Anda di halaman 1dari 6

LABSHEET 1

PRAKTIK SISTEM KENDALI


KENDALI TINGGI PERMUKAAN AIR

Oleh :
MYNANDA SUDARMAJI FILIANTA (20538144011)

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


2021
PRAKTIKUM

1. TUJUAN
a. Mahasiswa mampu merangkai dan menjelaskan sistem kendali kalang terbuka
sederhana dengan satu sensor dan satu aktuator.
b. Mahasiswa dapat mengukur tegangan di berbagai titik komponen saat sistem
kontrol bekerja
2. DSAR TEORI
a. Pengertian Sensor Level
Pengertian Water Level sendiri adalah seperangkat alat yang digunakan
untuk mengukur ketinggian air di tempat yang berbeda agar mendapatkan data
perbandingan. Water level yang paling sederhana adalah sepasang pipa yang
saling terhubung di bagian bawah. Water level sederhana akan mengukur
ketinggian air melalui tinggi air di kedua pipa apakah sama atau tidak. Hasil
pengukuran dari water level lebih rendah dari menggunakan laser tetapi water
level mempunyai akurasi yang tinggi dalam pengukuran jarak jauh. Untuk
menghindari kesalahan pengukuran dalam penggunaan water level, suhu pada
air haruslah sama.
Water level dapat juga digunakan untuk mengukur tekanan air dengan
menggunakan prinsip tekanan Hidrostatik. Air dalam suatu wadah selalu
mendapatkan tekanan dari atmosfir dan sebanding dengan level dari air
sehingga bisa didapatkan besar tekanan air. Saat ini, sudah ada water level yang
lebih modern dimana water level modern dapat mengukur ketinggian dan
tekanan air secara bersamaan dengan sensor dan hasil pengukurannya dapat
direkam kemudian disimpan dalam bentuk data. Alat tersebut disebut dengan
Sensor Water Level. Salah satu alat sensor water level adalah Water
Level HOBO KIT-D-U20-04.
3. ALAT DAN BAHAN
a. Unit rangkaian Level Kontrol
b. Lampu pijar 5 w/220 v AC (sebagai pengganti Motor Pompa Listrik).
c. Multimeter
d. Kabel penghubung secukupnya.
e. Tempat air dan airnya.
f. Sumber tegangan DC 12 V
4. GAMBAR RANGKAIAN

5. LANGKAH KERJA
a. Buat rangkaian seperti pada gambar di lampiran dengan benar, jangan
menghubungkan rangkaian dengan sumber tegangan baik AC maupun DC
lebih dahulu.
b. Periksa dahulu sumber tegangan DC 9 v dan AC 220 V. Periksa transistor
Q1, Q2 dan SCR dengan Ohmmeter masih baik / rusak.
c. Pada saat tangki kosong atau air hanya menyentuh probe S3, jika lampu
menyala (artinya transistor Q1 on) berarti rangkaian ini baik dan benar.
Apabila sebaliknya rangkaian harus diperiksa ulang.
d. Lakukan pengukuran pada Q1, Q2 dan SCR sesuai Tabel 1.
e. Tambahkan air ke dalam tangki hingga permukaan air menyentuh probe S2.
Perhatikan kondisi lampu menyala/mati? Lakukan pengukuran pada Q1, Q2
dan SCR sesuai Tabel 2.
f. Berikan komentar dari tabel 2 ini, khususnya pengaruh yang terjadi pada lampu.
g. Tambahkan lagi air ke dalam tangki hingga menyentuh probe S1, jika lampu
mati berarti rangkaian baik dan benar. Lakukan pengukuran pada Q1, Q2 dan
SCR sesuai Tabel 3.
h. Kosongkan air dari tangki perlahan-lahan (seolah melalui kran). Saat probe
S1 sudah tidak terkena air, lakukan pengukuran pada Q1, Q2 dan SCR sesuai
Tabel 4
i. Kurangi lagi air sehingga air di bawah probe S2, seharusnya pada kondisi ini
lampu akan menyala. Lakukan pengukuran pada Q1, Q2 dan SCR sesuai
Tabel 5.
6. HASIL PERHITUNGAN PRAKTIKUM
a. GAMBAR RANGKAIAN

b. TABEL PENGUKURAN
Tabel 1 (Q1 On ; Q2 off ; SCR off)
Vsumber =12Volt
Komponen Vce Vbe VRb VRe Ic Ib Ie
Volt Volt Volt Volt mA uA mA
Q1 +1.71 +0.63 +1.08 +10.3 +41.8 -- +42.9
Q2 +0.03 +0.35 -- -- 0.00 +0.12 -42.9

