Anda di halaman 1dari 6

LEMBAR PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL

A. IDENTITAS KLIEN NAMA : (L/P) UMUR : TAHUN B. ALASAN MASUK / FAKTOR PRESIPITASI . Yang sudah dilakukan : . Hasilnya : . C. FAKTOR PREDISPOSISI 1. Pernah mengalami penyakit serupa sebelumnya ? Ya Tidak Jika iya, hasil pengobatan sebelumnya Berhasil Tidak berhasil Masalah keperawatan 2. Anggota keluarga yang sedang /pernah mengalami penyakit serupa Ada Tidak Jika ada, hubungan keluarga : ... gejalanya : riwayat pengobatan : . 3. Pengalaman yang tidak menyenangkan : D. PSIKOSOSIAL 1. Genogram

Masalah keperawatan : 2. Konsep Diri a. Gambaran diri Persepsi klien terhadap tubuhnya : Bagian tubuh yang disukai : .. Bagian tubuh yang tidak disukai : .. b. Identitas diri

Status dan posisi klien : .. Puas Tidak puas c. Peran Tugas yang diemban klien dalam keluarga Kepala keluarga Anak Ibu rumah tangga Kemampuan klien Bisa memenuhi Tidak bisa memenuhi d. Ideal diri Harapan klien terhadap Tubuh : Posisi : Status : Tugas / peran : Lingkungan : ... e. Harga diri Hubungan klien dengan orang lain : .. Masalah keperawatan : ... 3. Hubungan sosial Orang yang berarti : .. Organisasi yang diikuti : ............................................ Peran : Masalah keperawatan : 4. Spiritual Kegiatan ibadah : .............. Pandangan tentang.gangguan jiwa : Masalah keperawatan :

DIALOG KONSELING

Vinda Astri Permatasari sebagai konselor Mia Tri Adhani sebagai pasien Ada seorang mahasiswi, yaitu Mia. Dia mengalami tekanan yang cukup berat yang disebabkan karena nilai-nilainya di mata kuliah mengalami penurunan, dan Mia berpikir bahwa penyebab dari jeleknya nilai-nilainya itu karena aktivitasnya yang padat di dalam organisasi yang diikutinya. Dia bingung dan mengalami frustasi. Akhirnya dia memutuskan untuk berkonsultasi dengan perawat Vinda, langganannya. Vinda : Selamat pagi (sambil tersenyum) mari-mari silakan duduk. Bagaimana Mbak Mia, apa kabarnya hari ini ? Mia : Baik sus Vinda : Kesini sama siapa tadi ? Mia : Sendirian saja sus, kebetulan di rumah sedang tidak ada orang Vinda : Oo begitu, jangan sungkan-sungkan ya, anggap saja saya ini sebagai sahabat Mbak Mia, yang tentu saja akan menjaga kerahasiaan dari masalah yang akan Mbak Mia utarakan nantinya. Jadi ada apa ya Mbak Mia ? Mia : Jadi begini sus, saya kan di kampus mengikuti salah satu organisasi kemahasiswaan yaitu BEM Vinda : Wah bagus itu. Ini menunjukkan bahwa Mbak Mia itu aktif dalam berorganisasi dan bukan mahasiswa kupu-kupu ya hahahaha. Mia : Iya sus, terimakasih hahaha Vinda : Terus masalahnya apa ? Mia : Jadi begini sus, saking aktifnya dan berbagai macam kesibukan acara yang diadakan, saya itu sampai tidak memperhatikan waktu belajar saya. Rutinits saya sehari-hari hanya kuliah, rapat, pulang, kecapekan langsung tidur sehingga tidak sempat belajar dirumah, dan akhirnya pagipagi saya berangkat kuliah lagi, hanya seperti itu saja keseharian saya Vinda : Jadi, Mbak Mia itu seperti tidak ada waktu untuk belajar dan review materi kuliah di rumah, seperti itu ? Mia : Iya sus. Nah kan bulan kemaren itu kan ada Ujian Tengah Semester, saya itu belajarnya sistem SKS, alias Sistem Kebut Semalam sus dan supaya tetap terjaga saya akhirnya minum kopi sambil belajar. Akhirnya setiap pagi itu saya selalu kelabakan, materinya itu sepertinya selalu menumpuk dan semuanya itu tidak selalu tuntas saya pelajari. Dan ketika melihat teman lain sudah hapal dan paham akan materi nya, saya hanya melongo dan tidak mengerti, dan akhirnya saya mengerjakan soal sebisa saya. Jadi dalam pengerjaan soal UTS kurang maksimal Vinda : Oo, begitu. Terus apa yang terjadi selanjutnya ? Mia : (Sambil memegangi kepala tanda stress) Vinda : Loh, kenapa memegangi kepala ? Mia : Tidak apa-apa sus, saya hanya merasa pusing saja memikirkannya Vinda : Tidak apa-apa, ceritakan saja, jangan dipikirkan terlalu berat. Yang berlalu biarlah berlalu, dan untuk yang besok lagi kita harus bisa dan berusaha agar lebih baik lagi. Semacam belajar dari masa lalu Mia : Oo begitu sus, terimakasih. Nah karena pemahaman materinya kurang maksimal, jadi saya mengerjakan soal itu sebisanya dan itu berakibat pada nilai saya. Nilai saya itu ternyata jelekjelek sus. Kebanyakan nilainya B kebawah, sampai sekarang saya masih merasa menyesal dan frustasi. Saya juga kepikiran untuk keluar dari organisasi yang saya ikuti. Terus apa yang harus saya lakukan sus ? Apakah ada baiknya kalau saya keluar saja dari organisasi tersebut untuk mendapatkan prestasi di akademik ? Vinda : Mbak Mia jangan berpikiran seperti itu. Berpikirlah positif, bahwa organisasi yang Mbak Mia ikuti itu bukan menjadi satu-satunya acuan penyebab turunnya prestasi Mbak Mia dalam bidang akademik. Yang saya amati disini, Mbak Mia sebenarnya hanya harus pintar-pintar membagi waktu, antara kuliah, organisasi, dan jangan lupa untuk refreshing. Nah, disinilah kemampuan Mbak Mia diuji. Dan sesungguhnya, ikut organisasi itu adalah pilihan Mbak Mia sendiri kan ? jadi Mbak Itu harus siap menanggung segala konsekuensi baik itu bagus maupun buruk. Jadi apakah Mbak Mia mengerti ?

