Massey, 1983; Taylor et aI.,
adalah kenyataan'bahwa proporsi rumah tangga kulit hitam 1998). Pengasuhan anak sering kali diberikan oleh kera
BAB 19 KELUARGA AFRIKA-AMER1KA 503
bat.Hal ini disebut "pengibuan ganda", yang berarti bahwa budayaan yang sebenarnya adalah apa yang sebenarnya.
kakeklnenek, bibi, sepupu, sahabat atau orang dekat di Staples (1985) menggambarkan ketidaksesuaian ini karen a
anggap kerabat dari ibu si anak yang mempunyai peran pria kulit hitam dihalangi agar peran normatif keluarga
menjadi orang tua. Mereka memberikan dukungan emo tidak terpenuhi sebagaimana digambarkan dahulu. Adap
sional, bantuan nyata pengasuhan anak, dan model peran tasi kehidupan keluarga yang terjadi tampak dalam pe
pengganti orang tua (Greene, 1995). Nenek, khususnya ningkatan dramatis jumlah kepala keluarga wanita, dan
nenek ibu, menjadi pengasuh anak anak yang utama. kelahiran di luar nikah. Mayoritas wanita dewasa tidak
Saat ini, banyak nenek yang berusia sangat muda (anta menikah dan tidak hidup bersama pasangannya. Selain itu,
ra 27 dan 39 tahun). Nenek mud a dalam jumlah yang dua dari setiap tiga pernikahan berakhir dengan perceraian .
banyak ini merasa mampu untuk mengambil peran lain . (tingkat perceraian kulit putih juga tinggi, sekitar 50%).
nya-yaitu peran menjadi nenek-karena mereka sendiri Analisis ini dikemukakan untuk menekankan inti ma
masih terlibat dalam peran dewasa muda (Burton & saJahnya bahwa kebutuhan praktis belaka sering kali
Bengtson, 1985; Burton & de Vries, 1995). Menjadi orang mengganggu nilai seseorang dalam kehidupan sehari-hari
tua untuk "putaran kedua kalinya" dapat sangat menim yang membuat nilai keluarga-apa yang anggota keluarga
bulkan stres, khususnya saat peran menjadi nenek ber katakan penting-sangat berbeda dengan perilaku' yang se
hadapan dengan masalah penganiayaan anak atau orang benarnya. Oleh karena itu, beberapa strategi koping-yaitu,
tua yang keeanduan obat (Haglund, 2000). bagaimana keluarga berespons terhadap tuntutan yang di
bebankan pada mereka-ditemukan lebih menonjol di ka
KELUARGA ORANG TUA TUNGGAL langan keluarga pekerja dan kelas menengah serta didis
kusikan dalam bagian inL Strategi koping tersebut yang
Keluarga orang tua tunggal lebih banyak pada orang
merupakan kar;lkteristik kulit hitam Amerika terlepas dari
Afrika-Amerika dibandingkan kelompok etnik yang lain
kelas sosial. dikemukakan di sini.
(lihat .Gambar 1-6). Suatu penundaan pernikahan, tidak
Ada beberapa pola koping inti yang sudah umum bagi
pernah menikah, dan angka perceraian yang tinggi. (dua
orang kulithitam Amerikadalam Iiteraturtentang keluarga
. kali lebih tinggi. dari orang kulit putih) adalah alasan
kulit hitam:
tingginya jumlah keluarga orang tua tunggal kulit hitam
1. Komitmen dan partisipasi yang kuat dalam agama.
(McAdoo, 1995). Pada tahun 2000, menurut U.S. Bureau
2. lkatan yang kuat dan dukungan' dari .kerabat serta
·of the Census, 43% dari seluruh keluarga Afrika-Amerika ternan.
dikepalai ke1uarga. Sekitar 2,4% keluarga orang tua tung 3.' Fleksibilitas dalam peran keluarga.
gal dikepalaipria. Pada tahun 1992, dari keluarga orang ·Polakoping·iniadalah kekuatan .penting dari keluarga
tua tunggal ini, dua per tiga kelahiran dialami oleh ibu kulit.hitam (1ihat Gambar 19-1). Berikut uraian strategi
yang tidak menikah (U.S. Bureau of the Census, 1993). koping di atas.
Keluarga yang dikepalai ibu yang tidak menikah cende
rung miskin dan sering kali kaum muda. Keluarga yang KOMITMEN DAN PARTISIPASI YANG KUAT
keluarga Fleksibilitas luarga, seperti yang disimpulkan oleh Taylor (1990) dan
paran keluarga Ellison (1990), yang menemukan dalam penelitian me
ngenai pola dukungan sosial orang kulit hitam Amerika
Penggunaan meluas . Rasa keagamaan
extended family
bahwa tingkat keterlibatan keluarga yang lebih tinggi, ke
yang kuat
membantu keteraturan akraban keluarga yang bersifat subjektif, secara positif
berkaitan dengan kepuasan hidup keluarga dan kebahagi
Gambar 19·1. kekuatan keluarga Afrika-Arnerika (polo an diri yang lebih besar.
kebudayaan yang urnum). (Sumber: Diambil dari McAdoo, "Extended family" kulit hitam tidak perlu digambarkan
1995, 2000). menurut "garis keturunan" (Greene, 1995; Hill, 197 J).
Mungkin ada sejumlah orang yang bukan kerabat, yang
berfungsi dalam peran di dalam keluarga. Memasukkan
ternan dan tetangga lama ke dalam lingkaran keluarga me
Gereja orang kulit hitam adalah institusi pusat dalam rupakan praktik yang biasa terjadi (Carrington, 1978),
komunitas Afrika-Amerika. Pada saat krisis, agama dan White (1972), dalam studinya, mengamati bahwa beberapa
layanan sosial yang disponsori gereja telah menjadi ele "paman, bibi, ibu asuh. kekasih, saudara permpuanllaki
men pendukung yang penting dalam menghidupkan laki yang lebih tua, diaken, pend eta , dan sebagainya ber
kembali har.apan orang Afrika-Amerika (Goldenberg &. fungsi di dalam serta di luar rumah orang Afrika-Amerika"
Golqenberg, 2002; Ho, 1987). Gereja memberikan ke (him. 45). Menurut satu studi mengenai dukungan sosial
puasan emosional, spiritual, intelektual, dan sosial (Hines orang kulit .hitam, orang yang bukan kerabat sering kali
& Boyd-Franklin, 1996). Selain itu; gereja merupakan pe ditemukan berpengaruh seperti layaknya kerabat (Manns,
luangpenting untuk memperoleh kesempatan ekspresi mu 1998) . Orang Afrika-Amerika dari latar belakang kelas
sik dan kepemimpinan. Banyak keluarga kulit hitam yang bawah ditemukan lebih banyak memiliki jumlah kerabut
mengidentifikasikan jaringan gereja yang mendalam, yaitu dan orang yang bukan kerabat dalam jaringan sosial me
pendeta dan .~'saudara perempuan atau lelaki" dari gereja reka dibandingkan mereka yang berlat belakang kelas
lain adalah jaringan sosial informal bagi keluarga~ dan pekerja dan menengah; jaringan yang lebih besar untuk
khususnya bagi wan ita tua anggota gereja (Boyd, 1982). mengimbangi pengalaman hidup yang lebih menderita
Oleh karena itu, agama sering kali memainkan peran uta (Manns; McGoldrick, 1993).
rna dalam kehidupan keluarga, memberikan sumber ke
kuatan spiritual, sosial, dan emosional (Bagley & Carroll, FLEKSIBILITAS PERAN KELUARGA
1995; McGoldrick, 1993).
Mungkin strategi koping keluarga yang paling ampuh da
lam hal membantu keluarga untuk berfungsi secaJ:a efektif
IKATAN YANG KUAT DAN DUKUNGAN DARI
adalah fleksibilitas peran keluarga kulit hitam, yang saling
KERABAT SERTA TEMAN
melengkapi. dan membuat keputusan bersama (McAdoo,
Keluarga kulit hitam, biasanya memiliki suatu sistem du 1988; Peters, 1981; Taylor, 2000). Pertukaran yang tidak
kungan yang kokoh, yang terdiri dari kerabat dan ternan. stabil dari peran keluarga muncul dari desakan ekonomi
Jaringan sosial ini menggambarkan cara-cara penting bagi kehidupan keluarga kulit hitam (Ho, 1987). Untuk meme
keluarga untuk mengatasi masalah. Kekerabatan dan per nuhi kebutuhan, dalam kebanyakan keluarga kulit hitam,
sahabatan membantu-pertukaran sistem pelengkap ke kedua orang tua harus selalu bekelja di luar rumah; oleh
luarga kulit hitam dengan. membagi sumber material, karena itu, kedua orang tua berbagi tugas sebagai penye
emosional, dan sosial (Goldenberg & Goldenberg, 2002) dia, serta penanggung jawab rumah tangga dan pengasuh
serta bantu an kedaruratan (Taylor et at., 1988) dan pe an anak. Wanita Afrika-Amerika harus bekerja di luar
rawatan untuk anggota keluarga yang sakit, anak-anak, rumah selama beberapa dekade dan tetap lebih sesuai un
orang tua yang berusia lanjut, serta kakek/nenek (Benin & tuk mengombinasikan membesarkan anak dan bekerja
Keith, 1995). (Benin & Keith, 1995). Jadi, pria Afrika-Amerika tidak
Lahirnya persaudaraan yang kokoh telah ditelusuri terancam dengan pekerjaan istrinya; memiliki seorang
kern bali ke kebudayaan tradisional Afrika (Nobles, 1974). pasangan yang bekerja telah meningkatkan hubungan
BAB 19 KELUARGA AFRIKA-AMERIKA 505
pasangan . yang Ieoil. sejaJar (Hilles& Boyd:':FranUin, Greelle· (T9Y5JrnerijelaSkifll oallWi:i orang ltiaJ<uTif fiitllm
1996). harus menyiapkan anak mereka untuk berfungsi secara
Walaupun pertukaran peran sangat beragam di antara adekuat daJam kebudayaan yang dominan tanpa meng
keJuarga. pembagian tugas rumah tangga dan pengasuhan internalisasi pesan negatif kebudayaan yang dominan
anak di antara pasangan lebih umum- terjadi dibanding ten tang orang Afrika-Amerika. Orang tua harus mengajari
keluarga kulit putih (McAdoo, 1983). Anak lainnya di da anak mereka untuk "membuat kesadaran psikologis
lam keluarga yang besar menjadi asisten yang bertanggung mengenai kondisi yang merendahkan mereka. menangkis
jawab, berpartisipasi dalam mengasuh adiknya dan kadang permusuhan dari kelompok dominan dan mendiskusikan
bekerja paruh waktu untuk meningkatkan pendapatan kelu hambatan rasial di bawah Iingkungan yang berbeda-beda"
arga. Kerja tim dan kerjasama keluarga ditekankan. (Greene, him. 30). Mengungkapkan sosialisasi rasial
Fleksibilitas peran di dalam keluarga inti dan,extended merupakan suatu teknik unik membesarkan anak yang
dikerahkan pada saat krisis. Bagi keluarga yang mengalami digunakan oleh orang tua kulit hitam guna menyiapkan
masalah seperti perpisahan, sakit, rawat inap, kematian, anak merela untuk hidup di Amerika (Thornton, 1995).
penyalahgunaan zat, menjadi fleksibel daJam siapa yang Teknik'disiplin dari orang tua kulit hitam juga diJapor
melakukannya di keluarga dapat membuat suatu perbedaan kan dalam beberapa studi penelitian tentling membesarkan
di antara keberhasilan adapt if dan maladaptif. anak tampaknya lebih bersifat perintah dan keras, mene
kankan kepatuhan bukan berorientasi secara psikologi.
Gaya orang tua yang keras di lintas garis kelas sosial ini
~FUNGSI SOSIALISASI
sedikit saja diketahui yang menyangkut peran dari ayah anak di selatan telah dihentikan karena adanya'iarangan
kulit hitam. Apa yang semata-mata tertulis betfokus pada undang-undang, Pemakaian "dokter mantra, dukun voodoo
pengaruh besar yang negatif dari ketidakhadiran ayah kuHt atau hoodoo, ahli sihir-yaitu sebuah praktik yang dibawa
hitam (McAdoo, 1997). Penelitian terbaru menunjukkan dari Afrika Barat-terus digunakan selama masa pasca
, bahwa meskipun ayah sering kali tidak tinggal bersama emansipasi. Penyakit tertentu disebabkan oleh Tuhan atau
anak mereka, mereka sering kali berparitisipasi penting kekuatan supernatural. yaitu suatu efek yang menimbulkan
dalam pengasuhan dan sosialisasi anak (Hines & Boyd fatalisme yang dirasakan o)eh kulit hitam Amerika.
Franklin. 1996; Hunter. Pearson, Ialongo & Kellam, Penyakit rakyat Afrika-Amerika terbagi menjadi dua
1998). Ketika ayah kulit hitam berada di rumah. peneliti ' kategori: (1) penyakit alami yang terjadi jika seseorang ga
telah melaporkan pembagian yang lebih besar dalam gal untuk memelihara keselarasan dalam dunia fisik atau
berumah tangga dan mengasuh anak dibandingkan kulit spiritual; dan (2) penyakit tidak alami yang terjadi jika se
putih (McGoldrick, 1993). Pola interaksi yang umum dari seorang telah menjadi korban dari guna-guna, kutukan,
ayah dan anaknya tampak hangat. mengasuh, dan penuh atau mantera (Huff & Kline, 1999; Matthews, 1987). Suatu
kasih (McAdoo), Dalam beberapa studi, ayah Afrika cara yang paling umum dilakukan untuk menyembuhkan
Amerika terbukti lebih besar minat dan keterlibatannya penyakit adalah doa. Menengadahkan tangan dan rooting
dalam bersosialisasi dengan anak mereka dibandingkan juga disebutkan sebagai pengobatan tradisional. Rooting
ayah kulit putih, Asia, dan Hispanik (Julian et.a!., 1994; adalah praktik voodoo oleh seseorang (biasanya seorang
McAdoo). Keterlibatan ayah, terutama dengan anak re wan ita) yang menerima konsultasi menyangkut etiologi
maja, telah ditemukan paling sesuai dalam membantu para penyakit. Wanita ini lalu memberikan resep terapi yang
putra menghindari perilaku yang bermasalah dan dalam sesuai, sering kali berupa ritual sihir (Spector, 2000).
membantu para putri mencegah distres psikologis (Salem, Pemakaian conjure. doctor, pola-pola yang dianggap
Zimmerman & Notaro, 1998). magis, praktik rakyat, perasaan fatalisme, semuanya me
. Pemberi 'asuhan lainnya yang signifikan (kerabat dan rupakan sikap kesehatan yang bermigrasi ke utara bersama
bukan: kerabat) berperan penting dalam mendorong ,pres keluarga kulit hitam yang miskin. Para imigran dari Haiti
,tasi pendidikandan pekerjaan, menurut sebuah studi ten-' dan Jamaika membawa serta tradisi dari ahli spiritual, ahli
tang orang kulit hitam yang berhasil (Manns. 1997). Te herba, dan voodoo . .oi beberapa geto orang kulit hitam saat
muan ini menegaskan bahwa peran membesarkan anak ini, beberapa keluarga kulit hitam kelas bawah terus meng
seririg,kalimelibatkan "ibu ganda" dan ayah. gunakan dokter herba, ahli spiritual, dan dukun agama.
'. Perilakuinteraktif ibu dengan anak-anak dan praktiksi
lainnya yanginembesarkan anak ditemukan berbeda-beda PENGGUNAAN PENGOBATAN TRADISIONAL
menurut kelas sosial., Seperti yang dibahas di dalam Bab DAN OBAT ALTERNATIF RUMAH SAAT INI
15, praktik sosialisasi orang tua dibentuk dengan apa yang
Ketika perawatan medis telah menjadi lebih dapat diakses
mereka impikan tentang kebutuhan anak-anak mereka
oJeh orang kulit hitam Amerika, penggunaan obat dan
uniuk beradaptasi dengan dunia seperti yang mereka lihat.
praktisi tradisional telah sangat menurun, khususnya di ka
Dunia kelas menengah. pekerja. dan bawah sangat beragam
langan kelas pekerja dan menengah, hanya obat alternatif
dalam hal keterampilan dan perilaku yang adaptif. menye
rumah saja yang masih sebagaJ pengingat masa praktik
babkan pola membesarkan anak juga berbeda. Perbedaan
"dukun beranak", COiljure doctor, dan perawatan kesehat
perbedaan in'i akan dibahas kemudian. '
an tradisional. Namun demikian, pengobatan tradisional
untuk masalah kesehatan yang terbatas tetap penting dalam
~FUNGSI PERAWATAN
geto perkotaan dandalam South pedesaan. Pendapatan
KESEHATA·N KELUARGA
rendah yang biasanya dimiliki keluarga kulit hitam mem
buat mereka memanfaatkan obat tanpa resep dan obat al
ternatif rumah, dan anjuran medis yang aman dari ternan,
TlNJAUAN SEJARAH serta keengganan mencari profesional kesehatan. Sering
Suatu tinjauan singkat menyangkut praktik kesehatan kali, orang kulit hitam akan menahan gejala penyakit yang
orang kulit hitam bersifat instruktif bagi suatu pemahaman nyata seperti penurunan berat badan tanpa, alasan yang
situasi saat ini. Setelah masa perbudakan dan selama masa jelas, nyeri abdomen, dan sering kali sesak napas tanpa
rekonstruksi di Selatan. terjadi suatu penggunaan peng mencari layanan kesehatan. Bagi keluarga dengan status
obatan tradisional dan/atau dukun beranak atau "bidan" sosioekonomi rendah dan/atau keluarga yang merasa ter
(Kroska, 1985). Hingga akhir tahun 1962. di negara bagian asing secara sosial-budaya dari layanan kesehatan yang
Mississipi dukun beranak masih membantu kelahiran 42% tersedia, masa penundaan mencari Jayanan kesehatan
bayi (Harrisons & Harrisons, 1971). Penggunaan dukun ber umumnya lebih lama. Keluarga i-ni biasanya telah meng
BAB 19 KELUARGA AFRIKA-AMERIKA 507
gunakan semua obat altematif rumah yang diketahui ke Alasan lain mengapa klien' Afrika-Amerika menunda
rabat dan teman sebelum merasa terpaksa beralih ke fasi perawatan adalah perasaan ketidakpercayaan dan ketidak
titas layanan kesehatan untuk meminta bantuan. nyamanan mereka dalam mendatangi fasilitas kesehatan
Wanita lansia biasanya menyimpan obat tradisional di orang kulit putih' (Spector, 2000). Pasien baru Afrika
dalam keluarga kulit hitam saat ini. Bullough dan Bullough Amerika kadang merasa asing, tidak disukai, tidak nya
(1982) menjelaskan bahwa obat altematif rumah dapat man, tidak percaya dengan fasilitas kesehatan kulit putih.
memiliki keaslian dalam keyakinan magis mereka atau Terdapat bariyak kesulitan bekerja melalui sistem perawat
memiliki dasar empi.ris yang logis. Dua dari tindakan m.a an ini bahwa senrang kHen akan datang dengan asum'si ia
gis yang mumidan umum adalah meletakkan sebuab pisau tidak akan dirawat baik (Monroe, 1989). Ketakutan dan
di bawah tempat tidur wan ita yang bersalin untuk meng perasaan negatif ini menyebabkan beberapa klien kulit
hentikan nyeri dan mengenakan jimat untuk menyingkir hitam menunda mencari perawatan kesehatan.
kan penyakit. Pengobatan sederhana meliputi masase,
mandi, dan berendam air panas untuk mengobati artitis
reumatoid. dan penggunaan tapal serta teh herba untuk ~PERBEDAAN KELAS
HAMBATAN AKSES PERAWATAN KESEHATAN Untuk mengatasi 'tekanan sosiobudaya dalam kehidupan
Suatu proporsi yang besar dari orang Afrika-Amerika me sehari-hari-rasisme, diskriminasi, dan tekanan ekonomi
miliki masalah memperoJeh perawatan kesehatan. Hal ini keluarga Afrika-Amerika tel;ih beradaptasi dengan me
sangat berkaitan dengan fakta bahwa ban yak kulit hitam ngembangkan berbagai struktur keluarga. meliputi bentuk
Amerika yang miskin tidak memiliki asuransi kesehatan patriarkal. egalitarian, dan matriarkal. Perbedaan dalam
.atau Medicaid. struktur dan fungsi keluarga dapat lebih baikdipahami ke
Satu dari lima (22%) orang Afrika-Amerika bukan lan tika seseorang melihat perbedaan kelas sosial. Ahli sosio
. sia tidak memiliki asuransi, lebih besar dad presentasi kulit logiEshleman 0974) dan BillingsleY'(i992)menyatakan
putih (15%) (Cunningham, Levan, Brown & Wyn; 1999). bahwa variabel yang paling penting dalam memahami ga
Walaupun penggunaan akses Medicare dan Medicaid me ya hidup keluarga kulit hitam adalah kelas sosial. Dampak
.ningkat, sering kali keluarga miskin tidak dapat membayar status sosioekonomi terhadap strukturkeluarga tampak da
bi'aya penggantinya(Thomton, 1995). lam statistik karakteristik keluarga' dengan satu dan dua
Statistik kesehatan AS menyediakan bukti ketidakmam orang tua. DaJam kehlarga kulit hilam dengan pendapatan
puan mengakses layanan kesehatan bagi ban yak orang di bawah garis kemiskinan, hanya 20% anak tinggal dengan
Afrika-Amerika. Perbedaan dalam status kesehatan orang kedua orang tua, sedangkan d!llam keluarga kulit hitam
kulit putih dan kulit hitam telah tercatat dengan baik di AS dengan pendapatan di atas garis kemiskinan. anak yang
selama beberapa dekade. Kesenjangan kesehatan yang ada tinggal dengan kedua orang tua tiga kali lebih banyak dari
berkaitan dengan seluruh penyakit kronik utama (Hayward, anak yang miskin (U.S. Bureau ofthe Census. 1~93).
Crimmins, Miles & Yang 2000). KeJuarga yang miskin Suatu perasaan identitas (identitas etnik yang umum)
menghindari biaya perawatan kesehatan pencegahan, dan hadir di antara keluarga Afrika-Amerika terlepas .dari sta
menerima asuhan pranatal yang buruk dan lambat. tus sosioekonomL Meskipun keluarga kulit hitam kelas ba
Karena banyak orang Afrika-Amerika hidup di per wah dan atas menunjukkan p~rbedan yang dramatis dalam
kotaan, didominasi oleh kriminalitas, geto yang sangat gaya hidup dan kehidupan keluarga. mereka masih berbagi
padat disertai peru mahan yang bobrok (Edelman, 1997), . pengalaman bersama dan identitas rasialletnik yang kuat
kesehatan individu ini menjadi terganggu. Rasisme, kemis yang membuat mereka merasa sebagai "satu identitas",
kinan, dan pola gaya hidup yang tidak sehat adalah faktor yang berbeda diui keluarga bukan kulit hitam, terlepas dari
yang turut berperan dalam memperlebar kesenjangan an persamaan kelas sosial mereka.
tara status kesehatan orang kulit putih dan kulit hitam Billingsley (J992), seorang ahli sosiologi keluarga kulit
Amerika (U.S. Department of Health and Human Services, hitam, telah mefakukan banyak penelitian tentang karakte
1993). Hubungan positif di antara status kesehatan umum ristik keluarga kuIit hitam. Ia mengidentifikasikan strata
orang miskin dan kemiskinan serta lingkungan tak-sehat, kelas sosial yang berbeda-beda dalam komunitas Afrika
padat, dan buruk memberikari bukti mengenai dampak Amerika. Strata, kelas sosial tersebut berdasarkan terutama
lingkungan terhadap kesehatan (stokes, 1974). Kekerasan pada pendapatan dansumber pendapatan keluarga, di
dalam Iingkungan ini menuntut lebih banyak anak muda lengkapi dengan data pendidikan, pekerjaan. dan gaya
yang hidup dibandingkan masa1ah kesehatan lainnya· hidup. Strata ini meliputi: (a) sedikit kelas atas kulit hitam'
(Griffin, 1994). dengan pendapatan tinggi dan kekayaan yang banyak; (b)
508 BAGIAN 4 KERAGAMAN BUDAYA PADA KELUARGA
kelas menengah, khususnya terdiri dar:i pekerja yang me peran, cara berkomunikasi, dan perHuku (Woooward,
miliki keterampilan dan pekerja kantoran profesional; (c) 1994).
kelas pekerja yang tidak miskin, terdiri dari pekerja yang Sikap dan praktik rasis masih sering dialami oleh orang
tidak terampil dan semiterampil di atas garis kemiskinan; Afrika-Amerika dalam institusi kita (mis., pekerjaan, pen
(d) pekerja miskin, terdiri daTi pekerja tidak terampil, upah didikan, media, perumahan) (Woodward, 1994). Karena
yang renclah dan hidup di bawah garis kemiskinan; dan (e) orang tua kulit hitam kelas menengah tidak dapat menun
pengangguran miskin terdiri dari keluarga yang tidak me tut, karena diskriminasi, untuk mendapatkan manfaat yang
miliki satu pun anggota yang bekerja-dijelaskan dalam penuh atas upaya mereka, mereka cenderung lebib protek
literatur sebagai "kelas bawah". tif terhadap anak mereka dan bersikap sebagui suutu
penyangga antara dunia luar dan keluarga, guna membantu
anak-anak mereka mengembangkan potensi mereka se
KELUARGA KELAS ATAS DAN MENENGAH
mentara mempertahankan harga diri mereka (Peterson &
AFRIKA-AMERIKA
Rollins, 1987).
Pad a tahun 1990, keluarga kelas menengah dan kelas atas Penelitian baru-baru ini atas peran ayah kulit hitam
kulit hitam yang lebih kaya terdiri daTi sekitar 42% daTi dalam sosialisasi menunjukkan bahwa ayah kulit hitam
seluruh keluarga kulit hitam di AS (Billingsley, 1992). yang memiliki pendapatan sedang dan kekayaan tampak
Billingsley melaporkan bahwa kelas atas yang lebih kaya menyerupai rekan kulit putih mereka .dalum hal hubungan
meningkat dari 6 sampai 14 % dari tahun 1983 sampai dengan anak mereka. John McAdoo (1997, 1988b) men
1990, suatu cerminan peningkatanjumlah profesional kulit catat. bahwa ketika status ekonomi meningkat pada kelu
hitam yang berpendidikan. Ke\ompok kelas menengah arga kulit hitam terdapat suatu peningkatan dalam partisi
kUlit hitam juga tetap meningkat-dari 25% pada tahun pasi aktif dari ayah kulit hitam dalam sosialisasi anak
1986sampai 29% pada tahun 1990. mereka. Kebanyakan ayah kelas menengah diamati hangat,
Kelas menengah kulit hitam merupakan kelompok yang mengasuh, dan penuh kasih dalam berinteraksi dengan
beragarri, ditunjukkan oleh spektrum yang luas dari tingkat anak mereka. Beberapa studi juga melaporkan bahwa ayah
pendapatan, pekerjaan, dan pendidikan. Mereka biasanya kulit hitam lebih membatasi dan mengendalikan anak-anak
merupakan pekerja kantoran profesional dan terampil, mereka dibandingkan ayah kulit hitam kelas menengah
yang pendidikannya berkisar dari lulus SMA hingga p~n (McAdoo, 1997, 1988a).
didikan pascadoktoral. Orang tua cenderung untuk menjadi partisipan aktif da
..-Kebanyakan keluarga berbentuk keluarga inti, pada lam urusan gereja, gereja tidak hanya.melayani kebutuhan
umumnya terdiri dari suami, istri, dan dua sal!lpai tiga emosional dan spiritual namun juga sebagai institusi pusat
anak. Karena kedua orang tua bekerja. kerja sarna danker bagi kehidupan sosiak kehidupan orang kulit hitam (Willie,
ja tim an tara suami dan istri dibutuhkan. J adi. ban yak tugas 1976; McGoldrick, 1993).
keluarga seperti memasak. mencuci, dan belanja dibagi Selain itu, kakeklnenek, anak tertua, anggota extended
bagi. dan terdapat adaptabilitas at au fteksibilitas peran. Pa Jamily biasanya berperan lebih aktif dalam proses sosiali
sangan merupakan mitra di luar kebutuhan ekonomi dan sasi dibandingkan keluarga kulit putih (Greene, 1995;
memiliki pola interaksi yang sejajar (Taylor, 2000; Willie, Peters, 1997). Akan tetapi, menarik untuk dicatat, bahwa
1976). Pola egalitarian termasuk pembuatan keputusan bagi keluarga kulit hitam yang mengalami mobilitas ke
bersama oleh pasangan dan pola komunikasi yang lebih atas, hubungan dengan anggota extendedJamity yang tidak
demokratis dibandingkan keluarga keJas menengah kulit bergerak ke atas dapat menimbulkan stres atau rasa ber
putih (Willie & Greenblatt, 1978). salah. Suatu rasa tanggung jawab dan kewajiban dirasakan
Keluarga kulit hitam kelas menengah menghargai sis oleh mereka yang membantu individu untuk bergerak ke
tern dan, akibatnya, pola sosialisasi sangat sesuai dengan atas atau yang tidak bergerak ke atas seperh yang mereka
kebudayaan dominan (Coner-Edwards & Edwards, 1998). alami (Coner-Edwards, 1988).
Akan tetapi, karena kebudayaan kulit hitam dan putih me
miliki orientasi nHai yang berbeda, konftik nilai muncu[
KELUARGA KELAS PEKERJA AFRIKA
sebagai sebuah masalah yang bersinambung (Benjamin, AMERIKA YANG TIDAK MISKIN ' -
1991). Untuk 'kelas menengah Afrika-Amerika, biasanya
terdapat keterlibatan yang besar dalam dunia selain orang Kelas pekerja yang tidak miskin telah menurun jumlahnya
kulit hitam. Tuntutan ini bahwa orang kulit hitam kelas dimulai pada tahun 1980-an. Penyebab utama pengikisan
menengah memiliki kemampuan untuk hidup dalam ·dua ini dalam kelas pekerja yang tidak miskin ditemukan da
dunia yang secara simultan (disebut dengan dua kebu lam masyarakat yang lebih besar. Peralihan dari ekonomi
dayaan), mengatur perangkat ganda dari nitai, harapan, industri ke ekonomi layanan mengurangi jumlah pekerjaan
BAB 19 KELUARGA AFRIKA-AMERIKA 509
pabrik dan industri serta menciptakan pekerjaan layanan Pemenuhan fungsi afektif dalam keluarga memiliki ke
dengan upah yang rendah (Billingsley, 1992; Taylor, sulitan karena orang tua biasanya bekerja dalam waktu
2000). yang lama untuk memberikan kebutuhan hidup. Ke
Keluarga ini cenderung untuk menjadi rumah tangga banyakan keluarga kelas pekerja kulit hitam harus berkor
inti, tetapi biasanya memiliki lebih banyak anak diban ban bersama sebagai suatu keluarga yang utuh. Banyak
dingkan keluarga kelas menengah kuHt hitam. Terdapatju suami yang mempunyai dua pekerjaan, dan bukan hal yang
ga kemungkinan yang lebih besar bahwa seorang kerabat tidak biasa untuk pasangan bekerja dengan shift yang ber
atau lebih dapat menjadi bag ian rumah tangga. Kedua beda guna memenuhi tanggung jawab mengasuh anak
orang tua pada umumnya bekerja. Pria cenderung bekerja (Billingsley, 1992; Willie, 1976).,
semiterampil dalam' ,posisi pabrik, restoran, atau petugas
, kebersihan dan wanita sering kali bekerja pada tingkat KELUARGA AFRIKA-AMERIKA KELAS BAWAH:
yang sejajar ~alam institusi komunitas. Orang tua sering PEKERJA DAN PENGANGGURAN MISKIN
kali tidak menamatkan SMA, namun menginginkan pen
Pada tahun 1993, keluarga kulit hitam Amerika yang mis
didikan yang lebih untuk anak-anak mereka, dan mendo kin terdiri sekitar 29% dari seluruh keluarga kulit hitam
rang motivasi yang lebih banyak bagi anak-anak mereka (Fulwood, 1996), sedangkan pada tahun 1999 keluarga
untuk kuliah. Pasangan biasanya menikah dini dan mem~
kulit hilam Amerika yang miskin telah menurun sekitar
bentuk sebuah keluarga segera setelah menikah. 23,6% dari seluruh keluarga kulit hitam (Iihat Gambar 1-3)
Hubungan antara suami dan istri biasanya memiliki ka (U.S. Bureau of the Census, 2000b). '
rakter egalitarian, karena kerja sarna untuk memperoleh Proporsi orang Afrika-Amerika yang miskin masih tiga
danbertahan hidup dibutuhkan. Karena suami memiliki
kaH lebih tinggi dibandingkan kelas bawah kulit putih. Se
peran tradisional, wanita biasanya memiliki kendaH lebih
bagian besar keluarga kulit hitam miskin tinggaldi wilayah
besar dalam hal yang menyangkut rumah dan anak-anak miskin pusat kola (Levy, 1988), tempat isolasisosial dan
(Greene, '1995). Selain itu, terdapat suatu kecenderungan
semua akibat dari kemiskinan berada.
terhadap beberapa fleksibilitas yang menyangkut tugas Keluarga kulit hitam dapat dibagi menjadi mereka yang
pengasuhan anak berdasarkan pada jenis kelamin anak. mewakili pekerjamiskin dan pengangguran yang miskin,
Akhirnya, ibu juga menjalankan peran koordinator sosial,
kelas bawah-suatu keJompokyang tetap berada pada
khususnya dengan sekolah dan gereja. 'dasar jenjang sosial danmengatami peningkatan keter
,Penghormatan adalah hal penting di kalangan keluarga asingandari 'pola 'utama dan norma perilaku (Wilson,
kelas pekerja, dengan kepemilikan rumah sendiri dan ka '1987). Ukuran kelas bawah kulit hitam sangatmeningkat
rakter anakyang baikmerupakan simbol yang penting padatahun 1970- dan 1980an akibat perubahan ekonomi
untuk mencapai nilai ini. Ukurankeluarga dapat menjadi dan penurunanprogram pemerintah. Ukuran keluatga ini
sumber kebaganggaan bagi orang tua, karena membesar menurun pada tahun 1990-an, walaupun reformasi kesejah
kan dan mengasuh anak dianggap sebagai tanggung jawab teraan, dibentuk pada tahun 1999, dapat tercipta lebih
yang penting. Orang tua kelas pekerja sering kali banyak banyak keluarga keJas bawah di masa mendatang. Kelas
berkorban untuk keluarga mereka dan memiliki hubungan bawah diuraikan lebih lengkap dalam Bab 8.
kekerabatan yang kuat (Willie, 1976; McGoldrick, 1993). Kebanyakan pasangan pernikahan yang miskin memi
Selain itu, agama dan gereja berperan sentral dalam ke liki rumah tangga sendiri, walaupun rumah tangga kulit
hidupan keluarga ini. Gereja sering kali berada di posisi hitam yang lebih miskin lebih cenderung menjadi keluarga
kedua ~etelah rumah sebagai pusat emosional kehidupan orang tua tung gal (Glick, 1997). Biasa ditemukan extended
keluarga kuHt hitam (Fellows, 1972; Hines & Boyd family, yang terdiri dari nenek, ibu dan anaknya, dan
Franklin, 1996). mungkin kerabat dan/atau kerabat fiktif. Selain itu, keluatga.
Dalam hubungannya dengan mengasuh anak, orang tua keJas bawah biasanya memiliki lebih banyak anakdiban
membesarkan anak mereka untuk memasti~an bahwa me dingkan keluarga kulit putih yang miskin atau keluarga
reka menerima keterampilan dan sikap yang pentinguntuk kulit hitam kelas pekerja atau menengah.
bertahan hidup di dunia karena orang tua merasakannya. Dalam kelas bawah, ketidaksesuaian dan perceraian
Jadi rasa penuh hormat, tunduk, kepatuhan pad a aturan, merupakan penyebab utama bagi gangguan keJuarga, wa
dan "menjadi baik" ditekankan. Terdapat etika kerja yang laupun ke)uarga orang tua tunggal biasanya. tidak sepe
kuat. Selama masa kanak-kanak, anak-anak ditugaskan nuhnya tidak terdapat pria sarna sekali. Sering kali, ibu
melakuk~n pekerjaan rumah tangga sebagai bagian tang memiliki kekasih yang mengunjunginya dan bertindak se
gung jawab terhadap keluarga mereka dan didorang untuk bagai pendamping keluarga .. Kekasih dan ayah biologis
mencari pekerjaan di luar rumah untuk mendapatkan upah sering kali memainkan peran pendukung, membantu ibu
ketika cukup dewasa. secara finansial dan emosional (Staples, 1989). Jika terda
510 BAGIAN 4 KERAGAMAN BUDAYA PADA KELUARGA
pat seorang suami-ayah. ia sering kali menganggur, hi yang sejajar dalam setiap populasi penelitian" (Cromweil
dup dengan kekayaan ibu atau bekerja dalam suatu pe & Cromwell, him 750). Cromwell dan Cromweel dalam
kerjaan yang tidak membutuhkan keterampilan. Bahkan studi mengenai pasangan kulit hitam kelas bawah yang
ketika pasangan bekerja, mungkin menganggur merupakan menikah di Kansas City juga menunjukkan predominansi
ancaman yang bersinambung. pembuatan keputusan yang sejajar.
Gambaran utama keluarga Afrika-Amerika kelas bawah Karena sebagian besar keluarga Afrika-Amerika kelas
adalah status pendapatan mereka yang rendah. Akibat bawah dikepalai wanita, keluarga orang tua tunggal, me
status keluargll yang melarat, mereka terpaksa membuat nurut definisi ini adalah matrifokal. Ibu membuat hampir
adaptasi yang beragam, beberapa dari mereka dikritik oleh semua keputusan penting dan memiliki rasa tanggung ja
lingkungan yang lebih besar. Adaptasi ini termasuk aturan wab yang besar untuk keluarga. Terdapat loyalitas yang
hidup multigenerasi dan mengangkat at au mengasuh anak kuat antara ibu dan nenek serta anak atau cucunya. Ibu
untuk mendapat jaminan sosial. HubungaA heteroseksual mengembangkan segala upaya untuk membantu anak me
orang dewasa dapat melibatkan tanggung jawab orang tua reka, bahkan sampai dewasa, dan kakeklnenek sering kali
dan pernikahan dalam ketiadaan pernikahan. Rumah tang mengambil peran pengasuh anak dan bertindak sebagai
ga yang miskin kadang tidak menunjukkan moralitas kon penyosialisasi penting. Loyalitas dan timbal balik yang
vensional agar memberikan suatu aturan kebijakan guna kuat juga terdapat di antara sibling. Masalah di sini adalah
mendapatkan uang untuk hidup. Pergerakan dan ketidak bahwa jika satu orang membutuhkan bantuan. semua
stabilan sangat besar dalam bidang pekerjaan, tempat ting . sibling mungkin memperjuangkan juga. Akan tetapi.
gal, dan hubungan. mereka berbagi tempat tinggal mereka yang sudah padat
Anak remaja dari keluarga kuHt hitam cenderung meng dan sering kali memberikan apa pun bantuan yang mereka
alami pengalaman seksual pada usia dini dan memiliki mampu berikan.
anak lebih dini daripada rekan mereka yang merupakan Nilai keluarga yang berbeda dan unik daTi nilai ma
kefas menengah dan pekerja. Kehamilan sebelum men i syarak~t luas, membantu untuk menciptakan malintegrasi
kah"meskipun tidak termaafkan, di\erima oleh keluarga kelompok ini dalam dan stigmatisasi terhadap masyarakat
setelah kenyataan, yang meyakini bahwa, walaupun dike kelas bawah-kulit hitam. Beberapa nilai tertentu -akan di
. hendaki, tidak diperlukan seorang pria di sekitar. rumah jelaskan. Fatalisme merupakan nilai umum dan salah satu
agarmemiliki dan membesarkan sebuah keluarga. Saat in;, hal yang berkaitan dengan kemiskinan. Keluarga kelas
banyak ibu berusia remaja tidak menikah, namun membe bawah Afrika-Amerika belajar untuk sedikit berharap. Pria
.sarkan anak-anak mereka sendiri, biasanya dengan bantuan dan wanita terlibat secara seksual, namun takutuntuk sa
ibu, ternan, dan keluarga besar mereka. mel~lui proses ling percaya dan membuat komitmen karena pengalaman
adopsiinformal, beberapa ibu muda mengatur anak mereka berulang kali kecewa. Ketergantungan, bukan kemandiri
untuk dibesarkan oleh kerabat (Staples, 1989; Mc Adoo, an, merupakan suatu orientasi-bukan benar-benardihargai,
1995). namun diterima sebagai kenyataan dan suatu cara untuk
Pernikahan memastikan ambivalensi dan dalam banyak "bertahan hidup" (mis., tidak apa-apa untuk bergantung
kasus menimblkan perilaku negatif oleh kedua jenis ke pada keluarga besar dan masyarakat dengan menerima
• lamin, karena stres dan ketegangan akibat kehidupan keI.u kekayaan). Kurang menghargai prestasi danetika kerja,
arga (Goldenberg & Goldenberg, 2002; Rainwater, 1971). tampak jelas terlihat, seperti kurang menghargai pendi
Ambivalensi dan negativistik memiliki dasar kenyataan. dikan dan rencana masa depan. Dalam hal ini,harus di
Lebih banyak ketidakstabilan yang ada, umumnya akibat ingat bahwa nita I keluarga dimodifikasi oleh pengalaman
masalah afeksi (hubungan di luar pernikahan) dan ekono keluarga dan menjadi suatu cerminan dari apa yang kelu
mi (pengangguran). arga dta-dtakan dan harapan dalam kehidupan.
Satu mitos atau stereotipe yang berlaku tentang keluar Kelas sosial yang kurang dihormati, kerabat (nenek,
ga kulit hitam adalah ba~wa struktur .keluarga ini adalah bibi, sepupu. kakak tertuaj lebih aktif berperan dalam so
'matriarkal (didominasi wanita). Terdapat bukti yang meya sialisasi anak Afrika-Amerika dibandingkan keluarga kulit
kinkan bahwa di antara pasangan yang menikah dalam ke putih terhormat (Hines & Boyd-Franklin, 1996). Dalam
las bawah kulit hitam hal tersebut tidak terjadi (Cromwell rumah tangga maternal extended/amity kelas bawah. nenek
& Cromwell, 1978; Dietrich, 1975; Scanzont, 1971; yangdiharapkan untuk tinggal di rumah bersama anak ter
Staples, 1976). Dietrich menyatakan bahwa matriarkal ti kedl (anak bayi dan prasekolah), karena ibu memiliki hak
dak normatif dalam keluarga kulit hitam yang miskin. untuk melanjutkan aktivitas di luar (Burton & Bengston,
"Studi, mengandalkan pada data pelaporan diri dari delapan 1985; Burton & de Vries, 1995).
sampel istrr kulit hitam dalam keluarga inti yang utuh, Rainwater (1971) menggambarkan keluarga kelas ba
melaporkan predominansi struktur pembuatan keputusan wah Afrika-Amerika sebagai keluarga yang memiliki lebih
BAB 19 KELUARGA AFRIKA-AMERIKA 51 1
sedikit rasa tanggung jawab yang mengagumkan terhadap lakukan observasi. Selain itu, beberapa area pengkajian
pengasuhan anak dibandingkan orang tua kulit hitam kelas berikut terutama sangat berkaitan erat saat bekerja dengan
menengah. Walaupun terkurung di rumah dengan anak keluarga Afrika-Amerika.
bayi dan prasekolah, sulit juga bagi ibu dan nenek kulit
hitam. terdapat rasa khawatir yang berubah-ubah yang MENGUBAH STEREOTIPE DENGAN
terlihat saat mengamati ibu kelas menengah dan pekerja PEMBERIAN INFORMASI
dari berbagai latar belakang etnik mengasuh bayi mereka.
"lbu ganda" membantu melakukan tanggung jawab mem Stereotipe. tentang keluarga Afrika-Amerika harns diubah
besarkan anak selama 24 jam (Greene, 1995). dengan pemberian informasi mengenai persamaan dan
'Dalam rumah orang tua tunggai yang miskin, rumah perbedaan kebudayaan. Informasi ini meliputi keyakinan
tangga maternal umumnya dijalankan dengan aturan yang dan praktik tradisional. Dalam hal ini, perawat keluarga
'Ionggar., Anak belajar sejak usia dini menjaga diri, khusus yang "bekerja dengan orang Afrika-Amerika harus ber
nya jika dalam keluarga besar, dengan anak-anak usia Sedia untuk memperluas 'definisi keluarga' untuk lebih
sekolah yang mulai untuk belanja, memasak, pergi tidur memperluas sistem kekerabatan" (Hines & Boyd-Franklin,
dan sekolah sendiri, dan mengawasi diri mereka sendiri 1996, him. 70). Perilaku yang tidak sesuai dengan standar
saat ibu mereka pergi. Rumah tangga maternal extended kelas menengah kulit putih tidak boleh dianggap dan diberi
family kelas bawah disibukkan dengan kerabat dan ternan label negatif sebagai penyimpangan atau disfungsional.
yang datang dan pergi setiap saat pada siang serta malam namun dievaluasi dan 'dipandang dalam konteks kebudaya
hari tanpa diharapkan. Keterbukaan rumah tangga ini, se an dan situasional keluarga (Billingsey, 1992; Mitchell,
bagian, mungkin suatu rasa kepentingan ibu dalam meng 1982). Pemahaman konteks sosial dan politik yang lebih
hadapi sistem jalanan: Walaupun ibu sering kali berupaya luas mengenai kehidupan keluarga kulit hitamjuga pel'lting
untuk menjaga anak-anak jauh dari jalanan saat mereka dalam bekerja dengan kelompok ini.
masih kedl, seiring dengan pertambahan usia mereka hal
tersebutmenjadi sia-sia, dan ibu akhirnyameny~rah, me: MENGKAJI POLA sTRES·DAN. KOPING
lepas, dan membiarkan anak-anak merniliki· .kebebasan KELUARGA
mereka. Kehidupan jalanan geto kulit hitam meningkatkan
keterlibatan geng, obat-obatan, aktivitas kriminal, dan Mengumpulkan informasi mengenai sifat dan persepsi ke
kurangnya model peran (Billingsley, 1992; Griffin, 1994). luarga menghadapi stresordanbagaimana koping keluar
Orang tua yang miskin sering kali meJepaskan diri mereka ga merupakan area pengkajian. yang .penting, khususnya
darianak-anakmereka yangberusia sekolah atau remaja jika terjadi krisis. Karena dukungan sosial dari ternan dan
jika mereka merasatidak berdaya untuk mengubah arab extended family pada umumnya sangat penting, menanya
hidup anak-anak mereka. kan mengenai dukungan yang tersedia dan peran yang
anggota keluarga mainkan dapat sangat membantu. Me
nanyakan tentang peran agama dan gereja peran dalam
NPENG,KA.JIAN membantu keluarga mengatasi stresor juga dianjurkan.
KEPERAWATAN
BERHADAPAN DENGAN
KELUARGA KETIDAKNYAMANAN D.AN
KmDAKPERCAYAAN KLiEN
Perawat keluarga perlu ontuk mempertimbangkan sebe
rapa luas karakteristik keluarga Afrika-Amerika yang di Profesional kesehatan harus menyadari ketidaknyamanan,
uraikan dalam bab ini yang dapat diterapkan pada keluarga dan keterasingan yang sering kali dirasakan keluarga kulit
yang mereka asuh. Juga, seberapa luas anggota keluarga hitam miskin terhadap fasilitas layanan kesehatan orang
atau keluarga sebagai satu keseluruhan, mengidentifikasi kulit putih. Ketidakaktifan atau partisipasi nonverbal ke
dengan warisan' kebudayaan atau kebudayaan Amerika luarga Afrika-Amerika selama interaksi pertama dengan
utama? Keluarga dan individu yang berbeda-beda, dapat penyedia layanan kesehatan dav.at benar-benar menun
berbeda-beda dalam identifikasi kebudayaan mereka. Bu jukkan ketidaknyamanan atau ketidakpercayaan awal ter
kannya terdapat dikotomi tersendiri antara kebudayaan hadap penyedia layailan kesehatan (Ho, 1987). Interaksi
Afrika-Amerika dan Amerika, suatu kontinum ada dengan harns hangat, sensitif, dan penuh rasa hormat terhadap
jumlah posisi yang tak-terbatas yang individu dan keluarga kebutuhan, keyakinan, dan perasaan klien. Berkomunikasi
dapat tempati. dengan rasa hormat merupakan kunci untuk melibatkan
Pedoman j:>engkajian kebudayaan dalam Bab 8 berkait keberhasilan keluarga dan membuat meteka merasa
an dengan pertanyaan kunci untuk menanyakan atau me- nyaman.
512 BAGIAN 4 KERAGAMAN BUDAYA PADA KELUARGA
Dengan anggapan untuk menghadapi ketidaknyamanan bekerja dengan keluarga Afrika-AmeriKa. tkatim orang
dan ketidakpercayaan awal dari klien kuJit hitam, beberapa tua-anak biasanya tetap ada sepanjang rentang kehidupan
literatur keluarga etnik menunjukkan bahwa hal tersebut dan merupakan hal yang sangat penting untuk memberi
sangat membllntu. namun tidak perlu, untuk meminta pro kan bantuan (Taylor et aI., 1988). Nenek sering kali men
fesional kesehatan yang memiliki kebudayaan dan ras yang jadi sumber dalam keahlian mengasuh anak dan pengobat
sama dengan klien. Akan tetapi, hal ini seing kali tidak .an medis. Mereka dapat dijadikan aset yang penting dan
mungkin atau praktis. Keberhasilan intervensi pengkajian juga sebagai batu penghambat jika peran sentral mereka
dan pendidikan serta konseling pada keJuarga kulit hitam dalam masalah kesehatan tiQak dihargai dan mereka tidak
masih dapat sempurna jika perawat keluarga dengan latar diikutsertakan dalam membuat keputusan kesehatan ke
belakang kebudayaan yang lain bersikap informatif, em luarga.
pati, sensitif, dan perhatian. Hines dan Boyd-Franklin Selain mengetahui pentingnya extended family, teruta
(1982) mengingatkan konselor untuk memulai pengkajian ma nenek dan wanita dewasa yang lebih tua, penting juga
keluarga dengan perlahan, karena ban yak keluarga kulit untuk mengetahui peran ayah dan mendorong merek~ un
hitam yang mencurigai konselor kuIjt putih, yang mereka tuk terIibat dengan pengasuhan anak jika mungkin (Hines
pandang mencampuri rahasia keluarga mereka. & Boyd-Franklin, 1996).
Perawat keluarga berbasis komunitas dapat memfasili
tasi pembentukan kelompok swa-bantu. Murata (1995)
~INTERVENSIPERAWATAN menganjurkan agar perawat keIuarga melakukan pende
KELUARGA katan ini dalam membantu orang tua tunggal menjalankan
peran orang tua. Ia menganjurkan penempatan organisasi
Bal:f8 membahas intervensi keperawatan keluarga berbasis seperti gereja dalam komunitas Afrika-Afrika untuk men
kebudayaan yang sesuai untuk bekerja dengan keluarga sponsori kelompok orang tua.
yang memiIiki keragaman budaya. Berdasarkan pada ka
rakteristikstruktural dan fungsional keluarga Afrika MENDORONG PENGGUNAAN DUKUNGAN
Amerika, i~teTvensi keperawatan keluarga terutama pada SPIRITUAL DAN GEREJA
keluarga Afrika-Amerika dibahas dalam bagian ini. Kon
seputama~isini adalah bahwa perawatkeluarga dan pro Orang Afrika-Amerika dibesarkan dalam agama dan spi
fesional kesehatan lainnya perlu untuk merancang strategi ritualitas serta keyakinan ini turut berperan dalam kete
intel1vensi,.metode, dan material untuk karakteristik kebu rampilan mereka untuk bertahan hidup (Bagley & Caron,
dayan Afrika~Amerika tertentu. 1995). Karena gereja memainkan peran penting dalam ke
hidupan sebagian besar orang Afrika-Amerika, gereja ke
luarga dapat menjadi sumber yang penting untuk diguna
MENDORONGPENGGUNAAN EXTENDED kan dalam membantu keluarga yang memiIiki masalah
FAMILY, JARINGAN SOSIAL, DAN KELOMPOK kesehatan jangka panjang atau serius. Sumber ini dapat
SWA-BANTU bermanfaat khustisnya dalam membantu wanita karena
Dalam intervensi, perawat keluarga harus memasukkan mereka cenderung untuk menunjukan keterlibatan yang
orang yang dianggap penting oleh keluarga sebagai bagian lebih ban yak dengan aktivitas gereja dibandingkan pria
extended family dan jaringan sosial ke dalam rencana pe Afrika-Amerika. Jika dukungan emosional dan nyata serta
rawatan. konseling dari gereja tertentu tersedia, dapat dianjurkan
DaJam hal ini, karena extendedfamily sering kali mem untuk melibatkan anggota gereja dalam wawancara ke- .
berikan sejumlah bantuan langsung yang penting dan du luarga atau dalam pembuatan keputusan dan pereneanaan
kungan emosional, sumber keluarga ini ·harus dipertim (Paniagua, 1994).
bangkan ketika bekerja dengan keluarga. bagi lansia ataU
orang cae at, bantuan dari extended family sering kali me MEMBANTU MASALAH KESEHATAN
rupakan suatu aset yang tak-ternilai yang membuat per KELUARGA
bedaan antara k1ien yang ditempatkan di rawatan rumah
atau dirawat di rumah. Bagi keluarga dengan anak keeil, Keluarga miskin yang berasal dari semua kelompok kebu
bantuan dari sistem pendukung extended family merupa dayaan, menahan kebutuhan yang sering kali menunda
kan pusat kekuatan keluarga dan harus ditekankan saat penyelesaian masalah kesehatan. Perawat keluarga harus
keluarga berkonsultasi. . mengetahui bahwa peran mereka harus diperluas untuk
Pentingnya peran wanita dewasa yang ·Iebih tua atau membantu keluarga mengatasi masalah priQritas utama
nenek dalam keluarga terutama harus diidentifikasi saat mereka. Hanya setelah masalah yang lebih menekan ini
BAB 19 KELUARGA AFRIKA-AMERIKA 513
,,_•• "".-_0- ___ ._. • ••••••____• 0_._'•• 0____ _
~RANGKUMAN
• Orang Afrika-Amerika adalah kelompok· minoritas . tekanan sosial dan psikologi yang ditimbulkan ra
rasiaVetnik yang terbesardi Amerika Serikat (12% sisme di dalam Iingkungan sehari-hari. Bagi kelas
dari populasi AS). Walaupun secara· geografis dan bawah, kemiskinan adalah stresor utama lainnya.
sosioekonomi berbeda; mereka memiliki kesamaan • . Terdapat kritik yang tersebar di masa .Ialu terhadap
asal budaya dan tekanan yang ditimbulkan oleh dis laporan pemerintah dantuHsan para ilmuwan sosial
kriminasi sosial yang berlangsung lama mengenaikeluarga kuHt. hitam. Laporan pemerintah
• Secara demografi, suatu polaritas yanng ekstrem da . terdahulu cenderung menyalahkan korban, bukan
lam bidang ekonomi terjadi dalam komunitas kulit memerhatikan pada desakan sosial dan ekonomi da
hitam. Terdapat ban yak kelas menengah yang kuat lam masyarakat yang telah membentuk perilaku ke
secara ekonomi yang muneul bersamaan.. terdapat ke luarga Amerika kuHt hitam.
munculan dan pertumbuhan kelas bawah kuHt hitam. • Dalam dua dekade terakhir, Iiteratur dan penelitian
Kelas bawah kuHt hitam sangat miskin, dengan angka keluarga kuHt hitam menjadi sedikit bias. Sejumlah
pengangguran, kejahatan. partisipasi geng, penyalah peneHti telah menggambarkan dan menganalisis ke
gunaan obat dan alkohol, tunawisma, dan kehamilan luarga kuHt hitam dengan perspektif teoretis yang
. remaja yang tinggi, serta angka kesejabteraan yang lebih positif berdasarkan kelas sosial.
mahal. • Untuk beradaptasi dengan tantangan lingk-ungan, ke
• Lima kecehderungan demografi utama di -kalangan luarga Amerika kuHt hitam hidup dalam suatu kera
kuHt hitam Amerika lainnya adalah angka yang gaman bentuk keluarga. Keluarga orang tua tunggal
tinggi dari kehamilan remaja dan orang tua tunggal, merupakan jumlah yang paling besar, diikuti oleh
kepala keluarga wanita; penundaan pemikahan hing keluargainti, dan kemudiari extendedfamily.
ga usia 20 tabun akhir; penurunan angka-pemikahan; • Extended family, terdiri dari kakeklnenek dan cucu,
dan peningkatanjumlah pria kulit hitam yang ber saudara perempuanllaki-Iaki, kerabat lainnya, dan!
masalah. atau kerabat fiktif mereka, merupakan hal yang lebih
Keluarga Afrika-Amerika, seperti yang dijelaskan sering ditemui pada keluarga kuHt hitam dibanding
dalam literatur i1mu sosial, memiliki suatu warisan kan kuHt putih. Keluarga tiga generasi ini memberi
kerentanan (tulisan masa lalu men~kankan aspek ini) kanjaringan kerja sarna yang penting untuk membagi
dan resiliency (tulisan saat ini mengidentifikasi ke sumber dan layanan yang tidak meneukupi.
kuatan keluarga kuHt hitam). • Keluarga orang tua tunggal kulit hitam lebih b.anyak
Stresor utama dalam keluarga kulit hitam merupakan daripada keluarga orang tua tunggal kuHt putih.
514 BAGIAN 4 KERAGAMAN BUDAYA PADA KELUARGA
Masalah utamadari t>entuk kell.larga illi, khususnya kesehatan. SenngkaJi masalafinya adiifiih Kuraiignya
jika ibu yang mengepalai keluarga berusia muda dan· asuransi kesehatan.
miskin. Perbedaan dalam keluarga Afrika-Amerika dapat le
• Beberapa pola koping initi atau kekuatan keluarga bih dipahami dengan mengamati perbedaan kelas
kuIit hitam meIiputi: (a) komitmen dan partisipasi sosial dalam struktur dan fungsi keluarga. Perbedaan
yang kuat dalam agama, (b) ikatan yang kuat dan du kelas sosial dibahas dalam keluarga kelas menengah
kungan dari kerabat dan ternan, dan (c) fleksibilitas dan atas, keluarga kelas penggangguran miskin atau
peran keluarga. . kelas bawah (pekerja dan pengangguran yang miskin
• Sosialisasi anak-anak berbeda-beda menurut kelas atau kelas bawah). Nilai dan gaya hidup berbeda
sosial. Pada semua kelas, anak sangat penting dan heda di lintas kelas sosial ini.
dihargai. lika ibu tidak dapat mengasuh mereka, ke • . Beberapa area pengkajian keluarga dibahas: (a)
rabat besar pada umumnya akan membantu meng mengubah stereotipe dengan pemberian informasi;
asuhnya. mengkaji pola stres. dan koping keluarga; dan (c)
• Seiring perawatan medis menjadi lebih mudah di menghadapi ketidaknyamanan dan ketidakpercayaan
akses oleh orang Amerika kuIit hitam, penggunaan klien.
pengobatan dan praktisi tradisional, dan obat alterna • Lima intervensi keperawatan keluarga dibahas: (1)
tif, telah sangat menurun. Akan tetapi, untllk jumlah mendorong penggunaan extended family. jaringan
masalah kesehatan yang terbatas, obat alternatif di sosial. dan kelompoK swa-bantu; (2) mendorong
gunakan, khususnya keluarga kulit hitam yang ting penggunaan dukungan spiritual dan gereja; (3) mem
gal di geto perkotaan dan Selatan pedesaan. bantu masalah kesehatan keluarga; (4) meningkatkan
• lumlah orang Afrika-Amerika yang signifikan memi program kesehatan yang berpusat pada keluarga; (5)
liki masalah yang serius untuk memperoleh layanan menekankan kekuatan dan pemberdayaan.
• LATIHAN
Tinjau sketsa keluarga dan jawab pertanyaan terkait.
1. Apa pola keluarga yang umum diIakukan jika kita meIihat sketsa keluarga ini?
BAB 19 KELUARGA AFRIKA-AMERIKA 515
2. Apajeitfs reaKsi yarigaapafdiTaKUKaiiYeIiiarga-kuHfhiiam friipildaawiili'iya temadapN"y.
Evans, seorang perawat kulit putih yang sudah tua?
3. Apa intervensi perawatan yang tepat?
Jawablalz pertanyaan berikut.
