Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS SISTEMATIKA PENULISAN ARTIKEL JURNAL KANDAI

Isnaini Uswatun Hasanah


Universitas Sebelas Maret
Jln. Ir Sutami no. 36 Surakarta
iuhasanah@student.uns.ac.id

ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data yang
digunakan adalah gaya selingkung atau template jurnal dan atau author guidelines yang
terakreditasi LIPI yaitu jurnal Kandai dan sampel yang digunakan yaitu artikel jurnal
yang ada pada arsip jurnal Kandai. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk
mengetahui artikel jurnal yang ada pada jurnal kandai sudah sesuai atau belum dengan
sistematika atau gaya selingkung penulisan artikel jurnal yang sudah disediakan oleh
jurnal Kandai sehingga dapat digunakan sebagai referensi atau panduan dalam menulis
naskah artikel. Dari hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa artikel jurnal yang ada pada
arsip jurnal kandai sebagian besar sudah sesuai dengan sistematika penulisan yang ada di
jurnal kandai, akan tetapi terdapat beberapa bagian yang tidak sesuai dengan sistematika
tersebut seperti pada bagian metode penelitian dan pembahasan.

Kata kunci : gaya selingkung, Kandai, artikel jurnal

ABSTRACT
This research was conducted using a qualitative approach. The data sources used are the
confinement style or journal template and or LIPI accredited guidelines, namely the
Kandai journal and the sample used is the journal article in the Kandai journal archive.
The purpose of this study was to find out the journal articles in the journal kandai were
appropriate or not with the systematic or the style of the journal article writing that had
been provided by the Kandai journal so that it could be used as a reference or guide in
writing article scripts. From the results of the analysis, it can be concluded that the
journal articles in the journal Kandai archives are mostly in accordance with the
systematic writing in the smart journal, but there are some parts that are not in
accordance with the systematic as in the research method and discussion section.

