Anda di halaman 1dari 8

EVALUASI USAHA AGRIBISNIS

Prof. Dr. Ir. Djoko Koestiono, SU


Andrean Eka Hardana, SP.,MP.,MBA
Imaniar Ilmi Pariasa, SP., MP., MBA
Neza Fadia Rayesa, STP., M.Sc
Lab of Productions and Operations Management of Agribusiness,
Faculty of Agriculture, University of Brawijaya

a. Pengantar b. Analisis Lingkungan MODUL


Manajemen Organisasi
Strategi (Faktor lingkungan

13
Internal dan Eksternal)

TUJUAN
Setelah mempelajari materi ini mahasiswa diharapkan:
1. Mampu mengetahui dan memahami Pengantar Manajemen Strategi
2. Mampu memahami dan Menganalisis Lingkungan Organisasi

1. Pengantar Manajemen Strategi

PENGANTAR MANAJEMEN AGRIBISNIS


Perubahan lingkungan yang cepat dengan adanya globalisasi dan perkembangan
teknologi memberikan dampak bagi perkembangan suatu organisasi. Di lain sisi,
persaingan secara global semakin ketat dan menuntut organisasi baik profit dan non
profit untuk dapat mengambil kebijakan dengan tepat terkait aktivitas-aktivitas
pencapaian tujuan. Pertimbangan global praktis berdampak pada keputusan strategis
dan perlu adanya pertimbangan yang matang dalam pengambilan keputusan. Selain
itu, keputusan strategis perlu didukung oleh kemampuan organisasi baik dari segi
sumber daya manusia maupun fasilitas yang tersedia.
Strategi adalah alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Pada organisasi
bisnis, strategi dapat mencakup ekspansi geografis, diversifikasi, akuisisi,
pengembangan produk, penetrasi pasar, pengurangan bisnis, divestasi, likuidasi, dan
joint venture. Strategi adalah tindakan potensial yang membutuhkan keputusan
manajemen tingkat atas dan sumberdaya perusahaan dalam jumlah yang besar.
Strategi memiliki konsekuensi yang multifungsi dan multidimensi serta perlu
mempertimbangkan faktor-faktor internal dan eksternal. Strategi merupakan alat
untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitanya dengan tujuan jangka panjang,
melalui penciptaan keunggulan bersaing.
PENGANTAR MANAJEMEN AGRIBISNIS Universitas Brawijaya 2018
Strategi merupakan keputusan yang bersifat mengikat, dilakukan terus menerus, serta
dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan
dimasa depan. Terjadinya kecepatan inovasi pasar baru dan perubahan pola konsumen
memerlukan komperensi inti
Strategi dibutuhkan oleh seluruh organisasi baik organisasi yang berorientasi profit -
seperti koperasi, UMKM, atau perusahaan- dan organisasi nirlaba seperti intitusi pendidikan,
pemerintahan, dan lembaga sosial. Penerapan strategi dibutuhkan dalam upaya mencapai
tujuan dan sasaran organisasi. Hingga saat ini, masih banyak ditemukan organisasi profit skala
kecil seperti koperasi dan UMKM belum dapat menerapkan strategi dalam kegiatan
operasionalnya. Hal ini diharapkan dapat menjadi perhatian bagi peneliti karena terkait
dengan pengembangan daya saing lembaga-lembaga tersebut.
Rencana merupakan panduan bagi sebuah organisasi untuk melakukan aktivitas
pencapaian tujuan. Rencana berfungsi sebagai penerjemah kebijakan yang ditetapkan oleh
manajemen puncak. Rencana merupakan tahap penerjemah sebuah kebijakan menjadi lebih
konkrit dan bertahap. Rencana berfungsi pula untuk memperkirakan hal-hal yang dapat
terjadi di masa yang akan datang. Selain itu, rencana memastikan suatu kegiatan dapat
berjalan tepat waktu, tepat guna, dan sesuai dengan sumber daya yang tersedia.
Perencanaan strategis meliputi aktivitas-aktivitas perumusan hal-hal sebagai berikut :
a. Visi, misi, dan sasaran
Berupa penjabaran secara tertulis mengenai visi dan misi yang mudah dimengerti oleh
seluruh personil organisasi.
b. Alternatif-alternatif strategi
Perumusan strategi menggunakan teknik tertentu dengan membertimbangkan pengaruh
lingkungan internal dan eksternal.
c. Sasaran jangka panjang
Upaya pencapain tujuan organisasi dilakukan secara bertahap dengan kurun waktu
tertentu.
d. Strategi fungsional
Strategi induk yang dirumuskan untuk jangka panjang kemudian dibagi ke dalam
berbagai sasaran jangka pendek secara berkesinambungan.
e. Program kerja
Perencanaan global dibuat lebih detail dalam bentuk program kerja. Program kerja
adalah rencana kegiatan yang dilakukan pada jangka waktu tertentu dengan tujuan
tertentu.

