Anda di halaman 1dari 129

67

Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP - 1
Nama Sekolah : SMA Negeri 17 Medan
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/I
Materi Pokok : Gerak Parabola
Sub Materi : Kecepatan pada Waktu Tertentu
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit (3 JP)

A. KOMPETENSI INTI
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan membaca literatur, percobaan, menanya,
mendiskusikan, menyimpulkan, dan mengomunikasikan siswa diharapkan
dapat :
1. Mendeskripsikan karakteristik gerak parabola.
2. Menganalisis hubungan kecepatan benda pada waktu tertentu pada gerak
parabola.
3. Menggambar lintasan parabola dari gerak suatu benda.
4. Menginterpretasi grafik parabola dari gerak suatu benda.
68

C. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN


KOMPETENSI (IPK)
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.5 Menganalisis gerak 1. Mendeskripsikan karakteristik gerak
parabola dengan parabola.
menggunakan vektor, 2. Menganalisis hubungan kecepatan benda
berikut makna fisisnya pada waktu tertentu pada gerak parabola.
dan penerapannya dalam 3. Menggambar lintasan parabola dari gerak
kehidupan sehari-hari. suatu benda.
4. Menginterpretasi grafik parabola dari gerak
suatu benda.
4.5 Mempresentasikan data 1. Merancang alat dan bahan dalam kegiatan
hasil percobaan gerak percobaan atau praktikum tentang gerak
parabola dan makna parabola dengan baik dan benar.
fisisnya. 2. Melakukan percobaan atau praktikum
tentang gerak parabola dengan langkah-
langkah atau prosedur ilmiah yang benar.
3. Melakukan analisis data hasil percobaan
atau praktikum tentang gerak parabola
dengan baik dan benar.
4. Membuat laporan hasil percobaan atau
praktikum tentang gerak parabola sesuai
dengan kaidah-kaidah penulisan ilmiah.

D. MATERI PEMBELAJARAN
Gerak Parabola: Kecepatan pada Waktu Tertentu (Terlampir)
E. PENDEKATAN, MODEL, DAN METODE PEMBELAJARAN
1. Kelas Eksperimen
Pendekatan : Keterampilan Proses Sains
Model Pembelajaran : Inquiry Training Berbantu Aplikasi Algodoo
Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Eksperimen dan Diskusi.
2. Kelas Kontrol
Pendekatan :-
Model Pembelajaran : Pembelajaran konvensional
Metode : Ceramah dan tanya jawab
69

F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER BELAJAR


1. Media : Infokus, Aplikasi Algodoo
2. Alat/Bahan : Terdapat pada aplikasi Algodoo, penggaris, dan
stopwatch
3. Sumber Belajar : a. Kamajaya, K dan Wawan, P. 2016. Fisika untuk
SMA/MA Kelas X Peminatan Matematika dan Ilmu-
Ilmu Alam. Bandung: Grafindo Media Pratama
b. Kanginan, Marthen. 2013. Fisika untuk SMA/MA
Kelas X. Jakarta: Erlangga
70

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Kelas Eksperimen (Model Pembelajaran Inquiry Training Berbantu Aplikasi Algodoo)
No Tahap-Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Pendekatan KPS Metode Alokasi
Pembelajaran Waktu
1. Pendahuluan 1. Mengucapkan salam dan berdoa 1. Menjawab salam dan berdoa Ceramah 5
2. Mengabsensi kehadiran siswa 2. Bersiap-siap diabsen oleh guru menit
3. Menyampaikan tujuan 3. Mendengarkan paparan guru
pembelajaran tentang tujuan pembelajaran
4. Membagikan kelompok yang 4. Membentuk kelompok
terdiri dari 5-6 orang tiap
kelompok
2. Kegiatan Inti 1. Guru membagikan LKS I 1. Menerima LKS I dari guru Mengamati Diskusi 10 menit
Fase I 2. Mengarahkan siswa untuk 2. Membaca LKS I Tanya jawab
Menghadapkan membaca sekilas LKS yang
pada Masalah sudah diterima
3. Guru memberikan pertanyaan: 3. Siswa menjawab pertanyaan guru
Ketika kita menendang bola, mengenai fenomena gerak
bola tersebut akan melambung parabola yang terjadi.
membentuk gerak parabola
kemudian masuk kegawang
dikarenakan oleh gerak lurus
berubah beraturan yang dialami
bola pada posisi vertikal
dipengaruhi oleh gravitasi.
Tetapi, pada pertengahan bulan
71

No Tahap-Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Pendekatan KPS Metode Alokasi


Pembelajaran Waktu
Juni tahun 2018, seorang
astronot Rusia, Oleg Artemyev,
yang sedang bertugas di ISS
(International Space Station)
bersama dua orang temannya,
bermain bola. Bagaimana hal ini
bisa terjadi ketika kita
mengetahui bahwa di luar
angkasa gaya gravitasi yang 4. Mengamati simulasi yang
mempengaruhi kecil? ditayangkan oleh guru.
4. Memberikan simulasi mengenai
gerak parabola pada aplikasi 5. Memberikan pertanyaan-
Algodoo.
pertanyaan yang produktif
5. Mengarahkan siswa untuk
tentang gerak parabola
mengajukan pertanyaan yang
produktif tentang besaran dan
gerak parabola.
Fase II 1. Membimbing siswa membuat 1. Bertanya seputar simulasi yang Mengajukan Diskusi 10 menit
Pengumpulan hipotesis awal seputar simulasi ditayangkan oleh guru. Dengan pertanyaan Tanya jawab
Data - dengan meminta siswa untuk pertanyaan yaitu :
Verifikasi mengajukan pertanyaan mengenai a. Apakah posisi vertikal
percobaan tersebut yang merupakan gerak lurus berubah
memungkinkan jawaban “ya” atau beraturan?
“tidak” b. Apakah posisi horizontal
72

No Tahap-Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Pendekatan KPS Metode Alokasi


Pembelajaran Waktu
merupakan gerak lurus
beraturan?
c. Apakah gravitasi mempengaruhi
kecepatan pada sumbu X?
d. Apakah gravitasi mempengaruhi
kecepatan pada sumbu Y?
e. Apakah gerak vertikal pada
gerak parabola dipengaruhi oleh
gerak horizontalnya?
f. Apakah waktu mempengaruhi
kecepatan pada sumbu X?
g. Apakah waktu mempengaruhi
kecepatan pada sumbu Y?
h. Apakah gesekan udara Membuat
2. Mendengarkan hipotesis- mempengaruhi gerak parabola? hipotesis
hipotesis yang disampaikan oleh 2. Menyampaikan hipotesis (jawaban
siswa. sementara) yang relevan.

Fase III 1. Menyuruh siswa melakukan 1. Mempersiapkan alat dan bahan Mengklarifikasi Eksperimen 40 menit
Mengumpulkan eksperimen dan mengisi LKS yang digunakan
data - yang sudah diberikan 2. Memprediksi tentang hasil Memprediksi
Eksperimentasi 2. Membimbing siswa dalam percobaan yang diinginkan
melakukan eksperimen 3. Merancang penelitian sesuai Merancang
dengan tujuan percobaan. percobaan
73

No Tahap-Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Pendekatan KPS Metode Alokasi


Pembelajaran Waktu
4. Memahami percobaan yang Menerapkan
dilakukan dan menerapkan konsep konsep dan
dan prinsip untuk menghasilkan prinsip
data yang tepat.
5. Mengumpulkan data hasil Mengumpulkan
eksperimen dan mengolah
data
Fase IV 1. Mengumpulkan LKS yang telah 1. Menyerahkan hasil yang telah Mengkomunikas Diskusi 10 menit
Mengolah, dikerjakan dikerjakan. ikan Tanya jawab
memformulasi 2. Meminta beberapa perwakilan 2. Membacakan hasil eksperimen Merumuskan
suatu kelompok untuk membacakan Menanyakan hal yang tidak penjelasan dan
penjelasan hasil percobaan yang sudah dipahami ketika perwakilan mengidentifi-
dilakukan. tersebut membacakan hasilnya kasi variabel
3. Mengevaluasi hasil eksperimen 3. Memperhatikan dan mencatat
melalui rubrik penilaian. evaluasi yang dilakukan oleh guru.
Fase V 1. Meminta siswa menganalisis 1. Mengutarakan kekeliruan yang Mengkomunikas Diskusi 10 menit
Analisis proses proses saat melakukan mungkin dilakukan saat praktikum. ikan Ceramah
penelitian eksperimen. 2. Membuat kesimpulan pelajaran Menarik
2. Membimbing siswa dalam kesimpulan
membuat kesimpulan tentang
pelajaran yang telah didapatkan
3. Menginformasikan kesimpulan 3. Mendengarkan kesimpulan yang
yang benar dari pelajaran yang benar yang disampaikan oleh guru
telah dilakukan. dan mencatat hal-hal penting.
74

No Tahap-Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Pendekatan KPS Metode Alokasi


Pembelajaran Waktu
4. Memberi petunjuk yang baru agar 4. Mendengarkan petunjuk guru.
proses pelaksanaan di kemudian
hari menjadi lebih baik.
3. Penutup 1. Menyampaikan informasi materi 1. Mendengarkan informasi materi Ceramah 5
pertemuan berikutnya yaitu gerak pertemuan berikutnya menit
parabola. 2. Mendengarkan dan mencatat
2. Memberikan tugas di rumah tugas-tugas yang diberikan guru
3. Menutup pelajaran, berdoa dan 3. Berdoa dan menjawab salam.
mengucapkan salam

2. Kelas Kontrol (Model Pembelajaran Konvensional)

Tahap-Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi Sumber


No Metode
Pembelajaran Guru Siswa Waktu Belajar
1. Kegiatan  Mengucapkan salam pembuka dan  Menjawab salam dan mengabsen 10
Pendahuluan mengabsen siswa Ceramah menit
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran  Mendengarkan guru
2. Kegiatan Inti  Menyajikan materi tentang gerak parabola:  Memperhatikan guru dan bila perlu
kecepatan pada waktu tertentu dan disertai menanggapi. Ceramah 30 menit a, b
dengan pembahasan soal. 20 menit
 Mengarahkan siswa untuk mengerjakan soal  Melakukan latihan sesuai instruksi Latihan
latihan dan mengkoreksi siswa bila guru
melakukan kesalahan dan pemberian
75

penguatan bila siswa melakukannya dengan 20 menit


benar.
 Memberikan latihan lanjutan dan memberi  Melakukan latihan lanjutan secara
kesempatan siswa mengembangkan mandiri sesuai instruksi guru.
kemampuannya sendiri dan memberi respon
korektif jika dibutuhkan serta memberi
tanggapan balik.
3. Kegiatan  Merangkum materi pelajaran dan  Mendengar dan memperhatikan Ceramah 10 menit
Penutup menyampaikan materi yang akan dipelajari penjelasan guru
selanjutnya.
 Guru memberikan tugas secara mandiri  Mendengarkan dan mencatat tugas-
untuk dikerjakan di rumah tugas yang diberikan guru
 Menutup pembelajaran dengan berdoa dan  Berdoa dan menjawab salam
mengucapkan salam

H. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian : Tes dan observasi
2. Instrumen Penilaian : Lembar kerja siswa dan penilaian keterampilan proses sains (terlampir)

Mahasiswa Peneliti,

Cindy Siahaan
NIM. 4143121009
76

Lampiran 2
BAHAN AJAR – 1
GERAK PARABOLA
Gerak parabola merupakan gerak benda dengan lintasan berbentuk
parabola (setengah lingkaran). Gerak parabola adalah gabungan dari 2 buah jenis
gerakan yaitu Gerak Lurus Beraturan (GLB) yang arahnya mendatar dan Gerak
Lurus Berubah Beraturan (GLBB) yang arahnya vertikal. Gerak vertikal
dipengaruhi oleh percepatan gravitasi sehingga kecepatannya akan selalu berubah.
Atau lebih singkatnya gerak parabola yaitu gerak yang lintasannya berbentu
parabola atau setengah lingkaran.
Untuk mempermudah mempelajari gerak parabola dari benda dilempar
dengan sudut tertentu maka diperlukan koordinat salib sumbu x dan y yang
diletakan pada titik penenbakan sehingga sumbu x membentuk sudut elevasi
sebesar α titik kecepatan awal.

