A. Identitas
Sekolah : SMA Katolik Karitas III
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/Ganjil
Materi Pokok : Gerak parabola
Alokasi Waktu : 1 × 45 menit (1 pertemuan)
B. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses pembelajaran materi Gerak Parabola dengan menggunakan Model Inkuiri
Terbimbing dan Pendekatan e-Learning, peserta didik diharapkan mampu bekerja sama
dan antusias dalam menganalisis gerak parabola dengan menggunakan vektor, makna
fisisnya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik juga diharapkan
mampu bertanggung jawab dalam melakukan percobaan gerak parabola dalam membuat
laporan tertulis serta mempresentasikan hasil percobaan dengan percaya diri.
C. Langkah Pembelajaran
Tahap Kegiatan Waktu
Pendahuluan Orientasi
Berdoa bersama
Motivasi
15’
Manfaat mempelajari materi gerak parabola
Apersepsi
Melakukan pre-test
Inti 1. Identifikasi masalah dan melakukan pengamatan
2. Mengajukan pertanyaan
3. Merencanakan penyelidikan
4. Mengumpulkan data dan melaksanakan penyelidikan 20’
5. Menganalisis data
6. Membuat kesimpulan
7. Mengkomunikasikan hasil
Penutup Kesimpulan dan refleksi
10’
Melakukan post-test
Gerak Parabola
Gambar 1 Lintasan parabola yang ditempuh kelereng yang dilemparkan dengan kecepatan
awal v0 dan sudut elevasi α
Ketika dari titik asal O Anda melemparkan sebuah kelereng di lapangan datar yang cukup luas
dengan kecepatan awal v0 dan sudut elevasi (kemiringan) α, kelereng akan menempuh lintasan
parabola, seperti ditunjukkan pada Gambar 1. Vektor satuan pada sumbu horizontal X adalah i
dan sumbu vertikal Y. Dengan demikian, vektor kecepatan awal gerak parabola dapat
dinyatakan sebagai berikut.
Vektor kecepatan awal
v0 = v0xi + v0yj
Misalnya, setelah selang waktu t kelereng ada di posisi A dengan vektor posisi r, yang
memiliki komponen xi pada sumbu X dan komponen yj pada sumbu Y. Dengan demikian,
vektor posisi kelereng setelah selang waktu t dapat dinyatakan sebagai berikut.
Vektor posisi
r = xi + yj
Di posisi A, vektor kecepatan kelereng adalah v, yang memiliki komponen vxi pada
sumbu X dan komponen vyj pada sumbu Y. Dengan demikian, vektor kecepatan kelereng pada
saat t dapat dinyatakan sebagai berikut.
Vektor kecepatan
v = vxi + vyj
Untuk gerak parabola pada bidang datar dengan sumbu X sebagai sumbu horizontal dan
sumbu Y sebagai sumbu vertikal, percepatan yang dialami partikel di posisi apa saja selalu
berarah horizontal ke bawah. Jika arah vertikal ke atas ditetapkan sebagai vektor yang berarah
positif, percepatan pada gerak parabola dapat dinyatakan sebagai berikut.
Vektor percepatan
g = -gyj
Nilai percepatan untuk gerak parabola di permukaan Bumi adalah gy = 9,8 m/s2 atau jika
dalam soal tidak diketahui biasanya dianggap gy = 10 m/s2 untuk memudahkan perhitungan.
Jika suatu vektor dalam bidang telah kita nyatakan dalam vektor-vektor satuan i dan j,
besar dan arah vektor terhadap sumbu X positif dengan mudah dapat kita hitung.
Vektor A = Axi + Ayj
Ay
Arah vektor tan
Ax
Gambar 2 Lintasan parabola suatu benda yang dilempar pada kecepatan awal v0 dengan
sudut elevasi α
Pada sumbu X berlaku persamaan gerak lurus beraturan
v = v0 = tetap dan x = x0 + v0t
Jika pada sumbu X, kecepatan awal adalah v0x, kecepatan pada saat t adalah vx, dan posisi
adalah x (lihat Gambar 2), persamaannya menjadi sebagai berikut.
v = v0x dan x = x0 + v0xt
Pada sumbu Y berlaku persamana umum gerak lurus berubah beraturan
1
v v0 at dan x x0 v0t at 2
2
Jika pada sumbu Y kecepatan awal adalah v0y, kecepata pada saat t adalah vy, percepatan
a = -g (berarah ke bawah), dan posisi adalah y, persamaannya menjadi seperti berikut.