Page 2 of 8
PENGANTAR MANAJEMEN AGRIBISNIS Universitas Brawijaya 2018
f. Rencana pengendalian dan evaluasi
Dalam melakukan pengendalian, setiap aktivitas harus terdokumentasi, sehingga lebih
mudah saat melakukan evaluasi.
Manajemen strategi didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan untuk merumuskan,
mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan
organisasi dapat mencapai tujuannya. Manajemen strategi berfokus pada integrasi
manajemen, pemasaran, keuangan, produksi dan operasi, penelitian dan pengembangan, serta
sistem informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasi. Manajemen strategi
bertujuan untuk mengeksploitasi serta menciptakan berbagai peluang baru yang berbeda
untuk masa mendatang dan perencanaan jangka panjang serta mencoba untuk
mengoptimalkan tren-tren saat ini untuk masa yang akan datang.
Manajemen strategi diawali dengan pengamatan lingkungan, perumusan strategi,
implementasi, evaluasi serta pengendalian. Pengamatan lingkungan menekankan pada
evaluasi terhadap peluang dan ancaman lingkungan dengan melihat kekuatan dan kelemahan
perusahaan. Dapat dikatakan bahwa manajemen strategis merupakan cara untuk mengelola
semua sumberdaya guna mengembangkan keunggulan kompetitif jangka panjang.
Berikut dibawah ini adalah klasifikasi strategi sebagai berikut:
1. Strategi pada tingkat perusahaan (corporate-level strategy)
Pada level ini, strategi dirumuskan oleh manajemen puncak, biasanya CEO, direktur bagi
yang memiliki lini atau unit bisnis lebih dari satu, atau kepala institusi. Strategi tingkat
perusahaan berusaha menentukan bisnis apakah yang seharusnya dimasuki atau yang ingin
dimasuki perusahaan. Strategi pada level ini menentukan arah yang akan dituju organisasi
dan peran yang akan dimainkan oleh tiap unit organisasi dalam mencapai sasaran tersebut.
2. Strategi pada tingkat bisnis (bisnis-level strategy)
Strategi pada tingkat bisnis lebih diarahkan pada pengelolaan kegiatan dan operasi suatu
bisnis tertentu. Strategi ini berusaha menentukan cara organisasi bersaing dalam tiap
bisnisnya. Sedangkan unit bisnis strategis adalah bisnis tunggal organisasi yang berada
dalam sejumlah bisnis yang berbeda-beda yang independen serta merumuskan sendiri
strateginya.
3. Strategi pada tingkat fungsional (functional level strategy)
Strategi ini merupakan strategi dalam kerangka fungsi-fungsi manajemen yang data
mendukung strategi level unit bisnis. Dalam konteks organisasi secara umum, strategi
tingkat fungsional adalah strategi organisasi yang berusaha menentukan cara mendukung
strategi tingkatan korporat atau perusahaan.