Gerak sepanjang sumbu x berupa gera lurus beraturan (GLB) karena benda
ditembakan dengan sudut elevasi (α ) terhadap horizontal dengan kecepatan awal
(v0) maka persamaan gerak sepanjang sumbu x menjadi:
vx = vox

vox = vo cos α
x = vx . t
77

xx==vvo ocos
cosαα. t.t

x = vo cos α .t
keterangan:
vo = kecepatan awal (m/s)
vx = kecepatan ke x (m/s)
x = jarak (m)
α = sudut elevasi (° )
Gerak sepanjang sumbu y berupa gerak lurus berubah beraturan
diperlambat dengan perambatan sebesar gravitasi bumi (g). pessaman gerak
sepanjang sumbu y menjadi:
vt = vo – at
vy = voy - gt
voy = vo sin α

vy =vo sin α – gt

y = vo.t – ½ at2

y = vo sin α . t – ½ g t2

Keterangan:
y = jarak (m)
a = percepatan (m/s2)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
t = waktu (s)

Kecepatan benda selama dalam lintasna parabola berbentuk kecepatan


resultan yang besarnya ditentukan dengan rumus sebagai berikut:
VR= √ v x 2+ v y 2

Perumusan tinggi maksimum:


78

Suatu benda yang ditembakan samapi benda yang ditembakan sampai titik
tertinggi dari lintasanya maka syaratnya vy = 0 dengan demikian waktu yang
diperlukan untuk mencapai titik tertinggi dirumuskan sebagai berikut:
Vy = 0
Vo sin α – g tm = 0
Vo sin α = g tm

V o sin α
ty max = g

keterangan:
ty max = waktu tinggi maksimum
Jika perumusan ty max dimasukan keperumusan y = vo sin α . t – ½ g t2 maka
diperoleh perumusan tinggi maksimum sebagai beriku:
y = vo sin α . t – ½ g t2
V o sin α t V o sin α t 2
hmax = vo sin α . – ½ g( ¿
g g

( )
2 2 2 2
v o sin α v sin α
hmax = -½g o 2
g g
2 2 2 2
v o sin α v o sin α
hmax = -
g 2g
v o2 sin 2 α v o2 sin 2 α
hmax = 2 -
2g 2g

v o2 sin 2 α
hmax =
2g

Keterangan:
hmax = tinggi maksimum (m)
79

Perumusan jarak tembak maksimum:


Supaya benda dapat mencapai jarak tembak sejauh-jauhnya maka syaratnya y
= 0 dengan demikian waktu yang diperlukan untuk mencapai jarak tembakan
maksimum adalah:
y=0
vo sin α . t – ½ g t2 = 0
vo sin α . t = ½ g t2
vo sin α = ½ g t
2vo sin α = g t
Dimana tx max = 2 ty max

2V o sin α
tx max
tx max
= waktu untuk mencapai =
jauh g
tembakan maksimum atau lamanya benda
diudara.
Dengan memasukan harga tx max kepersamaan x = vo cos α .t maka
diperoleh persamaan untuk jarak jauh tembakan maksimum sebesar:
x = vo cos α .t
2V o sin α
xmax = vo cos α
g
2
v
xmax = 0 2 cos α sin α
g

v 02
xmax = sin 2 α
g

Keterangan:
xmax = jauh tembakan maksimum(m)
80

Lampiran 3
LEMBAR KERJA SISWA – 1
(LKS - 1)
Kelompok :
Nama Kelompok : 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kelas :
Tanggal :

A. Judul Percobaan
Gerak Parabola: Kecepatan pada Waktu Tertentu
B. Tujuan
1. Siswa mampu mendeskripsikan karakteristik gerak parabola.
2. Siswa mampu menganalisis hubungan kecepatan benda pada waktu
tertentu pada gerak parabola.
3. Siswa mampu menggambar lintasan parabola dari gerak suatu benda.
4. Siswa mampu menginterpretasi grafik parabola dari gerak suatu benda.
C. Menghadapkan pada Masalah
Ketika kita menendang bola, bola tersebut akan melambung membentuk
gerak parabola kemudian masuk kegawang dikarenakan oleh gerak lurus
berubah beraturan yang dialami bola pada posisi vertikal dipengaruhi oleh
gravitasi. Tetapi pada pertengahan bulan Juni tahun 2018, seorang astronot
Rusia, Oleg Artemyev, yang sedang bertugas di ISS (International Space
Station) bersama dua orang temannya, bermain bola. Bagaimana hal ini bisa
terjadi ketika kita mengetahui bahwa di luar angkasa gaya gravitasi yang
mempengaruhi kecil ?
81

D. Membuat Hipotesis
.................................................................................................................................
...................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
E. Alat dan Bahan

No Nama Alat dan Bahan Jumlah


1. Penggaris 1 buah
2. Busur 1 buah
3. Spuit 1 buah
4. Air Secukupnya
5. Stopwatch 1 buah
Perhatikan alat dan bahan yang telah kalian peroleh. Klasifikasikan dari
benda-benda tersebut, mana yang merupakan alat dan yang merupakan bahan
percobaan.
Alat praktikum = ...................................................................................
Bahan praktikum = ....................................................................................
F. Prosedur Percobaan
Kegiatan Kegiatan
proses sains
1. Merangkai alat seperti pada gambar Merancang
eksperimen

Mengamati
2. Posisikan spuit dengan membentuk sudut 30° terhadap
posisi horizontal.
82

Kegiatan Kegiatan
proses sains
3. Semprotkanlah air yang berada di dalam spuit sehingga
membentuk gerak parabola.
4. Dengan menggunakan penggaris, ukurlah posisi horizontal
yang dialami air. Mengukur

5. Catatlah hasil pengukuran di dalam tabel hasil pengamatan. dan

6. Dengan menggunakan stopwatch, hitunglah waktu yang menghitung


dibutuhkan air untuk pencapai posisi horizontal pada
prosedur ke 5.
7. Ulangi prosedur pertama sampai ke enam untuk sudut 45°
dan 60°

G. Tabel Hasil Percobaan

1. Tabel kecepatan pada posisi vertikal dan horizontal

θ x t v0 v0 x
v0 y
vx vy v

( ) ( ) ( ) ( ) ( ) s)
(
(m) ( s) m m m m m m H.
s s s s s
30°
45°
60°

Analisi Data
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
83

I. Pertanyaan

1. Apa saja faktor yang mempengarui besarnya keceptan pada posisi


horizontal dan posisi vertikal?
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
2. Gambarkan lintasan gerak parabola!
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
3. Buatlah grafik kecepatan objek pada posisi vertikal dengan kecepatan
benda pada posisi horizontal?
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................

J. Kesimpulan

........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
84

Lampiran 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP - 2
Nama Sekolah : SMA Negeri 17 Medan
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/I
Materi Pokok : Gerak Parabola
Sub Materi : Posisi Horizontal dan Vertikal
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit (3 JP)

I. KOMPETENSI INTI
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
J. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan membaca literatur, percobaan, menanya,
mendiskusikan, menyimpulkan, dan mengomunikasikan siswa diharapkan
dapat:
1. Menganalisis hubungan kecepatan awal, sudut elevasi, dan waktu yang
diperlukan untuk mengetahui posisi horizontal benda.
2. Menganalisis hubungan kecepatan awal, sudut elevasi, dan waktu yang
diperlukan untuk mengetahui posisi vertikal benda.
85

K. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN


KOMPETENSI (IPK)
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
5.5 Menganalisis gerak 1. Menganalisis hubungan kecepatan awal,
parabola dengan sudut elevasi, dan waktu yang diperlukan
menggunakan vektor, untuk mengetahui posisi horizontal benda.
berikut makna fisisnya 2. Menganalisis hubungan kecepatan awal,
dan penerapannya dalam sudut elevasi, waktu, dan percepatan
kehidupan sehari-hari. gravitasi yang diperlukan untuk
mengetahui posisi vertikal benda.

3.5 Mempresentasikan data 5. Merancang alat dan bahan dalam kegiatan


hasil percobaan gerak percobaan atau praktikum tentang gerak
parabola dan makna parabola dengan baik dan benar.
fisisnya. 6. Melakukan percobaan atau praktikum
tentang gerak parabola dengan langkah-
langkah atau prosedur ilmiah yang benar.
7. Melakukan analisis data hasil percobaan
atau praktikum tentang gerak parabola
dengan baik dan benar.
8. Membuat laporan hasil percobaan atau
praktikum tentang gerak parabola sesuai
dengan kaidah-kaidah penulisan ilmiah.

L. MATERI PEMBELAJARAN
Gerak Parabola: Posisi Horizontal dan Vertikal (Terlampir)
M. PENDEKATAN, MODEL, DAN METODE PEMBELAJARAN
3. Kelas Eksperimen
Pendekatan : Keterampilan Proses Sains
Model Pembelajaran : Inquiry Training Berbantu Aplikasi Algodoo
Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Eksperimen dan Diskusi.
4. Kelas Kontrol
Pendekatan :-
Model Pembelajaran : Konvensional
Metode : Ceramah dan tanya jawab
86

N. MEDIA, ALAT DAN SUMBER BELAJAR


4. Media : Infokus, Aplikasi Algodoo
5. Alat/Bahan : Terdapat pada aplikasi Algodoo
6. Sumber Belajar : a. Kamajaya, K dan Wawan, P. 2016. Fisika untuk
SMA/MA Kelas X Peminatan Matematika dan Ilmu-
Ilmu Alam. Bandung: Grafindo Media Pratama
b. Kanginan, Marthen. 2013. Fisika untuk SMA/MA
Kelas X. Jakarta: Erlangga
87

O. KEGIATAN PEMBELAJARAN
2. Kelas Eksperimen (Model Pembelajaran Inquiry Training Berbantu Aplikasi Algodoo)
No Tahap-Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Pendekatan KPS Metode Alokasi
Pembelajaran Waktu
1. Pendahuluan 5. Mengucapkan salam dan berdoa 5. Menjawab salam dan berdoa Ceramah 5
6. Mengabsensi kehadiran siswa 6. Bersiap-siap diabsen oleh guru menit
7. Menyampaikan tujuan 7. Mendengarkan paparan guru
pembelajaran tentang tujuan pembelajaran
8. Membagikan kelompok yang 8. Membentuk kelompok
terdiri dari 5-6 orang tiap
kelompok
2. Kegiatan Inti 6. Guru membagikan LKS II 6. Menerima LKS II dari guru Mengamati Diskusi 10
Fase I 7. Mengarahkan siswa untuk 7. Membaca LKS II Tanya jawab menit
Menghadapkan membaca sekilas LKS yang
pada Masalah sudah diterima
8. Guru memberikan pertanyaan: 8. Siswa menjelaskan fenomena
Ketika kita menonton bola, yang diceritakan oleh guru
pada saat tendangan pinalti mengenai gerak parabola.
terjadi gerak parabola.
Terkadang penjaga gawang
bisa menebak dari mana arah
bola akan datang sehingga
bola gagal masuk ke gawang.
Namun, ada fenomena yang
sangat terkenal, yaitu
88

No Tahap-Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Pendekatan KPS Metode Alokasi


Pembelajaran Waktu
tendangan pisang. Tendangan
pisang tersebut membuat gerak
bola membelok bukan
parabola dan membuat penjaga
gawangpun sering terkecoh
dengan arah datangnya bola.
9. Mengamati Simulasi yang
Bagaimana hal itu bisa terjadi?
ditayangkan oleh guru.
9. Memberikan simulasi
mengenai gerak parabola pada
10. Memberikan pertanyaan-
aplikasi Algodoo.
pertanyaan yang produktif tentang
10. Mengarahkan siswa untuk
besaran dan gerak melingkar.
mengajukan pertanyaan yang
produktif tentang gerak
melingkar beraturan.
Fase II 3. Membimbing siswa membuat 3. Bertanya seputar amimasi yang Mengajukan Diskusi 10
Pengumpulan hipotesis awal seputar animasi ditayangkan oleh guru. Dengan pertanyaan Tanya jawab menit
Data - dengan meminta siswa untuk pertanyaan yaitu :
Verifikasi mengajukan pertanyaan a. Apakah kecepatan awal
mengenai percobaan tersebut mempengaruhi posisi vertikal
yang memungkinkan jawaban benda yang dilempar?
“ya” atau “tidak” b. Apakah sudut mempengaruhi
posisi vertikal benda yang
dilempar?
c. Apakah waktu mempengaruhi
89

No Tahap-Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Pendekatan KPS Metode Alokasi


Pembelajaran Waktu
posisi vertikal benda yang
dilempar ?
d. Apakah gravitasi mempengaruhi
posisi vertikal benda yang
dilempar?
Membuat
4. Mendengarkan hipotesis- hipotesis
4. Menyampaikan hipotesis (jawaban
hipotesis yang disampaikan oleh
sementara) yang relevan.
siswa.
Fase III 3. Menyuruh siswa melakukan 6. Mempersiapkan alat dan bahan Mengklarifikasi Eksperimen 40
Mengumpulkan eksperimen dan mengisi LKS yang digunakan menit
data - yang sudah diberikan 7. Memprediksi tentang hasil Memprediksi
Eksperimentasi 4. Membimbing siswa dalam percobaan yang diinginkan
melakukan eksperimen 8. Merancang penelitian sesuai dengan Merancang
tujuan percobaan. percobaan
9. Memahami percobaan yang Menerapkan
dilakukan dan menerapkan konsep konsep dan
dan prinsip untuk menghasilkan prinsip
data yang tepat.
10. Mengumpulkan data hasil Mengumpulkan
eksperimen dan mengolah
data
Fase IV 4. Mengumpulkan LKS yang telah 4. Menyerahkan hasil yang telah Mengkomunikasi Diskusi 10
Mengolah, dikerjakan dikerjakan. kan Tanya jawab menit
90

No Tahap-Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Pendekatan KPS Metode Alokasi


Pembelajaran Waktu
memformulasi 5. Meminta beberapa perwakilan 5. Membacakan hasil eksperimen Merumuskan
suatu kelompok untuk membacakan Menanyakan hal yang tidak penjelasan dan
penjelasan hasil percobaan yang sudah dipahami ketika perwakilan tersebut mengidentifi-kasi
dilakukan. membacakan hasilnya variabel
6. Mengevaluasi hasil eksperimen 6. Memperhatikan dan mencatat
melalui rubrik penilaian. evaluasi yang dilakukan oleh guru.
Fase V 5. Meminta siswa menganalisis 5. Mengutarakan kekeliruan yang Mengkomunikasi Diskusi 10
Analisis proses proses saat melakukan mungkin dilakukan saat praktikum. kan Ceramah menit
penelitian eksperimen. Menarik
6. Membimbing siswa dalam 6. Membuat kesimpulan pelajaran kesimpulan
membuat kesimpulan tentang 7. Mendengarkan kesimpulan yang
pelajaran yang telah didapatkan benar yang disampaikan oleh guru
7. Menginformasikan kesimpulan dan mencatat hal-hal penting.
yang benar dari pelajaran yang
telah dilakukan.
8. Memberi petunjuk yang baru 8. Mendengarkan petunjuk guru.
agar proses pelaksanaan di
kemudian hari menjadi lebih
baik.
3. Penutup 4. Menyampaikan informasi 4. Mendengarkan informasi materi Ceramah 5
materi pertemuan berikutnya pertemuan berikutnya menit
yaitu gerak melingkar. 5. Mendengarkan dan mencatat
5. Memberikan tugas di rumah tugas-tugas yang diberikan guru
6. Menutup pelajaran, berdoa dan 6. Berdoa dan menjawab salam.
91

No Tahap-Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Pendekatan KPS Metode Alokasi