4. Manakah berikut ini yang sering merupakan efek perbudakan, rasisme, dan ekonomi yang
tidak menguntungkan keluarga kulit hitam (berilah tanda benar atau salah pada setiap
pemyataan).
a. Harga diri pria kulit hitam direndahkan.
b. Isteri mengalah terhadap suami dan otoritas primernya.
c. RamaJan yang menjadi kenyataan sering terjadi .dalam bidang pendidikan dan
pekeDaan. .
d. Perilaku mencari perawatan kesehatan dibesar-besarkan.
e. Sebuah keluarga yang terpusat pada ibu menjadi kebutuhan praktis.
f. Peran tradisional keluarga dari suami-istri didefinisikan secara kaku.
5. Ketika seseorang memeriksa statistik demografi terbaru yang berhubungan dengan keluarga
kulit hi tam, mana dari masalah-masalah berikut yang tampak penting? (Pilih semuajawaban
yang dianggap benar).
a. Ekonomi.
b. Peran menjadi orang tua dan perawatan anak.
c. Akses terhadap layanan kesehatan.
d. Pekerjaan
6. Pasangkan atribut keluarga berikut ini dengan keJuarga kuHt hitam menurut kelas sosial.
Atribut Keluarga Kelas
a; Kehormatan merupakan nilai yang penting. 1. Kelas menengah.
b. Kedua orang tua berpendidikan perguruan tinggi dan bekerja. 2. Kelas pekerja yang
c. Berbagi peran antara suami dan isteri berlangsung secara tidak miskin.
ekstensif. 3. Kelas bawah peker
d. Lebih mungkin menjadi keluargadengan orang tua tunggal ja miskin.
dan/atau keluarga matrifokal. 4. Kelas paling bawah
e. Terdapat orientasi pencapaian yang kuat. (miskin dan peng
f. Mempunyai keluarga terbesar dan jumlah kerabat yang ter- angguran).
banyak yang hidup bersama dalam rumah tangga yang sarna.
g. Gereja merupakan nilai dan institusi sentral.
h. Terdapat pola kekuasaan yang sejajar.
i. Kebanyakan nilai tidak sejalan dengan masyarakat yang lebih
luas.
c.LfteratiJr·sangarolas~aalarrrhaloeffoKuspacta·Keltrarga~ketaslJawallkulitiritam.
d. Tulisan tidak memperhitungkan dampak dari kekuatan eksternal-institusi kemasyara
katan-terhadap keluarga.
e. Penulis memandang keluarga dari perspektif ekologi.
9. Perkembangan yang paling luar biasa dalam keluarga kulit hitam Amerika adala (pilih
jawaban yang paling tepat).
a. Keluarga kuJit hitam menjadi lebih terasimilasi dan lebih bersifat egalitarian
b. Kelas menengah telah meningkat daTi segi jumlah dan ekonomi sementara jumlah kelas
bawah meningkat namun secara ekonomi lebih miskin.
c. Tingkat kesuburan wanita kulit hitam meningkat namun jumlah pernikahannya me
nurun.
d. Keluarga kulit hitam miskin berpindah ke kota kecil dan masyarakat kulit hitam yang
makmur berpindah ke daerah penggiran kota.
10. Sebutkan dua praktisi rakyat tradisional yang digunakan di masa lalu oleh keluarga kulit
hitam.
11. Ielaskan dengan singkat tiga implikasi praktik keperawatan keluarga berdasarkan Iiteratur
keluarga kulit hitam.
20
KELUARGA ASIA-AMERIKA
1. Mengidentiflkasi kelompok populasi apa yang menyusun 7. Menguraikan dengan sing kat dua cara perubahan ke
orang Asia-Amerika dan menjelaskan perubahan pola luarga Asia-Amerika ketika mereka menetap di Amerika
demograns yang berkaiton dengan Populasi orang Asia Serikat.
Amerika di Amerika Serikat saat ini. 8. Menjelaskan bagaimana dua nilai penting, IImenjaga
2. Mengidentiflkasi kelompok Asia-Amerika yang berisiko nama baik" dan memelihara keharmonisan hubungan
tinggi mengalami tingkot distres yang lebih tinggi dan interpersonal, memengaruhi pola komunikasi keluarga.
menjelaskan penyebob distres mereka. 9. Menguraikan dua sikap tradisional yang berbasis pola
3. Menjelaskan bagaimana orang Filipina-Amerika ber sosialisasi di antara Keluarga Asia-Amerika. .
. bede dolam warisan sejaroh mereko dari populasi orang 10. Mengidentifikasi liga konsep alau ajaran pusat menge
Asia-Amerika lainnya. nai pengobatan Timur tradisional.
4. Mengidentifikasi liga sistem keyakinan ogama/mosofi 11. Mengidentiflkasi satu stralegi koping keluarga dan in
yang dapat menembus bentuk nilai-nilai inti tradisional dividu (anggota keluarga) yang banyak digunakan di
Asia. Memberikan suatu contoh bagaimana salah satu dalam keluarga Asia-Amerika tradisional.
dari s.istem keyokinan agama/fllosofi ini telah meme 12. Menjelaskan pentingnya mengkaji tingkal akulturasi ke
ngaruhi keluarga Asia atau keyakinon atau praktik ke luarga Asia-Amerika.
sehatan. 13. Mendiskusikan tiga pedoman pengkajian keperawatan
5. Menyebutkon tiga nilai inti trodisional keluorga Asia don keJuarga yang menyangkut bekerja dengan keluarga
menyotakan dompak nilai ini terhadap praktik kepe Asia-Amerika.
rawatan keluarga. '. 14~ Mendiskusikan liga infervensi keperawatan yang me
6. Menjelaskan perselisihan nilai yang sering terjadi antara nyangkut bekerja dengan keluarga.
generasi tua dan generasi muda di dalam keluarga
imigran Asia-Amerika.
517
518 BAGIAN 4 KERAGAMAN BUDAYA PADA KELUARGA
TABEL 20-1 .
Orang yang memiliki keterampilan khusus juga dapat wilayah .dalam dialek bahasa dan tradisi lokal (Hong &
mendaftar untuk imigrasi dan membawa serta keluarga inti Ham; 1994). Banyak imigran awal berasal dari Toisan,
mereka. Berlawanan dengan imigran awal yang berimi wilayah pedesaandiPropinsi Kanton (sekarang disebut
.grasi sebagai individu dan terpaksa untuk meninggalkan Guandong). Dengan demikian, dialek Toisan sering. di
keluarga, imigran Cina saat ini dapat berimigrasi sebagai gunakan oleh orang Cina yang lama tinggal di Chinatown
" k~lompok keluarga, atau melalui keutamaan ikatan ke AS. Dialek Kanton merupakan dialek Cina lainnya yang
luarga. Dengan demikian jumlah orang Cina-Amerika me biasa digunakan oleh banyak imigran yang .datang pada
. ningkat .secara drama tis dari 436.062 pada tahun 1970 tahun 1970· dan 19S0.an, banyak darLmereka J:Jerasal dari
hingga S06.040 pada tahun 19S0. Hongkong atau dari tanahdaratan Cina melaluiHongkong.
Pada tahun 19S0 Republik Rakyat Cina memperlong Dalam komunitas baru orang Cina, Mandarin merupakan
gar kebijakan imigrasi dan mempermudah rakyat Cina dialek yang biasa digunakan oleh imigran dari tanah da
hidup di tanah daratan untuk datang ke AS. Pada saat yang . ratan Cina dan Taiwan, kedua imigran ini mempromosikan
sarna, pemerintah Taiwan juga mempermudah bagi rakyat Mandarin sebagai dialek resmi selama beberapa dekade.
nya untuk berinvestasi di !intas samudra dan beremigrasi. Banyak imigran ini datang pada tahun 19S0-an. Harus di
Faktor-faktor ini turut berperan lebih lanjut untuk me catat bahwa sementara ada perbedaan dialek atau bahasa
nungkatkan pertumbu~an populasi orang Cina-Amerika, orang Cina, tulisan bahasa Cina adalah sarna terlepas dari
yang kembali meningkat dua kali lipat hingga 1,6juta pada dialeknya. Dialek seperti pengucapan yang berbeda dari
tahun 1990 dan hingga hampir 2,5 juta pada tahun 2000 kata dengan tulisan yang sarna. Dengan demikian, jika
(Kang & Fields, 2001). suatu klinik harus mengirimkan peringatan atau surat da
Dalam hal status ekonomi, sementara hanya 7% orang lam bahasa Cina, dialek bukan merupakan masalah.
kuHt putih yang berada pada tingkat kemiskinan, 11,1 %
keJuarga Cina-Amerika berada pada tingkat tersebut (Min, JEPANG-AMERIKA
1995a; U.S. Bureau of the Census, 1993a, 1994). Persentase
ini mencerminkan perbedaan sosioekonomi di kalangan Orang Jepang tidak berimigrasi ke Amerika Serikat dalam
orang Cina-Amerika, yang merupakan kelompok paling jumlah yang signifikan sampai tahun IS80-an (Kitano,
bawah secara ekonomi dari semua orang Asia-Amerika 1988; Nishi, 1995; Uba, 1994). Seperti orang Cina, ke
Dalam upaya untuk memahami kebudayaan Cina, satu . mencari pekerjaan sebagai buruh. Banyak yang bekerja
hal yang harus disadari bahwa Cina adalah negara yang sebagai petani pada perkebunan di Hawaii, dan kemudian
sangat besar, sedikit lebih besar dari AS, namurt dengan di California serta wilayahlain di Pantai Barat. Pada tahun
populasi lima kali lipat lebih banyak. terdapat perbedaan 1902, terdapat lebih dari 30.000 imigran Jepang di Hawaii,
terdiri dati ~kita~ is%' Petani tebu di kepulauan (Min, . rata-rata AS pada umumnya danhanya 3Ao/~ darikeiuarga
1988). Imigran Jepang juga menghadapi gelombang seru· mereka yang berada pada garis kemiskinan (Min, 1995a;
pa yakni sentimen anti-Asia yang terjadi di AS pada abad U.S. Bureau of the Census, 2000b).
18 akhir ke depan. Akan tetapi, tidak seperti Cina, Jepang Orang Jepang-Amerika sering kali menggolongkan diri
memiliki kekuatan militer yang kuat pada saat itu. Jadi, mereka ke dalam kelompok generasi. Issei merupakan
pemerintah AS lebih hati-hati dalam memberlakukan un imigran generasi pertama yang lahir di Jepang. Nisei, atau
dang-undang diskriminasi terhadap orang Jepang (Nishi). geneI:asi kedua, merupakan anak-anak imigran Jepang
Undang-undang Imigrasi pada tahun 1924 secara praktik yang lahir di Amerika. Sansei, anak-anak dari Nisei, ada
masih tidak memungkinkan bagi seluruh orang Asia, ter lah generasi ketiga, dan Yonsei adalah generasi keempat.
masuk Jepang, untuk berimigrasi ke AS. Baru-baru ini, kebanyakan 'orang Jepang-Amerika adalah
Senti men anti-Jepang mencapai puncaknya saat Perang Nisei, Sansei, atau generasi termuda, ketika dibandingkan
Dunia II. Dari tahun 1942 sampai 1945, lebih dari 110.000 dengan orang Asia-Amerika, kebanyakan mereka adalah
orang Jepang-Amerika di Pantai Barat diasingkan di kamp imigran generasi pertama. Biasanya, karena pemajanan
yang berada di wilayah terisolasi (Kitano, 1988; Nishi, yang besar dengan kebudayaan Amerika, Sansei dan
1995). Kamp ini dijaga oleh pasukan tentara dan kawat Yonsei cenderung lebih terpengaruh dengan kebudayaan
berduri, dan secara rutin kehidupan sehari-hari dikendali Amerika dibandingkan Issei. Akan tetapi, seperti imigran
kan oleh instruksi pemerintah. Bukan hanya kekerasan lainnya, derajat identifikasi kebudayaan berbeda-beda pa
pada manusia dan hak sipil yang terang-terangan, namun da setiap individu. Seorang Sansei yang dibesarkan dalam
juga gangguan utama terhadap kehidupan komunitas dan wilayah komunitas Jepang yang lebih besar lebih cende
keluarga tradisional Jepang-Amerika. rung untuk lebih memihak kebudayaan Jepang dibanding
Semen tara pembatasan imigrasi diperlonggar setelah kan Sansei, atau bahkan Nisei, yang tumbuh dalam ko
lolosnya undang-undang tahun 1965, peningkatan jumlah minitas kulit putih (Kitano, 1988). Dengan demikian, kita
imigran Jepang tidak sedramatis kelompok orang asia lain harus cermat dalam menggunakan konsep kebudayaan ke
nya, Malahan imigran baru, kebanyakan orang Jepang tika kita bekerja dengan individu Jepang-Amerika yang
amerika saat ini adalah keturunan dari imigran Jepang berbeda-beda.
yang datang ke AS sebelum tahun 1924 (Uba, 1994). Se
perti yang ditunjukkan dalam Tabel 20-1. orang Jepang-. KOREA-AMERIKA
Amerika berasaldari subkelompok terbesar di kalangan Setelah orang Cina dan Jepang, orang Korea-Amerika me
orang Asia-Amerika, dengan 464.332 pada tahun 1960. rupakan kelompok imigran Asia selanjutnya yang masuk
namun pada tahun 1980-an, jumlah mereka melebihi baik ke AS. Imigrasi resmi orang Korea dimulai pada tahun
Cina- maupun Filipina-Amerika. Dari tahun 1980 sampai 1903-1905, saat 7226 orang Korea datang. Mereka direkrut
1990, jumlah orang Jepang-Amerika hanya meningkat dari oleh pemilik perkebunan tebu dari Hawaii untuk meng
700.974 ke 847.562,· tidak seperti ban yak kelompok hentikan keberadaan orang Jepang dalam tenaga kerja
lainnya, yang meningkat lebih dari dua kali lipat pada (Min, 1988). Akan tetapi, pemerintah Jepang merupakan
periode yang sarna. Dari tahun 1990 sampai 2000, populasi kekuatan mil iter utama pada waktu itu. Dalam menanggapi
orang Jepang-Amerika menurun 6% .akibat tingginya ang ketertarikan tenaga kerja Jepang, pemerintah Jepang men
ka perkawinan campuran dan rendahnya angka kelahiran desak pemerintah Korea untuk menghentikan emigrasi ke
bayi (Kang & Fields. 2001). Lebih dari 50% orang Jepang AS. Undang-Undang Imigrasi AS tahun 1924 lebih lanjut
Amerika menikah di luar kelompok etnik m.ereka (Lee, menghentikan imignisi orang korea dan Asia lainnya.
1996). Menurut sensus tahun 1990, hanya 32.3% orang Orang Korea tidak mehinjutkan imigrasi ke AS dalam
Jepang-Amerika adalah keturunan asing, Jika dibanding jumlah yang signifikan hingga setelah Perang Dunia II.
kan denglln 63,1% dari seluruh orang Asia- Amerika yang Pada tahun 1950, Perang Korea pecah, yang berakhir
merupakan keturunan asing (Min, 1995a). hingga tahun 1953. Korea Utara dan Republik Rakyat
Angka emigrasi sangat rendah dan sangat mungkin Cina, keduanya merupakan. kekuatan komunis, bertarung
akibat kestabilanpolitik dan kekuatan ekonomi Jepang melawan Korea Selatan dan AS-memimpin pasukan PBB.
dalam dekade terakhir.· Tidak seperti negara Asia lainnya Kekerasan militer ini, dan kedekatan ikatan antara Korea
seperti Cina, Korea, dan Vietnam, Jepang tidak pernah Selatan dan AS, memicu gelombang imigrasi lainnya.
mengalami perang atau pergejolakan poliklsosial sejak. Pe . Pengantin perang Korea, atau wanita korea yang menikah
rang Dunia II. Dengan demikian, terdapat sedikit motif ba dengan prajurit AS, dan yatimpiatu yang diadopsi oleh
gi populasinya untuk beremigrasi. Akhir-akhir ini, orang orang tua AS merupakan kelompok utama imigran pada
Jepang-Amerika merupakan kelompok yang paling berpe waktu itu (Min, 1998, 1995a). Undang-Undang Imigrasi
ngaruh. Pendapatan rata-rata keluarga di atas pendapatan tahun 1965 kemudian mempermudah orang Korea dan
bedakan mereka, sebagai suatu kelompok, dari kebudaya dengan pertimbangan yang baik.
bersamaan.
STRUKTURALKELUARGA
Kebudayan Filipina, menurut perspektif sosiopolitik,
berbeda dali kebudayaan Asia karen a pengaruh Spanyol Walaupun Keluarga Asia-Amerika membentuk kelompok
selama 500 tahun, dan yang Jebih- baru, pengaruh dari AS minoritas yang beragam di AS, mereka memiliki unsur bu
selama 50 tahun. Meskipun demikian, pengaruh ini tetap claya yang sarna, khusllsnya saat kita memerhatikafl karak
menyisakan banyak karakteristik yang serupa dengan ke- teristik keluarga dan psikososial merela (Hong, 1988;
budayaan Asia lainnya. Dalam rasa, kebudayaan Filipina Hong & Ham, 1994). Nilai yang berasal dari kebudayaan
· dapat terlihat sebagai campuran kebudayaan Barat, khu- mereka sangat berbeda dari sistem nHai Amerika yang
susnya kebudayaan Spanyol dan Asia, termasuk kebu- dominan (Min, 1995a). Dengan.demikian, persamaan akan
dayaan Filipina tradisional. ditekankan bersamaan dengan penjelasan beberapa perbe-
Dalam menggali karakteristik kebudayaan kehiarga daan utama di berbagai kalangan keluargaAsia-Amerika.
Asia, kita harus m,?nyadari perbedaan antara kebudayaan Pembahasan selanjutnya berdasarkan pada temuan em
normatif atau tradisional dan kebudayaan kontemporer. piris dan tulisan hasil pengamatan keluarga Asia-Amerika
Misalnya, praktik kebudayaan kontemporer di pusat per- baik yang ada di -Asia maupun Amerika Serikat. Sedikit
kotaan kosmopolitan, seperti Hongkong, Tokyo, atau literatur mengenai keluarga Asia-Amerika kontemporer,
Taipei, lebih terweSternisasi dibandingkan wilayah pede-khususnya kelompok tertentu seperti keluarga Filipina
sa!,!.n, yang cenderung lebih dekat dengan kebudayaan Amerika dan Asia Tenggara-Amerika. Uba (1994), dalam
tradisional. Terdapat juga kelas sosioekonomi dan perbe- tinjauan, ulang mengenai literatur keluarga Asia-Amerika,
daanumum di .kaIangan orang Asia-Amerika. dalam kai-; mengingatkan perobaca bahwa- terdapat sangatterbatas pe
tannya dengan asimilasi mereka terhadap kebudayaan 'nelitian tentangkeluarga Asia-Amerika, dan kesenjangan
Amerika atau BaraL Misalnya, kelas menengah dan atas yang besar dalam hal pengetahuan' kita tentang kelompok
orang Asia-Amerika, khususnya mereka yang menerima Asia-Amerika tertentu, seperti yang dicatat di atas. Selain
pendidikanyang lebih tinggi di AS, Iebih cenderung ter- temuan' kadang kala berdasarkan pada sampelacak yang
asimilasi seearabudayadibandingkan imigran Asia kelas keeil dengan tanpaadanya kelompok perbandingan, eata
· pekeIja. Orang Asia-Amerika yang lahir di Amerika, yang juga dapat dikumpulkanbeberapa dekade yang lalu.
terpapar lebih besar dengan kebudayaan utama dalam
tahun-tahun pembentukan, lebih cenderung untuk terasi
milasi secara budaya dibandingkan orang tua imigran yang
NILAIDAN KEYAKINAN KELUARGA
lahir di negara non-Amerika. Kesenjangan kebudayaan ini
kebudayaan Asia, bergantung pada lingkungan atau latar KONFUSlAN'SMf. Konfusianisme didasari oleh ajaran Kon
belakang sosia!. Masih ada imigran lainnya yang merasa fusius (circa 551-479 SM), orang bijak yang berasal dari
terasing, perasaan bahwa mereka tidak termasuk anggota Cina. Ajaran ini merupakan sistem filosofis tentang etika,
dunia yang lain (Hong, 1996). Dengan demikian, pem" pendidikan, kewarnegaraaan, dan agama yang dirancang
bahasan beiikutnya mengenai karakteristik kebudayaan . untuk menghasilkan "orang yang benar" yang memiliki
pengetahuan diri. kehormatan diri. ketulusan. kebaikan. berfokus pada pencegahan dan perawatan(Hel1derson,
dan kejujuran (Henderson, 1989). Di dalam Konfusianis-· 1989; Spector, 1991,20(0).
me. tugas dan kewajiban yang berkaitan dengan interaksi
BUDHISME. Budhisme menumbuhkan Hindusme di India.
sosial secara jelas didefinisikan, memberikan penje/asan
Ajaran ini ditemukan oleh Siddharta Gautama. Budha (circa
hubungan dan perilakukeluarga seharusnya. Keluarga
560-480 SM). Kedekatan agama Timur antara Hinduisme
adalah pusat pikiran Konfusian dan nHai norma serta Kon
dan Budisme merambah pada ban yak manusia (Henderson,
fusianisme membentuk basis kebanyakan kehidupan ke
1989). Budha menyatakan bahwa keadaan manusia diken
luarga Asia tradisional (Meredith & Abbott, 1995). Selama
dalikan oleh rasa takut, penderitaan, penyakit, dan kemaHan.
berabad-abad, Konfusianisme memberikan pengaruh yang
Seperti yang dijelaskan Henderson, "orang bijak menyadari
kuat dan menjadi tertanam ke dalam kebudayaan Asia dan
ini dan mencari jalan untuk menyelesaikannya... pesan
Cina. Harus dieatat bahwa sementata Konfusius belakang
Budha berfokus pada pengalaman atau jalan yang meng
an ini dihormati sebagaisesuatu yang suci oleh beberapa
arahkan kepada kebebasan terhadap keadaan manusia"
orang. Konfusianisme pada dasarnya merupakan tHosofi,
(hIm. 70). Pengenalan diri dan cinta serta kebaikan universal
yaitu suatu gaya dan pandangan hidup, bukan agama.
merupakan kebajikan utama dari Budhisme. Budhisme
TAOISME. Taoisme adala.h filosofi yang ditemukan oleh filsuf mengajarkan bahwa jalan terbaik untuk mengenal diri ada
Lao-Tzu (juga disebut Laozi), yang tinggaJ di sekitar abad lah melalui perilaku baik, pengendalian did, kemanusiaan,
ke-4 SM. Banyak pakar yang meyakini ia adalah kon kedermawanan, dan rasa belas kasih.
temporer Konfusius. Taoisme menekankan intuisi, keseder Budhisme meluas dari India ke Cina selama abad ke-I
hanaan, dan pencapaian pengenalan did yang dalam me Masehi, dan menjadi agama yang populer. Selama berabad- .
lalui kemampuan untuk merasakan "Tao" daJam aktivitas abad, Budhisme di Cina telah berkembang di berbagai
sehari-hari dan sekitarnya. Taoisme menyatakan bahwa sekolah dengan memasukkan banyak unsur kebudayaan
orang-orang dapat menemukan ~eharmonisan. dan ke dan pemikiran Cina yang diambil dari Konfusianisme dan
damaian dengan berbuat baik kepada semua makhluk; Taoisme. Dari Cina, Budhisme menyebar ke Jepang dan
rendah hati,sederhana, dan hidup d~mai; menghindari kemudian ke Korea. Di Jepang, beberapa sekolah Budhisme
penghormatan dan membeda-bedakan; dan menikmati ke memasukkan unsur Sintoisme, agama Jepang tradisional.
kuatanalam (Henderson. 1989). Dalam rangkuman, terdapat perbedaan sekolah ajaran
,Padaabad ke-3 Masehi, Zhang Leng menemukan aga Budha yang berbeda-beda di· negara Asia yang berbeda
ma Taoisme. Ia membuat agama tersebut berdasarkan pada (Henderson, 1989).
fildsoff Taoisme, namun meciptakan ritual dan alkimis Pengaruh fiJosofi/agama Konfusianisme, Taoisnie; dan
(ahli kimia) agama. yang menekankan pengo/ahan obat Budhisme tertanam kuat di dalam kebudayaan Asia.
mujarab atau racun untuk keabadian. Agama Tao mene Dengan demikian, baik orang Asia tersebut dengan nyata
gaskan bahwa agama ini mengikuti ajaran Lao-Tzu, dan mengidentifikasikan maupun tidak mengindentifikasikan
menghormati dirinya sebagai salah satu orang suci atau dengan sistem ajaran/keyakinan ini, ia dengan tidak sengaja
dewa. Akan tetapi, filosofi Tao tidak menganut ritual dan mengikuti anjuran ajaran ini, yang sering kali serupa
banyak keyakinan agama Tao. Dengan deinikian, filosofi . dengan norma/nilai kebudayaan. Serupa dengan hal itu, di
Taoisme berbeda dari agama Taoisme. Pada umumnya, AS saat inifilosofi/agama masih memengaruhi kehidupan
banyak persamaan konsep yang ditanamkan secara men keluarga banyak orang Asia-Amerika terlepas dari agama
dalam dalam kebudayaan Cina dan negara Asia lainnya. mereka.
Baik filosofi maupun agama Taoisme, sering kali ber
Satu hal yang harus diwaspadai jangan menstereotipe
kaitan dengan konsep yill dan yang, yang mendapat per
afiliasi agama orang Asia-Amerika. MisaJnya, menurut
hatian yang sang at besar di Barat. Sementara konsep ini
asalnya, orang Cina di Asia biasanya dianggap beragama
merupakan bagian Taoisme, konsep as1i yang sebenarnya
Budha, namun kenyataannya gereja orang kristen etnik
bahkan lebih .kuno. Selain itu, mungkin berada dalam
memainkan peran yang sangat aktif dalam banyak komu
pemikiran 'medis jauh sebelum masa Lao-Tzu. Yin adalah
nitas orang Cina-Amerika di sini (Hong & Ham, 1994). Ini
energi yang feminim, negatif, gelap. dan dingin. Yang ada
berlakujuga bagi orang Korea-Amerika (Mins, 1995c), dan
lah energi yang maskulin, positif, terang, dan hangat. Ke
tentu saja, orang Filipina-Amerika yang memiliki negara
seimbangan yin dan yang merupakan kunci keharmonisan
asal yang didominasi Katolik Roma (Agbayani-Siewert &
dan kedamaian. Jika diterapkan dalam kesehatan, kese
Revilla, 1995).
imbangan atau kesehatan yang baik dipertahankan dengan
·diet yang benar, menghindari emosi yang kuat, dan meng NILAI INTI ASIA-AMERIKA. Keluarga Asia-amerika me
gunakan herba yang tepat. Keyakinan ini merupakan dasar megang nHai orang Asia tradisional dalam derajat yang
pengobatan Cina atau Timur, suatu sistem perawatan yang bervariasi. Akan tetapi, mungkin, bahwa' lebih sedikit
BAB 20 KELUARGA ASIA-AMERIKA 525
.-,. -- - --.- ' . .. ~--- -~" ...
jumlah orang Asia-Amerika yang melekat pad a semua keluarga imigran sering kali mensponsori orang tua me
nilai tradisional yang diidentifikasikan di sini. Tabel 20-2 reka sendiri untuk datang ke AS. Kepatuhan keluarga me
menyajikan perbandingan nilai-nilai inti Timur dan Barat. rupakan suatu landasan dasar yang dibentuk oleh keluarga
Asia tradisional (Chung. 1991; Ishii-Kuntz, 2000; Meredith
FAMIUSMf. Familisme adalah sentralitas, hubungan, dan
& Abbott. 1995).
tanggung jawab keluarga. Terdapat suatu keyakinan yang
kuat bahwa kepentingan keluarga mendahului kepentingan HOIlMAT KfPADA ORANG YANG LEitH TUA. Hormat kepada orang
individu. Oleh karena itu, kebutuhan individu berada di yang lebih tua terlihat dalam perbedaan yang diberikan
bawah keluarga. Fo.kus kebudayaan adalah keluarga bukan kepada anggota keluarga yang lebih tua, baik orang yang
individu seperti dalam kebudayaan Barat (Chung, 1991; hidup maupun yang sudah wafat (Chung, 1991; Ishii
Hong, 1988, 1995). Keluarga meliputi keJuarga inti dan Kuntz, 2000; Min, 1995B). Praktik tradisional berupa pe
extended family serta seluruh jaringan kekerabatan. Ni lai mujaan nenek moyang adalah suatu upacara agama yang
dan keyakinan ini juga disebut sebagai "solidaritas keke menunjukkan nilai penghormatan ·terhadap orang yang
rabatan" (Kline & Huff, 1999). lebih tua.
KfPATUHAN ANAK. Kepatuhan anak, yang meriJpakan pada HORMAi KfPADA OTOlUTAS. Secara tradisional, nilai Asia
rasa hormat terhadap orang tua, kakeklnenek. dan orang Amerika juga menekankan rasa hormat kepada figur otori
lain yang lebih tua, merupakan suatu nilai yang diasuh tas, termasuk guru dan profesional kesehatan (Chung. 1991;
dengan tinggi di dalam keluarga Asia tradisional. Hal ini Uba, 1994). Hormat kepada otoritas ditampilkan di dalam
menjelaskan bahwa anak harus membayar kembali cinta rumah dengan menekankan kepatuhan kepada orang tua.
dan asuhan orang tua dengan merawat mereka selama ma Nilai saling bergantung
SAUNG BfRGANTUNG DAN RfSIPROSITAS.
sa tua mereka. Reflektif dari nilai kepatuhan orang tua, tampak dalam hubungan di dalam dan di luar keluarga
TABEL 20-2 .
PERBANDINGAN
.
NILAI TIMUR
NILAI TIMUR DAN BARAT . NILAI BARAT
Konformitas (kesuaian)
Kompetisi
langsung .
langsung dan terbuka .
Familime
Individualisme
.Saling bergantung
Mandiri
Formalitas
Informal
Sumber: diambi/ dad Stouffer (J 995); Ho (1992); Chung (199.1); dan Lin-Fv (1994).
526 BAGIAN 4 KERAGAMAN BUDAYA PADA KELUARGA
-dengan teman. tetangga, bawahan, dan atasan. Etika re yang diberikan kepada-merek:a [Henderson, r9&9):
siprositas dan kewajiban bersama adalah bagian saling ke
ORIfHrASl PfNDlDIICAN/PRrSTASI. Keluarga Asia~Amerika
tergantungan yang inheren. Orang Asia-Amerika memiIiki
umumnya mertempatkan suatu nilai yang tinggi atas pen
keluarga yang lebih besar dibandingkan kelompok orang
didikan (Ishii-Kuntz, 2000). Terdapat penelitian yang me
Eropa-Amerika, dengan rasa kewajiban dan tanggung ja
nunjukkan bahwa orang tua asia-Amerika lebih menekan
wab sosial yang lebih besar (Chung. 1991; Hong, 1989;
kan prestasi pada anak-anak mereka dibandingkan orang
Min, 1995b).
Eropa-Amerika (Uba, 1994). Keluarga sering kali bersedia
ICrfwIMoNlSAH 'N1fIU'fRSOHAl. Nilai yang memelihara ke menjalani kesulitan finansial yang substansial untuk me
harmonisan juga' merupakan pusat dalam keluarga Asia nyokong anak~anak mereka agar menerima pendidikan.
Amerika tradisional (Torsch & Ma. 2000; Uba. 1994). yang baik dan telah berhasil secara akademik. Misalnya,
Memelihara hubungan yang nyaman dan damai dengan dalam suatu survei dari keluarga pengungsi Asia-Tenggara,
akomodasi, kompromi. konformitas. dan sikap tanpa kon Caplan, Choy, dan Whitmore (1992) menemukan bahwa
frontasi lainnya adalah cara keharmonisan dapat dicapai. keluarga dengan anak usia sekolah memainkan peran
Dalam kebanyakan kebudayaan Asia. sikap agreSif atau sentral dalam keberhasiIan akademik anak-anak mereka.
konfrontasi tidak dapat diterima seeara sosial. Menderita EJ1ICA I6IUA I6RAS. Selain kebudayaan Asia. baik prestasi
tanpa mengeluh atau menderita dengan berdiam diri ber pendidikan maupun pekerjaan sangat dihargai (Min,
kaitan dengan nilaifnorma "menunjukkan martabat". 1995b). Hal ini berkaitan dengan kebudayaan yang mene
kankan pada pemenuhan kewajiban seseorang kepada ke
MmGHINOAJlI PrR1IDAJCsmlJUAN DAN KONFUK. Norma pengen
luarga dan masyarakat dengan berpendidikan dan produk
dalian diri. menahan ekspresi emosi. dan mempertahankan
tif. Orang Asia~Amerika biasanya bekerja dengan waktu
hubungan interpersonal yang baik adalah sangat berlawan
yang lebih panjang dibandingkan orang Amerika pada
an dengan; fokus akan keterbukaan tentang perasaan sese
umumnya. Misalnya pada imigran pria dan wanita Korea
orang danpemikiran yang mencirikan norma kebudayaan
Amerika. ban yak dan mereka yang memiliki bisnis keeil
Barat.'(Chung, 1991; Meredith & Abbott, 1995). Sebagai
keluarga, bekerja dalam waktu yang panjang. Wanita
bagian dari nilai dan norma interpersonal ini. pertidakse
Korea-Amerika bekerja' rata-rata selama 75,5 jamlmiilggu
tujuan dan konflik dihindari,sementara konformitasdan
dalam pekerjaan dan tugas rumah'tangga. menurut survei
kompromi (mengambil "posisi tengah") ditekankan.
di' Kota New York. Pria Korea-Amerika bekerja dalam
MrNJAOA NAMA SAlK. Terdapat nilai yang tinggi akan men waktu yang, panjang juga (63,5 jam/minggu), namun 12
jaga nama baik atau memelihara kehormatan, martabat, jam per minggu lebih sedikit dibandingkan istri mereka
dan status seseorang. Biasanya nama baik hilang ketika karena mereka tidak berbagi tugas rumah tangga (Min.
seseoranggagal melakukan peran/perilaku yang tepat. 1995c).
Dalam seting pelayanan kesehatan haH ni dapat diterje
mahkan menjadi sikap klien Asia-Amerika menahan pen
deritaan adalah untuk menjaga martabat mereka:. menjaga PERAN DAN STRUKTUR KEKUASAAN
nama baik sering kali dipandang sebagai bukan sekadar aib KElUARGA
personal; namun juga aib keluarga, untuk perilaku masing Pada keluarga Asia tradisional, usia. jenis kelamin, dan
masing anggota keluarga adalah refleksi atas keseluruhan status generasi merupak:an penentu utama peran dan ke
keluarga. kehormatan keluarga sangat ditekankan. Oleh kuasaan keluarga. Yang paling utama, berkaitan dengan
karena itu, terdapat tekanan yang besaruntuk bersikap se keluarga Asia, adalah bahwa keluarga ini merupakan pa
cara tepat sehingga tidak membawa aib bagi keluarga, oleh triarkal, dengan pengeeualian keluarga Filipina. Peran ke
karena itu, rasa malu merupakan mekanisme pengendalian luarga dengan jelas didefinisikan. Pria. terutama ayah dan
sosial (Chung. 1991; Goldenberg & Goldenberg, 2002; anak laki-laki tertua. memiliki posisi yang paling dominan:
Shon & Ja, 1982). Seeara tradisional. ayah memelihara hubungan yang oto- '
FATAUSME. Menerima takdir seseorang merupakan keyakinan riter, ketat. dan bermartabat dengan keluarga (Ishii-Kuntz.
yang di,anut secara luas dalam kebudayaan Asia. Bukan 2000; Uba, 1994). Ayah adalah pemimpin. pemberi, dan
terlihat sebagai penyesuaian terhadap kehidupan yang ne . pendisiplin keluarga. Secara tradisional, kekuasaan diberi
gatif, sikapini merupakan cara koping yang pragmatik kan dari ayah ke anak laki-Iaki tertua.
dengan perubahan dalam hidup yang tidak menguntung Secara tradisional, ibu dan putrinya berada di posisi
kan. Meskipun menentang situasi atau peristiwa yang tidak bawah. Mereka diharapkan untuk menghormati'dan me
menguntungkan. orang Asia-Amerika tradisional dapat matuhi suami, orang tua suami, atau ayah mereka.jika be
menerima peristiwa/situasi sebagai suatu kondisi takdir lum menikah (Hsu, 1971; Meredith & Abbott, 1995). Istri
BAB 20 KELUARGA ASIA-AMERIKA· 527
A.sra~A.menka:utfaarSiomn~ibumeiicuriiliKan·· diriilya: -un wlIaYafi perK:ofaan ataulndi'-stiiaijsasnempaf ukuran unit •
tuk mengasuh suami, anak-anak,. dan rumah mereka perumahan dan mobilitas kerja sering kali membuat
(Henderson, 1989). Ia juga berperan sebagai penghubung extended family tidak dapat menjalankan untuk tinggal
penting antara keluarga dan sekolah serta organisasi ko~ dalam satu rumah tangga yang sarna. Selain itu, ketika
munitas lainnya (Ishii-Kuntz. 2000). keluarga bermigrasi dari Asia ke AS; extended family
Anak laki-Iaki dan orang yang lebih tua lebih dihargai mereka tidak menyertai mereka. Dengan demikian, bukan
dalam keluarga Asia tradisional dibandingkan anak pe hanya jaringan extended family dalam jumlab besar yang
rempuan dan anggota keluarga yang lebih muda. Anak , berkurang, namun juga pola rumah tangga patrilokal tidak
laki-laki lebih dihargai karena mereka akan membawa mi. mungkin dibentuk (Hong, 1995; Hong & Ham, 1992).
ma keluarga dan akan merawat orang tua mereka yang
sudab tua. Anak laki-Iaki tertua paling dihorrnati (Shon & POI,A KOMUNIKASI KELUARGA
Ja, 1982). Anak tertua menuntut penghormatan dan biasa Nilai inti orang Asia terlihat dalam cara karakteristik da
1989).
terbuka, dan terus terang (Hong, 1989; Locke,1992).
Rata-rata ukuran keluarga Asia-Amerika lebih besar Penekanan di kalangan orang Asia-Amerika tradisional,
daripada keluarga orang kuBt putih Amerika. Misalnya. adalah upaya untuk tidak menyinggung orang lain dan
23% keluarga Asia-Amerika pada tahun 1999 terdiri dari peka secara sosial. Anggota keluarga didorong untuk me
lima anggota atau lebih. Terdapat lebih banyak keluarga nahan diri mengekspresikan perasaannya jika hal ini dapat
inti (80%) dan lebih sedikit keluarga orang tua tunggal di .berpotensi mengganggu keselarasan keluarga. Meskipun
kalangan orang Asia-Amerika daripada di kalangan pertidaksetujuan tampak nyata ketikaperbedaan antara
keluarga Amerika pada umumnya (Humes & McKinnon, anggota tnuncul,orang Asia-Amerika dapat mengungkap
2000).' kanpikiran mereka dalam sikap yang halusatau mengelak.
Kekuasaan dan isupengendalian atau masalah utama Anggota keluarga sedi'kit banyakcenderung untuk meng
dallim keluarga Asia-Amerikaadalah pertentanganantara .ekspresikan secara langsungpertidaksetujuan.mereka ter
nilai tradisional (Timur) dan modem (Barat). Literatur hadap figur otoritersepertiprofesional 'kesehatan. Misal
menjelaskan konflik kebudayaan antara orang tua dan anak nya, lebih dapat diterima, ketidaksetujuan dengan cara
serta, antara pasangan (Detzner,.l992; Hong, 1989, 1996). sedikit konfrontasi bagi klien untuk mengaiakan: "Bebe
Anak yang bersosialisasi di sekolah AS diajari untuk man rapa orang mengatakan bahwa saya dapat melakukan
diri, individuidistik, dan sejajar dalam hubungan. Ketika dengan cara ini. .. [bukan cara anda]", membuat ketidak
anak dan kaum muda Asia- Amerika membawa pemikiran setujuan kurang subjektif dan lebih sopan (Hong, 1989,
Barat ini kepada orang tua imigran yang memiliki nilai dan him. 16).
keyakinan yang' berbeda, kepatuhan, saling bergantung, Dalam rumah Asia-Amerika tradisional, secarajeJas di
familisme, dan sebagainya, konflik di antara generasi se detinisikan peran dominansi dan rasa hormat yang me
ring kali teljadi. Konflik di antara pasangan imigran juga nyingkirkan argumen dan negoisasi. Komunikasi biasanya
dapat terjadi karena wanita Asia-Amerika mulai bekerja di s'atu arah, dari orang tua ke anak. Pesan langsung mendo
luar rumah dan menjadi lebih terwestemisasi, serta akibat minasi, dan komunikasi dua arah lebih singkat dan apatis
nya menantang posisi yang dominan dan otoriter dari suami . (mis., membicarakan topik yang aman) (Locke. 1992; Uba,
mereka (Detzner). 1994). Dalam keluarga tradisional ini, secrajelas didefi
Keluarga Asia tradisional merupakan multigenerasi, nisikan bahwa peran keluarga juga dapat meningkatkan
meluas secara· vertikal hingga mencakup generasi yang jarak emosional antara ayah dan anak-anak serta memba
lebih. tua, bahkan merekayang sudah wafat, dan secara tasi kesempatan untuk mengekspresikan dan menyelesai
horizontal hingga mencakup hubungan orang yang masih kan masalah.
hidup melalui sepupu generasi keempat. Nenek moyang Mengandalkan komunikasi nonverbal juga meningkat
diingat dan dihormati. . kan hUbungan yang harmonis dan lancar karena pertidak
Keluarga Asia.tradisional sering kali patrilokal, dengan setujuan dikomunikasikan da,lam sik~ yang tidak meme
pasangan yang menikah yang tinggal dalam satu rumah cab belah dan bertentangan sebgai tantangan verba~ (Uba,
tangga dengan orang tua, suami. Pola ini berubah· dalam 1994). Misalnya, seorang anggotakeluarga dapat me
528 BAGIAN 4KERAGAMAN BUDAYA PADA KELUARGA
nyampaikan ketidal<senangan atau keti-i:lalsetuJitan demgan merelCa (Dba, 1994). Kohesivitas yang umumnyaditemu
memberikan anggota yang lain pandangan samar yang me kan di keluarga Asia-Amerika berakar di dalam nilai
nunjukkan sinyal atau perasaannya. familisme, saling bergantung, dan kepatughan anak. Kohe
Uba (1994) menjelaskan bahwa terdapat sekelompok si juga merupakan respons kekeluargaan terhadap tekanan
perilaku yang meJibatkan suatu jenis sikap kehati-hatian, di luar keluarga, seperti tekanan koping terhadap imigrasi
bungkam, rasa hormat, dan kerendahan hati" (him. 17). dengan masyarakat yang baru dan koping terhadap ra
Manifestasi pola perilaku ini meliputi keraguan untuk ber sisme.
bicara di kelas, terutama untuk secara terbuka menyangkal
seorang guru, serta suatu keraguan tentang mendominasi
FUNGSI SOSIALISASI KELUARGA
suatu percakapan.
Perilaku komunikasi yang menunjukkan nilai pengenda Orang tua menanamkan secaraketat ·terhadap anak-anak
lian diri, disiplin diri, dan kemampuan menahan kegem mereka. Anak-anak yang lebih kecil dimanjakan dan anak
biraan dan menekan ekspresi negatif serta emosi positif anak diizinkan untuk tetap berada dalam POSiSI bergantung
juga merupakan hal yang lumrah di kaiangan orang Asia yang lebih lama dibandingkankeluarga Eropa-Amerikn.
Amerika tradisional (Uba, 1994). Pasien Asia-Amerika Apa yang diharapkan dari anak-anak adalah mereka mem
mungkin bungkam dan tidak mengeluh tentang nyeri dan bawa kehormatan bagi keluarga dan menghormati, patuh,
gejalanya, perilaku yang dicatat sebagai manifestasi nilai serta berlaku baik di sekolah (Goldenberg & Goldenberg,
nHai di atas. 2002).
Dalam banyak keluarga Asia-Amerika imigran, mung Secara tradisional, norma perilaku yang dapat diterima
kin terdapat komunikasi yang lebih terbatas dibandingkan secara jelas didefinisikan dan sangat dibentuk melalui
keluarga Eropa-Amerika, bukan hanya karena faktor ke ajaran Konfusius, khususnya penekanan atas nilai kepatuh
budayaan, namun juga karen a kesenjangan bahasa antani an anak dan rasa hormat terhadap yang lebih tua. Aturan
orang tua dan anak, yaitu, anak secara meningkat meng sosial dalam keluarga dipelihara dengan manjaga aluran
gunakan bahasa Inggris di rumah, sedangkan .orang tua hubungan yang tepat an tara orang tua dan anak, orang
menggunakansatu bahasa, hanya bahasa asalnya. Kesen yang lebih tua dan yang le~ih muda, suamidan istri
jangan bahasa ini lebih jauh mengurangi komunikasi dan . (Locke, 1992). Hubungan ini adalah hierarkis dan diajar
menciptakan jarak emosional antara orang tua dan anak kan kepada anak-anak saal usia dini. Keluarga menekan
(Hong~ i989,1996; Yu & Kim, 1983). kan pengendalian yang besar terhadap anak-anak yang
diharapkan menyayangi dan mengandalkan keluarga me
reka (Uba, 1994). Juga terdapat penekanan yang kuat
fJI1KA RA KTER I STI K berupa pemeliharaan kehormatan keluarga seperti yang di
FUNGSIONAL KELUARGA tunjukkan dalam pembahasan tentang memelihara nama
baik. Rasa malu, rasa bersalah, dan panggilan un~uk me
FUNGSI AFEKTIF KELUARGA menuhi kewajiban keluarga serta tanggung jawab sosial
digunakan oleh orang tua sebagai teknik pengendaliun so
Ikatan pelekatan orang tua-anak dijelaskan dalam literatur
si!1lisasi gunamembentuk perilaku dan tingkah laku anak
keluarga Asia-Amerika, Pada umumnya, anak-anak secara
anak (Locke, 1992).
emosional merasa lebih dekat dengan ibu daripada ayah
mereka menurut Shon dan Ja (1982). Salah satu faktor Rasa hormat terhadap orang yang berpendiqikan dan
utama dari kedekatan ini adalah peran ibu dan merigasuh pentingnya pendidikan anak ditekankan dalam Konfusia
dan membesarkan anak-anak. Secara tradisional, ikatan nisme serta mencerminkan nilai Timur inti. Pada kenya
ibu yang paling penting adalah sering kali dengan anak taannya, Min (l995b) mempertimbangkan penekanan atas
mereka, khususnya anak laki-Iaki tertua mereka, bukan pendidikan anak-anak untuk mungkin menjadi yang paling
dengan suami mereka, sedangkan ikatan terkuat suami menonjol bagi gambaran sosialisasi anak. Karena sentrali
adalah sering kali dengan ibu mereka (Ishii-Kuntz, 2000; tas pendidikan dalam pemikiran orang tua, tekanan yang
Uba, 1994). diberikan k~luarga Asia-Amerika alas anak-anak mereka
Penelitian keluarga Asia-Amerika juga menemukan untuk unggul di sekolah sangat tinggi (Locke, 1992).
bahwa keluarga Asia-Amerika pada umumnya lebih ko Julian, McKenry, dan McKelvey (1994) juga menemukan
hesif dibandingkan keluarga Eropa-Amerika (Ishii-Kuntz, bahwa orang tua asia-Amerika cenderung untuk menekan
2000; U:ba, 1994). Keluarga ini cenderung untuk memiliki kan pengendalian diri, dan berprestasi baik di sekolah.
komitmen -yang kuat dengan keluarga, cenderung untuk Menurut Uba (1994), sejumlah studi menunjukkan bah
tinggal lebih debt dengan orang tua, merasa lebih ber wa ibu Asia-Amerika cenderung untuk lebih disipiin ten
kewajiban dan berinteraksi lebih sering dengan orang tua tang kemandirian anak-anak In.ereka dibandingkan ibu
BAB 20 KELUARGA ASIA-AMERIKA 529
Eropa-Amerika. fuu Asfa-Amerlka mengawasi anak-anak
FUNGSrPERAWATAN KES-EHATANKEiUARGA
mereka dengan lebih ketat dan mengharapkan agar mereka
rnengembaHkan kes1mbangan ya.ng tepat anfara yin dan Asia-Amerlkapaaa umumnya in6iicafi layanan Keenaian·
yang. Salah satu praktisi tradisional melakukan cara ini jiwa jika semua layanan Jainnya tidak berhasil menyem
dengan membantu pasien mereka mencapai kesehatan me buhkan (Goldenberg & Goldenberg, 2002). Keyakinan
laJui keseimbang;m energi. Akar ginseng merupakan herba bahwa gangguan jiwa tidak dapat dicegah atau bahwa
yang paling terkenal. Herba ini digunakan untuk meng mereka tidak dapat diobati secara efektif, dan keyakinan
obati banyak macam penyakit untuk menstimuJasi kese bahwa diri sendiri dan bantu an keluarga merupakan cara
hatan umum yang Jebih baik. untuk menangani masalah psikososial, juga merupakan
Deskripsi yang lebih rinci tentang yin dan yang-Iokasi faktor yang mengurangi penggunaan layanan kesehatan
nya di dalam tubuh manusia dan fungsinya-serta cara jiwa oleh keluarga Asia-Amerika tradisional (Ishii-Kuntz.
orang Cina mencegah, mendiagnosis, dan mengobati pe 2000; Kitano & Maki, 1996). Selain itu, karen a mencolok
nyakit dapat ditemukan di daJam Cultural Diversity in nya ideologi Konfusius, Budisme, dan Taoisme di dalam
Health and Illness oleh Rachel Spector (ed. ke-5, 2000). kebudayaan Asia. terdapat suatu kecenderungan untuk me
Bibliografi buku dan artikel yang sempurna mengenai melihara tampilan publik yang "pantas" dan menyangkal
pengobatan Cina juga dicantumkan di sini. secara nyata tanda kelemahan personal seperti penyakit
Karena orang Asia-Amerika memiliki rasa hormat yang jiwa atau fisik (Kline & Huff, 1999).
besar terhadap tubuh mereka dan mereka yang mengguna
kan pengobatan Cina mungkin kecewa dengan beberapa
modalitaspengobatan Barat yang mengganggu, khusus fJt.JSTRESOR DAN STR.ATEGI
nya terapi pembedahan dan mengambil darah. Banyak KOPING KELUARGA
orang Asia-Amerika tradisional menolak pembedahan
kecuali pada keadaan yang sangat mendesak (Spector. Sel?erti yang disebutkan sebelumnya saat kita membicara
2000). kan pengalaman yang biasa dialami orang Asia-Amerika
Orang Asia-Amerika sering kali menggunakan baik di AS, rasisme merupakan stiesor utama. Rasisme adalah
layanan medis13arat maupun Timur (terutama pengobatan bukti dalamsituasi yang berkaitan dengan pekerjaan (Ishii
herbal. MisaJnya, orang Cina-Amerika dapat mengobati· Kuntz, 2000)dansosial/politik (Kang, 2001). Permusuhan
penyakit ringan dan kronikdengan pengobatan Cina serta eksternal terhadap Qrang Asia-Amerika ditunjukkan
masalah kesehatan yang akut dan serius dengan pengobat dengan jumlah kejahatan akibat ke~encian yang telah di- .
an .Barat (Liu,. 1986). Orang Asia-Amerika juga dapat alami baru-baru ini dan dengan kendala perumahan yang
menggunakanbaik pengobatan herba maupun Barat seca nyata. Jaringan pendukung komunitas etnik telah bermun
ra bersamaanuntuk kondisi yang sarna (Chang, 1995). Hal culan untuk membantu imigran yang baru datang untuk
ini khususnya bias a terjadi saat mereka menghadapi pe menangani diskriminasi dan permusuhan yang meungkin
nyakit yang kronik atau serius yang membuat pengobatan mereka hadapi (Ishii-Kuntz, 2000).
Barat memberikan sedikit harapan untuk menyembuhkan Stresor lainnya, yang biasa bagi semua imigran Asia
(Hong, 1993, 1995). Amerika adalah ketegangan migrasi, termasuk cultural
Orang Asia-Amerika tradisional cenderung untuk tidak shock dan dampaknya pada keluarga. Kebanyakan imigran
menggunakan layanan medis Barat. SeJain kendala finansial baru berada dalam lingkungan asing dan tidak dapat di
untuk mengakses (akibat kemiskinan, pengangguran, dan duga. Kendala bahasa, rindu kampung halaman, penye
kurangnya asuransi kesehatan), kendala lainnya untuk suaian terhadap nHai dan gaya hidup Barat, kurangnya
mengakses fasilitas perawatanlpelayanan kesehatan serta dukungan keluarga besar dan komunitas, stres finansial
kurangnya faktor transportasi, kebudayaan (seperti yang serta pekerjaan, dan isolasi sosial (bagi lansia) merupakan
tercatat), kendala bahasa, dan kurangnya kompetensi ke beberapa faktor yang menimbulkan stres membuat migrasi
budayaan penyedia layanan kesehatan (Hawks, 1996; sangat membebani (Lee, 1996; Pascual, 2000).
Inouye, 1999). Dalam kasus kendala berikutnya, Frye Dalam tahun-tahun belakangan ini; pengungsi yang pa
(1995), yang telah mengamati perawatan kesehatan yang ling stres dari keJompok Asia-Amerika adalah imigran
diberikan kepada pengungsi Asia Tenggara-Amerika, me yang berasal dari Asia Tenggara-Laos, Kamboja, dan
mlnta perhatian terhadap pengabaian yang sangat besar· Vietnam (Stauffer, 1995). Pengungsi telah mengalami ba
dari prpfesional kesehatan mengenai kebudayaan, ad at is nyak penderitaan. Perbedaan antara pengungsi dan imigran
tiadat, dan pengalaman kelompok ini. adalah bahwa pengungsi bermigrasi karena rasa takut akan
Layanan kesehatan jiwa juga tidak digunakan karen a penindasan dan sering kali mengalami pengalaman yang
biaya, namun kemungkinan yang lebih penting, karen a sangat traumatik di negara asal mereka danpada saat ke
rasa malu dan stigma bahwa penyakit jiwa meJekat pada pindahan mereka di AS. Sebaliknya. imigran bermigrasi ke
baik individu maupun keluarganya (Hong, 1988). Orang AS terutama karena alasan ekonomi dan personal. Sebagai
BAB 20 KELUARGA ASIA-AMERIKA 531
eontoh, Link dan Dohrenwend (1980) menernukan bahwa 199.5; Lasky & Martz, f99j),Masahifi psikosomatik di
dalam sampe1 yang besar dari pengungsi Asia Tenggara, kutip seeara luas sebagai eara yang biasa daJam meneari
respondens melaporkan tingkat distres yang berat, yaitu bantuan. Akan tetapi, karen a penekanan emosi ditekankan,
tiga kali lebih banyak daripada tingkat distres yang dite terdapat pengendalian diri untuk bungkam akan rasa nyeri
mukan dalam populasi orang Amerika pada umumnya. serta penderitaan seseorang (Morrow, 1987).
Insidens gangguan stres paseatraumatik dan kekerasan da
lam rumah tangga. tinggi di kalangan kelompok ini (Inouye,
1999). ~PENGARUH AKULTURASI
Meskipun semua stresor di atas yang dialami imigran TERHADAPSTRUKTUR
Asia-Amerika di AS. poling baru-baru ini- terhadap orang
DAN FUNGSI KELUARGA
Cina-Amerika di Southern California, dari 87% imigran
tersebut, 78% nya merasa positif akan kehidupan mereka Akibat generasi Asia-Amerika yang menjadi lebih ter
di sini. Respondens ini mengatakan bahwa kehidupan me akulturasi, pola fungsional dan struktural keluargu seeara
reka di sini berubah seperti yang mereka harapkan (37%) timbal baIik berubah._ Selain itu, keluarga Asia-Ameriku,
atau lebih baik dari apa yang mereka harapkan (41%). daJam berespons terhadap faktor struktural di masyarakat,
Hanya 16% respondens yang merasa bahwa kehidupan seperti kebijakan imigrasi, dan rasisme, secara terus
mereka lebih buruk dari apa yang mereka harapkan (Kang. menerus mengaJami perubahan. Meskipun terdapatpertum
1997). buhan daJam akuIturasi pada generasi berturut-turut gene
Terdapat tiga pola koping keluarga yang menonjol yang rasi, tema yang dominan dalam Iiteratur adalah ketegangan
menurut orang Asia-Amerika sangat membantu dan efek dinamis.yang ada di antara tradisi Timur dan modernisasi
tif. Dua pola koping yang pertama berkaitan-keluarga be Barat (Hong, 1996; Hong & Ham, 1994; Mirande, 1991).
kerja sama (kohesivitas yang lebih besar) di bawah stres Keluarga Asia-Amerika mengalami akulturasi besar
dan penderitaan. serta meneari dan menerima bantuan dan besaran. Berdasarkan sikapakulturasi orang Asia-Amerika,
dukungan secara langsung dari keluargabesar (Ishii Lee (1996) membagi keluarga Asia-Amerika ke daJam
Kuntz. 2000), Keluarga imigran dapat menghentikan sis lima tipeutama akulturasi: Keluarga tradisional, keluarga
temdukungan sosial dati keluarga besar mereka ketika yang mengalami "konflik kebudayaan'\keluarga dua ke
mereka bermigrasi ke AS. Kadang hanya satu keluarga budayaan, keluarga "bergaya Amerika", -dan keluarga in
besar yang memberibantuan (Ii sini atau hanyakeluarga teraksi.Keluarga tradisional umumnya terdiri dati ang
inti yang bermigrasi. Isolasi dari sistem dukungan sosial gota yang lebih tua yang lahirdandibesarkan di negara
keluarga sering kali meimbulkan stres karenamenghi Asia. Merekatermasukkeluarga dari wilayah pedesaan
langkan eara tradisional yang signifikan bagi orang Asia dengan keterbatasan pemaparan terhadap kebudayaan dan
Amerika mengatasi masalah. Profesional kesehatan harus pendidikan Barat. Mereka tinggal di dalam komimitas et
menginformasikan sumber-sumber k0munitas untuk mem nik dan berbieara dengan bahasa asli (tidak atau sedikit
bantu keluarga menggunakan eara ini guna mengisi be menggunakan bahasa Inggris). Banyak dari keluarga ini
berapa kekosongan yang dahulu dipenuhi oleh sistem secara ekonomi miskin. Keluarga ini adalah keluarga yang
dukungan sosial keluarga (Hong, 1988, 1989). tidak terakulturasi. Keluarga yang mengalami "konflik
Meneari dukungan sosial dan finansial dari ke1ompok kebudayaan" adalah keluarga yang memiJiki orang tua
komunitas swa-bantu merupakan eara strategi koping yang dan nenek yang lahir dan dibesarkan di Asia dan anak
ketiga dari keluarga Asia-Amerika. Banyak komunitas anak mereka dibesarkan serta dididik di AS. Keluarga ini
Asia-Amerika memiliki organisasi yang bertujuan mem mengalami 'konflik kebudayaan yang sangat besar an tara
bantu imigran baru dan orang Asia-Amerika lain yang anak yang terakulturasi dan kakeklnenek yang tidak ter
sedikit terakulturasi yang memiliki kesulitfln mengakses akulturasi. Pengaruh akulturasi terhadap anak-anak kelu
lembaga utama.- arga imigran dan akibat kesenjangan serta konflik generasi
Strategikoping lainnya, yang mungkin kurang menon merupakan topik yang paling banyak dibahas dalum Ii
jol dibandingkan strategi yang ketiga, adalah penggunaan teratur konseling (Lee, Choe, Kim, & Ngo. 2000). Konflik
penaksiran pasif. Menerima takdir (fatalisme) berperan nitai antara orang tua yang mempertahankan nilai tradi
sebagai sU"atu eara bagi anggota keluarga untuk mengatasi sional mereka dan anlik-al)ak -(khususnya remaja) yang
stresor keluarga yang tidak mampu mereka kendalikan mengambil nilai orang Amerika, yaitu kerriandirian, indi
(Henderson, 1989). vidualisme, dan sikap asertif biasanya merupakan masalah
Suatu eara yang biasa bagi individu di dalam keluarga yang biasa terjadi yang menyebabkan anak-anak Asia
untuk mengatasi stres dan konflik interpersonal serta intra Amerika menarik perhatian sekolah dan konselor komuni
personal adalah meJalui somatisasi (Hong, Lee, & Lorenzo, tas (Hong, 1989, 1996; Hong & Ham, 1992; Pedersen,
532 BAGIAN 4 KERAGAMAN BUDAYA PADA KELUARGA
Draguns, Lonner, & TrimbJe, 1996). Konflik antara orang Suatu studi yang dilakukan oleh Huang dan Ying (1989) .
tua dan remaja di komunitas Korea-Amerika adalah salah memberikan bukti j<mis perubahan peran gender yang ter
satu contoh. Di sini, menurut Min (1995c), nilai konftik jadi di keJuarga. mereka menemukan bahwa di kalangan
bercampur dengan kendala bahasa antara orang tua imi keluarga Korea-Amerika yang lebih terakulturasi, perbe
gran yang berbahasa Korea dan anak mereka yang ber daan gender tertentu dalam membesarkan anak tidak be
bahasa Inggris, sehingga menciptakan jarak disfungsional gitu menonjol di masa lalu. Mereka melaporkan bahwa
antara orang tua dan anak remaja mereka. Remaja yang dalam sampel mereka, kebanyakan ayah Korea-Amerika
mengalami masalah koping di rumah sering kali hiperaktif membantu membesarkan anak, suatu praktik yang tidak
di sekolah dandi komunitas. Konselor komunitas yang be-' dikenal di masa lalu. Selain itu, dalam keluarga Asia
kerja dengan siswa Korea-Amerika yang duduk di bangku Amerika terakulturasi, peneliti berspekulasi bahwa meski
SMA di Los Angeles melaporkan bahwa membolos, ber pun suami-ayah masih menjadi juru bicara keluarga dan
kelahi, kabur clari rumah, dan bergabung dengan geng me pemimpin di masyarakat, di balik layar istri sering kali me
rupakan masalah yang biasa dialami kaum muda Korea miliki kekuasaan yang sangat besar dalam membuat ke
Amerika (Min, 1995c). Tipe keluarga ini juga dapat putusan (Huang & Ying).
memiliki konflik karena salah satu pasangan lebih terakul Peran generasi tua (kakeklnenek) dalam keluarga Asia
turasi dibanding pasangan yang lain. Misalnya, suami Asia Amerikajuga berubah dengan akulturasi. Hong (1989) me
yang telah beketja bertahun-tahun di AS, kemudian kem nunjukkan bahwa kakeklnenek, yang dihormati dengan
bali ke negara asalnya dan menikahi istri yang tidak fa kebajikan status mereka, dapat berkurang perannya dalam
miliar dengan kebudayaan Amerika (Lee, 1996). membuat keputusan, khususnya jika .anak mereka mandiri
Keluarga bikultural (dua kebudayaan) adalah kelu secara finansial.
arga yang terakulturasi baik dengan kebudayaan Barat ka Konsep perubahan generasi juga penting saat memba
rena mereka tumbuh di kota besar Asia yang terurbanisasi has akulturasi. Dalam Jiteratur keluarga Jepang-Amerika,
atau lahir dan dibesarkan di AS. Orang tua biasanya me kehidupan keluarga di kalangan generasi ketiga dan ke
rupakan kelas menegah dan .sering kaJi menjabat posisi empatkeluarga Jepang~Amerika Jebih banyak yang tet:wes
profesionaL Mereka memiliki dua bahasa dan kebudaya ternisasi. Sebagai contoh. poJa keluarga dan pembagian
an-mempertahankan tradisi yang penting, namun "modem" kerjaSansei (generasi ketiga) setelah menikah sangat me
pada.saat yang sarna. nyerupai pola Amerika (Kitano, 1988). Selain itu, lebih
Keluarga. bergaya Amerika adalah keluarga yang sedikit keluarga Jepang-Amerika yang.cenderung meme
sangat ·tera'l\:ulturasi. Biasanya, baik orang tua dan anak gang nilai tradisional karena mereka tinggal di ASdalam
lahir dan dibesarkan di AS. Anggota keluarga tidak meng waktu yang sangat lama (Uba, 1994).
ungkapkan minat atau upaya apa pun untuk mempertahan
kan identitas ~tnik mereka.