Komponen Vak Vag Vkg Ik Ig


Volt Volt Volt mA mA
SCR +10.9 +10.4 +0.44 0.00 0.00

Keterangan :
c. VRb adalah V resistor yang terhubung ke kaki basis dari suatu transistor.
Pada Q1, VRb diukur pada ujung-ujung kaki Resistor 1 K Ohm.
d. VRe adalah V resistor yang terhubung ke kaki emitor dari suatu transistor.
Pada Q1, VRe diukur pada ujung-ujung kaki Relay
Tabel 2 (Q1 on ; Q2 hampir on)
Vsumber = 12 Volt
Komponen Vce Vbe VRb VRe Ic Ib Ie
Volt Volt Volt Volt mA uA mA
Q1 +1.71 +0.63 +1.08 +1.71 +41.8 -- +42.9
Q2 +0.01 +0.66 -- -- 0.00 -- -94.3

Komponen Vak Vag Vkg Ik Ig


Volt Volt Volt mA mA
SCR +10.9 +10.5 +0.44 0.00 0.00

Tabel 3 (Q1 off ; Q2 on ; SCR on)


Vsumber = 12 Volt
Komponen Vce Vbe VRb VRe Ic Ib Ie
Volt Volt Volt Volt mA uA mA
Q1 +12.0 +0.06 +11.9 +12.0 0.00 0.00 0.00
Q2 +0.06 +0.67 -- -- +62.7 -- -114

Komponen Vak Vag Vkg Ik Ig


Volt Volt Volt mA mA
SCR 0.00 -0.76 +0.76 +62.7 +50.7

Tabel 4 (Q1 off ; Q2 on ; SCR tetap on)


Vsumber = 12 Volt
Komponen Vce Vbe VRb VRe Ic Ib Ie
Volt Volt Volt Volt mA uA mA
Q1 +12.0 +0.03 +12.0 +12.0 0.00 0.00 0.00
Q2 +.02 +0.66 -- -- +12.0 -- -63.5

Komponen Vak Vag Vkg Ik Ig


Volt Volt Volt mA mA
SCR 0.00 -0.42 +0.42 +12.00 0.00

Tabel 5 (Q1 On ; Q2 off ; SCR off)


Vsumber = 12Volt
Komponen Vce Vbe VRb VRe Ic Ib Ie
Volt Volt Volt Volt mA mA mA
Q1 +1.71 +0.63 +1.08 +1.71 +41.8 -- +42.9
Q2 +0.03 +0.35 -- -- 0.00 +0.12 -42.9
Komponen Vak Vag Vkg Ik Ig
Volt Volt Volt mA mA
SCR +10.9 +10.4 +0.44 0.00 0.00

7. ANALISIS
a. Jika (Q1 On ; Q2 off ; SCR off) tegangan di Ic di Q2 0.00 mA dan tegangan di
komponen SCR bagian Ik dan Ig 0.00 sedangkan di bagian ib Q1 tidak terbaca
b. Jika (Q1 on ; Q2 hampir on) tegangan di Ic di Q2masih tetap 0.00 mA dan
tegangan di komponen SCR bagian Ik dan Ig 0.00 sedangkan di bagian ib tidak
terbaca semua di bagian q1 maupun q 2
c. Jika (Q1 off ; Q2 on ; SCR on) tegangan di Ic Ib Ie menjadi 0.00 mA dan
tegangan di komponen SCR bagian Vak 0.00 sedangkan di bagian ib tidak
terbaca di bagian q 2
d. Jika (Q1 off ; Q2 on ; SCR tetap on)) tegangan di Ic Ib Ie masih menjadi
menjadi 0.00 mA dan tegangan di komponen SCR bagian Vak tetap terbaca
0.00 sedangkan di bagian ib tidak terbaca di bagian q 2
e. Jika (Q1 On ; Q2 off ; SCR off) di posisi ini hampir saam di bagian table
pertama hanya berbda pada bagia pengukuran vrb dan vre karen pengukuran di
lakukan di kakai resistorn dan kakai kaki relay

8. KESIMPULAN
Dengan praktikum pengukuran yang telah saya lakukan saya dapat
menyimpukan bahwa tegangan di setiap titik maupun proses kerja berbeda beda
tidak selalu saam tergantung aliran maupun hambatan yang di alami

Anda mungkin juga menyukai