kasus ini dilakukan diwilayah kerja RSUD Datu Beru Takengon di ruangan
mawar. Study kasus dilaksanakan pada hari kamis tanggal 20 bulan juni tahun
2019 dengan berpedoman pada perencanaan yang telah dibuat pada bab
kriteria inklusi yang telah ditentukan, yaitu pasien post op apendisitis yang
penulis mengunjungi ruang rawat inap mawar dan melapor kepada kepala
ruangan dan perawat untuk mencari pasien apendisitis yang sesuai dengan
51
Hasil pengkajian yang di dapat dari pengkajian (terlampir) pada pasien di
dapatkan data klien bernama Tn.S umur 35 tahun mengeluh nyeri perut
sebelah kanan dan lemes, tekanan darah 100/80 mmHg, RR 24 x/menit, suhu
Apendisitis.
aman dan nyaman pada pasien Post Op Apendisitis dengan rencana tindakan
keperawatan/intervensi (terlampir).
penulis yaitu pada hari kamis tanggal 20 bulan juni tahun 2019 pukul 07.00
Meditasi Dzikir, pada hari jumat tanggal 21/06/2019 pukul 08.20 WIB
nonfarmakologis yaitu teknik relaksasi nafas dalam. Dan pada hari sabtu
52
temperature,mengontrol lingkungan sekitar seperti suhu ruangan, pencahayaan
dan kebisingan.
hasil evaluasi secara lengkap pada lembar SOAP (terlampir) sebagai bukti
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengkajian
kebutuhan kesehatan dan keperawatan klien, baik fisik, mental, sosial, dan
kanan dan lemes, skala nyeri 6, wajah tampak meringgis, nyeri bertambah
53
4.2.2 Diagnosa keperawatan
2012).
keluhan serta kondisi pasien menjadi lebih baik. Perencanaan yang dibuat
ini diberikan kepada pasien yaitu Tn.S yang bertujuan untuk memberikan
54
pilihan bersumber dari jurnal/evidence base adalah pemberian bimbingan
diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan dari asuhan
Pada kasus Tn.S dengan diagnosa gangguan rasa aman dan nyaman
dilakukan selama 3 hari yaitu pada hari kamis tanggal 20 juni 2019 pukul
intensitas nyeri dan mengukur skala nyeri, memantau keadaan luka operasi
apendisitis, lokasi luka, lebar dan panjang luka, dan memberikan tekhnik
analgetik, pada hari jumat tanggal 21 juni 2019 pukul 08.30, mengukur
pemberian analgetik , dan pada hari sabtu tanggal 22 juni 2019 pukul
55
10.00 WIB, menanyakan perkembangan pasien setelah 2 hari dilakukan
tentang perilaku atau respons progresif, tahap demi tahap yang harus
yaitu :
nafas dalam tanpa obat bisa mengilangkan nyeri. Data Objektif : tanda-
56
suhu 36,6°C, wajah tampak meringgis, skala nyeri 6, pasien tampak
gelisah dan cemas. Analisa keperawatan didapat dari data tersebut adalah
Evaluasi hari kedua pagi dilakukan pada hari jumat tanggal 21 juni
2019 pukul 08.30 didapatkan hasil data subjektif : Tn.S mengatakan rasa
nyeri sudah berkurang dan merasa rilek. Data objektif tanda-tanda vital
wajah tampak rileks, skala nyeri 3. Analisa keperawatan yang didapat dari
data tersebut adalah gangguan rasa aman nyaman belum teratasi dan
meditasi dzikir.
Evaluasi hari ketiga pagi dilakukan pada sabtu 22 juni 2019 pukul
10.00 WIB didapatkan hasil data subjektif Tn.S mengatakan rasa nyeri
sudah tidak terasa lagi. Data Objektf tanda-tanda vital tekanan dara 110/80
tampak rileks dan segar, skala nyeri 0. Analisa keperawatan yang didapat
dari data tersebut adalah gangguan rasa aman dan nyaman dihentikan
namun tetap anjurkan jika nyeri kembali lakukan tekhnik relaksasi dan
meditasi dzikir.
diberikan kepada Tn.S selama tiga hari berturut-turut adalah bukti bahwa
57
pemberian teknik relaksasi dan meditasi dzikir dapat menurunkan skala
nyeri. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Jones
dzikir dapat menurunkan skala nyeri dan hasil penelitian yang dilakukan
4.3 Keterbatasan
pelaksanaan karya tulis ilmiah yaitu pada setiap tahap pelaksanaan asuhan
masalah aman dan nyaman berhubungan dengan post op apendisitis. Pada saat
pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman dapat berjalan dengan baik.
58