Keluarga interaksi merupakan tipe keJuarga utama ~PENGKAJIAN
yang terakhir berdasarkan perbedaan dan isu akulturasi.
KEPERAWATAN·
TABEL 20-3
KEPERAWATAN
KELUARGA
hidup dasar.
BERISIKO TlNGGIG
4. Seperti yang diperoleh dari observasi klinis dan pe
• Baru berimigrasi nelitian yang tersedia, banyak generasi pertama Asia
• Datang ke AS sebagai pengungsi Amerika mengikuti baik praktik pengobatan Asia tra
• Status sosioekonomi bawah (di negara asal atau di AS) disional maupun Barat (Huff & Kline. 1999). Hal ini
• Derajat identiRkasi yang tinggi terhadap negara asal khususnya terjadi ketika keluarga menangani penya
• Keterbatasan kelancaran berbahasa Inggris . kit serius atau kronik yang menyebabkan pengobatan
• Mengalami cultural shock
Barat memiliki sedikit harapan untuk menyembuh
• Mengalami diskriminasi
• Peron doniatau status yang berbalik kan. Perawat keluarga tidak boleh mengganggu prak
• KonRik keluarga anlargenerasi tik ini selama praktikini tidak mengganggu kesehatan
• Kurangnya dukungan komunitas klien atau bertentangan dengan perawaian yang di
• Kurangnya asuransi kesehatan berikan. Jika ragu, konsultasi dengan praktlsi yang
SU,mber: Diambil dari Goldenberg & Goldenberg (2000).
familiar terhadap kebudayaan ini sering kali mem
°Kurangnya fakfoi akulturasi dan sosioekonomi merupakan faklor bantu.
yang penting untuk diperlimbangkan dalam mengkaji perilaku dan 5. profesionalkesehatan keluarga harus menyadari ma
status kesehatan yang berisiko. salah sosialllingkungan dan kendala institusi yang
BAB 20 KELUARGA ASIA-AMERIKA 535,
dihadapi oIeh ·k:eiuarga Asia-Amerika yang kurang penatalaksanaan. dan (dalam kesehatan jiwa) penye
terakulturasi. Jika keluarga harusdirujuk ke lembaga lesaian konflik (Lee, 1996).
pelayanan yang berbeda, perawat keluarga harus 8. Terakhir. sangat penting untuk mengingat bahwa
mengoordinasikan dan merencanakan prosedur ru orang Asia-Amerika memiliki identitas etnik dan
jukan untuk mengurangi kebingungan dan memasti praktik kebudayaan yang beragam. Selain itu, mere
kan kepatuhan. ka memiliki identifikasi kebudayaan 'Asia yang ber
6. Perawat keluarga harus peka terhadap trauma yang beda dengan kebudayaan Amerika. Perawat keluarga
dialami pengungsi Asia-amerika. Trauma ini meru harus menghindari menstereotipekan keluarga. Ke
pakan beban psikologis seumur hidup bagi banyak tika berada dalam keraguan tentang isu kebudayaan,
keluarga dan individu. membahas satu pertanyaan dengan keluarga sendiri
7. Banyak orang Asia-Amerika menganggap penyedia atau dengan profesional yang familiar dengan kebu
layanan kesehatan sebagai guru. Pendidikan sangat dayaan sering kali penting untuk menyediakan pera
dihargai dan dengan sedemikian rupa, sangat dihor watan kesehatan keJuarga yang kompeten menurut
mati. Intervensi pendidikan harus berfokus tentang kebudayaan.
masalah kesehatan, penyelesaian masalah, strategi
NRANGKUMAN
Orang Asia-Amerika berjumlah sekitar 4% daTi po • Struktur peran dan kekuasaan keluarga Asia tradisio-'
pulasi AS. Mereka secara proporsi merupakan ke nal, pola komunikasi, fungsi' afektif keJuarga, fungsi
lompok etnik yang memiliki pertumbuhan paling sosialisasi; dan fungsi perawaan kesehatan keluarga
cepat di negara AS. dijelaskan:' Masing-masing dimensi sesuai dengan
.. Orang Asia-Amerika atau kepulauan Asia dan Pa nilai inti keluarga Asia '
sifik adalah orang yang. bermukim di· Amerika Beberapa stresor utama di 'kalangan individu dan ke
Serikat yang berasal dari Asia, subbenua India, dan luarga Asia-Amerika dibahas,.termasuk stres rasisme
kepulauan Samudra Pasifik, meliputi sedikitnya 23 dan ketegangan akibat migrasi, yang memiliki ba
kelompok. Empat kelompok Asia-Amerika terbesar, nyak tantangan yang harus dihadapi, mis., kendala
yang menyusun populasi, adalah orang Cina bahasa, cultural shock, rindu kampung halaman.
Amerika, Filipina-Amerika, Vietnam-AmeTika, • Tiga pola koping keluarga yang menonjol yang me
Korea-Amerika, dan Jepang-Amerika. nurut orang Asia-Amerika sangat membantu dan
• Kebanyakan orang Asia-Amerika yang datang ke AS efektif adalah keluarga bekerja sama (kohesivitas
sebagai pengungsi-kebanyaka'n dari orang ini berasal yang lebih besar) di bawah stres, dukungan dari ke
dari Asia Tenggara, terutama Vietnam-mengalami luarga besar. dan dukungan finansial serta sosial dari
tingkll:t stres dan penderitaan yang tinggi di negara . kelompok komunitas swa-bantu. Menggunakan pc
asalnya. Akibatnya, mereka juga mengalami masalah naksiran pasif juga digunakan dalam menangani
kesehatan yang lebih besar, terutama insidens yang stresor.
tinggi dan sindrom stres pascatrauma dan· kekerasan • Meskipun kecenderungan orang Asia-Amerik1} untuk
dalam rumah tangga, dan, juga kesulitan ekonomi berakulturasi, terdapat ketegangan yang dinamis an
yang lebih besar dibandingkan kelompok Asia tara tradisi Timur dan modernitas Barat.
Amerika yang lain. • Sebagai bagian dari pengkajian keluarga, dianjurkan
• Tiga sistem keyakinan filosofi/agama memiliki ben agar pengaruh baik dimensi kebudayaan dan ling
tuk nilai inti Asia tradisionaI. Tiga sistem ini adalah: kungan terhadap keluarga harus dikaji. Pertanyaan
Konfusianisme, Taoisme, dan Budisme. Keluarga kunci untuk menanyakan klien Asia-Amerika, dan
Asia-Amerika mnganut nHai Asia tradisional dalam karakteristik keluarga yang berisiko tinggi diidenti
derajat yang berbeda-beda. Suatu perbandingan nHai fikasi. DeJapan prinsip yang memandu perumusan
Timur dan Barat disajikan untuk menunjukkan per intervensi yang peka terhadap kebudayaan dan ber
bedaan yang mendalam antara dua kebudayaan (lihat orientasi pada keluarga guna bekerja dengan keluar
Tilbel 20-2). ga Asia-Amerika diberikan secara tepat.
536 BAGIAN 4 KERAGAMAN BUDAYA PADA KELUARGA
~;l~~:$I~tfZif~~~~t=J~~i~~~(i~~~~~~~~~~fJ~~ ,;"~~~pfn~~~un/;
. t .. ~.": .
......
:kefeHxlt~si:iri,gercik,'d¢i\m~buNhkaii;bantQi:Jn 'onfljk'rriela~ukQn:Qk'iv.t~g~j.hirup;s~btir.h~dri:;V"'.r':'
.'
• LAYIHAN
Tinjau sketsa keluarga dan jawab pertanyaan terkait.
1. Apa area pengkajian kebudayaan yang dominan (Iihat Tabel 20-3), dan apakah sketsa ini
memberikan infonnasi ini? Jika.tidak, apa yang kurang? .
2. Apa strategi koping yang paling terlihat di dalam sketsa ini, dan bagaimana pola koping ini
diterapkan dalam sketsa?
3. Apa nilai kebudayaan yang Anda Iihat dalam sketsa ini?
4. Identifikasi dua intervensi keperawatan keluarga yang berbasis blldaya untuk bekerja
dengan keluarga ini.
Jawab pertanyaan terkait.
5. Kelompok etnik apa saja yang menyusun orang Asia-Amerika?
6. Bagaimana pola demografi baru-baru ini yang berkaitan dengan orang Asia-Amerika di
Amerika 8erikat saat ini?
7. Orang Filipina-Amerika berbeda dari empat kelompok orang Asia-Amerika terbesar dalam
hal-hal berikut (Iingkari semuajawaban yang benar):
a. Riwayat mereka termasuk selama sekitar 500 tahun menjadi kolonisasi Spanyol.
b. Negara asalnya dideskripsikan sebagai negara yang terwesternisasi di Asia.
c. Mayoritas orang Filipina adalah Katolik. .
8. Sebutkan nilai inti keluarga Asia-Amerika tradisional dan hubungkan dengan implikasi
praktik keperawatan keluarga pada masing-masing nilai inti ini!
9. jelaskan konflik nilai yang sering kali terjadi antara anak dan orang tua mereka di dalam
keluarga imigran Asia-Amerika.
10. Ketika keluarga imigran Asia-Amerika menetap di AS, apa yang biasanya' berubah di
dalam kehidupan keluarga ini?
a. Anak-anak mengerjakan dua pekerjaan dan sering kali keluar dari sekolah dengan lebih
cepat.
b. Wanita memasuki pasar kerja dan, karena pekerjaan mereka, mereka memiliki lebih
banyak kekuasaan di keluarga.
c. Patrilokalitas sering kali tidak mungkin atau praktis, sehingga dalam kasus ini keluarga
inti tinggal datam rumah tangga yang terpisah.
11. "Menjaga nama baik" dalam kebudayaan Asia memengaruhi pola komunikasi di dalam
hal-hal berikut:
BAB 20 KELUARGA ASIA-AMERIKA 537
a. Komunikasi lebih banyak yang tidak langsung dan samar.
b. Pertidaksetujuan dapat diekspresikan dalam sikap mengeJak.
c. Komunikasi biasanya sopan dan penuh rasa hormat.
d. Kesalahan tidak pemah diakui atau dikomunikasikan.
12. Sosialisasi anak-anak dalam keluarga Asia-Amerika tradisional, jika dibandingkan dengan
sosialisasi dalam keJuarga Amerika, melibatkan:
a. Penekanan terhadap kepatuhan anak dan menghormati orang yang lebih tua.
b. Anak diajari untuk mandiri sejak usia dini. '
c. Keluarga memberlakukan pengendalian yang sangat besar atas perilaku anak.
d. Pentingnya pendidikan ditekankan pada keluarga.
13. Mana yang merupakan prinsip keyakinanlkonsep utama dalam pengobatan Timur:
a. Pengkajian fisik
b. Keseimbangan
c. Holisme
d. Yill-yang
e. Nilai penguasaan
f. Promosi kesehatan
g. Intervensi pembedahan
h. Energi vital
i. Penggunaan herba
j. Psikoterapi
k. Terapi bicara .
14. Manakah dari strategi koping berikut yang lebih sering digunakan oleh keluarga Asia
Amerika tradisional?
a. Kemadirian
b. Penggunaan humor dalam menyelesaikan masalah
c. Mencari dukungan spiritual
d. Mencari dukungan sosial dari jaringan keluarga besar
IS. Diskusikan panduan intervensi umum yang berguna untuk bekerja dengan keluarga Asia
Amerika tradisional.
A
MODEL PENGKAJIAN
KELUARGA FRIEDMAN
(BENTUK PANJANG)
Panduan berlkut ini menggambarkan suatu kumpulan pertanyaanl 3. Komposisi Keluarga: Penggunaan genogram
area pengkajianyang muncul di bagian akhir Bab 8 hingga 17. keluarga dianjurkan (Lihat gambar 8cl).
yang diawaJi dengan pengkajian identifikasi dan data Iingkungan. 4. Tipe bentuk keJuarga I
dilanjutkan dengan pengkajian dimensi struktur dan rungsi. dan
5. Latarbelakang Kebudayaan (Etnik)2 (terma
disimpulkan dengan pengkajian tentang str~s. koping. dan adap
suk luasnya akulturasi): DaJam menjelaskan data
tasi keluarga. Setelah masing-masing judul yang besar. sebuah
ini, gunakan kriteria berikut ini sebagai panduan
catatan kaki mengingatkan pembaca di mana teorl keluarga yang
untuk menenlukan kebudayaan dan orientasi re
terkait dan pembahasan yang lebih jauh tentang area pengkajian
ligi-us keluarga serta luasnya akulturasi.
dapat ditemukan. .
5.1. Pemyataan keluarga atau anggota keluar
Model Pengkajian Keluarg!l menurut Friedman terdiri dari
ga mengenai latar belakang etnik (identi
enam kategori yang luas:
fikasi diri)?
1. Mengidentifikasi data
5.2. Bahasa yang digunakan di rumah? Apa
2. Tahap dan riwayat perkembangan
kah semua anggota keluarga berbicara
3. Data Iingkungan.
bahasa Inggris?
4. Struktur keluarga.
5.9. Keberadaan peran dan struktur kekuasa keluarga (gunakan genogram untuk mengumpulkan data
an keluarga tradisional atau "modem"? ini).
5.10. Porsi komunitas yang umum bagi kelu 12. Keluarga asal kedua orang tua (seperti apa kehidupan asal
arga-kompleks teritorial keluarga (apa nya; hubungan masa sHam dan saat dengan orang tua (nenek
kah porsi tersebut selalu di dalam komu kakek) dari orang tua mereka.
nitas etnik)?
5.11. Penggunaan praktisi dan jasa perawatan
kesehatan keluarga. Apakah keluarga
Pa;DATA LINGKUNGAN 5
mengunjungi praktisi umum, terlibat da Data lingkungan keluarga meliputi seluruh a1am kehidupan ke
lam praktik perawatan kesehatan tradi luarga-mulai dari pertimbangan area yang terkecil seperti aspek
sional. atau memiliki K'epercayaan tradi dalam rumah hingga komunitas yang lebih besar tempat keluarga
sional dalam isu kesehatan? tinggal.
13. Karakteristik Rumah s
6. Identifikasi Religius 13.1. Uraikan tipe tempat tinggal (rumah. apartemen. se
6.1. Apa agama keluarga? wa kamar, dll). Apakah keluarga memiliki rumah
6.2. Apakah anggota keluarga berbeda dalam sendiri atau menyewa rumah?
keyakinan dan praktik religius mereka? 13.2. Uraikan kondisi rumah (baik interior maupun eks
6.3. Sejauh mana keluarga aktif terlibat da terior rumah). Interior rumah meliputi jumlah ruang
lam mesjid, gereja, kuil. atau organisasi dan jenis ruang (ruang tamu, ruang tidur, dB).
keagamaan lainnya? penggunaan ruang-ruang tersebut dan bagaimana
6.4. Apa praktik keagamaan yang diikuti ke ruang tersebut diatur. Bagaimana kondisi dan ke
luarga? cukupan perabot? Apakah penerangan. ventilasi, dan
6.5. Apa keyakinan dalam i:Jilai keagamaan pemanas memadai (artifisial atau panas matahari).
yang berpusat dalam kehidupan keluar Apakah lantai, tangga, pemagaran. dan struktur lain
ga? nya dalam kondisi yang memadai?
13.3. Di dapur, amati suplai air minuI!l. sanitasi, dan ade
, 7. Status Kelas Sosial3 (berdasarkan pekeljaan,
kuasi lemari es.
pendidikan, dan pendapatan): .
13.4. Di kamar mandi, amati sanitasi, air, Jasilitas toilet,
7.1. . Identifikasi kelas sosial keluarga, berda-.
ada tidaknya sabun dan handuk? Apakah anggota
sarkan pada tiga indikator di atas.
keluarga mgnggunakan handuk yang sarna?
7.2. '. Status Ekonomi.
13.5. Kaji pengaturan tidur di dalam rumah. Apakah peng
7.3. Si.apakah pencari natkah di dalam ke
aturan tersebut memadai bagipara anggota keluarga
luarga?
dengan pertimkbangan usia mereka, hubungan, dan
7.4. .Apakah keluarga menerima bantuan atau
kebutuhan khusus lainnya?
dana pengganti? Jika demikian, apa saja
13.6. Amati keadaan umum kebersihan dan sanitasi ru
(dari mana)?
mah. Apakah ada serbuan serangga-serangga kecil
7.5. Apakah keluarga menganggap pendapat
(khususnya di dalam) danlatau masalah sanitasi
an mereka memadai? Bagaimana cara
yang disebabkan adanya hewan peliharaan?
keluarga melihat diri mereka sendiri da
13.7. Adakah tanda cat yang sudah tua mengelupas (sum
lam mengelola keuangan?
ber yang mungkin menyebakan racun) yang mung
8. Mobilitas Kelas Sosial3 kin terpajan oleh anak yang masih kecil?
13.8. Identifikasi unit teritorial keluarga. Apakah mereka
nyaman menggunakan sumber/pelayanan di Iing-.
Pa;TAHAP kungan mereka?
PERKEMBANGAN 13.9. Evaluasi pengaturan privasi dan bagaimana perasa
an keluarga mengenai adekuasi privasi.
DAN RIWAYAT 13.10. Evaluasi ada atau tidak adanya bahaya keamanan.
KELUARGA 4 13.11. Evaluasi adekuasi pembuangan sampah.
13.12. Kaji perasaan puasltidak puas dari anggota keluarga
Tahap perkembangan keluarga saat ini. secara keseluruhan dengan pengaturanlpenataan ru
10. Sejauh mana keluarga memenuhi tugas perkem mah. Apakah keluarga menyadari keadekuatan ru
bangan yang sesuai dengan tahap perkembangan mah terhadap kebutuhan.ini?
saat ini. 14. Karakteristik Lingkungan Sekitar dan Komunitas yang
11. Riwayat keluarga dari lahir hingga saat ini. ter Lebih Besars
masuk riwayat perkembangan dan kejadian serta 14.1. Apa karakter fisik dari lingkungan sekitar dan komu
pengalaman kesehatan yang unik atau yang ber nitas yang lebih besar?
kaitan dengan kesehatan (perceraian. kematian, Tipe lingkunganlkomunitas (desa, kota, subkota, an
kehilangan. dlI) yang teljadi dalam kehidupan tarkota).
APENDIKS A 54 1
Tipe tempat tinggal (hunian, industrial, campuran
atau organisasi yang memberi bantuan
hunian dan industri kecil. agraris) di lingkungan.
kepada keluarga atau yang berkaitan de
Kondisi hunian dan jalan (terpelihra. rusak. tidak
ngan keluarga?
terpelihara. sedang dalam perbaikan).
16.6. Bagaimana cara keluarga memandang
Sanitasi jalan raya. rumah (kebersihan. pengumpuI
komunitasnya?
an sampah, dll).
tas?
~STRUKTUR
Adanya dan jenis industri di lingkungan.
anak-anak serta pasangan mereka? Apakah terdapat konsistensi antara nilai kesehatan
Seberapa peka anggota kelmirga daJam keluarga seperti yang dinyatakan dan tindakan ke
ngan kebutuhan dan perasaan anggota Kegiatan promosi kesehatan apa yang dilakukan ke
21.6. Apakah kebunihan, minat, dan perbe kan karakteristik dan semua anggota keluarga, atau
daan masing-masing anggota dihormati apakah pola perilaku promosi kesehatan sangat be
hal hormat-menghormatl (apakah mere 23.2. Deftnisi dan tingkat pengetahuan keluarga lentang
ka menunujukkan saling inenghormati)? sehal-sakil:
Sejauh mana kepekaan keluarga terha Bagaimana keluarga mendefinisikan sehat dan sakit
dap tindakan dan persoalan dan setiap untuk masing-masing anggota keluarga? Tanda
kebutuhan keluarga telah dipenuhi oleh _Apakah keluarga dapat mengamati secara akurat dan
keluarga? Bagaimana proses pelepasan melaporkan gejala dan perubahan yang signifikan?
emosional (mencurahkan masalah) kelu Apakah sumber informasi dan saran kesehatan bagi
dan 21.7 menunjukkan bahwa daftar ang Bagaimana ipformasi dan saran tentang kesehatan
mereka (seperti yang dipersepsikan oleh 23.3. Status kesehalan keluarga dan kerentanan lerhadap
anggota keluarga) dan sejauh maila kebu sakit yang dirasa:
tuhan ini dipenuhi oleh anggota keluarga Bagaimana keluarga mengkaji status kesehatannya
22.1. Kaji praktik keluarga dalam membesar Masalah kesehatan apa yang saat ini diidentifikasi
• Pengendalian peritaku. meliputi Masalah kesehatan apa yang membuat keluarga me
• Otonomi dan ketergantungan. Apa persepsi keluarga ten tang berapa banyak kon
• Memberi dan menerima cinta. trol kesehatan yang mereka lakukan dengan me
• Latihan perilaku yang sesuai dengan lakukan tindakan kesehatan yang tepat?
22.2. Seberapa adaptif praktik keluarga dalam kanan dan piramida pedoman makanan?
membesarkan anak untuk sebuah bentuk Apakah diet keluargaadekuat? (catatan riwayat poJa
keluarga dan situasi tertentu? makan keluarga selama tiga hari dianjurkan.)
22.3. Siapa yang menerima tanggung jawab Siapakah yang bertanggung jawab untuk terbadap
pikul bersama? Jika demikian, bagai Berapa banyak makanan yang dikonsumsi per hari?
dingin makanan?
Apakah anggota keluarga seeara teratur
bagi keluarga?
atau obat yang diresepkan?
jam makan?
lam periode yang lama dan mengguna
makanan kudapan?
Apakah obat diberi label dan disimpan
23.5. Kebiasaan tidur dan beristirahat: dengan tepat di tempat yang aman dan
keluarga?
23.8. Peran keluarga dalam praktik perawat
Apakah kebutuhan tidur anggota keluarga sesuai
an diri:
dengan status kesehatan dan usia mereka?
Apa yang dilakukan keluarga untuk
tidur?
Siapa yang membuat keputusan kese
23.6. Praktik aktivitasfisik dan rekreasi: Apa yang dilakukan anggota keluarga
sehatan?
Bagaimana kemampuan keluarga dalam
Apakah aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh Apa nilai, sikap, dan keyakinan keluarga.
-hatanalternatif yang digllnakan oleh pefayanan kesehatan saat ini tersedia, jika terjadi
Bagaimana mereka turnt mengikuti prak Jika tidak ada pelayanan darurat, apakah keluarga
tik ini, dan atas a1asan apa mereka meng merigetahui di mana pelayanan darurat terdekat
tentang manfaat praktik ini terhadap ke Apakah keluarga mengetahui bagaimana cara meng
Sudahkah praktik ini dilaksanakan ber Apakah keluarga memiliki rencana kesehatan gawat
anggota keluarga dari hubungan perni Apakah keluarga memiliki rencana asuransi kese
. kahan (kakeklnenek, orang tua, bibi, pa hatan swasta, Medicare, atau Medicaid; atau harus
man, sepupu, saudara, dan generasi) se kah keluarga membayar penuh atau sebagian?
Apakah ada riwayat penyakit genetik (atau mengetahui siapa yang layak mendapatkan
rang-penyakit diabetes, jantung, tekan Apa efek dari biaya perawatan kesehatan terhadap
an darah tinggi, stroke, kanker, gout, pemakaian pelayanan kesehatan oleh keluarga?
penyakit ginjal dan tiroid, asma, ~an ke Jika keluarga memiliki asuransi kesehatan (swasta,
adaan alergi lainnya, penyakit darah, Medicare, Medicaid), apakah keluarga 'diinfol1lla
atau penyakit keturunan lainnya. sikan tentang layanan apa yang dijamin oleh asuran
Apakah ada riwayat keluarga tentang si seperti pelayanan preventif, peralatan medis ter
.masalah emosi atau bunuh diri? Apakah tentu, kunjungan rnmah, dll?
terdapat penyakit keluarga yang berkait 23.16. Lo.gistik untuk mendapatkan perawatan:
an dengan Iingkungan? Berapa jarak fasilitas· perawatan dari rumah ke
kesehatan danlatau lembaga perawatan masalah apa yang timbul dalam hal jam peJayanan
an merawat dan memerhatikan semua 24. Stres, Koping, dan Adaptasi Keluarga lS
kebutuhan kesehatan mereka? Stresor, kekuatan, dan persepsi keluarga
23.13. Perasaan dan persepsi mengenai pela 24.1. Apa saja stresor (baik jangka panjang maupun pen
yanan kesehatan: dek) yang pernah dialami oleh keluarga? Merujuk
Bagaimana perasaan keluarga tentang
. pada Family Inventory of Live Events and Changes
jenis pelayanan kesehatan yang tersedia
Scale (Tabel 17-2) sebagai contoh stresor yang
di dalam masyarakat?
penting. Pertimbangkan stresor ekonorni sosial dan
Bagaimana perasaan keJuarga mengenai
lingkungan. Bagaimana kekuatan dan jangka waktu
pelayanan kesehatan yang diterima?
dari stresor ini?
Apakah keluarga merasa nyaman, puas,
24.2. Kekuatan apa yang mengimbangi stresor itu? Apa
dan percaya dengan perawatan yang di
kah keluarga mampu menangani stres dan kete
terima dari penyedia pelayanan. kese
gangan kehidupan keluarga sehari-hari? Sumber apa
hatan?
yang dimi\jki keluarga untuk mengatasi stresor itu?
Apakah keluarga memiliki pengaJaman
24.3. Bagaimana keluarga mendefinisikan situasi ter
masa lalu dengan pelayanan kesehatan
sebut?
keluarga?
Apakah realistik, penuh harapan, diIihat sebagai tan
Apa sikap dan harapan keluarga terha
tangan? Apakah keluarga mampu bertindak berda
dap peran perawat?
sarkan pada penilaian realistis dan objektif terhadap
23.14. Pelayanan kesehatan darurat: situasi atau peristiwa yang penuh stres? Atau apakah
Apa lembaga atau dokter yang mem
stresor utama dilihat sebagai hal yang sangat besar,
berikan layanan perawat memiliki pela
sulit di atasi, atau sesuatu yang merusak?
yanan darurat?
Strategi Koping Keluarga
Apakah pelayanan medis dari pember!
24.4. Bagaimana keluarga bereaksi terhadap stresor yang
APENDIKS A 547
sedang diaTamff -Strategi apa yang digunakan? ifdaptas{Ji{eluarga
Slralegi koping apa yang dilakukan keluarga dan 24.8. Bagaimana pengelolaan atau fungsi ke
untuk menangani jenis masalah apa? Apakah eara luarga? Apakah stresor/masalah kelu
koping anggola keluarga berbeda unluk mengatasi arga dikelola seeara adekuat oleh ke
masalah saat ini? Jika demikian, bagaimana? luarga? Apa dampak dari stresor pada
24.5. Sejauh mana keluarga menggunakan strategi koping fungsi keluarga?
internal? 24.9. Apakah keluarga berada dalam krisis?
Mengandalkan kelompok keluarga (Salah satu tugas primer perawat kelu
Berbagi perasaan, pemikiran, dan aktivitas (mem arga adalah mendeteksi kapan keluarga
perkuat kohesivitas) berada dalam krisis.) Apakah masalah
Fleksibilitas peran yang ada merupakan bagian dari ketidak
Normalisasi mampuan kronik menyelesaikan masa
Mengendalikan makna masalah dengan pembing lah (mis., apakah keluarga terpajan kri
kaian ulang dan penilaian pasif sis)?
Pemecahan masalah bersama Melacak Stresor. Koping, Adaptasi Sepalljallg
Mendapatkan informasi dan pengetahuan Waktu
Terbuka dan jujur dalam komunikasi keluarga 24.10. Ketika perawat keJuarga bekerja dengan
Menggunakan humor dan lawa keluarga sepanjang waklu, akan sangat
24.6. Sejauh mana keluarga menggunakan strategi koping bermanfaat untuk melaeak alau meman
eksternai berikut (lihat TabeI17-3)? tau bagaimana ke\uarga bereaksi terha
Memeliharajalinan aktif dengan komunitas dap stresor, persepsi, koping, dan adap
Menggunakan dukungan spiritual tasi. Apakah keluarga mulai pulih,
Menggunakan sistem dukungan sosial menghasilkan proses koping yang ber
Untuk mempero\eh informasi jaringan dukungan guna, atau apakah lelap pada lingkal
sosiallebih lanjut, baik genogram (Gambar 8-l) dan adaptasi yang sarna, atau menunjukkan
ecomap (gambar 17-4) dianjurkan. tanda-tanda penurunan adaptasi?
24.7. Strategi koping disfungsional apa yang pernah di
gunakan keluarga atau apakah keluarga saal ini
menggunakannya? Adakah ada tanda-tanda dis Pt.;CATATAN KAKI
fungsiona\ seperti yang tereantum di bawah ini? Jika
demikian, eatat dan sejauh mana landa lersebut di 1. Bab 1
2. Bab8'
gunakan?
Mengambinghitarnkan 3. Bab8
Penggunaan aneaman 4. Bab 5
MilOS keluarga 5. Bab 9
6. Bab 9
Orang ketiga
Pseudomutualitas 7. Bab 9
Olorilerianisme 8. Bab 10
Perpeeahan keluarga 9. Bab 11
Penyalahgunaan alkohol dan/atau obat-obatan . 10. Bab 12
Kekerasan dalam ke\uarga (pasangan, anak, sibling, 11. Bab 13
12. Bab 14
lansia, alau homoseksual
13. Bab 15
Pengabaian anak
14. Bab 16
15. Bab 17
MODEL PE'NGKAJIAN
KELUARGA FRIEDMAN
(FORMAT SINGKAT)
Format berikut ini dibuat singkat agar memudahkan dalam 7. Status Kelas Sosial
mengkaji keJuarga O'Shea (Lampiran C) dan keluarga lainnya. 8. Mobilitas Kelas Sosial
Jika anda tidak yakin tentang data apa yang perlu dimasukkan
dalam setiap bidang pengkajian di bawah berikut ini, lihat Lam
piran A daJam format panjang, yang menyajikan pertanyaan/area NTAHAP
area yang lebih rinci, atau lihat bab terkait. yang menyajikan isi
dan pengkajian area.
PERKEMBANGAN
Sebelum menggunakan pedoman berikut dalam melengkapi DAN RIWAYAT
pengkajian keluarga, ada dua kata kewaspadaan yang hams KELUARGA
diingat: Pertama, tidak semua area yang dicantumkan di bawah
ini berkaitan dengan setiap keluarga yang dikunjungi. Pedoman 9. Tabap Perkembangan Keluarga Saat ini
ini bersifat komprehensif dan mendalam jika penyelidikan 10. Sejaub Mana Keluarga Memenuhi Tugas Per
diperlukan. Mahasiswa tidak boleh berpikiJan bahwa setiap kembangan
subarea perlu dimasukkan jika penyelidikan terhadap area yang 11. Riwayat Keluarga Inti
luas tidak menunjukkan adanyamasalah dalam keluarga atau 12. Riwayat Keluarga Asal Kedua Orang Tua
persoalan bagi pekerja kesehatan. Kedua, melalui saling keter
gantungan di dalam sistem keluarga, orang akan menemukan
keengganan yang tidak dapat dihlndari. Untuk kepentingan NDATA LINGKUNGAN
efisiensi, pengkaji berupaya untuk tidak mengulang data, tetapi
mengarahkan pembaca untuk kembali ke area-area lain yang 13. Karakteristik Rumah
sudah menggambarkan informasi. 14. Karakteristik Lingkungan dan Komunitas
yang Lebih Besar
15. Mobilitas Geografi Keluarga
NMENGIDENTIFIKASI DATA 16. Asosiasi dan Transaksi Keluarga
22. Fungsi Sosialisasi Penggunaan koping internal keluarga (daliulu & sekarang)
Praktik keluarga dalam membesarkan anak Penggunaan koping eksternal keluarga (daliulu & seka
Kemampuan beradaptasi dalam praktik membe rang)
sarkan anak bagi bentuk dan situasi keluarga Penggunaan strategi koping disfungsional (dahulu & seka
tertentu rang)
Keyakinan budaya yang memengarulii pola kelu Perkiraan apakah keluarga birada dalam !Crisis
arga dalam membesarkan anak 27. Melacak Stresor, Koping, Adaptasi Sepanjang Waktu
STUDI KASUS KELUARGA
O'SHEA
Keluarga O'Shea dirujuk ke perawat kesehatan komunitas, Ny. ked!. Ada sebuah kamar mandi yang diJengkapi toilet
Bell, oleh bagian pelayanan matemitas rumah sakit umum dengan dan bak mandi. Orang tua memiliki kamar tidur
alasan berikut. Ny. O'Shea menyatakan keinginan untuk mem sendiri. dan bam saja bayi mereka bergabung dengan
pelajari keluarga berencana. Jajuga menibutuhkan rujukan guna mereka (bayinya memiliki sebuah keranjang bayi
mendapatkan perawatan pascapartum dan perawatan bayi yang yang disumbangkan oIeh kelompok wanita jemaat
baik. Informasi berikut ini perlu dicantumkan dalam rujukan: gereja). Putri mereka, Maureen dan Betty, berbagi
Marry-usia 35 tahun; gravida VII, para V, aborsi II. Melahirkan kamar tidur yang dilengkapi dengan sebuah tempat
seorang bayi laki-Iaki, Daniel-larur 1113 (5 hari yang lalu); berat tidur ukuran ganda. sedangkan putra mereka menem
. badan lahir-3,15 kg; panjang-47,5 cm; hipertensi selama keha pati satu kamar tidur, dengan dua tempat tidur dan
milan;melahirkan secara normal; masa perawatan pascapartum sebuah lemari kedJ-. Hanya sedikit lantai yang diberi
ibu normal, memiliki ikatan yang baik dengan bayi. karpet, dan dengan sedikit dekorasi-kecuali foto
anak-anak dan sebuah foto pantai Irlandia yang ter
pampang pada dinding ruang tamu serta sejumlah
fJt;KUNJUNGAN RUMAH
barang-barang sud Katolik di kamar tidur orang tua
serta ruang makan. Tirai yang serasi dengan laplak
PERTAMA
meja terpampang diruang makan,hadiah dari ibunya
Mary ketika, mereka menikah. Sebuah televisi ber
Selama kunjungan rumah pertama yang dilakukan oleh Ny. Ben,
wama menghiasi ruang tamu. Sang ibu mengatakan
Sang ayah dan kedua anaknya yang lebih. besar sedang berada di
bahwa rumah tersebut eukup untuk mereka, meski
tempat kelja dan sekolah. Dalam pembicaraanya dengan ibu, dan
pun menjadi agak lebih kedl karena kehadiran
observasinya terhadap rumah dan anggota keluarga, diperoleh
seorang bayi.
data-data berikut. Keluarga: Patrick, ayah, usia 43 tahun; Mary,
ibu, 35 tahun (terlihat lebih tua, lelah, dan memiliki be rat badan Bagian luar rumah eukup rapi, dan perlu dieat.
sedikit berlebih); Joseph, anak laki-Iaki, usia 6 tahun; Maureen, Namun demikian. tampak bahwa anak tangga menuju
. anak perempuan, 5 tahun;' Betty, anak perempuan, 4 tahun; teras depan sudah lepas, dan tidak ada pagar serta
Richard, anak laki-laki, 3 tahun; dan Daniel, anak laki-Iaki, .5 penerangan. Sejumlah mainan ank-anak berserakan
hari. Patrick oekerja sebagai seorang tukang daging di sebuah di sekHar halaman beJakang.
toko makanan kecil milik ayahnya yang terletak di Iingkungan Mary suka bkara banyak dan responsif lerhadap
yang sama, sejauh 1 mil dari rumah. pertanyaan. Ketika Ny. Bell menjelaskan bahwa ia
Keluarga ini tinggal di sebuah rumah tua terbuat dari kayu datang karena ada rujukan dari rumah sakil umum
dengan tiga kamar tidur di distrik Maplewood-seb'uah permu tempat Ny. O'Shea melahirkan bayi yang terakhir.
kiman orang Irlandia-terletak sekitar 5 mil dari kota New England Mary sangat senang karena perawat telah men gun
yang memiliki populasi 300.000 jiwa. LingkUngan dekat dengan junginya. Ia memberikan seeangkir kopi kepada pera
kawasan industri dan secara etnik sosial bersifat homogen (kelas wat keUka mereka berbieara di ruang tamu.
pekerja). Keluarga menyukai kedekatan dan keakraban dengan PERA W AT: Bagaimana eara Anda mengatur
lingkungan, meskipun khawatir ten tang masuknya anggota keluarga sejak Anda kembali dari
kelompok minoritas yang dekat dengan lingkungan mereka dan rumah saki! ke rumab, dengan
kenaikan angka kejahatan dalam beberapa tahun terakhir. membawa seorang bayi?
Rumah keluarga ini disewa dari seorang sepupu dan diberi MARY; Tidak terlalu buruk, namun tentu
perlengkapan seadanya, dengan perabOt yang minimum di setiap lebih sulit dengan lima anak dari
kamar. Dapumya bersih, memiIiki lemari pendingin dan kompor pada dengan empat anak, dan
551
APENDIKS C
aicrcib sepirti keti"ka Ari<fa 6liru saja (begltu Jiiga aengan aiia.k,::arlaknya yang iain ketIl<amereka mil.sih
menikah. Saya ingin menawarkan bayi). Kedua orang tua tarnpak hangat dan secara fisik Mary lebih
kepada Anda. dukungan dan inror menyayangi Richard, usia 3 tahun. Ia tarnpak sabar terhadap
masi, dan bekerja sarna dengan Richard dengan membiarkan Richard melakukan apa yang ia
Anda untuk melihat pilihan-pilihan inginkan, dan membebaskannya untuk lari ke sana ke mari dan
yang Anda miliki untuk mengatasi bermain.
masalah. Sedangkan dengan anak-anak yang lebih besar-Betty, 4
Lalu Ny. Bell menjelas~an cara-cara untuk tahun; Maureen, 5 tahun; dan Joseph, 6 tahun-tidak ada sikap
mengatasi masalah Mary, dan meminta Mary untuk permisif seperti terhadap Richard. Mary mengatakan, "Mereka
mengungkapkan masalah yang mana yang sangat lebih besar sehingga harus lebih bertanggung jawab". Ketiga
mengus/knya. Lalu ia meminta persetujuan untuk me anak tersebut terlihat lebih diam. Mereka berbicara hanya jika
lakukan kunjungan rumah lagi dalam rangka bertemu perawat atau Mary bertanya kepada mereka, jika tidak mereka
dengan anggota keluarga yang lain. berbicara satu sarna lain dengan diam-diam atau mendengarkan.
Kunjungan pertama meliputi diskusi ten tang bayi Joseph merupakan anak kesayangan ibunya. tetapi kedua orang
yang baru saja lahir, dan keadaan kesehatan fisik tuanya menganggapnya terlalu serius dan kadang Joseph meng
Mary. Ny. Bell berencana akan kembali seminggu la atasi masalahnya sendiri, menjadi seperti bos dan ingin mengam
gi dengan membawakan informasi tentang pelayanail bi! a1ih. Sedangkan Bety adalah anak kesayangan ayahnya,
klinis bagi bayi dan informasi tentang keluarga beren "karena ia mungil. sangat manis, dan mirip ibunya Patrick".
cana serta perawatan pascapartum dan evaluasinya. Orang tua yakin dengan cara mengatur perilaku anak-anak
mereka dan anak-anak menghormati orang yang lebih tua serta
melaksanakan tanggung jawab mereka. meskipun pada usia ini
mereka tidak diharapkan bekerja banyak. Ayah memukul bokong
~KUN.JUNGAN RUMAH anak-anak dengan telapak tangannya jika mereka nakal. Ia men
KEDUA jelaskan dengan mengatakan, "Cara pendisiplinan seperti itu
merupakan hal yang biasa bagi kami". Anak-anak tarnpak di
Seminggu kemudian, saat kunjungan rumah yang minta untuk melakukan beberapa hal-memungut mainan di lantai
kedua, .perawat tiba pukul 15.30 ketika anak-anak dan membantu ibu mereka. Baik Maureen dan Betty segera ber
.sudah pulang dari sekolah dan ayah sudah tiba di tindak sementara Joseph mengabaikannya, kemudian menolak
rumah (ia pulang kerja pukul 16.00). Setelah men hingga ayahnya mengal ah padanya. Tidak ada penguatan positi f
diskusikan kesehatan Mary dan Daniel serta membuat yang diberikan jika anak-anak. tidak patuh. Maureen dan Betty
janji untuk membawa bayi ke klinik dan ·untuk peme narnpaknya bahagia dengan kehadiran adik bayi, sedangkan
riksaan pascapartum pada pusat pelayanan kesehatan Richard cemburuterhadap adik bayinya, dan lebih banyak
setempat; perawat berbicara singkat tentang keluarga menuntut sejak kehadiran bayi. Orang tua memahaminya mes
berencana dan menanyakan Mary apakah hal ini akan kipun ia tersingkir dan cemburu, serta lebih banyak membutuh
dibicarakan dengan suarninya. Mary setuju, meskipun kan perhatian dari orang tua. Joseph mengatakan bahwa ia tidak
kelihatannya ia ragu mengenai sikap suaminya ter menyukai bayi ini.
hadap pembicaraan yang disarnpaikaI1 oleh seorang Ketika ditanya tentang masing-masing anak, dan seperti apa
wanita kepadanya menyangkut subjek yang menda mereka, ibulah yang memimpin pembicaraan tersebut, meskipun
lam seperti itu. Akan tetapi, ketika Ny. Bell menga ayah tidak sependapat tentang Joseph dan Betty. Garnbaran
takan bahwa mungkin ini merupakan eara untuk disajikan dalarn Tabel Col. Ny. Bell meminta Mary menyuruh
membantu mereka berdua untuk berbicara secara le anak-anak oermain di ruangan lain. kemudian ia menjelaskan
bih langsung ten tang subjek pelik itu, ia nampaknya masalah keluarga berencana.
kern bali mempertimbangkan keragu-raguannya dan PERAW AT: Mary maukah Anda mengikut sertakan Patrick
mengatakan bahwa itu merupakan sebuah ide yang dalarn diskusi kita tentang keluarga berencana?
bagus. MARY: Ya, seperti yang saya coba katakan kepada
Sebelum berbicara dengan o'rang tua tentang Patrick, saya berada dalam masalah. Saya tidak
keluarga berencana, Ny. Bell menanyakan riwayat ingin hamil lagi dan saya sedang mempelajarl
kesehatan masing-masing anak secara singkat dan ia beberapa metode keluarga berencana.
mengobservasi dan mendapatkan data-data yang ber PERAW AT: Patrick, saya ingin tahu apa yang Anda rasakan
kaitan dengan hubungan orang tua-anak, peran-peran tentang hal ini?
menjadi orang tua, dan pengasuhan anak. Ia mencatat PATRICK: Saya sedikit terkejut ia mengatakan masalah ini
bahwa Mary bersikap hangat dan menyayangi bayi kepada Anda, tetapi karen a ia telah mengata
nya Daniel. Mary memeluknya erat, mengelusnya kannya. saya kira kita dapat membicarakannya.
dengan lembut, dan nampak rileks dan percaya diri Saya merasa h,tTi saya telah mendapatkan sega
dalam mengasuhnya, serta peka terhadap kebutuhan lanya-namun mengapa ia mengeluh sepanjang
utamanya. Sebaliknya, Patrick terlihat bangga dengan waktu tentang kehidupannya, melihat tugasnya
Daniel, tetapi tidak menggendongnya, dan menurut sebagai beban. Ibu saya memiliki 7 orang anak,
Mary, Patrick tidak ikut dalam perawatan fisik Daniel tetapi saya tidak pemah mendengarkan keluh
________________________ ____
GAMBARAN ORANG TUA O'SHEA ~~
...-""ou'rA
~--------------------------------------.,r----
GAMBARAN AYAI-1
Joseph,6tahun Ia ieorang ana~ yang-pondai dan mandiri. Joseph Joseph selalu membantoh dan "
adalah pemimpin anak,anak dirumah dan di melakukan kehendaknya sendiri. i.
sekolah serio luka mengambil alih. Soya Islri soya memanjakannyo. Saei
_memberinya sejumlah tanggung jowab untuk ia' dewasa, ia berpikir bahwa
·menjaga adik-adiknya, tetapi horus diowasi agar ia dirinya akan menjadi Presiden
tidak terlalu bersikap seperti bas. Soya dapot lebih poda usia 35 tahun. la hanya
banyak berbicara dengan Joseph daripada dopot diatur oleh istri soya.
anak-anak yang lain. la searang anak yang sensitif,
dan sangat mematuhi soya. Soya tahu bahwa soya
agak proteldif terhadapnya namun hal itu soya
lakukon semata-mata karena komi sangat dek~
satu sama lain.
Maureen, 5 tohun Maureen adalah anak yang sering mambantu soya. 10 10 sangat menyenangkan
Belly, 4 tahun Betty tahu bagaimana membuat orang menyukainya. Ayah bersikap tidak menyukai
la adalah anak yang suko menyenangkan orang pendapot istrinya -dan berespons
· dopot .berloku lueu dan manis ketika ia '. . dengan meoootakan: "Itu tidak .
annya. Akan sulit bagi kami jika memiliki bayi dilakukan. Kamu harus tillggal di
lagi-tetapi saya tidak memiliki cara untuk rumah suatu hari. Pat, dan lihatlah
mengatasi hal ini. Jika Tuhan- menghendaki ia masalah apa saja yang tetjadi akibat
melahirkan lagi, maka saya pikir terima saja hal ini.
dan atur dengan apa yang kita miliki. PATRICK: Tetapi ibuku menemukan cara un
PERAWAT: Apakah itu be.rarti bahwa secara agama, Anda tuk mengatasinya ...
menentang segala bentuk keluarga berencana? MARY: Va, tetapi sekarang segala sesuatu
PATRICK: Tidak demikian, saya tahu bahwa tidak semua jauh lebih mahal. dan mereka tidak
orang Katolik memiliki pemikiran yang sarna .. mempunyai pilihan, tetapi aku
. menyangkut isu inidan banyak orang Katolik punya. Akumenemukan lebih
melakukan hal-hal untuk mencegab kehamiJan. banyak lagi masalab yang ditimbul
Saya tidak ingin memiliki pemikiran yang kan oleh hal ini.
tertutup sarna sekali, tetapi saya mempunyai PERA WAT: Patrick, keuntungan apa yang Anda
pertanyaan yang serius mengenai keluarga dapatkan dengan memiliki banyak
berencana. Kami mencoba metode kalender anak? Istri Anda merasasulit untuk
namun nampaknya cara ini tidak berhasil .. mengatumya sekarang dan keha
PERAWAT: Mary, maukab Anda mengatakan sesuatu ten milan-kehamilan berikutnya sangat
tang hal ini? berbahaya bagi dirinya.
MARY: Ya, saya tidak dapat terus begini. Sesuatu harus PATRICK: Saya tidak mengatakan babwa saya
!
)
, ,tingin mempunyai anak lagi. Saya fumya, nanfuii'padi alCrunWliioumll'rtuanya man menenma
/ " hanya mengatakan ia sangat berun kenyataan terhadap pernikahan Patrick, dan masaJah mereka pun
tung dan tidak menyadari haJ itu. terkubur.
Saya kira keluarga kami cukup DaJam haJ pemikahan; nampaknya tidak· ada ekspresi rasa
besar, tetapi saya tidak bisa ber cintadan kasih sayang, baik~ecara fisik maupun verbaJ. Hubungan
gantung pada "russian roulette". mereka ditandai oleh kurangnya empati atau komunikasi dua arah
Maksud saya adaJah metode kaJen di antara mereka. Satu kesan yang terIihat adaJah Mary selaJu ada
der, untuk memecahkan persoaJan untuk memenuhi kebutuhan suaminya, namun Patrick tidak mem
kamL punyai tanggung jawab yang sarna terhadap istrinya..Patrick
PERAWAT: Apakah Anda memahami masaJah berbarap istrinya melayaninya dan anak-anak, serta mengatur
istri Anda untuk tidak ingin menam dengan dana yang terbatas yang ia berikan kepada istrinya secara
b&.h anak Jagi? Maksud saya hiper mingguan untuk berbelanja keperluan rumah dan anak-anak.
tensi akibat kehamilan yang ber Pada saat Patrick ada, Mary banya sedikit mengambil bagian
kembang semakin buruk bersamaan diskusi. kecuaJi hanya pada saat ditanya langsung. la bertindak
dengan setiap kehamilan? mengendaJikari diri dan mengalah dengan kehadiran suaminya,
PATRICK: Tidak begitu. (Perawat menerang kecuaJi ketika ia mengemukakan pendapatnya bahwa suaminya
kan masaJah dan bagaimana ke harus menggunakan waktu untuk bersama anak-anaknya untuk
hamilan membuat masaJah lebih melihat seperti apa keadaan sebenamya.
buruk). Patrick benar-benar berkomunikasi dengan anak-anak mereka
Lalu Ny. Bell menanya.'<an aPl\kah pasangan itu agar mereka memiliki rasa hormat terbadap Mary-karena ia
telah mendiskusikan masaJah mereka alau metode adaJah ibu mereka. Akan tetapi dalam berkomunikasi dengan
metode keluarga berencana dengan pendeta atan dok Mary, ia tidak menunjukkan rasa hormat. Kebanyakan komuni
ter keluarga mereka, laJu ia menganjurkan untuk kasi berbentuk perintah. dengan hanya sedikit permintaan atau
mendiskusikan secara bersama-sama karena baik dok kesemp;itan bagi istrinya untuk memberikan umpan baJik. Ketika
ter maupun pendeta belum pemah menjelaskannya. la Mary berbicara dengannya, nampaknya ia: tidak menanggapinya.
'~emberikan suatu pandangan singkat tentang metode
Harnpisepanjang waktu. ia settiju dengan setengah hati bahwa
keluargaberencana yang ada, termasuk metode ke istrinya benar dan bahwa ia akan menyelesaikan persoaJan se
luarga berencana aJamiah, dan memberikan mereka . macam itu, seperti membuat peljanjiandengan pendeta dan
booklet tentang keluarga berencana untuk in , dokter, tetapi ia tidak melakukan seperti yang dijanjikan.
lebih lanjut. Ny. Bell mengakui kemajuan Anak-anak dan orang tua narnpaknya banyak bicara soaJ
mere)<a cbtJam mendiskusikan sebuah subjek yang liburan 71l1lnksgiving barn-barn" ini . dan peristiwa-peristiwa
sensitif dan memotivasi mereka untuk meminta infor menyenangkan lainnya. Semua keJuarga turnt serta secara verbaJ
masi lebih lanjut jika dibutuhkan. LaJu ia meminta daJam membicarakan subjek-subjek yang menyenangkan. Subjek
persetujuan untuk melakukan kun)ungan evaJuasi. yang tidak menyenangkan atau pemyataan kemarahan dipotong,
seperti reaksi Joseph terhadap bayi, atau dikurangi, seperti per
nyataan ibu tentang beban yang dirasakan akibat memiliki banyak
anak. Juga dicatat bahwa anak-anak berbicara secara langsung
PalKUNJUNGAN RUMAH kepada ibu mereka, sedangkan dengan ayah mereka mereka her
KETIGA bicara secara tidak langsung. Jika mereka mempunyai perminta
an, mereka akan meminta ibu mereka untuk memohon izin ke
Ketika pasangan suami istri te~ebut berbicara satu pada ayah mereka.
sarna lain dan berbicara dengan perawat, perawat Ketika ditanya tentang aktivitas-aktivitas apa yang diikuti
mendapatkan data hasil observasi menyangkut hu kelual'ga secara bersama-sarna, Mary mengatakan bahwa mereka
bungan kedua suami istri ini. melakukan aktivitas mereka yang populer dan biasa dilakukan.
Patrick nampak mudah bergaul, cakap berbi "Menon ton film di bioskop dan makan di luar merupakan haJ
cara-selama ia dapat mengendalikan ... la suka men yang berada di luar jangkauan kamL Saya senang membawa·
jadi pusat pematian dan Hdak tertarik lagi jika Mary anak-anak ke taman, tetapi Patrick tidak suka. Saya dan Patrick
berbicara. daJam' hal ini • .menyela agar ia menjadi pergi menghadiri Misa gereja seeam teratur. Karni tidak me
. pusat perhatian Jagi. Ia menyatakan keinginannya lakukan banyak perjalanaIi-kerabat dekat kami tingga)' di kota
untuk meminta bantuan dari ibunya guna membantu dan kami tidak dapat melakukan perjaJanan dengan mengandaJ
istrinya. tetapi ia merasa bahwa membantu dirinya kan gaji Patrick. Mobil yang dimiliki Patrick tidak dapat dian
sendiri adalah bukan tugas ibunya.. Akan tetapi ia dalkan. Barang-barang ke)ontong, pakaian, dan aJat-aJat rumah
.mengatakan bahwa Mary dan ibunya tidak dapat ber tangga biasanya kami beli di pusat perbelanjaan yang Jauhnya
hubungan dengan baik, terlalu banyak kompetisi an kira-kira seterigah mil dari sini".
tara keduanya. Menurut Mary ,ibunya Patrick menim Dalam haJ petsahabatan, Mary mengatakan ia memiliki se
bulkan ketegangan yang luar biasa selama pertunangan dikit ternan larna di sekolah menengah, kadang-kadang ia ber
dan tahun-tahun awaJ pemikahannya; Mary meng temu dengart mereka dan Patrick bertelllu dengan teman-teman
aJarni pertengkaran yang memilukan dengan ibu mer nya pada saat olah raga atau di bar setempat. Tetapi Patrick dan
APENDIKS c 557
Mary tidak rnerniliki ternan-ternan yang rnernbuatnya terJibat sayur selain kentang, dirnakan untuk rnakan malam,
dalam kegiatan sosial. dan casserole, rebusan buah (stup), rnakanan beku,
Ny. Bell rnenanyakan kepada pasangan ini rnengenai apakah pizza, pastel ayarn. rnakaroni dan keju sering disajikan
rnereka rnenyukai kornunitas rnereka. Kedua orang tua itu rne untuk rnakan rnalam. Salad jarang sekali dirnakan,
ngatakan bahwa kornunitas ini rnerupakan satu-satunya kornuni dan sup disajikan setiap dua rnalam sekali, khususnya
tas dan lingkungan ternpat rner~ka tinggal dan "Kami rnenyu pada rnusim dingin. Berat badan anak-anak rnasih
kainya. Karni tahu sernua ternpat di sini. Sernua penjaga toko dan dalam batas normal. tetapi berat badan kedua orang
tetangga adalah .ternan-teman lama dan kenaIan". Keluarga ini tua rnereka kelebihan sekitar 10-20% (secara visual)
karena sudah lama tinggal di kornunitas selama bertahun-tahun, dari berat badan normal. Menurut Marry, anggota
rnaka mereka biasa dengan organisasi rnasyarakat. pusat kese keluarga tidak ada yang rnerniliki alergi terhadap
hatan, dokter pnbadi di kota kedl itu. Hingga akhir-akhir ini. rnakanan.
rnereka rnenggunakan rurnah sakit terdekat untuk perawatan ke Diet rnereka saat kernann (terrnasuk Daniel) ada
daruratan bagi anak-anak; dan seorang dokter keluarga. dan lah:
dokter. urnurn untuk sernua perawatan kesehatan yang rnereka
Makan pagi: Sereal dingin dan susu
butuhkan, seperti perawatan matemitas dan pediatrik. Tetapi ke
Roti bakar-1-2 lernbar untuk
dua orang tua ini tidak pemah rnemenksakan din ke rurnah sakit
Joseph. Mary. dan Patrick
(sejauh yang Mary tahu, Pat tidak pemah rnernenksakan din).