Keyword :guidelines, kandai journal

1. Pendahuluan
Penguatan pendidikan karakter (moral education) atau pendidikan karakter (character
education) dalam konteks sekarang merupakan kebutuhan yang sangat mendesak untuk
mengatasi krisis moral yang melanda di negara kita (Saddhono, 2017). Khususnya dalam
kegiatan berkarya yaitu menulis. Sekarang ini banyak sekali orang-orang yang mulai
meninggalkan dunia kepenulisan apalagi yang berbau keilmiahan. Padahal adanya karya tulis
ilmiah dapat mengembangkan bangsa Indonesia.
Munculanggapan bahwa menulis merupakan beban berat bagi siswa. Bahkan guru pun
juga mengeluhkan hal yang sama termasuk dalam hal penguasaan bahasa siswa dalam
karangan tersebut (Saddhono, 2012). Setiap manusia memiliki kemampuan untuk
berkarya.Manusia memiliki potensi fisik untuk melakukan kemampuan tersebut.Separuh
kemampuan itu berupa kemampuan memahami dan menyimpan data, sedangkan separuh
lainnya adalah kemampuan mengolah dan menghasilkan data.Kemampuan menghasilkan data
ini erat kaitannya dengan berkarya. Hal tersebut tersebut bisa terjadi disemua aspek
keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis,
baik dari segi linguistik, sepertifonologi, morfologi, serta sintaksis, maupun dari segi
nonlinguistik, yaitu makna dan isi (Saddhono, 2012).
Karyatulis ilmiah merupakan suatu tulisan yang memaparkan hasil penyelidikan,
pengamatan, pengumpulan data yang didapat dari suatu penelitian, baik penelitian lapangan,
tes laboratorium ataupun kajian pustaka.Pada dasarnya setiap manusia memiliki kemampuan
untuk berkarya sebagai kegiatan berkomunikasi tertulis menurut Day (Djuroto dan Bambang,
2003:12-13).KaryaIlmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan
ditulis menurut metodelogi penulisan yang baik dan benar”(Brotowidjoyo, 1993:8).Sementara
menurut Madyo (1995:11), karangan ilmiah adalah suatu karangan atau tulisan yang diperoleh
sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian
dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang
bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau keilmuannya.
Setiap karya tulis yang dihasilkan seseorang tidak serta merta dinamakan karya ilmiah,
karena karya tulis ilmiah memiliki kekhususan.Beberapa kekhususan tersebut, diantaranya
mengupas dan mempermasalahkan pengetahuan; menerapkan kebenaran ilmiah dan disajikan
dengan metode ilmiah; serta menggunakan bentuk dan bahasa ilmiah.Dengan demikian, setiap
karya tulis yang memiliki kekhususan tersebut dapat dikategorikan sebagai karya ilmiah.
Karya tulis atau karangan ilmiah menyajikan gagasan atau argument keilmuan
berdasarkan fakta.Gagasan keilmuan itu harus dapat dipercaya dan diterima kebenarannya,
sehingga perlu kriteria penyajian secara benar. Gagasan dalam karya ilmiah seharusnya
disajikan dengan tidak membuat pihak lain atau sidang pembaca ragu untuk menerimanya.
Penyjian karya tulis ilmiah harus dilakukan secara logis. Karya tulis ilmiah berarti
karangan yang menyajikan argument dengan menggunakan logika berpikir secara benar.
Apabila penyajian karanan ilmiah menggunakan lgika yang benar, maka argument ilmu
pengetahuan tersebut akan dterima pula oleh akal atau logika orang yang berpikir ilmiah.
Apabila karya tulis ilmiah menyajikan argument secara objektif, bukan argument yang
pribadi, maka akan dipahami pula oleh pembava sebagai sebuah kebenaran. Inilah yang