Pembelajaran Waktu
mengucapkan salam

3. Kelas Kontrol (Model Pembelajaran Konvensional)

Tahap-Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi Sumber


No Metode
Pembelajaran Guru Siswa Waktu Belajar
1. Kegiatan  Mengucapkan salam pembuka dan  Menjawab salam dan mengabsen 10
Pendahuluan mengabsen siswa Ceramah menit
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran  Mendengarkan guru

2. Kegiatan Inti  Menyajikan materi tentang gerak parabola:  Memperhatikan guru dan bila perlu
posisi horizontal dan vertikal dan disertai menanggapi. Ceramah 30 menit a, b
dengan pembahasan soal. 20 menit
 Mengarahkan siswa untuk mengerjakan soal  Melakukan latihan sesuai instruksi Latihan
latihan dan mengkoreksi siswa bila guru
melakukan kesalahan dan pemberian
20 menit
penguatan bila siswa melakukannya dengan
benar.
 Memberikan latihan lanjutan dan memberi  Melakukan latihan lanjutan secara
kesempatan siswa mengembangkan mandiri sesuai instruksi guru.
kemampuannya sendiri dan memberi respon
korektif jika dibutuhkan serta memberi
tanggapan balik.
92

Tahap-Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi Sumber


No Metode
Pembelajaran Guru Siswa Waktu Belajar
3. Kegiatan  Merangkum materi pelajaran dan  Mendengar dan memperhatikan Ceramah 10 menit
Penutup menyampaikan materi yang akan dipelajari penjelasan guru
selanjutnya.
 Guru memberikan tugas secara mandiri  Mendengarkan dan mencatat tugas-
untuk dikerjakan di rumah tugas yang diberikan guru
 Menutup pembelajaran dengan berdoa dan  Berdoa dan menjawab salam
mengucapkan salam

P. PENILAIAN
3. Teknik Penilaian : Tes dan observasi
4. Instrumen Penilaian : Lembar kerja siswa dan penilaian keterampilan proses sains (terlampir)

Mahasiswa Peneliti,

Cindy Siahaan
NIM. 4143121009
93

Lampiran 5
BAHAN AJAR – 2
GERAK PARABOLA
Gerak parabola merupakan gerak benda dengan lintasan berbentuk
parabola (setengah lingkaran). Gerak parabola adalah gabungan dari 2 buah jenis
gerakan yaitu Gerak Lurus Beraturan (GLB) yang arahnya mendatar dan Gerak
Lurus Berubah Beraturan (GLBB) yang arahnya vertikal. Gerak vertikal
dipengaruhi oleh percepatan gravitasi sehingga kecepatannya akan selalu berubah.
Atau lebih singkatnya gerak parabola yaitu gerak yang lintasannya berbentu
parabola atau setengah lingkaran.
Untuk mempermudah mempelajari gerak parabola dari benda dilempar
dengan sudut tertentu maka diperlukan koordinat salib sumbu x dan y yang
diletakan pada titik penenbakan sehingga sumbu x membentuk sudut elevasi
sebesar α titik kecepatan awal.

Gerak sepanjang sumbu x berupa gera lurus beraturan (GLB) karena benda
ditembakan dengan sudut elevasi (α ) terhadap horizontal dengan kecepatan awal
(v0) maka persamaan gerak sepanjang sumbu x menjadi:
vx = vox

vox = vo cos α
94

x = vx . t

x = vo cos α .t

keterangan:
vo = kecepatan awal (m/s)
vx = kecepatan ke x (m/s)
x = jarak (m)
α = sudut elevasi (° )
Gerak sepanjang sumbu y berupa gerak lurus berubah beraturan
diperlambat dengan perambatan sebesar gravitasi bumi (g). pessaman gerak
sepanjang sumbu y menjadi:
vt = vo – at
vy = voy - gt
voy = vo sin α

vy =vo sin α – gt

y = vo.t – ½ at2

y = vo sin α . t – ½ g t2

Keterangan:
y = jarak (m)
a = percepatan (m/s2)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
t = waktu (s)

Kecepatan benda selama dalam lintasna parabola berbentuk kecepatan


resultan yang besarnya ditentukan dengan rumus sebagai berikut:
VR= √ v x 2+ v y 2
95

Perumusan tinggi maksimum:


Suatu benda yang ditembakan samapi benda yang ditembakan sampai titik
tertinggi dari lintasanya maka syaratnya vy = 0 dengan demikian waktu yang
diperlukan untuk mencapai titik tertinggi dirumuskan sebagai berikut:
Vy = 0
Vo sin α – g tm = 0
Vo sin α = g tm

V o sin α
ty max = g

keterangan:
ty max = waktu tinggi maksimum
Jika perumusan ty max dimasukan keperumusan y = vo sin α . t – ½ g t2 maka
diperoleh perumusan tinggi maksimum sebagai beriku:
y = vo sin α . t – ½ g t2
V o sin α t V o sin α t 2
hmax = vo sin α . – ½ g( ¿
g g

( )
2 2
v 2 sin 2 α v sin α
hmax = o -½g o 2
g g
2 2 2 2
v o sin α v o sin α
hmax = -
g 2g
2 2 2 2
v o sin α v o sin α
hmax = 2 -
2g 2g

v o2 sin2 α
hmax =
2g

Keterangan:
hmax = tinggi maksimum (m)
96

Perumusan jarak tembak maksimum:


Supaya benda dapat mencapai jarak tembak sejauh-jauhnya maka syaratnya y
= 0 dengan demikian waktu yang diperlukan untuk mencapai jarak tembakan
maksimum adalah:
y=0
vo sin α . t – ½ g t2 = 0
vo sin α . t = ½ g t2
vo sin α = ½ g t
2vo sin α = g t
Dimana tx max = 2 ty max

2V o sin α
tx max
tx max
= waktu untuk mencapai =
jauh g
tembakan maksimum atau lamanya benda
diudara.
Dengan memasukan harga tx max kepersamaan x = vo cos α .t maka
diperoleh persamaan untuk jarak jauh tembakan maksimum sebesar:
x = vo cos α .t
2V o sin α
xmax = vo cos α
g
2
v0
xmax = 2 cos α sin α
g

v 02
xmax = sin 2 α
g

Keterangan:
xmax = jauh tembakan maksimum(m)
97

Lampiran 6
LEMBAR KERJA SISWA – 2
(LKS - 2)
Kelompok :
Nama Kelompok : 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kelas :
Tanggal :

G. Judul Percobaan
Gerak Parabola: Posisi Horizontal dan Vertikal
H. Tujuan
1. Siswa mampu menganalisis hubungan kecepatan awal, sudut elevasi, dan
waktu yang diperlukan untuk mengetahui posisi horizontal benda.
2. Siswa mampu menganalisis hubungan kecepatan awal, sudut elevasi, dan
waktu yang diperlukan untuk mengetahui posisi vertikal benda.
I. Menghadapkan pada Masalah
Ketika kita menonton bola, pada saat tendangan pinalti terjadi gerak
parabola. Terkadang penjaga gawang bisa menebak dari mana arah bola akan
datang sehingga bola gagal masuk ke gawang. Namun, ada fenomena yang
sangat terkenal, yaitu tendangan pisang. Tendangan pisang tersebut membuat
gerak bola membelok bukan parabola dan membuat penjaga gawangpun sering
terkecoh dengan arah datangnya bola. Bagaimana hal itu bisa terjadi?
98

J. Membuat Hipotesis
.................................................................................................................................
...................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
K. Alat dan Bahan

No Nama Alat dan Bahan Jumlah


1. Penggaris 1 buah
2. Busur 1 buah
3. Spuit 1 buah
4. Air Secukupnya
5. Stopwatch 1 buah
Perhatikan alat dan bahan yang telah kalian peroleh. Klasifikasikan dari
benda-benda tersebut, mana yang merupakan alat dan yang merupakan bahan
percobaan.
Alat praktikum = ...................................................................................
Bahan praktikum = ....................................................................................
L. Prosedur Percobaan
Kegiatan Kegiatan
proses sains
8. Merangkai alat seperti pada gambar Merancang
eksperimen

Mengamati
9. Posisikan spuit dengan membentuk sudut 30° terhadap
posisi horizontal.
10. Semprotkanlah air yang berada di dalam spuit sehingga
99

Kegiatan Kegiatan
proses sains
membentuk gerak parabola.
11. Dengan menggunakan penggaris, ukurlah posisi horizontal
yang dialami air. Mengukur

12. Dengan mengunakan penggaris, ukurlah posisi vertikal dan


yang dialami air. menghitung

13. Catatlah hasil pengukuran di dalam tabel hasil pengamatan.


14. Dengan menggunakan stopwatch, hitunglah waktu yang
dibutuhkan air untuk pencapai posisi horizontal pada
prosedur ke 5.
15. Ulangi prosedur pertama sampai ke enam untuk sudut 45°
dan 60°
G. Tabel Hasil Percobaan
θ v0 t x y
( s) (m) (m)
( ms )
30°
45°
60°

H. Analisi Data

....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
100

I. Pertanyaan
4. Apa saja faktor yang mempengaruhi posisi horizontal pada gerak
parabola?
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
5. Apa saja faktor yang mempengaruhi posisi vertikal pada gerak parabola?
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
6. Isilah tabel berikut dan prediksilah data yang kamu dapatkan!

t x y
No Sudut (θ ) ( s) (m) (m)

5
1 30˚
5
2 45˚
5
4 65˚
5
5 75˚

J. Kesimpulan
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
101

Lampiran 7
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP - 3
Nama Sekolah : SMA Negeri 17 Medan
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/I
Materi Pokok : Gerak Parabola
Sub Materi : Titik Tertinggi dan Titik Terjauh
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit (3 JP)

Q. KOMPETENSI INTI
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
R. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan membaca literatur, percobaan, menanya,
mendiskusikan, menyimpulkan, dan mengomunikasikan siswa diharapkan
dapat:
3. Menganalisis hubungan kecepatan awal, sudut elevasi, dan waktu yang
diperlukan untuk mecapai titk tertinggi.
4. Menganalisis hubungan kecepatan awal, sudut elevasi, dan waktu yang
diperlukan untuk mencapai titik terjauh.
102

S. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN


KOMPETENSI (IPK)
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
6.5 Menganalisis gerak 3. Menganalisis hubungan kecepatan awal,
parabola dengan sudut elevasi, dan waktu yang diperlukan
menggunakan vektor, untuk mecapai titk tertinggi.
berikut makna fisisnya 4. Menganalisis hubungan kecepatan awal,
dan penerapannya dalam sudut elevasi, dan waktu yang diperlukan
kehidupan sehari-hari. untuk mencapai titik terjauh.

3.5 Mempresentasikan data 9. Merancang alat dan bahan dalam kegiatan


hasil percobaan gerak percobaan atau praktikum tentang gerak
parabola dan makna parabola dengan baik dan benar.
fisisnya. 10. Melakukan percobaan atau praktikum
tentang gerak parabola dengan langkah-
langkah atau prosedur ilmiah yang benar.
11. Melakukan analisis data hasil
percobaan atau praktikum tentang gerak
parabola dengan baik dan benar.
12. Membuat laporan hasil percobaan atau
praktikum tentang gerak parabola sesuai
dengan kaidah-kaidah penulisan ilmiah.

T. MATERI PEMBELAJARAN
Gerak Parabola: Titik Tertinggi dan Titik Terjauh (Terlampir)
U. PENDEKATAN, MODEL, DAN METODE PEMBELAJARAN
5. Kelas Eksperimen
Pendekatan : Keterampilan Proses Sains
Model Pembelajaran : Inquiry Training Berbantu Aplikasi Algodoo
Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Eksperimen dan Diskusi.
6. Kelas Kontrol
Pendekatan :-
Model Pembelajaran : Konvensional
Metode : Ceramah dan tanya jawab
103

V. MEDIA, ALAT DAN SUMBER BELAJAR


7. Media : Infokus, Aplikasi Algodoo
8. Alat/Bahan : Terdapat pada aplikasi Algodoo
9. Sumber Belajar : a. Kamajaya, K dan Wawan, P. 2016. Fisika untuk
SMA/MA Kelas X Peminatan Matematika dan Ilmu-
Ilmu Alam. Bandung: Grafindo Media Pratama
b. Kanginan, Marthen. 2013. Fisika untuk SMA/MA
Kelas X. Jakarta: Erlangga
104

W. KEGIATAN PEMBELAJARAN
3. Kelas Eksperimen (Model Pembelajaran Inquiry Training Berbantu Aplikasi Algodoo)
No Tahap-Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Pendekatan KPS Metode Alokasi
Pembelajaran Waktu
1. Pendahuluan 9. Mengucapkan salam dan berdoa 9. Menjawab salam dan berdoa Ceramah 5
10. Mengabsensi kehadiran siswa 10. Bersiap-siap diabsen oleh menit
11. Menyampaikan tujuan guru
pembelajaran 11. Mendengarkan paparan guru
12. Membagikan kelompok yang tentang tujuan pembelajaran
terdiri dari 5-6 orang tiap 12. Membentuk kelompok
kelompok

2. Kegiatan Inti 11. Guru membagikan LKS III 11. Menerima LKS III dari guru Mengamati Diskusi 10 menit
Fase I 12. Mengarahkan siswa untuk 12. Membaca LKS menjeaskan Tanya jawab
Menghadapkan membaca sekilas LKS yang fenomena yang diceritakan oleh
pada Masalah sudah diterima guru mengenai gerak parabola.
13. Guru memberikan 13. Mengamati animasi yang
pertanyaan: Rudal merupakan ditayangkan oleh guru.
roket militer yang mempunyai
sistem pengendali otomatis
yang bisa menyesuaikan arah
dan mencari targetnya. Sistem
kerja rudal itu sendiri
menggunakan konsep gerak
peluru atau dalam fisika disebut
105

No Tahap-Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Pendekatan KPS Metode Alokasi