Kopi-2 cangkir (untuk Mary
rneskipun setiap kali hamil Mary rnemenksakan kesehatannya.
dan Patrick)
Anak-anak dibawa berobat hanya ketika mereka sakit. dan pera
watan bayi sehat di pusat kesehatan ketika mereka rnasih bayi dan Kudapan: Biskuit untuk anak-anak (3-4
mengunjungi pusat kesehatan hanya untuk irnunisasi saat rnereka buah) dan susu
rnasih balita. Kopi untuk ibu
Dua bulan lalu, keluarga ini mendapat asuransi kesehatan Makan siang: Sup (tornal)
secara kelornpok rnelalui toko milik ayahnya (Patrick yang Kentang potong dan rnentega
rnengurusnya), sehingga pilihan untuk perawatan kesehatan ber Buah persik kalengan
tambah luas. Dokter keluarga mereka adalah seorang dokter tua Susu
yang telah rnenjadi langganan rnereka selama bertahun-tahun. (Suami dan· Joseph tidak ada di
Biaya yang dikeluarkan sangat kedl. tetapi Mary merasa dokter rurnah)
ini sudah terlalu tua untuk rnernperbarni kernampuan terhadap Kudapan: Tidak ada
sernua hal yang harns ia ketahui. Mary rnenggunakan rurnah sakit Makan rnalam: Stup dengan daging (114 kg),
urnurn untuk rnelahirkan Daniel. karena rnereka tidak mengikuti kentang, wortel, dan seledri
asuransi kesehatan pada saat itu dan tidak rnarnpu rnernbayar Puding
tagihan rurnah sakit swasta. Sekarang rnereka harns rnernbayar Susu-anak -anak
kernbali tagihan rurnah sakit urnurn dengan bayaran yang sedikit Kopi-istri
hingga tagihan rnereka dibayarkan oleh asuransi. Bir-suami
Dengan manfaat asuransi kesehatan yang sernakin diperluas. . Karena rnemiliki uang yang pas-pasan untuk
Mary dan Patrick rneminta informasi tentang pelayanan pera rnakanan seperti yang dikatakan sebagai persoalan
watan. kesehatan secara teratur yang dapat rnereka penuhi bulanan. Mary ditanya apakah ia rnendapat program
syaratnya. Setelah sedikit didesak oleh Mary, Patrick bertanya kupon rnakanan. Ketika ia katakan tidak, menu rut
tentang bagairnana rnereka bisa rnelakukan perneriksaan kese informasi rurnah sakit rnereka seharusnya rnenda
hatan. Iajuga rnengungkapkan keprihatinan menyangkut kelam patkannya. Perawat juga rnernpelajan bahwa yang
banannya, telapi badannya terus rnelar dan buncit sejak ia ber tersisa bagi keluarga dalarn setiap bulan hanya sedikit
henti berolah raga. dan dua tahun yang lalu Patrick rnerninjam $2000
Perawatan gigi bagi keluarga hampir tidak ada. Perawatan di dari ayahnya untuk rnernbeli sebuah mobil bekas
peroleh dan sebuah klinik gigi swasta di Iingkungan tersebut. Ia (tanpa sepengetahuan Mary) dan rnasih belurn bisa
rnengantar Joseph sekali ketika ia rnengeluh sakit gigi. Salah satu rnengernbalikan kepada ayahnya.
gigi susunya perlu ditambal. Anak-anak yang lain belurn pemah Dengan dorongan dari Ny. Bell, Mary rnendis
dibawa ke dokter gigi. Patrick dan Mary pergi ke dokter gigi kusikan keinginannya untuk bekerja paruh waktu ke
hanya ketika mengalami masalah gigi, dan mereka rnenyikat gigi pada Patrick guna rnenambah penghasilan. Ja rnenga
dua kali sehan setelah rnakan. takan bahwa ibu dan saudarinya rnenawarkan diri
Ketika Ny. Bell melakukan survei nutrisi terhadap keluarga untuk rnenjaga anak-anaknya sehingga ia dapat rnela
terse but. ia rnendapatkan bahwa diet keluarga tersebut terdiri dan kukannya. Mereka sepakat bahwa keluarga berencana
begitu banyak tepung terutama kentang dan roti setiap kali rnereka akan menjadi topik diskusi mereka selanjutnya.
rnakan. Diet rnereka pada dasarnya khas Arnerika. dengan dirna Keluarga bergabung dengan beberapa organisasi
sukkan juga rnakanan tertentu khas Irlandiaunprecident rnakanan kornunitas. terularna dengan kelompok jemaat gereja
rnakanan rebus. Keluarga sedikit sekali rnengonsurnsi buah dan dan sekolah. Untuk ke sana, keluarga cukup berjalan
jus buah. kecuali pisang. apel ketika rnusimnya tiba. dan buah kaki karena jauhnya hanya lima blok. Pusal kese
persik kalengan-kadang kala jus jeruk dan ape\. Satu macam hatan, dokter keluarga, dan klinik gigi juga keluarga
y
kunjungi. Selain itu, bar yang selalu dikunjungi gejala-gejala yang lebih serius. Ia menggunakan obat seperti as
Patrick, toko tempat mereka beJanja, dan toko grosir pirin, Tilenol, obat pertolongan pertama, Sudafed, susu magnesia
milik ayah Patrick adalah tempat dalam komunitas itu digunakan secara hati-hati dan tepat serta menjauhkan a1at-a1atl
dan terdapat ikatan yang akrab dengan orang-orang di mesin yang berbahaya bagi anak-anak.
sana. Mary menjalin hubungan dengan gereja, sekolah Balk ia maupun suami dahulu tidak memerhatikan diet dan
anaknya, dokter gigi, dan dokter umum. Hubungan berat badan mereka, dan melakukan berolahraga secara teratur.
keluarga itu dengan gereja, guru-guru, dokter, pusat Meskipun Mary tidak aktif (kecuali hanya melakukan tugas ru
kesehatan, para dokter gigi, pelayanan gawat darurat o mah tangga), Patrick sangat aktif dalam olah raga hingga saat ini.
nampak baik. Tersedia transportasi umum ketika Untuk relaksasi, Mary menonton TV dan menduga suaminya me
keluarga memerlukannya, tetapi Mary memiliki akses nonton tv dan bersosialisasi di bar sebagai caranya berelaksasi.
untuk menggunakan mobil Patrick, karena meng Ketika pengkajian awal terhadap keluarga tersebut selesai.
antarkan anak-anak ke sekolah dengan bis tidaklah Ny. Bell mendiskusikan pertemuannya dengan Mary untuk
mudah. mengidentifikasi masalah apa yang menimbulkan ancaman bagi
Dengan melihat banyaknya pengalaman Mary stabilitas keluarga. Ny. Bell juga meminta Mary untuk .meng
dalam membesarkan anak dan membawa mereka ke identifikasi masalah apa yang ia rasa paling mudah untuk diubah
dokter, nainpaknya ia memiliki pemahaman dasar dan cara apa yang dapat dilakukan oleh seJuruh anggota keluarga
yang baik dalam hal bagaimana menangani sakit dan untuk mengatasinya.
luka-Iuka kelOil. Ia juga mainpu menerangkan apa Apendiks D menyajikan pengkajian dan rencana perawatan
yang harus ia lakukan ketika terjadi luka-Iuka atau keluarga untuk keluarga ini. .
PROSES KEPERAWATAN
KELUARGA CONTOH:
KELUARGA O'SHEA
1. Nama Keluarga: O'Shea. mengunjungj teman"temannya di bar (akan te
2. Alamat: Distrik Maplewood, Kota New England. tapi, tingkat dukungannya tidakjelas diketahui).
3. Komposisi Keluarga: Lihat Tabel 0-1 dan Gambar 0-1. 6. ldentifikasi Religius; Keluarga dengan aktif ter
4. Tipe Bentuk Keluarga: Dua orangtua, keluarga inti yang Hbat dalam sistem p~tik dan keyakinan agama
utuh. Kato!ik: Mengunjungi Misa gereja secara teratur,
5. Latarbelakang kebudayaan: Keluarga adalah' orang berkonsultasi dengan pendeta mengenai masalah
Irlandia-Amerika dan teralrulturasi sangat besar (Connery, yang penting, keyakinan dalam keluarga dan .
1968).. Marydan Patrick adalah irnigran generasi kedua dan anak-anak ditekankan.
ketiga irnigran dari Irlandia. Mary dengan jelas menyatakan 7. Status Kelas Sosial;. Ayah sebagai pencari
pitihan etnik dan agama; fakta bahwajaringan sosial keluar nafkah tunggal .
.ga adalah berasal dari kelompok agama/etnik yang sama; Statusekonomi: Keluarga mengangap pendapat
keluarga telah tinggal dilingkunganhomogen yang secara ·annya pas-pas an; meskipun demikian, penda
etnik sama sela.ma hidupnya; mengunjungi keluarga besar patannya tetap. Berdasarkan pekerjaan ayah,
dan mengikuti kegiatan gereja tampak sebagai aktivitas pendapatan (hanya kira-kira), dan pendidikan
sentral mereka; struktur peran dan kekuasaan keluarga orang tua, keluarga merupakan kelas pekerja.
dipertahankan dengan struktur tradisional dalam keluarga 8. Tahap Perkembangan Keluarga Sekarang:
Irlandia; dekorasi rumah kurang mengandung unsur seni dan Keluarga berada dalam tahap keluarga dengan
adanya objek religius merupakan indikasi orientasi agama anak usia. sekolah berdasarkan umur anak yang
dan kebudayaan keluarga; dan keluarga terutarna tetap dalam paling tua. .
Iingkungan etnik. Selain itu, Mary menyajikan makanan tra 9. Sejauh Mana Keluarga Memenuhi Tugas Per
disionallrlandia setiap dua kali Serninggu. Sistem dukungan kembangan: Keluarga tampak memenuhi kebu
informal keluarga berasal dari keluarga besar, khususnya tuhan anggota kehiarga untuk mendapatkan
orang tua pada kedua pihak dan saudara perempuan ibu, rumah, ruang, privasi, dan keamanan.
tampak sangat membantu. Ayah Patrick mempekerjakan Ibu bersosialisasi dengan anak secara adekuat
Patrick di toko grosir rniliknya sebagai tukang daging dan (!ihat pembahasan fungsi sosial).
merninjamkan $2000 untuk membeli mobil. Ibu Patrick Ibu merasakan ketegangan dalam upaya untuk
membantu tugas rumah dan mengurus anak-anak ketika mengintegrasikan anggota keluarga yang baru
Mary pulang dari rumah sakit. (Menurut Patrick, walaupun (bayi) ke dalam keluarga karena beban peran
hubungan dengan istri berkonflik di awal-awal pemikahan, yang terlaJu besar.
hubungan mereka kini membaik namun sedikit kompetitif.) Memelihara kepuasan hubungan orang tua-anak,
Ibu Mary juga membantu dengan mengurus rumah dan anak namun menurun dalam kepuasan hubungan per
anak setelah Mary kembali dari rumah sakit dan saudara nikahan sebagai istri.
. perempuan Mary berbelanja untuk Mary. Selain saudara 10. Riwayat Keluarga: Kedua orang tua tinggal di
perempuannya. Mary merniliki tetangga yang kadang diajak lingkungan dan gereja yang sama. Berpacaran
bicara ten tang masalah yang dimilikinya. Dan Patrick sering selama 5 112 tahun sebelum menikah. Selama
559
560 APENDIKS D
TABEL 0-1
penUllangan dan tahun-tahun awal pemikahan, ruangan dengan bayi mereka yang tidur di boks. Putra me
seks merupakan isu yang .tidak nyaman dan reka memiIiki satu kamar tidur dengan dua tempat tidur,
kemudian dianggap canggung dan tidak me sedangkan putri mereka berbagi kamar tidur dengan satu
muaskan, menurut istri. Istri merasa bahwa hal tempat tidur ukuran ganda. Dekorasi yang sedikit, tetapi be
ini ·menciptakan kurangnya keakraban di aritara berapa objek keagamaan dan foto anak-anak. Dapur terdiri
mereka. Kedua orang tua mengharapkan anak dan lemari pendingin yang keeil dan kompor. Satu kamar
anak dan menginginkan mereka, keeuali yang mandi dengan toilet dan bak mandi. Handuk digunakan
terakhir, yang dahulu Mary tidak inginkan namun bersama-sarna. Mary menganggap rumah cukup untuk ke
sekarang menerimanya dengan hangat. Mary butuhan mereka saat ini, namun menjadi lebih padat karena
memiliki riwayat tujuh kali hamil, dengan lima kehadiran bayi. Rumah memiliki pemanas yang memadai
anak yang hidup dan dua kali keguguran sepan dan kipas angin untuk musim panas. JumIah lampu yang
jang tujuh tahun penama pernikahannya dengan cukup dan jendela memberikan penerangan yang adekuat.
Patrick. Ia mengalami hipenensi pada dua keha Tid.ak ada hewan peliharan dan unggas. Keamanan ling
milan terakhir. kungan: di luar rumah anak tangga ada yang lepas, tidak ada
11. Asal Keluarga Orang tua: Keluarga Ayah pagar cita.u penerangan.
datang dari Irlandia saat remaja. Bekerja untuk 13. Karakteristik Lingkungan Sekitar dan Komunitas yang
perusahaan konstruksi dan menabung hingga ia Lebih Besar: Lingkungan (distrik Maplewood) adalah per
mampu membeli toko grosir yang sekarang ia mukiman yang terdiri dari keluarga kelas pekelja orang
miliki. Membesarkan keluarga dalam lingkungan Irlandia. Lingkungan dekat dengan kawasan industri dan
Katolik yang keras. Keluarga ibu; Kakeklnenek terIetak 5 mil dari pusat kota dengan populasi 300.000 jiwa
nya berasal dari Irlandia selama masa depresi yang terletak di New England. Keluarga menyukai kedekatan
karena alasan ekonomi. Dibesarkan sebagai Ka dan keakraban dengan Iingkungan, meskipun khawatir tel)
tolik dalam lingkungan yang sarna yang kini tang masuknya anggota kelompok minoritas yang dekat
didiami keluarganya. Keluarga Mary dan Patrick dengan lingkungan mereka dan kenaikan angka kejahatan
mengatakan bahwa saat anak-anak mereka hid up dalam beberapa tahun terakhir. Keluarga berbelanja di toko
dalam kemiskinan. Tidak disebutkan seperti apa grosir milik ayah Patrick dan pusat perbelanjaan terdekat
kehidupan keluarga asal mereka. (setengah mil jaubnya) untuk kebutuhan belanja. Sekolah
12. Karakteristik Rumah: Rumah tua terbuat dari dan gereja keluarga teletak lima blok jauhnya. Transportasi
kayu dengan tiga ruang tidur, disewakan dari umum tersedia, tetapi Mary dlizinkan menggunakan mobil
sepupunya sebesar $ 800 per bulan. Di luar suami ketika diperlukan.
rumah; Kondisi rapi, perlu dicat, beberapa anak 14. Mobilitas Geografis Keluarga: Anggota Keluarga telah
tangga lepas, dan tidak ada pagar serta pene tinggal di komunitas dan lingkungan yang sama selama hidup
rangan. Di dalam rumah; Sedikit perabotan. mereka.
Ruang tamu memiliki TV berwarna. Ruang ma 15. Transaksi dan Asosiasi Keluarga dengan Komi,nitas:
kan memiliki tirai dan taplak meja yang serasi, Keluarga dikenal di kelompok jemaat. gereja dan sekolah.
hadiah pernikahan dari ibu Mary. Orang tua Orang tua menghadiri Misa secara teratur dan tampaknya
memiliki ruang tidur sendiri, dan kini berbagi mempunyai hubungan yang dekat dengan pendeta O'Neal.
APENDIKS 0 56 1
'Ke1ompoKwariifa:- c:IT gerefimemrelilanleranjang ulltl.tk karczkteristik jaringan komunikasi keluarga:
bayi baru mereka. Ibu bertindak sebagai komunikator dengan Anak-anak meminta kepada ayah melalui ibu.
sekoJah. Keluarga juga berhubungan dengan dokter keluarga Sedikit keterlibatan dan komunikasi secara lang
(walaupun Mary ingin mengganti dokter), kJinik gigi sung antara ayah dan anak-anak (kecuali hu
keJuarga, dan ruang gawat darurat rumah saki! anak. Selain bungan ayah-Betty). Kualitas koIi1unikasi antara
menerima kunjungan keperawatan kesehatan komunitas, ibu pasangan. buruk dan dalam bidang yang terbatas
telah membawa anak-anak ke klinik bayi sehat dan untuk (khususnya dalam hal anak-anak dan keuangan)
imunisasi pada departemen kesehatan setempat. Keluarga , dan kualitas (Ii hat pola disfungsional). Interaksi
tampak tetap menjaga hubungan dengan lingkungannya. dirasakan jauh dan tidak memuaskan bagi istri.
Keluarga tidak mengetahui program kupon makanan (yang lsu komunikasi yang tertutup: Antara pasangan:
dijelaskan kepada Mary). Keluarga memiliki ikatan'dengan Perasaan. dan persepsi terdalam, khususnya pe
pendeta, dokter, perawat kesehatan komunitas, dan guru. rasaan dan pemikiran seksual.
Variabel kontekstual dan keluarga yang meme
ngaruhi komunikosi: Variabel kebudayaan pen
~STRUKTUR KELUARGA ting untuk keluarga ini. Pria dan wanita tinggal
dalam dunia yang berbeda di dalam kebudayaan
16. PoIa komunikasi tradisional Irlandia. Peran dan dunia terpisah,
Sejauh mana komunikosifungsional dan disfungsional (tipe biasanya urusan seks tidak mempeJajari cara
pola yang berulang) digunakan: berkomunikasi intim satu sama lain. Baik eks
Komunikasi fungsionaJ yang digunakan suami dan istri: presi kasih sayang maupun kehangatan kepada
a. Suami memberi perintah dan permintaan tanpa memberi 'pasangan tampak tidak dapat diterima untuk
kesempatan untuk umpan balik. ditampilkan di depan urnum. Seks ditanyakan
b. Istri menyatakan permasalahan dan suami mengabaikan dengan rasa bersalah dan ketidakpedulian, mem
nya (tidak memvalidasi atau menerima bahwa masalah buat pasangan Irlandia s,uJit untuk mernbangkit
tersehut adalah nyata). kan dan mempertahankan ikatan kasih sayang
c. Istri menyatakan kekhawatiran atau meminta bantuan yang akrab. Stresor .,sosioekonomi (pendapatan
suami, tetapi suami mengabaikan; pergi meninggalkan pas-pasan dan kesuJitan ekonomi) membuat
nya, menyepelekannya, atau sepakat dengan istri' dan pengukuhan peran keluarga, perumahan, dan
, mengatakan ia akan mengikutinya, namun tidak pemah pemenuhan fungsi keluarga lebih sulit tercapai.
dilakukan (tidak sesuai): Patrick tidak mau mendengar 17. Struktur Kekuasaan
kan Mary ketika ia sedang mengungkapkan kebutuhan Hasil akhir kekuasaan
nya kepada Patrick. , Suami' memutuskan membeli benda yang ber
d. ,Padagilirannya, Mary tidak mengungkapkan dirinya fungsi besar bagi keluarga (mis., mobil).
dalam beberapa isu keintiman karena nilai-nilai budaya Istri ditugaskan (atau diserahkan) peran tunggaJ
dan, mungkin, ketakutan akan penolakan. Ia mungkin untuk men gurus rumah dan mernbesarkan anak
tidak secara langsung mengungkapkan kebutuhannya anak, bertugas mengatur pembayaran tagihan
dalam banyak hal. untuk membayar sewa rumah dan pengeluaran
e. Kedua suami istri terse but tidak menyatakan kebutuhan keluarga.
dan perasaannya secara jelas. kecuali daJam kasus Mary Suami bertanggung jawab mendistribusikan
rnengungkapkan keinginannya untuk mencegah kehamil uang.
an. Suami bertanggung jawab untuk rnenghubungi
f. Peraturan yang mendasari pol a komunikasi adalah sebagai pendeta dan dokter untuk membuat janji dengan
berikut: (1) jangan mempertanyakan tradisi dan status mereka.
quo (2) berpikir seperti apa adanya mereka dan mengeluh Proses pembuatan keputusan: Suarni rnenggu
tidak akan rnernbantu atau mengubah masalah (ketidak nakan posisi formal dominansi untuk merne
berdayaan. pandangan fatalistik): (3) kedekatan - suami ngaruhi keputusan keluarga. Proses yang diguna
tidak ingin istrinya terpapar dengan pengaruh pihak luar. kan adalah akomodasi. Ia tampak berkompromi
Sejauh mana pesan-pesan emosional (afektif) dan bagai dengan istri, di bawah tekanan perawat kesehatan
mana diekspresikan: Pesan afektiftidak diekspresikan secara komunitas, ketika ia menyetujui untuk rnemba
terbuka (atau secara privasi menurut Mary) di antara pa has perencamian masaJah kesehatan dengan pen
sangan. Mary berespons hangat dan dengan afektif kepada deta dan dokter serta berupaya mengikuti ren
Daniel dan Richard. la juga hangat dan akrab secara verbal cana yang efektif untuk mencegah kehamilan
dengan Joseph, putranya. Ayah secara verbal (dan secara selanjutnya, namun karena ia tidak rnenjaJankan
fisik?) menunjukkan kasih sayang kepada Bety, putrinya. tugasnya untuk membuat janji dengan mereka,
Emosi kegembiraan lebih secara terbuka diekspresikan, se perlu dipertanyakan kesungguhannya dalam
dangkan emosi negatif (rasa marah, mernbiearakan peristiwa menjalankan keputusan ini; dengan tidak rneIa
yang tidak menyenangkan) dihalangi. Tampaknya, aturan kukan apa-apa ia telah membuat keputusan.
keluarga rnelarang emosi negatif ini untuk muneu!., Dasar-dasar kekuasaan: Ayah-suami memper
tahankankekuasaanlegith'Iiasl atau ot()ntas, yang
dan pirau seksuwifdak: memuas'kan (J(omuriikiisf:{ang ber
diberikan kepadanya secara kebudayaan berupa
jarak, tidak ada kenikmatan dalam hubungan seksual). Istri
keutamaan posisinya di keluarga. fuu memiliki
tampak memiliki beberapa harapan terhadap Patrick yang
kekuasaan referen (posisi ibu dihargai di Gereja
lebih konsisten dengan ide penikahan kelas' menengah
katolik);yang lebih mementingkan hubungannya
Amerika, walaupun ia juga tampak menerima fakta bahwa
dengan anak-anak dibandingkan hubungannya
harapan tradisional dari Patrick mengenai posisi keduanya
dengan suami. Kedua orang tua memiliki ke
dalam keluarga cUkup stabil dan tidak mungkin untuk di
kuasaan memaksa/koersif dan penghargaan ter
ubah. Ia menjalankan peran yang dibutuhkan untuk meme
hadap anak-anak, dan suami memiliki kekuasaan
nuhi harapan peran suami ten tang dirinya, semen tara pada
memaksa dan penghargaan terdap istrinya, wa
saat yang sarna berupaya membatasi peran keluarganya di
laupun tidak ada gambaran yang mendukung
. masa mendatang dengan tidak menambah anak lagi. Mary
bukti lni.
secara jelas menunjukkan ketegangan peran dalam mencoba
Variabel yang memengaruhi karakteristik kekua
untuk menangani pengasuhan anak dan seluruh peran istri
saan keluarga: Posisi istri sebagai perantara da
ibu lainnya dengan sendiri, dan kemungkinan bahwa ia
lam jaringan komunikasi keluarga dan sebagai
mungkin kembali untuk bekerja paruh waktu.
pelaksana keputusan keiuarga seyoglanya me
Joseph: Putra dan saudara laki-laki tertua dari sibling.
ningkatkan kekuasaannya; akan tetapi tidak ada
Maureen: Putri dan saudara perempuan tertua dar! sibling.
bukti hal ini terjadi.
Betty: Putri dan saudara perempuan termuda dari sibling.
Sumber imerpersonal: Keragu-raguan dan keta Richard: Putra dan saudara laki-laki yang lebih muda dar!
. kutan istri untuk mengungkapkan perasaannya sibling.
lebih sering dan menentang suami yang mengu Daniel: Putra (bayi) dan saudara laki-Iaki termuda dar!
rangi kekuasaan yang iadapat miliki. sibling.
Faktor kelas sosial/budaya dan siklus kehidupan Struktur Peran Informal
Harapan kehidu pan pemikahan yang biasanya di Parick: Ayah; seseorang yang menjaga jarak (tidak terlibat
.temukan dalam dominansi kelas pekerja. Peran dalam kehidupan keluarga); seseorang yang tidak peduli
.dan harapan serta kekuasaan pemikahan dan ke (apakah istri melihatnya seperti im atau apakah ini merupakan
luargayang serupa merupakan karakteristik kehi cara istri mengharapkan suami untuk bertindak?)
. dupan keluarga Tradisionalirlandia. Siklus kehi Mary: Seseorang.yang tunduk dan patuh; melakukan peran
dupan keluarga mengurangi kekuasaan istri dan perantara (antara anak-anak dan ayah mereka); martir?
meningkatkan kekuasaan suami, karena istri di Joseph: Pemimpin anak-anak, anak kesayangan ibu dan
bebani tugas rumah tangga dari hari ke hari dan mungkin pemberani, karena ibu tidak dapat berbicara bebas
tanggung jawab mengasuh anak serta tidak me dan berbagi secara afektif dengan suaminya. Orang yang
miliki waktu dan energi untuk melaksanakan serius .
. pengaruh !atau kekuasaan apapun yang ia miliki. Maureen: Kooperatif, seorang anak yang patuh. Penurut.
Keseluruhan kekuasaan keluarga Betty: Seorang anak yang manis. "Penghibur banyak orang".
Dominansi moderat terlihat (dominansi ayah), Ibu melihatnya sebagai peran yang lucu, manipulatif,
dengan beberapa ketidakpuasan dari situasi ini sedangkan ayah menganggap sifat manisnya sebagai sifat
yang diungkapkan oleh istri. asli bukan manipulatif. Anak kesayangan ayah. Mary
18. Struktur Peran mungkin terancam oleh kasih sayang suami terhadap Betty.
Struktur Peranformal Richard: Seorang anak yang aktif (dengan temperemental
Patrick: Ayah dan suami. la bertindak sebagai eksplosif jika eksplorasi dan kebebasannya dibatasi).
pencari nafkah tunggal bagi keluarga, dan pe Daniel: Tidak ada komentar dari orang tua.
mimpin keluarga. Akan tetapi, tidak terlihat po Variabel yang memengaruhi struktur peran:
sisinya yang melibatkan peran pertemanan, re Pengaruh kelas sosial: Keluarga kelas pekerja lebih cen
kreasional, atau terapeutik, dan hanya kadang ia derung bersifat tradisional dalam hal peran pemikahan.
membantu dengan peran pengasuhan anak (keti Sebagai orang Irlandia-Amerika dan tidak terlalu terakultu
ka ia meraSa menyukainya}. Peran pasangan per rasi memengaruhi peran keluarga. Latar belakang Katolik
nikahan dikukuhkan, walaupun kaku, tampak tradisional memengaruhi struktur patriarkal keluarga. Tahap
konsisten dengan harapan peran pemikahan. perkembangan keluarga dan kehadiran lima orang anak
Mary: Ibu dan Istri. la bertindak sebagai pengurus membuat istri bergantung pada suami sebagai pemberi naf
rumah (tidak dibagi), termasuk memasak, berbe kah, yang selanjutnya meningkatkan dominansi dan keter
lanja, dan membersihkan rumah; melakukan pe gantungannya.
ran pengasuhan anak (yang tidak dapat ditukar 19. Nilai Keluarga: Dalam membandingkan nilai-nilai yang
dengan peran apapun), rekreasional (tnengajak dimiliki oleh O'Shea dengan nilai-nilai orang Amerika dan
anak-anak bermain di taman). Tidak· ada peran Tradisional irlandia serta Irlandia-Amerika. nilai-nilai
pertemanan atau terapeutik dalam perkawinan. O'Shea secarajelas jauh lebih cocok dengan nilai tradisional
Peran seksual tidak adekuat. Istri menyatakan ke Irlandia serta nilai kelas pekerja. Produktivitas dan keber
kecewaannya bahwa peran terapeutik tidak ada hasiJan bukanlah nilai-nilai utama. Patrick bekerja dengan
APENOIKS 0
orang dewasa berbicara dengan mereka. Mary Persepsi keluarga tentang status kesehatan dan kerentanan
sangat hangat dan secara fisik penuh afeksi, per terhadap penyakit: Tidak diketahui.
misif. dan toleran saat anak-anak masih kecil, Praktek diet keluarga: Diet keluarga adekuat: Dari data
tetapi saat mereka pra-sekolah (usia 4 tahun ke mengenai inforrnasi keluarga yang dimasukkan ke dalam ca
atas), ia ~an Patrick mengharapkan anak-anak tatan riwayat makanan dengan. serinci mungkin (Tabel 0-2).
Jebih menguasai diri, disiplin, hormat, dan patuh. Asupan kalori: Adekuat, walaupun suami dan istri meng
Juga dapat dilihat bahwa anak laki-Iaki dibiarkan , a1aini sedikit kelebihan berat badan (berat barlan anak-anak
lebih asertif (tegas) dan agresif daripada anak dalam batas normal). Data yang didapat hanya melalui ins
perempuan dalam keluarga, (praktik sosialisasi peksi oan visual. Pengkajian kebudayaan keluarga: Makan
dibatasi oleh perbedaan jenis kelarnin, tampak malam disajikan dalam bentuk makanan rebus dan kukus.
Kenlampuan beradaptasi dalam praktik mem Irlandia); jika tidak mengonsumsi diet orang Amerika.
besarkan anak pada bentuk dan situasi keluarga Kekhasan diet 24 jam: Laporan ini merupakan Japoran khu
tertentu: Mereka tampak adaptif dalam hal ini sus. Mary mengatakan bahwa diet mereka mengandung sedi
anak-anak dibesarkan untuk tinggal di dunia kit buah ataujus buah, kecuali pisang, apel (jika musirnnya),
I
seperti yang dialarni dan dilihat orang tua. Hal ini dan buah persik kalengan-dan kadang jus apel atau jeruk.
melibatkan kebutuhan untuk hormat, patuh, dan Selain kentang, say.ur juga disajikan saat makan malam. Sup
taat, serta bagi anak perempuan dan laki-Iaki un dimakan tiga sampai empat kali per rninggu; salad jarang
Siapakah agen sosialisasi? Ibu yang mendorni Fungsi jam makan dan sikap mereka terhadap makanan dan
nasi. tetapi pengaruh ayah juga ada, sekalipun , jam makan: Tidak tercatat.
lebih secara tidak langsung. Para guru sekolah Praktik dan orang yang bertanggung jawab berbelanja: Mary
dan pendeta, selain kerabat, juga merupakan agen pergi berbelanja di pusat perbelanjaan terdekat. Ia merniliki
sosialisasi di dalam kehidupan anak-anak dan anggaran yang terbatas dan hanya pas-pasan setiap,bulannya.
akan menjadi semakin penting seiring pertarn Ia tidak menggunakan kupon makanan tetapi tertarik untuk
bahan usia anak-anak. mendapatkannya.
Nitai anak-anak: !-;emari pendingi~ dan kompor: Berfungsi dan adekuat. mes
Mereka diinginkan dan diterima. Anak-anak kipun keciL Istri sepenuhnya bertanggung jawab untuk me
tampak sangat dihargai. Anak-anak diasuh dalam rencanakan. belanja, dan menyiapkan makanan.
,'" agama ,Katolik dan keluarga Irlandia-Amerika. Kebiasaan istirahat dan tidur: Pola tidur tidak tercatat. Mary
Menjadi ibu adalah peran utama bagi Mary; akan menyatakan ia menonton TV untuk relaksasi dan Patrick
tetapi sekarang ia merasakan adanya "beban" juga, selain pergi ke bar untuk bersosialisasi dan minum
karena mempunyai banyak anak yang harus untuk relaksasi.
diasuh. Praktik rekreasi dan aktivitas fisik: Orang tua tidak merniJiki
22. Fungsi Perawatan Kesehatan program latihanlolah raga yang teratur bagi mereka sendiri.
Keyakinan, nilai, dan perilaku kesehatan: Pera Tidak disebutkan apakah mereka meyakini bahwa hal ini
watan preventif untuk anak-anak (kecuali imu adalah suatu keharusan untuk menjaga kesehatan. Istri men
nisasi) tidak diberikan; ibu menerima pemerik dapat latihan yang cukup banyak dengan melakukan peker
saan fisik setiap ia hamil, karena itu perilakunya jaan rumah dan kegiatan mengasuh anak. Dulu, suami biasa
dalam memelihara kesehatan lebih konsisten da aktif dalarn olah raga, namun sekarang tidak lagi; Ia terus
watiran tentang pertambahan berat badannya dan Kebiasaan keluarga menggunakan obat: Suarni rninurn a1ko
perutnya yang "mela,r" sejak ia berhenti bero1ah hoI (jenis dan jumJah tidak diketahui); bersosialisasi di bar
Definisi sehat-sakit dan tingkat pengetahuan Kedua orang tua rninum kopi (tercatat 2-3 cangkir per hari)
nya (Mary) ke dokter atau klinik ketika mereka' Tidak disebutkan apakah penggunaan a1kohol dianggap suatu
kesehatan lebih dari sek;adar mampu untuk ber Pengunaan obat dengan resep dan obat jual bebas:
fungsi atau suatu keadaan merasa sehat. Istri Penggunaan obat resep tidak tercatat.
adalah pernimpin kesehatan dan memutuskan ka Penggunaan obat jual bebas diarahkan oleh Mary. 1a meng
pan anak-anak sakit dan membutuhkan pelayan gunakan obat flu (Sudafed, dll), obat gastrointestinal (susu
an kesehatan. Ibu memiliki pemahaman yang magnesia. dll), obat pertolongan pertama, dan aspirin secara
baik rriengenai bagaimana cara menangani luka benar dan hati-hatL Ia juga menyimpan obat-obatan secara
dan penyakit yang kecil. Ia juga mengetahui apa aman di dalam lemari yang jauh dari jangkauan anak-anak.
APENDIKS 0 5'65
TABEL 0-2
anggota keluarga, khususnya istri. Pola koping ini me me Manfaat asuransi kesehatan.
ngaruhi unit keluarga, subsisternnya, dan anggota keluarga Pengetahuan keluarga mengenai bagaimana me
individu secara bertentangan (Tabel D-3). nemukan dokter keluarga yang lain.
Hubungan ayah-anak lemah (kecuali dengan Betty). Lingkungan yang terpajan oleh
Defisiensi nutrisi: Konsumsi sayur dan buah yang tidak industri yang terdekat.
mencukupi, khususnya makanan yang mengandung vitamin Perasaan pasangan mengenai hubungan seksual
C: kurangnYil zat besi yang yang adekuat di dalam diet. dan sikap mereka tentang konseling.
• Higiene dan perawatan gigi yang tidak adekuat: Menyikat Pola minum dan konsumsi alkohol suarni.
Kurangnya komunikasi kecuali mengenai uong dan beberopa masaloh onak-onak serta peran seksual yang tidak
Pasangan tidak bekerja soma (menjadi kohesif don bergantung pada sumber-sumber sendiri selama periode
Hipertensi selamo kehamilon don potensial bohaya terhadap kehomilan pada kehamilan selOrijutnyo.
lbu tidak ingin tombahan anak lagi-ketegongan poda dirinya, onggaran, rumah, dll.
Metode keluarga berencana yang tidak odekuat (bukan masalah poda saot ini, namun akan segero menjadi
masaloh). .. .
·Suami.tidok cukup ~poti den~on kekha;-'atiro? istri berkoitan dengan ketidakinginan memiliki onak logi serta
menenma secoro paslf kehamilan yong tldak dlrencanakan. .
Pelayanan kesehatan preventif!pencegahon dapot diokses dan keluarga mendapatkan manfaat dari asuransi
Tidak ada sotu pun ang9Oto keluorga yang melaksanokan pemeriksaan kesehatan dan gigi secara teratur.
Kedua orang tua mengalami kelebihon berat bodan dengon tanpa mengikuti program latihan yong teratur.
Diet-Iebihbanyak lemok dalam diet doripoda yang dianjurkon. Sayur dan buah yong tidok odekuot.
Kaji pasangan, khususnya suami,kesediaan dan kesiapan untuk menggali cora memperkuat.hubungan
Bagaimana perasaan pendeta dan dekter keluarga tentang keluorga berencana bagi pasangan?
Bagaimana'hubungan pasangan dengan pendetci dan cIokter~ Apakah mereka merupalron sumber rujokan yang
TU.JUAN·
.; ..Jangka\pendek: Pasangan'akanmampo'untukmendiskusikan'kekhawatiran istridan hubunganserta peron
me~k . , . _ ,c . '
Jangka panjang: Posangan akan ~asil menggunakan metode keluarga be~ncano untuk meOcegah kehamilan
selanjutnya.. . . . ' ..
Jangko pendek: Pasangan akan mampu mengidentifikasi pelayanan perawatari kesehatan preventiF/pencegahan
di bOwoh kebijakan asuransi kesehatan yangbaru.· " .
Jangka panjang: Keluorga akan mengaptimal~n dan menggunakon secara teratur manfaat semua pelayanan
Semua anggota keluarga akan menerima pemeriksaan medis p~ventiF yang diberikan oJeh kebijakan asuransi
kesehatan.. . ' .
Jangka pendek: Pasongan dan samua ong9Ota keluarga akan menerima pemeriksaon dan pembersihan gigi.
Semua ang90ta kell.lC!rga akan melakukon priloku sehat p~entif yang sesuai dengon usionya (mis., imunisasi,
keomanan, manajemen' sires, dan pemeriksaan sendiri). . .
Orang Jua'okan mf3lT1ulai program olohrogo yang terafor.
Keluarga akan mengubOh diet untuk mengurangi lemak dan meningkatkan asupon sayur dan buoh.
INTERVENSI
Diskusikan dengan keluarga tentang s~s dan ketegangan peron yang dialami mereka akibat kehadiran bayi
yang baru. . . .
Banfo mereka mendefinisikan atau membingkai ulang masolah sebogoi masalah. keluargo, bukan mosalah .
.ibu-istri.
: I
/~
570 APENDIKS 0
Bantu pasongan untuk mendiskusikon don mengklari6k~si ~ron don horapan mereko mosing-mosing"
komunikosi mereko sotu soma laill, untuk membuko kesempoton dolom memadifikosi peron/komunikasi mereko
guno menciptakan polo yang lebihfungsionot '
Ban~ posongon untuk mengidentifikasi mekonisme koping internal (mis., hu~or) atou bergobung memecahkon
masoloh yang dapot digunokon untuk mengurongi stresor. ' ,,'
Diskusikon dengan Patrick tentang kesediaonnyo menerimo tonggung jawob untuk mengosuh dan membesorkon
Dukung keluorgo dalom menggoli sumber/pilihon pengosuhan anok (bibi atau nenek onok-onok).
Gali persepsi tentong kebutuhan don minat pasongan dalam konseling 'perkawinon dan dalom menerima
informasi tentang hubungan seksuol dan perkawinon~ Buat rujukon jika soat ini ada minot atau kebutuhan.
Anjurkon mereka membahos keluorga/pernikohan dengan pendeta. Perhatikon jiko pasongan dapot
memperoleh informosi don panduan yang baru, mengenai keluarga berencana don pernikohon.
Sosioekonomi: Rujuk ke program kupon makanon (program makanon gratis dod pemerintahl.
Rujuk ke peloyanan komunitas yang berbioyo murah untuk perawoton yal.1g tidok dicakup oleh kebijokon
Tinjau kemboli proktik perawoton kesehatan preventiF yang akan bermanfaat bagi kelompok keluarso serto
Untuk memperluos dan meningkotkon pengetahuan, berikan materi pendidikon kesehaton mengenoi pn;lktik
Akon dilengkopi seteloh intervensi. Akan terlihat pada tuiuan guna menentukon sejauh mona tujuon tercapai.
APENDIKS D 57 1
Akan terlihat pada tujuan guna menentukan sejauh mana tujuan tercapai.
Akan dilengkapi setelah intervensi. Akan terlihat peda tujuan untuk menentukan sejauh mana tujuan tercapai.
2. Tipe bentuk keluarga lainnya dan sudut pandang anak-anak: Keluarga Binuklear-anak menjadi bagian
dan dua keluarga karena dua keluarga tersebut bergabung dalam pengaturan perwalian dan pengasuhan
anak. . .
3. Manfaat menikah lagi bagi orang. tua tunggal yang bercerai meliputi:
a. Peningkatan di dalarn statusfinansial. Menjadi juru tulis di suatu toko perangkat keras. ditambah
. tagihan pembayaran untuk anak-anak yang dapat berarti bahwa Doris betjuangsetiap bulan untuk
memenuhi kebutuhan.
b.. Menikah Jagi memberikan suatu kesempatan untuk membentuk hubungan· baru dengan sUarni dan
suatu kesempatan bagi anak-anak untuk juga memiliki hubungan yang positif dengan ayah tirL
4. Isu utarna yang dihadapi keluarga ini: Ada isu umum yang dihadapi keluarga dengan orang-tua tin:
hubungan yang ditekankan antara anak dan ayah tm; arnbiguitas peran dalarn hal menjadi ayah tiri (apa
yang merupakan tanggung jawabnya, seperti mendisiplinkan anak-anak), loyalitas ibu yang di
bagi-Ioyalitas utama terhadap anak-anaknya atau suarni barunya ketika ada konflik di antara keduanya;
ketegangan terus-meilerus antara ibu dan mantan suarni karena pengaturan perwalian yang dilanggar;
dan harapan orang tua yang tidak reaiistik yang berkaitan dengan seperti apa kehidupan keluarga
seharusnya. khususnya pada saat mulai membentuk keluarga.
5. Konseling suportif untuk membantu anggota keluarga menyesuaikan dengan keluarga yang baru. Ibu
terlihat sebagai dasar bersinambung oleh praktisi. perawat dan menyuarakan kekhawatiran ten tang
keluarga yang baru serta bahwa penstiwa yang penuh stres telah membuatnya kesulitan untuk memeli
hara regimen pengobatannya. Praktisi perawat dapat membahas dengan ibu. kesulitan dan isu yang
dihadapi anggota keluarga ketika orang dewasa menikah lagi serta mengupayakan kedua keluarga
berbaur bersama; dinarnika keluarga tin yang khas juga dapat dibahas. Sebagai bagian hal ini, perawat
praktisi dapat membuat perubahan bersarna ibu tentang perubahan peran dan kesulitan yang dihadapi
anak-anak. ayah tiri, dan ibu serta meninjau kemliali pengaruh stres terhadap kondisi diabetes ibu. Buku
populer bagi orang dewasa dan anak-anak untuk menangani isu ini dapat dianjurkan.
6. c;d 7. d 8. a 9. c 10. a, b, dan c II. a dan b
12. Tahap 1: Upaya keluarga dalam promosi kesehatan. Keluarga memperkuat promosi kesehatan dan
tindakan pencegahan, atau keluarga juga dapat memajankan anggotanya kepada hal-hal yang mem
bahayakan kesehatan.
13. Tahap 2: Penilaian Keluarga terhadap Gejala. Keluarga mengenal dan mendefinisikan arti gejala/
penyakit.
14. Tahap 3: Meneari Perawatan. Keluarga membujuk individu untuk mencan perawatan.
573
APENDIKS E
15. Tahap 4: Merujuk dan illeiUuzpatkan Perawaian. Keluarga-inerupaKan-agen rujukan uiama (kepada
siapa dan kapan). Melakukan kontak dengan praktisi kesehatan.
16. Tahap 5; ResponsAkut Klien dan Keluarga terhadap Penyakit. Keluarga mendefinisikan peran yang
sesuai untuk kIien selama tahap ini; penyakit juga berdampak pada keluarga dan dalam keadaan serius,
situasi yang mengancam kehidupan dapat menimbulkan krisis.
17. Tahap 6: Adaptasi terhadap Penyakit dan Pemulihan. Keluarga dapat mendukung atau memperlambat
pola pemulihan klien. Masalah kesehatan alami juga memengarnhi adaptasi keluarga.
18. a, c, dan d
19. Sementara kesehatan berkaitan dengan status fungsi individu (y.i., sejauh mana fungsi individu sebagai
keseluruhan seseorang yang terintegrasi, memaksimalkan potensialnya dalam lingkungannya), kesehatan
keluarga merupakan keadekuatan fungsi keluarga sebagai sistem atau unit. Di luar perbedaan ini, banyak
terdapat perbedaan yang nyata, seperti penggunaan indikator yang berbeda untuk mengukur kesehatan
keluarga dan kesehatan.
20. Contoh dari bentuk keluarga tradisional adalah keluarga inti, diad inti (pasangan tanpa anak), orang tua
tunggal (cerai), dewasa lajang yang tinggal sendirian, dan extended family tiga generasi.
21. Contoh bentuk keluarga nontradisional adalah keluarga komuni, orang tua yang tidak pemah menikah
dan anak, keluarga pasangan yang tidak menikah dan anak. pasangan heteroseksual cohabiting family,
dan keluarga homoseksual.
22. Konflik peran/ke1ebihan peran. perubahan peran, dan kemiskinan.
23. Kecenderungan demografi secara umum: Pertumbuhan populasi yang cepat; peningkatan keaneka
ragaman etnik dan ras; populasi lansia. Perubahan demografi keluarga: Lebih banyak wanita pekerja
yang menunda pemikahan dan penurunan angka pemikahan; tingginya angaka perceraian dan rendahnya
angka menikah lagi; peningkatan jurnlah keluarga orang tua tunggal dan pengaturan tempat tinggal anak;
penurunan dalam ukuran rumah tangga; peningkatan ke1ahiran pada ibu yang sudah tua; peningkatan
heterogenitas atau keragaman keluarga; dan perubahan norma gender.
24. a, b, dan c 25. a 26. a, b, dan c 27. c, d, dan e
. 28. Kedua perspektif mengakui adanya perubahan di dalam keluarga Amerika terus berlangsung. Akan
tetapi, pihak yang· pesimis melihat stabilitas dan kesehatan keluarga Amerika sebagai sesuatu yang
menurun, karena apa yang mereka lihat sebagai dampak negatif perubahan yang besar ini-perubahan
seperti peningkatan dalam iJegalisasi wanita yang bekerja di luar rumah, tinggal bersama tanpa menikah
(kumpul kebo), dan kekerasan keluarga. Di lain sisi, pihak yang optimis memandang perubahan sebagai
sesuatu yang positif dan menunjukkan perubahan positifyang terjaeli, seperti peningkatan egalitarianisme
(kesejajaran). berbagi peran gender, kemampuan wanita untuk bekerja dan memiliki sebuah keluarga,
serta kemajuan teknologi yang mengizinkan wanita untuk bekerja dan keluarga agar lebih banyak
merniliki waktu luang untuk bersama.
29. Mengacu pada pertumbuhan eli dalam bentuk keluargayang beraneka ragam, beberapa implikasi praktik
perawatan keluarga e1isarankan: (a) tidak ada bentuk keluarga yang "benar", "salah," "tepat," atau "tidak
tepat" (toleransi dan penerimaan terhadap bentuk keluarga yang berbeda diperlukan); (b) perawat perlu
memaharni keunikan dan kekuatan masing-masing keluarga tertentu, bukan memberi label satu bentuk
keluarga lebih baik dari bentuk keluarga lainnya; (c) perawat harus meninggalkan model tradisional
keluarga yang "ideal"; dan (d) kita harns meningkatkandan memperkuat keluarga serta mencari jalan
untuk membuat komunitas yang lebih yang lebih mendukung anak-anak dan orang tua yang hid up daIam
bentuk keluarga yang beragarn.
~.JAWABAN BAB 2
1. Peran dari perawat kesehatan di rumah yang berpusat pada. keluarga: Peran pertama terutarna untuk
melakukan pengkajian keluarga dan Charlie. Dari data ini, diagnosis individu dan keluarga ditegakkan.
Charlie dan keluarga mungkin mengalami kesedihan atau masalah yang serupa, selain kesulitan
mengikuti program pengobatan. Intervensi akan berdasarkan masalah yang diidentifikasi. Se1ain berpe
ran sebagai manajer kasus bagi Charlie, yang meliputi pemantauan pemulihan Charlie dari pneumonia
dan kepatuhannya terhadap terapi antiretrovirus, konseling pendukung bagi keluarga diindikasikan.
Tampak bahwa Charlie berada dalam satu masa depresi ("sedih"); berarti bahwa keluarganyajuga berada
daIam masa kesedihanjuga. Dengan melakukan percakapan dari hati ke hati dengan Charlie, Steve, dan
ibu Charlie tentang pengalaman dan penderitaan mereka akan membantu menciptakan lingkungan yang
lebih menunjang kesembuhan. Melibatkan keluarga dalarn percakapan yang bermakna tentang pengaruh
APENDIKS E 575
saKiItemaoap· milSing-maslngkehIdupanmereka dan bagalmanamereka mengatasl, serta sumber~
sumber apa yang yang belum dimanfaatkan, disebutkan oleh beberapa perawat, sangat bermanfaat bagi
keluarga (Robinson, 1994; wright, 1997). Jika keluarga yakin bahwa dukungan yang terus-menerus akan
membantu mereka, nijukan ke kelompok dukungan AIDS bagi Charlie dan anggota keluarga (dukungan
pemberi asuhan sangat membantu) merupakan peran/intervensi yang dapat dilakukan.
2. Ketiga tingkat pencegahan dan tujuan pelaksanaannya relevan terkait dengan pertimbangan saat
merumuskan tujuan guna praktik keperawatan keluarga. Pencegahan primer tidak boleh dilupakan,
walaupun Charlie tidak sehat pada saat ini. Memimpin perubahan gaya hldup adalah penting bagi semua
anggota keluarga. Pencegahan sekunder, yang terdiri dan diagnosis dini dan pengobatan. merupakan
tujuan yang penting di sini, karena terapi antivirus dan perubahan yang kontinu sering kali terjadi, akibat
kurangnya toleransi Charlie terhadap banyak obat AIDS: Pencegahan tersier, tahap pemulihan dan
rehabilitasi, tentu saja sesuai untuk Charlie dan keluarga. Mereka semua berupaya untuk pulih dan
ketakutan dan komplikasi penyakit yang menimbulkan stres. Percakapan mengenai konseling suportif
dan terapeutik yang dijelaskan pada pertanyaan no. 1 tepat untuk mencantumkan tujuan pencegahan
tersier. intervensi ini bertujuan mengurangi atau meredakan beberapa penderitaan yang dialarni
anggota'
3. Tantangan apa yang ditimbulkan oleh keluarga bagi perawat keluarga: Perawat kesehatan di rumah
bekerja sarna dengan suatu keluarga yang mungkin berbeda dan dirinya. 8elajar untuk menghargai
tampilan bentuk keluarga dan kekuatan keluarga ini sangat penting dan merupakan suatu tantangan yang
kritis bagi perawat. Penerimaan dan suatu orientasi yang mengasuh dan menghormati semua anggota
keluarga dan nHai serta gaya hidup mereka merupakan atribut utarna yang harns disampaikan perawat
keluarga agar secara efektif bekerja dengan keluarga ini.
4. b 5. adanc
6. Peringkat prioritas berbeda-beda. Perawat kesehatan komunitas berkomitmen untuk memberikan
pelayanan keluarga guna membantu menyelesaikan masalah kesehatan komunitas, selain pelayan yang
dirancang untuk memenuhi kebutuhan kesehatan keluarga yang unik. Perawat keluarga dalarn seting/
spesialisasi lain memprioritaskan kebutuhan kesthatan keluarga tertentu.
7. b,c,dand 8. b 9. a 10. a 11. b 12. c
1. Teori Komunikasi: Ketika perawat menanyakan pertanyaan kepada Tn. Katz. baik Ny. Katz maupun
putrinya berbicara atas nama Tn. Katz. la bersikap pasif hampir sepanjang waktu.
Model Roy: Isu yang berhubungan dengan komunikasi atau interaksi antara keluarga didefinisikan
sebagai bagian dan cara adaptasi interpersonal. seperti Ketidakefektifan Adaptasi, Gaya Interpersonal
yang berhubungan dengan interaksi keluarga disfungsional.
2. Teori Komunikasi: Pengaruh kebudayaan. seperti diuraikan dalam sketsa. Lingkungan rumah merupakan
suam vanabel penting, karena perawat tidak mempunyai pengarnh yang sarna dalarn situasi tersebut.
Istri dan putrinya adalah orang-orang yang dominan di sini. Vanabel situasional: Serangan jantung suami
barn-barn ini, pemulangan dan rumah sakit. dan putrinya yang pindah. ..
Model Roy: Keluarga dijabarkan sebagai konsep yang berespons terhadap tiga tingkat stimuli: fokal
(penyembuhan ayah dan serangan jantung), kontekstual (kehadiran anggota keluarga, perumahan. usia
keluarga) dan residual (keyakinan dan nHai Yahudi).
3. Teori Komunikasi: Penggunaan komunikasi disfungsional yang luas di antara anggota keluarga.
Mendefinisikan karakteristik: Ny. Katz dan putrinya berbicara atas nama Tn. Katz dan mereka membuat
asumsi bahwa mereka mengetahui perasaannya (ini adalah karakteristik pengirim disfungsional).
Model Roy: Diagnosis keperawatan menunjukkan semua empat model adaptasi bagi anggota keluarga.
Misalnya, diagnosis keperawatan dalarn gaya adaptasi psikologis yang mencakup risiko mengaJami
penyakitjantung yang barn berhubungan dengan aktivitas fisik yang sedikit dan diet tinggi lemak, dan
kelelahan Ny. Katz. Suatu diagnosis keperawatan yang berhubungan dengan gaya pemfungsian peran
mungkin menyebut kesulitan Ny. Kartz dalam merawat Tn. Kartz terkait kelelahan dan kekhawatiran.
Suatu diagnosis keperawatan yang berhubungan dengan gaya adaptasi interpersonal berfokus pada
komunikasi disfungsional, dan suatu diagnosis dalarn gaya konsep diri dapat berhubungan dengan citra
diri Tn. Kartz sebagai lemah atau rentan. .
4. Teori Komunikasi: Dua intervensi keperawatan u¥Oum. Melalui pemberian pendidikan kesehatan dan
strategi konseling, perawat keluarga harns membantu keluarga untuk lebih fungsional dalam area yang
dijaskan di bawah karakteristik yang ditetapkan. Terutarna, pemodelan peran dengan ·komunikasi yang
jelas harns digunakan. Secara langsung, sangat penting melibatkan Tn. Katz sehingga ia menjadi
komunikator yang lebih aktif dan berrbicara untuk dirinya sendiri.
Model Roy: Intervensi dirancang untuk membawa stimuli di dal3Jll area .adaptasi keluarga, untuk
mengubah stimuli fokal, kontekstual, atau residual atau meningkatkan proses kognitlf dan/atau regulator.
Misalnya, stimuli konstektual dapat terganggu (anggota keluarga yang tersedia) dengan mereklut anak
laki-Iakinya untuk membantu Tn. Katz dengan meminta pesuruh Jainnya untuk menjaga Tn. Katz. Hal
ini dapat memberikan waktu yang lebih banyak untuk Ny. Katz beristirahat dan meningkatkan
kemarnpuan adaptasi dalarn menjalankan perannya (y.i. kemarnpuan untuk memberikan asuhan bagi Tn.
Katz). Seorang rabi mungkin dapat dihubungi untuk membicarakan kesehatan Tn. Katz, dan perawat
dapat memberikan pendidikan kesehatan tentang aktivitaS fisik dan diet jantung sehat bagi keluarga
sebagai cara memengarnhi respons mereka terhadap penyakit jantung Tn. Katz.
5. Kerangka teoretis memberikan mekanisme yang dapat kita atur dan lebih dipahami secara abstrak; fokus
dan pedoman pengkajian, diagnosis, dan intervensi perawat; komunikasikan temuan perawat.
6. Teori/model konsep keperawatan, i1mu sosial dan teori terapi keluarga.
7. a, gg; b. ff; c, ee; d, dd; e, cc; f, bb; g, aa 8. a, ee; b, bb; c. dd; d, cc; e. aa; f, ff
9. a. Teori keperawatan: Menspesifikan fokus keperawatan dan menunjukkan tindakan keperawatan (area
apa.yang akan dikaji dan ditekankan dengan menegaskan tujuan, dan intervensi).
b. Teori terapi keluarga: Memberikan pedoman aplikasi klinis (pengkajian dan intervensi), khususnya
dalam seting kesehatan mentalljiwa keluarga.
c. Teori i1mu sosial: Memberikan penjelasan lengkap tentang hubungan (interaksi internal dan eksternal
yang dinarnis) dan perilaku keluarga.
10. c
11. a. Banyak perdebatan yang berfokus pada konseptual konsep metaparadigma keperawatan dan
mencerrninkan pengarnh perspektif pascarnodetnisme dan neomoderenisme.
b. Terdapat pergiliran yang kuat dalam keperawatan keluarga terhadap perspektif berbasis kekuatan
dalam bekelja dengan keluarga.
c. Ahli teori keperawatan dan berbagai latar belakang kebudayaan telah mulai mengembangkan reflektif
model konteks kebudayaan mereka sendirl dan aspek unik kehidupan keluarga dalarn kebudayaan
mereka.
APENOIKS E
d. Integrasi model keperawatan· dan dengan teori Drou sosia1 serta terapikeiuarga penting !Carena
subspesialisasi keperawatan keluarga menjadi lebih jeJas teridentifikasi.
~.JAWABAN BAB 4
1. Fungs; afektif: Tidak terpenuhi secara adekuat bagi semua anggota ke)uarga. Data menunjukkan fungsi.
ini sedikit pada anak-anak, walaupun ibu tampak sangat terlibat dan bersenang-senang dengan anak
mereka. Ibu merasa secara emosional tidak terpenuhi dalam hubungannya dengan suaminya. Tidak ada
data yan konkret mengenai perasaan suami. walaupun tampaknya ia menarik diri secara fektif dari
keluarga.
2. Fungs; perawatan kesehatan: Makanan: Ibu memasak dan memberikan makanan bergizi, walaupun
kelebihan karbohidrat; permukiman; rumah tampak adekuat .
3. Fungs; reproduktif: Keluarga mempunyai tujuh anak. Semua tinggal bersama dalam keluarga.
4. Sosialisasi: Perhatian pusat keluarga Emma adalah membesarkan anak; ayah berpartisipasi secara
minimal dalam mendisiplinkan dan membimbing. Keluarga secara aktif memenuhi fungsi ini melalui
·ibu. Posisi/penempatan sosial: Masyarakat akan mengidentifikasi keluarga sebagai anggota kelas
pekerja.
5. Fungs; ekonomi: Ayah bekerja dan menyediakan keluarga keperIuan dasar untuk hidup mandiri.
6. Uraian struktur keluarga:
• Peran Keluarga: Peran yang formal di dalam keluarga adalah suamilbapak. istri/ibu, dan anak!
sibling. Di sini kita mengetahui bahwa Herman telah menjadi penyedia yang baik dan Sylvia tampak
menjadi seorang "istri yang baik" -seorang juru masak dan pengasuh yang baik. Peran informallebih
menarik untuk dicatat. Herman benar-benar dalam keadaan saki!, peran yang bergantung, dengan
isterinya yang mendukung peran ini. Keduanya, Herman dan Sylvia yakin bahwa peran ini tepat dan
diperlukan untuk kesembuhan. Sylvia, sebagai pemberi asuhan. melihat perannya sebagai pemenuh
kebutuhan dan keinginan Herman.
• Kekuasaankeluarga: Sylvia tampak seperti yang memimpin dalam posisi ini. Kita tidak mengetahui
apakah ini hanya sementaraoleh karena penyakit Herman, atau apakah ini telah menjadi struktur
kekuasaan jangka panjang di dalam keluarga. Sylvia adalah juru bicara .dan pemimpin kesehatan
menurut pengamatan perawat.
• Nita; Keluarga: Terdapat nilai pengasuhan untuk·anggota keluarga yang sakit dalam.cara yang sangat
perhatian dan mendukung. Keluarga bersama-sama karena situasi penyakit. Sang. ayah. Keluarga
tampak menjadi nilai yang sangat penting bagi keluarga ini
• Komunikasi keluarga: Herman digambarkan sebagai seorang yang pasif dan tergantung, membiarkan
Sylvia berbicara dalam keluarga mengenai status kesehatan dan terapi. Sylvia adalah anggota yang
dominan (tidak jelas untuk sementara atau permanen). Komunikasi Marion dan anak laki-Iakinya
tidak dibahas, kecuali data yang mengatakan bahwa anak Jaki-Iakinya sering kali berkunjung dan
menelepon untuk menanyakan ayahnya. .
7. Gambaran fungsi keluarga:
• Fungs; afektif: Istri dan putrinya merawat dan peduli dengan kesehatan Herman. Anak laki-Iaki
mendukung orang tua mereka. Ada sedikit informasi tentang hubungan anggota keluarga satu sarna
lain, walaupun kita tabu bahwa anak laki-laki berkunjung dan sering kali menelepon serta putri
merekatelah pindah sementara untuk membantu ibunya-menunjukkan bahwa keluarga bekerja sama
dan memberikan dukungan afektif.
• Sosialisasi dan penempataniposisi kelas sosial: Tidak rei evan oleh karena siklus kehidupan keluarga.
Keluarga kelas menengah menurut pekerjaan Herman.
• Fungs; ekonomi: Fungsi ini telah baik terpenuhi. Pekerjaan Herman dan rumah keluarga adalah bukti
bahwa kebutuhan ekonomi keluarga telah dipenuhi.