dinamakan kebenaran ilmiah, yaitu sebuah kebenaran yang dapat diterima oleh setiap orang
berdasaekan logika dan suatu penalaran.
Karya tulis ilmiah merupakan karya manusia yang dituangkan secara tertulis dalam
mengusung suatu perkembangan ilmu (Kusmana, 2015:6).Rohidi menyatakan bahwa tulisan
ilmiah adalah tulisan yang disajikan menurut sistematika dan secara sistematik menggunakan
alur logika yang disepakati oleh masyarakat ilmiah, bersifat terbuka, dan siap diuji
kebenarannya.Dengan persyaratan demikian, oleh karena itu tulisan ilmiah dibuat dengan
mendasar pada hasil-hasil penelituan (misal artikel atau jurnal ilmiah), atau laporan penelitian
itu sendiri (skripsi, tesis, disertasi) menurut Yuniawan (2010: 30).
Hakim menyatakan jurnal ilmiah adalah majalah publikasi yang membuat Karya Tulis
Ilmiah (KTI) yang secara nyata mengandung data dan informasi untuk memajukan iptek dan
di tulis sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan ilmiah serta diterbitkan berkala(2012, dalam
Apandi 2015:103).Menurut Saidin (2007, dalam Apandi, 2015: 103) jurnal adalah terbitan
berkala yang berbentuk pamflet berseri berisi bahan yang sangat diminati orang saat
diterbitkan.Jika dikaitkan dengan kata ilmiah maka di belakang kata jurnal, terbitan berarti
berkala yang berbentuk pamflet yang berisi bahan ilmiah yang sangat diminati orang saat
diterbitkan.Apandi (2015:103) mengemukakan jurnal adalah publikasi ilmiah yang diterbitkan
secara berkala berupa hasil penelitian terbaru atau hasil pemikiran yang mengupas secaar
mendalam tentang permasalahan tertentu disertai dengan data dan informasi yang akurat dan
objektif untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sumadiria (2010) menyatakan artikel adalah tulisan lepas berisi opini seseorang yang
mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang sifatnya aktual dan kadang-kadang kontroversial
dengan tujuan untuk memberi tahu (informatif), mempengaruhi, meyakinkan (persuasif
argumentatif), dan menghibur khalayak pembaca. Bahasa yang digunakan pada artikel ilmiah
adalah bahasa yang baku, sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia (dalam Apandi, 2015: 101).
Dalam pembahasanya kadang-kadang menggunakan kata yang spesifik sesuai dengan bidang
kajian, yang hanya bisa dimengerti oleh orang yang memiliki keahlian atau profesi yang
sama. Menurut Wibowo (2008: 99), dapat dikatakan pula bahwa menulis artikel ilmiah adalah
sebuah konstruksi dimana tida semata-mata meneliti sesuatu fakta (objek materi
penelitiannya), tetapi juga turut mendefinisikan peristiwa.
Pada penulisan artikel jurnal ilmiah memiliki sistematika yang beragam tergantung
kepada kebijakan masing-masing redaksi jurnalnya. Seorang penulis harus mengikuti
sistematika tersebut jika artikelnya ingin dimuat pada jurnal yang dimaksud. Lembaga-
lembaga yang menerbitkan jurnal antara lain: Perguruan Tinggi, lembaga penelitian, instansi
pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan sebagainya.
Redaksi jurnal yang akan dianalisis kali ini yaitu jurnalKandai yang sudah terkareditasi
oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
apakah terdapat perbedaan antara sistematika penulisan jurnal yang sudah ditentukan oleh
redaksi jurnal kandai dengan artikel jurnal yang sudah diunggah atau tersedia dalam arsip
jurnal Kandai.

2. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif.Istilah penelitian
kualitatif perlu kiranya dikemukakan beberapa definisi. Boydan dan Taylor(dalam Moleong,
2007:4) mengemukakan bahwa metodologi kualitatif adalah prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang dapat diamati.Menurut Denzin dan Lincoln (1994) mendefinisikan bahwa penelitian
kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan
fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang
ada.Sedangkan menurut Mahmud (2012:89), penelitian kualitatif merupakan suatu
pendekatan dalam melakukan penelitian yang berorientasi pada fenomena atau gejala yang
bersifat alami. Dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang
bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian
dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang
alamiah dan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Sumber data pada penelitian ini adalah
sistematika penulisan artikel jurnal ilmiah atau biasanya disebuttemplate jurnal dan atau
author guidelinespadajurnal Kandai.

3. Pembahasan
Sistematika artikel jurnal yang beragam merupakan salah satu ciri khas yang diterapkan oleh
masing-masing redaksi jurnal.Sitematika atau sering dikenal dengan gaya selingkung
sebenarnya adalah hasil total penampilan fisik dan kedalaman falsafah yang melandasi
penuangan pesan yang disamapaikan melalui terbitan. Berikutdibawah ini akan dijabarkan
mengenai sistematika penulisan artikel jurnal pada redaksi jurnal kandai.
Jurnal Kandai adalah jurnal yang menerbitkan hasil penelitian terkait studi bahasa dan
sastra, teori linguistik, linguistik terapan, interdisipliner linguistik, tradisi lisan, sastra,
semiotika, sastra murni, sastra terapan, interdisipliner sastra. Kandai pertama kali terbit pada
tahun 2005 dan sampai sekarang terbit dua kali dalam setahun pada bulan Mei dan
November.Jurnal Kandai menggunakan ketentuan huruf Times New Roman sebagai format
naskah artikeldengan ukuran font 12, spasi 1, no spacing style dan menggunakan batas ruang
sisi 3,17 cm dari tepi kanan dan kiri, 3 cm dari tepi bawah, 2,44 cm dari tepi atas. Badan
naskah disusun dalam format dua kolom dengan lebar kolom 7cm dan jarak antar kolom 1
cm.
Sistematika penulisan naskah jurnal Kandai terdiri atas: (a) Judul artikel; judul ditulis
dalam dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris maksimal menggunakan 15 kata,
dicetak tebal. Pada judul bahasa Indonesia huruf ditulis kapital sedangkan pada judul bahasa
inggris yang ditulis kapital hanya huruf pada awal kata, (b) Nama penulis, afiliasi lembaga
dan alamat serta alamat email penulis; nama penulis ditulis dengan lengkap dan tanpa gelar,
(c) Abstrak; ditulis dalam satu paragraf yang terdiri atas 100-200 kata, memuat permasalahan,
tujuan, metode penelitian, dan hasil. Abstrak ditulis dalam dua bahasa yang pertama ditulis
dalam bahasa Inggris terlebih dahulu kemudian dibawahnya ditulis dalam bahasa Indonesia.
Abstrak ditulis miring dengan font Times New Roman 10, dan menggunakan mode no
spacing.(d) kata kunci; terdiri atas 3-5 kata atu frasa yang mencerminkan topik, (e)
pendahuluan; memuat latar belakang masalah dengan menjelaskan fenomena permasalahan
yang diteliti, ditulis tanpa subbab. Latar belakang didukung dengan acuan pustaka dan hasil
penelitian terkait sebelumnya, baik yang dilakukan oleh penulis maupun yang dilakukan oleh
orang lain. Di dalam babpendahuluan juga dijelaskan posisi penelitian di antara penelitian-
penelitian terdahulu.Pendahuluan mengungkapkan dengan jelas masalah yang menjadi fokus
penelitian, tujuan penelitian, danurgensinya. Sitasi di dalam naskah mengacu pada APA style,
misalnya: Heryadi & Permadi (2013) menyatakan bahwa… (hlm. 61).Pencantuman nomor
halaman referensi dilakukan untuk kutipan langsung, danpanjang pendahuluan sebanyak 10%
dari total badan naskah, (e) landasan teori; untuk menemukan permasalahan dan acuan
menemukan jawabannya.Landasan teori bukan sekadar sekumpulan definisi suatu istilah.
Uraian dalam bab ini menggunakan acuan yang relevan, kuat, tajam, dan mutakhir. Teori
yang ditulis dalam bab ini adalah teori yang digunakan dalam analisis
data/pembahasan.Landasan Teori dapat dituliskan dalam subbab dengan tetap
mempertimbangkan kuota 15% dari keseluruhan badan naskah.Semua sumber yang dirujuk