Page 3 of 8
PENGANTAR MANAJEMEN AGRIBISNIS Universitas Brawijaya 2018
2. Analisis Lingkungan Organisasi
2.1. Analisis Lingkungan Internal

Lingkungan internal perusahaan menggambarkan kuantitas dan kualitas sumberdaya


manusia, fisik, finansial perusahaan dan juga dapat memperkirakan kelemahan (weakness)
dan kekuatan (strength) struktur organisasi maupun manajemen perusahaan. Lingkungan
internal perusahaan atau organisasi mengambarkan kondisi pada:
1. Manajemen: mencakup seni mengenai pola kepemimpinan, pembagian tugas dan
struktur organisasi, standart kerja, kemampuan memanfaatan dan penjadwalan
penggunaan tenaga kerja serta fasilitas/mesin, kriteria pengadaan tenaga kerja, daya
adaptasi terhadap perubahan kondisi serta kemampuan dalam menghindari resiko.
2. Keuangan/ akuntansi : aspek yang dianalisis pada bagian keuangan terdiri dari
kemampuan perusahaan untuk mendapatkan modal jangka pendek dan jangka panjang,
hubungan dengan pemilik, investor dan pemegang saham, biaya masuk industri dan
hambatan masuk, harga jual produk, efisiensi dan efektivitas sistem akunting biaya,
anggaran, dan rencanaan laba.
3. Sumberdaya Manusia : analisis aspek sumber daya manusia perlu diperhatikan adalah
keterampilan dan modal kerja karyawan, efektivitas insentif yang digunakan untuk
memotivasi prestasi, tingkat keluar masuk dan kemangkiran karyawan. Gambaran
mengenai sumberdaya manusia juga dapat melipiti kepemilikan tenaga ahli/ teknisi serta
pembagian tugas khusus sesuai kemampuan dan kapasitas tenaga kerja.
4. Sumberdaya lain: ketersediaan dan kepemilikan sumberdaya pendukung lain seperti
modal, ketersediaan air bersih, listrik/ pembangkit tenaga, daya dukung cuaca dan iklim
serta sumberdaya lain yang terkait dengan aktifitas usaha.
5. Pemasaran : analisis dilakukan terhadap kegiatan pemasaran, termasuk pangsa pasar,
pelayanan purna jual, kepemilikan informasi pasar, strategi penetapan harga, dan
loyalitas konsumen terhadap merek.
6. Sistem informasi: kinerja penerapan sistem informasi berhubungan dengan ketepatan
waktu dan akurasi informasi tentang penjualan, relevansi informasi untuk keputusan-
keputusan taktis, informasi untuk memanajemen masalah kualitas dan dan kemampuan
karyawan untuk menggunakan informasi yang tersedia.
7. Produksi/ operasi : kinerja bagian produksi-operasi perusahaan dapat dilihat dari
efisiensi, efektivitas dan produktivitas. Berdasarkan ketiga hal tersebut, faktor-faktor
yang perlu diperhatikan adalah biaya dan ketersediaan bahan baku, hubungan dengan