Pembelajaran Waktu
sebagai gerak parabola.
Semakin tinggi jarak
terbangnya, semakin lama jatuh
ke bawah, dan semakin jauh
pula jangkauannya. Gerak
peluru kendali yang
ditembakkan umumnya juga
berbentuk gerak peluru. Dengan
memahami hukum-hukum
gerak peluru maka sudut
penembakan dapat diatur
sehingga peluru mengenai
sasaran. Tetapi apakah semakin
tinggi jarak terbangnya,
semakin lama jatuhnya
kebawah, dan semakin jauh
14. Memberikan pertanyaan-
pula jangkauan berlaku untuk
pertanyaan yang produktif
peluru kendali, jika peluru
tentang besaran dan gerak
kendali dapat mengenai
melingkar.
sasaran yang sedang bergerak?
15. Memberikan pertanyaan-
14. Memberikan animasi
pertanyaan yang produktif
mengenai gerak parabola pada
tentang besaran dan gerak
aplikasi Algodoo.
melingkar.
15. Mengarahkan siswa untuk
106

No Tahap-Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Pendekatan KPS Metode Alokasi


Pembelajaran Waktu
mengajukan pertanyaan yang
produktif tentang gerak
melingkar beraturan.
Fase II 5. Membimbing siswa membuat 5. Bertanya seputar amimasi yang Mengajukan Diskusi 10 menit
Pengumpulan hipotesis awal seputar animasi ditayangkan oleh guru. Dengan pertanyaan Tanya jawab
Data - dengan meminta siswa untuk pertanyaan yaitu :
Verifikasi mengajukan pertanyaan e. Apakah jarak horizontal
mengenai percobaan tersebut benda ketika berada pada titik
yang memungkinkan jawaban tertinggi dipengaruhi
“ya” atau “tidak” kecepatan awal?
f. Apakah titik tertinggi benda
dipengaruhi oleh kecepatan
awal?
g. Apakah pada posisi vertikal
berlaku kecepatan?
h. Apakah waktu untuk
mencapai titik tertinggi
dipengaruhi kecepatan awal?
i. Apakah titik tertinggi dan titik
terjauh dipengaruhi oleh
sudut? Membuat
6. Mendengarkan hipotesis-
6. Menyampaikan hipotesis hipotesis
hipotesis yang disampaikan oleh
siswa. (jawaban sementara) yang
relevan.
107

No Tahap-Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Pendekatan KPS Metode Alokasi


Pembelajaran Waktu

Fase III 5. Menyuruh siswa melakukan 1. Mempersiapkan alat dan bahan Mengklarifikasi Eksperimen 40 menit
Mengumpulkan eksperimen dan mengisi LKS yang digunakan
data - yang sudah diberikan 2. Memprediksi tentang hasil Memprediksi
Eksperimentasi 6. Membimbing siswa dalam percobaan yang diinginkan
melakukan eksperimen 3. Merancang penelitian sesuai Merancang
dengan tujuan percobaan. percobaan
4. Memahami percobaan yang Menerapkan
dilakukan dan menerapkan konsep dan
konsep dan prinsip untuk prinsip
menghasilkan data yang tepat. Mengumpulkan
5. Mengumpulkan data hasil dan mengolah
eksperimen data
Fase IV 7. Mengumpulkan LKS yang telah 7. Menyerahkan hasil yang telah Mengkomunikasi Diskusi 10 menit
Mengolah, dikerjakan dikerjakan. kan Tanya jawab
memformulasi 8. Meminta beberapa perwakilan 8. Membacakan hasil eksperimen Merumuskan
suatu kelompok untuk membacakan Menanyakan hal yang tidak penjelasan dan
penjelasan hasil percobaan yang sudah dipahami ketika perwakilan mengidentifi-kasi
dilakukan. tersebut membacakan hasilnya variabel
9. Mengevaluasi hasil eksperimen 9. Memperhatikan dan mencatat
melalui rubrik penilaian. evaluasi yang dilakukan oleh
guru.
Fase V 9. Meminta siswa menganalisis 9. Mengutarakan kekeliruan yang Mengkomunikasi Diskusi 10 menit
Analisis proses proses saat melakukan mungkin dilakukan saat kan Ceramah
108

No Tahap-Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Pendekatan KPS Metode Alokasi


Pembelajaran Waktu
penelitian eksperimen. praktikum. Menarik
10. Membimbing siswa dalam 10. Membuat kesimpulan kesimpulan
membuat kesimpulan tentang pelajaran
pelajaran yang telah didapatkan
11. Menginformasikan
kesimpulan yang benar dari 11. Mendengarkan kesimpulan
pelajaran yang telah dilakukan. yang benar yang disampaikan
12. Memberi petunjuk yang baru oleh guru dan mencatat hal-hal
agar proses pelaksanaan di penting.
kemudian hari menjadi lebih 12. Mendengarkan petunjuk guru.
baik.

3. Penutup 7. Menyampaikan informasi materi 7. Mendengarkan informasi Ceramah 5


pertemuan berikutnya yaitu gerak materi pertemuan berikutnya menit
melingkar.
8. Memberikan tugas di rumah 8. Mendengarkan dan mencatat
9. Menutup pelajaran, berdoa dan tugas-tugas yang diberikan guru
mengucapkan salam 9. Berdoa dan menjawab salam.
109

4. Kelas Kontrol (Model Pembelajaran Konvensional)

Tahap-Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi Sumber


No Metode
Pembelajaran Guru Siswa Waktu Belajar
1. Kegiatan  Mengucapkan salam pembuka dan  Menjawab salam dan mengabsen 10
Pendahuluan mengabsen siswa Ceramah menit
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran  Mendengarkan guru

2. Kegiatan Inti  Menyajikan materi tentang gerak parabola:  Memperhatikan guru dan bila perlu
titik tertinggi dan titik terjauh dan disertai menanggapi. Ceramah 30 menit a, b
dengan pembahasan soal. 20 menit
 Mengarahkan siswa untuk mengerjakan soal  Melakukan latihan sesuai instruksi Latihan
latihan dan mengkoreksi siswa bila guru
melakukan kesalahan dan pemberian
20 menit
penguatan bila siswa melakukannya dengan
benar.
 Memberikan latihan lanjutan dan memberi  Melakukan latihan lanjutan secara
kesempatan siswa mengembangkan mandiri sesuai instruksi guru.
kemampuannya sendiri dan memberi respon
korektif jika dibutuhkan serta memberi
tanggapan balik.

3. Kegiatan  Merangkum materi pelajaran dan  Mendengar dan memperhatikan Ceramah 10 menit
Penutup menyampaikan materi yang akan dipelajari penjelasan guru
110

Tahap-Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi Sumber


No Metode
Pembelajaran Guru Siswa Waktu Belajar
selanjutnya.
 Guru memberikan tugas secara mandiri  Mendengarkan dan mencatat tugas-
untuk dikerjakan di rumah tugas yang diberikan guru
 Menutup pembelajaran dengan berdoa dan  Berdoa dan menjawab salam
mengucapkan salam.

X. PENILAIAN
5. Teknik Penilaian : Tes dan observasi
6. Instrumen Penilaian : Lembar kerja siswa dan penilaian keterampilan proses sains (terlampir)

Mahasiswa Peneliti,

Cindy Siahaan
NIM. 4143121009
111

Lampiran 8
BAHAN AJAR – 3
GERAK PARABOLA
Gerak parabola merupakan gerak benda dengan lintasan berbentuk
parabola (setengah lingkaran). Gerak parabola adalah gabungan dari 2
buah jenis gerakan yaitu Gerak Lurus Beraturan (GLB) yang arahnya
mendatar dan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) yang arahnya
vertikal. Gerak vertikal dipengaruhi oleh percepatan gravitasi sehingga
kecepatannya akan selalu berubah. Atau lebih singkatnya gerak parabola
yaitu gerak yang lintasannya berbentu parabola atau setengah lingkaran.
Untuk mempermudah mempelajari gerak parabola dari benda
dilempar dengan sudut tertentu maka diperlukan koordinat salib sumbu x
dan y yang diletakan pada titik penenbakan sehingga sumbu x membentuk
sudut elevasi sebesar α titik kecepatan awal.

Gerak sepanjang sumbu x berupa gera lurus beraturan (GLB) karena


benda ditembakan dengan sudut elevasi (α ) terhadap horizontal dengan
kecepatan awal (v0) maka persamaan gerak sepanjang sumbu x menjadi:
vx = vox

vox = vo cos α
x = vx . t
112

x = vo cos α .t

keterangan:
vo = kecepatan awal (m/s)
vx = kecepatan ke x (m/s)
x = jarak (m)
α = sudut elevasi (° )
Gerak sepanjang sumbu y berupa gerak lurus berubah beraturan
diperlambat dengan perambatan sebesar gravitasi bumi (g). pessaman
gerak sepanjang sumbu y menjadi:
vt = vo – at
vy = voy - gt
voy = vo sin α

vy =vo sin α – gt

y = vo.t – ½ at2

y = vo sin α . t – ½ g t2

Keterangan:
y = jarak (m)
a = percepatan (m/s2)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
t = waktu (s)

Kecepatan benda selama dalam lintasna parabola berbentuk


kecepatan resultan yang besarnya ditentukan dengan rumus sebagai
berikut:
VR= √ v x 2+ v y 2
113

Perumusan tinggi maksimum:


Suatu benda yang ditembakan samapi benda yang ditembakan sampai
titik tertinggi dari lintasanya maka syaratnya vy = 0 dengan demikian waktu
yang diperlukan untuk mencapai titik tertinggi dirumuskan sebagai
berikut:
Vy = 0
Vo sin α – g tm = 0
Vo sin α = g tm

V o sin α
ty max = g

keterangan:
ty max = waktu tinggi maksimum
Jika perumusan ty max dimasukan keperumusan y = vo sin α . t – ½ g t2
maka diperoleh perumusan tinggi maksimum sebagai beriku:
y = vo sin α . t – ½ g t2
V o sin α t V o sin α t 2
hmax = vo sin α . – ½ g( ¿
g g

( )
2 2 2 2
v o sin α v sin α
hmax = -½g o 2
g g
2 2 2 2
v si n α v o sin α
hmax = o -
g 2g
v o2 sin 2 α v o2 sin 2 α
hmax = 2 -
2g 2g

v o2 sin2 α
hmax =
2g

Keterangan:
hmax = tinggi maksimum (m)
114

Perumusan jarak tembak maksimum:


Supaya benda dapat mencapai jarak tembak sejauh-jauhnya maka
syaratnya y = 0 dengan demikian waktu yang diperlukan untuk mencapai
jarak tembakan maksimum adalah:
y=0
vo sin α . t – ½ g t2 = 0
vo sin α . t = ½ g t2
vo sin α = ½ g t
2vo sin α = g t
Dimana tx max = 2 ty max

2V o sin α
tx max
tx max = jauh
= waktu untuk mencapai g tembakan maksimum atau lamanya
benda diudara.
Dengan memasukan harga tx max kepersamaan x = vo cos α .t
maka diperoleh persamaan untuk jarak jauh tembakan maksimum sebesar:
x = vo cos α .t
2V o sin α
xmax = vo cos α
g
2
v0
xmax = 2 cos α sin α
g
2
v0
xmax = sin 2 α
g

Keterangan:
xmax = jauh tembakan maksimum(m)
115

Lampiran 9
LEMBAR KERJA SISWA – 3
(LKS - 3)
Kelompok :
Nama Kelompok : 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kelas :
Tanggal :

M. Judul Percobaan
Gerak Parabola: Titik Tertinggi dan Titik Terjauh
N. Tujuan
1. Siswa mampu menganalisis hubungan kecepatan awal dan sudut elevasi
yang diperlukan untuk mecapai titk tertinggi.
2. Siswa mampu menganalisis hubungan kecepatan awal dan sudut elevasi
yang diperlukan untuk mencapai titik terjauh.
C. Menghadapkan pada Masalah
Rudal merupakan roket militer yang mempunyai sistem pengendali
otomatis yang bisa menyesuaikan arah dan mencari targetnya. Sistem
kerja rudal itu sendiri menggunakan konsep gerak peluru atau dalam
fisika disebut sebagai gerak parabola. Semakin tinggi jarak terbangnya,
semakin lama jatuh ke bawah, dan semakin jauh pula jangkauannya.
Gerak peluru kendali yang ditembakkan umumnya juga berbentuk gerak
peluru. Dengan memahami hukum-hukum gerak peluru maka sudut
penembakan dapat diatur sehingga peluru mengenai sasaran. Tetapi
apakah semakin tinggi jarak terbangnya, semakin lama jatuhnya
116

kebawah, dan semakin jauh pula jangkauan berlaku untuk peluru kendali,
jika peluru kendali dapat mengenai sasaran yang sedang bergerak?
P. Membuat Hipotesis
.................................................................................................................................
...................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Q. Alat dan Bahan
No Nama Alat dan Bahan Jumlah
1. Penggaris 1 buah
2. Busur 1 buah
3. Spuit 1 buah
4. Air Secukupnya
Perhatikan alat dan bahan yang telah kalian peroleh. Klasifikasikan dari
benda-benda tersebut, mana yang merupakan alat dan yang merupakan bahan
percobaan.
Alat praktikum = ...................................................................................
Bahan praktikum = ....................................................................................