atau dikutip harus dituliskan di dalam daftar pustaka dan teknik penulisan sitasi (pengutipan)
mengikuti model APA.
Selanjutnya, (f) metode penelitian; berisi informasi mengenai macam dan atau sifat
penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, instrumen pengum-pulan data,
prosedur pengumpulan data, dan metode analisis data. Panjang metode penelitian sekiranya
10% dari banyaknya keseluruhan badan naskah. (g) pembahasan; panjang pembahasan
sekiranya tidak melebihi 50% dari keseluruhan badan naskah. Pendahuluan berisi proses
menjawab permasalahan melalui analisis dan evaluasi terhadap data, dengan menerapkan
teori, pendekatan, dan metode yang tertuang dalam bab landasan teori dan metode
penelitian.Pembahasan dibagi-bagi dalam beberapa subbab (hingga subbab tingkat III) dengan
penulisan subbab sebagai berikut yaitu subbab tingkat Iberisi pembahasan hasil analisis dan
evaluasi dapat menerapkan metode komparasi, penggunaan persamaan, grafik, gambar, dan
tabel. Penggunaan grafik, gambar, dan tabel, harus betul-betul relevan dan penting dalam
proses pembahasan;subbab tingkat IIyaitu setiap tabel, gambar, atau grafik harus diberi nomor
(sesuai urutan kemunculannya di dalam teks) dan nama serta ditempatkan sedekat mungkin
dengan paragraf tempat tabel dan grafik tersebut dibahas. Nama tabel digunakan untuk
merujuk tabel tersebut di dalam teks (tidak menggunakan rujukan: “tabel di atas”, “tabel
berikut”, melainkan menggunakan rujukan: Tabel 1, Tabel 2, dst.)Pencantuman tabel/data yang
terlalu panjang (lebih dari satu halaman) sebaiknya dihindari. Interpretasi hasil analisis untuk
memperoleh jawaban, nilai tambah, dan kemanfaatan yang relevan dengan permasalahan dan
tujuan penelitian; dan subbab tingkat IIIyaitu jumlah tabel tidak diperkenankan berjumlah
melebihi 25% dari keseluruhan badan naskah (Pendahuuan. Landasan Teori, Metode
Penelitian, Pembahasan, dan Penutup). Nama tabel meliputi nomor, nama (berupa inti isi
tabel), dan isi tabel ditulis dengan huruf TimesNewRoman 10, no spacing style. Apabia tabel,
gambar, atau grafik diperoleh dari sebuah sumber, tuiskan sumbernya di bagian bawah tabel.
Tabel yang dapat dimuat dalam satu kolom kecil, dituliskan tanpa mengubah format tulisan.
Tabel, gambar, grafik yang tidak kompatibel sehingga menyulitkan proses layout akan
dikembalikan kepada penulis agar diubah menjadi format yang standard. Tabel yang tidak
dapat dimuat dalam satu kolom kecil (format 2 kolom) diubah menjadi format satu kolom.
Kemudian, (h) penutup; berisi jawaban dari pertanyaan yang terdapat dalam bab
pendahuluan dan ditulis dalam bentuk satu atau dua paragraf utuh, dan (i) daftar pustaka;
berisi minimal 12 acuan primer (untuk naskah hasil penelitian) dan 25 acuan primer (untuk
naskah gagasan konseptual) berupa buku, hasil penelitian, dan publikasi ilmiah dalam jurnal
yang 80% di antaranya terbitan sepuluh tahun terakhir. Daftar pustaka dan pengutipan
menggunakan gaya APA (American Psychological Association). Contoh penulisan daftar
pustaka:
Alwi, H., et al. (2000). Tata bahasa baku bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Bachtiar, A., Oktaviantina, A.D., & Rukmini. (2014). Ubrug: Kajian sosiolinguistik. Jurnal
Sirok Bastra, 2(2), 121-128.
Brooks, A. (2004). Posfeminisme & Cultural Studies: Sebuah pengantar paling komprehensif
(S. Kunto Adi Wibowo, penerjemah dan Idi Subandy Ibrahim, editor). Yogyakarta:
Jalasutra. (Karya asli diterbitkan pada 1997).
Darmawan, A. (2006). Seratus buku sastra terpilih karya perempuan. Dalam A. Kurnia (ed.),
Ensklopedia sastra dunia (hlm. 224-227).
Pada penelitian kali ini terdapat dua sampel yang akan digunakan dan dapat
dibandingkan dengan sistematika yang sudah tersedia pada redaksi jurnal kandai.
3.1. Artikel Jurnal 1
Pada penulisan judul, nama penulis, abstrak, pendahuluan, landasan teori, metode penelitian,
penutup, dan daftar pustaka sudah sesuai dengan format dalam jurnal kandai. Namun pada
bagian pembahasan terdapat 4 tingkat subbab sehingga tidak sesuai dengan sistematika yang
sudah ada pada redaksi jurnal kandaidan terdapat pula referensi yang mengambil dari suatu
websiteyang penulisannya tidak sesuai dengan APA style.Dapat dilihat pada penjabaran
dibawah ini:
BAHASA PEJABAT: STUDI KASUS PEMAKAIAN
BAHASA WALIKOTA SURABAYA TRI RISMAHARINI
(Language of The Public Leader: Case Study of The Language Used by Tri
Rismaharini, Mayor of Surabaya)

