Kata “character” dalam Bahasa Inggris berarti “sifat” mempunyai
banyak arti, antara lain perangai, watak, tabiat, dan akhlak. “jujur” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti lurus hati, tidak curang, tidak bohong, tidak khianat. Jika seseorang berkata tidak sesuai dengan kebenaran dan kenyataan atau tidak mengakui suatu hal sesuai dengan apa adanya, maka orang tersebut dapat dianggap atau dinilai tidak jujur, menipu, mungkir, berbohong, munafik dan sebagainya. Jadi jujur adalah suatu karakter yang berarti berani menyatakan keyakinan pribadi, menunjukkan siapa dirinya. Sesuai kitab suci al Qur’an pengertian “jujur” terkandung dalam surat 5 ayat 8: • Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan kebenaran karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebenaranmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa, Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. Berdasarkan definisi di atas maka pengertian jujur/kejujuran akan tercermin dalam prilaku yang diikuti dengan hati yang lurus (ikhlas), berbicara sesuai dengan kenyataan, berbuat sesuai bukti dan kebenaran. Dengan demikian kejujuran merupakan salah satu unsur kekuatan spiritual, akhlak mulia, serta kepribadian. Jujur adalah sebuah prilaku manusia yang mempunyai definisi transparan, tidak ada yang ditutupi sebagai penghilang sebuah tingkah laku atau alasan kita kepada orang lain. Tingkatan Kejujuran Ada 3 tingkatan kejujuran, antara lain :
1. Kejujuran dalam ucapan, yaitu kesesuaian ucapan dengan
kenyataan. 2. Kejujuran dalam perbuatan, yaitu kesesuaian antara ucapan dan perbuatan. 3. Kejujuran dalam niat, yaitu kejujuran tertinggi dimana ucapan dan perbuatan semuanya hanya untuk Allah. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melatih diri bersikap jujur, antara lain: • Berpikir jujur Jangan pernah berpikir tentang hal-hal yang berbau ketidakjujuran. • Sadari akibat ketidakjujuran Kita harus sadar akibat buruk yang mungkin akan muncul jika kita tidak jujur. Kesadaran itulah yang membuat seseorang berpikir dua kali untuk melakukan ketidakjujuran. • Mengakui kebohongan Mengakui semua kebohongan yang pernah kita lakukan di masa lalu mungkin memang bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Tetapi, jika tekad untuk merubah kebiasaan berbohong sudah sangat kuat, cobalah untuk mengakui kebohongan ataupun hal-hal yang kita sembunyikan selama ini. • Berlatih teknik jujur Teknik di sini adalah cara bagaimana kita mengatakan hal yang jujur itu dengan kata-kata yang diperhalus, serta tidak menyebutkan hal-hal yang sifatnya pribadi kepada orang lain. • Membangun Karakter Dengan Kejujuran Kata kunci etika dan moralitas adalah kejujuran. Jujur untuk mengungkapkan apa adanya tanpa harus menutupinya oleh alasan apapun, termasuk alasan dan ketakutan akan rasa malu karena harus menanggung resiko dari kejujuran. Satu diantara sekian resiko kejujuran adalah menerima kenyataan “pahit” yang harus ditanggung oleh para pelaku kejujuran. Tidak berarti bahwa setiap kejujuran itu harus dibayar dengan harga “pahit”, banyak orang kemudian dimuliakan dan mendapatkan tempat terhormat karena kejujurannya. Pertanyaan • apakah kejujuran selalu dimusuhi dan ditakuti? • apakah kejujuran dan pengungkapan kebenaran selalu berdampak positif kepada pelaku dan orang lain? • bagaimana dampak dari menyembunyikan kebenaran dan mengungkapkan kebenaran ? • menurut anda, bagaimana seharusnya suatu kejujuran dan kebenaran itu ditegakkan ? • apakah nilai dari kebenaran bersifat absolut atau relatif ? • apakah tindakan/cara yang menurut anda baik untuk menekan perilaku tidak jujur ?