Jiptummpp GDL Inaskhoiru 47045 3 Bab2
Jiptummpp GDL Inaskhoiru 47045 3 Bab2
TINJAUAN PUSTAKA
langerhans jumlah sel beta normal pada manusia antara 60% - 80% dari populasi
sel Pulau Langerhans. Pankreas berwarna putih keabuan hingga kemerahan. Organ
ini merupakan kelenjar majemuk yang terdiri atas jaringan eksokrin dan jaringan
seperti insulin, glukagon dan somatostatin (Dolensek, Rupnik & Stozer, 2015).
Gambar 2.1
Anatomi Pankreas & Histologi Pulau Langerhans
Stozer, 2015) :
6
7
d. Sel Pankreatik
Hubungan yang erat antar sel-sel yang ada pada pulau Langerhans
menyebabkan pengaturan secara langsung sekresi hormon dari jenis hormon yang
lain. Terdapat hubungan umpan balik negatif langsung antara konsentrasi gula
darah dan kecepatan sekresi sel alfa, tetapi hubungan tersebut berlawanan arah
dengan efek gula darah pada sel beta. Kadar gula darah akan dipertahankan pada
nilai normal oleh peran antagonis hormon insulin dan glukagon, akan tetapi hormon
2.2 Insulin
rantai dihubungkan oleh ikatan disulfida pada posisi 7 dan 20 di rantai A dan posisi
respons tubuh berupa peningkatan sekresi insulin. Bila sejumlah besar insulin
sel akan meningkat sampai 10 kali lipat atau lebih dibandingkan dengan
kecepatan tanpa adanya sekresi insulin. Sebaliknya jumlah glukosa yang dapat
berdifusi ke sebagian besar sel tubuh tanpa adanya insulin, terlalu sedikit untuk
keadaan normal, dengan pengecualian di sel hati dan sel otak (Guyton & Hall,
2012).
Pada kadar normal glukosa darah puasa sebesar 80-90 mg/100ml, kecepatan
sekresi insulin akan sangat minimum yakni 25mg/menit/kg berat badan. Namun
ketika glukosa darah tiba-tiba meningkat 2-3 kali dari kadar normal maka sekresi
insulin akan meningkat yang berlangsung melalui 2 tahap (Guyton & Hall, 2012)
1. Ketika kadar glukosa darah meningkat maka dalam waktu 3-5 menit kadar
insulin plasama akan meningkat 10 kali lipat karena sekresi insulin yang
sudah terbentuk lebih dahulu oleh sel-sel beta pulau langerhans. Namun,
pada menit ke 5-10 kecepatan sekresi insulin mulai menurun sampai kira-
yang sudah lebih dulu terbentuk oleh adanya aktivasi beberapa sistem
enzim yang mensintesis dan melepaskan insulin baru dari sel beta.
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-
2.3.1 Diagnosis
polidipsia, polifagia dan menurunnya berat badan yang tidak dapat dijelaskan
penyebabnya. Alur penegakkan diagnosis DM dapat dilihat pada skema yang ada
(Ndraha, 2014)
Gambar 2.3
Langkah Diagnostik DM dan Gangguan Toleransi Glukosa
2.3.2 Klasifikasi
(ADA 2013) :
11
karena auotoimun.
1 adalah ketoasidosis.
komplikasi.
12
Iatrogenik
Infeksi virus
Penyakit autoimun
melahirkan.
2.3.3 Patofisiologi DM
a. DM Tipe 1
insulin dari luar. Keadaan ini disebabkan karena sel beta pankreas
13
tahun sebelum onset penyakit. Ketika sel beta mati, maka ICCA
b. DM Tipe 2
ACTH, hormon tiroid dan glukagon. Infeksi yang cukup berat dapat
d. Diabetes Gestasional
maternal dan janin. Hormon hPL ini akan terpengaruh oleh kadar
Ronnemaa, 2009).
Ronnemaa, 2009).
2.3.4 Komplikasi
Pada DM yang tidak terkendali atau tidak segera ditangani dapat terjadi
diabetes dapat dikontrol lebih lama. Komplikasi kronis akibat diabetes yang
Stroke
Hipertensi
Penyakit paru
Infeksi
2.3.5 Penatalaksanaan
2 yang sebagian besar menyebabkan kerusakan organ vital yang dapat fatal,
(Ndraha, 2014):
Edukasi
Latihan jasmani
Intervensi farmakologis
19
Daun Kenikir adalah istilah Cosmos caudatus H.B.K yang dikenal oleh
mayarakat Indonesia dan Ulam Raja adalah istilah daun kenikir yang dikenal oleh
masyarakat Malaysia. Daun kenikir merupakan tumbuhan tropis yang berasal dari
Amerika Latin tetapi daun kenikir ini juga tumbuh secara liar di Indonesia,
Kingdom : Plantae
Subdivision : Angiospermae
Class : Dicotyledonae
Order : Asterales
Family : Asteraceae
Genus : Cosmos
(Yosri, 2015)
Gambar 2.4
Cosmos caudatus H.B.K
2.4.2 Morfologi Daun Kenikir
cm, merah, benang sari bentuk tabung, kepala sari coklat gelap, putik
berambut, hijau muda setelah coklat gelap. Biji keras, kecil, bentuk
(Harborne, 1998 dalam Rasdi dkk, 2010). Selain itu, daun kenikir
bahwa daun kenikir ini mengandung asam askorbat (108,8 mg / 100 mg),
asam caffeic (3,64 mg / 100 mg), dan antosianin ( 0.78 mg / 100 mg)
2.4.3.1 Quercetin
2009).
2.5 Aloksan
dari glukosa yang beracun yang secara istimewa dapat terakumulasi di sel
Reactive Oxygen Species (ROS) dalam suatu reaksi siklus redoks dengan
hasil reduksinya yaitu asam dialuric. Salah satu hasil dari autoksidasi asam
bersifat hidrofilik, tidak stabil dan waktu paruh aloksan pada pH 7,4 dan
maka glukosa transpoter GLUT 2 yang ada di dalam sel beta pankreas akan
sel beta pankreas menjadi nekrosis, sehingga fungsinya untuk sintesis dan
aloksan terhadap sel beta menyebabkan nekrosis dan degenerasi sekitar 40-
50% sel beta mengalami nekrosis. Selain nekrosis, menurut Suarsana, dkk
b. Inhibisi Glukokinase
dapat menghambat banyak enzim fungsional penting, serta protein lain dan
dan generasi ATP sehingga menekan sinyal ATP yang memicu sekresi
sekresi insulin segera setelah terpapar aloksan. Efek ini dapat dijelaskan
terpapar aloksan dibatasi untuk yang diinduksi oleh glukosa dan yang
maka glukosa transpoter GLUT 2 yang ada di dalam sel beta pankreas akan
sel beta pankreas menjadi nekrosis, sehingga fungsinya untuk sintesis dan