Foriyani Subiyatningsih
Balai Bahasa Jawa Timur
Jalan Siwalanpanji, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia
Pos-el: foriyanis@yahoo.com.

Abstract
The goal of this study is to describe how Tri Rismaharini used the language as a
form of manisfestation as The Mayor of Surabaya. This research use qualitative-
descriptive approach. the data source on the research is the spoken words by the
Mayor of Surabaya Tri Rismaharini that published in online and offline media
which used in formal and non- formal situation. the method used in collecting
data is using observational method....
Keywords: Language of the government’s official, use language, Tri Rismaharini,
functional of the language.
Abstrak
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pemakaian bahasa
Tri Rismaharini sebagai manifestasi Wali Kota Surabaya? Penelitian ini
bertujuan mendeskripsikan pemakaian bahasa Tri Rismaharini sebagai
manifestasi Wali Kota Surabaya dengan menggunakan pendekatan deskriptif
kualitatif….
Kata-kata kunci: Bahasa pejabat, pemakaian bahasa, Tri Rismaharini, fungsi bahasa.
3.2. Artikel Jurnal 2
Pada penulisan judul, nama penulis, abstrak, pendahuluan, landasan teori, metode penelitian,
penutup, dan daftar pustaka sudah sesuai dengan format dalam jurnal kandai. Namun pada
bagian metode penelitian terdapat subbab dan tabel sedangkan pada pembahasan terdapat 4
tingkat subbab sehingga dua bagian tersebut tidak sesuai dengan sistematika yang sudah ada
pada redaksi jurnal kandai dan terdapat pula referensi yang mengambil dari suatu website
yang penulisannya tidak sesuai dengan APA style. Dapat dilihat pada penjabaran dibawah ini:
PENGETAHUAN PERATURAN KEBAHASAAAN
DALAM MEMENGARUHI SIKAP BAHASA PEDAGANG
MAKANAN DI KOTA METRO
(The Influence of Language Regulation Knowledge to the Language
Attitude of Culinary Entrepreneur at Kota Metro)
Achril Zalmansyah, Kiki Zakiah Nur, & Mukhammad
Isnaini Kantor Bahasa Provinsi Lampung
Jalan Beringin II Nomor 40 Kompleks Gubernuran, Telukbetung,
Bandarlampung, Indonesia
Pos-el: zzalmansa@gmail.com

Abstract
This study discusses how the knowledge of language regulations influences on
culinary entrepreneur attitude in Kota Metro, Lampung Province. The research’s
objectives are to reveal (1) how is the knowledge of culinary entrepreneur in Kota Metro
towards the language regulations, (2) the culinary entrepreneurs’ attitude towards the use
of bahasa Indonesia and foreign language, (3) the influence of knowledge about language
regulation on culinary entrepreneur attitude in Kota Metro....
Keywords: language rules, language attitude, culinary entrepreneur

Abstrak
Penelitian ini membahas tentang bagaimana pengetahuan kebahasaan para pedagang
makananyang ada di kota Metro berpengaruh terhadap sikap bahasa mereka. Tujuannya
adalah untuk mengetahui (1) bagaimana pengetahuan para pedagang makanan Kota
Metro terhadap peraturan perundang-undangan tentang kebahasaan, (2) sikap para
pedagang makanan Kota Metro tentang penggunaan bahasa Indonesia dan asing,
serta(3) pengaruh pengetahuan peraturan kebahasaan terhadap sikap bahasa para
pedagang makanan Kota Metro....
Kata-kata kunci: peraturan kebahasaan, sikap bahasa, pedagang makanan
Tabel di bawah ini merupakan tabel yang ada pada metode penelitian:

Berikut di bawah ini merupakan penulisan daftar pustaka pada artikel jurnal, penulisan sudah

sesuai dengan sistematika jurnal Kandai yaitu APA style.

Dari kedua jurnal diatas dapat kita satukan bahwa setiap artikel yang ada pada arsip redaksi
jurnal Kandai belum tentu sistematika penulisannya sama dengan sistematika yang sudah
tersedia dalam sistem website jurnal kandai. Namun, tidak semua sistematika berbeda hanya
pada bagian-bagian tertentu, dan sebagian besar sudah sesuai dengan sistematika penulisan
jurnal Kandai.

4. Simpulan dan Saran


Artikel ilmiah adalah tulisan berisi opini seseorang yang mengupas tuntas suatu
masalah tertentu yang sifatnya aktual yang dapat diuji dan dipertanggungjawabkan. Salah satu
hal yang tidak dapat dilepaskan dari artikel ilmiah adalah kaidah penulisan yaitu penulisan
selingkung atau gaya selingkung. Gaya selingkung adalah ciri khas penulisan yang dimiliki
oleh tiap-tiap penerbit artikel. Penelitian kali ini yaitu mengenai sistematika penulisan jurnal
Kandai yang akan dibandingkan dengan artikel-artikel jurnal yang ada di arsip jurnal kandai.
Dapat disimpulkan bahwa artikel jurnal yang ada pada arsip jurnal kandai sebagian besar
sudah sesuai dengan sistematika penulisan yang ada di jurnal kandai, akan tetapi terdapat
beberapa bagian yang tidak sesuai dengan sistematika tersebut seperti pada bagian metode
penelitian dan pembahasan. Hal tersebut tidak memberikan efek besar bagi isi jurnal maupun
hal yang lainnya.
Saran bagi pembaca yaitu bagi pembaca atau penulis yang ingin tulisan artikel
jurnalnya dapat diterbitkan dalan suatu redaksi jurnal, maka disarankan untuk mengikuti atau
menaati sistematika pada redaksi jurnal yang dituju.

