RISADA SEPTRIELLA
BP. 1611313011
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2020
i
SKRIPSI
RISADA SEPTRIELLA
BP. 1611313011
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2020
ii
SKRIPSI
SKRIPSI
Untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
Pada Fakultas Keperawatan
Universitas Andalas
RISADA SEPTRIELLA
BP. 1611313011
iii
PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT
Risada Septriella
No BP: 1611313011
UCAPAN TERIMAKASIH
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan rahmat-Nya
pada Lansia”.
pembimbing saya yang telah dengan telaten dan penuh kesabaran membimbing
saya dalam menyusun proposal ini. Terimakasih yang tak terhingga juga
S.Kep, M.Kep yang telah banyak memberi motivasi, nasehat, dan bimbingan
1. Ibu Hema Malini, S.Kp, MN, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keperawatan
Universitas Andalas
3. Dewan Penguji yang telah memberikan kritik beserta saran demi kebaikan
proposal ini
vi
4. Seluruh Staf dan Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Andalas yang telah
5. Orang tua dan keluarga yang selama ini memberikan dukungan dan do’a tulus
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Maka saran
dan kritik yang konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan demi
penyempurnaan ini.
Penulis
vii
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
Juli, 2020
ABSTRAK
Demensia merupakan menurunnya fungsi kognitif (keahlian dalam memproses
pikiran) tidak diinginkan terjadi pada penuaan normal dan biasanya sindrom ini
memiliki sifat kronis atau progresif sehingga menyebabkan gangguan pada ADL
(activity daily living) seperti aktivitas makan, kontinensia, berpakaian, toileting,
ambulasi dan mandi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
karakteristik lansia dengan demensia, ADL (activity daily living) lansia dengan
demensia, dan hubungan demensia dengan ADL (activity daily living) pada lansia.
Jenis penelitian ini adalah literature review dengan sampel penelitia delapan jurnal
dari pencaharian tiga situs jurnal yaitu google scholar, pubmed, dan science
direct. Data diperoleh dari hasil penelitian jurnal-jurnal. Hasil penelitiannya
didapatkan ada hubungan antara demensia dengan ADL (activity daily living)
dimana hasil ini menyatakan bahwa semakin lansia mengalami demensia yang
berat makan semakin tinggi ketergantungannya dalam melakukan ADL(activity
daily living).
Kata kunci : Demensia, ADL (Activity Daily Living), Lansia
viii
FACULTY OF NURSING
ANDALAS UNIVERSITY
JULY, 2020
ABSTRACK
Dementia is a decline in cognitive function (expertise in mind processing)
undesirable occur in normal aging and usually this syndrome has a chronic or
progressive nature that causes interference with ADL (Activity Daily Living) such
as eating, continence, dressing, toileting, ambulation, and bathing. The purpose of
study was to determine the characteristics of the elderly with dementia, ADL
(Activity Daily Living) of the elderly with dementia, and the relationship of
dementia with ADL (Activity Daily Living) in elderly. This type of research is
literature review with a sample of eight journal research from the search of three
journal sites namely google scholar, pubmed, and science direct. Data obtained
from the results of the study found that there is a relationship between dementia
with ADL (Activity Daily Living) where these result state that the more elderly
people experience heavy dementia, the higher the dependence in doing ADL
(Activity Daily Living).
Keyword : Dementia, ADL (Activity Daily Living), Elderly
ix
DAFTAR ISI
x
F. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 48
A. Kesimpulan .................................................................................... 73
B. Saran .............................................................................................. 73
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR BAGAN
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
manusia dan juga merupakan suatu proses alamiah seseorang dalam melalui
Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia, lanjut usia adalah seseorang
proporsi dalam populasi mereka. Ada 703 juta orang berusia 65 tahun atau
lebih di dunia pada tahun 2019. Diperkirakan akan berlipat ganda hingga 1,5
miliar pada tahun 2050. Secara global, bagian dari populasi berusia 65 tahun
atau lebih meningkat dari 6% pada 1990 menjadi 9% pada 2019. Proporsi itu
diperkirakan akan naik lebih jauh 16% pada tahun 2050, sehingga satu dari
enam orang di dunia akan berusia 65 tahun atau lebih (UN, 2019).