• Fungsi perawatan kesehatan: Sylvia jelas merupakan pemberi asuhan tunggal secara praktik dan
penting dalam keluarga. Herman pasif dan takut untuk mengikuti program kesehatan rehabilitasi
yang diperlukan untuk kesembuhan. Sylvia secara bijak menyetujui bahwa Herman kurang latihan,
dan yaI,:in bahwa masakannya (makanan Yahudi yang berbumbu) diperlukan untuk kesembuhan
serta untuk membuat Herman merasa lebih baik secara pslkologis. Fungsi perawatan kesehatan
djberikan, namun tidak dibutuhkan secara medis untuk Herman. Sylvia juga tidak merawat dirinya
sendiri, tampak (ia kelebihan berat badan, artritis, makan makanan berbumbu dan tinggi kalori serta
lelah-mencoba untuk mengurus segalanya sendiri). Fungsi ini jelas tidak berjalan secara optimal.
• Reproduktif: Fungsi tidak relevan karen a siklus kehidupan keluarga.
,I
APENDIKS E
8. e
9. Baik hubungan dinarnika internal maupun eksternal (struktur dan fungsi). y.i. sistem keluarga saling
berhadapan dengan siste~ dan suprasistem lainnya. seperti masyarakat dan kelompok yang lebih luas.
et;.JAWABAN BAB 5
1. Tahap VI: Keluarga MeJepaskan Allak Oewasa Muda.
2. Memperluas lingkaran keJuarga bagi anak dewasa muda untuk memasukkan anggota baru yang
didapatkan melalui pernikahan, berlanjut untuk memperbarui dan menyesuaikan hubungan pemikahan.
membantu orang tua yang sakit dan berusia lanjut. Selain itu. mereka masih harus memenuhi tugas
perkembangan tahap sebelumnya untuk menyeimbangkan kebebasan dengantanggung jawab sebagai
remaja yang dewasa dan menjadi semakin otonomi.
3. Elizabeth dan suaminya sedang mengalarni konftik di dalam menerima peran "mertua," peran dengan
sedikitnya otoritas orang tua pada putri mereka yang sedang kuIiah di perguruan tinggi. Mereka juga
mengalarni kesulitan mengembangkan hubungan orang tua-anak yang baru dengan anak laki-Iaki remaja
mereka.
Joshua harus melakukan penyesuaian terhadap perannya yang'baru menjadi satu-satunya anak di rumah
dan mempunyai interaksi yang bersinambung yang dihubungkan dengan siblingnya. Anthony mulai
berhadapan dengan tugas yang berhubungan dengan perkembangan sistem keluarganya sendiri yang
'baru. sementara Mary belajaruntuk menetapkan identitas dirinyajauh dari peraturan dan hubungan yang
ia ketahui di dalam rumah orang tuanya.
4. Mendorong Elizabeth untuk terus menghadiri kelompok dukungan dan memintanya agar mengajak
suaminya untuk menghadirinya. Mendorong Elizabeth dan suarninya untuk berbieara dengan pendeta
mereka tentang kekhawatiran mereka tentang upacara pemikahan putranya yang akan datang. Konseling
kehiarga mungkin dipedukan untuk Joshua dan orang tuanya. Mendorong ke)uarga untuk menggunakan
berbagai media komunikasi secara teratur untuk tetap berhubungan' (mis., telepon, e-mail, dan
merencanakan keluarga untu tetap bersatu).
,5. Oua dari semua pemyataan ini:
a. Suatu keluarga dilihat sebagai kelompok keeil yang hidup dengan waktu yang lama yang selalu
berubah sepanjang waktu.
b. KeJuarga melewati siklus atau tahap petjalanan kehidupan keh,larga.
e. Selama masing-masing tahap siklus kehidupan, tugas perkembangan tertentu berkaitan erat dengan
fungsi keluarga.
d. OJ dalam keluarga terdapat anggota keluarga yang sangat saling bergantung.
e. Tugas perkembangan keluarga' berasal dari suatu kombinasf tugas perkembangan individu dari
masing-masing anggota keluarga dan fungsi keluarga yang umum.
f. Pendekatan perkembangan menjelaskan persamaan dalam pengalaman keJuarga sepanjang waktu.
6., b 7. Semuajawaban benar (a - f) 8. c 9. a, b, d, e, g, dan h
10. b 11. a, d, dan e 12. a
13. Tahap Siklus
Kehidupan Keluarga De6nisi Fase Perhalian atau Kebutuhan Kesehatan
Tahap I:' Keluarga pa- Pasangan tanpa anak 1. Menciptakan pemikahan yang me
sangan baru muaskan (komunikasi, konseling
seksual).
2. Mereneanakan sebuah keJuarga.
3. Perawatan pranatal.
Tahap II: Childbearing Melahirkan anak pertama hingga 1. Perawatan paseapartum, keluarga be
Family , usia anak tertua adalah 30 bulan reneana,.
2. Kecemburuan sibling (sibling rival
ry).
3. Pengawasan dan pendidikan bayi (ju
\ ga interaksi keluarga-orang tua dan
pernikahan).
Tahap Siklus
Kehidupan Keluarga Definisi Fase Perhatian atau Kebutuhan Kesehatan
Tahap III:Keluarga de Anak tertua berusia 30 bulan 1. Kecelakaan anak prasekolah dan pe
ngan Anak Prasekolah hingga 5 sampai 6 tahun nyakit infeksi.
2. Fasilitas perawatan anak yang ade
kuat.
3. FasiIitas perawatan tentang masalah
hubungan pernikahan.
Tahap IV: Keluarga de Anak tertua berusia dari 6 1. Masalah hubungan pernikahan.
ngan Anak Anak Usia sampai 13 tahun 2. Masalah belajar anak.
Sekolah . 3. Praktik membesarkan anak.
Tahap V: Keluarga de Anak tertua berusia dari 13 1. Masalah komunikasi (orang tua
ngan Anak Remaja sampai 20tahun remaja).
2. Memperjuangkan kekuasaan dan di
siplin (orang tua-anak).
Tahap VI: Keluarga Me- Anak pertama pergi sampai anak 1. Masalah komunikasi orang tua-anak.
lepaskan Anak Dewasa terakhir meninggalkan rumah 2. Promosi kesehatan umum.
Muda' 3. Perawatan dan bantuan untuk orang
tua yang berusia lanjut.
Tahap VII: Keluarga de- Semua anak meninggalkan ru 1. Perawatan dan bantuan untuk orang
ngan Orang Tua Usia mah sampai masa pensiun tua yang berusia lanjut.
ParuhBaya 2. Kemunculan penyakit kronik-memer
lukan gaya hidup yang baik. .
3. Peran kakeklnenek.
1, Status kesehatan yang menurun.
Tahap VIII: Keluarga Pensiun sampai kematian se- 2. Pensiun.
Lansia dan Pensiunan orang atau kedua pasangan 3. Kematian pasangan.
4. Penyesuaian terbadap.perubahan Iing
kungan.
~JAWABAN BAB 6
I. Penambahan anggota keluarga barn, Allie sedang cutl melahirkan, untuk merawat anak sakit koiik di
rumah, perubahan dalam harapan peran bagi semua anggota keluarga.
2. Perubahan Merijadi Orang Tua, Perubahan Proses Keluarga.
3. Subsistem pasangan dalam kaitan dengan lebih sedikit waktu yang dihabiskan untuk satu sarna lain;
subsistem sibling dengan tambahan sibling yang barn, ketiadaan sibling yang lebih tua; s ubsi stem orang
tua-anak dengan penambahan anak yang barn dengan kebutuhan perkembangan yang lebih tinggi
daripada anak yang labih besar. .
4. Mendorong anggota keluarga untuk secara terbuka membicarakan perasaan mereka. Meminta anak yang
lebih besar untuk setuju membantu dengan tanggung jawab rumah tangga yang barn dan memberi
imbalan kepada mereka karena menyelesaikan tugas-tugas ini (mis., meningkatkan uang jajan mereka).
Menetapkan waktu harian dan mingguan yang khusus untuk dihabiskan bersama anak mereka yang lebih
besar. Mencari sumber-sumber komunitas tambahan (~eluarga, ternan) untuk membantu dalam merawat
kebutuhan keluarga.
5. Benar. 6. Salah. 7. Benar. 8. Salah. 9. Benar. 10. Benar.
11. a. Sistem fokal = keluarga.
b. Supra sistem = komunitas yang lebih luas.
c. Interaksi sistem = sistem pelayanan kesehatan, sistem pendidikan, sistem penegakkan hukum, sistem
kesejahteraan. .
d. Subsistem = pasangan, orang tua-anak, dan saudara kandung (sibling).
12. Lihat model pertukaran dan pemrosesan energi, materi, dan informasi (Gambar 6-3). Berbagai.contoh
dapat diterapkan seperti:
Input (= Informasi); Berita risiko ketidakaktifan dan manfaat program latihan.
Arus: Subsistem pasangan menerima dan menerapkan informasi in!. .
Output: Pasangan memulai kelas dansa setiap minggu untuk mereka sendiri. Mereka juga mulai berjalan
jalan dengan anak-anak mereka setiap Iiburan (melepaskan energi-aktivitas mereka-adalah output).
Umpan balik: Anggota keluarga merasa lebih baik (mempunyai banyak energi, vitalitas, dan kekuatan)
ditambah kondisi fisik orang tua dan daya minat meningkat, dan semuanya membuahkan hasH kemudian
menjadi penguat program latihan.
13. a. 1 b.2 c. 1 d. 1 e. 3 f. 3 g. 4
14. f (lihat pendahuluan pada bab untuk pembahasan yang reI evan).
15. a, b, c, d, e, dan h
16. Manf~at batasan keluarga: Batasan memungkinkan proses pertukaran. Dengan mengendalikan a1iran
yang masuk dan keluar dari sistem, batasan ini mencegah kelebihan atau kekurangan beban dari sistem.
Manfaat batasan subsistem keluarga: Batasan ini mencegah hilangnya integritas sistem personal dan
gangguan fungsi vital yang harns dipelajari dan dilaksanakan individu dalam keluarga.
17. Fungsi batasan keJuarga secara adaptif adalah permeabel yaitu, secara aktif meluas (terbuka) dan
menyempit (terutup) menurut kebutuhan, dengan demikian mengatur jumlah input dan output.
19. Empat karakteristik manapun dari sebuah keluarga sehat: Sangat beragam dan terorganisir; subsistem
otonomi terintegrasi; toleransi dan kemampuan urituk berubah secara internal; keterbukaan bersinambung
terhadap informasi barn dan input lainnya; dan keseimbangan kebutuhan keluarga dengan anggota
keluarga.
20. a. 1,3,7, dan 8 b. 2, 4, 5, dan 6 c.9 d. Tidak ada
21. I,e; 2, b; 3 atau 4, d; 3 atau 4, e; 5, a; 6, f; 7, g.
APENDIKS E 58 1
~JAWABAN BAB 8
1. Mengenai latar belakang kebudayaan keluarga. kita mengetahui bahwa keluarga barn datang El Salvador,
sebuah negara di Amerika Tengah di mana pada tahun 1970an terjadi perang sipil dan kondisi ekonomi
masih sangat marginal di sana. Kita tidak mengetahui identifikasi diri, etnik atau agama keluarga,
walaupun kita dapat menduga bahwa keluarga akan mengatakan bahwa mereka orang El Salvador,
karena mereka barn bermigrasi ke Amerika Serikat. Mereka mungkin penganut Katolik. namun kita
harns memvalidasinya karen a sekitar 10% orang Amerika Tengah saat ini merupakan penganut sekte
Kristen lainnya (gereja Evangelistik, Mormon, dll). Kita mengetahui bahwa kedua orang tua terbatas
berbicara bahasa Inggris. dan lebih memilih untuk berbicara bahasa Spanyol jika mungkin. Nenek tidak
menggunakan bahasa Inggris. Kita tidak tahu sejauh mana Maria mengerti bahasa Inggris. Kita tahu
komposisi keluarga. Kita tidak mengetahui banyak tentang apa yang mereka pikirkan mengenai masalah
yang ada (mungkin kekerasan seksual). Kitajuga tidak mengetahui tentang status ke1as sosial keluarga.
2. Data yang kurang: Latar belakang agama dan identifikasi diri etnik keluarga; pekerjaan orang tua (suatu
indikator status kelas sosial mereka); berapa lama mereka telah tinggal di sini; kelancaran bahasa Inggris
. Maria; dan apa yang dipikirkan orang tua tentang masalah yang ada dan apa yang sebenamya tetjadi.
Perawat ingi menanyakankepada Maria beberapa pertanyaan sebelum memeriksanya.
3. Ada beberapa strategi ·intervensi umum yang sesuai untuk digunakan di sini.
a. Memilih sistem yang.sesuai untuk beketja bersama. Memasukkan nenek dengan orang tua dan anak
di dalam memberikan asuhan. Juga memberikan dukungan kepada nenek dan orang tua serta panduan
untuk menangani masalah yang konkret (kecemasan anak, pengawasanlperlindungan anak yang
segera. dan rujukan untuk intervensi krisis serta'konseling untuk keluarga dan anak serta sepupu yang
menganiaya). Sistem lain yang akan dihubungi adalah komisi perlindungan anak di komunitas.
b. Penggunaan seorang penerjemah: Pertimbangkan kesulitan berbahasa antara nenek dan praktisi
perawat serta fakta· bahwa nenek merupakah orang pendukung utama di sini. sehingga proses
penerjemahan menjadi sangat penting. Pastikan orang tua menjeiaskan secara cermat dan lengkap
kepada nenek mengenai apa yang praktisi perawat katakan. Praktisi perawat harns berbieara perJahan
dan berikan penjelasan yang singkat untuk memudahkan penerjemahan. Praktisi perawat harus
mendorong dan memberikan waktu ekstra bagi nenek kuntuk berespons, bertanya, dU.
c. Mengkaji dan menggunakan sistem dukungan sosial. Hal ini harns dilakukan sebagai bagian
pengkajian dan intervensi selanjutnya. Dalam krisis keluarga, mengidentifikasi dukungan bagi
keluarga dan anak adalah penting. Pada keluarga Hispanik, sebuah keluarga besar biasanya datang
untuk membantu dalam maa krisis. Keluarga harns didorong untuk menggunakan orang pendukung
utama dati jaringan kerabat besar.
4. Memperoleh suatu pemahaman tentang latar belakang etnik keluarga adalah penting bagi perawatan
kesehatan keluarga karena tanpa pengetahuan ini, nilai dan perilakukeluarga tidak dapat dipahami atau
secara akurat diterjemahkan. Etnisitas dan kebudayaan menyebar dan melingkupi tindakan kekeluargaan.
Saat tidak dapat mengkaji secara akurat, profesional pelayanan kesehatan berada dalam posisi yang
terganggu untuk bekerja dengan kehiarga guna membantu dalam memecahkan masalah kesehatan. Juga
.penting untuk memahami kebudayaan ke1uarga dari perspektif mereka agar membantu pelaporan dan
kepereayaan penting untuk mengkaji, mendukung~ dan memberikan konsultasi keluarga etnik s~ara
tepat.
5. b 6. Semua benar keeuali e 7. Semua benar 8. b dan e
9. I. P 2. d 3. f 4. e 5. h 6. c . 7. g
8. m 9. n 10. I II. j 12.0 13: a 14. b
APENDIKS E 583
lO.c
) ). b (biasanya suami, tetapi meningkat pada kedua pasangan dalam dual career family).
12. c 13. b dan c 14. c, d, dan e )5. b dan c
)6. Tiga contoh apa pun, dengan nilai kebudayaan yang dominan dicantumkan pertama: Produktivitas ver
sus "berdiam diri tanpa berbuat"; pendidikan versus nilai pendidikan yang kurang; penguasaan Iingkung
an versus fatalismelketidakbe'rdayaan terhadap lingkungan (atau keselarasan dengan Iingkungan);
orientasi masa depan, perencanaan jangka panjang versus orientasi saat ini, kesenangan sesaat.
17. a.Mengajarkan keluarga bagaimana mengurangi biaya pelayanan/perawatan kesehatan dengan mem
berikan pilihan. Mengajarkan mereka tentang cakupan asuransi dan sumber komunitas mereka untuk
membantu. .
b.Pelayanan lain dalam .Jembaga kesehatan, seperti kantor bisnis atau pekerja sosial, pelayanan
komunitas, seperti kantor Jaminan Sosial atau badan rehabilitasi keterampilan.
18. b, d, dan e
Pf,;.JAWABAN BAB 9
1.1.Komposisi keluarga: Ny. Garcia, ibu, usia 25 tahun. kebangsaan Meksiko. tamatan SMA; riwayat
pekeljaan-penitipan anak di rumah dan pelayan restoran
Rosita, putri, usia 5 tahun. Lahir di Meksiko, masuk sekolah taman kanak-kanak setahun yang lalu
Carlos, anak lelaki, usia 3 tahun. Lahir di Meksiko
Ayahlsuarni mtminggal sehulUn lalu-tanpa asuransi.
L2.Keluarga orang tua tunggal; ibu dengan anak biologis berusia prasekolah.
L3.Agama-Katolik Roma. Suku bangsa Meksiko; keluarga cukup terakulturasi dengan kebudayaan
Amerika. Walaupun orang tua telah dididik di Amerika Serikat, mereka lebih menyukai makanan
tradisional Meksiko dan tradisi lain dari warisan Mexico mereka. Bahasa Spanyol adalah bahasa utama
yang digunakan di rumah, tetapi Ny. Garcia lancar menggunakan bahasa Inggris.
) A.Kelas bawah: Saat initunawisma. ketika bekeljalberdornisili-memiliki pendapatan rendah (pekerja
rruskin).
1.5.Keluarga asH adalah pekerja agrikultural rnigran dengan pendidikan formal yang rendah. Ny .. Garcia
lulus dari sekolah menel)gahdan pindah ke Texas dengan suaminya. Mereka baik-baik saja (menurutnya)
sampai penyakit dan kematian suaminya. Statussosial dan ekonomi menurun secara drastis dengan
kematian ayah, yang dulu sebagai pencari nafkah utama. Ny. Garcia tertarik'untuk terusmeningkatkan
kapasitas pendapatannya dan memerlukan pelatihan danlatau kesempatan pendidikan.
1.6.Tahap perkembangaJ:l: Keluarga dengan anak prasekolah.
1.7.Ny. Garcia merniliki ternan di gereja, di tempat penampungan tunawisma, atau ternan-ternan yang
berperan sebagai pembe'ri dukungan meskipun diasingkan dari keluarga asal. .
2.1.Tinggal di tempat .penampungan sementara pada saat ini. Satu kamar tidur dengan dua tempat tidur
. untuk Ny. Garcia dan tempat tidur tingkat dua untuk kedua anaknya; kamar mandi yang digunakan
bersama dengan keluarga lain; fasilitas dapur komunitas dan ruang cuci.
2.2.Pindah ke Texas dua tahun yang lalu dari Mexico. Di tahun pertama. Nyonya Garcia tinggal dengan
keluarga asalnya, yang merupakan pekerjapertanian migran.
2.3.Lingkungan tempat penampungan terletak merupakan pendapatan rendah. ada suatu pagar kawat berduri
di sekitar garis keliling komplek tempat penampungan. dan di sana terdapat area bermain yang aman di
untuk anak-anak.
2A.Nyonya Garcia rindu suaminya dan pesirnis tentang berbagai kesulitan yang ia alami dalam menjaga
keluarganya. Anak-anak secara pedahan menjalin pertemanan namun masih merasa tidak percaya diri
seperti yang dibuktikan oleh keinginan mereka untuk tetap dekat dengan ibu mereka (termasuk tid~r
dengannya pada saat malam hari).
3. Tunawisma. ruang hidup yang kacau, pendinginan yang tidak adekuat, gangguan tidur.
4. Konferensi perawatan multidisiplin, rujukan k~ kelompok dukungan.
5.. Padat. keadaan bobrok. serangan kecoa atau serangga lain, dan tingkat kebisingan yang tinggi. Jawaban
yang juga dapat diterima: lsolasi sosial. ruang yang tidak adekuat (ruang rumah internal yang tidak
adekuat dan pengaturan ruang di rumah, kurang privasi.
6. Infeksi saluran pernapasan akut, penyakit infeksi masa kanak-kanak. dan penyakit infeksi gastrointes
tinal. Jawaban yang juga dapat diterima: Kecelakaan rumah, penyakit kulit infeksi dan noninfeksi, serta
menyebabkan keracunan.
7. Kebanyakan keluarga menegah berpendapatan tinggi memiliki sedikitnya satu komputer (dan ponsel
584 APENDIKS E
~JAWABAN BAB 10
1. PoIa komunikasi fungsional: Orang tua: Mendengarkan (melakukan percakapan bersama eli akhir hari);
ibu-anak perempuan: Validasi (berhubungan dengan keinginan anak perempuannya untuk menghabiskan
waktu bersa dengan teman-temannya). .
PoIa komunikasi disfungsionaI: Ayah: Membuat asumsi, tentang mengapa anak laki-Iakinya menolak
untuk lebih terampiJ dalam bahasa isyarat; Anak laki-Iaki: Mendiskualifikasi,mengatakan "lupakan
saja" ketika ia tidak dapat memahami bahasa isyarat ayahnya; kakak perempuan-adik laki-Iaki: membuat
pemyataan menghakimi: Kakak mengkritik keterampilan bahasa isyarat adiknya, menganggap ia
malas.
Pola interaksi sirkularlberulang: Di dalam situasi ketika ayah dan putranya jauh dari ibu dan
saudarinya
fJl;JAWABAN BAB 11
1. a. Suarni-ayah: Diharapkan untuk membayar tagihan. melakukan pekeljaan pemeliharaan rumah, kebun .
586 APENOIKS E
a. Jaringan komunikasi KeJuarga: Intensitas hubungan keJuarga yang tidak sarna memengaruhi
kekuasaan, khususnya sentralitas satu anggota atau lebih dalamjaringan interaksi (seorang perantara).
Anggota keJuarga yang memegang posisi perantara ini dapat menyaring informasi setelah mereka
melihat kesesuaian dan dapat menggunakan pengetahuan yang lebih personal mengenai sikap dan
pendapat anggota keluarga gunamemengaruhi mereka dan mendapatkan pengendalian yang lebih
besar atas keputusan.
b. Perubahan situasional: Suatu perubahan kehidupan keluarga yang tidak normatif dapat menyebabkan
a10kasi kekuasaan menjadi terdistribusi ulang. Misalnya, jika ibu menjadi cacat fisik dan tidak dipat
lagi menjalankan fungsi menjadi orang tua, ia dapat kehilangan implementasi kekuasaan.
c. Perbedaan etnik: Perbedaan etnik menyatakan pengaruran kekuasaan apa yang terlihat "benar" dan
dapat dite~ma anggota keluarga.
d. Bentuk koalisi: Dengan membentuk koalisi, anggota koalisi meningkatkan kekuasaan mereka yang
berhubungan dengan anggota keluarga lain.
e. Kelas sosial: kelas sosial memengarubi kekuasaan keluargadengan mengatur kondisi kebidupan
keluarga yang memengaruhi sumber masing-masing pasangan yang mereka bawa dalam hubungan
mereka, peran tradisi yang dimainkan pada kecenderungan kontemporer, lebih umumnya, kondisi
dasar yang ditinggali oleh keluarga saat inL
f. Perubahan perkembangan siklus kebidupan: Selama siklus kebidupan keluarga, tuntutan unit pada
keluarga bervariasi, dan daJam res pons terhadap baik tuntutan pola kekuasaan internal maupun
eksternal juga berubah. Misalnya, ketika awal pernikaJian, pasangan cenderung untuk lebih banyak
berbagi keputusan daripada ketika anak-anak lahir karena biasanya lebih banyak keterlibatan
emosional pada saat memulai hubungan mereka.
13.d 14. b ]5. c 16. bdand '17." cdand 18. c 19. d 20. Semuanya(a-e)
fll,!JAWABAN BAB 12
1. b 2. c 3. a 4. a 5. c
6. Struktur peran formaldari bipotetis keluarga: Keluarga dicirikan dengan pembatasanldemarkasi peran
yangjelas.
Suarni - Ayah:
Satu-satunya Provider-peran pencari nafkah
Istri -!bu:
Tidak ada peran bersama, maupun peran yang mereka inginkan untuk dibagi.
7. !bu merasakan ketegangan dan kelebihan peran. Konflik dan ketegangan peran pernikahan dan menjadi
orang tua (pasangan yang menikah).
8. Untuk ketegangan peranan: (1) Mendiskusikan peran pengurus rumah tangga dan dan pengasuhan anak
dengan ibu dan membantu ibu untuk menegaskan kembali peran ini dalam hal perilaku apa: yang penting
untuk dipeliharadan perilaku mana (tugas) yang dapat disingkirkan atau dikurangi frekuensinya. (2)
Memfasilitasi diskusi antara pasangan mengenai peran ibu-istri dan membantu ibu menegoisasikan
peran sehingga ada distribusi tanggung jawab peran yang lebih seimbang.
Untuk konflik peran: (1) Mendorong ibu untuk mengungkapkan perasaan dan persepsinya mengenai
perannya dan kesesuaian antara peran yang ia emban (2) Membantu istri-ibu untuk menyelesaikan
masatah guna mengurangi ketidaksesuaian peran dan prioritas yang ada.
9. a.3 b.l c.9 d.4 e.2 f.7 g.8 h.5 i.6.
10. Benar 11. Benar 12. Salah
13. Keluarga pendapatan rendah. Peran pernikahan: Peran seksual kurang memuaskan dan menurunkan
manfaat, peran pertemanan dan terapeutik yang lemah. Peran menjadi orang tua: peran pengasuhan
anak: secara eksklusifmerupakan domain ibu (dan peran sentral dalam kehidupannya).
Keluarga kelas menengah: peran pernikahan: Peran seksual dibagi dan lebih memuaskan, peran
pertemanan dan terapeutik merupakan basis pernikahan yang kuat. Peran menjadi orang tua: Berbagi
peran pengasuhan anak.
14. Peran informal dalam keluarga (semua pernyataan ini benar):
APENDIKS E
ls.d
16. Mereka menguraikan bagaimana anggota keluarga telah mengalokasikan tugas-tugas untuk memenuhl
fungsi keluarga; mereka mengutarakan kebutuhan sosioemosional anggota keluarga dan keluarga serta
apakah dan bagailJlana kebutuhan ini dipenuhi.
17. Seorang individu Udak dapat memenuhi perkembangan karena ia dihargai hanya untuk perilaku tertentu
sehingga hanya matur/dewasa pada isularea yang dihargai saja.
18. a. Kelebihan peran.
b. Perubahan atau pergeseran peran, yang terjadi jika ada yang menikah lagi.
19. a. Apakah ayah (dalam kasus keluarga ayah tiri) adalah orang tua atau bukan (kebingungan peran
menjadi orang tua).
b. Ketidaksesuaian peran isteri dan ibu. Ia telah membagi loyalitas (untuk anak-anaknya dan suarninya),
d!ID konftik dilihat keUka memberikan dukungan sebagai isteri sekaJigus memberi dukungan sebagai
ibu.
20. Salah 21. Benar 22. Benar 23. Salah
~JAWABAN BAB 13
1. Nilai Masyarakat Amerika Nilai Keluarga Gardner
1. Produktivitaslpencapaian individu I. Mungkin berambisi untuk menjadi sukses-,setidaknya
berhasil dan mandiri-namun tidak mampu untuk me
wujudkannya. (Mencatat frustasi dan sikap bermu
suhan istri terhadap suarni karena masalah pekerjaan).
2. Individualisme 2. Tidak ada bukU.
3. MaterialismelEtika konsumsi 3. Tidak disajikan (tidak realistik untuk keluarga);
4. Etika bekelja 4. Isteri nampak merasa terikat dengan etika kerja di
rumah. Suarni tidak sesuai dengan nilai ini.
5. Pendidikan 5. Bukan salah satu nilai pusat keluarga ini. Mencatat
kurangnya perhatian pendidikan oleh orang tua dan
sedikitnyajumlah buku di rumah. .
6. Persamaan 6. Fungsi demokratis tidak diamati di rumah (otoriter,
struktur kekuasaan didominasi istri).
7. Perkembangan dan penguasaan ling- 7. Tidak menyiratkan kemajuan. Penguasaan atas ling
kungan kung an tidak disajikan. (Lagi-Iagi, posisi yang Udak
berdaya membuat nilai ini tidak realisUk).
8. Orientasi masa depan 8. Orientasi masa depan tidak terlihat, tidak ada peren
canaan yang diamati selama waktu pelaporan. Orien
tasi masa sekaranglkini.
9. Efisiensi, keteraturan, dan kep~ak- 9. Nyonya Gardiner terlihat menempatkan nilai yang
tisan tinggi terhadap kepraktisan atas keteraturan. Mem
berikan ibu suatu rasa kendali.
10. Rasionalitas 10. Nilai tidak terlihat.
I I. Kualitas hid up dan pemeliharaan ke 11. Kesehatan tidak dilihat sebagai suatu nHai yang pen
sehatan ting (utama). Perawatan preventif/pencegahan tidak
tampak. Pelayanan asuhan anak digunakan karena
kebutuhan menerima pengobatan untuk masalah akut
yang nyata.
APENDIKS E 589
Ibu: Menyangkal masalah kesehatan dicatat menurut
masalah kesehatan dari Len's.
12. Toleransi terhadap perbedaan. 12. Sedikit bukti perubahan sosial di luar kebudayaan
sendiri.
2. Keprakhsan, keteraturanlketertiban, kebersihan nampak sangat dihargai.
3. Tidak diketahui. .
4. Istri-orientasi pekeljaan; suami-tidak mampu untuk berhasil dalam isularea ini. Nilai konftik antara
pasangan berkaitan dengan etika kelja. Istri adalah pekerja keras dan ia mengharapkan suaminya juga,
dan menjadi provider pencari natkah bagi keluarga, terlepas dari masalah emosionalnya.
5. Diskusi dengan pasangan mengenai keyakinan dan harapan tentang pekerjaan suami (menurut pandangan
baik suami maupun istri). Jika suami merasa bahwa "penderitaan depresi" merupakan masalah yang
mendasari. dorong ia (dan mungkin istri) untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menangani isu ini;.
jika suami dan istri yakin bahwa suami tidak memHiki keterampilan kerja yang dibutuhkan untuk
mencari pekerjaan yang baru. rujukan ke rehabilitasi pekerjaan atau pusat keterampilan tenaga kerja
. mungkin tepat. Diskusikan dengan pasangan kebutuhan bagi suami untuk merasakan bahwa ia dapat
mencari dan mendapat pekerjaan serta bagaimana anggota keluarga dapat secara positif mendorong
upayaini.
6. a, b, dan c 7. b 8. b
9. Empat nilai perubahan utama baru-baru ini:
a. Individualisme. Prioritas yang lebih besar saat ini menempatkan kebebasan memilih dengan turut
menurunnya familisme.·
b. Etika kerja. Suatu perubahan dari melihat bekerja sebagai suatu tujuan akhir menjadi suatu alat untuk
mendapatkan aspirasi yang lebih penting. Menurun dalam keyakinan bahwa kerja keras untuk
mendapat penghasilan dan menurun dalam makna intrinsik pekerjaan bagi banyak individu.
c. Toleransi terhadap perbedaan. Penelitian menunjukkan bahwa orang Amerika menjadi semakin to
leran terhadap variasi gaya hidup. dan juga perbedaan etnik. Memperlemah mitos "melting pot"
(peleburan dan asimilasi budaya).
d. Persamaan. Egalitarianisme di dalam keluarga dan masyarakat meningkat. Kebebasan wanita
mungkin kekuatan terkuat dalam menyebabkan perubahan ini, namun kelompok yang tertekan juga
memperoleh pembagian sumber-sumber yang lebih adil dan lebih mempertimbangkan hak-hak
. mereka. kelompok ini meliputi anak-anak, orang sakitjiwa, dan kelompok lain yang terstigma.
e. Konsumerisme. Terdapat peningkatan eksploitasi sumber-sumber dan peningkatan dalam kegemaran
terhadap materi yang melibatkan pembuangan dan penggantian barang bukan penghematan.
f. Kesehatan dan kualitas hidup. Peningkatan jumJah kelas menengah Amerika melibatkan perbaikan
gaya hidu merupakan bukti peningkatan yang signifikan dari nilai ini di masyarakat.
10. b, c, dan d 11. a 12. Benar
13. Produktivitas, materialisme, individualisme, etika kerja, kemajuan, dan pendidikan.
14. Empatjawaban yang mana pun:
a. Etnisitas. termasuk latar belakang agamalreJigius.
b. Kelas sosial.
c. Pedesaan versus urban atau suburban (lokasi geografis).
d. Derajat akulturasi Qilai kebudayaan dominan.
e. Tahap siklus kehidupan keluarga.
f. Perbedaan generasi.
15. Benar (a-d) 16. c dan d
PlYJAWABAN BAB 14
1. Ini meIibatkan suatu analisis pola respons-kebutuhan keluarga.
Anggota Keluarga Kebutuhan Afektif yang Kebutuhan yang sudah terpenuhi
Dirasakan Orang tua
John (Ayah) Tidak didiskusikan di • Dari studi, tidak ada bukti bahwa
dalam sketsa. kebutuhan sosioemisional ayah dipenuhi;
perilaku yang tampakadalah bahwa
keluarga tidak memenuhi kebutuhannya
(perilaku menghindar-menjaga jarak dan
mabuk).
APENDIKS E
Ruby (Ibu) Tidak ada keluarga Tidak ada data yang menyiratkan bahwa
yang mengetahui keluarga memenuhi kebutuhannya; pada
perasaan kehilangan kenyataannya. ada bukti bahwa kebutuhan
dan depresi atau emosionalnya tidak terpenuhi (penyakit
kebutuhan ibu (untuk kejiwaan, depresi. dan pikiran bunuh diri).
dapat menjadi orang Priscilla, dulu merupakan orang kepercayaan,
tua yang baik. berfokus pada kebutuhannya sendiri dan tidak
dapat memenuhi kebutuhan hubungan Ruby.
Priscilla (Umur Orang tua mengetahui Sejak Ruby merasa terancarn oleh keberhasilan
13 tahun) kebutuhannya untuk manajemen Priscilla terhadap adiknya yang
mengarnbil peran ibu lebih kecil sementara tidak ada ibu mereka,
dan untuk mandiri. saat ini ia tidak marnpu untuk memperkuat
secara positif upayanya untuk menjadi orang
tua. Tidak ada orang tua yang mendorong dan!
atau memfasilitasi upaya Priscilla untuk
memisahkan diri (menjadi kurang terlibat
dengan keluarga dan lebih terlibat dengan
kelompok teman sebaya).
• Cindy (U mur' Tidak diekspresikan. Tarnpak jelas, ia menjadi rajin dan terlibat
10 tahun) dalarn proyek dan aktivitas sosial di luar
rumah, yang biasa ia lakukan. Keluarga tidak
memenuhi kebutuhan ini. Perilakunya,
terutama menjauh dari rumah dalarn waktu
. yang lama, mungkin karenaketidakmarnpuan
keluarga untuk memenuhi kebutuhan
sosioemosionalnya. Priscilla berperan sebagai
orang kepercayaan Cindy, yang memberikan
suatu fasilitas untuk memenuhi beberapa
kebutuhan emosionalnya.
John Jr. (Umur • Hanya perlu Tidak ada bukti kebutuhan sosioemosional
6 tahun) dinyatakan bahwa John terpenuhi; kenyataannya, ada bukti
kematian Ann periJaku (fobia sekoJah, melekat ibunya,
mungkin mengancarn prestasi sekoJah yang buruk) bahwa
anak yang lebih kecil kebutuhannya tidak terpenuhi secara adekuat.
dan membuat mereka
merasa bahw~jika
mereka bersikap
nakai, mereka
mungkin akan
diarnbil dari keluarga.
Lisa (Umur4 Orang tua menyadari Kedua orang tua tampak menghabiskan lebih
tahun) masalahnya dengan banyak waktu dengan Lisa, atau berencana
memisahkan untuk memberikannya lebih banyakperhatian.
kecemasan dan Ia menunjukkan perilaku kebutuhan
pengaruh yang sosioemosional yang tidak terpenuhi;
mengancarn akibat menggelayut pada ibunya dan takut jika
kepergian Ann . ibunya pergi, dan mengompol, narnun tampak
menjadi anak yang terpenuhi kebutuhan
afektifnya oleh orang tua.
2. Tidak ada bukti langsung rnengenai apakah terdapat saling hormat menghormati, tetapi orang dapat
menyimpulkan bahwa ada ketidak pekaan yang bermakna sehingga sangat terbatas rasa hormat terhadap
kebutuhan satu sarna lain, karena sedikitnya persepsi dan pengakuan kebutuhan individu. di dalarn
keluarga.
3. Lagi, sepertinya dibatasi. Dua kali dicatat bahwa anggota keluarga tidak membagi perasaan mereka satu
sarna lain diUarn menghadapi kesulitan (ini merupakan cara dukungan emosional yang utama). Lisa
tarnpak disenangi dan diasuh lebih banyak oleh orang tuanya daripada anggota keluarga yang lain.
Priscilla juga memberi asuhan kepada Lisa. .'
APENDIKS E 591
4. Tarnpakhanya tiga set hubungan dalarn keluarga yang menunjukkan sifat ini: Antara Cindy, Priscilla,
Lisa, dan Ruby, serta Lisa dan John. Juga, Priscilla dan Ruby dahulu memiliki hubungan yang dekat.
Perasaan afeksi, menurut orang tua, harns diekspresikan hanya kepada dua anak yang paling ked!.
Derajat kesesuaianlkecocokan sulit untuk dievaluasi dalam sketsa ini. Tidak ada konftik yang terbuka
yang diuraikan antara anak-anak atau antara orang tua kecuali argumen antara Priscilla dan Ruby. John
dan Ruby menunjukkan tanda ketidakcocokan, menanganinya dengan menarik diri (John menjauh dan
mabuk, serta keduanya tidak mendiskusikan isu yang penting). Akan tetapi, bagian kurangnya diskusi
pasangan mengenai isu penting dan perasaan mungkin kaena kelas sosial dan harapan peran kebudayaan
(mis., mereka tidak melihat ini sebagai satu peran yang diharapkan dalarn pernikahan).
5. Ada bukti bahwa hal ini ada: (1) pasangan tinggal bersama (walaupun ikatan pemikahan harus diperkuat);
r
(2) Priscilla meniru perilaku dan peran ibu; dan (3 menyingkirkan kecemasan terhadap dua orang anak
yang paling kedl ketika ibu pergi.
6. Informasi di dalarn area ini terbatas. Akan tetapi, lebih ditekankan pada aspek kebersarnaan dengan
Priscilla dan anak-anak lainnya. Orang tua tidak menekankan pertumbuhan individualitas dan personal
(yang lebih banyak kemewahan dan fenomena kelas menengah)
7. Diagnosis keperawatannya adalah ketidakmampuan menjadi orang tua dari putra, John Jr. dan putri,
Lisa. Definisi karakteristik: Anak-anak melekat pada ibu, menunjukkan menjauhkan kecemasan; fobia
sekolah John Jr.; ibu cemas dan depresi; ayah menjauh hampir setiap saat. Faktor terkait: Hospitalisasi
ibu barn-barn ini, ketegangan pemikahan; kebutuhan psikologis tidak diakui dan dipenuhi; kemiskinan;
kepergian Ann dari keluarga; komunikasi disfungsional-menghindari isu-isu penting.
8. a. Pendidikan kesehatan: Meningkatkan komunikasi terbuka dan berbagi tentang isu-isu penting dalam
keluarga. melaksanakan pertemuan keluarga dan memhahas apa yang terjadi pada Ann, alasan
kepergiannya, dan hal ini tidak akan terjadi lagi pada anak yang lain. Diskusikan masalah kesehatan
ibu:"tanyakan pemaharnan keluarga tentang kedua situasi tersebut dan bagaimana perasaan mereka
saatini.
b. Pemodelan peran: Perawat keluarga berperan sebagai model peran bagi keluarga ketika isu-isusedang
didiskusikan. Model peran komunikasi terbuka, mendorong agar pendapat, persepsi, dan perasaan
keluarga dibagi.
9. a. Pemberian matriks penting bagi individuuntuk bertumbuh dan berkembang dan meningkatkan
kesehatan, fungsional, dan kepuasan orang.
b. Fungsi ini adalah pusat pembentukan dan kontinuitas unit kelul!fga (tanpa fungsi ini dipenuhi,.
c. Tidak ada sistem lain dalam bermasyarakat.(institusi) cukup dilibatkan dalam m~menuhi tugas ini,
dasar untuk melanjutkan sebagai keluarga akan menjadi lemah.
atau
d. Melalui pemenuhan fungsi ini, keluarga mengajari pertumbuhan individu bagaimana untuk
berhubungan dengan hangat dan akrab satu sarna lain.
10. Saling menghormati terhadap kebutuhan dan persoalan anggota keluarga.
11. Semuanya (a-d)
12. a. 4 b. 2 c. 1 d. I, 2, dan 3 e. 3 f. 1 g. 1 dan 2 h. 4
13. Tugas orang tua yang terkait dengan keterkaitan dan keterpisahan: (l)memberikin kesempatan bagi
keluarga dan anak untuk bersarna, (2) memiliki rasa memiliki dan kohesivitas kekeluargaan, dan (3)
meningkatkan identifikasi sehingga anak ingin terus bersarna dan berhubungan sebagai sebuah keluarga.
Secara bersamaan, orang tua harns memberikan kesempatan bagi anak untuk memiliki kebebasan dan
otonomi individu, memiliki pengendalian diri, kompeten, dan mandiri di luar keluarga. Keluarga melalui
orang tua, ijarns mencapai keseimbangan yang memuaskan antara keterpisahan dan keterkaitan, liengan
keduanya dihadirkan dan ditekankan secara tepat.
14. b dan c
15. Nilai-nilai atau prioritas (duajawaban manapun):
a. Mereka responsif terhadap ketertarikanlminat dan kebutuhan tertentu dari anggota keluarga .
b. Mereka menghargai individualitas dan keunikan.
c. Mereka memberi rasa hormat dan penerimaan tanpa syarat terhadap anggota.·
d. Anggota didorong untuk mandiri, kreatif, dan inovatif.
e. Keluarga menekankan keterpisahan lebih dari kebanyakan yang dilakukan keluarga.
;;';JAWABAN BAB"1S
1. Disiplin dan hukuman. Ayah memitberikan hukuman; menggunakan cara fisik (badan). Orang tua
menganggap kesalahan anak sebagai refteksi kegagalan orang tua rnereka secara adekuat, sehingga
592 APENDIKS E
fJa;JAWABAN BAB 16
1. Praktik diet, tidur dan istirahat, latihan dan rekreasional, penggunaan obat penenang dan terapeutik,
perawatan diri, higiene, penggunaan intervensi berbasis medis jika sakit, dan menggunakan terapi
komplementer dan altematif.
2. Diet yang buruk, kurang latihan, stres terkait pemikahan p\.ltrinya yang mendatang dan keberangkatan
putranya.
3. Perubahan pemeliharaan kesehatan.
Perilaku sehat.
Ketidakefektifan manajemen program terapeutik individu..
4, Mengubah praktik memasak dengan memasukkan makanan berserat tinggi, rendah lemak, kalori rendah.
Memulai program aktivitas fisik harian (10 menit sehari). Menyingkirkan herba dan obat-obat rumah
ya.."lg mengandung komponen perangsang usus. Jika diare berlanjut, anjurkan Ny. Diaz berkonsultasi
dengan dokter jika uji diagnostik atau skrining lain diperlukan. Anjurkan keluarga mempertimbangkan
untuk menghadiri kelompok dukungan seperti Weight Watchers, atau setidaknya mulai melakukan olah
raga jalan secara teratur bersama-sama atau dengan ternan-ternan.
5. Semua kecuali e. Dokter dan perusahaan asuransi kesehatan memiliki pengendalian total secara praktik
mengenai kapan dan di mana mereka akan dirawat.
6. a. Status sosioekonomi (juga dapat mengidentifikasi tingkat pengetahuan, yang berkaitan dengan status
pendidikan dan sosioekonomi).
b. Perbedaanjenis kelamin.
c. Penyebaran masalah kesehatan di komunitas (gejala prevalensi atau masalah tertentu diterima sebagai
APENOIKS E
~-'AWABAN BAB 17
1. Sttesor jangka pendek menyangkut keluarga:
Suami pengangguran
Mendapatbantuan kesehteraan dan kemudian terancam dihentikan
Kehilangan Ann (kepindahan dari rumah)
Penyakit, hospitaiisasi, dan pemulihan Ruby barn-barn ini
Depresi dan pikiran bunuh diri Ruby
Stresor Jangka panJang menyangkut keluarga:
Campur tangan yang dirasa dari ibu John.
Jarak emosional dan kurangnya komunikasi di dalamkeluarga dan terutama di dalam hubungan
pernikahan.
Pergerakan geografis yang terus-menerus, dari satu komunitas ke komunitas berikutnya, sehingga
tidak ada jaringan sosial yang stabil dan cukup untuk dibentuk.
Partisipasi suami yang minimal dalam kehidupan keluarga dan kebiasaan rnabuk suami.
Kekuatan ke1uarga:
Adanya sistem dukungan sosial, walaupun sedikit: Menerima bantuan dari ldinik kese~atan jiwa,
Orang tua tinggal bersama dan minat ayah akan Lisa dan potensi keikutsertaan ayah yang lebih
2. Kemampuan orang tua untuk bertindak berdasarkan definisi objektif dan realistik terhadap situasi me
reka terbatas. Dalam hal campur ·tangan ibu John, mereka memersepsikan peristiwa sebagai masalah
yang tidak dapat mereka 'kendalikan. Mereka melihat masalah akibat perilaku ibu John; bukan situasi
yang mereka harus komunikasikan dengan satu sama lain dan dengan ibu John untuk' mendefinisikan
masalah dan mengidentifikasi cara menangani situasi yang menghasilkan kepuasan bersama. Data tidak
mengungkapkan persepsi orang tua tentang mengapa Ann dipindahkan atau mengapa bantuan kese
jahteraan dihentikan. Ruby secara pribadi menghambat situasi orang tua, merasa bahwa anak-anaknya
akan baik-baik saja tanpa dirinya dan tidak menginkan ia kembali.
3. a. Strategi koping fungsional: . '
Tidakada bukti penggunaan sttategi koping internal terkait sumber internal keluarga seperti semakin
besar ketergantungan keluarga, semakin meningkatkan pembagian perasaan dan pikiran, meningkatkan
aktivitas bersama, dan mengendalikan makna stresor.
Keluarga (Ruby dan kemudian keluarga) mencari sistein dukungan utama ketika masalah menjangkau
sejumlah krisis (klinik kesehatanjiwa). Tetangga, Ny. Law, telah membantu keluarga. Akan tetapi
keluarga, karena terus berpindah, tidak dapat membentukjaringan dukungan sosial yang adekuat.
b. Strategi koping disfungsional:
Pasangan menarik diri-pasangan tidak berkomunikasi terbuka dengan satu sama lain; suami menarik
din secara fisik dan keluarga dan melalui kebiasaan minurnnya.
Menggunakan penyangkalan terhadap masalah nyata keluarga. Mereka melihat campur tangan ibu
APENDIKS E
Jonifseoagar-masatiiIfUtama.Pen-g-gUIfa:an-mitos-keluargnepurar--sumberkonflik-inT1ampakllyata-.
Mitos keluarga, lebih khusus, ditunjukkan oleh ungkapan "kami adalah keluarga bahagia selarna ibu
John menjauh." _ .
4. Tingkat adaptasi keluarga buruk. Proses adaptasi bemlang karni telah membumk karen a stresor bemlang
dan bam serta cara keluarga yang tidak efektif menangani situasi yang penuh stres.
S. Ketidakmarnpuan koping keluarga-ditunjukkan oleh banyaknya penggunaan strategi koping disfung
sional, seperti suami menjauh adri keluarga dan mabuk, bukan menghadapi masalah; orang tua tid;lk
membahas masalahlkekhawatiran mereka dengan satu sarna lain dan dengan anak-anak (khususnya anak
tertua), dan penggunaan mitos keluarga.
6. Intervensi keperawatan keluarga untuk menangani diagnosis keperawatan ke\uarga di atas meliputi:
• Membantu keluarga mengatasi situasi yang penuh stres secara lebi\:l efektif dengan: Meningkatkan
sistem sosial keluarga (~embawa sosial informal-Ny. Law dan mungkin tetangga, ternan, keluarga
yang Jain~bersarna-sarna dengan orang tua untuk meningkatkan dukungan); mendorong keluarga
atau orang tua untuk terus menemui konselor di klini kesehatan jiwa dan mendorong orang tua untuk
mendiskusikan dengan konselor cara berkomunikasi dan berinteraksi dengan ayah suami; rujuk orang
tua ke pekerja sosial untuk membahas mengenai kehilangan bantuan kesejahteraan; dan rujuk orang
tua ke layanan perlindungan untuk membahas kepindahan Ann dari rumah.
• Memfasilitasi komunikasi dan kohesi keluarga. Mengajak anggota keluarga (orang tua-anak) ber
sarna-sarna berbagi perasaan dan pikiran. Mendorong komunikasi yang jujur dan terbuka di antara
anggota keluarga. .
• Membantu orang tua menggali persepsi mereka terhadap situasi yang penuh stres (berbagai stresor
-mereka) dan tindakan apa yang hams mereka lakukan. Membantu mereka untuk melihat kekuatanl
sumber dan membi ngkai ulang masalah dan distres mereka sehingga masalah tersebut dapat ditangani.
komprehensif, dan lebih realistik dan positif. Terutarna mendorong Tn. Nicholas untuk terlibat
dengan penyelesaian masalah bukan menarik diri.
7. a 8. b, c, dan e
9. a.7 b. 1 c.6 d.3 e. S f.4 g.2
10. Salah 11. Benar 12. Benar 13. b 14. c
IS. Semua memiliki derajat stres yang berbeda (lihat Tabel 17-2).
16. Strategi koping internal (dua):
a. Fleksibilitas peran. Kemarnpuan anggota keluarga untuk beradaptasi dengan pergeseran peran jika
perlu.
b. Ketergantungan kelompok keluarga. Semakin ketatlkaku struktur dan. pengendalian sub-sistem, se
makin besar derajat keterpaduanlkohesivitas dan keteraturan keluarga
c. Penggunaan humor. Memperbaiki sikap terhadap masalah dan memberi beberapakelonggaran dan
keringanan bagi situasi penuh stres.
d. Semakin sering berbagi bersama-sama. Meningkatkan upaya keluarga untuk membahas tentang
perasaan dan pemikiran, berpartisipasi dalarn aktivitas keluarga.
e. Normalisasi. Ketika dihadapkan dengan stresor jangka panjang, orang tua menormalisasi kehidupan
keluarga untuk meminimalkan gangguan ke\uarga terhadap_stresor.
f. Pengendalian makna masalah. Menafsirkan atim mendefinisikan perubahan atau peristiwa secara
realistik, dan objektif (ketika penguasaan kognitif terlibat). Pembingkaian uiang situasi secara lebih
positif.
g. Memecahkan masalah bersama. Keluarga dapat bersama-sama mendiskusikan suatu masalah, solusi,
dan mencapai konsensus.
a. Mencari informasi. Informasi yang bersangkutan dieari untuk mengatasi masalah yang ada.
b. Memelihara hubungan yang aktifdenganmasyarakat yang lebih luas. Hal ini merupakan karakteristik
gaya hidup yang lebih umum, yakni anggota keluarga mempunyai batasan dan secara tems menerus
mengambil bagian dan melibatkan diri mereka di dalam organisasi dan aktivitas masyarakat.
c. Mencari dan menggunakan dukungan sosial. Sistem dukungan sosial befungsi untuk menyediakan
dukungan dan bantuan apapun yang lebih umum atau kebutuhan dasar. Sistem dukungan sosial ini
terdiri dari teman. extendedfamily (keluarga besar), atasan, karyawan, tetangga, kelompok (termasuk
kelompok bantuan), organisasi dan agensi dan profesional.
d. Mencari dukungan spiritual. Jenis dukungan ini meliputi mengikuti kegiatan ibadah, ritual,
kepercayaan kepada Tuhan dan menghadiri gereja, kuil, mesjid, atau fasilitas keagarnaan Jainnya
bersarna-sarna sebagai keluarga.
17. Strategi adaptif disfungsional keluarga (empat):
APENDIKS E 5.97
-a.perTfaK:uke7iiirasaii·jJQSiiiigarvsuamf:iSffi:Dalam-berespons ternaaap'ffifstrlISiyang lerpenOam di
dalam. hubungan pemikahan dan perselisihan pemikahan pasangan. salah seorang pasangan
menyerang pasangannya.
b. Penganiayaan anak. Kekerasan fisiko pada umurnnya oleh satu atau kedua orang tua. terhadap satu
atau lebih anak mereka.
c. Mengambinghitamkan. Pemilihan satu atau lebih anggota keluarga yang diidentifikasi sebagai
masalah keluarga. Pemberian label negatif dan menimpakan eksploitasi peran tidak sehat pada
korbanlkambing hitam.
d. Penggunaan ancaman. Dengan menggunakan ancaman atau pengasingan dari pergaulan. pengusiran
atau tindakan yang bersifat merusak diri. keluarga menjaga anggotanya di dalam konformitasl
kesesuaian. Tindakan "keterpisahan" individu dengan demikian dibatasi.
e. Triangling. Masuknya pihak ketiga ke dalam hubungan diadik yang penuh stres ketika tingkat stres
mencapai titik di mana penurunan stres terlihat. Hal ini merupakan tindakan eksploitasi pihak ketiga
dan tidak menyelesaikan masalah dalam hubungan.
f. MilOS keluarga. Kepercayaan terbentuk dalam keluarga sendiri tentang pemenuhan keinginan. Hal
ini cenderung untuk menyembunyikan masalah yang nyata dan membatasi altematif dan sumber
pemecahan masalah.
g. Pseudomutualitas. Memelihara suatu keakrabanlkedekatan yang palsu atau pura-pura: Anggota
keluarga mempunyai kesukaran dalam menyatakan afeksi dan keakrabanlkedekatan. Akibatnya.
mereka menciptakan kebiasaan dan ritual yang menyebabkan respons kedekatan dan keakraban yang
patsu.
h. Otoritarianisme. Hal ini merupakan respons adaptifjangka panjang untuk mengatasi perasaan ketidak
berdayaan dan ketergantungan. Salah satu anggota keluarga menjadi dominator dan anggota yang
lain menjadi bawahan lainnya. Semuanya "hi lang" di dalam struktur keluarga jenis ini. karena tidak
ada kesempatan untuk mempelajari nilai negosiasi. diskusi. dan bagaimana berhubungan secara
efektif dengan orang lain tetapi juga menjadi otonomi.
18. b dan d .
19. a. E b. D c. D d. E e. E f. D g. D h. E i. F j. F k. F l. F
20. b. c. dan d 21. Pengabaian lansia.
~JAWABAN BAB 18
1. Walaupun kita ingin memvalidasi siapa yang dianggap "keluarga," jelas bahwa keluarga besar sangat
penting dan mungkin dianggap keluarga itu. Pada keluarga itu kita ketahui bahwa ada ibu dan kedua
. anaknya dan keluarga mereka. Lupe Lopez tampaknya memiliki anak lain mengenai siapa anaknya kita
tidak mendapatkan informasi. Panduan pengkajian etnik pada Tabel 8-6 digunakan untuk mengumpuI
kan informasi berikut:
• Identitas etniklras: Puerto Riko.
• Bahasa: Lebih menyukai berbicara bahasa Spanyol. Mereka sedikit berbicara Bahasa Inggris.
walaupun putri Jorge belajar berbicara bahasa Inggris dengan cepat di sekolah. Kecakapan bahasa
Lupe Lopez tidak diketahui. walaupun orang mengharapkan bahwa kelancaran penggunaan Bahasa
Inggrisnya terbatas karena merupakan bagian dari generasi yang lebih tua,
• Tempat kelahiran dan riwayat imigrasi: Puerto Riko. Keluarga Jorge Lopez datang dari Puerto Riko
satu tahun yang lalu dan menetap di Kota New York. Tidak diketahui tentang riwayat imigrasi ibu.
• Mobilitas wilayah: Hanya riwayat imigrasi di atas yang diketahui.
• Afili~ilkeanggotaan kelompok etnik. keanggotaan lingkungan sekitar, tampilan rumah. transisi
kehidupan keluarga atau pandangan keluarga mengenai sejauh mana mereka diterima di komunitas
atau dipengaruhi oleh diskriminasi: Tidak ada satu pun diketahui mengenai informasi ini; khasnya
orang Puerto Riko tinggal di Iingkungan padat di Kota New York dan menghadapi diskriminasi
pekerjaan.
• Keyakinan dan praktik kesehatan budaya: Tidak diketahui. namun kita mengetahui bahwa keluarga
besar tidak percaya Lupe terkena diabetes. Mereka percaya Lupe mengalami penyakit "gula". suatu
istilah lain dari diabetes dan penyakit jiwa ("nervios") yang disebabkan kontlik keluarga di rumah.
Apakah ini merupakan ketidakpercayaan atau kesalahpahaman pada pengobatan Barat atau istilah
medis? Jorge menyatakan bahwa keluarga ingin membawa Lupe ke rumah dan mengonsultasikan
keluarga ke yerbero (ahli herba) dan ahli spiritual (espiritista atau santero). Mereka adalah orang
yang mendapat pengetahuan mereka dari roh dan mengobati penyakit berdasarkan instruksi dari roh.
Herba. losion. krim. dan masase juga sering kali digunakan (Spector, 2000).
APENDIKS E
iT. Perbedaan-agama:
c. Perbedaan keJas sosial {sejumlah besar pekerja agrikultural dan buruh bermigrasi).
d. Praktik diskriminasi dan pemisahan orang Amerika.
e. Kedekatan orang Meksiko-Amerika dengan Meksiko, sehingga orang Latin dapat menyebrang ma
suk dan keJuar dengan sering. Akibatnya hal ini memperkuat ikatan mereka dengan Meksiko dan
mengurangi kebutuhan mereka untuk menjadi terJibat dengan beberapa institusi di Amerika Serikat.
6. Salah (Familisme merupakan identifikasi kuat orang Latin dan komitmen mere"ka terhadap keluarga
mereka).
7. Benar.
8. Salah (Bukti memperlihatkan bahwa ayah-suami mungkin tidak pernah memegang kekuasaan absolut
sebagai situasi normatif. Walaupun otoritas utama pria berkurang, kebanyakan keluarga Meksiko
Amerika masih didominasi pria.)
9. Benar. 10. a, b, dan d
11. Area Nilai tradisi orang Latin
Keluarga Orang Latin lebih rnengutamakan keluarga daripada diri sendiri.
Pekerjaan Pekerjaan tampak sebagai sesuatu yang dibutuhkan agar dapat
hidup. Pengalaman hidup Jainnya (pengalaman sosial dan emosional)
lebih dihargai, daripada pekerjaan.
Materialisme Objek material dipandang penting dan bukan sebagai akhir dari hal
itu sendiri. Status sosial dan prestise lebih mungkin didapat dari
kemampuan untuk mengalami sesuatu secara intelektual dan
emosional. Hubungan sosial dan keluarga lebih penting dari
akurnulasi kekayaan.
Waktu Dan ketetapan waktu Waktu adalah pemberian yang dinikmati. Ketepatan waktu bukan
merupakan nHai moral yang penting seperti yang berlaku pad
amasyarakat AS.
. Hubungan interpersonal Orang Latin menghargai diplomasi, hubungan sosial dan ramah
tamah, serta kebijaksanaan. Mereka peduli tentang menunjukkan
rasa horrnat dan ekspresif sec.ara emosional, lebih detail, dan tidak
langsung dalam komunikasi mereka.
12. Salah (Perubahan yang paling besar adalah berkurangnya otoritas suami-ayah dan peningkatan egalita
rianismelkesejajaran).
13. Salah (Dua pola membesarkan anak utama adalah bahwa sosialisasi dengan jelas terkait peran gender
dan anak diajarkan untuk menghorrnati ayah, orangyang lebih tua, dan figur otoritas).
14. Salah (Etika resiprositasltimbal balik berkaitan dengan sistem kewajiban, dukungan, dan bantuan ber
Sama di dalam keluarga besar).
15. 1. a 2. d 3. f 4. b s.c 6.e
16. a. Mal de ojo d. Caida de La mollera
b. Penyakitjiwa e, Mal PUesto
c.Empacho f. Susto
17. a. A b. A c. B d. B e. B f. A
18. Strategi koping keluarga: Mencari dukungan sosial dari keluarga besar dan dukungan spiritual. Implikasi
~~ ,
a. Jika strategi koping ke1uarga yang berasal da,ri kebudayaan tidak digunakan, kaji penggunaan stra
tegi koping lainnya yang mung kin bagi keluarga.
b. Dukung strategi koping keluarga.
c. Jika keluarga tidak mempunyai strategi koping yang berpola budaya utama yang tersedia.dan kelu
arga mengalami frustrasi karena hal yersebut, upayakan untuk membantu keluarga mendapat du
kunganlbantuan yang diperlukan. Juga, keluarga harns diidentifikasi sebagai keluarga yang berisiko
tinggi mengalasi masalah adaptasi.