Page 4 of 8
PENGANTAR MANAJEMEN AGRIBISNIS Universitas Brawijaya 2018
pemasok, sistem pengendalian persediaan, lokasi fasilitas, pemanfaatan teknologi,
pengendalian kualitas, riset dan pengembangan.
8. Fasilitas: mencakup kelengkapan peralatan yang diperlukan dalam aktifitas perusahaan
baik fasilitas inti yag digunakan dalam produksi ataupun fasilitas penunjang lain yang
terkait dengan motifasi dan efektifitas lingkungan kerja.
9. Lokasi : memiliki peran penting dalam mempertimbangkan kondisi keterjangkauan
pasar serta bahan baku, kemudahan dalam perijinan usaha, tingkat upah tenaga kerja
serta kelengkapan sarana dan prasarana perusahaan.
10. Penelitian dan pengembangan : perusahaan yang memiliki bagian penelitian dan
pengembangan tersendiri dinilai memiliki daya responsif yang cukup baik pada
perubahan kondisi yang dapat sewaktu-waktu terjadi. Berfungsi sebagai bagian penyedia
informasi baik internal maupun eksternal.
11. Analisis rantai nilai: analisis mengenai aktivitas yang saling berhubungan dalam
memproduksi, mendukung, dan mendistribusikan produk pada suatu perusahaan.
Merupakan dasar dalam menilai keunggulan bersaing suatu perusahaan dalam
menentukan pasar yang dituju, kompetensi khusus perusahaan, dan pola pengembangan
sumber daya perusahaan. Setiap mata rantai baik yang utama maupun pendukung dapat
menambah nilai dari produk yang dihasilkan.
12. Pengalaman : merupakan kemampuan khusus ataupun keahlian yang dimiliki
perusahaan yang dapat dipergunakan sebagai salah satu bahan keunggulan kompetitif
yang tidak dimiliki oleh pesaing sejenis.
13. Produk: meliputi keunggulan kompetitif produk yang dapat dinilai dari unsur atribut
produk, kemanfaatan produk, lama pemakaian/ garansi, kesesuaian harga dengan pasar,
estetika dan persaingan produk sejenis.
14. Citra perusahaan: mengenai bagaimana pihak lain memandang sebuah perusahaan atau
suatu aktivitas usaha. Tugas perusahaan dalam membentuk citranya adalah dengan
mengidentifikasi citra seperti apa yang ingin dibentuk di mata publik atau
masyarakatnya yang dapat dipergunakan sebagai daya tarik dan daya saing perusahaan
dalam strategi pemasaran dan bahkan saat kondisi kritis.
15. Perijinan dan Amdal: aktivitas pembangunan yang dilakukan dalam berbagai bentuk
usaha dan/atau kegiatan pada dasarnya akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan.
Perijinan dan amdal digunakan suatu usaha dalam rangka ketaatan dalam kebijakan
hukum dan pemerintah mengenai dasar pertimbangan untuk pengambilan keputusan
kelayakan atau ketidaklayakan dari rencana usaha dan/atau kegiatan yang diusulkan.

Page 5 of 8
PENGANTAR MANAJEMEN AGRIBISNIS Universitas Brawijaya 2018
2.2. Analisis Lingkungan Eksternal
Kunci bagi kelangsungan hidup perusahaan adalah kemampuan perusahaan untuk
menyikapi perubahan lingkungan. Perusahaan harus mampu menyesuaikan diri, beradaptasi
terhadap perubahan lingkungan serta melakukan inovasi melalui perencanaan akan dapat
bertahan di lingkungan persaingan. Evaluasi eksternal menekankan pada identifikasi dan
evaluasi tren dan kejadian yang berada di luar kendali perusahaan. Evaluasi eksternal
mengungkapkan peluang dan ancaman utama yang dihadapi perusahaan, sehingga dapat
memformulasikan strategi untuk mengambil keuntungan dari peluang dan menghindari atau
mengurangi dampak dari ancaman.
Lingkungan jauh (remote) terdiri dari sekumpulan kekuatan yang timbul dan berada di
luar jangkauan perusahaan dan terlepas dari situasi operasional perusahaan, dalam arti
perusahaan tidak mampu mempengaruhi tetapi kegiatan perusahaan dapat dipengaruhi oleh
faktor-faktor yang berada di lingkungan jauh tersebut.
1. Ekonomi: Sifat dan arah sistem ekonomi akan mempengaruhi kinerja organisasi yang
berada di wilayah tersebut. Perekonomian berkaitan dengan bagaimana sebuah organisasi
memproduksi, mendistribusikan, dan mengkonsumsi barang dan jasa. Perlu diperhatikan
pula sejauh mana perekonomian dapat mempengaruhi organisasi dari segi upah, tenaga
kerja, inflasi, perpajakan, pengangguran dan harga barang dikelola. Beberapa faktor kunci
yang perlu diperhatikan dalam menganalisis kekuatan ekonomi adalah siklus bisnis,
ketersediaan energi, inflasi, suku bunga, investasi, harga-harga produk dan jasa,
produktivitas dan tenaga kerja.
2. Sosial, Budaya dan Demografi: Kondisi sosial yang berubah-ubah yang dapat
mempengaruhi kinerja organisasi harus dapat diantisipasi. Aspek-aspek sosial ini antara
lain: sikap, gaya hidup, adat istiadat dan kebiasaaan dari orang-orang di lingkungan
eksternal perusahaan, kondisi kultural, ekologis, demografis, religius, pendidikan dan
etnis.
3. Lingkungan: kondisi lingkungan yang sulit diprediksi perubahannya memiliki dampak
cukup besar dalam usaha, terutama pada usaha kecil menengah dan usaha pertanian,
perkebunan, perikanan kelautan. Faktor iklim dan cuaca masih sangat dibutuhkan sebagai
sarana pendukung produksi. Selain itu dampak aktifitas usaha yang mengandung limbah
dan sisa produksi yang tidak ramah ingkungan cenderung menjadi salah satu faktor
penghambat bagi usaha lainnya.
4. Politik, Hukum dan Pemerintahan : Arah kebijakan dan stabillitas politik pemerintah
menjadi faktor penting dalam mempertimbangkan kebijakan yang akan diambil oleh
organisasi. Beberapa hal yang harus diperhatikan terkait kebijakan politik adalah Undang-