63,31 juta atau hampir 20% populasi. PBB juga memperkirakan lansia di
Indonesia akan mencapai 74 juta atau 25% pada tahun 2050. Indonesia sudah
persentase penduduk yang berusia 60 tahun telah lebih dari 7 persen atau 9,6
1
2
nasional jika kelompok lansia yang bisa mandiri, berkualitas, dan tidak
Jawa Tengah 13,36%, Jawa Timur 12,96%, Sulawesi Utara 11,15%, dan Bali
yaitu, risiko biologi terkait usia, risiko sosial dan lingkungan serta risiko
perilaku atau gaya hidup. Terjadi berbagai menurunnya fungsi biologi akibat
lingkungan yang memicu stress adalah risiko sosial dan lingkugan. Terkait
Kebiasaan kurangnya aktivitas fisik dan konsumsi makanan yang tidak sehat
dapat memicu terjadinya penyakit dan kematian pada lansia termasuk risiko
bertambah dua kali lipat setiap 20 tahun. Wanita lebih banyak terkena
demensia daripada laki–laki, karena wanita memiliki hidup yang lebih panjang
Menurut Mitty (2001) dalam Miller (2012) ada beberapa faktor peminat
memiliki alasan untuk tinggal di nursing home yaitu: lansia, tinggal sendiri,
nursing home memiliki kasus hipertensi, demensia (Mitty, 2001, dalam Miller,
2012), gangguan kognitif dan pemenuhan ADL yang terbatas (Burrayo, 2002,
Activity daily living (ADL) ialah aktivitas keseharian rutin yang dilakukan
Semua jenis demensia berjalan secara bertahap, karena struktur kimia pada
juga aktivitas kehidupan sehari-hari (Puri, 2011). Terdapat tiga faktor yang
lansia ada tiga yaitu hubungan sosial yang baik, aktifitas senggang yang dapat
melatih kemampuan kognisi, dan aktifitas fisik yang regular (Bherer, Erickson
individu yang melakukan aktifitas fisik dengan intensitas sedang secara rutin
untuk mengalami perubahan sifat, seperti bersifat kaku dalam berbagai hal,
ada. Hal ini sangat berkaitan dengan kemunduran dari aspek bio-fisiologis.
dari ke toilet, makan, berpakaian, mandi, dan berpindah tempat (Tamher &
Noorkasiani, 2009).
and instrumental activities of daily living for dementia and wild cognitive
hasil penelitian pelatihan ADL selama 6 bulan memiliki dampak efektif untuk
seperti sabun. Lansia yang semakin lanjut sehingga terjadi kemunduran fisik
memerlukan alat bantu dan tidak mampu menopang tubuh saat eliminasi.
Lansia demensia dalam kebutuhan berpindah sulit dan memerlukan alat bantu
serta sering lupa dengan arah jalan. Lansia demensia juga tidak mampu
makan. Kebutuhan ADL (Activity Daily Living) pada lansia demensia adalah
dilakukan oleh Polan, dkk (2018) dengan judul “hubungan aktivitas fisik
terdapat yang memiliki fungsi kognitif terganggu dan aktivitas fisik kurang
berjumlah 28 reponden.
7
fisik dengan kejadian demensia pada lansia di Balai Pelayanan Sosial Tresna
memiliki aktivitas fisik baik namun memiliki skor total <24 sehingga
sebagian besar responden tidak mampu menjawab dengan baik pada bagian
Masalah demensia pada lanjut usia seharusnya ditangani dengan tepat dan
pelaksanaan aktivitas sehari hari/ ADL (Activity Daily Living). Hal itu
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
Review.