FIIJAWABAN BAB 19
1. Bentuk keluarga:-extended family (ibu, tiga putrinya, dan nenek) merupakan bentuk keluarga yang
umum di antara kulit hitam Amerika, khususnya jika sumber dan layanan yang langka harns dibagi.
Ann, nenek, dapat mePlenuhi kebutuhan akan pengawasan anak dan mengerjakan pekerjaan rumah,
sementara ibu bekerja puma waktu. Kita tidak tabu apakah keluarga memiliki sumber pendapatan lain
selain gaji ibu, namun, pada semua kasus, pendapatan mungkin margi!1a1/pas-pasan dan bentuk keluarga
APENDIKS E
penyedia layanan kesehatan, dan berespons empati, peka, hormat, dan penuh perhatian dalam ber
Pt;.JAWABAN BAB 20
I. Area pengkiijian ( dari Tabel 20-3):
a. Bahasa percakapan: Bahasa Inggris diasumsikan karena keluarga telah tinggal di AS selama beberapa
generasi.
b. Lama waktu tinggal di Amerika Serikat: Ke\uarga tinggal di AS sejak tahun 1924. Seperti kebanyakan
orang Jepang-Amerika, keluarga ini telah pindah ke AS beberapa dekade yang lalu.
c. Identitas etnik: Kita tidak mengetahui bagaimana keluarga mengidentifikasi diri mereka (data hHang).
Kita dapat berasumsi bahwa mungkin ada perbedaan di dalam identifikasi yang bergantung pada
generasi.
d. Penggunaan metode penyembuhan tradisional. Hal ini tidak disebutkan di sketsa. Dikatakan bahwa
informasi diperoleh dengari menanyakan apakah keluarga telah mencoba herba atau cara lain untuk
membantu memulihkanfraktm yang dial ami Helen. Perawat keluarga harns mendekati isu ini dengan
penuh hormat dengan sikap menerima, sehingga keJuarga tidak merasa pengobatan tambahan yang
mereka gunakan tidak dipandang rendah. Perawat juga ingin mencari tahu siapa saja yang menyusun
teluarga. Dari sketsa, tampaknya extendedjamily (y.i. tiga anak Helen dan keluarga inti mereka),
dengan Helen tinggal bersama Bill dan keluarganya serta kakak perempuannya dan keluarga mereka
2. Strategi koping keluarga yang utama menggunakan dukungan sosial dari extended/amily (dan menarik
bersama-sama-kohesivitas yang lebih besar selama periode kebutuhan dan keragaman). Bukti yang
terlihat: (1) Helen pindah bersama anak laki-Iakinya dan keluarga suaminya setelah suaminya mening
gal; (pengaturan pemberian asuhan yang dibuat, yakni tiga anak Helen dan istri Bill bersama-sama
mengasuh Helen.
3. a. Familisme: Manfaatdan sentralitas keluarga tampak pada cara keluarga bersama-sama mengasuh
Helen dan cara .
b.. Kepatuhan kepada orangtua: Keluarga Ogawa' memegang nilai yang kuat dan rasa kewajiban ter
c. Menghormati orang yang lebih tua: Pemberian asuhan oleh anggota keluarga juga menunjukkan rasa
d. Saling ketergantungan dan timbalbalik (resiprositas): Etika timbal balikfresiprositas dan kewajiban
e. Etika kerja yang kuat: Semua orang dewasa bekerja. dan Helen sedang bekerja sampai hari ketika ia
b. Memberikan dukungan emosional kepada anggota keluarga dewasa atas pemberian asuhan mereka;
memberikan pujian atas perhatian dan kasih sayang mereka dalam merawat ibU/ibu mertua mereka.
c. Memberikan pendidikan kesehatanmengenai ADLs, bantuan mobilitas. diet, dan regimen peng
obatan.
d. Membuat rujukan: Kc\uarga mungkin membutuhkan informasi mengenai sumber komunitas yang
sesuai dengan etnik bagi Helen dan keluarga. Perawat harns memeriksa sumber apa yang tersedia dan
5: Orang Asia-Amerika, juga disebut Asia dan penduduk Kepulauan Pasifik, adalah orang dari negara dan
kebudayaan di Asia, sUb-benua India, dan kepulauan Samudra Pasifik, meliputi Somoa dan Hawaii. Tiga
kelompok populasi Asia-Amerika di Amerika Serikat adalah orang Cina- Amerika, Filipina-Amerika,
dan Jepang- Amerika (orang Asia India melebihi jumJah orang Korea- dan Vietnam-Amerika).
6. Mengubah pola deinografik: Orang Asia-Amerika secara proporsional merupakan keJompok minoritas
etnik dengan pertumbuhan tercepat di Amerika Serikat. Gambaran populasi terbarn: Orang Asia
Amerika menyusun 4% populasi AS.
7. Seinua benar (a-c)
8. Liliat Tabel 20-2. Bergantung pada nilai-nilai tertentu, banyak implikasi praktik dapat diidentifikasi.
APENDIKS E
Adaptasi Keluarga. Suatu proses ketika keJuarga terlibat dalam posisi, kekuasaanreferen (model peran). kekuasaan sumber.
respons langsung terhadap tumutan stresor yang luas dan kekuasaan ahli. penghargaan, kekuasan memaksa atau domi
menyadari bahwa perubahan sistemik dibutuhkan dalam unit nansi, kekuasaan informasional. dan kekuasaan afektif.
keluarga. untuk mengembalikan stabilitas dan kesejahteraan Diferensiasi (Pembedaan). Keeenderungan keluarga untuk ber
keluarga. Juga didefinisikan sebagai suatu hasil atau tingkat kembang dan bertumbu~ sedemikian rupa sehingga pertum
keluarga memfungsikan keluarga. buhan menyebabkan sistem menjadi lebih kompleks, spesi
Adaptasi: Suatu proses mengelola tuntutan 'stresor melaJui peng fik, dan mendikriminasL
gunaan sumber. koping. dan strategi penyelesaian masalah. Dual earner family. Suatu keluarga inti yang memiliki orang lua
Advokasi pasien. Adeokasi pasien memandang bahwa pasien atau anggota keluarga yang dewasa bekerja baik puma alau
itu seharusnya mengetahui apa yang diharapkan dan apa hak paruh waktu. .
hak yang dipunyai. dan kemudian menunjukkan keberanian Empati kebudayaan. Suatu atribut praktisi yang kompeten se
dan kesediaan untuk melihat bahwa sistem kita tidak eara kebudayaan, yaitu praktisi mampu mengomunikasikan
meneegah pasien mendapatkan hak terse but. suatu pemahaman tentang kebudayaan klien.
Akulturasi. Suatu proses sosial-budaya ketika seseorang ter Etnisitas. Kesamaan leluhur, asal kebangsaan dan riwayat kebu
papar dari satu kelompok kebudayaan ke kebudayaan lainnya dayaan sertil sosial.
membuat perubahan dalam kedua kebudayaan tersebut. wa Extendedfamily.. Keluarga inti dan orang lainnya yang memiliki
laupun arah perubahan'lebih besar pada orang yang berpin hubungan, yang sering kali merupakan anggota keluarga asal
dah ke kebudayaan tuan rumah. dari satu keluarga inti pasangan. Anggota keluarga ini meru
Alat ,penilaianbahaya kesehatan. Pada suatu alat penilaian pakan "kerabat" dan dapat meliputi kakek/nenek, paman.
bahaya kesehatan. risiko total terhadap suatu klien diper bibi, keponakan, serta sepupu. ,
kirakan dengan mengidentifikasi rerata risiko penyebab Fungsi afektif. Salah satu fungsi keluarga. berhubungan dengan
utama penyakiVkematian menurut usia. jenis kelamin. dan pemenuhan kebutuhan psikologis anggota keluarga.
kelompok ras sendiri. ' Fungsi keluarga. Lima tuju~ keluarga yang harus dipenuhi
Asimilasi. Suatu proses sosiobudaya ketika seseorang dari saW keluarga agar keluarga berfungsi dengan efektif. Lima fungsi
kebudayaan beraJih ke kebudayaan lainnya dan turut meng keluarga tersebut adalah fungsi afektif, sosialisasi dan pOsisi
adopsi atribut kebudayaan tuan rumah. sosial, perawatan kesehatan, reproduktif. dan ekonomi.
Aturan keluarga. Peraturan spesifik keluarga'mempertahankan Genogram keluarga. Suatu diagram yang menggambarkan
perilaku apa yang dapat diterima dan apa yang tidak dapat asal-usuJ atau pohon keluarga. yang digunakan 'sebagai alat
diterima. pengkajian utama dalam bekerja dengan keluarga.
Batasan. Alat penghubung atau titik kontak antara satu sistem . Healtl,y People 2000, 2010. Publikasi ini mewakili prakarsa
dan sistem lain, yaitu, antara sistem dan subsistemnya serta bangsa yang dijalankan oleh U:S. Department of Health and
suprasistem. Human Services untuk menetapkan tujuan dan prioritas
Bikultural (dua kebudayaan). Keikutsertaan yang bermakna untuk memperbaiki kesehatan bangsa.
dari oratlg-orang di dalam dua sistem kebudayaan dan sering Holisme atau nonsumativitas. Suatu konsep konfigurasi dasar
kali memerlukan dua set perilaku dan eara pikir. yang menandakan suatu sistem yang memiliki sifat keselu
Bimbingan antisipatif. Ajaran yang memberiknn keluarga ruhan (atau nonsumavitas) (mis., "keseluruhan adalah lebih
informasi mengenai apa yang diharapkan yang berkaitan besar dari penjumlahan bagian-bagiannya").
dengan peristiwa yang akan datang, masalah/isu potensial, Homeostasis. Mekanisme dan hasil akhir sistem regulasi diri
atau fase perkembangan anak selanjutnya. yang membantu sistem untuk menyeimbangkan dan mengen
Cohabiting family. Keluarga yang terbentuk ketika pasangan dalikan input serta output melalui Iingkaran umpan balik.
heteroseksual tinggalbersama tanpa menikah . Sistem berada dalam keadaan seimbang. tetap, atau ekuili
Cultural ililposition. Menindih keyakinan dan praktik kebu brium. .
dayaan sendiri di atas kebudayaan orang lain. Hubungan kOinplementer. Hubungan antara dua orang yang
Dasar kekuasaan. Sumber yang menghasiIkan kekuasaan ang menunjukkan perilaku yang bl!rlawanan; satu orang memim
gOla keluarga. Contoh dasar kekuasaan adalah otoritas atau pin, kepribadian dominan dan pembuat keputusan, sedang
603
604 GLOSARIUM
606 GLOSARIUM
vensi keperawatan yang telah dibentuk dan distandardisasi normatif didefinisikan dan diharapkan mengemban posisi
oleh suatu tim perawat dan Universitas IOWA. sosial yang dihetikan.
Nilai keluarga. Suatu sistem gagasan, sikap, dan keyakinan Perjalanan atau siklus kehidupan keluarga. Perubahan di
tentang harga suatu kesatuan atau konsep yang secara sadar dalam interaksi dan hubungan yang terjadi di antara anggota
atau tidak sadar mengikat anggota keluarga bersama-sama keluarga di sepanjang waktu.
dalam kebudayaan yang umum, . Persepsi keluarga. Penafsiran anggota keluarga secara sendiri
Nilai. Suatu keyakinan yang bertahan lama bahwa model tingkah atau bersarna-sarna terhadap pengalarnan mereka.
laku yang spesifik atau berakh-imya keadaan eksistensi lebih Perspektif ekologis. Pendekatan ini menguraikan sistem yang
disukai daripada model tingkah laku yang berlawanan atau berinteraksi dan hubungan serta pengaruh sistem terse but
berkebalikan atau akhir keadaan eksistensi. terhadap satu sarna lain dan terhadap keseluruhan sistem.
NOC. Nursing Outcomes Clasijication. Suatu klasifikasi hasil Perubahan barisan pertama. Suatu jenis perubahan yang
akhir yang berhubungan dengan diagnosis dan intervensi spesifik, yaitu sistem itu sendiri tetap tidak berubah sementara
keperawatan yang telah diteliti dan dikembangkan oleh tim bagiannya mengalarni beberapa tipe perubahan.
perawat dati Universitas Iowa. Perubahan sasaran kedua. Suatu jenis perubahan yang spesifik.
Norma. Pola petilaku dianggap sebagai kebenaran yang diten yaitu ada perubahan nyata di dalam aturan yang mengatur
tukan masyarakat dan sedemikian rupa. yang didasarkan sistem itu (mis.• keluarga) dan. oleh karena itu, sistem diubah
Output. Bentuk energi, mateti, atau informasi yang dilepaskan Perubahan siklus kehidupan. Salah satu' dari kerangka
ke dalarn Iingkungan oleh sistem segera setelah diproses perkembangan keluarga yang menggarnbarkan tiga fase
,tentu·;(mis., pemikahan, kelahiran anak pertama) di dalam Pola respons-kebutuhan. Konsep ini menjelaskan sejauh mana
keluarga yang memicu masing-masing siklus kehidupan anggota keluarga merasakan kebutuhan anggota keluarga
., 'keluarga, Penanda ini menuntut perubahan dan adaptasi yang yang lain dan berupayauntuk memenuhi kebutuhan anggota
Pencegahan primer. Promosi kesehatan dan pencegahan spe Praktik 'keperawatan keluarga. Pemberian asuhan kepada
sjfik atau tindakan perlindungan kesehatan. Tindakan pence kel.uarga dan anggota ke1uarga dalam situasi sehat dan sakit.
gatlan dan perlindungan spesifik juga disebut sebagai pen Proposisi/dalil. Pemyataan hubungan yang menjelaskan atau
c~gahan penyakit atau pemeliharaan kesehatan. mengaitkan konsep dalarn suatumodel konseptual atau
Pencegahan tersier. Tahap pemulihan dan rehabilitasi. Tahap dilengkapi dengan pendefinisian keluarga oleh perawat.
'ini dirancang untuk meminimalkan disabilitas klien dan bukan individu sebagai unit asuhan.
memaksimalkan tingkatan fungsi dan kesejahteraannya. Refteksivitas diri. Menguraikan suatu karakteristik sistem
Pendekatan Untas budaya/transkultural. Pendekatan ini pada , keluarga yang menyatakan keluarga memiliki kecenderungan
praktik diadopsi dari antropologi. Pendekatan ini membe dan kemarnpuan untuk membuat diri mereka dan petilaku
rikan gambaran perbandingan yang luas dan sifat dan peri ,mereka sendiri menjadi fokus pemeriksaan dan sasaran
laku man~sia dan merupakan dasar bagi keperawatan trans penjelasan.
kultural. Relativisme kebudayaan. Memiliki perspektif yang dianut
Penerima. Di dalam teori komunikasi, hal ini mengacu pada bahwa satu bibudayaan tidak lebih rendah atau lebih tinggi
sasaran orang (pengirim) yang sedang berupaya untuk mengi dari kebudayaan lainnya dan tidak terdapat' skala tunggal
rlmkan suatu pesan kepada orang lain (penerima). untuk mengukur nilai kebudayaan.
Pengirim. Di dalam teorl komunikasi, istilah ini mengacu pada Rencana' pulang. Proses perencanaan dan tindakan implemen
orang yang sedang mencoba untuk megirimkan suatu pesan tasi yang akan memastikan kelancaran perpindahan klien
kepada orang lain. dari satu lingkungan pelayanan kesehatan ke lingkungan lain
gahan primer yang digunakan untuk menurunkan peinajanan Saling asuh. Suatu komitmen~ dasar anggota keluarga untuk
seseorang, keluarga, atau komunitas terhadap akibat yang mencapai hubungan keluarga yang akrab memuaskan secara
pada probabilitas kejadian yang akan datang. Saling berhubungan. Karakteristik sistem yang menyatakan
Peran keluarga. Ini merupakan kelompok perilaku yang formal bahwa semua tindakan dan perilaku di dalarn sistem tidaklah
(nyata) dan informal (terselubtmg) karena posisi yang her terlsolasi dari lingkungan tempat perilaku tetjadi.
heda di dalam keluarga. Peran formal adalah eksplisit dalam Saluran. Di dalam teori .komu~ikasi. hal in! berhubungan dengan
struktur keluarga dan peran informal sering kali tidak jelas, alur pesan dikomunikasikan.
GLOSARIUM 607
SelJ?illfiliing prophecy. iikalndividudi"beriiabei negatif atau Suprasistem. Di dalam kasus keluarga, dan seperti yang di
atribut stereotipe. mereka mulai inemereayai tentang tin gunakan dalam buku ini. istilah ini merujuk pada konteks
dakan dan diri mereka sendiri yang sesuai dengan harapan sosiopolitik global dan bangsa· guna pemfungsian makro
tersebut. . sistem dan mikrosistem keluarga.
Sibemetika. Suatu ilmu yang berkaitan dengan teori komunikasi Syok kebudayaan. Suatu kondisi keUka seseorang, dalam
dan pengendalian. berespons terhadap Iingkungan yang sangatberbeda bahwa
Siklus Kehidupan spiral. Suatu model perkembangan yang me objek dan pengalaman yang berarti digantikan oleh objek
masukkat;l . tugas perkembangan yang tumpang tindih dari dan pengalaman yang' berasal dari kebudayaan berbeda.
anggota keluarga individu dengan tugas perkembangan merasa bingung dan tersesat.
masing-masing generasi di dalam keluarga. Tahap. keluarga. Suatu interval waktu ketika struktur dan
Sistem Omaha. Suatu sistem klasifikasi diagnosis permasalahan interaksi hubungan peran di dalam keluarga seeara kualitatif
klien yang dikembangkan oleh Visiting Nurse Association of dan kuantitatif berbeda dari periodelain.
Omaha. Ada tiga komponen Sistem Omaha: skema klasifikasi Teori kritis. Suatu perspektif yang berhubungan erat dengan
reneana. skema intervensi. dan skala peringkat masalah paradigma penelitian dan teori feminis yang menyertai.
untuk-hasil akhir. Fokus adalah pada mempertanyakan ideologi terbaru. dan
Sistem perawatan kesehatan tradisional. Sistem perawatan mencari keadilan sosial serta kebebasan dari penindasan bagi
kesehatan orang awam-suatu sistem perawatan kesehatan semua orang. Dasar penelitian dalam teori kritis dapat disebut
yang.ada dalam kebudayaan. Sistem ini merupakan sistem penelitian tindakan sosial.
perawatan kesehatan yang memiliki orientasi non-Barat dan Teori perkembangan. Suatu kerangka yang berfok!lS pada
nonilmiah. perubahan keluarga, sering disebut sebagai poJa kehidupan
Sistem sosial. Suatu model organisasi sosial; merupakan suatu keluarga. Teori ini merupakan pendekatan untuk mencari
sistem hidup yang memiliki keseluruhan unit yang berbeda dan menjelaskan perubahan di dalam sistem keluarga. yang
dari Iingkunganya melalui batasan yang didefinisikan seeara meneakup perubahan dalam interaksi dan hubungan di antara
jelas. anggota keluarga yang terjadi sepanjang waktu.
Sistem terbuka. Karakteristik sistem yang berinteraksi dengan Teori sistem umum. Teori utama yang merupakan suatu eara
·lingkungannya melalui penerimaan input dan pelepasan out menjelaskan suatu unit. seperti keluarga .karena unit ini
put. Menurut definisi. semua sistem kehidupan adalah sistem berhubungan dan berinteraksi dengan sistem lain. Teori ini
terbuka. . . merupakan teori organisasi yang menyangkut-pembelajaran
Sistem tertutup. Karakteristik suatu sistem yang menguraikan dan menjelaskan eara suatu isu bersama-sama saling
masing-masing unsur sistem sebagai unit privasi. tidak ber . berhubungan bukan dengan menganalisis isu mereka
. gantung pada lingkungan yang terus-menerus bertukar umuk sendiri.
. kelangsungan hidup. Teori.struktural-fungsionaLSuatukerangka utama sosiologi,
Sistem. Suatu unit sasaran yang diarahkan yang tersusun dari yaitu keJuarga dipandang· sebagaisistem sosial terbuka dan
bagian yang saling berinteraksi dan bergantung yang bertahan suatu subsistem dalam masyarakat. memenuhi kebutuhan
selama peri ode waktu tertentu. masyarakat yang lebih luas dan kebutuhan anggota
keluarga. .
SoSialisasi. Suatu proses seumur hidupketika individu seeara
Teoriterapi keluarga. Suatu kelompokteori yangmeneampurkan
bersinambung mengubah perilaku mereka dalam berespons
terhadap pola lingkungan seeara sosial yang mereka alami; teori dan praktik teori Hmu sosial keluarga. Keluarga
proses ketika manusia mendapatkan pala karakteristik seeara menjelaskan dinamika daJam ke!uarga bermasalah untuk
sosial; peran utama kehiarga dalam masyarakat adalah mengubah arah positjf.
sosiaIisasi anak-anak sehingga mereka belajar beiperilaku Teori. Seperti model konseptual, suatu teori adalah juga terdiri
yang dapat diterima dan bagaimana berfungsi sebagai orang atas konsep dengan proposisi yang menjelaskan hubungan di
dewasa dalam masyarakat mereka. antara konsep itu. Akan tetapi, suatu teori biasanya kurang
Streotipe. Kurangnya pengenal an dari perbedaan atau pemberian abstrak dibandingkan suatu model konseptual.
Teritori rumah. Suatu area tempat keluarga seeara relatif
label individu.
Stres. Respons atau keadaan ketegangan yang disebabkan oleh memiliki lebih banyak kebebasan perHaku dan rasa
stresor atau tuntutan yang dirasakanlaktual yang tetap tidak pengendalian serta kekuasaan baik pada area tersebut maupun
terkelola. anggotanya.
Stresor keluarga. Pemieu agen penghasil stres. yaitu peristiwa Tugas perkembangan keluarga. Tanggung jawab pertumbuh
atau pengalaman interpersonal (di dalam alau di luar kelu an yang harus dicapai oleh keluarga. selama tahap per
arga). ekonomi. atau sosial-budaya. kembangan masing-masing sehingga memenuhi kebutuhan
biologis. desakan kebudayaan, dan aspirasi serta nilainya
Stresor. Agen pemicu atau pemrakarsa yang mengaktifkan pro
sendiri.
ses stres.
Umpan balik. Proses suatu sistem yang memantau bagian
Struktur keluarga. Bagaimana dimensi bagian dalam keluarga
internal dan respons lingkungan terhadap perilaku (output)
diorganisir. Empat dimensi struktural internal adalah ke
dan mengakomodasi atau menyesuaikan perilakunya secara
kuasaan dan pembuatan keputusan. peran. nilai, dan komu
tepat.
nikasi keluarga.
REFERENSI
Aamodt, A. M. (1978). Culture. In A. L. Clark (Ed.), Culture, Ahrons. C. R (1980, November). Redefining the divorced family.
childbearing and health professional·s. Philadelphia: Davis. A conceptual framework. Social Work, 437-441. .
Abernathy, W. J., & Schrems, E. L. (1971). Distance and healthy Ahrons, C. R., & Perlmutter, M. S. (1982). The relationship
services-Issues of utilization and facility choice for between former spouses: A fundamental subsystem in the
demographic strata (Research Paper No. 19). Palo Alto, CA: remarriage family. In J. C. Hansen & L. Messinger· (&Is.),
Stanford University graduate School of Business. Therapy with remarriedfamities. Rockville, MD: Aspen.
Abma, J., Chandra, A., Mosher, W., Peterson, L., & Piccinino, L. Akande, A., Van Wyk. C., & Osagie. 1. (2000). Importance of
(1997). Fertility. family planning and women's health: New. exercise and nutrition in the prevention of illness and the
data from the 1995 health survey offamily growth. Vital and enhancement or health. Education, 120(4). 758-773.
Health Statistics (Series 23, no. 9). Retrieved on August 3, AI-Anon Family Groups. (2000). Alcoholism: Thefamilydisease.
2001, from the World Wide Web. Available at www.cdc.govl Virginia Beach, VA: Author.
nchslfastatslpdflsr23_19.pdf Aldous, 1. (1974). The making offamily.roles and family change.
Ackerman, N. (1996). The psychodynamics offamily life. New Family Coordinator. 23(2), 232-237.
York: Basic Books. Aldous, J. (1978). Family careers: Developmental change in
Ackley. B., & Ladwig, G. (2002). Nursing diagnosis handbook: families. New York: Wiley.
A guide to planning care. St. Louis: Mosby. Aldous, J. (1996). Family careers: Rethinking the developmental
ACP-ASIM. (2001). No Health insurance? Its enough to make perspective. Thousand Oaks, CA: Sage.
you sick. Available at www.acponline.orgluninsured. Alexander. 1. S.• Younger. R E., Cohen. R. M., & Crawford. L.
Adams, B. N. (1971). The Americanfamity. Chicago: Markham V (1988). Effectiveness 'of a nurse-managed program for
Publishing. children with chronic asthma. Journal ofPediatric Nursing.
Adams, B. N. (1980). The family: A sociological interpretation. 3,312-317.
Boston: Houghton Mifflin. Alfaro-leFevre, R (2001). Applying nursing process.
Philadelphia: Lippincott-WilliamslWilkins.
Adams. B., & Adams, D. (1990). Child care and the family. In
Allen, C. E. (1994). Families in poverty. Nursing Clinics ofNorth
National Council on Family Relations, 2001: Preparing
America, 29(3), 277-393.
families for the future (pp. 18-19). Minneapolis, MN: Bolger
Allen, K. R., & Demo, D. H. (1995). The fru:nilies oflesbians and
Publications.
gay men: A new frontier in family research. Journal of
Aday. L. A., & Eich horn, R. (1972). The utilization of health
Marriage and the Family, 57, 111-127.
services: Indices and correlates-A rese~rch bibliography
Allen, K. R, Fine, M. A., Denmo, D. H. (2000). An overview of
(Publication No. [HSMI 73-3003). Washington, DC:
family diversity: Controversies, questions, and values. In D.
Department of Health, Education and Welfare, National
H. Demo, K. R Allen, and M. A. Fine (Eds.), Handbook of
Center for Health Services Research and Development.
family diversity. (pp.l-14). New York: Oxford University
African:American Monitor (1999, November 8). A barometer of Press.
black America. Newsweek, 18. Allen, K. R (1997). Lesbian and gay families. In T. Arendell
Agbayani-Siewert, P., & Revilla. L. (1995). Filipino Americans. (Ed.), Contemporary parenting: Challenges and issues,
In P G. Min (Ed.), Asian Americans: Contemporary trends understanding families, Vol. 9 (pp. 196-218). Thousand
and issues.(pp. 13.1-198). Thousand Oaks, CA: Sage. Oaks, CA: Sage.
Agency for Health Care Policy and Research. (1996). Racial and Allen, K. R and Demo, D. 11.(1995). The families of lesbians
ethnic differences in heaith 1996. Available at www.meps. and gay men: A new frontier in lands research. Journal of
achpr.gov. Marriage and the Family, 57(1), pp. 111-127.
Agnew, R., & Huguley, S. (1989). Adolescent violence toward Allender, J. A., & Spradlev, B. W. (2001). Community health
parents. Journal of Marriage and the Family, 51(3), 699 nursing: Concepts and practice (5th ed.). Philadelphia:
711. . Lippincott.
609
610 REFERENSI
Alonso-Zaldiver, R., & Fields, R. (2001, March 9). Latino. Asian AmericanNursesAssocbilon.~DivTSIon oil-Mliiernaraiiir Cfiilil
populations rise sharply. Los Angeles Times, pp. A 1. A16. Health Nursing Practice. (1983). Standards of maternal al/d
Alter, J. A. (2001. January IS). A well-timed "traffic" signal. child health nursing practice. Kansas City. MO:Author.
Newsweek. Available at www.aap.orglpolicyI104./ulIll. American Nurses Association. Division on Psychiatric Mental
Amato, P., & Rczac, S. (1994). Contactwith nonresident parents, Health Nursing Practice. (1982). Standards of psychiatric
interparental conflict, and children's behavior. Journal of and mental health nursing practice. Kansas City, MO:
Family/sues, IS, 191-207. Author.
American Academy of Pediatrics (AAP). (1989). Confidentiality American Nurses Association, Task Force on Case Management.
in adolesc~nt health care. AAP News. Retrieved from the (1988). Nursing case managemellt. Kansas City, M0:
World Wide Web on August 3, 200 I ..available at www.aap. Author.
orglpolicylJ 04.html. Ames, K. (1992, March 23). Domesticated bliss: New laws are
American Academy of Pediatrics committee on Infectious making it official for gay and live-in couples.Newsweek. 40.
Diseases. (2001). Recommended childhood immunization Anderson, E.• & Koblinsky. S. (199S). Homeless policy: The
schedule-United States, January-December 200 I. Pediatrics, need to speak to families. Family Relations. 44, 13-J8.
107(1),202-204. Anderson, K. E. (1972). jmroductioll to comilllwication theory
American Academy of Pediatrics. (1995). Ca rillg for your school alld practice. San Jose. CA: Cummings.
age child. Ages S to 12. New York: Bantam Books. Angerson, K.. & Tomlinson. P. (1992). The family health system
American Association of Retired Persons. (1990). A profile of as an emerging paradigmatic view for nursing. image, 23(1).
otder) Americans.J990. Washington, DC: Author. 57-63.
American Association of Retired Persons. (I 993). A profile of Anderson. R., & Carter. I. (1974). HlIlllall behavior in the social
01( 10. fold/ca caos, 1992. Washington, DC.: Author. ellvironment-A social systems approach. Chicago: Aldine.
American Association of Retired Persons. (1999). Sex What's age Andrews, M. M. (l99S). Transcultural nursing care. In M. M.
got to do with it? Retrieved from the World Wide Web on . Andrews & 1. S. Boyle (&is.), Trallsculfl/ral concepts ill
August 3, 2001. Available at www.aarp.orglpresslI9991 nursing care (2nd ed.) (pp. 49-96). Philadelphia: Lippincott.
.. nr080399.html. Andrews, M. M.. & Boyle. 1. S. (&is.). (1995). Trallsclllwral
Americanf\ssociation of Retired Persons. (2000). AARP Survey: concepts illllllrsillg care (2nd ed.). Philadelphia: Lippincott.
'.Grandparents. grandchildren have strong bond. visit often. Aneshensel, C. S.• Pearlin. I.. L, Mullah, J. T., Zarit. S. H.. &
Retrieved from the World Wide Web on August 3. 2001. Whitlatch, C.J. (199S). Profiles illcaregil'ing: The ullexpected
Available at www.aarp.orglpressI2000lnrOl0400.html. career: Sail Diego: Academic Press.
AntericanDental Association. (1988). Seal OIU decay. Chicago: Angel. R. (1-985). The health of the Mexican origin population.
ADA-Division of Communications. In R. De La Garza, et al. (&is.), The Mexican American
Antcric?nNurses Association. (1980). Social policy statement. experience: All il!!erdisciplillary all1hology (pp. 410-426).
Kansas City, MO: Author. Austin, TX: University of Texas Press.
American Nurses Association. (1987). Standards of primary
Annie E. Casey Foundation. (1999). Kids COli/it data book.
health care practitioner: Kansas City, MO: Author.
Baltimore, MD: Author.
American Nurses Association. (1988). Rehabilitation nursing:
Scope ofpractice. Kansas City, MO: author. Antonovsky, A. (1979). Health. stress and coping. San Francisco:
American Nurses Association. (1992). Nursing's agenda for Jossey-Bass.
health care refon/!. Washington. DC: Author. Antonovsky, A. ( 1994). The sense of coherence: An historical
American Nurses Association. (I995a). Nursing's Social Policy and future perspective. In H. I.. McCubbin. E. A. Thompson.
Statements. Kansas City, MO: Author. A. I. Thompson, & 1. E. Fromer (&is.). Sellse ofcoherence.
American Nurses Association. (I 995b). Scope and standards of and resiliency: Stress, Coping, and health (pp. 3-21).
gerol!tologicalnursillg practice. Kansas City, MO: Author. Madison. WI: University of Wisconsin-Madison, System
American Nurses Association. (1996). Statement on the scope Center for Excellence in Family Studies.
and st{ll'uJards ofpediatric clinical nursing practice. Kansas Antonoysky, A. ( 1998). The stmcture and properties of the sense
City, MO: Author. of coherence scale. H. I.. McCubbin, E. A. Thompson, A. I.
American Nurses Association. (1998). Stalldards of clinical Thompson. & 1. E. Fromer (&is.), Sellse of coherence and
nursing practice (2nd ed.). Kansas City, MO: Author. resiliency: Stress, Copillg. and health (Pp. 21-38). Thousand
American Nurses Association. (1999). Standards ofhome health Oaks, GA: Sage.
nursing practice. And Standards of public health Ilursing Antonovsky. A., & Sourani, T. (1988). Fami Iy sense ofcoherence
practice. K~nsas City, MO: Author. and family adaptation. Journal of Marriage alld Family. 50,
American Nurses Association. (2000). Statement all psychiciall 79-92.
mental health clinical nursing practice alld standards Arax, M., Cu)'tius, M., & Nelson, S.s. (2000, January 9).
psychiatric-mental health clinical nursing practice. Kansas California income gap grows amid prosperity. Los Angeles
City, MO: Author. . Times, pp. A I, A 16.
American Nurses Association, Council of Community Health Ardell. D. (J 982). Fourteen days to a wellness life-style. Mill
Nurses. (1986). Standards of community health nursing Valley, CA: Wathever Publishers.
practice. Kansas City, MO: Author. Ardell. D., K Ncwntan, :A. (1977). Health Promotion Strategies
REFERENSI 6 11
for planning. Health Values; Alchievillg High Level Welilless, and mothers supportive behavior: The case for physical
1(3), 100. • affection. Journal of Marriage alld the Family. 48(4). 783
Arizona Department of Health Services. (2000). Injury mortality 794.
among children and adoiescellls, 1988-1998. Phoenix, Baringer, F. (1991, March 11). Census shows profound change
Arizona: Author. in racial make-up of nation. New fork Times, p. I.
Armentrout, G. ( 1993). A comparison of the medical model and Barnard. K. (1986). Nursing child assessment teaching manual.
the well ness model: The importance of knowing the Seattle, Washington: Nursing Child Assessment Satellite
difference. 1I0listic Nursillg Pra(.:tice. 7(4). 51·62. Training. .
ArnetLe. J. K. (1996). Physiological effects on chronic grief: A Barnett, R., z Rivers. C. (1996). She works. he marks: lIow two
biofeedback treatment approach. Death Studies, 20, 59·72. illcome families are happy. healthy alld thrivillg. Cambridge,
Artil)ian, N. T. ( 1989). Family member perceptions of a cardiac MA: Harvard University Press.
surgery event. Focus 011 Critical Care, 16(4),301·308. Arti Barnett, R. c.. & Bartich, M. (1987). Determinants of fathers'
nian. N. T. (1994). Selecting a model to guide family participation in family work. Journal of Marriage alld the
assessment. Dimellsions of Critical Care Nllrrsing. 14( I). Family. 49( I), 29-40.
4-16. Barnett, T., Falls. M., Sonnek. D., & Torvinen. J. (1992),
Asch, S .• Leakc. B.. & Gelberg, L. (1994). Does fear of. immi Treatment satisfaction with an asthma management program:
gration authorities deter tuberculosis patients from seeking A "five" -year retrospective assessment. Jou/'JICII of Asthma.
care. Westem JOllrnal ofMedicine. 161, 373-376.. 29, Hi9-1 16.
Association for the Care of Children's Health. (1989). Conferellce Barnum. B. J. S. (1994). Nursing theory: Analysis. applicatio/l.
CIII/lOIIllCemellt. Washington. DC: Author. Auger, J. R. and evaluatioll (4th cd.). Philadelphia: Lippincott.
(1976). Behavioral systems alld IIlIrsillg. Englewood Cliffs. Barrick, 1. D. (1997). AsseSSing quality of care in kinship and
NJ: Prentice Hall. foster family care. Family Relalio/lS, 46(3). 273-280.
Auger. 1. R. (1976). Behavioral systems alld IIl1rsing. Englewood Barth, R. P. (200 I). Policy implications of foster rami Iy
Cliffs. NJ: Prentice hall. characteristics. Flimily Relatiolls, 50(1). 16-19.
Austin. R. (1985). Atlitudes toward old age: A hierJrchical study. Bartz. K. AV.• & Levine. B. S. (1978). Childrearing by black
The Gerontologist, 25(4),431-434. parents: A description and comparison to Anglo and Chicano
Avioli. P. S. (1989). The social support functions of siblings in . parents. JOllrtlal of Marriage and iheFamily, 40, 709-720.
later life: A theoretical model. American Behavioral Scielllist, Bass. D., & Noelker, 1,. (1987). The int1uence of family
33,45-57. caregivers on elders' use of in-home services: An expanded
Aylmer, R. C. (1988). The launching of the single young adult. conceptual framework. JOllrnalof Health alld Social
'In B. Carter & M. McGoldrick (Eds.). The ciJimgiJlg famity Behavior, 28, 184- J 96.
.·life cycie(pp. 191-208). Ness York: Gardner Press. Bassuk, K. L.(l990). The problem offamils homclessness. In E
Baca·Zinn, M. (1981). Sociological theory in emergent Chicano L Bassuk, R W. Carmen, L. F. Weinrek. & M. M. Hcrzig
perspectives. Pacific Sociological Review, 24(2). 255-272. (Ells.), COlllmullity care for homeless falllilies (p. 7).
Backett. E. M.. Davies, A. M., & Petros-Barvazian, A. (1984). Washington, DC: Interagency Council on the Homeless.
The risk approach ill health, care. Geneva, Switzerland: Bateson, G. (1958). Naven (2nd ed.). Stantord, CA: Stanford
World Health Organization. University Press ..
Bagley, C. A.• & Carroll, 1. (1995). Healing Forces in African Bateson, G. (1972). Steps to 01/ ecology ofthe mind. New York:
American families. In H. J. McCubbin. E. A. Thompson. A. I. Ballantine.
Thompson. & 1. A. Futrell (Eds.), Resiliency' in Africall Bateson. G. (1979). Mind alld nature. New York: Bantam
Americanfamities (pp. 117-142). Thousand Oaks. CA: Sage. Books.
Bahnson. C. B. (1987). The impact of life-threatening illness on Bateson. G., Jackson, D. D.. haley, J., & Weakland, K. J. (1963).
the family and the impact of the family on illness: An A nole on the double bind-1962. Famity Process. 2. 15-1
overview. In M. Leahey & I.. M. Wright (Eds.), Families 16!.
anal life-threateniflg illness (pp. 26-44). Springhouse, PA: Battiste, H. 8. (1975). Family mYlhs. In S. Smoyak (Ed.). 71u'
Springhouse Corporation, psychiatric IIlIrse as afamily tilempi.l't. New York: Wiley:
Baker, T. (1985). Introduction to sleep and sleep disorders. Baumann, B. (l961). Diversities in conceptions of health and
Medical Chairs ofNorth America. 69. 1123·1151 .. physical filness. JOllrnal of Health alld Human B,dllll'ior:
Balswick,1. 0.. & Balswick, J. P. (1995). Gender relations and 2( 1),40.
marital power. In B. B. Ingoldsby & S.Smith (Eds.). Families Baumrind. D. (1978). Parental disciplinary patterns and social
ill multicultural perspectilJe (pp. 297-320). New York: competency in children. Youth and Society, 9, 239·276.
Guilford Press. Baumrind. D. (1985). Familial antec.edents of adolescent drug
Bandura: A. (1977). Social learnillg tlleory. Englewood Cliffs, use: A developmental perspective. InC. Jones & R. Baujes
NJ: Prentice Hall. (Eds.), Etiology of drug abuse: Implicatioll for prevention.
Banks, L. 1. (1992). Counseling. In a. M. Bulechek & J. C. NlDA Research Monograph.' Washington, DC: U.S.
McCloskey (Eds.), Nursing illterventiolls: Esselllialllursing Governmenl Printing Office.
Ireatmel1lS (2nd ed.) (pp. 279-303}. Philadelphia: Saunders. Baumrind. D. (199.1). The social context of child maltreatment.
Barber, B. K., & Thomas, D. L. (1986). Dimensions of fathers Family I<elatiolls. 43,360-368.
I
6 12 REFERENSI
--.---~--~.--.--~-~- --~-- ---~ -_._---
Baumrind. D. ( 1996). Parenting. The discipline controversy Benne,KD:,&:'Sheats, .P.{i948): FuncHonaTrolesof'group
revisited. Family Relations, 45, 405-114. members. Journal of Social Issues. 4 (Spring). 41.
Baxter. K. (1996. September 6). Blazing trails between clashing Berardo, F. M. (1988; December). The American family. Journal
cultures. Los Angeles Times, p. EI. of Family Issues, 8(4).426-428.
Baydar, N., Sc Brooks-Guns, J. (1998). Profiles of grandmothers Berkanovic, E. (1976). Behavioral science and prevention.
who help care for their grandchildren in the United States. Preventive Medicine. 5. 93.
Family Relations, 47(4), 385- 393. Berkey, K. M.• & Hanson, S. M. H. (1991). Pocket guide to
Beavers, W. (1977). Psychotherapy and growth: Afamily systems family assessment and intervention. St. Louis: Mosby.
perspective. New York: BrunnerlMazel. . Bernal. G.• & Shapiro. E. (1996):- Cuban families. In M.
Beavers, W. R., & Hampson, R. B. (1990). Successful families: McGoldrick, J. Giordano. &.1. oK. Pearce (Eds.). Ethnicity
Assessments and intervention. New York: Norton. and family therapy (2nd ed.) (pp. 155-168). New York:
Beavers, W. R., & Hampson, R. B. (1993). Measuring family Guilford Press.
competence. In F. Walsh (Ed.), Normalfamily process (2nd Berriesi. C. M., Ferraro, K. F., & Hobev, L. L. (1984).
ed.) (pp. 73-95). New York: Guilford Press. Enviromental satisfaction, sociability and well-being among
Beck, M. (1990" July 16). Trading places. Newsweek, 48-54. urban eldery. International Journal of Aging and Human
Becker, MI. H. (1972). The health belief model and personal Development. 18(4).277-281.
health behavior. Health Education Monographs, 2, 326-327. Besmer, A. (1967). Economic deprivation and family patterns. In
Becker, M. H. (1974). The health belief model and personal L. M. Ireland (Ed.), Low-income life styles. Washington, DC:
health behavior. Thorofare, NJ: Charles B. Slack. U.S. Department of Health. Education, and Welfare.
Becvar, D. S., & Becvar, R. 1. (1996). Family therapy: A systemic Bianchi. S. M. (1995). The changing demographic and
integration. Boston: Allyn & Bacon. . socioeconomic characteristics of single parent families. In S.
Begley, S. (2000, November 6). The stereotype trap. Newsweek, H. Hanson, M. L. Heims, D. J. Julian, & M. B. Sussman
Begley, S., & Springen, K. (2001. April 23). Are we gettirig (pp. 71 97). New York: Haworth Press.
..smarter'! Newsweek, pp. 53-59. B.iddle, B. 1., Thomas, E. J. ( 1966). Role theory: Concepts and
Bell, J.. M. (1995). Wanted: Family nursing interventions. Journal research. New York: Willey.
.o/Family Nursing, 1(4),355-358. Biegel. D. E., Sales, F., & Schulz, R. (1991). Family caregiving
Bell, J. M. (1996). Advanced practice in family nursing: One . in chronic illness. Newbury Park. CA: Sage.
view. Journal offalflily Nursing, 2(3), 244-248. Bild. B. R.. & Havighurst, R. (1976). Senior citizens in great
Bell, R., & Vogel, E. F. (1968). A modern intrdduction to the cities: The case of Chicago. The Gerontologist, 16(1).63.
family: New York: Free Press. Billing§ley, A. (1968). Black families in white America.
Bellai);R. N., Madsen, L, Sullivan, W. M., Swidler, A., & Tiplon, Englewood Eliffs, NY: Prentice Hall.
S:'M. (1986). Habits of the heart: Individualism and Billingsley. A. (1992). Climbing Jacob's ladder: New York:
commitment in American life. New York: Harper & Row. Simon and Schuster.
Belsky, J. (1995). A nation (still) at risk'! National Forinn, 75(3), Birenbaum, L., Robinson, M. A., Phillips, D., Stewart, B., &
36-38. McCrown. D. (1990). The response of children to the dying
Bemak, F., Chung, R. C., & Bornemann, T. H. (1996). Counseling and death of a sibling. Omega, 20(3), 213-228.
and psychotherapy with refugees. In P. B. Petersen, J. G. Black, B. (1971). Families in crisis: Assessment and Nursing
Braguns, W., 1. Lonner, &.1. E. Trimble (Eds.), Counseling interventions. LOs Angeles, CA: Intercampus Nursing
across cultures (pp. 243-265). Thousand Oaks, CA: Sage. Project, California State University, Los Angeles.
Bempechat, J. (2000). Getting our kids back on track: Educating Blau, P. M. (1977). Heterogenity and inequality: ·A pragmatic
for the future. San Fransisco: Jossey-Bass. theory of social strucure. New York: Free Press.
Benedek, E. (1978, December 8). Spousal abuse. Paper presented Blood, R. O. (1969). Marriage (2nd ed.). Glencoe. IL: Free
at the 1978 Winter Scientific Session of the American Press.
Medical Association, Las Vegas, Nevada. Reported by Blood, R. 0., & Wolfe, D. M. (1960). Husbands and wives: the
Nelson, H.. Abused wives cling to hope, doctors say. Los dynamics ofmarried living. Glencoe, IL.: Free Press.
Angeles Times, pp. I, 18. Bloom. B. S. (1956). Taxonomy of educational· objectives
Bengtson, V. N. (1985). Diversity in symbolism in grandparental handbook: Cognitive domain. New York: David McKay.
roles. In V. Bengtson & T. Robertson (Eds.), Grandparenthood Blum, R. W. (2QOO. December). Connections make a difference
(pp. 11-25). Newbury Park, CA: Sage. . in the lives of youth. National Council on Family Relations
Bengtson, V, & Robertson, T. (Eds.). (1985). Grandparenthood. Report. 45(4), pp. F9-FIO.
Newbury Park, CA: Sage. Blumer, H. (1962). SoCiety as symbolic interaction. In A Rose
Bengtson, V., Mangen, D., & Landry, P. (1987). Intergenerational (Ed.), Human behavior and social processes. Boston:
linkages. In H. Garms, E. M. H.oerning, &. A. Schaeffer Houghtun-Mifflin.
(Eds.); Intergenerational relationships. New York:.Hogrefe. Blumer, H. (1969). Symbolic interaction Ism. Englewood Cliffs,
Benin, M., & Keith, V. M. (1995). The social support ofemployed NY: Prentice·Hall.
African American and Anglo mothers. Journal of Family Blumstein, P. & Schwartz, P. (1983). Am'erican couples. New
Issues, 16(3),275-297. York: Morrow. .
REFERENSI 6 13
- - -- -- -_.
. Bfumstein,~P.;& ·Schwartz.P.~(f99T).~Money and ideology: Bowen, M. (1978). A family therapy in clinical practice. New
Their impact on power and the division of household labor. York: Aronson.
In R. L. Blumberg (Ed.), Gender family, and economy: The Bower. K. (19112). Case monagement by nurses. Washington,
triple overlap (pp. 261-288). Newbury Park, CA: Sage. DC: American Nurses Publishing.
Bobak, 1. M.• Jensen, M. D., & Zalar. M. I). (1989). Maternity Bowers. B. F., & Mvers. B. J. ( 1999). Grandmothers providing
and gynecologic care: The nurse and family (4th ed.). St. care for grandchildren: Consequences of various levels of
Louis: Mosby. caregiving. Family Relations. 48 (3). pp. 303-311.
Bodman. D. A.• & Peterson, G. W. (1995). Parenting processes. Bowlby. J. (1966). Maternal care and mental health. New York:
In R D. Day. K. R. Gilbert. B. H. Settles. & W. R· Burr Schocken.
(Eds.), Research and theory in family science (pp. 205-225). Bowlby, J. (1977). the making and breaking of affectional bonds.
Pacific Grove, CA: BrookS/Cole. British Journal ofPsychiatry, 133,201-210.
Boehm, S. (1992). Patient contracting. In G. M. Bulechek & J. C. Bowling. A., & Windsor, 1. (1995). Death after widow(er)hood:
McCloskey (Eds.), Nursing interventions: Essential nursing An analysis of mortality rates III) to 13 years after
treatments (2nd ed.) (pp. 425-433). Philadelphia: Saunders. bereavement.Omega, 31(1),35-49.
Bolton, F. G., & Bolton. S. R. (1987). Working with violent Boyd-Franklin, N.( 1989). Blackfamilies in therapy. New York:
families. Newbury Park, CA: Sage. Guilford Press.
Bomar. P J. (Ed.). (1996). Nurses andfamily health promotion Boyum.L A.• & Parke. R. D. (1995. August). The role of family
(2nd ed.). Philadelphia: Saunders. emotional expresiveness ill the development of children's
Bomar, P. J., & McNeely, G. (1996). Family health nursing role: social competence. Families and life-threatening illness. 57.
Past, present and future. In P. J. Bomar (Ed.), Nursing and 593-618.
family health promotion (2nd ed.) (pp. 3-21). Philadelphia: Bozell. F. W. (1987). Fami Iy nursing and life-threatening illness.
Saunders. In M. Leahey & L. M. Wright (Eds.), Families and life
Borders, L. D., Black, L. K.,.& Pasley, B. K. (1998). Are adopted threatening illness. Springhouse. PA: Springhouse
children and their parents at greater' risk for negative Corporation.
outcomes? Family Relations, 47(3),237-241. Bozell. F. W.• & Gibbons, R. (1983). The nursing management
Boss, P. (1988). Family stress management. Newbury Park, CA: offamilies in the critical care nursing. Critical Care Update •
. Sage. 10.22-27.
Boss, P.. (1999). Ambiguous loss. Cambridge, MA: Harvard Braden. C. 1. ( 198 I). The focus and limits ofcommunity health
University Press. nursing. Norwalk. CT: Appleton & Lange.
Boss, P. G., Doherty. W. J., La Rossa. R, Schumm, W. R, & Bradt. J. O. (1988). BecOming parents: Families with y()ung
Steinmetz, S. K. (Eds.). (1993). Source book of family children. InB. Carter & M. McGoldrick (Eds.), The changing
.... theories' and methods:' A contextual approach. New York: family life cycle (2nd ed.) (pp. 235-254). New York: Gardner
Plenum. Press.
Bossard, J. H .• & Boll, E. S. (1956). The large family system: An
Bramiett. M.H. Gueldener, S. H.. · & Sowell. R. R (1990) .
• original study in the sociology of family behavior:
Consumer-comic advocacy: Its connection to nursing
Philadelphia: University of Pensylvania Press.
frameworks. NurSing Science Quarterly 3, 156-161.
Boulding. E. (1976). Familism and the creation of futures. In E.
. Bray. 1.H. Bergcr. S. H. & Boethel, C. L. (1994). Role integration
Eldridge & N. Meredith (Eds.), Environmental issues: Family
and marital adjustment in stepfather families. In K. Pasley &
impact. Minneapolis. MN: Burgess.
M. Ihinger-Tahlmen (Eds.). Steppare(lting: Issues in theory.
Boutin. P., Buchwald, D., Robinson, L., & Collier, A. (2000).
research, and practice. Westport. CT: Greenwood Press.
Use of and attitudes about alternative and complementary
Breakdown on Family Breakdown, The Washington Times. 25,
therapies among outpatients and physicians at a municipal
March 200 I, p. B2.
hospital. Journal of Alternative and Complimentary
Medicine. 6(4),335-343. Bridges, L. 1.. & Conncll, 1. P. ( 1991 ). Consistency and
Bowden, V., Dickey. S., & Greenberg, C. (1998). Childrenn and inconsistency in infant emotional and social interactive
their families: The continuum of care. Philadelphia: W. B. behavior across contexts and caregivers. Infant behaviour
Saunders. and Development. 14(4),471-787.
Bowen, G. L, Desimone, I;. M., & McKay. J. K. (1995). Poverty Briggs. K.. Hubbs-Tait. L.• Culp. R, & B!ankemeyer. M. (1995).
and the single mother family: A macroeconomic perspective. Perceiver bras in expectancies for sexually abused children.
In S. Hanson. M. Heims, D. Julian. & M. Sussman (Eds.). Family Relations, 44, 291-298.
Single parent famili.es: Diversity. myths and realities (pp. Brink, P. (1976). Transcultural nursing. Englewood Cliffs. N 1:
115-142). New York: Haworth Press. Prentice Hall.
Bowen. M. (1960). Family concept of schizophrenia. In D. D. Broderick, C. B. (1971). Behind the live conceptual frameworks:
Jackson (Ed.), Etiology of schizophrenia. New York: Basic A decade of development in family theory. Journal of
Books. . Marriage and the Family, 33, 129-159.
Bowen, M. (1976). Theory in the practice of psychotherapy. In P. Broderick, C. B. (1990). Family process theory: In 1. Spey (Ed.).
J. Guerin (Ed.), Family therapy (pp. 42-90). New York: Fashioningfamity theory (pp. 171-206). Newburv Park, CA:
Gardiner Press. Sage.
I
6 14 REFERENSI
Brody, E. M. (1995). Prospects for family caregiving: Response Preface. In M. E. Broome, K. Knafl. K. Pridham. & S.
to change, continuity, and diversity. In R. A. Kane &J. I). Feetham (Eds.). Childrel1 and family ill heallh alld ilIlless
Penrod (Eds.). Family caregiving ill an agillg sociel.V: Policy (pp. ix-x). Thousand Oaks. CA: Sage.
perspectives. Thousand Oaks, CA: Sage. Brothers,.J. (1990. June 20). Testing parental philosophies. Los
Brody, E. M.• Litvin, S. J.. Klehen, M. H.• & HolTman. C. (I~90. Allgeles Times. p. E4.
November). DijJc'rential effects of daughters' marital staWs Brown. E. R .. Police. N.. & Rice, T. (2001 J. The stafe o.lheallh
ollthell parent care experiences. Paper presented at the 43rd Insurallce ill Ca/ifomia: l?ecenltl'ellds,fllllll'C' prospects. Lm;
Annual Meeting of the Gerontological Society of America. Angeles: UCLA Center for Health Police Research. Brown.
Brody. E., Litvin, S, Hoffman. C., & Klehan. M. (I 992a). in jail? Numbers in debate equal a paradox, Los angeles
parental experiences. The Gerolllologist. 32,58-67. Brownstein. R. (1999. October II). Government should work
. Brody. E., Litvin. S .. Hoffman. C., & Kleban, M. (I 992b). On harder to serve legions of working poor. Los All,qeles TinU's.
Journal. of Gorolllology, 14(2), 131-149. Brownstein. R. (2000. May 29). Mupping strategies to help those
Brody, G. H. (1994). Family processes and adole~'Cent len behind by booming economy. Los 'Angeles Tillles. p.
.Re/alions, 43, 359. Brubaker. T. ( 1990). Families in later life: A beginning area of
Broering, J. (1993). The adolescent. health and society: From the research. JOllrllal oj'Marriage (/lid the family, 52(4), 959
.. perspective of the nurse. 11;1 S. Millstein, A. Petersen, & E. 982.
Nightingale (Eds.). Promotillg the health of adolescents: Brubaker, T. H. (1983). Family j'el£1liol/ship's ill later 1(/('.
New directiolls for the twellty-jirst cel11ury (pp. 151-155). Beverly Hills. CA: Sage.
. ; New York: Oxford University Press. Brubaker. T. H. (1985). Later lij'e families. Beverly llills. CA:
Brolinson. P., Price, J., Ditmever. M., & Rice. I). (200 J). Nurses' Sage.
. perceptions of complementary and alternative medical Buckley. W. (1967). Soci%,!!y, {lI!d mode/'ll systems theory.
therapies. Journal of Community H eallh, 26(3). 175-189. Englewood Clitl<;, NJ: Prentice Hall.
Bronfenbrenner, U. {1969). The changing Mnelican child-A Bulechek, ].. & McCloskes', G. (2000). Nlil'sill.r: ill1erl'('III{oIlS
speculative analysis. In R. L. Coser (Ed.). life cycle and c/assijicatioils (N/C). S1. Louis: Mosby.
achievemelll ill America (pp. 1-20). New York: Harper & Bulger. M. AV.• Wandersman. A., & Goldman. C. R. (1993).
Bronfenbrenner. U. (1974). The origins of alienation. Sciell1ijic parent~1 care of adu Its with schizophrenia. Americall JOIIl'llal
Bronfcnbrenner. U. (~979). Ule ecology ofhuman development: Bullough. V .. & Bullough, B. (1982). llealth Care/or the OIher
E:r:perimellIs b.Y nalllre alld design. Cambridge. MA: Harvard Americans. Norwalk, CT: Appleton & Lange.
Bronstein. P.• & Cowan, C. P. (1988). Fatherhood today: Men's Graham (Ed.). Children ill family cOlllexts (pp. 482-501) .
changing role ill the family. New York: Wiley. New York: Guilford Press.
In S. P. Alilistein. A. Peterson. & F. O. Nightingale (Eds.), family (3rd ed.). New York: American Book.
Promoting Ihe health ofadolescel11s: New directiolls for the Burns, K. (1996). A new recommendation for physical activity
Iwemy-jirsl celltury (pp. 180-2Q8). New York: Oxford as a means of health promotion. NUl'Se Praclitioner. 2(9), 18
UniverSity Press. 28.
REFERENsr 6 15
·Blirr,W.~-.lT970r-Satlsrac1jon-willlvarrous -aspectsofmarriage Cfu1ioo:TA.. &SpuriocK. 1: (FJ'fH):ciiltllral(iilii,t!rse chjid~ei,
over the life cycle. JOllmal of Marriage and the Family. and adolescellts: Assessmellfs, diagnosis, and treatmellt.
32( 1),29, New York: Guiltord Press.
Burr, W. R. (1973). Tbeory construclioll and the sociologyoflhe Cantor. M. (1983). Strain among caregivers: A study of
family. New York: Wiley. experience in the United States. 11le Gerontologist, 2.?, 597
Bufl', W. R. 0995). Using theories in family science. In R. D. 601. .
Day, K. R. Gilbert, B. H. Settles, & W. R. Burr (Eds.), Caplan, G. (1964). Principles of preventive psychiatry. New
Research and theory in family science (pp. 73-90). Pacific York: Basic Books. .
Grove. CA: BrookS/Cole. . Caplan. G. ([970). Do, throw and practice of melllal health
Burr, W., Day, R.. & Bahr, K. (1993). Family sci(!llce. Pacific consultalioll. New York: Basic Books.
Grove. CA: Brooks/Cole. Caplan. G. (1974). Support systems alld community //lelllal
Burr, W., Klein. S., Burr, R., Doxey, C., Harker, B., Holman, T., health. Ncw York: Behavioral Publications.
et al. (1994). Reexamining family stress: New theory and Caplan. G. (1976). The family as a support system. In G. Caplan
research. Thousand Oaks. CA: Sage .. & M.. Killilea (Eds.); Support systems alld mlltllal help. New
Burr, W. R.• Leight. G., Day. R.. & Constantine, J. (1979). York: Grune & Stratton.
Symbolic interaction and the family. In W. R. Burr. R. Hill. Caplan, N .. Choy. M. H.. & Whitmore: J. K. (1992. February).
F. I. Nye. & I. Reiss (Eds). COlllemporary theories abollt the Indochinese refugee families and acade.mic achievement.
family (Vol. 2. pp. 42-111). New York: Free Press. Scientific American, 36-42.
Burrell. N. A. (1995). Communication patterns in stepfamilies. Caplin. M. S.• & Sexton. D. L. (1988). Stresses experienced hy
In M. A. Fitzpatrick & A. L. Vangelisti (Eds.), Explaining spouses of patients in a coronary care unit with myocardial
family illteractiolls (Pl'. 290-309). Thousand Oaks, CA: infarction. Fvcus Of! Critical Care. 15(-"). 31-40.
Sage. Caplow, f. (1968). Two against olle: Coalitiofl.f ill triads.
Burt, C. W .. & Fingerhut, L. A. (1998)./njury visits to hospital Englewood Cliffs. NJ: Prentice Hall.
emergency departlIlents:United Stales, /992-/995. Vital Carey. B. (2001. August 20). When a good death isn't for every
Health Statistics, /3 (131). Hyattsville, MD: National Ce'nter one Los AII,'1e1es Times. pp. S I, S6.
. for Health Statistics. Carey. R. (1989). How values affect the mutual goal. setting
Burton. L. (1992). Black grandparents rearing children of drug process with multiproblem families. Journal of Community
addicted parents: Stress, outcomes, and social needs. 171t? HeallhNursing, 6(1), 7-14.