Daftar Pustaka
Apandi, I. (2015). Saya Guru Saya Bisa Menulis. Bandung: CV. SMILE’s Indonesia
Institude.
Arifin, E. (2003). Dasar-Dasar Penulisan Karangan Ilmiah. Jakarta: Grasindo.
Ariningsih, N. E., Sumarwati, & Saddhono, K. 2012. Analisis Kesalahan Bahasa Indonesia
dalam Karangan Eksposisi Siswa Sekolah Menengah Atas. Basastra Jurnal
Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya, Vol. 1(1): 40-53.
Barnawati & Arifin, M. (2015). Teknik Penulisan Karya Ilmiah. Yogyakata: AR-RUZZ
MEDIA.
Brotowidjojo, M. (1993). Penulisan Karangan Ilmiah. Jakarta: Akademika Presindo.
Denzin, N.K., & Lincoln, Y.S. (1994).Hand Book of Qualitative Research. Sage Production,
Inc. USA.
Djuroto, T dan Bambang, S. (2003). Menulis Artikel & Karya Ilmiah. Bandung: Remaja
Rosda Karya.
Septiana, D. 2018. Proses Morfologis Verba Bahasa Waringin. Jurnal Kandai: Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 14(2): 267-277.
Jauhari, H. (2010). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: CV PUSTAKA SETIA
Kuncoro, Mudrajad. (2009). Mahir Menulis. Jakarta: Erlangga.
Kurniadi, F. 2017. Penulisan Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa dengan Media Aplikasi Pengolah
Kata. Jurnal AKSIS: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 1(2): 287-302.
Kurniati, N. 2018. Prinsip Jalan Tengah ‘Zhong Yong’ Lu Xun: Pendekatan Analisis Wacana
Kritis. Jurnal Kandai: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 14(2): 269-286.
Kusmana, S. (2015).Merancang Karya Tulis Ilmiah. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Madyo, E. (1995). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Semarang: Effhar.
Moleong, L.J. (2007). MetodologiPenelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mahmud. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:Pustaka Setia.
Saddhono, K. (2012). Kajian Sosiolinguistik Pemakaian Bahasa Mahasiswa Asing Dalam
Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Penutur Asing (BIPA) di Universitas Sebelas
Maret.Jurnal Kajian Linguistik dan Sastra Vol. 24(2): 176-186
Sumadiria, H. (2010). Jurnalitik Indonesia. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Subiyatningsih, F. 2018. Bahasa Pejabat: Studi Kasus Pemakaian Bahasa Walikota Surabaya
Tri Rismaharini. Jurnal Kandai Vol. 14(2): 125-242.
Supriyono, S., Wardani, N.E., & Saddhono, K. 2017. Pendidikan Karakter Berbasis
Sastra Sejarah dalam Puisi “Aku Tidak Bisa Menulis Puisi Lagi” Karya Subagio
Sastrowardoyo.Jurnal Artefak: History and Education Vol. 4 (2 ) 153-160
Wibowo, W. 2008. Piawai Menembus Jurnal Terakreditasi. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Yuniawan, T. (2010). Menuju Budaya Menulis dalam Makalah Peningkatan
Kompetensi Menulis Karya Tulis Ilmiah Non Skripsi Melalui Desain Pembinaan
Karya Ilmiah Mahasiswa: Semarang.
Zalmansyah, Nur, Z., & Mukhammad. (2018). Pengetahuan Peraturan Kebahasaaan Dalam
Memengaruhi Sikap Bahasa Pedagang Makanan Di Kota Metro. Jurnal Kandai Vol.
14(2): 149-168.

Anda mungkin juga menyukai