2. Tujuan khusus
D. Manfaat penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Lansia
1. Pengertian Lansia
9
10
3. Proses penuaan
1) Penglihatan
2) Pendengaran
pendengaran).
3) Pengecapan
4) Penciuman
juta sel nervus olfaktorius yang mikroskopis, dan dari sel ini,
1) Stratum korneum
2) Epidermis
proses perbaikan sel, jumlah sel basal yang lebih sedikit, dan
menimbulkan gesekan.
3) Dermis
4) Subkutis
kendur.
ginjal dan kandung kemih juga berubah, membuat tes urine untuk
(Nugroho, 2010)
1) Rongga mulut
signifikan.
B. Konsep Demensia
1. Pengertian Demensia
2019).
akibat kerusakan sel-sel otak dimana sistem saraf tidak dapat lagi
harian.
2010).
dan kadang mereka juga mengira jika orang yang diajaknya bicara
didapatkan nilai signifikan p-value sebasar 0,000 (o-value < 0,05) yang
baik namun memiliki skor total <24 sehingga tergolong dalam fungsi
0,000 dimana nilai p lebih kecil dari α dan dapat disimpulkan bahwa
dan kejadian demensia adalah sebesar 0,00 yang menunjukkan < 0,05.
(43,33%) dan dialami oleh 54,55% lansia yang demensia, aktivitas ini
(28,33%) dan dialami oleh 30,30% lansia yang demensia. Lansia yang
demensia.
2. Epidemiologi demensia
Setiap tahun ada hampir 10 juta kasus baru. Perkiraan jumlah populasi
diperkirakan mencapai 82 juta pada tahun 2030 dan 152 pada tahun
pada tahun 2016, yang akan terus meningkat menjadi 2 juta pada tahun
total responden 145 orang terdapat lansia dengan demensia ringan ada
Pada PSTW Sabai Nan Aluih terdapat lansia dengan demensia ringan
(Sabri, 2019).
3. Patofisiologi
beda. Batas usia untuk awal dan lambatnya demensia ditetapkan secara
23
4. Penyebab Demensia
sel-sel otak dalam jumlah besar termasuk zat-zat kimia dalam otak
b. Demensia vaskuler
sindrom neuropsikiatrik.
5. Gejala Demensia
sindrom demensia:
memberi penilaian.
f. Disorientasi.
g. Wandering.
sebagai berikut:
a. Gejala awal
2) Gampang lupa
b. Gejala lanjut
1) Gangguan kognitif
2) Gangguan afektif
3) Gangguan perilaku
c. Gejala umum
1) Gampang lupa
3) Disorientasi
4) Mudah marah
5) Berkurangnya konsentrasi
paling terkenal adalah penyakit Alzheimer, tetapi ada yang lain dan
sikat gigi, atau buku. Seseorang dengan demensia juga akan memiliki
Ada beberapa tanda dan gejala yaitu sering lupa atas terjadinya
(Kaplan, 2010).
27
Faktor resiko internal adalah faktor resiko yang berasal dari dalam
Dalam proses penuaan demensia bukan hal yang normal dan bukan
a. Usia
b. Jenis kelamin
c. Tingkat pendidikan
d. Pekerjaan
e. Genetik
f. Gaya hidup
2012).
g. Diabetes mellitus
h. Hipertensi
(Larasati, 2013).
i. Stroke
7. Stadium demensia
a. Stadium awal
tempat.
b. Stadium menengah
c. Stadium lanjut
8. Tingkatan Demensia
diantaranya :
a. Demensia buruk
b. Demensia sedang
umum.
Association, 2020).