Gerontologist. 32, 744-751. Carlson. D" & Kacmark, K. (2000). Work-family conOict inside
Burton. L.. & Bengtson, V. (1985). Black grandmothers: Issues . organization: Do life role values make a difference? Journal
'of timing and continuity of roles. In V. L. Bengtson &.1. F. ojMallagemellt, 26(5). 1031-1054.
, . Robertson (Eds.). Grandparelllhood (pp.61-78). Newbury . Carmack, B. 1. (I 997).. Balancing .engagement and detachment in
. Park, CA: Sage. caregiving. Jmage ..29(2), 139-143.
Burton. L.. & deVries. C. (1995). Challenges and rewards: Carney. P. (1992). The concept of poverty. Public Health
African-American grandparents as surrogate parents. [n L. Nursillg, 9(2).74-79.
M. Burton (Ed.), Families and aging. Amityville, NY: Carpenito, L. (2000). Nursing diagllosis: Applicalion to clinical
Baywood. practice. Philadelphia: Lippincott-Williams &Wilkins.
Bushy. A. (1990). Rural determinants in family health: Carpenito. L. J. (2000). Nursillg diagnosis: Application to
Considerations torcommunity nurses. Fami/yalld Comllll/nity clillical practice (8th ed). New york: Lippincott Williams &
Health, 12(1),29-38. Wilkins.
Bussell. D. A., & Reiss, D. (1993). Genetic influences on famih Carrington. R. 'W. (1978). The Afro-American. In A. L. Clark
processes: The emergence of a new framework tor family (Ed.), Culture, childbearing. alld health professionah,
research. In F. Walsh (Ed.). Normal family processes (2nd Philadelphia: Davis.
ed.)(pp. 16!-18\). New York: Guiltord Press. Carruth, A. K. (1996). Development and testing of the Caregiver
Butler, R. N., & Lewis, NI. I. (1982). Aging alld mental health: Reciprocity Scale. Nursing Research, 45(2),92-97.
Positive,psychosocial and biomedical approaches. St. Louis: Carter, 8., & McGoldrick, M. (Eds.), (1980). The family life cycle;
Mosby. Aframeworkforfamily therapy. New York: Gardner Press.
Byng-Hal!. J, (1988). Scripts and legends in families and family Carter, B., & McGoldrick, M. (Eds,). (1989). The changillg
therapy. Family Process. 27. 167-179. family life cycle: Aframeworkforfamily therapy. New York:
Byng-Hall, J. (1995). Creating a secure family base: Some Gardner Press.
implications of attachment theory for family therapy. Tammy Cary, A. H. (1996). Case management. In M. Stanhope &.1.
Process. 3-/,45-58. Lancaster (Eds.), Community health nursing. P,:omotillg
Caltie, D. (1994). Going it alone: A closer/ook at gralldparellls health ofaggregates,jamilies, and individllals (pp. 357-373).
parenting grandchildren . . Washington, DC: American St. Louis: Mosby,
Association of Retired Persons. Casas. J. M., & Vasquez, M. J. T. (1996). Counseling !he
Campbell, T. L (2000). Physical illness: Challenges to families. Hispanic. In P. B. Pedersen, J. G. Dragons. W. J. Lonner. &J.
In P.C. McKenry & S. 1. Price tEds.), Families and change E. Trimble (Eds.), Counseling across cultures (4th ed.) (pp.
(Pl'. 151-182). Thousand Oaks, CA: Sage. 146-176). Thousand Oaks, CA: S~lge,
J
6 t 6 REFERENSI
Centers for Disease Control and Prevention. (200 I). Births: Final with Asian Americans (pp. 27-44). Newbury Park, C A:
communities. Rockville, M D: National Institute of Mental health nursing: A workbook. Ann Arbor, MI: University of
Cherlin. A., & Furstenberg, F. F, (1985). Styles and strategies of Cleveland, E. J., & Longaker, W. D. (1972). Neurotic patterns in
grandparenting. In Y. Bengtson &, J. F. Robertson (E ds.,) the family. In G. Handel (Ed.), The psychosocial inferior of
Grandparenthood (pp. 97-116). Beverly Hills, CA: Sage. the family (2nd ed.) (pp. 159-185). Chicago: AJdine
Cherlin.:A.. & Ftlrstenherg, F. F. (1986). The new American Atherton.
grandparents: A place in the family a life appart. New York: Clinton, B. (1995, October t 7). We are one nation, one family
Basic Books. indivisible. Los Angeles Times, p. A12.
Cherlin, A. J. (1996). Public & private families: An introduction. Clinton, H. R. (1996). It takes a village. New York: Simon &
New York: McGraw-HilI. Schuster.
Chesler, M. A.. & Barbariin. D. A. (1987). Childhood cancer Coates, J. F. (1996). Five major forces of change. FuturiSt, 30(5).
and thefamity. New York: BrunnerlMazel. l~ .
REFERENSI 6 17
-COaay;lf. ng15).-ThetnerapJsCwasa· gringa: fl1·S.Smoyak . Corales, R. G. (1975). Power and satisfaction in early marriage.
(Ed.), The Psychiatric as a family therapist. New York: In R. F. Cromwell &-0. H. Olson (Eds.), Power infamities
Wiley. (pp. 196-215). New York: Sage.
Cody, W. K. (2000). Nursing frameworks to guide practice and Cose, E. (1999, June 7). The good new's about black America.
research with families: Introductory remarks. Nursing Newsweek, 29-10. . .
Science Qurterly, 13(4),277-284. Courtney, R. (1995). Community partnership primary care: A
Cohen, S., & Syme, S. L. (1985). Issues in the study of social new paradigm for primary care. Public Health Nursing.
support. In S. Cohen & L. S. Syme (Eds.), Social support and J2(6), 366-373.
health (pp. 3-20). NewYork: Academic Press. Cousins. S. (2000). "My heart couldn't take it": Older women's
Cohn, H. D.; & Lieberman, E. 1. (1974). Family pJanningand beliefs about exercise benefits and risks. Journal of
health. American Journal ofPublic Health, 3, 226-230. Gerontology. Series' B: Psychological Sciences and Social
Coleman, M., Ganong, L., & Fine, M. (2001). Reinvestigating
Sciences, 5513(5). 283-294.
remaniage: another decade of progress. In R. Milardo (Ed.),
Cowan. C. P., Cowan, P. A., Hetning, G., & Miller, N. B. (1991).
Understanding families into the new millennium: A decade
Becoming a family: Marriage, parenting, and family
in reznezo (pp. 507-522). Minneapolis, MN: National Council
development. In P. A. Cowan & M. Hetherington (Eds.).
on Family Relations.
Family Transition. Hillsdale, NJ: Erlbaum.
Coleman, M., Ganong. L. H., & Goodwin, C. (1994). The
Cowan. C., & Cowan, P. (1995). Interventions to case, the
presentation of stepfamil ies in marriage and family textbooks:
transition to parenthood: Why are they needed and what they
A reexamination. Family Relations, 43, 289-297.
can do. Family Relations, 44, 412-423.
Coleman. M., Ganong, L, & Fine. M. (2000). Reinvestigating
Cowley, G. (1995, March 27). It's time to rethink nature and
remaniage: Another decade of progress. Journal ofMarriage
nurture. Newsweek. 52.
and the Family, 62(4), 1288-1307.
Cox, M., & Paley, B. (1997). Families as systems. Annuql Review
Colley, K. D. (1978). Growing up together: The mutual respect
of Psychology, 48,243-267.
balance. In L. E. Arnold (Ed.), helping parents help their
Craig, S. J., & Chmer, R. (2000). Racial residentjal segregation
children. New York: Brunner/Mazel.
. by level of socioeconomic status. Social Science Quarterly,
Coltrane, B. (1997). Families and Gender Equity. National
8/(3).701-715.
forum, 77(2), 31-3-1.
Creed, G. (2000). "Family values" and domestic economics.
Combrinck-Graham. L. (1985). A developmental model for
Annual Review ofAnthropology, 29,329-355. .
. family systems. Family Process, 24(2), 1,39-150.
Cromwell, R. E., & Olson, D. H. (1975). I nurocluction. In R. E:
Combrinck-Graham, L. (1990). Developments in family system Cromwell & D. H.Olson.(Eds.),·Power itlAuthorities (pp.
··and theory research. Journal of the American Academy of 2-3). New York: Sage .
. Child adolescence Psyhciatry, 29(4), 501-512: Cromwell, R. E., & Ruiz., R.A. .(1979). The myth of macho
Coner-Edwards, A. F., & F. Edward, H. E. (l988).Jnlroduction. -dominance ill decision~making.within Mexican and Chicano
In A. F. Loner-Edwards & J. H. Spurlock (Gds.), Black families. Hispanic Journal of Behavioral Science, 1(4).355
families ill crisis: The middle class, New York: Brunner! 373.
Maze!. Cromwell, V. L., & Cromwell, R. F. (1978. November). Perceived
Connery, D. S. (1968). The Irish. New York: Simon & dominance in decision-making and conflict resolution among
Schuster. Anglo, Black and Chicano couples. Journal ofMarriage and
Connors, H. R: t 1988, April). Nurse case management. NAMFE: the Family, 40, 749-759.
A three year perspective. Kansas Nurse, Practice. Crooks. C. E., Lammarino, N. K.,& Weinberg, A. I). (1987).
Conover. T. (1993, September 19). THE united States of asylum. . The family's role in health promotion. Healthfamities 11(2),
New York Times Magazines, 56-58, 74-18. 7-12.
Constantine, L. L. (1986). Family paradigms: The practice of Crosbie-Burnett. M. (1994). Remarriage and recoupling. In P. C.
theory infamity therapy. New York: Guilford Press. McHenry & S. J. Price (ads.), Families and change: Coping
Coontz, S. (1995). The way we weren't. Thc myth and reality of with stressful events. Thousand Oaks. CA: Sage.
the "traditional" family. National Forum, 75(3), ] 1-14. Crotty, aM. (1998). Thefoundations ofsocial research: Meaning
Coontz, S. (1996, May-June). Where are the good old days. and perspective in the research process. London: Sage.
Modern Maturity, 36-53. Cunningham, W., Levan, R., Brown, E. R, & Wyn, R. (1999).
Coontz, S. (I997).The way we really are: Coming to term with African Americans remain uninsured at higher rates thall
America's changingfamities. New York: Basic Books. white despite their increasing job-based coverage: Policy
Coontz, S., Parson, M., & Raley. G. (1999). Americanfamities. brief Los Angeles, CA: UCLA Center for Health Policy
New York: Roulledge. Research.
Corles, I., Germino. B., & Pittman. M. (Eds.). (1994). Dying, Curran, D. (l983). Traits of a healthy family. Minneapolis, MN:
death, and bereavement: Theoretical perspectives. Boston: Winston Press.
Jones & Bartlett. Curran, D. J., & Renzetti. D. M. (2000). So~ial problems: SoCiety
Comille. T. A. (2001, June). Helping families deal with change. in crisis (Sill ed.). Boston: Allyn & B~con.
Sometimes helping means waiting to be asked. Family Focus, Curtin, L. (1979). The nurse as advocate: A philosophicai founda
pp. F3, F5. tion for nursing. Advances in Nursing Science. I, 1-10.
6 1 8 REFERENSI
families ill cufwral COli/ext (pp. 114-137). New York: F~liows. D. K, (197i).A J/1osaic;;FA/II~;ricas etll/liclIl{llorities.
Springer. New York: Wiley.
Erikson. E. H, (1950).' Childhood and society. New York: Fenwick, E .. & Smith. T. (1994). Adolescel/ce: The survival
Norton. guide or parellts and teel/tlgers. New York: Dorling
Eshleman. J. K. (1974). The family: All illlroduction. Boston: Kindersley.
Allyn & Bacon. Ferguson-Marshalleck. E. G .. & Miller. J. K. (200 I). Sociocultural
Evans, C. J. (1991). Description of a roll ow-up program for influences on family health. In S. M. H. Hanson (Ed.),fami/y
childbearing families. JOllrnal of Obsthefric, Gynecologic, health rare lIursing Theory, practice, and research (2nd ed.)
and Neonatal Nursing. 20(2). 113-118. (pp. 10 1- 12 J). Philadelphia: Davis.
Falco, S. M., & Lobo. M. L. (1995). Chapter 14: Martha F. Ferreira. A. J. (1963). Family myth and homeostasis. Archieves
Rogers. In J. B. George (Ed.). Nursing theories: The base for afGeneral Psychiatry. 9. 457.
. professiollal nllrsing practice (4th ed.) (pp. 229-2.48). Fields, R. (2001, August 6). '90's' saw a tide of new people. Los
Norwalk, C T ; Appleton & Lange. Angeles Lanes, pp. AI. A 13.
Falicov. C. J. (1982). Mexican families. In M. McGoldrick. J. Fields. R. (200 I. May 15). Married with children still fading as a
Pierce. &.1. Giordano (Eds.). Hal1dbook alldfamily therapy. model. Los Allgeles Times. pp. AI. A 16,
New York: Guilford Press.'
Piese. B. (2000. June). Routines and rituals help families cope
Falicov. C. J. ( 1988). Learning to think culturally. In D. C.
with stress. Family focus. p. 18.
Breunlin & R. C. Schwartz (Eds.). Halldbook of family
Fife. B. L. (1985), A model for predicting the adaptation or
therapy', training. and supervision. New York: Guilford
families to medical crisis: An analysis of role integration.
Press.•
'Image, 17(4). 108-112.
Falicov, C. J. (\996). Mexican families. In M. McGoldrick. J.
Giordano. & J. K. Pearce (Eds.). Emichily alldfamity therapy Figley. C. (Ed.). (1995). Compassioll fatiguel Copillg wilil
(2nd ed.) (pp. 169-182). New York: Guilford Press. Falicov. secondary traumatized stress disorder ill those who real tlze
C. ,J. (1998). Latino families ill therapy: A gllide 10 traumatized. New York: Brunner/Maze!.
'mll/licullllral practice. New York: The Guilford Press. Figley, C. R. ( 1989). Helping tTallmaliz.edfamilies. San Francisc():
Falloon. I. R. H. (1991). Behavioral Family therapy. In A. S. Jossey-Bass. '
Gurman & D. P. Kniskern (Fds.). Halldbook of family Fine. M. ( 1992). Families in the United States: Their current
therapy. New York: Brunner/Maze!. stasis and future prospects. Family Relations. 41, 430-435.
Family Service: America. (1981). The state of families, 1984· Fine. M. A., Donnely. B. W .. & Voydanol'f. P. (1986). Adjustment
1995. New York: Family Service of America. and satisfaction of parents: A comparison of intact, single
Farberow. N. L.. Gallagher-Thompson. D.• Gilewski. M .. & parent and stepparent families. JOllmal of Family Isslles. 7.
, Thompson. L. (J 992). Changes in grief and mental health of 391-40~.
,bereaved spouses of older adult suicides. Jouinat of Fingerman. K. L. (1998). The good, the bad. and the worrisome:
GerolZto[ogy, 47(6), 357-366. Emotional complexities grandparents experiences with
Farge. E. J. (1975). La virla Chicallo: Health care attitudes and indi vidual grandchildren . Family Re lat ions, 47(4) 403-414.
behaviors of HOl/ston Chicallos, San Francisco: R & E Finley: G. E, (2000. ,June. Adoptive families: DralTiatic changcs
Research Associates. across generations. Falllily focus. pp. FlO. F12.
Faux, S. A. (1998). Historical overview of responses of children
Finley. N. J. (1989). Theories of family labor as applied to gender
and their families to chronic Illness. In M. F. Broome, K.
differences in caregiving for elderly parents: Jot/mal of
Knafl, K. Pridham, & S. Feetham (Eds.), Children alld
Marriage alld the Famity. 51 (I). 79-86.
families ill healtllh and illness (pp. 179·195). Thousand
Fischer, J..& Wampler. R. (1994). Abusive drinking in young
Oaks, CA: Sage.
adults: Personality type and family role as moderators of
Fawcett. J., & Downs. F, S. (\992). The relationship of theory
family-of'origin influences. Journal ofMarriage and Family.
and research, Philadelphia: Davis.
56,469-479.
Fawcett, J. (1999). The reiatiomhip oftheory and research (3rd
ed.). Philadelphia: Davis. Fisher. L.. & Ransom. D. C. (1995). An empirically derived
Feeley, N .• & Gottlieb. L. N. (2000). Nursing approaches for typology of families: In Relationships with adult health.
working with family strengths and resources. Journal of FG/;lily Process, 34, 161·181.
Family Nursing, 6( I}. 9-24. Fishman, B. M. bobo. L.. Kosub, K., Womeodu. R. (1998),
Feiring, c.. & Lewis. C. (1984). Changing characteristics of the Cultural issues in serving minority populations: Emphasis on
U.S. family. In M. Lewis (Ed.), Beyolld the dyad (pp. 59-89). Mexican Americans and African Americans. Ameriwn
New York: Plenum. ' Journal ofmedical Sciences, 306(3). 160- 166.
Feldman, H. (1961). 'The development of ·the husband-wife Fishman, H. C. (1985). Diagnosis and conlext An :Alexandrian
relationship. Unpublished study supported in parL by the quarteL III R.L. Zipper (Ed.), Adjullctive technique infamily
National Institute of Mental Health. therapy. New York: Grune & Stratton,
Feldman, H. (1971). The effects of children on the family. III A. Fitting, M., Rabins, P .. Lucas. M. 1.. & Eastham, J. (1986).
, Michel (Ed.), Family issues of employed worsen in Europe Caregivers for demented patients: A comparison of husbands
and America (pp. 107-125). Leiden. Netherlands: E. J. Brill. and wives. The GerontoLogists. 26,248·252.
REFERENSI 62 1
Fitzgerald, B. (1999). Children of lesbian and gay parents: A organization. Thousand Oaks, CA: Sage.
review of the literature. A Marriage & Family Review,29(1) Friedman, D. B. (1957). Parent development. California
57-75. Medicine, 86. 25.
Fitzpatrick. M. A., & Ritchie. L. D. (1993). Communication Friedman, M. (1985). Family stress alld coping among Anglo
theory and the family. In p, G. Boss. W. 1. Doherty, LaRossa, and wlino families with childhood cancer: Unpublished
W. R. Schumm. & S. K. Steinmetz (Eds.). Sourcebook of PhD dissertation, University of Southern California.
family theories and methods: A cOllfextual"approach (pp. Friedman, M. (1987). Intervening with families of schooJaged
565-585). New York: Plenum. children with cancer. In M. Leahey & I.. M. Wright (Eds.).
Fitzpatrick, S. B. Conghlin. S. S., & Chamberline. 1. (1992). A Families and life-threatel!ing iilness (pp. 219-234).
novel asthma camp interventions for childhood asthma Springhouse. PA: Springhouse Publishing.
'among urban blacks. JOllrnal of the National Medical Friedman. M. (1990). Transcultural family nurSing: Application
Associations, 54(3),233-237. to Latino and black families. JO/ll'/lai o/Pediatric Nursing,
Flannery. R., Perry. C., Penk. W. & Flannery. G. (1994). 5(3). 214-~22.
Validating Antonovsky sense of coherence scale. Joumal of Friedman, M. M. (1992). Family /III/sing: Theory and practice
Medical Psychology. 50. 575-577. (3rd ed.). Norwalk, CT: Appleton & Lange.
Flaskerud. J. (1984 September). Mental health-The culture Friedman, M. M.• & Ferguson-Marshalleck. E. (1996).
component. California Nllrse, 4. Sociocultural influences on family health. In S. Hanson & S.
Foley. V. D. (1986). AI! introdllctiOli offamily Therapy (2nd cd.). Boyd (Eds.). Family health care nllrsillg: Theory, practice
Orlando. FL: Grune & Stratton. research (pp. 81-98). Phi ladelphia: Davis.
Folkman. S .• Lazarus. R. S.. Dunkel-Schetter. C;.. De Longis. A .• Frye. B. A. (/995). Use of cultural themes in promoting health
& Gruen, R. J. (1986). The dynamics of a stressful encounter: among Southeast Asian refl/gees. American joumal of
Cognitive appraisal. coping and encounteroutcomes. JOlmwl Health Promotion. 9. 269-280.
of Personality and Social Psychology, 50, 992-1003. Fulwood. S. (1996, September 27). Income shows 1st rise since
Follen, M. A., Johnson, D., & Kronenwetter, S. (1994). Family 1989 as poverty falls. Los Allgeles Times. pp. AI. A16.
interventions in a critical care setting. In Program and Furstenberg. F. F.. & Nord, C. W. (1985). Parenting apart:
Abstracts of tlte Third Imernational' Family Nursing Patterns of childrearing after marital disruption. Journal of
Conference. Montreal. Canada, May 25-28. 1994. Marriage and theFamily. 47(4),593-90 I.
Ford. L. (1979). The development of family nursing. In D. P. Gable. S., t?rnic. K., & Belsky. J. (1994). Co-pru:enting within the
Hymovich & M. U.Barnard (Eds.), Familyheailh care. New family system. Influences on children's development. Family
York: McGraw-Hili. Relations. 43.380-384.
Foreman, 1. (2001. July 16). Cancer's toll on marriage. Los Gadow, S. (1980), Existential> advocacy: Philosophical
Angeles Times. pp. SI. S5. foundations of nursing: In S. Spieker & S.Gadow (Eds.).
FQrrest. J.(l981). The family. The foc'us for health behavior Nursing images alldideals. New York: Springer.
generation. Health Values: Achieving High Level Welllless. Gagne, P. (1992). Appalachian women: Violence and social
5(4).138-144. control [Special issue]. Joumal of COl!/emporary
Foster. D., Phillips. R .. Hamel. M. & Eisenberg. D. (2000). Ethllography. 20.387-413.
Alternative medicine use in older Americans. Journ,!1 qf the Gallegos. J. S. (1991). Culturally relevant services for Hispanic
Americall Geriatrics Society. 48( 12). 1560-1565. elderly. In M. Sotomayor (Ed.), Empowering Hispanic
Fraley, A. M. (1992). Nursing and the disabled: Across the life families: A critical issue for Ihe 90's '(pp. 173-190).
span. Boston: J~nes and Bartlett. Milwaukee, WI: Family Service America.
Francis. G. M., &. Munjas, B. A. (1976). Mallual of social Galvin. K. M., & Brommel, B.'J, (1986). Familycommllllicatiou:
psychologic assessmellt. New York: Appleton-Century Cohesioll and challge (2nd cd,). Glenview. IL: Scot!.
Crofts. Foresman.
Freeman, D. S. (1992). MlliligeneratimlOl jamily therapy. New Ganong. L.. Coleman, M .• & Fine M. (1995). RemalTiage and
York: Haworth Press. stepfamilies. In R. D. Day. K. R. Gilbert. B. H. Settles. & W.
Frey, M.;& Sieloff, C. (Eds.). (1995). Advancing Killg's systems R. Blur (Eds,). Research alld theOl)! ill jamily sciellce (pp.
framework alld theory ofnursing. London: Sage. 287-303). Pacific Grove, CA: Brouks/Cole.
Friedemann, M. L. (1989, February). Closing the gap between Garcia-Preto. N. (1996). Latino families: An overview. In M.
grand theory and mental health practice with families. Part I. McGoldrick. J. Giordano. & 1. K. Pearce (Eds.), Etilnicity
Archives of Psychiatric Nursillg. 11/, 10-19. and Family Therapy (2nd ed.) (pp. I-I I-lSI). New York:
Friedemann, M. L. (1993a). Closing the gap between grand Guilford Press.
theory and mental health practice with families. In G. Wegner Gardner. R. W.• Robey. B., & Smith, P. C. (1985). Asian,
& R. Alexander (Eds.), Readings illfamity nursing (pp. 41 Americans: Growth, change, and diversity. Population
56). Philadelphia: Lippincott. Bulletin. 40 (4). Washington, DC: Popu!Ution Reference
Friedemann. M. L. (I 993b). The concept o(family nursing. In G. Bureau.
D, Wegner & R. J. Alexander (Eds.). Readings ill family Garner. M. K. (1978). Our values are showing: Inadequate
nursillg (pp. 13-22). Philadelphia: Lippincott. childhood immunization. Health Values: Ac/tieving High
Friedemann, M. L.' (1995). The framework of systemic Level Welness. 2(3), 129.
I
622 REFERENSI
change (pp. 229-249). Thousand Oaks. CA: Sage. science of family lIursing (pp. 77·91). Menlo Park. CA:
People 2010: Companioll Document for lesbian. gay. Gerson, W. M. (1960). Leisure and marital satisfaction of college
bisexual and transgender (LGBT) health. San Francisco: married couples. Marriage and Family Living, 22,360-361.
Author (www.glma.org). Gibbs, N. (200 I, August 6), Shifting the balance of power in
Geba, B. (1985). Being at leisure. play at life. La Mesa, CA: Times Magazine, 10-46.
Leisure Science Systems International. Giger. L. N.. & Davidhizar, R. E. (1999). Tranculturaillursing:
Gebbie. E., & Gebbie, K. M. (200 I). Families, nursing and social Assessmellt and intervention (3rd ed.). Sl. Louis: Mosby.
policy. In S. M. H. Hanson (Ed.), Family health care lIursing Gilbert. D., & Kahl, J. A. (1993). The American class structllre.
Family Relations. 36(3), 270-275. disease: Implications fin nursing care. Heart & Lung. 14(4),
Gelman. D., et al. (1985, July 15). Playing both mother and 350-356.
father. Newsweek, 42-50. . Gilliss. C. L., & Knafl K. A. (1999). Nursing care of families in
Gelman, D., et a!. (1988. March 7). Black and white ill America. non-normative transitions. The state of science and practice.
Newsweek, 18-23. In A. S. Hinshaw, S. L. Feetha\n, & 1. :L. F. Shaver (Eds.).
Geltman, P. L., & Meyers, A. F. (f999). Immigration legal status Handbook of clinical nursing research (pp. 231·2-15).
and use of public programs and prenatal care. Journal of Thousand Oaks. CA: Sage.
Immigrant Health. 1(2),91-97.
Giovannetti de Jesus. J., & R. B. Bergamasco. (1995). When the
Gendell, M., & Siege, 1. S. (1996). Trends in retirement age in
housewife is missing. Joumal of Family, Nursing, 4(4), 387
the United States, 1955-1993 by sex and race. Journal of
393.
Gerontology, 51B, 3.
George, J. B. (1995). Margaret Newman. In J. B. George (Ed.), Gladding, S. T. (1995). Family therapy: history. theory, and
Nursing theories (4th ed.) Norwalk, CT: Appleton & practice. Englewood Clift's. NJ: Prentice Hall.
Lange. Glanz., K., Lewis. F. M., & Rimer. B. K (Eds.) (1997): Health
George, L. & Gwyther, L. (1986). Caregiver well-being: A behaviour and education: Theory research and practice. San
multidimensional examination of family caregivers of Fransisco: Jossey-Bass.
demented adults. The Gerontologist, 26(3), 253-259. Glasser, P., & Glasser, L. (1970). Families ill crisis. New York:
Germain. C. P.(l992). Cultural care: A bridge between sickness, Ha~r& Row.
illness, and disease. Holistic Nursing Practice. 6(3). J-9. Glenn. M. L. (1987). Collaborative health rare: A familY
Gershon, T. D., Tschann, J. M., & Jemerin, J. M. (1999). orielUed model. New York: Praeger.
Stigmatization, self-esteem, and coping among the adolescent Glick, P. C. (1997). Demographic pictures of African American
children of lesbian mothers. Jourllal of Adolescent Health. families. In H, P. McAdoo (Ed.),l3lackfamilies (3rd cd.) (pp.
REFERENSI 623
Glick. P. C. (l988b). Fifty years of family demography: A record Center for Education in Maternal and Child Health,
of social change. Journal ofMarriage and the Family. 50(4), Green. M. (2001). Bright futures: Guidelines for health super
861-873. • vision of infants. children and adolescents. Arlington. VA:
Glick, P. C. (1989). Thefamily life cycle and social change. National Center for Education in Maternal and Child
Family Relations. 38(2), 123-129. Health.
Glick, P. C. (1994). American families: As they are and were. In Greene, B. (l995). African American families. Nationalforum.
A. S. Skolnick & J. H. Skolnick (Ed's.), Family in transition 75(3).29-32.
(8th ed.) (pp. 91-104). New York: Harper Collins College. Greiner, D. S.• & Demi. A. S. (l995). Family therapy. In B. S.
Godwin, D. D., & Scanzoni. J. (1989). Couple consensus during Johnson (Ed.). Child, adolescence, and family psychiatric
marital joint decision-making: A context, process, outcome nursing (pp. 358-368). Philadelphia: Lippincott.
model. Journal of Marriage and the Family. 51(4), 943- . Greydanus. D. E: (Ed.). (l991). Caring for your adolescent. New
956. .
Goldenberg; L, & Goldenberg, H. (2000). Family therapy: An
York: Bantam Books. .
Griffin. J. L. (1991. February 14). Black health risks unique. The
overview (5th ed.}.Belmont. CA: Wadsworth. Oregan ian, p. A2.
Goldenberg, L. & Goldenberg, H: (2002). Counseling today's Grimes, M. L,. (1996). Middle class morality: Postures toward
familes (4th ed.). Pacific Grove, CA: Brooks/Cole. the poor. National Forrum, 76(3). 3-4.
Goldner, V. (1985). Feminism and family therapy. Family Grubbs. L., & Tabano, M. (2000). Use of sunscreen in health
Process, 24.31-47. care professionals: The Health Belief Model. Cancer
Gonzalcs, E. (1976). The role of Chicano folk beliefs and Nursing. 23(3), 1.64- 167.
practices in mental health. In C. A. Hernandez. M. J. Haug. Grzywacz, J. (2000). Socioeconomic status and health behaviors
& N. N. Wagner (Eds.). Chicanos-Social and psychological among Californians. Research in the Sociology of Health
perspectives (2nd ed.). St. Louis: Mosby. Care, 18, 121-149.
Gonzales. G. (1991). Hispanics in the past two decades, Latinos Gudykunst. AA. B. (1991). Bridging 4ifferences: Effective
in the next two: Handsight and foresight. In M. Sotomavor intergroup communication. Newbury Park, CA: Sage.
(Ed.), Empowering Hispanic families: A critical issue for 'he Gurian, M. (2000). The good son: Shaping the moral development
'90s (pp. 1-19). Milwaukee, WI: Family Service America. '. ofour young men. New York: Putnam..
Goode, W. J. (1964). Thefamity. Glencoe,IL: Free Press. Gurin, J. (1985, October). Families:' A personal way to get
Gordon, M. (2000). Manual of nUrsing diagnosis. St. Louis: unstuck. American Health, 39-41.
Mosby. Hagestad. G. O. (1988). Demographic change and the life eourse:
Gordon, .M. M. (1964). Assimilation in Americann life. New ,Some emerging trends in the family realm. Family Relations.
York: Oxford University Press. 37(4),405-410.
Gordon, T. (I 970}. Parent effectiveness training. New York: Haglund, K. .(2000).. Parenting a second lime around: An
Wyden. ethnography of African American grandmothers parenting
Gorman, G. (l975). New families, new marriages. In S. Smovak grandchildren due to parental cocaine abuse. Journal of
(Ed.), The psychiatric nurse as afamity therapist. New York: family nursing. 6(2), 120-135.
Wiley. Hajal. F. ( 1990). Family scapegoating in the life and works of
Gottfried, A. E., & Gottfried, A. W. (l994). Redefining families: Karen Blixen. Journal of the Ammerican Academy of
Implications for children's development. New York: Plenum. Psychoanalysis, 18,626-613.
Gottman, 1. (1995, November). Predictors of divorce: Narrow Haley, J. (l976). Problem-solving therapy. San Francisco:
therapy. Presentation made at the annual convention of the Jossey-Bass.
National Council on Family Relations, Portland, Oregon. Haley, J, (1980). LeaVing home. New York: McGraw-HilI.
Gottman, 1. M.• & Levenson, R. W. (I 999}. How stable is marital
Hall, A.. & Wellman, B. (1985). Social networks and social
interaction over time? Family Process, 38, 159-166.
support. In S. Cohen & S. L. Syme (Eds.), Social support and
Gottman, 1., Notarius, C, Gonso, J., & Marknian. H. (1977). A
Health (pp. 23-41). New York: Academic PresS'.
couples guide to communication. Champagne, IL: Research
Press. Hall. 1., & Weaver, B. (1974). Crisis: A conceptual approach to
Graedon, T. F. (1985). A transcultural approach to nursing family nursing. In J. Hall & B. Weaver (Eds.), Nursing of
practice. In J. F. Hall & B. R. Werner (Eds.). Distributive famities in crisis (pp. 3-9). Philadelphia: Lippincott.
nursing practice: Systems approach to communily health Hallberg. L. R~M. (1996). Occupational hearing loss: Coping
(3rd ed.) (pp. 315-331). Philadelphia: Lippincott. and family life. Scandanian Audiology, 25(Supplement 43},
Gray, V. (1996). Family self-care. In P. 1. Bomar (Ed.), Nurses 233.
and family health promotion: Concepts, assessments. and Hammer, T. 1., & Turner. P. H. (1985). Parenting in contemporary .
intervention (2nd ed.). Philadelphia: Saunders. .' society. Englewood Cliffs, NY: ,Prentice Hall.
Grebler, L., Moore;, J. W.• & Guzman. R. C. (1970). The Handel, G. (1972). The psychosocial interior of the family (2nd
Mexican-American People: The nation's second largest ed.). Chicago: Aldine Atherton. .
minority. New York: Free Press. Ha~na. D. R.. & Roy, Sr. C (200l). Roy Adaptation Model and
Green. M. (1994). Bright futures: Guidelines for health super perspectives on the family. Nursing Science Quarterly" J4( I},
vision oj. children and adolescents. Arlington. VA: National 9-13.
J
624 REFERENSI
Haywood, M. D., & Liu. M. C. (1992). Men and women in their college freshman. National Coullcil on Family Relations
retirement years: A demographic profile. In M. Snizovzcz, D. Report pp. 12-13.
J. Ekerdt, & D. H. Vinick (Eds.). Families alld retirement Hilgenberg, C., Liddy, K. G., Standerfer, J., & Schraeder. C.
(Sage Focus cd.). Newbury Park, CA: Sage. (1992). Changes in funny patterns six months after a
Hazzard, M. (1971). An overview of systems theory. Nursing myocardial infarction. JOllmal of Cardiovasclliar Nursing.
Clinics ofNorth America, 6. 38.5-393. 6(2), 46-56.
Heady. M. (1996. May 15). Holistic plan urged to aid black Hill. M. S. (1988). Marital stability and spouses' shared time.
males. Los Angeles Times, p. A 12. Joumal offamily issues, 9(4).427-15 \.
Healy. A .• Keesee. P. D., & Smith, B. S. (1985). early services Hill, R. (1919). Families under stress. New York: Harper &
for children with special needs: Trallsactions for family Row.
support. Iowa City, IA. Division of Developmental Hill, R (1958). Social stresses on the family: Generic features of
Disabilities, University Hospital School, Dept. of Pediatrics. family under stress. Social Casework. 39, 139-150.
Healy, J., Malley, J., & Stewart, A. (1990). Children and their Hill, R. (1965). Challenges and resollrces fOlJamily developmellt:
fathers afte'r separation. American journal of Ortlwpsychia Family mobility in au/' dynamic society. Ames. IA: Iowa
try. 60,531-543. State University.
Heath, D. H. (1976). Competent fathers: Their personalities and Hill, R. (1970). IllIerdependellce amollg the generatiolls: Family
marriages. Humall Development. /9(1),26-39. development ill three gellerations (Chap. 2). Cambridge,
Heinrich, K. (1996). Family sexuality. In P. J. Bomar (Ed.) MA: Schenkman.
Nurses andfamity health promotioll (2nd ed.) (pp. 284-302). Hill, R. (1986). Life cycle stages for types of single parent
Philadelphia: Saunders. families: Of family development theory. Family Relations.
Heller, P. L. (1976). Familism scale: Revalidation and revision. 35(1),19-29.
JOllmal of Marriage and the Family. 38(2),423-429. Hill, R. B. (1971). The strength of black families. New York:
Henderson, A. A.. & Browse, A. J. (1991). The experiences of Emerson-Hall.
news fathers during the first three weeks of life. Journal of Hill, R. B., Billingsley, A .. Engram, E .. et al. (1993). Research
Advence Nursing, 18,291-298. on tlw African American family:.A holistic perspective.
Henderson, G. (1989). A practitioner's gllide to IInderst(lIIding Westport, CT: Auburn House.
indigenolls alld foreign cultures. Springfield, IL: Charles C Himmelstein, D., & Woolhandlcr, S.(I994). The natiollal health
Thomas.. program book: A source guide for advocates. Monroe, ME:
Henderson. G. (2000). Race in America. Phi Kappa Phi Journal, Common Courage Press.
80(2).12-16. Hines, P. M., & Boyd Franklin, N.·(1996). African American
Herberg, P. J. (I99x). I'll torctical foundations of transcultural families. In M. McGoldrick, J. Giordano, & J. K. Pearce
nUrsing. In M.M.Andrews&. LS. Boyle (Eds.), Transcultural (Eds.), Ethnicity andIamily therapy.(2nded.) (pp. 66-84).
cOllcepts ill lIursing care (2nd ed.) (pp. 3-96).Philadelphia: New York: Guilford Press.
l.ippincott. Hisama, H. K. (2000). Japanese theory and practice: Carrying
Herbst. P. G. ( 1954). Conceptual framework for studying the your own lamp. Reflections on Nursing Leadership, 26(1),
family: Family living regions and pathways, family-living 30-32.
patterns of interaction. In O. A. Oeser & S. B. Hammond Ho, M. K. (1987). Family therapy with ethnic millorities.
(Eds.), Social struCfllre and personality ill a city. New York: Newbury Park, CA Sage.
Macmillan. Ho, M. K. (1992). Mitwrity children and adolescents in therapy..
.Hernandez. M.. (1996). Central American families. In M. Springfield, IL: Charles C Thomas .
McGoldrick, J. Giordano, & J. K. Pearce (Eds.), Ethnicity Hobart. C.( 1987). Parent-child relations in remarried families.
and family therapy (2nd cd.) (pp. 214-223). New York: Journal of Family Issues, 8(3),259-277.
Guiltord Press. Hobbes, T. (1947). Leviath.an. New York: MacMillan (Original
Herrera T., & Wagner, N. N. (1974). Behavioral approaches to work published in 1651).
delivering health services in a Chicano community. In A. Hobbs, D. F., & Cole, S. P. (1976, March). Transition to
Reinhardt & M. Quint (Eds.). Family-centered community parenthood: A decade replication. Journal of Marriage alld
Ilursing. St. Louis: Mosby. the Family. 38, 723-731.
Hetherington. F. (1993). An overview of the Virginia longitudinal Hoffer. J. (1996). Family communication. In P. J. Bomar (Ed.).
study of divorce and remarriage with a foots of early Nurses and family health promotion (2nd cd.) (pp. 94-106).
adolescence. Journal of Family Psychology, 7, 39-56. Philadelphia: Saunders.
Hetherington, E. M, & Stanley-Hagen, M. (2000). Diversity Hofferth, S. L.. & Phillips, D. A. (1987). Child care in the U.S ..
among stepfamilies. In D. H. Demo, K. Allen, & M. Fine 1970-1995. Journal ofMarriage and ihe Family, 49(3). 559
(Eds.). Handbook offamily diversity (pp. 173- \96). New 571.
York: Oxford University Press. Hoffman, L. (1981). Foundations offamily therapy: A conceptual
Hickey, T. ( 1988). Self-care behavior of older adults. Family framework for system change. New York: Basic Books.
and Community health, 11(3),23-32. Hoffman, L. W. (1977. August). Changes in family roles,
Hickman. G. P. & Starr. M. K. (2001, June). The influence of socialization. and sex differences. Americall Psychologist.
family on the development of humorous coping skills of 32,644.
626 REFERENSI
Hogan, M. J., Buchler, C., & Robinson, B. (1984). Single & Row.
parenting: Transitioning alone. In H. I. McCuhbin & C. R. Horner, M. J. (1998). National family and illtimate partner
Figley (&is.), Stress and time family, Vol. I: Coping' with violence prevention initiative. US. Department of Health and
normative transitions. New York: Brunner/Mazel. Human Services, Health Resources & Services Adminis
Hogue, C. G. (1977). Support systems for health promotion. In J. tration, Office of Minority Health.
Hall & B. Weaver (&is.), Distributive nursing practice: A Horwitz, A. (1993). Adult siblings as sources of social support
systems approach to community heallh. Philadelphia: for the severely mentally ill: A test of the serial model.
Lippincott. Journal of Marriage and the Family, 54, 233-241.
Hollingshead, A. B. (1949). Elmstown's youth. New York: House, J. S., & Kahn, R. L. (1985). Measures and concepts of
Wiley. social support. In S. Cohen & S. L. Syme (&is.), Social
Holman, A. M. (1979). Finding families. Beverly Hills, CA: suppon and health (pp. 83-108). Orlando, FL: Academic
Sage. Press.
Holman, A. M. (1983). Family assessment: Tools for House, J. S., Landis, K. R., and Umberson. D. (1988). Social
understanding and intervention. Beverly Hills, CA: Sage. relationships and health. Science. 241(4865), 540-545.
Holmes, T. H., & Rahe, R. H. (1967). The social readjustment Houseknecht, S. K. (1987). Voluntary childlessness. In M. B.
rating scale. Journal of Psychosomatic Research, I, 213 Sussman & S. K. Steinmetz (&is.), Handbook of marriage
218. and thefamity. New York: Plenum Press.
Holt, J. L, & Johnson. S. D. (1991). Developmental tasks: A key Hsu, F. L. K. (1971). The challenge ofthe American dream: The
to reducing teenage pregnancy. Journal ofPediatric Nursing: Chinese inn the U. S. Belmont, CA: Wadsworth.
6(3), 191-193. Huang, L. N:, & Ping, Y W. (1989). Chinese American children
Hong, G. K. (1988), A general Family practitioner approach for and adolescents. In J. T. Gibbs, L. N. Huang, et al. (&is.).
Asian American mental health services. Professional Color of color: Psychological interve/ltiO/iS with minority
Psychology: Research and Practice, 19,600-605. children (pp. 30-66). San Francisco: Jossey-Bass.
Hong.. G. K. (1989). Application of cultural and environmemal Huff, R. M., & Kline, M. V. (1999). Promotillg health ill
issues in family therapy with immigrant Chinese :Americans. multicultural populations. Thousand Oaks, CA: Sage.
Journal ofStrategic and Systemic Therapies, 8, 11-21. Humes, K., & McKinnon, J. (2000). The Asiall and Pacific
Hong.G. K. (1993). Synthesizing Eastern and Western Islander Population ill the United States: Current Population
psychotherapeutic approaches. In 1. L Chin, J. H~ Liem, M. Reports. Washington, DC: U.S. Bureau of the Census.
D. Ham & G. K. Hong (&is.), Transference and empathy in Humphreys, J. (2000). ,Spirituality and distress in sheltered
Asian American Psychotherapy: Cultural values alld battered women. Image: Journal of Nursing Scholarship.
trealltlent needs. Westport, CT: Praeger. Third quarter, 273~278.
Hong, G .. K. (1995). Cultural considerations in rehabilitation Humphreys, J. C. (2001). Turnings and adaptations in resilient
co~nseling for Asian Americans. National Association of daughters ofbattered women. J 011 mal ofNu rsi118 Scholarship,
Rehabilitation Professionals in the Private Sector Journal, 33(3), 245-25 J.
10(2), 59-65. Hunter, A. G., Pearson, J. L.• lalongo, N. S., & Kellam, S. G .
Hong, G. K. (1996). Culture ~nd empowerment: Counseling . (1998). Parenting alone to mUltiple caregivers: Childcare and
services for Chinese American families. Journal for the parenting arrangements in black and white urban families.
Professional Conselor, JJ(I), 69-80. Family Relations, 47(4), 343-353.
Hong.. G. K & Ham, M. D. (1992). Impact of immigration on the Hunter, J. D. (1994). The family and the culture war. In A. S.
family Tile cycle: Clinical implications for Chinese Skolnick & J. H. Skolnick (&is.), Family in transition (8th
Americans. Journal of Family Psychotherapy, 3(3),27-40. ed.) (pp. 537-547). New York: Harper Collins College.
Hong, G. K. & Ham, M. D. (1994). Psychotherapy and counseling Hunter, K., & Bryant, B. (1994). Pharmacist provided education
for Chinese Americans: Curriculum and training issues. and counseling for managing pediatric asthma. Patient
Bulletin of the Hong Kong Psychological Society, 32133, Educatioll and Counseling, 24, 127-134.
5-19. Hupcey, J., & Morse, J. (1995). Family and social support:
Hong, G. K., & Hong, L. K. (1991). Comparative perspectives Application to the critically ill patient. Journal of Family
on child abuse and neglect: Chinese versus Hispanics and Nursing, J, 257-280.
Whites. Child Welfare, LXX(4), 463-475. Hutchinson, E. (1988, February 28). Black America: Tale of two
Hong, G. K., Lee, B. S., & Lorenzo; M. K. (1995): Somatization nations. Los Angeles Times, Part IV, pp. 3,6.
in Chinese American clients: Implications for psychothe Hymovich, D. (1983). The chronicity impact and coping instru
rapeutic services. Journal of Contemporary Psychotherapy, . ment: Parent questionnaire. Nursing Research, 32,275-281.
25(2), 89-10-1. Hymovich, D. P., & Barnard, M. U. (1979). Family health care.
Hong, P. T., Dickerson, M., & Cleeland, N. (2002, May 15). New York: McGraw-Hill.
Southland average family income dropped in the 1990's. Los Ingoldsby, B. B. (I995a). Family origin and universality. In B. B.
Angeles Times, pp. AI . A 16. Ingo\dsby & S. Smith (&is.), Families in multicultural
Honig, M (1996). Retirement expectations: Differences by race, perspective (pp. 83-96). New York: Guilford Press.
ethnicity, and gender. The Geronlologist, 36(3),173-382. Ingoldsby, B. B. (1995h). Poverty and patriarchy in Latin
Honigman,·J. I. (1967). Personality ill culture. New York: Harper America. In B. B. Ingoldsby & S. Smith (Eds.), Families in
REFERENSI 627
I1Il1lticulwralperspective (pp. 335-351). New York: Guilford
C. McCloskey (Eds.), Nursing imervellliOlls: Treatmelll for
Press.
nursing diagnoses (pp. 92-98). Philadelphia: Saunders.
Ingrasia. M. (1993. August 30). Endangered family. Newsweek.
Jiang, S. (1995. Summer). Recognizing Asian communities:
17-25.
Differences key to providing care. National Health Service
Inkeles, A. (1977). Paper presented to the American Sociological
Corps in TOllch (Newsletter) (p. 3). Chest Chase, MD: U.S.
. Association, Washington, DC, in September 1977. Cited in
Public Health Service.
Los Angeles Times. September 20, 1977, Part I, pp. I, to.
John; D.• Shelton, B. A., & Luschen, K. (1995). Race. ethnicity,
Inouye, J. (1999). Asian American health and disease. An and perceptions of fairness. Journal of Family Issues, 16(3),
overview of the issues. In R. M. Huff & M. V. Kline (Eds.), 357-379.
Promoting health in nllllticulllIral populations: A handbook Johnson, C. L. (1975). Authority and power in JapaneseAmerican
for practitioners (pp. 337-356). Thousand Oaks, CA Sage. marriage. In R. E. Cromwell & D. H. Olson (Eds.). Power ill
Institute of Medicine. (2000). Illforming the fUlllre: Critical
families (pp. 182-196). New York: Sage. ,
Tones ill health. Washington. DC: Institute of Medicine.
Johnson, L. B. (1997). Three decades of black family empirical
Irelan. L. M. (1972). Low income life styles. U.S. Department of
research: Challenges for the 21 st century. In H. P. McAdoo
HEW. Social and Rehabilitation Services. Washington. DC: (Ed.), Blackfamitiel' (3rd ed.) (pp. 94-113). Thousand Oaks,
L.S. Government Printing Office. CA: Sage.
Isaacson, W. (2000, January). Our centers-and the next time. Johnson, M., Bulechek. G., Dochterman. J. M., Maas, M., &
Special Issue of Time Magazine. Moorhead, S. (200 I). Nursing diagnosel', outcomes alld
Ishida. D. N. (1999). Promoting health among Asian American illlervelllions: NANDA. NOG. & NIC linkages. S1. Louis:
population groups: A case study from the field. In R. Huff & Mosby.
M. Mine (Eds.), Promotil~g health ill multicllllllral Johnson, M., Maas, M .. & Moorhead, S. (2QOO). Nursillg
populatiolls (pp. 375-382). Thousand Oaks. CA: Sage. olltcollles classification (NOC'). SL Louis: Moshy.
Ishii-Kuntz. M. (2000). Diversity with Asian-American families. Johnson, M. A. (1998). Who is the family? In B. Vaughan Colc.
In D. H. Demo. K. R, Allen, & M. A. Fine (Eds.). Handbook M. A. Johnson, J. A. Malone, & B. L. Walker. (Eds.). Family
offamity diversity (pp. 274-290). New York: Oxford Press. lIursing practice (pp. 3-18). Philadelphia: Saunders.
Jackson. D. (Ed.). (1969). Communication, marriage, alld the Johnson, R. (1984). Promoting the health of families in the
family. Palo Alto. CA: Science and Behavior Books. community. In M. Stanhope & J. Lancaster (Eds.).
Jackson. J. (1966). A conceptual and measurement model for Community health nursing (pp. 330-360). S1. Louis: Mosby.
norms and roles. Pacific Sociological Review, 9, 35-38. Johnson, S. (1998). Who moved Illy cheese? New York: G. P.
Jackson, M. P., & McSwane, D. Z. (1996). Homelessness as a Putnam's Sons.
.. determinant of health. Public Health Nursing, 9(3), 185- .: Johnson, S. (200 I). Helping children to eat right. Nutrition.
192. 'health and safety; Journal of Early Education and Family
Jacob,S. (1999). Support for family caregivers in thecommu Review,B(3),30-31.
nily. In V. D. Wegner & R. J. Alexander (Eds.), Readings in Johnson. S. H. (1986). Introduction and role theory strategies. In
Family Nursing (2nd ed.) (pp. 373-390). Philadelphia: S. H. johnson (Ed.), Nursing assessmelll alld strategies for
Lippincott. the family at risk: High-risk parenting (2nd ed.) (pp.l- I 2,
Jacoh, T. (1992). Family studies of alcoholism. Joumal ofFamily 388-401). Philadelphia: Lippincoll.
Psychologi, 5, 319-338. Johnson, S. K., Craft, M., Titler, M., Hahn, M., Kleiber. c.,
Jacob. T., & Tenneuhaum, I). L. (1988). Family assessmell1: Montgomery, L. A.• et al. (1995). Perceived changes in adult
Rationals, methods. and fllwre directions. New York: family members' roles and responsibilities during critical
Plenunt Press. illness. Image, 27(30), 238-243.
Jahoda. M. (1958). Currell1 concepts of positive mental health. Joint Commission on Accreditation on Comunily Mental heallil
Joint Commission on Mental Illness and Health,Monograph Service Programs. (1976). Standards for cOllullunity !/lellIal
No. I. New York: Basic Books. health callIers: Balance service system. Chicago: Joint
Janosik. E. H., & Green, E. (1992). Family life Boston: Jones & Commission oil the Accreditation of Hospitals.
Bartlett. Jones. E. (1995). Deaf and hearing parents' perceptions of lantils
Janosik. E. H., & Miller, J. R. (1980). Family-focused care. New funclionning. Journal of Pediatric NurSing, III 1),45-51.
York: McGrow-HiIl. Jones. E., K Badger, T. A. (1991). Deaf children's knowledge or
Jaramillo. P. T., & Zapata, J. T. (1987). Roles and alliances with internal human anatomy. Journal of Special Education.
Mexican-American and Anglo families. Journal ofMarriage 25(2), 252-260.
and the Family, 49(4), 727-735. Jones, E., & Topmil1er, A-L (1946). Deaf fathers' interactions
Jayaratne, S. (1978). Behavioral intervention and family decision ssith healing infants and toddlcrs. NCAST Na{ional News.
making. Social Work, 23, 24. 12(3), 1-6.
Jenkins, K. W. (1995). Communication in families. In R. Day, K. Jones, E. C. (1996). Deaf and hearing parents' perceptiolls 0 r
R. Gilbert, B. H. Settles. & W. R. Burr (Eds.), Research alld family functioning. Nursing Research, 44(2). 102-105.
theory ill family science (pp. 171-185). Pacific Grove, .CA: Jones, K. C., & Donnas, K. F. (1996). Deaf and heating par(,lils'
BrookS/Cole. interactions with eldest hearing children. American All/wl.1 !J['
Jensen, D. P. (1985). Patient contracting. In G. M. Bulechek & J. the Deaf 141(1),278-283.
628 REFERENSI
Jones, K. c. ( 1994). Managed care: The coming revolution in Kamrowilt, B., & Wingert, P. (1990, Winter/Spring). Step hy
home health care. Journal of 1I0me Healtlt Care Practice. step. Newsweek (Special Issue), 24-37.
6(2). I-II. Kaplan, M. S., Adamek, M., &Johnson. S. (1994). Trends in
Jones. S. L. (1980). Family Therapy: A comparisoll approaches. firearm suicide among older American males: 1979-1988.
Bowie. MD: Brach. The Gemmologist, 34( 1),59-65.
Jones, S. L., & Dimond. NI. (1982). Famil, theory and fans its Kardiner, A. (1945). Thepsychologicalfrolltiersofsociety. New
therapy models. Comparative review with implications for York: Columbia University Press.
nursing practice. Journal Psychosocial Nursillg alld Melltal
Kastenbaum. R. (1994). Alternatives to suicide. In D. Lester &
Health Service. 12-19. M. Tallmer (Bds.), Now I lay Me down: Sllicidc' in the elderly.
Jordan. J., Kaplan, A .• Miller. J. B.. Sliver. I.. & Sulrey. J. (1991).
Philadelphia: Charles Press.
WOl/le/l's growth ill cOllllectioll: Writillg from the stolle
Kaufmari, G. & Unlenbcrg, P. (2000). The influence of parenthood
center. New York: Guillord Press.
on the work effort on married men and women. Sodal
Judge. S. L. ( 1998). Parental coping strategies and strengths in
Forces, 78(3).931-947.
families of sound children with disabilities. Family Relations.
47(3).263-268. Kaufman, G .• & Uhlenberg. P. (1998). Effects of life course
Julian. T. W .. McKenry, P. c.. & McKelvey. W. (1994). Cultural transitions on the quality of relationships hctween adult
variations in parenting: Perceptions of Catcasian. African children and their parents. JOl/mal of Marriage alld l/7e
Ameri~an. Hispanic & Asian-American parents. Family
family. 60(4), 924-939.
Relations, 43( 1).30-37. Kay. M. A. (1978). The Mexican American. In A. L. Clark (Ed.l.
Juni. S. (1995). Triangulation as spliuing in the service of Cullllre, childbearillg and health professiollals. Philadelphia:
ambivalence. Current Psychology: Developmellt, Leaming Davis.
Persollality, Social,14. 91- III. Kearney. 1. A., & Yurick, C. M. (1996). Nurse to nurse referral
JWK Intemational Corporation. (1978). Summaryalld recommell The role of the child psychiatric nurse consultant. Journal oJ
datiolls of conferellce Pacific and Asiall Americall families Pediatric Health Care, 10(3), 115-120.
and Hew-related issues. Annandale, V A: Author. Keating, N., & Cole, P. (1980). What do I do with him 24 hours
Kahana. ·,E.• Kahana. B.. Johnson. J. K., Hannnand. R. J, & a day? The Gero1l1010.r:ist, 20, 84-89.
J<psher; K. (1994). Developmental challenges and family Keefe, S. E. (1981). Folk medicine among urban Mexican
caregiving: Bridging concepts and research. In E. Kahana, D. Americans: Cultural persistence, change and displacement.
F. Biegel, & M. L. Wykle (Eds.). Family care giV/llg across Hispanic Journal of Behavioral" Science, J( I ),41-48.
t/7~ lifespan. Thousand Oaks. CA: Sage. Keefe. S. E. (1984). Real and ideal extended familism among
Kahti",A.';M. (1990). Coping with tear and grieving. In I. M. Mexican Americans and Anglo Americans: On the.meaning
Lubldn (Ed.), Chronic illness: Impact all intervelltion. (pp. of "close" family ties: Human Organizalion. 43, 65-70.
119'-199). Boston: Jones & Bartlett.
Keete. S. E., Padilla, A. M.. & Carlos. M. L. (1978). The.
Kalil, .A., Spencer; M. Spieker. S., & Gilchrist, L (1998). Effects
Mexican-American extended family as an emotional. Casas
of grandmother coresidence and quality of family relation
& S. E. Keefe (Eds.), Family and melllal health' in tlte
ships on depressive symptoms in adolescent mothers. Family
Mexican-American community. Los Angeles: Spanish
Relations, 47(4), 433-441.
speaking Mental Health Research Center. UCLA.
Kandzari. J. H.. & Howard, J. R. (1981). The well family: A
Kelleher, K. (1996, January 10). Who's minding the kids? J...os
developmental approach 10 assessment. Boston: Little.
Brown.
Angeles Times, p. E3.
Kane. R. L., Kasteler, J. M., & Gray, R. M. (1976). The health Kelley, B. R. (1997). Cultural diversity in clinical practice. In 1.
gap. New York: Springer. A. Fox (Ed.), Primary health care ofchildren (pp. 32-10). St.
Kang, K. c., & Fields, R. (2001, May 15). Asian population in Louis: Mosby,
U.S. surges, but unevenly. Los AI/geles Times, p. A 16. Kelly, J. R (1978). Family leisure in three conununitics. Journal
Kang, K. C. (1997, June 29). Chinese in the Southland: A of Leisure Research, 10(1),47-60.
changing picture. Los Angeles Times. pp, AI, A32. Kelly, K. C., McClelland, E., & Day, J. M. (1992). Discharge
Kang, K. C. (2001, April 25). Study finds persistent negative per planning. In G. M. Bulechek &. J. C. McCloskey (Eds.).
ceptions of Chinese Americans. Los Angeles Times, p. A18. Nursing intaventiollS: Essential nursing treatlllents (2nd
Kang, R.• Barnard, K., & Oshio, S. (1994). Description of the ed.) (pp. 265-273). Philadelphia: Saunders.
clinical practice of advanced practice nurses in family
Kendall, J. H. (1971). Maternal behavior one year after early and
centered early intervention in two rural settings. Public
extended postpartmn contact. Developmental Medicine (Iud
Health Nursing, i 1(6), 376-384.
Neurology ,16, 172.
Kanter, R. M. (1978). Jobs and Families: Impact of working roles
on lite. Children Today, 7, 13. Kennedy, C. E. (1989). Involving students in participat,)I'Y
Kantor, D ... & Lehr. W. (1975). inside the fami(y: Toward a research on fatherhood. A case study. Family Relatiolls.35( 4 t,
theory offamily process. San Francisco: Jossey-Bass. 363-37.
Kantrowitz, B., & Wingert, P. (2001, May 28). Unmarried with Kerckhoff, R. K. (1976). Marriage and middle age. FClmily
children. Newsweek, 46-54. . Coordinator; 25( I), 7-10.
REFERENSI629
Lewis, F. M .. Behar. L. C., Anderson. K. H .. Shards, M. E.. Locke. D. C. (1992). Increasing 1II/titicIIlwrai understanding.
Zahlis. E. H., Darby, E.• et al. (2000). Blowing away the Newburry Park. CA: Sage.
myths about the child's experience with the mother's breast Loe. H. ( 1988). Americans are smiling at fewer cavities: Fuod
cancer: In L. Baider. c.L. Cooper. & A. Kaplan (&Is.). insiglu reports. Washington. DC: International Food
Callcer alld the family (2nd cd.). New York: Wiley. Information Council.
Lewis, 1. I. Beavers. W. R .. Gosselt. 1. T., & Phillips. V. A. Los Angeles Times Editorial (1996, August II). Some revisionist
(1976). No sillgle. thread: Psychological health ill family thinking in the family values season. Los Angl'lesTimes. p.
systems. New York: Brunner/MazeL M-4.' .
Lewis. 0.0%1). Childrell ofSailchez. New York: Random House. Los Angeles Times. (2001. January 3). Rising medicare costs still
Libman. J. (1988. August 9). Growing up) too fast. Los Allgeles burden the poorest, study says. p. AS.
Times, Part V. p. L Loveland-Cherry. C. (1988). Issues ill kindly health promotion.
