Oleh :
Regina Dwi Fridayanti
131913143108
TINJAUAN PUSTAKA
a. Obesitas (kegemukan)
Keadaan yang ditandai dengan kenaikan kadar lemak darah (Trigliserida >
25 mg/dL). Terdapat hubungan antara kenaikan plasma insulin dengan
rendahnya HDL (<35 mg/dL) sering didapatkan pada pasien diabetes.
e. Umur
Lengerhans;
d. perubahan pada immunoregulasi sel-mediated T, khususnya di CD4 +
Kompartemen.
e. keterlibatan monokines dan sel Th1 yang memproduksi interleukin
pada organ lain yang pada penderita diabetes tipe 1 atau anggota
keluarga mereka. Mekanisme yang menyebabkan sistem kekebalan
tubuh untuk berespon terhadap sel-sel beta sedang dikaji secara
intensif
B. Diabetes Melitus Tipe 2
DM Tipe 1
DM Tipe 2
Defisiensi Insulin
Katabolisme protein
meningkat Hiperglikemia
Pelepasan O2 Penurunan BB
Resistensi infeksi ↓
MK: Gangguan
MK: Resiko
Integritas
Ketidakseimbangan
Kulit/Jaringan (D.0129)
Elektrolit (D.0037)
1.7 Pemeriksaan Penunjang Diabetes Melitus
serum atau plasma yang berasal dari darah vena. Pemeriksaan gula
darah sewaktu plasma vena dapat digunakan untuk pemeriksaan
penyaringan
dan memastikan diagnosa Diabetes Melitus. Nilai normal <200 mg/dl.
diabetes melitus (banyak makan, sering buang air kecil, sering minum, dan
berat badan turun)
b. Nilai gula darah puasa (GDP) >126 mg/dl, disertai dengan gejala khas
diabetes melitus
c. Nilai Gula darah 2 jam PP (Post Prandial) >200mg/dl, meskipun nilai GDP
PP 140-199 mg/dl
e. Gula Darah Puasa (GDP) menurut ADA (American Diabetes Association)
revaskularisasi
b) Infeksi kaki yang mengancam dengan perluasan infeksi yang
tidak terukur
c) Terdapat ulkus yang semakin memburuk sehingga tindakan
pemotonan menjadi lebih baik untuk keselamatan pasien.
1.9 Komplikasi Diabetes Melitus
a. Hipoglikemia
Kadar glukosa darah seseorang dibawah nilai normal (<50 mg/dL).
Hipoglikemia lebih sering terjadi pada penderita DM tipe 1 yang dapat
dialami 1-2 kali perminggu. Kadar gula darah yang rendah akan
menyebabkan sel-sel otak tidak mendapat pasokan energi sehingga
tidak berfungsi bahkan dapat mengalami kerusakan
b. Hiperglikemia
Apabila kadar gula darah meningkat secara tiba-tiba, dapat
berkembang menjadi keadaan metabolisme yang berbahaya, antara
lain ketoasidosis diabetik, koma hiperosmoler non ketotik dan
kemolakto asisdosis
2. Komplikasi kronis
1. Pengkajian
a. Identitas
Identitas beberapa data didapatkan adalah nama klien, umur, pekerjaan orang
tua, pendidikan orang tua, agama, suku, alamat. Dalam identitas data/
petunjuk yang dapat kita prediksikan adalah Umur, karena seseorang
memiliki resiko tinggi untuk terkena diabetes mellitus pada umur diatas 40
tahun.
b. Keluhan Utama
Pasien diabetes mellitus datang kerumah sakit dengan keluhan utama yang
berbeda-beda. Pada umumnya seseorang dating kerumah sakit dengan gejala
khas berupa polifagia, poliuria, polidipsia, lemas, dan berat badan turun.
c. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Penyakit Dahulu
Pengkajian pada RPS berupa proses terjadinya gejala khas dari DM,
penyebab terjadinya DM serta upaya yang telah dilakukan oleh penderita
untuk mengatasinya.