Page 6 of 8
PENGANTAR MANAJEMEN AGRIBISNIS Universitas Brawijaya 2018
undang tentang lingkungan dan perburuhan, peraturan tentang perdagangan luar negeri,
stabilitas pemerintahan, peraturan tentang keamanan dan kesehatan kerja, dan sistem
perpajakan.
5. Teknologi: Kunci dari sikap mengikuti perubahan adalah dengan mengikuti arus
perkembangan teknologi yang menjadi factor keunggulan bersaing sebuah organisasi. Ciri
organisasi bisnis yang mengikuti perkembangan teknologi dapat dilihat pada produkyang
dihasilkan atau pada cara operasinya. Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan terkait
perkembangan teknologi adalah kecepatan transfer teknologi oleh para pekerja, waktu
keusangan sebuah teknologi, serta harga teknologi yang akan diadopsi.
6. Persaingan Industri: meliputi banyak bentuk persaingan yaitu persaingan merek (produk-
produk atau jasa yang bersaing secara langsung menawarkan hal yang sama), persaingan
industri (persaingan dalam satu industri, tidak hanya satu produk saja. Misalnya Samsung
tidak hanya memproduksi smartphone tapi juga televisi. Jadi pesaingnya adalah semua
industri yang memproduksi smartphone dan televisi), persaingan bentuk (persaingan
dalam bentuk produk yang sama. Misalnya persaingan antara Samsung dengan bentuk
SmartPhone dengan Oppo SmartPhone), serta persaingan generik adalah persaingan
umum pada semua industri.
7. Selera Konsumen: perubahan perilaku konsumen termasuk selera konsumen terhadap
pemenfaatan suatu produk dapat mempengaruhi kondisi permintaan produk tertentu, baik
produk itu sendiri, produk komplementer serta produk subtitusinya. Selera konsumen
sangat beragam dan menjadi tantangan bagi setiap pelaku usaha karena pada pasar global
tersedia banyak alternatif produk yang dapat dipilih secara bebas oleh konsumen.

REFERENSI
George R. Terry, Dr. Winardi, SE, 2010. Asas-asas Manajemen :Bandung
Gumbira-Sa’id, E. dan A. Haritz Intan. 2004. Manajemen Agribisnis. Jakarta: Ghalia
Indonesia.

James A.F. Stoner, Management, edisi kedua, Prentice/Hall International, Inc.,


Englewood Cliffs, New York, 1982.
Suryani, P dan Rahmadani, E. 2014. Manajemen Agribisnis. Aswaja Pressindo:
Togyakarta
David, Fred R. 2008. Strategic Management: Concepts and Cases (12th Edition).
Prentice Hall. South Carolina.

Page 7 of 8
PENGANTAR MANAJEMEN AGRIBISNIS Universitas Brawijaya 2018

PROPAGASI
1. Berikan Penjelasan bagaimana dampak globalisasi yang dapat mempengaruhi kondisi
lingkungan internal dan lingkungan eksternal perusahaan!
2. Berikan contoh studi kasus perusahaan agribisnis dalam menentukan kondisi internal
dan eksternal untuk mendukung strategi pengembangan!

Page 8 of 8

Anda mungkin juga menyukai