Mia

: Oo, jadi saya itu tidak seharusnya meninggalkan organisasi hanya untuk mengejar prestasi di bidang akademik ya . Jadi apa yang harus saya lakukan ? Vinda : Iya, cobalah ambil sisi positif dari organisasi, Mbak Mia kan sudah dewasa, harusnya lebih pintar lagi membagi waktu. Ingat ini, bahwa kuliah itu berbeda dengan masa-masa SMA. Di masa kuliah ini, Mbak Mia dituntut aktif, tidak hanya santai-santai saja. Kalau soal belajar, kan pastinya ada waktu kosong di kampus, nah daripada digunakan hanya untuk mengobrol dan semacam pekerjaan yang tidak ada gunanya, lebih baik digunakan untuk belajar. Mumpung masih semester 1, masih ada waktu untuk memperbaiki Mia : Oo, begitu sus. Jadi besok-besok saya harus bisa lebih baik lagi ya, masih ada waktu (sambil tersenyum) Vinda : Jangan lupa, sistem kebut semalam itu tidak baik bagi sirkulasi tubuh dan berperngaruh pada irama tidur tubuh. Dan jangan dibisakan minum kopi, Karena itu bisa membuat kecanduan dan sulit tidur, jika dikonsumsi setiap hari dan jumlahnya banyak. Mungin ada yang ingin ditanyakan atau ada yang kurang jelas ? Mia : Tidak sus, saya rasa sudah jelas Vinda : Nah Mbak Mia, saya rasa sudah cukup ya. Apabila ada rasa kurang puas bisa konsultasi dengan senior saya, Pak Sarka. Beliau lebih berpengalaman dan kompeten dalam bidang ini. Kalau besok masih ada yang ingin ditanyakan lagi, bisa menghubungi saya untuk waktunya. Terimakasih banyak atas kunjungan, kepercayaan dan kerjasama Mbak Mia (sambil jabat tangan) Mia : Iya, terimakasih juga sus (sambil sumringah) Mia akhirnya pulang dengan senang.