3) Riwayat Kesehatan Keluarga
Kaji adanya riwayat keluarga yang terkena diabetes mellitus, hal ini
berhubungan dengan proses genetic dimana orang tua dengan diabetes
mellitus berpeluang untuk menurunkan penyakit tersebut kepada
anaknya.
d. Pola Aktivitas
1) Pola Nutrisi
Akibat produksi insulin tidak adekuat atau adanya defisiensi insulin maka
Adanya poliuri, dan situasi rumah sakit yang ramai akan mempengaruhi
waktu tidur dan istirahat penderita, sehingga pola tidur dan waktu tidur
penderita
4) Pola Aktivitas
1) Keadaan Umum
a) Kepala Leher
Poliuri, retensio urine, inkontinensia urine, rasa panas atau sakit saat
berkemih.Kelebihan glukosa akan dibuang dalam bentuk urin.
f) Sistem muskuloskeletal
1) Perfusi Perifer Tidak Efektif b.d hiperglikemia d.d pengisian kapiler >3 detik
(D. 0009)
2) Defisit Nutrisi b.d peningkatan kebutuhan metabolisme d.d berat badan
oksigen (D.0056)
5) Gangguan Integritas Kulit/Jaringan b.d perubahan status nutrisi
(kekurangan) d.d kerusakan jaringan atau lapisan kulit (D.0129)
3. Intervensi Keperawatan
Perfusi Perifer Tidak Efektif b.d hiperglikemia d.d pengisian kapiler >3 detik
(D. 0009)
SLKI SIKI
Dalam 1 x 24 jam masalah
1. Monitor EWS
keperawatan dapat teratasi dengan
2. Periksa sirkulasi perifer (nadi
kriteria hasil :
perifer, pengisian kapiler, warna
1. CRT <2 detik
kulit)
2. Penyembuhan luka
3. Identifikasi factor risiko gangguan
meningkat
sirkulasi (diabetes melitus, cek
3. Tugor kulit membaik
gula darah secara rutin)
4. Tekanan darah sistolik
4. Ajarkan program diet sesuai
membaik
dengan kebutuhan
5. Tekanan darah diastolik
membaik
SLKI SIKI
Dalam 1 x 24 jam masalah
1. Monitor kehilangan cairan
keperawatan dapat teratasi dengan
(dehidrasi)
kriteria hasil :
2. Identifikasi tanda dan gejala
1. Dehidrasi menurun
ketidakseimbangan kadar
2. Tekanan darah membaik
elektrolit
3. Serum natrium membaik
3. Berikan diet yang tepat
4. Serum kalium membaik
4. Edukasi tentang jenis, penyebab,
5. Serum klorida membaik
dan penanganan
ketidakseimbangan elektrolit
SLKI SIKI
Dalam 1 x 24 jam masalah
1. Moitoring tanda-tanda vital
keperawatan dapat teratasi dengan
2. Identifikasi kebutuhan kalori dan
kriteria hasil :
jenis nutrient
infeksi
6. Kolaborasi pemberian antibiotik
DAFTAR PUSTAKA
Bennett, P. Epidemiology Of Type 2 Diabetes Millitus. In LeRoithet.al, Diabetes
Millitus Fundamental and Clinical Text.Philadelphia:Lippincott William
&Wilkin s. 2008; 43 (1):544-7
Buraerah, Hakim. Analisis Faktor Risiko Diabetes Melitus tipe 2 di Puskesmas
Tanrutedong, Sidenreg Rappan,. Jurnal Ilmiah Nasional;2010
Fatimah, Restyana Noor. 2015. Diabetes Melitus Tipe 2. Medical Faculty,
Lampung University
Soelistijo, dkk. 2015. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus
Tipe 2 di Indonesia 2015. PB.PERKENI:Jakarta
Teixeria L. Regular physical exercise training assists in preventing type 2
diabetes development: focus on its antioxidant and anti-inflammantory
properties. Biomed Central Cardiovascular Diabetology.2011; 10(2);1-15.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
(SDKI). Edisi 1. Jakarta: Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia
(SLKI), Edisi 1. Jakarta: Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
(SIKI), Edisi 1. Jakarta: Persatuan Perawat Indonesia