Administration)
sama setiap kali. Menggunakan kedua tes klinis dan tes berbasis
Association, 2020).
dalam hidup, dan gejala lain yang dapat tumpang tindih dengan
2016).
kebutuhan berpindah sulit dan memerlukan alat bantu serta sering lupa
37
dengan arah jalan. Lansia demensia juga tidak mampu mengingat apa
sulit mengingat kejadian yang terjadi dalam waktu yang singkat seperti
pasta gigi, dan sisir. Pada ambulasi lansia mengalami gangguan berupa
naik turun tangga, berpakaian, control buang air besar dan control
2. Macam-Macam ADL
a. ADL dasar, biasa disebut ADL saja, ialah keterampilan dasar yang
kontinensi buang air besar dan buang air kecil dalam kategori ADL
mobilitas.
adalah tanda dari faktor umur dan status perkembangan. Pada saat
b. Kesehatan fisiologis
2007).
c. Fungsi kognitif
d. Fungsi psikososial
e. Tingkat stress
f. Ritme biologi
living.
g. Status mental
b. Kekuatan otot
42
c. Tonus otot
d. Propioseptif
e. Persepti visual
f. Kognitif
g. Koodinasi
h. Keseimbangan
telinga.
b. Kapasitas mental.
kontinensi buang air besar dan buang air kecil dalam kategori ADL
A. Jenis Penelitian
demensia, ADL (Activity Daily Living), dan lansia. Artikel atau jurnal
yang sesuai dengan criteria inklusi dan ekslusi diambil untuk selanjutnya
2020 yang dapat di akses fulltext dalam format pdf. Kriteria jurnal yang
subyek manusia lanjut usia, jenis jurnal penelitian bukan literature review
pada lansia.
44
45
1. Populasi
2. Sampel
Kriteria sampel :
a. Kriteria inklusi
Pubmed.
b. Kriteria ekslusi
C. Waktu Penelitian
E. Instrumen Penelitian
sistus internet.
appraisal. Critical appraisal yaitu gambaran umum dari semua studi utama
48
tren saat ini dan tantangan di masa depan, mengidentifikasi penulis yang
kutipan.
bersumber dari data sekunder, karena data diperoleh secara tidak langsung
yaitu mengambil data dari hasil penelitian-penelitian yang sudah ada. Pada
49
50
responden. Data
tentang
kemandirian,
sebagian besar
(57,6)%
kemandirian
lansia masuk
kategori
mandiri, hal ini
terdapat pada
19 orang
responden.
4. Judul : Pusat 1384 MMSE, Untuk hampir
Factors medis pasien Barthel semua indeks
Associated untuk rawat Index, barthel dan
With demensia jalan Lawton subitems lawton
Cognitive di pusat dengan Index indeks, rasio
Function nasional AD odds (OR) yang
That Cause A Jepang (Alzheim sangat tinggi
Decline In untuk er’s dicatat dalam
The Lvel Of geriatric Disease) MMSE “salin
Activities Of dan desain yang
Daily Living gerontolog ditunjukkan”
In i (mis. Ganti OR
Alzheimer’s 3,66,
Disease penggunaan
(Faktor yang toilet OR 3,60
Terkait dan transfer OR
dengan 2,80) dan “tulis
Fungsi senterice”
Kognitif yang (misalnya
Menyebabka kemampuan
n Penurunan menggunakan
Aktivitas telepon OR
Kehidupan 5,24, cucian OR
Sehari-hari 2,60, perawatan
Pada OR 2.50;
Penyakit P<0,05
Alzheimer)
Peneliti :
Masaki
Kamiya,
Aiko Osawa,
Izumi Kondo,
And Takashi
Sakurai
Tahun terbit :
2017
5. Judul : Studi UPT 34 lansia Non MMSE Hasil penelitian
Korelasi Pelayanan eksperiment dan indeks ini
Demensia Sosial al dengan barthel menunjukkan
Dengan Lanjut pendekatan demensia pada
Tingkat Usia cross lansia di UPT
Ketergantung Pasuruan sectional Pelayanan
an Dalam di Sosial Lanjut
53
kateori mandiri.
Hasil uji chi-
square
diperoleh nilai
χ2 = 15.987
dengan ρ =
0,001 sehingga
disimpulkan Ho
ditolak, yang
artinya terdapat
hubungan
tingkat
demensia
dengan tingkat
kemampuan
aktivitas dasar
sehari-hari
(ADS) lanjut
usia di Desa
Krajan Gatak
Sukoharjo
7. Judul : Desa 22 orang Deskriptif MMSE Kemampuan
Demensia Kalirejo lansia korelatif lansia demensia
dengan Wilayah dalam
Kemampuan Kerja memenuhi
Pemenuhan Puskesma kebutuhan ADL
Kebutuhan s Lawang- didapatkan 13
ADL Malang responden
(Activity (59%) atau
Daily Living) lebih dari
Pada Lansia setengahnya
di Desa adalah mandiri
Kalirejo dengan alat
Wilayah bantu.
Kerja Korelasi antara
Puskesmas demensia
Lawang- dengan
Malang kemampuan
Peneliti : dalam
Mustayah memenuhi
Tahun Terbit kebutuhan ADL
: 2016 Kalirejo
Wilayah Kerja
Puskesmas
Lawang
Kabupaten
Malang terdapat
hubungan
signifikan
dengan nilai
0,044.
8. Judul : Panti 120 Non MMSE Ada hubungan
Hubungan Sosial responde eksperimen dan Indeks bermakna
Tingkat Tresna n (observasion Katz antara tingkat
Pendidikan Werdha al) dengan pendidikan
55
desain penelitian survey. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia
berada pada rentang usia 60-74 tahun (59,64%). Lansia yang menderita
Validasi Ulang Tes E-ADL dan Saran Untuk Pengembangan Lebih Lanjut).
kesulitan yang baik dan kekuatan diskriminasi untuk demensia sedang dan
Validitas terkait kriteria prediktif dikonfirmasi oleh korelasi dari r=54 dengan
konstruk.
pada penelitian ini ada 33 sampel dengan teknik pengumpulan data yang
didapatkan p value = 0,018 < α (0,05) yang artinya ada hubungan antara
penelitian ini dapat dilihat sebagian besar (63,6%) lansia memiliki fungsi
kognitif yang sedang, hal ini terdapat pada 21 orang responden. Data tentang
hampir semua indeks barthel dan subitems lawton indeks, rasio odds (OR)
yang sangat tinggi dicatat dalam MMSE “salin desain yang ditunjukkan” (mis.
Ganti OR 3,66, penggunaan toilet OR 3,60 dan transfer OR 2,80) dan “tulis
korelatif. Sampel pada penelitian ini ada 22 orang lansia dengan pengumpulan
Pendidikan dan Activity Daily Living Dengan Demensia Pada Lanjut Usia di
dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 120
responden yang berada di Panti Sosial Tresna Werdha Wilayah DKI Jakarta
hasil nilai korelasi r = 0,189 yang berarti ada hubungan kejadian demensia
dengan ADL seperti mandi, berpakaian, ke WC, berpindah, buang air dan
value = 0,038 yang berarti ada hubungan bermakna antara ADL dengan
demensia.
dengan tingkat aktivitas dasar sehari-hari pada lanjut usia di Desa Krajan
60
penelitian ini sebesar 820 lanjut usia yang berusia 60-75 tahun. Sampel pada
dikarenakan sebagian besar responden masih aktif dalam bekerja dan sebagian
tingkat sedang lebih banyak tidak melakukan aktivitas secara mandiri atau
dengan bantuan orang lain. Hal ini didukung dengan responden demensia
ringan masih bekerja seperti biasa begitu juga dengan yang mengalami
demensia sedang.
dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah 107
data adalah MMSE dan Indeks barthel. Jenis uji data yang digunakan adalah
61
dari spearman’s rho dengan tingkat signifikan 0,05. Hasil penelitian ini
Activities of daily living (ADL) dengan kekuatan nilai ρ value = 0,022 <
panti wredha yaitu PSTW Budi Pertiwi Bandung, PSTW Senjarawi Bandung,
dan Panti Rehabilitasi Lansia Garut. Populasi pada penelitian ini ada 176
lansia dan sampel pada penelitian ini sebanyak 166 lansia yang memenuhi
kriteria. Instrument yang digunakan pada penelitian ini adalah BADL, IADL,
dan MMSE. Hasil pada penelitian ini adalah terdapat hubungan signifikan
antara BADL dan IADL dengan demensia (p=0,000). Pada lansia yang
yang akan dan telah dilakukannya, sehigga katergantungan terhadap orang lain
menjadi tinggi.
perempuan, rentang usia lansia demensia paling banyak terjadi pada usia 60-
62
(kamar mandi) ketidak ingin bauang air besar dan lansia juga mengalami
memerlukan bantuan.
hal-hal baru seperti jalan atau tempat sehingga memerlukan bantuan untuk
berpindah tempat dan juga kekuatan otot, tulang, dan persendian, terutama
atau mencuci.
dimana hasil ini menyatakan bahwa semakin lansia mengalami demensia yang
ini berkaitan dengan gangguan ADL yang dialami oleh lansia yang menderita
demensia.
BAB V
PEMBAHASAN
A. Komparasi Jurnal
mandi.
tingkat peningkatan dalam 22 bulan akan tercermin oleh perubahan yang lebih
besar dalam skor E-ADL dalam 12 bulan dibandingkan pada pasien demensia
dipengaruhi oleh status pendidikan dan usia. Lansia dengan pendidikan rendah
akan merasakan sulit berhitung dan berbahasa dan seiring bertambahnya usia
maka lansia mengalami perubahan fisik dan fungsi kognitif menjadi menurun.
64
65
index) dan MMSE dan korelasi yang lemah antara BI (barthel index) dan
MMSE.
hari (Activities of daily living) adalah sesuatu yang positif dan controversial
namun bagi lansia yang mengalami gangguan demensia ringan atau sedang
dasar sehari-hari.
karena semakin tua manusia akan terjadi kemunduran baik itu penurunan fisik
berpindah, buang air dan makan, berpeluang besar menimbulkan beban dalam
atau demensia, sering lupa dengan kegiatan yang akan dan telah
antara demensia dan ADL yang juga dipengaruhi oleh usia, pendidikan, dan
kebutuhan ADL-nya.
B. Kritisi Jurnal
mandi. Hal ini relevan dengan teori Stanley & Gaunlett yang menyatakan
bahwa para penjaga selalu khawatir dengan lansia demensia yang berkeliaran
di jalan, pergi ke kamar penghuni lain dan memicu respons agresif, jatuh dan
baik fisik ataupun kognitif sehingga lansia membutuhkan alat bantu untuk
mengatakan bentuk bantuan orang lain yang diperlukan oleh lansia demensia
pakaian, sering lupa ada janji bertemu dengan orang lain sehingga anggota
ini pun terjadi secara bertahap dan dapat diamati. Awalnya kemundurun
mampu melakukan aktivitas hidup sehari-hari yang dasar (basic ADL) berupa
aktivitas hidup sehari-hari yang dasar (basic ADL). Setiono dan Hidayati
(2012) menyatakan bahwa demensia adalah salah satu penyakit yang ditandai
dengan gangguan pikir dan daya ingat yang bersifat progresif disertai
hubungan yang signifikan dengan BADL dan IADL. Menurut Marlina (2017)
status pendidikan dan usia. Menurut Muharyani (2010) hasil penelitian juga
rentang umur 60-74 tahun (59,46%). Menurut Marlina (2017) lansia paling
banyak menderita demensia terjadi pada umur 60-65 tahun (33,3%). Menurut
Murtiyani rentang umur yang paling banyak mengalami demensia adalah 60-
(2019) ada hubungan signifikan antara umur dan penurunan fungsi kognitif
lebih baik dengan kelompok yang pendidikan lebih tinggi. Serta pernyataan
usia harapan hidup perempuan Indonesia lebih besar dibanding dengan laki-
emosional, sensitif, tergantung, pasif, dan tingkat stress yang tinggi juga
C. Sintesis Jurnal
PENUTUP
A. Kesimpulan
hubungan demensia dengan ADL (Activity Daily Living) pada lansia adalah
perempuan, rentang usia demensia paling banyak pada usia 60-80 tahun,
B. Saran
73
DAFTAR PUSTAKA
https://www.alz.org/alzheimers-dementia/what-is-dementia
https://alzi.or.id/saya-adalah/orang-dengan-demensia-odd/
EGC.
Asrori, N., & Putri, O. O. 2014. Panduan Perawatan Pasien Demensia di Rumah.
Bherer Louis et all, Kirk I. Erickson, and Teresa Liu- Ambrose. 2013. A Review
BPS, 2019. Statistik Penduduk Lanjut Usia 2018, Badan Pusat Statistik: Jakarta.
Jakarta : EGC.
74
75
Dickinson, Lynn and Xenia Vosen. 2005. Living Well in a Nursing Home
Everything You and Your Folks Need to Know. US: Hunter House
Publishing.
http://doi.org/10.4172/2167-7182.1000249
Pustaka Baru.
Effendi, Ferry & Makhfud. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan
Effendi, dkk. 2014. Hubungan antara Aktivitas Fisik dan Kejadian Demensia
Farrow M, Ellis KE, 2013. Physical Activity for Brain Health and Fighting
Gluhm, S., BA, Goldstein, J., BS, Loc, K., MD, Et Al. 2013. Cognitive
Institutes Of Health.
Pustaka Utama
Utama
Kamiya. 2017. Factors Associated With Cognitive Function That Cause A Decline
Kaplan, H.I., Sadock, B.J. 2010. Gangguan Retardasi Mental dalam Sinopsis
Kochhann R., Cerveira MO., Godinho C., Camozzato A., Chaves MLF. 2009.
different age and education strata, and sex, in a large Brazilian healthy
BMC Psychiatry
Maria et al. 2015. Preliminary cognitive scale of basic and instrumental activities
Routledge
Marinda et al. 2018. Effect of Physical Activity in Nursing Home Residents with
Maryam, Siti. 2008. Mengenal Usia Lanjut Dan Perawatannya. Jakarta: Salemba
Medika.
Maryam, Siti. 2015. Hubungan Tingkat Pendidikan dan Activity Daily Living
dengan Demensia pada Lanjut Usia di Panti Werdha. Staf Dosen Jurusan
Mickey, Stanley dan P.G.Beare. 2006. Buku Ajar Keperawatan Gerontik Edisi ke-
2. Jakarta: EGC.
Jurnal keperawatan.
Polan, dkk. 2018. Hubungan Aktivitas Fisik dengan Fungsi Kognitif pada Lansia
Sam Ratulangi.
Puri, B.K., Laking, P.J., & Treasaden, I.H., 2011. Buku Ajar Psikiatri Edisi 2.
Jakarta: EGC.
Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI, 2016. Situasi Lanjut Usia (LANSIA) di
Surakarta.
Yogyakarta.
UN, 2019. World Population Ageing 2019, New York: United Nations,
UN, 2015. World Population Ageing 2019, New York: United Nations,
sheets/detail/dementia
Yokum, Kelly Niles and Donna L. Wagner. 2010. The Aging Networks A Guide
Publishing Company.
LITERATURE REVIEW : HUBUNGAN DEMENSIA DENGAN ADL (ACTIVITY DAILY LIVING) PADA LANSIA
Curriculum Vitae
A. Biodata Pribadi
Agama : Islam
Alamat : Jl. Moh Hatta Kel. Kapalo Koto Kec. Pauh RT.03
Email : risadaseptriella10@gmail.com
B. Riwayat Pendidikan