DIALOG PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL

Vinda Astri Permatasari sebagai perawat Mia Tri Adhani sebagai pasien Mia, seorang mahasiswi terkena penyakit. Dan penyakit ini mengakibatkan bintik-bintik dengan cairan di dalamnya. Dan apabila bintik ini pecah, akan meninggalkan bekas luka. Mia merasakan tidak percaya diri akan tubuhnya, karena banyak bintik-bintik dan bekas luka. Dia pun pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan. Perawat Vinda yang bertugas pada saat itu akan mengkaji psikososial (konsep diri) Mia. Vinda : Pasien Mia silakan masuk Mia masuk ke poli umum Vinda : Silakan duduk. Dengan pasien siapa ? Mia : Saya Mia Tri Adhani, bisa dipanggil Mia Vinda : Selamat pagi Mbak Mia. Perkenalkan saya perawat Vinda yang bertugas pada pagi hari ini. Saya disini akan mengkaji tentang kebutuhan psikososial Mbak Mia. Apakah Mbak Mia bersedia ? Mia : Iya, saya bersedia Vinda : Nah, apa keluhan Mbak Mia sehingga datang kemari ? Mia : Begini sus. Saya kan kemaren itu tiba-tiba saja seluruh kulit saya itu terasa gatal, dan kemaren itu sempat merasa demam. Setelah itu, diikuti dengan munculnya bintik-bintik yang didalamnya itu ada cairannya Vinda : Oo, begitu. Terus apa yang sudah Mbak Mia lakukan untuk mengatasi penyakit ini ? Mia : Saya itu kemaren disuruh mandi dengan obat yang dicampurkan dengan air hangat sama ibu saya. Obatnya itu warnanya ungu saya tidak tahu namanya Vinda : Terus apa hasilnya ? Tambah parah ataukah berkurang ? Mia : Saya rasa sih berkurang, dan bintik-bintik itu mulai pecah dan mengeluarkan cairan juga meninggalkan bekas luka Vinda : Apakah sebelumnya pernah mengalami penyakit yang serupa ? Mia : Tidak pernah sus Vinda : Kalau dari keluarga sendiri, apakah ada yang pernah mengalaminya ? Mia : Iya, kakak saya dulu pernah mengalami Vinda : Apa gejalanya juga sama dengan yang Mbak Mia alami ? Mia : Iya, sama persis. Pengobatannya pun sama Vinda : Setelah mengalami penyakit ini, bagaimana pandangan anda terhadap tubuh anda ? Kan tadi ada bekas-bekas lukanya juga ya ? Mia : Saya itu merasa tidak percaya diri, tubuh saya tidak mulus lagi seperti dulu lagi, masih ada bekas-bekas luka bintik-bintik yang pecah Vinda : Tidak percaya diri ? Bagian tubuh mana yang Mbak Mia sukai dan tidak disukai ? Mia : Yang saya sukai ya bagian muka saya sus, untung saja tidak terkena. Kalau yang tidak saya sukai ya yang masih ada bekas lukanya ini sus, dimana-mana ada Vinda : Terus, anda dalam keluarga itu sebagai apa ? Anak atau kepala keluarga mungkin ? Mia : Saya sebagai anak sus Vinda : Apakah anda merasa diperhatikan dan diterima dalam keadaan fisik anda ? Mia : Iya, buktinya bapak dan ibu saya cepat tanggap dengan menyuruh saya mandi dengan obat sus Vinda : Oo begitu. Selain itu, bagaimana hubungan dengan teman-teman Mbak Mia sendiri ? Apakah Mbak Mia merasa diterima dalam keadaan fisik Mbak Mia saat ini ? Mia : Kalau mereka sih tidak mengerti saya. Gara-gara saya mendapat penyakit ini, mereka malah menjauhi saya karena takut akan tertular Vinda : Hmm, apa harapan Mbak Mia selanjutnya ? Untuk penyakit dan teman-teman Mbak Mia sendiri ? Mia : Ya saya berharap penyakit saya cepat sembuh total tanpa meninggalkan bekas-bekas luka. Dan untuk teman-teman saya sendiri saa berharap mereka mau mengerti akan keadaan sekarang saya ini, sehingga mereka tidak menjauhi saya lagi

Vinda : Mungkin ada seseorang yang Mbak Mia percaya dan tidak takut akan tertular penyakit Mbak Mia ? Mia : Yah selain keluarga, masih ada seseorang lagi sih sus. Yaitu pacar saya, dia selalu mengerti akan kondisi saya Vinda : Oo, Mbak Mia punya pacar juga, bisa buat motivasi juga kalau begitu. Nah untuk kegiatan organisasi, apakah Mbak Mia ikut ? Mia : Tidak sus, saya tidak suka kesibukan Vinda : Untuk kegiatan beribadah sendiri, apakah Mbak Mia selalu shalat tepat lima waktu ? Mia : Iya, Alhamdulillah saya selalu tepat sus Vinda : Alhamdulillah, bagus Mbak Mia. Mungkin ada lagi yang ingin ditanyakan ? Mia : Saya rasa tidak sus Vinda : Iya, mungkin cukup sekian dari saya. Hasilnya akan saya analisis terlebih dahulu. Terimakasih atas kerjasama dan kepercayaannya. Selamat pagi Mia : Iya, terimakasih sus Mia, kemudian keluar dari poli umum. Menunggu pemeriksaan selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai