0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
107 tayangan3 halaman
Teks 1 memberikan ringkasan buku "Dawuk, Kisah Kelabu dari Rumbuk Randu" dengan menjelaskan identitas buku, pola penyajian cerita, dan komentar penulis tentang proses penyajian cerita yang awalnya terputus namun kemudian menjadi lebih lancar. Teks 2 memberikan tinjauan kritis atas buku "Kuliner Semarangan" dengan menyoroti kekurangan buku tersebut yang kurang mendalam dalam mengeksplorasi kuliner
Teks 1 memberikan ringkasan buku "Dawuk, Kisah Kelabu dari Rumbuk Randu" dengan menjelaskan identitas buku, pola penyajian cerita, dan komentar penulis tentang proses penyajian cerita yang awalnya terputus namun kemudian menjadi lebih lancar. Teks 2 memberikan tinjauan kritis atas buku "Kuliner Semarangan" dengan menyoroti kekurangan buku tersebut yang kurang mendalam dalam mengeksplorasi kuliner
Teks 1 memberikan ringkasan buku "Dawuk, Kisah Kelabu dari Rumbuk Randu" dengan menjelaskan identitas buku, pola penyajian cerita, dan komentar penulis tentang proses penyajian cerita yang awalnya terputus namun kemudian menjadi lebih lancar. Teks 2 memberikan tinjauan kritis atas buku "Kuliner Semarangan" dengan menyoroti kekurangan buku tersebut yang kurang mendalam dalam mengeksplorasi kuliner
Tujuan Untuk memberikan gambaran tentang Memberikan gambaran kepada
buku “Dawuk, Kisah Kelabu dari pembaca dan penilaian buku Rumbuk Randu”, dengan memberikan “Kuliner Searangan”. Tetapi informasi mengenai identitas buku, buku ini terfokus hanya pada kekurangan, dan juga kelebihan buku, serta kekurangan buku tersebut. yang terakhir pola penyajiannya Pola Judul : Dawuk, Kisah Cinta Judul : Kuliner Penyajian Kelabu Khayalan Pembual? Semarangan Tak Hanya Judul Perkenalan : Cerita dari Semarang? Perkenalan mengenai penduduk desa Perkenalan : Buku ini Deskripsi serta perubahan sosiologis disusun dengan buku masyarakat desa referensi yang kurang Komentar sepertinya sudah menjadi kaya dan riset lapangan Detail-detai kekhasan dari karya-karya yang minim sehingga tambahan Mahfud Ikhwan. Bahkan, kurang mendalam dalam (missal beberapa kalangan telah mengeksplorasi kuliner penulis, terang-terangan Semarangan. tipe buku menobatkan alumnus SEBAGAI destinasi dll) Universitas Gajah Mada ini wisata kuliner, sebagai “the Semarang boleh jadi next Kuntowijoyo”. Sejak masih kalah populer kemunculannya sebagai oleh kota-kota lain pemenang sayembara seperti Jakarta, penulisan novel Dewan Bandung, Jogjakarta, Kesenian Sastra tahun dan Surabaya, bahkan 2014 dengan Kambing dan Solo. Namun, bila Hujan, Mahfud Ikhwan ditelisik, kota yang berhasil membetot pernah dijuluki Venesia perhatian publik pencinta dari Timur oleh orang- sastra. Karya-karya lainnya orang Belanda karena yang terbit antara keindahan geologinya itu lain Belajar Mencintai sesungguhnya sangat Kambing, Ulid Tak Ingin ke kaya khazanah kuliner. Malaysia yang merupakan Deskripsi : Pada novel pertama Mahfud, pendahuluan, penulis serta Aku dan Film India buku ini menyebutkan, Melawan Dunia I dan II. daerah kuliner Deskripsi buku : Semarangan meliputi Dawuk dibuka dengan Provinsi Jawa Tengah suasana warung kopi di yang dekat dengan pagi hari setelah pesisir utara Pulau Jawa kedatangan Warto di sebelah timur. Kemplung. Kita pun dibawa Misalnya daerah Batang, kepada Desa Rumbuk Kendal, Semarang, Randu dan penduduknya Demak, Kudus, Jepara, yang miskin, di mana Pati, Rembang, Lasem, religiusitas berbanding Blora, Grobogan, dan lurus Purwodadi (halaman 3). Komentar : Andai saja dengan tindakan asusila. Di desa ini, buku ini fokus mengupas anak-anaknya pandai mengaji, tapi di kuliner Semarangan hutannya yang mekar dengan pepohonan, dalam arti kuliner di ladang-ladangnya yang penuh tanaman, di balik semak-semak yang rimbun, kau Semarang saja, akan bisa menemukan pasangan tak sah banyak kupasan sedang melampiaskan hasrat mereka. menarik yang dapat Bahkan, perbuatan itu sampai di gedek- dibahas secara gedek bambu yang berlubang di rumah mendalam. Soal soto, mereka. misalnya. Soto Di desa inilah, kita diperkenalkan oleh legendaris khas narator dengan sosok Inayatun dan Mat Semarang bukan hanya Dawuk, dua tokoh soto Bangkong, tapi juga utama Dawuk. Inayatun, sang kembang ada soto bokoran, soto desa, putri kiai yang terpandang, yang selan, dan soto Pak entah bagaimana ternyata bengal dan Man. badung luar biasa. Di kemudian hari Inayatun yang bikin malu bapaknya pergi ke Malaysia dan justru kawin dengan Mat Detail : PENULIS: Dawuk, sosok yang seperti the Beast Murdijati Gardjito, dalam Beauty the Beast versi Rumbuk Nurullia Nur Utami, dan Randu. Chairunisa Chayatinufus Komentar: Di awal, PENERBIT: Andi, Jogjakarta prosespenceritaannya agak CETAKAN: I, 2019 terputus-putus dan TEBAL: xvi + 464 hlm membingungkan. Namun ISBN: 978-979-29-9910-5 kemudian lebih lancar dengan semakin bertambahnya pendengar bualan Warto Kemplung, sampai ada seorang wartawan muda yang juga ikut mendengarkan. Penggunaan tokoh aku yang berulang-ulang ternyata merujuk pada dua orang yang berbeda, yakni Warto Kemplung dan Mustofa Abdul Wahab. Detail : Tahun terbit : cetakan pertama, Juni 2017 Penerbit : Marjin Kiri Jumlah halaman: vi + 182 ISBN : 978-979-1260-69- 5
Sistematika 1. Judul resensi 1. Judul resensi
(susunanny 2. Idntitas buku 2. Idntitas buku a) 3. Pendahuluan 3. Pendahuluan 4. Bagian isi. Meliputi : 4. Bagian isi. Meliputi : 4.1 pengenalan buku 4.1 pengenalan buku 4.2 ringkasan buku 4.2 ringkasan buku 4.3 keunggulan dan kekurangan 4.3 kekurangan buku buku 4.4 komentar penulis 5. penutup 5. penutup