R. Prosedur Percobaan
Kegiatan Kegiatan
proses sains
16. Merangkai alat seperti pada gambar Merancang
eksperimen

Mengamati
17. Posisikan spuit dengan membentuk sudut 30° terhadap
117

Kegiatan Kegiatan
proses sains
posisi horizontal.
18. Semprotkanlah air yang berada di dalam spuit sehingga
membentuk gerak parabola.
19. Dengan menggunakan penggaris, ukurlah posisi tertinggi Mengukur
yang dialami air pada sudut elevansi 30° . dan

20. Dengan mengunakan penggaris, ukurlah posisi terjauh yang menghitung


dialami air.
21. Catatlah hasil pengukuran di dalam tabel hasil pengamatan.
22. Ulangi prosedur pertama sampai ke enam untuk sudut 45°
dan 60°

G. Tabel Hasil Percobaan

θ v0 Xh Yh

( ms ) (m) (m)

30°
45°
60°
H. Analisi Data

....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
118

I. Pertanyaan

7. Apa saja faktor yang mempengaruhi titik terjauh bola tersebut?


.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
8. Apa saja faktor yang mempengaruhi titik tertinggi bola tersebut?
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
9. Berapa besar sudut yang harus dimiliki suatu benda untuk mencapai titik
terjauh pada gerak parabola?
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
10. Apakah pada titik tertinggi benda mengalami kecepatan di sumbu y?
Jelaskan!
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
11. Isilah tabel berikut dan prediksilah data yang kamu dapatkan!
θ v0 Xh Yh

( ms ) (m) (m)

25° 5
40° 5
55° 5
119

J. Kesimpulan

........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
120

Lampiran 10

INSTRUMEN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS

Keterampilan
No. Sub Materi Indikator Soal Penyelesaian Skor
Proses Sains
1. Titik Melakukan Melakukan Amatilah gambar dibawah. Berdasarkan hasil pengamatan gambar, titik
Tertinggi pengamatan pengamatan tertinggi suatu benda yang mengalami gerak
(observasi) terhadap variabel parabola, dipengaruhi oleh kecepatan awal 1
yang dan sudut elevansi yang diberikan terhadap 1
mempengaruhi benda. Sehingga semakin besar sudut 1
titik tertinggi suatu elevansi (0° <θ< 90° ), maka semakin tinggi 1
benda yang titik tertinggi
mengalami gerak Hal ini dapat dibuktikan melalui perhitungan
parabola Ketika θ=30°
berdasarkan 2 2 1
v 0 sin θ
gambar. y h=
2g 1
2 2
(3) sin 30
yh =
2(10)
2 1
y h = 9.(0,5)
Dari pengamatan diatas, variabel 20 1
apa saja yang mempengaruhi y h = 0, 11 m
titik tertinggi dari suatu benda Ketika θ=45 ° 1
2 2
yang mengalami gerak parabola v 0 sin θ
y h= 1
diatas? 2g
(3)2 sin 2 45
yh = 10
2(10)
121

Keterampilan
No. Sub Materi Indikator Soal Penyelesaian Skor
Proses Sains
2
y h = 9.(0,7)
20
y h = 0, 22 m
Skor Maks
2. Titik Memprediksi Memprediksi titik Dibawah ini merupakan tabel Ketika sudut yang diberikan, 60° 1
Tertinggi tertinggi bola hasil pengamatan suatu simulasi diprediksikan titik tertinggi yang dialami
dengan sudut pada komputer mengenai titik suatu benda yang mengalami gerak parabola
elevansi yang tertinggi pada gerak parabola. adalah 0, 9 m hal ini dapat diketahui dari
berbeda. Bola yang berada pada simulasi perhitungan:
tersebut diberikan kecepatan v 2 sin 2 θ
awal yaitu 5 m/s. Y h= 0 1
2. g
52 sin 2 60 °
θ(°) Yh (m) ¿
2.10 1
30 0,3 2
25.(0,866) 1
45 0,6 ¿
20
60 …
25. 0,75
Prediksilah titik tertinggi bola Y h= 1
20
tersebut ketika sudut yang Y h=0,9 m 1
diberikan 60° . 6
Skor Maks
3. Titik Berkomunikasi Mengomunikasi- Dibawah ini meupakan tabel
tertinggi secara efektif kan hasil yang pengukuran sudut dan titik
didapat tertinggi.
berdasarkan grafik
122

Keterampilan
No. Sub Materi Indikator Soal Penyelesaian Skor
Proses Sains
yang digambar θ(°) Yh (m)
5
25 0,2
30 0,3
35 0,4
40 0,5
45 0,6
1
Gambarlah grafik titik tertinggi 1
terhadap sudut elvansi yang Berdasarkan gambar grafik di atas dapat
diberikan. Komunikasikan hasil dilihat bahwa sudut berbanding lurus dengan
yang kamu dapat berdasarkan titik tertinggi. Semakin besar sudut elevansi 7
grafik yang digambar. yang diberikan, maka semakin tinggi juga
titik tertingginya.
Skor Maks
4. Posisi Merumuskan Merumuskan Apa yang menyebabkan posisi Pada gerak parabola posisi suatu benda 1
horizontal Hipotesis hipotesis mengenai benda yang mengalami gerak dipengaruhi oleh besarnya sudut elevansi dan
dan vertikal penyebab posisi parabola berbeda-beda? Buatlah kecepatan awal yang diberikan kepada benda
benda yang hipotesis tentang hal diatas? untuk melakukan gerak parabola. 1
mengalami gerak Skor Maks 2
parabola berbeda-
beda
5. Kecepatan Menentukan Pola Menentukan pola Sebuah roket ditembakkan a. Perubahan resultan kecepatan berkurang 1
pada Waktu dan Hubungan dan hubungan dengan sudut elevansi 45° . tiap detiknya sebesar 0,22 m/s secara
Tertentu kecepatan roket Kecepatan roket tersebut pada konstan.
posisi vertikal (Vy), kecepatan b. Kecepatan pada posisi vertikal berkurang 1
tersebut pada
123

Keterampilan
No. Sub Materi Indikator Soal Penyelesaian Skor
Proses Sains
posisi vertikal roket pada posisi horizontal (Vx) sebesar 10 m/s setiap detiknya.
(Vy), kecepatan dan resultan kecepatan roket c. Sehingga hubungan yang terbentuk antara
roket pada posisi tersebut di catat pada tabel resultan kecepatan dengan kecepatan pada
dibawah ini. posisi vertikal & kecepatan pada posisi 1
horizontal (Vx) dan Waktu Vy Vx (m/s) V (m/s) horizontal adalah semakin bertambahnya
resultan kecepatan (s) (m/s)
waktu yang digunakan bola untuk 1
1 1419,4 1443,9 64,02
2 1409,4 1443,9 63,8 melakukan gerak parabola maka resultan
3 1399,4 1443,9 63,58 kecepatannya berkurang karena resultan 1
4 1389,4 1443,9 63,36 kecepatan dipengaruhi oleh Vx yang
5 1379,4 1443,9 63,14
konstan dan Vy yang berkurang karena
Jelaskan pola dan hubungan dipengaruhi oleh waktu dan percepatan
yang terbentuk antara variabel 5
gravitasi.
diatas. Skor Maks
6. Titik terjauh Mengukur dan Mengukur dan Perhatikan tabel dibawah ini Dik: v 0=10 m/s 1
menghitung menghitung titik Vo θ(°) θ1=30°
terjauh (m/s)
10 30 θ2=45 °
berdasarkan hasil
10 45 θ1=60°
pengukuran 1
10 60
Dit: x hyang terjuauh pada sudut….?
Tabel diatas merupakan hasil
pengukuran waktu suatu bola Jawab:
yang dilakukan pada simulasi a. θ1=30°
komputer (Virtual Laboratory). 2
v 0 sin 2θ 1
Pada sudut keberapakah bola x h=
g
mengalami titik terjauh
berdasarkan hasil pengukuran
124

Keterampilan
No. Sub Materi Indikator Soal Penyelesaian Skor
Proses Sains
diatas? 2
10 sin 2(30 ° )
¿
10
100sin 2(30) 3
¿
10
100sin 60
¿ 1
10
100(0,866)
¿
10
¿ 8,66 m
b. θ2=45 °
v 02 sin 2θ 3
x h=
g
2
10 sin 2(45°)
¿ 1
10
100sin 2(45)
¿
10
100sin 90
¿
10
100(1)
¿
10
¿ 10 m
3
c. θ3 =60°
125

Keterampilan
No. Sub Materi Indikator Soal Penyelesaian Skor
Proses Sains
v 02 sin 2θ
x h= 14
g
2
10 sin 2(60 °)
¿
10
100sin 2(60)
¿
10
100sin 120
¿
10
100(0,866)
¿
10
¿ 8,66 m
Dari percobaan diatas, yang mengalami titik
terjauh paling jauh adalah pada saat sudut
elevansi sebesar 45° .
Skor Maks
7. Posisi Memprediksi Memprediksi Sebuah bola kasti dilemparkan Jika dilihat berdasarkan tabel diatas, posisi 1
vertikal dan posisi horizontal dengan sudut yang terbentuk 30° horizontal benda yang melakukan gerak
horizontal bola tersebut pada . Posisi horizontal bola tersebut parabola diatas bertambah sebesar 2,165
saat 3 detik. setiap detik dicatat pada tabel m tiap detiknya. Maka untuk t = 3s bisa
dibawah ini. diprediksikan dengan
X = V.t
X = Vo.cos θ . t 1
10,825 = Vo.cos 30.2,5
126

Keterampilan
No. Sub Materi Indikator Soal Penyelesaian Skor
Proses Sains
Waktu (s) X (m) 10,825 = Vo.0,866.2,5
0,5 2,165 10,825 = Vo.2165
1 4,33 10,825
Vo = 1
1,5 6,495 2165
Vo = 5 m/s 1
2 8,66
2,5 10,825 t= 3s
X =Vo.cos θ . t 1
Prediksilah posisi horizontal
bola tersebut pada saat 3 detik. X = 5.cos 30 .3
6
X = 5.0,866.3
= 12,99 m
Skor Maks
126

Lampiran 11

TES KETERAMPILAN PROSES SAINS

Nama :
Kelas :
No :
1. Amatilah gambar dibawah.

Dari pengamatan diatas, variabel apa saja yang mempengaruhi titik tertinggi
dari suatu benda yang mengalami gerak parabola diatas?
2. Dibawah ini merupakan tabel hasil pengamatan suatu simulasi pada komputer
mengenai titik tertinggi pada gerak parabola. Bola yang berada pada simulasi
tersebut diberikan kecepatan awal yaitu 5 m/s.
θ(° ) Yh (m)
30 0,3
45 0,6
60 …
Prediksilah titik tertinggi bola tersebut ketika sudut yang diberikan 60° .
3. Dibawah ini meupakan tabel pengukuran sudut dan titik tertinggi.
θ(° ) Yh (m)
25 0,2
30 0,3
35 0,4
40 0,5
45 0,6
Gambarlah grafik titik tertinggi terhadap sudut elvansi yang diberikan.
Komunikasikan hasil yang kamu dapat berdasarkan grafik yang digambar.
4. Apa yang menyebabkan posisi benda yang mengalami gerak parabola
berbeda-beda? Buatlah hipotesis tentang hal diatas?
127

5. Sebuah roket ditembakkan dengan sudut elevansi 45° . Kecepatan roket


tersebut pada posisi vertikal (Vy), kecepatan roket pada posisi horizontal (V x)
dan resultan kecepatan roket tersebut di catat pada tabel dibawah ini.
Waktu Vy (m/s) Vx (m/s) V (m/s)
(s)
1 1419,4 1443,9 64,02
2 1409,4 1443,9 63,8
3 1399,4 1443,9 63,58
4 1389,4 1443,9 63,36
5 1379,4 1443,9 63,14
Jelaskan pola dan hubungan yang terbentuk antara variabel diatas.
6. Perhatikan tabel dibawah ini.
Vo θ(° )
(m/s)
10 30
10 45
10 60
Tabel diatas merupakan hasil pengukuran waktu suatu bola yang dilakukan
pada simulasi komputer (Virtual Laboratory). Pada sudut keberapakah bola
mengalami titik terjauh berdasarkan hasil pengukuran diatas?
7. Sebuah bola kasti dilemparkan dengan sudut yang terbentuk 30° . Posisi
horizontal bola tersebut setiap detik dicatat pada tabel dibawah ini.
Waktu (s) X (m)
0,5 2,165
1 4,33
1,5 6,495
2 8,66
2,5 10,825
Prediksilah posisi horizontal bola tersebut pada saat 3 detik.
128

Lampiran 12

PERHITUNGAN DISTRIBUSI FREKUENSI NILAI KETERAMPILAN


PROSES SAINS SISWA

A. KELAS EKSPERIMEN
1. PRETES
Berdasarkan daftar nilai pretes keterampilan proses sains siswa kelas
eksperimen pada lampiran diperoleh nilai-nilai dalam data pretes sebagai
berikut:
Nilai Terendah = 18
Nilai Tertinggi = 46
Banyak Siswa (n) = 32
a. Rentang = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah
= 46 – 18
= 28
b. Banyak Kelas = 1 + (3,3 log n)
= 1 + (3,3 log 32)
= 1 + (4,966995)
= 5, 966995
= 6 kelas
Rentang
c. Panjang kelas =
Banyak Kelas
28
=
6
= 4,7 = 5
Sehingga, daftar distribusi frekuensi untuk nilai pretest keterampilan
proses sains siswa kelas eksperimen dapat dilihat sebagai berikut:
Interval Frekuensi
No
Kelas (f)
1 18 – 22 4
2 23 – 27 6
3 28 – 32 8
4 33 – 37 3
5 38 – 42 2
6 43 – 47 9
129

Interval Frekuensi
No
Kelas (f)
∑ 32

2. POSTES
Berdasarkan daftar nilai postes keterampilan proses sains siswa kelas
eksperimen pada lampiran diperoleh nilai-nilai dalam data postes sebagai
berikut:
Nilai Terendah = 46
Nilai Tertinggi = 84
Banyak Siswa (n) = 32
a. Rentang = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah
= 84 – 46
= 38
b. Banyak Kelas = 1 + (3,3 log n)
= 1 + (3,3 log 32)
= 1 + (4,966995)
= 5, 966995
= 6 kelas
Rentang
c. Panjang kelas =
Ban yak Kelas
38
=
6
= 6,3 = 7
Sehingga, daftar distribusi frekuensi untuk nilai postes keterampilan
proses sains siswa kelas eksperimen dapat dilihat sebagai berikut:

Interval Frekuensi
No
Kelas (f)
1 46 – 52 3
130

Interval Frekuensi
No
Kelas (f)
2 53 – 59 3
3 60 – 66 4
4 67 – 73 9
5 74 – 80 10
6 81 – 87 3
∑ 32

B. KELAS KONTROL
1. PRETES
Berdasarkan daftar nilai pretes keterampilan proses sains siswa kelas
kontrol pada lampiran diperoleh nilai-nilai dalam data pretes sebagai berikut:
Nilai Terendah = 16
Nilai Tertinggi = 48
Banyak Siswa (n) = 30
a. Rentang = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah
= 48 – 16
= 32
b. Banyak Kelas = 1 + (3,3 log n)
= 1 + (3,3 log 30)
= 1 + (4,87450)
= 5, 87450
= 6 kelas
Rentang
c. Panjang kelas =
Banyak Kelas
32
=
6
= 5,33 = 6
Sehingga, daftar distribusi frekuensi untuk nilai pretes keterampilan proses
sains siswa kelas kontrol dapat dilihat sebagai berikut:
131

Frekuen
Interval si
No
Kelas
(f)
1 16 – 21 10
2 22 – 27 4
3 28 – 33 4
4 34 – 39 10
5 40 – 45 0
6 46 – 51 2
∑ 30

2. POSTES
Berdasarkan daftar nilai postes keterampilan proses sains siswa kelas
kontrol pada lampiran diperoleh nilai-nilai dalam data postes sebagai berikut:
Nilai Terendah = 46
Nilai Tertinggi = 80
Banyak Siswa (n) = 30
a. Rentang = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah
= 80 – 46
= 34
b. Banyak Kelas = 1 + (3,3 log n)
= 1 + (3,3 log 30)
= 1 + (4,87450)
= 5, 87450
= 6 kelas
Rentang
c. Panjang kelas =
Banyak Kelas
34
=
6
= 5,7 = 6
Sehingga, daftar distribusi frekuensi untuk nilai postes keterampilan proses
sains siswa kelas kontrol dapat dilihat sebagai berikut:
132

Interval Frekuensi
No
Kelas (f)
1 46 - 51 3
2 52 - 57 6
3 58 - 63 4
4 64 - 69 7
5 70 - 75 6
6 76 - 81 6
∑ 30
133

Lampiran 13
TABULASI DATA PRETEST KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS EKSPERIMEN
BERDASARKAN INDIKATOR INSTRUMEN TES
134

TABULASI DATA PRETEST KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS KONTROL


BERDASARKAN INDIKATOR INSTRUMEN TES
135

TABULASI DATA POSTEST KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS EKSPERIMEN


BERDASARKAN INDIKATOR INSTRUMEN TES
136

TABULASI DATA POSTEST KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS KONTROL


BERDASARKAN INDIKATOR INSTRUMEN TES
137

Lampiran 14
REKAP DATA PRETES DAN POSTES
KELAS EKSPERIMEN
138

REKAP DATA PRETES DAN POSTES


KELAS KONTROL
139

Lampiran 15

PERHITUNGAN PERSENTASE PENCAPAIAN TIAP INDIKATOR

A. KELAS EKSPERIMEN
1. Pretes Keterampilan Proses Sains
Berdasarkan daftar nilai pretes keterampilan proses sains siswa kelas
eksperimen pada lampiran diperoleh jumlah nilai total seluruh siswa dan
nilai maksimum dalam tiap indikator data pretes sebagai berikut :

Jumlah Nilai
Indikator KPS Nilai Siswa Jumlah %
Maksimum
Melakukan pengataman 54 54 320 17 %
Memprediksi 152 + 42 194 384 51 %
Berkomunikasi secara
170 170 224 76 %
efektif
Merumuskan hipotesis 53 53 64 83 %
Menentukan pola dan
29 29 160 18 %
hubungan
Mengukur dan
24 24 448 5%
menghitung

Sehingga dapat dihitung persentase pencapaian tiap indikator keterampilan


proses sains sebagai berikut :

Jumla h nilai
a. Melakukan pengamatan = ×100 %
Jumla h nilai maksimum
54
= ×100 %
320
= 17 %
Jumla h nilai
b. Memprediksi = ×100 %
Jumla h nilai maksimum
194
= × 100 %
384
= 51 %
140

Jumla h nilai
c. Berkomunikasi secara = × 100 %
J umla h nilai maksimum
170
efektif = × 100 %
224
= 76 %
Jumla h nilai
d. Merumuskan hipotesis = ×100 %
Jumla h nilai maksimum
53
= × 100 %
64
= 83 %
Jumla h nilai
e. Menentukan pola dan = ×100 %
Jumla h nilai maksimum
29
hubungan = ×100 %
160
= 18 %
Jumla h nilai
f. Mengukur dan = ×100 %
Jumla h nilai maksimum
24
menghitung = × 100 %
448
=5%
2. Postes Keterampilan Proses Sains
Berdasarkan daftar nilai postes keterampilan proses sains siswa kelas
eksperimen pada lampiran diperoleh diperoleh jumlah nilai total seluruh
siswa dan nilai maksimum dalam tiap indikator data postes sebagai berikut:

Jumlah Nilai
Indikator KPS Nilai Siswa Jumlah %
Maksimum
Melakukan pengataman 154 154 320 48 %
Memprediksi 175+135 310 384 81 %
Berkomunikasi secara
192 192 224 86 %
efektif
Merumuskan hipotesis 59 59 64 92 %
Menentukan pola dan
113 113 160 71 %
hubungan
Mengukur dan
267 267 448 60 %
menghitung
141

Sehingga dapat dihitung persentase pencapaian tiap indikator keterampilan


proses sains sebagai berikut :

Jumla h nilai
a. Melakukan pengamatan = ×100 %
Jumla h nilai maksimum

154
= × 100 %
320
= 48 %
Jumla h nilai
b. Memprediksi = ×100 %
Jumla h nilai maksimum
310
= × 100 %
384
= 81 %
Jumla h nilai
c. Berkomunikasi secara = ×100 %
Jumla h nilai maksimum
192
efektif = × 100 %
224
= 86 %
Jumla h nilai
d. Merumuskan hipotesis = ×100 %
Jumla h nilai maksimum
59
= × 100 %
64
= 92 %
Jumla h nilai
e. Menentukan pola dan = ×100 %
Jumla h nilai maksimum
113
hubungan = ×100 %
160
= 71 %
Jumla h nilai
f. Mengukur dan = ×100 %
Jumla h nilai maksimum
267
menghitung = × 100 %
448
= 60 %
142

B. KELAS KONTROL
1. Pretes Keterampilan Proses Sains
Berdasarkan daftar nilai pretes keterampilan proses sains siswa kelas kontrol
pada lampiran diperoleh jumlah nilai total seluruh siswa dan nilai
maksimum dalam tiap indikator data pretes sebagai berikut :

Jumlah Nilai
Indikator KPS Nilai Siswa Jumlah %
Maksimum
Melakukan pengataman 61 61 300 20 %
Memprediksi 107+29 136 360 38 %
Berkomunikasi secara
133 133 210 63 %
efektif
Merumuskan hipotesis 44 44 60 73 %
Menentukan pola dan
21 21 150 14 %
hubungan
Mengukur dan
26 26 420 6%
menghitung
Sehingga dapat dihitung persentase pencapaian tiap indikator keterampilan
proses sains sebagai berikut :

Jumla h nilai
a. Melakukan pengamatan = ×100 %
Jumla h nilai maksimum
61
= ×100 %
300
= 20 %
Jumla h nilai
b. Memprediksi = ×100 %
Jumla h nilai maksimum
136
= ×100 %
360
= 38 %
Jumla h nilai
c. Berkomunikasi secara = × 100 %
J umla h nilai maksimum
133
efektif = ×100 %
210
143

= 63 %
Jumla h nilai
d. Merumuskan hipotesis = ×100 %
Jumla h nilai maksimum
44
= ×100 %
60
= 73 %
Jumla h nilai
e. Menentukan pola dan = ×100 %
Jumla h nilai maksimum
21
hubungan = ×100 %
150
= 14 %

Jumla h nilai
f. Mengukur dan = ×100 %
Jumla h nilai maksimum
26
menghitung = × 100 %
420
=6%
2. Postes Keterampilan Proses Sains
Berdasarkan daftar nilai postes keterampilan proses sains siswa kelas
kontrol pada lampiran diperoleh diperoleh jumlah nilai total seluruh siswa
dan nilai maksimum dalam tiap indikator data postes sebagai berikut:

Jumlah Nilai
Indikator KPS Nilai Siswa Jumlah %
Maksimum
Melakukan pengataman 157 157 300 52 %
Memprediksi 170+164 334 360 93 %
Berkomunikasi secara
194 194 210 63 %
efektif
Merumuskan hipotesis 52 52 60 87 %
Menentukan pola dan
65 65 150 14 %
hubungan
Mengukur dan
141 141 420 34%
menghilang
144

Sehingga dapat dihitung persentase pencapaian tiap indikator keterampilan


proses sains sebagai berikut :

Jumla h nilai
a. Melakukan pengamatan = ×100 %
Jumla h nilai maksimum
157
= ×100 %
300
= 52 %
Jumla hnilai
b. Memprediksi = ×100 %
Jumla h nil ai maksimum
334
= × 100 %
360
= 93 %

Jumla h nilai
c. Berkomunikasi secara = ×100 %
Jumla h nilai maksimum
192
efektif = ×100 %
210
= 63 %
Jumla h nilai
d. Merumuskan hipotesis = ×100 %
Jumla h nila imaksimum
52
= ×100 %
60
= 87 %
Jumla h nilai
e. Menentukan pola dan = ×100 %
Jumla h nilai maksimum
65
hubungan = ×100 %
150
= 14 %
Jumla h nilai
f. Mengukur dan = ×100 %
Jumla h nilai maksimum
141
menghitung = × 100 %
420
145

= 34 %
146

Lampiran 16

PERHITUNGAN RATA- RATA, STANDART DEVIASI, DAN VARIANS

NILAI PRETES DAN NILAI POSTES

A. KELAS EKSPERIMEN (n = 32)

1. Pretes Keterampilan Proses


Sains
2. Postes Keterampilan Proses
∑ X1 = 1048 ; ∑ X1 = 371122
Sains

Maka nilai rata-ratanya adalah : ∑ X2 = 2190 ; ∑ X22 = 247409

∑ X 1 1048 Maka nilai rata-ratanya adalah :


X= = =32,75
n 32
∑ X 2 2190
X= = =68,44
Standar deviasinya adalah : n 32


S1= n ∑ X 12 −¿ ¿ ¿ ¿¿ Standar deviasinya adalah :


S2= n ∑ X 22−¿ ¿ ¿ ¿ ¿

2
32 ( 37112 )−(1048)
S1=
32 ( 32−1 )

S 1=
√ 1.187 .584−1.098 .304
32 (31 )
S2=

32 ( 153.804 )−( 2192)2
32 (32−1 )

S1=
√ 89.280
992
=√ 90
S2=
√ 4.921 .728−4.796 .100
38 ( 31 )

S1=9,49
S2 =
√ 125.628
995
=√ 126,64

Variansnya adalah : S2=11,25

S12=90,00 Variansnya adalah :

2
S2 =126,64
145

B. KELAS KONTROL (n = 30)

1. Pretes Keterampilan Proses


Sains
2. Postes Keterampilan Proses
∑ X1 = 842 ; ∑ X1 = 26148
2
Sains

Maka nilai rata-ratanya adalah : ∑ X2 = 1880 ; ∑ X22 = 120592

∑ X 1 842 Maka nilai rata-ratanya adalah :


X= = =28,07
n 30
∑ X 2 1880
X= = =62,67
Standar deviasinya adalah : n 30


S1= n ∑ X 1 −¿ ¿ ¿ ¿¿
2
Standar deviasinya adalah :


S2= n ∑ X 22−¿ ¿ ¿ ¿ ¿

2
30 ( 26148 )−(842)
S1=
30 (30−1 )

S1=
√ 784.440−708.964
30 (29 )
S 2=
√ 30 (120592 ) −(1880)2
30 ( 30−1 )

S1=
√ 75.476
870
=√ 68,75
S2=
√ 3.617 .760−3.534 .400
30 (29 )

S1=9,31
S2=
√ 83.360
870
=√ 95,82

Variansnya adalah : S2=9,79


2
S1 =87,75 Variansnya adalah :

2
S2 =95,82
146

Lampiran 17

UJI NORMALITAS DATA

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kelayakan data akan dianalisis dengan
menggunakan statistik parametrik atau nonparametrik. Uji normalitas yang
dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan uji Liliefors.

A. Hasil Pretes KPS Siswa Kelas Eksperimen


Banyak data (n) : 32

Rata-rata ( X ¿ : 32,75

Standart Deviasi (S) : 9,49

Uji Normalitas Data Pretes KPS Siswa Kelas Eksperimen

Xi fi fk Zi F (Zi) S (Zi) |F(Zi) - S(Zi)|


18 4 4 -1.55 0.0606 0.1250 0.0644
24 3 7 -0.92 0.1788 0.2188 0.0400
26 3 10 -0.71 0.2389 0.3125 0.0736
28 4 14 -0.50 0.3085 0.4375 0.1290
30 1 15 -0.29 0.3859 0.4688 0.0829
32 3 18 -0.08 0.4681 0.5625 0.0944
34 2 20 0.13 0.5517 0.6250 0.0733
36 1 21 0.34 0.6331 0.6563 0.0232
40 2 23 0.76 0.7764 0.7188 0.0577
44 5 28 1.19 0.8830 0.8750 0.0080
46 4 32 1.40 0.9192 1.0000 0.0808
Lo 0.1290
Ltabel 0.1566
Kesimpula Data Berdistribusi
n Normal

Dari tabel di atas diperoleh Lhitung = 0,1290. Nilai Lhitung diambil dari harga |F(Zi) -
S(Zi)| yang paling besar, sementara nilai L tabel diperoleh dari daftar nilai kritis uji
Liliefors dengan taraf nyata () 0,05 yakni :
147

0,886 0,886 0,886


Ltabel ¿ = = =0,1566
√n √ 32 5,657

Jadi diperoleh Lhitung < Ltabel (0,1290 < 0,1566) sehingga dapat disimpulkan bahwa
data berdistribusi normal.

