Anda di halaman 1dari 7

PELAKSANAAN PROSES PENGKAJIAN KEPERAWATAN PADA

PASIEN LUKA BAKAR


SRI HARVITA SARI MARPAUNG/181101125

Sriharvitaaasm11@gmail.com

ABSTRAK
Latar belakang : dalam memberikan layanan kesehatan perawat harus berpedoman pada
tahapan yang terdapat pada proses asuhan keperawatan sehingga layanan yang diberikan dapat
meningkatkan derajat kesehatan pasien. Salah satu tahap yang ada pada proses asuhan
keperawatan adalah pengkajian keperawatan yang merupakan tahap awal untuk pengumpulan
data mengenai status/kondisi kesehatan pasien yang akan ditangani. Pengkajian yang benar akan
berdampak baik pada tahapan proses keperawatan selanjutnya. Pada pembahasan ini akan
dipaparkan tentang pengkajian keperawatan pada pasien luka bakar.
Tujuan : tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui proses pelaksanaan pengkajian
keperawatan pada pasien luka bakar.
Metode : yang digunakan pada penulisan ini adalah literature riview berdasarkan text book,
jurnal, e – book (10 tahun terakhir) dengan cara menganalisis, eksplorasi sumber, dan kajian
bebas.
Hasil : hasil yang diperoleh dari penulisan ini adalah pemaparan proses pengkajian keperawatan
terhadap pasien luka bakar yang baik dan benar sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan
pasien yang ditangani.
Pembahasan : pengertian pengkajian keperawatan dan tujuan pengkajian, pengertian luka
bakar, penerapan langkah – langkah pengkajian keperawatan pada pasien luka bakar.

Kata kunci : pengkajian keperawatan, luka bakar, proses pengkajian keperawatan.

LATAR BELAKANG tahap awal atau dasar yang dimana pada


tahap ini adalah proses pengumpulan
Dalam memberikan layanan kesehatan
data mengenai data pribadi pasien baik
kepada pasien/klien, perawat harus
itu status kondisi, sosial dan lainnya.
berpedoman pada tahapan proses
keperawatan sehingga pada saat Setiap pasien yang datang ke rumah
memberikan asuhan keperawatan sakit dengan berbagai masalah
perawat memberikan asuhan kesehatan tertentu untuk mendapatkan
keperawatan dengan benar sehingga perawatan yang membantu mengatasi
dapat membantu pasien untuk masalah yang dialami oleh pasien.
meningkatkan derajat kesehatan pasien Sebelum perawat memberikan
yang sedang ditangani. Ada beberapa penanganan/pengobatan pasien akan
tahapan pada proses keperawatan salah terlebih dahulu dikaji seperti melakukan
satunya adalah pengkajian keperawatan, pengkajian melalui pendekatan head to
pengkajian keperawatan merupakan toe (pemeriksaan fisik), keluarga, sosial
dan lainnya sehingga saat melangkah ke menentukan langkah perawatan
tahap selanjutnya tidak ada kesalahan selanjutnya yang akan diterima oleh
data pasien dan tahap berikutnya dapat pasien, oleh karena itu pengkajian
diberikan dengan benar. sebagai langkah awal dalam proses
keperawatan sebagai pengumpulan data
Pasien dengan luka bakar sangat sering
pasien sangat berpengaruh terhadap
dijumpai pada tiap rumah sakit atau
kualitas layanan perawatan kesehatan
tempat layanan kesehatan lainnya. Luka
yang akan diberikan.
bakar merupakan suatu bentuk
kerusakan atau kehilangan jaringan TUJUAN
yang disebabkan kontak dengan sumber
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk
panas seperti api, air panas, bahan
mengetahui penerapan proses
kimia, listrik dan radiasi. Luka bakar
pengkajian keperawatan pada pasien
merupakan suatu jenis trauma dengan
dengan luka bakar dan untuk
morbiditas dan mortalitas tinggi yang
mengetahui proses
memerlukan penatalaksanaan khusus
pengkajian/pengumpulan data yang
sejak awal sampai fase lanjut. Pasien
akan dilakukan kepada pasien luka
dengan masalah luka bakar
bakar.
membutuhkan penanganan yang cepat
dan tepat, oleh karena itu sebelum lanjut METODE
ke rencana pengobatan pasien akan
terlebih dahulu dikaji bagaimana Metode yang digunakan pada penulisan ini
adalah literature riview berdasarkan text
masalah yang dialami pasien dan
book, jurnal, e – book (10 tahun terakhir)
selanjutnya perawat akan melakukan
yang membahas mengenai proses
perencanaan perawatan dengan
pengkajian/identifikasi yang dilakukan pada
berkonsultasi terlebih dahulu kepada
pasien yan mengalami luka bakar dengan
tim medis lainnya. sehingga perawatan cara menganalisis, eksplorasi sumber, dan
yang diberikan adalah perawatan yang kajian bebas.
berkualitas yang meningkatkan derajat
kesehatan pasien.
HASIL

Pengkajian luka bakar yang dilakukan Hasil yang diperoleh dari penulisan ini

oleh perawat kepada pasien akan adalah dapat memaparkan penerapan


proses pengkajian keperawatan kepada
pasien dengan masalah luka bakar, Dalam proses pengkajian terdapat dua
pengkajian dapat menghasilkan data data yang akan dinilai yang pertama
yang aktual sehingga pada tahap data subjektif yaitu data yang diperoleh
selanjutnya dalam proses keperawatn dari deskripsi verbal pasien mengenai
dapat dilakukan dengan baik dan benar status kesehatannya termasuk persepsi
sehingga pasien dapat menerima pasien, perasaan dan ide tentang status
layanan kesehatan yang berkualitas dan kesehatannya, data dari keluarga,
dapat meningkatkan derajat kesehatan konsultan dan tenaga kesehatan lainnya.
pasien. Yang kedua data objektif yaitu data
yang diperoleh dari hasil observasi atau
PEMBAHASAN
pengukuran dari status kesehatan
Pengkajian keperawatan merupakan pasien.
tahap awal/ dasar dari proses
Patofisiologi luka bakar : luka bakar
keperawatan dan merupakan proses
merupakan cedera pada jaringan yang
yang sistematis dalam pengumpulan
disebabkan oleh panas, listrik, bahan
data dari berbagai sumber data untuk
kimia, gesekan, atau radiasi. Luka bakar
mengevaluasi dan mengidentifikasi
superfsial merupakan luka bakar yang
status kesehatan pasien menurut Lyer et
hanya mengenai kulit dangkal/luka
al (1991, dalam Setiadi, 2012). Yang
bakar tingkat pertama. Luka bakar
dimana tujuan dari pengkajian
parsial merupakan luka bakar yang
keperawatan tersebut adalah untuk :
kerusakannya menembus ke beberpa
1. Memperoleh informasi tentang lapisan lebih jauh. Luka bakar derajat
keadaan kesehatan pasien tiga merupakan luka bakar yang
2. Menentukan masalah kerusakan ketebalan penuh atau cedera
keperawatan dan kesehatan meluas keseluruh lapisan kulit. Dan
pasien luka bakar derajat empat merupakan
3. Menilai keadaan kesehatan luka bakar yang melibatkan cedera pada
pasien jaringan yang lebih dalam seperti otot
4. Membuat keputusan yang tepat atau tulang.
dalam menentukan langkah –
Pada pasien luka bakar pengkajian
langkah berikutnya
dilakukan untuk memperoleh datan
mengenai keadaan luka bakar yang dapat diukur tentang luka bakar
dialami oleh pasien pengkajian yang meliputi :
dilakukan adalah untuk memperoleh :
Dalamnya Luka Bakar
A. Data Subjektif
Dalamnya luka tergantung tinggi
Data yang dapat diperoleh selama panasnya, penyebab dan lamanya
proses pengkajian adalah dengan kontak dengan kulit. Dalamnya luka
memperoleh data verbal baik dari bakar dibagi menjadi tiga tingkat yaitu :
pasien, keluarga dan yang lainnya. data
1) Tingkat I : hanya mengenai
verbal yang dapat dikaji dari pada
epidermis
pasien luka bakar adalah dengan
2) Tingkat II : a.
mengkaji data dari pasien itu sendiri
Superficial : mengenai
mengenai apa yang dirasakannya,
epidermis dan lapisan atas dari
bagaimana pasien mendapatkan luka
corium.
bakar. Dari keluarga pasien dapat dikaji
Dalam : sisa – sisa jaringan
mengenai kondisi pasien sebelum
epithelial tinggal sedikit,
dibawa ke rumah sakit, penyebab pasien
penyembuhan lebih lama
mengalami luka bakar.
3 – 4 minggu dan disertai
B. Data Objektif pembentukan parut hipertropi.
3) Tingkat III : mengenai seluruh
Untuk memperkuat data subjektif
tebalnya kulit, tidak ada lagi sisa
maka akan dilakukan pengkajian
elemen epithelial. Kelebihan
terhadap data objektif yaitu data yang
yang lebih dalam dari kulit pun
diperoleh dari pengukuran
seperti subcutan, dan tulang.
status/kondisi kesehatan pasien.
pengkajian luka bakar : penanganan Luasnya Luka Bakar
pasien dengan luka bakar bersifat
Untuk menentukan luas permukaan
kompleks, bukan hanya perawatan luka
tubuh yang terkena luka bakar dapat
saja akan tetapi status metabolik ikut
menggunakan metode “rule of nine”.
menjadi perhatian yang sangat serius
Yang dimana pembagiannya adalah :
bagi pemberi pelayanan kesehatan
termasuk perawat. Pengkajian yang 1. Kepala dan leher : 9%
2. Lengan masing – masing (kanan Perubahan yang Terjadi
dan kiri) : 18%
Perubahan – perubahan yang dapat
3. Badan bagian depan : 18%
terjadi pada pasien dengan luka bakar
4. Badan bagian belakang : 18%
yang dapat dikaji yaitu :
5. Tungkai masing – masing
(kanan dan kiri) : 36% 1. Cairan tubuh
6. Genitalia/perineum : 1% Karena panas, kapiler – kapiler
darah akan berubah menjadi
Berat Ringannya Luka Bakar
lebih permeable terhadap cairan
American College of Surgeon dan protein.
membaginya dalam : 2. Erythrocyt
Karena panas eritrosit dapat
a. Parah - crotical
pecah atau menjadi fragil, tetapi
• Tingkat II 30% atau
anemia tidak timbul pada hari
lebih
pertama karena kekurangan
• Tingkat III 10 % atau
eritrosit ditutupi oleh
lebih
hemoconcentrasi.
• Tingkat III pada tangan,
3. Ginjal
kaki dan muka
Dapat mengalami kegagalan
• Dengan adanya
karena shock yang timbul dan
komplikasi pernapasan,
tidak segera diatasi dan juga
jantung, fractura, soft
karena timbunan hemoglobin
tissue yang luas.
akibat pecahnya eritrosit.
b. Sedang – moderate
4. Cortison
• Tingkat II 15 – 30%
Cortison banyak dikeluarkan
• Tingkat III 5 – 10%
dalam darah sebagaimana tiap –
c. Ringan – minor
tiap stress.
• Tingkat II kurang 15%
5. Mekanisme daya tahan tubuh
• Tingkat III kurang 1%
6. Jantung
Luka bakar dapat membentuk
zat yang disebut Myocardial
Depressant Factor (MDF) yang Henderson, M. A. (1997). Ilmu Bedah
menyebabkan disfungsi jantung. Untuk Perawat. Yogyakarta : Yayasan
Essentia Medica.
Setelah dilakukan pengkajian maka
langkah/tahap selanjutnya dapat Jong, W. (2005). Luka, Luka Bakar :
dilakukan dan pasien dapat ditangani Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2. Jakarta :
dengan baik. EGC.