1
vy v0 y gt dan y y0 v0 yt gt 2
2
Kita juga dapat menyatakan kecepatan awal v0x dan v0y dengan besarnya v0 (kelajuan
awal) dan sudut α terhadap sumbu X positif. Dalam besaran-besaran tersebut, komponen
kecepatan awal v0x dan v0y dapat diperoleh dari perbandingan trigonometri cos α dan sin α.
v
cos 0 x dan v0 x v0 cos
v0
Berdasarkan persamaan-persamaan tersebut, dapat kita nyatakan persamaan vektor posisi
dan vektor kecepatan gerak parabola sebagai berikut.
Vektor posisi
r = xi + yj
r = x0 v0 xt i + y0 v0 yt at 2 j dengan a y g
1
2
Vektor kecepatan
v0 = v0xi + v0yj
v0 = v0xi + v0 y ayt j dengan a y g
yH v0 sin 0
g 2 g
2v sin v sin
2 2 2 2
yH 0
0
2g 2g
v02
yH sin 2
2g
Dengan diketahuinya xH dan yH, maka koordinat titik tertingi H adalah sebagai berikut.
Koordinat titik tertinggi
v2 v2
H xH , yH H 0 sin 2 , 0 sin 2
2g 2g
Vektor posisi titik tertinggi
v2 v2
rH = xHi + yHj = 0 sin 2 i + 0 sin 2 j
2g 2g
Apa syarat benda mencapai jarak terjauh?
Pengaruh gaya gravitasi yang menarik benda ke bawah membuat benda yang sedang
bergerak ke atas dengan lintasan parabola, akhirnya akan tiba kembali pada sumbu horizontal
X. Jika titik awal perlemparan adalah O dan titik tempat benda tiba di tanah adalah A, jarak
terjauh adalah OA (diberi simbol R). Syarat untuk jarak terjauh R adalah sebagai berikut.
Syarat jarak terjauh
yA = 0
4. Sifat Simetri Gerak Parabola
Jika gesekan angin dalam gerak parabola diabaikan, grafik parabola dapat kita analisis secara
matematis. Dalam pelajaran matematika telah Anda ketahui bahwa grafik parabola memiliki
sumbu simetri yang akan membagi parabola menjadi dua bagian yang persis sama. Untuk
parabola yang terbuka ke bawah (memiliki ekstrem maksimum), sumbu simetrinya akan sejajar
sumbu tegak dan melalui titik tertinggi. Dengan demikian, sumbu simetri untuk gerak parabola
pada Gambar 3 pastilah melalui titik tertinggi H dan sejajar sumbu tegak Y. Sumbu simetri ini
adalah HH’.
Gambar 3 Sifat simetri grafik parabola dengan sumbu simetri adalah HH’.
Untuk dua titik yang terletak pada ketinggian yang sama misalnya titik P dan Q pada
Gambar 3 (yP = yQ), berlaku sifat simetri gerak parabola sebagai berikut.
a. Waktu naik = waktu turun.
tPH = tHQ
b. Besar kecepatan (kelajuan) naik = besar kecepatan (kelajuan) turun, tetapi kecepatan naik
tidak sama dengan kecepatan turun karena arahnya berbeda.
vP = vQ, tetapi vP = -vQ
c. Sudut elevasi ke bawah = negatif sudut elevasi ke atas.
Q P
d. Jarak titik ke sumbu simetri sama besar.