Lidz. T. (1963). The family and Ilumall adaptatioll. New York: In M. Stanhope. & 1. Lancaster (&Is.). Comlllllll;ty health
International Universities Press. lIursing. (2nd ed.). SI. Louis: Moshy.
Lin. C. C .• & Fit. V. R. (1990). A comparison of child-rearing Loveland-Cherry. C. (1996). Family health promotion and health
'\. practices among Chinese, immigrant Chinese, and Caucasian protection. In P. J. Bomar (&I.), Nurses and family health
America~ parents. Child Development. 61.429-433. . promotion (2nd ed.) (pp. 22-35). Philadelphia: Saunders.
Lindahl. K., & Malik, N. M. (1999). Observations of marital Lum. M. R. (1995). Environmental puhlic health: Future
conflict and power: Relations with parenting in the triad. direction. tutors skills. Family alld Community Health, 18( I),
Journal of Marriage alld the Family. 61(2), 320-330. 21-25.
Lindgren, C. L. (1993, Spring). The caregiver career. Image. Lum. M. R. Hibbs. B. F.. Phillips. L.. & Narkunas. D. M. (1996).
25(3).214-219. . Environmental health. In M. Stanhope & J. Lancaster (&Is.).
Lindsey. E. (1998). The impact of hQmelessness and shelter life Comllll/nity health nursing (4th ed.) (pp. 115-154). SI. Louis:
on family relationships. Family Relatiolls. 47,243-352. Mosby.
Lindsey, E. W. (2001). Foster family characteristics and Lund. M. ( 1987). The non"custodial father: Common challenges
< behavioral and emotional problems of foster chi Idren. Family. in parenting alier divorce. In C. Lewis (Ed.), Reassessing
Relations. 50(1), 19-22. fatherhood: New observatiolls 011 fathers alld the //Iodem
Lin-Fu;J. (1994). Ethnocultural barriers to health care: A major family (pp. 212-224). London: Sage.
problem for Asian American and Pacific Islander Americans . Lustig. M. W. (1988). Value. differences ill intercultural
. Journal of Health, 2(4),290-299. . communication. In L. A. Samovar & R. E. Porter (&Is.).
Link•.B.• & Dohrenwend, B. P. (1980). Formulation of hypotheses Imercullllral commllllicatiOl!: A reader (pp. 55-61). Belmont.
. llbout .the true prevalence of demoralization. In B. P. CA: Wadsworth.
Do.hrenwend (Ed.), Mentalillness ill the U.S.: Epidemiological Lyman. S. (1974). Chillese Americans. New York: Random
-estimates (pp. 114-1.12). New York: Praeger. House. '
Linnet!. M. (1970). Prescribing habits in general practice. Lynch. S. H. (1997). Elder abuse. What to look for. how to
Proceedings of the Royal Society ofMedicille. 61,613-615. intervene. American JOllrnal of Nursing. 97( I). 27-33.
Lipson. J. G. (1996). Culturally competent nursing care. In 1. G. Macia. E. P.. & Morales. L S. (200 I). Crossing the border for
Lipson, S. L. Dibble. & P. A. Minarik (Eds.). ClIltural alld health care. Journal of Health Care for the Poor alld
Ilursing care. San Francisco: University of California. San Underserved. 12(1),77-87.
Francisco Nursing Press. Macklin. E. I). (J 988). Nontraditional family forms. In M. B.
Lipson. J. G .. & Meleis. A. 1. (1999). Research with immigrants Sussman & S. K. Stcinmetz (Eds.). Halldbook of marriage
and refugees. In A. S. Hinshaw. S. F. Feetham, & J. Shaver and the family (pp. 317-353). New York: Plenum Press.
(Eds.). Handbook of clinical nursing research (pp. 87-106). MacPhee. M .• & Hoffenberg, E. (1996). Nursing case management
Thousand Oaks: Sage..
tor children with failure to thrive. JOIIl'/lal ofPe£iialric Health
Litman, T. l. (197-1). Health care and the family: A three Care, 10,63-73.
generatiollal study. Washington. DC: Division ofCommunity
Madanes, C. (1991). Strategic family therapy. In A. S. Gurmall
Health Services and Medical Care Administration, U.S.
& D. P. Kniskern (Eds.), Handbook of Family Therapy (Vol.
Public Health Service.
II). New York: Brunner/Maze!.
Litwak. E. (1972). Occupational mobility and extended family
cohesion. In I. L. Reiss (Ed.). Readings Oil/he faillily system Madsen, W. (1964). The Mexican-American of Sow!! Te_ws.
(pp. 413-131). New York: Holt. Rinehart & Winston. New York: Holt-Reinhart & Winston.
Litwak. R. Jessop, D. J., & Moulton. H. J. (199.4). Optimal use Maffeo, R. (1997). Helping families cope. Alllericall Journal of
of formal and informal systems over the life course. In F. Nursing, 97(6), 36-39.
Kahana. D. E. Biegel. & M. L. Wykle (Eds.). Family Mahon. M .. & Page. M. (1995). Childhood bereavement after thc
'caregivillg across the lifespan. Thousand Oaks, CA: Sage. death of a sibling. Holistic Nursing Practice. 9(3).15-26.
Liu. Ai. T. (1986). Health services for Asian elderly. Research Malinski, V. M. (1987). Nursing scicnce within the science or
011 Agillg. 8( I). 156-175. unitary human beings. In V. M. Malinski (Ed.). Erplorati()lIs
Lobo. M. L. (1995). Florence Nightingale. In J. B. George (Ed.), on Martha Rogers' science (~rllnitary nursing beings (pp. 25
Nursing theories. Norwalk. CT: Appleton & Lange. 32). Norwalk. CT: Appleton & Lange.
REFERENSI 633
MaIlnSKf.V:--~i[ {20"OOY:Nurnngtheory:based research with Matsui. W. T. (1996). Japanese families. In M. McGoldrick. J.
families: State of the an. Nursing Science Quarferly, 13(4), Giordano. & J. K. Pearce (Eds.). Ethllicity alldfami/.\' Iherapy
285-290. (pp. 268-280). New York; Guilford Press.
Mancini, J. A., & Orthner, 1). K. (1988). The context and Mattessicht. P.• & Hill, R. (1987). Lifecyclc and family
consequences of family change. Family Relatiolls, 37( I). developmental. In M. B. Sussman & S. K. Steinmetz (&Is.),
363-366. Halldbook of marriage alld the family (pp. 137-169). New
Manley, M. (1996). Tobacco use. In S. Woolf. S. Jonas, & R. York: Plenum Press.
Lawrence (&Is.), Health promotion alld disease preventiofl Matthews. H. F. (1987). Rootwork: Descliption of an ethno
in clinical practice (pp. 163-175). Baltimore: Williams & medical system in the American South. Southern Medical
Wilkins. Journal, 80•. 885-891 . .
Maneds, W. (1988). Supponive roles of significant others in Matthews. H. F. (1988). Sweet blood can give you sugar: Black
black families. In H. P. McAdoo (Ed.), Blackfamities (2nd American folk belicfs about diabetes. City Medidlle. 2, 14
cd.) (pp. 270-283). Newbury Park, CA: Sage. 16.
Maneds. W. (1997). Supponive roles or significant others in Maturana, H. (1978). Biology of language: The epistemology or
African American families. In H. P. McAdoo (Ed.). Black reality. In G. Millar & E. Lenneberg (Eds.), Psychology and
families (3rd ed.) (pp. 198-213). Thousand Oaks. CA: Sage. biology of language alld ihollghi (pp. 27-63). New York:
Mares. M. L. (1995). The aging family. In M. A. Fitzpatrick & A. Academic Press.
L. Vangelisti (Eds.). uplaillillg family interactions (pp. Maturana, H. K., & Varela, E, J. (1992). The tree ofhlOwledge:
310-343). Thousand Oaks, CA: Sage. 11le biological roots of humall IInderstandiflg (rcv. ed.).
Marin, G .• & Marin. B. V. (1991 ). Research with Hispanic Boston: Shambhala.
populatiolls. Newbury Park. CA: SagE. McAdoo. H. P. (1993). Ethnic familics: Strengths that are found
Marks. M. A (2000. February 20). Outside the ethnic box. Los in diversity. In H. P. McAdoo (Ed.), Family ethllicily:
Angeles Times Magazine. 14-17.36. Strellgth ii/ diversity (pp. 3-14). Newbury Park, CA: Sage.
Marosy. J. P. (1994). Collaboration: A key to future success in McAdoo, H. P. (1995). African-American families: Strengths·
long terms care. Journal of Home Health Practice, 6(2), 42 and realities. In H. 1. McCubbin, E; A. Thompson, A. I.
48. Thompson. & J. P. Futrell (Eds.). Resiliellcy ill elhllic
Marquis. J. (2000•. Match 14). Men tend to avoid health care, minority families; African Americall falllilie.r (pp. 17 c30).
study says. Los Angeles Tunes. pp. AI. A 18. Madison. WI: University of Wisconsin.
Marsa. L. (200 I. May 7). Demanding overhaul of U. S. health McAdoo, H. P. (2000, June). Transference of values of African
care. Los Angeles Times. p. 53. American families and children. Family Focl/s,F5. F7.
Marsella. A. (1993). Conseling ang psychotherapy with Japanese . McAdoo, H. P. (1978). Minority families. In J. H. Stcvens& M.
Americans: Cross-cultural considerations. Americall JOllmal .Mathew (&Is.). Mother/child, Fatherlchild relatiollships (pp.
of Orthopsychimry. 63, 200-208. 178-180). WashiQgton. DC: The National Association for the
Marshall, R. (1991). The state offamilies, 3: Losing directioll. Education of Young Children.
Mihwaukee. WI: Family Service AmeJica. McApoo, J. L. (I 988b). The roles of black fathers in the
Manell. L. L.. & Imle. M. (1990). Family nursing with socialization of black children. In H. P. McAdoo (&I.), Black
childbearing families. In S. M. H. Hanson & S . .To Boyd families (2nd ed.) (pp. 258-268). Newbury Park. CA: Sage.
(Ed.), Family health care nl/rsillg: TheolY, practice and McAdoo, J. L. (1997). The roles of African American fathers in
research (pp. 215.-236). Philadelphia: Davis. the socialization of their children. In H. P. McAdoo (Ed.).
Manin. K. (1994). How can the quality of nursing practice be Blackfamilies (3rd ed.) (pp. 183-195). Thousand Oaks. CA:
measured? In J. C. McCloskey & H. K. Grace (&Is.), Current Sage.
issues in nursing (4th ed.) (pp. 342-349). St. Louis: Mosby. McAiley. L.. Hudson-Barr, D., Gunning, K., & Rowbottorn, L.
Manin, K., & Schecl. N. (1992). The Omaha system: Application (2000). The use of advance directives with adolescents.
for community health lIursing. Philadelphia: Saunders. Pediatric Nursing, 26(5). 471-480.
Martinez, C. (1976). Community mental health and the Chicano
McBride. B. A., & Mills, G. (1993) A comparison of mother and
movement. InC. A. Hernandez, M. J. Haug, & N. N. Wagner
father involvement with their preschool age children. Early
(Lets,), Chicanos-Social alld psychological perspectives
Childhood Research Quarterly, 8(4),457-477.
(2nd ed.). St. houis: Mosby.
Maninez, E. A. (1988). Child behavior in Mexican American of McBridge. V. M. (1995). Strengths and resiliency of black
Chicano families. Maternal teaching and children rearing families. lmplicatiolls for practitioners. Paper presented at
. practices. Family Relations, .17(3),275-280. the National Council for. Family Relations Conferencc.
November 16, Portland, Oregon.
Martinez. E. A. (1993). Parenting young children in Mexican
American, Chicano families. In H. P. McAdoo (I:d.). Family McCall. T. (1996, July/August). The best of both worlds.
emicity: Strellgth in diversity (pp. 184-195). Newbury Park. American Health, 53.
CA: Sage. McCallion, P., Janicki. M .. & Grant-Gri nino L. (1997). Exploring
Masselam. A. S.. & Marcus, P. R. (1990) Parent-adolescent the impact of culture and acculturation on older families
communication, family functioning and school performance. caregiving for persons with developmental disabililies.
Adolescence, 25(99). 725. Family Relatiolls, 46(4),347-357.
634 REFERENSI
(pp. 479-487). New York: Applelon-Century Crofts. McCubbin, H. I.• Thompson, E. A., Thompson. A. I.. & Fromer.
McCrone. W. P. (1990) A summary of the Americans with J. E. (1999). The dynamics of resilient families. Thousand
Disabilities: Act arid its specific implications for hearing Oaks, CA: Sage.
impaired people. ADARA, 23:3, 60-63. McCubbin, M. A., & McCubbin. H. I. (1991). Family stress
McCubbin, H. I. (1979). Integrating coping behavior ill Family theory and assessment: The resiliency model of family stress.
stress theory. Journal of Marriage and the family, 41, 237 adjustment, and adaptation. In H. I. McCubbin & A.
McCubbin, H. t & Dahl, B. B. ( 1985). Marriage and family: research and Practice (pp. 3-32). Madison. WI: University
McCubbin. H. I., & McCubbin, M. A. (1988). Typologies of McCubbin, M. A., & McCubbin, H. I. (1993). Families coping
· resilient· families: Emerging roles of social class and ethnicity. with iIlne'ss: The resiliency model offamily stress. adjustment
McCub~in. H. t, & McCubbin, M. A. (1996). Resiliency in Winstead-Fry (Eds.). Families, health. and illness:
· families: A conceptual model of family adjustment and Perspectives on coping and interventioll (pp. 21-63). S1.
adaptation in responses to stress and crisis. In H. I. McCubbin. Louis: Harcourt Health Services.
A.,Thompson. & M. McCubbin (Eds.). Family asseSsmelU: McCullough, P. G.. & Ruttenberg. S. K. (1988). Launching
· Resiliency. coping and adaptation-[nvetories for research children and moving on. In B. Carter & M. McGoldrick
and practice (pp. 1-64). Madison. WI: University of (Eds.). The changing family life cycle (pp. 285·308). New
Wi8consin System. York: Gardner Press.
McCubbin. H. I., & Patterson, J. M. (I 983a). The family stress McDonald, G. W. (1977). Fami Iy power, reflection and direction.
process: The double ABCX model of adjustlT!ent and Pacific Sociological Review, 20.609-614.
adaptation. In H. I. McCubbin, M. B. Sussuran, & J. M. McDonald. G. W. (1980. November). Family power: The
Patterson (Eds.) I Social stress and the family (Special Issue). assessment of a decade of theory and research, 1970-1979.
Marriageandfamily review, 6(112),7-27. Journal ofMarriage and the Family, 42(4). 841-854.
McCubbin, H. I., McCubbin, H. I.. & Patterson, 1. AI. (l983b). McDonnell, P. G. (2001, MayiO). Mexicans change face of U.S.
Family transitions: Adaptation to stress. In H. I. McCubbin demographics. Los Angeles Times. pp. AI, A28.
& C. R. Figley (Eds.). Stress and the family: Coping With McEwen, B. S. (1998) Protective and damaging effects of stress
normative transition (pp. 5-25). New York: Brunner/Maze!. mediators. New England Journal of Medicine. 338(3), 171
McCubbin, H. I.. & Patterson, 1.. M. (1991). FILE: Family 179.
inventory of life events and changes. In H. l. McCubbin & A. McFarland, G., & McFarland, E. (1997). Nursing diagnosis and
Thompson (Eds.), Family assessment inventoriesfor research intervention. St. Louis: Mosby.
and practice (pp. 81-110).. Madison. WI: University of McGoldrick, M. (1989). Women and the family life cycle. In B.
Wisconsin-Madison. . ,Carter & M. McGoldrick (Eds.). The changing family life
McCubbin. H. J.• McCubbin. M .. Nevin; R.S .• & Cauble, E. cycle (2nd ed.) (pp. 29-68). Boston: Allyn & Bacon.
(1981). Coping health inventory for parents (CHIP). In H. I. McGoldrick, M. (1988). Thejoiningoffamilies through marriage:
McCubbin,& J. M Patterson (Eds.), Systematic assessmelll of The new couple. In·B. Carter & M. McGoldrick (Eds.), The
family stres resource and coping. St. Paul, MN: Family changingfamity life cycle (pp. 209-233). New York: Gardner
McCubbin, H. I.• & Patterson 1. M, & Wilson. L. (I983). FILE: McGoldrick, M. (1993). Ethnicity. cultural diversity and
Family inventory of life evellls. Madison, WI: University of normality. In F. Walsh (Ed.), Normal faniily process (2nd
Wisconsin-Madison. . ed.) (pp. 331-360). New York: Guilford Press.
McCubbin, H. I McCubbin. H. t & Figles, D. (Eds.) (1983). McGoldrick, M. (1996). Irish families. In McGoldrick, 1.
Stress and the family: Vol. 1. Coping with normative Giardano, & J. K. Pierce (Eds.), Ethnicity and family therapy
transitions. New York: Wiley. (2nd ed.) (pp. 54-1-566). NeswYork: Guilford Press.
REFERENSI 635
- 1dCGoTclnck~~:~-&Ocrson~ -R-:--( 19S5f-Genogramslri famili -vaJues.-IOsAngdes Times-,pp:Ef, ES.-------
assessment. New York: W. W. Norton. Meisenhelder, J. B. (1982). Boundaries of personal space. Image,
McGoldrick, M., & Giordano, J. (1996). Overview: Ethnicity 14(1),16-19.
and family therapy. In McGoldrick. M., 1. Giordano, & J. K. Meisler, S., & Fulwood, S. (1989,. July 17). Number of innercity
Pearce (Eds.), Ethnicity andfamily therapy (pp. 1-30). New single parents on rise. Los Angels Times, p. A14.
York: Guilford Press. Meleis, A. 1. (1975). Role insufficiency and role supplementation.
McGoldrick, M .• Heiman. M .• & Carter, B. The changing family NursingResearrh, 24(2).264.
life cycle: A perspective of normalcy. In F. WlIlsh (Ed.). Meleis. A. I.. & Swendsen. L. A. (1978). Role supplementa
Normal family process (pp. 405-443). New York: Guliford tionan empirical test of a nursing intervention. Nursing
Press. Research. 27(1). 11.
McHale, S. M., S. & Crouiter, A. C. (1992). You can't always get Meleis. A. 1. (1997). Theoretical nursing. Philadelphia:
what you want: Incongruence between sex-role 'attitudes and Lippincott.
family work roles and its implication for marriage. Journal Melson, G. F. (1983). Family adaptation to environmental
ofMarriage and the Famity, 46, 357-361. demands. In H. I. McCubbin & C. R. Figlev (Eds.). Stress
McKinley, D. (1961). Social class andfamily life. Glencoe, IL: and the family. Vol 1: Coping with normative transitions (pp.
Free Press. 149-162). New York: BrunnerlMazel.
McKinney, E., Ashwill, J., Murray, S., James, S., Gorrie, T., & Menaghan. E. G. (1983). Individual coping efforts and family
Droske, S. (2000). Maternal-child nursing. Philadelphia: studies. Conceptual and methodological issues. In H. I.
Saunders. MCCubbin, M. B. Sussman, & J. M. Patterson (Eds.). Social
Mclachlan, 1. M. (1958). Cultural factors in health and disease. stress and the family (Special Issue). Marriage and Family
In E. G. Jaco (Ed.), Patients, physicians, and illness. New Review. 6(1/2), II3-i35. .
York: Free Press. Mendes. H. A. (1988). Single-parent families: A typologi of life
Mclean, B., & Dworkin, A. S. (2001). Understanding Chinese styles. In J. G. Wells (Ed.), Current issues in marriage and
medicine. Sacramento, CA: Continuing Medical Education the family (4th ed.) (pp. 247-259). New York: Macmillan.
. Resources. . Mercer. R. T. (1989). Theoretical perspectives on the family. In
Mclemore, S. D., & Room, R. '(1985). The origins and C. L. Gill iss, B. L.Highley,· B. M. Roberts, &- I. NI.
development of the Mexican-American people. In R. D. De Martinson (Eds.), Toward a science of family nursing (pp.
La Garza, et at. (Eds.), The Mexican-American experience: 9-36). Menlo Park,CA: Addison-Wesley.
An interdisiplin.ary anthology. Austin, TX: University of Meredith, W. H., & Abbott, D. A. (1995). Chinese families in
Texas Press. later life. In B. B. Ingoldsby & S, Smith (Eds.), Families in
Mcleod, D: L., & Wright, L. M. (2001 ). Conversation of 'multicultural perspective (pp. 213~230). New York: Guilford
" spirituality: Spirituality in family system nursing-Making Press.
the case with four clinical vignettes. Journal of Family Mertensmeyer, C., & Fine, M. (2000) ParentLink: A model of
Nursing. 7(4),391-415. integration and support for parents. Family Relations, 49,
Mcleod H., & Cooper, J. (1996, July 28). Generation X is active 257-265.
locally. How about nationally? Los Angeles Times, pp. M2, Merton, R. K. (1957). Social theory and social structure. New
M6. York: Free Press.
McRae. M. E. (1991). Holding death at bay: The experience of Messer, A. (1970). The individual in hi;; family: An adaptational
the spouses of patients undergoing cardiovascular surgery: study. Springfield. IL: Charles C Thomas.
Canadian Journal of Cardiovascular Nursing. 2(2),14-20. Messias, D. K. (1997). Exploring the concept of
McSeewney,1. C., Allan., J. D., & Mayo. K. (1997). Exploring undocumentedness: The meaning of a person's imigration
the use of explanatory models in nursing research and' status to nursing care. In A. G. Gift (Ed.). Clarifying conce.pts
practice. Image.' Journal ofNursing Scholarship, 29(3),243 in nursing research (pp. 53-69). New York: Springer
248. Publishing Company.
Meacham, 1. (2000, September. .IS). The new face of race. Mikhail, B. I. (1994). Hispanic motlier's beliefs and practices
Newsweek, 38-46. regarding selected children·s· health problems. Western
Mead, G. ( 1934). Mind, selfand society. Chicago: University of Journal of Nursing. 16(6), 623-638.
Chicago Press. Milardo. R. AI. (1988). Families and social networks. Newbury
Meadows, M. (1999, OctoberlNovember). Improving the quality . Park. CA: Sage. •
of life for minorities with disabilities. Closing the Gap: A Miller. B. G., & Myers-Wall. 1. A. ( 1983). Parenthood: Stress
newsletter ofthe Office of Minority Health. u.s Department and the family. Vol I. Coping with normative..rransitions (pp.
ofHealth and Human Services, p. I. 54-73). New York: Brunner/Maze!.
Mechanfc, D.' (1964). Influences of mothers on their children'S Miller. D. (1989). Famiiy violence and the helping system. In L.
health attitudes and behavior. Pediatrics, 33, 445. Combrinek-Graham (Ed.), Children infamity contexts (pp.
Mederer, R, & Hill, R. (1983). Critical transitions over the 413-434). New York: Guilford Press.
family life span: Theory and research. Marriage and Family Miller, F. (1986). The people. In B. Coyne & B. Holland (Eds.),
Review, 6(1/2), 39-60. Encyclopedia Americana (pp. 819-830). Danbury, CT:
Mehren, E. (1996, October 11). Parents want safety, not family Grolier.
636 REFERENSI
· Researc:hallcTiheory in family- science (pp. 186-204). Pacific Nishi. S. M. (1995). Japanese Americans. In P. G. Min (Ed.).·
Grove. CA: Brooks/Cole. Asian Americans: Comemporarv trends and isstles (pp. 95
Murray, C. I. (2000). Coping wilh death, dying, and grief in 133). Thousand Oaks. CA: Sage.
families. In P. C. McKenry & S. J. Price (Eds.). Families alld Niska, K., Snyder, M., & Lia-Hoagberg, B. (1999). The meaning
change (pp. 120-153). Thousand Oaks, CA: Sage. of Family health among Mexican American mOlh~rs and
Mun-ay, R., & Zentner, J. (1993). Nursing concepts for health fathers. Journal of Family Nursing, 5(2), 218-233. J
promotion (4th ed.). Engelwood Cliffs, NJ: Prentice Hall. Nock. S. (198 I). Family life-cycle transitions: Longitudinal
Naisbilt. J. (1984). Megatrends. New York: Warner Commu effects on family members. Journal of Marriage alld the
nications. Family, 43(3), 703-713.
Nail. F. c.. & Spcilherg. J. S. (1978). New York social and Nock, S. I.. (1988). The family and hierarchy. Joumal oj'
cultural factors' in the responses of Mexican Americans to Marriage and Ihe Family. 50(4).957-966.
medical treatment. In R. A. Martinez. (Ed.). Hispanic culture Norbeck, J. S., & Tilden. V. P. (1983, March). Life stress, social
and health care. St. Louis: Mosby . ./ support, and emotional disequilibrium in complications of
National Center for Health Slatistics. (1989, September 26). pregnancy: A prospective, multivariate sludies. Journal oj'
Momhly vital statistics report. Washinglon. DC: U.S. Health and Social Behavior, 24( I ), 30-46.
Government Printing Office.
Non-is. D. M., & Hover, P. J. (1993). Dynamism in practice;
National Coalition for the Homeless (1999). NCH Fact Sheet #7:
Parenting within King's Framework. Nursing Science
Homeless families with children. Available at www. Qllarlerly, 6(2), 79-84
n(l{iollalhomeless.org/families.html.
Nortan, A. J., & Glick, P. G. (1986). One-parent families: A
National Council for Family Relations. (1993). Visioll 2010:
social and economic profile. Family Relations. 35(1),177
Families alld Ilealtll care. Minnepolis. M N: National Council
181
for Family Relations. •
Neal, M. B., Chapman. N. J., Ingersoll-Dayton, B .. & Emlen, A. North American Nursing Diagnosis Association (NANDA).
C. (1993). Balallcing work and caregivillg for children, (2001). Nursing diagllosis: Definitio/l alld classification
adults. and elders. Thousand Oaks, CA: Sage. 2001 -2002. Philadelphia: Author. .
Neff J. A.• & Hoppe. S. K. (1993). Race/ethnicity, acculturation. Nyamathi. A. M. (I 987a). The coping responses of female
and psychological distress: Fatalism and religiosity as spouses of patients with myocardial infarction. Heart &
cultural resources. Journal ofComlllltllity ofpsychology, 21, Lllllg, 16(1),86-92.
3-20. Nyamathi. A. M. (i987b). Coping responscs of spouses of
Neimeyer, R. A. (1988). Death anxiety. In H. Wass, F. M. patients and of hemodialysis patients as measured by the
Berardo, & R. A. Neimeyer (Eds.), Dyillg- Facillg the facts Jalowiec Coping Scale. JOllrnal of Cardiovaswlar Nursing.
(2nd ed.) (pp. 97-136). Washington. DC: Hemisphere. 2(1),67-7-1.
Nelson,M. A. (1994). Economic .impoverishment and health Nyc. F. I. & Gecas. V. (1976). The role concept: Review and
risk: Methodologic and conceptual issues. Advances in delineation. In F. J. Nye (Ed.). Roles structure and analysis
Nursing Science, 16(3). 1-12. ofthe family (Vol. 21). Beverly Hills. CA; Sage.'
Newman. B. (1982). The Newman systems model: Application to Nye, F. I. (Ed.). (1976). Role structure and analysis ofthe famil.Y
nursing education and practice. Not walk, CT: Appleton (Vol. 24). Beverly Hills. CA: Sage.
Century-Crofts. Nye. F. I., & Berardo, F. (Eds.). (1981). Emerging conceptual
Newman, B. (1983). Family intervention using the Betty Newman frameworks in family analysis. New York: Prlleger.
health care systems model. In I. W. Clements & F. B. Robe11s
Ogburn. W. F. (1933). The family (lnd its fUllction: Recellf social
(Eds.), Family heallh: A medical approach 10 lIursing care.
tends in theUllited States. New York: McGraw-HilI.
New York; Wiley.
Okin. S. M. (1989). Justice, gel/der, alld the family. New York:
Newman, M. (1979). Theory developmelll in IIIlrs/IIl;.
Philadeiphia; Davis. . Basic Books.
Newman, M. (1994). Health as expandillg cOllsciousness (Pub. Olive, D. B. (1998. May 25). Coping with loss: Advice for
No. 14-2626). New York: National League for Nursing seniors and their childr~n. Los Angeles Times. p. S8.
Press. Olson, D., & McCubbin, H. (1982). Circumflex model of marilal
Newman. M. (1995). A developing discipline (Pub. No. 14 and family system: Application to family stress and crisis
2671). New York: National League for Nursing Press. intervention. In H. McCubbin, A. Cauble. & J. Pauerson
Nightingale, F. N. (1992). Notes on nursing: What it is and whal (Eds.), Family stress. coping, and social supporl (pp. 48-68).
it is 1I0t (Com. Ed.). Philadelphia: Lippincott (Original Springfield. IL: Charles C Thomas.
publication 1859). Olson, D. (1993). Circumtlex· model of marital and family
Nightingale, F. (1859). Notes ollllllrsing Whal it is and whal il is system: Assessing family functioning. In F. Walsh (Ed.),
1I0t. LOl)don:- Hal)'ison (Reprinted 1946. Philadelphia: Normal family process (pp. 104-137). New York: Guilford
Lippincott). Press.
Nightingale, F. (1949). Sick nursing and health musing. In I. Olson. D. H. & Cromwell, R: E. (1975). Methodological issues
Hampton et al. (Eds.), Nursing o.fti1e sick: 1893. New York: in family power. In R. E. Cromwell & D. H. Olson (Eds.).
McGraw-HilI. Power ill families (pp. 142-145). New York: Sage.
638 REFERENSI
panlagua:F. A. (1994).XssessillgalldTreat;,igciiltllra17Yalvirse
--
personal health behavior (pp. 1-8). Thorofare, NI: Charles Rushton. A. ( 1989). Annotation: Post-placement services for
Slack. . foster and adoptive parents: Counseling or therapy'? Journal
Ross, B., & Cobb, K. H. (l990). Family nursing: A nursing of Family Nursing, 30. 197-204.
Process approach. Redwood City, CA: Addison-Wesley. Rusell, G, (1977. August 29). The: American underclass. Time,
Ross, C. E., Mirowsky, I., & Goldstein, K. (1990). The impact of 16-19. •
the family on health: The decade in review. Journal of Rustia. J. G .• & Abbott, D. (1993). Father·inolventent in infant
Marriage and the Family, 52(4), 1059-1078. care: Two longitudinal studies. International Journal of
Ross, C. E., Mirowsky, I., & Goldstein, K. (1991). The impact of Nursing Studies, 30(6), 467·476.
the family on health. The decade in review. In A. Booth Ryan. M. C., & Knslin. A. L. (1989). Social supports and social
(Ed.), Contempora'ry families: Looking forward, looking networks in the aged. Image, 21(3),'176-179.
back (pp. 341-360). Minneapolis, MN: National Council for Ryan. S. (1999). Management by stress: The reorganization of
Family Relations. work hits home in the 1990's. In S. Coontz, M. Parson, & G.
Ross, A. S. (1986). Sex and gender in the aging society. In A. Rake (Eds.). American Families (pp. 332-341). New York:
Pifer & L. Bronte (Eds.), Our aging society (pp. 111-139). Routledge.
New York: Norton. Sabatelli. R. M.. & Chadwiek, J.J. (2000). Marital distress. In P.
Rossi, P., & Berk, R. (1985). Varieties of normative consensus. McKenry& S. J. Price (Eds.). Family and change (pp. 22
American Sociological Review, 50, 333- 347. 44). Thonsand Oaks, CA: Sage.
Roth, P. (l989). Family social support. In P. J'! Bomar (Ed.). Safilios-Rothschild, C. (l976a). A macro and micro-examination
Nurses andfamily health promotion (pp. 90-102). Baltimore, of family power and love: An exchange model. Journal of
MD: Williams & Wilkins. Marriage and the Family, 38(2), 355-362.
Roth, P. (l996a). Family health promotion during transitions. In Safilios-Rothschild, C. (I 976b). The dimensions of power
P .1. Bommar (Ed.). Nurses and family health promotion distribution in the family. In H. Grunebaum & 1. Christ
(2nd ed.) (pp. 365-394). Philadelphia: Saunders. (Eds.), Contemporary marriage: Structure, dynamics and
Roth,.R (1 996b). Family social support. In P. I. Bomar (Ed.), therapy. Boston: Little, Brown.
~..t{ut'ses.andfamily health pr01flotion (2nd ed.) (pp. 90-102). Salem, D. A., Zinmnmerman, M. A., & Notaro, P. C. (1998).
. P.hiladelphia: Saunder. Effects of family structure, family process, and father
Rowe;.G.{l981). The development conceptual framework to the involvement on psychosocial outcomes among African
study ofthe family. In F. Nye & L. Bernardo (Eds.), Emerging American adolescents. Family Relations, 47(4). 331-341.
conceptual frameworks in family analysis (pp. 198~222). Samuelson. R. J. (1986, October 20). The discovery of money:
New York: Praser. Newsweek, 58.
Roy~C. '(1976). Intoduction to nursing: An adaptation model. San Migl,lel, S. K.. Morrison. G. M., & Weissglass, T. (1999).
Englewood Cliffs. M: Prentice HalJ. The relationship of sources of support and service needs. In
Roy•.C;& Roberts. S. (1981). Theory construction in nursing: H. 1. McCubbin, E. A. Thompson. A. I. Thompson, & J. E.
An adaptation model. Prentice Hall. Fromer (Eds.), Resiliency in Native American and immig rant
Rubin. L. ( 1999). Excerpts from families on the fault line. In S. families (pp. 385-400). Thousand Oaks, CA: Sage.
Coontz. M. Parson, & G. Raley (Eds.), American families Santi, L. L. (1987). Changes in the structure and size of American
(pp. 274-286). New York: Routledge. households: 1970 to 1985. Journal of Marriage and the
Rubin. L. (1976). Worlds of pain: Life in the working class Family, 49(4), 833-837.
family. New York: Basic Books. Santiago, A. M., & Muschkin, C. G .. (\996). Disentangling the
Rubin. L. B. (1991). Families on the fault line: America's effects of disability status and gender on the labor supply of
working clas~ speak about the family. The economy, race and Anglo, Black, and Latino older workers. The Gerontologist.
ethnicity. New York: Harper Collins. 36(3),299-310.
Rubin, R (1967). Attainment of the maternal role. I. Process. Satir, V. (1972). Peoplemaking. Palo Alto, CA: Science and
Nursing Research. 16,237. Behavior Books.
Rubin, R. (1967). Attainment of the maternal role. 2. Models and Satir, V. (1975). Intervention for congruence. In V. Sabr, 1. S.
refferant. Nursing Research. 6, 342. Stachowiak, & H. A. Taschman (Eds.), Helping families to
Rubin. R & Neiswiadomy, M. (1995, December). Economic change (pp. 79-104). New York: Aronson.
adjustments of households on entry into retirement. Journal Satir. V. (1982). The therapist and family therapy: Process model.
ofApplied Gerontology. J4( 4),467-482. In A. M. Home & M. M.. Ohlsen (Eds.)./amily counseling
Ruesch, H., Barry, W.; Herzel, R, & Swain, M. (1974). Commu and therapy (pp. 12-42). Itasca, IL: Peacock.
nication conflict and marriage. San Francisco: Josey-Bass. Satir, V. (1983). Conjoint family therapy (3rd cd.). Palo Alto,
Rumbaut, R C. (1995). Vietnamese, Laotian, and Cambodian CA: Science and Behavior Books.
Americans. In P. G: Mill (Ed.), Asian Americans: Satir, V., Barmen, 1., Gerber, J., & Gomori, M. (1991). The Salin
Contemporary bends and issues (pp. 232-270). Thol,lsand Model: Family therapy and beyond. Palo Alto. CA: Sci~nce
Oaks, CA: Sage. and Behaviour Books.
Rungreangkulkij. S., & GiIliss. C. (2000). Conceptual approaches Saunders, L. (1954). Cultural differences & medical care: Th~
to studying family caregiving for persons with severe mental case of the Spanish-speaking people of the Southwest. New
illness. Journal of Family Nursing. 6(4), 341-366. York: Sage Foundation.
.. ,
REFERENSI 643
Siivage-;--D:~(r.(T996. SeptemberfS):-Clintonnoitoblamefor ~eeman, I. -E. (1996), Socialities and health~ The benefits of
rise in teen drug use. experts say. Los Angeles Times. p. A5. social integration. Annals ofEpidemiology, 6/5,442-451.
Savin-Willianis. R.. C.• & Esterberg, K. G. (2000) Lesbian, gay Segrin. C. (2001). Interpersonal processes in psychologfcal
and bisexual families. In D. H. Demo & K. R. Allen (Eds.), problems. New York: Guilford Press.
Handbook of family diversity (pp. 197-215). New York: Sells, 1. W. ( 197 3). Seven steps to effective communication,
Oxford Press. Atlanta: Forum House.
Scanzoni, J. (1971). the blackfamity in modem society. Boston: Seltzer, M. M. Litchfield. L. c., Lowy. L., & Levin. R. J. ( 1989).
Allyn & Bacon. Families as case managers: A longitudinal stuck. Family
Scanzoni,1. (1987). Families ill the 1990's. Journal of Faintly Relations, 38(3).332-336.
Issues, 8(4), 394-421. Shanas, E. (1980). Older people and their families. The new
Scanzoni, J., & Marsiglio. W. (1993). New action theory and pioneers. Journal ofMarriage and the Family, 42(1), 9-15.
contemporary families. Journal ofFamily Issues, 14(1), 105 Shanas, E .• et al. (1968). Old people in three industrial societies.
132. New York: Athe~n.
Scanzoni. 1., & Szinovacz. M. (1980). Family decision making; Shapiro. E. (1994). Griefas afamity process. New York: Guilford
A developmental sex role model. Newbury Park, CA: Sage. Press.
Scarpitti, F. R .• Andersen, M. L.. & O'Toole. L. L. (1997). Social Shapiro. J. (1989). Stress, depression and support group par
problems. New York: Longman. ticipation in mothers of <1evelopmentally delayed children.
Scarr, S. (1995). The two worlds of child care. National Forum, Family Relations, 38(2), 169-173.
75(3),39-41. Shaw, S. M. (1988). Gender differences in the definition and
Scelfo, J .• Springen, K., Figueroa: A., Brant. 1.1., & Abrahms. S. perception of household labor. Family Relations, 37(3), 333
(2001, May 28). Is it healthy for the kids? Newsweek, 51 337.
55. Shelov, S. P. (Ed.). (1991). Caring for your baby and young
Schmall, V. L. (1994). A training and education perspective oil child. New York: Bantam Books.
family caregiving. In V. L. Schnlall (Ed.), Family c:aregiver; Shelton, T .• & Stepanek, 1. (1995). Excerpts from family centered
· Agenda for the future. Chicago: American Society on care for children needing specialized health and develop
Aging. mental services. Pediatric Nursing, 21(4).362-364.
Schnittger, SL, & Bird. G. (1990). Coping among dual career Shepard, M. P., & Mahon. M. M' (1996). Chronic conditions in
men and women across the family life cycle. Families the family. In P.'L. Jackson &.1. A. Vessey (Eds.), Primary
Relations, 39, 199-205. care of the child with a chronic condition (2nd ed.) (pp. 41
Schonfield, D. (1982). Who is stereotyping whom and why? The 46). St. Louis: Mosby.
· Gerontologist. 22. 267-272. Sheppard, H. (1990, February 5). How Hispanic cultural patterns
Schorr. E. L. (Ed.). (1995). Caring for your school-agechild. affect caregivers. The Nurse's Newspaper. 15-16.
· Americanacademyof Pediatrics Publication}. New York: Shon. S .• & Ja, D. (1982) .. Asian famiiies. In M. McGoldrick, J.
Bantam Books. Pierce. &, J. Giordano (Eds.). Ethnicityand family therapy
Schorr, A. L. (1970). Housing and its effects. In H. M. Proshansky (pp. 208-229). New York: Guilford Press.
et al. (Eds.), Enviromental psychology. New York: Holt, Shrestha, L. B., & Rosenwaike. I. (1996). Can data from the
Rinehart & Winston. decennial census measure trends in mobility limitation
among the aged? The Gerontologist, 36(1), 106-109.
Schraneveldt, J. D., &Young, M. H. (1992). Strengthening
Sillars, A. L. (1995). Communication and family culture. In M.
families: New horizons in family life education. Family
A. Fitzpatrick & A. L. Vangelisti (Eds.). Explaining family
Relations, 41. 385-389.
interactions (pp. 375-399). Thousand Oaks. CA: Sage.
Schreiber, K. (1992). The adolescent crack dealer: A failure in
Silverstein. S. (1996, March 20). Study finds gap growing be
the development of empathy. Journal of the American
tween rich and poor in U.S. Los Angeles Times. pp. AI-AI 6.
Academy of Psychoanalysis, 20. 211- 249.
Simmel, G. (1955). Conflict and the web of group affiliations.
Schulte, B. (1995, February 23). Black families, income Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall.
unchanged since 1969. Daily News, p. 13. Singer, B., & Rvff. C. (2001). New horizons in health: An
Schultz, D. A. (1972). The changing family. Englessood Cliffs, integrative approach. Washington, DC: National Academy
NJ: Prentice Hall. Press.
Schwartz, P. (1987). The family as a changed institution. Journal Singer, B. H., & Ryff, C. D. (2001). New horizons in health: An
of Family Issues, 8(4), 455-459. integrative approach. Washington, DC: National Academy
Schwartz, S. H. (1990). Individualism-collectivism: Critique and Press. '
proposed refineiments. Journal ofCross-Cultural Psychology. Sirles, A. T .• & Selleck, C. S. (1989). Cardiac disease and the
21, 139-157. family: Impact, assessment. and implications. Journal of
Seccombe, IV (2001). Families in poverty in the 1990's: Trends. Cardiovascular Nursing, 3(2), 23-32.
causes, consequences. and lessons learned. In R. M. Mlilardo Sistler. A. (1989). Adaptive coping of older caregiving spouses.
(Ed.), Understanding families into the new millenium: A Social Work, 34(5).415-420.
· decade in review (pp. 313-332) Minneapolis. MN: National Sitelman. F. G .• & SiteJman. R. (2001). Isolating the phenomenon
Council on Family Relations. of family. In P. L. Munhall & V. M. Fitzsimons (Eds.). The
644 REFERENSI
- . Steinberg; K1V1.8fCanet.-G.-W:-(J1J8J': L:Qsiinanagenieiifa/l(I- - ·Suchman;E.X. (1965, Fall). Stages of illness and medical care
the elderly. Lexington. MA: Lexington Books. Joumal of Health alld Human Behavior 6, 114·128.
Steinglass. P. (.1978). the conceptualiztuion of marriage from a Sugishita, C. (1999). Development of family nursing. In Japan·
systems theory perspectives. In T. J. Paolillo B. S. McCraddy Present and fUlUre perspectives. Joumal of Family Nursing.
(Eds.). Marriage cold marital therapy: PsycllOanalitic. 5(2). 239-244.
behavioral, and systems theory perspectives. New York: Sung, S. L. (1967). The story of the Chinese in America. New
Brunner/Maze!. York: Collier.
SteingJass, R. Bennet, L. A.• Wolin. S. J., & Reiss. D. ( 1987). Sussman, D. (2000, July 17). A new partnership. Newsweek, 30.
Thealcoholicfamily. New York: Basic Books. Sussman. M. B. (1974). Family systems in the 1970s: Analysis,
Steinmetz. S. ( 1995). Violence in families. In R. D. Day, K. R. policies. and ptograms. In A. Skolnick & J. H. Skolnick
Gilbert, & B. H. Settles, & W. R. Bun' (Eds.). Research and (Eds.), IlItilllacy, family and society (pp. 579-598). Boston:
theory in family science (pp. 255-267). Pacific Grove, CA: Little. Brown.
BrooksCole. Sussman, M. B., & Slater, S. B. (1963, August 28). Reappraisal
Steinmetz, S. K. ( 1987). Family violence. Past, present and of Urban Kin Networks-Empirical Evidence. Paper presented
future. In M. B. Sussman & S. K. Steinmetz (Eds.), Handbook at the Annual Meeting of the American Sociological
ofmarr{age and thefamity (pp. 725-765). New York: Plenum Association, Los Angeles, CA.
Press. Suzuki, B. H. (1985). Asian American families. In J. H. Henslin
Stewart, C. T. (1998). Inequality alld equity. Westport, C T: (Ed.), Marriage and family in changillg society (pp. 104
Greenwood Press. 119). New York: Macmillan.
Stewart M. J., E. c., & Bennett, M. J. (1991). American cllitural Syme, S .. Hyman, M., & Enterline. P. (1964). Some social and
paltems. Yarmouth. ME: Intercultural Press. . cultural factors associated with the occurrence of coronary
Stewart M. 1.(1993). Integrating social SUpport in nursing. heart disease. Journal ofChronic Disease. 17,277.
Newbl!rry Park, CA: Sage. Szafran, K. K. (1996). Family health protective behaviors. In P.
Stinnett. N. (1979). In search of strong families. In N. Stinnett, B. 1. Boma,r (Ed.), Nurses and family health promotion (2nd
. Chesser, & J. De Frain (Eds.), Building family ed.) (pp. 306·338). Philadelphia: Saunders.
strengtlJs-bluepr;llfs for actioll. Lincoln, NE: University of Szinovacz, M. E. (\ 987). Family power. In M. B. Sussman & S.
Nebraska Press. K. Steinmetz ·(Eds.), Handbook of marriage and the family
Stokes,· L. G. (1974). Delivering health services ·in a black (pp. 651-693). New York: Plenum Press.
community. In A. Reinhardt & M. Quinn (Eds.). Family Szinovacz, M, & Egley,.L. (1995). Comparing one-partner and
elltered·community nursing. St. Louis: Mosby. couple data· on sensitive marital behaviors: The case of
Stolberg.S; (l996a, June 16). Fathers try to learn what it takes. marital violence. Journal of Marriage and the Family. 57,
Los Angeles Times. pp. AI. A16. 995-1010.
Stolberg. S. (l996a, June 16). No longer missing in action. Los Tadych, R. (1985). Nursing in multiperson units: The family. In
Angeles Times, pp. AI, A5. 1. Riehl Sisca (Ed.), The science and art ofselfcare (pp. 49
Stone. R. Cafferata, G. L., & Sangle, J. (1987). Caregivers of the 55), Norwalk, CL: Appleton & Lange.
frail elderly: A national profile. The Gerontologist. 27,616- Taggart. S. (1994). Livillg is if Belief systems in mental health
626. practice. San Francisco: Jossey-Bass.
Strang, V. R., & Haughes, M. (1998). Factors influencing the Tanners, D. (1-990). Youjusl dOIl't understand: Women ana men
caregiver's ability to experience respite. Journal of Family ill conversation. New York: Ballantine.
Nursillg. 4(3),231-254. Tapp. D. (1995). Impact of ischemic heart disease: Family
Straus, M. A. (1968). Communication. creativity and problem- nursing research. 1984-1993. Journal of Family Nursing,
solving ability of middle and working class families in three I (I), 79-101.
societies. Americanjoumal ofSociology. 73,417-430. Taylor, C. W. (1995). Homeless families. In B. S. Johnson (Ed.),
Straus, M. A., & Gelles, K. (1990). Physical violence in American Child, adolescelll alld family psychiatric nursing (pp. ISO-
families: Risk factors alld adaptations to violence in 8,145 . 198). Philadelphia: Lippincott.
families. New Brunswick, NJ: Transaction. Taylor, R. J., Chatters, C. M, Tucker, M. B., & Lewis, E. (1990).
Straws, M. A., Gelles, R.J., & Steinmetz, S. K. (1980). Behind Development in research on black families: A decade review,
closed doors: Violence in the American family. New York: Journal of Marriage alld the family. 52(4), 993-1014.
Anchor Press. Taylor. R. J., Chatters. C. M., & Mays. FM. (1988). Parents;
Strayhorn, J. M., lr. (1977). Talking it out: Guide to effective children, siblings, infants. and non-kin as sources of
communication. Champagne, IL: Research Press. emergenes assistance to black Americans. Family Relations.
Strickland, B. K. (l9~5). Research on sexual orientation and 57(3),298-304.
human development: A Commentary. Developnental Taylor, R. L. (2000). Diversity within African American families.
Psychology, 31(1), 137-140. [n D. H. Denio, K. R. Allen, & M. A. Fine (Eds.), Handbook
Suarez, L., & Ramirez, A.G. (1999). Hispanic/Latino health and of family diversity (pp. 232-25[). New York: Oxford
disease. An overview. In K. M. Hull & M. V. Mine (Eds.), University Press.
Promoting health ill multicultural poplllations (pp. 115- J 36). Teachman, J. D. (2000). Diversity of family structure economic
Thousand Oaks, CA: Sage. . and social influences. In D. H. Demo, K. R. Allen, & M. A.
646 REFERENSI
komponen, 352-360
Ikatan, 355-356 .
pengkajian, 361-362
Imigran,
Fungsi.
Imunisasi, 415
Gangguan kesehatan,
Informasional. kekuasaan, 275
Gaya hidup,
Intervensi keperawatan,
kesehatan dan, 44
daftar. 179, 181
Genogram, 165,215-216
fungsi afektif dan. 362-366
Globalisasi;41
indikasi untuk, 175
advokasi, 186-187
Ha\usinogen, 410
bimbingan antisipatif, 180
407
manajemen kasus, J 84-187
Healthy People. 44
membuat kontrak, 184
Heroin, 410
model peran, 180
Holisme.
perencanaan pulang, 188-189
definisi, 146
strategi pendidikan kesehatan, 178-179, 182
Homeostasis, 148
nilai dan, 344-345
Hubungan.
siklus kehidupan dan, 135
pemikahan,301-302
(bu,
Intervensi sosial-budaya, 221-224
pefan, 311 .
Iowa Intervention Project, 387
656 INDEKS
Jaringan sosial,
.manaTemenketegangan,Z7S·
definisi, 445
memaksaldominan, 275
penghargaan, 275
Kebutuhan,
Kelas atas, 209
Kecanduan,454-455
Kelas menengah, 209-210, 281, 308-309
Kegagalan,
Orang Afrika-Amerika, 508-509
mendengarkan, 254
Kelas .sosial,
peran, 319
definisi,207-211
Kekerasan,
kelas atas, 209
465
kelas menengah. 209-210
saudarasekandung,287
peran dan, 308-309
'teori,283-284
perilaku sehat dan, 397-398
Kekuasaan,
taksonomi, 208
afektif, 275
Kelompok etnik,
ahJi,274-275
generalisasi berlebihan, 207
definisi, 272-273
keragaman, 201-202
koalisi, 278
Keluarga, .
komunikasi, 278-279
alasan untuk bekerja dengan, 5
hasH,275-276
perubahan sosialyang memengaruhi, 11-16
informasional, 275
sebagai klien, 35-36
keluarga, 273
sebagai kumpulan dari anggotanya, 35
klasifikasi,281-282
tujuan, 4-5
Iandasan , 273-275
Kehiarga asuh, 20
legitimasi, 273-274
Keluarga berencana, 12
INDEKS 657
- ---~
Keluarga binuklear, 26
Kesehatan, indikator. 403
Keluarga homoseksual.
Keseimbangan saling menghormati. 354-355
Keluarga inti,
Ketidaksesuaian komunikasi. 253
definisi,9.16-18
Keyakinan, definisi. 327
dual-earner, 17
King, Imogene. 61
karakteristik kesuksesan. 26
Interventions Classification), 173. 175.
keuntungan, 25
241.316
stres dan. 25
Kohesi. kekuatan, 440-442
107-108
Komunikasi fungsional.
Keluarga pascamodem. 16
faktor yang memengaruhi. 259-263
127-129
Komunikasi.
Kerniskinan.
bentuk keluarga dan perbedaan dalam. 262
alam. di Amerika.211-214
definisi. 246-247
budaya.207
diagnosis keperawatan dan. 264
Keperawatan keluarga.
minibudaya dan perbedaan dalam, 262-263
definisi,34-37
Orang Latin dan. 485
tujuan. 42-43
perbeda!Ul etnik, 260-261
Kerr, Michael. 74
prinsip.247-249
Kesehatan keluarga,
saluran. 249-250
ahIi.7
siklus kehidupan dan. 261-262
definisi. 10
simetris versus komplementer, 249
karakteristik, 10-11
teoti, 145
658 INDEKS
.. terbuki·danketerbUkaandli1:Z.)6 .
·&fa:rrragean(fFanul}i·DevelopmenrtDuvam~-67
umpan balik, 248
Materialisme, 332
unsur, 247
Mead, George Herbert, 68
Komunitas, Iingkungan,
Membuat kontrak, sebagal suatu intervensi. 184
karakteristik, 236-237
Membuat res pons yang menghakirni, 253
pengkajian, 239-241
Memelihara saling asuh, 352-353
Konftik,
Mendengarkan,
526
Menetapkan tujuan, 172-173
resolusi, 257
Mengambinghitamkan, 450-451
Konfusianisme, 523-524
angka.14,24
Konseling,
keluarga, 24-26
definisi, 180-183 ..
Menikah, membentuk yang memuaskan, 107-108
krisis, 183-184
Menjaga nama balk. Orang Asia-Amerika dan, 526
. Konsensus, 276
Merokok, 411
Konsultasi, 189
Mitos, keluarga, 452
Koordinasi, 187
Model ABCX ganda, 70
Krisis,
Model adaptasi (Roy), 61-62
konseling, 183-184
. 76-77.175; 177,178
Kuesioner, 165
Calgary. 76-77
Lansia, 456 .
Modellingkungan (Nightingale), 60-61, 230
penganiayaan, 287-288
76-77
populasi.12-13
Model pengkajian keluarga Friedman, 77.165
Lasch. Christopher. 89
Model pengkajian,
Lingkungan,
Model perawatan diri (Orem), 62-63
rumah,
Model Sistem Beavers, 10-11
karakteristik,231-236
Model sistem kekuatan-stresor keluarga, 76
pengkajian,239-241
Model sistem perawatan kesehtan (Neuman). 62
sosiopolitik, 237-239
Modifikasi,191-192
Marijuana, 410
(NCCAN). 286
INDEKS 659
Nationallntitutes of Health (NIH), 46
Orang Afrika-Amerika,
Newman, Betty, 62
fungsi sosialisasi, 505-506
Newman, Margaret, 64
intervensi keperawatan dan, 512-513
Nilai,326
kerentanan dan resilience, 500
aturan, 327-328
kritik literatur pada, 501-502
jenis,
stres dan strategi koping. 503-505
individualisme, 331
Cina-Amerika, 518-519
ke1uarga, 337-338
Filipina-Amerika, 521
pendidikan, 333-334
intervensi keperawatan dan, 534-535
334-335
komunikasi dan, 527-528
persamaan, 334
Korea-Amerika, 520-521
rasionalitas, 335-336
pengkajian, 532-533
keluarga, 327
, persamaan,dan perbedaan di antara; 522-523
keyakinan, 327
pola demografik, 518-522
klarifikasi, ,344-345
strategi stres dan koping, 530-531
konfiik, 328
Vietnam-Amerika, 521-522
pengkajian, 342-344
fungsi sosialisasi, 485
pengkajian, 343
intervensi keperawatan dan, 491-492
(NANDA),
sebagai iinigran, 478-479
219-221,241
stres dan strategi koping, 489-490
Orem,Dorothea, 10, 62
Observasi, 165
Orlentasi'waktu, 335
Olahraga, 407-408
Otoritarianisme, sebagai suatu strategi koping,
660 INDEKS
'Otorltiiiprrmer~273-274 ,.
-'Pengaruh;273
Otoritas,
Pengasuhan dari keluarga asuh, 20
definisi, 273
Pengendalian stimulus. 423
Output, 148
Penggunaan obat. 410-411
Penghargaan. kekuasaan.275
Pelekatan, 355-356
Pengkajian model, Model Intervensi Pengkajian
Pemaksaan. kekuasaan.275
KeJuarga, 62
443
komunikasi, 263-264
PenaksiranlPenurunan risiko, 48
pada fungsi afektif, 361-362
Pencegahan penyakit, 47
pada Orang Latin, 490-491
Pencegahan primer,
peran,3.14-315 I
(jefinisi, 43 .
persiapan wawancara dan kunjungan rumah,
dalam.43
riwayat dan tahapan ~iklus kehidupan dan,
hambatan, 47-48
131-135
penaksiranlpenurunan risiko, 48
sosialisasi, 386
tindakan spesifik, 48
tujuan, 164-165
Pendidikan kesehatan,
dan obat resep, 408-409
informal, 179-180
Penjarakan emosional, 453
Pendidikan,
131
nilai,333-334
Penyalahgunaan alkohol, 411
Penerima,
Penyangkalan masalah, 449
fungsional,251-252
Penyembuh tradisional, 487-488
disfungsional,253-254
Peran gender,
INDEKS 661
Peran,
perilaku sehat dan, 398
definisi, 298
strategi koping dan, 456
kegagalan, 319 .
peran pemikahan dan, 302-303
kesehatan, 311
perilaku sehat dan, 396-397
ketegangan, 317-318
. sosialisasi dan, 376-377
komplementer/timbal-balik, 299
·strategi koping dan, 456
latihan, 317
Perbedaan, toleransi, 336-337
pembagian, 299
Perhatian kesehatan,
pengambilan, 299
pada childbearing families, III
pengkajian, 314-315
pada dewasa muda, 1 19
peningkatan, 316-317
pada keluarga dengan anak prasekolah, 113-114
stres, 299-300
pada keluarga transisional, 106-107
Peran., keluarga,
pada paruh bay a, 122
informal, 305-308
perbedaan gender, 396-397
kakeklnenek, 303-305
perbedaan kelas sosial, 397-398
pemikahan, 301-302
kebutuhan dasar dalam, 353
terapeutik, 358-360
peran dan hubungan, 301~302
252-253
Persamaan, nilai, 334
6-9
gagal memvalidasi, 254
pengkajian, 417-421
Populasi,
peran, 86, 88
lansia, 12-13
tradisional, 206
Posisi saudara sekandung, 75·
Perbedaan etnik,
Praktik higiene, 412-413
662 INDEKS
obat/pengobatan, 408-411
Ripple effect, 5, 149-150
olahraga, 407-408
Rogers, Martha, 63
pencegahan, 413-416
Roy, Callista, 61
Pria,
Saudara sekandung, subsistem, 154
peran, 303
Sibernetika, 145
Proses keperawatan,
keluarga pasangan baru, 107-108
190-192
lansia, 122-127
mengakhiri, 192-193
pada keluarga hornoseksual, 131, 134
pengk~ian, 164-169
pada keluarga inti (dua orang tua), 105-127
perencanaan, 172-174
pada keluarga orang tua tiri, 129
tinjauan, 164
... paruh baya, ·119-122
Proses komunikasi,
penggunaan istilah, 99-100
disfungsional,252-255
remaja, keluarga dengan, 115-117
fungsional,250-252
transisional, 105-107
Proses perencanaan,
tugas dan transisi, 102, 103
sumber, 173-174
Simmel, George, )57
. Pseudomutualitas, 453
Sistem Omaha, 170, 239
Kit, 49
Sistem sosial, 146-147/
Radon,234
Sistem terbuka, 147
Regresi sosial, 75
definisi, 146
Remaja,
Solidifying families, 102, 103
Afrika-Amerika, 499
Sosiaiisasilpenernpatan sosial,
kecenderungan demografi, 21
bentuk keluarga dan, 383-386
115-117 ..
intervensi keperawatan dan, 387, 388-391
tidak menikah, 24
istilah lain untuk, 372
INDEKS 663
TSii1ahTatn-WltUk~372- -- definisi, 429
pengkajian, 386
Subsistem pasangan, 153-154
377-378
keluarga, 35, 153-154
sekolah,377
Tahap merujuk dan mendapatkan perawatan, 8
teori, 378-380
Tahap perkembangan,
Standar perawatan, 37
Tahap respons akut, 8
Stereotipe, 204
Tempat penitipan anak, 377, 378
Stres,
stres, 69-70, 432-438
dampak,155
Teori ilmu sosial,
definisi, 429
daftar,59
fase, 431
perbedaan antara teori lain dan, 61
pengkajian, 457-459
evolusi, 64-65
peran, 299-300
model integrasi, 76
strategi koping,
perbedaan antara teori lain dan, 61
internal, 439-444
dampak penyakit dan disabilitas pada, 131
Stresor,
riwayat dan siklus kehidupan keluarga (dua
dampak,438
orang tua), 105-127
664 INDEKS
.!
· ~
I
I
FORMULIR PEMESANAN
I
r
Yang terhormat
Bagian Pemasaran
................................. , 20 .........
L ______________________ ~ ________________________________________
2. ________________________________________________________________
3.---------------------------------------------------------------
4.--~-----------------------------------------------------------
5.--------~----------------------~------------------------------