B. Hasil Pretes KPS Siswa Kelas Kontrol


Banyak data (n) : 30

Rata-rata ( X ¿ : 28,07

Standart Deviasi (S) : 9,31

Uji Normalitas Data Pretes KPS Siswa Kelas Kontrol

Xi fi fk Zi F (Zi) S (Zi) |F(Zi) - S(Zi)|


16 3 3 -1.30 0.0968 0.1000 0.0032
18 4 7 -1.08 0.1401 0.2333 0.0932
20 3 10 -0.87 0.1992 0.3333 0.1341
22 2 12 -0.65 0.2578 0.4000 0.1422
24 2 14 -0.44 0.3300 0.4667 0.1367
30 4 18 0.21 0.5832 0.6000 0.0168
34 5 23 0.64 0.7389 0.7667 0.0278
36 3 26 0.85 0.8023 0.8667 0.0644
38 2 28 1.07 0.8577 0.9333 0.0756
48 2 30 2.14 0.9838 1.0000 0.0162
Lo 0.1422
Ltabel 0.1618
Data Berdistribusi
Keterangan
Normal

Dari tabel di atas diperoleh Lhitung = 0,1422. Nilai Lhitung diambil dari harga |F(Zi) -
S(Zi)| yang paling besar, sementara nilai L tabel diperoleh dari daftar nilai kritis uji
Liliefors dengan taraf nyata () 0,05 yakni :

0,886 0,886 0,886


Ltabel ¿ = = =0,1618
√n √ 30 5,477
Jadi diperoleh Lhitung < Ltabel (0,1422 < 0,1618) sehingga dapat disimpulkan bahwa
data berdistribusi normal.
148

C. Hasil Postes KPS Siswa Kelas Eksperimen


Banyak data (n) : 32

Rata-rata ( X ¿ : 68,44

Standart Deviasi (S) : 11,25

Uji Normalitas Data Postes KPS Siswa Kelas Eksperimen

Xi fi fk Zi F (Zi) S (Zi) |F(Zi) - S(Zi)|


46 3 3 -1.99 0.0233 0.0938 0.0705
54 3 6 -1.28 0.1003 0.1875 0.0872
60 4 10 -0.75 0.2266 0.3125 0.0859
68 3 13 -0.04 0.4840 0.4063 0.0778
70 3 16 0.14 0.5557 0.5000 0.0557
72 3 19 0.32 0.6255 0.5938 0.0317
74 3 22 0.49 0.6879 0.7188 0.0309
76 2 24 0.67 0.7486 0.6875 0.0611
78 2 26 0.85 0.8023 0.8125 0.0102
80 3 29 1.03 0.8485 0.9063 0.0578
82 1 30 1.21 0.8869 0.9375 0.0506
84 2 32 1.38 0.9162 1.0000 0.0838
Lo 0.0872
Ltabel 0.1566
Kesimpula Data Berdistribusi
n Normal

Dari tabel di atas diperoleh Lhitung = 0,0872. Nilai Lhitung diambil dari harga |F(Zi) -
S(Zi)| yang paling besar, sementara nilai L tabel diperoleh dari daftar nilai kritis uji
Liliefors dengan taraf nyata () 0,05 yakni :

0,886 0,886 0,886


Ltabel ¿ = = =0,1566
√n √ 32 5,657
Jadi diperoleh Lhitung < Ltabel (0,0872 < 0,1566) sehingga dapat disimpulkan bahwa
data berdistribusi normal.

D. Hasil Postes KPS Siswa Kelas Kontrol


Banyak data (n) : 30

Rata-rata ( X ¿ : 62,67

Standart Deviasi (S) : 9,79


149

Uji Normalitas Data Postes KPS Siswa Kelas Kontrol

Xi fi fk Zi F (Zi) S (Zi) |F(Zi) - S(Zi)|


46 3 3 -1.70 0.0446 0.1000 0.0554
52 3 6 -1.09 0.1379 0.2000 0.0621
54 3 9 -0.89 0.1867 0.3000 0.1133
58 2 11 -0.48 0.3156 0.3667 0.0511
60 2 13 -0.27 0.3936 0.4333 0.0397
64 5 18 0.14 0.5557 0.6000 0.0443
66 2 20 0.34 0.6331 0.6667 0.0336
70 2 22 0.75 0.7734 0.7333 0.0401
72 4 26 0.95 0.8289 0.8667 0.0378
76 3 29 1.36 0.9131 0.9667 0.0536
80 1 30 1.77 0.9619 1.0000 0.0381
Lo 0.1133
Ltabel 0.1618
Keterangan Data Berdistribusi Normal

Dari tabel di atas diperoleh Lhitung = 0,1133. Nilai Lhitung diambil dari harga |F(Zi) -
S(Zi)| yang paling besar, sementara nilai L tabel diperoleh dari daftar nilai kritis uji
Liliefors dengan taraf nyata () 0,05 yakni :

0,886 0,886 0,886


Ltabel ¿ = = =0,1618
√n √ 30 5,477
Jadi diperoleh Lhitung < Ltabel (0,1133 < 0,1618) sehingga dapat disimpulkan bahwa
data berdistribusi normal.
150

Lampiran 18
UJI HOMOGENITAS DATA

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data dari kedua


kelompok mempunyai varians yang homogen atau tidak, maka dilakukan
uji kesamaan dua varians dengan rumus :

varians terbesar
F=
varians terkecil

A. PRETES
Berdasarkan perhitungan nilai rata-rata, standart deviasi, dan varians nilai
keterampilan proses sains siswa pada lampiran diperoleh nilai-nilai dalam data
pretes sebagai berikut:
Varians terbesar = 90,00 ;n = 32 (Kelas Eksperimen)
Varians terkecil = 86,75 ;n = 30 (Kelas Kontrol)
Dengan demikian, uji homogenitas dengan uji kesamaan varians adalah sebagai
berikut:
varians terbesar
F hitung =
varians terkecil
90,00
=
86,75
= 1,0374
Dengan, dk pembilang = 32-1 = 31
dk penyebut = 30-1 = 29

Karena dk pembilang = 31 yang berada diantara dk pembilang 30


dan 40, dan dk penyebut = 29, maka F tabel dapat dihitung dengan
menggunakan interpolasi linear berikut :

untuk F(30,29) dengan taraf signifikan () 0,05


= 1,85

untuk F(40,29) dengan taraf signifikan () 0,05


= 1,80
sehingga:
151

F(31,29) = F(30,29) + ( 31−30


40−30 )
{F (40,29) −F(30,29) }

1
= 1,85 + (1,80 – 1,85)
10

= 1,85 + (- 0,005)
= 1,8450
Ftabel = 1,8450
Dari perhitungan tersebut diperoleh bahwa nilai F hitung < Ftabel (1,0374 < 1,8450)
sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol
adalah homogen.

B. POSTES
Berdasarkan perhitungan nilai rata-rata, standart deviasi, dan varians nilai
keterampilan proses sains siswa pada lampiran diperoleh nilai-nilai dalam data
postes sebagai berikut:
Varians terbesar = 126,64 ;n = 32 (Kelas Ekperimen)
Varians terkecil = 95,82 ;n = 30 (Kelas Kontrol)

Dengan demikian, uji homogenitas dengan uji kesamaan varians adalah sebagai
berikut:

varians terbesar
F hitung =
varians terkecil

126,64
=
95,82
= 1,3217
Dengan, dk pembilang = 32-1 = 31
dk penyebut = 30-1 = 29

Karena dk pembilang = 31 yang berada diantara dk pembilang 30


dan 40, dan dk penyebut = 29, maka F tabel dapat dihitung dengan
menggunakan interpolasi linear berikut :

untuk F(30,29) dengan taraf signifikan () 0,05


= 1,85
152

untuk F(40,29) dengan taraf signifikan () 0,05


= 1,80
sehingga:

F(31,29) = F(30,29) + ( 31−30


40−30 )
{F (40,29) −F(30,29) }

1
= 1,85 + (1,80 – 1,85)
10

= 1,85 + (- 0,005)
= 1,8450
Ftabel = 1,8450
Dari perhitungan tersebut diperoleh bahwa nilai F hitung < Ftabel (1,3217 < 1,8450)
sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol
adalah homogen.
153

Lampiran 19

UJI HIPOTESIS

Pengujian hipotesis dilakukan dengan dua cara yaitu uji t satu pihak
dan uji t dua pihak dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

X 1− X 2
t=
s
√ 1 1
+
n1 n2

2 ( n1 −1 ) S 12 +(n2−1)S 22
s=
n1 +n2−2

A. Uji Hipotesis Hasil Keterampilan Proses Sains


1. Uji kesamaan rata-rata pretes (uji t dua pihak)

Uji t dua pihak digunakan untuk mengetahui kesamaan kemampuan awal


siswa pada kedua kelompok sampel. Hipotesis yang diuji berbentuk :

Ho :
μ1 = μ2
μ ≠ μ2
Ha : 1
Keterangan :

μ1 = μ2 : Kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen sama dengan


kemampuan awal siswa pada kelas kontrol.
μ 1 ≠ μ2 : Kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen tidak sama
dengan kemampuan awal siswa pada kelas kontrol.
Kriteria pengujian adalah sebagai berikut.

 Terima Ho jika −t 1−½α <t < t 1−½ α dimana t 1−½α didapat dari daftar
distribusi t dengan dk = (n1 + n2 - 2) dan α = 0,05. Untuk harga t lainnya
Ho ditolak.
154

 Terima Ha jika pengolahan data menunjukkan nilai t hitung tidak berada


diantara −t 1−½α dan t 1−½α ,
Dari data penelitian diperoleh :

Kelas Eksperimen : X 1 = 32,75 ; S1 = 9,49 ; n1 = 32

Kelas Kontrol : X 2 = 28,07 ; S2 = 9,31 ; n2 = 30

Sehingga standart deviasi gabungan dapat dihitung dengan cara berikut :

( n1 −1 ) S 12 +(n2−1)S 22
s2=
n1 +n2−2

2 ( 32−1 ) ( 9,49)2 +(30−1)(9,31)2


s=
32+30−2

( 31 ) ( 90,00 ) + ( 29 ) ( 86,75 )
s2=
60

2 2790+2515,75 5305,75
s= = =88,43
60 60

s= √88,43=9,40

Maka :
X 1− X 2
t h itung=
s
√ 1 1
+
n1 n2

32,75−28,07
t h itung=
9,40
√ 1 1
+
32 30
4,68
t h itung=
9,40 √0,0313+ 0,0333
4,68
t h itung=
( 9,40 ) √ 0,0646

4,68
t h itung=
( 9,40 ) ( 0,2541 )
155

4,68
t h itung= =1,9597
2,389

Dari daftar distribusi t untuk α = 0,05 dan dk = 32+30-2 = 60, karena dk =


60 terdapat dalam tabel distribusi t maka harga ttabel berada pada dk = 60.
Sehingga :

t
Untuk dk = 60 dan  =0,05 ; didapat (1− 12 )(60)= t (0,975) (60 ) = 2,00

Karena thitung berada diantara −t 1−½α dan t 1−½α atau −t 1−½α <t< t 1−½ α (-
2,0000 < 1,9597 < 2,0000), maka dapat diambil kesimpulan bahwa terima
Ho yang berarti keterampilan proses sains awal siswa pada kelas eksperimen
sama dengan keterampilan proses sains awal siswa pada kelas kontrol.

2. Uji kesamaan rata-rata postes (uji t satu pihak)

Uji t satu pihak digunakan untuk mengetahui pengaruh dari suatu perlakuan
yaitu model pembelajaran inquiry training berbantu aplikasi Algodoo
terhadap keterampilan proses sains siswa. Hipotesis yang diuji berbentuk :

Ho : μ1≤ μ2

Ha : μ1 > μ2

Keterangan :

μ1 ≤ μ2 : Keterampilan proses sains pada kelas eksperimen dan kelas


kontrol lebih rendah atau sama,  berarti tidak ada efek model pembelajaran
inquiry training berbantu aplikasi Algodoo.

μ1 > μ2 : Keterampilan proses sains siswa pada kelas eksperimen lebih


tinggi dari kelas kontrol, berarti ada efek model pembelajaran inquiry
training berbantu aplikasi Algodoo.

Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut.


156

 Terima Ho, jika


t<t1−α t
dimana 1−α didapat dari daftar distribusi t
dengan peluang (1- α ), dk = (n1+ n2 - 2) dan α = 0,05. Untuk harga t yang
lain Ho ditolak.

 Terima Ha jika pengolahan data menunjukkan bahwa


t<t1−α , atau nilai
t hitung yang diperoleh lebih dari nilai ttabel.