PH’’ = QH’’
Lampiran 4a: Lembar Penilaian Aspek Sikap dalam kegiatan praktikum
Lembar Penilaian Aspek Sikap Kegiatan Praktikum
Pernyataan Penilaian
Selama kegiatan praktikum, saya terlibat dalam kegiatan praktikum Ya/Tidak
Selama kegiatan praktikum, saya mengusulkan ide atau gagasan dengan
Ya/Tidak
percaya diri
Selama kegiatan praktikum, saya mampu bekerjasama dalam kelompok Ya/Tidak
Perhitungan presentase skor penilaian nilai akhir dengan rumus sebagai berikut:
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑢𝑖𝑠 1 + 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑢𝑖𝑠 2 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑟𝑒 − 𝑡𝑒𝑠𝑡 + 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑜𝑠𝑡 − 𝑡𝑒𝑠𝑡
%= × 50% + × 50%
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑢𝑖𝑠 1 + 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑢𝑖𝑠 2 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑟𝑒 − 𝑡𝑒𝑠𝑡 + 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑜𝑠𝑡 − 𝑡𝑒𝑠𝑡
Lampiran 6: Lembar Penilaian Aspek Keterampilan beserta rubriknya
Lembar Penilaian Aspek Keterampilan
Kompetensi Dasar:
4.5 Mempresentasikan data hasil percobaan gerak parabola dan makna fisisnya
Indikator Soal:
1.5.1 Peserta didik dapat melakukan percobaan sederhana mengenai Gerak Parabola
1.5.2 Peserta didik dapat membuat laporan hasil percobaan Gerak Parabola
1.5.3 Peserta didik dapat mempresentasikan hasil percobaan Gerak Parabola yang telah
dilakukan
Rumusan Tugas:
Lakukan percobaan Gerak Parabola sesuai petunjuk yang diberikan dengan tepat!
Penilaian:
Skor
No Aspek
Ya Tidak
1 Terampil mengambil data praktikum 2 0
2 Terampil menggambarkan grafik data hasil percobaan gerak parabola 2 0
3 Terampil menyajikan laporan tertulis hasil percobaan gerak parabola 2 0
4 Terampil mempresentasikan hasil percobaan dengan benar 2 0
A. Tujuan Percobaan
1. Menyelidiki tinggi maksimum dan jarak terjauh melalui percobaan gerak
parabola.
2. Mengetahui pengaruh sudut elevasi terhadap ketinggian maksimum dan jarak
maksimum yang dicapai benda.
B. Dasar Teori
Gerak parabola disebut juga sebagai gerak peluru merupakan gerak benda dengan
lintasan berbentuk parabola atau garis lengkung. Gerak parabola dapat diuraikan pada
arah horizontal dan vertikal, kecepatan gerak pada arah horizontal selalu tetap setiap saat.
C. Alat dan Bahan
1. Laptop
2. Akses jaringan menuju website PhEt
D. Cara Kerja
1. Pastikan peluru memiliki massa 1 kg dan diameter 0.10 m.
2. Gunakan percepatan gravitasi 10 m/s2.
3. Pastikan kecepatan pelurunya adalah 18 m/s.
4. Arahkan alat penembak pada ketinggian 0 meter dan membentuk sudut 30o (sudut
elevasi).
5. Tembakkan alat penembak.
6. Ukurlah jarak tertinggi dan jarak terjauh yang dicapai oleh peluru.
7. Ulangi langkah 5 sampai 7 dengan mengubah sudut elevasi menjadi 45 o dan 60o.
8. Masukkan hasil pengamatan pada tabel berikut.
Sudut Elevasi Jarak Tertinggi (ymax) Jarak Terjauh (xmax)
30o
45o
60o
E. Tugas
1. Adakah pengaruh sudut elevasi terhadap jarak tempuh dan ketinggian maksimum?
Jelaskan jawabanmu berdasarkan data percobaan yang diperoleh!
2. Sudut manakah yang memberikan jarak tempuh maksimum?
3. Sudut mana pula yang menyebabkan peluru mencapai ketinggian maksimum?
4. Buatlah grafik dari data hasil percobaan.
5. Bagaimanakah kesimpulan kalian setelah melakukan percobaan ini?
Lampiran 7b: Lembar Pre-test
Lembar Pre-test
Lembar Post-test