KESIMPULAN Marzoeki, D. (1993). Ilmu Bedah Luka


dan Perawatannya : Luka,
Dari hasil pengkajian dapat disimpulkan
Asepsis/Antisepsis, Disinfektan dan
bahwa proses pengkajian dalam
Luka Bakar. Surabaya : Airlangga
keperawatan merupakan suatu
University Press.
komponen penting dalam memberikan
atau melaksanakan pemberian asuhan Moenadjat, Y. (2003). Luka Bakar :

keperawatan, pengkajian sebagai tahap Pengetahuan Klinik Praktis. Jakarta :

awal dalam asuhan keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas

berfungsi mengumpulkan data tentang Indonesia.

status kesehatan pasien. Sebagai salah


Mubarak, W. I., Indrawati, L., Susanto,
satu masalah yang dialami pasien
J. (2015). Buku Ajar Ilmu Keperawatan
adalah luka bakar, dengan adanya
Dasar. Jakarta : Salemba Medika.
pengkajian maka perawat dapat
melakukan perawatan lanjutan yang Potter & Perry. (2010). Fundamental of

sesuai dengan kebutuhan pasien dengan Nursing (fundamental Keperawatan).

luka bakar sehingga asuhan Buku 1. Edisi 7. Indonesia : Salemba

keperawatan pada pasien berkualitas Medika.

dan dapat meningkatkan derajat


kesehatan pasien. Potter & Perry. (2010). Fundamental of
Nursing (fundamental Keperawatan).
REFERENSI Buku 3. Edisi 7. Indonesia : Salemba
Medika.
David, S. (2008). Anatomi Fisiologi
Rachman, N. (2016). Applied Nanda,
Kulit dan Penyembuhan Luka. Surabaya
NOC, NIC Pada Praktek Klinik
: Plastic Surgery.
Keperawatan Kebutuhan Dasar
Manusia. Yogyakarta : Trans Medika.

Suriadi. (2015). Pengkajian Luka &


Penanganannya. Jakarta : Sagung Seto.

Sjaifuddin, dkk. (2006). Penanganan


Luka Bakar. Surabaya : Airlangga
University Press.

Suriadi. (2007). Manajemen Luka.


Pontianak : Grafika

Suzan, R. Dkk. (2017). Tata Laksana


Nutrisi pada Pasien Luka Bakar Listrik
(Jurnal Kedokteran). Vol. 5, No.1
Tahun 2017. Hal 1 – 13.

Tarwoto & Wartonah. (2012).


Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses
Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika.

Anda mungkin juga menyukai