Dari data penelitian diperoleh :

Kelas Eksperimen : X 1 = 68,44 ; S1 = 11,25 ; n1 = 32

Kelas Kontrol : X 2 = 62,67 ; S2 = 9,79 ; n2 = 30

Sehingga standart deviasi gabungan dapat dihitung dengan cara berikut :

2 ( n1 −1 ) S 12 +(n2−1)S 22
s=
n1 +n2−2

2 ( 32−1 ) (11,25)2 +(30−1)(9,79)2


s=
32+30−2

( 31 ) (126,64 ) + ( 29 ) ( 95,82 )
s2=
60

2 3925,84+2778,79 6704,63
s= = =111,74
60 60

s= √111,74=10,57

Maka :

X 1− X 2
t h itung=
s
√ 1 1
+
n1 n2
157

68,44−62,67
t h itung=
10,57
√ 1 1
+
32 30

5,77
t h itung=
10,57 √0,0313+0,0333

5,77
t h itung=
(10,57 ) √ 0,0646

5,77
t h itung=
(10,57 )( 0,0646 )

5,77
t h itung= =2,1482
2,69

Dari daftar distribusi t untuk α = 0,05 dan dk = 32+30-2 = 60, karena dk =


60 terdapat dalam tabel distribusi t maka harga ttabel berada pada dk = 60.

t t
Untuk dk = 60 dan  = 0,05, didapat (1 )( 60) = ( 0,95)( 60) = 1,67

Karena thitung > t 1−α (2,1482 > 1,67), maka dapat diambil kesimpulan bahwa
terima Ha yang berarti keterampilan proses sains siswa pada kelas
eksperimen (dengan menggunakan model pembelajaran inquiry training
berbantu aplikasi Algodoo) lebih tinggi dibandingkan keterampilan proses
sains siswa pada kelas kontrol (dengan menggunakan pembelajaran
konvensional), maka pembelajaran dengan model pembelajaran inquiry
training berbantu aplikasi Algodoo dikatakan memberikan efek terhadap
keterampilan proses sains siswa.
158

Lampiran 20

TABULASI HASIL OBSERVASI KETERAMPILAN PROSES SAINS

PERTEMUAN I

Pokok bahasan : Gerak Parabola


Sub pokok bahasan : Kecepatan pada Waktu Tertentu
Kelas : X MIA 3
Keterangan Aspek Keterampilan Proses Sains
A. Melakukan pengamatan D. Merumuskan hipotesis
B. Memprediksi E. Menentukan pola dan hubungan
C. Berkomunikasi secara efektif F. Mengukur dan menghitung
159

TABULASI HASIL OBSERVASI KETERAMPILAN PROSES SAINS


PERTEMUAN II
Pokok bahasan : Gerak Parabola
Sub pokok bahasan : Posisi Horizontal dan Vertikal
Kelas : X MIA 3
Keterangan Aspek Keterampilan Proses Sains
A. Melakukan pengamatan D. Merumuskan hipotesis
B. Memprediksi E. Menentukan pola dan hubungan
C. Berkomunikasi secara efektif F. Mengukur dan menghitung
160

TABULASI HASIL OBSERVASI KETERAMPILAN PROSES SAINS


PERTEMUAN III
Pokok bahasan : Gerak Parabola
Sub pokok bahasan : Titik Tertinggi dan Titik Terjauh
Kelas : X MIA 3
Keterangan Aspek Keterampilan Proses Sains
A. Melakukan pengamatan D. Merumuskan hipotesis
B. Memprediksi E. Menentukan pola dan hubungan
C. Berkomunikasi secara efektif F. Mengukur dan menghitung
161

Lampiran 21
RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN PROSES SAINS

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : X/I

Materi Pokok : Gerak Parabola

Aspek
No Keterampilan Deskriptor Penilaian
Proses sains
1 Melakukan 1. Pengamatan dilakukan dengan 0 = Tak satupun
pengamatan tepat sesuai dengan prosedur. deskriptor tampak
(Obserasi) 2. Pengamatan dilakukan dengan 1 = Satu deskriptor
kemampuan sendiri. tampak
3. Mampu melakukan 2 = Dua deskriptor
pengamatan secara langsung tampak
maupun secara tidak langsung 3 = Tiga deskriptor
(misalnya melalui perhitungan tampak
dengan menggunakan fakta)
2 Merumuskan 1. Mampu membuat hipotesis 0 = Tak satupun
hipotesis yang benar. deskriptor tampak
2. Hipotesis yang dibuat berasal 1 = Satu deskriptor
dari pemikiran sendiri. tampak
3. Mampu mengajukan perkiraan 2 = Dua deskriptor
penyebab terjadinya hasil tampak
dalam percobaan. 3 = Tiga deskriptor
tampak
3 Memprediksi 1. Memanfaatkan bukti untuk 0 = Tak satupun
memprediksi deskriptor tampak
2. Menggunakan pola atau 1 = Satu deskriptor
hubungan untuk membuat tampak
prediksi 2 = Dua deskriptor
3. Memanfaatkan pola untuk tampak
mengekstrapolasi ke kasus- 3 = Tiga deskriptor
kasus di mana tidak ada tampak
informasi dikumpulkan
4 Menemukan 1. Menemukan keteraturan 0 = Tak satupun
pola dan dalam informasi, pengukuran deskriptor tampak
hubungan atau pengamatan 1 = Satu deskriptor
2. Mengidentifikasi hubungan tampak
antara satu variabel dan 2 = Dua deskriptor
variabel lainnya tampak
3. Memeriksa hubungan yang 3 = Tiga deskriptor
disimpulkan terhadap bukti tampak
162

Aspek
No Keterampilan Deskriptor Penilaian
Proses sains
5 Mengukur 1. Menggunakan alat ukur 0 = Tak satupun
dan dengan benar dan dengan deskriptor tampak
menghitung ketepatan yang wajar. 1 = Satu deskriptor
2. Menghasilkan hasil dengan tampak
cara yang efektif. 2 = Dua deskriptor
3. Menunjukkan teliti dalam tampak
memeriksa pengukuran dan 3 = Tiga deskriptor
perhitungan tampak
6 Berkomunika 1. Menggunakan tulisan atau 0 = Tak satupun
si secara pidato sebagai media untuk deskriptor tampak
efektif memilah ide atau 1 = Satu deskriptor
menghubungkan satu tampak
ide dengan yang lain. 2 = Dua deskriptor
2. Menampilkan hasil dengan tampak
tepat menggunakan grafik, 3 = Tiga deskriptor
tabel, grafik, dll. tampak
3. Menggunakan sumber
informasi.

Petunjuk Pemberian Skor


Skor 0 = Jika tak satupun deskriptor yang muncul saat siswa melakukan
percobaan.
Skor 1 = Jika hanya 1 deskriptor yang muncul saat siswa melakukan percobaan.
Skor 2 = Jika 2 deskriptor yang muncul saat siswa melakukan percobaan.
Skor 3 = Jika 3 deskriptor yang muncul saat siswa melakukan percobaan.

Jumlah skor yang diperoleh


Nilai = x 100
skor maksimum

Kategori Keterampilan Proses Sains


Tingkat Penguasaan Predikat
80 – 100 Sangat Aktif
60 – 79 Aktif
40 – 59 Cukup Aktif
 40 Kurang Aktif
163

Lampiran 22

REKAP DATA HASIL OBSERVASI


KETERAMPILAN PROSES SAINS
164

Lampiran 23

DAFTAR LUAS DIBAWAH KURVA NORMAL DARI 0 KE Z

0 0.50 0 0.4960 0.4920 0.48 0 0.4840


0 0.50 0 0.5040 0.5080 0.5120 0.5160
0.1 0.5398 0.5438 0.5478 0.5 17 0.5 57
0.2 0.5793 0.5832 0.5871 0.5910 0.5948
0.3 0.6179 0.6217 0.625 0.6293 0.63 1
165

Sumber : Sudjana., (2005), Metoda Statistika, Bandung, Tarsito

Lampiran 24
DAFTAR NILAI KRITIS UNTUK UJI LILLIEFORS
Taraf Nyata (α)
Ukuran
Sampel (n) 0,01 0,05 0,1 0,15 0,2

4 0,417 0,381 0,352 0,319 0,300


5 0,405 0,337 0,315 0,299 0,285
6 0,364 0,319 0,294 0,277 0,265
7 0,348 0,300 0,276 0,258 0,247
8 0,331 0,285 0,261 0,244 0,233
9 0,311 0,271 0,249 0,233 0,223
10 0,294 0,258 0,239 0,022 0,215
11 0,284 0,249 0,230 0,217 0,206
12 0,275 0,242 0,223 0,212 0,199
13 0,268 0,234 0,214 0,202 0,190
14 0,261 0,227 0,207 0,194 0,183
15 0,257 0,220 0,201 0,187 0,177
16 0,250 0,213 0,195 0,182 0,173
17 0,245 0,206 0,189 0,177 0,169
18 0,239 0,200 0,184 0,173 0,166
19 0,235 0,195 0,179 0,169 0,163
20 0,231 0,190 0,174 0,166 0,160
25 0,200 0,173 0,158 0,147 0,142
30 0,187 0,161 0,144 0,136 0,131

1,031 0,886 0,805 0,768 0,736


> 30
√n √n √n √n √n
Sumber : Sudjana., (2005), Metoda Statistika, Bandung, Tarsito
166

Lampiran 25
DAFTAR NILAI PERSENTIL UNTUK DISTRIBUSI F
(Bilangan Dalam Badan Daftar Menyatakaan Fp ; Baris Atas untuk p = 0,05 dan Baris Bawah untuk p = 0,01)
167

Sumber : Sudjana., (2005), Metoda Statistika, Bandung, Tarsito


168

Lampiran 26
DAFTAR NILAI PERSENTIL UNTUK DISTRIBUSI t
v = dk
(Bilangan Dalam Badan Daftar Menyatakan tp)

Sumber : Sudjana., (2005), Metoda Statistika, Bandung, Tarsito


169

Lampiran 27
TABEL UJI VALIDITAS RAMALAN
170

Lampiran 28

TABEL UJI RELIABILITAS TES


171

Lampiran 29

TABEL UJI TINGKAT KESUKARAN TES

Lampiran 30
172

TABEL UJI DAYA PEMBEDA


173

Lampiran 31
PERHITUNGAN VALIDITAS TES

1. Perhitungan Validitas
Berdasarkan lampiran tabulasi hasil validasi tes diperoleh perhitungan untuk soal
nomor 1 adalah sebagai berikut :
∑ X = 52 ; ∑ X 2 = 156 ; ∑ X Y = 1186

∑ Y = 467 ; ∑ Y 2 = 10893 ; N = 22

Untuk menghitung validitas soal No. 1 digunakan rumus product moment, yaitu:

N ∑ XY −∑ X ∑ Y
rxy=
√{ N ∑ X −(∑ X ) }{N ∑ Y −¿¿ ¿
2 2 2

22 ( 1186 )−( 52 ) (467)


rxy=
√{(22)(156)− (52 ) 2
}{(22)(10893)−¿ ¿ ¿
26092−24284
rxy=
√{3432−2704 }{239646−218089}
1808
rxy=
√{728 }{21557 }
1808
rxy=
√15693496
1808
rxy=
3961
rxy=0,4564

Dengan membandingkan rtabel untuk N = 22, pada taraf signifikasi = 0,05,


didapat rtabel = 0,4290. Berdasarkan kriteria rhitung > rtabel atau 0,4564 > 0,4290 yang
berarti untuk soal nomor item 1 adalah Valid. Begitu seterusnya sampai nomor
item 7. Jika rhitung > rtabel maka data nomor item tersebut valid.
Setelah rhitung dikonsultasikan dengan rtabel pada taraf signifikasi  = 0,05
dan N = 22, ternyata dari 7 soal yang diujicobakan terdapat 6 soal yang valid dan
1 soal yang tidak valid. Sehingga 1 soal yang tidak valid diganti dengan soal lain
174

yang dianggap telah valid dan digunakan sebagai tes hasil belajar untuk
mendapatkan data penelitian.
174

2. Perhitungan Reliabilitas
Reliabilitas tes dihitung dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach Dari tabel
diketahui :
N = 22 ; ∑Y =¿467
∑ Y 2 = 10893 ; ∑ σi2 = 20,2541
Untuk menghitung reliabilitas tes, terlebih dahulu dicari Varians skor total (σt 2)
sebagai berikut:


σt = n ∑ Y −¿ ¿ ¿ ¿ ¿
2

σt =√ ( 22 ) (10893 )−¿ ¿ ¿

σt =
√ 239646−218089
462
=¿ 6,67 ¿

σt 2=44,5393

Rumus Alpha Cronbach:

r 11=
n
n−1
1−

(σi2
σt 2 )
( ∑ σi
)
2
7
r 11= 1−
6 σt
2

r 11=
7
7−1
1− (
21, 2186
46 , 6602 )
r 11=(1, 1667)(0 ,5452)
r 11=0 , 6361

Jadi, dapat disimpulkan bahwa soal tersebut secara keseluruhan adalah

reliabel (dapat dipercaya) dengan kriteria reliabilitas tinggi.


175

3. Perhitungan Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran tes dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

B
P=
JS
Berdasarkan lampiran, untuk soal nomor 1 diperoleh data sebagai berikut:
B = 52 ; JS = 220
Maka :
B
P=
JS
52
P=
220
P=0,2364
Dengan demikian soal nomor 1 termasuk soal dengan tingkat kesukarannya sukar.
Untuk soal berikutnya dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh tingkat
kesukaran tiap-tiap item soal seperti dalam tabel tingkat kesukaran tes berikut:

No.
B P Keterangan
Soal
1 52 0,2364 Sukar
2 111 0,8409 Mudah
3 96 0,4394 Sedang
4 19 0,6234 Sedang
5 34 0,4318 Sedang
6 97 0,3091 Sedang
7 58 0,3149 Sedang

4. Perhitungan Daya Pembeda


Menentukan daya pembeda tes digunakan rumus:
176

M A −M B
D=
skor maksimum soal
Pada item soal nomor 1 diperoleh data
176

MA = 2,8182
MB = 1,9091
Maka :
2,8182−1,9091
D=
10
0,9091
D=
10
D=0,0909

Dengan demikian, daya pembeda untuk item soal nomor 1 termasuk soal yang
memiliki daya pembeda yang kurang. Untuk soal berikutnya dihitung dengan cara
yang sama, dan diperoleh daya pembeda tiap-tiap item soal seperti dalam tabel
daya pembeda berikut:

No. Soal D Keterangan


1 0,0909 Kurang
2 -0,0455 Kurang
3 0,1039 Kurang
4 0,5909 Baik
5 0,1818 Kurang
6 0,3182 Cukup
7 0,5758 Baik
177

Lampiran 32
APLIKASI ALGODOO
178
179

Lampiran 33
DOKUMENTASI

Pretes Kelas Eksperimen Postes Kelas Ekperimen


Pretes Kelas Kontrol

Postes Kelas Kontrol

Anda mungkin juga menyukai